Studi an Overlay Denganmenggunakan Metode Analisa Komponen

1
STUDI PERENCANAAN OVERLAY DENGANMENGGUNAKAN METODE ANALISA KOMPONEN,METODE ANALISA KOMPONEN DENGAN ALATBENKELMEN BEAMDAN METODE AASHTO ’86 PADA RUAS JALANGRESIK - KRIAN Oleh: KRISTONO (99520153) & ANDRE PURWONO (99520154) Civil Engineering Dibuat: 2006-04-27 , dengan 2 file(s). Keywords: Overlay, Analisa Komponen, Alat Benkelmen Beam, AASHTO ‘86 Untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal maka jalan membutuhkan perawatan pada periode-periode tertentu disamping periode umur rencana jalan itu sendiri. Yang dalam hal ini kaitannya adalah dengan pelapisan tambahan atau overlay. Dari data perencanaan diperoleh tebal perkerasan yang antara lain adalah: 5 cm untuk lapisan penetrasi, 15 cm untuk lapisan onderlag batu putih, 55 cm untuk lapisan sirtu, dan 15 cm untuk lapisan onderlag batu putih, sedangkan dari data desain pelebaran diperoleh nilai CBR 2,76 %, DDT 3,6, FR 1,5, IP 3,9 3,5dan ITP 11,5. Hasil perhitungan perencanaan perkerasan overlay dengan menggunakan tiga metode adalah sebagai berikut, pada metode analisa komponen diperoleh ketebalan 7,7 cm untuk lapisan AC, pada metode analisa komponen dengan menggunakan alat benkelmen beam diperoleh hasil ketebalan 4 cm untuk lapisan AC, dan pada metode AASHTO ’86 didapat 3,6 cm untuk lapisan AC. Sedangkan pada perencanaan pelebaran dengan umur rencana yang berbeda diperoleh antara lain, untuk umur rencana 10 tahun diperoleh 4 cm untuk lapisan AC, 8 cm untuk lapisan ATB, dan 30 cm untuk lapisan CTSB.Sedangkan pada umur rencana 15 tahun didapatkan 5 cm untuk lapisan AC, 15 cm untuk lapisan ATB, dan 43 cm untuk lapisan CTSB. Abstract In order to provide maximum service, the road requires care at certain periods in addition to the design life period of the road itself. Which in this case the relation is with an additional coating or overlay. From the data obtained pavement thickness design which include: 5 cm to the penetration layer, 15 cm for onderlag layer of white stone, 55 cm for a layer of sand, and 15 cm for onderlag layer of white stones, while from the data obtained by widening the design CBR value of 2, 76%, DDT 3.6, FR 1.5, IP 3.9 to 3.5 and 11.5 ITP. Results overlay pavement design calculations using the three methods are as follows, on the component analysis method obtained the thickness of 7.7 cm for AC layer, the component analysis method by using a beam benkelmen obtained results for the layer thickness of 4 cm air-conditioning, and the AASHTO method '86 gained 3.6 cm for AC layer. While the widening plan with a different design life is obtained, among others, for the design life of 10 years obtained 4 cm for AC layer, 8 cm for a layer of ATB, and 30 cm for the layer CTSB.Sedangkan at the age of 15 years plan to get 5 cm layer of air conditioning , 15 cm for a layer of ATB, and 43 cm for a layer of CTSB.

Transcript of Studi an Overlay Denganmenggunakan Metode Analisa Komponen

Page 1: Studi an Overlay Denganmenggunakan Metode Analisa Komponen

STUDI PERENCANAAN OVERLAY DENGANMENGGUNAKAN METODE ANALISA KOMPONEN,METODE ANALISA KOMPONEN DENGAN ALATBENKELMEN BEAMDAN METODE AASHTO ’86 PADA RUAS JALANGRESIK - KRIAN

Oleh: KRISTONO (99520153) & ANDRE PURWONO (99520154)

Civil Engineering Dibuat: 2006-04-27 , dengan 2 file(s).

Keywords: Overlay, Analisa Komponen, Alat Benkelmen Beam, AASHTO ‘86

Untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal maka jalan membutuhkan perawatan pada

periode-periode tertentu disamping periode umur rencana jalan itu sendiri. Yang dalam hal ini

kaitannya adalah dengan pelapisan tambahan atau overlay.

Dari data perencanaan diperoleh tebal perkerasan yang antara lain adalah: 5 cm untuk lapisan

penetrasi, 15 cm untuk lapisan onderlag batu putih, 55 cm untuk lapisan sirtu, dan 15 cm untuk

lapisan onderlag batu putih, sedangkan dari data desain pelebaran diperoleh nilai CBR 2,76 %,

DDT 3,6, FR 1,5, IP 3,9 – 3,5dan ITP 11,5.

Hasil perhitungan perencanaan perkerasan overlay dengan menggunakan tiga metode adalah

sebagai berikut, pada metode analisa komponen diperoleh ketebalan 7,7 cm untuk lapisan AC,

pada metode analisa komponen dengan menggunakan alat benkelmen beam diperoleh hasil

ketebalan 4 cm untuk lapisan AC, dan pada metode AASHTO ’86 didapat 3,6 cm untuk lapisan

AC. Sedangkan pada perencanaan pelebaran dengan umur rencana yang berbeda diperoleh antara

lain, untuk umur rencana 10 tahun diperoleh 4 cm untuk lapisan AC, 8 cm untuk lapisan ATB,

dan 30 cm untuk lapisan CTSB.Sedangkan pada umur rencana 15 tahun didapatkan 5 cm untuk

lapisan AC, 15 cm untuk lapisan ATB, dan 43 cm untuk lapisan CTSB.

Abstract

In order to provide maximum service, the road requires care at certain periods in addition to the design

life period of the road itself. Which in this case the relation is with an additional coating or overlay.

From the data obtained pavement thickness design which include: 5 cm to the penetration layer, 15 cm

for onderlag layer of white stone, 55 cm for a layer of sand, and 15 cm for onderlag layer of white stones,

while from the data obtained by widening the design CBR value of 2, 76%, DDT 3.6, FR 1.5, IP 3.9 to 3.5

and 11.5 ITP.

Results overlay pavement design calculations using the three methods are as follows, on the component

analysis method obtained the thickness of 7.7 cm for AC layer, the component analysis method by using

a beam benkelmen obtained results for the layer thickness of 4 cm air-conditioning, and the AASHTO

method '86 gained 3.6 cm for AC layer. While the widening plan with a different design life is obtained,

among others, for the design life of 10 years obtained 4 cm for AC layer, 8 cm for a layer of ATB, and 30

cm for the layer CTSB.Sedangkan at the age of 15 years plan to get 5 cm layer of air conditioning , 15 cm

for a layer of ATB, and 43 cm for a layer of CTSB.