survey lapangan daerah sepinggan

download survey lapangan daerah sepinggan

of 13

Transcript of survey lapangan daerah sepinggan

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya terbagi dua, yaitu pembangunan fisik dan pembangunan mental. Pembangunan fisik pada hakekatnya merupakan pembangunan lingkungan binaan atau lingkungan budaya. Untuk melaksanakan pembangunan lingkungan binaan, salah satu aspek yang diperlukan adalah informasi geologi. Informasi geologi merupakan data dasar terolah yang sangat diperlukan sebagai landasan pembangunan, baik dalam pemanfaatan sumber daya alam, pemukiman, pertanian, pengembangan wilayah, tata guna lahan maupun konstruksi sarana dan prasarana. Dalam rangka menyiapkan informasi geologi, baik untuk kebutuhan ilmu geologi itu sendiri maupun sebagai data awal untuk berbagai kebutuhan pembangunan diatas, maka penulis melakukan penelitian geologi juga untuk mengukur kompetensi kami, yang meliputi studi geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, sejarah geologi, dan bahan galian di daerah Klandasan Ilir dan Gunung Sari Ilir, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. Dengan demikian, diharapkan informasi geologi ini dapat membantu orang-orang yang berkecimpung di bidang geologi, pemerintah setempat, atau pihak lainnya dalam meneliti, merencanakan dan merekayasa daerah tersebut sehingga dalam pemanfaatannya bernilai optimal. 1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian ini dimaksudkan agar siswa dapat melakukan suatu kegiatan pemetaan/penyelidikan geologi, walaupun tanpa peta dasar atau tidak dapat menggunakan peta topografi dengan skala yang ada, untuk itu dilakukan pemetaan geologi permukaan metode kompas dan langkah dengan skala 1:25000 cm yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk laporan sebagai tugas Semester Gasal pada Kelompok Keahlian Geologi Pertambangan, SMK Negeri 1 Balikpapan.

Laporan Bahan Galian Industri Daerah Sepinggan dan Sekitarnya

Hal- 1

Sedangkan pada tujuan penelitian ini adalah untuk membuat peta geologi pendahuluan atau peta geologi detail dengan cara membuat lintasan-lintasan dan patokpatok . Lintasan dan titik-titik bantu adalah tempat pengamatan geologi dan beda tinggi antara lain : batas satuan batuan, jurus dan kemiringan perlapisan batuan, struktur geologi, sejarah geologi, dan bahan galian daerah penelitian. Hasil pemetaan detail ini diharapkan dapat memberikan suatu pandangan baru terhadap permasalahan geologi yang ada, terutama kondisi geologi daerah penelitian. 1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan penelitian dimulai pada 23 November 12 Desember 2010.Kegiatan tersebut meliputi penelitian, pengambilan data lapangan, pengukuran, pengolahan data, dan penyusunan laporan. Daerah penelitian dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan bermotor dua atau roda empat. 1.4 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan selama penelitian adalah : 1. Kompas geologi, digunakan untuk menentukan kedudukan batuan, kemiringan lereng, dan titik pengamatan.2. Palu Geologi, digunakan untuk mengambil sample batuan. 3. Kamera, digunakan untuk memotret objek geologi yang dianggap perlu.

4. Peralatan Tulis, digunakan untuk mencatat data lapangan. 1.5 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian lapangan, dilakukan metode dengan pengambilan data-data permukaan yang disertai dengan analisis data lapangan dengan jarak antar stasiun pengamatan 29-50 meter. Secara umum parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah : 1. Arah dan kemiringan lapisan batuan 2. Kemiringan lereng 3. Komposisi penyusun batuan untuk melakukan penemaanLaporan Bahan Galian Industri Daerah Sepinggan dan Sekitarnya

Hal- 2

4. Jenis batuan 5. Penyebaran dan ketebalan singkapan 6. Sifat fisik batuan 7. Tebal perlapisan batuan 8. Penyebaran dan ketebalan soil. Dalam melakukan analisis geomorfologi, pengamatan dilakukan dengan pendataan jenis-jenis morfounit yang terdapat dalam peta, pemotretan jenis satuan morfologi dilakukan untuk menampakkan bentang alam yang ada. Analisis stratigrafi dilakukan dengan pengambilan contoh batuan pada beberapa stasiun pengamatan dan melakukan pemerian batuan secara megaskopik untuk menentukan jenis dan nama batuan. Sedangkan untuk penentuan umur lingkungan pengendapannya dilakukan dengan melakukan kesebandingan dengan geologi regional daerah penelitian. Sedangkan untuk penentuan batas satuan pada peta geologi dilakukan dengan mengamati perubahan satuan batuan di lapangan, letak lokasi pengamatan kemudian disesuaikan dengan peta topografi. Analisis struktur geologi secara umum dibagi atas : penentuan jenis lipatan, penentuan jenis kekar, penentuan jenis sesar, dan penentuan arah utama pembentukan struktur geologi. Sedangkan tahapan penelitian secara keseluruhan dapat dilaksanakan dalam beberapa tahap, antara lain sebagai berikut : 1.5.1 1.5.2 1.5.3 1.5.4 1.5.5 1.5.6 Persiapan Studi Pendahuluan Penelitian; pengukuran dan pengambilan data lapangan Penelitian Detail Pengolahan Data Penyusunan Laporan.

Laporan Bahan Galian Industri Daerah Sepinggan dan Sekitarnya

Hal- 3

1.5.1 Persiapan Banyak hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan penelitian lapangan, baik berupa fisik atau kondisi kesehatan maupun yang non fisik berupa alat dan bahan serta buku-buku yang berhubungan dengan lokasi penelitian. 1.5.2 Studi Pendahuluan Studi pendahuluan meliputi interpretasi peta topografi dan studi pustaka beberapa tulisan peneliti terdahulu. Interpretasi peta topografi didasari pada pola kontur daerah penelitian. Studi pustaka dimaksudkan untuk mendapatkan penjelasan dan informasi pendahuluan atau gambaran umum kondisi geologi daerah penelitian sedangkan hal yang dilakukan dalam studi pustaka ini adalah mengumpulkan dan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan geologi daerah penelitian dan teori dasar yang berhubungan dengan kenyataan geologi di lapangan. 1.5.3 Penelitian; pengukuran dan pengambilan data lapangan Penelitian lapangan dimaksudkan untuk mendapatkan data-data geologi permukaan. Penelitian lapangan ini terdiri dari tiga tahap, yaitu : Tahap pengenalan lapangan bertujuan untuk mengetahui gambaran. Selain itu untuk mendapatkan gambaran pendahuluan secara umum kondisi geologi daerah penelitian. Tahap penelitian detail bertujuan untuk mendapatkan data geologi yang selengkap-lengkapnya dengan melintasi daerah yang diharapkan dapat menjumpai singkapan-singkapan geomorfologi, segar. Data-data geologi dan tersebut bahan meliputi galian. data stratigrafi, struktur geologi Metode

pengumpulan data, dapat dilakukan dengan cara pengukuran, pencatatan, pemotretan, dan sketsa singkapan, bentang alam, unsur struktur, dan gejala-gejala geologi yang dianggap perlu. Setelah pengambilan data-data geologi dianggap lengkap, maka dilakukan analisis untuk pembuatan peta geologi yang bersifat sementara.Laporan Bahan Galian Industri Daerah Sepinggan dan Sekitarnya

Hal- 4

1.5.4

Penelitian Detail Tahap pengecekan lapangan dimaksudkan untuk mengecek data-data yang ada serta

melengkapi data-data yang kurang sempurna. Tahap ini dimaksudkan untuk mengolah data-data hasil penelitian lapangan, misalnya pendeskripsian batuan. Data-data yang didapatkan dari hasil pengolahan dianalisis, baik dengan menyesuaikan, membandingkan ataupun mengkomplikasikan dengan teori-teori dasar. 1.5.5 Penyusunan Laporan. Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut, maka dibuat suatu sintesis. Sintesis adalah kesimpulan sementara sebagai bahan acuan dalam penyusunan laporan.

Laporan Bahan Galian Industri Daerah Sepinggan dan Sekitarnya

Hal- 5

BAB II HASIL PEMETAAN GEOLOGI DENGAN KOMPAS & GPS3.1 MORFOLOGI Pembahasan Geomorfologi daerah penelitian dimaksudkan untuk mengetahui bentukbentuk fisiografi yang ada, meliputi antara lain : pembagian satuan morfologi, stadia daerah, dan tataguna lahan daerah penelitian. Pembahasan unsur-unsur geomorfologi tersebut berdasarkan kenyataannya di lapangan dan memacu pada konsep geomorfologi. Pembahasan geomorfologi merupakan salah satu cabang yang mempelajari bentang alam, meliputi proses asal muasal, geometri proses geologi muda dan evolusinya. Proses geomorfologi adalah suatu aktivitas yang menyebabkan perubahan, baik fisik maupun kimia pada permukaan bumi. Secara umum proses geomorfologi ini disebabkan oleh gaya dari dalam bumi dan proses eksogen, yang disebabkan oleh gaya yang bekerja dari luar bumi. Proses endogen umumnya bersifat membangun (konstruktif), sedangkan proses eksogen umumnya bersifat merusak (destruktif). Pembagian satuan morfologi daerah penelitian dilakukan dengan menganalisis peta topografi dan data-data hasil pengukuran serta pengamatan langsung di lapangan. Keadaan geomorfologi daerah penelitian di pengaruhi oleh : struktur geologi, keadaan litologi, pelapukan (weathering), stadia daerah, dan proses-proses geologi muda lainnya yang sedang berlangsung, seperti : (erosi dan pengendapan) oleh iklim / cuaca. Pemetaan suatu geomorfologi suatu daerah sebaiknya mempertimbangkan beberapa aspek misalnya relief, litologi, genetik (proses geologi), letak geografis, dan lain-lain. Untuk penamaan satuan geomorfologi mencerminkan runtunan beberapa atau minimal dua aspek tadi. Untuk daerah penelitian Klandasan Ilir, Gunung Sari Ilir dan sekitarnya hanya terdiri dari satuan geomorfologi Perbukitan. Untuk penamaan satuan geomorfologi ini, didasari pada dua aspek dominan yang berperan dalam pembentukan satuan tersebut, meliputi aspek relief (Perbukitan), dan proses geologi (Denudasional).

Laporan Bahan Galian Industri Daerah Sepinggan dan Sekitarnya

Hal- 6

Bentuk bentang alam dari satuan ini adalah berbukit, yang dicirikan oleh relief dengan kelerengan 10-50%, beda tinggi 12.5 meter pada elevasi 20 meter di atas permukaan air laut. Selain itu satuan geomorfologi tersebut memiliki bentuk bukit yang memanjang dengan lereng yang lurus dan bentuk lembah yang menyerupai huruf U lebar. Satuan geomorfologi ini menempati sekitar seluruhnya dari luas daerah penelitian yang melintang dari Utara hingga Selatan. Satuan ini sebagian besar tersusun oleh satuan batupasir yang terdiri dari penyelingan batupasir dan lempung pada bagian bawah serta sisipan batuserpih. Batupasir yang dominan di daerah ini nampaknya agak lebih resisten sehingga berperan penting dalam pembentukan bentang alam daerah penelitian tersebut. 2.2 STRATIGRAFI DAERAH PENELITIAN Stratigrafi daerah penelitian didasarkan pada litostrafi tidak resmi sesuai dengan sandi stratigrafi Indonesia, yang bersabdikan pada ciri-ciri litologi yang dapat diamati di lapangan, meliputi jenis batuan, keseragaman gejala litologi dan dominasinya di lapangan. berdasarkan hal tersebut diatas, maka stratigrafi daerah penelitian dapat dibagi menjadi satuan. Urutan satuan batuan tersebut dimulai dari yang termuda ke satuan yang tertua, yaitu :1. Satuan Batulempung 2. Satuan Batupasir

Pembahasan dalam setiap satuan batuan diuraikan menurut urutan stratigrafinya yang dimulai dari satuan yang termuda hingga satuan batuan yang tertua.

Laporan Bahan Galian Industri Daerah Sepinggan dan Sekitarnya

Hal- 7

2.2.1

SATUAN BATULEMPUNG Penamaan satuan ini berdasarkan atas ciri litologi yang teramati di lapangan.

Ciri litologi tersebut meliputi jenis dan sifat fisis batuan yang mengacu pada hasil pendeskripsian warna, tekstur, sortasi, struktur sedimen, ukuran butir dan komposisi jenis batuan. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka satuan batuan ini dinamai satuan batulempung. Satuan batulempung menempati 35% dari luas keseluruhan daerah penelitian, yang tersebar di hampir seluruh wilayah daerah Gunung Sari Ilir Kelandasan Ilir. Satuan batulempung dengan warna coklat kekuningan, klastik halus, kemas tertutup, ukuran butir berkisar 1/64 1/256 mm, derajat pembundaran rounded, dan struktur berlapis (laminasi). 2.2.2 SATUAN BATUPASIR Penamaan satuan ini berdasarkan atas ciri litologi yang teramati di lapangan. Ciri litologi tersebut meliputi jenis dan sifat fisis batuan yang mengacu pada hasil pendeskripsian warna, tekstur, sortasi, struktur sedimen, ukuran butir dan komposisi jenis batuan. Berdasarkan hal hal tersebut, maka satuan batuan diberi nama Satuan Batupasir. Penyebaran satuan batupasir ini menempati 65% dari luas keseluruhan daerah penelitian yaitu di daerah Gunung Sari Ilir Kelandasan Ilir. Penamaan batuan ini berdasarkan atas ciri litologi tersebut meliputi jenis dan sifat fisis batuan , yang mengacu pada hasil pendeskripsian, warna tekstur, struktur dan juga meliputi dominan jenis batuan. Satuan batupasir tersusun pada bagian bawah, sedangkan pada bagian atasnya terdiri dari perselingan batulempung, dengan sisipan batuserpih dan batu gamping terumbu. Batupasir dengan warna putih kekuningan dan kuning kecoklatan, tekstur klastik, diameter ukuran batupasir sedang (1/2 -1/4 mm) batupasir halus (1/4 1/8 mm), struktur tidak berlapis (non laminasi)

Laporan Bahan Galian Industri Daerah Sepinggan dan Sekitarnya

Hal- 8

Batupasir yang tersingkap mudah lepas, yang umumnya memperlihatkan warna putuh, sebagian kecoklatan sampai kemerahan ukuran butir sedang sampai kasar, pemilahan baik, sebagian besar memperlihatkan kesan perlapisan (laminasi). Sedangkan kenampakan lapangan batu lempung adalah kuning kecoklatan, ukuran butir lempung ( < 1/256 ), sering mengandung nodul besi oksida, umumya beselang seling dengan batu pasir maupun serpih membentuk lapisan yang tipis dengan tebal lapisan 0,4 0,5 meter . 2.3 STRUKTUR GEOLOGI Dilokasi pengamatan yang kami amati tidak ada dijumpai struktur geologi yang berkembang. 2.4 BAHAN GALIAN Bahan galian adalah unsure-unsur kimia, mineral-mineral bijih-bijih dan segala macam batuan termasuk batu-batu mulia yang merupakan endapan alam, yang bila ditambang dapat berguna untuk kebutuhan manusia. Untuk bahan galian yang terdapat dilokasi penelitian berdasarkan kedapatanya di alam, penggunaanya sebagai bahan industri, nilai strategis dan ekonomi bagi Negara dan pemerataan kesempatan berusaha serta penyebaraan pembangunan pertambangan di seluruh Indonesia, maka dapat disimpulkan bahwa bahan galian yang bersifat strategis ( Golongan A ), dan vital ( Golongan B ) tidak dijumpai di daerah penelitian, namun di daerah tersebut terdapat beberapa bahan galian golongan C, yaitu bahan galian nonstrategis dan non vital. Mengenai pemanfaatan bahan galian yang dalam hal ini tentang ketentuanketentuan pokok pertambangan bahwa segala bahan galian yang terdapat dalam wilayah hokum pertambangan Indonesia, yang merupakan endapan-endapan alam sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa adalah kekayaan nasional bangsa Indonesia dan oleh karenanya dikeusai dan dipergunakan oleh Negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran, maka bahan galian golongan C yang terdapat di daerah penelitian adalah :Laporan Bahan Galian Industri Daerah Sepinggan dan Sekitarnya

Hal- 9

1. Batupasir 2. Batulempung Pembahasan masing-masing bahan galian tersebut, meliputi lokasi pencapaian, genesa pembentukan, sifat fisik dan kimia, serta pemanfaatanya. 2.4.1 Batupasir Bahan galian ini menempati secara setempat-setempat di daerah sepanjang daerah penelitian dan bukit-bukit yang telah mengalami pengikisan atau oleh denudasi dan peroses pengerukan yang sengaja dilakukan oleh orang-orang dalam usaha pembukaan lahan pemukiman. Untuk mencapai kelokasi bahan galian ini sanagat mudah, karena berada di sekitar daerah pemukiman dan dilintasi oleh jalan, pencapaianya dapat dilakukan dengan kendaraan baik yang beroda dua maupun yang beroda empat. Bahan galian ini terbentuk oleh hasil pelapukan batuan, untuk daerah penelitian batuan atau bahan induk berupa batupasir. Kenampakan fisik dari batupasir di lokasi penelitian berwarna kuning kecoklatan, rasa kasar masih sangat jelas, butiranya terbentuk bulat ( rounded ). Pasir ini merupakan salah satu bahan galian golongan C yang banyak kegunaanya, salah satunya untuk pembangunan.

Laporan Bahan Galian Industri Daerah Sepinggan dan Sekitarnya

Hal- 10

2.4.2

Batulempung Penyebaran bahan galian ini berupa batulempung di daerah penelitian. Untuk

mencapai kelokasi bahan galian ini sanagat mudah, karena berada di sekitar daerah pemukiman dan dilintasi oleh jalan, pencapaianya dapat dilakukan dengan kendaraan baik yang beroda dua maupun yang beroda empat. Kenampakan fisik batu lempung dilokasi penelitian berwarna putih keabuabuan dan kuning kecoklatan. Batulempung ini merupakan salah satu bahan galian golongan C yang banyak kegunaanya, walaupun kandungan litany masih sangat rendah, namun di daerah penelitian ini telah dimanfaatkan sebagai salah satu bidang usaha yang digunakan sebagai material tanah timbuna, utamanya untuk pengerasan jalan, untuk bangunan dan lain-lain.

Laporan Bahan Galian Industri Daerah Sepinggan dan Sekitarnya

Hal- 11

BAB III KESIMPULAN DAN SAARAN 3.1 KESIMPULAN Dari hasil pembahasan dalam bab-bab sebelumya maka disimpulkan sebagai berikut: 1. Geomorfologi daerah penelitian hanya tersusun oleh satuan geo morfologi perbukitan denudasional. 2. Stratifigafi daerah penelitian terdiri dari dua satuan batuan, yaitu : Sataun batupasir Sataun batulempung

3. Struktur geologi daerah penelitian, tidak dijumpai indikasi adanya struktur

geologi yang berkembang. 4. Bahan galian yang ditemukan di daerah penelitian yaitu bahan galian golongan C yang dapat di manfaatkan berupa batupasir dan batulempung. 3.2 SARAN Pada pengamatan selanjutya, setiap pengamat dalam melakukan pengamatan sebaikya melakukan peninjauan yang cermat terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan, dan pada setiap individu mendalami ilmu metode kompas dan langkah terlebih dahulu sebagai bekal untuk melakukan pngamatan. Alat yang digunakan juga terlebih dahulu diperiksa sebagai mana keadaanya yang baik sebelum membawa alat tersebut ke lokasi penelitian. Dan jumlah alat yang di bawa disesuaikan dengan jumlah anggota yang ada, agar penelitian dapat berlangsung dengan efektif.

Laporan Bahan Galian Industri Daerah Sepinggan dan Sekitarnya

Hal- 12

Laporan Bahan Galian Industri Daerah Sepinggan dan Sekitarnya

Hal- 13