Studi Literatur Biodiversitas Flora Dan Fauna Ekosistem Danau Rawa Pening Kab. Semarang-ristiana n...

16
Paper Biodiversitas STUDI LITERATUR BIODIVERSITAS FLORA DAN FAUNA EKOSISTEM DANAU RAWA PENING KABUPATEN SEMARANG Ristiana Nugrahani 0402514041, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang Abstrak Danau Rawa Pening merupakan salah satu danau di Indonesia yang termasuk dalam prioritas nasional untuk konservasi yang telah mengalami kerusakan lingkungan parah. Kondisi ini terutama mendorong perubahan biodiversitas baik flora maupun fauna mikro dan makro penyusun ekosistem Danau. Paper ini dibuat dengan tujuan memberikan informasi mengenai biodiversitas spesies beberapa flora dan fauna yang ada di Rawa Pening. Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan data mengenai biodiversitas jenis tumbuhan, Diatom, dan ikan yang hidup bebas di dalam danau. Hasil studi literatur memberikan informasi bahwa komposisi tumbuhan penyusun danau terdiri dari 25 spesies, dengan spesies dominan Eichornia crassipes, jenis Diatom dominan adalah Synedra ulna dan Discostella setlliger yang mengindikasikan kondisi eutrofik pada Danau, serta terdapat 15 jenis ikan, dan jenis ikan yang paling melimpah adalah Poecilia reticulta, Puntius

description

Biodiversitas Rawa Pening

Transcript of Studi Literatur Biodiversitas Flora Dan Fauna Ekosistem Danau Rawa Pening Kab. Semarang-ristiana n...

Page 1: Studi Literatur Biodiversitas Flora Dan Fauna Ekosistem Danau Rawa Pening Kab. Semarang-ristiana n (0402514041)

Paper Biodiversitas

STUDI LITERATUR BIODIVERSITAS FLORA DAN FAUNA

EKOSISTEM DANAU RAWA PENING KABUPATEN SEMARANG

Ristiana Nugrahani

0402514041, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang

Abstrak

Danau Rawa Pening merupakan salah satu danau di Indonesia yang

termasuk dalam prioritas nasional untuk konservasi yang telah mengalami

kerusakan lingkungan parah. Kondisi ini terutama mendorong perubahan

biodiversitas baik flora maupun fauna mikro dan makro penyusun ekosistem

Danau. Paper ini dibuat dengan tujuan memberikan informasi mengenai

biodiversitas spesies beberapa flora dan fauna yang ada di Rawa Pening. Studi

literatur dilakukan untuk mendapatkan data mengenai biodiversitas jenis

tumbuhan, Diatom, dan ikan yang hidup bebas di dalam danau. Hasil studi

literatur memberikan informasi bahwa komposisi tumbuhan penyusun danau

terdiri dari 25 spesies, dengan spesies dominan Eichornia crassipes, jenis Diatom

dominan adalah Synedra ulna dan Discostella setlliger yang mengindikasikan

kondisi eutrofik pada Danau, serta terdapat 15 jenis ikan, dan jenis ikan yang

paling melimpah adalah Poecilia reticulta, Puntius binotatus, dan Tilapia mossambica.

Sedangkan ikan yang jarang dijumpai adalah Cyprinus carpio, Dermogenys pusilla,

dan Rasbora argyrotaeni.

.

Keyword: Rawa Pening, Biodiversitas Tumbuhan, Diatom, dan Ikan

Page 2: Studi Literatur Biodiversitas Flora Dan Fauna Ekosistem Danau Rawa Pening Kab. Semarang-ristiana n (0402514041)

PENDAHULUAN

Rawa Pening adalah danau yang terjadi secara alamiah karena igir Payung

Rong telah membendung Kali Tuntang sehingga menjadi bendungan dengan

bentuk agak membulat karena terkait dengan proses geologi yang

membentuknya. Kemudian bendungan ini disempurnakan oleh pemerintah

Belanda dengan melakukan pembangunan dam pada tahun 1912 – 1916 dengan

memanfaatkan Kali Tuntang sebagai satu-satunya pintu keluar. Danau ini

kemudiaan diperluas pada tahun 1936 mencapai 2.667 Ha pada musim

penghujan dan pada akhir musim kemarau luas danau Rawapening mencapai +

1.650 Ha. Danau Rawapening terletak pada Astronomi 704’ LS - 7030‘ LS dan

1100 24‘46‘‘ BT – 10049‘06‘‘ BT, dan berada di ketinggian antara 455 – 465

meter di atas permukaan laut (dpl) serta dikelilingi oleh tiga Gunung, yaitu

Merbabu, Telomoyo, dan Ungaran. Letak Danau ini strategis karena berada di

tepian jalan raya Nasional Semarang-Solo dan Semarang–Yogyakarta, serta

berada di jalan antar Ambarawa–Kota Salatiga (Lipi, 2015).

Rawa Pening merupakan danau alami yang keberadaannya sangat penting

bagi sistem ekologi Jawa Tengah bagian tengah. Kapasitas tampungan air

Rawa Pening sebesar 65.000.000 m3 pada elevasi ±63,90º serta bentangan

alam dari daratan pantai danau sampai pegunungan yang mengitari danau,

maka perubahan yang terjadi pada kawasan tersebut akan berdampak luas

terhadap kehidupan Jawa Tengah bagian tengah, khususnya daerah Kabupaten

Semarang (Seftyono, 2014).

Rawa Pening memiliki kekhasan unsur-unsur biotik dan juga abiotik yang

ada di dalamnya, seperti flora dan fauna endemik, keadaan iklim, dan bahkan

tatanan sosial budaya yang ada di kawasan tersebut (Santoso, 2007). Kekhasan

rawa pening terutama pada unsunsur biotiknya memberikan banyak manfaat

dan menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat sekitarnya dan pihak-pihak

terkait yang memanfaatkan Danau Rawa Pening.

Page 3: Studi Literatur Biodiversitas Flora Dan Fauna Ekosistem Danau Rawa Pening Kab. Semarang-ristiana n (0402514041)

MANFAAT

Paper ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada

pembaca untuk mendapatkan informasi mengenai biodiversitas spesies

beberapa flora dan fauna yang ada di rawa pening, dengan demikian informasi

ini dapat digunakan masyakrakat dalam memafaatkan sumber daya hayati,

serta dapat turut melestarikan keseimbangan ekosistem Rawa Pening. Selain

itu, paper ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada para peneliti

untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan biodiversitas

Rawa Pening.

METODE

Penulis menggunakan metode Studi Literatur untuk menggali informasi

mengenai biodiversitas spesies beberapa flora dan fauna Ekosistem Rawa

Pening yang didapatkan melalui beberapa penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Rawa Pening sebagai danau terbesar di Jawa Tengah memiliki

keanekaragaman flora dan fauna, baik endemik maupun asing. Berikut hasil

Studi Literatur yang dilakukan, penulis menemukan beberapa flora dan fauna

yang turut menyusun ekosistem Rawa Pening, yakni sebagai berikut:

1. Biodiversitas Tumbuhan Rawa

Menurut Purborini (2006) di kawasan Rawa Pening, ditemukan 25 jenis

tumbuhan. Pada area litoral ditemukan 18 jenis tumbuhan yaitu Eichhornia

crassipes, Salvinia cucullata, Sacciolepis interrupta, Ipomoea aquatica,

Ipomoea crassicaulis,Nymphoides peltata,Nymphoides indica, Hydrilla

verticillata, Elodea sp.,Sida rhombifolia, Colocasia esculentum, Impatien sp.,

Limnocharis flava, Monochoria vaginalis, Rotala ramosior, Nyssa sylvatica,

Sagittaria sp., dan Cyperus papirus. Sedang pada area limnetik ditemukan 18

jenis tumbuhan yaitu Eichhornia crassipes, Salvinia cucullata, Sacciolepis

interrupta, Ipomoea aquatica, Nymphoides peltata, Hydrilla verticillata ,Sida

Page 4: Studi Literatur Biodiversitas Flora Dan Fauna Ekosistem Danau Rawa Pening Kab. Semarang-ristiana n (0402514041)

rhombifolia, Colocasia esculentum, Cyperus sp. , Pystia stratiotes, Ludwigia

adscendens, Alternanthera philoxeroides, Ottelia alismoides, Marsilea

crenata, Cyperus papirus, Glysine sp., Rotala ramosior, dan Nyssa sylvatica.

Perbedaan komposisi tumbuhan antara area litoral dan limnetik

ditunjukkan oleh 14 jenis tumbuhan yaitu Ipomoea crassicaulis, Nymphoides

indica, Elodea sp., Impatien sp., Limnocharis flava, Monochoria vaginalis,

Sagittaria sp.(area litoral), dan Pystia stratiotes, Ludwigia adscendens,

Alternanthera philoxeroides, Ottelia alismoides, Marsilea crenata, Glysin sp.

(area limnetik). Sedangkan Jenis tumbuhan yang ditemukan pada kedua area

tersebut yaitu Eichhornia crassipes, Salvinia cucullata, Sacciolepis interrupta,

Ipomoea aquatica, Nymphoides peltata, Hydrilla verticillata, Sida

rhombifolia, Colocasia esculentum, Cyperus papirus, Rotala ramosior, dan

Nyssa sylvatica. Adanya perbedaan komposisi tumbuhan pada kedua area yang

diamati menunjukkan bahwa kedua area memiliki tingkat perkembangan yang

berbeda.

2. Biodiversitas Diatom

Diatom merupakan alga dominan di hampir semua ekosistem perairan

tawar, dengan kontribusi lebih dari 20-25% produksi primer, dan

mempunyai peranan yang sangat penting dalam siklus silika dan karbon

(Mann, 1999; Smol, 2008). Kolonisasi diatom pada habitat baru cukup

cepat. Saat ini diketahui lebih dari 260 genus diatom hidup yang disusun

lebih dari 100.000 jenis (Round et.al., 2000). Taksa yang berbeda memiliki

toleransi terhadap variabel lingkungan yang berbeda pula. Oleh karena itu,

kumpulan jenis diatom dapat secara efektif digunakan sebagai bioindikator

kualitas air (John, 2000). Saat ini, pengembangan diatom lebih banyak pada

aplikasi pendugaan lingkungan masa lampau (Smol, 2008). Diatom

merupakan mikroalgae dengan dinding sel lebih dari 90% dari silika

sehingga dapat memfosil. Diatom seringkali mendominasi perairan baik

dalam jumlah jenis maupun populasi dibandingkan dengan mikroalgae

lainnya. Dominansi spesies diatom ditentukan oleh kisaran kualitas air yang

dapat ditolerir oleh spesies diatom tersebut. Oleh karena itu, maka

kumpulan diatom yang dijumpai pada perlapisan sedimen mencerminkan

kualitas air pada saat diatom tersebut diendapkan.

Page 5: Studi Literatur Biodiversitas Flora Dan Fauna Ekosistem Danau Rawa Pening Kab. Semarang-ristiana n (0402514041)

Biostratigrafi adalah tubuh lapisan batuan yang dikenali berdasarkan

kandungan fosil atau ciri-ciri paleontologi sebagai sendi pembeda tubuh

batuan di sekitarnya. Retnaningsih dkk (2010) melakukan penelitian

mengenai stratigrafi Diatom Danau Rawa Pening dengan hasil penelitian

menunjukkan bahwa Diatom arafid yang dijumpai dominan pada hampir

semua lapisan sedimen adalah Synedra ulna. Jenis S. ulna merupakan

diatom dominan di perairan tawar Indonesia baik pada ekosistem lotik

maupun lenthik (Soeprobowati dkk, 2001; Soeprobowati et al., 2005). Jenis

S. ulna atau sekarang bernama Ulnaria ulna (karena Synedra sekarang

merupakan tipikal spesies laut) tampaknya memiliki sifat toleransi yang

tinggi, terbukti dengan kehadirannya pada hampir semua perlapisan

sedimen dengan populasi yang cukup melimpah. Melimpahnya jenis S.

ulna pada semua lapisan sedimen mengindikasikan bahwa perairan Danau

Rawapening dalam kondisi eutrofik dengan kandungan total fosfor 20 –

1.000 μg/L, pH 5 – 9. Jenis S. ulna termasuk spesies toleran dan banyak

dijumpai di ekosistem sungai maupun danau dengan kandungan bahan

organik yang tinggi (Gell et al, 1999; Sonneman et al., 2000).

Stratigrafi pada empat lokasi penelitian Danau Rawapening secara

umum menunjukkan kecenderungan serupa yaitu dominannya diatom

eusentrik pada lapisan atas) pada semua lokasi, dengan spesies yang

dominan antara lain Aulacoseira ambigua, A. distans, A, granulata, dan

Discostella stelligera. Dominansi Discostella setlligera mengindikasikan

danau dengan turbulensi yang tinggi, yang dapat terjadi pada danau yang

semakin dangkal sehingga dasar danau dapat teraduk atau oleh tingginya

aktivitas (umunya bakteri) di dasar danau (Lairn & Cumming, 2008).

Sebagai akibatnya nutrient menjadi melimpah di perairan diikuti oleh

blooming diatom centrik.

3. Biodiversitas Ikan Rawa

Biodiversitas dan kelimpahan ikan ditentukan oleh karakteristik

habitat perairan. Setiap jenis ikan mempunyai toleransi tertentu terhadap

perubahan kualitas air dan perubahan yang terjadi akan mempengaruhi

kehidupan ikan dan organisme yang ada. Krismono (2010) mengatakan

Page 6: Studi Literatur Biodiversitas Flora Dan Fauna Ekosistem Danau Rawa Pening Kab. Semarang-ristiana n (0402514041)

bahwa, konsentrasi oksigen terlarut dalam air dianggap sebagai faktor

kimia yang sangat nyata mempengaruhi distribusi ikan di dalam suatu

perairan.

Ikan dan organisme lain membutuhkan kondisi lingkungan yang sesuai

dengan kelangsungan hidupnya. Beberapa ikan mampu menyesuaikan diri

dengan kondisi lingkungan, namun beberapa tidak mampu. Oleh karena itu

kehidupan ikan memiliki faktor pembatas yang mempengaruhi

kelangsungan hidupnya, yakni suhu diantara 20-300C, pH 6-9, Oksigen

terlarut minimal 3mg/liter, amonia maksimal 0,0016 mg/liter, nitrit

maksimal 0,2 mg/liter, kecerahan diatas 4,5 m, karbondioksida maksimal

15 mg/liter, total padatan terlarut maksimal 2.000 mg/liter (Krismono,

2010).

Reni (2013) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa status trofik

berdasarkan kandungan fosfor dan kedalaman air, rawa pening telah

mengalami pencemaran nutrisi rata-rata telah mencapai status eutrofik

berat, dan bahkan satu tempat mengalami hypereutotrof, yaitu keadaan

dimaa alga tumbuh subur, keadaan peairan dalam kondisi anoxia yang

menyebabkan kematian ikan secara massal. Selanjutnya, hasil kajian yang

dilakukan Reni (2013) mengenai jenis ikan yang terdapat di Rwa Pening

ditunjukkan dalam tabel berikut:

Tabel 1. Biodiversitas ikan di Rawa Pening

No Nama Lokal Spesies Genus Familia Ordo

1 Mas Ciprinus carpio Ciprinus Ciprinidae Cypriniformes

2 Lunjar Padi Rasbora

agryrotaenia

Rasbora Ciprinidae Cypriniformes

3 Mujahir Tilapia mossambica Tilapia Chichilidae Perciformes

4 Nila Oreochromis sp Oreochromis Chichilidae Perciformes

5 Gabus Opheocephalus

striatus

Opheocephalus Eleotridae Perciformes

6 Betutu Oxyeleotris

marmorat

Oxyeleotris Eleotridae Perciformes

Page 7: Studi Literatur Biodiversitas Flora Dan Fauna Ekosistem Danau Rawa Pening Kab. Semarang-ristiana n (0402514041)

7 Red Devil Amphilophus

labiatus

Amphilophus Chichilidae Perciformes

8 Sepat rawa Trichogaster

trichopterus pall

Trichogaster Anabantidae Perciformes

9 Grass carp Ctenopharyngodon

idella

Ctenopharyngodon Ciprinidae Cypriniformes

10 Lele Chlarias batracus Chlarias Chlaridae Ostariophysii

11 Bawal Clossoma

macropomum

Clossoma Characacidae Characiformes

12 Julung-

julung

Dermogenys pusilla Dermogenys Zenarchopteridae Beloniformes

13 Ikan Seribu Poecilia reticulta Poecilia Poeciliidae Ciprinodonoidei

14 Wader Ijo Puntius binotatus Puntius Cyprinidae Cypriniformes

15 Belut Monopterus albus Monopterus Synbranchoidae Synbranchoidea

Data tersebut jika dibuat presentase kelimpahan, maka jenis ikan yang

paling melimpah adalah ikan seribu 17,66%, ikan wader ijo 11,28%, dan

mujahir 8,31%, sedangkan ikan yang paling jarang ditemukan adalah ikan

mas 2,61%, julung-julung 3,01 % dan lunjar padi 3,34%. Tinggi rendahnya

komposisi ikan pada perairan Rawa Pening dapat diakibatkan karena makin

banyaknya nelayan yang menangkap ikan, serta banyaknya ikan yang mati

karena ketidak mampuan bertahan hidup pada kondisi perairan yang

mengalami pencemaran tinggi. Ikan seribu memiliki nilai komposisi

tertinggi karena ikan tersebut merupakan ikan liar yang tidak diminati oleh

nelayan, selian itu menurut (Iwasaki, 1989 dalam Yudi, 2006) kemampuan

reproduksi ikan seribu sudah berkembang pada umur 3 minggu setelah

menetas, oleh karena itu ikan seribu dapat berkembang biak dengan cepat.

Ikan mas memiliki komposisi terendah karena ketidak mampuan ikan mas

untuk betahan hidup, misalnya kebutuhan sushu ikan mas 20-250C (Gufron,

2010), sedangkan suhu Rawa Pening antara 26-26,60C (Reni, 2006).

SIMPULAN DAN SARAN

Page 8: Studi Literatur Biodiversitas Flora Dan Fauna Ekosistem Danau Rawa Pening Kab. Semarang-ristiana n (0402514041)

1. Keanekaragaman tumbuhan penyusun Eosistem Rawa Pening termasuk dalam

kriteria tinggi. Komposisi tumbuhan penyusunnya terdiri dari 25 jenis ( 16

familia) yaitu Eichhornia crassipes, Salvinia cucullata, Sacciolepis

interrupta, Ipomoea aquatica, Ipomoea crassicaulis, Nymphoides peltata,

Nymphoides indica, Hydrilla verticillata, Elodia sp., Sida rhombifolia,

Colocasia esculentum, Cyperus sp., Pistia stratiotes, Ludwigia adscendens,

Alternanthera philoxeroides, Impatien sp., Limnocharis flava, Monochoria

vaginalis, Ottelia alismoides, Sagittaria sp., Marsilea crenata, Cyperus

papirus, Glysine sp., Rotala ramosior, dan Nyssa sylvatica. Terdapat

perbedaan struktur dan komposisi tumbuhan antara area litoral dan limnetik.

Area litoral memiliki indeks keanekaragaman lebih tinggi dibanding area

limnetik.

2. Di perairan Rawa Pening ditemukan 15 jenis ikan, dan jenis ikan yang paling

melimpah adalah ikan seribu, wader ijo, dan mujahir. Sedangkan jenis ikan

yang jarang ditemukan adala ikan mas, julung-julung, dan lunjar padi. Tingkat

hubungan antara status trofik dan komposisi ikan yang hidup bebas tidak

signifikan, hal tersebut dapat disebabkan oleh keadaan status trofik danau

yang rata-rata masuk ke dalam kategori eutrofik berat, sehingga rata-rata

komposisi ikan juga hampir sama.

3. Diatom arafid yang dijumpai dominan pada hampir semua lapisan sedimen

adalah Synedra ulna. Melimpahnya jenis S. ulna mengindikasikan bahwa

perairan Danau Rawapening dalam kondisi eutrofik dengan kandungan

total fosfor 20-1.000 μg/L, pH 5 – 9. Stratigrafi pada empat lokasi

penelitian Danau Rawapening menunjukkan kecenderungan serupa pada

semua lokasi, dengan spesies yang dominan antara lain Aulacoseira

ambigua, A. distans, A, granulata, dan Discostella stelligera. Dominansi

Discostella setlligera mengindikasikan danau dengan turbulensi yang

tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Gell, P..; J.A. Sonneman; M.A. Reid; M.A. Ilman; and A.J. Sincock. 1999. An illustrated key to common diatom genera from Southern Australia. CRC for Freshwater Ecology, Thurgoona, NSW.

Page 9: Studi Literatur Biodiversitas Flora Dan Fauna Ekosistem Danau Rawa Pening Kab. Semarang-ristiana n (0402514041)

John, J. 2000. A Guide to Diatoms as Indicators of Urban Stream Health LWRRDC Occasional Paper 14/99 (Urban Sub Program, Report No.7).

Komisi Sandi Stratigrafi Indonesia, 1996. Sandi Stratigrafi Indonesia.Krismono. 2001. Hubungan Antara Kualitas Air dengan Klorofil-A dan

Pengaruhnya terhadap Populasi Ikan di Perairan Danau Limboto. Limnotek. http://www.jurnal.pdii.lipi.go.id/index.php/search.html.

Leirn, K.R. and Cumming, B.F. 2008. Diatom-inferred lake level from near-shore cores in a drainage lake from the Experimental Lakes Area, northwestern Ontario, Canada. J Paleolimnol DOI 10.1007/s10933-008-9248-9.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Profil Danau Rawapening, diakses tanggal 25 Mei 2014.

Mann, D.G. 1999. The species concept in diatoms. Phycologia 38 (6): 437-495.Reni, Ria Arga. 2013. Status Trofik Danau Rawa Pening dan Komposisi Ikan

yang Hidup Bebas di Dalamnya. Skripsi Tidak dipublikasikan. IKIP PGRI Semarang.

Round, F.E; R.M. Crawford; and D.G. Mann. 2000. The Diatoms: Biology and Morphology of the Genera. 2ed. Cambridge University Press, UK.

Seftyono, Cahyo 2011, Pengetahuan Tradisional Ekologis Masyarakat Orang Asli Jakun dalam Menilai Ekosistem Servis di Tasik Chini, Malaysia, Seminar Malaysia-Indonesia 2009.

Jurnal Ilmu Sosial dan Politik-Universitas Gadjah Mada Volume 15 no. 1, Juli 2011.

Page 10: Studi Literatur Biodiversitas Flora Dan Fauna Ekosistem Danau Rawa Pening Kab. Semarang-ristiana n (0402514041)

Smol, J.P. 2008. Pollution of Lakes and Rivers A Paleoenvironmental Perspective. 2nd ed. Blackwell Publishing, USA.

Soeprobowati, T.R; H. Sugondo; I.B. Hendrarto; I. Sumantri; and B. Toha. 2001. Diatom and Ecological Changes of the River. Seri Penelitian Fakultas Biologi 4(2): 72-97, edisi khusus Prociding Seminar Nasional Peranan Fungsi Ekologis dalam Pengelolaan Lingkungan. Universitas Satya Wacana, Salatiga.

Soeprobowati, T.R; W.A. Rahmanto; J.W. Hidayat; and K. Baskoro. 2005. Diatoms and present Condition of Rawapening Lake. International Seminar on Environmental Chemistry and Toxicology, April 2005, INJECT Yogyakarta.

Soeprobowati, Tri Retnaningsih. 2012. Mitigasi Ddanau Eutrifik: Studi Kasus Danau Rawa Pening. Prosiding Seminar Nasional Llimnologi VI tahun 2012.

Soeprobowati, T.R. dan S.W.A. Suedi. 2010. Status Trofik Danau Rawapening. Jurnal Matrematika Dan Sain, Fmipa Universitas Diponegoro Semarang, Edisi Juni 2010.

Sonneman, J.A.; Sincock, A.; Fluin, J.; Reid, M.; Newall, P.; Tibby, J.; And Gell,P. 2000. An Illustrated Guide To Common Stream Diatom Species From

Temperate Australia. Cooperative Research Centre For Freshwater Ecology, Identification Guide No. 33. NSW.

Susanto, heri. 2002. Pemanfaatan Protein Ikan Mujahir (Oreochromis mossambicus peter) sebagai bahan baku pembuatan fish cake goreng. Skripsi Tidak dipublikasikan. IPB.

Lampiran

Danau Rawa Pening Peta Rawa Pening

Page 11: Studi Literatur Biodiversitas Flora Dan Fauna Ekosistem Danau Rawa Pening Kab. Semarang-ristiana n (0402514041)

Eichornia crassipes Salvinia cucullata Limnocharis flava Monochoria vaginalis

Tilapia mossambica Poecilia reticulta Puntius binotatusCtenopharyngodon

idella

Synedra ulna Aulacoseira ambigua A, granulata Discostella stelligera