Studi Kasus Di Indonesia

download Studi Kasus Di Indonesia

of 3

description

Relokasi Pasar Hewan Ngasem

Transcript of Studi Kasus Di Indonesia

STUDI KASUS DI INDONESIAKota Yogyakarta adalah salah satu kota besar di Pulau Jawa yang merupakan ibukota dan pusat pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta, sekaligus tempat kedudukan bagi Sultan Yogyakarta dan Adipati Pakualam. Keraton (istana) yang masih berfungsi dalam arti yang sesungguhnya adalah Kraton Ngayogyakarta dan Puro Pakualaman. Kota Yogyakarta masih mempertahankan kearifan budaya lokal dan tradisi yang hidup dan berkembang dalam masyarakat karena pemerintahannya masih berpegang teguh pada prinsip kesultanan.Untuk itu, pengembangan Kota Yogyakarta saat ini diprioritaskan pada mempertahankan bangunan-bangunan bersejarah dan mengintegrasikannya dengan pengembangan sektor pariwisata di Kota Yogyakarta.Relokasi Pasar Hewan NgasemPasar Hewan Ngasem ini dipindahkan ke Pasar Pasty yang diperuntukkan untuk pasar hewan dan tanaman hias. Alasan utama direlokasinya pasar ini dikarenakan akan dijadikannya lokasi pasar Ngasem terdahulu sebagai kawasan wisata baru terkait dengan adanya objek wisata bersejarah Taman Sari. Pasar Ngasem ini dianggap sudah terlalu kumuh, lokasi berjualan yang sudah terlalu sempit untuk menampung para penjual dan pembeli, dan juga lahan parkir yang sudah tidak memadai.Berdasarkan pada kondisi penataan ruang diatas, dapat diambil beberapa pembelajaran mengenai keruangan dan dapat dijelaskan melalui beberapa teori keruangan, antara lain:1. Penataan Ruang yang Berbasis Kebudayaan

Awalnya manusia yang melakukan penataan ruang namun nantinya ruanglah yang akan menata manusia. Disini manusia dapat menata ruang sesuai selera mereka. Dalam skala makro manusia akan bersepakat menata ruang sesuai nilai yang dianut oleh masyarakat setempat dengan menyertakan citra-citra kawasan khusus. Pada relokasi Pasar Ngasem ini, relokasi tersebut masih didasarkan pada kearifan budaya lokal dan tradisi yang diwujudkan dalam bentuk kirab budaya.

Gambar kirab budaya perelokasian Pasar Hewan Ngasem2. Ikatan Afektif Antara Manusia dan Tempat

Kondisi Pasar Ngasem yang sudah terlalu padat menimbulkan kesan kumuh. Selain itu pada Pasar Hewan Ngasem ini tidak terdapat lahan parkir yang memadai sehingga beberapa kendaraan pengunjung terparkir di tepi jalan ataupun trotoar. Hal ini tentu saja mengganggu kenyamanan pengunjung maupun pengguna jalan di sekitar pasar ini. Setelah pasar ini direlokasi dengan penataan pasar yang lebih humanis, pengunjung merasa lebih nyaman dan aman berada di pasar ini.Sesudah RelokasiSebelum Relokasi

3. Pengembangan Kawasan yang Didasarkan pada Pola dan Hirarki Ruang

Letak Pasar Hewan Ngasem yang berada di tengah kawasan objek wisata Taman Sari menyebabkan pengembangan pasar ini terbatas. Untuk itu pasar ini direlokasi di Dongkelan, yang terletak di pinggiran Kota Yogyakarta. Tempat relokasi ini dipilih karena memiliki area yang lebih luas dan terletak tidak begitu jauh dari pusat kota sehingga cocok untuk pengembangan pasar ini. Sesudah RelokasiSebelum Relokasi

Sheet1

NamaKewarganegaraanTahun LahirLatar BelakangTeoriYi Fu TuanChina1930SosiologTopophilia (ikatan afektif antara manusia dan tempat ; cinta manusia untuk tempat), topophobia (kebalikan dari topophilia; ketakutan terhadap tempat)NamaKewarganegaraanTahun LahirLatar BelakangTeoriYi Fu TuanChina1930SosiologTopophilia (ikatan afektif antara manusia dan tempat ; cinta manusia untuk tempat), topophobia (kebalikan dari topophilia; ketakutan terhadap tempat)

Sheet2NamaKewarganegaraanTahun LahirLatar BelakangTeoriYi Fu TuanChina1930SosiologTopophilia (ikatan afektif antara manusia dan tempat ; cinta manusia untuk tempat), topophobia (kebalikan dari topophilia; ketakutan terhadap tempat)

Sheet3

Sheet1NamaKewarganegaraanTahun LahirLatar BelakangTeoriBrian BerryInggris1934EkonomPola dan hierarki ruang: Faktor utama dalam melihat apakah kota tersebut mampu maju

Sheet2

Sheet3

Sheet1NamaKewarganegaraanTahun LahirLatar BelakangTeoriHomi K. Bhabha India1949AntropologMunculnya bentuk-bentuk budaya baru dari multikulturalisme dan bagaimana sejarah serta budaya akan terus mempengaruhi dan menimbulkan karakter lintas budaya

Sheet2

Sheet3