Studi Evaluasi Tentang Persepsi Konselor Mengenai Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional...

download Studi Evaluasi Tentang Persepsi Konselor Mengenai Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 27 Tahun 2008 (Jurnal)

of 9

Transcript of Studi Evaluasi Tentang Persepsi Konselor Mengenai Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional...

  • 8/18/2019 Studi Evaluasi Tentang Persepsi Konselor Mengenai Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 2…

    1/9

    e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

    Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

    Studi Evaluasi Tentang Persepsi Konselor Mengenai ImplementasiPeraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 27 Tahun 2008

    Pada SMP Negeri Di Kabupaten Lombok Timur

     Ahmad Sidik, N. Dantes, A.A.I.N. Marhaeni

    Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana,Universitas Pendidikan Ganesha,

    Singaraja, Indonesia

    e-mail: [email protected] , [email protected] ,[email protected],

     Abstrak

    Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kualitas persepsi konselor

    di Kabupaten Lombok Timur tentang implementasi Peraturan Menteri PendidikanNasional RI No. 27 Tahun 2008, ditinjau dari variabel konteks, input, proses dan produk.Subjek penelitian berjumlah 42 orang konselor di SMP Negeri se Kabupaten LombokTimur. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, dilengkapi denganwawancara, observasi, dan studi dokumen. Analisis data dilakukan secara deskriptifmenggunakan Penilaian Acuan Ideal Teoretik, dan T-Skor. Kemudian, diinterpretasikanke dalam model kuadran Glickman. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) implementasiPeraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 27 Tahun 2008, ditinjau dari variabelkonteks hasilnya positif, (2) implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No.27 Tahun 2008, ditinjau dari variabel input hasilnya positif, (3) implementasi PeraturanMenteri Pendidikan Nasional RI No. 27 Tahun 2008, dit injau dari variabel proses hasilnyanegatif dan (4) implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 27 Tahun2008, ditinjau dari variabel produk hasilnya positif. Jadi hasil CIPP adalah ++-+. Jikadiinterpretasikan kedalam model kuadran Glickman, maka hasil penelitian berada pada

    kuadran II tergolong efektif.

    Kata kunci : Studi Evaluasi, Peraturan Menteri, Implementasi.

     Abstract

    This study aims to obtain information about the quality of counselors’ perception in EastLombok on the implementation of Regulation of the Minister of National EducationNumber 27 of 2008, observed from variable context, input, process and product. Theresearch subjects used were 42 counselors at Junior High School in East Lombok. Thedata were collected using questionaires with the additional of interview, observation, anddocuments study. The data analysis were done descriptively using the Theoretical IdealReference Assessment and T-Score. Then, they were interpreted into the Glickmanquadrant model. The results show that: (1) the implementation of the Regulation of theMinister of National Education Number 27 of 2008, observed from the context variable ispositive, (2) implementation of the Regulation of the Minister of National EducationNumber 27 of 2008, observed from the input variable is positive, (3) implementation of theRegulation of the Minister of National Education Number 27 of 2008, observed from theprocess variable is negative and (4) implementation of the Regulation of the Minister ofNational Education Number 27 of 2008, observed from the product variable is positive.Thus the result of the CIPP is ++-+. If the result is interpreted in quadrant model ofGlickman, the result is in quadrant II or effective.

    Keywords: Evaluation Study,Ministry Regulation, Implementation.

  • 8/18/2019 Studi Evaluasi Tentang Persepsi Konselor Mengenai Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 2…

    2/9

    e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

    Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

    PENDAHULUANPendidik adalah “tenaga

    kependidikan yang berkualifikasi sebagaiguru, dosen, konselor, pamong belajar,widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,dan sebutan lain yang sesuai dengan

    kekhususannya, serta berpartisipasidalam menyelenggarakan pendidikan“(UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003Pasal 1 Ayat 6). Secara spesifikditegaskan bahwa yang dimaksudkandengan konselor adalah “ tenaga pendidikprofesional yang telah menyelesaikanpendidikan akademik strata satu (S-1)program studi Bimbingan dan Konselingdan program Pendidikan Profesi Konselordari perguruan tinggi penyelenggaraprogram pengadaan tenaga kependidikanyang terakreditasi” (Permen Diknas

    No.27/2008). Pada tataran implementasipelayanan bimbingan dan konseling didalam pendidikan formal di atur dalamsuatu pola palayanan yang dikenaldengan nama BK pola 17. Visi, misi, dantujuan layanan bimbingan dan konselingdimplementasikan melalui bidang-bidangbimbingan, jenis-jenis layanan dan jenis- jenis kegiatan pendukung layanan.

    Dalam menyusun program layananBK, yang paling penting untuk dilakukanterlebih dahulu adalah analisis potensisiswa. ABKIN bekerja sama dengan

    direktorat pembinaan sekolah menengahatas menyusun rambu-rambu analisispotensi siswa menjadi:” (1) analisi potensisiswa dalam pembelajaran yang meliputi;potensi fisik, kecerdasan intelektual,potensi kecerdasan jamak, bakat,akademik, dan potensi kepribadian, 2)analisi potensi siswa dalam manajemensupervisi yang meliputi: analisis potansiintelektual, analisis potensi akademik,analisis potensi non akademik, dan analisipotensi dukungan orang tua, (3) anailsispotensi siswa dalam bimbingan dan

    konseling yang meliputi: pemahamanfisiologis,dan psikologis serta perilakusiswa, dan penguasaan konsep danpraksis asesmen untuk memahami kondisi,masalah dan kebutuhan konseli ( Ditjen.MPDM, 2008: 14-26). Sosok utuhkompetensi konselor yang harus dikuasaimeliputi empat kompetensi yaitu:“kompetensi pedagogik, kompetensi

    kepribadian, kompetensi sosial, dankompetensi profesional“ (Depdiknas, 2010:91).

    Sudah empat tahun PermenDiknas No. 27/2008 ditetapkan, namunmenurut pengamatan peneliti (sebagai

    pengawas bidang BK) masih terdapatberbagai persoalan di sana-sini seperti :(1) Di Kabupaten Lombok Timur belumada konselor sekolah yang sudah pernahmengikuti pendidikan profesi Konselor, (2)masih adanya Konselor Sekolah beralihke profesi Guru, yaitu sebagai GuruBidang Studi, dengan alasan sebagaikonselor itu berat, membosankan dantidak jelas apa yang dikerjakan, (3) Adakonselor yang mendapat tugas tambahansebagai wakasek, namun tugas-tugassebagai konselor tidak dilaksanakan

    dengan baik, (4) Kemampuan melakukanberbagai layanan terutama layanankonseling masih sangat lemah, (5)Kemampuan membina kerjasama(membangun jejaring) dengan pihak-pihakterkait dengan guru-guru, wali kelas masihkurang terorganisis, (6) Mekanismepenanganan siswa bermasalah belumoptimal, (7) Pengadministrsian catatankegiatan BK tidak tercatat dengan baik, (8) Akses bagi Guru Bimbingan danKonseling untuk mengikuti pengembangandiri melalui pelatihan-pelatihan sangat

    langka, (9) Pelatihan untuk PenilaianKinerja Guru (PKG) bagi konselor belumdilaksanakan. (10) Tidak ada jam masukkelas, dan lain-lain.` Fakta-fakta di atas menunjukkanbahwa Implementasi Permen Diknas RINo. 27 Tahun 2008 belum dimaknaidengan baik oleh tenaga pendidik maupuntenaga kependidikan lainnya, terutamaoleh konselor di sekolah. Oleh karena ituperlu diteliti melelui persepsi mereka.

    Objek penelitian ini adalahpersepsi konselor tentang Implementasi

    Permen Diknas No. 27 Tahun 2008tentang Standar Kualifikasi Akademik danKompetensi Konselor dengan tujuan untukmengetahui: (1) persepsi para konselormengenai efektifitas Implementasi PermenDiknas RI No. 27 Tahun 2008 ditinjau daridimensi konteks (2) persepsi parakonselor mengenai efektifitasImplementasi Permen Diknas RI No. 27

  • 8/18/2019 Studi Evaluasi Tentang Persepsi Konselor Mengenai Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 2…

    3/9

    e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

    Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

    Tahun 2008 ditinjau dari dimensi Input (3)persepsi para konselor mengenaiefektifitas Implementasi Permen Diknas RINo. 27 Tahun 2008 ditinjau dari dimensiproses (4) persepsi para konselormengenai efektifitas Implementasi Permen

    Diknas RI No. 27 Tahun 2008 ditinjau daridimensi produk (5) persepsi para konselormengenai efektifitas Implementasi PermenDiknas No. 27 Tahun 2008 ditinjau daridimensi konteks, Input, proses, danproduk dan (6) kendala-kendala yangdihadapi oleh para konselor dalamImplimetasikan Permen Diknas RI No.27Tahun 2008.

    METODE PENELITIANPopulasi penelitian ini adalah

    konselor yang berlatarbelakangpendidikan minimal D.3 bimbingan dankonseling yang bertugas pada SMP

    Negeri se Kabupaten Lombok Timur yangberjumlah 107 orang. Denganmenggunakan tehnik sampling yaituCluster Multi Stage Random Samplingdiperoleh 42 orang anggota sampel.

    Model penelitian dalam penelitianini adalah model CIPP dengan konstelasipenelitian sebagai berikut:

    Gambar 1 Konstelasi Penelitian

    Daya dukung

    Org. Program

    Keg. Pendk. Layanan

    Prestasi siswa

    Keg. penelitian

    Visi 

    Tujuan

    Kualifikasi Akademik

    Misi 

    E F E KT I  F I  T A S I  MP L E ME  NT 

    A S I  P E RME  NDI  K NA S RI  

     N O2 7  /  2  0  0  8 P E RME  NDI  K N

    A S  N O .2 7 T AH U N2  0  0  8 

    CONTEXT  

     INPUT  

    PROCESS  

    PRODUCT

    Org.materi Lay.

    Jenis Layanan

    Hasil lay. BK

    Keg. Peng. profesi

    Kompt. Konselor

  • 8/18/2019 Studi Evaluasi Tentang Persepsi Konselor Mengenai Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 2…

    4/9

    e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

    Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

    Sedangkan desain penelitianadalah deskriptif kuantitatif. Pengumpulandata dilakukan dengan menggunakankuesioner sebagai instrumen utama,sedangkan observasi, studi dokumen danwawancara sebagai metode

    pelengkap.Metode analisis data

    menggunakan  “ metode penilaian acuanideal teoretik dan analisis T-Skor “.

    HASIL DAN PEMBAHASANHasil-hasil penelitian dalam

    penelitian ini disajikan melalui tebel

    sebagai berikut:

    Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Data Variabel Konteks, Input, Proses Dan ProdukMengunakan Metode Analisis Penilaian Acuan Ideal Teoretik

    STATISTIKVARIABEL

    KONTEKS INPUT PROSES PRODUKJumlah 1707 30270 23304 3257

    Mean 40,64 720,71 554,86 77,55

    Median 41 726 539 78Modus 41 668 516 78

    Standar deviasi 3,00 56,37 45,32 8,24

    Varians 9,02 3177,04 2054,27 67,86

    Skor max 45 833 645 95

    Skor min 34 615 507 62Rentangan 11 218 138 33

    Banyak kelas 7 7 7 7Interval 2 32 20 5

    Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Data Variabel Konteks, Input, Proses dan ProdukMenggunakan Metode Analisis T- Skor

    No VariabelFrekuensi

    KeteranganF+ F- Hasil

    1 Konteks 25 17 + Positif

    2 Input 22 20 + Positif3 Proses 15 27 - Negatif

    4 produk 24 18 + Positif

    Hasil + + - + Positif, Positif, Negatif, Positif

    1. Variabel KonteksBerdasarkan tabel 1 di atas maka

    diperolah mean untuk variabel kontekssebesar 40,64. Jika hasil penelitiantersebut dikonsultasikan ke dalam kriteriapenilaian acuan ideal teoretik, makapersepsi konselor mengenai

    Impelementasi Permen Diknas No. 27Tahun 2008 di Kabupaten Lombok Timur,berada pada kategori sangat efektif.Sedangkan berdasarkan tabel 2 diatasterdapat 25 orang responden memperolehhasil positif dan 17 respondenmemperoleh hasil negatif. Karenaresponden yang memperoleh hasil positiflebih banyak dari pada responden yangmemperoleh hasil negatif, maka

    keputusan hasil analisis T-Skor adalahpositif. Jadi persepsi konselor mengenaiimpelementasi Permen Diknas No. 27Tahun 2008 di Kabupaten Lombok Timuradalah positif.

    Sura (2011): melakukan penelitiandengan judul tesis Studi Evaluasi

    Peleksanaan Program BK BidangBimbingan Konseling Belajar DalamImpelementasi Kurikulum KTSP di SMA 5Denpasar, dengan menggunakanpenelitian deskriptif kuwantitatif yangmengadopsi model evaluasi CIPP,menyimpulkan bahwa “kualitas programBK bidang bimbingan konseling belajarditinjau dari komponen konteks berada

  • 8/18/2019 Studi Evaluasi Tentang Persepsi Konselor Mengenai Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 2…

    5/9

    e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

    Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

    pada kategori baik, dan positif dengannilai 50, 014.

    Dari hasil penelitian Ke duametode analisis di atas menunjukkanbahwa pemahaman konselor tentangperumusan visi, misi, dan tujuan layanan

    telah sesuai dengan panduan pengelolaanlayanan bimbingan dan konseling yangmemandirikan siswa. Namun secaraoperasional perumusan visi, misi dantujuan layanan bimbingan dan konselingyang terungkap melalui wawancara belumdilakukan penelaahan secara mendalamoleh para konselor sekolah sampel yangada di Kabupaten Lombok Timur.

    Fakta ini diperkuat dari hasil kajianmelalui studi dokumen di beberapasekolah sampel memperlihatkan bahwaperumusan visi, misi dan tujuan layanan

    bimbingan dan konseling yang dimuatdalam program layanan bimbingan dankonseling merupakan perumusan visi, misidan tujuan layanan bimbingan dankonseling yang termuat di dalam buku-kuku panduan maupun juklak dan juknislayanan bimbingan dan konseling belumdiadaptasikan kedalam visi, misi dantujuan layanan bimbingan dan konselingsesuai dengan visi, misi dan tujuansekolah.

    2. Variabel Input

    Berdasarkan tabel 1 di atas makadiperolah mean untuk variabel inputsebesar 720,71. Jika hasil penelitiantersebut dikonsultasikan ke dalam kriteriapenilaian acuan ideal teoretik, makapersepsi konselor mengenaiImpelementasi Permen Diknas No. 27Tahun 2008 di Kabupaten Lombok Timur,berada pada kategori sangat efektif.Sedangkan berdasarkan tabel 2 diatasterdapat 22 orang responden memperolehhasil positif dan 20 respondenmemperoleh hasil negatif. Karena

    responden yang memperoleh hasil positiflebih banyak dari pada responden yangmemperoleh hasil negatif, makakeputusan hasil analisis T-Skor adalahpositif. Jadi persepsi konselor mengenaiimpelementasi Permen Diknas No. 27Tahun 2008 di Kabupaten Lombok Timuradalah positif.

    Sura (2011): melakukan penelitiandengan judul tesis Studi EvaluasiPeleksanaan Program BK BidangBimbingan Konseling Belajar DalamImpelementasi Kurikulum KTSP di SMA 5Denpasar, dengan menggunakan

    penelitian deskriptif kuwantitatif yangmengadopsi model evaluasi CIPP,menyimpulkan bahwa “kualitas programBK bidang bimbingan konseling belajarditinjau dari komponen komponen Input,pada kategori, baik/positif dengan nilai50.077.

    Dari hasil penelitian Ke duametode analisis di atas menunjukkanbahwa Implementasi Permen Diknas No.27 Tahun 2008 ini sudah disikapi secarapositif baik oleh para konselor maupunkepala sekolah. Sikap positif tersebut

    terlihat dari jenjang pendidikan merekaselama 5 (lima) tahun terakhir hampirsemuanya telah menempuh pendidikan jenjang S1 bimbingan dan konseling,namun beleum ada yang pernahmenempuh pendidikan profesi konselor.

    Berdasarkan pendalaman yangdilakukan melalui wawancara, terungkapbahwa persoalan yang paling mendasaryang menyebabkan belum ada satupunkonselor di Kabupaten Lombok Timuryang mengikuti pendidikan profesikonselor adalah karena: 1) perguruan

    tinggi di Indonesia yangmenyelenggarakan pendidikan profesikonselor itu jumlahnya sangat terbatas, 2)sulit memperoleh izin atasan juga sulit,karena jumlah tenaga konselor kurang, 3)para konselor yang sudah bersertifikasitidak mau meninggalkan daerah karenatakut kehilangan tunjangan profesinya, 4)rata-rata konselor di Kabupaten LombokTimur menunggu STKIP HamzanwadiSelong untuk membuka programpendidikan profesi konselor , dan 5) adamiskonsepsi tentang pengelolaan layanan

    bimbingan dan konseling dikalanganpersonil sekolah baik kepala sekolah,wakil kepala sekolah, wali kelas maupunguru bidang studi.

    3. Variabel ProsesBerdasarkan tabel 1 di atas maka

    diperolah mean untuk variabel prosessebesar 554,68. Jika hasil penelitian

  • 8/18/2019 Studi Evaluasi Tentang Persepsi Konselor Mengenai Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 2…

    6/9

    e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

    Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

    tersebut dikonsultasikan ke dalam kriteriapenilaian acuan ideal teoretik, makapersepsi konselor mengenaiImpelementasi Permen Diknas No. 27Tahun 2008 di Kabupaten Lombok Timur,berada pada kategori sangat efektif.

    Sedangkan berdasarkan tabel 2 diatasterdapat 15 orang responden memperolehhasil positif dan 27 respondenmemperoleh hasil negatif. Karenaresponden yang memperoleh hasil negatiflebih banyak dari pada responden yangmemperoleh hasil positif, maka keputusanhasil analisis T-Skor adalah negatif. Jadipersepsi konselor mengenaiimpelementasi Permen Diknas No. 27Tahun 2008 di Kabupaten Lombok Timuradalah negatif.

    Sura (2011): melakukan penelitian

    dengan judul tesis Studi EvaluasiPeleksanaan Program BK BidangBimbingan Konseling Belajar DalamImpelementasi Kurikulum KTSP di SMA 5Denpasar, dengan menggunakanpenelitian deskriptif kuwantitatif yangmengadopsi model evaluasi CIPP,menyimpulkan bahwa “kualitas programBK bidang bimbingan konseling belajarditinjau dari komponen Proses, hasilpenelitian menunjukkan kategori,baik/positif dengan nilai 50,034.

    Dari hasil penelitian di atas

    menunjukkan bahwa ImplementasiPermen Diknas No. 27 Tahun 2008 padakomponen pengorganisasian program,pengorganisasian materi layanan ,penentuan jenis layanan, maupunpenentuan jenis kegiatan pendukunglayanan bimbingan dan konseling belumdidasari atas hasil analisis kebutuhansiswa secara mendalam. Penelaahanterhadap hasil analisis kebutuhan initerkendala oleh minimnya menguasaanpara konselor sekolah terhadap tehnologiinformatika. Pengungkapan hasil analisis

    kebutuhan siswa sangat penting, sebabberfungsi sebagai bahan mentah untukmenyusun program layanan bimbingandan konseling di sekolah.

    Melalui wawancara, terungkapbahwa pengoganisaian program,pengorganisaian materi layanan,penentuan jenis layanan, maupunpenentuan jenis kegiatan pendukung

    layanan bimbingan dan konseling lebihsenang menggunakan program yangsudah ada seperti program tahun-tahunatau semester-semester sebelumnya ataumenggunakan program hasil downloadatau mengikuti saja program teman-teman

    di sekolah lain, karena menurut merekacara-cara seperti itu dianggap lebih simpel.Fakta ini diperkuat dari hasil kajian melaluistudi dokumen di beberapa sekolahsampel memperlihatkan isi program relatifsama, padahal semestinya isi programlayanan untuk masing masing satuantingkat pendidikan semestinyamemperlihatkan karakteristik isi programsesuai dari hasil analisis kebutuhan siswapada sekolah binaan masing-masing.

    4. Variabel Produk

    Berdasarkan tabel 1 di atas makadiperolah mean untuk variabel produksebesar 77,55. Jika hasil penelitiantersebut dikonsultasikan ke dalam kriteriapenilaian acuan ideal teoretik, makapersepsi konselor mengenaiImpelementasi Permen Diknas No. 27Tahun 2008 di Kabupaten Lombok Timur,berada pada kategori sangat efektif.Sedangkan berdasarkan tabel 2 diatasterdapat 24 orang responden memperolehhasil positif dan 18 respondenmemperoleh hasil negatif. Karena

    responden yang memperoleh hasil positiflebih banyak dari pada responden yangmemperoleh hasil negetif, makakeputusan hasil analisis T-Skor adalahpositif. Jadi persepsi konselor mengenaiimpelementasi Permen Diknas No. 27Tahun 2008 di Kabupaten Lombok Timuradalah positif.

    Sura (2011): melakukan penelitiandengan judul tesis Studi EvaluasiPeleksanaan Program BK BidangBimbingan Konseling Belajar DalamImpelementasi Kurikulum KTSP di SMA 5

    Denpasar, dengan menggunakanpenelitian deskriptif kuwantitatif yangmengadopsi model evaluasi CIPP,menyimpulkan bahwa “kualitas programBK bidang bimbingan konseling belajarditinjau dari komponen komponen Produk;menunjukkan hasil dengan kategori,baik/positif dengan nilai 50.006.

  • 8/18/2019 Studi Evaluasi Tentang Persepsi Konselor Mengenai Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 2…

    7/9

    e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

    Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

    Dari hasil penelitian di ats terdapatkontradiksi antara hasil penelitian padavariabel proses dengan hasil penelitianpada variabel produk, dimana hasilpenelitian pada variabel proses adalahnegatif sedangkan hasil penelitian pada

    variabel produk adalah positif. Hal inidisebabkan karena dari ke 4 (empat)komponen pada variabel produk tersebutdi atas, sesungnguhnya hanya komponenhasil-hasil layanan saja yang perpengaruhlangsung terhadap variabel produk,sedangkan 3 (tiga) komponen lainnyatidak merupakan hasil langsung darivariabel produk, namun ikutdiperhitungkan. Komponen prestasi siswamisalnya tidak hanya ditentukan olehkegiatan layanan yang dilakukan olehkonselor, namun ditentukan oleh banyak

    faktor seperti: bimbingan guru, dukungan

    orang tua siswa, motivasi siswa, frakwansilatihan dan lain sebagainya. Demikianpula halnya dengan komponen kegiatanpendidikan dan pelatihan maupunpengembanagan profesi bagi konselor,peruntukannya bukan hanya untuk

    konselor, melainkan juga untuk guru.Sehingga akses untuk memperolehkesempatan mengikuti pendidikan danpelatihan maupun pengembangan profesimenjadi berkurang. Hal-hal inilah yangmenyebabkan adanya kontradiksi antarahasil analisis pada variabel proses denganvariabel produk.

    Jika hasil penelitian terhadap IVvariabel di atas diinterpretasiakan kedalam model kuadran Glickman makahasil penelitian berada pada kuadran IIyang berarti efektif. Prototpe Model

    Kuadran Glickman sebagai berikut:

    Gambar 2 Prototpe Efektivitas Persepsi Konselor Mengenai Implementasi Permen DiknasNo. 27 Tahun 2008 Yang Diadaptasi Dari Model Glickman

    PENUTUPBerdasarkan hasil penelitian

    disimpulkan sebagai berikut: 1) bahwapersepsi para konselor di KabupatenLombok Timur terhadap impelementasiPermendiknas Nomor 27 Tahun 2008tentang Standar kuwalifikasi akademikdan kompetensi konselor ditinjau daridimensi kontek adalah tergolong positf, 2)

    bahwa persepsi para konselor diKabupaten Lombok Timur terhadapimpelentasi permendiknas no. 27 tahun2008 tentang standar kuwalifikasiakademik dan kompetensi konselorditinjau dari dimensi input adalahtergolong positf , 3) bahwa persepsi parakonselor di Kabupaten Lombok Timurterhadap impelementasi permendiknas no.

    Efektif

    CIPPII

    CIPPI

    Sangat Efektif+ + + - + + + ++ + - ++ - + +- + + +

    Sangat KurangEfektif

    CIPPIV

    CIPPIIII

    Kurang Efektif

    - - - - - - - +- - + -

    - + - -+ - - -+ + - -+ - + -- + - +- - + +- + + -+ - - +

  • 8/18/2019 Studi Evaluasi Tentang Persepsi Konselor Mengenai Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 2…

    8/9

    e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

    Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

    27 tahun 2008 tentang standarkuwalifikasi akademik dan kompetensikonselor ditinjau dari dimensi prosesadalah tergolong negatif, 4) bahwapersepsi para konselor di KabupatenLombok Timur terhadap impelementasi

    permendiknas no. 27 tahun 2008 tentangstandar kuwalifikasi akademik dankompetensi konselor ditinjau dari dimensiproduk adalah tergolong positf, 5) jikahasil penelitian variabel konteks, input,proses, dan produk di atasdiinterpretesikan ke dalam model kuadranGlickman maka hasil penelitian beradapada kuadran II (CIPP = + + - +) berartiefektif, dan 6) kendala yang dihadapai didalam Implementasi Permen Diknas No.27 Tahun 2008 tentang standar Kualifikasiakademik dan kompetensi konselor

    terletak pada pertama hambatan yangterkait dengan pribadi konselor , dan yangkedua hamabatan yang terkait denganinstitusi secara kelembagaan. Hambatanyang terkait dengan pribadi konselorberupa: 1) komitmen dan tanggung jawab,2) penguasaan keterampilan dalamberbagai layanan, khususnya layanankonseling,dan 3) penguasan tehnologiinformatika yang masih lemah. Sedangkanhambatan yang terkait dengan instansiyang institusi kelembagaan yang meliputi:1) kerjasama dengan jejaring bimbingan

    dan konseling yang belum berwinergi,dan2) akses untuk mendapatkan pendidikandan pelatihan yang masih minim.

    Berdasarkan kesimpulan di atasdiajukan rekomendasi sebagai berikut:1 Konselor merupakan salah satu

    Kualifikasi tenaga pendidik yangsetara dengan profesi pendidik lainnyaseperti guru, dosen, pamong belajar,tutor, widyaiswara, fasilitator, daninstruktur, maka kepala sekolah, DinasDikpora, Departemen Pendidikan, danOrganisasi profesi (ABKIN) hendaknya

    memberikan akses yang lebih luasbagi konselor sekolah untukmeningkatkan kualifikasi dankompetensinya.

    2 Permendiknas No. 27 Tahun 2008tentang Standar kualifikasi akademikdan kompetensi konselor ini harussudah berlaku pada tahun 2013,diharapkan kepada lembaga

    pendidikan tinggi khususnya STKIPHamzanwadi Selong segera membukapendidikan profesi konselor.

    3 Keberadaan konselor di sekolahmerupakan partner kerja dari tenagapendidik dan tenaga kependidikan

    lainya, maka diharapkan jejaringbimbingan dan konseling dapatberjalan sesuai tupoksi kerja masing-masing.

    4 Kepada peneliti lain direkomendasikanuntuk melakukan kajian secara lebihmendalam, terutama pada aspek-aspek kajian yang belum terungkapmelalui kajian penelitian ini.

    DAFTAR RUJUKAN

    Direktorat Jenderal Manajemen

    Pendidikan Dasar dan Menenengah, ABKIN. 2008. Rambu-rambu AnalisiPotensi Siswa, Layanan Akademikdan Pengembangan Diri DalamKTSP Untuk SMA.  ______:Departemen Pendidikan Nasional, ABKIN

    Peraturan Menteri Pendidikan NasionalRepublik Indnesia Nomor 27 Tahun2008 Tentang  Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor .Jakarta: Departemen Pendidikan

    Nasional RIUndang-Undang Sistem Pendidikan

    Nasional (SISDIKNAS) Tentang UURI No 20. Tahun 2003 danPenlejasannya.  2011. Tangerang:SL Media

    Sura, Wayan. 2011. Studi EvaluasiPeleksanaan Program BK  BidangBimbingan Konseling Belajar DalamImpelementasi Kurikulum KTSP diSMA 5 Denpasar . Tesis. Singaraja.Program Pascasarjana Undiksha.

  • 8/18/2019 Studi Evaluasi Tentang Persepsi Konselor Mengenai Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 2…

    9/9

    e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

    Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)