Systemic Lupus Eritematosus

14
Systemic Lupus Eritematosus Penyaji: Lian Anggina P Dewi Ayu Wulandari Sabrina Silvi Yusfa Indah

description

sle

Transcript of Systemic Lupus Eritematosus

Page 1: Systemic Lupus Eritematosus

Systemic Lupus Eritematosus

Penyaji: Lian Anggina P

Dewi Ayu WulandariSabrina SilviYusfa Indah

Page 2: Systemic Lupus Eritematosus

Penatalaksanaan SLE

1. Edukasi2. Program Rehabilitasi3. Terapi Konservatif

- Athritis, athralgia dan myalgia : analgetik sederhana atau obat antiinflamasi nonsteroid->antimalaria(hidroksiklorokuin 400 mg/hari)->kortikosteroid dosis rendah(tidak lebih dari 15 mg, setiap pagi: Metotreksat dosis rendah (7,5-15 mg/minggu)

Page 3: Systemic Lupus Eritematosus

- Lupus Kutaneusa. sunscreen topikal, b. berlindung terhadap paparan sinar, c. Glukokortikoid lokal, d. kulit muka : preparat steroid lokal berkekuatan rendah

dan tidak diflorinasi (misalnya hidrokortison),

e. kulit badan dan lengan : steroid topikal berkekuatan sedang, misalnya betametason valerat dan triamsinolon asetonid

f. lesi hipertrofik, misalnya di daerah palmar dan plantar pedis, dapat digunakan glukokortikoid topikal berkekuatan tinggi, misalnya betametason dipropionat

Page 4: Systemic Lupus Eritematosus

- Kelelahan dan Keluhan Sistemikkelelahan timbul akibat terapi glukokortikoid,

sedangkan penurunan berat badan dan demam dapat juga diakibatkan oleh pemberian quinakrin- Serositis

Salisilat, obat antiinflamasi non-steroid, antimalaria atau glukokortikoid dosis rendah (15 mg/hari). Pada keadaan yang berat, harus diberikan glukokortikoid sistemik untuk mengontrol penyakitnya

Page 5: Systemic Lupus Eritematosus

- Terapi Agresif a. Kortikosteroidb. Sparing Agen Kortikosteroid : (Siklofosfamid, Azatioprin, Siklosporin)

Page 6: Systemic Lupus Eritematosus

Algoritma th/ SLE

Page 7: Systemic Lupus Eritematosus

SLE pada ibu hamil

• Kemungkinan untuk mengalami preeklampsia dan eklampsia juga meningkat pada penderita dengan nefritis lupus dengan faktor predisposisi yaitu hipertensi dan sindroma anti fosfolipid (APS).

Page 8: Systemic Lupus Eritematosus

Medika mentosa SLE pada kehamilan dan menyusui

Nama obat Kehamilan Menyusui

NSAID Boleh (hindari setelah boleh

minggu ke 32

Anti malaria boleh boleh

Kortikosteroid Boleh sebaiknya dosis Boleh sampai 20

tidak lebih dari 7.5 mg/hari

mg/hari

Siklosporin boleh boleh

Azitosprin Boleh, dosis sebaiknya boleh

tidak lebih dari 1,5-2

mg/kgBB/hari

Metrotrexat Tidak, dan harus Tidak

dihentikan minimal 3

bulan sebelum konsepsi

Siklofosfamid Tidak Tidak

Wafarain Tidak boleh

Heparin boleh boleh

Aspirin dosis rendah boleh boleh

Page 9: Systemic Lupus Eritematosus

SLE dengan Antifosfolipid (APS)

• Diagnosis APS ditegakkan berdasarkan konsensus internasional kriteria klasifikasi sindroma anti fosfolipid (Sapporo) yang disepakati tahun 2006, apabila terdapat 1 gejala klinis dan 1 kelainan laboratorium sebagaimana tertera di bawah ini:

Page 10: Systemic Lupus Eritematosus

Kriteria Klinis:• Trombosis vaskular: Penyakit tromboembolik vena (Trombosis vena

dalam, emboli pulmonal) • Penyakit tromboemboli arteri : Trombosis pembuluh darah kecil • Gangguan pada kehamilan:

– 1 kematian fetus normal yang tak dapat dijelaskan pada usia ≥ 10 minggu kehamilan atau

– > 1 kelahiran prematur neonatus normal pada usia kehamilan ≤ 34 minggu atau

– > 3 abortus spontan berturut-turut yang tak dapat dijelaskan pada usia kehamilan < 10 minggu

Kriteria Laboratorium:• Positif lupus antikoagulan • Meningkatnya titer IgG atau IgM antibodi antikardiolipin (sedang

atau tinggi). • Meningkatnya titer IgG atau IgM antibodi anti-beta2 glikoprotein

(anti β2 GP) I (sedang atau tinggi).

Page 11: Systemic Lupus Eritematosus

Neuropsikiatri Lupus Eritematosus (NPSLE)

• Klasifikasi NPSLE menurutAmerican College of Rheumatology (ACR) Sistem saraf pusat Sistem saraf perifer

Acute confusional state Polineuropati

Disfungsi kognitif pleksopati

psikosis Mononeuropati (tunggal/ multi

pleks)

Gangguan mood Sindrom guillain-Barre

Gangguan cemas Gangguan otonom

Nyeri kepala (termasuk migrain dan Mistenia gravis

hipertensi intrakranial ringan)

Penyakit serebrovaskular

Mielopati

Gangguan gerak

Sindrom demielinisasi

Kejang

Meningitis aseptik

Neuropati kranial

Page 12: Systemic Lupus Eritematosus

Lupus Nefritis• Klasifikasi lupus nefritis oleh International Society of Nephrology/Renal Pathology

Society 2003 (ISN/RPS)Kelas I Minimal mesangial lupus nefritis Kelas II Mesangial proliferative lupus nefritis Kelas III Fokal lupus nefritis

III(A) : Lesi aktif : fokal proliferatif lupus nefritis III (A/C) : Lesi aktif dan kronis : fokal proliferatif dan sklerosing lupus nefritis

III (C) : Lesi kronis tidak aktif dengan skar Kelas IV Difuse lupus nefritis

IV-S(A) : Lesi aktif : difus segmental proliferatif lupus nefritisIV-G(A) : Lesi aktif: difus global prolifertif lupus nefritisIV-S (A/C) : Lesi aktif dan kronisIV-G (A/C) : Lesi aktif dan kronisIV-S (C) : Lesi kronis tidak aktif dengan skar IV-G (C) : Lesi kronis tidak aktif dengan skar

Kelas V Membranous lupus nefritisKelas VI Advanced sklerotik lupus nefritis

Page 13: Systemic Lupus Eritematosus

PrognosisPrognosis penyakit ini sangat tergantung pada organ mana yang

terlibat. Apabila mengenai organ vital, mortalitasnya sangat tinggi. Mortalitas pada pasien dengan LES telah menurun selama 20 tahun terakhir. Sebelum 1955, tingkat kelangsungan hidup penderita mencapai 5 tahun pada LES kurang dari 50%. Saat ini, tingkat kelangsungan hidup penderita pada 10 tahun terakhir rata-rata melebihi 90% dan tingkat kelangsungan hidup penderita pada 15 tahun terakhir adalah sekitar 80%. Tingkat kelangsungan hidup penderita pada 10 tahun terakhir di Asia dan Afrika secara signifikan lebih rendah, mulai dari 60-70%. Penurunan angka kematian yang berhubungan dengan LES dapat dikaitkan dengan diagnosis yang terdeteksi secara dini, perbaikan dalam pengobatan penyakit LES, dan kemajuan dalam perawatan medis umum

Page 14: Systemic Lupus Eritematosus

KESIMPULAN• Lupus Eritematosus Sistemik (LES) adalah penyakit reumatik

autoimun yang ditandai adanya inflamasi tersebar luas, yang mempengaruhi setiap organ atau sistem dalam tubuh. Penyakit ini berhubungan dengan deposisi autoantibodi dan kompleks imun sehingga mengakibatkan kerusakan jaringan.

• Lupus Eritematosus Sistemik merupakan saalah satu penyakit yang tidak mudah didiagnosa dikarenakan banyaknya variasi dari manifestasi klinis yang ditimbulkannya. Dalam melakukan penegakan diagnosa LES dibutuhkan adanya pengamatan klinis yang baik serta pemeriksaan Antibodi Antinuklear (ANA), yang keduanya harus menunjukan hasil yang positif.

• Penatalaksanaan pada LES dapat dilakukan dengan dua cara yaitu terapi non farmakologis dan terapi farmakologis. Terapi non farmakologis diantaranya edukasi dan program rehabilitasi, sedangkan terapi farmakologis meliputi terapi konservatif dan terapi agresif