T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil...

132
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI SUNGKUR KABUPATEN PONOROGO PROPINSI JAWA TIMUR The Evaluation of Sungkur Irrigation System Maintenance Ponorogo East Java Province T E S I S Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister Teknik Disusun Oleh : SUCIPTO S940809111 M A G I S T E R T E K N I K S I P I L K O N S E N T R A S I TEKNIK REHABILITASI DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL P R O G R A M P A S C A S A R J A N A U N I V E R S I T A S S E B E L A S M A R E T S U R A K A R T A 2011

Transcript of T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil...

Page 1: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

EVALUASI PEMELIHARAAN

JARINGAN IRIGASI SUNGKUR KABUPATEN PONOROGO PROPINSI JAWA TIMUR

The Evaluation of Sungkur Irrigation System Maintenance Ponorogo East Java Province

T E S I S

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister Teknik

Disusun Oleh :

SUCIPTO S940809111

M A G I S T E R T E K N I K S I P I L K O N S E N T R A S I

TEKNIK REHABILITASI DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL P R O G R A M P A S C A S A R J A N A

U N I V E R S I T A S S E B E L A S M A R E T S U R A K A R T A 2011

Page 2: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

EVALUASI PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI SUNGKUR

KABUPATEN PONOROGO PROPINSI JAWA TIMUR

Disusun Oleh :

SUCIPTO S 940809111

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Tim Pembimbing :

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I

Prof. Dr. Ir. Sobriyah, MS Nip. 194804221985032001

……………………..

…………………….

Pembimbing II

Ir. Agus Hari Wahyudi, M.Sc Nip. 196308221989031002

……………………..

…………………….

Mengetahui : Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil

Prof. Dr. Ir. Sobriyah, MS Nip. 194804221985032001

ii

Page 3: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

EVALUASI PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI SUNGKUR

KABUPATEN PONOROGO PROPINSI JAWA TIMUR

Disusun Oleh :

SUCIPTO S 940809111

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Pendadaran Tesis

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada hari , 2011

Dewan penguji :

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua

Prof. Dr. Ir. Sobriyah, MS Nip.

……………………………..

Sekretaris

Prof. Dr. Ir. Sobriyah, MS Nip.

……………………………..

Penguji I

Prof. Dr. Ir. Sobriyah, MS Nip. 194804221985032001

……………………………..

Penguji II

Ir. Agus Hari Wahyudi, M.Sc Nip. 196308221989031002

……………………………..

Mengetahui :

Direktur Program Pascasarjana

Prof. Drs. Suranto, MSc,PhD Nip. 195708201985031004

Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil

Prof. Dr. Ir. Sobriyah, MS Nip. 194804221985032001

iii

Page 4: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

N a m a : SUCIPTO

N I M : S 940809111

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul :

EVALUASI PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI SUNGKUR

KABUPATEN PONOROGO PROPINSI JAWA TIMUR

Adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, tertulis dalam tesis

tersebut, diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh dari gelar tersebut.

Surakarta, Januari 2011

Yang membuat pernyataan

SUCIPTO

iv

Page 5: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena

berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul

EVALUASI PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI SUNGKUR KABUPATEN

PONOROGO PROPINSI JAWA TIMUR. Tesis ini sebagai salah satu persyaratan

akademik untuk menyelesaikan Program Pasca Sarjana pada bidang keahlian Teknik

Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Tesis ini mengangkat permasalahan tentang kondisi Jaringan Irigasi Sungkur

Kabupaten Ponorogo dengan melakukan penilaian terhadap komponen dan sub

komponen bangunan Jaringan Irigasi Sungkur selama tiga tahun, mulai tahun 2007

sampai dengan tahun 2009. Hasil penelitian menunjukkan adanya kecenderungan

penurunan kondisi pada komponen dan sub komponen bangunan Jaringan Irigasi

Sungkur dari tahun ke tahun.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih jauh dari

kesempurnaan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan

yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik

yang membangun dari semua pihak.

Surakarta, Januari 2011

Penulis

ix

Page 6: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan tesis dengan judul Evaluasi Pemeliharaan Jaringan Irigasi Sungkur

Kabupaten Ponorogo Propinsi Jawa Timur dapat diselesaikan dengan bantuan dari

berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Prof. Dr. Ir. Sobriyah,M.S, selaku Ketua Program studi Magister Teknik Sipil

Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan selaku pembimbing utama yang telah

memberikan masukan, bimbingan dan arahan.

4. Dr. Ir. Ary Setyawan, M.Sc.(Eng), selaku Sekretaris Program Studi Magister

Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Ir. Agus Hari Wahyudi, M.Sc selaku pembimbing pendamping

6. Segenap Staf Pengajar Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah banyak membantu penulis selama

menempuh perkuliahan.

7. Pusat Pembinaan Keahlian dan Teknik Konstruksi (PUSBIKTEK), Badan

Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia Departemen Pekerjaan

Umum yang telah memberikan beasiswa pendidikan kepada penulis.

8. Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Dinas Pekerjaan Umum yang telah

memberikan ijin dalam menempuh pendidikan Pasca Sarjana.

9. Teman-teman seperjuangan dalam menempuh Program Studi Magister Teknik

Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Universitas Sebelas Maret

Surakarta Angkatan Tahun 2009.

10. Istriku tercinta LESTARI DEWI UTAMI, SH serta anakku tersayang

LEXIANO ATHA KENZIATAMA yang telah memberikan banyak pengertian,

pengorbanan dan dukungan selama masa tugas belajar.

11. Orang tua tercinta Bapak KOESNO MIHARDJO dan IBU WIDJI atas

dukungan dan doa restunya.

v

Page 7: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini, yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga bantuan yang telah bapak – ibu berikan mendapat balasan yang setimpal dari

Allah S.W.T Amin.

Penulis

vi

Page 8: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Infrastruktur bidang irigasi tidak bertahan lama tanpa didukung oleh kegiatan

pemeliharaan yang berkesinambungan. Banyaknya kerusakan pada suatu jaringan irigasi menjadi penyebab menurunnya fungsi jaringan irigasi tersebut. Hal ini terjadi pula pada jaringan irigasi Sungkur Kabupaten Ponorogo. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan nilai kondisi jaringan irigasi Sungkur dari tahun 2007 s/d tahun 2009, mengetahui apakah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan dari tahun 2007 s/d tahun 2009 dapat meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur dan terakhir untuk mengetahui kondisi jaringan irigasi Sungkur setelah adanya pemeliharaan dari tahun 2007 s/d tahun 2009. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi kondisi jaringan irigasi Sungkur secara nyata, sehingga bisa menjadi masukan instansi terkait dalam menentukan arah kebijakan pemeliharaan dimasa mendatang untuk tetap bisa menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur.

Metode penelitian dilakukan dengan observasi langsung ke lapangan untuk mendapatkan nilai nyata kondisi jaringan irigasi Sungkur tahun 2009. Nilai kondisi jaringan irigasi Sungkur tahun 2009 digunakan sebagai acuan estimasi nilai kondisi jaringan irigasi Sungkur tahun 2008 dengan didukung data catatan kerusakan jaringan irigasi Sungkur tahun 2008 dan data kegiatan pemeliharaan yang dilakukan pada tahun tersebut. Hasil penilaian tahun 2008 digunakan untuk mendapatkan nilai kondisi jaringan irigasi Sungkur tahun 2007 dengan pertimbangan pada data catatan kerusakan tahun 2007 dan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan pada tahun tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kondisi jaringan irigasi Sungkur pada tahun 2007 kondisinya 70,26%, tahun 2008 kondisinya 68,76% dan tahun 2009 kondisinya 65,40%. Atau tingkat kerusakan yang terjadi pada tahun 2007 sebesar 29,74%, tahun 2008 sebesar 31,24%, dan tahun 2009 sebesar 34,60%. Hasil penelitian juga menunjukkan bawa kecenderungan kondisi komponen dan sub komponen bangunan pada jaringan irigasi Sungkur dari tahun 2007 s/d 2009 kecenderungannya mengalami penurunan. Untuk meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur maka direkomendasikan adanya pemeliharaan yang maksimal dengan cara menginventarisasi semua komponen bangunan yang rusak dan secepatnya diperbaiki dengan harapan kondisi jaringan irigasi Sungkur yang telah mengalami penurunan kondisi dari tahun ke tahun dapat dikembalikan fungsinya. Kata Kunci : Penilaian Jaringan Irigasi, Pemeliharaan

vii

Page 9: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT The irrigation infrastructures that have been build not operate for longer time without the support of sustainable maintenance activities. The number of damage an irrigation is the cause of decreased function of the irrigation. This happens also on Sungkur irrigation on Ponorogo Distric. This study aimed to obtain the value of the condition of Sungkur irrigation from 2007 to 2009, to find out of maintenance activities are carried out from 2007 until 2009 to improve the function of Sungkur irrigation and the last is to know the tendency of the condition of Sungkur irrigation after the maintenance of over 2007 until in 2009. It is expected that this research can provide information on the condition of the Sungkur irrigation in the real condition, so that it could be relevant for Public Work Agencies input to determine the future direction of maintenance policies to be able to maintain and also improve the irrigation conditions. The research method is start from direct observation on the field to get the real value of the Sungkur irrigation conditions in 2009. The value of irrigation Sungkur conditions in 2009 is used as the reference value to estimate conditions in 2008 supported by data records of damages of Sungkur irrigation in 2008 and data maintenance activities conducted in that year. The result of the assessment year 2008 used to obtain the value of Sungkur irrigation conditions in 2007 with consideration of the data records of damage in 2007 and maintenance activities conducted in that year. The research result showes the condition of Sungkur irrigation is 70.26 % in 2007, 68.76% in 2008 and the condition is 65.40% in 2009. While the decreasing conditions that occurred in 2007 is 29.74%, in 2008 is 31.24%, and in 2009 is 34.60%. The result showes the tendency of condition each components and sub components on Sungkur Irrigation is become to decreased. To improve the condition of the Sungkur irrigation will require heavy maintenance. To inventory of all components of the irrigations structures are damaged, and repaired as soon as possible. So that the Sungkur irrigation which has suffered deterioration from year to year can be restored function. Keywords: Assessment of Irrigation, Maintenance

viii

Page 10: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Ponorogo merupakan salah satu Kabupaten di ex Karisidenan

Madiun mempunyai luas 1.371,78 km² yang terletak antara 111° 17’ - 111° 52’

Bujur Timur dan 7° 49’ - 8° 20’ Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Ponorogo

teletak pada ketinggian antara 92 sampai dengan 2.563 meter diatas permukaan

laut dimana 60% daerahnya merupakan dataran tinggi. Mayoritas mata pencaharian

dibidang pertanian sehingga keberadaan air sangat dibutuhkan sebagai sarana irigasi.

Kabupaten Ponorogo terbagi atas 32 Daerah Irigasi yang tersebar di 21 Kecamatan.

(Anonim, 2008). Letak Kabupaten Ponorogo berbatasan langsung dengan Kabupaten

Madiun sebelah Utara, sebelah Timur Kabupaten Trenggalek, sebelah Selatan

Kabupaten Pacitan dan sebelah Barat Kabupaten Wonogiri, untuk jelasnya seperti

terlihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Peta Kabupaten Ponorogo (Anonim, 2008)

1

U

Page 12: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Pemerintah Pusat melalui Sumber Dana Anggaran Pembangunan Belanja Nasional

(APBN) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2006 bertanggung

jawab atas pembiayaan areal irigasi diatas 3.000 Ha yaitu pelaksanaan kegiatan

Tugas Pembantuan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi (TPOP) Jaringan

Irigasi didanai oleh Pemerintah Pusat dan dilaksanakan oleh masing – masing

Pemerintah Kabupaten. Kabupaten Ponorogo mempunyai Daerah Irigasi dengan

luasan diatas 3.000 Ha yaitu Dareah Irigasi Sungkur dengan Luas Areal 3.065 Ha.

(Anonim, 2008). Pemeliharaan jaringan irigasi adalah suatu kegiatan untuk

mempertahankan kondisi jaringan irigasi dalam keadaan mantap siap untuk

mendistribusikan air irigasi sehingga pelayanan terhadap masyarakat pemakai air

tidak terhambat. Dengan adanya kerusakan–kerusakan kecil yang dapat

menghilangkan debit air pada jaringan irigasi tersebut. Jaringan irigasi sebagai faktor

utama dalam melayani masyarakat dalam pendistribusian air irigasi, sehingga perlu

dipeliharan secara rutin dan berkesinambungan.

Pembangunan infrastruktur bidang irigasi yang telah dilaksanakan tidak

bertahan lama tanpa didukung oleh kegiatan pemeliharan yang berkesinambungan

dengan alokasi anggaran yang memadai. Kondisi dan fungsi sarana/prasarana

pendukung pertanian dari tahun-ketahun semakin menurun. Banyaknya kerusakan

pada bangunan dan jaringan irigasi yang tidak tertangani maka kebutuhan air per ha

tidak akan terpenuhi. Kerusakan bangunan yang terjadi pada jaringan irigasi Sungkur

perlu mendapat perhatian yang lebih agar tidak semakin parah. Kerusakan komponen

jaringan irigasi yang terjadi dapat menghambat kelancaran aliran air irigasi ke areal

persawahan. Kondisi ini diperparah dengan pengalokasian dana anggaran operasi

dan pemeliharaan jaringan irigasi yang sangat minim. Rata-rata anggaran yang

dikucurkan pemerintah untuk operasi dan pemeliharaan Jaringan Irigasi Sungkur

sebesar empat ratus juta rupiah, sedangkan kebutuhan nyata setiap tahunnya untuk

biaya operasi dan pemeliharaan mencapai lebih dari satu milyar rupiah. Anggaran

terbatas menyebabkan pemeliharaan tidak bisa optimal, sehingga kerusakan tidak

bisa tertangani semuanya. Kerusakan yang ditangani sebatas pengerukan sedimen

pada jaringan irigasi, perbaikan pasangan yang mengalami kerusakan dan

pemeliharaan rutin seperti pembersihan rumput, pembersihan saluran. Akibatnya

operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi tidak berjalan sesuai harapan.

Page 13: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kerusakan dan upaya

pemeliharaan pada Jaringan Irigasi Sungkur dari tahun 2007 sampai tahun 2009.

Diharapkan akan diketahui kecenderungan kondisi Jaringan Irigasi Sungkur dari

tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Diketahuinya kecenderungan kondisi ini bisa

menjadi masukan khususnya bagi Dinas Pekerjaan Umum Kab. Ponorogo untuk

menentukan arah kebijakan dimasa yang akan datang.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kondisi jaringan irigasi Sungkur Kabupaten Ponorogo dari

tahun 2007 s/d 2009 ?

2. Apakah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan dari tahun 2007 s/d 2009

dapat meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur?

3. Bagaimanakah kecenderungan kondisi jaringan irigasi Sungkur setelah

adanya pemeliharaan dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mendapatkan nilai kondisi jaringan irigasi Sungkur Kabupaten Ponorogo

dari tahun 2007 s/d 2009.

2. Mengetahui apakah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan dari tahun

2007 s/d 2009 dapat meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur.

3. Mengetahui kecenderungan kondisi jaringan irigasi Sungkur setelah adanya

pemeliharaan dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 .

1.4 Batasan Masalah

Agar tinjauan studi ini tidak meluas dan menyimpang dari masalah diatas, maka

batasan dari penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Lokasi penelitian dipilih wilayah kerja Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD)

Sumoroto.

2. Data kerusakan yang digunakan dari tahun 2007 s/d 2009 dianggap valid

Page 14: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

3. Penilaian kondisi jaringan irigasi Sungkur mengacu kepada Pedoman

Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air, Jakarta,

1999.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Memberi informasi kondisi jaringan irigasi Sungkur Kabupaten Ponorogo

secara nyata dengan mengacu standar penilaian yang telah ditetapkan

2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah Kabupaten Ponorogo dalam membuat

kebijakan dalam menentukan arah dan strategi pembangunan di masa yang

akan datang

Page 15: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Page 16: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Bambang Basuki Hartanto (2009) dalam penelitiannya menulis kerusakan

komponen bangunan jaringan irigasi merupakan salah satu penyebab menurunya

fungsi dan kinerja jaringan irigasi, hal ini terjadi pula pada jaringan irigasi Jetu.

Fungsi jaringan irigasi Jetu untuk melayani pengairan irigasi sawah di kecamatan

Karanganyar dan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat

kerusakan komponen bangunan jaringan irigasi, juga untuk mengetahui kondisi

existing jaringan irigasi, guna menentukan tindak lanjut pemeliharaan dan

rehabilitasi jaringan irigasi Jetu. Dengan keterbatasan anggaran dana yang ada

diharapkan perbaikan jaringan irigasi, mampu meningkatkan kinerja jaringan irigasi.

Penghitungan biaya pemeliharaan dilakukan dengan menghitung kebutuhan

biaya pemeliharaan yang terdiri dari pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala dan

pemeliharaan darurat. Untuk menentukan biaya pemeliharaan Jaringan Irigasi

disesuaikan dengan kebutuhan nyata pengelolaan irigasi. Penelitian ini menggunakan

studi kasus di Daerah Irigasi Tempuran Kabupaten Blora sebagai tempat penelitian.

Hasil penelusuran jaringan menunjukkan bahwa kondisi jaringan mengalami

kerusakan akibat kurang pemeliharaan. Kerusakan berat terjadi pada saluran yaitu

tertutupnya saluran dengan sedimen, kerusakan bangunan sadap dan tidak

berfungsinya pintu air. Hasil hitungan biaya pengelolaan jaringan irigasi D.I.

Tempuran adalah sebagai berikut biaya Operasi Jaringan irigasi Rp. 53.286.620,-

pemeliharaan jaringan irigasi sebesar Rp. 60.497.195,- . Pemeliharaan berat sebesar

Rp. 481.547.870,-. Jadi biaya O & P sebesar Rp. 138.811,53/Ha/Th ( Suluh Jatmiko,

2007).

5

Page 17: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air yang

dijabarkan dalam PP Nomor 20 tahun 2006 tentang irigasi, pada pasal 1 ayat 4

disebutkan bahwa sistem irigasi meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen

irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi dan sumber daya manusia. Penelitian Agus

Suman (2010) membahas tentang hubungan perkumpulan petani pemakai air (P3A)

dan instansi pengelola (petugas irigasi) terhadap kegiatan operasi dan pemeliharaan.

Irigasi di Kabupaten Poso berjumlah 105 dengan luas keseluruhan 24.264 ha.

Kondisi jaringan irigasi belum terpelihara dengan baik sehingga tidak dapat mengairi

seluruh areal persawahan dan menyebabkan produksi pertanian berkurang. Kegiatan

operasi dan pemeliharaan ini dipengaruhi oleh kinerja petugas irigasi dan kinerja

P3A. Kegiatan para stakeholder belum berjalan dengan baik sehingga kinerja

jaringan irigasi belum berfungsi dengan baik. Untuk itu penelitian ini bertujuan

untuk mengevaluasi kegiatan operasi dan pemeliharaan irigasi melalui kinerja P3A

dan kinerja instansi. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Poso dengan

pertimbangan belum ada penelitian mengenai pengaruh kinerja P3A dan kinerja

instansi terhadap kegiatan operasi dan pemeliharaan serta pengaruh kegiatan operasi

dan pemeliharaan terhadap kinerja jaringan irigasi. Metode pengumpulan data yang

digunakan adalah metode observasi dan kuisioner. Data yang diperoleh dari 10

kecamatan dengan 138 P3A dan 92 petugas irigasi diolah menggunakan metode

deskriptif kuantitatif yaitu menggunakan teknik perhitungan secara statistik. Hasil

analisis diperoleh 56,60% kinerja P3A dan 82,40% kinerja instansi berpengaruh

terhadap kegiatan operasi dan pemeliharaan. Pengaruh kegiatan operasi dan

pemeliharaan terhadap kinerja jaringan irigasi primer dan sekunder 41,45% dan

jaringan irigasi tersier 56,03%. Untuk meningkatkan kinerja P3A dan kinerja instansi

diperlukan pembenahan organisasi dan kepengurusan serta perlunya penyuluhan dan

pelatihan tentang masalah pengelolaan irigasi, sehingga kegiatan operasi dan

pemeliharaan bisa berjalan lebih baik dan kondisi jaringan irigasi berfungsi dengan

baik (Agus Suman, 2010 ).

Tingkat efektifitas jaringan irigasi primer dan sekunder pada bagian hulu,

tengah dan hilir jaringan, dimana debit yang direncanakan melalui saluran tersebut

lebih kecil daripada kapasitas saluran yang ada sehingga diyakini bahwa

pembangunan saluran irigasi tekesan boros. Dari penelitian Suroso, dkk (2007) dapat

Page 18: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

disimpulkan bahwa ketersediaan air di Sungai Banjaran masih mencukupi untuk

memenuhi kebutuhan air irigasi pada D.I Banjaran, pemanfaatan Jaringan Irigasi

untuk pelayanan air irigasi kurang maksimal sehingga mengakibatkan efisiensi

penggunaan air yang rendah. Pemakaian air dibagian hulu dan tengah sangat

berlebihan sedangkan bagian hilir kekurangan sehingga perlu dilakukan

penyuluhan/pembinaan kepada petani yang tergabung dalam perkumpulan Petani

Pemakai Air (P3A) dari instansi terkait mengenai pengelolaan air secara efektif dan

efisien. Perlunya penegakan hukum kepada oknum yang melakukan pelanggaran

perundang-undangan kususnya berkaitan dengan Undang-Undang Sumber Daya Air

no.7 tahun 2004 dan terakhir perlu adanya penelitian lanjutan untuk optimasi

pengelolaan air irigasi di Daerah Irigasi (DI) Banjaran (Suroso dkk, 2007)

Degradasi kinerja terjadi akibat pengaruh simultan dari degradasi pengaruh

fisik jaringan dan rendahnya kinerja operasi dan pemeliharaan. Sebagian besar

degradasi kondisi fisik jaringan terkait dengan kerusakan saluran irigasi, banyaknya

pintu-pintu air yang rusak dan sedimentasi pada saluran pembuang terutama pada

tingkat tersier. Rendahnya kinerja operasi dan pemeliharaan terkait dengan

terbatasnya anggaran operasi dan pemeliharaan dari pemerintah yang jauh dari

mencukupi, sementara swadaya dari petani dalam memupuk dana OP sangat terbatas.

Tingkat keandalan jaringan irigasi maupun tingkat pemerataan distribusi air

irigasi termasuk katagori rendah-sedang hal ini diakibatkan debit air irigasi yang

cenderung menurun, penyebab degradasi kinerja jaringan irigasi pada level tersier

yang bersifat eksternal terdiri dari lima aspek yaitu anggaran OP irigasi dari

pemerintah sangat terbatas sehingga hanya dapat di sebgian jaringan sekunder dan

tersier, jumlah petugas dan fasilitas pendukung yang tidak mencukupi, pembinaan

P3A yang kurang memadai, koordinasi antar lembaga terkait lemah dan tumpang

tindih, perubahan kawasan yang mendorong terjadinya konversi lahan kepenggunaan

lain, faktor internal yang mempengarui kinerja jaringan irigasi adalah kinerja P3A

yang masih rendah-sedang, bahkan cukup bnayak ditemukan adanya petak-petak

tersier yang irigasinya tidak dikelola secara sistematis dalam wadah P3A, ini dapat

dilihat dari keberadaan pengurus, kejelasan pembagian tugas antar pengurus,

kemampuan untuk mendorong partisipasi petani dalam pemeliharaan jaringan tersier

dan kuarter, kemampuan untuk mengumpulkan dan keterbukaan dalam penggunaan

Page 19: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

iuran irigasi dan ketrampilan untuk mencegah/memecahkan konflik internal

organisasi P3A atau dengan pihak lain.

Kendala lain dalam OP adalah terletak pada kebijakan pemerintah, terutama

dalam kaitannya dengan antisipasi terhadap dinamika budaya dan perkembangan

wilayah, serta konsistensi dalam pengembangan dan pendayagunaan irigasi

Sehingga dari kesimpulan diatas disarankan untuk meningkatkan kinerja OP jaringan

irigasi harus dimulai dengan pemahaman paradigma dan konsistensi kebijakan

sumber daya air baik oleh pemerintah pusat maupun daerah sehingga kebijakan yang

dikeluarkan telah mampu mempertimbangkan kendala dan potensi kelembagaan

pengelola jaringan irigasi serta dinamika masyarakat dapat berjalan dengan arah

yang tepat dan konsisten. Selain itu diperlukan adanya peningkatan kemampuan

swadaya petani dalam operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi dan dalam jangka

panjang dibutuhkan adanya peningkatan anggaran operasi dan pemeliharaan irigasi

dan biaya rehabilitasi irigasi baik tingkat pusat, propinsi maupun kabupaten dimana

pengelolaannya tertuang dalam UU No.7 Tahun 2004 secepatnya ditindaklanjuti

dalam bentuk petunjuk teknis dan siap dioperasionalkan agar degradasi kinerja

jaringan irigasi tidak terus berlanjut (Sumaryanto dkk, 2006).

Tulisan ini berdasarkan hasil penelitian dan analisis selama satu tahun

mengenai irigasi di Indonesia (1997-1998). Tujuan keseluruhan dari penelitian ini

adalah untuk meninjau pendekatan kebijakan masa lalu untuk pembangunan

manajemen dan irigasi , mengevaluasi efektivitas , dan merekomendasikan pilihan

yang dapat dipergunakan untuk masa depan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

meskipun pengeluaran pemerintah sangat besar dalam pembangunan irigasi,

produktivitas tanaman (intensitas tanam dan panen) tetap stagnan di tahun 1990-an.

Krisis keuangan dan politik 1998 lebih lanjut menyebabkan kemiskinan massa,

terutama di daerah pedesaan Indonesia. Makalah ini menyimpulkan bahwa para

pengambil kebijakan Indonesia harus sekali lagi memprioritaskan pertumbuhan

pedesaan berkualitas tinggi dengan memberi penyuluhan penggunaan tanah dan

sumber daya air yang berkelanjutan. Tulisan ini menyarankan reformasi kebijakan

yang tepat dan program yang dapat meningkatkan kinerja irigasi guna meningkatkan

produktivitas pertanian yang diinginkan di Indonesia (Ramchand, 2001)

Page 20: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Saat ini perubahan besar dalam tata kelola sistem irigasi sedang terjadi di

banyak negara, terutama negara berkembang. Dengan adanya tata kelola sistem

irigasi yang baik akan mengurangi beban anggaran negara. Makalah ini memberikan

kontribusi berarti bagi pemerintahan dalam bentuk lima komponen utama dan tiga

dampak pokok untuk bisa menjadi bahan evaluasi menuju tata pemerintahan yang

baik. Banyak contoh di berbagai negara setelah diadakan suatu evaluasi terjadi suatu

ketidakseimbangan/kontras antara biaya yamg telah dikeluarkan dengan hasil yang

dicapai. Sejak tahun 1850, telah terjadi peningkatan besar dalam pembangunan

negara. Saat ini terjadi gelombang proyek-proyek untuk merubah manajemen irigasi

dan ini mencerminkan bahwa beban keuangan negara yang dimiliki sangat besar,

terjadi pemborosan anggaran di banyak negara, sehingga menjadi berlebihan, yang

menyebabkan penurunan system kinerja sistim irigasi dan ini terus berlanjut. Efek

ini, setidaknya bias dicegah, karena awal tahun 1960-an sistem bantuan

pembangunan internasional, jauh lebih siap untuk membiayai pembangunan atau

perluasan irigasi daripada biaya pemeliharaan selanjutnya. Transisi yang terjadi

sekarang ini, tentu melibatkan peran serta pemerintah. Sejarawan irigasi didesak

untuk mencari contoh-contoh masa lalu yang mungkin membantu menunjukkan

bagaimana mencapai hasil ini ( Abernethy, 2010 )

Pemeliharaan jaringan hidrolik dan pendistribusian air adalah fungsi utama

dari skema pengelolaan irigasi. Pemeliharaan melewati empat tahapan yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi. Artikel ini menunjukkan

bagaimana manajemen informasi tersebut telah terkomputerisasi pada sebuah skema

jaringan irigasi besar di Mali. Setelah menganalisis prosedur awal dan menilai

kebutuhan pemangku kepentingan, model konseptual dibangun berdasarkan empat

komponen yaitu Unit Operasi dan Pemeliharaan, rencana pemeliharaan tahunan,

kegiatan pemeliharaan, dan tata-tanam. Perangkat lunak yang dikembangkan atas

dasar ini memungkinkan untuk menggambarkan jaringan dan kontraktor yang

terlibat dalam operasi pemeliharaan suatu jaringan irigasi. Catatan rencana kerja

tahunan dan pemeliharaan dilakukan setiap tahun. Pengelolaan nomenklatur yang

berbeda diperlukan dalam aplikasi perangkat lunak. Hasil akhir dalam bentuk tabel

dan grafik memudahkan pengambilan keputusan berdasarkan catatan operasi masa

lalu. Perangkat lunak ini dirancang dan dilaksanakan berdasarkan hasil dari sebuah

Page 21: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

fase percobaan awal, yang juga menyebabkan pembentukan unit pengolahan data

yang bertugas mengelola sistem informasi di Mali. Seluruh masalah yang berkaitan

dengan pelatihan, komitmen karyawan serta yang berkaitan dengan organisasi yang

berhubungan dengan operasi pemeliharaaan jaringan irigasi dapat tertangani dengan

menggunakan perangkat lunak yang ada di Mali ( Passouant et al , 2009)

Penilaian kinerja dalam suatu sistem irigasi sangat perlu dilakukan saat ini.

Tujuan penilaian mengusulkan beberapa indikator untuk membandingkan antara

kinerja aktual dengan kriteria desain yang telah ditetapkan. Khusus untuk irigasi

sprinkler, evaluasi kerugian karena kondisi lingkungan dapat dianggap sebagai

indikator penting dalam kinerja sistem irigasi. Masalah ini memerlukan penjelasan

analitis aliran air dan limbah melalui suatu penelitian/ eksperimen serta teori yang

mendukung. Pada awalnya akan ada kesulitan pengukuran untuk identifikasi,

kontribusi hasil akhir masing-masing-masing parameter, hubungan non-linear di

antara variabel-variabel, sehingga akan membuat kesulitan untuk memperoleh

gambaran lengkap dari proses analisa. Studi penelitian dan kajian teoritis banyak

telah dilakukan baru-baru ini dalam usaha untuk mendapatkan pengetahuan dan

wawasan yang lebih dalam fenomena ini, tetapi masih banyak pekerjaan yang harus

dilakukan. Telah disajikan sebuah model matematika untuk irigasi sprinkle dengan

menggunakan tetes penyiraman balistik, didasarkan pada pendekatan dinamis yang

sudah disederhanakan kemudian dibandingkan dengan hasil kinematis. Penelitian

dan percobaan lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih

baik dari permasalahan ini ( Lorenzini et al, 2005)

Sistem irigasi Cu Chi di Vietnam merupakan bagian dari sistem reservoir Dau

Tieng di Danau Dong Nai. Air pada reservoir Dau Tieng disediakan untuk memenuhi

kebutuhan air yang semakin meningkat diperkotaan. Permodelan sistem operasi

pemodelan menggunakan Irrigation Main System Operation (IMSOP) model

diaplikasikan untuk meningkatkan kinerja operasional. Proses perbaikan dengan

membandingkan operasional penawaran dan permintaan selama dua tahun 2001 dan

2002. Dijelaskan pula bahwa sistem operasi dilakukan tanpa pertimbangan

kebutuhan air tanaman dan regulasi saluran dengan tepat. Analisis operasional

retrospektif mengungkapkan telah terjadi kelebihan pasokan dalam jumlah yang

besar dan ketimpangan distribusi. Dua strategi operasi baru dipilih setelah analisis

Page 22: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

simulasi dan adanya evaluasi di lapangan. Sistem baru menunjukkan distribusi yang

lebih adil. Pra-intervensi rata-rata rasio supply-demand yang berkisar antara 1,68-

2,51 berkurang menjadi 1,20 untuk aliran terus-menerus dan 1,17 untuk operasi

rotasi. Suatu analisis komprehensif realokasi air dengan sistem Cu Chi perlu

dilakukan juga untuk mengantisipasi kebutuhan air di Ho Chi Minh City sebagai kota

industri sehingga pasokan air relatif aman ketersediaannya ( George et al, 2004)

2.2 . Landasan Teori

Irigasi merupakan bagian dari pengetahuan teknik sipil yang khusus

membahas tentang pengairan. Dalam arti yang luas irigasi adalah suatu usaha

pengairan yang menggunakan saluran buatan untuk keperluan produksi pertanian

dengan memanfaatkan dan mengatur air yang mencakup bidang irigasi, drainase,

reklamasi dan pengaturan banjir. Dan arti yang khusus irigasi adalah suatu usaha

untuk mengatur dan memanfaatkan air yang tersedia baik disungai, mata air, waduk

dengan menggunakan jaringan irigasi dan bangunan-bangunannya untuk kepentingan

pertanian.

Negara Indonesia merupakan Negara agraris, dimana salah satu ciri negara

agraris adalah sebagian besar penduduknya bermatapencaharian bercocok tanam

(bertani). Maka sudah merupakan kewajiban bagi Pemerintah Indonesia membantu

penduduknya untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dengan cara memberikan

air irigasi dengan baik. Maksud dari pemberian air irigasi dengan baik adalah

pemberian air irigasi secara tepat guna dan tepat waktu agar air yang diberikan itu

cukup dan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh tanaman dan tidak berlebihan

yang mengakibatkan pemborosan air. Untuk itu pemerintah berkewajiban utuk

menyediakan Prasarana Irigasi yang merupakan jaringan/saluran irigasi dan

bangunan irigasi agar pemberian air irigasi dapat lebih adil dan merata sehingga

sawah yang lokasinya jauh dari sungai dapat menerima air seperti halnya sawah yang

dekat sungai.

2.2.1. Jaringan Irigasi

Jaringan irigasi adalah satu kesatuan dari saluran irigasi dan bangunan-

bangunannya dalam suatu daerah irigasi yang diperlukan untuk pengaturan air irigasi

mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian dan penggunaan air

Page 23: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

irigasi beserta pembuangannya, untuk lebih jelsnya beberapa pengertian irigasi

adalah sebagai berikut,

Beberapa pengertian dalam konteks irigasi :

1. Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian,

yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi

pompa, dan irigasi tambak.

2. Daerah irigasi adalah kesatuan wilayah yang mendapat air dari satu jaringan

irigasi.

3. Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang

merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai dari

penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian, penggunaan, dan

pembuangannya.

4. Jaringan utama adalah jaringan irigasi yang berada dalam satu sistem irigasi,

mulai dari bangunan utama, saluran induk atau primer, saluran sekunder, dan

bangunan sadap serta bangunan pelengkapnya.

5. Jaringan tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana

pelayanan air di dalam petak tersier yang terdiri dari saluran pembawa yang

disebut saluran tersier, saluran pembagi yang disebut saluran kuarter dan

saluran pembuang berikut saluran bangunan turutan serta pelengkapnya,

termasuk jaringan irigasi pompa yang luas areal pelayanannya disamakan

dengan areal tersier.

6. Petak irigasi adalah petak lahan yang memperoleh air irigasi.

7. Petak tersier adalah kumpulan petak irigasi yang merupakan kesatuan dan

mendapatkan air irigasi melalui saluran tersier yang sama

Jaringan irigasi berdasarkan Standar Perencanaan Irigasi KP-01 yang didasarkan

pada cara pengaturan, pengukiran aliran air dan lengkapnya fasilitas maka dapat

dibedakan kedalam tiga tingkatan yaitu:

1. Jaringan Irigasi Teknis

Jaringan irigasi teknis merupakan jaringan irigasi dimana saluran dan bangunan-

bangunannya telah lengkap, sehingga pembagian air irigasinya dapat diatur dan

Page 24: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

diukur dengan baik. Keadaan saluran dan bangunan telah permanen, pada daerah

yang airnya melimpah jaringan irigasi teknis dilengkapi dengan saluran

pembuang yang biasanya air buangan tersebut dipakai untuk suplesi ke daerah

irigasi yang kurang airnya.

2. Jaringan Irigasi Semi Teknis

Jaringan irigasi semi teknis adalah jaringan irigasi dimana saluran telah ada dan

berfungsi dengan baik akan tetapi bangunan-bangunannya belum dilengkapi

pintu pengatur air, sehingga pembagian airnya hanya dapat diatur tidak dapat

diukur.

3. Jaringan Irigasi Non Teknis/Alam

Jaringan Irigasi non teknis merupakan jaringan irigasi yang sudah dilengkapi

dengan saluran akan tetapi tidak dilengkapi dengan bangunan-bangunan

pembagi air sehingga kondisinya tidak permanen. Jaringan irigasi non teknis ini

pembagian airnya tidak dapat diatur dan tidak dapat diukur. Jaringan sederhana

ini mudah diorganisasi tetapi mempunyai kelemahan yaitu pemborosan air

karena terbuang percuma.

Jaringan irigasi dapat dibedakan adanya empat unsur fungsional pokok, yaitu:

1. Bangunan-bangunan utama dimana air diambil dari sumbernya, umumnya sungai

atau waduk.

2. Jaringan pembawa berupa saluran yang mengalirkan air irigasi ke petak tersier.

3. Petak-petak tersier dengan sistem pembagian air dan sistem pembuangan

kolektif, air irigasi dibagi-bagi dan dialirkan ke sawah-sawah dan kelebihan air

ditampung di dalam suatu sistem pembuangan dalam petak tersier.

4. Sistem pembuang yang ada di luar daerah irigasi untuk membuang kelebihan air

lebih ke sungai atau saluran-saluran alamiah.

Jaringan Irigasi ditinjau dari segi pengelolan terdiri dari:

1. Jaringan irigasi utama

Pengelolaan jaringan irigasi utama dilaksanakan oleh Dinas Pengairan, yang

meliputi tingkat saluran utama yaitu saluran primer dan saluran sekunder serta

saluran tersier sejauh 50 meter dibawah bangunan ukur.

2. Jaringan irigasi tingkat tersier

Page 25: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Pengelolaan jaringan irigasi tingkat tersier ditangani oleh para petani dibawah

bimbingan Dinas Pengairan.

Dalam suatu jaringan irigasi akan dikenal beberapa macam saluran, yaitu:

1. Saluran Pembawa

Saluran pembawa adalah saluran yang membawa air dari bangunan pengambilan

sampai petak-petak sawah, pada saluran pembawa terdiri dari saluran yang

mempunyai dimensi berbeda-beda, hal ini ditentukan dari jenis saluran dan luas

daerah irigasi serta beberapa faktor yang dominan yang mempengaruhi dimensi

saluran.

Macam-macam saluran pembawa yang dapat dijumpai pada jaringan irigasi

adalah:

a. Saluran Primer,

b. Saluran Sekunder,

c. Saluran Tersier,

d. Saluran Sub-Tersier,

e. Saluran Kwarter,

f. Saluran Cadangan.

2. Saluran Pembuang

Saluran pembuang adalah saluran yang berfungsi untuk membuang atau

mengalirkan kelebihan air dari petak sawah. Meluapnya air akibat hujan yang

biasanya terjadi pada saluran kwarter sampai pada saluran pembuang utama

sehingga tidak akan merusak tanamn pertanian. Dalam perencanaan saluran

pembuang biasanya dengan cara pembatasan pada sub surface / permukaan

drainase yang di dalam tanah dengan jalan peresapan.

3. Saluran Campuran

Saluran campuran merupakan saluran irigasi yang mempunyai fungsi ganda.

yaitu berfungsi sebagai saluran pembawa air dari bangunan pengambilan sampai

petak-petak sawah dan berfungsi pula menerima air buangan/kelebihan dari

sawah yang kemudian dimanfaatkan sebagai air irigasi pada petak-petak sawah

yang ada pada daerah dibawahnya.

Page 26: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2.2.2. Bangunan Irigasi

Bangunan irigasi adalah infrastruktur prasarana irigasi yang merupakan suatu

kelengkapan jaringan irigasi teknis yang terletak pada jaringan irigasi dan berfungsi

sebagai pengatur dan pengukur pemberian dan pembagian air irigasi ke areal

pertanian baik secara langsung maupun tidak langsung.

1. Bangunan Utama

Bangunan utama adalah bangunan-bangunan irigasi yang harus ada dan berperan inti

dalam pembagian air irigasi mulai dari pengambilan sumber air sampai pada

persilangan saluran. Bangunan utama tersebut meliputi:

a. Bangunan Pengambilan

Bangunan pengambilan berfungsi untuk mengambil atau menyadap air dari sumber

air yang berupa mata air, sungai, waduk dan sumur. Bangunan pengambilan ada dua

macam yaitu banguna pengambilan berpintu (intake) dan bangunan pengambilan

bebas (free intake). Infrastruktur bangunan pengambilan berupa bendungan utama

yaitu Dam.

b. Bangunan Pembagi

Bangunan pembagi adalah bangunan irigasi yang berfungsi untuk membagi air

irigasi ke daerah-daerah yang membutuhkan. Dengan adanya bangunan bagi ini akan

didapatkan keseimbangan dalam pemberian air irigasi sesuai dengan tingkat

kebutuhan air di areal sawah. Terdapat beberapa banguna pembagi yaitu bangunan

pembagi yang terdapat pada saluran primer disebut bangunan bagi, bangunan

pembagi yang terdapat pada saluran sekunder disebut bangunan sadap atau banguna

bagi sadap, dan bangunan pembagi yang terdapat pada saluran tersier dan kwarter

disebut box tersier dan box kwarter.

2. Bangunan Pelengkap

Bangunan Pelengkap di dalam jaringan irigasi adalah infrastruktur Prasarana

irigasi yang harus dibangun. yang diakibatkan keadaan atau kondisi lapangan yang

mengharuskan adanya bangunan tersebut. Yang termasuk banguna pelengkap

adalah:

a. Bangunan Persilangan

Bangunan persilangan adalah infrastruktur prasarana irigasi yang dibuat saat

saluran akan melintasi atau berpotongan dengan saluran air (sungai), jalan raya,

Page 27: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

rel kereta api, lembah atau jurang. Bangunan persilangan dapat dibuat dalam

bebagai bentuk tergantung pada kondisi lapangan. Bentuk dari bangunan

persilangan adalah:

1. Bangunan Talang

Bangunan talang adalah suatu konstruksi jembatan yang dibuat melintas di atas

perlintasan jalan raya, rel kereta api, sungai jurang atau lembah. Talang ini

dipakai untuk mengalirkan air irigasi lewat di atas saluran lainnya.

2. Bangunan Gorong-Gorong

Gorong-gorong adalah suatu konstruksi persilangan yang paling sederhan yang

melintas di bawah jalan raya, rel kereta, tanggul dan bangunan-bangunan lain.

Aliran gorong-gorong dapat berupa aliran bebas dan aliran bertekanan.

3. Bangunan Siphon

Siphon adalah konstruksi persilangan berupa saluran tertutup berbentuk bundar

atau persegi yang mengalirkan air melalui profil penuh saluran tertutup dan ada

dibawah tekanan. Siphon mengalirkan air dari saluran melintas di bawah jalan

raya, rel kereta api, sungai dan jurang atau lembah dibawah tekanan hidrostatik.

4. Bangunan Terjun

Bangunan terjun adalah konstruksi bangunan irigasi yang berfungsi untuk

menurunkan tinggi muka air dimana kemiringan dasar saluran jauh lebih landai

dari kemiringan medan lapangan. Tipe bangunan terjun ada dua macam yaitu

bangunan terjun dengan bidang tegak yang dibangun bila ketinggian tidak besar,

dan bangunan terjun dengan bidang miring apabila tinggi terjun terlalu besar.

b. Bangunan Penurunan Mendadak

Bangunan penurunan mendadak adalah bangunan untuk mengatasi penurunan

permukaan air secara mendadak. Bangunan ini dapat berupa pelimpah atau got

miring.

c. Bangunan Pembuang Air Hujan

Bangunan pembuang air hujan adalah bangunan untuk membuang air hujan yang

masuk ke dalam saluran. Bangunan ini dapat berupa pelimpah atau pipa hisap.

d. Bangunan Bocoran dan Gerusan

Page 28: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Bangunan bocoran dan gerusan adalah bangunan untuk mengatasi terjadinya

kebocoran pada saluran dan gerusan yang berlebihan pada saluran. Bangunan ini

dapat berupa turap dan bronjong.

Bangunan irigasi yang belum dijelaskan di atas yang masih merupakan inventarisasi

prasarana irigasi adalah:

1. Bangunan Ukur

Bangunan ukur berfungsi sebagai pengukur debit air yang mengalir pada saluran

irigasi. Bangunan ukur biasanya dibangun setelah intake dan bangunan bagi,

bangunan sadap dan box tersier dan kuarter. Bangunan ukur yang dijumpai pada

jaringan irigasi di Kabupaten Ponorogo adalah bangunan ukur Cipoletty bentuk

penampang trapesium dan bangunan ukur Met Drempel bentuk penampang

persegi panjang.

2. Jalan Inspeksi

Jalan inspeksi ternasuk dalam inventarisasi prasarana irigasi. Jalan inspeksi akan

dijumpai pada daerah bendung utama yang berfungsi sebagai sarana petugas

(PPA dan Juru serta pengawas) untuk mengatur dan mengawasi pintu air dan

akan dijumpai disekitar bangunan-bangunan pembagi serta disamping saluran

sebagai sarana inspeksi dan pengawasan petugas.

3. Rumah Pengatur Pintu Air

Rumah pengatur pintu air juga termasuk dalam inventaris prasarana irigasi yang

berfungsi sebagai tempat tinggal atau posko pengawasan. Biasanya rumah

pengatur pintu air ini berada disekitar Dam.

2.3 Tata Cara Pemeliharaan Pemeliharaan dilakukan untuk menjaga agar prasarana yang telah dibangun

selalu dapat berfungsi dengan baik serta mempunyai umur layanan yang lebih lama,

guna pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariannya. Tata cara

pemeliharaan jaringan irigasi pada hakekatnya adalah suatu upaya yang dilakukan

dalam rangka untuk usaha usaha pengamanan/ pencegahan jaringan irigasi yang

bersangkutan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh manusia, hewan atau alam

sebagai hasil dari penyalahgunaan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Ada beberapa kegiatan pengamanan/pencegahan yang dapat dilakukan antara lain

yaitu:

Page 29: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

a. Mencegah agar hewan tidak masuk ke dalam saluran,

b. Melarang penggarapan sawah yang terlalu dekat dengan tanggul sehingga dapat

mengakibatan ketidksetabilan tanggul,

c. Melarang kendaraan yang lewat diatas tanggul, untuk itu perlu dibuatkan jalan

inspeksi ditepi saluran irigasi karena jalan inspeksi tersebut diperlukan pada

saat kegiatan monitoring dan pemeliharaan,

d. Melarang pendirian bangunan atau penanaman pohon yang terlalu dekat

tanggul,

e. Melarang kegiatan-kegiatan lain yang diperkirakan dapat merusak tanggul

saluran.

Untuk mencegah terjadinya kerusakan pada tanggul dan salauran irigasi, dan

sekaligus untuk menjaga keselamatan manusia dan hewan ada beberapa cara

pengamanan yang dapat dilakukan, yaitu:

a. Pemagaran di tempat-tempat yang berbahaya, seperti disekitar bendung, ruas

saluran yang cukup dalam,

b. Pemasangan tanda-tanda larangan dengan jelas posisinya dan mudah dibaca

huruf/gambarnya,

c. Penyediaan tempat mandi hewan,

d. Penyediaan tempat penyeberangan hewan ternak.

Berdasarkan hasil inspeksi yang dilakukan maka dapat ditentukan jenis penanganan

pemeliharaan yang sesuai. Secara umum kegiatan pemeliharaan dibagi menjadi :

2.3.1 Pemeliharaan Rutin

Pemeliharaan rutin yang termasuk didalamnya adalah:

1. Pembabatan rumput dan tumbuhan air, kegiatannya meliputi antara lain:

a. Rumput yang panjang dan tidak teratur yang tumbuh dilereng saluran

harus dipotong secara teratur,

b. Hasil pembabatan harus dibuang jauh dari lokasi semula.

2. Pembersihan sampah/kotoran

a. Sampah/kotoran yang hanyut disaluran harus diangkat dari saluran,

Page 30: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

b. Pembersihan sampah/kotoran dapat dilakukan bersama-sama pada saat

pembabatan rumput.

3. Pencabutan alang-alang semak belukar dan pepohonan liar, saluran yang

kegiatannya antara lain:

a. Alang-alang, semak belukar dan pepohonan liar yang tumbuh dilereng

saluran terutama sisi bagian dalan harus dicabut sampai keakar-akarnya,

b. Hasil pencabutan, harus dibuang jauh –jauh dari tanggul dan sebaiknya

dibakar.

4. Penanaman gebalan rumput

a. Tanggul dan lereng saluran yang tidak selalu terendam air perlu

ditanami rumput yang baik untuk membantu stabilitas lereng saluran

agar tidak mudah longsor karena terkena aliran dan gerusan air irigasi,

b. Secara teknis, untuk mendapatkan lereng yang lebih stabil, rumput yang

akan ditanam terleih dulu diberi perkuatan dengan pasak bambu pada

tanah mediannya.

2.3.2 Pemeliharaan Berkala

Pemeliharaan berkala dilakukan untuk mempertahankan mutu saluran dan

bangunan biasanya tanpa ada bagian konstruksi yang dirubah / diganti dan dikerjakan

secara berkala. Kegiatan pemeliharaan secara berkala antara lain:

1. Menutup lubang-lubang tanggul saluran yang dsebabkan oleh pengambilan air

yang tidak bertanggung jawab,

2. Menanggulangi rembesan/bocoran air yang berasal dari dalam saluran yaitu

dengan cara menggali bagian tengah tanggul dan mengisinya dengan tanah

tumbuk,

3. Memotong pohon-pohon yang dapat merusak tanggul/bangunan,

4. Memperkuat urugan tanah di belakang pasangan semula,

5. Segera melakukan perbaikan jika terjadi kerusakan kepada kondisi semula

6. Mengeruk lumpur, dimaksudkan untuk menjaga kapasitas daya tampung

saluran irigasi yang bersangkutan.

Page 31: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2.3.3 Perbaikan Darurat

Perbaikan darurat dilakukan supaya saluran dan bangunan yang rusak di

jaringan irigasi dapat segera difungsikan. Hal ini terutama dilakukan pada kerusakan

akibat bencana alam khususnya pada musim penghujan sehingga mengakibatkan

tanggul atau saluran menjadi longsor atau putus dan bangunan yang kritis. Kegiatan

ini bisa dilakukan secara swakelola maupun dikontrakkan. Anggaran perbaikan

darurat bisa dipenuhi dari anggaran bencana alam yang telah dianggarkan maupun

bantuan dari APBD Provinsi atau APBN. Perbaikan darurat secara swakelola bisa

dilaksanakan oleh Dinas maupun petani / Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA)

dengan stimulan berupa karung banjir atau matras bronjong yang tersedia di dinas.

2.4 Sistem Pemeliharaan Jaringan Irigasi

2.4.1 Tahap perencanaan

Kegiatan Pemeliharaan Jaringan Irigasi, meliputi:

1) Inspeksi Lapangan

Pelaksanaan kegiatan inspeksi lapangan berupa kegiatan-kegiatan berikut:

(a) Mantri/juru pengairan secara rutin harus memeriksa jaringan irigasi yang

menjadi tanggung jawabnya. Kerusakan saluran pembawa/pembuang dan

bangunan dilaporkan dengan mengisi Formulir Pemeliharaan Laporan

Kerusakan Jaringan Dan Fasilitas Irigasi dalam kategori berat, sedang, dan

ringan. Isian formulir dan lampirannya diserahkan kepada Kepala Ranting

Dinas pada awal bulan berikutnya.

(b) Staf bagian pemeliharaan/pengamat harus mengadakan pengecekan lapangan

bulanan kemudian membuat ringkasan pekerjaan yang diperlukan dan

diusulkan dengan mengisi Formulir Pemeliharaan Laporan Skala Prioritas

Kerusakan Jaringan Dan Fasilitas Irigasi dan dikirimkan ke cabang dinas setiap

bulan.

(c) Kepala ranting atau staf pemeliharaan harus melakukan inspeksi lapangan

sewaktu-waktu, bila menerima laporan kejadian bencana alam, laporan terinci

dibuat oleh ranting dinas diteruskan ke cabang dinas dengan Formulir

Pemeliharaan Laporan Kerusakan Bencana Alam dan berikut lampirannya.

Page 32: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

(d) Cabang dinas atau instansi yang berwenang harus segera meneruskan laporan

ke Dinas/Sub Dinas Pengairan, dan atau instansi lain yang berwenang serta

terkait dengan mengacu pada struktur organisasi yang berlaku.

Inspeksi lapangan pada kegiatan operasi dan pemeliharaan untuk bangunan irigasi

berpedoman dan mengacu kepada SNI T-03-2002, tentang Tata Cara Pemeliharaan

Jaringan Irigasi Teknis.

2) Survei dan Desain

Kegiatan survey dan desain yang dilakukan berupa:

(a) Kepala ranting dinas menghitung kebutuhan bahan cat dan pelumas

menggunakan Formulir Pemeliharaan Daftar Kebutuhan Bahan Cat Dan

Pelumas Pintu Air, upah dan bahan untuk swakelola menggunakan Formulir

Pemeliharaan Daftar Kebutuhan Upah Dan Bahan Untuk Swakelola,

selanjutnya dilaporkan ke Cabang Dinas Pengairan setiap awal triwulan II,

untuk bahan pembuatan usulan anggaran tahunan.

(b) Sebelum program tahunan pemeliharaan cabang dinas dituntaskan, survey dan

desain pada pekerjaan swakelola besar dan pekerjaan yang akan diborongkan

harus dilakukan dan dilaporkan pelaksanaannya menggunakan Formulir

Pemeliharaan Laporan Pelaksanaan Survey Dan Desain Pekerjaan

Pemeliharaan Dan Sarana Irigasi. Lokasi perbaikan besar yang akan dilakukan

perlu dipantau oleh Kepala Seksi Pemeliharaan Cabang Dinas. Pekerjaan

pemeliharaan dengan swakelola dan diborongkan masing-masing disusun

menggunakan Formulir Pemeliharaan : Daftar Usulan Skala Prioritas Pekerjaan

Pemeliharaan Yang Di Swakelolakan dan Formulir Pemeliharaan Daftar

Usulan Skala Prioritas Pekerjaan Pemeliharaan Yang Diborongkan dan menjadi

suatu komponen dari Daftar Usulan Proyek (DUP/DUPDA). Data pokok dari

hasil survey dan desain dipakai untuk mengisi Formulir Pemeliharaan Daftar

Usulan Skala Prioritas Pekerjaan Pemeliharaan Yang Di Swakelolakan dan

Formulir Pemeliharaan Daftar Usulan Skala Prioritas Pekerjaan Pemeliharaan

Yang Diborongkan yang dicatat dalam buku Catatan Pemeliharaan Cabang

Dinas.

Page 33: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

(c) Formulir Pemeliharaan Laporan Pelaksanaan Survei Dan Disain Pekerjaan

Pemeliharaan Dan Sarana Irigasi dikirim ke Dinas/Sub Dinas PU Pengairan

paling lambat bulan Maret tiap tahun. Formulir Pemeliharaan Daftar Usulan

Skala Prioritas Pekerjaan Pemeliharaan Yang Di Swakelolakan dan Formulir

Pemeliharaan Daftar Usulan Skala Prioritas Pekerjaan Pemeliharaan Yang

Diborongkan harus diserahkan lewat Kantor Koordinator/Wilayah dan tiba di

kantor Dinas/Sub Dinas PU Pengairan dalam bulan Juni tahun anggaran

sebelumnya agar anggaran pemeliharaan keseluruhan untuk tahun berikutnya

dapat direncanakan tepat waktu.

Survey dan desain pada kegiatan operasi dan pemeliharaan untuk bangunan irigasi

berpedoman dan mengacu kepada SNI T-03-2002, tentang Tata Cara Pemeliharaan

Jaringan Irigasi Teknis.

3) Penyusunan Program

Setelah anggaran tahunan (DIP/DIPDA) diserahkan oleh Dinas/Sub Dinas

Kepala Cabang Dinas, maka hasil survey dan desain pekerjaan yang pernah

diselesaikan dan dilaporkan dalam Formulir Pemeliharaan Daftar Usulan Skala

Prioritas Pekerjaan Pemeliharaan Yang Di Swakelolakan dan Formulir

Pemeliharaan Daftar Usulan Skala Prioritas Pekerjaan Pemeliharaan Yang

Diborongkan di analisa kembali dengan skala prioritas. Selanjutnya disusun

program pekerjaan berkala yang di swakelolakan dalam Formulir

Pemeliharaan: Program Pekerjaan Berkala Yang Di Swakelolakan dan program

pekerjaan berkala yang diborongkan dalam Formulir Pemeliharaan Program

Pekerjaan Berkala Yang Diborongkan oleh cabang dinas. Formulir

Pemeliharaan Program Pekerjaan Berkala Yang Di Swakelolakan dan Formulir

Pemeliharaan Program Pekerjaan Berkala Yang Diborongkan dikirimkan oleh

cabang dinas kepada Kantor Propinsi/Pusat lewat Koordinator/Wilayah di

bulan Nopember tahun anggaran yang bersangkutan.

Penyusunan program pada kegiatan operasi dan pemeliharaan untuk bangunan irigasi

berpedoman dan mengacu kepada SNI T-03-2002, tentang Tata Cara Pemeliharaan

Jaringan Irigasi Teknis.

Page 34: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

2.4.2 Tahap Pelaksanaan

Prosedur pelaksanaan pemeliharaan dibagi dalam tahap persiapan dan tahap

pelaksanaan :

1) Persiapan

Pekerjaan yang diborongkan mencakup :

(a) Persiapan dokumen pelelangan,

(b) Pelaksanaan lelang,

(c) Pembuatan kontrak kerja.

Pekerjaan swakelola mencakup :

(a) Pengajuan dari ranting dinas atas Daftar Kebutuhan Bahan Cat dan Pelumas

Pintu Air dan Daftar Kebutuhan Upah Dan Bahan Untuk Di Swakelolakan,

(b) Penunjukan pelaksana,

2) Pelaksanaan.

(a) Pelaksanaan perawatan rutin dilaksanakan oleh petugas pengairan setempat

sebagai bagian tugas pokoknya dan dapat dilaksanakan secara swakelola. Hasil

kerja yang dicapai harus dilaporkan setiap bulan dengan Formulir Pemeliharaan

Laporan 2 Mingguan Pelaksanaan Pekerjaan Berkala Yang Di Swakelolakan

dan Formulir Pemeliharaan Pemantauan Bulanan Pengadaan Bahan Pekerjaan

Swakelola. Kegiatan perawatan rutin antara lain adalah:

(1) Membabat rumput pada tanggul dan tebing saluran,

(2) Membersihkan sampah, tumbuhan pengganggu (ganggang, eceng gondok,

dan lain-lain) yang berada di saluran,

(3) Menutup lubang-lubang pada tanggul saluran (lubang ini biasanya dibuat

oleh ketam, tikus, dan lain-lain),

(4) Memperbaiki longsoran-longsoran kecil yang terjadi pada tanggul dan

lereng saluran,

(5) Merapikan profil saluran supaya sedapat mungkin tetap berbentuk

trapesium,

Page 35: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

(6) Membersihkan sampah/endapan di sekitar pintu air, alat pengukur debit,

dan lain-lain,

(7) Mencabut tanaman yang tumbuh pada bangunan air (biasanya pada sayap

bangunan tumbuh tanaman liar),

(8) Memangkas dahan pohon yang mengganggu jaringan telepon,

(9) Memperbaiki kerusakan kecil bangunan dan prasarana pelengkapnya,

(10) Memberi pelumas pada pintu-pintu air .

(b) Pelaksanaan pekerjaan berkala swakelola (Formulir Pemeliharaan: Laporan 2

Mingguan Pelaksanaan Pekerjaan Berkala Yang Di Swakelolakan dan Formulir

Pemeliharaan Laporan Bulanan Pelaksanaan Pekerjaan Berkala Yang Di

Swakelolakan). Untuk pekerjaan swakelola, Kepala/Staf Ranting Dinas

ditugaskan sebagai pelaksana dengan surat penugasan dari Kepala Cabang

Dinas. Ranting Dinas sebagai pelaksana wajib melaporkan setiap 2 (dua)

minggu tentang progres pembayaran upah dan bahan, serta pelaksanaan fisik.

(c) Pelaksana pekerjaan berkala yang di swakelolakan juga bertanggungjawab

terhadap mutu dan volume pekerjaan swakelola yang diselesaikan. Dalam

Formulir Pemeliharaan Laporan 2 Mingguan Pelaksanaan Pekerjaan Berkala

Yang Di Swakelolakan disampaikan kepada Kepala Cabang Dinas oleh

pelaksana pada hari Selasa setiap minggu pada periode laporan itu. Staf

pemeliharaan cabang dinas menyusun laporan bulanan mengenai progres

semua pemeliharaan swakelola berdasarkan informasi dari Formulir

Pemeliharaan Laporan 2 Mingguan Pelaksanaan Pekerjaan Berkala Yang Di

Swakelolakan disusun dalam Formulir Pemeliharaan Laporan Bulanan

Pelaksanaan Pekerjaan Berkala Yang Di Swakelolakan dan harus disampaikan

ke Kantor Dinas/Sub Dinas PU Pengairan pada awal bulan berikutnya.

(d) Pelaksanaan pekerjaan diborongkan (Formulir Pemeliharaan Laporan

Mingguan Kemajuan Pekerjaan Berkala Yang Diborongkan). Berdasarkan

syarat-syarat pekerjaan pemborongan petugas yang ditunjuk sebagai pengawas

lapangan untuk pekerjaan diborongkan, diharuskan setiap minggu melaporkan

progres pekerjaan pemeliharaan yang diawasi, dengan mempergunakan

Formulir Pemeliharaan Laporan Mingguan Kemajuan Pekerjaan Berkala Yang

Page 36: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Diborongkan. Formulir ini diisi berdasarkan informasi yang dicatat di

lapangan. Laporan ini diserahkan kepada cabang dinas pada hari Senin setiap

minggu.

(e) Pembuatan gambar purna laksana (as-built drawings). Setelah pekerjaan

pemeliharan dinyatakan selesai, khususnya bagian-bagian yang menyangkut

perubahan dalam pelaksanaan harus dibuat gambar purna laksana (as-built

drawings) oleh pelaksana dan diserahkan ke cabang dinas.

Tahapan pelaksanaan pada kegiatan operasi dan pemeliharaan untuk bangunan irigasi

berpedoman dan mengacu pada SNI T-03-2002, tentang Tata Cara Pemeliharaan

Jaringan Irigasi Teknis.

2.4.3 Pemantauan dan Evaluasi

Prosedur yang dilakukan pada kegiatan pemantauan dan evaluasi untuk bangunan

irigasi mencakup :

1) Pemantauan pengadaan dan penggunaan bahan swakelola (Formulir

Pemeliharaan : Pemantauan Bulanan Pengadaan Bahan Pekerjaan Swakelola

dan Formulir Pemeliharaan Pemantauan Bulanan Penggunaan Bahan Pekerjaan

Swakelola) dan lampiran Formulir Pemeliharaan Pemantauan Bulanan

Penggunaan Bahan Pekerjaan Swakelola. Kasi Pemeliharaan Cabang Dinas

harus memantau setiap bulan pengadaan dan penggunaan bahan pekerjaan

swakelola dengan menggunakan Formulir Pemeliharaan Pemantauan Bulanan

Pengadaan Bahan Pekerjaan Swakelola dan Formulir Pemeliharaan:

Pemantauan Bulanan Penggunaan Bahan Pekerjaan Swakelola. Kedua formulir

ini diserahkan kepada Kantor Dinas/Sub Dinas PU Pengairan tiap awal bulan

berikutnya. Bagi bangunan khusus yang memerlukan upah dan bahan agak

besar tiap tahun, perlu dicatat penggunaan dan sisanya di dalam Formulir

Pemeliharaan Pemantauan Bulanan Penggunaan Cat Dan Pelumas Pintu

Bendung/Bangunan Bagi Besar oleh Kepala Ranting Dinas. Lampiran formulir

ini lalu diperiksa oleh kepada Kantor Dinas/Sub Dinas Pengairan.

2) Pemantauan pekerjaan berkala yang diborongkan (Formulir Pemeliharaan

Laporan Bulanan Realisasi Pekerjaan Berkala Yang Diborongkan), dinas harus

memantau keadaan realisasi fisik dan keuangan tiap bulan. Pemantauan ini

Page 37: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

dilaksanakan untuk setiap paket pekerjaan. Keseluruhan paket pekerjaan

dilaporkan dengan menggunakan Formulir Pemeliharaan Laporan Bulanan

Realisasi Pekerjaan Berkala Yang Diborongkan. Formulir ini perlu

disampaikan kepada Kantor Dinas/Sub Dinas Pengairan pada awal bulan

berikutnya.

3) Evaluasi pekerjaan pemeliharaan Formulir Pemeliharaan Laporan Tahunan

Realisasi Pekerjaan Pemeliharaan pada tiap akhir tahun anggaran hasil

pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan termasuk pekerjaan swakelola dan

pekerjaan yang diborongkan harus di evaluasi oleh Cabang Dinas dengan

menggunakan Formulir Pemeliharaan Laporan Tahunan Realisasi Pekerjaan

Pemeliharaan. Formulir ini kemudian dikirim ke Kantor Dinas/Sub Dinas setiap

bulan Januari tahun anggaran berikutnya.

Pemantauan dan evaluasi pada kegiatan operasi dan pemeliharaan untuk

bangunan irigasi berpedoman dan mengacu kepada SNI T-03-2002, tentang

Tata Cara Pemeliharaan Jaringan Irigasi Teknis.

2.5 Evaluasi Kinerja Jaringan Irigasi

Dasar yang dipakai untuk mengevaluasi kinerja jaringan irigasi adalah

komponen penyusunya. Jaringan irigasi tersusun atas komponen: 1). bangunan

utama, 2). saluran pembawa, 3). bangunan bagi/sadap, 4). saluran pembuang dan 5).

bangunan pada saluran pembuang. Komponen penyusun jaringan irigasi disusun

oleh sub-sub komponen penyusunnya. Masing-masing sub komponen, komponen

penyusun jaringan irigasi dinilai kondisinya mengacu pada Pedoman Penilaian

Jaringan Irigasi dari Subdit Bina Program Ditjen Air, 1999 ditunjukkan Tabel 2.1

Page 38: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Tabel 2.1. Penilaian Fisik Komponen Bangunan Utama Bendung Pada Jaringan Irigasi (Anonim, 1999)

No Bangunan Kondisi Bangunan

Baik Cukup Rusak 1 Bangunan

Pengambilan - Pintu

Pengambilan (Intake)

- Semua pintu dapat

dioperasikan dengan baik, secara mekanis dan hidrolis

- Terdapat atap pelindung pintu

- Pengaman pintu dan tembok penahan banjir

- Semua daun pintu yang terpasang tidak bocor

- Terdapat petunjuk manual operasi bendung.

- Kondisi rata-rata aspek di atas 80% - 100%

- Sebagian pintu tidak

dapat dioperasikan dengan lancar

- Atap pelindung dan pengaman pintu sebagian ada yang rusak

- Daun pintu yang terpasang dijumpai kebocoran

- Kondisi rata-rata aspek di atas 50%-79%

- Semua pintu tidak

dioperasikan dengan lancar

- Tidak terdapat atap pelindung dan pengaman pintu pengambilan (intake)

- Kondisi rata-rata aspek di atas 0% - 49%

- Endapan / Lumpur

- Endapan di depan pintu tidak setinggi ambang pintu pengambilan (intake)

- Mudah / selalu dikurus secara berkala

- Kondisi rata-rata aspek di atas 80%-100%

- Endapan di depan pintu mencapai tinggi ambang pintu pengambilan (intake)

- Tidak selalu dikuras secara berkala

- Kondisi rata-rata aspek di atas 50%-70%

- Endapan sering melampaui ambang pintu pengambilan (intake)

- Sulit/tidak pernah/ jarang dikuras

- Kondisi rata-rata aspek di atas 0%-49%

- Papan Operasi Bendung (Papan Eksploitasi)

- Terdapat papan operasi bendung yang masih baik

- Papan tersebut selalu diisi data yang benar

- Kondisi rata-rata aspek diatas 80%-100%

- Terdapat papan operasi bendung

- Papan tersebut tidak / jarang diisi data yang benar

- Kondisi rata-rata aspek diatas 50%-70%

- Tidak terdapat papan operasi bendung

- Kondisi rata-rata aspek diatas

Penilaian fisik komponen pada jaringan irigasi secara lengkap ditunjukkan pada Lampiran LP (1-7)

Keadaan khusus

Khusus untuk bendung gerak dan waduk yang besar, penilaian kondisi dilaksanakan

oleh staf cabang dinas unit pengelola bending dan waduk.

Pada evaluasi kondisi jaringan irigasi, jika:

Page 39: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

1. Bangunan bagi / bagi-sadap / sadap,

2. Ruas saluran pembawa

Pada jaringan yang bersangkutan tidak diperlukan (tidak ada), maka perhitungan

nilai kondisi terhitung dilaksanakan sebagai berikut :

a. Bila luas rencana >150 Ha, maka kondisi dinilai sesuai keadaan

b. Bila luas rencana <150 Ha, maka kondisi dinilai dengan cara memaksimalkan

(Anonim, 1999)

2.6. Penilaian Komponen dan Pembobotan

Setiap komponen utama dibagi menjadi beberapa komponen yang lebih kecil,

yang masing-masing perlu dinilai kondisinya. Setiap komponen akan memberikan

kontribusi nilai kondisi terhadap kondisi fisik jaringan irigasi secara keseluruhan.

Kontribusi setiap komponen utama terhadap keseluruhan fisik jaringan irigasi

mempunyai bobot yang tidak sama. Bobot setiap komponen disusun atas dasar

besarnya pengaruh setiap komponen tersebut terhadap terjaminnya pelayanan air

irigasi. Bobot setiap komponen utama dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel. 2.2. Bobot Komponen Utama Jaringan Irigasi (Anonim, 1999)

No KOMPONEN BOBOT (%) 1 Bangunan Utama 35 2 Saluran Pembawa 25 3 Bangunan Bagi / Sadap 25 4 Saluran Pembuang 10 5 Bangunan Pada Saluran Pembuang 5

Jumlah: 100

Bobot untuk setiap komponen utama tersebut merupakan gabungan dari

masing-masing komponen penyusunnya Distribusi dari penilaian komponen utama

jaringan irigasi disesuaikan dengan sub komponen bangunan yang ada pada jaringan

irigasi Sungkur. Dari sub komponen bangunan yang ada masing-masing bobot di

kalikan dengan bobot komponen bangunan kemudian dibagi dengan bobot utama.

Dengan demikian bobot untuk masing-masing sub komponen terkecil dapat

diketahui. Distribusi komponen dan bobot pada jaringan irigasi bendung

tetap/bendung gerak standar dari Subdit. Bina Progam Ditjen Air, 1999,

selengkapnya disajikan pada Gambar 2.1

Page 40: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Gambar 2.1. Distribusi Komponen dan Bobot Pada Jaringan Irigasi (Bendung Tetap atau Bendung Gerak) (Anonim, 1999

5%

3%

3%

1%

4%

2%

5%

4%

1%

2%

2%

1%

Endapan/lumpur

Pintu/pintu banjir

Papan eksploitasi

Pengukur debit

Endapan/lumpur

Pintu

Mercu

Papan Skala

Ruang olakan

Koperan

Sayap

Jembatan Utama

Gawat Banjir

Rumah PPA

1%

1%

12% Bangunan pengambilan

6% Bangunan penguras

10% Tubuh bendungan

4%

Sayap

3%

Bangunan pelengkap bendung

35% Bendung Tetap/Gerak

5% Erosi dan atau sedimentasi

12%

Profil Saluran

8%

Bocoran

12% Pintu sadap & pengatur

5% Bangunan pengukur debit

8% Tubuh bangunan

6% Erosi & sedimentasi

4% Profil Saluran

2% Pintu pengatur

3% Tubuh Bangunan

25% Saluran pembawa

25% Bangunan bagi/sadap

10% Saluran pembuang

5% Bangunan pada sal.uran

100%

Jaringan Utama

Page 41: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Distribusi komponen dan bobot pada bangunan utama standar dari Subdit. Bina

Program Ditjen. Air (1999), untuk free intake, bendungan dan pompa disajikan pada

Gambar 2.2.

Gambar 2.2. Distribusi Komponen dan Bobot Pada Bangunan Utama (Untuk Free Intake, Bendungan dan Pompa) (Anonim, 1999)

2.7 Metode Perhitungan Penilaian Kondisi Jaringan Irigasi.

Penilaian kondisi jaringan irigasi keseluruhan dilakukan dengan menghitung

kondisi bangunan utama (%), saluran pembawa (%), bangunan bagi, bagisadap (%),

saluran pembuang (%), dan bangunan sepanjang saluran pembuang (%), dengan

metode perhitungan sebagai berikut:

25%

Pintu Intake

10% Regime Sungai Bocoran

35% Free Intake

9%

Pintu Intake

2% Pintu Penguras

8% Pelimpah/ Spilway

3%

Endapan

5% Tanggul Banjir

3% Bangunan pelengkap

30% Bendungan

25%

Mekanis

10% Bangunan Sipil

35%

Pompa

Page 42: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Kondisi Jaringan Irigasi dihitung dengan rumus:

KJ = Kbu + Kbbs + Ksbw + Ksbg + Kbsbg.........................................(2.1) dengan:

KJ = Kondisi Jaringan (%) Kbu = Kondisi bangunan utama (%) Kbbs = Kondisi bangunan bagi atau sadap (%) Ksbw = Kondisi saluran pembawa (%) Ksbg = Kondisi saluran pembuang (%) Kbsbg = Kondisi bangunan sepanjang saluran pembuang (%)

Kondisi bangunan utama dihitung sebagaimana rumus berikut:

Kbu = Kb(bu) 1 + Kb(bu) 2 + Kb(bu) (n)........................................(2.2) dengan:

Kbu = Kondisi bangunan utama (%) Kb(bu) 1 = Kondisi rata-rata bangunan utama 1 (%) Kb(bu) 2 = Kondisi rata-rata bangunan utama 2 (%) Kb(bu) (n) = Kondisi rata-rata bangunan utama (n) (%)

Kondisi Bangunan bagi/sadap dihitung sebagaimana rumus berikut:

Kbbs = Kb(kbbs) 1 + Kb(kbbs) 2 + Kb(kbbs) (n)............................(2.3) dengan:

Kbbs = Kondisi bangunan bagi/sadap (%) Kb(kbbs) 1 = Kondisi rata-rata bangunan bagi/sadap 1 (%) Kb(kbbs) 2 = Kondisi rata-rata bangunan bagi/sadap 2 (%) Kb(kbbs) (n) = Kondisi rata-rata bangunan bagi/sadap (n) (%)

Kondisi Saluran pembawa dihitung sebagaimana rumus berikut:

Ksbw = Ks(ksbw) 1 + Ks(ksbw) 2 + Ks(ksbw)(n).........................(2.4) dengan:

Ksbw = Kondisi saluran pembawa (%) Ks(ksbw)1 = Kondisi rata-rata saluran pembawa 1 (%) Ks(ksbw)2 = Kondisi rata-rata saluran pembawa 2 (%) Ks(ksbw)(n) = Kondisi rata-rata salurah pembawa (n) (%)

Kondisi saluran pembuang dihitung sebagaimana rumus berikut:

Ksbg = Ks(ksbg) 1 + Ks(ksbg) 2 + Ks(ksbg)(n) ..............................(2.5) dengan:

Ksbg = Kondisi saluran pembuang (%) Ks(ksbg) 1 = Kondisi rata-rata saluran pembuang 1 (%) Ks(ksbg) 2 = Kondisi rata-rata saluran pembuang 2 (%) Ks(ksbg)(n) = Kondisi rata-rata saluran pembuang (n) (%)

Page 43: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Kondisi bangunan disepanjang saluran pembuang dihitung sebagaimana rumus berikut:

Kbsbg = Kb(kbsbg) 1 + Kb(kbsbg) 2 + Kb(kbsbg) (n)...................(2.6) dengan:

Kbsbg = Kondisi bangunan pembuang (%) Kb(kbsbg) 1 = Kondisi rata-rata bangunan pembuang 1 (%) Kb(kbsbg) 2 = Kondisi rata-rata bangunan pembuang 2 (%)

Kb(kbsbg) (n) = Kondisi rata-rata bangunan pembuang (n) (%)

Page 44: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB. III

METODE PENELITIAN 3.1 Pemilihan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini di Jaringan Irigasi Sungkur Kabupaten Ponorogo

Propinsi Jawa Timur berada dibawah pengelolaan Dinas Pekerjaan Umum Bidang

Sumber Daya Air dibawah pengawasan langsung Unit Pelaksana Teknis Dinas

(UPTD) Sumoroto. Jaringan Irigasi Sungkur mempunyai luas areal 3065 Ha yang

tersebar dibeberapa Kecamatan dan beberapa Kalurahan/Desa di Kabupaten

Ponorogo. Penelitian mengambil lokasi di Jaerah Irigasi Sungkur karena belum ada

penelitian sebelumnya mengenai kondisi Jaringan irigasi ini. Jaringan Irigasi sungkur

merupakan satu-satunya jaringan irigasi di Ponorogo yang penanganannya ditangani

langsung oleh pemerintah pusat yang kegiatan operasi dan pemeliharaannya

dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Tugas Pembantuan Operasi

dan Pemeliharaan (TPOP) Jaringan Irigasi. Lokasi penelitian dijelaskan pada

Gambar 3.1 dan Skema JI Sungkur pada Gambar 3.2

33

Page 45: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian (Anonim, 2008)

U

Page 46: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Gambar 3.2 Skema Jaringan Irigasi Sungkur (Anonim, 2008)

Bendung Duncak

Intake Sungkur

Bendung Sungkur

Page 47: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

3.2 Metode Penelitian

Metode yang diterapkan dalam studi ini adalah deskriptif kuantitatif, yaitu

mangadakan penelitian menggunakan data primer (data primer yaitu data yang di

kumpulkan langsung dari objek yang diteliti dan berasal dari situasi aktual dimana

suatu peristiwa terjadi) dan data sekunder (data sekunder yaitu data yang diambil

dari sumber tertentu yang telah tersedia sebelum penelitian ini dilakukan yaitu Dinas

pekerjaan Umum Kabupaten Ponorogo.

Adapun tahapan dalam penelitian ini meliputi beberapa langkah, yaitu:

3.2.1 Pengumpulan Data.

a. Data Sekunder meluputi:

1) Data Skema Jaringan Irigasi Sungkur Kabupaten Ponorogo,

2) Data Catatan Kerusakan JI Sungkur,

3) Laporan TPOP JI Sungkur Kabupaten Ponorogo Tahun Anggaran 2007,

4) Laporan TPOP JI Sungkur Kabupaten Ponorogo Tahun Anggaran 2008,

5) Angka Kebutuhan Nyata Operasi & Pemeliharaan (AKNOP) JI Sungkur

Kabupaten Ponorogo Tahun Anggaran 2007,

6) Angka Kebutuhan Nyata Operasi & Pemeliharaan (AKNOP) JI Sungkur

Kabupaten Ponorogo Tahun Anggaran 2008,

7) Foto dokumentasi dan Peraturan Perundang-undangan.

b. Data Primer meliputi:

1) Observasi lapangan.

3.2.2. Teknis Pengambilan Data

a. Observasi lapangan yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke lokasi

penelitian untuk melihat dari dekat tentang kondisi jaringan irigasi. Teknik

observasi dilakukan dengan cara pengambilan dokumentasi.

b. Data sekunder diambil dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ponorogo.

c. Studi kepustakaan yaitu melakukan pencarian sumber-sumber informasi dari

instansi terkait dari hasil pencatatan-pencatatan peristiwa penting, buku-buku,

jurnal dan situs internet.

Page 48: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

3.3 Analisis

Analisis penelitian terbagi menjadi tiga langkah pelaksanaan, hal tersebut

dilakukan untuk mempermudah dalam pelaksanaan penelitian untuk mendapatkan

hasil yang sesuai dengan rumusan dan tujuan penelitian.

3.3.1 Analisis Kondisi jaringan Irigasi Sungkur tahun 2007 s/d 2009

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian adalah:

a. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan kegiatan pemeliharaan jaringan

irigasi Sungkur tahun 2007 sampai dengan tahun 2009.

b. Melakukan survei untuk mengetahui kondisi jaringan irigasi Sungkur pada

tahun 2009.

c. Melakukan analisa penilaian kondisi Jaringan Irigasi Sungkur pada tahun 2009

dengan menggunakan pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit Bina

Program Ditjen Air,Jakarta, 1999.

d. Komponen utama terhadap keseluruhan fisik jaringan irigasi mempunyai bobot

berbeda.

e. Bobot setiap komponen disusun atas dasar besarnya pengaruh setiap komponen

tersebut terhadap terjaminnya pelayanan air irigasi.

f. Pembobotan dilakukan terhadap komponen utama jaringan irigasi meliputi

bangunan utama, saluran pembawa, bangunan bagi/sadap, saluran pembuang

dan bangunan pada saluran.

g. Bobot untuk setiap komponen utama tersebut merupakan gabungan dari

masing-masing komponen penyusunnya/sub komponen.

h. Bobot sub komponen dikalikan dengan kondisi fisik yang ada maka dihasilkan

penilaiann sub komponen tersebut, kemudian sub komponen dijumlah untuk

mengetahui total kondisi sub komponen.

i. Hasil pengurangan Komponen utama dengan nilai total sub komponen

menunjukkan kondisi/nilai dari komponen tersebut dan seterusnya sehingga

didapatkan kondisi Jaringan irigasi Sungkur aktual tahun 2009.

j. Didapat kondisi Jaringan Irigasi Sungkur aktual 2009, selanjutnya kondisi ini

sebagai pijakan penilaian kondisi Jaringan Irigasi Sungkur pada tahun 2008

mengacu kepada biaya pemeliharaan yang dianggarkan, dokumentasi, laporan

TPOP dan catatan kerusakan.

Page 49: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

k. Kondisi jaringan irigasi Sungkur tahun 2008 yang telah diketahui digunakan

sebagai acuan untuk penilaian kondisi jaringan tahun 2007 dengan cara seperti

yang dilakukan pada poin j.

l. Hasil akhir diketahui nilai kondisi jaringan irigasi Sungkur dari tahun 2007

sampai dengan tahun 2009.

3.3.2 Analisis Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Hasil Kegiatan Pemeliharaan tahun 2007 s/d 2009

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian untuk mendapatkan

hubungan antara peningkatan kondisi jaringan irigasi Sungkur dan hasil

pemeliharaan adalah sebagai berikut:

a. Nilai kondisi jaringan irigasi Sungkur tahun 2007 s/d 2009 didapatkan dari Sub

Bab 3.3.1

b. Berdasarkan laporan kegiatan TPOP diketahui kegiatan pemeliharaan yang

dilaksanakan dalam kurun waktu dua tahu yaitu tahun 2008 dan tahun 2007.

c. Pada komponen bangunan irigasi yang dilakukan pemeliharaan dibandingkan

sebelum pemeliharaan maka prosentase kondisi jaringan irigasi akan naik.

d. Selisih sebelum pemeliharaan dengan sesudah pemeliharaan pada komponen

jaringan irigasi didapatkan prosentase pemeliharaan komponen bangunan

irigasi.

e. Prosentase pemeliharaan komponen yang mendapatkan pemeliharaan dikalikan

dengan bobot komponennya didapatkan bobot akhir pemeliharaan.

f. Bobot akhir komponen yang mendapatkan pemeliharaan ini dijumlah maka

didapatkan prosentase pemeliharaan yang dilaksanakan selama dua tahun yaitu

pemeliharaan tahun 2007 dan tahun 2008.

3.3.3 Analisis Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur dari tahun 2007 s/d 2009 setelah adanya pemeliharaan dari tahun 2007 s/d 2009

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian untuk mendapatkan

kecenderungan kondisi jaringan irigasi Sungkur adalah sebagai berikut:

a. Analisis dari rumusan masalah yang pertama didapatkan nilai kondisi jaringan

irigasi Sungkur tahun 2007 s/d 2009.

b. Nilai pemeliharaan jaringan irigasi Sungkur tahun 2007 s/d 2008 didapatkan

dari Sub Bab 3.3.2

Page 50: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

c. Dari Nilai kondisi jaringan irigasi Sungkur rumusan masalah pertama dan nilai

pemeliharaan maka didapatkan persamaan linier dari kedua nilai tersebut.

d. Didapatkan grafik hubungan antara nilai kondisi dengan nilai pemeliharaan

jaringan irigasi Sungkur.

e. Didapatkan hasil kondisi jaringan irigasi Sungkur setelah adanya pemeliharaan.

f. Kondisi jaringan irigasi sungkur bisa naik, menurun ataupun tetap.

Page 51: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Gb.3.3 Bagan Alir Rancangan Penelitian

Pembobotan dan Evaluasi

Hasil Analisa

Mulai

Data Sekunder 2007,2008,2009

Pengumpulan Data JI Sungkur

Selesai

Kondisi JI Sungkur

2009

Survei Kondisi JI

2009

Data Pemeliharaan

2008

Data Pemeliharaan

2007

Kondisi Jaringan th 2009 = Kondisi Jaringan th 2010 sebelum ada pemeliharaan

Analisa : Penilaian kondisi Jaringan Irigasi menggunakan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit Bina Program Ditjen Air,Jakarta, 1999

Kondisi JI Sungkur

2008

Kondisi JI Sungkur

2007

Kecenderungan Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur dari Tahun 2007 s/d 2009

Page 52: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Input Proses Output Goal

Gb.3.2 Matrik Penelitian

- Observasi Lapangan

- Penilaian kondisi Jaringan Irigasi menggunakan pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit Bina Program Ditjen Air,Jakarta, 1999

Nilai Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Tahun 2009

- Nilai Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Tahun 2009

- DIPA 2008 - Laporan TPOP

2008 - Data Kerusakan - AKNOP 2008

- Penilaian kondisi Jaringan Irigasi menggunakan pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit Bina Program Ditjen Air,Jakarta, 1999

Nilai Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Tahun 2008

- Nilai Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Tahun 2008

- DIPA 2007 - Laporan TPOP

2007 - Data Kerusakan - AKNOP 2007

- Penilaian kondisi Jaringan Irigasi menggunakan pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit Bina Program Ditjen Air,Jakarta, 1999

Nilai Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Tahun 2007

- Nilai Kondisi JI Sungkur th 2007-2009

- Mengetahui kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan dari tahu 2007s/2008 dapat meningkatkan fungsi JI Sungkur

- Kecenderungan kondisi JI Sungkur th

Page 53: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008, Profil Pengairan, Dinas Permukiman Dan Prasarana Wilayah, Kabupaten Ponorogo.

______, 2007, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 32/PRT/M/2007, Tentang Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi, www.dpuairjatim.org/data/.../Permen%20PU%20no.32%202007.pdf, Oktober, 16, 2008.

______, 2006, Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 Tentang Irigasi, http://www.sjdih.depkeu.go.id/fullText/2006/20TAHUN2006PP.htm, Oktober, 16, 2008.

______, 2004, Undang-Undang No. 7 Tahun 2004, Tentang Sumber Daya Air, http://www.sjdih.depkeu.go.id/fullText/2006/20TAHUN2006PP.htm, Oktober, 16, 2008.

______, 1999, Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi Subdit Bina Program Ditjen Air. Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia.

______, 1986, Standar Perencanaan Irigasi, Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia

Abernethy, C.L., 2010. Governance of irrigation systems: Does history offer lessons for today, Journal. ICID http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ird.552/abstract

Agus Hari Wahyudi, 2009, Materi Kuliah Sistem Rehabilitasi dan Pemeliharaan

Bangunan Air ” Konsep Pemeliharaan Irigasi SNI”, Surakarta. Agus Suman, 2010. Evaluasi Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Irigasi Di

Kabupaten Poso Propinsi Sulawesi Tengah. Tesis. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta.

Bambang Basuki Hartanto, 2009. Evaluasi Kerusakan Dan Peningkatan Kinerja

Jaringan Irigasi Jetu. Tesis. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta

George, Biju A., Malano, Hector M., Vo Khac Tri, Turral, Hugh, 2004. Using modelling to improve operational performance in the Cu Chi irrigation system, Vietnam, Journal. ICID http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ird.109/abstract

Jatmiko Suluh, 2007. Kajian Pemeliharaan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi (D.I) Tempuran Di Kabupaten Blora. Tesis (Tidak diterbitkan). Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

99

Page 54: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Lorenzini, Giulio and Wrachien, Daniele De, 2005. Performance assessment of sprinkler irrigation systems: a new indicator for spray evaporation losses, Journal. ICID http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ird.171/abstract

Oad, Ramchand, 2001. Policy reforms for sustainable irrigation management – a case study of Indonesia, Journal. ICID http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ird.28/abstract

Passouant, M., Le Gal, P.Y., and Keita, B., 2009. The contribution of information systems in maintaining large-scale irrigation schemes, Journal. ICID http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ird.469/abstract

Sobriyah, 2008, Penilaian Kerusakan Jaringan Irigasi, Materi Kuliah Magister

Teknik Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil (MTRPBS), Universitas Sebelas Maret, Surakarta

S Suroso, PS Nugroho, P Pamuji, 2007. Evaluasi Kinerja Jaringan Irigasi Banjaran Untuk Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pengelolaan Air Irigasi. Dinamika Teknik Sipil. Universitas Muhamadiyah Surakarta. Surakarta.

Sumaryanto, M Siregar, Deri H, M Suryadi, 2006. Evaluasi Kinerja Operasi dan Pemeliharaan dan Upaya Perbaikannya. Laporan Penelitian. Deptan . Bogor.

100

Page 55: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Page 56: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum

Kabupaten Ponorogo merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang

mempunyai ketersediaan air yang cukup namun tidak merata pada seluruh wilayah

Kabupaten. Berdasarkan siklus Hidrologi 80% air tersedia pada musim penghujan

sedangkan pada musim kemarau sebesar 20%. Di Kabupaten Ponorogo jaringan

irigasi terbangun meliputi bendung sebanyak 140 buah, pengambilan bebas 107

buah, saluran primer 19,091 Km, saluran sekunder 237,638 Km, bangunan air

lainnya 663 buah, mata air 321 buah semua mengairi areal sawah seluas 32.617 Ha.

Jaringan irigasi Sungkur merupakan salah satu jaringan irigasi terbangun yang

keberadaannya mempunyai kontribusi besar untuk mencukupi kebutuhan air irigasi

yang meliputi lima Kecamatan di Kabupaten Ponorogo yaitu Sampung, Kauman,

Sukorejo, Jambon dan Badegan. Jaringan Irigasi sungkur masuk dalam pengawasan

Unit Pelayanan Teknis (UPT) Cabang Somoroto Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Ponorogo, terbagi menjadi dua Kejuron yaitu Sungkur Kanan dan Sungkur Kiri.

4.2. Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Kiri

Kondisi suatu jaringan irigasi sangat mempengarui terhadap pelayanan

jaringan tersebut untuk memenuhi kebutuhan air irigasi. Pemeliharaan terhadap

jaringan irigasi sangat berpengaruh terhadap kondisinya. Jaringan Irigasi sungkur

Kiri merupakan salah satu bagian bagian pengawasan wilayah Dinas Pekerjaan

Umum Kabupaten Ponorogo melalui Unit Pelayanan Teknis DPU Cabang

Sumoroto. Secara administrasi jaringan irigasi Sungkur Kiri terletak di 3 (tiga)

Kecamatan yaitu :

1. Kecamatan Sampung,

2. Kecamatan Kauman dan

3. Kecamatan Sukorejo.

42

Page 57: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Jaringan Irigasi Sungkur Kiri ini dibatasi oleh jaringan irigasi lain yang juga dalam

pengawasan wilayah Dinas pekerjaan Umum kabupaten Ponorogo, yaitu:

1. Sebelah Utara dibatasi JI Gakok Bawah,

2. Sebelah Timur dibatasi Kali Sungkur tempuran,

3. Sebelah Selatan dibatasi JI Sungkur Kanan,

4. Sebelah Barat dibatasi JI Sumorobangun.

Sumber air yang dimanfaatkan untuk mencukupi JI Sungkur Kiri adalah Kali

Sungkur yang diambil dari free intake Sungkur. Adapun luas areal persawahan/ baku

sawah yang terlayani seluas 1127 Ha sawah. Dalam tulisan ini akan disajikan data

kondisi jaringan Sungkur Kiri, yang diperoleh dari investigasi dilapangan tahun 2009

dan secara berturut-turut digunakan sebagai pedoman untuk memprediksi kondisi

Jaringan Irigasi Sungkur tahun 2008 dan tahun 2007. Kondisi jaringan disajikan

bobot komponen utama yang terbagi menjadi beberapa sub komponen. Distribusi

prosentase bobot komponen bangunan dan sub komponen Jaringan Irigasi Sungkur

Kiri dalam kondisi sempurna sesuai dengan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari

Subdit Bina Program Ditjen Air, 1999 dapat terlihat pada gambar 4.1

Page 58: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

\ Gambar 4.1 Distribusi Komponen dan bobot Jaringan Irigasi Sungkur

Free Intake

Jaringan Utama

Sal. Pembawa

Bang. Pengambilan

Sayap

Bang. Pelengkap

Pintu Intake

Pengukur debit

Papan Exploitasi

Sayap

Koperan

Jembatan Utama

Rumah PPA

Gawat Banjir

Profil Saluran

Bangunan pd Sal.

100 %

35%

25%

27%

5%

3%

20%

5%

2%

3%

2%

1%

1%

1%

Profil Saluran

Bocoran

Erosi/Sedimentasi

15%

7%

3%

8%

7%

Pintu Sadap& Pengatur

Tubuh Bangunan

Bang. Pengukur Debit

Sayap

Jalan Inspeksi

12%

6%

5%

1%

1%

Bang. Bagi/Sadap 25%

Erosi&Sedimentasi

Profil Saluran

Pintu Pengatur

Tubuh Bangunan

6%

4%

3%

2%

Sal. Pembuang 10%

Bang. Pd Sal. 5%

Kiri Kondisi Standar ( Anonim, 1999)

Page 59: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

4.2.1. Bangunan Utama Free Intake Sungkur Kiri

Sumber air yang dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan air irigasi pada

Jaringan Irigasi Sungkur Kiri adalah Kali Sungkur yang diambil dari free intake

Sungkur Kiri meliputi Saluran Primer Sungkur Kiri, Saluran Sekunder Sumoroto dan

Saluran Sekunder Carat. Bobot kondisi bangunan utama dapat dilihat pada Tabel 4.1

Bangunan Pengambilan Sungkur Kiri ( bobot 27,00%)

Tabel 4.1 Bobot Kondisi Bangunan Pengambilan Sungkur Kiri

Nama Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009

Pintu Intake 20,00 85% 75% 70% 17,00 15,00 14,00 Pengukur debit 5,00 85% 80% 77% 4,25 4,00 3,85 Papan eksploitasi 2,00 70% 70% 70% 1,40 1,40 1,40

22,65 20,40 19,25

Bangunan pengambilan terbagi atas tiga sub komponen yaitu bangunan pintu

intake, bangunan pengukur debit dan bangunan papan eksploitasi dimana komponen

ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 27,00% terhadap jaringan irigasi.

Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot sebesar 4,35% pada tahun

2007, 6,60% pada tahun 2008 dan 7,75% pada tahun 2009. Pada kondisi standar

komponen bangunan pengambilan mempunyai bobot 27,00%, sehingga dapat

diketahui bangunan pengambilan pada free intake Sungkur kondisinya pada tahun

2007 adalah 83,89%, tahun 2008 adalah 75,56% dan tahun 2009 sebesar 71,30%.

Kondisi ini didapatkan dari pembagian bobot kondisi lapangan dibandingkan dengan

bobot kondisi standar kemudian dikalikan dengan seratus persen. Berdasarkan

Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air

Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisi bangunan pengambilan pada tahun

2007 masuk katagori baik karena nilai kondisi diatas 80,00%, sedangkan tahun 2008

dan tahun 2009 masuk kategori kondisi cukup. Adapun kecenderungan kondisi

Bangunan pengambilan dari tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.2

Page 60: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Gambar 4.2 Grafik Kondisi Bangunan Pengambilan Sungkur Kiri

Dari Gambar 4.2 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009

kecenderungan grafik komponen bangunan pengambilan pada free intake jaringan

irigasi Sungkur Kiri kecenderungannya menurun. Pada tahun 2007 kondisinya masuk

kategori baik, karena tidak adanya pemeliharaan pada bangunan pengambilan ini

maka kondisinya menurun menjadi kategori cukup.

a. Sayap intake Sungkur Kiri ( bobot 5,00%)

Bangunan Sayap terbagi atas dua sub komponen yaitu sayap dan koperan

dimana komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 5,00% terhadap

bangunan utama free intake.

Tabel 4.2 Bobot Kondisi Bangunan Sayap Intake Sungkur Kiri

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009

Sayap 3,00 70% 77% 77% 2,10 2,31 2,31

Koperan 2,00 70% 80% 80% 1,40 1,60 1,60

3,50 3,91 3,91

Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot sebesar 1,09%-1,50%.

Berdasarkan penelitian dilapangan komponen sayap bangunan utama free intake

pada jaringan irigasi Sungkur Kiri bobot kondisinya tahun 2008 s/d tahun 2009

adalah 3,91% ini artinya bangunan sayap pada jaringan irigasi Sungkur Kiri

kondisinya 78,20% sedangkan pada tahun 2007 kondisinya 70,00%. Berdasarkan

Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air

Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 maka kondisi sayap pada free intake

0

5

10

15

20

25

2007 2008 2009

Papan eksploitasi

Pengukur debit

Pintu Intake

Page 61: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

masuk katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi sayap dari tahun 2007 s/d

2009 dapat terlihat pada Gambar 4.3

Gambar 4.3 Grafik Kondisi Sayap Intake Sungkur Kiri

Dari Gambar 4.3 grafik kondisi sayap pada tahun 2008 dan 2009 ada peningkatan

kondisi dibandingkan tahun 2007, hal ini karena ada perbaikan pada sayap bangunan

free intake jaringan irigasi Sungkur Kiri. Pada tahun 2008 ke tahun 2009 kondisi

bangunan sayap tetap tidak mengalami perubahan, hal ini karena tidak ada

pemeliharaan terhadap bangunan sayap pada kurun waktu ini tetapi tidak

mempengaruhi kondisi bangunan.

b. Bangunan Pelengkap Intake Sungkur Kiri ( bobot 3,00%)

Bangunan pelengkap pada free intake Sungkur Kiri terbagi atas tiga sub

komponen yaitu jembatan utama, rumah PPA dan gawat banjir, komponen ini dalam

kondisi sempurna mempunyai bobot 3,00% terhadap bangunan utama free intake.

Tabel 4.3 Bobot Kondisi Bangunan Pelengkap Sungkur Kiri

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009 Jembatan utama 1,00 70% 70% 65% 0,70 0,70 0,65

Rumah PPA 1,00 40% 30% 30% 0,40 0,30 0,30

Gawat Banjir 1,00 40% 40% 40% 0,40 0,40 0,40

1,50 1,40 1,35

Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot sebesar 1,50% pada

tahun 2007, 1,60% pada tahun 2008 dan 1,65% pada tahun 2009 sehingga bobot

00.5

11.5

22.5

33.5

4

2007 2008 2009

Koperan

Sayap

Page 62: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

kondisi lapangannya mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada kondisi standar

komponen bangunan pelengkap pada bangunan ini mempunyai bobot 3%, sehingga

dapat diketahui bangunan pelengkap pada free intake Sungkur kondisinya pada

tahun 2007 adalah 50,00%, tahun 2008 adalah 46,67% dan tahun 2009 sebesar

45,00%. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program,

Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori

rusak pada tahun 2008 dan 2009, sedangkan tahun 2007 masuk dalam katagori

cukup. Kondisi bangunan pelengkap dari tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada

Gambar 4.4

Gambar 4.4 Grafik Kondisi Bangunan Pelengkap Sungkur Kiri

Dari Gambar 4.4 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009

kecenderungan grafik komponen bangunan pelengkap free intake Sungkur jaringan

irigasi Sungkur Kiri dalam kondisi menurun, hal ini karena selama tiga tahun tidak

ada pemeliharaan terhadap bangunan ini, bangunan dibiarkan dalam kondisi rusak.

4.2.2 Saluran Pembawa Sungkur Kiri

Saluran pembawa adalah saluran yang membawa air dari bangunan

pengambilan sampai petak-petak sawah, pada saluran pembawa terdiri dari saluran

yang mempunyai dimensi yang berbeda-beda. Komponen penyusun pada saluran

pembawa meliputi: profil saluran, bangunan pada saluran, bocoran dan

endapan/erosi. Komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Profil Saluran Sungkur Kiri (bobot 8,00%)

00.20.40.60.8

11.21.41.6

2007 2008 2009

Gawat Banjir

Rumah PPA

Jembatan utama

Page 63: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Profil saluran terbagi menjadi saluran pasangan dan saluran tanah, berdasarkan

analisa kondisi lapangan, untuk dapat mengetahui kondisi profil saluran pada saluran

pembawa jaringan irigasi Sungkur Kiri dilihat pada Table 4.4

Tabel 4.4 Bobot Kondisi Profil Saluran Sungkur Kiri

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009 Saluran Pasangan 6,00 65% 70% 60% 3,90 4,20 3,60

Saluran Tanah 2,00 80% 83% 80% 1,60 1,66 1,60

5,50 5,86 5,20

Profil Saluran terbagi atas dua sub komponen yaitu saluran pasangan dan

saluran tanah dimana komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot

8,00% terhadap saluran pembawa. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan

bobot sebesar 2,50% pada tahun 2007 sehingga kondisi profil saluran adalah 65,00%

sedangkan pada tahun 2008 penurunan sebesar 2,14% maka kondisinya 73,25% dan

pada tahun 2009 terjadi penurunan sebesar 2,80% berarti kondisi profil saluran

65,00%. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program,

Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 maka kondisi profil saluran

pada saluran pembawa Sungkur Kiri masuk katagori cukup. Adapun kecenderungan

kondisi profil saluran dari tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.5

Gambar 4.5 Grafik Kondisi Profil Saluran Sungkur Kiri

Dari Gambar 4.5 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009

kecenderungan grafik komponen profil saluran pada saluran pembawa tahun 2008

0

1

2

3

4

5

6

2007 2008 2009

Saluran Tanah

Saluran Pasangan

Page 64: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

mengalami kenaikan karena ada perbaikan saluran yaitu adanya perbaikan pada

saluran sekunder Sumoroto yang dilakukan pada tahun sebelumnya, akan tetapi

tahun berikutnya mengalami penurunan lagi hal ini karena tidak adanya

pemeliharaan dan pertambahan kerusakan pada saluran ini.

b. Bangunan Pada Saluran Sungkur Kiri ( bobot 7,00%)

Bangunan pada saluran terbagi menjadi beberapa sub komponen meliputi talang,

gorong-gorong, bangunan terjun, bangunan affour, guyangan ternak dan jembatan.

Berdasarkan analisa kondisi lapangan, untuk dapat mengetahui kondisi bangunan

pada saluran pembawa jaringan irigasi Sungkur Kiri dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Bobot Kondisi Bangunan Pada Saluran Sungkur Kiri

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009

Talang 2,500 75% 70% 68% 1,875 1,750 1,700 Gorong-Gorong 2,000 80% 75% 70% 1,600 1,500 1,400 Bangunan Terjun 1,000 85% 85% 85% 0,850 0,850 0,850 Bangunan Afur 0,500 70% 70% 65% 0,350 0,350 0,325 Guyangan Ternak 0,500 65% 60% 50% 0,325 0,300 0,250 Jembatan 0,500 75% 70% 70% 0,375 0,350 0,350

5,375 5,100 4,875

Bangunan pada saluran pembawa Sungkur kiri terbagi atas enam sub

komponen, dalam kondisi sempurna bangunan pada saluran mempunyai bobot 7,00%

terhadap saluran pembawa. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot

sebesar 1,625% pada tahun 2007, 1,90% pada tahun 2008 dan 2,125% pada tahun

2009. Pada kondisi standar komponen bangunan pengambilan mempunyai bobot

7%, sehingga dapat diketahui bangunan pengambilan pada free intake Sungkur

kondisinya pada tahun 2007 adalah 76,79%, tahun 2008 adalah 72,86% dan tahun

2009 sebesar 69,64%. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit.

Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya

masuk katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi Bangunan pada saluran

Sungkur Kiri dari tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.6.

Page 65: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Gambar 4.6 Grafik Kondisi Bangunan Pada Saluran Sungkur Kiri

Dari Gambar 4.6 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009

kecenderungan grafik komponen bangunan pada saluran Sungkur Kiri menurun

setiap tahunnya, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap

bangunan pada saluran ini.

c. Bocoran Saluran Sungkur Kiri ( bobot 7,00%)

Bocoran mempunyai andil yang cukup besar terhadap saluran pembawa,

karena semakin besar bocoran maka akan mengganggu kapasitas debit yang

melewati saluran yang berpengaruh terhadap kebutuhan air irigasi., untuk dapat

mengetahui kondisi bocoran pada saluran pembawa jringan irigasi Sungkur Kiri

dilihat pada Table 4.6

Tabel 4.6 Bobot Kondisi Bocoran saluran Sungkur Kiri

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009

Bocoran 7,00 75% 73% 70% 5,25 5,11 4,90

5,25 5,11 4,90

Bocoran saluran Sungkur Kiri, dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 7,00%

terhadap saluran pembawa. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot

sebesar 1,75% pada tahun 2007, 18,90% pada tahun 2008 dan 2,10% pada tahun

2009. Pada kondisi standar komponen bangunan pengambilan mempunyai bobot

7,00%, sehingga dapat diketahui bocoran pada saluran pembawa kondisinya pada

tahun 2007 adalah 75,00%, tahun 2008 adalah 73,00% dan tahun 2009 sebesar

0

1

2

3

4

5

6

2007 2008 2009

Jembatan

Guyangan Ternak

Bangunan Afur

Bangunan Terjun

Gorong-Gorong

Talang

Page 66: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

70,00%. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit.Ditjen Air

Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup.

Adapun kecenderungan kondisi bocoran pada saluran Sungkur Kiri dari tahun 2007

s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Grafik Kondisi Bocoran

Dari Gambar 4.7 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009

kecenderungan grafik komponen Bocoran pada saluran sungkur kiri menurun dari

tahu ke tahun, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap

bocoran pada saluran ini.

d. Endapan/Erosi Saluran Sungkur Kiri ( bobot 3,00%)

Endapan/Erosi menjadi masalah yang besar apabila tidak segera ditangani,

sedimentasi mempunyai andil yang cukup besar terhadap saluran pembawa, karena

semakin besar sedimentasi maka berpengaruh terhadap penampang serta kapasitas

rencana saluran terhadap bangunan ukur. Sedimentasi mengakibatkan kemungkinan

tumbuhnya tanaman liar/gulma pada penambang saluran. Berdasarkan analisa

kondisi lapangan, untuk dapat mengetahui kondisi endapan/erosi pada saluran

pembawa jaringan irigasi Sungkur Kiri dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut.

Tabel 4.7 Bobot Kondisi Endapan/Erosi Saluran Sungkur Kiri

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009

Endapan/Erosi 3,00 60% 65% 60% 1,80 1,95 1,80

1,80 1,95 1,80

4.7

4.8

4.9

5

5.1

5.2

5.3

2007 2008 2009

Bocoran

Page 67: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Endapan/ Erosi pada saluran pembawa dalam kondisi sempurna mempunyai

bobot 3,00%. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot sebesar 1,20%

pada tahun 2009 dan tahun 2007 sedangkan pada tahun 2008 karena ada pengerukan

serta normalisasi saluran maka penurunan menjadi 1,05%. sehingga bobot kondisi

lapangan pada tahun 2009 dan tahun 2007 adalah 1,80% ini artinya kondisi

sedimentasi pada saluran Sungkur Kiri adalah 60,00%, sedangkan tahun 2008 bobot

kondisi 1,95% sehingga endapan/erosis kondisinya 65,00%. Berdasarkan Pedoman

Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen

Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup. Adapun

kecenderungan kondisi endapan/erosi pada saluran Sungkur Kiri dari tahun 2007 s/d

2009 dapat terlihat pada Gambar 4.8

Gambar 4.8 Grafik Kondisi Endapan/Erosi Saluran Sungkur Kiri

Dari Gambar 4.8 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009 grafik naik

pada tahun 2008 , hal ini karena pada tahun tersebut ada kegiatan pengerukan

sedimentasi pada saluran primer Sungkur Kiri. Sedangkan tahun berikutnya

mengalami penurunan lagi hal ini terjadi karena tidak adanya kegiatan pengerukan

pada tahun 2009 akibat tingginya sedimentasi.

4.2.3 Bangunan Bagi/Sadap Sungkur Kiri ( bobot 25,00%)

Bangunan ini berfungsi untuk membagi air irigasi sehingga didapatkan

keseimbangan dalam pemberian air irigasi sesuai dengan tingkat kebutuhan air di

areal sawah. Bangunan Bagi/Sadap terbagi atas lima sub komponen yaitu pintu sadap

dan pengatur, bangunan pengukur debit, tubuh bangunan, sayap dan jalan inspeksi

1.7

1.75

1.8

1.85

1.9

1.95

2007 2008 2009

Endapan/Erosi

Page 68: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

dimana komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 25,00% terhadap

Jaringan Irigasi. Untuk dapat mengetahui kondisi bangunan bagi/sadap pada saluran

pada Jaringan Irigasi Sungkur Kiri dilihat pada Table 4.8

Tabel 4.8 Bobot Kondisi Bangunan Bagi/SadapSungkur Kiri

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009 Pintu Sadap & Pengatur 12,00 65% 70% 65% 7,80 8,40 7,80 Bangunan Pengukur Debit 5,00 80% 70% 65% 4,00 3,50 3,25 Tubuh bangunan 6,00 80% 75% 70% 4,80 4,50 4,20 Sayap 1,00 75% 75% 70% 0,75 0,75 0,70 Jalan inspeksi 1,00 70% 70% 70% 0,70 0,70 0,70

18,05 17,85 16,65

Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot sebesar 6,90% pada

tahun 2007, sehingga bobot kondisinya menjadi 18,05% ini artinya Bangunan

bagi/sadap pada jaringan irigasi Sungkur Kiri kondisinya 72,20% sedangkan pada

tahun 2008 penurunan bobotnya sebesar 7,15% sehingga bobot kondisi bangunan

bagi sadap menjadi 17,85% berarti kondisi lapangannya 71,4 %, sedangkan tahun

2009 penurunan bobot sebesar 8,35% sehingga kondisi lapangannya 66,60%.

Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen

Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup,

yaitu nilai kondisi dibawah 80,00%. Adapun kecenderungan kondisi bangunan bagi

/sadap dari tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.9.

Gambar 4.9 Grafik Kondisi Bangunan Bagi/Sadap Sungkur Kiri

0

5

10

15

20

2007 2008 2009

Jalan inspeksi

Sayap

Tubuh bangunan

Bangunan Pengukur Debit

Pintu Sadap & Pengatur

Page 69: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Dari Gambar 4.9 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009 grafik

mengalami penurunan dari tahun ke tahun, meskipun pada tahun 2008 ada perbaikan

pintu BSL 10 pada saluran sekunder Sumoroto. Untuk itu dibutuhkan pemeliharaan

yang lebih maksimal terhadap keberadaan bangunan bagi/sadap yang ada pada

saluran irigasi Sungkur Kiri.

4.2.4 Saluran Pembuang Sungkur Kiri (bobot 10%)

Saluran pembuang ini berfungsi untuk membuang atau mengalirkan

kelebihan air dari petak sawah dan mengalirkan kelebihan air tersebut ke sungai.

sehingga kelebihan air tersebut tidak akan merusak tanaman pertanian, Saluran

pembuang ini terbagi dari sub komponen erosi / sedimentasi dan sub komponen

profil saluran pembuang itu sendiri. Untuk dapat mengetahui kondisi saluran

pembuang pada Jaringan Irigasi Sungkur Kiri dilihat pada Table 4.9

Tabel 4.9 Bobot Kondisi Saluran Pembuang Sungkur Kiri.

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009

Erosi & Sedimentasi 6,00 70% 65% 60% 4,20 3,90 3,60 Profil saluran 4,00 85% 75% 70% 3,40 3,00 2,80

7,60 6,90 6,40

Saluran pembuang pada saluran pembawa dalam kondisi sempurna

mempunyai bobot 10,00%. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot

dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 2,40% ,tahun 2008 sebesar 3,10%

sedangkan tahun 2009 sebesar 3,60%. Sehingga bobot kondisi lapangan juga

menurun dari tahun ketahun. Kondisi saluran pembuang pada tahun 2009 adalah

64,00%, tahun 2008 adalah 69,00% sedangkan tahun 2007 kondisi saluran pembuang

sebesar 76,00%. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina

Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk

katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi saluran pembuang pada saluran

Sungkur Kiri dari tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.10

Page 70: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Gambar 4.10 Grafik Kondisi Saluran Pembuang Sungkur Kiri

Dari Gambar 4.10 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009 grafik

terus mengalami penurunan, hal ini karena tidak adanya pemeliharaan terutama

adanya endapan/erosi pada saluran pembuang.

4.2.5 Bangunan Pada Saluran Pembuang Sungkur Kiri (bobot 5,00%)

Bangunan pada saluran pembuang terbagi atas dua sub komponen yaitu sub

komponen pintu pengatur dan sub komponen tubuh bangunan. Bangunan ini berupa

gorong-gorong dan pintu pembuang untuk mengalirkan kelebihan air dari saluran

irigasi. Untuk mengetahui kondisi bangunan pada saluran pembuang pada jaringan

irigasi Sungkur Kiri dilihat pada Tabel 4.10

Tabel 4.10 Bobot Kondisi Bangunan Pada Saluran Pembuang Sungkur Kiri

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009 Pintu Pengatur 3,00 80% 80% 75% 2,40 2,40 2,25 Tubuh bangunan 2,00 75% 72% 70% 1,50 1,40 1,40

3,90 3,80 3,65

Saluran pembuang dalam kondisi sempurna pada jaringan irigasi Sungkur Kiri

mempunyai bobot 5,00%. Hasil analisa selama tiga tahun pada tahun 2007 terjadi

penurunan bobot sebesar 1,10% sehingga bobot kondisi lapangannya 3,90% ini

artinya kondisi bocoran pada saluran Sungkur kiri adalah 78,00%, sedangkan pada

tahun 2008 dan tahun 2009 penurunan bobotnya sebesar 1,35% berarti kondisi

bangunan pada saluran pembuang sebesar 73,00%. Berdasarkan Pedoman Penilaian

Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum

012345678

2007 2008 2009

Profil saluran

Erosi & Sedimentasi

Page 71: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi

bangunan pada saluran pembuang Sungkur Kiri dari tahun 2007 s/d 2009 dapat

terlihat pada Gambar 4.11.

Gambar 4.11 Grafik kondisi Bangunan Pada Saluran Pembuang Sungkur Kiri

Dari Gambar 4.11 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009

kecenderungan grafik kondisi bangunan saluran pembuang pada saluran Sungkur

Kiri dibandingkan tahun 2007 mengalami penurunan, hal ini karena selama tiga

tahun tidak ada pemeliharaan terhadap bangunan ini.

1.2.6 Nilai Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Kiri

Kondisi jaringan irigasi Sungkur Kiri merupakan gabungan dari sub-sub

komponen penyusun komponen pada jaringan irigasi Sungkur Kiri. Komponen

tersebut meliputi bangunan utama, saluran pembawa, bangunan bagi/sadap, saluran

pembuang dan bangunan pada saluran pembuang. Masing-masing nilai kondisi

komponen dijumlah sehingga nilai totalnya merupakan nilai kondisi existing dari

jaringan tersebut. Untuk mengetahui nilai kondisi jaringan irigasi Sungkur Kiri

dapat dilihat pada Table 4.11

Page 72: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tabel 4.11 Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Kiri

Komponen Kondisi Lapangan

2007 2008 2009 Bangunan Utama Free Intake 27,650 % 25,710 % 24,510 %

Saluran Pembawa 17,925 % 18,020 % 16,775 %

Bangunan Bagi/Sadap 18,050 % 17,850 % 16,650 %

Saluran Pembuang 7,600 % 6,900 % 6,400 % Bang. Pada Sal. Pembuang 3,900 % 3,800 % 3,650 %

75,125 % 72,280 % 67,985 %

Dari tabel analisa diatas kondisi jaringan irigasi Sungkur Kiri pada kondisi

sempurna mempunyai bobot 100%. Hasil analisa selama tiga tahun terhadap jaringan

irigasi Sungkur memperlihatkan kecenderungan turun setiap tahunnya. Tahun 2007

kondisinya sebesar 75,125% mengalami penurunan sebesar 24,825%, pada tahun

2008 kondisinya menjadi 72,130% mengalami penurunan 27,870% dan terakir tahun

2009 kondisinya menjadi 67,985% mengalami penurunan 32,015%. Berdasarkan

Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air

Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup.

Adapun kecenderungan kondisi jaringan irigasi Sungkur Kiri dari tahun 2007 s/d

2009 dapat terlihat pada Gambar 4.12.

Gambar 4.12 Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Kiri

Dari gambar diatas terlihat dari tahun 2007 s/d tahun 2009 kecenderungan jaringan

irigasi Sungkur Kiri mengalami penurunan dari tahun ke tahun meskipun pada

Page 73: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

jaringan irigasi Sungkur kiri tersebut telah dilakukan upaya pemeliharaan, hal ini

karena kerusakan terus terjadi setiap tahun tetapi pemeliharaannya tidak dilakukan

secara menyeluruh.

4.3 Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Kanan

Jaringan Irigasi Sungkur Kejuron Sungkur Kanan merupakan bagian dari

Jaringan Irigasi Sungkur yang memanfaatkan Kali Sungkur untuk mencukupi

kebutuhan irigasi melalui Bendung Sungkur. Jaringan irigasi Sungkur Kanan dalam

pengelolaannya di bawah pengawasan dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Ponorogo. Secara administrasi terletak di Kecamatan Badegan dan Kecamatan

Kauman. Jaringan Irigasi Sungkur kanan ini dibatasi oleh jaringan irigasi lain yang

juga dalam pengawasan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ponorogo yaitu :

1. Sebelah Utara dibatasi JI Sungkur Kiri,

2. Sebelah Timur dibatasi Kali Krece,

3. Sebelah Selatan dibatasi perbukitan,

4. Sebelah Barat dibatasi JI Sumorobangun.

Baku sawah yang bisa terlayani dari jaringan irigasi Sungkur Kanan adalah 1486 Ha

tersebar di dua kecamatan tersebut.

Dalam tulisan ini akan disajikan data kondisi jaringan Sungkur Kanan, yang

diperoleh dari investigasi dilapangan tahun 2009 dan secara berturut-turut digunakan

sebagai pedoman untuk memprediksi kondisi Jaringan Irigasi Sungkur tahun 2008

dan 2007. Kondisi Jaringan disajikan bobot komponen utama yang terbagi menjadi

beberapa sub komponen. Distribusi prosentase bobot komponen bangunan dan sub

komponen dalam kondisi sempurna sesuai dengan Pedoman Penilaian Jaringan

Irigasi dari Subdit Bina Program Ditjen Air, 1999 Jaringan Irigasi Sungkur Kanan

dapat terlihat pada Gambar 4.12

Page 74: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Gambar 4.13 Distribusi Komponen dan Bobot Jaringan Irigasi Sungkur Kanan Kondisi Standart (Anonim, 1999)

Bendung Gerak

Jaringan Utama Sal. Pembawa

Bang. Pengambilan

Bang. Penguras

Tubuh Bendung

Pintu /Pintu Banjir

Endapan Lumpur

Pengukur Debit

Papan Exploitasi

Pintu

Endapan Lumpur

Mercu

Ruang Olakan

Papan Skala

Sayap

100 %

35%

25%

12%

6%

10%

5%

3%

3%

1%

4%

2%

5%

4%

Sayap

Koperan

4%

2%

1%

2%

Jembatan Utama

Rmh PPA/Gedung

Gawat Banjir

Profil Saluran

Bang. Pd Sal.

1%

1%

1%

8%

7%

B. Pkp.Bendung 3%

Profil Saluran

Bocoran

Endapan/Sedimentasi

Tubuh Bangunan

15%

7%

3%

6%

Pintu Sadap& Pengatur 12%

Bang. Pengukur Debit 5%

Sayap 1%

Jalan Inspeksi 1%

Erosi & Sedimentasi 6%

Profil Saluran 4%

Pintu Pengatur 3%

Tubuh Bangunan 2%

B. Bagi/Sadap 25%

Sal. Pembuang 10%

Bang. Pd Sal. Pembuang

5%

Page 75: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

4.3.1 Bangunan Utama Bendung Sungkur ( bobot 35,00%)

Sumber air yang dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan air pada Jaringan

Irigasi Sungkur Kanan adalah Kali Sungkur yang diambil dari bendung gerak

Sungkur. Jaringan Sungkur Kanan meliputi Saluran Primer Sungkur Kanan, Saluran

Sekunder Bedrek, Saluran Sekunder Banaran, Saluran Sekunder Sawahan Kiri,

Saluran Sekunder Sawahan Kanan dan Saluran Sekunder Asem Loro. Bobot kondisi

bangunan utama dapat dilihat pada Tabel 4.12

a. Bangunan Pengambilan Bendung Sungkur Kanan ( bobot 12,00%)

Bangunan pengambilan bendung gerak terbagi atas empat sub komponen yaitu

bangunan pintu , endapan/lumpur, pengukur debit dan bangunan papan eksploitasi

dimana komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 12,00% terhadap

bangunan utama.

Tabel 4.12 Bangunan Pengambilan Bendung Sungkur Kanan

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009 Pintu 5,00 85% 80% 70% 4,25 4,00 3,50 Endapan/Lumpur 3,00 80% 75% 70% 2,40 2,25 2,10 Pengukur debit 3,00 75% 75% 75% 2,25 2,25 2,25 Papan Eksploitasi 1,00 40% 40% 40% 0,40 0,40 0,40

9,30 8,90 8,25

Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot sebesar 2,70% pada

tahun 2007, 3,10% pada tahun 2008 dan 3,75% pada tahun 2009. Pada kondisi

standar komponen bangunan pengambilan mempunyai bobot 12,00%, sehingga

dapat diketahui bangunan pengambilan pada bendung Sungkur kondisinya pada

tahun 2007 adalah 77,50%, tahun 2008 adalah 74,17% dan tahun 2009 sebesar

68,75% didapatkan dari pembagian bobot kondisi lapangan dibandingkan dengan

bobot kondisi standar kemudian dikalikan dengan seratus persen. Berdasarkan

Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air

Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup, yaitu

nilai kondisi diatas 80,00%. Adapun kecenderungan kondisi Bangunan pengambilan

dari tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.14

Page 76: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Gambar 4.14 Grafik Kondisi Bangunan PengambilanSungkur Kanan

Dari Gambar 4.14 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009

kecenderungan grafik komponen Bangunan Pengambilan Jaringan Irigasi Sungkur

Kanan dalam kondisi menurun, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada

pemeliharaan terhadap bangunan ini

b. Tubuh Bendung Sungkur Kanan ( bobot 10,00%)

Tubuh Bendung terbagi atas tiga sub komponen yaitu mercu, ruang olakan dan

papan skala dimana komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot

10,00% terhadap bangunan utama.

Tabel 4.13 Bobot Kondisi Bangunan Tubuh Bendung

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009

Mercu 5,00 45% 45% 40% 2,25 2,25 2,00 Ruang olakan 4,00 80% 75% 70% 3,20 3,00 2,80 Papan Skala 1,00 80% 75% 70% 0,80 0,75 0,70

6,25 6,00 5,50

Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot dari tahun ke tahun.

Tahun 2007 sebesar 3,75%, tahun 2008 sebesar 4,00% sedangkan tahun 2009 sebesar

4,50%. Sehingga bobot kondisi lapangan juga menurun dari tahun ketahun. Kondisi

saluran pembuang pada tahun 2009 adalah 55,00%, tahun 2008 adalah 60,00%

sedangkan tahun 2007 kondisi saluran pembuang sebesar 62,50%. Berdasarkan

Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air

Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 maka kondisi tubuh bendung masuk

0

5

10

2007 2008 2009

Papan Eksploitasi

Pengukur debit

Endapan/Lumpur

Pintu

Page 77: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi tubuh bendung dari tahun 2007 s/d

2009 dapat terlihat pada Gambar 4.15

Gambar 4.15 Grafik Kondisi Tubuh Bendung Sungkur Kanan

Dari Gambar 4.15 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009

kecenderungan grafik komponen tubuh bendung jaringan irigasi Sungkur Kanan

dalam kondisi menurun, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan

terhadap bangunan ini.

c. Bangunan Penguras ( bobot 6,00%)

Tabel 4.14 Bobot Kondisi Bangunan Penguras Bendung Sungkur Kanan

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009

Pintu penguras 4,00 75% 72% 70% 3,00 2,88 2,80 Endapan lumpur 2,00 80% 70% 60% 1,60 1,40 1,20

4,60 4,28 4,00

Bangunan penguras bendung Sungkur terbagi atas dua sub komponen yaitu

pintu penguras dan endapan lumpur, dalam kondisi sempurna mempunyai bobot

6,00% terhadap bangunan utama. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan

bobot dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 1,40%, tahun 2008 sebesar 1,72%

sedangkan tahun 2009 sebesar 2,00%. Sehingga bobot kondisi lapangan juga

menurun dari tahun ketahun. Adapun kondisi saluran pembuang pada tahun 2009

adalah 66,67%, tahun 2008 adalah 71,33% sedangkan tahun 2007 kondisi saluran

pembuang sebesar 76,67%. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari

Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999

Page 78: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

kondisinya masuk katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi bangunan

penguras dari tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.16.

Gambar 4.16 Grafik Kondisi Bangunan Penguras Bendung Sungkur Kanan

Dari Gambar 4.16 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009

kecenderungan grafik komponen bangunan penguras bendung Sungkur jaringan

irigasi Sungkur Kanan dalam kondisi mengalami penurunan, hal ini karena selama

tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap bangunan ini.

d. Sayap Bendung Sungkur Kanan ( bobot 4,00%)

Tabel 4.15 Bobot Kondisi Bangunan Sayap Bendung Sungkur Kanan

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009

Sayap 2,00 67% 65% 60% 1,34 1,30 1,20 Koperan 2,00 75% 65% 65% 1,50 1,30 1,30

2,84 2,60 2,50

Bangunan Sayap pada bendung Sungkur terbagi atas dua sub komponen yaitu

sayaps dan koperan, dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 4,00% terhadap

bangunan utama. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot dari tahun

ke tahun. Tahun 2007 sebesar 1,16%, tahun 2008 sebesar 1,40% sedangkan tahun

2009 sebesar 1,50%. Sehingga bobot kondisi lapangan juga menurun dari tahun

ketahun. Adapun kondisi saluran pembuang pada tahun 2007 adalah 71,00%, tahun

2008 adalah 65% sedangkan tahun 2009 kondisi saluran pembuang sebesar 62,50%.

Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen

Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup.

Page 79: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Adapun kecenderungan kondisi bangunan penguras dari tahun 2007 s/d 2009 dapat

terlihat pada Gambar 4.17

Gambar 4.17 Grafik Kondisi Bangunan Sayap Bendung Sungkur Kanan

Dari Gambar 4.17 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009

kecenderungan grafik komponen bangunan penguras bendung Sungkur jaringan

irigasi Sungkur Kanan dalam kondisi mengalami penurunan, hal ini karena selama

tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap bangunan ini.

e. Bangunan Pelengkap Bendung Sungkur Kanan (3,00%)

Tabel 4.16 Bobot Kondisi Bangunan Pelengkap Bendung Sungkur Kanan

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009

Jembatan utama 1,00 80% 80% 80% 0,80 0,80 0,80

Rumah PPA 1,00 40% 35% 30% 0,40 0,35 0,30

Gawat Banjir 1,00 45% 45% 45% 0,45 0,45 0,45

1,65 1,60 1,55

Bangunan Penguras pada bendung Sungkur terbagi atas dua sub komponen yaitu

pintu penguras dan endapan lumpur, dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 6%

terhadap bangunan utama. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot

dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 1,35%, tahun 2008 sebesar 1,40%

sedangkan tahun 2009 sebesar 1,45%. Sehingga bobot kondisi lapangan juga

menurun dari tahun ketahun. Adapun kondisi saluran pembuang pada tahun 2007

adalah 55,00%, tahun 2008 adalah 53,33% sedangkan tahun 2009 kondisi saluran

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

2007 2008 2009

Koperan

Sayap

Page 80: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

pembuang sebesar 51,67%. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari

Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999

kondisinya masuk katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi bangunan

penguras dari tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.18

Gambar 4.18 Grafik Kondisi Bangunan Pelengkap Bendung

Dari Gambar 4.18 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009

kecenderungan grafik komponen bangunan penguras bendung Sungkur jaringan

irigasi Sungkur Kanan dalam kondisi mengalami penurunan, hal ini karena selama

tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap bangunan ini.

4.3.2 Saluran Pembawa Sungkur Kanan ( bobot 25,00%)

Saluran pembawa adalah saluran yang membawa air dari bangunan

pengambilan sampai petak-petak sawah, pada saluran pembawa terdiri dari saluran

yang mempunyai dimensi yang berbeda-beda. Komponen penyusun pada saluran

pembawa meliputi : profil saluran, bangunan pada saluran, bocoran dan

endapan/erosi. Komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Profil Saluran Sungkur Kanan ( bobot 8,00%)

Profil saluran terbagi menjadi saluran pasangan dan saluran tanah. Berdasarkan

analisa kondisi lapangan, untuk dapat mengetahui kondisi profil saluran pada saluran

pembawa jaringan irigasi Sungkur Kanan dilihat pada Table 4.17

Page 81: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Tabel 4.17 Bobot Kondisi Profil Saluran Sungkur Kanan

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009 Saluran Pasangan 6,00 60% 75% 70% 3,60 4,50 4,20 Saluran Tanah 2,00 65% 70% 68% 1,30 1,40 1,36

4,90 5,90 5,56

Profil Saluran terbagi atas dua sub komponen yaitu saluran pasangan dan saluran

tanah dimana komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 8,00%

terhadap saluran pembawa. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot

sebesar 3,10% pada tahun 2007 sehingga kondisi profil saluran adalah 61,25%

sedangkan pada tahun 2008 sebesar 2,10% maka kondisi profil salurannya 73,75%.

Tahun 2009 penurunan bobot yang terjadi sebesar 2,44% sehingga kondisinya

69,50% Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program,

Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 maka kondisi profil saluran

pada Saluran Pembawa Sungkur kanan masuk katagori cukup. Adapun

kecenderungan kondisi Profil Saluran dari tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada

Gambar 4.19

Gambar 4.19 Grafik Kondisi Profil Saluran Sungkur Kanan

Dari Gambar 4.19 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009

kecenderungan grafik komponen profil saluran jaringan irigasi Sungkur Kanan

dalam kondisi naik pada tahun 2008, hal ini karena adanya perbaikan pada dua

berturut-turut yaitu tahun 2007 dan tahun 2008 yaitu pada saluran primer Sungkur

Kanan, saluran sekunder Sawahan dan saluran sekunder Asem Loro sedangkan pada

Page 82: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

tahun 2009 mengalami penurunan lagi karena tidak adanya pemeliharaan dan kondisi

saluran ada kerusakan disaluran lain.

b. Bangunan Pada Saluran Sungkur Kanan (7,00%)

Bangunan pada saluran terbagi menjadi beberapa sub komponen meliputi

talang, gorong-gorong, bangunan terjun, bangunan afvour, guyangan ternak dan

jembatan. Berdasarkan analisa kondisi lapangan, untuk dapat mengetahui kondisi

bangunan pada saluran pada jaringan irigasi Sungkur Kanan dilihat pada Tabel 4.18.

Tabel 4.18 Bobot Kondisi Bangunan Pada Saluran Sungkur Kanan

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009 Talang 2,500 80% 62% 60% 2,000 1,550 1,500 Syphpon 2,500 80% 75% 70% 2,000 1,875 1,750 Gorong-Gorong 1,000 85% 80% 60% 0,850 0,800 0,600 Bangunan Afur 0,500 70% 70% 70% 0,350 0,350 0,350 Guyangan Ternak 0,250 60% 60% 50% 0,150 0,150 0,125 Jembatan 0,250 70% 70% 70% 0,175 0,175 0,175

5,525 4,900 4,500

Bangunan pada saluran Sungkur Kanan terbagi atas enam sub komponen yaitu

talang, siphon, gorong-gorong, bangunan afvour, guyangan ternak dan jembatan.

Bangunan pada saluran dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 7,00% terhadap

saluran pembawa. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot dari tahun

ke tahun. Tahun 2007 sebesar 1,475%, tahun 2008 sebesar 2,10% sedangkan tahun

2009 sebesar 2,50%. Sehingga bobot kondisi lapangan juga menurun dari tahun

ketahun. Adapun kondisi bangunan pada saluran pembawa Sungkur Kanan tahun

2007 adalah 78,93%, tahun 2008 adalah 70,00% sedangkan tahun 2009 kondisi

saluran pembuang sebesar 64,29%. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi

dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999

kondisinya masuk katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi bangunan

saluran Sungkur Kanan dari tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.20

Page 83: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Gambar 4.20 Grafik Kondisi Bangunan Pada Saluran Sungkur Kanan

Dari Gambar 4.20 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009

kecenderungan grafik komponen bangunan pada saluran Sungkur Kanan dalam

kondisi mengalami penurunan, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada

pemeliharaan terhadap bangunan pada saluran ini sehingga sangat mempengarui

terhadap kondisinya.

c. Bocoran Pada Saluran Sungkur Kanan ( bobot 7%)

Bocoran mempunyai andil yang cukup besar terhadap saluran pembawa, karena

semakin besar bocoran maka akan mengganggu kapasitas debit yang melewati

saluran yang berpengaruh terhadap kebutuhan air irigasi., untuk dapat mengetahui

kondisi bocoran pada saluran pada jaringan irigasi Sungkur Kanan dilihat pada Tabel

4.19

Tabel 4.19 Bobot Kondisi Bocoran Sungkur Kanan

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009

Bocoran 7,00 75% 72% 70% 5,25 5,04 4,90

5,25 5,04 4,90

Bocoran pada saluran pembawa Sungkur Kanan, dalam kondisi sempurna bangunan

pada saluran mempunyai bobot 7,00% terhadap saluran pembawa. Hasil analisa

selama tiga tahun terjadi penurunan bobot dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar

1,75%, tahun 2008 sebesar 1,96% sedangkan tahun 2009 sebesar 2,10%. Sehingga

0

1

2

3

4

5

6

2007 2008 2009

Jembatan

Guyangan Ternak

Bangunan Afur

Bangunan Terjun

Gorong-Gorong

Talang

Page 84: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

bobot kondisi lapangan juga menurun dari tahun ketahun. Adapun kondisi bangunan

pada saluran pembawa Sungkur Kanan pada tahun 2007 adalah 75,00%, tahun 2008

adalah 72,00% sedangkan tahun 2009 kondisi saluran pembuang sebesar 70,00%.

Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen

Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup.

Adapun kecenderungan kondisi bangunan pada saluran Sungkur Kanan dari tahun

2007 s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.21

Gambar 4.21 Grafik Kondisi Bocoran Pada Saluran Sungkur Kanan

Dari Gambar 4.21 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009

kecenderungan grafik komponen bocoran pada saluran Sungkur Kanan mengalami

penurunan, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap bocoran

pada saluran ini sehingga kebocoran semakin besar.

d. Endapan/Erosi Pada Saluran Sungkur Kanan (bobot 3,00%)

Endapan/Erosi menjadi masalah yang besar apabila tidak segera ditangani,

sedimentasi mempunyai andil yang cukup besar terhadap saluran pembawa, karena

semakin besar sedimentasi maka berpengaruh terhadap penampang serta kapasitas

rencana saluran terhadap bangunan ukur. Sedimentasi mengakibatkan kemungkinan

tumbuhnya tanaman liar/gulma pada penambang saluran. Berdasarkan analisa

kondisi lapangan, untuk dapat mengetahui kondisi bocoran pada saluran pembawa

jaringan rigasi Sungkur Kanan dilihat pada Tabel 4.20

4.7

4.8

4.9

5

5.1

5.2

5.3

2007 2008 2009

Bocoran

Page 85: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Tabel 4.20 Bobot Kondisi Endapan/Erosi Pada Saluran Sungkur Kanan

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009

Endapan/Erosi 3,00 70% 65% 50% 2,10 1,95 1,50

2,10 1,95 1,50

Endapan/ Erosi pada saluran pembawa dalam kondisi sempurna mempunyai

bobot 3,00%. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan secara terus menerus

yaitu bobot sebesar 1,50% pada tahun 2009, 1,05% pada tahun 2008 dan 0,9% pada

tahun 2007. sehingga bobot kondisi lapangan pada tahun 2009 adalah 1,50%, tahun

2008 adalah 1,95% dan tahun 2007 adalah 2,10% ini artinya kondisi sedimentasi

pada saluran Sungkur Kanan mengalami penurunan dari tahun ke tahun yaitu tahun

2007 kondisinya 70,00%, tahun 2008 kondisinya 65,00% dan tahun 2009 kondisinya

50%. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program,

Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori

cukup. Adapun kecenderungan kondisi endapan/erosi pada saluran Sungkur Kanan

dari tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.22

Gambar 4.22 Grafik Kondisi Endapan/Erosi Pada Saluran Sungkur Kanan

Dari Gambar 4.19 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009 grafik

turun dari tahun ke tahun hal ini terjadi karena tingginya tingkat sedimentasi pada

jaringan irigasi ini, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap

endapan/erosi pada saluran ini.

Page 86: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

4.3.3 Bangunan Bagi/Sadap Sungkur Kanan (bobot 25,00%)

Bangunan ini berfungsi untuk membagi air irigasi sehingga didapatkan

keseimbangan dalam pemberian air irigasi sesuai dengan tingkat kebutuhan air di

areal sawah. Bangunan Bagi/Sadap terbagi atas lima sub komponen yaitu pintu sadap

dan pengatur, bangunan pengukur debit, tubuh bangunan, sayap dan jalan inspeksi

dimana komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 25,00% terhadap

jaringan irigasi. Untuk dapat mengetahui kondisi bangunan bagi/sadap pada saluran

pada Jaringan Irigasi Sungkur Kanan dilihat pada Tabel 4.21

Tabel 4.21 Bobot Kondisi Bangunan Bagi/Sadap Sungkur Kanan

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009 Pintu Sadap & Pengatur 12,00 65% 75% 70% 7,80 9,00 8,40 Bangunan Pengukur Debit 5,00 70% 65% 65% 3,50 3,25 3,25 Tubuh bangunan 6,00 80% 75% 70% 4,80 4,50 4,20 Sayap 1,00 80% 70% 65% 0,80 0,70 0,65 Jalan inspeksi 1,00 70% 70% 70% 0,70 0,70 0,70

17,60 18,15 17,20

Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot sebesar 7,80% pada

tahun 2009 dan sehingga bobot kondisinya menjadi 17,20% ini artinya bangunan

bagi/sadap pada jaringan irigasi Sungkur Kanan kondisinya 68,80% sedangkan pada

tahun 2008 penurunan bobotnya sebesar 6,85% sehingga bobot kondisi bangunan

bagi sadap menjadi 18,15% berarti kondisi lapangannya 72,60 %, sedangkan pada

tahun 2007 penurunan bobot sebesar 7,40% maka kondisi lapangannya 70,40% ada

penurunan dibanding tahun 2008. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi

dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999

kondisinya masuk katagori cukup, yaitu nilai kondisi dibawah 80,00%. Adapun

kecenderungan kondisi bangunan bagi /sadap dari tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat

pada Gambar 4.23.

Page 87: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Gambar 4.23 Grafik Kondisi Bangunan Bagi/Sadap Sungkur Kanan

Dari Gambar 4.23 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009 grafik naik

pada tahun 2008 , hal ini karena pada tahun tersebut ada kegiatan perbaikan pintu

BSK2 pada saluran primer Sungkur Kanan dan BSK4 pada saluran sekunder Bedrek

dan mengalami penurunan lagi pada tahun 2008 hal ini karena tidak ada perbaikan

tahun berikutnya dibarengi dengan kerusakan bangunan bagi/sadap lainnya.

4.3.4 Saluran Pembuang Sungkur Kanan ( bobot 10,00%)

Saluran pembuang ini berfungsi untuk membuang atau mengalirkan

kelebihan air dari petak sawah dan mengalirkan kelebihan air tersebut ke sungai.

sehingga kelebihan air tersebut tidak akan merusak tanaman pertanian, saluran

pembuang ini terbagi dari sub komponen erosi/sedimentasi dan sub komponen profil

saluran pembuang itu sendiri. Untuk dapat mengetahui kondisi saluran pembuang

pada jaringan irigasi Sungkur Kanan dilihat pada Tabel 4.22

Tabel 4.22 Bobot Kondisi Saluran Pembuang Sungkur Kanan.

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009 Erosi & Sedimentasi 6,00 70% 65% 60% 4,20 3,90 3,60

Profil saluran 4,00 70% 70% 65% 2,80 2,80 2,60

7,00 6,70 6,20

Saluran pembuang pada suatu jaringan irigasi dalam kondisi sempurna

mempunyai bobot 10,00%. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot

dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 3,00% ,tahun 2008 sebesar 3,30%

02468

101214161820

2007 2008 2009

Jalan inspeksi

Sayap

Tubuh bangunan

Bangunan Pengukur Debit

Pintu Sadap & Pengatur

Page 88: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

sedangkan tahun 2009 sebesar 3,80%. sehingga bobot kondisi lapangan juga

menurun dari tahun ke tahun. Kondisi saluran pembuang pada tahun 2009 adalah

62,00%, tahun 2008 adalah 67,00% sedangkan tahun 2007 kondisi saluran pembuang

sebesar 70%. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina

Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk

katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi saluran pembuang pada saluran

Sungkur Kanan dari tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.24.

Gambar 4.24 Grafik kondisi Saluran Pembuang Sungkur Kanan

Dari Gambar 4.24 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009 grafik

kondisi saluran pembuang terus mengalami penurunan, hal ini karena tidak adanya

pemeliharaan terutama adanya endapan/erosi pada saluran pembuang.

4.3.5 Bangunan Pada Saluran Pembuang Sungkur Kanan (bobot 5,00%)

Bangunan pada saluran pembuang terbagi atas dua sub komponen yaitu sub

komponen pintu pengatur dan sub komponen tubuh bangunan. Bangunan ini berupa

gorong-gorong dan pintu pembuang untuk mengalirkan kelebihan air dari saluran

irigasi. Untuk mengetahui kondisi bangunan pada saluran pembuang pada jaringan

irigasi Sungkur Kanan dilihat pada Tabel 4.23

Page 89: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel 4.23 Bobot Kondisi Bangunan Pada Saluran Pembuang Sungkur Kanan

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009 Pintu Pengatur 3,00 65% 65% 60% 1,95 1,95 1,80 Tubuh bangunan 2,00 80% 75% 70% 1,60 1,50 1,40

3,55 3,45 3,20

Saluran pembuang dalam kondisi sempurna pada jaringan irigasi Sungkur

Kanan mempunyai bobot 5,00%. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan

bobot dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 1,45% ,tahun 2008 sebesar 1,55%

sedangkan tahun 2009 sebesar 1,80%. sehingga bobot kondisi lapangan juga

menurun dari tahun ke tahun. Kondisi bangunan pada saluran pembuang pada tahun

2009 adalah 64,00%, tahun 2008 adalah 69,00% sedangkan tahun 2007 kondisi

saluran pembuang sebesar 71,00%. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi

dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999

kondisinya masuk katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi bocoran pada

saluran Sungkur Kanan dari tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.25.

Gambar 4.25 Grafik kondisi Bangunan Pada Saluran Pembuang Sungkur Kanan

Dari Gambar 4.25 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009

kecenderungan grafik kondisi bangunan pada saluran pembuang saluran Sungkur

Kanan mengalami penurunan dari tahun ke tahun, hal ini karena selama tiga tahun

tidak ada pemeliharaan terhadap bangunan ini.

Page 90: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

4.3.6 Nilai Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Kanan

Kondisi jaringan irigasi Sungkur Kanan merupakan gabungan dari sub-sub

komponen penyusun komponen pada jaringan irigasi Sungkur Kanan. Komponen

tersebut meliputi bangunan utama, saluran pembawa, bangunan bagi/sadap, saluran

pembuang dan bangunan pada saluran pembuang. Masing-masing nilai kondisi

komponen dijumlah sehinggaa nilai totalnya merupakan nilai kondisi existing dari

jaringan tersebut. Untuk mengetahui nilai kondisi jaringan irigasi Sungkur Kiri

dapat dilihat pada Tabel 4.24

Tabel 4.24 Nilai Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Kanan

Komponen Kondisi Lapangan

2007 2008 2009

Bangunan Utama Bendung Sunkur 27,34 % 26,48 % 25,55 %

Saluran Pembawa 15,35 % 14,99 % 14,40 %

Bangunan Bagi/Sadap 17,60 % 18,15 % 17,20 %

Saluran Pembuang 3,00 % 3,30 % 3,80 %

Bang. Pada Sal. Pembuang 3,55 % 3,45 % 3,20 %

66,84 % 66,37 % 64,15 %

Dari tabel analisa diatas kondisi jaringan irigasi Sungkur Kanan pada kondisi

sempurna mempunyai bobot 100%. Hasil analisa selama tiga tahun terhadap jaringan

irigasi Sungkur Kanan memperlihatkan kecenderungan turun setiap tahunnya. Tahun

2007 kondisinya sebesar 66,84% mengalami penurunan sebesar 23,16%, pada tahun

2008 kondisinya menjadi 66,37% mengalami penurunan 23,63% dan terakir tahun

2009 kondisinya menjadi 64,85% mengalami penurunan 32,15%. Berdasarkan

Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air

Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup.

Adapun kecenderungan kondisi jaringan irigasi Sungkur Kanan dari tahun 2007 s/d

2009 dapat terlihat pada Gambar 4.26

Page 91: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Gambar 4.26 Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Kanan

Dari gambar diatas terlihat dari tahun 2007 s/d tahun 2009 kecenderungan jaringan

irigasi Sungkur Kanan mengalami penurunan dari tahun ke tahun meskipun pada

jaringan irigasi Sungkur Kanan tersebut telah dilakukan upaya pemeliharaan, hal ini

karena kerusakan terus terjadi setiap tahun tetapi pemeliharaannya tidak dilakukan

secara menyeluruh.

4.4. Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Duncak

Jaringan Irigasi Sungkur Duncak merupakan bagian dari Jaringan Irigasi

Sungkur Kiri yang memanfaatkan kali/afvour Duncak untuk mencukupi kebutuhan

irigasi melalui Bendung Duncak. Kondisi Jaringan disajikan bobot komponen utama

yang terbagi menjadi beberapa sub komponen. Distribusi prosentase bobot

komponen bangunan dan sub komponen dalam kondisi standart sesuai dengan

Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit Bina Program Ditjen Air, 1999

Jaringan Irigasi Sungkur Duncak dapat terlihat pada Gambar 4.27

0

10

20

30

40

50

60

70

2007 2008 2009

Bang. Pada Sal. Pembuang

Saluran Pembuang

Bangunan Bagi/Sadap

Saluran Pembawa

Bangunan Utama

Page 92: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Gambar 4.27 Distribusi Komponen dan bobot Jaringan Irigasi Sungkur Duncak

Bendung Tetap

Jaringan Utama Sal. Pembawa

Bang. Pengambilan

Bang. Penguras

Tubuh Bendung

Pintu /Pintu Banjir

Endapan Lumpur

Pengukur Debit

Papan Exploitasi

Pintu

Endapan Lumpur

Mercu

Ruang Olakan

Papan Skala

Sayap

100 %

35%

25%

12%

6%

10%

5%

3%

3%

1%

4%

2%

5%

4%

Sayap

Koperan

4%

2%

1%

2%

Jembatan Utama

Rmh PPA/Gedung

Gawat Banjir

Profil Saluran

Bang. Pd Sal.

1%

1%

1%

8%

7%

B. Pkp.Bendung 3%

Profil Saluran

Bocoran

Erosi/Sedimentasi

Tubuh Bangunan

15%

7%

3%

6%

Pintu Sadap& Pengatur 12%

Bang. Pengukur Debit 5%

Sayap 1%

Jalan Inspeksi 1%

Erosi & Sedimentasi 6%

Profil Saluran 4%

Pintu Pengatur 3%

Tubuh Bangunan 2%

B. Bagi/Sadap 25%

Sal. Pembuang 10%

Bang. Pd Sal. 5%

Kondisi Standart (Anonim, 1999)

Page 93: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

4.4.1 Bangunan Utama Bendung Duncak

Sumber air yang dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan air pada Jaringan

Irigasi Sungkur Kiri Duncak adalah kali/afvour Duncak yang merupakan buangan

dari saluran sekunder Sumoroto, dimana dalam pengawasannya menjadi satu kejuron

yaitu Kejoron Sungkur Kiri. Jaringan Sungkur Kiri Duncak terdiri hanya satu saluran

sekunder yaitu saluran sekunder Duncak. Bangunan utama berupa bendung tetap

Duncak dimana bobot kondisi bangunan utama bendung Duncak dapat dilihat pada

Tabel 4.25

a. Bangunan Pengambilan Bendung Duncak (bobot 12,00%)

Tabel 4.25 Bobot Kondisi Bangunan Pengambilan

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009

Pintu 5,00 80% 75% 70% 4,00 3,75 3,50 Endapan/ Lumpur 3,00 65% 65% 50% 1,95 1,95 1,50 Pengukur debit 3,00 70% 70% 70% 2,10 2,10 2,10 Papan Eksploitasi 1,00 0% 0% 0% 0,00 0,00 0,00

8,05 7,80 7,10

Bangunan pengambilan bendung tetap terbagi atas empat sub komponen yaitu

bangunan pintu , endapan/lumpur, pengukur debit dan bangunan papan eksploitasi

dimana komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 12,00% terhadap

bangunan utama. didapatkan dari pembagian bobot kondisi lapangan dibandingkan

dengan bobot kondisi standar kemudian dikalikan dengan seratus persen. Hasil

analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot dari tahun ke tahun. Tahun 2007

sebesar 3,90%, tahun 2008 sebesar 4,20% sedangkan tahun 2009 sebesar 4,90%.

Sehingga bobot kondisi lapangan juga menurun dari tahun ketahun. Adapun kondisi

bangunan pengambilan pada bending Duncak pada tahun 2007 adalah 67,08%, tahun

2008 adalah 65,00% sedangkan tahun 2009 kondisi saluran pembuang sebesar

59,17%. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program,

Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori

cukup. Adapun kecenderungan kondisi Bangunan pengambilan dari tahun 2007 s/d

2009 dapat terlihat pada Gambar 4.28.

Page 94: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Gambar 4.28 Grafik Kondisi Bangunan Pengambilan Bendung Duncak

Dari Gambar 4.28 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009

kecenderungan grafik komponen bangunan pengambilan bendung Duncak dalam

kondisi mengalami penurunan, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada

pemeliharaan terhadap bangunan ini.

b. Tubuh Bendung Duncak ( bobot 10,00%)

Tubuh bendung terbagi atas tiga sub komponen yaitu mercu, ruang olakan

dan papan skala dimana komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot

10% terhadap bangunan utama.

Tabel 4.26 Bobot Kondisi Bangunan Tubuh Bendung Duncak

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009

Mercu 5,00 72% 70% 65% 3,60 3,50 3,25 Ruang olakan 4,00 65% 60% 50% 2,60 2,40 2,00 Papan Skala 1,00 70% 70% 70% 0,70 0,70 0,70

6,90 6,60 5,95

Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot dari tahun ke tahun. Tahun

2007 sebesar 3,10%, tahun 2008 sebesar 3,40% sedangkan tahun 2009 sebesar

4,05%. Sehingga bobot kondisi lapangan juga menurun dari tahun ketahun. Adapun

kondisi bangunan pengambilan pada bendung Duncak pada tahun 2007 adalah

69,00%, tahun 2008 adalah 66,00% sedangkan tahun 2009 kondisi saluran pembuang

sebesar 59,50%.Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina

Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 maka kondisi tubuh

0123456789

2007 2008 2009

Papan Eksploitasi

Pengukur debit

Endapan/Lumpur

Pintu

Page 95: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

bendung masuk katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi tubuh bendung dari

tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.29

Gambar 4.29 Grafik Kondisi Tubuh Bendung Duncak

Dari Gambar 4.29 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009

kecenderungan grafik komponen tubuh bendung Duncak dalam kondisi menurun, hal

ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap bangunan ini

c. Bangunan Penguras Bendung Duncak (6,00%)

Bangunan Penguras pada bendung Duncak terbagi atas dua sub komponen yaitu

pintu penguras dan endapan lumpur, dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 6%

terhadap bangunan utama.

Tabel 4.27 Bobot Kondisi Bangunan Penguras Bendung Duncak

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009

Pintu penguras 4,00 65% 65% 65% 2,60 2,60 2,60 Endapan lumpur 2,00 70% 65% 60% 1,40 1,30 1,20

4,00 3,90 3,80

Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot dari tahun ke tahun. Tahun

2007 sebesar 2%, tahun 2008 sebesar 2,10% sedangkan tahun 2009 sebesar 2,20%.

Sehingga bobot kondisi lapangan juga menurun dari tahun ketahun. Adapun kondisi

bangunan penguras pada bendung Duncak pada tahun 2007 adalah 66,67%, tahun

2008 adalah 65,00% sedangkan tahun 2009 kondisi saluran pembuang sebesar

0

1

2

3

4

5

6

7

2007 2008 2009

Papan Skala

Ruang olakan

Mercu

Page 96: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

63,33%. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program,

Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori

cukup. Adapun kecenderungan kondisi bangunan penguras dari tahun 2007 s/d 2009

dapat terlihat pada Gambar 4.30

Gambar 4.30 Grafik Kondisi Bangunan Penguras

Dari Gambar 4.30 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009

kecenderungan grafik komponen bangunan penguras bendung Duncak dalam kondisi

menurun, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap bangunan

ini.

d. Bangunan Sayap Bendung Duncak ( bobot 4,00%)

Tabel 4.28 Bobot Kondisi Bangunan Sayap Bendung Duncak

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009

Sayap 2,00 70% 55% 50% 1,40 1,10 1,00 Koperan 2,00 80% 70% 60% 1,60 1,40 1,20

3,00 2,50 2,20

Bangunan sayap pada bendung Duncak terbagi atas dua sub komponen yaitu sayap

dan koperan, dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 4,00% terhadap bangunan

utama. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot dari tahun ke tahun.

Tahun 2007 sebesar 1,00%, tahun 2008 sebesar 1,50% sedangkan tahun 2009 sebesar

1,80%. Sehingga bobot kondisi lapangan juga menurun dari tahun ketahun. Adapun

kondisi bangunan sayap pada bendung Duncak pada tahun 2007 adalah 75,00%,

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

2007 2008 209

Endapan lumpur

Pintu penguras

Page 97: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

tahun 2008 adalah 62,50% sedangkan tahun 2009 kondisi bangunan sayap sebesar

55%. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program,

Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori

cukup. Adapun kecenderungan kondisi bangunan sayap dari tahun 2007 s/d 2009

dapat terlihat pada Gambar 4.31.

Gambar 4.31 Grafik Kondisi Bangunan Sayap Bendung Duncak

Dari Gambar 4.31 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009

kecenderungan grafik komponen bangunan sayap bendung Duncak dalam kondisi

menurun, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap bangunan

ini.

e. Bangunan Pelengkap Bendung Duncak (3,00%)

Bangunan Pelengkap bendung pada bendung Duncak terbagi atas tiga sub

komponen yaitu jembatan utama, rumah PPA dan gawat banjir. Bangunan ini dalam

kondisi sempurna mempunyai bobot 3,00% terhadap bangunan utama.

Tabel 4.29 Bobot Kondisi Bangunan Pelengkap Bendung Duncak Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009 Jembatan utama 1,00 75% 70% 70% 0,75 0,70 0,70 Rumah PPA 1,00 0% 0% 0% 0,00 0,00 0,00 Gawat Banjir 1,00 45% 45% 45% 0,45 0,45 0,45

1,20 1,15 1,15

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

2007 2008 2009

Koperan

Sayap

Page 98: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Hasil analisa selama tiga tahun pada tahun 2007 terjadi penurunan bobot sebesar

1,80% sehingga bobot kondisi lapangannya 1,20% ini artinya kondisi bangunan

pelengkap bendung pada bendung Duncak adalah 44%, sedangkan pada tahun 2008

dan tahun 2009 penurunan bobotnya sebesar 1,85% berarti kondisi bangunan pada

bangunan pelengkap bendung sebesar 38,33%. Berdasarkan Pedoman Penilaian

Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum

tahun 1999 kondisinya masuk katagori rusak. Adapun kecenderungan kondisi

bangunan pelengkap bendung dari tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar

4.32

Gambar 4.32 Grafik Kondisi Bangunan Pelengkap Bendung Duncak

Dari Gambar 4.32 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009

kecenderungan grafik komponen bangunan pelengkap bendung Duncak dalam

kondisi menurun, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap

bangunan ini, karena kerusakan yang terlalu berat rumah PPA dirobohkan sehingga

sangat mempengarui keberadaan dari bangunan pelengkap bendung Duncak ini.

4.4.2 Saluran Pembawa Sungkur Duncak

Saluran pembawa adalah saluran yang membawa air dari bangunan

pengambilan sampai petak-petak sawah, pada saluran pembawa terdiri dari saluran

yang mempunyai dimensi yang berbeda-beda. Komponen penyusun pada saluran

pembawa meliputi profil saluran, bangunan pada saluran, bocoran dan endapan/erosi.

Komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

2007 2008 2009

Gawat Banjir

Rumah PPA

Jembatan utama

Page 99: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

a. Profil Saluran Sungkur Duncak ( bobot 8,00%)

Profil saluran terbagi menjadi saluran pasangan dan saluran tanah. Berdasarkan

analisa kondisi lapangan, untuk dapat mengetahui kondisi profil saluran pada saluran

pembawa sekunder Duncak dilihat pada Table 4.30 sebagai berikut.

Tabel 4.30 Bobot Kondisi Profil Saluran Duncak

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009 Saluran Pasangan 6,00 60% 80% 60% 3,60 4,80 3,60 Saluran Tanah 2,00 70% 70% 70% 1,40 1,40 1,40

5,00 6,20 5,00

Profil Saluran terbagi atas dua sub komponen yaitu saluran pasangan dan

saluran tanah dimana komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot

8,00% terhadap saluran pembawa. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan

bobot sebesar 3,00% pada tahun 2007 sehingga kondisi profil saluran adalah 62,50%

sedangkan pada tahun 2008 penurunan sebesar 1,80% maka kondisinya 77,50%.

Untuk tahun 2009 penurunan bobotnya mencapai 3,00% sehingg kondisi profil

saluran adalah 62,50%. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit.

Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 maka kondisi

profil saluran pada Saluran Pembawa Sungkur kanan masuk katagori cukup. Adapun

kecenderungan kondisi Profil Saluran dari tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada

Gambar 4.33

Gambar 4.33 Grafik Kondisi Profil Saluran Sungkur Duncak

Dari Gambar 4.33 didapatkan grafik kondisi profil saluran mengalami kenaikan pada

tahun 2008 hal ini karena ada kegiatan perbaikan saluran pada tahun sebelumnya

01234567

2007 2008 2009

Saluran Tanah

Saluran Pasangan

Page 100: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

dimana kondisinya terdapat banyak kerusakan saluran. Kemudian tahun 2009 kondisi

profil saluran mengalami penurunan lagi, hal ini karena tidak adanya pemeliharaan

pada bangunan saluran Duncak pada tahun tersebut, padahal terdapat kerusakan lain

pada saluran tersebut

b. Bangunan Pada Saluran Sungkur Duncak ( bobot 7,00%)

Bangunan pada saluran terbagi menjadi beberapa sub komponen meliputi talang,

gorong-gorong, bangunan terjun, bangunan afvour, guyangan ternak dan jembatan.

Bangunan ini dibangun akibat keadaan atau kondisi lapangan yang mengharuskan

adanya bangunan tersebut sehingga saluran tersebut dapat berfungsi dengan baik.

Berdasarkan analisa kondisi lapangan, untuk dapat mengetahui kondisi bangunan

pada saluran sekunder Duncak pada Tabel 4.31

Tabel 4.31 Bobot Kondisi Bangunan Pada Saluran Sungkur Duncak

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009 Talang 2,00 75% 73% 70% 1,50 1,46 1,40 Gorong-Gorong 2,00 75% 72% 70% 1,50 1,44 1,40 Bangunan Afur 1,00 70% 70% 70% 0,70 0,70 0,70 Guyangan Ternak 1,00 60% 60% 60% 0,60 0,60 0,60 Jembatan 1,00 65% 65% 65% 0,65 0,65 0,65

4,95 4,85 4,75

Bangunan pada saluran Sungkur Duncak terbagi atas enam sub komponen,

dalam kondisi sempurna bangunan pada saluran mempunyai bobot 7,00% terhadap

saluran pembawa. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot dari tahun

ke tahun. Tahun 2007 sebesar 2,05%, tahun 2008 sebesar 2,15% sedangkan tahun

2009 sebesar 2,25%. Sehingga bobot kondisi lapangan juga menurun dari tahun

ketahun. Adapun kondisi bangunan pada saluran Duncak pada tahun 2007 adalah

70,71%, tahun 2008 adalah 69,29% sedangkan tahun 2009 kondisi saluran pembuang

sebesar 67,86%. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina

Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk

katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi Bangunan pada saluran Duncak dari

tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.34

Page 101: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Gambar 4.34 Grafik kondisi Bangunan Pada Saluran Sungkur Duncak

Dari Gambar 4.34 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009

kecenderungan grafik komponen bangunan pada saluran Duncak mengalami

penurunan, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap

bangunan pada saluran ini

c. Bocoran Pada Saluran Sungkur Duncak ( bobot 7,00%)

Bocoran mempunyai andil yang cukup besar terhadap saluran pembawa,

karena semakin besar bocoran maka akan mengganggu kapasitas debit yang

melewati saluran yang berpengaruh terhadap kebutuhan air irigasi., untuk dapat

mengetahui kondisi bocoran pada saluran Duncak dilihat pada Tabel 4.30

Tabel 4.32 Bobot Kondisi Bocoran Saluran Sungkur Duncak

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009

Bocoran 7,00 80% 70% 65% 5,60 4,90 4,55

5,60 4,90 4,55

Bocoran pada Saluran Sungkur Duncak, dalam kondisi sempurna mempunyai

bobot 7,00% terhadap saluran pembawa. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi

penurunan bobot dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 1,40%, tahun 2008 sebesar

2,10% sedangkan tahun 2009 sebesar 2,45%. Sehingga bobot kondisi lapangan juga

menurun dari tahun ketahun. Adapun kondisi bocoran pada saluran Duncak pada

tahun 2007 adalah 80,00%, tahun 2008 adalah 70,00% sedangkan tahun 2009 kondisi

0

1

2

3

4

5

2007 2008 2009

Jembatan

GuyanganTernakBangunanAfurGorong-Gorong

Page 102: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

saluran pembuang sebesar 65,00%. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi

dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999

kondisi pada tahun 2007 masuk katagori baik sedangkan pada tahun 2008 dan tahun

2009 masuk katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi bocoran pada saluran

Duncak dari tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.35

Gambar 4.35 Grafik Kondisi Bocoran Saluran Sungkur Duncak

Dari Gambar 4.35 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009

kecenderungan grafik komponen Bocoran pada saluran Duncak mengalami

penurunah dari kategori baik pada tahun 2007 menjadi katagori cukup pada atahun

berikutnya , hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap

bocoran pada saluran ini.

d. Endapan/Erosi Saluran Sungkur Duncak( bobot 3,00%)

Endapan/Erosi menjadi masalah yang besar apabila tidak segera ditangani,

sedimentasi mempunyai andil yang cukup besar terhadap saluran pembawa, karena

semakin besar sedimentasi maka berpengaruh terhadap penampang serta kapasitas

rencana saluran terhadap bangunan ukur. Sedimentasi mengakibatkan kemungkinan

tumbuhnya tanaman liar/gulma pada penambang saluran. Berdasarkan analisa

kondisi lapangan, untuk dapat mengetahui kondisi bocoran pada saluran pada

Saluran Duncak dilihat pada Tabel 4.33

Page 103: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Tabel 4.33 Bobot Kondisi Endapan/Erosi Saluran Sungkur Duncak

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009

Endapan/Erosi 3,00 65% 60% 55% 1,95 1,80 1,65

1,95 1,80 1,65

Endapan/ Erosi pada saluran pembawa dalam kondisi sempurna mempunyai

bobot 3,00%. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan secara terus menerus

yaitu bobot sebesar 1,35% pada tahun 2009, 1,20% pada tahun 2008 dan 1,05% pada

tahun 2007. sehingga bobot kondisi lapangan pada tahun 2009 adalah 1,65%, tahun

2008 adalah 1,80% dan tahun 2007 adalah 1,95% ini artinya kondisi sedimentasi

pada saluran Duncak dari tahun ke tahun mengalami penurunan yaitu tahun 2009

kondisinya 55,00%, tahun 2008 kondisinya 60,00% dan tahun 2007 kondisinya

65,00%. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program,

Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori

cukup. Adapun kecenderungan kondisi endapan/erosi pada saluran Sungkur Duncak

dari tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.36

Gambar 4.36 Grafik Kondisi Endapan/Erosi Saluran Sungkur Duncak

Dari Gambar 4.36 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009 grafik

turun dari tahun ke tahun hal ini terjadi karena tingginya tingkat sedimentasi pada

saluran irigasi ini, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap

endapan/erosi pada saluran ini

1.4

1.5

1.6

1.7

1.8

1.9

2

2007 2008 2009

Endapan/Erosi

Page 104: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

4.4.3 Bangunan Bagi/Sadap Sungkur Duncak ( bobot 25,00%)

Bangunan ini berfungsi untuk membagi air irigasi sehingga didapatkan

keseimbangan dalam pemberian air irigasi sesuai dengan tingkat kebutuhan air di

areal sawah. Bangunan Bagi/Sadap terbagi atas lima sub komponen yaitu pintu sadap

dan pengatur, bangunan pengukur debit, tubuh bangunan, sayap dan jalan inspeksi

dimana komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 25,00% terhadap

Jaringan Irigasi. Untuk dapat mengetahui kondisi bangunan bagi/sadap pada saluran

Sungkur Duncak pada Table 4.34

Tabel 4.34 Bobot Kondisi Bangunan Bagi/Sadap Sungkur Duncak

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Kondisi Lapangan

Komponen 2009 2008 2007 2007 2008 2009 Pintu Sadap & Pengatur 12,00 65% 68% 65% 7,80 8,16 7,80 Bangunan Pengukur Debit 5,00 65% 70% 75% 3,75 3,50 3,25 Tubuh bangunan 6,00 65% 65% 70% 4,20 3,90 3,90 Sayap 1,00 70% 75% 75% 0,75 0,75 0,70 Jalan inspeksi 1,00 70% 70% 70% 0,70 0,70 0,70

17,20 17,01 16,35

Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot kondisi secara terus

menerus pada bangunan bagi/sadap yaitu bobot sebesar 8,65% pada tahun 2009,

7,99% pada tahun 2008 dan 7,08% pada tahun 2007. sehingga bobot kondisi

lapangan pada tahun 2009 adalah 16,35%, tahun 2008 adalah 17,01% dan tahun 2007

adalah 16,35% ini artinya kondisi sedimentasi pada saluran Duncak dari tahun ke

tahun mengalami penurunan yaitu tahun 2009 kondisinya 65,4%, tahun 2008

kondisinya 68,04% dan tahun 2007 kondisinya 68,80%. Berdasarkan Pedoman

Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen

Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup, yaitu nilai kondisi

dibawah 80%. Adapun kecenderungan kondisi bangunan bagi /sadap dari tahun 2007

s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.37

Page 105: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Gambar 4.37 Grafik Kondisi Bangunan Bagi/Sadap Sungkur Duncak

Dari Gambar 4.37 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009 grafik

kondisi bangunan bagi/sadap mengalami penurunan, meskipun pada tahun 2008

dilakukan perbaikan pada pintu penguras saluran Duncak, hal ini menunjukkan

masih perlu dilakukannya pemeliharaan yang menyeluruh terhadap bangunan

bagi/sadap pada saluran Sungkur Duncak supaya kondisinya lebih baik dari tahun

sebelumnya.

4.4.4 Saluran Pembuang Sungkur Duncak ( bobot 10,00%)

Saluran pembuang ini berfungsi untuk membuang atau mengalirkan

kelebihan air dari petak sawah dan mengalirkan kelebihan air tersebut ke sungai.

sehingga kelebihan air tersebut tidak akan merusak tanaman pertanian, Saluran

pembuang ini terbagi dari sub komponen erosi / sedimentasi dan sub komponen

profil saluran pembuang itu sendiri. Untuk dapat mengetahui kondisi saluran

pembuang pada saluran Sungkur Duncak dilihat pada Tabel 4.35

Tabel 4.35 Bobot Kondisi Saluran Pembuang Sungkur Duncak.

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009 Erosi & Sedimentasi 6,00 75% 70% 65% 4,05 4,20 3,90 Profil saluran 4,00 75% 75% 75% 3,00 3,00 3,00

7,50 7,20 6,90

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

2007 2008 2009

Jalan inspeksi

Sayap

Tubuh bangunan

Bangunan Pengukur Debit

Pintu Sadap & Pengatur

Page 106: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Saluran pembuang pada suatu jaringan irigasi dalam kondisi sempurna

mempunyai bobot 10,00%. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot

dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 2,50% ,tahun 2008 sebesar 2,80%

sedangkan tahun 2009 sebesar 3,10%. sehingga bobot kondisi lapangan juga

menurun dari tahun ketahun. Kondisi saluran pembuang pada tahun 2009 adalah

69,00%, tahun 2008 adalah 72,00% sedangkan tahun 2007 kondisi saluran pembuang

sebesar 75,00%. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina

Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk

katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi saluran pembuang pada saluran

Sungkur Duncak dari tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.38

Gambar 4.38 Grafik Kondisi Saluran Pembuang Sungkur Duncak

Dari Gambar 4.38 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009 grafik

terus mengalami penurunan, hal ini karena tidak adanya pemeliharaan dan juga

pengerukan pada saluran pembuang akibat sedimentasi yang mengalami peningkatan

dari tahun ke tahun.

4.4.5 Bangunan Pada Saluran Pembuang Sungkur Duncak (bobot 5,00%)

Bangunan pada saluran pembuang terbagi atas dua sub komponen yaitu sub

komponen pintu pengatur dan sub komponen tubuh bangunan. Bangunan ini berupa

gorong-gorong dan pintu pembuang untuk mengalirkan kelebihan air dari saluran

irigasi. Untuk mengetahui kondisi bangunan pada saluran pembuang pada Jaringan

Irigasi Sungkur Kiri dilihat pada Tabel 4.36

0

1

2

3

4

5

6

7

8

2007 2008 2009

Profil saluran

Erosi & Sedimentasi

Page 107: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Tabel 4.36 Bobot Kondisi Bangunan Pada Saluran Pembuang Sungkur Duncak

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009

Pintu Pengatur 3,00 80% 80% 75% 2,40 2,40 2,25 Tubuh bangunan 2,00 80% 75% 70% 1,60 1,50 1,40

4,00 3,90 3,65

Bangunan pada saluran pembuang dalam kondisi sempurna pada jaringan

irigasi Sungkur kiri mempunyai bobot 5,00%. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi

penurunan bobot dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 1,00% ,tahun 2008 sebesar

1,18% sedangkan tahun 2009 sebesar 1,35%. sehingga bobot kondisi lapangan juga

menurun dari tahun ketahun. Kondisi saluran pembuang pada tahun 2009 adalah

73,00%, tahun 2008 adalah 78,00% sedangkan tahun 2007 kondisi saluran pembuang

sebesar 80,00%. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina

Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisi bangunan

pada saluran pada tahun 2008 dan tahun 2009 masuk katagori cukup, sedangkan

pada tahun 2007 masuk katagori kondisi baik. Adapun kecenderungan kondisi

bocoran pada saluran Sungkur Kiri dari tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada

Gambar 4.39

Gambar 4.39 Grafik kondisi Bangunan Pada Saluran Pembuang Sungkur Duncak

Dari Gambar 4.39 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009

kecenderungan grafik kondisi bangunan saluran pembuang pada saluran Sungkur

Duncak mengalami penurunan.

00.5

11.5

22.5

33.5

4

2007 2008 2009

Tubuh bangunan

Pintu Pengatur

Page 108: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

4.4.6 Nilai Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Duncak

Kondisi jaringan irigasi Sungkur Duncak merupakan gabungan dari sub-sub

komponen penyusun komponen pada jaringan irigasi Sungkur Duncak. Komponen

tersebut meliputi bangunan utama, saluran pembawa, bangunan bagi/sadap, saluran

pembuang dan bangunan pada saluran pembuang. Masing-masing nilai kondisi

komponen dijumlah sehinggaa nilai totalnya merupakan nilai kondisi existing dari

jaringan tersebut. Untuk mengetahui nilai kondisi jaringan irigasi Sungkur Duncak

dapat dilihat pada Tabel 4.37

Tabel 4.37 Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Duncak

Komponen Kondisi Lapangan

2007 2008 2009

Bangunan Utama Bendung Duncak 23,15 % 21,95 % 20,20 %

Saluran Pembawa 17,50 % 17,75 % 15,95 %

Bangunan Bagi/Sadap 17,20 % 17,01 % 16,35 %

Saluran Pembuang 7,50 % 7,20 % 6,90 % Bang. Pada Sal. Pembuang 4,00 % 3,90 % 3,65 %

69,35 % 67,81 % 63,05 %

Dari tabel analisa diatas kondisi jaringan irigasi Sungkur Duncak pada kondisi

sempurna mempunyai bobot 100%. Hasil analisa selama tiga tahun terhadap jaringan

irigasi Sungkur Duncak memperlihatkan kecenderungan turun setiap tahunnya.

Tahun 2007 kondisinya sebesar 69,35% mengalami penurunan sebesar 30,65%, pada

tahun 2008 kondisinya menjadi 67,81% mengalami penurunan 32,19% dan terakir

tahun 2009 kondisinya menjadi 63,05% mengalami penurunan 36,95%. Berdasarkan

Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air

Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup.

Adapun kecenderungan kondisi jaringan irigasi Sungkur Duncak dari tahun 2007 s/d

2009 dapat terlihat pada Gambar 4.40

Page 109: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Gambar 4.40 Kondisi jaringan Irigasi Sungkur Duncak

Dari gambar diatas terlihat dari tahun 2007 s/d tahun 2009 kecenderungan jaringan

irigasi Sungkur Kanan mengalami penurunan dari tahun ke tahun meskipun pada

jaringan irigasi Sungkur Duncak tersebut telah dilakukan upaya pemeliharaan, hal ini

karena kerusakan terus terjadi setiap tahun tetapi pemeliharaannya tidak dilakukan

secara menyeluruh.

4.5. Evaluasi Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Secara Keseluruhan

Jaringan irigasi Sungkur secara keseluruhan merupakan gabungan dari tiga

pengambilan yaitu free intake Sungkur yang lebih dikenal dengan jaringan irigasi

Sungkur Kiri, Bendung Duncak yang air nya diambil dari kali/avfour Duncak dikenal

dengan jaringan irigasi sekunder Sungkur Duncak yang merupakan terusan dari

saluran sekunder Sumoroto yang berasal dari Sungai Sungkur. Dalam

pengawasannya kedua pengambilan ini masuk dalam Kejuron Sungkur Kiri UPT

DPU Ponorogo cabang Sumoroto. Total baku sawah yang dilayani seluas 1579 Ha

terbagi atas jaringan irigasi Sungkur kiri seluas 1127 Ha sedangkan jaringan irigasi

Sungkur Duncak seluas 452 Ha. Sedangkan pengambilan yang ketiga melalui

Bendung Sungkur yang lebih dikenal dengan jaringan irigasi Sungkur Kanan.

Pengwasan jaringan irigasi Sungkur Kanan masuk dalam Kejuron Sungkur

Kanan, dimana luas daerah layanannya mencapai 1486 Ha. Untuk mengetahui

kondisi keseluruhan dari kondisi jaringan irigasi Sungkur adalah dengan

menggabungkan ketiga jaringan yang ada yaitu jaringan irigsi Sungkur Kiri, Sungkur

0

10

20

30

40

50

60

70

2007 2008 2009

Bang. Pada Sal. Pembuang

Saluran Pembuang

Bangunan Bagi/Sadap

Saluran Pembawa

Bangunan Utama

Page 110: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Kanan dan Sungkur Duncak didasarkan pada luas baku sawahnya. Untuk mengetahui

kondisinya dapat dilihat pada Tabel 4.38

Tabel 4.38 Nilai Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur

Komponen Kondisi Lapangan 2007 2008 2009

Bangunan Utama 26,84 % 25,53 % 24,38 % Saluran Pembawa 16,61 % 16,51 % 15,50 % Bangunan Bagi/Sadap 17,71 % 17,87 % 16,87 % Saluran Pembuang 5,36 % 5,20 % 5,21 % Bang. Pada Sal. Pembuang 3,75 % 3,65 % 3,43 %

70,26 % 68,76 % 65,40 %

Kondisi jaringan irigasi Sungkur pada kondisi sempurna mempunyai bobot

100%. Hasil analisa selama tiga tahun terhadap jaringan irigasi Sungkur

memperlihatkan kecenderungan turun setiap tahunnya. Tahun 2007 kondisinya

sebesar 70,26% mengalami penurunan sebesar 29,74%, pada tahun 2008 kondisinya

menjadi 68,76% mengalami penurunan 31,24% dan terakir tahun 2009 kondisinya

menjadi 65,40% mengalami penurunan 34,60%. Dari tabel ditunjukkan hampir

semua komponen yang ada pada jaringan irigasi Sungkur dari tahun ke tahun

mengalami penurunann kondisi meskipun dalam waktu kurun tiga tahun ada

pemeliharaan terhadap komponen bangunan pada jaringan irigasi Sungkur. Kecuali

pada komponen bangunan bagi/sadap pada tahun 2008 mengalami kenaikan kondisi.

Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen

Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisi jaringan irigasi Sungkur

keseluruhan masuk katagori cukup. Kecenderungan kondisi jaringan irigasi Sungkur

mengalami penurunan dari tahun ke tahun meskipun ada upaya perbaikan dan

pemeliharaan dari instansi yang terkait. Hal ini akibat tidak maksimalnya

pemeliharaan pada jaringan irigasi Sungkur. Akibatnya yang terjadi meskipun ada

upaya pemeliharaan tiap tahunnya, kondisi tetap menurun akibat timbulnya

kerusakan baru yang tidak tertangani secara cepat dari tahun ke tahun, sehingga

kerusakan bisa menumpuk yang berakibat pada penurunan kondisi dari jaringan

irigasi Sungkur tersebut. Adapun kondisi jaringan irigasi Sungkur keseluruhan dari

tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.41 di bawah ini :

Page 111: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Gambar 4.41 Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Keseluruhan

Diperlukan penanganan yang cepat setiap ada kerusakan komponen maupun

sub komponen bangunan pada jaringan irigasi Sungkur dari instansi yang terkait

untuk tetap mempertahankan kondisi yang ada.

Tabel diagram distribusi terhadap komponen dan sub komponen pada jaringan

irigasi Sungkur Kiri tahun 2007 dapat dilihat pada Gambar 4.42. Secara keseluruhan

hasil penelitihan diagram distribusi komponen dan sub komponen jaringan irigasi

Sungkur meliputi Sungkur Kiri, Sungkur Kanan dan Sungkur Duncak dari tahun

2007 s/d 2009 selebihnya dapat dilihat pada Lampiran S-8. Analisa untuk

mendapatkan nilai kondisi jaringan irigasi Sungkur secara keseluruhan dari tahun

2007 s/d 2009 ditunjukkan pada Tabel 4.39 dan analisa selanjutnya dapat dilihat pada

Lampiran R-28 Tabel Penilaian Jaringan Irigasi Sungkur.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

2007 2008 2009

26.84 25.53 24.38

16.61 16.51 15.50

17.71 17.87 16.87

5.36 5.20 5.21 3.75 3.65 3.43

Bangunan Utama

Saluran Pembawa

BangunanBagi/Sadap

Saluran Pembuang

Bang. Pada Sal.Pembuang

Page 112: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Gambar 4.42 Distribusi Komponen dan Bobot Jaringan Irigasi Sungkur Kiri Tahun

2007

2007

Free Intake

Jaringan Utama

Sal. Pembawa

Bang. Pengambilan

Sayap

Bang. Pelengkap

Pintu Intake

Pengukur debit

Papan Exploitasi

Sayap

Koperan

Jembatan Utama

Rumah PPA

Gawat Banjir

Profil Saluran

Bangunan pd Sal.

75,13

27,65

17,93

22,60

3,50

1,50

17,00

4,25

1,40

2,10

1,40

0,70

0,40

1,50

Profil Saluran

Bocoran

Erosi/Sedimentasi

10,88

5,25

1,80

5,50

5,38

Pintu Sadap& Pengatur

Tubuh Bangunan

Bang. Pengukur Debit

Sayap

Jalan Inspeksi

7,80

4,00

4,80

0,75

0,70

Bang Bagi/Sadap 18,05

Erosi&Sedimentasi

Profil Saluran

Pintu Pengatur

Tubuh Bangunan

4,70

3,40

2,40

1,50

Sal. Pembuang 7,60

B. Pd Sal. Pembuang 3,90

Page 113: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

BANGUNAN UTAMA

JENIS BANGUNAN/SALURAN

A. BENDUNG GERAKFREE INTAKE(BANGUNAN UTAMA) (35%)

1. Bangunan Pengambilan(27%)a. Pintu intake (20%)

- Semua pintu mudah dioperasikan - Sebagian pintu tidak dapat - Semua pintu tidak dapat - Pintu dalam kondisi baik, tidak 70% 20 14 6- Semua daun pintu terpasang dioperasikan dioperasikan ada kerusakan, stang dapat

tidak bocor/utuh - Daun pintu ada kebocoran kecil - Daun pintu rapuh/bocor beroperasi dengan baik, olie- Terdapat atap pelindung pintu - Atap pelindung dan pengaman - Tidak terdapat pelindung dan diberikan secara rutin dan - Pengaman pintu dan tembok pintu sebagian ada yang rusak pengaman pintu intake ada kebocoran kecil

penahan banjir (banjir skerm/skimming wall)

b. Pengukur debit (5%) - Terdapat sarana pengukur debit - Sarana pengukur debit kurang - Sarana pengukuran debit tidak - Sarana pengukur debit berfungsi 77% 5 3.85 1.15yang kondisi fisik dan hidroliknya akurat baik, dilengkapi dengan papanberfungsi baik - Tidak terdapat papan duga berfungsi duga, angka kabur bagian

- Dilengkapi tabel pembacaan debit (peilschaal) - Kondisi fisik dalam keadaan dasar tak terlihat- Dilengkapi papan duga rusak

(peilschaal) pada posisi benar - Tidak terdapat sarana pengukuran debit dan papan duga

c. Papan eksploitasi (2%) - Terdapat papan operasi bendung - Terdapat papan operasi bendung - Tidak terdapat papan operasi - Papan operasi bendung cukup 70% 2 1.4 0.6yang masih baik yang masih baik bendung baik tetapi pengisian datanya

- Papan tersebut selalu diisi data - Papan tersebut tidak/jarang tidak rutin2. Sayap (5%)

a. Sayap - Konstruksi sayap masih baik - Konstruksi sayap dalam keadaan - Terdapat banyak retakan / - Konstruksi bangunan dalam 77% 3 2.31 0.69(3%) - Lubang rembesan (wheephole) utuh tetapi terdapat beberapa patahan kondisi baik dan tidak

berfungsi baik retakan - Lubang rembesan tidak ber- terdapat retakan - Lubang rembesan tidak berfungsi fungsi

b. Koperan - Tidak ada gerusan pada koperan - Terdapat gerusan pada koperan - Terdapat gerusan pada koperan - Dalam kondisi baik, tidak 80% 2 1.6 0.4(2%) tetapi tidak membahayakan yang membahayakan sayap terdapat gerusan

sayap

3. Bangunan Pelengkap (3%)a. Jembatan - Terdapat jembatan diatas - Jembatan diatas bendung - Jembatan tidak ada ( bila ada - Jembatan dalam kondisi baik 65% 1 0.65 0.35

(1%) bendung ( apabila bendung ter- mengalami rusak ringan dua pintu pengambilan/intake/ dapat dilaui kendaraan bersebut mempunyai dua intake/ penguras kanan-kiri) motor, aspal terkelupaspenguras kanan kiri) - Jembatan tidak dapat dilalui

b. Rumah PPA/Gudang/BM - Terdapat rumah PPA - Rumah PPA mengalami - Tidak terdapat rumah PPA - Kondisi sangat rusak, genteng 30% 1 0.3 0.7(1%) - Terdapat gudang penyimpanan kerusakan ringan dan gudang penyimpanan bocor, pintu jendela hilang

(stoplog, olie dan lain-lain) - BM sudah goyang/rusak sangat tidak terawat- Terdapat BM (bench mark)

c. Gawat Banjir - Alat komunikasi ada dalam - Alat komunikasi ada dalam - Tidak ada alat komunikasi - Karena kondisi rumah PPA rusak 40% 1 0.4 0.6(1%) keadaan baik/dapat digunakan keadaan baik - Alat darurat tidak ada maka tidak tersedia peralatan

- Alat darurat ada, cukup - Alat darurat ada terbatas gawat banjir yang memadai

35 24.51 10.49

2009

Hasil Inventarisasi

Kondisi

Nilai Bobot

Standar Lapang

an Turun

STANDAR

BAIK CUKUP RUSAK Kerusakan

dibawah : 80%-100%Kondisi rata-rata aspek

dibawah: 50%-79%Kondisi rata-rata aspek

dibawah: 0%-49%Kondisi rata-rata aspek

NO

Tabel 4.39 Analisa Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Kiri

Page 114: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Tabel 4.39 Analisa Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Kiri (lanjutan 1)

Perkiraan Perkiraan

Kerusakan Kerusakan

Sebelum Perbaikan Sebelum Perbaikan

- Tidak ada perbaikan - Pintu dalam kondisi baik, tidak 75% 20 15 5 Naik - Tidak ada perbaikan - Pintu dalam kondisi baik, tidak 85% 20 17 3 Naikada kerusakan, stang dapat ada kerusakan, stang dapat beroperasi dengan baik, olie beroperasi dengan baik, oliediberikan secara rutin dan tidak diberikan secara rutin dan tidak ada kebocoran, pelindung pintu ada kebocoran, pelindung pintuperlu perawatan dalam kondisi baik

- Tidak ada perbaikan - Sarana pengukur debit berfungsi 80% 5 4 1 Naik - Tidak ada perbaikan - Sarana pengukur debit berfungsi 85% 5 4.25 0.75 Naikbaik, dilengkapi dengan papan baik, dilengkapi dengan papanduga , angka terbaca tetapi duga , terbaca jelas agak kabur

- Tidak ada perbaikan - Papan operasi bendung cukup 70% 2 1.4 0.6 Tetap - Tidak ada perbaikan - Papan operasi bendung cukup 70% 2 1.4 0.6 Tetapbaik tetapi pengisian datanya baik tetapi pengisian datanya tidak rutin tidak rutin

- Tidak ada perbaikan - Konstruksi bangunan dalam 77% 3 2.31 0.69 Tetap - Ada perbaikan - Sayap dalam kondisi banyak 70% 3 2.1 0.9 Turunkondisi baik dan tidak terdapat batuan yang terkelupas retakan - ada bagian yang mengalami

penurunan

- Tidak ada perbaikan - Dalam kondisi baik, tidak 80% 2 1.6 0.4 Tetap - Ada perbaikan - Terdapat gerusan 70% 2 1.4 0.6 Turunterdapat gerusan

- Tidak ada perbaikan - Jembatan dalam kondisi baik 65% 1 0.7 0.3 Tetap - Tidak ada perbaikan - Jembatan dalam kondisi baik 70% 1 0.7 0.3 Naikdapat dilaui kendaraan ber dapat dilaui kendaraan bermotor motor

- Tidak ada perbaikan - Kondisi sangat rusak, genteng 30% 1 0.3 0.7 Tetap - Tidak ada perbaikan - Kondisi sangat rusak, genteng 40% 1 0.4 0.6 Naikbocor, pintu jendela hilang bocor, tidak terawatsangat tidak terawat sangat tidak terawat

- Tidak ada perbaikan - Karena kondisi rumah PPA rusak 40% 1 0.4 0.6 Tetap - Tidak ada perbaikan - Karena kondisi rumah PPA rusak 40% 1 0.4 0.6 Tetapmaka tidak tersedia peralatan maka tidak tersedia peralatangawat banjir yang memadai gawat banjir yang memadai

35 25.71 9.29 35 27.65 7.35

Perbaikan 2008 Kondisi

Nilai Bobot

Standar Lapang

an Turun

2008

Ket.

2007

Perbaikan 2007 Kondisi

Nilai Bobot

Ket.Standar

Lapang an

Turun

Page 115: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

4.6. Evaluasi Pemeliharaan Jaringan Irigasi Sungkur

Pemeliharaan jaringan irigasi adalah suatu kegiatan untuk mempertahankan

kondisi jaringan irigasi dalam keadaan mantap siap untuk mendistribusikan air irigasi

sehingga pelayanan terhadap masyarakat pemakai air tidak terhambat. Kerusakan –

kerusakan kecil yang terjadi dapat menghilangkan debit air pada jaringan irigasi

tersebut. Jaringan irigasi sebagai faktor utama dalam melayani masyarakat dalam

pendistribusian air irigasi, sehingga perlu dipelihara secara rutin dan

berkesinambungan. Jaringan Irigasi Sungkur merupakan salah satu jaringan irigasi

terbesar di Kabupaten Ponorogo dimana luas areal baku sawahnya mencapai 3065

Ha. Dalam pengawasannya terbagi menjadi dua Kejuron yaitu Kejuron Sungkur Kiri

yaitu Jaringan irigasi Sungkur yang air bakunya diambil dari pengambilan bebas/free

intake Sungkur dan Bendung Duncak, sedangkan Kejuron Sungkur Kanan

merupakan jaringan irigasi Sungkur yang air bakunya diambil melalui bending

Sungkur.

Kegiatan Tugas Pembantuan Operasi & Pemeliharaan (TPOP) jaringan irigasi

Sungkur merupakan penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2006 dimana

jaringan irigasi yang mempunyai baku sawah diatas 3000 Ha pengelolaan pada

pemerintah pusat sedangkan pelaksanaan kegiatannya diserahkan kepada pemerintah

kabupaten Ponorogo. Adapun kegiatan yang dilakukan pemeliharaan terhadap

jaringan irigasi Sungkur meliputi pengerukan sedimentasi pada saluran primer

maupun saluran sekunder, rehabilitasi terhadap saluran yang mengalami kerusakan

pasangan, perbaikan sayap dan koperan pada bangunan pengambilan, juga perbaikan

pintu-pintu pada bangunan bagi/sadap yang ada pada jaringan irigasi Sungkur.

Kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan sangat kecil dibandingkan dengan tingkat

kerusakan yang ada karena pemeliharaan disesuaikan dengan anggaran yang

dialokasikan oleh pemerintah pusat. Keterbatasan anggaran biaya pemeliharaan

mengakibatkan semua kerusakan tidak tertangani dengan maksimal. Hal ini menjadi

penyebab pemeliharaan yang dilaksanakan tidak berpengaruh besar terhadap

peningkatan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Adapun seberapa besar pengaruh

pemeliharaan jaringan irigasi Sungkur terhadap kondisinya dapat dilihat pada Tabel

4.40

Page 116: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Tabel 4.40 Nilai Pemeliharaan Jaringan Irigasi Sungkur

Tabel 4.42 diatas menunjukkan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan dari

tahun 2007 s/d tahun 2008 pada jaringan irigasi Sungkur. Kegiatan-kegiatan tersebut

dilaksanakan pada jaringan yang ada di jaringan irigasi Sungkur yaitu jaringan irigasi

Sungkur Kiri, Sungkur Kanan dan Sungkur Duncak. Pemeliharaan meliputi

perbaikan sayap, perbaikan saluran baik saluran pasangan maupun saluran tanah,

perbaikan pintu bangunan bagi/sadap dan perbaikan pintu bangunan penguras. Nilai

pemeliharaan selama dua tahun dari tahun 2007 s/d 2008 dihitung dari jumlah

seluruh kegiatan pemeliharaan selama dua tahun, yaitu dengan menjumlahkan selisih

kondisi komponen bangunan yang mengalami perbaikan kemudian dikalikan dengan

bobot setiap komponen bangunan yang mengalami perbaikan. Hasil rincian

pemeliharaan yang dilaksanakan tahun 2007 sebesar 1,97% sedangkan tahun 2008

sebesar 3,31%, anggaran yang dialokasikan dari pemerintah sesuai dengan DIPA

tahun anggaran 2007 sebesar Rp. 367,800,- sedangkan tahun 2008 anggaran yang

dialokasikan untuk pemeliharaan jaringan irigasi Sungkur sebesar Rp. 438,295,-

Bobot Komponen 2007 2008

Sayap(bobot 5%)Sayap intake Sungkur kiri 3,00 7% 0,21Koperan intake Sungkur Kiri 2,00 10% 0,20

Profil Saluran (bobot 8%)Saluran pasangan Sungkur Kiri 6,00 5% 0,30Saluran tanah Sungkur Kiri 2,00 3% 0,06

Pintu sadap dan pengatur (bobot 12%)Pintu BSL 10 12,00 5% 0,60

Endapan & ErosiPengerukan 3,00 5% 0,15

Sungkur KananProfil Saluran (bobot 8%)

saluran Pasangan B al, B sk, B sw 6,00 15% 0,90Saluran Tanah B al, B sk, B sw 2,00 5% 0,10

Pintu sadap dan pengatur (bobot 12%)Pintu BSK 4 & BSK 2 12,00 10% 1,20

Sungkur DuncakProfil Saluran (bobot 8%)

saluran Pasangan Duncak 6,00 20% 1,20Pintu sadap dan pengatur (bobot 12%)

Pintu penguras Duncak 12,00 3% 0,361,97 3,31

Sungkur Kiri

Nilai Pemeliharaan Bobot akhir Pemeliharaan2007 2008

Nama Sub Komponen

Page 117: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Hasil penelitian menunjukkan Tahun 2007 kondisinya sebesar 70,26% mengalami

penurunan sebesar 29,74%, pada tahun 2008 kondisinya menjadi 68,76% mengalami

penurunan 31,24% dan terakir tahun 2009 kondisinya menjadi 65,40% mengalami

penurunan 34,60%. Gambar 4.43 menunjukkan hubungan pemeliharaan yang telah

dilaksanakan dengan kondisi jaringan irigasi Sungkur.

Gambar 4.43 Kecenderungan JI Sungkur tahun 2007 s/d 2009 dengan Pemeliharaan Dan Tanpa Pemeliharaan

Gambar diatas menunjukkan selama dua tahun pemeliharaan dari tahun 2007

s/d 2008 dapat meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur, akan tetapi kondisi

jaringan irigasi Sungkur tetap menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun seperti

terlihat pada Gambar 4.43. Disarankan untuk menambah anggaran pemeliharaan

komponen bangunan yang mengalami kerusakan untuk mengembalikan kondisi

jaringan irigasi Sungkur dalam keadaan standar. Semakin lama membiarkan

bangunan irigasi rusak maka kinerja jaringan irigasi akan terganggu. Anggaran

terbatas membuktikan pemeliharaan yang dilaksanakan tidak mempengarui kondisi

jaringan irigasi Sungkur, kecenderunan sebaliknya meskipun ada pemeliharaan

kondisi jaringan semakin turun.

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

2006 2007 2008 2009

Pemeliharaan

Tanpa Pemeliharaan

Page 118: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Gambar 4.42 Distribusi Komponen dan Bobot Jaringan Irigasi Sungkur Kiri Tahun

2007

2007

Free Intake

Jaringan Utama

Sal. Pembawa

Bang. Pengambilan

Sayap

Bang. Pelengkap

Pintu Intake

Pengukur debit

Papan Exploitasi

Sayap

Koperan

Jembatan Utama

Rumah PPA

Gawat Banjir

Profil Saluran

Bangunan pd Sal.

75,13

27,65

17,93

22,60

3,50

1,50

17,00

4,25

1,40

2,10

1,40

0,70

0,40

1,50

Profil Saluran

Bocoran

Erosi/Sedimentasi

10,88

5,25

1,80

5,50

5,38

Pintu Sadap& Pengatur

Tubuh Bangunan

Bang. Pengukur Debit

Sayap

Jalan Inspeksi

7,80

4,00

4,80

0,75

0,70

Bang Bagi/Sadap 18,05

Erosi&Sedimentasi

Profil Saluran

Pintu Pengatur

Tubuh Bangunan

4,70

3,40

2,40

1,50

Sal. Pembuang 7,60

B. Pd Sal. Pembuang 3,90

LS-1

Page 119: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Gambar 4.42a Distribusi Komponen dan Bobot Jaringan Irigasi Sungkur Kiri

Tahun2008

2008

Free Intake

Jaringan Utama

Sal. Pembawa

Bang. Pengambilan

Sayap

Bang. Pelengkap

Pintu Intake

Pengukur debit

Papan Exploitasi

Sayap

Koperan

Jembatan Utama

Rumah PPA

Gawat Banjir

Profil Saluran

Bangunan pd Sal.

72,28

25,71

18,02

2,04

3,91

1,40

15,00

4,00

1,40

2,31

1,60

0,70

0,30

1,40

Profil Saluran

Bocoran

Erosi/Sedimentasi

10,96

5,11

1,95

5,86

5,10

Pintu Sadap& Pengatur

Tubuh Bangunan

Bang. Pengukur Debit

Sayap

Jalan Inspeksi

8,40

3,50

4,50

0,75

0,70

Bang Bagi/Sadap 17,85

Erosi&Sedimentasi

Profil Saluran

Pintu Pengatur

Tubuh Bangunan

3,9

3,00

2,40

1,40

Sal. Pembuang 6,90

B. Pd Sal. Pembuang 3,80

LS - 2

Page 120: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Gambar 4.42b Distribusi Komponen dan Bobot Jaringan Irigasi Sungkur Kiri Tahun 2009

2009

Free Intake

Jaringan Utama

Sal. Pembawa

Bang. Pengambilan

Sayap

Bang. Pelengkap

Pintu Intake

Pengukur debit

Papan Exploitasi

Sayap

Koperan

Jembatan Utama

Rumah PPA

Gawat Banjir

Profil Saluran

Bangunan pd Sal.

67,99

24,51

16,78

10,25

3,91

1,35

14,00

3,85

1,40

2,31

1,60

0,65

0,30

1,35

Profil Saluran

Bocoran

Erosi/Sedimentasi

10,08

4,90

1,80

5,20

4,875

Pintu Sadap& Pengatur

Tubuh Bangunan

Bang. Pengukur Debit

Sayap

Jalan Inspeksi

7,80

3,25

4,20

0,70

0,70

Bang Bagi/Sadap 16,65

Erosi&Sedimentasi

Profil Saluran

Pintu Pengatur

Tubuh Bangunan

3,60

2,80

2,25

1,40

Sal. Pembuang 6,40

B. Pd Sal. Pembuang 3,65

LS - 3

Page 121: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Gambar 4.42c Distribusi Komponen dan Bobot Jaringan Irigasi Sungkur Kanan

Tahun 2007

2007

Bendung Gerak

Jaringan Utama Sal. Pembawa

Bang. Pengambilan

Bang. Penguras

Tubuh Bendung

Pintu /Pintu Banjir

Endapan Lumpur

Pengukur Debit

Papan Exploitasi

Pintu

Endapan Lumpur

Mercu

Ruang Olakan

Papan Skala

Sayap

66,84

27,34

15,35

9,3

4,6

6,25

4,25

2,40

2,25

0,40

3,00

1,600

2,25

3,20

Sayap

Koperan

2,84

1,50

0,80

1,34

Jembatan Utama

Rmh PPA/Gedung

Gawat Banjir

Profil Saluran

Bang. Pd Sal.

0,80

0,40

0,45

4,95

5,52

B. Pkp.Bendung 1,65

Profil Saluran

Bocoran

Endapan/erosi

Tubuh Bangunan

10,47

5,25

2,1

3,5

Pintu Sadap& Pengatur 7,8

Bang. Pengukur Debit 4,8

Sayap 0,8

Jalan Inspeksi 0,7

Erosi & Sedimentasi 4,2

Profil Saluran 2,8

Pintu Pengatur 1,95

Tubuh Bangunan 1,6

B. Bagi/Sadap 17,6

Sal. Pembuang 7

Bang.Sal.Pembuang 3,55

LS - 4

Page 122: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Gambar 4.42d Distribusi Komponen dan Bobot Jaringan Irigasi Sungkur Kanan

Tahun 2008

2008

Bendung Gerak

Jaringan Utama Sal. Pembawa

Bang. Pengambilan

Bang. Penguras

Tubuh Bendung

Pintu /Pintu Banjir

Endapan Lumpur

Pengukur Debit

Papan Exploitasi

Pintu

Endapan Lumpur

Mercu

Ruang Olakan

Papan Skala

Sayap

66,37

26,48

14,99

8,9

4,28

6

4

2,25

2,25

0,4

2,88

1,4

2,25

3

Sayap

Koperan

2,6

1,3

0,75

1,3

Jembatan Utama

Rmh PPA/Gedung

Gawat Banjir

Profil Saluran

Bang. Pd Sal.

0,8

0,35

0,45

5,9

4,9

B. Pkp.Bendung 1,6

Profil Saluran

Bocoran

Endapan/erosi

Tubuh Bangunan

10,8

5,04

1,95

3,25

Pintu Sadap& Pengatur 9

Bang. Pengukur Debit 4,5

Sayap 0,7

Jalan Inspeksi 0,7

Erosi & Sedimentasi 3,9

Profil Saluran 3,8

Pintu Pengatur 1,95

Tubuh Bangunan 1,5

B. Bagi/Sadap 18,15

Sal. Pembuang 6,7

Bang.Sal.Pembuang 3,45

LS - 5

Page 123: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Gambar 4.42e Distribusi Komponen dan Bobot Jaringan Irigasi Sungkur Kanan

Tahun 2009

2009

Bendung Gerak

Jaringan Utama Sal. Pembawa

Bang. Pengambilan

Bang. Penguras

Tubuh Bendung

Pintu /Pintu Banjir

Endapan Lumpur

Pengukur Debit

Papan Exploitasi

Pintu

Endapan Lumpur

Mercu

Ruang Olakan

Papan Skala

Sayap

64,15

25,55

14,4

8,25

4

5,5

3,5

2,1

2,25

0,4

2,8

1,2

2

2,8

Sayap

Koperan

2,5

1,3

0,7

1,2

Jembatan Utama

Rmh PPA/Gedung

Gawat Banjir

Profil Saluran

Bang. Pd Sal.

0,8

0,3

0,45

5,56

4,5

B. Pkp.Bendung 1,55

Profil Saluran

Bocoran

Endapan/erosi

Tubuh Bangunan

10,06

4,9

1,5

3,25

Pintu Sadap& Pengatur 8,4

Bang. Pengukur Debit 4,2

Sayap 0,65

Jalan Inspeksi 0,7

Erosi & Sedimentasi 3,6

Profil Saluran 2,6

Pintu Pengatur 1,8

Tubuh Bangunan 1,4

B. Bagi/Sadap 17,2

Sal. Pembuang 6,2

Bang.Sal.Pembuang 3,2

LS - 6

Page 124: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

Gambar 4.42f Distribusi Komponen dan Bobot Jaringan Irigasi Sungkur Duncak

Tahun 2007

Bendung Tetap

Jaringan Utama Sal. Pembawa

Bang. Pengambilan

Bang. Penguras

Tubuh Bendung

Pintu /Pintu Banjir

Endapan Lumpur

Pengukur Debit

Papan Exploitasi

Pintu

Endapan Lumpur

Mercu

Ruang Olakan

Papan Skala

Sayap

69,35

23,15

17,50

8,05

4,004

6,90

44,00

1,95

2,102

0,00

2,60

1,401

3,60

2,602

Sayap

Koperan

3,00

1,601

0,700

1,401

Jembatan Utama

Rmh PPA/Gedung

Gawat Banjir

Profil Saluran

Bang. Pd Sal.

0,75

0,000

0,45

5,005

4,95

B. Pkp.Bendung 1,20

Profil Saluran

Bocoran

Endapan/erosi

Tubuh Bangunan

9,95

5,60

1,95

3,75

Pintu Sadap& Pengatur 7,80

Bang. Pengukur Debit 4,20

Sayap 0,75

Jalan Inspeksi 0,70

Erosi & Sedimentasi 4,50

Profil Saluran 3,00

Pintu Pengatur 2,40

Tubuh Bangunan 1,60

B. Bagi/Sadap 17,50

Sal. Pembuang 7,50

Bang. Pd Sal. 4,00

LS - 7

Page 125: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

Gambar 4.42g Distribusi Komponen dan Bobot Jaringan Irigasi Sungkur Duncak

Tahun 2008

Bendung Tetap

Jaringan Utama Sal. Pembawa

Bang. Pengambilan

Bang. Penguras

Tubuh Bendung

Pintu /Pintu Banjir

Endapan Lumpur

Pengukur Debit

Papan Exploitasi

Pintu

Endapan Lumpur

Mercu

Ruang Olakan

Papan Skala

Sayap

67,81

21,95

17,75

7,807

3,903

6,606

3,75

1,95

2,101

0,000

2,602

1,31,

3,53,

2,402

Sayap

Koperan

2,502

1,401

0,700

1,101

Jembatan Utama

Rmh PPA/Gedung

Gawat Banjir

Profil Saluran

Bang. Pd Sal.

0,70,

0,000

0,45

6,206

4,85

B. Pkp.Bendung 1,15

Profil Saluran

Bocoran

Endapan/erosi

Tubuh Bangunan

11,00

4,90

1,80

3,50

Pintu Sadap& Pengatur 8,16

Bang. Pengukur Debit 3,90

Sayap 0,75

Jalan Inspeksi 0,75

Erosi & Sedimentasi 4,20

Profil Saluran 3,00

Pintu Pengatur 2,40

Tubuh Bangunan 1,50

B. Bagi/Sadap 17,75

Sal. Pembuang 7,20

Bang. Pd Sal.Pembuang

3,90

LS - 8

Page 126: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Gambar 4.2h Distribusi Komponen dan Bobot Jaringan Irigasi Sungkur Duncak

Tahun 2009

Bendung Tetap

Jaringan Utama Sal. Pembawa

Bang. Pengambilan

Bang. Penguras

Tubuh Bendung

Pintu /Pintu Banjir

Endapan Lumpur

Pengukur Debit

Papan Exploitasi

Pintu

Endapan Lumpur

Mercu

Ruang Olakan

Papan Skala

Sayap

63,05

20,20

15,95

7,10

3,803

5,95

3,50

1,50

2,10

0,00

2,60

1,20

3,25

2,00

Sayap

Koperan

2,202

1,20

0,70

1,00

Jembatan Utama

Rmh PPA/Gedung

Gawat Banjir

Profil Saluran

Bang. Pd Sal.

0,70

0,00

0,45

5,00

4,75

B. Pkp.Bendung 1,15

Profil Saluran

Bocoran

Endapan/erosi

Tubuh Bangunan

9,75

4,55

1,65

3,25

Pintu Sadap& Pengatur 7,8

Bang. Pengukur Debit 3,90

Sayap 0,70

Jalan Inspeksi 0,70

Erosi & Sedimentasi 3,90

Profil Saluran 3,00

Pintu Pengatur 2,25

Tubuh Bangunan 1,40

B. Bagi/Sadap 16,35

Sal. Pembuang 6,90

Bang. Pd Sal.Pembuang

3,65

LS - 9

Page 127: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

2006 2007 2008 2009

Pemeliharaan

Tanpa Pemeliharaan

Page 128: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Hasil analisis terhadap evaluasi pemeliharaan jaringan irigasi Sungkur

Kabupaten Ponorogo dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasar hasil analisis kondisi komponen dan sub komponen bangunan Jaringan

Irigasi Sungkur dapat diketahui kondisi jaringan irigasi Sungkur dari tahun 2007 s/d

tahun 2009 adalah sebagai berikut:

a. Tahun 2007 kondisi jaringan 70,26% katagori cukup,

b. Tahun 2008 kondisi jaringan 68,76% katagori cukup,

c. Tahun 2009 kondisi jaringan 65,40% katagori cukup.

2. Kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan selama tiga tahun dapat meningkatkan

kondisi jaringan irigasi Sungkur, akan tetapi peningkatan tersebut tidak

mempengarui kecenderungan kondisinya. Meskipun ada pemeliharaan

kecenderungan jaringan irigasi Sungkur dari tahun 2007 s/d 2009 tetap menurun.

Berdasarkan penelitian nilai pemeliharaan tahun 2007 adalah 1,97% dan tahun 2008

adalah 3,31%.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi jaringan irigasi Sungkur dari tahun

2007 s/d tahun 2009 mengalami penurunan terus menerus. Penurunan yang terjadi

dari tahun 2007 ke tahun 2008 adalah 1,5% sedangkan dari tahun 2008 ke tahun

2009 penurunan kondisi jaringan irigasi Sungkur adalah 3,36%.

104

Page 129: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

5.2 Saran

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik yang akan datang maka

hal yang perlu diperhatikan:

1. Data jaringan irigasi Sungkur untuk penelitian lebih dari tiga tahun.

2. Perlu pemeliharaan lebih serius terhadap kerusakan jaringan irigasi Sungkur

mengingat cukup vitalnya keberadaan jaringan irigasi ini bagi masyarakat

3. Mengalokasikan ketercukupan dana pemeliharaan sehingga kondisi jaringan

irigasi Sungkur bisa dipertahankan.

4. Perlu adanya peran serta dari masyarakat untuk ikut andil menjaga asset yang

ada pada jaringan Sungkur ini sehingga bisa bermanfaat dalam jangka waktu

yang lebih lama.

5. Untuk menyempurnakan kajian ini diharapkan penelitian lebih lanjut dengan

cakupan bahasan yang lebih luas untuk studi kasus ini.

Page 130: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008, Profil Pengairan, Dinas Permukiman Dan Prasarana Wilayah, Kabupaten Ponorogo.

______, 2007, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 32/PRT/M/2007, Tentang Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi, www.dpuairjatim.org/data/.../Permen%20PU%20no.32%202007.pdf, Oktober, 16, 2008.

______, 2006, Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 Tentang Irigasi, http://www.sjdih.depkeu.go.id/fullText/2006/20TAHUN2006PP.htm, Oktober, 16, 2008.

______, 2004, Undang-Undang No. 7 Tahun 2004, Tentang Sumber Daya Air, http://www.sjdih.depkeu.go.id/fullText/2006/20TAHUN2006PP.htm, Oktober, 16, 2008.

______, 1999, Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi Subdit Bina Program Ditjen Air. Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia.

______, 1986, Standar Perencanaan Irigasi, Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia

Abernethy, C.L., 2010. Governance of irrigation systems: Does history offer lessons for today, Journal. ICID http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ird.552/abstract

Agus Hari Wahyudi, 2009, Materi Kuliah Sistem Rehabilitasi dan Pemeliharaan

Bangunan Air ” Konsep Pemeliharaan Irigasi SNI”, Surakarta. Agus Suman, 2010. Evaluasi Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Irigasi Di

Kabupaten Poso Propinsi Sulawesi Tengah. Tesis. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta.

Bambang Basuki Hartanto, 2009. Evaluasi Kerusakan Dan Peningkatan Kinerja

Jaringan Irigasi Jetu. Tesis. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta

George, Biju A., Malano, Hector M., Vo Khac Tri, Turral, Hugh, 2004. Using modelling to improve operational performance in the Cu Chi irrigation system, Vietnam, Journal. ICID http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ird.109/abstract

106

Page 131: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Jatmiko Suluh, 2007. Kajian Pemeliharaan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi (D.I) Tempuran Di Kabupaten Blora. Tesis (Tidak diterbitkan). Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Lorenzini, Giulio and Wrachien, Daniele De, 2005. Performance assessment of sprinkler irrigation systems: a new indicator for spray evaporation losses, Journal. ICID http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ird.171/abstract

Oad, Ramchand, 2001. Policy reforms for sustainable irrigation management – a case study of Indonesia, Journal. ICID http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ird.28/abstract

Passouant, M., Le Gal, P.Y., and Keita, B., 2009. The contribution of information systems in maintaining large-scale irrigation schemes, Journal. ICID http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ird.469/abstract

Sobriyah, 2008, Penilaian Kerusakan Jaringan Irigasi, Materi Kuliah Magister Teknik

Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil (MTRPBS), Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Suroso S, PS Nugroho, P Pamuji, 2007. Evaluasi Kinerja Jaringan Irigasi Banjaran Untuk Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pengelolaan Air Irigasi. Dinamika Teknik Sipil. Universitas Muhamadiyah Surakarta. Surakarta.

Sumaryanto, M Siregar, Deri H, M Suryadi, 2006. Evaluasi Kinerja Operasi dan Pemeliharaan dan Upaya Perbaikannya. Laporan Penelitian. Deptan . Bogor.

107

Page 132: T E S I S - Digital Library UNS/Evaluasi... · Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas ... menjaga dan juga meningkatkan kondisi jaringan irigasi Sungkur. Metode penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user