Aktifitas | Student Blog - Basukriadi, Adi. 2005. Buku...

24

Transcript of Aktifitas | Student Blog - Basukriadi, Adi. 2005. Buku...

Laporan Praktikum Dasar Perlindungan Tanaman

Materi : Musuh Alami

Oleh :

Novita Inka Sari W ( 115040201111019 )

Asisten : Amalia Hakiki

Kelompok : Senin, jam 11.00

Kelas : F

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2011

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDasar Perlindungan Tanaman merupakan studi tentang cara mengamankan

produksi dari tumbuhan yang di budidayakan dari serangan hama, penyakit,dan gulma. Hama ialah sekelompok bintang dalam populasi tertentu yang merusak tanaman sehingga menyebabkan keruguian ekonomi. Hama berasal dari bintang yang berubah status menjadi hama, yang mana hal ini terjadi karena adanya perubahan ekosistem.

Sesungguhnya ekosistem alami memiliki keseimbangan alam yang sangat baik, sebab tidak terjadi dominasi suatu spesies baik binatang maupun tumbuhannya, serta tidak pernah terjadi ledakan hama sebab mush alaminya telah tersedia di alam tersebut.

Dalam studi Dasar Perlindungan Tanaman,salah satu pengendalian hama adalah dengan menggunakan musuh alami agar tidak mencemari maupun merusak alam atau lingkungan sekitar. Pengendalian dengan menggunakan mush alami disebut Pengendalian Hayati.

1.2 Tujuan1.2.1 Mahasiswa mengetahui definisi dari musuh alami1.2.2 Mahasiswa mengetahui kategori atau pembagian dari musuh alami dan

mampu menjelaskan perannya1.2.3 Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan antara musuh alami,hama

dan tanaman

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Musuh AlamiMusuh alami adalah organism yang ditemukan di alam yang dapat

membunuh serangga sekaligus, melemahkan serangga, sehingga dapat mengakibatkan  kematian pada serangga, dan mengurangi fase reproduktif dari serangga. (Hadi,2011)

Musuh Alami adalah organisme yang dalam perkembangannya di alam dapat mengganggu perkembangan atau menyebabkan kematian OPT. (Anonymous,2011)

Natural enemis are organism that kill,decrease the reproductive potential, or otherwise reduce the numbers of another organism. Musuh alam yang membunuh organisme, mengurangi potensi reproduksi, atau mengurangi jumlah dari organisme lain. (Mary,1998)

2.2 Definisi ParasiroidParasitoid Serangga adalah serangga yang stadia pradewasanya

memparasit pada atau ada di dalam tubuh serangga lain, sedangkan imago hidup bebas menjadikan nektar dan embun madu sebagai makanannya. (Manjabal,2011)

Parasitoid adalah serangga yang sebelum tahap dewasa berkembang pada atau di dalam tubuh inang (biasanya serangga juga). ( Adi,2005)

A parasitoid is an organism that spends a significant portion of its life history attached to or within a single host organism in a relationship that is in essence parasitic; unlike a true parasite, however, it ultimately sterilises or kills, and sometimes consumes, the host. Parasitoid adalah organisme yang menghabiskan sebagian besar yang riwayat hidup yang melekat pada atau dalam satu tuan organisme dalam suatu hubungan yang pada dasarnya parasit; tidak seperti parasit benar, namun, akhirnya sterilises atau membunuh, dan kadang-kadang mengkonsumsi, tuan rumah . ( Jimmy,2011)

2.3 Definisi PatogenPatogen adalah mikroorganisme yanag hidup dan makan pada atau

dalam inang (host) lain yang lebih besar, yang menyebabkan sakit atau luka. ( Manjabal,2011)

Patogen (Bahasa Yunani: "penyebab penderitaan") adalah agen biologis yang menyebabkan penyakit . (Anpnymous, 2011)

Pthogenics are parasite capable of causing disease who host.Patogen adalah parasit yg mampu menimbulkan penyakit pada inangnya. (Anonymous,2011)

2.4 Ciri-ciri dan contoh Musuh Alami ( Predator,Parasitoid,Patogen)

2.4.1 Predator adalah oganisme yang membunuh/memagsa organisme lainnya untuk kebutuhan makannya. arekteristik predator antara lain  :

1. Predator dapat memangsa semua tingkat perkembangan mangsanya 2. Bersifat karnivor baik pada saat pradewasa maupun dewasa (imago) 3. Membinasakan atau melumpuhkan mangsa sebelum mengkonsumsi

dan memakan atau menghisap mangsanya dengan cepat 4. Memerlukan dan memakan lebih dari satu mangsa untuk

perkembangan pertumbuhan selama hidupnya dan membunuh mangsa untuk dirinya sendiri.

5. Umumnya memiliki tubuh lebih besar dibandingkan dengan tubuh mangsanya

6. Organ tubuh predator berkembang baik sehingga dapat bergerak cepat atau terbang serta modifikasi embelan yang memungkinkan melakukan fungsi yang lebih dari yang dimiliki serangga pada golongan lain

7. Ada imago serangga pradewasa hidup pada habitat dan sumber makanan yang sama sehingga menimbulkan kompetisi di dalamspesies itu sendiri

8. Predator ada yang generalis yaitu memangsa berbagai jenis spesies mangsa dan ada yang spesialis yaitu hanya memangsa satu jenis spesies mangsa. (Anonymous,2011)

Contoh Predator

(Rahayu,2011)

(Rahayu,2011)

(Rahayu,2011)

2.4.2 Parasitoid

1. Ada tiga bentuk partenogenesis yang dijumpai pada parasitoid, yaitu

thelyotoky (semua keturunannya betina diploid tanpa induk jantan),

deuterotoky (keturunannya sebagian besar betina diploid yang tidak

mempunyai induk jantan dan jarang ditemukan jantan haploid), dan

arrhenotoky (keturunan jantan haploid tidak mempunyai induk jantan,

dan keturunan betinanya berasal dari induk betina dan jantan (diploid).

2. Parasitoid disebut internal atau endoparasitoid jika perkembangannya

di dalam rongga tubuh inang dan eksternal atau ektoparasitoid apabila

perkembangannya di luar tubuh inang.

3. Parasitoid yang membunuh atau yang melumpuhkan inang setelah

meletakkan telur disebut idiobiont. Parasitoid yang tidak membunuh

atau tidak melumpuhkan secara permanen setelah melakukan

oviposisi disebut koinobiont.

4. Parasitoud yang menghasilkan hanya satu keturunan dari satu inang

disebut soliter dan disebut gregarius kalau jumlah keturunan yang

muncul lebih dari satu individu (tetapi berasal dari satu induk) per

inang.

5. Hiperparasitoid atau parasitoid sekunder adalah parasitoid yang

menyerang parasitoid primer. Adelphoparasitoid adalah parasitoid

jantan yang memparasiti larva betina dari jenisnya sendiri.

6. Multiparasitisme adalah parasitisme terhadap inang yang sama oleh

lebih dari satu jenis parasitoid primer, superparasitisme adalah

parasitisme satu inang oleh banyak parasitoid dari jenis yang sama.

7. Sebagian besar parasitoid ditemukan di dalam dua kelompok utama

bangsa serangga, yaitu Hymenoptera (lebah, tawon, semut, dan lalat

gergaji) dan bangsa Diptera (lalat beserta kerabatnya). Meskipun tidak

banyak, parasitoid juga ditemukan pada bangsa Coleoptera,

Lepidoptera, dan Neuroptera. Sebagian besar serangga parasitoid yang

bermanfaat adalah dari jenis-jenis tawon atau lalat.

8. Dari bangsa Diptera hanya suku Tachinidae yang paling penting di

dalam pengendalian alami dan hayati hama pertanian dan kehutanan.

Kelompok terbesar parasitoid, yaitu bangsa Hymenoptera merupakan

kelompok yang sangat penting. Dua suku utama dari supersuku

Ichneumonoidea, yaitu Braconidae dan Ichneumonidae, sangat penting

dalam pengendalian alami dan hayati. Dari supersuku Chalcidoidea

yang dianggap sebagai kelompok parasitoid paling penting dalam

pengendalian alami dan hayati adalah Mymaridae,Trichogrammatidae,

Eulophidae, Pteromalidae, Encyrtidae, dan Aphelinidae. (Adi,2005)

Contoh Parasitoid

(Rahayu,2011)

2.4.3 PatogenSeperti halnya manusia, serangga dapat juga sakit, karena di alam ini

ada penyakit yang dapat menjangkitinya. Penyakit pada serangga disebabkan oleh patogen yang umumnya berupa cendawan, bakteri, virus, protozoa atau nematoda. Patogen tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi dapat diamati dari gejala kerusakan yang ditimbulkannya. Patogen dapat berkembang dan membunuh inangnya dengan cepat serta dapat menular ke serangga lain. Penularan penyakit pada serangga dapat terjadi melalui makanan atau kulit serangga. Apabila serangga sehat memakan makanan yang tercemarpatogen (bakteri, virus, protozoa, atau telur nematoda), atau kulitnya terkena infeksi patogen (cendawan, larva nematoda) maka serangga tersebut dapat tertulari penyakit.Bagi kita, patogen pada serangga seperti cendawan, bakteri, virus, protozoa dan nematoda sangat menguntungkan karena dapat membantu mengendalikan hama di kebun kita. (Rahayu,2011)

Contoh Patogen

BAB IIIMETODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan ALat tulis : untuk menggambar dan mencatat hasil pengamatan Tanaman kacang panjang, Aphis sp, dan Coccinelid sp : untuk di amati

3.2 Alur Kerja

Siapkan Alat dan Bahan

Lakukan pengamatan↓

Gambar specimen yang menjadi bahan pengamatan ↓ Catat Hasil pengamatan

BAB IVPEMBAHASAN

4.1 Gambar

Aphis sp

Coccinelid sp

Kacang Panjang

4.2 Klasifikasi

Coccinelid sp

Aphis spNama umum: Aphis sp. Nama ilmiah: Aphis sp. Kerajaan: Animalia Kelas: Insecta Ordo: Hemiptera Keluarga: Aphididae

Kacang PanjangKingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Rosidae Ordo: Fabales Famili: Fabaceae (suku polong-polongan) Genus: Vigna Spesies: Vigna sinensis (L.) Savi Ex Has

4.3 Hubungan antara ketiga specimen

Kerajaan: Animalia

Filum: Arthropoda

Kelas: Insecta

Ordo: Coleoptera

Famili:

Subfamili:

Coccinellidae

Coccinellinae

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat dilihat jarring-jaring makanan dari ketiga specimen tersebut, yang mana tanaman kacang panjang sebagai produsen, Aphis sebagai herbivore atau konsumen tingkat I, sedangkan Coccinelid sebagai karnivor atau konsumen tingkat II. Jaring-jaring makanan seperti ini telah diatur secara rapi di alam sehingga terjadi keseimbangan dalam ekosistem.Namun, hal tersebut telah bergeser disebabkan oleh manusia yang mengubah ekosistem.

Oleh karena itu, salah satu cara penanggulangan hama adalah memnfaatkan system jaring-jaring makanan tersebut,yaitu dengan adanya musuh alami,maka jumlah hama dapat dikendalikan atau dikurangi agar tidak merugikan. Dan cara penanggulangan dengan menggunakan musuh alami tersebut disebut dengan Pengendalian Hayati.

BAB VPENUTUP

5.1 KesimpulanSalah satu pengendalian hama adalah dengan pemanfaatan mush alami yang

sering disebut dengan Pengendalian Hayati. Cara pengendalian tersebut dengan memelihara musuh alami tersebut atau menjaga lingkungan sedemikian rupa agar mush alami tidak punah atau berkurang akibat penggunaan bahan kimia atau dengan kata lain jaring-jaring makanan yang telah tersusun atau tersedia di alam dijaga. Pengendalian dengan menggunakan musuh alami pun sangat ramah lingkungan dan dapat membantu mengembalikan, mempertahankan dan memlihara keseimbangan alam.

5.2 Saran Sesekali praktikum diluar Lab,jadi mengamati secra langsung di alam

bebas,bukan berarti fieldtrip.

Daftar Pustaka

Anonymous.2011. http://ditjenbun.deptan.go.id/perlindungan/index.php?

option=com_content&view=article&id=74:istilah-dan-pengertian-di-perlindungan-

perkebunan&catid=15:home

Di akses tanggal 20 November 2011

Anonymous.2011. http://pakreatif.blogspot.com/2011/03/mikroorganisma-patogen.html Di akses tanggal 20 November 2011

Anonymous.2011. http://www.artikata.com/arti-344015-patogen.html Di akses tanggal 2 Novemmber 2011

Anonymous.2011. http://www.infoopt.com/?Musuh_alami Di akses tanggal 20 November 2011

Basukriadi, Adi. 2005. Buku Materi Pokok: Pengendalian Hayati. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

Hadi.2011.http://hadianiarrahmi.wordpress.com/2010/04/24/musuh-alami-

pada-serangga/ Di akses tanggal 20 November 2011

Louise Flint,Mary. 1998. Natural enemies handbook: the illustrated guide to biological pest control. California : ANR Publications

Manjabal.2011. . http://manjabal41.blogspot.com/2008/06/pengendalian-hayati-istilah.html Di akses tanggal 20 November 2011

Rahayu, Subekti. 2011. www.google.com Di akses tanggal 7 Oktober 2011

Wales, Jimmy. 2011. http://en.wikipedia.org/wiki/Parasitoid Di akses tanggal 21 November 2011