SURAT TUGAS - UPI YAI
Transcript of SURAT TUGAS - UPI YAI
SURAT TUGAS
No : 280/D/FIKOM UPI Y.A.I/IX/2020
Yang bertanda tangan dibawah ini Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi UPI Y.A.I dengan ini
menugaskan kepada :
Supradaka, S.Pd, M.Pd
Sebagai narasumber dalam kegiatan ”Optimalisasi Medsos untuk Rebranding Dakwah” yang
diselenggarkan oleh PBNU pada tanggal 4 September 2020 secara vitual melalui aplikasi zoom
meeting.
Diharapkan kepada yang bersangkutan 1 (satu) minggu setelah acara tersebut dapat
menyampaikan laporannya kepada kami.
Demikian surat tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebagai mestinya.
Jakarta, 1 September 2020
Tembusan :
- Rektor UPI Y.A.I
- Arsip
Materi
Tema:
“OPTIMALISASI MEDSOS
UNTUK REBRANDING DAKWAH”
OPTIMALISASI MEDSOS dengan
EDITING VIDEO
Disusun oleh: Supradaka (Kang Daka)Praktisi Televisi
PENGERTIAN EDITING
EDITINGAlat untuk mengedit
Secara teori:“Proses menyusun, memotong(membuang gambar-gambar yang tidak diperlukan) dan memadukan kembali (film/hasil rekaman)menjadi sebuah cerita utuh dan lengkap “.(sumber: Kamus besar bahasa Indonesia)
Editor : adalah orang yang pekerjaanya
mengedit
EDITING – Sebuah Pasca Produksi/ tahap akhir dari sebuah rangakaian pembuatan karya audio visual.
PRA PRODUKSI PRODUKSI PASCA PRODUKSI
PRA PRODUKSI Tahap pencarian data awal oleh penulis yang menjadi pedoman melakukan tahap produksi, data yang didapat kemudian dijadikan bahan untuk menentukan alur dari video yang akan dibuat. (Riset, Script, Storyline, Storyboard)
Kalau diibaratkan “Persiapan Memasak”...Praproduksi adalah proses membuat daftar belanja
PRODUKSITahap pengambilan Gambar/Syuting, berdasarkan storyboard
Proses Syuting ini bisa diibarakan sebagai = “Belanja di Pasar”
=
Pasca Produksi: Tahap akhir dari sebuah rangakaian pembuatan karya audio visual, yang dikerjakan oleh EDITOR
Editor pada tahap ini bisa diibaratkan sebagai “Koki/Juru
masak”...walaupun belanjanya di pasar tradisonal, kalau juru masaknya pintar, maka kualitas rasa masakkannya...seperti rasa Internasional.
Yang dialkukan EDITOR,pada tahap Praproduksi:1. Persiapan Bahan Editing (memilih gambar/Offline Editing)
=
2. Proses Editing (menata gambar yang sudah terpilih sesuai dengan alur cerita/storyline), penambahan teks (keterangan gambar), penambahan backsound(musik latar), Mixing Video dan audio, Coloring (perataan warna/warna disamakan)
Seorang editor harus tahu bagaimana bertutur cerita yang baik, oleh sebab itu editor harus mampu menentukan: shot/gambar mana yang akan dipakai, berapa lama waktunya shot/gambar itu akan dipakai, kapan sebuah shot harus dipotong kemudian bagaimana urutan shot yang disusun, dan sebagainya.
Untuk membantu menentukan keputusan-keputusan tersebut, ada tiga hal yang perlu diperhatikan oleh Editor:
1. Fungsional2. Proporsional3. Struktural
1. FUNGSIONAL : menentukan sebuah shot berdasarkan fungsinya. Biasanya Fungsonal ini berkaitan erat dengan Tema/Judul Cerita/Judul Berita
Contoh: Tema/Berita kemacetan jakarta“Pada urutan gambar ini, mana yg harus dihilangkan? “gambar petani atau asap
Knalpot”?
2. PROPOSIONAL, yaitu menempatkan sebuah shot sesuai dengan proporsinya.Panjang pendek sebuah shot haruslah proposional. Penempatan shot yang terlalu panjang akan membuat penonton menjadi bosan, Begitu juga dengan penempatan shot yang terlalu pendek akan membuat penonton tidak menangkap pesan yang ingin disampaikan.
Contoh: Berita Kecelakaan Lalulintas
Jika Shot wawancara terlalu panjang, akanmembuat penonton menjadi bosan,..lebih baik diperbanyak gambar di lokasi kejadian.
3. STRUKTURAL, yaitu menentukan struktur susunan shot/gambar yang dibuat.Misalnya: Gambar dibuat dengan naskah yang berurutan. Atau gambar dibuat
dengan naskah yang tidak berurutan .Contoh Struktur Berurutan:
Struktur visual Video tentang tata cara berwudhu
Contoh: Struktur Tidak Berurutan/Tidak kontinyuBiasanya ada pada tayangan Infotainment
Misalnya:”Perjalanan Hidup Didi Kempot”
Perlu diketahui, bahwa tayangan Video di Media Online (Youtube/Instagram/Fb dll).Ada dua jenis tayangan, yaitu:1. Tayangan yang direncanakan (misalnya: Tutorial Mengajar online, Ceramah Agama,
talk show dsbnya). Dalam hal ini editor mengikuti naskah, biasanya menampilkan gambar yang berurutan A sampai Z dan mudah dimengerti secara gambar.
2. Tayangan yang tidak direncanakan (kejadian tiba-tiba, misalnya: bencana alam, kebakaran, kerusuhan saat unjuk rasa, penggusuran dll.) . Untuk hal ini, editor bekerja mengikuti naskah yang dibuat oleh reporter, dan biasanya gambar tidak berurutan, lebih banyak menanpilkan gambar-gambar Human Interest, dan terkadang menimbulkan Anggapan/paradigma baru tentang kejadian itu.
“Saran untuk para Aktivis Dakwah, hendaknya membuat tayangan yang direncanakan, dengan durasi pendek 2 – 5 menit dan berseri
Supaya penonton tidak bosan dan tidak boros kuota”
TIPS Setelah proses editing selesai:Posisikan diri kita sebagai penonton setelah kita selesai mengedit. Mintalah bantuan orang lain untuk menonton hasil kita,... tanyakan kepada
mereka apakah pesan yang mereka terima, sudah sama dengan pesan yang ingin kita sampaikan.