Syaifin Nizar - A1c012141

12
Latar Belakang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran bisa dibaratkan sebagai anggaran rumah tangga ataupun anggaran perusahaan yang memiliki dua sisi, yaitu sisi penerimaan dan sisi pengeluaran. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan alat utama pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya dan sekaligus alat pemerintah untuk mengelola perekonomian negara. Sebagai alat pemerintah, APBN bukan hanya menyangkut keputusan ekonomi, namun juga menyangkut keputusan politik. Dalam konteks ini, DPR dengan hak legislasi, penganggaran, dan pengawasan yang dimilikinya perlu lebih berperan dalam mengawal APBN. sehingga APBN benar-benar dapat secara efektif

description

SADSADSADASDASDSADSADSADSADSADSADASDASDASDSAadssdsadsadasdsadsadasdasdasdasdasdsadasdasdasdasdasdsadsadasdasdsadsadas

Transcript of Syaifin Nizar - A1c012141

Latar BelakangAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran bisa dibaratkan sebagai anggaran rumah tangga ataupun anggaran perusahaan yang memiliki dua sisi, yaitu sisi penerimaan dan sisi pengeluaran.Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan alat utama pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya dan sekaligus alat pemerintah untuk mengelola perekonomian negara. Sebagai alat pemerintah, APBN bukan hanya menyangkut keputusan ekonomi, namun juga menyangkut keputusan politik. Dalam konteks ini, DPR dengan hak legislasi, penganggaran, dan pengawasan yang dimilikinya perlu lebih berperan dalam mengawal APBN. sehingga APBN benar-benar dapat secara efektif menjadi instrumen untuk mensejahterakan rakyat dan mengelola perekonomian negara dengan baik.

Rumusan Masalah:1. Bagaimana struktur APBN?2. Jelaskan cakupan keuangan Negara!3. Sebutkan dan jelaskan pihak-pihak yang bertanggungjawab untuk mengelola keuangan Negara dan tanggung jawab mereka masing-masing!Pembahasan1. Struktur APBN terdiri dari pendapatan negara dan hibah, belanja negara, surplus/defisit, dan pembiayaan.a. Pendapatan Negara dan HibahSecara umum sumber penerimaan APBN yaitu berasal dari Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan NIlai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Cukai, dan Pajak lainnya serta Pajak Perdagangan (bea masuk dan pajak/pungutan ekspor). Selain itu penerimaan Negara yang berasal dari bukan pajak (PNBP) meliputi penerimaan dari sumber daya alam, setoran laba BUMN, dan penerimaan bukan pajak lainnya.b. Belanja NegaraBelanja Negara teridir dari:1. Belanja pemerintah pusat adalah belanja yang digunakan untuk kegiatan pembangungan pemerintah pusat yang dilaksanakan baik di pusat maupun di daerah. Belanja ini terdiri dari : Belanja Pegawai, Belanja Barang, Subsidi BBM, Subsidi Non BBM, belanja hibah dan lain lain.2. Belanja pemerintah daerah adalah belanja yang digunakan untuk kegiatan pembangunan daerah yang kemudian akan masuk dalam APBD daerah yang bersangkutan. Belanja daerah terdiri dari : Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Otonomi Khusus (seperti Aceh dan Papua)c. Defisit atau SurplusDefisit atau surplus merupakan selisih antara penerimaan dan pengeluaran. Pengeluaran yang melebihi penerimaan disebut defisit, sebaliknya penerimaan yang melebihi pengeluaran disebut surplus. Dalam tampilan APBN, dikenal dua istilah defisit anggaran yaitu: keseimbangan primer dan keseimbangan umum. Keseimbangan primer adalah total penerimaan dikurangi belanja tidak termasuk pembiayaan bunga. Keseimbangan umum adalah total penerimaan dikurangi belanja termasuk pembiayaan bunga.d. PembiayaanPembiayaan diperlukan untuk menutup defisit anggaran. Beberapa sumber pembiayaan yang sering digunakan saat ini adalah: pembiayaan dalam negeri (perbankan dan non perbankan), serta pembiayaan luar negeri (netto) yang merupakan selisih antara penarikan utang luar negeri (bruto) dengan pembiayaan cicilan pokok utang luar negeri.

2. Cakupan keuangan negara dapatdikelompokkan dalam:a. subbidang pengelolaan fiskal,b. subbidang pengelolaan moneter, danc. subbidang pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan. Pengelolaan keuangan negara subbidang pengelolaan fiskalmeliputi kebijakan dan kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaanAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mulai daripenetapan Arah dan Kebijakan Umum (AKU), penetapan strategi danprioritas pengelolaan APBN, penyusunan anggaran oleh pemerintah,pengesahan anggaran oleh DPR, pelaksanaan anggaran, pengawasananggaran, penyusunan perhitungan anggaran negara (PAN) sampaidengan pengesahan PAN menjadi undang-undang. Pengelolaan keuangan negara subbidang pengelolaan moneterberkaitan dengan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan sectorperbankan dan lalu lintas moneter baik dalam maupun luar negeri. Pengelolaan keuangan negara subbidang kekayaan Negarayang dipisahkan berkaitan dengan kebijakan dan pelaksanaankegiatan di sektor Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD)yang orientasinya mencari keuntungan (profit motive).

3. Pihak pihak yang mempunyai wewenang atas pengelolaan keuangan Negara adalah Presiden, Menteri Keuangan, Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur/Bupati/Walikota selaku kepala Pemerintahan Daerah, dan berikut adalah paparan tugas/wewenang yang dijalankan oleh masing-masing pihak tersebut.a. Presiden.Sebagai pihak yang memiliki kekuasaan tertinggi sebagai bagian dari pemerintahan suatu negara. Kekuasaan tersebut meliputi kewenangan yang bersifat khusus dan kewenangan yang bersifat umum.b. Menteri Keuangan.Selaku Pengelola Fiskal dan Wakil Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan. Menteri Keuangan sebagai pembantu Presiden dalam bidang keuangan pada hakekatnya berperan sebagai Chief Financial of Officer (CFO) Pemerintah Republik Indonesia.Tanggung jawab dari seorang Menteri Keuangan :a. Menyusun kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro.b. Menyusun rancangan APBN dan rancangan Perubahan APBN.c. Mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran.d. Melakukan perjanjian internasional di bidang keuangan.e. Melaksanakan pemungutan pendapatan negara yang telah ditetapkan dengan undangundang.f. Melaksanakan fungsi bendahara umum negara. g. Menyusun laporan keuangan yang merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN.h. Melaksanakan tugas-tugas lain di bidang pengelolaan fiskal berdasarkan ketentuan undang-undang.c. Menteri/Pimpinan LembagaSelaku Pengguna Anggaran / Pengguna Barang kementerian negara / lembaga yang dipimpinnya.Tanggung jawab dari seorang menteri/pimpinan lembaga :a. Menyusun rancangan anggaran kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya.b. Menyusun dokumen pelaksanaan anggaranc. Melaksanakan anggaran kementerian negara /lembaga yang dipimpinnya.d. Melaksanakan pemungutan penerimaan negara bukan pajak dan menyetorkannya ke kas negara.e. Mengelola piutang dan utang negara yang menjadi tanggung jawab kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya.f. Mengelola barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab kementerian negara /lembaga yang dipimpinnya.g. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan kementerian negara /lembaga yang dipimpinnya.h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang menjadi tanggung jawabnya berdasarkan ketentuan undang-undang.d. Gubernur/Bupati/Walikota selaku kepala Pemerintahan Daerah.Sebagai pihak yang memiliki peran untuk mengelola keuanga daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan.

Tanggung jawab dari seorang Gubernur/Bupati/Walikota :Mengelola kekayaan daerah yang dipisahkan dari kekayaan negara melalui satuan kerja daerah.

Daftar Pustaka1. DASAR-DASAR PRAKTEK PUNYUSUNAN APBN DI INDONESIA OLEH KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL ANGGARAN2. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA3. http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/05/makalah-apbn-indonesia.html4. http://adie-wongindonesia.blogspot.com/2010/03/makalah-apbn-indonesia.html5. http://mgtabersaudara.blogspot.com/2010/03/makalah-apbn-indonesia.html