STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi...

85
i STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa Banjarasri Kecamatan Kalibawang SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Oleh: Bartholomea Teja Ramayanti NIM : 091324044 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi...

Page 1: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

i

STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA

Studi Kasus: Desa Banjarasri Kecamatan Kalibawang

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Bartholomea Teja Ramayanti

NIM : 091324044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

ii

SKRIPSI

STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA

Studi Kasus: Desa Banjarasri Kecamatan Kalibawang

Oleh:

Bartholomea Teja Ramayanti

NIM : 091324044

Telah Disetujui Oleh:

Pembimbing I

Y.M.V. Mudayen. S.Pd.,M.Sc Tanggal 15 September 2016

Pembimbing II

Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si.,M.Ed. Tanggal 23 September 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

iii

SKRIPSI

STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA

Studi Kasus: Desa Banjarasri Kecamatan Kalibawang

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Bartholomea Teja Ramayanti

NIM : 091324044

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

pada tanggal 30 September 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M. Si. ...................................

Sekretaris Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed. ...................................

Anggota Y.M.V. Mudayen, S.Pd., M. Sc. ...................................

Anggota Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed. ...................................

Anggota Dr. Y. Harsoyo, S.Pd., M. Si. ...................................

Yogyakarta, 30 September 2016

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Rohandi, Ph.D.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan hasil karyaku ini untuk:

Tuhan Yesus dan Bunda Maria, yang selalu menuntun dan memberikan kasih sayang yang

berlimpah di dalam setiap langkah hidupku.

Bapak dan ibu terkasih Bapak Viktorianus Triyanto dan Ibu Agnes Iin Jarwati, terima kasih

atas bimbingan, kasih sayang, dukungan dan doanya selama ini.

Adik-adikku Eva, Thea, Chelsea, Theo,

terima kasih atas doa dan dukungannya.

Suamiku Benny Haryanto dan anakku Geraldo, terima kasih sudah menjadi penyemangatku.

Sahabat-sahabatku Tria Oktarina, Anggi, Tata, Reni Irawati, Yuliana, Ita Soke, terima kasih

atas semangatnya memotivasiku, mendukung, mendoakan, mendengarkan keluh kesahku

dan selalu ada di setiap ku membutuhkanmu.

Terima kasih pula untuk dosen pembimbing yang telah sabar membimbing saya selama

menyelesaikan tugas akhir ini.

Terima kasih pula untuk almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

v

MOTTO

Sabar Menanti Waktu Tuhan

Di dalam hidup ini, semua ada waktunya

Ada waktunya kita menabur…

Ada juga waktu menuai.

Mungkin dalam hidupmu badai datang menyerbu.

Mungkin doamu bagai tak terjawab!

Namun yakinlah tetap.

Tuhan tak’kan terlambat!

Juga tak akan lebih cepat

Semuanya…

Dia jadikan indah tepat pada waktunya.

Bagaikan kuncup mawar pada waktunya mekar.

Percayalah…

Tuhan jadikan indah pada waktuNya.

Hendaklah kita slalu dalam firmanNya.

Percayalah kepada Tuhan!

Nantikan Dia bekerja pada waktunya.

Tuhan takkan terlambat.

Juga tak akan lebih cepat.

Ajarlah kami setia slalu menanti waktuMu Tuhan…

(I Korintus 10:13 & Pengkotbah 3:11a)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 September 2016

Penulis

Bartholomea Teja Ramayanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Bartholomea Teja Ramayanti

Nomor Mahasiswa : 091324044

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA

Studi Kasus: Desa Banjarasri Kecamatan Kalibawang

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Yogyakarta

Pada tanggal : 30 September 2016

Yang menyatakan,

Bartholomea Teja Ramayanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

viii

ABSTRAK

STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA

Studi Kasus: Desa Banjarasri Kecamatan Kalibawang

Bartholomea Teja Ramayanti

Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan perkembangan jenis

pekerjaan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat Desa Banjarasri sebelum dan

sesudah adanya desa wisata, (2) menguji dan menganalisis perbedaan tingkat

pendapatan dan jumlah pengeluaran sebelum dan sesudah menjadi desa wisata

Banjarasri. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif.

Populasi penelitian sejumlah 6.165 penduduk, sedangkan sampel penelitian

sejumlah 91 responden. Teknik sampling menggunakan acak proportional. Data

penelitian meliputi jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, dan jumlah pengeluaran

sebelum dan sesudah adanya desa wisata. Data dikumpulkan menggunakan

kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan persentase dan

analisis paired Sample t-Test (Uji t sampel berpasangan).

Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat perubahan jenis pekerjaan

masyarakat sesudah adanya Desa Wisata; sebelum ada desa wisata masyarakat

yang menganggur sebanyak 28% dan bekerja serabutan sebanyak 26,88% namun

dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi pemandu

wisata (23,33%) dan pekerjaan serabutan 30%, (2) terdapat perbedaan tingkat

pendapatan antara sebelum menjadi desa wisata dan sesudah adanya desa wisata,

dan (3) terdapat perbedaan jumlah pengeluaran sesudah dan sebelum menjadi desa

wisata.

Kata kunci: jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, jumlah pengeluaran,

kesejahteraan masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

ix

ABSTRACT

THE COMPARISON STUDY ON SOCIAL WELFARE BEFORE

AND AFTER BEING TOURISM VILLAGE

Case Study: Rural District of Kalibawang Banjarasri

Bartholomea Teja Ramayanti

Sanata Dharma University

2017

This study aims to: (1) describe the development of occupation and social

welfare Banjarasri village population before and after the tourism village

program and (2) examine and analyze the differences in the level of revenue and

expenditure before and after becoming a tourism village. This research is a

comparative study.

The research population is 6.165 inhabitants, while the sample number is 91

respondents. The data consist of occupation type, level of income, and level of

expenditure before and after the tourism village program. The data collection

method were questionnaire and interview. The data were analyzed using

percentages and paired Sample t-Test (paired sample t test) analysis.

The results showed that: (1) there are differences in types of occupation before

and after the Tourism Village program; where there was more unemployed people

(28%) and odd jobs as much as 26,88% before the program; when the village

become the Tourism Village communities, there were switching profession, such

as a tour guide (23,33%) and odd jobs (30%), (2) there are differences in income

levels, and (3) there are differences in the level of expenditure before and after

becoming tourism village.

Keywords: type of occupation, level of income, level of expenditure, social

welfare.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul“ Studi Komparasi Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Sebelum dan

Sesudah Menjadi Desa Wisata”

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana pendidikan, program studi Pendidikan Ekonomi bidang

keahlian khusus Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat dilaksanakan dengan baik atas bantuan,

bimbingan, arahan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis

menyampaikan terimakasih kepada

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc.,Ph.D., Rektor Universitas Sanata Dharma

yang memberikan kesempatan pada penulis untuk memperoleh pendidikan

terbaik selama kuliah di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

2. Bapak Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

3. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd.,M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed., Ketua Program studi

Pendidikan Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

xi

5. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd., M.Sc., Dosen Pembimbing I, yang telah

memberikan pengarahan dan dorongan kepada penulis untuk penyusunan

skripsi.

6. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed., Dosen Pembimbing II, yang

dengan penuh ketelitian memeriksa skripsi ini.

7. Segenap Dosen yang telah memberikan ilmu-ilmunya kepada saya selama

saya studi di Universitas Sanata Dharma.

8. Mbak Titin yang memberikan informasi dan membantu dalam kelancaran

penulisan skripsi.

9. Kedua orang tua saya, Bapak Viktorianus Triyanto dan Ibu Agnes Iin Jarwati

tercinta atas segala doa, kasih sayang, motivasi, perhatian, kesempatan dan

semangat yang diberikan dengan tulus selama ini.

10. Masyarakat Desa Banjarasri yang telah membantu dalam pelaksanaan

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

ABSTRACT ....................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Batasan Masalah....................................................................... 5

C. Rumusan Masalah .................................................................... 6

D. Variabel dan Definisi Operasional ........................................... 6

E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ................................................................... 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

xiii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kepariwisataan Berbasis Masyarakat ..................................... 9

B. Ekowisata ................................................................................. 11

C. Kesejahteraan .......................................................................... 16

D. Komponen Sosial Ekonomi .................................................... 19

E. Hasil Penelitian Terdahulu ...................................................... 21

F. Kerangka Teoritik ................................................................... 22

G. Hipotesis .................................................................................. 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 25

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 25

C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................... 26

D. Populasi dan Sampel ................................................................ 26

E. Variabel Penelitian ................................................................... 27

F. Data yang diperlukan .............................................................. 28

G. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 28

H. Pengujian Hipotesis ................................................................. 29

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. Perkembangan Desa Wisata di Desa Banjarasri ...................... 33

B. Gambaran Daerah Penelitian.................................................... 36

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Responden ................................................................ 44

B. Analisis Data ............................................................................ 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

xiv

C. Pembahasan .............................................................................. 49

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................. 53

B. Keterbatasan ............................................................................ 54

C. Saran ......................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

xv

DAFTAR TABEL

Tabel IV.1 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama pada Tahun 2015 . 38

Tabel IV.2 Nama Organisasi-Organisasi di Desa Banjarasri ..................... 39

Tabel IV.3 Gambaran Pendapatan Masyarakat Desa Banjarasri Sebelum

Adanya Desa Wisata ................................................................ 42

Tabel IV.4 Gambaran Pengeluaran Masyarakat Desa Banjarasri Sebelum

Adanya Desa Wisata................................................................. 43

Tabel IV.5 Gambaran Pekerjaan Masyarakat Desa Banjarasri Sebelum

Adanya Desa Wisata................................................................. 43

Tabel V.I Komposisi Usia Responden ...................................................... 44

Tabel V.2 Komposisi Pendidikan Terakhir ............................................... 45

Tabel V.3 Paired Sample Test ................................................................... 46

Tabel V.4 Paired Sample Test ................................................................... 47

Tabel V.5 Rata-Rata Pendapatan Sesudah dan Sebelum Adanya Desa

Wisata ....................................................................................... 48

Tabel V.6 Paired Sample Test ................................................................... 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuisioner .................................................................................. 57

Lampiran 2 Data karakteristik responden .................................................... 59

Lampiran 3 Hasil uji Validitas dan Realibilitas ........................................... 61

Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Wilayah negara Indonesia sebagian besar adalah wilayah

perdesaan dengan mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah di

sektor pertanian. Tidak mengherankan apabila 65,7% dari tenaga kerja

yang bekerja di wilayah perdesaan bekerja di sektor pertanian (Bappenas,

2011). Namun sangat disayangkan, jumlah penduduk miskin di perdesaan

menunjukkan angka yang sangat signifikan. Menurut data dari BPS Maret

tahun 2013, penduduk miskin yang berada di perdesaan sekitar 17,74 juta

orang dari total penduduk miskin di Indonesia, atau sekitar 28,07 juta

orang (BPS, 2013). Berdasarkan survei dari Badan Pusat Statistik

(Yogyakarta.bps.go.id) Yogyakarta yang dirilis Juli 2013, jumlah penduduk

miskin atau penduduk yang konsumsinya berada di bawah garis kemiskinan,

pada Maret 2013 di DIY mencapai 550.190 orang.

Pengentasan kemiskinan saat ini menjadi isu utama yang

direkomendasikan UNWTO, bekerjasama dengan pemerintah dan dengan

keikutsertaan seluruh lapisan masyarakat. Hal ini berkaitan erat dengan

tujuan PBB mewujudkan MDG’s tahun 2000 (Millenium Development Goals)

yang mencantumkan 8 bidang kegiatan yaitu:

1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrim

2. Mewujudkan pendidikan dasar untuk semua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

2

3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan

4. Menurunkan angka kematian anak

5. Meningkatkan kesehatan ibu

6. Memerangi HIV dan AIDS, malaria serta penyakit lainnya

7. Memastikan kelestarian lingkungan

8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan

PBB mencanangkan program MDGs pada September tahun 2000

dan menjadikan masalah kemiskinan dan aksi pengentasannya menjadi

wacana dan agenda prioritas negara-negara di dunia, terutama yang ikut

menandatangani deklarasi MDGs. PBB menargetkan untuk dapat

menghapuskan separuh jumlah penduduk miskin di dunia pada tahun

2015 mendatang. UNWTO, Badan PBB yang bergerak di bidang

kepariwisataan, dan lembaga terkait lainnya turut pula mengampanyekan

pariwisata sebagai salah satu alat untuk memerangi kemiskinan.

Beberapa negara dewasa ini telah mengembangkan kepariwisataan

sampai ke desa-desa dengan memajukan potensi lokal. Pariwisata

diharapkan dapat memberikan peningkatan pendapatan dan penyerapan

tenaga lokal, baik secara langsung maupun tidak langsung, selain itu juga

dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pengembangan pariwisata di desa sudah dilakukan di Daerah

Yogyakarta, karena Yogyakarta merupakan provinsi yang masih memiliki

keindahan alam yang masih alami. Hal ini dapat terlihat di berbagai Kabupaten

di Yogyakarta yang memiliki tempat-tempat wisata, misalnya di Kabubaten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

3

Bantul terdapat wisata pantai, kabupaten Sleman terdapat wisata Pegunungan,

candi, Kabupaten Gunung Kidul wisata pantai, Yogyakarta kota memiliki

peninggalan sejarah (kraton), sedangkan kabupaten Kulon Progo memiliki

wisata alam yang masih alami yaitu tempat perkemahan, home stage dan

tempat outbound.

Wisata yang ada di setiap kabupaten ini dikembangkan ke desa-desa

yang memiliki potensi dalam wisata. Dengan pengembangan desa wisata di

desa-desa ini diharapkan agar masyarakat sekitar memiliki tambahan

pendapatan, selain itu untuk mengurangi angka pengangguran. Desa wisata

ada, supaya masyarakat sekitar desa wisata yang belum memiliki pekerjaan

(menganggur) bisa membuka kesempatan kerja di wilayah desa wisata

tersebut. Selain itu pemberdayaan warga/ masyarakat muda di desa wisata juga

sangatlah penting. Supaya pemuda-pemudi yang ada di desa wisata itu yang

tidak mau bekerja di luar desa bisa menjadikan lahan pekerjaan di desa wisata

tersebut.

Desa Banjarasri terletak 35 KM sebelah barat kota Yogyakarta.

Tepatnya di Boro, Banjarasri, Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta. Dengan

potensi alam yang masih asri dan nuansa pedesaan masih kental sehingga

masyarakat dan pemerintah Desa Banjarasri sepakat menjadikan keindahan

alam tersebut menjadi tempat wisata. Keindahan alam yang dimiliki desa

Banjarasri ini adalah tanah yang luas yang masih asri, persawahan yang masih

luas dan indah dan pegunungan yang sejuk dan asri. Dengan keindahan alam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

4

yang dimiliki itu, maka dijadikan sebuah tempat istirahat, tempat bermain dan

tempat perkemahan, serta wisata perkebunan, dan persawahan yang masih asri.

Pengembangan wisata ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan

masyarakat di desa tersebut. Selain itu bisa mengurangi angka pengangguran

masyarakat desa Banjarasri. Sebelum adanya desa wisata ini penduduk di desa

Banjarasri mata pencahariannya petani, karena tingkat pendidikan yang masih

rendah sehingga pendapatan yang di dapat masih kurang untuk memenuhi

kebutuhan hidup. Karena mengandalkan dari hasil pertanian maka kesadaran

akan pentingnya pendidikan penduduk di Desa Banjarasri ini masih kurang.

Sehingga masih banyak masyarakat yang bekerja mengikuti orangtuanya atau

memilih untuk menganggur. Hal ini dapat terlihat dari data yang didapat dari

Desa Banjarasri yaitu penduduk yang berumur produktif yang menuntaskan

pendidikan sampai tingkat SD sebanyak 542 orang, sedangkan menuntaskan

pendidikan sampai tingkat SMP sebanyak 299 orang, sedangkan pendidikan

sampai SMA sebanyak 438 0rang, dan menuntaskan pendidikan sampai

perguruan tinggi sebanyak 81 orang. Dari sini dapat dilihat kalau penduduk

Desa Banjarasri mayoritas penduduknya lulusan SD.

Fenomena sosial yang masih terlihat jelas di Desa Banjarasri masih

banyak terlihat pemuda-pemudi yang kegiatannya setiap hari hanya di pinggir

jalan tanpa ada kegiatan yang jelas (nongkrong). Pemuda-pemudi di Desa

Banjarasri ini tidak memiliki pemikiran untuk keluar dari Desa Banjarasri

untuk mencari pekerjaan yang lebih baik dan mendapatkan gaji yang lebih

besar daripada hanya tinggal di desa tersebut. Dengan pemikiran yang masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

5

tradisional/bergantung dari hasil bertani maka membuat masyarakat di Desa

Banjarasri ini yang usia masih tergolong masih muda lebih banyak memilih

tetap di desa tanpa harus mempunyai suatu pekerjaan yang pasti, misalnya

buruh tani, tukang bangunan.

Desa wisata yang ada di desa wisata ini diharapkan dapat membenahi

tingkat pendidikan masyarakat dan pendapatan masyarakatnya, selain itu dapat

membuka kesempatan kerja bagi para pemuda-pemudi di sekitar Desa Wisata

sehingga kesejahteraan masyarakatnya dapat tercapai. Penduduk juga bisa

mencari pendapatan tambahan selain sebagai seorang petani tetapi bekerja di

wisata tersebut.

Dari latar belakang masalah tersebut maka penulis bermaksud

mengambil judul dalam penelitian ini “Studi Komparasi Tingkat

Kesejahteraan Masyarakat sebelum dan sesudah menjadi Desa Wisata”.

B. Batasan Masalah

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mencoba membatasi hanya

masalah jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, jumlah penduduk miskindan

pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah menjadi Desa Wisata di Desa

Banjarasri Kecamatan Kalibawang. Penulis membatasi tempat untuk

melakukan penelitian karena diharapkan penelitian ini dapat lebih fokus dan

memperoleh hasil yang sesuai dengan harapan penulis dan menjadi sebuah

karya ilmiah yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

6

C. Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian digunakan untuk

mengungkapkan pokok - pokok pikiran jelas mengenai hakikat dari masalah

tersebut sehingga mempermudah kita memahaminya. Berdasarkan latar

belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perkembangan jenis pekerjaan masyarakat di Desa wisata

Banjarasri, Kecamatan Kalibawang?

2. Apakah ada perbedaan tingkat pendapatan masyarakat sebelum dan

sesudah adanya Desa Wisata di Desa Banjarasri Kecamatan Kalibawang?

3. Apakah ada perbedaan jumlah pengeluaran sebelum dan sesudah adanya

Desa Wisata?

D. Variabel dan Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan variabel dalam

penelitian maka perlu dijelaskan identifikasi antara masing-masing variabel

dalam penelitian yaitu:

1. Jenis pekerjaan yaitu jenis pekerjaan yang dijalani oleh kepala keluarga

responden.

2. Tingkat Pendapatan yaitu jumlah uang yang diterima pendapatan real

uang baik diterima masyarakat dalam waktu satu bulan. Variabel ini

dinyatakan dalam bentuk rupiah per bulan.

3. Pengeluaran adalah jumlah uang yang dikeluarkan oleh suatu keluarga

dalam kurun waktu satu bulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

7

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui perkembangan jenis pekerjaan yang dijalani kepala

keluarga di desa wisata Banjarasri Kecamatan Kalibawang.

2. Untuk mengetahui tingkat pendapatan masyarakat di Desa Banjarasri

sebelum dan sesuadah menjadi Desa Wisata.

3. Untuk menganalisis jumlah pengeluaran di Desa Banjarasri sebelum dan

sesudah menjadi Desa Wisata.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat hasil penelitian ini secara umum untuk memberikan

sumbangan terhadap pengembangan ilmu dan memecahkan masalah sesuai

dengan bidang yang dikaji.

Manfaat hasil penelitian secara khusus adalah untuk :

1. Bagi peneliti

a. Memberikan inspirasi bagi peneliti supaya peneliti bisa ambil andil

dalam menyumbangkan ide dengan memberikan sumbangan atau

masukkan untuk pemerintah dan masyarakat setempat.

b. Penelitian ini sebagai pengalaman untuk menambah keterampilan

dalam menganalisis suatu masalah sekaligus menambah keterampilan

dalam memecahkan masalah sesuai dengan aplikasi teori yang

diperoleh selama menempuh studi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

8

2. Bagi subjek Penelitian

a. Sebagai bahan acuan untuk menentukan kebijakan dalam memajukan

wista desanya.

b. Untuk memberikan pandangan mengenai keadaan yang menyangkut

tingkat pendidikan, fasilitas dan pendapatan masyarakat.

c. Mendapatkan masukan sebagai bahan pertimbangan untuk

mengadakan evaluasi dan perbaikan.

3. Bagi fakultas

a. Menambah bahan-bahan kajian terhadap teori-teori yang ada.

b. Menambah pengetahuan tentang tingkat pendidikan, fasilitas, dan

pendapatan masyarakat yang berguna bagi ilmu pengetahuan sosial

terutama dalam ekonominya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

9

BAB II

TINJUAN PUSTAKA

A. Kepariwisataan Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism)

1. Konsep Community Based Tourism

Community based tourism dapat diartikan sebagai pembangunan

pariwisata berbasis komunitas, melalui pengembangan community based

tourism diharapkan dapat ditingkatkan (Weber, 2004:2)

a. Partisipasi masyarakat lokal dalam proses pengambilan keputusan

terhadap arah pengembangan serta struktur organisasi proyek

pariwisata (masyarakat lokal sebagai subjek dan objek pariwisata)

b. Taraf hidup masyarakat lokal dengan pembagian hasil secara adil

(pro-poor-tourism)

c. Pelestarian budaya setempat dengan penyediaan kegiatan atau hasil

budaya sebagai daya tarik.

Masyarakat setempat sebagai subjek dan objek pariwisata dapat

menyediakan jasa berupa:

a. Pengembangan infrastruktur

b. Transportasi

c. Makanan

d. Akomodasi

e. Kerajinan tangan

f. Petunjuk budaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

10

g. Demonstrasi masyarakat sehari-hari

Ada tiga tipe dalam Community Based Tourism diantaranya adalah

sebagai berikut:

a. Perusahaan pariwisata dimiliki dan dikelola penuh oleh masyarakat

setempat

b. Perusahaan pariwisata dimiliki dan dikelola oleh beberapa keluarga

atau organisasi lokal

c. Join venture antara masyarakat setempat dengan sektor industri

pariwisata luar

2. Tujuan dari proyek Community Based Tourism

Pengembangan Community Based Tourism bertujuan untuk

meningkatkan taraf hidup serta partisipasi masyarakat lokal. (Weber,

2004:3). Dengan pelaksanaan Community Based Tourism masyarakat

sebagai pelaku pariwisata dalam memperoleh peningkatan pengetahuan

tentang pariwisata pada umumnya, ikut menentukan tujuan organisasi

proyek secara kolektif, mampu meningkatkan kompetensi dalam

pengelolaan usaha pariwisata, menentukan pembagian hasil yang adil,

serta pelestarian budaya setempat sebagai daya tarik.

3. Keuntungan dan kerugian Community Based Tourism

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

11

Tabel II.1

Keuntungan dan kerugian Community Based Tourism

Keuntungan Community Based

Tourism

Kerugian Community Based

Tourism

a. Perluasan pasar kerja dan

peningkatan pendapatan rumah

tangga dan masyarakat

seluruhnya

b. Diversifikasi masyarakat

setempat

c. Stimulasi perkembangan

ekonomi setempat

d. Peningkatan taraf pendidikan

e. Perkembangan infrastruktur

f. Peningkatan kebanggaan

budaya setempat

g. Menghidupkan kembali budaya

local

h. Pengurangan migrasi

i. Penguatan kontrol kekayaan

lokal

j. Peningkatan pengertian dan

simpati wisatawan tentang cara

hidup lain

k. Peningkatan manajemen

sampah dan air limbah

a. Investasi beresiko tinggi

b. Pengembangan infrastruktur

cenderung untuk kebutuhan

wisatawan saja

c. Kontrol dari luar

(pemerintah, LSM, Industri

pariwisata)

d. Berpotensi menciptakan

konflik

e. Permintaan produk

pariwisata kurang stabil

f. Ketergantungan berlebihan

g. Pembagian hasil tidak

merata

h. Kenaikan harga produk

lokal

i. Pencemaran lingkungan

j. Kemerosotan nilai-nilai

social,

k. Adat, dan budaya

Sumber: Weber, 2004:5

Disamping itu masalah utama dalam pengembangan dan

pelaksanaan community based tourism adalah rendahnya kompetensi

warga masyarakat setempat.

B. Ekowisata

1. Konsep Ekowisata

Ekowisata adalah suatu wisata yang bersifat alam dengan tujuan

melestarikan lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan penduduk

lokal secara berkelanjutan. Dalam ekowisata, selain tidak merusak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

12

lingkungan dan budaya lokal, juga ada unsur pendidikan baik kepada turis

maupun penduduk local

2. Ekowisata Berkelanjutan

Wisata lingkungan merupakan industri yang bebas polusi, sehingga

merupakan industri yang ramah lingkungan. Industri wisata

lingkungan/ekosistem yang dipasarkan adalah jasa lingkungannya berupa

kekhasan/ keindahan alam, kesejukan/ kesegaran suasana, keunikan adat

istiadat, budaya, keramahtamahan, dan lain-lain. Keberhasilan pemasaran

ekowisata, tentu tidak lepas dari peran serta semua pihak, baik kalangan

pemerintah daerah, dunia usaha, perguruan tinggi, LSM, terutama

masyarakat sekitar ekowisata. Agar kegiatan ekowisata dapat berjalan

dengan sesuai yang diharapkan maka masyarakat luas sejak awal

dilibatkan dalam pengelolaan termasuk perawatan/pemeliharaan objek

wisata.

Objek wisata dipasarkan bertujuan untuk memperoleh pendapatan

bagi pemerintah selain itu juga untuk menggerakkan roda perekonomian

khususnya masyarakat setempat, maupun masyarakat lainnya yang terkait

dengan kegiatan wisata. Dengan dilibatkannya masyarakat yang di

fasilitasi pemerintah pada kegiatan yang ada pada objek wisata, maka

diharapkan masyarakat dapat memiliki rasa sayang dan peduli terhadap

objek wisata ekowisata.

Objek wisata alam merupakan aset yang telah disediakan oleh

alam, sehingga perlu adanya investasi dalam hal pengadaan objek wisata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

13

tersebut. Sebagai pelaku pariwisata yang diperlukan adalah merawat,

menata, menjaga, serta membuka akses ke objek wisata, memasarkan dan

menyebarluaskan informasi mengenai objek wisata tersebut.

3. Masyarakat Desa dan Pariwisata

Perkembangan pariwisata yang ditandai dengan semakin gencarnya

pencarian objek-objek wisata yang unik, beragam, dan berkualitas tinggi

mengakibatkan wilayah pedesaan menjadi sasaran baru pengembangan

daerah tujuan wisata. Pariwisata perdesaan merupakan bentuk pariwisata

yang bertumpu pada objek dan daya tarik kehidupan desa dengan ciri-ciri

khusus masyarakatnya, panorama alam, dan budayanya (Putra, 2001 dalam

Damanik, 2003).Pariwisata pedesaan tumbuh sebagai respon terhadap

permintaan pasar wisatawan terhadap objek dan atraksi wisata yang baru

dan berbeda dengan objek wisata konvensional.

Dari sisi supply pengembangan pariwisata pedesaan didorong oleh

tiga faktor berikut:

a. Wilayah pedesaan memiliki potensi alam dan budaya yang relatif lebih

kaya daripada wilayah perkotaan.

b. Wilayah pedesaan memiliki lingkungan yang relatif belum banyak

tercemar dibandingkan dengan kawasan perkotaan sehingga dipandang

merupakan kawasan yang layak secara lingkungan bagi kegiatan

wisata.

c. Pariwisata mendorong diversifikasi ekonomi masyarakat yang dalam

tingkat tertentu yang cenderung mengalami kejenuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

14

Menurut Fagance dalam Damanik, 2003 suatu desa dapat

dikembangkan menjadi kawasan wisata apabila iya memiliki paling tidak

empat unsur penting, yaitu:

a. Keunikan, keaslian, dan sifat khusus

b. Letaknya dekat dengan lingkungan alam yang luar biasa atau dengan

situs arkeologi atau situs sejarah

c. Berkaitan dengan kelompok atau masyarakat berbudaya yang secara

hakiki menarik minat pengunjung

d. Fasilitas penunjang aktivitas rekreasi.

4. Desa Wisata (DW)

a. Pengertian Desa Wisata

Desa Wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi,

akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur

kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang

berlaku.

b. Komponen Utama Desa Wisata

Dua konsep yang utama dalam komponen desa wisata:

1) Akomodasi: sebagian dari tempat tinggal para penduduk setempat

dan atau unit-unit yang berkembang atas konsep tempat tinggal

penduduk

2) Atraksi: seluruh kehidupan keseharian penduduk setempat beserta

setting fisik lokasi desa yang memungkinkan berintegrasinya

wisatawan sebagai partisipasi aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

15

c. Pendekatan pengembangan Desa Wisata

Pengembangan desa wisata harus direncanakan secara hati-hati

agar dampak yang timbul dapat di kontrol. Berdasarkan dari penelitian

studi-studi dari UNDP/WTO dan beberapa konsultan Indonesia dicapai

dua pendekatan dalam penyusunan rangka kerja dari pengembangan

sebuah desa menjadi desa wisata:

1) Pendekatan pasar untuk pengembangan desa wisata

2) Model interaksi tidak langsung

3) Model interaksi setengah langsung

4) Model interaksi langsung

5) Pendekatan fisik dalam pengembangan desa wisata

d. Tipe desa wisata

1) Tipe terstruktur

Ditandai dengan karakter-karakter sebagai berikut:

(a) Lahan terbatas yang dilengkapi dengan infrastruktur yang

spesifik untuk kawasan tersebut.

(b) Lokasi pada umumnya terpisah dari masyarakat lokal,

sehingga dampak negatif yang ditimbulkan dapat dikontrol.

(c) Lahan tidak terlalu besar dan masih dalam tingkat

kemampuan perencanaan integratif dan terorganisasi.

2) Tipe terbuka

Tipe ini ditandai dengan karakter-karakter yaitu: tumbuh

menyatunya kawasan dengan struktur kehidupan, baik ruang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

16

maupun pola dengan masyarakat lokal. Distribusi pendapatan

yang didapat dari wisatawan dapat langsung dinikmati oleh

penduduk lokal, akan tetapi dampak negatifnya cepat menjalar ke

penduduk lokal dan susah untuk di kendalikan.

C. Kesejahteraan

Kesejahteraan menurut Spicker diartikan sebagai “well-being” atau

kondisi sejahtera. Kesejahteraan bermula dari kata sejahtera, berawalan kata

ke- dan berakhiran kata -an. Sejahtera berarti aman sentosa, makmur,

dan selamat, artinya terlepas dari segala macam gangguan dan kesukaran.

Sosial adalah dari bahasa Inggris yaitu “social” yang berarti ramah tamah,

senang sekali bergaul, kemasyarakatan. Sosial dari bahasa latin; Socius yang

berarti kawan atau teman.

Istilah sosial mempunyai arti yang berbeda: sosial diartikan sebagai

suatu indikasi daripada kehidupan bersama makhluk manusia, umpamanya

dalam kebersamaan rasa, berfikir, bertindak dan dalam hubungan antar

manusia. Secara umum kesejahteraan sosial yaitu suatu keadaan terpenuhinya

segala bentuk kebutuhan hidup, khususnya yang bersifat mendasar seperti

makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan perawatan kesehatan (Amir,

2009).

Kesejahteraan sosial menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun

2009 tentang Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan

material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

17

mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi

sosialnya. Kesejahteraan dapat dilihat dari pemerataan pendapatan, pendidikan

yang mudah dijangkau, kualitas kesehatan yang semakin meningkat dan

merata.

Pemerataan pendapatan berhubungan dengan adanya lapangan

pekerjaan, peluang dan kondisi usaha, dan faktor ekonomi lainnya.

Kesempatan kerja dan kesempatan berusaha diperlukan agar masyarakat

mampu memutar roda perekonomian yang pada akhirnya mampu

meningkatkan jumlah pendapatan yang mereka terima.

Pendidikan yang mudah di sini dalam arti jarak dan nilai yang

harus dibayarkan oleh masyarakat. Pendidikan yang murah dan mudah

diharapkan masyarakat dapat dengan mudah mengakses pendidikan

setinggi-tingginya, sehingga kualitas sumberdaya manusia dapat meningkat.

Kesejahteraan manusia dapat dilihat dari kemampuan mereka untuk

mengakses pendidikan, serta mampu menggunakan pendidikan itu untuk

mendapatkan kebutuhan hidupnya.

Kesehatan merupakan faktor untuk mendapatkan pendapatan dan

pendidikan. Kesehatan harus ditempatkan sebagai hal yang utama dilakukan

oleh pemerintah. Masyarakat yang sakit akan sulit untuk beraktivitas, sehingga

sulit pula untuk memperjuangkan kesejahteraan dirinya. Jumlah dan jenis

pelayanan kesehatan harus mampu menjangkau dan dijangkau oleh

masyarakat, terutama mereka yang tergolong miskin. Masyarakat yang

membutuhkan layanan kesehatan tidak dibatasi oleh jarak dan waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

18

Setiap saat mereka dapat mengakses layanan kesehatan yang murah dan

berkualitas. Apabila masih banyak keluhan masyarakat tentang layanan

kesehatan, maka itu pertanda bahwa suatu Negara masih belum mampu

mencapai taraf kesejahteraan yang diinginkan oleh rakyatnya.

(www.ekonomi.kompasiana.com)

Arthur Dunham dalam Sukoco (1991) mendefinisikan kesejahteraan

sosial sebagai kegiatan-kegiatan yang terorganisasi dengan tujuan

meningkatkan kesejahteraan dari segi sosial melalui pemberian bantuan

kepada orang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di dalam beberapa

bidang seperti kehidupan keluarga dan anak, kesehatan, penyesuaian

sosial, waktu senggang, standar-standar kehidupan, dan hubungan-

hubungan sosial. Pelayanan kesejahteraan sosial memberi perhatian utama

terhadap individu-individu, kelompok-kelompok, komunitas-komunitas, dan

kesatuan-kesatuan penduduk yang lebih luas; pelayanan ini mencakup

pemeliharaan atau perawatan, penyembuhan dan pencegahan.

(http://ichwanmuis.com)

Pendapat lain tentang kesejahteraan sosial diungkapkan pula oleh

Friedlander (1991):

Social welfare is the organized system of social services and

institutions, designed to aid individuals and grous to attain satisfying

standards of life and health, and personal and social relationships

which permit them to develop their full capacities and to promote

their well-being in harmony with the needs of their families and the

community”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

19

Kalimat tersebut menyatakan bahwa kesejahteraan sosial merupakan

suatu sistem yang terorganisasi dari pelayanan-pelayanan sosial dan lembaga-

lembaga, yang bermaksud untuk membantu individu-individu dan kelompok

agar mencapai standar kehidupan dan kesehatan yang memuaskan, serta

hubungan perorangan dan sosial yang memungkinkan mereka

mengembangkan segenap kemampuan dan meningkatkan kesejahteraan

mereka selaras dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga maupun masyarakat.

(http://ichwanmuis.com).

D. Komponen Sosial Ekonomi

1. Pendapatan

Menurut Sukirno (2006:47) pendapatan adalah jumlah penghasilan

yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode

tertentu, baik harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan. Beberapa

klasifikasi pendapatan antara lain: 1) Pendapatan pribadi, yaitu; semua

jenis pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapun

yang diterima penduduk suatu Negara. 2) Pendapatan disposibel, yaitu;

pendapatan pribadi dikurangi pajak yang harus dibayarkan oleh para

penerima pendapatan, sisa pendapatan yang siap dibelanjakan inilah yang

dinamakan pendapatan disposibel. 3) Pendapatan nasional, yaitu; nilai

seluruh barang-barang jadi dan jasa-jasa yang diproduksikan oleh suatu

Negara dalam satu tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

20

Penghasilan keluarga menurut Gillarso (1992:41) dapat bersumber

pada:

a. Usaha sendiri

b. Bekerja pada orang lain

c. Hasil dari milik

Gillarso (1992) juga mengungkapkan bahwa penghasilan/

pendapatan keluarga adalah sebagai bentuk balas karya yang diperoleh

sebagai imbalan atau balas jasa atau sumbangan seseorang terhadap proses

produksi. Sedangkan pendapatan masyarakat adalah seluruh pendapatan/

penghasilan yang di dapat dari semua masyarakat yang ada.

2. Pengeluaran

Pengeluaran adalah arus uang keluar yang digunakan untuk

membeli barang atau jasa yang dibutuhkan. Kegiatan konsumsi tidak akan

dapat dilakukan jika tidak ada sejumlah penghasilan atau pendapatan.

Besar kecilnya pengeluaran dipengaruhi oleh jumlah pendapatan yang

dimiliki. Untuk menjaga keseimbangan antara penghasilan dan

pengeluaran, seseorang perlu mengatur kegiatan konsumsi.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mengatur

pengeluaran untuk konsumsi adalah sebagai berikut ini:

a. Menetapkan prioritas kebutuhan yang paling mendesak

b. Menyesuaikan pengeluaran dengan besar kecilnya pendapatan yang

diterima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

21

c. Memperhatikan dan membandingkan harga kualitas barang yang akan

dibeli

d. Menghindari pola hidup boros

e. Menghindari membeli barang-barang di luar kemampuan

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Tesis, Ika Kusuma Permanasari (2011) yang berjudul “Pemberdayaan

Masyarakat Melalui Desa Wisata Dalam Usaha Peningkatan Kesejahteraan

(Desa Candirejo, Magelang, Jawa Tengah)”: Tesis ini mempunyai tujuan

mengkaji seberapa besar pengaruh pemberdayaan masyarakat melalui

pengembangan suatu desa menjadi desa wisata dilihat dari perubahan sosial

ekonomi masyarakatnya. Penelitian ini merupakan eksplorasi untuk

mengetahui pengelolaan pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan

selama ini di Desa Candirejo, ditinjau dari tantangan yang dihadapi dan

peluangnya ke depan.

Hasil dari penelitian ini adalah:

1. Desa Candirejo memiliki banyak potensi daerah untuk dikembangkan

lebih lanjut sebagai desa wisata. Lokasinya yang dekat dengan Candi

Borobudur sebagai world heritage culture dengan pemandangan alam

yang indah menambah nilai lebih bagi keberadaan desa.

2. Pemberdayaan desa pada awalnya adalah diperuntukkan untuk menjaga

eksistensi Candi Borobudur yang memiliki nilai tinggi sebagai warisan

budaya dunia. Namun demikian, upaya konservasi terhadap Candi tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

22

dapat berjalan tanpa dukungan dari masyarakat sekitar. Untuk itu

pemberdayaan desa dilakukan seiring perkembangan pariwisata di

Candi Borobudur yang semakin meningkat dengan menjadikan desa

sebagai desa wisata.

3. Upaya pemberdayaan masyarakat melalui desa wisata, dilakukan tidak

hanya untuk upaya konservasi kawasan Candi Borobudur, tetapi dalam

upaya pelestarian lingkungan, pelestarian nilai-nilai tradisi masyarakat

lokal, juga upaya peningkatan pendapatan masyarakat dengan menjadikan

desa sebagai daerah tujuan wisata.

4. Sejak resmi dijadikan desa wisata pada tahun 2003, wisatawan baik dari

dalam negeri maupun dari luar negeri, banyak yang datang berkunjung ke

sana. Penduduk desa mendapat manfaat dari kedatangan wisatawan

tersebut, baik secara materi maupun pengalaman berinteraksi dengan

wisatawan yang datang. Penduduk merasa senang sejak desa mereka

dijadikan desa wisata, karena lingkungan menjadi bersih dan teratur

dan mendapat tambahan pendapatan.

5. Ketika penelitian dilakukan, ditemukan hal-hal baru di luar apa yang

menjadi pokok utama penelitian. Utama: pengentasan kemiskininan,

ternyata ada peningkatan status sosial masyarakat.

C. Kerangka Teoritik

Dalam melakukan pembangunan ekonomi hendaknya harus

memperhatikan dari berbagai segi. Karena masih banyak masalah-masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

23

sosial-ekonomi yang harus dipecahkan misalnya masalah kemiskinan,

kelaparan, kesehatan, pendidikan yang pada akhirnya akan merembet ke

pendapatan, konsumsi dan kesejahteraan manusia itu sendiri.

Pembangunan nasional, khususnya di sektor pariwisata menunjukkan

hasil yang baik, karena adanya peningkatan jumlah wisatawan mancanegara

maupun wisatawan domestik yang melakukan kegiatan wisata.

Indonesia memiliki sumberdaya manusia yang cukup besar sebagai

modal dasar pembangunan dan pengembangan pariwisata. Modal dasar

tersebut apabila dikelola dan direncanakan dengan baik dan terarah akan

mempunyai peran yang cukup besar dalam menunjang pencapaian tujuan

nasional, yakni meningkatkan kesejahteraan rakyat, memperkenalkan dan

mendayagunakan obyek dan daya tarik wisata

Dengan adanya desa wisata di Desa Banjarasri Kecamatan Kalibawang

ini diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan, selain itu jumlah

pendapatan menjadi meningkat, dan fasilitas-fasilitas seperti infrastruktur

semakin baik. Dengan pendapatan yang meningkat ini dapat mengentaskan

masalah kemiskinan dan mengurangi angka pengangguran di Desa Banjarasri

ini.

D. Hipotesis

Berdasarkan uraian tersebut peneliti beranggapan bahwa dengan

adanya Desa Wisata di Desa Banjarasri kecamatan Kalibawang, memberikan

dampak seperti:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

24

1. Ada perbedaan jenis pekerjaan masyarakat sebelum dan sesudah adanya

Desa Wisata.

2. Adanya perbedaan tingkat pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah

adanya Desa Wisata.

3. Adanya perbedaan jumlah pengeluaran masyarakat sebelum dan sesudah

adanya Desa Wisata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif. Metode

penelitian deskriptif komparatif adalah metode yang bersifat ex post facto

artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian telah selesai berlangsung.

Penelitian ini dapat melihat akibat dari suatu fenomena dan menguji

hubungan sebab akibat dari data-data yang ada. Jenis penelitian deskriptif

komparatif dilakukan untuk membandingkan suatu variabel (objek

penelitian), antara subjek yang berbeda atau waktu yang berbeda.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Desa Banjarasri merupakan suatu desa yang terletak di Kabupaten

Kulon Progo, Kecamatan Kalibawang, desa ini merupakan desa yang

memiliki sumber daya alam yang masih alami dan merupakan desa wisata.

Penulis mengadakan penelitian pada desa tersebut dikarenakan desa

tersebut merupakan desa yang memiliki potensi yang baik dalam

mengembangkan Desa Wisata yang jarang ditemui di desa-desa lain.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

26

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah variabel-variabel yang diteliti

seperti: Jenis Pekerjaan, Tingkat Pendapatan, Jumlah pengeluaran.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah penduduk desa di Desa Banjarasri,

Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, DIY.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah 6.165 orang di Desa Banjarasri,

Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, DIY.

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,

2006) atau menurut Nursalam (2003) sampel adalah bagian dari populasi

terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai obyek peneliti melalui

sampling. Jumlah ukuran sampel yang digunakan dapat ditentukan

dengan menggunakan rumus Slovin dalam Rakhmat, (2004: 82) sebagai

berikut:

21 Ne

Nn

Keterangan :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

27

e = prosentase jumlah penduduk ketelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang dapat ditolerir atau diinginkan yaitu 10% karena jumlah

populasi lebih dari 100 orang yaitu 6.165 penduduk.

Dari rumus di atas dapat ditentukan ukuran sampel sebagai berikut:

9165,67

165.6

%10165.61

165.62

n

Dari dasar perhitungan tersebut maka penulis mengambil sampel 91

orang untuk mewakili jumlah responden yang akan dimintai tanggapan

dengan memberikan kuesioner. Teknik dalam penarikan sampel

menggunakan sampel acak proporsional yaitu sampel dipilih secara

random atau acak dari semua populasi dengan cara diundi. Dengan teknik

ini setiap unsur atau bagian mempunyai kemungkinan dan kesempatan

yang sama untuk menjadi sampel.

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan variabel dalam

penelitian maka perlu dijelaskan identifikasi antara masing-masing variabel

dalam penelitian yaitu :

1. Jenis pekerjaan yaitu jenis pekerjaan yang dijalani oleh kepala keluarga

responden.

2. Tingkat Pendapatan yaitu jumlah uang yang diterima pendapatan real

uang baik diterima masyarakat dalam waktu satu bulan. Variabel ini

dinyatakan dalam bentuk rupiah per bulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

28

3. Jumlah pengeluaran adalah sejumlah uang yang dikeluarkan setiap

keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam satu bulan.

F. Data yang diperlukan

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

1. Jenis pekerjaan yang ada di Desa Banjarasri sebelum dan sesudah

menjadi desa wisata

2. Tingkat pendidikan sebelum dan sesudah menjadi desa wisata.

3. Pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah menjadi desa wisata.

4. Jumlah pengeluaran masyarakat sebelum dan sesudah adanya desa wisata.

G. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut

1. Observasi (observation)

Observasi yaitu metode pengumpulan data secara sistematis

melalui pengamatan langsung terhadap subyek yang diteliti. Dengan

metode ini peneliti mengamati secara langsung mengenai fasilitas di Desa

Banjarasri, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, DIY.

2. Wawancara

Pengumpulan data dengan melakukan dialog langsung dengan

responden untuk memperoleh sejumlah informasi yang dibutuhkan.

Teknik ini digunakan untuk mencari data pendapatan masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

29

3. Kuesioner (angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden

untuk kemudian dijawab. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan

data akan tingkat pendidikan, pendapatan masyarakat, dan jumlah

pengeluaran sesudah dan sebelum adanya Desa Wisata.

Alasan digunakan kuesioner dalam penelitian ini adalah untuk

mengumpulkan data yang dilakukan secara langsung melalui daftar

pertanyaan yang harus dijawab sesuai dengan petunjuk yang ada. Melalui

kuesioner data yang dibutuhkan mudah terkumpul, pengumpulan data

akan menghemat tenaga dan biaya dan subjek adalah orang yang paling

tahu tentang dirinya sendiri dengan waktu yang lebih efisien.

H. Pengujian Hipotesis

Paired Sample t-Test (Uji t sampel berpasangan) Paired samples t-test

atau uji T sampel berpasangan merupakan uji parametrik yang digunakan

untuk menguji hipotesis sama atau tidak berbeda (Ho) diantara dua variabel

Data berasal dari dua pengukuran atau dua periode pengamatan yang berbeda

yang diambil subjek yang dipasangkan (Ghozali, 2011).

Rumus yang digunakan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

30

Keterangan :

δ = rata-rata deviasi (selisih sampel sebelum dan sampel sesudah)

SDδ = Standar deviasi dari δ (selisih sampel sebelum dan sampel sesudah)

N = banyaknya sampel

DF = n-1

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji t-test sampel dengan

kriteria pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis adalah jika

probabilitas atau Sig. > 0.05, maka hipotesis ditolak dan jika probabilitas atau

Sig. <0.05, maka hipotesis diterima (Ghozali,2011).

1. Pegujian hipotesis 1

a. Menentukan hipotesis yang dirumuskan:

Ho : bi= 0

Ho: Tidak Terdapat perbedaan yang signifikan antara jenis pekerjaan

sebelum dan sesudah adanya desa wisata.

Ha : bi≠0

Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan antara jenis pekerjaan

sebelum dan sesudah adanya desa wisata.

b. Menentukan tingkat signifikansi α sebesar 0,05

c. Menentukan kriteria penerimaan hipotesis

Ho ditolak Ha diterima apabila t hitung > t tabel (n-k)

Ho diterima Ha ditolak apabila t hitung ≤ t tabel (n-k)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

31

2. Pengujian hipotesis 2

a. Menentukan hipotesis yang dirumuskan:

Ho : bi= 0

Ho: Tidak Terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan

penduduk sebelum dan sesudah adanya desa wisata.

Ha : bi≠0

Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan penduduk

sebelum dan sesudah adanya desa wisata.

b. Menentukan tingkat signifikansi α sebesar 0,05

c. Menentukan kriteria penerimaan hipotesis

Ho ditolak Ha diterima apabila t hitung > t tabel (n-k)

Ho diterima Ha ditolak apabila t hitung ≤ t tabel (n-k)

3. Pengujian hipotesis 3

a. Menentukan hipotesis yang dirumuskan:

Ho : bi= 0

Ho: Tidak Terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah

pengeluaran sebelum dan sesudah adanya desa wisata.

Ha : bi≠0

Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah pengeluaran

sebelum dan sesudah adanya desa wisata.

b. Menentukan tingkat signifikansi α sebesar 0,05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

32

c. Menentukan kriteria penerimaan hipotesis

Ho ditolak Ha diterima apabila t hitung > t tabel (n-k)

Ho diterima Ha ditolak apabila t hitung ≤ t tabel (n-k)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

33

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Perkembangan Desa Wisata di Desa Banjarasri

Desa Wisata merupakan sebuah kawasan yang memiliki keunikan dan

karakteristik khusus untuk untuk menjadi destinasi wisata, antara lain:

lingkungan bernuansa alami, tradisi dan budaya masih dipegang masyarakat,

makanan khas, sister pertanian, dan system kekerabatan. Desa wisata sebagai

daerah tujuan wisata tentu perlu ditunjang dengan fasilitas yang memadai bagi

para wisatawan.

Desa wisata Banjarasri terletak sekitar 35 km sebelah barat kota

Yogyakarta. Desa yang berada di wilayah Perbukitan Menoreh, Kabupaten

Kulon Progo ini untuk menghilangkan kepenatan. Salah satu yang ditawarkan

oleh desa ini adalah kondisi alam yang unik, segar, asri, dan hijau. Selain itu

nuansa pedesaan masih terasa kental, masyarakat desa memiliki kesepakatan

untuk menjaga kebudayaan, keasrian dan kebersihan desa serta

keramahtamahan pada para pengunjung. Dengan sumber daya alam Banjarasri

mampu menjadi daya tarik bagi pariwisata di Yogyakarta.

Perkembangan Desa Wisata ini sangat pesat, karena pada tahun 2012

Desa Banjarasri ini meraih juara kedua Desa Wisata terbaik Di Indonesia dan

berhak menerima penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi

Kreatif (Kemenparekraf). Dengan mendapatkan penghargaan tersebut Desa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

34

Wisata Banjarasri ini mulai diminati oleh para pengunjung local maupun para

pengunjung manca negara.

1. Aktivitas wisata di Dolan Desa Boro

Wisata di Dolan Ndeso Boro diakui akan menyebabkan para

pengunjung merasa benar-benar menyaksikan realita kehidupan desa

sekaligus juga merasakan seperti apa suasana pedesaan yang rindang dan

nyaman. Sebuah lokasi wisata yang jauh dari keramaian kota, serta hiruk

pikuk kehidupan perkotaan yang penuh kebisingan.

Desa wisata Dolan Desa Boro, Banjarasri, Kalibawang, Kulon

Progo menyuguhkan para pengunjung bagaimana kehidupan desa yang

menyenangkan sekaligus sebuah tema wisata back to nature yang pas

untuk pengunjung yang memang sedang ingin jauh dari kesibukan. Karena

di sini para pengunjung akan diajak untuk merasakan indahnya

melestarikan lingkungan, budaya, serta kearifan lokal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

35

2. Penginapan

Di Dolan Desa Boro disediakan berbagai macam penginapan yang

dapat menampung banyak orang maupun perorangan saja. Fasilitas

penginapan juga lengkap seperti penginapan pada umumnya.

3. Warung

Di Dolan Desa Boro ada dua jenis warung.

a. Warung kejujuran

Dalam warung ini ada berbagai macam yang dijual dan di warung in

tidak ada yang menjaga. Para pengunjung hanya disediakan kotak

untuk memasukkan uang pembelian ataupun pengembalian.

b. Warung biasa

Warung biasa ini juga sama dengan warung pada umumnya. Dan di

warung ini ada yang menunggui bernama Ibu Iin. Warung ini juga

menyediakan berbagai macam produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

36

B. Gambaran Daerah Penelitian

1. Keadaan Geografis

Desa Banjarasri merupakan salah satu desa yang berada di dalam

kecamatan Kalibawang, yang ada dalam pemerintahan daerah Kabupaten

Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari desa Banjarasri

jarak ke Ibu Kota Kecamatan adalah 7 Km dengan waktu tempuh 15

menit, jarak ke Ibu Kota Kabupaten adalah 40 Km dengan waktu tempuh

sekitar 1 Jam. Berdasarkan buku profil desa wisata kabupaten Kulon

Progo, luas wilayah desa Banjarasri adalah 1142.0115 Ha.

Secara administratif, Desa Banjarasri mempunyai batas-batas

wilayah sebagai berikut:

a. Batas sebelah utara adalah Desa Banjarharjo, Banjaroya

b. Batas sebelah selatan adalah Desa Banjararum

c. Batas sebelah barat adalah Desa Sidoharjo, Purwoharjo, kecamatan

Samigaluh

d. Batas sebelah timur adalah Sungai Progo

2. Keadaan Penduduk

Data komposisi Penduduk sangat diperlukan dalam membuat

perencanaan pembangunan nasional baik itu ditingkat pusat maupun

tingkat daerah. Hal ini dikarenakan komposisi penduduk suatu daerah

mempunyai andil yang sangat menentukan dan partisipasinya

mempengaruhi keadaan social dan ekonomi daerah yang bersangkutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

37

Desa Wisata Banjarasri terdiri dari 17 pedukuhan, 34 RW, dan 68

RT, di huni penduduk 1.428 KK atau sekitar 4.517 jiwa. Mayoritas

penduduk Desa Banjarasri mata pencaharian sebagai petani. Lahan

pertanian yang ada di daerah Banjarasri masih luas dan tanah yang subur.

Berdasarkan data dalam buku profil Desa Wisata Kabupaten

Kulon Progo jumlah pengangguran usia produktif (19 sampai dengan 45

tahun) penduduk desa Banjarasri sebesar 830 jiwa, dengan perincian 328

orang laki-laki dan 502 orang perempuan. Jumlah Kepala Keluarga

Miskin di Desa Banjarasri adalah 879 KK. Berikut ini data dan penjelasan

lebih terperinci mengenai kependudukan Desa Banjarasri.

3. Adat Istiadat dan Agama

Indonesia merupakan bangsa yang majemuk dimana terdapat

berbagai macam agama, adat istiadat, budaya serta kepercayaan yang ada

di dalamnya. Masyarakat Desa Banjarasri termasuk masyarakat yang

majemuk dengan berbagai latar belakang yang berbeda-beda. Namun

keinginan untuk menjunjung tinggi rasa kebersamaan, kerukunan antar

umat beragama dan saling menghargai antar adat istiadat tetap terjaga.

Beberapa contoh dalam menghargai adat istiadat adalah dengan

diberlakukan beberapa tradisi, misalnya kelahiran bayi, mantenan

(Upacara pernikahan), kematian (7 hari, 40 hari, 100 hari, 1th, 2 th, 1000

hari), sunatan Kenduri (upacara ucapan syukur) maupun sambatan atau

yang dikenal dengan istilah gotong-royong.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

38

Berikut ini akan disajikan komposisi penduduk Desa Banjarasri

berdasarkan Agama yang dianutnya:

Tabel IV.1

Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama pada Tahun 2015

No Agama Jumlah

(Jiwa)

Persentase

(%)

1 Islam 2.033 46%

2 Katolik 2.468 53%

3 Kristen 16 1%

4 Hindu - -

5 Budha - -

Jumlah 4.517 100

Sumber: Buku Kependudukan Desa Banjarasri, 2015

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa mayoritas

penduduknya memeluk agama Katolik, sedangkan yang lainnya memeluk

agama Islam dan Kristen.

4. Organisasi Sosial

Adanya organisasi dalam sebuah kelompok masyarakat sangat

dibutuhkan agar seluruh kegiatan yang ada di dalam masyarakat dapat

terlaksana dengan baik. Selain itu, dengan adanya organisasi dalam

masyarakat dapat menjadi tempat bagi penyaluran aspirasi masyarakat.

Berikut akan disajikan data mengenai beberapa organisasi social yang ada

di tengah masyarakat Desa Banjarasri:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

39

Tabel IV.2

Nama Organisasi di Desa Banjarasri

Tahun 2015

No Nama Organisasi Keterangan

1 Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat desa

Jumlah Pengurus ada sekitar

18 Orang

2 Kelompok PKK Jumlah pengurus ada sekitar

20 orang. Setiap RT ada

kelompok PKK mandiri.

3 Arisan

4 Karang Taruna Jumlah pengurus 10 Orang.

5 Organisasi Pemuda Masjid Jumlah pengurus 15 orang,

terdapat kelompok TPA di

dalam organisasi tersebut.

6 Posyandu Terdapat 17 buah Posyandu

Balita dan 17 buah

Posyandu Lansia.

7 Kelompok Koperasi Koperasi simpan pinjam dan

KUD

Sumber: Buku Kependudukan Desa Banjarasri, 2015

5. Sarana dan Prasarana

a. Sarana Perhubungan dan Perekonomian

Sarana transportasi serta jalan merupakan suatu hal yang sangat

vital dalam kehidupan perekonomian masyarakat, yaitu sebagai sarana

pengangkutan produksi hasil bumi agar merata sampai daerah lain,

disamping itu sebagai sarana untuk mobilitas penduduk dalam

menjalani aktivitas sehari-hari. Sarana transportasi juga menunjukkan

apakah suatu daerah termasuk dalam golongan terpencil atau mudah di

akses. Baiknya sarana transportasi suatu daerah akan menjadi terbuka

untuk masuknya hal-hal yang baru dan menjadikan daerah tersebut

bukan daerah tertinggal.

Kondisi jalan di Desa Banjarasri telah permanen seluruhnya.

Kondisi jalan yang sudah baik tersebut semakin mempermudah warga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

40

masyarakat daerah lain maupun para wisatawan yang akan berkunjung

menikmati keindahan suasana pedesaan dengan hamparan sawah-

sawah yang masih asri. Alat transportasi penduduk desa ini tahun 2014

adalah roda empat 276 buah, kendaraan roda dua 783 buah, sepeda

645 buah dan angkutan umum jalur pedesaan.

b. Sarana Olahraga, Kesenian dan Kesehatan

Dilihat dari sarana olah raga yang ada, masyarakat setempat

memiliki 1 buah lapangan sepak bola, 2 buah lapangan bulu tangkis, 4

buah lapangan volley, 5 buah lapangan tenis meja, dan 1 buah

lapangan basket. Dalam bidang kesenian, desa ini memiliki beberapa

kelompok karawitan dan group sholawatan yang sering tampil di acara

keagamaan atau acara adat. Dalam bidang kesehatan seperti

Puskesmas, Rumah Sakit.

c. Sarana Peribadatan dan Tempat Tinggal

Mayoritas masyarakat Desa Banjarasri memeluk agama Islam,

sehingga di kampung ini perkembangan sarana ibadah untuk

mendukung kegiatan keagamaan Islam berkembang pesat. Di Desa

Banjarasri terdapat delapan buah masjid, sepuluh buah Musholla, satu

buah gereja dan delapan buah kapel. Untuk kondisi rumah tinggal,

dari 1.428 KK yang bertempat tinggal di Desa Banjarasri sekitar 1.128

rumah yang bertembok dan sisanya masih menggunakan anyaman

bambu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

41

d. Sarana Penerangan

Penerangan dari pemerintah sudah mengalir di Desa Banjarasri.

Bahkan untuk penerangan jalan pun masyarakat setempat sukarela

setiap rumah memasang 1 bola lampu di jalan sebagai sarana

penerangan jalan sehingga memudahkan para pengguna jalan di

malam hari selain itu disepanjang jalan sudah terdapat lampu-lampu

di pinggir jalan. Dengan kemajuan sarana penerangan ini, digunakan

untuk meminimalisir tingkat kejahatan di malam hari.

e. Sarana Pendidikan

Mendirikan sarana pendidikan adalah salah satu wujud nyata

tingkat kepedulian masyarakat dengan kualitas generasi yang ada.

Oleh karena itu, di Desa Banjarasri terdapat beberapa sarana

pendidikan antara lain, PAUD (6 buah), KB/TK (3 Buah), TPA (4

buah), Majlis Ta’lim (8 buah), SD (3 buah), dan SMP (1 buah).

f. Sarana Penginapan

Pada kawasan desa wisata Banjarasri sarana penginapan

dengan model home stay atau model kemah. Home stay merupakan

penginapan bernuansa rumah sendiri. Di daerah desa wisata Banjarasri

homestay dengan rumah berbentuk “joglo”, dengan fasilitas seperti

hotel. Selain itu disediakan aula untuk berbagai acara. Selain

penginapan berbentuk home stay di desa wisata tersebut terdapat

sarana penginapan dengan model kemah. Wisatawan dapat membuat

tenda pada lapangan atau kawasan yang telah disediakan. Tenda telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

42

disediakan dengan semua fasilitas di dalamnya. Dengan model kemah

wisatawan dapat merasakan suasana pada perkemahan.

g. Sarana lain-lain

Sarana lain yang ada di kawasan desa wisata Banjarasri adalah

warung-warung sederhana. Rata-rata warung di sana menyediakan

minuman, makanan kecil, dan juga ada kantin kejujuran. Wisatawan

sangat terbantu dengan adanya warung-warung yang menyediakan

makanan ringan.

6. Tingkat Kesejahteraan Masyarakat

a. Gambaran Umum tentang Pendapatan Masyarakat di Desa Banjarasri

Tabel IV.3

Gambaran Pendapatan Masyarakat Desa Banjarasri Sebelum

Adanya Desa Wisata

Pendapatan Persentase

0 < 250.000 28,57%

251.000 – 500.000 1,09%

501.000 – 750.000 14,28%

751.000 – 1.000.000 50,54%

di atas 1.000.000 5,49%

Sumber: Data Primer 2015

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar atau

lebih dari 50% masyarakat berpendapatan antara Rp 751.000 –

Rp 1.000.000. Sedangkan masyarakat yang paling sedikit adalah

kelompok masyarakat dengan penghasilan antara Rp 251.000 –

Rp 500.000.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

43

b. Gambaran Umum Pengeluaran Masyarakat di Desa Banjarasri

Tabel IV.4

Gambaran Pengeluaran Masyarakat Desa Banjarasri Sebelum

Adanya Desa Wisata

Pengeluaran Persentase

0 < 250.000 -

251.000 – 500.000 30,76%

501.000 – 750.000 23,07%

751.000 – 1.000.000 41,11%

di atas 1.000.000 5,49%

Sumber: Data Primer 2015

Dari tabel gambaran pengeluaran masyarakat di Desa

Banjarasri dapat diketahui bahwa pengeluaran terbanyak pada

kelompok masyarakat dengan pengeluaran antara Rp 751.000 -

Rp 1.000.000 yaitu 41,11% sedangkan pengeluaran paling sedikit ada

pada kelompok dengan pengeluaran di atas Rp 1.000.000 yaitu 5,49%

c. Jenis Pekerjaan Masyarakat di Desa Banjarasri

Tabel IV.5

Gambaran Pekerjaan Masyarakat Desa Banjarasri Sebelum

Adanya Desa Wisata

Pekerjaan Persentase

Serabutan 27,47%

Belum bekerja 28,57%

Petani 20,87%

Buruh 17,58%

PNS 5,91%

Sumber: Data Primer 2015

Dari tabel di atas dapat diketahui gambaran pekerjaan

masyarakat Desa Banjarasri sebelum adanya desa wisata. Jumlah

paling banyak ada pada kelompok belum bekerja yaitu 28,17%

sedangkan paling sedikit pada kelompok dengan mata pencaharian

sebagai buruh yaitu 17,58%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

44

BAB V

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Responden

Karakteristik responden dapat diketahui berdasarkan distribusi

responden yang terlibat dalam penelitian, dalam penelitian ini responden

seluruhnya berjumlah 91 orang. Karakteristik responden ini didasarkan atas

umur responden, pendidikan responden, dan pekerjaan responden.

1. Deskripsi Responden Berdasarkan Umur Responden

Berikut ini disajikan deskripsi responden berdasarkan usia

responden pada saat wawancara dan pengisian kuesioner.

Tabel V.1

Komposisi Usia responden

Umur Responden Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

20 – 30 tahun 53 58%

>30 – 40 tahun 27 30%

>40 tahun 11 12%

Jumlah 91 100%

Sumber: Data primer, diolah 2015

Dari data di atas dapat dilihat bahwa sebagian responden tergolong

pada usia angkatan kerja (18 – 56 tahun). Sejumlah 53 responden berusia

20– 30 tahun, 27 responden berusia > 30– 40 tahun, dan 11 responden

berusia > 40 tahun.

2. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan responden

Berikut ini akan disajikan deskripsi responden berdasarkan

pendidikan terakhir responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

45

Tabel V.2

Komposisi Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan Jumlah (jiwa) Jumlah (%)

SD 10 11%

SMP 12 13%

SMA/SMK 62 68%

Perguruan Tinggi 7 8%

Jumlah 91 100%

Sumber: Data primer, 2015

Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden

pendidikan terakhirnya adalah SMA/SMK dengan jumlah 62 orang,

sedangkan pendidikan terakhir SD berjumlah 10 orang, SMP berjumlah 12

orang dan lulusan perguruan tinggi berjumlah 7 orang.

Jadi Desa Banjarasri lebih banyak masyarakat yang lulusan

SMA/SMK. Sehingga dalam pengembangan sebuah usaha masih

tergantung dengan orang lain. Selain masih ada masyarakat yang hanya

lulusan SD hal tersebut menggambarkan jelas kalau Desa Banjarasri belum

sepenuhnya peduli akan pendidikan.

B. Analisis Data

Dalam hal analisis data, penelitian ini menggunakan uji persen dan

Paired Sample T- Test untuk menjawab setiap hipotesis dalam penelitian ini.

1. Perubahan Jenis Pekerjaan

Hipotesis pertama mengatakan ada perbedaan jenis pekerjaan

sesudah adanya desa wisata. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat jenis

pekerjaan masyarakat desa wisata sebelum dan sesudah penetapan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

46

desa wisata, dengan analisis yang digunakan adalah uji persen dan Paired

sample t-test dengan tingkat kepercayaan 100%, sebagai berikut:

Tabel V.3

Uji Persen Jenis Pekerjaan

Sebelum Sesudah

No Jenis Pekerjaan Jumlah

Orang % No Jenis Pekerjaan

Jumlah

Orang %

1 Serabutan 25 26,88 1 Serabutan 30 20

2 Pengangguran 26 28 2 Pengangguran 5 3,33

3 Petani 19 20,43 3 Petani 30 20

4 Buruh 18 19,35 4 Buruh 15 10

5 PNS 5 5 5 PNS 5 3,33

6 Tukang parkir - - 6 Tukang parkir 14 9,33

7 Pemandu - - 7 Pemandu 35 23,33

8 Pedagang - - 8 Pedagang 16 10,67

Jumlah 93 100 Jumlah 150 100

Sumber: Data Primer 2015

Dari analisis persen dan uji t untuk variabel jenis pekerjaan dapat

ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara jenis

pekerjaan masyarakat sebelum dan sesudah adanya Desa Wisata. Sebelum

adanya Desa Wisata masyarakat lebih banyak menganggur (28%) dan

bekerja serabutan sebanyak 26,88%. Namun, dengan adanya Desa Wisata

masyarakat banyak beralih profesi sebagai pemandu wisata (23,33%)

ataupun sebagai serabutan (30%) di desa wisata tersebut.

Dengan adanya Desa Wisata membawa dampak yang positif bagi

masyarakat Desa Banjarasri karena yang semula masih banyak masyarakat

yang menganggur dengan adanya Desa Wisata pengangguran semakin

berkurang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

47

2. Perubahan Tingkat Pendapatan

Untuk menguji hipotesis yang kedua yang mengatakan adanya

perbedaan tingkat pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah adanya

desa wisata, digunakan uji paired sample t_test sebagai berikut:

Tabel V.4

Paired Sample Test Tingkat Pendapatan

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Pair 1

Sebelum adanya desa wisata - Sesudah Adanya desa wisata

4.56747E5 4.51964E5 47378.74980 3.62621E5 5.50873E5 9.640 90 .000

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat pendapatan

masyarakat desa antara sebelum dan sesudah penetapan sebagai desa

wisata diperoleh thitung = 9.640 dengan signifikansi sebesar 0.000. Dengan

tingkat kepercayaan 95% maka Ho di tolak, karena probabilitas < 0.005.

Dari analisis uji t untuk variabel tingkat pendapatan dapat ditarik

kesimpulan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara tingkat pendapatan

masyarakat sebelum dan sesudah adanya desa wisata.

Dengan adanya mata pencaharian baru maka tingkat pendapatan

akan dipengaruhi. Hal ini didukung dari data di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

48

Tabel. V.5

Rata-Rata Pendapatan Sesudah dan sebelum adanya desa

wisata

No Pendapatan Sebelum Adanya

Desa Wisata

Pendapatan Sesudah

Adanya Desa Wisata

1 Rp 680.065 Rp 1.136.813

Tabel di atas didapat dari rata-rata pendapatan yang diterima

masyarakat sebelum dan sesudah adanya desa wisata. Hal tersebut jelas

menunjukkan adanya perbedaan tingkat pendapatan masyarakat sebelum

dan sesudah adanya Desa Wisata. Dengan adanya Desa Wisata

menciptakan peluang usaha dan kesempatan kerja bagi masyarakat di Desa

Banjarasri. Dengan kesempatan kerja yang lebih baik dan peluang usaha

yang baru mempengaruhi tingkat pendapatan bagi masyarakat Desa

Wisata tersebut.

3. Perubahan Jumlah Pengeluaran

Untuk menguji hipotesis yang ketiga yang mengatakan adanya

perbedaan jumlah pengeluaran sebelum dan sesudah adanya desa wisata,

digunakan uji paired sample t_test sebagai berikut:

Tabel V.6

Paired Sample Test Jumlah Pengeluaran Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

1 Jumlah pengeluaran sebelum dan Sesudah Adanya desa wisata

3.808E5 304113.707 31879.779 317489.431 444158.921 11.946 90 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

49

Hasil analisis data menunjukkan bahwa jumlah pengeluaran antara

sebelum dan sesudah penetapan sebagai Desa Wisata dengan

menggunakan uji paired sample t_test (t) diperoleh thitung = 11.946, dan

signifikansi sebesar 0.000, dengan tingkat kepercayaan 95% berarti Ho di

tolak, karena probabilitas < 0.005.

Dari analisis uji t untuk variable jumlah pendapatan dapat ditarik

kesimpulan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara jumlah pendapatan

sebelum dan sesudah adanya Desa Wisata.

Semakin banyak pendapatan yang diterima setiap kepala rumah

tangga semakin banyak pengeluaran yang dilakukan setiap keluarga.

Contohnya: semua dengan pendapatan sedikit cukup makan dengan sayur,

tahu dan tempe. Tetapi dengan bertambahnya pendapatan masyarakat

beralih makan dengan sayur dan lauknya daging. Pendapatan meningkat

mempengaruhi jumlah kebutuhan juga pasti meningkat.

C. Pembahasan

Pengembangan Desa Wisata di Desa Banjarasri sebagai Desa Wisata

muncul karena adanya perubahan pandangan baru dalam pendekatan

pembangunan pariwisata di Desa Banjarasri, yaitu pariwisata yang

dikembangkan sebisa mungkin merupakan pariwisata berbasis pada

kemampuan masyarakat setempat untuk terlibat langsung dalam pembangunan

pariwisata tersebut. Tujuan adanya Desa Wisata selain meningkatkan peran

serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan pariwisata yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

50

meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengangkat kembali budaya-budaya

local serta memperkokoh tali persaudaraan masyarakat demi pembangunan

Desa menjadi Desa Wisata.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan,

dengan beradanya Desa Wisata Banjarasri terbukti memberikan dampak

positif bagi masyarakat sekitar. Sesudah adanya Desa Wisata jenis pekerjaan

masyarakat sekitar mengalami perubahan yang signifikan. Begitu juga dengan

tingkat pendapatannya, sesudah adanya desa wisata tingkat pendapatan

masyarakat sekitar mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan

sebelum adanya Desa Wisata. Sementara itu Jumlah pengeluaran mengalami

penurunan yang signifikan dibandingkan sebelum adanya Desa Wisata.

Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai jenis pekerjaan, tingkat

pendapatan, jumlah keluarga miskin antara sebelum dan sesudah adanya Desa

Wisata.

1. Jenis Pekerjaan

Variabel jenis pekerjaan mengacu pada data yang telah disajikan.

Nampak bahwa setelah adanya desa wisata terdapat perbedaan yang cukup

signifikan terhadap jenis pekerjaan yang digeluti masyarakat sebelum dan

sesudah adanya Desa Wisata. Sebelum adanya Desa Wisata masyarakat

sekitar mayoritas masih menggeluti di bidang pertanian, dan masih juga

yang menganggur atau tidak memiliki pekerjaan.

Setelah adanya Desa Wisata kegiatan ekonomi masyarakat berubah

seiring dengan perkembangan Desa Wisata yang ada di Desa Banjarasri,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

51

yang sebelumnya masyarakat mengandalkan bidang pertanian untuk

mencukupi hidupnya, dengan adanya Desa Wisata beralih mengandalkan

di sektor pariwisata yang ada didaerah tersebut. Selain itu masyarakat yang

menganggur dengan pendapatan yang tidak ada dan tidak dapat mencukupi

kebutuhan sehari-hari dengan adanya desa wisata mendapatkan pekerjaan

baru dan bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Peralihan dalam kegiatan ekonomi juga memberikan dampak pada

pendapatan masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar tidak hanya

mengandalkan dalam bidang pertaniannya saya tetapi juga pariwisatanya.

Masyarakat yang semula menggeluti di bidang pertanian dengan adanya

desa wisata juga menjadi pedagang, pemandu wisata, penjaga malam.

Sedangkan yang belum bekerja dengan adanya desa wisata mendapatkan

pekerjaan baru dengan menjadi tukang parkir, dan karyawan di bidang

pariwisata pedesaan tersebut.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keberadaan Desa

Wisata memberikan dampak berupa adanya lapangan pekerjaan yang baru

dan penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat sekitar dan mengurangi

jumlah pengangguran.

2. Tingkat pendapatan

Variabel tingkat pendapatan mengacu pada data yang telah disajikan,

Nampak bahwa setelah adanya Desa Wisata terdapat perbedaan yang

cukup signifikan terhadap tingkat pendapatan dibandingkan sebelum

adanya Desa wisata. Sebelum adanya Desa Wisata, upah yang diterima

masyarakat masih sedikit setiap bulannya dikarenakan masyarakat masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

52

belum bisa memanfaatkan sumber daya yang ada dalam mencukupi

kehidupan sehari-hari.

Setelah adanya Desa Wisata pendapatan masyarakat sekitar mengalami

peningkatan, dikarenakan terbukanya lapangan pekerjaan yang baru dan

beralihnya masyarakat sekitar dalam mencukupi kebutuhan sehari-harinya.

Masyarakat tidak hanya mengandalkan dalam bidang pertanian aja tetapi

juga mengandalkan dalam bidang pariwisatanya juga. Misalnya membagi

waktu antara bekerja menjadi petani dan menjadi seorang pemandu wisata

atau semula belum bekerja setelah bekerja menjadi pemandu mendapatkan

penghasilan yang bisa mencukupi kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat

pendapatan masyarakat mengalami peningkatan dengan adanya desa

wisata di daerah Banjarasri. Dan kesejahteraan masyarakat sekitar lebih

terjamin karena pendapatan masyarakat mengalami peningkatan.

3. Jumlah Pengeluaran

Dengan adanya Desa Wisata mempengaruhi jumlah pengeluaran

dalam masyarakat. Semakin bertambah pendapatan semakin bertambah

tingkat pengeluarannya, contoh yang semula masyarakat cukup makan

dengan tempe dan tahu setelah pendapatannya meningkat makan dengan

daging ayam dan telur.

Hal tersebut juga mempengaruhi tingkat konsumtif masyarakat yang

ada di daerah Desa Wisata. Hal tersebut jelas terlihat dari gaya hidup

masyarakat yang semakin konsumtif dari gaya berpakaian atau

penampilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

53

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari analisis data yang telah dilakukan terhadap 91 orang

responden dari Desa Banjarasri. Penulis mengambil kesimpulan mengenai

Studi Komparasi Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Sebelum dan Sesudah

Menjadi Desa Wisata sebagai berikut:

1. Ada perubahan jenis pekerjaan yang ditekuni setelah ada Desa Wisata.

Sebelum ada Desa Wisata masyarakat masih bermata pencaharian sebagai

petani, tukang bangunan, sedangkan setelah ada Desa Wisata masyarakat

beralih profesi sebagai pemandu wisata, penjual barang-barang untuk

wisatawan, dan sebagai pengurus di Desa Wisata.

2. Ada perbedaan tingkat pendapatan sebelum dan sesudah adanya Desa

Wisata masyarakat masih banyak yang pendapatan tidak tetap sedangkan

dengan adanya Desa Wisata pendapatan masyarakat semakin meningkat

dan dapat memenuhi kebutuhan pokok dan sisanya ditabung.

3. Ada perbedaan jumlah pengeluaran masyarakat sebelum dan sesudah

adanya Desa Wisata. Dengan adanya Desa Wisata kebutuhan masyarakat

semakin bertambah dan tingkat konsumsi masyarakat semakin tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

54

B. Keterbatasan

1. Penelitian hanya dilakukan pada satu desa wisata sehingga belum begitu

kuat mampu mendeskripsikan perbandingan keadaan sebelum dan

sesudah adanya desa wisata di daerah Kalibawang maupun pada tingkat

yang ada di atasnya.

2. Sampel hanya dalam lingkup yang sempit yaitu hanya dalam satu

pedukuhan (lingkup terdekat dari desa wisata).

C. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka penulis dapat memberikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Pemerintah

Mempertimbangkan bahwa adanya perbedaan tingkat pendapatan

masyarakat sebelum dan sesudah adanya Desa Wisata di Desa Banjarasri.

Pemerintah hendaknya lebih mengutamakan fasilitas-fasilitas publik

yang ada di Desa Wisata Banjarasri demi menunjang kemajuan Desa

Wisata tersebut. Selain itu hendaknya pemerintah menyelenggarakan

program yang gunanya untuk membimbing masyarakat dalam

memajukan Desa Wisata tersebut.

2. Bagi Masyarakat Sekitar

Mempertimbangkan adanya perbedaan antara sebelum dan sesudah

adanya Desa wisata maka masyarakat sekitar diharapkan harus lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

55

peduli dengan lingkungan sekitar yang bisa menunjang bagi kemajuan

Desa Wisata tersebut.

3. Penelitian Selanjutnya

Dalam penelitian ini penulis masih banyak kekurangan dalam cakupan

pembahasannnya diharapkan penelitian selanjutnya dapat memperkuat

pembahasan dari penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

56

DAFTAR PUSTAKA

Amir, Rudi. 2009. Pengertian kesejahteraan social. http: //rudiamir. blogspot.

com/2009/01/pengertian-generasi-muda.Html

Ala Andre Bayo.1991. Kemiskinan dan Strategi Memerangi Kemiskinan.

Yogyakarta: Liberty

Damanik, Janianto, 2003. Masyarakat Desa Menyongsong Pariwisata. Makalah

disampaikan dalam pelatihan kualitas SDM Pariwisata Daerah Provinsi

DIY

Frans, N. Raymond. 2010. Pengertian Desa Wisata. http://nraymondfrs.com/

2010/07/ pengertian-desa-wisata.html.Diunduh tanggal 14 Pebruari 2011.

Friedmann, John, Empowerment The Politics of Alternative Development

,Blacwell Publisher, Massachuttes,1994.

Gilarso, T. 1992. Dunia ekonomi kita. Yogyakarta: Kanisius

Mubyarto dkk.1985. Kredit Pedesaan Dalam Penciptaan Peluang Kerja dan

Peluang Berusaha di Pedesaan. Yogyakarta: BPFE

Sukirno, Sadono. 2006. Mikroekonomi: Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada

Soedarno, P. 1988. Ilmu Sosial Dasar Proyek Pengembangan Mata Kuliah.

APTIK

WTO. 2002. Tourism and Poverty Alleviation. Madrid: WTO.

Weber, Helmut. 2004. Ekonomi Pengembangan Community Based Tourism

Peluang Dan Tantangan Strategi. Makalah dalam diskusi bulanan Pusat

Studi Pariwisata Universitas Gajah Mada, Yogyakarta 21 September 2004

Wiendu. 1993. Concept, perspective Challenges, makalah bagian dari laporan

konverensi mengenai pariwisata budaya. Yogyakarta: Gajah Mada

Univesity )Yogyakarta. BPS.go.id

Buku Database Keluarga Miskin Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012-2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

61

1. Jenis Pekerjaan

Uji Persen Jenis Pekerjaan

Sebelum Sesudah

No Jenis Pekerjaan Jumlah Orang

% No Jenis Pekerjaan Jumlah Orang

%

1 Serabutan 25 26,88 1 Serabutan 30 20

2 Pengangguran 26 28 2 Pengangguran 5 3,33

3 Petani 19 20,43 3 Petani 30 20

4 Buruh 18 19,35 4 Buruh 15 10

5 PNS 5 5 5 PNS 5 3,33

6 Tukang parkir - - 6 Tukang parkir 14 9,33

7 Pemandu - - 7 Pemandu 35 23,33

8 Pedagang - - 8 Pedagang 16 10,67

Jumlah 93 100 Jumlah 150 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

62

1. Jenis Pekerjaan

Paired Samples Statistics

Mean N

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Pair 1 pekerjaan Sebelum

adanya desa wisata 7.64 91 3.671 .385

pekerjaan Sesudah

Adanya desa wisata 6.55 91 2.553 .268

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 pekerjaan Sebelum

adanya desa wisata &

pekerjaan Sesudah

Adanya desa wisata

91 .499 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

63

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

Jumlah Keluarga

Miskin Sebelum

adanya desa

wisata - Jumlah

keluarga miskin

Sesudah Adanya

desa wisata

-

2.91209 1.18929 .12467 -3.15977 -2.66441 -23.358 90 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

64

1. Hasil Pendapatan

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Sebelum adanya desa

wisata 6.8007E5 91 5.80724E5 60876.38509

Sesudah Adanya desa

wisata 1.1368E6 91 4.17207E5 43735.14166

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Sebelum adanya desa

wisata & Sesudah

Adanya desa wisata

91 .634 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviatio

n

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

Sebelum adanya

desa wisata -

Sesudah

Adanya desa

wisata

-

4.567

47E5

4.51964

E5

47378.74

980

-

5.50873E

5

-

3.62621E

5

-9.640 90 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

65

2. JUMLAH PENGELUARAN

Paired Samples Statistics

Mean N

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Pair 1 Jumlah Pengeluaran

Sebelum adanya desa

wisata

12.2198 91 .91654 .09608

Jumlah Pengeluaran

Sesudah Adanya desa

wisata

15.1319 91 .97990 .10272

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Jumlah Pengeluaran

Sebelum adanya desa

wisata & Jumlah

keluarga miskin

Sesudah Adanya desa

wisata

91 .215 .041

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI DESA WISATA Studi Kasus: Desa … · dengan adanya Desa Wisata masyarakat banyak beralih profesi menjadi

69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI