STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF : … HALAMAN PERSEMBAHAN Saya persembahkan karya ini untuk : Tuhan...
-
Upload
trinhnguyet -
Category
Documents
-
view
226 -
download
1
Transcript of STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF : … HALAMAN PERSEMBAHAN Saya persembahkan karya ini untuk : Tuhan...
STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF : PROKRASTINASI
PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh
Sofia Rosaria Lega Jaya
129114080
PROGRAM STUDI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF : PROKRASTINASI
PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh
Sofia Rosaria Lega Jaya
129114080
PROGRAM STUDI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Bahagia itu adalah sebuah pilihan hidup
Berbahagialah orang yang bertahan dalam
pencobaan, sebab apabila dia sudah tahan
uji, ia akan menerima mahkota kehidupan
yang dijanjikan kepada yang telah
mengasihi Dia.
Yakobus 1 : 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Saya persembahkan karya ini untuk :
Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa dengan kasih memberikan
pertolongan dan kekuatan dalam proses hidup ini
Keluarga yang memberikan cinta dan makna kehidupan luar
biasa dalam perjalanan studi saya
Kekasih yang memberikan cinta sebagai kekuatan luar biasa
dalam perjalanan studi
Sahabat, teman, dan orang yang mendukung saya dalam proses
penyelesaian karya tulis ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF : PROKRASTINASI
PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Sofia Rosaria Lega Jaya
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tipe prokrastinasi
(prokrastinasi aktif dan prokrastinasi pasif) yang dominan dilakukan oleh
mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Penelitian berjenis
deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah 75 mahasiswa semester II, 75
mahasiswa semester IV, 80 mahasiswa semester VI, dan 70 mahasiswa semester
VIII di Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Untuk
menguji validitas skala prokrastinasi peneliti melakukan analisis validitas isi
dengan reliabilitas skala sebesar 0,931. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma memiliki tingkat
prokrastinasi aktif tinggi yang tampak pada skor rata-rata empirik (111,68) lebih
besar dari skor rata-rata teoritik (96). Pada semua angkatan cenderung melakukan
prokrastinasi aktif dan berdasarkan jenis kelamin terdapat perbedaan signifikan
antara laki-laki dan perempuan dalam melakukan prokrastinasi (aktif dan pasif).
Kata Kunci : Prokrastinasi (Prokrastinasi Aktif dan Prokrastinasi Pasif),
Mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
QUANTITATIVE DESCRIPTIVE STUDY : PROCRASTINATION OF
STUDENTS IN FACULTY OF PSYCHOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
Sofia Rosaria Lega Jaya
Abstract
This research aimed to decribe the type of procrastination (procrastination
active and procrastination passive) which is mostly act by students of Psychology
Faculty at Sanata Dharma University. This is a quantitative descriptive research.
Subjects are 75 second semester’s students, 75 fourth semester’s students, 80 sixth
semester’s students, and 70 eighth semester’s students of Psychology Faculty at
Sanata Dharma University. Researcher use content validity to validate the
procrastination’s scale. The coefficient of reliability of procrastination’s scale are
0.931. The result showed that students of Psychology Faculty at Sanata Dharma
University have a high level of procrastination active. This is proved by mean
empiric’s score (111.68) higher than mean theoritic’s score (96). All batch tend to
active procrastinastion and according to gender has significant differences
between men and women in the conduct of procrastination (active and passive).
Keyword: Procrastination (Active Procrastination and Passive Procrastination),
Student
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yesus yang telah melimpahkan
rahmat dan karuniaNya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi dengan judul “Studi Deskriptif Kuantitatif: Prokrastinasi Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma”. Keberhasilan penulis tidak
terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
2. Ratri Sunar Astuti, M.Si., dosen pembimbing akademik yang memberikan
arahan dan bimbingan selama masa studi di Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
3. Dr. A. Priyono Marwan, S.J., dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, arahan, kritik dan saran dalam penulisan skripsi ini.
4. Seluruh dosen, staff dan karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang telah memberikan banyak pembelajaran,
pengetahuan, dan pengalaman selama masa studi.
5. Kedua orang tua penulis, Yakobus Sunardi dan Matina Jatmi. Terimakasih
untuk dukungan, cinta, kasih sayang, kesabaran, dan doanya setiap hari untuk
perjalanan hidup penulis.
6. Kedua saudara kandungku, Seraphia Irit Fajar Jaya dan Leonardus Tri Atmaja
Jaya. Terimakasih atas doa, dukungan, dan kasih sayang yang telah diberikan
pada penulis.
7. Kepala, staff, para psikolog dan teman-teman P2TKP yang telah memberikan
dukungan, kecerian, semangat dan mengajarkan hidup penuh cinta.
8. Partner hidupku pejuang LDR Benedektus David Kurniawan, terimakasih
untuk kesabaran, kesetiaan, dukungan, dan doa untuk aku selama perjalanan
studiku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN .................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
ABSTRACT ..................................................................................................... viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 9
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 9
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 9
1. Manfaat Teoritis ............................................................................. 9
2. Manfaat Praktis .............................................................................. 9
BAB II DASAR TEORI ................................................................................. 10
A. Prokrastinasi ......................................................................................... 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
1. Pengertian Prokrastinasi ................................................................. 10
2. Tipe Prokrastinasi........................................................................... 12
3. Karakteristik Prokrastinasi ............................................................. 13
4. Area Prokrastinasi .......................................................................... 15
5. Faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi ..................................... 16
6. Dampak Prokrastinasi .................................................................... 18
B. Mahasiswa ............................................................................................ 19
1. Pengertian Mahasiswa .................................................................... 19
2. Gambaran Mahasiswa Fakultas Psikologi ..................................... 20
C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 22
D. Pertanyaan Penelitian ........................................................................... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 27
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 27
B. Identifikasi Variabel Penelitian ............................................................ 27
C. Definisi Operasional............................................................................. 27
D. Subjek Penelitian .................................................................................. 29
E. Alat Pengumpulan Data ....................................................................... 29
F. Metode Analisis Data ........................................................................... 31
G. Validitas, Analisis Item, dan Reliabilitas ............................................. 32
1. Validitas ......................................................................................... 32
2. Analisis Item .................................................................................. 32
3. Reliabilitas...................................................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
A. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 36
B. Deskripsi Subjek .................................................................................. 36
C. Hasil Penelitian .................................................................................... 38
1. Uji Normalitas ................................................................................ 38
2. Deskriptif Data Penelitian .............................................................. 39
D. Pembahasan ........................................................................................... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 52
A. Kesimpulan Penelitian ......................................................................... 52
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 52
C. Saran ..................................................................................................... 53
1. Bagi Penelitian Selanjutnya ........................................................... 53
2. Bagi Subjek .................................................................................... 53
3. Bagi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma ..................... 53
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
TABEL 2.1. Data Kelulusan Perangkatan ....................................................... 22
TABEL 3.1 Skor item skala prokrastinasi ....................................................... 30
TABEL 3.2. Blue Print skala prokrastinasi sebelum seleksi item .................. 30
TABEL 3.3. Item-item gugur pada skala prokrastinasi ................................... 33
TABEL 3.4. Hasil uji validitas item skala prokrastinasi .................................. 34
TABEL 4.1. Subjek Penelitian Perangkatan .................................................... 37
TABEL 4.2. Usia Subjek ................................................................................. 37
TABEL 4.3. Jenis Kelamin Subjek .................................................................. 38
TABEL 4.4. Uji Normalitas ............................................................................. 38
TABEL 4.5. Statistik Deskriptif ...................................................................... 39
TABEL 4.6. Mean empiris dan mean teoritis .................................................. 40
TABEL 4.7. Uji t mean teoritik dan mean empiris prokrastinasi aktif ............ 40
TABEL 4.8. Uji t mean teoritik dan mean empiris prokrastinasi aktif ............ 40
TABEL 4.9. Statistik Deskriptif Berdasarkan Angkatan ................................. 42
TABEL 4.10. Data Deskriptif Mean Prokrastinasi Berdasarkan Angkatan..... 43
TABEL 4.11 Standarisasi Mean Empiris ......................................................... 45
TABEL 4.12 Mean Prokrastinasi Aktif dan Pasif Berdasarkan Jenis Kelamin45
TABEL 4.13 Uji t Prokrastinasi Aktif Berdasarkan Jenis Kelamin................. 46
TABEL 4.14 Uji t Prokrastinasi Pasif Berdasarkan Jenis Kelamin ................. 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN ..................................................................................................... 58
LAMPIRAN 1
Skala Tryout .................................................................................................... 59
LAMPIRAN 2
Skala Penelitian ................................................................................................ 72
LAMPIRAN 3
Reliabilitas Alat Ukur ...................................................................................... 83
LAMPIRAN 4
Deskripsi Statistik Prokrastinasi Aktif dan Prokrastinasi Pasif ....................... 87
LAMPIRAN 5
Data Deskriptif Prokrastinasi Aktif dan Pasif Berdasarkan Angkatan ............ 88
LAMPIRAN 6
Uji Normalitas Prokrastinasi Aktif dan Prokrastinasi Pasif ............................. 89
LAMPIRAN 7
Uji t Prokrastinasi Aktif dan Prokrastinasi Pasif.............................................. 90
LAMPIRAN 8
Uji Normalitas Prokrastinasi Aktif dan Prokrastinasi Pasif Berdasarkan
Angkatan .......................................................................................................... 91
LAMPIRAN 9
Uji t Prokrastinasi Aktif dan Prokrastinasi Pasif Berdasarkan Angkatan ........ 92
LAMPIRAN 10
Kurva Normal................................................................................................... 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa kuliah merupakan masa yang cukup berat bagi mahasiswa. Dalam
proses kuliah, mahasiswa dihadapkan oleh suatu permasalahan seperti
tuntutan, keputusan-keputusan, dan pilihan yang perlu diambil (Dalton &
Crosby, 2011). Ketatnya persaingan dalam mencapai prestasi, tekanan untuk
meningkatkan prestasi, dosen, tugas perkuliahan, ujian (UTS, UAS, ujian
praktikum), ancaman dropout, nilai, adaptasi lingkungan baru, pengaturan
waktu, pengaturan keuangan dan hubungan interpersonal (teman, keluarga,
pacar) (Kholidah, 2012; Wurinanda, 2015) juga menjadi masalah mahasiswa.
Akibat dari banyaknya tuntutan dan masalah menyebabkan mahasiswa
terlambat menyelesaikan tugas, mengerjakan tugas dengan sistem kebut
semalam “SKS”, terlambat masuk kuliah, membolos, tidak tidur semalaman
karena menyelesaikan tugas, bahkan ada yang lama menyelesaikan tugas
akhir atau skripsi. Artinya, mahasiswa melakukan penundaan atau yang
dikenal dengan istilah prokrastinasi.
Istilah prokrastinasi diambil dari Bahasa Inggris procrastination. Istilah
tersebut sebenarnya berasal dari Bahasa Latin procrastinare yang berarti
menunda sampai hari selanjutnya (Rumiani, 2006). Menurut Steel (2007)
prokrastinasi merupakan perilaku menunda dengan sengaja kegiatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
1
diinginkan meskipun individu mengetahui bahwa penundaan tersebut dapat
menghasilkan dampak negatif.
Prokrastinasi diberi label sebagai perilaku yang mengganggu dan
berbahaya (Steel, 2007 dalam Fatimah, Lukman, Khairudin, Shahrazad &
Halim, 2011). Prokrastinasi diidentifikasi sebagai halangan besar untuk
keberhasilan akademis (Scher & Osterman, 2003 dalam Fatimah dkk, 2011).
Ferrari dan Morales (2007) mengungkapkan bahwa banyak mahasiswa
melakukan tindakan prokrastinasi dengan akibat banyak waktu terbuang
tanpa menghasilkan suatu hal berguna.
Individu dengan prokrastinasi tinggi memiliki tingkat stres dan depresi
tinggi disertai dengan kondisi kesehatan buruk (Anggawijaya, 2013; Tice &
Baumeister, 1997 dalam Chu & Choi, 2005). Dampak prokrastinasi
berdampak pada kegagalan dalam memenuhi kewajiban, perasaan tidak
berharga dan ketidaknyamanan psikologis (Surijah & Tjundjing, 2007).
Prokrastinasi menyebabkan peningkatan stres dan masalah kesehatan (Sirois,
2007; Ferrari & Moralez, 2014). Burka dan Yuen (2008), mengungkapkan
bahwa prokrastinasi menyebabkan stres dan menghambat individu
melakukan aktivitas yang mereka senangi. Gruschel, Partzek, dan Fries (2013)
menyatakan kondisi stres menyebabkan individu mengalami keletihan,
masalah tidur, hingga muncul penyakit dalam tubuh. Rothblum et al. (1986,
dalam Fatimah, dkk., 2011) melaporkan individu yang cenderung selalu atau
hampir selalu menunda tugas akademik, selalu atau hampir selalu mengalami
kecemasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Penelitian tentang prokrastinasi sebagian besar dilakukan pada
Perguruan Tinggi dengan subjek mahasiswa. Penelitian Ellis dan Knaus
(1997, dalam Sepehrian & Lotf, 2011) memperlihatkan bahwa lebih dari 95%
mahasiswa Amerika menunda penyelesaian tugas rumah dengan sengaja dan
lebih dari 70% mahasiswa menunda berulang kali. Rothblum, Solomon dan
Mukarami (1986, dalam Premadyasari, 2012) melaporkan 40,6% dari 379
subjek melakukan prokrastinasi
Penelitian prokrastinasi di Indonesia juga dilakukan di kalangan
mahasiswa. Penelitian Surijah dan Tjundjing (2007) pada mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Surabaya menunjukkan persentase 30,9% dari
316 mahasiswa melakukan penundaan tugas akademik. Anggawijaya (2013)
dalam penelitian pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya
melaporkan bahwa 64 subjek (38,6%) dari 166 mahasiswa cenderung tinggi
melakukan prokrastinasi akademik. Penelitian Triana (2013) melaporkan
sekitar 42,3% dari 111 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Mulawarman Samarinda melakukan prokrastinasi dalam
menyelesaikan skripsi. Pemaparan data-data tersebut memperlihatkan bahwa
prokrastinasi merupakan perilaku yang harus diperhatikan, mengingat jumlah
mahasiswa yang melakukan cukup banyak.
Perilaku prokrastinasi juga dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa
mahasiswa angkatan 2012 sampai dengan 2015. Pada angkatan 2012, MB
mengatakan bahwa dalam proses belajar MB sangat sering menunda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mengerjakan tugas-tugas di perkuliahan dan memilih untuk mengurus
kepanitian serta kegiatan lain. Dia sering melembur tengah malam untuk
menyelesaikan tugas dan hasil kurang maksimal. Hasil kurang maksimal
karena kurang perencanaan dalam mengerjakan tugas. Dia merasa stres
ketika deadline mendekat dan kadang-kadang merasa menyesal karena tugas
dikerjakan kurang maksimal (Komunikasi pribadi, 27 Juli 2016). Berbeda
pengalaman JC, dia menunda mengerjakan tugas perkuliahan termasuk
skripsi yang sedang diambilnya karena dia lebih banyak mencari referensi
terlebih dahulu. Dia memiliki perencanaan waktu untuk penyelesaian tugas-
tugasnya (Komunikasi Pribadi, 27 Juli 2016).
Pada angkatan 2013, IE mengatakan bahwa menunda mengerjakan
tugas-tugas kuliah karena bobot tugas yang semakin berat dan waktu
pengumpulan yang hampir bersamaan. Dia kesulitan mengatur waktu dan
memilih tugas yang harus diprioritaskan, namun dia merasa bahwa senang
mengerjakan tugas mendekatin deadline karena lebih banyak muncul ide
(Komunikasi Pribadi, 28 Juli 2016). Pendapat lain disampaikan oleh PC, dia
mengerjakan tugas dengan deadline yang telah ditentukan. Dia mampu
memprioritaskan tugas yang lebih penting dan jarang mengalami
keterlambatan dalam pengumpulan tugas (Komunikasi Pribadi, 28 Juli 2016)
Pada angkatan 2014, MA mengatakan bahwa pernah menunda tugas-
tugas. Tugas yang sering ditunda adalah tugas yang memiliki bobot 2 sks dan
pengumpulannya tidak dalam waktu dekat (Komunikasi Pribadi, 28 Juli
2016). Pendapat lain dikemukakan oleh RT yang mengatakan bahwa dia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
sering menunda tugas karena sedang banyak kegiatan. Dia sering
mengerjakan tugas-tugas kuliah sehari sebelum dikumpulkan. Dia merasa
kurang istirahat dan lelah keesokan harinya serta sempat terlambat masuk
kuliah (Komunikasi Pribadi, 28 Juli 2016).
Pada angkatan 2015, IV mengatakan bahwa dia sering menunda
mengerjakan tugas kuliah karena malas. IV banyak mengikuti kegiatan di
luar perkuliahan yang membuatnya kelelahan saat ingin memulai
mengerjakan tugas dan menjadi malas. Dia mengerjakan tugas dengan sistem
kebut semalam dengan hasil kurang maksimal (Komunikasi Pribadi, 27 Juli
2016). Pengalaman IV berbeda dengan SF yang mengatakan bahwa dia
jarang menunda tugas kuliah karena tugas dirasa penting. Dia mengikuti
sejumlah kegiatan namun karena memiliki perencanaan waktu yang baik dia
merasa tugas-tugas kuliah yang dikerjakan bisa selesai tepat waktu
(Komunikasi Pribadi, 27 Juli 2016).
Menurut YS salah seorang mahasiswa angkatan 2009 yang baru saja
menyelesaikan skripsi tahun 2016 mengatakan bahwa dia lama
menyelesaikan studi karena sering menunda mengerjakan tugas-tugas kuliah
dan merasa kuliah bukan menjadi prioritas. Dia sering memilih untuk
bermain dan melakukan kegiatan yang lebih menyenangkan (Komunikasi
Pribadi, 25 Agustus 2016). LA seorang mahasiswi angkatan 2011 yang baru
saja lulus mengatakan bahwa hal yang membuat dirinya lama studi adalah
takut mengerjakan BAB I pada skripsi. Dia juga sempat berpikir melarikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
diri dari skripsi dan memilih kegiatan lain yang menyenangkan (Komunikasi
Pribadi, 25 Agustus 2016).
Para mahasiswa tersebut belajar di Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma yang memiliki target kelulusan dalam kurun waktu 4 tahun (8
semester). Mahasiswa Fakultas Psikologi dinyatakan lulus dengan
menyelesaikan minimal 144 sks dengan 9 sks pilihan bebas (Buku Pedoman
Program Studi Psikologi, 2015). Fakultas mendesain syarat minimal sks
dapat diselesaikan dalam waktu 8 semester. Pada kenyataannya, mahasiswa
Fakultas Psikologi dikenal sebagai mahasiswa dengan lulusan paling lama
dibandingkan dengan mahasiswa fakultas lain di Universitas Sanata Dharma.
Menurut data sekretariat Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta pada 29 Maret 2016, mahasiswa yang belum menyelesaikan
skripsi pada tahun akademik 2015/2016 berjumlah 47 dari 138 mahasiswa
angkatan 2009 (saat ini semester 14) tercantum; 55 mahasiswa dari 160
angkatan 2010 (saat ini semester 12); dan angkatan 2011 (saat ini semester
10) berjumlah 146 dari 200 mahasiswa.
Data tersebut menyatakan bahwa masih banyak mahasiswa yang belum
menyelesaikan skripsi hingga lebih dari satu semester. Pada buku Pedoman
Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi (2015) mahasiswa diberikan
waktu menyelesaikan skripsi selama enam bulan (satu semester) dan
maksimal tiga semester. Jika lebih dari waktu tiga semester, mahasiswa perlu
menambah waktu kuliah lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Data mengenai jumlah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma yang belum berhasil menyelesaikan skripsi dalam satu semester,
menandakan ada kemungkinan mereka melakukan prokrastinasi. Pemaparan
hasil wawancara sebelumnya juga memperlihatkan bahwa mahasiswa
melakukan prokrastinasi dengan alasan dan cara yang berbeda.
Studi penelitian mengenai prokrastinasi di Universitas Sanata Dharma
sebelumnya sudah beberapa kali dilakukan. Penelitian mengenai
prokrastinasi pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
sebelumnya dikaitkan dengan Locus of Control (Frederik, 2010). Studi
tersebut melihat hubungan positif antara Locus of Control Eksternal dengan
kecenderungan melakukan prokrastinasi maladaptif pada mahasiswa Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bersifat korelasi dengan
melihat hubungan antara dua variabel. Subjek penelitian berjumlah 60
mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan angket self report, dan hasil
menunjukkan bahwa adanya hubungan positif antara Locus of Control
eksternal dengan kecenderungan melakukan prokrastinasi maladaptif pada
mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang
mengerjakan skripsi.
Penelitian berikutnya adalah penelitian yang dilakukan untuk melihat
hubungan antara kemandirian dan prokrastinasi pada mahasiswa (Kristiani,
2013). Subjek penelitian berjumlah 97 mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan
negatif antara kemandirian dengan prokrastinasi. Sari (2014) melihat variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
efikasi diri dihubungkan pada prokrastinasi. Subjek penelitian adalah
mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma berjumlah 100
mahasiswa yang masih aktif kuliah dan sedang menyusun skripsi. Hasil
penelitian menunjukkan hubungan negatif antara efikasi diri dan
prokrastinasi.
Berdasarkan paparan di atas, peneliti merasa masih ada celah dari
penelitian-penelitian terkait prorkastinasi di Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma sebelumnya. Belum ada penelitian murni yang mengukur
mengenai tipe prokrastinasi. Penelitian yang mampu memberikan gambaran
tipe prorkastinasi yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
Chu dan Choi (2005) membagi prokrastinasi menjadi dua tipe yaitu,
prokrastinasi aktif dan prokrastinasi pasif. Prokrastinasi aktif adalah menunda
pekerjaan dengan sengaja untuk melakukan hal lain lebih mendesak dan
penting atau menunda pekerjaan karena membuat perencaan terlebih dahulu
dalam mengumpulkan informasi penting yang berguna. Prokrastinasi pasif
adalah menunda pekerjaan dengan alasan tidak masuk akal dan tidak
bermanfaat bagi penyelesaian tugas.
Pelaku prokrastinasi aktif memiliki ciri-ciri menunda dengan sengaja
untuk fokus pada tugas yang lebih penting, mampu membuat keputusan
bertindak tepat waktu, mampu bekerja di bawah tekanan, memiliki semangat
dan motivasi tinggi, merasa tertantang dengan deadline, dan memiliki hasil
memuaskan pada tugas (Chu & Choi, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Pelaku prokrastinasi pasif memiliki ciri-ciri menunda tugas karena
ketidakmampuan membuat keputusan dan betindak cepat, merasa tertekan
dan menjadi pesimis saat pengumpulan tugas, tidak mampu mengatur waktu,
merasa stres dengan tekanan waktu, senang melakukan aktifitas lain yang
lebih menyenangkan, dan memiliki hasil kurang memuaskan dalam tugas
(Chu & Choi, 2005).
Pelaku prokrastinasi aktif akan memilih tugas-tugas yang lebih
mendesak dan penting meski sudah memiliki jadwal yang terstruktur serta
menunjukkan hasil yang memuaskan. Sehingga prokrastinasi aktif sangat
menguntungkan bahkan perlu untuk individu yang bekerja dengan tuntutan
tak terduga dan terjadi perubahan lingkungan yang cepat (Chu & Choi, 2005).
Sedangkan prokrastinasi pasif kurang memberikan manfaat bagi pelakunya
karena menjadikan individu tidak produktif. Pelaku prokrastinasi pasif
memiliki keraguan dalam bertindak dan sering terbayang kegagalan dalam
penyelesaian tugas. Hasil dari tindakan prokrastinasi pasif sering tidak
memuaskan. Sehingga prokrastinasi pasif kurang menguntungkan dalam
penyelesaian tugas.
Berangkat dari latar belakang tersebut, peneliti ingin menggambarkan
secara kuantitatif tipe prokrastinasi di kalangan mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah sebagai berikut:
“ Bagaimana gambaran prokrastinasi mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran prokrastinasi mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
D. Manfaat Peneitian
Penelitian ini diharapkan memberi manfaat baik secara teoritis maupun
praktis.
1. Manfaat Teoritis
Memberikan sumbangan informasi pada bidang psikologi mengenai
prokrastinasi baik aktif maupun pasif.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan informasi dan pemahaman mengenai prokrastinasi
mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma kepada
Fakultas Psikologi Univesitas Sanata Dharma untuk evaluasi diri demi
penyempurnaan kelembagaan melalui pendampingan yang lebih tepat.
b. Membantu mahasiswa untuk memahami potret dirinya terkait dengan
perilaku prokrastinasi di kalangan mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
DASAR TEORI
Pada bab ini diuraikan tentang pengertian, tipe, karakteristik, area,
faktor, dan dampak prokrastinasi serta pembahasan mengenai mahasiswa.
A. Prokrastinasi
1. Pengertian Prokrastinasi
Kata prokrastinasi sebenarnya sudah ada sejak lama sebelum
revolusi industri yang ditulis Walker (1682, dalam Steel, 2007) dalam
khotbahnya. Dikatakan bahwa prokrastinasi sebagai salah satu dosa
serta kejahatan manusia, dengan menunda-nunda pekerjaan manusia
akan kehilangan kesempatan dan menyia-nyiakan karunia Tuhan.
Analisis sejarah pertama prokrastinasi ditulis oleh Milgram (1992).
Dia berpendapat bahwa masyarakat maju secara teknis memerlukan
banyak komitmen dan tenggat waktu yang menimbulkan penundaan.
Ferrari, Johnson, dan McCown (1995) berpendapat bahwa penundaan
telah ada sepanjang sejarah, namun hanya diperoleh konotasi yang
negatif dengan munculnya revolusi industri sekitar tahun 1750.
Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa latin procrastination
dengan awalan “pro” yang berarti mendorong maju atau bergerak
maju, dan akhiran “crastintus” yang berarti keputusan hari esok. Jika
digabungkan menjadi menangguhkan atau menunda sampai hari
berikutnya (Burka & Yuen, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Noran (dalam Akinsola, Tella & Tella, 2007) mendefiniskan
prokrastinasi sebagai perilaku menghindar dalam pengerjaan tugas dan
tanggungjawab yang seharusnya diselesaikan oleh individu. Solomon
dan Rothblum (1984, dalam Fatimah dkk., 2011) menjelaskan
prokrastinasi merupakan perilaku yang disengaja menunda untuk
memulai atau menyelesaikan tugas. Mc Cown dan Johnson (1991,
dalam Fatimah dkk., 2011) menganggap prokrastinasi sebagai penyakit
kronis atau disfungsional ketika perilaku tersebut mengganggu fungsi
sehari-hari. Hal itu menimbulkan ketidaknyamanan diri baik psikis
maupun fisik bagi individu.
Dewitte dan Schouwenburg (2002) menyatakan bahwa
prokrastinasi adalah perilaku menunda yang memiliki potensi
konsekuensi membahayakan bagi pelakunya. Knaus (2000, dalam Chu
& Choi, 2005) mengatakan bahwa tidak semua prokrastinasi
menimbulkan dampak negatif. Ellis dan Knaus (Chu & Choi, 2005;
Ferrari & Tice 2000) menyatakan bahwa prokrastinasi adalah menunda
apa yang seharusnya penting untuk dilakukan. Chu dan Choi (2005)
menemukan bahwa pelaku prokrastinasi ada yang dengan sengaja
menunda untuk memperoleh informasi lebih lengkap dalam pengerjaan
tugas.
Dengan mengacu pada beberapa pendapat di atas, peneliti
menyimpulkan prokrastinasi merupakan perilaku menunda tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dengan sengaja, hal yang seharusnya penting untuk dilakukan, dan
memiliki dampak bagi pelakunya.
2. Tipe Prokrastinasi
Prokrastinasi sering dikaitkan dengan hal yang berdampak negatif.
Tice dan Baumeister (1997, dalam Chu & Choi, 2005) melaporkan
bahwa tingginya prokrastinasi memiliki tingkat stres disertai dengan
kondisi kesehatan buruk. Surijah dan Tjundjing (2007) melaporkan
dampak prokrastinasi adalah kegagalan dalam memenuhi kewajiban,
perasaan tidak berharga dan ketidaknyamanan psikologis.
Baumeister, Heatherton, dan Tice (1994, dalam Chu dan Choi,
2005) melihat prokrastinasi sebagai suatu strategi yang mereka
gunakan untuk mengatur emosi negatif sehingga membuat individu
merasa lebih baik setidaknya untuk sementara waktu. Chu dan Choi
(2005) menyatakan bahwa tidak semua prokrastinasi selalu berdampak
negatif pada kinerja tugas. Sehingga Chu dan Choi (2005) membagi
tipe prokrastinasi menjadi dua yaitu :
a. Prokrastinasi aktif
Prokrastinasi aktif merupakan perilaku menunda untuk
melakukan hal lebih penting dan mendesak karena individu
berusaha membuat perencanaan dalam mengumpulkan informasi
yang berguna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Prokrastinasi pasif
Prokrastinasi pasif merupakan perilaku menunda dengan alasan
tidak masuk akal dan tidak bermanfaat bagi penyelesaian tugas
akademik.
3. Karakteristik Prokrastinasi
Chu dan Choi (2005) menyatakan baik prokrastinasi aktif dan
prokrastinasi pasif mempunyai empat karakteristik yaitu,
a. Keputusan sengaja untuk menunda (Intentional decision to
procrastinate)
Secara kognitif, pelaku prokrastinasi aktif melakukan perilaku
menunda dengan sengaja untuk fokus pada tugas yang lebih
penting. Prokrastinator aktif berusaha mencari informasi-informasi
lebih lengkap untuk mendukung penyelesaian tugas. Pelaku
prokrastinasi aktif mampu membuat keputusan dan bertindak pada
waktu yang tepat. Pelaku prokrastinasi pasif tidak berniat menunda
dan mereka melakukan penundaan karena ketidakmampuan
membuat keputusan dan bertindak cepat.
b. Preferensi Tekanan (Preference for pressure)
Secara afektif, pelaku prokrastinasi aktif merasa mampu dan
senang bekerja di bawah tekanan. Pelaku prokrastinasi aktif
memiliki motivasi dan semangat tinggi dalam penyelesaian tugas
di menit-menit terakhir. Penyelesaian tugas di menit terkahir
dianggap sebagai sebuah tantangan untuk segera diselesaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Pelaku prokrastinasi pasif merasa tertekan dan menjadi pesimis
saat pengumpulan tugas mendekati deadline. Keraguan dan
ketidakmampuan diri pelaku prokrastinasi pasif mengarahkan pada
kegagalan suatu tugas yang menyebabkan perasaan bersalah dan
depresi.
c. Kemampuan untuk memenuhi batas waktu (Ability to meet deadline)
Secara perilaku, pelaku prokrastinasi aktif merasa tertantang
pada penyelesaian tugas deadline. Pelaku prokrastinasi aktif
memiliki kemampuan perencanaan waktu yang tepat dan
mendorong pengerjaan tugas secara efektif dan efisien.
Prokrastinasi pasif tidak mampu mengatur waktu dalam
menyelesaikan tugas penting. Pelaku prokrastinasi pasif sering
merasa stres dengan tekanan waktu.
d. Kepuasan Hasil (Outcome satisfication)
Pelaku prokrastinasi aktif memiliki hasil memuaskan dalam
penyelesaian tugas. Pelaku prokrastinasi aktif sengaja melakukan
penundaan di bawah tekanan karena tahu bahwa mereka lebih
terdorong dan termotivasi untuk menyelesaikan tugas. Perencaan
waktu dan tindakan tepat mendukung hasil memuaskan dari
penyelesaian tugas. Pelaku prokrastinasi pasif memiliki hasil buruk
pada tugas. Pelaku prokrastinasi pasif senang melakukan aktifitas
lain yang lebih menyenangkan. Keraguan diri dan kegagalan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
mengatur waktu menyebabkan hasil buruk pada pelaku
prokrastinasi pasif.
4. Area Prokrastinasi
Solomon dan Rothblum (1984) mengemukakan enam area
prokrastinasi yang dijadikan sebagai bahan prokrastinasi oleh pelajar,
yaitu :
a. Menulis, meliputi menunda kewajiban atau tugas-tugas menulis
seperti menulis makalah, laporan, atau tugas mengarang lainnya.
b. Belajar untuk menghadapi ujian, meliputi menunda untuk
menghadapi kuis, ujian mingguan, ujian tengah semester, dan ujian
semester akhir.
c. Membaca, mencangkup penundaan untuk membaca referensi yang
berkaitan dengan matakuliah yang diwajibkan.
d. Kinerja administratif, meliputi menyalin catatan, mendaftarkan diri
dalam praktikum, mendaftarkan diri dlaam presensi kehadiran, dan
sebagainya.
e. Menghadiri pertemuan, mencangkup menunda untuk hadir dalam
pertemuan-pertemuan akademik, terlambat menghadiri pelajaran,
praktikum, dan sebagainya.
f. Kinerja akademik secara keseluruhan, yaitu menunda mengerjakan
atau menyelesaikan tugas-tugas akademik secara keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
5. Faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi
Bernard (1991, dalam Catrunada, 2008) mengungkapkan tentang
sepuluh wilayah magnetis yang menjadi faktor-faktor prokrastinasi :
a. Kecemasan (Anxiety)
Kecemasan pada akhirnya menjadi kekuatan magnetik dimana
tugas-tugas yang diharapkan dapat diselesaikan, justru menjadi
kecemasan tinggi.
b. Pencelaan Terhadap Diri Sendiri (Self- Depreciation)
Seseorang memiliki bentuk penghargaan yang rendah atas diri
sendiri dan selalu siap menyalahkan diri apabila melakukan
kesalahan dan juga tidak percaya diri untuk mendapatkan masa
depan yang lebih cerah.
c. Rendahnya Toleransi Terhadap Ketidaknyamanan (Low
Discomfort Tolerance)
Kesulitan dalam tugas yang dikerjakan membuat seseorang
mengalami kesulitan dalam menoleransi rasa frustasi dan
kecemasan. Sehingga mereka mengalihkan diri sendiri pada tugas
yang dapat mengurangi rasa ketidaknyamanan dalam diri.
d. Pencari Kesenangan (Pleasure-Seeking)
Seseorang yang mencari kenyamanan cenderung tidak mau
melepaskan situasi yang membuat diri nyaman. Seseorang yang
memiliki kecenderungan tinggi dalam mencari situasi nyaman,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
maka memiliki hasrat kuat untuk bersenang-senang dan memiliki
kontrol impuls yang rendah.
e. Ketidakteraturan Waktu (Time Disorganization)
Mengatur waktu berarti mampu memperkirakan dengan baik
berapa lama yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas.
Lemahnya pengaturan waktu adalah seseorang sulit memutuskan
pekerjaan yang penting dan kurang penting untuk dikerjakan hari
ini.
f. Ketidakteraturan Lingkungan (Environmental Disorganisation)
Salah satu faktor prokrastinasi adalah kenyataan bahwa lingkungan
sekitar tidak teratur dengan baik. Ada banyak gangguan dari
lingkungan menyebabkan seseorang sulit berkonsentrasi sehingga
pekerjaan tidak dapat diselesaikan tepat waktu.
g. Lemah Terhadap Tugas (Poor Task Approach)
Seseorang yang siap mengerjakan kemungkinan akan meletakkan
kembali pekerjaannya karena tidak tahu darmana harus memulai
pekerjaannya. Oleh karena itu, pekerjaan menjadi tertahan.
h. Kurangnya Ketegasan (Lack of Assertion)
Kurang memberi pernyataan yang tegas, contoh adalah seseorang
mengalami kesulitan berkata tidak terhadap orang lain padahal
banyak pekerjaan yang sudah terjadwal dan harus diselesaikan. Hal
ini disebabkan karena mereka kurang memberikan rasa kehormatan
pada komitmen dan tanggungjawab yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
i. Permusuhan terhadap Orang Lain (Hostility with others)
Kemarahan yang terus menerus dapat menimbulkan dendam dan
sikap bermusuhan terhadap orang lain sehingga bisa menuju sikap
menolak atau menentang apapun yang dikatakan oleh orang tesebut.
j. Tertekan dan Kelelahan (Stress and Fatigue)
Stres adalah hasil dari sejumlah intensitas dari tuntutan negatif
dalam hidup yang digabung dengan gaya hidup dan kemampuan
mengatasi masalah pada diri seseorang. Semakin banyak tuntutan,
semakin lemah sikap seseorang dalam memecahkan masalah, dan
gaya hidup kurang baik, semakin tinggi stres seseorang.
6. Dampak Prokrastinasi
Prokrastinasi memberikan dampak negatif bagi pelaku
prokrastinasi. Tice dan Baumeister (1997, dalam Chu & Choi, 2005)
menyatakan bahwa tingginya prokrastinasi memiliki tingkat stres
tinggi disertai kondisi kesehatan buruk. Djamarah (2002) menemukan
bahwa banyak mahasiswa yang gelisah akibat meunda-nunda
penyelesaian tugas seperti tidur kurang nyenyak, duduk tidak tenang,
berjalan terburu-buru, dan tidak menikmati waktu istirahat. Sirois
(2004) mengemukakan konsekuensi negatif yang ditimbulkan dari
perilaku menunda yaitu performa akademik yang rendah, stres tinggi,
menyebabkan penyakit, dan kecemasan tinggi. Chu dan Choi (2005)
melaporkan bahwa pelaku prokrastinasi pasif memiliki tingkat stres
lebih tinggi dibanding pelaku prokrastinasi aktif. Pada penyelesaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
tugas, pelaku prokrastinasi pasif memiliki hasil lebih buruk dibanding
pelaku prokrastinasi aktif. Rendahnya efikasi diri pelaku prokrastinasi
pasif mengarahkan pada perilaku menghindari suatu tugas dan lebih
memilih aktifitas menyenangkan.
B. Mahasiswa
1. Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa adalah seseorang yang sedang menempuh pendidikan
di perguruan tinggi. Penggolongan usia mahasiswa adalah 18-25 tahun.
Winkel dan Hastuti (2010) menambahkan bahwa, masa mahasiswa
meliputi rentang usia dari 18/19 tahun sampai 24/25 tahun. Rentang
usia itu masih dapat dibagi-bagi atas peride 18/19 tahun sampai 20/21
tahun, yaitu mahasiswa semester I sampai dengan semester IV; dan
periode waktu 21/22 tahun sampai 24/25 tahun, yaitu mahasiswa
semester V sampai dengan semester VIII.
Berdasarkan rentang usia mahasiswa, mereka berada pada tahap
perkembangan dewasa awal. Pada masa dewasa awal, menurut Dariyo
(2003, dalam Iriani & Ninawati, 2005) mengatakan bahwa secara fisik
individu menampakkan profil yang sempurna dalam arti bahwa
pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek fisiologis telah mencapai
posisi puncak. Inidvidu tampak memiliki daya tahan dan taraf
kesehatan yang prima sehingga dalam melakukan berbagai kegiatan
tampak inisiatif, kreatif, energik, cepat, dan proaktif. Penampilan fisik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
yang dimiliki individu pada usia ini benar-benar matang sehingga siap
melakukan tugas seperti orang dewasa lainnya. Misalnya seperti
bekerja, menikah, dan bertindak secara bertanggungjawab untuk
dirinya ataupun orang lain.
Pada usia ini mahasiswa dituntut untuk mengkaji lebih dalam ilmu-
ilmu yang dia dapatkan baik dari dalam maupun luar perguruan tinggi.
Santrock (2009) menambahkan bahwa masa ini adalah masa dewasa
awal merupakan masa pembentukan kemandirian, eksplorasi karier,
belajar hidup, dan mulai memikirkan masa depan. Mahasiswa pada
usia ini secara tidak langsung dituntut untuk lebih mandiri dan berpikir
dewasa demi masa depan. Individu juga berada pada tahap dimana
perkembangan seseorang berada pada puncaknya dengan kondisi fisik
dan intelektual yang baik (Iriani & Ninawati,2005). Namun, dengan
adanya tuntutan sebagai seornag mahasiswa tidak heran banyak
persoalan yang harus dihadapi. Mahasiswa yang belum berhasil
memecahkan persoalan mudah merasa tegang dan stres (Winkel &
Hastuti, 2010).
Peneliti menyimpulkan bahwa mahasiswa adalah individu yang
sedang belajar di perguruan tinggi dengan rentang usia 18-25 tahun
dengan kemandirian untuk berpikir dewasa demi masa depan.
2. Gambaran Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma adalah
peserta didik yang sedang belajar di Perguruan Tinggi Universitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Sanata Dharma. Lulusan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma diharapkan menjadi penolong professional di bidang
psikologi (professional helper) yang komunikatif, memperhatikan
konteks budaya, dan mampu menjadi penggerak dalam menyelesaikan
masalah-masalah nyata di masyarakat. Salah satu bentuk
pengembangan menjadi professional helper adalah dengan
mengembangkan softskills, yaitu dengan mengikuti PPKM (Pelatihan
Pengembangan Kepribadian Mahasiswa). Harapan dari PPKM adalah
mampu mendampingi mahasiswa dalm pembentukan kepribadian.
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma memiliki 784
mahasiswa aktif. Lulusan sebanyak 1.386 orang telah bekerja di
berbagai bidang yaitu pendidikan, kesehatan, industri, jasa, perbank-an,
dan lain-lain. Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma memiliki target kelulusan dalam kurun waktu 4 tahun (8
semester). Pada kenyataannya, mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma dikenal sebagai mahasiswa dengan lulusan
termasuk lama dibandingkan dengan fakultas lain di Universitas
Sanata Dharma. Pada tahun akademik 2015/2016, masih terdapat
mahasiswa angkatan 2009 yang belum menyelesaikan skripsi. Hal
tersebut menunjukkan bahwa masih banyak mahasiswa Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma yang belum menyelesaikan
skripsi hingga lebih dari satu semester.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Data pada seketariat Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang diambil pada 29 Maret 2016 sebagai berikut :
Tabel 2.1 Data Kelulusan Perangkatan
No. Angkatan Smt Jumlah Lulus Belum
Lulus
%
1 2009 14 138 91 47 34,05
2 2010 12 160 105 55 34,37
3 2011 10 200 54 146 73
Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa masih banyak
mahasiswa yang belum menyelesaikan skripsi hingga lebih dari satu
semester. Data di atas memberikan gambaran mahasiswa mengerjakan
skripsi lebih dari 6 bulan atau satu semester. Pada buku Pedoman
Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi (2015) mahasiswa
diberikan waktu menyelesaikan skripsi selama enam bulan dan
maksimal tiga semester. Jika lebih dari waktu tiga semester,
mahasiswa perlu menambah waktu kuliah lagi.
C. Kerangka Berpikir
Mahasiswa adalah seseorang yang menempuh pendidikan di perguruan
tinggi. Rentang usia mahasiswa adalah 18 sampai 25 tahun (Winkel &
Hastuti, 2010). Berdasarkan rentang usia berada pada tahap perkembangan
dewasa awal. Masa dewasa awal adalah masa pembentukan kemandirian,
eksplorasi karir, belajar hidup, dan mulai memikirkan masa depan
(Santrock, 2009). Pada masa ini, mahasiswa memiliki keinginan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
mengaktualisasikan segala ide dan kreatifitas yang dimiliki selama belajar
di perguruan tinggi. Dariyo (2003, dalam Iriani & Ninawati, 2005)
mengatakan bahwa segala daya upaya yang berorientasi untuk mencapai
keberhasilan akan selalu ditempuh dan diikuti, sebab dengan keberhasilan
ia akan meningkatkan harkat dan martabat hidup di mata orang lain.
Pencapaian sebuah keberhasilan butuh usaha yang kuat dari mahasiswa.
Banyaknya masalah yang dihadapi mahasiswa pada masa kuliah cukup
berat seperti banyaknya tuntutan, keputusan-keputusan dan pilihan yang
diambil (Dalton & Crosby, 2011). Mahasiswa dalam mencapai sebuah
keberhasilan dihadapkan pada suatu hambatan. Salah satu hambatan dalam
mencapai keberhasilan adalah perilaku menunda yang dikenal sebagai
prokrastinasi.
Pada masa dewasa awal, gaya pengasuhan orangtua merupakan salah
satu penyebab perilaku prokrastinasi. Ferrari dan Ollivete (dalam Mayasari
dkk, 2010) mengatakan bahwa gaya pengasuhan otoriter ayah akan
menyebabkan munculnya kecenderungan prokrastinasi, Anak cenderung
dituntut orangtua dalam bidang akademik maupun non akademik.
Tuntutan dari orangtua memunculkan rasa kecemasan, kekhawatiran, dan
ketidakberdayaan apabila tidak mampu untuk memenuhi harapan orangtua.
Gufron dan Rini (2010, dalam Ramdhani, 2013) menegaskan bahwa
perasaan kecemasan, kekhawatiran, dan ketidakberdayaan pada akhirnya
memunculkan perilaku menunda melakukan pekerjaan pada anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Mahasiswa memiliki tuntutan-tuntutan yang diberikan oleh orangtua
maupun di perguruan tinggi. Namun, Hurlock (dalam Hernawati, 2006)
menjelaskan bahwa usia mahasiswa tengah berada dalam fase
ketergantungan finansial pada orangtua yang berkaitan dengan biaya
kuliah atau institusi pendidikan yang memberikan beasiswa.
Ketergantungan tersebut mengakibatkan mahasiswa merasa tidak bebas
dan memungkinkan ada perasaan tertekan. Hal tersebut mendorong
mahasiswa untuk membuat prioritas utama pada aktifitas perkuliahan.
Bentuk tanggungjawab mahasiswa terhadap perkuliahannya adalah
meminimalkan perilaku menunda atau prokrastinasi.
Prokrastinasi dikenal sebagai perilaku mengganggu dan berbahaya
serta diidentifikasi sebagai halangan besar untuk keberhasilan akademis
(Steel, 2007; Scher & Osterman, 2003, dalam Fatimah dkk, 2011).
Mahasiswa perlu untuk meminimalkan prokrastinasi yang menjadi
halangan keberhasilan akademik.
Prokrastinasi juga terjadi pada mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma. Beberapa studi sebelumnya juga meneliti
mengenai prokrastinasi pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma yang dikaitkan dengan locus of control eksternal,
kemandirian dan efikasi diri (Frederick, 2010; Kristiani, 2013; Sari, 2014).
Beberapa penelitian mengenai prokrastinasi dikaitkan dengan variabel-
variabel tertentu dengan hasil yang menunjukkan adanya prokrastinasi
pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Pada dasarnya prokrastinasi merupakan perilaku tidak produktif dan
berdampak negatif bagi pelakunya. Namun, Knaus (2000, dalam Chu &
Choi, 2005) mengatakan bahwa tidak semua prokrastinasi menimbulkan
dampak negatif. Penelitian prokrastinasi pada mahasiswa Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma dikaitkan dengan variabel-variabel
lain dan belum ada penelitian mendasar yang membahas mengenai tipe
prokrastinasi apa yang sebenarnya dilakukan oleh mahasiswa Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Chu dan Choi (2005) membagi tipe prokrastinasi menjadi dua, yaitu
prokrastinasi aktif dan prokrastinasi pasif. Prokrastinasi aktif merupakan
perilaku menunda untuk melakukan hal penting dan mendesak karena
individu berusaha membuat perencanaan dalam mengumpulkan informasi
yang berguna untuk penyelesaian tugas. Prokrastinasi pasif merupakan
perilaku menunda dengan alasan tidak masuk akal dan tidak bermanfaat
bagi peyelesaian tugas.
Berangkat dari hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berfokus pada pengukuran prokrastinasi aktif dan
prokrastinasi pasif serta diharapkan mampu memberikan gambaran
deskriptif mengenai hal tersebut.
D. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana gambaran prokrastinasi pada mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2. Bagaimana gambaran prokrastinasi pada mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma berdasarkan angkatan?
3. Bagaimana gambaran prokrastinasi pada mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma berdasarkan jenis kelamin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang memberikan gambaran lebih detail
mengenai suatu gejala berdasarkan data yang ada, menyajikan data,
menganalisis, dan menginterpretasi (Narbuko & Achmadi, 2003). Data
kuantitatif diperoleh melalui analisis skor pada jawaban subjek pada skala
prokrastinasi dan diperoleh gambaran mengenai prokrastinasi mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan satu variabel yaitu prokrastinasi yang
terdiri dari prokrastinasi aktif dan prokrastinasi pasif.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel penelitian ini adalah :
Prokrastinasi
Prokrastinasi aktif merupakan perilaku mahasiswa dalam menunda
tugas dengan sengaja, menggunakan motivasi kuat di bawah tekanan
waktu, mampu menyelesaikan tugas tepat waktu, dan mencapai hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
memuaskan. Prokrastinasi pasif merupakan perilaku mahasiswa
menunda tugas sampai pada menit-menit terakhir karena
ketidakmampuan untuk bertindak secara tepat waktu. Chu dan Choi
(2005) melihat 4 karakteristik prokrastinasi aktif dan pasif sebagai
berikut, kognitif berdasarkan keputusan sengaja untuk menunda
(intentional decision to procrastinate), afektif berdasarkan preferensi
tekanan (preference to pressure), perilaku berdasarkan kemampuan
untuk memenuhi batas waktu (ability to meet deadline), dan kepuasan
hasil (outcomes satisfaction).
Prokrastinasi diukur menggunakan skala prokrastinasi aktif milik
Chu dan Choi (2005) yang dikembangkan oleh Choi dan Moran (2009)
kemudian dikembangkan oleh peneliti karena jumlah item pada skala
terlalu sedikit yaitu 16 item. Pada skala prokrastinasi pasif peneliti
mengacu pada pendapat dari Chu dan Choi (2005). Semakin tinggi
skor pada item-item skala prokrastinasi aktif berarti subjek memiliki
kecenderungan tinggi sebagai pelaku prokrastinasi aktif. Semakin
tinggi skor pada item-item skala prokrastinasi pasif berarti subjek
memiliki kecenderungan tinggi sebagai pelaku prokrastinasi pasif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta yang berusia 18-25 tahun berada pada
semester awal sampai semester akhir. Winkel dan Hastuti (2010)
menyatakan bahwa masa mahasiswa meliputi rentang usia dari 18/19
tahun sampai 24/25 tahun. Halloway (2009, dalam Kristiani, 2012)
mengemukakan bahwa prokrastinasi terjadi pada mahasiswa baru sampai
mahasiswa tingkat akhir.
Teknik pemilihan subjek adalah purposive sampling, peneliti
mengambil subjek berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu (Siregar,
2013) yaitu mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
yang berada di semester awal sampai semester akhir dan masih aktif.
E. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
a. Skala Prokrastinasi
Chu dan Choi (2005) membuat skala prokrastinasi aktif berjumlah
12 item dengan 4 karakteristik yaitu intentional decision to
procrastinate, preference for pressure, ability to meet, dan outcome
satisfaction. Kemudian Choi dan Moran (2009) mengembangkan skala
milik Chu dan Choi (2005) dari 12 item (α = 0,67) menjadi 16 item (α
= 0,80) dengan 4 karakteristik yang sama. Item-item prokrastinasi
milik Chu dan Choi (2009) terdiri dari 12 item pernyataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
prokrastinasi pasif dan 4 item pernyataan prokrastinasi aktif. Skala ini
menggunakan format likert dengan 7 kategori yang diskor 1 sampai
dengan 7. Kategori respon yang diberikan adalah Sangat Setuju, Setuju,
Agak Setuju, Agak Tidak Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju.
Berikut merupakan tabel pemberian skor dan blue print skala
prokrastinasi :
Tabel 3.1 Skor Item Skala Prokrastinasi
Respon Skor
Sangat Setuju 7
Setuju 6
Agak Setuju 5
Netral 4
Agak Tidak Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
3
2
1
Tabel 3.2 Blue Print Skala Prokrastinasi Sebelum Seleksi Item
No Tipe
Prokrastinasi Karakteristik Item
Jumlah
Item
1 Prokrastinasi
Aktif
Intentional Decision to
Procrastination
1, 13, 14, 24, 34,
39, 47, 60, 61, 66
10
Preference for Pressure 2, 3, 17, 35, 41,
52, 56, 57, 68, 72
10
Ability to Meet Deadline 6, 7, 18, 28, 36,
42, 49, 69, 73, 77
10
Outcomes Satisfaction 10, 11, 21, 22, 37,
44, 45, 58, 59, 75
10
Total 40
2 Prokrastinasi
Pasif
Intentional Decision to
Procrastination
4, 5, 23, 25, 38,
46, 51, 55, 64, 67
10
Preference for Pressure 15, 16, 26, 27, 40,
48, 62, 65, 71, 76
10
Ability to Meet Deadline 8 ,9, 19, 29, 30,
43, 53, 70, 78, 79
10
Outcomes Satisfaction 12, 20, 31, 32, 33,
50, 54, 63, 74, 80
10
Total 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
F. Metode Analisis Data
Peneitian ini merupakan penelitian deskriptif, maka data penelitian
yang berupa angka akan dikualitatifkan sehingga hasil yang diperoleh
dapat dideskripsikan. Pada statistik deskriptif dijelaskan mengenai mean,
median, mode, standar deviasi, maximum, dan minimum. Mean adalah
rata-rata perolehan skor yang dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh
skor yang diperoleh oleh seluruh subjek penelitian dibagi jumlah subjek
yang berpartisipasi dalam penelitian. Median adalah teknik untuk
menjelaskan nilai tengah dari seluruh skor perolehan setelah diurutkan dari
nilai tertinggi sampai terendah dan sebaliknya. Mode adalah skor yang
paling sering muncul dalam suatu pengukuran.
X minimal teoretik : Skor paling rendah yang mungkin diperoleh subjek
pada skala yaitu 1
X maksimal teoretik : Skor paling tinggi yang mungkin diperoleh subjek
pada skala yaitu 7
Range : Luas jarak sebaran antara nilai maksimal dan
Minimal
SD (σ) : Mean teroretik dari skor maksimal dan minimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
G. Validitas, Analisis Item, Reliabilitas
1. Uji Validitas
Validitas adalah ketepatan dan kecermatan skala dalam
menjalankan fungsi ukurnya, artinya sejauh mana skala mampu
menghasilkan data akurat sesuai dengan tujuan ukurnya (Azwar, 2005).
Validitas dalam penelitian ini adalah validitas isi, yang dapat
diestimasi lewat pengujian terhadap tes dengan analisis rasional atau
melalui professional judgment (Azwar, 2005).
2. Analisis Item
Peneliti melakukan analisis item pada skala. Analisis item ini
dilakukan dengan cara menguji coba item-item yang ada pada
sekelompok subjek yang memiliki karakteristik sesuai penelitian.
Pengujian dilakukan secara kuantitatif dengan perhitungan statistik.
Perhitungan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. Tujuan
analisis item ini adalah untuk mendapatkan item-item yang fungsi
ukurnya sesuai dengan fungsi ukur tes. Pengujian keselarasan fungsi
item dan fungsi tes dengan mengkorelasikan skor item dengan skor
item total, yang menghasilkan koefisien korelasi item total (rix).
Kriteria pemilihan item berdasarkan koefisien korelasi aitem-total
biasanya menggunakan batasan rix ≥ 0.30. Batasan rix ≥ 0.30 tersebut
merupakan konvensi. Apabila item yang diinginkan belum mencukupi,
maka peneliti diperbolehkan menurunkan (sedikit) batasan kriteria
pemilihan item 0,30 menjadi 0,25 disertai pertimbangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
proporsionalitas jumlah item, komposisi aspek-aspek yang mendasari
skala tersebut dan kualitas itemnya (Azwar, 2003).
Berikut adalah item-item yang gugur pada skala prokrastinasi :
Tabel 3.3 Item-Item Gugur Pada Skala Prokrastinasi
No Tipe
Prokrastinasi Karakteristik
Item
Gugur Jumlah
1 Prokrastinasi
Aktif
Intentional Decision to
Procrastination
24, 39, 47, 66 4
Preference for Pressure 17, 35, 68, 72 4
Ability to Meet Deadline 28, 42, 49, 73 4
Outcomes Satisfaction 44, 45, 59, 75 4
Total 16
2 Prokrastinasi
Pasif
Intentional Decision to
Procrastination
- 0
Preference for Pressure - 0
Ability to Meet Deadline - 0
Outcomes Satisfaction 20, 32 2
Total 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Item Skala Prokrastinasi
No Tipe
Prokrastinasi Karakteristik Item
Jumlah
Item
1 Prokrastinasi
Aktif
Intentional Decision to
Procrastination
1, 2, 12, 13, 21,
24
6
Preference for Pressure 3, 4, 5, 14, 15,
16,
6
Ability to Meet Deadline 6, 7, 8, 17, 18,
22
6
Outcomes Satisfaction 9, 10, 11, 19,
20, 23
6
Total 24
2 Prokrastinasi
Pasif
Intentional Decision to
Procrastination
25, 26, 34, 35,
36, 37, 47, 48,
49, 58
10
Preference for Pressure 27, 28, 38, 39,
40, 50, 51, 52,
59, 60
10
Ability to Meet Deadline 29, 30, 41, 42,
43, 53, 54, 55,
61, 62
10
Outcomes Satisfaction 31, 32, 33, 44,
45, 46, 56, 57
8
Total 38
Dari 40 item skala prokrastinasi aktif setelah diuji coba dan dianalisis,
gugur 16 item. Sehingga skala prokrastinasi aktif menjadi 24 item.
Sedangkan 40 item skala prokrastinasi pasif setelah diuji coba dan
dianalisis gugur 2 item. Sehingga skala prokrastinasi pasif menjadi 38 item.
3. Reliabilitas
Uji reliabilitas mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil
ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran, atau sejauh
mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2015).
Penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi internal untuk
memperkirakan tinggi rendahnya reliabilitas dengan menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
teknik estimasi Alpha (α) dari Cronbach. Hasil perhitungan skala
prokrastinasi sebesar 0,931.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas hasil penelitian yang meliputi pelaksanaan penelitian,
deskripsi subjek, hasil penelitian, serta pembahasan.
A. Pelaksanaan Penelitian
Uji coba dilaksanakan pada Kamis, 19 Mei 2016. Peneliti menyebar 150
skala prokrastinasi (prokrastinasi aktif dan pasif) pada mahasiswa Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 27 Mei sampai 2 Juni 2016. Subjek
penelitian adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
yang berada pada semester awal sampai tingkat akhir yaitu angkatan 2015,
2014, 2013, dan 2012. Peneliti menyebarkan skala pada saat selesai jam
perkuliahan untuk angkatan 2013 sampai 2015. Pada angkatan 2012 peneliti
menyebarkan skala dengan menemui subjek yang berada di sekitar kampus
karena mahasiswa angkatan 2012 sudah tidak ada jam perkuliahan. Peneliti
menyebarkan 300 skala.
B. Deskripsi Subjek
Subjek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma berjumlah 300 mahasiswa yang terdiri dari 75 angkatan 2015, 75
angkatan 2014, 80 angkatan 2013, dan 70 angkatan 2012. Subjek penelitian
berada dalam rentang usia 18 sampai 25 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 4.1 Subjek Penelitian Per-Angkatan
Angkatan Jumlah Presentase
2015 75 25%
2014 75 25%
2013 80 26,7%
2012 70 23,3%
Total 300 100%
Data subjek berdasarkan angkatan diperoleh 75 mahasiswa pada angkatan 2015,
75 mahasiswa pada angkatan 2014, 80 mahasiswa pada angkatan 2013, dan 70
mahasiswa pada angkatan 2012. Total subjek keseluruhan adalah 300 mahasiswa.
Tabel 4.2 Usia
Usia Jumlah Persentase
18 tahun 15 5%
19 tahun 67 22,33%
20 tahun 76 25,33%
21 tahun 84 28%
22 tahun 52 17,33%
23 tahun 4 1,33%
24 tahun 1 0,34%
25 tahun 1 0,34%
Total 300 100%
Data subjek berdasarkan usia diperoleh usia 18 tahun berjumlah 15 mahasiswa;
19 tahun berjumlah 67 mahasiswa; 20 tahun berjumlah 76 mahasiswa, 21 tahun
berjumlah 84 mahasiswa; 22 tahun berjumlah 52 mahasiswa; 23 tahun berjumlah
4 mahasiswa; 24 tahun berjumlah 1 mahasiswa, dan 25 tahun berjumlah 1
mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 4.3 Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 102 34%
Perempuan 198 66%
Total 300 100%
Data subjek berdasarkan jenis kelamin diperoleh laki-laki berjumlah 102
mahasiswa dan perempuan berjumlah 198 mahasiswi.
C. Hasil Penelitian
1. Uji Normalitas
Sebelum data diuji statistik deskriptif, terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas. Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui
distribusi data bersifat normal atau tidak (Santoso, 2010). Uji normalitas
penelitian ini menggunakan One Sample Komolgorov-Smirnov test.
Distribusi data dikatakan normal apabila p˃0,05 (Santoso, 2010).
Tabel 4.4 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Prokrastinasi Aktif Prokrastinasi Pasif
N 300 300
Normal
Parametersa
Mean 111.68 134.82
Std. Deviation 21.623 40.690
Most Extreme
Differences
Absolute .058 .045
Positive .048 .045
Negative -.058 -.039
Kolmogorov-Smirnov Z 1.006 .788
Asymp. Sig. (2-tailed) .263 .564
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Berdasarkan data di atas taraf signifikansi variabel prokrastinasi
aktif sebesar 0,263 (p˃0,05), prokrastinasi pasif sebesar 0,564 (p˃0,05)
menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal.
2. Deskriptif Data Penelitian
a. Statistik Deskriptif Prokrastinasi Aktif dan Prokrastinasi Pasif
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif berdasarkan
perhitungan komputerisasi menggunakan SPSS versi 16 sehingga perlu
menyajikan data melalui tabel, perhitungan nilai maksimum dan
minimum, dan standar deviasi.
Berikut hasil analisis deskriptif prokrastinasi aktif dan
prokrastinasi pasif :
Tabel 4.5
Statistik Deskriptif
Prokrastinasi
Aktif
Prokrastinasi
Pasif
N Valid 300 300
Missing 0 0
Mean 111.68 134.82
Median 113.00 132.00
Mode 103a 132
Std. Deviation 21.623 40.690
Minimum 58 39
Maximum 156 236
Sum 33505 40445
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Berdasarkan mean hasil analisis deskriptif, diperoleh data mean
teoritik dan mean empirik. Mean teoritik adalah rata-rata skor alat
penelitian. Mean teoritik diperoleh dari angka yang menjadi titik tengah
alat ukur penelitian. Mean empirik adalah rata-rata skor data penelitian.
Tabel 4.6
Mean Empiris dan Mean Teoritis
Statistik Xmax Xmin Mean
Prokrastinasi
Aktif
Empiris 156 58 111,68
Teoretis 168 24 96
Prokrastinasi
Pasif
Empiris 236 39 134,82
Teoretis 266 38 152
Tabel 4.7
Uji t Mean Teoritik dan Mean Empiris Prokrastinasi Aktif
One-Sample Test Prokrastinasi Aktif
Test Value = 96
T Df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Proaktif 12.563 299 .000 15.683 13.23 18.14
Tabel 4.8
Uji t Mean Teoritik dan Mean Empiris Prokrastinasi Pasif
One-Sample Test Prokrastinasi Pasif
Test Value = 152
T Df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Propasif -7.314 299 .000 -17.183 -21.81 -12.56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Prokrastinasi aktif memiliki mean empiris sebesar 111,68 dan
mean teoritis sebesar 96. Mean empiris pada prokrastinasi aktif lebih besar
dari mean teoritis. Berdasarkan uji t, nilai signifikansi lebih kecil dari
0,005 yaitu 0,000. Hal ini menunjukkan ada perbedaan signifikan antara
mean empiris dan mean teoretis yang berarti tingkat prokrastinasi aktif
dalam penelitian cenderung tinggi.
Prokrastinasi pasif memiliki mean empiris sebesar 134,82 dan
mean teoretis sebesar 152. Mean empiris pada prokrastinasi pasif lebih
besar dari mean teoritis. Berdasarkan uji t, nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,005 yaitu 0,000. Hal ini menunjukkan ada perbedaan signifikan
antara mean empiris dan mean teoritis yang berarti tingkat prokrastinasi
pasif dalam penelitian cenderung rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
b. Statistik Deskriptif Prokrastinasi Aktif dan Prokrastinasi Pasif
Berdasarkan Angkatan
Tabel 4.9
Statistik Deskriptif Berdasarkan Angkatan
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Aktif2015 75 58 144 113.72 23.756
Aktif2014 75 58 147 108.47 21.114
Aktif2013 80 62 156 115.04 18.474
Aktif2012 70 59 141 109.11 22.724
Pasif2015 75 50 220 139.81 39.330
Pasif2014 75 51 221 133.29 38.949
Pasif2013 80 39 236 130.22 41.733
Pasif2012 70 58 230 136.34 42.873
Valid N (listwise) 70
Data tersebut menunjukkan bahwa mean empiris prokrastinasi aktif
angkatan 2015 sebesar 113,72; angkatan 2014 sebesar 108,47; angkatan
2013 sebesar 115,04; angkatan 2012 sebesar 109,11 masing-masing
lebih besar dari mean teoritis prokrastinasi aktif sebesar 96.
Berdasarkan uji t, nilai signifikansi lebih kecil dari 0,005 yaitu 0,000.
Hal ini menunjukkan ada perbedaan signifikan antara mean empiris dan
mean teoritis yang berarti tingkat prokrastinasi aktif dalam penelitian
berdasarkan angkatan cenderung tinggi.
Mean empiris prokrastinasi pasif angkatan 2015 (139,81), angkatan
2014 (133,29), angkatan 2013 (130,22), angkatan 2012 (136,34) lebih
kecil dari mean teoritis prokrastinasi pasif (152). Berdasarkan uji t, nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,005 yaitu 0,000. Hal ini menunjukkan ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
perbedaan signifikan antara mean empiris dan mean teoritis yang berarti
tingkat prokrastinasi pasif dalam penelitian berdasarkan angkatan
cenderung rendah.
Tabel 4.10
Data Deskriptif Mean Prokrastinasi Berdasarkan Angkatan Statistik Angkatan Data X max X min Mean
Prokrastinasi
Aktif
2015 Empiris 144 58 113,72
Teoritis 168 24 96
2014 Empiris 147 58 108,47
Teoritis 168 24 96
2013 Empiris 156 62 115,04
Teoritis 168 24 96
2012 Empiris 141 59 109,11
Teoritis 168 24 96
Prokrastinasi
Pasif
2015 Empiris 220 50 139,81
Teoritis 266 38 152
2014 Empiris 221 51 133,29
Teoritis 266 38 152
2013 Empiris 236 39 130,22
Teoritis 266 38 152
2012 Empiris 230 38 136,34
Teoritis 266 38 152
Berdasarkan data tersebut, prokrastinasi aktif pada semua angkatan
memiliki mean empiris lebih besar dari mean teoritis. Berdasarkan uji t,
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,005 yaitu 0,000. Hal ini menunjukkan
bahwa ada perbedaan signifikan antara mean empiris dan mean teoritis.
Tingkat prokrastinasi aktif pada semua angkatan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Berdasarkan data tersebut, prokrastinasi pasif pada semua angkatan
memiliki mean empiris lebih kecil dari mean teoritis. Berdasarkan uji t,
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,005 yaitu 0,000. Hal ini menunjukkan
bahwa ada perbedaan signifikan antara mean empiris dan mean teoritis.
Tingkat prokrastinasi pasif pada semua angkatan rendah.
Pemaparan antara mean empiris dan mean teoritis prokrastinasi
aktif dan prokrastinasi pasif terlihat bahwa mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma lebih kuat melakukan prokrastinasi aktif.
Namun, diperlukan perhitungan lebih lanjut apakah benar-benar
mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma lebih banyak
melakukan prokrastinasi aktif dibanding prokrastinasi pasif. Di lihat
berdasarkan cacah item antara prokrastinasi aktif dan pasif berbeda.
Item pada prokrastinasi aktif sebanyak 24 item dan prokrastinasi
pasif sebanyak 38 item. Item pada prokrastinasi pasif lebih banyak
dibanding prokrastinasi aktif. Peneliti melakukan pehitungan statistik
secara manual untuk standarisasi antara mean empiris prokrastinasi aktif.
Berikut perhitungan statistik yang dilakukan secara manual :
x mean empiris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Melalui perhitungan dengan rumus tersebut diperoleh hasil sebagai
berikut :
Tabel 4.11
Standarisasi Mean Empiris
Prokrastinasi Angkatan Mean Empiris
Prokrastinasi Aktif
2015 180,05
2014 171,74
2013 182,14
2012 172,75
Prokrastinasi Pasif
2015 139,81
2014 133,29
2013 130,22
2012 136,34
Data di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan mean empiris
prokrastinasi aktif lebih besar dibanding mean empiris prokrastinasi pasif.
Hal ini berarti mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
lebih tinggi melakukan prokrastinasi aktif dibanding prokrastinasi pasif.
c. Statistik Deskriptif Prokrastinasi Aktif dan Prokrastinasi Pasif
Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.12
Mean Prokrastinasi Aktif dan Pasif Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis
Kelamin
Prokrastinasi Aktif Prokrastinasi Pasif
Empiris Teoritis Empiris Teoritis
Laki-laki 93,72 96 151,59 152
Perempuan 120,94 96 126,18 152
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa pada prokrastinasi
aktif jenis kelamin laki-laki, mean empiris kecil dibandingkan dengan
mean teoritis (93,72<96). Pada jenis kelamin perempuan, mean
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
empiris lebih besar dibandingkan mean teoritis (120,94>96). Pada
prokrastinasi pasif jenis kelamin laki-laki dan perempuan memiliki
mean empiris lebih kecil dibandingkan mean teoritis (151,59 dan .
126,18 < 152). Berdasarkan uji t diperoleh nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,005 yaitu 0,000. Artinya, terdapat perbedaan signifikan antara
mean empiris dan mean teoritis prokrastinasi aktif dan pasif
berdasarkan jenis kelamin. Hasil ini menunjukkan bahwa prokrastinasi
aktif cenderung tinggi dilakukan oleh jenis kelamin perempuan (mean
empiris > mean teoritis).
Peneliti melakukan uji beda terhadap prokrastinasi aktif dan pasif
berdasarkan jenis kelamin. Berikut adalah perhitungan uji t :
Tabel 4.13
Uji t Prokrastinasi Aktif Berdasarkan Jenis Kelamin
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Proaktif Equal variances assumed
.341 .560 -
12.860 298 .000 -27.224 2.117 -31.390 -23.058
Equal variances not assumed
-
13.248 221.433 .000 -27.224 2.055 -31.274 -23.174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 4.14
Uji t Prokrastinasi Pasif Berdasarkan Jenis Kelamin
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Propasif Equal variances assumed
2.144 .144 5.356 298 .000 25.411 4.744 16.075 34.748
Equal variances not assumed
5.199 188.255 .000 25.411 4.888 15.770 35.053
Tebl 4.13 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan
antara laki-laki dan perempuan dalam melakukan prokrastinasi aktif
dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,005 yaitu 0,000. Tabel 4.14
juga menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara laki-laki
dan perempuan dalam melakukan prokrastinasi pasif dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,005 yaitu 0,000.
D. Pembahasan
Hasil pengukuran prokrastinasi pada mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma menunjukkan bahwa mahasiswa lebih tinggi
melakukan prokratinasi aktif dibanding prokrastinasi pasif. Hal ini
didukung dengan hasil skor mean empiris lebih besar dari skor mean
teoritis. Chu dan Choi (2005) menyatakan bahwa pelaku prokrastinasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
aktif menunda mengerjakan tugas untuk melakukan hal penting dan
mendesak karena individu berusaha membuat perencanaan dalam
mengumpulkan informasi yang berguna untuk penyelesaian tugas. Hal
tersebut dapat diartikan bahwa mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma diprediksi melakukan penundaan dalam tugas perkuliahan
dengan alasan mereka berusaha membuat perencanaan dalam
mengumpulkan informasi yang berguna untuk penyelesaian tugas.
Mahasiswa pelaku prokrastinasi aktif sengaja menunda tugas-tugas
dan memprioritaskan hal yang penting. Mereka mampu membuat
keputusan bertindak cepat dan mengatur waktu cukup baik untuk
penyelesaian tugas. Mahasiswa Fakultas Psikologi ketika menunda tugas
mereka memiliki alasan yang masuk akal. Diprediksi mereka berusaha
mencari informasi-informasi yang berguna bagi penyelesain tugas.
Penyelesaian tugas pada menit-menit terakhir dianggap sebagai tantangan
untuk segera diselesaikan karena mereka memiliki motivasi dan semangat
tinggi. Hasil tindakan dari mahasiswa pelaku prokrastinasi aktif
memuaskan (Chu dan Choi, 2005).
Hasil pengukuran prokrastinasi aktif dan pasif berdasarkan
angkatan menunjukkan bahwa pada semua angkatan cenderung tinggi
dalam melakukan prokrastinasi aktif (mean empiris > mean teoritis). Pada
setiap angkatan yang melakukan prokrastinasi aktif memiliki kemampuan
dalam bertindak dan membuat keputusan yang tepat dalam penyelesaian
tugas kuliah. Chu dan Choi (2005) mengatakan bahwa prokrastinasi aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
mampu membuat keputusan dan bertindak pada waktu yang tepat serta
memiliki semangat tinggi dalam penyelesaian tugas di menit-menit
terakhir. Hal ini didukung dari beberapa pernyataan subjek, yaitu PC yang
menyatakan bahwa senang mengerjakan tugas dengan deadline yang pasti.
IE mengatakan bahwa bobot tugas dan waktu pengumpulan yang hampir
bersamaan membuat dia kesulitan memilih tugas yang harus diprioritaskan,
namun dia merasa bahwa senang mengerjakan tugas mendekatin deadline
karena lebih banyak muncul ide. SF menambahkan bahwa banyaknya
tugas dan kegiatan menuntut kita untuk memprioritaskan yang lebih
penting serta membuat perencanaan waktu yang tepat.
Prokrastinasi aktif yang dilakukan pada semua angkatan tidak
terlepas dari peran orangtua. Dewasa ini anak cenderung diberi kebebasan
dan tidak diwajibkan untuk mengikuti semua keinginan atau tuntutan
orang tua. Hal ini memberikan dampak untuk anak tidak memiliki trauma
pada masa kecil dan tidak khawatir akan hal yang dilakukan. Ramdhani
(2013) mengatakan bahwa pendidikan, bimbingan, dan sikap orangtua
yang dapat mendisiplinkan serta melindungi anaknya dengan kontrol yang
baik dan kehangatan cukup dapat memberi pengaruh terhadap perilaku
prokrastinasi. Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
tetap melakukan prokrastinasi, namun mereka melakukan prokrastinasi
aktif yang tidak merugikan diri mereka sendiri. Sehingga prokrastinasi
dapat dikatakan sebagai sebuah strategi mereka dalam menyelesaikan
tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Hasil pengukuran prokrastinasi aktif dan pasif berdasarkan jenis
kelamin menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara laki-
laki dan perempuan dalam melakukan prokrastinasi aktif dan prokrastinasi
pasif (p<0,005 yaitu 0,000). Hasil ini sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang mengatakan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara
laki-laki dan perempuan dalam melakukan prokrastinasi (Rahardjo & Lee,
2011; Akmal, 2013). Prokrastinasi aktif lebih tinggi dilakukan oleh
mahasiswa perempuan dibandingkan laki-laki. Sejalan dengan penelitian
Akmal (2013) yang mengatakan bahwa kebanyakan mahasiswa laki-laki
lebih menikmati penundaan dengan mengalihkan ke pekerjaan lain dan
terlibat dalam aktivitas yang lebih menyenangkan dan cenderung
mengarah pada sikap negatif seperti mengabaikan tugas. Berbeda dengan
mahasiswa perempuan ketika melakukan prokrastinasi cenderung bersikap
menyalahkan diri sendiri dan menyesali keadaan. Namun, jika
dibandingan jenis kelamin, mahasiswa perempuan masih memiliki
keinginan dan usaha yang lebih tinggi untuk menyelesaikan tugas
akademiknya. Meskipun banyak mahasiswa perempuan yang melakukan
prokrastinasi aktif dibandingkan laki-laki, namun mereka melakukan
prokrastinasi aktif atas dasar alasan yang masuk akal dan tetap
menyelesaikan tugas tepat waktu (Chu dan Choi, 2005).
Berdasarkan area prokrastinasi yang dijadikan bahan prokrastinasi
mahasiswa adalah menulis, belajar untuk ujian, membaca, kinerja
administratif, menghadiri pertemuan, dan kinerja akademik secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
keseluruhan (Solomon & Rothblum, 1984). Berdasarkan komunikasi
pribadi yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan rata-rata menunda
dalam hal kinerja akademik secara keseluruhan, yaitu menunda
mengerjakan atau menyelesaikan tugas-tugas akademik secara keseluruhan.
Berdasarkan analisis mengenai prokrastinasi aktif dan pasif pada
setiap angkatan, memberi masukan kepada Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma untuk pendampingan bagi mahasiswa yang lebih tepat
guna. Misalnya dengan mengembangkan PPKM dan pendampingan lain
mengenai prokrastinasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi mengenai kesimpulan penelitian, keterbatasan, dan
saran.
A. Kesimpulan Penelitian
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa mahasiswa Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma melakukan prokrastinasi aktif lebih
tinggi dibandingkan prokrastinasi pasif. Hal ini tampak pada pada skor
rata-rata empirik prokrastinasi aktif lebih besar dari pada skor rata-rata
teoritis prokrastinasi aktif. Pada semua angkatan melakukan prokrastinasi
aktif. Berdasarkan jenis kelamin terdapat perbedaan signifikan antara laki-
laki dan perempuan dalam melakukan prokrastinasi aktif dan prokrastinasi
pasif.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Kurang mempertimbangan keaslian cacah item pada skala yang sudah
diadaptasi.
2. Cacah item yang tidak seimbang menyebabkan mean pada
prokrastinasi pasif terlihat lebih besar dibanding mean pada
prokrastinasi aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
C. Saran
Berdasarkan penelitian, penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian selanjutnya hendaknya mempertimbangkan keaslian
cacah item pada skala yang sudah diadaptasi.
2. Bagi Subjek
Hasil penelitian ini dapat menjadi pengetahuan tambahan bagi
subjek mengenai tipe prokrastinasi (aktif dan pasif) sebagai potret diri
dan berusaha untuk mengurangi perilaku menunda-nunda pada suatu
tugas dengan mempertimbangkan jadwal pribadi dengan jadwal
lembaga.
3. Bagi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu bahan evaluasi,
pengembangan, dan pembimbingan mahasiswa terkait perilaku
prokrastinasi, serta memberikan program yang tepat untuk pengaturan
waktu dalam proses belajar mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
DAFTAR PUSTAKA
Akinsola, M. K., Tella, A., & Tella, A. (2007). Correlates of academic
procrastination and mathematics achievement of university undergraduate
students. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology
Education, 3, 4, 363-370.
Akmal, V. E. (2013). Perbedaan prokrastinasi akademik berdasarkan jenis
kelamin dengan mengontrol manajemen waktu pada mahasiswa yang
kuliah sambil bekerja di Yogyakarta. Empathy Jurnal Fakultas Psikologi,
2(1).
Anggawijaya, S. (2013). Hubungan antara depresi dan prokrastinasi akademik.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol.2 No.2.
Azwar, S. (2005). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Azwar, S. (2015). Penyusunan Skala Psikologi: Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Azwar, S. (2003). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Burka, J. B., & Yuen, L. M. (2008). Procrastination: Why You Do It, What to Do
About It Know. Cambridge: Da Capo Press.
Catrunada, L., & Puspitawati, I. (2008). Prokrastinasi task differences on thesis
introvert and extrovert personality. Skripsi. Depok : Fakultas Psikologi
Universitas Gunadarma.
(http://papers.gunadarma.ac.id/files/journals/5/articles/229/public/229
587-1-PB.pdf diunduh 23 Juli 2016)
Choi, J. N., & Moran, S. V. (2009). Why not procrastinate? Development and
validation of a new active procrastination scale. The Journal of Social
Psychology, 149(2), 195–211.
Chu, A. H., & Choi, J. N. (2005). Rethinking procrastination: positive effects of
“active” procrastination behavior on attitudes and performance. The
Journal of Social Psychology, 145, 3, 245-264.
Dalton, J. C., & Crosby, P. C. (2011). Time on Task: The Critical Role of Self
Regulating in College Student Academic Success and Personal
Development. Journal of College & Character, 12 (3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Dewitte, S., & Schouwenburg, H. C. (2002). Procrastination, temptations, and
incentives: The struggle between the present and the future in
procrastinators and the punctual. European Journal of Personaity, 16(6),
469-489.
Djamarah, S. B. (2002). Rahasia sukses belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Fatimah, O., Lukman, Z. M., Khairudin, R., Shahrazad, W. S. W., & Halim, F. W.
(2011). Procrastination’s relation with fear of failure, competence
expectancy and instrinsic motivation. Pertanika Journal Social Science
and Humanika, 19: 123-127.
Feist, J., & Feist, G. J. (2010). Teori Kepribadian (edisi 7). Jakarta: Salemba
Humanika.
Ferrari, J. R., Johnson, J. L., & McCown, W. G. (1995). Procrastination and Task
Avoidance: Theory, Research, and Threatment. New York: Plenum press.
Ferrari, J. R., & Morales, J. F. D. (2007). Perceptions of self concept and self
presentation by procrastinators: future evidence. The Spanish Journal of
Psychology, 10, 1, 91-96.
Ferrari, J.R., & Morales, J. F. D. (2014). Procrastination and mental health coping:
a brief report related to students. Individual Differences Research.
Ferrari, J. R., & Tice, D.M. (2000). Procrastination as a self-handicap for men and
women: A task-avoidance strategy in a laboratory setting. Journal of
Research in Personality, 34, 73-83.
Frederik, A. (2010). Hubungan antara locus of control eksternal dengan
prokrastinasi maladaptif pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang
mengerjakan skripsi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi.
Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Grunschel, C., Partzek, J., & Fries, S. (2013). Exploring reasons and
consequences of academic procrastination: an interview study. Europe
Journal Psychological Education, 28: 841 861.
Hernawati, L. (2006). Meningkatkan kemampuan mengelola pikiran pada
mahasiswa. Psikodimensia:Kajian Ilmiah Psikologi, 5(1).
Huda, Muhammad. J. N. (2012). Perbedaan prokrastinasi akademik berdasarkan
jenis kelamin di Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta. Jurnal Palastren, 4(2).
Iriani, F., & Ninawati. (2005). Gambaran kesejahteraan psikologis pada dewasa
muda ditinjau dari pola attachment. Jurnal Psikologi, 3(01).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Kholidah, E. N., & Alsa, A. (2012). Berpikir positif untuk menurunkan stres
psikologis. Jurnal Psikologi, 39, 1, 67-75.
Kristiani, B. D. (2012). Hubungan antara kemandirian dengan prokrastinasi pada
mahasiswa. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma.
Mayasari, M. D., Mustami’ah, D., & Warni, W. E. (2012). Hubungan antara
persepsi mahasiswa terhadap metode pengajaran dosen dengan
kecenderungan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Hang Tuah Surabaya. Jurnal Insan Media Psikologi, 12(2).
Milgram, N.A. (1992). El retraso: Una enfermedad de los tempos modernos
[Procrastination: A malady of modern time]. Boletin de Psicologia. 36, 83-
102.
Narbuko, K., & Achmadi, H. A. (2003), Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Premadyasari, D. (2012). Prokrastinasi dan task aversiveness tugas makalah pada
mahasiswa fakultas psikologi universitas Surabaya. Jurnal Mahasiswa
Universitas Surabaya, 1,1.
Raharjo, W. & Lee, Y. 2011. Prokrastinasi Keterbangkitan dan Menghindar :
Kaitanya dengan Efikasi Diri Pada Karyawan.
http://papers.gunadarma.ac.id/index.php/psychology/article/view//. 27
Agustus 2016.
Ramdhani, P. (2013). Pengaruh pola asuh orang tua terhadap prokrastinasi
akademik pada siswa SMP Negeri 2 Anggana. EJournal Psikologi, 1(2),
136-147.
Rumiani. (2006). Prokrastinasi akademik ditinjau dari motivasi berprestasi dan
stres mahasiswa. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, Vol.3 No.2.
Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi: dari Blog Menjadi Buku.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Santrock, J. W. (2009). Life-Span Development (twelfth edition). New York:
McGraw-Hill Companies.
Sari, L. S. (2014). Hubungan antara efikasi diri akademik terhadap prokrastinasi
akademik pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Skripsi.
Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Sepehrian, F., & Lotf, J. J. (2011). The effects of coping styles and gender on
academic procrastination among university students. Journal of Basic and
Applied Scientific Research, 1,12, 2987-2993
Siregar, I. S. (2013). Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi
dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta : PT.
Bumi Aksara.
Sirois, F. M. (2007). “I’ll look after my health, later”: a replication and extension
of the procrastination health model with community dwelling adults.
Personality and Individual Differences, 43, 1, 15-26.
Sirois, F. M. (2004). Procrastination and counterfactual thinking: Avoiding what
might have been. British Journal of Social Psychology, 43, 269-286.
Solomon, L. J., & Rothblum, E. D. (1984). Academic procrastination – frequency
and cognitive – behavioral correlates. Journal of Counseling Psychology,
31, 4, 503-509.
Steel, P. (2007). The nature of procrastination: a meta-analytic and theoretical
review of quintessential self-regulatory failure. Psychological Bullentin,
133, 1, 65-94.
Surijah, E.A., & Tjundjing, S. (2007). Mahasiswa versus tugas: prokrastinasi
akademik dan conscientiousness. Anima, Indonesia Psychological Journal,
22, 4, 352-374.
Triana, K. A. (2013). Hubungan antara orientasi masa depan dengan
prokrastinasi dalam menyusun skripsi pada mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Mulawarman Samarinda.
EJournal Psikologi, 1, 3, 280-291.
Winkel, W. S., & Hastuti, M. M. S. (2010). Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi
Wurinanda, I. (2015). Masalah yang umum dihadapi mahasiswa. Okezonekampus.
Jakarta.
(http://news.okezone.com/read/2015/08/31/65/1205758/masalah-yang-
umum-dihadapi-mahasiswa diunduh 24 Juli 2015)
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma (2015). Buku pedoman akademis
fakultas psikologi universitas sanata dharma. Yogyakarta, Indonesia:
Pengarang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
LAMPIRAN 1
SKALA TRYOUT
SKALA PENELITIAN PSIKOLOGI
Disusun oleh :
Sofia Rosaria Lega Jaya
129114080
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Penjelasan dan Pernyataan Kesediaan
Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Dalam rangka memenuhi persyaratan menyelesaikan tugas akhir, saya
membutuhkan sejumlah data yang dapat diperoleh dengan adanya kerjasama dari
teman-teman dalam mengisi kuesioner ini.
Informasi yang teman-teman berikan menjadi informasi berharga apabila
teman-teman memberikan jawaban jujur, spontan, dan apa adanya. Tidak ada
jawaban benar atau salah, jawaban yang tepat adalah jawaban yang paling sesuai
dengan keadaan diri teman-teman.
Saya mengucapkan terimakasih atas kerjasama dan kesediaan teman-
teman untuk mengisi skala ini.
Yogyakarta, 19 Mei 2016
Hormat saya,
Sofia Rosaria Lega Jaya
Silahkan teman-teman memberikan tanda tangan sebagai tanda persetujuan
bahwa teman-teman bersedia mengisi kuesioner ini. Saya telah membaca dan
memahami penjelasan tentang pengisian angket ini, dan saya bersedia mengisi
kuesioner demi membantu terlaksananya penelitian ini.
Tanda Tangan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Identitas
Nama/Inisial :
Usia :
Jenis kelamin :
Angkatan :
Petunjuk Pengisian Skala 1
Baca dan pahamilah setiap pernyataan berikut dengan cermat, kemudian
pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan, perasaan, dan pikiran Anda.
Beri tanda silang (X) pada alternatif jawaban sebagai berikut :
SS : artinya Sangat Setuju
S : artinya Setuju
AS : artinya Agak Setuju
N : artinya Netral
ATS : artinya Agak Tidak Setuju
TS : artinya Tidak Setuju
STS : artinya Sangat Tidak Setuju
Contoh :
No. Pernyataan SS S AS N ATS TS STS
1. Saya suka minum kopi
setiap pagi
X
Jika Anda ingin memperbaiki jawaban, Anda cukup membuat tanda sama dengan
(=) di tengah-tengah tanda silang, kemudian silang kembali huruf di bawah kata
pilihan sesuai keadaan Anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Contoh :
No. Pernyataan SS S AS N ATS TS STS
1. Saya suka minum kopi
setiap pagi
X X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
SKALA 1
No. Pernyataan SS S AS N ATS TS STS
1 Agar waktu saya efisien, saya
menunda beberapa tugas lain
2 Saya percaya bahwa saya
mampu menyelesaikan tugas
sesuai deadline
3 Saya tertantang mengerjakan
tugas di bawah tekanan waktu
4 Saya menunda beberapa tugas
lain karena perencanaan
waktu saya buruk
5 Saya menunda mengerjakan
tugas karena saya tidak
mampu untuk mengerjakan
6 Saya mengerjakan tugas pada
menit terakhir dan mudah
bagi saya untuk
menyelesaikan tepat waktu
7 Saya mampu mencapai tujuan
yang saya tetapkan sendiri
8 Saya sering mengerjakan
sesuatu mendekati deadline
sehingga saya kesulitan dalam
menyelesaikannya tepat
waktu
9 Saya sering gagal mencapai
tujuan yang saya buat untuk
diri saya sendiri
10 Saya mampu menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
tugas dengan baik meskipun
dikejar oleh deadline
11 Hasil kinerja saya lebih baik
saat saya mengerjakan tugas
mendekati deadline
12 Performa saya menurun jika
dikejar deadline
13 Saya sengaja berhenti bekerja
untuk memperbesar motivasi
saya
14 Agar waktu saya digunakan
secara maksimal, saya
menghentikan beberapa
pekerjaan
15 Saya sangat tertekan bila harus
bekerja dikejar deadline
16 Saya bingung dan malas untuk
mengerjakan jika dikejar
deadline
17 Saya mampu berkonsentrasi
menyelesaikan tugas dengan
deadline yang singkat
18 Saya tepat waktu
menyelesaikan tugas
19 Saya sering terlambat
menyelesaikan tugas
20 Saya tidak bisa mengerjakan
tugas dengan baik bila
terburu-buru
21 Saya mampu mencapai hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
baik bila mengerjakan tugas
dengan cepat
22 Saya berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik sesuai
deadline
23 Saya tidak tahu apa yang
harus saya lakukan untuk
menyelesaikan tugas saya
24 Saya menyelesaikan
sebagian besar tugas karena
saya memilih untuk
Melakukannya
25 Saya tidak mampu membuat
keputusan untuk mengerjakan
tugas dengan cepat
26 Saya merasa tegang dan tidak
dapat bekerja dengan baik
saat diburu waktu
27 Saya frustasi jika harus buru-
buru karena dikejar deadline
28 Saya mampu menyelesaikan
tugas ketika mulai
mengerjakan
29 Saya kesulitan menyelesaikan
sesuatu sejak memulainya
30 Saya sering tidak
mempertimbangkan waktu
pengerjaan sehingga membuat
saya kesulitan menyelesaikan
tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
31 Jika saya mengerjakan tugas
mendekati waktunya, saya
tidak puas dengan hasilnya
32 Saya dapat memperoleh hasil
maksimal jika bekerja
perlahan, dengan waktu yang
cukup sebelum deadline
33 Saya kesulitan memperoleh
hasil maksimal dari tugas
karena dikejar waktu
34 Saya sengaja menunda tugas
untuk membuat perencanaan
waktu lebih baik
35 Saya bersemangat
menyelesaikan tugas dengan
deadline yang semakin dekat
36 Saya mempertimbangkan
waktu pengerjaan yang
berguna untuk menyelesaikan
tugas
37 Saya terbiasa menyelesaikan
tugas dengan waktu singkat
karena hasil lebih baik
38 Saya menunda mencari
informasi terkait kebutuhan
tugas karena saya tidak
mampu mengatur waktu
39 Saya mampu membuat
keputusan dengan cepat dalam
menyelesaikan tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
40 Saya merasa tertekan dengan
tugas yang banyak dan harus
segera diselesaikan
41 Saya senang mengerjakan
tugas dalam waktu singkat
42 Saya mampu menyelesaikan
setiap tugas sesuai target
43 Saya kesulitan menyelesaikan
tugas sesuai target
44 Saya puas dengan kinerja
saya yang bekerja di bawah
tekanan
45 Saya berhasil mendapatkan
informasi yang saya butuhkan
untuk tugas sehingga hasilnya
baik
46 Saya memilih melakukan
aktivitas lain yang lebih
menyenangkan daripada
menyelesaikan tugas
47 Saya sengaja menunda
menyelesaikan tugas untuk
mencari informasi lebih
penting untuk membantu
penyelesaian tugas
48 Saya ragu mampu
menyelesaikan tugas sesuai
deadline
49 Saya mampu menepati
rencana yang telah saya susun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
meskipun saya melakukan
penundaan di awal
50 Saya mudah lelah
mengerjakan tugas-tugas
dengan deadline
51 Saya tidak mampu fokus
mengerjakan tugas karena
acara tv lebih menarik
52 Saya terdorong mengerjakan
tugas ketika deadline
pengumpulan tugas sudah
dekat
53 Saya kesulitan menepati
rencana yang saya susun
untuk menyelesaikan tugas
54 Saya menunda tugas karena
tidak mampu mengerjakan
sehingga hasilnya buruk
55 Saya tidak mampu
menyelesaikan tugas karena
deadline yang terlalu cepat
56 Saya optimis menyelesaikan
tugas tepat waktu
57 Saya tidak kesulitan mencari
informasi untuk tugas saya
58 Saya terdorong
menyelesaikan tugas dengan
baik ketika mendekati
deadline
59 Performa saya tetap stabil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
meskipun dikejar deadline
60 Saya memilih menyelesaikan
tugas mendekati deadline
61 Saya memilih menunda
mengerjakan tugas di awal dan
tetap mampu fokus
mengerjakan tugas hingga
selesai tepat waktu
62 Saya sulit bertindak ketika
mengerjakan tugas di bawah
tekanan waktu
63 Saya kurang puas dengan
hasil kinerja saya yang diburu
waktu
64 Saya bingung mengerjakan
tugas mana yang lebih
penting
65 Saya pesimis menyelesaikan
tugas tepat waktu
66 Saya menyelesaikan tugas
tepat waktu karena saya
memilih untuk melakukannya
67 Saya tidak menyelesaikan
tugas karena tidak tahu apa
yang harus saya lakukan
68 Saya terbiasa mengerjakan
tugas dengan deadline
69 Saya mampu menyelesaikan
tugas secara efektif
70 Saya kurang mampu bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
secara efektif
71 Saya kesulitan dan bingung
mencari informasi untuk tugas
saya
72 Saya tidak kesulitan
menyelesaikan tugas dalam
waktu singkat
73 Saya terdorong
menyelesaikan tugas sampai
batas waktu yang ditentukan
74 Tekanan waktu membuat saya
terbatas mencari informasi
penting untuk menyelesaikan
tugas sehingga hasilnya buruk
75 Hasil kinerja saya baik
sehingga memotivasi saya
untuk bekerja lebih baik lagi
76 Saya sulit berkonsentrasi pada
tugas dengan deadline yang
dekat
77 Saya merasa tenang saat
mendekati deadline
78 Saya malas menyelesaikan
tugas sampai batas waktu
yang ditentukan
79 Saya kesulitan mengatur
waktu untuk menyelesaikan
tugas-tugas dengan deadline
waktu bersamaan
80 Hasil kinerja saya cenderung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
buruk dan membuat saya
pasrah dengan tugas
berikutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
LAMPIRAN 2
SKALA PENELITIAN PSIKOLOGI
Disusun oleh :
Sofia Rosaria Lega Jaya
129114080
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Penjelasan dan Pernyataan Kesediaan
Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Dalam rangka memenuhi persyaratan menyelesaikan tugas akhir, saya
membutuhkan sejumlah data yang dapat diperoleh dengan adanya kerjasama dari
teman-teman dalam mengisi kuesioner ini.
Informasi yang teman-teman berikan menjadi informasi berharga apabila
teman-teman memberikan jawaban jujur, spontan, dan apa adanya. Tidak ada
jawaban benar atau salah, jawaban yang tepat adalah jawaban yang paling sesuai
dengan keadaan diri teman-teman.
Saya mengucapkan terimakasih atas kerjasama dan kesediaan teman-
teman untuk mengisi skala ini.
Yogyakarta, 27 Mei 2016
Hormat saya,
Sofia Rosaria Lega Jaya
Silahkan teman-teman memberikan tanda tangan sebagai tanda persetujuan
bahwa teman-teman bersedia mengisi kuesioner ini. Saya telah membaca dan
memahami penjelasan tentang pengisian angket ini, dan saya bersedia mengisi
kuesioner demi membantu terlaksananya penelitian ini.
Tanda Tangan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Identitas
Nama/Inisial :
Usia :
Jenis kelamin :
Angkatan :
Petunjuk Pengisian Skala 1
Baca dan pahamilah setiap pernyataan berikut dengan cermat, kemudian
pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan, perasaan, dan pikiran Anda.
Beri tanda silang (X) pada alternatif jawaban sebagai berikut :
SS : artinya Sangat Setuju
S : artinya Setuju
AS : artinya Agak Setuju
N : artinya Netral
ATS : artinya Agak Tidak Setuju
TS : artinya Tidak Setuju
STS : artinya Sangat Tidak Setuju
Contoh :
No. Pernyataan SS S AS N ATS TS STS
1. Saya suka minum kopi
setiap pagi
X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Jika Anda ingin memperbaiki jawaban, Anda cukup membuat tanda sama dengan
(=) di tengah-tengah tanda silang, kemudian silang kembali huruf di bawah kata
pilihan sesuai keadaan Anda.
Contoh :
No. Pernyataan SS S AS N ATS TS STS
1. Saya suka minum kopi
setiap pagi
X X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
SKALA 1
No. Pernyataan SS S AS N ATS TS STS
1 Saya sengaja berhenti bekerja
untuk memperbesar motivasi
saya
2 Agar waktu saya efisien, saya
menunda beberapa tugas lain
3 Saya percaya bahwa saya
mampu menyelesaikan tugas
sesuai deadline
4 Saya tertantang mengerjakan
tugas di bawah tekanan waktu
5 Saya terdorong mengerjakan
tugas ketika deadline
6 Saya mengerjakan tugas pada
menit terakhir dan mudah
bagi saya untuk
menyelesaikan tepat waktu
7 Saya mampu mencapai tujuan
yang saya tetapkan sendiri
8 Saya tepat waktu
menyelesaikan tugas
9 Saya mampu menyelesaikan
tugas dengan baik meskipun
dikejar deadline
10 Hasil kinerja saya lebih baik
saat saya mengerjakan tugas
mendekati deadline
11 Saya mampu mencapai hasil
baik bila mengerjakan tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
dengan cepat
12 Agar waktu saya digunakan
secara maksimal, saya
menghentikan beberapa
pekerjaan
13 Saya sengaja menunda tugas
untuk membuat perencanaan
waktu lebih baik
14 Saya senang mengerjakan
tugas dalam waktu singkat
15 Saya optimis menyelesaikan
tugas tepat waktu
16 Saya tidak kesulitan mencari
referensi untuk tugas saya
17 Saya mempertimbangkan
waktu pengerjaan yang
berguna untuk menyelesaikan
tugas
18 Saya mampu menyelesaikan
tugas secara efektif
19 Saya berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik sesuai
deadline
20 Saya terbiasa menyelesaikan
tugas dengan waktu singkat
karena hasil lebih baik
21 Saya memilih menyelesaikan
tugas mendekati deadline
22 Saya merasa tenang saat
mendekati deadline
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
23 Saya terdorong
menyelesaikan tugas dengan
baik ketika mendekati
deadline
24 Saya memilih menunda
mengerjakan tugas di awal
dan tetap mampu fokus
mengerjakan tugas hingga
selesai tepat waktu
25 Saya menunda beberapa tugas
lain karena perencanaan
waktu saya yang buruk
26 Saya menunda mengerjakan
tugas karena saya tidak
mampu untuk mengerjakan
27 Saya sangat tertekan bila harus
bekerja dikejar deadline
28 Saya bingung dan malas
untuk mengerjakan jika
dikejar deadline
29 Saya sering mengerjakan
sesuatu mendekati deadline
sehingga saya kesulitan dalam
menyelesaikan tepat waktu
30 Saya sering gagal mencapai
tujuan yang saya buat untuk
diri saya sendiri
31 Performa saya menurun jika
dikejar deadline
32 Jika saya mengerjakan tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
mendekati waktunya, saya
tidak puas dengan hasilnya
33 Saya kesulitan memperoleh
hasil maksimal dari tugas
karena dikejar waktu
34 Saya tidak tahu apa yang harus
saya lakukan untuk
menyelesaikan tugas saya
35 Saya tidak mampu membuat
keputusan untuk mengerjakan
tugas dengan cepat
36 Saya menunda mencari
informasi terkait kebutuhan
tugas karena saya tidak
mampu mengatur waktu
37 Saya memilih melakukan
aktivitas lain yang lebih
menyenangkan daripada
menyelesaikan tugas
38 Saya merasa tegang dan tidak
dapat bekerja dengan baik
saat diburu waktu
39 Saya frustasi jika harus buru-
buru karena dikejar deadline
40 Saya merasa tertekan dengan
tugas yang banyak dan harus
segera diselesaikan
41 Saya sering terlambat
menyelesaikan tugas
42 Saya kesulitan menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
sesuatu sejak memulainya
43 Saya sering tidak
mempertimbangkan waktu
pengerjaan sehingga membuat
saya kesulitan menyelesaikan
tugas
44 Saya mudah lelah
mengerjakan tugas-tugas
dengan deadline
45 Saya menunda tugas karena
tidak mampu mengerjakan
sehingga hasilnya buruk
46 Saya kurang puas dengan
hasil kinerja saya yang diburu
waktu
47 Saya tidak mampu fokus
mengerjakan tugas karena
acara tv lebih menarik
48 Saya tidak mampu
menyelesaikan tugas karena
deadline yang terlalu cepat
49 Saya bingung mengerjakan
tugas mana yang lebih
penting
50 Saya ragu mampu
menyelesaikan tugas sesuai
deadline
51 Saya sulit bertindak ketika
mengerjakan tugas di bawah
tekanan waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
52 Saya pesimis menyelesaikan
tugas tepat waktu
53 Saya kesulitan menyelesaikan
tugas sesuai target
54 Saya kesulitan menepati
rencana yang saya susun
untuk menyelesaikan tugas
55 Saya kurang mampu bekerja
secara efektif
56 Tekanan waktu membuat saya
terbatas mencari informasi
penting untuk menyelesaikan
tugas sehingga hasilnya buruk
57 Hasil kinerja saya cenderung
buruk dan membuat saya
pasrah dengan tugas
berikutnya
58 Saya tidak menyelesaikan
tugas karena tidak tahu apa
yang harus saya lakukan
59 Saya kesulitan dan bingung
mecari informasi untuk tugas
saya
60 Saya sulit berkonsentrasi pada
tugas dengan deadline yang
dekat
61 Saya malas menyelesaikan
tugas sampai batas waktu yang
ditentukan
62 Saya kesulitan mengatur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
waktu untuk menyelesaikan
tugas-tugas dengan deadline
waktu bersamaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
LAMPIRAN 3
Reliabilitas Alat Ukur
Skala Prokrastinasi
Case Processing Summary
N %
Valid 150 100
Excludeda 0 0
Total 150 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.931 .929 80
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item1 320.43 2285.152 .387 . .930
Item2 320.81 2302.978 .274 . .931
Item3 320.04 2278.188 .403 . .930
Item4 320.35 2257.175 .516 . .930
Item5 321.13 2258.631 .562 . .929
Item6 320.83 2280.249 .376 . .930
Item7 321.29 2255.504 .612 . .929
Item8 320.93 2241.563 .599 . .929
Item9 321.34 2254.684 .618 . .929
Item10 320.06 2289.503 .383 . .930
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Item11 320.60 2299.416 .286 . .931
Item12 320.73 2289.509 .374 . .930
Item13 320.91 2269.134 .471 . .930
Item14 320.60 2273.511 .454 . .930
Item15 320.53 2282.413 .404 . .930
Item16 321.29 2283.342 .384 . .930
Item17 319.98 2338.141 .021 . .932
Item18 321.46 2261.615 .608 . .929
Item19 322.05 2272.113 .498 . .930
Item20 320.30 2314.034 .168 . .931
Item21 320.64 2297.692 .320 . .931
Item22 320.41 2266.838 .490 . .930
Item23 321.79 2265.508 .556 . .929
Item24 319.02 2346.047 -.038 . .932
Item25 321.09 2265.221 .571 . .929
Item26 320.38 2283.831 .383 . .930
Item27 320.44 2268.964 .476 . .930
Item28 319.62 2347.711 -.053 . .932
Item29 321.47 2259.129 .617 . .929
Item30 320.90 2239.307 .673 . .929
Item31 320.29 2294.639 .323 . .931
Item32 319.28 2336.336 .040 . .932
Item33 320.35 2276.391 .459 . .930
Item34 321.04 2273.917 .469 . .930
Item35 320.46 2305.885 .231 . .931
Item36 321.47 2259.048 .601 . .929
Item37 320.93 2303.299 .282 . .931
Item38 321.39 2255.712 .580 . .929
Item39 319.70 2359.874 -.162 . .932
Item40 319.83 2268.983 .494 . .930
Item41 320.81 2302.978 .274 . .931
Item42 319.23 2372.785 -.286 . .933
Item43 321.55 2253.965 .628 . .929
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Item44 320.49 2330.995 .071 . .932
Item45 319.30 2366.020 -.213 . .933
Item46 320.88 2244.337 .574 . .929
Item47 320.23 2308.208 .210 . .931
Item48 321.33 2250.560 .590 . .929
Item49 319.63 2346.721 -.041 . .932
Item50 320.41 2266.838 .490 . .930
Item51 320.85 2240.640 .556 . .929
Item52 320.04 2278.188 .403 . .930
Item53 320.85 2224.550 .293 . .933
Item54 321.62 2261.022 .602 . .929
Item55 321.40 2279.296 .441 . .930
Item56 320.83 2280.249 .376 . .930
Item57 320.83 2280.249 .376 . .930
Item58 320.06 2289.503 .383 . .930
Item59 319.96 2360.620 -.144 . .933
Item60 320.76 2258.806 .523 . .929
Item61 320.17 2283.114 .424 . .930
Item62 320.50 2279.644 .419 . .930
Item63 319.95 2298.808 .306 . .931
Item64 320.87 2251.495 .587 . .929
Item65 321.85 2263.789 .567 . .929
Item66 319.05 2360.113 -.179 . .932
Item67 321.68 2256.828 .546 . .929
Item68 319.87 2337.982 .017 . .932
Item69 320.64 2297.692 .320 . .931
Item70 321.46 2263.196 .587 . .929
Item71 321.52 2285.359 .449 . .930
Item72 320.09 2355.959 -.111 . .933
Item73 319.48 2342.846 -.008 . .932
Item74 320.55 2268.506 .528 . .930
Item75 320.15 2334.438 .053 . .932
Item76 320.50 2294.873 .328 . .931
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Item77 321.48 2264.778 .592 . .929
Item78 321.48 2261.548 .530 . .929
Item79 320.42 2244.570 .620 . .929
Item80 321.72 2253.944 .579 . .929
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
LAMPIRAN 4
Deskripsi Statistik Prokrastinasi Aktif dan Prokrastinasi Pasif
Statistics
Pro-aktif Pro-pasif
N Valid 300 300
Missing 0 0
Mean 111.68 134.82
Median 113.00 132.00
Mode 103a 132
Std. Deviation 21.623 40.690
Minimum 58 39
Maximum 156 236
Sum 33505 40445
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
LAMPIRAN 5
Data Deskriptif Prokrastinasi Aktif dan Pasif Berdasarkan Angkatan
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Aktif2015 75 58 144 113.72 23.756
Aktif2014 75 58 147 108.47 21.114
Aktif2013 80 62 156 115.04 18.474
Aktif2012 70 59 141 109.11 22.724
Pasif2015 75 50 220 139.81 39.330
Pasif2014 75 51 221 133.29 38.949
Pasif2013 80 39 236 130.22 41.733
Pasif2012 70 58 230 136.34 42.873
Valid N (listwise) 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
LAMPIRAN 6
Uji Normalitas Prokrastinasi Aktif dan Prokrastinasi Pasif
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Prokrastinasi Aktif Prokrastinasi Pasif
N 300 300
Normal
Parametersa
Mean 111.68 134.82
Std. Deviation 21.623 40.690
Most Extreme
Differences
Absolute .058 .045
Positive .048 .045
Negative -.058 -.039
Kolmogorov-Smirnov Z 1.006 .788
Asymp. Sig. (2-tailed) .263 .564
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LAMPIRAN 7
Uji t Prokrastinasi Aktif dan Prokrastinasi Pasif
One-Sample Test Prokrastinasi Aktif
Test Value = 96
T Df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Proaktif 12.563 299 .000 15.683 13.23 18.14
One-Sample Test Prokrastinasi Pasif
Test Value = 152
T Df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Propasif -7.314 299 .000 -17.183 -21.81 -12.56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
LAMPIRAN 8
Uji Normalitas Prokrastinasi Aktif dan Prokrastinasi Pasif Berdasarkan
Angkatan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Aktif2015 Aktif2014 Aktif2013 Aktif2012 Pasif2015 Pasif2014 Pasif2013 Pasif2012
N 75 75 80 70 75 75 80 70
Normal
Parametersa
Mean 113.72 108.47 115.04 109.11 139.81 133.29 130.22 136.34
Std. Deviation 23.756 21.114 18.474 22.724 39.330 38.949 41.733 42.873
Most Extreme
Differences
Absolute .147 .076 .055 .089 .089 .050 .065 .072
Positive .101 .050 .055 .080 .089 .049 .065 .067
Negative -.147 -.076 -.055 -.089 -.053 -.050 -.047 -.072
Kolmogorov-Smirnov Z 1.276 .655 .493 .748 .769 .434 .583 .599
Asymp. Sig. (2-tailed) .077 .784 .968 .631 .596 .992 .886 .866
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
LAMPIRAN 9
Uji t Prokrastinasi Aktif dan Prokrastinasi Pasif Berdasarkan Angkatan
One-Sample Test
Test Value = 0
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Aktif2015 41.456 74 .000 113.720 108.25 119.19
Aktif2014 44.490 74 .000 108.467 103.61 113.32
Aktif2013 55.695 79 .000 115.038 110.93 119.15
Aktif2012 40.175 69 .000 109.114 103.70 114.53
Pasif2015 30.786 74 .000 139.813 130.76 148.86
Pasif2014 29.638 74 .000 133.293 124.33 142.25
Pasif2013 27.910 79 .000 130.225 120.94 139.51
Pasif2012 26.607 69 .000 136.343 126.12 146.57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN 10
Kurva Normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI