#t-' ';F - fikes.umm.ac.idfikes.umm.ac.id/files/file/Penelitian Dosen/Uswatun Chasanah... · Caring...

10
#t-'__ ';F ,::==*'{Gi{re: TANTANG&N PROFESI KESHFIATAN PAI}A MASA AKAN T}ATITTUS ffi Caring as core value in nursing dalam meningka' # pelayanankeperawatan Herbalism era: Peran Farmasis dalam eksplorasi ffi New Technology: Penatalaksanaan Fisioterap mereduksi nyeri ffi Penelitian Terbaru Bidang Keperawata,n" Farmasi dan Fisioterapi a!!,".tw

Transcript of #t-' ';F - fikes.umm.ac.idfikes.umm.ac.id/files/file/Penelitian Dosen/Uswatun Chasanah... · Caring...

#t-'__ ';F

,::==*'{Gi{re:

TANTANG&N PROFESI KESHFIATANPAI}A MASA AKAN T}ATITTUS

ffi Caring as core value in nursing dalam meningka'# pelayanankeperawatan

Herbalism era: Peran Farmasis dalam eksplorasi

ffi New Technology: Penatalaksanaan Fisioterapmereduksi nyeri

ffi Penelitian Terbaru Bidang Keperawata,n" Farmasidan Fisioterapi

a!!,".tw

LANG

.-.:n lsBN 978-979-796-284-5

#il[illl][ilruil' ,ililru|

,*.. i

reTuITas ILMU KEsEHATANIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAUN

Dlrran rsr

Sambutan Dekan ............ iii

Bagian I : Caring as Core Value in Nursing dalam Meningkatkan Pelayanan Keperawatan............ 1

Nursalam:Caring As Core Value ln Nursing dalam Meningkatkan Mutu Asuhan Keperawatan ...... 3Sunardi:Faktor Komitmen dan lklim Organisasi Berpengaruh terhadap Perilaku CaringPerawat Pelaksana di RSWH .................... ............... 11

Bagian ll : Herbalism era : Peran Farmasis dalam Eksplorasi Bahan Alam untuk MeningkatkanPelayanan Kefarmasian ...................... 19

Mursyidah:Tantangan Apoteker dalam Perkembangan Obat Tradisonal ...................... 21

Siti Rofida :

Bahan Kimia Obat Pada Tradisional indonesia .....,........ ........... 27

Bagian lll : Nevrz Technologlr Penatalaksanaan Fisioterapi dalam Mereduksi Nyeri.........,................. 31

Maskun:Penataksanaan Fisioterapi dalam Mengurangi Nyeri pada Kasus Osteo Artritis Sendi'Lutut (Study Kasus di RSUD dr Muwardi Surakarta) ...,............. 33

Atika Yulianti :

KombinasiTeknik Mulligan dan Fasilitasi Vasus Medialis Obliquus LebihEfektif Meningkatkan Aktivitas Fungsional daripada Aplikasi Kinesio Taping padaSindroma Nyerisendi Patellofemoral ............... ....,................... 41

Bagian lv : Penelitian Terbaru Bidang Keperawatan, Farmasi, dan Fisioterapi .............. .................... 49

Dimas Sondang lrawan:Metode Konvensional, Kinesiotaping, dan Motor Relearning Programme BerbedaEfektifitas dalam Meningkatkan Pola Jalan Pasien Post Stroke di Klinik OntosenoMalang ...,..................,..... 51

Safun Rahmanto :

Efektifitas Program Stretching Exercise, Kinesthesia Exercise dan 8alance ExerciseTungkai Bawah terhadap Penurunan Nyeri dan Peningkatan ROM (Range of Motion)Pasien Osteoarthritis ...........,.... :................... .......... 59

Sr: Widowati :

Hubunqan Tingkat Kecemasan dengan Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Program D3Keperawatan Ariani, Tutu April: Hubungan Antara Paparan Pesan Media MassaElektronik (Khusus Orang Dewasa) dan Percepatan Usia Menarche di SDN Kesatrian 1

Malang ........ 69

Ariani, Tutu April :

Hubungan Paparan Antara Pesan Media Massa Elektronik (Khusus Orang Dewasa) danPercepatan Usia Menarche di SDN Kesatrian 1 Malang ...........- 75

r

VI @TantanganProfesiKesehatanpadaMasaakanDatan9

Reny llmiasih:Pengaruh Teknik Hypnobrithing terhadap Tingkat Kecemasan lbu Hamil pada MasaPersiapan Menghadapi Persalinan ......................... 81

Faqih Ruhyanudin, Agung Waluyo,Yulia:Pengalaman Pasien Kanker dalam Menjalani Kemoterapi: Studi Fenomenologidi RSPAD

Gatot Soebroto DITKESAD iakarta ..... 89

Sri Sunaringsih lka Wardojo, Yoyok Bekti Prasetyo, Faqih Ruhyanuddin:Evaluasi Training Edukasi Pelayanan Kesehatan di Rumah tentang Wound Care dan Pasca

Stroke terhadap 2eningkatan Pengetahuan Tenaga Perawat Pelaksana ...... 97

Nur Lailatul Masruroh:Model dan Pendekatan Pelayanan Perawatan Kesehatan Primer bagi Komunitas AnakJalanan Understanding The Evidence-Based For Practice ............. .,.............. 103

Lilis Setyowati:Hubungan Tingkat Pendidikan Terhadap Pemenuhan Kemandirian ADL(Activity DailyLiving) Pada Lansia diRW 10 Dinoyo, Malang ....1"11

AngrainiDwi Kurnia:Hubungan Antara Fungsi Keluarga terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa llmuKeperawatan Angkatan 2011 Universitas Muhammadiyah Malang .-........... 117

lvan Kurniawan, Yoyok Bekti Prasetyo:Profil Demografi dan Kepusan Kerja Perawat Puskesmas diWilayah Kota Malang ........ 121

Ahmad Shobrun Jami[ :

Penelitian Terbaru Tentang Khasiat Farmakologis Tanaman-Tanaman Surga yangdisebutkan di Dalam Al Qur'an -........ 129

Nabilah Nadhif, Gunawan, Santi Putri Pertiwi, Gunawan Wahyudi Utomo, UswatunChasanah, Achmad Radjaram:Formulasi Tablet Obat Herbal Pegagan (Centella Asiatica L)....................:...................... 135

Heru Prabowo Hadi.S:Artikel Review Semax Drop Neuropeptide yang Efektivitasnya digunakan SebagaiNeuroproteksi Pasien lskemik Serebral ....-............. 141

Engrid Juni Astuti:Serat Pangan dalam Produk Pangan Fungsional ...................... 149

Raditya Weka Nugraheni, Abdul Rahman dan Rakhmawati:Aktivitas Ekstrak Etanol Rimpang Curcuma Domestica dari Berbagai Daerah terhadapBacillus Cereus dan Klebsiella Pneumoniae .............. ................ 153

Dian Ermawati:Tranfersome : Ssitem Penghantaran Obat Topikal dan Transdermal ................................ 159

NurulAini : Profil Preceptor Klinik Program Pendidikan Profesi Ners Fakultas llmu

Tri Lestari Handayani :

Tantangan Profesi Keperawatan dalam Membantu Korban Kekerasan dalam RumahTangga 173

FORMULASI TABLET OBAT HERBAL PEGAGAN(3ENTELLA AS\AT\CA L)

AesrRAr

Saat ini pengobatan dengan memanfaatkan tanaman obat tradisional semakin berkembang. Salahsatu tanaman obat yang sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah pegagan (Centeila asiatical)' Tanaman ini mengandung bahan aktif senyawJ golongan Etikosida triterpeioid (asiaticosida/ yangberkhasiat sebagai anti ulkus peptikum. Untuk meningt<atkan-aseptabilitas pegagan sebagai ouif untlulkus peptikum maka dikembangkan formulasi ekstrak herba pegagan dalam bJntuk sediaan tablet.

Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui pengaruh bahan pengikat terhadap mutu fisik tabletekstrak herba pegagan' Pembuatan tablet ekstrak helba pegagan dilakukan secara granulasi basahdengan menggunakan bahan pengisi yang sama (/aktoia,Zvicet 102 dan amilum manihot) tetapidengan bahan pengikat yang berbeda (HPMC 1290 3 cps, PVP K-30 dan gelatin) dengan kadar 1 %,2%dan 3o/o. Untuk pembuatan tablet massa granul dicetak dengan menggunakan mesin cletak hidrolik padatekanan 2 ton. Mutu fisik tablet ekstrak herba pegagan meliputifekerasan, kerapuhan dan waktuhancur dievaluasi. Dari hasil evaluasi didapatkan ulnwa dengan adanya penambahan bahan pengikatf-IPMC terjadi peningkatan kekerasan hanya pada kadar 37ol waktu hurr.r|. menjadi lebih lama

"pada

kadar 2o/o dan3o/o, sedangkan untuk kerapuhan semakin menurun sesuai dengan peningkatan kadarbahan aktif. Untuk pengikat PVP K-30 didapatkan kekerasan yang meningkat dan kerlpuhan yangmenurun pada kadar 2o/o.dan 3%o, sedangkan waktu hancur meningkat r"rr-"i peningkatan taaaipvFK-30. Untuk gelatin terjadi peningkatan kekerasan dan penurunan kelapuhan puj" kadir 3%, sedangkanwaktu hancur menjadi. lebih lama dengan dengan'adanya penambahan bahan pengikat. Namunformula yang terpilih dalam penelitian ini iatarr iormula tanpa penambahan bahan pengikat karenatanpa penambahan bahan pengikat sudah memberikan kerapuhan yang memenuhisyarat dan memilikikekerasan dan waktu hancur yang baik.

.

Kata kunci : centela asiatica herba ekstrak, tablet, bahan pengikat

PeNoaHuluaN

Dewasa ini dalam dunia pengobatan, gerakan back to nature semakin mendapat perhatian.Menurut WHo (Badan Kesehatan Dunia) hingga 65To dari penduduk negara nraju dan g0 %o daripenduduk negara berkenrbang telah menggunakan obat heibal. Di lndonlsia, hasil Riset KesehatanDasar tahun 2010, diperoleh data bahwa sekitar 59,12% penduduk adalah pemakai jamu. Dari penggunajamu nasional tersebut rata-rata 95,6Vo mengakui bahwa jamu bermanfaat bagi kesehatan (kisarananiara 83,23% hingga 96,6io/o1J

Nabilah Nadhif*, Gunawan, Santi putri pertiwi*, Gunawan Wahyudi Utomo*,Uswatun Chasanah*, Achmad Radjaram**

*) Program Studi Farmasi, Fakultas llmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang**) Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga

a\

l

!H

135 @TantanganProfesiKesehatanpadaMasaakanDatan9

Faktor pendorong terjadinya peningkatan penggunaan obat herbal di negara maju adalah usia

harapan hidup yang t6Uifr panjing'pada saat prevalensi penyakit kronik meningkat, adanya kegagalanpenggunaan obat modern untu[ penyakit tertentu di antaranya kanker serta semakin luas akses

infoimasi mengenai obat herbal di seluruh dunia. Oleh sebab itu, WHO merekomendasi penggunaan

obat tradisional termasuk herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan

penyakit, terutama untuk penyakit kronis, penyakit degeneratif dan kanker. Hal ini menunjukkan

dukungan WHO untuk back to nature yang dalam hal tertentu lebih menguntungkan.

tndonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa, memiliki kurang lebih 30.000 spesies

tumbuhan dan 940 speiies di antaranya termasuk tumbuhan berkhasiat (180 spesies telah dimanfaatkan

oleh industrijamu tradisional) dan salah satu tumbuhan yang saat ini banyak mendapatkan perhatian

untuk dimaniaatkan sebagai tanaman obat adalah pegagan (Centelia asiatica L)-

pegagan merupakan tanaman herba yang termasuk keluarga Apiaceiae. Penggunaan ekstrak

p"g"g* dalam industi obat tradisional yang telah didasari pengujian klinik adalah untuk pengobatan

iuka,luka bakar, borok pada kulit, pencegahan keloid serta hipertrofi2, sedangkan utuk bentuk sediaan

per oral dimanfaatkan untuk pengobatan ulkus peptikum. Banyaknya manfaat pada herba pegagan

dikarenakan kandungan bahan kimia yang terdapat di dalamnya yaitu, triterpenoid dan glikosida

termasuk asiaticosidi, asiatic acid, madecassoside, madecassic acid, brahmoside, brahminoside dan

centelloside. Dari berbagai kandungan kimia tersebut dilaporkan bahwa kandungan glikosida triterpenoidterutama asiatikosida adalah yang mempunyai aktivitas anti ulkus peptikum3'

Dalam formulasi sediaan farmasi, baik dengan bahan aktif kimia maupun yang berasal dari bahan

alam, agar diperoleh sediaan yang bermutu harus memenuhi aspek-aspek farmasetik. Aspek farmasetik

tersebul meliputi stabilitas, keamlnan, efektifitas dan aseptabilitas. Untuk meningkatkan aseptabilitas

dari ekstrak pegagan khususnya untuk sediaan per oral, maka pada penelitian ini akan dibuat sediaan

tablet ekstrak pegrg"n dengan dosis yang mengacu pada penelitian sebelumnya. Padp penelitian

tersebut dilaporkJn bahwa lima belas pasien dengan utkus peptikum yang diobati dengan ekstrak

pegagan yang telah dititrasi pada dosis 60 mg/orang, sekitar 93% pasien menunjukkan peningkatan

y"ig*purti dalam gejala subyektif dan 73o/o pasien dari ulkus peptikum dapat disembuhkan' Hasil ini

Aiut-rr dengan pengamatan endoskopi dan radiologia. Namun untuk mengatasi varietas tanaman yang

dipakai p"Ja pen"titian sebelumnya, maka pada penelitian ini akan dibuat dosis 100 mg/tablet.

Zat aktif (asiaticoside)stabil terhadap suhu tinggi dan kelembaban, sedangkan sifat ekstrak pegagan

adalah kental dan lengket. Berdasarkan sifat dari zat aktif dan ekstrak pegagan, maka dikembangkan

dengan metode granllasi basah supaya dapat memperbaiki sifat alir dan kompaktibilitas ekstrak

pegagans.

Dalam pembuatan tablet selain bahan aktif juga diperlukan bahan tambahan, yaitu bahan pengisi,

bahan pengikat, disintegran dan lubrikan. Pada penelitian ini berdasarkan hasil optimasi akhirnya

ditentukan bahan pengis-i yang digunakan adalah adalah laktosa, avicel PH 102 dan amylum manihot,

sedangkan bahan pengikatyang dipakai bervariasi adalah gelatin, atau HPMC 2910 3 cps atau PVP K30.

OiharJpkan dari hasil p"n"iiti"n ini akan didapatkan formulasi tablet ekstrak pegagan yang optimal.

Merooot-ocr

Pembuatan ekstrak herba pegaganpembuatan ekstrak pegagan dilakukan di UPT Materia Medica dengan prosedur sebagai berikut:

Sebanyak 3 kg serbuk simplisia pegagan yang sudah kering (mesh 50) dibasahi dengan pelarut etanol

7Oo/o rlan kernldian dimasukkan dalam toples. Ke dalam toples ini selanjutnya ditambah etanol 70%

sampai semua serbuk terendam, ditutup dan dibiarkan semalam 2 hari sambil sesekaii dilakukan

pengadukan. Maserat clipisahkan dengan cara filtrasi menggunaan kertas saring dan untuk ampasnya

dilakukan maserasi sekali lagi. Maseiat yang didapatkan dikumpulkan dalam bejana tertutup dan

dipekatkan dengan rotavapoi pada suhu 40-500C dan hasil rotavapor diuapkan clengan menggunakan

waterbath rurp-ui diperoleh ekstrak dengan konsistensi kental dan sudah tidak menganciung alkoho16.

Dari hasil ekstraksi ini {idapatkan ekstlak hgrba pcgagan sebanyak 423,08 gram (14,10o/o).

Formulasi Tablet Obat Herbal Pegagan (Centella Asiatica L)

Pemeriksaan bahan aktif dan bahan tambahan

137

Untuk pemeriksaan kandungan bahan aktif glikosida triterpenoid (asiatocoside) yang terdapatdalam ekstrak herbal pegagan ini dilakukan dengan cara kromatografi lapis tipis (KLT) menggunakanfase gerak kloroform; metanol (1:9) dan penampak noda Lieberman Burchard 7. Untuk pemeriksaanbahan tambahan yang meliputi laktosa, avicel pH 102, HPMC, PVP K30 dan gelatin dilakukan dengancara pemeriksaan spektra inframerahnya, dan untuk amilum manihot dilakukan dengan cara pemeriksaanmikroskopis.

Pembuatan tablet ekstrak herba pegaganUntuk mempersiapkan massa cetak tablet ekstrak herba pegagan, maka pada proses pencampuran

dilakukan dengan tara granulasibasah. Semua formulasi mengandung 100 mg ekstrak herba pegagan.Adapun pada formulasi tablet ekstrak herba pegagan telah ditentukan bahwa sebagai bahan pengisiadalah kombinasi laktosa, amilum manihot dan avicel '102, sebagai disintegran primojel dan lubrikanadalah magnesium stearat. Yang dibuat bervariasi adalah bahan pengikat yang digunakan yakni HPMC2910 3 cps, PVP K30 dan gelatin (Iabel 1).

Granul dicetak menggunakan mesin cetak hidrolik pada tekanan 2 ton dengan bentuk peimukaanyang rata dan dengan ukuran berdiameter 11 mm dan tebat 4 mm. Namun sebelum dicetak terlebihdahulu dilakukan pemeriksaan mutu fisik granul yang meliputi kandungan lengas, distrbusi ukuranpartikel, kecepatan alir, sudut diam, bobot jenis nyata, bobot jenis mampat, kompresibilitas dankompaktibilitas. Setelah didapatkan hasil pencetakan tablet kemudian diperiksa mutu fisiknya yangmeliputi kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur.

Tabel 1. Rancangan Formula Tablet Ekstrak Pegagan

Bahan Formula

F8F7F5F5F3F2F1 F9 F1O

100 100

2'12,5 207,5

100 100

50 50

Ekstrak pegagan

Laktosa (q.s)Amylum Manihot(20%\Avicel PH 102(1o%)

HPMC 2910 3 cps

PVP K3O

Gelatin

Primojel

Mg stearat

100 100 100 100

222,5 217,5 2"t2,5 207,5

100 100 100 100

50 s0 50 50

0 5 10 ls

100 100 100 ]00217,5 2',t2,5 207,5 217,5

100 100 100 100

50 50 50 50

1510

-515 15 't5 15 15 15 15 15

2,s 2,5 2,5 2,s 2,5 2,5 2,5 2.5

'10

15

2,5

15

'15

2,5

Berat total tablet 500 mg. Semua dalam satuan berat miligjramHPMC hydroxypropyl methyl cellulose PVP polyvinyl pyrrolidon

Hasu o'\u Dtsxusr

Hasil Uji Kualitatif Ektrak Herba PegaganDari hasil pemei'iksaan ekstrak herba pegagan secara KLT didapatkan noda berwarna coklat dengan

nilai Rf 0,34. Hal ini sesuai dengan pustaka yang menyatakan bahwa untuk senyawa golongan glikosidatriterpenoid memberikan noda berwarna coklat dengan nilai Rf standar sebesar 0,36 7 .

Hasil Uji Kualitatif Bahan TambahanDari hasil pemeriksaan kualitatif laktosa, avicei pH 102, HPMC 1290 3 cps, PVP K30 gelatin dengan

menggunakan spektrofotometri inframerah didapatkan spektrum dengan sidik jari yang sesuai denganpustaka 8,9,1O Untuk hasil uji kualitatif dari amilum rnanihot secara mikroskopik djciapatkan gambaranpartikel amilum dengan bentuk bulat dan ada yang romping, hilUs berupa titik, bercabang tiga, dan

138 ttfiCfitfll{ Tantangan Profesi Kesehatan pada Masa akan Datang

lamela tidak jelas yang sesuai dengan pustaka 11. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bahan-bahan yang digunakan tersebut adalah benar laktosa, avicel pH 102, HPMC 1290,3 cps, PVP K30 dangelatin. Untuk hasil uji kualitatif dari amilum manihot secara mikroskopik Cidapatkan gambaranpartikel amilum dengan bentuk bulat dan ada yang romping, hilus berupa titik, bercabang tiga, danlamela tidak jelas yang sesuai dengan pustaka.

Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Granul Ekstrak Pegagan

Hasil pemeriksaan mutu fisik granul ekstrak pegagan meliputi kandungan lengas, penentuankecepatan alir dan sudut diam, bobot jenis nyata, bobot jenis mampat, persen kompresibilitas, dankompaktibilitas yang dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Granul (Massa Cetak)

Pemeriksaan MC (o/o) Kecepatan Alir{gldtk}

Sudut Diam {'} Bobot Jenis Nyata(slml)

Satasan 1-2 >10 g/detik 25-40

F1

F2

F3

F4

F5

F6

F7

F8

F9

F10

0,92tAJ2

1,06i0,1 1

i,8510,07

1,4110,03

0,9010,42

1,4810,1 1

'1,90r0,80

'1,18t0,09

'1,48:0.05

1,63t0,17

8.53r0,03

1 0,34t2,88

9,38!0,24

8,53r0,03

8,0210,08

9.4310,1 5

9,8910,36

9,7&fi,42

8,8910,32

9,17t0,26

28,10*1,14

24,6714,49

26,44!4,58

28,1011,'.|4

27,34t4,23

26,46!1,97

29,9610,65

27,17t1,04

29,9911,66

31.46t2,93

0,53i0,03

0,590810,00

0,521 5r0,02

a,5421!0,42

0,572510,01

0,5810,01

0.6'1r0,01

0,58t0,02

0,57r0,03

0,6210,003

Pemeriksaan Bobouenis Kompres Kompak fgyprk^ HasioMampat sibilitas {%} tibilitas 1 tibilitas 2 ..-":(q/mt) ton (kg) ton (kg) Hausncr

Formula

F1

F2

F3

r4r5r6F7

F8

F9

F10

0,5910,004

0,7't t 8r0,01

0,6530r0,04

a,$77*0,02

0,71 57i0,008

0,69r0,020

0,7110,019

0,7010,01

0,67r0,i,3

0,6910,01

9,33i5,03

17,0010,01

20,00r3,60

14,95!1,93

20,01*0,006

1 6,34r1,'l 52

14,3411,',l 58

17,7410,58

15,23!4,13

10.3311.55

7,57!0,32

7,60!0,42

7,9A-0,22

8,7010,45

7,60r0,38

8,33r0,20

8,53r0,36

7,6L0,28

7,57*0,24

7,6910,38

10.40r0,53'!0,5010,33

10,77r0,39

1 1,5410,36

9,33r0,33

10,40t0,53

1 0,8710,1 8

1 0,5710, i 8

1 0,98r0,34

1 1,3310,30

1,11

1,24

1,25

1,19

1,26

1,19

1,16

1,21

1,18

1 ,11

Dari data yang tercanturr pada Tabel 1 tampak bahwa granul (massa cetak) pada semua formulasimempunyai tingkat kelembaban yang memenuhi persyaratan yakni berkisar pada rentang 1 - 2o/o. Untuksifat alir ternyata semua formulasi kecuali F2 kurang memenuhi persyaratan, akan tetapi jika dicermatidari sudrrt diam massa granul diCapatlan bahwa semua masa granul sudah memenuhi persyaratan.

Rasio Hausner diperoleh dari perbandingan bobot jenis nyata dan bobot jenis mampat, jika rasio

!-lausner lebih dari 1,25 sebagai indikasi sifat alir granul kurang baik. Dari Tabe! 2 cli atas tampak bahwasemua formula mempunyai nilai rasio Housner yang sudah mery1e1uhi persyaratan kecuali pada F2.

Formulasi Tablet Obat Herbal Pegagan (Centella Asiatica L) 139

Pengukuran distribusi ukuran partikel granul perlu diketahui untuk memastikan jumlah fines yangada pada massa granul, suatu massa granul dinyatakan baik jika jumlah fine kurang dari 2Oo/o. DatZlengkap dari distribusi ukuran granul sebagaimana yang ditunjukkan pada Tabel 3 Lerikut ini:

Tabel 3. Distribusi Ukuran Granul

120 olo finesUkuran

250 r50 125 <125

F

o

rln

u

I

a

i

F1

F2

F3

F4

F5

F5

F7

F8

F9

F10

23,6518,96

23,64

24,75

14,02

21,07

28,38

23,82

29,74

32,82

14

7,54

9,72

13,1

14,99

12,15

9,24

9,49

9,31

6,74

4,768,21

5,28

5,24

10,55

1,44

4,24

6,16

3,86

2,56

3,?26,72

3,82

2,63

5,02

3,74

2,45

3,26

1,81

2,43

4,483,76

1,82

4,71

1,07

1,19

1,2

1,96

0,83

1,03

4,354,71

5,72

3,55

4,36

4,5

4,51

5,3

3,76

4,39

9,57

14,52

10,08

10,8s10,86

11,45

11,42

14,52

'r0,08

10,8s

l

Dari data yang tercantum pada Tabel 3 tersebut di atas tampak bahwa masa granul pada semuaformula sudah memenuhi persyaratan, yakni prosentase fines nya kurang dari2OV- Dengan demikiandiharapkan akan didapatkan sifat alir yang baik dari mssa granul saat mengalami pencetakan tablet.

Hlsr PemeRlKsMN Muru Frsrx TlsLFr Exrnax Hrnsa pecacaN

Sediaan tablet dinyatakan baik jika antara lain telah memenuhi persyaratan karakteristik fisiktablet.Hasil pemeriksaan dari tablet ekstrak herba pegagan yang meliputi kerapuhan, kekerasan danwaktu hancur sebagaimana tercantum pada Tabel 4 berikut ini.

Tabel 4. Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet

FormulaPerneriksaan

Kekerasan (kg)" Kerapuhan {Yo)" Waktu Hancur (menit)"Persyaratan 4-8kg < 2o/o < 15 menit

F1 7,52 + 0,20 4,73 + 0,04 6,33 i 0,58

F2 7,63 + 4,23 0J7 + A,2',1 1'1,67 * C,58

F3 7,88 + 0,03 0,00: 0,00 '13,00 + 0.00

F4 8,17* 0,29 0,00 = 0,00 14,33 + 0,58

F5 7,68 * 0,19 0,62 i0,03 11,00 * 0.00

F6 8,23 + 0,18 0,52 = 0,05 14,67 ,10,58

F7 9,42+0,05 0,38 = 0,06 16,67 =t0,58F8 7,62 + 0,08 0,69 + 0.01 13,67 r 1,15

F9 7,77 +0,15 0,64 + 0,035 15,00 + 0,00

Fr0 7,90 + 0,00 0,60 * 0,075 17,33 + 0,58

@TantanganProfesiKesehatanpadaMasaakanDatang

Dari data tersebut di atastampak bahwa semua formula mempunyai kekerasan.yang sudah sesuai

dengan persyaratan yakni masuk pada rentang 4-8 kg 12, bahkan pada F4, F6 dan F7 mempunyai

kekerasan lebih dari 8 kg. .tika ditinjau dari sifat kerapuhannya maka semua formula tersebut

mempunyai kerapuhan yJng baik, yakni < 2% 12 dan untuk waktu semua formula memenuhi

p"rr.r"ruirn waktu hancur < 15 menit 13 kecuali formula F7,Fg dan Fl0. Berdasarkan data tersebut

di aias ditunjukkan bahwa untuk F1 yang merupakan formula tablet ekstrak herba pegagan tanpa

bahan pengi[at sudah memenuhi p"rryurut-un mutu fisik tablet, yakni mempunyai kekerasan7,52 + 0,20

kg, kerapu[an 0,73+ O,o4o/o dan waktuhancur 6,33 t 0,58 menit. Hal ini dikarenakan bahan0bahan yang

aigunatan dalam formula seperti avicel 102 memiliki daya pengikat, sehingga cukup untuk membentuk

,irr" granul yang aik dan bila dikempa menghasilkan tablet yang acceptable dengan mutu fisik yang

memenuhi persyaratan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Formula tablet ekstrak pegagan

tanpa menggunakan bahan pengingat adalah merupakan formula terpilih'

Kementerian Kesehatan Rl, 20'10. Pedoman Pengisian Kuesioner Rrskesdas 2010- Jakarta.

Kartnig T, 1998. Ctinicat applications of Centella asiatica L. lJrb. ln: Craker LE, Simon JE, eds', Herbs,

Sfices, and Medicinal plants: Recent Advances in Botany, Horticulture, and Pharmacology, Vol j'Phoenix, AZ, OrYx Press, 1988: 145-173

Chartterjee TK, Chakhraborty A, Pathak M, 1gg2. Effect of ptant extract Centella asiatica L. on cold

restraint stress ulcer in iats. lndian Journal of Experimental Biology, pp.30:889-891'

shin HS et al. 1gg2. Ctinical trials of madecassol (Centetta asiatica) on gastrointestinal ulcer patiens-

Koren Journl of Gastroenterology, 1982, 14:49-56

Siregar, C.jp., Wikarsa, S. 2010. Teknotogi Farmasi Sediaan Tablet: Dasar'dasar Praktis- Jakarta: EGC'

Departemen Kesehatan Republik lndonesia. 1986. Sediaa n Galenik. Jakarta: Departemen kesehatan Rl

hal. 2, 5, 10, 22

pramono S. D, Ajiastuti. 2004. Standardisasi Ekstrak Herba Pegagan (Centetta asiatica L) berdasarkan

Kadar Asiaticosida secara KLT-Densitometri. Majalah Farmasi lndonesia 15 (3), hal '118-123

Dua,Kamal, pabreja, Kavita, MV, Ramana.20'l 0. Preparation, Characterization and ln Vitro Evaluation

of Aceclofenac solid Dispersions. Ars Pharmaceutica Vol.51, No' 1. Pp- 57'76

yanuar, Arry., 2003. TSTECS JournalScience and Technotogy Poticy Vol tV. Departemen Farmasi FMIPA

Universitas ldonesia, DePok.

Ahmed,Mohammad. 2013. Magnetic and Opticatstudies on Polyvinytpyrrotidon -Thin

Films Doped with

Rare Earth Metal Sa/ts. iolymer Journal. Diakses pada tanggal 2 Juni 2013 di alamat http:ll

vvww.nature.comtpiliournatlv42tngtfig-tab/pi2010643.htm\#figure-title

Rowe, C,. Sheskey, J.p., and Owen,C.S. 2009. Handbook of Pharmaceutical Exipients, 6th Ed. American

Pharmaceutica Association, London, Chicago.

Lachman Cl, Lieberman HA, dan Kanig )L. 1gg4. Teori dan Praktek Farmasi lndustri Edisi ll'

Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi. Jakirta: Universitas lndonesia Press, pp: 160-16'1,713-714

Departemen Kesehatan Republik lndonesia. 1995. Farmakope lndonesia. Edisi lV. Jakarta: Departemen

Kesehatan Rl.