Bunda Yoyoh Yusroh 2

136
Bunda yoyoh yusroh "Ya Rabb.. Aku sedang memikirkan posisiku kelak di akhirat, mungkinkah aku berdampingan dengan penghulu para wanita, KHODIJAH AL KUBRO yg berjuang dengan harta dan jiwanya? Atau dengan HAFSAH BT ABI BAKR yang dibela oleh Alloh saat akan dicerai karena showwamah dan qowwamahnya? Atau dengan AISYAH yang telah hafal 3500an hadist, sedang aku...ehm..500 juga belum Atau dengan UMMU SULAIM yang shobiroh... Atau dengan ASMA yang mengurus kendaraan suaminya dan mencela putranya saat istirahat dari jihad... Atau dengan siapa ya?.. Ya Alloh...tolong beri kekuatan untuk mengejar amaliah mereka...sehingga aku layak bertemu mereka bahkan bisa berbincang dengan mereka ditaman firdausMu.... Kemarin pagi, sebelum berangkat mengisi training, kami dikejutkan dengan sebuah SMS. SMS itu memberitakan bahwa ustadzah Yoyoh Yusroh meninggal dunia dalam kecelakaan di Cirebon sesudah menghadiri acara wisuda putranya di UGM. Kematian memang bisa datang kapan saja. Dan dengan cara apa saja. Namun kematian seseorang yang telah mengukir sejarah hidupnya dengan kebaikan, memenuhi hari-harinya dengan kontribusi kepada sesama, jelas membuat banyak orang kehilangan. Bukan hanya kami yang kehilangan beliau, tetapi seluruh ikhwah. “Bahkan seluruh

description

bunda yoyoh

Transcript of Bunda Yoyoh Yusroh 2

Page 1: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Bunda yoyoh yusroh

"Ya Rabb..

Aku sedang memikirkan posisiku kelak di akhirat, mungkinkah aku berdampingan dengan penghulu para wanita, KHODIJAH AL KUBRO yg berjuang dengan harta dan jiwanya?

Atau dengan HAFSAH BT ABI BAKR yang dibela oleh Alloh saat akan dicerai karena showwamah dan qowwamahnya?

Atau dengan AISYAH yang telah hafal 3500an hadist, sedang aku...ehm..500 juga belum

Atau dengan UMMU SULAIM yang shobiroh...

Atau dengan ASMA yang mengurus kendaraan suaminya dan mencela putranya saat istirahat dari jihad...

Atau dengan siapa ya?..

Ya Alloh...tolong beri kekuatan untuk mengejar amaliah mereka...sehingga aku layak bertemu mereka bahkan bisa berbincang dengan mereka ditaman firdausMu....

Kemarin pagi, sebelum berangkat mengisi training, kami dikejutkan dengan sebuah SMS. SMS itu memberitakan bahwa ustadzah Yoyoh Yusroh meninggal dunia dalam kecelakaan di Cirebon sesudah menghadiri acara wisuda putranya di UGM.

Kematian memang bisa datang kapan saja. Dan dengan cara apa saja. Namun kematian seseorang yang telah mengukir sejarah hidupnya dengan kebaikan, memenuhi hari-harinya dengan kontribusi kepada sesama, jelas membuat banyak orang kehilangan. Bukan hanya kami yang kehilangan beliau, tetapi seluruh ikhwah. “Bahkan seluruh bangsa Indonesia,” kata Tantowi Yahya di lokasi persemayaman almarhumah.

Kebiasaan Yoyoh Yusroh yang suka menolong, meninggalkan rasa kehilangan yang besar dalam jiwa banyak orang. Dan selayaknya, para dai –khususnya daiyah- meneladani sifat itu. Salah seorang yang kehilangan adalah temannya sesama anggota DPR. Meskipun berasal dari fraksi yang berbeda, Yoyoh Yusroh merelakan waktunya untuk menemani dan “mengobati” ibu ini dalam sebuah perjalanan tugas kedinasan. Ketulusannya menjadi sahabat dan merawat selama ibu ini sakit, meninggalkan kesan yang mendalam baginya. Bukan hanya ibu ini akhirnya menjadi lebih dekat dengan Yoyoh Yusroh seorang, namun ia juga menjadi lebih dekat dengan

Page 2: Bunda Yoyoh Yusroh 2

dakwah. Begitulah. Ketika pesona Islam bertemu dengan pesona muslim, maka orang yang berada di dekatnya akan merasakan betapa indahnya dakwah. Mereka mendapati bahwa dakwah bukan hanya bahasa langit, namun juga kepedulian dan solusi yang membumi.

Yoyoh Yusroh juga seorang ibu yang luar biasa. Suatu hari ketika ia mengisi sebuah seminar, ia membawa serta anaknya yang kedu belas. Saat itu anaknya masih berjumlah dua belas. Seorang panitia bertanya, “Ini putranya yang terakhir ya, Bu?”. “Bukan”, jawab Yoyoh Yusroh, “ini yang kedua belas.” Subhaanallah… ternyata paradigma dan keinginannya menjadi ibu membuatnya tidak membatasi bahwa putra saat ini adalah putra terakhir. Dan benar, setelah itu putra ketiga belas beliau lahir.

Di masa sekarang, banyak ibu yang merasa sangat direpotkan oleh kehadiran anak. Jangankan dua belas atau tiga belas anak, satu atau dua anak saja sudah membuat banyak ibu kewalahan dan hari-harinya penuh keluhan. Bahkan ada juga ibu yang baru melahirkan satu orang anak sudah merasa amat tersiksa lalu ia tidak mau lagi melahirkan untuk yang kedua. “Melahirkannya sakit setengah mati, membesarkannya merepotkan sekali,” itu alasannya. Namun tidak demikian dengan ibu yang satu ini. Yoyoh Yusroh bukan saja “menikmati” melahirkan buah hatinya, namun juga dengan penuh cinta membesarkan dan mendidik mereka. Tiga belas anak yang tumbuh menjadi shalih-shalihah adalah prestasi besar yang tidak dimiliki oleh sembarang orang.

Banyak perempuan yang berhenti belajar , membaca dan meningkatkan kualitas diri dengan alasan waktunya sudah habis untuk mengasuh dan membesarkan anak. Padahal anaknya hanya dua atau tiga orang. Yoyoh Yusroh, dengan belasan anak tetap memiliki semangat belajar yang luar biasa dan tidak pernah berhenti mengembangkan diri. Ketika bertemu Yusuf Qardhawi, Yoyoh Yusroh ditanya tentang berapa banyak hafalan Qur’an-nya. Menjawab sekian juz, belum sampai seluruhnya dihafal, Yoyoh Yusroh ditegur oleh Yusuf Qardhawi. Ia jadi malu. Namun bersamaan dengan itu, semangatnya untuk menghafalkan Al-Qur’an juga meningkatkan tarbiyah dzatiyah menjadi semakin membara.

Menjadi daiyah, ibu yang baik, sekaligus terus mengembangkan diri ternyata tidak cukup bagi salah satu pendiri partai dakwah ini. Tampaknya, ia memiliki semua mata air kecemerlangan yang ditulis Anis Matta dalam bukunya. Termasuk mata air kecemerlangan yang ketujuh: kontribusi. Maka dalam hidupnya, Yoyoh Yusroh menebar kemanfaatan dan kontribusi bagi sesama. “Kontribusi itu dapat kita berikan pada wilayah pemikiran, atau wilayah profesionalisme, atau wilayah kepemimpinan, atau wilayah finansial, atau wilayah lainnya.” Kata Anis Matta. “Namun,” lanjutnya, “kontribusi apapun yang hendak kita berikan, sebaiknya memenuhi dua syarat: memenuhi kebutuhan masyarakat kita dan dibangun dari kompetensi

Page 3: Bunda Yoyoh Yusroh 2

inti kita.”

Sejalan dengan teori itulah kemudian kontribusi Yoyoh Yusroh menjadi “monumental.” Ia bukan memberikan kontribusi yang biasa-biasa saja, namun kontribusi yang membekas di hati banyak orang. Sekaligus diingat dalam rentang waktu yang panjang. Maka tidak heran jika ia mendapatkan banyak penghargaan. Diantaranya adalah International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2000, Mubaligh National dari Departemen Agama Pusat tahun 2001, dan International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2003.

Tidak berlebihan jika kita sebut Yoyoh Yusroh adalah permata. Permata dalam dakwah ini sekaligus permata bagi bangsa ini. Dan kini, permata itu telah pergi. Kita mendoakan sang permata agar ia pergi bersama ridha Ilahi, mendapatkan maghfirah-Nya, serta ditinggikan derajatnya dengan memperoleh surga. Dan kita pun mengazamkan diri, bahwa kita belajar darinya, meneladani kebaikan-kebaikannya, dan berupaya pula menjadi permata berikutnya. Allaahumma aamiin. [Muchlisin]

Judul Yoyoh Yusroh: Teladan Keluarga Indonesia Duka cita dan kehilangan seorang figur yang memberikan banyak keteladanan masih kami rasakan dengan wafatnya kader perempuan terbaik Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ustadzah Yoyoh Yusroh. Namun demikian, kami tidak ingin membiarkan suasana hati berlarut-larut. Negeri kita masih membutuhkan upaya serius untuk perbaikan. Oleh karena itu, di tengah ujian berat ini, kami berupaya merajut segala keteladanan yang telah diberikan almarhumah sehingga memberikan manfaat bukan saja untuk internal kami, kader-kader PKS, tetapi juga untuk bangsa dan dunia.

Salah satu dari sekian banyak teladan yang diberikan oleh almarhumah adalah kepedulian dan perhatiannya terhadap kekokohan keluarga. Hal itu dibuktikan dalam perannya sebagai legislator DPR RI. Ketika terlibat dalam proses penyusunan RUU Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT), almarhumah menentang keras memasukkan masalah rumah tangga dalam delik umum.

Yang pas menurutnya saat itu, bukan delik umum tetapi delik khusus, delik aduan. Menurutnya, jika masalah rumah tangga dijadikan delik umum, siapa saja yang mendengar, melihat dan menyaksikan KDRT, bisa langsung melapor polisi. Kondisi itu dapat menjadi pendorong bagi maraknya perceraian. Begitu juga kegigihan dan keberanian beliau menggolkan UU Pornografi. Walaupun begitu banyak ancaman, kecaman, dan hardikan, tetapi almarhumah tak bergeming. Dia hanya ingin menyelamatkan keluarga dan anak-anak Indonesia dari serbuan pornografi yang sangat membahayakan.

Ustadzah Yoyoh dalam Seminar Internasional Tentang Ketahanan Keluarga

Dalam kehidupan rumah tangganya, almarhumah dan suaminya, ustadz Budi Darmawan,

Page 4: Bunda Yoyoh Yusroh 2

psikolog yang kerap berbicara di berbagai acara terkait keluarga, adalah pasangan yang memiliki komitmen tinggi membentuk sebuah keluarga sakinah mawaddah warahmah dalam bingkai dakwah. Mereka sangat memahami bahwa Rasulullah SAW, para ummul mukminin (istri-istri Rasululloh), dan sahabat-sahabat perempuan Rasulullah telah memberikan contoh bahwa peran muslimah dalam kehidupan mencakup peran di dalam dan luar rumah. Kedua peran itu menyatu, integral, dan komprehensif, tidak ada dikotomi antara keduanya. Semua muslimah harus memiliki kedua peran itu, tidak berkutat hanya pada satu ranah. Pemahaman kuat terhadap konsep itulah yang menjadi penggerak almarhumah menjalani amanah dimanapun dengan profesional. Dalam rentang usianya, almarhumah telah mengajarkan dan menanamkan konsep tersebut kepada kader-kader perempuan PKS. Oleh karena itu, kami, kader-kader perempuan PKS terus bergerak di masyarakat, memberikan konstribusi untuk perbaikan negeri, dan tetap memiliki perhatian besar terhadap kekokohan keluarga. Almarhumah juga mengajarkan dan menanamkan konsep tersebut kepada anak-anaknya. Tak heran, ke-13 anak-anaknya sangat memahami aktivitas perjuangan ibunya yang luar biasa. Mereka tetap dekat dengan almarhumah. Mereka bersemangat menempa dirinya menjadi generasi yang sholih, mencintai al-qur’an, dan berprestasi.

Berangkat dari keteladanan yang telah dicontohkan oleh peraih penghargaan International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2000 dan 2003 tersebut, Bidang Perempuan DPP PKS mengajak para ibu, ayah, dan anak-anak Indonesia bersama-sama membangun keluarga yang kokoh. “Bangsa Indonesia harus menjadi bangsa yang berkarakter. Oleh karena itu kita harus bangun keluarga Indonesia menjadi keluarga yang kokoh dan berkarakter”, Kata Anis Byarwati, S.Ag, M.Si. “Mari kita bina komunikasi efektif dengan anggota keluarga, mari kita teladani kebaikan-kebaikan yang telah dicontohkan oleh almarhumah ustadzah Yoyoh dalam membina keluarga kokoh yang berkarakter mumpuni!”, demikian ajak Anis.

Selamat jalan ustadzah Yoyoh Yusroh, warisan keteladananmu menjadi semangat bagi kami, kader-kader perempuan PKS, untuk terus berkarya mengokohkan keluarga Indonesia sehingga bangsa ini mampu menjadi peradaban madani.

Jakarta, 22 Mei 2011

Anis Byarwati, S.Ag, M.SiKetua DPP PKS Bidang Perempuan

Sumber:https://yoyohyusrohtestimoni.wordpress.com/2011/05/25/bidang-perempuan-dpp-pks-ustadzah-yoyoh-yusroh-teladan-keluarga-indonesia-dalam-mengokohkan-keluarga/

Judul Yoyoh Yusroh: Ayah Dan Ibu Sangat Berpengaruh Bisa diceritakan sekilas mengenai Bunda?

Page 5: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Alhamdulillah, saya bersyukur dilahirkan dalam keluarga yang sangat concern dengan pengamalan syariat Islam. Ayah saya namanya Abdul Somad, seorang guru mengaji, penceramah pada hari-hari besar Islam, dari surau ke surau, mesjid ke mesjid dan taklim ke taklim di sekitar kampung halaman saya, Batuceper Tangerang.

Ayah mengajak saya untuk aktif, kemudian melatih saya pidato dengan teks terjemahan dari Arab Melayu, itu terjadi sejak saya duduk di bangku SD. Ayah sering melatih saya bagaimana caranya menyampaikan ceramah dengan baik, memikat, berkomunikasi dengan massa.

Awalnya Bunda mengaji bagaimana?

Waktu itu saya belum berjilbab, masih pakai rok biasa dan kerudung. Saya berdiri di hadapan ibu-ibu dan bapak-bapak di majlis taklim besar, banyak sekali tuh orangnya. Kebanyakan teman saya itu murid-murid dan rekan-rekan Ayah mengaji, bahkan guru-gurunya. Ya, saya jadi akrab dengan mereka kalangan pengajian, dan mereka mengenal saya sebagai mubalig cilik.

Peran ibu Bunda sendiri bagaimana?

Ibu, Aminah, sebagai guru mengaji sangat mendukung. Ibu selalu menekankan saya untuk sering-sering mengaji Al Quran. Ketika bulan Ramadhan, saat saya ingin membantunya di dapur membuat penganan. Ibu akan mengatakan; “Sudahlah, Nak, sana pergi saja mengaji. Bikin kue sih nanti juga bisa, gampang dipelajari.” Logikanya kan, kalau saya membaca Al Quran, Ibu juga yang akan mendapat pahalanya. Kalau bulan suci Ramadhan kita targetkan khatam lima sampai enam kali. Gemar dan cinta membaca Al Quran sejak kecil. Meskipun belum paham artinya, seperti Al Kahfi, Al Muluk, Al Waqiyyah saya sudah hafal sejak kecil. Ibu menekankannya, karena itu adalah sunah Rasulullah Saw.

Jadi peran ayah dan ibu Bunda sangat berpengaruh ya?

Peran Ibu dan Ayah sangat besar dan berpengaruh untuk perkembangan pribadi, pendidikan dan kondisi saya hingga sekarang. Saya berharap dapat menyempurnakan dan meningkatkan kualitas keimanan serta ketakwaan hingga akhir hayat. Iman, amal dan ketakwaan itu kan tidak berlaku surut, melainkan harus terus berkembang, dan meningkat ke taraf lebih tinggi. Demikian bila kita ingin akhir hayat kita dalam khusnul khatimah.

Apa cita-cita Bunda sewaktu kecil?

Saya senang baca. Ayah saya juga suka membacakan tentang kisah Nabi dan para sahabat.

Page 6: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Waktu SD saya ingin menjadi sejarahwan. Makanya, waktu masuk Fakultas Adab IAIN saya ambil jurusan Sejarah Islam. Saya bersekolah di sekolah-sekolah umum bukan di pesantren. SD dan SMP Negeri, lalu ke PGA pertama di Tangerang, dan ke PGA lanjutannya di Pondok Pinang, kemudian ke IAIN Ciputat.

Bunda sangat aktif ya?

Sejak sebelum mengenal tarbiyah, saya sudah aktif di organisasi-organisasi Islam seperti Pelajar Islam. Banyak sekali untungnya dalam berorganisasi, antara lain peningkatan wawasan dan banyak teman. Sangat positif memiliki banyak teman bagi saya yang tak pernah memilih-milih siapa teman. Memang ada plus-minusnya dalam pergaulan. Tapi ada saja kelebihan seseorang itu meskipun umpamanya dia memiliki sifat negatif. Demikian pula saya mungkin punya sikap negatif. Jadi kalau berteman kita bisa saling mengingatkan, saling meluruskan dan saling menguatkan. Insya Allah lebih banyak plusnya kalau kita banyak teman. []

Judul Pertemanan yang (mungkin) Tak akan Terkonfirmasi U Hendra Permana Pagi ini, 21 Mei 2011, saya kaget mendapat pesan singkat sms dari teman yang mengabarkan bahwa ustadzah Yoyoh Yusroh telah meninggal dunia jam 03.30 di RS Mitra Keluarga Plumbon Cirebon akibat kecelakaan dalam perjalanan bersama keluarganya, yakni Ustad Budi Dharmawan, Ayyasy, Umar, Bunyamin, Hanafi dan Sholah yang mengalami luka-luka dan saat ini sedang di rawat di RS tersebut. Setelah saya cek lagi di berita TV, ternyata beliau dan rombongan keluarga sedang dalam perjalanan dari Yogyakarta ke Jakarta setelah mengikuti acara wisuda anaknya di UGM Yogyakarta.

Emosi rasa sedih saya timbul. Sempat saya berpikir kenapa beliau tidak naik saja pesawat terbang, atau kereta api sehingga kecelakaan dapat terhindar? Kenapa tidak berangkat di siang hari saja biar semua orang terjaga selama perjalanan? Kenapa harus beliau yang meninggal dunia dari sekian banyak penumpang dalam rombongan? Tapi kembali saya teringat bahwa ini semua adalah sudah ketetapan dari Allah, termasuk urusan matinya seseorang.13061409501734091087

FB Ustadzah YY

Karena pada saat itu saya sedang membuka facebook (FB) di handphone, segera saya mencari account FB ustadzah Yoyoh Yusroh. Saya penasaran ingin tahu status terakhir beliau seperti apa? Saya segera mencari di kolom “search” dengan nama Yoyoh Yusroh, karena memang saya belum pernah meng-add pertemanan dengan beliau di FB. Kejadian ini memang akhirnya membuat saya teringat bahwa saya belum meng-add pertemanan dengan salah satu orang penting di Indonesia ini.

Setelah saya mendapatkan account FB beliau, segera saya lihat wall, tempat beliau menulis status. Ternyata dari wall FB beliau sudah banyak sekali status dari teman-teman beliau yang

Page 7: Bunda Yoyoh Yusroh 2

mengucapkan bela sungkawa dan sedih atas kecelakaan yang menimpa beliau subuh hari ini.

Dari banyaknya status bela sungkawa dari teman-teman beliau di FB rasanya dapat mewakili kesedihan hati saya dan rakyat Indonesia, yang sedikit banyak mengenal beliau dari karya yang telah beliau berikan untuk negeri ini, untuk anak-anak di negeri ini, untuk kemajuan pendidikan bangsa ini, bangsa yang masih membutuhkan kerja nyata dari pejuang seperti beliau.

Status yang beliau tulis terakhir di FB hingga saat ini belum dapat saya temukan dikarenakan terlalu banyaknya ungkapan sedih dari teman-teman di FB yang terus mengalir. Tapi saya yakin, seandainya saat itu beliau masih memiliki kesempatan untuk menulis status pesan, beliau akan menulis “Teruskanlah perjuangan untuk kemerdekaan hidup yang lebih baik untuk negeri ini. Teruskan apa yang telah saya kerjakan selama ini. Bergabunglah dalam barisan orang-orang yang bermanfaat untuk bangsa ini, karena sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya”.13061411241497974403

FB Ustadzah YY Full

Yang saya hormati, ustadzah Yoyoh, Meskipun saya terlambat untuk meng-add pertemanan dengan FB ustadzah, yang saya pun tidak tahu kapan permintaan pertemanan saya ini akan ustadzah konfirmasi, tapi saya yakin, semoga pertemanan kita ini akan berlanjut di Surga nanti, bersama Rasulullah SAW dan para pejuang kebaikan lainnya.Selamat jalan ustadzah, guru, pejuang Indonesia. Semoga kami bisa meneruskan perjuanganmu di bumi pertiwi ini. Demi cita-cita mu mewujudkan kesejahteraan hidup bagi bangsa Indonesia. Amin.

Judul Selamat Jalan Ustadzah.... Kabar meninggalnya Ustadzah Yoyoh Yusroh mengagetkan banyak fihak. Karena kejadian yang begitu tiba-tiba itu. Banyak teman dan kolega yang kemudian mengungkap kenangan bersama Beliau. Diantaranya sebagai berikut:

Sms Almarhumah Ustadzah Yoyoh Yusroh 2 hari sebelum wafat:

Ya robb, aku sdg memikirkan posisiku kelak diakhirat mngkitkan aku berdampingan dgn penghulu para wanita khodijah al kubro yg berjuang dgn harta dan jiwanya? Atau dngn Hafsah bt Abi Bakr yg di bela oleh Alloh saat akan dicerai krn showwamah dan qowwamahnya? Atau dgn Aisyah yg telah hafal 3500 an hadits, sdg aku....ehm 500 jg belum...atau dgn ummu sulaim yg shobiroh atau dgn Asma yg mengurus kendaraan suaminya dan mencela putranya saat istirahat dr jihad... atau dgn siapa ya, ya Alloh, tlg beri kekuatan tuk mengejar amaliah mereka...sehingga aku laik bertemu mereka bahkan bisa berbincang dgn mereka di taman

Page 8: Bunda Yoyoh Yusroh 2

firdausMu..

Atau yang ini, dialami oleh seorang yang saya kenal baik, bu Ekan....

Seminggu ini Allah telah mengajarkan tentang arti hidup buat saya.

Saat selasa sore B Atin menelpon menceritakan tentang kondisi kritis dan kondisi terakhir kehidupan keluarga teman kami Nurul F Huda sang penulis,yang menderita jantung sejak kecil, sungguh saat itu saya tercekat.Sore itu kami berdua sepakat menggalang dana untuk kesembuhan Nurul.Tak dinyana, rabu pagi, Nurul sudah pergi selamanya meninggalkan kenangan seorang Nurul yang unik bagi kami.Saat kami bertanya ke adiknya bagaimana nasib anaknya setelah beliau meninggal, adiknya menyampaikan bahwa Nurul sdh menuliskan wasiat n rencana terhadap anaknya jika dia meninggal di laptopnya.Subhanallah, dia sudah mempersiapkan diri menyambut kematian termasuk buku terakhir yang baru saja diterbitkan 2 minggu sebelumnya dengan judul `Sampai detak jantung terakhir'

Saat kamis kemarin, Umar anak B Yoyoh yang hari itu wisuda di UGM menelpon saya minta tolong untuk bisa mengambil Foto aktifitas dampingan saya, yg menjadi salah satu objek penelitian tesis beliau selama bberapa bulan ini, saya baru bisa mengiyakan blm melaksanakan. Umar menyampaikan bahwa umminya ingin segera ujian.Tak dinyana,hari ini beliau telah berpulang ke rahmatullah.Mungkin saya orang bodoh yang tidak memperhatikan pertanda dari beliau yang ingin segera menuntaskan amanahnya di dunia.Hampir setiap minggu beliau mengirimkan email atau MMS yang kadang saya tidak mengerti bahasanya karena hampir semuanya tulisan arab.Apakah sebenarnya beliau sedang berbagi ilmu dengan kami? Subhanallah mereka berdua telah mengajarkan tentang arti perjuangan hidup bagi saya n bagaimana bercita cita menjadi syahidah.

Selamat jalan, selamat beristirahat Insyaallah pintu surga telah terbuka untuk Ust Yoyoh dan Nurul almarhumah.

(dikutip dari pesan di bbm)

Ini hanyalah sekelumit kisah yang terungkap. Tentu masih banyak lagi kisah yang akan terungkap.

Selamat Jalan Mujahidah, Perjuanganmu akan kami lanjutkan....insyaAllah...

Page 9: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Allah tidak akan pernah salah menghitung amal setiap anak Adam...insyaAllah Engkau akan berada di syurga bersama para mujahid yang telah mendahului.....

Judul Anak-anak Hasil Didikan Ustadzah Yoyoh “Abi, ini perjalanan umi yang terakhir,“ demikian ungkapan Ustadzah Yoyoh pada suaminya yang tercinta Ustadz Budi Darmawan yang kemudian dijawab, ”istighfar mi.“ Lalu Ustadzah Yoyoh berisitighfar dan kemudian mengucapkan kalimah syahadat… sesaat sebelum ambulance dari RS Mitra Keluarga Plumbon Cirebon datang dan tak lama kemudian Ustadzah Yoyoh, ibu yang solihat dari 13 anaknya menghembuskan nafas yang terakhir, meninggalkan anak-anaknya dalam cinta pada Ilahi Robbi.

Beliau yakin anaknya ada yang mengasuh dan beliau yakin bahwa anaknya akan ada dalam genggaman sang pencipta yang maha pengasih lagi maha penyayang (surah Al Fatihah : 3).

Semua berduka, dari tua sampai muda mengiringi jenazah beliau dengan berita yang mengagetkan secara manusiawi. Laporan yang masuk mengenai anak-anak Usatadzah Yoyoh yang merupakan murid kami di JISc begitu lengkap “anak-anaknya menangis Mam, mereka masih terpukul namun subhanallah hanya sebentar saja setelah itu mereka ikhlaskan kepergian umminya. Ada lagi yang terheran-heran, “kok anaknya terlihat tidak begitu sedih, kehilangan umminya yang begitu dicintai, yang begitu sabar dan perhatian, yang selalu perhatian pada pihak sekolah dan selalu menyempatkan diri untuk ambil raport ditengah kesibukannya sebagai seorang da’iyah dan anggota DPR dengan segudang tugas dakwah lainnya.”

Semua kesibukan beliau tidak membuatnya melupakan kepentingan anaknya, semua waktu dan perhatian dibagi-bagi dengan begitu sempurna.

“Ummi pergi dakwah..!” jawab si kecil lugas pada kami yang menyambangi rumahnya untuk mengambil titipan almarhum Ustadzah Yoyoh. Yaa.. sang Ummi telah menyiapkan kepergiannya sejak setahun yang lalu, dengan kesibukan yang tinggi, sudah biasa anak-anak ditinggalkan dan bersikap mandiri dengan penuh pengertian dan motivasi bahwa anak-anak adalah amanah dan anak-anak adalah mujahid dan mujahidah. Semua anak memahami, umminya sosok da’iyah yang waktunya tidak hanya untuk keluarga namun juga untuk keluarga-keluarga yang lain dan semua kawan anaknya pun mengenal sang ummi, sungguh sosok ibu yang luar biasa..

“Subhanallah.. begitu tegarnya Salma dan adik-adiknya, hari ini mereka masuk sekolah, ketegaran mereka pastilah buah dari didikan sang ummi,” demikian seorang guru mengirimkan smsnya pada saya. “Abdullah juga masuk Mam, langsung duduk tenang dan dengarkan pelajaran, tidak ada tanda-tanda kesedihan di wajahnya, yang ada hanyalah semangat untuk teruskan pelajaran, dengan wajah bersungguh-sungguh, oh we love you, Abdullah,” demikian pesan singkat dari Ustadzah Ida walikelas Abdullah kepada kami.

Dilanjutkan “Yaa, mam Fifi, kami di kelas juga sedang mendengarkan cerita Salma dengan seru tentang umminya, ada yang haru, ada yang lucu, ummi yang selalu tertawa dan mendengarkan dengan serius dan kita semua mencoba menghiburnya namun Salma dengan gembira serta

Page 10: Bunda Yoyoh Yusroh 2

semangat menceritakan kisah-kisahnya dengan umminya, kenangan-kenangannya dengan sang ummi, percakapan dengan sang ummi, tapi dia menceritakan dengan tegar, dan kawan-kawan dikelas membantu mengambilkan tisu segera sementara Salma terus bercerita dalam tangis, tapi dia hanya bilang, air matanya adalah air mata fitrah… salut deh Mam…” kembali guru-gurunya anak-anak Ustadzah Yoyoh menceritakan kondisi anak-anak Ustadzah Yoyoh pada dua hari setelah berpulangnya sang ibunda tercinta..

Subhanallah, dengan Ayyas yang ingin menjadi da’i, jawabnya lugas ketika ditanyakan setelah ujian nasional kalian semua mau menjadi apa? Ayyas putra bu Yoyoh yang saat ini masih terbaring lemah dan butuh bedrest empat minggu, mengungkapkan keinginannya dengan sangat semangat, “saya mau jadi da’i, cita-cita saya berdakwah dan meneruskan sekolah ke Makkah,” subhanallah…

Mau anak soleh..? jangan hanya berdoa, berusahalah agar kita para ibu juga menjadi ibu yang solihat, para ayah menjadi ayah yang solih, anak-anak solih dan solihat lahir dari ayah dan ibu yang solih dan solihat. Bukankah buah kelapa jatuhnya di bawah pohon kelapa juga…?

Sumber: http://jisc.eramuslim.com/jendela_hati/display/480-anak-anak-ustadzah-yoyoh

http://yoyohyusrohtestimoni.wordpress.com/2011/05/28/anak-anak-hasil-didikan-ustadzah-yoyoh/ update : 2011-06-03 08:13:25

Judul Belajar Kokoh Dari Ustdh Yoyoh Yusroh Email oleh: Hatta Syamsyuddin Hari ini Sabtu 21 Mei 2011 bertepatan dengan 18 Jumadits Tsani, kita kehilangan seorang mujahidah dakwah, ustadzah, muballighoh, bunda yang penuh kesabaran : Yoyoh Yusroh. Masyarakat banyak mengenalnya sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi PKS yang sangat gigih memperjuangkan RUU pornografi. Usulan cerdas beliau tentang kemungkinan tentara TNI wanita berjilbab juga menarik banyak pihak untuk mencermati langkah beliau. Keterlibatannya di kerja dewan sejak tahun 1999 tidak menyurutkan langkahnya dalam dakwah dan tarbiyah di tengah masyarakat. Taujihat dan ceramahnya senantiasa dinanti setiap kader dakwah khususnya akhwat muslimat. Panggilan Bunda yang dialamatkan kepada beliau menunjukan penghargaan dan arti khusus diri beliau di hati setiap akhwat kader dakwah. Beliau kini telah meninggal, namun catatan kebaikan telah banyak ditorehkan, saatnya bagi kita untuk meneladani dan melanjutkan perjuangannya.

Setiap kematian meninggalkan pesan, pesan untuk mengingat betapa dekatnya kita dengan alam barzah. Pesan untuk mengingat dan menyebut kebaikan yang meninggal agar ada langkah yang nyata dalam mengikuti kebaikan-kebaikan yang ada. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila kamu menghadiri orang yang sakit atau orang yang meninggal, maka

Page 11: Bunda Yoyoh Yusroh 2

katakanlah yang baik, maka sesungguhnya malaikat mengaminkan (membaca amin) atas apa yang kamu katakan.” (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain dari al-Bukhari, bahwasanya satu jenazah dibawa melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabat radiyallahu ‘anhum, lalu mereka menyebutkan kebaikan-kebaikan orang tersebut. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Wajib”. Lalu lewat lagi satu jenazah yang lain, lalu mereka menyebutkan kejahatan kejahatannya.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda lagi, “Wajib”. Maka Umar bin Khatab radiyallahu ‘anhu bertanya, “Apakah gerangan yang wajib?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ini yang kamu sebutkan atasnya kebaikan, maka wajiblah baginya surga; dan ini yang kamu sebutkan atasnya kejahatan, maka wajiblah baginya neraka. Kalian adalah saksi-saksi Allah di muka bumi.” (HR. Bukhari)

Air mata akan segera mengering, gundukan tanah akan segera membatu, kesedihan akan segera ditumpuki dengan agenda kesibukan lainnya, maka marilah sejenak kita mengenang kebaikan beliau, kebaikan dan hanya kebaikanlah yang layak untuk dikenang dari setiap insan. Mari belajar kokoh dari ustadzah Yoyoh Yusroh

Pertama: Teladan Fisik yang Kuat dan Komitmen dalam menjaga kesehatanAktifitas dakwah membutuhkan energi yang luar biasa. Ini yang disadari oleh ustadzah Yoyoh Yusroh, maka beliau punya komitmen yang sangat tinggi dalam menjaga kesehatan, dan juga mengingatkan kader dakwah yang lain agar peduli kesehatan. Afifah Afra menuliskan kenangannya bersama ustadzah Yoyoh Yusroh dalam suatu kesempatan memberikan tausiah di depan para muslimah Semarang. Beliau sangat menganjurkan para muslimah untuk menjaga kesehatan. Menekankan untuk mengonsumsi banyak sayur dan buah-buahan, serta meninggalkan segala jenis makanan instan yang berpengawet. Lebih tegas ustadzah Yoyoh Yusroh menjelaskan: “Rahim seorang wanita harus dipersiapkan untuk menghasilkan generasi yang terbaik. Jadi, makanlah hanya sesuatu yang halal dan toyib.” Komitmen beliau yang tinggi ini pun bisa dengan mudah dibuktikan di depan mata. Melahirkan 13 putra dan putri tentu dibutuhkan penjagaan fisik yang luar biasa, belum ditambahi aktifitas dakwah dan kegiatan yang sangat padat. Beliau mampu melewati hari-hari sibuknya dengan stamina yang kuat. Saat ditanya seorang akhwat tentang resep fitnya, beliau mengingatkan untuk jangan lupa mengonsumsi habbatus sauda dan madu.

Kedua: Kesabaran Luar BiasaMelahirkan, merawat dan membesarkan 13 orang anak adalah hal luar biasa yang mutlak membutuhkan kesabaran yang luar biasa. Betapa banyak kader dakwah yang hari ini mengumbar keluhkesah dan berteriak kerepotan, sementara mereka baru dikarunia satu dua

Page 12: Bunda Yoyoh Yusroh 2

anak, dengan amanah dakwah yang tak seberapa. Kegiatan beliau yang begitu padat tentulah membutuhkan kesabaran luar biasa. Dalam kehidupan rumah tangga beliau adalah contoh kesabaran seorang ummahat, karena beliau seringkali diminta –terkadang bersama suaminya- untuk mengisi talkshow dan seminar dengan teman keluarga islami. Beliau berpesan tentang kunci sukses membina rumah tangga: “Dalam membina rumah tangga, yang penting prinsipnya saling memberi. Tidak ada yang superordinat atau subordinat antara laki-laki dan wanita. Sejak awal menikah komitmen itu harus ada. Laki dan wanita punya keistimewaan.”. Banyak lagi pesan dan petuah beliau tentang rumah tangga, yang sungguh telah dibuktikan sejak awal dalam kesabaran beliau mengarungi rumah tangga. Sekali lagi, dengan 13 orang anak!

Ketiga: Aktif BergerakUstadzah Yoyoh Yusroh juga menjadi teladan akhwat muslimah dalam kiprah bagi dakwah dan masyarakat. Amanah beliau yang begitu banyak senantiasa beliau tuntaskan dengan sebaik-baiknya. Bukan hanya dalam konteks internal partai atau dalam negeri, namun juga tampil aktif dalam organisasi internasional bahkan perjuangan internasional membela Palestina. Beliau memimpin rombongan Viva Palestina yang dikoordinir oleh Komite Nasional Rakyat Palestina (KNRP), dan melalui perjuangan berat akhirnya mampu menembus Gaza dengan dikawal barisan panser tentara Mesir. Kiprah beliau yang sangat padat bisa dilihat dari rentetan tugas dan penghargaan yang beliau dapat. Selain di DPR beliau juga aktif sebagai anggota Dewan Pakar ICMI (Tahun 2005-2010), bidang Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Lansia. Tak hanya itu, sejumlah tanda jasa pun pernah diterimanya, seperti International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2000, International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2003, dan Mubaligh National dari Departemen Agama RI tahun 2001. Sebuah gambaran sekaligus teladan, seorang ummahat yang sukses meramu antara ranah domestik dengan pengabdian kemasyarakatan.

Keempat: Ruhiyah TinggiAktivitas dakwah dan kemasyarakatan yang begitu padat akan sangat melelahkan tanpa siraman ruhiyah yang teratur dan pada porsi yang istimewa. Ustadzah Yoyoh Yusroh tahu dan meyakini dengan pasti hal tersebut. Karenanya beliau senantiasa menghiasi hari-hari padat aktifitasnya dengan charger ruhiyah yang terus dijaga dan ditingkatkan. Tilawah dan mengulang hafalan Quran adalah rutinitas harian yang tak terlewatkan. Salim A Fillah pernah mendapati beliau bersama suami tengah asyik mengulang hafalan berdua, bergantian menyimak dan membenarkan. Secara khusus, beliau senantiasa menyelesaikan tilawah tiga juz setiap harinya. Tentu sebuah capaian yang luar biasa, yang barangkali tak terbayangkan dalam benak banyak kader yang selalu gagal menyelesaikan satu juz tilawah karena alasan kesibukan. Ketika ditanya bagaimana mungkin menyempatkan diri untuk tilawah sebanyak itu dalam setiap harinya, ustadzah Yoyoh Yusroh menjawab dengan yakin dan mantap: “Justru karena sibuk dan banyak hadapi aneka persoalan serta begitu beragam manusia, maka harus memperbanyak

Page 13: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Al-Qur’an”. Subhanallah

Kelima: Penyayang dan PeduliBanyak akhwat yang terkesan dengan kesederhanaan dan ketawadhukan beliau, dan lebih dari itu kedekatan personal dan ukhuwah yang dibuktikan dengan langkah nyata. Panggilan bunda dan ummi menandakan tempat khusus di hati para akhwat. Seorang akhwat muda begitu terkesan saat dalam sebuah pertemuan kedua dengan beliau, ustadzah Yoyoh Yusroh masih mengingat betul nama dan asalnya, serta menanyakan tentang kegiatan dan aktifitas terbarunya. Hal ini jelas menunjukkan kepedulian dan kasih sayang beliau yang tulus kepada para akhwat, tanpa pamrih, seperti kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.

Akhirnya, tentulah masih banyak teladan kebaikan yang telah ditorehkan oleh ustadzah Yoyoh Yusroh, coretan singkat ini tak akan pernah mampu mewakili kebaikan dan keteladanan dari sosok daiyah dan mujahidah ini. Sekali lagi marilah belajar kokoh dari ustadzah Yoyoh Yusroh. Mari belajar memuhasabahi diri atas langkah yang amal yang telah kita torehkan setiap hari.

Beberapa hari sebelum meninggal, beliau menuliskan SMS berisikan kegelisahan dan muhasabah hatinya kepada seorang akhwat: “ Ya rabb, aku sedang memikirkan posisiku kelak diakhirat. Mungkinkah aku berdampingan dengan penghulu para wanita Khadijah Al-Kubra yang berjuang dengan harta dan jiwanya? Atau dengan Hafshah binti Umar yang dibela oleh Allah saat akan dicerai karena shawwamah (rajin puasa-red) dan qawwamahnyaI (rajin tahajud-red)? Atau dengan Aisyah yang telah hafal 3500 an hadits, sedang aku…. ehm 500 juga belum… atau dengan Ummu Sulaim yang shabiroh (penyabar) atau dengan Asma yang mengurus kendaraan suaminya dan mencela putranya saat istirahat dari jihad… atau dengan siapa ya. Ya Allah, tolong beri kekuatan untuk mengejar amaliah mereka… sehingga aku layak bertemu mereka bahkan bisa berbincang dengan mereka di taman firdaus-Mu.

INILAH.COM, Makassar -Partai Keadilan Sejahtera hari ini berduka karena kader terbaiknya, Yoyoh Yusroh, tewas dalam kecelakaan lalulintas di Cirebon, Jawa Barat.

Wanita yang termasuk salah satu pendiri PKS ini meninggal dunia karena kecelekaan di Cirebon, saat dalam perjalanan ke Jakarta seusai menghadiri wisuda anaknya di Universitas Gajah Mada.

Yoyoh Yusroh memiliki tempat tersendiri di hati kader perempuan PKS Sulawesi Selatan. "Beliau sosok yang bersahaja dalam setiap kunjungannya ke daerah, lemah lembut, penyayang dan tegar terhadap ujian hidup," Kata Anggota DPRD Sulawesi Selatan, Devi Santi Erawati di Makassar, Sabtu (21/5/2011).

Page 14: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Pujian tak sampai disitu, Yoyoh pun dikenang sebagai sosok yang menginspirasi. "Seorang ibu yang sabar dalam mengurus kebutuhan suami dan anak-anaknya, seorang aktivis dakwah yang berkiprah baik di dalam dan di luar negeri. Beliau menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia," ucap Devi.

Devi mengatakan, saat bertemu Yoyoh, tersungging senyuman keibuan darinya, tampil sederhana apa adanya. Dia selalu optimis, memberi semangat kepada kepada kader partai, dan tak pernah mengeluh, walaupun dengan tanggung jawab 13 anak yang masih kecil-kecil.

Senada dengan Devi, Susi Smita ketua Bidang Perempuan DPW PKS Sulsel mengenang Yoyoh yang suka berdakwah. "Beliau adalah contoh kader yang telah menginfaqkan hidupnya, keluarganya untuk da'wah, menjadi spirit bagi semua kader perempuan bahwa keluarga, anak yang banyak bukan halangan untuk berkarya bagi ummat, bangsa dan negara,” kata Susi Smita.

Yoyoh merupakan salah seorang tokoh pendiri PKS, yang akrab disapa ustadzah Yoyoh. Ibu dari 13 orang anak ini lahir di Tangerang, 14 November 1962. Dia menjadi anggota DPR sejak 1999 dan sudah menempati sejumlah komisi. Sejumlah tanda jasa pun pernah diterimanya, seperti International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2000, International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2003, dan Mubaligh National dari Departemen Agama Pusat tahun 2001. [lal]

Yoyoh Yusroh Testimoni

Testimonial mengenai Almarhumah Yoyoh Yusroh

Langkah Cinta untuk Indonesia dan Keluarga

dengan 2 komentar

Page 15: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Mengenang Pejuang Sejati: Ustadzah Yoyoh Yusroh, S.Pd.I

Mengenang Ibu Sejati: Ustadzah Yoyoh Yusroh, S.Pd.I

Telah Terbit*

Buku “LANGKAH CINTA UNTUK INDONESIA” Penulis: Tim FP Tebal 243 halaman. Ukuran 21 x 15 cm LANGKAH CINTA UNTUK INDONESIA memaparkan kiprah perjuangan Ustadzah Yoyoh

Yusroh dalam mengusung agenda-agenda ummat di lembaga legislatif dan juga

Page 16: Bunda Yoyoh Yusroh 2

pengabdiannya yang total di tengah-tengah masyarakat. Pengakuan para tokoh bersanding dengan harapan besar para kolega turut mengiringi langkah cinta Ustadzah Yoyoh Yusroh untuk kemajuan Indonesia. Demi Indonesia yang bermartabat, dunia dan akhirat.

dan

Buku “LANGKAH CINTA UNTUK KELUARGA” Penulis: Tim FP Tebal 114 halaman. Ukuran 21 x 15 cm LANGKAH CINTA UNTUK KELUARGA berisikan kisah-kisah teladan Ustadzah Yoyoh

Yusroh dan perjuangannya merealisasikan visi keluarga dakwah yang selama ini diembannya. Bagi Ustadzah Yoyoh Yusroh, membesarkan ketigabelas anaknya tidaklah sekedar mengantarkan mereka ke gerbang kampus, tetapi hingga gerbang Syurga kelak. Penuturan polos putra-putrinya dan suka-duka dalam keseharian juga tak lupa termuat di dalamnya, tentu dengan berbagai ibroh yang dapat dipetik, menjadi inspirasi tersendiri bagi pembaca.

(Dua buku dalam satu paket) Dengan harga Rp 99.000Seluruh keuntungan akan digunakan untuk Yayasan Ummu Habibah dan dakwah._________________________________________________________________________________________________Pemesanan dapat dilakukan dengan menghubungi 08159064143 atau 08128293782 via telp, SMS, atau mengisi comment di bawah postingan ini dengan mencantumkan Nama Lengkap, No HP, dan Jumlah Pesanan.*Transaksi dan pengiriman InsyaAllah akan dimulai pekan awal Ramadhan. Jzk

Ditulis oleh yoyohyusrohtestimoni

26/07/2011 pada 22:23

Ditulis dalam pengumuman

secarik kertas di garasi rumah

dengan satu komentar

Mbak dwi, salah seorang teman Ummi @yoyohyusroh terheran, beliau menemukan secarik kertas di bagasi rumah. Kertas lusuh, yang awalnya beliau kira sampah.

Begitu dibaca, ternyata carik itu adalah goresan hati putri ummi @yoyohyusroh yang ke 12, Helma Hamimah (usia 9 tahun)

Berikut isi kertas itu:

Page 17: Bunda Yoyoh Yusroh 2

UMMI… Sungguh aku tak menyangka bahwa hari ini akan menjadi hari dukadi pesantren aku bangun mereka sudah diselimuti air mataaku terus berdo’a kepada Allah SWT seelah itu aku ingin sekali menjenguk Ummi,belum sempat aku berkata-kata Ummi sudah meninggalaku berusaha menahan air mata, namun sedikit air mata pun tak kuasa pun menahan,maka bulir air mata jatuh hingga pipiku lembab atau lalu tak meneruskan tangisankuyaa Allah ia masih mempunyai 13 anak dan mempunyai 1 pesantren.Yaa Allah, aku hampir tak bisa mengikhlaskan kejadian ini yang sungguh pahit,ditambah laki Abang-abangku, juga ikut kecelakaan, hanya salam yang selalu menyertai Ibu,ingat aku anakmu, Helma Hamimah.Jantungku berdetak kencang kenapa aku harus menjadi piatuYaa Rabbi aku harus terima semua iniSelamat tinggal ibuku tercinta, Semoga kau aman di akhirat-NyaSedih itu tak kunjung ku ratapiAngin semilir menyanyikan duka, ranting-ranting pohon berlagu sendu.Riak air danau bersandung haru…Sebelum kemeninggalan Ummi Siangnya aku menyanyikan lagu IbuApakah ini ada hubungannya dengan Ummi?Benak jiwaku penuh penasaranSalam manisUmmiku tercinta Annakmu Helma – Hamimah

Ditulis oleh Asma Karimah, putri Almrh.

http://nyakbabe.tumblr.com/post/6472808485/remote-tv

suatu sore, beberapa hari yang lalu, saat sedang mencari plastik, akumelihat kotak sepatu umi. reflek kubuka kotak itu. dan apa yangkutemukan? selain lotion kesukaan umi, ada remote tv di sana. hufh..kembali hatiku tersayat rindu, seperti tiap kali aku mengingatperempuan tersayang itu. remote tv. ada suatu cerita tentang remote tvyang masih lekat benar dalam ingatanku, tepat di hari terakhir akuberjumpa dengannya. ya, pada pagi hari sebelum umi berangkat ke jogja.saat itu, adik2 sedang bersiap untuk pergi ke sekolah. aku ikut dalamaktivitas pagi di ruang tengah. ja’far ada di depan tv, menontonberita pagi. umi berada tak jauh dari jafar. “remote mana nih?” ujarja’far. “mi, liat remote gak?” “umi umpetin,” jawab umi. umi memangkurang suka kalau anak-anaknya banyak nonton tv.

Page 18: Bunda Yoyoh Yusroh 2

malamnya, saat umi pulang dari bandung, area depan tv memang penuhdengan kursi yang berantakan. “hehe.. hanya umi dan Allah yang tau..”tambah umi. aku yang mengamati adegan itu memperhatikan mata umiseperti sedang mencari cari sesuatu, bolak-balik kamar-ruang tengah.“mi.. mana dong, nonton berita kan bagus mi..” kata ja’far. umitersenyum lebar ”he..umi lupa naronya..” “wah mi.. itu mah hanya Allahyang tau..” imbuh Ja’far. kontan umi, aku, salma, dan ka barnard yangberada di ruang tengah tertawa.

ya, pagi itu umi sumringah benar. penuh senyum dan berbinar-binar. ahumi.. note: remote tv di kotak sepatu itu, sampai saat ini masihkubiarkan tersimpan manis di sana. beberapa kali sempat ada yangmenanyakan keberadaan remote tv, tapi aku bilang “rahasia..” 06.13.11

Ditulis oleh yoyohyusrohtestimoni

13/06/2011 pada 15:58

Ditulis dalam Uncategorized

Wrong Number

dengan 2 komentar

Dakwatuna.com – Dari catatan salah seorang putra Ustazah Yoyoh Yusroh, Aizza Jundana. Semoga bermanfaat.

Wednesday, July 04, 2007.

This is a real and true story. A story about my beloved mother’s real experience.One day – one year ago, my mother sent a message to her friend from her phone. The message was like this: “ ألله في أحبك أنا ” (I love you in Allah). A few minutes later, a woman called my mother. While she cried and sobbing she asked my mother “What was your message mean? I don’t understand.” My mother said: “I’m sorry, Do I know you? I never sent a message to you. I’ve sent that message to my friend which is in my phone book. It is impossible delivered to you. I didn’t even have your number.” And then that woman told my mother about her self. She was on the edge of balcony in her apartment. She wanted to commit a suicide by jumping from balcony. But a message from my mother stopped her to do that. She saw a message from a strange number that written in Arabic. So, she decided to call that number, my mother’s number and ask the meaning of that message. She frustrated because her husband cheated with his secretary and lied to her, her husband said he want to do some office work outside the town.In fact, he was in vacation with his mistress. When she heard about that, she decided to kill her self. After hearing the stories from that woman, my mother told her the meaning of that

Page 19: Bunda Yoyoh Yusroh 2

message: “I love you because of Allah.” Soon afterward, she canceled her plan to commit suicide. Then she and my mother become friend. It was a fate. Maybe Allah gave her a second chance to continue her life by a missed-wrong addressed message. Allah turned that message to her phone.

Terjemahan:Rabu, 4 Juli, 2007

Ini adalah sebuah kisah nyata dari pengalaman ibuku.

Suatu hari setahun yang lalu, ibu mengirim sebuah sms pada temannya. Pesan itu berbunyi: “ أناألله في أحبك ”.

Beberapa menit setelah pesan tersebut terkirim, tiba-tiba ada nomor tak dikenal menelepon ibu. Ketika diangkat, ternyata di ujung telepon yang lain ada seorang wanita yang menangis tersedu-sedu, lalu bertanya, “Apa arti smsmu? Aku tidak paham.”

Ibu tentu kebingungan dan bertanya balik, “maaf, apa saya kenal anda? Saya tak pernah mengirim pesan kepada anda. Saya mengirim pesan kepada teman saya yang nomornya ada di phonebook (buku telepon) ponsel saya. Tak mungkin pesan itu terkirim pada anda. Saya bahkan tak tahu nomor anda.”

Kemudian wanita itu pun bercerita tentang dirinya. Ternyata ia sedang di ujung balkon apartemennya. Ia berencana akan bunuh diri, meloncat dari balkon. Tetapi, sebuah pesan dari ibu menghentikannya. Sebuah pesan dalam bahasa arab, yang datang dari nomor yang tak dikenalnya.

Ia lalu memutuskan menelepon nomor asing tersebut, nomor ibuku, bertanya tentang arti kalimat dalam bahasa arab itu

Ia pun bercerita pada ibu bahwa ia frustasi. Suaminya berselingkuh dengan sekretarisnya, dan berbohong mengenainya. Bahkan pada saat itu ia sedang berlibur dengan wanita selingkuhannya itu. Saat ia mendengar kabar perselingkuhan itu, ia pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Setelah mendengar cerita wanita tersebut, ibu menyampaikan padanya arti kalimat dalam bahasa arab itu: “aku mencintaimu karena Allah”.Akhirnya, ia pun membatalkan rencana bunuh dirinya. Dan ia dan ibuku kemudian menjadi teman.

Ini adalah takdir. Mungkin Allah ingin memberi wanita tersebut kesempatan keduanya melalui sebuah pesan nyasar. Allahlah yang me”nyasar”kan pesan itu.

La haula wala quwwata illa billah.

Page 20: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Ditulis oleh yoyohyusrohtestimoni

02/06/2011 pada 18:19

Ditulis dalam Uncategorized

Kematian Sebuah Misteri

tinggalkan komentar »

(Artikel terakhir yang ditulis oleh Ustadzah Yoyoh Yusroh untuk sebuah majalah)

Kematian Sebuah Misteri

Siapapun manusia didunia ini, baik ulama, cendikiawan, dokter, psycholog, para normal atau apapun statusnya tidak akan tahu kapan hari, jam, dan tanggal kematiannya. Karena kematian seseorang merupakan hak prerogative Allah SWT yang tidak pernah diumumkan kepada manusia.

Untuk para hamba yang memiliki pemahaman seperti ini, ia akan selalu siaga untuk menghadapi hari kematiannya dengan berbagai amal yang diridhoi Allah SWT. Siaga menghadapi kematian melebihi kesiagaan dalam hal lain. Misalnya saat ini banyak orang melakukan siaga bencana, siaga perang, siaga banjir dan siaga-siaga lainya tapi luput programnya dari siaga kematian. Padahal kematian adalah sebuah misteri, ia akan merenggut siapa saja didunia ini dengan tidak mengenal usia. Bukan hanya orang tua, tetapi anak muda, remaja bahkan bayi sekalipun dapat meninggal tanpa diprediksi. Kematian juga tidak mengenal apakah orang itu sakit atau sehat, karena terbukti orang yang sehat, segar dan bugar juga bisa mengalami mati mendadak.

Kematian juga tidak selalu dialami seseorang secara sendirian, karena bila Allah SWT menghendaki kematian bisa dialami oleh sebuah komunitas, atau suatu bangsa di suatu daerah , atau suatu wilayah atau suatu negara dalam jumlah yang sangat menakjubkan. Contoh peristiwa gempa bumi di Padang Sumatera Barat atau Tsunami di Aceh dan yang terakhir di Jepang.

Sebagai seorang muslim kematian yang didambakan adalah mati syahid dalam membela agama Allah SWT, mempertahankan hak seperti yang dilakukan oleh saudara kita yang ada di Palestina saat ini dalam melawan Israel yang mengambil tanah mereka, menguasai masjid Al Aqsa dan berbagai hak hidup mereka. Namun karena kematian sebuah misteri tidak semua mereka yang berjuang mendapat karunia syahadah seperti yang di harapkan.

Ada juga yang mengharapkan kematian setelah melakukan ibadah seperti setelah selesai sholat, setelah berbuka puasa atau setelah selesai melaksanakan ibadah haji,atau ibadah-ibadah lainnya. Banyak harapan mereka yang dikabulkan Allah SWT. Rita seorang aktifis

Page 21: Bunda Yoyoh Yusroh 2

dakwah di kota Tangerang teman saya menceritakan bahwa pada bulan Ramadhan tahun 2009 seorang bapak bernama Ahmad ikut sholat tarawih. Setelah selesai sholat dan sedang berdzikir, ia terjatuh dan kemudian meninggal dunia. Cerita lain tentang seorang ibu yang baru selesai berbuka kemudian terjatuh dan segera dilarikan kerumah sakit. Tak lama kemudian ia meninggal dirumah sakit.

Ada lagi peristiwa yang sangat memilukan. Seorang ibu yang baru selesai menunaikan ibadah haji meninggal di pesawat GA 981. Ketika ia menaiki tangga, pas di anak tangga yang terakhir dekat pintu ia terjatuh dalam posisi duduk. Kebetulan penulis duduk di dekat pintu sehingga terlihat jelas bagaimana ia terjatuh dan dibantu suaminya untuk duduk. Ia terlihat sangat lemah , sehingga dibaringkan dan di gotong oleh teman-temannya sesama jamaah haji dari Solo. Saat digotong dan lewat di hadapan penulis, penulis berdiri dan sempat memegang kakinya yang terasa sangat dingin. Kemudian pramugari melalui pengeras suara menanyakan siapa penumpang yang dokter. Ia mohon bantuannya untuk menolong pasien yang sedang sakit. Ternyata ada dua dokter laki laki dan perempuan yang siap menolong, kemudian agak ramai mereka mondar mandir karena posisi duduk ibu Hartati-nama ibu itu- di kelas ekonomi agak rumit untuk mendapat bantuan. Akhirnya kebijakan crew pesawat ibu Hartati di pindahkan ke kelas bisnis untuk memudahkan pengurusannya.

Setelah pesawat take off beberapa menit dan suasana agak tenang, masing masing petugas duduk kembali ke kursi masing masing. Penulis mencoba melihat ibu Hartati di tempatnya, ternyata beliau tidur mendengkur disebelah suaminya. Tidak lama kemudian terlihat suasana yang agak ribut. Ternyata ibu Hartati sudah meninggal. Ia meninggal dalam posisi duduk. Terpikir oleh penulis tidak mungkin selama 9 jam mayat bisa bertahan duduk di kursi. Akhirnya setelah musyawarah dengan crew pesawat jenazah ibu Hartati diletakkan dibelakang barisan kursi bisnis terakhir dengan beralaskan plastik. Hal ini menjadi PR bagi penulis untuk memberi masukan kepada pihak penerbangan. Ketika rapat kerja bulan Mei 2010 dengan pengelola maskapai Garuda di komisi VIII yang membincang masalah biaya penerbangan haji, penulis sampaikan kepada Dirut Garuda pak Emir Sattar bahwa penerbangan harus selalu mempersiapkan KIT untuk jenazah berupa kantong mayat, karena sangat mungkin dalam penerbangan jauh atau dekat ada seseorang yang tiba ajalnya. Saat itu beliau mengaminkan, dan mudah-mudahan sekarang sudah direalisasikan.

Itulah kematian yang merupakan hak penuh Allah SWT, yang tidak bisa di duga oleh siapapun. Ia adalah واليستقدمون ساعة يستاءخرون ال ….. Tidak bisa ditunda sedikitpun atau di percepat. Wallahu a’lam bis showwab.

Madinah Almunawwarah

23/04/2011

Yoyoh Yusroh

Page 22: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Saat menunaikan ibadah haji, Yoyoh Yusroh, selalu berdoa kepada Allah SWT agar dipertemukan dengan orang yang lebih baik darinya. Akhirnya, doanya pun terkabul. ”Saat berhaji, saya selalu berdoa kepada Allah agar dipertemukan dengan orang yang lebih baik, ” kata anggota DPR RI dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Yoyoh memang memiliki keinginan begitu dalam bertemu dengan orang yang lebih salihah, banyak beribadah dan banyak amalannya. Suatu ketika di musim haji 2007, ia ungkapkan keinginannya itu ketika berada di Masjid Nabawi, Madinah. Di masjid yang terdapat makam Rasulullah SAW itu, ia menengadahkan tangannya dan melantunkan doa agar Allah mempertemukan dirinya bertemu dengan orang yang diinginkannya itu.

Di Masjid Nabawi, akhirnya Allah mempertemukan Yoyoh dengan seorang wanita asal Suriah yang memang lebih baik darinya. Saat itu, kata Yoyoh, usai shalat Dzuhur, ia tetap berdiam diri di Masjid Nabawi. Sambil menunggu waktu shalat Ashar tiba, ia mengajarkan Alquran dan tasfirnya kepada empat hingga lima jamaah asal Indonesia.

Saat Yoyoh sedang mengajarkan Alquran dan tafsirnya itu, seorang wanita asal Suriah terus memperhatikannya. Beberapa saat kemudian, pengajaran pun usai. Yoyoh yang telah batal wudhunya bergegas menuju ke tempat wudhu untuk memperbarui wudhunya. Dan ternyata, wanita Suriah tersebut mengejarnya.

Tanpa basa basi, wanita asal Suriah itu langsung bertanya kepada Yoyoh apakah dirinya hafal Alquran. ”Saya menjawab tidak hafal seluruhnya. Tapi Insya Allah, banyak surat Alquran yang saya hafal. Lebih dari separuhnya saya hafal. Saya juga katakan anak saya yang nomor 8 dan 11 hafal Alquran,” kata ibu dari 13 putra ini.

Ia pun melanjutkan penjelasannya bahwa anak-anaknya yang lain ada yang hafal lima juz bahkan ada yang sembilan juz. Usai memberikan jawaban, kata Yoyoh, wanita asal Suriah itu tanpa diminta menyatakan bahwa dirinya adalah seorang hafidzhah, orang yang hafal seluruh surat dalam Alquran. ”Artinya, dia lebih baik dibanding saya,” ujar Yoyoh yang sebelumnya sudah menunaikan ibadah haji pada 1995, dan 2006.

Pertemuan dengan wanita yang lebih baik darinya itu, membuat kebahagiaan menyelimuti hati Yoyoh. Ia merasakan doanya telah dikabulkan. Wanita Suriah tersebut kemudian memberinya hadiah berupa Alquran kecil. Wanita itu juga menuliskan serangakaian doa untuk Yoyoh agar anak-anaknya menjelma menjadi anak-anak saleh.

Rupanya belum cukup puas, wanita itu kemudian memberikan buku catatan berangka tahun 2002 yang berisi catatan-catatan dia mengenai ceramah yang pernah ia dengarkan. ”Ia pun mencari sesuatu dari dalam tasnya, lalu menemukan cermin dan menyerahkannya kepada saya. Ia juga minta bertemu lagi di tempat sama pada waktu Maghrib,” katanya.

Saat Maghrib tiba, Yoyoh kembali bertemu dengan wanita itu. Kali ini, ia mendapat hadiah lain yakni seuntai tasbih yang begitu indah. Wanita itu kemudian memintanya untuk kembali

Page 23: Bunda Yoyoh Yusroh 2

bertemu karena ia ingin mempertemukan dirinya dengan anak perempuannya yang hafal Alquran.

Sayangnya, Yoyoh tak sempat bertemu kembali dengan wanita asal Suriah dan anak perempuannya. Wanita kelahiran Tangerang, Jawa Barat ini sudah harus meninggalkan Madinah menuju Makkah. ”Sayang saat itu saya sudah harus meninggalkan Madinah menuju Makkah. Tapi, Subhanallah, Allah pertemukan saya dengan orang yang betul lebih baik dibanding saya,” ujar Yoyohyang mengaku perjalan haji adalah yang paling mengesankan dari seluruh perjalanannya ke berbagai daerah, wilayah, maupun negara yang pernah ia lalui.

‘Saat berhaji, saya selalu berdoa kepada Allah agar dipertemukan dengan orang yang lebih baik.’ fer/dokrep/nopember 2008

4871 reads

Tags:

Ditulis oleh Huda Robbani at Twitter @hudarrr 28 May 2011

Pengen menunaikan janji utk kultwit ttg nyokap dengan hashtag #BundaYoyoh

Bertepatan dgn seminggu kepergiannya ini, scr umum saya akan kultiwt ttg tanda2 sblm beliau meninggal, kronologis, dan prosesi pmkmnnya

Smg bs menjawab bbrp hal dan meluruskan apa yg krg benar. Selamat menyimak..

Pertama, mengenai beberapa pertanda yg tdk biasa dr #BundaYoyoh sblm kepergiannya

1. #Tanda1: Sebulan yg lalu, tdk biasanya Ummi mandi di kantor dan mengenakan minyak wangi byk2 #BundaYoyoh2. Lalu Ummi nyeletuk ke asprinya di DPR (Mb Effie): “Fie, kyny sbntr lg aku meninggal deh. Mkny aku bersih2. Siap2 ktm Allah” #BundaYoyoh3. Mbak Effie hny menyahut: “Masa sih bu?” Menganggap itu hny candaan #BundaYoyoh4. #Tanda2 Setahun belakangan, Ummi jg sering tiba2 bilang ke Abi: “Bi, abi siap gak kalo Ummi nanti meninggal?” Abi diam #BundaYoyoh5. Lalu lanjut Ummi: “Kalau Ummi Insya Allah siap. Tapi gmn dengan Abi dan anak2?” #BundaYoyoh6. #Tanda 3: Bbrp hari sblm kejadian, di rumah Mak Haji (nenek saya, ibunya Ummi) di Tangerang yg skrg jd tmpt ummi dimakamkan #BundaYoyoh7. Tdk biasanya didatangi sgerombolan burung2 kecil. Org2 heran&bertanya ke Mak Haji: “Mak, akhir2 ini knp byk bgt burung ya..?” #BundaYoyoh8. Mak Haji jawab, “Iya nih..Kalo kata org dulu sih, tandanya bakal ada org besar yg meninggal”

#BundaYoyoh9. #Tanda4: Tgl 17 Mei 2011, Ummi sempat merekam satu video nasehat utk ditayangkan di

Page 24: Bunda Yoyoh Yusroh 2

suatu acara #BundaYoyoh10. Tdk disangka, video yg tanpa skrip itu merupakan rekaman trkhr Ummi semasa hidup #BundaYoyoh11. Dan di akhir nasehatnya Ummi bilang: “Insya Allah kita akan bertemu di syurga” #BundaYoyoh12. Video perpisahan trsbt dpt disaksikan disini http://bit.ly/j10X35 #BundaYoyoh13. #Tanda5: Tgl 18 Mei 2011,sy&kakak2 sy yg tertua tiba2 dpt email(trkhr)dr Ummi pkl 08:31 WIB dgn sub: Nasehat utk Sang Putera #BundaYoyoh14. Email tsb brisi wasiat2/nasehat2 panduan hidup yg sgt mnyntuh. Abg sy @aizzajundana mempostnya disini -> http://bit.ly/mdJ1Xr #BundaYoyoh15. #Tanda6: Ummi smpt memesan ke asprinya ratusan box snack utk ‘acara’ hr Sabtu 21 Mei pkl 10:00 WIB #BundaYoyoh16. Ketika belakangan dicek, kt sadar bhw Ummi sdg ga pny agenda jam segitu. Dan blkgn jg kita sm2 tahu #BundaYoyoh17. Bahwa Sabtu 21 Mei pkl 10:00 WIB kmrn itu adalah saat jenazah Ummi tiba di tmpt persemayaman (Kalibata) #BundaYoyoh18. Sehingga akhrnya snack itu digunakan utk konsumsi para pelayat #BundaYoyoh19. #Tanda7: Ketika di Magelang, 2 hr sblm kecelakaan, keluarga disana mencoba utk mengabadikan foto Ummi sendirian #BundaYoyoh20. Namun entah knp ketika sdh dipotret hasilnya gagal/tdk terpotret. Hanya ada sekelebatan putih tanpa wajah Ummi #BundaYoyoh21. Itu terjadi 4x berturut2. Pdhl ktika memotret anggota keluarga yg lain selalu brhsl. Bgitu jg ktk Ummi dipotret tdk sndirian #BundaYoyoh22. #Tanda8: Bbrp org yg bertemu Ummi 1-2 hr sblm kecelakaan trjd, mmbrikan testimoni bhw mrk melihat Ummi menjadi bgitu berbeda #BundaYoyoh23. Jadi lbh byk senyum, lbh byk bercanda, terlihat spt lebih awet muda. Ada yg blg Ummi spt berusia 30 thn pdhl usianya 48 thn #BundaYoyoh24. Dan trdpt bbrp tanda2 lainnya yg bs di-share lain kali, blm semua narasumber cerita jg soalnya #BundaYoyoh

Skrg masuk ke bagian kronologi kejadian

25. Ummi brgkt ke Yogya Rabu, 18 Mei 2011 utk menghadiri wisuda @bangumar, abang saya, anak pertama #BundaYoyoh26. Sengaja melalui perjalanan darat krn ingin silaturrahmi ke Magelang, rmh Eyang Gatot. Kakeknya Abi & mnghdr prnkhn khadimah. #BundaYoyoh27. Rombongan trdr dr 2 mbl. Mbl Innova hitam trdiri dr Abi,Ummi,Umar (putra1), Sholah (5), Ayyasy (8), KongBun&Hanafi (driver) #BundaYoyoh28. Stlh wisuda, rombongan smpt ke Magelang silaturrahmi dan mlnjtkn ke pernikahan mbak di rmh yg menikah di blgn Jabar #BundaYoyoh29. Akhirnya prjlnn dilanjutkan menuju Jakarta melalui tol Palikanci, Cirebon tsb #BundaYoyoh30. Pada Sabtu dinihari sktr pkl 2, mendadak Pak Hanafi mengantuk, adik saya yg nmr 5 (Sholah) berinisiatif menggantikan #BundaYoyoh31. Posisi duduknya saat itu adik saya menyetir, disblhnya (dpn kanan) Pak Hanafi. Di tengah kiri

Page 25: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Ummi, di tengah kanan Abi #BundaYoyoh32. Sementara di blkg (dari ki-ka) Ayyasy, Umar, dan Kong Bun #BundaYoyoh33. Ummi mmg selalu duduk di kursi tengah bagian kiri setiap naik mobil. Itu lokasi favoritnya #BundaYoyoh34. Di pojok yg sama pula Ummi selalu tilawah/muraja’ah hafalan Qur’annya setiap naik mobil #BundaYoyoh35. Pada saat kejadian, Ummi mmg tdk mengenakan seatbelt. Abi yg biasa mengingatkan jg lupa mengingatkan Ummi #BundaYoyoh36. Mobil melaju kencang dgn kecepatan konsisten 120 km/jam, seisi mobil tidur kecuali adik saya yg menyetir #BundaYoyoh37. Tiba di tikungan tajam lokasi kejadian, adik saya yg sdg tdk dlm kondisi mengantuk mendadak krg antisipastif di tikungan tsb #BundaYoyoh38. Salah persepsi krn dikira hanya tikungan biasa, bukan tikungan tajam #BundaYoyoh39. Di tambah saat itu penerangan redup, shingga mata mnjd kurang jeli #BundaYoyoh40. Karena kaget dan reflek ingin melakukan penyelamatan agar mobil tdk terbalik, adik sy smpt membanting setir #BundaYoyoh41. Namun tetap kecelakaan tdk bs dihindari, sehingga mobil menabrak pembatas jalan (beton) yg mengenai mobil bag. kiri #BundaYoyoh42. Tabrakan trjd sgt hebat dan keras, kontan seisi mobil terbangun. Warga berteriak kaget & berduyun dtg #BundaYoyoh43. Dlm keadaan tsb, sktr 5 menit pertama seisi mobil shock. Kong Bun yg ada di blkg Abi mendadak sdh di tgh #BundaYoyoh44. Seisi mobil sesak nafas dan tdk tahu hrs berbuat apa. Sholah yg menyetir lgsg buka pintu. Kondisinya tdk knp2 #BundaYoyoh45. Ia tdk luka sdktpun. Yang lain jg blm merasakan dampak apa2, msh diliputi rasa shock #BundaYoyoh46. Ummi yg saat itu di tgh bagian kiri mengalami dampak yg plg kuat. Beliau terbentur bagian dpn mobil dgn posisi kepala lgsg #BundaYoyoh47. Ditambah trdpt dorongan dr blkg,jok lepas shgg dia jatuh tersungkur. Stlh kcelakaan abi smpt membenahi posisinya kmbl ke jok #BundaYoyoh48. Namun di dahi Ummi sdh mengucur darah, Abi menduga itu hny luka biasa. Nmn sbnrnya kmgknn Ummi tgh mengalami pendarahan #BundaYoyoh49. Smntr warga yg berduyun2 mencoba mencari pertolongan, dan mencoba membuka pintu disisi ummi dgn linggis dsb #BundaYoyoh50. Dalam keadaan spt itu, Ummi msh dlm keadaan sadar dan mengabsen anak2nya satu persatu. “Sholah mana? Masih hidup ga?” Dll #BundaYoyoh51. Ia mengira kondisi yg lain lbh parah dari dirinya. #BundaYoyoh52. Kemudian tiba2 Ummi smpt mnjd ‘agak emosional’ dan bilang: “Aduh dada Ummi sakit. Rasanya spt mau meninggal” #BundaYoyoh53. Kontan Abi & seisi mobil mengingatkan: “Istighfar mi”. Umi berucap “Astaghfirullahaladzim” #BundaYoyoh54. Ummi tiba2 juga berucap: “Abi, Ummi sedang sakaratul maut”. Abi dan seisi mobil krg percaya nmun bilang “Nyebut mi…” #BundaYoyoh55. Lalu Ummi berucap “Asyhadu anlaa ila hailallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah”

Page 26: Bunda Yoyoh Yusroh 2

dgn lancar #BundaYoyoh56. (Di titik ini kami lega krn trnyt Ummi telah mengucap syahadat) #BundaYoyoh57. Trs berulang. Menunggu ambulans datang, Ummi senantiasa menyender di bahu Abi dgn trs berdzikir #BundaYoyoh58. Ambulans pun datang. Semua yg terluka dibawa masuk terlebih dahulu #BundaYoyoh59. Dalam perjalanan Ummi sdh dlm keadaan tenang tnp suara, yg lain beristirahat. #BundaYoyoh60. Namun adik saya yg nomor 8 (Ayyasy) sempat melihat tiba2 dengkul Ummi terangkat dgn sendirinya sebanyak 2x #BundaYoyoh61. Pada saat itulah kmgknn malaikat pencabut nyawa sdg melaksanakan tugasnya #BundaYoyoh62. Ketika Sholah dan Pak Hanafi yg belakangan menyusul tiba di RS, jasad Ummi sdh ditutup kain seluruhnya #BundaYoyoh63. Ummi ternyata telah wafat, menghembuskan nafasnya yg trkhr sktr pkl 03:30 WIB di RS Mitra Plumbon Cirebon #BundaYoyoh64. Innalillahi wa inna ilaihi raajiun. Umi tlh wafat. Sontak keluarga menangis & mengabari smw pihak utk mengurus pemakamannya #BundaYoyoh

Skrg saya akan msk ke bagian prosesi prsmymn – pemakaman almrhmh

65. Kabar duka mengenai wafatnya Ummi tlh cpt menyebar, baik lwt tv, radio, internet, sms dsb #BundaYoyoh66. Telah direncanakan utk prosesi persemayaman akan dilakukan di Masjid Baiturrahman Komplek RJA DPR RI Kalibata #BundaYoyoh67. Smntr jenazah disepakati dimakamkan di rumah nenek saya di Batu Ceper, Tangerang ats permintaan keluarga nenek #BundaYoyoh69. Mulai dr proses persemayaman hingga pemakaman, byk sekali respon yg dtg #BundaYoyoh70. Byk sekali yg kehilangan dgn sosok Ummi. Pjbt, anggota dwn dr brbagai fraksi, tokoh nasional, politisi, ikhwah, msyrkt dsb #BundaYoyoh71. Hal itu trlht jg dr ratusan karangan bunga dan jmlh pentakziyah yg membludak. #BundaYoyoh71b. Termasuk ucpn belasungkawa dr slrh dunia, berbagai negara dunia #BundaYoyoh71c. Ismail Haniya jg mengabarkan duka cita warga Palestina krn Ummi adlh WN Kehormatan Palestina #BundaYoyoh72. Komplek DPR disesaki ribuan org pelayat. Sholat jenazah diadakan 2 shift, itupun 70% pelayat tdk kebagian #BundaYoyoh73. Ketika jenazah Ummi diangkut ke ambulans, dan konvoi menuju Tangerang, #BundaYoyoh74. Menurut Patwal yg mengawal, konvoi utama menuju pmkmn diikuti ratusan mobil dgn panjang iring2an lbh dari 3 km #BundaYoyoh75. Begitu jg ktk di area pemakaman, belasan ribu org memadati lokasi, 80% diantarany tdk tertampung dan tdk bs masuk ke lokasi #BundaYoyoh76. Alhmdllh itu menandakan Ummi adlh sosok yg begitu berarti bagi byk orang :’) #BundaYoyoh77. Saya pribadi smpt ikut di proses memandikan, mengafani, dan menyolatkan Almarhumah.

Page 27: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Jnzh terasa sgt ringan #BundaYoyoh78. Dan kami menyaksikan dgn sangat jelas bahwa Ummi meninggal dlm keadaan tersenyum :’)http://lockerz.com/s/103761305 #BundaYoyoh79. Alhamdulillah. Semoga itu merupakan pertanda yg jelas bhw beliau meninggal dlm keadaan husnul khotimah #BundaYoyoh80. Kami dari keluarga jg alhamdulillah sdh bs mengikhlaskan kepergiannya #BundaYoyoh81. Krn kami percaya dr berbagai tanda2 yg diberikan, dr bagaimana almarhumah semasa hidupnya beribadah, #BundaYoyoh82. Mendidik kami dgn penuh kasih & cinta, mnjlnkn amanah yg diberikannya dgn baik, dan bgmn dia memberikan pengaruh & brbakti #BundaYoyoh83. Yang luar biasa kpd masyarakat, adlh suatu hal yg memberikan byk hikmah #BundaYoyoh84. Sehingga ketika Allah Yang Maha Kuasa lbh sayang kepadanya dgn memanggilnya terlebih dahulu, #BundaYoyoh85. Kami hrs ikhlas dan tabah, serta mudah2an dpt mewujudkan harapan2nya kpd kami #BundaYoyoh #BundaYoyoh86. Sekaligus meneruskan cita2nya yg belum tercapai. Smg kami bs seperti dia, #BundaYoyoh87. Wanita luar biasa yg dr rahimnya telah mengandung dan melahirkan kami, yg tlh memberikan teladan kpd kami dgn caranya #BundaYoyoh88. Mendidik kami dgn penuh cinta, keteladanan & keshalihatan yg luar biasa… #BundaYoyoh89. Selamat jalan Ummi kami, Ummi Yoyoh Yusroh. Sang mujahidah syahidah. Ila liqo’ #BundaYoyoh

Ditulis oleh yoyohyusrohtestimoni

29/05/2011 pada 15:02

Ditulis dalam testimoni

Dikaitkatakan dengan kultwit

Anak-anak hasil didikan Ustadzah Yoyoh

dengan 2 komentar

“Abi, ini perjalanan umi yang terakhir,“ demikian ungkapan Ustadzah Yoyoh pada suaminya yang tercinta Ustadz Budi Darmawan yang kemudian dijawab, ”istighfar mi.“ Lalu Ustadzah Yoyoh berisitighfar dan kemudian mengucapkan kalimah syahadat… sesaat sebelum ambulance dari RS Mitra Keluarga Plumbon Cirebon datang dan tak lama kemudian Ustadzah Yoyoh, ibu yang solihat dari 13 anaknya menghembuskan nafas yang terakhir, meninggalkan anak-anaknya dalam cinta pada Ilahi Robbi. Beliau yakin anaknya ada yang mengasuh dan beliau yakin bahwa anaknya akan ada dalam genggaman sang pencipta yang maha pengasih lagi maha penyayang (surah Al Fatihah : 3).

Page 28: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Semua berduka, dari tua sampai muda mengiringi jenazah beliau dengan berita yang mengagetkan secara manusiawi. Laporan yang masuk mengenai anak-anak Usatadzah Yoyoh yang merupakan murid kami di JISc begitu lengkap “anak-anaknya menangis Mam, mereka masih terpukul namun subhanallah hanya sebentar saja setelah itu mereka ikhlaskan kepergian umminya. Ada lagi yang terheran-heran, “kok anaknya terlihat tidak begitu sedih, kehilangan umminya yang begitu dicintai, yang begitu sabar dan perhatian, yang selalu perhatian pada pihak sekolah dan selalu menyempatkan diri untuk ambil raport ditengah kesibukannya sebagai seorang da’iyah dan anggota DPR dengan segudang tugas dakwah lainnya.” Semua kesibukan beliau tidak membuatnya melupakan kepentingan anaknya, semua waktu dan perhatian dibagi-bagi dengan begitu sempurna.

“Ummi pergi dakwah..!” jawab si kecil lugas pada kami yang menyambangi rumahnya untuk mengambil titipan almarhum Ustadzah Yoyoh. Yaa.. sang Ummi telah menyiapkan kepergiannya sejak setahun yang lalu, dengan kesibukan yang tinggi, sudah biasa anak-anak ditinggalkan dan bersikap mandiri dengan penuh pengertian dan motivasi bahwa anak-anak adalah amanah dan anak-anak adalah mujahid dan mujahidah. Semua anak memahami, umminya sosok da’iyah yang waktunya tidak hanya untuk keluarga namun juga untuk keluarga-keluarga yang lain dan semua kawan anaknya pun mengenal sang ummi, sungguh sosok ibu yang luar biasa..

“Subhanallah.. begitu tegarnya Salma dan adik-adiknya, hari ini mereka masuk sekolah, ketegaran mereka pastilah buah dari didikan sang ummi,” demikian seorang guru mengirimkan smsnya pada saya. “Abdullah juga masuk Mam, langsung duduk tenang dan dengarkan pelajaran, tidak ada tanda-tanda kesedihan di wajahnya, yang ada hanyalah semangat untuk teruskan pelajaran, dengan wajah bersungguh-sungguh, oh we love you, Abdullah,” demikian pesan singkat dari Ustadzah Ida walikelas Abdullah kepada kami. Dilanjutkan “Yaa, mam Fifi, kami dikelas juga sedang mendengarkan cerita Salma dengan seru tentang umminya, ada yang haru, ada yang lucu, ummi yang selalu tertawa dan mendengarkan dengan serius dan kita semua mencoba menghiburnya namun Salma dengan gembira serta semangat menceritakan kisah-kisahnya dengan umminya, kenangan-kenangannya dengan sang ummi, percakapan dengan sang ummi, tapi dia menceritakan dengan tegar, dan kawan-kawan dikelas membantu mengambilkan tisu segera sementara Salma terus bercerita dalam tangis, tapi dia hanya bilang, air matanya adalah air mata fitrah… salut deh Mam…” kembali guru-gurunya anak-anak Ustadzah Yoyoh menceritakan kondisi anak-anak Ustadzah Yoyoh pada dua hari setelah berpulangnya sang ibunda tercinta..

Subhanallah, dengan Ayyas yang ingin menjadi da’i, jawabnya lugas ketika ditanyakan setelah ujian nasional kalian semua mau menjadi apa? Ayyas putra bu Yoyoh yang saat ini masih terbaring lemah dan butuh bedrest empat minggu, mengungkapkan keinginannya dengan sangat semangat, “saya mau jadi da’i, cita-cita saya berdakwah dan meneruskan sekolah ke Makkah,” subhanallah…

Mau anak soleh..? jangan hanya berdoa, berusahalah agar kita para ibu juga menjadi ibu yang solihat, para ayah menjadi ayah yang solih, anak-anak solih dan solihat lahir dari ayah dan ibu yang solih dan solihat. Bukankah buah kelapa jatuhnya di bawah pohon kelapa juga…?

Page 29: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Sumber: http://jisc.eramuslim.com/jendela_hati/display/480-anak-anak-ustadzah-yoyoh

Ditulis oleh yoyohyusrohtestimoni

28/05/2011 pada 13:33

Ditulis dalam testimoni

Warisan Ide #IbuYoyoh ttg Politik Luar Negeri – 2011 via @AryaSandhiyudha di Twitter

tinggalkan komentar »

Rabu, 25 Mei 2011 twit dari gedung DPR-RI

1. hari ini Paripurna DPR pertama pasca berpulangnya #IbuYoyoh Yusroh, ang.Komisi1 DPR. Sy izin twit beberapa ide beliau.

2. Akhir Januari 2011, #IbuYoyoh berikan pandangannya ttg Politik Luar Negeri Indonesia di masa keketuaan ASEAN 2011.

3. Seminar ini dilaksanakan oleh BHLN DPP PKS, pimpinan @Budiyanto_BHLN mengundang Kemenlu RI. berikut poin2 presentasi #IbuYoyoh

4. #IbuYoyoh mengapresiasi strategi ASEAN Menlu Marty yg dipapar di Raker dgn Komisi1 DPR 20Jan2011. Hanya saja….

5. #IbuYoyoh melihat beberapa “lubang” kebijakan Kemenlu. Seperti terhadap kawasan Timur-Tengah, Palestina, & OKI.

6. #IbuYoyoh lihat potensi luar biasa hubungan Indonesia/ASEAN dgn Timur Tengah dlm bid. budaya, ekonomi & pertahanan.

7. #IbuYoyoh juga mengangkat kembali pernyataan @hnurwahid pada saat Raker dgn Menlu 20/1/2011 ttg peran Indonesia di OKI.

8. dan tentunya #IbuYoyoh mengungkap kembali kondisi Palestina sebagai korban kejahatan HAM perilaku teror zionis Israel.

9. dalam momen Keketuaan ASEAN, #IbuYoyoh melihat 3 peluang besar di ranah Sosial-Budaya, Politik-Keamanan, & Ekonomi.

10. #IbuYoyoh melihat dlm hal Politik, hubungan Indonesia-Malaysia sbg bangsa serumpun ini perlu jadi prioritas utk dieratkan

Page 30: Bunda Yoyoh Yusroh 2

11. #IbuYoyoh, dllm ranah Sosial, kemukakan ide ttg Kapal ASEAN utk Palestina, lalu LSM Rumah Zakat didorong terus perannya.

12. #IbuYoyoh, dlm ranah Ekonomi, ASEAN akan jadi jantung ekonomi duniajika hub. dgn kawasan Timur-Tengah terus membaik.

13. #IbuYoyoh :hubungan itu bermanfaat scr investasi & perdagangan, serta utk menjadikan Indonesia sbg referensi demokrasi.

14. #IbuYoyoh pernah cerita, waktu presentasi di sebuah pertemuan Internasional. Para syaikh menyarankan…

15. #IbuYoyoh… disarankan para Syaikh, “lain kali gunakan bhs Indo saja, kami yg harus belajar, rakyat Indonesia lebih banyak dr kami.”

16. paripurna DPR hari ini… agaknya akan ada “mengheningkan cipta” sejenak utk #IbuYoyoh, semoga kita mengingat beliau & ide2nya..

Ditulis oleh yoyohyusrohtestimoni

26/05/2011 pada 20:59

Ditulis dalam kultwit

Kenangan dgn #IbuYoyoh dari Si Pemula yg Beruntung, @AryaSandhiyudha via twitter

tinggalkan komentar »

1. Sy hanya pemula di PKS yg merasa sangat beruntung dapat berinteraksi lebih dekat dgn #IbuYoyoh dlm 8 bulan terakhir.

2. Kisah #IbuYoyoh yg paling kuat dlm memori sy itu dimulai, saat sy jd wali nikah adikkusayang, @atikamianti awal Oktober2010.

3. Sy sbg wali-nikah diperkenalkan dgn perias manten, Ibu Darsono, mbahuti ini ibu dr P’BudiDharmawan, ibu mertua #IbuYoyoh

4. dari obrolan dgn mbah Darsono. Sy merasakan sisi lain almarhumah, membuat tambah kagum. #IbuYoyoh anak yg sangat berbakti.

5. Mbahuti Darsono bilang, “Yoyoh itu sibuk skali.. Tapi tiap bulan sempatkan ke rumah, bawa makan banyak tuk sebulan” #IbuYoyoh

Page 31: Bunda Yoyoh Yusroh 2

6. Mbah: “itu anak2nya dr kecil rajin sholat & selalu berjamaah” Membenarkan semua kisah bahwa #IbuYoyoh memang Ibu teladan.

7. Waktu sy hubungkan Mbah dgn pak Budi & #IbuYoyoh via telpon, Mbah berbincang hangat.. “Ibu lagi merias adiknya masAryo”

8. Saat bercerita ttg #IbuYoyoh, Mbahkung & mbahuti Darsono, seperti tak terkendali, terus memuji akhlaq bakti-nya pd mereka

9. November 2010, Sy berkesempatan isi acara dgn #IbuYoyoh di TVRI bersama BundaNeno. Momen hari Ibu. Berjam-jam sy kagum.

10. #IbuYoyoh sangat perhatian ttg kesehatan, beri pesan ke Sy utk keluarga. “Banyak makan kambing, bagus utk ibu menyusui”

11. “anak2 Sy -kata #IbuYoyoh- semua sy susui sendiri sampai selesai. Sy juga punya banyak anak susu di beberapa negara.”

12. #IbuYoyoh juga bilang telah menemukan metode hafal Quran singkat, dinamai metode Gaza. Diterapkan di pesantren tahfiz-nya

13. Jadi, momen hari Ibu 2010 di acara Untukmu Indonesia – Bunda Neno di TVRI adalah yg terakhir utk #IbuYoyoh.

14. Disitu, #IbuYoyoh di’declare Bunda Neno sbg “Ibu Indonesia”. Politisi, Ibu RT, Ustadzah, & tambahan sy -Anak Berbakti-

15. Desember 2010, sy diinisiasi jadi TenagaAhli ang.komisi 1. Semakin memberi kesempatan utk berinteraksi & melayani #IbuYoyoh

16. Semakin terlihatlah kecemerlangan #IbuYoyoh saat mencetus ide “Kaukus Parlemen Indonesia untuk Timur-Tengah” DPR-RI.

17. “Kaukus untuk Timur-Tengah” ini sudah jadi proposalnya, tp belum sempat terbahas. Salah satu warisan gagasan #IbuYoyoh

18. #IbuYoyoh di Raker, “Sy ingin nagih janji Panglima TNI, bagaimana hasil kajian ttg peluang muslimah TNI utk berjilbab.”

*Sekarang Jilbab marak.. Royalty pahala mengalir utk para pejuang Jilbab.. Termasuk almh #IbuYoyoh ~insyaAllah

Jika nanti TNI scr merata bolehkan muslimah berjilbab, maka kita saksinya. Almh #ibuYoyoh pernah perjuangkan di FPT Panglima.

Page 32: Bunda Yoyoh Yusroh 2

19. Terakhir bertemu #IbuYoyoh, Rabu, mengkaji scr internal RUU intelijen negara. Menyusun Poin&Arah demokratisasi intelijen.

*Rabu, 18 Mei 2011 – Sehari sebelum ke Jogja utk hadiri wisuda. Hari itu jadwal pembahasan RUU Intelijen DPR-RI dengan Menkumham & Kepala BIN.

20. Lalu #IbuYoyoh izin, “Sy izin duluan ya, masih ada bbrp kecamatan di Dapil yg mau Sy didatangi”. Mencintai & Dicintai.

21. Allah juga menitipkan pesan pada kita, Lihat #IbuYoyoh, ditengah kesibukannya masih sempatkan hadir wisuda anaknya @bangumar

oleh: Cahyadi Takariawan

(ode bagi bunda kami, yoyoh yusroh)

izinkan kami terus berjalan, bunda

jangan khawatirkan langkah kami

sebab kami telah mengerti arah jalan yang kau retaskan untuk kami

di situlah kami selalu berjalan ke depan

dan tak akan pernah berhenti menapaki

* * *

tenanglah kini engkau meniti surgaNya, bunda

karena kami yakin dengan apa yang dijanjikanNya

langkahmu itu, tegarmu itu, kokohmu itu

Page 33: Bunda Yoyoh Yusroh 2

tak ada yang bisa mengalahkanmu

tak ada yang sanggup menghentikanmu

semua kami cemburu

* * *

bergembiralah engkau di sisiNya, bunda

karena hanya itulah tempat yang bisa mengistirahatkanmu

kau telah habiskan waktu dan tenagamu dengan pengabdian

dengan pengorbanan, dengan perjuangan

habis, tanpa sisa, dunia telah engkau hadapi

kini saatnya istirah abadi

* * *

kami akan selalu mengenangmu, bunda

di sini, di dada ini, di langkah ini, di jalan ini

engkau tidak menulis buku-buku, karena engkau sibuk mencetak prestasi

engkau sibuk menyiapkan generasi

engkau sibuk menuliskan goresan kebaikan di setiap kesempatan

itulah yang akan selalu kami kenangkan

* * *

maka izinkan kami terus berjalan, bunda

sungguh, jangan khawatirkan langkah kami

sebab kami telah mengerti arah jalan yang kau retaskan untuk kami

di situlah kami selalu berjaga dengan sepenuh kesadaran dan kecintaan

dan kami tak akan pernah berhenti menapaki jalan ini

Page 34: Bunda Yoyoh Yusroh 2

* * *

terang benderang jalanmu ini, bunda

jalan yang menghantarkanmu ke haribanNya

jalan yang menghantarkanmu mendapatkan surgaNya

jalan kenabian yang selalu mengajarkan kesetiaan

tak akan kami mengkhianatinya

* * *

tunggu kami di taman-taman keindahan itu, bunda

sebab kami hanya menanti janji

saatnya pasti kami tepati, menemanimu bercengkerama

di taman-taman indah itu

kini, biarkan kami mencemburuimu

Kota Palu, 21 Mei 2011

sumber : http://cahyadi-takariawan.web.id/?p=1030

Ditulis oleh yoyohyusrohtestimoni

25/05/2011 pada 13:59

Ditulis dalam testimoni

Testimoni Berbagai Tokoh

Page 35: Bunda Yoyoh Yusroh 2

tinggalkan komentar »

Tak hanya anggota fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saja yang merasa kehilangan sosok almarhumah Yoyoh Yusroh. Anggota Partai Demokrat Ruhut Sitompul juga mengatakan sangat kehilangan atas kepergian wanita yang dikenal bersahaja tersebut.

“Orang baik memang selalu cepat dipanggil,” ujarnya saat ditemui di rumah duka, di Komplek DPR, Kalibata, Sabtu (21/5).

Menurutnya, Yoyoh adalah sosok yang sangat bersahaja. Ia juga dikenal mudah bergaul dengan siapa saja. Tak hanya kerap memperhatikan kinerja anggota fraksinya saja, Yoyoh juga sering memberikan motivasi pada fraksi lain.

“Orangnya sangat familiar. Di DPR juga ia bergaul dengan semua,” tambah Ruhut.

Pria kelahiran Medan tersebut juga menuturkan Yoyoh yang memiliki 13 anak juga berhasil dalam mendidikan putra putrinya. Ia menilai, semua anak dari Yoyoh merupakan sosok yang berhasil. (Republika)

….

Cerdas, Santun dan Rendah Hati. Inilah penilaian Tantowi Yahya ketika menggambarkan sosok Yoyoh Yusroh. Sebagai sesama anggota komisi I DPR RI yang membidangi masalah internasional, anggota dari fraksi Golkar itu sangat mengagumi Yoyoh.

Ditemui di lokasi persemayaman almarhumah, di komplek perumahan DPR, Kalibata, Jakarta Selatan, Tantowi mengaku sangat terkesan dengan sosok almarhumah. “Beliau adalah sosok yang sederhana, bersahaja, dan cerdas.”

Menurut Tantowi tidak ada sifat–sifat sirik dan benci yang biasa dimiliki oleh seorang politisi terhadap temannya dalam satu komisi. “Bagi bu Yoyoh, tidak ada kompetisi dalam teman sesama anggota satu komisi,” Hal ini diketahui Tantowi setelah bergaul dan bekerja cukup lama dengan ibu tiga belas anak tersebut. “Selain itu, beliau juga bukan orang yang pelit pujian. Kalau ada orang yang bertanya dan pertanyaan tersebut bagus, maka beliau langsung memujinya.”

Tantowi juga menambahkan, sebagai orang yang terhitung baru di dalam komisi I DPR RI, Yoyoh termasuk orang yang mudah beradaptasi dengan tugas pokok dan teman sesama anggota komis. “Padahal tugas pokok komisi I dan komisi VIII tempat beliau semula sangat berbeda,” ujarnya.

Menurut Tantowi, tidak hanya PKS saja yang kehilangan sosok wanita yang meninggal pada usia 49 tahun itu, tapi juga seluruh bangsa Indonesia. Almarhumah juga dinilai sebagai sosok yang sangat fokus terhadap isu Timur Tengah dan ketenagakerjaan. “Kalau untuk Timur Tengah, beliau sangat fokus terutama pada isu Palestina,”. Sedangkan untuk isu ketenagakerjaan,

Page 36: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Tantowi menilai kepedulian Yoyoh disebabkan karena banyaknya jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. (Republika)

….

“Kalau kita pernah ngobrol dg ustadzah Yoyoh Yusroh mk pasti kita akan merasakan semangat dakwah yg begitu menyala-nyala. insya Allah nyala semangat beliau akan terus diwarisi oleh mujahidah2 dakwah lain, termasuk yg blm lahir. selamat jalan, mujahidah yg istiqamah.. (Abdul Wahid Surhim, Kaderisasi DPP)

“Dan saya bersaksi, ia adalah salah satu hambaMu yang paling hamba, ya Rabb. Sungguh, saya tak pernah mengenal muslimah lain di negeri ini yang hidupnya lebih produktif dan efektif daripada beliau. Semoga Engkau memberi beliau tempat terbaik dan terindah di sisiNya. Amin.” (Helvy Tiana Rosa)

….

“Ya Allah ya Rabb, Sy aboebakar alhabsyi bersaksi bahwa ustadzah yoyoh yusroh adalah min ahlilkhoir dan seorang mujahidah daiyah.” (Aboe Bakar Al-Habsy, aleg PKS DPR RI)

….

“Ya ALLAAH dg segala kelemahanku aku bersaksi bhw ustzh Yoyoh adalah Da’I n Mujahidah, ikhlas berjuang, rendah hati n jauh dari riya n sum’ah.” (Nabiel Al-Musawa, aleg PKS DPR RI)

….

Enam tahun yang lalu saya dan istri bertemu seorang ibu yang baik hati dalam penerbangan b.aceh-medan, beliau menyapa kami “kalian pengantin baru kan?” Saya dan istri mengangguk tersenyum malu tidak menyangka ada yang mengenal kami berdua sebagai pengantin baru. Beliau bertanya lagi “kalian relawan tsunami Aceh kan?”. “Betul Bu”. Saya pun semakin bingung kok beliau banyak tahu tentang kami. Beliau memperkanalkan diri “Saya Ibu Yoyoh”. Masya Allah seorang tokoh muslimah dari PKS begitu akrab menyapa kami. Itulah awal kami mengenal beliau. Hari ini Bu Yoyoh sudah kembali ke pangkuan ilahi, Innalillahi wa inna ilaihi Rajiun. (Wahyu de Mattawang)

Ditulis oleh yoyohyusrohtestimoni

25/05/2011 pada 13:56

Ditulis dalam testimoni

Page 37: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Dikaitkatakan dengan nasional

Ijinkan saya berbagi kekaguman ttg Bunda…

tinggalkan komentar »

Twit dari @RidlwanJogja:

Ijinkan saya berbagi kekaguman pada figur Ibunda Yoyoh Yusroh yg syahid tadi pagi.

1. Saya menemui bu Yoyoh di kampus IIQ, Ciputat untuk buat profil beliau. “Jam 7 pagi tepat ya, saya jam 8 mengajar” ujar #Bunda saat janjian.

2. Kampus masih sepi. Hanya #Bunda dan seorang staf yang sudah datang.”Sudah sarapan belum” sapa beliau ramah.

3. Belum lagi dimulai wawancara, #Bunda sudah menebak : “ini terkait bu Diana yang mau nikah dengan ustad Dayat bukan?“ lalu tersenyum.

4. Bu Yoyoh adalah guru mengaji ibu Diana A Thalib istri Hidayat NW. Beliau yang “mengenalkan” Diana dengan Hidayat. #Bunda

5. Di lingkungan PKS, #Bunda memang dikenal sebagai konsultan ahli pernikahan. Bukan teori tapi karena prakteknya yang hebat.

6. #Bunda menikah dengan ustad Budi Darmawan, dikaruniai 13 anak, 9 putra, 4 perempuan.

7. Penerima penghargaan International Muslim Women Union 2003 itu menganggap semua anaknya istimewa. #Bunda

8. Putra sulungnya lahir pada 20 Desember 1985. Diberi nama Ahmad Umar Al Faruq. @bangumar. Yang paling bungsu sekarang umur 8 tahun. #Bunda

9. Anak kedua A Izza Jundana, kuliah di International University, Sarajevo,Bosnia. @aizzajundana. #Bunda

10. Putri ketiga, Asmah Karimah, kuliah di Fakultas Pertanian UGM. Kabarnya #Bunda wafat usai datang ke wisuda mbak Asmah ini.

11. Putra keempat, Huda Robbani lahir Oktober 1990. Mas Huda ini jago renang. #Bunda

12. Putra kelima, Shalahuddin Al Ayubi, Seperti nama panglima Islam.. Dia lahir 13 April 1992.#Bunda

Page 38: Bunda Yoyoh Yusroh 2

13. Putra keenam sampai kedelapan menimba ilmu di pesantren. Masing-masing Jakfar Athoyar (lahir Maret 1993) di Gontor.#Bunda

14. Salma Salimah lahir April 1994, nyantri di Ponpes Assyifa, Subang Jawa Barat.#Bunda

15. Lalu, Muhammad Ayyasy lahir 13 April 1996 di Ponpes Al Hikmah. “Alhamdulillah, Ayyasy ini sudah hafal Quran 30 juz,”kata #Bunda.

16. Putra kesembilan Walid Ghazin, lahir Juli 1997. Putra kesepuluh Adil Gholib lahir September 1998.#Bunda

17. Putra kesebelas Abdulah Aminuddin, lahir 16 Januari 2000. Putri kedua belas Helma Hamimah lahir Juli 2001.#Bunda

18. “Si bungsu Rahma itu juga sudah bisa mandiri, tidak manja,” kata Yoyoh. Rahma Rahimah, putri ragilnya lahir Januari 2003.#Bunda

19. Apa tidak repot mengurusi banyak anak? Yoyoh tersenyum. “Alhamdulillah banyak anak justru meringankan kita”. #Bunda

20. Yoyoh mengakui, dengan aktivitasnya yang padat, intensitas fisik menemani anak-anaknya tidak maksimal.#Bunda

21. “Tapi, yang penting sejak kecil tanamkan kesadaran berprestasi,” ujar #Bunda. Dengan begitu anak mandiri.

22. Yoyoh juga selalu berbagi peran dengan sang suami. Budi Dharmawan usianya lebih tua satu tahun dari Yoyoh (lahir 17 April 1961).#Bunda

23. Budi juga sangat dikenal di kalangan kader PKS. Dia termasuk salah seorang pencetus kata “Sejahtera” saat PKS ganti nama. #Bunda

24. “Dalam membina rumah tangga, yang penting prinsipnya saling memberi.#Bunda

25. Tidak ada yang superordinat atau subordinat antara laki-laki dan wanita. Sejak awal menikah komitmen itu harus ada,” ujar #Bunda.

26. “Laki dan wanita punya keistimewaan. Pria sering berpikir rasional dan analitis. Sedangkan perempuan condong menggunakan perasaan.#Bunda

27. Misalnya anaknya menangis tengah malam. Bapak capek dan besok harus kerja pagi. Maka bapak akan bilang jangan nangis ! ayo tidur.#Bunda

Page 39: Bunda Yoyoh Yusroh 2

28. Anak tidak diam, justru nangisnya lebih keras,” ujar pendiri organisasi Persaudaraan Muslimah (Salimah) itu.#Bunda

29. Sebaliknya, kaum ibu gunakan hati. “Anak diangkat dari ranjang. Dipeluk, dibelai, dicium, tak lama biasanya tidur lagi,” kata #Bunda.

30. “Istilahnya, kalau ibu bisa menggendong anak dua jam, bapak biasanya tak betah lebih dari dua menit,” ujar Yoyoh lantas tersenyum.#Bunda

31. Anggota Majelis Pertimbangan Partai PKS itu mengaku prihatin dengan maraknya kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga. #Bunda

32. Untungnya, itu delik aduan,bukan delik umum. Kalau delik umum, siapa saja yang lihat dan dengar pertengkaran bisa lapor ke polisi.#Bunda

33. “Kalau itu terjadi, bisa ada perceraian masal di Indonesia,” kata Yoyoh.#Bunda.

34.Dg kondisi perempuan seperti itu, Yoyoh rindu perubahan. Selain aktif di DPR, Yoyoh rajin turun langsung ke daerah-daerah. #Bunda

35. “Sebagai prajurit partai, saya siap ditugaskan di mana pun,” kata Yoyoh. Nadanya kali ini tegas. Stafnya bilang Yoyoh kerja 19 jam. #Bunda

36. Anggota Dewan Pakar ICMI itu optimistis peran perempuan dalam kancah politik Indonesia semakin diperhitungkan.#Bunda

37. Kalau ada sentuhan wanita, insya Allah politik jadi lebih indah, lebih santun, lebih damai kata Yoyoh. #Bunda

38. “Seperti masjid jika diurusi oleh ibu-ibu, akan lebih wangi, harum dan bersih,” kata Yoyoh.#Bunda

39. Tadi pagi, jam 3.30 #Bunda tersenyum.

40. Ruhnya dicabut malaikat dengan perantaraan kecelakaan. Sugeng tindak #Bunda, doa kami terhatur. Selamat menikmati Jannatul Firdaus …

Ditulis oleh yoyohyusrohtestimoni

25/05/2011 pada 13:45

Ditulis dalam testimoni

Dikaitkatakan dengan kultwit

Page 40: Bunda Yoyoh Yusroh 2

kultwit @salimafillah #Yoyoh Yusroh

tinggalkan komentar »

1. Hanya berkesempatan beberapa kali jumpa #Bunda #Yoyoh, saya selalu berada dalam perasaan antara takjub & malu. Satu saat, sebelum suatu..

2. ..acara di mana #Bunda #Yoyoh & P’ Budi Dharmawan menjadi pembicara serta saya sebagai moderatornya; di belakang panggung tersaksikan..

3. ..suami-isteri itu bergandengtangan, saling bertatap sambil tersenyum, & saling menyimak-ulang hafalan Al Quran! MasyaaLlh. #Bunda #Yoyoh

4. Saya bertanya, berapa Juz masing-masing mereka membaca Al Quran seharinya? Kata #Bunda #Yoyoh, “Sangat kurang dibanding apa yang harus..

5. …kami penuhi selayaknya. Hanya 3 Juz.” Saya: “Bukannya P’ Budi & #Bunda #Yoyoh sibuk sekali, bagaimana bisa menyempatkan sebanyak itu?”

6. “Justru karena sibuk & banyak hadapi aneka persoalan serta begitu beragam manusia, maka HARUS memperbanyak Al Quran”, kata #Bunda #Yoyoh

7. Saya juga ingat, P’ Budi kalau memanggil #Bunda #Yoyoh, “Istriku, Cintaku, Kasihku, Sayangku, Yoyoh yang Shalihah!”, pun di forum itu.

8. Saya bertanya, bagaimana kiat mendidik 13 putra dengan kesibukan seperti #Bunda #Yoyoh? Jawab beliau; “Mereka milik Allah, kami hanya…

9. …dititipi. Kami selalu mohon bantuan Pemiliknya untuk menjaga mereka, mendoakan kebaikan di manapun berada. Selebihnya… #Bunda #Yoyoh

10. ..seperti dalam QS An Nisaa’ ayat 9, cara membesarkan anak adalah dengan mewujudkan taqwa dalam ‘amal & jujur dalam kata.” #Bunda #Yoyoh

Usai mensholatkan jenazah (alm) Yoyoh Yusroh, Ust. Hilmi Aminuddin (Ketua Majlis Syuro DPP PKS) menceritakan kisah hidup bunda Yoyoh. Terbata-bata. Sembab. Ust Hilmi bertutur:

“Saya kenal sejak pertengahan 80-an, saat beliau masih mahasiswi IAIN Ciputat. Tak hanya mendengarkan ceramah, Yoyoh komitmen untuk ikut dalam gerakan dakwah. Dia tak hanya mendengar tapi berbuat.”

“Ketika saya dipenjara Soeharto Orba 2 tahun, dia sabar terus dakwah. Keluar penjara, saya dilapori perkembangan dakwah dari beliau.”

Page 41: Bunda Yoyoh Yusroh 2

"Suatu saat ketika sudah siap untuk menikah Yoyoh meminta dicarikan. Yoyoh bilang "yang menjadi suami saya adalah yang dipilih oleh jama'ah dan da'wah."

“Kehilangan Yoyoh adalah kehilangan bagi dakwah internasional. Saya dapat ucapan takziah dari seluruh dunia. Dari jalur Gaza, mujahidin Palestina semua berdoa utk almarhumah. Pasukan perdamaian TNI di Darfur Sudan juga kirim takziah.”

(Yoyoh menjadi anggota dewan 3 periode sejak 1999. Pernah di komisi pendidikan, agama, terakhir di Komisi I (militer dan internasonal). Yoyoh berhasil menembus blokade Israel dan membawa bantuan masyarakat Indonesia ke jalur Gaza dan membantu buat rumah sakit di Gaza. Begitu pula di Sudan dengan misi perdamaian.)

....

Tak hanya anggota fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saja yang merasa kehilangan sosok almarhumah Yoyoh Yusroh. Anggota Partai Demokrat Ruhut Sitompul juga mengatakan sangat kehilangan atas kepergian wanita yang dikenal bersahaja tersebut.

“Orang baik memang selalu cepat dipanggil,” ujarnya saat ditemui di rumah duka, di Komplek DPR, Kalibata, Sabtu (21/5).

Menurutnya, Yoyoh adalah sosok yang sangat bersahaja. Ia juga dikenal mudah bergaul dengan siapa saja. Tak hanya kerap memperhatikan kinerja anggota fraksinya saja, Yoyoh juga sering memberikan motivasi pada fraksi lain.

“Orangnya sangat familiar. Di DPR juga ia bergaul dengan semua,” tambah Ruhut.

Pria kelahiran Medan tersebut juga menuturkan Yoyoh yang memiliki 13 anak juga berhasil dalam mendidikan putra putrinya. Ia menilai, semua anak dari Yoyoh merupakan sosok yang berhasil. (Republika)

....

....

"Kalau kita pernah ngobrol dg ustadzah Yoyoh Yusroh mk pasti kita akan merasakan semangat

Page 42: Bunda Yoyoh Yusroh 2

dakwah yg begitu menyala-nyala. insya Allah nyala semangat beliau akan terus diwarisi oleh mujahidah2 dakwah lain, termasuk yg blm lahir. selamat jalan, mujahidah yg istiqamah.. (Abdul Wahid Surhim, Kaderisasi DPP)

...

48 jam sebelum wafat, Ustadzah Yoyoh Yusroh sms pada seorang sahabatnya: "Ya Rabb, aku sedang memikirkan bagaimana posisiku kelak di akhirat.... Mungkinkah aku brdampingan dg Khadijah ummul mukminin, atau Aisyah yang hafal 3500 hadits atau Ummu Sulaim yang sabar, atau Asma’ yg pandai menyiapkan kendaraan perang suami dan menyemangati putranya utk jihad. Ya rabb, tolong beri kekuatan agar bs berbincang dg mereka kelak di taman firdaus."

Ini sms #Bunda Yoyoh 48 jam sblm wafat.

"Dan saya bersaksi, ia adalah salah satu hambaMu yang paling hamba, ya Rabb. Sungguh, saya tak pernah mengenal muslimah lain di negeri ini yang hidupnya lebih produktif dan efektif daripada beliau. Semoga Engkau memberi beliau tempat terbaik dan terindah di sisiNya. Amin." (Helvy Tiana Rosa)

....

"Ya Allah ya Rabb, Sy aboebakar alhabsyi bersaksi bahwa ustadzah yoyoh yusroh adalah min ahlilkhoir dan seorang mujahidah daiyah." (Aboe Bakar Al-Habsy, aleg PKS DPR RI)

....

"Ya ALLAAH dg segala kelemahanku aku bersaksi bhw ustzh Yoyoh adalah Da'I n Mujahidah, ikhlas berjuang, rendah hati n jauh dari riya n sum'ah." (Nabiel Al-Musawa, aleg PKS DPR RI)

....

Enam tahun yang lalu saya dan istri bertemu seorang ibu yang baik hati dalam penerbangan b.aceh-medan, beliau menyapa kami "kalian pengantin baru kan?" Saya dan istri mengangguk tersenyum malu tidak menyangka ada yang mengenal kami berdua sebagai pengantin baru. Beliau bertanya lagi "kalian relawan tsunami Aceh kan?". "Betul Bu". Saya pun semakin bingung kok beliau banyak tahu tentang kami. Beliau memperkanalkan diri "Saya Ibu Yoyoh". Masya Allah seorang tokoh muslimah dari PKS begitu akrab menyapa kami. Itulah awal kami mengenal

Page 43: Bunda Yoyoh Yusroh 2

beliau. Hari ini Bu Yoyoh sudah kembali ke pangkuan ilahi, Innalillahi wa inna ilaihi Rajiun. (Wahyu de Mattawang)

....

Salim A Fillah (twit):

• Hanya berkesempatan beberapa kali jumpa Bunda Yoyoh, saya selalu berada dalam perasaan antara takjub & malu. Satu saat, sebelum suatu acara di mana #Bunda #Yoyoh & P' Budi Dharmawan menjadi pembicara serta saya sebagai moderatornya;

• Di belakang panggung tersaksikan suami-isteri itu bergandengtangan, saling bertatap sambil tersenyum, & saling menyimak-ulang hafalan Al Quran! MasyaaLlh.

• Saya bertanya, berapa Juz masing-masing mereka membaca Al Quran seharinya? Kata Bunda Yoyoh, "Sangat kurang dibanding apa yang harus kami penuhi selayaknya. Hanya 3 Juz."

• Saya: "Bukannya P' Budi & Bunda Yoyoh sibuk sekali, bagaimana bisa menyempatkan sebanyak itu?"

• "Justru karena sibuk & banyak hadapi aneka persoalan serta begitu beragam manusia, maka HARUS memperbanyak Al Quran", kata Bunda Yoyoh.

• Saya juga ingat, P' Budi kalau memanggil Bunda Yoyoh, "Istriku, Cintaku, Kasihku, Sayangku, Yoyoh yang Shalihah!", pun di forum itu.

• Saya bertanya, bagaimana kiat mendidik 13 putra dengan kesibukan seperti Bunda Yoyoh? Jawab beliau; "Mereka milik Allah, kami hanya dititipi. Kami selalu mohon bantuan Pemiliknya untuk menjaga mereka, mendoakan kebaikan di manapun berada. Selebihnya seperti dalam QS An Nisaa' ayat 9, cara membesarkan anak adalah dengan mewujudkan taqwa dalam 'amal & jujur dalam kata."

....

"Sungguh elok Allah berikan kematian beliau. Tdk saja dalam ta'at dlm ibadah, tetapi ta'at kpd manhaj dan jama'ah. Sungguh beruntunglah duhai Bunda." (Irwan Dahlan)

Page 44: Bunda Yoyoh Yusroh 2

....

"ya ALLAH...jadikan anakku mewarisi keperibadiannya...(ibu yoyoh) amiiin....semoga ALLAH mengganti1000 orang seperti beliau untuk PKS....AMIIN." (Akhmad Kholil)

....

Kesaksian wartawan detik.com (Ramadhian Fadillah) sbgmn dimuat di detik.com:

Dalam tes uji kelayakan calon Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, seorang anggota FPKS meminta agar Panglima TNI memperbolehkan wanita TNI boleh berjilbab. Hal ini sudah diterapkan di Aceh, dan tidak menjadi masalah.

"Kalau bisa wanita bisa berpakaian sesuai aturan agama. Ini tidak akan mengganggu tugasnya," katanya saat itu.

Wanita itu anggota FPKS, Yoyoh Yusroh.

Penulis ingat itu pertama kali penulis berkenalan dengan beliau. Beberapa hari kemudian penulis ditugaskan kantor untuk meliput rombongan Viva Palestina yang akan tergabung dalam Lifeline 5. Kebetulan Ibu Yoyoh memimpin rombongan Viva Palestina dari Indonesia. (Bu Yoyoh berhasil menembus Gaza, sedang penulis tidak berhasil dan kembali ke Jkt)

Penulis bertemu terakhir dengan Ibu Yoyoh saat diundang harian Republika. Beliau mengajak seluruh rombongan untuk bertemu. Dia bercerita bagaimana kondisi di Gaza, semangat orang-orangnya dan optimisme mereka menjalani hidup. Beliau juga bercerita pria-pria berwajah teduh yang menyerahkan hidupnya untuk mempertahankan Palestina. Menjadi Jundullah atau tentara Allah.

Penulis duduk di pojok. Menunduk, menahan air mata mendengar beliau dengan semangat menceritakan itu semua.

Ibu Yoyoh bilang, dia masih ingin kembali ke Palestina. Melakukan tindakan kemanusiaan di sana. Tapi Allah rupanya berkehendak lain. Beliau meninggal saat kecelakaan dini hari tadi.

Hari ini, PKS kehilangan tokoh terbaiknya. Umat Islam di Indonesia juga kehilangan seorang pejuangnya.

Page 45: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Dan samar, entah dari mana penulis mendengar sebuah lagu.. We will not go down in the night without the fight, we will not go down in Gaza tonight..

Selamat jalan Ibu Yoyoh..---------------------------

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Innalillahi wa inna ilaihi raji’un tsumma Innalillahi wa inna ilaihiraji’un tsumma Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.

Alhamdulillah wash sholatu was salamu ‘ala rasulillah wa ‘alaalihi wasohbihi wa ma walah.

Wa qolallahu azza wa jalla fi kitabihil aziz, a’udzubillahi minasysyaitanir rajim,

wa likulli ummatin ajal, faidza ja-a ajaluhum la yasta’khiruna saah– wa la yastaqdimun.

wa qola: kullu nafsin dza-iqatul maut, wainnama tuwaffauna ujurakumyaumal qiyamah, fa man zuhziha ‘anin naari wa udkhilal jannata fa qadfaza. Wa mal hayatud dunya illa mata’ul ghurur.

wa qola: minal mukminina rijalun shodaqu ma ‘ahadullaha alaihi, faminhum man qadla nahbahu wa minhum man yantazhir, wa ma baddalutabdilaa.

Shodaqollahu azhim

Hadirin dan hadirat yang dimuliakan Allah swt,

Saya diminta untuk mewakili keluarga besar almarhumah ustadzah YoyohYusroh dan keluarga besar ayahanda beliau, ayahanda almarhumah, KHAbdushshomad (alm) dan Hj. Siti Aminah ibunda Yoyoh, begitu juga tigabelas anak-anaknya.

Pertama-tama untuk menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepadahadirin-hadirat yang telah meluangkan waktu untuk bertakziyah dan

Page 46: Bunda Yoyoh Yusroh 2

mendoakan almarhumah. Mudah-mudahan doanya insya Allah diterima olehAllah swt.

Jika sebagai manusia ada kekhilafan, ada kesalahan, ada kelalaian mohondimaafkan. Begitu juga jika ada hutang-piutang yang tidak diketahuikeluarga mohon disampaikan kepada pihak keluarga untuk diselesaikan danatau kemudian jika tidak sempat menghubungi keluarga mudah-mudahan bisameridhokan, bisa meridhokan sehingga tidak menjadi beban bagialmarhumah.

Hadrin dan hadirat yang dimuliakan Allah swt,

Selain mewakili keluarga besar almarhumah saya di sini juga mewakilikeluarga besar jamaah Partai Keadilan Sejahtera yang pada hari ini merasakehilangan kader terbaiknya, kader yang merintis dari awal pertumbuhanjamaah dakwah ini, gerakan dakwah ini. Dari awal tahun 80 beliau sudahbergabung dengan aktifitas dakwah ini, bergabung dengan penuh semangatwala wal intima', semangat loyalitas dan komitmen.Bergabung dalam gerakan dakwah ini dengan semangat thoatwat tadlhiyyah. Seluruh hidupnya diwakafkan, diserahkanpada dakwah ini. Seluruh perjalanan hidupnya telah bergabung dengandakwah ini secara totalitas, diberikan untuk dakwah ini. Dalam hal inikita merasa kehilangan.

Sesungguhnya yang merasa kehilangan bukan hanya jamaah dakwah PartaiKeadilan Sejahtera, bukan hanya bangsa Indonesia, tetapi saya sendiridari sejak pagi menerima takziyah dari segenap penjuru dunia, darinegara-negara ASEAN, dari negara-negara Timur Tengah menyampaiakntakziyah ini. Karena sekali lagi yang kehilangan bukan hanya jamaahdakwah Partai Keadilan Sejahtera, bukan hanya bumi pertiwi Indonesia,tapi ikut kehilangan juga Masjidil Aqsha dengan Baitul Maqdis-nya,seluruh mujahidin-mujahidah di Palestin sudah menyampaikan takziyahnyadan merasa kehilangan. Bukan hanya bumi Indonesia yang kehilanganamarhumah bahkan bumi di mana terletak Masjidil Aqsha-pun merasakehilangan, bumi para mujahidin-mujahidah yang sampai hari ini sedangdikepung oleh tentara zionisme Israel turut juga merasa kehilangan.Karena beliau selain mewakili jamaah dakwah Partai Keadilan Sejahtera,sebagai anggota DPR juga mewakili bangsa Indonesia hadir di tengah-tengah

Page 47: Bunda Yoyoh Yusroh 2

pejuang mujahidin di Gaza, sehingga mereka pun ikut merasa kehilangan.

Bahkan, baru saja kita juga menerima takziyah dari kesatuan-kesatuanmilliter dan kepolisian Indonesia yang sedang bertugas melaksanakanmenjaga perdamaian di Sudan di Darfur pun menyampaikan takziyahnya.Semuanya ini adalah merupakan respon atas kehilangan seorang daiyahseorang mujahid/mujahidah dakwah yang telah memperlihatkan dedikasinyauntuk apa yang dia yakini, apa yang dia cita-citakan dan apa yang diaperjungkan.

Hadirin dan hadirat yang dimuliakan Allah swt,

Sekilas bagaimana dakwah ini bertemu dengan beliau, pada akhir tahun –sekitar pertengahan tahun 80 beliau sebagai mahasiswi di IAIN Ciputat,waktu itu masih mahasiswi baru dan kebetulan saya sekali-kali diundangceramah oleh mahsiswa di sana - mahasiswi di sana, ternyata beliau bukanhanya pendengar ceramah yang baik tapi langsung menginginkan adanyakomitmen dengan nilai-nilai yang diceramahkan. Dan sejak saat itulahbeliau tidak pernah lepas dengan dakwah ini, dengan segalapengorbanannya. Bahkan ketika rezim Orde Baru memenjarakan saya selamadua tahun beliau terus melakukan langkah-langkah dakwah dan ketika sayakeluar dari penjara beliau segera menemui saya lagi dan bergabung lagi,tanpa malu dengan eks tahanan politik. Terus bergabung.

Bahkan ada titik-titik sejarah yang mungkin pada generasi sekarang sulitmengaplikasikannnya. Ketika masuk saatnya beliau harus menikah beliaudatang kepada saya dan mengatakan, “Ustadz saya diminta orang tua untuksegera menikah.†Saya katakan, “Insya Allah saya doakan semogadiberikan kemudahan.†“Tapi calonnya minta dicarikan ustadz,saya ingin sesama aktifis dakwah.†“Ada pilihan?†“Tidak adapilihan. Pilihan jamaah dan pilihan Allah itulah yang akan menjadipilihan saya.â€

Dan segeralah saya mencari-cari siapa yang sudah jadi, sudah tentupada saat itu masih mahasiswa dan mahasiswi yang iklimnya sulituntuk siap nikah waktu itu. Dalam kesulitan mencari itu akhirnya kitamenggunakan logika qum ya Hudzaifah! Lalu yang menyambut panggilanqum ya Hudzaifah, itulah suami beliau yang setia mendampingi

Page 48: Bunda Yoyoh Yusroh 2

beliau sampai sekarang yaitu akhunal fadhil Budi Darmawan. Yang ketikasaya minta segera mengasih tahu orang tua beliau di Bandung, bahkan belumtahu nama lengkapnya. Ketika ditanya oleh orang tuanya, Budi siapanama calon istrimu? Yoyoh. Yoyoh apa? Belumtahu. Tapi orang tua Budi Darmawan ini seorang sholih dan sholihah danmenemui saya dan merestui rencana pernikahan bahkan mempersiapkan segalaperangkat rumah tangganya dan kemudian sayalah yang melamar beliau kepadaKH. Abdushshomad almarhum, yang kemudian juga beberapa hari kemudianmenyelenggarakan pernikahannya. Seluruhnya bahkan proses ini sepertinyaalmarhumah dan akh Budi Darmawan kayaknya belum pernah ketemu sebelumproses ini. Inilah sikap generasi pertama dari yang memegangkomitmen dengan dakwah ini. Yang kisah-kisah seperti itu sangat banyaktapi yang sangat menonjol adalah kisah almarhumah ini.

Begitu juga dengan perjuangan-perjuangan, baik sebelum era reformasidengan segala ketekunannya ekspansi dakwah hampir ke seluruh penjuruIndonesia dan sesudah era reformasi dan kita bersama komponen bangsa yanglain membangun kehidupan berbangsa dan bernegara ini menuju yang lebihbaik, almarhumah dengan sangat tekun menjadi legislator dua periode diDPR, Ti Ti...tiga? Tiga periode di DPR, yang periodeketiganya ini belum selesai. Jadi beliau tiga periode ini secara terusmenerus berjuang dan membuktikan dedikasi dalam kiprahnya. Bahkan ketikaditugaskan di komisi I, luar biasa perkembangan kiprahnya merambahseluruh dunia yang memerlukan kontribusi Indonesia baik dalam pembebasanPalestina, perdamaian Sudan atau di Lebanon atau di Istanbul hampirtugas-tugas internasional semua beliau laksanakan. Ini sudah barang tentumenjadi suri tauladan bagi kita semua dan beliau tidak pernah dalammelaksankan tugas ini mengeluh biaya dan menanyakan dari mana biayanya?Siapa yang mengurusnya? Tidak! Seluruhnya dimenej dikelola dengankemampuan semangat ruhul badzlu wat tadlhiyah. Keteladanan inilahyang harus kita ikuti dan kita lanjutkan.

Sudah barang tentu beliau tadi jam 03.30 dipanggil oleh Allah swt untukinsya Allah menikmati pahala dari kerja keras, dari pengorbanan, dariperjuangan, dari jerih payah. Mudah-mudahan insya Allah kita diberikesempatan oleh Allah swt untuk bergabung dengan beliau kalak dijannatil Firdausi a'la.

Page 49: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Tadi saya bacakan ayat yang menyebutkan minal mukminina rijalunshodaqu ma ahadullaha alaihi, fa minhum man qadla nahbahu wa minhumman yantazhir, dan almarhumah termasuk yang man qadlanahbahu, telah menunaikan tugasnya dan menghadap kepada Allahswt, dan kita termasuk waminhum man yantazhir. Mudah-mudahan kitadiberi kekuatan oleh Allah swt utk tetap meneruskan semangat seperti yangdicontohkan oleh almarhumah yaitu semangat wala baddalu tabdilla,tidak pernah mau mengubah keyakinan keimanan dan aqidahnya,tidak pernah mau merubah idealisme sikapnya dan tidak mau merubah minhajlangkah-langkah perjuangannya dan tdk mau merubah ghoyah tujuanperjuangannnya, wa ma baddalu tabdiila, itulah yang diwariskanoleh almarhumah kepada kita. Mudah-mudahan Allah swt pertama-tamamenempatkan almarhumah fi maq'adi shidqin ‘indamalikin muqtadir dan mudah-mudahan juga memberikan kepada kitasemangat wa ma baddalu tabdiila, istiqomah terus lurus dalammemperjuangkan nilai-nilai yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah swt,

Kisah perjuangan beliau kalau ditulis mungkin berjilid-jilid buku.Silahkan dari saya sebagai pembuka bagi hadirin-hadirat yang mungkinkreatif memunculkan sejarah-sejarah perjuangan dari kader-kader dakwahyang telah qodho nakhbahu yang telah menunaikan tugasnyadengan sungguh benar. Mudah-mudahan insya Allah bisa diwariskankepada generasi penerusnya terutama putra-putrinya yang insya Allah dalamkesibukannya berjuang tapi insya Allah putra-putrinya tiga belas adalahminash shilihin was sholihat. Dan ini juga membuktikan bahwakesibukan perjuangan tidak membuat lalai mengurus rumah tangga, begitujuga kesibukan rumah tangga tidak membuat lalai untuk melaksanakantugas-tugas perjuangan. Ini contoh mempertemukan antara tugas-tugaskerumahtanggaan dan tugas-tugas perjuangan disatupadukan dalam jiwa hidupperjuangan dan pengorbanan yang penuh telah diberikan oleh almarhumahustadzah Yoyoh Yusroh. Insya Allah, aqulu qouli hadza, astaghfirullaha liwa lakum.

Assalamu ‘alaikum wr wb.

[Translate dari rekaman audio oleh Abu Rasyidah /

Page 50: Bunda Yoyoh Yusroh 2

www.mimbarpenyuluh.com]

Catatan:

Sambutan ini disampaikan dihadapan ratusan pelayat setelahpelaksanaan sholat jenazah atas almarhumah Yoyoh Yusroh di Masjid KomplekRumah Dinas DPR RI – Kalibata, Sabtu 21 Mei 2011 / 17 J. Tsani 1432,sesaat sebelum diberangkatkan ke Tangerang untuk dimakamkan.Teks kesaksian ini merupakan hasil translate dari rekaman suara, danada beberapa kata yang barangkali tidak sama persis karena suaranya tidakterekam jelas (sepertinya tidak lebih dari 5 kata), tetapi tidak sampaimenggangu dari segi isi.Nada suara ustadz Hilmi Aminudin berat dan beberapa kali sangatnampak kesedihan dan keharuan beliau bahkan hampir pecah tangis.Dari kalangan jamaah juga sesekali terdengar isak tangis kesedihandan beberapa kali terdengar takbir mendengar kisah perjuangan almarhumustadzah Yoyoh Yusroh.

Selamat Jalan Bu…..

tinggalkan komentar »

Hari ini, usai sudah tugas yang kau emban. Tunai sudah amanah yang selama ini kau jalankan. Oleh karenanya, Allah memanggilmu. Ia ingin kau menghadap kepadaNya. Membawa selaksa Cinta, selaksa karya yang telah kau toreh dalam kurun waktu 48 tahun lebih 6 Bulan.

Pagi ini, kau mengahadapkan dirimu kepada penciptaMu, di sepertiga malam terkahir. Waktu yang biasanya kau gunakan untuk menghamba, berdua dengan Allah, pemeliharamu satu satunya. Namun, karena safar, perjalanan, kau urung melakukan itu. Sebuah kecelakaan yang berujung pada ajal, menjadi sebab kepergianmu, menghadap Ilahi. Kala itu, kau baru pulang dari Universitas Gajah Mada, menghadiri Wisuda buah hatimu. Tentunya, ada bahagia yang menyelinap di hati sucimu.

Di kebutaan pagi ketika Aku tengah menggigil kedinginan lantaran udara, sehingga urung beranjak dari pembaringan, kau dijemput oleh Izroil. Sekali lagi, Untuk menghadapkan dirimu, kepada Sang Maha Suci.

Dan berselang jam setelahnya, sebuah kabar masuk ke ponsel, ketika Aku masih bersantai leha selepas tilawah, di Rumah Allah. Kabar yang menyesakkan, mengagetkan, namun harus diterima dengan lapang dada. Karena itu Fakta, benar adanya. Kabar yang membuatku

Page 51: Bunda Yoyoh Yusroh 2

beristighfar sejadi-jadinya sembari melantunkan doa, “ Semoga Allah mengampuni semua dosamu, menerima amal Sholihmu dan menempatkanmu di tempat terindah di SisiNya. Amiin.”

Kabar itu seperti mimpi, karena begitu cepat terjadi. Bahkan seorang kolega bertanya heran, “ Benar Gak Mas ? Jangan menyebarkan pesan yang belum jelas ah!” Aku terdiam. Dan memang bingung mau menjawab apa. Perasaanku, sama dengan yang ia alami. Hampir tidak percaya. Lalu, kupencet keypad ponselku, membalas pesan itu, “ Mas, Beginilah Kematian mengajari Kita. Ia datang dengan tiba-tiba. Tanpa dikira, oleh siapaun. Ia datang, tak perlu dijemput. Dan pergi, tak usah diantar. Ia datang dan pergi, sesuai kehendak Allah, sang Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan.”

Kemudian, satu persatu bayang tegar wajahmu berkelabat dalam fikirku. Dimataku, Kau adalah wanita tangguh. Jika Allah meridhoi, Aku ingin mempersunting wanita yang setangguh dirimu, atau lebih tangguh Lagi. Walaupun, kusadari, Layakkah aku mempersunting wanita yang setangguh dirimu? Ah, semoga saja Allah melayakkanku, Amiin.

Medio 2008, dalam suatu acara Penggalangan Dana untuk saudara semuslim di Palestina. Itu adalah pertama kalinya Kita berjumpai. Tapi, aku seperti pernah bertemu denganmu sebelumnya. Tepatnya dimana, Aku tidak tahu. Belakangan, kuketahui rasa itu bernama, TA’LIFUL QULUB. Bersatunya Hati karena kesamaan Aqidah.

Kau bagai Singa kala itu. Semangatmu mebakar jiwa yang kerontang karena kesibukan. Tilawah pas-pasaan, tahajud hampir tidak terjamah, hanya jama’ah di masjid. Itupun kualitasnya sangat rendah. Berangkat Belakangan, Pulang duluan. Padahal Nabi bersabda, “ Yang terbaik dinatara kamu adalah Yang PALING awal mendatangi Masjid dan PALING AKHIR meninggalkannya.” Tapi aku, kebalikan dari itu. Astaghfuirullahal ‘Adhiim.

Dengan suara yang lembut namun perkasa, kau sampaikan kepada kami, “ Saudara-saudara kita di Palestina,” Suaranya benar-benar Perkasa, meruntuhkan tebalnya kabut dosa di hatiku.” Masih sempat melaksanakan Qiyamullail dan Hafalan Qur’an” Aku mulai tersentak, nampaknya Kau akan menyindirku. “ Padahal di kanan, Kiri, depan dan belakang Mereka adalah BOM, Ranjau yang sengaja di pasang oleh Zionis laknatullah dan siap meledak kapanpun” Benar kan kataku. Ia menyindirku, telak. Aku tak berkutik. Seperti mati langkah. Aku hanya pasrah dan membiarkan mataku mengalirkan airnya, membasahi pipiku yang lama tak menangis karena takut kepada Allah. Allahu Akbar Walillahil Hamd. “ Sementara Kita, yang nyaman, enak, damai dan tidak dilanda konflik bersenjata, dengan tanpa merasa bersalah meningalkan TAHAJUD, melupakan hafalan Qur’an dengan dalih yang remeh temeh, Sibuk Bekerja.” Lanjutnya berapi-api. “Ya Allah , Ampuni kelalaian kami selama ini.” Doaku kala itu.

Setelah itu, aku melihatmu dengan gigih berdakwah, menghadiri setiap kajian terkait Palestina dan Timur Tengah. Bahkan, aku dibakar cemburu, ketika kulihat engkau berada di tengah Pejuang Palestina. Ketika Kau berfoto bersama Ustadz Ismail Haniya. Perdana Menteri Palestina dari HAMAS, Harokatul Muqowwamah Al Islamiyah. “ Barokallahu fiik Bu, semoga Allah

Page 52: Bunda Yoyoh Yusroh 2

senantiasa menjagamu dan memanjangkan langkah Dakwahmu.” Bisikku iri, ketika melihat gambar itu.

Kemudian, terakhir kali bertemu denganmu, akhir April 2011. Kau bersinergi bersama mentari membakar diriku. Mentari membakar kulit dan fisik, sementara Engkau membakar semangatku yang mulai lumpuh, dengan taujihmu. Luar Biasa !!! Suaramu masih sama. Lembut namun perkasa. Kau berhasil melelehkan air mataku, di waktu bersamaan, kau membuat jiwaku bergelora, semangat meluap berlipat-lipat. Allahu Akbar walillahil hamd !!! peristiwa ini, kucatat sebagai momen perpisahan kita di sini. Semoga Allah berkenan Menjumpakan kita di tempat yang lebih baik disisiNya.Amiin.

Pada kesempatan lain, dalam taujihmu , Kau pernah berkata, “ Dan Kita akan bersama sama Sholat berjama’ah di masjidil Aqsho. Allahu Akbar walillahil Hamd.” Kamipun menyambut kalimat itu dengan takbir serupa, dengan semangat dan visi yang sama , PALESTINA MERDEKA. Dan kini, Kau lebih dulu menghadapkan diri kepada Sang Pencipta. Nampakanya, karena hal itu, Kau tidak bisa berjama’ah bersamaku di Al Aqsho di dunia ini.

Baiklah Bu, nampaknya tak kan pernah usai jika kutuliskan semua rasaku. Aku telah menganggapmu sebagai Ibuku, Ibu seaqidah. Walaupun tidak pernah bersua secara khusus. Pun, Aku tak pernah berbicara denganmu secara langsung. Tapi, Aku akan berusaha, akan kulanjutkan semangatmu dalam berjuang. Semoga aku bisa menyusulmu ke Palestina, Jika Allah menghendaki.

Selamat Jalan Bu, Aku bersaksi bahwa kau adalah orang baik. Dan aku yakin, bahwa Allah Maha Menepati Janji. Semoga Kau lebih baik dari yang Aku kira.

Jasadmu telah pergi. Tidak mungkin kujumpai lagi. Hanya foto-foto perjuangan yang kusimpan, sebagai kenang-kenangan. Kelak, akan kuberitahu anak-anakkau tentang dirimu, bahwa Kau adalah MUJAHIDAH TANGGUH ZAMAN INI. Namun, benih Semangat , benih Perjuangan yang telah kau tanam, pasti akan bersemi,dan kelak berbuah. Beriring dengan kepergianmu, menemui Robb Kita. Semoga Allah Memberi Khusnul Khotimah kepadamu, juga kepada kami semuanya.

Selamat Jalan Bu, baik – baik di sana ya. Kami akan terus berjuang, semampu kami, hingga Islam benar benar Berjaya. Allahu Akbar walillahil Hamd !!!

Tak terasa, ada bulir yang mengalir lembut.Sabtu Pagi, 18 Jumadil Tsani 1432 H / 21 Mei 2011 M.

Ditulis oleh yoyohyusrohtestimoni

25/05/2011 pada 13:39

Ditulis dalam testimoni

Page 53: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Perempuan Pilihan Itu Telah Pergi: Selamat Jalan, Saudariku Yoyoh Yusroh…

tinggalkan komentar »

Oleh: Pipiet Senja*

Obituari

Tokoh nasional yang memiliki buah hati 13 orang ini sungguh figur yang patut diteladani oleh kita. Meskipun supersibuk sebagai anggota legislatif, ia tetap dapat merancang kebersamaan bersama suami dan semua anak demi memelihara cinta kasih, dan keharmonisan keluarga besarnya.

….

Kemarin, 21 Mei 2011, kita tersentak mendengar kabar dukacita, beliau pergi mendahului kita. Yoyoh Yusroh meninggal dalam kecelakaan mobil bersama dengan suami dan anak-anaknya yang saat itu sedang dalam perjalanan dari Yogyakarta menuju Jakarta setelah menghadiri acara wisuda anaknya di UGM. Mobil Inova hitam yang ditumpanginya terguling saat melaju dengan kecepatan tinggi. Diduga karena sopir yang mengendarainya mengantuk dan slip hingga mobil hilang kendali saat melintas di tikungan jalan tol Tegal Karang, Cirebon. Yoyoh Yusroh yang juga ibu dari 13 anak tersebut sudah tidak tertolong lagi, Yoyoh Yusroh tewas dalam kecelakaan tersebut, sedangkan suami dan anak-anaknya saat ini masih sedang dalam perawatan.

Jenazah Yoyoh Yusroh tiba dari rumah duka di Kompleks perumahan DPR di Kalibata, Jakarta Selatan, sekitar pukul 14.30 WIB. Jenazah tiba di RT 1/RW 1 No 54, Kelurahan Belendung, Kecamatan Benda, Kota Tangerang.

….

Saya dan keluarga sedang dalam perjalanan menuju Sumedang. Sungguh nyaris tak percaya, hingga saya beberapa kali melakukan cek-ricek kepada beberapa sahabat dekatnya di kalangan liqo. Sepanjang perjalanan, seperti orang bodoh, saya berharap kabar itu hanya isu belaka. Rasanya baru kemarin saya bicara dengan salah seorang asistennya, minta dibuatkan janji untuk jumpa. Biasanya saya bisa langsung berhubungan melalui ponsel, hanya ponselku dicuri orang jadi banyak nomer yang lenyap.

Dan jam berapapun, jika saya SMS, biasanya pula senantiasa dijawab seketika. Yoyoh Yusroh, bagiku bukan sekadar sosok legislatif, aktivis parpol yang supersibuk, melainkan sebagai sosok ibu umahat, ibu dari ibu-ibu taklim yang sangat peduli, terutama terhadap perkembangan kaum perempuan dan anak-anak.

Page 54: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Secara pribadi saya sempat begitu dekat dengan sosok muslimah yang satu ini, sejak 2006. Kepadanyalah saya sering curharatan mengenai berbagai hal, karya, bahkan urusan perkawinan. Ketika kondisi saya terpuruk, baik secara finansial maupun fisik, hingga saya dan anak-anak terdepak dari rumah yang selama itu kami huni. Maka, hanya dialah, Saudariku inilah yang berkenan mengulurkan tangan dengan ikhlas dan tulusnya.

“Silakan, Teteh, tempati saja rumah kami di Depok Timur itu, terserah sampai kapan saja,” ujarnya dalam nada yang sangat ikhlas, bahkan dia langsung mengantarkanku sampai kawasan Pasar Minggu.

Suaminya, Pak Budi Darmawan bersikeras mencegatkan dulu sebuah taksi untuk saya, serta telah diberikan ongkosnya sampai rumah mereka di Depok Timur. Subhanallah, sungguh pasangan suami-istri yang luar biasa!

***

Berikut adalah hasil bincang penulis dengan Umi Umar, demikian teman-teman di taklim biasa menyebutnya, suatu siang di kawasan Mampang Prapatan. Tulisan ini telah dibukukan dengan judul 30 Perempuan Pilihan Wanita Penulis Indonesia, 2010, Penerbit Zikrul Hakim, Jakarta.

“Alhamdulillah, saya bersyukur dilahirkan dalam keluarga yang sangat concern dengan pengamalan syariat Islam. Ayah saya namanya Abdul Somad, seorang guru mengaji, penceramah pada hari-hari besar Islam, dari surau ke surau, mesjid ke mesjid dan taklim ke taklim di sekitar kampung halaman saya, Batuceper Tangerang. Ayah mengajak saya untuk aktif, kemudian melatih saya pidato dengan teks terjemahan dari Arab Melayu, itu terjadi sejak saya duduk di bangku SD. Ayah sering melatih saya bagaimana caranya menyampaikan ceramah dengan baik, memikat, berkomunikasi dengan massa.” Demikian ustazah Yoyoh Yusroh mengawali perbincangan kami yang akrab, ada makanan dan minuman segar di hadapan kami.

Waktu itu saya belum berjilbab, masih pakai rok biasa dan kerudung. Saya berdiri di hadapan ibu-ibu dan bapak-bapak di majlis taklim besar, banyak sekali tuh orangnya. Kebanyakan teman saya itu murid-murid dan rekan-rekan Ayah mengaji, bahkan guru-gurunya. Ya, saya jadi akrab dengan mereka kalangan pengajian, dan mereka mengenal saya sebagai mubalig cilik.

Sedangkan peran Ibu, Aminah, sebagai guru mengaji sangat mendukung. Ibu selalu menekankan saya untuk sering-sering mengaji Al Quran. Ketika bulan Ramadhan, saat saya ingin membantunya di dapur membuat penganan. Ibu akan mengatakan; “Sudahlah, Nak, sana pergi saja mengaji. Bikin kue sih nanti juga bisa, gampang dipelajari.” Logikanya kan, kalau saya membaca Al Quran, Ibu juga yang akan mendapat pahalanya. Kalau bulan suci Ramadhan kita targetkan khatam lima sampai enam kali. Gemar dan cinta membaca Al Quran sejak kecil. Meskipun belum paham artinya, seperti Al Kahfi, Al Muluk, Al Waqiyyah saya sudah hafal sejak kecil. Ibu menekankannya, karena itu adalah sunah Rasulullah Saw.

Page 55: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Peran Ibu dan Ayah sangat besar dan berpengaruh untuk perkembangan pribadi, pendidikan dan kondisi saya hingga sekarang. Saya berharap dapat menyempurnakan dan meningkatkan kualitas keimanan serta ketakwaan hingga akhir hayat. Iman, amal dan ketakwaan itu kan tidak berlaku surut, melainkan harus terus berkembang, dan meningkat ke taraf lebih tinggi. Demikian bila kita ingin akhir hayat kita dalam khusnul khatimah.

“Saya tidak hafal seluruh Al Quran, tapi insya Allah, banyaklah,” ujarnya merendah, meskipun di kalangan tarbiyah beliau dikenal sebagai hafidzoh.

Cita-cita Waktu Kecil

Saya senang baca. Ayah saya juga suka membacakan tentang kisah Nabi dan para sahabat. Waktu SD saya ingin menjadi sejarahwan. Makanya, waktu masuk Fakultas Adab IAIN saya ambil jurusan Sejarah Islam. Saya bersekolah di sekolah-sekolah umum bukan di pesantren. SD dan SMP Negeri, lalu ke PGA pertama di Tangerang, dan ke PGA lanjutannya di Pondok Pinang, kemudian ke IAIN Ciputat.

Peran Sebagai Pendidik

Sejak sebelum mengenal tarbiyah, saya sudah aktif di organisasi-organisasi Islam seperti Pelajar Islam. Banyak sekali untungnya dalam berorganisasi, antara lain peningkatan wawasan dan banyak teman. Sangat positif memiliki banyak teman bagi saya yang tak pernah memilih-milih siapa teman. Memang ada plus-minusnya dalam pergaulan. Tapi ada saja kelebihan seseorang itu meskipun umpamanya dia memiliki sifat negatif. Demikian pula saya mungkin punya sikap negatif. Jadi kalau berteman kita bisa saling mengingatkan, saling meluruskan dan saling menguatkan. Insya Allah lebih banyak plusnya kalau kita banyak teman.

Kalau ada teman-teman yang ingin diajari mengaji oleh saya. Yah, insya Allah saya tidak menolak, kecuali kalau saya memang betul-betul tidak ada waktu, atau jadwalnya bentrok. Kalau saya tidak cukup waktu untuk mutabaah atau evaluasinya, biasanya akan saya alihkan kepada teman-teman lain.

Peran Sebagai Ummahat

Alhamdulillah sebagai ibu Allah telah mengaruniai saya 13 orang anak yang saya syukuri semua. Anak pertama laki-laki, kuliah di UGM, Fakultas Ekonomi semester 9. Umurnya hampir 22 bulan Desember nanti. Anak ke-2 laki-laki, awalnya kuliah di FE UGM juga, terus mendapat tawaran beasiswa dari televisi Turki untuk belajar pada Internasional Of University di Sarajevo, Bosnia. Sekarang belum ada jurusan, tapi dia cenderung ambil Hubungan Internasional. Dia bisa menghemat program studi bahasa Inggris yang seharusnya 8 bulan menjadi hanya 2 bulan, alhamdulillah.

Anak ke-3 perempuan, semester 5 di Fakultas Pertanian, UGM. Anak ke-4 laki-laki, diterima di program studi tingkat SMA atau Mahad, program Al Azhar di Mesir. Anak ke-5 laki-laki, di SMKN

Page 56: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Yogyakarta. Anak ke-6 laki-laki, di pondok pesantren Gontor. Anak ke-7 perempuan, di As-Syifa Al Hairiyah, SMIT sekolah punya Qatar. Anak ke-8 laki-laki, di Al Hikmah Citayam yang belum lama ini hafidz Al Quran 30 juz. Anak ke-9 laki-laki, SDIT Al Hikmah Citayam, baru 5 juz hafal Al Quran. Anak ke-10 laki-laki, di Al Hikmah juga, ya, tiga orang sekolah di boardingschool Citayam itu. Anak ke-11 laki-laki, kelas 2 di SDIT Insan Mandiri. Anak ke-12 perempuan, kelas 1 di Jakarta Islamicshool. Si bungsu perempuan 4,5 tahun di TK Kecil. Anak laki-laki 9 anak perempuan 4 orang. Di semua tingkatan SD itu ada mulai kelas enam sampai kelas satu.

“Suka lupa gak ya Umi dengan nama anak-anaknya?”

“Alhamdulillah, gaklah, Teh,” sahutnya sambil tertawa tersipu. “Yah, yang anak perempuan kadang suka manggilnya salah. Keempatnya namanya kan sama lima suku kata. Jadi, Mamamamima…” lanjutnya dengan derai tawa, perpaduan antara rasa syukur nikmat dengan keharuan, dan kebahagiaan seorang ibu.

Peran Sebagai Istri

Menikah l985, alhamdulillah, suami sangat mendukung saya dalam semua kegiatan dakwah. Waktu itu kami sama-sama masih sarjana muda. Suami dari Fakultas Psikologi Unversitas Indonesia. Oya, tentang poligami itu… Seperti sudah sering saya sampaikan ke media, bahwa poligami itu sudah ada sejak zaman Rasulullah. Allah menciptakan kaum lelaki itu bervariasi. Memang ada yang berkapasitas memiliki istri lebih dari satu. Kalau kita paham bahwa suami mempunyai kapasitas lebih dari satu istri, dan kalau madu kita itu bisa diajak sebagai mitra dakwah, yah, mengapa tidak kita tak saling berbagi? Saya tidak keberatan sebagai satu solusi social. Dan poligami sebagai satu nilai itu tidak boleh membantah. Adapun mampu atau tidak dia melaksanakannya itu adalah lain hal. Yang diekspos kan kebanyakan poligami yang menimbulkan ekses. Padahal kan banyak sekali yang berpoligami yang tidak menimbulkan ekses, tapi tidak diekspos. Saya pribadi dari awal sudah setuju kalau suami akan berpoligami, itu sudah bukan masalah.

Kiprah Dalam Dunia Politik

Kalau politik praktis, dulu ayah saya PPP. Saya sering diajak kampanye di panggung-panggung untuk kemenangan PPP. Ayah saya sering dipanggil pihak berwajib, bahkan keluar-masuk tahanan karena vokalnya. Misalnya bicara lantang tentang Keluarga Berencana. “Walaupun Pemerintah menyuruh kita ber-KB, tapi Al Quran tidak!” Dan itu disuarakannya di taklim-taklim, dengan menerapkan langsung dalam kenyataan. Padahal masa-masa itu Pemerintah Orba sangat represif. Masih segar dalam benak saya, malam-malam pihak keamanan mengetuk pintu.

“Anda semua siapa?” tanya Ayah dengan gagah berani.

“Kami keamanan akan mengambil Bapak untuk ditahan!”

Page 57: Bunda Yoyoh Yusroh 2

“Oh, kalau dari keamanan seharusnya tidak malam-malam begini datang menangkap orang. Lihat, anak-anak saya ketakutan. Besok saja saya akan datang sendiri!” ujar Ayah tegas, pihak keamanan pun berlalu. Ayah orangnya konsisten, meskipun dilarang oleh Ibu, Ayah tetap datang dengan bersepeda ke Polsek Batuceper, Tangerang. Ada beberapa kali begitu saja, keluar-masuk tahanan. Saya sangat terpengaruh dengan perjuangannya. Dari kecil sudah terbayang bagaimana dunia politik itu. Eee, tapi tak pernah terbayang loh, kalau sekarang menjadi anggota DPR.

Di Partai Keadilan Sejahtera, saya termasuk salah satu dari 50 orang Dewan Pendiri. Saya pikir, politik adalah suatu keniscayaan sebagai seorang Muslim. Ketika kita menyerahkan pemerintahan kepada orang-orang yang tidak kuat untuk mensejahterakan rakyat, memperjuangkan keadilan, maka demikianlah kondisi negeri ini. Kita berharap kekayaan Indonesia yang begitu besar dapat dikelola dengan, didistribusikan secara merata. Negeri ini sudah kaya raya, tapi salah urus, sehingga kesenjangan antara si kaya dengan si miskin sangat tinggi. Sebelum menjadi anggota Dewan saya tidak tahu tidak sejauh ini, tapi setelah tahu suka prihatin sekali melihat kondisi umat, kondisi bangsa yang tidak mendapatkan hak-haknya. Karena terhalang oleh kedzaliman orang-orang tertentu yang memperkaya diri dan kelompoknya.

Dalam parlemen yang tidak homogen, semua punya kepentingan. Kita juga tidak menafikan masih ada orang-orang yang baik di partai lain. Mereka yang bisa diajak kerjasama, tapi lebih banyak lagi (dalam banyak hal) yang tidak sependapat dengan keinginan kita. Kadang-kadang dalam posisi tertentu, umpamanya dalam pengesahan undang-undang, kita tidak sependapat tapi memberikan catatan-catatan. Misalnya tentang undang-undang sumber daya air, undang-undang APBN 2006-2007. Kita ikut kaukus antikorupsi, anggaran pendidikan 26 %, perempuan parlemen.

Kita menganggap parlemen itu bukan saja sebagai mimbar politik, melainkan juga mimbar dakwah. Kita bisa menyampaikan apa yang kita inginkan. Kita bisa belajar banyak di sana, semacam universitas. Ternyata keberadaan kita di DPR itu banyak mendengar, banyak melihat, kemudian bersama teman-teman menganalisa misalnya. Itu bisa mengasah kecerdasan intelektual dan emosional. Jabatan saya sebagai ketua komisi 8 di DPR. Di PKS sebagai anggota Majelis Syuro.

Bila Banyak Tekanan

Kalau kita merasa tidak suka, tapi itu harus terjadi juga. Hiburannya, yah, di luar gedung DPR. Melihat wajah-wajah yang baik di taklim-taklim, bersosialisasi dan berkumpul dengan orang-orang baiklah. Mereka yang satupemahaman dan satu pemikiran dengan kita. Jadi, kalau berada di dalam gedung DPR terus, memang rasanya sulit sekali untuk bisa menerima kenyataan. Kalau tidak ada tugas dari partai atau sebagai anggota DPR, saya masih aktif dakwah-dakwah di perkantoran, mengisi taklim-taklim, ceramah di lembaga-lembaga strategis. Termasuk sebagai pengurus Yayasan Ibu Harapan di Depok.

Page 58: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Membagi Waktu

Tentang memanaj waktu, seperti saya baca dari buku-bukunya Yusuf Qordhowi, terutama tentang waktu dalam kehdupan Muslim. Yang paling efektif manakala kita bisa tepat waktu, dan waktu kita menjadi produktif. Mengikuti cara Rasulullah, bangun sebelum subuh, kita berinfak, solat tepat waktu, dan merencanakan rencana siang hari sejak malamnya. Kalau waktu itu kita rencanakan dengan baik semuanya, insya Allah akan menjadi berkah.

Tarbiyatul Awlad atau Pendidikan Anak

Di rumah ada orang-orang dekat, saudara, adik-adik yang ikut mengawasi anak-anak. Untuk hal-hal yang bersifat penting, tidak diserahkan kepada hadimat. Saya berpikir bagaimana menjadikan mereka sebagai anak-anak yang sehat, intelektual yang memadai. Kemudian, benar bahwa anak-anak itu adalah hamba Allah yang taat. Suami sangat mendukung dalam melaksanakan konsep mendidik anak. Intinya, kita mendidik anak-anak mengikuti cara Rasulullah.

Sejak mulai hamil, mengandung, melahirkan, menyusui sampai saat anak bisa bicara, dan mengikuti apa-apa yang kita lakukan. Yah, dengan panduan buku Tarbiyatul Awlad. Sekuat tenaga, sebaik mungkin kita praktekkan. Ternyata ketika kita praktekkan nilai-nilai Islam dalam mendidik anak sangat beruntung. Misalnya, melatih anak berpuasa, solat, beraktivitas sosial, bersedekah sejak dini. Anak usia 2,5 tahun mulai diajak untuk berpuasa, begitu usia 3,5 tahun dia sudah terbiasa melakukan shaum di bulan Ramadhan.

Saya sangat terharu ketika ada anakku yang lulus SMA, kemudian diterima di PTN favorit. Waktu saya ajak untuk makan bersama, dia bilang; “Gak Mi, saya lagi shaum Daud.” Ternyata bagi dia shaum Daud itu sudah merupakan kebutuhan dan kenikmatan. Semuanya bila kita ajarkan sejak kecil, sungguh sangat bermanfaat. Umpamanya dalam berjilbab, walaupun anak itu masih kecil, tapi karena telah dibiasakan berkerudung, nah kalau dia mau keluar rumah selalu berkerudung.

Saya melihat anak-anak yang mampu menghafal Al Quran, ternyata sangat cerdas secara intelektual dan emosional. Alhamdulillah, anak-anak yang saya didik menghafal Al Quran, mereka dapat lulus SPMB, sekolah di PTN favorit. Mendidik anak secara Rasulullah itu bagi saya sangat tepat. Boleh saja kita mengambil teori-teori dari luar, tapi itu hanya sebagai pengayaan.

Tanggung jawab orang tua dalam pendidikan keimanan, mengarahkan mereka mempunyai keimanan yang kuat. Saat anak mengeluh, kita bandingkan keadaannya dengan yang lebih tak beruntung. Sehingga dia tetap bisa kembali mensyukuri nikmat-Nya. Bagaimana mencintai Allah, mencintai Nabi, bukan mengidolakan ibu-ayah yang bisa saja berbuat kekhilafan. Mencintai Al Quran dan para pejuang Islam. Kita juga mendidik anak-anak tentang makanan yang halal.

Page 59: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Pendidikan akhlak; akhlak kepada orang tua, kepada sesama, kepada tetangga. Bagaimana anak bersikap terhadap orang tua, misalnya, saya mendidik mereka secara realis. Jika ada anak yang mengatakan hal-hal jelek, misalnya, saya tidak akan memarahinya, tapi mengusut dulu dari mana sumbernya. Intinya kita tidak boleh panik dalam mendidik anak.

Suatu saat saya cerita kepada anak-anak, bagaimana tentang perjuangan para mujahid. Anak-anak kemudian sama ingin mati syahid. Nah, kalau ingin mati syahid itu kita harus cerdas. Karena musuh akan menembak komandan duluan bukan prajurit. Jadi komandan itu bukan orang bodoh. Kalau mau cerdas harus belajar. Kalau mau belajar enak ya harus makan, sehat. Sudah solat? Belum. Nah, katanya mau menjadi anak yang benar. Intinya kita mengajak dengan bahasa yang sederhana dan bisa dipahami anak-anak. Dengan bahasa yang positif. Tidak perlu kita menatakan; “Kamu anak yang nakal!” Tapi bisa dengan; “Kamu anak yang soleh, tapi perbuatanmu tadi tidak benar, ya Nak” Atau; “Umi sayang sama Abang, tapi perbuatan Abang tadi seperti anak yang tak mau disayang…” Di rumah kami kata-kata penghakiman, hujatan, sesalan atau cemoohan diharamkan.

Keseimbangan Dunia dengan Ukhrowi

Intinya kita menikmati semua karunia Allah. Kapan saatnya kita harus menikmatinya, dan kapan pula harus menahan. Saya beri pengertian kepada anak-anak, meskipun mereka anak anggota DPR, tapi tidak harus selalu pergi sekolah diantar-jemput mobil pribadi. Makan tidak harus selalu di restoran, umpamanya. Saya sering perlihatkan isi tas; “Nah, ini amplop untuk Palestina, ini untuk infak, ini untuk yatim-piatu. Uang Umi tinggal segini. Kalau menuntut seperti keinginan kalian, mau gak kita pakai uang riba?” Akhirnya mereka bisa menerima kenyataan. Yah, kita harus realistislah, mengatakan apa adanya.

Misalkan, ada anak yang kepingin ponsel, ini biasanya setelah SMP. Itu juga pakai proposal; apa manfaatnya, apa mudharatnya. Ketika kecil anak-anak tidak dibiasakan menonton televisi. Nah, setelah besar, tiga anak mewakili dan bikin proposal bagaimana pentingnya televisi. Tapi itupun untuk acara-acara tententu saja, tidak yang membuang-buang waktu.

“Intimya saya masih terus belajar, baik sebagai ibu, sebagai politikus, sebagai wanita solehah,” pungkasnya merendah.

Kini, perempuan pilihan itu telah mendahuluiku, mendahului kit asemua. Semua kebaikan dan keikhlasannya dalam berbagi, baik ilmu maupun finansial, semoga menjadi pahala dan memudahkannya dalam perjalanan menemui Sang Khalik.

Selamat Jalan, Saudariku Cinta, Yoyoh Yusroh, sampai jumpa, bila waktuku tiba. (Pipiet Senja)

*)sumber dari blognya Pipiet Senja http://pipietsenjaa.blogspot.com/2011/05/perempuan-pilihan-itu-telah-pergi.html?spref=tw

Page 60: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Ditulis oleh yoyohyusrohtestimoni

25/05/2011 pada 13:37

Ditulis dalam testimoni

Kultwit Bunda Yoyoh #aneh oleh @LiliNurAulia

tinggalkan komentar »

Orang-orang “aneh” di jalan ini lebih cepat “mendahului”. #bundayoyoh sejak dulu adalah orang “aneh”. Dalam sifat, sikap, pikiran dan rasa.

“Aneh” karena tak semua orang ramah senyum. #bundayoyoh setiap bicara selalu senyum. Tanyakanlah tentang ini ke semua orang yang berinteraksi dengannya. #bundayoyoh

“aneh” karena hampir seluruh bicaranya bisa bernilai taujih, ajakan, ajaran. Dalam rapat, bahkan dalam bicara. Tanyakan pada orang tentang ini. #bundayoyoh

“aneh” karena egaliternya. Semua orang yang berinteraksi dengannya, pasti merasa di hargai… Dan merasa istimewa.. Dan merasa dekat … #bundayoyoh

“aneh” karena bicaranya adalah apa yang kita lihat dia sudah melakukannya. Tanyakan hal ini pada siapapun yang pernah melakukan perjalanan bersamanya #bundayoyoh

“aneh” karena dalam marahnya ia tetap senyum. Tanyakan pada siapapun yang pernah bikin ia kecewa #bundayoyoh

“aneh” karena konsistensi dalam kesederhanaan gaya hidupnya di zaman seperti sekarang #bundayoyoh

“aneh” karena umumnya orang yang diajak bicara dengannya, terkesan mendalam. Siapapun. Hatta istri-istri pejabat. #bundayoyoh

“aneh” sebab di sela-sela kesibukan, di sela perjalanan, tetap tilawah. Sejak dulu sampai sekarang. Tanya pada yang sering berjalan dengannya. #bundayoyoh

“aneh” karena belum pernah terdengar mengeluh dan belum pernah kelihatan lelah dalam jalani tugas yang sangat banyak #bundayoyoh

“aneh” karena semangat cintanya pada Palestina yang tak pernah redup. Sampai saya ingin selimuti jenazahnya kemarin dengan bendera Palestina #bundayoyoh

Page 61: Bunda Yoyoh Yusroh 2

“aneh” karena hampir semua bicaranya selalu bernada “ngemong” (bahasa Jawa). Atau “ngopeni” (bahasa Jawa). #bundayoyoh

“aneh” sebab sangat mampu menjalin hubungan lintas kelompok, partai, organisasi, hingga lintas negara. Lihat posting- postingnya di kaukus perempuan. #bundayoyoh

“aneh”, karena hampir tidak pernah katakan uzur dalam penugasan-penugasan dakwah. Tanyakan pada akhwat dan ikhwan DPP PKS. #bundayoyoh

“aneh” karena selalu tepat janji tepat waktu dalam umumnya rapat-rapat #bundayoyoh

“aneh” karena selalu bawa makanan dan benda yang dibutuhkan orang lain dalam perjalanan. Pernah bawa indomi, magicjer dan beras untuk teman-teman perjalanan di luar negeri #bundayoyoh

Selalu berusaha lapor hasil perjalanan sesegera mungkin. Biasa dari bandara langsung ke DPP untuk laporan hingga larut malam lalu pulang. #bundayoyoh

“aneh” karena sikapnya “keras” untuk membina dirinya sendiri tapi “fleksibel” dalam membentuk dan membina objek dakwahnya.

*)Sumber: http://twitter.com/lilinuraulia

Mari Belajar Kokoh dari Ustadzah Yoyoh Yusroh

tinggalkan komentar »

Oleh : Hatta syamsuddinSabtu 21 Mei 2011 bertepatan dengan 18 Jumadits Tsani, kita kehilangan seorang mujahidah dakwah, ustadzah, muballighoh, bunda yang penuh kesabaran : Yoyoh Yusroh. Masyarakat banyak mengenalnya sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi PKS yang sangat gigih memperjuangkan RUU pornografi. Usulan cerdas beliau tentang kemungkinan tentara TNI wanita berjilbab juga menarik banyak pihak untuk mencermati langkah beliau. Keterlibatannya di kerja dewan sejak tahun 1999 tidak menyurutkan langkahnya dalam dakwah dan tarbiyah di tengah masyarakat. Taujihat dan ceramahnya senantiasa dinanti setiap kader dakwah khususnya akhwat muslimat. Panggilan Bunda yang dialamatkan kepada beliau menunjukan penghargaan dan arti khusus diri beliau di hati setiap akhwat kader dakwah. Beliau kini telah meninggal, namun catatan kebaikan telah banyak ditorehkan, saatnya bagi kita untuk meneladani dan melanjutkan perjuangannya.

Setiap kematian meninggalkan pesan, pesan untuk mengingat betapa dekatnya kita dengan alam barzah. Pesan untuk mengingat dan menyebut kebaikan yang meninggal agar ada langkah yang nyata dalam mengikuti kebaikan-kebaikan yang ada. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila kamu menghadiri orang yang sakit atau orang yang meninggal, maka

Page 62: Bunda Yoyoh Yusroh 2

katakanlah yang baik, maka sesungguhnya malaikat mengaminkan (membaca amin) atas apa yang kamu katakan.” (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain dari al-Bukhari, bahwasanya satu jenazah dibawa melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabat radiyallahu ‘anhum, lalu mereka menyebutkan kebaikan-kebaikan orang tersebut. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Wajib”. Lalu lewat lagi satu jenazah yang lain, lalu mereka menyebutkan kejahatan kejahatannya.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda lagi, “Wajib”. Maka Umar bin Khatab radiyallahu ‘anhu bertanya, “Apakah gerangan yang wajib?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ini yang kamu sebutkan atasnya kebaikan, maka wajiblah baginya surga; dan ini yang kamu sebutkan atasnya kejahatan, maka wajiblah baginya neraka. Kalian adalah saksi-saksi Allah di muka bumi.” (HR. al-Bukhari).

Air mata akan segera mengering, gundukan tanah akan segera membatu, kesedihan akan segera ditumpuki dengan agenda kesibukan lainnya, maka marilah sejenak kita mengenang kebaikan beliau, kebaikan dan hanya kebaikanlah yang layak untuk dikenang dari setiap insan. Mari belajar kokoh dari ustadzah Yoyoh Yusroh

Pertama : Teladan Fisik yang Kuat dan Komitmen dalam menjaga kesehatanAktifitas dakwah membutuhkan energi yang luar biasa. Ini yang disadari oleh ustadzah Yoyoh Yusroh, maka beliau punya komitmen yang sangat tinggi dalam menjaga kesehatan, dan juga mengingatkan kader dakwah yang lain agar peduli kesehatan. Afifah Afra menuliskan kenangannya bersama ustadzah Yoyoh Yusroh dalam suatu kesempatan memberikan tausiah di depan para muslimah Semarang. Beliau sangat menganjurkan para muslimah untuk menjaga kesehatan. Menekankan untuk mengonsumsi banyak sayur dan buah-buahan, serta meninggalkan segala jenis makanan instan yang berpengawet. Lebih tegas ustadzah Yoyoh Yusroh menjelaskan : “Rahim seorang wanita harus dipersiapkan untuk menghasilkan generasi yang terbaik. Jadi, makanlah hanya sesuatu yang halal dan toyib.” . Komitmen beliau yang tinggi ini pun bisa dengan mudah dibuktikan di depan mata. Melahirkan 13 putra dan putri tentu dibutuhkan penjagaan fisik yang luar biasa, belum ditambahi aktifitas dakwah dan kegiatan yang sangat padat. Beliau mampu melewati hari-hari sibuknya dengan stamina yang kuat. Saat ditanya seorang akhwat tentang resep fitnya, beliau mengingatkan untuk jangan lupa mengonsumsi habbatus sauda dan madu.

Kedua : Kesabaran luar BiasaMelahirkan, merawat dan membesarkan 13 orang anak adalah hal luar biasa yang mutlak membutuhkan kesabaran yang luar biasa. Betapa banyak kader dakwah yang hari ini mengumbar keluhkesah dan berteriak kerepotan, sementara mereka baru dikarunia satu dua anak, dengan amanah dakwah yang tak seberapa. Kegiatan beliau yang begitu padat tentulah membutuhkan kesabaran luar biasa. Dalam kehidupan rumah tangga beliau adalah contoh kesabaran seorang ummahat, karena beliau seringkali diminta –terkadang bersama suaminya- untuk mengisi talkshow dan seminar dengan teman keluarga islami. Beliau berpesan tentang kunci sukses membina rumah tangga : “”Dalam membina rumah tangga, yang penting prinsipnya saling memberi. Tidak ada yang superordinat atau subordinat antara laki-laki dan

Page 63: Bunda Yoyoh Yusroh 2

wanita. Sejak awal menikah komitmen itu harus ada. Laki dan wanita punya keistimewaan.”. Banyak lagi pesan dan petuah beliau tentang rumah tangga, yang sungguh telah dibuktikan sejak awal dalam kesabaran beliau mengarungi rumah tangga. Sekali lagi, dengan 13 orang anak !

Ketiga : Aktif Bergerak Ustadzah Yoyoh Yusroh –tidak dipungkiri lagi- juga menjadi teladan akhwat muslimah dalam kiprah bagi dakwah dan masyarakat. Amanah beliau yang begitu banyak senantiasa beliau tuntaskan dengan sebaik-baiknya. Bukan hanya dalam konteks internal partai atau dalam negeri, namun juga tampil aktif dalam organisasi internasional bahkan perjuangan internasional membela Palestina. Beliau memimpin rombongan Viva Palestina yang dikoordinir oleh Komite Nasional Rakyat Palestina (KNRP), dan melalui perjuangan berat akhirnya mampu menembus Gaza dengan dikawal barisan panser tentara Mesir. Kiprah beliau yang sangat padat bisa dilihat dari rentetan tugas dan penghargaan yang beliau dapat. Selain di DPR beliau juga aktif sebagai anggota Dewan Pakar ICMI (Tahun 2005-2010), bidang Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Lansia. Tak hanya itu, sejumlah tanda jasa pun pernah diterimanya, seperti International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2000, International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2003, dan Mubaligh National dari Departemen Agama Pusat tahun 2001. Sebuah gambaran sekaligus teladan, seorang ummahat yang sukses meramu antara ranah domestik dengan pengabdian kemasyarakatan.

Keempat : Ruhiyah TinggiAktifitas dakwah dan kemasyarakatan yang begitu padat akan sangat melelahkan tanpa siraman ruhiyah yang teratur dan pada porsi yang istimewa. Ustadzah Yoyoh Yusroh tahu dan meyakini dengan pasti hal tersebut. Karenanya beliau senantiasa menghiasi hari-hari padat aktifitasnya dengan charger ruhiyah yang terus dijaga dan ditingkatkan. Tilawah dan mengulang hafalan Quran adalah rutinitas harian yang tak terlewatkan. Salim A Fillah pernah mendapati beliau bersama suami tengah asyik mengulang hafalan berdua, bergantian menyimak dan membenarkan. Secara khusus, beliau senantiasa menyelesaikan tilawah tiga juz setiap harinya. Tentu sebuah capaian yang luar biasa, yang barangkali tak terbayangkan dalam benak banyak kader yang selalu gagal menyelesaikan satu juz tilawah karena alasan kesibukan. Ketika ditanya bagaimana mungkin menyempatkan diri untuk tilawah sebanyak itu dalam setiap harinya, ustadzah Yoyoh Yusroh menjawab dengan yakin dan mantap : “Justru karena sibuk & banyak hadapi aneka persoalan serta begitu beragam manusia, maka harus memperbanyak Al Quran”. Subhanallah

Kelima : Penyayang dan PeduliBanyak akhwat yang terkesan dengan kesederhanaan dan ketawadhukan beliau, dan lebih dari itu kedekatan personal dan ukhuwah yang dibuktikan dengan langkah nyata. Panggilan bunda dan ummi menandakan tempat khusus di hati para akhwat. Seorang akhwat muda begitu terkesan saat dalam sebuah pertemuan kedua dengan beliau, ustadzah Yoyoh Yusroh masih mengingat betul nama dan asalnya, serta menanyakan tentang kegiatan dan aktifitas terbarunya. Hal ini jelas menunjukkan kepedulian dan kasih sayang beliau yang tulus kepada para akhwat, tanpa pamrih, seperti kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.

Page 64: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Akhirnya, tentulah masih banyak teladan kebaikan yang telah ditorehkan oleh ustadzah Yoyoh Yusroh, coretan singkat ini tak akan pernah mampu mewakili kebaikan dan keteladanan dari sosok daiyah dan mujahidah ini. Sekali lagi marilah belajar kokoh dari ustadzah Yoyoh Yusroh. Mari belajar memuhasabahi diri atas langkah yang amal yang telah kita torehkan setiap hari.

Beberapa hari sebelum meninggal, beliau menuliskan SMS berisikan kegelisahan dan muhasabah hatinya kepada seorang akhwat: “ Ya robb, aku sedang memikirkan posisiku kelak diakhirat. Mungkinkah aku berdampingan dengan penghulu para wanita khodijah al kubro yang berjuang dengan harta dan jiwanya? Atau dengan Hafsah binti Umar yang di bela oleh Alloh saat akan dicerai karena showwamah (rajin puasa-red) dan qowwamahnyaI (rajin tahajud-red) ? Atau dengan Aisyah yang telah hafal 3500 an hadits, sedang aku….ehm 500 juga belum…atau dengan Ummu Sulaim yang shobiroh (penyabar) atau dengan Asma yang mengurus kendaraan suaminya dan mencela putranya saat istirahat dari jihad… atau dengan siapa ya. Ya Alloh, tolong beri kekuatan untuk mengejar amaliah mereka…sehingga aku laik bertemu mereka bahkan bisa berbincang dgn mereka di taman firdausMu :Sumber : http://www.indonesiaoptimis.com

Ditulis oleh yoyohyusrohtestimoni

25/05/2011 pada 13:34

Ditulis dalam testimoni

Ustadzah Yoyoh, Siapakah Penerusmu Kelak

dengan satu komentar

“Semoga kita mampu mengikuti jejak dan kiprah beliau dalam dakwah ini…” demikian curahan hati seorang kawanku Nurmala dalam statusnya di Facebook. Hatiku membantah, sosoknya terlalu ‘sempurna’, beliau begitu mampu mengerjakan apa saja yang tidak mampu dikerjakan orang lain.

Beliau mengerjakan semua pekerjaan yang dilakukan oleh lebih dari 10 orang. Terlalu jauh bagiku atau kita untuk mengejar apa yang telah dilakukan, sosoknya terlalu sempurna… Bagiku… beliau adalah… penjaga hati para ummahat.

Bila ada ummahat yang sakit hati atau disakiti, maka beliau menjadi bahu sandarannya, ucapannya penguat dan disingkirkannya semua beban persoalan lain, termasuk persoalan dirinya hanya untuk menampung masalah dakwah dan pribadi para ummahat seakan-akan masalah pribadi ummahat adalah masalah yang terpenting dan tergenting di dunia ini.

Dan hal ini mendatangkan rasa aman dan nyaman bagi para muslimah disekelilingnya. Beliau selalu siap untuk didatangi, diajak, ditelepon, di-SMS, diganggu walau malam hari sekalipun.

Page 65: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Terkadang, aku bingung. Kapan beliau tidur? karena handphonenya selalu siaga untuk menjawab sms yang masuk setiap waktu, walau pukul 3 pagi sekalipun. Padahal, masih teringat kuat dalam benakku, suatu ketika beliau baru pulang pukul 00.30 dini hari demi menunaikan tugas dakwah yang begitu melelahkan. Namun demikian, beliau menjawab dengan cepat ketika di sms pada pukul 3 pagi… Subhanallah… Padahal jawaban yang dinanti bisa saja dibalas di pagi hari setelah matahari datang.

Wanita yang solihah itu, yang akrab dipanggil Ummu Umar, Ustadzah Yoyoh, selalu mengutamakan diri kami, mengutamakan masalah-masalah orang lain, selalu menjaga hati kami agar tidak pecah. Hati-hati yang seringkali berdarah dan luka karena berbagai macam persoalan dan masalah. Maka hati-hati itu selalu menjadi segar seperti bunga yang disiram air mawar, kembali tumbuh dan kuat untuk menempuh apapun cobaan di dunia ini. Sungguh, kehilangan yang amat sangat.

Kadang aku heran, kepada siapa engkau mengadu ketika banyak masalah berdatangan menghampiri. Ketika kutanyakan hal itu baik-baik, dengan tegar engkau selalu mengajak kami kembali pada Allah, dan menyerahkan segalanya pada Allah. Engkau selalu tampil dimuka mendukung dan mensupport siapa saja dengan caramu yang indah, yang tidak menyinggung hati siapapun, yang selalu tersenyum walaupun disakiti, yang selalu sabar dan menganggap semua cobaan hidup ada jalannya.

Benar katamu, setiap peluru di Palestina sudah ada pasangannya masing-masing, itulah yang membuatmu tak gentar sedikit pun ketika harus berangkat ke Palestina dan mengajak kami semua kesana menyemangati para muslimah disana, menjenguk pabrik roti yang sedang kita buat, dan berbincang-bincang, dengan janji untuk menyebarkan pada siapa saja tentang perjuangan Palestina.

Batinku pagi ini, siapa yang akan menggantikan sosokmu yang begitu sempurna?

Ummahat di Palestina, begitu mereka sangat kehilangan dirimu, PASTI! Dimana mereka membutuhkan sekali kehadiranmu, LAGI dan LAGI!… Dengan semangatmu yang membara, itu semua membuat mereka bahagia. Ada banyak muslimah yang diwakili dirimu, bersedia menanggung beban dan membawa doa bagi rakyat Palestina.

Aku tahu, di MATAMU ADA CINTA yang menyorot lembut ketika berkisah mengenai dakwah dan perjuangan umat Islam dimana-mana, dari Indonesia sampai Palestina. Sosokmu demikian sempurna, hatimu begitu lembut, engkau adalah guru, kakak, murobbiyah, da’iyyah, sahabat, juga kawan perjalanan yang sudah sampai pada hari terakhir yang dijanjikan…

Allah sayang padamu dan mengetahui engkau menyimpan beban yang teramat berat dan maksimal. Tugasmu di dunia selesai sudah, dan bergembiralah menjadi salah seorang syuhada, dengan caramu, tatapanmu, dan juga semangatmu yang membekas dihati siapa saja yang pernah dekat denganmu.

Page 66: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Bagiku, tiada siapa yang mampu menggantikan dirimu, letakmu ada di dalam hatiku yang paling dalam, melekat erat tak tergoyahkan. Kepergianmu membuat banyak orang terhenyak, namun salah satu ciri orang soleh adalah kepergiannya membuat orang merasa sangat kehilangan, membuat orang menjadi ingin berbuat baik, membuat orang hanya ingat pada kebaikannya saja.

Selamat jalan guruku, sahabatku, murrobiyahku, naqibahku, kecintaanku, tempat dimana aku menangis, dan kau adalah ciptaan Allah yang merupakan segalanya bagiku. Sekali lagi ingin kukatakan, tempatmu ada dalam hatiku, dalam relung ujung dan dasar hatiku, takkan tergantikan oleh siapapun di dunia ini selain suamiku.

Engkau mujahidah dengan kualitas terbaik yang pernah kutemui di dunia ini.

Note : Dalam khayalku, mungkin kita akan berjumpa di sebuah pasar di surga di setiap jum’at. Dan engkau menubrukku sebagaimana engkau pernah menubrukku di depan Masjidil Haram sembilan bulan lalu dan memanggilku, ”Fiii, sama siapaaa…?” (bila harapan surgaNya kita tidak sama tingkatannya), atau “Assalamu’alaikum, ini ikan bakar dan gudeg, tolong kasih Mam Fifi yaa, buat anak-anak, bilangin (bisiknya lembut pada khadimahku), dari bu Yoyoh…” Begitu sering sekali beliau lakukan itu ketika pulang dari bepergian dakwah dan perjalanan yang jauh, memberi sesuatu yang sedap dimakan. “Untuk tetanggaku di surge,” pesannya diatas secarik kertas. Indah ungkapannya, masih terasa kuat menghujam di hati.

Potongan email Ustadzah Yoyoh sebelum beliau berangkat ke Sudan pada bulan Maret :

“Ketika mau naik pesawat saat petugas mengumumkan waktu boarding, saya menuju toilet terlebih dahulu untuk bersih-bersih dan berwudhu. Saya selalu berusaha menjaga wudhu karena saya ingin bila suatu saat saya dipanggil Allah SWT, maka saya dalam keadaan berwudhu. Kita menyadari bahwa hidup ini memang penuh misteri, kita hanya menjalankan program pilihan Allah, bukan pilihan kita. Sering kali kita membuat program detail untuk jangka pendek, menengah atau jangka panjang, baik untuk kepentingan pribadi atau kepentingan organisasi namun ternyata yang terealisir hanya beberpa persen saja dari yang kita rencanakan seperti yang dinyatakan dalam Al-Qur’an surah Luqman ayat 34,

Sesungguhnya Allah, Hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Luqman [31] : 34)

Potongan SMS Ustadzah Yoyoh pada beberapa sahabat :

Ya Rabb, aku sedang memikirkan posisiku kelak di akhirat…

Page 67: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Mengkaitkan aku dengan berdampingan penghulu para wanita, Khadijah Al-Qubro yang berjuang dengan harta dan jiwanya? Atau dengan Habsah binti Abu Bakar yang dibela oleh Allah saat akan dicerai karena Showwamah dan Qowwamahnya? Atau dengan Aisyah yang telah hafal 3500-an hadist, sedang aku… ehm.. 500 juga belum.. atau dengan Ummu Sulaiman yang shobiroh atau dengan asma yang mengurus kendaraan suaminya dan mencela putranya saat istirahat dari jihad… atau dengan siapa ya?

Ya Allah tolong beri kekuatan untuk mengejar amaliyah mereka.. sehingga aku layak bertemu mereka bahkan bisa berbincang dengan mereka di taman firdausmu.

“Jiwa yang bebas terbang ‘tuyuur’ (terbang dengan bebas seperti burung) untuk mentaati perintah Allah tanpa dipenjara oleh fisik dan lain-lain.” (Yoyoh Yusroh)

Ditulis oleh yoyohyusrohtestimoni

25/05/2011 pada 13:32

Ditulis dalam testimoni

Mozaik Indah Bersama Sang Murabbiyah (part 2)

tinggalkan komentar »

Rasanya tak akan habis tinta ini untuk menuliskan segala keutamaan beliau, Asyahidah Ustadzah Yoyoh. Meski aku hanya berjumpa beberapa kali saja. Meski mungkin beliau juga tak hafal betul namaku siapa. Tetapi, setiap pertemuan dengan beliau selalu penuh makna, berkesan sangat dalam.

Satu saat, waktu berkunjung ke rumah beliau di kompeks DPR Kalibata, tahun 2006-an kalau tak salah, aku memandang takjub karena di dekat ruang tamu ada freezer besar berisi aneka sea food dan ikan beku. Di depan rumah juga terpampang spanduk iklan: SEDIA NUGGET, FILLET IKAN, bla bla bla.

Meski pun hal seperti ini biasa aku jumpai di rumah tangga lainnya, tapi bagiku kali ini menjadi tidak biasa, karena beliau adalah anggota DPR RI, yang secara fasilitas tercukupi. Tapi kehidupan beliau tetap bersahaja. Mungkin, usaha itu dimaksudkan bukan semata untuk menambah penghasilan, tapi juga untuk melatih jiwa enterpreneur putra-putranya. Belajar bagaimana menjemput rizki dari Allah melaui upaya-upaya riil, tidak sekedar minta pada orang tua. Aku sendiri tak yakin, apakah anggota-anggota DPR lain, apalagi yang tidak paham tentang missinya sebagai aleg, mau menyediakan dagangan semacam itu di bagian depan rumahnya, ataukah gengsi mereka jauh lebih besar dari pada semangat untuk berwirausaha.

Ummu Umar memang orang yang ‘aneh’, ghuroba. Dilihat dari jumlah anaknya saja di jaman kiwari seperti ini, sudah membuat banyak orang terheran-heran. Dengan jumlah putra 13

Page 68: Bunda Yoyoh Yusroh 2

orang, Ummu Umar termasuk sedikit di antara ummahat yang jumlah anaknya lebih dari 10, berasal dari satu rahim! Artinya, kekuatan fisik beliau juga luar biasa. Karena kalau cuma kemauan beranak banyak saja tapi tanpa diiringi dengan ketangguhan fisik yang mumpuni, pasti dokter sudah melarang jauh-jauh hari untuk terus-menerus hamil dan melahirkan, dalam usia yang tak muda lagi dan dalam jarak yang cukup rapat.

Aku pernah mendengarkan kisah, saat ditanyakan pada beliau, “Hal apa yang Ummi anggap paling menyenangkan dalam hidup ini?”Beliau menjawab, “Salah satunya adalah saat melahirkan. Karena pada saat itu, ada rasa luar biasa sebagai seorang ibu. Juga ada perhatian suami yang begitu besar pada saat seperti itu. Beliau sedapat mungkin mendampingi saya, dan kadang memberikan saya bunga sebagai tanda cinta”Duhai, pasangan yang sangat harmonis.

Pernah juga kudengar, sewaktu putrinya (kalau tak salah dik Asma) melanjutkan ke pesantren. Meskipun sang anak dibekali hape, tapi ummu Umar tetap menginginkan komunikasi lewat surat pada orang tua, “Ummi maunya surat, bukan sms atau telpon”.Tentu ini dikecualikan untuk hal-hal yang sifatnya darurat.

Subhanallah, beliau sejak awal melatih anaknya untuk piawai menggunakan bahasa tulis. Karena, bagaimanapun, menyampaikan suatu maksud secara tertulis itu lebih rumit dari pada secara lisan atau bahasa sms.Padahal, melalui tulisan, sesuatu akan lebih dikenang, meski itu terjadi puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu. Mengabadikan segala hal yang dilihat dan dialami ke dalam tulisan, menjadikannya bernilai sejarah, dan menjadi pembelajaran bagi generasi berikutnya.

Saat aku berkunjung ke rumah Kalibata itu, beliau juga bercerita tentang pertemuannya dengan akhwat di berbagai belahan dunia, “Akhowatii, setiap saya bertemu dengan akhwat dan ummahat di berbagai negara, saya merasa kami semua tiba-tiba begitu dkat, tiba- tiba saja akrab satu sama lain, layaknya saudara. Padahal secara fisik, justru baru pertama kali bertemu. Saya berpikir, kok bisa ya? Padahal kan ini baru pertama ketemu, dan selama ini juga benar-benar belum saling kenal lewat media lain…”

“Akhirnya saya menemukan jawabnya, akhowatii. Meskipun sebelumnya kami tak saling kenal, tapi sebenarnya hati kami sudah lama dikenalkan dan disatukan oleh Allah. Ya! Lewat doa robithoh yang sama- sama kita lantunkan tiap pagi dan petang. Sehingga saat bertemu dengan akhwat yang juga rutin melantunkan doa tersebut, langsung terasa dekat dan akrab, seperti sudah kenal bertahun-tahun lamanya”

Subhanallah, haru sekali aku mendengar penjelasan beliau. Doa robithoh, doa pengikat hati itu, benar-benar telah mengikat hati sesama muslim dan muslimah, meskipun fisik dan pikiran belum mampu mendeteksi dan mengenalinya, tetapi hati yang bersih, telah bekerja lebih dulu, mengenali saudaranya dengan sangat baik.

Page 69: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Duuh, sungguh aku malu. Kadang, Al-Ma’tsurat, yang di dalamnya terkandung doa robithoh, masih bolong-bolong kubaca. Kadang cuma pagi, kadang petangnya saja, kadang ada kalanya lalai tak kubaca. Itu pun masih lebih sering membaca yang ma’tsurat sughra (bukan qubra), yang dalam pengantarnya dikatakan bahwa: jika antum dalam keadaan futur, bacalah ma’tsurat sughra.

Hiks-hiks, jelas tertuliskan di sana, jika sedang futur ‘jatah’nya hari itu adalah Al-Ma’tsurat sughra, bukan dimaklumi untuk tidak baca Al-Ma’tsurat. Terus, macam aku yang kadang lalai baca Al-Ma’tsurat setiap harinya, apa namanya? Futur sekali? Futur kuadrat? Hiks….

Dalam kesempatan lain, Ramadhan tahun 2008, saat kami mengadakan Musabaqah Hidfzil Quran (MHQ) khusus akhowat Juz 29-30, beliau sengaja diundang untuk memberikan tausiyah. Ummi bercerita bahwa di Mesir dia menjumpai seorang nenek yang sengaja tinggal di ma’had (pondokan) dan nenek itu dengan mata tuanya sering sekali komat-kamit sambil memegang Qur’an. Lalu nenek itu ditanya oleh Ummu Umar, mengapa berada di sana.

“Saya sengaja berada di sini, untuk ‘uzlah’ selama 2 tahun dengan target bisa hafal Qur’an 30 juz setelahnya. Saya sudah berpamitan pada keluarga dan mereka menyetujui rencana saya ini”, jawab si nenek, mantap.

Hiks, nenek-nenek saja punya azzam yang begitu kuat untuk menghafal Qur’an. Lha ini, emak2 yang masih segar bugar kok MHQ pun baru berani juz 29-30? Jauh benar rasanya

Ummu Umar lalu memberikan nasehat, “Jadi akhowati, jangan pernah merasa cukup dengan hafalan yang ada saat ini. Harus punya cita-cita bahwa suatu saat nanti, dalam hidup kita, kita akan menjadi seorang HAFIDZAH, penghafal Qur’an. Entah itu akan tercapai pada usia ke berapa, 40 tahun, 50 tahun, atau lebih 60 tahun seperti nenek-nenek tadi. Yang penting, canangkan dari sekarang bahwa umur sekian saya harus sudah selesai menghafalkan Qur’an”

Begitu bersemangatnya ummi menjelaskan, dan kabarnya beliau sendiri memang sudah hafal Qur’an, sekarang. Yang itu juga dicapainya setelah memiiki banyak anak. Ya! Di sela-sela kesibukannya yang padat, beliau mampu mengejar ketertinggalan hafalan yang semula (baru) 20 juz. Semangat yang terlecut setelah bertemu dengan ummahat Palestina yang rata2 mereka adalah hafidzah, yang anak2nya masih kecil tapi sudah hafidz-hafidzah, meski dalam kondisi perang dan ketidakpastian. Sangat berbeda dengan kondisi Indonesia yang aman damai sejahtera. Malu hati, Ummu Umar mampu melecut dirinya sendiri untuk mengejar ketertinggalan hafalannya.

Tak hanya itu. Beliau juga sudah menghafalkan 500-an hadits, dan di sela-sela jadwal kesibukanya yang padat tetap komitmen tilawah 3 juz tiap harinya. Tilawah dimana pun dan kapan pun, sebagai salah satu wasilah untuk berdoa pada Allah, meminta penjagaan anak-anak yang karena tugas dakwah, tak setiap waktu bisa dibersamai. Kadang tilawah senndiri, kadang saling simak bersama Ust Budi.

Page 70: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Subhanallah, kondisi beliau yang sibuk luar biasa sebagai seorang daiyah dan politisi, memiliki 13 putra (yang bagi orang kebanyakan tak terbayangkan repotnya), tapi tetap mampu memacu diri untuk menghafal Qur’an, 500 hadits, dan rutin tilawah 3 juz tiap hari.

Lalu, bagaimana dengan kamu, Ning? Apa saja kesibukanmu sehari-hari? Sibuk urusan dakwah atau urusan pribadi? Sudah berapa juz Qur’an dan hadits yang sudah kamu hafal? Berapa halaman tilawahmu tiap hari?Astagfirullah, jauuuuuuh, sungguh masih sangat jauh dari beliau

Ummu Umar…. sunggguh kami masih sangat memerlukan bimbinganmu….(bersambung bagian ke 3)

#Pamulang (masih) kelabu di 3 hari berpulangmu, 24 Mei 2011

Mukti Amini, S.Pd, M.Pd.

Masih kuingat rumah sederhana yang tepat berada di depan Ma’had Al-Hikmah Jln Bangka IV Jakarta Selatan itu. Rumah tempatku bercengkerama saat jam istirahat kuliah dirosah sepekan 3 kali, atau sekedar numpang wudhu karena antrian wudhu di Ma’had cukup panjang. Sering kulihat Umar dan adik-adiknya keluar rumah lalu pergi diajak naik Toyoya Kijang kotak coklat bersama abi mereka, Ust Budi Dharma. Kadang, di hadapanku melintas Umar, atau Asma yang waktu itu masih kecil-kecil. Umar pernah kuledek, “Eh ada Umar bin Khattab”

Dia menjawab spontan, “Bukan, aku Umar bin Budi”

Jawaban spontan yang sangat cerdas dari seorang anak balita J

Ustadzah sering mengisi kajian di Masjid Al-Hikmah, kurun waktu 1991-1997 itu. Salah satu yang kuingat betul adalah saat beliau memberikan trik praktis saat ada peserta kajian yang bertanya, “Ummi, gimana kalau punya bayi ya? Kok saya sholat lail-nya jadi banyak bolongnya? Baru aja ditinggal sebentar, bayi saya sudah nangis”

Waktu itu, tahun 1994-an mungkin, aku belum menikah, jadi belum terlalu paham juga dengan kerepotan si ibu muda tadi.

Ummu Umar menjawab, “Insya Allah masih bisa ukhti…Yang namanya bayi, ya tugasnya memang nangis. Malah kuatir kita kan, kalau dia gak bisa nangis tapi anteng terus? Nah, anti bisa siapkan bayi dulu dengan memmbersihkan dari najis, terus dipasang pampers, lalu menyempatkan diri wudhu sebentar. Saatnya sholat, gelarlah kasur kecil di samping sajadah kita dan taruh bayi di situ. Kalau dia menangis, jangan panik dulu, tetap teruskan sholat. Tapi kalau terlihat tanda-tanda nangisnya tak mau berhenti, gendonglah dia sambil sholat. Insya Allah dalam dekapan si ibu, dia akan tenang kembali. Sekaligus ini memberikan tarbiyah

Page 71: Bunda Yoyoh Yusroh 2

ruhaniyah padanya, sejak kecil sudah merasakan dan menyaksikan ibunya selalu bangun untuk sholat lail di sepertiga malam”

Mendengar penjelasan beliau, haru sekali rasanya. Benar-benar aplikatif. Oh, ini rahasianya mungkin ya? Hinga meski putra beliau buanyak, tetap tampak kompak, teduh wajahnya dengan seringnya berwudhu.

Saat lain, Oktober 2002, aku dan teman-teman berkunjung ke rumah beliau (sudah pindah) di Depok, menjelang Ramadhan. Ummu Umar sempat bertanya tentang penyerapan dan pemahaman kami terhadap muwashofat tarbawiyah yang sudah ada. Tentu rata-rata kami menjawab dengan malu, banyakan belum tercapainya dari pada sudah tercapai. Dengan senyum bijak, Ummu Umar bercanda, “Akhowatiii….padahal muwassofat itu sudah menghabiskan berkilo-kilo jeruk dan begadang hampir tiap malam lho untuk bisa jadi seperti itu”

Duuh jadi makin malu.

Kalau jenjang pendidikan formal bisa sampai gelar S2, ini tarbiyah sudah berbilang tahun tapi kok kompetensinya (baca: pencapaian muwashofatnya) setara anak SD juga belum. Hiks hiks….

Waktu itu, beliau juga menyitir ucapan Bunda Zainab Al-Ghazali, mujahidah tangguh dengan pengorbanannya yang luar biasa, yang buku kisahnya di penjara waktu itu , kubaca saat aku SMA dan membuatku merinding berhari-hari. Bunda Zainab membandingkan kiprah beliau dengan kiprah Asy syahid Ust Sayyid Qutb,“Ibarat membangun rumah, rumahku ini baru pondasi dan kerangka. Tapi rumah Sayyid Qutb sudah berlantai enam”

Huhuhu, kalau bunda Zainab saja merasa baru pondasi, terus macam aku ini apa? Tanah rawa-rawa yang masih penuh akar bakau dan belum diurug kali ya? Atau comberan di pinggir tanah yang akan dibangun rumah? Hiks hiks

Ustadzah juga memberikan kiat-kiat untuk berinteraksi dengan Al-Quran dengan lebih baik, saat beliau membahas tentang hadist bahwa posisi seseorang di akherat sesuai dengan ayat terakhir yang dia baca.

“Jadi, seolah-olah, setiap kali kita membaca Al-Qur’an, kita sedang membuat tangga ke surga. Kalau bacanya cuma sedikit-sedikit ya gak bakal nyampek ke surga. Umar bin Khattab itu meninggal saat mengimami sholat subuh dan membaca surat Al-Anfaal. Utsman dan Ali juga dibunuh saat membaca Al-Quran. Kematian seseorang itu, tergantung pada kebiasaannya saat dia hidup”

“ Jadi akhowatii, upayakan untuk terus berinteraksi dengan Al-Qur’an. Jika fisik lelah, akal masih bisa beraktifitas. Tidak kuat lagi bersuara untuk tilawah, bisa beralih dengan membaca tafsir. Jika akal kita lelah juga, ruh masih bisa beraktifitas. Membaca tafsir pun mata dan otak

Page 72: Bunda Yoyoh Yusroh 2

sudah berat, bisa beralih dengan mendengarkan tasmi’ Al-Qur’an. Intinya, jangan keterusan tidur hanya sekedar memenuhi rasa kantuk”

Huwaa, jadi malu sangat. Sering kebablasan tidur padahal belum memenuhi target tilawah 1 juz per hari

(Tausiyah beliau tentang interaksi dengan Al-Qur’an inilah yang menjadi ilham bagiku untuk menulis note ‘Bukan Belum Mampu, Tapi Belum Mau’, beberapa waktu yang lalu).

Beliau saat itu juga mengajarkan sebuah doa yang sangat indah bagi kami, para ibu muda. Begini doanya:

Allahumma baarik fii awlaadinaa wa laa tadzurrohum wa waffiqhum litho ‘atika war zuqnaa birrohum

Ya Allah, berkahilah anak-anak kami. Jangan susahkan mereka. Berikanlah mereka taufiq untuk taat kepada-Mu dan berikanlah rizki pada kami berupa kebaikan2 mereka.

Pertemuan sore itu di tutup dengan secangkir teh jahe hangat dan semangkok bakso panas yang rupanya sudah dipersiapkan Ummu Umar mengingat suasana hari itu yang mendung dan hujan. Kehangatan yang tidak hanya memenuhi kerongkongan dan perut kami yang telah berada di majlis ilmu itu sejak siang berada di rumah beliau, tapi juga menembus jauh ke dalam lubuk hati kami.

Ummu Umar, sungguh belum puas aku mendapat bimbinganmu yang penuh kasih…

#Catatan mozaik selanjutnya, semoga ada waktu menulisnya, lain waktu. Mesti membongkar-bongkar buku 2 catatan lama J

(bersambung)

Mukti A. Farid

Ditulis oleh yoyohyusrohtestimoni

25/05/2011 pada 13:30

Ditulis dalam testimoni

Puisi Tifatul Sembiring: Doa Buat Ummu Umar, Yoyoh Yusroh Puisi Tifatul Sembiring: Doa Buat Ummu Umar, Yoyoh Yusroh

dengan 2 komentar

Page 73: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Beruntunglah manusia yang selama hidupnya memberi keteladanan seperti Yoyoh Yusroh. Doa tak putus dari orang-orang yang ditinggalkannya. Mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring pun termasuk orang di dalam barisan yang berduka atas kepergian Umu Umar.

Untuk mengenang kepergian Yoyoh Yusroh, Menteri Komunikasi dan Informatika ini menyempatkan diri menulis puisi. Dan inilah puisi untuk Yoyoh Yusroh:

Doa Buat Ummu Umar, Yoyoh Yusroh

Kepergianmu…Menguras air mata kamiKala kau menghilang di malam ituAntara percaya dan tidakSecepat itukah berlaluTanpa kata perpisahanDan ucapan selamat jalan

Mengapa yah, duka ini, seakan lekat di dadaTelah ku usap, tak jua menjadi redaPadahal semasa hayatnya, kerap tidak sempat menyapaAllah lebih tahu taqarrabmuKami jadi saksi wara’ muKadang terungkap keluguanmuBisik tilawah mendengung di rumahmuKhudhu’ wajahmu dalam khusu mahdhahmuKeberanianmu membungkam busung dada kamiDatang ke Gazza hanya sebagian kecil buktiDemo jilbab dibebaskan, engkaulah yang mulaiTulusmu seperti Zaenab GhazaliSemangatmu seperti Maryam JamilahRindumu jumpa dengan Khadijah, juga shahabiyahShaummu yang jarang terlewatkanAnak banyak tidak halangi langkah dakwahmuSuami yang bersahaja setia mendampingi, hingga penghujung nafasmu

Hanya doa kupanjatkanAllah mohon kabulkanAmpunkan ya AllahRidhaMu ya AllahHiya min ahlil khair ya AllahMin ahlil khair ya AllahMin ahlil khair ya Allah

Page 74: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Kami saksinya ya AllahKasihi ya AllahMudahkan ya AllahLapangkan ya Allah

Sebab ia tidak pernah mempersulitRingankan ya AllahSebab ia tidak pernah memberatkan kami ya AllahMaafkan ia ya AllahSebab dia tidak pernah dendam ya AllahSyurgaMu ya AllahSyurgaMu ya AllahKami mohon ya AllahKasih sayangMu ya AllahEngkau Maha Kuasa ya Allah

Allaaahhhh!!!

(RMOL)

Ditulis oleh yoyohyusrohtestimoni

25/05/2011 pada 13:27

Ditulis dalam testimoni

Dikaitkatakan dengan nasional

Kesaksian Ust Hilmi pada Takziyah (alm) Yoyoh Yusroh

tinggalkan komentar »

(Translate dari rekaman audio oleh Abu Rasyidah)…

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Innalillahi wa inna ilaihi raji’un tsumma Innalillahi wa inna ilaihi raji’un tsumma Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.

Alhamdulillah wash sholatu was salamu ‘ala rasulillah wa ‘ala alihi wasohbihi wa ma walah.Wa qolallahu azza wa jalla fi kitabihil aziz, a’udzubillahi minasy syaitanir rajim,wa likulli ummatin ajal, faidza ja-a ajaluhum la yasta’khiruna saah – wa la yastaqdimun.wa qola: kullu nafsin dza-iqatul maut, wainnama tuwaffauna ujurakum yaumal qiyamah, fa man

Page 75: Bunda Yoyoh Yusroh 2

zuhziha ‘anin naari wa udkhilal jannata fa qad faza. Wa mal hayatud dunya illa mata’ul ghurur.wa qola: minal mukminina rijalun shodaqu ma ‘ahadullaha alaihi, fa minhum man qadla nahbahu wa minhum man yantazhir, wa maa baddalu tabdilaa.Shodaqollahu azhim

Hadirin dan hadirat yang dimuliakan Allah swt,

Saya diminta untuk mewakili keluarga besar almarhumah ustadzah Yoyoh Yusroh dan keluarga besar ayahanda beliau, ayahanda almarhumah, KH Abdushshomad (alm) dan Hj. Siti Aminah ibunda Yoyoh, begitu juga tiga belas anak-anaknya.

Pertama-tama untuk menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada hadirin-hadirat yang telah meluangkan waktu untuk bertakziyah dan mendoakan almarhumah. Mudah-mudahan doanya insya Allah diterima oleh Allah swt.

Jika sebagai manusia ada kekhilafan, ada kesalahan, ada kelalaian mohon dimaafkan. Begitu juga jika ada hutang-piutang yang tidak diketahui keluarga mohon disampaikan kepada pihak keluarga untuk diselesaikan dan atau kemudian jika tidak sempat menghubungi keluarga mudah-mudahan bisa meridhokan, bisa meridhokan sehingga tidak menjadi beban bagi almarhumah.

Hadrin dan hadirat yang dimuliakan Allah swt,

Selain mewakili keluarga besar almarhumah saya di sini juga mewakili keluarga besar jamaah Partai Keadilan Sejahtera yang pada hari ini merasa kehilangan kader terbaiknya, kader yang merintis dari awal pertumbuhan jamaah dakwah ini, gerakan dakwah ini. Dari awal tahun 80 beliau sudah bergabung dengan aktifitas dakwah ini, bergabung dengan penuh semangat wala wal intima’, semangat loyalitas dan komitmen. Bergabung dalam gerakan dakwah ini dengan semangat thoat wat tadlhiyyah. Seluruh hidupnya diwakafkan, diserahkan pada dakwah ini. Seluruh perjalanan hidupnya telah bergabung dengan dakwah ini secara totalitas, diberikan untuk dakwah ini. Dalam hal ini kita merasa kehilangan.

Sesungguhnya yang merasa kehilangan bukan hanya jamaah dakwah Partai Keadilan Sejahtera, bukan hanya bangsa Indonesia, tetapi saya sendiri dari sejak pagi menerima takziyah dari segenap penjuru dunia, dari negara-negara ASEAN, dari negara-negara Timur Tengah menyampaiakn takziyah ini. Karena sekali lagi yang kehilangan bukan hanya jamaah dakwah Partai Keadilan Sejahtera, bukan hanya bumi pertiwi Indonesia, tapi ikut kehilangan juga Masjidil Aqsha dengan Baitul Maqdis-nya, seluruh mujahidin-mujahidah di Palestin sudah menyampaikan takziyahnya dan merasa kehilangan. Bukan hanya bumi Indonesia yang kehilangan amarhumah bahkan bumi di mana terletak Masjidil Aqsha-pun merasa kehilangan, bumi para mujahidin-mujahidah yang sampai hari ini sedang dikepung oleh tentara zionisme Israel turut juga merasa kehilangan. Karena beliau selain mewakili jamaah dakwah Partai Keadilan Sejahtera, sebagai anggota DPR juga mewakili bangsa Indonesia hadir di tengah-tengah pejuang mujahidin di Gaza, sehingga mereka pun ikut merasa kehilangan.

Page 76: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Bahkan, baru saja kita juga menerima takziyah dari kesatuan-kesatuan milliter dan kepolisian Indonesia yang sedang bertugas melaksanakan menjaga perdamaian di Sudan di Darfur pun menyampaikan takziyahnya. Semuanya ini adalah merupakan respon atas kehilangan seorang daiyah, seorang mujahid/mujahidah dakwah yang telah memperlihatkan dedikasinya untuk apa yang dia yakini, apa yang dia cita-citakan dan apa yang dia perjungkan.

Hadirin dan hadirat yang dimuliakan Allah swt,

Sekilas bagaimana dakwah ini bertemu dengan beliau, pada akhir tahun – sekitar pertengahan tahun 80 beliau sebagai mahasiswi di IAIN Ciputat, waktu itu masih mahasiswi baru dan kebetulan saya sekali-kali diundang ceramah oleh mahasiswa di sana – mahasiswi di sana, ternyata beliau bukan hanya pendengar ceramah yang baik tapi langsung menginginkan adanya komitmen dengan nilai-nilai yang diceramahkan. Dan sejak saat itulah beliau tidak pernah lepas dengan dakwah ini, dengan segala pengorbanannya. Bahkan ketika rezim Orde Baru memenjarakan saya selama dua tahun beliau terus melakukan langkah-langkah dakwah dan ketika saya keluar dari penjara beliau segera menemui saya lagi dan bergabung lagi, tanpa malu dengan eks tahanan politik. Terus bergabung.

Bahkan ada titik-titik sejarah yang mungkin pada generasi sekarang sulit mengaplikasikannnya. Ketika masuk saatnya beliau harus menikah beliau datang kepada saya dan mengatakan, “Ustadz saya diminta orang tua untuk segera menikah.” Saya katakan, “Insya Allah saya doakan semoga diberikan kemudahan.” “Tapi calonnya minta dicarikan ustadz, saya ingin sesama aktifis dakwah.” “Ada pilihan?” “Tidak ada pilihan. Pilihan jamaah dan pilihan Allah itulah yang akan menjadi pilihan saya.”

Dan segeralah saya mencari-cari siapa yang sudah jadi, sudah tentu pada saat itu masih mahasiswa dan mahasiswi yang iklimnya sulit untuk siap nikah waktu itu. Dalam kesulitan mencari itu akhirnya kita menggunakan logika qum ya Hudzaifah! Lalu yang menyambut panggilan qum ya Hudzaifah, itulah suami beliau yang setia mendampingi beliau sampai sekarang yaitu akhunal fadhil Budi Darmawan. Yang ketika saya minta segera mengasih tahu orang tua beliau di Bandung, bahkan belum tahu nama lengkapnya. Ketika ditanya oleh orang tuanya, “Budi siapa nama calon istrimu?” “Yoyoh.” “Yoyoh apa?” “Belum tahu.” Tapi orang tua Budi Darmawan ini seorang sholih dan sholihah dan menemui saya dan merestui rencana pernikahan bahkan mempersiapkan segala perangkat rumah tangganya dan kemudian sayalah yang melamar beliau kepada KH. Abdushshomad almarhum, yang kemudian juga beberapa hari kemudian menyelenggarakan pernikahannya. Seluruhnya bahkan proses ini sepertinya almarhumah dan akh Budi Darmawan kayaknya belum pernah ketemu sebelum proses ini. Inilah sikap generasi pertama dari yang memegang komitmen dengan dakwah ini. Yang kisah-kisah seperti itu sangat banyak tapi yang sangat menonjol adalah kisah almarhumah ini.

Begitu juga dengan perjuangan-perjuangan, baik sebelum era reformasi dengan segala ketekunannya ekspansi dakwah hampir ke seluruh penjuru Indonesia dan sesudah era reformasi dan kita bersama komponen bangsa yang lain membangun kehidupan berbangsa dan bernegara ini menuju yang lebih baik, almarhumah dengan sangat tekun menjadi legislator dua

Page 77: Bunda Yoyoh Yusroh 2

periode di DPR, Ti Ti…tiga? Tiga periode di DPR, yang periode ketiganya ini belum selesai. Jadi beliau tiga periode ini secara terus menerus berjuang dan membuktikan dedikasi dalam kiprahnya. Bahkan ketika ditugaskan di komisi I, luar biasa perkembangan kiprahnya merambah seluruh dunia yang memerlukan kontribusi Indonesia baik dalam pembebasan Palestina, perdamaian Sudan atau di Lebanon atau di Istanbul hampir tugas-tugas internasional semua beliau laksanakan. Ini sudah barang tentu menjadi suri tauladan bagi kita semua dan beliau tidak pernah dalam melaksankan tugas ini mengeluh biaya dan menanyakan dari mana biayanya? Siapa yang mengurusnya? Tidak! Seluruhnya dimenej dikelola dengan kemampuan semangat ruhul badzlu wat tadlhiyah. Keteladanan inilah yang harus kita ikuti dan kita lanjutkan.

Sudah barang tentu beliau tadi jam 03.30 dipanggil oleh Allah swt untuk insya Allah menikmati pahala dari kerja keras, dari pengorbanan, dari perjuangan, dari jerih payah. Mudah-mudahan insya Allah kita diberi kesempatan oleh Allah swt untuk bergabung dengan beliau kalak di jannatil Firdausi a’la.

Tadi saya bacakan ayat yang menyebutkan minal mukminina rijalun shodaqu ma ‘ahadullaha alaihi, fa minhum man qadla nahbahu wa minhum man yantazhir, dan almarhumah termasuk yang man qadla nahbahu, telah menunaikan tugasnya dan menghadap kepada Allah swt, dan kita termasuk waminhum man yantazhir. Mudah-mudahan kita diberi kekuatan oleh Allah swt utk tetap meneruskan semangat seperti yang dicontohkan oleh almarhumah yaitu semangat wa maa baddalu tabdilla, tidak pernah mau mengubah keyakinan keimanan dan aqidahnya, tidak pernah mau merubah idealisme sikapnya dan tidak mau merubah minhaj langkah-langkah perjuangannya dan tdk mau merubah ghoyah tujuan perjuangannnya, wa maa baddalu tabdiila, itulah yang diwariskan oleh almarhumah kepada kita. Mudah-mudahan Allah swt pertama-tama menempatkan almarhumah fi maq’adi shidqin ‘inda malikin muqtadir (“Di tempat yang disenangi disisi Tuhan Yang Maha Kuasa” 54:55 -ed) dan mudah-mudahan juga memberikan kepada kita semangat wa maa baddalu tabdiila, istiqomah terus lurus dalam memperjuangkan nilai-nilai yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah swt,

Kisah perjuangan beliau kalau ditulis mungkin berjilid-jilid buku. Silahkan dari saya sebagai pembuka bagi hadirin-hadirat yang mungkin kreatif memunculkan sejarah-sejarah perjuangan dari kader-kader dakwah yang telah qodho nakhbahu yang telah menunaikan tugasnya dengan sungguh benar. Mudah-mudahan insya Allah bisa diwariskan kepada generasi penerusnya terutama putra-putrinya yang insya Allah dalam kesibukannya berjuang tapi insya Allah putra-putrinya tiga belas adalah minash shilihin was sholihat. Dan ini juga membuktikan bahwa kesibukan perjuangan tidak membuat lalai mengurus rumah tangga, begitu juga kesibukan rumah tangga tidak membuat lalai untuk melaksanakan tugas-tugas perjuangan. Ini contoh mempertemukan antara tugas-tugas kerumahtanggaan dan tugas-tugas perjuangan disatupadukan dalam jiwa hidup perjuangan dan pengorbanan yang penuh telah diberikan oleh almarhumah ustadzah Yoyoh Yusroh. Insya Allah, aqulu qouli hadza, astaghfirullaha li wa lakum.

Page 78: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Assalamu ‘alaikum wr wb.

—[Translate dari rekaman audio oleh Abu Rasyidah / www.mimbarpenyuluh.com]

Catatan:

* Sambutan ini disampaikan dihadapan ratusan pelayat setelah pelaksanaan sholat jenazah atas almarhumah Yoyoh Yusroh di Masjid Komplek Rumah Dinas DPR RI – Kalibata, Sabtu 21 Mei 2011 / 17 J. Tsani 1432, sesaat sebelum diberangkatkan ke Tangerang untuk dimakamkan.* Teks kesaksian ini merupakan hasil translate dari rekaman suara, dan ada beberapa kata yang barangkali tidak sama persis karena suaranya tidak terekam jelas (sepertinya tidak lebih dari 5 kata), tetapi tidak sampai menggangu dari segi isi.* Nada suara ustadz Hilmi Aminudin berat dan beberapa kali sangat nampak kesedihan dan keharuan beliau bahkan hampir pecah tangis.* Dari kalangan jamaah juga sesekali terdengar isak tangis kesedihan dan beberapa kali terdengar takbir mendengar kisah perjuangan almarhum ustadzah Yoyoh Yusroh.

*posted: pkspiyungan.blogspot.com

Ditulis oleh yoyohyusrohtestimoni

25/05/2011 pada 13:26

Ditulis dalam testimoni

Dikaitkatakan dengan nasional

Dari Politisi Dunia ke Politisi Akhirat

tinggalkan komentar »

Oleh : Erwyn KurniawanIzinkan saya mengambil sudut pandang berbeda dalam melihat wafatnya Ustadzah Yoyoh Yusroh. Beberapa jam setelah mendapat kabar duka tersebut, tiba-tiba saja saya teringat dengan kasus yang membelit M. Nazaruddin. Sederet pertanyaan berkecamuk di benak saya: mengapa kedua peristiwa ini terjadi secara bersamaan? Adakah keduanya berkelindan? Hikmah apa yang bisa diambil dari kedua peristiwa yang saling bertolak belakang tersebut?

Dalam kacamata sebagai seorang muslim, kita yakin tak ada secuilpun kejadian di dunia ini yang luput dari desain Allah. Bahkan daun-daun yang berguguran sekalipun. Begitu juga kedua kejadian tersebut di atas. Setelah beberapa saat merenung, akhirnya saya menemukan kaitannya. Saya teramat yakin, kedua kejadian itu terjadi secara bersamaan karena Allah memberikan hikmah didalamnya.

Page 79: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Masih ingatkah kita dengan kematian tak terduga beberapa anggota DPR masa bakti 2009-2014? Dimulai dari pucuk pimpinan dewan, yakni Wakil Ketua DPR Marwoto Mitrohardjono. Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu meninggal dunia pada 3 Januari 2010. Lalu politikus Partai Golkar, Burhanuddin Napitupulu yang meninggal saat bermain golf di Senayan pada 21 Maret 2010. Kemudian ada Mustokoweni Murdi, juga dari Partai Golkar yang wafat pada Jumat, 18 Juni 2010 ketika kunjungan kerja Komisi II ke Jawa Tengah.

Tak berhenti disitu. Masih ada Setia Permana, dari PDIP yang meninggal dunia karena perahu yang ditumpanginya terbalik saat kunjungan kerja ke Bunaken, Sabtu, 7 Agustus 2010. Disusul Cecep Syarifuddin dari PKB yang wafat pada 28 Oktober 2010. Dan yang paling mengejutkan ialah wafatnya Adjie Massaid dari Partai Demokrat. Suami Angelina Sondaakh itu meninggal dunia setelah bermain bola pada Jumat 4 Februari 2011 malam. Wafatnya salah satu kader terbaik dakwah, Ustadzah Yoyoh Yusroh, menambah daftar panjang di atas.

Dan yang sangat menarik, meninggalnya Ustadzah Yoyoh terjadi saat nama anggota DPR, M. Nazaruddin menjadi headline di berbagai media massa karena kasus suap. Ada apa?

Inilah puncak teguran Allah kepada anggota DPR yang kebanyakan diantara mereka lebih mementingkan dunia. Ada yang korupsi untuk memperbanyak harta, bergaya hidup mewah, saling intrik untuk mencapai kekuasaan, saling ejek di media, dan perbuatan tak pantas lainnya. Mereka berlomba-lomba mendapatkan kenikmatan semu dunia. Mereka lupa bahwa kehidupan dunia hanya sementara dan sangat singkat. Tapi ditilik dari kelakuan mereka, seolah sangat yakin jika mereka akan hidup selamanya. Karena itu, tak masalah melakukan korupsi dan suap, asal dapat menambah pundi-pundi kekayaan dunia.

Mengapa saya mengatakan puncak teguran?

Pertama, wafatnya Ustadzah Yoyoh menjadi kisah kematian tak terduga yang kesekian kalinya yang dialami anggota DPR periode sekarang. Tapi, ternyata semua itu belum bisa menyadarkan anggota dewan yang terhormat.

Kedua, Allah menjadikan Ustadzah Yoyoh sebagai salah satu contoh terbaik yang sepatutnya ditiru oleh anggota DPR. Sepanjang menjadi legislator, tak ada kisah buruk yang menyertainya. Selain sibuk sebagai anggota dewan, almarhumah juga tak melupakan identitasnya sebagai muslimah dan kader dakwah. Beliau tetap mengaji, memberikan pengajian. Dan bahkan masih bisa membaca al-Qur’an sebanyak 3 juz per hari, seperti kesaksian Ustadz Salim Fillah. Berbagai kesaksian setelah beliau wafat kian menegaskan bahwa beliau tetap sosok seorang ustadzah yang militant, istiqomah, dan bersahaja.

Allah seolah ingin berkata kepada anggota DPR khususnya, kita pada umumnya, bahwa untuk menghadapi kematian, lakukanlah persiapan seperti yang dilakukan Ustadzah Yoyoh: berbuat baiklah setiap saat dan dimanapun; jangan tergoda dunia; jangan kotori politik; jangan cemari gedung dewan dengan kelakuan tak bermoral.

Page 80: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Dan ingat, kematian tak bisa diprediksi. Bisa datang kapan saja dan dimanapun. Tak peduli kita sehat; tak peduli kita sakit; tak peduli kita anggota DPR; tak peduli kita kader partai yang berkuasa. Inilah menurut saya, hikmah tersembunyi mengapa dua peristiwa yang paradoks: wafatnya Ustadzah Yoyoh dan dugaan kasus suap M Nazaruddin, terjadi secara bersamaan.

Kini, semuanya berpulang pada para anggota DPR yang masih hidup, dan tentu juga kita. Masihkah kita terjebak rayuan dunia? Masihkah kita berlomba-lomba menumpuk harta? Masihkah kita memperebutkan kekuasaan dengan cara-cara kotor? Jika itu yang kita pilih, yakinlah, usai kita meninggal, sangat sedikit orang yang menangis, atau bahkan tak ada sama sekali. Karena kita hanya mewarisi keburukan; bukan kebaikan.

Tapi jika kita mengikuti jejak almarhumah Ustadzah Yoyoh, yakinlah, jutaan orang akan menangisi kepergian kita. Ribuan orang akan berebut menshalati kita. Orang-orang berebut mengusung keranda kita. Dan warisan kebaikan yang kita tinggalkan, akan terus dibincangkan umat manusia.

Persis seperti yang dikatakan oleh Ustadz Rahmat Abdullah. Kata beliau, betapa banyak manusia berumur panjang namun nisannya hanya bertuliskan: nama, tempat/tgl lahir, dan tgl wafatnya. Tapi, lanjut beliau lagi, usia Nabi Muhammad saw hanya 63 tahun, namun nisannya tak cuma berisikan tiga hal di atas. Hingga hari ini dan masa nanti, umat manusia akan terus membicarakan jejak-jejak luhur kebaikan yang telah ditorehkannya.

Karena itu, ijinkan saya untuk berkata kepada wakil rakyat: sudah saatnya berubah dari politisi dunia menjadi politisi akhirat mengingat telah terlalu banyak Allah memberikan teguran. Wallahua’lam bishshowab.

Ditulis oleh yoyohyusrohtestimoni

25/05/2011 pada 13:24

Ditulis dalam testimoni

Dikaitkatakan dengan nasional

Ustadzah Yoyoh: Dan Impian Kami tentang Gaza

tinggalkan komentar »

Oleh: Sinta Yudisia

PERTAMA kali bertatap muka, adalah ketika aku dan suami masih tinggal di Medan, sekitar tahun 1995. Ustadzah datang atas undangan sebuah acara, dengan segala kesederhanaannya beliau bercerita tentang da’wah.

Page 81: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Aku sempat bertanya, bagaimana anak-anak jika ditinggalkan untuk berda’wah? Bukankah sebagai ibu kita juga harus mengawasi anak-anak?

Aku masih ingat betul nasehat beliau, kurang lebih demikian:

“…..kalau kita titipkan pada Allah SWT, insyaAllah akan dijaga.”

Dan apa yang menjadi keyakinan beliau, terbukti.

Berapa banyak anak yang ditunggui ibunya, tapi tidak tumbuh dalam keimanan?Beliau meninggalkan anak-anaknya untuk urusan da’wah dan insyaAllah, anak-anak beliau tumbuh dengan baik. Tentu, pendapat ini bukannya menghimbau semua muslimah keluar rumah, tetapi ketika panggilan da’wah adalah keharusan dan tidak ada orang lain, maka kemana lagi menitipkan keluarga dan anak-anak jika bukan kepada Yang Maha Penjaga?

Pesan beliau lama sekali mengendap dalam benak, selalu kuingat (meski belum tentu kujalankan…). Bertahun-tahun aku hanya mendengar berita tentangnya, merasa kagum akan sepak terjangnya dan selalu yang membuat kagum adalah kemampuannya menghafal Quran, menjaga hafalan, kesabaran dan daya juang yang tinggi. Yoyoh Yusroh dan daiyah, seolah sosok cermin. Ia bukan hanya ibu, tapi juga daiyah. Ia bukan sekedar politisi tapi juga daiyah. Ia bukan cuma orator tapi juga daiyah.

Terakhir kali, setelah pertemuan di Medan, kami bertemu lewat telepon. Aku tahu ustadzah akan berangkat dengan rombongan Viva Palestina, kuminta nomer HP beliau pada ketua FLP Pusat, mbak Intan Savitri.

Beliau, bukan orang yang susah dikontak. SMS ku selalu dibalas. Teleponku juga di angkat.

Dan..ustadzah ini mendengarkanku seolah ia punya banyak waktu untukku. “Padahal, tidakkah perempuan ini sibuk sekali?” pikirku.

Kuceritakan bahwa akhir Juli 2010, bersama BSMI , kami tinggal selama 5 hari di Khan Younis dan berkesempatan untuk mengunjungi Gaza City, Jabaliyah dan beberapa wilayah. Aku sempat berpikir : sombong sekali aku! Sok mengajari ustadzah yang pasti punya pengalaman sangat banyak. Tapi aku ingin memastikan beliau menemui orang-orang yang dulu juga menemuiku, dan meminta bantuan rakyat Indonesia.

Kutelepon ustadzah Yoyoh.

Beliau mengangkat dengan ramah. Aku meminta maaf sudah mengganggu waktunya. Aku lupa-lupa ingat seluruh isi pembicaraan kami, tapi sungguh…seolah aku tak berhadapan dengan pejabat penting yang waktunya padat oleh sekian banyak agenda.

“Ustadzah, apa mengenal Ibu Rehab Shubair dan Ibu Ittimad et Tharshawi?”

Page 82: Bunda Yoyoh Yusroh 2

“Tidak. Saya akan bertemu Ibu Fathimah…..?, beliau anggota dewan perempuan di Hamas.”

Aku lupa lagi apa isi pembicaraan kami karena berikutnya…..aku kebanyakan SMS. Dan beliau sabar menjawab SMSku. Subhanallah.

Kuberikan nomer kontak masing-masing orang yang pernah kutemui di Gaza.Ibu Rehab Shubair dan Ibu Ittimad Ettharshawi dari Kementrian Wanita.

Mr. Dr. Osama Alisawi, Kementrian Budaya.Mr. Eng. Mahmoud el Madhoun, Kementrian LN.Ustadzah mengucapkan terimakasih.

Di akhir kesempatan, aku sempat melemparkan sedikit joke.

”Ustadzah….kalau nanti tiba di Gaza, dan berkesempatan jalan-jalan…cobalah berkunjung ke Asdaa Land. Tempat taman Zaitun, Tiin, pusat perfilman juga.”Ia menjawa insyaAllah.

Beliau juga bercerita bahwa misinya ke Gaza membawa container besar yang berisi alat-alat tulis, mainan dan segala yang dibutuhkan warga Gaza.

Aku sibuk oleh urusanku sendiri hingga lupa mengontak beliau kembali, bagaimana kisah perjalanan beliau ke Gaza. Hingga berita duka cita tiba, dan aku merasa suatu hutang besar belum tertunaikan. Kami belum bercerita lebih lanjut tentang bagaimana muslimah Gaza mampu mengatasi semua kendala hingga mereka survive, mampu membentuk peradaban dan melahirkan generasi yang paling diimpikan.

Perbedaan dan persamaan kami

Suatu saat beliau berkunjung ke Surabaya, mengisi acara. Kalau tidak salah acara menyambut Ramadhan di Royal Plaza (tolong dikoreksi teman-teman Surabaya..). Pesan beliau kucetak dengan huruf dan bullet yang indah, kutempel di pintu kamar.

Bagaimana cara membaca Quran?

Jumat malam : al Baqarah (2) – al Maidah (5)Sabtu malam : al An’am (6) – Huud (11)Minggu malam : Yusuf (12) – Maryam (19)Senin malam : Thoha (20) – Al Qashaash (28)Selasa malam : Al Ankabuut (29) – Az Zumaar (39)Rabu malam : Al Mu’min (40) – ar Rahmaan (55)Kamis malam : Al Hadidd (57) – an Naas (114)

Page 83: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Yah…meski kutempel, aku belum bisa seperti beliau yang tilawah 3 juz sehari.Sebagaimana beliau, aku ingin dekat dengan Quran tapi belum bisa.Sebagaimana ustadzah, aku ingin menghafal Quran tapi baru sedikit (menambah hafalan atau mengganti hafalan? Menghafal juz 28, juz 30 hilang….ah, maksiat masih menjadi teman).

Sebagaimana ustadzah Yoyoh, aku mencintai Palestina tapi belum mampu berbuat banyak.

Lagi-lagi sebagaimana beliau, aku ingin punya anak banyak tapi baru 4 anakku “Ke mana tiang kesabaranku?”

Sebagaimana dirinya, aku ingin selalu memenuhi panggilan da’wah, aku juga ingin sekali se-sholihah beliau dalam berkhidmah pada suami tapi sepertinya aku masih harus banyak belajar memperbaiki diri.

……ah, ustadzah

Ingin aku suatu saat bersamamu, melangkah bersisian memasuki Gaza.

Sholat di masjid Khulafaur Rasyidin yang hancur..

Memberi makan al Qossam yang seharian berpuasa..

Membantu muslimah yang bisu karena trauma untuk kembali bicara..

Ingin aku dan engkau kembali lagi memasuki Gaza,

Bertemu saudara-saudara dengan wajah seteduh langit,

Mata bagai gemintang,

Senyum bak rembulan meski keringat mengucur deras dari pelipis akibat menahan lapar karena berpuasa.

Aku ingin bersamamu memasuki Gaza,

Memetik bunga muslimah, dan kita nikahkan dengan salah satu anak lelaki kita,Atau bisakah kita melamar seorang ikhwan penghafal Quran,Untuk penjaga anak perempuan kita dan saudari kita?

Aku ingin bersamamu ustadzah,Menikmati matahari tenggelam di pantai Aizbah,Melihat anak-anak Gaza berjualan buah Tiin, ikan, jagung bakar,Atau mengikuti summer camp dan melihat bagaimana dalam 3 bulan anak-anak mampu menghafal Quran.

Page 84: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Aku ingin duduk berhadapan denganmu..Di sebuah apartemen sederhana, milik saudari kita di Gaza CityMenikmati secangkir shai, jus mangga dan bilkari,Lalu kita bercita-cita memiliki sekolah perempuan,Agar muslimah Indonesia sama tangguhnya dengan muslimah Gaza.

Aku ingin punya waktu khusus denganmu,Hingga kau mentransfer ilmu, harapan, impianmu tentang negeri iniBerkaca pada Gaza yang mampu tegak di atas puing namun tetap punya martabat dan harga diri.

Bunda, ustadzah kami….Kapan kita ke Gaza lagi?

Surabaya, Selasa 24 Mei 2011

Sinta Yudisia adalah penulis “The Road to The Empire”, Forum Lingkar Pena (FLP), Jawa Timur

Yoyoh Yusroh Testimoni

Testimonial mengenai Almarhumah Yoyoh Yusroh

Mursyid Am Ikhwanul Muslimin Berbela Sungkawa Atas Wafatnya Yoyoh Yusroh

tinggalkan komentar »

Prof. Dr. Muhammad Badie, Mursyid Am Ikhwanul Muslimin, menyampaikan ucapan belasungkawa yang mendalam kepada Presiden Partai Keadilan Sejahtera di Indonesia atas wafatnya ustadzah Yoyoh Yusroh, anggota Parlemen Indonesia dan Anggota Komite Keluarga dan Wanita Islam Internasional, yang wafat karena disebabkan kecelakaan.

Almarhumah merupakan akhwat yang energik dan luar biasa dalam mendukung aktifitas dan kegiatan yang terkait dengan masalah keluarga dan anak. Beliau memiliki peran yang sangat besar dalam kegiatan keakhwatan yang terkait dengan pendidikan anak.

لرئيس العزاء بخالص المسلمين لإلخوان العام المرشد بديع محمد الدكتور األستاذ فضيلة يتقدم وعضو اإلندونيسي البرلمان عضو يسره يويو األستاذة وفاة في بإندونيسيا والرفاهية العدالة حزبأليم سيارة حادث في المنية وافتها والتي والمرأة، لألسرة العالمي اإلسالمي المنتدى إدارة مجلس .

يتعلق فيما كبيرة إسهامات لها وكان األسرة، دعم مجاالت في الناشطات األخوات أبرز من والفقيدةالنشء بتربية .

Komentar:

Page 85: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Dr. Sayyid Ro’fat Al Obed dari Propinsi Suez MesirSemoga Allah mengasihi Ukhti karimah dan menempatkannya di dalam JannahNya. Saya telah mengenal beliau sebegai sosok penggerak dan pendobrak atas permasalahan umat.

Dr. Faridah dari Ghana AfrikaKesedihan yang mendalam ketika saya mendengar kabar wafatnya Ikhti habibah, Yoyoh Yusroh dari Indonesia, semoga Allah memberikan pahala yang besar kepada beliau dan memberikan ganti atas kehilangan beliau, serta menempatkannya di dalam JannahNya. Semoga Allah memberikan kesabaran kepada suami dan keluarga yang ditinggalkan… Allohumma La Taftinna Ba’daha wa Laa Tahrimna Ajro Suhbatuha wa Mahabbatuha wa Ajma’na bina fi A’la Illiyyin fi Jannatil firdau ma’as Shuhubil kiram wa Khairal Anam.

Abeer dari AlexandriaInnalillahi wa Inna Ilahi

Abu Abad dari mesirMereka semua adalah Ikhwan yang selalu memenuhi janji perjuangannya[ikhwanonline.com/akml]

Puisi Tifatul Sembiring: Doa Buat Ummu Umar, Yoyoh Yusroh Puisi Tifatul Sembiring: Doa Buat Ummu Umar, Yoyoh Yusroh

dengan 2 komentar

Beruntunglah manusia yang selama hidupnya memberi keteladanan seperti Yoyoh Yusroh. Doa tak putus dari orang-orang yang ditinggalkannya. Mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring pun termasuk orang di dalam barisan yang berduka atas kepergian Umu Umar.

Untuk mengenang kepergian Yoyoh Yusroh, Menteri Komunikasi dan Informatika ini menyempatkan diri menulis puisi. Dan inilah puisi untuk Yoyoh Yusroh:

Doa Buat Ummu Umar, Yoyoh Yusroh

Kepergianmu…Menguras air mata kamiKala kau menghilang di malam ituAntara percaya dan tidakSecepat itukah berlaluTanpa kata perpisahanDan ucapan selamat jalan

Mengapa yah, duka ini, seakan lekat di dadaTelah ku usap, tak jua menjadi redaPadahal semasa hayatnya, kerap tidak sempat menyapa

Page 86: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Allah lebih tahu taqarrabmuKami jadi saksi wara’ muKadang terungkap keluguanmuBisik tilawah mendengung di rumahmuKhudhu’ wajahmu dalam khusu mahdhahmuKeberanianmu membungkam busung dada kamiDatang ke Gazza hanya sebagian kecil buktiDemo jilbab dibebaskan, engkaulah yang mulaiTulusmu seperti Zaenab GhazaliSemangatmu seperti Maryam JamilahRindumu jumpa dengan Khadijah, juga shahabiyahShaummu yang jarang terlewatkanAnak banyak tidak halangi langkah dakwahmuSuami yang bersahaja setia mendampingi, hingga penghujung nafasmu

Hanya doa kupanjatkanAllah mohon kabulkanAmpunkan ya AllahRidhaMu ya AllahHiya min ahlil khair ya AllahMin ahlil khair ya AllahMin ahlil khair ya Allah

Kami saksinya ya AllahKasihi ya AllahMudahkan ya AllahLapangkan ya Allah

Sebab ia tidak pernah mempersulitRingankan ya AllahSebab ia tidak pernah memberatkan kami ya AllahMaafkan ia ya AllahSebab dia tidak pernah dendam ya AllahSyurgaMu ya AllahSyurgaMu ya AllahKami mohon ya AllahKasih sayangMu ya AllahEngkau Maha Kuasa ya Allah

Allaaahhhh!!!

Yoyoh Yusroh Testimoni

Testimonial mengenai Almarhumah Yoyoh Yusroh

Page 87: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Ustadzah Yoyoh, Siapakah Penerusmu Kelak

dengan satu komentar

“Semoga kita mampu mengikuti jejak dan kiprah beliau dalam dakwah ini…” demikian curahan hati seorang kawanku Nurmala dalam statusnya di Facebook. Hatiku membantah, sosoknya terlalu ‘sempurna’, beliau begitu mampu mengerjakan apa saja yang tidak mampu dikerjakan orang lain.

Beliau mengerjakan semua pekerjaan yang dilakukan oleh lebih dari 10 orang. Terlalu jauh bagiku atau kita untuk mengejar apa yang telah dilakukan, sosoknya terlalu sempurna… Bagiku… beliau adalah… penjaga hati para ummahat.

Bila ada ummahat yang sakit hati atau disakiti, maka beliau menjadi bahu sandarannya, ucapannya penguat dan disingkirkannya semua beban persoalan lain, termasuk persoalan dirinya hanya untuk menampung masalah dakwah dan pribadi para ummahat seakan-akan masalah pribadi ummahat adalah masalah yang terpenting dan tergenting di dunia ini.

Dan hal ini mendatangkan rasa aman dan nyaman bagi para muslimah disekelilingnya. Beliau selalu siap untuk didatangi, diajak, ditelepon, di-SMS, diganggu walau malam hari sekalipun.

Terkadang, aku bingung. Kapan beliau tidur? karena handphonenya selalu siaga untuk menjawab sms yang masuk setiap waktu, walau pukul 3 pagi sekalipun. Padahal, masih teringat kuat dalam benakku, suatu ketika beliau baru pulang pukul 00.30 dini hari demi menunaikan tugas dakwah yang begitu melelahkan. Namun demikian, beliau menjawab dengan cepat ketika di sms pada pukul 3 pagi… Subhanallah… Padahal jawaban yang dinanti bisa saja dibalas di pagi hari setelah matahari datang.

Wanita yang solihah itu, yang akrab dipanggil Ummu Umar, Ustadzah Yoyoh, selalu mengutamakan diri kami, mengutamakan masalah-masalah orang lain, selalu menjaga hati kami agar tidak pecah. Hati-hati yang seringkali berdarah dan luka karena berbagai macam persoalan dan masalah. Maka hati-hati itu selalu menjadi segar seperti bunga yang disiram air mawar, kembali tumbuh dan kuat untuk menempuh apapun cobaan di dunia ini. Sungguh, kehilangan yang amat sangat.

Kadang aku heran, kepada siapa engkau mengadu ketika banyak masalah berdatangan menghampiri. Ketika kutanyakan hal itu baik-baik, dengan tegar engkau selalu mengajak kami kembali pada Allah, dan menyerahkan segalanya pada Allah. Engkau selalu tampil dimuka mendukung dan mensupport siapa saja dengan caramu yang indah, yang tidak menyinggung hati siapapun, yang selalu tersenyum walaupun disakiti, yang selalu sabar dan menganggap semua cobaan hidup ada jalannya.

Benar katamu, setiap peluru di Palestina sudah ada pasangannya masing-masing, itulah yang membuatmu tak gentar sedikit pun ketika harus berangkat ke Palestina dan mengajak kami

Page 88: Bunda Yoyoh Yusroh 2

semua kesana menyemangati para muslimah disana, menjenguk pabrik roti yang sedang kita buat, dan berbincang-bincang, dengan janji untuk menyebarkan pada siapa saja tentang perjuangan Palestina.

Batinku pagi ini, siapa yang akan menggantikan sosokmu yang begitu sempurna?

Ummahat di Palestina, begitu mereka sangat kehilangan dirimu, PASTI! Dimana mereka membutuhkan sekali kehadiranmu, LAGI dan LAGI!… Dengan semangatmu yang membara, itu semua membuat mereka bahagia. Ada banyak muslimah yang diwakili dirimu, bersedia menanggung beban dan membawa doa bagi rakyat Palestina.

Aku tahu, di MATAMU ADA CINTA yang menyorot lembut ketika berkisah mengenai dakwah dan perjuangan umat Islam dimana-mana, dari Indonesia sampai Palestina. Sosokmu demikian sempurna, hatimu begitu lembut, engkau adalah guru, kakak, murobbiyah, da’iyyah, sahabat, juga kawan perjalanan yang sudah sampai pada hari terakhir yang dijanjikan…

Allah sayang padamu dan mengetahui engkau menyimpan beban yang teramat berat dan maksimal. Tugasmu di dunia selesai sudah, dan bergembiralah menjadi salah seorang syuhada, dengan caramu, tatapanmu, dan juga semangatmu yang membekas dihati siapa saja yang pernah dekat denganmu.

Bagiku, tiada siapa yang mampu menggantikan dirimu, letakmu ada di dalam hatiku yang paling dalam, melekat erat tak tergoyahkan. Kepergianmu membuat banyak orang terhenyak, namun salah satu ciri orang soleh adalah kepergiannya membuat orang merasa sangat kehilangan, membuat orang menjadi ingin berbuat baik, membuat orang hanya ingat pada kebaikannya saja.

Selamat jalan guruku, sahabatku, murrobiyahku, naqibahku, kecintaanku, tempat dimana aku menangis, dan kau adalah ciptaan Allah yang merupakan segalanya bagiku. Sekali lagi ingin kukatakan, tempatmu ada dalam hatiku, dalam relung ujung dan dasar hatiku, takkan tergantikan oleh siapapun di dunia ini selain suamiku.

Engkau mujahidah dengan kualitas terbaik yang pernah kutemui di dunia ini.

Note : Dalam khayalku, mungkin kita akan berjumpa di sebuah pasar di surga di setiap jum’at. Dan engkau menubrukku sebagaimana engkau pernah menubrukku di depan Masjidil Haram sembilan bulan lalu dan memanggilku, ”Fiii, sama siapaaa…?” (bila harapan surgaNya kita tidak sama tingkatannya), atau “Assalamu’alaikum, ini ikan bakar dan gudeg, tolong kasih Mam Fifi yaa, buat anak-anak, bilangin (bisiknya lembut pada khadimahku), dari bu Yoyoh…” Begitu sering sekali beliau lakukan itu ketika pulang dari bepergian dakwah dan perjalanan yang jauh, memberi sesuatu yang sedap dimakan. “Untuk tetanggaku di surge,” pesannya diatas secarik kertas. Indah ungkapannya, masih terasa kuat menghujam di hati.

Potongan email Ustadzah Yoyoh sebelum beliau berangkat ke Sudan pada bulan Maret :

Page 89: Bunda Yoyoh Yusroh 2

“Ketika mau naik pesawat saat petugas mengumumkan waktu boarding, saya menuju toilet terlebih dahulu untuk bersih-bersih dan berwudhu. Saya selalu berusaha menjaga wudhu karena saya ingin bila suatu saat saya dipanggil Allah SWT, maka saya dalam keadaan berwudhu. Kita menyadari bahwa hidup ini memang penuh misteri, kita hanya menjalankan program pilihan Allah, bukan pilihan kita. Sering kali kita membuat program detail untuk jangka pendek, menengah atau jangka panjang, baik untuk kepentingan pribadi atau kepentingan organisasi namun ternyata yang terealisir hanya beberpa persen saja dari yang kita rencanakan seperti yang dinyatakan dalam Al-Qur’an surah Luqman ayat 34,

Sesungguhnya Allah, Hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Luqman [31] : 34)

Potongan SMS Ustadzah Yoyoh pada beberapa sahabat :

Ya Rabb, aku sedang memikirkan posisiku kelak di akhirat…

Mengkaitkan aku dengan berdampingan penghulu para wanita, Khadijah Al-Qubro yang berjuang dengan harta dan jiwanya? Atau dengan Habsah binti Abu Bakar yang dibela oleh Allah saat akan dicerai karena Showwamah dan Qowwamahnya? Atau dengan Aisyah yang telah hafal 3500-an hadist, sedang aku… ehm.. 500 juga belum.. atau dengan Ummu Sulaiman yang shobiroh atau dengan asma yang mengurus kendaraan suaminya dan mencela putranya saat istirahat dari jihad… atau dengan siapa ya?

Ya Allah tolong beri kekuatan untuk mengejar amaliyah mereka.. sehingga aku layak bertemu mereka bahkan bisa berbincang dengan mereka di taman firdausmu.

Pagi-pagi saya biasa membuka FB untuk sekedar melihat status teman-teman (siapa tahu ada yang menarik untuk disimak). Pun juga pagi ini saya ketikkan facebook.com di new tab mozilla firefox laptop saya, tapi tiba-tiba mata ini menangkap deretan kalimat yang entah mengapa membuat dada ini serasa ngilu.

Dakwatuna : Kecelakaan, Anggota DPR Yoyoh Yusroh Meninggal Dunia

Ibu Yoyoh Yusroh meninggal dunia?? entah mengapa saya menjadi begitu sangat merasa kehilangan. Antara rasa percaya atau tidak, tapi memang kenyataanlah yang berkata demikian. Lalu apa hubungannya dengan saya, kenapa saya ikut sedih dan merasa kehilangan?. Teman sejawat?.. bukan, rekan sesama anggota DPR?.. juga bukan, anggota keluarga?.. apalagi.. pasti bukan, pernah bertemu bertatap muka secara langsung?..juga tidak pernah. Entahlah.., tapi ijinkan saya bercerita tentang sosok ibu luar biasa yang satu ini kepada anda semua.

Page 90: Bunda Yoyoh Yusroh 2

Ibu (biasa dipanggil ustadzah Yoyoh) dengan 13 anak ini, pasti sudah dikenal sangat baik dilingkungan kader PKS karena memang beliau salah satu pendiri Partai Keadilan pada tahun 1999. Saya dulunya semasa kuliah pernah tahu beliau ini salah satu anggota DPR, cuma ya biasa saja hanya sekedar tahu. Tetapi sepak terjang ibu yang satu ini dengan masalah Palestina membuat mata dan hati saya berasa ingin lebih tahu tentang beliau. Saya pun mulai mencari beberapa referensi mengenai beliau, dan ternyata benar beliau sangat aktif berjuang (apa saja yang beliau bisa lakukan) untuk Palestina. Yang membuat saya semakin respek karena tidak hanya isu luar negeri saya yang beliau garap, namun isu dalam negeri mengenai pemakaian jilbab untuk TNI wanita juga beliau usahakan (silahkan dibaca disini). Subhanallah..

Semakin hari semakin banyak kebaikan dari beliau yang berhasil saya gali. Entahlah.. beliau memberi banyak keteladanan dan contoh nyata bagaimana menjadi seorang istri solehah dan ibu super bagi ke-13 anaknya. Saya juga memfollow twitter beliau @yoyohyusroh..ternyata beliau juga pendiri Alquran center ummu habibah

Suatu ketika saya mendapatkan file mp3 berisi ceramah beliau mengenai bagaimana mengajarkan anak-anak mencintai AlQuran (pas banget ketika itu juga ingin tahu pola pengasuhan anak yang baik bagaimana ^_^). Subhanallah.. saya semakin respek kepada beliau, ditengah kesibukan beliau sehari-hari masih begitu bertanggung-jawab atas perkembangan putra putri beliau dan juga memberikan pelatihan dan training bagaimana pendidikan anak usia dini dan juga konsultan ahli pernikahan kepada rekan-rekan muda beliau. Ingin tahu bagaimana hasil pendidikan beliau bersama suaminya kepada anak-anaknya?, berikut saya tampilkan info hasil dan pola pendidikan anak-anak beliau dari dakwatuna,

#Putra sulungnya lahir pada 20 Desember 1985. Diberi nama Ahmad Umar Al Faruq. @bangumar. Yang paling bungsu sekarang umur 8 tahun#Anak kedua A Izza Jundana, kuliah di International University, Sarajevo,Bosnia. @aizzajundana#Putri ketiga, Asmah Karimah, kuliah di Fakultas Pertanian UGM. Kabarnya Bunda wafat usai datang ke wisuda mbak Asmah ini#Putra keempat, Huda Robbani lahir Oktober 1990. Mas Huda ini jago renang#Putra kelima, Shalahuddin Al Ayubi, Seperti nama panglima Islam.. Dia lahir 13 April 1992#Putra keenam sampai kedelapan menimba ilmu di pesantren. Masing-masing Jakfar Athoyar (lahir Maret 1993) di Gontor#Salma Salimah lahir April 1994, nyantri di Ponpes Assyifa, Subang Jawa Barat#Lalu, Muhammad Ayyasy lahir 13 April 1996 di Ponpes Al Hikmah. “Alhamdulillah, Ayyasy ini sudah hafal Quran 30 juz,”kata #Bunda#Putra kesebelas Abdulah Aminuddin, lahir 16 Januari 2000. Putri kedua belas Helma Hamimah lahir Juli 2001#“Si bungsu Rahma itu juga sudah bisa mandiri, tidak manja,” kata Yoyoh. Rahma Rahimah, putri ragilnya lahir Januari 2003#Apa tidak repot mengurusi banyak anak? Yoyoh tersenyum. “Alhamdulillah banyak anak justru meringankan kita”#Misalnya anaknya menangis tengah malam. Bapak capek dan besok harus kerja pagi. Maka bapak akan

Page 91: Bunda Yoyoh Yusroh 2

bilang jangan nangis ! ayo tidur#Anak tidak diam, justru nangisnya lebih keras,” ujar pendiri organisasi Persaudaraan Muslimah (Salimah) itu#Sebaliknya, kaum ibu gunakan hati. “Anak diangkat dari ranjang. Dipeluk, dibelai, dicium, tak lama biasanya tidur lagi,” kata #Bunda.#“Istilahnya, kalau ibu bisa menggendong anak dua jam, bapak biasanya tak betah lebih dari dua menit,” ujar Yoyoh lantas tersenyum.#Bundaselengkapnya ada di sini

Selamat jalan ibu..ustadzah.Yoyoh.., semoga Allah memberikan Jannah-Nya atas kebaikan selama ini. Umat Islam di Indonesia telah kehilangan seorang pejuangnya.

Saya tidak kenal beliau sebelum mendapat berita ini. “Kepulangan” beliau ternyata meninggalkan bekas yang luar biasa pada orang-orang yang telah beliau “sentuh”. Akhirnya saya berselancar di internet untuk mencari informasi tentang beliau. Kisah-kisah tentang beliau yang

Page 92: Bunda Yoyoh Yusroh 2

saya baca di internet membuat saya terkagum-kagum. Ternyata, ke-lowprofile-an seseorang, tidak membuat amalan-amalannya “lowprofile” juga.

Ini bukan tentang golongan atau kelompok tertentu, tapi ini tentang seseorang yang berjuang demi kebaikan dan sangat layak dijadikan contoh bagi muslimah, istri, ibu dan ummat secara keseluruhan.

Cerita tentang beliau sudah banyak sekali di internet. Berikut sebagian dari twitter @ridlwanjogja dan @salimafillah tentang bunda Yoyoh Yusroh. Insya Allah cukup menyentuh dan mengingatkan kembali tujuan-tujuan kita. Allahummaghfirlaha warhamha wa’afihi wa’fu’anha. Selamat jalan bunda.

 

Sumber 1

Figur Ibu Yoyoh Yusroh

Anggota legislatif Komisi I dari fraksi PKS, Ibu Yoyoh Yusroh, meninggal dunia dini hari tadi (21/5) dalam perjalanan Yogyakarta-Jakarta usai menghadiri wisuda anaknya di UGM.

Untuk lebih mengenal figur politisi perempuan PKS ini, mari simak tuturan@ridlwanjogja berikut.

Ijinkan saya berbagi kekaguman pada figur Ibunda Yoyoh Yusroh yg syahid tadi pagi. Moga putranda @bangumar diberi keikhlasankesabaran #Bunda

1.Saya menemui bu Yoyoh di kampus IIQ, Ciputat untuk buat profil beliau. “Jam 7 pagi tepat ya, saya jam 8 mengajar” ujar #Bunda saat janjian

2. Kampus masih sepi. Hanya #Bunda dan seorang staf yang sudah datang.”Sudah sarapan belum” sapa beliau ramah.

3.Belum lagi dimulai wawancara, #Bunda sudah menebak : “ini terkait bu Diana yang mau nikah dengan ustad Dayat bukan ? “ lalu tersenyum.

4. Bu Yoyoh adalah guru mengaji ibu Diana A Thalib istri Hidayat NW. Beliau yang “mengenalkan” Diana dengan Hidayat. #Bunda

5. Di lingkungan PKS, #Bunda memang dikenal sebagai konsultan ahli pernikahan. Bukan teori tapi karena prakteknya yang hebat.

6. #Bunda menikah dengan ustad Budi Darmawan, dikaruniai 13 anak, 9 putra, 4 perempuan. 7. Penerima penghargaan International Muslim Women Union 2003 itu menganggap semua

anaknya istimewa #Bunda 8. Putra sulungnya lahir pada 20 Desember 1985. Diberi nama Ahmad Umar Al

Faruq. @bangumar. Yang paling bungsu sekarang umur 8 tahun. #Bunda 9. Anak kedua A Izza Jundana, kuliah di International University,

Sarajevo,Bosnia.@aizzajundana #Bunda 10. Putri ketiga, Asmah Karimah, kuliah di Fakultas Pertanian UGM. Kabarnya beliau wafat usai

datang ke wisuda mbak Asmah ini. #Bunda 11. Putra keempat, Huda Robbani lahir Oktober 1990. Mas Huda ini jago renang#Bunda

Page 93: Bunda Yoyoh Yusroh 2

12. Putra kelima, Shalahuddin Al Ayubi, Seperti nama panglima Islam.. Dia lahir 13 April 1992.#Bunda

13. Putra keenam sampai kedelapan menimba ilmu di pesantren. Masing-masing Jakfar Athoyar (lahir Maret 1993) di Gontor.#Bunda

14. Salma Salimah lahir April 1994, nyantri di Ponpes Assyifa, Subang Jawa Barat.#Bunda 14. Lalu, Muhammad Ayyasy lahir 13 April 1996 di Ponpes Al Hikmah. “Alhamdulillah, Ayyasy ini

sudah hafal Quran 30 juz,”kata #Bunda 16. Putra kesembilan Walid Ghazin, lahir Juli 1997. Putra kesepuluh Adil Gholib lahir September

1998.#Bunda 17. Putra kesebelas Abdulah Aminuddin, lahir 16 Januari 2000. Putri kedua belas Helma

Hamimah lahir Juli 2001.#Bunda 18. “Si bungsu Rahma itu juga sudah bisa mandiri, tidak manja,” kata Yoyoh. Rahma Rahimah,

putri ragilnya lahir Januari 2003.#Bunda 19. Apa tidak repot mengurusi banyak anak? Yoyoh tersenyum. “Alhamdulillah banyak anak

justru meringankan kita” #Bunda 20. Yoyoh mengakui, dengan aktivitasnya yang padat, intensitas fisik menemani anak-anaknya

tidak maksimal.#Bunda 21. Tapi, yang penting sejak kecil tanamkan kesadaran berprestasi,” ujar #Bunda. Dengan begitu

anak mandiri. 22. Yoyoh juga selalu berbagi peran dengan sang suami. Budi Dharmawan usianya lebih tua satu

tahun dari Yoyoh (lahir 17 April 1961).#Bunda 23. Budi juga sangat dikenal di kalangan kader PKS. Dia termasuk salah seorang pencetus kata

“Sejahtera” saat PKS ganti nama #Bunda 24. “Dalam membina rumah tangga, yang penting prinsipnya saling memberi.#Bunda 25. “ Tidak ada yang superordinat atau subordinat antara laki-laki dan wanita. Sejak awal

menikah komitmen itu harus ada,” ujar #Bunda 26.Laki dan wanita punya keistimewaan. Pria sering berpikir rasional dan analitis. Sedangkan

perempuan condong menggunakan perasaan.#Bunda 27. “Misalnya anaknya menangis tengah malam. Bapak capek dan besok harus kerja pagi. Maka

bapak akan bilang jangan nangis ! ayo tidur.#Bunda 28. Anak tidak diam, justru nangisnya lebih keras,” ujar pendiri organisasi Persaudaraan

Muslimah (Salimah) itu.#Bunda 29. Sebaliknya, kaum ibu gunakan hati. “Anak diangkat dari ranjang. Dipeluk, dibelai, dicium, tak

lama biasanya tidur lagi,” kata #Bunda 30. Istilahnya, kalau ibu bisa menggendong anak dua jam, bapak biasanya tak betah lebih dari

dua menit,” ujar Yoyoh lantas tersenyum.#Bunda 31. Anggota Majelis Pertimbangan Partai PKS itu mengaku prihatin dengan maraknya kasus-

kasus kekerasan dalam rumah tangga. #Bunda 32. Untungnya, itu delik aduan,bukan delik umum. Kalau delik umum, siapa saja yang lihat dan

dengar pertengkaran bisa lapor ke polisi.#Bunda 33. Kalau itu terjadi, bisa ada perceraian masal di Indonesia,” kata Yoyoh.#Bunda. 34.Dg kondisi perempuan seperti itu, Yoyoh rindu perubahan. Selain aktif di DPR, Yoyoh rajin

turun langsung ke daerah-daerah #Bunda. 35. Sebagai prajurit partai, saya siap ditugaskan di mana pun,” kata Yoyoh. Nadanya kali ini

tegas. Stafnya bilang Yoyoh kerja 19 jam #Bunda 36. Anggota Dewan Pakar ICMI itu optimistis peran perempuan dalam kancah politik Indonesia

semakin diperhitungkan.#Bunda

Page 94: Bunda Yoyoh Yusroh 2

37. Kalau ada sentuhan wanita, insya Allah politik jadi lebih indah, lebih santun, lebih damai kata Yoyoh .#Bunda

38. Seperti masjid jika diurusi oleh ibu-ibu, akan lebih wangi, harum dan bersih,” kata Yoyoh.#Bunda

39. Tadi pagi, jam 3.30 #Bunda tersenyum 40. Ruhnya dicabut malaikat dengan perantaraan kecelakaan. Sugeng tindak#Bunda, doa kami

terhatur. Selamat menikmati Jannatul Firdaus … 42. #Bunda Yoyoh bersama seluruh keluarga, 13 putra-putri.http://twitpic.com/50axug 43.Selain menteri2, jenderal dan artis, ribuan orang datang takziah ke komplek DPR kalibata,

sebagian besar mengajak anak-anak mereka #Bunda 44.Saat jenazah dibawa masuk ke masjid, sontak semua jamaah menangis tergugu. Beberapa

meneriakkan takbir, disambut dengan tercekat.#Bunda 45.Jenazah dipanggul dengan diiringi tahlil, Lailahailallah, tangis makin keras.#Bunda 46. Shaf salat jenazah dipepetkan. Rapat sekali,satu orang dempet dengan yang lain.#Bunda 47.Karena begitu banyaknya pelayat, masjid tak cukup. Sebagian menggelar koran di halaman.

Shalat jenazah 2 shif.#Bunda 48. Sambutan keluarga diwakili KH Hilmi Aminuddin. Terbata-bata. Sembab. Ini saya kutipkan

petikannya.#Bunda 49.“Saya dapat ucapan takziah dari seluruh dunia” ujar Hilmi. Dari jalur Gaza, mujahidin

Palestina semua berdoa utk almarhumah. #Bunda 50.“Kehilangan Yoyoh adalah kehilangan bagi dakwah internasional. Pasukan perdamaian TNI di

Darfur Sudan juga kirim takziah. #Bunda 51. Yoyoh menjadi anggota dewan 3 periode sejak 99. Pernah di komisi pendidikan, agama,

terakhir di komisi 1 militer dan intrnasonal. #Bunda 52.Yoyoh berhasil membawa bantuan masy Indonesia ke jalur Gaza. Membantu buat rumah

sakit di Gaza dan lobi perdamaian Sudan #Bunda 53. Hilmi menjadi sentimental ketika cerita perkenalannya dg Yoyoh . Bedrulang-ulang usap

airmata. #Bunda 54. “Saya kenal sejak pertengahan 80-an, saat beliau masih mahasiswi IAIN Ciputat” kata

Hilmi #Bunda 55. Tak hanya mendengarkan ceramah, Yoyoh komitmen untuk ikut dalam gerakan dakwah. Dia

tak hanya mendengar tapi berbuat. #Bunda 56. “Ketika sy dipenjara Soeharto Orba 2 tahun, dia sabar terus dakwah. Keluar penjara, saya

dilapori perkembangan dakwah. #Bunda 57.”Suatu saat Yoyoh bilang , ustad saya diminta menikah oleh ortu. Tolong carikan

calon” #Bunda 58.”Saya cari yang siap nikah sesama aktivis dakwah. Terserah ustad.” #Bunda 59. Majulah Budi Darmawan. Saat lapor ortu di Bandung, bahkan tak tahu nama lengkapnya.

Siapa calonmu ? Yoyoh.Saya belum prnah ktemu. #Bunda 60. Restu ortu hadir. Dua mhsw itu dinikahkn. Hilmi melamarkan ke rumah ayah Yoyoh, KH

Abdus Somad di Tangerang #Bunda 61.Menurut Hilmi, sejak tahun 84 itu hingga kemarin, Yoyoh tak pernah mengeluh sedikitpun

menerima amanah. #Bunda 62.Ketika ditugaskan ke luar negeri juga tak ribut cari uang saku. Bahkan nombok. Tak risau

tinggalkan keluarga. #Bunda 63. Saat hadiri acara wisuda @bangumar sampai akhirnya kecelakaan, juga bukan mobil negara.

Tak mau dibiayai tiket pesawat.#Bunda

Page 95: Bunda Yoyoh Yusroh 2

64. Hilmi : 13 putra-i nya semua salih dan shalihah. Paduan sejati antara wanita karir dan ibu rumah tangga. juga istri berbakti #Bunda

65. Posisi di DPR hanya wasilah dakwah. Sarana dakwah. Tak menonjol tapi amanah. Semua lpj keuangan rapi. Semua tgs komisi selesai. #Bunda

66. Dua hari sebelum wafat, Yoyoh kirim sms pada seorang sahabat beliau yang tadi dibacakan di depan majelis. #Bunda

67. Isinya: “Aku sdg memikirkan tempatku di akhirat kelak,…” #Bunda 68. “Mungkinkah aku brdampingan dg Khadijah ummul mukminin, atau Aisyah yang hafal 3500

hadits #Bunda 69. Atau Ummu Sulaim yang sabar, atau Asma’ yg pandai menyiapkan kendaraan perang suami

dan menyemangati putranya utk jihad #Bunda 70. Ya rabb, tolong beri kekuatan agar bs berbincang dg mereka kelak di taman firdaus. Ini

sms #Bunda Yoyoh 48 jam sblm wafat 71. Usai sms itu dibacakan semua jamaah menangis, dan mengamini doa #Bunda 72.Jenazah lalu dibawa dengan iringan mobil ke Tangerang. Ada 30-an mobil yang mengiringi di

belakang mobil jenazah #Bunda 73. Ini ada beberapa foto suasana penyambutan jenazah di Kalibata Primus dan beberapa aktivis sprti Bambang Widjojayanto datanghttp://yfrog.com/gyenimgj Suasana saat jenazah dibawa ke depan jamaah. Banyak yg menangis.http://twitpic.com/50hhxl Hilmi Aminuddin beri sambutan wakili keluarga http://yfrog.com/hss8jwsj saking banyaknya perlayat, meluber di luar masjid. salat jenazah 2

shifthttp://twitpic.com/50hkc0 Inilah mobil yg bawa #BundaYoyoh ke pemakaman. Moga kt bs ambil

hikmah.http://yfrog.com/h717064414j

Sumber 2 dari Twit @salimafillah #Bunda #Yoyoh

1. Hanya berkesempatan beberapa kali jumpa #Bunda #Yoyoh, saya selalu berada dalam perasaan antara takjub & malu. Satu saat, sebelum suatu..

2. ..acara di mana #Bunda #Yoyoh & P’ Budi Dharmawan menjadi pembicara serta saya sebagai moderatornya; di belakang panggung tersaksikan..

3. ..suami-isteri itu bergandengtangan, saling bertatap sambil tersenyum, & saling menyimak-ulang hafalan Al Quran! MasyaaLlh.

4. Saya bertanya, berapa Juz masing-masing mereka membaca Al Quran seharinya? Kata #Bunda #Yoyoh, “Sangat kurang dibanding apa yang harus..

5. …kami penuhi selayaknya. Hanya 3 Juz.” Saya: “Bukannya P’ Budi & #Bunda #Yoyoh sibuk sekali, bagaimana bisa menyempatkan sebanyak itu?”

6. “Justru karena sibuk & banyak hadapi aneka persoalan serta begitu beragam manusia, maka HARUS memperbanyak Al Quran”, kata #Bunda #Yoyoh

7. Saya juga ingat, P’ Budi kalau memanggil #Bunda #Yoyoh, “Istriku, Cintaku, Kasihku, Sayangku, Yoyoh yang Shalihah!”, pun di forum itu.

Page 96: Bunda Yoyoh Yusroh 2

8. Saya bertanya, bagaimana kiat mendidik 13 putra dengan kesibukan seperti #Bunda #Yoyoh? Jawab beliau; “Mereka milik Allah, kami hanya…

9. …dititipi. Kami selalu mohon bantuan Pemiliknya untuk menjaga mereka, mendoakan kebaikan di manapun berada. Selebihnya…

10. ..seperti dalam QS An Nisaa’ ayat 9, cara membesarkan anak adalah dengan mewujudkan taqwa dalam ‘amal & jujur dalam kata.”

11. #Bunda #Yoyoh sangat perhatian pada penjagaan kualitas generasi. Pada Ibu & calon Ibu beliau sering ingatkan itu, sampai soal makannya.

12. “Jaga asupan gizi, jangan sampai Allah menghardik kita jika generasi kebangkitan Islam lemah sebab Ibunya sembarang makan!-

Berikut adalah korespondensi saya (Aizza Jundana) yang terkahir melalui email dengan almarhumah ibu saya, ummi Yoyoh Yusroh, 3 hari sebelum beliau dipanggil oleh Allah SWT tanggal 21 Mei 2011 kemarin. Nasihat terakhir dari ummi ini akan selalu kuingat. Semoga amal ibadah ummi diterima di sisi Allah, dilapangkan kuburnya, diampuni segala dosa-dosanya, dan dimasukkan ke dalam surganya. Dan agar kami anak-anaknya, suaminya, dan keluarga serta kerabat terdekat dikuatkan dan diberikan ketabahan dalam melanjutkan hidup kami tanpa ummi yang sangat kami cintai. InsyaAllah cita-cita, keinginan, pengabdian, kerja keras, dan dawah ummi akan terus kami lanjutkan.

Selamat jalan ummi, kami ikhlaskan kepergianmu. Semoga Allah menempatkan ummi di surganya yang mulia.

From: Yoyoh YusrohDate: 2011/5/18Subject: Nasihat untuk sang puteraTo: Aizza Jundana

Nasihat Seorang Arab Kepada Putranya(Ukht/ Nayifah Uwaimir)

Wahai puteraku …Agar engkau menjadi seorang raja yang berwibawa di hadapan manusia ..Janganlah berbicara dalam berbagai urusan ..Kecuali setelah mengecek kebenaran sumbernya ..Dan jika seseorang datang membawa berita, cari bukti kebenarannya sebelum dengan berani engkau berbicara ..Hati-hati dengan isu .. jangan percayai setiap yang dikatakan, jangan pula percaya sesuatu yang setengah engkau lihat ..Dan jika engkau mendapatkan cobaan berupa seorang musuh .. hadapi dengan berbuat baik

Page 97: Bunda Yoyoh Yusroh 2

kepadanya .. tolak dengan cara yang lebih baik, niscaya permusuhan itu berubah menjadi cinta kasih

Jika engkau hendak mengungkap kejujuran orang, ajaklah ia pergi bersama .. dalam bepergian itu jati diri manusia terungkap .. penampilan lahiriahnya akan luntur dan jatidirinya akan tersingkap! Dan “bepergian itu disebut safar karena berfungsi mengungkap yang tertutup, mengungkap akhlaq dan tabiat”.

Jika engkau diserang banyak orang sementara engkau berada di atas kebenaran .. atau jika engkau diserang dengan kritikan-kritikan buruk .. bergembiralah .. sebab mereka sebenarnya sedang berkata: “engkau orang yang sukses dan berpengaruh”, sebab,· anjing yang mati tidak akan ditendang,· dan tidak dilempar kecuali pohon yang berbuah

Wahai puteraku ..Jika engkau hendak mengkritik, biasakan untuk melihat dengan mata tawon lebah .. dan jangan memandang orang lain dengan mata lalat, sebab engkau akan terjatuh kepada perkara yang busuk!

Tidurlah lebih awal wahai puteraku agar bisa bangun lebih awal .. sebab keberkahan ada di pagi hari, dan saya khawatir kehilangan kesempatan mendapatkan rizki Allah yang Maha Penyayang disebabkan engkau begadang di malam hari, sehingga tidak bisa bangun pagi!

Akan aku ceritakan kepadaku kisah seekor kambing dan serigala, supaya engkau aman dari orang yang berbuat makar ..Dan saat seseorang memberikan tsiqah-nya kepadamu, jangan sampai engkau mengkhianatinya!Akan aku ajak engkau ke sarang singa .. akan aku ajarkan bahwa singa itu tidak menjadi raja hutan dikarenakan aumannya!!Akan tetapi, karena ia berjiwa tinggi! Tidak mau memakan hasil buruan binatang lain, betapapun ia lapar .. dan perutnya melilit-lilit .. jangan mencuri jerih payah orang lain .. sebab engkau menjadi keji!

Akan aku ajak engkau menemui bunglon .. agar engkau menyaksikan sendiri tipu dayanya! Bunglon merubah warna dirinya sesuai dengan tempat ia berada .. agar engkau mengetahui bahwa yang seperti bunglon itu banyak .. dan berulang-ulang! Dan bahwasanya ada orang-orang munafik .. banyak pula manusia yang berganti-ganti pakaian .. dan berlindung dibalik alasan “ingin berbuat baik”.

Wahai puteraku ..Biasakan engkau bersyukur .. kepada Allah! Cukuplah menjadi alasan untuk bersyukur kepada-Nya bahwa engkau dapat berjalan, mendengar dan melihat!Bersyukurlah kepada Allah, dan syukuri pula manusia .. sebab Allah SWT akan menambah orang-orang yang bersyukurDan manusia senang saat mendapati seseorang yang diberi sesuatu lalu orang itu menghargainya!

Wahai puteraku .. ketahuilah bahwa sifat utama yang paling agung dalam kehidupan ini adalah

Page 98: Bunda Yoyoh Yusroh 2

sifat jujur!Dan bahwasanya kebohongan, meskipun tampak memberi keselamatan .. namun jujur lebih berakhlaq bagimu! Dan bagi orang sepertimu!

Wahai puteraku …Persiapkan alternatif untuk segala urusan .. agar engkau tidak membuka jalan kehinaan!Manfaatkan segala peluang .. sebab peluang yang datang sekarang .. bisa jadi tidak akan berulang!!

Jangan berkeluh kesah .. aku harap engkau optimis .. siap menghadapi kehidupan ..Jauhilah orang-orang yang putus asa dan pesimis, lari dari mereka! Dan jangan sampai engkau duduk dengan seseorang yang selalu memandang sial kepada segala hal!!

Jangan bergembira saat melihat orang lain terkena musibah .. jangan pula menghina orang karena postur atau penampilannya ..Sebab dia tidak menciptakan dirinya .. dan saat engkau menghina orang lain, pada hakekatnya engkau menghina ciptaan dari Dzat yang Maha Mencipta dan Membuat bentuk rupa

Jangan membuka aib orang, sebab Allah akan membuka aibmu di rumahmu .. sebab Allah-lah Dzat yang menutupi .. dan mencintai orang yang menutupi!Jangan menzhalimi siapa pun .. dan jika engkau hendak menzhalimi dan engkau merasa mampu menzhalimi, ingatlah bahwa Allah SWT lebih mampu!

Jika engkau merasa hatimu mengeras, usaplah kepala anak yatim .. engkau akan terheran-heran .. bagaimana usapan itu dapat menghilangkan rasa keras hati dari hatimu, seakan hatimu menjadi pecah dan melunak!

Jangan mendebat .. dalam perdebatan .. kedua pihak merugi.Kalau kita yang kalah, kita merugi telah kehilangan kebesaran kita, dan jika menang, kita juga merugi, telah kehilangan orang lain yang menjadi lawan debat kita .. semua kita kalah .. baik yang merasa menang .. dan yang merasa belum menang!

Jangan monopoli pendapat .. yang bagus adalah engkau mempengaruhi dan dipengaruhi!Hanya saja, jangan larut dalam pendapat banyak orang .. dan jika engkau merasa bahwa pendapatmu benar .. tegarlah dan jangan terpengaruh!

Wahai puteraku ..Engkau dapat merubah keyakinan orang .. dan menguasai hati mereka tanpa engkau sadari! Bukan dengan sihir, bukan pula dengan jampi .. namun, dengan senyumanmu .. dan kosa katamu yang lembut .. dengan keduanya, engkau dapat menyihir!!Oleh karena itu, tersenyumlah .. maha suci Allah yang telah menjadikan senyuman sebagai ibadah dalam agama kita, dan kita mendapatkan pahala darinya!!

Di Cina .. jika engkau tidak murah senyum, mereka tidak akan berikan lisensi kepadamu untuk membuka kedai ..Jika engkau tidak menemukan orang yang tersenyum kepadamu, tersenyumlah engkau

Page 99: Bunda Yoyoh Yusroh 2

kepadanya!Jika bibirmu terbuka karena senyuman .. dengan cepat .. terbuka pula hati untuk mengekspresikan isinya

Jika orang meragukanmu, bela dirimu .. jelaskan .. dan beri keterangan pembenarannya!Jangan suka nimbrung dan mengenduskan hidungmu dalam segala urusan .. jangan pula ikut-ikutan, berposisi bersama banyak orang saat mereka bersikap!!Wahai puteraku .. jauhkan dirimu dari hal ini .. aku sangat tidak suka kalau melihatmu seperti ini!!

Jangan bersedih wahai puteraku terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan! Sebab kita tidak diciptakan kecuali untuk diuji dan diberi cobaan .. sehingga Allah melihat kita .. adakah kita bersabar?Karena itu .. santai saja .. jangan keruh hati! Yakinlah bahwa jalan keluar dekat ..“jika mendung semakin hitam, pertanda, sebentar lagi hujan”!!

Jangan meratapi masa lalu, cukuplah bahwa ia telah berlalu .. sia-sia kalau kita memegang gergaji kayu, lalu menggergaji!!Tataplah hari esok .. persiapkan diri .. dan singsingkan lengan baju untuk menghadapinya!!Jadilah orang yang mulia .. berbanggalah dengan dirimu!Sebagaimana engkau melihat dirimu, begitulah orang lain akan melihatmu ..Jangan sekali-kali meremehkan dirimu!! Sebab engkau menjadi besar saat engkau ingin besar .. hanya engkau saja yang memutuskan ia menjadi kecil!

Yoyoh YusrohKomisi I DPR RISent from my iPad