PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/8129/1/138114101_full.pdfiv PERSEMBAHAN...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/8129/1/138114101_full.pdfiv PERSEMBAHAN...
UJI ANTIINFLAMASI
EKSTRAK METANOL AKAR Eurycoma longifolia Jack
PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Bernadetha Maria Estika Pangestuti
NIM : 138114101
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
UJI ANTIINFLAMASI
EKSTRAK METANOL AKAR Eurycoma longifolia Jack
PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Bernadetha Maria Estika Pangestuti
NIM : 138114101
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Dengan penuh syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria,
Saya persembahkan karya ini untuk :
Orang tua tercinta atas dukungan yang tak terhingga dalam bentuk apapun sebagai
wujud kasih sayang mereka kepada saya
Keluarga yang selalu memberikan kekuatan dalam doa
Para sahabat yang bersedia membantu, menghibur dan memotivasi saya
Dosen pembimbing dan tim Eurycoma longifolia Jack yang selalu membantu saya
dari awal penyusunan proposal skripsi, penelitian, sampai saatnya saya bisa
menyelesaikan ujian skripsi saya
Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung sudah membantu saya
hingga bisa menyelesaikan karya ini
Dan almamater tercinta, Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih, rahmat dan
penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “UJI
ANTIINFLAMASI EKSTRAK METANOL AKAR Eurycoma Longifolia Jack PADA
MENCIT JANTAN GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN” dengan baik.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Farmasi (S.Farm.) di Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Penulis menyadari, bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari campur
tangan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, tanpa mengurangi rasa hormat, penulis mengucapkan
limpah terima kasih kepada :
1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, motivasi, dan saran kepada penulis dari awal hingga
akhir penyusunan skripsi ini
3. Dita Maria Virginia, S.Farm., M.Sc., Apt., selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini
4. Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt., selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini
5. Segenap dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
yang telah mendidik dan memberikan nasihat-nasihat positif kepada saya selama
saya mengenyam pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
6. Bapak Heru Purwanto, Bapak Pardjiman dan Bapak Wagiran selaku Laboran di
Laboratorium Farmakologi Toksikologi, Imono dan Farmakognosi-Fitokimia
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang sudah sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
membantu penulis dalam melaksanakan penelitian demi menyelesaikan
penyusunan skripsi ini
7. Orangtua tercinta Bapak Emanuel Joseph Kuntjoro Eko Prapto, S.H., dan Ibu
Theodora Ego, S.Pd., yang sudah memberi dukungan moral maupun materil
yang tak terhingga kepada penulis
8. Keluarga Goenawan, keluarga Ego, dan keluarga Parera atas doa dan
dukungannya kepada penulis selama kuliah Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta dan selama penyusunan skripsi ini
9. Rekan-rekan Tim Eurycoma longifolia Jack (Putu Ririn Andreani, Wina Susana,
Jessy Florensia, Indriyani Permatasari dan Monita Natalia Siregar) atas segala
kerja sama, dukungan dan bantuan dalam proses menyelesaikan penyusunan
skripsi ini
10. Victoria Sara Desindy, Lia Elisa Susanti, dan seluruh teman-teman Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 atas
kebersamaan dan dukungannya
11. Yohana F. Putri Peu Patty, Yulia Sartika Jehabut, Claris Pebriani Rambu Podu
dan Benedikta Rambu Lodang, yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan
dan semangat kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini
12. Himpunan Keluarga Flobamorata Yogyakarta atas dinamika bersama selama
kuliah di Yogyakarta
13. Guru-guru dan rekan-rekan alumni SD Katolik Waikabubak, SMP Katolik Stella
Maris Waikabubak, SMA Katolik Anda Luri Waingapu dan Asrama Susteran
Beata Josepha Prailiu yang sudah memberikan dukungan kepada penulis selama
melaksanakan kuliah di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
14. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan baik secara
langsung maupun tidak langsung selama proses penyusunan skripsi ini
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi
ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bagi masyarakat, khususnya di
bidang kefarmasian.
Yogyakarta, 22 November 2016
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING. ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
PERSEMBAHAN ............................................................................................ iv
PRAKATA ....................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... viii
PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .......................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
ABSTRACT ....................................................................................................... 1
ABSTRAK ....................................................................................................... 2
1. PENDAHULUAN .................................................................................... 4
2. METODE PENELITIAN .......................................................................... 4
2.1 Identifikasi dan penyiapan serbuk akar Eurycoma longifolia Jack ........ 4
2.2 Pembuatan ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack .................. 5
2.3 Pengelompokkan hewan uji .................................................................... 5
2.4 Analisis Statistik ..................................................................................... 6
3. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 6
4. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 10
LAMPIRAN ..................................................................................................... 12
BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Akar dan serbuk akar Eurycoma longifolia Jack ........................... 13
Gambar 2. Maserasi dan maserat serbuk akar Eurycoma longifolia Jack........ 13
Gambar 3. Penguapan metanol menggunakan rotary evaporator
dan waterbath ekstrak cair akar Eurycoma longifolia Jack .......... 14
Gambar 4. Ekstrak kental metanol akar Eurycoma longifolia Jack ................. 14
Gambar 5. Pemberian secara per oral dan pembuatan udema secara
subplantar pada telapak kaki kiri mencit jantan galur
Swiss .............................................................................................. 15
Gambar 6. Udema dan pengukuran udema pada telapak kaki kiri
mencit jantan galur Swiss menggunakan jangka sorong ............... 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Proses pembuatan ekstrak metanol
akar Eurycoma longifolia Jack ................................................. 13
Lampiran 2. Pemberian senyawa dan pengukuran udema pada
telapak kaki kiri mencit jantan galur Swiss yang
terinduksi karagenin ................................................................. 15
Lampiran 3. Surat Ethical Clearance (EC) ................................................... 16
Lampiran 4. Surat kalibrasi jangka sorong ................................................... 17
Lampiran 5. Lembar kerja kompilasi data penetapan kadar air
serbuk akar Eurycoma longifolia Jack ..................................... 18
Lampiran 6. Laporan hasil uji kadar air serbuk akar Eurycoma
longifolia Jack .......................................................................... 19
Lampiran 7. Surat legalitas penggunaan aplikasi SPSS untuk
pengujian data secara statistik .................................................. 20
Lampiran 8. Penetapan dosis natrium diklofenak, aquadest,
CMC-Na 1% dan karagenin 1%, dan selang waktu
Pengujian .................................................................................. 21
Lampiran 9. Penetapan dosis dan konsentrasi pekat ekstrak
metanol akar Eurycoma longifolia Jack ................................... 23
Lampiran 10. Hasil analisis statistika data orientasi penentuan dosis
dan selang waktu pemberian natrium diklofenak antara
kelompok kontrol negatif dan kelompok diklofenak
selang waktu 15 menit .............................................................. 26
Lampiran 11. Rata-rata AUC tebal udema dengan Standard Error (SE)
pada uji pendahuluan antara kelompok kontrol negatif
dan kelompok diklofenak selang waktu 15 menit .................... 27
Lampiran 12. Hasil analisis dengan uji ANOVA satu arah dan uji
Tamhane nilai AUC total pada kelompok uji pendahuluan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
antara kelompok kontrol negatif dan kelompok diklofenak
selang waktu 15 menit .............................................................. 30
Lampiran 13. Hasil analisis statistika data orientasi penentuan dosis
dan selang waktu pemberian natrium diklofenak antara
kelompok diklofenak selang waktu 15 dan 30 menit ............... 34
Lampiran 14. Rata-rata AUC tebal udema dengan Standard Error (SE)
pada uji pendahuluan antara kelompok diklofenak
selang waktu 15 dan 30 menit .................................................. 35
Lampiran 15. Hasil analisis dengan uji ANOVA satu arah dan uji LSD
nilai AUC total pada uji pendahuluan antara kelompok
diklofenak selang waktu 15 dan 30 menit ................................ 37
Lampiran 16. Hasil analisis uji statistik nilai AUC total pada uji
antiinflamasi ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia
Jack ........................................................................................... 41
Lampiran 17. Rata-rata nilai AUC tebal udema dan Standard Error
(SE) pada uji antiinflamasi ekstrak metanol akar
Eurycoma longifolia Jack ......................................................... 42
Lampiran 18. Hasil analisis uji ANOVA satu arah dan uji Tamhane
nilai AUC total pada kelompok uji antiinflamasi ekstrak
metanol akar Eurycoma longifolia Jack ................................... 45
Lampiran 19. Hasil uji statistik nilai persen (%) penghambatan
inflamasi pada kelompok uji antiinflamasi ekstrak
metanol akar Eurycoma longifolia Jack ................................... 49
Lampiran 20. Rata-rata persen (%) penghambatan inflamasi dan
Standard Error (SE) pada kelompok uji antiinflamasi
ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack ....................... 50
Lampiran 21. Hasil uji ANOVA satu arah dan uji Tamhane nilai
persen (%) penghambatan inflamasi pada kelompok uji
antiinflamasi ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia
Jack ........................................................................................... 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
ABSTRACT
Inflammation is response to tissue injury that need to be treated to reduce the
symptoms. One of plants that can be used as anti-inflammatory agent is Eurycoma
longifolia Jack. This research aim to find out the anti-inflammatory effect of
methanolic extract Eurycoma longifolia Jack roots (MEELJR) and percentage of
inflammatory inhibition of MEELJR in reducing edema. This research was purely
experimental research with one way-complete-random design using 30 male mices
which divided into six groups. The mices in group I and II were given 25 g/kgBW dose
of aquadest and 0.25 g/kgBW dose of 1% CMC-Na (negative control), group III mices
were given 4.48 mg/kgBW dose of diclofenac sodium (positive control), group III, IV
and V, the mices were given 420; 210; and 105 mg/kgBW doses of MEELJR orally,
then mices were injected by subplantar injection of 1% carrageenan and the edema
was measured by digital caliper for 6 hours. Analysis of the data had done statistically
by Shapiro-Wilk test continued by one way ANOVA test with 95% confidence interval
and Tamhane test. The result showed that MEELJR at dose 420; 210; and 105
mg/kgBW had an anti-inflammatory effect with percentage of inflammatory inhibition
were 26.43, 21.60 and 15.31%.
Keywords: Anti-inflammatory, methanolic extract, Eurycoma longifolia Jack roots
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
ABSTRAK
Inflamasi merupakan respon terhadap cedera pada jaringan yang perlu diobati
untuk mengurangi gejala. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai
antiinflamasi adalah Eurycoma longifolia Jack. Penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan efek antiinflamasi ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack
(EMAELJ) dan persentase penghambatan inflamasi dari EMAELJ dalam menurunkan
udema. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan
acak lengkap pola searah menggunakan 30 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi
enam kelompok. Kelompok I dan II diberikan aquadest dosis 25 g/kgBB dan CMC-
Na 1% dosis 0,25 g/kgBB (kontrol negatif), kelompok III diberikan natrium diklofenak
dosis 4,48 mg/kgBB (kontrol positif), kelompok IV, V, dan VI berturut-turut diberikan
EMAELJ dengan dosis 420; 210; dan 105 mg/kgBB secara peroral, lalu mencit
diinjeksikan karagenin 1% secara subplantar dan udema diukur menggunakan jangka
sorong selama 6 jam. Analisis data dilakukan secara statistik dengan uji Shapiro-Wilk
dilanjutkan dengan uji ANOVA satu arah taraf kepercayaan 95% dan uji Tamhane.
Hasil menunjukkan bahwa EMAELJ pada dosis 420; 210; dan 105 mg/kgBB memiliki
efek sebagai antiinflamasi dengan persentase penghambatan inflamasi berturut-turut
sebesar 26,43, 21,60 dan 15,31%.
Kata Kunci: antiinflamasi, ekstrak metanol, akar Eurycoma longifolia Jack
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
1. PENDAHULUAN
Respon inflamasi merupakan sistem bawaan dari respon seluler dan humoral
yang terjadi karena cedera, dimana tubuh berusaha untuk memperbaiki jaringan ke
tahap sebelum cedera (Serhan dkk., 2010). Respon inflamasi yang berlebihan tidak
boleh dibiarkan begitu saja. Oleh sebab itu, reaksi inflamasi perlu diatasi agar gejala
berkurang (Meliala dan Pinzon, 2007). Untuk mengatasi inflamasi, biasanya
digunakan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) secara per oral. NSAID yang
nonselektif, bekerja dengan memblok cyclooxygenase (COX) 1 dan 2. Dimana, COX-
1 memproduksi prostaglandin yang menjaga lapisan perut, dan COX-2 memproduksi
prostaglandin yang memediasi respon inflamasi (Williams dan Wilkins, 2013).
Dengan begitu, NSAID nonselektif dapat meredakan inflamasi disertai nyeri pada
gastrointestinal. Selain penggunaan NSAID, pemanfaatan tanaman sebagai alternatif
pengobatan juga perlu dilakukan karena dinilai lebih aman dengan efek samping yang
relatif lebih sedikit daripada obat modern (Junaedi dkk., 2013). Salah satu tanaman
obat yang dapat digunakan adalah Eurycoma longifolia Jack (Bhat dan Karim, 2010).
Keefektifan Eurycoma longifolia Jack sebagai alternatif pengobatan karena
variasi kandungan bioaktif seperti quassinoid, alkaloid dan squalene, dimana
quassinoid merupakan kandungan utama pada bagian akar (Park dkk., 2014). Pada
penelitian Panjaitan dkk. (2009), quassinoid ditemukan terdapat dalam ekstrak
metanol akar pasak bumi. Golongan quassinoid juga terdapat dalam ekstrak organik
polar akar Eurycoma longifolia yang salah satunya adalah eurycomaoside (Chan dkk.,
2013), dimana eurycomaoside adalah golongan quassinoid yang menyebabkan reduksi
radang (Widiyantoro, 2014). Oleh karena itu, diharapkan ekstrak metanol akar
Eurycoma longifolia Jack (EMAELJ) dapat memberikan efek antiinflamasi yang
ditunjukkan dengan penurunan udema telapak kaki mencit yang terinduksi karagenin
1%.
2. METODE PENELITIAN
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit jantan galur Swiss,
berusia 2-3 bulan, berat badan 20-30 gram diperoleh dari Laboratorium Hayati Imono
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, akar Eurycoma longifolia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Jack diperoleh dari CV. Merapi Farma Yogyakarta, metanol (E.Merck) sebagai pelarut
serbuk akar Eurycoma longifolia Jack, NaCl fisiologis 0,9 % sebagai pelarut
karagenin, karagenin tipe I (Sigma Chemical Co.) sebagai zat penginduksi udema,
natrium diklofenak (Cataflam Dispersible® 50 mg ) sebagai kontrol positif (KP),
aquadest dan Carboxymethylcellulose-Natrium atau CMC-Na sebagai kontrol negatif
(KN) masing-masing sebagai pelarut natrium diklofenak dan pelarut ekstrak kental
akar Eurycoma longifolia Jack diperoleh dari Laboratorium Farmakologi Toksikologi
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Peralatan yang digunakan mencakup ayakan nomor 40 dan 50, timbangan
elektrik dan analitik (Mettler Toledo), alat-alat gelas (Pyrex Iwaki Glass), kertas
saring, rotary evaporator, shaker, water bath, oven (Menmert), stopwatch, spuit
injeksi oral dan subplantar (Terumo), dan jangka sorong digital (Wipro).
2.1 Identifikasi dan penyiapan serbuk akar Eurycoma longifolia Jack
Akar Eurycoma longifolia Jack diidentifikasi oleh Departemen Biologi
Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Proses penyerbukan
menggunakan mesin penyerbuk dengan diameter lubang saringan 1 mm dan kemudian
serbuk diayak kembali menggunakan ayakan nomor 40 dan 50 sebelum digunakan.
2.2 Pembuatan ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack
Sebanyak 10 g serbuk akar Eurycoma longifolia diekstraksi secara maserasi
dengan melarutkan serbuk ke dalam 100 mL metanol 95% pada suhu kamar selama 48
jam (Wynn dan Fougère, 2007) menggunakan shaker dengan kecepatan pengadukan
140 rpm. Hasil maserasi disaring menggunakan kertas saring melalui corong Buchner.
Pada penelitian ini dilakukan remaserasi sebanyak dua kali dengan prosedur yang
sama (Mahdi dan Altikriti, 2010). Hasil maserasi dan remaserasi kemudian dievaporasi
dengan rotary evaporator pada suhu 65oC. Setelah itu ekstrak cair dipindahkan ke
cawan porselen, dan diletakkan pada water bath pada suhu 65oC. Selanjutnya, ekstrak
dimasukkan dalam oven pada suhu 50oC hingga diperoleh ekstrak kental.
Dari proses ekstraksi, diperoleh ekstrak kental sebanyak 0,932 gram dan
rendemen sebesar 9,32%. Dalam penelitian ini, konsentrasi pekat EMAELJ adalah
12,6 mg/mL yang ditetapkan berdasarkan dosis tertinggi yaitu 420 mg/kgBB mencit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2.3 Pengelompokkan hewan uji
Penelitian ini mengikuti jenis dan rancangan eksperimental murni acak
lengkap pola searah. Pada penelitian ini, tiga puluh ekor mencit jantan galur Swiss
dibagi acak dan sama rata ke dalam enam kelompok. Kelompok I dan II diberikan
aquadest dosis 25 g/kgBB mencit dan CMC-Na 1% dosis 0,25 g/kgBB mencit (KN),
kelompok III diberikan natrium diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB mencit (KP),
kelompok IV, V, dan VI berturut-turut diberikan EMAELJ dengan dosis 420; 210; dan
105 mg/kgBB mencit secara peroral, kemudian setelah 15 menit diinjeksikan
karagenin 1% secara subplantar. Sebelum digunakan, hewan uji diadaptasikan di
lingkungan penelitian, dan dipuasakan selama 24 jam namun tetap diberikan air
minum.
2.4 Pengukuran aktivitas antiinflamasi
Ketebalan udema diukur menggunakan jangka sorong digital selama 6 jam
mulai dari menit ke-0, 15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 270, 300, 330, dan
360 setelah terinduksi karagenin 1% (Belemkar dkk., 2013; Dewanti dan Rinayanti,
2014) dengan selang waktu pemberian dari hasil uji pendahuluan, yaitu 15 menit.
Ketebalan udema pada setiap waktu pengukuran dihitung menggunakan rumus
perhitungan AUC (Area Under Curve) pada masing-masing perlakuan untuk melihat
penurunan udema dengan metode trapezoid. Rumus AUC adalah sebagai berikut
AUC0-x = (C1+C0
2 x t1-t0 ) + (
C2+C1
2 x t2-t1 ) + ……. + (
Cn+Cn-1
2 x tn-tn-1 )
Keterangan :
AUC0-x = AUC dari ketebalan udema telapak kaki mencit pada menit 0 - 360
Cn + Cn-1 = Besarnya tebal udema dari menit 0 -360
tn – tn-1 = Lama waktu pengukuran dari menit 0 -360 (Ikawati dkk., 2007).
AUC yang diperoleh kemudian digunakan untuk menghitung persentase
penghambatan inflamasi (%PI). Rumus %PI adalah sebagai berikut
Penghambatan inflamasi (udema) (%) = AUCkontrol negatif - AUCperlakuan
AUCkontrol negatif x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Keterangan :
AUCkontrol negatif = Nilai rata-rata dari AUC ketebalan udema telapak kaki mencit pada
kelompok yang diberi kontrol negatif (mm.menit)
AUCperlakuan = Nilai rata-rata dari AUC ketebalan udema telapak kaki mencit pada
kelompok yang diberi perlakuan (senyawa uji) (mm.menit) (Boakye-
Gyasi dkk., 2008).
2.5 Analisis Statistik
Analisis statistik dilakukan antara kelompok perlakuan EMAELJ terhadap
kelompok KN dan KP dan dinyatakan berbeda bermakna jika nilai p<0,05. Hasil yang
diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji Shapiro-Wilk, dilanjutkan dengan uji
ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95% dan uji Tamhane (Dahlan, 2014).
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antiinflamasi dan persentase
penghambatan inflamasi (%PI) dari EMAELJ dalam menurunkan udema pada kaki
belakang mencit yang terinduksi karagenin 1%. Karagenin menginduksi inflamasi
secara biphasic. Dimana fase awal terkait dengan pelepasan histamin, serotonin, dan
bradikinin dan fase akhir terkait dengan pelepasan prostaglandin dan adanya induksi
COX-2 yang meningkatkan permeabilitas vaskular dan infiltrasi neutrofil yang
menghasilkan radikal bebas yang dapat menimbulkan udema (Necas dan Bartosikova,
2013). Efek antiinflamasi dinilai dari penurunan diameter udema serta volume
inflamasi setelah diberi zat uji (Djamain dkk., 2012).
Pada grafik tergambar efek antiinflamasi dari EMAELJ, dimana grafik
cenderung menurun pada setiap waktu pengukuran selama 6 jam yang menunjukkan
bahwa EMAELJ memiliki kemampuan dalam memberikan efek antiinflamasi berupa
penurunan ketebalan udema pada telapak kaki belakang mencit jantan galur Swiss
yang terinduksi karagenin 1%. Hal ini sesuai dengan penelitian Chan dkk. (2013), yang
mengatakan bahwa quassinoid yang terkandung di dalam ekstrak metanol akar pasak
bumi dapat mereduksi radang, khususnya senyawa eurycomaoside (Widiyantoro,
2014). Mekanisme antiinflamasi dari eurycomaoside diduga berkaitan dengan
kemampuannya menghambat peroksidasi lipid (Panjaitan dkk., 2011). Dimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
peroksidasi lipid memicu translokasi NF-κB yang inaktif dari sitoplasma ke nukleus
dan menjadi bentuk aktif. Normalnya, NF-κB yang aktif di nukleus akan mengikat ke
site κB-specific dan mengaktifkan transkripsi senyawa salah satunya COX-2. Dengan
penghambatan peroksidasi lipid, maka NF-κB tidak bertranslokasi ke nukleus
dan tidak mengaktifkan transkripsi COX-2 (Niederberger dan Geisslinger, 2008). Oleh
karena itu, inflamasi dapat dihambat.
Grafik hubungan waktu pada menit ke-0 sampai 360 (menit) terhadap rata-rata ketebalan
udema (mm) dalam uji efek antiinflamasi ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack
Tabel I. Hasil uji Tamhane rata-rata AUC (mm.menit) dan rata-rata PI (%) pada kelompok uji
efek antinflamasi ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack
Keterangan : nilai ditunjukkan dalam bentuk rata-rata ± SD dari lima ekor mencit pada masing-masing
kelompok; a. berbeda bermakna (p<0,05) terhadap kontrol negatif; b. berbeda bermakna (p<0,05)
terhadap kontrol positif; c. berbeda bermakna (p<0,05) terhadap perlakuan EMAELJ dosis I; d. berbeda
bermakna (p<0,05) terhadap perlakuan EMAELJ dosis II; e. berbeda bermakna (p<0,05) terhadap
perlakuan EMAELJ dosis III; EMAELJ : ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack.
Kelompok AUC PI
Kontrol Negatif CMC-Na 1% 424,68 ± 18,25b,c,d,e 0,00 ± 4,30b,c,d,e
Kontrol Negatif Aquadest 446,19 ± 5,82b,c,d,e -
Kontrol Positif 255,88 ± 16,76a,c,d,e 39,75 ± 3,95a,c,d,e
Perlakuan EMAELJ dosis I 312,43 ± 4,03a,b,d,e 26,43 ± 0,95a,b,d,e
Perlakuan EMAELJ dosis II 332,98 ± 5,60a,b,c,e 21,60 ± 1,32a,b,c,e
Perlakuan EMAELJ dosis III 359,64 ± 5,75a,b,c,d 15,31 ± 1,35a,b,c,d
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2
0 15 30 45 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360
Rat
a-ra
ta K
eteb
alan
Ud
ema
(mm
)
Waktu Pengukuran (menit)
Kelompok Kontrol
Negatif CMC-Na 1%
Kelompok Kontrol
Negatif Aquadest
Kelompok Kontrol Positif
Kelompok Perlakuan
EMAELJ dosis I (420
mg/kgBB mencit)Kelompok Perlakuan
EMAELJ dosis II (210
mg/kgBB mencit)Kelompok Perlakuan
EMAELJ dosis III (105
mg/kgBB mencit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Berdasarkan analisis statistika menggunakan uji Tamhane (Tabel I), rata-rata
AUC (mm.menit) pada kelompok KN CMC-Na 1% menunjukkan nilai signifikansi
yang berbeda tidak bermakna (p>0,05) dengan kelompok KN aquadest, yang berarti
bahwa penggunaan KN CMC-Na 1% dan aquadest tidak menunjukkan adanya
perbedaan efek yang diberikan pada kelompok uji efek antiinflamasi EMAELJ. Oleh
karena itu, untuk analisis selanjutnya dapat digunakan salah satu KN untuk melihat
perbedaannya dalam memberikan penghambatan inflamasi dengan kelompok KP dan
kelompok perlakuan tiga peringkat dosis EMAELJ (Tabel I). Di samping itu, pada
Tabel I ditunjukkan pula bahwa KP memiliki nilai signifikansi yang berbeda
bermakna (p<0,05) terhadap kelompok KN (CMC-Na 1% dan aquadest) dan
kelompok perlakuan tiga peringkat dosis EMAELJ. Hal ini menunjukkan bahwa KP
memiliki kemampuan memberikan penurunan nilai AUC (mm.menit) dan
penghambatan inflamasi yang lebih besar dibandingkan KN sehingga dapat digunakan
sebagai pembanding zat uji.
Analisis statistika yang dilakukan dengan menggunakan uji Tamhane (Tabel
I) memperlihatkan bahwa EMAELJ pada dosis I menunjukkan nilai signifikansi yang
berbeda bermakna (p<0,05) terhadap KN CMC-Na 1% dan KP, maka dapat
disimpulkan bahwa EMAELJ pada dosis I yaitu 420 mg/kgBB mencit mampu
memberikan penurunan nilai AUC (mm.menit) dan penghambatan inflamasi secara
signifikan pada telapak kaki belakang mencit jantan galur Swiss yang terinduksi
karagenin 1% jika dibandingkan dengan KN CMC-Na 1% dan KP. EMAELJ pada
dosis II menunjukkan nilai signifikansi yang berbeda bermakna (p<0,05) terhadap KN
CMC-Na 1% dan KP, maka dapat disimpulkan bahwa EMAELJ pada dosis II yaitu
210 mg/kgBB mencit mampu memberikan penurunan nilai AUC (mm.menit) dan
penghambatan inflamasi secara signifikan pada telapak kaki belakang mencit jantan
galur Swiss yang terinduksi karagenin 1% jika dibandingkan dengan KN CMC-Na 1%
dan KP. Demikian pula EMAELJ pada dosis III juga menunjukkan nilai signifikansi
yang berbeda bermakna (p<0,05) terhadap KN CMC-Na 1% dan KP, sehingga dapat
disimpulkan bahwa EMAELJ pada dosis III yaitu 105 mg/kgBB mencit mampu
memberikan penurunan nilai AUC (mm.menit) dan penghambatan inflamasi secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
signifikan pada telapak kaki belakang mencit jantan galur Swiss yang terinduksi
karagenin 1% jika dibandingkan dengan KN CMC-Na 1% dan KP.
Dari hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa kemampuan EMAELJ
dalam memberikan penurunan nilai AUC dan dalam menghambat terjadinya inflamasi
tergantung pada dosis yang diberikan, dimana semakin kecil dosis EMAELJ yang
diberikan, semakin kecil pula kemampuan EMAELJ dalam memberikan penurunan
nilai AUC dan kemampuan EMAELJ dalam menghambat terjadinya inflamasi pada
telapak kaki belakang mencit jantan galur Swiss yang terinduksi karagenin 1%.
Disamping itu, kemampuan setiap dosis EMAELJ dalam memberikan penurunan nilai
AUC (mm.menit) dan dalam menghambat terjadinya inflamasi pada telapak kaki
belakang mencit jantan galur Swiss yang terinduksi karagenin 1% berbeda bermakna
dengan dosis EMAELJ yang lain.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack (EMAELJ) memiliki
kemampuan dalam memberikan efek antiinflamasi berupa penurunan ketebalan udema
pada telapak kaki belakang mencit jantan galur Swiss yang terinduksi karagenin 1%.
EMAELJ pada dosis 420, 210, dan 105 mg/kgBB mencit memiliki efek antiinflamasi
dengan persetase penghambatan inflamasi berturut-turut sebesar 26,43%, 21,60% dan
15,31%. Pada penelitian ini, peneliti hanya melihat efek antiinflamasi yang diberikan
oleh EMAELJ tanpa ada tindak lanjut untuk menyelidiki adanya eurycomaoside dalam
EMAELJ sehingga dibutuhkan penyelidikan lebih lanjut terkait adanya
eurycomaoside dalam EMAELJ untuk memastikan perannya dalam mereduksi radang
pada telapak kaki mencit galur Swiss yang terinduksi karagenin 1%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
DAFTAR PUSTAKA
Belemkar, S., Thakre, S.A., and Pata, M.K., 2013. Evaluation of Anti-inflammatory
and Analgesic Activities of Methanolic Extract of Adhatoda vasica Nees and
Mentha piperita Linn.. Inventi Journals, 2013 (2), 1-6.
Bhat, R., and Karim, A.A., 2010. Tongkat Ali (Eurycoma longifolia Jack): A Review
on Its Ethnobotany and Pharmacological Importance. Elsevier, 81, 669-679.
Boakye-Gyasi, E., Woode, E., Ainooson, G.K., Obiri, D.D., Ansah, C., Duwejua, M.,
and Donkoh, A., 2008. Anti-inflammatoy and Antipyretic Effects of
Ethanolic Extract of Palisota hirsuta K. Schum Roots. African Journal of
Pharmacy and Pharmacology, 2 (9), 191-199.
Chan, K.L., Low, B.S., and Ho, D.S.S., 2013. Polar Organic Extract of Eurycoma
longifolia. U.S. Patent Application Publication, 1-7.
Dahlan, M.S., 2014. Statistik untuk Kedokterandan Kesehatan, Edisi 6. Jakarta,
Epidemiologi Indonesia, 64-67, 112-116.
Dewanti, E., dan Rinayanti, A., 2014. Uji Efek Antiinflamasi Fraksi Air Buah Mahkota
Dewa (Phaleria macrocarpa (Shecff.) Boerl.)Terhadap Tikus Putih (Rattus
norvegicus L.). Jurnal Prospek Farmasi Indonesia, 1 (1), 26-31.
Djamain, A., Almahdy, dan Adnan, A.Z., 2012. Uji Prakilinis Efek Anti Inflamasi dan
Toksisitas Fraksi Aktif Spilanthes paniculata WALL & DC. Jurnal Sains dan
Teknologi Farmasi, 17 (1), 21-31.
Harmita, dan Radji, 2008. Buku Ajar Analisis Hayati, Edisi 3. Jakarta, EGC, 66-67.
Ikawati, Z., Supardjan, A.M., dan Asmara, L.S., 2007. Pengaruh Senyawa
Heksagamavunon-1 terhadap Inflamasi Akut Akibat Reaksi Anafilakasis
Kutaneus Aktif pada Tikus Wistar Jantan Terinduksi Ovalbumin. Laporan
Penelitian, Universitas Gadjah Mada, 34-36.
Junaedi, E., Yulianti, S., dan Rinata, M.G., 2013. Hipertensi Kandas Berkat Herbal.
Jakarta, FMedia, 25.
Kusumawardani, N., 2015. Uji Antiinflamasi Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak Metanol-
Air Daun Macaranga tanarius L. pada Mencit Galur Swiss Terinduksi
Karagenin. Skripsi, Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Mahdi, S., and Altikriti, Y., 2010. Extraction of Natural Products. Uppsala Universitet,
http://www.fkog.uu.se/course/a/biolakt/biolakt-archive/BiolAkt%202010-
2/BiolAktHT2010_ExtraktionNatProd_Yassir_Suzan/Extraction%20of%20
natural%20products_files/Page470.htm diakses 12 Juni 2016.
Meliala, L., dan Pinzon, R., 2007. Breakthrough in Management of Acute Pain. Dexa
Media Jurnal Kedokteran dan Farmasi, 4 (20), 151-155.
Necas, J., dan Bartosikova, L., 2013. Carrageenan : A Review. Veterinarni Medicina,
58, 187-205.
Niederberger, E., and Geisslinger, G., 2008. The IKK-NF-κb Pathway: a Source for
Novel Molecular Drug Targets in Pain Therapy. FASEB Journal, 22, 3432-
3442.
Panjaitan, R.G.P., Jayuska, A., Harahap, Z., dan Zakiah, Z., 2009. Pemberian Akar
Pasak Bumi (Eurycoma longifoliaJack.) pada Induk Laktasi untuk
MeningkatkanBobot Badan Anak Mencit. Makara, 13 (2), 195-199.
Panjaitan, R.G.P., Manalu, W., Handharyani, E., dan Chairul, 2011. Aktivitas
Hepatoprotektor Ekstrak Metanol Akar Pasak Bumi dan Fraksi-Fraksi
Turunannya. Jurnal Veteriner, 12 (4), 319-325.
Park, S., Nhiem, N.X., Kiem, P.V., Minh, C.V., Tai, B.H., Kim, N., dkk., 2014. Five
new quassinoids and cytotoxic constituents from the roots of Eurycoma
longifolia. Biorganic & Medicinal Chemistry Letters, 3835.
Serhan, C.N., Ward, P.A., and Gilroy, D.W., 2010. Fundamentals of Inflammation.
New York, Cambridge University Press, 1.
Widiyantoro, A., 2014. Metabolit Sekunder Prospektif dari Famili Simaroubaceae.
Jurnal Penelitian Saintek, 19 (2), 14-22.
Williams, L., and Wilkins, 2013. Nursing Pharmacology Made Incredibly Easy, 3rd
Edition. China, Wolters Kluwer-Lippincott Williams & Wilkins, 147.
Wynn, S.G., and Fougère, B., 2007. Veterinary Herbal Medicine. China, Elsevier, 225.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Lampiran 1. Proses pembuatan ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack
Gambar 1. Akar dan serbuk akar Eurycoma longifolia Jack
Gambar 2. Maserasi dan maserat serbuk akar Eurycoma longifolia Jack
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Gambar 3. Penguapan metanol menggunakan rotary evaporator dan waterbath
ekstrak cair akar Eurycoma longifolia Jack
Gambar 4. Ekstrak kental metanol akar Eurycoma longifolia Jack
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Lampiran 2. Pemberian senyawa dan pengukuran udema pada telapak kaki
kiri mencit jantan galur Swiss yang terinduksi karagenin
Gambar 5. Pemberian secara per oral dan pembuatan udema secara subplantar pada
telapak kaki kiri mencit jantan galur Swiss
Gambar 6. Udema dan pengukuran udema pada telapak kaki kiri mencit jantan galur
Swiss menggunakan jangka sorong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Lampiran 3. Surat Ethical Clearance (EC)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Lampiran 4. Surat kalibrasi jangka sorong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Lampiran 5. Lembar kerja kompilasi data penetapan kadar air serbuk akar
Eurycoma longifolia Jack
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Lampiran 6. Laporan hasil uji kadar air serbuk akar Eurycoma longifolia Jack
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 7. Surat legalitas penggunaan aplikasi SPSS untuk pengujian data
secara statistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Lampiran 8. Penetapan dosis natrium diklofenak, aquadest, CMC-Na 1% dan
karagenin 1%, dan selang waktu pengujian
1. Penetapan dosis natrium diklofenak. Dosis natrium diklofenak yang digunakan
dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan orientasi dengan dosis pada penelitian
yang pernah dilakukan oleh Kusumawardani (2015) untuk penelitian
antiinflamasi, yaitu 4,48 mg/kgBB mencit dan 9,1 mg/kgBB mencit.
2. Penetapan dosis aquadest. Dosis pemberian aquadest diperoleh menggunakan ½
volume maksimal yang dapat diberikan pada mencit, yaitu 0,5 mL (volume
maksimal pemberian secara per oral pada mencit yaitu 1,0 mL (Harmita dan Radji,
2008)), berat badan terendah mencit yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
20 gram, dan berat jenis aquadest adalah 1 g/mL. Dosis aquadest yang digunakan
adalah:
D x BB = C x V
D x 0,02 kg = 1 g/mL x 0,5 mL
D = 25 g/kgBB mencit
Keterangan :
D = Dosis (g/kgBB mencit)
BB = Berat badan mencit (kg)
C = Konsentrasi (g/mL)
V = Volume (mL)
3. Penetapan dosis CMC-Na 1%. Dosis CMC-Na 1% b/v diperoleh menggunakan ½
volume maksimal yang dapat diberikan pada mencit, yaitu 0,5 mL (volume
maksimal pemberian secara per oral pada mencit yaitu 1,0 mL (Harmita dan Radji,
2008)) dan berat badan terendah mencit yang digunakan dalam penelitian ini,
yaitu 20 gram. Dosis CMC-Na yang digunakan adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
D x BB = C x V
D x 0,02 kg = 0,01 g/mL x 0,5 mL
D = 0,25 g/kgBB mencit
Keterangan :
D = Dosis (g/kgBB mencit)
BB = Berat badan mencit (kg)
C = Konsentrasi (g/mL)
V = Volume (mL)
4. Penetapan dosis karagenin 1%. Dosis karagenin 1% b/v ditetapkan berdasarkan
penelitian Kusumawardani (2015), yaitu 25 mg/kgBB mencit
5. Penetapan selang waktu pemberian karagenin 1%. Selang waktu yang diuji dipilih
berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan Kusumawardani (2015), yaitu 15
menit dan 30 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 9. Penetapan dosis dan konsentrasi pekat ekstrak metanol akar
Eurycoma longifolia Jack
1. Penetapan dosis ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack. Dalam penelitian
ini, pemberian ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack ke hewan uji
menggunakan 3 peringkat dosis. Dosis tertinggi (dosis I) ekstrak metanol akar
Eurycoma longifolia Jack yang digunakan dalam penelitian ini adalah 420
mg/kgBB mencit, dimana dosis tersebut diturunkan dari dosis pada tikus yaitu 300
mg/kgBB sesuai penelitian yang dilakukan sebelumnya (data belum
dipublikasikan). Perhitungan konversi dosis dari tikus 200 g ke mencit 20 g adalah
sebagai berikut:
Dosis I (tikus) = 300 mg/kgBB
= 0,3 mg/gBB x 200 g
= 60 mg/200 gBB tikus
Konversi ke mencit = 60 mg/200 gBB tikus x 0,14
= 8,4 mg/20 gBB mencit
= 0,42 mg/gBB mencit
= 420 mg/kgBB mencit
Setelah memperoleh dosis maksimal yang dapat diberikan pada mencit (dosis I),
kemudian ditetapkan dua peringkat dosis berikutnya, yaitu dosis tengah (II) dan
dosis terendah (III), seperti berikut :
Dosis II = Dosis I
2
= 420 mg/kgBB mencit
2 = 210 mg/kgBB mencit
Dosis III = Dosis II
2
= 210 mg/kgBB mencit
2 = 105 mg/kgBB mencit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Dari perhitungan di atas, maka diperoleh tiga peringkat dosis ekstrak metanol akar
Eurycoma longifolia Jack untuk mencit yaitu 420 mg/kgBB (dosis I), 210
mg/kgBB (dosis II), dan 105 mg/kgBB (dosis III).
Perhitungan konversi dosis dari mencit ke manusia
Faktor konversi dosis dari mencit 20 g ke manusia 70 kg adalah 387,9 (Harmita
dan Radji, 2008). Rumus :
Dosis manusia (70 kg) = Dosis mencit (20 g) x Faktor konversi dosis
Ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack pada dosis I (420 mg/kg BB
mencit)
Dosis mencit I = 420 mg/kg BB mencit
= 0,42 mg/g BB mencit
= 8,4 mg/20g BB mencit
Dosis manusia I = 8,4 mg/20g BB mencit x 387,9
= 3258,36 mg/70kg BB manusia
= 46,55 mg/kg BB manusia
Ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack pada dosis II (210 mg/kg
BB mencit)
Dosis manusia II = Dosis manusia I
2
= 46,55 mg/kg BB manusia
2
= 23,27 mg/kg BB manusia
Ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack pada dosis III (105 mg/kg
BB mencit)
Dosis manusia III = Dosis manusia II
2
= 23,27 mg/kg BB manusia
2
= 11,64 mg/kg BB manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Penetapan konsentrasi pekat ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack. Pada
penelitian ini, penetapan konsentrasi pekat ekstrak metanol akar Eurycoma
longifolia Jack didasarkan pada:
i) Berat badan mencit yang tertinggi adalah 30 gram
ii) Pemberian ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack menggunakan
volume maksimal pemberian secara per oral pada mencit yaitu 1,0 mL
(Harmita dan Radji, 2008).
iii) Dosis tertinggi ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack adalah 420
mg/kgBB mencit
Konsentrasi ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack ditetapkan dengan
melakukan perhitungan berdasarkan dosis tertinggi yang sudah ditetapkan
sebelumnya. Perhitungan konsentrasi pekat ekstrak metanol akar Eurycoma
longifolia Jack adalah sebagai berikut :
D x BB = C x V
420 mg/kgBB x 30 g = C x 1,0 mL
C = 420 mg/1000 gBB x 30 g
1 mL
C = 12,6 mg/mL
Keterangan :
D = Dosis (mg/kgBB)
BB = Berat badan mencit (g)
C = Konsentrasi (mg/mL)
V = Volume (mL)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Lampiran 10. Hasil analisis statistika data orientasi penentuan dosis dan selang
waktu pemberian natrium diklofenak antara kelompok kontrol negatif dan
kelompok diklofenak selang waktu 15 menit
Tests of Normality
Kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Kontrol Negatif CMC-
Na selang waktu 15
menit
.375 3 . .774 3 .054
Kontrol Negatif
Aquadest selang waktu
15 menit
.238 3 . .976 3 .702
Kontrol Positif Natrium
Diklofenak dosis 4,48
mg/kgBB selang waktu
pemberian 15 menit
.373 3 . .779 3 .064
Kontrol Positif Natrium
Diklofenak dosis 9,1
mg/kgBB selang waktu
pemberian 15 menit
.288 3 . .929 3 .484
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Lampiran 11. Rata-rata AUC tebal udema dengan Standard Error (SE) pada uji
pendahuluan antara kelompok kontrol negatif dan kelompok diklofenak selang
waktu 15 menit
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
Kontrol Negatif CMC-
Na selang waktu 15
menit
Mean 435.2733 8.84015
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 397.2372
Upper
Bound 473.3094
5% Trimmed Mean .
Median 443.6800
Variance 234.445
Std. Deviation 15.31159
Minimum 417.60
Maximum 444.54
Range 26.94
Interquartile Range .
Skewness -1.726 1.225
Kurtosis . .
Kontrol Negatif
Aquadest selang waktu
15 menit
Mean 445.1100 .48218
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 443.0353
Upper
Bound 447.1847
5% Trimmed Mean .
Median 445.2600
Variance .698
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Std. Deviation .83516
Minimum 444.21
Maximum 445.86
Range 1.65
Interquartile Range .
Skewness -.782 1.225
Kurtosis . .
Kontrol Positif Natrium
Diklofenak dosis 4,48
mg/kgBB selang waktu
pemberian 15 menit
Mean 253.6167 6.07179
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 227.4918
Upper
Bound 279.7415
5% Trimmed Mean .
Median 259.3300
Variance 110.600
Std. Deviation 10.51666
Minimum 241.48
Maximum 260.04
Range 18.56
Interquartile Range .
Skewness -1.723 1.225
Kurtosis . .
Kontrol Positif Natrium
Diklofenak dosis 9,1
mg/kgBB selang waktu
pemberian 15 menit
Mean 274.9767 8.96262
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 236.4136
Upper
Bound 313.5397
5% Trimmed Mean .
Median 270.1900
Variance 240.986
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Std. Deviation 15.52372
Minimum 262.41
Maximum 292.33
Range 29.92
Interquartile Range .
Skewness 1.256 1.225
Kurtosis . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Lampiran 12. Hasil analisis dengan uji ANOVA satu arah dan uji Tamhane
nilai AUC total pada kelompok uji pendahuluan antara kelompok kontrol
negatif dan kelompok diklofenak selang waktu 15 menit
Test of Homogeneity of Variances
AUC
Levene
Statistic
df1 df2 Sig.
4.142 3 8 .048
ANOVA
AUC
Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
Between
Groups 93646.667 3 31215.556 212.811 .000
Within Groups 1173.456 8 146.682
Total 94820.124 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Multiple Comparisons
AUC Tamhane
(I) Kelompok (J) Kelompok Mean
Difference
(I-J)
Std. Error Sig. 95% Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
Kontrol Negatif
CMC-Na selang
waktu 15 menit
Kontrol Negatif
Aquadest
selang waktu 15
menit
-9.83667 8.85329 .944 -104.1939 84.5205
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak
dosis 4,48
mg/kgBB
selang waktu
pemberian 15
menit
181.65667* 10.72450 .001 124.8676 238.4457
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak
dosis 9,1
mg/kgBB
selang waktu
pemberian 15
menit
160.29667* 12.58876 .001 99.5891 221.0042
Kontrol Negatif
Aquadest selang
waktu 15 menit
Kontrol Negatif
CMC-Na selang
waktu 15 menit
9.83667 8.85329 .944 -84.5205 104.1939
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak
dosis 4,48
mg/kgBB
selang waktu
pemberian 15
menit
191.49333* 6.09091 .006 127.3181 255.6686
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak
dosis 9,1
mg/kgBB
selang waktu
pemberian 15
menit
170.13333* 8.97558 .016 74.4460 265.8207
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak dosis
4,48 mg/kgBB
selang waktu
pemberian 15
menit
Kontrol Negatif
CMC-Na selang
waktu 15 menit
-
181.65667* 10.72450 .001 -238.4457 -124.8676
Kontrol Negatif
Aquadest
selang waktu 15
menit
-
191.49333* 6.09091 .006 -255.6686 -127.3181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak
dosis 9,1
mg/kgBB
selang waktu
pemberian 15
menit
-21.36000 10.82568 .565 -79.0556 36.3356
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak dosis
9,1 mg/kgBB
selang waktu
pemberian 15
menit
Kontrol Negatif
CMC-Na selang
waktu 15 menit
-
160.29667* 12.58876 .001 -221.0042 -99.5891
Kontrol Negatif
Aquadest
selang waktu 15
menit
-
170.13333* 8.97558 .016 -265.8207 -74.4460
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak
dosis 4,48
mg/kgBB
selang waktu
pemberian 15
menit
21.36000 10.82568 .565 -36.3356 79.0556
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Lampiran 13. Hasil analisis statistika data orientasi penentuan dosis dan selang
waktu pemberian natrium diklofenak antara kelompok diklofenak selang 15
dan 30 menit
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Kontrol Positif Natrium
Diklofenak dosis 4,48
mg/kgBB selang waktu
pemberian 15 menit
.373 3 . .779 3 .064
Kontrol Positif Natrium
Diklofenak dosis 4,48
mg/kgBB selang waktu
pemberian 30 menit
.244 3 . .972 3 .676
Kontrol Positif Natrium
Diklofenak dosis 9,1
mg/kgBB selang waktu
pemberian 15 menit
.288 3 . .929 3 .484
Kontrol Positif Natrium
Diklofenak dosis 9,1
mg/kgBB selang waktu
pemberian 30 menit
.202 3 . .994 3 .853
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Lampiran 14. Rata-rata AUC tebal udema dengan Standard Error (SE) pada uji
pendahuluan antara kelompok diklofenak selang 15 dan 30 menit
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
Kontrol Positif Natrium
Diklofenak Dosis 4,48
mg/kgBB dengan
selang waktu
pemberian 15 menit
Mean 253.6167 6.07179
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 227.4918
Upper
Bound 279.7415
5% Trimmed Mean .
Median 259.3300
Variance 110.600
Std. Deviation 10.51666
Minimum 241.48
Maximum 260.04
Range 18.56
Interquartile Range .
Skewness -1.723 1.225
Kurtosis . .
Kontrol Positif Natrium
Diklofenak Dosis 4,48
mg/kgBB dengan
selang waktu
pemberian 30 menit
Mean 304.5900 3.26253
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 290.5524
Upper
Bound 318.6276
5% Trimmed Mean .
Median 303.4900
Variance 31.932
Std. Deviation 5.65088
Minimum 299.57
Maximum 310.71
Range 11.14
Interquartile Range .
Skewness .843 1.225
Kurtosis . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Kontrol Positif Natrium
Diklofenak Dosis 9,1
mg/kgBB dengan
selang waktu
pemberian 15 menit
Mean 274.9767 8.96262
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 236.4136
Upper
Bound 313.5397
5% Trimmed Mean .
Median 270.1900
Variance 240.986
Std. Deviation 15.52372
Minimum 262.41
Maximum 292.33
Range 29.92
Interquartile Range .
Skewness 1.256 1.225
Kurtosis . .
Kontrol Positif Natrium
Diklofenak Dosis 9,1
mg/kgBB dengan
selang waktu
pemberian 30 menit
Mean 294.0800 7.75071
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 260.7314
Upper
Bound 327.4286
5% Trimmed Mean .
Median 292.8900
Variance 180.220
Std. Deviation 13.42462
Minimum 281.29
Maximum 308.06
Range 26.77
Interquartile Range .
Skewness .396 1.225
Kurtosis . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Lampiran 15. Hasil analisis dengan uji ANOVA satu arah dan uji LSD nilai
AUC total pada uji pendahuluan antara kelompok diklofenak selang 15 dan 30
menit
Test of Homogeneity of Variances
AUC
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.080 3 8 .411
ANOVA
AUC
Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
Between
Groups 4533.119 3 1511.040 10.722 .004
Within Groups 1127.477 8 140.935
Total 5660.596 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Multiple Comparisons
AUC LSD
(I) Kelompok (J) Kelompok Mean
Difference
(I-J)
Std.
Error
Sig. 95% Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak dosis
4,48 mg/kgBB
dengan selang
waktu pemberian
15 menit
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak dosis
4,48 mg/kgBB
dengan selang
waktu pemberian
30 menit
-50.97333* 9.69311 .001 -73.3257 -28.6210
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak dosis
9,1 mg/kgBB
dengan selang
waktu pemberian
15 menit
-21.36000 9.69311 .059 -43.7124 .9924
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak dosis
9,1 mg/kgBB
dengan selang
waktu pemberian
30 menit
-40.46333* 9.69311 .003 -62.8157 -18.1110
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak dosis
4,48 mg/kgBB
dengan selang
waktu pemberian
30 menit
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak dosis
4,48 mg/kgBB
dengan selang
waktu pemberian
15 menit
50.97333* 9.69311 .001 28.6210 73.3257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak dosis
9,1 mg/kgBB
dengan selang
waktu pemberian
15 menit
29.61333* 9.69311 .016 7.2610 51.9657
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak dosis
9,1 mg/kgBB
dengan selang
waktu pemberian
30 menit
10.51000 9.69311 .310 -11.8424 32.8624
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak dosis
9,1 mg/kgBB
dengan selang
waktu pemberian
15 menit
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak dosis
4,48 mg/kgBB
dengan selang
waktu pemberian
15 menit
21.36000 9.69311 .059 -.9924 43.7124
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak dosis
4,48 mg/kgBB
dengan selang
waktu pemberian
30 menit
-29.61333* 9.69311 .016 -51.9657 -7.2610
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak dosis
9,1 mg/kgBB
dengan selang
waktu pemberian
30 menit
-19.10333 9.69311 .084 -41.4557 3.2490
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak dosis
9,1 mg/kgBB
dengan selang
waktu pemberian
30 menit
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak dosis
4,48 mg/kgBB
dengan selang
waktu pemberian
15 menit
40.46333* 9.69311 .003 18.1110 62.8157
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak dosis
4,48 mg/kgBB
dengan selang
waktu pemberian
30 menit
-10.51000 9.69311 .310 -32.8624 11.8424
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak dosis
9,1 mg/kgBB
dengan selang
waktu pemberian
15 menit
19.10333 9.69311 .084 -3.2490 41.4557
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Lampiran 16. Hasil analisis uji statistik nilai AUC total pada uji antiinflamasi
ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack
Tests of Normality
Kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kontrol Negatif CMC-Na .251 5 .200* .848 5 .188
Kontrol Negatif Aquadest .322 5 .098 .881 5 .313
Kontrol Positif Natrium
Diklofenak dosis 4,48
mg/kgBB
.205 5 .200* .917 5 .513
Perlakuan Ekstrak Dosis 420
mg/kgBB .194 5 .200* .964 5 .837
Perlakuan Ekstrak Dosis 210
mg/kgBB .227 5 .200* .851 5 .196
Perlakuan Ekstrak Dosis 105
mg/kgBB .210 5 .200* .916 5 .505
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Lampiran 17. Rata-rata nilai AUC tebal udema dan Standard Error (SE) pada
uji antiinflamasi ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
Kontrol Negatif CMC-
Na
Mean 424.6840 8.16567
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 402.0125
Upper
Bound 447.3555
5% Trimmed Mean 424.6544
Median 417.6000
Variance 333.390
Std. Deviation 18.25898
Minimum 405.36
Maximum 444.54
Range 39.18
Interquartile Range 35.31
Skewness .355 .913
Kurtosis -2.921 2.000
Kontrol Negatif
Aquadest
Mean 446.1860 2.60318
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 438.9584
Upper
Bound 453.4136
5% Trimmed Mean 446.0067
Median 445.2600
Variance 33.883
Std. Deviation 5.82089
Minimum 439.88
Maximum 455.72
Range 15.84
Interquartile Range 8.75
Skewness 1.283 .913
Kurtosis 2.735 2.000
Mean 255.8840 7.49596
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Kontrol Positif Natrium
Diklofenak dosis 4,48
mg/kgBB
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 235.0719
Upper
Bound 276.6961
5% Trimmed Mean 255.5061
Median 259.3300
Variance 280.947
Std. Deviation 16.76148
Minimum 238.50
Maximum 280.07
Range 41.57
Interquartile Range 30.06
Skewness .533 .913
Kurtosis -.446 2.000
Perlakuan Ekstrak dosis
420 mg/kgBB
Mean 312.4280 1.80117
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 307.4271
Upper
Bound 317.4289
5% Trimmed Mean 312.4983
Median 312.0400
Variance 16.221
Std. Deviation 4.02754
Minimum 306.54
Maximum 317.05
Range 10.51
Interquartile Range 7.17
Skewness -.549 .913
Kurtosis .153 2.000
Perlakuan Ekstrak dosis
210 mg/kgBB
Mean 332.9780 2.50434
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 326.0248
Upper
Bound 339.9312
5% Trimmed Mean 333.0389
Median 334.2000
Variance 31.359
Std. Deviation 5.59988
Minimum 326.55
Maximum 338.31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Range 11.76
Interquartile Range 11.09
Skewness -.290 .913
Kurtosis -2.932 2.000
Perlakuan Ekstrak dosis
105 mg/kgBB
Mean 359.6440 2.56970
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 352.5094
Upper
Bound 366.7786
5% Trimmed Mean 359.7117
Median 360.2400
Variance 33.017
Std. Deviation 5.74602
Minimum 352.48
Maximum 365.59
Range 13.11
Interquartile Range 11.29
Skewness -.253 .913
Kurtosis -2.363 2.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Lampiran 18. Hasil analisis uji ANOVA satu arah dan uji Tamhane nilai AUC
total pada kelompok uji antiinflamasi ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia
Jack
Test of Homogeneity of Variances
AUC
Levene
Statistic
df1 df2 Sig.
6.029 5 24 .001
ANOVA
AUC
Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
Between
Groups 126565.480 5 25313.096 208.391 .000
Within Groups 2915.267 24 121.469
Total 129480.747 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Multiple Comparisons
AUC Tamhane
(I) Kelompok (J) Kelompok Mean
Difference
(I-J)
Std.
Error
Sig. 95% Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
Kontrol Negatif
CMC-Na
Kontrol Negatif
Aquadest -21.50200 8.57057 .578 -67.4810 24.4770
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak
dosis 4,48
mg/kgBB
168.80000* 11.0845
6 .000 123.1716 214.4284
Perlakuan
Ekstrak dosis
420 mg/kgBB
112.25600* 8.36196 .001 64.2235 160.2885
Perlakuan
Ekstrak dosis
210 mg/kgBB
91.70600* 8.54107 .002 45.4789 137.9331
Perlakuan
Ekstrak dosis
105 mg/kgBB
65.04000* 8.56046 .011 18.9774 111.1026
Kontrol Negatif
Aquadest
Kontrol Negatif
CMC-Na 21.50200 8.57057 .578 -24.4770 67.4810
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak
dosis 4,48
mg/kgBB
190.30200* 7.93511 .000 148.6131 231.9909
Perlakuan
Ekstrak dosis
420 mg/kgBB
133.75800* 3.16556 .000 120.1315 147.3845
Perlakuan
Ekstrak dosis
210 mg/kgBB
113.20800* 3.61224 .000 98.3711 128.0449
Perlakuan
Ekstrak dosis
105 mg/kgBB
86.54200* 3.65785 .000 71.5252 101.5588
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak dosis
4,48 mg/kgBB
Kontrol Negatif
CMC-Na -168.80000*
11.0845
6 .000 -214.4284 -123.1716
Kontrol Negatif
Aquadest -190.30200* 7.93511 .000 -231.9909 -148.6131
Perlakuan
Ekstrak dosis
420 mg/kgBB
-56.54400* 7.70932 .018 -100.2615 -12.8265
Perlakuan
Ekstrak dosis
210 mg/kgBB
-77.09400* 7.90324 .003 -119.0199 -35.1681
Perlakuan
Ekstrak dosis
105 mg/kgBB
-103.76000* 7.92419 .001 -145.5285 -61.9915
Perlakuan
Ekstrak dosis 420
mg/kgBB
Kontrol Negatif
CMC-Na -112.25600* 8.36196 .001 -160.2885 -64.2235
Kontrol Negatif
Aquadest -133.75800* 3.16556 .000 -147.3845 -120.1315
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak
dosis 4,48
mg/kgBB
56.54400* 7.70932 .018 12.8265 100.2615
Perlakuan
Ekstrak dosis
210 mg/kgBB
-20.55000* 3.08479 .004 -33.7114 -7.3886
Perlakuan
Ekstrak dosis
105 mg/kgBB
-47.21600* 3.13808 .000 -60.6831 -33.7489
Perlakuan
Ekstrak dosis 210
mg/kgBB
Kontrol Negatif
CMC-Na -91.70600* 8.54107 .002 -137.9331 -45.4789
Kontrol Negatif
Aquadest -113.20800* 3.61224 .000 -128.0449 -98.3711
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak
dosis 4,48
mg/kgBB
77.09400* 7.90324 .003 35.1681 119.0199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Perlakuan
Ekstrak dosis
420 mg/kgBB
20.55000* 3.08479 .004 7.3886 33.7114
Perlakuan
Ekstrak dosis
105 mg/kgBB
-26.66600* 3.58819 .001 -41.3995 -11.9325
Perlakuan
Ekstrak dosis 105
mg/kgBB
Kontrol Negatif
CMC-Na -65.04000* 8.56046 .011 -111.1026 -18.9774
Kontrol Negatif
Aquadest -86.54200* 3.65785 .000 -101.5588 -71.5252
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak
dosis 4,48
mg/kgBB
103.76000* 7.92419 .001 61.9915 145.5285
Perlakuan
Ekstrak dosis
420 mg/kgBB
47.21600* 3.13808 .000 33.7489 60.6831
Perlakuan
Ekstrak dosis
210 mg/kgBB
26.66600* 3.58819 .001 11.9325 41.3995
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Lampiran 19. Hasil uji statistik nilai persen (%) penghambatan inflamasi pada
kelompok uji antiinflamasi ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kontrol negatif CMC-
Na .251 5 .200* .848 5 .189
Kontrol Positif Natrium
Diklofenak dosis 4,48
mg/kgBB
.205 5 .200* .917 5 .513
Perlakuan Ekstrak
Dosis 420 mg/kgBB .193 5 .200* .965 5 .844
Perlakuan Ekstrak
Dosis 210 mg/kgBB .226 5 .200* .851 5 .197
Perlakuan Ekstrak
Dosis 105 mg/kgBB .209 5 .200* .916 5 .508
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Lampiran 20. Rata-rata persen (%) penghambatan inflamasi dan Standard
Error (SE) pada kelompok uji antiinflamasi ekstrak metanol akar Eurycoma
longifolia Jack
Descriptives
Statistic Std. Error
Kontrol negatif CMC-
Na
Mean .0000 1.92301
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound -5.3391
Upper
Bound 5.3391
5% Trimmed Mean .0072
Median 1.6700
Variance 18.490
Std. Deviation 4.29999
Minimum -4.68
Maximum 4.55
Range 9.23
Interquartile Range 8.32
Skewness -.355 .913
Kurtosis -2.921 2.000
Kontrol Positif Natrium
Diklofenak dosis 4,48
mg/kgBB
Mean 39.7480 1.76531
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 34.8467
Upper
Bound 44.6493
5% Trimmed Mean 39.8372
Median 38.9400
Variance 15.582
Std. Deviation 3.94736
Minimum 34.05
Maximum 43.84
Range 9.79
Interquartile Range 7.08
Skewness -.535 .913
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Kurtosis -.441 2.000
Perlakuan Ekstrak
Dosis 420 mg/kgBB
Mean 26.4320 .42459
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 25.2532
Upper
Bound 27.6108
5% Trimmed Mean 26.4156
Median 26.5200
Variance .901
Std. Deviation .94941
Minimum 25.34
Maximum 27.82
Range 2.48
Interquartile Range 1.69
Skewness .548 .913
Kurtosis .166 2.000
Perlakuan Ekstrak
Dosis 210 mg/kgBB
Mean 21.5940 .58962
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 19.9570
Upper
Bound 23.2310
5% Trimmed Mean 21.5794
Median 21.3100
Variance 1.738
Std. Deviation 1.31842
Minimum 20.34
Maximum 23.11
Range 2.77
Interquartile Range 2.61
Skewness .289 .913
Kurtosis -2.925 2.000
Perlakuan Ekstrak
Dosis 105 mg/kgBB
Mean 15.3140 .60541
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 13.6331
Upper
Bound 16.9949
5% Trimmed Mean 15.2983
Median 15.1700
Variance 1.833
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Std. Deviation 1.35375
Minimum 13.91
Maximum 17.00
Range 3.09
Interquartile Range 2.66
Skewness .253 .913
Kurtosis -2.369 2.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Lampiran 21. Hasil uji ANOVA satu arah dan uji Tamhane nilai persen (%)
penghambatan inflamasi pada kelompok uji antiinflamasi ekstrak metanol akar
Eurycoma longifolia Jack
Test of Homogeneity of Variances
%PI
Levene
Statistic
df1 df2 Sig.
6.295 4 20 .002
ANOVA
%PI
Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
Between
Groups 4269.732 4 1067.433 138.470 .000
Within Groups 154.175 20 7.709
Total 4423.907 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Multiple Comparisons
%PI Tamhane
(I) Kelompok (J) Kelompok Mean
Difference
(I-J)
Std.
Error
Sig. 95% Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
Kontrol Negatif
CMC-Na
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak
dosis 4,48
mg/kgBB
-39.74800* 2.61042 .000 -49.7353 -29.7607
Perlakuan
Ekstrak dosis
420 mg/kgBB
-26.43200* 1.96933 .001 -36.6307 -16.2333
Perlakuan
Ekstrak dosis
210 mg/kgBB
-21.59400* 2.01137 .002 -31.4646 -11.7234
Perlakuan
Ekstrak dosis
105 mg/kgBB
-15.31400* 2.01606 .008 -25.1540 -5.4740
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak dosis
4,48 mg/kgBB
Kontrol Negatif
CMC-Na 39.74800* 2.61042 .000 29.7607 49.7353
Perlakuan
Ekstrak dosis
420 mg/kgBB
13.31600* 1.81566 .012 4.0224 22.6096
Perlakuan
Ekstrak dosis
210 mg/kgBB
18.15400* 1.86118 .002 9.1852 27.1228
Perlakuan
Ekstrak dosis
105 mg/kgBB
24.43400* 1.86624 .001 15.4943 33.3737
Perlakuan
Ekstrak dosis 420
mg/kgBB
Kontrol Negatif
CMC-Na 26.43200* 1.96933 .001 16.2333 36.6307
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak
dosis 4,48
mg/kgBB
-13.31600* 1.81566 .012 -22.6096 -4.0224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Perlakuan
Ekstrak dosis
210 mg/kgBB
4.83800* .72658 .002 1.9666 7.7094
Perlakuan
Ekstrak dosis
105 mg/kgBB
11.11800* .73946 .000 8.1798 14.0562
Perlakuan
Ekstrak dosis 210
mg/kgBB
Kontrol Negatif
CMC-Na 21.59400* 2.01137 .002 11.7234 31.4646
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak
dosis 4,48
mg/kgBB
-18.15400* 1.86118 .002 -27.1228 -9.1852
Perlakuan
Ekstrak dosis
420 mg/kgBB
-4.83800* .72658 .002 -7.7094 -1.9666
Perlakuan
Ekstrak dosis
105 mg/kgBB
6.28000* .84509 .001 3.0541 9.5059
Perlakuan
Ekstrak dosis 105
mg/kgBB
Kontrol Negatif
CMC-Na 15.31400* 2.01606 .008 5.4740 25.1540
Kontrol Positif
Natrium
Diklofenak
dosis 4,48
mg/kgBB
-24.43400* 1.86624 .001 -33.3737 -15.4943
Perlakuan
Ekstrak dosis
420 mg/kgBB
-11.11800* .73946 .000 -14.0562 -8.1798
Perlakuan
Ekstrak dosis
210 mg/kgBB
-6.28000* .84509 .001 -9.5059 -3.0541
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “Uji Antiinflamasi Ekstrak
Metanol Akar Eurycoma Longifolia Jack Pada Mencit Jantan
Galur Swiss Terinduksi Karagenin” memiliki nama lengkap
Bernadetha Maria Estika Pangestuti yang merupakan anak
tunggal dari pasangan Emanuel Joseph Kuntjoro Eko Prapto
dan Theodora Ego. Penulis lahir di Waikabubak (Sumba,
Nusa Tenggara Timur) pada tanggal 11 Februari 1996.
Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis yaitu TK
Katolik Santa Anna Waikabubak (1999-2001), SD Katolik
Waikabubak III (2001-2007), SMP Katolik Stella Maris Waikabubak (2007-2010),
dan SMA Katolik Anda Luri Waingapu (2010-2013). Kemudian, penulis melanjutkan
pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada
tahun 2013. Semasa menempuh pendidikan sarjana, penulis pernah tergabung dalam
beberapa kepanitiaan dalam lingkup fakultas dan universitas antara lain menjadi
anggota divisi dan bendahara pada Cara Belajar Insan Aktif (2014 dan 2015) dan
anggota divisi dekorasi Angkringan Lintas Iman (2014). Penulis pernah menjadi
anggota kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa didanai DIKTI dengan judul "Pop
Up Swamedikasi Untuk Tuna Rungu Dan Tuna Wicara” (2015). Selain itu, penulis
juga pernah menjadi koordinator pada Unit Kegiatan Fakultas Farmasi Paduan Suara
Veronica (2015/2016) dan koordinator divisi koor pada Komunitas Paingan
Universitas Sanata Dharma (2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI