Studi Kasus Hipertensi.doc

6
STUDI KASUS HIPERTENSI Pengkajian Resep : Kajian administratif Persyaratan Keterangan Nama pasien Ada Alamat pasien - Umur pasien Ada Berat badan - Jenis kelamin Ada Nama dokter Ada No. SIP dokter Ada Alamat dokter Ada dr.Lala Lili SIP : 112/XIX/CMH/23 Jl. Senamraya no.3 Cimahi No.R/ 12 tanggal : 16-06-15 R/ Captopril 12,5 mg No.XXX S. 1 dd 1 R/ Simvastatin No.XX S.1 dd 1 R/ Lasix No. XX S.1 dd 1 R/ Neurodex No. XXX S.1 dd 1 APOTEK RAMEFARMA APOTEKER : Tono S, S.Farm., Apt. SIPA : VII/8709/CMH/X Jl. Raya Tagog no.37 Cimahi SALINAN RESEP Nama Dokter : Lala Lili Alamat Dokter : Jl. Senamraya no.3 Cimahi Nama Pasien : Tn. Dodong (56 th) Alamat Pasien : Jl. Lalulintas no.102 Cimahi Nomer resep : 12 tanggal : 16-06-15 R/ Captopril 12,5 mg No.XXX S. 1 dd 1 R/ Simvastatin S.1 dd 1 R/ Lasix S.1 dd 1 R/ Neurodex No. XXX S.1 dd 1 -det -det -ne det -det

description

Studi Kasus Hipertensi.doc

Transcript of Studi Kasus Hipertensi.doc

Page 1: Studi Kasus Hipertensi.doc

STUDI KASUS HIPERTENSI

Pengkajian Resep :

Kajian administratif

Persyaratan Keterangan Nama pasien Ada Alamat pasien -Umur pasien AdaBerat badan -Jenis kelamin AdaNama dokter AdaNo. SIP dokter AdaAlamat dokter AdaNomer dan Tanggal penulisan resep AdaParaf dokter -

dr.Lala LiliSIP : 112/XIX/CMH/23

Jl. Senamraya no.3 Cimahi

No.R/ 12 tanggal : 16-06-15

R/ Captopril 12,5 mg No.XXXS. 1 dd 1

R/ Simvastatin No.XXS.1 dd 1

R/ Lasix No. XXS.1 dd 1

R/ Neurodex No. XXXS.1 dd 1

Nama Pasien : Tn, DodongUmur : 56 thAlamat : Jl. Lalulintas no.102 Cimahi

APOTEK RAMEFARMAAPOTEKER : Tono S, S.Farm., Apt.

SIPA : VII/8709/CMH/XJl. Raya Tagog no.37 Cimahi

SALINAN RESEPNama Dokter : Lala LiliAlamat Dokter : Jl. Senamraya no.3 CimahiNama Pasien : Tn. Dodong (56 th)Alamat Pasien : Jl. Lalulintas no.102 CimahiNomer resep : 12

tanggal : 16-06-15

R/ Captopril 12,5 mg No.XXXS. 1 dd 1

R/ Simvastatin No.XXS.1 dd 1

R/ Lasix No. XXS.1 dd 1

R/ Neurodex No. XXXS.1 dd 1

PCC

Tono S, S.Farm., Apt.

-det XX

-det

-ne det

-det

Page 2: Studi Kasus Hipertensi.doc

Analisa pengobatan pasien :

1) Captopril Mekanisme kerja : captopril merupakan ACE-inhibitor yang menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II sehingga terjadi vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron. Selain itu degradasi bradikinin juga dihambat sehingga kadar bradikinin dalam darah meningkat dan berperan dalam efek vasodilatasi ACE-inhibitor. Vasodilatasi secara langsung akan menurunkan tekanan darah, sedangkan berkurangnya aldosteron akan menyebabkan ekskresi air dan natrium dan retensi urin.

Cara penggunaan : diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan, absorbsi obat dipengaruhi oleh makanan.

Farmakokinetik obat : captopril diabsorbsi dengan baik pada pemberian oral dengan BA 70-75%. Pemberian bersama makanan akan mengurangi absorbs sekitar 30%, oleh karena itu obat ini harus diberikan 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Sebagian besar ACE-inhibitor mengalami metabolisme di hati kecuali lisinopril yang tidak dimetabolisme. Eliminasi umumnya melalui ginjal.

2) SimvastatinMekanisme kerja : menghambat sintesis kolesterol dalam hati, dengan menghambat encim HMG CoA reduktase (3-hidroksi-3-metilglutaril koenzim A reduktase) di mana enzim ini mengkatalisis perubahan HMG CoA menjadi asam mevalonat yang merupakan langkah awal dari sintesis kolesterol.

Cara penggunaan : awal 5-10 mg/hari dosis tunggal pada malam hari

Farmakokinetik obat : simvastatin diabsorbsi sekitar 40-75%, mengalami metabolisme lintas pertama di hati. Waktu paruhnya berkisar 1-3 jam. Obat ini sebagian besar terikat oleh protein plasma. Diekskresi oleh hati ke dalam cairan empedu dan sebagian kecil lewat ginjal.

3) Lasix (furosemid)Mekanisme kerja : Secara umum dapat dikatakan bahwa diuretik kuat mempunyai mula kerja dan lama kerja yang lebih pendek dari tiazid. Diuretik kuat terutama bekerja pada Ansa Henle bagian asenden pada bagian dengan epitel tebal dengan cara menghambat kotranspor Na+/K+/Cl- dari membran lumen pada pars ascenden ansa henle, karena itu reabsorpsi Na+/K+/Cl- menurun.

Page 3: Studi Kasus Hipertensi.doc

Cara penggunaan : untuk edema 20-80 mg dosis tunggal dan digunakan pada pagi hari. untuk hipertensi sehari dua kali 40 mg, jika tekanan darah belum turun dapat ditambahkan dengan agen antihipertensi lain, dosis yang direkomendasikan oleh JNC 7 sebesar 10-40 mg digunakan sehari dua kali.

Farmakokinetik obat : rata-rata bioavailabilitas furosemid (per oral) adalah 64% (tablet) dan 60% (larutan). Makanan tidak mempengaruhi efek diuretik. Sekitar 95 % terikat pada protein plasma ( terutama albumin ) pada pasien normal dan azotemik. Dimetabolisme di hati untuk turunan defurfurylated , asam 4-chloro-5- sulfamoylanthranilic. Cepat diekskresikan dalam urin oleh filtrasi glomerulus dan sekresi oleh tubulus proksimal

4) Neurodex Mekanisme kerja : vitamin B1 berperan sebagai ko-enzim dari karboksilase (enzim esensial pada metabolisme karbohidrat), pembentukan energy dan penting untuk beberapa fungsi sistem saraf. Vitamin B6 merupakan koenzim yang berperan penting dalam metabolisme berbagai asam amino, diantaranya dekarboksilasi, transminasi dan rasemisasi triptofan, asam-asam amino bersulfur dan asam amino hidroksida.

Cara penggunaan : dapat diberikan bersama makanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada GI.

Interaksi Obat :

Nama Obat Interkasi dengan Obat lain Efek

Captopril

Antacid Absorbsi captopril menurun sehingga tekanan darah tetap tinggi.

Allopurinol Interaksi farmakokinetik dapat meningkatkan efek hipotensi

Antidiabet oral Kemungkinan terjadinya hipoglikemi pada pasien diabet

Digoksin Kemungkinan terjadinya peningkatan kadar digoksin dalam serum sehingga denyut jantung menjadi lebih cepat dari batas normal

Furosemid Terjadi hipotensi (interaksi farmakokinetik) akibatnya terjadi rasa pusing, lemas dan pasien dapat pingsan.

Probenesid Kadar kaptopril dalam darah

Page 4: Studi Kasus Hipertensi.doc

meningkat sehingga dapat terjadi hipotensi pada pasien.

Furosemid

Furosemid

Captopril Kombinasi ini dapat menyebabkan hipotensi akibatnya terjadi rasa pusing, lemas dan pingsan.

Antidiabetik oral Kemungkinan antagonisme efek hipoglikemik akibat hipokalemia.

Indometasin Menurunkan efek diuretic dan natriuretik.

Diuretik lain Dapat mengakibatkab efek diuretik berlebih sehingga pasien dapat mengalami dehidrasi.

Simvastatin

Warfarin Terjadi peningkatan efek warfarin sehingga dapat menyebabkan resiko perdarahan

Siklosporin Penghambatan metabolisme simvastatin tergantung CYP3A4, yang mengakibatkan penurunan kadar simvastatin dan peningkatan risiko miopati dan / atau rhabdomyolysis , terutama bila digunakan dengan dosis yang lebih tinggi dari simvastatin

Digoksin Kadar digoksin dalam plasma meningkat sehingga denyut jantung di atas batas normal.

Verapamil Meningkatkan konsentrasi simvastatin dalam plasma sehingga resiko miopati meningkat saat penggunaan simvastatin dosis tinggi.

Cara penanganan Interaksi Obat :

Kombinasi captopril + furosemid dapat mengakibatkan hipotensi (interaksi farmakokinetik) sehingga untuk menghindari hal tersebut diberikan jeda waktu penggunaan ke dua obat tersebut. Furosemid digunakan pada pagi hari 2 jam setelah sarapan sedangkan captopril digunakan 1 jam sebelum makan. Serta memberitahu pasien untuk rutin melakukan cek tekanan darah.