Survey Tambang dan Terowongan

42
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan PERANAN SURVEY DAN PEMETAAN DALAM PENGELOLAAN TAMBANG TERBUKA Penambangan dengan metode tambang terbuka adalah suatu kegiatan penggalian bahan galian seperti batubara, ore (bijih), batu dan sebagainya di mana para pekerja berhubungan langsung dengan udara luar.dan iklim. Tambang terbuka (open pit mining) juga disebut dengan open cut mining; adalah metoda penambangan yang dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada suatu batuan yang berada atau dekat dengan permukaan. Tambang Terbuka juga disebut tambang permukaan hanya memiliki nilai ekonomis apabila lapisan batu bara berada dekat dengan permukaan tanah. Metode tambang terbuka memberikan proporsi endapan batu bara yang lebih banyak daripada tambang bawah tanah karena seluruh lapisan batu bara dapat dieksploitasi – 90% atau lebih dari batu bara dapat diambil. Tambang terbuka yang besar dapat meliputi daerah berkilo-kilo meter persegi dan menggunakan banyak alat yang besar, termasuk: dragline (katrol penarik), yang memindahkan batuan permukaan; power shovel (sekop hidrolik); truk- truk besar, yang mengangkut batuan permukaan dan batu bara; bucket wheel excavator (mobil penggali serok); dan ban berjalan. 1

Transcript of Survey Tambang dan Terowongan

Page 1: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

PERANAN SURVEY DAN PEMETAAN DALAM

PENGELOLAAN TAMBANG TERBUKA

Penambangan dengan metode tambang terbuka adalah suatu kegiatan

penggalian bahan galian seperti batubara, ore (bijih), batu dan sebagainya di mana

para pekerja berhubungan langsung dengan udara luar.dan iklim. Tambang

terbuka (open pit mining) juga disebut dengan open cut mining; adalah metoda

penambangan yang dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada suatu

batuan yang berada atau dekat dengan permukaan.

Tambang Terbuka juga disebut tambang permukaan hanya memiliki nilai

ekonomis apabila lapisan batu bara berada dekat dengan permukaan tanah.

Metode tambang terbuka memberikan proporsi endapan batu bara yang lebih

banyak daripada tambang bawah tanah karena seluruh lapisan batu bara dapat

dieksploitasi – 90% atau lebih dari batu bara dapat diambil. Tambang terbuka

yang besar dapat meliputi daerah berkilo-kilo meter persegi dan menggunakan

banyak alat yang besar, termasuk: dragline (katrol penarik), yang memindahkan

batuan permukaan; power shovel (sekop hidrolik); truk-truk besar, yang

mengangkut batuan permukaan dan batu bara; bucket wheel excavator (mobil

penggali serok); dan ban berjalan.

Batuan permukaan yang terdiri dari tanah dan batuan dipisahkan pertama

kali dengan bahan peledak; batuan permukaan tersebut kemudian diangkut dengan

menggunakan katrol penarik atau dengan sekop dan truk. Setelah lapisan batu

bara terlihat, lapisan batu bara tersebut digali, dipecahkan kemudian ditambang

secara sistematis dalam bentuk jalur-jalur. Kemudian batu bara dimuat ke dalam

truk besar atau ban berjalan untuk diangkut ke pabrik pengolahan batu bara atau

langsung ke tempat dimana batu bara tersebut akan digunakan.

Metode ini cocok dipakai untuk ore bodies yang berbentuk horizontal yang

memungkinkan produksi tinggi dengan ongkos rendah. Walaupun “stripping” dan

“quarrying” termasuk ke dalam open pit mining, namun strip mining biasanya

dipakai untuk penambangan batubara dan quarry mining yang berhubungan

1

Page 2: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

dengan produksi non-metallic minerals seperti dimension stone, rock aggregates,

dll.

Kegiatan penambangan ini terkadang berada di bawah permukaan tanah,

bahkan kedalamannya dapat mencapai ratusan meter seperti pada tambang terbuka

tembaga (copper mine) di Bingham Canyon Utah (USA).

Apabila diyakini keberadaan endapan mineral dekat dengan permukaan,

hingga dapat dipastikan pemilihan metoda penambangannya adalah tambang

terbuka (open pit); hanya perlu dipertanyakan tentang “economic cut off

limitnya”, hingga dimungkinkan adanya perubahan metoda penambangan ke arah

underground (tambang bawah tanah) bila penyebaran endapan mineral dapat

menjamin.

Kebanyakan tambang batubara di Indonesia menggunakan metoda

tambang terbuka, oleh karena sebagian besar cadangan batubara terdapat pada

dataran rendah atau pada daerah pegunungan dengan topografi yang landai

dengan kemiringan lapisan batubara yang kecil (<30°). Untuk cebakan yang

berada di bawah permukaan tetapi relatif masih dangkal, maka metoda

penambangan terbuka umumnya akan lebih ekonomis dibandingkan dengan

tambang dalam (bawah permukaan). Dan bila cebakan itu berada jauh di bawah

permukaan dengan bentuk yang tidak beraturan, maka mungkin penambangan

dengan cara tambang bawah tanah yang masih dianggap ekonomis.

Ada kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar untuk penentuan

pemilihan apakah suatu cadangan (lapisan batubara) akan ditambang dengan

metoda tambang terbuka atau tambang dalam yaitu dengan membandingkan

besarnya nilai tanah penutup (waste) yang harus digali dengan volume atau tonase

batubara yang dapat ditambang. Perbandingan ini dikenal dengan istilah

“stripping ratio”. Apabila nilai perbandingan ini (stripping ratio) masih dalam

batas-batas keuntungan, maka metoda tambang terbuka dianggap masih

ekonomis. Sebaliknya apabila nilainya di luar batas keuntungan, maka metoda

penambangan tambang dalam yang dipilih.

2

Page 3: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

Beberapa keuntungan yang diperroleh bila menggunakan tambang terbuka

diantaranya yaitu:

1. Produksi tinggi

2. Konsentrasi operasi (kegiatan) tinggi

3. Ongkos operasi per ton bijih yang ditambang rendah

4. Kegiatan eksplorasi dan keadaan geologi lebih mudah

5. Leluasa dalam pemilihan alat gali/muat

6. Recovery tinggi

7. Perencanaan lebih sederhana

8. Kondisi kerja lebih baik /karena berhubungan dengan udara luar

9. Relatip lebih aman

10 Pemakaian bahan peledak leluasa dan effisien

Metode tambang terbuka merupakan kegiatan penambangan yang

diterapkan terhadap endapan bahan galian yang terletak di dekat permukaan bumi.

Dengan demikian kegiatan penambangan langsung berhubungan dengan udara

bebas, akibatnya :

a) Kondisi kerja dan keselamatan kerja lebih baik.

b) Segala macam peralatan dari yang kecil sampai yang besar dapat dipakai,

sehingga produksinya bisa besar.

c) Segala jenis bahan peledak dapat dimanfaatkan dan dapat diperoleh nisbah

peledakan (blasting ratio) yang tinggi.

 

Tetapi segi negatifnya adalah :

a) Merusak lingkungan hidup.

b) Susah mencari tempat untuk menimbun material penutup (overburden)

yang tidak mengganggu kegiatan penambangan dan memperparah

kerusakan lingkungan, karena volume material yang akan ditimbun sangat

banyak.

  

3

Page 4: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

1. Tahapan Kegiatan Tambang Terbuka

   Secara garis besar tahapan kegiatan penambangan pada tambang terbuka

adalah sebagai berikut :

a) Pembabatan dan pembersihan lahan (land clearing).

b) Pengupasan tanah penutup (stripping).

c) Penambangan atau penggalian bahan galian (mining).

 

1.1.  Pembabatan Dan Pembersihan Lahan

  Yang dimaksud dengan pembabatan adalah pembersihan daerah yang akan

ditambang dari semak-semak, pepohonan dan tanah maupun bongkah-bongkah

batu yang menghalangi pekerjaan-pekerjaan selanjutnya. Tanah pucuk yang subur

(humus) harus ditimbun di tempat tertentu, lalu ditanami rerumputan dan semak-

semak agar tidak mudah tererosi, sehingga kelak dapat dipakai untuk reklamasi

bekas-bekas tambang.

 

Pembabatan ini bisa dilakukan dengan :

a) Tenaga manusia yang menggunakan alat-alat sederhana seperti kapak,

gergaji, arit, cangkul dan lain-lain.

b) Menggunakan alat-alat mekanis yaitu buldoser dengan rooter / ripper,

rake blade, rantai dan lain-lain.

 

1.2.  Pengupasan Tanah Penutup

  Pengupasan tanah penutup dimaksudkan untuk membuang tanah penutup

(overburden) agar endapan bahan galiannya terkupas dan mudah untuk

ditambang.

 

Ada beberapa macam cara pengupasan tanah penutup yang banyak diterapkan,

yaitu :

a) Back filling digging method

Pada cara ini tanah penutup dibuang ke tempat yang endapan bijih  

atau batubaranya sudah digali. Peralatan yang banyak digunakan adalah

power shovel atau dragline. Bila digunakan hanya satu buah peralatan

4

Page 5: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

mekanis, power shovel atau dragline saja, disebut single stripping

shovel/dragline dan bila menggunakan lebih dari satu buah power

shovel/dragline disebut tandem stripping shovel/dragline .

Cara back filling digging method cocok untuk tanah penutup yang :

Tidak diselingi oleh berlapis-lapis endapan batubara atau endapan

bijih (satu lapis).

Material atau batuannya lunak.

Letaknya mendatar (horizontal).

 

b) Benching system

Pada pengupasan tanah dengan sistem jenjang (benching system)

ini pada waktu mengupas tanah penutup sekaligus sambil membuat

jenjang .

 

Sistem ini cocok untuk :

Tanah penutup yang tebal.

Bahan galian atau lapisan batubara yang juga tebal.

1.3.  Penambangan Atau Penggalian Bahan-Bahan Galian

  Adalah kegiatan pengambilan endapan bahan galian termasuk batubara

dari dalam kulit bumi dan dibawa ke permukaan bumi untuk dimanfaatkan atau

untuk diproses selanjutnya.

 

2.  Metode Penambangan

 2.1.   Tambang Terbuka Untuk Endapan Bijih Dan Mineral Industri

  Metode penambangan yang termasuk tambang terbuka ada 4 (empat)

macam, yaitu :

2.1.1.  Open pit / open cut / open cast / open mine.

2.1.2.  Quarry.

5

Page 6: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

2.1.3.  Strip mine.

2.1.4.  Alluvial mine.

 2.1.1.  Open Pit / Open Cut / Open Cast / Open Mine

Adalah cara-cara penambangan terbuka yang dilakukan untuk menggali

endapan-endapan bijih metal seperti endapan bijih nikel, endapan bijih besi,

endapan bijih tembaga, dan sebagainya.

  Bentuk tambang berdasarkan letak endpan bijih itu sendiri ada 2 (dua)

macam, yaitu :

 

2.1.1.1.  Open pit

  Merupakan bentuk penambangan untuk endapan bijih yang terletak pada

suatu daerah yang datar atau lembah. Dengan demikian medan kerja digali ke arah

bawah sehingga akan membentuk semacam cekungan atau pit  (lihat Gambar 4).

 

2.1.1.2.  Open cast / open mine / open cut

  Merupakan bentuk penambangan untuk endapan bijiih yang terletak pada

lereng bukit. Dengan demikian medan kerja digali dari arah bawah ke atas atau

sebaliknya (side hill type). Bentuk tambang dapat pula melingkari bukit atau

undakan, hal tersebut tergantung dari letak endapan penambangan yang

diinginkan

  Cara pengangkutan pada open pit / open cut/open cast / open mine

tergantung dari kedalaman endapan dan topografinya. Pada dasarnya cara

pengangkutannya ada 2 (dua) macam, yaitu :

1) Cara konvensional atau cara langsung, yaitu hasil galian atau peledakan

diangkut oleh truck / belt conveyor / mine car / skip dump type rail cars,

dan sebagainya, langsung dari tempat penggalian ke tempat dumping

dengan menelusuri tebing-tebing sepanjang bukit (lihat Gambar 6).

2) Cara inkonvensional atau cara tak langsung adalah cara pengangkutan

hasil galian / peledakan ke tempat dumping dengan menggunakan cara

kombinasi alat-alat angkut. Misalnya dari permuka/medan kerja (front) ke

tempat crusher digunakan truk, dan selanjutnya melalui ore pass ke

loading point; dari sini diangkut ke ore bin dengan memakai belt

6

Page 7: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

conveyor, dan akhirnya diangkut ke luar tambang dengan cage (lihat

Gambar 7).

 2.1.2.  Quarry

Adalah cara-cara penambangan terbuka yang dilakukan untuk menggali

endapan-endapan bahan galian industri atau mineral industri, seperti batu marmer,

batu granit, batu andesit, batu gamping, dll.

  Bentuk tambang berdasarkan letak endapan bahan galian industri itu

senderi ada 2 (dua) macam, yaitu :

 2.1.2.1.  Side hill type

  Merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian indutri

yang terletak dilereng-lereng bukit. Medan kerja dibuat mengikuti arah lereng-

lereng bukit itu dengan 2 (dua) kemungkinan, yaitu :

a) Bila seluruh lereng bukit itu akan digali dari atas ke bawah, maka medan

kerja dapat dibuat melingkar bukit dengan jalan masuk (access road)

berbentuk spiral .

b)  Jika hanya sebagian lereng bukit saja yang akan di tambang atau bentuk

bukit itu memanjang, maka medan kerja dibuat memanjang pula dengan

jalan masuk dari salah satu sisisnya atau dari depan yang disebut straight

ramp .

 

Keuntungan side hill type ini ialah :

a) Dapat diusahakan adanya cara penirisan alamiah dengan membuat medan

kerja sedikit miring ke arah luar dan di tepi jalan masuk dibuatkan saluran

air.

b) Alat-angkut bermuatan bergerak ke arah bawah yang berarti mendapat

bantuan gaya gravitasi. Dengan demikian waktu pengangkutannya (cycle

time) menjadi lebih singkat.

 Kerugiannya adalah :

a) Meterial penutup harus dikupas dan dibuang sekaligus sebelum

penambangan dilakukan, berarti diperlukan modal yang besar untuk

mengongkosi pengupasan material penutup.

7

Page 8: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

b) Karena jalan masuknya miring, kalau pengemudi-pengemudi alat-alat

angkut kurang hati-hati karena ingin dapat premi produksi, maka hal ini

akan dapat menyebabkan kecelakaan, terutama pada jalan masuk yang

berbentuk spiral.

 

2.1.2.2.  Pit type / subsurface type

Merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian industri

yang terletak pada suatu daerah yang mendatar. Dengan demikian medan kerja

harus digali ke arah bawah sehingga akan membentuk kerja atau cekungan (pit).

Bentuk medan kerja atau cekungan tersebut ada 2 (dua) kemungkinan, yaitu :

a) Kalau bentuk endapan kurang lebih bulat atau lonjong (oval), maka medan

kerja dan jalan masuk dibuat berbentuk spiral .

b) Bila bentuk endapan kurang lebih empat persegi panjang atau bujur

sangkar, maka medan kerjapun di buat seperti bentuk-bentuk tersebut di

atas dengan jalan masuk dari sisi yang disebut straight ramp atau

berbentuk switch back.

  Bentuk-bentuk kuari (quarry) yang diuraikan diatas adalah bentuk-bentuk

dasar dari kuari yang tentu saja masih banyak lagi variasi-variasinya yang pada

umumnya diusahakan agar menyesuaikan bentuk-bentuk dasar tersebut dengan

keadaan dan bentuk endapan serta topografi daerahnya.

2.1.3.  Strip Mine

  Adalah cara-cara penambangan terbuka yang dialakukan untuk endapan-

endapan yang letaknya mendatar atau sedikit miring. Yang harus diperhitungkan

dalam penambangan cara ini adalah nisbah penguapan (stripping ratio) dari

endapan yang akan ditambang, yaitu perbandingan banyaknya volume tanah

penutup (m3 atau BCM) yang harus dikupas untuk mendapatkan 1 ton endapan.

Cara ini sering diterapkan pada penambangan batubara, atau endapan garam-

garam.

8

Page 9: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

 

2.1.4.  Alluvial Mine

  Adalah tambang terbuka yang diterapkan untuk menambang endapan-

endapan alluvial, misalnya tambang bijih timah, pasir besi, emas dll.

 

Berdasarkan cara penggaliannya, maka alluvial mine dapat dibedakan menjadi 3

(tiga) macam, yaitu :

Tambang semprot (hydraulicking).

Penambangan dengan kapal keruk (dredging).

Manual mining method.

 2.1.4.1.  Tambang semprot

  Pada tambang semprot penggalian endapan alluvial dilakukan dengan

menggunakan semprotan air yang bertekanan tinggi yang berasal dari

penyemprotan yang disebut monitor atau water jet atau giant.

  Tekanan aliran air yang dihasilkan oleh monitor dapat diatur sesuai dengan

keadaan material yang akan digali atau disemprot yang biasanya bisa mencapai

tekanan sampai 10 atm.

 

Untuk memperbesar produksi biasanya :

a) Digunakan lebih dari satu monitor, baik bekerja sendiri-sendiri atau

bersama di satu permuka kerja;

b) Monitor dibantu dengan alat mekanis seperti back hoe atau buldoser (lihat

Gambar 13).

Untuk mengangkut material hasil galian atau semprotan ke instalasi

pengolahan digunakan air yang digerakkan dengan pompa.

Jadi jika digunakan cara penambangan tambang semprot harus tersedia

cukup air, baik untuk sperasi penambangan maupun untuk proses pengolahannya

(konsentrasi).

 

2.1.4.2.  Penambangan dengan kapal keruk (MGM)

  Penambangan dengan kapal keruk (MGM = Mesin Gali Mangkok) ini

digunakan bila endapan yang akan digali terletak di bawah permukaan air,

9

Page 10: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

misalnya di lepas pantai, sungai danau atau dia suatu lembah dimana tersedia

banyak air.

  Berdasarkan macam alat-galinya, maka kapal keruk yang digunakan untuk

penambangan dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu :

a) Multi bucket dredge (lihat Gambar 13), yaitu kapal keruk yang alat-

galinya berupa rangkaian mangkok (bucket).

b) Cutter suction dredge, yaitu kapal keruk dengan alat-gali berupa pisau

pemotong yang menyerupai bentuk mahkota.

c) Bucket wheel dredge, yaitu kapal keruk yang dilengkapi dengan timba

yang berputar (bucket wheel) sebagai alat-gali.

  Sistem penggalian dengan kapal keruk dapat dibedakan menjadi 3 (tiga)

macam, yaitu :

a) Sistem tangga (benches), yaitu cara pengerukan dengan membuat atau

membentuk tangga atau jenjang (benches).

b) Sistem tekan, yaitu cara pengerukan dengan menekan tangga (ladder)

sampai pada kedalaman yang dikehendaki, kemudian maju secara bertahap

tanpa membentuk tangga.

c) Sistem kombinasi, yaitu merupakan gabungan dari cara atau sistem tangga

dengan sistem tekan. Biasanya sistem tangga dipakai untuk menggalikan

tanah penutup, sedangkan sistem tekan untuk menggali endapan bijihnya

(kaksa).

 

2.1.4.3.  Manual mining method

  Manual method atau penambangan secara sederhana adalah penambangan

yang menggunakan tanaga manusia atau hampir tidak menggunakan tenaga masin

atau alat mekanis.

  Cara ini biasanya dilakukan oleh rakyat setempat atau kontraktor kecil

untuk menambang endapan yang :

Ukuran atau jumlah cadangannya tidak besar.

Letaknya tersebar dan terpencil.

Tetapi endapannya cukup kaya.

10

Page 11: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

Alat-alat konsetrasi yang biasanya digunakan pada manual method ialah :

Pan / batea / dulang

Rocker (craddle)

Sluice box

 2.2.  Tambang Terbuka Untuk Batubara

Beberapa sistem tambang terbuka untuk penambangan batubara adalah :

2.2.1.  Strip mining

2.2.2.  Contour mining

2.2.3.  Area mining

2.2.4.  Auger mining

2.2.5.  Box cut mining

 

2.2.1.  Strip Mining

  Strip mining pada umumnya digunakan untuk endapan batubara yang

memiliki kemiringan endapan (dip) kecil atau landai dimana sistem penambangan

yang lain sulit untuk diterapkan karena keterbatasan jangkuan alat-alat (lihat

Gambar 15). Selain itu endapan batubaranya    harus tebal, terutama bila lapisan

tanah penutupnya juga tebal. hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan

perbandingan yang masih ekonomis anatara jumlah  tanah penututp yang harus

dikupas dengan jumlah batubara yang dapat digali (economic stripping ratio).

 

2.2.2.  Contour Mining

Kegiatan penambangan diawali dengan pengupasan tanah penutup di

daerah singkapan (outcrap) di sepanjang lereng mengikuti garis kontur, kemudian

diikuti dengan penggalian endapan batubaranya. Penggalian kemudian dilanjutkan

ke arah tebingsampai mancapai batas penggalian yang masih ekonomis,

mengingat tebalnya tanah penutup yang harus dikupas untuk mendapatkan

batubaranya. Karena keterbatasannya daerah yang biasanya digali, maka daerah

menjadi sempit tetapi panjang sehingga memerlukan alat-alat yang mudah

berpindah-pindah. Umur tambang bisanya pendek.

 

Kerugian sistem ini ialah :

11

Page 12: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

a) Keterbatasannya jumlah cadangan yang ekonomis untuk ditambang karena

tebalnya tanah penutup yang harus dikupas.

b) Tempat kerjanya sempit.

c) Tebing (highwall) yang terbentuk bisa terlalu tinggi sehingga

menyebabkan kemantapan lerengnya rendah.

d) Juga mudah terjadi kelongsoran pada timbunan tanah buangan (timbunan

tanah penutup).

2.2.3.  Area Mining

  Sistem ini pada umumnya diterapkan untuk endapan batubara yang

letaknya kurang lebih horizontal (mendatar) serta daerahnya juga merupakan

dataran. 

Kegiatan penambangan dimulai dengan pengupasan tanah penutup dengan

cara membuat paritan besar yang biasanya disebut box cut dan tanah penutupnya

dibuang ke daerah yang tidak di tambang. Setelah endapan batubara dari galian

pertama diambil, kemudian disusul dengan pengupasan berikutnya yang sejajar

dengan pengupasan pertama dan tanah penutupnya ditimbun atau dibuang ke

tempat bekas penambangan atau penggalian yang pertama (back filling digging

method). Demikianlah selanjutnya penggalian demi penggalian dilanjutkan

sampai penggalian yang terakhir. Penggalian yang terakhir akan meninggalkan

lubang memanjang yang di satu sisi lainnya oleh tanah penutup yang tidak digali.

Seirama dengan kemajuan penambangan, secara bertahap timbunan tanah penutup

juga diratakan.

2.2.4.  Auger Mining

  Untuk menambang endapan batubara yang tipis dan tersingkap di lereng

bukit dapat dipakai auger head miner (lihat Gambar 19) yang memiliki auger

berdiameter 28-36 inchi (71-91cm). Kemudian alat ini diperbaiki menjadi twin

auger (lihat Gambar 20) yang berdiameter 20-28 inchi (50-71 cm) dengan

kedalaman penggalian efektif 5 ft (1,5 m).

Pada saat penambangan alat ini ditempatkan dibagian pinggir  lombong

(stope). Auger yang satu diletakkan di dasar lombong, sedang auger yang kedua

12

Page 13: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

dinaikkan sehingga alat tersebut digerakkan kesamping ke arah pinggir lombong

diseberangnya dengan ditarik kabel yang diikatkan pada     2 buah jangkar

penopang di kiri-kanan alat (lihat Gambar 21). Gerakan kesamping itu dilakukan

berulang-ulang sambil diikuti dengan gerakan maju. Batubara yang tergali

diterima oleh chain conveyor pengumpul untuk diangkat ke luar lombong.

2.2.5.  Box Cut Mining

  Sebenarnya yang dimaksud dengan box cut adalah suatu lubang galian

awal pada daerah yang efektif datar yang tak memiliki daerah pembuangan   tanah

penutup, sehingga tanah penutup terpaksa dibuang kesamping  lubang galian awal

Kemudian lubang galian awal ini dikembangkan menjadi kawasan penambangan

yang lebih baik dengan berbagai cara. Pengembangan box cut itu adalah yang

disebut advance benching system .Bila tanah penutupnya lunak, maka dapat

dipakai dragline atau back hoe sebagai alat-gali sehingga box cut-nya dapat

diperluas menjadi medan kerja (front) yang memanjang. Batubara yang telah

terkupas kemudian ditambang dengan peralatan khusus, misalnya dengan

pemboran dan peledakan atau penggarukan (ripping), kemudian dimuatkan ke

alat-angkut untuk dibawa keluar tambang.

3. Tambang Terbuka Dan Tambang Bawah Tanah

Tambang terbuka (surface mining) merupakan satu dari dua sistem

penambangan yang dikenal, yaitu Tambang terbuka dan Tambang Bawah Tanah.

dimana segala kegiatan atau aktivitas penambangan dilakukan di atas atau relatif

dekat permukaan bumi dan tempat kerja berhubungan langsung dengan dunia

luar.

Penambangan pada tambang terbuka itu sendiri dilakukan dengan

beberapa tahapan kerja : pengurusan surat-surat ijin yang dibutuhkan untuk

kegiatan penambangan, pembabatan (land clearing), pengupasan lapisan tanah

penutup (stripping of overburden), penambangan (exploitation), pemuatan

(loading), pengangkutan (hauling), dan pengolahan serta pemasaran.

13

Page 14: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

3.1. Pengelompokan Tambang Terbuka

Pada prinsipnya tambang terbuka dapat digolongkan ke dalam empat

golongan :

3.1.1. Open pit/Open mine/Open cut/Open cast.

Adalah tambang terbuka yang diterpakan pada penambangan ore (bijih).

Misalnya nikel, tembaga, dan lain-lain.

3.1.2. Strip Mine.

Penerapan khusus endapan horizontal/sub-horizontal terutama untuk

batubara, dapat juga endapan garam yang mendatar. Contoh Tamabang Batubara

di Tanjung Enim.

3.1.3. Quarry

AdalahTambang terbuka yang diterapkan pada endapan mineral industri

(industrial mineral). Contoh Tambang batu pualam di Tulung Agung.

3.1.4. Alluvial mining

Dapat dikatakan sebagai “placer Mining” ataupun di Australia disebut

“Beach-mine” yaitu cara penambangan untuk endapan placer atau alluvial.

Contoh tambang Cassiterite di Pulau Bangka, belitung dan sekitarnya.

3.2. Konsiderasi Pada Operasi Penambangan

Secara garis besar, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelangsungan

kegiatan penambangan dibagi dalam dua kategori, yaitu faktor teknis dan faktor

ekonomi.

3.2.1. Kajian Secara Teknis

Unsur unsur teknis yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan

aktifitas kegiatan kerja sebuah proyek penambangan meliputi :

14

Page 15: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

3.2.1.1. Kondisi Umum tempat proyek dilaksanakan

Kondisi Kondisi tempat kerja yang perlu diperhatikan adalah meliputi

kondisi geologi, topografi, iklim dan sosial Budaya. Keadaan umum tersebut

mutlak diperhitungkan guna menentukan penjadwalan waktu kegiatan dan yang

utama sekali menetapkan efesiensi kerja kerja efektif dari pelaksanaan proyek

tersebut.

3.2.1.2. Sarana perlengkapan peralatan kerja

Jenis perlengkapan dan peralatan kerja disesuaikan dengan kondisi tempat

kerja, maksud pekerjaaan, kapasitas produksi, dan efektifitas kerja yang

diinginkan. Cara pengadaanya diperhitungkan dengan umur produksi dan

efektifitas kerja dan ketersediaan modal kerja yang di miliki.

3.2.1.3. Metode Pelaksanaan Kerja

Dalam proyek ini pelaksanaan kegiatan pembongkaran material dilakukan

dengan peledakan. Metode tersebut dipilih mengingat jenis materialnya memilki

kekerasan yang cukup tinggi, fraksi material yang lepas yang sasaran produksinya

telah ditentukan.

3.2.1.4. Kajian Secara Ekonomis

Kajian secara ekonomis dimaksudkan untuk mengetahui sebuah proyek

penambangan memperoleh keuntungan atau tidak. Dalam perhitungan aliran uang

diperhatikan beberapa faktor yang berpengaruh dalam situasi ekonomi. Hal-hal

yang diperhatikan tersebut adalah:

Nilai (value) daripada endapan mineral per unit berat (P). dan biasanya

dinyatakan dengan ($/ton) atau (Rp/ton).

Ongkos produksi (C), yaitu ongkos yang diperlukan sampai mendapatkan

produknya diluar ongkos stripping.

Ongkos stripping of overburden (Cob).

Cut Off Grade, akan menentukan batas-batas cadangan sehingga

menentukan bentuk akhir penambangan.

15

Page 16: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

4. Aktifitas Pertambangan Pada Tambang Terbuka

4.1. Tahap Persiapan

Kegiatan – kegiatan yang dilakukan pada awal proses pengambilan atau

penambangan bahan galian terdiri dari tahap persiapan (pra penambangan),

Kegiatan tersebut meliputi :

4.1.1. Pembuatan Jalan Rintasan

Gambar 1.1. Jalan Lintasan Pada Tambang

Jalan rintasan berfungsi sebagai jalur lewatnya alat – alat berat ke lokasi

tambang, kemudian dikembangkan sebagai jalan angkut material dari front

penambangan ke lokasi pabrik peremukan. Pembuatan jalan diguna-kan dengan

memakai Bulldozer yang nantinya digunakan pula sebagai pengupasan lapisan

penutup.

4.1.2. Pembersihan Lahan

16

Page 17: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

Pekerjaan ini dilakukan sebelum tahap pengupasan lapisan tanah penutup

dimulai. Pekerjaan ini meliputi pembabatan dan pengumpulan pohon yang

tumbuh pada permukaan daerah yang akan ditambang dengan tujuan untuk

membersihkan daerah tambang tersebut sehingga kegiatan penambangan dapat

dilakukan dengan mudah tanpa harus terganggu dengan adanya gangguan

tetumbuhan yang ada didaerah penambangan.

Gambar 1.2. Kegiatan Pembersihan Lahan

Kegiatan pembersihan ini dilakukan dengan menggunakan Bulldozer.

Pembersihan dilakukan pada daerah yang akan ditambang yang mempunyai

ketebalan overburden beberapa meter dengan menggunakan Bulldozer dan

dilakukan secara bertahap sesuai dengan pengupasan lapisan tanah penutup.Dalam

pembabatan, pohon didorong kearah bawah lereng untuk dikumpulkan, dimana

penanganan selanjutnya diserahkan pada penduduk setempat.

4.1.3. Pengupasan Tanah Penutup

17

Page 18: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

Gambar 1.3. Kegiatan Pembuangan Lapisan Tanah Penutup

Pembuangan lapisan tanah penutup dimaksudkan untuk membersihkan

endapan batu gamping yang akan digali dari semua macam pengotor yang

menutupi permukaanya, sehingga akan mempermudah pekerjaan penggaliannya

disamping juga hasilnya akan relatif lebih bersih.

Lapisan tanah penutup pada daerah proyek terdiri atas dua jenis yaitu top

soil dan lapisan overburden sehingga lapisan dilakukan terhadap lapisan top soil

terlebih dahulu dan ditempatkan pada suatu daerah tertentu untuk tujuan reklamasi

nantinya.

Setelah lapisan top soil terkupas, selanjutnya dilakukan pengupasan pada

lapisan overburden lalu didorong dan ditempatkan pada daerah tertentu dan

sebagian lagi digunakan sebagai pengeras jalan. Kegiatan pengupasan dilakukan

secara bertahap dengan menggunakan bulldozer, dimana tahap pengupasan awal

dilakukan untuk menyiapkan jenjang pertama dan pengupasan berikutnya dapat

dilakukan bersamaan dengan tahap produksi, sehingga pola yang diterapkan

adalah seri dan paralel yang bertujuan untuk :

Menghemat investasi dan biaya persiapan.

Menghindari pengotoran endapan batu gamping dari lapisan penutup,

sehingga mempermudah dalam pekerjaan penggalian.

Menghindari terjadinya longsoran dan bahaya angin.

18

Page 19: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

5. Persiapan Peralatan Penambangan

Penambangan yang akan dilakukan difokuskan dengan menggunakan

peralatan mekanis. Adapun alat yang digunakan diperlukan untuk menunjang

kegiatan penambangan, yaitu :

Bulldozer, yang digunakan untuk pembersihan lahan dan pengupasan

lapisan tanah penutup.

Loader, yang digunakan untuk memuat bongkahan batu gamping hasil dari

pembongkaran keatas alat angkut.

Truck, yang digunakan sebagai alat angkut hasil front penambangan ke

tempat pabrik peremukan/penggerusan.

Crushing Plant, yaitu suatu unit pengolahan yang berfungsi sebagai alat

preparasi batu gamping dari front penambangan guna mendapatkan ukuran

butiran yang diinginkan oleh pasar.

Pembangkit Listrik, berfungsi sebagai sumber tenaga listrik yang akan

dipakai sebagai penerangan, untuk alat pengolahan dan menggerakkan alat

– alat yang bekerja didalam pabrik.

Pompa Air, digunakan untuk memompa atau mengambil air guna

memenuhi kebutuhan peralatan dan karyawan.

5.1. Persiapan Pabrik Peremukan

Pabrik peremukan ini harus dibuat cukup luas agar dapat menampung

material hasil penambangan sebelum proses peremukan.

5.1.2. Pemilihan Lokasi Peremukan dan Stock Pile

19

Page 20: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

Gambar 1.4. Pemilihan Lokasi Permukaan dan Stock Pile

Pemilihan lokasi biasanya bedasarkan topografi daerahnya yang agak

landai . Lokasi pabrik dipilih daerah yang relatif datar dan tanpa vegetasi sehingga

hanya perlu proses atau pekerjaan perataan seperlunya saja. dan dekat dengan

Infrastruktur yang ada seperti jalan, dan penerangan.

5.1.3. Pemasangan Peralatan pada Pabrik Peremuk

Untuk penempatan mesin peremuk dibutuhkan pondasi yang cukup kuat

agar dapat bertahan cukup lama sesuai dengan proyek yang diselenggarakan dan

masalah konstruksi pondasi diborongkan kepada pihak kontraktor dengan pihak

pemasok mesin peremuk sebagai konsultan.

5.1.3.1. Letak Kantor

Sarana perkantoran digunakan sebagai pusat pengaturan dan pelaksanaan

kegiatan kerja penambangan dan direncanakan berada pada daerah yang mudah

dicapai dan dekat dengan jalan masuk. Bangunan ini dibuat permanen karena

dipakai dalam jangka waktu yang sangat lama sesuai dengan umur proyek.

5.1.3.2. Pusat Perawatan Alat

Dalam menunjang kelancaran operasi dibutuhkan peralatan-peralatan yang

selalu dalam kondisi yang baik dan siap pakai. Untuk itu sangat dibutuhkan suatu

20

Page 21: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

sarana sebagai tempat perawatan peralatan (spare part), agar perawatan terhadap

peralatan atau mesin-mesin yang digunakan dapat dilakukan secara rutin baik itu

dalam jenis perawatan yang ringan maupun pergantiaan suku cadangnya.

5.1.3.3. Penerangan

Sarana penerangan dimaksudkan untuk memberikan penerangan disekitar

bangunan, jalan, dan terutama sekali didalam kegiatan penunjang kerja. Sumber

listrik untuk penerangan ini tidak menjadi satu dengan listrik untuk pabrik,

sehingga khusus untuk sarana penerangan ini diperlukan sebuah generator.

5.1.3.4. SumberAir

Air merupakan sumber sarana yang sangat vital bagi sebuah proyek yang

melibatkan banyak tenaga kerja. Disamping air digunakan sebagai kebutuhan

sehari-hari, air juga dipakai dalam kegiatan penambangan yang didapat dari air

tanah dengan melakukan pemboran.

5.1.3.5. Prasarana Penunjang Lainnya

Yang dimaksud dengan prasarana lain disini adalah prasarana yang dipakai

untuk kepentingan umum dimana selain digunakan oleh perusahaan juga dapat

dipakai oleh masyarakat setempat sehingga mempunyai dampak yang positip

terhadap kehidupan masyarakat sekitar. Prasarana lainnya meliputi saran olahraga,

saran tempat peribadatan, poliklinik, power house, dan pos keamanan.

5.1.4. Operasi Penambangan

Tujuan utama dari kegiatan penambangan adalah pengambilan endapan

dari batuan induknya, sehingga mudah untuk diangkut dan di proses pada proses

selanjutnya selanjutnya. Setelah operasi persiapan penambangan selesai dan

pengupasan lapisan tanah penutup pada bagian atas cadangan batugamping

terlaksana (arah kemajuan penambangan dari kontur atas ke bawah). Maka dapat

dimulai kegiatan operasi penambangan.

21

Page 22: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

Kegiatan penambangan terbagi atas tiga kegiatan, yaitu pembongkaran,

pemuatan dan pengangkutan. Adapun rincian dari ketiga kegiatan tersebut adalah:

5.1.4.1. Pembongkaran

Gambar 1.5. Kegiatan Pembongkaran

Pembongkaran merupakan kegiatan untuk memisahkan antara endapan

bahan galian dengan batuan induk yang dilakukan setelah pengupasan lapisan

tanah penutup endapan batugamping tersebut selesai. Pembongkaran dapat

dilakukan dengan menggunakan peledakan, peralatan mekanis maupun peralatan

non mekanis.

Untuk kegiatan pembongkaran batugamping menggunakan pemboran

yang kemudian dilakukan peledakan. setelah batuan diledakkan kemudian digusur

menggunakan alat bulldozer, yang kemudian dikumpulkan di tepi batas

penambangan atau tepi jalan tambang tiap blok. Banyaknya batugamping yang

dibongkar tiap-tiap blok tidak sama, tergantung persyaratan kualitas yang diminta

oleh konsumen.

5.1.4.2. Pemuatan

22

Page 23: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

Gambar 1.6. Kegiatan Pematan Material

Pemuatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memasukkan atau

mengisikan material atau endapan bahan galian hasil pembongkaran ke dalam alat

angkut. Kegiatan pemuatan dilakukan setelah kegiatan penggusuran, pemuatan

dilakukan dengan menggunakan alat muat Wheel Loader dan diisikan ke dalam

alat angkut.

Kegiatan pemuatan bertujuan untuk memindahkan batugamping hasil

pembongkaran kedalam alat angkut. Pengangkutan dilakukan dengan sistem

siklus, artinya truck yang telah dimuati langsung berangkat tanpa harus menunggu

truck yang lain dan setelah membongkar muatan langsung kembali ke lokasi

penambangan untuk dimuati kembali.

5.1.4.3. Pengangkutan

23

Page 24: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

Gambar 1.7. Kegiatan Pengangkutan Material

Pengangkutan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengangkut atau

membawa material atau endapan bahan galian dari front penambangan dibawa ke

tempat pengolahan untuk proses lebih lanjut. Kegiatan pengangkutan

menggunakan Dump Truck yang kemudian dibawa ke tempat pengolahan untuk

dilakukan proses peremukan (crushing), jumlah truk yang akan digunakan

tergantung dari banyaknya material batugamping hasil peledakan yang akan

diangkut.

5.2. Pengolahan Dan Pemasaran

5.2.1. Pengolahan

Adalah kegiatan yang bertujuan untuk menaikkan kadar atau

mempertinggi mutu bahan galian yang dihasilkan dari tambang sampai memenuhi

persyaratan untuk diperdagangkan atau dipakai sebagai bahan baku untuk bahan

industri lain.

Bahan galian yang dihasilkan dari tambang biasanya selain mengandung

mineral berharga yang diingikan juga mengandung mineral pengotor (gangue

mineral) sehingga hasil tambang tidak bisa langsung dimanfaatkan atau

diperdagangkan. Untuk menghilangkan mineral pengotor tersebut sehingga hasil

tambang dapat dimanfaatkan atau diperdagangkan, maka dilakukan dengan

pengolahan bahan galian ( ore/mineral dressing).

24

Page 25: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

Proses pemisahan pemisahan antara mineral berharga dengan mineral-

mineral pengotor didasarkan kepada perbedaan baik fisik maupun sifat kimia

antara mineral berharga dengan mineral pengotornya.

Keuntungan lain dari pengolahan bahan galian selain meningkatkan kadar

mutunya. Ialah juga untuk mengurangi jumlah volume dan beratnya sehingga

dapat mengurangi jumlah volume dan beratnya sehingga dapat mengurangi

ongkos pengangkutannya.

5.2.2. Pemasaran

Pemasaran adalah kegiatan yang bertujuan untuk menjual suatu produk

kepada para pemakai produk atau konsumen dengan harga yang telah ditentukan

atau berdasarkan atas perjanjian antara kedua belah pihak yang bersangkutan.

Kegiatan pemasaran dilakukan setelah kegiatan pengolahan atau setelah syarat-

syarat yang telah ditentukan oleh konsumen terhadap mutu produk terpenuhi.

5.3. Reklamasi

Reklamasi merupakan pekerjaan-pekerjaan yang bertujuan untuk

memperbaiki atau mengembalikan tata lingkungan hidup agar lebih berdaya guna.

Usaha ini harus dilakukan setiap pengusaha (pengusaha pertambangan) sesuai

peraturan pemerintah yang berlaku.

Dalam pelaksanaannya ada beberapa kesulitan untuk reklamasi daerah

bekas tambang apabila tanpa perencanaan pengelolaan yang baik. Kesulitan

tersebut antara lain :

1. Tidak dilakukannya pengamatan terhadap tanah humus sehingga

dalampelaksanaannya baanyak tanah humus yang terbuang.

2. Tidak dilakukannya dengan tuntas sehingga terdapat bekas daerahtambang

yang dibiarkan terbuka untuk beberapa lama karena adasebagian tanah

galian masih tersisa.

3. Kesulitan penentuan lokasi penimbunan tanah penutup.

Beberapa faktor penting yang saling mempengaruhi lingkungan dari

kegiatan pertambangan antara lain penerapan teknologi pertambangan. Kegiatan

faktor ini saling berpengaruh bukan hanya pada lingkungan diluar pertambangan

25

Page 26: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

dimana daya dukung menjadi berkurang, akan tetapi kegiatan penambangan akan

mengalami hambatan dalam kelancaran operasinya.

Reklamasi didaerah bekas tambang dilakukan dengan cara pengambilan

kembali tanah penutup (top soil) ke bekas daerah penambangan kemudian

dilakukan pemupukan tanah untuk mengembalikan kestabilan dan kesuburan

tanah. Sehingga dapat ditanami tanaman yang lebih produktif bagi penduduk

setempat, agar tata lingkungan tidak jauh berbeda dengan lingkungan sebelumnya

maka dipilih bibit mahoni sebagai tanaman reklamasi.

Kegiatan reklamasi akan dilakukan setelah kegiatan penambangan selesai,

dalam hal ini setelah penambangan pada suatu daerah selesai dilaksanakan,

dengan urutan kegiatan sebagai berikut :

1. Pengupasan lapisan tanah penutup (top soil) dilaksanakan.

2. Lapisan tanah penutup (top soil) tersebut dikumpulkan pada suatu tempat.

3. Kegiatan penambangan dan pengolahan.

4. Tailing dari proses pengolahan dimasukkan kembali pada blok yang

telahditambang.

5. Perataan tinggi daerah penambangan dengan daerah sekelilingnya yang

tidak ditambang.

6. Penyebaran lapisan tanah penutup (top soil).

7. Penanaman dengan tanaman keras yang cocok dengan daerah tersebut.

26

Page 27: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

6. Aspek Aspek Kesalahan Survey Tambang

Gambar 1.8. Kegiatan Tambang Terbuka ( Open Mine )

Kegiatan survey di tambang tidak juga terlepas dari kesalahan-kesalahan

yang mungkin terjadi, baik kesalahan random-kesalahan sistematis-dan kesalahan

human error. Kesalahan ini bisa saja terjadi saat tahap ekplorasi, pengukuran

topografi dan pengukuran untuk pembuatan model cadangan material, atau pada

tahap Eksploitasi -Pemasangan design tambang dan pengukuran topografi

progress tambang.

Kesalahan dalam kegiatan survey dan pemetaan tidak hanya terjadi pada

proses pengukuran lapangan saja, dapat juga terjadi pada proses prosesing data-

penggunaan system koordinat dan transformasinya, penyajian data dalam bentuk

peta. Kesalahan survey dalam penambangan berarti akan menyajikan data dan

gambaran/peta yang salah, akibat kesalahan ini akan merambat pada kesalahan-

kesalahan aplikasi penambangan yang antara lain:

1. Kesalahan data-data survey dalam kegiatan eksplorasi untuk penentuan titik

lokas pengeboran dan study outcrop akan menyebabkan kesalahan dalam

membuat model cadangan material tambang serat kesalahan dalam

menentukan besaran cadangan terkira dan terukur suatu tambang.

Kesalahan ini akan menyebabkan analisa dalam studi kelayakan tambang,

analisa ekomoni tambang, analisis umur tambang (mine life).

27

Page 28: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

2. Kesalahan dalam pembuatan model cadangan bahan tambang akan

mengakibatkan kesalahan pada kesalahan pembuatan design dan kesalahan

pada penentuan metode penambangan dan penggunaan alat penambangan.

3. kesalahan pada pembuatan model akan mengakibatkan kesalahan dalam

perencanaan tambang (desing tambang) dan produksi penambangan sehingga

cadangan/material yang tidak ikut dimodelkan akan tertinggal atau tidak

didapat diambil seluruhnya.

4. Kesalahan dalam pengukuran pemasangan design tambang oleh survey akan

meyebabkan salahnya penggalian yang berdampak pada

a) Volume galian rencana tidak sama dengan aktual sehingga cost dari

penambanga akan bertambah. (diluar SR atau Cut off yang

direncanakan)

b) TERGANGGUNYA  Stabilitas/kemantapan lereng karena perubahan

geometri lereng dan terganggunya lapisan batuan yang mendukung

kestabilam lereng

c) Pengambilan material tambang yang salah sehingga kualitas material

tambang tidak sesuai dengan perencanaan.

d) Pemasangan design ramp/jalan yang salah akan mengakibatkan

munculnya potensi resiko kecelakaan.

5. Kesalahan dalam melakukan pengukuran topografi original atau topografi

progress tambang akan mengganggu proses penyaliran tambang- drainase

tambang- sehingga akan menganggu proses produksi dari aspek sequence

tambang. terganggunya proses penyaliran tambang juga akan menganggu

kestabilan lereng.

6. Kesalahan kegiatan survey dalam mendukung kegiatan Peledakan- Blasting-

(pengukuran space-boder dan depth) memungkinkan terjadi hasil

produktifitas blasting yang buruk, terjadinya airblast dan undulasi permukaan

tambang karena kedalaman lubang tembak yang tidak rata)

7. Kegiatan survey pada pemasangan Guideline di kegiatan penambangan

underground yang salah, selain mengakibatkan kemungkinan tidak

tercapainya target produksi juga akan menyebabkan kegiatan penambangan

28

Page 29: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

mengarah pada area-area yang mungkin berbahaya- seperti jebakan gas

metana dll.

Demikian sekilas aspek-aspek yang mungkin terjadi pada kegiatan

penambangan akibat dari kegiatan survey dan pemetaan yang salah, tulisan ini

semoga bisa menyadarkan kita bahwa, walaupun survey tambang adalah kegiatan

survey geodesi rendah dan cukup sederhana, namun seyogyanya dilakukan

dengan kaidah survey dan pemetaan yang benar, terlepas dari asumsi bahwa

kegiatan survey di tambang adalah bersifat Support dan service.

29

Page 30: Survey Tambang dan Terowongan

Tugas Survey Tambang Dan Terowongan

DIAGRAM ALIR PERTAMBANGAN TERBUKA

30

Aktivitas Tambang Terbuka

Persiapan

Pembuatan

Jalan Lintasan

Pembersihan

Lahan

Pengupasan

Tanah Penutup

Persiapan Peralatan

Penambangan

Persiapan Pabrik

Peremukan

Operasi

Penambangan

Pembongkaran Pemuatan Pengangkutan

Pengolahan

Dan Pemasaran

Reklamasi