Studi kitab bilangan

16
Kelompok II Dampak Positif Ezra Ch Ziliwu Filipus Zebua Stefanus Lawuna Yarlina Waruwu

Transcript of Studi kitab bilangan

Page 1: Studi kitab bilangan

Kelompok II

• Dampak Positif• Ezra Ch Ziliwu• Filipus Zebua• Stefanus Lawuna• Yarlina Waruwu

Page 2: Studi kitab bilangan

Tema Kitab :PENGEMBARAAN Tema dalam Kitab Bilangan ini, sangat berpusat kepada pengembaraan karena membahas tentang orang Israel meninggalkan Mesir, bahkan menjelaskan jangka waktu yang di tempuh oleh bangsa Isras sejak pertama kali keluar dari Mesir serta lamanya perjalanan bangsa Israel sampai kepada tanah Perjanjian yang di janji Tuhan kepada bangsa Israel. Selain itu juga membahas tentang penyertaan Tuhan, serta akibat dari pemberontakkan bangsa Israel.

Page 3: Studi kitab bilangan

Kitab ini mengisahkan pengembaraan bangsa Israel selama hampir 40 tahun di padang gurun, yang terjadi antara 2 sensus yang dilakukan terpisah . Sensus yang pertama adalah pada generasi tua, yaitu mereka yang keluar dari Mesir. Hal ini dilakukan di gunung Sinai pada tahun kedua keluarnya mereka. Sensus ke-dua dilakukan pada generasi baru, yang dilakukan di dataran Moab, di seberang Yerikho, 38 tahun kemudian persis sebelum mereka memasuki tanah Kanaan. Walaupun generasi tua (Kecuali Yosua dan Kaleb) tidak diperbolehkan masuk ke tanah perjanjian, Allah masih memelihara dan menopang mereka melewati masa pengembaraan ini.

Page 4: Studi kitab bilangan

Garis Besar (Eksposisi) Kitab 

1. Persiapan perjalanan dari Sinai ke Kanaan (1 – 10:10)• Sensus Pertama – generasi tua (ps 1)• Kedudukan suku-suku dalam perkemahan

(ps 2)• Sensus & tugas suku Lewi (ps 3 - 4)• Persembahan & Berbagai Hukum (ps 7-8)• Peraturan perayaan paskah (ps 9:1-14)• Tiang awan dan nafiri (ps 9:15 – 10:10)

2. Perjalanan dari Sinai ke Paran (ps 10:11 – ps 12)• Berangkat dari Sinai (ps 10)• Peristiwa-peristiwa di antara Sinai dan

Kadesh

Page 5: Studi kitab bilangan

3. Persinggahan di padang gurun (Kadesh) (ps 13 – ps 20:13)• Pengutusan & laporan pengintai (ps

13)• Respon umat & hukuman Allah (ps 14)• Bermacan-macam hukum/peraturan (ps

15)• Pemberontakan Korah cs (ps 16)• Keunikan tongkat Harun (ps 17)• Peraturan tentang Lewi/imam (ps 18-

19)• Beberapa peristiwa terakhir di Kadesh

(20:1-13)

Page 6: Studi kitab bilangan

4. Perjalanan dari Kadesh ke dataran Moab (ps 20)

5. Peristiwa-peristiwa di dataran Moab (ps 22-32)• Balak & Bileam (ps 22-24)• Kemurtadan umat (ps 25)• Sensus kedua (ps 26)• Peraturan mengenai hak perempuan (ps 27:1-

11)• Kaderisasi Yosua (ps 27:12-23)• Peraturan mengenai kebaktian & nazar (ps

28- 30)• Pembagian tanah pertama (ps 32)

6. Lampiran-lampiran (ps 33-36)

Page 7: Studi kitab bilangan

Kristologi dalam Kitab Bilangan

• Bilangan 5:11-31

Dalam hukum bangsa Israel, setiap wanita yang tertangkap berbuat seorang akan dihukum atau apabila sang suami dikuasai roh cemburu, ia harus membawa istrinya untuk diadili. Kita adalah mempelai Kristus, selama hidup kita, kita banyak melakukan perbuatan serong atau mengganti posisi Tuhan Yesus di hati kita. Tetapi Ia adalah Mempelai yang kasih kepada kita Ia memberi kesempatan pada kita dan tidak menghukum kita .

• Bil. 8:5-22

Dalam upacara penahbisan, bangsa Israel harus mempersembahkan suatu kurban sebagai syarat pelaksanaan, tetapi sekarang kita ditahbiskan oleh Kurban yang lebih yaitu oleh Kurban Kristus.

Page 8: Studi kitab bilangan

• Bil. 8:23-26

Lewi sebagai imam dihadapan Tuhan sangat terbatas dalam pelayanannya baik mengenai kualitas pelayanan maupun waktu. Tetapi Tuhan Yesus, Dia imam untuk selamanya yang telah melakukan, tugas dengan sempurna yaitu mendamaikan manusia dengan Allah (Ibr. 7:21, 24)

• Bil. 9:12

Salah satu peraturan Israel ketika makan paskah adalah tidak boleh mematahkan satu tulangpun dari domba paskah ini sebagai nubuatan tentang kaki Yesus yang tidak dipatahkan ketika disalib (Yoh. 19:36)

Page 9: Studi kitab bilangan

• Bilangan 11:7-9

Manna adalah makanan bangsa Israel selama di padang gurun, tetapi mereka muak makan manna terus dengan ingin makan daging. Dalam Yoh. 6:48-58 Yesus mengklaim diri-Nya sebagai manna dari sorga yang member hidup, siapa yang memakannya tidak akan mati. Ia juga mengatakan bahwa daging-Nya memiliki hidup. Yesus sedang mengatakan bahwa Ia lebih dari manna yang dimakan bangsa Israel dan lebih dari daging yang diinginkan bangsa Israel (Yoh. 6:48-56)

• Bilangan 12:7

Musa sebagai tipologi Yesus yang setia kepada Allah menetapkan-Nya dengan tugas yang harus Ia lakukan (Ibr. 3:2)

 

Page 10: Studi kitab bilangan

• Bilangan 18:15

Nubuat Musa bahwa Allah akan membangkitkan seorang nabi seperti dirinya. Ini merujuk pada Yesus.

 • Bilangan 19:9

Abu kurban lembu muda yang menguduskan sebagai tipologi darah Kristus yang menyucika kita (Ibr. 9:13-14)

 • Bil. 20:7-13

Bangsa Israel minum air dari batu yang mengeluarkan air sehingga mereka tidak mati. Paulus menjelaskan dalam 1Kor. 10:4 bahwa batu karang itu ialah Yesus Kristus sebagai sumber air hidup yang menghidupkan kita.

Page 11: Studi kitab bilangan

• Bilangan 21:8-9

Ular tedung/tembaga yang ditaruh Musa pada tiang menggambarkan Kristus yang tersalib (Yoh. 3:14-15) dan siapa yang memandang /percaya kepada-Nya akan selamat.

• Bilangan 24:17

“Bintang terbit dari Yakub”, nubuatan Bileam tentang Yesus sebagai pahlawan sebagai pahlawan yang menyelamatkan Israel.

Page 12: Studi kitab bilangan

Relasi dengan Objek Tabernakel(Bejana Pembasuhan)

Kitab Bilangan banyak menceritakan kisah-kisah tentang pemberontakan bangsa Israel. Sementara Allah sedang menuntun mereka menuju tanah perjanjian, umat Israel banyak melakukan pelanggaran-pelanggaran yang menyakitkan hati Allah. tetapi oleh karena kasih dan perjanjian-Nya, Ia tetap menuntun mereka mencapai tanah perjanjian. Sehingga pada akhir-akhir kitab dijelaskan bahwa dalam selangkah lagi bangsa Israel akan masuk ke tanah perjanjian. Kalau kita bandingkan keberhasilan itu dengan pemberontakan mereka sungguh tidaklah sepadan. Semua hanya kasih Allah yang membarui segenap kehidupan umat.

Page 13: Studi kitab bilangan

Dalam relasinya dengan Tabernakel, secara khusus objek Bejana Pembasuhan. Kita dapat melihat bahwa Yesus Kristus adalah pribadi yang membarui kehidupan kita. Bukan karena kita layak untuk mendapatkan pembaruan itu, tetapi semata-mata karena kasih Yesus kepada kita agar kita layak masuk dalam kota yang ia janjikan, Yerusalem Baru.

Ketika bangsa Israel dihukum harus menempuh perjalanan 40 tahun menuju tahnah Kanaan, itu adalah sesuatu yang menyakitkan. Tetapi dalam semuanya itu maksud Tuhan adalah agar mereka belajar lebih taat. Demikianlah ketika kita mengalami pembaruan, akan mengalami banyak sengsara karena pembaruan itu mematikan keinginan daging.

Page 14: Studi kitab bilangan

Aplikasi

Secara umum (prinsip Umum)• Kami percaya bahwa hanya Yesus yang

mampu membarui kehidupan manusia• Kami percaya bahwa Ia membarui kita

dengan Firman-Nya• Pembaruan Yesus bertujuan melayakkan

kita untuk masuk dalam perhentian-Nya• Pembaruan Yesus melayakkan kita

melayani Dia.• Hidup dalam tuntunan Allah akan

membawa kepada tujuan Allah.• Siap mengalami sengsara dalam proses

pembaruan.

Page 15: Studi kitab bilangan

Secara Pribadi (Komitmen Pribadi)• Kami akan semakin bergairah dalam melayani

Tuhan• Kami akan taat pada Firman Allah pembaru

hidup• Sebagai orang yang telah diperbarui kami akan

mengajak orang lain dalam kerinduan pembaruan oleh Yesus

• Kami akan belajar untuk tidak hidup di dalam keberdosaan tetapi hidup di dalam kebenaran Firman Allah.

• Kami rindu dapat mengerti maksud Tuhan dalam pimpinan Roh Kudus sebagai penuntun jalan kami.

• Menghargai/menaati pemimpin-pemimpin kami yang kami percaya bahwa mereka ditetapkan oleh Allah

Page 16: Studi kitab bilangan

Kesimpulan

Dari studi kitab Bilangan dalam kaitannya dengan Tabernakel, maka simpulan yang dapat kami dapatkan adalah bahwa sejak dulu Allah-lah Dari studi ini maka simpulan yang dapat kami dapatkan adalah bahwa sejak dulu Allah-lah yang berinisiatif membarui dan Ia melakukannya sampai sekarang ini. Kalau dulu ia membarui dengan banyak cara, masa sekarang ini Ia membarui kita dalam Anak-Nya, Tuhan Yesus Kristus. Ia membarui kita dalam kasih-Nya yang melayakkan kita melayani Dia sampai kita masuk dalam kota perjanjian-Nya, menikmati perhentian bersama-Nya selamanya.