Luka Bakar Medical Surgical

28
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hingga t ahun 2004, 11 juta kasus luka bakar memerlukan  perawatan medis di seluruh dunia dan menyebabkan 300.000 kematian. Hal ini membuat luka bakar menjadi penyebab cedera utama keempat setelah kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh, dan tindak kekerasan. Sekitar 90% luka bakar terjadi di  negara berkembang. Hal ini sebagian disebabkan oleh kepadatan penduduk yang berlebihan dan kondisi memasak yang tidak aman. Secara keseluruhan, hampir 60% dari luka bakar yang bersifat fatal terjadi di Asia Tenggara dengan tingkat kejadian 11,6 per 100.000 penduduk. Di negara maju, tingkat mortalitas karena luka bakar pada pria dewasa dua kali lebih tinggi dari wanita. Hal ini kemungkinan terjadi karena pria dewasa memiliki pekerjaan dan aktivitas dengan risiko lebih tinggi. Namun, di banyak negara berkembang wanita berisiko dua kali lebih tinggi daripada pria. Hal ini sering dikaitkan dengan kecelakaan di dapur dan kekerasan rumah tangga. Di kalangan anak-anak, kematian karena luka bakar terjadi lebih dari sepuluh kali lebih tinggi di negara  berkembang dibandingkan di negara majuSecara keseluruhan, luka bakar merupakan salah satu dari lima belas penyebab utama kematian di kalangan anak-anak. Dari tahun 1980an hingga 2004, banyak negara sudah mengalami penurunan dalam tingkat kematian karena luka bakar yang  bersifat fatal dan luka bakar pada umumnya. Kulit yang merupakan barier antara dunia luar dengan dunia yang dibungkus kulit. Oleh karena itu, kulit memiliki fungsi yang sangat  penting diantaranya dapat menghindari terjadinya kehilangan cairan, yang salah satunya adalah bila terjadi luka bakar. Luka bakar akan menyebabkan kulita mengalami denaturasi protein, sehingga

description

Luka Bakar Medical Surgical Created 2A

Transcript of Luka Bakar Medical Surgical

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangHingga tahun 2004, 11juta kasus luka bakar memerlukan perawatan medis di seluruh dunia dan menyebabkan 300.000 kematian.Hal ini membuat luka bakar menjadi penyebab cedera utama keempat setelahkecelakaan kendaraan bermotor, jatuh, dantindak kekerasan.Sekitar 90% luka bakar terjadi dinegara berkembang.Hal ini sebagian disebabkan oleh kepadatan penduduk yang berlebihan dan kondisi memasak yang tidak aman. Secara keseluruhan, hampir 60% dari luka bakar yang bersifat fatal terjadi diAsia Tenggaradengan tingkat kejadian 11,6 per 100.000 penduduk. Di negara maju, tingkat mortalitas karena luka bakar pada pria dewasa dua kali lebih tinggi dari wanita. Hal ini kemungkinan terjadi karena pria dewasa memiliki pekerjaan dan aktivitas dengan risiko lebih tinggi. Namun, di banyak negara berkembang wanita berisiko dua kali lebih tinggi daripada pria. Hal ini sering dikaitkan dengan kecelakaan di dapur dan kekerasan rumah tangga.Di kalangan anak-anak, kematian karena luka bakar terjadi lebih dari sepuluh kali lebih tinggi di negara berkembang dibandingkan di negara majuSecara keseluruhan, luka bakar merupakan salah satu dari lima belas penyebab utama kematian di kalangan anak-anak.Dari tahun 1980an hingga 2004, banyak negara sudah mengalami penurunan dalam tingkat kematian karena luka bakar yang bersifat fatal dan luka bakar pada umumnya.Kulit yang merupakan barier antara dunia luar dengan dunia yang dibungkus kulit. Oleh karena itu, kulit memiliki fungsi yang sangat penting diantaranya dapat menghindari terjadinya kehilangan cairan, yang salah satunya adalah bila terjadi luka bakar. Luka bakar akan menyebabkan kulita mengalami denaturasi protein, sehingga mengakibatkan kehilangan fungsinya. Semakin banyak kulit yang hilang, akan semakin berat kahilangan cairan. Saat ini luka bakar masih merupakan masalah yang besar dan serius. Pertolongan pertama yang tepat dan baik akan sangat membantu dalam prognosis dan penyembuhan korban. Memelihara kebersihan dan sterilitas selama pertolongan pertama merupakan salah satu kunci keberhasilan penyembuhan.

1.2 Rumusan Masalah1. Apa pengerti luka bakar?2. Bagaimana patofisiologi luka bakar?3. Apa saja penyebab luka bakar?4. Bagimana penggolongan derajat luka bakar?5. Bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan luka bakar?

1.3 Tujuan1. Mengetahui pengertian luka bakar2. Mengetahui patofisiologi luka bakar3. Mengetahui penyebab luka bakar4. Mengetahui penggolongan derajat luka bakar5. Memahami asuhan keperawatan pada klien luka bakar

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Anatomi dan FisiologiA. Kulit terdiri dari :a. Epidermis Epidermis merupakan lapisan kulit yang paling luar. Ketebalan lapisan epidermis kurang lebih 1 mm. Lapisan yang hanya setebal 1 mm ini ternyata mempunyai lima lapisan didalamnya. Yaitu, stratum lusidum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, stratum korneum, stratum basale. Epidermis kulit memiliki sel utama, yaitu keratinosit yang berubah menjadi keratin akibat adanya proses diferensiasi.b. DermisDermis merupakan lapisan kedua kulit manusia. Memiliki ketebalan yang sedikit lebih dari tebal epidermis. Bagian dalamnya terdiri dari serabut kolagen elastis dan kolagen retikulin yang lentur dan kuat. Pada lapisan dermis kulit manusia terdapat pembulih darah dan titik-titik saraf. Serta terdapat juga limposit, sel mast, histiosit, dan leukosit. Dermis juga memiliki adneksa yang menjadi tempat asal mula tumbuhnya rambut, kuku, juga serta sebagai tempat terdapatnya apokrin dan sebasea.c. Lemak subkutanFungsi lemak subkutan pada tubuh adalah sebagai penyimpan energi dan penyeimbang keadaan antara suhu tubuh dengan lingkungan. Pada lemak subkutan ini terdapat juga kelenjar keringat dan kelenjar sebasea.B. Fungsi KulitSelain dilihat dari segi kesehatan, fungsi kulit juga berkenaan dengan penampilan seorang. Kulit bisa melambangkan ras seorang manusia. Fungsi kulit tersebut diantaranya sebagai proteksi atau perlindungan, absorbsi atau istilah mudahnya penyerapan, eskresi atau pembuangan (keringat), persepsi atau sistem sensor, pengaturan suhu tubuh pembentuksn pigmen, pembentukan vitamin D, serta proses keratinisasi. Kelenjar yang terdapat disekitar kulit rupanya bukan kelenjar keringat saja, tapi ada juga kelenjar lain seperti kelenjar ekrin, kelenjar apokrin, dan kelenjar sebasea.2.2 Patofisiologi1. Akibat pertama luka bakar adalah syok karena kaget dan kesakitan. Pembuluh kapiler yang terkena suhu tinggi rusak, sel darah yang didalamnya ikut rusak sehingga dapat terjadi anemia.2. Meningkatnya permeabilitas menyebabkan udem dan menimbulkan bula denan membawa serta elektrolit. Hal ini menyebabkan berkurangnya volume cairan intravaskuler. Tubuh kehilangan cairan antara % - 1% luka bakar. Kerusakan kulit akibat luka bakar menyebabkan kehilangan cairan tambahan karena penguapan yang berlebih (insensible water loss meningkat).3. Bila luka bakar lebih dari 20% akan terjadi syok hipovolemik dengan gejala yang khas yaitu: gelisah, pucat dingin berkeringat, nadi kecil, dan cepat, tekanan darah menurun dan produksi urine menurun (kegagalan fungsi ginjal).4. Pada kekebalan daerah muka dapat terjadi kerusakan mukosa jalan nafas karena gas, asap atau uap panas yang tersisa. Gejala yang timbul adalah sesak nafas, takipneu, suara serak dan berdahak berwarna gelap karena jelaga. Dapat juga terjadi keracunan gas CO atau gas beracun lain. CO akan meningkat hemoglobin dengan kuat sehingga tak mampu mengikat oxygen lagi. Tanda keracunan yang ringan adalah lemas, bingung, pusing, mual, dan muntah. Pada keracunan berat terjadi koma. Bila lebih 60 % hemoglobin terikat CO, penderita akan meninggal.5. Pada luka bakar yang berat terjadi ileus paralitik. Stres dan beban faali yang terjadi pada luka bakar berat dapat menyebabkan tukak di mukosa lambung atau duodenum dengan gejala yang sama gejala tukak peptic. Kelainan ini dikenal dengan Tukak Curling yang dikhawatirkan pada tukak Curling ini adalahy pendarahan yang timbul sebagai hematemesis melena.

2.3 Penyebab Luka BakarBerdasarkan penyebab luka bakar, luka bakar dibedakan atas beberapa jenis penyebab, antara lain:1. Luka bakar karena api2. Luka bakar karena air panas3. Luka bakar karena bahan kimia4. Luka bakar karena listrik, petir dan radiasi5. Luka bakar karena sengatan sinar matahari6. Luka bakar karena tungku panas/udara panas7. Luka bakar karena ledakan bom

2.4 Derajat Kedalaman Luka BakarKedalaman kerusakan jaringan akibat luka bakar tergantung pada derajat panas sumber, penyebab dan lamanya kontak dengan tubuh penderita. Dahulu Dupuytren membagi atas 6 tingkat, sekarang lebih praktis hanya dibagi 3 tingkat/derajat, yaitu sebagai berikut:a. Luka bakar derajat 1Terbatas pada lapisan epidermis (superficial), kulit hipermik berupa eritem, tidsk dijumpai bullae, terasa nyeri karena ujug-ujug saraf sensorik teriritasi. Penyembuhan terjadi secara spontan tanpa pengobatan khusus.b. Luka Bakar derajat IIKerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi disertai proses eksudasi. Terdapat bullae, nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teritasi. Dibedakan atas 2 (dua) bagian:1) Derajat II dangkal /partial ThicknessKerusakan mengenai bagian epidermis dan lapisan atas dari corium/dermis. Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar sebacea masih banyak. Semua ini merupakan benih-benih epitel. Penyembuhan terjadi secara spontan dalam waktu 10-14 hari tanpa terbentuk cicatrik.2) Derajat II dalam/full ThicknessKerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis dan sisa-sisa jaringan epitel tinggal sedikit. Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea tinggal sedikit. Penyembuhan terjadi lebih lama dan disertai parut hipertrofi. Biasanya penyembuhan terjadi dalam waktu lebih dari satu bulan.c. Luka bakar derajat IIIKerusakan meliputi seluruh tebal kulit dan lapisan yang lebih dalam sampai mencapai jaringan subkutan, otot dan tulang. Organ kulit mengalami kerusakan, tidak ada lagi sisa elemen epitel. Tidak dijumpai bullae, kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan lebih pucat sampai berwarna hitam kering. Terjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis yang dikenal sebagai ekser. Tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang sensasi karena ujung-ujung sensorik rusak. Penyembuhan terjadi lama karena tidak terjadi epitelisasi spontan.

Gambar 1.1 Derajat luka bakar

2.5 Luas Luka BakarLuas luka bakar harus segera dapat diketahui, karena akan masuk dalam laporan medik. Menduga luas luka bakar dapat dihitung dengan cara Rule of Nine (rumus 9), yaitu ada 11 daerah masing-masing 9% dengan perineum 1% (total 100%). Kesebelas daerah ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1.2 perhitungan luas luka bakar pada dewasa menurut Rule Of Nine

2.6 Kriteria Berat Ringannya Luka Bakar

Luka Bakar RinganLuka Bakar SedangLuka Bakar Berat

Luka bakar derajat II