Struktur organisasi koperasi

19
http://makalahplus.blogspot.com/ BAB I PENDAHULUAN Koperasi dan Pengusaha Kecil dan Menengah merupakan dua kekuatan ekonomi yang dimiliki Indonesia dikala krisis moneter menyerang negara ini pada tahun 1997. Karena dengan adanya koperasi dan PKM Indonesia dapat melewati krisis walau tidak sepenuhnya sampai saat ini. Kekuatan ekonomi Koperasi dan PKM telah teruji pada saat krisis moneter tersebut membuat perhatian pemerintah pusat beralih ke koperasi dan PKM dalam program pembangunan ekonominya. Mengingat jasa yang telah diberi koperasi dan PKM pada bangsa ini sudah seharusnya pemerintah memberikan perhatian khusus dalam pengembangannya lebih jauh lagi. Dalam makalah ini dicoba untuk membahas sedikit salah satu kekuatan ekonomi kita, yaitu koperasi. Dan diharapkan dengan adanya pembahasan ini kita dapat lebih memahami dan lebih mengerti tentang seluk beluk koperasi, 1

description

Struktur organisasi koperasi, Koperasi dan Pengusaha Kecil dan Menengah merupakan dua kekuatan ekonomi yang dimiliki Indonesia dikala krisis moneter menyerang negara ini pada tahun 1997. Karena dengan adanya koperasi dan PKM Indonesia dapat melewati krisis walau tidak sepenuhnya sampai saat ini

Transcript of Struktur organisasi koperasi

Page 1: Struktur organisasi koperasi

http://makalahplus.blogspot.com/

BAB I

PENDAHULUAN

Koperasi dan Pengusaha Kecil dan Menengah merupakan dua

kekuatan ekonomi yang dimiliki Indonesia dikala krisis moneter menyerang

negara ini pada tahun 1997. Karena dengan adanya koperasi dan PKM

Indonesia dapat melewati krisis walau tidak sepenuhnya sampai saat ini.

Kekuatan ekonomi Koperasi dan PKM telah teruji pada saat krisis

moneter tersebut membuat perhatian pemerintah pusat beralih ke koperasi

dan PKM dalam program pembangunan ekonominya. Mengingat jasa yang

telah diberi koperasi dan PKM pada bangsa ini sudah seharusnya pemerintah

memberikan perhatian khusus dalam pengembangannya lebih jauh lagi.

Dalam makalah ini dicoba untuk membahas sedikit salah satu

kekuatan ekonomi kita, yaitu koperasi. Dan diharapkan dengan adanya

pembahasan ini kita dapat lebih memahami dan lebih mengerti tentang seluk

beluk koperasi, sehingga menjadi modal utama kita dalam membangun

perekonomian bangsa yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

1

Page 2: Struktur organisasi koperasi

http://makalahplus.blogspot.com/

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI

Dalam melaksanakan kegiatan organisasi dan usaha menurut

Lapenkop Dekopin, koperasi memiliki perangkat organisasi, yang terdiri atas :

1. Rapat Anggota

Rapat anggota adalah pertemuan para pemilik koperasi yang

diselenggarakan secara demokratis dan merupakan kekuasaan tertinggi

dalam koperasi. Rapat anggota dilaksanakan minimal satu kali dalam

setahun. Rapat anggota membahas dan memutuskan antara lain :

program kerja, rancangan anggaran belanja koperasi, peraturan-

peraturan, masa depan koperasi, laporan pertanggungjawaban pengurus,

pemilihan pengurus dan pengawas, pengesahan AD dan ART serta

peraturan khususnya.

2. Pengawas

Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota. Tugasnya

adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan seluruh keputusan

Rapat Anggota yang dilakukan oleh pengurus. Pengawas bertanggung

jawab kepada Rapat Anggota.

3. Pengurus.

Pengurus dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota. Tugasnya

adalah memimpin jalannya organisasi dan usaha koperasi dengan

2

Page 3: Struktur organisasi koperasi

http://makalahplus.blogspot.com/

berpedoman pada keputusan Rapat Anggota. Pengurus

bertanggungjawab kepada Rapat Anggota dan bertindak atas nama

koperasi di muka hukum. Dalam mengelola dapat mengangkat manajer

yang professional.

4. Manajer

Manajer diangkat oleh pengurus. Rencana pengangkatannya diajukan

kepada Rapat Anggota untuk mendapatkan persetujuan. Manajer diberi

wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha koperasi dalam rangka

melayani anggota. Dalam bekerjanya manajer bertanggungjawab kepada

pengurus. Untuk menjalankan usahanya manajer dapat mengangkat

karyawan atas persetujuan pengurus. Manajer dan karyawan menangani

kegiatan operasional usaha koperasi, seperti : pelaksanaan pengelolaan

usaha sehari-hari, membuat laporan periodik (keuangan dan program),

merancang anggaran pendapatan dan belanja, serta merundingkan

dengan pengurus mengenai program dan kebijakan baru.

5. Kepanitiaan

Pengurus dengan persetujuan Rapat Anggota dapat membentuk panitia.

Panitia ini bertugas melaksanakan kegiatan-kegiatan berdasarkan

kebutuhan koperasi. Panitia berasal dari anggota-anggota koperasi aktif

yang memiliki keahlian khusus.

3

Page 4: Struktur organisasi koperasi

http://makalahplus.blogspot.com/

BAB III

BAGAIMANA KOPERASI DIBENTUK ?

Dalam UU No.25 Tahun 1992 tentang Perekonomian, yaitu dalam

pasal 6 sampai dengan 8 disebutkan bahwa persyaratan untuk pembentukan

koperasi adalah sebagai berikut :

1. Persyaratan pembentukan koperasi didasarkan atas bentuk koperasi yang

akan dibentuk, yaitu apakah koperasi primer ataukah koperasi sekunder.

2. Untuk persyaratan pembentukan koperasi primer memerlukan minimal 20

orang anggota. Untuk persyaratan pembentukan koperasi sekunder

memerlukan minimal 3 koperasi yang sudah berbadan hukum.

3. Koperasi yang akan dibentuk harus berkedudukan di wilayah Negara

Republik Indonesia.

4. Untuk pembentukan koperasi dilakukan dengan akta pendirian yang

memuat Anggaran Dasar.

5. Anggaran Dasar Koperasi harus memuat sekurang-kurangnya :

a. Daftar nama pendiri

b. Nama dan tempat kedudukan

c. Maksud dan tujuan serta bidang usaha.

d. Ketentuan mengenai keanggotaan

e. Ketentuan mengenai Rapat Anggota

f. Ketentuan mengenai pengelolaan

4

Page 5: Struktur organisasi koperasi

http://makalahplus.blogspot.com/

g. Ketentuan mengenai permodalan

h. Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya

i. Ketentuan mengenai pembagian Sisa Hasil Usaha

j. Ketentuan mengenai sanksi

A. Langkah-langkah Dalam Mendirikan Koperasi

Sesuai dengan Pedoman Tata Cara Mendirikan Koperasi yang

telah dikeluarkan oleh Departemen Koperasi. Pengusaha Kecil dan

Menengah tahun 1998, langkah-langkah dalam mendirikan koperasi dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1) Dasar Pembentukan

Orang atau masyarakat yang mendirikan koperasi mengerti maksud

dan tujuan koperasi serta kegiatan usaha yang akan dilaksanakan

oleh koperasi untuk meningkatkan pendapatan dan manfaat yang

sebesar-besarnya bagi mereka.

2) Persiapan Pembentukan Koperasi

Adapun persiapan-persiapan yang perlu dilakukan dalam upaya

mendirikan koperasi adalah sebagai berikut :

a) Pembentukan koperasi harus dipersiapkan dengan matang oleh

para pendiri. Persiapan tersebut antara lain meliputi kegiatan

penyuluhan, penerangan, maupun pelatihan bagi para pendiri dan

5

Page 6: Struktur organisasi koperasi

http://makalahplus.blogspot.com/

calon anggota untuk memperoleh pengertian dan kejelasan

mengenai perkoperasian.

b) Yang dimaksud pendiri adalah mereka yang hadir dalam rapat

pembentukan koperasi dan telah memenuhi persyaratan

keanggotaan serta menyatakan diri menjadi anggota.

c) Para pendiri mempersiapkan rapat pembentukan dengan cara

antara lain penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga (ADART).

3) Rapat Pembentukan

Setelah semua upaya persiapan pembentukan koperasi dilakukan,

maka langkah selanjutnya adalah melakukan rapat pembentukan

dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

a) Rapat Anggota koperasi dihadiri sekurang-kurangnya 20 (dua

puluh) orang untuk koperasi primer dan sekurang-kurangnya 3

(tiga) orang untuk koperasi sekunder.

b) Rapat pembentukan dipimpin oleh seseorang/beberapa pendiri

atau kuasa pendiri

c) Yang disebut kuasa pendiri adalah beberapa orang dari pendiri

yang diberi kuasa dan sekaligus ditunjuk oleh pendiri untuk

pertama kalinya sebagai pengurus koperasi untuk memproses

pengajuan permintaan pengesahan akta pendirian koperasi dan

menandatangani anggaran dasar kopersi.

6

Page 7: Struktur organisasi koperasi

http://makalahplus.blogspot.com/

d) Apabila diperlukan dan atas permohonan para pendiri, Pejabat

Departemen Koperasi, PKM dapat hadir dalam rapat pembentukan

untuk memantau kelancaran jalannya rapat dan memberikan

petunjuk seperlunya.

e) Dalam rapat pembentukan tersebut perlu dibahas antara lain

mengenai keanggotaan, usaha yang akan dijalankan, modal

sendiri, kepengurusan dan pengelolaan usaha serta pengurusan

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga.

f) Anggaran Dasar harus memuat sekurang-kurangnya; daftar nama

hadir, nama dan tempat kedudukan, maksud dan tujuan serta

bidang usahanya, ketentuan mengenai keanggotaan, rapat

anggota, pengelolaan, permodalan, jangka waktu berdiri,

pembagian sisa usaha, dan ketentuan mengenai sanksi.

g) Rapat harus mengambil kesepakatan dan keputusan terhadap hal-

hal sebagaimana dimaksud pada butir (c) dan (e) dan wajib

membuat berita acara rapat pembentukan koperasi.

B. Mendapatkan Pengesahan Status Badan Hukum Koperasi.

Untuk mendapatkan pengesahan status badan hukum koperasi

diperlukan:

a) Pengajuan Permintaan Pengesahan Akta Pendirian

1. Para pendiri atau kuasanya mengajukan permintaan pengesahan

secara tertulis kepada Kepala Kantor Departemen Koperasi, PKM

7

Page 8: Struktur organisasi koperasi

http://makalahplus.blogspot.com/

bagi pembentukan koperasi primer dan sekunder yang

beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang

bertempat tinggal di wilayah yang bersangkutan atau kepada

Menteri Koperasi, PKM c.q Sekjend bagi koperasi primer dan

koperasi sekunder yang beranggotakan orang-orang atau badan

hukum koperasi yang bertempat tinggal pada beberapa propinsi.

2. Permintaan pengesahan tersebut diajukan dengan melampirkan :

Dua rangkap akta pendirian koperasi, diantaranya bermaterai

cukup.

Berita acara rapat pembentukan koperasi

Surat bukti penyetoran modal sekurang-kurangnya sebesar

simpanan pokok.

Rencana awal kegiatan koperasi.

3. Kepala Kantor Departemen Koperasi, PKM atau Menteri Koperasi,

PKM c.q Sekjend Dep.Koperasi, PKM memberikan surat tanda

terima kepada pendiri atau kuasanya apabila surat permintaan

pengesahan akta pendirian dan lampiran sebagaimana dimaksud

pada angka (2) telah lengkap dipenuhi. Persyaratan untuk

mendirikan koperasi sekunder seperti diatur dalam PP No.4 Tahun

1994 atau sama dengan huruf (a), (b), (c), di atas. Namun untuk

persyaratan dimaksud perlu ditambah dengan surat kuasa dari

koperasi yang bermaksud mendirikan Koperasi Sekunder.

b) Penelitian Anggaran Dasar Koperasi.

8

Page 9: Struktur organisasi koperasi

http://makalahplus.blogspot.com/

1. Kepala Kantor Departemen Koperasi, PKM atau Menteri Koperasi,

PKM c.q Sekjend Dep.Koperasi, PKM akan melakukan penelitian

terhadap Anggaran Dasar yang diajukan oleh pendiri atau

kuasanya, terutama mengenai keanggotaan, pedoman,

kepengurusan dan bidang usaha yang akan dijalankan oleh

koperasi harus layak secara ekonomi.

2. Materi Anggaran Dasar tersebut tidak boleh bertentangan dengan

UU No.25 tahun 1992 tentang Perkoperasian dan tidak

bertentangan dengan ketertiban umum atau kesusilaan.

3. Apabila hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa materi

Anggaran Dasar Koperasi tidak bertentangan dengan UU. No. 25

tahun 1992 dan ketertiban umum atau kesusilaan maka Kepala

Kantor Dep. Koperasi, PKM menyatakan persetujuannya dan

menyampaikan pengajuan permintaan pengesahan akta pendirian

koperasi tersebut beserta lampirannya secara lengkap kepada

Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi, PKM.

4. Apabila hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa materi

Anggaran Dasar Koperasi bertentangan dengan UU. No. 25 tahun

1992 dan ketertiban umum atau kesusilaan maka Kepala Kantor

Wilayah Departemen Koperasi, PKM atau Sekjend Dep.Koperasi,

PKM menolak permintaan pengesahan akta pendirian koperasi.

c) Pengesahan Akta Pendirian Koperasi.

9

Page 10: Struktur organisasi koperasi

http://makalahplus.blogspot.com/

1. Berdasarkan pengajuan permintaan pengesahan akta pendirian

koperasi dan persetujuan yang disampaikan oleh Kepala

Departemen Koperasi, PKM atau Sekjend Dep.Koperasi, PKM

maka Kepala Wilayah Departemen Koperasi, PKM atau Sekjend

Dep.Koperasi, PKM dapat melakukan penelitian kembali atas

anggaran dasar yang diajukan pendiri atau kuasanya.

2. Apabila Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi, PKM

berpendapat bahwa Anggaran Dasar tersebut tidak bertentangan

dengan UU. No. 25 tahun 1992 dan ketertiban umum atau

kesusilaan, maka Kepala Kantor Wilayah Dep.Koperasi, PKM

mengesahkan akta pendirian koperasi, dengan Surat Keputusan

Kantor Wilayah Dep. Koperasi, PKM atas nama Menteri Koperasi,

PKM. Pengesahan akta pendirian koperasi tersebut harus

ditetapkan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan terhitung

sejak diterimanya permintaan pengesahan secara lengkap.

3. Dalam hal pengajuan permintaan pengesahan akta pendirian

koperasi primer dan sekunder yang beranggotakan orang-orang

atau badan hukum koperasi yang bertempat tinggal / berdomisili

pada beberapa propinsi, maka apabila Sekjend Dep.Koperasi,

PKM berpendapat bahwa Anggaran Dasar tersebut tidak

bertentangan dengan UU. No. 25 tahun 1992 dan ketertiban umum

atau kesusilaan, maka Kepala Kantor Wilayah Dep.Koperasi, PKM

mengesahkan akta pendirian Koperasi, dengan Surat Keputusan

10

Page 11: Struktur organisasi koperasi

http://makalahplus.blogspot.com/

Kantor Wilayah Dep.Koperasi, PKM atas nama Menteri Koperasi,

PKM. pengesahan akta pendirian Koperasi tersebut harus

ditetapkan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan terhitung

sejak diterimanya permintaan pengesahan secara lengkap.

4. Nomor dan tanggal surat keputusan pengesahan akta pendirian

koperasi merupakan nomor dan tanggal perolehan status badan

hukum koperasi.

5. Surat Keputusan pengesahan sebagaimana dimaksud pada butir

(c) angka (3) dihimpun dengan cara dicatat dalam buku daftar

umum, dan setiap pendiri dapat memperoleh salinan akta pendirian

koperasi dari Dep.Koperasi, PKM.

6. Surat Keputusan pengesahan Akta Pendirian Koperasi tersebut

diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia dan biaya

pengumuman dibebankan kepada Dep.Koperasi, PKM.

7. Surat Keputusan Akta Pendirian Koperasi harus disampaikan

kepada pendiri atau kuasanya dengan surat tercatat dalam waktu

paling lama 7 (tujuh) hari terhitung sejak surat keputusan

ditetapkan.

8. Dengan pengesahan akta pendirian tersebut, akta pendirian

koperasi yang bermaterai diserahkan kepada pendiri atau

kuasanya dan yang tidak bermaterai disimpan di Kantor Wilayah

Departemen Koperasi, PKM atau Departemen Koperasi, PKM c.q

Sekjend sebagai pertinggal.

11

Page 12: Struktur organisasi koperasi

http://makalahplus.blogspot.com/

9. Jika terdapat perbedaan antara kedua akta pendirian yang telah

disahkan tersebut, maka akta pendirian yang disimpan di Kantor

Wilayah Dep.Koperasi, PKM atau Dep.Koperasi, PKM yang

dianggap benar.

12

Page 13: Struktur organisasi koperasi

http://makalahplus.blogspot.com/

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

BAB II STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI ................................... 2

BAB III BAGAIMANA KOPERSI DIBENTUK ? .................................... 4

13ii