TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan...

110
TABEL PERIODIK UNSUR

Transcript of TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan...

Page 1: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

TABEL PERIODIK UNSUR

Page 2: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

2

PERCOBAAN I

ANALISIS KUALITATIF SENYAWA KATION GOLONGAN I

A. Latar Belakang Masalah

Kation adalah ion yang bermuatan positif. Ion satu dengan lainnya

dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia spesifik. Kation

merupakan penyusun suatu senyawa, sehingga untuk menentukan jenis

zat atau senyawa tunggal secara sederhana dapat dilakukan dengan

menganalisis jenis kation yang dikandungnya.

Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang

paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida,

dan ammonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu

kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk

endapan atau tidak. Jadi boleh dikatakan, bahwa klasifikasi kation yang

paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida,

dan karbonat dari kation tersebut.

B. Tujuan Pembelajaran Umum

Mahasiswa mampu melakukan metode analisis kation

C. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri dari Kation Golongan I

2. Mahasiswa dapat mengetahui kation apa saja yang termasuk ke

dalam Kation Golongan I

3. Mahasiswa mengetahui pereaksi apa saja yang dapat digunakan

untuk mengidentifikasi Kation Golongan I

D. Uraian Materi

Kation Golongan I membentuk endapan dengan asam klorida

encer. Ion-ion golongan ini antara lain: (1) Timbel, Pb2+. Timbel

Page 3: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

3

merupakan logam yang berwarna abu-abu kebiruan, dengan rapatan

yang tinggi (11,48 g/ml pada suhu kamar); (2) Merkurium (I), Hg+.

Merkurium adalah logam cair yang putih keperakan pada suhu biasa,

dan mempunyai rapatan 13,534 g/ml pada 25 °C. Merkurium tidak

dipengaruhi asam klorida atau asam sulfat encer (2M), tetapi mudah

bereaksi dengan asam nitrat; (3) Perak, Ag+. Perak adalah logam yang

putih, dapat ditempa dan liat. Rapatannya tinggi (10,5 g/ml) dan ia

melebur pada 960,5 °C. Perak tidak larut dalam asam klorida, asam

sulfat encer (1M) atau asam nitrat encer (2M).

Kation Golongan I, membentuk klorida-klorida yang tidak larut.

Namun, timbel klorida sedikit larut dalam air, dan karena itu timbel tidak

pernah mengendap dengan sempurna bila ditambahkan asam klorida

encer kepada suatu cuplikan; ion timbel yang tersisa itu, diendapkan

secara kuantitatif dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam

bersama-sama kation golongan kedua.

Nitrat dari kation-kation ini sangat mudah larut. Diantara sulfat-

sulfat, timbel sulfat praktis tidak larut, sedang perak sulfat larut jauh lebih

banyak. Kelarutan merkurium (I) sulfat terletak diantara kedua zat diatas.

Bromida dan iodida juga tidak larut, sedangkan pengendapan timbel

halida tidak sempurna, dan endapan itu mudah sekali melarut dalam air

panas. Sulfida tidak larut. Asetat-asetat lebih mudah larut, meskipun

perak asetat dapat mengendap dari larutan yang agak pekat. Hidroksida

dan karbonat akan diendapkan dengan reagensia yang jumlahnya

ekuivalen, tetapi kalau reagensia berlebihan, ia dapat bertindak dengan

bermacam-macam cara. Juga ada perbedaan dalam sifat zat-zat ini

terhadap amonia.

Page 4: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

4

Tabulasi Kation Golongan I

Sumber: http://www.slideshare.net/lailaninuurshabrina/tabulasi-kation

Page 5: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

5

E. Alat & Bahan

Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, pipet tetes, labu ukur

100 mL, gelas beaker 50 mL.

Bahan yang digunakan adalah Ag+, Hg2+, Pb2+, HCl, amonia,

NaOH, KI, K2CrO4, H2SO4 2 M, alkohol

F. Prosedur Kerja

a. Analisis terhadap ion Ag+

1. Larutan sampel + asam klorida P endapan putih (mudah larut

dalam amonium hidroksida 6 N, tidak larut dalam asam nitrat P).

2. Larutan sampel + 1 tetes amonia endapan putih yang cepat

berubah menjadi coklat.

3. Larutan sampel + NaOH 6 N dan sedikit formaldehida LP,

hangatkan cermin logam perak pada dinding tabung.

4. Larutan sampel + larutan kalium kromat P endapan merah

(larut dalam asam nitrat P)

5. Larutan sampel + larutan KI endapan kuning (praktis tidak

larut dalam amonia, larut dalam natrium thiosulfat).

b. Analisis terhadap ion Hg+

1. Larutan sampel + larutan NaOH 1 N endapan hitam

2. Larutan sampel + asam klorida P endapan putih, amonium

hidroksida 6 N menjadi hitam.

3. Larutan sampel + larutan KIP endapan kuning, diamkan

menjadi hijau.

4. Larutan sampel + larutan natrium karbonat endapan kuning

yang kemudian berubah menjadi abu-abu.

5. Larutan sampel + larutan kalium kromat netral, panaskan endapan

merah.

Page 6: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

6

c. Analisis terhadap ion Pb2+

1. Larutan sampel + H2SO4 2 M dan alkohol setetes akan terbentuk

endapan putih (PbSO4).

2. Larutan sampel + KI 0,5 N 2 tetes terbentuk endapan kuning PbI2

yang larut dalam air panas dan bila didinginkan akan terbentuk

kristal kuning emas.

G. Soal

1. Jelaskan ciri-ciri dari Kation Golongan I !

2. Kation apa saja yang termasuk ke dalam Kation Golongan I?

Sebutkan dan jelaskan!

3. Pereaksi apa saja yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi

Kation Golongan I? serta tuliskan dan jelaskan hasil reaksinya!

H. Pustaka

Vogel, A.I. 1989. The Textbook of Quantitative Chemical Analysis, 5th Ed. Longman.

Page 7: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

7

FORMAT LAPORAN JURNAL

I. TUJUAN

Tuliskan tujuan praktikum yang akan dikerjakan secara jelas dan singkat

(sebutkan senyawa yang akan diuji)

II. PRINSIP

Tuliskan prinsip dasar dari proses yang akan dikerjakan

III. PROSEDUR

Tuliskan dalam bentuk diagram alir

IV. DATA PENGAMATAN

No. Larutan

pereaksi

Hasil

reaksi

Prediksi

sampel

Pereaksi

spesifik

Kesimpulan

Page 8: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

8

PERCOBAAN II

ANALISIS KUALITATIF SENYAWA KATION GOLONGAN II

A. Latar Belakang Masalah

Kation adalah ion yang bermuatan positif. Ion satu dengan lainnya

dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia spesifik. Kation

merupakan penyusun suatu senyawa, sehingga untuk menentukan jenis

zat atau senyawa tunggal secara sederhana dapat dilakukan dengan

menganalisis jenis kation yang dikandungnya.

Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang

paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida,

dan ammonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu

kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk

endapan atau tidak. Jadi boleh dikatakan, bahwa klasifikasi kation yang

paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida,

dan karbonat dari kation tersebut.

B. Tujuan Pembelajaran Umum

Mahasiswa mampu melakukan metode analisis kation

C. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri dari Kation Golongan II.

2. Mahasiswa dapat mengetahui kation apa saja yang termasuk ke

dalam Kation Golongan II.

3. Mahasiswa mengetahui pereaksi apa saja yang dapat digunakan

untuk mengidentifikasi Kation Golongan II.

D. Uraian Materi

Kation Golongan II dibagi menjadi dua sub-golongan yaitu sub-

golongan tembaga (IIa) dan sub-golongan arsenik (IIb). Dasar dari

pembagian ini adalah kelarutan endapan sulfida dalam amonium

Page 9: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

9

polisulfida. Sementara sulfida dari sub-golongan tembaga tidak larut

dalam reagensia ini, sulfida dari sub-grup arsenik melarut dengan

membentuk garam tio.

Sub-golongan tembaga terdiri dari: (1) Merkurium (II), Hg2+.

Merkurium adalah logam cair yang putih keperakan pada suhu biasa,

dan mempunyai rapatan 13,534 g/ml pada 25 °C. Merkurium tidak

dipengaruhi asam klorida atau asam sulfat encer (2M), tetapi mudah

bereaksi dengan asam nitrat; (2) Timbel (II), Pb2+. Timbel merupakan

logam yang berwarna abu-abu kebiruan, dengan rapatan yang tinggi

(11,48 g/ml pada suhu kamar); (3) Bismut (III), Bi3+. Bismut adalah

logam putih kemerahan, kristalin, dan getas. Titik leburnya 271,5 °C.

Bismut tidak larut dalam asam klorida disebabkan oleh potensial

standarnya (0,2 V), tetapi melarut dalam asam pengoksid seperti asam

nitrat pekat, air raja atau asam sulfat pekat panas; (4) Tembaga (II),

Cu2+. Tembaga adalah logam merah muda, yang lunak, dapat ditempa

dan liat. Ia melebur pada 1038 °C. Karena potensial elektroda standar

positifnya (+0,34 V untuk pasangan Cu/Cu2+), ia tak larut dalam asam

klorida dan asam sulfat encer, meskipun dengan adanya oksigen ia bisa

larut sedikit; (5) Kadmium (II), Cd2+. Kadmium adalah logam putih

keperakan, yang dapat ditempa dan liat. Ia melebur pada 321 °C. Ia

melarut dengan lambat dalam asam encer dengan melepaskan hidrogen.

Sub-golongan arsenik terdiri dari: (1) Arsenik (III), As3+ ; Arsenik

(V), As5+. Arsenik merupakan zat padat yang berwarna abu-abu seperti

baja, getas dan memiliki kilap logam. Jika dipanaskan, arsenik

bersublimasi dan timbul bau seperti bawang putih yang khas; (2)

Stibium (III), Sb3+ ; Stibium (V), Sb5+. Stibium adalah logam putih

keperakan yang mengkilap, dan melebur pada 630 °C. Stibium tak larut

dalam asam klorida dan dalam asam sulfat encer; (3) Timah (II), Sn2+ ;

Timah (IV), Sn4+. Timah adalah logam putih perak, yang dapat ditempa

dan liat pada suhu biasa, tetapi pada suhu rendah berubah menjadi

getas karena berubah menjadi suatu modifikasi alotropi yang berlainan.

Page 10: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

10

Timah meleleh pada 231,8 °C. Ion-ion ini mempunyai sifat amfoter:

oksidanya membentuk garam baik dengan asam maupun dengan basa.

Jadi, arsenik (III) oksida dapat dilarutkan dalam asam klorida (6 M), dan

terbentuk kation arsenik (III).

Kation Golongan II tidak bereaksi dengan asam klorida, tetapi

membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam

mineral encer. Meskipun bagian terbesar ion timbel (II) diendapkan

dengan asam klorida encer bersama ion-ion lain dari Golongan I,

pengendapan ini agak kurang sempurna, disebabkan oleh kelarutan

timbel (II) klorida yang relatif tinggi. Maka dalam pengerjaan analisis

sistematik, ion-ion timbel masih akan tetap ada, ketika bertugas

mengendapkan golongan kation kedua.

Reaksi Golongan II menghasilkan endapan-endapan dengan

berbagai warna: merkurium (II) sulfida, HgS (hitam); timbel (II) sulfida,

PbS (hitam); tembaga (II) sulfida, CuS (hitam); kadmium sulfida, CdS

(kuning); bismut (III) sulfida, Bi2S3 (coklat); arsenik (III) sulfida, As2S3

(kuning); arsenik (V) sulfida (kuning); stibium (III) sulfida, Sb2S3 (jingga);

stibium (V) sulfida, Sb2S5 (jingga); timah (II) sulfida, SnS (coklat); dan

timah (IV) sulfida, SnS2 (kuning).

Page 11: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

11

Tabulasi Kation Golongan II A

Sumber: http://www.slideshare.net/lailaninuurshabrina/tabulasi-kation

Page 12: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

12

Tabulasi Kation Golongan II B

Sumber: http://www.slideshare.net/lailaninuurshabrina/tabulasi-kation

Page 13: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

13

E. Alat & Bahan

Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, pipet tetes, labu ukur

100 mL, gelas beaker 50 mL.

Bahan yang digunakan adalah Hg2+, Cu2+, Pb2+, Bi3+, Cd2+, As3+,

Sb3+, HCl, amonia, NaOH, KI, K2CrO4, kalium ferrosianida, NH4-Ac, H2O2

3%, NH4OH 6 M, pereaksi benzidin asetat, pereaksi cinchonin-NO3,

kertas rhodamin, KCl, Na-asetat, Na2S2O2.

F. Prosedur Kerja

a. Analisis terhadap ion Hg2+

1. Larutan sampel + larutan NaOH 1 N endapan kuning.

2. Larutan netral sampel + larutan KIP endapan merah tua

(sangat mudah larut dalam pereaksi berlebih).

3. Larutan sampel + larutan natrium karbonat endapan coklat

merah, didihkan menjadi kuning.

4. Kedalam larutan sampel dicelupkan logam Cu atau Fe

endapan abu-abu.

5. Larutan sampel + larutan kalium kromat netral endapan kuning,

panaskan menjadi merah.

b. Analisis terhadap ion Cu2+

1. Larutan sampel diasamkan dengan HCl P lapisan tipis merah

logam tembaga pada permukaan logam besi yang mengkilap.

2. Larutan sampel + larutan NaOH endapan biru, panaskan

menjadi merah bata.

3. Larutan sampel + sedikit amonia endapan hijau, + amonia

berlebih larut dan larutannya berwarna biru intensif.

4. Larutan sampel + larutan kalium ferrosianida endapan merah

coklat (larut dalam amonia dan larutannya berwarna biru).

5. Larutan sampel + larutan KI endapan putih dan

larutannya agak kuning.

Page 14: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

14

c. Analisis terhadap ion Pb2+

1. Sampel larutan + 1 ml NH4-Ac + 2 tetes larutan K2CrO4 terbentuk

endapan kuning.

2. Sampel larutan + 1 ml H2O2 3% + 1 ml NH4OH 6 M kemudian

sentrifus. Filtrat ditambahkan pereaksi benzidin asetat terbentuk

warna biru.

d. Analisis terhadap ion Bi3+

1. Sampel larutan ditambahkan 1 ml pereaksi cinchonin-NO3 1 tetes

dan KI 1 tetes terbentuk endapan jingga.

2. Celupkan kawat tembaga pada larutan, tunggu beberapa menit

akan terbentuk amalgam yang tahan pemanasan.

3. Teteskan sampel larutan pada kertas rhodamin akan terbentuk

noda jingga.

e. Analisis terhadap ion Cd2+

1. Sampel larutan tambahkan air-H2S akan terbentuk endapan

kuning.

2. Larutan sampel + larutan KCl akan terjadi endapan putih. Bila

ditambahkan pereaksi berlebih akan larut kembali kemudian bila

ditambahkan air-H2S akan terbentuk endapan berwarna kuning.

f. Analisis terhadap ion As3+

1. Sampel larutan + pereaksi Gutzeit (bubuk Al dan 10 tetes KOH 6

M). Pada mulut tabung masukkan kapas yang dibasahi dengan Pb

asetat kemudian tutup dengan kertas yang dibasahi dengan HgCl2

atau larutan AgNO3 maka akan terbentuk noda jingga coklat atau

hitam.

2. Sampel larutan + H2O2 1 tetes kemudian panaskan. Tambahkan

HNO3 2 M 1 tetes dan NH4-Molibdat akan terjadi endapan putih.

Page 15: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

15

g. Analisis terhadap ion Sb3+

1. Sampel larutan + pereaksi rhodamin + hablur KNO2 akan terbentuk

warna merah ungu.

2. Sampel larutan + Na-asetat + Na2S2O2 kemudian panaskan maka

akan terjadi warna merah.

G. Soal

1. Jelaskan ciri-ciri dari Kation Golongan II !

2. Kation apa saja yang termasuk ke dalam Kation Golongan II?

Sebutkan dan jelaskan!

3. Pereaksi apa saja yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi

Kation Golongan II? serta tuliskan dan jelaskan hasil reaksinya!

H. Pustaka

Vogel, A.I. 1989. The Textbook of Quantitative Chemical Analysis, 5th Ed. Longman.

Page 16: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

16

FORMAT LAPORAN JURNAL

I. TUJUAN

Tuliskan tujuan praktikum yang akan dikerjakan secara jelas dan singkat

(sebutkan senyawa yang akan diuji)

II. PRINSIP

Tuliskan prinsip dasar dari proses yang akan dikerjakan

III. PROSEDUR

Tuliskan dalam bentuk diagram alir

IV. DATA PENGAMATAN

No. Larutan

pereaksi

Hasil

reaksi

Prediksi

sampel

Pereaksi

spesifik

Kesimpulan

Page 17: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

17

PERCOBAAN III

ANALISIS KUALITATIF SENYAWA KATION GOLONGAN III

A. Latar Belakang Masalah

Kation adalah ion yang bermuatan positif. Ion satu dengan lainnya

dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia spesifik. Kation

merupakan penyusun suatu senyawa, sehingga untuk menentukan jenis

zat atau senyawa tunggal secara sederhana dapat dilakukan dengan

menganalisis jenis kation yang dikandungnya.

Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang

paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida,

dan ammonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu

kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk

endapan atau tidak. Jadi boleh dikatakan, bahwa klasifikasi kation yang

paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida,

dan karbonat dari kation tersebut.

B. Tujuan Pembelajaran Umum

Mahasiswa mampu melakukan metode analisis kation

C. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri dari Kation Golongan III.

2. Mahasiswa dapat mengetahui kation apa saja yang termasuk ke

dalam Kation Golongan III.

3. Mahasiswa mengetahui pereaksi apa saja yang dapat digunakan

untuk mengidentifikasi Kation Golongan III.

D. Uraian Materi

Kation Golongan III dibagi menjadi sub-golongan besi (IIIA) dan

sub-golongan zInk (IIIB). Sub-golongan besi terdiri dari: (1) Besi (II), Fe2+

; Besi (III), Fe3+. Besi yang murni adalah logam berwarna putih-perak,

Page 18: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

18

yang kukuh dan liat, serta melebur pada suhu 1535 °C. Asam klorida

encer atau pekat dan asam sulfat encer dapat melarutkan besi; (2)

Aluminium, Al3+. Aluminium merupakan logam putih yang liat dan dapat

ditempa, bubuknya berwarna abu-abu. Aluminium melebur pada 659 °C;

(3) Kromium (III), Cr3+. Kromium adalah logam kristalin yang putih, tak

begitu liat dan dapat ditempa dengan berarti. Kromiun melebur pada

1765 °C. Logam ini larut dalam asam klorida encer atau pekat.

Sedangkan sub-golongan zink terdiri dari: (1) Nikel (II), Ni2+. Nikel

merupakan logam putih perak yang keras. Nikel bersifat liat, dapat

ditempa dan sangat kukuh. Logam ini melebur pada 1455 °C, dan

bersifat sedikit magnetis; (2) Kobalt (II), Co2+. Kobalt adalah logam

berwarna abu-abu seperti baja, dan bersifat sedikit magnetis. Kobalt

melebur pada suhu 1490 °C; (3) Mangan (II), Mn2+. Mangan adalah

logam putih abu-abu yang penampilannya serupa besi-tulang. Mangan

melebur pada suhu kira-kira 1250 °C; (4) Zink, Zn2+. Zink merupakan

logam yang putih-kebiruan. Logam ini cukup mudah ditempa dan liat

pada suhu 110-150 °C. Zink melebur pada 410 °C dan mendidih pada

906 °C.

Kation Golongan III tidak bereaksi dengan asam klorida encer,

ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer.

Namun, kation ini membentuk endapan dengan amonium sulfida dalam

suasana netral atau amoniak. Logam-logam ini diendapkan sebagai

sulfida, kecuali aluminium dan kromium, yang diendapkan sebagai

hidroksida, karena hidrolisis yang sempurna dari sulfida dalam larutan

air. Besi, aluminium, dan kromium (sering disertai sedikit mangan) juga

diendapkan sebagai hidroksida oleh larutan amonia dengan adanya

amonium klorida, sedang logam-logam lain dari golongan ini tetap

berada dalam larutan dan dapat diendapkan sebagai sulfida oleh

hidrogen sulfida.

Reaksi Kation Golongan III menghasilkan endapan-endapan

dengan berbagai warna: besi (II) sulfida (hitam), aluminium hidroksida

Page 19: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

19

(putih), kromium (III) hidroksida (hijau), nikel sulfida (hitam), kobalt sulfida

(hitam), mangan (II) sulfida (merah jambu), dan zink sulfida (putih).

Tabulasi Kation Golongan III A

Page 20: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

20

Tabulasi Kation Golongan III B

Sumber: http://www.slideshare.net/lailaninuurshabrina/tabulasi-kation

Sumber: http://www.slideshare.net/lailaninuurshabrina/tabulasi-kation

Page 21: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

21

E. Alat & Bahan

Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, pipet tetes, labu ukur

100 mL, gelas beaker 50 mL.

Bahan yang digunakan adalah Al3+, Fe3+, Zn2+, Co2+, Ni2+, Cr3+,

Mn3+, HCl, amonia, NaOH, KI, K2CrO4, K4Fe(CN)6, KNO2, nitroso β

naftol, NH4OH, dimetil glioksim, asam asetat, Pb asetat, H2O2 3%, metil

isobutil keton, HNO3, sebutir Na-bismutat, pereaksi benzidin.

F. Prosedur Kerja

a. Analisis terhadap ion Al3+

1. Larutan sampel + larutan amonia endapan koloidal.

2. Larutan sampel + larutan natrium karbonat endapan putih (larut

dalam pereaksi berlebih).

3. Larutan sampel + larutan natrium fosfat endapan putih

koloidal.

4. Larutan sampel + larutan KOH endapan putih (larut dalam

pereaksi KOH berlebih).

5. Larutan sampel didalam drupelplat + larutan NaOH hingga timbul

endapan putih, + pereaksi alizarin-s warna ungu, + asam

asetat sampai warna ungu tepat hilang + 1 tetes asam asetat

endapan merah.

b. Analisis terhadap ion Fe3+

1. Larutan sampel + larutan NaOH endapan coklat (larut

dalam asam)

2. Larutan sampel + larutan kalium ferrosianida endapan biru.

3. Larutan sampel + larutan kalium asetat coklat, panaskan

endapan.

4. Larutan sampel + larutan natrium fosfat endapan putih

kekuningan (tidak larut dalam asam asetat).

5. Larutan sampel + KSCN warna merah bata.

Page 22: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

22

c. Analisis terhadap ion Zn2+

1. Sampel larutan + gas H2S endapan putih.

2. Sampel larutan + K4Fe(CN)6 endapan putih yang tidak larut

dengan HCl 6 M.

d. Analisis terhadap ion Co2+

1. Sampel larutan + larutan KNO2 6 M, panaskan endapan

kuning.

2. Sampel larutan + tiosianat warna biru.

3. Sampel larutan diteteskan pada kertas saring + nitroso β naftol

dalam spiritus 40% akan terbentuk warna merah.

e. Analisis terhadap ion Ni2+

1. Sampel larutan ditambahkan sedikit demi sedikit NH4OH + dimetil

glioksim warna merah.

f. Analisis terhadap ion Cr3+

1. Sampel larutan + asam asetat 6 M + Pb asetat endapan

kuning.

2. Sampel larutan + difenil karbazon dalam CHCl warna ungu.

3. Sampel larutan + H2O2 3% 2 tetes + metil isobutil keton warna

biru pada lapisan organik.

g. Analisis terhadap ion Mn3+

1. Sampel larutan + HNO3 6 M 1 ml + sebutir Na-bismutat warna

ungu.

2. Teteskan sampel larutan pada kertas saring yang telah dibasahi

dengan pereaksi benzidin asetat noda biru.

3. Uapkan sampel larutan di cawan porselin sampai kembali terjadi

warna hijau.

Page 23: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

23

G. Soal

1. Jelaskan ciri-ciri dari Kation Golongan III !

2. Kation apa saja yang termasuk ke dalam Kation Golongan III?

Sebutkan dan jelaskan!

3. Pereaksi apa saja yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi

Kation Golongan III? serta tuliskan dan jelaskan hasil reaksinya!

H. Pustaka

Vogel, A.I. 1989. The Textbook of Quantitative Chemical Analysis, 5th Ed. Longman.

Page 24: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

24

FORMAT LAPORAN JURNAL

I. TUJUAN

Tuliskan tujuan praktikum yang akan dikerjakan secara jelas dan singkat

(sebutkan senyawa yang akan diuji)

II. PRINSIP

Tuliskan prinsip dasar dari proses yang akan dikerjakan

III. PROSEDUR

Tuliskan dalam bentuk diagram alir

IV. DATA PENGAMATAN

No. Larutan

pereaksi

Hasil

reaksi

Prediksi

sampel

Pereaksi

spesifik

Kesimpulan

Page 25: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

25

PERCOBAAN IV

ANALISIS KUALITATIF SENYAWA KATION GOLONGAN IV

A. Latar Belakang Masalah

Kation adalah ion yang bermuatan positif. Ion satu dengan lainnya

dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia spesifik. Kation

merupakan penyusun suatu senyawa, sehingga untuk menentukan jenis

zat atau senyawa tunggal secara sederhana dapat dilakukan dengan

menganalisis jenis kation yang dikandungnya.

Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang

paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida,

dan ammonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu

kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk

endapan atau tidak. Jadi boleh dikatakan, bahwa klasifikasi kation yang

paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida,

dan karbonat dari kation tersebut.

B. Tujuan Pembelajaran Umum

Mahasiswa mampu melakukan metode analisis kation

C. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri dari Kation Golongan IV.

2. Mahasiswa dapat mengetahui kation apa saja yang termasuk ke

dalam Kation Golongan IV.

3. Mahasiswa mengetahui pereaksi apa saja yang dapat digunakan

untuk mengidentifikasi Kation Golongan IV.

D. Uraian Materi

Kation-kation Golongan IV antara lain: (1) Barium, Ba2+. Barium

adalah logam putih perak, dapat ditempa dan liat, yang stabil dalam

udara kering. Barium bereaksi dengan air dalam udara yang lembab,

Page 26: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

26

membentuk oksida atau hidroksida. Barium melebur pada 710 °C; (2)

Strontium, Sr+. Strontium merupakan logam putih perak yang dapat

ditempa dan liat. Strontium melebur pada 771 °C. Sifat-sifatnya serupa

dengan sifat-sifat barium; (3) Kalsium, Ca2+. Kalsium adalah logam putih

perak, yang agak lunak. Kalsium melebur pada 845 °C.

Kation Golongan IV tak bereaksi dengan reagensia Golongan I, II,

dan III. Kation-kation ini membentuk endapan dengan amonium karbonat

dengan adanya amonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit

asam. Uji ini harus dijalankan dalam larutan netral atau basa. Jika tidak

ada amonia atau ion amonium, magnesium juga akan mengendap.

Endapan-endapan putih yang terbentuk dengan reagensia golongan

adalah barium karbonat BaCO3, strontium karbonat SrCO3, dan kalsium

karbonat CaCO3.

Ketiga logam alkali tanah ini menguraikan air dengan laju yang

berbeda-beda, dengan membentuk hidroksida dan gas hidrogen.

Hidroksidanya merupakan basa kuat, meskipun dengan kelarutan yang

berbeda-beda: barium hidroksida adalah yang paling mudah larut,

sedangkan kalsium hidroksida yang paling sedikit larut diantara ketiga

ini. Klorida dan nitrat dari alkali tanah sangat mudah larut; karbonat,

sulfat, fosfat, dan oksalatnya tidak larut. Sulfidanya dapat dibuat hanya

dalam keadaan kering; semua sulfida terhidrolisis dalam air, membentuk

hidrogen sulfida dan hidroksida.

Karena alkali tanah bersifat hampir serupa satu sama lain dalam

larutan air, sukarlah bagi kita untuk membedakannya dan terutama untuk

memisahkannya. Namun ada perbedaan-perbedaan dalam kelarutan

beberapa garam mereka dalam medium bukan-air. Begitulah, 100 g

etanol yang bebas-air, melarutkan 12,5 g kalium klorida, 0,91 g strontium

klorida, dan hanya 0,012 g barium klorida (semuanya merupakan garam

tak-berhidrat). Seratus gram campuran 1:1 dietil eter dan etanol bebas-

air, melarutkan lebih 40 g kalsium nitrat anhidrat, sedang kelarutan

Page 27: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

27

strontium dan barium nitrat anhidrat dalam larutan ini boleh diabaikan.

Perbedaan-perbedaan ini bisa dipakai untuk pemisahan.

Tabulasi Kation Golongan IV

Sumber: http://www.slideshare.net/lailaninuurshabrina/tabulasi-kation

E. Alat & Bahan

Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, pipet tetes, labu ukur

100 mL, gelas beaker 50 mL.

Bahan yang digunakan adalah Ca2+, Ba2+, Sr3+, HCl, amonia,

NaOH, KI, K2CrO4, H2SO4, Na2CO3.

Page 28: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

28

F. Prosedur Kerja

a. Analisis terhadap ion Ca2+

1. Larutan sampel + larutan amonium karbonat endapan

amorf, didihkan menghablur.

2. Larutan sampel dibuat alkalis dengan NH4OH dan NH4Cl, +

amonium oksalat endapan (tidak larut dalam asam

asetat, larut dalam asam mineral).

3. Larutan sampel yang dibuat sedikit basa + larutan kalium kromat

endapan kekuningan (larut dalam asam mineral encer).

4. Larutan sampel + asam sulfat encer endapan putih.

b. Analisis terhadap ion Ba2+

1. Larutan sampel + asam sulfat encer endapan putih (tidak larut

dalam asam klorida P dan dalam asam nitrat P).

2. Larutan sampel + larutan kalium kromat endapan kuning (larut

dalam asam mineral, tidak larut dalam asam asetat).

3. Larutan sampel + amonium oksalat endapan putih (larut

dalam asam asetat)

4. Larutan sampel + larutan natrium karbonat endapan putih (larut

dalam asam encer).

5. Larutan sampel menimbulkan warna hijau kekuningan dalam

nyala api yang tidak berwarna dan jika dilihat dengan kaca hijau,

nyala berwarna biru.

c. Analisis terhadap ion Sr3+

Sampel larutan + H2SO4 encer akan terbentuk endapan putih.

Endapan tidak larut dalam amonium sulfat bahkan dengan

pendidihan (perbedaan dengan kalsium). Dalam larutan kalsium

sulfat jenuh terbentuk endapan putih secara perlahan-lahan dalam

keadaan dingin dan akan lebih cepat dengan cara pemanasan

(perbedaan dengan barium).

Page 29: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

29

G. Soal

1. Jelaskan ciri-ciri dari Kation Golongan IV !

2. Kation apa saja yang termasuk ke dalam Kation Golongan IV?

Sebutkan dan jelaskan!

3. Pereaksi apa saja yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi

Kation Golongan IV? serta tuliskan dan jelaskan hasil reaksinya!

H. Pustaka

Vogel, A.I. 1989. The Textbook of Quantitative Chemical Analysis, 5th Ed. Longman.

Page 30: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

30

FORMAT LAPORAN JURNAL

I. TUJUAN

Tuliskan tujuan praktikum yang akan dikerjakan secara jelas dan singkat

(sebutkan senyawa yang akan diuji)

II. PRINSIP

Tuliskan prinsip dasar dari proses yang akan dikerjakan

III. PROSEDUR

Tuliskan dalam bentuk diagram alir

IV. DATA PENGAMATAN

No. Larutan

pereaksi

Hasil

reaksi

Prediksi

sampel

Pereaksi

spesifik

Kesimpulan

Page 31: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

31

PERCOBAAN V

ANALISIS KUALITATIF SENYAWA KATION GOLONGAN V

A. Latar Belakang Masalah

Kation adalah ion yang bermuatan positif. Ion satu dengan lainnya

dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia spesifik. Kation

merupakan penyusun suatu senyawa, sehingga untuk menentukan jenis

zat atau senyawa tunggal secara sederhana dapat dilakukan dengan

menganalisis jenis kation yang dikandungnya.

Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang

paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida,

dan ammonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu

kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk

endapan atau tidak. Jadi boleh dikatakan, bahwa klasifikasi kation yang

paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida,

dan karbonat dari kation tersebut.

B. Tujuan Pembelajaran Umum

Mahasiswa mampu melakukan metode analisis kation

C. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri dari Kation Golongan V.

2. Mahasiswa dapat mengetahui kation apa saja yang termasuk ke

dalam Kation Golongan V.

3. Mahasiswa mengetahui pereaksi apa saja yang dapat digunakan

untuk mengidentifikasi Kation Golongan V.

D. Uraian Materi

Kation Golongan V meliputi: (1) Magnesium, Mg2+. Magnesium

adalah logam putih, dapat ditempa dan liat. Magnesium melebur pada

650 °C. Logam ini mudah terbakar dalam udara atau oksigen dengan

Page 32: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

32

mengeluarkan cahaya putih; (2) Natrium, Na+. Natrium adalah logam

putih perak yang lunak, yang melebur pada 97,5 °C. Natrium teroksidasi

dengan cepat dalam udara lembab, maka harus disimpan terendam

seluruhnya dalam pelarut nafta atau silena; (3) Kalium, K+. Kalium

merupakan logam putih perak yang lunak. Logam ini melebur pada 63,5

°C. Kalium tetap tak berubah dalam udara kering, tetapi dengan cepat

teroksidasi dalam udara lembab, menjadi tertutup dengan suatu lapisan

biru; (4) Amonium, NH4+. Ion-ion amonium diturunkan dari amonia, NH3,

dan ion hidrogen H+. Ciri-ciri khas ion ini adalah serupa dengan ciri-ciri

khas ion logam-logam alkali. Garam-garam amonium umumnya adalah

senyawa-senyawa yang larut dalam air, dengan membentuk larutan yang

tak berwarna.

Kation Golongan V merupakan golongan kation terakhir.

Golongan ini tidak bereaksi dengan reagensia-reagensia golongan

sebelumnya, dan tidak memiliki reagensia umum. Reaksi-reaksi khusus

atau uji-uji nyala dapat dipakai untuk mengidentifikasi ion-ion ini.

Dari kation-kation golongan ini, magnesium memperlihatkan

reaksi-reaksi yang serupa dengan reaksi-reaksi dari kation-kation dalam

Golongan IV. Namun, magnesium karbonat dengan adanya garam

amonium, larut, maka dalam pengerjaan analisis sistematis (pada mana

garam-garam amonium bertambah jumlahnya dengan banyak sekali

dalam larutan), magnesium tidak akan mengendap bersama kation

Golongan IV. Reaksi ion amonium sangat serupa dengan reaksi-reaksi

ion kalium, karena jari-jari ion dari kedua ion ini hampir identik.

Page 33: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

33

Tabulasi Kation Golongan V

Sumber: http://www.slideshare.net/lailaninuurshabrina/tabulasi-kation

Page 34: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

34

E. Alat & Bahan

Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, pipet tetes, labu ukur

100 mL, gelas beaker 50 mL.

Bahan yang digunakan adalah Mg2+, Na+, K+, HCl, amonia, NaOH,

KI, K2CrO4, H2SO4, Na2CO3, Zn uranil asetat, asam perklorat, asam

tartrat, larutan natrium kobalt nitrit.

F. Prosedur Kerja

a. Analisis terhadap ion Mg2+

1. Larutan sampel + larutan NaOH 1 N endapan putih (mudah

larut dalam larutan amonium klorida, tidak larut dalam pereaksi

berlebih).

2. Larutan sampel + larutan natrium karbonat endapan putih

(larut dalam asam).

b. Analisis terhadap ion Na+

1. Larutan sampel menimbulkan warna kuning intensif dalam nyala

api yang tidak berwarna.

2. Larutan sampel + Zn uranil asetat kristal berbentuk intan.

3. Larutan sampel diasamkan dengan asam asetat encer dan

disaring jika perlu, + Zn uranil asetat endapan hablur kuning.

c. Analisis terhadap ion K+

1. Larutan sampel menimbulkan warna ungu dalam nyala api yang

tidak berwarna.

2. Larutan sampel + asam perklorat endapan putih.

3. Larutan sampel + asam tartrat endapan putih.

4. Larutan sampel + larutan natrium kobalt nitrit endapan

kuning.

Page 35: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

35

G. Soal

1. Jelaskan ciri-ciri dari Kation Golongan V !

2. Kation apa saja yang termasuk ke dalam Kation Golongan V?

Sebutkan dan jelaskan!

3. Pereaksi apa saja yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi

Kation Golongan V? serta tuliskan dan jelaskan hasil reaksinya!

H. Pustaka

Vogel, A.I. 1989. The Textbook of Quantitative Chemical Analysis, 5th Ed. Longman.

Page 36: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

36

FORMAT LAPORAN JURNAL

I. TUJUAN

Tuliskan tujuan praktikum yang akan dikerjakan secara jelas dan singkat

(sebutkan senyawa yang akan diuji)

II. PRINSIP

Tuliskan prinsip dasar dari proses yang akan dikerjakan

III. PROSEDUR

Tuliskan dalam bentuk diagram alir

IV. DATA PENGAMATAN

No. Larutan

pereaksi

Hasil

reaksi

Prediksi

sampel

Pereaksi

spesifik

Kesimpulan

Page 37: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

37

PERCOBAAN VI

ANALISIS KUALITATIF SENYAWA ANION

A. Latar Belakang Masalah

Anion adalah ion yang bermuatan negatif. Ion satu dengan lainnya

dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia spesifik. Anion

merupakan penyusun suatu senyawa, sehingga untuk menentukan jenis

zat atau senyawa tunggal secara sederhana dapat dilakukan dengan

menganalisis jenis anion yang dikandungnya.

B. Tujuan Pembelajaran Umum

Mahasiswa mampu melakukan metode analisis anion

C. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri dari anion.

2. Mahasiswa mengetahui pereaksi apa saja yang dapat digunakan

untuk mengidentifikasi anion.

D. Uraian Materi

Metode yang tersedia untuk mendeteksi anion tidaklah

sesistematik metode yang tersedia untuk mendeteksi kation. Akan tetapi

anion tetap bisa dipisahkan ke dalam golongan-golongan utama

berdasarkan pada kelarutan garam peraknya, garam kalsium atau

bariumnya, dan garam zinknya. Pada hakekatnya, proses-proses yang

dipakai dapat dibagi ke dalam dua kelas antara lain Kelas A, yaitu proses

yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap yang

diperoleh pada pengolahan dengan asam-asam, dan Kelas B, yaitu

proses yang tergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan.

Kelas A dibagi ke dalam sub-kelas (i) gas-gas dilepaskan dengan

asam klorida encer atau asam sulfat encer, dan sub-kelas (ii) gas atau

uap dilepaskan dengan asam sulfat pekat. Anion yang termasuk ke

Page 38: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

38

dalam sub-kelas (i) antara lain: karbonat, CO32-; hidrogen karbonat,

HCO3-; sulfit, SO3

2-; tiosulfat, S2O32-; sulfida, S2-; nitrit, NO2

-, hipoklorit,

OCl-; sianida, CN-, dan sianat, OCN-. Sedangkan anion yang termasuk

ke dalam sub-kelas (ii) antara lain: fluorida, F-; heksafluorosilikat, [SiF6]2-;

klorida, Cl-; bromida, Br-; iodida, I-; nitrat, NO3-; klorat, ClO3

-; perklorat,

ClO4-; permanganat, MnO4

-; bromat, BrO3-; borat, BO3

3-; heksasianoferat

(II), [Fe(CN)6]4-; heksasianoferat (III), [Fe(CN)6]

3-; tiosianat, SCN-; format,

HCOO-; asetat, CH3COO-; oksalat, (COO)22-; tartrat, C4H4O6

2-; dan sitrat

C6H5O73-.

Kelas B dibagi ke dalam sub-kelas (i) reaksi pengendapan, dan

sub-kelas (ii) oksidasi dan reduksi dalam larutan. Anion yang termasuk

ke dalam sub-kelas (i) antara lain: sulfat, SO42-; peroksodisulfat, S2O8

2-;

fosfit, HPO32-; hipofosfit, H2PO2

-; arsenat, AsO42-; arsenit, AsO3

3-; kromat,

CrO42-; dikromat, Cr2O7

2-; silikat, SiO32-; heksafluorosilikat, [SiF6]

2-;

salisilat, C7H5O3-; suksinat, C4H4O4

2-; dan benzoat, C7H5O2-. Sedangkan

anion yang termasuk ke dalam sub-kelas (ii) antara lain: permanganat,

MnO4-; kromat, CrO4

2-; dan dikromat, Cr2O72-.

Pada analisis anion digunakan zat pada kira-kira 0,2 g. beberapa

anion akan diuraikan oleh asam menjadi gas-gas yang dapat dikenal.

Masukkan zat padat dari garam-garam bersangkutan ke dalam tabung

reaksi dan tambahkan:

I. Asam sulfat encer

II. Asam sulfat pekat

Lakukan dalam keadaan dingin, bila tidak timbul gas dapat

dipanaskan.

Page 39: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

39

I. Dengan asan sulfat encer

No Pengamatan Kesimpulan

1. Timbul gas tidak berwarna, tidak

berbau, dan mengeruhkan air kapur

(Ca(OH)2)

CO2 dari karbonat atau

bikarbonat

2. Timbul gas coklat merah dan berbau NO2 dari nitrit

3. Timbul gas hijau kuning berbau

rangsang, memerahkan dan kemudian

memucatkan kertas lakmus biru

Cl2 dari hipoklorit

4. Timbul gas berbau, merubah warna

kertas K2Cr2O7 menjadi hijau,

melunturkan warna fuhsin

SO2 dari sulfit

5. Timbul gas tidak berwarna (spt 4)

disamping itu terjadi endapan S

SO2 dan S dari tiosulfat

6. Timbul gas tidak berwarna, berbau

busuk menghitamkan kertas saring

yang dibasahi dengan timbal asetat,

merubah kertas kadmium asetat

menjadi kuning

H2S dari sulfida

7. Berbau cuka CH3COO dari asetat

II. Dengan asam sulfat pekat

No Pengamatan Kesimpulan

1. Timbul gas tidak berwarna, berbau

dan berasap di udara. Jika gelas

pengaduk dibasahi dengan NH4OH

lalu diletakkan pada mulut tabung

maka timbul kabut NH4Cl.

HCl dari klorida

2. Timbul gas berbau pedas,

berwarna merah membentuk kabut

HBr dan Br2 dari bromida

Page 40: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

40

diudara. Jika diberi MnO2 timbul

gas berwarna merah berbau brom

3. Timbul uap ungu disertai dengan

uap asam (SO2 dan H2S)

HI dan I2 dari iodida

4. Timbul gas kadang-kadang

berwarna coklat dari gas NO2. Jika

direaksikan dengan logam Cu

dalam larutan akan berwarna biru

HNO3 dan NO2 dari nitrat

5. Timbul gas kuning dalam keadaan

dingin, berbau, mudah meletus

CIO3 dari klorat

6. Timbul gas tidak berwarna, jika

dibakar nyala berwarna biru

CO dari format

7. Timbul gas tidak berwarna,

mengeruhkan air kapur, jika

dibakar nyala biru

CO dan CO2 dari oksalat

E. Alat & Bahan

Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, pipet tetes, labu ukur

100 mL, gelas beaker 50 mL.

Bahan yang digunakan adalah Cl-, Br-, I-, NO2-, CO32-, BO3

2-, NO3-,

CNS-, [Fe(CN)6-3], [Fe(CN)6

-3], larutan perak nitrat, amonium hidroksida,

NaOH, KI, Kloroform, H2SO4, CH3COOH, Na2CO3, HCl, timbal asetat,

F. Prosedur Kerja

a. Analisis terhadap ion Cl-

1. Larutan sampel + larutan perak nitrat endapan putih (tidak

larut dalam asam nitrat P, larut dalam amonium hidroksida 6 N

sedikit berlebih).

2. Larutan sampel + larutan timbal asetat endapan putih.

Page 41: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

41

b. Analisis terhadap ion Br-

1. Larutan sampel + larutan perak nitrat endapan putih

kekuningan yang tidak larut dalam asam nitrat P dan sedikit larut

dalam amonium hidroksida 6 N.

2. Larutan sampel + asam sulfat P + kloroform perubahan warna

pada lapisan kloroform.

3. Larutan sampel + asam sulfat encer tidak timbul gas, panaskan

gas coklat kuning.

c. Analisis terhadap ion I-

1. Larutan sampel + larutan perak nitrat endapan kuning (tidak

larut dalam asam nitrat dan dalam amonium hidroksida 6 N).

2. Larutan sampel + air klor setetes demi setetes larutan kuning

hingga merah, kocok dengan kloroform lapisan kloroform

menjadi ungu.

3. Larutan sampel + asam sulfat P + kloroform perubahan warna

pada lapisan kloroform.

d. Analisis terhadap ion NO2-

1. Larutan sampel + asam mineral encer atau asam asetat 6 N

asap merah kecoklatan.

2. Larutan sampel diteteskan pada kertas kanji iodida biru.

3. Larutan sampel + larutan KI, asamkan dengan asam sulfat, +

kloroform lapisan kloroform berwarna ungu.

e. Analisis terhadap ion CO32-

1. Larutan sampel + asam gelembung gas tidak berwarna,

alirkan ke dalam larutan kalsium hidroksida LP endapan putih.

2. Larutan sampel + larutan perak nitrat endapan putih, +

larutan perak nitrat berlebih kuning.

Page 42: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

42

3. Larutan dingin sampel + fenolpthalein LP merah, sedangkan

pada larutan dingin bikarbonat tidak terjadi perubahan warna atau

hanya sedikit berwarna.

f. Analisis terhadap ion BO32-

1. Larutan sampel + larutan perak nitrat endapan putih, panaskan

endapan hitam.

2. Larutan sampel + asam sulfat P dan metanol P, bakar nyala api

bertepi hijau.

3. Larutan sampel + barium nitrat jenuh endapan putih.

g. Analisis terhadap ion NO3-

Tes cincin coklat

Beberapa faktor pengganggu yaitu adanya NO2- dan CNS, sehingga

faktor pengganggu tersebut harus dihilangkan. Caranya yaitu: larutan

ekstrak soda diasamkan dengan HCl 2 N, tambahkan butir tiourea,

panaskan hingga semua gas habis keluar. Ion CNS dihilangkan

dengan penambahan AgSO4 0,1 N, pisahkan dendapan yang terjadi,

filtrat dipakai untuk analisis NO3-. Uapkan larutan ekstrak soda

sampai kering, tambahkan serbuk difenilamin, tambahkan lagi H2SO4

pekat 2 tetes akan terbentuk warna biru.

h. Analisis terhadap ion CNS-

1. Asamkan larutan ekstrak soda dengan HCl 2 N + larutan Co(NO2)2

warna biru.

2. Asamkan larutan ekstrak soda dengan HCl 2 N + larutan FeCl3

warna merah daging.

i. Analisis terhadap ion [Fe(CN)6-4]

1. Tambahkan 1 tetes FeCl3 ke dalam tabung reaksi yang berisi 3

tetes larutan ekstrak soda endapan biru berlin.

Page 43: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

43

2. Tambahkan 1 tetes larutan FeSO4 (garam ferro) ke dalam tabung

reaksi yang berisi 3 tetes larutan ekstrak soda endapan putih.

j. Analisis terhadap ion [Fe(CN)6-3]

1. Tambahkan 1 tetes FeCl3 ke dalam tabung reaksi yang berisi 3

tetes larutan ekstrak soda endapan coklat.

2. Tambahkan 1 tetes larutan FeSO4 (garam ferro) ke dalam tabung

reaksi yang berisi 3 tetes larutan ekstrak soda endapan biru

trumbel.

G. Soal

1. Jelaskan ciri-ciri dari anion!

2. Jelaskan pereaksi apa saja yang dapat digunakan untuk

mengidentifikasi anion? serta tuliskan dan jelaskan hasil reaksinya!

H. Pustaka

Vogel, A.I. 1989. The Textbook of Quantitative Chemical Analysis, 5th Ed. Longman.

Page 44: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

44

FORMAT LAPORAN JURNAL

I. TUJUAN

Tuliskan tujuan praktikum yang akan dikerjakan secara jelas dan singkat

(sebutkan senyawa yang akan diuji)

II. PRINSIP

Tuliskan prinsip dasar dari proses yang akan dikerjakan

III. PROSEDUR

Tuliskan dalam bentuk diagram alir

IV. DATA PENGAMATAN

No. Larutan

pereaksi

Hasil

reaksi

Prediksi

sampel

Pereaksi

spesifik

Kesimpulan

Page 45: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

45

PERCOBAAN VII

ANALISA VOLUMETRI

(Penentuan Kadar Asam Cuka dengan Metode Alkalimetri)

A. Latar Belakang Masalah

Analisa volumetri adalah suatu analisa kimia kuantitatif untuk

menentukan banyaknya suatu zat dalam volume tertentu dengan

mengukur banyaknya volume larutan standar yang dapat bereaksi

secara kuantitatif dengan zat yang akan dianalisis. Analisa volumetri juga

dikenal sebagai titrimetri, dimana zat yang akan dianalisis dibiarkan

bereaksi dengan zat lain yang konsentrasinya diketahui dan dialirkan dari

buret dalam bentuk larutan.

B. Tujuan Pembelajaran Umum

Mahasiswa mampu memahami prinsip-prinsip metode analisis volumetri.

C. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Mahasiswa mampu melakukan metode analisis volumetri

2. Mahasiswa mengetahui penetapan kadar asam cuka dengan metode

alkalimetri

D. Uraian Materi

Reaksi penetralan, atau asidimetri dan alkalimetri melibatkan

titrasi basa bebas, atau basa yang terbentuk karena hidrolisis garam

yang berasal dari basa lemah dengan suatu asam standar (asidimetri),

dan titrasi asam bebas, atau asam yang terbentuk dari hidrolisis garam

yang berasal dari basa lemah dengan suatu basa standar (alkalimetri).

Berdasarkan reaksi antar zat yang akan ditentukan dengan larutan

standar, maka dikenal istilah netralisasi. Titrasi ini menggunakan larutan

NaOH sebagai baku standar dan menghasilkan garam natrium asetat

yang berasal dari asam lemah dan basa kuat.

Page 46: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

NaOH (aq)

Garam natrium asetat ini akan dihidrolisa dalam larutan sebagai

berikut:

CH

Indikator dalam titrasi netralisasi adalah indikator yang dipakai

pada metode asidi alkalimetri. Indikator ini dinamakan indikator pH,

karena akan berubah warna sesuai dengan perubahan pH. Pada

analisis volumetri, titrasi asam asetat dengan NaOH umumnya

menggunakan indikator fenolftalein, sehingga harus diketahui pH untuk

setiap perubahan reaksi.

E. Alat & Bahan

Alat yang digunakan adalah erlenmeyer, labu takar, pipet ukur,

buret dan perlengkapannya, gelas arloji, gelas

Bahan yang

Larutan asam cuka, indikator Fenolftalein (PP), larutan HCl 0,1 N.

F. Uraian Bahan

1. Asam Oksalat

Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus

H2C2O4 dengan nama sistematis asam etanadioa

dikarboksilat paling sederhana ini biasa digambarkan dengan rumus

HOOC-COOH.Merupakan asam organik yang relatif kuat, 10.000 kali

lebih kuat daripada asam asetat.

oksalat, juga agen pereduktor.

46

(aq) + CH3COOH NaCH3COOH(aq)

Garam natrium asetat ini akan dihidrolisa dalam larutan sebagai

CH3COONa + H2O CH3COOH + NaOH

Indikator dalam titrasi netralisasi adalah indikator yang dipakai

pada metode asidi alkalimetri. Indikator ini dinamakan indikator pH,

karena akan berubah warna sesuai dengan perubahan pH. Pada

analisis volumetri, titrasi asam asetat dengan NaOH umumnya

enggunakan indikator fenolftalein, sehingga harus diketahui pH untuk

setiap perubahan reaksi.

Alat yang digunakan adalah erlenmeyer, labu takar, pipet ukur,

buret dan perlengkapannya, gelas arloji, gelas beaker, pemanas

Bahan yang digunakan adalah asam oksalat, larutan NaOH 0,1 N,

Larutan asam cuka, indikator Fenolftalein (PP), larutan HCl 0,1 N.

Asam Oksalat

Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus

dengan nama sistematis asam etanadioa

dikarboksilat paling sederhana ini biasa digambarkan dengan rumus

COOH.Merupakan asam organik yang relatif kuat, 10.000 kali

lebih kuat daripada asam asetat. Di-anionnya, dikenal sebagai

oksalat, juga agen pereduktor. Banyak ion logam yang membentuk

+ H2O

Garam natrium asetat ini akan dihidrolisa dalam larutan sebagai

COOH + NaOH

Indikator dalam titrasi netralisasi adalah indikator yang dipakai

pada metode asidi alkalimetri. Indikator ini dinamakan indikator pH,

karena akan berubah warna sesuai dengan perubahan pH. Pada

analisis volumetri, titrasi asam asetat dengan NaOH umumnya

enggunakan indikator fenolftalein, sehingga harus diketahui pH untuk

Alat yang digunakan adalah erlenmeyer, labu takar, pipet ukur,

, pemanas.

digunakan adalah asam oksalat, larutan NaOH 0,1 N,

Larutan asam cuka, indikator Fenolftalein (PP), larutan HCl 0,1 N.

Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus

dengan nama sistematis asam etanadioat. Asam

dikarboksilat paling sederhana ini biasa digambarkan dengan rumus

COOH.Merupakan asam organik yang relatif kuat, 10.000 kali

anionnya, dikenal sebagai

Banyak ion logam yang membentuk

Page 47: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

endapan tak larut dengan asam oksalat, contoh terbaik adalah

kalsium oksalat

yang sering ditemukan.

Sifat

berupa senyawa kris

dalam alkohol. Asam oksalat membentuk garam netral dengan logam

alkali (NaK), yang larut dalam air (5

logam dari alkali tanah, termasuk Mg atau dengan logam berat,

mempunyai kelaruta

oksalat secara praktis tidak larut dalam air. Berdasarkan sifat tersebut

asam oksalat digunakan untuk menentukan jumlah kalsium. Asam

oksalat ini terionisasi dalam media asam kuat.

Nama lain

RM

Pemerian

Kelarutan

Kegunaan

Penyimpanan

(Depkes RI, 1979: hal 651)

2. Natrium Hidroksida

Natrium hidroksida mengandung tidak

tidak lebih dari 100,3% alkali jumlah, dihitung

mengandung Na

47

endapan tak larut dengan asam oksalat, contoh terbaik adalah

kalsium oksalat (CaOOC-COOCa), penyusun utama jenis batu ginjal

ng sering ditemukan.

umum dari asam oksalat adalah dalam keadaan murni

berupa senyawa kristal, larut dalam air (8% pada 10

dalam alkohol. Asam oksalat membentuk garam netral dengan logam

alkali (NaK), yang larut dalam air (5-25 %), sementara itu dengan

logam dari alkali tanah, termasuk Mg atau dengan logam berat,

mempunyai kelarutan yang sangat kecil dalam air. Jadi kalsium

oksalat secara praktis tidak larut dalam air. Berdasarkan sifat tersebut

asam oksalat digunakan untuk menentukan jumlah kalsium. Asam

oksalat ini terionisasi dalam media asam kuat.

: Asam oksalat

: (CO2H)2.2H2O

: Hablur ,tidak berwarna .

: Larut dalam air dan etanol

: Sebagai zat tambahan

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

(Depkes RI, 1979: hal 651)

Natrium Hidroksida

Natrium hidroksida mengandung tidak kurang dari 95,0% dan

tidak lebih dari 100,3% alkali jumlah, dihitung sebagai NaOH,

ngandung Na2CO3 tidak lebih dari 3%. Pemerian : Putih atau

endapan tak larut dengan asam oksalat, contoh terbaik adalah

COOCa), penyusun utama jenis batu ginjal

dalam keadaan murni

tal, larut dalam air (8% pada 10oC) dan larut

dalam alkohol. Asam oksalat membentuk garam netral dengan logam

25 %), sementara itu dengan

logam dari alkali tanah, termasuk Mg atau dengan logam berat,

n yang sangat kecil dalam air. Jadi kalsium

oksalat secara praktis tidak larut dalam air. Berdasarkan sifat tersebut

asam oksalat digunakan untuk menentukan jumlah kalsium. Asam

kurang dari 95,0% dan

sebagai NaOH,

tidak lebih dari 3%. Pemerian : Putih atau

Page 48: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

48

praktis putih, masa melebur, berbentuk pellet, serpihan atau batang

atau bentuk lain. Keras, rapuh dan menjukkan pecahan hablur. Bila

dibiarkan diudara, akan cepat menyerap karbon dioksida dan lembab.

Kelarutan mudah larut dalam air dan dalam etanol (Depkes,1995).

Fungsinya dalam percobaan ini yaitu sebagai larutan standar

untuk mentritrasi asam cuka (titran). Sifat fisikanya : memiliki rumus

molekul (NaOH), densitas dan fase : 2,100 g/cm³ dalam bentuk

cairan, memiliki titik lebur 318 °C dan titik didih 1390 °C, berupa

cairan higroskopis tidak berwarna.

Sifat kimia dari NaOH yaitu sangat mudah menyerap gas

CO2, senyawa ini sangat mudah larut dalam air. NaOH merupakan

larutan basa kuat, bersifat sangat korosif terhadap jaringan organik,

tidak berbau.

Nama resmi : Natrii hydroxydum

Nama lain : Natrium hidroksida

Berat molekul : 40,00 g/mol

Rumus molekul : NaOH

Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur atau

keping, kering, rapuh dan mudah meleleh

basah. Sangat alkalis dan korosif. Segera

menyerap CO2

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan etanol (95%)

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Khasiat : -

Kegunaan : Sebagai zat tambahan

3. Asam Asetat

Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa

kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan

aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2.

Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH,

Page 49: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

49

atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial)

adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku

16.7°C. Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling

sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air

merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian

menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi

kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan

dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat,

dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam

industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur

keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering

digunakan sebagai pelunak air.

Atom hidrogen (H) pada gugus karboksil (−COOH) dalam

asam karboksilat seperti asam asetat dapat dilepaskan sebagai ion

H+ (proton), sehingga memberikan sifat asam. Asam asetat adalah

asam lemah monoprotik dengan nilai pKa=4.8. Basa konjugasinya

adalah asetat (CH3COO−). Sebuah larutan 1.0 M asam asetat (kira-

kira sama dengan konsentrasi pada cuka rumah) memiliki pH sekitar

2.4.

Asam asetat cair adalah pelarut protik hidrofilik (polar), mirip

seperti air dan etanol. Asam asetat memiliki konstanta dielektrik yang

sedang yaitu 6.2, sehingga dapat melarutkan baik senyawa polar

seperi garam anorganik dan gula maupun senyawa non-polar seperti

minyak dan unsur-unsur seperti sulfur dan iodin. Asam asetat

bercampur dengan mudah dengan pelarut polar atau nonpolar

lainnya seperti air, kloroform dan heksana. Sifat kelarutan dan

kemudahan bercampur dari asam asetat ini membuatnya digunakan

secara luas dalam industri kimia.

Nama resmi : ACIDUM ACETICUM GLACIALE

Nama lain : Asam asetat glacial

Rumus molekul : CH3-COOH

Page 50: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

Berat molekul

Pemerian

Kelarutan

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Zat tambahan

(Depkes RI, 1979

4. Asam Klorida

Larutan asam klorida atau yang biasa

HCl dalam air, adalah cairan kimia yang sangat korosif dan berbau

menyengat. HCl termasuk ba

tubuh HCl diproduksi

menghancurkan bahan ma

skala industri, HCl biasanya diproduksi dengan konsentrasi 38%.

Ketika dikirim ke industri pengguna,

antara 32~34%. Pembatasan

uapnya yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan kesulitan ketika

penyimpanan. Asam klorida di dalam laboratorium biasa digunakan

untuk titrasi penentuan kadar basa dalam sebuah larutan

Pemerian

Penyimpanan

Stabilitas

50

Berat molekul : 60,05 g/mol

: Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas, tajam,

jika diencerkan dengan air, rasa asam

Kelarutan : Dapat campur dengan air, dengan etanol (95%)

P dan dengan gliserol P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Zat tambahan

, 1979: hal 42)

Asam Klorida

Larutan asam klorida atau yang biasa dikenal dengan larutan

HCl dalam air, adalah cairan kimia yang sangat korosif dan berbau

menyengat. HCl termasuk bahan kimia berbahaya atau B3. Di

tubuh HCl diproduksi dalam perut dan secara alami membantu

menghancurkan bahan makanan yang masuk ke dalam usus.

skala industri, HCl biasanya diproduksi dengan konsentrasi 38%.

ka dikirim ke industri pengguna, HCl dikirim dengan konsentrasi

antara 32~34%. Pembatasan konsentrasi HCl ini karena tekanan

uapnya yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan kesulitan ketika

penyimpanan. Asam klorida di dalam laboratorium biasa digunakan

untuk titrasi penentuan kadar basa dalam sebuah larutan

: Cairan tidak berwarna,

merangsang. Jika diencerkan dengan 2 bagian

air, asap hilang. Bobot jenis kurang 1,8

enyimpanan : Wadah tertutup rapat.

: Bersifat korosif.

erwarna, bau khas, tajam,

jika diencerkan dengan air, rasa asam

engan etanol (95%)

kenal dengan larutan

HCl dalam air, adalah cairan kimia yang sangat korosif dan berbau

han kimia berbahaya atau B3. Didalam

dalam perut dan secara alami membantu

kanan yang masuk ke dalam usus. Dalam

skala industri, HCl biasanya diproduksi dengan konsentrasi 38%.

HCl dikirim dengan konsentrasi

konsentrasi HCl ini karena tekanan

uapnya yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan kesulitan ketika

penyimpanan. Asam klorida di dalam laboratorium biasa digunakan

untuk titrasi penentuan kadar basa dalam sebuah larutan.

berasap, bau

merangsang. Jika diencerkan dengan 2 bagian

obot jenis kurang 1,8.

Page 51: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

Fungsi

Kelarutan

5. Fenolftalein

Fenolftalein mengandung tidak kurang dari 98.0% dan tidak

lebih dari 101.0% C

dikeringkan.

Pemerian

Rumus Molekul

Bobot Molekul

Kelarutan

(Depkes RI, 1995: hal 662)

51

: Sebagai campuran dapar.

: Dengan basa, alkali karbonat, denga

perak dan garam merkuri

Fenolftalein mengandung tidak kurang dari 98.0% dan tidak

lebih dari 101.0% C20H14O4 dihitung terhadap zat yang telah

: Serbuk hablur, putih atau putih kekuningan

lemah, tidak berbau, stabil di udara

Rumus Molekul : 3,3-Bis(p-hidroksifenil)ftalida atau C

Bobot Molekul : 318.33 g/mol

: Praktis tidak larut dalam air, larut dalam etanol,

agak sukar larut dalam eter. Mudah larut dalam

larutan alkali hidroksida dan dala

alkali karbonat panas, cairan berwarna merah.

Warna larutan hilang dengan penambahan

asam berlebih atau dengan larutan alkali

hidoksida pekat.

(Depkes RI, 1995: hal 662)

engan basa, alkali karbonat, dengan garam

Fenolftalein mengandung tidak kurang dari 98.0% dan tidak

dihitung terhadap zat yang telah

Serbuk hablur, putih atau putih kekuningan

stabil di udara

hidroksifenil)ftalida atau C20H14O4

Praktis tidak larut dalam air, larut dalam etanol,

agak sukar larut dalam eter. Mudah larut dalam

larutan alkali hidroksida dan dalam larutan

alkali karbonat panas, cairan berwarna merah.

Warna larutan hilang dengan penambahan

asam berlebih atau dengan larutan alkali

Page 52: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

52

G. Prosedur Kerja

a. Standarisasi Larutan NaOH

1. Timbang seksama 100 mg asam oksalat (H2C2O4.2H2O),

kemudian masukkan kedalam erlenmeyer

2. Tambahkan 50 mL aquadest kedalamnya, kemudian dititrasi

dengan larutan NaOH menggunakan indikator fenolftalein.

3. Hitung Normalitas NaOH dengan rumus:

Normalitas NaOH = Bobot asam oksalat

V NaOH x BM asam oksalat x Valensi

b. Penetapan Kadar Asam Cuka dalam cuka perdagangan

1. Ambil 10 mL asam cuka sampel, kemudian masukkan kedalam

labu ukur 100 mL dan encerkan hingga 100 mL.

2. Ambil 10 mL larutan yang telah diencerkan dan masukkan

kedalam erlenmeyer. Tambahkan 3 tetes indikator fenolftalein.

3. Titrasi larutan tersebut dengan larutan NaOH yang telah

distandarisasi sampai terjadi perubahan warna.

4. Titrasi dilakukan sebanyak 3 kali.

5. Tuliskan reaksi yang terjadi pada proses titrasi tersebut.

Kadar asam cuka dihitung dengan rumus:

Kadar asam cuka = V NaOH x N NaOH x BM asam cuka x Faktor Pengenceran

mL sampel x 100%

G. Soal

1. Mengapa mahasiswa harus melakukan reaksi volumetri?

2. Mengapa asam cuka dalam penetapan kadarnya menggunakan

metode alkalimetri?

Page 53: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

53

H. Pustaka

Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Gandjar, I.G dan Rohman, A. 2012. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Page 54: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

54

FORMAT LAPORAN JURNAL

I. TUJUAN

Tuliskan tujuan praktikum yang akan dikerjakan secara jelas dan singkat

(sebutkan senyawa yang akan diuji)

II. PRINSIP

Tuliskan prinsip dasar dari proses yang akan dikerjakan

III. REAKSI

Tuliskan reaksi yang akan terjadi pada praktikum (tuliskan semua

kemungkinan yang mungkin terjadi bila ada banyak sampel)

IV. PROSEDUR

Tuliskan dalam bentuk diagram alir

V. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

Pengamatan :

a. Pembuatan larutan baku primer

Penimbangan baku primer (tuliskan senyawanya) …..

Dilarutkan sampai ……. mL

b. Pembuatan larutan baku sekunder

Penimbangan baku sekunder

Dilarutkan sampai…… mL

c. Pembakuan

Titrasi ke Volume baku sekunder (ml)

1

2

3

Rata-rata

Page 55: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

55

d. Penetapan kadar sampel

Titrasi ke Volume baku sekunder (ml)

1

2

3

Rata-rata

Perhitungan :

a. Penentuan Kadar Baku Primer

Massa baku primer (tuliskan senyawanya) yang ditimbang : ……..g

Mr baku primer : ………

Tuliskan rumus dan lakukan perhitungan

Jadi, kadar baku primer (tuliskan senyawanya) adalah …….. N

b. Pembakuan

Kadar baku primer (tuliskan senyawanya) :….N

Volume titran sebesar ……ml

V1N1 = V2N2

Tuliskan perhitungan

Jadi, kadar baku sekunder (tuliskan senyawanya) adalah …….. N

c. Perhitungan Kadar Sampel

Kadar baku sekunder (tuliskan senyawanya) :….N

Volume titran sebesar ……ml

V1N1 = V2N2

Tuliskan perhitungan

Jadi, kadar sampel (tuliskan senyawanya) adalah …….. N

Page 56: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

56

PERCOBAAN VIII

ANALISA VOLUMETRI

(Penentuan Kadar Boraks dengan Metode Asidimetri)

A. Latar Belakang Masalah

Metode titrimetri masih digunakan secara luas karena merupakan

metode yang tahan, murah, dan mampu memberikan ketepatan (presisi)

yang tinggi. Keterbatasan metode ini adalah bahwa metode titrimetri

kurang spesifik. Dalam analisis titrimetri atau analisis volumetri atau

analisis kuantitatif dengan mengukur volume, sejumlah zat yang diselidiki

direaksikan dengan larutan baku (standar) yang kadar (konsentrasi)-nya

telah diketahui secara teliti dan reaksinya berlangsung secara kuantitatif.

B. Tujuan Pembelajaran Umum

Mahasiswa mampu memahami prinsip-prinsip metode analisis volumetri

C. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Mahasiswa mampu melakukan metode analisis volumetri

2. Mahasiswa mengetahui penetapan kadar boraks dengan metode

asidimetri

D. Uraian Materi

Asidimetri merupakan cara penetapan kadar basa dalam suatu

sampel dengan menggunakan larutan baku yang sesuai. Sebaliknya

alkalimetri adalah cara penetapan kadar asam dengan menggunakan

larutan baku basa yang sesuai.

Untuk keperluan asidi-alkalimetri, asam didefinisikan sebagai

suatu molekul atau ion yang dapat memberikan (donor) proton.

Sedangkan basa didefinisikan sebagai suatu molekul atau ion yang

dapat menerima (akseptor) proton. Sebagai contoh molekul asam adalah

H2O, H2S, HCl, dan H2SO4; asam kation adalah H3O+ dan NH4

+; asam

Page 57: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

57

anion adalah HSO4-, HPO4

2- dan H2PO4-. Sedangkan contoh molekul

basa adalah NH3; basa kation adalah Ag(NH3)2+; basa anion OH-, S2- dan

SO42-.

Setelah memberi proton, asam akan berubah menjadi basa

konjugat. Setelah menerima proton, basa akan berubah menjadi asam

konjugat. Antara asam dan basa berlaku hubungan sebagai berikut:

Asam H+(proton) + Basa

HCl H+ + Cl-

HCl disini adalah asam konjugat Cl-; Cl- adalah basa konjugat dari HCl.

E. Alat & Bahan

Alat yang digunakan adalah erlenmeyer, labu takar, pipet ukur,

buret dan perlengkapannya, gelas arloji, gelas beaker, pemanas.

Bahan yang digunakan adalah natrium karbonat, boraks, Larutan

asam cuka, indikator merah metil, larutan HCl 0,5 N.

F. Uraian Bahan

1. Natrium Karbonat

Natrium karbonat (juga dikenal sebagai soda pencuci dan

soda abu) adalah garam natrium dari asam karbonat yang mudah

larut dalam air. Natrium karbonat murni berwarna putih, bubuk tanpa

warna yang menyerap embun dari udara, punya rasa alkalin/pahit,

dan membentuk larutan alkali yang kuat. Natrium karbonat dapat

menyebabkan iritasi, serta hindari paparan jangka panjang.

Nama resmi : NATRII KARBONAS

Nama lain : Natrium Karbonat

Rumus kimia : Na2CO3

Berat molekul : 106 g/mol

Pemerian : hablur tidak berwarna, atau serbuk hablur putih

Page 58: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

58

Kelarutan : mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam

air mendidih

Kegunaan : Sebagai zat tambahan

(Depkes RI, 1979: hal 400)

2. Boraks

Boraks berasal dari bahasa arab yaitu BOURAQ yang berarti

kristal lunak, boraks merupakan suatu kristal lunak yang mengandung

unsur boron, berwarna dan mudah larut dalam air. Boraks memiliki

nama kimia Natrium Tetraborat (Na2.B4O7.10H2O). Boraks dalam air

berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat. Boraks

mempunyai nama lain natrium biborat, natrium piroborat, natrium

tetraborat. Boraks dipasaran terkenal dengan nama pijer, petitet,

bleng, dan gendar yang bertujuan untuk menyamarkan dipasaran.

Pemerian dari boraks adalah serbuk kristal putih, tidak

berbau, larut dalam air, tidak larut dalam alkohol pH 9.5, stabil pada

suhu serta tekanan normal.

Boraks memiliki kegunaan yang beragam dalam kegiatan

industri dan makanan. Dalam industri boraks digunakan untuk bahan

pembuat deterjen, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu,

keramik, antiseptik dan pembasmi kecoak, dan mengurangi

kesadahan air. Dapat dijumpai dalam bentuk padat dan jika larut

dalam air akan menjadi natrium hidroksida dan asam borat (H3BO3)

atau yang lazim kita kenal dengan nama Bleng. Asam borat (H3BO3)

merupakan asam organik lemah yang sering digunakan sebagai

antiseptik, dan dapat dibuat dengan menambahkan asam sulfat

Page 59: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

59

(H2SO4) atau asam khlorida (HCl) pada boraks. Asam borat juga

sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika. Misalnya,

larutan asam borat dalam air (3%) digunakan sebagai obat cuci mata

dan dikenal sebagai boorwater.

3. Asam Asetat

Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa

kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan

aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2.

Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH,

atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial)

adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku

16.7°C. Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling

sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air

merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian

menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi

kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan

dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat,

dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam

industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur

keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering

digunakan sebagai pelunak air.

Atom hidrogen (H) pada gugus karboksil (−COOH) dalam

asam karboksilat seperti asam asetat dapat dilepaskan sebagai ion

H+ (proton), sehingga memberikan sifat asam. Asam asetat adalah

asam lemah monoprotik dengan nilai pKa=4.8. Basa konjugasinya

adalah asetat (CH3COO−). Sebuah larutan 1.0 M asam asetat (kira-

kira sama dengan konsentrasi pada cuka rumah) memiliki pH sekitar

2.4.

Asam asetat cair adalah pelarut protik hidrofilik (polar), mirip

seperti air dan etanol. Asam asetat memiliki konstanta dielektrik yang

Page 60: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

sedang yaitu

seperi garam anorganik dan gula maupun senyawa non

minyak dan unsur

bercampur dengan mudah dengan pelarut polar atau nonpolar

lainnya seperti air, kloroform dan heksana. Sifat kelarutan dan

kemudahan bercampur dari asam asetat ini membuatnya digunakan

secara luas dalam industri kimia.

Nama resmi

Nama lain

Rumus molekul

Berat molekul

Pemerian

Kelarutan

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Zat tambahan

(Depkes RI, 1979: hal 42)

4. Merah Metil

Metil Merah (

memiliki rumus kimia C

indikator titrasi asam basa

60

sedang yaitu 6.2, sehingga dapat melarutkan baik senyawa polar

seperi garam anorganik dan gula maupun senyawa non

minyak dan unsur-unsur seperti sulfur dan iodin. Asam asetat

ur dengan mudah dengan pelarut polar atau nonpolar

lainnya seperti air, kloroform dan heksana. Sifat kelarutan dan

kemudahan bercampur dari asam asetat ini membuatnya digunakan

secara luas dalam industri kimia.

Nama resmi : ACIDUM ACETICUM GLACIALE

ama lain : Asam asetat glacial

Rumus molekul : CH3-COOH

Berat molekul : 60,05 g/mol

: Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas, tajam,

jika diencerkan dengan air, rasa asam

Kelarutan : Dapat campur dengan air, dengan etanol (95%)

P dan dengan gliserol P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Zat tambahan

(Depkes RI, 1979: hal 42)

Metil Merah (Methyl Red) adalah senyawa organik yang

memiliki rumus kimia C15H15N3O2. Senyawa ini banyak dipakai untuk

indikator titrasi asam basa.

melarutkan baik senyawa polar

seperi garam anorganik dan gula maupun senyawa non-polar seperti

odin. Asam asetat

ur dengan mudah dengan pelarut polar atau nonpolar

lainnya seperti air, kloroform dan heksana. Sifat kelarutan dan

kemudahan bercampur dari asam asetat ini membuatnya digunakan

ACIDUM ACETICUM GLACIALE

: Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas, tajam,

jika diencerkan dengan air, rasa asam

engan etanol (95%)

adalah senyawa organik yang

enyawa ini banyak dipakai untuk

Page 61: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

Rumus Molekul

Bobot Molekul

Pemerian

Kelarutan

Trayek pH

(Depkes RI, 1995: hal 1208)

5. Asam Klorida

Larutan asam klorida atau yang biasa

HCl dalam air, adalah cairan kimia yang sangat korosif dan berbau

menyengat. HCl termasuk ba

tubuh HCl diproduksi dalam perut dan secara alami membantu

menghancurkan bahan ma

skala industri, HCl biasanya diproduksi dengan konsentrasi 38%.

Ketika dikirim ke industri pengguna,

antara 32~34%. Pembatasan konsentrasi HCl ini karena tekanan

uapnya yang

penyimpanan. Asam klorida di dalam laboratorium biasa digunakan

untuk titrasi penentuan kadar basa dalam sebuah larutan

Pemerian

Penyimpanan

61

Rumus Molekul : Asam 2-[(4-dimetilamino)fenil)azo]benzoate

hidroklorida, 2-[4-(CH3)2NC6H4N:N]

C6H4COOH.HCl

Bobot Molekul : 305.76 g/mol

: Serbuk, merah gelap atau hablur lembayung

: Agak sukar larut dalam air, larut dalam etanol

: Antara 4.2 dan 6.2. perubahan warna dari

merah menjadi kuning

(Depkes RI, 1995: hal 1208)

Asam Klorida

Larutan asam klorida atau yang biasa dikenal dengan larutan

HCl dalam air, adalah cairan kimia yang sangat korosif dan berbau

menyengat. HCl termasuk bahan kimia berbahaya atau B3. Di

tubuh HCl diproduksi dalam perut dan secara alami membantu

urkan bahan makanan yang masuk ke dalam usus.

skala industri, HCl biasanya diproduksi dengan konsentrasi 38%.

ka dikirim ke industri pengguna, HCl dikirim dengan konsentrasi

antara 32~34%. Pembatasan konsentrasi HCl ini karena tekanan

sangat tinggi, sehingga menyebabkan kesulitan ketika

penyimpanan. Asam klorida di dalam laboratorium biasa digunakan

untuk titrasi penentuan kadar basa dalam sebuah larutan

: Cairan tidak berwarna,

merangsang. Jika diencerkan denga

air, asap hilang. Bobot jenis kurang 1,8

enyimpanan : Wadah tertutup rapat.

dimetilamino)fenil)azo]benzoate

N:N]

Serbuk, merah gelap atau hablur lembayung

Agak sukar larut dalam air, larut dalam etanol

Antara 4.2 dan 6.2. perubahan warna dari

kenal dengan larutan

HCl dalam air, adalah cairan kimia yang sangat korosif dan berbau

han kimia berbahaya atau B3. Didalam

tubuh HCl diproduksi dalam perut dan secara alami membantu

kanan yang masuk ke dalam usus. Dalam

skala industri, HCl biasanya diproduksi dengan konsentrasi 38%.

HCl dikirim dengan konsentrasi

antara 32~34%. Pembatasan konsentrasi HCl ini karena tekanan

sangat tinggi, sehingga menyebabkan kesulitan ketika

penyimpanan. Asam klorida di dalam laboratorium biasa digunakan

untuk titrasi penentuan kadar basa dalam sebuah larutan.

berasap, bau

merangsang. Jika diencerkan dengan 2 bagian

obot jenis kurang 1,8.

Page 62: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

62

Stabilitas : Bersifat korosif.

Fungsi : Sebagai campuran dapar.

Kelarutan : Dengan basa, alkali karbonat, dengan garam

perak dan garam merkuri

G. Prosedur Kerja

a. Pembuatan larutan merah metil

1. Hangatkan 25 mg merah metil dengan 0,95 ml NaOH 0,05 N dan

5 ml etanol 95%; setelah larut sempurna, tambahkan etanol 50%

hingga 250 ml.

2. Larutkan 100 mg merah metil dalam 100 ml etanol 95%, saring

jika perlu.

b. Pembuatan larutan HCl 0,5 N

Larutkan sejumlah HCl pekat dalam air secukupnya hingga tiap 1000

ml larutan mengandung 18,23 gram HCl.

c. Pembakuan larutan HCl 0,5 N

1. Timbang seksama 750 mg Na2CO3 anhidrat yang sebelumnya

telah dipanaskan pada suhu 270oC selama 1 jam.

2. Larutkan dalam 50 ml air dan tambahkan 2 tetes merah metil.

3. Tambahkan HCl perlahan-lahan dari buret sambil diaduk hingga

larutan berwarna merah muda pucat.

4. Panaskan larutan hingga mendidih, dinginkan, dan lanjutkan

titrasi.

5. Panaskan lagi hingga mendidih, dan titrasi lagi, bila perlu hingga

warna merah muda pucat tidak hilang dengan pendidihan lebih

lanjut.

Satu ml HCl 0,5 N setara dengan 26,495 mg Na2CO3 anhidrat.

Reaksi : Na2CO3 + 2HCl 2NaCl + H2O + CO2

Page 63: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

63

Perhitungan :

Normalitas HCl = 2 x mg Na2CO3

BM Na2CO3 x ml HCl

d. Penetapan kadar Boraks

1. Timbang seksama 3 gram, larutkan dalam 50 ml air.

2. Tambahkan larutan merah metil.

3. Titrasi dengan HCl 0,5 N (Jika perlu dipanaskan diatas tangas uap

guna menambah kelarutan).

Satu ml HCl 0,5 N setara dengan 95,34 mg Na2B4O7.10H2O

Reaksi : Na2B4O7.10H2O + 2HCl 4H3BO3 +

2NaCl + 5H2O

Perhitungan :

Kadar Boraks = ml HCl x N HCl x 95,34

mg sampel x 0,5 x 100%

G. Soal

1. Mengapa mahasiswa harus melakukan reaksi volumetri?

2. Mengapa penetapan kadar boraks menggunakan metode asidimetri?

H. Pustaka

Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Kementerian

Kesehatan RI. Jakarta.

Gandjar, I.G dan Rohman, A. 2012. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Page 64: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

64

FORMAT LAPORAN JURNAL

I. TUJUAN

Tuliskan tujuan praktikum yang akan dikerjakan secara jelas dan singkat

(sebutkan senyawa yang akan diuji)

II. PRINSIP

Tuliskan prinsip dasar dari proses yang akan dikerjakan

III. REAKSI

Tuliskan reaksi yang akan terjadi pada praktikum (tuliskan semua

kemungkinan yang mungkin terjadi bila ada banyak sampel)

IV. PROSEDUR

Tuliskan dalam bentuk diagram alir

V. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

Pengamatan :

a. Pembuatan larutan baku primer

Penimbangan baku primer (tuliskan senyawanya) …..

Dilarutkan sampai ……. mL

b. Pembuatan larutan baku sekunder

Penimbangan baku sekunder

Dilarutkan sampai…… mL

c. Pembakuan

Titrasi ke Volume baku sekunder (ml)

1

2

3

Rata-rata

Page 65: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

65

d. Penetapan kadar sampel

Titrasi ke Volume baku sekunder (ml)

1

2

3

Rata-rata

Perhitungan :

a. Penentuan Kadar Baku Primer

Massa baku primer (tuliskan senyawanya) yang ditimbang : ……..g

Mr baku primer : ………

Tuliskan rumus dan lakukan perhitungan

Jadi, kadar baku primer (tuliskan senyawanya) adalah …….. N

b. Pembakuan

Kadar baku primer (tuliskan senyawanya) :…. N

Volume titran sebesar ……ml

V1 x N1 = V2 x N2

Tuliskan perhitungan

Jadi, kadar baku sekunder (tuliskan senyawanya) adalah …….. N

c. Perhitungan Kadar Sampel

Kadar baku sekunder (tuliskan senyawanya) :…. N

Volume titran sebesar ……ml

V1 x N1 = V2 x N2

Tuliskan perhitungan

Jadi, kadar sampel (tuliskan senyawanya) adalah …….. N

Page 66: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

66

PERCOBAAN IX

IODOMETRI

(Penentuan Kadar Vitamin C dengan Metode Iodometri)

A. Latar Belakang Masalah

Iodium merupakan oksidator lemah, sebaliknya ion iodide

merupakan suatu pereaksi reduksi yang cukup kuat. Dalam proses

analitik iodium digunakan sebagai pereaksi oksidasi (iodimetri) dan ion

iodide digunakan sebagai pereaksi reduksi (iodometri). Beberapa zat

merupakan pereaksi reduksi yang cukup kuat untuk dititrasi secara

langsung dengan iodium. Maka jumlah penentuan iodometrik adalah

sedikit. Akan tetapi, banyak pereaksi oksidasi cukup kuat untuk bereaksi

sempurna dengan ion iodide, dan ada banyak penggunaan proses

iodometrik.

B. Tujuan Pembelajaran Umum

Mahasiswa mampu memahami cara penetapan kadar suatu senyawa

secara volumetri

C. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Mahasiswa dapat menetapkan kadar suatu senyawa dengan titrasi

iodometri.

2. Mahasiswa dapat menetapkan kadar vitamin C

3. Mahasiswa mengetahui reaksi penetapan kadar vitamin C

D. Uraian Materi

Iodometri merupakan salah satu titrasi redoks yang melibatkan

iodium. Titrasi iodometri disebut juga titrasi tidak langsung yang dapat

digunakan untuk menetapkan senyawa-senyawa yang mempunyai

potensial oksidasi yang lebih besar daripada sistem iodium-iodida atau

senyawa-senyawa yang bersifat oksidator seperti CuSO4.5H2O. Pada

Page 67: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

67

iodometri, sampel yang bersifat oksidator direduksi dengan kalium iodida

berlebihan dan akan menghasilkan iodium yang selanjutnya dititrasi

dengan larutan baku natrium tiosulfat. Banyaknya volume natrium

tiosulfat yang digunakan sebagai titran setara dengan iodium yang

dihasilkan dan setara dengan banyaknya sampel.

Sebagai contoh adalah penentuan kandungan klorin (Cl2) dalam

agen pemutih. Klorin akan mengoksidasi iodida untuk menghasilkan

iodium. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

Cl2 + 2I- 2Cl- + I2

Selanjutnya iodium yang dibebaskan dititrasi dengan larutan baku

natrium tiosulfat menurut reaksi:

2S2O32- + I2 S4O6

2- + 2I-

Pada titrasi iodometri, larutan harus dijaga agar pHnya lebih kecil

dari 8 karena dalam lingkungan yang alkalis iodium bereaksi dengan

hidroksida membentuk iodida dan hipoyodit dan selanjutnya terurai

menjadi iodida dan iodat yang akan mengoksidasi tiosulfat menjadi

sulfat, sehingga reaksi berjalan tidak kuantitatif. Adanya konsentrasi

asam yang kuat dapat menaikkan oksidasi potensial anion yang

mempunyai oksidasi potensial yang lemah sehingga direduksi sempurna

oleh iodida. Dengan pengaturan pH yang tepat dari larutan maka dapat

diatur jalannya reaksi dalam oksidasi atau reduksi dari senyawa.

Indikator yang digunakan dalam titrasi ini adalah kanji. Kanji tidak

mudah larut dalam air serta tidak stabil dalam suspensi dengan air,

membentuk kompleks yang sukar larut dalam air bila bereaksi dengan

iodium, sehingga tidak boleh ditambahkan pada awal titrasi.

Penambahan kanji dilakukan pada saat larutan berwarna kuning pucat

dan dapat menimbulkan titik akhir titrasi yang tiba-tiba. Titik akhir titrasi

ditandai dengan terjadinya hilangnya warna biru dari larutan menjadi

bening.

Page 68: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

E. Alat & Bahan

Alat yang digunakan adalah erlenmeyer, labu takar, pipet ukur,

buret dan perlengkapannya, gelas a

Bahan yang digunakan adalah Vitamin C, larutan natrium tiosulfat,

larutan iodium, indikator kanji

.

F. Uraian Bahan

1. Vitamin C

Vitamin C atau 2,3

dengan rumus molekul C

Pemerian vitamin C adalah memiliki karakteristik kristal tidak

berwarna atau serbuk kristal putih atau

atau hampir tidak berbau dan berasa asam. Kelarutan vitamin C

dalam air adalah 1:3 sampai 1:3

metanol 1:10, larut dalam aseton, dan praktis tidak larut dalam

kloroform, eter dan petrolatum. Titik lebu

vitamin C memiliki pH 2,2

Vitamin C merupakan asam lemah dengan pKa 4,17 dan

11,57. Vitamin C stabil pada keadaan kering, namun dalam bentuk

larutan mudah teroksidasi, terutama dalam larutan alkali. Oksidasi

dipercepat dengan

berat. Vitamin C inkompatibel dengan garam besi, agen pengoksidasi

dan garam dari logam berat.

68

Alat yang digunakan adalah erlenmeyer, labu takar, pipet ukur,

buret dan perlengkapannya, gelas arloji, gelas beaker, pemanas.

Bahan yang digunakan adalah Vitamin C, larutan natrium tiosulfat,

larutan iodium, indikator kanji.

n C atau 2,3-didehydro-L-threo-hexono

dengan rumus molekul C6H8O6 dan berat molekul 176,13 g/mol.

Pemerian vitamin C adalah memiliki karakteristik kristal tidak

berwarna atau serbuk kristal putih atau kuning pucat, tidak berbau

atau hampir tidak berbau dan berasa asam. Kelarutan vitamin C

dalam air adalah 1:3 sampai 1:3.5, dalam alkohol 1:25, dalam

metanol 1:10, larut dalam aseton, dan praktis tidak larut dalam

kloroform, eter dan petrolatum. Titik leburnya 190°C. Larutan 5%

vitamin C memiliki pH 2,2 - 2,5.

Vitamin C merupakan asam lemah dengan pKa 4,17 dan

11,57. Vitamin C stabil pada keadaan kering, namun dalam bentuk

larutan mudah teroksidasi, terutama dalam larutan alkali. Oksidasi

dipercepat dengan adanya panas, cahaya, oksidator dan logam

berat. Vitamin C inkompatibel dengan garam besi, agen pengoksidasi

dan garam dari logam berat.

Alat yang digunakan adalah erlenmeyer, labu takar, pipet ukur,

, pemanas.

Bahan yang digunakan adalah Vitamin C, larutan natrium tiosulfat,

hexono-1,4-lactone

ul 176,13 g/mol.

Pemerian vitamin C adalah memiliki karakteristik kristal tidak

kuning pucat, tidak berbau

atau hampir tidak berbau dan berasa asam. Kelarutan vitamin C

5, dalam alkohol 1:25, dalam

metanol 1:10, larut dalam aseton, dan praktis tidak larut dalam

rnya 190°C. Larutan 5%

Vitamin C merupakan asam lemah dengan pKa 4,17 dan

11,57. Vitamin C stabil pada keadaan kering, namun dalam bentuk

larutan mudah teroksidasi, terutama dalam larutan alkali. Oksidasi

adanya panas, cahaya, oksidator dan logam

berat. Vitamin C inkompatibel dengan garam besi, agen pengoksidasi

Page 69: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

69

2. Natrium Tiosulfat

Natrium tiosulfat merupakan garam dari tiosulfat yang

termasuk dalam jenis asam polisulfomonosulfat. Selain itu asam ini

juga dikenal dengan vanadisulfanoat. Kedua asam ini merupakan

runtutan dari asam polisulfana (H2Sx). Ion tiosulfat ini memiliki

geometri tetrahedron terdistorsi. Natrium di alam hanya tersedia

dalam wujud besi oksida karbonat, sedangkan sulfida tidak ditemukan

dalam bentuk murninya. Sedangkan natrium yang ada di laut berupa

senyawa NaCl. Pada organisme (hewan), ion natrium sangat

berperan sekali yaitu sebagai konduksi saraf dan dapat juga

digunakan untuk menjaga keseimbangan osmosis dalam darah. Pada

tumbuhan, ion natrium berfungsi sebagai zat yang esensial untuk

pertumbuhan. Natrium tiosulfat merupakan salah satu senyawa dari

natrium, dengan rumus kimianya adalah Na2S2O3.5H2O.

Pembuatan natrium tiosulfat dapat juga dilakukan dengan

menggunakan H2S sebagai bahan baku dan juga SO3. Namun sangat

disayangkan cara ini sangat sulit dilakukan. Dalam bidang kimia

analitik, natrium tiosulfat ini merupakan larutan standar yang

digunakan untuk titrasi iodometri dan hanya terdapat dalam bentuk

pentahidrat, sehingga harus dilakukan standarisasi dengan larutan

standar primer.

Nama resmi : NATRII THIOSULFAS

Nama lain : Natrium tiosulfat

Page 70: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

70

Rumus Molekul : Na2S2O3.5H2O

Bobot Molekul : 248,17 g/mol

Pemerian : hablur besar tidak berwarna atau serbuk hablur

kasar. Dalam udara lembab meleleh basah;

dalam hampa udara pada suhu di atas 33oC

merapuh.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai titran

(Depkes RI, 1979: hal 418)

3. Indikator Kanji

Kanji atau pati disebut juga amilum yang terbagi menjadi dua

yaitu Amilosa (1,4) atau disebut b-Amilosa dan Amilopektin (1,4) ;

(1,6) disebut a-Amilosa.

Namun untuk indikator, lebih lazim digunakan larutan kanji,

karena warna biru tua kompleks pati–iod berperan sebagai uji

kepekaan terhadap iod. Kepekaan itu lebih besar dalam larutan

sedikit asam daripada dalam larutan netral dan lebih besar dengan

adanya ion iodida. Molekul iod diukat pada permukaan beta amilosa,

suatu konstituen kanji.

Indikator kanji yang dipakai adalah amilosa, karena jika

dipakai amilopektin, maka akan membentuk kompleks kemerah-

merahan (violet) dengan iodium, yang sulit dihilangkan warnanya

karena rangkaiannya yang panjang dan bercabang dengan Mr=

50.000 – 1.000.000.

G. Prosedur Kerja

a. Pembakuan larutan baku iodium 0,1 N

1. Isi buret dengan larutan Na2S2O3 yang hendak dibakukan.

Page 71: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

71

2. Ukur seksama 15 mL larutan I2 baku, masukkan kedalam labu

ukur 100,0 mL, cukupkan volumenya dengan air sampai tanda

batas, kocok.

3. Pipet 25,0 mL hasil pengenceran

4. Titrasi dengan Na2S2O3 yang hendak dibakukan sampai warna

kuning, tambahkan 2 mL indikator kanji, lalu titrasi terus sampai

warna biru tepat hilang, catat volume yang dibutuhkan.

5. Ulangi titrasi sebanyak 2 kali.

6. Hitung normalitas I2 dengan rumus:

V Na2S2O3 x N Na2S2O3 = V I2 x N I2

b. Penetapan Kadar Vitamin C

Timbang seksama lebih kurang 400 mg, larutkan dalam campuran

100 mL air dan 25 mL asam sulfat 2 N, tambahkan 3 mL kanji LP.

Titrasi segera dengan iodium 0,1 N LV.

1 mL iodium 0,1 N setara dengan 8,806 mg C6H8O6

H. Soal

1. Senyawa-senyawa apa saja yang dapat ditetapkan dengan metode

analisis iodometri? Jelaskan!

2. Tuliskan reaksi yang terjadi pada penetapan kadar vitamin C?

Jelaskan proses yang terjadi!

I. Pustaka

Depkes RI. 2004. Farmakope Indonesia Edisi IV. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Gandjar, I.G dan Rohman, A. 2012. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Page 72: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

72

FORMAT LAPORAN JURNAL

I. TUJUAN

Tuliskan tujuan praktikum yang akan dikerjakan secara jelas dan singkat

(sebutkan senyawa yang akan diuji)

II. PRINSIP

Tuliskan prinsip dasar dari proses yang akan dikerjakan

III. REAKSI

Tuliskan reaksi yang akan terjadi pada praktikum (tuliskan semua

kemungkinan yang mungkin terjadi bila ada banyak sampel)

IV. PROSEDUR

Tuliskan dalam bentuk diagram alir

V. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

Pengamatan :

a. Pembuatan larutan baku primer

Penimbangan baku primer (tuliskan senyawanya) …..

Dilarutkan sampai ……. mL

b. Pembuatan larutan baku sekunder

Penimbangan baku sekunder

Dilarutkan sampai…… mL

c. Pembakuan

Titrasi ke Volume baku sekunder (ml)

1

2

3

Rata-rata

Page 73: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

73

d. Penetapan kadar sampel

Titrasi ke Volume baku sekunder (ml)

1

2

3

Rata-rata

Perhitungan :

a. Penentuan Kadar Baku Primer

Massa baku primer (tuliskan senyawanya) yang ditimbang : ……..g

Mr baku primer : ………

Tuliskan rumus dan lakukan perhitungan

Jadi, kadar baku primer (tuliskan senyawanya) adalah …….. N

b. Pembakuan

Kadar baku primer (tuliskan senyawanya) :…. N

Volume titran sebesar ……ml

V1 x N1 = V2 x N2

Tuliskan perhitungan

Jadi, kadar baku sekunder (tuliskan senyawanya) adalah …….. N

c. Perhitungan Kadar Sampel

Kadar baku sekunder (tuliskan senyawanya) :…. N

Volume titran sebesar ……ml

V1 x N1 = V2 x N2

Tuliskan perhitungan

Jadi, kadar sampel (tuliskan senyawanya) adalah …….. M

Page 74: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

74

PERCOBAAN X

IODIMETRI

(Penentuan Kadar Vitamin C dengan Metode Iodimetri)

A. Latar Belakang Masalah

Metode titrasi iodimetri disebut juga titrasi iodometri langsung,

metode ini mengacu pada titrasi dengan suatu larutan iod standar.

Iodium memberikan warna ungu atau merah lembayung yang kuat

kepada pelarut-pelarut seperti karbon tetraklorida atau kloroform dan

kadang-kadang hal ini digunakan untuk mengetahui titik akhir titrasi,

akan tetapi lebih umum digunakan suatu larutan (disperse koloidal) kanji,

karena warna biru tua dari kompleks kanji-iodium dipakai untuk suatu uji

sangat peka terhadap iodium. Kepekaan lebih besar dalam larutan yang

sedikit asam daripada larutan netral dan lebih besar dengan adanya ion

iodide.

B. Tujuan Pembelajaran Umum

Mahasiswa mampu memahami cara penetapan kadar suatu senyawa

secara volumetri

C. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Mahasiswa dapat menetapkan kadar suatu senyawa dengan titrasi

iodimetri.

2. Mahasiswa dapat menetapkan kadar vitamin C

3. Mahasiswa mengetahui reaksi penetapan kadar vitamin C

D. Uraian Materi

Iodium merupakan oksidator yang relatif kuat dengan nilai

potensial oksidasi sebesar +0,535 V. Pada saat reaksi oksidasi, iodium

akan direduksi menjadi iodida sesuai dengan reaksi:

I2 + 2e 2I-

Page 75: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

Iodium akan mengoksidasi senyawa

potensial reduksi yang lebih kecil dibanding iodium. Vitamin C

mempunyai potensial reduksi yang lebih kecil daripada iodium sehingga

dapat dilakukan titrasi langsung dengan iodium.

Larutan baku iodiu

membakukan larutan natrium tiosulfat. Deteksi titik akhir pada iodimetri

ini dilakukan menggunakan indikator amilum yang akan memberikan

warna biru pada saat tercapainya titik akhir.

E. Alat & Bahan

Alat yang dig

buret dan perlengkapannya, gelas a

Bahan yang digunakan adalah Vitamin C, larutan iodium, larutan

H2SO4, indikator kanji, As

F. Uraian Bahan

1. Vitamin C

Vitamin C atau 2,3

dengan rumus molekul C

Pemerian vitamin C adalah memiliki karakteristik kristal tidak

berwarna atau serbuk kristal putih atau kuning pucat, tidak berbau

atau hampir tidak berbau dan berasa asam. Kelarutan vitamin C

dalam air adalah 1:3 sampai 1:3

metanol 1:10, larut dalam aseton, dan praktis tidak larut dalam

kloroform, eter dan petrolatum. Titik leburnya 190°C. Larutan 5%

vitamin C memiliki pH 2,2

75

Iodium akan mengoksidasi senyawa-senyawa yang mempunyai

potensial reduksi yang lebih kecil dibanding iodium. Vitamin C

mempunyai potensial reduksi yang lebih kecil daripada iodium sehingga

dapat dilakukan titrasi langsung dengan iodium.

Larutan baku iodium yang telah dibakukan dapat digunakan untuk

membakukan larutan natrium tiosulfat. Deteksi titik akhir pada iodimetri

ini dilakukan menggunakan indikator amilum yang akan memberikan

warna biru pada saat tercapainya titik akhir.

Alat yang digunakan adalah erlenmeyer, labu takar, pipet ukur,

buret dan perlengkapannya, gelas arloji, gelas beaker, pemanas.

Bahan yang digunakan adalah Vitamin C, larutan iodium, larutan

, indikator kanji, As2O3, NaOH, HCl, NaHCO3.

n C atau 2,3-didehydro-L-threo-hexono

dengan rumus molekul C6H8O6 dan berat molekul 176,13 g/mol.

Pemerian vitamin C adalah memiliki karakteristik kristal tidak

berwarna atau serbuk kristal putih atau kuning pucat, tidak berbau

hampir tidak berbau dan berasa asam. Kelarutan vitamin C

dalam air adalah 1:3 sampai 1:3.5, dalam alkohol 1:25, dalam

metanol 1:10, larut dalam aseton, dan praktis tidak larut dalam

kloroform, eter dan petrolatum. Titik leburnya 190°C. Larutan 5%

memiliki pH 2,2 - 2,5.

senyawa yang mempunyai

potensial reduksi yang lebih kecil dibanding iodium. Vitamin C

mempunyai potensial reduksi yang lebih kecil daripada iodium sehingga

m yang telah dibakukan dapat digunakan untuk

membakukan larutan natrium tiosulfat. Deteksi titik akhir pada iodimetri

ini dilakukan menggunakan indikator amilum yang akan memberikan

unakan adalah erlenmeyer, labu takar, pipet ukur,

, pemanas.

Bahan yang digunakan adalah Vitamin C, larutan iodium, larutan

hexono-1,4-lactone

ul 176,13 g/mol.

Pemerian vitamin C adalah memiliki karakteristik kristal tidak

berwarna atau serbuk kristal putih atau kuning pucat, tidak berbau

hampir tidak berbau dan berasa asam. Kelarutan vitamin C

5, dalam alkohol 1:25, dalam

metanol 1:10, larut dalam aseton, dan praktis tidak larut dalam

kloroform, eter dan petrolatum. Titik leburnya 190°C. Larutan 5%

Page 76: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

Vitamin C merupakan asam lemah dengan pKa 4,17 dan

11,57. Vitamin C stabil pada keadaan kering, namun dalam bentuk

larutan mudah teroksidasi, terutama dalam larutan alkali. Oksidasi

dipercepat dengan adanya panas, cahaya, oksidator

berat. Vitamin C inkompatibel dengan garam besi, agen pengoksidasi

dan garam dari logam berat.

2. Indikator Kanji

Kanji atau pati disebut juga amilum

yaitu Amilosa (1,4) atau disebut b

(1,6) disebut a

Namun untuk indi

karena warna biru tua kompleks pati

kepekaan terhadap iod. Kepekaan itu lebih be

sedikit asam

adanya ion iodida. Molekul iod diukat pada permukaan beta amilosa,

suatu konstituen kanji.

Indikator kanji yang dipakai adalah amilosa, karena jika

dipakai amilopektin, maka akan membentuk kompleks kemerah

merahan (violet) dengan iodium, yang

karena rangkaiannya yang panjang dan bercabang dengan Mr=

50.000 – 1.000.000.

3. Natrium Hidroksida

Natrium hidroksida mengandung tidak kurang dari 95,0% dan

tidak lebih dari 100,3% alkali jumlah, dihitung

76

Vitamin C merupakan asam lemah dengan pKa 4,17 dan

11,57. Vitamin C stabil pada keadaan kering, namun dalam bentuk

larutan mudah teroksidasi, terutama dalam larutan alkali. Oksidasi

dipercepat dengan adanya panas, cahaya, oksidator

berat. Vitamin C inkompatibel dengan garam besi, agen pengoksidasi

dan garam dari logam berat.

Indikator Kanji

Kanji atau pati disebut juga amilum yang terbagi menjadi dua

Amilosa (1,4) atau disebut b-Amilosa dan Amilopektin (1,4) ;

disebut a-Amilosa.

Namun untuk indikator, lebih lazim digunakan larutan kanji,

na warna biru tua kompleks pati–iod berperan sebagai uji

kepekaan terhadap iod. Kepekaan itu lebih besar dalam larutan

sedikit asam daripada dalam larutan netral dan lebih

adanya ion iodida. Molekul iod diukat pada permukaan beta amilosa,

suatu konstituen kanji.

Indikator kanji yang dipakai adalah amilosa, karena jika

dipakai amilopektin, maka akan membentuk kompleks kemerah

merahan (violet) dengan iodium, yang sulit dihilangkan warnanya

karena rangkaiannya yang panjang dan bercabang dengan Mr=

1.000.000.

Natrium Hidroksida

Natrium hidroksida mengandung tidak kurang dari 95,0% dan

tidak lebih dari 100,3% alkali jumlah, dihitung sebagai NaOH,

Vitamin C merupakan asam lemah dengan pKa 4,17 dan

11,57. Vitamin C stabil pada keadaan kering, namun dalam bentuk

larutan mudah teroksidasi, terutama dalam larutan alkali. Oksidasi

dipercepat dengan adanya panas, cahaya, oksidator dan logam

berat. Vitamin C inkompatibel dengan garam besi, agen pengoksidasi

yang terbagi menjadi dua

Amilosa dan Amilopektin (1,4) ;

ator, lebih lazim digunakan larutan kanji,

iod berperan sebagai uji

sar dalam larutan

daripada dalam larutan netral dan lebih besar dengan

adanya ion iodida. Molekul iod diukat pada permukaan beta amilosa,

Indikator kanji yang dipakai adalah amilosa, karena jika

dipakai amilopektin, maka akan membentuk kompleks kemerah-

sulit dihilangkan warnanya

karena rangkaiannya yang panjang dan bercabang dengan Mr=

Natrium hidroksida mengandung tidak kurang dari 95,0% dan

sebagai NaOH,

Page 77: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

77

mengandung Na2CO3 tidak lebih dari 3%. Pemerian : Putih atau

praktis putih, masa melebur, berbentuk pellet, serpihan atau batang

atau bentuk lain. Keras, rapuh dan menjukkan pecahan hablur. Bila

dibiarkan diudara, akan cepat menyerap karbon dioksida dan lembab.

Kelarutan mudah larut dalam air dan dalam etanol (Depkes,1995).

Fungsinya dalam percobaan ini yaitu sebagai larutan standar

untuk mentritrasi asam cuka (titran). Sifat fisikanya : memiliki rumus

molekul (NaOH), densitas dan fase : 2,100 g/cm³ dalam bentuk

cairan, memiliki titik lebur 318 °C dan titik didih 1390 °C, berupa

cairan higroskopis tidak berwarna.

Sifat kimia dari NaOH yaitu sangat mudah menyerap gas

CO2, senyawa ini sangat mudah larut dalam air. NaOH merupakan

larutan basa kuat, bersifat sangat korosif terhadap jaringan organik,

tidak berbau.

Nama resmi : Natrii hydroxydum

Nama lain : Natrium hidroksida

Berat molekul : 40,00 g/mol

Rumus molekul : NaOH

Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur atau

keping, kering, rapuh dan mudah meleleh

basah. Sangat alkalis dan korosif. Segera

menyerap CO2

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan etanol (95%)

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Khasiat : -

Kegunaan : Sebagai zat tambahan

Page 78: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

4. Asam Klorida

Larutan asam klorida atau yang biasa

HCl dalam air, adalah cairan kimia yang sangat korosif dan berbau

menyengat. HCl termasuk ba

tubuh HCl diproduksi dalam perut dan secara alami membantu

menghancurkan bahan ma

skala industri, HCl biasanya diproduksi dengan konsentrasi 38%.

Ketika dikirim ke industri pengguna,

antara 32~34%.

uapnya yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan kesulitan ketika

penyimpanan. Asam klorida di dalam laboratorium biasa digunakan

untuk titrasi penentuan kadar basa dalam sebuah larutan

Pemerian

Penyimpanan

Stabilitas

Fungsi

Kelarutan

G. Prosedur Kerja

a. Pembakuan larutan baku iodium 0,1 N

1. Isi buret dengan larutan I

2. Timbang seksama 150 mg As

erlenmeyer.

78

Asam Klorida

Larutan asam klorida atau yang biasa dikenal dengan larutan

HCl dalam air, adalah cairan kimia yang sangat korosif dan berbau

menyengat. HCl termasuk bahan kimia berbahaya atau B3. Di

diproduksi dalam perut dan secara alami membantu

menghancurkan bahan makanan yang masuk ke dalam usus.

skala industri, HCl biasanya diproduksi dengan konsentrasi 38%.

ka dikirim ke industri pengguna, HCl dikirim dengan konsentrasi

antara 32~34%. Pembatasan konsentrasi HCl ini karena tekanan

uapnya yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan kesulitan ketika

penyimpanan. Asam klorida di dalam laboratorium biasa digunakan

untuk titrasi penentuan kadar basa dalam sebuah larutan

: Cairan tidak berwarna,

merangsang. Jika diencerkan dengan 2 bagian

air, asap hilang. Bobot jenis kurang 1,8

enyimpanan : Wadah tertutup rapat.

: Bersifat korosif.

: Sebagai campuran dapar.

: Dengan basa, alkali karbonat, denga

perak dan garam merkuri

Pembakuan larutan baku iodium 0,1 N

Isi buret dengan larutan I2 yang hendak dibakukan.

Timbang seksama 150 mg As2O3, dipindahkan kedalam

erlenmeyer.

kenal dengan larutan

HCl dalam air, adalah cairan kimia yang sangat korosif dan berbau

han kimia berbahaya atau B3. Didalam

diproduksi dalam perut dan secara alami membantu

kanan yang masuk ke dalam usus. Dalam

skala industri, HCl biasanya diproduksi dengan konsentrasi 38%.

HCl dikirim dengan konsentrasi

Pembatasan konsentrasi HCl ini karena tekanan

uapnya yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan kesulitan ketika

penyimpanan. Asam klorida di dalam laboratorium biasa digunakan

untuk titrasi penentuan kadar basa dalam sebuah larutan.

berasap, bau

merangsang. Jika diencerkan dengan 2 bagian

obot jenis kurang 1,8.

karbonat, dengan garam

yang hendak dibakukan.

, dipindahkan kedalam

Page 79: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

79

3. Larutkan dalam 10 mL NaOH 1 N, jika perlu panaskan diatas

pemanas sampai larut.

4. Dinginkan, encerkan dengan 50 mL air dan tambahkan 2 tetes

fenolftalein.

5. Tambahkan HCl 6 N tetes demi tetes, sampai warna merah tepat

hilang, kemudian tambahkan 1 mL HCl 6 N lagi.

6. Tambahkan hati-hati 1-2 gram NaHCO3 padat, dimana pertama

sekali dimasukkan sedikit NaHCO3 untuk mencegah kehilangan I2

bersama CO2.

7. Tambahkan 2 mL indikator kanji, lalu titrasi dengan larutan I2 yang

hendak dibakukan sampai tepat timbul warna biru yang tidak

hilang selama 30 detik atau lebih.

8. Hitung normalitas (N) larutan I2 dengan rumus:

Normalitas I� = 4 x mg As2O3

BM As2O3 x ml iodium

b. Penetapan Kadar Vitamin C

1. Timbang seksama 400 mg sampel asam askorbat, pindahkan

kedalam labu erlenmeyer.

2. Larutkan dalam campuran 20 mL air bebas CO2 dan 5 mL asam

sulfat encer (10% v/v).

3. Tambahkan 2 mL larutan indikator kanji lalu titrasi dengan larutan

baku I2 0,1 N sampai timbul warna biru yang tidak hilang selama

30 detik, teteskan pada tissue (indikator luar).

H. Soal

1. Senyawa-senyawa apa saja yang dapat ditetapkan dengan metode

analisis iodimetri? Jelaskan!

2. Tuliskan reaksi yang terjadi pada penetapan kadar vitamin C?

Jelaskan proses yang terjadi!

Page 80: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

80

I. Pustaka

Depkes RI. 2004. Farmakope Indonesia Edisi IV. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Gandjar, I.G dan Rohman, A. 2012. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Page 81: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

81

FORMAT LAPORAN JURNAL

I. TUJUAN

Tuliskan tujuan praktikum yang akan dikerjakan secara jelas dan singkat

(sebutkan senyawa yang akan diuji)

II. PRINSIP

Tuliskan prinsip dasar dari proses yang akan dikerjakan

III. REAKSI

Tuliskan reaksi yang akan terjadi pada praktikum (tuliskan semua

kemungkinan yang mungkin terjadi bila ada banyak sampel)

IV. PROSEDUR

Tuliskan dalam bentuk diagram alir

V. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

Pengamatan :

a. Pembuatan larutan baku primer

Penimbangan baku primer (tuliskan senyawanya) …..

Dilarutkan sampai ……. mL

b. Pembuatan larutan baku sekunder

Penimbangan baku sekunder

Dilarutkan sampai…… mL

c. Pembakuan

Titrasi ke Volume baku sekunder (ml)

1

2

3

Rata-rata

Page 82: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

82

d. Penetapan kadar sampel

Titrasi ke Volume baku sekunder (ml)

1

2

3

Rata-rata

Perhitungan :

a. Penentuan Kadar Baku Primer

Massa baku primer (tuliskan senyawanya) yang ditimbang : ……..g

Mr baku primer : ………

Tuliskan rumus dan lakukan perhitungan

Jadi, kadar baku primer (tuliskan senyawanya) adalah …….. N

b. Pembakuan

Kadar baku primer (tuliskan senyawanya) :…. N

Volume titran sebesar ……ml

V1 x N1 = V2 x N2

Tuliskan perhitungan

Jadi, kadar baku sekunder (tuliskan senyawanya) adalah …….. N

c. Perhitungan Kadar Sampel

Kadar baku sekunder (tuliskan senyawanya) :…. N

Volume titran sebesar ……ml

V1 x N1 = V2 x N2

Tuliskan perhitungan

Jadi, kadar sampel (tuliskan senyawanya) adalah …….. N

Page 83: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

83

PERCOBAAN XI

PERMANGANOMETRI

(Penentuan Kadar Hidrogen Peroksida dengan Metode

Permanganometri)

A. Latar Belakang Masalah

Selama lebih dari satu abad, kalium permanganat (KMnO4) telah

digunakan sebagai alat pengoksidasi yang penting dalam reaksi redoks.

Reagen ini dapat diperoleh dengan mudah, tidak mahal, dan tidak

membutuhkan indikator terkecuali untuk larutan yang amat encer. Dalam

suasana asam reaksi paro kalium permanganat adalah sebagai berikut:

MnO4- + 8H+ + 5e- Mn2+ + 4H2O

Potensial standar dalam larutan asam ini adalah sebesar (Eo = 1,5

volt). Jadi KMnO4 merupakan oksidator yang sangat kuat. Dari

persamaan reaksi diatas dapat diketahui bahwa berat ekivalen (BE) dari

KMnO4 adalah seperlima dari berat molekulnya (BE = 1/5 BM), karena

tiap mol KMnO4 setara dengan 5 elektron sehingga valensinya 5 dan BE

= BM/5.

Dalam suasana alkalis, permanganat secara kuantitatif direduksi

menjadi mangan dioksida menurut reaksi berikut dengan nilai potensial

standar Eo = 0,59 volt.

MnO4- + 2H2O + 3e- MnO2 + 4OH-

Dari uraian diatas, maka untuk membuat larutan baku KMnO4

harus dijaga faktor-faktor yang dapat menyebabkan penurunan yang

besar dari kekuatan larutan baku tersebut, antara lain dengan

pemanasan dan penyaringan untuk menghilangkan zat-zat yang mudah

dioksidasi.

B. Tujuan Pembelajaran Umum

Mahasiswa mampu memahami prinsip permanganometri.

Page 84: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

84

C. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Mahasiswa mampu mengetahui senyawa reduktor apa saja yang

dapat dianalisis menggunakan metode permanganometri.

2. Mahasiswa mampu menentukan kadar senyawa reduktor dengan

metode permanganometri.

3. Mahasiswa mampu menetapkan kadar hidrogen peroksida.

D. Uraian Materi

Permanganometri adalah salah satu bagian dari titrasi redoks

(reduksi-oksidasi). Reaksinya merupakan serah terima elektron yaitu

elektron diberikan oleh pereduksi (proses oksidasi) dan diterima oleh

pengoksidasi (proses reduksi). Oksidasi adalah pelepasan elektron oleh

suatu zat, sedangkan reduksi adalah pengambilan elektron oleh suatu

zat. Reaksi oksidasi ditandai dengan bertambahnya bilangan oksidasi

sedangkan reduksi sebaliknya.

Titrasi permanganometri dilakukan berdasarkan reaksi

oleh kalium permanganat (KMnO4). Reaksi ini difokuskan pada

reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi antara KMnO4 dengan bahan

baku tertentu. Kebanyakan titrasi dilakukan dengan cara langsung atas

alat yang dapat dioksidasi seperti Fe+, asam atau garam oksalat yang

dapat larut dan sebagainya. Beberapa ion logam yang tidak dioksidasi

dapat dititrasi secara tidak langsung dengan permanganometri seperti:

1. Ion-ion Ca, Ba, Sr, Pb, Zn, dan Hg (I) yang dapat diendapkan sebagai

oksalat. Setelah endapan disaring dan dicuci, dilarutkan dalam H2SO4

berlebih sehingga terbentuk asam oksalat secara kuantitatif. Asam

oksalat inilah yang akhirnya dititrasi dan hasil titrasi dapat dihitung

banyaknya ion logam yang bersangkutan.

2. Ion-ion Ba dan Pb dapat pula diendapkan sebagai garam kromat.

Setelah disaring, dicuci, dan dilarutkan dengan asam, ditambahkan

pula larutan baku FeSO4 berlebih. Sebagian Fe2+ dioksidasi oleh

Page 85: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

85

kromat tersebut dan sisanya dapat ditentukan banyaknya dengan

menitrasinya dengan KMnO4.

KMnO4 secara luas digunakan sebagai larutan standar oksidimetri

dan ia dapat bertindak sebagai indikatornya sendiri (autoindikator). Perlu

diketahui bahwa larutan KMnO4 sebelum digunakan dalam proses

permanganometri harus distandarisasi terlebih dahulu, untuk

menstandarisasi KMnO4 dapat digunakan zat reduktor seperti asam

oksalat, natrium oksalat, kalium tetra oksalat, dan lain-lain.

Larutan KMnO4 yang telah distandarkan dapat dipergunakan dalam

3 jenis titrasi, yaitu:

a. Dipergunakan dalam suasana asam untuk titrasi langsung kation-

kation atau ion-ion yang dapat dioksidasi. Zat-zat tersebut antara lain

adalah: Fe2+, Sn2+, Vo2+, C2O42-, SO3, H2O2, Mo3+,Ti3+, As3+.

Dalam suasana asam reaksi paro kalium permanganat adalah sebagai

berikut:

MnO4 + 8 H + 5 e « Mn2+ + 4H2O

potensial standar dalam larutan asam ini adalah sebesar (E0 = 1,51

volt). Jadi KMnO4 merupakan oksidator yang sangat kuat. Dari

persamaan reaksi di atas dapat diketahui bahwa berat ekivalen (BE)

dari KMnO4 adalah 1/5 dari berat molekulnya, karena tiap mol KMnO4

setara dengan 5 elektron sehingga valensinya 5 dan BE=1/5 BM.

b. Dipergunakan dalam suasana asam untuk titrasi tidak langsung zat-zat

yang dapat direduksi (oksidator). Di dalam tiap-tiap penentuan,

sejumlah tertentu reduktor ditambahkan dengan larutan oksidator yang

akan dianalisa, setelah reduksi sempurna, kelebihan reduktor dititrasi

dengan larutan KMnO4 standar, beberapa zat yang dapat digunakan

dengan cara ini antara lain: MnO4, Cr2O7, MnO2, Mn3O4, PbO2, PbO3,

PbO4, Ce4+.

Page 86: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

86

c. Digunakan dalam suasana netral atau basa untuk titrasi beberapa zat.

Dalam hal ini permanganat direduksi menjadi MnO2 yang berbentuk

endapan. Beberapa zat yang dapat ditentukan dengan cara ini adalah:

Mn2+, HCOOH.

Asam Sulfat merupakan asam yang paling cocok digunakan

sebagai pelarutnya karena jika digunakan asam klorida maka

kemungkinan akan terjadi reaksi seperti di bawah ini:

2 MnO4- + 16 H+ + 10 Cl- « 2 Mn + 5Cl2 + 8 H2O

dengan demikian, sebagian permanganatnya digunakan untuk

pembentukan klorin. Reaksi ini terutama terjadi dengan garam-garam

besi. Adanya mangan dioksida dapat mempercepat peruraian

permanganat karena mangan dioksida tersebut memperbanyak

pembentukan mangan dioksida sehingga peruraian bertambah cepat.

Ion-ion mangan juga dapat beraksi dengan permanganat membentuk

mangan dioksida menurut reaksi:

2 MnO4- + 2H2O « 4MnO2 + 3 O2 + 4 OH

dan sebagaimana dijelaskan diatas, reaksi ini dikatalisis oleh MnO2

padat.

KMnO4 jika digunakan sebagai oksidator dalam larutan alkalis

kuat, maka ada 2 kemungkinan reaksi, yaitu pertama: reaksi yang

berjalan relatif cepat:

MnO4- + e- « MnO42-

dan reaksi kedua yang berlangsung relatif lambat:

MnO42- + 2H2O + e- « MnO2 + 4 OH

potensial standar reaksi yang pertama E0 = 0,56 volt, sedangkan pada

reaksi kedua sebesar E0 = 0,60 volt. Dengan mengatur suasana sebaik-

baiknya (misalnya menambah ion barium yang dapat membentuk

endapan barium manganat) maka reaksi pertama dapat berjalan baik

sekali.

Page 87: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

87

Dalam membuat larutan baku KMnO4 harus dijaga faktor-faktor

yang dapat menyebabkan penurunan yang besar dari kekuatan larutan

baku tersebut, antara lain dengan pemanasan dan penyaringan untuk

menghilangkan zat-zat yang mudah dioksidasi.

Sumber-sumber kesalahan pada titrasi permanganometri, antara

lain terletak pada larutan pentiter KMnO4 pada buret. Apabila percobaan

dilakukan dalam waktu yang lama, larutan KMnO4 pada buret yang

terkena sinar akan terurai menjadi MnO2 sehingga pada titik akhir titrasi

akan diperoleh pembentukan presipitat coklat yang seharusnya adalah

larutan berwarna merah muda.

E. Alat & Bahan

Alat yang digunakan adalah erlenmeyer, labu takar, pipet ukur,

buret dan perlengkapannya, gelas arloji, gelas beaker, pemanas.

Bahan yang digunakan adalah Hidrogen peroksida, larutan asam

sulfat 2 N, larutan kalium permanganat, aquadest.

F. Prosedur Kerja

Timbang seksama lebih kurang 1 mL hidrogen peroksida dalam

labu terukur (labu takar) yang telah ditara sebelumnya dan encerkan

dengan air secukupnya hingga 100 mL. Pada 20,0 mL larutan ini

ditambahkan 20 mL asam sulfat 2 N, titrasi dengan kalium permanganat

0,1 N sampai terbentuk warna pink permanen pertama kali.

Tiap 1 mL larutan kalium permanganat 0,1 N setara dengan 1,701

mg hidrogen peroksida.

G. Soal

1. Senyawa reduktor seperti apa yang dapat dilakukan analisis

menggunakan metode permanganometri? Sebutkan minimal 3 (tiga)

senyawa reduktor tersebut!

Page 88: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

88

2. Jelaskan bagaimana menentukan kadar senyawa reduktor dengan

metode permanganometri!

3. Mengapa harus diketahui kadar dari hidrogen peroksida dalam suatu

sampel? Jelaskan alasannya!

H. Pustaka

Depkes RI. 2004. Farmakope Indonesia Edisi IV. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Gandjar, I.G dan Rohman, A. 2012. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Page 89: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

89

FORMAT LAPORAN JURNAL

I. TUJUAN

Tuliskan tujuan praktikum yang akan dikerjakan secara jelas dan singkat

(sebutkan senyawa yang akan diuji)

II. PRINSIP

Tuliskan prinsip dasar dari proses yang akan dikerjakan

III. REAKSI

Tuliskan reaksi yang akan terjadi pada praktikum (tuliskan semua

kemungkinan yang mungkin terjadi bila ada banyak sampel)

IV. PROSEDUR

Tuliskan dalam bentuk diagram alir

V. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

Pengamatan :

a. Pembuatan larutan baku primer

Penimbangan baku primer (tuliskan senyawanya) …..

Dilarutkan sampai ……. mL

b. Pembuatan larutan baku sekunder

Penimbangan baku sekunder

Dilarutkan sampai…… mL

c. Pembakuan

Titrasi ke Volume baku sekunder (ml)

1

2

3

Rata-rata

Page 90: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

90

d. Penetapan kadar sampel

Titrasi ke Volume baku sekunder (ml)

1

2

3

Rata-rata

Perhitungan :

a. Penentuan Kadar Baku Primer

Massa baku primer (tuliskan senyawanya) yang ditimbang : ……..g

Mr baku primer : ………

Tuliskan rumus dan lakukan perhitungan

Jadi, kadar baku primer (tuliskan senyawanya) adalah …….. N

b. Pembakuan

Kadar baku primer (tuliskan senyawanya) :…. N

Volume titran sebesar …… ml

V1 x N1 = V2 x N2

Tuliskan perhitungan

Jadi, kadar baku sekunder (tuliskan senyawanya) adalah …….. N

c. Perhitungan Kadar Sampel

Kadar baku sekunder (tuliskan senyawanya) :…. N

Volume titran sebesar …… ml

V1 x N1 = V2 x N2

Tuliskan perhitungan

Jadi, kadar sampel (tuliskan senyawanya) adalah …….. N

Page 91: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

91

PERCOBAAN XII

ARGENTOMETRI

(Penentuan Kadar Aminofillin dengan Metode Argentometri)

A. Latar Belakang Masalah

Istilah Argentometri diturunkan dari bahasa latin Argentum, yang

berarti perak. Jadi, Argentometri merupakan salah satu cara untuk

menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi

berdasarkan pada pembentukan endapan dengan ion Ag+. Pada titrasi

argentometri, zat pemeriksaan yang telah dibubuhi indikator dicampur

dengan larutan standar garam perak nitrat (AgNO3). Dengan mengukur

volume larutan standar yang digunakan sehingga seluruh ion Ag+ dapat

tepat diendapkan, kadar garam dalam larutan pemeriksaan dapat

ditentukan.

B. Tujuan Pembelajaran Umum

Mahasiswa mampu memahami prinsip argentometri

C. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Mahasiswa mengetahui metode titrasi argentometri.

2. Mahasiswa mampu menentukan kadar halogen atau pseudo halogen

pada suatu campuran dengan metode argentometri.

3. Mahasiswa mampu menetapkan kadar aminofilin.

4. Mahasiswa mengetahui metode pembakuan untuk AgNO3 dan

NH4SCN.

D. Uraian Materi

Argentometri merupakan metode umum untuk menetapkan kadar

halogenida dan senyawa-senyawa lain yang membentuk endapan

dengan perak nitrat (AgNO3) pada suasana tertentu. Metode

argentometri disebut juga dengan metode pengendapan karena pada

Page 92: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

92

argentometri memerlukan pembentukan senyawa yang relatif tidak larut

atau endapan. Reaksi yang mendasari titrasi argentometri adalah:

AgNO3 + Cl- AgCl(s) + NO3-

Sebagai indikator, dapat digunakan kalium kromat yang

menghasilkan warna merah dengan adanya kelebihan ion Ag+.

Metode argentometri yang lebih luas lagi digunakan adalah

metode titrasi kembali. AgNO3 berlebihan ditambahkan ke sampel yang

mengandung ion klorida atau bromide. Sisa AgNO3, selanjutnya dititrasi

kembali dengan ammonium tiosianat menggunakan indikator besi (III)

ammonium sulfat.

Titrasi Argentometri terbagi menjadi beberapa metode penetapan

disesuaikan dengan indikator yang diperlukan dalam penetapan kadar.

Metode tersebut antara lain:

1. Metode Mohr : Metode ini dapat digunakan untuk menetapkan kadar

klorida dan bromide dalam suasana netral dengan larutan baku AgNO3

dengan penambahan larutan kalium kromat sebagai indikator. Pada

permulaan titrasi akan terjadi endapan perak nitrat klorida dan setelah

mencapai titik ekuivalen, maka penambahan sedikit perak nitrat akan

bereaksi dengan kromat dengan membentuk endapan dengan kromat

yang berwarna merah.

2. Metode Volhard : Perak dapat ditetapkan secara teliti dalam suasana

asam dalam larutan baku kalium atau ammonium tiosianat, kelebihan

tiosianat dapat ditetapkan secara jelas dengan garam besi (III) nitrat

atau besi (III) ammonium sulfat sebagai indikator yang membentuk

warna merah dari kompleks besi(III) tiosianat dalam lingkungan asam

nitrat 0,5 – 1,5 N. Titrasi ini harus dilakukan dalam suasana asam,

sebab ion besi (III) akan diendapkan menjadi Fe(OH)3

jika suasananya

basa, sehingga titik akhir tidak dapat ditunjukkan.

Page 93: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

93

3. Metode K. Fajans : Pada metode ini digunakan indikator adsorbsi,

sebagai kenyataan bahwa pada titik ekuivalen indikator teradsorbsi

oleh endapan. Indikator ini tidak memberikan perubahan warna kepada

larutan, tetapi pada permukaan endapan. Endapan harus dijaga

sedapat mungkin dalam bentuk koloid.

4. Metode Liebig : Pada metode ini titik akhir titrasinya tidak ditentukan

dengan indikator, akan tetapi ditunjukkan dengan terjadinya kekeruhan.

Ketika larutan perak nitrat ditambahkan kepada larutan alkali sianida

akan terbentuk endapan putih, tetapi pada penggojokan larut kembali

karena terbentuk kompleks sianida yang stabil. Jika reaksi telah

sempurna, penambahan larutan perak nitrat lebih lanjut akan

menghasilkan endapan perak sianida. Titik akhir ditunjukkan oleh

terjadinya kekeruhan yang tetap. Kesukaran dalam memperoleh titik

akhir yang jelas disebabkan karena sangat lambatnya endapan melarut

pada saat mendekati titik akhir.

E. Alat & Bahan

Alat yang digunakan adalah erlenmeyer, labu takar, pipet tetes,

pipet ukur, buret dan perlengkapannya, gelas arloji, gelas beaker,

pemanas.

Bahan yang digunakan adalah aminofillin, larutan AgNO3, larutan

amonium tiosianat 0,1 N, HNO3 pekat, indikator besi (III) amonium

hidroksida 6 N, aquadest.

F. Uraian Bahan

1. Aminofillin

Page 94: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

94

Nama Resmi : Aminophyllinum

Sinonim : Aminofilina / Teofilina Etilendiamina

Rumus Molekul : C16H24N10O4

Bobot Molekul : 420,43 gr/mol

Pemerian : Butir atau serbuk, putih atau agak kekuningan,

bau lemah mirip amoniak, rasa pahit

Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 5 bagian air, jika

dibiarkan mungkin menjadi keruh, praktis tidak

larut dalam etanol (95%) P dan dalam eter P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari

cahaya

Khasiat : Bronkodilator, antispasmodikum, diuretikum

2. Amonium Tiosianat

Sifat dari ammonium tiosianat adalah larut dalam air dan

etanol, dilarutkan dalam metanol dan aseton, praktis tidak larut dalam

kloroform dan etil asetat. Dosis mematikan minimum melalui uji tikus

secara per oral adalah 330mg/kg.

Penampilan tak berwarna monoklinik serpihan mengkilat atau

kolumnar kristal. Menunjukkan reaksi endotermik bila dilarutkan

dalam air. Larutan berwarna merah dibawah sinar matahari.

G. Prosedur Kerja

a. Pembakuan larutan AgNO3

1. Menimbang 250 mg NaCl dan menambahkan 50 mL aquadest

serta 3 tetes K2Cr2O7.

2. Menitrasi dengan AgNO3 hingga menghasilkan warna yang

tadinya berwarna kuning susu berubah menjadi merah coklat.

Page 95: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

95

b. Pembakuan larutan NH4SCN 0,1 N

1. Mengambil 30 mL AgNO3 dan mengencerkan dengan 50 mL

aquadest.

2. Menambahkan 2 mL HNO3 pekat dan 3 tetes indikator besi (III)

amonium sulfat yang menghasilkan warna putih

3. Menitrasi dengan amonium tiosianat yang kemudian

menghasilkan warna merah.

c. Penetapan kadar Aminofilin

1. Menimbang 250 mg Aminofillin, menambahkan 8 mL amonium

encer dan 20 mL AgNO3 masukkan dalam erlenmeyer.

2. Mendidihkan selama 15 menit, kemudian mendinginkan selama

20 menit, menyaring dan mengambil endapannya.

3. Mencuci endapan dengan aquadest hingga 3 kali.

4. Menghitung volume air.

5. Menyimpan air cucian ditambah dengan filtrat yang sudah ada

sebelumnya.

6. Hasil kumpulannya ditambahkan dengan asam nitrat dan 3 mL

asam sitrat dan 2 mL besi (III) amonium sulfat.

7. Menitrasi dengan NH4SCN, catat volume hasil titrasi dan hitung

kadarnya.

H. Soal

1. Sebutkan 3 (tiga) metode dalam titrasi argentometri? Jelaskan

masing-masing perbedaannya!

2. Metode argentometri apa yang sesuai untuk penentuan kadar

halogen atau pseudo halogen pada suatu campuran? Jelaskan!

3. Mengapa harus dilakukan pembakuan untuk AgNO3 dan NH4SCN?

Jelaskan!

4. Jelaskan bagaimana cara menetapkan kadar aminofilin dengan

metode argentometri!

Page 96: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

96

I. Pustaka

Depkes RI. 2004. Farmakope Indonesia Edisi IV. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Gandjar, I.G dan Rohman, A. 2012. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Page 97: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

97

FORMAT LAPORAN JURNAL

I. TUJUAN

Tuliskan tujuan praktikum yang akan dikerjakan secara jelas dan singkat

(sebutkan senyawa yang akan diuji)

II. PRINSIP

Tuliskan prinsip dasar dari proses yang akan dikerjakan

III. REAKSI

Tuliskan reaksi yang akan terjadi pada praktikum (tuliskan semua

kemungkinan yang mungkin terjadi bila ada banyak sampel)

IV. PROSEDUR

Tuliskan dalam bentuk diagram alir

V. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

Pengamatan :

a. Pembuatan larutan baku primer

Penimbangan baku primer (tuliskan senyawanya) …..

Dilarutkan sampai ……. mL

b. Pembuatan larutan baku sekunder

Penimbangan baku sekunder

Dilarutkan sampai…… mL

c. Pembakuan

Titrasi ke Volume baku sekunder (ml)

1

2

3

Rata-rata

Page 98: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

98

d. Penetapan kadar sampel

Titrasi ke Volume baku sekunder (ml)

1

2

3

Rata-rata

Perhitungan :

a. Penentuan Kadar Baku Primer

Massa baku primer (tuliskan senyawanya) yang ditimbang : ……..g

Mr baku primer : ………

Tuliskan rumus dan lakukan perhitungan

Jadi, kadar baku primer (tuliskan senyawanya) adalah …….. N

b. Pembakuan

Kadar baku primer (tuliskan senyawanya) :…. N

Volume titran sebesar …… ml

V1 x N1 = V2 x N2

Tuliskan perhitungan

Jadi, kadar baku sekunder (tuliskan senyawanya) adalah …….. N

c. Perhitungan Kadar Sampel

Kadar baku sekunder (tuliskan senyawanya) :…. N

Volume titran sebesar …… ml

V1 x N1 = V2 x N2

Tuliskan perhitungan

Jadi, kadar sampel (tuliskan senyawanya) adalah …….. M

Page 99: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

99

PERCOBAAN XIII

GRAVIMETRI

(Penentuan Kadar Air Garam Dapur dengan Metode Gravimetri)

A. Latar Belakang Masalah

Gravimetri merupakan cara pemeriksaan jumlah zat yang paling

tua dan yang paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan

kimia lainnya.

Kelebihan cara analisis gravimetri dibanding volumetri adalah

bahwa penyusun yang dicari dapat diketahui pengotornya jika ada; dan

bila diperlukan dapat dilakuakan pembetulan (koreksi). Kekurangan atau

kejelekan dari metode gravimetri adalah cara ini sangat memakan waktu

(time comsuming).

B. Tujuan Pembelajaran Umum

Mahasiswa mampu memahami metode analisis gravimetri.

C. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Mahasiswa mengetahui pengertian dan perhitungan berat konstan

pada metode analisis gravimetri.

2. Mahasiswa mampu menetapkan kadar air garam dapur.

3. Mahasiswa mampu menyelesaikan perhitungan-perhitungan

gravimetri.

D. Uraian Materi

Analisis gravimetri adalah cara analisis kuantitatif berdasarkan

berat tetap (berat konsisten)-nya. Dalam analisis ini, unsur atau senyawa

yang dianalisis dipisahkan dari sejumlah bahan yang dianalisis. Bagian

terbesar analisis gravimetri menyangkut perubahan unsur atau gugus dari

senyawa yang dianalisis menjadi senyawa lain yang murni dan mantap

(stabil), sehingga dapat diketahui berat tetapnya. Berat unsur atau gugus

Page 100: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

100

yang dianalisis selanjutnya dihitung dari rumus senyawa serta berat atom

penyusunnya.

Pekerjaan analisis secara gravimetri dapat dibagi dalam beberapa

langkah sebagai berikut: 1. Pengendapan; 2. Penyaringan; 3. Pencucian

endapan; dan 4. Pengeringan, pemanasan/pemijaran dan penimbangan

endapan hingga konstan.

Gravimetri dapat digunakan untuk menentukan hampir semua

kation dan anion anorganik serta zat-zat netral seperti air, belerang

dioksida, karbon dioksida, dan iodium. Selain itu, berbagai jenis zat

organik dapat ditetapkan dengan teknik gravimetri ini. Contoh-contohnya

antara lain: penetapan kadar laktosa dalam susu, salisilat dalam sediaan

obat, fenolftalein dalam obat pencahar, nikotin dalam pestisida, kolesterol

dalam biji-bijian, dan benzaldehid dalam buah tertentu.

E. Alat & Bahan

Alat yang digunakan adalah gelas beaker, cawan porselen,

desikator, corong, lampu spiritus, neraca massa digital, penjepit tabung,

kertas saring, oven.

Bahan yang digunakan adalah NaCl, larutan AgNO3 0,1 M, HNO3

pekat, aquadest.

F. Prosedur Kerja

1. Menimbang sampel yang mengandung ion klorida sebanyak 0,2 gram

NaCl dan memasukkan ke dalam gelas beaker 250 mL.

2. Menambahkan aquadest 150 mL, aduk hingga larut, lalu

menambahkan 0,5 mL HNO3 pekat.

3. Secara perlahan menambahkan larutan AgNO3 0,1 M sambil terus

diaduk.

4. Memanaskan pada suhu 80 °C sambil diaduk, dinginkan dan simpan

di tempat yang gelap biarkan 15-30 menit sebelum disaring.

5. Menyaring endapan melalui filter crucible dengan vakum.

Page 101: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

101

6. Mengumpulkan endapan dalam krus penyaring kemudian cuci 2-3

kali dengan masing-masing 10 mL HNO3 encer sampai cairan

pencuci bebas dari ion Ag+.

7. Mengeringkan krus berisi endapan dalam oven pada suhu 130-150

°C selama 1 jam, dinginkan dalam desikator, dan timbang sampai

mendapat berat bobot konstan.

G. Soal

1. Apa yang dimaksud dengan berat konstan pada metode gravimetri?

Jelaskan!

2. Bagaimana cara menghitung berat konstan pada metode gravimetri?

3. Mengapa garam perlu ditentukan nilai kadar airnya? Jelaskan!

H. Pustaka

Depkes RI. 2004. Farmakope Indonesia Edisi IV. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Gandjar, I.G dan Rohman, A. 2012. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Page 102: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

102

FORMAT LAPORAN JURNAL

I. TUJUAN

Tuliskan tujuan praktikum yang akan dikerjakan secara jelas dan singkat

(sebutkan senyawa yang akan diuji)

II. PRINSIP

Tuliskan prinsip dasar dari proses yang akan dikerjakan

III. REAKSI

Tuliskan reaksi yang akan terjadi pada praktikum (tuliskan semua

kemungkinan yang mungkin terjadi bila ada banyak sampel)

IV. PROSEDUR

Tuliskan dalam bentuk diagram alir

V. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

Pengamatan :

a. Penimbangan Sampel Sebelum dikeringkan

Sampel ke Bobot Sampel (gram)

1

2

3

Rata-rata

b. Penimbangan Sampel Setelah Dikeringkan

Sampel ke Bobot Sampel (gram)

1

2

3

Rata-rata

Page 103: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

103

e. Penetapan Kadar Air Sampel

Sampel ke Kadar Air (%)

1

2

3

Rata-rata

Perhitungan:

Kadar air (%) = Bobot sampel setelah dikeringkan

Bobot sampel sebelum dikeringkan x 100%

Page 104: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

104

PERCOBAAN XIV

IDENTIFIKASI MERKURI (Hg) PADA KOSMETIKA

A. Latar Belakang

Merkuri atau air raksa (Hg) merupakan golongan logam berat

dengan nomor atom 80 dan berat atom 200,6. Merkuri merupakan unsur

yang sangat jarang dalam kerak bumi, dan relatif terkonsentrasi pada

beberapa daerah vulkanik dan endapan-endapan mineral biji dari logam-

logam berat. Merkuri digunakan pada berbagai aplikasi seperti amalgam

gigi, sebagai fungisida, dan beberapa penggunaan industri termasuk

untuk proses penambangan emas. Dari kegiatan penambangan tersebut

menyebabkan tingginya konsentrasi merkuri dalam air tanah dan air

permukaan pada daerah pertambangan. Elemen air raksa relatif tidak

berbahaya kecuali kalau menguap dan terhirup secara langsung pada

paru-paru.

Walau tidak seburuk efek merkuri yang tertelan (dari makanan

ikan yang tercemar), tetap menimbulkan efek buruk pada tubuh. Kendati

cuma dioleskan ke permukaan kulit, merkuri mudah diserap masuk ke

dalam darah, lalu ,memasuki sistem saraf tubuh. Manifestasi gejala

keracunan merkuri akibat pemakaian krim kulit muncul sebagai

gangguan sistem saraf, seperti tremor (gemetar), insomnia (tidak bisa

tidur), pikun, gangguan penglihatan, ataxia (gerakan tangan tak normal),

gangguan emosi, depresi, dan lain-lain.

Oleh karena umumnya tak terduga kalau itu penyakitnya, kasus

keracunan merkuri sering didiagnosis sebagai kasus Alzheimer,

Parkinson, atau penyakit gangguan otak. Setelah sekian lama, kosmetik

tersebut akan diserap melalui kulit dan dialirkan melalui darah ke

seluruh tubuh, akhirnya merkuri itu akan mengendap di dalam ginjal,

sehingga menyebabkan gagal ginjal yang sangat parah bagi

pemakainya.

Page 105: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

105

Produk kosmetika yang dipakai tersebut akan menyebabkan iritasi

parah pada kulit, yakni berupa kulit yang kemerah-merahan dan

menyebabkan kulit menjadi mengkilap secara tidak normal. Kondisi

tersebut telah banyak dikeluhkan oleh para konsumen yang sudah

terlanjur menggunakan produk-produk kosmetika ilegal tersebut.

B. Tujuan Pembelajaran Umum

Mahasiswa mampu memahami prinsip identifikasi logam berat merkuri.

C. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Mahasiswa mengetahui fungsi identifikasi merkuri pada krim

kosmetika.

2. Mahasiswa mengetahui batas kandungan merkuri pada krim

kosmetika.

3. Mahasiswa mampu melakukan ekstraksi logam berat merkuri dalam

sampel kosmetika.

4. Mahasiswa mampu melakukan uji identifikasi logam merkuri dengan

metode reaksi warna, pengendapan serta pembentukan amalgam.

D. Uraian Materi

Merkuri termasuk logam berat berbahaya, yang dalam konsentrasi

kecil pun dapat bersifat racun. Pemakaian merkuri dalam kosmetika

dapat menimbulkan berbagai hal, mulai dari perubahan warna kulit yang

pada akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit, alergi,

iritasi kulit, serta pemakaian dengan dosis tinggi dapat menyebabkan

kerusakan permanen otak, ginjal, dan gangguan perkembangan janin

bahkan paparan jangka pendek dalam dosis tinggi juga dapat

menyebabkan muntah-muntah, diare, dan kerusakan paru-paru, serta

merupakan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) pada

manusia.

Page 106: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

106

Beberapa sampel kosmetika dapat diuji kandungan logam berat

merkuri di dalamnya dengan menggunakan reagensia tertentu yang

dapat mendeteksi merkuri. Bila kosmetika tersebut mengalami

perubahan warna ataupun mengendap dengan reagensia tersebut,

berarti kosmetika mengandung logam berat merkuri.

E. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan adalah erlenmeyer, gelas ukur, batang

pengaduk, tabung reaksi, pipet tetes, batang tembaga.

Bahan-bahan yang digunakan adalah eter, HCl 25 % dan HCl 1 N,

HNO3, larutan KI 0,5 N, larutan campuran Na-Sulfat-KI, larutan Cu (II)

sulfat.

F. Cara Kerja

a. Preparasi Sampel

1. Timbang 5 gram sampel krim kosmetika

2. Ekstraksi dengan 25 ml eter

3. Buang fase eter

4. Ulangi proses ektraksi sebangyak 3 kali

5. Tambahkan HCl 25% : HNO3 (3:1) kemudian uapkan diatas

penangas air sampai hampir kering

6. Ulangi prosedur diatas

7. Sisa penguapan ditambah 10 mL air

8. Didihkan sebentar, dinginkan dalam suhu kamar kemudian saring.

b. Pengujian

1. Batang tembaga (sudah diamplas hingga mengkilap) dicelupkan

dalam larutan uji terbentuk Warna abu-abu mengkilap

2. Larutan uji ditambah 2 tetes larutan KI 0,5 N secara perlahan

terbentuk endapan merah jingga

Page 107: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

107

3. Larutan uji ditambah 2 tetes larutan Na2SO4-KI secara perlahan

kemudian ditambah larutan Cu (II) sulfat dan ditambah dengan 3

tetes HCl 1 N terbentuk endapan merah jingga.

G. Soal

1. Apa fungsi dilakukannya identifikasi merkuri (Hg) pada krim

kosmetika? Jelaskan!

2. Berapa batas diperbolehkan adanya kandungan merkuri (Hg) pada

krim kosmetika? Apabila kadar merkuri melebihi batas, sebutkan efek

yang akan ditimbulkan!

3. Jelaskan bagaimana cara melakukan ekstraksi logam berat merkuri

dalam sampel kosmetika!

4. Jelaskan bagaimana cara melakukan uji identifikasi logam merkuri

dengan metode reaksi warna, pengendapan serta pembentukan

amalgam!

H. Pustaka

Vogel, A.I., 1989, The Textbook of Quantitative Chemical Analysis, 5th Ed, Longman.

Page 108: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

108

FORMAT LAPORAN JURNAL

I. TUJUAN

Tuliskan tujuan praktikum yang akan dikerjakan secara jelas dan singkat

(sebutkan senyawa yang akan diuji)

II. PRINSIP

Tuliskan prinsip dasar dari proses yang akan dikerjakan

III. REAKSI

Tuliskan reaksi yang akan terjadi pada praktikum (tuliskan semua

kemungkinan yang mungkin terjadi bila ada banyak sampel)

IV. PROSEDUR

Tuliskan dalam bentuk diagram alir

V. HASIL PENGAMATAN

Pengujian ke Hasil Pengujian Keterangan

(+) atau (-)

1

2

3

Page 109: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

109

Beberapa merk kosmetika yang terjaring razia oleh Badan Pengawas Obat

dan Makanan (BPOM) tahun 2012-2013 yaitu:

Kosmetika mengandung Merkuri (Hg) sebagai berikut:

1) VAYALA Sabun Transparan

2) VAYALA Nightly Cream

3) VAYALA Daily Cream

4) DR Whitening treatment night cream

5) LIE CHE Whitening Soap

6) LIE CHE Day Cream

7) SP Special UV Whitening

8) LIEN HUA Day Cream (Bunga Teratai)

9) LIEN HUA Night Cream (Bunga Teratai)

10) Spesial Pearl Cream Super

11) Pemutih Sejuta Bintang

12) Racikan Walet Putih

13) Day Cream SJ UV White SJ SIN JUNG

14) Night Cream SJ SIN JUNG

15) Klip 80’S Day Cream

16) Klip 80’S Night Cream

17) Walet Krim (Night Cream Small)

18) Walet Krim (Day Cream Small)

19) Pemutih Dokter

20) Vitamin Pemutih Kecantikan

Kosmetika Mengandung Pewarna yang Dilarang sebagai berikut:

1) JUST MISS Lip Color Lipstick No.41

2) FEVES Color Cream 0.43 Phoenix Red

3) FEVES Color Cream 0.43 Phoenix Red (NA)

4) FEVES Color Cream 5.36 Golden Cupprum

5) POND’S Beauty Care Make Up Lipstick Colorful Eye Shadow Two Way

Cake (pink)

Page 110: TABEL PERIODIK UNSUR - · PDF fileTuliskan tujuan praktikum yang akan ... II. PRINSIP Tuliskan prinsip dasar dari proses ... dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia

110

6) IZOUCA Eye Shadow Two Way Cake with Pearl Nutrient

7) TAILAIMEI 3 in 1 Two Way Cake & Eye Shadow no.A3

8) TAILAIMEI Eye Shadow & Blusher 3 Two Way Cake no. A12

9) TAILAIMEI Make up Kit Eye Shadow & Lipstick 7 Blusher & Two Way

Cake no.A81

10) TAILAIMEI Make up Kit Compact Powder, Eye Shadow Blusher &

Lipstick No. A73

11) TAILAIMEI Fashion Make up Kit Eye Shadow Lipstick & Blusher & Two

Way Cake no.A92

12) TAILAIMEI Make Up Kit Eye Shadow Lipstick No.A64

13) TAILAIMEI Make Up Kit BeautifulColor no.A78

14) TAILAIMEI 12 Eye Shadow & 4 Blush & 3 Two Way Cake

15) TAILAIME Make up Kit Eye Shadow & Blusher & Two Way cake

No.A10

16) TAILAIMEI Make up Kit Compact Powder Eye Shadow Blusher &

Lipstick no.A65

17) TAILAIMEI Make up Kit Eye Shadow Blusher Two Way Cake

18) TAILAIMEI Make up Kit Eye Shadow Lipstick Blusher & Two Way Cake

No.A67

19) TAILAIMEI make up Kit Complete Beauty Care Eye Shadow

20) TAILAIMEI Lipstick Blusher Two Way Cake No.A88

21) TIANNUO Lipstick Paris

22) POND’S Lip Beauty Moisture with Vit. EA18

Kosmetika Mengandung Hidrokinon sebagai berikut:

1. SBM-2 Cream

2. SB-2 Cream

3. SBM-1 Cream

4. SB-1 Cream

5. SB-3 Cream

6. SL-2 Cream