STUDY OF SOIL PHYSICAL PROPERTIES ON THE …eprints.unram.ac.id/10742/1/JURNAL.pdfterdiri dari dua...
Transcript of STUDY OF SOIL PHYSICAL PROPERTIES ON THE …eprints.unram.ac.id/10742/1/JURNAL.pdfterdiri dari dua...
Crop Agro Vol….NO
STUDY OF SOIL PHYSICAL PROPERTIES ON THE APPLICATION OF VARIOUS RATES OF LIVESTOCK MANURE ON RAINFED DRYLAND NORTH LOMBOK
JURNAL
By Mohamad Hadi Purnama Putra
C1M212108
FACULTY OF AGRICULTURE UNIVERSITY OF MATARAM
2018
Crop Agro Vol….NO
ARTIKEL UNTUK JURNAL
KAJIAN SIFAT FISIK TANAH PADA PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG DI LAHAN KERING
TADAH HUJAN LOMBOK UTARA
STUDY OF SOIL PHYSICAL PROPERTIES ON THE APPLICATION OF VARIOUS RATES OF LIVESTOCK MANURE ON RAINFED DRYLAND NORTH
LOMBOK
Mohamad Hadi Purnama Putra1), IGM Kusnarta2), Zaenal Arifin3) 1)Alumni Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Mataram
2)Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Mataram
Crop Agro Vol….NO
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi yang diajukan oleh:
Nama : Mohamad Hadi Purnama Putra
NIM : C1M212108
Program Studi : Agroekoteknologi
Jurusan : Budidaya Pertanian
JudulSkripsi : Kajian Sifat Fisik Tanah Pada Pemberian Berbagai Dosis Pupuk Kandang di Lahan Kering Tadah Hujan Lombok Utara.
Jurnal ini telah berhasil diperiksa dan disetujui oleh Dr. Ir. I Gusti Made Kusnarta,M.
App.Sc. (Dosen Pembimbing Utama) dan Zaenal Arifin, SP., M.Sc. (Dosen Pembimbing Pendamping) pada tanggal 24 November 2018, untuk diterbitkan pada jurnal Crop Agro.
Menyutujui:
Pembimbing Utama,
Dr. Ir. IGM. Kusnarta, M.App.Sc. NIP. 19610527 198703 1 001
Pembimbing Pendamping,
Zaenal Arifin, SP., M.Sc NIP. 19710414 200501 1 001
Crop Agro Vol….NO
KAJIAN SIFAT FISIK TANAH PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG DI
LAHAN KERING TADAH HUJAN LOMBOK UTARA
STUDY OF SOIL PHYSICAL PROPERTIES ON THE APPLICATION OF VARIOUS RATES OF LIVESTOCK MANURE ON RAINFED DRYLAND NORTH
LOMBOK
Mohamad Hadi Purnama Putra 1), IGM.Kusnarta2), Zaenal2) 1)Alumni Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Mataram
2)Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Mataram Korespondensi :[email protected]
ABSTRAK
Pemakaian pupuk anorganik terus menerus menyebabkan terjadinya tumpukan residu yang melebihi daya dukung lingkungan, menurunya permeabilitas tanah, menurunya kandungan bahan organik tanah dan menurunkan populasi mikroba tanah dalam jumlah yang banyak. Pemberian pupuk organik merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesuburan tanah di wilayah lahan kering. Sehingga penambahan pupuk kandang ke tanah sebagai input bahan organik diharapkan dapat memperbaiki sifat fisik tanah, meningkatkan ketersediaan hara dalam tanah, meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan air dan mampu menunjang pertumbuhan tanaman dengan baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan percobaan di lapangan.Rancangan penelitian yang digunakan adalah petak terbagi yang terdiri dari dua faktor yaitu 3 macam varietas jagung sebagai petak utama dengan 5 Dosis Pupuk Kandang sebagai anak petak dan menghasilkan kombinasi 15. Hasil penelitian menjelaskan bahwa penambahan pupuk kandang pada lahan percobaan pada takaran 10, 15 dan 20 ton/ha dapat memperbaiki beberapa sifat fisik tanah pasiran, seperti BV tanah, BJ tanah, Porositas tanah, Kadar Air Kapasitas Lapang, Kadar Air Titik Layu Permanen dan Ketersediaan Air, walaupun hasil laboratorium tidak menunjukkan hal yang signifikan. Semakin tinggi pemberian pupuk kandang meningkatkan kadar bahan organik tanah pada lahan kering tadah hujan Lombok utara di Desa Amor-amor Lombok Utara. Kata kunci : pupuk kandang kambing, sifat fisik tanah , lahan kering, Lombok Utara
ABSTRACT
The continuous application of inorganic fertilizers causes a residual accumulation that exceeds the carrying capacity of the soil which characterized by decreasing of soil permeability, decreasing of soil organic matter decreasing of soil microbial population and finally reducing the soil fertility. One of the alternatives to increase soil fertility is providing soil organic matter through the application of manure. So that the addition of manure to the soil as an input of organic matter is expected to improve the physical properties of the soil, increase the availability of nutrients in the soil, increase the soil holding capacity to absorbs water and be able to support plant growth . This study aims to determine the effect of manure on the physical properties of soil in the dry land of North Lombok District. The method used in this study was an experimental method with experiments in the field. The research design used was a divided in to
Crop Agro Vol….NO
plot consisting of two factors, namely 3 types of maize varieties as the main plot with 5 doses of manure as subplots and produce a combination of 15. Research results explained that the addition of manure on the experimental soil at doses of 10, 15 and 20 tons / ha can improve some physical properties of the soil, such as BV, BJ, soil porosity, moisture content of field capacity, moisture content of permanent wilting points and water availability, although laboratory results do not show significant results. The higher the provision of manure increases the level of soil organic matter in the rainfed dry land of northern Lombok in Amor-amor Village, North Lombok. Keywords: goat manure, soil physic, dry land, North Lombok
PENDAHULUAN
Kendala besar dalam pengembangan lahan kering adalah karakteristik biofisik tanah yang
kurang subur bagi pertumbuhan tanaman (Kusumo dkk, 2011). Kondisi sifat fisik tanah lahan
kering dicirikan oleh tekstur tanah kasar, kadar lengas dan kapasitas simpan lengas tanah rendah,
serta stabilitas agregat yang tidak rapuh. Sementara sifat kimia tanah lahan kering dicirikan oleh
kandungan C-organik rendah (kurang dari 1%), KPK rendah dan kekurangan unsur N,
kandungan P-tersedia berstatus rendah, akan tetapi kandungan unsur K berharkat tinggi dan
tingkat kemasamantanahnya berpH netral (Kusumo dkk, 2011). Sedangkan sifat biologi tanah di
lahan kering dicirikan dengan rendahnya jumlah mikrobia tanah pendaur hara seperti bakteri
pelarut fosfat yang populasinya hanya sekitar 104 cfu/gram tanah, dibandingkan dengan tanah
subur yang mencapai 107cfu/gram tanah (Arifin dkk, 2017).
Salah satu alternatif guna meningkatkan kesuburan tanah di lahan kering yaitu dengan
melakukan pemberian pupuk organik (Hairiah, 2000). Pupuk organik merupakan pupuk yang
tersusun dari material organik, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman maupun hewan.Pupuk
organik dapat berbentuk padat atau cair. Salah satu jenis pupuk organik adalah pupuk kandang
yang dikenal sebagai pupuk lengkap karena pupuk ini mengandung sejumlah unsur hara makro
dan mikro. Di samping itu pupuk kandang juga mudah didapatkan dikarenakan di Kab. Lombok
Utara banyak masyarakat perternak sapi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi
NTB (2014), populasi ternah sapi di Kab. Lombok Utara berjumlah 216.167 ekor dan
menghasilkan pupuk kandang yang melimpah.
Pemberian pupuk kandang ke dalam tanah dapat meningkatkan kualitas biologi, kimia
dan fisika tanah. Hardjowigeno (1987) menyatakan bahwa kemampuan tanah dalam
Crop Agro Vol….NO
menyediakan unsure hara sangat ditentukan oleh kualitas bahan organik dalam mengikat
partikel-partikel tanah. Sifak fisik tanah berpengaruh langsung terhadap perakaran tanaman, air
dan udara tanah, yang kemudian mempengaruhi sifat biologi dan kimia tanah. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan pengaruh pupuk kandang sapi terhadap sifat fisik tanah di lahan
kering.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji sifat fisik tanah pada berbagai dosis pupuk kandang di lahan kering tadah hujan Lombok Utara, setelah dua musim penanaman jagung
Kegunaan Penelitian Dapat dijadikan dasar pertimbangan bagi petani dan pemangku kebijakan dalam
perbaikan sifat fisik tanah pada lahan kering melalui pemberian pupuk kandang dalam upaya
meningkatkan produksi tanaman
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan
percobaan dilapangan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah petak terbagi yang terdiri
dari atas dua faktor yaitu 3 macam varietas jagung sebagai petak utama dengan 5 dosis Pupuk
Kandang sebagai anak petak dan menghasilkan kombinasi 15 perlakuan yaitu:
a. b c. d. e. f. g. h. i. j. k. m. n. o. p.
D0. V1 D0. V2 D0. V3 D1. V1 D1. V2 D1. V3 D2. V1 D2. V2 D2. V3 D3. V1 D3. V2 D3. V3 D4. V1 D4. V2 D4. V3
= = = = = = = = = = = = = = =
D0 ( 0 ton/ha) D0 ( 0 ton/ha) D0 ( 0 ton/ha) D1( 5 ton/ha) D1( 5 ton/ha) D1( 5 ton/ha) D2 ( 10 ton/ha) D2 ( 10 ton/ha) D2 ( 10 ton/ha) D3 ( 15 ton/ha) D3 ( 15 ton/ha) D3 ( 15 ton/ha) D4 ( 20 ton/ha) D4 ( 20 ton/ha) D4 ( 20 ton/ha)
+ + + + + + + + + + + + + + +
V1 (Varietas P4IS) V1 (Varietas Gumarang) V1 (Varietas Lamuru) V1 (Varietas P4IS) V1 (Varietas Gumarang) V1 (Varietas Lamuru) V1 (Varietas P4IS) V1 (Varietas Gumarang) V1 (Varietas Lamuru) V1 (Varietas P4IS) V1 (Varietas Gumarang) V1 (Varietas Lamuru) V1 (Varietas P4IS) V1 (Varietas Gumarang) V1 (Varietas Lamuru)
masing-masing kombinasi perlakuan dibuat 3 kali ulangan sehingga di dapatkan 45 petak
percobaan.
Crop Agro Vol….NO
Analisis Sifat Kimia Tanah Analisis sifat kimia tanah dilakukan terhadap bahan organik tanah dengan metode
Walkey and Black.
Analisis Sifat Fisik Tanah Analisisfisika tanah dilakuan terhadap berat jenis tanah, berat volume tanah, porositas
tanah,kadar air kapasitas lapang, kadar Kadar Air Titik Layu permanendan kadar Air Tersedia.
Berat Volume (BV) Tanah Berat volume (BV) tanah dianalisis dengan metode ring sampel dengan rumus: Db= =( ) ( . (Litbang, 2006). Keterangan:
Db: Berat volume MS : Berat kering tanah Mr : Berat ring MC : Berat Cawan Vt : Volume ring
Berat Jenis (BJ) Tanah
Berat Jenis (BJ) tanah dianalisis dengan metode Picnometer dengan rumus: Gs=(W2-W1)/((W4-W1)-(W3-W2)). (Litbang, 2006). Keterangan:
Gs = berat jenis, W1 = berat piknometer (gram) W2 = berat piknometer dan bahan kering ( gram) W3 = berat piknometer bahan dan air (gram) W4 = berat piknometer dan air (gram )
Porositas Tanah Porositas tanahdihitung dengan perbandingan nilai berat volume (BV) tanah dan berat
jenis (BJ) tanah dengan rumus
휂 = 1 − x100%. (Litbang, 2006). Keterang:
n = porositas tanah BV = berat volum (BV) tanah BJ = berat jenis (BJ) tanah
Kadar Air Kapasitas Lapang Kadar Air Kapasitas Lapang dianalisis dengan metode Gravimetrik dengan rumus:
KA= (풘풃 풘풌)풘풌
× 100%. (Litbang, 2006). Keterangan:
KA :Kadar air tanah (%) Wb :Berat tanah dalam keadaan kapasitas lapang Wk :Berat tanah dalam keadaan kering (gr)
Crop Agro Vol….NO
Kadar Air Titik Layu Permanen Kadar Air Titik Layu dianalisis dengan metode Batas Berubah Warna dengan rumus:
KL=( 푥100. (Litbang, 2006). Keterangan:
KL : Kadar Air (%) a : cawan kosong b : berat kering angin dan keadaan lembab c : Berat tanah dalam keadaan kering (gr)
Kadar Air Tersedia Air tersedia dapat dihitung dengan perbandingan nilai kadar air kapasitas lapang dankadar
air titik layu permanen dengan rumus
TAW = Fc- Pwp. (Litbang, 2006). keterangan :
TAW :Air tanah tersedia (%) Fc :Kapasitas lapang ( Fiend capacity %) Pwp : Titik layu permanen (permanent wilting point %)
Analisis Data Data hasil percobaan dianalisis dengan Analysis of Variance (Anova) pada taraf nyata 5%
menggunaan aplikasi minitab dan untuk perlakuan yang berbeda nyata, diuji lanjut dengan beda
nyata jujur (BNJ) 5%.
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL
Table 1. Hasil Analisis Sifat Fisik dan Kimia Tanah
Rata-Rata Perlakuan
Perlakuan
D0.V D1.V D2.V D3.V D4.V
BV g/cm3 1.23 NS 2.23 NS 1.22 NS 1.22 NS 1.22 NS
BJ g/cm3 2.50 NS 2.50 NS 2.50 NS 2.48 NS 2.47 NS
Porositas % 50.85 NS 50.79 NS 51.09 NS 50.58 NS 50.48 NS
KLP % 27.27 NS 27.47 NS 27.58 NS 27.77 NS 28.09 NS
KLPT % 7.18 NS 7.32 NS 7.38 NS 7.45 NS 7.55 NS
Air Tersedia% 20.10 NS 20.15 NS 20.20 NS 20.32 NS 20.54 NS
Crop Agro Vol….NO
BO Tanah % 1.42 NS 1.95 S 20.00 S 2.13 S 2.20 S Keterangan: D0.V= 0 ton/ha, D1.V= 5 ton/ha, D2.V= 10 ton/ha, D3.V=15 ton/ha, D4.V=20/ha. NS = Non
Signifikan , S = Signifikan.
PEMBAHASAN Pengaruh Pupuk kandang terhadap Beberapa Sifat Fisik Tanah Berat Volume (BV) Tanah
Hasil analisis BV tanah di tunjukkan pada Lampiran 2. BV tanah pada berbagai dosis
pupuk kandang dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Rata- rata Berat Volume (BV) Tanah pada berbagai takaran pupuk kandang
Pada Gamabar 1. Dapat di lihat bahwa pemberian berbagai takaran pupuk kandang tidak
memberikan pengaruh yang nyata pada berat volume (BV) tanah. Hal ini diduga dipengaruhi
oleh tekstur tanah di lokasi percobaan yang didominasi oleh fraksi pasir sehingga pupuk kandang
yang diberikan tidak memberikan pengaruh terhadap BV tanah. Akan tetapi terlihat BV tanah
terus mengalami penurunan seiring dengan penambahan pupuk kandang yang diberikan yakni
D0.V (0 ton/ha)=1,23g.cm-3, D1.V ( 5 ton/ ha)= 1,23g.cm-3, D2.V ( 10 ton/ ha)= 1,22 g.cm-3, D3,V
( 15 ton/ ha)= 1,22 g.cm-3, D4,V ( 20 ton/ ha)= 1,22g.cm-3 . Dari hasil penelitian ini dapat
dikatakan bahwa penerapan pemberian pupuk kandang dapat memperbaiki BV tanah yang
berarti ada kecendrungan dalam perbaikan pori tanah.
BV tanah sangat dipengaruhi oleh kadar bahan organik tanah, semakin banyak pupuk
kandang yang diberikan maka berat BV tanah akan semakin menurun, pada pemberian berbagai
takaran pupuk kandang terjadi penurunan pada perlakuan D2.V ( 10 ton/ ha)= 1,22g.cm-3, D3.V (
15 ton/ ha)= 1,22g.cm-3 dan D4.V ( 20 ton/ ha)= 1,22g.cm-3 dibandingkan pada perlakuan D0.V
(0 ton/ha)=1,23g.cm-3 dan D1.V( 5 ton/ ha)=1,23g.cm-3. Takaran pupuk kandang yang
diberikan akan memperbaiki BV tanah, karena semakin rendah BV tanah maka semakin baik
1.23 1.23 1.22 1.22 1.22
1.21
1.22
1.23
1.24
DO.V D1.V D2.V D3.V D4.VBera
t Vol
ume
(BV)
Ta
nah
g/c
m3
Perlakuan
Crop Agro Vol….NO
kemampuan tanah dalam memperlancar penyerapan unsur hara. Pemberian pupuk kandang
dapat meningkatkan bahan organik tanah, tingginya bahan organik tanah akan merangsang
granulasi atau terbentuknya butir-butir skunder tanah. Dengan terbentuknya butir-butir skunder
tanah akan meningkatkan ruang pori makro. Akibatnya ruang pori total tanah akan bertambah
tetapi bagian padatan tanah akan mengecil.
Menurut Citrakusumah (2010) pemberian bahan organik sampai pada dosis 3 ton/ha di
lokasi lahan bukan sawah tidak berpengaruh terhadap BV tanah dalam jangka waktu 85 hari.
Hal ini dikarenakan pupuk organik belum melapuk secara sempurna, sehingga belum dapat
menciptakan kondisi penurunan BV tanah. Kondisi tersebut sejalan dengan hasil penelitian ini
dimana jangka waktu penelitiannya juga >150 hari.
Berat Jenis (BJ) Tanah Hasil analisis berat jenis (BJ) tanah pada berbagai takaran pupuk kandang dapat dilihat
pada Gambar 2.
Gambar 2. Rata- rata Berat Jenis (BJ) Tanah pada berbagai takaran pupuk kandang
Berdasarkan hasil analisis sidik ragam perlakuan berbagai takaran pupuk kandang tidak
memberikan pengaruh yang nyata terhadap berat jenis (BJ) tanah. Hal ini disebabkan berat
jenis tidak mudah berubah dalam jangka waktu yang agak lama, ini terkait dengan berat partikel
tanah, sehingga pupuk kandang tidak berpengaruh.
Pada Gambar 2. Menunjukkan bahwa pemberian berbagai takaran pupuk kandang terjadi
penurunan BJ tanah pada perlakuan D3.V (15 ton/ha ): 2,48 g.cm-3dan D4.V ( 20 ton/ha ) 2,47
g.cm-3 dibandingkan pada perlakuan D0.V ( 0 ton/ha) 2,50 g.cm-3, D1.V ( 5 ton/ha) 2,50 g.cm-
3dan D2.V (10 ton/ha) 2,50 g.cm-3. Pada perlakuan D4.V( 20 ton/ha ) terjadi penerunan BJ tanah
sebesar 0,012%. Sesuai dengan Juo and Franzluebbers (2003) bahwa semakin tinggi kandungan
2.50 2.50 2.50 2.48 2.47
2.452.462.472.482.492.502.51
DO.V D1.V D2.V D3.V D4.V
Bera
t Jen
is (B
J) Ta
nah
g/
cm3
Perlakuan
Crop Agro Vol….NO
bahan organik yang diberikan ke dalam tanah, BJ tanah akan semakin rendah. Bahan organik
yang mempunyai massa padatan lebih ringan dibanding padatan mineral tanah akan berpengaruh
pada berat volume dan berat jenis partikel tanah (Soepardi, 1983). Sebanding dengan Hakim, et
al. (1986) menyatakan bahwa nilai berat jenis tanah tidak mudah berubah dalam jangka waktu
yang singkat, hal ini terkait dengan komposisipadatan yang relatif stabil. Berat jenis tanah akan
memiliki perbedaan yang nyata apabila terdapat variasi komposisi bahan mineral tanah yang
sangat besar.
Porositas Tanah Nilaiporositas tanah pada berbagai dosis pupuk kandang dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Rata- rata porositas tanah pada berbagai takaran pupuk kandang
Berdasarkan analisis ragam pengaruh pengaruh pupuk kandang tidak memberikan
pengaruh yang nyata terhadap porositas. Hal ini sesuai dengan pola perubahan yang terjadi pada
BV tanah dan BJ tanah. Hasil porositas tanah merupakan perbandingan antara BV tanah dan BJ
tanah. Hasil yang tidak berbeda nyata diduga dikarenakan tanah yang digunakan didominasi
fraksi pasir yang tinggi. Sehingga pemberian pupuk kandang tidak berpengaruh nyata, meskipun
terjadi peningkatan ruang pori.
Gamabr 3, menunjukan bahwah penambahan pupuk kandang dengan berbagai takaran
memberikan kecendrungan peningkatan. Hal ini dapat dilihat nilai yang paling terendah pada
perlakuan D4.V (20 ton/ha)= 50,48 % akan tetapi terjadi peningkatan pada D2.V (10 ton/ha)=
51,09%. Dengan Penambahan pupuk kandang meningkatakn ruang pori tanah, pada perlakuan
D2.V (10 ton/ha) terjadi peningkatan ruang pori sebesar 0,12%. Hal tersebut karena kompos dan
pupuk kandang mengalami proses dekomposisi dan berangsur-angsur menghasilkan humus.
Interaksi humus dengan partikel tanah akan menciptakan struktur tanah yang lebih mantap dan
50.85 50.79 51.09 50.58 50.48
49.50
50.00
50.50
51.00
51.50
D0.V D1.V D2.V D3.V D4.V Por
osita
s Tan
ah %
Perlakuan
Crop Agro Vol….NO
memperbesar ruang pori. Hal ini sesuai dengan hasil-hasil penelitian Wolf and Synder, 2003
(dalam Sulistyowati, 2007), bahwa porositas dipengaruhi oleh bahan organik tanah.
Menurut Damanik (2010) diperlukan waktu lebih dari 4 bulan agar bahan organik dapat
terurai dengan baik, sehingga singkatnya waktu penelitian tidak memberikan pengaruh terhadap
naiknya ruang pori total tanah. Rongga dan agregat tanah yang ada belum cukup untuk
meningkatkan porositas tanah secara signifikan. Kondisi ini sejalan dengan hasil penelitian yang
tidak memberikan pengaruh yang nyata pada porositas tanah.
Kadar Air Kapasitas Lapang Dari hasil analisis kadar air kapasitas lapang pada berbagai dosis pupuk kandang dapat
dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Rata- rata kadar air kapasitas lapang pada berbagai takaran pupuk kandang
Berdasarkan analisis sidik ragam perlakuan pupuk kandang dengan berbagai takaran
tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar air kapasitas lapang. Hal ini diduga karna
dipengaruhi oleh tekstur tanah di lokasi percobaan yang didominasi oleh fraksi pasir sehingga
pupuk kandang yang diberikan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar air
kapasitas lapang.
Pada Gambar 4, menunjukkan bahwa dengan pemberian berbagai takaran pupuk
kandang memberikan peningkatan pada kadar air kapasitas lapang. terjadi peningkatan
tertinggi pada perlakuan D4.V (20 ton/ha)= 28,09% sedangkan perlakuan terrendah pada
kontrol D0.V (0 ton/ha)= 27,27%. Pada perlakuan D3.V (15 ton/ha) dan D4.V (20 ton/ha) terjadi
peningkatan pada kadar air kapasitas lapang sebesar 0,01% dan 0,03%. Hal ini sependapat
dengan Stevenson (1982) menyatakan bahwa pemberian pupuk kandang dapat meningkatkan
27.27 27.47 27.58 27.77 28.09
26.50
27.00
27.50
28.00
28.50
D0.V D1.V D2.V D3.V D4.V Kada
r Air
Kapa
sita
s La
pang
%
Perlakuan
Crop Agro Vol….NO
daya pengang air tanah. Hal ini disebabkan karena kemampuan daya pegang air yang tinggi dari
bahan organik.
Menurut Hakim, dkk (1986) Pemberian pupuk kandang ayam pada takaran 20 ton/ha
berpengaruh nyata terhadap kadar air kapasitas lapang dan meningkatkan kapasitas lapang pada
tanah entisol. selain di sebabkan karena tingginya kandungan bahan organik, yang dimana bahan
tersebut memiliki kemampuan dalam mengikat air. Semakin tinggi kandungan bahanorganik
maka akan tinggi pula kapasitas lapang. yang mengatakan bahwa bahan organik mempunyai
kemampuan menyerap dan menahan air yang tinggi yang menurut Buckman dan Brady (1978).
Kadar Air Titik Layu Permanen Hasilanalisis kadar air titik layu permanen pada berbagai dosis pupuk kandang dapat
dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Rata- rata kadar air titik layu permanen pada berbagai takaran pupuk kandang
Berdasarkan analisis sidik ragam perlakuan berbagai takaran pupuk kandang tidak
memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar air titik layu permanen. Hal ini diduga
dipengaruhi oleh tekstur tanah di lokasi percobaan yang didominasi oleh fraksi pasir sehingga
bahan organik yang diberikan tidak memberikan pengaruh terhadap Kadar air titik layu
permanen.Lengas tanah memegang peranan yang cukup penting, seperti mampu melarutkan
unsur hara (Rahardjo. Dkk 2005 ). Kadar air titik layu permanen menggambarkanke tidak
tersedian air tanah bagi tanaman umumnya pada kondisi ini sebagain besar tanaman akan
mengalami kelayuan (Anonim, 2006; Rahardjo, dkk 2005).
Pada Gambar 5. Pemberian pupuk kandang dengan berbagai takaran terlihat ada
peningkatan secara nominal, nilai terendah terdapat pada perlakuan tanpa pemberian pupuk
7.18 7.32 7.38 7.45 7.55
6.80
7.00
7.20
7.40
7.60
7.80
D0.V D1.V D2.V D3.V D4.V
Kada
r Air
Titi
k La
yu
Perm
anen
%
Perlakuan
Crop Agro Vol….NO
kandang yaitu D0.V (0 ton/ha) = 7,18% sedangkan nilai tertinggi terdapat pada perlakuan D4.V
dengan pemberian pupuk kandang20 ton/ha sebesar 7,55%. Pupuk kandang tidak memberikan
pengaruh yang nyata, namun ada kecendrungan peningkatan kadar air titik layu permanen
seiring dengan bertambahnya pupuk kandang yang diberikan Terjadi Peningkatan kadar air titik
layu permanen pada perlakuan D2.V(10 ton/ha) D3.V(15 ton/ha) D4.V (20 ton/ha) sebesar 0,02%,
0,03%, 0,05%.Menurut Hardjowigeno ( 2003)Salah satu perananbahan organik ialah
meningkatkan kapasitas lengas tanah Semakin tinggi jumlah bahan organik yang diberikan maka
kemampuan tanah memegang lengas tanah akan semakin tinggi.
Menurut Sutanto (2005), Pemberian dosis kompos yang lebih tinggi memiliki rentang
kenaikan kadar air titik layu yang lebihtinggi. Meningkatnya kelembaban tanah dapat juga
memperbaiki aliran masuk ke dalam tanah. Semakin tinggi tingkat pemberian kompos, maka
kadar air titik layu tanah juga semakin tinggi.
Kadar Air Tersedia Hasil pengamatankadar air tersedia pada berbagai dosis pupuk kandang dapat dilihat
pada Gambar 6.
Gambar 6. Rata- rata kadar air tersedia pada berbagai takaran pupuk kandang
Berdasarkan analisis ragam pengaruh takaran pupuk kandang terhadap kadar air
tersedia, bahwa pemberian pupuk kandang pada berbagi takaran tidak memberikan pengaruh
nyata terhadap kadar air tersedia. Hal ini sesuai dengan pola perubahan yang terjadi pada kadar
air kapasitas lapang dan kadar air titik layu permanen. Hasil kadar air tersedia merupakan
perbandingan antara kadar air kapasitas lapang dan kadar air titik layu permanen. Hasil yang
tidak berbeda nyata diduga dikarenakan tanah yang digunakan didominasi fraksi pasir yang
tinggi. Sehingga pemberian pupuk kandang tidak berpengaruh nyata, meskipun terjadi
peningkatan kadar air.
20.10 20.15 20.20 20.32 20.54
19.6019.8020.0020.2020.4020.6020.80
D0.V D1.V D2.V D3.V D4.VKada
r Ai
r Ter
sedi
a %
Perlakuan
Crop Agro Vol….NO
Pada Gambar 6, menunjukan bahwa pemberian pupuk kandang dengan berbagai takaran
memberikan kecendrungan peningkatan kadar air tersedia. Hal ini dapat dilihat nilai tertinggi
pada perlakuan D4.V dengan takaran 20 ton/ha yaitu 20,54%.Sedangkan perlakuan yang
terredah pada perlakuan D0.V ( 0 ton/ha) = 20,10%. Ini menunjukan pemberian pupuk kandang
dengan berbagai takaran terjadi jadi peningkatan. Pada perlakuan D3.V(15 ton/ha) dan D4.V(20
ton/ha) terjadi peningkatan kadar air sebesar 0,01% dan 0,02%. Peningkatan relatifi rendah
akan tetapi dibandingkan pada saat belum dilakuakan pemberian pupuk kandang yakni
19,36%.
Warrick (2000) menjelaskan bahwah penambahan bahan organik pada tanah bertekstur
kasar (berpasir), akan meningkatkan pori yang berukuran menengah dan menurunkan pori
berukuran makro. Suhardjo (1993) melaporkan bahwah pemberian bahan organik tanah dapat
meningkatkan daya pegang air tanah. Hal ini yang disebabkan karena kemampuan daya pegang
air yang tinggi dari bahan organik.
Kandung Bahan Organik Tanah Setelah Pecobaan Penambahan pupuk kandang pada berbagai dosis menunjukan pengaruh berbeda nyata .
Uji lanjut dengan BNJ 5% terhadap peningkatan kandungan bahan organik tanah di lahan
percobaan, di tunjukkan pada Gamabar 7.
Gambar 7. Rata- rata bahan organi tanah pada berbagai takaran pupuk kandang
(keterangan: Diagram batang yang ditulis dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada BNJ 5)
Pada Gambar 7. Menunjukan bahwa perlakuan D0.V (0 ton/ha) berbeda nyata dengan
ke-4 perlakuan penambahan pupuk kandang, yaitu perlakuan D1.V ( 5 ton/ ha)=1.42%, D2.V (
10ton/ ha)= 1.95%, D3.V ( 15 ton/ ha)= 2.12% dan D4.V ( 20 ton/ ha)= 2.20% terhadap bahan
organik tanah. Hal ini menjelaskan bahwa semua pemberian pupuk kandang dengan berbagai
takaran semakin meningkat, pupuk akan meningkatkan kadar bahan organik. Pada perlakaun
1.42 1.95 2.00 2.13 2.20
0.000.501.001.502.002.50
D0.V D1.V D2.V D3.V D4.V
Baha
n O
rgan
ik
Tana
h (%
)
Perlakuan
Crop Agro Vol….NO
D1.V ( 5 ton/ ha), D2.V ( 10ton/ ha), D3.V ( 15 ton/ ha) dan D4.V ( 20 ton/ ha) terjadi
peningkatan kadar bahan organik sebesar 0.37%, 0.40%, 0.50% dan 0.54%. hal ini sejalan
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati (2000) bahwah pemberian pupuk
kandang sebesar 20 to/ha dapat meningkatkan kadar bahan organik tanah dari 0,55% menjadi
0,88%.
Menurut Hardjowigeno (2003) tanah yang baik adalah tanah yang mempunyai kandungan
bahan organik berkisar 3-5 % dengan demikian kadar bahan organik tanah yangtelah diberikan
pupuk kandang dapat meningkatkan C-Organik tanah dibandingkan dengan tanpa pemberian
pupuk kandang.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik
kesimpulan:
1. Penambahan pupuk kandang tidak memberikan pengaruh yang nyata pada sifat fisik tanah,
seperti BV tanah, BJ tanah, Porositas tanah , Kadar Air Kapasitas Lapang, Kadar Air Titik
Layu Permanen dan Ketersediaan Air.
2. Pemberian pupuk kandang berbagai takaran dapat memperbaiki beberapa sifat sifat fisik
tanah pasiran, seperti BV tanah, BJ tanah, Porositas tanah , Kadar Air Kapasitas Lapang,
Kadar Air Titik Layu Permanen dan Ketersediaan Air.
Crop Agro Vol….NO
DAFTAR PUSTAKA
Cuk Suko Rahardjo. IGM Kusnarta. Mahrup. Padusung. 2005. Fisika Tanah. Mataram University Press.
Citrakusumah RW. 2010. Pengaruh Penggunaan Mulsa Jagung Terhadap Sifat Fisik dan Biologi
Tanah serta Produksi Jagung pada Tanah Latosol Cimanggu Bogor. [skripsi]. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Damanik BSD. 2010. Pengaruh Penggunaan Mulsa Jerami Padi Terhadap Beberapa Sifat Fisik
Tanah dan Laju Infiltrasi pada Latosol Darmaga. [skripsi]. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Hairiah, K. 2000. Pengelolaan Tanah Masam Secara Biologi. International Centre for Research
In Agroforestry. Bogor Hakim, N., Nyapka, M.Y., Lubis, A.M., Nugroho, S.G., Saul, M.R., Dina, M.A., Hong, G.B. dan
Bailey, H.H. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung: Penerbit Universitas Lampung. Juo ASR, Franzluebbers K. 2003. Tropical Soils Properties and Management for Sustainable
Agriculture, OXFORD University Press, New York Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah Ultisol. Edisi Baru. Akademika Pressindo, Jakarta Kusumo, B, H., M Ma’shum, I.W. Karda, L.E.Susilowati. 2011. Teknologi Pengembangan
Sorghum Untuk Pakan Ternak di Lahan Kering Guna Mendukung Program Bumi Sejuta Sapi di NTB.Laporan. Penelitian Ristek tahun Anggaran 2011. Universitas Mataram.
Kurnia U, Agus F, Adimihardja A, Dariah A. 2006. Sifat Fisik Tanah dan Metode Analisisnya.
Jakarta (ID): Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.
. Suhardjo (1993). Peranan sisa-sisa tanaman dalam konservasi tanah dan air dalam usah Tani
Tanaman Semusim. Disertasi Pascasarjana IPB. Bogor Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Proyek Peningkatan Pengembangan Perguruan Tinggi
IPB. Bogor. Stevenson F.J. 1982. Humus chemistry genesis, composition, reactions. Willey Interscience,
New York Susilowati dan Kartono, 2007. Respon tanaman bawang merah (Allium ascalonicum) yang
diinokulasi MVA pada ragam cara pemberian bahan organik dan jeda pengairan di Lahan Kering Pulau Lombok. Prosiding Kongres Nasional HITI 5-7 Desember 2007, YOGYAKARTA.
Sutanto, R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.Penerbit Kanisius: Yogyakarta
Crop Agro Vol….NO
Warrick .2000. Hubungan antara Keberadaan Saninten dengan beberapa sifat fisik: kasus di Tanama Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat[disertasi]. Bogor(ID): Sekolah Pascasarjana, IPB. Bogor
Zaenal Arifin , Lolita E Susilowati dan Bambang H.Kusuma. 2017. Perubahan Indeks Kualitas
Tanah di Lahan Kering Akibat Masukan Pupuk Anorganik- Organik . Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram.