TAHAP AGENDA SETTING.docx

7
Pada postingan terdahulu, telah dibahas tentang pengertian dan perumusan kebijakan publik. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang tahap-tahap perumusan kebijakan publik. Sebagaimana yang telah didinggung bahwa proses kebijakan publik cukup panjang yang diawali dari perumusan sampai dengan evaluasi. Dalam rangka perumusan, terdapat tahap-tahap yang dilalui sehingga pada akhirnya lahirlah kebijakan publik. Adapun tahap-tahap perumusan kebijakan publik adalah sebagai berikut : 1. Perumusan masalah (defining problem) Sebagaimana yang telah dipaparkan di postingan terdahulu, bahwa suatu kebijakan yang diimplementasikan berawal dari perumusan atau pengidentifikasian masalah-masalah (isue-isue) publik. Ini merupakan proses yang cukup fundamental, dimana kesalahan dalam perumusan masalah akan mengakibatkan kebijakan yang dikeluarkan pun akan salah. 1. Agenda kebijakan Setelah dilakukan perumusan atau pengidentifikasian masalah- masalah yang ada di masyarakat, langkah selanjutnya adalah menyusun agenda kebijakan. Dalam proses ini akan dilakukan analisis apakah masalah yang ada merupakan masalah publik dan pantas dimasukan ke dalam agenda kebijakan atau tidak. Tidak semua masalah yang ada masuk dalam agenda kebijakan. Masalah- masalah apa saja yang masuk dalam agenda kebijakan, tentunya adalah masalah-masalah yang memiliki syarat-syarat tertentu

Transcript of TAHAP AGENDA SETTING.docx

Page 1: TAHAP AGENDA SETTING.docx

Pada postingan terdahulu, telah dibahas tentang pengertian dan perumusan kebijakan publik.

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang tahap-tahap perumusan kebijakan publik.

Sebagaimana yang telah didinggung bahwa proses kebijakan publik cukup panjang yang diawali

dari perumusan sampai dengan evaluasi.  Dalam rangka perumusan, terdapat tahap-tahap yang

dilalui sehingga pada akhirnya lahirlah kebijakan publik.

Adapun tahap-tahap perumusan kebijakan publik adalah sebagai berikut :

1. Perumusan masalah (defining problem)

Sebagaimana yang telah dipaparkan di postingan terdahulu, bahwa suatu kebijakan yang

diimplementasikan berawal dari perumusan atau pengidentifikasian masalah-masalah (isue-isue)

publik. Ini merupakan proses yang cukup fundamental, dimana kesalahan dalam perumusan

masalah akan mengakibatkan kebijakan yang dikeluarkan pun akan salah.

1. Agenda kebijakan

Setelah dilakukan perumusan atau pengidentifikasian masalah-masalah yang ada di masyarakat,

langkah selanjutnya adalah menyusun agenda kebijakan. Dalam proses ini akan dilakukan

analisis apakah masalah yang ada merupakan masalah publik dan pantas dimasukan ke dalam

agenda kebijakan atau tidak. Tidak semua masalah yang ada masuk dalam agenda kebijakan.

Masalah-masalah apa saja yang masuk dalam agenda kebijakan, tentunya adalah masalah-

masalah yang memiliki syarat-syarat tertentu sehingga dikatakan masalah publik, yang perlu

dibuat kebijakan. Salah satunya adalah apakah masalah tersebut menyangkut hajat hidup orang

banyak (rakyat) dan memiliki dampak yang luas atau tidak.

Masalah yang memenuhi syarat sebagai masalah publik yang masuk dalam agenda kebijakan

akan dibawah ke lembaga ekskutif,legislatif, bahkan mungkin saja yudikatif untuk dilakukan

pembahasan.

1. Pemilihan alternatif kebijakan untuk memecahkan masalah

Alternatif merupakan pilihan-pilihan pendamping pilihan utama. Alternatif yang tersedia

merupakan pilihan-pilihan yang dapat dinilai dan dianalisis untuk dicari kebaikan dan

keburukannya. Dalam proses perumusan kebijakan publik, maka proses pemilihan alternatif

merupakan proses analisis terhadap beberapa alternatif yang terseda untuk mencari pemecahan

Page 2: TAHAP AGENDA SETTING.docx

masalah yang terbaik. Pada tahap ini akan terjadi pertarungan kepentingan antar kelompok yang

relatif berbeda dasar pemikiran dan tujuannya.

1. Penetapan kebijakan

Pada tahap pemilihan alternatif kebijakan untuk pemecahan masalah berakhir, maka outputnya

adalah diambilnya salah satu alternatif sebagai upaya terbaik untuk memecahkan masalah.

Langkah selanjutnya (sebagai proses terakhir) adalah menetapkan kebijakan. Pada tahap ini

dilakukan pengesahan kebijakan sebagai produk hukum yang memiliki kekuatan hukum dan

mengikat. Penetapan yang dilakukan dapat berupa : Undang-Undang, Yurisprudensi, keputusan-

keputusan organisasi, dan lain-lain.

Perumusan kebijakan publik merupakan langkah penting, untuk itu perlu dilakukan sesuai

dengan tahapan proses-proses tersebut di atas.

Pada postingan terdahulu, telah dibahas tentang pengertian dan perumusan kebijakan publik.

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang tahap-tahap perumusan kebijakan publik.

Sebagaimana yang telah didinggung bahwa proses kebijakan publik cukup panjang yang diawali

dari perumusan sampai dengan evaluasi.  Dalam rangka perumusan, terdapat tahap-tahap yang

dilalui sehingga pada akhirnya lahirlah kebijakan publik.

Adapun tahap-tahap perumusan kebijakan publik adalah sebagai berikut :

1. Perumusan masalah (defining problem)

Sebagaimana yang telah dipaparkan di postingan terdahulu, bahwa suatu kebijakan yang

diimplementasikan berawal dari perumusan atau pengidentifikasian masalah-masalah (isue-isue)

publik. Ini merupakan proses yang cukup fundamental, dimana kesalahan dalam perumusan

masalah akan mengakibatkan kebijakan yang dikeluarkan pun akan salah.

1. Agenda kebijakan

Setelah dilakukan perumusan atau pengidentifikasian masalah-masalah yang ada di masyarakat,

langkah selanjutnya adalah menyusun agenda kebijakan. Dalam proses ini akan dilakukan

analisis apakah masalah yang ada merupakan masalah publik dan pantas dimasukan ke dalam

agenda kebijakan atau tidak. Tidak semua masalah yang ada masuk dalam agenda kebijakan.

Masalah-masalah apa saja yang masuk dalam agenda kebijakan, tentunya adalah masalah-

Page 3: TAHAP AGENDA SETTING.docx

masalah yang memiliki syarat-syarat tertentu sehingga dikatakan masalah publik, yang perlu

dibuat kebijakan. Salah satunya adalah apakah masalah tersebut menyangkut hajat hidup orang

banyak (rakyat) dan memiliki dampak yang luas atau tidak.

Masalah yang memenuhi syarat sebagai masalah publik yang masuk dalam agenda kebijakan

akan dibawah ke lembaga ekskutif,legislatif, bahkan mungkin saja yudikatif untuk dilakukan

pembahasan.

1. Pemilihan alternatif kebijakan untuk memecahkan masalah

Alternatif merupakan pilihan-pilihan pendamping pilihan utama. Alternatif yang tersedia

merupakan pilihan-pilihan yang dapat dinilai dan dianalisis untuk dicari kebaikan dan

keburukannya. Dalam proses perumusan kebijakan publik, maka proses pemilihan alternatif

merupakan proses analisis terhadap beberapa alternatif yang terseda untuk mencari pemecahan

masalah yang terbaik. Pada tahap ini akan terjadi pertarungan kepentingan antar kelompok yang

relatif berbeda dasar pemikiran dan tujuannya.

1. Penetapan kebijakan

Pada tahap pemilihan alternatif kebijakan untuk pemecahan masalah berakhir, maka outputnya

adalah diambilnya salah satu alternatif sebagai upaya terbaik untuk memecahkan masalah.

Langkah selanjutnya (sebagai proses terakhir) adalah menetapkan kebijakan. Pada tahap ini

dilakukan pengesahan kebijakan sebagai produk hukum yang memiliki kekuatan hukum dan

mengikat. Penetapan yang dilakukan dapat berupa : Undang-Undang, Yurisprudensi, keputusan-

keputusan organisasi, dan lain-lain.

Perumusan kebijakan publik merupakan langkah penting, untuk itu perlu dilakukan sesuai

dengan tahapan proses-proses tersebut di atas.

Tahap-tahap kebijakan publik menurut William Dunn adalah sebagai berikut:

1. Penyusunan Agenda

Agenda setting adalah sebuah fase dan proses yang sangat strategis dalam realitas kebijakan

publik. Dalam proses inilah memiliki ruang untuk memaknai apa yang disebut sebagai

masalah publik dan prioritas dalam agenda publik dipertarungkan. Jika sebuah isu berhasil

Page 4: TAHAP AGENDA SETTING.docx

mendapatkan status sebagai masalah publik, dan mendapatkan prioritas dalam agenda publik,

maka isu tersebut berhak mendapatkan alokasi sumber daya publik yang lebih daripada isu lain.

Dalam agenda setting juga sangat penting untuk menentukan suatu isu publik yang akan diangkat

dalam suatu agenda pemerintah. Issue kebijakan (policy issues) sering disebut juga sebagai

masalah kebijakan (policy problem). Policy issues biasanya muncul karena telah terjadi silang

pendapat di antara para aktor mengenai arah tindakan yang telah atau akan ditempuh, atau

pertentangan pandangan mengenai karakter permasalahan tersebut. Menurut William Dunn

(1990), isu kebijakan merupakan produk atau fungsi dari adanya perdebatan baik tentang

rumusan, rincian, penjelasan maupun penilaian atas suatu masalah tertentu. Namun tidak semua

isu bisa masuk menjadi suatu agenda kebijakan.

Ada beberapa Kriteria isu yang bisa dijadikan agenda kebijakan publik (Kimber, 1974; Salesbury

1976; Sandbach, 1980; Hogwood dan Gunn, 1986)[2] diantaranya:

1. telah mencapai titik kritis tertentu à jika diabaikan, akan menjadi ancaman yang serius;

2. telah mencapai tingkat partikularitas tertentu à berdampak dramatis;

3. menyangkut emosi tertentu dari sudut kepent. orang banyak (umat manusia) dan mendapat

dukungan media massa;

4. menjangkau dampak yang amat luas ;

5. mempermasalahkan kekuasaan dan keabsahan dalam masyarakat ;

6. menyangkut suatu persoalan yang fasionable (sulit dijelaskan, tetapi mudah dirasakan

kehadirannya)

Karakteristik : Para pejabat yang dipilih dan diangkat menempatkan masalah pada agenda

publik. Banyak masalah tidak disentuh sama sekali, sementara lainnya ditunda untuk waktu

lama.

Ilustrasi : Legislator negara dan kosponsornya menyiapkan rancangan undang-

undang mengirimkan ke Komisi Kesehatan dan Kesejahteraan untuk dipelajari dan disetujui.

Rancangan berhenti di komite dan tidak terpilih.

Penyusunan agenda kebijakan seyogianya dilakukan berdasarkan tingkat urgensi dan esensi

kebijakan, juga keterlibatan stakeholder. Sebuah kebijakan tidak boleh mengaburkan tingkat

urgensi, esensi, dan keterlibatan stakeholder.