Struktur Organisasi dan Karier dalam Bidang Penjualan file · Web viewSeperti yang telah...
-
Upload
phungkhanh -
Category
Documents
-
view
219 -
download
3
Transcript of Struktur Organisasi dan Karier dalam Bidang Penjualan file · Web viewSeperti yang telah...
SALESMANSHIP DAN MANAJEMEN PENJUALAN
Struktur Organisasi dan Karier dalam bagian Penjualan
Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi dan Bisnis Manajemen 03 MK84046 Syahlan A.Sume, SE,MM
Abstract KompetensiMengulas tentang cara menentukan bentuk-bentuk struktur organisasi bagian penjualan untuk menunjang strategi dalam mencapai target-target yang telah ditentukan oleh bagian penjualan.
Mahasiswa dapat memahami dan bisa menjelaskan tentang cara menentukan bentuk-bentuk struktur organisasi bagian penjualan untuk menunjang strategi dalam mencapai target-target yang telah ditentukan oleh bagian penjualan.
2013 2 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningSyahlan A.Sume, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
Struktur Organisasi dan Karier dalam Bidang Penjualan
PENDAHULUAN Terbentuknya suatu organisasi yang baik merupakan salah satu langkah awal agar
strategi, rencana dan aktivitas penjualan perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan
dapat mencapai tujuan secara kualitatif maupun kuantitatif. Oleh karena itu seorang manajer
penjualan semestinya harus memahami bagaimana organisasi yang menjadi
“kendaraan”nya agar benar-benar handal untuk digunakan dalam mencapai target-target
yang telah ditetapkan. Semua tugas dan tanggung jawab yang telah ditentukan telah
teralokasi pada setiap unit dan kerja terkoordinasi dengan baik.
Menciptakan organisasi yang dimaksud di atas tentunya manajer memahami prinsip-
prinsip yang harus dipenuhi, bentuk dasar organisasi, bagaimana
mengelompokkan/spesialisasi tenaga penjualan atas dasar pembagian tertentu,
penggunaan organisasi tenaga penjual alternatif dan ukuran dari organsasi tersebut.
Beberapa pengalaman empiris menunjukkan bahwa perbaikan terhadap organisasi dengan
memperhatikan hal di atas telah banyak merubah kinerja organisasi penjual.
PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGORGANISASIAN
Seperti yang telah banyak dibahas dalam buku-buku manajemen umum bahwa
organisasi terbentuk haruslah mengikuti strategi yang dibentuk dan mengikuti perubahan
yang terjadi di pasar, namun demikian penyesuaian tersebut harus tetap
mempertimbangkan prinsip-prinsip ini akan membantu sekali dalam upaya membangun
suatu organisasi yang efektif dan efisien. Struktur oraganisasi merupakan bagian dari ilmu
manajemen, dengan begitu prinsip organisasi dapat di ambil dari ilmu manajemen yang
sudah ada. Menurut Henry Fayol. seorang industrialis asal Perancis, prinsip-prinsip dalam
manajemen sebaiknya bersifat lentur dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai
dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Prinsip-prinsip umum
manajemen menurut Henry Fayol terdiri dari:
1. Pembagian kerja (Division of work)
Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga
pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam penempatan karyawan harus
2013 3 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningSyahlan A.Sume, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
menggunakan prinsip the right man in the right place. Pembagian kerja harus
rasional/objektif, bukan emosional subyektif yang didasarkan atas dasar like and dislike.
Dengan adanya prinsip orang yang tepat ditempat yang tepat (the right man in the
right place) akan memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan efesiensi kerja.
Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi penyelengaraan kerja. kecerobohan
dalam pembagian kerja akan berpengaruh kurang baik dan mungkin menimbulkan
kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan, oleh karena itu, seorang manajer yang
berpengalaman akan menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip utama yang akan
menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip lainnya.
2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
Setiap karyawan dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan dan
setiap wewenang melekat atau diikuti pertanggungjawaban. Wewenang dan tanggung jawab
harus seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat memberikan pertanggungjawaban yang
sesuai dengan wewenang. Oleh karena itu, makin kecil wewenang makin kecil pula
pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya.
Tanggung jawab terbesar terletak pada manajer puncak. Kegagalan suatu usaha
bukan terletak pada karyawan, tetapi terletak pada puncak pimpinannya karena yang
mempunyai wewemang terbesar adalah manajer puncak. oleh karena itu, apabila manajer
puncak tidak mempunyai keahlian dan kepemimpinan, maka wewenang yang ada padanya
merupakan bumerang.
3. Disiplin (Discipline)
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila wewenang tidak
berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Oleh karena ini, pemegang
wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap dirinya sendiri sehingga mempunyai
tanggung jawab terhadap pekerajaan sesuai dengan wewenang yang ada padanya.
4. Kesatuan perintah (Unity of command)
Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan
perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik. Karyawan harus tahu
kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya.
2013 4 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningSyahlan A.Sume, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
Perintah yang datang dari manajer lain kepada serorang karyawan akan merusak jalannya
wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja.
5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan perlu
diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan pembagian
kerja. Kesatuan pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan perintah. Dalam
pelaksanaan kerja bisa saja terjadi adanya dua perintah sehingga menimbulkan arah yang
berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur yang jelas dari mana karyawan mendapat
wewenang untuk pmelaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas
wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. Pelaksanaan kesatuan
pengarahan (unity of directiion) tidak dapat terlepas dari pembaguan kerja, wewenang dan
tanggung jawab, disiplin, serta kesatuan perintah.
6. Pemusatan (Centralization)
Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam suatu
kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak ada orang yang memegang wewenang tertinggi
atau manajer puncak. Pemusatan bukan berarti adanya kekuasaan untuk menggunakan
wewenang, melainkan untuk menghindari kesimpangsiurang wewenang dan tanggung
jawab. Pemusatan wewenang ini juga tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang
(delegation of authority)
7. Hirarki (tingkatan)
Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian kerja
ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hirarki. Hirarki diukur dari wewenang
terbesar yang berada pada manajer puncak dan seterusnya berurutan ke bawah. dengan
adanya hirarki ini, maka setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus
bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah.
2.3 Fungsi struktur organisasi
Fungsi struktur organisasi yaitu :
2013 5 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningSyahlan A.Sume, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
a) Kejelasan Tanggung Jawab. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab
dan apa yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi harus
bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan,
karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus dipertanggungjawabkan.
b) Kejelasan Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organsisasi
sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena
adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan kepada seseorang.
c) Kejelasan Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat
membantu pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian, dan
bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan
karena uraiannya yang jelas.
d) Kejelasan Jalur Hubungan. Dalam rangka pelaksaan tugas dan tanggung jawab
setiap karyawan atau pegawai dalam sebuah organisasi, maka dibutuhka kejelasan
hubungan yang tergambar dalam struktur, sehingga jalur penyelesaian pekerjaan
akan semakin efektif dan dapat saling menguntungkan.
Pola dasar struktur organisasi sebaiknya tersusun relative permanen, artinya tidak
perlu selamanya mengalami perubahan. Dalam aktivitas yang dilakukan harus ada jaminan
fleksibilitas, artinya aktivitas itu senantiasa dapat diperluas jangkauannya, namun pola dasar
struktur organisasi tidak perlu mengalami perubahan. Yang perlu mendapat perhatian dalam
mengisi struktur organisasi adalah manusia yang memiliki kompentensi yang sesuai dengan
jenis tugas dalam bagian-bagian tugas atau pekerjaan pada struktur tersebut.
Penggolongan aktivitas dalam struktur dapat kita bagi menjadi empat unsur :
1. unsur pimpinan
2. unsur pembantu pimpinan
3. unsur pelakasana tugas pokok
4. unsur pelaksana tugas-tugas fungsional
1. Unity of Command
2. Hirarky of Authority
3. Stability & Continuity
2013 6 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningSyahlan A.Sume, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
4. Coordination & Integration
Unity of command merupakan prinsip manajemen yang bertujuan untuk tidak
membingungkan anggota organisasi tentang perintah siapakah yang paling utama untuk
diperhatikan dan dilakukan. Setiap orang di dalam organisasi hanya akan melapor pada satu
atasan saja. Hirarki akan memperlihatkan tingakt kewenangan dan tanggung jawab
seseorang didalam organisasi.
Setiap tindakan di dalam organisasi merupakan suatu hal yang konsisten dan berkelanjutan.
Tindakan setiap unit organisasi dengan unit lainnya harus menuju pada satu pencapaian
organisasi secara keseluruhan.
Semakin tumbuh dan berkembangnya aktivitas penjual menjadikan organisasi ini diisi oleh
lebih banyak orang/tenaga penjual. Organisasi menjadi lebih besar dan semakin memiliki
tantangan dan kendala yang lebih berat untuk ditangani. Semakin besar orgnisasi telah
membuat para manajer mempertimbangkan persoalan :
Span of controle adalah persoalan yang berkaitan tentang kemampuan seorang atasan
untuk mengendalikan sejumlah bawahan. Semakin banyak bawahan yang perlu untuk
dikoordinir maka semakin panjanglah span of controle. Hal ini tentunya perlu memperhatikan
berbagai pertimbangan seperti kemampuan SDM, jenis pekerjaan, resiko yang dihadapi,
kebutuhan koordinasi dan lain-lain. Kecenderungan untuk organisasi penjual belakangan ini
lebih mengambil rentang kendali yang lebih lebar.
Seberapa besar kewenangan diberikan pada tingkat organisasi yang lebih rendah dan hal
apa sajakah yang harus tetap dimiliki tingkatan organisasi yang lebih tinggi merupakan
persoalan yang tidak juga untuk diputuskan. Namun bagi organisasi yang lebih besar
tentunya lebih menginginkan desentralisasi, karena tidak mungkin lagi semua tanggung
jawab dan kewenangan ditangani semua ditingkat organisasi yang tertinggi. Terdapat
beberapa keuntungan desentralisasi yaitu :
Hasil akhir yang diperoleh perusahaan bukanlah datang dari satu fungsi saja di dalam
organisasi. Penjualan yang merupakan bagian dari fungsi pemasaran tentunya
membutuhkan koordinasi dengan fungsi lainnya seperti produksi, akuntansi & keuangan,
teknik, personalia dan lainnya. Seperti pada saat pengembangan produk baru, diperlukan
koordinasi yang terus menerus antar fungsi-fungsi tersebut. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan produk baru dipengaruhi bagaimana koordinasi
yang tercipta antar fungsional tersebut.
BENTUK-BENTUK DASAR STRUKTUR ORGANISASI
Pada pembahasan awal organisasi dalam bidang manajemen umum selalu diungkapkan
bahwa terdapat 4 bentuk dasar organisasi yaitu :
1. Organisasi garis, memiliki ciri-ciri :
2013 7 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningSyahlan A.Sume, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
o Penugasan langsung dari atas kebawah
o Bertanggung jawab langsung ke level atas
o Langsung terawasi dan tidak menghabiskan waktu lama
o Karyawan sulit melepaskan tanggung jawab
o Tidak ada orang khusus yang ahli membina dalam struktur ini
o Lebih simpel/sederhana
2. Organisasi Lini Staf, memiliki ciri-ciri :
o Terdapat kelompok spesialis yang menjadi pendukung organisasi lini
o Tidak ada wewenang staf memerintah ini
o Pimpinan terbebas dari pekerjaan detail dan kurang strategis
o Staf lebih konsentrasi pada keahlian tertentu
3. Organisasi fungsional, memiliki ciri-ciri :
o Satu orang dapat menerima instruksi dari berbagai atasan
o Koordinasi dari atas
o Pekerjaan lebih terinci dan sesuai dengan keahlian masing-masing
o Instruksional dan koordinasi dapat dilakukan tanpa didahului izin semua
atasan.
4. Organisasi komite, memiliki ciri-ciri :
o Tidak memiliki struktur yang tetap
o Organisasi berdasarkan proyek yang dikerjakan
o Pengelompokkan kerja ditentukan pada orang dan keahlian yang ada pada
saat terbentuknya proyek
o Komunikasi informal lebih sering dilakukan
o Perencanaan harus jelas karena proyek dibuat bukan untuk pekerjaan yang
rutin.
ORGANISASI SPESIALISASI TENAGA PENJUAL ( SALES ORGANIZATION)
Organisasi penjual juga dapat digunakan untuk menciptakan spesialisasi pada tenaga
penjual. Hal ini dapat menghasilkan beberapa keuntungan bagi pelaksanaan kerja yaitu :
Oleh karena itu praktek untuk menyusun organisasi yang berdasarkan spesialisasi ini
banyak digunakan oleh beberapa organisasi penjualan perusahaan.
Spesialisasi adalah salah satu bentuk struktur lainnya yang dikembangkan dari bentuk-
bentuk dasar di atas. Terdapat beberapa dasar lainnya yang dilakukan di dalam
mengembangkan organisasi penjualan, seperti pertimbangan penggunaan tenaga penjual
alternatif, ukuran organisasi dan isu-isu masalah global serta membangun team penjual itu
sendiri. Spesialisasi dapat dikelompokkan atas geografis, produk, konsumen dan fungsional.
2013 8 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningSyahlan A.Sume, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
Sedangkan organisasi alternatif dapat dilakukan dengan telemarketing atau agen
independen.
Organizational Principles
Sales ForceAlternatives
Sales ForceSpecialization
Emerging Issues
Sales ForceSize
Telemarketing Independent Agents
GlobalSales Foce
Sales Teams
Geographic Specialization
Product Specialization
Customer Specialization
Functional Specialization
Spesialisasi Produk
Organisasi yang berbasiskan spesialisasi produk dikelompokkan atas jenis produk yang
dipasarkan sehingga setiap tenaga penjual akan sangat menguasai persoalan yang
dihadapi produk ketika berada dan bersaing di pasar. Usaha tenaga penjual menjadi lebih
fokus. Tetapi kelemahan struktur ini adalah terjadinya peningkatan biaya dan duplikasi
kunjungan penjualan pada kliens.
Product Specialized Sales Force
Nationalsales manager
Eastern regional
sales manager
Midatlantic district
sales manager
Southern district
sales manager
Northeast district
sales manager
Minicomputer salesperson
Programmable calculator
salesperson
Copler salesperson
Large computer
salesperson
Dictation equipment salesperson
Typewriter salesperson
2013 9 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningSyahlan A.Sume, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
Spesialisasi Geografis
Bentuk spesialisasi yang paling umum digunakan di dalam organisasi penjualan, yaitu
mengelompokkan unit kerja berdasarkan wilayah pasar secara geografis. Keunggulan
spesialisasi jenis ini adalah lebih menghemat waktu perjalanan dan biaya. Pelanggan
mungkin akan dapat meningkat karena jumlah pelanggan menjadi lebih terbatas pada
wilayah tertentu saja. Konflik antar tenaga penjual dapat dikurangi, karena sudah memiliki
area masing-masing. Namun spesialisasi geografis ini kurang menjadi efektif jika pelanggan
yang dilayani sangat beragam dan dengan produk yang beragam juga.
Regional Specialized Sales Force
Nationalsales manager
EasternRegional
Sales manager
Midatlantic district
sales manager
Central regional
Sales manager
Northeast district
sales manager
WesternRegional
Sales manager
Sothern district
sales manager
Connecticut and Rhode
IslandMaine New
Jersey Pennsylvania North Carolina
South Carolina
Vermont Maine New Jersey Pennsylvania North
Carolina South
Carolina
Massa chusetts New York Virgina Maryland Mississipi Florida
All product to allCustomers in assigned states
Persoalan lain yang dihadapi oleh manajemen penjualan adalah apabila penjualan
dilakukan pada wilayah negara yang berbeda atau terdapatnya pelanggan nasional dan
2013 10 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningSyahlan A.Sume, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
internasional. Maka organisasi penjualan perlu untuk mempertimbangkan persoalan
pelayanan dan menangani jenis pelanggan yang berbeda secara geografis, budaya, hukum
dan lainnya
Spesialisasi Pelanggan
Organisasi disusun berdasarkan jenis pelanggan yang dilayani oleh produk-produk
perusahaan. Spesialisasi jenis ini sangat konsisten dengan Market Driven Strategy yaitu
strategi yang menjadikan pasar sebagai titik tolak penyusunan tindakan perusahaan.
Tenaga penjual akan lebih ahli pelanggan dan cepat merespon setiap perubahan yang
terjadi di pasar. Namun spesialisasi ini sama dengan spesialisasi produk dimana biaya
pengoperasiannya akan lebih mahal.
Customers Specialized Sales Force
Nationalsales manager
Eastern regional
sales manager
Midatlantic district
sales manager
Southern district
sales manager
Northeast district
sales manager
Salesperson for retail
customers
Salesperson for government
agencies
Salesperson for wholesale
customers
Salesperson for bank
customers
Salesperson for schools
and colleges
Salesperson for
manufactures
Manager of
export sales
National account manager
Spesialis Fungsional
Organisasi disusun berdasarkan fungsi-fungsi tugas tertentu dan merupakan salah satu
bentuk dasar organisasi. Ciri-ciri organisasi ini telah dibahas pada sub bagian awal tulisan
ini.
Functional Specialization
President Director
Product/ Marketing finance/ R & D Operation Accounting
2013 11 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningSyahlan A.Sume, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
Terdapat cara lain penggunaan sumber daya dalam penjualan selain tenaga penjual yaitu
tele marketer dan Agen. Tele marketer adalah tenaga penjual yang melakukan penjualan
dengan jarak jauh atau menggunakan telepon. Penggunaan tele marketer ini memiliki
keunggulan biaya kunjungan biaya lebih rendah, kecepatan dan waktu pelayanan serta
menguntungkan untuk pelanggan kecil dan sedang. Namun terdapat tantangan yaitu
bagaimana untuk mendapatkan, memotivasi dan mempertahankan telemarketer yang baik.
Kehadiran tele marketer tentunya harus diakomoir dengan suatu struktur yang jelas dan
tidak saling menggangu dengan tipe tenaga penjual.
Selain itu juga sama dapat saja dilakukan dengan menggunakan penjual di luar perusahaan
dengan menggunakan agen independen. Hal ini juga perlu dipertimbangkan dalam jika
suatu kondisi perusahaan membutuhkannya. Bagaimana struktur organisasi penjual yang
ada dapat saling bekerja sama dengan para agen penjual independen.
KARIER BIDANG PENJUALAN
Bagaimanakah kesempatan karir di dalam penjulan ? Jawaban jelas lebih banyak dan lebih
luas. Kesempatan karir ini dapan dilakukan dengan bekerja pada perusahaan atau menjadi
tenaga penjual secara independen. Bagi yang bekerja sebagai tenaga penjualan
perusahaan memiliki jenjang-jenjang yang lumayan bagus bahkan tidak jarang tenaga
penjual dapat mencapai tingkat tertinggi di dalam organisasi perusahaan. Terdapat
beberapa alasan mengapa kesempatan karir di penjualan lebih terbuka :
1. Penjualan merupakan bagian dari manajemen perusahaan yang menonjol dan
menjadi perhatian besar bagi perusahaan.
2. Membutuhkan banyak tenaga, namun sangat sedikit yang benar-benar mampu
menjalankannya secara profesional
3. Terbiasa bekerja dengan orang lain atau tim sehingga pengalaman akan melatih diri
di dalam mengelola orang lain.
4. Pengalaman di bidang penjualan sangat dapat diandal perusahaan untuk
mendongkrak kinerja perusahaan.
5. Tingkatan profesi penjual di dalam perusahaan terbuka mulai dari tingkat oprasional
sampai tingkat direktur. (lihat gambar di halaman berikut)
Adapun tahapan-tahapan yang secara umum dapat dijalani jika kita memutuskan
untuk menekuni bidang penjualan sebagai pekerjaan, tahapannya sebagaimana
digambarkan dalam bentuk segitiga dibawah ini, yang memperlihat kebutuhannya tambah
ke atas tambah sedikit (Persaingannya tambah ketat dan hanya ada satu pemenang).
2013 12 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningSyahlan A.Sume, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
TAHAPAN DALAM KARIR PENJUALAN SECARA UMUM
1) Tahap pertama Pada umumnya di katagorikan sebagai Junior Sales dimana pada level ini
dibutuhkan penguasaan keahlian bidang administrasi penguasaan komputer beserta
software nya baik program program berdasar pada Microsoft Office (antara lain
Word/Excel/Power Point /Publisher), dan juga program bagi data base (Access/Delphi )
dan email pemahaman mengenai Internet/Website.
Dalam keseharian bisa dijabarkan bahwa tugas tugas utama sebagai seorang Junior
Sales atau dibeberapa hotel menyebut posisi ini sebagai Sales Coordinator /Sales Admin
antara lain: Penyiapan Proposal Kontrak dengan Travel Agent, Korporasi/Corporate,
Perusahaan/Company , penyimpanan data, input untuk database , membuat jadwal kerja,
jadwal pertemuan dengan customer, penguasaan pengetahuan mengenai produk dan
fasilitas
2) Tahap selanjutnya yang masih bisa di katagorikan dalam level yang sama sebagai Junior
Sales adalah Sales Executive dimana tugas yang dilakukan selain semua dasar sebagai
seorang Sales Coordinator/Sales Admin, seorang Sales Executive mendapat tanggung
jawab untuk mengatur Pelanggan/Account – manage Account dan memiliki target
penjualan yang diatur oleh atasannya langsung mengikuti rencana bisnis.
3) Tahap berikut nya adalah Senior Sales – Sales Manager/Senior Sales Manager
Tugas sebagai seorang Senior Sales selain meliputi tahap tahap diatas, juga meliputi
penanganan account yang lebih banyak dan kompleks baik yang dibagi berdasarkan
jenis Industry ( umumnya digunakan untuk Business Hotel, City Hotell ) sebagai contoh
Perbankan, Asuransi, Manufaktur, Otomotiv. Seorang Senior Sales memiliki tanggung
jawab penuh terhadap Account yang di tangani langsung , yang umumnya aktivitas
tersebut dinamakan Acquisition /Akusisi, Development /Pengembangan,
2013 13 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningSyahlan A.Sume, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
Retention/Retensi. Memiliki jaringan kerjasama dengan para travel agent , korporasi,
Industry , dalam menjalankan kegiatan sehari hari untuk menunjang tercapainya target
penjualan yang menjadi tanggung jawab masing masing Sales Manager/Senior Sales
Manager
4) Tahap berikutnya adalah Sales Management. Dibeberapa perusahaan dengan skala
kecil, posisi ini sering disebut sebagai Sales & Marketing Manager, namun umumnya
pada posisi ini disebut sebagai Direktur Bagian Penjualan/Director of Sales atau
Director of Sales & Marketing dimana bagian pemasaran pun berada dibawah
kepemimpinanannya. Selain penguasaan dari semua tugas di jenjang sebelumnya,
pada posisi ini tugas utama adalah mengatur Sales Team -managing sales team untuk
memenuhi budget yang dituangkan dalam business plan. Menyiapkan Bisnis Plan –
Business Plan tahunan bagi hotel yang mencakup semua target penjualan, Occupancy ,
Average rate, market Segment , Expenses , Marketing Expenses, Promotional Plan dan
lain lain. Kemampuan manajerial menjadi dasar penting pada posisi ini karena team
yang berjumlah lebih besar , kompleksitas pekerjaan dan juga apa yang disebut sebagai
Kepemimpinan Penjualan Strategis-Strategic Sales Leadership.
Contoh Jenjang Karir dalam PenjualanPendidikan formal Iwan Purnama sangat jauh dari dunia pemasaran danpenjualan.
Ayah Winston Purnama dan Patrick Ullyses ini mengantongi gelar sarjana akuntansi dari
Universitas Atma Jaya. Kariernya pundi awali sebagai auditor di Kantor Akuntan Publik
Prodjo Sunarjanto, Jakarta, tahun 1991. Bahkan, hingga pertengahan 1995, pria kelahiran 3
Mei 1970 di Jakarta ini pun masih berkutat dengan dunia akuntansi dengan jabatan Auditor
Senior Bank Dharmala. Namun, tanpa diduga, ia malah dipercaya mengisi posisi Kepala
Grup Pemasaran di bank tersebut. Saya percaya diri saja ujar Iwan tentang modal utama
pindah ke bidang yang benar-benar baru baginya. Kenyataannya, Iwan malah jatuh cinta
pada dunia pemasaran. Menurutnya, bidang pemasaran terlihat lebih dinamis. Pelakunya
tertantang membuat cerita baru, dari yang belum ada (nol) menjadi ada (riil). Artinya, bidang
ini membutuhkan kreativitas dan mengasah insting bisnis untuk dapat segera mengendus
dan menangkap peluang. Lalu, mewujudkannya. Awalnya, Iwan lebih banyak berkutat di
pemasaran dan penjualan produk jasa perbankan dan keuangan. Pindah dari kerja di
Bank Dharmala, ia bergabung dengan Sewu New York Life sebagai Manajer Agensi (1999-
2000). Hanya setahun ia di sana, kemudian pindah ke PT Ultra Biotech Indonesia,
perusahaan farmasi, sebagai Manajer Pemasaran (2000-2002). Dan, akhirnya berlabuh di
Faber Castell Indonesia tahun 2002 sampai sekarang.
Memulai karier sebagai manajer merek, lalu naik sebagai manajer pemasaran dan sekarang
dipercaya sebagai Manajer Penjualan & Pemasaran Nasional Faber Castell Indonesia sejak
2013 14 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningSyahlan A.Sume, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
2005. Para profesional di bidang pemasaranpun menjadi incaran banyak perusahaan.
Permintaan akan tenaga pemasaran meledak, dan profesional andal bidang ini diperebutkan
berbagai perusahaan, dan sesuai dengan hukum besi permintaan dan penawaran imbalan
(remuneration & benefit) yang diberikan kepada pemasar pun melambung tinggi. Maka, tak
mengherankan, kini banyak pemimpin perusahaan (presdir atau CEO) yang berasal dari
kalangan pemasaran. Sebut saja, Elisa Lumbantoruan, Presdir PT Hewlett-Packard
Indonesia, atau Riko Sistanto, CEO PT Asia Sejahtera Perdana Parmarcheutical, produsen
Kratingdaeng dan You C 1000 dan sederet nama lainnya. Dan, layaknya pepatah lama, ada
gula ada semut. Bidang pemasaranpun menjadi incaran banyak orang. Di hampir semua
perguruan tinggi yang menyediakan konsentrasi manajemen pemasaran S-1 ataupun S-2
pesertanya selalu membludak. Namun, berkarier di dunia pemasaran tidaklah mudah. Jalur
yang dilalui di bidang ini cukup berliku. Dibandingkan dengan bidang lain, struktur organisasi
di bidang pemasaran jauh lebih njelimet. Terlebih pada perusahaan yang menggabungkan
fungsi penjualan dan pemasaran dalam satu divisi.
Tidak ada pekerjaan di marketing yang bisa dicapai sendiri, semua tidak lepas dari
teamwork. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan kemampuan setiap orang menonjol.
Struktur yang lebih kompleks bisa ditemui di PT Unilever Indonesia Tbk. Seperti
diungkapkan Surya Dharma Mandala, Direktur Es Krim Unilever, tahap pertama untuk karier
di bidang pemasaran adalah menjadi management trainee (MT). Di posisi ini, peserta
program MT akan diputar ke berbagai bagian, mulai dari penjualan, riset konsumer hingga
pemasaran. Jika lulus, menjadi asisten manajer merek. Dijelaskannya, selama pelatihan,
peserta MT diberi pembekalan mengenai dasar-dasar pemasaran danorganisasi di Unilever,
sehingga ketika menjadi asisten manajer, mereka sudah punya jejaring di perusahaan
dengan divisi-divisi lain. Setelah asisten manajer merek, sesuai dengan prestasinya akan
diangkat menjadi manajer merek. Di posisi brand manager, mereka kembali akan diputar,
mulai dari yang simpel, yang kecil, ke brand yang besar. Lulus dari manajer merek,
dipromosikan menjadi manajer merek senior. Setelah itu, ke manajer pemasaran, lalu
direktur pemasaran. Struktur tersebut, menurut Surya, merupakan pola baku yang
diterapkan Unilever secara global. Tidak hanya polanya, tetapi standar yang ditetapkan juga
sama di setiap negara. Sehingga, kualitas karyawan Unilever pada level yang sama akan
(kurang-lebih) sama di negara manapun. Dijelaskannya, tidak ada patokan baku berapa
lama waktu yang dibutuhkan untuk melewati satu level jabatan. Semua bergantung pada
performa masing-masing.
2013 15 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningSyahlan A.Sume, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Cron, W.L. & Decarlo, T.E, Sales Management, 10 E, John Wiley & Soon, New York 2010
Futrell, Charles, Sales Management, Prentice Hall, New York 2007 .
Dalrymple, Douglas J, Sales Management, Seventh edition, John Wiley & Sons, 2005.
Siswanto Sutojo, Salesmanship, Damar Mulia Pustaka, Jakarta. 2003.
Basu Swastha Dh, Manajemen Penjualan, BPFE Yogjakarta. 2000
http://kuswandi13.blogspot.com/2012/06/jenjang-pengembangan-karir-bagian.html
https://tipsberkarier.wordpress.com/2008/09/17/strategi-meniti-karir-di-bidang-marketing-1/
2013 16 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningSyahlan A.Sume, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id