Studi Kelayakan Pariwisata

12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu industry yang banyak dikembangkan sebagai bisnis yang menguntungkan. Selain memberikan banyak dampak bagi masyarakat, pemerintah, dan swasta, keberadaan pariwisata juga berfungsi untuk melakukan konservasi sehingga dapat menjadi pariwisata berkelanjutan. Pentingnya pembentukan pariwisata berkelanjutan karena sumber daya alam yang ada terbatas sehingga perlu diadakannya penanganan yang tepat dalam mengelola potensi alam yang dapat memberikan keuntungan ekonomis sekaligus menjaga alam sehingga tetap sesuai dengan fungsinya. Salah satu daerah tujuan wisata yang saat ini telah mendapat perhatian pemerintah untuk dikembangkan sebagai peningkatan pendapatan daerah adalah Pantai Regent Balekambang. Pantai Regent Balekambang merupakan salah satu pantai yang terletak di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Pantai Regent Balekambang atau yang lebih terkenal dengan Pantai Balekambang merupakan salah satu pantai yang memiliki berbagai keeksotisan alam, salah satunya air pantai yang jernih sehingga wisatawan dapat menikmati keindahan biota laut yang ada. Selain itu, Pantai Balekambang merupakan

description

bisnis pariwisata

Transcript of Studi Kelayakan Pariwisata

Page 1: Studi Kelayakan Pariwisata

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata merupakan salah satu industry yang banyak dikembangkan

sebagai bisnis yang menguntungkan. Selain memberikan banyak dampak bagi

masyarakat, pemerintah, dan swasta, keberadaan pariwisata juga berfungsi untuk

melakukan konservasi sehingga dapat menjadi pariwisata berkelanjutan.

Pentingnya pembentukan pariwisata berkelanjutan karena sumber daya alam yang

ada terbatas sehingga perlu diadakannya penanganan yang tepat dalam mengelola

potensi alam yang dapat memberikan keuntungan ekonomis sekaligus menjaga

alam sehingga tetap sesuai dengan fungsinya. Salah satu daerah tujuan wisata

yang saat ini telah mendapat perhatian pemerintah untuk dikembangkan sebagai

peningkatan pendapatan daerah adalah Pantai Regent Balekambang.

Pantai Regent Balekambang merupakan salah satu pantai yang terletak di

Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Pantai Regent

Balekambang atau yang lebih terkenal dengan Pantai Balekambang merupakan

salah satu pantai yang memiliki berbagai keeksotisan alam, salah satunya air

pantai yang jernih sehingga wisatawan dapat menikmati keindahan biota laut yang

ada. Selain itu, Pantai Balekambang merupakan pantai yang telah dikelola dan

dikembangkan oleh pemerintah Kabupaten Malang dengan baik sehingga

infrastruktrur dan fasilitas yang dibutuhkan wisatawan seperti tempat makan,

kamar mandi, telah tersedia. Namun, jika melihat dari sisi kebutuhan wisatawan

dalam melakukan perjalanan wisata ada tiga poin utama yang harus dipenuhi yaitu

something to do, something to see, dan something to buy. Berdasarkan teori

tersebut, pada poin something to do di Pantai Balekambang wisatawan dapat

bermain pasir, berjemur dan lain sebagainya. Something to see, wisatawan dapat

melihat indahnya sunset pada sore sambil melihat pemandangan alam yang indah

yang masih alami. Sedangkan untuk something to buy inilah yang belum tersedia

untuk memenuhi kebutuhan wisatawan sebagai souvenir atau tanda pernah

berkunjung ke suatu tempat sekaligus ciri khas dari Kabupaten Malang khususnya

Page 2: Studi Kelayakan Pariwisata

Pantai Balekambang untuk lebih dikenal masyarakat luas baik domestik maupun

mancanegara.

Selain kebutuhan wisatawan untuk membeli sesuatu dari tempat wisata

yang dikunjungi, hal yang lebih penting prinsip dari pariwisata berkelanjutan

adalah melibatkan masyarakat sekitar daerah wisata sehingga bukan hanya

sebagai penonton namun juga sebagai pelaku pariwisata untuk turut serta

mengelola dan merasakan kepemilikan atas suatu wilayah yang pada akhirnya

dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Dimana saat ini

pengelolaan Pantai Balekambang bergantung pada masyarakat dalam menjaga

kealamiannya. Oleh karena itu untuk meningkatkan kreatifitas masyarakat yang

memiliki keinginan dan peluang usaha dalam memenuhi kebutuhan wisatawan

dapat diberikan solusi dengan adanya pembukaan usaha yang sesuai dengan

pangsa pasar yang dibutuhkan. Wisatawan memerlukan suatu produk sebagai

souvenir sebagai ciri khas dan masyarkat memerlukan usaha untuk meningkatkan

kreatifitasnya, menyalurkan kemampuan, serta meningkatkan pendapatan dimana

masyarakat juga memiliki hak sebagai stakeholder selain pihak swasta dan

pemerintah.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dilihat bahwa potensi

Pantai Balekambang sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang didukung oleh

pemerintah dalam pengembangannya terdapat peluang usaha yang memberikan

keuntungan tidak hanya secara ekonomis bagi masyarakat dalam meningkatkan

perekonomian, pengembangan kreatifitas, dan rasa saling memiliki namun sebagai

pemenuhan kebutuhan pangsa pasar yaitu memenuhi kebutuhan wisatawan akan

buah tangan sebagai khas dari Pantai Balekambang. Sehingga penulis

memberikan solusi dalam pembuatan studi kelayakan bisnis dengan membuka

usaha yang profitable di lokasi Pantai Balekambang dengan judul “BASEC

(Balekambang Sea Craft) sebagai Upaya Pemanfaatan Peluang Usaha

Souvenir Sekitar Pantai Balekambang dan Menumbuhkan Jiwa

Entrepreneur”.

Page 3: Studi Kelayakan Pariwisata

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat disimpulkan dari latar belakang diatas

adalah Bagaimana Pengelolaan BASEC (Balekambang Sea Craft) sebagai Upaya

Pemanfaatan Peluang Usaha Souvenir sekitar Pantai Balekambang dan

Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui pengelolaan BASEC

sebagai Upaya Pemanfaatan Peluang Usaha Souvenir sekitar Pantai Balekambang

dan Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur.

Page 4: Studi Kelayakan Pariwisata

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Pariwisata

2.2 Metode Analisis Data

Page 5: Studi Kelayakan Pariwisata

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Aspek Pasar

Adapun aspek pasar dalam bisnis souvenir BASEC (Balekambang Sea

Craft) sebagai ciri khas Pantai Balekambang, memenuhi kebutuhan wisatawan

dan meningkatkan kreatifitas masyarakat sekitar Pantai Balekambang adalah

sebagai berikut :

a. Market potensi : Seluruh pengunjung atau wisatawan Pantai

Balekambang.

b. Market Share : Wisatawan domestik maupun mancanegara.

c. Strategi : Strategi yang digunakan melalui penjualan langsung dan

tidak langsung. Secara langsung berarti langsung ke konsumen tanpa

menggunakan perantara. Konsumen langsung datang dan membeli produk

BASEC. Sedangkan secara tidak langsung akan dilakukan dengan cara online

maupun sistem reseller.

3.2 Aspek Teknik

3.2.1 Lokasi

Lokasi pembuatan bisnis BASEC ini terletak di Desa Srigonco,

Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Lokasi ini dipilih karena Pantai

Balekambang merupakan salah satu pantai yang terletak di Malang yang telah

dikembangkan pemerintah dan sebagai pantai yang paling terkenal di Kabupaten

Malang yang telah menyediakan kebutuhan wisatawan. Selain itu kesiapan

sumber daya manusia di Pantai Balekambang telah siap untuk berwirausaha

dengan sudah terbentuknya kelompok masyarakat pengelola pantai dan peduli

wisata.

3.2.2 Lay Out

3.2.3 Luas Produksi/Usaha

Page 6: Studi Kelayakan Pariwisata

3.3 Aspek Manajemen

3.4 Aspek Keuangan

1). Proyeksi Penerimaan

1 hari menghasilkan 10 buah souvenir.

1 souvenir dijual dengan harga Rp 15.000,-

1 bulan = 20 hari kerja

Penerimaan per bulan = 20 hari x 10 x Rp 15.000

= Rp 3.000.000,-

Penerimaan per tahun = Rp 3.000.000 x 12 bulan

= Rp 36.000.000,-

2). Proyeksi Pengeluaran

2.1 Pengeluaran per bulan

a. Kertas karton 15 lbr @Rp 16.000,-/lbr = Rp 240.000,-

b. Kerang 50 kg @Rp 7.500,-/kg =Rp 375.000,-

c. Pasir 50 kg @Rp 8.000,-/kg =Rp 400.000,-

d. Pewarna 20 botol @Rp15.000,-/btl =Rp 300.000,-

e. Lem 25 biji @Rp 7.500,-/biji =Rp 187.500,-

f. Pita hias 50 meter @Rp 2.500,-/meter =Rp 125.000,-

Total Pengeluaran per bulan =Rp1.627.500,-

Harga Pokok Produksi = Total biaya produksi per bulan/200 packs

=Rp 1.627.500,-/200 packs

= Rp 8.137,-

Pengeluaran per tahun = Rp 1.627.500,- x 12 bulan

= Rp 19.530.000,-

2.2 Perhitungan Depresiasi

Peralatan Produksi

a. Blender 2 buah @Rp 250.000,- =Rp 500.000,-

b. Gunting 4 buah @ Rp 2.500,- = Rp 10.000,-

Page 7: Studi Kelayakan Pariwisata

c. Penggaris 4 buah @ Rp 2.500,- = Rp 10.000,-

d. Cutter 4 buah @ Rp 3.500,- = Rp 14.000,-

e. Ember 5 buah @ Rp 15.000,- = Rp 75.000,-

f. Cetakan 5 buah @ Rp 25.000,- = Rp 125.000,-

Total Depresiasi = Rp 734.000,-

Umur ekonomis diperkirakan = 1 tahun

Biaya Depresiasi = Rp 734.000,-

2.3 Estimasi Rugi/Laba

Penerimaan per tahun = Rp 36.000.000,-

Pengeluaran per tahun = Rp 19.530.000,- -

Laba = Rp 16.470.000,-

Berdasarkan perhitungan diatas usaha BASEC ini akan menghasilkan

laba sebesar Rp 16.470.000,- dalam satu tahun.

2.4 Cash in Flow

CI = Laba + Depresiasi

Tabel 1. Cash in Flow

Tahun Cash Inflow Discount Factor PVCI

1 Rp 17.204.000,- 0,917431192 Rp 15.783.486,23

Total PVCI Rp 15.783.486,23

Keterangan :

i = 9% (suku bunga bank saat ini)

Discount Factor = (1 + i)-n

PVCI = CI x Discount Factor

2.5 Payback Periode

Intial invest = bahan habis pakai + peralatan produksi

= Rp 1.627.500,- + Rp 734.000,-

= Rp 2.361.500,-

Page 8: Studi Kelayakan Pariwisata

Payback Periode = 1 + Intial invest – CI thn 1

CI tahun 1

= 1 + Rp 2.361.500,- – Rp 15.783.486,23

Rp 15.783.486,23

= 1 + ( - 0,850381597)

= 0,149618402

Artinya payback periode sama dengan 1 bulan 24 hari.

2.6 Net Present Value

NPV = PVCI – PV Intial Invest

= Rp 15.783.486,23 - Rp 2.361.500,-

= Rp 13.421.986,23

Berdasarkan perhitungan NPV > 0 maka bisnis ini dinyatakan

LAYAK.

Page 9: Studi Kelayakan Pariwisata

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Bisnis BASEC (Balekambang See Craft) merupakan bisnis pembuatan

souvenir daerah sekitar Pantai Balekambang untuk memenuhi kebutuhan

wisatawan dan pengembangan kreatifitas masyarakat sekitar pantai. Selain itu

upaya pembuatan bisnis di sekitar Pantai Balekambang ini juga merupakan salah

satu sarana dalam konservasi daerah tujuan wisata sehingga dapat menjadi

pariwisata berkelanjutan.

4.2 Saran