Stress Atau Trauma Pada Sel

3
Stress atau trauma pada sel Sel merupakan partisipan aktif di lingkunganya yang secara tetap menyesuaikan struktur dan fungsinya untuk mengakomodasi tuntutan perubahan dan stress baik dari internal maupun eksternal. Sel cenderung mempertahankan lingkungan dan homeostasis normalnya ketika mengalami stress atau rangsangan baik secara internal maupun eksternal. Sel bisa beradaptasi dan mencapai kondisi baru ketika mendapatkan rangsangan baik secara internal maupun eksternal. Tujuannya adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Stess internal maupun eksternal inilah yang menjadi penyebab atau faktor dari terjadinya degenerasi sel itu sendir, bentuk degenerasi itu seperti proses adaptasi dari sel itu sendiri berupa pencapaian sel pada kondisi yang baru. selain itu pengaruh lingkungan yang juga mengganggu keadaan internal contohnya adalah pada penderita hipoksia yang mengalami gangguan aliran darah arteri atau berkurangnya drainase vena yang memicu terhentinya suplay darah dalam jaringan. Hal ini memicu penurunan metabolisme dari jaringan pembuluh darah yang berakibat menurunnya kemampuan pengangkutan oksigen darah. Reaksi imunologi sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme . Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus . Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen . Walaupun sistem imun melindungi tubuh dalam melawan benda asing ,reaksi imun yang disengaja atau tidak di sengaja dapat menyebabkan jejas sel dan jaringan,salah satu contohnya adalah anafilaksis terhadap protein asing atau suatu obat. Selain itu hilangnya toleransi dengan respon terhadap antigen sendiri merupakan penyebab sejumlah penyakit autoimun. Hal ini dapat memicu menurunnya proses perbaikan sel dan kemampuan mempertahankan homeostasis dari sel itu sendiri sehingga sel rentan mengalami degenerasi. Ketidakseimbangan nutrisi Di zaman berkembangan kemamkumaran global saat ini defesiensi nutrisi sering kali menjadi penyebab utama jejas sel yang memicu terjadinya degenerasi sel. Beberapa contoh dari ketidakseimbangan nutrisi diantaranya adalah insufisiensi (ketidak cukupan ) kalori-protein pada masyarakat yang serba kekurangan. Defiesiensi vitamin juga sering terjadi di negara industrialis dengan standart hidup yang relatif tinggi. Kenyataanya tidak hanya defisiensi nutrisi saja yang mempengaruhi degenerasi sel atau

description

tutorial lalala

Transcript of Stress Atau Trauma Pada Sel

Page 1: Stress Atau Trauma Pada Sel

Stress atau trauma pada sel

Sel merupakan partisipan aktif di lingkunganya yang secara tetap menyesuaikan struktur dan fungsinya untuk mengakomodasi tuntutan perubahan dan stress baik dari internal maupun eksternal. Sel cenderung mempertahankan lingkungan dan homeostasis normalnya ketika mengalami stress atau rangsangan baik secara internal maupun eksternal. Sel bisa beradaptasi dan mencapai kondisi baru ketika mendapatkan rangsangan baik secara internal maupun eksternal. Tujuannya adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Stess internal maupun eksternal inilah yang menjadi penyebab atau faktor dari terjadinya degenerasi sel itu sendir, bentuk degenerasi itu seperti proses adaptasi dari sel itu sendiri berupa pencapaian sel pada kondisi yang baru. selain itu pengaruh lingkungan yang juga mengganggu keadaan internal contohnya adalah pada penderita hipoksia yang mengalami gangguan aliran darah arteri atau berkurangnya drainase vena yang memicu terhentinya suplay darah dalam jaringan. Hal ini memicu penurunan metabolisme dari jaringan pembuluh darah yang berakibat menurunnya kemampuan pengangkutan oksigen darah.

Reaksi imunologi

sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen. Walaupun sistem imun melindungi tubuh dalam melawan benda asing ,reaksi imun yang disengaja atau tidak di sengaja dapat menyebabkan jejas sel dan jaringan,salah satu contohnya adalah anafilaksis terhadap protein asing atau suatu obat. Selain itu hilangnya toleransi dengan respon terhadap antigen sendiri merupakan penyebab sejumlah penyakit autoimun. Hal ini dapat memicu menurunnya proses perbaikan sel dan kemampuan mempertahankan homeostasis dari sel itu sendiri sehingga sel rentan mengalami degenerasi.

Ketidakseimbangan nutrisi

Di zaman berkembangan kemamkumaran global saat ini defesiensi nutrisi sering kali menjadi penyebab utama jejas sel yang memicu terjadinya degenerasi sel. Beberapa contoh dari ketidakseimbangan nutrisi diantaranya adalah insufisiensi (ketidak cukupan ) kalori-protein pada masyarakat yang serba kekurangan. Defiesiensi vitamin juga sering terjadi di negara industrialis dengan standart hidup yang relatif tinggi. Kenyataanya tidak hanya defisiensi nutrisi saja yang mempengaruhi degenerasi sel atau jaringan akan tetapi nutrisi yang berlebihan juga menjadi kenyataan yang ironis yang menyebabkan degenerasi jaringan. Hal ini erat kaitannya dengan gaya hidup misalnya pada penderita obesitas jelas meningkatkan resiko penyakit diabetes melitus tipe 2 dimana padapenderita diabetes militus sangat rentan sekali mengalami degenerasi pada jaringan tubuhnya akibat dari raksi-reaksi abnormal dalam proses metabolisme pada penderita diabetes militus.

Page 2: Stress Atau Trauma Pada Sel

Penyakit degeneratif mempunyai penyebab dan selalu berhubungan dengan faktor risiko yang biasanya lebih dari satu yang bekerjasama menimbulkan penyakit degeneratif. Beberapa faktor risiko melalui suatu core dapat menyebabkan penyakit degeneratif tertentu (Darmojo, 2002:56-61)

Penyakit degeneratif sendiri dapat merupakan faktor risiko penyakit degeneratif yang lain, misalnya penyakit jantung dan hipertensi merupakan faktor risiko stroke. Melihat banyaknya faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit degeneratif maka dapat dimengerti bahwa untuk menjadi healthy agin harus dimulai sejak usia muda/produktif dan bukan merupakan keadaan sesaat. Untuk dapat mencapai keadaan healthy aging tersebut pemeriksaan kesehatan secara berkala merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi secara dini adanyapenyakit(Kamso, 2002:56)

Faktor eksternal

1. Stress BerlebihanSejak dulu, kita tahu bahwa stres yang berlebihan dapat menurunkan daya tahan tubuh seseorang dan memacu resiko penyakit jantung, serta membuat kita tidak nyaman. Stres yang berlebihan juga memacu penuaan dini. Ibu-ibu yang memiliki anak-anak dengan penyakit kronis merupakan orang-orang yang mengalami stres, dan mengalami penuaan dini yang paling ekstrim.

2. Mengkonsumsi Makanan BerlemakLemak yang dikonsumsi secara berlebihan dapat memacu kolesterol tinggi dan merangsang penyakit jantung. perubahan perlemakan bermanifestasi sebagai vakuola-vakuola lemak di dalam sitoplasma dan terjadi karena hipoksia atau bahan toksik. Perubahan perlemakan dijumpai pada sel yang tergantung pada metabolism lemak seperti sel hepatosit dan sel miokard. (Janti Sudiono, 2003 : 13)Perubahan perlemakan sering terjadi di hepar karena hepar merupakan organ utama dalam metabolism lemak selain organ jantung, otot dan ginjal.Etiologi dari degenerasi lemak adalah toksin, malnutrisi protein, diabetes mellitus, obesitas, dan anoksia. Jika terjadi gangguan dalam proses metabolism lemak, akan timbul penimbunan trigliserid yang berlebihan. Akibat perubahan perlemakan tergantung dari banyaknya timbunan lemak. Jika tidak terlalu banyak timbunan lemak, tidak menyebabkan gangguan fungsi sel, tetapi jika timbunan lemak berlebihan, terjadi perubahan perlemakan yang menyebabkan nekrosis.

3. MerokokUntuk mengurangi bahaya kanker dan kerutan dini, Anda dapat mengganti rokok dengan permen karet rasa nikotin. Berdasarkan penelitian di tahun 2004, permen karet rasa nikotin memberikan hasil dua kali lipat dimana perokok berhenti merokok dibandingkan dengan keinginan/janji si perokok untuk berhenti merokok.

4. Menghirup Udara PolusiPolusi udara dapat menyebabkan batuk dan sakit mata/mata perih dan hal ini berhubungan dengan serangan pada penyakit asma dan saluran pernafasan..