Struktur Anatomi Radiolusen Rongga Mulut

15
PEMBAHASAN Gambaran Radiograf Struktur Normal Radiolusen DMF 1. Ruang Pulpa dan Saluran Akar Ruang Pulpa adalah suatu rongga dibagian dalam dentin yang berisikan pembuluh darah dan serabut saraf yang masuk melalui sebuah canal pada apeks gigi. Dari hasil radiograf periapikal tampak ruang pulpa dan saluran akar berupa gambaran radiolusen karena seperti yang kita ketahui bahwa ruang pulpa dan akar pulpa berisi pembuluh darah dan serabut saraf. Gambar 1:Radiograf pulpa dan saluran akar 2. Periodontal Ligament Space Ligamen periodontal adalah suatu jaringan ikat yang melekatkan gigi ke tulang alveolar. Sama seperti semua jaringan ikat lain, ligamen periodontal mengandung sel, serat-serat dan subtansi dasar. 1

description

Berisi Laporan Praktikum Radiologi Gigi dan Mulut Struktur Anatomi Radiolusen Rongga Mulut

Transcript of Struktur Anatomi Radiolusen Rongga Mulut

Page 1: Struktur Anatomi Radiolusen Rongga Mulut

PEMBAHASAN

Gambaran Radiograf Struktur Normal Radiolusen DMF

1. Ruang Pulpa dan Saluran Akar

Ruang Pulpa adalah suatu rongga dibagian dalam dentin yang berisikan

pembuluh darah dan serabut saraf yang masuk melalui sebuah canal pada apeks

gigi.

Dari hasil radiograf periapikal tampak ruang pulpa dan saluran akar berupa

gambaran radiolusen karena seperti yang kita ketahui bahwa ruang pulpa dan akar

pulpa berisi pembuluh darah dan serabut saraf.

Gambar 1:Radiograf pulpa dan saluran akar

2. Periodontal Ligament Space

Ligamen periodontal adalah suatu jaringan ikat yang melekatkan gigi ke

tulang alveolar. Sama seperti semua jaringan ikat lain, ligamen periodontal

mengandung sel, serat-serat dan subtansi dasar.

Hasil radiograf dari periodontal ligament space menunjukkan gambaran

radiolusen berserat yang mengelilingi akar gigi,nampak berserat karena seperti

yang telah disebutkan di atas ligamen periodontal terdiri dari serat-serat

pendukung gigi.

1

Page 2: Struktur Anatomi Radiolusen Rongga Mulut

Gambar 2:Radiograf periodontal ligament space

3. Foramen Insisivus

Merupakan suatu lubang yang terletak diantara gigi insisiv sentral maksila.

Lubang ini berisi serabut saraf yang menginervasi gigi geligi anterior maksila.

Pada hasil radiograf dengan menggunakan teknik terlihat bulatan radiolusen

dengan batas difuse kurang jelas.

Gambar 3: Radiograf Foramen Insisivus

4. Foramen Lingual

Foramen lingual terletak di superior symphisis mandibula. Pada hasil

radiograf tampak bulatan kecil radiolusen.

2

Page 3: Struktur Anatomi Radiolusen Rongga Mulut

Gambar 4: Radiograf Foramen Lingual

5. Sutura Palatina Mediana

Sutura palatina mediana merupakan bentukan garis radiolusen yang

membagi palatum menjadi dua bagian.

6. Foramen Mentalis

Foramen mentalis merupakan suatu lubang yang terletak di antara apical

gigi premolar satu dan premolar dua. Dari radiograf tampak bulatan radiolusen

yang ditunjukan dengan anak panah.

3

Page 4: Struktur Anatomi Radiolusen Rongga Mulut

7. Kanalis Mandibula

Gambaran radiografi kanalis mandibula adalah gambaran radiolusen

dengan batas linear radiopak tipis, tepi superior dan inferior terdiri dari tulang

lamella yang berhubungan langsung dengan kanalis.

4

Page 5: Struktur Anatomi Radiolusen Rongga Mulut

Penjalaran kanalis ini jelas kelihatan dari foramen mandibula hingga

foramen mentale. Pada kanalis mandibula, dilalui oleh nervus alveolaris inferior.

8. Kanalis Nutrisi

Kanalis nutrisi merupakan struktur anatomi pada tulang alveolar yang

berbentuk tabung yang dilalui nervus dan pembuluh darah guna mengangkut

elemen neurovaskular dan memasok nutrisi untuk gigi. Pada gambar di atas,

kanalis nutrisi ditunjukkan pada nomor 2 sebagai garis vertikal radiolusen.

9. Fossa Submandibula

Radiograph Pada gambaran Radiography Fossa Submandibula, yang

ditandai dengan gambaran radiolusens yang tidak jelas dan jarang terdapat

trabekula.

5

Page 6: Struktur Anatomi Radiolusen Rongga Mulut

Struktur Anatomi yang tampak pada Radiograph dengan Proyeksi Oblique

Lateral adalah Terdapat gambaran garis radiolusen yang memanjang yang

merupakan Canal atau saluran mandibula, Sinus Maxillaris, dan Foramen

Mandibula.

6

Page 7: Struktur Anatomi Radiolusen Rongga Mulut

10. Sinus Maksilaris

Sinus maksila merupakan sinus paranasal yang terbesar, saat lahir sinus

maksila bervolume 6-8 ml, sinus kemudian berkembang dengan cepat dan

akhirnya mencapai ukuran maksimal yaitu 15 ml saat dewasa. Ostium sinus

maksila berada disebelah superior dinding media sinus dan bermuara ke hiatus

semilunaris melalui infundibulum etmoid.

Dari radiograf menunjukan gambaran radiolusen dengan tepi radiopak,

dan ditengah bulatan radiolusentersebut terdapat garis radiopak difuse yang

memotong bulatan radiolusen menjadi 2 bagian kanan dan kiri.

Gambar : Radiograph Sinus Maxillaris

dengan teknik Periapikal Pada Insisive Central Maxilla

7

Page 8: Struktur Anatomi Radiolusen Rongga Mulut

Gambar : Batas bagian bawah dari Sinus Maxillaris terdapat garis

radiopaque dekat dengan apikal dari gigi premolar dan molar dari

maxilla.

8

Page 9: Struktur Anatomi Radiolusen Rongga Mulut

Kanalis Insisivus

11. Kanalis Insisivus

Gambaran radiografi kanalis insisivus adalah radiolusen yang terdapat

pada apikal gigi insisivus rahang atas dan dilalui nervus yang menginervasi gigi

tersebut.

12. Sinus Paranasal

Sinus paranasal merupakan salah satu organ tubuh yang sulit dideskripsi

karena bentuknya sangat bervariasi pada tiap individu. Ada empat pasang sinus

paranasal, mulai dari yang terbesar yaitu sinus maksila, sinus frontal, sinus

etmoid, dan sinus sfenoid kiri dan kanan. Sinus paranasal merupakan hasil

pneumatisasi tulang-tulang kepala, sehingga terbentuk rongga di dalam tulang.

Semua sinus mempunyai muara (ostium) ke dalam rongga hidung.

9

Page 10: Struktur Anatomi Radiolusen Rongga Mulut

Gambar : Dengan Tekhnik Proyeksi Waters Untuk melihat sinus-sinus

Paranasal.

Gambar: radiography sinus paranasal dengan proyeksi lateral

10

Page 11: Struktur Anatomi Radiolusen Rongga Mulut

1. Sinus Frontal

Sinus frontal yang terletak di os frontal mulai terbentuk sejak bulan

keempat fetus, berasal dari sel-sel resesus frontal atau dari sel-sel

infundibulum etmoid. Sesudah lahir sinus frontal mulai berkembang pada

usia 8-10 tahun dan akan mencapai ukuran maksimal sebelum usia 20

tahun. Sinus frontal kanan dan kiri biasanya tidak simetris, yang satu lebih

besar daripada yang lainnya dan dipisahkan oleh sekat yang terletak

digaris tengah. Ukuran sinus frontal adalah 2,8 cm tingginya, lebarnya 2,4

cm dan dalamnya 2 cm.

2. Sinus Etmoid

Dari semua sinus paranasal, sinus etmoid yang paling bervariasi

dan akhir-akhir ini dianggap paling penting, karena dapat merupakan

fokus infeksi bagi sinus-sinus lainnya. Ukurannya dari anterior ke

posterior 4-5 cm, tinggi 2,4 cm dan lebarnya 0,5 cmdibagian anterior dan

1,5 cm dibagian posterior. Sinus etmoid berongga-rongga terdiri dari sel-

sel yang enyerupau serang tawon, yang terdapat dalam massa bagian

lateral os etmoid yang terletak diantara konka media dan dinding medial

orbital.

3. Sinus Sfenoid

Sinus sfenoid terletak dalam os sfenoid di belakang sinus etmoid

pasterior, sinus sfenoid dibagi dua oleh sekat yang di sebut setum

interspenoid. Ukurannya adalah 2 cm tingginya, dalamnya 2,3 cm dan

lebarnya 1,7 cm. volumenya berpariasi dari 5-7,5 ml. saat situs

berkembang pembuluh darah dan nerpus di bagian lateral os spenoid akan

menjadi sengat berdektan dengan rongga sinus dan tampak sebagai

indetasi pada dinding sinus spenoid.

11

Page 12: Struktur Anatomi Radiolusen Rongga Mulut

Daftar Pustaka

1. White, Proah. 2004. Oral Radiology Principles And Interpretation Fifth

Edition. USA: Mosby

2. Langlais, Robert P. 1996. Latihan Membaca Foto Rongga Mulut. Jakarta :

Hipokrates.

12