KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS KEDOKTERANBAGIAN/SMF. PSIKIATRI

Sekretariat : RSUP Sanglah Denpasar – Bali 80114Telp/Fax (0361) 228824 . E-mail : psychiatry_denpasar@yahoo.com

SURAT KETERANGAN KESEHATAN JIWANomer : 36/UN.14.2/Psikiatri/V/Ket. Jiwa/2013

Yang bertanda tangan di bawah ini :Nama : dr. Nyoman Ratep, SpKJ (K)SIP : 446/300.SP.I/DIKESJabatan : Kepala Bagian/SMF Psikiatri FK UNUD/RSUP Sanglah Denpasar Instansi : RSUP Sanglah Denpasar

Atas permintaan tertulis dari :Instansi : Kementerian Hukum dan HAM RI Kantor Wilayah BaliNo.Surat : W20.EDP.PK.01.05.06-528Tanggal : 06 Mei 2013Perihal : Permohonan tes kesehatan/Kejiwaan WBP Lapas Denpasar

an. SCb

Telah melakukan pemeriksaan pada tanggal tujuh belas mei tahun Dua ribu tiga belas terhadap :Nama : SCbUmur : 36 TahunJenis Kelamin : PerempuanKewarganegaraan : AustraliaAlamat : LP KerobokanAgama : KristenPendidikan : SMAStatus : Belum Menikah

Laporan hasil pemeriksaan1. Keluhan Utama

Tidak merasa sakit (Autoanmnesa) Tidak mau beraktivitas (Heteroanamnesa)

2. Penjabaran Keluhan Utama Terperiksa tidak bisa bekerja sesuai dengan tanggung jawabnya. Setiap hari terperiksa tidak melakukan aktivitas di tempat kerja.

3. Anamnesis Data diperoleh dari autoanamnesis tanggal 17 Mei 2013Klien datang dipanggil oleh petugas poliklinik lapas. Sebelumnya dikatakan oleh petugas klien keberatan datang ke poliklinik untuk bertemu dengan psikiater dari RS Sanglah. Klien merasa bahwa percuma saja ia mengajukan pembebasan bersyarat karena pasti akan ditolak.Setelah perkenalan, klien kemudian mengatakan merasa ingin mati saja. Ketika ditanyakan mengapa ingin mati, klien tiba-tiba berdiri dan berjalan keluar dari poliklinik tanpa berkata apa pun.Wawancara lebih lanjut Klien ingin mati saja namun ia tidak melakukan perbuatan yang membahayakan diri sendiri. Klien merasa sedih dengan keadaanya sekarang dan merasa tidak ada harapan untuknya, dan ia hanya ingin menjalani hari demi hari di lapas dan tidak mau memikirkan masa depannya. Klien mengatakan ia tidak mau mengikuti kegiatan di lapas yang diadakan di ruang pertemuan karena ketika diadakan kegiatan tersebut maka biasanya ada liputan pers yang terlibat dan ia tidak merasa nyaman ketika ia difoto. Ia juga merasa bila ia keluar blok, banyak orang yang melihatnya dan kemudian berbicara tentang dirinya. Karena hal tersebut maka pasien tidak mau keluar dari blok w tempatnya dipenjara.

Walaupun ia tidak mau keluar blok, ia masih sering melakukan kegiatan-kegiatan seperti berolahraga di blok, membaca buku, menulis, melukis, nail painting, dan merawat diri. Namun ketika ada kegiatan bersama di blok W seperti membuat kipas, pasien merasa tidak suka melakukan pekerjaan tersebut. Walaupun ia tidak melakukan pekerjaan tersebut, namun ia merasa dapat bergaul dengan baik dengan teman sesama napi, terutama teman satu kamarnya. Klien juga mengatakan ia tidak ingin ke gereja walaupun ada anjuran untuk ke gereja dari dokter lapas karena ia merasa tidak ingin ke gereja, dan ia juga jarang berdoa sendiri.Ia juga mengatakan bahwa tiap hari ia dapat tidur dengan nyenyak bila ia minum obat. Ia minum obat secara teratur dan mendapatkan obat tersebut dari kakaknya yang mendapatkan resep dari dokter di lapas. Klien juga makan dengan teratur.

4. Hasil pemeriksaan dan observasi psikiatrikAdanya depresi sedang, atas masalah yang dihadapinya, saat ini klien masih dalam pengobatan. Klien tidak mau melakukan aktivitas bersama penghuni lapas lain karena perasaannya sedih dan kacau, putus asa, ingin mati, tidak menyukai keramaian, dan takut akan diliput media massa.

5. KesimpulanTerperiksa mengalami gangguan jiwa sedang (Depresi sedang ) yang berdampak pada fungsi sosial dan pekerjaan, serta aktivitas sehari-hari.

6. Penutup Demikianlah Surat Keterangan Kesehatan Jiwa ini dibuat mengingat sumpah sewaktu

menerima jabatan.

Tembusan : 1. Arsip

Denpasar, tanggal satu juni Dua ribu tiga belas.Ketua Tim Penguji Kesehatan Mental RSUP Sanglah Denpasar,

dr. Nyoman Ratep, SpKJ (K)

Anggota Tim,

dr. Ni Ketut Sri Diniari, SpKJ