Stratigrafi Wilayah Cekungan Kendeng

10
STRATIGRAFI WILAYAH CEKUNGAN KENDENG Lexicon Stratigraphy of Indonesia (P. Marks) Zona Kendeng atau Pegunungan Kendeng sering disebut pula dengan Kendeng Deep. Pada dasarnya zona kendeng merupakan antiklinorium berarah barat-timur. Van Bemmelen (1949), membagi Pegunungan Kendeng menjadi 3 bagian, yakni bagian barat yang terletak di antara G.Ungaran dan Solo berada di utara kabupaten Ngawi, bagian tengah yang membentang hinggaJombang serta yang terakhir yakni bagian timur yang terletak mulai dari timur Jombang hingga Delta Sungai Brantas dan menerus ke Teluk Madura. Zona Kendeng merupakan kelanjutan dari Zona Pegunungan Serayu Utara yang berkembang di Jawa Tengah. Pegunungan Kendeng di bagian utara berbatsan dengan Depresi Randublatung, sedangkan bagian selatan bagian jajaran gunung api yang termasuk dalam Zona Solo. Stratigrafi di wilayah cekungan Kendeng terdiri dari beberapa formasi antara lain: Formasi Pelang Formasi Pelang merupakan menyusun zona Kendeng bagian barat. Merupakan formasi dengan umur Neogen tertua(Miosen). Dicirikan dengan kandungan fosil Eulepidina sp. dan memiliki tipe locality yang tersingkap dengan baik di arah selatan Djuwangi (1 km), Kedungdjati, Semarang, Jawa Tengah. Resume Stratigrafi Cekungan Kendeng 1

description

Stratigrafi Cekungan Kendeng

Transcript of Stratigrafi Wilayah Cekungan Kendeng

STRATIGRAFI WILAYAH CEKUNGAN KENDENGLexicon Stratigraphy of Indonesia (P. Marks)

Zona Kendeng atau Pegunungan Kendeng sering disebut pula dengan Kendeng Deep. Pada dasarnya zona kendeng merupakan antiklinorium berarah barat-timur. Van Bemmelen (1949), membagi Pegunungan Kendeng menjadi 3 bagian, yakni bagian barat yang terletak di antara G.Ungaran dan Solo berada di utara kabupaten Ngawi, bagian tengah yang membentang hinggaJombang serta yang terakhir yakni bagian timur yang terletak mulai dari timur Jombang hingga Delta Sungai Brantas dan menerus ke Teluk Madura. Zona Kendeng merupakan kelanjutan dari Zona Pegunungan Serayu Utara yang berkembang di Jawa Tengah. Pegunungan Kendeng di bagian utara berbatsan dengan Depresi Randublatung, sedangkan bagian selatan bagian jajaran gunung api yang termasuk dalam Zona Solo. Stratigrafi di wilayah cekungan Kendeng terdiri dari beberapa formasi antara lain: Formasi PelangFormasi Pelang merupakan menyusun zona Kendeng bagian barat. Merupakan formasi dengan umur Neogen tertua(Miosen). Dicirikan dengan kandungan fosil Eulepidina sp. dan memiliki tipe locality yang tersingkap dengan baik di arah selatan Djuwangi (1 km), Kedungdjati, Semarang, Jawa Tengah.Terdiri dari marly mudstone yang umumnya berwarna abu-abu . Terdapat pula sisipan batugamping benbentuk melensa yang kaya akan fosil(Eulepidina). Eulepidina sp sebgai penciri formasi ini, memiliki diameter sekitar 10 mm.

Formasi KerekMemiliki ketebalan sekitar 1000 m. Umur dari formas Kerek diperkirakan Miosen Tengah bagian bawah. Bagian atas dari formasi ini banyak dijumpai sisipan batuan vulkanik, sedangkan di bagian bawah jumlahnya akan lebih sedikit. Bagian bawah dari formasi Kerek dapat dikorelasikan dengan seri Merawu sedangkan bagian atas formasi Kerek dapat dikorelasikan dengan seri Penjatan yang merupakan penyususn Pegunungan Serayu bagian utara. Tersusun atas napal lempungan yang berselingan dengan batupasir tuff karbonatan serta batupasir kuarsa dengan foraminifera besar. Napal pada formasi ini mengandung Globigerina dan Radiolaria.Formasi ini telah mengalami perlipatan dan sesar yang cukup intensif.Gambar persebaran formasi Kerek dan Pelang

Penampang melintang Formasi Kerek dan Formasi Pelang

Gambar diambil dari : The Geological Survey of Indonesia. 1961. Atlas Stratigraphic Lexicon of Indonesia. Bandung:Departemen Perindustrian Dasar/ Pertambangan Djawatan Geologi

Foermasi KalibengFormasi Kalibeng mempunyai type locality yang tersingkap di Kali Beng. Terbagi menjadi Kalibeng Atas dan Kalibeng Bawah. Kalibeng bawah memiliki ketebalan sekitar 500 m terdiri dari Napal. Pada bagian barat terdapat mengandung lapisan Lepidocyclina yang menunjukkan umur Miosen.Kalibeng Atas menunjukkan adanya perubahan fasies dari barat ke timur. Batugamping koral serta batugamping dengan fosil Globigerina menjadipenyusun utama Kalibeng Atas bagian barat, sedangkan di bagian timur terdapat napal pasiran dengan glauconit serta formainifera yang lebih kecil, dan pada beberapa bagian dijumpai lapisan diatome. Semakin ke arah selatan semakin tebal lapisan napal pasiran ini. Di Pulau Madura, Kalibeng Atas dijumpai dalam bentuk batugamping terumbu. Perubahan fasies yang cepat ini menunjukkan bahwa Kalibeng Atas diendapkan dalam lingkungan panatai dengan kondisi yang berbeda-beda.

Gambar persebaran Formasi Kalibeng

Gambar diambil dari : The Geological Survey of Indonesia. 1961. Atlas Stratigraphic Lexicon of Indonesia. Bandung:Departemen Perindustrian Dasar/ Pertambangan Djawatan Geologi

Formasi SondeMemiliki type locality di daerah Sonde, tersusun atas napal yang banyak mengandung fosil berupa organisme moluska. Formasi ini merupakan anggota Formasi Kalibeng. Menumpang di atas formasi Kalibeng bagian bawah dan mengandung fosil yang sebagian besar memiliki memiliki memiliki karakteristik recent form. Hal ini membuktikan bahwa formasi ini memiliki umur Pliosen atas. Napal pada formasi ini hanya terbentuk di lokasi tertentu yang secara lateral berubah menjadi fasies batugamping, anggota dari batugamping Klithik. Persebaran Formasi Sonde

Gambar diambil dari : The Geological Survey of Indonesia. 1961. Atlas Stratigraphic Lexicon of Indonesia. Bandung:Departemen Perindustrian Dasar/ Pertambangan Djawatan Geologi

Formasi PucanganFormasi Pucangan terbagi atas dua fasies yakni marine clayley facies dan fasies vulakanik tuffaan-batupasir. Formasi Pucangan memiliki ketebalan sekitar 540 m. Di bagian barat Formasi Pucangan diwakili oleh breksi vulkanik dengan sisipan batupasir, tuff, dan lempung hitam tuffaan yang secara keseluruhan memiliki tebal 100 m dan merupakan endapan non-marine.Fasies vulkanik dijumpai di bagian barat dari perbukitan Kendeng, sementara dibagian timur terdapat sispan endapan laut. Fasies vulkanik berasal dari endapan Gunung Willis dan memiliki umur Pleistosen. Di Sangiran, fasies ini ditandai dengan lempung hitam yang kaya akan fosil vertebrata.

Gambar Persebaran Formasi Pucangan

Gambar diambil dari : The Geological Survey of Indonesia. 1961. Atlas Stratigraphic Lexicon of Indonesia. Bandung:Departemen Perindustrian Dasar/ Pertambangan Djawatan Geologi

Formasi KabuhDibagian barat tepatnya pada antiklin Sangiran, utamanya tersusun atas fasies fluviatile sehingga tidak jarang dijumpai perlapisan yang saling memotong. Formasi ini terdiri dari fluvialtile sandstone, yang bagian atasnya terdapat sisipan lapisan vulkanik berupa tuff berukuaran kerakal. Secara umum Formasi Kabuh terdiri dari batuan berbutir kasar, batupasir vulkanik, dan konglomerat. Mengandung fosil fauna bertulang belakng, khususnya di daerah Trinil. Formasi Kabuh menumpang secara selaras di atas formasi Pucangan, sedangkan dibagain atas ditumpangi oleh Formasi Notopuro secara tidak selaras. Type locality formasi ini dijumpai di Desa Kabuh yang berjarak 18 km dari Jombang.

Formasi Kabuh

Gambar diambil dari : The Geological Survey of Indonesia. 1961. Atlas Stratigraphic Lexicon of Indonesia. Bandung:Departemen Perindustrian Dasar/ Pertambangan Djawatan Geologi

Formasi NotopuroMenumpang diatas formasi Kabuh secara tidak selaras, yang ditunjukkan dengan adanya batas erosional. Pada formasi ini sangat jarang dijumpai fosil, namun di daerah Kalioso, Sangiran terdapat fragmen fosil vertebrata yang kemungkinan berasal dari rombakan Formasi Kabuh. Terdiri dari tuff, batupasir tuffan, konglomerat, dan aglomerat. Konglomerat dan batupasir bersal dari endapan sungai yang mungkin mengindikasikan synorogenic facies. Di sepanjang teras Sungai Solo terdapat fosil vertebrata berumur Pleistosen Atas. Endapan teras ini menumpang di atas lipatan Pliosen secara tidak selaras. Di atas Formasi Notopuro menumpang secara tidak selaras endapan holosen atau endapan alluvial.

DAFTAR PUSTAKA

Marks, P. 1957. Stratigraphic Lexicon of Indonesia. Bandung: Pusat Djawatan Geologi BandungThe Geological Survey of Indonesia. 1961. Atlas Stratigraphic Lexicon of Indonesia. Bandung:Departemen Perindustrian Dasar/ Pertambangan Djawatan Geologihttp://ptbudie.wordpress.com/2009/01/03/pegunungan-kendeng/

Resume Stratigrafi Cekungan Kendeng 7