STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA...

119
i STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Oleh Harini Triana Silalahi NIM: 121324022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA...

Page 1: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

i

STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN

KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA

DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh

Harini Triana Silalahi

NIM: 121324022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

vi

ABSTRACT

COMPARATIVE STUDY OF FINANCIAL LITERACY LEVELS OF THE

FAMILY IN CONDONGCATUR VILLAGE, YOGYAKARTA PERCEIVED

FROM SOCIAL-ECONOMIC STATUS AND LIFESTYLE

Harini Triana Silalahi

Sanata Dharma University

2016

This research aims to: (1) find out the level of financial literacy, family social

economic status, lifestyle family in Condongcatur village and (2) testing and

analying the financial literacy levels of family differences, social-economic status,

family and lifestyle in Condongcatur village in Yogyakarta.

This study is a comparative quantitative research. The population of this

research were 12.323 villagers of Condongcatur. Samples were 100 families and

taken by purposive sampling technique. Data were collected by testing and

questioning. Testing instrument in the form of test validity and reliability are used on

variables of financial literacy and family lifestyle. Data analysis was Chi-square.

The results of this research indicate that: (1) the level of financial literacy of

the family in the village of Condongcatur are in moderate category; (2) the social-

economic status of the families in the village Condongcatur, based on income level

belongs to average level, based on the level of education is at a high school level,

and based on the kind of job many of them are working as private employees; (3)

family in the village lifestyle in Condongcatur, Yogyakarta has a luxurious lifestyle;

(4) there is a difference in the level of financial literacy in terms of family social

economic status from the level of education; there is difference in financial literacy

perceived from the income level; there is a difference in financial literacy from this

type of work; and (5) there is a difference of financial literacy based on the lifestyle.

Keywords: family financial literacy level, socialeconomic status, and lifestyle.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

vii

ABSTRAK

STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI

DESA CONDONGCATUR YOGYAKARTA DI TINJAU DARI STATUS

SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

Harini Triana Silalahi

Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui tingkat literasi keuangan

keluarga, status sosial ekonomi, gaya hidup keluarga di Desa Condongcatur,

Yogyakarta dan (2) menguji dan menganalisis perbedaan tingkat literasi keuangan

keluarga, status sosial ekonomi, dan gaya hidup keluarga di Desa Condongcatur,

Yogyakarta.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif komparatif. Populasi dari

penelitian ini adalah keluarga di Desa Condongcatur yang berjumlah 12.323 jiwa.

Sampel penelitian berjumlah 100 keluarga dan diambil dengan teknik purposive

sampling. Data dikumpulkan dengan tes dan angket. Uji instrumen berupa uji

validitas dan reliabilitas digunakan pada variabel literasi keuangan keluarga dan

gaya hidup. Analisis data menggunakan Chi-square.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tingkat literasi keuangan

keluarga di Desa Condongcatur, Yogyakarta berada di kategori sedang; (2) status

sosial ekonomi keluarga di Desa Condongcatur, Yogyakarta berdasarkan tingkat

pendapatan tergolong sedang, berdasarkan tingkat pendidikan berada pada tingkat

sekolah menengah atas, dan berdasarkan jenis pekerjaan banyak yang bekerja

sebagai karyawan swasta; (3) gaya hidup keluarga di Desa Condongcatur,

Yogyakarta memiliki gaya hidup yang mewah; (4) ada perbedaan tingkat literasi

keuangan keluarga ditinjau dari status sosial ekonomi dilihat dari tingkat

pendidikan, ada perbedaan literasi keuangan dilihat dari tingkat pendapaan, ada

perbedaan literasi keuangan dilihat dari jenis pekerjaan; dan (5) ada perbedaan

literasi keuangan berdasarkan gaya hidup.

Kata kunci: tingkat literasi keuangan keluarga, status sosial ekonomi, dan gaya

hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN PERSEMBAHAN iv

HALAMAN MOTTO v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vi

PERSETUJUAN PUBLIKASI vii

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

KATA PENGANTAR x

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xvi

DAFTAR GAMBAR xviii

DAFTAR LAMPIRAN xix

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………... 1

Latar Belakang Masalah…………………………………………………… 1

Batasan Masalah ……………………………………….............................. 7

Rumusan Masalah……………………………............................................. 7

Tujuan Penelitian…………………………………………………………... 8

Manfaat Penelitian…………………………………………………............. 8

Variabel dan Definisi Operasional 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………........ 12

Kerangkan Teoritis........................................................................................ 12

Tingkat Literasi Keuangan …………………………………................. 12

Pengertian Literasi Keuangan........................................................... 12

Indikator Literasi Keuangan.............................................................. 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

ix

Faktor Yang Mempengaruhi Literasi Keuangan............................... 20

Status Sosial Ekonomi ………………………………………................ 22

Gaya Hidup………………………………………….............................. 30

Kajian Penelitan Yang Relevan…………………………………………...... 35

Kerangka Berpikir…….................................................................................. 36

Hippotesis…………………………............................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN....................................................................... 38

Jenis Penelitian………………………………………………………........... 38

Subjek dan Objek Penelitian........................................................................... 38

Lokasi dan Waktu Peneitian........................................................................... 39

Populasi dan Sampel....................................................................................... 39

Data Yang Dicari............................................................................................ 41

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional................................................ 41

Teknik Pengumpulan Data............................................................................. 50

Instrumen Penelitian....................................................................................... 51

Teknik Pengujian Instrumen........................................................................... 54

Teknik Analisis Data...................................................................................... 60

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN…………………...... 64

Lokasi dan Luas Wilayah………………………………………………….. 64

Penduduk....................................................................................................... 66

Mata Pencaharian........................................................................................... 69

Fasilitas........................................................................................................... 70

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………. 73

Deskripsi Responden……………………………………………………….. 73

Deskripsi Variabel status Sosial Ekonomi…………………………….. 74

Deskripsi Variabel Tentang Gaya Hidup Keluarga……………………. 76

Deskripsi Tentang Literasi Keuangan Keluarga..................................... 76

Analisis Data dan pembahasan…………………………………………… 77

Pengujian Prasyarat……………………………………………………. 77

Uji Normalitas................................................................................... 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

x

Uji Homogenitas................................................................................ 78

Uji Hipotesis...................................................................................... 78

Pembahasan……………………………………………….......................... 81

Tingkat Literasi Keuangan Keluarga di Desa Condongcatur................ 81

Perbedaan Tingkat Literasi Keuangan Keluarga di Desa Condongcatur,

Yogyakarta Berdasarkan Status Sosial Ekonomi

Keluarga.................................................................................................

82

Perbedaan Tingkat Literasi keuangan Keluarga di Desa Condongcatur,

Yogyakarta Berdasarkan Gaya Hidup Keluarga...........

83

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………........... 85

Kesimpulan……………………………................................................... 85

Saran………………………………………………................................. 86

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………. 87

LAMPIRAN……………………………………………………………………… 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

xi

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Skor Alternatif Jawaban Pendapatan............................................... 43

Tabel III.2 Skor Alternatif Jawaban Tingkat Pendidikan.................................. 43

Tabel III.3 Kategori Jenis Pekerjaan.................................................................. 44

Tabel III.4 Skor Alternatif Jawaban Jenis Pekerjaan......................................... 45

Tabel III.5 Kisis-Kisi Kuesioner Variabel Gaya Hidup..................................... 51

Tabel III.6 Skor Alternatif Jawaban Instrumen................................................. 52

Tabel III.7 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Literasi Keuangan Dimensi

Pengetahuan.....................................................................................

53

Tabel III.8 Skor Alternatif Jawaban Instrumen................................................. 53

Tabel III.9 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Literasi Keuangan Dimensi

Kemampuan.....................................................................................

54

Tabel III.10 Pedoman Konversi Skor Ke Dalam Tiga Kategori........................ 54

Tabel III.11 Hasil Uji Validitas......................................................................... 57

Tabel III.12 Hasil Uji Reliabilitas...................................................................... 59

Tabel IV.1 Dusun Desa Condongcatur.............................................................. 64

Tabel IV.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia............................................... 68

Tabel IV.3 Jumalah Penduduk Menurut Agama................................................ 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Data Penelitian……………………………………………………………….. 90

Output Statistika Deskriptif ............................................................................. 90

Hasil Uji Intrument……………………………………………………......... 91

Uji Validitas dan Reliabilitas………………………………………….. 91

Hasil Uji Prasyarat………………………………………………………........ 96

Uji Normalitas ……………………………………………………........ 96

Uji Homogenitas………………………………………………............. 97

Pengujian Hipotesis………………………………………………………….. 97

Uji Chi-Square....... …………………………………………................. 98

Kuesioner ......................................................................................................... 100

Surat – surat pengajuan penelitian.................................................................... 106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

1

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Otoritas Jasa Keuangan (2013:11) mendefinisikan literasi keuangan

sebagai tingkat pengetahuan, keterampilan dan keyakinan masyarakat terkait

lembaga keuangan serta produk dan jasanya yang dituangkan dalam parameter

indeks (well literate,sufficient literate, less literate, not literate) lembaga, dari

pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa pengertian literasi keuangan bukan

terbatas pada pengetahuan saja, namun literasi keuangan juga menyangkut tentang

bagaimana seseorang dapat lebih terampil dalam memilih produk – produk

keuangan dengan mempertimbangkan keuntungan dan resiko dalam pemilihan

produk keuangan tersebut, serta disiplin dalam pengunaan produk-produk

keuangan melalui penerapannya di kehidupan sehari-hari seperti menyisihkan

beberapa persen pendapatan untuk ditabung pada jasa lembaga keuangan bank

maupun non bank, atau melalui investasi emas, tanah, deposito, dan rumah.

Tujuan dari literasi keuangan ini adalah agar pendapatan yang diperoleh tidak

dihabiskan untuk hal-hal yang konsumtif, melainkan untuk investasi yang lebih

produktif. Dapat diketahui juga bahwa pentingnya literasi keuangan ini tidak

hanya bermanfaat bagi perlindungan konsumen (masyarakat) saja tetapi juga

bermanfaat bagi lembaga keuangan. Karena ketika masyarakat paham dengan

produk industri keuangan, maka mereka akan terdorong membeli salah satu

produknya. Misalnya, asuransi, pinjaman bank atau menyimpan uang di bank.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

2

Masyarakat yang semula menyimpan uangnya di lemari setelah paham produk

industri jasa keuangan maka mereka akan menyimpan uang di bank.

Kondisi masyarakarat Indonesia saat ini menurut hasil sirvei Otoritas Jasa

Keuangan pada tahun 2013 dan dilaksanakan pada 20 provinsi yang ada di

Indonesia, diketahui bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia yang

tergolong well literate atau tingkat literasi keuangannya baik, hanya mencapai

angka 21,84 %. Berdasarkan hasil survei OJK tersebut dapat diketahui bahwa

masyarakat Indonesia yang memahami produk perbankan 21% sedangkan

masyarakat Indonesia yang mampu memanfaatkan produk keuangan berkisar

51%, 18% masyarakat Indonesia memahami terkait dengan produk asuransi,

namun hanya 12% masyarakat Indonesia yang mampu memanfaatkan produk

asuransi, 15% masyarakat Indonesia yang memahami produk pegadaian dan

hanya 5% masyarakat Indonesia yang memanfaatkannya.

Permasalahan selanjutnya adalah pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat tidak

diimbangi dengan adanya literasi keuangan yang baik. Hal ini terlihat dari hasil

survei neraca rumah tangga Bank Indonesia tahun 2011 yang menunjukkan bahwa

jumlah rumah tangga di Indonesia yang memiliki rekening tabungan di Bank

tahun 2011 berkisar antara 43,57%. Pendapatan perkapita masyarakat Indonesia

mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dari sekitar Rp 6,8 juta pada tahun

2000 menjadi Rp 33,9 juta pada tahun 2012. Akan tetapi peningkatan pendapatan

yang diterima tersebut tidak membawakan dampak terhadap peningkatan

penggunaan produk jasa keuangan baik perbankan maupun bukan perbankan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

3

Dalam penelitian ini, produk jasa keuangan yang dimaksud adalah asuransi,

tabungan, dan juga deposito.

Literasi keuangan yang baik akan membimbing masyarakat kepada

kesejahteraan keuangan. Masyarakat Indonesia dengan tingkat literasi keuangan

rendah memiliki jumlah yang jauh lebih besar daripada masyarakat dengan tingkat

literasi keuangan tinggi (OJK, 2013). Masyarakat dengan tingkat literasi rendah

akan berpeluang lebih besar menerima risiko dari produk dan jasa keuangan

tersebut. Risiko yang kerap kali terjadi di masyarakat misalnya saja belakangan

ini banyak produk dan jasa keuangan yang merugikan masyarakat atau dikenal

dengan investasi “bodong” yang berkedok dana tabungan dan investasi yang

memiliki imbal hasil menggiurkan dengan cara singkat (Rizki Prabowo, 2015).

Dengan peristiwa mengingatkan masyarakat akan pentingnya pemahaman dan

pengetahuan akan produk-produk keuangan.

Literasi keuangan yang rendah berdampak buruk pada perekonomian Indonesia,

baik mikro maupun makro. Dibidang mikro, terutama di lingkup rumah tangga,

rendahnya tingkat literasi keuangan dapat menimbulkan perilaku rumah tangga

yang rentan terhadap krisis keuangan serta masyarakat akan mudah tertipu karena

tidak memahami produk keuangan yang terus berkembang. Misalnya seperti

penawaran produk kartu kredit (Braunstein dan Welch, 2002). Dari sisi makro,

jika tingkat literasi keuangan masyarakat semakin tinggi, maka masyarakat yang

akan menggunakan produk dan jasa keuanganpun semakin banyak.

Konsekuensinya adalah semakin tinggi pula potensi transaksi keuangan yang

terjadi sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

4

keseluruhan.Pemerataan dan keadilan pendapatanpun dapat tercipta. Di samping

itu, dengan semakin meningkatnya literasi keuangan masyarakat, diharapkan

semakin banyak masyarakat yang menabung dan berinvestasi.

Tingkat literasi keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya

status sosial ekonomi dan gaya hidup. Indeks literasi keuangan berdasarkan

tingkat pendidikan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan tahun 2013,

menunjukkan bahwa perguruan tinggi memiliki tingkat literasi keuangan tertinggi

sebesar 56,4%, selanjutnya disusul sekolah lanjutan sebesar 35,7%, sekolah dasar

24,6%, dan tidak sekolah 16,3%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi

tingkat pendidikan seseorang, semakin baik pula literasi keuangannya. Faktor

selanjutnya yang mempengaruhi tingkat literasi keuangan adalah pendapatan.

Secara umum, semakin tinggi tingkat pendapatan yang dimiliki seseorang,

semakin tinggi juga tingkat literasi keuangan yang dimiliki melalui penggunaan

produk keuangan. Keluarga dengan tingkat penghasilan yang tinggi cenderung

menggunakan produk keuangan seperti deposito, asuransi baik itu kesehatan,

harta benda dan sebagainya. Sedangkan, masyarakat dengan tingkat penghasilan

yang rendah cenderung tingkat literasi keuangannya melalui penggunaan produk

keuangan rendah. Hal ini dikarenakan, mereka tidak memiliki sebagian

pendapatan yang dapat di investasikan. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat

pendapatan seseorang, semakin baik juga tingkat literasi keuangannya melalui

penggunaan produk keuangan yang tersedia. Berikutnya yang mempengaruhi

literasi keuangan adalah jenis pekerjaan. Jenis pekerjaan seseorang menentukan

tingkat literasi keuangannya. Misalnya yang bekerja di suatu perusahaan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

5

jabatan yang baik cenderung memiliki literasi keungan yang baik, dimana ia akan

memanfaatkan produk dan jasa keuangan dalam mengelola keuangannya.

Data dari Otoritas Jasa Keuangan tahun 2013 mencatat ada sekitar 50% rumah

tangga di Indonesia yang keuangannya dikelola oleh istri atau ibu rumah tangga.

Kebanyakan dari mereka menjadi menteri keuangan di dalam keluarganya

masing-masing. Keputusan penggunaan uang seperti emas,ditabung, atau

membayar polis asuransi ditentukan oleh istri. Bagaimanapun juga istri yang

merupakan ibu rumah tangga lebih mendominasi mengenai keputusan pengunaan

uang ketimbang suami sang kepala keluarga, karena dapat diketahui bahwa tugas

seorang suami dalam keluarga adalah mencari nafkah bagi anak dan istri (Zuhri

dan Akbar, 2015:2). Dengan waktu yang begitu padat oleh jadwal kerja, maka

seorang suami di dalam rumah tangga kurang begitu memiliki kesempatan yang

optimal untuk mengelola keuangan. Berpijak dari alasan itu maka seorang istri di

dalam keluarga memiliki tugas menjadi menteri keuangan yang mencatat apa saja

kebutuhan yang diperlukan, menabung sebagian pendapatan, serta ikut

berinvestasi dan merencanakan keuangan keluarga .

Desa Condongcatur terletak di sebelah utara dari pusat kota Yogyakarta, Jarak

dengan pusat kota hanya 6 km. Desa condongcatur termaksud dalam kecamatan

Depok, Kabupaten Sleman. Penelitian ini dilakukan di Desa Condongcatur karena

penduduk di Desa ini bersifat heterogen, ini jelas terlihat berdasarkan data

monografi Desa Condongcatur tahun 2013 dimana desa ini terdapat beragam

jenis penduduk berdasarkan usia, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaannya.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti ingin meneliti apakah ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

6

perbedaan literasi keuangan keluarga ditinjau dari status sosial ekonomi dan gaya

hidup.

Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti perlu memberikan

batasan masalah. Hal ini dimaksudkan untuk memperjelas permasalahan yang

telah diteliti. Peneliti memfokuskan variabel yang ingin diteliti adalah tingkat

literasi keuangan keluarga di Desa Condongcatur Yogyakarta ditinjau dari status

sosial ekonomi dan gaya hidup. Responden dalam penelitian ini adalah ibu rumah

tangga dikarenakan menurut asumsi secara tradisional di dalam sebuah keluarga

yang mengatur dan mengeola keuangan adalah seorang istri sedangkan yang

mencari nafkah adalah seorang suami. Walaupun seorang istri ikut bekerja, akan

tetapi perannya dalam mengurus rumah tangga tidak dapat dihindari. Mengurus

rumah tangga bukan sekedar menjaga kebersihan rumah, akan tetapi juga

mengurus setiap kebutuhan anggota rumah tangga. Maka ibu rumah tangga di

Desa Condongcatur memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah rumah

tangga, yaitu sebagai pengelola. Salah satu tugas rutin seorang ibu rumah tangga

adalah mempersiapkan kebutuhan pokok setiap anggota keluarganya yaitu

makanan dan minuman setiap harinya. Oleh karena itu, yang berperan penting

dalam mengatur penghasilan suami maupun penghasilan dari dirinya sendiri

adalah seorang istri atau ibu rumah tangga.

Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

Bagaimana tingkat literasi keuangan warga di Desa Condongcatur Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

7

Bagaimana status sosial ekonomi warga di Desa Condongcatur ?

Bagaimana gaya hidup warga di Desa Condongcatur ?

Apakah ada perbedaan tingkat literasi keuangan keluarga di Desa Condongcatur

Yogyakarta ditinjau dari status sosial ekonomi?

Apakah ada perbedaan tingkat literasi keuangan keluarga di Desa Condongcatur

Yogyakarta ditinjau dari gaya hidup?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui:

Tingkat literasi keuangan warga di Desa Condongcatur Yogyakarta.

Tingkat status sosial ekonomi warga di Desa Condongcatur, Yogyakarta.

Tingkat gaya hidup warga di Desa Condongcatur, Yogyakarta.

Perbedaan tingkat literasi keuangan keluarga di Desa Condongcatur Yogyakarta

ditinjau dari status sosial ekonomi.

Perbedaan tingkat literasi keuangan keluarga di Desa Condongcatur Yogyakarta

ditinjau dari gaya hidup keluarga.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam

meningkatkan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang ilmu manajemen

keuangan.

Manfaat Praktis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

8

Bagi Pemerintah

Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai masukan kepada Pemerintah tentang

pentingnya sosialisasi literasi keuangan bagi masyarakat terkhususnya dalam

keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Bagi Kalangan Akademik

Menambah referensi bukti empiris serta menjadi rekomendasi untuk penelitian

pada masa yang akan datang tentang literasi keuangan.

Bagi Peneliti

Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan pengalaman tentang literasi

keuangan.

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel penelitian adalah suatu atribut dari orang atau objek yang mempunyai

variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok tersebut (Sugiyono,

2009:38). Variabel dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

Status sosial ekonomi

Status sosial ekonomi dalam penelitian ini adalah tingkat kedudukan keluarga di

dalam suatu masyarakat dengan anggota masyarakat lainnya. Indikator dari status

sosial ekonomi meliputi:

Pendapatan

Pendapatan adalah sejumlah uang yang diterima keluarga selama satu bulan,

sebagai bentuk balas jasa dari pekerjaan yang dilaksanakan untuk memenuhi

kebutuhan pokok .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

9

Pendidikan

Pendidikan dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan terakhir yang telah

diselesaikan serta dapat dibuktikan dengan adanya ijazah terakhir yang telah

diperolehnya. Misalnya lulus SD, SLTP, SLTA, Diploma, atau Sarjana

Jenis pekerjaan

Jenis pekerjaan dalam penelitian ini adalah kegiatan tetap yang dilakukan

setiap harinya untuk mendapatkan penghasilan guna memenuhi kebutuhan pokok .

jenis pekerjaan menggunakan skala nominal.

Gaya Hidup

Gaya hidup dalam penelitian ini adalah pola hidup sehari-hari keluarga

yang tercermin dalam pola konsumsi, pola rekreasi dan gaya berpakaian. Indikator

variabel ini meliputi:

Pola konsumsi adalah frekuensi kegiatan keluarga dalam memenuhi kebutuhan

hidup yang berupa makanan dan minuman.

Gaya berpakaian adalah frekuensi pembelian pakaian keluarga untuk mengikuti

trend, atau sosok tokoh idolanya yang ditinjau dari merk dan harga.

Pola rekreasi adalah frekuensi kegiatan keluarga yang bersifat hiburan, dilakukan

pada waktu senggang yang bertujuan untuk memperoleh kesenangan diri.

Skala pengukuran yang digunakan pada variabel ini adalah ordinal, yang meliputi

gaya hidup mewah dan sederhana.

Literasi keuangan keluarga

Literasi keuangan keluarga dalam penelitian ini adalah kemampuan keluarga

dalam mengelola keuangan disertai dengan keterampilan pemilihan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

10

penggunaan produk-produk keuangan yang bertujuan untuk mencapai

kesejahteraan keluarga. Indikator dari variabel ini meliputi:

Pengetahuan produk keuangan adalah tingkat pengusaan informasi keluarga

terkait produk-produk keuangan dengan tujuan mendapatkan manfaat jangka

panjang sesuai dengan kebutuhan keluarga.

Keterampilan mengelola keuangan adalah tingkat kemampuan keluarga mengatur

pendapatan yang diterima dalam jangka waktu satu bulan melalui pemilihan dan

penggunaan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan keluarga.

Skala pengukuran yang digunakan pada variabel ini adalah ordinal, yang meliputi

literasi keuangan keluarga tinggi, sedang dan rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kerangka Teoritis

Tingkat Literasi Keuangan Keluarga

Pengertian Literasi Keuangan

Menurut Gilarso (2004:65), Kehidupan modern saat ini begitu banyak godaan untuk

hidup mewah, sehingga seringkali penghasilan yang diterima menjadi masalah karena

selalu kurang dan pengeluaran juga menjadi masalah karena selalu bertambah terus. Oleh

karena itu salah satu tantangan yang dihadapi oleh sebuah rumah tangga adalah

bagaimana mendayagunakan semaksimal mungkin setiap rupiah yang dimiliki

sedemikian rupa sehingga sebuah rumah tangga akan tahu persis berapa uang yang

dimiliki, darimana didapatkan dan dipakai untuk apa saja, dan juga mampu menyisihkan

sebagiannya untuk ditabung, tanpa terlibat dalam hutang yang tidak produktif.

Sebuah keluarga yang memiliki penghasilan besar belum tentu dapat dikatakan sebagai

keluarga yang makmur, karena besar kecilnya penghasilan itu sangat relatif dan tidak

dapat dipakai sebagai ukuran yang pasti untuk makmur atau tidaknya suatu keluarga. Hal

ini bisa terjadi apabila penghasilan yang diterima oleh sebuah keluarga besar, akan tetapi

masih berhutang sana-sini dan sebaliknya walaupun sebuah keluarga memiliki

penghasilan yang kecil tetapi cukup .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

12

Oleh karena itu, salah satu kegiatan yang harus dijalankan oleh sebuah rumah tangga

agar dapat mencapai kesejahteraan atau makmur adalah dengan melakukan pengelolaan

keuangan dengan baik dan benar. Apabila sebuah keluarga tidak dapat mengendalikan

pengelolaan keuangannya secara realistis dan juga terencana maka keluarga tersebut

dapat dikatakan sebagai keluarga yang ekonominya belum dewasa dan mudah terjebak

hutang.

Kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas dan beraneka ragam, sedangkan alat dan

sarana untuk memenuhi kebutuhan jumlahnya terbatas. Keadaan semacam ini dapat

menimbulkan kelangkaan dan munculnya permasalahan ekonomi. Sehingga masalah

ekonomi adalah bagaimana menggunakan sumber-sumber ekonomi yang terbatas

jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan sebaik-baiknya.

Masalah pokok ekonomi dapat ditinjau dari 2 sudut pandang yaitu menurut teori klasik

dan modern. Menurut Teori Klasik, yang dipelopori oleh Adam Smith, David Ricardo,

dan Jhon Stuart Mill yang mendominasi pemikiran ekonomi sampai tahun 1870-an

menyebutkan bahwa ada tiga masalah pokok ekonomi, yaitu produksi, distribusi, dan

konsumsi. Ketiga aspek ini harus dikelola sedemikian rupa agar tercipta hasil yang

maksimal demi kemakmuran rakyat.

Masalah konsumsi adalah permasalahan apakah benda pemuas kebutuhan yang

diproduksi adalah benda yang memiliki nilai guna bagi konsumen. Seiring perkembangan

zaman, semakin modern masyarakat maka kebuttuhannya semakin banyak dan kompleks.

Inti masalah ekonomi muncul pada saat kebutuhan manusia yang tidak terbatas

berhadapan dengann sumber daya atau faktor produksi yang terbatas. Kelangkaan, yang

merupakan persoalan mendasar yang terdapat dalam setiap kehidupan masyarakat

memunculkan tiga masalah pokok ekonomi berkaitan dengan bagaimana menentukan

pilihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

13

Paul A. Samuelson (2001), seorang ahli ekonomi dari Amerika mengemukakan

tiga permasalahan pokok yang dihadapi dalam perekonomian, yaitu sebagai berikut :

1. Apa ( What )

Barang apa yang akan dihasilkan. Barang yang akan dihasilkan adalah barang-

barang yang dibutuhkan oleh masyarakat ( konsumen ). Hal ini tentu berhubungan dengan

skala prioritas pemenuhan kebutuhan masyarakat, karena menghasilkan barang yang

ternyata belum dibutuhkan akan menimbulkan kerugian besar bagi produsen. Bila telah

diketahui tenaga manusia, tetapi jumlah produksinya terbatas. Jika yang digunakan adalah

teknologi padat modal maka yang menjadi masalah adalah dari mana akan diperoleh

modelnya.

2. Masalah lain yang ditangani adalah bagaimana mengkombinasikan faktor-faktor

produksi yang ada agar berhasilguna dan berdaya guna. Hal yang berkaitan dengan

masalah metode produksi ini adalah bagaimana melakukan proses produksi tersebut

seefisien mungkinsehingga produksi dapat berjalan lancar dengan baik dan menghasilkan

keuntungan baik dalam jangka pendek, menengah maupun dalam jangka panjang.

3. Untuk siapa ( For whom )

Untuk siapa barang itu dihasilkan. Hal ini tergantung pada distribusi pendapatan

masyarakat. Dilihat dari tingginya pendapatan maka pendapatan masyarakat dapat

digolongkan menjadi

a. Golongan pendapatan tinggi

b. Golongan pendapatan menengah

c. Golongan pendapatan rendah

Barang-barang mewah yang dihasilkan hanya diperuntukkan bagi mereka yang

berpendapatan tinggi. Sebaliknya barang-barang yang semi mewah adalah untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

14

golongan pendapatan menengah dan bagi mereka yang termasuk kelompok golongan

pendapatan rendah akan meminta produk-produk dengan harga rendah ( tidak mewah).

Menurut Chen dan Volpe (1998) literasi keuangan diartikan sebagai pemahaman

keuangan mengenai pengetahuan umum keuangan, investasi, tabungan dan asuransi.

Sedangkan Setiawan (2014:8) mendefinisikan literasi keuangan sebagai kemampuan

seseorang untuk mengelola uang yang dimiliki secara bijak baik dalam bentuk investasi

maupun penyaluran ke bidang sosial. Lebih khusus lagi mengacu pada seperangkat

keterampilan dan pengetahuan

yang memungkinkan seseorang untuk membuat keputusan dan efektif terhadap investasi

nya agar dapat meningkatkan sumber daya keuangan nya. Lebih lanjut dijelaskan, literasi

keuangan menurut Huston (2010) diartikan sebagai komponen sumber daya manusia

yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan keuangan. Seseorang dikatakan

melek keuangan ketika memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk menerapkan

pengetahuan tersebut. Sedangkan definisi lebih lengkap dijelaskan oleh Vittet. al. (dalam

Huston, 2010),

“Personal financial literacy is the ability to read,analyze,manage and communicate about

the personal financial condition that effect material well-being. It includes the ability to

discern financial choices , discuss money and financial issues without (or despite)

discomfort, plan for the future and respond competently to life events that effect everyday

financial decisions, including events in the general economy”.

Dengan kata lain melek keuangan pribadi merupakan kemampuan untuk membaca,

menganalisis, mengelola, dan berkomunikasi tentang kondisi keuangan pribadi yang

mempengaruhi kesejahteraan ekonomi. Hal ini mencakup kemampuan untuk

membedakan pilihan keuangan, mendiskusikan masalah keuangan, rencana masa depan,

dan kompetensi menanggapi peristiwa kehidupan yang mempengaruhi keputusan

keuangan sehari-hari maupun peristiwa dalam perekonomian secara umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

15

Menurut Houston (2010) dalam penelitian Widyawati (2012) menyatakan bahwa literasi

keuangan terjadi ketika individu memiliki sekumpulan keahlian dan kemampuan yang

membuat orang tersebut mampu memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai

tujuan yang diharapkan. Remund (2010) dalam penelitian Widyawati (2012)

menyatakan ada empat hal yang paling umum dalam literasi keuangan yaitu

penganggaran, tabungan, pinjaman, dan investasi. Literasi keuangan tidak hanya

melibatkan pengetahuan dan kemampuan untuk menangani masalah keuangan tetapi juga

atribut nonkognitif.

Orton (2007) memperjelas dengan menyatakan bahwa literasi keuangan menjadi hal

yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan seseorang karena literasi keuangan

merupakan alat yang berguna untuk membuat keputusan keuangan yang terinformasi,

namun dari pengalaman-pengalaman di berbagai Negara masih menunjukkan relative

kurang tinggi. Bryen (2007) juga menemukan bahwa pengetahuan keuangan yang rendah

akan menyebabkan pembuatan rencana keuangan yang salah, dan dapat menyebabkan

bias dalam pencapaian kesejahteraan di saat usia tidak produktif lagi.

Menurut Manurung (2009:24) literasi keuangan adalah seperangkat keterampilan dan

pengetahuan yang memungkinkan seorang individu untuk membuat keputusan dan efektif

dengan semua sumber daya keuangan mereka. Sedangkan menurut pendapat ahli (Kaly,

hudson dan Vush 2008) dalam penelitian Widyawati (2012) mengartikan bahwa literasi

keuangan sebagai kemampuan untuk memahami kondisi keuangan serta konsep -konsep

keuangan dan untuk merubah pengetahuan itu secara tepat kedalam prilaku. The

Presidents Advisory Council Of Financial Literacy dalam penelitian Krisna (2008) juga

mendefinisikan bahwa literasi keuangan sebagai kemampuan untuk menggunakan

pengetahuan serta keahlian untuk mengelola sumber daya keuangan agar tercapai

kesejahteraan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

16

Otoritas Jasa Keuangan (2013) mendefinisikan literasi keuangan sebagai tingkat

pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan masyarakat terkait lembaga keuangan serta

produk dan jasanya, yang dituangkan dalam parameter atau ukuran indeks. berdasarkan

OJK (2013), bahwa tingkat literasi keuangan dibagi menjadi empat bagian, yakni:

Well literate (21,84 %), yakni memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa

keuangan serta produk jasa keuangan, termaksud fitur, manfaat dan risiko, hak dan

kewajiban terkait produk dan jasa keuangan, serta memiliki keterampilan dalam

menggunakan produk dan jasa keuangan.

Sufficient literate berarti memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa

keuangan serta produk dan jasa keuangan, termkasud firut, manfaat dan risiko, hak dan

kewajiban terkait produk dan jasa keuangan.

Less literate berarti hanya memiliki pengetahuan tentang lembaga jasa keuangan dan

produk keuangan.

Not literate berarti tidak memiliki pengetahuan dan keyakinan terhadap lembaga jasa

keuangan serta produk dan jasa keuangan, serta tidak memiliki keterampilan dalam

menggunkan produk dan jasa keuangan.

Indikator Literasi keuangan

Literasi keuangan mencakup beberapa aspek keuangan yang harus dikuasai. Terdapat

beberapa aspek-aspek yang digunakan untuk mengetahui tingkat literasi keuangan

seseorang. Berikut ini indikator - indikator literasi keuangan yang digunakan dalam

penelitian-penelitian sebelumnya.

Menurut Chen dan Volpe (1998) beberapa indikator yang termaksud dalam literasi

keuangan antara lain: a) pengetahuan umum (general knowledge), b) tabungan dan

pinjaman (saving & borrowing), c) asuransi (insurance), dan d) investasi (investment).

Sedangkan Mandell & Klein (2007) mengukur literasi keuangan dengan melibatkan 4

indikator yakni: a) income, b) money management, c) spending & credit, d) saving &

investing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

17

Indikator literasi keuangan yang digunakan dalam penelitian ini mencakup pengetahuan

umum, tabungan dan pinjaman, asuransi dan investasi.

Pengetahuan umum tentang keuangan

Menurut S.P Wagland dan S. Taylor (2009) pengetahuan tentang keuangan mencakup

pengetahuan pribadi yakni bagaimana mengatur pendapatan dan pengeluaran, serta

memahami konsep dasar keuangan. Konsep dasar keuangan tersebut mencakup

perhitungan tingkat bunga sederhana, bunga majemuk, pengaruh inflasi, opportunity cost,

nilai waktu dari uang, likuiditas suatu asset dan lain-lain.

Tabungan dan pinjaman

Pada dasarnya setiap individu memiliki ketidakpastian yaitu ketakutan akan masa depan

kehidupan finansial dan tidak ada seorang pun yang mampu untuk mencegah kecelakaan,

penderitaan, dam kesukaran dalam mengejar keberuntungan dan nasib baik (Wibawa,

2003). Ditambah lagi dengan keadaan perekonomian Indonesia yang selalu dipenuhi

dengan tingkat inflasi dan ketidakpastian. Sehingga setiap individu yang sadar akan

pentingnya perencaan keuangan akan memikirkan motif untuk berjaga-jaga yang dapat

digunakan dalam kepentingan yang mendesak. Salah satu alternatifnya adalah dengan

memiliki tabungan dimana tabungan sendiri didefinisikan sebagai simpanan di bank yang

dapat ditarik berdasarkan syarat-syarat tertentu (Muda 2003:37). Selain itu, keuntungan

dari tabungan adalah memperoleh bunga dan tingkat resikonya yang tergolong rendah.

Tidak semua rumah tangga memiliki pendapatan yang lebih untuk dialokasikan ke dalam

tabungan, akan tetapi Rini (2006:14) menyarankan jumlah tabungan rumah tangga

sebesar 20% hingga 30% dari pendapatan keseluruhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

18

Selain itu, pinjaman juga merupakan suatu hal yang penting dalam keuangan baik secara

pribadi maupun kelompok. Ketika seseorang membutuhkan uang untuk memenuhi

kebutuhan konsumsi maupun investasi, tidak jarang mereka melakukan pinajamn baik ke

bank atau lembaga lain. Pengetahuan yang cukup yang mencakup faktor-faktor yang

mempengaruhi kelayakan kredit, pertimbangan dalam melakukan pinjaman, karateristik

kredit konsumen, tingkat bunga pinjaman, jangka waktu pinjaman, sumber utang atau pun

kredit dan lain-lain sangat dibutuhkan agar dapat menggunakan pinjaman secara

bijaksana.

Menurut Nikmatullah (2015: 95) pinjaman adalah suatu jenis utang atau kredit yang dapat

melibatkan semua jenis benda berwujud, meskipun biasanya lebih sering diidentikkan

dengan pinjaman moneter. Seperti halnya instrument utang lainnya, suatu pinjaman

memerlukan distribusi ulang asset keuangan seiring waktu antara peminjam (terutang)

dan pengutang (pemberi utang).

Asuransi

Menurut Nikmatullah (2015: 79) asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk

pada tindakan, sistem, atau bisnis di mana perlindungan keuangan (atau ganti rugi secara

keuangan) untuk jiwa, property, kesehatan, dan lain sebagainya

mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat

terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dan melibatkan pembayaran

premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin

perlindungan tersebut.

Sesuai tujuannya, asuransi adalah perlindungan terhadap risiko atau dalam kata lain

mengalihkan risiko. Maka dari itu, segala yang mengandung risiko dan segala kegiatan

serta apa pun yang mengandung risiko bisa dikenal asuransi dan dapat diasuransikan.

Tentunya dengan catatan bahwa ada perusahaan yang menjual asuransi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

19

Investasi

Dalam melakukan perencanaan keuangan, seseorang harus memiliki pandangan yang

selalu ke depan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dan dalam jangka panjang,

di masa depan setiap keluarga juga pasti menginginkan kehidupan yang sejahtera dan

bahagia. Oleh sebab itu, dalam perencanaan keuangan perlu dipikirkan untuk

mengalokasikan pendapatan ke dalam produk-produk keuangan yang ditawarkan dalam

jasa keuangan dengan tujuan investasi yang memperoleh keuntungan di masa mendatang

(Dhuwita, 2003).

Akan tetapi, biasanya investasi dilakukan oleh rumah tangga yang memiliki sejumlah

kebebasan pendapatan setelah dialokasikan untuk konsumsi. Karena investasi sendiri

memiliki definisi sebagai penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan

menghasilkan keuntungan di masa depan (Halim, 2005). Sedangkan Massasya (2004: 9-

10) pengalokasian pada investasi dini dimaksudkan sebagai pengembangbiakan uang

secara terencana dan disiplin Namun, dari sekian banyak produk keuangan yang

ditawarkan oleh jasa keuangan pasti memiliki tingkat resiko dan keuntungan yang

berbeda, sehingga seorang harus pandai dan berhati-hati dalam mengambil keputusan

investasi tersebut.

Faktor – faktor yang Mempengaruhi Literasi Keuangan

Tingkat literasi keuangan yang dimiliki oleh setiap orang berbeda – beda. Perbedaan

tingkat literasi keuangan itulah yang menyebabkan terjadinya peredaan signifikan antara

individu satu dengan yang lainnya dalam mengumpulkan asset baik jangka pendek

maupun jangka panjang.

Huston (2010) menjelaskan bahwa faktor seperti kebiasaan, kognitif, ekonomi, keluarga,

teman sebaya, komunitas dan institusi dapat berdampak pada kebiasaan keuangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

20

Seseorang dikaakan melek keuangan ketika seseorang memiliki pengetahuan dan

kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut.

Edukasi konsumen (2013) menyebutkan bahwa tingkat literasi keuangan dapat diukur

berdasarkan wilayah, gender, usia dan tingkat pendidikan. Sebagaimana diketahui, tingkat

pendidikan masyarakat khususnya di Indonesia beragam antara satu dengan yang lainnya.

Ada yang tingkat pendidikannnya telah meyelesaikan pendidikan tinggi, ada yang sampai

menengah (SMA), ada yang hanya sampai pendidikan dasar (SD dan/atau SMP), bahkan

ada pula yang tidak mengenyam bangku pendidikan sama sekali. Keberagaman ini tentu

memberkan dampak terhadap literasi keuangan yang beragam pula.

Garman dan Forgue (1997) mengatakan bahwa kesuksesan finansial dapat tercapai jika

telah memenuhi lima tujuan keuangan yang diantaranya adalah memperoleh pendapatan

dan kekayaan yang maksimum, melakukan konsumsi secara efisien, menemukan

kepuasan hidup, mencapai keamanan finansial, dan mengumpulkan kekayaan untuk

dinikmati saat masa pensiun dan sebagian ditinggalkan sebagai warisan. Setelah

perencanaan keuangan dilaksanakan, tugas pengelolaan keuangan yang kedua adalah

Memanfaatkan atau mengalokasikan pendapatan berarti mengimplementasikan

perencanaan keuangan yang telah dilakukan. Masassya (2004: 9-10) membagi alokasi

pendapatan menjadi tiga hal pokok yang antara lain berupa konsumsi, tabungan atau

saving, dan investasi.Akan tetapi dalam praktek sehari-hari, pengalokasian pendapatan ini

mempunyai seni pengelolaan sendiri yang berbeda - beda sesuai dengan kebiasaan,

pengalaman, ataupun pengetahuan.

Status Sosial Ekonomi

Stratifikasi sosial (kelas sosial) merupakan istilah umum yang digunakan untuk

menunjukkan tingkatan-tingkatan oang didalam suatu masyarakat dengan angggota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

21

masyarakat yang lain. Tingkatan - tingkatan ini yang nantinya yang akan menghasilkan

suatu hirarki berupa kelompok status sosial yang tinggi dan rendah.

Engel dkk, mendefinisikan kelas sosial sebagai pengelompokkan orang yang sama dalam

perilaku mereka berdasrakana posisis ekonomi mereka di dalam pasar. Sebagai contoh,

kelas sosial dapat ditunjukkan oleh perbedaan pendapatan yang terjadi pada populasi

penduduk. Setiap penduduk mempunyai pendapatan yang berbeda-beda

(Ammirullah,1999:48).

Selain berdasarkan pendapatan, kelas sosial juga dapat dilihat dari jenis pekerjaan yang

dimiliki penduduk. Misalnya di dalam sutau Negara, anggota ABRI mungkin mempunyai

prestise yang paling tinggi dibandingkan dengan kelompok-kelompok lainnya. Kriteria

lazim digunakan sebagai suatu ukuran relative yang baik adalah ditentukan oleh nilai-

nilai yang ditekankan pada masyarakat tersebut.

Kelas sosial dapat dilihat dari gaya hidup yang dijalani seseorang. Gaya hidup merupakan

pola hidup atau kebiasaan hidup seseorang yang merupakan wujud dari aktualisasi diri.

Perbedaan pendapatan dan jenis pekerjaan seseorang memiliki peran yang sangat besar

dalam membentuk gaya hidup (Amirullah, 1999:49)

Menurut Pitrim A. Sorokin yang dimaksud dengan kelas sosial adalah “Pembedaan

penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarchis). Dimana

perwujudannya adalah lapisan-lapisan atau kelas-kelas tinggi, sedang, ataupun kelas-

kelas yang rendah ”. Menurut Peter Beger mendifinisikan kelas sebagai “a type of

stratification in which one’s general position in society is basically determined by

economic criteria” seperti yang dirumuskan Max dan Weber, bahwa konsep kelas

dikaitkan dengan posisi seseorang dalam masyarakat berdasarkan kriteria ekonomi,

maksudnya disini adalah bahwasannya pembedaan kedudukan seseorang dalam

masyarakat berdasarkan kriteria ekonomi. Yang mana apabila semakin tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

22

perekonomian seseorang maka semakin tinggi pula kedudukannya, dan bagi mereka

perekonomiannya bagus (berkecukupan) termasuk kategori kelas tinggi ( high class ),

begitu juga sebaliknya bagi mereka yang perekonomiannya cukup bahkan kurang, mereka

termasuk kategori kelas menengah ( middle class ) dan kelas bawah ( lower class).

Jeffries mendefinisikan kelas sosial merupakan “social and economic groups constituted

by a coalesence of economic, occupational, and educational bonds”. Maksudnya adalah

bahwa konsep kelas melibatkan perpaduan antara ikatan-ikatan. Yang diantaranya adalah

ekonomi, pekerjaan dan pendidikan. Yang mana ketiga dimensi tersebut saling berkaitan.

Jeffries mengemukakan bahwa ekonomi bukanlah satu-satunya dasar yang dijadikan

pedoman untuk mengklasifikasikan adanya kelas sosial, akan tetapi ketiga dimensi diatas

mempunyai keterikatan yang erat. Seperti contoh orang yang mempunyai ekonomi yang

bagus (kaya) belum tentu mempunyai pendidikan yang bagus (sarjana). Menurut Jeffries

pendidikan dan pekerjaan juga merupakan aspek penting dari kelas, karena pendidikan

sering menjadi prasyarat untuk seseorang mendapatkan pekerjaan yang layak.

Tinggi rendahnya status sosial ekonomi ditentukan oleh pendidikan, jenis pekerjaan dan

penghasilan menurut Yulisanti (2000) dalam Lestarini (2007):

Tingkat Pendidikan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian “pendidikan” adalah proses

pegubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia melalaui upaya pengajaran dan peralatan. Sedangkan menurut

UU tentang Sikdinas No.20 th 2003, pasal 1 pengertian pendidikan adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secra aktif menegembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, aklhak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat ,bangsa dan Negara (Adimasana 2003:16)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

23

Berikut ini beberapa pengertian atau definisi tentang “pendidikan” menurut berbagai

pihak (Adimasana,2003:16):

Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi perannya di masa datang (UU

Pendidikan Nasional No 2 Tahun 19889, pasal 1)

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik melalui bimbingan,

pengajaran dan latihan untuk membantu peserta didik mengalami proses pemanusiaan diri

kea rah pribadi yang dewasa susila (Darmaningtyas,1999:22).

Pendidikan adalah suatu keseluruhan proses teknik dan metode belajar mengajar dalam

rangka mengalihkan sessuau pengetahuan dari seseorang kepada orang lain sesuiai

dengna standart yang telah ditetapkan (Siagian,1996:175)

Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003, jalur pendidikan dibagi menjadi 2 yaitu, jalur formal

dan nonformal. Jalur formal terdiri dari: 1) Pendidikan sekolah dasar dan Madrasah

Ibtidayah atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama dan Madrasah

Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat. 2) Pendidikan menengah terdiri dari

pendidika menengah umum dan pendidikan menengah jurusan seperti SMA, MA, SMK,

MAK atau bentul lain yang sederajat. 3) pendidikan tinggi adalah pendidikan yang

berbentuk akademik, politeknik, sekolah tinggi institusi dan universitas. Sedangkan jalur

nonformal merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan yang

mengarah pada keterampilan biasanya disebut kursus.

Dari batasan-batsan pengertian serta pendapat seseorang dapat disimpulkan bahwa

seseorang yang memiliki pengalaman mampu mengemabangkan kepribadian dan lebih

terbuka dalam menerima nilai-nilai dan hal-hal baru yang semua itu akan menghasilkan

kesejahteraan. Dengan pendidikan yang cukup seseorang lebih terbuka menerima nilai-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

24

nilai baru dan mempunyai cakrawala kehidupan yang lebih luas sehingga mempermudah

seseorang untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat dimanapun ia berada.

Sedangkan tingkat pendidikan jenjang sekolah yang terlah diselalsaikan dapat dibuktikan

dengan adanya ijazah yang paling akhir diperolehnya, misalnya lulus SD, SLTP, Sekolah

Menengah, Sarjana Muda atau Sarjana.

Tingkat Pendapatan

Pendapatan adalah balas karya yang diperoleh sebagai imbalan atau balas jasa atau

sumbangan seseorang terhadap proses produksi (Gilarso,1994:64). Menurut Mulyanto

Sumardi dan Hans Dieter Evers, pendapatan adalah hasil yang diperoleh suatu keluarga

baik bersumber dari pekerjaan pokok, pekerjaan sampingan dan pendapatan lain yang

berupa uang maupun barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan (Sumardi dan

Ever,1982:90)

Jika kita memperhatikan lingkungan disekitar kita maka akan terlihat betapa sibuknya

orang-orang bekerja. Hal ini dilakukan untuk memperoleh imbalan guna memenuhi

kebutuhan hidup, maka sebuah keluarga harus berusaha memperoleh pemasukan sebagai

sumber keuangan.

Pengeluaran keluarga tidak sama besarnya, karena dari waktu ke waktu akan terus

berkembang. Besarnya jumlah peneluran keluarga tergantung dari faktor seperti besarnya

jumlah penghasilan, besarnya keluarga (jumlah anggota keluarga), tingkat harga

kebutuhan hidup, taraf pendidikan keluarga dan status sosialnya, kebijaksanaan dalam

mengelola dan menegandalikan keuangan.

Penghasilan dalam jumlah besar akan memudahkan seseorang untuk memenuhi

kebutuhan yang diinginkan, termaksud kebutuhan akan barang-barang yang bersifat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

25

hiburan, sabaliknya pengahasilan dalam jumlah kecil akan menyebabkan keluarga dalam

kekurangan, sehingga dapat dikatakan rendah status sosial ekonominya.

Pemenuhan kebutuhan sering dirasakan sukar dengan penghasilan yang kecil padahal

mereka dituntut untuk dapat selalu mempertahankan kehidupan keluarganya. Agar

kebutuhan pokok hidup terpenuhi sering kali harus mengorbankan kebutuhan lain yang

bersifat mendesak. Menurut Wibawa (2003) faktor terpenting dalam mengalokasikan

pendapatan adalah perencanaan keuangan. Karena secara sederhana perencanaan keluarga

berkaitan dengan berapa banyak uang yang akan masuk dari pendapatan dan berpa

banyak uang yang keluar sebagi konsumsi dan berapa banyak uang yang dikeluarkan

untuk ditabung dan diinvestasikan demi mencapai tujuan keluarga.

Pekerjaan

Pekerjaan akan menentukan status sosial ekonomi karena dari bekerja segala

kebutuhan akan dapat terpenuhi. Pekerjaaan tidak hanya mempunyai nilai

ekonomi namun usaha manusia untuk mendapatkan kepuasan dan mendapatkan

imbalan atau upah, berupa barang dan jasa akan terpenuhi kebutuhan hidupnya.

Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi kemampuan ekonominya, untuk itu

bekerja merupakan suatu keharusan bagi setiap individu sebab dalam bekerja

mengandung dua segi, kepuasan jasmani dan terpenuhinya kebutuhan hidup.

Dalam kaitan ini Sukanto (2003) memberikan difinisi mengenai pekerjaan

sebagai berikut: Pekerjaan adalah kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa

bagi diri sendiri atau orang lain, baik orang melakukan dengan dibayar atau tidak.

Selanjutnya Sumardi (2004) menjelaskan mengenai pekerjaan sebagai berikut:

Dengan bekerja orang akan memperoleh pendapatan. Pendapatan ini

memberikan kepadanya dan keluarganya untuk mengkonsumsi barang dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

26

jasa hasil pembangunan dengan demikian menjadi lebih jelas, barang siapa

yang mempunyai produktif, maka ia telah nyata berpartisipasi secara nyata

dan aktif dalam pembangunan.

Ditinjau dari aspek ekonomis Gunawan (2000) menyatakan bahwa bekerja

adalah melakukan pekerjaan untuk menghasilkan atau membantu

menghasilkan barang dan jasa dengan maksud untuk memperoleh

penghasilan baik berupa uang atau barang dalam kurun waktu tertentu.

Pekerjaan merupakan kegiatan pokok yang dilakukan oleh seseorang untuk

memperoleh penghasilan. James J. Spillane (1987) mengelompokkan pekerjaan

atau jabatan ke dalam sembilan kelompok sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

27

Tabel II.1

Kategori Jenis Pekerjaan

Golongan Pekerjaan

Golongan A Meninggal dunia, Pensiun, Tidak mempunyai

pekerjaan

Golongan B Buruh nelayan, buruh tani, petani kecil, penebang

kayu

Golongan C Buruh tidak tetap, Penarik Becak.

Golongan D Pembantu, Penjual keliling, Tukang cuci

Golongan E

Seniman, buruh tetap, Montir, Pandai besi,

Penjahit, Sopir bus/Colt, tukang kayu, tukang

listrik, dan tukang mesin.

Golongan F

Pemilik bus/colt , pegawas keamanan,petani,

pemilik tanah, pegawai sipil (ABRI), mandor,

pemilik perusahaan /toko/pabrik, pedagang,

pegawai kantor,peternak.

Golongan G

ABRI (Tamtama s/d Bintara), pegawai badan

hukum, kepala kantor pos cabang, manajer

perusahaan kecil, supervisor/pengawas. Pamong

kerja, guru SD, kepala bagian, PNS

(Golongan I A s/d I D).

Golongan H

Guru SMA/SMP, perawat, pekerja sosial, perwira,

ABRI (Letda, Letu,Kapten), PNS (golongan II A

s/d II D), Kepala sekolah, ko

Golongan I

Ahli hukum, manajer perusahaan,ahli ilmu tanah,

apoteker, arsitek, dokter, dosen/guru besar,

gubernur,kepala kantor, menteri PNS (golongan III

A keatas) pengarang, peneliti, pilot,

walikota/bupati, kontraktor besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

28

Gaya hidup

Pengertian Gaya Hidup

Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan

lingkungannya. Orang – orang yang berasal dari sub-budaya , kelas sosial, dan pekerjaan

yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah pola hidup

seseorang di dunia yang diexpresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup

menggambarkan “keseluruhan diri seseorang ” yang berinteraksi dengan lingkungannya.

Pemasar mencari hubungan antara produknya dengan kelompok gaya hidup konsumen.

Contohnya, perusahaan penghasil komputer beroirientasi pada pencapaian prestasi. Gaya

hidup adalah pola tindakan yang membedakan antara satu orang dengan orang lain. Dala

interaksi sehari-hari kita dapat menerapkan suau gagasan mengenai gaya hidup tanpa

perlu mejelaskan apa yang kita maksud dan kita benar-benar tertantang serta mungkin

sulit menemukan deskripsi umum mengenai hal-hal yang merujuk pada gaya hidup

(Chaney David,2006:8).

Bayley (1991:209 dalam Chaney, 2009:42) mengemukakan bahwa keangkuhan

(snoberry) dan cita rasa (taste) saling berkaitan erat dalam perkembangan modernitas.

Cita rasa adalah sebuah agama baru dengan upacara-upacara yang dirayakan di pusat-

pusat perbelanjaan dan museum. Kelas-kelas sosial dalam dunia modern dilukiskan dan

dilembagakan. Pemilihan kelompok tersebut disadari oleh pelaku maupun orang lain,

melalui ciri-ciri gaya hidup yang disimbolkan dengan material. Featherstone membagi

gaya hidup menjadi tiga tipe, yakni:

1. Melihat konsumerisme sebagai cara atau tahapan tertentu

perkembangan kapitalis.

2. Hubungan antara penggunaan dan benda dan cara-cara

melukiskan status.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

29

3. Kreatifitas praktik-praktik konsumen-estetika konsumsi.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa indikator gaya hidup diantaranya

gaya berpakaian, pola konsumsi makanan dan minuman ,pola pemenuhan kebutuhan

rekreasi.

Gaya Berpakaian

Pengertian gaya berpakaian adalah gaya dalam cara berpakaian yang masa berlakunya

bersifat sementara, dan berjangka waktu pendek. Gaya lahir dari keinginan untuk

memperoleh dan mempertahankan status seseorang yang lain. Gaya akan hilang dengan

sendirinya bila tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang baru. Semua ragam gaya

berkembang dengan cepat selama dua atau tiga bulan kemudian menghilang.

Pengertian mode adalah gaya dalam cara berpakaian yang masa berlakunya bersifat

sementara, kurang penting, jangka waktunya lebih singkat dari pada gaya, serta

kemunculannya cenderung bersifat bersiklus (Hurton dan Hunt,1992:186) mode lahir dari

keinginan seseorang untuk menghiasi dirinya agar memiliki daya tarik seksual yang lebih

memikat. Mode hanya penting dalam masyarakat yang bersistem kelas sosial, pada

masyarakat homogen tidak terdapat perbedaan mode karena semua orang berdandan dan

berperilaku hampir sama. Mode hanya penting pada kelas sosial yang terbuka. Orang-

orang kelas sosial menengah yang aktif adalah orang-orang yang paling memperhatikan

mode.

Penyebaran mode tidak selalu berawal dari kalangan elit, kemudian ditiru oleh kalangan

kelas bawah tetapi dapat berawal dari tiap kelas sosial. Penyebaran mode terjadi karena

orang-orang ingin mengikuti mode terakhir, melengkapi koleksi dengan berbagai macam

model yang bersaing. Mode dapat Nampak pada hampir semua aspek kehidupan yaitu

kelompok tidak tanduk, kesenian, kesusteran, filsafat, dan metodologi ilmu pengetahuan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

30

tetapi tampak sangat menonjol pada aspek cara berpakaian dan cara berdandan. Mode

tidak semata-mata menyangkut hal yang sepele atau hal yang aneh-aneh karena mode

merefleksikan minat dan nilai-nilai dominan masyarakat pada kurun waktu tertentu.

Pola Konsumsi Makanan dan Minuman

Ledakan pangan merupakan salah satu produk modernisasi di bidang pertanian.

Kemajuan pembangunan di bidang pertanina dan bidang-bidang lainnya memiliki kaitan

dan pengaruh dengan gaya hidup masyarakat.

Salah satu dampak keberhasilan pembangunan adalah meningkatnya penghasilan

perkapita penduduk. Kenaikkan penghasilan tentu saja akan mempengaruhi pola

konsumsi pangan penduduk. Peningkatan penghasilan dalam keluarga akan menimbulkan

pergeseran dalam polakonsumsi pangan. Dalam masyarakat yang berpenghasilan rendah

biasanya makanan mereka lebih mendominasi oleh karbohidrat.

Kemajuan pembangunan telah menghasilkan berbagai jenis konsumsi makanan dalam

jumlah yang berlimpah. Jumlah ternak yang diproduksi oleh perusahaan peternakan dan

perikanan dari hari ke hari semakin berlipat ganda. Demikian pula dengan produksi

makanan ringan yang tersedia yang telah dikemas dan siap dikonsumsi setiap saat. Kini

terdapat puluhan jenis makanan seperti potato chips, cassava chips, kerupuk udang, usus

ayam, chicken nugget, sosis, dll, yang diproduksi oleh berbagai perusahaan industry

makanan. Selain itu adanya ratusan macam restoran yang menyediakan beraneka jenis

masakan adalah indikator lain dari terjadinya pergeseran pola konsumsi pangan.

Kehadiran makanan dalam jumlah yang semakin banyak, baik dari segi variasi maupun

kuantitasnya yang sedemikian rupa tersebut semakin meningkat.

Pengertian konsumsi yaitu penggunaan barang-barang keprluan sehari-hari seperti

pakaian, makanan, minuman dan lain-lain (Kunarjo,2003)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

31

Banyak faktor yang mempengaruhi perubahan pola konsumsi dalam masyarakat

khususnya masyarakat Indonesia. Beberapa faktor yang mempengaruhi pola konsumsi itu

antara lain:

Sistem keluarga besar makin diganti dengan sistem kelaurga kecil yang berdiri sendiri

dan tertutup

Banyak isteri yang bekerja di luar rumah, di kantor atau perusahaan

Pekerjaan yang dikerjakan di rumah sekarang banyak dialihkan ke perusahaan-

perusahaan, seperti makanan jadi, pakaian jadi dan lainnya.

Banyak keluarga muda dengan tingkat penghasilan masih agak rendah sehingga seluruh

penghasilannya dipakai untuk konsumsi dan sulit menabung.

Taraf pendidikan masyarakat mulai naik sehingga diperlukan macam-macam hal

tambahan yang tidak dibutuhkan oleh orang yang tidak bersekolah.

Pengaruh periklanan dan media massa

Pertumbuhan kota-kota besar dengan gaya hidup yang lain dari desa, sehingga degan

sekolah-sekolah hiburan-hiburan, mode pakaian, toko-toko yang mntereng dan lainnya

menyebabkan perubahan dalam pola kebuuhan masyarakat dan secra otomatis

pengeluaran untuk trasportasi, pendidikan, kesehatan, pakaian, rekreasi, bacaan,

perumahan dan listrik meningkat.

Pola Rekreasi

Rekreasi adalah kegiatan yang bukan merupakan pekerjaan rutin serta tidak menuntut

tanggung jawab, namun merupakan keadaan santai bagi seseorang atau kelompok yang

benar-benar bersifat hiburan (Soekanto,1989:2). Rekreasi dapat dilakukan pada saat ada

waktu luang atau sedang adanya liburan panjang. Rekreasi juga dapat lebih mengikuti era

modernisasi dengan berlibur ke luar kota bahkan luar negeri jadi bukan hanya sebatas

pergi ke mall saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

32

Gaya Hidup yang cenderung Konsumtif

Menurut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) perilaku konsumtif adalah

kecenderungan manusia untuk mengkonsumsi tanpa batas, dan lebih mementingkan

faktor keinginan daripada faktor kebutuhan (Hotpascaman, 2009:12). Keinginan

masyarakat dalam era kehidupan modern untuk mengkonsumsi sesuatu tampaknya telah

kehilangan hubungan dengan kebutuhan yang sesungguhnya. Perilaku konsumtif

seringkali dilakukan sebagai usaha seseorang untuk memperoleh kesenangan atau

kebahagiaan, meskipun sebenarnya kebahagiaan yang diperoleh hanya bersifat semu

(Fromm dalam Elfina 2010: 14). Perilaku konsumtif terjadi karena masyarakat

mempunyai kecenderungan materealistik, hasrat yang besar untuk memiliki benda-benda

tanpa memperhatikan kebutuhannya (Sachari dalam Tiurman, 2009:21).

Pendapat-pendapat di atas sejalan dengan yang diungkapkan oleh lamarto dalam Sonia

(2008: 32), bahwa gejala-gejala konsumtivisme adalah:

Adanya pola konsumsi untuk mengkonsumsi tanpa batas, dan lebih mementingkan faktor

keinginan.

Pemborosan

Kecenderungan manusia bersifat materialistik dan hasrat yang besar untuk memiliki

benda-benda tanpa memperlihatkan kebutuhannya.

Kepuasan Semu

Kepuasan yang seharusnya dapat ditunda menjadi kepauasan yang harus segera dipenuhi.

Gaya hidup konsumtif merupakan gambaran yang bermacam-macam. Gaya hidup

konsumtif adalah suatu perilaku yang ditandai oleh adanya kehidupan mewah dan

berlebihan. Perilaku konsumtif dapat ditunjukkan dalam penggunaan segala hal yang

dianggap mahal, yang memberikan kepuasan dan kenyamaan fisik sebesar-besarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

33

Perilaku konsumtif juga menggambarkan adanya pola hidup manusia yang dikendalikan

dan didorong oleh suatu keinginan untuk memenuhi hasrat kesenangan semata (Subandy

dalam Ahcmad, 2012: 29). Gaya hidup konsumtif merupakan pola hidup untuk

mengkonsumsi secara berlebihan barang0barang yang sebenarnya kurang diperlukan

untuk mencapai kepuasan maksimal (Subandy dalam Achmad, 2012: 15).

Muara dari pengertian perilaku konsumtif adalah membeli barang tanpa pertimbangan

rasional atau bukan atas dasar kebutuhan pokok. Dalam hal pembelian suatu barang,

Sumartono mengungkapkan beberapa indikator perilaku konsumtif diantaranya (sukari,

dkk,2013: 16-17):

Membeli produk karena iming-iming hadiah.

Keluarga terkhususnya ibu rumah tangga kerap kali membeli suatu barang karena adanya

hadiah yang ditawarkan jika membeli barang tersebut.

Membeli produk karena kemasannya manarik.

Keluarga terlebih ibu rumah tangga sangat mudah terbujuk untuk membeli produk yang

dibungkus dengan rapi dan dihiasi warna-warna yang menarik.

Membeli produk demi menjaga penampilan dan gengsi

Keluarga mempunyai keinginan membeli yang tinggi, karena pada umumnya keluarga

ingin mempunyai ciri khas dalam berpakaian, berdandan, dalam berpenampilan dan

sebagainya agar selalu berpenampilan yang dapat menarik perhatian orang lain.

Membeli produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat atas kegunaanya).

Keluarga cenderung berperilaku konsumtif yang ditandai oleh adanya kehidupan mewah,

sehingga cenderung menggunakan segala hal yang dianggap paling mewah.

Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

34

Keluarga apalagi yang memiliki tingkat status sosial ekonomi yang menengah

mempunyai kemampuan membeli yang tinggi dalam berpakaian,berdandan, dan

sebagainya. Sehingga hal tersebut menunjang sifat ekslusif dengan barang-barang yang

mahal dan memberi kesan berasal dari kelas sosial yang lebih tinggi. Dengan membeli

suau produk dapat memberikan simbol status sosial terlihat lebih keren di mata orang

lain.

Memakai sebuah produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan.

Keluarga cenderung meniru perilaku tokoh yang diidolakan dalam bentuk menggunakan

segala sesuatu yang dipakai oleh tokoh idolanya.

Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan

rasa percaya diri yang tinggi.

Keluarga sangat terdorong untuk mencoba suatu produk karena mereka percaya apa yang

dikatakan oleh iklan tersebut dapat menumbuhkan rasa percaya diri.

Gaya Hidup Sederhana

Hidup sederhana atau gaya hidup minimalis merujuk kepada sejumlah praktik sukarela

untuk menyederhanakan hidup seseorang. Misalnya, tindakan mengurangi jumlah dan

jenisharta kepemilikan atau meningkatkan kemandirian.Ciri gaya hidup ini ialah adanya

perasaan puas dan cukup terhadap "apa yang dibutuhkan", bukan "apa yang diinginkan".

Meskipun Asketisme mengimbau hidup sederhana dan menghindari kemewahan dan

foya-foya, akan tetapi tidak semua penganjur gaya hidup minimalis adalah seorang

asketik. Gaya hidup minimalis juga memiliki perbedaan signifikan dari kemiskinan akibat

situasi eksternal, sebab ia mensyaratkan kesukarelaan. Para penganut gaya hidup

minimalis bisa memiliki berbagai motivasi untuk menjalankan lakunya, misalnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

35

demi spiritualitas, kesehatan, menambah kuantitas waktu spesial di tengah-tengah

keluarga dan para sahabat, menyeimbangkan waktu bekerja dan menikmati hidup, selera

pribadi, berhemat, atau mengurangi sampah dan mencegah stres.

Gaya hidup minimalis juga bisa muncul sebagai respons aktif atas materialisme, dan

konsumtivisme. Hidup Sederana berarti bersahaja, tidak belebih-lebihan, tidak boros,

tidak berfoya-foya, hidup yang berkecukupan, hidup yang wajar, dan hidup esuai

kebutuhan. Hidup sederhana didasari oleh suatu sikap mental yang rendah hati, sosial,

dan tidak sombong.

Banyak manfaat hidup sederhana yaitu:

Bagi diri sendiri: mampu menyesuaikan pendapatan dengan kemampuan kita,

terhindarnya hidup boros dan bergaya hidup mewah.

Bagi masyarakat: dapat menghilangkan kesenjangan sosial yaitu adanya perbedaan yang

mencolok atau adanya jurang pemisah antara si kaya dengan si miskin, sehingga tidak

menimbulkan kecemburuan sosial yang dapat meresahkan semangat kegotongroyongan

dan kebersamaan.

Bagi bangsa dan negara: dengan sikap sederhana, dengan kelebihan materinya dapat

ditabung baik di bank pemerintah, maupun bank swasta, sehingga dapat digunakan

pembiayaan pembangunan negara.

Contoh meningkatkan pola hidup sederhana keluarga dalam kehidupan sehari-hari :

Merayakan ulang tahun keluarga secara sederhana, tidak berlebihan.

Membelanjakan uang untuk keperluan yang benar-benar dibutuhkan.

Menyelenggarakan hajat perkawinan secara tidak berlebihan sesuai

dengan kemampuan.

Keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

36

Keluarga terdiri dari satu atau lebih orang yang tinggal bersama-sama disebuah tempat

tinggal dan juga berbagi makanan atau akomodasi hidup, dan bisa terdiri dari satu

keluarga atau sekelompok orang (Haviland, 2003:7). Dalam sebuah keluarga memiliki

anggota yang meliputi suami (kepala rumah tangga), istri (ibu rumah tangga), dan anak.

Anggota rumah tangga yang memiliki peran yang sangat penting berdirinya sebuah

rumah tangga adalah suami (kepala rumah tangga) dan istri (ibu rumah tangga).

Kepala Keluarga

Menurut BPS (Badan Pusat Statistik), kepala keluarga adalah seseorang dari sekelompok

anggota rumah tangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga.

Kepala rumah tangga dalam sebuah keluarga merupakan seorang ayah atau bapak. Ayah

memiliki peran dalam sebuah keluarga, yang meliputi sebagai pemberi nafkah, sebagai

teman, sebagai pengawas dan pendisiplin, penasehat, pendidik dan sebagai teladan,

sebagai pengasuh, dan sebagai pembimbing (Hart dalam Slameto, 2003:36).

Sebagai Pemberi Nafkah

Seorang ayah harus memenuhi kebutuhan finansial anggota rumah tangga agar dapat

memenuhi kebutuhan pokoknya.

Sebagai Teman

Seorang ayah harus menjalin hubungan yang baik dengan anggota rumah tangga yang

lain, sehingga masalah dan kesulitan yang dihadapi oleh anggota rumah tangga dapat

diselesaikan.

Sebagai Pengawas dan Pendisiplin

Seorang ayah bertugas mengawasi perilaku anggota rumah tangga yang lainnya agar

memiliki sikap disiplin.

Pemberi Perlindungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

37

Seorang ayah merupakan pelindung dan otoritas dalam keluarga, dengan sikapnya yang

tegas dan penuh wibawa, kepala rumah tangga menanamkan pada anggota keluarganya

agar memiliki sikap patuh terhadap otoritas dan disiplin.

Penasehat

Seorang ayah bertugas membantu, mendampingi dan membela anggota rumah tangga

yang memiliki kesulitan atau masalah, sehingga anggota rumah tangga memiliki tempat

untuk berkonsultasi dan itu adalah kepala rumah tangga atau seorang ayah.

Pendidik dan Sebagai Teladan

Seorang ayah bertanggung jawab mengajari tentang apa saja yang diperlukan oleh

anggota rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari melalui latihan dan teladan yang baik.

Pemberi Perhatian

Seorang ayah dapat sering melakukan stimulasi afeksi dalam berbagai bentuk sehingga

membuat anggota rumah tangga merasa nyaman dan penuh kehangatan.

Sebagai Pembimbing

Seorang ayah harus membantu anggota rumah tangga memecahkan masalah serta

kesulitan-kesulitan yang dialami oleh anggota rumah tangga, sehingga agar dapat

memecahkan masalah kepala keluarga harus memberikan langkah-langkah apa saja yang

harus ditempuh.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan yang dimaksud dengan kepala

keluarga adalah seorang ayah yang memiliki tanggung jawab finansial untuk memenuhi

kebutuhan anggota keluarga. Seorang ayah selain bertanggung jawab atas finansial

kebutuhan anggota rumah tangga, seorang ayah juga memiliki sejumlah peran, yaitu

sebagai teman, sebagai pengawas dan pendisiplin, penasehat, pendidik dan sebagai

teladan, sebagai pengasuh, dan sebagai pembimbing.

Ibu Rumah Tangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

38

Sebuah rumah tangga harus memiliki seseorang yang dapat mengatur dan bertanggung

jawab atas pekerjaan rumah tangga. Tugas ini biasanya dijalankan oleh seorang ibu

rumah tangga. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ibu rumah tangga dapat diartikan

sebagai seorang wanita yang mengatur penyelenggaraan berbagai macam pekerjaan

rumah tangga. Maka seorang ibu rumah tangga memiliki berbagai macam peran dalam

sebuah keluarga. Menurut Baqhir (2003:64) peran penting ibu rumah tangga dalam

keluarga adalah:

Ibu Sebagai Manajer

Ibu rumah tangga harus mampu mengintegrasikan berbagai macam karakter, berbagai

macam keadaan atau kondisi anggota keluarganya ke dalam satu tujuan rumah tangga.

Ibu Sebagai Guru

Seorang ibu rumah tangga harus mampu mendidik anak-anaknya, mengajarkan sesuatu

yang baru, melatih, membimbing, mengarahkan, serta memberikan penilaian baik atau

buruk berupa penghargaan maupun hukuman yang mendidik.

Ibu Sebagai Juru Masak

Ibu rumah tangga harus pandai berkreasi dalam menghasilkan menu-menu yang dapat

diterima semua anggota keluarga, baik menu sarapan, makan siang, maupun makan

malam.

Ibu Sebagai Akuntan

Ibu rumah tangga harus mampu mengelola APBK (Anggaran Pendapatan dan Belanja

Keluarga) dengan sebaik-baiknya, bagaimana mengatur pengeluaran belanja bulanan dari

mulai membayar listrik, telepon, kebutuhan anak sekolah, dan kebutuhan lain-lainnya

yang tak terduga. Peran ibu rumah tangga juga sebagai seseorang yang mampu membantu

perekonomian keluarga dengan tidak melupakan tugasnya sebagai seorang ibu.

Ibu sebagai Desain Interior

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

39

Ibu rumah tangga harus mampu menciptakan atau menata berbagai perabotan yang ada di

rumahnya untuk menciptakan suasana baru, tidak membosankan anggota keluarganya.

Sehingga rumah nyaman untuk ditempati oleh keluarga.

Ibu Sebagai Dokter

Seorang ibu harus mampu mengupayakan kesembuhan dan menjaga anggota keluarga

dari berbagai hal yang mengancam kesehatan. Berbagai macam cara dilakukan untuk

menjaga anggota keluarganya tetap dalam keadaan sehat.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan yang dimaksud dengan ibu

rumah tangga adalah seorang wanita yang sudah menikah dan memiliki tanggung jawab

atas rumah tangganya agar sejahterah. Maka seorang ibu rumah tangga memiliki

sejumlah peran, yaitu sebagai manajer, guru, juru masak, akuntan, desain interior, dan

dokter.

Kajian Penelitian yang Relevan

Haiyang Chen dan Ronald P. Volpe (2002). “Gender differences in personal financial

literacy among college student”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan

gender berpengaruh secara signifikan. Selain itu pendidikan dan pekerjaan dapat

berpengaruh signifikan terhadap literasi keuangan.

Sulaeman Rahman Nidar (2012). “Personal financial literacy among university

students”. Universitas Padjajaran Bandung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

tingkat literasi keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendidikan,

fakultas, pendapatan pribadi, pendapatan orang tua dan kepemilikan asuransi.

Go Amelia Rosaline. “Alokasi Pendapatan Dan Literasi Keuangan”. Universitas Kristen

Satya Wacana. Hasil penelitian ini menunjukkna bahwa Ibu rumah tangga yang bekerja

dengan tingkat literasi keuangan yang rendah lebih dapat mengalokasikan pendapatan

secara lebih hemat dan berinvestasi dengann baik. Sebaliknya ibu rumah tangga yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

40

tidak bekerja dengan tingkat literasi keuangan yang tinggi lebih banyak mengalokasikan

pendapatannya untuk konsumsi.

Kerangka Berpikir

Ibu rumah memegang roda penggerak keuangan keluarga. Keputusan penggunaan uang

seperti membeli emas, ditabung, atau membayar polis asuransi dikelola oleh istri.

Bagaimanapun juga istri yang merupakan ibu rumah tangga, lebih mendominasi

mengenai keputusan penggunaan uang ketimbang suami sang kepala rumah tangga.

Namun ada juga suami yang mengelola keuangan keluarga sedangkan istri yang menjadi

pekerja atau menafkahi keluarganya, hanya saja jumlahnya relatif kecil mengingat adanya

norma yang berlaku dimasyarakat (asumsi tradisional) bahwa perempuan atau wanita

sebaiknya di rumah menjaga dan mendidik anak serta mengatur keuangan yang diperoleh

suami. Literasi keuangan (melek keuangan) sangatlah dibutuhkan dalam sebuah keluarga,

dengan adanya literasi keuangan yang baik maka semakin baik pula tingkat kesejahteraan

keluarga terkhususnya dalam hal keuangan. Adanya perbedaan status sosial dan gaya

hidup akan lebih memperlihatkan seberapa besar tingkat literasi keuangan yang melekat

pada keluarga terkhusus nya pada ibu rumah tangga selaku pengelola keuangan keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

41

Gambar II.1

Bagan Kerangka Berpikir

Perbedaan

Hipotesis

Terdapat perbedaan tingkat literasi keuangan keluarga di Desa Condongcatur, Yogyakarta

berdasarkan status sosial ekonomi keluarga.

Terdapat perbedaan tingkat literasi keuangan keluarga di Desa Condongcatur, Yogaykarta

berdasarkan gaya hidup keluarga

Ibu Rumah Tangga

Literasi Keuangan

Status Sosial

Ekonomi

Gaya Hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

42

BAB III

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian komparatif adalah

penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk

membandingkan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti

berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.

Jenis penelitian komparatif dilakukan untuk membandingkan suatu variabel

(objek penelitian) antara subjek yang berbeda yaitu status sosial ekonomi , gaya

hidup dan literasi keuangan keluarga.

Subjek dan Objek Penelitian

Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan responden yang terlihat langsung dalam penelitian

yang berperan sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan objek

penelitian. Sebagai subjek yang memberi informasi dalam penelitian ini adalah

ibu rumah tangga yang bekerja dan yang tidak bekerja.

Objek Penelitian

Objek penelitian adalah suatu atribut dari orang, objek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

43

dan kemudian dikritik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:38). Objek penelitian ini

adalah variabel-variabel yang diteliti seperti: literasi keuangan keluarga, status

sosial ekonomi dan gaya hidup dari ibu rumah tangga.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Dusun Dero dan Dusun Ngringin, Desa Condongcatur,

Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta. Adapun alasan memilih

lokasi tersebut dikarenanakan warga dilokasi ini bersifat heterogen yang tercermin

dari survey yang telah dilakukan dan diperkuat dengan data Monografi Desa

Condongcatur serta Buku Induk Kependudukan Desa Condongcatur bahwa

adanya perbedaan tingkat status sosial ekonomi penduduk berdasarkan

pendapatan, jenis pekerjaaan dan pendidikan.

Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2016.

Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/objek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari kemudia ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2009:80). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga di Desa Condongcatur, Yogyakarta.

Sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

44

Sampel adalah bagian dari jumlah dana karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiyono, 2008:81). Dalam penelitian ini peneliti mengambil jumlah

sampel sebanyak responden dengan menggunakan rumus Slovin.

Rumus Slovin:

Keterangan :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

(e) = nilai presesi 10% atau sig 0,1

Dalam penelitian ini jumlah populasi adalah kepala

keluarga di Desa Condongcatur, maka jumlah sampel yang digunakan sesuai

dengan rumus Slovin adalah :

= 99,19504 dan dibulatkan menjadi 100

Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini seluruh penduduk di Desa Condongcatur, teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik Purposive

Sampling. Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012:96). Dalam hal ini peneliti ingin meneliti

tingkat literasi keuangan pada keluarga maka sampel sumber data dalam

penelitian ini adalah ibu rumah tangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

45

Data yang Dicari

Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini sebagai berikut :

Data Primer

Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli atau tidak melalui melalui media perantara (Indrianto,2002). Data

primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:

Status sosial ekonomi, yang meliputi: pendapatan,pendidikan dan jenis pekerjaan.

Gaya hidup, yang meliputi: pola konsumsi, gaya berpakaian dan pola rekreasi.

Tingkat literasi keuangan, yang meliputi: pengetahuan umum keuangan, tabungan

dan pinjaman,asuransi dan investasi.

Data sekunder

Data sekunder adalah data kedua yang diperlukan dalam melengkapi data primer

yang diperlukan. Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data-

data yang diperoleh dari hasil-hasil penelitian sejenis, kepustakaan atau sumber

tertulis lainnya yang menginformasikan mengenai literasi keuangan.

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel Penelitian

Variabel penelitian dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang

mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek yang lain

(Sugiyono,2009). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel penelitian yaitu

status sosial ekonomi, gaya hidup dan tingkat literasi keuangan.

Definisi Operasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

46

Status sosial ekonomi

Status sosial ekonomi dapat diartikan sebagai posisi atau kedudukan keluarga

dalam suatu kelompok masyarakat. Status sosial ekonomi merupakan kombinasi

dari status sosial dan ekonomi yang dimiliki seseorang dalam suatu kelompok.

Indikator dalam status sosial ekonomi masyarakat adalah sebagai berikut :

Pendapatan

Pendapatan adalah sejumlah uang yang diterima rumah tangga selama satu bulan,

sebagai bentuk balas jasa dari pekerjaan yang dilaksanakan untuk memenuhi

kebutuhan pokok. Indikator: jumalah uang yang diterima seseorang selama 1

bulan. Pendapatan minimum mengacu pada pendapatan minimum (UMK) yang

telah berlaku di Kabupaten Sleman tahun 2016, yaitu Rp 1.338.000,00. Adapun

alternatif pilihan jumlah penghasilan tersebut antara lain:

Tabel III.1

Skor Alternatif Jawaban Pendapatan

Pendapatan Skala

< Rp 1.338.000,00 1

Rp 1.338.000,00 – Rp 2.337.999,00 2

Rp 2.338.000,00 – Rp 3.337.999,00 3

> Rp 3.338.000,00 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

47

Pendidikan

Pendidikan dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan terakhir yang telah

diselesaikan seseorang serta dapat dibuktikan dengan adanya ijazah terakhir yang

telah diperolehnya. Indikator: SD, SMP, SMA, Sarjana/ Magister

Tabel III. 2

Skor Alternatif Jawaban Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan

Skala

SD – SMP 1

SMA 2

Sarjana /Magister 3

Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan adalah aktivitas atau kegiatan tetap yang dilakukan setiap harinya

untuk mendapatkan penghasilan guna memenuhi kebutuhan pokok. Indikator jenis

pekerjaan yang ditetapkan dalam penelitian ini berdasarkan hasil kuesioner : Ibu

Rumah Tangga, Pegawai Negeri Sipil, Karyawan Swasta, Wiraswasta,. James J.

Spillane mengelompokkan pekerjaan atau jabatan ke dalam sembilan kelompok

sebagai berikut :

Tabel III.3

Kategori Jenis Pekerjaan

Golongan Pekerjaan

Golongan A Meninggal dunia, Pensiun, Tidak

bekerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

48

Golongan B Buruh nelayan, buruh tani, petani kecil,

penebang kayu.

Golongan C Buruh tidak tetap, Penarik Becak,

Pedagang.

Golongan D Pembantu, Penjual keliling, Tukang

cuci.

Golongan E

Seniman, buruh tetap, Montir, Pandai

besi, Penjahit, Sopir bus/Colt, tukang

kayu, tukang listrik, dan tukang mesin.

Golongan F

Pemilik bus/colt , pegawas

keamanan,petani, pemilik tanah,

pegawai sipil (ABRI), mandor, pemilik

perusahaan /toko/pabrik,pegawai

kantor,peternak.

Golongan G

ABRI (Tamtama s/d Bintara), pegawai

badan hukum, kepala kantor pos

cabang, manajer perusahaan kecil,

supervisor/pengawas. Pamong kerja,

guru SD, kepala bagian, PNS

(Golongan I A s/d I D).

Golongan H

Guru SMA/SMP, perawat, pekerja

sosial, perwira, ABRI (Letda,

Letu,Kapten), PNS (golongan II A s/d II

D), Kepala sekolah, kontraktor,

wartawan.

Golongan I

Ahli hukum, manajer perusahaan,ahli

ilmu tanah, apoteker, arsitek, dokter,

dosen/guru besar, gubernur,kepala

kantor, menteri PNS (golongan III A

keatas) pengarang, peneliti, pilot,

walikota/bupati, kontraktor besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

49

Berdasarkan golongan diatas,maka peneliti membagi menjadi 4 golongan,yaitu :

Tabel III. 4

Skor Alternatif Jawaban Jenis Pekerjaan

Gaya Hidup

Gaya hidup dalam penelitian ini adalah pola hidup sehari-hari keluarga yang

tercermin dalam pola konsumsi, pola rekreasi dan gaya berpakaian. Indikator

variabel ini meliputi:

Pola konsumsi adalah frekuensi tingkat perilaku konsumtif keluarga yang

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang berupa makanan dan minuman.

Pola rekreasi adalah frekuensi kegiatan keluarga yang bersifat hiburan, dilakukan

pada waktu senggang yang bertujuan untuk memperoleh kesenangan diri.

Gaya berpakaian adalah frekuensi tingkat konsumtif keluarga dalam pembelian

pakaian yang ditinjau dari merk dan harga.

Skala pengukuran yang digunakan pada variabel ini adalah ordinal, yang

meliputi gaya hidup mewah dan sederhana.

Tabel III.5

Golongan Skala

A

(Ibu Rumah tangga) 1

B – D

(Wiraswasta) 2

E- F

(Karyawan swasta) 3

G-I

(PNS) 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

50

Pedoman Skor Variabel Gaya Hidup

Kategori gaya hidup dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :

Kategori gaya hidup mewah

Kategori gaya hidup mewah dalam penelitian ini adalah dimana keluarga tersebut

memiliki gaya hidup yang cenderung konsumtif yang tercermin dari hasil skor

rata-rata pernyataan tentang gaya hidup keluarga dengan indikator pola konsumsi,

gaya berpakaian dan pola rekreasi (skor 1).

Kategori gaya hidup sederhana

Kategori gaya hidup sedang dalam penelitian ini dimana keluarga memliki gaya

hidup sedang yang terlihat dari skor rata-rata sisi gaya berpakaian, pola konsumsi

serta pola rekreasi keluarga yang tidak cenderung konsumtif. Dimana keluarga

tidak memnetingkan keinginan pribadi hanya untuk menaikkan popularitas atau

selalu mempertimbangkan segala hal seperti mempertimbangkan harga. (Skor 2).

Literasi Keuangan

Literasi keuangan adalah pengetahuan dan kemampuan keluarga dalam mengelola

keuangan disertai dengan keterampilan pemilihan dan penggunaan produk-produk

keuangan yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan keluarga. Variabel ini

diukur melalaui indikator: pengetahuan umum tentang keuangan, tabungan dan

pinjaman, asuransi serta investasi. Pada variabel ini terdiri dari dua dimensi yakni:

Skor Rumus Konversi Kategori

2 2 > 2,5 + 0,5 Tinggi

1 1 < 2,5 – 0,5 Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

51

Dimensi pengetahuan produk keuangan adalah penguasaan informasi keluarga

dalam mengelola keuangan terkait produk-produk keuangan seperti tabungan,

asuransi, investasi, dll yang bertujuan untuk mendapatkan manfaat jangka panjang

sesuai dengan kebutuhan keluarga. Instrumen yang digunakan lietrasi keuangan

dimensi pengetahuan adalah tes. Pengukuran yang digunakan adalah scoring atau

penilaian berdasarkan banyaknya jumlah pertanyaan yang dijawab dengan benar

oleh responden.

Dimensi keterampilan dalam mengelola keuangan adalah kemampuan

keluarga/ibu rumah tangga dalam mengelola keuangan dengan cara mengatur

pendapatan yang diterima dalam jangka waktu satu bulan melalui pemilihan dan

penggunaan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan keluarga. Instrumen

yang digunakan padda literasi keuangan dimensi kemampuan adalah angket.

Pengukuran menggunakan skala likert. Oleh karena itu, skla pengukuran yang

digunakan adalah ordinal dengan 4 pilihan .

Skala pengukuran yang digunakan pada variabel ini adalah ordinal, yang meliputi

literasi keuangan keluarga tinggi, sedang dan rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

52

Tabel III.6

Pedoman Skor Variabel Literasi Keuangan

Kategori literasi keuangan dapat digolongkan menjadi tiga yaitu:

Literasi keuangan tinggi

Literasi keuangan tinggi dalam penelitian ini berarti keluarga yang memiliki

pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa

keuangan, termasuk fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk

dan jasa keuangan, serta memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan

jasa keuangan. (Skor 3)

Literasi keuangan sedang

Literasi keuangan sedang dalam penelitian ini adalah keluarga yang hanya

memiliki pengetahuan tentang lembaga jasa keuangan, produk dan jasa keuangan

namun keluarga belum memiliki keamampun untuk mengaplikasikan

pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari – hari dan belum adanya keyakinan

terhadap peroduk keuangan yang ada. (Skor 2)

Literasi keuangan rendah

Literasi keuangan rendah dalam penelitian ini adalah yang tidak memiliki

pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa

Skor Rumus Konversi Kategori

3 3 > 1,496 + 0,325 Tinggi

2 1,496 – 0,325 < 2 < 1,96 + 0,325 Sedang

1 1 < 1,496 – 0,325 Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

53

keuangan, serta tidak memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa

keuangan (Skor 1).

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan

untuk menjawab rumusan masalah. Untuk mendapatkan data yang akurat dan

dapat dipertanggungjawabkan perlu ditentukan teknik yang dianggap lebih tepat

menjelaskan masalahnya yaitu:

Tes

Pengertian tes menurut Suharsimi Arikanto (2002:127) adalah serentetan

pertanyaan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

pengetahuan, intelenjensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok. Tes yang digunakan adalah tes buatan sendiri yang merupakan

seperangkat pertanyaan terkait literasi keuangan dimensi pengetahuan tentang

produk keuangan.

Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawab. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang perbedaan

status sosial ekonomi, gaya hidup dan literasi keuangan dimensi kemampuan di

Desa Condongcatur.

Instrumen Penelitian

Instrument penelitian digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data agar

penelitian mendapatkan hasil yang mudah diolah (Suharsimi Arikunto, 2009:101).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

54

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner dan tes. Dalam

penyusunan instrumen peneliti mengadopsi pertanyaan dari beberapa jurnal ilmiah

dan beberapa buku yang telah disesuaikan dengan kebutuhan serta

mengembangkan sendiri dari kajian teori. Penyusunan instrument ini terdiri dari

beberapa bagian yakni sebagai berikut:

Bagian pertama berisi tentang data diri responden terkai dengan status sosial

ekonomi keluarga yang terdiri dari tingkat pendidikan, pekerjaan dan jumlah

penghasilan perbulan.

Bagian kedua berisi tanggapan responden mengenai gaya hidup, indikator dari

variabel tersebut terdiri dari gaya berpakaian, pola konsumsi dan pola rekreasi.

Tabel III.7

Kisi-kisi Kuesioner Variabel Gaya Hidup

No Indikator No Item Jumlah

1 Gaya berpakaian 1,5,9,10 4

2 Pola konsumsi 2,3,6,8 4

3 Pola rekreasi 4,7 2

Jumlah Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

55

Tabel III.8

Skor Alternatif Jawaban Instrumen Gaya Hidup

Bagian ketiga terdiri dari 10 pertanyaan pengetahuan dan 13 pertanyaan tentang

kemampuan mengelola keuangan. Pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini

diambil dari jurnal ilmiah Chen dan Volpe (1998:123-126), Mandell (2008:243-

248), Amelia Rosaline (2014) serta beberapa buku yang telah disesuaikan dengan

kebutuhan. Pengukuran yang digunakan pada literasi keuangan dimensi

pengetahuan adalah scoring atau penilaian berdasarkan banyaknya jumlah

pertanyaan yang dijawab benar oleh responden. Berikut kisi-kisi instrument

variable literasi keuangan dimensi pengetahuan.

Pernyataan Positif (+) Pernyataan Negatif (-)

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Skor

Selalu 4 Selalu 1

Sering 3 Sering 2

Jarang 2 Jarang 3

Tidak Pernah 1 Tidak Pernah 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

56

Tabel III.9

Kisi-kisi Instrumen Variabel Literasi Keuangan Dimensi Pengetahuan

Tabel III.10

Skor Alternatif Jawaban Instrumen

No Indikator No Item Jumlah

1 Pengetahuan umum keuangan 1,3,4, 3

2 Tabungan dan pinjaman 2,7,9,10 4

3 Asuransi 8,6 2

4 Investasi 5 1

Total 10

Pernyataan Positif (+) Pernyataan Negatif (-)

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Skor

Selalu 4 Selalu 1

Sering 3 Sering 2

Jarang 2 Jarang 3

Tidak Pernah 1 Tidak Pernah 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

57

Tabel III.11

Kisi-kisi Instrumen Variabel Literasi Keuangan Dimensi Kemampuan

No Indikator No Item Jumlah

1 Pengetahuan umum keuangan 1,2,3,4,12 5

2 Tabungan dan pinjaman 6,7,10*,13 4

3 Asuransi 11 1

4 Investasi 5,9,8 3

Jumlah Total 13

Tabel III.12

Pedoman Konversi Skor Ke dalam Tiga Kategori

Sumber:Saifuddin Azwar (2012:163)

Keterangan :

X = Jumlah Skor

SD = Standar Deviasi

Mean =Rata-rata

Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata (Mean) dan

standar deviasi untuk masing-masing variabel. Analisis dilakukan pada masing-

masing item. Rumus yangdigunakan dalam menacari mean dan standar deviasi

adalah sebagai berikut:

Skor Rumus Konversi Kategori

3 X > Mean + SD Tinggi

2 Mean - SD < X < Mean + SD Sedang

1 X < Mean – SD Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

58

Mean= Jumlah seluruh data

Banyak data

Sedangkan untuk menghitung standar deviasi menggunakan rumus :

Teknik Pengujian Instrumen

Uji Validitas

Menurut Saifudin Azwar (1997:5) berpendapat “ validitas berasal dari kata

‘validity’ yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat

ukur dalam melakukan fungsi ukuranya”.

Menurut Saifuddin Azwar (1997:45) mengatakan, “validitas dibagi menjadi 3,

yaitu validitas isi (content validity), validitas konstruk (construct validity), dan

validitas berdasarkan kriteria (criterion related validity)” antara lain adalah sebagi

berikut :

Validitas isi (content validity)

Validitas ini mengetahui sejauh mana item-item dalam test mencakup

keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur. Validitas ini terbagi menjadi

dua tipe yaitu validitas muka dan validitas logic.

Validitas konstruk (construk validity)

Validitas ini menunjukkan sejauh mana tes mengungkapkan suatu trait

atau konstruk teoritik yang hendak diukurnya. Pengujian dalam vaiditas konstruk

biasanya memerlukan teknik analisis statistik yang lebih komplek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

59

Validitas berdasarkan kriteria (criterion related validity)

Validitas ini untuk mengetahui tingginya tingkat validitas dilakukan

dengan komputasi antar skor tes dengan skor kriteria. Validitas berdasarkan

kriteria dapat digolongkan lagi menjadi dua macam, yaitu validitas prediktif dan

validitas konkuren.

Validitas yang dicari dalam penelitian ini adalah validitas konstruksi

(Construt Validity) yaitu menunjukkan seberapa jauh suatu alat ukur mengukur

sifat atau konstruk tertentu. Rumus yang digunakan dalam analisis validitas

konstruk adalah dengan korelasi product moment Pearson yang diikuti oleh

Saifudin Azwar, yaitu :

( Saifuddin Azwar,1997:19)

Keterangan:

rx y =validitas instrumen

N =banyaknya responden

X = nilai dari setiap item

Y = nilai dari seluruh item

Nilai r kemudian dikonsultasikan dengan r table . Bila r hitung dari rumus di

atas lebih besar dari r tabel maka butir tersebut valid, sebaliknya jika r hitungdari

rumus di atas lebih kecil dari r tabel maka butir tersebut tidak valid. Dan jika r hitung

dari rumus di atas lebih besar dari r tabletetapi bertanda negatif, maka H0 ditolak

dan H1 diterima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

60

Kriteria yang digunakan dalam pengujian validitas adalah bila nilai koefisien

Corrected Item-Total Correlation suatu item bernilai positif dan lebih besar dari r-

tabel.

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas angket digunakan untuk mengetahui keandalan angket

apakah dipercaya atau tidak untuk mengumpulkan data penelitian. Pengujian

reliabilitas yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan rumus Alpha

Cornbach (r11) (Arikunto, 2002:171) sebagai berikut:

Keterangan :

r11 = Reliabilitas

K = Banyaknya butir soal

∑ = Jumlah varians butir soal

= Varian total

Menghitung varian setiap item rumus (Arikunto, 2002:171):

Keterangan :

= Varians Total

∑Y = Jumlah Skor X

N = Jumlah Peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

61

Menghitung Varian Total digunakan rumusan (Arikunto, 2011:171) :

Keterangan :

= Varians Total

∑Y = Jumlah Skor X

N = Jumlah responden

Adapun kriterianya adalah:

rhitung > 0,6 berarti reliabel

rhitung< 0,6 berarti tidak reliabel

Hasil pengujian Validitas dan Reabilitas Instrumen

Pengujian Validitas

Tabel III.13

Hasil Uji Validitas

Variabel Item r hitung r tabel Keterangan

Gaya Hidup

GH1 0.910 0.164 Valid

GH2 0.609 0.164 Valid

GH3 0.910 0.164 Valid

GH4 0.821 0.164 Valid

GH5 0.910 0.164 Valid

GH6 0.821 0.164 Valid

GH7 0.910 0.164 Valid

GH8 0.609 0.164 Valid

GH9 0.385 0.164 Valid

GH7 0.910 0.164 Valid

GH10 0.910 0.164 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

62

Sumber :data primer diolah, 2016

Tabel di atas menunjukkan besarnya nilai r hitung seluruh butir pertanyaan

nilainya lebih besar dari r table 0,164. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

seluruh butir dinyatakan valid dan kuisioner dalam penelitian ini dapat digunakan

untuk analisis selanjutnya.

LK1 0.336 0.164 Valid

LK2 0.542 0.164 Valid

LK3 0.581 0.164 Valid

LK4 0.564 0.164 Valid

LK5 0.581 0.164 Valid

LK6 0.359 0.164 Valid

LK7 0.336 0.164 Valid

LK8 0.359 0.164 Valid

LK9 0.359 0.164 Valid

LK10 0.564 0.164 Valid

LK11 0.354 0.164 Valid

LK12 0.514 0.164 Valid

LK13 0.853 0.164 Valid

LK14 0.765 0.164 Valid

LK15 0.853 0.164 Valid

LK16 0.765 0.164 Valid

LK17 0.354 0.164 Valid

LK18 0.853 0.164 Valid

LK19 0.525 0.164 Valid

LK20 0.853 0.164 Valid

LK21 0.853 0.164 Valid

LK22 0.853 0.164 Valid

LK23 0.853 0.164 Valid

Literasi Keuangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

63

Pengujian Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan rumus koefisien Cronbach Alpha.

Hasil uji reliabilitas cronbach’c alpha yang didapat untuk masing-masing variabel

ditunjukkan dalam tabel berikut:

Tabel III.14

Hasil Uji Reabilitas

Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas di atas, dapat dilihat bahwa

koefisien cronbach’c alpha semua di atas 0,6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

instrumen yang digunakan di dalam penelitian ini reliabel. Dari hasil uji validitas

dan reliabilitas yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa angket

sudah layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian.

Teknik Analisis Data

Statistik Deskriptif

Analisis statistik dekriptif bertujuan untuk menjelaskan tentang gambaran yang

diteliti melalui data sampel tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan

yang berlaku secara umum (Sugiyono,2008:29). Analisis statistik deskriptif

meliputi rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum, nilai minimum.

Variabel

Nilai Cronbach's

alpha

Keterangan

Gaya Hidup 0,933 Reliabel

Literasi Keuangan 0,922 Reliabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

64

Pengkategorian pada penelitian ini menggunakan nilai ideal untuk melihat

kecenderungan data variabel literasi keuangan , status sosial ekonomi dan gaya

hidup.

Pengujian Prasyarat Analisis

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau

residual distribusi normal. Jika nilai asym. Sig (2 tailed) memiliki signifikansi

lebih dari α = 0,05 maka distribusi dapat dikatakan normal, dan jika nilai asym.

Sig (2 tailed) memiliki signifikansi lebih kecil dari α = 0,05 berarti distribusi

tersebut tidak normal.

Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji

kolmogrof-smirnov dengan tingkat kepercayaan 5% atau 0,05. Jika signifikansi =

0,05 maka regresi yang digunakan memiliki data residual yang berdistribusi

normal.

Pengujian Hipotesis

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik non-

parametik yakni analisi chi-square. Analisis ini dipilih karena syarat untuk

melakukan analisis parametik seperti normalitas data tidak terpenuhi. Oleh karena

itu, untuk melihat apakah terdapat perbedaan literasi keuangan keluarga di Desa

Condoncatur bersadarkan status sosial ekonomi dan gaya hidup menggunakan

analisis chi-square. Data yang digunakan untuk analisis ini adalah data yang

berskala ordinal (literasi keuangan, pendapatan, pendidikan, gaya hidup) dan data

nominal ( jenis pekerjaan). Dalam menganalisis uji hipotesis menggunakan chi-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

65

Square menggunakan keputusan Asymp.Sig(2-tailed) , keputusan yang diambil

berdasarkan ketentuan berikut:

Jika Asymp.Sig(2-tailed) > 0,05, maka Ho diterima.

Tidak terdapat perbedaan literasi keuangan keluarga di desa Condongcatur,

Yogyakarta berdasarkan status sosial ekonomi keluarga.

Tidak terdapat perbedaan literasi keuangan keluarga di Desa Condongcatur,

Yogyakarta berdasarkan gaya hidup keluarga.

Jika Asymp.Sig (2-tailed) < 0,05, maka Ho ditolak.

Terdapat perbedaan literasi keuangan keluarga di desa Condongcatur, Yogyakarta

berdasarkan status sosial ekonomi keluarga.

Terdapat perbedaan literasi keuangan keluarga di Desa Condongcatur, Yogyakarta

berdasarkan gaya hidup keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

66

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Lokasi dan Luas Wilayah

Condongcatur merupakan sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Depok,

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebelum tahun 1946, wilayah Desa

Condongcatur yang sekarang ada pada mulanya merupakan wilayah dari 4

(empat) kelurahan, masing-masing yakni Kelurahan Manukan, Kelurahan

Gejayan, Kelurahan Gorongan, dan Kelurahan Kentungan. Desa Condongcatur

terdiri dari 18 Dusun yaitu :

TABEL IV.1

Nama-Nama Dusun Desa Condongcatur

Dusun Tiyasan 10. Dusun Gejayan

Dusun Manukan 11. Dusun Kaliwara

Dusun Pondok 12. Dusun Soropadan

Dusun Sanggrahan 13. Dusun Priwulung

Dusun Gempol 14. Dusun Kayen

Dusun Dero 15. Dusun Kentungan

Dusun Ngringin 16. Dusun Pikgondang

Dusun Ngropoh 17. Dusun Gandok

Dusun Dabag 18. Dusun Joho

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

67

Berdasarkan maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang

diterbitkan tahun 1946 mengenai Pemerintah Kelurahan, maka 4 (empat)

Kelurahan tersebut kemudian digabung menjadi 1 (satu) Kelurahan yang Otonom

dengan nama Condongcatur yang secara resmi ditetapkan berdasarkan maklumat

Nomor : 5 tahun 1948 tentang Perubahan Daerah-Daerah Kelurahan.

Desa Condongcatur berdiri atau diresmikan pada tanggal 26 Desember 1946.

Penelitian ini dilaksanakan di Condongcatur Sleman Yogyakarta yang

berjarak kurang lebih 25 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta. Akses wilayah ini

sangat luas, hal ini menjadi pertimbangan bagi para investor untuk menanamkan

modalnya dikarenakan di Yogyakarta lahan menjadi hal yang sangat krusial, hal

ini disebabkan oleh kepadatan penduduk yang ada di Yogyakarta.

Wilayah Desa Condongcatur merupakan daerah dataran tinggi karena wilayah

ini sangat dekat dengan pegunungan. Letak koordinat: 7°45ʹ25ʺS -

110°23ʹ47ʺE. Batas wilayah Condongcatur bagian utara desa Minomartani,

kecamatan Ngalik kemudian bagian timut desa Purwomartani, kecamatan kalasan

lalu sebelah selatan ada desa Caturtunggal, kecamatan Depok dan bagian

barat desa Sinduadi, kecamatan Mlati.

Letak wilayah keseluruhan dari Desa Condongcatur ini kurang lebih 60.000

meter persegi yang terbagi kedalam 13 Rukun Warga (RW) dan 19 Rukun

Tetangga (RT). Luas wilayah daerah desa Condongcatur ialah ± 950 Ha, yang

terdiri dari 18 dusun yaitu: Tiyasan, Manukan, Pondok, Sanggrahan, Gempol,

Dero, Ngringin, Ngropoh, Dabag, Kaliwaru, Gejayan, Soropadan, Pringwulung,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

68

Kayen, Kentungan, Pik Gondang, Gandok, dan Joho. Desa Condongcatur dapat

digambarkan dalam peta berikut:

Gambar IV.1

Peta Desa Condongcatur

Sumber: Kantor Desa Condongcatur 2009

PENDUDUK

Data kependudukan di pemerintahan Desa Condongcatur pada akhir Tahun 2013

berjumlah 37.003 Jiwa. Jumlah kepala keluarga, 12.323 KK.

Terdiri dari:

Laki –laki : 10.971 KK

Perempuan : 1.352 KK

Mutasi penduduk pada tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Pindah : Laki-laki 237 Orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

69

Perempuan 372 Orang

Jumlah 609 Orang

Datang : Laki-laki 230 Orang

Perempuan 268 Orang

Jumlah 498 Orang

Lahir : Laki-laki 310 Orang

Perempuan 280 Orang

Jumlah 590 Orang

Mati : Laki-laki 230 Orang

Perempuan 268 Orang

Jumlah 498 Orang

Pertumbuhan Penduduk pada tahun 2013

Laki-laki 96 Orang

Perempuan 109 Orang

Jumlah 205 Orang

Jumlah penduduk yang besar merupakan salah satu modal penting dalam

peningkatan pembangunan. Namun pertumbuhan penduduk yang relative besar

tanpa di imbangi sumber daya manusia yang cerdas dan handal akan

menimbulkan hambatan dan permasalahan dalam pelaksanaan pembangunan itu

sendiri.

Oleh sebab itu Pemerintah Desa Condongcatur bersama instansi terkait hal ini

Pemerintah Daerah berupaya untuk mengendalikan perkembangan penduduk

dengan cara meningkatkan peran aktif dari masyarakat dalam mensukseskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

70

Program Gerakan Keluarga Berencana. Perkembangan pertumbuhan penduduk di

Wilayah Desa Condongcatur relative tergolong tinggi. Karena akibat adanya

penduduk yang datang atau masuk ke wilayah Desa Condongcatur lebih besar

apabila dibandingkan dengan penduduk yang pindah atau pergi dari wilayah Desa

Condongcatur.

Tabel IV.2

Jumlah Penduduk berdasarkan Usia

Kelompok Usia

(Tahun) Jumlah

0-4 tahun 55

5-9 tahun 89

10-14 tahun 103

15-19 tahun 145

20-24 tahun 256

25-29 tahun 357

30-35 tanun 338

36-39 tahun 179

40-44 tahun 576

45-49 tahun 179

50-54 tahun 206

55-59 tahun 167

60-64 tahun 104

70 tahun keatas 90

jumlah 3157

Sumber : Kelurahan Desa Condongcatur, Agustus 2013

Kondisi religius masyarakat Condongcatur sangat beragam. Hal ini

dibuktikan dengan jumlah pemeluk agama selain islam di desa ini juga banyak.

Akan tetapi tidak ada tendensi dari sebagian agama walaupun salah satunya yakni

agama islam merupakan agama mayoritas di desa ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

71

Tabel IV.3

Jumlah Penduduk menurut Agama

Agama Jumlah

Islam 3018

Kristen Protestan 98

Kristen Katolik 26

Hindu 15

Buddha 0

Sumber : Desa Condongcatur, Agustus 2013

MATA PENCAHARIAN

Mata pencaharian penduduk Desa Condongcatur beragam dan bermacam-macam

sesuai dengan latar belakang pendidikan dan keahliannya yang dimiliki oleh

setiap individu masyarakat Desa Condongcatur, sehingga akan mempengaruhi

perekonomian dan mataa pencaharian mereka.

Berdasarkan data yang ada mata pencaharian penduduk Desa Condongcatur

terbanyak pada sektor swasta, hal ini bisa dipahami dan dimengerti karena letak

Desa Condongcatur yang sangat strategis. Adapun data mata pencaharian

penduduk Desa Condongcatur secara rinci adalah sebagai berikut :

Karyawan.

Pegawai Negeri Sipil : 2.458 Orang

TNI/POLRI : 1.645 Orang

Swasta : 13.984 Orang

Wiraswasta/ Pedagang : 2. 236 Orang

Tani : 496 Orang

Pertukangan : 557 Orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

72

Pensiunan : 827 Orang

Fasilitas

Desa Condongcatur mempunyai beberapa fasilitas yang memadai untuk

kebutuhan masyarakat, diantaranya adalah :

Fasilitas Pendidikan

Fasilitas Peribadatan

Fasilitas Kesehatan

Fasilitas Umum

Fasilitas Perekonomian

Data tersebut selengkapnya adalah sebagai berikut :

Fasilitas Pendidikan

Kelompok Bermain : 20 buah

Taman Kanak-Kanak : 18 buah

Sekolah Dasar : 15 buah

SMTP : 5 buah

Perguruan Tinggi : 10 buah

SLB C : 1 buah

Fasilitas Peribadatan

Masjid : 55 buah

Musholla : 23 buah

Gereja Katholik : 2 buah

Gereja Kristen : 4 buah

Kapel : 2 buah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

73

Kuil : - buah

Pura : - buah

Fasilitas Kesehatan

Rumah sakit : 2 buah

Rumah Bersalin/BKIA: 12 buah

PUSKESMAS : 12 buah

Apotek : 15 buah

Dokter Praktek : 106 orang

Bidan : 18 orang

Fasilitas Umum

Tempat Kesenian : 1 buah

Tempat Rekreasi : 2 buah

Perkumpulan Kesenian: 28 kelompok

Hotel : 5 buah

Restoran : 5 buah

Fasilitas Perekonomian

Pasar Umum : 2 buah

Koperasi Simpan Pinjam: 18 buah

KUD : 1 buah

Toko : 260 buah

Bank : 9 buah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

74

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April dengan objek penelitian

literasi keuangan keluarga di Desa Condongcatur. Responden dalam penelitian ini

adalah ibu rumah tangga di Desa Condongcatur, Yogyakarta.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Condongcatur

pada 100 ibu rumah tangga selaku responden, maka dapat disimpulkan bahwa

responden telah mengisi kuesioner yang telah disebarkan peneliti secara lengkap.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat ada atau tidaknya

perbedaan status sosial ekonomi dan gaya hidup terhadap tingkat literasi keuangan

keluarga di Desa Condongcatur, Yogyakarta. Berdasarkan kuesioner yang telah

diisi oleh responden, maka dapat dilakukan analisis kuantitatif yang terdiri dari uji

validitas, uji reliabilitas, uji prasyarat.

Deskripsi Responden

Berdasarkan kuesioner yang telah disebar, diperoleh data mengenai

beberapa karakteristik yaitu status sosial ekonomi, gaya hidup dan literasi

keuangan keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

75

Deskripsi Variabel Status Sosial Ekonomi

Tabel V.1

Distribusi Frekuensi mengenai Pendapatan Responden

Pendapatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid < Rp 1.338.000,00 2 2.0 2.0 2.0

Rp 1.338.000,00 - Rp

2.337.999,00 9 9.0 9.0 11.0

Rp 2.338.000,00 - Rp

3.338.000,00 63 63.0 63.0 74.0

> Rp 3.338.000,00 26 26.0 26.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: data primer diolah, 2016

Tabel di atas menyatakan bahwa sebagian besar reponden memiliki penghasilan

tinggi sebesar Rp 2.338.000,00 – Rp 3.338.000,00. Hal ini dapat dilihat dari

jumlah responden yang memiliki pendapatan tinggi berjumlah 63 orang atau

63%. Sebanyak 2 responden menyatakan memiliki pendapatan rendah yaitu < Rp

1.338.000,00, 9 responden menyatakan memiliki pendapatan sedang yaitu antara

Rp 1.338.000,00 – Rp 2.337.999,00 atau sejumlah 9% dari total responden.

Sisanya 26 responden atau 26% dari total responden menyatakan memiliki

pendapatan sangat tinggi sebesar > Rp 3.338.000,00.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

76

Tabel V.2

Distribusi Frekuensi mengenai Pendidikan Responden

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Dasar (SD-SMP) 38 38.0 38.0 38.0

Menengah (SMA) 49 49.0 49.0 87.0

Tinggi (Sarjana/Magister) 13 13.0 13.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: data primer diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar ibu rumah tangga di Desa Condongcaur,

Yogyakarta memiliki tingkat pendidikan menengah, yaitu SMA. Hal ini dapat

dilihat dari jumlah ibu rumah tangga yang memiliki tingkat pendidikan menengah,

yaitu SMA berjumlah 49 orang atau 49%. Sedangkan ibu rumah tangga yang

memiliki tingkat pendidikan dasar (SD-SMP) berjumlah 38 orang atau 38%.

Sisanya ibu rumah tangga yang memiliki tingkat pendidikan tinggi (Sarjana)

berjumlah 13 orang atau 13% dari total responden. Tabel frekuensi mengenai

pekerjaan responden dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

77

Tabel V.3

Frekuensi mengenai Jenis Pekerjaan Responden

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ibu Rumah Tangga 2 2.0 2.0 2.0

Wiraswasta 9 9.0 9.0 11.0

Karyawan Swasta 63 63.0 63.0 74.0

PNS 26 26.0 26.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: data primer diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar ibu rumah tangga di Desa

Condongcatur, Yogyakarta memiliki jenis pekerjaan karyawan swasta. Hal ini

dapat dilihat dari jumlah ibu rumah tangga yang memiliki jenis pekerjaan

karyawan swasta berjumlah 63 orang atau 63%. Responden yang bekerja sebagai

PNS sebanyak 26 responden atau 26% dari total responden. Responden yang

bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 9 responden atau 9% dari total responden.

Sisanya sebanyak 2 responden bekerja sebagai ibu rumah tangga atau 2% dari

total responden.

Deskripsi Variabel Gaya Hidup Keluarga

Gaya hidup merupakan salah satu faktor penting dalam literasi keuangan. Gaya

hidup merupakan pola hidup keluarga yang dapat mencerminkan bagaimana

keluarga mampu mengalokasikan pendapatan atau pemasukan keuangan dengan

tepat sasaran demi mencapai tujuan keluarga untuk jangka panjang. Indikator

variabel gaya hidup dalam penelitian ini adalah frekuensi pola konsumsi, gaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

78

berpakaian dan pola rekreasi. Frekuensi yang dimaksud dalam penelitian ini

terlihat dari jawaban responden terkait pernyataan yang telah disediakan peneliti

dengan alternatif jawaban selalu, sering, jarang dan tidak pernah. Jika jawaban

responden lebih mengarah pada jawaban sering atau selalu maka dapat dikatakan

bahwa gaya hidup responden cenderung konsumtif (tinggi).

Hasil perhitungan dengan program SPSS versi 16 menunjukkan bahwa

distribusi frekuensi dan penilaian variabel gaya hidup dapat dilihat dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel V.4

Frekuensi Gaya Hidup Keluarga

Sumber: data primer diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas, ibu rumah tangga di Desa Condongcatur,

yogyakarta memiliki gaya hidup mewah. Hal ini dapat dilihat dari jumlah

responden yang memiliki gaya hidup mewah berjumlah 64 responden atau 64%,

sedangkan ibu rumah tangga yang memiliki gaya hidup sederhana berjumlah 36

responden atau 36%. Maka dapat disimpulkan bahwa ibu rumah tangga di Desa

Condongcatur memiliki hal gaya hidup yang konsumtif, mereka tidak dapat

menahan hasrat (keinginan) dan adanya perilaku ikut-ikutan atau menampilkan

diri untuk menaikkan popularitas yang tergolong tinggi.

Kelompok_GH

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

MEWAH 64 64.0 64.0 64.0

SEDERHANA 36 36.0 36.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

79

Deskripsi Variabel Literasi Keuangan Keluarga

Literasi keuangan adalah kemampuan keluarga dalam mengelola keuangan

disertai dengan keterampilan pemilihan dan penggunaan produk keuangan.

Indikator variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan produk keuangan dan

kemampuan keluarga dalam pemilihan dan penggunaan produk keuangan.

Deskripsi data variabel literasi keuangan indikator pengetahuan disajikan dalam

diagram berikut:

Gambar V.1

Literasi Keuangan Indikator Pengetahuan

Gambar V.1 menunjukkan bahwa 43 ibu rumah tangga dari total 100

responden di Desa Condongcatur sudah memiliki pengetahuan terkait keuangan

pribadi yang meliputi manfaat pengetahuan pribadi dan perencanaan keuangan

pribadi, serta pendapatan bersih. mengenai asuransi, ibu rumah tangga di Desa

Condongcatur sudah mengerti akan alasan membeli asuransi, yaitu untuk

melindungi dari kerugian yang besar. Akan tetapi, pengetahuan mengenai jenis-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

80

jenis asuransi, ibu rumah tangga di Desa Condongcatur kurang memahami, hal ini

dapat dilihat dari presentase pengetahuan ibu rumah tangga tentang asuransi

hanya sebesar 7.

Sebanyak 31% ibu rumah tangga memiliki pengeahuan yang baik mengenai

tabungan dan pinjaman, seperti penggunaan kartu kresit dan pemanfaatan jasa

Bank. Sedangkan hanya 19 ibu rumah tangga yang memiliki pengetahuan

mengenai investasi.

Gambar V. II

Diagram Lingkaran Literasi Keuangan Indikator Kemampuan

Gambar V.II menunjukkan jawaban kuesioner 100 ibu rumah tangga variabel

literasi keuangan indikator kemampuan. Berdasarkan jawaban kuesioner yang

telah diperoleh, sebanyak 44 ibu rumah tangga mampu untuk mengaplikasikan

pengetahuan terkait dengan produk keuangan terhadap kehidupan sehari-hari. Hal

ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa 44 ibu rumah

tangga dari total 100 ibu rumah tangga telah melakukan kegiatan tetap dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

81

bidang keuangan seperti membuat anggaran keuangan dan mencatat setiap

pengeluaran, mengikuti program investasi dan asuransi, meminjam uang kepada

Bank dan bukan kepada rentenir.

Sebanyak 43 ibu rumah tangga belum mampu untuk mengaplikasikan

literasi keuangan terkait dengan dimensi kemampuan. Hal ini dapat dilihat dari

hasil penelitian yang menunjukkan 43 ibu rumah tangga jarang membuat

anggaran keuangan dan mencatat setiap pengeluaran, serta tidak displin atau

teratur dalam mengikuti program asuransi atau investasi. Sedangkan 4% ibu

rumah tangga dari total 100 ibu rumah tangga tidak mampu mengaplikasikan

literasi keuangan terkait dengan dimensi kemampuan. Namun sebanyak 9% ibu

rumah tangga sudah mampu untuk mengaplikasikan literasi keuangan dimensi

kemampuan, dengan cara membuat anggaran keuangan setiap bulannya, disiplin

dalam mengikuti program asuransi dan investasi, lebih memilih meminjam uang

ke Bank dan bukan kepada rentenir, serta mampu melihat peluang bisnis yang

ada.

Hasil perhitungan yang dilakukan dengan program SPSS Versi 16, menunjukkan

bahwa distribusi frekuensi dan penilaian variabel literasai keuangan keluarga

dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

82

Tabel V.5

Frekuensi Literasi Keuangan Keluarga

Kelompok_LK

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

RENDAH 14 14.0 14.0 14.0

SEDANG 69 69.0 69.0 83.0

TINGGI 17 17.0 17.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: data primer diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas, literasi keuangan keluarga di Desa

Condongcatur, Yogyakarta termasuk dalam kategori sedang. Hal ini dapat dilihat

dari jumlah responden yang memiliki tingkat literasi keuangan yang sedang

berjumlah 69 responden atau 69%. Sedangkan 17 responden atau 17% responden

dari total responden memiliki literasi keuangan yang tinggi. Sisanya 14 responden

memiliki literasi keuangan yang rendah.

Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa 69 responden,

memiliki pengetahuan dan kemampuan mengelola keuangan terkait pengelolaan

keuangan serta pengetahuan produk keuangan. Akan tetapi, sebagian besar

responden tidak memiliki keyakinan dalam penggunaan produk keuangan.

Sedangkan 17 responden yang memiliki tingkat literasi yang tinggi dinyatakan

memiliki pengetahuan keuangan terkait dengan produk keuangan dan kemampuan

untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut melalui pemilihan dan penggunaan

produk keuangan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan keluarga untuk jangka

panjang.

Analisis Data dan Pembahasan

Pengujian Prasyarat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

83

Uji Normalitas

Pengujian prasyarat dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas. Uji

normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi normal atau

tidak dengan tingkat kepercayaan 5% atau 0,05. Kriteria distribusi frekuensi

normal, jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) signifikannya lebih besar dari α = 0,05 dan

jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) signifikannya lebih kecil dari α = 0,05 berarti

distribusi tersebut tidak normal. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan

dengan menggunakan uji kolmogrov-smirnov. Jadi, jika signifikansi > 0,05 maka

distribusi data dikatakan normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel V.6

Uji Normalitas

Berdasarkan tabel V.6 diperoleh nilai Asymp. Sig (2-tailed) untuk variabel literasi

keuangan keluarga sebesar 0,000, dan variabel gaya hidup sebesar 0,000, variabel

status sosial ekonomi yang dilihat dari tingkat pendapatan ibu rumah tangga

sebesar 0,000, tingkat pendidikan ibu rumah tangga sebesar 0,000. Jika nilai

Asymp.Sig Apabila dibandingkan dengan signifikansi < 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa residual data berdistribusi tidak normal. Oleh karena itu,

analisis selanjutnya menggunakan analisis non parametrik, yaitu uji Chi-Square.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

84

Uji Hipotesis

Perbedaan tingkat literasi keuangan keluarga berdasarkan status sosial ekonomi

keluarga

Berdasarkan hasil penelitian, berdasarkan Perbedaan Tingkat Literasi Keuangan

Keluarga di Desa Condongcatur, Yogyakarta diperoleh hasil pengujian hipotesis

sebagai berikut:

Tingkat Pendapatan

Tabel V.7

Tabulasi Silang Tingkat Pendapatan dengan Literasi Keuangan

Kelompok_LK Total

RENDAH SEDANG TINGGI

Pendapatan

< Rp 1.338.000 2 0 0 2

Rp 1.338.000 - Rp 2.337.999 5 2 2 9

Rp 2.337.999 - Rp 3.338.000 7 47 9 63

> Rp 3.338.000 0 20 6 26 Total 14 69 17 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

85

Berdasarkan uji

Chi Square yang telah dilakukan, pada tabel V.7, menunjukkan bahwa nilai

pearson chi square untuk tingkat pendapatan dengan literasi keuangan sebesar

31,762 dengan nilai Asymp.Sig(2-tailed) sebesar 0,000. Nilai Asymp.Sig(2-tailed)

tersebut < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat

literasi keuangan keuangan keluarga di Desa Condongcatur, Yogyakarta

berdasarkan tingkat pendapatan keluarga.

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa hanya terdapat 2 ibu rumah tangga

yang memiliki pendapatan < Rp 1.338.000,00 dan termasuk dalam tingkat literasi

keuangan rendah. Dengan tingkat pendapatan Rp 1.338.000,00 – Rp 2.337.999,00

sebanyak 5 ibu rumah tangga termasuk ke dalam kategori literasi keuangan

rendah, 2 ibu rumah tangga termasuk kategori sedang dan 2 ibu rumah tangga

termasuk ke dalam kategori literasi keuangan tinggi. Selanjutnya, berdasarkan

tingkat pendapatan Rp 2.337.999,00 – Rp 3.338.000,00, terdapat 7 ibu rumah

tangga yang memiliki tingkat literasi rendah, 47 ibu rumah tangga yang memiliki

tingkat literasi keuangan sedang, dan 9 ibu rumah tangga yang memiliki tingkat

literasi keuangan rendah. Berdasarkan tingkat pendapatan > Rp 3.338.000,00,

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square

31.762a 6 .000

Likelihood Ratio

27.175 6 .000

Linear-by-Linear Association

12.329 1 .000

N of Valid Cases

100

7 cells (58.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .28.

Sumber: data primer diolah,2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

86

sebanyak 20 ibu rumah tangga yang memiliki tingkat literasi keuangan sedang

dan 6 ibu rumah tangga yang memiliki tingkat literasi keuangan tinggi.

Tingkat Pendidikan

Tabel V.8

Tabulasi Silang Tingkat Pendidikan dengan Literasi keuangan

Chi-Square Tests

Value Df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 32.518a 4 .000 Likelihood Ratio 38.299 4 .000 Linear-by-Linear Association 27.918 1 .000

N of Valid Cases 100 a. 2 cells (22.2%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.82.

Sumber: data primer diolah, 2016

Berdasarkan uji Chi Square yang telah dilakukan, pada tabel V.8

menunjukkan bahwa nilai pearson chi square untuk tingkat pendidikan dengan

literasi keuangan sebesar 32,518 dengan nilai asymp.Sig(2-tailed) sebesar 0,000.

Nilai Asymp.Sig(2- tailed) tersebut < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan tingkat literasi keuangan keuangan keluarga di Desa

Condongcatur, Yogyakarta berdasarkan tingkat pendidikan keluarga.

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa 13 ibu rumah tangga dengan

tingkat pendidikan dasar (SD-SMP) termasuk dalam tingkat literasi keuangan

rendah, dan 25 ibu rumah tangga termasuk kategori sedang. Berdasarkan tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

87

pendidikan menengah (SMA), terdapat 1 ibu rumah yang memiliki tingkat literasi

keuangan rendah, 37 ibu rumah tangga yang memiliki tingkat literasi keuangan

sedang, dan 11 ibu rumah tangga yang memiliki tingkat literasi keuangan tinggi.

Berdasarkan tingkat pendidikan atas (Sarjana/Magister) terdapat 7 ibu rumah

tangga yang memiliki literasi keuangan kategori sedang dan 6 ibu rumah tangga

yang memiliki literasi keuangan kategori tinggi.

Jenis Pekerjaan

Tabel V.9

Tabulasi Silang Jenis Pekerjaan dengan Literasi keuangan

Sumber: data primer diolah, 2016

Berdasarkan uji Chi Square yang telah dilakukan, pada tabel V.9 menunjukkan

bahwa nilai pearson chi square untuk jenis pekerjaan dengan literasi keuangan

sebesar 31,762 dengan nilai Asymp.Sig (2 tailed) sebesar 0,000. Nilai Asymp.Sig

(2 tailed) tersebut < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

Pekerjaan * Kelompok_LK Crosstabulation

Count

Kelompok_LK Total

RENDAH SEDANG TINGGI

Pekerjaan

IBU RUMAH TANGGA 2 0 0 2

WIRASWASTA 5 2 2 9

KARYAWAN SWASTA 7 47 9 63

PNS 0 20 6 26

Total 14 69 17 100

Chi-Square Tests

Value Df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 31.762a 6 .000 Likelihood Ratio 27.175 6 .000 Linear-by-Linear Association 12.329 1 .000

N of Valid Cases 100 a. 7 cells (58.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .28.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

88

tingkat literasi keuangan keuangan keluarga di Desa Condongcatur, Yogyakarta

berdasarkan jenis pekerjaan.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 2 ibu rumah tangga

yang tidak bekerja memiliki tingkat literasi keuangan yang rendah. Sedangkan

untuk jenis pekerjaan wiraswasta terdapat 5 ibu rumah tangga yang memiliki

tingkat literasi rendah, 2 ibu rumah tangga yang memiliki tingkat literasi sedang

dan 2 ibu rumah tangga yang memiliki tingkat literasi keuangan tinggi. Literasi

keuangan ibu rumah tangga yang bekerja sebagai karyawan swasta lebih dominan

memiliki ke dalam tingkat literasi keuangan kategori sedang, hanya 7 ibu rumah

tangga yang memiliki tingkat literasi keuangan tinggi. Sisanya 20 ibu rumah

tangga yang bekerja sebagai PNS memiliki tingkat literasi keuangan sedang dan 6

ibu rumah tangga memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi.

Perbedaan tingkat literasi keuangan keluarga berdasarkan gaya hidup keluarga

Tabel V.10

Tabulasi Silang Gaya Hidup dengan Literasi Keuangan

Kelompok_GH * Kelompok_LK Crosstabulation

Count

Kelompok_LK Total

RENDAH SEDANG TINGGI

Kelompok_GH MEWAH 14 50 0 64

SEDERHANA 0 19 17 36 Total 14 69 17 100

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 40.243a 2 .000 Likelihood Ratio 49.468 2 .000 Linear-by-Linear Association 35.232 1 .000

N of Valid Cases 100 a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.04.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

89

Sumber : data primer diolah, 2016

Berdasarkan uji Chi Square yang telah dilakukan, pada tabel V.10

menunjukkan bahwa nilai pearson chi square untuk gaya hidup dengan literasi

keuangan sebesar 40,243 dengan nilai Asymp.Sig(2-tailed) sebesar 0,000. Nilai

Asymp.Sig (2-tailed) < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan tingkat literasi keuangan keuangan keluarga di Desa Condongcatur,

Yogyakarta berdasarkan gaya hidup keluarga.

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa hanya 17 ibu rumah tangga dengan

gaya hidup sederhana yang memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi. Selain

itu, terdapat 50 ibu rumah tangga yang memiliki gaya hidup mewah termasuk

memiliki tingkat literasi keuangan sedang, 19 ibu rumah tangga dengan gaya

hidup sederhana memiliki tingkat literasi keuangan sedang. Sisanya 14 ibu rumah

tangga yang memiliki gaya hidup mewah termasuk kedalam literasi keuangan

kategori rendah.

Pembahasan

1. Tingkat Literasi Keuangan Warga Desa Condongcatur

Tingkat literasi keuangan warga di Desa Condongcatur termasuk ke

dalam kategori sedang. Hal ini terlihat dari hasil penelitian ini yang menunjukkan

bahwa warga di Desa Concongcatur 67% memiliki tingkat literasi keuangan yang

sedang. Warga di Desa Condongcatur sudah memiliki pengetahuan terkait dengan

produk keuangan, dimana warga sudah memiliki pengetahuan tentang keuangan

dan produk keuangan yang telah disediakan oleh pihak lembaga keuangan, namun

warga belum mampu untuk mengaplikasikan kemampuan tersebut melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

90

penggunaan produk keuangan. Ketidakmampuan warga untuk mengatur keuangan

disertai juga rasa ketidakpercayaan warga terhadap produk keuangan, contohnya

saja mereka lebih memilih untuk meminjam uang kepada rentenir dan bukan

kepada bank.

Ketidakyakinan warga terhadap jasa keuangan terkait dengan produk

keuangan ini dikarenakan rasa kekhawatiran warga terhadap kasus yang marak

terjadi terkait dengan jasa keuangan seperti investasi, asuransi. Maka dari sinilah

dapat jelas terlihat bahwa warga belum melek keuangan secara utuh dikarenakan

kemampuan dan keyakinan warga untuk penggunaan produk keuangan masih

perlu ditingkatkan untuk kesejahteraan keluarga.

2. Status Sosial Ekonomi Warga Desa Condongcatur Berdasarkan:

a. Tingkat Pendapatan

Status seseorang di masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator sesuai

dengan persepsi masyarakat setempat tentang suatu hal yang membuat seseorang

dipandang lebih tinggi daripada yang lain, seperti kekayaan, jabatan, ataupun

pendidikan. Pada umumnya, indikator yang mudah dilihat guna mengukur status

sosial ekonomi seseorang dalam struktur sosial masyarakat adalah aspek ekonomi,

yaitu pendapatan.

Pendapatan warga di Desa Condongcatur ada yang tinggi, sedang, dan rendah.

Tinggi, sedang, dan rendahnya pendapatan yang diterima oleh warga di Desa

Condongcatur, Yogyakarta di pengaruhi oleh jenis pekerjaan mereka. Berdasarkan

hasil penelitian yang telah dilaksanakan, ibu rumah tangga di Desa Condongcatur

rata-rata memiliki pendapatan Rp 2.338.000,00 – Rp 3.338.000,00.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

91

Jika dilihat dari tingkat pendapatan, keluarga di Desa Condongcatur seharusnya

melek keuangan dikarenakan mereka memiliki pendapatan yang tinggi, dalam

artian mereka memiliki beberapa persen pendapatan yang bisa mereka kelola

dengan pemanfaatan penggunaan produk keuangan yang sesuai dengan situasi

atau kondisi keluarga. Misalnya dengan menabung di bank, meminjam uang atau

dana kepada bank, bahkan melakukan asuransi kesehatan atau pendidikan.

b. Tingkat Pendidikan

Selain pendapatan, faktor selanjutnya yang mempengaruhi status sosial ekonomi

seseorang adalah tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan adalah faktor pendorong

perubahan status sosial seseorang di lingkungan masyarakat sekitar maupun

masyarakat luas. Ibu rumah tangga di Desa Condongcatur sudah memiliki tingkat

pendidikan dengan kategori menengah. Hal ini dilihat dari hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa sebagian besar ibu rumah tangganya memiliki tingkat

pendidikan menengah dan tingkat pendidikan dasar. Dari 100 responden, hanya 7

ibu rumah tangga yang memiliki tingkat pendidikan atas (sarjana).

Besarnya warga di Desa Condongcatur, Yogyakarta yang memiliki tingkat

pendidikan menengah dan tingkat pendidikan rendah dikarenakan warga yang

lebih mengedepankan bekerja terlebih dahulu daripada melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi. Warga Desa Condongcatur memahami bahwa pendidikan

adalah suatu kebutuhan, namun tingginya tingkat pendidikan belum tentu akan

menentukan tingkat ekonomi yang tinggi pula. Oleh karena itu, warga Desa

Condongcatur lebih mengedepankan kreatifitas mereka misalnya dengan berani

membuka usaha jus buah, atau menjual hasil karya tangan sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

92

c. Jenis Pekerjaan

Sebagian besar ibu rumah tangga di Desa Condongcatur bekerja sebagai

karyawan swasta. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada

bulan April 2016, dimana sebanyak 63 responden bekerja sebagai karyawan

swasta, 26 bekerja sebagai PNS, 9 bekerja sebagai wiraswasta dan sebanyak 2

responden bekerja sebagai ibu rumah tangga.

Hal ini sejalan dengan data monografi Desa Condongcatur, yang mana

menurut survei mata pencaharian penduduk Desa Condongcatur sebagian besar

warganya bekerja sebagai karyawan swasta. Jika dilihat dari jenis pekerjaan,

seharusnya warga Desa Condongcatur yang mencakup ibu rumah tangga yang

bekerja sebagai karyawan swasta tergolong melek keuangan, dikarenakan selain

mampu dalam mengelola keuangan seharusnya ibu rumah tangga juga telah

memiliki informasi yang cukup terkait dengan produk keuangan melalui rekan

kerja atau lingkungan kerjanya, berbeda dengan ibu rumah tangga yang tidak

bekerja atau hanya berdiam diri di rumah saja.

3. Gaya Hidup Warga Desa Condongcatur, Yogayakarta

Banyaknya individu yang mengalami kesulitan keuangan bukan hanya disebabkan

karena pendapatan yang kecil tetapi karena kesalahan dalam mengalokasikan

pendapatan. Tingkat gaya hidup yang tinggi menyebabkan kurang bijak dalam

pengalokasian pendapatan. Oleh karena itu, dengan mempunyai literasi keuangan

yang baik akan membantu dalam membuat keputusan yang tepat. Dengan literasi

keuangan yang baik, maka akan mampu untuk membuat skala prioritas yang baik

demi terciptanya masa depan yang lebih baik lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

93

Gaya hidup keluarga yang tercermin dari pola konsumsi, gaya berpakaian dan

pola rekreasi sangat menentukan bagaimana tingkat literasi keluarga. Gaya hidup

ibu rumah tangga di Desa Condongcatur termasuk dalam kategori mewah dengan

persentase sebesar 64 %. Ibu rumah tangga di Desa Condongcatur cenderung

konsumtif. Ibu rumah tangga lebih mengedepankan keinginan daripada kebutuhan

atau hasrat pribadi. Ibu rumah tangga selaku penggerak keuangan dalam keluarga

belum mampu mengelola keuangan sebaik mungkin demi tercukupinya kebutuhan

sehari-hari. Ibu rumah tangga di Desa Condongcatur juga belum mampu menahan

diri untuk tidak mengedepankan gengsi atau popularitas. Hal ini dapat disebabkan

karena adanya uang yang dimiliki. Gaya hidup yang cenderung konsumtif terkait

dengan barang-barang mewah ataupun barang-barang mahal. Hal ini sudah

dicantumkan dalam butir kuesioner (angket) penelitian ini.

4. Perbedaan Tingkat Literasi keuangan keluarga di Desa Condongcatur

Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi

a. Perbedaan Tingkat Literasi Keuangan Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan, terdapat perbedaan tingkat literasi keuangan ibu

rumah tangga di desa Condongcatur. Hal ini dilihat dari hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa nilai asymp.Sig (2 tailed) 0,000 < 0,005 .

Perbedaan tingkat literasi keuangan ditinjau dari tingkat pendidikan dapat dilihat

melalui tabulasi silang chi-square (tabel V.8). Melalui tabel tersebut dapat

diketahi bahwa ibu rumah tangga yang berpendidikan dasar memiliki tingkat

literasi keuangan yang rendah sedangkan ibu rumah tangga yang memiliki tingkat

pendidikan tinggi memlii tingkat literasi keuangan yang tinggi. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

94

pendidikan yang tinggi, keluarga terkhususnya ibu yang berperan sebagai

penggerak roda keuangan keluarga mampu mengelola keuangan dengan baik,

serta membuat perencanaan keuangan bagi keluarga dengan pemanfaatan produk

keuangan yang telah disediakan oleh lembaga keuangan, seperti melalui Bank,

asuransi jiwa, investasi. Berbeda dengan ibu rumah tangga yang memiliki tingkat

pendidikan yang rendah. Ibu rumah tangga yang memiliki tingkat pendidikan

rendah (dasar) akan memiliki tingkat literasi yang rendah pula, dikarenaka ibu

rumah tangga yang berpendidikan rendah belum memiliki pengetahuan yang

dalam terkait dengan keuangan. Ibu ruamha tanggga yang berpendidikan rendah

hanya memiliki pengetahuan dasar mengenai masalah keuangan, kebanyakan dari

mereka hanya mampu membedakan 1 produk keuangan yang satu dengan yang

lainnya namun tidak memahami secara dalam tentang cara penggunaannya. Hal

ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa ibu rumah

tangga yang berpendidikan dasar memiliki tingkat literasi keuangan yang rendah,

dikarenakan kurangnya pengetahuan dan kemampuan ibu rumah tangga tersebut

terkait dengan produk keuangan yang telah disediakan oleh lembaga keuangan.

Hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian yang dilakukan oleh Luzardi dan

Mitchel (2007), Orton (2007) dan yang terakhir memperkuat hasil penelitian yang

dilakukan oleh Abdullah dan Ratna (2014).

b.Perbedaan Tingkat Literasi Keuangan Berdasarkan Pendapatan

Berdasarkan tingkat pendapatan, terdapat perbedaan tingkat literasi keuangan

ibu rumah tangga di Desa Condongcatur. Hal ini dilihat dari hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa nilai asymp.Sig (2 tailed) 0,000 < 0,05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

95

Berdasarkan tabel V.7 tabulasi silang chi-square literasi keuangan

terhadap tingkat pendapatan dapat diketahui bahwa adanya perbedaan tingkat

literasi keuangan ibu rumah tngga ditinjau dari tingkat pendapatan. Terdapat 2

ibu rumah tangga dengan tingkat pendapatan < Rp 1.338.000,00 termasuk dalam

tingkat literasi keuangan rendah. Dengan tingkat pendapatan Rp 2.337.999,00 –

Rp 3.338.000,00, terdapat 47 ibu rumah tangga yang memiliki tingkat literasi

keuangan sedang, dan 9 ibu rumah tangga yang memiliki tingkat literasi keuangan

rendah. Berdasarkan tingkat pendapatan > Rp 3.338.000,00, sejumlah 20 ibu

rumah tangga yang memiliki tingkat literasi keuangan sedang dan 6 ibu rumah

tangga termasuk literasi keuangan tinggi.

Ibu rumah tangga yan memiliki pendapatan yang rendah tidak memiliki sumber

daya keuangan yang lebih untuk diinvestasikan atau diasuransikan, hal ini

dikarenakan pendapatan yang mereka miliki hanya cukup untuk memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari. Berbeda denan ibu rumah tangga yang

berpendapatan tinggi, mereka memiliki banyak sumber daya keuangan yang dapat

digunakan dalam bentuk investasi atau asuransi. Secara teori (OJK, 2013),

keluarga yang memiliki pendapatan yang tinggi dapat memfasilitasi anggota

keluarga yang lain untuk menabung, dan sebagainya. Secara empiris ternyata

ditemukan bahwa perbedaan status sosial ekonomi keluarga menyebabkan adanya

perbedaan literasi keuangan. Dengan tingkat pendapatan yang tinggi, maka tinggi

juga pemahaman penggunaan produk keuangan. Dengan tingkat pendapatan yang

tinggi, ibu rumah tangga mampu mengalokasikan beberapa persen dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

96

pendapatan pada produk keuangan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan

keluarga.

c.Perbedaan Tingkat Literasi Keuangan Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Berdasarkan jenis pekerjaan, terdapat perbedaan tingkat literasi keuangan ibu

rumah tangga di Desa Condongcatur. Hal ini dilihat dari hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa nilai asymp.Sig (2 tailed) 0,000 < 0,05.

Perbedaan tingkat literasi keuangan keluarga terhadap jenis pekerjaan sangat

terlihat jelas melalui tabulasi chi-square. Diketahui bahwa tingginya pekerjaan

seorang ibu rumah tangga akan berdampak terhadap literasi keuangan yang

dimiliki oleh seorang ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga yang bekerja sebagai

Pegawai Negeri Sipil atau Karyawan swasta memiliki tingkat literasi keuangan

yang tinggi dikarenakan ibu rumah tangga yang bekerja di perusahaan atau

perkantoran memiliki banyak informasi terkait dengan produk keuangan,

informasi tersebut dapat mereka miliki dari rekan kerjanya, sehingga mereka

dapat lebih berhati-hati dalam penggunaan produk keuangan, berbeda dengan ibu

rumah tangga yang bekerja sebagai wiraswasta dan ibu rumah tangga yang tidak

bekerja, mereka akan cenderung memiliki tingkat literasi keuangan yang rendah

dikarenakan sedikit nya informasi yang mereka miliki sehingga kecenderungan

untuk penggunaan atau pemanfaatan produk keuangan sangat kecil.

5. Perbedaan Tingkat Literasi Keuangan Keluarga Ditinjau dari Gaya

Hidup

Berdasarkan hasil analisis chi-square yang telah dilakukan, terlihat bahwa nilai

asymp.Sig (2 tailed) untuk variabel gaya hidup sebesar 0.000. Berdasarkan kriteria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

97

pengujian, jika nilai asymp.sig (2 tailed) < 0,05 berarti terdapat perbedaan tingkat

literasi keuangan keluarga ditinjau dari gaya hidup. Hasil analisis chi-square

menunjukkan bahwa nilai asymp.sig sebesar 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan tingkat literasi keuangan keluarga di Desa condongcatur

ditinjau dari gaya hidup.

Gaya hidup ibu rumah tangga yang sederhana menunjukkan bahwa tingkat

literasi keuangannya tinggi. Hal ini dikarenakan mereka mampu memanfaatkan

atau mengalokasikan pendapatan yang dimiliki dalam bentuk produk-produk

keuangan dengan tujuan untuk mengumpulkan kekayaan untuk dinikmati saat

masa pensiun dan sebagian ditinggalkan sebagai warisan. Mereka cenderung tidak

konsumtif, dimana pola konsumsi mereka tidak berlebihan dan tidak

mengedepankan faktor keinginan. Dengan kata lain, mereka melakukan konsumsi

secara efisien. Sehingga, mereka mampu mengelola keuangannya untuk tujuan

yang jangka panjang.

Gaya hidup ibu rumah tangga di Desa Condongcatur yang mewah

menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangannya dari segi pengetahuan akan

produk keuangan tergolong tinggi. Namun, jika dilihat dari segi kemampuan

mengelola keuangan, maka literasi keuangannya tergolong rendah, dikarenakan

gaya hidup yang tinggi akan mengakibatkan seseorang untuk berperilaku

konsumtif. Hal ini terlihat dari hasil test yang telah dilakukan, dimana hampir

semua responden mengatakan bahwa mereka mengetahui berbagai produk

keuangan yang telah disediakan oleh lembaga keuangan. Akan tetapi, kemampuan

mengelola keuangannya rendah. Hal ini dikarenakan gaya hidup mereka yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

98

tinggi serta kurangnya kepercayaan ibu rumah tangga terhdap berbagai produk

keuangan salah satunya adalah investasi. Ketidakpercayan ini dikarenakan

maraknya kasus “investasi bodong” yang sering terjadi di kalangan masyarakat.

Literasi keuangan dalam keluarga memberikan kemampuan untuk membuat

pertimbangan dan membuat keputusan yang efektif terkait dengan manajemen

penggunaan uang. Literasi keuangan memungkinkan seseorang untuk

memperbaiki keseluruhan kesejahteraan keluarganya. Literasi keuangan menolong

seseorang untuk memperbaiki level pemahaman seseorang untuk menghadapi

masalah keuangan yang memungkinkan untuk mengolah informasi keuangan lalu

membuat keputusan yang tepat untuk keuangan pribadi. Literasi keuangan secara

langsung berpengaruh terhadap kesejahteraan seseorang. Berbagai penelitian

terdahulu, ditemukan bahwa seseorang yang mempunyai literasi keuangan yang

rendah menghadapi berbagai permasalahan terkait keuangan pribadi seperti

tabungan, pinjaman, investasi, rencana pensiun, dan seputar gaya hidup lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

99

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan

pada bab V, dapat diambil simpulan bahwa:

1. Tingkat literasi keuangan keluarga di Desa Condongcatur termasuk dalam

kategori sedang. Tingkat literasi keuangan kategori sedang menunjukkan

bahwa keluarga terkhususnya ibu rumah tangga memiliki pengetahuan terkait

dengan produk keuangan namun ibu rumah tangga belum mampu

mengaplikaasikan pengetahuan tersebut di kehidupan sehari-hari.

2. Status sosial ekonomi warga di Desa Condongcatur, Yogyakarta

Status sosial ekonomi warga di Desa Condongcatur yang dilihat dari tingkat

pendidikan ibu rumah tangga, rata-rata ibu rumah tangga di Desa

Condongcatur berada pada tingkat pendidikan menengah (SMA).

Status sosial ekonomi warga di Desa Condongcatur yang dilihat dari jenis

pekerjaan lebih dominan bekerja sebagai karyawan, sedangkan untuk ibu

rumah tangganya tidak memiliki pekerjaan, hanya berprofesi sebagai ibu

rumah tangga biasa saja.

Status sosial ekonomi warga di Desa Condongcatur yang dilihat dari

pendapatan, adanya masyarakat yang memiliki pendapatan tinggi, sedang,

dan rendah. Untuk pendapatan ibu rumah di Desa Condongcatur tegolong

tinggi dengan rata-rata pendapatan Rp 2.338.000,00 – Rp 3.338.000,00.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

100

3. Gaya hidup warga di Desa Condongcatur, berada di kategori mewah, hal ini

dapat di lihat dari hasil penelitian yang menunjukkan banyaknya ibu rumah

tangga yang memiliki frekuensi pola konsumsi, gaya berpakaian, dan pola

rekreasi yang tinggi.

4. Ada perbedaan tingkat literasi keuangan keluarga di Desa Condongcatur

dengan status sosial ekonomi.

a. Perbedaan Tingkat Literasi Keuangan Berdasarkan Pendidikan

Ada perbedaan tingkat literasi keuangan keluarga berdasarkan status

sosial ekonomi dilihat dari tingkat pendidikan ibu rumah tangga di Desa

Condongcatur, Yogyakarta (Sig. 0,000 < α = 0,05).

b. Perbedaan Tingkat Literasi Keuangan Berdasarkan Pendapatan

Ada perbedaan tingkat literasi keuangan keluarga berdasarkan status

sosial ekonomi jika dilihat dari tingkat pendapatan ibu rumah tangga di

Desa Condongcatur, Yogyakarta (Sig. 0,000 < α = 0,05).

c. Perbedaan Tingkat Literasi Keuangan Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Ada perbedaan tingkat literasi keuangan keluarga berdasarkan status

sosial ekonomi dilihat dari jenis pekerjaan ibu rumah tangga di Desa

Condongcatur, Yogyakarta (Sig. 0,000 < α = 0,05).

5. Ada perbedaan tingkat literasi keuangan keluarga di Desa Condongcatur,

Yogyakarta berdasarkan gaya hidup (Sig. 0,000 < α = 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

101

B. Keterbatasan Penelitian

1. Ibu rumah tangga di Desa Condongcatur sulit untuk ditemui dikarenakan

kesibukan, sehingga harus berulang membuat janji untuk membantu

mengisi kuesioner.

2. Beberapa ibu rumah tangga di Desa Condongcatur belum jujur dalam

mengisi kuesioner terlebih terkait data identitas responden.

3. Beberapa ibu rumah tangga asal-asalan dalam mengisi kuesioner apalagi

terkait dengan variabel literasi keuangan.

C. Saran

1. Hendaknya pihak sekolah maupun pihak universitas lebih meningkatkan

kualitas para pendidik dalam mata pelajaran terkait dengan peneglolaan

keluangan agar, peserta didik mampu mengelola keuangan dengan baik

dan memiliki pemahaman terkait dengan produk-produk keuangan.

2. Ibu rumah tangga hendaknya memiliki forum diskusi terkait dengan

pentingnya literasi keuangan yang dilakukan secara teratur. Di dalam

forum diskusi ini ibu rumah tangga dapat saling membagi informasi

tentang pengelolaan keuangan melalui jasa produk keuangan.

3. Hendaknya ibu rumah tangga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terkait

dengan cara mengelola keuangan yang baik dan benar dengan penggunaan

jasa produk keuangan melalui berita , koran dan lain-lain. Sehingga ibu

rumah tangga memiliki wawasan yang banyak terkait dengan hal tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

102

DAFTAR PUSTAKA

Adimasana, 2003, Pengantar Pendidikan, Koordinasi Mata Kuliah dasar

Keahlian, USD, Yogyakarta

Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Yogyakarta, Graha Ilmu

Arikunto, S. 2006. Prosedur Peneliian Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Ayu Khrisna, Maya Sari dan Rofi Rofaida. (2010). Analisis Tingkat Literasi

Keuangan di Kalangan Mahasiswa & Faktor-Faktor yang

mempengaruhinya (Survey PadaMahasiswa Universitas pendidik Indonesia.

Cude, B. J, Lawrence, F. C, Lyons, A. C, Metzger, K, LeJeune, E, Marks, L. &

Machtmes K. 2006. College Students and Financial Literacy: What They Know

and What We Need to Learn. Eastern Family Economics and Resource

Management Association 2006 Conference

Chaney, David. 1996. Lifestyle (Sebuah Pengantar Komprehensif). Yogyakarta:

Jala Suttra.

Chen, H. & Volpe, R. P. 1998. An analysis of personal financial literacy among

college students. Financial services review, 7(2): 107128

Dhuwita, Qiqin Trisna, 2003, Pengujian Anlisis Tenikal Dalam Memprediksi

Indeks LQ 45 di Bursa Efek Jakarta, Tesis. Universitas Diponegoro, Semarang.

Elfina Putri Hasibuan,2010. Hubungan Antara Gaya Hidup Brand Minded

terhadap Tingkat Konsumsi di Sumatera Utara. Skripsi. Medan: Universitas

Sumatera Utara

Financial Inclusion, Tabloid Progress, Edisi 2011

Garman, E. Thomas and Forgue, raymond E, 1997, Personal Finance , Houghton

Mifflin, Boston.

Gilarso, T. 1992. Dunia Ekonomi Kita. Yogyakarta: Kanisius

Halim,Abdul,2005, Analisis Investasi, Edisi 2, Jakarta; Salemba Empat..

Hotpascaman S. 2009. Hubungan Antara Perilaku Konsumtif dengan Konformitas

Pada Remaja, Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara.

Huston, Sandra J. (2010). Measuring financial literacy. The Journal of Consumer

Affairs, 44(2), 296-316.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

103

Kusumaningrum, Rr, S.D (2014). Bagaimanakah Tingkat Literasi Keuangan

Penduduk Indonesia?. Program Diploma III Fakultas Ekonomi,

Universitas

Islam Indonesia.

Krishna, A, Rofaida, R. & Sari, M. 2010. Analisis tingkat literasi keuangan di

kalangan mahasiswa dan faktor-faktor yang mempengaruhinya (Survey pada

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia). Proceedings of The 4th

International Conference on Teacher Education; Join Conference UPI & UPSI

Bandung,Indonesia, 8-10 November 2010

“Literasi Keuangan menuju Masyarakat yang well literate.” Majalah OJK, Edisi

November 2013 tahun I.

Lusardi. Annamaria dan Olivia S. Mitchell. (2007). Financial literacy and

retirement preparedness: evidence and implications for Financial

education program, Bussiness economic.

Mandell, Lewis dan Linda Schmeid Klein. (2007). Motivation and financial

literacy. Financial Services Review, 16 (2): 105–116.

Manurung, I. A. dan H. S. Siregar. 2009. Pengaruh Laba Bersih Dan Arus Kas

Mendari, Anastasia Sri & Suramaya Suci Kewal.(2013).Tingkat Literasi Keuangan

Di Kalangan Mahasiswa Stie Musi. Jurnal Economia, Volume 9, Nomor 2,Oktober

2013

Muda, K., Antoni, Ahmad, 2003. Kamus Lengkap Ekonomi, Jakarta; Gitamedia

Press.

Nikmatullah Zuhri dan Rahmatullah Akbar.2015. Ibu Menteri Keuangan

Keluarga. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Orton, L. 2007. Financial Literacy: Lessons from International Experience. CPRN

Research Report September 2007

Rini, Mike, 2006. Solusi mengelola Keuangan Pribadi, Jakarta; PT Elex Media

Komputindo.

Sitorus M,2000, Berkenalan Dengan Sosiologi, Jakarta; Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

104

Setiawan, Moh Agung (2014). Analisis Keterkaitan Literasi Keuangan Terhadap

Perilaku Keuangan Personal Mayarakat Di Wilayah Kota Dan Kabupaten

Di Jawa Timur. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Soekanto, Soerjono, 1990, Sosiologi Keluarga, Jakarta; Rineka Cipta.

Spillane, james J.,S, 1982, Socio Economic Characteristics and Mental Attitude

Of

YPKPTL, Student,USD

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Wagland, S. P. & Taylor, S. 2009. When it comes to financial literacy, is gender

really anissue. Volume 3 Issue 1 Australasian Accounting Business and

Finance Journal

Waluya, Bagja. 2007. Sosiologi : Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat

untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu

Pengetahuan Sosial. Bandung : PT. Setia Purna Inves.

Wibawa, HK, 2003, Perencanaan Keuangan Keluarga, Salemba Empat, Jakarta.

Widyawati. “Fungsi dan Tugas Otoritas Jasa Keuangan dalam menjaga stabilitas

Sistem Keuangan”. Medan: Makalah disampaikan pada Seminar tentang

Keberadaan Otoritas Jasa Keuangan untuk mewujudkan perkonomian

nasional yang berkelanjutan dan stabil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

LAMPIRAN 1

KUESIONER

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

105

Petunjuk Pengisian:

Berilah tanda (√ ) pada alternative jawaban yang tersedia

Isilah titik-titik di bawah ini sesuai dengan karakteristik Anda

Nama : ……………………………………..

Tingkat Pendidikan Terakhir : a. SD b. SMP

d. D3/Sarjana c. SMA/SMK

Pekerjaan : a. Ibu Rumah Tangga c. Wiraswasta

b. PNS d. Karyawan

Swasta

Jumlah Penghasilan per bulan : a. < Rp 1.338.000,00

b. Rp 1.338.000,00 – Rp 2.337.999,00

c. Rp 2.338.000,00 – Rp 3.338.000,00

d. > Rp 3.338.000,00

Bagian I Karakteristik Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN … fileSTUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN KELUARGA DI DESA CONDONGCATUR, YOGYAKARTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GAYA HIDUP

106

BAGIAN KE II

Petunjuk pengisian: Isilah kuesioner di bawah ini menggunakan tanda ( √ ) pada kolom

yang sesuai dengan jawaban Anda.

Keterangan:

S : Selalu

S : Sering

J : Jarang

TP : Tidak Pernah

No Pernyataan Selalu S J TP

1. Saya membeli pakaian atau assesories untuk mengikuti trend.

2. Untuk mengisi waktu luang saya bepergian ke tempat

perbelanjaan bersama teman-teman.

3. Saya mengkonsumsi makanan cepat saji dan bermerk seperti

KFC,Dunkin ,J.CO, dll.

4. Saya sekeluarga berlibur ke luar kota atau luar negeri pada saat

libur panjang.

5. Saat di pusat perbelanjaan , saya melihat ada barang yang menarik

padahal niat awalnya saya tidak ingin membeli barang lain kecuali

barang yang yang sudah saya list ,namun karena kemanarikan

bentuk barangnya maka saya membelinya.

6. Saya bangga jika mengenakan pakaian atau assesories yang sama

dengan tokoh idola saya.

7. Saya mengisi waktu luang dengan teman-teman saya dengan

berbelanja ke pusat perbelanjaan (shopping).

8. Saya merayakan hari-hari spesial (ulang tahun pernikahan) dengan

pesta atau mentraktir keluarga serta kerabat.

9. Saya merasa percaya diri walaupun pakaian yang saya kenakan

sederhana atau biasa-biasa saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI