STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI...

135
STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ISU LOGO PALU ARIT PADA PECAHAN RUPIAH TAHUN EMISI 2016 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Oleh: Nurul Hidayat NIM: 1113051000219 JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018/1439 H  

Transcript of STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI...

Page 1: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA

DALAM MENANGGAPI ISU LOGO PALU ARIT

PADA PECAHAN RUPIAH TAHUN EMISI 2016

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh:

Nurul Hidayat

NIM: 1113051000219

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018/1439 H

 

Page 2: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

 

Page 3: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

 

Page 4: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

 

Page 5: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

i

ABSTRAK

Nurul Hidayat

Strategi Public Relations Bank Indonesia dalam Menanggapi Isu Logo Palu

Arit pada Pecahan Rupiah Tahun Emisi 2016, di bawah bimbingan

Mulkanasir, BA, S.Pd, MM.

Di era globalisasi informasi saat ini, Peran Public Relations sangat

diperlukan dalam membantu menjawab dan mengelola isu -isu yang berkembang

di tengah masyarakat. Tugas dan fungsi Public Relations dalam Bank Indonesia di

jalankan oleh departemen komunikasi. Hal itu sesuai dengan salah satu tugasnya

yaitu merumuskan strategi dan program komunikasi serta koordinasi komunikasi

kebijakan dan isu kritikal (komunikasi krisis) BI.

Pada 19 Desember 2016, Bank Indonesia resmi menerbitkan uang baru

Rupiah TE 2016. Hal tersebut berdasarkan amanat undang-undang No.7 tahun 2011

tentang mata uang. Tak lama setelah itu Rupiah TE 2016 ini menimbulkan polemik,

karena diisukan memuat logo palu arit pada desain barunya. Isu tersebut menjadi

viral di media sosial, sehingga membuat masyarakat percaya akan isu logo palu arit

tersebut. Departemen Komunikasi dalam hal ini menjadi garda terdepan dalam

menyusun strategi dalam menanggapi isu tersebut agar tidak berkembang menjadi

krisis.

Berdasarkan latar belakang tersebut, muncul pertanyaan, bagaimana analisa

isu logo palu arit pada pecahan Rupiah TE 2016?, kemudian, Strategi apa yang

dilakukan Public Relations Bank Indonesia dalam menanggapi isu logo palu arit

pada pecahan Rupiah TE 2016?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus penelitian, peneliti melakukan

eksplorasi secara mendalam terhadap program, kejadian, proses, aktivitas terhadap

satu orang atau lebih. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data

observasi partisipasi pasif, wawancara dan dokumentasi.

Adapun teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori Strategi Public

Relations Ronald D. Smith yang dikolaborasikan dengan proses manajemen isu

Regester & Larkin. Pengolaborasian tersebut menghasilakan beberapa tahapan

yang digunakan peneliti untuk membantu menjawab masalah dalam penelitian ini,

yaitu: tahap identifikasi isu, tahap analisis isu, tahap strategi dengan strategi respons

dinamis, taktik komunikasi, dan evaluasi.

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa Strategi Public Relations

Bank Indonesia dalam menanggapi isu logo palu arit pada pecahan Rupiah TE 2016

dilakukan adalah dengan melakukan tahap identifikasi isu yakni mengumpulkan

isu, tahap analisis isu yakni mencari penyebab isu muncul, tahap strategi dengan

menggunakan strategi respons dinamis yakni memberikan klarifikasi isu, tahap

taktik komunikasi yakni komunikasi tatap muka, engagement dengan stakeholders,

edukasi lewat media sosial, optimalisasi layanan informasi publik dan

mengoptimalkan pegawai BI sebagai humas internal, kemudian tahap terkhir adalah

evaluasi.

Kata Kunci : Public Relations, Bank Indonesia, Logo Palu Arit, Rupiah TE 2016

 

Page 6: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

memberikan kenikmatan, kekuatan, kemudahan dan ilmu pengetahuan sehingga

penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Strategi Public

Relations Bank Indonesia dalam Menghadapi Isu Logo Palu Arit pada Pecahan

Rupiah Tahun Emisi 2016. Sholawat teriring salam senantiasa tercurahakan kepada

Nabi Muhammad Saw yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju

zaman terang yang tercerahkan dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan

selesai tanpa doa, bantuan dan dukungan dari semua pihak. Maka dari itu, pada

kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

2. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Bapak Dr. Arief Subhan, MA, Wakil Dekan I Bidang

Akademik, Bapak Suparto, M. Ed, Ph. D, Wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum, Ibu Dr. Hj. Roudhonah, MA, serta Wakil Dekan III

Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Bapak Dr. Suhaimi, M. Si.

3. Drs. Masran, M.A, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

dan Fita Fatkhurakhamah, M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam.

4. H. Mulkanasir, BA, S.Pd, MM, selaku dosen pembimbing yang telah

 

Page 7: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

iii

meluangakan waktunya dan sabar dalam memberikan arahan, saran dan

kritik yang membangun dalam penyelesaian penulisan ini.

5. Nasichah, MA, selaku pensihat akademik yang senantiasa mendoakan dan

mengingatkan penulis untuk semangat dalam penulisan skripsi.

6. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis. Semoga apa yang telah

diberikan bermanfaat bagi penulis dalam menjalani kehidupan di

masyarakat dan menjadi amal soleh yang terus mengalir bagi Bapak dan Ibu

sekalian.

7. Seluruh Staf Tata Usaha dan Staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Keluarga Penulis. Orang Tua tercinta, Almarhum Ayahanda H. Mulyana

dan Ibu Hj. Mukminah yang senantiasa mendoakan kesuksesan anaknya dan

memberikan semangat maupun motivasi untuk senantiasa sabar dalam

menuntut ilmu sehingga menjadi mahasiswa yang lulus dengan kualitas

yang baik. Teruntuk Kakak penulis, Muhyidin (Muki) dan Siti Masitoh yang

senantiasa mendoakan adiknya. Semoga adikmu ini bisa menjadi

kebanggaan keluarga dan harapan bagi Nusa dan Bangsa.

9. Tim Departemen Komunikasi Bank Indonesia Pak Andi Wiyana, Mas

Abraham, Mbak Fita dan Direktur PR Indonesia Mas Asmono Wikan.

Terima kasih atas kesediaan wawancara maupun bantuan data yang penulis

butuhkan untuk melengkapi skripsi ini.

10. Guru-Guru tercinta. Alm. Abi KH. Subari, Alm. Abah KH. Nurhasan, Alm.

Abah H. Ghozali, gofarallahu wa rahimallahu lahum dan Abi KH. Bahrudin,

 

Page 8: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

iv

S. Ag yang senantiasa sabar dan ikhlas dalam memberikan ilmunya kepada

penulis. Semoga penulis dapat mengamalkan apa yang telah diajarkan dan

semoga bisa menjadi amal soleh bagi guru-guru tercinta.

11. Rian Hidayat, M.Si, mentor yang selalu membantu dan membimbing

penulis dari awal penulisan skripsi ini hingga akhir. Semoga apayang

diberikan bisa menjadi bekal bagi penulis dalam menjalin relasi.

12. Sahabat seperjuangan. M. Syuryadi, Ibtisamah Nur Rosyidah, Aida Nur

Aida, Abdul Aziz Masindo dll. Terima kasih telah menemani dalam

berjuang dan berproses bersama.

13. Keluarga Besar Pengurus Perguruan Tinggi Ikatan Ilmu Komunikasi

Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas segala pembelajarannya

mengenai ilmu keorganisasian dan kepemimpinan.

14. Keluarga Besar SDN Setialaksana 03, MTs Nurul Islam, Ponpes

Daarurrahmah, Ponpes Al-Falahiyah, Ponpes Al-Muawanah Cikande, yang

telah memberikan banyak pelajaran dan pengetahuan kepada penulis baik

ilmu agama maupun ilmu dunia.

15. Keluarga Besar Pondok Pesantren Daar El-Hikam khususnya teman-teman

Kobong Empang, Arijul Fikri, Badru Hawasi, Abdul Rohman, Ubad,

Ahmad Fauzi, Mughni Labib, dll. Terima kasih atas pembelajaranya

mengenai ilmu agama Islam dan bagaimana menjalani kehidupan.

16. Anggota geng kosan. Iman Taufiq Muas, Ahmad Mutawally, Farouq

Audah, Khairul Umamul Arifin yang selalu memotivasi penulis dalam

menyelesasikan skripsi ini.

17. Rekan-rekan mahasiswa Komunikasi dam Penyiaran Islam angkatan 2013

 

Page 9: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

v

khususya KPI E yang telah berjuang bersama dengan berbagai canda, tawa,

amarah dan perjuangan yang akan selalu membekas.

18. KKN 2016 Mentari 171, serta warga Desa Pasir Barat yang telah

memberikan pelajaran tentang arti kehidupan, kemandirian dan pengabdian

masyarakat.

19. Pembaca penulisan skripsi ini. Semoga apa yang penulis tulis dapat

bermafaat.

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan penulisan ini. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan masukan baik berupa saran maupun kritik

sehingga dapat menjadikan penulisan ini lebih baik lagi. Semoga apa yang penulis

tuliskan dalam skripsi ini menjadi ilmu yang bermanfaat dan menjadi amal jariyah

untuk penulis, keluarga dan para pengajar.

Jakarta, 18 Maret 2018

Nurul Hidayat

 

Page 10: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 7

D. Metodologi Penelitian ................................................................. 8

E. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 14

F. Sistematika Penulisan .................................................................. 16

BAB II LANDASAN TEORI

A. Strategi Public Relations ............................................................. 18

1. Pengertian Strategi.................................................................. 18

2. Pengertian Public Relations ................................................... 20

3. Fungsi Public Relations .......................................................... 23

4. Peranan Public Relations ........................................................ 24

5. Strategi Public Relations ........................................................ 26

B. Isu ................................................................................................ 30

1. Pengertian Isu ......................................................................... 30

2. Tahapan isu ............................................................................. 33

3. Manajemen Isu ....................................................................... 35

 

Page 11: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

vii

4. Proses Manajemen Isu ............................................................ 36

C. Logo Palu Arit ............................................................................. 39

1. Pengertian Logo...................................................................... 39

2. Palu Arit.................................................................................. 40

BAB III GAMBARAN UMUM BANK INDONESIA

A. Sejarah Bank Indonesia ............................................................... 43

B. Status dan Kedudukan Bank Indonesia ....................................... 47

C. Visi, Misi Bank Indonesia ........................................................... 50

D. Tujuan Bank Indonesia................................................................ 51

E. Tugas Bank Indonesia ................................................................. 52

F. Logo Bank Indonesia .................................................................. 56

G. Struktur Organisasi ...................................................................... 58

H. Proses Pencetakan Uang Rupiah ................................................. 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

A. Isu Logo Palu Arit pada Pecahan Rupiah TE 2016 ..................... 65

B. Strategi Public Relations Bank Indonesia dalam Menangapi

Isu Logo Palu Arit Pada Pecahan Rupiah TE 2016 .................... 73

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................. 99

B. Saran ............................................................................................ 104

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

Page 12: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tabel Frekuensi Isu Logo Palu Arit .................................................. 73

Tabel 1 Tabel Frekuensi Isu Logo Palu Arit .................................................. 77

Tabel 2 Akun Resmi Media Sosial Bank Indoenesia ..................................... 89

 

Page 13: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Tiga Pilar Tugas Bank Indonesia .......................................................... 52

Gambar 2 Paradigma Kebijakan Bank Indonesia .................................................. 55

Gambar 3 Logo Bank Indonesia ............................................................................ 56

Gambar 4 Struktur Organisasi Bank Indonesia ...................................................... 59

Gambar 5 Struktur Organisasi Departemen Komunikasi Bank Indonesia............. 60

Gambar 6 Berita Habib Rizieq Melaporkan Gubernur BI, Menkeu dan Peruri..... 68

Gambar 7 Berita Logo Palu Arit yang Populer di Media Sosial ............................ 70

Gambar 8 Penjelasan Gubernur BI mengenai Isu Logo Palu Arit ......................... 72

Gambar 6 Berita Logo Mirip Palu Arit yang Heboh di Media Sosial ................... 79

Gambar 8 Berita Bantahan Gubernur BI Mengenai Logo Palu Arit ...................... 97

Gambar 9 Penjelasan Gubernur BI Mengenai Tudingan Logo Palu Arit di

Rupiah .................................................................................................................... 98

 

Page 14: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bagi perusahaan, munculnya isu dalam masyarakat menjadi suatu

permasalahan yang akan mempengaruhi jalannya sebuah perusahaan. Banyak isu

yang berkembang dalam masyarakat dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan

atau organisasi dalam mencapai visi dan misi yang ingin dicapai. Jika isu yang

berkembang tidak ditanggapi secara tepat, tidak saja dapat menghambat pencapaian

tujuan organisasi, tetapi dapat juga membahayakan kelangsungan hidup

organisasi.1

Isu-isu muncul ketika ada ketidaksesuaian antara pengharapan publik

dengan praktek organisasi yang jika diabaikan bisa berdampak merugikan bagi

organisasi. Isu bisa meliputi masalah, perubahan, peristiwa, situasi, kebijakan atau

nilai.2 Adanya isu dapat disebabkan dari pihak dalam (internal) maupun pihak luar

(eksternal). Isu yang disebabkan oleh pihak dalam seperti kesalahan strategi bisnis,

produk yang kurang sempurna, hubungan kerja yang kurang baik, pergantian

manajemen dan sebagainya. Sedangkan isu yang disebabkan oleh pihak eksternal

adalah bencana alam, persepsi publik, persaingan bisnis maupun unsur politis.

Pada dasarnya, semakin besar dan berkembangnya suatu perusahaan maka

tidak menutup kemungkinan semakin besar juga perusahaan tersebut berpotensi

untuk terkena isu. Isu yang tidak dikelola dengan baik, akan menyebabkan krisis

dan krisis berpotensi mengancam reputasi perusahaan3. Maka dari itu, dalam

1 G.I. Putra, Manajemen Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), hal.

22. 2 Prayudi, Penulisan Naskah Public Relations, (Yogyakarta: penerbit andi, 2007), hal. 26. 3 Firsan Nova, Crisis Public Relations. (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2011), hal. 254

 

Page 15: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

2

masalah menangani isu di suatu perusahaan atau organisasi, dituntut kepiawaian

dari Public Relations (PR) dalam menjalankan peran dan fungsinya. Public

Relations harus mampu menjadi mediator yang menjembatani hubungan antara

manajemen dan penyebab dari isu tersebut muncul, baik itu dari sisi internal

maupun eksternal. Public Relations juga harus mempersiapkan diri atas

kemungkinan terburuk dengan melakukan antisipasi dan memberikan respon

sebaik-baiknya.

Peran Public Relations dalam organisasi atau perusahaan sangatlah penting

terutama dalam manajemen isu (issues management). Manajemen isu merupakan

upaya organisasi atau perusahaan untuk melihat kecenderuangan isu atau opini

publik yang muncul di tengah masyarakat dalam upaya organisasi memberikan

tanggapan atau respon yang sebaik-baiknya. Manajemen isu meliputi dua tindakan

mendasar yaitu: (1) melakukan identifikasi awal terhadap isu yang memiliki potensi

merugikan organisasi atau perusahaan, (2) memberikan tanggapan terhadap isu

untuk meminimalisir konsekuensi dari munculnya isu.4

Menurut Coombs, Public Relations merupakan manajer isu yang dapat

berperan dalam proses merumuskan dan mengimplementasikan strategi dalam

mengatasi isu.5 Public Relations sebagai fungsi manajemen yang menangani isu

harus dapat memelihara citra dan reputasi perusahaan agar tetap positif di mata

publiknya. Maka, ketika sebuah perusahaan dilanda isu, praktisi PR harus

melakukan strategi-strategi untuk meredam isu dan memulihkan kondisi hingga

4 Rachmat Kriyantono, Public Relation & Management Crisis, (Jakarta: Prenada Media

Group, 2012), hal. 174. 5 Rachmat Kriyantono, Public Relation & Management Crisis, hal. 181.

 

Page 16: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

3

kembali kondusif. Keberhasilan atau kegagalan dalam menangani isu sangat

tergantung pada bagaimana praktisi PR mengelola isu.

Pada 19 Desember 2016, pemerintah melalui Bank Indonesia secara resmi

meluncurkan sebelas uang baru secara serentak yang merupakan pertama kali sejak

Indonesia merdeka. Rupiah TE 2016 tersebut, terdiri dari tujuh mata uang Rupiah

pecahan kertas, dan empat logam. Tak lama setelah peluncuran, uang baru Rupiah

TE 2016 itu pun menuai polemik, karena diindikasikan terdapat logo palu arit pada

uang kertas Rupiah TE 2016 dengan nominal Seribu Rupiah sampai dengan Seratus

Ribu Rupiah.

Berita tersebut menjadi viral di media sosial dan membuat sebagian

masyarakat sempat percaya serta menuduh Bank Indonesia menyelipkan unsur

paham komunis dalam uang kertas Rupiah. Bank Indonesia juga dianggap sebagai

‘antek’ Partai Komunis Indonesia, salah satu partai yang sudah tidak ada lagi

keberadaannya di Indonesia.6 Selain di media sosial, berita adanya logo palu arit

pada pecahan Rupiah TE 2016 banyak diberitakan di media-media online nasional

seperti, Kompas.com, Tempo.co, Detik.com dan lain sebagainya. Isu tersebut pun

menjadi trending topic dan banyak di diskusikan di masyarakat.

Isu logo palu arit pada pecahan Rupiah TE 2016 menjadi isu yang

sensasional. Hal itu karena ada dukungan dari salah satu stakholders terkenal yaitu,

Rizieq Shihab atau biasa dikenal dengan panggilan Habib Rizieq. Pimpinan Front

Pembela Islam (FPI) itu bahkan melaporkan Gubernur Bank Indonesia Agus

Martowardojo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani ke Mabes Polri mengenai

6 https://www.bi.go.id/id/publikasi/gerai-info/Pages/geraiinfo-64-Komunikasi-Dinamis-

Ala-Bank-Sentral.aspx, diakses pada Minggu, 26 Maret 2018 pukul 09.42 WIB.

 

Page 17: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

4

indikasi adanya muatan logo palu arit pada pecahan Rupiah TE 2016. Hal tersebut

seperti yang dikutip dari berita kompas.com edisi 11 Januari 2017 sebagai berikut:

Gubernur BI dan Menkeu dianggap bertanggung jawab

karena turut membubuhkan tanda tangan pada uang

baru tersebut. Selain itu, Rizieq juga akan melaporkan

Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia

(Peruri) dan desainer logo.

"Kami akan laporkan ke Mabes Polri. Kami akan laporkan

Gubernur BI, Menteri Keuangan," kata Rizieq saat menemui

pimpinan DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta,

Rabu (11/1/2017).7

Bank Indonesia merupakan bank sentral dan satu-satunya lembaga yang

berwenang untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut,

menarik, dan memusnahkan uang dimaksud dari peredaran. Kewenangan BI dalam

mengedarkan uang merupakan kewenangan yang dilandaskan pada UU tentang

Bank Indonesia (UUBI) No. 23 Tahun 1999. Dalam UUBI diatur beberapa

kewenangan BI, antara lain mengeluarkan dan mengedarkan uang sebagai alat

pembayaran yang sah (Pasal 2 UUBI). Selain itu, Bank Indonesia juga berwenang

menetapkan macam, harga, ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan yang

digunakan, dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah.8

Oleh sebab itu, sebagai bank sentral, Bank Indonesia salah satu lembaga

yang paling bertanggung jawab atas terbitnya uang baru Rupiah TE 2016. Bank

Indonesia merupakan lembaga Negara hasil proses nasionalisasi De Javasche Bank

NV, yang didirikan pada tanggal 1 Juli 1953. Hal tersebut berdasarkan Undang-

Undang Pokok Bank Indonesia atau Undang-Undang No. 11 Tahun 1953.9

7halttp://nasional.kompas.com/read/2017/01/11/18334631/rizieq.akan.laporkan.gubernur.

bi.menkeu.dan.peruri.soal.logo.palu.arit, diakses pada 4 Juli 2017 pkl 04.35 WIB. 8 Bank Indonesia, Buku Panduan Uang Rupiah, (Jakarta: Direktorat Pengedaran Uang

Bank Indonesia, 2011), hal. 6. 9 www.bi.go.id/id/tentang-bi/profil/Documents/07_sejarah_rev1.pdf, diakses pada Kamis,

27 Juli 2017 pukul 11.24 WIB.

 

Page 18: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

5

Lembaga ini di dirikan dengan tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan

rupiah.

Adanya isu logo palu arit, tentu bisa mengancam reputasi Bank Indonesia

bahkan bisa mengganggu kestabilan Rupiah. Isu logo palu arit memang sangat

sensitif di Indonesia yang mayoritas penduduknya kaum muslim. Hal tersebut

karena, logo palu arit yang menjadi simbol komunisme, dari segi teologi tidak

mengenal adanya Tuhan. Sedangkan di Indonesia menganut prinsip berketuhanan,

salah satunya adalah umat Islam. Oleh sebab itu, penggunaan simbol palu arit telah

dinyatakan terlarang di Indonesia sejak 1966, sebagaimana telah diatur dalam

undang-undang no. 27 tahun 1999 dan ketetapan MPRS (TAPMPRS) Nomor

XXV/MPRS/1966 tahun 1966.

Suatu isu tidak akan muncul tanpa ada penyebabnya dan suatu krisis

biasanya muncul dari isu yang terus berkembang. Jika tidak adanya penanganan isu

yang baik oleh Public Relations, maka akan menimbulkan sebuah krisis. Selain itu,

salah satu tools yang mempercepat berkembangnya isu di suatu organisasi sampai

kepada publik adalah media, terutama media sosial. Pemberitaan di media sosial

sangat mempengaruhi berkembangnya isu menjadi krisis. Apalagi jika isu tersebut

menjadi viral dan bocor ke media online. Hal tersebut menjadi tantangan bagi

Public Relations Bank Indonesia yang fungsi dan tugasnya dijalankan oleh

Departemen Komunikasi Bank Indonesia.

Keberhasilan atau kegagalan dalam menangani isu sangat tergantung pada

bagaimana PR Bank Indonesia mengelola isu tersebut. Public Relations Bank

Indonesia harus melakukan strategi-strategi dalam menanggapi isu logo palu arit

yang tengah berkembang dan sudah menjadi viral di media sosial maupun online.

 

Page 19: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

6

Sehingga isu tersebut tidak berkembang lebih jauh menjadi krisis yang

berkepanjangan dan berdampak besar bagi Bank Indonesia.

Strategi menurut Onong Uchjana Effendy pada hakikatnya adalah

perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan.10 Dari

pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa dalam strategi terdapat perencanaan dan

pengaturan agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Jadi, Public Relations Bank

Indonesia pada saat terjadi isu harus memutuskan tindakan apa yang mestinya

dilakukan dalam menyelesaikan isu tersebut berdasarkan sumber-sumber dan data

yang diperoleh dilapangan terkait dengan isu yang dihadapi.

Dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih

mendalam yang dituangkan dalam bentuk penelitian berjudul “Strategi Public

Relations Bank Indonesia dalam Menanggapi Isu Logo Palu Arit pada

Pecahan Rupiah Tahun Emisi 2016”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan dan fokus, maka penulis

membatasi penelitian ini pada strategi yang dilakukan Public Relations Bank

Indonesia dalam menanggapi isu logo palu arit pada pecahan Rupiah TE

2016. Mulai dari menganalisa isu, mengidentifikasi isu, merencanakan

strategi dan mengimplementasikan strateginya, setelah Bank Indonesia secara

resmi menerbitkan uang Rupiah TE 2016 pada 19 Desember 2016.

10Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007). Cet ke-1, hal. 40.

 

Page 20: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

7

2. Rumusan Masalah

Agar permasalahan lebih fokus dan tidak terjadi kesalahpahaman dalam

memahami isi. Maka, dalam pembahasan skripsi ini, peneliti merumuskan

beberapa masalah yang dianggap penting, yaitu:

a. Bagaimana analisa isu logo palu arit pada pecahan Rupiah Tahun Emisi

2016?

b. Strategi apa yang diimplementasikan Public Relations Bank Indonesia

dalam menanggapi isu logo palu arit pada pecahan Rupiah Tahun Emisi

2016?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana analisa isu logo palu arit pada

pecahan Rupiah TE 2016.

b. Untuk mengetahui strategi yang diimplementasikan Public

Relations Bank Indonesia dalam menanggapi isu logo palu arit pada

pecahan Rupiah TE 2016.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dihasilkan dengan adanya

penelitian ini adalah sebagai berikut:

 

Page 21: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

8

a. Manfaat Teoritis / Akademis

Sebagai acuan ilmiah maupun referensi dalam pengembangan ilmu

komunikasi, khususnya pada tataran kajian tentang Public Relations.

Kegiatan penelitian ini merupakan stimulus dan kesempatan bagi

penulis untuk mengeksplorasi lebih jauh materi-materi yang didapat

dibangku perkuliahan yang kemudian diaktualisasikan dalam sebuah tulisan

ilmiah. Besar harapan penulis penelitian ini dapat menambah wawasan serta

pengetahuan untuk mempelajari langsung strategi Public Relations Bank

Indonesia dalam menanggapi isu logo palu arit pada pecahan Rupiah TE

2016.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kerja

Public Relations mengenai strategi yang harus dilakukan oleh Public

Relations ketika menangani sebuah isu terutama bagi lembaga Bank

Indonesia. Penelitian ini juga dapat menjadi masukan yang ideal terutama

bagi penulis dan umumnya bagi masyarakat luas yang terlibat dalam bidang

komunikasi.

D. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami

kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para

penganut dan praktisinya. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang

penting, absah, dan masuk akal. Paradigma juga bersifat normatif,

 

Page 22: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

9

menunjukkan kepada praktisinya apa yang harus dilakukan tanpa perlu

melakukan pertimbangan eksistensial atau epitemologis yang panjang.11

Paradigma tersebut menyatakan bahwa individu menginterpretasikan dan

bereaksi menurut kategori konseptual dari pikiran. Realitas tidak

menggambarkan diri individu namun harus disaring melalui cara pandang

orang terhadap realitas tersebut.12

Peneliti menggunakan paradigma konstruktivisme sebagai pedoman

proses pelaksanaan penelitian. Menurut Guba konstruktivisme menunjukan

adanya realitas dari hasil konstruksi kemampuan berpikir seseorang. Artinya,

sebuah realitas terbentuk melalui pikiran manusia yang hendak berpikir

mengenai realitas tersebut. Konstruktivisme bersifat tidak tetap atau selalu

berkembang, diibaratkan seperti fasilitator yang menjembatani keragaman

sikap dan pandangan pelaku sosial. Tujuannya untuk menyusun kembali

(rekonstruksi), kemudian menjabarkan seluruh realitas sosial melalui dialog

antara peneliti dan yang diteliti.13

2. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yang

sumber datanya diperoleh dari hasil wawancara dengan narasumber dan

dijelaskan dalam bentuk kata-kata. Penelitian ini bermaksud memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh Public Relations Bank Indonesia

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan

11 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2003), hal. 9. 12 Elvinaro Ardianto dan Bambang Q Anees, Filsafat Ilmu Komunikasi (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 158. 13 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta, PT

Bumi Aksara, 2013), hal. 48-49.

 

Page 23: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

10

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan Bahasa, pada suatu konteks

khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan metode alamiah.14

3. Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi

Kasus atau Case Study karena studi kasus cocok untuk tahap pendekatan

kualitatif deskriptif. Studi kasus adalah penelitian yang dilakukan terhadap

suatu objek yang disebut sebagai kasus, yang dilakukan secara seutuhnya,

menyeluruh dan mendalam dengan menggunakan berbagai macam sumber

data. Selain itu, Creswell menyebut metode penelitian studi kasus sebagai salah

satu strategi penelitian kualitatif.15

Alasan peneliti memilih metode studi kasus berdasarkan tiga hal yaitu;

Pertama, karena studi kasus merupakan penelitian yang lebih cocok untuk

pertanyaan yang berbunyi how atau why, bagaimana dan kenapa. Sesuai

dengan perumusan masalah pada skripsi ini yaitu mempertanyakan

“bagaimana strategi Public Relations Bank Indonesia dalam menanggapi isu

logo palu arit pada pecahan mata uang rupiah tahun emisi 2016. Kedua, focus

penelitian terletak pada fenomena kontemporer atau yang terjadi pada masa

sekarang dalam kehidupan nyata. Ketiga, Kesimpulan studi kasus yang diambil

tidak berlaku secara umum, tetapi hanya terbatas pada suatu kasus tertentu

yang sedang di teliti dan metode ini membutuhkan peran langsung peneliti

untuk terjun langsung ke lapangan dalam mengumpulkan data melalui

narasumber.

14 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi) (Bandung: Remaja

Rosdakarya Offset, 2014), hal.6. 15 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, hal. 114-115.

 

Page 24: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

11

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Public Relations Bank Indonesia

dan objek penelitiannya adalah Strategi Public Relations Bank Indonesia dalam

menanggapi isu logo palu arit pada pecahan Rupiah TE 2016.

5. Waktu dan Tempat Penelitian

Penulis melakukan penelitian dari 4 Agustus 2017 sampai dengan 31

Desember 2017. Jl. M.H. Thamrin No. 2, Gambir, Kota Jakarta Pusat, Provinsi

DKI Jakarta.

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini tentunya

berpatokan pada kebutuhan analisa. Adapun metode pengumpulan data yang

dilakukan adalah:

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu obyek dengan

sistematika fenomena yang diselidiki. Observasi dapat dilakukan sesaat

atau pun mungkin dapat diulang.16 Adapun beberapa bentuk observasi

yaitu, observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur dan observasi

kelompok tidak terstruktur. Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik

observasi partisipasi dengan jenis observasi partisipasi pasif.

Observasi partisipasi adalah pengumpulan data melalui observasi

terhadap objek pengamatan dengan langsung hidup bersama, merasakan

16 Sukandarrumidi, Metodelogi Penilitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula,

(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2002), hal. 69.

 

Page 25: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

12

serta dalam aktivitas kehidupan objek pengamat.17 Sedangkan, observasi

partisipasi pasif adalah peneliti dalam kegiatan pengamatannya tidak

terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para pelaku yang

diamatinya, peneliti juga tidak melakukan sesuatu bentuk interaksi sosial

dengan pelaku atau para pelaku yang diamati.

b. Wawancara

Metode wawancara adalah sebuah proses memperoleh sebuah

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap

muka secara langsung antara pewawancara dengan informan atau

narasumber, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide)

wawancara18.

Dalam hal ini peneliti akan melakukan Tanya jawab langsung

dengan Deputi Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Pak

Andi Wiyana dan Praktisi PR sekaligus Direktur PR Indonesia Pak

Asmono Wikan. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan

keterangan yang jelas tentang strategi Public Relations Bank indonesia

dalam menanggapi isu logo palu arit pada pecahan Rupiah TE 2016.

sedangkan teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara

berstruktur dan tidak berstruktur.19 Hal ini bertujuan memberikan

kebebasan kepada narasumber dalam menjawab pertanyaan namun tetap

terarah pada permasalahan yang diteliti.

17 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Politik, dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2009), hal. 116. 18 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenada Media Group, 2005),

hal.126. 19 Rusdin Pohalan, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Lanarka, 2007), hal.

58.

 

Page 26: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

13

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu instrumen pengumpulan data yang

sering digunakan dalam berbagai metode pengumpulan data. Dokumentasi

merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara.

Hasil penelitian akan lebih dipercaya jika sertai dengan dokumentasi.

Tujuannya untuk mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan

interpretasi data. Peneliti mengumpulkan data-data berdasarkan data

dilapangan yang didapat dari Departemen Komunikasi Bank Indonesia dan

laporan lainnya yang bersangkutan dengan penelitian.

7. Teknik Analisis Data

Setelah mengamati dan mendapatkan berbagai data yang dibutuhkan,

selanjutnya peneliti melakukan analisis data. Analisis data adalah proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan data yang kedalam kategori, menjabarkan unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan

yang akan dipelajari serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh

diri sendiri maupun orang lain.20

Teknik analisis yang digunakan menggunkan strategi umum yaitu

analisis deskriptif. Strategi ini lazimnya dilakukan dengan mendeskripsikan

masing-masing temuan penelitian berdasarkan masing- masing permasalahan.

Jika masing-masing permasalahan diperkirakan dalam beberapa fokus, maka

analisis data dilakukan dengan deskripsi masing-masing kasus.

20 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Alfabeta, 2010), hal. 89.

 

Page 27: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

14

Peneliti membuat penafsiran langsung terhadap data-data dengan

membuat pola-pola dan mencari hubungan antara dua kategori atau lebih.

Penafsiran langsung diberikan untuk memberikan pemaknaan-pemaknaan dari

masing-masing data temuan yang di paparkan pada Bab IV.

Dalam mengembangkan generalisasi naturalistik terhadap strategi

Public Relations dan menghadapkannya dengan teori-teori yang dipergunakan

penelitian ini sebagaimana dimuat dalam Bab II. Langkah generalisasi ini lebih

tepat sebagai langkah pemotretan secara umum dalam bentuk analisis terhadap

temuan-temuan penelitian pada Bab IV. Sebagai sebuah studi kasus, maka

generalisasi dibuat untuk memperjelas konteks khusus strategi Public

Relations Bank Indonesia dalam menanggapi isu logo palu arit pada pecahan

Rupiah TE 2016.

E. Tinjauan Pustaka

Sebelum melakukan penelitian ini lebih lanjut dan menyusunnya menjadi

sebuah karya ilmiah, maka langkah awal peneliti adalah dengan menelaah terlebih

dahulu beberapa karya ilmiah yang berkaitan atau hampir sama dengan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti. Pada penelitian ini akan disampaikan strategi Public

Relations Bank indonesia dalam menaggapi isu logo palu arit pada pecahan Rupiah

TE 2016. merujuk pada penelitian terdahulu seperti:

1. Strategi Public Relations Bank Muamalat Indonesia (BMI) dalam

Mempertahankan Citra Perusahaan, skripsi mahasiswa Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Nuraini menemukan bagaimana strategi

 

Page 28: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

15

Public Relations Bank Muamalat Indonesia dalam mempertahankan citra

perusahaan tahun 2016. Adapun persamaannya dengan penelitian ini

terletak pada penggunaan strategi Public Relations dalam sebuah lembaga

bank. Sedangkan perbedaanya terletak pada objek penelitian. Jika penelitian

ini membahas strategi Public Relations Bank Muamalat Indonesia dalam

mempertahankan citra perusahaan, sedangkan penulis membahas strategi

Public Relations Bank Indonesia dalam menanggapi isu logo palu arit pada

pecahan Rupiah TE 2016.

2. Analisis Strategi Humas Universitas Indonesia dalam Menangani Isu

dan Krisis Organisasi (Studi Kasus pada Pemberitaan di Media Online

Mengenai Save UI), skripsi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Indonesia. Dwika Aldila menemukan bagaimana strategi

Humas UI dalam menangani isu dan krisis organisasi mengenai kasus Save

UI. Persamaan dengan skripsi ini terletak pada fokus strategi Public

Relations dalam menangani isu. Sedangkan perbedaanya terdapat pada

subjek penelitian.

3. Strategi Public Relations Kantor Staf Presiden Republik Indonesia

dalam Mengelola Isu Keagamaan di Media Massa, skripsi mahasiswa

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ayu Utami Saraswati

menemukan strategi yang diimplementasikan oleh Public Relations Kantor

Staf Presiden Republik Indonesia dalam Mengelola Isu Keagamaan di

Media Massa. Persamaan dengan skripsi ini adalah terdapat pada strategi

Public Relations dalam mengelola isu. Sedangkan perbedaannya adalah

 

Page 29: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

16

pada subjek penelitiannya. Pada skripsi ini subjek penelitiannya adalah

Public Relations Kantor Staf Presiden Republik Indonesia sedangkan

subjek penelitian dari penulis adalah Public Relations Bank Indonesia.

F. Sistematika Penulisan

Secara sistematis penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab. Untuk lebih

jelasnya penulis uraikan sebagai berikut:

1. BAB I Pendahuluan

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan

pustaka, dan sistematika penulisan.

2. BAB II Landasan Teori

Bab ini menguraikan mengenai pengertian strategi selanjutnya

membahas mengenai Public Relations mulai dari pengertian, fungsi dan

tujuan. Lalu ditutup dengan menjelaskan teori strategi public relations dan

konsep manajemen isu.

3. BAB III Gambaran Umum Bank Indonesia

Bab ini terdiri dari sejarah, visi dan misi, perkembangan, struktur

organisasi, kedudukan tugas dan fungsi, struktur bidang Public Relations Bank

Indonesia dan proses pencetakan uang rupiah.

4. BAB IV Hasil Temuan dan Analisis Data

Dalam bab ini akan diuraikan hasil analisa temuan di lapangan berupa

kronologis isu logo palu arit pada pecahan Rupiah TE 2016 terjadi strategi PR

Bank Indonesia dalam menanggapi isu logo palu arit pada pecahan Rupiah TE

2016.

 

Page 30: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

17

5. BAB V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Pada bagian akhir penulisan

skripsi penulis menyajikan daftar pustaka yang menjadi referensi dalam

penulisan skripsi ini dan lampiran-lampiran.

 

Page 31: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

18

BAB II

LANDASAN TEORI

D. Strategi Public Relations

6. Pengertian Strategi

Strategi merupakan hal penting bagi kelangsungan hidup dari suatu

perusahan untuk mencapai sasaran atau tujuan perusahaan yang efektif dan

efisien, perusahaan harus bisa menghadapi setiap masalah-masalah atau

hambatan yang datang dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan.

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan, dalam pengembangannya

konsep mengenai strategi harus terus memiliki perkembangan dan setiap orang

mempunyai pendapat atau definisi yang berbeda mengenai strategi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) strategi adalah

rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.21

Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer yang diartikan

sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan

suatu peperangan. Secara etimologi kata strategi menurut Ali Murtopo berasal

dari kata majemuk bahasa Yunani, yaitu stratos dan agein. Stratos sendiri

artinya pasukan dan agein berarti memimpin.22 Jadi strategi bisa diartikan

memimpin pasukan dan ilmu strategi adalah ilmu tentang memimpin pasukan.

Secara terminologi banyak ahli telah mengemukakan definisi

strategi dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Seperti halnya Onong

Uchjana Effendy yang beranggapan bahwa strategi pada hakikatnya adalah

21 Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hal. 1092. 22 Ali Murtopo, Strategi Kebudayaan. (Jakarta: Center for Strategic and

Internasional Studies-CSIS, 1978), hal. 7.

 

Page 32: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

19

perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan

tersebut.23 Dari pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa dalam strategi

terdapat perencanaan dan pengaturan agar tujuan yang diinginkan dapat

tercapai. Tak berbeda jauh Ahmad S. Adnanputra dalam Rosady Ruslan

berpendapat bahwa strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan),

sedangkan rencana merupakan produk dari perencanaan (planning), yang pada

akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dari proses manajemen.24

Menurut John A. Pearce II dan Richard B. Robinson, yang berpendapat

bahwa strategi adalah rencana berskala besar, dengan orientasi masa depan,

guna berinteraksi dengan kondisi persaingan untuk mencapai tujuan.25

Begitupun Freddy Rangkuti, menurutnya strategi adalah perencanaan induk

yang komprehensif, yang menjelaskan bagaimana perusahaan akan mencapai

semua tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan misi yang telah ditetapkan

sebelumnya.26

Sementara itu, Glueck William F dan Jauch Lawrence berpandangan

strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang

menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan

lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari

perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.27

23 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007). Cet ke-1, hal. 40. 24 Rosadi Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi (Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada, 2006), hal.133. 25 John A pearce II dan Richard B Robinson Jr, Manajemen Strategis 10, (Jakarta: Salemba

Empat,2008), hal. 2. 26 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT

Gramedia pustaka utama,2013), hal. 183. 27 Glueck William F dan Jauch Lawrence, Manajemen dan Strategis Kebijakan

Perusahaan, (Jakarta: Erlangga, 1989), hal. 9.

 

Page 33: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

20

Sedangkan menurut George Steiner & John Mineer, strategi adalah

penempatan misi perusahaan, penempatan sasaran organisasi dalam mengikat

kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu

untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat,

sehingga sasaran organisasi akan tercapai.28 Dari beberapa pendapat di atas

bisa dikatakan strategi merupakan perencanaan jangka panjang perusahaan

dalam menetapkan garis-garis besar tindakan strategis yang akan diambil

perusahaan dalam kurun waktu tertentu di masa yang akan datang.

7. Pengertian Public Relations

Kehadiran Public Relations sangat dibutuhkan oleh setiap

organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial (perusahaan)

maupun non komersial seperti lembaga pemerintahan, karena Public

Relations merupakan salah satu elemen yang menentukan kelangsungan

suatu organisasi secara positif. Public Relations merupakan mediator yang

berada antara pimpinan organisasi dengan publiknya, baik dalam upaya

membina hubungan masyarakat internal maupun eksternal. Sebagai publik,

mereka berhak mengetahui rencana kebijaksanaan aktivitas, program kerja

dan rencana usaha-usaha suatu organisasi atau perusahaan berdasarkan

keadaan, harapan-harapan dan sesuai dengan keinginan publik sasarannya.

Keutaaman dari Public Relations dalam mewakili top manajemen suatu

lembaga atau organisasi adalah bentuk kegiatan two ways communication

yang merupakan ciri khas dari fungsi dan peranan Public Relations. Hal

tersebut dikarenakan salah satu tugas Public Relations adalah bertindak

28 George Steiner & John Mineer, Manajemen Strategik, (Jakarta: Erlangga), hal. 20.

 

Page 34: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

21

sebagai nara sumber informasi (source of information) dan merupakan

saluran informasi (channel of information).29

Banyak pandangan yang beragam terkait definisi Public Relations dari

para ahli. International Public Relations Association (IPRA) mendefinisikan

Public Relations adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan

berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik untuk

memperoleh pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang terkait atau

mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini publik di antara mereka.30

Dalam Public Relations News, Public Relations adalah fungsi

manajemen yang menilai sikap publik, menyatakan kebijaksanaan dan

prosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik dan

melaksanakan program kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan

dari publiknya.31 Pendapat tak jauh pun dikemukakan oleh J.C, Seidel PR

Director, yang di kutip oleh Soleh Soemirat yang berpendapat bahwa Public

Relations adalah proses yang berkelanjutan dari usaha-usaha manajemen

untuk memperoleh goodwill (kemauan baik) dan pengertian dari pelanggan,

pegawai dan publik yang luas. Ke dalam mengadakan analisis dan perbaikan

diri sendiri sedangkan keluar memberikan pernyataan-pernyataan.32

Berbeda halnya dengan Frank Jefkins yang menyatakan bahwa Public

Relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang

29 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, (Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada, 2006), hal. 14-15. 30 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 14. 31 Neni Yulianita, Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung: Pusat Penerbit Universitas,

2007), hal. 25. 32 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations, hal. 12.

 

Page 35: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

22

terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu perusahaan atau

organisasi terhadap khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan

spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.33 Begitupun pernyataan

Edward Bernays yang dikutip oleh Onong Uchjana Effendi dalam

mendefinisikan Public Relations: “information given to the public, persuasion

directed at the public to modify attitude and actions, and efforts to integrate

attitude and actions of an institution with its public with those of that

institution”. Maksudnya adalah memberikan informasi secara langsung dan

persuasif kepada publik agar merubah tindakan atau sikap publik untuk dapat

berintegrasi dengan tindakan dan sifat publik dari suatu institusi.34

Sementara Coombs dalam Rachmat Kriyantono mempunyai

pandangan lain dalam mendefinisikan Public Relations. Menurut Coombs

Public Relations merupakan manajer krisis yang dapat berperan dalam proses

merumuskan dan mengimplementasikan strategi dalam mengatasi krisis.35

Public Relations sebagai fungsi manajemen yang menangani isu dan krisis

harus dapat memelihara citra dan reputasi perusahaan agar tetap positif di

mata publiknya. Maka, ketika sebuah perusahaan dilanda isu atau krisis,

praktisi PR harus melakukan strategi komunikasi untuk meredam isu dan

memulihkan kondisi hingga kembali kondusif. Keberhasilan atau kegagalan

dalam menangani isu maupun krisis sangat tergantung pada bagaimana

praktisi PR mengelola isu dan krisis.

33 Frank Jefkins, Public Relations, (Jakarta: Erlangga, 2002), hal. 10. 34 Onong Uchjana Effendi, Human Relations dan Public Relations, (Bandung: Mandar

Maju, 1993), hal. 116. 35 Rachmat Kriyantono, Public Relation & Management Crisis, (Jakarta: kencana Prenada

Media group, 2012,) hal. 181.

 

Page 36: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

23

Dari berbagai definisi tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa Public

Relations adalah fungsi manajemen yang menjadi jembatan penghubung

antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya dan mampu membantu

menciptakan alur komunikasi dengan baik untuk mewujudkan pengertian satu

sama lain serta ikut terlibat dalam menangani masalah atau isu-isu yang

berkaitan dengan perusahaannya.

8. Fungsi Public Relations

Fungsi utama Public Relations adalah mengetahui langkah-langkah

terbaik dan tepat untuk menjaga hubungan baik antara antara internal

(hubungan ke dalam) dan eksternal (hubungan ke luar) organisasi. Dalam

prakteknya, fungsi Public Relations terbagi menjadi tiga, yakni mengetahui

secara pasti dan mengevaluasi pendapat umum yang berkaitan dengan

organisasinya, menasihati para eksekutif mengenai cara-cara menangani

pendapat umum yang timbul, serta menggunakan komunikasi untuk

mempengaruhi pendapat umum.36

Betrand R. Canfield dalam bukunya “Public Relations Principles and

Problems” mengemukakan tiga fungsi PR yaitu: pertama, Mengabdi kepada

kepentingan umum (It should serve the publics interest). Kedua, Memelihara

komunikasi yang baik (Mantaian a good communication) dan ketiga,

menitikberatkan pada moral dan tingkah laku yang baik (To stress a good

morals and manners).14 Sedangkan Edwin Emery dalam bukunya

Introduction to Mass Communications menegaskan bahwa fungsi Public

Relations adalah menciptakan opini publik yang menguntungkan perusahaan

36 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 1992), hal. 134.

 

Page 37: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

24

atau organisasi maupun lembaga pemerintah. Untuk mencapai tujuan atau

sasaran tersebut, perlu diupayakan hubungan harmonis antara Public

Relations dengan lingkungannya.37 Pendapat tak jauh dari Cutlip dan Center

yang dikutip dalam Rosadi Ruslan mengatakan bahwa fungsi Public Relations

meliputi hal-hal berikut:

a. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi

b. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan

menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan

opini publik kepada perusahaan

c. Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan organisasi

untuk kepentingan umum

d. Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan publik, baik

internal maupun eksternal.38

9. Peranan Public Relations

Peranan Public Relations di dalam perusahaan merupakan pendukung

fungsi manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan. Salah satu contohnya

adalah mengelola isu dan krisis yang dihadapi oleh perusahaan.39 Di dalam

Kode Etik Asosiasi Public Relations Internasional (International Public

Relations Association Code of Conduct) dijelaskan bahwa Public Relations

harus bersikap terbuka dalam menjelaskan kepada publik mengenai masalah,

konflik dan pertikaian yang sedang di hadapi dan juga dituntut untuk memberi

37 Edwin emery, Introduction to Mass Communcations, edisi kesembilan (New York:

Happerrow, 1998), hal. 382. 38 Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 1999), hal. 19. 39 Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, hal 23.

 

Page 38: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

25

klarifikasi atau kebenaran informasi jika terserang isu-isu krusial yang

berdampak krisis dan tidak diperbolehkan mengelabui ketidaktahuan publik.

Peran Public Relations bersifat dua arah pertama, membina hubungan

ke dalam sebagai perusahaan atau organisasi itu sendiri. Dan mampu

mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif

di dalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi, kedua,

membina hubungan keluar yaitu membina hubungan dengan publik atau

masyarakat. Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran yang positif dari

publik terhadap lembaga yang diwakilinya.

Sedangkan Menurut Dozier dan Broom yang dikutip Rosady Ruslan

menyatakan bahwa peranan Public Relations dibagi menjadi empat kategori

dalam suatu organisasi, yaitu sebagai berikut:

a. Penasihat Ahli (Expert prescriber)

Public Relations diharuskan memiliki kemampuan tinggi dan dapat

memberikan solusi kepada manajemen dalam penyelasaian masalah

dengan publiknya. Pihak manajemen bertindak pasif dalam menerima

atau mempercayai apa yang telah disarankan oleh Public Relations

dalam memecahkan dan mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi

oleh organisasi yang bersangkutan.

b. Fasilitator Komunikasi (Communication fasilitator)

Dalam hal ini Public Relations bertindak sebagai mediator untuk

membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa keluhan

dan keinginan publiknya serta dapat menjelaskan apa keinginan dan

kebijakan perusahan kepada publiknya.

 

Page 39: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

26

c. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem solving process

fasilitator)

Public Relations mempunyai peranan untuk membantu pimpinan

organisasi baik sebagai penasihat hingga mengambil tindakan eksekusi

dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara

rasional dan professional.

d. Teknisi Komunikasi (Communication technician)

Peranan teknisi komunikasi ini menjadikan Public Relations journalist

in resident yang hanya menyediakan teknis komunikasi atau dikenal

dengan methode of communication in organization. Sistem komunikasi

dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan

(level), yaitu secara teknis komunikasi baik arus maupun media

komunikasi yang dipegunakan dari tingkatan pimpinan dengan bawahan

akan berbeda dari bawahan ke tingakat atasan. Begitupun pada arus

media komunikasi satu level, misalnya komunikasi karyawan satu

departemen dengan lainnya.40

10. Strategi Public Relations

Menurut Rhenald Kasali, kata strategi memiliki pengertian yang

terkait dengan hal-hal seperti kemenangan, kehidupan atau daya juang.

Artinya menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan mampu atau tidaknya

perusahaan menghadapi tekanan yang muncul dari dalam atau dari luar.

Kalau dapat, ia akan terus hidup, kalau tidak, ia akan mati seketika. Maka

40 Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 1999), hal 20-21.

 

Page 40: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

27

dari itu strategi membenarkan perusahaan untuk mengambil tindakan pahit

sekalipun seperti amputasi (pengurangan unit usaha, dirumahkannya

karyawan, pemangkasan, dan lain-lain) sepanjang hal itu dilakukan demi

kehidupan perusahaan atau organisasi dalam jangka panjang.41 Kaitan Public

Relations dan Strategi adalah, yang menjalankan strategi dan mengaturnya

bersama pimpinan adalah seorang praktisi Public Relations. Karena sesuai

dengan fungsinya, seorang praktisi Public Relations memiliki pekerjaan

untuk mengawasi setiap kegiatan ke dalam maupuan ke luar perusahaan.

Sehingga apabila perusahaan tersebut memiliki konflik, permasalahan dan

sebagainya, PR perusahaan itulah yang mengetahui terlebih dahulu lalu

menyusun strategi untuk mengatasinya.

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan

manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi untuk

mencapai suatu tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan

yang hanya menunjukkan jalan saja, melainkan harus menunjukkan

bagaimana tak tik operasionalnya. Sebagaimana fungsi dari Public Relations

yaitu untuk mengawasi setiap kegiatan ke dalam maupuan ke luar

perusahaan. Sehingga apabila perusahaan tersebut memiliki konflik,

permasalahan dan sebagainya, PR perusahaan itulah yang mengetahui

terlebih dahulu lalu menyusun strategi untuk mengatasinya. Menurut Ronald

D. Smith ada beberapa langkah yang digunakan dalam teori strategi Public

Relations. Ronald D. Smith adalah Praktisi Public Relations dan anggota dari

41 Rhenald Kasali. Manajemen Public Relations, (Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti,

2003), hal. 35.

 

Page 41: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

28

Public Relations Society of America. Adapun langkah-langkahnya adalah

sebagai berikut:

a. Formative Research

Fase pertama dalam proses perencanaan strategis menurut Smith

adalah riset formatif atau riset stategis adalah kegiatan pendahuluan

yang dilakukan untuk mendapatkan informasi dan menganalisa situasi

yang dihadapi . Dalam fase ini terdapat tiga tahap yakni analisis situasi,

analisis organisasi dan analisis publik.

1) Analyzing the situation (menganalisa situasi)

Merupakan bagian yang penting sebagai proses awal penentuan

strategi dimana setiap tahap ini digunakan untuk mengumpulkan

semua informasi dan sekaligus menganalisa situasi.

2) Ananlyzing the organization (menganalisa organisasi)

Pada tahap ini diperlukan pengamatan yang tepat terhadap tiga aspek

perusahaan yaitu lingkungan internalnya (misi, performance, dan

sumber daya perusahaan), reputasi dan lingkungan eksternalnya.

3) Ananlyzing the public (menganalisa publik)

Merupakan tahap untuk mengidentifikasikan dan menganalisa

publik yang menjadi sasaran. Hal ini akan membuat perusahaan

mampu mengatur prioritas dalam berhubungan dengan publiknya

yang beragam.

b. Strategy

Strategi merupakan jantung nya perencanaan Public Relations

maupun masaran dan bidang lainnya yang berkaitan. Strategi adalah

 

Page 42: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

29

keseluruhan rencana organisasi, meliputi apa yang ingin dicapai dan

bagaimana cara mencapainya. Strategi memiliki tiga tahap, yakni

menetapkan tujuan dan sasaran, memformulasikan aksi dan strategi

respon, kemudian menggunakan komunikasi efektif.

1) Establishing goals and objectives (menentukan sasaran dan objektif)

Tahap ini dapat membuat perusahaan mengembangkan objektif

yang jelas, spesifik dan terukur (measurable) sesuai dengan yang

diinginkan perusahaan.

2) Formulating action and response strategies (memformulasikan aksi

dan respon)

Tahap ini merupakan tahap dimana antara kegiatan atau aksi

dipadukan dengan respon yang akan diterima.

3) Using effective communication (menggunakan komunikasi yang

efektif)

Tahap ini berhubungan dengan beragam keputusan yang diambil

terhadap pesan yang disampaikan, seperti: sumber yang akan

menyampaikan pesan kepada publik kunci, isi dari pesan, bunyi dan

gayannya dan lain-lain.

c. Tactics

Setelah strategi di buat, kini tiba gilirannya untuk memasuki fase

ketiga yaitu taktik. Pada fase ini terdiri dari pemilihan taktik

komunikasi yang akan digunakan dan melakukan implementasi rencana

strategis yang sudah disusun.

 

Page 43: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

30

1) Choosing communication tactics (memilih taktik komunikasi)

Ada empat kategori dalam komunikasi, seperti: komunikasi tatap

muka, organizational media, media berita, iklan dan media

promosional dan lainnya.

2) Implementing the strategic plan (mengimplementasikan strategi)

Di tahap ini dikembangkan budget dan jadwal yang dipersiapkan

untuk mengimplementasikan program komunikasi yang ditentukan.

d. Evaluative Research

Pada fase terakhir adalah untuk mengetahui efektivitas berbagai

taktik komunikasi yang digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran

yang telah ditentukan. Tahap ini adalah tahap akhir dimana

dikembangkan metode yang spesifik dalam mengukur keefektifan dari

strategi yang ditempuh.42

E. Isu

5. Pengertian Isu

Isu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kabar yang

tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya, bisa juga disebut

kabar angin atau desas-desus.43 Isu adalah sebuah kondisi atau peristiwa, baik

internal maupun eksternal organisasi yang jika berlanjut akan mempunyai efek

42 Ronald D. Smith, Strategic Planning for Public Relations, (Lawrence Erlbaum

Associates, 2002, USA), hal. 9-11. 43 http://kbbi.web.id/isu, diakses pada Rabu, 1 Februari 2018 pukul 03.00 WIB.

 

Page 44: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

31

signifikan pada berfungsinya atau performa organisasi atau pada kepentingan

organisasi di masa datang.44

Harrison seperti dikutip dalam Rachmat Kriyantono memberikan

definisi bahwa isu adalah berbagai perkembangan, biasanya di dalam arena

publik, yang jika berlanjut dapat secara signifikan memengaruhi operasional

atau kepentingan jangka Panjang dari organisasi. Sedangkan menurut the Issue

Management Council, jika terjadi gap atau perbedaan antara harapan publik

dengan kebijakan, operasional, produk atau komitmen organisasi terhadap

publiknya, maka disitulah muncul isu.45

Aktivitas

Organisasi

Isu

Gap

Harapan

Publik

Firsan Nova (2011) dalam bukunya menyatakan isu adalah peristiwa

yang terjadi di luar kendali perusahaan, yang berdampak pada tujuan strategis

perusahaan, core business-nya dan keberadaan perusahaan yang mungkin

memerlukan respons tertentu dari perusahaan.46 Sementara itu Onong U.

Effendy dalam kamus komunikasi (1989) menyebutkan isu adalah kabar yang

beredar di masyarakat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya

disebabkan sumbernya yang tidak jelas.47

Menurut Regester dan Larkin sebuah isu merepresentasikan suatu

kesenjangan antara praktek korporat dengan harapan-harapan para stakeholder

44 Rachmat Kriyantono, Public Relation and Crisis Management, (Jakarta: kencana

Prenada Media group, 2012), hal. 150. 45 Rachmat Kriyantono, Public Relation & Management Crisis, hal. 152. 46 Firsan Nova, Crisis Public Relations, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2011), hal. 239. 47 Helena, Olii, Opini Publik, (Jakarta: PT Indeks, 2007), hal. 55.

 

Page 45: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

32

(a gap between corporate practice and stakeholder expectation). Dengan kata

lain, sebuah issue yang timbul ke permukaan adalah suatu kondisi atau

peristiwa, baik di dalam maupun di luar organisasi, yang jika dibiarkan akan

mempunyai efek yang signifikan pada fungsi atau kinerja organisasi tersebut

atau pada target-target organisasi tersebut di masa mendatang.48

Gaunt dan Ollen Burger membagi isu menjadi dua jenis, yakni isu

internal dan isu eksternal.49 Isu internal adalah isu yang berkembang di dalam

organisasi dan diketahui oleh orang-orang yang tergabung di organisasi itu,

sedangkan isu eksternal adalah isu yang berkembang di luar organisasi dan

diketahui oleh publik yang cakupannya lebih besar. Lain halnya pendapat dari

Harrison, ia membagi isu menjadi dua aspek, aspek pertama yakni aspek

dampak yang terdiri dari Defensive issues dan Offensive issues¸ aspek kedua

yakni aspek keluasan isu yang terdiri dari isu-isu universal, isu-isu advokasi,

isu-isu selektif, dan isu-isu praktis.50

Defensive issues adalah isu-isu yang membuat cenderung

memunculkan ancaman terhadap organisasi, karenanya organisasi harus

mempertahankan diri agar tidak mengalami kerugian reputasi. Sementara

offensive issues adalah isu-isu yang dapat digunakan untuk meningkatkan citra

dan reputasi perusahaan.3 Kedua, aspek keluasan isu. Ada 4 (empat) jenis isu,

yaitu (1) isu-isu universal, yaitu isu-isu yang mempengaruhi banyak orang

secara langsung, bersifat umum, dan berpotensi mempengaruhi secara

48 Regester, Michael, Judy Larkin, Risk Issues and Crisis Management in Public

relations, (New Delhi: Crest Publishing House, 2003), hal. 42. 49 Rachmat Krisyantono, Public Relation & Management Crisis, (Jakarta,

Kencana Prenada Media Group, 2012), hal. 156-157. 50 Rachmat Krisyantono, Public Relation & Management Crisis, hal. 158.

 

Page 46: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

33

personal, sifatnya lebih imminent. (2) isu-isu advokasi, yaitu isu-isu yang tidak

mempengaruhi sebanyak orang seperti pada isu universal. Isu ini muncul

karena disebarkan kelompok tertentu yang mengaku representasi kepentingan

publik. Isu ini bersifat potensial. (3) isu-isu selektif, yaitu isu-isu yang hanya

mempengaruhi kelompok tertentu. Bisa saja isu yang muncul berkaitan dengan

kepentingan orang banyak, tetapi hanya pihak tertentu saja yang terpengaruh

oleh isu tersebut dan lebih memperhatikan isi ini. (4) isu-isu praktis, yaitu isu-

isu yang hanya melibatkan atau berkembang diantara para pakar.51

6. Tahapan isu

Perbedaan antara isu dan krisis sangatlah tipis untuk itu sangatlah

penting bagi Public Relations untuk memahami tahap perkembangan isu.

Menurut Crable dan Vibbert (Smudde, 2001), serta Gaunt, ada empat tahap

perkembangan isu yaitu, tahap origin, mediation dan Amplification,

Organization dan Resolution.52

a. Tahap Origin (Potential Stage)

Pada tahap ini isu-isu belum menjadi perhatian pakar dan publik secara

luas, meskipun beberapa sudah menyadarinya. Di tahap ini seseorang

atau kelompok mengekspresikan perhatiannya pada isu dan memberikan

opini. Dimungkinkan juga mereka mereka melakukan tindakan-

tindakan tertentu berkaitan dengan isu yang dianggap penting. Tahap ini

dianggap penting karena menentukan apakah isu dapat di manajemen

dengan baik atau tidak.53

51 Ahmad Fuad Afdhal, Tips & Trik Public Relations, (Jakarta: Grasindo, 2008), hlm. 117. 52 Rachmat Kriyantono, Public Relation & Management Crisis, (Jakarta: Prenada Media

Group, 2015), hal. 159-161. 53 Rachmat Kriyantono, Public Relation & Management Crisis, hal. 159.

 

Page 47: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

34

b. Tahap Mediation dan Amplification (Imminent Stage/Emerging)

Pada tahap ini isu berkembang dan mengindikasikan terjadinya tekanan

terhadap organisasi akibat sebuah isu. Tekanan ini karena isu-isu

tersebut telah mempunyai dukungan publik, yaitu ada kelompok-

kelompok yang lain saling mendukung dan memberikan perhatian pada

isu-isu tersebut. Media mulai memberitakan hingga isu berkembang

menjadi sebuah isu publik, yang penyelesaiannya juga harus

mempertimbangkan opini publik.54

c. Tahap Organization (Current Stage dan Critical Stage)

Menurut Hainsworth, tahap ini disebut tahap krisis karena isu telah

berkembang dan menunjukan dampak serius terhadap perusahaan. Pada

tahap ini publik sudah mulai mengorganisasikan diri dan membentuk

jaringan-jaringan. Isu berkembang menjadi lebih populer karena media

massa memberitakannya berulang kali dengan eskalasi yang tinggi dan

ditambah interaksi di media sosial dan jaringan. Akibatnya isu menjadi

diskusi publik dan bermunculan beberapa pemimpin opini publik.55

d. Tahap Resolution (Dormant Stage)

Pada tahap ini, pada dasarnya organisasi dapat mengatasi isu dengan

baik. Setidaknya publik puas karena pertanyaan-pertanyaan seputar isu

dapat terjawab dan pemberitaan media pun mulai menurun, begitu pun

dengan perhatian masyarakat. Sehingga isu akan mulai menghilang

dikarenakan berjalannya waktu dan solusi dari organisasi atau

pemerintah, karena diasumsikan telah berakhir sampai seseorang

54 Firsan Nova, Crisis Public Relations. (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2011), hal. 261. 55 Firsan Nova, Crisis Public Relations, hal. 262.

 

Page 48: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

35

memunculkan kembali dengan pemikiran dan persoalan baru atau

muncul isu baru yang ternyata mempunyai keterkaitan dengan isu

sebelumnya.56

7. Manajemen Isu

Konsep manajemen isu pertama kali dimunculkan oleh Howard Chase

pada 1976. Chase berpendapat bahwa manajemen isu adalah sebuah alat yang

dapat digunakan perusahaan untuk mengidentifikasi, menganalisis dan

mengelola isu-isu sebelum menjadi pengetahuan publik. Sementara itu Public

Affair Council of America mendefinisikan manajemen isu sebagai proses yaitu

organisasi dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi isu-isu sosial dan isu-isu

pemerintahan yang kemungkinan dapat memengaruhi organisasi secara

signifikan. Isu-isu tersebut kemudian dapat dijadikan prioritas bagi organisasi

untuk meresponnya dengan baik.57

Para pakar PR Indonesia mengartikan manajemen isu sebagai fungsi

manajemen yang mengevaluasi sikap masyarakat, baik internal maupun

eksternal, mengidentifikasi hal-hal atau masalah yang patut dikhawatirkan

dan melakukan usaha-usaha ke arah perbaikan. Selain itu manajemen isu

didefinisikan sebagai suatu usaha aktif untuk ikut serta memengaruhi dan

membentuk persepsi, opini dan sikap masyarakat yang mempunyai dampak

terhadap perusahaan.58

56 Firsan Nova, Crisis Public Relations, hal. 263. 57 Rachmat Kriyantono, Public Relation & Management Crisis, (Jakarta: Prenada Media

Group, 2012), hal. 174. 58 Firsan Nova, Crisis Public Relations. (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2011), hal. 248.

 

Page 49: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

36

8. Proses Manajemen Isu

Proses manajemen isu adalah proses mengidentifikasi dan memecahkan

masalah dalam suatu organisasi atau perusahaan.59 Dengan menggunakan

proses manajemen isu kita dapat mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah

dengan cepat, sebelum isu tersebut berdampak pada krisis atau hal-hal yang

tidak diinginkan. Proses manajemen isu merupakan satu set prosedur yang

membantu perusahaan mengelola masalah-masalah yang terjadi. Menurut

Johston, Regester dan Larkin serta Seitel ada lima tahap proses manajemen isu.

Kelima tahap tersebut yaitu identifikasi isu (issue identification), analisis isu

(issue analysis), strategi perubahan isu (action planning stage), program

pelaksanaan isu (issue action program) dan evaluasi hasil.60

a. Identifikasi Isu

Identifikasi ialah proses mengategorikan isu berdasarkan jenis isu,

sumber respons, cakupan geografis, jarak terhadap kontrol, tingkat

kepentingan, dan faktor lainnya.61 Kemudian, identifikasi meliputi

penelitian dan riset tersebut dapat dilakukan dengan melakukan: (a)

Polling opini yakni menyediakan lembar pertanyaan yang disebarkan

kepada publik seperti melalui media cetak yakni koran dan majalah, (b)

mengadakan Forum Group Discussion dengan para pemuka pendapat

atau pemimpin di kelompok publik, (c) monitoring berita- berita di

media, seperti kegiatan mengkliping atau merekam pemberitaan di

media, (d) mengunjungi atau mengobrol dengan kelompok-kelompok

59 Firsan Nova, Crisis Public Relations, hal. 254-255. 60 Rachmat Krisyantono, Public Relation & Management Crisis, (Jakarta,

Kencana Prenada Media Group, 2012), hal. 165-168. 61 Firsan Nova, Crisis Public Relations, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2011), hal. 256.

 

Page 50: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

37

publik untuk menampung aspirasi, dan (e) menjalin relasi melalui dunia

maya (internet) dengan berbagai fitur seperti blog, facebook, Twitter,

atau media sosial lainnya kemudian monitoring kecenderungan perilaku

publik atau kemungkinan isu yang akan muncul di masa datang melalui

media sosial tersebut.62

b. Analisis Isu

Setelah diidentifikasi, tahap selanjutnya adalah analisis isu. Analisis isu

ialah menentukan isu berdasarkan urgensinya dan akibatnya. Hal ini

memungkinkan perusahaan untuk membedakan antara isu-isu kecil dan

isu-isu besar. Tujuan analisis adalah untuk mengetahui penyebab isu dan

asal isu tersebut yang sering kali sulit karena biasanya isu tidak muncul

dari satu sumber saja. Proses analisis ini diperkuat dengan riset dengan

tujuan mengidentifikasi opini-opini para pemuka pendapat atau figure-

figur yang berpengaruh di masyrakat dengan isu yang terjadi.63

c. Pilihan Strategi Perubahan Isu

Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan pembutan keputusan-

keputusan dasar tentang respons organisasi. Strategi perubahan isu

menurut Regester dan Lankin meliputi tiga bentuk yakni strategi

perubahan adaptif (adaptive change strategy), strategi perubahan

dinamik (dynamic change strategy), dan strategi perubahan reaktif

(reactive change strategy).64

1) Strategi Perubahan Reaktif

62 Rachmat Krisyantono, Public Relation & Management Crisis, hal. 165-166. 63 Rachmat Krisyantono, Public Relation & Management Crisis, hal.166. 64 Rachmat Krisyantono, Public Relation & Management Crisis, hal.168.

 

Page 51: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

38

Dalam strategi ini perusahaan tidak mempunyai persiapan dan

startegi jangka panjang dalam mengahadapi isu. Perusahaan hanya

akan bereaksi jika muncul isu-isu yang memojokkan atau kurang

menguntungkan bagi citra perusahaan.65

2) Strategi Perubahan Adaptif

Strategi perubahan adaptif ialah strategi perubahan isu dengan

melakukan kesepakatan, dialog atau komunikasi terbuka secara dua

arah dengan publik agar menahan isu tidak semakin berkembang,

contohnya bisa dilakukan dengan klarifikasi isu melalui konferensi

pers, Press Release, atau penyebaran pencapaian positif

organisasi.66

3) Strategi Respons Dinamis

Strategi ini memberikan arahan bagaimanana kampanye melawan

isu dan bertujuan untuk mengantisipasi dan membantu proses

pengambilan keputusan agar sesuai dengan kepentingan publik.67

d. Program Pelaksanaan Isu

Pada tahap ini, organisasi telah memilih strategi apa yang dipilih untuk

merubah isu. Setelah itu, organisasi dapat menentukan program apa saja

yang akan dilakukan untuk menangani isu melalui upaya komunikasi

baik di dalam maupun diluar organisasi. Tahap ini membutuhkan

koordinasi dan dukungan optimal agar tujuan dan target dapat tercapai.68

65 Firsan Nova, Crisis Public Relations. (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2011), hal. 258. 66 Rachmat Krisyantono, Public Relation & Management Crisis, (Jakarta,

Kencana Prenada Media Group, 2012), hal. 168. 67 Firsan Nova, Crisis Public Relations, hal. 259. 68 Firsan Nova, Crisis Public Relations, hal. 259.

 

Page 52: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

39

e. Evaluasi Hasil

Setelah semua tahapan telah dilakukan akhirnya dibutuhkan sebuah riset

untuk mengevaluasi bagaimana implementasi program yang dilakukan.

Perusahaan perlu membandingkan apakah program yang telah

dijalankan sesuai dengan yang direncanakan dan apabila sudah efektif,

maka sebuah isu tidak akan menjalar menjadi sebuah krisis.69

F. Logo Palu Arit

3. Pengertian Logo

Secara etimologi logo berasal dari Bahasa Yunani yaitu Logos, yang

berarti kata, pikiran, pembicaraan, akal budi. Pada awalnya yang lebih populer

adalah istilah logotype, bukan logo. Pertama kali istilah logotype muncul tahun

1810-1840, diartikan sebagai tulisan nama entitas yang didesain secara khusus

dengan menggunakan teknik lettering atau memakai jenis huruf tertentu. Istilah

logo baru muncul tahun 1937 dan kini istilah logo lebih populer daripada

logotype. Logo bisa menggunakan elemen apa saja, berupa tulisan, logogram,

gambar, ilustrasi, dan lain-lain. Banyak juga yang menyatakan logo adalah

elemen gambar atau simbol pada identitas visual.70

Logo merupakan penampakan visual yang memiliki dampak

komunikasi yang besar. Ada beragam definisi dari logo menurut para ahli.

David E. Carter seperti dikutip Kurniawan, 2008 menjelaskan “Logo adalah

identitas suatu perusahaan dalam bentuk visual yang diaplikasikan dalam

69 Firsan Nova, Crisis Public Relations. (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2011), hal. 260. 70 Rustan, Surianto, Mendesain Logo, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009), hal.

13.

 

Page 53: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

40

berbagai sarana fasilitas dan kegiatan perusahaan sebagai bentuk komunikasi

visual. Logo dapat juga disebut dengan simbol, tanda gambar, merek dagang

(trademark) yang berfungsi sebagai lambang identitas diri dari suatu badan

usaha dan tanda pengenal yang merupakan ciri khas perusahaan”.71 Sementara

itu menurut Frank Jefkins dalam Hadiono logo adalah presentasi, sosok atau

penampakan visual yang senantiasa dikaitkan dengan organisasi tertentu, dan

sering kali digunakan sebagai suatu bentuk identifikasi dan bagian dari

identitas perusahaan.72 Jadi bisa disimpulkan bahwa logo merupakan bentuk

ekspresi visual dari konsepsi perusahaan, organisasi maupun institusi yang

mempunyai tujuan komunikasi untuk mencerminkan citra perusahaan dan

berasal dari filosofi organisasi yang bersangkutan.

4. Palu Arit

Setelah revolusi industri di Eropa, kaum buruh dan petani semakin

terpinggirkan dan tertindas. Revolusi para pekerja yang tergolong kalangan

bawah tersebut mengundang perhatian dunia. Mereka yang menyepelekan

kaum pekerja tidak mengira akan kekuatan yang dimiliki oleh persatuan kaum

buruh dan petani. Pihak komunis-sosialis, yang sebelumnya menggunakan

bendera merah atau sering dikenal dengan tentara merah, memanfaatkan

simbol palu dan arit sebagai lambang bendera partai komunis. Simbol palu dan

arit yang menyilang muncul sebagai bentuk pengkomunikasian bersatunya

kaum buruh dan petani dalam revolusi Bolshevik tahun 1917 di Rusia. Simbol

71 http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/572/jbptunikompp-gdl-tonyvancha-28556-10-

unikom_t-i.pdf diakses pada Minggu, 31 Desember 2017 pukul 22.35 WIB. 72 Hadiono, Strategi Komunikasi Pemasaran Pt Global Informasi Bermutu (Global TV)

Jakarta Dalam Perubahan Logo dalam https://hadiono.wordpress.com/2008/10/03/ diakses pada

Kamis, 8 Februari pukul 03.30 WIB.

 

Page 54: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

41

palu mewakili para buruh dan arit mewakili para petani. Simbol merupakan

kode untuk berkomunikasi atau pertukaran informasi dalam interaksi sosial.

Simbol itu muncul dalam bentuk lambang palu dan arit, berupa artefak bendera,

atribut, dan lainnya. Adapun beberapa peran artefak dalam pertukaran

informasi yaitu, (a) sebagai simbol wilayah kekuasaan & sosial, (b) sebagai

simbol penguat kesatuan etnik, (c) sebagai simbol pemeliharaan dan penguatan

jaringan pencarian pasangan hidup, (d) sebagai simbol penguatan hubungan

antar masyarakat, (e) sebagai simbol kedudukan struktural.73

Pada awalnya, para buruh dan petani menyampaikan eksistensi mereka

dalam revolusi melalui simbol palu dan arit. Simbol ini kemudian menjadi

identitas para pekerja kasar sebagai solidaritas, pemersatu dan penguat

hubungan antar masyarakat. Apabila revolusi yang dilakukan tidak

memunculkan simbol, maka akan sulit untuk menunjukkan keberadaan kaum

buruh dan petani di mata dunia, serta sulit untuk menggerakkan kaum pekerja

yang lain. Dengan demikian simbol palu dan arit memiliki arti penting dalam

penyampaian pesan revolusi. Besarnya pengaruh revolusi palu dan arit

mengakibatkan orang mengidentikkan lambang palu dan arit sebagai simbol

pemberontakan. Namun, dalam perkembangannya, simbol palu dan arit tidak

hanya digunakan oleh kaum pekerja tapi juga kaum borjuis (pelajar) saat

menolak kebijakan pemerintah. Simbol ini juga digunakan oleh kaum sosialis

yang menjunjung tinggi kesetaraan status. Tahun 1922 penggunaan lambang

palu dan arit menyilang dengan latar belakang merah diresmikan menjadi

bendera komunis di seluruh dunia. Tentara merah meresmikan simbol palu dan

73 https://www.erepublik.com/id/article/arti-lambang-palu-arit-dalam-gerakan-komunis-

internasional-2273485/1/20 diakses pada Minggu, 31 Desember 2017 pukul 22.50 WIB.

 

Page 55: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

42

arit yang menyilang dimasukkan ke dalam lambang bendera partai politiknya.

Lambang ini memiliki makna bahwa partai komunis menjunjung tinggi para

pekerja kasar. Dari sini diharapkan pendukung partai dapat dihimpun dari para

buruh dan petani yang cenderung memiliki massa lebih banyak.74

Di Indonesia, sejak peristiwa G 30 S PKI, simbol palu dan arit menjadi

tabu karena diinterpretasikan dengan komunis yang ingin menghancurkan

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari dalam.

penggunaan simbol palu arit telah dinyatakan terlarang bersama dengan paham

komunisme sendiri sejak 1966, sebagaimana telah diatur dalam Undang

Undang No. 27 tahun 1999 dan Ketetapan MPRS (TAP MPRS) Nomor

XXV/MPRS/1966 tahun 1966, yang secara resmi menyatakan pelarangan

terhadap paham komunisme dan Marxisme-Leninisme, serta

pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI) setelah pecahnya Peristiwa

Gerakan 30 September. Gerakan 30 september merupakan gerakan militer

yang berhasil menculik dan membunuh, Letjen Ahmad Yani Men/Pangad,

Mayjen Suprapto Deputi II /Pangad, Mayjen Haryono M.T., Deputi III Pangad,

Mayjen S. Parman Asisten-I Pangad, Brigjen D.I. Pandjaitan Asisten-IV

Pangad dan Brigjen Sutojo Siswomiharjo Oditur Jenderal Militer/ Inspektur

Kehakiman Angkatan Darat. Penculikan terhadap Jenderal A.H Nasution

gagal, karena Menko Hankam/ KASAB berhasil menyelamatkan diri. Tetapi

Lettu CZI Pierre Andreas Tendean Ajudan Jenderal A.H. Nasuition diculik.75

74 https://www.erepublik.com/id/article/arti-lambang-palu-arit-dalam-gerakan-komunis-

internasional-2273485/1/20 diakses pada Minggu, 31 Desember 2017 pukul 23.00 WIB. 75 Hendro Subroto, Dewan Revolusi PKI, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2008), hal. 23.

 

Page 56: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

43

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Bank Indonesia

Pada 1746 VOC mendirikan De Bank van Leening yang kemudian menjadi

De Bank Courant en Bank van Leening pada 1752. Bank itu adalah bank pertama

yang lahir di nusantara, cikal bakal dari dunia perbankan pada masa selanjutnya.

Setelah itu pada 24 Januari 1828, pemerintah Hindia Belanda mendirikan bank

sirkulasi dengan nama De Javasche Bank (DJB). Ketika masa pendudukan Jepang,

kegiatan DJB dan perbankan Hindia Belanda dihentikan untuk sementara waktu.76

Pada masa revolusi, Hindia Belanda mengalami dualisme kekuasaan, antara

Republik Indonesia (RI) dan Nederlandsche Indische Civil Administrative (NICA).

Begitupun dengan perbankan yang terbagi menjadi dua, antara DJB dan bank-bank

Belanda di wilayah NICA dengan "Jajasan Poesat Bank Indonesia" dan Bank

Negara Indonesia di wilayah RI. Hal ini dikarenakan sesudah proklamasi

kemerdekaan 17 Agustus 1945, Dewan Menteri Republik Indonesia pada 19

September 1945 yang dipimpin oleh Presiden Soekarno mengambil keputusan

untuk mendirikan sebuah Bank Negara Indonesia. Untuk mempersiapkannya, telah

ditugaskan R.M. Margono Djojohadikusumo dengan surat kuasa pemerintah

Republik Indonesia tanggal 16 September 1945 yang ditanda tangani oleh Presiden

Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta. Untuk merealisasikan pendirian

tersebut, maka diambil langkah praktis oleh pemegang kuasa dengan membentuk

Jajasan Poesat Bank Indonesia (JPBI) dengan akte notaris R.M

76 http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/museum/sejarah-bi/pra-bi/Pages/sejarah_prabi_1.aspx

diakses pada Sabtu, 10 Januari 2018 WIB pukul 13.00 WIB.

 

Page 57: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

44

Soerojo No. 14 tanggal 9 Oktober 1945 di Jakarta. Dalam akte tersebut

dikemukakan bahwa pembentukan JPBI ini dimaksudkan sebagai persiapan untuk

menyelengarakan pendirian Bank Negara Indonesia.77

Konferensi Meja Bundar (KMB) 1949 mengakhiri konflik Indonesia dan

Belanda. Konferensi Meja Bundar (KMB) yang berlangsung di Den Haag, Belanda,

menghasilkan salah satu keputusan penting yaitu menunjuk De Javasche NV

sebagai bank sentral untuk Republik Indonesia. De Javasche NV adalah bank

komersil dari sirkulasi milik pemerintah Kolonial Belanda yang sudah berdiri sejak

tahun 1828.78 De Javasche NV didirikan dalam rangka membantu pemerintah

Belanda untuk mengurus keuangannya di Hindia Belanda pada waktu itu. Selain

itu, De Javasche Bank didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai bank

sirkulasi yang bertugas mencetak dan mengedarkan uang.79

Berikutnya, mengingat pentingnya peranan bank sentral yang bersifat

nasional bagi perekonomian suatu negara yang merdeka dan berdaulat, maka pada

30 April 1951, Menteri Keuangan, Mr. Jusuf Wibisono, mengumumkan maksud

pemerintah untuk menasionalisasikan De Javasche Bank. Dalam keterangan

pemerintah dihadapan Dewan Perwakilan Rakyat pada 28 Mei 1951, Pemerintah

mengemukakan keinginan untuk menasionalisasikan De Javasche Bank.

Pengumuman tersebut segera ditindaklanjuti dengan pembentukan suatu panitia

oleh pemerintah pada 19 Juni 1951 dengan nama panitia Nasionalisasi De Javasche

77 Dawam Raharjo, Bank Indonesia Dalam Kilasan Sejarah Bangsa, (Jakarta: LP3ES,

1995), hal. 50. 78 Didik J. Rachbini dkk, Bank Indonesia Menuju Independensi Bank Sentral, (Jakarta: PT.

Mandi Mulyo, 2000), hal. 1. 79 http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/museum/sejarah-bi/pra-bi/Pages/sejarah_prabi_1.aspx

diakses pada Sabtu, 10 Februari 2018 pukul 13.45 WIB.

 

Page 58: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

45

Bank berdasarkan keputusan pemerintah No. 118 tanggal 2 Juli 1951.80 Terdapat

tiga tugas panitia Nasionalisasi De Javasche Bank masing-masing; pertama,

mengajukan asal-usul mengenai langkah-langkah nasionalisme; kedua mengajukan

rancangan Undang-Undang nasionalisme dan ketiga merancang UU baru tentang

bank sentral. Rancangan Undang-Undang tersebut diajukan ke DPR dan dibahas di

DPR pada 10 April 1953. Setelah diadakan beberapa perubahan penting rancangan

UU tersebut sudah disahkan menjadi Undang-Undang No. 11 tahun 1953 tanggal

19 Mei 1953 tentang penetapan UU pokok Bank Indonesia yang diumumkan pada

tanggal 2 Juni 1953 dan mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 1953.

Undang-Undang Pokok Bank Indonesia menetapkan pendirian Bank

Indonesia untuk menggantikan fungsi De Javasche Bank sebagai bank sentral.

Terdapat tiga tugas utama De Javasche Bank yakni di bidang moneter, perbankan

dan sistem pembayaran. Di samping itu, Bank Indonesia diberi tugas penting lain

dalam hubungannya dengan Pemerintah yakni membantu pemerintah sebagai agen

pembangunan untuk mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta

memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat, sebagai kasir

pemerintah dan banker’s bank. Meskipun Bank Indonesia merupakan bank sentral

tapi Bank Indonesia masih melanjutkan fungsi bank komersial yang dilakukan oleh

DJB sebelumnya.81

Pada 1967 peran BI sebagai kasir pemerintah berdampak buruk bagi

masyarakat. Hal tersebut terlihat ketika terjadi hiperinflasi akibat pencetakan uang

besar-besaran untuk menutupi defisit fiskal. Sehingga fungsi BI sebagai bank

80 Dawam Raharjo, Bank Indonesia Dalam Kilasan Sejarah Bangsa, (Jakarta: LP3ES,

1995), hal. 60. 81 www.bi.go.id/id/tentang-bi/profil/Documents/07_sejarah_rev1.pdf diakses pada Sabtu,

10 Februari 2018 pukul 14.00 WIB.

 

Page 59: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

46

komersial pada Undang-Undang baru yakni UU No. 3 tahun 1968 dihapuskan,

sedangkan tugas yang lain seperti tugas sebagai agen pembangunan, kasir

pemerintah, dan bank banker’s masih dipertahankan. Tugas tambahan tersebut

membuat BI sangat didikte oleh pemerintah yang membuat transparansi dan

akuntabilitasnya sangat lemah. Sehingga menyebabkan terjadinya krisis moneter

1997 yang berdampak besar bagi reformasi indonesia, terutama status dan

kedudukan Bank Indonesia sebagai bank sentral.

Tahun 1999 merupakan tonggak reformasi Bank Indonesia, sesuai dengan

UU No.23 tahun 1999 tantang Bank Indonesia yang menyatakan bahwa Bank

Indonesia merupakan lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas

dan wewenangnya memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan

tersebut, Bank Indonesia mempunyai tugas menetapkan dan melaksanakan

kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran serta

mengatur dan mengawasi perbankan. Bank sentral pun dituntut untuk transparan

dan memenuhi akuntabilitas publik dalam menetapkan kebijakannya serta terbuka

bagi pengawasan oleh masyarakat.82

Pada 2004, Undang-Undang Bank Indonesia diamandemen dengan fokus

pada aspek penting yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan wewenang Bank

Indonesia, termasuk penguatan governance. Adapaun perubahan dan tambahan lain

dalam Undang-Undang ini antara lain penetapan saasaran inflasi oleh pemerintah

(inflation targeting framework), penundaan pengalihan tugas pengawasan bank dan

pembentukan Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI). Undang Republik

82 Undang-Undang BI No. 23 Tahun 1999 diakses melalui www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu

bi/ pada Sabtu, 10 Februari pukul 23.52 WIB.

 

Page 60: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

47

Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia juga menyatakan bahwa

Bank Indonesia adalah badan hukum berdasarkan undang- undang ini.83 Kemudian

tahun 2009, Undang-Undang Bank Indonesia kembali diamandemen dengan

dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undan-Undang (PerPPU) No. 2

tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang N0. 23 tahun 1999

tentang Bank Indonesia menjadi Undang-Undang No.6 tahun 2009. Undang-

Undang ini diamandemen sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas sistem

keuangan terkait krisis global yang berawal dari Amerika Serikat dan dimaksudkan

untuk meningkatkan ketahanan perbankan nasional menghadapi krisis melalui

peningkatan akses perbankan terhadap Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek (FPJP)

dari bank indonesia.

B. Status dan Kedudukan Bank Indonesia

Status kedudukan Bank Indonesia mengalami perubahan seiring terjadinya

reformasi di Indonesia. Sebelum reformasi Bank Indonesia termasuk kedalam

pemerintah di bawah departemen keuangan. Perencanaan dan penetapan kebijakan

moneter yang telah disusun dan ditetapakan oleh dewan moneter berdasarkan

undang-undang nomor 13 tahun 1968. Setelah reformasi, dengan pertimbangan

menghadapi tuntutan perkembangan dan dinamika perekonomian nasional dan

internasional saat itu dan di masa yang akan datang, Undang-Undang No. 23 Tahun

1999 memberikan status dan kedudukan yang lebih tepat dan jelas bagi Bank

Indonesia sebagai bank sentral.

83 Amran Basri, Hukum Perbankan Indonesia, (Medan: Universitas Al-Azhar, 2006, hal.

108.

 

Page 61: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

48

1. Lembaga Negara yang Independen

Sejarah Bank Indonesia memulai babak baru sebagai bank sentral yang

independen dalam menjalankan tugas dan wewenangnya dimulai ketika

dinyatakannya sebuah undang-undang baru tentang Bank Indonesia, yakni UU

No. 23/1999. Undang-undang ini dinyatakan oleh pemerintah berlaku pada 17

Mei 1999 dan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik

Indonesia No. 6/ 2009.84 Undang-undang ini telah memberikan status dan

kedudukan Bank Indonesia sebagai sebuah lembaga negara yang independen

dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan

Pemerintah dan/atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang diatur secara tegas

dalam undang-undang ini.

Bank Indonesia memiliki otonomi penuh untuk merumuskan dan

melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana telah ditentukan

dalam undang-undang tersebut. Pihak luar tidak diperbolehkan ikut campur

dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia. Bank Indonesia juga memiliki

kewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun

dari pihak manapun juga. Status dan kedudukan yang khusus tersebut

diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya

sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.85

2. Sebagai Badan Hukum

Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan

hukum perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum

84 http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/fungsi-bi/status/Contents/Default.aspx, diakses pada

Sabtu, 10 Januari 2018 pukul 22.45 WIB. 85 http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/fungsi-bi/status/Contents/Default.aspx, diakses pada

Sabtu, 24 Februari 2018 pukul 14.02 WIB.

 

Page 62: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

49

publik, Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum

yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat seluruh

masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum

perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam

maupun di luar pengadilan.86

3. Kedudukan Bank Indonesia Sebagai Lembaga Negara

Dilihat dari sistem ketatanegaraan Republik Indonesia, kedudukan BI

sebagai lembaga negara yang independen tidak sejajar dengan lembaga tinggi

negara seperti Dewan Perwakilan Rakyat, Badan Pemeriksa Keuangan dan

Mahkamah Agung. Kedudukan BI juga tidak sama dengan Departemen karena

kedudukan BI berada di luar pemerintahan. Status dan kedudukan yang khusus

tersebut diperlukan agar BI dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai

Otoritas Moneter secara lebih efektif dan efisien.

Meskipun BI berkedudukan sebagai lembaga negara independen, dalam

melaksanakan tugasnya, BI mempunyai hubungan kerja dan koordinasi yang

baik dengan DPR, BPK, Pemerintah dan pihak lainnya, hal itu telah disebutkan

dalam UU Nomor 17 tahun 2003 pasal 21 ayat (1), yakni pemerintah pusat dan

bank sentral berkoordinasi dalam penetapan dan pelaksanaan kebijakan fiskal

dan moneter. Dalam hubungannya dengan Presiden dan DPR, BI setiap awal

tahun anggaran menyampaikan informasi tertulis mengenai evaluasi

pelaksanaan kebijakan moneter dan rencana kebijakan moneter yang akan

datang. Khusus kepada DPR, pelaksanaan tugas dan wewenang setiap triwulan

dan sewaktu- waktu bila diminta oleh DPR. Selain itu, BI menyampaikan

86 http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/fungsi-bi/status/Contents/Default.aspx, diakses pada

Sabtu, 10 Januari 2018, pukul 22.47 WIB.

 

Page 63: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

50

rencana dan realiasasi anggaran tahunan kepada Pemerintah dan DPR. Dalam

hubungannya dengan BPK, BI wajib menyampaikan laporan keuangan

tahunan kepada BPK.87

C. Visi, Misi Bank Indonesia

1. Visi

Visi Bank Indonesia adalah menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan

terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta

pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil.

2. Misi

a. Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi

kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang

berkualitas.

b. Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien

serta mampu bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal untuk

mendukung alokasi sumber pendanaan/pembiayaan dapat berkontribusi

pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional.

c. Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang

berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas

sistem keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan akses dan

kepentingan nasional.

d. Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang

menjunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta

87 http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/hubungan kelembagaan/negara/Contents/Default.aspx

diakses pada Sabtu, 24 Februari 2018 pukul 14.15 WIB.

 

Page 64: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

51

melaksanakan tata kelola (governance) yang berkualitas dalam rangka

melaksanakan tugas yang diamanatkan UU.88

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, Bank Indonesia menetapkan sasaran

strategis jangka menengah panjang, yaitu:

1) Memperkuat pengendalian inflasi dari sisi permintaan dan penawaran

2) Menjaga stabilitas nilai tukar

3) Mendorong pasar keuangan yang dalam dan efisien

4) Menjaga SSK yang didukung dengan penguatan surveillance SP

5) Mewujudkan keuangan inklusif yang terarah, efisien, dan sinergis

6) Memelihara SP yang aman, efisien, dan lancar

7) Memperkuat pengelolaan keuangan BI yang akuntabel

8) Mewujudkan proses kerja efektif dan efisien dengan dukungan SI, kultur,

dan governance

9) Mempercepat ketersediaan SDM yang kompeten

10) Memperkuat aliansi strategis dan meningkatkan persepsi positif BI

11) Memantapkan kelancaran transisi pengalihan fungsi pengawasan bank ke

OJK.89

D. Tujuan Bank Indonesia

Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal dalam kapasitasnya sebagai

bank sentral, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan

nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap

barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Aspek pertama

88 http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/fungsi-bi/misi-visi/Contents/Default.aspx, diakses

pada Sabtu, 10 Januari 2018, pukul 23.00 WIB. 89 http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/fungsi-bi/misi-visi/Contents/Default.aspx, diakses

pada Sabtu, 10 Januari 2018, pukul 23.45 WIB.

 

Page 65: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

52

tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek kedua tercermin pada

perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Perumusan tujuan

tunggal ini bertujuan untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia

serta batas-batas tanggung jawabnya. Dengan demikian, tercapai atau tidaknya

tujuan Bank Indonesia ini kelak akan dapat diukur dengan mudah.90

E. Tugas Bank Indonesia

Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar

yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas tersebut perlu

diintegrasikan agar tercapainya tujuan dalam mencapai dan memelihara kestabilan

nilai rupiah secara efektif dan efisien. Tiga pilar tersebut dapat dilihat pada gambar

3.1

Gambar 3.1

Tiga Pilar Tugas Bank Indonesia

Sumber: http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/fungsi-bi/tujuan/Contents/Default.aspx

Gambar tiga pilar tugas Bank Indonesia tersebut dapat penulis jelaskan

sebagai berikut:

90 http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/fungsi-bi/tujuan/Contents/Default.aspx, diakses pada

Sabtu, 10 Januari 2018, pukul 23.50 WIB.

 

Page 66: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

53

Pilar 1. Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter

Sebagai otoritas moneter, Bank Indonesia menetapkan dan melaksanakan

kebijakan moneter untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Arah

kebijakan didasarkan pada sasaran laju inflasi yang ingin dicapai dengan

memperhatikan berbagai sasaran ekonomi makro lainnya, baik dalam jangka

pendek, menengah, maupun panjang. Implementasi kebijakan moneter dilakukan

dengan menetapkan suku bunga (BI rate). Perkembangan indikator tersebut

dikendalikan melalui piranti moneter tidak langsung, yaitu menggunakan operasi

pasar terbuka, penentuan tingkat diskonto dan penetapan cadangan wajib minimum

bagi perbankan. Pendekatan pegendalian moneter secara tidak langsung ini telah

dilakukan sejak 1983 dengan mekanisme operasional yang disesuaikan dengan

dinamika perkembangan pasar uang di dalam negeri.91

Pilar 2. Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran

Sesuai dengan Undang- Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank

Indonesia, salah satu tugas Bank Indonesia adalah mengatur dan menjaga

kelancaran sistem pembayaran. Di bidang sistem pembayaran Bank Indonesia

merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang untuk mengeluarkan dan

mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik dan memusnahkan uang dari

peredaran. Di sisi lain dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem

pembayaran Bank Indonesia berwenang melaksanakan, memberi persetujuan dan

perizinan atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran seperti sistem transfer dana

baik yang bersifat real time, sistem kliring maupun sistem pembayaran lainnya

91 http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/fungsi-bi/tujuan/Contents/Pilar1.aspx, diakses pada

Sabtu, 24 Februari 2018 pukul 13.45 WIB.

 

Page 67: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

54

misalnya sistem pembayaran berbasis kartu. Untuk mewujudkan suatu sistem

pembayaran yang efisien, cepat, aman dan handal.

Bank Indonesia secara terus menerus melakukan pengembangan sesuai

dengan acuan yang ditetapkan yaitu Blue Print Sistem Pembayaran Nasional.

Pengembangan tersebut direalisasikan dalam bentuk kebijakan dan ketentuan yang

diarahkan pada pengurangan risiko pembayaran antar bank dan peningkatan

efisiensi pelayanan jasa sistem pembayaran. Sementara itu dalam kaitannya dengan

pengawasan sistem pembayaran, Bank Indonesia memiliki tanggung jawab agar

masyarakat luas dapat memperoleh jasa sistem pembayaran yang efisien, cepat,

tepat dan aman. Fungsi pengawasan sistem pembayaran ini selain berwenang untuk

memberikan izin operasional terhadap pihak yang menyelenggarakan kegiatan di

bidang sistem pembayaran juga berwenang untuk melakukan pengawasan terhadap

penyelenggaraan sistem pembayaran baik yang dilakukan oleh Bank Indonesia

maupun pihak lain di luar Bank Indonesia.92

Pilar 3. Mengatur dan Mengawasi Bank

Dalam rangka tugas mengatur dan mengawasi perbankan, Bank Indonesia

menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan atau

kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan pengawasan atas bank dan

mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

yang berlaku. Dalam pelaksanaan tugas ini, Bank Indonesia berwenang menetapkan

ketentuan-ketentuan perbankan dengan menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian.

Berkaitan dengan kewenangan di bidang perizinan, selain memberikan dan

mencabut izin usaha bank, Bank Indonesia juga dapat memberikan izin pembukaan,

92 http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/fungsi-bi/tujuan/Contents/Pilar2.aspx, diakses pada

Sabtu, 24 Februari 2018 pukul 13.50 WIB.

 

Page 68: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

55

penutupan dan pemindahan kantor bank, memberikan persetujuan atas kepemilikan

dan kepengurusan bank, serta memberikan izin kepada bank untuk menjalankan

kegiatan- kegiatan usaha tertentu. Di bidang pengawasan, Bank Indonesia

melakukan pengawasan langsung maupun tidak langsung. Pengawasan langsung

dilakukan baik dalam bentuk pemeriksaan secara berkala maupun sewaktu-waktu

bila diperlukan. Pengawasan tidak langsung dilakukan melalui penelitian, analisis

dan evaluasi terhadap laporan yang disampaikan oleh bank.93

Gambar 3.2

Sumber: www.bi.go.id dan olahan penulis

93 http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/fungsi-bi/tujuan/Contents/Pilar3.aspx diakses pada

Sabtu, 24 Februari 2018 pukul 13.52 WIB.

Paradigma Kebijakan Bank Indonesia

Nilai-Nilai

Dasar Kondisi

Aktual

Paradigma

Kebijakan

- Perspektif Mikro

- Perspektif Makro - Faktor-faktor yang

berpengaruh

- Isu Penting

- Mekanisme Pasar

- Prinsip Kesetaraan

- Pendekatan bertahap dan

berkesinambunga

- PatuhTerhadap Prinsip

Syariah

Visi dan Misi

Sasaran

Inisiatif Untuk

Mencapai Sasaran

- Istiqomah dalam memenuhi

prinsip syariah

- Menerapkan prinsip kehati-

hatian dan good coorporate

governance Berdaya saing

dan efisien

- Mendukung kestabilan sistem

perbankan dan memberikan

manfaat yang luas

-

Inisiatif strategi

Tahapan Implementasi

 

Page 69: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

56

Pelaksanaan ketiga bidang tugas tersebut mempunyai keterkaitan dan

karenanya dilakukan secara saling mendukung guna tercapainya tujuan Bank

Indonesia secara efektif dan efisien. Bank Indonesia sendiri telah menetapkan

inisiatif-inisiatif serta paradigma kebijakan yang akan dilaksanakan dan dapat

dilihat pada skema gambar 3.2.

F. Logo Bank Indonesia

Gambar 3.3

Logo Bank Indonesia

Sumber: https://www.google.co.id

Logo Bank Indonesia berakar pada logo De Javasche Bank dan telah

mengalami proses metamorfosa yang panjang serta berliku. Seiring perkembangan

jaman dengan pertimbangan estetik dan citra bank sentral yang diembannya, logo

Bank Indonesia diubah menjadi lebih solid, tegas dan berwibawa seperti yang

terlihat pada gambar 3.3. Adapun filosofi logo Bank Indonesia pada gambar 3.3

dapat penulis jelaskan sebagai berikut:

 

Page 70: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

57

1. Tipe Logo Bank Indonesia

Tipe Logo Bank Indonesia adalah suatu tampilan grafis yang dirancang

spesifik untuk menggambarkan lambang bank Indonesia.

a. Logo terdiri dari dua huruf kapital yaitu huruf B dan huruf I yang merupakan

singkatan dari Bank Indonesia dan atau dilengkapi dengan tulisan Bank

Indonesia

b. Huruf kapital B dan I saling merangkul dalam lingkaran.

2. Warna Logo Bank Indonesia

a. Untuk warna dasar biru jenis Pantone 294C dalam hal digunakan sistem

pantone atau jenis 100C 60M 20K dalam hal digunakan sistem process

colour printing:

b. Huruf kapital B dan I menggunakan warna biru sesuai dengan warna dasar

c. Isi lingkaran dan tulisan Bank Indonesia menggunakan warna putih

d. Warna biru melambangkan keutuhan langit dan laut kepulauan Nusantara

yang menyatukan Negara kesatuan RI. Makna yang menyiratkan persatuan

dan kesatuan

e. Warna merah melambangkan semangat dan kehidupan.

f. Warna merah yang digunakan adalah jenis Pantone 1807C dalam hal

digunakan sistem panone atau jenis 100M 100Y 30K dalam hal digunakan

sistem process colours printing.

g. Setiap tampilan visual Bank Indonesia sekurang-kurangnya menggunakan

satu jenis warna.94

94 Andriana Noro Iswari, Efektifitas Kegiatan Media Relations Melalui Humas di Bank

Indonesia, Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010.

 

Page 71: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

58

G. Struktur Organisasi

Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya Bank Indonesia dipimpin

oleh Dewan Gubernur. Dewan ini terdiri atas seorang Gubernur sebagai pemimpin,

dibantu oleh seorang Deputi Gubernur Senior sebagai wakil dan sekurang-

kurangnya empat atau sebanyak-banyaknya tujuh Deputi Gubernur. Masa jabatan

Gubernur dan Deputi Gubernur selama lima tahun dan dapat diangkat kembali

dalam jabatan yang sama untuk sebanyak-banyaknya satu kali masa jabatan

berikutnya. Gubernur, Deputi Gubernur Senior dan Deputi Gubernur diusulkan dan

diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR. Calon Deputi Gubernur diusulkan

oleh Presiden berdasarkan rekomendasi dari Gubernur Bank Indonesia.95 Anggota

Dewan Gubernur Bank Indonesia tidak dapat diberhentikan oleh Presiden, kecuali

bila mengundurkan diri, terbukti melakukan tindak pidana kejahatan, tidak dapat

hadir secara fisik dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan berturut-turut tanpa alasan yang

dapat dipertanggungjawabkan, dinyatakan pailit atau tidak mampu memenuhi

kewajiban kepada kreditur atau berhalangan tetap.

Sebagai suatu forum pengambilan keputusan tertinggi, Rapat Dewan

Gubernur diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan untuk

menetapkan kebijakan umum di bidang moneter, serta sekurang-kurangnya sekali

dalam seminggu untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan moneter

atau menetapkan kebijakan lain yang bersifat prinsipil dan strategis. Pengambilan

keputusan dilakukan dalam Rapat Dewan Gubernur, atas dasar prinsip musyawarah

95 Pasal 41 UU No. 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonsia, diakses dari

https://www.bi.go.id/id/tentang-bi/dewan-gubernur, pada Kamis, 15 Januari 2018 pukul 15.15

WIB.

 

Page 72: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

59

demi mufakat. Apabila mufakat tidak tercapai, Gubernur menetapkan keputusan

akhir.96

Gambar 3.4

Struktur Organisasi Bank Indonesia

Sumber: http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/organisasi/Contents/Default.aspx

Dari struktural Bank Indonesia yang terlihat pada gambar 3.4, Public

Relations Bank Indonesia berada dalam kendali departemen komunikasi yang

96 http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/organisasi/Contents/Default.aspx, diakses pada

Kamis, 15 Januari 2018, pukul 12.30 WIB.

 

Page 73: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

60

dibawahnya mencakup beberapa divisi yang bisa dilihat di struktur organisasi

Departemen Komunikasi Bank Indonesia pada gambar 3.5 di bawah ini:

Gambar 3.5

Struktur Organisasi Departemen Komunikasi Bank Indonesia

Sumber: Wawancara Staf Deputi Direktur Departemen Komunikasi BI

Keenam divisi yang tergabung dalam departemen komunikasi tersebut

saling bersinergi dalam mendukung visi, misi dan tujuan departemen. Mereka juga

saling bekerjasama sesuai tugas dalam mengatasi isu logo palu arit pada pecahan

Rupiah TE 2016 yang menjadi kontroversial di tengah masyarakat. Adapun tugas

pokok dari departemen komunikasi yaitu:

1. Melakukan pemantauan dan analisis isu/opini stakeholders dalam

pemberitaan maupun forum lainnya serta menyusun rekomendasi

komunikasi kepada Dewan Gubernur

2. Melakukan pengadaan bahan uang, unsur pengaman uang, uang, sarana

operasional kas, jasa lainnya, serta pemeliharaan sarana operasional kas

3. Merumuskan strategi dan program komunikasi serta koordinasi komunikasi

kebijakan dan isu kritikal (komunikasi krisis) BI.

4. Melaksanakan peran sebagai juru bicara lembaga dan melaksanakan

Direktur

Program Sosial Bank

Indonesia dan Hubungan

Stakeholder

Relasi Lembaga Publik I

Relasi Lembaga Publik II

Relasi Media Massa dan Opinion Maker

Layanan Informasi dan Komunikasi

Digital

Perencanaan, Pengendalian

dan Relasi Internal

 

Page 74: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

61

manajemen opini publik (pengelolaan pemberitaan) di media massa secara

berkelanjutan.

5. Melaksanakan kegiatan/program komunikasi dan manajemen stakeholder

baik kepada stakeholder eksternal maupun internal, termasuk pengelolaan

layanan informasi publik.

6. Melakukan evaluasi pelaksanaan dan pengembangan program / produk

komunikasi kebijakan dan isu kritikal BI.

7. Melakukan perencanaan, koordinasi, kerjasama, pelaksanaan dan evaluasi

Progam Sosial Bank Indonesia.

8. Mengelola administrasi anggaran dan logistik, administrasi SDM dan

kesekretariatan serta administrasi manajemen kinerja Satuan Kerja.97

H. Proses Pencetakan Uang Rupiah

Dalam pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan uang Rupiah, Bank

Indonesia melakukan pencetakan Rupiah sesuai kebutuhan masyarakat. Bank

Indonesia senantiasa memastikan kebutuhan uang tunai masyarakat dapat tersedia

dalam jumlah yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu dan dalam

kondisi layak edar. Sebagai bagian dari siklus pengelolaan uang, Bank Indonesia

secara rutin melakukan penarikan uang yang tidak layak edar di masyarakat dan

menggantikannya dengan uang dalam kondisi layak edar atau yang baru dicetak.

Demikian pula, uang Rupiah TE 2016 dicetak dan diedarkan untuk menggantikan

uang tidak layak edar yang ditarik, sehingga tidak menambah jumlah uang yang

97 www.bi.go.id/id/tentang-bi/organisasi/Documents/visi_dkom.pdf, diakses pada Kamis,

1 Maret 2018 pukul 23.22 WIB.

 

Page 75: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

62

beredar di masyarakat. Dengan siklus tersebut, jumlah uang yang beredar di

masyarakat tetap terjaga sesuai kebutuhan.98

Dengan monitoring yang ketat, Bank Indonesia memastikan bahwa jumlah

uang yang ditarik dan dimusnahkan dari waktu ke waktu tidak pernah lebih dari

yang dicetak dan diedarkan ke masyarakat. Dengan demikian, tidak terdapat

tambahan pencetakan dan pengedaran uang dari jumlah yang ditetapkan Bank

Indonesia. Bank Indonesia meyakini bahwa Bank Indonesia merupakan satu-

satunya lembaga yang melakukan pengedaran dan penarikan uang Rupiah.

Pemusnahan uang diatur dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 2011 tentang Mata

Uang dan setiap tahunnya tercatat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Sesuai Undang-Undang No. 7 Tahun 2011, pencetakan Rupiah dilakukan oleh

Bank Indonesia, dengan menunjuk badan usaha milik negara, yaitu Perum Peruri,

sebagai pelaksana Pencetakan Rupiah. Bank Indonesia menegaskan bahwa

pencetakan uang Rupiah TE 2016 dilakukan seluruhnya oleh Perum Peruri. Dalam

proses pencetakan, Bank Indonesia menyerahkan bahan uang kepada Perum Peruri

dalam jumlah tertentu. Perum Peruri kemudian melaksanakan pencetakan uang dan

menyerahkannya kembali ke Bank Indonesia, dengan jumlah sesuai dengan bahan

uang yang diserahkan oleh Bank Indonesia. Dalam proses ini, dilaksanakan pula

verifikasi/penghitungan ulang oleh Bank Indonesia. Ada beberapa proses dalam

pencetakan uang rupiah yang dilakukan Perum Peruri yaitu:

1. Proses pertama adalah mengukir pelat yang merupakan dasar untuk pencetakan

uang kertas, proses tersebut dinamai engraving. Mengadopsi teknologi

98 http://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_1810716.aspx, diakses pada

Selasa, 13 februari 2018 pukul 23.40 WIB.

 

Page 76: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

63

pencetakan dari Jerman, pada bagian ini, mesin-mesin pencetak pelat lebih

mendominasi dibandingkan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) nya

2. Proses kedua, adalah mencetak uang pada tahap awal yakni memasukan

gambar saling isi atau rectoverso. Rectoverso atau gambar saling isi

penggunaannya bertujuan sebagai unsur pengaman uang kertas Rupiah untuk

melindungi dari tindak pemalsuan. Proses ini menjadi yang paling rumit, sebab

uang yang telah dicetak harus didiamkan selama 2x24 jam di tambah 8 jam

sebelum masuk tahap selanjutnya. Pada bagian ini juga ruangan kerjanya hanya

didominasi mesin-mesin dengan ukuran yang cukup besar.99

3. Proses ketiga adalah intaglio atau proses pencetakan kembali untuk bagian

depan dan juga bagian belakang.

4. Proses keempat adalah memberi nomor seri yang telah disiapkan oleh Bank

Indonesia. Terdapat tiga mesin putar pencetak nomor yang telah diisi dengan

plat nomor masing- masing uang.

5. Proses kelima adalah memeriksa uang yang telah memiliki nomor seri. Proses

tersebut dilakukan oleh pegawai secara manual. Pada proses ini, uang akan

disortir satu-satu untuk dilihat ada yang cacat atau tidak. Jika ada yang cacat,

maka pegawai tidak segan mencoret uang tersebut atau uang tersebut menjadi

tidak berharga. Bagi uang yang telah sempurna, maka masuk dalam tahap

terakhir.

6. Proses keenam adalah proses pemotongan. Proses pemotongan terbagi menjadi

dua yaitu proses penyelesaian secara mekanis dan manual. Secara mekanis,

kertas lembar besar tersebut kini dipotong menggunakan mesin 7 kertas

99 https://finance.detik.com/moneter/3399459/mengintip-proses-cetak-uang-rupiah,

diakses pada Selasa, 13 Februari 2018 pukul 23.46 WIB

 

Page 77: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

64

sedangkan secara manual, lembaran uang diperiksa kembali langsung oleh

sejumlah pekerja yang didominasi perempuan. Pada tahap akhir ini pulalah

lembaran-lembaran uang yang rusak atau cacat dilubangi untuk kemudian

dihancurkan. Setelah itu, uang baru dikirim ke Bank Indonesia untuk

disebarkan ke masyarakat.100

100 https://finance.detik.com/moneter/3399459/mengintip-proses-cetak-uang-rupiah,

diakses pada Selasa, 13 Februari 2018 pukul 23.50 WIB

 

Page 78: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

65

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

C. Analisis Isu Logo Palu Arit pada Pecahan Rupiah TE 2016

Pada 19 Desember 2016, Presiden Republik Indonesia meresmikan

pengeluaran dan pengedaran 11 (sebelas) pecahan uang Rupiah TE (TE) 2016, di

Gedung Bank Indonesia, Jakarta. Peresmian sekaligus menandai bahwa sebelas

pecahan uang tersebut mulai berlaku, dikeluarkan dan diedarkan di wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kesebelas uang Rupiah TE 2016 terdiri dari

7 (tujuh) pecahan uang Rupiah kertas dan 4 (empat) pecahan uang Rupiah logam.

Setelah peresmian uang baru tersebut, masyarakat dihebohkan oleh isu logo

palu arit yang terdapat di uang pecahan Rupiah terbaru TE 2016. Isu logo palu arit

bermula muncul dari postingan seorang netizen bernama Turiman Fachturahman

Nur. Ia mengunggah foto uang pecahan seratus ribu rupiah ke media sosial berupa

Facebook, dengan keterangan “Coba diperhatikan, ada apa di lingkaran uang

seratus ribu rupiah yg baru, benar nda ada palu arit?” Kemudian dalam fotonya

juga bertuliskan “Sejak kapan logo BI di pecahan uang seratus ribu bergambar

palu arit”. Setelah foto tersebut disebarkan oleh Turiman melalui Facebook,

beberapa netizen memberikan tanggapan komentar serta membagikan postingan

tersebut sehingga menjadi viral di dunia maya.101

Logo palu arit diidentikkan dengan simbol Partai Komunis Indonesia (PKI)

yang telah dilarang di Indonesia berdasarkan Undang Undang (UU) No. 27 Tahun

1999 dan Ketetapan MPRS (TAP MPRS) Nomor XXV/MPRS/1966 Tahun 1966.

101 https://melawinews.com/2016/11/12/netizen-heboh-logo-bi-uang-rp-100-ribu-ada-gambar-palu-

arit/, diakses pada Rabu, 7 maret 2018 pukul 13.56 WIB.

 

Page 79: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

66

66

Ada beberapa alasan komunisme dan Partai Komunis Indonesia (PKI) tidak boleh

kembali muncul di Indonesia, ditinjau dari aspek teologi, ideologi, sosial, politik

dan sejarah.

Dari segi teologi, komunisme telah melawan prinsip ketuhanan.

Komunisme tidak mengenal adanya Tuhan. Sedangkan di Indonesia menganut

prinsip berketuhanan. Hal tersebut tertera dalam sila pertama Pancasila, yakni

ketuhanan yang Maha Esa.

Dari segi ideologi, komunisme tentu sangat berlainan dengan paham

Pancasila. Perbedaan itu tertanam jelas dari butir Pancasila.

Dari segi sosial, komunisme mengajarkan pertentangan kelas. Misalnya,

pertentangan kelas antara buruh dan majikan, kaya dan miskin, tuan dan bawahan.

Padahal, prinsip tersebut akan terus mengadu domba antara pihak yang merasa

tertindas dan ditindas, sehingga tidak tercipta suasana yang harmonis.

Dari segi politis, komunisme jelas mengajarkan bagaimana melakukan

agitasi dan propaganda kepada lawan politik. Sedangkan hal tersebut tidak

dibenarkan. Pasalnya, Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai kebenaran dan jujur

termasuk dalam berpolitik.

Dari segi sejarah, pemberontakan yang dilakukan PKI di Indonesia tidak

hanya sekali. Pemberontakan PKI dimulai sejak tahun 1926, 1945, 1958, 1950 dan

terakhir tahun 1965. Peristiwa 1965 dikenal sebagai pemberontakan PKI yang

paling besar karena memakan banyak korban baik dari para jenderal TNI,

masyarakat sipil, hingga anggota PKI.102

102https://nasional.kompas.com/read/2016/05/31/21560771/pbnu.ada.lima.alasan.pki.tidak

.boleh.ada.di.indonesia, diakses pada Rabu, 7 maret 2018 pukul 14.02 WIB

 

Page 80: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

67

67

Dalam pembahasan ini, akan dipaparkan terkait isu logo palu arit pada

pecahan mata uang Rupiah TE 2016 yang menjadi kontroversial di masyarakat,

sehingga menciptakan strategi apa saja yang dilakukan Public Relations (PR) Bank

Indonesia dalam menangani isu tersebut. Terdapat beberapa tahapan perkembangan

isu yang disebut daur isu (issue life cycle) menurut Hainsworth, sebagai berikut:

1. Potential Stage

Isu logo palu arit pada pecahan Rupiah TE 2016 dinilai oleh peneliti

sebagai fenomena yang memiliki potensi untuk menjadi isu yang

memprihatinkan. Kebijakan perubahan desain baru pada uang Rupiah TE 2016

mulai menjadi perhatian publik. Postingan uang seratus ribu rupiah dari

seorang netizen dengan caption menuding adanya logo palu arit pada pecahan

Rupiah TE 2016 banyak dibagikan oleh netizen lain, sehingga isu tersebut

menjadi diskusi opini di masyarakat.

Adanya pihak yang pro dan kontra terhadap pemerintahan saat ini

merupakan potensi yang bisa menyebabkan isu berkembang karena kepala

negara saat ini sering diisukan sebagai antek PKI. Bagi pihak yang kontra, hal

ini adalah suatu kesempatan untuk memainkan isu logo palu arit yang menjadi

simbol PKI, sehingga reputasi dari Bank Indonesia menjadi jatuh dan

menyebabkan terjadinya krisis.

Dalam tahap ini, peneliti menilai bahwa pemangku kepentingan utama

yakni Bank Indonesia harus menyadari sejak awal akan adanya potensi isu

setelah kebijakan peluncuran uang baru Rupiah TE 2016. Seharusnya Bank

Indonesia menyiapkan pra isu sebelum mengeluarkan kebijakan. Apapun

 

Page 81: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

68

68

kebijakan yang akan di keluarkan harus di test to water dulu supaya

meminimalisir dampak negatif dari kebijakan baru.103

2. Emerging Stage

Peneliti melihat intensitas terhadap potensi adanya masalah mulai

meningkat secara bertahap. Isu logo palu arit pun mulai berkembang. Saat itu,

ketua Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq, mendukung dan memberi

perhatian pada isu tersebut. Bahkan, ia sampai melaporkan Menteri Keuangan

RI, Gubernur Bank Indonesia dan Peruri kepada pihak yang berwajib. Ketiga

orang tersebut memang yang paling bertanggung jawab atas terbitnya uang

baru Rupiah TE 2016. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.1

Berita Habib Rizieq Melaporkan Gubernur BI, Menkeu dan Peruri

Sumber:

https://nasional.kompas.com/read/2017/01/11/18334631/rizieq.akan.laporkan.gubernur.bi.me

nkeu.dan.peruri.soal.logo.palu.arit

103 Wawancara Pribadi dengan Asmono Wikan, Praktisi PR, Direktur Serikat Perusahaan

Pers (SPS) dan PR Indonesia, Jum’at, 23 Februari 2018 di Kebon Sirih, Kantor Serikat Perusahaan

Pers, Jakarta.

 

Page 82: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

69

69

Ormas FPI yang dipimpin oleh Habib Rizieq, menilai logo yang ada

pecahan Rupiah TE 2016 adalah logo palu arit. Logo tersebut merupakan

simbol PKI sehingga, isu logo palu arit tersebut diindikasikan dengan

kebangkitan PKI dan Bank Indonesia dinilai telah menyelipkan paham

komunisme pada mata uang Rupiah TE 2016. Isu tersebut pun mulai ramai

dibicarakan dan membesar melalui pemberitaan beberapa media, terutama

media online.

Selama isu logo palu arit tersebut berkembang, Bank Indonesia tidak

cepat bereaksi dalam menanggapi isu yang tengah berkembang tersebut.

Sebagai bank sentral Bank Indonesia harus melihat dengan jernih

permasalahannya, kenapa dan dimana isu tersebut muncul. ada dua hal yang

harus dijaga oleh Bank Indonesia sebelum bereaksi dalam menanggapi isu logo

palu arit tersebut. Pertama, keberadaan BI ditengah-tengah publik di

Indonesia. Kedua, keberadaan BI di tengah-tengah komunitas Bank sentral

dunia.104

3. Current Stage

Masalah yang terjadi mengenai isu logo palu arit pada pecahan Rupiah

TE 2016 telah memberikan dampak pada organisasi. Berita terkait isu logo palu

arit pada Pecahan Rupiah TE 2016 mulai menyebar dalam intensitas tinggi di

media-media terutama media sosial dan media online. Selain itu, diperparah

dengan datangnya banyak tekanan-tekanan dari masyarakat yang takut adanya

kebangkitan PKI karena adanya isu logo palu arit tersebut.

104 Wawancara Pribadi dengan Andi Wiyana, Deputi Direktur Departemen Komunikasi

Bank Indonesia, Senin, 18 Desember 2017 di Gedung Departemen Komunikasi Bank Indonesia,

Jakarta Pusat.

 

Page 83: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

70

70

Pemberitaan di media terkait isu logo palu arit pada pecahan Rupiah TE

2016 yang berulang-ulang dengan eskalasi yang sangat tinggi menjadikan isu

berkembang menjadi populer ditambah interaksi di media sosial dan jaringan.

Hal tersebut bisa dilihat pada gambar 4.2 di bawah ini:

Gambar 4.2

Berita Logo Palu Arit yang Populer di Media Sosial

Sumber: http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/11/12/ogise5365-

lambang-mirip-palu-arit-di-uang-pecahan-rp-100-ribu-heboh-

dimedsos?fb_comment_id=1256453917752149_1327589983971875#f3f3a80bae54f04

Pemberitaan di media yang sering berakibat pada isu tersebut menjadi

diskusi publik dan bermunculan beberapa pemimpin opini publik. Mayoritas

pemberitaan pada saat itu menggiring opini masyarakat bahwa isu logo palu

arit pada pecahan Rupiah TE 2016 merupakan salah satu hal yang

mengindikasikan kebangkitan PKI.

 

Page 84: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

71

71

Isu yang beredar telah berdampak penuh kepada Bank Indonesia terkait

kebijakan peluncuran uang Rupiah terbaru TE 2016 yang dilakukannya

ternyata menimbulkan persepsi negatif di masyarakat. Seperti wawancara

dengan Rizieq Shihab yang dikutip dari Liputan6.com edisi 23 Januari 2017,

sebagai berikut:

Ini kan membahayakan. Karena itu kita minta pemerintah segera Tarik

uang kertas baru dari pecahan seribu sampai seratus ribu yang

semuanya memberikan persepsi ada logo palu arit PKI di mata uang

kertas Indonesia.105

Persepsi negatif yang menyudutkan Bank Indonesia tentunya sangat

merugikan perusahaan terkait good corporate image. Bagi lembaga besar

seperti Bank Indonesia, citra positif dan kepercayaan di mata masyarakat

menjadi hal yang sangat penting untuk dijaga. Maka, apabila pemberitaan

negatif terkait logo palu arit pada pecahan Rupiah TE 2016 dibiarkan berlarut-

larut tanpa adanya tindakan yang dilakukan Public Relations Bank Indonesia,

akan menimbulkan krisis dan hilangnya kepercayaan di mata masyarakat.

4. Crisis Stage

Kondisi saat itu, Bank Indonesia tidak memiliki pilihan lain kecuali

menerima dan sesegera mungkin mengatur kebijakan yang akan dilakukan

Public Relations dalam menanggapi pemberitaan negatif di media. Crisis stage

memaksa perusahaan untuk tidak memiliki alternatif lain selain menerima

masalah dan melakukan sesuatu untuk memperbaikinya.106

105 http://www.liputan6.com/bisnis/read/2835091/rizieq-minta-rupiah-berlogo-palu-arit-

ditarik-ini-kata-menkeu, diakses pada Selasa, 26 Maret 2018 pukul 22.22 WIB. 106 Firsan Nova, Crisis Public Relations. (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2011), hal.

262.

 

Page 85: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

72

72

Bank Indonesia harus sesegera mungkin memutuskan tindakan apa

yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan dalam meredam isu sehingga tidak

menimbulkan krisis. Dalam situasi ini, media massa memegang peran penting

karena kemampuannya dalam diseminasi pesan dan pembentuk opini publik.

Public Relations Bank Indonesia memberikan informasi yang jelas dan jujur

kepada media massa dan diharapkan membangun relasi yang baik dengan

media massa untuk memperoleh publisitas positif. Hal tersebut seperti terlihat

pada gambar 4.3 di bawah ini:

Gambar 4.3

Penjelasan Gubernur BI mengenai Isu Logo Palu Arit pada Pecahan Rupiah

Sumber: http://www.bbc.com/indonesia/dunia-38566994

5. Dormant Stage

Intensitas isu dapat menjadi semakin tinggi dan menyebabkan krisis

atau kemudian menurun karena organisasi telah melakukan tindakan yang

 

Page 86: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

73

73

diterima masyarakat. Terkait dengan hal tersebut, Public Relations Bank

Indonesia bergerak cepat agar isu tidak semakin melebar dan menyebabkan

krisis. Public Relations Bank Indonesia memilih melakukan tindakan-tindakan

terkait strategi komunikasi isu dan krisis. Sehingga, dalam isu logo palu arit

tersebut yang awalnya sangat tinggi di bulan Januari 2017 menjadi menurun

dengan cepat. Hal tersebut bisa dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1

Sumber : Data yang diperoleh dari Departemen Komunikasi Bank Indonesia

D. Strategi Public Relations Bank Indonesia dalam Menangapi Isu Logo Palu Arit

pada Pecahan Rupiah TE 2016

Bank Indonesia merupakan bank sentral dan satu-satunya lembaga yang

berwenang untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut,

menarik dan memusnahkan uang dari peredaran berdasarkan pada UU No. 23

Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Selain itu, Bank Indonesia juga berwenang

215418

3379

506

27 77316

7449 20191

8

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

2 0 1 6 N O V E M B E R 2 0 1 6 D E S E M B E R 2 0 1 7 J A N U A R I 2 0 1 7 F E B R U A R I

TABEL FREKUENSI ISU LOGO PALU ARIT

Online Cetak Medsos

 

Page 87: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

74

74

menetapkan macam, harga, ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan yang digunakan

dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah.107

Di akhir tahun 2016, setelah peluncuran dan peresmian uang terbaru Rupiah

TE 2016 banyak isu yang berkembang mengenai logo palu arit yang terdapat pada

pecahan Rupiah TE 2016. Perhatian masyarakat pun banyak tertuju pada isu

tersebut karena isu tersebut dinilai sangat sensasional dengan adanya pernyataan

dari stakeholder yang mendukung isu tersebut.

Stakeholder tersebut adalah Ketua FPI yang dikenal dengan sebutan Habib

Rizieq. Habib Rizieq mengungkap kemiripan lambang BI dan lambang palu arit

dalam ceramah yang diupload ke Youtube. Di depan para jamaah yang hadir, dia

menunjukkan lembaran pecahan seratus ribuan yang lama, dan seluruh pecahan

uang kertas baru. "Ini duit baru. Ada dua ribu, sepuluh ribu, dua puluh ribu,

semuanya ada palu arit. Lihat cetakannya. Ini palu arit, bolak balik palu arit juga,"

kata Habib Rizieq seperti dikutip dari Kumparan.com.108

Ditungganginya isu logo palu arit oleh Habib Rizieq membuat sebagian

masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim percaya akan isu tersebut. Habib

Rizieq sebagai ketua FPI mempunyai pengikut yang banyak, bahkan sebagian umat

muslim menganggap Habib Rizieq adalah imam besar umat Islam. Oleh karena itu,

dengan adanya dukungan yang dilakukan Habib Rizieq terhadap isu logo palu arit

pada pecahan Rupiah TE 2016, mengindikasikan isu tersebut sangatlah penting

untuk diatasi.

107 Bank Indonesia, Buku Panduan Uang Rupiah, (Jakarta: Direktorat Pengedaran Uang

Bank Indonesia, 2011), hal. 6. 108 https://kumparan.com/@kumparannews/habib-rizieq-ada-palu-arit-di-uang-baru

diakses pada Senin, 12 Maret 2018 Pukul 03.07 WIB.

 

Page 88: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

75

75

Isu yang tidak dikelola dengan baik, akan menyebabkan krisis dan krisis

berpotensi mengancam reputasi perusahaan109. Tugas utama Public Relations

adalah menjaga citra perusahaan di mata publik sehingga penting bagi Public

Relations bank Indonesia untuk mengatasi isu logo palu arit tersebut dan

menciptakan reputasi perusahaan yang positif di mata publik.

Di Bank Indonesia, fungsi Public Relations dijalankan oleh Departemen

Komunikasi. Oleh karena itu dalam isu ini Departemen Komunikasi Bank

Indonesia menjadi garda terdepan bagi Bank Indonesia untuk mendiseminasikan

atau menyebarkan informasi guna meluruskan isu-isu yang beredar sehingga tidak

membuat kegaduhan di masyarakat.

Dalam menghadapi isu logo palu arit, Departemen Komunikasi Bank

Indonesia melakukan beberapa tahapan dan berbagai cara untuk mengatasi isu

tersebut. Bank Indonesia menyadari bahwa ada unsur politis dalam isu logo palu

arit tersebut. Isu logo palu arit dinilai masih berkaitan dengan isu presiden Jokowi,

banyak yang mengatakan bahwa presiden Jokowi adalah antek PKI dan menganut

paham komunis, sehingga dengan munculnya isu logo palu arit pada Rupiah TE

2016 secara tidak langsung menurunkan elektabilitas dari presiden Jokowi.

Bank Indonesia menilai isu logo palu arit tersebut termasuk ke dalam

kelompok isu yang serius dan utama untuk diselesaikan. Hal itu karena, dengan

adanya isu tersebut kredibilitas dan reputasi Bank Indonesia sebagai bank sentral

yang bersifat independen bisa jatuh di mata publik, sehingga akan menyebabkan

krisis ekonomi seperti tahun 1998. Departemen Komunikasi Bank Indonesia juga

mengirim sinyal kepada orang-orang politik untuk menghentikan keributan

109 Firsan Nova, Crisis Public Relations. (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2011), hal. 254

 

Page 89: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

76

76

dibidang BI. Hal itu dilakukan karena yang sedang terjadi adalah pertengkaran

politik. Departemen Komunikasi Bank Indonesia menghimbau agar jangan

memakai isu mengenai Bank Indonesia dalam kepentingan politik. Jika isu

mengenai BI ini digunakan, maka siapapun penguasanya nanti akan jadi repot.

Indonesia pernah mengalami krisis ekonomi dan waktu yang dibutuhkan untuk

recovery paling lama di dunia adalah (15 tahun). Artinya kalau ingin menjatuhkan

presiden dengan cara seperti ini maka akan berdampak pada presiden selanjutnya

yang akan mengalami kesusahan.110

Setelah ditelaah, peneliti menemukan bahwa strategi yang dilakukan oleh

Public Relations Bank Indonesia adalah dengan menggunakan teori strategi Public

Relations Ronald D. Smith yang dikolaborasikan dengan proses manajemen isu

Regester dan Larkin. Adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi isu.

Pada tahap ini, Departemen Komunikasi Bank Indonesia

mengantisipasi situasi kemunculan isu dengan mengidentifikasi dan

memetakan isu secara cepat. Identifikasi isu dilakukan oleh Departemen

Komunikasi Bank Indonesia dengan monitoring berita-berita di media yakni

kegiatan mengkliping pemberitaan di media. Saat itu, pihak BI melakukan

mapping isu, dan ternyata isu tersebut berada di sosial media yang bocor ke

media online.111 Berikut ini adalah frekuensi isu logo palu arit yang mulai

110 Wawancara Pribadi dengan Andi Wiyana, Deputi Direktur Departemen Komunikasi

Bank Indonesia, Senin, 18 Desember 2017 di Gedung Departemen Komunikasi Bank Indonesia,

Jakarta Pusat. 111 Wawancara Pribadi dengan Andi Wiyana, Deputi Direktur Departemen Komunikasi

Bank Indonesia, Senin, 18 Desember 2017 di Gedung Departemen Komunikasi Bank Indonesia,

Jakarta Pusat.

 

Page 90: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

77

77

muncul di akhir tahun 2016. Isu tersebut menjadi sensasional di bulan Januari

lalu mulai menghilang di bulan Februari atas kinerja dan strategi dari

Departemen Komunikasi Bank Indonesia. Data tersebut merupakan temuan

peneliti melalui data yang diperoleh dari Departemen Komunikasi Bank

Indonesia.

Tabel 4.2

Sumber: Data yang diperoleh oleh Departemen Komunikasi Bank Indonesia

Setelah diidentifikasi lebih lanjut, isu logo palu arit pada pecahan

Rupiah TE 2016 tersebut terdapat unsur politis. Isu tersebut dimunculkan oleh

orang-orang yang tidak menyukai pemerintahan sekarang yang dipimpin oleh

Presiden Jokowi. Polarisasi yang disebabkan oleh Pemilu 2014 sampai saat ini

masih terasa, dan Presiden terpilih Jokowi memang selalu diisukan dengan

PKI. Hal tersebut menyebabkan isu pun tak terhindarkan dari instansi-instansi

215418

3379

506

27 77316

7449 20191

8

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

2 0 1 6 N O V E M B E R 2 0 1 6 D E S E M B E R 2 0 1 7 J A N U A R I 2 0 1 7 F E B R U A R I

TABEL FREKUENSI ISU LOGO PALU ARIT

Online Cetak Medsos

 

Page 91: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

78

78

yang masih berafiliasi dengan negara dan pemerintahan seperti Bank

Indonesia.112

2. Analisis Isu

Analisis isu oleh Departemen Komunikasi Bank Indonesia dilakukan

melalui rapat rutin yang diadakan oleh Departemen Komunikasi dalam upaya

untuk menangani isu logo palu arit pada pecahan Rupiah TE 2016. Isu-isu

tersebut ditelaah dari sebab, alasan dan sumber persoalan yang menjadi

pemicu.

Adanya isu logo palu arit pada pecahan Rupiah TE 2016 yang

berkembang di masyarakat. Setelah dianalisa ternyata isu sensasional tersebut

berasal dari media sosial yang bocor ke media online.

Saat itu kita maping dimana adanya isu tersebut, ternyata isu

tersebut berada di sosial media yang bocor ke online. Sekarang

kita lihat mayoritas media massa di indonesia adalah media

online. Dan media online mempunyai latar belakang yang

berbeda-beda. Bisnis modernnya pun berbeda-beda.113

Dalam hal ini, ada tipikal massa yang sensitif terhadap suatu isu, ada

pula kelompok-kelompok yang menggunakan akal sehat seperti wartawan,

kelompok-kelompok yang kritis, kelompok-kelompok cendekiawan.

Pendekatan yang dilakukan pun pasti berbeda. Begitu isu itu muncul maka

dialog kepada kelompok-kelompok yang menggunakan akal sehat akan lebih

mudah. Tapi kalau kepada kelompok-kelompok yang sangat sensitif terhadap

112 Wawancara Pribadi dengan Andi Wiyana, Deputi Direktur Departemen Komunikasi

Bank Indonesia, Senin, 18 Desember 2017 di Gedung Departemen Komunikasi Bank Indonesia,

Jakarta Pusat. 113 Wawancara Pribadi dengan Andi Wiyana, Deputi Direktur Departemen Komunikasi

Bank Indonesia, Senin, 18 Desember 2017 di Gedung Departemen Komunikasi Bank Indonesia,

Jakarta Pusat.

 

Page 92: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

79

79

isu dan meyakini isu itu pasti benar, effort-nya pasti berbeda.114

Seperti yang kita ketahui masyarakat kita kebanyakan dari pengguna

media sosial yang sensitif. Jika ada isu sedikit saja yang muncul, sentimennya

sangat tinggi seperti ‘kebakaran jenggot’ tanpa mengecek apakah isu tersebut

benar atau tidak. Apalagi isu logo palu arit ini sudah ditunggangi oleh

stakeholder terkenal seperti Habib Rizieq yang didewakan oleh sebagian kaum

muslim.115 Hebohnya isu logo palu arit pada pecahan uang baru di media sosial

bisa dilihat pada gambar 4.4 yang diberitakan oleh Republika.co.id.

Gambar 4.4

Berita Lambang Mirip Palu Arit yang Heboh di Media Sosial

Sumber: http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/11/12/ogise5365-

lambang-mirip-palu-arit-di-uang-pecahan-rp-100-ribu-heboh-

dimedsos?fb_comment_id=1256453917752149_1327589983971875#f3f3a80bae54f04

114 Wawancara Pribadi dengan Asmono Wikan, Praktisi PR, Direktur Serikat Perusahaan

Pers (SPS) dan PR Indonesia, Jum’at, 23 februari 2018 di Kebon Sirih, Kantor Serikat Perusahaan

Pers, Jakarta. 115 Wawancara Pribadi dengan Asmono Wikan, Praktisi PR, Direktur Serikat Perusahaan

Pers (SPS) dan PR Indonesia, Jum’at, 23 februari 2018 di Kebon Sirih, Kantor Serikat Perusahaan

Pers, Jakarta.

 

Page 93: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

80

80

Selanjutnya, Departemen Komunikasi Bank Indonesia menentukan

langkah-langkah untuk menyerang, bagaimana cara Departemen Komunikasi

Bank Indonesia meng-counter isu dengan menggunakan kontra narasi. Dalam

hal ini, Departemen Komunikasi membalasnya dengan menggunakan

sensasional informasi berupa fakta-fakta yang dikeluarkan tetapi fakta yang

sensasional. Hal tersebut dilakukan untuk meredam isu-isu yang sudah

terlanjur sensasional. Setelah itu penentuan tugas untuk masing-masing tenaga

profesional dalam menangani isu.116

3. Strategi

Setelah mengindentifikasi dan menganalisis isu, Departemen

Komunikasi Bank Indonesia mengatur strategi untuk menyelesaikan

permasalahan- permaslahan yang berkaitan dengan isu logo palu arit. Dalam

menangani isu tersebut, Departemen Komunikasi Bank Indonesia

menggunakan strategi respons dinamis. Strategi respon dinamis ini bertujuan

untuk mengantisipasi dan membantu proses pengambilan keputusan agar

sesuai dengan kepentingan publik. Strategi ini memberikan arahan bagaimana

berkampanye melawan isu.117

Ketimpangan sosial di masyarakat Indonesia yang masih terlihat juga

membuat komunikasi yang dilakukan oleh Departemen Komunikasi Bank

Indonesia pun tidak sama, perbedaan kelas antara masyarakat yang termasuk

golongan mampu dan masyarakat yang termasuk dalam golongan tidak mampu

116 Wawancara Pribadi dengan Andi Wiyana, Deputi Direktur Departemen Komunikasi

Bank Indonesia, Senin, 18 Desember 2017 di Gedung Departemen Komunikasi Bank Indonesia,

Jakarta Pusat. 117 Firsan Nova, Crisis Public Relations. (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2011), hal.

259.

 

Page 94: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

81

81

atau biasa disebut masyarakat kelas bawah sangat jelas. Masyarakat kelas

bawah yang kebanyakan tidak mengenyam pendidikan formal terkadang tidak

bisa berpikir rasional dan mudah terprovokasi oleh berita-berita yang bersifat

provokatif. Oleh karena itu, agar masyarakat tidak terpengaruh dan

terprovokasi, Departemen Komunikasi Bank Indonesia memverifikasi

informasi dengan menetralisir berita-berita yang bersifat hoax atau belum tentu

kebenarannya.

Strategi respons dinamis yang digunakan oleh Departemen Komunikasi

Bank Indonesia bertujuan untuk merubah presepsi masyarakat terhadap isu

dengan melakukan sosialisasi melalui penyebaran informasi yang bersifat

kontra narasi yaitu informasi berisi kebijakan-kebijakan terbaru Bank

Indonesia seperti wacana redenominasi rupiah. Redenominasi rupiah adalah

penyederhanaan nilai mata uang rupiah menjadi lebih kecil tanpa

mengubah nilai tukarnya hanya pengurangan nolnya saja. Kebijakan

redenominasi rupiah diadakan dengan alasan inflasi.118

Bank Indonesia juga melakukan pendekatan kepada para tokoh

masyarakat dan stakeholders. Pendekatan yang digunakan adalah engagement

approach atau pendekatan terintegrasi. Pendekatan terintegrasi ini menjelaskan

bahwa dialog aktif atau keterlibatan antara organisasi dan publiknya

merupakan cara yang paling efektif dalam mengelola isu.

Terintegrasi (engagement) berarti bahwa stakeholders relevan

dipertimbangkan, dan dilibatkan dalam keputusan- keputusan organisasi. Oleh

karena itu, Bank Indonesia mencoba untuk merangkul tokoh-tokoh masyarakat

118 https://news.detik.com/kolom/d-3568784/redenominasi-rupiah, diakses pada Minggu,

12 Maret 2018 pukul 04.03 WIB.

 

Page 95: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

82

82

atau stakeholders dengan memberikan pemahaman bahwa isu logo palu arit

pada pecahan Rupiah TE 2016 adalah hoax.

Bank Indonesia juga menjelaskan bahwa gambar yang dituduh logo

palu arit tersebut sebenarnya adalah rectoverso. Rectoverso adalah suatu teknik

cetak khusus pada uang kertas yang membuat sebuah gambar berada pada

posisi yang sama dan saling membelakangi di bagian depan dan bagian

belakang.

Departemen Komunikasi juga memberikan saran kepada Gubernur BI

untuk mengadakan pertemuan dengan tokoh agama seperti bertemu dengan

ketua MUI, NU dan Muhammadiyah, serta kunjungan ke pesantren-pesantren

di seluruh Indonesia. Hal tersebut dilakukan karena isunya lebih cenderung dan

banyak ke kaum muslim.119

Di sinilah peran Public Relations Bank Indonesia dalam menjaga relasi

dengan publik dilakukan. Hal tersebut disebabkan karena tokoh agama

memiliki basis massa yang besar sehingga jika tokoh tersebut menyampaikan

seruan kepada anggota organisasi tentu akan lebih dipatuhi. Cara tersebut juga

termasuk cocok dengan budaya masyarakat Indonesia yang cenderung

memiliki sikap ramah dan menerima persuasi jika disampaikan dengan cara

yang baik. Pertemuan langsung tersebut yaitu seruan untuk menjaga

perdamaian.

Peneliti melihat terdapat pesan yang ingin disampaikan dalam

pertemuan tersebut, yaitu berupa seruan agar tidak termakan oleh isu logo palu

119 Wawancara Pribadi dengan Andi Wiyana, Deputi Direktur Departemen Komunikasi

Bank Indonesia, Senin, 18 Desember 2017 di Gedung Departemen Komunikasi Bank Indonesia,

Jakarta Pusat.

 

Page 96: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

83

83

arit pada pecahan Rupiah TE 2016, karena logo palu arit yang menjadi simbol

PKI merupakan isu yang sangat sensitif bagi kaum muslim. Diharapkan dengan

adanya agenda kunjungan dari Bank Indonesia dengan beberapa ormas besar

terutama NU dan Muhammadiyah akan membuat isu publik dapat dibicarakan

dan dicarikan solusi bersama.

Peneliti melihat pertemuan dengan tokoh agama dan ormas seperti NU

dan Muhammadiyah hal tersebut disebabkan karena kedua ormas tersebut

merupakah ormas terbesar di Indonesia. Jumlah anggota NU sebanyak 91.2

Juta orang dan Muhammadiyah sebanyak 40 juta orang.120 Walaupun berlatar

belakang agama, namun kedua organisasi tersebut menghormati ideologi

Pancasila. Selain itu, NU dan Muhammadiyah juga berkomitmen untuk

mewujudkan Islam nusantara dan Islam yang bekemajuan sebagai salah satu

wujud Islam sebagai agama rahmatan lil alamin. Komitmen tersebut akan

membantu Bank Indonesia dalam mensosialisasikan isu-isu sensitif yang

berlatar belakang agama salah satunya yaitu isu logo palu arit.

Hal tersebut dilakukan untuk mewujudkan persatuan di tengah

perpecahan perbedaan pandangan politik yang disangkutpautkan dengan

agama. Bank Indonesia juga berkoordinasi dengan aparat atau institusi hukum

untuk menindak oknum-oknum penyebar isu yang sifatnya hoax, kebohongan,

hingga fitnah.

Sejauh ini, peneliti melihat pendekatan terintegrasi dengan

menggunakan tokoh kunci telah berjalan dengan baik. Menjalin komunikasi

120https://regional.kompas.com/read/2016/04/07/14013651/Buktikan.Klaim.sebagai.Orma

s.Terbesar.NU.Terbitkan.Kartu.Anggota.Nasional, diakses pada Minggu, 12 Maret 2018 pukul

04.16 WIB.

 

Page 97: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

84

84

dengan berbagai pihak merupakan salah satu upaya yang efektif untuk

menjelaskan bagaimana Bank Indonesia merespon isu logo palu arit yang

berpotensi mendorong pemahaman yang salah dari masyarakat.

4. Taktik

Setelah strategi di buat, kini tiba gilirannya untuk memasuki fase taktik.

Pada fase ini, terdiri dari pemilihan taktik komunikasi yang akan digunakan

dan melakukan implementasi rencana strategis yang sudah disusun, yaitu

sebagai berikut:

a. Komunikasi Tatap Muka

Taktik komunikasi yang digunakan Bank Indonesia saat ini bersifat

proaktif-horizontal, yaitu berarti Bank Indonesia berinisiatif untuk

melakukan dialog, diskusi dan penyebaran informasi mengenai

kebijakannya sejak dini dan terencana melalui berbagai instrumen

komunikasi (multichannel). Sedangkan horizontal bermakna pendekatan

dilakukan secara dua arah (two way communication) yang melibatkan

stakeholders sebagai mitra sejajar. Komunikasi melalui pendekatan

tersebut perlu dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi

dan akuntabilitas pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan meningkatkan

pemahaman publik terhadap kebijakan Bank Indonesia terutama kebijakan

untuk mengganti desain uang baru Rupiah TE 2016 yang menimbulkan

polemik.

Dengan pendekatan multichannel communication, secara terjadwal

dan konsisten Bank Indonesia membina hubungan dalam rangka

 

Page 98: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

85

85

mengkomunikasikan kebijakan uang baru Rupiah TE 2016, antara lain

kepada pelaku pasar, pengamat/ekonom, media, lembaga negara, parlemen

dan masyarakat umum. Saluran komunikasi yang digunakan seperti,

konferensi pers, FGD (focus group discussion), program BI Goes to

Campus, media briefing, hingga pelatihan wartawan. Komunikasi tersebut

dilakukan secara tatap muka atau dua arah.121

b. Engagement dengan Stakeholders

Bank Indonesia juga memanfaatkan media sosial sebagai salah satu

saluran komunikasi dalam membangun hubungan dan komunikasi dengan

stakeholders. Pengembangan saluran komunikasi melalui jalur media

sosial terus dilakukan sejalan dengan perkembangan teknologi sarana

komunikasi, baik dari sisi konten maupun desain untuk memenuhi

kebutuhan stakeholders.

Media sosial telah mengubah gaya komunikasi, baik individu,

organisasi, hingga sebuah lembaga publik. Keterbukaan informasi menjadi

napas dari hadirnya sebuah lembaga publik. Prinsip transparansi dan

akuntabilitas ini menuntut Bank Indonesia (BI) untuk berkomunikasi

dengan stakeholders yang memiliki risiko ketika organisasi membuat satu

keputusan.

Saat munculnya isu sensasional mengenai logo palu arit setelah

kebijakan Bank Indonesia meluncurkan uang terbaru Rupiah TE 2016,

maka diperlukan hubungan baik antara organisasi dan stakeholders.

121 https://www.bi.go.id/id/publikasi/gerai-info/Pages/geraiinfo-64-Komunikasi-Dinamis-

Ala-Bank-Sentral.aspx, diakses pada Minggu, 12 Maret 2018 pukul 04.33 WIB.

 

Page 99: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

86

86

Hubungan tersebut diwujudkan dalam tindakan melibatkan (engagement)

atau relasi yang baik. Relasi ini akan menimbulkan suatu kepercayaan

(trust). Hal tersebut dilakukan agar komunikasi kebijakan yang dilakukan

BI dapat diketahui, dipahami, dan didukung oleh publik. Maka dari itu,

penting bagi BI untuk melakukan stakeholders engagement. Berbagai

program tentu memiliki karakteristik yang beragam sehingga stakeholders

yang dilibatkan juga akan berbeda. Oleh karena itu, klasifikasi serta

pemetaan patut dilakukan.

Sejauh ini, terdapat enam kategori stakeholders eksternal:

pemerintah, parlemen, media massa, tokoh masyarakat (opinion maker),

masyarakat umum dan warganet (netizen). Setiap stakeholders memiliki

pengaruh dan engagement beragam sehingga memerlukan perlakuan yang

berbeda. Pemerintah dan DPR merupakan pengambil keputusan dan

dikategorikan sebagai key player sehingga engagement yang optimal dan

berkesinambungan sangat diperlukan mengenai isu palu arit tersebut.

Meski BI adalah lembaga independen, koordinasi dan komunikasi

yang selaras akan menciptakan kontribusi aktif dan baik sehingga

diharapkan pemerintah serta DPR menjadi mitra kerja dalam kebijakan

yang dikeluarkan oleh BI.

Untuk media massa dan tokoh masyarakat (opinion maker) yang

memiliki engagement lebih baik kepada BI juga dapat mempengaruhi

proses pengambilan keputusan. Sementara masyarakat umum dan

warganet (netizen) dengan engagement sedikit, tetap memerlukan

informasi serta pengawasan secara berkala.

 

Page 100: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

87

87

Berdasarkan The Stakeholders Engagement Spectrum, level

engagement yang dituju adalah level inform untuk masyarakat umum dan

warganet bahwa isu logo palu arit yang tengah berkembang adalah hoax,

level consult bagi pengamat dan media massa.

Bank Indonesia juga meminta pendapat atau berkonsultasi dengan

expert dan media untuk mengatasi isu tersebut, dan level involve untuk ke

pemerintah dan parlemen. Bank Indonesia juga meminta dukungan kepada

pemerintah dan parlemen dalam menangani isu logo palu arit ini agar tidak

menyebabkan krisis yang berkepanjangan. Metode komunikasi melalui

stakeholders engagement menekankan pentingnya kegiatan untuk

mengikutsertakan stakeholders dalam proses komunikasi kebijakan yang

diyakini akan membuka peluang terciptanya dan semakin meningkatnya

trust dari stakeholders terhadap BI.122

c. Edukasi Lewat Media Sosial

Kompetisi ringan dalam media sosial membuat masyarakat

terpancing untuk mengetahui lebih dalam tentang Bank Indonesia serta

memperkuat komunikasi dua arah. Tidak hanya itu, beragam konten ‘berat’

juga dikemas dengan menarik agar pesan sampai kepada masyarakat.

Sebagai contoh, topik inflasi yang banyak tidak dipahami, disampaikan

dalam sebuah film pendek yang menyajikan cerita bahwa inflasi sangat

melekat dengan kehidupan sehari-hari.

122 https://www.bi.go.id/id/publikasi/gerai-info/Pages/geraiinfo-64-Komunikasi-Dinamis-

Ala-Bank-Sentral.aspx, diakses pada Minggu, 12 Maret 2018 pukul 04.37 WIB.

 

Page 101: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

88

88

Salah satu tantangan serius yang dihadapi Bank Indonesia saat ini,

yaitu penyebaran berita bohong atau hoax melalui media sosial seperti isu

logo palu arit pada pecahan Rupiah TE 2016 yang bermula dari hoax di

media sosial facebook. Semakin banyak hoax tersebar, semakin banyak

pula yang menganggap bahwa berita itu benar. Salah satu hoax yang

sensasional yaitu tuduhan atau isu adanya logo palu arit pada uang kertas

Rupiah TE 2016.

Berita ini sempat menjadi viral di media sosial dan membuat

sebagian masyarakat sempat percaya serta menuduh Bank Indonesia

menyelipkan unsur paham komunis dalam uang kertas rupiah. Selain itu,

Bank Indonesia juga dianggap sebagai ‘antek’ Partai Komunis Indonesia,

salah satu partai yang sudah tidak ada lagi keberadaannya di Indonesia.

Salah satu strategi dalam menanggapi isu tersebut, Bank Indonesia

memberikan edukasi melalui media sosial mengenai sistem pengamanan

pada uang kertas rupiah sekaligus menegaskan bahwa isu tersebut tidak

benar. Berkaca dari kejadian ini, kerja sama memerangi maraknya hoax

pun mulai dijalin dengan berbagai lembaga pemerintah. Diharapkan

melalui kerja sama ini, setiap hoax tentang logo palu arit yang beredar di

masyarakat dapat segera diklarifikasi guna mengantisipasi adanya

keresahan ataupun berbagai dampak yang tidak diinginkan di masyarakat.

Memberantas hoax bukan hanya tugas Bank Indonesia dan lembaga

pemerintah semata melainkan juga tugas masyarakat.123 Oleh karena itu,

123 Wawancara Pribadi dengan Andi Wiyana, Deputi Direktur Departemen Komunikasi

Bank Indonesia, Senin, 18 Desember 2017 di Gedung Departemen Komunikasi Bank Indonesia,

Jakarta Pusat.

 

Page 102: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

89

89

masyarakat didorong agar tidak ragu untuk melapor kepada instansi terkait

ataupun menghubungi berbagai akun media sosial resmi apabila

menemukan berita yang tidak valid. Selain itu, masyarakat juga diharapkan

tidak mudah menyebar berita yang belum terbukti kebenarannya.

Ke depan, kanal dalam media sosial juga akan diperluas. Segala

informasi terkait Bank Indonesia akan dikemas dalam video, infografis, dan

berbagai bentuk lainnya yang mudah diserap oleh masyarakat. Kemudian

dishare di akun resmi media sosial Bank Indonesia seperti Facebook,

Twitter, Youtube, Instagram maupun Website. Adapun nama-nama akun

resmi media sosial Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Akun Resmi Media Sosial Bank Indoenesia

No Media sosial Nama Akun

1 Facebook Bank Indonesia

2 Twitter @bank_Indonesia

3 Instagram bank_Indonesia

4 Youtube Bank Indonesia Channel

5 Website www.bi.go.id

Sumber: https://www.bi.go.id/id/Default.aspx

d. Optimalisasi Layanan Informasi Publik

Sebagai garda terdepan dalam memberikan informasi kepada publik,

Bank Indonesia juga memiliki contact center (BICARA 131) sebagai salah

satu saluran komunikasi dalam mengatasi isu logo palu arit.124 Upaya

124 Data yang diperoleh dari Departemen Komunikasi Bank Indonesia pada Senin, 18

Desember 2017 di Gedung Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Jakarta Pusat.

 

Page 103: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

90

90

tersebut juga untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat

dalam memperoleh informasi terkait Bank Indonesia dan kebijakan-

kebijakan terbaru yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keefektifaan

taktik komunikasi tersebut terlihat dengan diperolehnya ISO 9001:2015

dan menjadi contact center pertama di dunia yang tersertifikasi ISO

tersebut.

Sejatinya, komunikasi bukan sekadar menyampaikan pesan.

Komunikasi efektif membutuhkan interaksi dua arah atau timbal balik

antara komunikator (pemberi pesan) dan komunikan (penerima pesan)

sehingga terjadi mutual understanding. Untuk mendapatkan hasil optimal,

dibutuhkan dua kemampuan sekaligus: berbicara dan mendengarkan.

Selaku pembuat kebijakan di bidang ekonomi, Bank Indonesia

selalu berupaya mengeluarkan berbagai kebijakan demi menjaga stabilitas

nilai rupiah. Namun, suatu kebijakan yang baik bukan hanya berdasarkan

isinya, melainkan juga peran komunikasi dalam penyampaiannya kepada

seluruh masyarakat. Tanpa komunikasi efektif, kebijakan perubahan

desain pada pecahan Rupiah TE 2016 yang menjadi polemik tidak akan

dapat dipahami dengan baik. Sehingga berpotensi kurang optimal dalam

memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi negeri.

Pada era digital ini, sebuah institusi atau organisasi tidak bisa hanya

mengandalkan komunikasi satu arah. Publik semakin kritis dan

demanding. Sekali lagi, mendengarkan adalah salah satu kunci untuk

mencapai komunikasi yang efektif. Bank Indonesia telah menyediakan

Layanan Informasi Publik (LIP) yang bersifat dua arah, yaitu contact

 

Page 104: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

91

91

center (BICARA 131) yang terintegrasi dengan Pejabat Pengelola

Informasi dan Dokumentasi (PPID) Bank Indonesia. Masyarakat pun

dapat bertanya langsung tentang kebenaran isu sensasional logo palu arit

ataupun kebijakan yang berkaitan dengan Bank Indonesia. Setelah itu,

Layanan BICARA 131 dapat mendengar sekaligus memberi respon

maupun solusi.

Kehadiran BICARA 131 menjadi wadah bagi masyarakat yang ingin

menghubungi Bank Indonesia dari berbagai channel komunikasi. Bukan

tanpa alasan, contact center BI lahir dalam rangka menjalankan amanah

UU Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP). BICARA 131 didirikan

dengan standar tertinggi sesuai best practice contact center, ISO

9001:2015 untuk Quality Management System (QMS) dari International

Organization for Standardization, serta sesuai dengan UU KIP.

Layanan publik yang berhasil tidak hanya memberi pelayanan saja,

tetapi juga mampu memberikan solusi dengan standar layanan terbaik.

Untuk itu, BICARA 131 fokus dan rutin melakukan evaluasi terhadap

seluruh channel komunikasi yang ada.

Mendengarkan ‘suara’ publik lebih banyak melalui beragam

channel komunikasi dari telepon, surat, e-mail, website, media sosial,

mobile apps, serta layanan walk in merupakan salah satu langkah menuju

keberhasilan. Mendengar lebih baik lagi merupakan langkah Bank

Indonesia untuk semakin dekat dengan masyarakat. Bukan sekadar

layanan, nilai tambah dan pengalaman bagi pelanggan atau stakeholders

 

Page 105: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

92

92

selalu diselipkan dalam layanan publik BI agar kepuasan pelanggan dan

publik terus membaik.125

e. Mengoptimalkan Pegawai Bank Indonesia sebagai Humas Internal

Komunikasi internal dalam suatu organisasi dapat diartikan sebagai

segala bentuk interaksi dan komunikasi antar seluruh anggota organisasi

tersebut. Melalui proses komunikasi internal, semua anggota dapat

memperoleh informasi secara jelas. Bukan hanya seputar hubungan atasan

dan bawahan, bukan hanya dalam kondisi formal, proses komunikasi

internal juga dapat diterapkan dalam hubungan antar karyawan dan dalam

kondisi non formal. Berbagai lomba yang diselenggarakan untuk karyawan

ataupun penerbitan majalah internal, merupakan contoh proses komunikasi

non formal. Sebagai suatu lembaga negara, Bank Indonesia (BI) juga

menerapkan proses komunikasi internal dalam mengatasi isu logo palu arit

pada pecahan Rupiah TE 2016.

BI memandang karyawannya sebagai komunikator yang dapat

menyosialisasikan berbagai kebijakannya kepada masyarakat sesuai

dengan kapasitas masing-masing. Namun sebelum disosialisasikan, tentu

para karyawan harus memiliki pemahaman yang sama dalam memandang

berbagai kebijakan. Tujuannya, untuk meminimalisasi potensi

kesalahpahaman terhadap pembentukan berbagai kebijakan tersebut.

Jumlah pegawai Bank Indonesia yang mencapai ribuan diharapkan bisa

meminimalisir isu logo palu arit agar tidak berkembang dan menjadikan

125 https://www.bi.go.id/id/publikasi/gerai-info/Pages/geraiinfo-64-Komunikasi-Dinamis-

Ala-Bank-Sentral.aspx diakses pada Minggu, 12 Maret 2018 pukul 04.46 WIB.

 

Page 106: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

93

93

krisis pada perusahaan. Pegawai BI tersebut dituntut menjadi humas

internal untuk mengamplifikasikan informasi kepada masyarakat.126

Bank Indonesia membuat langkah-langkah, agar taktik komunikasi

dengan menjadikan pegawai sebagai humas internal tersebut berjalan

efektif. Pertama, sosialisai internal, hal tersebut patut dilakukan sehingga

mulai dari Gubernur BI hingga kepala perwakilan wilayah di setiap daerah

memiliki pemahaman yang sama terhadap isu logo palu arit tersebut. E-

mail blast hingga pemanfaatan intranet merupakan bentuk sosialisasi

internal yang diterapkan oleh BI. Tidak hanya itu, pada waktu-waktu

tertentu video conference pun diselenggarakan guna memudahkan interaksi

antara Gubernur BI dan para kepala kantor perwakilan wilayah.

Kedua, workshop diikuti dengan penyelesaian proyek yang tentunya

berkaitan dengan tema yang diselenggarakan. Upaya ini boleh dibilang

menjadi langkah penting bagi BI. Terlebih BI memiliki harapan untuk

menjadi bank sentral berpredikat The Best Product in 2045. Kemampuan

karyawan untuk berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan pun tidak

dapat dipisahkan dari cita-cita ini.127

5. Evaluasi dari hasil penanganan isu.

Evaluasi dilakukan melalui rapat internal yang diadakan oleh

Departemen Komunikasi Bank Indonesia.128 Kemudian, Departemen

Komunikasi Bank Indonesia juga mempunyai sistem monitoring tools

126 Data yang diperoleh dari Departemen Komunikasi Bank Indonesia pada Senin, 18

Desember 2017 di Gedung Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Jakarta Pusat. 127 https://www.bi.go.id/id/publikasi/gerai-info/Pages/geraiinfo-64-Komunikasi-Dinamis-

Ala-Bank-Sentral.aspx, diakses pada Minggu, 12 Maret 2018 pukul 04.49 WIB. 128 Data yang diperoleh dari Departemen Komunikasi Bank Indonesia pada Senin, 18

Desember 2017 di Gedung Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Jakarta Pusat.

 

Page 107: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

94

94

melalui media sosial. Dari situ, tim penanganan isu dari Departemen

Komunikasi dapat mengetahui respon yang diberikan oleh masyarakat

terkait penanganan isu atau kontra narasi yang didiseminasikan.129

Strategi menghadapi isu yang dilakukan oleh Departemen

Komunikasi Bank Indonesia sama halnya dengan tahap-tahap manajemen

isu yang diungkapkan dalam buku Firsan Nova berjudul Crisis Public

Relations dan Rachmat Krisyantono berjudul Public Relation &

Management Crisis yang dikolaborasikan dengan teori strategi Public

Relations Ronald D. Smith. Namun, proses manajemen isu yang dilakukan

oleh Departemen Komunikasi dirasa peneliti harus ada yang ditambahkan.

Departemen Komunikasi Bank Indonesia belum membuat secara

detail khalayak sasaran yang dituju dalam penanganan isu, misalnya tokoh

masyarakat yang berasal dari suku apa, apa bahasa sehari-hari yang

digunakan dan dimana lingkungan tempat tinggalnya. Hal ini juga sesuai

tanggapan seorang praktisi Public Relations, Asmono Wikan bahwa

Departemen Komunikasi Bank Indonesia sebelum menyusun strategi

menghadapi isu, dalam hal ini adalah isu logo palu arit pada pecahan Rupiah

TE 2016, harus menyertakan visi, misi dan alasan mengapa isu harus

diselesaikan. Kemudian, siapa khalayak atau target yang akan dituju. Sebab

karakteristik masyarakat Indonesia yang majemuk memiliki Bahasa yang

129 Data yang diperoleh dari Departemen Komunikasi Bank Indonesia pada Senin, 18

Desember 2017 di Gedung Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Jakarta Pusat.

 

Page 108: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

95

95

tidak selalu sama. Maka haruslah dibentuk cara berkomunikasi yang tepat

sesuai dengan khalayak sasaran.130

Peneliti setuju dengan pendapat yang diutarakan oleh Asmono,

karena, visi, misi dan alasan isu harus diselesaikan akan lebih memudahkan

identifikasi hingga pengelompokan isu-isu yang paling krusial. Hal tersebut

juga yang menjadi hambatan Departemen Komunikasi Bank Indonesia

dalam mengimplementasikan strategi dalam menanggapi isu tersebut. Andi

Wiyana sebagai Deputi Direktur Bank Indonesia menyatakan tidak semua

yang saya tahu bisa dibicarakan dan tidak semua yang dibicarakan bisa

dimengerti oleh khalayak. Oleh sebab itu resistensi pemahaman kepada

masyarakat adalah salah satu kunci sukses dari strategi komunikasi.131 Visi,

misi dan tujuan penyelesaian isu serta penentuan khalayak sasaran sangat

berguna dalam program untuk menangani isu, hal itu dilakukan agar

menciptakan komunikasi yang sesuai dengan masyarakat Indonesia.

Pada dasarnya dalam melakukan manajemen isu dan krisis yang

menimpa organisasi terutama yang berkaitan pemberitaan di media online,

Public Relations harus melakukan strategi komunikasi dalam menangani isu

maupun krisis yang sesuai dengan publiknya. Strategi komunikasi tersebut,

menurut Robbins adalah penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dalam

memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan

130 Wawancara Pribadi dengan Asmono Wikan, Praktisi PR, Direktur Serikat Perusahaan

Pers (SPS) dan PR Indonesia, Jum’at, 23 februari 2018 di Kebon Sirih, Kantor Serikat Perusahaan

Pers, Jakarta. 131 Wawancara Pribadi dengan Andi Wiyana, Deputi Direktur Departemen Komunikasi

Bank Indonesia, Senin, 18 Desember 2017 di Gedung Departemen Komunikasi Bank Indonesia,

Jakarta Pusat.

 

Page 109: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

96

96

untuk mencapai tujuan.132 Pada saat terjadi isu maupun krisis, Public Relations

harus dapat memutuskan tindakan apa yang seharusnya dilakukan perusahaan

untuk meredam isu dan menyelesaikan krisis tersebut.

Apabila Departemen Komunikasi Bank Indonesia membiarkan isu logo

palu arit pada pecahan Rupiah TE 2016, berarti mereka tengah

mempertaruhkan Bank Indonesia dalam situasi berbahaya yang bisa

berdampak pada krisis berkepanjangan. Oleh sebab itu, dalam menangani isu

tersebut Departemen Komunikasi tidak bisa menggunakan strategi komunikasi

yang secara umum. Selain manajemen isu yang digunakan dalam fungsi

perencanaan strategi, Departemen Komunikasi Bank Indonesia juga

menggunakan strategi komunikasi dalam menghadapi krisis manajemen di

bidang komunikasi.133

Bank Indonesia sebagai bank sentral tidak boleh cepat bereaksi karena

ada dua hal yang harus dijaga. Pertama, keberadaan BI ditengah-tengah publik

di Indonesia, jika dihipotesakan pertanyaannya adalah Indonesia butuh apa

yang Indonesia butuhkan dari Bank Indonesia. Kedua, keberadaan BI di

tengah-tengah komunitas Bank sentral dunia dimana harus mempunyai

common practice atau etika bisnis, artinya bank sentral itu powerful tidak bisa

marah-marah di depan publik, karena nanti masyarakat akan berpikir

bagaimana bisa menjagain kondisi ekonomi jika bank sentralnya sendiri pun

132 Stephen Robbins dan Mary Coulter, Manajemen, (Jakarta: Gramedia, 2002), hal. 200. 133 Wawancara Pribadi dengan Andi Wiyana, Deputi Direktur Departemen Komunikasi

Bank Indonesia, Senin, 18 Desember 2017 di Gedung Departemen Komunikasi Bank Indonesia,

Jakarta Pusat.

 

Page 110: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

97

97

pemarah.134 Hal senada pun terlontarkan dari Asmono Wikan sebagai praktisi

PR, ia menyatakan bahwa “Ketika isu itu semakin keras, maka akan sulit bagi

orang-orang akan mengcounter isu. Maka yang paling tepat dilakukan adalah

isu itu didiamkan pada tingkat tertentu”.

Ketika waktunya sudah tepat barulah BI menanggapi dan membantah

bahwa adanya logo PKI pada pecahan Rupiah TE 2016. Pembantahan tersebut

dilakukan melalui saluran komunikasi media massa agar masyarakat tidak

bertanya-tanya mengenai kebenaran isu tersebut.

Gambar 4.5

Berita Bantahan Gubernur BI Mengenai Logo Palu Arit

Sumber:

https://www.viva.co.id/berita/bisnis/868693-gubernur-bi-bantah-rupiah-baru-bergambar-palu-arit

134 Wawancara Pribadi dengan Andi Wiyana, Deputi Direktur Departemen Komunikasi

Bank Indonesia, Senin, 18 Desember 2017 di Gedung Departemen Komunikasi Bank Indonesia,

Jakarta Pusat.

 

Page 111: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

98

98

Setelah membantah adanya isu tersebut, kemudian Bank Indonesia menjelaskan bahwa

desain terbaru yang diindikasikan memuat logo palu arit, sebenarnya adalah rectoverso.

Rectoverso adalah suatu teknik cetak khusus pada uang kertas yang membuat

sebuah gambar berada pada posisi yang sama dan saling membelakangi di bagian

depan dan bagian belakang.

Penjelasan tersebut dilakukan agar masyarakat memahami bahwa isu

tersebut merupakan hoax, sehingga dengan adanya informasi yang detail

diharapkan masyarakat bisa terliterasikan dan tidak terpancing oleh isu-isu yang

belum jelas validitasnya. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.6

Berita Penjelasan Gubernur BI Mengenai Tudingan Logo Palu Arit

di Rupiah

Sumber: https://finance.detik.com/moneter/d-3403474/penjelasan-gubernur-bi-dan-

peruri-soal-tudingan-palu-arit-di-rupiah

 

Page 112: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

99

BAB V

PENUTUP

C. Kesimpulan

1. Analisis Isu Logo Palu Arit pada Pecahan Rupiah Tahun Emisi 2016

Isu logo palu arit muncul setelah adanya kebijakan dari Bank Indonesia

dalam perubahan desain Rupiah TE 2016 yang resmi diterbitkan pada 19

desember 2016. Desain baru tersebut diisukan memuat logo palu arit, sehingga

membuat masyarakat resah, karena mengindikasikan adanya kebangkitan PKI.

Awal munculnya isu tersebut berasal dari media sosial yang sempat

menjadi viral, sehingga membuat sebagian masyarakat percaya serta menuduh

Bank Indonesia menyelipkan unsur paham komunis dalam uang kertas rupiah.

Selain itu, Bank Indonesia juga dianggap sebagai ‘antek’ Partai Komunis

Indonesia, yang sudah dilarang berdasarkan Undang Undang (UU) No. 27

Tahun 1999 dan Ketetapan MPRS (TAP MPRS) Nomor XXV/MPRS/1966

Tahun 1966.

Jenis isu tersebut merupakan defensive issue yang cenderung

memunculkan ancaman terhadap organisasi. Oleh karena itu Bank Indonesia

harus bisa mempertahankan diri agar tidak mengalami kerugian organisasi. Isu

logo palu arit pada pecahan Rupiah TE 2016 merupakan isu sensasional yang

penting untuk diperhatikan dan diatasi dengan baik. Karena jika isu ini tidak

diatasi dengan baik, maka akan bisa menyebabkan krisis dan berpotensi

mengancam reputasi Bank Indonesia sendiri.

 

Page 113: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

100

2. Strategi Public Relations Bank Indonesia dalam Menanggapi Isu Logo Palu

Arit pada Pecahan Rupiah TE 2016

Strategi Public Relations Bank Indonesia dalam menanggapi isu logo

palu arit pada pecahan Rupiah TE 2016 dilakukan oleh Departemen

Komunikasi. Departemen Komunikasi ini berfungsi sebagai tim yang bertugas

merancang sebuah perencanaan sistematis dalam menanggapi sebuah isu agar

tidak membuat kegaduhan di masyarakat dan menyebabkan krisis pada

perusahaan. Strategi Public Relations Bank Indonesia dalam menanggapi isu

logo palu arit tersebut meliputi lima tahap yang terkandung dalam teori strategi

Ronald D. Smith yang dikolaborasikan dengan proses manajemen isu Regester

dan Larkin yaitu:

a) Identifikasi isu

Ketika menerima isu logo palu arit, Departemen Komunikasi

mengantisipasinya dengan memetakan isu logo palu arit secara cepat

dengan menelaah isu tersebut dari jenis isu, sebab, alasan, sumber

persoalan yang menjadi pemicu isu sensasional tersebut muncul dan

berkembang di masyarakat.

b) Analisis isu

Departemen Komunikasi menganalisis isu agama melalui rapat yang rutin

diadakan di Kantor Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Gedung

Thamrin, Jakarta Pusat. Dalam analisis, isu dibagi menjadi dua

pembahasan yakni mengenai pengelompokan isu. Apakah isu logo palu

arit pada pecahan Rupiah TE 2016 ini masuk ke dalam kelompok isu yang

berbahaya atau tidak. Ternyata isu logo palu arit tersebut dinyatakan

 

Page 114: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

101

masuk ke dalam kelompok berbahaya dan kelompok bermasalah, sehingga

perlu menentukan langkah untuk menyerang. Dalam hal ini bagaimana

cara untuk meng-counter isu dengan menggunakan kontra narasi. Setelah

itu penentuan tugas untuk masing-masing tenaga profesional dalam

menangani isu.

c) Strategi

Departemen Komunikasi Bank Indonesia membuat strategi-strategi untuk

menghadapi isu logo palu arit, salah satunya adalah strategi respons

dinamis yang dilakukan untuk merubah persepsi masyarakat terhadap isu

tersebut melalui penyebaran informasi yang bersifat kontra narasi. Seperti

informasi berisi kebijakan-kebijakan terbaru Bank Indonesia seperti

redenominasi rupiah. Departemen Komunikasi juga melakukan

pendekatan dan mencoba untuk merangkul tokoh-tokoh masyarakat dan

agama seperti NU dan Muhammadiyah. Hal tersebut dilakukan untuk

memberikan pemahaman mengenai rectoverso pada uang kertas Rupiah

TE 2016 yang dituduh memuat logo palu arit. Adapun dipilihnya NU, dan

Muhammadiyah karena, isu logo palu arit ini lebih cenderung sensitif ke

kaum muslim. Sementara, NU dan Muhammadiyah merupakan ormas

Islam terbesar dengan pengikut terbanyak di Indonesia.

d) Taktik

Setelah strategi dibuat, maka selanjutnya adalah pemilihan taktik

komunikasi yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana-

rencana strategis dalam menaggapi isu logo palu arit ini. Adapun taktik

 

Page 115: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

102

komunikasi yang digunakan Departemen Komunikasi Bank Indonesia

adalah sebagai berikut:

1) Komunikasi tatap muka

Komunikasi tatap muka yang bersifat proaktif-horizontal. Hal tersebut

dilakukan untuk membina hubungan dalam rangka

mengkomunikasikan kebijakan uang baru Rupiah TE 2016 yang

diisukan memuat logo palu arit. Komunikasi tatap muka tersebut

dilakukan antara lain kepada pelaku pasar, pengamat atau ekonom,

media, lembaga negara, parlemen, dan masyarakat umum. Saluran

komunikasi yang digunakan, seperti konferensi pers, FGD (focus group

discussion), program BI Goes to Campus, media briefing, hingga

pelatihan wartawan yang dilakukan secara dua arah (two ways

communication).

2) Engagement dengan stakeholders

Bank Indonesia juga memanfaatkan media sosial sebagai salah satu

saluran komunikasi yang cukup efektif dalam membangun hubungan

dan komunikasi dengan stakeholders. Hal tersebut dilakukan agar

komunikasi kebijakan yang dilakukan BI dapat diketahui, dipahami,

dan didukung oleh publik. Maka dari itu, penting bagi BI untuk

melakukan stakeholders engagement. Adapun kategori stakeholders

eksternal yaitu: pemerintah, parlemen, media massa, tokoh masyarakat

(opinion maker), masyarakat umum, dan warganet (netizen).

 

Page 116: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

103

3) Edukasi lewat media sosial

Setelah dimaping bahwa isu logo palu arit berasal dari media sosial

yang bocor ke media online, maka salah satu strategi Bank Indonesia

dalam menanggapi isu tersebut adalah memberikan edukasi melalui

media sosial mengenai sistem pengamanan pada uang kertas rupiah

(rectoverso) sekaligus menegaskan bahwa isu tersebut tidak benar.

Adapun edukasi tersebut disalurkan melalui akun-akun resmi media

sosial Bank Indonesia seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube

maupun website.

4) Optimalisasi layanan informasi publik

Bank Indonesia juga memiliki contact center (BICARA 131) sebagai

salah satu saluran komunikasi dalam mengatasi isu logo palu arit.

Upaya tersebut juga untuk memberikan pelayanan terbaik kepada

masyarakat dalam memperoleh informasi terkait Bank Indonesia dan

kebijakan-kebijakan terbaru yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

Keefektifaan komunikasi dengan layanan informasi publik tersebut

terlihat dengan diperolehnya ISO 9001:2015 dan menjadi contact

center pertama di dunia yang tersertifikasi ISO.

5) Mengoptimalkan pegawai BI sebagai humas internal

Bank Indonesia (BI) juga menerapkan proses komunikasi internal

dalam mengatasi isu logo palu arit pada pecahan Rupiah TE 2016.

Jumlah pegawai Bank Indonesia yang mencapai ribuan diharapkan bisa

meminimalisir isu logo palu arit agar tidak berkembang dan menjadikan

krisis pada perusahaan. Pegawai BI tersebut dituntut menjadi humas

 

Page 117: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

104

internal untuk mengamplifikasikan informasi kepada masyarakat. BI

memandang karyawannya sebagai komunikator yang dapat

menyosialisasikan berbagai kebijakannya kepada masyarakat sesuai

dengan kapasitas masing-masing. Namun sebelum disosialisasikan,

tentu para karyawan harus memiliki pemahaman yang sama dalam

memandang berbagai kebijakan. Tujuannya, untuk meminimalisasi

potensi kesalahpahaman terhadap pembentukan berbagai kebijakan

tersebut.

e) Evaluasi

Evaluasi dilakukan melalui rapat internal yang diadakan oleh

Departemen Komunikasi Bank Indonesia. Kemudian, Departemen

Komunikasi Bank Indonesia juga mempunyai sistem monitoring tools

melalui media sosial. Dari situ, tim penanganan isu dari Departemen

Komunikasi dapat mengetahui respon yang diberikan oleh masyarakat

terkait penanganan isu atau kontra narasi yang didiseminasikan. Dari

strategi dan proses manajemen isu yang dilakukan, Departemen

Komunikasi Bank Indonesia belum menyertakan visi, misi dan tujuan

mengapa isu harus diselesaikan serta khalayak sasaran secara jelas.

D. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti memiliki saran sebagai

berikut:

 

Page 118: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

105

1. Untuk Public Relations Bank Indonesia

a. Public Relations Bank Indonesia hendaknya tidak hanya fokus pada isu

yang sedang berkembang namun juga dapat memprediksiskan isu yang

akan muncul sebelum kebijakan baru diterbitkan. Apapun kebijakan yang

akan keluarkan harus di test to water dulu supaya meminimalisir dampak

negatif dari kebijakan baru.

b. Public Relations Bank Indonesia seharusnya sudah menentukan visi, misi,

alasan isu harus diselesaikan. Sasaran atau target masyarakat yang hendak

dituju dalam program penyelesaian isu logo palu arit pada pecahan Rupiah

TE 2016 harus jelas. Sebab, akan memudahkan tim untuk proses

menghadapi isu yang sesuai dengan karakter dan ciri dari masyarakat

Indonesia, serta memudahkan identifikasi hingga pengelompokan isu-isu

yang paling krusial.

c. Public Relations Bank Indonesia hendaknya tidak hanya menyampaikan

klarifikasi terhadap isu yang berkembang tetapi juga mencoba mengubah

opini publik supaya setelah diredam maka kebijakan selanjutnya dapat

didukung.

2. Untuk kalangan akademisi

Sebaikanya kajian seputar Public Relations terus dikembangan. Riset

ini dapat ditindaklanjuti dengan meneliti Public Relations di organisasi

maupun komunitas lain sehingga dapat memberikan sumbangsih terhadap cara

komunikasi yang lebih baik dan memahami cara mengatasi isu dengan baik.

 

Page 119: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

DAFTAR PUSTAKA

Afdhal, Ahmad Fuad, Tips & Trik Public Relations, (Jakarta: Grasindo, 2008).

Ardianto, Elvinaro dan Anees, Bambang Q, Filsafat Ilmu Komunikasi,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007).

Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2007).

Bank Indonesia, Buku Panduan Uang Rupiah, (Jakarta: Direktorat Pengedaran

Uang Bank Indonesia, 2011).

Basri, Amran, Hukum Perbankan Indonesia, (Medan: Universitas Al-Azhar, 2006).

Bungin, Burhan, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenada Media Group,

2005).

Bungin, Burhan, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Politik,

dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2009).

Effendi, Onong Uchjana, Human Relations dan Public Relations, (Bandung:

Mandar Maju, 1993).

Effendi, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 1992).

Emery, Edwin, Introduction to Mass Communcations, 9th ed. (New York:

Happerrow, 1998).

Gunawan, Imam, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta,

PT Bumi Aksara, 2013).

Iswari, Andriana Noro, Efektifitas Kegiatan Media Relations Melalui Humas Di

Bank Indonesia, Skripsi S1, Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010.

Jefkins, Frank, Public Relations, (Jakarta: Erlangga, 2002).

Kasali, Rhenald, Manajemen Public Relations, (Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti,

2003).

Krisyantono, Rachmat, Public Relation & Management Crisis, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2015).

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi) (Bandung:

Remaja Rosdakarya Offset, 2014).

Mulyana, Deddy, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2003).

 

Page 120: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

Murtopo, Ali, Strategi Kebudayaan. (Jakarta: Center for Strategic and

Internasional Studies-CSIS, 1978).

Nova, Firsan, Crisis Public Relations. (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,

2011).

Olii, Helena, Opini Publik, (Jakarta: PT Indeks, 2007).

Pearce II, John A. dan Robinson Jr, Richard B, Manajemen Strategis 10, (Jakarta:

Salemba Empat,2008).

Pohalan, Rusdin, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Lanarka, 2007).

Prayudi, Penulisan Naskah Public Relations, (Yogyakarta: penerbit andi, 2007).

Putra, G.I., Manajemen Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Universitas Terbuka,

2008).

Rachbini, Didik J. dkk, Bank Indonesia Menuju Independensi Bank Sentral,

(Jakarta: PT. Mandi Mulyo, 2000).

Raharjo, Dawam, Bank Indonesia Dalam Kilasan Sejarah Bangsa, (Jakarta:

LP3ES, 1995).

Rangkuti, Freddy, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT

Gramedia pustaka utama,2013).

Regester. dkk. Risk Issues and Crisis Management in Public relations, (New Delhi:

Crest Publishing House, 2003).

Ruslan, Rosady, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 1999).

Ruslan, Rosady, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi (Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada, 2006)

Smith, Ronald D, Strategic Planning For Public Relations, (Lawrence Erlbaum

Associates, 2002, USA).

Soemirat, Soleh dan Ardianto, Elvinaro, Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2010).

Steiner, George dan Mineer, John, Manajemen Strategik, (Jakarta: Erlangga).

Subroto, Hendro, Dewan Revolusi PKI, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2008).

 

Page 121: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Alfabeta, 2010).

Sukandarrumidi, Metodelogi Penilitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula,

(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2002).

Surianto, Rustan, Mendesain Logo, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009).

William F. Glueck dan Lawrence, Jauch, Manajemen dan Strategis Kebijakan

Perusahaan, (Jakarta: Erlangga, 1989).

Yulianita, Neni, Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung: Pusat Penerbit

Universitas, 2007).

Internet

http://kbbi.web.id/isu, diakses pada Rabu 1 Februari 2018.

http://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_1810716.aspx, diakses

pada Selasa, 13 Februari 2018.

http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/fungsi-bi/misi-visi/Contents/Default.aspx,

diakses pada Sabtu, 10 Januari 2018.

http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/fungsi-bi/status/Contents/Default.aspx, diakses

pada Sabtu, 10 Januari 2018.

http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/fungsi-bi/tujuan/Contents/Default.aspx, diakses

pada Sabtu, 10 Januari 2018. pukul 23.50 WIB.

http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/fungsi-bi/tujuan/Contents/Pilar1.aspx, diakses

pada Sabtu, 24 Februari 2018.

http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/fungsi-bi/tujuan/Contents/Pilar2.aspx, diakses

pada Sabtu, 24 Februari 2018.

http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/fungsi-bi/tujuan/Contents/Pilar3.aspx, diakses

pada Sabtu, 24 Februari 2018.

http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/hubungan

kelembagaan/negara/Contents/Default.aspx, diakses pada Sabtu, 24 Februari

2018.

http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/museum/sejarah-bi/pra-

bi/Pages/sejarah_prabi_1.aspx, diakses pada Sabtu, 10 Januari 2018.

http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/museum/sejarah-bi/pra-

bi/Pages/sejarah_prabi_1.aspx, diakses pada Sabtu, 10 februari 2018.

 

Page 122: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

https://finance.detik.com/moneter/3399459/mengintip-proses-cetak-uang-rupiah,

diakses pada Selasa, 13 Februari 2018.

https://kumparan.com/@kumparannews/habib-rizieq-ada-palu-arit-di-uang-baru,

diakses pada Senin, 12 Maret 2018.

https://melawinews.com/2016/11/12/netizen-heboh-logo-bi-uang-rp-100-ribu-ada-

gambar-palu-arit/, diakses pada Rabu, 7 maret 2018.

https://news.detik.com/kolom/d-3568784/redenominasi-rupiah, diakses pada

Minggu, 12 Maret 2018.

https://www.bi.go.id/id/publikasi/gerai-info/Pages/geraiinfo-64-Komunikasi-

Dinamis-Ala-Bank-Sentral.aspx, diakses pada Minggu, 12 Maret 2018.

https://www.erepublik.com/id/article/arti-lambang-palu-arit-dalam-gerakan-

komunis-internasional-2273485/1/20, diakses pada Minggu, 31 Desember

2017.

Situs resmi Bank Indonesia www.bi.go.id, diakses pada 27 Juli 2017 pukul 11.24

www.bi.go.id/id/tentang-bi/profil/Documents/07_sejarah_rev1.pdf diakses pada

Sabtu, 10 Februari 2018.

Hadiono, Strategi Komunikasi Pemasaran PT Global Informasi Bermutu (Global

TV) Jakarta Dalam Perubahan Logo, artikel diakses pada kamis, 8 Februari

2018 dari https://hadiono.wordpress.com/2008/10/03/.

halttp://nasional.kompas.com/read/2017/01/11/18334631/rizieq.akan.laporkan.gu

bernur.bi.menkeu.dan.peruri.soal.logo.palu.arit, diakses pada 4 Juli 2017.

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/572/jbptunikompp-gdl-tonyvancha-28556-10-

unikom_t-i.pdf, diakses pada Minggu, 31 Desember 2017.

https://nasional.kompas.com/read/2016/05/31/21560771/pbnu.ada.lima.alasan.pki.

tidak.boleh.ada.di.indonesia, diakses pada Rabu, 7 maret 2018.

https://regional.kompas.com/read/2016/04/07/14013651/Buktikan.Klaim.sebagai

.Ormas.Terbesar.NU.Terbitkan.Kartu.Anggota.Nasional, diakses pada

Minggu, 12 Maret 2018.

Undang-Undang BI No. 23 Tahun 1999, diakses melalui www.bi.go.id/id/tentang-

bi/uu bi/ pada Sabtu, 10 Februari 2018.

www.bi.go.id/id/tentang-bi/organisasi/Documents/visi_dkom.pdf, diakses pada

Kamis, 1 Maret 2018.

 

Page 123: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

Wawancara dengan Pak Andi Wiyana, Deputi Direktur Departemen

Komunikasi Bank Indonesia, Senin, 18 Desember 2017 di Gedung Departemen

Komunikasi Bank Indonesia, Jakarta Pusat.

Q: Pewawancara

A: Narasumber

Q : Menanggapi isu logo palu arit pada pecahan uang Rupiah emisi 2016.

Isu tersebut menjadi kontroversial di media massa. Isu tersebut dianggap

berkaitan dengan PKI, reputasi BI menjadi rendah. Isu tersebut tingginya di

bulan Januari 2017, kemudian di bulan Februari reda dan malah hilang. Yang

ingin saya tanyakan dalam skripsi saya strategi Public Relations (PR) Bank

Indonesia (BI) sehingga isu yang tadinya kontroversial bisa redup?

A : Dalam menangani isu kita tidak bisa menggunakan strategi komunikasi

yang secara umum. Strategi yang kita jalankan kemarin adalah strategi komunikasi

menghadapi krisis, krisis manajemen di bidang komunikasi. Jika berbicara terkait

krisis manajemen kita harus jernih melihat permasalahannya, dimana dan kenapa

masalah itu muncul. Terutama kepada bank sentral seperti BI yang tidak boleh cepat

bereaksi. Bank indonesia adalah bank sentral, sebagai bank sentral ada 2 hal yang

harus dijaga, pertama adalah keberadaan BI ditengah-tengah publik di Indonesia,

jika dihipotesakan pertanyaannya adalah indonesia butuh apasi dari bank Indonesia.

yang kedua adalah keberadaan BI di tengah-tengah komunitas Bank sentral dunia

yang dimana harus mempunyai common practice atau etika bisnis, artinya bank

sentral itu power full tidak bisa marah-marah di depan publik karena nanti

masyarakat akan berpikir bagaimana bisa jagain ekonomi kalo bank sentralnya

sendiri pun pemarah. Harus tenang, harus cool, tidak terburu-buru, harus

conservative, walaupun indonesia mungkin membutuhkan bank sentral yang

agresif.

Saat itu kita maping dimana adanya isu tersebut, ternyata isu tersebut berada di

sosial media yang bocor ke online. Sekarang kita lihat mayoritas media massa di

indonesia adalah media online. Dan media online mempunyai latar belakang yang

berbeda-beda, bisnis modernnya berbeda-beda. Ada 3 motif orang membuat media

online

 

Page 124: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

1. Orang-orang jurnalistik yang mempunyai idealisme jurnalistik lalu memlih

channel, apakah membuat media electronic seperti TV, Radio, media cetak

seperti koran, majalah dsb atau memilih media online. Jadi media online

adalah wadah untuk menuangkan idealisme jurnalistiknya.

2. Di dorong bisnis motif untuk memperluas jangkauan audience, seperti orang

yang sudah mempunyai koran, radio, TV tapi ingin memperluas jangkuan

audiencenya dengan membuat media online seperti tempo.co,

republika.co.id, kompas dsb untuk kelengkapan.

3. Motif yang ketiga adalah orang yang ingin bisnis di online, pilihannya

adalah membuat market place seperti go jek, traveloka atau virtual.

Media sensasional (yang ketiga) tidak belajar etika jurnalistik, kaidah jurnalistik,

yang penting memiliki uang. Semakin kontroversial berita yang dibuat maka akan

semakin menarik. Dari ketiga kategori tersebut rupanya masalah kontroversial

muncul di yang ketiga. Dia bukan teman-teman jurnalistik yang bekerja di online.

Strategi yang saya gunakan bukan strategi jurnalistik, tetapi membalas sensasional

informasi. Yang mau diseimbangkan adalah sensasionalnya jika unsur

sensasionalnya tidak lagi sensasional (berhenti). Kalau di jurnalistik, maka saya

harus berargumen jurnalistik, faktanya harus dijelaskan. Namun tidak dalam kasus

media yang menyebarkan informasi sensasional ini.

Saya di sini membuat fakta yang sensasional. Setelah saya amati ternyata ini ada

unsur politiknya. Namun saya tidak bicara soal politiknya, saya akan memberitahu

cara menghadapinya. Tetap fakta yang dikeluarkan tetapi fakta yang sensasional

supaya mereka mengcounter. Mereka mnegatakan bahwa presiden yang sekarang

tidak peduli dengan isu komunis. Presiden yang sebelum-sebelumnya juga tidak

peduli tentang komunis namun isu ini baru merebak sekarang. Lalu mengapa dulu

isu ini tidak merebak?

Q : Sebetulnya siapa yang mendorong isu ini. Kenapa isu ini dulu tidak

merebak dan sekarang baru merebak?

A : Saya bukan pengikut presiden manapun. BI tidak boleh berpolitik

(independen). Ini sudah ada sejak tahun 2000. Saya bicara dengan kelompok

pertama, ini undang-undang dan keputusannya, ini dulu memakai SK Presiden

 

Page 125: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

tahun 2000. Itu jika berhadapan dengan orang dari jurnalistik. Jika berhadapan

dengan orang bisnis seperti ini, saya akan bicara dari proses pembuatan uang,

sistem pengamanan dan sebagainya. Jadi umpamanya ada kericuhan pertandingan

sepak bola, kita harus mengetahui siapa yang menyebabkan kericuhan, apakah

pemainnya, supporternya atau pengurusnya. Jika pengurusnya, kita akan berbicara

mengenai bisnis. Yang terakhir saya katakan, saya mengirim sinyal kepada orang-

orang politik, saya tahu bahwa sedang terjadi pertengkaran politik. Jika terjadi hal

seperti ini tolong jangan memakai isu mengenai BI. Jika isu mengenai BI ini

digunakan, maka siapapun penguasanya nanti akan jadi repot. Kita pernah

mengalami krisis ekonomi dan waktu yang dibutuhkan untuk recovery paling lama

di dunia (15 tahun). Artinya kalau ingin menjatuhkan presiden dengan cara seperti

ini maka akan berdampak pada presiden selanjutnya yang akan mengalami

kesusahan. Tapi itu adalat the art of communication (tidak bisa dibicarakan). Jadi

kita mengirim sinyal untuk menghentikan keributan di bidang ini (BI).

Q : Di uang baru tersebut logo berubah, sebenarnya sama hanya saja

pengamannya dirubah, namun kenapa pengemannya terlihat seperti logo palu

arit?

A : Tidak juga, itu kan dipotongnya diagonalnya, tidak mirip sama sekali

dengan logo palu arit.

Q : Kenapa tidak memakai desain lain?

A : Karena memang logo BI seperti itu, dipotongnya secara diagonal dan itu

tidak untuk dilihat di satu sisi, itu harus dilihat utuh. Jika dilihat dari jauh akan

terlihat logo BI nya, namun dari dekat ini terlihat dipotongnya. Ini hanya masalah

persepsi/cara pandang. ini masalah yang harus diluruskan oleh anda dan teman-

teman di kampus.

Q : Apakah pemotongan logo BI tersebut diatur dalam undang-undang?

A : Tidak, itu murni masalah security (keamanan). Bagaimana cara yang

paling susah untuk ditiru, karena harus memiliki mesin cetak yang presisi di bagian

depan dan belakang.

Q : Masyarakat yang belum teredukasi pastilah akan terbawa isu saja

kalau ini adalah logo palu arit, bagaimana cara mengatasinya?

 

Page 126: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

A : Itulah sebabnya mengapa kita tidak melakukan campaign di media-media

konvensional/media online besar karena masalahnya tidak terjadi di situ. Ini terjadi

di media online tipe 3. Di Kompas dan Tempo juga ada penjelasan-penjelasan yang

sebetulnya di awal-awal tidak kita lakukan, baru ada di akhir-akhir saja.

Q : Pak Agus menjelaskan di Kompas, ada atau tidakkah koordinasi

antara Pak Agus dengan Depkom?

A : Iya tentu saja, kita yang membuat semuanya. Kita membuat yang namanya

pesan utama,, kita desain poin-poin apa yang akan disampaikan/dijelaskan kepada

masyarakat. Kalau yang ditanya bagaimana menjawabnya, itu harus dijawab sesuai

dengan desain kita. Bukan hanya untuk Pak Agus namun ke semua pimpinan BI.

Jadi siapapun yang ditanya maka jawabannya sama. Kalau sudah komunikasi krisis,

yang penting kita harus cepat, tidak membuat kegaduhan yang berlebih dan

konsistensi semua orang menjawab sama dan tahu kapan harus berhenti. Jika sudah

selesai ya sudah. Kita lebih banyak berkomunikasi di luar media, kita

berkomunikasi dengan dengan pesantren-pesantren, pemuka masyarakat/pemuka

agama itu lebih banyak dengan cara bertemu langsung. Seperti bertemu dengan

ketua MUI, NU dan Muhammadiyah. Di seluruh Indonesia, kita bertemu dengan

pesantren-pesantren besar karena itu isunya lebih banyak ke muslim. Kita bertemu

stakeholder di wilayah/daerah-daerah. Karena ini dipicu dari sosial media

kemudian dimasukkan ke media online yang orientasinya bukan jurnalistik.

Q : Isu ini kontroversial juga karena ada stakeholder umat muslim

seperti Habib Rizieq yang mengatakan ini logo PKI dan mau melaporkannya.

Strategi dari BI untuk mengcounter hal itu seperti apa?

A : Saya bertemu dengan Habib Rizieq langsung, kita jelaskan Habib Rizieq

bilang bahwa ia harus mengatakan ke umatnya. Habib Rizieq tidak terima karena

Habib Rizieq adalah orang yang sensasional. Kami juga bertemu dengan gurunya

Habib Rizieq . saya bilang ke Habib, “Bib, kalau kita ribut, terus Habib ketahuan

salah lan nanti rugi”. Saya memberitahu faktanya saja. Karena kan isu tersebut

kontroversial karena ada stakeholdernya yang mendukung.

Q : Apakah peluncuran uang baru tersebut sudah ada undang-

undangnya?

 

Page 127: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

A : Undang-undang mata uang tahun 2013 (kalau tidak salah) bahwa ada batas

waktu (tentang uang NKRI).

Q : Apa saja hambatan yang dialami BI dalam melakukan strategi-

strategi tersebut?

A : Begini, tidak semua yang saya tahu bisa dibicarakan dan tidak bisa semua

orang mengerti apa yang terjadi. Sehingga yang tidak mengerti ini, demografinya

lebih banyak anak muda daripada orang tuanya. Anak muda ini senang lah lucu-

lucuan apalagi sekarang dengan adanya sosial media mereka bermain ledek-

ledekan. Jika ada masalah atau kegagalan terus- menerus ya kita meminta maaf. Ini

masalah-masalah teknis yang sedang mencari sensasi dan kita balas dengan sensasi

juga.

Q : Logo BI ini diganti setelah ada isu tersebut?

A : Tidak, logo tetap seperti itu. Kalau kita ganti berarti kita membenarkan isu

tersebut. Setiap masalah kita selesaikan di tempatnya harus mapping dengan baik

masalahnya dimana dan kenapa. Kita harus tenang. Oh, ternyata masalah yang lari

ke sosial media, sosial media yang bagaimana, yang sensasional atau tidak.

Hambatannya hanya di persepsi masyarakat dan ada yang membangun isu tersebut.

 

Page 128: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

Wawancara Pribadi dengan Asmono Wikan, Praktisi PR, Direktur Serikat

Perusahaan Pers (SPS) dan PR Indonesia, pada Jum’at, 23 Februari 2018 di

Kebon Sirih, Kantor Serikat Perusahaan Pers, Jakarta.

Menanggapi isu logo palu arit pada pecahan uang Rupiah emisi 2016. Isu tersebut

menjadi kontroversial di media massa. Isu tersebut dianggap berkaitan dengan PKI,

reputasi BI menjadi rendah. Isu tersebut tingginya di bulan Januari 2017, kemudian

di bulan Februari reda dan malah hilang.

Q : Yang ingin saya tanyakan dalam skripsi saya strategi PR sehingga isu

yang tadinya kontroversial bisa redup? Strategi PR ada 4 yaitu identifikasi,

analisis, implementasi strategi dan evaluasi. BI pertama tama

mengidentifikasi terlebih dahulumunculnya isu tersebbut paling besar

dimana? Ternyata di media online. Setelah ditelusuri dibuatlah klarifikasi

oleh BI bahwa ini adalah rectoverso dan bukan logo PKI. Semua internal BI

menjadi PR sekaligus media yang menyalurkan berita klarifikasi mengenai

isu ini ke masyarakat. Yang ingin saya tanyakan adalah pertama dari segi

pandangan praktisi PR, kira-kira apakah kalau dari kerangka media kira-

kira seharusnya penggunaan media dalam mengantisipasi isu tersebut seperti

apa?

A : Sebenarnya banyak isu yang didrive oleh media sosial. Saat ini lebih

mudah dalam tanda kutip kita mengorganisir isu yang muncul di media

konvensional misal cetak, jadi itu lebih mudah. Kenapa? Karena jelas

user/playernya itu siapa. Kalau di media online dalam bentuk portal itu juga mudah

tapi jika situsnya anonim maka akan sulit. Tapi sepengetahuan saya, isu yang

kemarin itu munculnya dari sosial media. Ada yang mempost kemudian ia coba

kaitkan dengan logo PKI. Apalagi di tahun 2017 itu ingatan orang masih belum

lupa mengenai Jokowi yang waktu itu diblack campaign sebagai pedoman PKI itu

masih ada. Nah mengapa?. Kalau orang nomor satu yang terkena isu ini kan sulit.

Saya punya kepercayaan, saya punya teori begini, ketika isu itu semakin keras,

maka akan sulit bagi orang-orang akan mengcounter isu. Maka yang paling tepat

dilakukan adalah isu itu didiamkan pada tingkat tertentu. Karena begitu isu itu

dicounter terus oleh orang itu sendiri akan sulit. Atau yang kedua ada yang namanya

 

Page 129: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

organik sistem yang muncul secara natura untuk mengcounter isu itu. Meskipun

kadang-kadang itu menjadi sebuah keajaiban. Jadi, kembali ke pangkal soal

bagaimana mengolah isu, saya kira mungkin untuk di media konvensional itu sudah

di siapkan platform komunikasinya ketika mau dirilis mata uang ini. Bahkan waktu

itu Peruri sempat ikut mengalami kerepotan meredam isu supaya tidak berkeliaran

sampai di jalanan. Jadi, semestinya kalau ini belum dilakukan oleh Bank Indonesia

maka ini perlu dijaga ke teman-teman di BI. Maksudnya, BI sudah menyediakan

platformnya untuk menjawab segala kemungkinan bahwa isu logo palu arit ini akan

muncul.

Saya tidak tahu tapi bila BI sudah mengantisipasi itu semestinya isu itu harus segera

diatasi lebih cepat. Sayangnya sentimen orang terhadap isu itu kuat sekali.

Jangankan orang memastikan, mendengar ada yang mengatakan itu saja cepat

‘kebakaran jenggot’. Audiens kita di kelompok sosial media ini sangat-sangat

sensitif. Perilaku mereka memang tidak bisa dikendalikan.

Q : Apalagi isu tersebut ibaratnya ditunggangi langsung oleh ketua FPI,

Habib Rizieq, waktu itu yang langsung melaporkan Menteri Keuangan dan

Gubernur BI yang otomatis masyarakat pun semakin tinggi antusiasmenya

dalam memerhatikan isu tersebut?

A : Tapi coba kita lihat ketika Habib Rizieq pergi dari negeri ini, isu itu hilang

dengan sendirinya. Ya sebenarnya tidak ada hubungannya sih dengan Habib Rizieq.

Saya kira jawabannya awal saya adalah bahwa semestinya ada proses melakukan

antisipasi terhadap isu apapun ketika mau meluncurkan suatu produk yang benar-

benar sangat besardan bakal mempunyai magnitudo yang kuat pada publik

harusnya ada. Kalaulah misalnya isunya itu menjadi aneh-aneh pun smestinya

sudah ada pagar pengaman bahwa ini adalah sebuah visual mata uang dan itu harus

berulang-ulang. Sekarang kan orang-orang itu main keras-kerasan suara. Kalau kita

kalah suara ya akan sulit. Makanya kalau kita tidak mungkin untuk bersuara keras/

kalah keras lebih baik kita diam kemudian kita melakukan kampanye yang lebih

edukatif. Pada akhirnya jika isu ini muncul di publik, secara alami adalah bahwa

orang mengatakan begini, oh tidak, yang dituduhkan itu bukan sesuatu yang benar.

Jadi, orang yang terkena isu ituakan mendapatkan endorsment dari publik yang

 

Page 130: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

teredukasi secara diam-diam tadi. Daripada kita harus berbenturan, saling teriak

keras-kerasan padahal belum tentu suara kita lebih keras.

Q : Saya sudah tanyakan kepada Pak Andi, kenapa logo BI tersebut harus

dibuat secara rectoverso dan potongan diagonalnya menyerupai logo palu arit

milik PKI. Mengapa tidak dibuat bentuk lain yang tidak menyerupai logo

tersebut. Menurut Pak Andi, itu hanya masalah persepsi saja. Pada

kenyataannya itu adalah rectoverso. Dari pandangan PR sendiri, apa hal

terpenting untuk mengcounter isu ini?

A : Yang pertama adalah pemetaan stake holder. BI sebenarnya tidak

menyangka kalau ini akan menjadi kontroversi maka dia tahu kepada siapa dia akan

meredam isu tersebut. Artinya ada pre isu yang harus disiapkan. Apapun kebijakan

yang akan kita keluarkan harus di test to water dulu supaya meminimalisir dampak

negatif dari kebijakan baru. Terkadang lembaga pemerintahan terlalu percaya diri

untuk tidak melakukan test to water sebuah kebijakan. Mereka mengira kebijakan

ini akan diterima oleh masyarakat begitu saja. Padahal belum tentu. Tapi saya tidak

tahu apakah Bank Indonesia (BI) melakukan itu.

Bagi saya, sebagai pengamat, dalam common sense Public Relations (PR) harusnya

seperti itu. PR harus membentengi sebuah kebijakan baru. PR harus membuat stake

holder mapping dahulu, apakah kebijakan baru ini akan diterima atau tidak. Jika

tidak, maka yang harus dilakukan BI dalam hal ini adalah harus mengatakan pada

divisi kreatifnya untuk melakukan penyesuaian pada desain pecahan mata uang

Rupiah yang baru. Setelah itu, baru bisa diluncurkan. Sekarang pertanyaannya

apakah srategi itu dilakukan oleh BI? Saya tidak tahu.

Q : Hal tersebut adalah antisipasi yang harus dilakukan BI. Nah, kalau

isu itu sudah muncul, kira-kira strategi apa yang harus dilakukan?

A : Pasti sangat normatif. Ada pendekatan-pendekatan. Approaching itu

penting. keberhasilan approaching untuk meredam isu itu ditentukan pada jasa

pahala yang sudah ditanam oleh institusi itu sebelum terjadi isu. Ada tipikal massa

yang sensitif terhadap suatu isu. Ada pula kelompok-kelompok yang menggunakan

akal sehat seperti wartawan, kelompok-kelompok yang kritis, kelompok-kelompok

 

Page 131: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

cendekiawan. Pendekatan yang dilakukan pasti berbeda. Begitu isu itu muncul

maka dialog kepada kelompok-kelompok yang menggunakan akal sehat akan lebih

mudah. Tapi kalau kepada kelompok-kelompok yang sangat sensitif terhadap isu

dan meyakini isu itu pasti benar, effort-nya pasti berbeda. Strategi yang digunakan

pun berbeda. Maka, yang digunakan adalah gatekeeper-nya, siapa tokoh kunci dari

masing-masing komunitas/stake holder yang sensitif tadi.

Jika isu sudah terjadi, seharusnya tidak perlu melakukan pembantahan secara

langsung. Karena hal itu tidak ada artinya. Yang harus kita lakukan adalah

mengedukasi bahwa apa sih sebenarnya rectoverso itu.

Q : Munculnya isu ini dari media online, nah bagaimana cara untuk

meng-counter media online itu?

A : Sebenarnya untuk meng-counter media online itu mudah bagi saya.

Sebagai contoh, kalau isu tersebut muncul di media online. Media online tersebut

pasti tercatat dalam sebuah lembaga pers. Anda tinggal menunjukkan berita itu

sesuai fakta dan cover both side atau tidak. Jika tidak maka harus minta hak jawab

dan hak koreksi. Jika media tersebut tidak mau memberikan hak tersebut maka

dapat dihukum denda 500 juta oleh Dewan Pers. Itu berlaku bagi media yang

mengusung konten jurnalisme.

Q : Bagaimana jika kontennya abal-abal?

A : Diamkan saja. Dalam arti tidak perlu ditanggapi. Tapi bukan berarti

Humasnya diam saja. Kita harus melakukan pendekatan-pendekatan kepada

masyarakat yang rentan secara emosional untuk mudah percaya kepada isu yang

tidak benar. Sudah terbukti dalam sejarah, media abal-abal itu jika semakin

ditanggapi maka akan semakin runyam. Begitu didiamkan, ibaratnya dia seperti

ikan yang tidak berenang di air. Air itu ibarat tanggapan tadi, begitu ditanggapi,

maka akan muncul terus dan tidak akan pernah selesai.

Kuncinya adalah jika stake holder dipetakan dengan jelas maka strategi untuk

meredam isunya juga jelas. Yang pasti adalah tidak akan pernah ada strategi tunggal

pada semua stake holder.

 

Page 132: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

Q : Untuk media sendiri, apakah strategi pengelola pengalihan isu itu

efektif atau tidak untuk men-counter isu di media massa? Ibaratnya media-

media yang ibaratnya bukan based on content journalism kita buatkan isu

terbaru lagi sehingga isu yang lama ini bisa terabaikan.

A : Isu itu ada dua, isu yang baru diciptakan untuk meninggalkan isu yang

lama dan ada isu yang sedang in dan sifatnya natural. Pengalihan isu itu penting

juga. Perlu bagi seorang PR supaya isu yang menimpa lembaganya bisa hilang.

Namun tidak mudah mencari isu, itu sebabnya maka dibutuhkan pihak ketiga yang

bisa membangun isu-isu baru yang memiliki magnet tinggi. Kemudian secara

alamiah orang-orang akan bergeser ke isu yang baru tersebut.

 

Page 133: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

FotoBersamaDeputiDirekturDepartemenKomunikasi Bank Indonesia, Andi Wiyana di GedungDepartemenKomunikasi BI, Jakarta

FotoSaatWawancaradenganPraktisi PR SekaligusDirekturSerikat Perusahaan Persdan PR Indonesia, AsmonoWikan di Gedung SPS, KebonSirih Jakarta

 

Page 134: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur

 

Page 135: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BANK INDONESIA DALAM MENANGGAPI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41536/1/NURUL... · DAFTAR ISI ABSTRAK ... Gambar 8 Penjelasan Gubernur