STRUKTUR KAYU

18
PAPER STRUKTUR KAYU Kayu Pengertian, Jenis-jenis, Ciri- ciri dan Kegunaan Kayu Febri Miranda 1104101010068

description

BERISI TENTANG KAYU

Transcript of STRUKTUR KAYU

Page 1: STRUKTUR KAYU

paper struktur kayu

Kayu

Pengertian, Jenis-jenis, Ciri-ciri dan Kegunaan Kayu

Febri Miranda

1104101010068

Page 2: STRUKTUR KAYU

A. Pengertian Kayu

Kayu adalah bahan yang kita dapatkan dari tumbuh-tumbuhan (pohon-pohonan/trees)

dan termasuk vegetasi alam.

Kayu mempunyai 4 unsur esensial bagi manusia antara lain:

1. Selulosa, unsur ini merupakan komponen terbesar pada kayu, meliputi 70 % berat kayu.

2. Lignin, merupakan komponen pembentuk kayu yang meliputi 18% - 28% dari berat kayu.

Komponen tersebut berfungsi sebagai pengikat satuan srtukturil kayu dan memberikan

sifat keteguhan kepada kayu.

3. Bahan-bahan ekstrasi, komponen ini yang memberikan sifat pada kayu, seperti : bau,

warna, rasa, dan keawetan. Selain itu, karena adanya bahan ekstrasi ini, maka kayu bisa

didapatkan hasil yang lain misalnya: tannin, zat warna, minyak, getah, lemah, malam, dan

lain sebagainya.

4. Mineral pembentuk abu, komponen ini tertinggal setelah lignin dan selulosa terbakar habis.

Banyaknya komponen ini 0.2% - 1% dari berat kayu.

Bagian-Bagian Kayu

1. Kulit luar, lapisan yang berada paling luat dalam keadaan kering berfungsi sebagai

pelindung bagian-bagian yang lebih dalam pada kayu.

2. Kulit dalam, lapisan yang berada di sebelah dalam kulit

luar yang bersifat basah dan lunak, berfungsi mengangkut

bahan makanan dari daun ke bagian lain.

3. Cambium, lapisan yang berada di sebelah kulit, jaringan

ini ke dalam membentuk kayu baru, sedangkan ke luar

membentuk sel-sel jangat (kulit).

4. Kayu gubal, berfungsi sebagai pengangkut air berikut zat

bahan makanan ke bagian-bagian pohon yang lain.

5. Kayu teras, berasal dari kayu gubal, biasanya bagian-

bagian sel yang sudah tua dan kosong ini terisi zat-zat

lain yang berupa zat ekstrasi.

6. Galih/hati, bagian ini mempunyai umur paling tua, karena

galih (hati) ini ada dari sejak permulaan kayu itu tumbuh.

7. Garis teras, jari-jari retakan yang timbul akibat

penyusutan pada waktu pengeringan yang tidak teratur.

Page 3: STRUKTUR KAYU

B. Macam-macam jenis Kayu beserta ciri cirinya

1. Kayu Mahoni

Kayu Mahoni teksturnya cukup halus, seratnya indah dan berwana merah muda

sampai merah tua. Banyak digunakan sebagai elemen dekorasi ruangan. Termasuk kayu

dengan Kelas Awet III dan Kelas Kuat II, III. Pohon mahoni banyak ditemui di antara hutan

Jati di Pulau Jawa, atau ditanam di tepi jalan sebagai tanaman pelindung.

2. Kayu Pinus

Pohon: Antara 15 - 25 tahun kayu Pinus Radiata bisa memiliki diameter batang 30 -

80 cm dan tinggi antara 15 - 30 meter. Pinus Radiata termasuk jenis pohon yang cepat

tumbuh dan berbatang lurus. Warna Kayu: Kayu teras berwarna merah kecoklatan dan kayu

gubal berwarna kuning dan krem. Garis lingkaran tahun pinus radiata lumayan jelas terlihat

sehingga garis serat kayu pada pembelahan tangensial bisa terlihat jelas pula. Densitas: 480 -

520 kg/m3 pada MC 12%. Serat kayu: Cenderung lurus tapi terdapat banyak mata kayu

karena pohon pinus radiata memiliki banyak cabang kecil pada batangnya. Pengeringan:

sekitar 12 - 15 hari untuk mendapatkan MC level 12%. Proses mesin: Mudah pengerjaan,

termasuk lunak untuk pisau. Ciri - ciri Kayu Pinus yang lain adalah :

- Daun seperti jarum

- Kulit kasar

- Batang mengandung minyak/getah

- Untuk bahan cat

- Mempunyai lingkaran tahun

- Warnanya kuning gading

Kayu Lame

Daun terpusar berkisar 4 – 9 helai, bentuk lonjong sampai lanset, atau lonjong sampai

bulat telur sungsang, menjangat, tipis dan kuat. Permukaan atas daun licin. Sedangkan

permukaan bawahnya buram. Panjang daun 10 – 23 cm, dengan lebar 3 – 7,5 cm dengan

panjang tangkai 7,5 cm  – 15 cm. Bunga : Perbungaan berupa malai rata, keluar diujung

cabang atau diketiak daun, panjangnya sampai 13 cm. Sedangkan gagang bunganya pendek

kurang lebih 2,5 cm, dan berambut. Bunganya wangi berwarna hijau terang sampai putih

kekuningan dan pada  permukaannya berbulu halus dan rapat. Panjang   tabung 7 – 9 mm,

agak mengecil pada bagian lehernya, helaian mahkota menyerong dan bundar. Panjang

Page 4: STRUKTUR KAYU

tangkai putik 3 – 5 cm. Buah : Berbentuk bumbung, panjangnya 20 – 50 cm. Biji : Biji-

bijinya berambut pada bagian tepinya berjambul pada bagian ujungny, panjang 1,5 – 2 cm.

Ciri ciri kayu lame yang lain adalah :

- Ringan 

- Mudah dibentuk atau dipahat

- Tahan lama.

3. Kayu Albasia / Sengon 

Kayu teras berwarna hampir putih atau coklat muda pucat 

(seperti daging) warna kayu gubal umumnya tidak berbeda dengan kayu teras. 

Teksturnya agak kasar dan merata dengan arah serat lurus, bergelombang lebar atau berpadu.

Permukaan kayu agak licin atau licin dan agak mengkilap. Kayu yang masih segar berbau

petai, tetapi bau tersebut lambat laun hilang jika kayunya menjadi kering. Sifat kayu : Kayu

sengon termasuk kelas awet IV/V dan kelas IV-V dengan berat jenis 0,33 (0,24-0,49).

Kayunya lunak dan mempunyai nilai penyusutan dalam arah radial dan tangensial berturut-

turut 2,5 persen dan 5,2 persen (basah sampai kering tanur). Kayunya mudah digergaji, tetapi

tidak

semudah kayu meranti merah dan dapat dikeringkan dengan cepat tanpa cacat yang

berarti. Cacat pengeringan yang lazim adalah kayunya melengkung atau memilin.;Ciri ciri

kayu albasia yang lain adalah :

Ringan

Mudah dibentuk atau dipahat

Tahan lamaUmur pendek/Cepat besar

Mudah patah

Ada lingkaran tahun

4. Kayu Sungkai 

Ini kayu yg pernah merajai bahan pembuatan gitar di era tahun 80/90 an . Kayu yg

mirip sekali dengan serat dan warna kayu Ash dari amerika. resonansi suara yg dihasilkan

cukup baik . kayu yg sudah berumur tua sangat bagus. berwarna kuning muda sampai kuning

tua.

Page 5: STRUKTUR KAYU

Nama lain dari kayu ini adalah Kayu Jati sabrang ( bukan jenis Jati ),Lurus , Koeroes

nama latinya Penomena Canascens jack tumbuh di Sumatra , Jawa,Kalimantan barat,tengah

& selatan. Ciri ciri kayu sungkai yang lain adalah :

tahan lama

tekstur cukup halus

serat indah dan berwarna kuning pucat

5. Kayu Kamper 

Di Indonesia, kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan bangunan yang

harganya lebih terjangkau. Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai,

kamper memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan

membuat pintu panil dan jendela. Karena tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang ditemui.

Karena tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah bentuk juga besar, sehingga, tidak

disarankan untuk pintu dan jendela dengan desain terlalu lebar dan tinggi. Termasuk kayu

dengan Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat II, I. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan

tropis di kalimantan. Samarinda adalah daerah yang terkenal menghasilkan kamper dengan

serat lebih halus dibandingkan daerah lain di Kalimantan. Ciri ciri yang lain adalah :

Tidak terlalu awet dan kuat

Serat halus dan indah,

Tidak tahan air

Tidak mempunyai lingkaran tahun

Mudah dikerjakan

6. Kayu Jati 

Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah.

Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan utama

sebagai material bahan bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I,

II. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena

kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak ada kayu lain yang memberikan kualitas

dan penampilan sebanding dengan kayu jati. Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di

hutan hujan tropis yang ditandai dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya,

hutan jati tumbuh dengan baik di daerah kering dan berkapur di Indonesia, terutama di pulau

Jawa. Ciri ciri kayu jati yang lain adalah :

Page 6: STRUKTUR KAYU

kuat, tahan lama,

serat dan tekstur indah,

tahan dari jamur, rayap dan serangga

mudah dikerjakan,

ada lingkaran tahun,

tidak mudah memuai terhadap perubahan suhu.

7. Kayu Meranti 

Nama saintifiknya shorea laevis ridl pokok balau kumus merupakan salah satu sumber

kayu balak balau yang lebih umum di pilihan kayu tidak sekadar meranti kembang

semangkok dan jati tetapi meliputi berwarna coklat kemerahan mewah keistimewan ciri ciri

hutan hujan tropika malar hijau sepanjang tahun terdiri daripada pokok kayu keras seperti

cengal meranti kanopi tebal dan berciri ciri bentuk tinggi dan berembang berat 0 6 kg lilitan

30 cm tinggi 10. Ciri - ciri Kayu Meranti yang lain adalah :

Terdapat 2 jenis, yaitu: meranti merah dan meranti putih.

Pada umumnya kayunya lunak.

Paling tahan diantara kayu lokal lainnya, seperti durian, nangka, dan rengas.

Ada lingkaran tahunan

8. Kayu Meranti merah 

Kayu meranti merah tergolong kayu keras berbobot ringan sampai berat-sedang. Berat

jenisnya berkisar antara 0,3 – 0,86 pada kandungan air 15%. Kayu terasnya berwarna merah

muda pucat, merah muda kecoklatan, hingga merah tua atau bahkan merah tua kecoklatan.

Berdasarkan BJnya, kayu ini dibedakan lebih lanjut atas meranti merah muda yang lebih

ringan dan meranti merah tua yang lebih berat. Namun terdapat tumpang tindih di antara

kedua kelompok ini, sementara jenis-jenis Shorea tertentu kadang-kadang menghasilkan

kedua macam kayu itu. Ciri - ciri Kayu Meranti merah yang lain adalah :

   Keras,

   Ringan sampai berat-sedang,

   Warna merah muda tua hingga merah muda pucat,

   Tekstur tidak terlalu halus,

   Lebih keras dari putih

Page 7: STRUKTUR KAYU

9. Kayu Sonokeling 

 Memiliki nama lainnya adalah Sonobrits , Palisander, Indian Wood , sono sungu

nama latinya Dalbergialatifolia Roxb. dengan warna merah tua / ungu dengan garis-garis

hitam gelap. kayu ini jenis yg sangat keras , bahkan bisa lebih keras dari pada Ebony dan jika

di gosok bisa sangat halus sekali. terdapat di Pulau jawa biasanya digunakan juga sebagai

Frettboard guitar/bass dan sudah hampir semua industri ditar memakainnya karena mirip

sekali dengan Ebony hanya ebony lebih hitam. Ciri-ciri kayu sonokeling adalah

Serat indah,

Berwarna ungu bercoret hitam,

Kuat dan awet,

Sangat keras, halus,

Warna tidak terlalu hitam,

Bobot sedang hingga berat,

Tahan air

Ada lingkaran tahun

                                                             

10. Triplek  

Triplek biasa dikenal juga dengan nama KAYU LAPIS , terbuat dari lembaran kayu

tipis (veneer) dengan ketebalan antara 0.6 mm hingga 3 mm . Selain itu, juga :

Tipis

Berlapis tiga

Ukuran pasaran 122cmx244cm

Setiap lembaran kayu dilem dengan lem khusus, kemudian di susun dengan sudut

berbeda beda agar dapat menghasilkan kekuatan terhadap tekanan. Jumlah lapisan

disesuaikan dengan ketebalan yang di inginkan dan jumlahnya harus ganjil (3,5,7,9, dst

lembar). Setelah disusun dengan jumlah ketebalan yang diinginkan kemudian lembaran

lembaran tersebut dipress dengan tekan yang sangat tinggi serta suhu hingga 140 derajat C.

Page 8: STRUKTUR KAYU

11. Multiplek 

Kayu multiplek memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Lebih tebal dari triplek

Ukuran sama

Lebih dari 3 lapis

12. Teak Blok 

Balok-balok kayu berukuran 4cm-5cm dipadatkan menggunakan mesin, setelah itu

diberi pelapis, sehingga hasil akhirnya berupa lembaran seperti papan kayu. Dan memiliki

dua pilihan ketebalan, 15mm dan 18mm, dan terdapat tambahan satu lapisan lagi pada satu

permukaan untuk menambah nilai estetika, yaitu lapisan vinir kayu jati. ciri ciri yang lain

adalah :

  Seperti triplek tapi tengahnya diisi kayu tebal-tebal

  Tidak tahan air

13. Partikel Blok

Jenis kayu olahan yang satu ini terbuat dari serbuk kayu kasar yang dicampur dengan

bahan kimia khusus, campuran tersebut kemudian disatukan dengan lem dan dikeringkan

dengan suhu tinggi. Kayu partikel banyak digunakan sebagai material untuk berbagai

furnitur. Namun, kayu partikel tergolong jenis kayu yang tidak tahan lama. Dalam kurun

waktu tertentu, kayu partikel bisa berubah bentuk, terutama jika terkena air dan menahan

beban terlalu berat. ciri ciri yang lain adalah :

Bahannya dari limbah kayu dip roses dicampur lem lalu dipres sesuai ketebalan

Tidak tahan air

C. Kegunaan Kayu

1. Konstruksi Bangunan

Bahan konstruksi adalah bahan yang dipergunakan untuk mendukung beban dalam

arti memerlukan analisa/perhitungan yang cukup cermat, dan untuk kayu mencakup bahan-

bahan untuk kuda-kuda, jembatan, tiang pancang dan sebagainya. Wirjomartono (1977)

Page 9: STRUKTUR KAYU

menunjukkan bahwa penggunaan kuda-kuda kayu dapat menghemat biaya sekitar 40-50%

dibandingkan jika menggunakan baja. Diperkirakan sekitar 80% konsumsi kayu

diperuntukkan pada bangunan rumah/gedung, sedangkan yang 20% untuk perancah,

jembatan, dermaga dan lain-lain. Penggunaan kayu untuk pembangunan jembatan dan tiang

pancang tidak lebih dari 5%. Jika kita akan bicara tentang kayu sebagai bahan struktur

bangunan, maka yang harus diperhatikan antara lain adalah kekuatan dan keawetan kayu,

karena tujuan umum para pemilik bangunan maupun perencana adalah

membangun/mempunyai gedung yang aman dan kuat konstruksinya, biaya konstruksinya

murah, umur bangunan cukup lama serta biaya pemeliharaannya ringan.

Sampai abad ke-20 sebagian besar dari hampir semua bangunan perumahan dan

struktur bangunan komersial dibangun dari kayu. Karena masih berlimpahnya sumber kayu

menyebakan hampir semua struktur bangunan perumahan, jembatan, bangunan komersial

ringan, pabrik dan tiang menggunakan kayu solid. Sekarang bangunan tersebut lebih banyak

menggunakan bahan kayu struktural yang lebih modern. Misalnya lantai, dinding, atap untuk

konstruksi ringan umumnya dibuat dari papan kayu atau panel kayu. Kayu untuk keperluan

bangunan umumnya dari kelas kuat I, II dan III dengan rasio kekuatan terhadap berat yang

cukup tinggi, serta mempunyai kelas awet I atau II. Bila dari kelas awet III atau di bawahnya,

maka kayu tersebut harus diawetkan terlebih dahulu. Penggunaan kayu gergajian secara

konvensional untuk bahan bangunan hanya terbatas untuk konstruksi bangunan yang

memerlukan bentangan yang lebar dan tinggi. Untuk mendapatkan kayu dengan bentangan

dan ukuran yang besar sangat sulit, karena bentang dan ukuran terbesar sesuai dengan ukuran

pohonnya. Untuk mengatasi hal itu perlu dibuat balok glulam yaitu gabungan dua atau lebih

papan kayu gergajian yang direkat dengan menggunakan perekat tertentu dengan arah serat

kayunya sejajar satu sama lain. Laminasinya dapat terdiri dari beberapa atau satu jenis kayu,

dengan jumlah lapisan dari dua sampai banyak. Glulam ini dapat digunakan sebagai bahan

konstruksi bangunan dengan bentangan yang cukup besar seperti gedung olah raga, hall,

pabrik, hanggar, dan lain-lain

2. Lantai (Flooring)

Lantai kayu dapat berupa solid atau mozaik parquet flooring. Untuk lantai lebih

disukai hardwood (kayu daun lebar). Untuk keperluan lantai diperlukan kayu dengan

kekerasan tinggi, beberapa industri mensyaratkan kayu untuk lantai dipilih kayu yang

bercorak indah, kelas kuat I-III dan kelas awet I-II.

Page 10: STRUKTUR KAYU

3. Dinding

Untuk dinding bagian luar (eksterior) selain digunakan papan kayu, saat ini lebih

umum digunakan kayu lapis eksterior, flakeboard atau papan partikel eksterior. Sedangkan

untuk dinding di bagian dalam ruangan (interior) tidak diperlukan persyaratan yang tinggi.

Untuk pembuatan dinding, selain diperlukan kayu yang bercorak indah, juga kayu yang stabil

dan awet, untuk berbagai keperluan dipersyaratkan mampu meredam suara (isolator).

Beberapa produk kayu yang dapat digunakan untuk dinding:

1. Kayu gergajian

Kayu gergajian yang telah dicoba dibuat untuk partisi dinding antara lain kayu karet, mindi,

kelapa dan mangium. Partisi dinding yang dibuat dari kayu karet yang diawetkan dengan

boron menunjukkan penampilan yang mirip dengan ramin. Sedangkan yang dibuat dari kayu

mangium menunjukkan menampilan seperti jati.

2. Kayu lapis

Kayu lapis indah yang dibuat dari venir mangium, tusam, mindi dan mimba dapat digunakan

untuk dinding dengan penampilan yang cukup bagus.

3. Papan mineral

Papan mineral seperti papan gypsum dan papan mineral. Papan semen yang dibuat dari kayu

karet, jeungjing ternyata dapat digunakan untuk pembuatan dinding bangunan yang tahan

lama. Contoh bangunan yang menggunakan dinding papan semen jeungjing adalah rumah

dinas di Kompleks Kehutanan Albizia, Sindang Barang yang dibangun pada tahun 1971,

sampai saat ini masih layak huni, demikian pula rumah dinas Kehutanan Rasamala yang

dibangun pada tahun 1980-an.

4. Jembatan Kayu

Pada abad 20, kayu merupakan bahan utama untuk jembatan jalan raya maupun

jembatan jalan kereta api. Setelah pasokan kayu yang secara alami mempunyai kekuatan dan

keawetan tinggi yang berasal dari hutan alam mulai berkurang, maka penggunaan kayu untuk

jalan kereta api dan jembatan mulai menggunakan beton dan baja. Akan tetapi sejarah

mencatat di USA selama tahun 1990-an telah dibuat ratusan jembatan kayu, beberapa bahkan

Page 11: STRUKTUR KAYU

dengan bahan dan rancangan yang bagus (USDA, 1999). Untuk pembuatan jembatan kayu

solid diperlukan kayu dari kelas kuat I dan kelas awet I. Di Malaysia telah dibuat jembatan

dari kayu karet yang diawetkan dan dibuat glulam terlebih dahulu. Dari konstruksi jembatan

muncul produk baru yang disebut stress laminated timber (SLT) untuk geladak. SLT pada

dasarnya adalah suatu sistem yang terdiri atas balok-balok yang berdiri pada sisi tebalnya,

berjajar berdempetan ditekan dengan menggunakan tulangan baja mutu tinggi. Tekanan

tersebut cukup tinggi sehingga yang terjadi tahanan geser antar sisi-sisi balok yang

bersinggungan yang dapat mencegah sesaran (slip). SLT merupakan struktur pelat kayu yang

kompak.

5. Tiang Listrik

Tiang listrik dari jenis kayu yang ditetapkan dalam pedoman pembuatan tiang listrik

di pedesaan mempunyai bentuk persegi tanpa gubal dan atau berbentuk bulat alam tanpa kulit

dan tonjolan dengan bontosnya dipotong rata dan siku, berukuran sebagai berikut :

- Panjang : 6,5 – 17 m

- Diameter pucuk : 8 – 23 cm

- Keliling pucuk : 25 – 72 cm untuk bentuk persegi

- Diameter pada 1,5 m dari pangkal : 11 – 45 cm

- Keliling pada 1,5 m dari pangkal : 34 – 116 cm untuk bentuk persegi

Untuk keperluan pembuatan tiang listrik, maka kayu harus memenuhi standar tertentu,

seperti sifat fisis dan mekanis, cacat kayu yang dibatasi dan konisitas kayu yang telah

ditentukan. Tiang kayu tersebut baru dapat digunakan bila telah memenuhi standar tersebut.

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap beberapa jenis kayu dari hutan tanaman dan

tanaman rakyat menunjukkan bahwa tegangan lentur dan konositas tiang rata-rata kayu

eucalyptus (Eucalyptus deglupta) berturut-turut 730,40 (kg/cm2) dan 0,631 (cm/meter),

sedangkan tiang kayu rasamala berturut-turut 764,37 (kg/cm2) dan 0,716 (cm/meter) dengan

koefisien regresi hubungan antara konositas-ketinggian tiang kayu eucalyptus R= 0,247 dan

rasamala R= 0,597.

6. Kapal Kayu

Indonesia termasuk negara maritim sehingga untuk perhubungan antar pulau dan

usaha perikanan, kapal merupakan suatu alat transportasi yang telah lama dipergunakan.

Industri kapal kayu telah berkembang sejak dulu yang diawali dengan perahu-perahu

tradisional hingga kapal patroli cepat yang dibuat secara modern. Kayu yang digunakan

Page 12: STRUKTUR KAYU

untuk membuat kapal/perahu umumnya harus kuat dan awet. Untuk menjamin keselamatan

pelayaran, maka Biro Klasifikasi Indonesia di bawah Departemen Perhubungan mengatur

semua persyaratan kayu, pembuatan serta perlengkapan yang harus dipenuhi oleh kapal kayu.

Page 13: STRUKTUR KAYU

Daftar Pustaka

http://azwaruddin.blogspot.com/2008/02/pengertian-kayu.html diakses pada tanggal 16 september

2012 pukul 20:30

http://karindayulinardesta.blogspot.com/2011/11/macam-macam-jenis-kayu-beserta-ciri.html

diakses pada tanggal 16 september 2012 pukul 20:30