Sumberdaya Mineral

4
3.2 Sumberdaya dan Cadangan Mineral 3.2.1 Definisi Sumberdaya dan Cadangan Mineral Sumberdaya Mineral Definisi sumberdaya mineral (mineral resource) menurut SNI-4726-2011 adalah suatu konsentarasi atau keterjadian dari mineral yang memiliki nilai ekonomi pada atau di atas kerak bumi, dengan bentuk, kualitas dan kuantitas tertentu yang memiliki keprospekan yang beralasan untuk pada akhirnya dapat diekstraksi secara ekonomis. Cadangan Mineral Definisi cadangan mineral (mineral reserve) menurut SNI-4726-2011 adalah cebakan bahan galian yang telah diketahui ukuran, bentuk, sebaran, kualitas dan kuantitasnya dan secara ekonomi, teknik, hukum, lingkungan dan sosial dapat ditambang pada saat perhitungan dilakukan. 3.2.2 Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Mineral Klasifikasi sumberdaya dan cadangan mineral dikelompokkan berdasarkan dua kriteria yang menjadi dasar kalsifikasi, yaitu keyakinan geologi dan kelayakan tambang. Tingkat keayakinan geologi ditentukan oleh titik pengamatan, kualitas data, dan keandalan interpretasi geologi yang diperoleh dari tahap tiga eksplorasi, yaitu : Prospeksi Eksplorasi umum Eksplorasi rinci Sedangkan pengkajian layak tambang harus memperhatikan hal- hal berikut : Pengkajian layak tambang berdasarkan faktor pengubah yang meliputi faktor-faktor penambangan, pengolahan/pemurnian, ekonomi, pemasaran, hukum, lingkungan, sosial, dan peraturan pemerintah. Pengkajian layak tambang akan menentukan apakah sumberdaya mineral akan berubah menjadi cadangan atau tidak. Berdasarkan pengkajian ini, bagian sumberdaya mineral yang layak tambang berubah statusnya menjadi cadangan sedangkan yang belum layak tambang tetap menjadi sumberdaya mineral.

description

Sumberda Mineral menurut SNI

Transcript of Sumberdaya Mineral

3.2 Sumberdaya dan Cadangan Mineral3.2.1Definisi Sumberdaya dan Cadangan MineralSumberdaya MineralDefinisi sumberdaya mineral (mineral resource) menurut SNI-4726-2011 adalah suatu konsentarasi atau keterjadian dari mineral yang memiliki nilai ekonomi pada atau di atas kerak bumi, dengan bentuk, kualitas dan kuantitas tertentu yang memiliki keprospekan yang beralasan untuk pada akhirnya dapat diekstraksi secara ekonomis.Cadangan MineralDefinisi cadangan mineral (mineral reserve) menurut SNI-4726-2011 adalah cebakan bahan galian yang telah diketahui ukuran, bentuk, sebaran, kualitas dan kuantitasnya dan secara ekonomi, teknik, hukum, lingkungan dan sosial dapat ditambang pada saat perhitungan dilakukan.

3.2.2Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan MineralKlasifikasi sumberdaya dan cadangan mineral dikelompokkan berdasarkan dua kriteria yang menjadi dasar kalsifikasi, yaitu keyakinan geologi dan kelayakan tambang.Tingkat keayakinan geologi ditentukan oleh titik pengamatan, kualitas data, dan keandalan interpretasi geologi yang diperoleh dari tahap tiga eksplorasi, yaitu : Prospeksi Eksplorasi umum Eksplorasi rinciSedangkan pengkajian layak tambang harus memperhatikan hal-hal berikut : Pengkajian layak tambang berdasarkan faktor pengubah yang meliputi faktor-faktor penambangan, pengolahan/pemurnian, ekonomi, pemasaran, hukum, lingkungan, sosial, dan peraturan pemerintah. Pengkajian layak tambang akan menentukan apakah sumberdaya mineral akan berubah menjadi cadangan atau tidak. Berdasarkan pengkajian ini, bagian sumberdaya mineral yang layak tambang berubah statusnya menjadi cadangan sedangkan yang belum layak tambang tetap menjadi sumberdaya mineral.Hubungan anatara hasil eksplorasi, sumberdaya mineral dan cadangan mineral dalam SNI-4726-2011 digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Hubungan antara Hasil Eksplorasi, Sumberdaya Mineral dan Cadangan MineralA. Sumberdaya MineralSumberdaya mineral terdiri dari1. Sumberdaya terekaSumberdaya tereka merupakan sumberdaya yang tonase, kadar, dan kandungan mineral dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan rendah. Hal ini direka dan diansumsikan dari adanya bukti geologi, tetap tidak diverifikasi kemenerusan geologi dan/atau kadarnya. Hal ini hanya berdasarkan dari informasi yang diperoleh melalui teknik yang memadai dari lokasi mineralisasi seperti singkapan, paritan uji, sumuran uji dan lubang bor tetapi kualitas dan tingkat keyakinannya terbatas atau tidak jelas. Jarak antara titik pengamatan maksimum dua ratus meter. Spasi ini bisa diperlebar dengan justifikasi taknis yang bisa dipertanggungjawabkan seperti analisa geostatistika.Sumberdaya mineral tereka memiliki tingkat keyakinan lebih rendah dalam penerapannya dibandingkan dengan sumberdaya meineral terunjuk. Tingkat keyakinan dalam estimasi sumberdaya mineral tereka biasanya tidak mencukupi, sehingga parameter keteknikan dan keekonomian tidak dapat digunakan untuk perencanaan rinci. Oleh karena itu, tidak ada hubungan langsung dari sumberdaya tereka dengan salah satu kategori pada cadangan mineral (lihat Gambar 3.1)

2. Sumberdaya mineral tertunjuk merupakan sumberdaya mineral yang tonase, densitas, bentuk, karakteristik fisik, kadar, dan kandungan mineralnya dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan yang wajar. Hal ini didasarkan pada hasil eksplorasi dan informasi pengambilan dan pengujian percontoh yang didapatkan melalui teknik yang tepat dari lokasi-lokasi mineralisasi seperti singkapan, paritan uji, sumuran uji, terowongan uji dan lubang bor. Lokasi pengambilan data masih terlalu jarang atau spasinya belum tepat untuk memastikan kemenerusan geologi dan/atau kadar, tetapi secara spasial cukup untuk mengansumsikan kemenerusannya. Jarak antara titik pengamatan maksimum seratus meter. Spasinya ini bisa diperlebar dengan justifikasi teknis yang bisa dipertanggungjawabkan seperti analisa geostatisktika.Sumberdaya mineral terunjuk memiliki tingkat keyakinan yang lebih rendah penerapannya dibanding dengan sumberdaya mineral terukur, tetapi memiliki tingkat keyakinan yang lebih tinggi penerapannya dibanding dengan sumberdaya mineral tereka.Tingkat keyakinan dalam estimasi harus cukup untuk menerapkan parameter keteknikan dan keekonomian, dan kemungkinan dilakukannnya suatu evaluasi kelayakan ekonomi.

3. Sumberdaya mineral terukur merupakan sumberdaya mineral yang tonase, densitas, bentuk, karakteristik fisik, kadar, dan kandungan mineralnya dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan yang tinggi. Hal ini didasarkan pada hasil eksplorasi rinci dan terpecaya, dan informasi mengenai pengambilan dan pengujian percontoh yang diperoleh dengan teknik yang tepat dari lokasi-lokasi mineralisasi seperti singkapan, paritan uji, sumuranuji, terowongan uji dan lubang bor. Lokasi informasi pada kategori ini secara spasial adalah cukup rapat dengan spasi maksimum lima puluh meter untuk memastikan kemenerusan geologi dan kadar. Sapasi ini bisa dijabarkan dengan justifikasi teknis yang bisa dipertanggungjawabkan seperti analisa geostatistika.Kategori ini memerlukan tingkat keyakinan yang tinggi dalam pemahaman geologi dan pengontrol cebakan mineral.Tingkat keyakinan dalam estimasi harus cukup untuk menerapkan parameter keteknikan dan keekonomian, dan kemungkinan dilakukannya suatu evaluasi kelayakan ekonomi yang memiliki tingkat kepastian lebih tinggi dibandingkan dengan evaluasi yang berdasarkan atas sumberdaya terunjuk.

B. Cadangan Mineral1. Cadangan mineral terkira Cadangan terkira merupakan bagaian sumberdaya mineral tertunjuk yang ekonomis untuk ditambang, dan dalam beberapa kondisi, juga merupakan bagian dari sumberdaya mineral terukur. Ini termasuk material dilusi dan material hilang yang kemungkinan terjadi pada saat material ditambang. Pengkajian dan studi yang tepat harus sudah dilaksanakan, dan termasuk pertimbangan dan modifikasi mengenai asumsi faktor-faktor yang realistis mengenai penambangan, pengolahan/pemurnian, ekonomi, pemasaran, hukum, lingkungan, sosial, dan peraturan pemerintah. Cadangan mineral terkira memiliki tingkat keyakinan yang lebih rendah dibanding dengan cadangan mineral terbukti, tetapi sudah memiliki kualitas yang cukup sebagai dasar membuat keputusan untuk pengembangan suatu cebakan.

2. Cadangan mineral terbuktiCadangan mineral terbukti merupakan bagian dari sumberdaya mineral terukur yang ekonomis untuk ditambang. Hal ini termasuk material dilusi dan material hilang yang mungkin terjadi ketika material ditambang. Pengkajian dan studi yang tepat harus telah dilaksanakan, dan termasuk pertimbangan dan modifikasi mengenai asumsi faktor-faktor