TA Pertemuan 1

download TA Pertemuan 1

of 78

Transcript of TA Pertemuan 1

Slide 1

Conceptual Framework for Financial ReportingPendahuluan2Kebutuhan akan kerangka konsepsual formal didorong oleh keinginan untuk memastikan bahwa standar akuntansi tidak dibuat secara sembarangan dan untuk penyelamatan.Peran kerangka IASB menjadi acuan dalam menetapkan tujuan, interpretasi, dan penerapan standar dalam menangani isu-isu yang tercakup dalam pembuatan standar.Proses pelaporan keuangan fokus agar akuntansi berguna bagi usaha dan proses pengambilan keputusan ekonomi. Sehingga kerangka konseptual membentuk dasar teori untuk menentukan peristiwa/aktivitas yang dilaporkan, bagaimana mengukur dan mengkomunikasikannya kepada pengguna.Kebutuhan akan kerangka konseptual3Kerangka konseptual merupakan suatu pernyataan prinsip-prinsip teori yang membentuk kerangka acuan pelaporan keuangan. Prinsip teori ini menberikan dasar untuk pengembangan standar akuntansi yang baru dan evolusinya untuk memberikan dasar pengembangan standar dan evolusi.

Sebagaimana teori dasar, suatu kerangka dasar pelaporan keuangan memiliki kegunaan praktis yang bernilai.

Bahaya Ketiadaan/Kekuarangan StandarPada beberapa negara yang membuat standar cenderung secara sembarangan dan hanya utk menyelesaikan masalah. Bila ada kerangka kerja yang disepakati, badan penetapan standar bertindak sebagai arsitek atau desainer, bukan penyelamat, membangun aturan akuntansi sebagai dasar.

Bahaya Ketiadaan/Kekurangan StandarPrinsip-prinsip mendasar dibahas lebihdari sekali pada standar yang berbeda,sehingga kontradiksidan inkonsistensidalamkonsepdasar,sepertikehati-hatian(prudence) danpenandingan (matching).Hal ini menyebabkanefekambiguitasdanberpengaruh kebenarandankewajaranpelaporankeuanganPermasalah lain dengan kurangnya kerangka konseptual telah menjadi jelas di Amerika, jumlah standar yg banyak dan sangat rinci telah menciptakan pelaporan keuangan yang diatur oleh peraturan khusus daripada prinsip-prinsip umum, ini akan dihindari jika satu set prinsip yang kohesif.Kerangka konseptual mendukung penyusun standar terhadap resiko tekanan politik dari berbagai kelompok dan lobi-lobi pihak yg berkepentingan. Keuntungan Kerangka KonseptualMenghindari situasi dimana standar yang dikembangkan secara tambal sulam, di mana masalah akuntansi tertentu diakui pada kondisi emergensi, dan sumberdaya diarahkan ke standarisasi praktik akuntansi di wilayah ttt, tanpa memperhatikan apakah isu itu penting tentu permasalahan yang terkait dengan waktu tanpa standardisasi.sebagaimana disebutkan di atas, pengembangan standar tertentu (standar terutama nasional) tunduk pada campur tangan politik yang cukup besar dari pihak yang berkepentingan. Di mana ada konflik kepentingan antara kelompok pengguna untuk memilih kebijakan, kebijakan yang berasal dari suatu kerangka konseptual akan kurang terbuka terhadap kritik bahwa setter-standar tertekuk terhadap tekanan eksternal.

Keuntungan Kerangka Konseptualbeberapa standar dapat berkonsentrasi pada laporan laba rugi sedangkan beberapa dapat berkonsentrasi pada penilaian aset bersih (neraca).Kerugian dari Kerangka Konseptuallaporan keuangan ditujukan bagi berbagai pengguna, dan tidak ada kerangka konseptual tunggal dapat dibuat akan sesuai dengan semua pengguna.mengingat keragaman kebutuhan pengguna, mungkin membutuhkan berbagai standar akuntansi, masing-masing dibuat untuk tujuan yang berbeda (dan dengan konsep yang berbeda sebagai dasar).tidak jelas apakah kerangka konseptual membuat penmbuatan dan penerapkan standar akan lebih mudah tanpa kerangka.Kerangka IASB's merupakan kerangka konseptual untuk semua IASs/IFRSsJuly, 1989IASB (kemudian IASC)Kerangka IASBKerangka Kerjaterdiri dariBeberapa Bagian:Tujuan laporan keuanganAsumsi yang mendasariKarakteristik kualitatif laporan keuanganElemen laporan keuanganPengakuan elemen-elemen laporan keuanganPengukuran elemen-elemen laporan keuanganKonsep modal dan pemeliharaan modal (capital maintenance)

Three levels:First Level = Basic objectiveSecond Level = Qualitative characteristics and elements of financial statementsThird Level = Recognition, measurement, and disclosure conceptsConceptual FrameworkLO 2 Describe efforts to construct a conceptual framework.Overview of the Conceptual FrameworkLO 2 Describe efforts to construct a conceptual framework.ASSUMPTIONSEconomic entityGoing concernMonetary unitPeriodicityAccrualPRINCIPLESMeasurementRevenue recognitionExpense recognitionFull disclosureCONSTRAINTSCostMaterialityOBJECTIVEProvide information about the reportingentity that is usefulto present and potentialequity investors,lenders, and othercreditors in theircapacity as capitalProviders.ELEMENTSAssetsLiabilitiesEquityIncomeExpensesIllustration 2-7 Framework for Financial ReportingFirst levelSecond levelThird levelQUALITATIVE CHARACTERISTICSFundamental qualitiesEnhancing qualitiesTujuanlaporankeuanganadalahuntukmemenuhikebutuhanpenggunaTujuan Laporan KeuanganTujuanlaporankeuanganadalah untukmemberikaninformasitentangposisi keuangan, kinerjaserta perubahan posisi keuanganperusahaan yang berguna untuk berbagai pengguna dalam membuatkeputusanekonomic.Ketetapan Kerangka KoseptualBatasan InformasiLaporankeuangantersebutakanmemenuhikebutuhan sebagian besar pengguna. Namun informasi ini terbatas:Didasaripadaperistiwamasa lalu, tidak diekpektasikan untuk peristiwa masa depan. LK ini tidakberartimengandung informasinon keuanganLaporanjugamenunjukkanhasilpengawasan(stewardship) manajemenDasar akrual (Accrual basis)Keberlangsungan (Going concern)Asumsi yang MendasariDasar Akrual (Accrual basis)dampaktransaksi danperistiwalaindiakui pada saatterjadi(dan bukansebagaikas atau setara kasditerimaataudibayar)angmerekadicatatdalamcatatanakuntansidandilaporkandalamlaporankeuanganperiodeyangmereka berhubungan.Karakteristik penting:Dipahami (understandability)Relefan (relevance)Andal (reliability)Diperbandingkan (comparability)Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Illustration 2-2 Hierarchy of Accounting QualitiesSecond Level: Fundamental ConceptsLO 4 Identify the qualitative characteristics of accounting information.Fundamental Quality - RelevanceRelevance is one of the two fundamental qualities that make accounting information useful for decision-making.Second Level: Fundamental ConceptsLO 4 Identify the qualitative characteristics of accounting information.

Faithful RepresentationSubstance Over FormNeutralityPrudenceCompletenessAndal (reliability)Fundamental Quality Faithful RepresentationFaithful representation means that the numbers and descriptions match what really existed or happened.Second Level: Fundamental ConceptsLO 4 Identify the qualitative characteristics of accounting information.

Faithful representation Representansi yang TepatBahwa angka-angka dan penjelasan sesuai dengan apa yang benar-benar ada atau terjadi. Kieso et all.

menyiratkan bahwa keputusan informasi keuangan yang berguna setia merupakan fenomena ekonomi (yang mempengaruhi posisi keuangan dan hasil usaha) yang memiliki tujuan untuk mewakili.

Enhancing QualitiesDistinguish more-useful information from less-useful information.Second Level: Fundamental ConceptsLO 4 Identify the qualitative characteristics of accounting information.

TepatwaktuKeseimbangan antara manfaat dan biayaKeseimbangan antara karakteristik kualitatif

Kendala Informasi Relefan dan Reliabel Second Level: Basic ElementsExercise 2-4: Identify the qualitative characteristic(s) to be used given the information provided.Qualitative characteristic being employed when companies in the same industry are using the same accounting principles.Quality of information that confirms users earlier expectations.Imperative for providing comparisons of a company from period to period.Ignores the economic consequences of a standard or rule.LO 5CharacteristicsRelevanceFaithful representationPredictive valueConfirmatory valueNeutralityCompletenessTimeliness VerifiabilityUnderstandabilityComparabilitySecond Level: Basic ElementsExercise 2-4: Identify the qualitative characteristic(s) to be used given the information provided.Requires a high degree of consensus among individuals on a given measurement.Predictive value is an ingredient of this fundamental quality of information.Qualitative characteristics that enhance both relevance and faithful representation.LO 5CharacteristicsRelevanceFaithful representationPredictive valueConfirmatory valueNeutralityCompletenessTimeliness VerifiabilityUnderstandabilityComparabilitySecond Level: Basic ElementsExercise 2-4: Identify the qualitative characteristic(s) to be used given the information provided.Neutrality and completeness are ingredients of this fundamental quality of accounting information.Two fundamental qualities that make accounting information useful for decision-making purposes.Issuance of interim reports is an example of what enhancing ingredient?LO 5CharacteristicsRelevanceFaithful representationPredictive valueConfirmatory valueNeutralityCompletenessTimeliness VerifiabilityUnderstandabilityComparabilityPosisi Keuangan (Statement of Financial Position): assets, liabilities, equityKinerja Keuangan (Statement of Comprehensive Income): income, expensesElemen Laporan KeuanganSecond Level: Basic ElementsLO 5 Define the basic elements of financial statements.

Third Level: Recognition, Measurement, and Disclosure ConceptsThese concepts explain how companies should recognize, measure, and report financial elements and events.ASSUMPTIONSEconomic entityGoing concernMonetary unitPeriodicityAccrualPRINCIPLESMeasurementRevenue recognitionExpense recognitionFull disclosureCONSTRAINTSCostMaterialityLO 6 Describe the basic assumptions of accounting.Recognition, Measurement, and Disclosure ConceptsIllustration 2-7 Framework for Financial ReportingKemungkinan pasti manfaat ekonomi masa depanKeandalan PengukuranPengukuran Item2 Laporan KeuanganPengakuan Elemen Laporan KeuanganBiaya historisBiaya sekarang (Current Cost)Nilai yang direalisasikan (penyelesaian)Nilai sekarang

Pengukuran Elemen Laporan KeuanganEconomic Entity company keeps its activity separate from its owners and other business unit. Going Concern - company to last long enough to fulfill objectives and commitments.Monetary Unit - money is the common denominator.Periodicity - company can divide its economic activities into time periods.Accrual Basis of Accounting transactions are recorded in the periods in which the events occur.LO 6 Describe the basic assumptions of accounting.Third Level: AssumptionsBasic AssumptionsThird Level: AssumptionsLO 6 Describe the basic assumptions of accounting.E2-8: Identify which basic assumption of accounting is best described in each item below.The economic activities of FedEx Corporation (USA) are divided into 12-month periods for the purpose of issuing annual reports.Total S.A. (FRA) does not adjust amounts in its financial statements for the effects of inflation.Barclays (GBR) reports current and non-current classifications in its statement of financial position. The economic activities of Tokai Rubber Industries (JPN) and its subsidiaries are merged for accounting and reporting purposes.PeriodicityGoing ConcernMonetaryUnitEconomic EntityMeasurementCost is generally thought to be a faithful representation of the amount paid for a given item.Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, a liability settled, or an equity instrument granted could be exchanged, between knowledgeable, willing parties in an arms length transaction.IASB has taken the step of giving companies the option to use fair value as the basis for measurement of financial assets and financial liabilities.Third Level: PrinciplesLO 7 Explain the application of the basic principles of accounting.PrinciplesRevenue Recognition - revenue is to be recognized when it is probable that future economic benefits will flow to the company and reliable measurement of the amount of revenue is possible.Third Level: PrinciplesLO 7 Explain the application of the basic principles of accounting.Illustration 2-3 Timing of Revenue Recognition

Expense Recognition - outflows or using up of assets or incurring of liabilities (or a combination of both) during a period as a result of delivering or producing goods and/or rendering services.Third Level: PrinciplesLO 7 Explain the application of the basic principles of accounting.Illustration 2-4 Expense Recognition

Let the expense follow the revenues.Full Disclosure providing information that is of sufficient importance to influence the judgment and decisions of an informed user.Provided through:Financial StatementsNotes to the Financial StatementsSupplementary informationThird Level: PrinciplesLO 7 Explain the application of the basic principles of accounting.Cost the cost of providing the information must be weighed against the benefits that can be derived from using it. Materiality - an item is material if its inclusion or omission would influence or change the judgment of a reasonable person. Third Level: ConstraintsLO 8 Describe the impact that constraints have on reporting accounting information.ConstraintsLaporan Posisi Keuangan

PSAK 1IAS 1PSAK 1ASETLIABILITASAset LancarLiabilitas Jangka PendekAset tidak LancarLiabilitas Jangka PanjangEkuitasHak Non PengendaliEkuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas indukIlustrasi Laba Rugi Komprehensif digabung

Ref: PSAK 1Ilustrasi Laba Rugi Komprehensif digabung

Ref: PSAK 1Ilustrasi Laba Rugi Komprehensif Digabung

Ref: PSAK 1

Summary of the StructureAccounting Theory Timeline

48Accounting TheoryTeori akuntansi merupakan penalaran logis dalam bentuk seperangkat prinsip luas yang memberikan kerangka acuan umum yang dapat digunakan untuk menilai praktek akuntansi memberi arah pengembangan prosedur dan praktek baru. Tujuan teori akuntansi adalah untuk memberikan seperangkat prinsip logis yang saling berkaitan, yang membentuk kerangka acuan umum bagi penilaian dan pengembangan praktek akuntansi yang sehat.Dalam pengembangan teori akuntansi selain pertimbangan kemampuan untuk menjelaskan atau meramalkan, juga harus dipertimbangkan kesanggupan teori tersebut untuk mengukur risiko, atau probabilitas prediksi untuk berfungsi sebagai pernyataan yang tepat atas kejadian di masa depan.

Tiga Tingkatan Teori AkuntansiTeori Sintaksis Teori ini berhubungan dengan struktur proses pengumpulan data dan pelaporan keuangan. Teori sintaksis mencoba menerapkan praktek akuntansi yang sedang berjalan dan meramalkan bagaimana para akuntan harus bereaksi terhadap situasi tertentu atau bagaimana mereka akan melaporkan kejadian-kejadian tertentu.Teori Interpretasional Teori ini berkonsentrasi pada hubungan antara gejala (obyek atau kejadian) dan istilah atau simbol yang menunjukkannya. Teori-teori yang berhubungan dengan interpretasi (semantik) diperlukan untuk memberikan pengertian dalil-dalil akuntansi yang bertujuan meyakinkan bahwa penafsiran konsep oleh para akuntan sama dengan penafsiran para pemakai laporan akuntansi.Teori perilaku (pragmatis) Teori ini menekankan pada pengaruh laporan serta ikhtisar akuntansi terhadap perilaku atau keputusan.

Testing a TheoryCriteria of truth:Dogmatic basisbelieve what we readSelf-evident basisreasonablenessScientific basisSyntactics and induction51Inductive-Deductive Cycle1. Identifyresearch problem2. Develop theoretical framework3. Statehypothesis4. Constructresearch design5. Observe

6. Analyse

7. Evaluate

8. Assess limitations and constraintsTheory planeObservation planePENALARAN DEDUKTIF Metode penalaran deduktif dalam akuntansi adalah proses yang bermula dengan tujuan dan postulat, yang dari sini diturunkan prinsip-prinsip logis yang memberikan landasan bagi penerapan yang konkret dan praktis. Jadi, aturan atau penerapan praktis berasal dari penalaran logis, postulat dan prinsip yang ditarik secara logis seharusnya tidak hanya mendukung atau berusaha menjelaskan kelaziman akuntansi atau praktek yang sekarang telah diterima. PENALARAN DEDUKTIF Struktur proses deduktif mencakup hal-hal sebagai berikut: perumusan tujuan umum dan khusus laporan keuangan pernyataan mengenai postulat akuntansi yang berhubungan dengan bidang ekonomi, politik, dan sosial dimana akuntansi harus berperan seperangkat kendala untuk mengarahkan proses penalaran suatu struktur, rangkaian simbol, atau kerangka acuan dimana ide-ide dapat dinyatakan dan diikhtisarkan pengembangan seperangkat definisi perumusan prinsip atau pernyataan umum mengenai kebijakan yang diturunkan dari proses logik penerapan prinsip-prinsip dalam situasi khusus dan penetapan metode serta aturan prosedural Dalam proses deduktif, perumusan tujuan sangat penting karena tujuan yang berbeda dapat mensyaratkan struktur yang sama sekali berbeda dan menghasilkan prinsip-prinsip yang berbeda pula.

PENALARAN DEDUKTIF Teori akuntansi harus cukup fleksibel untuk memenuhi berbagai tujuan yang berbeda, tetapi cukup ketat untuk mempertahankan keseragaman dan konsistensi dalam laporan keuangan kepada pemegang saham dan masyarakat umum.Kendala merupakan pembatasan pengembangan prinsip yang diturunkan dari tujuan dan postulat. Batasan-batasan ini diperlukan karena beberapa keterbatasan lingkungan, khususnya yang disebabkan oleh ketidakpastian mengenai masa yang akan datang dan perubahan di dalam lingkungan, misalnya fluktuasi dalam nilai unit pengukur yaitu uang.Simbol dan struktur kerja umum diperlukan sebagai sarana pengkomunikasian ide-ide, dalam akuntansi dapat berupa persamaan akuntansi dan beberapa laporan keuangan turunan. Dalam struktur ini, laporan-laporan keuangan saling berkaitan guna menjaga konsistensi internal.Kelemahan metode deduktif adalah jika setiap postulat dan premis ternyata salah, maka kesimpulannya juga akan salah. Metode ini juga dianggap menyimpang dari kenyataan untuk bisa menurunkan prinsip yang realistis dan berguna, atau untuk memberikan dasar bagi aturan-aturan praktis.

PENDEKATAN INDUKTIFProses induktif meliputi penarikan kesimpulan umum dari pengamatan dan pengukuran yang terinci. Pendekatan induktif tidak dapat dipisahkan dari pendekatan deduktif, karena pendekatan deduktif memberikan petunjuk pemilihan data yang akan ditelaah.Dalam akuntansi, proses induktif melibatkan pengamatan data keuangan perusahaan. Jika terdapat hubungan yang berulang-ulang, maka generalisasi dan prinsip dapat dirumuskan, sehingga ide dan prinsip yang baru dapat ditemukan, khususnya bila pengamatan tidak dipengaruhi oleh prinsip dan praktek yang berlaku.Misalnya pengamatan terhadap sejumlah perusahaan dapat dibuktikan kecenderungan historis dari penjualan masa lalu merupakan alat ramal yang lebih baik untuk kas yang akan diterima dari pelanggan pada masa yang akan datang ketimbang catatan kas yang sesungguhnya diterima pada masa lalu karena adanya tenggang waktu dalam proses penagihannya.

PENDEKATAN INDUKTIFKeunggulan pendekatan induktif adalah tidak perlu dibatasi oleh model atau struktur yang ditetapkan terlebih dahulu. Para peneliti bebas mengadakan pengamatan yang dianggap relevan, generalisasi atau prinsip yang telah dirumuskan harus ditegaskan dengan proses logis pendekatan deduktif dan pembuktian kesimpulan.Kelemahan utama prosesi induktif adalah bahan pengamat mungkin dipengaruhi oleh ide-ide di bawah sadar mengenai hubungan apa yang relevan dan data apa yang harus diamati.Kesulitan pendekatan induktif dalam akuntansi adalah data mentah mungkin berbeda bagi setiap perusahaan, yang mungkin hubungannya berbeda sehingga sulit menarik generalisasi dan prinsip-prinsip dasar. Misalnya hubungan antara total pendapatan dan harga pokok penjualan mungkin konstan terus untuk beberapa perusahaan, tetapi hal ini bukan berarti konsep laba kotor historis merupakan pengukuran yang baik untuk meramalkan operasi suatu perusahaan pada masa datang dalam seluruh kasus.Teori induktif maupun deduktif bersifat deskriptif atau normatif. Teori deskriptif berusaha menguraikan dan menjelaskan apa dan bagaimana informasi keuangan disajikan serta dikomunikasikan kepada pemakai data akuntansi. Teori normatif menjelaskan data apa yang seharusnya dikomunikasikan dan bagaimana data itu harus disajikan.

Pragmatic theoriesDescriptive pragmaticsobserve behaviour of accountantsinductive approachno logical assessment of actionsdoes not allow for changePsychological pragmaticsobserve reactions of users58Syntactic and semantic theoriesSemantic inputs (recorded transactions)VouchersJournals Ledgers

Syntactic and semantic theoriesHistorical cost criticismsPoor syntax (different monetary measures added)Semantic deficienciesSemantic inputs Manipulated on the basis of the premises and assumptions of historical cost model

60Normative theories1950s and 1960s golden agepolicy recommendations what should beconcentrated on:true incomedecision-usefulnessbased on analytic and empirical propositionsFinancial statements should mean what they say61Normative theoriesDecision usefulness

Accounting system of company XPrediction model of userDecision model of userThe decision process62Positive theories experiences or facts of the real worldexplaining reasons for current practicepredicting the role of accounting information in decision-making

63Different perspectivesscientific approach vs. naturalistic research64Different perspectives

SummaryMany different approaches to theory formulation in accountingEvolution of accounting theorypositive v. normativescientific v. naturalistic

66TREN DALAM AKUNTANSIPersoalan dalam Mega trendPengukuran efisiensi dan produktifitasKeterpaduan akuntansi dengan bidang dan disiplin lainnyaMengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi yang relevan

Cara mengantisipasi Trend, Enthoven mengemukakan :Penyempurnaan sistem pendidikan, pelatihan, dan riset dalam bidang akuntansiStruktur dan persyaratan sosio ekonomi dan budayaPersyarakat legal, status, dan persyaratan lainnya dalam profesi akuntanPraktik profesi dan kelembagaan akuntansiTrend yang dibuat Enthoven yang beranjak dari Megatrend Dunia akan bergerak dari ekonomi nasional ke ekonomi globalDasar pemiiran orang akan beralih dari skup jangka pendek ke skup jangka panjangCiri masyarakat kita akan baralih dari masyarakat Industri ke masyarakat informasiBerubahnya struktur organisasiBanyaknya pilihanPertumbuhan ekonomi yang baralih dua bagian utara ke bagian selatanBerpindahnya politik dari Demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipasiBantuan dari institusi ke mandiriKemajuan teknologiKekuasaan beralih dari Sentralisasi ke Desentralisasi 7 megatrend kecendrungan bisnis yang mempengaruhi profesi AkuntansiKekuatan Spiritualitas Munculnya kapitalisme yang sadarPemimpin lahir dari level tengahBisnis Spiritualitas Konsumen berbasis nilaiGelombang solusi kesadaranBoomnya investasi pada perusahan yang memiliki tanggungjawab sosial Topik baru dalam akuntansiAkuntansi Internsional/Akuntansi GlobalAkuntansi IslamAkuntansi Sumber Daya ManusiaTriple entry accounting systemEmployee ReportingValue Added ReportingAkuntansi PerilakuMulti Diciplines ParadigmaAkuntansi dan Pembangunan BerkelanjutanEfficient Market Hypothesisi (EMH)Krisis Akuntansi

Triple entry accounting systemMencatat perubahan harga, perubahan jumlah,/perubahan volume terhadap arus hasil dan biaya dan menjelaskan margin variance, volume variance, dan efficiency varianceEmployee ReportingMerupakan bentuk laporan keuangan yang memuat informasi yang relevan bagi karyawan.Hal-hal yang mendorong perlunya Employee Reporting:Tekanan semakin besar akan perlunya full dislosurePraktik dan masalah yang berkaitan dengan hubungan perburuhanMunculnya perdebatan tentang demokratiisasi perusahaanPerkembangan di negara lain akan perlunya informsi yang dimaksud.

Value Added Reporting (VAR)

VAR/ Laporan Pertambahan Nilai belum diwajibkan sebagi laporan utama, karena laporannya gagal memberikan informasi:Total produktifitas dari perusahaanShare dari setiap stakeholder/anggota tim ikut dalam proses manajemen yaitu, pemegang saham, kreditor, pegawai, dan pemerintah.VAR tidak sama dengan laba, laba menunjukkan pendapatan bagi pemilik saham, sedangkan VAR mengukur kenaikan kekayaan bagi seluruh stakholder.VAR adalah modifikasi dari laporan laba rugi sehingga dapat disusun dengan menggunkan laporan laba rugi.Kegunaan VAR :Sebagai informasiUntuk mengetahui angka reinvestasi (laba ditahan & penyusutan)Mengungkapkan jumlah kekayaan dalam pengukuran pendapatan nasionalMenjadi dasar distribusi kekayaan bukan pertm\ambahan nilai kotorKeterbatasan VAR Tidak semua pihak merasa senang bekerja sama dengan orang lainKemungkinan adanya VAR manajemen salah tanggap seolah ingin memaksimasi pertmabahan nilaiKesalahan penafsiran yang menimbulkan kepalsuan pendapatan

Akuntansi PerilakuAkuntansi perilaku yang menjadi sorotan adalah dampak dari informasi akuntansi terhadap perilaku orang yang membaca/ menyiapkannya.Siegel, Ramanauskas, dan Marconi (1989) mengemukakan dampaknya, diantaranya:Pengaruh perilaku manusia terhadap desain, kontruksi dan penggunaan sistem akuntansiPengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia.Metode untuk meramalkan dan strategi untuk mengubah perilaku manusia.4 Determinan budaya yang bisa membedakan satu budaya dengan budaya lainnya :Individualism/CollectivismPower DistanceUncertainty AvoidanceMasculinity / Feminity Multidiciplene ParadigmaMunculnya paradigma baru menimbulkan ketergantungan dan keterkaitan yang semakin erat antara satu disiplin dengan disiplin ilmu lainnya.Endang Saipuddin Anshari (1991) menungkapkan ilmu menjadi tiga bidang, diantaranya :Ilmu Penetahuan Alam (Natural Science)Ilmu Sosial ( Social Science)Humaniora ( Humanities Study)

Akuntansi& Pembangunan BerkelanjutanClub para ahli nompr wahid menganggap bahwa kerusakan bumi timbul dari komninasi dari berbagai faktor yang harus direm perkembangannya seperti : perkembangan penduduk, investasi, konsumen sumber alam,industri, ketidakadilan distribusi pendapatan, pertanian, dan kehutanan. Efficient Market Hypothesis (EMH)Teori EMH menyatakan bahwa pasar akan menyesuaikan diri dengan setiap informasi baru yang dikeluarkan mengenai saham.teori ini menyangkut :Hubungan antara pengumuman informasi akuntansi kepada publik dan reaksi pasar terhadap informasi itu yg dilihat ari indikator harga saham di bursaPengaruh perubahan kebijakan akuntansi terhadap harga pasarSyarat pasar yang efisien ( Fama 1969):Tidak ada biaya transaksi dalam perdagangan sahamSemua informasi tersedia secara cuma-cuma bagi peserta pasarSemua sepakat terhadap implikasi informasi saat ini terhadap harga sekarang dan distribusi harga masa yang akan datang dari tiap saham.

Krisis AkuntansiKrisis Akuntansi menurut LevDunia bisnis saat ini mengalami perkembangan yang demikian sangat cepat dimana aset perusahaan bukan lagi di dominasi oleh aktiva fisik, tetapi justru aktiva nonfisik.Sifat-sifat aktiva nonfisik sangat berbeda dari aktiva yang selama ini menjadi andalan akuntansi keuangan untuk dicatat, diukur, dilaporkan dan dianalisis.Krisis menurut BalkaoniKrisis akuntansi muncul dari hal-hal:Profesi AkuntanKecurangan dalam lingkungan akuntansiMenurunnya work load dalam proses akuntansiIklim organisasi dikantor akuntanProblema produksi ilmu pengetahuan dalam akuntansi Skandal KorporasiApapun hukum, penegakan hukum dan etika yang dimiliki ternyata tidak mampu menutup semua kemungkinan skandal/ tindakan korupsi yang menguntungkan pribadi-pribadi. Skandal korporasi ada yang menggunakan teknik akuntansi. Alternatif Akuntansi KonvensionalSkandal korporasi ini mempengaruhi industri keuangan, pasar modal, investor, profesi dan karyawandan tidak lepas dari tindakan kori\upsi, kriminalitas dari akuntan yang tidak memiliki etika yang memalsukan angka-angka, melakukan penyelewengan baik untuk kepentingan pribadi maupun untuk melindungi kliennya.