Surat Cinta Ala Matematika

1
Kepadamu sang sumbu pusat dalam hatiku. Setiap kali aku bertemu denganmu, hanya proposisi empirik yang ada dalam logikaku. Melihatmu menjadikan diriku seperti phi, yang tidak diketahui nilainya secara mutlak. Merasakan senyummu, hatiku berotasi dengan sangat cepat Aku mengiginkanmu bagaikan 1 dibagi dengan 0 yaitu ∞ Kamu telah berhasil mengambil 360 dari hari-hariku. Aku tau kita berbeda, bagaikan sin 2 dan cos 2 , akan tetapi apabila dijumlah, hasilnya adalah satu, seperti kita yang bisa menjadi satu Rasa sayangku padamu bagaikan lingkaran yang tidak berujung, tetapi tidak bisa dihitung luasnya meski dengan rumus A =πr 2 Cintaku padamu tidak seperti segitiga, yang memiliki sudut yang lain, karena aku hanya menyayangi kamu, tidak ada yang lain Jika kamu menjadi milikku, tak akan pernah aku keluarkan kalimat-kalimat paradox Aku pun berjanji untuk selalu terbuka denganmu bagaikan 2x + 4 = 12 Tidak akan ada hal-hal seperti angka 1,3,9 yang bisa membuatmu berpikir seperti angka -1 kepadaku Aku mau menjadikan dirimu seperti tanda “=”, sebab tanpa tanda penting itu tidak akan pernah ada hasil mutlak Dan aku, aku mau menjadikan diriku mutlak bersamamu Setiap memori kita bersama, akan menjadi sebuah tautologi Aku akan selalu berusaha agar hubungan kita tidak seperti p^p yang penuh dengan kontradiksi Aku, kamu dan cinta adalah phytagoras yang selalu terkait satu dengan yang lainnya Meskipun mungkin surat cinta ini bagaikan -1 tetapi ketahuilah, Dirimu bagiakan “-“ dalam hierarchi perangkai hidupku seperti yang diteorikan oleh Piano Rossel Jika kamu menerimaku maka kamu bagaikan α dan , kamu yang pertama dan kamu yang terakhir menjadi penghuni hatiku

description

Ekspresikan perasaan cinta dan kasih sayangmu melalui bahasa bahasa matematika

Transcript of Surat Cinta Ala Matematika

Page 1: Surat Cinta Ala Matematika

Kepadamu sang sumbu pusat dalam hatiku.

Setiap kali aku bertemu denganmu, hanya proposisi empirik yang ada dalam logikaku.

Melihatmu menjadikan diriku seperti phi, yang tidak diketahui nilainya secara mutlak.

Merasakan senyummu, hatiku berotasi dengan sangat cepatAku mengiginkanmu bagaikan 1 dibagi dengan 0 yaitu ∞

Kamu telah berhasil mengambil 360 dari hari-hariku.Aku tau kita berbeda, bagaikan sin2 dan cos2 , akan tetapi apabila

dijumlah, hasilnya adalah satu, seperti kita yang bisa menjadi satu

Rasa sayangku padamu bagaikan lingkaran yang tidak berujung, tetapi tidak bisa dihitung luasnya meski dengan rumus A=π r2

Cintaku padamu tidak seperti segitiga, yang memiliki sudut yang lain, karena aku hanya menyayangi kamu, tidak ada yang lain

Jika kamu menjadi milikku, tak akan pernah aku keluarkan kalimat-kalimat paradox

Aku pun berjanji untuk selalu terbuka denganmu bagaikan 2x + 4 = 12Tidak akan ada hal-hal seperti angka 1,3,9 yang bisa membuatmu berpikir

seperti angka -1 kepadakuAku mau menjadikan dirimu seperti tanda “=”, sebab tanpa tanda penting

itu tidak akan pernah ada hasil mutlakDan aku, aku mau menjadikan diriku mutlak bersamamu

Setiap memori kita bersama, akan menjadi sebuah tautologiAku akan selalu berusaha agar hubungan kita tidak seperti p^p

yang penuh dengan kontradiksiAku, kamu dan cinta adalah phytagoras yang selalu terkait satu dengan

yang lainnyaMeskipun mungkin surat cinta ini bagaikan -1 tetapi ketahuilah,

Dirimu bagiakan “-“ dalam hierarchi perangkai hidupkuseperti yang diteorikan oleh Piano Rossel

Jika kamu menerimaku maka kamu bagaikan α dan ,kamu yang pertama dan kamu yang terakhir menjadi penghuni hatiku