Surgical Treatment Dll (Hasil Terjemahan Sementara Punya Dr. Parycia)

download Surgical Treatment Dll (Hasil Terjemahan Sementara Punya Dr. Parycia)

of 4

Transcript of Surgical Treatment Dll (Hasil Terjemahan Sementara Punya Dr. Parycia)

  • 7/25/2019 Surgical Treatment Dll (Hasil Terjemahan Sementara Punya Dr. Parycia)

    1/4

    Penanganan bedah

    Pendakatan primer, yaitu adenektomi bedah transsfenoidal merupakan pendakatan

    yang sangat efektif, dimana metode ini memiliki tingkat morbiditas dan tingkat

    resiko kematian yang rendah. Dengan pendekatan ini, fungsi pituitari yang normal

    seringkali dapat terselamatkan (Hout dkk, 1988) dan pemulihan dari hilangnya fungsi

    pituitari merupakan hal yang umum tertangani (Arafah dkk, 199). Disamping

    ukuran dari beberapa tumor yang !ukup besar, pendekatan transsfenoidal adalah

    pendekatan yang lebih disukai oleh hampir dari seluruh dokter ahli bedah syaraf.

    "raniotomi yang dilakukan setelah tindakan bedah ini adalah hal yang dibutuhkan

    pada beberapa pasien yang memiliki tumor supraselar residual# yang tidak terangkat

    pada saat tindakan transsfenoidal. $indakan penanganan bedah ini dapat memulihkan

    pasien dari ge%ala&ge%ala 'isual pada hampir sekitar &8* pasien yang mengalami

    kompresi kiasma pra&operasi (+oung dkk, 199).

    Pengangkatan tumor yang lengkap (seluruh tumor dapat diangkat) dapat di!apai pada

    kebanyakan tindakan operasi ini, namun hal ini tidak berlaku bagi seluruh pasien.

    Hasil dari tindakan bedah ditentukan oleh pengalaman yang dimiliki dokter ahli

    bedah, ukuran adenoma, dan dera%at ekstensinya yang menyebar keluar dari sela

    tursika (-reda /ardla0, 1999, himon 2elmed, 1998). 3kstensi tumor kedalam

    sinus ka'ernosus seringkali berkaitan dengan tindakan penanganan yang tidak dapat

    se!ara utuh mengangkat keseluruhan tumor. "ekambuhan adenoma pituitari setelah

    tindakan pembedahan lengkap ter%adi pada 1&45* pasien, yang dimana

    kekambuhan ini mun!ul pada tahun pertama pas!a&operasi. 6amun, kekambuhan

    dan pertumbuhan tumor dapat terlihat setelah masa follo0&up# pemeriksaan lan%utan

  • 7/25/2019 Surgical Treatment Dll (Hasil Terjemahan Sementara Punya Dr. Parycia)

    2/4

    %angka pan%ang. Dengan demikian, pemeriksaan hormonal se!ara berkala dan

    pemeriksaan melalui pen!itraan berulang adalah hal yang direkomendasikan untuk

    dilakukan setiap tahun. Pemeriksaan 27 a0al setelah tindakan pembedahan

    biasanya dilakukan sekitar & bulan setelah operasi, hal ini memberikan 0aktu

    untuk proses penyembuhan dan pengangkatan bekas&bekas pas!a&operasi. :edah

    transsfenoidal se!ara umum dapat ditoleransi dengan tingkat morbiditas dan

    kematian yang rendah# minimal. $ingkat kemun!ulan komplikasi adalah rendah,

    terutama pada penanganan yang dilakukan oleh dokter yang berpengalaman, dan hal

    ini dipengaruhi oleh ukuran dan lokasi adenoma dan %uga oleh kondisi medis si

    pasien. 3fek samping atau komplikasi yang paling sering mun!ul termasuk

    didalamnya adalah diabetes insipidus pada 5&15* pasien, yang dimana insiden ini

    !ukup %arang ter%adi, dan efek samping yang lebih %arang mun!ul dari diabetes

    insipidus adalah infeksi dan kebo!oran !airan serebrospinal.

    Hipopituitarisme yang ditemukan pada mayoritas pasien ketika presentasi medis

    seringkali dapat sangat mudah ditanggulangi. Pemulihan fungsi pituitari dapat

    di!apai sesaat setelah tindakan operasi (Arafah dkk, 199). Hal ini bahkan lebih

    memuaskan pada para pasien dengan apopleksi tumor pituitari, dimana mereka akan

    mendapatkan kesembuhan fungsi pituitari sesaat setelah operasi (Arafah dkk, 199).

    Dengan demikian, adalah penting untuk memonitor fungsi pituitari dan menilai#

    memeriksa potensi kesembuhan setelah tindakan pembedahan, selain itu adalah

    penting %uga untuk mendokumentasikan persistensi akan fungsi sebelumnya.

  • 7/25/2019 Surgical Treatment Dll (Hasil Terjemahan Sementara Punya Dr. Parycia)

    3/4

    Terapi radiasi

    $erapi radiasi telah disetu%ui sebagai opsi penanganan lain yang didasarkan oleh

    alasan&alasan yang berbeda. Pada beberapa penelitian sebelumnya, yaitu sebelum

    masa kema%uan teknik bedah syaraf seperti sekarang ini, terapi radiasi merupakan

    tindakan yang direkomendasikan sebagai penanganan primer untuk semua tipe tumor

    pituitari, khususnya untuk para pasien yang memiliki resiko tinggi untuk memiliki

    efek samping yang buruk akibat tindakan operasi bedah. Penggunaan terapi radiasi

    pun mulai ditinggalkan, hal ini dikarenakan pen!apaian akan kema%uan teknik bedah

    syaraf yang pesat dan ketersediaan bentuk&bentuk lain dari penanganan medis untuk

    hampir dari seluruh tipe adenoma.

    Pada masa sekarang ini, terapi radiasi merupakan tindakan yang %arang

    direkomendasikan sebagai bentuk terapi utama untuk penanganan tumor pituitari

    se!ara umum. 6amun, penggunaan terapi radiasi sebagai terapi a%u'an# pelengkap

    tetap dilakukan untuk para pasien baik yang memiliki adenoma yang berfungsi

    maupun adenoma yang tidak berfungsi. etiap tindakan radiasi haruslah

    memperhatikan bah0a optik kiasma tidaklah boleh teradiasi, bahkan %ika prosedur

    dekompresi bedah tambahan pun dibutuhkan untuk dilakukan. /alaupun

    pengangkatan terfraksionasi standar dengan menggunakan akselerator linear

    masihlah sering dilakukan (Plo0man, 1995), namun saat ini kita memiliki beberapa

    pendekatan lain yang sudah tersedia# dapat dilakukan (;an

  • 7/25/2019 Surgical Treatment Dll (Hasil Terjemahan Sementara Punya Dr. Parycia)

    4/4

    :eberapa komplikasi yang disebabkan oleh terapi radiasi pada beberapa kasus

    merupakan hal yang serius. alah satu dari komplikasi yang serius pada beberapa

    pasien = dalam period 0aktu yang pendek = diantaranya adalah ge%ala 'isual yang

    memburuk akibat edema, pendarahan tumor, dan nekrosis syaraf optik. "omplikasi&

    komplikasi yang lain men!akup peningkat resiko akan tumor otak yang ganas,

    nekrosis otak, dan demensia (Plo0man, 1995). Hilangnya fungsi pituitari yang

    bersifat progresif merupakan komplikasi kronis yang paling sering ter%adi dari terapi

    radiasi. Diperkirakan bah0a setelah 1 tahun masa follo0 up, lebih dari 9* pasien

    akan mengalami setidaknya dua hormon yang terdefisiensi. /alaupun radiasi

    pituitari memiliki hubungan dengan se%umlah efek samping, namun radiasi

    merupakan metode yang efektif di dalam mengendalikan pertumbuhan adenoma

    pituitari, men!egah pertumbuhan&kembali tumor setelah operasi, dan menge!ilkan

    tumor pada hampir dari seluruh pasien (Plo0man, 1995). 6amun, tidak sedikit dari

    %umlah pasien yang terlambat bertahun&tahun untuk mendapatkan efek yang positif

    dari radiasi.

    Penanganan medis

    Penanganan medis primer tersedia untuk hampir seluruh tumor pituitari. e!ara

    umum, obat&obatan ini dapat ditoleransi oleh tubuh, namun hal ini membutuhkan

    0aktu sedikitnya beberapa tahun terapi. $erdapat berbagai obat&obatan yang tersedia,

    hal ini tergantung pada hormon&hormon yang berbeda&beda yang disekresikan dan

    %uga tergantung pada tingkat spesifik aksi dari obat itu sendiri terhadap poros

    hipotalamik&pituitari&organ&sasaran. $erapi tertentu akan dibahas dengan berdasarkan

    pada tipe tumor.