Study Kasus-2014-Ft II Terapan

18
Study Kasus FT II (Buk Ayu)-2014 TINJAUAN KASUS I IDENTITAS PASIEN Nama : M No.MR : 052263 Umur : 45 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal Masuk : 5 September 2011 Alloanamnesis : Suami Ilustrasi Kasus Seorang pasien perempuan berinisial M berumur 45 tahun masuk bangsal Penyakit Dalam pada tanggal 20 September 2011 jam 19.30 melalui IGD dengan keluhan sakit perut bagian samping kanan dan kiri sejak kurang lebih 1 minggu, keluhan disertai dengan mual, BAB cair sejak kurang lebih 5 bulan (hilang timbul) tetapi semakin sering sejak 1 minggu ini. Riwayat penyakit sekarang Sakit perut bagian samping kanan dan kiri sejak kurang lebih 1 minggu, keluhan disertai dengan mual, BAB dengan konsistensi cair sejak kurang lebih 5 bulan (hilang timbul) tetapi semakin sering sejak 1 minggu ini.

description

kasus

Transcript of Study Kasus-2014-Ft II Terapan

Page 1: Study Kasus-2014-Ft II Terapan

Study Kasus

FT II (Buk Ayu)-2014

TINJAUAN KASUS I

IDENTITAS PASIEN

Nama : M

No.MR : 052263

Umur : 45 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Masuk : 5 September 2011

Alloanamnesis : Suami

Ilustrasi Kasus

Seorang pasien perempuan berinisial M berumur 45 tahun masuk bangsal

Penyakit Dalam pada tanggal 20 September 2011 jam 19.30 melalui IGD dengan

keluhan sakit perut bagian samping kanan dan kiri sejak kurang lebih 1 minggu,

keluhan disertai dengan mual, BAB cair sejak kurang lebih 5 bulan (hilang

timbul) tetapi semakin sering sejak 1 minggu ini.

Riwayat penyakit sekarang

Sakit perut bagian samping kanan dan kiri sejak kurang lebih 1 minggu,

keluhan disertai dengan mual, BAB dengan konsistensi cair sejak kurang lebih 5

bulan (hilang timbul) tetapi semakin sering sejak 1 minggu ini.

Sejarah Pengobatan yang telah dialami

Pasien tidak mengenali obat yang pernah dikonsumsi sebelumnya.

Riwayat penyakit dahulu :

Hipertensi sejak 2 tahun yang lalu.

Riwayat penyakit Keluarga :

Tidak ada keluarga penderita Hipertensi, Diabetes Melitus dan Kolitis.

Page 2: Study Kasus-2014-Ft II Terapan

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Sedang

Kesadaran : Compos mentis

Suhu : 36,7 º C

Pernafasan : 22 x/menit

Nadi : 100x/menit

Tekanan darah : 180/130 mmHg

Pemeriksaan penunjang

Pada tanggal tanggal 20 september 2011 dilakukan Pemeriksaan laboratorium :

Tanggal Jam

Data Laboratorium

GDR (mg%)

HbLeukosit(/mm)

TrombositHematokrit

(vol%)Ureum(mg%)

Creatinin(mg%)

SGOT(u/L)

SGPT(u/L)

GDN(mg%)

GD 2PP

(mg%)

20 Sep 2011

19:30 303 9 10.800 433.000 41        

24:00 366         35 1,9 8 9

21 Sep 2011

06:00 175                

12:00 329                

18:00 155                

24:00 242                

22 Sep 2011

06:00 -                

12:00 120                

18:00 294                

24:00 102              23 Sep

201106:00 159

26 Sep2011

131 145

Diagnosa:

Hipertensi, kolitis dan diabetes melitus

Penatalaksanaan

Pada saat pasien masuk RSSN Bukit Tinggi pasien mendapat terapi sebagai

berikut :

IVFD RL/6 jam

Acitral syr 3x1 cth

Intervask (Amlodipine besylate) 1 x 5 mg po

Page 3: Study Kasus-2014-Ft II Terapan

Biodiar ( attapulgite koloid aktif) 3 x 630 mg po

Tilidon (Domperidon) 2 x 10 mg po

Spasmomen (otilonium bromida) 2 x 40 mg po

Ranitidine 2 x 150 mg po

Metronidazol 3 x 250 mg po

FOLLOW UP

1. Hari rawatan ke-1 ( 20 September 2011)

Pasien masuk ruang penyakit dalam via IGD jam 19.30 dengan keluhan:

sakit perut bagian samping kanan dan kiri sejak kurang lebih 1 minggu,

keluhan disertai dengan mual, BAB cair sejak kurang lebih 5 bulan (hilang

timbul) tetapi semakin sering sejak 1 minggu ini.

Vital sign:

Suhu : 36,7 0 C

TD : 180/130 mmHg

Nadi : 100x/menit

Nafas : 22x/menit

Terapi yang diberikan:

IVFD RL 20 tts/menit

Acitral syr 3 x 1 cth

Intervask (amlodipine besylate) 1 x 5 mg po

Biodiar ( attapulgite koloid aktif) 3 x 630 mg po

Tilidon (Domperidon) 2 x 10 mg po

Spasmomen (otilonium bromide) 2 x 40 mg po

Ranitidine 2 x 150 mg po

Metronidazol 3 x 250 mg po

2. Hari ke-2 (21 September 2011)

Pasien merasa letih, nafas sesak, nafsu makan menurun, perut sakit, mual

dan ada edema. Suhu tubuh 36,70C, Tekanan darah 180/100 mmHg, Nafas

22x/menit, Nadi 78x/menit. Gula Darah Random (GDR) dilakukan empat

Page 4: Study Kasus-2014-Ft II Terapan

kali, pada pagi hari GDR pasien adalah 175 mg%, pada pukul 12.00

GDR pasien adalah 329 mg%, pada pukul 18.00 GDR pasien adalah 155

mg% dan malam hari GDR pasien adalah 242 mg%.

Terapi yang diberikan sama seperti hari sebelumnya.

3. Hari ke-3 (22 September 2011)

Pasien mengeluh sakit perut dan mual. Suhu tubuh 36,70C, Tekanan darah

180/100mmHg, Nafas 20x/menit, Nadi 82x/menit. Gula Darah Random

(GDR) dilakukan empat kali, pada pagi hari GDR pasien adalah 253 mg%,

pada pukul 12.00 GDR pasien adalah 120 mg%, pada pukul 18.00 GDR

pasien adalah 294 mg% dan malam hari GDR pasien adalah 159 mg%.

Terapi yang diberikan sama seperti hari sebelumnya, dan ditambah :

Meloxicam 2 x 7,5 mg po

Interpect Syr (Ambroxol) 3 x 1 c

4. Hari ke-4 (23 September 2011)

Pasien mengeluh sakit perut, mual, batuk, nafsu makan menurun. Suhu

tubuh 36,70C, Tekanan darah 140/90mmHg, Nafas 20x/menit, Nadi

82x/menit.

Terapi yang diberikan sama seperti hari sebelumnya dan terapi

metronidazol dihentikan.

5. Hari ke-5 (24 September 2011)

Pasien mengeluh tidak bisa tidur, badan terasa letih, muntah, mual, batuk,

nafsu makan menurun. Suhu tubuh 36,50C, Tekanan darah 200/110mmHg,

Nafas 20x/menit, Nadi 100x/menit.

Terapi yang diberikan sama seperti hari sebelumnya dan terapi

metronidazol dihentikan, Tilidon (domperidon) ditingkatkan menjadi 3

kali sehari, Meloxicam ditunda dan ditambah terapi :

- Friladar (glimepirid) 2 x 2 mg

- Forbetes (metformin)1 x 500 mg

- Celebrex (celecoxib) 2 x 100 mg

Page 5: Study Kasus-2014-Ft II Terapan

- Invomit (ondansetron) 2 x 4 mg

6. Hari ke-6 (25 September 2011)

Pasien mengeluh sakit pada pergelangan kaki, tengkuk terasa berat, BAB

sedikit dan berwarna hitam, mual dan muntah sudah tidak ada, nafsu

makan menurun. Terapi yang diberikan sama seperti hari sebelumnya.

7. Hari ke-7 (26 September 2011)

Pasien mengeluh sakit pada tengkuk dan pergelangan kaki, mual dan

muntah sudah tidak ada. Suhu tubuh 36,70C, Tekanan darah

210/120mmHg, Nafas 20x/menit, Nadi 82x/menit. Terapi yang diberikan

sama seperti hari sebelunya dan pada sore harinya terapi ditambah :

- Clonidin 2 x 0,15 mg po

Setelah minum obat pagi, pasien dipuasakan untuk dilakukan pemeriksaan

gula darah puasa.

8. Hari ke-8 (27 September 2011)

Rasa sakit pada tengkuk pasien sudah berkurang, mual dan muntah sudah

tidak ada, rasa sakit pada pergelangan kaki sudah berkurang, nafsu makan

sudah meningkat, BAB dan BAK sudah normal. Suhu tubuh 370C,

Tekanan darah 160/100 mmHg, Nafas 20x/menit, Nadi 85x/menit. Terapi

yang diberikan sama dengan hari sebelumnya.

Page 6: Study Kasus-2014-Ft II Terapan

TINJAUAN KASUS II

I. DATA PASIEN N a m a :F

Ruangan : IKA

Alamat : Pasaman, Simpang Empat

Jenis kelamin : laki-laki

Umur : 6 th 2 bln

No rekam medic : 77 16 25

II. CATATAN MASUK RUMAH SAKITTanggal Masuk RS : 11 Maret 2010

Keluhan utama : sesak nafas sejak 2 hari yang lalu

RPS: Batuk sejak 1 minggu yang lalu, berdahak. Muntah sejak 2 hari yang lalu, frekuensi 4 – 5 x

/hari. Jumlah 4 – 5 sendok makan, berisi apa yang dimakan dan yang diminum, biasa di dahului

dengan batuk, tidak menyemprot. Sesak nafas sejak 2 hari yang lalu, hilang timbul, bertambah

sesak nafas jika anak sedang emosi atu tidur telentang. Sesak nafas tidak dipengaruhi oleh

makanan atau cuaca. Demam tidak ada. Nyeri sendi tidak ada, hilang timbul. Nafsu makan biasa.

BAK jumlah dan warna biasa. BAB konsistensi dan warna biasa.

RPD: Anak telah dirawat di RS M Djamil bagian IKA 1 bulan yang lalu dengan diagnose

Decompensatio cordis fungsional grade III, RVH, LVH e.c Penyakit Jantung Rematik +

Kardimiopati.RPK : Tidak ada anggota keluarga yang menderita infeksi saluran

kemih saat ini.Diagnosa Kerja: Decompensatio cordis fungsional grade II-III e.c. Penyakit Jantung Rematik, Gizi Kurang. Diagnosa Akhir: Decompensatio cordis fungsional grade II-III

III. DATA LABORATORIUM & HASIL PEMERIKSAAN FISIK

Page 7: Study Kasus-2014-Ft II Terapan

Tanggal masuk RS : Hb = 11,7 gr/dL Leukosit = 9800 /mm3 Trombosit = 29.400 /mm3.

Kesadaran : sadar, Tinggi = 129 cm BB = 21 kg TD = 90/60 mmHg. Nadi = 120 x/menit

Temperatur = 36,50 C Nafas = 26 x/menit. Sianosis tidak ada. Edema tidak ada, anemis tidak

ada, Ikhterus tidak ada.

Kelenjer Getah Bening: teraba kelenjer getah bening di regio cervical sinistra ukuran ± 0,5 x 0,5 x 0,5 cm. diregio cervical dextra ukuran ± 1 x 0,5 x 0,5 cm, kenyal, tidak nyeri tekan.

IV. PERJALANAN PENYAKIT :

No

Tgl Keterangan

1 11 April

Diagnosa kerja : Decompensatio cordis grade II – III e.c Penyakit Jantung Reumatik.Obat : Eritromisin 2 x 250 mg, Lasix IV 1 x 20 mg, Captopril 3 x 25 mg, Aldacton 2 x 25 mg.

2 12 April

S ; sesak nafas ada, bertambah bila tidur telentang, Batuk masih ada, berdahak, muntah tidak ada, konsul SpA. Nyeri sendi tidak ada. BAK ada.O; Sakit sedang, sadar, TD = 150 /60 mmHg HR = 100 x/menit RR = 32 x/menit Temperatur = 36,70 C.Obat : Eritromisin 2 x 250 mg, Captopril 3 x 25 mg

3 13 April

S ; Muntah ± 10 kali, sejak tadi malam, batuk ada, demam tidak ada, sesak nafas tidak ada, nyeri sendi tidak ada, BAK ada.O : sakit sedang, sadar. Nadi = 120 x/menit, nafas = 30 x/menit, Temperatur = 36,8 0 C.Kesan : belum ada perbaikan, observasi muntah dengan dehidrasi sedang.Obat : eritromisin 2 x 250 mg, Lasix 1 x 20 mg IV, Aldacton 2 x 25 mg, Captopril 3 x 31,25 mg, IFVD 2A 135 tetes/BB/hari = 28 tetes/menit.Visite supervesor : anjuran Captopril naikkan 3 x 31,25 mg, Lasix 1 x 20 mg IV, Aldacton 2 x 25 mg.

4 14 April

S ; Muntah masih ada. Frekuensi > 10 x, jumlah ± 1 – 2 sendok makan isi apa yang dimakan. Batuk masih ada, Demam tidak ada, sesak nafas tidak ada.O ; Sakit sedang, sadar, Nadi = 124 x/menit nafas = 28 x /menit Temperatur = 37 0 C. Kesan : anak muntah dengan dehidrasi ringan- sedang.Obat : infuse 2A 135 tts/menit. MC 6 x 200 CC. Eritromisin 2 x 250 mg, Lasix IV 1 x 20 mg, Aldacton 2 x 25 mg, Codein 3 x 10 mg ( Visite supervisor kardiologi : Terapi ditambahkan Codein 3 x 10 mg )

5 15 April

Jam 09.00 S : anak masih muntah muntah, anak tampak letih, tampak sesak nafas, batuk masih ada, berlendir, demam tidak ada.O ; Sakit berat, sadar, TD : 80/60 mmHg Nadi : cepat Nafas : 32 x/menit Temperatur : 36,90

C.Kesan : Syok. Pasien dipindah ke ruangan Semi Intensif.Obat : Eritromisin 2 x 250 mg, lasix 1 x 20 mg ( furosemid), Aldacton 2 x 25 mg ( spiranolacton )

Page 8: Study Kasus-2014-Ft II Terapan

Vometa 3 x 2,5 mg ( ½ cth, 1 cth = 5 mg domperidone), diazepam 2 x 2 mg, Codein 3 x 10 mg, Vectrin syr ( erdostein) 3 x 1 cth ( 5 ml ; 175 mg erdostein)Konsul SpA : setuju pindah ke ruangan semi intensif, karena masih batuk2 sementara Captopril stop 2 hari. Konsul ke bagian Respirasi.Diruangan SI :Pasien pindah dari kelas ke Semi Intensif dengan decompensatio cordis fungsional grade II – III e.c Penyakit Jantung Rematik dan Gizi kurang.S : anak sesak, demam tidak ada, muntah masih ada, batuk ada berlendir.O : sakit berat, sadar, Nadi = 118 x/menit, nafas = 30 x/menit, Temperatur = 37 0 C, TD = 90/60 mmHg.Jam 12.00

6 16 April

S : anak masih tampak pucat, sesak nafas belum berkurang, intake masuk mcc 6 x 200 cc. muntah tidak ada, telah di tranfusi PRC 60 cc ± 12 jam yang lalu. BAK ada.O ; Sakit berat, sadar, HR = 116 x/menit. RR = 36 x/menit. T = 36,90 C TD = 90/70 mmHg. Kesan = penurunan tekanan darah, anemia.Konsul bagian Kardiologi : Dopamin…………….anjuran : tunda pemberian dopamine walaupun tekanan darah mulai turun (20 mmHg) karena anak masih cukup tenang, kualitas nadi masih bagus. Perbaiki anemisnya.Jam 12.00S : hari ini pasien tidak demam, sesak nafas ada, batuk ada, muntah 1 x terjadi setelah anak batuk batuk berlendir. BAK dan BAB cukup.O ; sakit berat, sadar, Nadi 118 x/menit, nafas = 46 x/menit T = 37,5 0 C.Obat : Eritromisin 2 x 250 mg, Ambroxol 3 x 10 mg, Spiranolacton 2 x 25 mg, Lasix 1 x 20 mg IV Ranitidin 2 x 75 mg, Captopril 3 x 12,5 mg, Vometa 3 x 2,5 mgJam 15.00S : anak demam, tranfusi telah dilakukan, sesak nafas masih ada, BAK dan BAB ada dalam jumlah cukup. Muntah saat ini tidak ada.O : sakit berat, sadar, nadi = 130 x/menit nafas = 48 x/menit Temperature = 39 0 C TD = 100/70 mmHg. Kesan : anak febris ; anjuran : paracetamol 250 mg, kompres intensif.Konsul supervisor : karena demam hilang timbul berikan Cefotaxim 2 x 1 gram

7 17 April

S : Demam pagi tadi sudah berkurang, sesak nafas masih ada, batuk masih ada, muntah ada, berisi air, BAB dan BAK ada.O ; sakit berat, sadar, Nadi = 130 x/menit, RR = 48 x/menit, TD = 97/65 mmHg. S O2 = 100 %, Temperatur = 38 0 C.Obat : cefotaxim 2 x 1 gram IV, Vometa 3 x 2,5 mg, Eritromisin 2 x 250 mg, Captopril 3 x 12,5 mg, Ranitidin 2 x 75 mg, Lasix 1 x 20 mg IV, Aldacton 2 x 25 mg, Ambroxol 3 x 10 mg, Visite supervisor : Kontrol tanda vital, Naikkan dosis Lasix 2 x 20 mg IV

8 18 April

Hasil Lab : Hb = 11 g/dL. Leukosit = 15.000/mm3 Trombosit = 69.000 /mm3 kesan : Lukositosis dan trombositopenia. S : Demam tinggi, batuk, mual, muntah ada, kebiruan tidak ada, BAK ada, Intake sesuai porsi. BAB ada. O : sakit berat, sadar, Nadi = 128 x/menit RR = 40 x/menit T =38 0 C sat O2 = 98 % TD = 90/50 mmHg. Obat : Cefotaxim 2 x 1 gr, Eritromisin 2 x 250 mg, Aldacton 2 x 25 mg, Vometa 3 x 2,5 mg, Lasix 2 x 20 mg IV, Captopril 3 x 12,5 mg, Ranitidin 2 x 75 mg, Ambroxol 3 x 10 mg Paracetamol 250 mg .

9 19 S : demam tidak ada, sesak nafas masih ada, batuk masih ada, muntah tidak ada, kebiruan

Page 9: Study Kasus-2014-Ft II Terapan

April tidak ada, BAB dan BAK ada.O : sakit berat, sadar, Nadi = 103 x/menit, Nafas = 42 x/menit T = 36,60 CObat : Cefotaxim 2 x 1 gr, Eritromisin 2 x 250 mg, Aldacton 2 x 25 mg, Vometa 3 x 2,5 mg, Lasix 2 x 20 mg IV, Captopril 3 x 12,5 mg, Ranitidin 2 x 75 mg, Ambroxol 3 x 10 mg, Paracetamol 250 mg KP

10 20- 23April

S : demam hilang timbul, nafas tetap masih sesak, tidak banyak mengalami perbaikan, mual muntah masih ada. Terapi tidak ada perubahan. Hasil Kultur tanggal 23 April :Bakteri : KlebsiellaSensitive : Chlorampenikol, ciprofloxacin, ceftazidim, meropenem.

11 24 April

S : demam tidak ada, kejang tidak ada, sesak nafas ada, Mual dan muntah ada, Batuk ada berdahak, BAB dan BAK biasa. O ; sadar, TD = 110/80 mmHg Nadi = 112 x /menit Nafas = 50 x/menit T = 36,5 0 C. ( kesan : hemodinamik stabil), Obat : cefotaxim ganti ceftazidim 2 x 1 gram

12 26 April

Hasil Lab : Hb = 9,8 g/dL, Leukosit = 16.300 /mm3 Trombosit = 200.000, Bilirubin total = 4 mg/dL ( normal 0,3 – 1 mg/dL), Bilirubin Direct = 0,9 mg/dL ( normal sp 0,4 mg/dL), Bilirubin Indirect = 3,1 mg/dL ( normal sp 0,6 mg/dL), SGOT = 98 mg/dL ( normal 0 – 26 mg/dL), SGPT = 143 mg/dL ( normal 0 – 32 mg/dL), Kesan Peningkatan SGOT SGPT ( penurunan fungsi hati ), Natrium = 115 mmol /L ( hiponatremia, normal 135 – 147 mmol/L), Kalium = 3,2 mmol/L ( hipokalemia, normal 3,5 – 5,5 mmol /L), S ; demam tidak ada, sesak nafas masih ada, Batuk masih ada, muntah tidak ada, BAK banyak, sedang terpasang NaCl ( koreksi Na)Obat : Eritromisin 2 x 250 mg, vometa 3 x 2,5 mg, lasix IV 2 x 20 mg, Ceftazidim 2 x 1 gr, Aldacton 2 x 25 mg, Ambroxol 3 x 10 mg, Captopril 3 x 12,5 mg, Digoxin 2 x 0,1 mg, Ranitidin 2 x 75 mg, Urdafalk 3 x 200 mg, KCl 3 x 500 mg

13 29 April

S ; demam tidak ada, sesak nafas masih ada, Batuk masih ada- berdahak , muntah tidak ada, BAK banyak.O ; TD 90/70 mmHg, Suhu = 37 0 C Nafas = 32 x /menit Nadi = 112 x /menit.Obat : Eritromisin 2 x 250 mg, Lasix IV 2 x 20 mg, Ceftazidim 2 x 1 gr, Aldacton 2 x 25 mg Ambroxol 3 x 10 mg, Captopril 3 x 12,5 mg,Digoxin 2 x 0,1 mg, Ranitidin 2 x 75 mg Urdafalk 3 x 200 m, Vometa 3 x 2,5 mg, KCl 3 x 500 mg Catatan : Visite supervisor SpA : Captopril mulai tanggal 30 April 2011 Stop, Ambroxol 3 x 10 mg Stop, Ceftazidim 2 x 1 stop…. ganti Valsartan 1 x 20 mg, Pasien Pindah ke Kelas I.

Page 10: Study Kasus-2014-Ft II Terapan

TINJAUAN KASUS III

Seorang pasien, Ny As, umur 65 tahun, masuk ke bangsal interne dikirim

dari poliklinik dengan keluhan demam sejak dua hari yang lalu, nafsu makan

menurun sejak dua minggu yang lalu, badan mudah letih, jantung berdebar

kencang, ada tremor, nyeri dan pasien merasa panas.

PEMERIKSAAN FISIK:

Keadaan umum : Sedang

Tekanan darah : 120/80 mmHg

Nadi : 68 kali per menit

Suhu : 36⁰ C

Pernapasan : 33 kali per menit

PEMERIKSAAN LABORATORIUM :

Page 11: Study Kasus-2014-Ft II Terapan

Hemoglobin : 10,1 g/dl (N:13-16g/dl)

Leukosit : 4600 /mm (N: 5000-10000/ mm)

Trombosit : 144.000/mcl (N: 200.000-300.000/mcl)

Hematokrit : 32,7 (N: 42-52 vol %)

Gula darah nuchter : 90 mg/dL (N: 75-115 mg/dl)

Gula darah 2 j pp : 148 mg/dL (N: <150 mg/dl)

Ureum : 31 mg% (N: 20-40 mg%)

Kreatinin : 0,6 mg% (N: 0,6-1,1 mg%)

Total protein : 5,5 mg% (N: 6,0- 8,0 mg%)

Albumin : 2,7 mg% (N: 3,5-5,2 mg%)

Globulin : 2,8 mg % (N: 1,5-2,5 mg %)

Page 12: Study Kasus-2014-Ft II Terapan

Asam urat : 6,7 mg % (N: 3,0-6,0 mg %)

SGOT : 28 u/L (N: <37 u/L)

SGPT : 33 u/L (N: < 42 u/L)

Natrium : 140 mmol/L (N: 136 – 145 mmol/L)

Kalium : 3,8 mmol/L (N: 3,5 – 5,1 mmol/L)

Klorida : 109 mmol/L (N: 97-111 mmol/L)

Total Kolesterol : 98 mg % (N: < 220 mg %)

HDL : 25 mg % (N:> 35 mg %)

LDL : 58,8 mg % (N: < 30 mg %)

Trigliserida : 71 mg % (N: < 200 mg %)

T3 : 1, 96 ng/ml (2010) (N: 0,6-1,81 ng/ml)

T4 : 15,06 ug/dl (2010) (N: 4,5-10,9 ug/dl)

DIAGNOSA:

Hipertiroid

RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU :

Hipertiroid sejak dua tahun yang lalu

PENATALAKSANAAN;

Acitral (Al(OH)3, Mg(OH)2 , simethicone ) 3 x 1 cth

Curvit sirup 2 x 1 cth

Tiaryt (amiodarone ) 1 x 200 mg

Meloxin (Meloxicam ) 1x 15 mg

Pharpoxin (siprofloxasin) 2 x 400 mg

Ranitidin 2 x 150 mg

Digoxin : 1 x ½ ( 1 x 0,125 mg )

Neomercazole (carbimzaol) 3 x 5 mg

FOLLOW UP

Page 13: Study Kasus-2014-Ft II Terapan

Hari rawatan 1 (tanggal 5 Agustus 2011)

Nafsu makan menurun, demam sudah tidak ada, badan terasa letih, ada tremor, nafas

sesak, pusing, jantung berdebar kencang.

Pasien diberi terapi Acitral 3 x 1, Curvit sirup 2 x 1 cth, Tiaryt 1 x 1, Pharpoxin 2 x 1,

Meloxin 1x 15 mg, Ranitidin 2 x 1, Digoxin : 1 x ½

Hari rawatan 2 (tanggal 6 Agustus 2011)

Nafsu makan membaik, demam sudah tidak ada, badan letih sudah berkurang, tremor

berkurtang, nafas sesak berkurang, pusing berkurang, jantung berdebar kencang ditandai

dengan denyut nadi 100 kali/menit.

Terapi Tiaryt dihentikan dan terapi neo-mercazole 3 x 5 mg ditambahkan. Terapi obat

yang lain dilanjutkan.

Hari rawatan 3 (tanggal 7 Agustus 2011)

Nafsu makan membaik, demam sudah tidak ada, badan letih sudah berkurang, tremor

berkurtang, nafas sesak berkurang, pusing berkurang, jantung berdebar kencang ditandai

dengan denyut nadi 100 kali/menit.

Terapi dilanjutkan.

Hari rawatan 4 (tanggal 8 Agustus 2011)

Nafsu makan membaik, demam sudah tidak ada, badan letih sudah berkurang, tremor

berkurtang, nafas sesak berkurang, pusing berkurang, jantung berdebar berkurang ditandai

dengan denyut nadi 76 kali/menit.

Pasien pulang, Terapi dilanjutkan dirumah. Digoxin distop dan ditambah dengan betablok

(atenolol) 1x 50 mg .