Surabaya

10
Luas wilayahnya 47.922 km² Dari data yang diterima Solopos.com dari PT Pertamina, Jumat (23/8/2013), konsumsi premium selama Lebaran tahun ini tercatat mencapai rata-rata 12.540 kiloliter per hari, naik dari konsumsi normal 9.889 kiloliter per hari. 44km 2 berpenduk 503.421 jiwa SURABAYA] Menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), konsumsi bahan bakar minyak (BBM) tinggi di sejumlah daerah. Selain disebabkan oleh kepanikan masyarakat sehingga melakukan pembelian dalam jumlah besar, naiknya konsumsi diduga ulah para spekulan yang ingin mengambil keuntungan dengan melakukan penimbunan. Di Jawa Timur (Jatim), terjadi kenaikan konsumsi BBM jenis solar dan premium sebesar 5 %-10% dalam sepekan terakhir. Menurut Assistant Customer Relation-External Relation PT Pertamina (Persero), Marketing Operation Region V Jatim, Bali dan Nusa Tenggara, Rustam Aji, apabila terjadi penyesuaian harga, diperkirakan kenaikan konsumsi bisa mencapai 20% hingga 50%, karena sejak seminggu ini konsumsi sudah mengalami kenaikan 5%-10%. Dalam keadaan normal untuk wilayah Jatim, katanya, penyaluran BBM subsidi jenis Premium 10.900 kiloliter per hari. Sementara penyaluran Solar 5.500 kiloliter. “Sejak seminggu ini, konsumsi premium melonjak di kisaran 11.490 kiloliter-11.990 kiloliter dan solar melonjak di kisaran 5.750 kiloliter-6.050 kiloliter/hari,” kata Rustam Aji, ketika dikonfirmasi, Selasa (18/6). Dikatakan, jika jarak pengumuman kenaikan BBM oleh pemerintah tidak terlalu lama, maka peningkatan konsumsi tidak akan besar. Sebab, kenaikan konsumsi tersebut, lebih disebabkan oleh kepanikan masyarakat sehingga melakukan pembelian dalam jumlah besar. “Ada juga oknum yang ingin mengambil keuntungan dengan melakukan penimbunan,” katanya. Untuk mengantisipasi tindakan penimbunan, Pertamina sudah melakukan berbagai langkah, di antaranya pengawasan intensif tim Pertamina ke seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), berkoordinasi

description

srb

Transcript of Surabaya

Luaswilayahnya47.922 kmDari data yang diterima Solopos.com dari PT Pertamina, Jumat (23/8/2013), konsumsi premium selama Lebaran tahun ini tercatat mencapai rata-rata 12.540 kiloliter per hari, naik dari konsumsi normal 9.889 kiloliter per hari.44km2 berpenduk 503.421 jiwa

SURABAYA] Menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), konsumsi bahan bakar minyak (BBM) tinggi di sejumlah daerah. Selain disebabkan oleh kepanikan masyarakat sehingga melakukan pembelian dalam jumlah besar, naiknya konsumsi diduga ulah para spekulan yang ingin mengambil keuntungan dengan melakukan penimbunan.

Di Jawa Timur (Jatim), terjadi kenaikan konsumsi BBM jenis solar dan premium sebesar 5 %-10% dalam sepekan terakhir. Menurut Assistant Customer Relation-External Relation PT Pertamina (Persero), Marketing Operation Region V Jatim, Bali dan Nusa Tenggara, Rustam Aji, apabila terjadi penyesuaian harga, diperkirakan kenaikan konsumsi bisa mencapai 20% hingga 50%, karena sejak seminggu ini konsumsi sudah mengalami kenaikan 5%-10%.

Dalam keadaan normal untuk wilayah Jatim, katanya, penyaluran BBM subsidi jenis Premium 10.900 kiloliter per hari. Sementara penyaluran Solar 5.500 kiloliter. Sejak seminggu ini, konsumsi premium melonjak di kisaran 11.490 kiloliter-11.990 kiloliter dan solar melonjak di kisaran 5.750 kiloliter-6.050 kiloliter/hari, kata Rustam Aji, ketika dikonfirmasi, Selasa (18/6).

Dikatakan, jika jarak pengumuman kenaikan BBM oleh pemerintah tidak terlalu lama, maka peningkatan konsumsi tidak akan besar. Sebab, kenaikan konsumsi tersebut, lebih disebabkan oleh kepanikan masyarakat sehingga melakukan pembelian dalam jumlah besar. Ada juga oknum yang ingin mengambil keuntungan dengan melakukan penimbunan, katanya.

Untuk mengantisipasi tindakan penimbunan, Pertamina sudah melakukan berbagai langkah, di antaranya pengawasan intensif tim Pertamina ke seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), berkoordinasi dengan Pemda dan Kepolisian untuk penertiban pembelian dengan jerigen di SPBU, serta menegaskan kembali ke SPBU tentang perencanaan manajemen stok, yaitu perencanaan penebusan BBM sesuai kebutuhan dan perkiraan peningkatan.

Selain itu, guna mengantisipasi kekosongan stok, Pertamina juga telah menyiagakan Terminal BBM dengan beroperasi 24 jam, termasuk pada hari libur. Sedangkan kenaikan ini bakal terus terjadi hingga kenaikan harga ditetapkan. Sebaliknya, pascakenaikan BBM, konsumsi diprediksi menurun selama seminggu. "Kami perkirakan seminggu pertama akan terjadi penurunan hingga 20%," katanya.

SoloSementara di Solo, Jawa Tengah (Jateng), adanya ketidakpastian pengumuman kenaikan harga BBM, membuat masyarakat mulai berspekulasi dengam memborong bahan bakar strategis tersebut. Sejumlah SPBU di Kota Solo mengalami lonjakan permintaan. Direktur SPBU Sekarpace Solo, Joko Supeno mengaku di SPBU-nya sempat terjadi antrean cukup panjang, dan permintaan premium meningkat 30-40%.

Sebelumnya, permintaan premium 16 kiloliter/hari, sekarang jadi 21 kiloliter. Kalau solar subsidi dari sebelumnya 7 kiloliter, sekarang jadi 9 kiloliter/hari., kata dia.

Pemilik SPBU Bolon, Karanganyar, Hariyanto juga mengakui adanya peningkatan pembelian BBM oleh konsumen, terutama jenis premium. Peningkatan pembelian terjadi sejak awal pekan lalu sekitar 10%. Dalam sehari kami melayani sampai 24.000 liter premium. Ada kenaikan konsumsi, tetapi tidak sampai membuat antrean di SPBU karena hanya konsumen tertentu yang meningkatkan pembelian, misalnya jika biasanya membeli Rp50.000 meningkat menjadi Rp100.000, ujarnya.

Hal yang sama dikatakan Rumbogo, pemilik SPBU Baki, Rumbogo, yang menyebut kenaikan permintaan premium mencapai 15%. Menurut dia, kenaikan itu tidak mempengaruhi persediaan BBM di SPBU-nya lantaran masih terpenuhi. Sehari, melayani premium 19.000-20.000 liter per hari sesuai DO (delivery order), kata dia.

Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Solo, Suwardi Hartono Putro, menjamin persediaan BBM jenis premium di seratusan SPBU di Solo dan sekitarnya aman. Menurut dia, Hiswana Migas hanya bertugas mendistribusikan BBM sampai di konsumen. Stok premium di 180 SPBU di Solo dipastikan aman. Soal kenaikan harga menjadi Rp 6.500/liter, akan diberlakukan kapan, kami juga masih menunggu kebijakan pemerintah. Tetapi kami sudah mengantisipasi agar stok premium tetap tersedia di SPBU dan tetap melayani pembelian selama masih ada stok premium, kata dia.

Joko Supeno menduga kenaikan permintaan itu karena masyarakat ingin mendapatkan BBM dengan harga yang belum naik. Sehingga kalau sewaktu-waktu naik, tangki kendaraan sudah penuh, kata dia.

BengkuluDi Bengkulu, pembelian (BM) jenis solar dan premium subsidi jelang kenaikan harga, sampai sekarang masih berjalan normal. Hal ini terbukti tidak terjadi antrean panjang kendaraan di setiap SPBU yang akan mengisi BBM.

"Sampai sekarang pembelian BBM subsidi di setiap SPBU di Bengkulu, jalan lancar dan tidak terjadi antrean kendaraan meski harga BBM akan dinaikan pemerintah dalam waktu dekat," kata Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo Provinsi Bengkulu, Eko Agusrianto kepada SP, Selasa.

Normalnya pembelian BBM di setiap SPBU di Bengkulu, karena pasokan BBM dari Pertamina setempat ke masing-masing SPBU sesuai kebutuhan masyarakat. [IMR/TG/143]

Eksplorasi, disebut juga penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan mencari atau melakukan perjalanan dengan tujuan menemukan sesuatu. Dalam dunia perminyakan, eksplorasi atau pencarian minyak bumi merupakan suatu kajian panjang yang melibatkan beberapa bidang kajian kebumian dan ilmu eksak. Untuk kajian dasar, riset dilakukan oleh para geologis, yaitu orang-orang yang menguasai ilmu kebumian. Mereka adalah orang yang bertanggung jawab atas pencarian hidrokarbon tersebut.

Secara ilmu geologi, untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan minyak bumi, maka ada beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut dalam eksplorasi minyak bumi hal ini disebut kajian geologi. Jika salah satu saja tidak ada maka daerah tersebut tidak potensial atau bahkan tidak mengandung hidrokarbon.

Kondisi itu adalah:

1. Batuan Sumber (Source Rock), yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan hidrokarbon. biasanya yang berperan sebagai batuan sumber ini adalah serpih (Shale). batuan ini kaya akan kandungan unsur atom karbon (C) yang didapat dari cangkang cangkang fosil yang terendapkan di batuan itu. Karbon inilah yang akan menjadi unsur utama dalam rantai penyusun ikatan kimia hidrokarbonTekanan dan Temperatur, untuk mengubah fosil tersebut menjadi hidrokarbon, tekanan dan temperatur yang tinggi di perlukan. Tekanan dan temperatur ini akan mengubah ikatan kimia karbon yang ada dibatuan menjadi rantai hidrokarbon.

2 Migrasi, Hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat berpindah ke tempat dimana hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi. Di batuan sumbernya sendiri dapat dikatakan tidak memungkinkan untuk di ekploitasi karena hidrokarbon di sana tidak terakumulasi dan tidak dapat mengalir. Sehingga tahapan ini sangat penting untuk menentukan kemungkinan eksploitasi hidrokarbon tersebut.Reservoir, adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul dari proses migrasinya. Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan karbonat, karena kedua jenis batu ini memiliki pori yang cukup besar untuk tersimpannya hidrokarbon. Reservoar sangat penting karena pada batuan inilah minyak bumi di produksi.

3 Caps Rock, Minyak dan atau gas terdapat di dalam reservoir, untuk dapat menahan dan melindungi fluida tersebut, maka lapisan reservoir ini harus mempunyai penutup di bagian luar lapisannya. Sebagai penutup lapisan reservoir biasanva merupakan lapisan batuan yang rnempunyai sifat kekedapan (impermeabel), yaitu sifat yang tidak dapat meloloskan fluida yarg dibatasinya. Jadi lapisan penutup didefinisikan sebagai lapisan yang berada dibagian atas dan tepi reservoir yang dapat dan melindungi fluida yang berada di dalam lapisan di bawahnya.

4 Perangkap Reservoir (Reservoir Trap), Merupakan unsur pembentuk reservoir sedemikian rupa sehingga lapisan beserta penutupnya merupakan bentuk yang konkap ke bawah, hal ini akan mengakumulasikan minyak dalam reservoir. Jika perangkap ini tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang berarti ke ekonomisannya akan berkurang atau tidak ekonomis sama sekali.

5 Kajian geologi merupakan kajian regional, jika secara regional tidak memungkinkan untuk mendapat hidrokarbon maka tidak ada gunanya untuk diteruskan. Jika semua kriteria di atas terpenuhi maka daerah tersebut kemungkinan mempunyai potensi minyak bumi atau pun gas bumi. Sedangkan untuk menentukan ekonomis atau tidaknya diperlukan kajian yang lebih lanjut yang berkaitan dengan sifat fisik batuan. Maka penelitian dilanjutkan pada langkah berikutnya.

6 Setelah kajian secara regional dengan menggunakan metoda geologi dilakukan, dan hasilnya mengindikasikan potensi hidrokarbon, maka tahap selanjutnya adalah tahapan kajian geofisika. Pada tahapan ini metoda metoda khusus digunakan untuk mendapatkan data yang lebih akurat guna memastikan keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya untuk dapat di ekploitasi. Data-data yang dihasilkan dari pengukuran pengukuran merupakan cerminan kondisi dan sifat-sifat batuan di dalam bumi. Ini penting sekali untuk mengetahui apakan batuan tersebut memiliki sifat sifat sebagai batuan sumber, reservoir, dan batuan perangkap atau hanya batuan yang tidak penting dalam artian hidrokarbon. Metoda-metoda ini menggunakan prinsip-prinsip fisika yang digunakan sebagai aplikasi engineering.Metoda tersebut adalah:

1. Survey Geologi Permukaan, pemetaan geologi pada permukaan secara detail dapat dilakukan jika memang terdapat singkapan. Pemetaan dilakukan pada rintisan dan juga di sepanjang sungai.

2. Eksplorasi seismik, Ini adalah ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran. kajiannya meliputi daerah yang luas. dari hasil kajian ini akan didapat gambaran lapisan batuan di dalam bumi. Untuk survey detail, metode seismik merupakan metode yang paling teliti dan dewasa ini telah melampaui kemampuan geologi permukaan. Metode yang digunakan adalah khusus metode refleksi. Walaupun pemetaan geologi detail terhadap tutupan telah dilakukan, pengecekan seismik selalu harus dilaksanakan, untuk penentuan kedalam objektif pemboran serta batuan dasar dan juga lapisan yang akan menghasilkan minyak

3. Data resistivity, prinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan berpori akan diisi oleh fluida. Fluida ini bisa berupa air, minyak atau gas. Membedakan kandungan fluida di dalam batuan salah satunya dengan menggunakan sifat resistan yang ada pada fluida. Fluida air memiliki nilai resistan yang rendah dibandingkan dengan minyak, demikian pula nilai resistan minyak lebih rendah dari pada gas. dari data log kita hanya bisa membedakan resistan rendah dan resistan tinggi, bukan jenis fluida karena nilai resitan fluida berbeda beda dari tiap daerah. sebagai dasar analisa fluida perlu kita ambil sampel fluida di dalam batuan daerah tersebut sebagai acuan kita dalam interpretasi jenis fluida dari data resistiviti yang kita miliki

4. Data porositasData berat jenis, data ini diambil dengan menggunakan alat logging dengan bantuan bahan radioaktif yang memancarkan sinar gamma. Pantulan dari sinar ini akan menggambarkan berat jenis batuan. Dapat kita bandingkan bila pori batuan berisi air dengan batuan berisi hidrokarbon akan mempunyai berat jenis yang berbeda.

Sebagai tambahan semua propek yang telah dipilih serta dinilai dalam suatu sistem penilaian, kemudian dipih untuk dilakukan pemboran eksplorasi terhadapnya. Maka semua prospek ini haruslah diberi prognosis. Yang dimaksud Prognosis adalah rencana pemboran secara terperinci serta ramalan-ramalan mengenai apa yang akan ditemui waktu pemboran dan pada kedalaman berapa.

Prognosis meliputi ;1 Lokasi Yang Tepat, lokasi ini biasanya harus diberikan dalam koordinat. Untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam lokasi titik terhadap tutupan struktur, sebaliknya semua koordinat lokasi tersebut penentuannya dilakukan dari pengukuran seismik, terutama jika tutupan ditentukan oleh metode seismik. Jika hal ini terjadi di laut misalnya, maka pengukuran harus dilakukan dari pelampung (buoy) yang sengaja ditinggalkan di laut pada pengukuran seismik, juga dari titik pengukuran radar di darat. Setidak-tidaknya pengukuran lokasi itu harus teliti sekali sebab kemelesetan beberapa ratus meter dapat menyebabkan objektif tidak diketemukan.

2 Kedalaman Akhir, kedalaman Akhir pemboran eksplorasi biasanya merupakan batuan dasar cekungan sampai mana pemboran itu pada umumnya direncanakan. penntuan kedalaman akhir ini sangat penting karena dengan demikian kita dapat memperkirakan berapa lama pemboran itu akan berlangsung dan dalam hal ini juga untuk berapa lama alat bor itu kita sewa. Penentuan kedalaman akhir ini diasarkan atas data seismik, setelah dilakukan korelasi dengan semua sumur yang ada dan juga dari kecepatan rambat reflektor yang ditentukan sebagai batuan dasar.

3Latar Belakang Geologi, alasan untuk pemboran didsarkan atas latar belakang geologi. Maka harus disebutkan keadaan geologi daerah tersebut, alasan pemboran eksplorasi dilakukan di daerah tersebut, jenis tutupan prospek dan juga struktur yang diharapkan dari prospek tersebut.

4 Objektif Atau Lapisan Reservoir Yang Diharapkan, ini biasanya sudah ditentukan dan stratigrafi regional dan juga diikat dengan refleksi yang didapat dari seismik. Objektif lapisan reservoir ini harus ditentukan pada tingginya kedalaman yang diharapkan akan dicapai oleh pemboran, dimana diperoleh dari perhitungan kecepatan rambat seismik.

5 Kedalaman Puncak Formasi Yang Akan Ditembus, juga dalam prognosis ini harus kita tentukan formasi-formasi mana yang akan dilalui bor, maka kedalaman puncak (batas) formasi ini harus ditentukan dari data seismik.

6 Jenis Survey Lubang Bor Yang Akan Dilaksanakan, pada setiap Pemboran eksplorasi selalu dilakukan survey lubang bor. Survey meliputi misalnya peng-Logan lumpur, Peng-Logan Cutting, Peng-Logan Listrik, Peng-Logan Radioaktif, dan sebagainya. Sebaiknya pada pemboran eksplorasi dilakukan survey yang lengkap , selain itu juga harus direncanakan apakah akan dilakukan pengambilan batu inti (coring) atau tidak.Dalam pembuatan prognosis ini juga ahli geologi harus bekerja sama dengan bagian eksploitasi dan bagian pemboran. Dengan demikian diharapkan diperoleh hasil yang sangat baik dalam pengembangan suatu lapangan nantinya..

ABSTRAKMakalah ini mempunyai latar belakang masalah tentang eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi dan gas dan dampak terhadap lingkungan.Eksplorasi adalah penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan data/informasi selengkap mungkin tentang keberadaan sumberdaya alam di suatu tempat.Kegiatan eksplorasi sangat penting dilakukan sebelum pengusahaan bahan tambang dilaksanakan mengingat keberadaan bahan galian yang penyebarannya tidak merata dan sifatnya sementara yang suatu saat akan habis tergali. Sehingga untuk menentukan lokasi sebaran, kualitas dan jumlah cadangan serta cara pengambilannya diperlukan penyelidikan yang teliti agar tidak membuang tenaga dan modal, disamping untuk mengurangi resiko kegagalan, kerugian materi, kecelakaan kerja dan kerusakan lingkungan.Eksploitasi adalah usaha penambangan dengan maksud untuk menghasilkan bahan galian dan memanfaatkannya. Kegiatan ini dapat dibedakan berdasarkan sifat bahan galiannya yaitu, galian padat dan bahan galian cair serta gas.Sejauh yang diketahu eksplorasi sumberdaya alam masih tetap penjabaran dari paradigm tersebut di atas. Eksploitasi sumberdaya alam yang hanaya diarahkan untuk mendukuung pertumbuuhan ekonomi tanpa memperhatikan secara keseimbangannya.BAB IPendahuluanEksploitasi dan eksplorasi sumberdaya alam abanyak diwarnai oleh paradikma yang menilai sumberdaya alam sebagi pedapatan ketimbang modal. Paradikma tersebut telah berkembang jauh sebelum terjadinya revolusi industeri sebagai infestasi dari hasrat manusia untuk menguasai alam yang harusnya saling membutuhkan untuk menuju keseimbangan kualitas hidup yang lebih baik implikasi pandangan dunia yang demikiian secara sadar atau tidak telah membentuk produksi seluruh aktivitas ekonomi termasuk eksploitasi dan eksplorasi sumberdaya alam pertambangan.Sejauh yang diketahu eksplorasi sumberdaya alam masih tetap penjabaran dari paradigm tersebut di atas. Eksploitasi sumberdaya alam yang hanaya diarahkan untuk mendukuung pertumbuuhan ekonomi tanpa memperhatikan secara keseimbangannya.

BAB II1.EKSPLORASIEksplorasi adalah penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan data/informasi selengkap mungkin tentang keberadaan sumberdaya alam di suatu tempat.Kegiatan eksplorasi sangat penting dilakukan sebelum pengusahaan bahan tambang dilaksanakan mengingat keberadaan bahan galian yang penyebarannya tidak merata dan sifatnya sementara yang suatu saat akan habis tergali. Sehingga untuk menentukan lokasi sebaran, kualitas dan jumlah cadangan serta cara pengambilannya diperlukan penyelidikan yang teliti agar tidak membuang tenaga dan modal, disamping untuk mengurangi resiko kegagalan, kerugian materi, kecelakaan kerja dan kerusakan lingkungan.