STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB...

35
STUDI PERFORMA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei Boone, 1931) YANG DIPELIHARA PADA KONDISI AIR TAMBAK DENGAN KELIMPAHAN PLANKTON YANG BERBEDA PADA SAAT PENEBARAN (SKRIPSI) Oleh AAN PRATAMA JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2017

Transcript of STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

STUDI PERFORMA UDANG VANAME

(Litopenaeus vannamei Boone, 1931) YANG DIPELIHARA

PADA KONDISI AIR TAMBAK DENGAN KELIMPAHAN PLANKTON

YANG BERBEDA PADA SAAT PENEBARAN

(SKRIPSI)

Oleh

AAN PRATAMA

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2017

Page 2: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

PERFORMANCE STUDY WHITE SHRIMP

(Litopenaeus vannamei Boone, 1931) WHICH IS CULTURED

AT POND WATER CONDITION WITH DIFFERENT PLANKTON

ABUNDANCE WHEN DISTRIBUTION

By

Aan Pratama

ABSTRACT

White shrimp (Litopenaeus vannamei Boone, 1931) farming which is done with

semi-intensive system emphasis on water quality treatment to grow the plankton

in the ponds and to keep other water quality parameters in order to remain at the

optimum value for farming. The availability of plankton in the ponds play an

important role in supplying disolved oxygen (DO) for shrimp. This research was

aimed to determine the performance of white shrimp (Litopenaeus vannamei

Boone, 1931) which is cultured with semi-intensive system at pond water

condition with different plankton abundance when stocking which includes

growth, survival rates, biomass, and feed convertion. This research was case

studies on semi-intensive white shrimp farms with stocking density 66 fish / m2.

The method was performed by collecting data of primary and secondary in the

field then analyzed using methods descriptive test. Results showed that shrimp

farms with a high plankton abundance at the time of stocking has a better survival

rates, ie 92.5%, with a feed conversion ratio 1,7 and biomass of shrimp reached

1050 kg. While the development of the shrimp in the pond which is farmed at low

plankton abundance has lowed survival rates of 40,13%, a feed conversion ratio

of 2,5 and biomass of shrimp reached 550 kg.

Key words: Plankton, semi-intensive, growth, biomass, feed convertion

Page 3: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

STUDI PERFORMA UDANG VANAME

(Litopenaeus vannamei Boone, 1931) YANG DIPELIHARA

PADA KONDISI AIR TAMBAK DENGAN KELIMPAHAN PLANKTON

YANG BERBEDA PADA SAAT PENEBARAN

Oleh

Aan Pratama

ABSTRAK

Budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei Boone, 1931) yang dilakukan

dengan sistem semi intensif ditekankan pada pengolahan kualitas air untuk

menumbuhkan plankton di tambak budidaya dan menjaga parameter kualitas air

lainnya agar tetap berada pada nilai optimum untuk kegiatan budidaya.

Ketersediaan plankton di tambak memegang peranan penting dalam menyuplai

oksigen terlarut (Disolved Oxygen) bagi udang. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui performa udang vaname (Litopenaeus vannamei Boone, 1931) yang

dipelihara dengan sistem semi intensif dengan kelimpahan plankton yang berbeda

pada saat penebaran yang meliputi pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup,

biomassa, dan konversi pakan. Tipe penelitian ini merupakan studi kasus pada

tambak udang vaname semi intensif dengan padat tebar 66 ekor/m2 . Metode yang

dilakukan adalah dengan cara mengumpulkan data-data primer dan sekunder di

lapangan kemudian di analisis menggunakan metode Descriptive test. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa tambak udang dengan kelimpahan plankton yang

tinggi pada saat penebaran memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih baik,

yaitu sebesar 92,5 % dengan nilai konversi pakan 1,7 dan biomass udang

mencapai 1050 kg. Sedangkan perkembangan udang pada tambak yang dipelihara

dengan kelimpahan plankton rendah memiliki tingkat kelangsungan hidup yang

lebih rendah, yaitu sebesar 40,13% dengan nilai konversi pakan 2,5 dan biomass

udang mencapai 550 kg.

Kata kunci: Plankton, semi intensif, pertumbuhan, biomassa, konversi pakan

Page 4: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

STUDI PERFORMA UDANG VANAME

(Litopenaeus vannamei Boone, 1931) YANG DIPELIHARA

PADA KONDISI AIR TAMBAK DENGAN KELIMPAHAN PLANKTON

YANG BERBEDA PADA SAAT PENEBARAN

Oleh

AAN PRATAMA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERIKANAN

Pada

Jurusan Perikanan dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 5: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...
Page 6: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...
Page 7: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...
Page 8: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sukaraja Nuban, Lampung Timur pada

tanggal 08 Februari 1993. Penulis merupakan anak pertama

dari dua bersaudara pasangan Bapak Surahman dan Ibu

Sunarti.

Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis diawali

pada pendidikan Taman Kanak-kanak Bina Putra Desa

Cempaka Nuban diselesaikan pada tahun 2000. Sekolah Dasar ditempuh di SDN

01 Cempaka Nuban pada tahun 2000-2005. Penulis melanjutkan pendidikan di

SMPN 03 Batanghari Nuban pada tahun 2005-2008. Sekolah menengah atas di

SMAN 01 Raman Utara pada tahun 2008-2011.

Penulis melanjutkan pendidikan di Program Studi Budidaya Perairan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung, diterima melalui jalur Seleksi Nasional Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) sejak tahun 2011. Selama menjadi

mahasiswa penulis aktif di organisasi internal kampus, diantaranya menjadi

Penanggung Jawab Bidang Kerohanian Himpunan Mahasiswa Budidaya Perairan

Unila (HIDRILA) periode 2013/2014, Ketua Bidang Media Center Faculty

(MCF) Forum Studi Islam (FOSI) Fakultas Pertanian periode 2013/2014, dan

Ketua Departemen Media Center University (MCU) Bina Rohani Mahasiswa

(BIROHMAH) Universitas Lampung periode 2014/2015.

Penulis juga pernah mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan

berhasil lolos seleksi proposal PKM bidang Kewirausahaan pada tahun 2013 dan

PKM bidang Penelitian tahun 2015.

Page 9: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

MOTTO

“barang siapa keluar rumah untuk menuntut ilmu maka ia

dalam jihad fisabilah hingga kembali”

(HR. al-Bukhari)

“Diharamkan terhadap api neraka tiap-tiap orang lemah

lembut lagi murah senyum juga dermawan kepada orang lain.”

(H.R Ahmad)

“Tidak seseorang dari kamu beriman hingga ia mencintai

saudaranya, seperti mencintai dirinya sendiri”

(H.R. al-Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Nasa’i)

“Urusan seorang mukmin patut dikagumi. Semua urusannya

merupakan kebaikan bagi dirinya dan tidak terdapat kecuali

pada diri seorang mukmin. Apabila memperoleh kesenangan

dia bersyukur dan itu baik untuk dirinya. Dan bila ditimpa

kesusahan dia bersabar dan itu baik untuk dirinya”.

(HR.Imam Muslim)

“Allah mencintai pekerjaan yang apabila bekerja ia

menyelesaikannya dengan baik”

(H.R Thabrani)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan yang

mengirinya”

Page 10: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

Persembahan

Karya kecil ini dipersembahkan untuk :

Kedua orang tua tercinta, Surahman dan Sunarti. Hanya untaian doa yang

dapat kupanjatkan untuk kebaikan mu dunia dan akhirat. Mudah-mudahan

menjadi bakti dan amal yang terus mengalir

.

Adikku tersayang, Puja Arum Pratiwi, semoga tetap istiqomah menjaga

izzahnya sebagai wanita sholiha, menjadi hafidzah yang kelak mampu

membawa kedua orang tua masuk kedalam surga-NYA

.

Almamater tercinta Universitas Lampung

Page 11: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan ridho-

NYA penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Performa Udang

Vaname (Litopenaeus vannamei Boone, 1931) yang Dipelihara pada Kondisi Air

dengan Kelimpahan Plankton yang Berbeda pada Saat Penebaran”. Sholawat

beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan kepada umatnya hingga akhir

zaman kelak. Aamiin

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana pada Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua penulis yang sangat sabar dan selalu memotivasi, memberi

semangat, dan dukungan moril yang tak terhingga kepada penulis.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas

Lampung.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

4. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc selaku Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan dan

Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan dukungannya

selama masa perkuliahan hingga tersusunnya skripsi ini.

5. Bapak Wardiyanto, S.Pi., M.P selaku Pembimbing I atas segala keikhlasan

dan kesabarannya dalam membimbing dan memotivasi penulis.

6. Bapak Dr. Supono, S.Pi., M.Si selaku Pembimbing II atas segala masukan,

motivasi, waktu, dan bimbingannya dalam penulisan skripsi ini.

7. Bapak Eko Efendi, S.T., M.Si selaku dosen pembahas atas segala masukan

yang sangat berarti bagi perbaikan skripsi ini.

Page 12: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

8. Seluruh dosen dan staf di Jurusan Perikanan dan Kelautan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

9. Teman-teman seperjuangan Budidaya Perairan Unila angkatan 2011 dan

pengurus HIDRILA yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima

kasih atas motivasinya.

10. Teman-teman pengurus Forum Studi Islam (FOSI) Fakultas Pertanian Unila

periode 2013/2014 yang selalu memotivasi dan sangat luar biasa.

11. Teman-teman pengurus Bina Rohani Mahasiswa (BIROHMAH) Unila yang

selalu memotivasi.

12. Sahabat-sahabat yang luar biasa, Sutiadi, Prada, Oca, Lana, Lina, dan Laela,

M. Nuruddin, Isnaini Rahmadi, dan Gito Rolis. Terima kasih atas motivasi

dan doanya.

13. Sahabat seperjuangan dan sepenanggungan selama melaksanakan penelitian,

Lukman Hakim dan Muhammad Mutakin. Terima kasih atas motivasi, doa

dan keceriaannya selama ini. Meski kalian sudah nikah duluan.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua dan menjadi bahan masukan dalam dunia pendidikan khususnya dunia

perikanan.

Bandar Lampung, 14 Juli 2017

Penulis,

Aan Pratama

NPM 1114111001

Page 13: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ........................................................................................ i xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penelitian ................................................................................. 2

1.3 Manfaat Penelitian ............................................................................... 2

1.4 Kerangka Pikir Penelitian .................................................................... 3

1.5 Hipotesis .............................................................................................. 5

II. METODELOGI PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 6

2.2 Tipe Penelitian ..................................................................................... 6

2.3 Alat dan Bahan Penelitian ................................................................... 6

2.4 Tata Letak (Lay Out) Tambak ............................................................. 7

2.5 Pengambilan Sampel ........................................................................... 7

2.6 Prosedur Pengambilan Data ................................................................ 10

2.6.1 Parameter Primer .................................................................... 10

2.6.1.1 Kelimpahan Plankton ................................................. 10

2.6.1.2 Pertumbuhan Berat Harian ......................................... 11

2.6.1.3 Pertumbuhan Berat Mutlak......................................... 11

2.6.1.4 Survival Rate (SR) ...................................................... 12

2.6.1.5 Populasi ...................................................................... 12

2.6.1.6 Biomasa ...................................................................... 13

2.6.1.7 Konversi Pakan ........................................................... 13

2.6.2 Parameter Sekunder ................................................................ 13

2.6.2.1 Pengukuran Kualitas Air ............................................ 13

2.7 Analisis Data ....................................................................................... 15

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Kelimpahan Plankton ............................................................... 16

3.2 Pertumbuhan Berat Harian ................................................................. 17

3.3 Pertumbuhan Berat Mutlak ................................................................ 20

3.4 Populasi dan Kelangsungan Hidup .................................................... 22

3.5 Biomasa .............................................................................................. 25

3.6 Konversi Pakan .................................................................................. 26

3.7 Pengukuran Kualitas Air .................................................................... 27

Page 14: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan .......................................................................................... 31

4.2 Saran .................................................................................................... 31

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 31

xi

Page 15: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Alat dan Bahan yang Digunakan ..................................................... 6

Tabel 2. Konversi Pakan Udang Vaname ................................................... 26

Tabel 3. Nilai Pengukuran DO dan pH Tambak Udang Vaname .................. 27

Tabel 4. Kualitas Air Tambak Udang Vaname ............................................ 28

xii

Page 16: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka pikir penelitian ............................................................. 4

Gambar 2. Tata letak tambak udang vaname ................................................. 7

Gambar 3. Kelimpahan Plankton ................................................................. 17

Gambar 4. Laju Pertumbuhan Harian Udang Vaname .................................. 18

Gambar 5. Pertumbuhan Mutlak Udang Vaname .......................................... 21

Gambar 6. Populasi Udang Vaname .......................................................... 22

Gambar 7. Tingkat Kelangsungan Hidup Udang Vaname............................. 23

Gambar 8. Biomassa Udang Vaname .......................................................... 25

xiii

Page 17: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Udang Vaname (Litopenaeus vannamei Boone, 1931) merupakan salah satu

komoditi perikanan yang dibudidayakan di Indonesia. Udang ini mulai masuk dan

dikenalkan di Indonesia pada tahun 2001 melalui SK Menteri Kelautan dan

Perikanan RI. No. 41/2001 sebagai upaya untuk meningkatkan produksi udang

Indonesia menggantikan udang windu (Penaeus monodon ) yang telah mengalami

penurunan kualitas sehingga hasil produksinya mengalami penurunan. Beberapa

keunggulan yang dimiliki udang putih antara lain responsif terhadap pakan yang

diberikan, lebih tahan terhadap serangan penyakit dan lingkungan yang kurang

baik.

Budidaya udang vaname dilakukan dengan sistem intensif dan semi intensif.

Kegiatan budidaya pada tambak semi-intensif biasanya dicirikan dengan padat

tebar yang cukup tinggi, yaitu antara 60-150 ekor/m2 (Briggs et al., 2004),

penggunaan kincir air, pemasangan biosecurity, pengelolaan kualitas air dari awal

persiapan budidaya sampai panen, penggunaan pakan komersil dengan kandungan

protein yang tinggi, penggunaan probiotik dan alat-alat pendukung lainnya

sehingga penerapan sistem budidaya yang baik harus dilakukan agar kualitas

udang vaname tetap terjaga dan tidak mengakibatkan kegagalan budidaya yang

berakibat pada kerugian bagi para pembudidaya udang vaname.

Keberhasilan dalam budidaya udang vaname dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor, salah satunya adalah kualitas air. Pengelolaan kualitas air pada saat

persiapan awal tambak sebelum penebaran benur ke dalam tambak sangatlah

penting begitu pula pengelolaan kualitas air pada saat pertengahan hingga akhir

budidaya. Kualitas air memegang peranan penting dalam kegiatan budidaya udang

vaname untuk menunjang kelangsungan hidupnya. Kelangsungan hidup udang

ditentukan oleh derajat keasaman (pH), kadar garam (salinitas), kandungan

oksigen terlarut (DO), kandungan amoniak, H2S, kecerahan air, kandungan

Page 18: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

2

plankton, dan lain-lain (Hudi dan Shahab, 2005). Gunarto dan Hendrajat (2008)

mengemukakan bahwa laju tumbuh udang vaname di tambak dipengaruhi oleh

suplai pakan yang diberikan, pemupukan, aerasi, dan sintasan udang yang

dibudidayakan.

Salah satu faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan awal udang adalah

kepadatan plankton baik fitoplankton maupun zooplankton. Ketersediaan plankton

pada tambak udang sangat penting sebagai pakan alami bagi benih udang karena

belum bisa memanfaatkan pakan komersil untuk pertumbuhannya sehingga

pengelolaan air untuk menumbuhkan plankton sangat penting untuk menunjang

pertumbuhan udang vaname.

Berdasarkan uraian tersebut, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai

pengaruh kepadatan plankton tambak terhadap performa udang vaname

(Litopenaeus vannamei Boone, 1931).

1.2 Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari performa udang vaname yang

dipelihara dengan sistem semi intensif pada kondisi air tambak dengan

kelimpahan plankton yang berbeda pada saat penebaran, yang meliputi

pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup, biomassa dan konversi pakan.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah untuk memberikan pengetahuan kepada para

pembudidaya udang vaname dan masyarakat serta memberikan informasi kepada

mahasiswa mengenai performa udang vanamei yang dipelihara dengan sistem

semi intensif pada kondisi air tambak dengan kelimpahan plankton yang berbeda

pada saat penebaran.

Page 19: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

3

1.4 Kerangka Pikir Penelitian

Udang Vaname (Litopenaeus vannamei Boone, 1931) merupakan komoditas

udang unggulan yang dibudidayakan di Indonesia menggantikan udang Windu

(Penaeus monodon) yang telah mengalami penurunan produksi akibat serangan

penyakit dan penurunan kualitas lingkungan. Udang Vaname (Litopenaeus

vannamei Boone, 1931) yang didatangkan ke Indonesia berdasarkan SK Menteri

Kelautan dan Perikanan RI. No. 41/2001 berasal dari daerah subtropis pantai barat

Amerika, mulai dari Teluk California di Mexico bagian utara sampai ke pantai

barat Guatemala, El Salvador, Nicaragua, Kosta Rika di Amerika Tengah hingga

ke Peru di Amerika Selatan. Komoditas ini diharapkan mampu meningkatkan

produksi udang Indonesia yang sempat menurun.

Meskipun udang vaname memiliki beberapa kelebihan dibandingkan udang

Windu, namun dalam kegiatan budidaya tetap harus memperhatikan standar

operasional budidaya yang baik agar kegiatan budidaya yang dilakukan dapat

memberikan hasil yang maksimal. Kegiatan budidaya udang dengan

menggunakan sistem semi intensif lebih menekankan pada pemanfaatan teknologi

serta controlling yang baik sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik

dibandingkan dengan kegiatan budidaya sistem tradisional.

Hal yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah kondisi air tambak pada

saat awal penebaran benur. Kondisi air tambak yang baik saat awal persiapan

harus terdapat fitoplankton yang hidup di dalamnya, dicirikan dengan warna air

yang berwarna hijau muda atau coklat dengan kecerahan ≤40 cm. Kondisi air

tambak yang seperti ini sangat dibutuhkan oleh benih udang untuk beradaptasi

dengan lingkungan yang baru.

Selain itu, air tambak yang telah berwarna hijau muda atau coklat

mengindikasikan bahwa fitoplankton pada perairan tersebut cukup melimpah.

Plankton sangat baik sebagai pakan alami bagi benih udang untuk menunjang

pertumbuhannya. Benih udang dengan ukuran PL 10 belum mampu

Page 20: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

4

memanfaatkan pakan komersial secara maksimal. Sedangkan kondisi air tambak

yang kurang baik atau sedikitnya fitoplankton yang hidup pada perairan tersebut

dicirikan dengan warna air tambak yang jernih sehingga hal ini dapat

mengakibatkan pertumbuhan udang menjadi terhambat.

Dari kondisi kedua air tambak tersebut diharapkan dapat memberikan informasi

terkait performa pertumbuhan udang vaname. Udang yang dipelihara pada kondisi

air tambak yang baik akan menunjukkan hasil pertumbuhan yang baik dan

survival rate (SR) yang lebih tinggi, sehingga pada saat panen, udang yang

dipelihara pada kondisi air tambak yang baik akan menghasilkan biomassa yang

tinggi.

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Budidaya udang vaname

Pengelolaan kualitas air tambak

Kelimpahan plankton tinggi/

kecerahan air ≤40 cm

Kelimpahan plankton rendah/

kecerahan air >40 cm

Survival Rate

(SR) rendah

Pertumbuhan

udang buruk

Survival Rate

(SR) tinggi

Pertumbuhan

udang baik

Biomasa rendah Biomasa tinggi

Page 21: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

5

1.5 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir penelitian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah

diduga kondisi air tambak dengan kelimpahan plankton yang berbeda berpengaruh

terhadap performa udang vaname (Litopenaeus vannamei Boone, 1931).

Page 22: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

6

II. METODELOGI PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 117 hari di tambak udang semi intensif Desa

Purworejo, Kecamatan Pasir Sakti, Lampung Timur.

2.2 Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini merupakan studi kasus tentang budidaya udang vaname

(Litopenaeus vannamei Boone, 1931) skala semi intensif di Desa Purworejo,

Kecamatan Pasir Sakti, Lampung Timur.

2.3 Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan selama penelitian

No Alat Bahan

1 DO Meter 1 Alkohol 100%

2 pH Meter 2 Aquades

3 Refractometer 3 pH Buffer

4 Termometer 4 Air Tawar

5 Sechi Disk 5 Pakan Udang

6 Botol Kaca

7 Mikroskop

8 Kaca Preparat

9 Timbangan Duduk 2 kg

10 Plastik

11 Kamera

12 Jala

13 Pipet Tetes

14 Cover Glass

15 Tissue

16 Serokan

17 Serokan

18 Sendok

Page 23: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

7

2.4 Tata Letak (Lay Out)Tambak

Tata letak tambak budidaya udang vaname dapat dilihat pada Gambar 2:

Gambar 2. Tata letak tambak udang vaname

2.5 Pengambilan Sampel

Fungsi kegiatan pengambilan sampel ini adalah untuk mengetahui perkembangan

pertumbuhan udang di dalam tambak. Pengambilan sampel dilakukan pada pagi

hari atau sore hari yaitu 1 jam setelah pemberian pakan. Pengambilan sampel

udang vaname dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan ancho dan

menggunakan jala. Dilakukan setiap 7 hari sekali pada pukul 07.00 WIB.

Menurut Farchan (2006), sampling (pengambilan contoh) atau monitoring

pertumbuhan adalah pengamatan terhadap udang untuk mengetahui

pertumbuhannya dalam petakan tambak secara individu, populasi dan biomass

yang dilakukan secara periodik. Pengamatan dilakukan dengan pengambilan

contoh (sample), pemeriksaan udang di ancho (feeding try) dan sampling dengan

menggunakan jala.

Cara melakukan kegiatan sampling (pengambilan contoh) dibagi menjadi 2 yaitu:

Keterangan:

S : Sungai

I : Inlet/ Kolam Tandon

O : Outlet

A1 : Tambak Budidaya 1

A2 : Tambak Budidaya 2

R1 : Rumah Generator

R2 : Rumah Jaga

Page 24: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

8

a. Pengambilan sampel / contoh menggunakan ancho

Ancho adalah alat yang digunakan untuk mengontrol program pakan dan

pertumbuhan serta kualitas udang secara harian/insidental. Ancho biasanya

berbentuk persegi atau lingkaran berdiameter 60-80 cm dengan rangka dari besi

atau kuningan dan bagian tengahnya dikaitkan dengan streameen (sejenis kasa

yang terbuat dari nilon).

Langkah-langkah Pengambilan sampel / contoh dengan menggunakan ancho

adalah sebagai berikut:

1. Siapkan peralatan yang diperlukan seperti ancho yang telah diberi pakan

sebanyak 1% dari jumlah pakan harian dan sudah dimasukkan kedasar

tambak, wadah (ember plastik) yang telah diisi air, kantong plastik atau

sejenisnya, timbangan duduk dengan kapasitas 1-2 kg, kalkulator dan alat

tulis.

2. Ancho diangkat dari dasar tambak secara perlahan-lahan agar udang yang ada

di dalamnya tidak berloncatan keluar dari ancho.

3. Udang yang ada di dalam ancho kemudian diambil dan dimasukkan ke dalam

wadah yang telah disiapkan.

4. Udang dimasukkan ke dalam wadah plastik.

5. Semua udang yang dimasukkan ke dalam plastik kemudian ditimbang berat

tubuhnya menggunakan timbangan duduk. Pastikan timbangan dalam kondisi

normal.

6. Diukur dan catat berat total sampel udang di dalam wadah berdasarkan

penunjuk yang ada di dalam timbangan duduk.

7. Diukur berat wadah (plastik) tempat sampel udang dalam keadaan kosong

untuk mengetahui berat total sampel udang yang sebenarnya.

8. Dihitung jumlah total udang di dalam wadah tersebut sambil dilakukan

pengamatan kondisi/kualitas udang. Udang yang telah dihitung dan diamati

secepatnya dikembalikan ke dalam tambak untuk menghindari terjadinya

penurunan kualitas udang sampel.

9. Dihitung berat rata-rata udang kemudian dicatat hasi penimbangan dan

pengamatan yang telah dilakukan.

Page 25: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

9

b. Pengambilan sampel / contoh menggunakan jala

Kegiatan pengambilan sampel / contoh jala dilakukan untuk udang yang telah

berukuran relatif besar (2.5 gr atau lebih) sehingga udang dapat terjerat dalam

mata jala yang digunakan. Jala digunakan untuk kegiatan sampling mingguan.

Langkah-langkah sampling dengan menggunakan jala adalah sebagai berikut:

1. Disiapkan semua peralatan yang diperlukan seperti jala, wadah (ember

plastik) yang telah diisi air, timbangan duduk, kalkulator dan alat tulis.

2. Ditentukan satu titik lokasi sebagai tempat untuk menebarkan jala.

3. Jala ditebarkan dengan relatif sempurna, yaitu jala dapat mengembangkan

dengan maksimal pada saat ditebarkan dan tunggu beberapa saat agar jala

dapat mencapai dasar tambak.

4. Jala diangkat secara perlahan dan masukkan badan jala beserta hasil

tangkapannya ke dalam wadah (ember plastik) yang telah berisi air.

5. Udang yang tertangkap dilepaskan dari mata jala secara hati-hati agar tidak

terjadi kerusakan fisik udang hasil jalaan tersebut yang secara tidak langsung

dapat mempengaruhi kualitas udang.

6. Udang dimasukkan ke dalam plastik.

7. Semua udang yang dimasukkan ke dalam plastik kemudian ditimbang berat

tubuhnya menggunakan timbangan duduk. Pastikan timbangan dalam kondisi

normal.

8. Diukur dan catat berat total sampel udang di dalam wadah berdasarkan

penunjuk yang ada di dalam timbangan duduk.

9. Diukur berat wadah (plastik) dalam keadaan kosong untuk mengetahui berat

total sampel udang yang sebenarnya.

10. Dihitung jumlah total udang di dalam wadah tersebut sambil dilakukan

pengamatan kondisi/kualitas udang. Udang yang telah dihitung dan diamati

secepatnya dikembalikan ke dalam tambak untuk menghindari terjadinya

penurunan kualitas udang sampel.

11. Dihitung berat rata-rata udang kemudian dicatat hasi penimbangan dan

pengamatan yang telah dilakukan.

Page 26: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

10

2.6 Prosedur Pengambilan Data

2.6.1 Parameter Primer

2.6.1.1 Kelimpahan Plankton

Pengukuran kelimpahan plankton dilakukan secara kuantitatif. Pada umumnya

pengumpulan plankton secara kuantitatif dilakukan dengan botol, jaring, dan

pompa. Cara sampling seperti ini umumnya dilakukan untuk mengetahui

kepadatan plankton persatuan volume. Menurut Arinardi et. al., (1997),

kelimpahan fitoplankton dihitung dengan rumus berikut:

..................................................................... (1)

Keterangan:

K : Kelimpahan (Ind/l)

n : Jumlah individu dalam satu fraksi

f : Fraksi (m3)

v : Volume air yang tersaring (m3)

a. Metode Pengambilan Plankton

Alat yang digunakan berupa botol Nansen atau Kemmerer, Van Dorn, botol biasa,

tali, dan pancang. Cara pengambilan planktonnya adalah dengan mengikat botol

di tiang pancang dengan tali. Kemudian botol diturunkan ke dalam tambak dengan

kedalaman yang ditentukan dan air dibiarkan masuk kedalam botol. Air yang

tertampung dalam botol kemudian disaring dengan jala plankton (Wardhana,

1997).

b. Analisis Plankton

Satu sampel plankton dapat terdiri atas ribuan bahkan jutaan sel atau individu

plankton. Oleh karena itu digunakan metode pencacahan subsampel yang pada

K = 𝑛𝑥1

𝑓𝑥1

𝑣

Page 27: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

11

dasarnya dilakukan dengan mengambil sebagian kecil (sub sampel) sampel

plankton dan dicacah dibawah mikroskop.

Alat-alat yang digunakan berupa mikroskop, Sedgwick-rafter cell, cover glass,

dan pipet tetes. Pencacahan plankton menggunakan Sedgwick-rafter cell

dilakukan dengan mengisi penuh Sedgwick-rafter cell dengan sampel plakton dan

tutup dengan cover glass secara baik sehingga tidak ada rongga udara di

dalamnya. Letakkan Sedgwick-rafter cell berisi sampel plankton tersebut di bawah

mikroskop yang lensa okulernya dilengkapi mikrometer okuler whipple.

Kemudian cacah jumlah plankton dari 10 lapangan pandang secara teratur dan

berurutan. Pada setiap lapang pandang dihitung jumlah tiap jenis plankton yang

terlihat (Arinardi et al. 1997).

2.6.1.2 Pertumbuhan Berat Harian

Menurut Effendi (1979), laju pertumbuhan berat harian adalah persentase dari

selisih berat akhir dan berat awal yang dibagi dengan lamanya waktu

pemeliharaan. Rumus untuk menghitung laju pertumbuhan berat harian adalah

sebagai berikut:

..................................................................... (2)

Keterangan :

g : Laju pertumbuhan berat harian (gram/hari)

Wt : Berat hewan uji pada akhir pengamatan(gram)

Wo : Berat hewan uji pada awal pengamatan (gram)

t : Waktu penelitian (hari)

2.6.1.3 Pertumbuhan Berat Mutlak

Menurut Effendi (1979), pertumbuhan berat mutlak diukur secara periodik dalam

mingguan dari awal hingga akhir penelitian dengan menimbang berat biomassa

𝑔 =LnWt − LnWo

t

Page 28: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

12

udang. Menurut Effendi (1979) Pertumbuhan bobot individu mutlak dapat di

hitung dengan rumus :

..................................................................... (3)

Keterangan:

W : Pertumbuhan bobot individu mutlak hewan uji (gram)

Wo : Bobot udang pada awal penelitian (gram)

Wt : Bobot udang pada akhir penelitian (gram)

2.6.1.4 Survival Rate (SR)

Tingkat kelangsungan hidup udang dapat dihitung dengan menggunakan rumus

(Effendie, 1979):

..................................................................... (4)

Keterangan :

SR : Kelangsungan hidup (%)

Nt : Jumlah udang akhir (ekor)

No : Jumlah udang awal (ekor)

2.6.1.5 Populasi

Populasi adalah jumlah udang yang dipelihara di dalam tambak. Perhitungan

populasi dilakukan setiap 7 hari sekali menggunakan rumus (Effendie, 2000)

sebagai berikut:

.......................................................................... (5)

Keterangan :

P :Populasi (ekor)

W : Biomassa(gram)

ABW : Berat rata-rata udang(gram)

𝑆𝑅 =Nt

No x 100%

𝑊 = Wt −Wo

𝑃 =W

ABW

Page 29: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

13

2.6.1.6 Biomassa

Biomassa adalah jumlah total berat tubuh udang yang ada di dalam tambak.

Perhitungan biomassa dilakukan setiap 7 hari sekali menggunakan rumus

(Effendie, 2000) sebagai berikut:

..................................................................... (6)

Keterangan:

B : Biomassa (gram)

Fd : Pakan per hari (gram)

FR : Feed Ratio (%)

2.6.1.7 Konversi Pakan (FCR)

Perhitungan konversi pakan dilakukan dengan menggunakan rumus dari NRC

(1977), yaitu :

..................................................................... (7)

Keterangan:

FCR : Feed Convertion Ratio (Rasio Konversi Pakan)

F : Jumlah pakan yang diberikan selama penelitian (gram)

Biomass : Biomassa udang di akhir penelitian (gram)

2.6.2 Parameter Sekunder

2.6.2.1 Pengukuran Kualitas Air

Pengukuran kualitas air dapat dilakukan secara visual, yaitu dengan melihat

tingkat kecerahan air dan warna air, atau dengan menggunakan alat ukur kualitas

air. Peralatan pengukur kualitas air yang harus disiapkan di areal tambak minimal

pH meter, termometer, refractometer dan DO meter.

𝐹𝐶𝑅 =F

𝐵𝑖𝑜𝑚𝑎𝑠𝑠

𝐵 =Fd

%FR

Page 30: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

14

Pengukuran parameter kualitas air seperti DO dan pH dilakukan setiap 3 hari

sekali, sedangkan pengukuran parameter kualitas air lainnya seperti suhu,

salinitas, kecerahan dan kelimpahan plankton dilakukan setiap 5 hari sekali.

a. Kandungan oksigen terlarut (Dissolved Oxygen/DO)

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan DO meter. Cara penggunaannya

adalah dengan mengkalibrasi DO meter terlebih dahulu sebelum digunakan.

Selanjutnya ujung probe dicelupkan ke dalam air tambak dan didiamkan beberapa

saat hingga angka pada DO meter stabil. Kemudian dicatat hasil pengukurannya.

Pengukuran DO dilakukan pada pukul 06.00 WIB dan 13.00 WIB.

b. pH (Derajat Keasaman)

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan pH meter. Cara penggunaannya

adalah dengan mengkalibarasi pH meter terlebih dahulu. Setelah itu dicelupkan

ujung probe pH meter ke dalam air tambak. Ditunggu hingga angka pada pH

meter stabil kemudian dicatat hasilnya. Pengukuran pH dilakukan pada pukul

06.00 WIB dan 13.00 WIB.

c. Salinitas

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan refraktometer/salinometer, yaitu

dengan cara meneteskan satu sampai dua tetes air tambak. kemudian prisma yang

sudah ditetesi air tambak ditutup secara perlahan dan jangan sampai terbentuk

gelembung udara karena akan mempengaruhi pengukuran. Kemudian diarahkan

alat ke sumber cahaya yang cukup agar bisa melihat skala penunjuknya. Diamati

level skala penunjuk yang terlihat kemudian dicatat hasilnya. Pengukuran salinitas

air tambak dilakukan setiap 5 hari sekali pada pagi hari.

d. Kecerahan air

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan sechi disk. Cara penggunaannya

adalah sechi disk diturunkan ke dalam air tambak sampai tidak tampak kemudian

Page 31: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

15

diukur kedalamannya. Kemudian diturunkan kembali sampai sechi disk tidak

tampak. Selanjutnya sechi disk diangkat kembali sampai sechi disk hampir tampak

kembali. Kemudian kedalamannya diukur kembali. Nilai rata-rata kedua

pengukuran tersebut diambil sebagai angka kecerahan air tambak dengan satuan

sentimeter (cm).

Pengukuran kecerahan air tambak dilakukan 5 hari sekali pada pagi hari.

e. Suhu

Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan termometer batang dengan cara

memegang tali yang ada pada termometer kemudian ujung termometer dicelupkan

ke dalam air tambak. Diamati angka yang ditunjukkan oleh cairan merah pada

termometer kemudian dicatat hasilnya. Pengukuran suhu dilakukan setiap 5 hari

sekali pada pagi hari.

2.7 Analisis data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian diamati dengan menggunakan uji

deskriptif (descriptive test) yaitu suatu uji yang digunakan untuk mendapatkan

gambaran yang utuh tentang karakteristik suatu organisme.

Page 32: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

31

1V. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah kelimpahan plankton

yang berbeda memberikan performa yang berbeda juga, antara lain:

1. Tingkat pertumbuhan paling tinggi terjadi pada tambak A1 dengan

kelimpahan plankton rendah.

2. Tingkat kelangsungan hidup paling tinggi terjadi pada tambak A2 dengan

kelimpahan palnkton tinggi.

3. Nilai biomasa paling tinggi terjadi pada tambak A2 dengan kelimpahan

plankton tinggi.

4. Nilai konversi pakan paling rendah terjadi pada tambak A2 dengan

kelimpahan plankton tinggi.

4.2 Saran

Saran yang dapat diberikan adalah melakukan penelitian lanjutan mengenai

budidaya udang vaname skala semi intensif dengan kelimpahan plankton yang

berbeda serta penerapan pergantian air (water exchange) pada tambak untuk

melihat pengaruhnya terhadap pertumbuhan, kelulushidupan, biomass, dan

konversi pakan udang vaname.

Page 33: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

32

DAFTAR PUSTAKA

Amin, M. 2009. Komposisi dan Kelimpahan Jenis Plankton Pada Budidaya

Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Dengan Waktu Pemupukan

Berbeda. Prosiding Seminar Nasional Kelautan. Universitas Hang Tuah,

V(2): 305-310.

Amri dan Kanna. 2008. Budidaya Udang Vaname secara Intensif, Semi Intensif,

dan Tradisional. Gramedia. Jakarta.

Amri, K dan Khairuman. 2003. Budidaya Ikan Nila. Agro Media Pustaka. Depok.

Anna, S. 2010. Udang Vaname. Kanisius . Yogyakarta

Arinardi, O.H., Trimaningsih, S.H. Riyono, E. Asnaryanti. 1995. Kisaran

Kelimpahan dan Komposisi Plankton Predominan di Sekitar Pulau

Sumatra. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanografi. Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia. 110 hal.

Arinardi, O.H., Trimaningsih, Sudirdjo, Sugestiningsih dan S. H. Riyono. 1997.

Kisaran Kelimpahan dan Komposisi Plankton Predominan di Perairan

Kawasan Timur Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan

Oseanografi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta. 140 hal.

Boone. 1931. Taxonomic of White Shrimp (Litopenaeus vannamei).

https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt. [Diakses pada 06

Agustus 2017].

Briggs, M., Smith, S.F., Subasinghe, R., Phillips, M. 2004. Introduction and

Movement of and in Asia and The Pacific. RAP Publication 2004/10.

Cahyono, B. 2009. Budidaya Biota Air Tawar. Kanisius. Yogyakarta

Cholik F, Jagatraya AG, Poernomo RP, dan Jauzi A. 2005. Akuakultur: Tumpuan

Harapan Masa Depan Bangsa. Kerjasama Masyarakat Perikanan Nusantara

dengan Taman Akuarium Air Tawar TMII.PT. Victoria Kreasi Mandiri.

415 hlm.

Effendie, M. I. 1979. Metode Biologi Perikanan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Effendi, F. 2000. Budidaya Udang Putih. Penebar Swadaya. Jakarta.

Page 34: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

33

Effendi, H. 2003. Telaahan Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumberdaya dan

Lingkungan Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut

Pertanian Bogor. Bogor. 259 hal.

Farchan, M. 2006. Teknik Budidaya Udang Vaname. Serang: BAPPL Sekolah

Tinggi Perikanan.

Gunarto dan Hendrajat, E.A. 2008. Budidaya Udang Vanamei, Litopenaeus vannamei pola

semi-intensif dengan aplikasi beberapa jenis probiotik komersial. J. Ris. Akuakultur, 3

(3) : 339-349.

Hudi L, Shahab A. 2005. Optimasi Produktifitas Budidaya Udang Vaname

Litopenaeus vannamei dengan Menggunakan Metode Respon Surface dan

Non Linier Programming. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Surabaya.

Makmur, Rachmansyah, dan Mat Fahrur. 2011. Hubungan antara Kualitas Air dan

Plankton di Tambak Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.

Balai Riset Budidaya Perikanan Air Payau. Hal: 962.

NRC. 1993. Nutrient Requirement of Fish. National Academy of Science.

National Press. USA. Pp 39-53.

Nontji, A. 2007. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta. 372 hal.

Odum, E.P. 1998. Dasar-dasar Ekologi (Fundamentals of Ecology).

Diterjemahkan oleh Tj. Samingan. Gajah Mada University Press,

Yogyakarta.

Pirzan, A.M. dan Pong-Masak, P.R. 2008. Hubungan Keragaman Fitoplankton

dengan Kualitas Air di Pulau Bauluang Kabupaten Takalar, Sulawesi

Selatan. Hal: 363-373.

Praseno, D.P dan Sugestiningsih. 2000. Retaid di Perairan Indonesia. P3O-LIPI.

Jakarta. Hal: 2-34.

Raymont, J.E.G. 1981. Plankton dan Produktivitas Bahari. Alih bahasa

:Koesoebiono. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Bogor. 115 p.

Siregar.M.H.2009. Keanekaragaman Plankton di Hulu Sungai Asahan Porsea.

Skripsi.Universitas Sumatera Utara (USU):Medan

Sutanto, I. 2005. Terobosan Pengembangan Budidaya Udang. Shrimp Club

Indonesia, Jakarta.

Page 35: STUDI PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei …digilib.unila.ac.id/29184/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · semi-intensive system emphasis on water quality treatment to ...

34

Talmage, S.C., Christopher J.G. (2011). Effects of Elevated Temperature and

Carbon Dioxide on the Growth and Survival of Larvae and Juveniles of

Three Species of Northwest Atlantic Bivalves. Plos One

(www.plosone.org October 2011). Volume 6. Issue 10. e26941.

Wardhana, Wisnu. 1997. Teknik Sampling, Pengawetan dan Analisis Plankton.

[Jurnal] Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Universitas Indonesia, 12 hlm.