sulteng-lengkap.pdf

41
7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 1/41  Wilayah Sulawesi Tengah Topik Layanan Kesehatan Gratis Bagi Rakyat Miskin di Sulawesi Tengah Koordinator Eva Susanty Waktu Pelaksanaan Jumat, 24 November 2006 A. Deskripsi Pembangunan kesehatan, sejauh ini selalu berada di belakang, dan sering dipandang tidak memiliki relevansi dengan pemberdayaan masyarakat. Juga jarang sekali dalam penggalian kebutuhan masyarakat, meski dimulai dari lapisan paling bawah, masyarakat sendiri mengusulkan peningkatan kesehatan masyarakat. Selalu saja, kebutuhan mereka adalah peningkatan produksi, modal usaha, pendidikan, dan lain-lain yang praktis. Nanti ketika wabah penyakit yang tiba-tiba menyerang komunitas tertentu dan mengambil korban jiwa, barulah masyarakat tersentak dan lalu mendesak pelayanan kesehatan ekstra cepat. Padahal pemerintah sendiri tidak memiliki "sarana" yang cukup untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul tiba-tiba seperti itu, termasuk tentunya soal anggaran khusus untuk Pembangunan Kesehatan sebagai kebutuhan paling penting. Masalah kesehatan menjadi tidak penting karena para perencana pembangunan adalah orang-orang yang "sehat". Masalah kesehatan belum dianggap mendesak oleh masyarakat karena pada saat musyawarah pembangunan desa dilasanakan sebagian besar atau mungkin seluruh masyarakat berada dalam keadaan sehat. Padahal disadari atau tidak, semua orang, kaya maupun miskin, di manapun berada, mempunyai potensi mengalami "sakit" dengan tingkatan yang berbeda-beda. Demikian juga, setiap komunitas masyarakat di wilayah manapun memiliki potensi terserang oleh wabah penyakit tertentu dengan tingkat yang berbeda-beda. Pemerintah tingkat Nasional maupun daerah bukannya tidak memiliki program pembangunan kesehatan. Sejak tahun 1998, dengan adanya dana Jaringan Pengaman Sosial (JPS) Indonesia mulai menggalakkan program layanan kesehatan murah bahkan gratis untuk rakyat miskin. Salah satunya, adalah layanan kesehatan yang dinakhodai PT. Asusransi Kesehatan (Askes) FORUM KTI Kembang Joyo, 24 November 2006  dengan nama program Asuransi Kesehatan unt uk Masyar akat Miskin  (Askeskin). Program ini telah berjalan kurang lebih 5 tahun di Sulawesi Tengah, dan cukup banyak masyarakat yang terlayani. Tetapi dalam pelaksanaannya banyak sekali hambatan dan masalah yang muncul di permukaan, sehingga program ini banyak pula mendapat kritik dari berbagai pihak, terutama dari kalangan Organisasi Non-Pemerintah (Ornop/LSM), masyarakat, dan publikasi media massa. Program yang diarahkan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin ini diperhadapkan dengan data yang menunjukkan terjadinya peningkatan masyarakat miskin, bukan sebaliknya. Tercatat masyarakat miskin tahun 2005 adalah 287.399 jiwa, sedangkan masyarakat miskin tahun 2006 tercatat 398•955 jiwa. Dari dt it jl bh t j di i kt 111 556 ji P i kt t bt t

Transcript of sulteng-lengkap.pdf

Page 1: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 1/41

 

Wilayah Sulawesi Tengah

Topik Layanan Kesehatan Gratis Bagi Rakyat Miskin di Sulawesi Tengah

Koordinator Eva Susanty

Waktu Pelaksanaan Jumat, 24 November 2006

A. DeskripsiPembangunan kesehatan, sejauh ini selalu berada di belakang, dan sering dipandang

tidak memiliki relevansi dengan pemberdayaan masyarakat. Juga jarang sekali dalampenggalian kebutuhan masyarakat, meski dimulai dari lapisan paling bawah, masyarakatsendiri mengusulkan peningkatan kesehatan masyarakat. Selalu saja, kebutuhan merekaadalah peningkatan produksi, modal usaha, pendidikan, dan lain-lain yang praktis.

Nanti ketika wabah penyakit yang tiba-tiba menyerang komunitas tertentu danmengambil korban jiwa, barulah masyarakat tersentak dan lalu mendesak pelayanankesehatan ekstra cepat. Padahal pemerintah sendiri tidak memiliki "sarana" yang cukupuntuk mengatasi masalah-masalah yang muncul tiba-tiba seperti itu, termasuk tentunyasoal anggaran khusus untuk Pembangunan Kesehatan sebagai kebutuhan paling penting.

Masalah kesehatan menjadi tidak penting karena para perencana pembangunan adalahorang-orang yang "sehat". Masalah kesehatan belum dianggap mendesak oleh masyarakatkarena pada saat musyawarah pembangunan desa dilasanakan sebagian besar atau mungkinseluruh masyarakat berada dalam keadaan sehat. Padahal disadari atau tidak, semuaorang, kaya maupun miskin, di manapun berada, mempunyai potensi mengalami "sakit"dengan tingkatan yang berbeda-beda. Demikian juga, setiap komunitas masyarakat diwilayah manapun memiliki potensi terserang oleh wabah penyakit tertentu dengan tingkatyang berbeda-beda.

Pemerintah tingkat Nasional maupun daerah bukannya tidak memiliki programpembangunan kesehatan. Sejak tahun 1998, dengan adanya dana Jaringan Pengaman Sosial(JPS) Indonesia mulai menggalakkan program layanan kesehatan murah bahkan gratis untukrakyat miskin. Salah satunya, adalah layanan kesehatan yang dinakhodai PT. AsusransiKesehatan (Askes)

FORUM KTI Kembang Joyo, 24 November 2006   dengan nama program AsuransiKesehatan unt uk Masyar akat Miskin  (Askeskin). Program ini telah berjalan kurang lebih 5tahun di Sulawesi Tengah, dan cukup banyak masyarakat yang terlayani. Tetapi dalampelaksanaannya banyak sekali hambatan dan masalah yang muncul di permukaan, sehingga

program ini banyak pula mendapat kritik dari berbagai pihak, terutama dari kalanganOrganisasi Non-Pemerintah (Ornop/LSM), masyarakat, dan publikasi media massa.

Program yang diarahkan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidupmasyarakat miskin ini diperhadapkan dengan data yang menunjukkan terjadinyapeningkatan masyarakat miskin, bukan sebaliknya. Tercatat masyarakat miskin tahun 2005adalah 287.399 jiwa, sedangkan masyarakat miskin tahun 2006 tercatat 398•955 jiwa. Darid t it j l b h t j di i k t 111 556 ji P i k t t b t t

Page 2: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 2/41

 

diterjemahkan dari dua sisi. Pertama menyatakan bahwa antara kedua instansi tersebutBPS berbeda indikator kemiskinannya sehingga berbeda pula hasilnya. Data dari BPSdianggap kurang valid karena para pelaksana lapangannya tidak bekerja dengan sungguh-sungguh dan lebih menekankan pengamatan dari luar (tidak tatap muka dengan wargamiskin untuk mengenal lebih dalam latar belakang ekonomi seseorang). Semenatara itupihak BKKBN mungkin datanya lebih valid karena sebaran tenaga kesehatannya menyebarhingga tingkat desa dan cenderung lebih mengenal masyarakat setempat. Tetapi, adapihak lain yang menganggap bahwa data dari BKKBN pun tidak lepas dari rekayasa, karenakepentingan untuk mendapatkan asupan dana lebih besar dalam pelayanan kesehatan

hingga di tingkat desa, misalnya obat gratis yang ditingkat desa dijual kepada masyarakat.Pendek kata, pelayanan kesehatan bagi rakyat miskin di Sulawesi Tengah masih dilekati

banyak masalah. Diskusi kali ini hendak melihat lebih dekat, berbagai perspektif mengenaiisu kesehatan, terutama menyakut layanan kesehatan gratis bagi kaum miskin

B. Isu dan Masalah Sentral :

Data Masyarakat Miskin berbeda menurut BPS dan BKKBNData masyarakat miskin menurut BPS dan BKKBN berbeda secara signifikan. Ini

merupakan kenyataan yang menyebabkan pelayanan kesehatan bagi rakyat miskintidak maksimal. Ada saja masyarakat miskin yang mengalami hambatan karenatidak memiliki kartu miskin, sementara masyarakat yang lebih berada mendapatlayanan gratis. Ternyata, oleh wartawan dan berdasarkan laporan LSM yangconcern masalah kesehatan masyarakat, pendataan yang berbeda itupun tidakdilaksanakan sebagaimana mestinya. Data yang berbeda ini, pun sarat dengannuansa korupsi, kolusi, dan nepotisme. Penduduk yang memiliki hubungan dekatdengan kepala desa/lurah, atau penduduk yang memiliki kedudukan sosial yangtinggi di desa atau kelurahan cenderung lebih cepat mendapatkan kartu miskin.

Sementara itu kaum miskin, malah mendapat layanan yang berbelit-belit danbahkan dipungut biaya.

Program ASKESKIN belum tersosialisasi hingga ke akar rumput.Sosialisasi Askeskin diakui sendiri oleh pihak PT. Askes belum tersosialisasi hinggake desa-desa terpencil. Pelaksana Kegiatan Sosialisasi (Dinas Kesehatan Propinsi)yang mendapat dukungan dana dari PT. Askes, sampai kini belum melaksanakankegiatan tersebut, meski dananya sudah diterima. Sementara itu, keterbatasantenaga di PT. Askes untuk sosialisasi program ini pun merupakan kendala.

Anggaran Daerah masih kecil dari segi jumlah maupun prioritas.

Kebijakan anggaran daerah untuk kesehatan masih minim bila dibanding denganjumlah rakyat miskin di wilayahnya. Pembangunan kesehatan belum dipandang sebagaikebutuhan strategis, meskipun wabah penyakit menular, serangan penyakit berbahayaseperti flu burung, antrax, dan lainnya sudah tersebar luas di masyarakat. Ketikaterjadi serangan wabah, pemerintah justru kewalahan, karena tidak memiliki anggarankhusus untuk menghadapi persoalan seperti itu.

K rangn a infrastr kt r pela anan kesehatan (Dokter ma p n tenaga kesehatan

Page 3: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 3/41

 

Paradigma pemerintah tentang kesehatan.Paradigma pemerintah tentang pelayanan kesehatan perlu diubah, dari yang berorientasiproject non-partisipatif ke arah yang lebih partisipatif dan programatik berkelanjutan.Selama ini, terkesan program pembangunan kesehatan dibuat sekadar ada, agar anggarankesehatan tetap tersedia. Anggapan ini menjadi demikian, karena belum terdapatinformasi yang dapat diakses oleh masyarakat mengenai standar layanan kesehatan yanglayak bagi publik semua lapisan. Program-program yang ada terkesan diperuntukkanbagi pasien yang siap dengan dana pengobatan, bukan untuk keperluan masyarakat miskinyang masih sangat besar.

Salah satunya yang perlu diubah, adalah penempatan kepala puskesmas yang rata-rataberstatus dokter. Padahal terdapat cukup banyak sarjana kesehatan masyarakat yangsudah memiliki kapasitas yang cukup untuk mengepalai puskesmas. Lagipula jabatantersebut lebih bersifat administrasi (promotif dan preventif). Dengan demikian, makakelangkaan tenaga dokter bisa teratasi meskipun masih terbatas.

Pemahaman dan Kesadaran Masyarakat miskin untuk mendapatkan haknya.Pemahaman tentang hak mereka masih minim. Begitu juga kesadaran masyarakatmengenai kesehatan juga minim. Ini tidak terlepas dari masalah minimnya informasi

yang datang dari pemerintah. Dalam kenyataannya, masyarakat melaporkan diri untukmemperoleh keterangan sakit setelah diserang suatu penyakit, padahal pelaporan dirisebagai warga miskin diperlukan bukan saja untuk mendapatkan layanan kesehatan. Adajuga pandangan dalam masyarakat yang enggan disebut miskin (rasa malu). Nanti ketikasakit atau mendengar pengumuman ada dana kompensasi BBM misalnya, tiba-tiba sangatbanyak masyarakat melaporkan diri. Hal ini mempengaruhi proses pelayanan di Puskesmasdan Rumah Sakit.

Birokrasi dan prosedur layanan Puskesmas - Rumah Sakit terlalu berbelit-belit.Jalur-jalur yang harus ditempuh oleh masyarakat miskin untuk mendapatkan pelayanan

kesehatan berbelit-belit dan terkesan dipersulit. Ada dua hal implikasinya, dana layananper- pasien tidak termanfaatkan dan dapat dilaporkan sudah terpakai (manipulasi), danyang kedua masyarakat miskin menjadi enggan dan lebih memilih ikut prosedur umumketimbang program Askeskin.

Contoh dekat: bila seorang pasien merasa perlu mendapat layanan ke rumah sakit, yangbersangkutan harus memiliki "rujukan" dari kecamatan. Jadi meskipun warga yang sakitsudah terlanjur berada di rumah sakit, tidak dilayani tanpa rujukan tersebut. Alasannyademi "administrasi". Padahal warga miskin tersebut memang tidak mengetahui prosedurlayanan.

Korupsi, Kolusi, Nepotisme.Teridentifikasi beberapa kasus pemanfaatan Surat Keterangan Miskin (SKtM) oleh wargayang tidak miskin. Hal ini terjadi karena dari pihak kelurahan maupun desa melakukantindak kolusi dan korupsi. Ketika warga miskin meminta surat keterangan, diberi syaratmacam-macam oleh Kepala Desa/Lurah yang tidak bertanggungjawab. Pada akhirnyasemakin banyak warga miskin yang enggan mengurus SKTM. Justru ketika warga yang

Page 4: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 4/41

 

menjalankan program pembangunan kesehatan masyarakat. Adanya databasekesehatan sebagai salah satu keluarannya dari pemetaan tersebut akan bersandingdengan data penduduk miskin dari BPS maupun BKKBN.

•  Perlu duduk bersama antara semua pihak yang berkepentingan memberdayakanmasyarakat miskin. Terutama sekali dalam kaitan ini adalah instansi pemerintah yangsudah terjerat dengan isu ego-sektoral. Para pihak lain seperti LSM, mediamassa dan ormas lainnya sangat penting dilibatkan untuk memastikan bahwa prosespematangan visi clan komitmen membangun masyarakat yang sehat menjadi prioritasbersama. BPS, BKKBN misalnya dapat memanfaatkan media ini untuk membangun

variabel atau indikator bersama mengenai data orang miskin.

•  PT. ASKES yang selama ini dipercaya pemerintah mengelola dana publik untukpelayanan maksimal bagi kaum miskin, sudah saatnya meningkatkan kinerja, melaluipelibatan multipihak termasuk LSM, media, akademisi, kalau perlu politisi yangconcern dengan masalah kesehatan masyarakat. Peningkatan kinerja itu dapatdimulai dengan sosialisasi yang sungguh-sungguh dengan memanfaatkan media yangmudah diakses oleh masyarakat, misalnya leaflet, poster, surat kabar, temu wicaradengan masyarakat untuk kajian tindak masalah. Selain itu meningkatkan fungsi

kontrol untuk menghilangkan, minimal meminimalisasi masalah KKN (kolusi, korupsi,nepotisme) dalam pelayanan kesehatan (khususnya SKTM).

•  Intervensi pemerintah daerah, dalam hal ini termasuk legislatif untuk memanfaatkanhak inisiatifnya mendorong terbangunnya pemahaman dan kesadaran masyarakatsemua lapisan tentang Kesehatan. Termasuk dalam hal ini adalah, hadirnyakebijakan daerah yang dapat mengontrol kinerja instansi, badan, dinas, dan organpemerintah level bawah agar bekerja sesuai standar layanan minimal. Debirokratisasipelayanan kesehatan yakni dengan mempermudah akses kaum miskin memperolehlayanan sangat penting menjadi bagian dari kebijakan daerah.

•  Sangat baik bila anggaran bagi program khusus pembangunan kesehatan di SulawesiTengah dapat mencapai 20%. Ini akan sangat baik untuk menunjang upayapeningkatan kualitas hidup masyarakat serta peningkatan kualitas sumber dayamanusia. Dengan dipenuhinya standar layanan minimal, misalnya, maka masyarakatmiskin lebih mungkin meningkatkan daya kerjanya, mengembangkan inisiatif, danmenjadi bagian dari pembangunan daerah yang partisipatif dan berkualitas.

•  Menghidupkan kembali Posko Pelayanan Terpadu di tingkat desa (posyandu). Selamaini peran posyandu cukup bagus karena mudah diakses oleh masyarakat di

berbagai wilayah terpencil. Pengaruh otonomi daerah yang memberi dampakpada pembiayaan Posyandu kiranya dapat segera di atasi, karena kebutuhan yangmendesak dari masyarakat di berbagai pelosok daerah.

D. Dukungan yang dibutuhkan

•  Dukungan para pihak pemerintah, legislatif, LSM, untuk melakukan kajian bersamamengatasi masalah kesehatan bagi rakyat miskin. Kebijakan Daerah kabupaten

Page 5: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 5/41

 

bersama bila dibutuhkan untuk mengintervensi masalah-masalah tertentu secaraterpadu.

E. Rekomendasi.

•  Perlu segera dibuat Peraturan Daerah tentang Standar Pelayanan Kesehatan Minimaloleh pemerintah Kota Palu, mengingat, sebagian besar pasien dari berbagai kawasanterpencil mengharapkan layanan maksimal dari rumah sakit dan fasilitas kesehatan dikota Palu.

•  Dialog Publik sebagai Tindak Lanjut dari Diskusi Simpul KTI ini untuk menyatukan misi

dan kepentingan para pihak dalam pelayanan kesehatan masyarakat miskin. Dialog inimenghadirkan para pengambil kebijakan (Walikota,..dst)

Lesson lear n/Smar t Pr act ices/ Best Pract ices :  Konta k Person

Nama : Yospina Liku La’bi, SEInstitusi : PKBI SultengAlamat : Jl. Pue Bongo Lekatu No. 07 Palu

Sulawesi Tengah

Telp/Hp : 0451-411930

Posko Pelayanan Konsultasi Kesehatan Reproduksi dan HIV AIDS Gratis bagi Remaja.Program ini terus berjalan hingga kini di pusat Swalayan (PMU) di kota Palu setiap hariSelasa dan Sabtu. Relawan yang bekerja di posko-posko ini terdiri atas Psikiater, Dokter,serta bidan. Justru hambatan yang dialami oleh pelaksana program adalah kurangnyapasien. Ini berkaitan dengan kesadaran masyarakat yang masih kurang serta mungkinrasa enggan mengungkap masalahnya di pusat layanan seperti ini.

Page 6: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 6/41

 

Hari dan tanggal : Jumat, 24 November 2006Waktu : 09.00 sampai 16.00Narasumber : TIBE Dg Maseram ( PT. ASKES Kota Palu)

Irwan Dumalang S.sos (DPRD Kab Donggala)Topik : Layanan Kesehatan Gratis Bagi Rakyat Miskin di Sulawesi

TengahFasilitator : Mohamad Syafei S.sos (Akademisi UNTAD)

Koordinator KTI Sulteng

Mengucapkan salam dan berterima kasih banyak atas kehadiran peserta diskusifokus. FGD ini dilakukan atas dukungan support dari BaKTI dan SOfEI, saya sebagaiKordinator simpul sebuah jaringan F-KTI yang bekerja di dua belas Propinsi diKawasan Timur Indonesia (KTI), dalam rangka percepatan pembangunan di KTI.

Diskusi bulanan yang dilakukan di setiap bulannya dengan berbagai isu yangberkembang di Sulawesi Tengah ini dan menjadi perhatiannya banyak kalangan baikpemerintah, masyarakat, organisasi masyarakat serta akademisi. Diskusi ini dilakukanadalah yang ketiga kalinya setelah diskusi tentang kemiskinan dan pendidikan pada bulan

lalu, yang hasilnya telah kami kirim kembali kepada peserta diskusi.Diskusi ini juga diharapkan sebagai ajang berbagi informasi, pengalaman, masukan,

solusi bahkan kritikan sekalipun. Dengan mendudukan dengan berbagaistakeholder disini merupakan proses awal kita bersama dalam mendudukan carapandang kita terhadap masalah yang sama. Yang nantinya hasil ini dapat dijadikanoleh para pihak baik pemerintah, institusi profesional maupun organisasi masyarakatmampu melakukan perbaikan ke arah yang lebih pro poor (masyarakat miskin).

Selain itu juga proses pembelajaran yang kita miliki sekarang ini dapat dijadikanpembelajaran bagi propinsi lain di KTI ini. Dengan hasil kita akan distribusikan dalam

bentuk belutin (Bakti News dan Suara Forum KTI) ini yang di baca oleh kawan-kawan kitayang ada di propinsi lain. Sehingga saya juga meminta pada peserta diskusi ini untukmembagi frofil organisasinya agar bisa sama-sama kita ketahui organisasi ini melakukanapa, sudah sejauh mana itu dilakukan serta hambatannya.

Diskusi ini saya mengundang 32 organisasi. Organisasi pemerintah, organisasimasyarakat, akademisi, DPRD, Rumah Sakit dan media massa. 3 orang narasumber yangberasal dari PT. ASKES, Dinas Kesehatan Propinsi dan DPRD Donggala. Tetapi saya lihathanya 2 yang bersedia yaitu Bapak Tibe Dg Maseram dari PT. ASKES dan Bapak IrwanDumalang dari DPRD Dongggala. Saya menyayangkan ketidakhadiran dinas kesehatan.Padahal konfirmasi terakhir pagi tadi kalau masih bersedia dan mereka nyatakanbersedia. Tetapi tiba-tiba saya mendapatkan telepon kalau tidak bisa hadir karenatabrakan jadwal pertemuan. Semoga walau hanya 2 key information kita bisamenghasilkan diskusi yang lebih maju kedepan untuk perbaikan terhadap layanan bagimasyarakat miskin. Khsusnya di bidang layanan kesehatan.

Selanjutnya dskusi kita ini, saya berikan pada moderator untuk mengatur jalannya

Page 7: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 7/41

 

ModeratorAssalamualaikum WR.WB selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita sekalian. Tadi

sudah di sampaikan oleh Ibu Eva selaku koordinator KTI wilayah Sulawesi Tengah marikita berdiskusi tentang topik kesehatan.

Kesempatan ini kita manfaatkan untuk segara masuk saja kepada topik kesehatan.Sekarang sudah ada dari PT. ASKES bapak Tibe Dg Maseram maka kepada bapak sayapersilakan untuk membagi informasi lebih jauh. Saya harap kita disini semua adalahberkedudukan sebagai informan karena kita semua mempunyai pengetahuan danpengalaman layanan clan pendampingan yang tentunya berbedabeda. Saya persilakankepada bapak dari PT. ASKES.

Bapak (TIBE PT. ASKES Kota Palu)

Assalamu alaikum WR.WB

Sebenarnya materi ini berkaitan dengan dinas kesehatan karena materi ini sama, danjuga materi umumnya ada disini. Kalau PT. ASKES lebih pada lapangan dan aplikasinyayaitu layanan. Bagaimana mendapatkan kartu clan bagaimana layanannya. Baiklah untukmenyingkat waktu saya akan memaparkan materi saya ini. (Materi Terlampir)

Moderator

Terima kasih bapak dari PT. ASKES, dan sampai dengan sekarang dari dinas Kesehatankarena masalah ini mempunyai hubungan yang kuat. Pada kesempatan ini saat ini sudahhadir Bapak Iwan Dumalang dari DPRD kabupaten Donggala. Saat ini kita juga akanmeminta keterangan beliau mengenai respon pemerintah dalam hal ini DPRD kebijakan-kebijakannya mengenai dalam masalah-masalah kesehatan. Kita beri kesempatan BapakIrwan Dumalang untuk menyampaikan pokok-pokok pikirannya lalu kita diskusi dari

konteks kebijakannya clan beberapa hal yang penting yang sudah di kemukakan tadi olehPT. ASKES. Untuk itu saya berikan kesempatan kepada bapak Irwan Dumalang

Irwan Dumalang (DPRD Kab Donggala)

Assalamu alaikum WR.WB, Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua.

Pertama:

Ada beberapa informasi di akhir tadi yang di sampaikan tadi oleh PT. ASKES diakhirtadi mengenai data-data tentang pembayaran realisasi ASKESKIN sebenarnyasepengetahuan saya berhubungan dengan berapa banyak jumlah orang miskin. Artinyaorang miskin dijadikan ukuran bahwa jumlah orang miskin di kabupaten Donggalamempunyai kecenderungan meningkat. Artinya realisasi yang dilakukan oleh PT. ASKESmengenai pembayaran yang riil berdasarkan data orang miskin yang terdata atau valid.

Kedua:

Di Kabupaten Donggala memang ada perbedaan angka masyarakat miskin yang sangat

Page 8: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 8/41

 

ASKES bahwa memang kenaikannya 15% 2005. dari proyeksi 119% untuk kabupatendonggala ada perbedaan 25.000 itu berarti meningkat.

Jika hal ini tergambar jelas atas peningkatanya jumlah orang miskin harus adatindakan dari pemerintah daerah yang harus lebih maju untuk mengatasi masalah ini. DiDPRD kebetulan saya ketua Komisi D bagian ekonomi dan keuangan, kami sudahmembahas arah kebijakan umum Kabupaten Donggala. Dari 5 arah kebijakan tersebutsalah satunya adalah pelayanan dasar kesehatan. Gambaran yang rid dari Donggala bahwaperhatian di bidang kesehatan meningkatkan anggaran pada tahun 2006 yang hanya 18Miliar untuk bidang kesehatan setelah membahas arah kebijakan dan prioritas

pembangunan untuk anggaran 2007 di tingkatkan 29 Miliar.Kita harapkan angka ini dapat menekan jumlah orang sakit. Sebagian besar alokasi ini

di arahkan untuk orang miskin. Kenaikan anggaran ini, di sebabkan karena kenaikan datajumlah orang miskin di Kabupaten Donggala.

Secara singkat saya menggambarkan bahwa untuk Kabupaten Donggala alokasianggaran untuk sektor kesehatan dari seleruh sektor menempati posisi ke dua. Baiklah itudulu informasi dari saya, selanjutnya kita bisa berdiskusi lebih panjang lagi.

Salam

Moderator

Terima kasih Bapak Irwan Dumalang atas informasinya, selanjutnya sekarang waktusudah menunjukkan jam 11 siang kita masih mempunya waktu sekitar 1 jam sebelumsholat jumad, nanti setelah sholat jumad kita mulai sesi kedua. Baiklah sesi pertama inisaya buka untuk 4 orang penanya. Tolong sebutkan nama dan latar belakang.

Moh Subarkah (Mingguan Majalah Alhairat)

Satu hal yang ingin saya sampaikan lebih dulu kesan yang saya tangkap daripemaparan dari PT. ASKES adalah menyalahkan orang miskin itu sebenarnya tidak tepatbagi saya karena saya yakin tidak ada yang ingin hidupnya miskin karena pengelolaankebijakan yang selama tidak menguntung mereka yang ada sampai saat ini pada posisi ditidak di untungkan.

Menurut saya apa yang di paparkan bapak dari PT. ASKES mengenai anggaransosialisasi yang sangat besar alokasinya, tetapi apa yang di dapatkan masyarakat ketikadia pergi Puskesmas ketika dia harus membutuhkan penanganan yang cepat, disana tidak

ada Dokter dan harus di rujuk sementara kondisi rnasyarakat miskin sangat perlupenanganan yang cepat. Sederhananya bahwa masih banyak Puskesmas-puskesman kitayang kekurangan Dokter.

Sebenarnya yang saya lihat ada yang tidak sampai di masyarakat dalam progaram-program pemerintah ini, misalnya sosialisasi, banyak hal yang tidak sampai kemasyarakat. Mungkin dari soal meode atau cara yang tidak tepat. Satu hal ini saja sudahpersoalan besar.

Page 9: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 9/41

 

target pemerintah di 2010 adalah menjadi Indonesia sehat. Tetapi hal ini bertolakbelakang dengan kondisi yang ada, dari data yang ada kemiskinan dari tahun ke tahunjumlah orang miskin terus bertambah. Pertanyaan kemudian dengan kondisi ini apa benartarget pemerintah menjadi Indonesia sehat bisa dilakukan.

Hal lain lagi adalah mengenai subsidi di bidang kesehatan tidak menjamin angkakemiskinan turun. Kalau menjadikan masyarakat sehat pemerintah harus menjadikanmenggali potensi untuk menggali untuk mereka bisa menolong diri mereka sendiri.

Kepala Puskesmas yang ada di Sulawesi Tengah ini, kalau yang kita ketahui di kepalaioleh seorang Dokter. Padahal kalau kita melihat fungsi dari kepala Puskesmas yangsebenarnya lebih pada administratif (Promotif dan Prefentif). Kenapa tidak kalau hanyatugas ini bisa di berikan pada sarjana FKM (Sarjana Kesehatan Masyarakat) untukmenduduki kepala Puskemas, sehingga tidak ada lagi keluhan kekurangan Dokter. Dokter-dokter yang tersedia ini di maksimal berdasarkan fungsinya supaya betul-betul maksimaldalam memberikan layanannya kepada masyarakat miskin. saya harap apa yangdiungkapkan tadi bisa merubah cara pandang pemerintah dan merubahkan ke arah yang

Page 10: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 10/41

 

ModeratorBaiklah sekali lagi saya sampaikan kita di sini melakukan FGD dan semua peserta

adalah informan, saya harap kita bisa memberikan ide, pikiran yang seluas-luasnyaterhadap proses ini.

Apa yang sudah diungkapkan oleh rekan-rekan adalah fakta atau kenyataan yangterjadi di lapangan. Nah sekarang ini kita harus petakan bersama kalau ada fakta sepertiitu, masalahnya dimana?

Tibe (PT. ASKES) Seperti yang sudah saya sampaikan tadi lebih pada prosedur bagaimana orang miskin

tadi di layani, bukan berarti di persulit. Mengenai pendataan yang benar atau tidak,posisi ASKES menerima data bukan penentu orang miskin. Siapa vang menentukan adalahPEMDA setempat karena ASKES hanva menerbitkan kartu tanda orang miskin setelah datadari PEMDA masuk. Mengenai surat keterangan miskin banyak lurah di dapatkanmengeluarkan surat seenaknya, misalnya orang dari Kabupaten lain, mendapatkan suratmiskin dari Kabupaten lainnya.

Pertanyannya siapa yang mengetahui kalau orang tersebut miskin atau tidak. Sekalilagi mungkin saya lebih kepada data orang miskin, apakah benar orang tersebut miskinatau tidak. ASKES secara administrasi SKTM (surat keterangan miskin) yang di pegang olehseseorang apakah dia benar-benar miskin atau tidak tetap ASKES wajib melayani.Yangberikutnya kalau seseorang dalam keadaan emergency di silahkan masuh gawat daruratlangsung rumah sakit dan pasti akan di layani dan pasti ASKES akan melayaninya.

Moderator

Sekarang kita sudah dapatkan banyak fakta ketidakberesan baik secara administrasi,

layanannya dan lain sebagainya, sekarang pertanyaannya saya di mana masalahnya kalaufakta-fakta seperti ini, agar kita lebih tajam melihat masalahnya terletak dimana IrwanDumalang (DPRD Kabupaten Donggala).

Pertama:

DAU Kabupaten Donggala tahun 2005 lebih rendah dengan tahun 2006. Tahun 2005 DAUKabupaten Donggala hanya sekitar 400 Miliar, dan tahun 2006 549 Miliar, sepengetahuansaya dalam menetapkan DAU untuk melekatkan pada APBN adalah tentang angkakemiskinan. Sekarang apakah ada hubungan dengan meningkatnya angka kemiskinan

dengan kenaikan DAU, kalau melihat sudah tentu ada hubungannya. Karena salah satuindikator untuk DAU itu adalah angka kemiskinan. Logikanya semakin meningkatnyaangka kemiskinan berari semakin tinggi penetapan DAU buat daerah tersebut, kira-kirabegini politik anggaran. Maka disini letaknya pentingnya data base jumlah orang miskin.

Kedua:

Ada masalah terhadap alokasi keberadaan infrastruktur dan suprastruktur kesehatan.I f t kt b k it d l k i l k i PUSTU d k t kt b k it

Page 11: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 11/41

 

Ketiga:PT. ASKES dalam hal ini juga penting mengoptimalkan dalam layanan ASKESKIN untukmengatasi masalah pelayanannya yang banyak terjadi di lapangan. Saya juga tidakpercaya terhadap sempurna kalau pelayanan ASKES sudah sempurna tetapi evaluasiterhadap pelayanan ASESKIN itu penting berkaitan dengan singkronisasi antar pelayananASESKIN dengan kebijakan pemerintah Kabupaten, Kota atau Propinsi. Hal ini penting dijadikan entry point untuk di masukan sebagai pertanyaan-pertanyaan mendasar.

Keempat:

Di perlukan mekanisme yang jelas tentang administrasi pengajuan surat keteranganmiskin dan verifikasi terhadap yang bersangkutan. Ada tidak mekanisme verifikasiterhadap pengajuan orang miskin tersebut. Misalnya kalau yang diterima oleh ASKES dariKelurahan adalah surat keterangan miskin yang harus di bayarkan, ada dimana dokumenverifikasi bahwa dia orang miskin, apakah itu dilampirkan dokumen verifikasi terhadaporang miskin itu kepada ASKES atau dia ada di Kelurahan saja. Ini perlu ada mekanismeyang jelas terhadap itu sehingga orang percaya terhadap orang miskin.

Eva Susanty

Saya menambahkan pertama:

bahwa penting ada mekanisme standar pelayanan kesehatan, standar orang miskin sertaada evaluasi dan pengawasan terhadap badan-badan pelaksana pelayanan kesehatan.

Kedua:

penting badan-badan penentu orang miskin duduk sama-sama untuk mentukan standaryang sama, agar supaya masyarakat tidak bingung dan data yang akan di hasilkan jugabisa jelas dan akurat tanpa ada perbedaan di masing-masing institusi ini dalammenetapkan indikator orang miskin. hal-hal seperti ini bisa menghindari masalah yang

timbul di bawah.Ketiga:

masukan saya meminta DPRD untuk memfasilitasi institusi ini untuk duduk sama-samamembicarakan hal-hal yang sudah saya utarakan. Mengapa demikian agar supaya adaperubahan lebih maju dan proses perbaikan kedepan, tidak dari tahun ke tahun hanyahal-hal ini saja yang dibahas tanpa ada langkah yang kongkrit dari pemerintah danperwakilan rakyat.

Dr. Fatma Borman (Rumah Sakit UNDATA Palu)Memang masalahnya kita saat ini data yang dimiliki oleh kita berbeda-beda dari BPSberbeda, BKKBN berbeda, Sosial pun juga berbeda sehingga banyak yang tidak valid. Sayamenyarankan mungkin KTI ini bisa mengangkat masalah ini. Supaya lembaga-lembaga iniduduk sama-sama. Jangan kita terima yang salah. Walaupun itu datangnya dari pusat,kan ada namanya kebijakan daerah, karena ini wilayahnva daerah (di iringi tepuk tanganl h t di k i)

Page 12: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 12/41

 

Sessi ke dua : Waktu 13.30 WITA

Moderator

Baiklah peserta diskusi kita buka kembali diskusi kita hari ini, selanjutnya sayapersilahkan kalau masih ada komentar lain berkaitan dengan fakta-fakta lapangan danmasalah yang sudah mulai mengerucut di sessi pertama tadi.

Fatmawati (Bidan PKBI)

Kalau kami dari PKBI banyak membantu dan melayani perempuan yang melahirkansementara perempuan tersebut miskin, sementara yang menjadi kendala di biayaobatnya, kami mengratiskan biaya penangananya atau tindakan tetapi yang menjadikendalanya di obat-obatan. Pertanyaannya apakah kami bisa berkerjasama langsungdengan ASKES?

Tibe (PT. ASKES) 

Karena kita di bawah koordinasi dinas kesehatan, maka sebaiknya bekerjasamanya di

pemegang wilayahnya, untuk menanyakan apakah bisa di klaim. Karena ASKESmembayarnya per-Puskesmas bukan individu. Untuk ini nanti saya akan bicarakan apakahbisa. Karena selama ini belum ada ketentuannya. Tetapi kita akan coba, silakan dibuatpermohonannya, da kita akan lihat berapa persen yang dilayani di PKBI. Ketentuannya 10persen. Kalau kurang dari itu, maka belum bisa.

Moderator

Baik kita sekarang akan menggali masalahnya, saya silahkan per-kelompok mengemukan

pikirannya. Di sini ada kelompok LSM, kelompok layanan profesional rumah sakit, klinik,ASKES), dan kelompok pemerintah/DPRD apa masalahnya. Sekarang kita sudahmendapatkan masalah sentral tentang pelayanan kesehatan masyarakat miskin relatifmasih rendah baik secara kualitas maupun kuantitas.

Moh Masykur (PBHR) 

Pertama:

Menurut sava kalau bicara tentang masalah Iayanan kesehatan bagi rakyat miskin maka

yang perlu dibenahi terlebih dahulu soal data base, di pemerintahpun sudah diyakinisebagaimana statement Menteri Kesejahteraan rakyat masyarakat bahwa masalah database bangsa Indonesia masih kacau balau.

Kedua:

Masalah kebijakan untuk menyelesaikan masalah pemerintah tidak konsisten dan terbukadilaksanakan. Karena kami menganggap bahwa masalah kesehatan adalah hak asasi oleh

D l h k t i ki j di t j b t k

Page 13: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 13/41

 

Wilda (SIKAP Institut)Kalau saya harus dilihat kembali visi kesehatannya itu sendiri, kalau yang tadinya

visinya mengobati sekarang harus sudah diubah ke mengobati dan ini harus menjadi visisemua orang. Apa yang perlu kita lakukan adalah penyediaan layanan kesehatan mulaidari tingkat bawah, dan bagaimana menguatkan potensi diri melalui pemberdayaan-pemberdayaan, sehingga mereka mampu menolong dirinya sendiri.

Menghidupkan kembali POSYANDU, yang sudah banyak kader-kadernya, sehinggamampu memberikan penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya kesehatan bagimereka serta kesiapan Dokter di lapangan minimal 2/3 jam Dokter itu ada di lapangan

sehingga lebih mudah dan cepat akses masyarakat menggunakan layanannya.

Moderator

Ada tanggapan lagi dari kelompok LSM, kalau tidak ada lagi saya beri kesempatan padakelompok lain.

Rumah Sakit

Mengenai SKTM barangkali kita fokuskan pada fungsi Kepala Desa dan Lurah apabila adapenderita yang sudah sakit datang untuk meminta SKTM, baiknya Kepala Desa atau Lurahdiberikan sangsi yang berani yang mengeluarkan surat keterangan tersebut. Sosialisasi kemasyarakat bawah menjadi penting. Untuk mengurus SKTM sebelum mengalami sakit.Saya juga mengharapkan setelah dilakukan pendataan oleh dinas bersangkutan, baiknyaSKTM langsung diberikan.

ASKES

Kalau dari kami sama dengan rumah sakit karena kami fungsinya melayani. Apa hal yangsudah diungkapkan oleh rumah sakit begitu pula yang kami rasakan.

Muslimun (LPS-HAM)

Kalau maslahnya seperti ini daerah harus membuat PERDA tentang standar pelayanankesehatan bagi masyarakat miskin agar masyarakat tidak mengalami prosedur yangberbelit-belit.

PKBIMemang benar ketimpangan-ketimpangan itu terjadi di tingkat Desa, banyak contoh

yang sudah terjadi. Andai saja masyarakat di libatkan dan mengetahi aturan-aturan yangsudah di tetapkan dalam ASESKIN, maka masalah-masalah seperti ini tidak akan terjadi.Maka tidak ada lagi pihak-pihak yang mencampur adukan mana dana yang administrasidan mana yang untuk pelayanan. Mana dana yang administrasi dan mana dana yangkhusus untuk pelayanan bagi masyarakat Karena kalau tidak melibatkan masyarakat

Page 14: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 14/41

 

Abdulah (Jurnalis)Banyaknya dana-dana yang simpangkan karena kurang bekerjanya lembagalembaga.

Misalnya data-data yang tidak valid membuat mudahnya dana-dana tersebut disimpangkan. Sehingga dana-dana tersebut tidak sampai pada masyarakat yang pemeganghak untuk menerima.

Menurut saya sebaiknya untuk penyelesaian administrasi pelayanan kesehatan inidilakukan satu pintu saja, karena kalau banyak pintu seperti ke kecamatan dulu ataukeluruhan dulu dan yang lain-lain itu, akan menimbulkan persoalan baru dan akanmenimbulan masalah birokrasi kesehatan. Dan harapan sava birokrasi kesehatan sepertiini harus di potong.

Moderator

Apa yang perlu kita lakukan untuk mengatasi masalah-masalah tadi.

Abal (Jurnalis MAL) 

Mengenai kebijakan pemerintah terkait dengan program kesehatan dan pelayanan

kesehatan yang masih perlu di perbaiki dan di tingkatkan lagi, dengan program yang lebihkongkrit dan mampu menyentuh lapisan yang paling bawah.

Moderator

Pertanyaan berikutnya ada tidak pengalaman peserta diskusi dalam memberikan layanankesehatan terhadap masyarakat.

PKBI

Kalau yang kita lakukan sampai dengan saat ini adalah konseling kesehatan reproduksibagi remaja dan konseling reproduksi untuk penderita HIV-ADIS secara gratis. Pelayananyang kami lakukan di pos-pos layanan yang kami buka di pusat swalayan di palu yaitu diPMU yang di bukan pada hari selasa dan sabtu pada sore hari dan di Talise setiap darisenin, selasa dan sabtu. Dengan para petugas relawan yang berasal dari bidang, psikologdan dokter. Cuma memang ada hambatan karena pos yang kami buka ini masih kurangpasiennya. Kami harapkan teman-teman yang lain ada disini menyampaikan informasi inipada dampingannya.

KPKP-ST

Tahun 2004 kami pernah melakukan bagi-bagi kondom untuk PSK, dalam rangkamenghindari penyakit kelamin. Serta mengajak para ibu-ibu yang kita dampingi diKabupaten Poso untuk menanam obat-obatan di lingkungan rumah sekitarnya. Hal inidilakukan untuk mencegah dini, apabila ada keluarganya yang sakit.

Page 15: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 15/41

 

SIKAP InstitutSaya mengharapkan forum ini setelah ada rekomendasi bersama kita ini, untukmendesakkan pemerintah harus menganggarkan 20% untuk alokasi kesehatan dari jumlahAPBD.

Moderator

Rekomendasi kita yang akan segera kita tindaklanjuti setelah diskusi ini.

Moh. Masykur

Mendesakan pemerintah dalam bentuk pertemuan besar dengan melibatkan langsungpengambil kebijakan, institusi terkait dan masyarakat. Hal-hal yang kita sudah rumuskanbersama ini, yang akan di bawah dalam forum tersebut.

Moderator

Dukungan apa yang kita butuhkan dalam memecahkan masalah dari pihak luar.

Peserta : Dana....

Koordinator KTI Wilayah Sulteng

Terima kasih atas kehadiran bapak ibu sekalian dalam diskusi ini, hasil diskusi ini akankami distribusikan kepada semua peserta dan para pengambil kebijakan daerah ini. Sekalilagi terima kasih..Wasalam Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Page 16: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 16/41

 

LATAR BELAKANG KRISIS MONETER TAHUN 1997 MENYEBABKAN BIAYA KESEHATAN

MENINGKAT BERLIPAT GANDA, AKIBATNYA:

MENEKAN AKSES PENDUDUK TERHADAP PELKES

TERJADI KETIMPANGAN PELAYANAN KESEHATAN, YANGDISEBABKAN:

PERUBAHAN POLA PENYAKIT

PERKEMBANGAN TEKHNOLOGI KESEHATAN

SUBSIDI PEMERINTAH UNTUK SEMUA LINI PELAYANAN

INFLASI KESEHATAN MELEBIHI SEKTOR LAIN

KEMAMPUAN FASILITAS KESEHATAN DI TIAP DAERAH SAMA DANMEMILIKI KETERBATASAN

SERING KEBUTUHAN MEDIA BERADA DI ATAS KEMAMPUAN DANKETERSEDIAAN FASILITAS.

PERLU UPAYA GOTONG ROYONG MASYARAKAT

SECARA TEROGANISIR

Presentasi 1: TIBE Dg Maseram

( PT. ASKES Kota Palu) 

Page 17: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 17/41

 

DASAR:SK MENKES RI NO:PKS NO : 124/MENKES/PK/II/2006 dan

NO 68 /KTR/0206SK MENKES 332/MENKES/SK/V/2006

 

TUJUAN UMUM

MENINGKATNYA AKSESIBILTAS DANMUTU PELAYANAN KESEHATANKEPADA SELURUH MASYARAKAT

MISKIN DAN TIDAK MAMPU AGARTERCAPAI DERAJAT KESEHATAN

MASYARAKAT YANG OPTIMAL

Page 18: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 18/41

 

TUJUAN KHUSUS

MENINGKATNYA JUMLAH MASYARAKAT YANG MISKIN YANG MENDAPATKAN PELAYANAN KESEHATAN DASARPUSKEMAS DAN JARINGANNYA.

MENINGKATNYA JUMLAH MASYARAKAT MISKIN YANGMENDAPATKAN PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DIRUMAH SAKIT, BP4, BKMM/BKIM.

MELAKSANAKAN PELAYANAN KESEHATAN BAGIMASYARAKAT MISKIN DAN TIDAK MAMPU SESUAISTANDAR.

MENINGKATKAN KEPUASAN MASYARAKAT MISKINTERHADAP PELAYANAN KESEHATAN.

MELAKSANAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN YANG AKUNTABEL

 

SASARAN

MASYARAKAT MISKIN DAN TAK MAMPUDISELURUH INDONESIA YANG DIPERKIRAKANBERJUMLAH 60.000.000 JIWA, TIDAKTERMASUK YANG SUDAH MEMPUNYAI JAMINANKESEHATAN LAINNYA 

CATATAN:JAMINAN KESEHATAN LAINNYA ADALAH JAMINAN KESEHATAN YANGDISELENGGARAKAN PEMERINTAH DAN ATAU SWASTA SEPERTI;JAMSOSTEK, ASKES, ALLIANZ, ETNAING, BINTANG, BERINGIN LIFE,DLL

Page 19: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 19/41

 

PERUBAHAN KEBIJAKAN

OPERASIONAL

OBAT PELAYANAN DASAR DANLANJUTAN MEMAKAI OBATGENERIK.

PEMAKAIAN OBAT NON

OBAT UKP STRATA I :PKD

OBAT UKP STRATA II & IIIDPHO

NON DPHO PROTOKOL

KEBIJAKAN OBAT4

RJTP

RITP

PERSALINAN TINGKAT I

TRANSPORTASI

PELAYANAN SPESIALIS DIPUSKESMAS

TINDAKAN GAWAT DARURAT DIPUSKESMAS

RJTP

RITP

PERSALINAN TINGKAT I

TRANSPORTASI

JENIS PELAYANANPUSKESMAS (UKPSTRATA I )

3

PAS POTO DIGANTI CAP JEMPOLJARI TANGAN

DITEMPEL PADA KARTUPAS POTO2

DILAKUKAN PROSES VALIDASIMASTER FILE

DILAKUKAN PROSES VERIFIKASITERHADAP DATA PEMDA 

DATA KEPESERTAAN1

TAHUN 2006TAHUN 2005URAIANNO

Page 20: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 20/41

 

PERUBAHAN KEBIJAKANOPERASIONAL

TIM KOORDINASI ANGGOTATIM LIHAT MANLAK 

FORUM KONSULTASI FORUM KOMUNIKASI

KOORDINASI7

PEMBAYARAN ASKES TIDAKMEMPERTIMBANGKAN SISA DANATAHUN SEBELUMNYA 

 ASKES MEMBAYAR BILASUDAH ADA SURATKETERANGAN HABISNYA DANADARI DINAS KESEHATANKAB/KOTA (UKPS STRATA I)DAN DIREKTUR RS (UKPSTRATA II & III)

SISA DANA TAHUNSEBELUMNYA 

6

DENGAN DINAS KESEHATAN

KABUPATEN/KOTA UNTUK UKPSTRATA I

DENGAN RS UNTUK UKP STRATAII & III

DENGAN APOTEK, IFRS, DLL

DENGAN RS UTK UKP STRATA

II DAN III DENGAN APOTEK, IFRS, DLL

PKS ASKES5

TAHUN 2006TAHUN 2005URAIANNO

 

PERUBAHAN BESARAN TARIF

Rp. 40.000/Km, PEMBAYARAN

MINIMAL SEBESAR Rp. 40.000

PERHITUNGAN JARAK ADALAHSEKALI JALAN

Rp. 3000/KmTARIF TRANSPORTASI5

Rp. 120.000/ KANTONG DARAH Rp. 100.000/KANTONG DARAHTARIF PELAYANAN DARAH4

Rp. 200.000

Rp. 150.000,-TARIF JASA PERSALINANNORMAL DI PPK STRATA I3

Rp. 50.000/HARI Rp. 40.000/HARITARIF RITP2

TERGANTUNG PROPORSI DATAMISKIN PEMDA DIBANDINGKANLAMPIRAN SK. MENKES.RUMUS.

TTG HAL INI TERDAPAT DALAMPEDOMAN PENYELENGGARANHALAMAN 17.

Page 21: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 21/41

 

KEPESERTAAN

SASARAN ASKESKIN TAHUN 2006 SEBANYAK 60 JUTA,DATA BPS DIPROSES DAN MENJADI DASAR PELAKSANAANPROGRAM 2007.

JUMLAH MASKIN PER KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN SKMENKES APABILA JUMLAH TSB LEBIH DARI SKBUPATI/WALIKOTA DISIAPKAN MENJADI CADANGAN. BILAKURANG LAPORKAN.

DATA NAMA INDIVIDU MASKIN BERDASARKAN SKBUPATI/WALIKOTA DENGAN MENGACU PADA DATA BPSKOORDINASI DENGAN PEMDA MENDAPAT DATA DANMENETAPKAN NAMA INDIVIDU

ENTRY DATA, PROSES KARTU DIKONTRAKKAN KEPADAPIHAK KETIGA.

 

KEPESERTAAN6. KARTU DITERBITKAN TANPA PAS POTO DAN

DIGANTI DENGAN CAP JEMPOL JARI TANGAN7. DISTRIBUSI KARTU BEKERJASAMA DENGAN PEMDA

 ATAU DENGAN PIHAK KETIGA YANG DISETUJUIPEMDA KONTRAK

8. PENYERAHANKARTU DENGAN BERITA ACARA 

9. SELAMA PESERTA BELUM MENDAPATKAN KARTU ASKESKIN, MAKA DAPAT MENGGUNAKAN SKTM,KARTU SLT, DAN IDENTITAS MISKIN LAINNYA.

10. KEGIATAN SOSIALISASI MELANJUTKAN RENCANAKERJA YANG SUDAH DITETAPKAN YANG LALU.

11. POSTER/LEAFLET AGAR DISEBARKAN KE SEMUA

Page 22: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 22/41

 

KEBIJAKAN PELAYANANKESEHATAN

1. DILAKUKAN PADA PPK PEMERINTAH DAN SWASTA YANG BEKERJA SAMA DENGAN PT.ASKES (PERSERO)

2. PENERAPAN SISTEM RUJUKAN YANG TERSTRUKTUR

DAN BERJENJANG, MENERAPKAN KONSEP PENJAGAANMUTU DAN PENGENDALIAN BIAYA 3. PENERAPAN TARIF MENGACU PADA TARIF PERDA,

SELANJUTNYA DILAKUKAN NEGOSIASI ANTARAPT.ASKES DENGAN RUMAH SAKIT DENGAN TARIFMENKES SEBAGAI PLAFON TERTINGGI.

4. PEMBAYARAN KAPITASI OLEH PT.ASKES TERHITUNGMULAI 1 JANUARI 2006 ( Rp. 1000,-PMPM) ATASDASAR SK BUPATI/WALIKOTA 

5. PEMBAYARAN KAPITASI DIBAYARKAN SETELAHPUSKESMAS MENYAMPAIKAN LAPORAN PELAYANANBULAN SEBELUMNYA 

 

KEBIJAKAN PELAYANAN

KESEHATAN (LANJUTAN)6. PERSALINAN DIPUSKESMAS /BIDAN

KLAIM DIBAYAR PERTINDAKAN

7. PELAYANAN ADMINISTRASI JAMINANPELAYANAN, PEMBERIAN INFORMASI

DAN PENANGANAN KELUHAN DIRUMAH SAKIT DILAKUKAN MELALUI

 ASKES CENTER.

8. PESERTA ASKESKIN TIDAK DIKENALIIUARAN BIAYA

Page 23: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 23/41

 

RUANG LINGKUP PELAYANANKESEHATAN

PELKES STRATA I:RJTP DILAYANI DI PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 

1. RITP DILAYANI DIPUSKESMAS PERAWATAN

2. PERSALINAN DILAYANI OLEH BIDAN DESA/DOKTER PUSKESMAS.3. TRANPORTASI PENGANGKUTAN PENDERITA (AMBULANS) KE FASILITAS

PELAYANAN KESEHATAN PADA KONDISI GAWAT DARURAT (Rp. 4000 PERKILOMETER). BANTUAN PEMDA UTK KEKURANGAN BIAYA TRANSPORTASI

PELKES STRATA II DAN III:RJTL DILAYANI DI POLIKLINIK RS PEMERINTAH/SWASTA YANG BEKERJASAMA DENGAN

PT.ASKES (PERSERO).

1. RITL DILAYANI DI RUANG PERAWATAN KELAS III RS PEMERINTAH/SWASTA YANG BEKERJASAMA DENGAN PT.ASKES (PERSERO)

2. TRANSPORTASI PENGANGKUTAN PENDERITA (AMBULANS) UNTUK RUJUKAN

 ANTAR RUMAH SAKIT DAN KEPULANGAN PENDERITA YANG MEMBUTUHKAN (Rp.4000 PER KILOMETER). BANTUAN PEMDA UTK KEKURANGAN BIAYATRANSPORTASI

 

PELAYANAN KESEHATAN

 YANG TUDAK DIJAMIN A. PELAYANAN YANG TIDAK SESUAI PROSEDUR &

KETENTUAN

B. BAHAN, ALAT & TINDAKAN YANG BERTUJUAN UNTUKOSMETIKA 

C. GENERAL CHECK UP

D. PROSTETIS : GIGI TIRUAN

E. PENUNJANG DIAGNOSTIK CANGGIH, KEC. UTK LIVESAVING

F. PENGOBATAN ALTERNATIF (AKUPUNTUR,TRADISIONAL)

G. RANGKAIAN PEMERIKSAAN, PENGOBATAN, DANTINDAKAN DALAM UPAYA MENDAPAT KETURUNAN

Page 24: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 24/41

 

PELAYANAN KESEHATAN YANG DIBATASI

1. KACAMATA DGN LENSA KOREKSI MIN +1/-1 DGNNILAI MAKS Rp. 100.000 BERDASARKAN RESEPDOKTER.

2.  ALAT BANTU DENGAR DIGANTI SESUAI/ Dr. THT,BERDASARKAN HARGA PALING MURAH DANKETERSEDIAAN DI DAERAH

3.  ALAT BANTU GERAK DIBERIKAN BERDASARKANR/DOKTER DAN DISETUJUI DIR RS ATAU PJBT YANGDITUNJUK DGN PERTIMBANGAN AKTIVITAS SOSIALPESERTA. HARGA EFISIEN DAN KETERSEDIAAN DIDAERAH

4. PEL. PENUNJANG DIAGNOSTIK CANGGIH UNTUKKASUS LIFE SAVING & KEBUTUHAN DIAGNOSTIK YANG SANGAT DIPERLUKAN

 

PROSEDUR PELAYANAN

KESEHATAN1. MASKIN YANG MEMERLUKAN YANKES DASAR

BERKUNJUNG KE PKM DANJARINGANNYA 

2. PESERTA HARUS MENUNJUKKAN KARTU ASKESKIN,SKTM, KARTU SLT, DAN IDENTITAS MISKIN LAINNYA 

3. BILA PERLU YANKES RUJUKAN, HARUS MEMBAWASURAT RUJUKAN DARI PKM SERTA IDENTITAS MISKIN(BUTIR 2) YANG DITUNJUKKAN SEJAK AWAL MULAIBEROBAT.

4. PADA KASUS GAWAT DARURAT KHUSUS SKTM DAPATDILENGKAPI DALAM WAKTU 3x24 JAM. PADA KONDISIDI MANA PASIEN TSBUT TIDAK MEMUNGKINKANMENGURUS SKTM MAKA MENJADI KEWENANGANPIHAK RS UNTUK MENETAPKAN STATUS PASIEN

Page 25: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 25/41

 

 ALUR PELAYANANKESEHATAN

Gawat Darurat

PERLU DIRAWAT INAP

RUJUK BALIK 

PASIEN

PUSKESMASPUSKESMAS

RSRSRJTLRJTL RITLRITL

PELAYANAN OBATPELAYANAN OBAT

   P   P  A

   T   R  S  /  A  S   K   E

  S   C   E   N   T

   E   R

 

PENGELOLAAN DANA 1. DANA PELAYANAN KESEHATAN (95%) Dana Pelkes Langsung (90%) Dana Pelkes Tidak Langsung (5%) Sosialisasi dan penyuluhan program Koordinasi pelaksanaan dan pembinaan program  Administrasi kartu peserta Lain-lain2. DANA OPERASIONAL PT.ASKES (5%)

Untuk biaya operasional manajemen kepesertaan,manajemen pelkes, keuangan, dan organisasi.

3. BUNGA BANK sepenuhnya menjadi sumber dana untuk pelkes.

Page 26: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 26/41

 

PEMBAYARAN KLAIM(lanjutan)

RUMAH SAKIT1. TARIF PAKET

Berdasarkan tarif negosiasi yang dituangkan dalam PKS. Apabilatarif RS lebih tinggi daripada plafon, maka selisih harga menjaditanggungan PEMDA atau RS bersangkutan.Selama 3X24 jam sebelum penetapan status kepesertaan Askeskin(SKTM) maskin tidak boleh dibebani biaya. Pembiayaansepenuhnya menjadi beban RS untuk selanjutnya diklaim ke PT.

 Askes.2. SISTEM ANGGARAN

Untuk menjaga kelancaran pelkes RS, PT Askes dapat membayaruang muka pelkes sebesar 50% dari nilai pembayaran klaim bulan

sebelumnya.

 

PEMBAYARAN KLAIMPUSKESMAS

PT.ASKES membayar secara kapitasi RJTP sebesarRp. 1.000/jiwa perbulan sejak Januari 2006. Untuk bulan berikutnya pembayaran dilakukan setelah PKMmenyampaikan laporan Pelkes ke Dinkes dan PT. Askes.

PKM yang memiliki fasilitas pelayanan spesialistik danfasilitas penujang lab.klinik, radiodiagnostik &elektromedik, pembayaran diatur tersendiri dansecara kalim di luar kapitasi.

Pelayanan RITP dan persalinan normal di PPK strata,termasuk Polindes (Bidan Desa), di bayar dengansistem Paket Rawat inap.

Page 27: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 27/41

 

 ALUR BIAYA PELAYANANKESEHATAN (KLAIM DARI PPK)

BERKAS KLAIMBERKAS KLAIM

PT. ASKESPT. ASKES

VERIFIKASIVERIFIKASI PERSETUJUAN

NILAI GANTI

PERSETUJUAN

NILAI GANTI

PEMBAYARANPEMBAYARAN

BERKAS TIDAK LENGKAP

 AKAN DIKEMBALIKAN

YA

TIDAK

KELENGKAPAN

KLAIM

 

PENGORGANISASIAN1. TIM KOORDINASI

PUSAT, PROPINSI, KAB/KOTA BERSUMBER DARI DANAPELKES TIDAK LANGSUNG.BERFUNGSI MENGADAKAN FORUM TERBUKA KEPADA PIHAKTERKAIT TERMASUK PERWAKILAN PESERTA, PPK,ORGANISASI PROFESI, TOKOH MASYARAKAT, DSB.

2. TIM SAFE GUARDING

BERSUMBER DARI DANA SAFE GUARDING3. BADAN PENYELENGGARA 

a. PT. ASKES (PERSERO) PUSATb. PT. ASKES (PERSERO) REGIONALc. PT. ASKES (PERSERO) CABANG DAN AREA ASISTENMANAGER (AAM)

Page 28: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 28/41

 

DATA MASKIN TAHUN 2005 BERBANDING

JUMLAH MASKIN TAHUN 2006

138 82111 995398 955287 399TOTAL

100,065080.38480.334KAB. PARIGI

MOUTON

140,8612.19242.02929.837KAB. BUOL

137,5616.00058.59842.598KAB. TOLITOLI

123,2025.695136.470110.775KAB.

DONGGALA

341,5457.61981.47423.855KOTA PALU

5=3/2*1004=3-2321

%BEDAANJUMLAHMASKIN

(SESUAI LAMP

SK 

MENKES)

TAHUN

2005

KABUPATEN

/KOTA

Page 29: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 29/41

 

REALISASI PELKES PPKSTRATA I TAHUN 2005

98.380.000

33.242.000

3.309.000

-

61.829.000

-

Biaya

362

74

17

-

271

-

Ks

RUJUKAN

1.158.150.000

124.950.000

207.200.000

80.150.000

637.700.000

108.150.000

Biaya

3.309

357

592

229

1.822

309

Ks

PERSALINAN BIDAN

114.870.000

12.360.000

32.680.000

11.200.000

58.630.000

-

Biaya

2.373

262

728

175

1.208

HrKsBiaya

697

80

210

41

366

-

RITPRJTP

1.435.991.993TOTAL

308.456.790Parigi Moutong

179.022.000Buol

225.225.762ToliToli

631.129.000Donggala

92.158.441Kota Palu

Ralisasi Pelkes 2005

KAB/KOTA 

 

REALISASI PELKES PPK

STRATA II THN 2005

6.404.366.250

-

224.925.000

1.010.218.750

70.326.000

1.910.088.000

3.188.808.500

BIAYA 

46.701

-

2.249

12.247

712

12.972

18.521

HR/BAG

847.364.398

145.834.898

-

103.705.000

40.000

202.369.000

395.415.000

BIAYA KSKS

7.251.730.648

145.834.898

224.925.000

1.113.924.250

70.366.000

2.112.457.000

3.584.223.500

TOTAL

6.926

-

609

757

120

2.297

3.143

RITLRJTL

REALISASI PELAYANAN OBAT TAHUN 2005

PPK 

14.588JUMLAH

-CV. Bavaria (HD Set)

-UTD PMI Cab. Palu

2.079RSJ. Madani

1RS. Wirabuana

4.810RSUD.Anutapura

7.698IF.RSUD UNDATA 

Page 30: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 30/41

 

REALISASI PELAYANAN OBATTAHUN 2005

1.025.448.443

77.944.844

412.178.676

535.324.923

BIAYA 

13.193

4.428

3.826

4.939

KSRITL

259.117.397

35.905.167

73.154.116

150.058.114

BIAYA KS

1.284.565.840

113.850.011

485.332.792

685.383.037

TOTALRJTL

12.898JUMLAH

1.853IF. RSJ MADANI

3.796IF. RSUD ANATAPURA 

7.249IF.RSUD UNDATA 

REALISASI PELAYANAN OBAT TAHUN 2005

PPK 

 

REALISASI PELAYANAN KESEHATANPPK STRATA II THN 2005

KAB. ToliToli

1.491.000

-

-

1.491.000

BIAYA 

800.576.967

64.400.000

53.274.967

682.902.000

BIAYA 

5.180

644

-

4.536

HR/Bag KSKS

827.521.700

64.400.000

55.252.700

707.869.000

TOTAL

8

-

-

8

RUJUKAN

25.453.733

-

1.977.733

23.476.000

BIAYA KS

1.520

158

383

979

RITLRJTL

1.152JUMLAH

-UTD. PMI ToliToli

207Kimia Farma Tolis

945RSUD. MokopidoToliToli

REALISASI PELAYANAN PELKES TAHUN 2005

RUMAH SAKIT

Page 31: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 31/41

 

REALISASI PELAYANAN KESEHATANPPK STRATA II THN 2005

KAB. BUOL

301.675.523

28.000.000

22.957.523

250.718.000

TOTAL

5.160.000

-

-

5.160.000

BIAYA 

10

-

-

10

KS

RUJUKAN

277.497.105

28.000.000

22.379.105

227.118.000

BIAYA 

2.869

280

-

2.589

HR/Bag

19.018.418

-

578.418

18.440.000

BIAYA 

1.641

82

983

576

KS

RITL

KS

RJTL

863JUMLAH

-UTD. PMI Buol

114IF. RSUD.Buol

749RSUD.Buol

REALISASI PELAYANAN PPK STRATA II THN 2005

RUMAH SAKIT

 

REALISASI PELAYANAN KESEHATANPPK STRATA II THN 2005

KAB. PARIGI MOUTONG

7.650.000

-

-

-

7.650.000

BIAYA 

39

-

-

-

39

KS

RUJUKAN

717.678.776

729.076

33.420.000

116.556.700

566.973.000

BIAYA 

4.112

-

334

-

3.778

HR/Bag

76.943.807

980.785

-

27.228.522

48.734.500

BIAYA KSKS

802.272.583

1.709.861

33.420.000

143.785.222

623.357.500

TOTAL

2.010

54

85

915

956

RITLRJTL

3.183JUMLAH

56 Apotik Mitra Farma

-UTD PMI Parigi

1.327IF.BRSUD. Parigi

1.800BRSUD. AnuntalokoParigi

REALISASI PELAYANAN KESEHATAN PPK STRATA II THN 2005

RUMAH SAKIT

Page 32: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 32/41

 

REKAPITULASI REALISASIPELKES TAHUN 2005

9.225.567.541

717.678.776

277.497.105

800.576.967

-

7.429.814.693

BIAYA 

58.862

4.112

2.869

5.180

-

46.701

HR/BagKS

14.301.000

7.650.000

5.160.000

1.491.000

-

-

BIAYA KS

10.467.766.294

802.272.583

301.675.523

827.521.700

-

8.536.296.488

TOTAL

56

39

10

7

-

-

RUJUKAN

1.227.897.753

76.943.807

19.018.418

25.453.733

-

1.106.481.795

BIAYA KS

25.290

2.010

1.641

1.520

-

20.119

RITL

32.684

3.183

863

1.152

-

27.486

RJTL

KAB/KOTA 

JUMLAH

PARIGIMOUTONG

BUOL

TOLITOLI

DONGGALA 

KOTA PALU

REALISASI PELAYANAN KESEHATAN 2005

 

REALISASI PELKES SEMESTER I

TAHUN 2006

32.569.000

11.808.000

5.160.000

1.410.000

14.191.000

BIAYA KS

6.695.737.166

401.716.477

97.051.315

824.934.658

5.372.034.716

BIAYA 

52.421

2.999

1.896

4.586

42.940

HR/BAG /R 

KS

934.899.367

59.214.406

6.459.066

31.654.961

837.570.934

BIAYA 

4.227

-

192

-

4.035

R KS

7.663.205.53310615.84621.078JUMLAH

472.738.883487391.418PARIGIMOUTONG

108.670.38110697356BUOL

857.999.61943.9031.787TOLITOLI

-DONGGALA 

6.223.796.6504410.50717.517KOTA PALU

TOTAL BIAYA 

RUJUKANRITLRJTL

KAB/KOTA 

Page 33: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 33/41

 

Kegiatan Sosialisasi Askeskin s/dJuni 2006

94,20

30,00

100,00

100,00

100,00

100,00

116,66

86,94

-

98,69

%

325.573.000

1.500.000

37.500.000

10.000.000

57.600.000

56.000.000

45.000.000

68.630.000

-

49.343.000

Realisasi Anggaran

345.610.000TOTAL

5.000.000RADIO SPOT9

37.500.000DANA KESEKRTERIATAN DINKES KAB DAN KOTA 8

10.000.000DANA KESEKRTERIATAN DINKES PROVINSI7

57.600.000SOSIALISASI PROGRAM ASKESKIN BAGI TOGA, TOMA & DANA APARAT PEMDES

6

56.000.000SOSIALISASI PROGRAM ASKESKIN BAGI PETUGAS PUSKESMAS5

38.575.000SOSIALISASI PROGRAM ASKESKIN BAGI KEPALA PUSKESMAS4

78.935.000SOSIALISASI PROGRAM ASKESKIN BAGI PETUGAS RS3

12.000.000SEMINAR PROGRAM ASKESKIN BAGI LSM, ORMAS, DAN

WARTAWAN

2

50.000.000SOSIALISASI ASKESKIN KERJASAMA DENGAN LSM1

KC. PALU

URAIAN KEGIATANNO

 

KAPITASI RJTP TAHUN 2006 BULAN

JANUARI DAN FEBRUARI 2006

573.046.000287.399JUMLAH

47.710.000

221.550.000

83.444.00059.674.000

160.668.000

23.855

110.775

42.59829.837

80.334

KOTA PALU

DONGGALA 

TOLITOLIBUOL

PARIGI MOUTONG

REALISASI RJTPPESERTA TERDAFTAR KAB/KOTA 

Page 34: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 34/41

 

Page 35: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 35/41

 

Page 36: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 36/41

 

Page 37: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 37/41

 

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTISekretariat Pusat Forum Terbuka Kawasan Timur IndonesiaJl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi SelatanPh. (0411) 3650320-23 fax: (0411) 322049E-mail: [email protected]

37

Page 38: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 38/41

 

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTISekretariat Pusat Forum Terbuka Kawasan Timur IndonesiaJl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi SelatanPh. (0411) 3650320-23 fax: (0411) 322049E-mail: [email protected]

38

Page 39: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 39/41

 

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTISekretariat Pusat Forum Terbuka Kawasan Timur IndonesiaJl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi SelatanPh. (0411) 3650320-23 fax: (0411) 322049E-mail: [email protected]

39

Page 40: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 40/41

 

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) yang Mendorong Pembangunan KTIc/o: Kantor Bursa Pengetahuan Kawasan Timur IndonesiaJl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan

Ph. (0411) 3650320-23 fax: (0411) 322049

40

DAFTAR HADIR  TOPIK: LAYANAN KESEHATAN GRATIS BAGI RAKYAT MISKIN DI SULAWESI TENGAHPESERTA PERTEMUAN BULANAN SIMPUL DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAHTANGGAL 24 NOVEMBER  2006

No. NAMA PESERTA LEMBAGA/ INSTITUSI ALAMAT LEMBAGA INSTITUSI

1. Nur Ipah PKBI Sulteng Jl. Pue Bongo Lrg. Lekatu No. 07 Palu, Sulawesi Tengah

2. Hasnaeni Bidan/ PKBI Jl. Pue Bongo Lrg. Lekatu No. 07 Palu, Sulawesi Tengah

3. Sitti Fatimah Bidan/PKBI Jl. Pue Bongo Lrg. Lekatu No. 07 Palu, Sulawesi Tengah

4. Sarini, SKM YLK Jl. Hayam Wuruk No. 53 Palu Sulawesi Tengah

5. Wilda, Y SiKaP Institute Jl. Otista No. 63 Palu, Sulawesi Tengah

6. Joko Wiyono YPR Jl. Sisal Jufri, Palu Sulawesi Tengah

7. Bahrun YPR Jl. Sisal Jufri, Palu Sulawesi Tengah

8 Alam Mercusuar Jl. Yos Sudarso, Palu Sulawesi Tengah

9 Dra. Ha. Fatma Borman RSUD Undata Jl. Yos Sudarso No. 14 Palu, Sulawesi Tengah

10 Hasna Pabbi JARAK-Sulteng Jl. Samratulangi No. 8A Palu Sulawesi Tengah

11 Wawan Nuansa Post Jl. Pulau Halmahera, Palu Sulawesi Tengah

12 Mochammad Soebarkah Koran Mal Jl. Bakuku No. 1 Palu, Sulawesi Tengah

13 Muzakir Radar Sulteng Jl. Tanah Runtuh Palu Sulawesi Tengah

14 Irma SRMK Palu Jl. Moh. Yamin No. 24 Palu, Sulawesi Tengah

15 Risna KPPA Sulteng Jl. Beringin No. 4A Palu, Sulawesi Tengah

16 Irwan .D DPRD Donggala Kantor DPRD Donggala, Sulawesi Tengah

17 Upik SRMK Palu Jl. Moh. Yamin No. 24 Palu, Sulawesi Tengah

18 Ichal Info Baru Jl. Cut Mutia, Palu Sulawesi Tengah

19 Maya Safira SP-Palu Jl. Hang Tuah 8A Palu Sulawesi Tengah

20 Jumain Jurnalis Jl. Yos Sudarso Palu, Sulawesi Tengah

Page 41: sulteng-lengkap.pdf

7/23/2019 sulteng-lengkap.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/sulteng-lengkappdf 41/41

 

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) yang Mendorong Pembangunan KTIc/o: Kantor Bursa Pengetahuan Kawasan Timur IndonesiaJl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan

Ph. (0411) 3650320-23 fax: (0411) 322049

41

DAFTAR HADIR (2)

No. NAMA PESERTA LEMBAGA/ INSTITUSI ALAMAT LEMBAGA INSTITUSI

21 Tia Tonokodi Jl. Yos Sudarso Palu, Sulawesi Tengah

22 Ezra PBHR Sulteng Jl. Tombolotutu No. 94, Palu Sulawesi Tengah

23 M. Masykur PBHR Sulteng Jl. Tombolotutu No. 94, Palu Sulawesi Tengah

24 Muslimin LPS-Palu Jl. Raden Ngariovala Palu Sulawesi Tengah

25 Renny KPKPST Poso Jl. Tavanjuka Mas Blok. C No. 1 Palu, Sulawesi Tengah26 Saima KPKPST Poso Jl. Tavanjuka Mas Blok. C No. 1 Palu, Sulawesi Tengah

27 Syamsul Walhi Sulteng Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo, Palu Sulawesi Tengah

28 Riva KPKPST-Palu BTN. Tavanjuka Mas Blok C No. 1 Palu, Sulawesi Tengah

29 Adriany Badrah PAPERNAS Jl. Husni Thamrin, Palu Sulawesi Tengah

30 Suryani Rumah Sakit Masyitah Jl. WR. Soepratman, Palu Sulawesi Tengah

31 Naim Aliansi Masyarakat Adat (AMASUTA) Jl. Tanjung Dako, Palu Sulawesi Tengah

32 Boby PRD Jl. Ramoili Palu Sulawesi Tengah

33 Moh. Syafei Akademisi Jl. Otista 35, Palu Sulawesi Tengah