STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA...

113
STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA LEMBAGA WAKAF AL-AZHAR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: Muhamad Aris Munandar 1111053000031 JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H./2015 M.

Transcript of STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA...

Page 1: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF

PADA LEMBAGA WAKAF AL-AZHAR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

Muhamad Aris Munandar

1111053000031

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1436 H./2015 M.

Page 2: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar
Page 3: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar
Page 4: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar
Page 5: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

i

ABSTRAK

Muhamad Aris Munandar NIM : 1111053000031.

Judul Skripsi : “Strategi Promosi program Sahabat Wakaf pada Lembaga

Wakaf Al-Azhar”. Dibawah bimbingan Muhammad Zen, MA.

Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam membangun dan

mengembangkan wakaf, jika saja semua elemen baik pemerintah maupun

lembaga-lembaga swasta bersatu, bahu-membahu mengampanyekan gerakan

wakaf. Seperti yang dilakukan oleh lambaga Wakaf Al-Azhar, menghimpun dan

mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar menempati

posisi keempat dalam hal penghimpunan harta wakaf, di usia yang belum genap

lima tahun, hal ini beralasan karena salah satunya lembaga strategi promosi yang

bejalan efektif dan efisien.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi promosi yang

dilakukan program Sahabat Wakaf Al-Azhar dalam menghimpun dana wakaf

dimasyarakat. dengan rumusan masalahnya adalah menganalisa bagaimana

formulasi, pelaksanaan dan evaluasi strategi promosi yang dilakukan oleh

program Sahabat Wakaf Al-Azhar.

Metodologi penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif

dengan menggali informasi yang dibutuhkan secara mendalam, teknik analisis

datanya adalah dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kasimpulan.

Objek yang dituju adalah pada bidang strategi promosi Sahabat Wakaf Al-Azhar.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah strategi promosi yang dilakukan

program Sahabat Wakaf Al-Azhar dalam lingkup formulasi dengan menetapkan

tujuan strategis, dan menetapkan perencanaan dari bauran promosi: periklanan,

penjualan personal, promosi penjualan, publisitas dan humas dan pemasaran

langsung, selajutnya pelaksanaan strategi promosi dengan melaksanakan tujuan

dan melaksanakan bauran promosi, namun program Sahabat Wakaf Al-Azhar

sebagian besar hanya memanfaatkan tiga dari komponen bauran promosi yakni :

periklanan, penjualan personal dan promosi penjualan, evaluasi strategi promosi

program Sahabat Wakaf Al-Azhar adalah tidak semua Sahabat Wakaf Al-Azhar

memanfaatkan kelima dari komponen bauran pemasaran, karena sebagian besar

dari mereka adalah agent asuransi yang sudah terbiasa melakukan periklanan,

penjualan personal dan promosi penjualan secara profesional.

Kata kunci : Strategi, Strategi promosi, Program Sahabat Wakaf Al-Azhar,

Wakaf.

Page 6: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puja dan puji untuk Allah Swt tuhan semesta alam

yang selalu memberikakan nikmat dan karunia-Nya yang tak terhingga kepada

kita semua. Shalawat beserta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi

besar Muhammad SAW keluarga beserta Sahabat yang selalu setia.

Tidak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada orang tua tercinta

sekaligus motivasi terebesar saya, Ayahanda Drs. H. Ahmad Suwandi, M.Si

(Alm) Semoga Allah Swt terima amal baiknya dan ibunda Hj. Nihlah somoga

Allah Swt selalu sehatkan raganya, yang senantiasa mendidik, membantu,

mendukung, mendoakan, dan mencurahkan kasih sayang yang tiada henti, adik-

adiku tercinta, Mohammad Ardiansyah dan Firda Fauziyyah Febriana sebagai

pelita-pelita pemantik kebahagiaan di tengah keluarga kami.

Skripsi ini dapat terealisasikan karena adanya bantuan, bimbingan, dan

dukungan dari berbagai pihak, dan kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Suparto M.Ed, Ph.D selaku Wadek I Bidang

Akademik, Dr. Raudhonah, MA selaku Wadek II Bidang Administrasi

Umum, dan Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wadek III Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen

Dakwah, dan Drs. Sugiharto, MA selaku Sekretaris Jurusan

Manajemen Dakwah.

Page 7: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

iii

3. Muhammad Zen, MA selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan pengarahan

serta motivasi untuk terus semangat kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

4. Suparto, M. Ed, Ph.D selaku ketua sidang munaqasyah, Drs.

Sugiharto, MA selaku sekretaris sidang munaqasyah, Drs. Cecep

Castrawijaya, MA selaku penguji I, H. Mulkanatsir, BA, S.Pd, MM

selaku penguji II sidang munaqasyah, yang telah memberi arahan

dalam proses sidang skripsi.

5. Prof. Hj. Ismah Salmah, M.Hum (Alm) selaku dosen pembimbing

akademik periode sebelumnya semoga Allah terima amal ibadahnya,

Fauzun Jamal, Lc. MA, sebagai pembimbing akademik yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan sekeripsi ini.

6. Para Dosen dan Staf Pengajar Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang telah memberikan ilmu pengetahuan dalam

mendidik penulis selama melakukan studi. Penulis berharap semoga

ilmu yang diberikan dapat ditularkan dan bermanfaat untuk orang lain.

7. Ustadz Muhammad Rofiq Thayyib lubis sebagai direktur Wakaf Al-

Azhar, Suryaningsih selaku Direktur Kelembagaan dan Keuangan

Wakaf Al-Azhar, Hendra Yuliano selaku Direktur Marketing Wakaf

Al-Azhar, Hasbiallah Khatim selaku Ketua Tim 12 dan Koordinator

Sahabat Wakaf Al-Azhar, mbak Intan selaku sekretaris Sahabat Wakaf

Al-Azhar dan seluruh karyawan Wakaf Al-Azhar Bang Hanif, Kang

Page 8: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

iv

Ujang, dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu, dalam

membantu penelitian skripsi ini.

8. Seluruh Sahabat Wakaf Al-Azhar Mas Fahmi Reza dkk, yang tersebar

diseluruh penjuru Indonesia, terus berjuang berjihad mewujudkan

pendidikan dan dakwah menjadi lebih baikdi negeri tercinta ini.

9. Drs. H. Ahmad Mahdi beserta keluarga, Ihsanul Ikhsan, SE beserta

keluargaselaku paman penulis, dan seluruh keluarga besar H.

Hajanawi (alm) yang telah membantu baik secara dukungan semangat

dan motivasi maupun secara materil semoga Allah Swt membalas

kebaikannya.

10. Sahabat-sahabat seperjuangan angkatan 2011 Jurusan Manajemen

Dakwah, Aam Abdussalam, Edwin Nurul Syafarudin, M. Muflih

Hidayat, Rizki, Tami, Nourmalinda, Aretha, Indah, dan tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu, yang selalu menghiasi memberikan

warna dalam kahidupan penulis semasa menempuh studi di kampus.

11. Sahabat-sahabat terbaik penulis Ali Nawawi,S.Th.I Derry Herdiana

Wiguna, S.IP, Ubay Mulyawan, S.Sos, Ahmad Hairul Arif, dkk, yang

masih banyak lagi, yang telah memberikan dukungan sehingga penulis

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih bayak kekurangan, Akhir kata

semoga skripsi ini nermanfaat bagi yang membutuhkan.

Ciputat, 10 September 2015

Muhamad Aris Munandar

Page 9: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

v

DAFTAR ISI

ABSTRTAK ....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 6

D. Metodologi Penelitian ................................................................. 8

E. Teknik Penulisan ......................................................................... 12

F. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 12

G. Sistematika Penulisan .................................................................. 15

BAB II LANDASAN TEORI

A. Strategi .........................................................................................16

1. Pengertian Strategi ..................................................................16

2. Tahapan Formulasi Strategi ....................................................18

3. Tahapan Pelaksanaan Strategi ................................................20

4. Tahapan Evaluasi Strategi ......................................................22

B. Promosi ........................................................................................22

1. Pengertian Promosi .................................................................22

2. Fungsi dan Tujuan Promosi ....................................................24

3. Bauran Promosi ......................................................................25

C. Strategi Promosi ..........................................................................28

1. Pengertian Strategi Promosi ...................................................28

2. Sasaran Strategi Promosi dan Konsep AIDA .........................29

D. Wakaf ..........................................................................................31

Page 10: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

vi

1. Pengertian Wakaf ....................................................................31

2. Landasan Teologis Wakaf ......................................................32

3. Rukun dan Syarat Wakaf ........................................................35

4. Wakaf Produktif ......................................................................36

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG LEMBAGA WAKAF AL-

AZHAR

A. Sejarah dan Profil lembaga Wakaf Al-Azhar ..............................37

1. Visi dan Misi Wakaf Al-Azhar ...............................................38

2. Struktur Kelembagaan Wakaf Al-Azhar ................................39

B. Deskripsi Sahabat Wakaf Al-Azhar ............................................40

C. Produk-produk Wakaf Al-Azhar .................................................41

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

A. Formulasi Program Sahabat Wakaf Al-Azhar .............................51

B. Pelaksanaan Strategi Promosi Program Sahabat Wakaf Al-

Azhar ...........................................................................................59

C. Evaluasi Strategi Promosi Program Sahabat Wakaf pada

Wakaf Al-Azhar ..........................................................................65

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ..................................................................................72

B. Saran ...........................................................................................73

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

vii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1 Konsep AIDA .......................................................................... 31

2. Tabel 4.1 Tujuan Periklanan ..................................................................... 54

3. Tabel 4.2 Jenis-jenis media yang digunakan ............................................ 55

4. Tabel 4.3 Amanah wakaf Al-Azhar (2011-2014) .................................... 65

5. Tabel 4.4 Hasil Pengukuran efektifitas periklanan ................................... 67

6. Tabel 4.5 Hasil Pengukuran menggunakan rumus efektifitas................... 72

Page 12: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

viii

DAFTAR GAMBAR

1. Diagram 1.1 Persentase Sumber Wakaf ................................................... 3

2. Bagan 3.1 Struktur Kelembagaan Wakaf Al-Azhar.................................. 39

3. Diagram 4.1 Persentase nadzir memprospek calon wakif perorangan -

dan perusahaan ........................................................................................... 52

4. Gambar 4.2 Kegiatan Promosi Penjualan ................................................. 63

Page 13: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia memiliki potensi yang sangat besar1 dalam membangun dan

mengembangkan wakaf, jika saja semua elemen baik pemerintah maupun

lembaga-lembaga swasta bersatu, bahu-membahu mengampanyekan gerakan

wakaf uang (produktif). Jumlah umat Islam yang terbesar diseluruh dunia

merupakan aset besar untuk menghimpun dan mengembangkan wakaf.

Sejak disahkanya Undang-undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf,

praktik perwakafan di Indonesia telah berkembang dari konsumtif ke arah

yang produktif atau dari non professional ke arah yang professional. Wakaf

produktif adalah bentuk pengembangan wakaf yang mendatangkan nilai

ekonomis. Hal ini jauh lebih berkembang dari kondisi yang sebelumnya,

dimana wakaf identik dengan musholla, madrasah, kuburan, dan pondok

pesantren. Memang dalam perkembanganya terdapat tiga fase, yaitu fase non-

profesional, semi professional dan profesional.2

1 Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 sebesar 237.641.326 dengan kenaikan

1,49% pertahunya. Maka jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2012 adalah sebesar 244.775.796

juta jiwa. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pendapatan per kapita Indonesia pada tahun

2011 sebesar Rp. 30,8 Juta, jika dihitung per bulan, rata-rata pendapatan per kapita penduduk

Indonesia sekitar Rp. 2,56 juta. Jika 20 juta umat Islam berwakaf uang setiap orang per bulan Rp.

100 ribu dalam setahun maka akan terkumpul dana wakaf sebesar Rp. 24 triliun. Jika saja 50 juta

umat Islam berwakaf uang setiap orang per bulan Rp. 100 ribu makan akan terkumpul Rp. 69

triliun. Jika terdapat 1 juta saja masyarakat muslim yang mewakafkan dananya sebesar Rp. 100

ribu maka akan diperoleh pengumpulan dana wakaf sebesar Rp. 100 miliar setiap bulan (Rp. 1,2

triliun per tahun). Lihat Direktorat Pemberdayaan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan

Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, Wakaf Uang dan Prospek Ekonomi di Indonesia,

(Jakarta : 2013), h. 46. 2 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Wakaf

Kementrian Agama RI, Dinamika Perwakafan di Indonesia dan Berbagai Belahan Dunia, (Jakarta

: 2013), h. 87.

Page 14: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

2

Melihat dari potensi yang luar biasa, Strategi Penghimpunan harta

wakaf di lembaga wakaf merupakan hal yang mendasar dalam menentukan

dan menjalankan organisasi, semua itu dapat dilakukan tidak terbatas pada

pemenuhan kesejahteraan semata, tetapi juga perlu perubahan sistemik

mencangkup pengembangan masyarakat, revolusi kebijakan dan perubahan

pranata kehidupan dalam masyarakat.

Kecendrungan umat Islam ketika diseru untuk beramal, merupakan

potensi. Dalam bebagai penelitian, sekalipun dalam keadaan krisis ekonomi,

altivitas sosial keagamaan khususnya dalam kerangka pemungutan ZIS

(termasuk wakaf) terus meningkat dari tahun ke tahun. Indonesia dengan

hampir 90% rakyatnya yang muslim, merupakan potensi besar sebagai calon

wakif, yang dari hari ke hari membutuhkan aktualisasi amaliah selain zakat-

infaq-shadaqah, demi memuaskan kebutuhan batinya.3

Berdasarkan survey, hampir seluruh harta wakaf pada saat ini berasal

dari wakif perorangan (69%). Ini mudah di mengerti mengingat wakaf

merupakan ekspresi keagamaan individu Muslim, yang memahami wakaf

sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Selain itu, ada

juga wakif individu yang menginginkan namanya terus dikenang, terutama

para sultan atau orang-orang kaya. Dengan motif seperti ini membuat mereka

bersedia mengeluarkan harta bendanya untuk tujuan wakaf. Selain individu,

pemerintah juga memiliki andil dalam menyumbang harta wakaf yang sat ini

beredar di masyarakat (20%).4

3 Direktorat Pemberdayaan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Kementerian Agama RI, Wakaf Uang dan Prospek Ekonomi di Indonesia, (Jakarta : 2013), h. 46. 4 Andy Agung Prihatna, dkk, Wakaf, Tuhan, dan Agenda Kemanusiaan, (Jakarta: Center

for the study of Religion dan Culture, 2006), h. 145.

Page 15: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

3

Beberapa sumber harta wakaf selain itu, yang bersumber dari

perusahaan (7%). Kesediaan perusahaan untuk wakaf tampaknya dipengaruhi

oleh semakin meningkatnya kesadaran perusahaan akan tanggung jawab

sosial yang diembannya (Corporate Social Responsibility). Jika potensi ini

dapat dimaksimalkan oleh nadzir, maka terbuka peluang bagi para nadzir

untuk menggaet perusahaan sebagai salah satu sumber pemberi wakaf.

Sumber harta wakaf lainnya berasal dari pemerintah Negara asing dan

lembaga donor, meski jumlahnya masih terbilang kecil (2 dan 2%).5 (lihat

diagram 1.1).

Diagram 1.1

Persentase Sumber Harta Wakaf

Sumber : Survey CSRC UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2006.

Tingginya sumber harta wakaf perorangan seperti yang digambarkan

diatas, tempaknya berkorelasi positif dengan kenyataan bahwa wakif

perorangan merupakan target yang sangat diutamakan oleh para nadzir.

Namun, terdapat pula yang sebagian melakukan pendekatan kepada

5 Agung, Wakaf, h. 145.

Page 16: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

4

perusahaan dan perorangan sekaligus.6 Diperlukan strategi yang handal untuk

menyiasati hal tersebut dan salah satu strategi yang dapat dijalankan adalah

strategi promosi.

Promosi dalam lembaga Pengelola Zakat maupun Wakaf merupakan

sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan donatur

(Muzzaki/Wakif). Salah satu tujuan promosi adalah menginformasikan segala

jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon pelanggan baru.

Kemudian promosi juga berfungsi mengingatkan pelanggan akan produk,

promosi juga ikut mempengaruhi pelanggan untuk membeli dan akhirnya

promosi juga akan meningkatkan citra lembaga di mata pelangganya.

Senada dengan fakta diatas, Lembaga yang dibentuk oleh Yayasan

Pesantren Al-Azhar (YPI) Al-Azhar karena terinspirasi dari Universitas Al-

Azhar Kairo Mesir dalam mengelola wakaf produktif. Melalui program utama

Indonesia Berwakaf, Wakaf Al-Azhar berupaya mengembangkan training

Sahabat Wakaf, melalui program yang dikemas dalam training Sahabat Wakaf

plus AMG (Al-Azhar Memorial Garden), ikhtiar memasyarakatkan (menggali

harta) wakaf dimasyarakat dimulai. Strategi yang terwujud berkat kerjasama

antara Wakaf Produktif Al-Azhar bekerjasama dengan Al-Azhar Memorial

Garden ini sudah mulai dilaksanakan pada awal Januari 2012 lalu hingga

sekarang.7

Respon baik Sahabat Wakaf dari seluruh lapisan masyarakat yang

dijaring melalui konsep training Sahabat Wakaf, telah memberikan kontribusi

bagi masa depan pendidikan dan dakwah (Visi Wakaf Al-Azhar). Menurut

6 Agung, Wakaf, h. 146-147.

7 wakaf-al-azhar.blogspot.in/2012/05/wakaf-al-azhar-kembangkan-training.html?m=

artikel diakses pada 8 Februari 2015.

Page 17: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

5

Muhammad Rofiq selaku Direktur Wakaf Al-Azhar. Ini bagian wujud ikhtiar

kami dalam mewujudkan masa depan pendidikan dan dakwah melalui Wakaf

yang dikelola secara produktif.8

Program Sahabat Wakaf yang merupakan agen-agen syiar (promosi)

wakaf di akomodasi oleh Tim Duabelas bekerjasama dengan Divisi

Marketing Wakaf Al-Azhar ini berupaya mengoptimalisasikan harta wakaf

dengan mesyiarkan (promosi) produk Wakaf Al-Azhar nya yang inovatif dan

kreatif.

Berdasarkan paparan diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti

tentang strategi promosi yang dilakukan oleh lembaga Wakaf Al-Azhar

melalui sahabat wakaf dalam bentuk skripsi dengan judul “Strategi Promosi

Program Sahabat Wakaf pada Lembaga Wakaf Al-Azhar”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi penelitian pada Strategi

Promosi Sahabat Wakaf pada Lembaga Wakaf Al-Azhar dalam

menghimpun harta wakaf dimasyarakat.

Lembaga Wakaf Al-Azhar dipilih karena Wakaf Al-Azhar yang

saat ini menempati posisi ke empat dalam penghimpunan lembaga wakaf

Indonesia diusia yang belum genap lima tahun, terhitung dari tahun 2011

hingga 2015, capaian itu dipengaruhi oleh program Sahabat Wakaf yang

8 wakaf-al-azhar.blogspot.in/2012/05/wakaf-al-azhar-kembangkan-training.html?m=

artikel diakses pada 8 Februari 2015.

Page 18: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

6

menjadi program andalan dalam penghimpunan harta wakaf di lembaga

Wakaf Al-Azhar.

Strategi promosi di dipilih karena promosi sebagai cara untuk

menginformasikan dan mempengaruhi calon wakif agar berwakaf di

lembaga Wakaf Al-Azhar.

Skripsi ini menjelaskan tentang strategi yang dilakukan oleh

Program Sahabat Wakaf Al-Azhar, maka pertanyaan yang muncul

sebagai berikut:

a. Bagaimana formulasi strategi promosi program Sahabat Wakaf pada

Lembaga Wakaf Al-Azhar?

b. Bagaimana pelaksanaan strategi promosi program Sahabat Wakaf

pada Lembaga Wakaf Al-Azhar?

c. Bagaimana evaluasi strategi promosi Sahabat Wakaf pada Lembaga

Wakaf Al-Azhar?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diinginkan penulis dalam penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui formulasi strategi promosi program Sahabat

Wakaf pada Lembaga Wakaf Al-Azhar.

b. Untuk mengetahui pelaksanaan Strategi Promosi program Sahabat

Wakaf pada Lembaga Wakaf Al-Azhar.

c. Untuk mengetahui evaluasi Strategi Promosi Program Sahabat

Wakaf pada Lembaga Wakaf Al-Azhar.

Page 19: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

7

2. Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat yang bisa diberikan dari penyusun antara lain

sebagai betikut:

a. Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan

pengetahuan ilmiah dibidang Manajemen Pengelolaan Wakaf secara

umumnya dan dalam promosi wakaf pada khususnya.

b. Akademis

Penelitain ini diharapkan dapat memberikan kajian yang

menarik dan dapat menambah wawasan khazanah keilmuan bagi para

pembaca khususnya mahasiswa Manajeman Dakwah, serta dapat

berguna bagi banyak pihak terutama sebagai tambahan referensi atau

perbandingan bagi studi-studi yang akan datang.

c. Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan baru

dan memberikan motivasi bagi para praktisi yang konkrit terhadap

perkembangan Ilmu Marketing atau lebih khusus mengenai strategi

promosi.

d. Lembaga terkait

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan

bagi Wakaf Al-Azhar secara umum, dan menjadi bahan kajian Divisi

Marketing dan Tim Duabelas Wakaf Al-Azhar yang menangani hal ini

Page 20: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

8

secara khusus, agar mampu mempertahankan kinerja yang sudah baik

dan memaksimalkan kinerja yang belum optimal.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. adalah

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati.9 Dengan memilih metode kualitatif ini, penulis berharap dapat

memperoleh data yang lengkap dan akurat. Ditinjau dari sifat penyajian

datanya, penulis menggunakan metode deskriptif yang mana metode

deskriptif merupakan penelitian yang tidak mencari atau menjelaskan

hubungan, tidak menguji hipotesis.10

2. Subyek dan Objek Penelitian

a. Subyek Penelitian ini adalah Hendra Yuliano, SPA sebagai

Direktur Marketing Wakaf Al-Azhar, Hasbiallah Khatim sebagai

Koordinator Sahabat Wakaf dan Ketua Tim duabelas dan Sahabat

Wakaf Al-Azhar dan Sahabat Wakaf Al-Azhar.

b. Objek Penelitian ini adalah Strategi Promosi program Sahabat

Wakaf pada Lembaga Wakaf Al-Azhar.

9 Lexy J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2009), h. 4. 10

Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi Contoh Analistik Statistik

(Bandung: PT. Rosdakarya, 2002), h.24.

Page 21: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

9

3. Tempat Penelitian

Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga Wakaf Al-Azhar

Jalan Sisingamangaraja, Gedung Sekolah lantai Delapan, Komplek

Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

4. Sumber Data

Data yang penulis diperoleh adalah data primer dan data sekunder.

Data primer bersumber dari wawancara dengan pihak terkait, yaitu pihak

Wakaf Al-Azhar. Sedangkan data sekunder merupakan data yang

diperoleh dari literature lain di antaranya Al-Quran, hadits, Undang-

undang, makalah-makalah, berosur-brosur dan lain-lain.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data penelitian dilakukan

dengan mencari data penelitian diperpustakan dan data penelitian

lapangan mengenai strategi promosi program sahabat wakaf pada lembaga

Wakaf Al-Azhar.

a. Penelitian kepustakaan (library research), taitu dengan membaca

literature yang ada di perpustakaan, yang berkaitan dengan

masalah Strategi Promosi dengan merumuskan teori, pendapat,

definisi dan lain-lain.

b. Penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang

dilakukan penulis terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh

data yang berhubungan dengan permasalahan penelitian.

Penelitian ini dilakukan dengan teknik sebagai berikut:

1) Wawancara

Page 22: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

10

Wawancara, teknik pengambilan data dengan

menggunakan metode tanya-jawab yang dilakukan antara

peneliti dan pihak Wakaf Al-Azhar.

2) Observasi

Observasi, metode pengumpulan data dimana peneliti

mencatat informasi sebagaimana yang disaksikan selama

penelitian. Penyaksian terhadap pristiwa-pristiwa itu yang

bisa dengan melihat, mendengarkan, merasakan, yang

kamudian dicatat secara obyektif. Penulis melakukan

penelitian dengan cara mengamati langsung terhadap suatu

yang terkait dengan Strategi Promosi program Sahabat

Wakaf Al-Azhar.

3) Dokumentasi, yaitu penulis mengumpulkan informasi

berupa: data, hasil wawancara, foto kegiatan dll.

4) Teknik Pengolahan Data

Setelah data diperoleh, maka langkah-langkah selanjutnya

penulis mengelola data dengan cara editing, yaitu kegiatan

mempelajari berkas-berkas data yang telah terkumpul,

sehingga keseluruhan berkas itu dapat diketahui dan dapat

dinyatakan baik.

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan proses pencarian dan pengaturan

secara sistemik dari hasil wawancara, catatan-catatan, dan bahan-bahan

Page 23: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

11

yang dikumpulkan untu meningkatkan pamahaman terhadap semua hal

dikumpulakn dan memungkinkan menyajikan apa yang ditemukan.11

Dalam menganalisis data penelitian kualitatif, terdapat tiga tahapan

yang dilakukan, yaitu:

a. Reduksi data (data reduction)

Mereduksi data merupapkan kegiana merangkum, memilih hal-hal

pokok, memfokuskan pada hal-hal penting dan mencari tema dan

polanya. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

lebih jelas dan memudahkan untuk melakukan pengumpulan data.

b. Paparan data (data display)

Langkah selanjutnya setelah direduksi adalah memaparkan data.

Paparan data sebagai sekumpulan informasi tersusun dan memberi

kemungkinan pemahaman khusus dan sebagai acuan mengambil

tindakan berdasarkan pemahaman dan analisis sajian data. Data

penelitian ini disajiakn dalam bentuk uraian yang didukung

dengan matriks jaringan kerja.

c. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conculation

drawing/verifying)

Penarikan kesimpulan merupakan hasil penelitian yang menjawab

fokus penelitian berdasarkan hasil analisis data. Simpulan

disajikan delam bentuk deskriptif obyek penelitian mengenai

strategi promosi Sahabat Wakaf Al-Azhar.

11

Imam, Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktek,(Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2013), h. 211.

Page 24: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

12

E. Teknik Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis berpedoman dan mengacu pada

buku “Pedoman Penulisan Karyah Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta” yang diterbitkan oleh CEQDA (Center for

Quality Development and Assurance), April 2007, Cet Ke-2.

F. Tinjauan Pustaka

Penelitaian mengenai strategi promosi program Sahabat Wakaf Al-

Azhar belum pernah dilakukan, nemun peneliti menemukan beberapa skripsi

yang menggunakan teori serupa yang kemudian menjadi kerangka berfikir

peneliti dalam melakukan penelitian ini, tinjauan pustaka tersebut adalah :

1. Skripsi Strategi Promosi PT. Bank Syariah Mega Indonesia cabang

Rawamangun dalam meningkatkan pembiayaan murabahah yang

dilakukan oleh Jeddy Octora Lausu Mahasiswa Konsentrasi

Perbankan Syariah Program Studi Muamalah Fakultas Syariah dan

Hukum, UIN Syarif Hudayatullah Jakarta. 2011. Dalam penelitianya

Jeddy Octora Lausu menemukan bahwa Strategi promosi produk

pembiayaan khususnya murabahah PT. Bank Syariah Mega

Indonesia cabang Rawamangun menggunakan berbagai macam

strategi dari tingkat korporasi hingga unit bisnis.

Dalam hal mempromosikan produk pembiayaan murabahah

PT. Bank Syariah Mega Indonesia cabang Rawamangun

mengoperasikan unit pembiayaan yang menajemennya dipisahkan

dengan unit penghimpunan dana dan mengerjakan tenaga-tenaga

Page 25: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

13

penjual berpengalaman, terhadap para tenaga penjual menerapkan

sistem bonus dan intensif terhadap keberhasilanya dalam

mendapatkan nasabah pembiayaan.

Persamaannya adalah sama-sama menggunakan teori

strategi promosi dengan mengerjakan tenaga-tenaga penjual

berpengalaman.

Perbedaannya. skripsi diatas bahwa jika Bank Syariah

Mega Indonesia cabang Rawamangun mengerjakan tenaga-tenaga

penjual berpengalaman, terhadap para tenaga penjual menerapkan

sistem bonus dan intensif terhadap keberhasilanya dalam

mendapatkan nasabah pembiayaan. Sedangkan Sahabat Wakaf Al-

Ahar sebagai tenaga penjual/promotor menerapkan sistem

pembagian antara pokok wakaf dan biaya operasional wakaf sesuai

ketentuan kemudian sebagian menjadi fee sebagai hasil dari

penjualan.

2. Skripsi strategi promosi event Islamic book fair 2011 ikatan penerbit

Indonesia (IKAPI) Daerah Khusus Ibukota Jakarta dalam

meningkatkan jumlah pengunjung yang dilakukan oleh Melchy

Satria NIM 1080053000025 Program Studi Manajemen Dakwah

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2014. Dalam penelitianya strategi promosi yang

dilakukan IKAPI DKI Jakarta adalah dengan melakukan identifikasi

audiens melalui penentuan target segmentasi para pengunjung yang

dituju.

Page 26: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

14

Untuk memaksimalkan promosi, IKAPI DKI Jakarta

melakukan metode komunikasi personal dan non personal yang

dilakukan oleh panitia bekerjasama dengan media cetak, elektronik

dan internet. Hasil dari strategi promosi yang dilakukan panitia

adalah terjadinya peningkatan jumlah pengunjung di setiap tahunya.

Persamaannya adalah sama-sama menggunakan strategi

promosi dengan melakukan identifikasi target pasar dan

menggunakan metode komunikasi personal.

Perbedaanya skripsi diatas bahwa jika IKAPI DKI Jakarta

dalam hal promosi bekerjasama dengan media cetak dan elektronik

yang menjadi alat utama, sedangkan Sahabat Wakaf Al-Azhar

mengutamakan tenaga-tenaga penjual professional yang

berpengalaman dan menempati posisi penting di lingkup kerjanya.

3. Skripsi pengaruh promosi terhadap jumlah nasabah BMT

Cengkareng Syariah Mandiri (BSCM) Jakarta Barat yang dilakukan

oleh Mawar Juwita NIM : 105046101561 konsentrasi Perbankan

Syariah jurusan Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010. Dalam

penelitianya ingin mengetahui tentang pengaruh atau korelasi biaya

promosi terhadap peningkatan jumlah nasabah secara teoritis dan

promosi dalam meningkatkan jumlah nasabah yang dilakukan oleh

BMT Cengkareng Syariah Mandiri (CSM) Jakarta Barat dan

gambaran promosi yang dilakukan oleh BMT Cengkareng Syariah

Mandiri (CSM) Jakarta Barat dalam empat tahun terakhir.

Page 27: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

15

Hasilnya, secara umum menunjukan bahwa biaya promosi

tidak berpengaruh terhadap jumlah nasabah tetapi promosi itu sendiri

dapat meningkatkan jumlah nasabah, ini terbukti dari tahun ke tahun

jumlah nasabah mengalami peningkata karena BCSM menggunakan

konsep promosi kreatif dengan biaya promosi seminimal mungkin.

Persamaannya adalah sama-sama menggunakan teori

promosi dalam meningkatkan jumlah nasabah/wakif dengan

menggunakan strategi promosi kreatif dan promosi itu sendiri dapat

meningkatkan jumlah nasabah, ini terbukti dari tahun ke tahun

jumlah nasabah mengalami peningkatan.

Perbedaanya, skripsi diatas secara bahwa jika BMT

Cengkareng Syariah Mandiri (CSM) Jakarta Barat menguji teori

tentang pengaruh biaya promosi tidak berpengaruh terhadap jumlah

nasabah karena BCSM menggunakan biaya promosi seminimal

mungkin, sedangkan Sahabat Wakaf Al-Azhar mempraktikan teori

tentang konsep promosi melalui pemanfaatan agen-agen promosi

yang professional dan berpengalaman dengan biaya promosi

debebankan kepada para agen-agen tersebut, sehinga lembaga tidak

mengeluarkan biaya promosi untuk kegiatan promosi wakaf.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan penelitain ini secara keseluruhan,

maka diperlukan suatu sistematika panyusunan. Adapun sistematika

penyusunan yang dimaksud adalah:

Page 28: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

16

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang pendahuluan sebagai pengantar skripsi secara

keseluruhan. Bab ini meliputi Latar Belakang Masalah,

Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian, dan

Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Strategi, Promosi, Strategi

Promosi, dan Wakaf.

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA WAKAF AL-AZHAR

Bab ini menejalaskan tentang gambaran umum, Sejarah Berdirinya

Wakaf Al-Azhar, Visi dan Misi Wakaf Al-Azhar, Struktur

Organisasi Wakaf Al-Azhar, Deskripsi Sahabat Wakaf Al-Azhar

dan Produk Wakaf Al-Azhar.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

Bab ini meliputi temuan dan hasil formulasi strategi promosi

program Sahabat Wakaf pada Lembaga Wakaf Al-Azhar,

Bagaimana pelaksanaan Strategi Promosi program Sahabat Wakaf

pada Lembaga Wakaf Al-Azhar dan evaluasi strategi promosi

Program Sahabat Wakaf.

BAB V PENUTUP

Meliputi kesimpulan penelitian secara keseluruhan dan saran-saran

yang bersifat membangun bagi perkembangan Wakaf Al-Azhar.

Page 29: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. STRATEGI

1. Pengertian Strategi

Dikutip dalam buku Manajemen Strategik, menyebutkan pada

awalnya Strategi (strategy) didefinisikan sebagai cara untuk mencapai

tujuan (way to achrive ends).1 Dikutip oleh Ismail Solihin, sebagai

sebuah kosa kata pada mulanya berasal dari bahasa yunani, yaitu

„strategos‟ ini berasal dari kata „stratos‟ yang berarti militer dan „ag‟

yang artinya memimpin. Purnomo dan Zulkieflimansyah yang dikutip

oleh Tegus Santoso dalam buku yang berjudul Marketing Strategik

mengatakan bahwa Sebagai sebuah kata, strategi mungkin memiliki usia

kata yang lebih tua dari dari istilah manajemen. 2

Menurut Sondang Siagian, strategi adalah cara yang terbaik

untuk mempergunakan dana, daya dan tenaga yang tersedia sesuai

dengan tuntutan perubahan lingkungan3

Oxford English Dictionary mengandung arti, Seni seorang

panglima tertinggi: seni memproyeksikan dan mengarahkan gerakan-

gerakan yeng lebih besar dari militer dan pengoperasian suatu

kampanye”. Arti kata lain ini sekilas menunjukan relasional yang lemah

dengan penggunaannya dalam bisnis dan manajemen. sesuai pernyataan

1 Ismail Solihin, Manajemen Strategik, (Jakarta : Penerbit Erlangga, 2012), h. 24

2 Teguh Santoso, Marketing Strategic, (Jakarta : Oriza, 2011), h. 12.

3 Sondang Siagian, Analis Serta Perumusan Kebijak sanaan dan Strategi Organisasi,

(Jakarta: PT. Gunung Agung, 1998) Cet. Ke-2, h. 17.

Page 30: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

17

bahwa strategi dalam konteks bahasa lebih dekat dengan bidang

kemiliteran.4 Strategi dalam dunia militer adalah sebagai cara yang

digunakan oleh panglima perang untuk mengalahkan musuh dalam suatu

peperangan (war). Sedangkan cara yang digunakan oleh pasukan

pasukan untuk memenangkan pertempuran (battle) sisebut dengan istilah

taktik.5

Menurut Alfred handler, yang dikutip dari Manajenen Strategik,

adalah Penentuan tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan dan

penerapan tindakan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk

melaksanakan tujuan-tujuan.6

Manurut Michael Amstrong, dikutip dalam kumpulan buku The

Art HRD yang dikutip dari Teguh Santoso, menambahkan bahwa

setidaknya terdapat tiga pengertian strategi. Pertama, strategi merupakan

deklarasi maksud yang mendefinisikan cara untuk mencapai tujuan, dan

memperhatikan dengan sungguh-sungguh alokasi sumber daya

perusahaan yang penting untuk jangka panjang dan mencocokan sumber

daya dan kapabilitas dengan lingkungan eksterbal. Kedua, strategi

merupakan persepektif dimana isu kritis atau faktor keberhasilan dapat di

bicarakan, serta keputusan strategis bertujuan untuk membuat dampak

yang besar serta jangka panjang kepada perilaku dan keberhasilan

organisasi. Ketiga, strategi pada dasarnya adalah mengenai penetapan

tujuan (tujuan strategis) dan mengalokasikan atau menyesuaikan sumber

4 Teguh Santoso, Marketing Strategic, h. 12.

5 Ismail Solihin, Manajemen Strategik,, h. 24.

6 Ismail Solihin, Manajemen Strategik,, h. 24.

Page 31: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

18

daya dengan peluang (strategi berbasis sumber daya) sehingga dapat

mencapai kesesuaian strategis antara tujuan strategis dan basis dayanya.7

Berdasarkan keseluruhan pengertian diatas, maka strategi dapat

di artikan sebagai berikut, Sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan

dan penerapan rencana tindakan dan alokasi sumber daya yang penting

dalam mencapai tujuan dan sasaran, dengan memperhatikan keunggulan

kompetitif, komperaif dan sinergis yang ideal berkelanjutan, sebagai

arah, cakupan, dan persepektif jangka panjang keseluruhan yang ideal

dari individu atau organisasi.

2. Tahapan Formulasi Strategi

Formulasi strategi memerlukan tahapan-tahapan tertentu untuk

di penuhi. Berdasarkan rumusan penelitian terakhir dari pengertian

strategi pada sub bab sebelumnya, maka ada beberapa tahapan umum

yang perlu di perhatikan dalam merumuskan suatu strategi, yaitu:

a. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal

Membangun strategi bersaing yang berhasil dan mengharuskan

perusahaan memperbesar kekuatan untuk mengatasi kelemahan.

Kekuatan merupakan kondisi internal positif yang memberikan

keuntungan yang relatif dari pesaing kepada perusahaan. Peluang

adalah kondisi sekarang atau masa depa dengan lingkungna yang

menguntungkan organisasi. Ancaman adalah kekuatan eksternal

7 Teguh Santoso, Marketing Strategic, h. 15-16.

Page 32: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

19

negative yang merintangi kemampuan perusahaan untuk

mencapai misi sasaran, dan tujuan perusahaan. 8

b. Mengembangkan visi dan misi yang jelas

Visi adalah mimpi yang ingin diwujudkan perusahaan di masa

depan. Visi memberikan gambaran jelas mengenai kemana arah

organisasi melangkah. Tanpa misi, perusahaan tidak memiliki

panduan mengenai jalan di masa depan tersebut. Oleh karena itu

perusahaan perlu merumuskan visi da misi yang mudah dipahami,

dapat memberikan spirit dan berdimensi jangaka panjang. 9

c. Menetapkan tujuan dasar dan strategis.

Suatu tujuan dasar dan sasaran di katakana strategis apabila

seoptimal mungkin mampu mempertegas arah, cakupan, dan

persepektif jangka panjang secara keseluruhan dari suatu

organisasi atau individu. 10

d. Menyusun perencanaan tindakan (action plan).

Dalam dua konteks penyusunan strategi, ada dua tipe rencana

yang harus di perhatikan. Pertama, rencana konsepsional atau

teoritis, sebagai rencana yang ideal dan diharapkan dapat

terwujud. Kedua, rencana tindakan atau action plan, yang lebih

mendasarkan faktor-faktor lapangan dengan segala perkiraan

distorsi yang mungkin terjadi.11

e. Menyusun rencana pemberdayaan (Resourcings Plan).

8 Musa habies, dan Muhammad Najib, Manajemen Strategik dalam Pengebangan Daya

Saing Organisasi, (Jakarta : PT. Gramedia, 2008), h. 23-24. 9 Musa habies, dan Muhammad Najib, Manajemen Strategik, h. 25.

10 Teguh Santoso, Marketing Strategic, h. 17.

11 Teguh Santoso, Marketing Strategic, h. 17.

Page 33: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

20

Sebagai tahap berikut dari rencana tindakan, maka dalam konteks

penyusunan strategi, rencana alokasi sumber daya dilakukan

untuk mendukung keberhasilan atas setiap alternative rencana

tindakan, baik alokasi sumber daya untuk rencana A, rencana B,

maupun rencana C, rencana sumber daya atau resours plan

menurut isinya atau content mencangkup rencana alokasi sumber

saya manusia dan rencana alokasi sumber daya infrastruktur.12

f. Mempertimbangkan kelanjutan.

Keberlanjutan suatu strategi yang di tetapkan oleh suatu

perusahaan akan memungkinkan sebuah perusahaan makin peka

terhadap perubahan. Globalisasi yang telah menyebabkan

kompetisi antar perusahaan mampu melewati batas-batas teritorial

menuntut perusahaan mampu mengendalikan situasi dengan

strategi yang antisipatif dan keberlanjutan.13

3. Tahapan Pelaksanaan Strategi

Tahapan penting setelah perumusan strategi adalah tahapan

pelaksanaan atai implementasi startegi. Pelaksanaan strategi adalah

proses ketika rencana direalisasi. Pelaksanaan stratehi butuh kemampuan

menejerial, ada beberapa hal penting yang harus dilakukan oleh lembaga

sebagai berikut:

a) Penetapan tujuan tahunan

Menetapkan tujuan tahunan adalah aktivitas yang yang

terdesentraliasi yang melibatkan seluruh manajer yang ada di

12

Teguh Santoso, Marketing Strategic, h. 17. 13

Teguh Santoso, Marketing Strategic, h. 17.

Page 34: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

21

organisasi secara lamgsung. Partisipasi aktif dalam membuat tujuan

tahunan dapat menimbulkan komitmen dan penerimaan.14

b) Perumusan kebijakan

Perubahan dalam arah strategis perusahaan tidak timbul secara

otomatis. Dalam kenyataan sehari-hari, kebijakan dibutuhkan untuk

membuat strategi bekerja. Kebijakan menjembatani pemecahan

masalah dan memandu pelaksanaan strategi. Definisi umumnya,

kebijakan mengacu pada panduan spesifik, metode, prosedur,

aturan, formulir, dan praktik administrasi yang dibuat untuk

mendukung dan mendorong pekerjaan melalui tujuan yang telah

ditetapkan.15

c) Memotivasi pekerja

Pelaksanaan strategi adalah proses aksi yang membutuhkan

dukungan dari semua staf dan karyawan. Proses motivasi perlu

dilakukan agar karyawan mendukung secara penuh strategi yang

akan dan sedang dijalankan.16

d) Alokasi sumber daya

Sumber daya yang perlu dialokasikan kembali untuk mencapai

tujuan-tujuan strategi yang baru adadlah keuangan, teknologi, dan

sumber daya manusianya. Perubahan strategi sangat mengkin

membutuhkan perubahan alokasi sumberdaya karena adanya

14

Fred R, David, Strategic Management, Penerjemah Ichsan Setiyo Budi (Jakarta:

Penerbit Salemba Empat, 2006), Buku 1Edisi 10, h. 341. 15

Fred R, David, Strategic Management, h. 343-344. 16

Musa habies, dan Muhammad Najib, Manajemen Strategik,, h. 27.

Page 35: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

22

perubahan prioritas-prioritas dalam aktivitas yang akan

dilaksanakan.17

4. Tahapan Evaluasi Strategi

Tahapan ini adalah tahapan terakhir, evaluasi strategi adalah proses yang

ditunjukan untuk memastikan apakah tindakan-tindakan strategic yang

dilakukan lembaga sudah sesuai dengan perumusan strategi yang telah

dibuat atau ditetapkan. Dalam proses evaluasi strategi ini, ada beberapa

hal yang harus dilakukan lembaga/perusahaan : 18

a) Meninjau kembali permasalahan eksternal dan internal yang terjadi

saat ini, apakah terjadi perubahan-perubahan pada saat startegi

dirumuskan.

b) Adanya pengukuran kemampuan atau kinerja perusahaan dengan

memastikan kembali, apakah sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan.

c) Melakukan perbaikan-perbaikan untuk perkembangan lembaga/

perusahaan.

d) Membantu untuk mengembangkan model dimasa mendatang.

B. PROMOSI

1. Pengertian Promosi

Promosi sebagai sebuah kata memang sudah tidak asing lagi

ditelinga orang Indonesia. Kata promosi merupakan kata adopsi dari

bahasa inggris yaitu promote, yang juga mengadopsi dari bahasa

17

Fred R, David, Strategic Management, h. 346-347. 18

Musa habies, dan Muhammad Najib, Manajemen Strategik,, h. 28.

Page 36: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

23

Yunani yaitu Promore. Secara sederhana promosi dapat diartikan

sebagaimana diungkapkan Rendra Widyatama dalam buku “Pengantar

Periklanan”-nya, upaya menyampaikan suatu pesan tentang hal yang

kurang dikenal sehingga menjadi dikenal oleh publik.

Berikut beberapa pengertian promosi:

Menurut A. Hamdani seperti dikutip oleh Danang Suntoyo bahwa

Promosi merupakan salah satu variable dalam bauran pemasaran yang

sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk.

Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara

perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk

mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan

produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginanya. 19

Menurut Willian J.Stanton seperti dikutip oleh Danang Suntoyo

bahwa Promosi adalah unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang

didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan meningkatkan

tentang produk perusahaan (Promotions is the element an organization‟s

marketing mix that serves to inform, presude, and remind the market or

the organization and or its products).20

Menurut Indriyo Gitosudarmo seperti dikutip oleh Danang Suntoyo

bahwa Promosi adalah merupakan kegiatan yang ditunjukan untuk

mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk

yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka

menjadi senang lalu membeli produk tersebut. Adapun alat-alat yang dapat

19

Danang Suntoyo, Teori, Kuesioner dan Analisis Data Untuk Pemasaran dan Perilaku

Konsumen Edisi Pertama Cet. Pertama, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 19 20

Danang Suntoyo, Teori, Kuesioner, h. 19.

Page 37: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

24

dipergunakan untuk mempromosikan suatu produk dapat dipilih beberapa

cara yaitu iklan, promosi penjualan, publisitas, personal selling yang

disebut bauran promosi.21

Berdasarkan keseluruhan pengertian diatas, maka strategi dapat

di artikan sebagai berikut :

Promosi adalah salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang

bertujuan untuk memberitahukan, membujuk, dan meningkatkan tentang

produk perusahaan. Adapun alat-alat yang dapat dipergunakan untuk

mempromosikan suatu produk dapat dipilih beberapa cara yaitu iklan,

promosi penjualan, publisitas, personal selling yang disebut bauran

promosi.

2. Fungsi dan Tujuan Promosi

Setiap perusahaan berusaha untuk dapat mencapai tingkat

perjualan yang optimal sesuai yang diharapkan setelah melakukan

kegiatan-kegiatan berbagai jenis promosi.

Promosi berfungsi sebagai sarana mempengaruhi kesuksesan

penjualan suatu produk, perusahaan mengharapkan kegiatan promosi yang

dilakukan adalah untuk meningkatkan tujuan perusahaan dan secara

umum tujuan perusahaan adalah memproleh keuntungan yang sebesar-

besarnya.

Adapun tujuan promosi adalah sebagai berikut:22

a. Menginformasikan (informing) mengenai keberadaan suatu

produk.

21

Danang Suntoyo, Teori, Kuesioner, h. 19. 22

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 1998), Cet.3 h. 221.

Page 38: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

25

b. Membujuk pelanggan sasaran untuk (persuading) untuk

mendoron pembeli belanja saat itu juga.

c. Mengingatkan (reminding) para pelanggan pada manfaat

yang tela diperoleh setelah menggunakan produk tersebut dan

tertarik untu membelinya kembali.

Maka dari pendapat di atas secara singkat promosi berkaitan

denga upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal

produ perusahaan, memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin dan

kemudia membeli dan selalu ingat akan produk tersebut.

3. Bauran Promosi

Kegiatan promosi promosi dapat dilakukan dengan beberapa cara

yang disebut bauran promosi, adalah unsur dalam bauran pemasaran

perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan

meningkatkan tentang produk perusahaan.

Berikut pengertian bauran promosi dikutip dari Lingga Purnama

dalam buku Strategic Marketing Plan bahwa Bauran promosi meliputi

periklanan (advertising), penjualan perorangan (personal selling), promosi

penjualan (sales promotion). Publisitas dan hubungan masyarakat

(Publicity and public relation), dan pemasaran langsung (direct

marketing). 23

a. Periklanan (advertising)

23

Lingga Purnama, Strategic Marketing Plan, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

2001), h. 155.

Page 39: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

26

Pengertian periklanan merupakan salah satu bentuk dari

komunikasi impersonal yang digunakan oleh perusahaan barang

atau jasa. Adapun periklanan diantaranya yaitu :24

1) Iklan yang bersifat memberikan informasi secara penjang

lebar menerangkan produk dalam tahap rintisan (pengenalan)

untuk menciptkan permintaan atas produk tersebut

2) Iklan membujuk yaitu iklan yang menjadi penting dalam

situasi persaingan dimana sasaran perusahaan adalah

menciptakan permintaan yang selektif akan merek tertentu.

3) Iklan pengingat yaitu iklan menjadi penting dalam tahap

kedewasaan suatu produk untuk menjaga agar konsumen

selalu ingat akan produk tersebut.

4) Iklan pemantapan yaitu ialn yang berusaha meyakinkan para

pembeli bahwa mereka telah mengambil pilihan yang tepat.

b. Penjualan perorangan (Personal selling)

Sifat penjualan perseorangan dapat dikatakan lebih fleksibel karena

penjualan dapat secara langsung menyesuaikan penawaran

penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing calon

pembeli. Penjualan perseorangan pempunyai peran penting dalam

pemasaran produk, karena interaksi secara personal antara penyedia

prodik dan konsumen angat penting, produk tersebut disediakan

oleh orang bukan oleh mesin, dan orang merupakan bagian dari

produk.25

24

Danang Suntoyo, Teori, Kuesioner, h. 19. 25

Danang Suntoyo, Teori, Kuesioner, h. 19.

Page 40: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

27

c. Promosi Penjualan

Pengertian promosi penjualan adalah promosi penjualan yang

merupakan insentif jangka pendek dalam aktivitas promosi untuk

merangsang suatu produk dengan cara yang berfariasi, seperti

pameran dagang, insentif penjualan, kupon, dan sebagainya.26

d. Hubungan Masyarakat (Public relation)

Pengertian hubungan masyarakat adalah merupakan kiat pemasaran

penting lainnya dimana perusahaan tidak hanya harus berhubungan

dengan pelanggan, pemasok dan penyalur, tetapi juga harus

berhubungan dengan kumpulan kepentingan public yang lebih

besar. Program hubungan masyarakat antara lain publikasi, acara-

acara penting, hubungan dengan investor, pemeran dan

mensponsori beberapa acara.27

e. Pemasaran langsung (Direct marketing)

Penegertian pemasaran langsung adalah merupakan unsur terakhir

dalam bauran komunikasi dan promosi. Pemasaran langsung ada

enam macam yaitu : direct mail, mail order, direct response, direct

selling, telemarketing, dan digital marketing.28

C. STRATEGI PROMOSI

1. Pengertian Strategi Promosi

26

Lingga Purnama, Strategic Marketing Plan, h. 171. 27

Danang Suntoyo, Teori, Kuesioner, h. 19. 28

Lingga Purnama, Strategic Marketing Plan, h. 182.

Page 41: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

28

Dalam buku Pemasaran buku 2, Charles W Lamb, Joseph F.

Hair, McDanel mengartikan strategi promosi adalah suatu rencana untuk

penggunaan yang optimal atas sejumlah elemen-elemen promosi:

periklanan, hubungan masyarakat, penjualan peribadi dan promosi

penjualan. Para manager pemasaran menentukan tujuan dari strategi

promosi penjualan dari sudut tujuan keseluruhan peruahaan bagi bauran

pemasaran-produk, tempat (distribusi), promosi, dan harga. Dengan

menggunakan secara keseluruhan, para pemasar menggabungkan elemen

dari strategi promosi (bauran promosi) dalam satu rencana yang

terkoordinasi.29

Menurut Moekijat, strategi promosi adalah kegiatan perusahaan

untuk mendorong penjualan dengan melakukan komunikasi-komunikasi

yang meyakinkan kepada para pembeli.30

Berdasarkan keseluruhan pengertian diatas, maka strategi dapat

di artikan sebagai berikut :

Strategi promosi adalah suatu rencana untuk penggunaan yang

optimal atas sejumlah elemen-elemen promosi: periklanan, hubungan

masyarakat, penjualan pribadi dan promosi penjualan yang bertujuan

untuk mendorong penjualan dengan melakukan komunikasi-komunikasi

yang meyakinkan kepada para pembeli.

2. Sasaran Strategi Promosi dan Konsep AIDA

29

Lamb, Hair, McDaniel, Pemasaran 2 Edisi 5, Penejemah : David Octarevia, (Jakarta:

Salemba Empat, 2001), h. 143 30

Venensa, Strategi Promosi, artikel diakses pada 11 Juni 2015 dari logger-

vens.blogspot.com/2013/01/strategi-promosi.html

Page 42: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

29

Tujuan akhir dari beberapa strategi promosi adalah untuk

mendapatkan seseorang untuk membeli suatu produk maupun jasa atau,

dalam kasus organisasi nirlaba, untuk mengambil beberapa tindakan.

Model klasik untuk menjangkau tujuan promosi disebut dengan konsep

AIDA. Singkatan dari Awerness (kesadaran), Interest (minat), Desire

(keinginan), dan Action (tindakan) tahapan keterlibatan konsumen

dengan suatu pesan promosi. 31

Model ini mengajukan bahwa para konsumen memberi respon

kepada pesan pemasaran dalam urutan kognitif (bepikir), afektif

(perasaan), dan konatif (melakukan). Pertama, manajer promosi menarik

perhatian seseorang dengan (dalam penjualan pribadi) suara yang keras,

perbedaan yang tidak biasa, judul tebal, gerakan, warna yang terang, dan

seterusnya. Berikutnya, suatu penetrasi pejualan yang baik, demonstrasi,

atau iklan menciptakan minat terhadap produk kemudian, dengan

menggunakan ilustrasi bagaimana fitur produk akan memuaskan

kebutuhan konsumen, keinginan. Akhirnya, suatu penawaran khusus atau

penutupan penjualan yang kuat untuk memperoleh tindakan pembelian.32

Konsep AIDA mengasumsikan bahwa promosi mendorong

konsumen memasuki empat langkah berikut ini dalam proses keputusan

pembelian:33

1. Awareness (kesadaran): Pemasang iklan/prmotor harus pertama

kali mencapai kesadaran dengan target pasar/sasaran. Sebuah

31

Lamb, Hair, McDaniel, Pemasaran 2 Edisi 5, h. 159 32

Lamb, Hair, McDaniel, Pemasaran 2 Edisi 5, h. 159 33

Lamb, Hair, McDaniel, Pemasaran 2 Edisi 5, h. 159-160

Page 43: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

30

perusahaan tidak dapat menjual sesuatu jika pasar/sasaran tidak

tahu produk atau jasa tersebut ada.

2. Interest (minat): Kesadaran sederhana dari suatu merek jarang

mengarah pada suatu penjualan. Langkah berikutnya adalah

menciptakan minat pada produk.

3. Desire (keinginan): Langkah atau tahapan selanjutnya adalah

membuat pasar/sasaran mempunyai keinginan dan merasa

mempunyai kebutuhan akan produk yang di promosikan.

4. Action (tindakan): thapan terakhir adalah diharapkan dapat

menimbulkan tindakan dari target yang membeli produk atau

jasa yang ditawarkan oleh suatu promosi.

Sebagian besar pembeli terlibat dalam situasi pembelian dengan

tingkat keterlibatan yang tinggi melalui empat tahapan dari model AIDA

dalam perjalanan untuk membuat keputusan pembelian. Tugas pembuat

iklan adalah menentukan tahapan di manakah tangga pembelian

konsumen terletak dan merancang suatu rencana promosi yang

memenuhi kebutuhan mereka promosi mempengaruhi keputusan

pembelian. Model ini menyarankan bahwa efektifitas promosi dapat

diukur sehubungan dengan tingkat kemajuan konsumen dari satu tahap

ke tahap selanjutnya. Bagaimanapun. Urutan tahapan dalam model ini

dan juga apakah konsumen mengikuti semua tahapan ini. Misalnya,

ketika pembelian dapat terjadi tanpa tertarik atau keinginan, barangkali

ketika suatu produk dengan melibatkan yang rendah dibeli terjadi karena

dorongan hati. Terlepas dari urutan tahapan pembelian diatas atau

Page 44: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

31

kemajuan konsumen malalui tahapan ini, konsep AIDA membantu para

pemasar menyarakna strategi promosi mana yang paling efektif.

Berikut saat elemen-elemen promosi yang paling efektif

menurut konsep AIDA :34

Tabel 2.1

Konsep AIDA

Kesadaran

(Awareness)

Minat

(Interest)

Keinginan

(Desire)

Tindakan

(Action)

Penjualan

Pribadi

Agak efektif Sangat

efektif

Sangat

efektif

Agak

efektif

Periklanan Sangat

efektif

Sangat

efektif

Agak efektif Tidak

efektif

Promosi

Penjualan

Agak efektif Agak

efektif

Sangat

efektif

Sangat

efektif

Hubungan

Masyarakat

Sangat

efektif

Sangat

efektif

Sangat

efektif

Tidak

efektif

D. WAKAF

a. Pengertian Wakaf

Wakaf secara epistimologi, wakaf berasal dari Bahasa Arab, yaitu

waqafa-yaqif-waqfan dan aqwafa-yuqif-iqafan yang berarti “menahan”

atau “berhenti”, “berdiri” atau “diam di tempat”, artinya menahan harta

untuk diwakafkan atau menahannya untuk tidak dipindah milikkan.

34

Lamb, Hair, McDaniel, Pemasaran 2 Edisi 5, h. 160

Page 45: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

32

Secara terminologi, wakaf dapat diartikan sejenis pemberian yang

pelaksanaannya dilakukan dengan jalan menahan pemilikan asal, lalu

menjadikan manfaatnya berlaku umum.

Sedangkan di Indonesia, pengertian wakaf sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang No. 41 tahun 2004 tentang Wakaf, yaitu: wakaf

adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan

sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau dalam

jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingan guna keperluan ibadah

dan/atau kesejahteran umum menurut syariah.35

b. Landasan Teologis Wakaf

Wakaf disyariatkan setelah Nabi Saw. Hijrah ke Madinah pad

tahun kedua hijriyah. Para fuqhoha bersepakat perintah wakaf tersirat

terdapat dalam beberapa firman Allah Swt. Karenanya mayoritas ulama

berpendapat bahwa hukum wakaf adalah sunnah mustahab (sangat

dianjurkan). Landasan teologis wakaf terdapat dalam al-Quran dan

Hadits. Diantaranya Al-quran surat Al-Imran (3) ayat 92, Allah Swt.

Berfirman : 36

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang

sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu

35 Kementrian Agama RI, Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Wakaf,

(Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Wakaf,

2013), h. 2. 36

Kementrian Agama RI, Wakaf Uang dan Prospek Ekonomi di Indoesia, (Jakarta:

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Wakaf, 2013), h. 14-

15.

Page 46: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

33

cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah

mengetahuinya”.

Firman Allah dalam al-Quran surat Al-Baqarah (2) ayat 261 :

“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya

dijalan Allah, serupa dengan sebutir benih, pada tiap-tiap butir benih

menumbuhkan seratus biji. Allah Swt melipatgandakan ganjaran bagi

siapa saja yang ia kehendaki. Dan Allah Maha luas lagi Maha

mengetahui.

Ayat-ayat tersebut diatas menjelaskan tentang anjuran untuk

menginfaqan harta yang diperoleh untuk mendapatkan pahala dan

kebaikan. Di samping itu, surat Al-Baqarah auat 261 telah menyebutkan

pahala yang berlipatganda yang akan diperoleh orang yang menginfakan

hartanya di jalan Allah.

Dalam beberapa hadits pun diceritakan nahwasanya praktek

wakaf telah dilakukan pada masa Nabi Muhammad Saw. Ada banyak

yang menceritakan, diantaranya sebuah hadits diriwayatkan oleh Imam

Muslim menjadi dasar bagi pelaksanaan wakaf. Wakaf adalah sadaqoh

jariyah sebagaimana hadits Nabi Muhammad Saw : 37

عي رح اث ل اى ر للا صل للا رس ادم اثي هبد ارا: قبل سل ن عل

قطع , جبرخ صذقخ , ثلس هي ال عول ا زفع علن ا , ث لذ ا صبلح

ل (هسلن را) ذع

37

Ibnu Hajar Al-Asqalani, Bulughul Maram, Edisi terjemahan, Penerjemah Harun Zen

dan Zenal Mutaqin, (Bandung : Penerbit Jabal, 2011) h. 232.

Page 47: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

34

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu

'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila ada orang meninggal dunia

terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal, yaitu: Sedekah jariyah (yang

mengalir), atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shaleh yang

mendoakan untuknya."(Hadits Riwayat Muslim)

Hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar

جر فأرى ب ثخ وب قبل: أصبة عور أرض للا ع عي اثي عور رض

سلن سزأهر صل للا عل اصجذ ال ج ل للا ا ب فقبل : ب رس ف

. ث فوب رأهر ذي ه فس ع ا جر لن أصت هبل قط ب ثخ ارض

سل ن, إى شئذ حجسذ اصلب ل للا صل ى للا عل فقبل ل رس

ق رصذ رس. ل ر ت ل ر ب ل رجبع ذ ثب فزصذ ق ثب عور, أ

ل للا سج ف قبة الر ف ف القرثى الفقراء رصذق ثب ف قبل

لب أى ف ل جبح على هي الض ل ج ف اثي الس ب ثبلوعر أكل ه

ل )را هسلن ر هزو طعن غ )

“Dari Ibnu Umar r.a, berkata : Umar memperbolehkan bagian

tanah di Khaibar, laluia menemui Rasulullah untuk memnta masukakn

soal cara mengurusnya. Umar berkata : “Wahai Rasulullah, aku

memperoleh tanah yang lebih baik dari padanya.” Rasulullah berkata:

“Jika engkau mau, wakafkanlah pohonya dan dengan syarat pohonya

tidak boleh dijual, diwariskan, dan diberikan. Sedangkan hasilnya

disedekahkan kepada kaum fakir, kaum kerabat, para hamba sahaya,

orang yang berada dijalan Allah, musafir yang kehabisan bekal, dan

tamu. Untuk pengelolaanya dibolehkan memakanya dengan sepantasnya

dan memberi makan sahabatnya yang tidak berharta. Hadits Mutttafaq

Aalaih dan lafalnya milik riwayat Muslim. Dalam riwayat Bukhari,

disebutkan: Bersedekahlah dengan pokoknya; tidak boleh dijual,

dihibahkan dan diwarisi, tetapi hasilya diinfakan (dibelanjakan). (HR.

Muslim).38

c. Rukun dan Syarat Wakaf

Dalam pandangan ulama fiqh, rukun adalah bagian dari suatu

hakikat. Abd al-Wahhab membagi rukun wakaf ke dalam empat bagian,

38

Muslim, Shahih Muslim (Riyadh: Darus-Salam, 1998), h. 117.

Page 48: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

35

yaitu: (1) orang yang berwakaf, adalah pemilik harta benda yang

melakukan tindakan hukum, (2) harta yang diwakafkan (mauquf bih)

sebagai objek perbuatan hukum, (3) tujuan wakaf atau yang berhak

menerima wakaf (mauquf „alaih), dan (4) pernyataan atau ikrar wakaf

dari wakif (sighat wakaf).

Dengan demikian, rukun-rukun wakaf yang memenuhi syarat-

syarat sebagaimana disepakati oleh mayoritas ulama fiqh adalah sebagai

berikut: Pertama, syarat wakif (orang yang berwakaf). Syaratnya adalah

pemilik sah harta wakaf, berakal, baligh, dan sadar hukum. Kedua, syarat

mauquf bih (harta yang diwakafkan). Syarat harta yang diwakafkan harus

mutaqawwim (ada, jelas kepemilikannya, dan dapat dimanfaatkan) dan

aqar (benda tidak bergerak).

Ketiga, syarat mauquf „alaih (tujuan wakaf). Ada dua macam

mauquf „alaih, yaitu pihak tertentu dan pihak yang tidak tertentu.

Menurut Al-Ghazali, jika mauquf „alaih adalah orang tertentu, maka

sayaratnya adalah orang yang memiliki kelayakan dalam menerima

hadiah dan wasiat. Namun, jika mauquf „alaih bersifat umum, maka ia

harus memiliki nilai-nilai pendekatan kepada Allah, seperti sarana

ibadah, sarana pendidikan dan sarana sosial.39

Keempat, syarat sighat wakaf (ikrar wakaf). Hanafiyah

mensyaratkan sighat wakaf dengan kata-kata yang jelas dan sempurna

untuk menghindarkan permasalahan yang mungkin timbul dibelakang

hari, terutama dari ahli wakif. Imam Hanafi dan Hambali berpendapat

39 Kementrian Agama RI, Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Wakaf,

(Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Wakaf,

2013), h. 18.

Page 49: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

36

wakaf tidak memerlukan lafadz atau ikrar penerimaan (qabul).

Sedangkan Imam Syafi‟I dan Maliki berpendapat sebaliknya, yakni

wakaf memerlukan lafadz penerimaan (qabul).

d. Wakaf Produktif

Konsep wakaf produktif adalah bentuk pengembangan wakaf

yang dapat mendatangkan nilai ekonomis. Menurut DR. Mundzir Qahaf,

wakaf produktif adalah wakaf harta yang digunakan untuk kepentingan

produksi, baik di bidang pertanian, perindustrian, perdagangan dan jasa

manfaatnya bukan pada benda wakaf secara langsung, tetapi dari

keuntungan bersih hasil pengembangan wakaf yang diberikan kepada

orang-orang yang berhak sesuai dengan tujuan wakaf.40

Berdasarkan Undang-Undang No. 41 tahun 2004, pada Pasal 23

dijelaskan bahwasanya pengelolaan dan pengembangan harta benda

wakaf dilakukan secara produktif antara lain dengan cara pengumpulan,

investasi, penanaman modal, produksi, kemitraan, perdagangan,

agrobisnis, pertambangan, perindustrian, pengembangan teknologi,

pembangunan gedung, apartemen, rumah susun, pasar swalayan,

pertokoan, perkantoran, sarana pendidikan ataupun sarana kesehatan, dan

usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan syariah.41

40 Mundzir Qahaf, Manajemen Wakaf Produktif, Penerjemah: Muhyiddin Mas Rida, Cet.

1 Edisi Indonesia, (Jakarta: Khalifa, 2004), h. 23.

41

Kementrian Agama RI, Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Wakaf,

(Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Wakaf,

2013), h. 33.

Page 50: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

37

BAB III

GAMBARAN UMUM LEMBAGA WAKAF AL-AZHAR

A. Sejarah Singkat Lembaga Wakaf Al-Azhar

Wakaf Al-Azhar adalah pengelola wakaf yang dibentuk oleh Yayasan

Pesantren Islam (YPI) Al-Azhar untuk mengembangkan serta mengelola

Wakaf Produktif dalam mendukung aktiftas pendidikan dan dakwah.

Beraktifitas dengan mendayagunakan sumber daya dan partisipasi

masyarakat, berorientasi pada produktifitas wakaf untuk mendukung YPI Al-

Azhar dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas serta pengembangan

dakwah agar lebih mendunia.1

Lembaga yang beralamat di Lingkungan Komplek Masjid Agung Al-

Azhar Kebayoran Baru ini tengah fokus pada penghimpunan dan

pemberdayaan harta wakaf produktif. Hasilnya belum terlalu signifikan,

karena menunggu proses dari memproduktifkan asset wakaf yang telah para

wakif percayakan kepada Wakaf Al-Azhar.

Wakaf Al-Azhar berdiri pada tahun 2010, lahir terinspirasi oleh

pengelolaan Wakaf Al-Azhar Kairo di Mesir yang berkembang pesat dengan

mengelola Wakaf Produktif berupa; Rumah Sakit, apartemen, hotel,

perkebunan serta menjalankan berbagai usaha sehingga dapat memberikan

beasiswa kepada 400.000 mahasiswa, memberikan insentif yang memadai

kepada 11.000 dosen dan mampu mengembangkan dakwah serta

mengirimkan banyak ulama ke mancanegara. Maka dengan dukungan semua

1 http://www.wakaf alazhar.or.id/hal/9-Tentang+Kami/ artikel diakses pada 24 Juni 2015.

Page 51: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

38

pihak YPI Al-Azhar berikhtiar mengembangkan Wakaf Produktif sebagai

wujud pemberdayaan ekonomi ummat untuk masa depan Pendidikan dan

Dakwah.2

Pengelola Wakaf Al-Azhar melakukan aktifitas berdasarkan :3

SK YPI Al-Azhar

Nomor : 10/VIIKEP/YPIA-P/1431. 2010.

Ditetapkan di : Jakarta.

Pada Tanggal : 3 Sya’ban 1431 H/15 Juli 2010.

Tertanda : H. Hariri Hady (Ketua Umum) dan

H. Badruzzaman Busyairi (Sekretaris Umum).

1. Visi dan Misi4

a. Visi :

“Menjadi institusi pengelola wakaf yang profesional,

transparan dan dipercaya masyarakat serta mempunyai

kemampuan dan integritas untuk mengembangkan perwakafan

nasional”.

b. Misi :

“Menjadikan Wakaf Al-Azhar sebagai lembaga

profesional yang mampu mewujudkan potensi dan manfaat

ekonomi harta wakaf untuk mendukung kepentingan pendidikan

dan dakwah ditingkat Nasional serta Internasional”.

2 http://www.al-azhar.or.id/index.php/sosial/wakaf-alazhar, artikel di akses pada 24 Juni

2015. 3 http://www.al-azhar.or.id/, artikel di akses pada 24 Juni 2015.

4 http://www.al-azhar.or.id/, artikel di akses pada 24 Juni 2015.

Page 52: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

39

2. Struktur Kelembagaan5

Bagan 3.1

Struktur Kelembagaan Wakaf Al-Azhar

Sumber : diolah dari berbagai sumber

5 http://www.al-azhar.or.id/, artikel di akses pada 20 Juli 2015.

Page 53: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

40

B. Deskripsi Sahabat Wakaf Al-Azhar

Diprakarsai oleh Ustad Muhhamad Rofiq Thayyib Lubis yang saat ini

menjadi Direktur Lembaga Wakaf Al-Azhar, dan dengan bantuan beberapa

pihak, program sahabat wakaf Al-Azhar dibentuk di penghujung tahun 2011,

sebagai sarana yang dibentuk untuk mencapai tujuan besar Lembaga Wakaf

AL-Azhar dalam perkembangan pendidikan dan dakwah.6

Kurang dari tiga tahun berjalan, respon yang baik dan berjalanya proses

menemukan bentuk terbaik, program sahabat wakaf Al-Azhar terus

berkembang dan memperbaiki sistem. Berfokus pada penghimpunan harta

wakaf melalui syiar (promosi) produk wakaf Al-Azhar. tahap sosialisasi

wakaf secara produktif yang dilakukan oleh Lembaga Wakaf Al-Azhar harus

dilakukan secara berkesinambungan dan butuh banyak kepanjangan tangan,

hal ini beralasan sebab dewasa ini pemahaman masyarakat tentang wakaf

seputar pemakaman, sekolah, masjid dan sarana ibadah lannya, wakaf juga

identic dengan orang kaya, maka dari itu sosialisasi hingga promosi wakaf

harus dilakukan.7

Sebagaimana hadits Rasulullah :8

6 Hasil wawancara pribadi dengan Direktur Marketing, Hendra Yuliano pada 13 Mei

2015. 7 Hasil wawancara pribadi dengan Direktur Marketing, Hendra Yuliano pada 13 Mei

2015. 8 http://hadits.stiba.ac.id/?type=hadits&no=2598&imam=tirmidzi, artikel diakses pada 1

Juli 2015.

Page 54: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

41

Artinya: “Telah bercerita kepada kami [Ali bin Hujr] telah mengkhabarkan

kepada kami [Isma'il bin Ja'far] dari [Al Ala' bin Abdurrahman] dari

[bapaknya] dari [Abu Hurairah] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi

wasallam bersabda: "Barangsiapa menyeru kepada petunjuk maka dia

mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa

mengurangi pahala mereka sedikit pun, dan barangsiapa yang menyeru

kepada kesesatan maka dia mendapatkan dosa seperti dosa orang yang

mengikutinya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikit pun". Abu Isa

berkata; 'Hadits ini hasan shahih".

Sahabat wakaf merupakan jabatan non struktural, diakomodir oleh

tim duabelas Wakaf Al-Azhar dan Divisi Marketing Wakaf Al-Azhar, kini

menjadi salah satu program untuk mencapai tujuan lembaga Wakaf Al-Azhar.

Sahabat wakaf bisa terus berkembang, hingga saat ini total mencapai 41

angkatan, setiap angkatan mencapai 10-15 orang, di isi oleh orang-orang

professional dibidang promosi, marketing, wirausaha, dai, dan lain

sebagainya.

Target-target wakaf Al-Azhar di jangka pendek, menengah dan

panjang bisa direalisasikan. Karena itu tidak mungkin dicapai secara cepat

kecuali program sahabat wakaf ini berjalan sesuai harapan.9

C. Produk Wakaf Produktif Al-Azhar

Setelah awal kemunculan, Wakaf Al-Azhar meluncurkan tagline

“Indonesia Berwakaf”, sejatinya agar syiar Wakaf Produktif Al-Azhar dapat

merambah keseluruh penjuru Indonesia. Kegiatan syiar wakaf secara

produktif harus terus menerus dikembangkan melalui berbagai inovasi produk

wakaf, bertujuan agar seluruh masyarakat Indonesia biasa berwakaf secara

produktif.

9 Hasil wawancara pribadi dengan Direktur Marketing, Hendra Yuliano pada 13 Mei

2015.

Page 55: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

42

Saatnya Berjihad (singkatan dari Bangkitkan Ekonomi Rakyat Jadikan

Indonesia Hidup Aman dan Damai). Itulah yang menjadi tagline Wakaf Al-

Azhar di tahun 2014. Ada beberapa produk yang dikembangkan Wakaf Al

Azhar, diantaranya :

1. Wakaf Transportasi10

Wakaf Transportasi per Lembar Rp 25.000,- dengan rincian :

Rp 20.000/ unit + Rp 5.000 operasional.

Bisnis transportasi merupakan bisnis yang potensial

memberikan keuntungan. Bisnis ini terbagi-bagi berdasarkan jenis dan

segmennya. Berdasarkan jenisnya, bisnis transportasi terdiri atas

transportasi darat, transportasi laut, dan transportasi udara. Peluang

usaha transportasi yang dibahas di sini adalah usaha transportasi darat,

karena permodalan dan manajemen usaha transportasi darat dapat

dikembangkan mulai dari skala kecil. Bisnis transportasi darat terbagi

lagi atas 4 jenis, yaitu usaha transportasi privat, semi privat, semi

umum, dan transportasi umum.

Transportasi privat contohnya usaha antar-jemput sekolah

ataupun karyawan. Usaha transportasi antar-jemput semacam ini dapat

dikendalikan sendiri dan memiliki tingkat kepastian usaha yang tinggi,

karena konsumen jasa antar-jemput biasanya adalah para langganan

yang membayar bulanan, seperti halnya usaha rental atau rumah kos-

kosan.

10

http:// www.wakafalazhar.or.id/produk/6-Wakaf+Transportasi/, artikel diakses pada 24

Juni 2015.

Page 56: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

43

a) Usaha transportasi berikutnya adalah transportasi yang

sifatnya semi private, yaitu usaha rental mobil. Pada usaha

ini, mobil yang sedang disewa tidak bisa disewa orang lain.

b) Usaha transportasi yang ke tiga adalah transportasi semi

umum. Yang dimaksud di sini adalah bisnis travel. Bisnis

travel ada dua jenis, yaitu travel konvensional dan travel

point to point. Pada travel konvensional, penumpang

dijemput di suatu tempat dan diantar sampai ke tempat

tujuannya. Keunggulan bisnis travel jenis ini adalah dalam

hal pelayanan. Bisnis travel selanjutnya adalah point to point.

Travel jenis ini adalah travel yang menawarkan jasa antar

penumpang dari satu tempat pemberhentian tertentu ke

tempat pemberhentian lain di kota lain. Jasa travel jenis ini

mempunyai keunggulan terutama dari segi ketepatan waktu.

c) Bisnis transportasi selanjutnya adalah transportasi umum,

berplat kuning. Bisnis transportasi kendaraan umum memiliki

trayek tertentu yang harus mempunyai izin pemerintah.

Kendaraan telah ditentukan untuk hanya dapat melewati

jalan-jalan tertentu dengan tarif yang juga sudah ditentukan

oleh pemerintah. Bisnis seperti ini terbagi menjadi dua, yaitu

kendaraan dalam kota dan antarkota. Kendaraan bertrayek

dalam kota hanya beroperasi di satu kota, sedangkan

transportasi umum antarkota misalnya seperti bus antarkota

antar provinsi (AKAP).

Page 57: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

44

Awal Maret 2014 segera launching 5 Unit Bus Pariwisata, Segera

berwakaf untuk pengadaan unit berikutnya.

2. Wakaf Tanah Untuk Pohon Jabon11

Wakaf untuk dibelikan pohon jati kebon (jabon) sebesar Rp.

95.000,-/m (Rp 70.000.-/m tanah + Rp 25.000,- untuk pohon dan

biaya operasional 5 s/d 8 tahun.

Wakaf pohon jabon ini adalah salah satu bentuk upaya

memproduktifkan lahan wakaf agar segera berdaya guna bagi masa

depan pendidikan dan dakwah sesuai dengan cita-cita besar Wakaf

Produktif Al Azhar yang berada dibawah naungan Yayasan Pesatren

Al Azhar.

Teknis pelaksanaannya melalui kerjasama Agribisnis

penanaman pohon Jabon dan Singkong di tanah wakaf yang berlokasi

di Ciseeng Bogor, yang kesepakatannya telah ditandatangani pada

bulan Oktober 2012. Kerjasama ini akan berlangsung selama delapan

tahun dimana penanaman pohon jabon dan singkong akan dilakukan

secara tumpang sari selama kurun 5-8 tahun dan 2 tahun.

Sebagai permulaan, Wakaf Al Azhar telah mendayagunakan

tanah Wakaf Al Azhar yang terletak di Desa Cibentang Kecamatan

Parung Kabupaten Bogor seluas lebih kurang 2 hektar untuk ditanami

2.500 pohon jabon dan 31.250 tanaman singkong.

11

http://www.wakafalazhar.or.id/produk/5-Wakaf+Perkebunan+Jabon/, artikel diakses

pada 24 Juni 2015.

Page 58: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

45

3. Wakaf Tanah Perkebunan Sawit12

Yakni berwakaf untuk membeli tanah perkebunan kelapa

sawit. Besaran wakafnya senilai Rp 15.000/m² (Rp 10.000/m² tanah +

Rp 5.000 biaya operasional).

4. Wakaf Kartu Gold dan Silver13

Merupakan Kartu Layanan Jenazah dan Wasiat Polis Asuransi

Syari’ah.

a. Wakaf Kartu Gold : Rp 250.000/thn

Manfaat bagi pemegang kartu :

1) Wakaf wasiat Rp. 5.000.000,-,

2) Wakaf perkebunan sawit 3m2,

3) Layanan jenazah (memandikan, mensolatkan, biatya

petugas pemakaman),

4) Layana ambulance + mobil (bandara, pemakaman,

rumah sakit, rumah duka, pemakaman),

5) Santunan rawat inap karena kecelakaan Rp.

3.000.000,-,

*manfaat berlaku setelah seminggu menjadi anggota.

**peserta berusia 0-80 tahun.

***mendaftarakan diri dalam keadaan sehat.

b. Wakaf Kartu Silver : Rp 145.000/thn

Manfaat bagi pemegang kartu :

1) Wakaf Transportasi Rp.25.000,-,

12

Aam Abdussalam dkk, Laporan Praktikum Profesi Terpadu Mahasiswa Jurusan

Manajemen Dakwah di Lembaga Wakaf Al-Azhar, (Ciputat: Aulia, 2015), h. 8. 13

Brosur Tabungan Wakaf Produktif Plus* Wakaf Al-Azhar bulan November 2014.

Page 59: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

46

2) Santunan rawat inap karena kecelakaan Rp.

3.000.000,- per tahun (reimburs),

3) Berwakaf wasiat senilai Rp. 20.000.000,- (ketika

meninggal karena kecelakaan),

4) Berwakaf wasiat senilai Rp.5.000.000,- (ketika

meninggal bukan karena kecelakaan).

*berlaku setelah 3 bulan menjadi anggota

**peserta khusus usia 6-55 tahun

***mendaftarakan diri dalam keadaan sehat

5. TAWAF PRO (Tabungan Wakaf Produktif)

(Wakaf Tunai 90% + Operasional 10%)

Merupakan fasilitas tabungan akhirat bagi para pewakif

(orang-orang yang berwakaf). Dengan fasilitas Tawaf Pro ini, pewakif

bisa mengetahui besaran jumlah harta yang telah diwakafkan kepada

Wakaf Al-Azhar.14

Selanjutnya disebut pihak pertama (wakif) dan pihak kedua

(Wakaf Al-Azhar) pihak pertama menyatakan diri sebagai pewakif

akan mewakafkan dananya dalam bentuk tabungan wakaf produktif.

Dana tabungan wakaf sepenuhnya menjadi wakaf Al-Azhar untuk

diproduktifkan dalam program-program Wakaf Produktif Al-Azhar

dan hasulnya untuk kepentingan pendidikan dan dakwah.15

14

Aam Abdussalam dkk, Laporan Praktikum…h. 8. 15

Brosur Tabungan Wakaf Produktif Plus* Wakaf Al-Azhar bulan November 2014.

Page 60: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

47

6. Wakaf Tunai/Kontan16

Merupakan wakaf patungan untuk transportasi, property,

pertanian, maupun perkebunan. Bisa khoiri, berjangka atau seumur

hidup. Besaran wakafnya mulai dari Rp 5.000,- (90% Wakaf + 10%

Operasional).

7. Wakaf Wasiat Polis Asuransi17

Asuransi adalah mewakafkan sebagian nilai yang akan

diterima jika polis asuransi yang Anda miliki telah dicairkan. Wakaf

Polis Asuransi yang diserahkan kewakaf Al-Azhar menggunakan dua

akad :

Akad Wakaf untuk wakaf produktif sebagaian dari nilai Polis

Asuransi yang meliputi Uang Pertanggungan (UP) dan Nilai Tunai

saat jatuh tempo.

Akad Amal Kebaikan / Charity ; untuk kepentingan wakif,

keluarga wakif, kepentingan umum, sebagaian dari nilai Polis

Asuransi (UP dan Nilai Tunai) saat jatuh tempo.

Pemanfaatan Wakaf Polis Asuransi ini akan dimanfaatkan

untuk:

a. Sebahagian (50%) sebagai Wakaf Produktif

b. Sebahagian (50%) untuk program social charity sesuai dengan

program kemanusiaan Al-Azhar Peduli Ummat:

1) Cahaya seribu Desa,

2) Pemberdayaan ekonomi Pesantren,

16

Aam Abdussalam dkk, Laporan Praktikum...h. 9. 17

http:/www.wakafalazhar.or.id/produk/9-Wakaf+Wasiat+Polis+Asuransi/ artikel diakses

pada 24 Juni 2015.

Page 61: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

48

3) Rumah Gmilang Indonesia,

4) Bencana Alam,

5) Da'i Sehat,

6) Pemakaman Umum AMG dll.

Jika nilai UP Polis Asuransi yang diwakafkan > 500jt, maka

komposisi pemanfaatannya, sebagaimana berikut:

a. Sebahagian (50%) sebagai Wakaf Produktif

b. Sebahagian (50%) beasiswa atau pengiriman guru

1) Beasiswa untuk anak yang ditunjuk sampai perguruan

tinggi di Al-Azhar atau setaraf.

2) Pengiriman guru ke daerah yang ditentukan oleh wakif.

Fasilitas, Setiap wakif yang mewakafkan polis asuransinya,

akan mendapatkan fasilitas sebagaimana berikut:

a. Untuk Wakaf Polis Asuransi dengan UP > Rp 100 juta, akan

mendapatkan layanan pemulasaraan/tajhizul janazah dan

santunan ta'ziah.

b. Untuk Wakaf Polis Asuransi dengan UP > Rp 250 juta, akan

mendapatkan layanan pemulasaraan dan biaya pemakaman,

c. Untuk Wakaf Polis Asuransi dengan UP > Rp 500 juta, akan

mendapatkan layanan pemulasaraan dan biaya pemakaman

(Layanan Jenazah All In One) serta AMG (Al Azhar Memorial

Garden) Plus (1 unit single untuk pribadi wakif, jika

persediaan masih ada),

Page 62: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

49

d. Untuk Wakaf Polis Asuransi dengan UP > Rp 1 milyar, akan

mendapatkan layanan pemulasaraan dan biaya pemakaman

(Layanan Jenazah All In One) serta AMG (Al Azhar Memorial

Garden) Plus (1 unit single untuk umum dan 2 unit single

untuk pribadi wakif, jika persediaan masih ada).

8. Wakaf Manfaat18

Wakif dapat menjanjikan kepada Wakaf Al Azhar untuk

mewakafkan "Manfaat" dari aset yang sedang diusahakannya, seperti

mobil, rumah, ruko atau apartemen yang sedang disewakannya.

9. Wakaf Family19

Yakni quantum Wakaf Pohon Jabon untuk mewakafkan lahan

10 m² dan 1 pohon jabon beserta biaya pemeliharaannya selama 5-8

tahun. Besaran wakafnya senilai Rp 950.000/10 m² (Rp 700.000/10 m²

tanah + Rp 250.000,- 1 pohon jabon beserta biaya operasional

selama 5-8 tahun).

10. Wakaf Dinar Dirham dan Logam Mulia20

Yakni wakaf harta dalam nilai yang mutlak melalui dinar dan

dirham sebagai patungan untuk wakaf produktif dalam investasi di

bidang transportasi, property, pertanian, perkebunan. Besaran

wakafnya mulai dari Rp 1.375.360 (0.7 misqal dinar, setara 1

dirham).

11. Wakaf Wasiat Property21

18

Aam Abdussalam dkk, Laporan Praktikum…h. 9. 19

Aam Abdussalam dkk, Laporan Praktikum…h..9. 20

Aam Abdussalam dkk, Laporan Praktikum… h..9. 21

Aam Abdussalam dkk, Laporan Praktikum… h. 10.

Page 63: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

50

Yakni Mewasiatkan untuk mewakafkan property atau aset

yang dimiliki dengan tetap memanfaatkannya selama ia masih

hidup. Aset atau property dapat berupa Ruko, Rumah ataupun

Apartemen. Property/aset yang diwasiatkan untuk diwakafkan tidak

melebihi 1/3 dari nilai property/aset tersebut.

12. CSR Abadi22

Yakni solusi untuk mengabadikan Corporate Social

Responsibility perusahaan melalui Wakaf Al-Azhar.

22

Aam Abdussalam dkk, Laporan Praktikum… h..10.

Page 64: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

51

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS

A. Formulasi Strategi Promosi Program Sahabat Wakaf Al-Azhar

Membentuk formula strategi promosi tentu perlu menganalisis secara

dalam tentang berbagai hal, program sahabat Wakaf Al-Azhar sebagai

lembaga yang tengah berfokus menghimpun harta wakaf di Indonesia tentu

perlu dibentuk formulasi strategi promosi yang efektif, berikut formulasi

strategi promosi program Sahabat Wakaf Al-Azhar:

1. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal.

Jumlah Sahabat Wakaf secara kuantintas maupun kualitas dapat

dilihat sebagai keuntungan, mengingat potensi yang besar akan harta

wakaf dengan Islam sebagai agama dengan jumlah penganut terbesar

di Indonesia1.

Berdasarkan hasil penelitain, menemukan bahwa sumber

terbesar wakaf adalah bersumber dari wakaf perorangan.

Sebagaimana yang menjadi permasalahan mengenai potensi yang

tidak teralisasi. Dari mana sumber harta wakaf diperoleh, ini penting

di cermati. Menurut Tuti A. Najib dan Ridwan al-Makassary (ed.),

Berdasarkan Survei 2006, hampir seluruh wakaf pada saat ini berasal

dari perorangan 69%. Ini mudah dimengerti mengingat wakaf

1 Dari data hasil terakhir BPS pada 2010 menunjukkan persentase agama di Indonesia.

Persentase umat Islam 87,18 persen (207.176.162) ; Kristen 6,96 persen (16.528.513); Katolik

2,91 persen (6.907.873); Hindu 1,69 persen (4.012.116); Budha 0,72 persen (1.703.254);

Konghucu 0,05 persen (117.091); dan lainnya 0,13 persen (299.617). Selain itu ada kelompok

yang tidak terjawab 0,06 persen (139.582) dan tidak ditanyakan 0,32 persen (757.118). Jumlah

total 237.641.326. Sumber Laporan Publikasi Sensus Penduduk Indonesia 2010 dari

www.bps.go.id

Page 65: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

52

merupakan ekspresi keagamaan individu Muslim, yang memahami

wakaf sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Selain itu,

ada juga wakif individu yang menginginkan namanya terus dikenang,

terutama para sultan atau orang-orang kaya.2 Sedangkan sumber

wakaf yang berasal dari perusahaan menyumbang 7% dari total

keseluruhan sumber wakaf Nasional.

Tingginya sumber wakaf yang berasal dari perorangan, seperti

di gambarkan diatas, tampaknya berkorelasi positif dengan kenyataan

bahwa wakif perorangan merupaka target yang sangat diutamakan

oleh para nadzir. Namun, terdapat juga sebagai nadzir yang

melakukan pendekatan kepada perusahaan dan perseorangan

sekaligus. sayangnya, masih banyak nadzir yang bersikap pasif dan

tidak melakukan pendekatan baik kepada perorangan maupun

perusahaan3, berikut dalam prosentase:

Diagram 4.1

Persentase Nadzir mendekati calon wakif perorangan dan perusahaan.

2 Andy Agung Prihatna, Wakaf, Tuhan, dan Agenda Kemanusiaan, (Ciputat, Center for

the Study of Religion Cultire (CSRC), 2006), h 145 3 Andy Agung Prihatna, Wakaf, Tuhan,, h. 145.

Mendekati

wakif

perorangan

51%

Mendekati

wakif

perusahaan

1%

Mendekati

keduanya

12%

Tidak

melakukan

pendekatan

36%

Page 66: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

53

2. Melakukan strategi bauran promosi

Aktivitas promosi memberikan pengaruh yang penting untuk

keberhasilan penghimpunan lembaga. Promosi digunakan untuk

memberikan informasi kepada orang-orang tentang produk dan

mempersuasi calon wakif agar mau memberikan sebagian hartanya

dalam program/produk pemberdayaan wakaf produktif. strategi yang

terintegrasi untuk dapat meningkatkan kekuatan masing-masing

komponen dalam melakukan promosi dan mendesain bauran promosi

yang efektif dan efisien.4

“Agar efektifitas dan efisiensi, strategi promosi lembaga

melalui sahabat wakaf, Program sahabat wakaf itu sebetulnya salah

satu inisiasi yang dilakukan oleh Wakaf Al-Azhar, agar tingkat

partisipasi pewakif itu meningkat. Yang perlu diketahui bahwa wakif-

wakif itu adalah para donatur, yang tingkatnya, mereka adalah

eksekutif, mereka adalah pengusaha, dan lain sebagainya.”5

Formulasi strategi promosi dengan menganalisis dan

mengkombinasikan hal-hal yang ada dalam bauran promosi, diantaranya

adalah periklanan, penjualan personal, promosi penjualan, publisitas dan

hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung. Dibawah ini adalah

formulasi strategi bauran promosi pada program Sahabat Wakaf Al-Azhar

sebagai berikut:

1. Periklanan

Dalam periklanan, hampir dipastikan sahabat wakaf melakukan

aktifitas periklanan, dengan media yang mereka miliki, ini aktifitas ini

4 Lingga Purnama, Strategic Marketing Plan, (Jakarta : PT.. Gramedia Pustaka Utama

2001), h.150. 5 Hasil wawancara pribadi dengan Ketua Tim 12 dan Koordinator Sahabat Wakaf Al-

Azhar Hasbiallah Khatim pada 13 Mei 2015.

Page 67: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

54

ditunjukan mengkomunikasikan, membujuk, dan mengingatkan calon

wakif. Tujuan periklanan tersebut pada tabel 4.1:

Tabel 4.1

Tujuan Periklanan

Untuk Mengkomunikasikan

Memberitahu calon wakif

tentang suatu produk baru.

Menginformasikan manfaat dari

suatu produk wakaf.

Memberitahu calon wakif

tentang perubahan nominal

wakaf dalam suatu produk.

Menjelakskan pelayanan

yang tersedia.

Membangun citra lembaga.

Mengurangi kecemasan calon

wakif.

Untuk Membujuk

Membentuk referensi merek.

Mendorong alih merek.

Mengubah persepsi pembeli

tentang atribut produk.

Membujuk untuk berwakaf

sekarang.

Membujuk berwakaf untuk

menerima kunjungan .

Untuk Mengingatkan

Mengingatkan calon wakif/wakif

bahwa produk tersebut mungkin

akan dibutuhkan kemudian.

Membuat wakif tetap ingat

produk itu.

Mempertahankan puncak

Page 68: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

55

Mengingatkan calon wakif

dimana dia bisa berwakaf.

kesadaran.

Sumber: diolah dari berbagai sumber.

Biaya dari aktifitas periklanan ini dibebankan kepada masing-

masing sahabat wakaf, strategi ini bertujuan untuk menekan biaya

yang dikeluarkan lembaga dalam aktifitas periklanan, lembaga dan

tim 12 wakaf Al-azhar sebagai supervisor dan memfasilitasi untuk

pelaksanaan training sahabat wakaf yang digelar setiap bulanya.

Hingga kini sudah mencapai 44 angkatan, setiap angkatan terdiri dari

10-15 orang.

Media yang digunakan antara lain tersebut pada tebel 4.2:

Tabel 4.2

Jenis-jenis media yang digunakan

Media Spesifikasi

Media Cetak.

Internet.

Luar Ruangan

Leaflet, brosur, majalah*.

Facebook, twitter, blog,

email, blackberry massanger,

whatsapp.

Roll benner, spanduk.

Sumber: diolah dari hasil observasi lapangan.

2. Penjualan Personal

Penjualan personal merupakan suatu bentuk interaksi

langsung dengan calon pembeli, sahabat wakaf diharapkan dapat

menemui secara langsung calon wakif, penjualan personal

Page 69: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

56

merupakan cara yang paing efektif untuk memprospek calon

wakaif, sebab calon wakif dapat memberikan referensi langsung

dengan sahabat wakaf sebagai agen-agen penjual, sahabat wakaf

dapat menegtahui karakteristik calon wakif secara langsung dan

segera melakukan penyesuaian.

Setidaknya ada tiga formulasi strategi promosi dalam

penjualan personal yang dirancang, sebagai berikut :

a. Konfrontasi personal, penjualan personal mencangkup

hubungan langsung dan interaktif antar dua orang atau

lebih.

b. Penjualan personal, memungkinkan timbulnya berbagai

jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sam pai

persahabatan.

c. Tanggapan, penjualan personal merasa pembeli

memiliki kewajiban untuk mendengarkan paparan dari

proses prospek calon wakif.

Selain itu, penjualan personal memiliki kekuatan lebih yaitu

para agen promosi/penjual mengumpulan pengetahuan tentang

pasar sasaran dan mendapatkan umpan balik (feedbeck) dari pasar

sasaran.

3. Promosi Penjualan

Promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek

dalam aktivitas promosi untuk merangsang pembelian suatu

Page 70: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

57

produk dengan cara yang bervariasi. Dalam promosi penjualan,

sahabat wakaf di formulasikan untuk sebagai berikut :

a. Mengkomunikasikan penjualan produk wakaf untuk

menarik perhatian dan memberikan informasi yang

dapat mengarahkan calon wakif kepada produk wakaf.

b. Promosi penjualan memaparkan manfaat dan nilai dari

produk wakaf.

c. Promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan

transaksi pembelian sekarang.

Kelebihan promosi penjualan adalah bersifat responsive

terhadap pristiwa-pristiwa khusus, misalnya hari raya besar islam,

event-event besar, Ramadhan, dan lain sebagagainya.

4. Publisitas dan Hubungan Masyarakat

Publisitas dan hubungan masyarakat merupakan stimulasi

nonpersonal terhadap permintaan, dengan berita komersial yang

berarti dalam media massa dan tidak dibayar untuk

mempromosikan produk atau melindung citra lembaga.6 Sahabat

wakaf dalam publisitas dan hubungan masyarakat setidaknya ada

dua yang bisa dilakukan, sebagai berikut :

a. Kemampuan menangkap pembeli yang tidak menduga,

dalam humas dapat menjangkau banyak calon wakif

yang cenderung manghindari iklan, dari sisi ini sahabat

wakaf menyampaikan pesan kepada calon wakif lebih

6 Lingga Purnama, Strategic Marketing Plan, (Jakarta : PT.. Gramedia Pustaka Utama

2001), h.177.

Page 71: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

58

sebagai berita, bukan sebagai komunikasi tujuan

penjualan.

b. Dramatisasi, seperti halnya periklaan, humas memiliki

kemampuan mendramatisasi suatu lembaga atau

produk.

Keuntungannya adalah, terletak pada efisiensi biaya karena

lembaga tidak membayar media massa sebagai sarana promosi

tersebut.

5. Pemasaran Langsung

Pemasaran langsung merupakan bentuk promosi dengan

menggunakan surat, telepon, faksimile, email, dan alat

penghubung nonpersonal lainya untuk berkomunikasi secara

langsung atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan

tertentu dan calon pelanggan.7

Sahabat wakaf diharapkan menggunakan media

penghubung untuk memprospek calon wakif, melalui media

penghubung, sahabat wakaf bisa melakukan aktifitas promosi

dengan jarak jauh, dimanapun dan kapanpun.

Sebenarnya, komponen ini merupakan tambahan karena

untuk memanfaatkan perkembangan teknologi yang dapat

berhubungan langsung dengan calon pembeli.8

7 Lingga Purnama, Strategic Marketing Plan, (Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama

2001), h. 182. 8 Lingga Purnama, Strategic Marketing Plan), h. 182.

Page 72: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

59

B. Pelaksanaan Strategi Promosi Program Sahabat Wakaf Al-Azhar

Dalam rangka meningkatkan aset perwakafan tanah air dan

memproduktifkan agar manfaatnya bisa dirasakan oleh banyak orang,

lembaga wakaf berlomba-lomba menggemakan budaya berwakaf kepada

masyarakat dengan menghadirkan berbagai program berkelanjutan dan

terarah. Hal ini dilakukan agar program yang disajikan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, tujuannya adalah untuk

menarik minat masyarakat agar berwakaf di sebuah lembaga, sehingga

nantinya dapat berpengaruh pada peningkatan perolehan aset lembaga.9

Pelaksanaan strategi adalah proses ketika rencana/formula

direalisasi.10

Pelaksanaan strategi butuh kemampuan menejerial yang baik,

Wakaf Al-Azhar melalui program Sahabat Wakaf memiliki tahapan yang

harus dilalui dalam memfokuskan pelaksanaan strategi promosi sehingga

tercapainya tujuan agar partisipasi pewakif meningkat.

Pelaksanaan Strategi Promosi Program Sahabat Wakaf Al-Azhar perlu

dilihat dalam bauran promosi yang sudah diformulasikan sebelumnnya,

sehingga diperlukan strategi yang terintegrasi untuk dapat meningkatkan

kekuatan masing-masing komponen dalam berpromosi. berikut pelaksanaan

bauran promosi yang dilakukan oleh sahabat wakaf Al-Azhar:

1. Periklanan

Tahap pertama dalam aktifitas periklanan adalah menentukan

tujuan priklanan. Setelah menentukan tujuan dari periklanan di tahap

9 Departemen Agama RI, Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf, (Jakarta:

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Wakaf, 2006), h. 4 10

Musa habies, Muhammad Najib, Manajemen Strategik dalam Pengebangan Daya

Saing Organisasi, (Jakarta : PT. Gramedia, 2008), h. 27

Page 73: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

60

formulasi, sahabat wakaf melakukan periklanan, yakni sebagai

berikut:

a. Mengkomunikasikan, memberitahu tentang produk-produk

wakaf Al-Azhar, menawarkan produk terbaru wakaf Al-Azhar,

menjelaskan manfaat bagi pewakif dan manfaat dari hasil

memproduktifkan wakaf untuk apa, saipa dan bagaimana,

sesuai programnya melalui media.11

b. Membujuk, membujuk calon wakif agar berwakaf, iklan

membujuk membutuhkan konten yang menarik, ini salah satu

yang menentukan orang berwakaf.12

c. Mengingatkan, sahabat wakaf melalui media mengingatkan,

bahwa berwakaf tidak sulit, ada berbagai macam cara,

berwakaf juga tidak hanya untuk orang kaya, semua orang bisa

berwakaf sesuai kemampuanya.13

Media periklanan yang digunakan oleh sahabat wakaf

beragam, berikut media yang digunakan:14

a. Media cetak berupa Leaflet, brosur, majalah.

b. Media internet seperti blog, Facebook dan twitter, (baik secara

kelompok maupun pribadi), Blackberry massangger dan

Whatsapp.

c. Media Luar Ruangan seperti: Roll benner, spanduk.

11

Hasil analisis dari pengamatan dan observasi lapangan. 12

Hasil analisis dari pengamatan dan observasi lapangan. 13

Hasil analisis dari pengamatan dan observasi lapangan. 14

Hasil analisis dari pengamatan dan observasi lapangan.

Page 74: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

61

Secara pelaksanaan, promosi yang dilakukan oleh sahabat

wakaf Al-Azhar berupa media.

2. Penjualan Personal

Aspek ini yang paling banyak digunakan oleh sahabat wakaf

Al-Azhar, karena secara penyampaian lebih mendetail dan respon

calon wakif dapat dilihat secara langsung. Memprospek calon wakif

yang dilakukan oleh sahabat wakaf berfariasi, hal ini didasarkan pada

latar belakang sahabat wakaf yang beragam.

Secara umum, langkah-langkah penjualan personal yang

dilakukan sahabat wakaf sebagai berukut:

a. Memprospek calon wakif.

b. Mempresentasikan pesan penjualan.

c. Membuka hubungan.

d. Menutup penjualan.

e. Melakukan evaluasi.

Tujuanya seperti yang diungkapkan salah satu sahabat wakaf

Al-Azhar.

“Mengenalkan konsep wakaf kepada orang-orang dan

mempromosikan (produk) Wakaf Al-Azhar ini, yaitu dengan

konsep menabung dengan uang kecil tapi bisa mendapatkan

manfaat yang banyak dan berguna bagi sang wakif mendapatkan

amalan di akhirat nanti, juga untuk maukuf alaih (dalam hal hasil

pemanfaatan wakaf).”15

“Kalo dari saya tidak pernah merasa memaksakan atau

menekan calon wakif, karena ini adalah untuk kebaikan calon

wakif, jadi cara mempromosikannya melalui soft selling

(penjualan dengan pendekatan keramahan), dengan berbincang-

bindang dengan calon wakif, (harus) tahu (tentang konsep wakaf)

15

Hasil wawancara pribadi dengan SahabatWakaf Al-Azhar Fahmi Reza pada 27 Juni

2015.

Page 75: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

62

dulu, memperkenalkan apa itu wakaf, kepada si calon wakif,

berbincang-bincang apa kebutujan dia (calon wakif), dan meminta

sedikit detail konteks (motivasi/prospek untuk berwakaf) dia,

untuk bisa di hubungi lebih lanjut, tapi untuk saat pertama kali

promosi, mempromosikanya tidak secara strong (penjualan

dengan pendekatan pemaksaan), jadi hanya untuk perkenalan

dulu, berikutnya, baru bertemu lebih lanjut untuk penjelasan lebih

dalam.”16

3. Promosi penjualan.

Secara pengertian, promosi penjualan merupakan insentif

jangka pendek dalam aktivitas promosi untuk merangsang pembelian

suatu produk dengan cara yang bervariasi, seperti pameran dagang,

insentif penjualan, kupon dan sebagainya.17

Pelaksanaan strategi promosi dalam promosi penjualan sering

dilakukan oleh sahabat wakaf. Diantaranya sebagai berikut:

a. Melakukan pameran dagang, promosi penjualan adalah bersifat

responsive terhadap pristiwa-pristiwa khusus. Seperti pada

pameran di event-event keagamaan maupun sosial.

b. Melakukan open table di sekitar tempat ibadah.

Strategi ini cukup efektif, karena pada event-event khusus, atau

melakukan open table di sekitar tempat ibadah, biasanya caon wakif

berkumpul dan sahabat wakaf bisa memanfaatkan moment untuk

melakukan promosi penjualan. Dibawah ini foto kegiatan promosi

penjualan yang dulakukan oleh sahabat wakaf Al-Azhar dalam

gambar 4.2:

16

Hasil wawancara pribadi dengan SahabatWakaf Al-Azhar Fahmi Reza pada 27 Juni

2015. 17

Lingga Purnama, Strategic Marketing Plan,… h. 171.

Page 76: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

63

Gambar 4.2

Kegiatan Promosi Penjualan

Sumber : Twitter @wakafal-azhar

4. Publisitas dan Hubungan Masyarakat.

Pada aspek ini memang tidak semua sahabat wakaf

melakukannya, karena cara promosi sahabat wakaf yang lebih

menggunakan penjualan pribadi atau promosi penjualan. dalam

tahap pelaksanaan, setidaknya ada dua yang bisa dilakukan,

sebagai berikut :

c. Banyak calon wakif yang cenderung manghindari iklan,

dari sisi ini sahabat wakaf menyampaikan pesan kepada

calon wakif lebih sebagai berita, bukan sebagai

komunikasi tujuan penjualan, dengan begitu, calon

wakif tidak terasa sedang diprospek, mereka (calon

wakif), seperti sedang mendengarkan berita tentang

wakaf, potensi wakaf yang tidak terealisasi secara

maksimal, lalu timbul keinginan untuk berwakaf.

d. Dramatisasi, seperti halnya periklaan, penyampaian

pesan melalui publisitas serta humas memiliki

Page 77: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

64

kemampuan mendramatisasi suatu lembaga atau

produk. Sehingga calon wakif termotivasi untuk

berwakaf.

5. Pemasaran Langsung.

Sebenarnya, komponen inti bauran promosi hanyalah Aspek

Iklan, Publisitas dan Humas, Aspek penjualan dan Promosi Personal,

pemasaran langsung merupakan pengembangan baru dari bauran

promosi dengan menggunakan perkembangan telekomunikasi yang

dapat berhubungan langsung dengan calon pembeli.18

Dalam hal pemasaran langsung, sahabat wakaf melakukan

promosi dengan menggukana surat, email, telepon dll, dewasa ini

penggunaan teknologi sangat menunjang dalam hal promosi, tele-

marketing misalnya, memprospek calon wakif dengan telepon dapat

dirasa efektif dengan jarak atau tahap selanjutnya setelah bertemu

langsung, tahap ini dapat mengkonfirmasi calon wakif untuk bersedia

mewakafkan hartanya ke lembaga terkait.

Sifat sahabat wakaf ini adalah seperti relawan, namun yang

harus diingat bahwa untuk melakukan promosi pastinya memerlukan

biaya yang mungkin tidak sedikit, Fahmi Reza pun mengungkapkan

dari mana sumber dana promosi tersebut.

“Biaya dari sendiri, karena saya beranggapan bahwa, ini untuk

tujuan baik, kenapa juga harus pelit (dalam melakukan promosi).”19

18

Lingga Purnama, Strategic Marketing Plan, … h. 182. 19

Hasil wawancara pribadi dengan SahabatWakaf Al-Azhar Fahmi Reza pada 27 Juni

2015.

Page 78: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

65

Tentunya setelah pelaksanaan promosi selesai lalu kemudian apa yang

mereka dapatkan, dari proses diatas, sedangkan mereka tidak digaji lembaga.

“Secara imaterial-nya, saya mendapatkan boleh dibilang apakah ini di

anggap sebagai pahala atau tindakan baik atau tidak di mata Allah, tapi, saya

merasa sudah berbuat baik, saya mengajak orang untuk berwakaf, itu juga ada

keuntungan (pahala) buat saya, berarti pesan atau ilmu (tentang konsep

wakaf) yang saya sampaikan sudah dapat diterima oleh dia (calon wakif) dan

dia juga berwakaf untuk tujuannya dia. Saya melihat keuntungannya win-win

(sama-sama untung), jika dari segi financial, material-nya saya tentu

mendapatkan komisi (sesuai hasil persentase closing) dari produk (biaya

persentase orerasional wakaf) tersebut.”20

C. Evaluasi Strategi Promosi Program Sahabat Wakaf Al-Azhar

Tahap merupkan tahap akhir dari strategi promosi sahabat wakaf Al-

Azhar, konsep strategi dalam peperangan berarti memenangkan peperangan,

tidak jauh berbeda dengan itu, konsep strategi promosi dalam penghimpunan

wakaf oleh sahabat wakaf adalah meningkatkan penghimpunan.

Di usia lembaga yang baru berjalan hampir lima tahun, wakaf Al-

Azhar menurut Ketua Tim 12 dan Koordinator Sahabat Wakaf Al-Azhar,

Hasbiallah Khatim mengungkapkan kepada penulis, bahwa Wakaf Al-Azhar

menempati posisi ke empat besar dalam penghimpunan lembaga sosial

keagamaan. Hal tersebut terlihat dari table 4.3:

Tabel 4.3

Amanah Wakaf Al-Azhar (2011-2014)

Tahun Tunai Aset WWPA Total

2011 519.756.972 5.671.350.000 - 6.191.106.972

2012 1.204.314.648 1.865.000.000 6.913.200.000 9.982.514.648

20

Hasil wawancara pribadi dengan SahabatWakaf Al-Azhar Fahmi Reza pada 27 Juni

2015.

Page 79: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

66

2013 1.116.596.240 5.450.000.000 15.858.000.000 22.424.596.240

2014 2.297.937.167 2.764.000.000 12.016.000.000 17.077.935.167

Pencapaian 55.676.153.027

Sumber : Brosur Wakaf Produktif untuk masa depan Pendidikan dan

Dakwah edisi Juni 2015 Wakaf Al-Azhar.

Proses evaluasi strategi promosi menjadi bagian yang tak terpisahkan

dari strategi promosi itu sendiri, evaluasi sejatinya untuk mengetahui

kelemahan dan memperbaikinya dengan meningkatkan kekuatan yang

dimiliki. Berikut evaluasi dalam bauran promosi sesuai dengan tahapan

formulasi hingga pelaksanaan strategi promosi program sahabat wakaf Al-

Azhar:

1. Periklanan

Setelah melakukan periklanan, langkah selanjutnya adalah

mengukur efektifitas iklan. Setdaknya ada empat cara mengukurnya:

a. Memperhatikan iklan yang dibuat, apakah sudah menejelaskan

tentang produk wakaf.?

b. Memperhatikan bahasa yang digunakan, apakah mudah

dipahami sasaran.?

c. Memperhatikan elemen persuasive yang dapat mengarahkan

siapa saja yang membacanya?

d. Memperhatikan media yang dipilih sudah membuahkan hasil

dalam kurun waktu tertentu?

Hasilnya dari temuan menunjukan bahwa iklan yang dibuat

oleh sahabat wakaf dalam tabel 4.4 sebagai berikut:

Page 80: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

67

Tabel 4.4

Hasil pengukuran efektifitas periklanan.

Ukuran Nilai Keterangan

Cukup Menjelaskan tentang produk wakaf (khususnya

wakaf polis asuransi syariah).

Cukup Bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh

sasaran (kalangan menengah keatas khususnya

dan umumnya seluruh lapisan masyarakat).

Kurang Elemen persuasive yang digunakan krang

persuasif, sehingga pembaca hanya sebatas

paham dan belum segera berwakaf.

Cukup Media yang dipilih cukup membuahkan hasil

dengan bertambahnya jumlah pewakif

walauipun di tahun terakhir sempat terjadi

penurunan jumlah pewakif.

Sumber: diolah dari berbagai macam sumber.

Periklanan jika dimaksimalkan oleh sahabat wakaf dapat

memberikan peningkatan orang untuk berwakaf, jika konten ditas

dapat berjalan dengan maksimal.

2. Penjualan Personal

Evaluasi pada penjualan personal biasa dilakukan oleh

leader/coordinator di setiap kelompok sahabat wakaf ataupun secara

pribadi. Evaluasi kinerja penjulan dapat dilakukan dengan

memeprtimbangkan sebagai berikut:

Page 81: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

68

a. Hasil penjualan.

b. Biaya.

c. Perilaku proses penjualan.

Hasil dari temuan di lapangan, karena sebagian besar sahabat

wakaf melakukan aktifitas ini, maka hasilnya sebagai berikut:

a. Hasil penjualan sahabat dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan kecuali ditahun terakhir, manurut Direktur

Marketing, Hendra Yuliano, program sahabat wakaf adalah

penyumbang terbesar dari total perolehan wakaf di lembaga,

khususnya wakaf polis asuransi syariah maupun produk wakaf

lain seperti, wakaf tunai maupun wakaf transportasi.

b. Biaya proses penjualan personal terbilang relatif kecil

dibanding dengan perolehan wakaf, sehingga proses penjualan

personal efektif dari sisi biaya operasional.

c. Perilaku proses penjualan personal, sahabat wakaf yang

melakukan aktifitas ini tentu melakukan cara-cara yang santun

dan sesuai syariah. Mengingat proses seleksi yang bertahap

dari lembaga.

Penjulan persolan merupakan instrument dari bauran promosi

yang menentukan agent-agent pemasar dapat beraktifitas sesuai

dengan bidang profesionalnya.

3. Promosi Penjualan

Evaluasi promosi penjualan sebetulnya tidak berbeda jauh

dengan penjualan personal, hanya saja penjualan personal

Page 82: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

69

mengandalkan pribadi, sedangkan promosi penjualan lebih bekerja

pada tim penjualan. Setidaknya ada dua alat ukur dari promosi

penjualan. Sebagai berikut:

a. Lead time, adalah waktu yang diperlukan untuk menyiapkan

program sebelum peluncurnnya. Ini menentukan, dari hasil

pengamatan dilapangan, sahabat wakaf melakukan

segalapersiapan dengan cukup siap.

b. Sell time, adalah peluncuran promosi, dan berakhirnya promosi

ketika hampir 95% produk wakaf sudah memberikan hartanya.

Ini berjalan baik, Pasalnya, pameran yang diikuti biasanya

berjalan lancar namun menyisakan beberapa kendala kecil.

Secara strategi promosi, proses promosi penjualan dapat

berjalan lebih baik bila sahabat wakaf memaksimalkan komunikasi,

melakukan kreatifitas insentif dan melakukan ajakan yang tepat.

4. Publisitas dan Hubungan Masyarakat

Proses publisitas dan humas tidak semua sahabat wakaf

melakukan, terhadap jumlah penghimpunan memang sulit diukur,

karena proses ini dilakukan bersama dengan kiat promosi lain. jika

proses ini dijalankan, maka lebih mudah untuk mengukurnya,

misalnya, dengan banyaknya paparan, perubahan kesadaran/

pemahaman dapat memaksimalkan strategi promosi dalam hal

peningkatan penghimpunan wakaf.

Page 83: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

70

5. Pemasaran Langsung

Pemasaran langsung seperti dijelaskan di pelaksanaan strategi

promosi, dengan mengoptimalkan media (teknologi) guna menunjang

aktifitas promosi yang berakhir pada penjualan.

Seperti halnya toko online, pembeli bebas sesuka hati

melakukan transaksi, kapan pun dan dimanapun. Namun, proses ini

tidak berjalan sendiri, melakinkan antara kiat lain saling berpengaruh,

misalnya, di periklanan mencantumkan nomor rekening tujuan, maka,

calon wakif bisa melakukan transaksi langsung dimanapun dan

kapanpun.

Proses penjualan langsung dengan menggunakan pemanfaatan

kecanggihan teknologi jika dimaksimalkan bisa meningkatkan jumlah

penghimpunan wakaf untuk lembaga.

Secara umum, evaluasi strategi promosi yang dilakukan oleh program

sahabat wakaf Al-Azhar dalam penghimpunan dapat di ukur dengan rumus

efektifitas sebagai berikut:

Efektifitas =

Strategi promosi yang efektif dari lima (strategi) bauran promosi yang

dilakukan oleh Program Sahabat Wakaf Al-Azhar, lihat tabel 4.3, amanah

Wakaf Al-Azhar (2011-2014), Berikut tabel 4.5 dalam persentase efektifitas

perolehan Wakaf hasil perhitungan rumus efektifitas:

Realisasi

Target

Page 84: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

71

Tabel 4.5

Hasil pengukuran menggunakan rumus efektifitas.

Strategi Promosi

Tahun

(target dan realisasi (dalam persen

(%))

Rata-

rata

2011* 2012 2013 2014

Periklanan - 10/10 10/8 10/10 10/9,4

Penjualan Personal - 60/60 60/70 60/65 60/65

Promosi Penjualan - 15/20 15/10 15/15 15/15

Publisitas dan Humas - 10/5 10/5 10/5 10/5

Penjualan Langsung - 5/5 5/7 5/5 5/5,7

*Program Sahabat Wakaf terbentuk di penghujung tahun 2011.

Sumber : diolah dari berbagai sumber.

Secara umum, strategi promosi yang efektif digunakan oleh sahabat

wakaf Al-Azhar, dari target lima komponen bauran promosi adalah penjualan

personal, promosi penjulan, dan penjualan langsung. Di setiap tahunya

perolehan penghimpunan wakaf dari sahabat wakaf rata-rata menyumbang

60% dari total perolahan wakaf Al-Azhar.

Direktur Marketing Hendra Yuliano mengatakan bahwa :

“Semenjak berdiri dari mulai akhir 2011 sampai dengan saat ini

sahabat wakaf bisa terus berkembang, sehingga target-target wakaf Al-Azhar

di jangka pendek, menengah dan panjang bisa direalisasikan. Karena itu tidak

mungkin dicapai secara cepat kecuali program sahabat wakaf ini berjalan

sesuai harapan.”21

21

Hasil wawancara pribadi dengan Direktur Marketing, Hendra Yuliano pada 13 Mei

2015.

Page 85: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

72

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari seluruh uraian yang telah dibahas sebelumnya, maka dalam bab

ini penulis akan menarik kesimpulan secara umum dari pembahasan tersebut

dan berusaha untuk memberikan saran-saran yang sekiranya dapat berguna

bagi lembaga Wakaf Al-Azhar khususnya untuk Program Sahabat Wakaf Al-

Azhar, dalam mempromosikan produk-produk Wakaf Al-Azhar.

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan yang telah

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Secara umum, proses formulasi strategi promosi yang ditetapkan

oleh sahabat wakaf dengan meneganalisis lingkungan internal dan

eksternal dan melakukan kegiatan bauran promosi agar

penghimpunan wakaf Al-Azhar meningkat.

2. Pelaksanaan Strategi promosi yang dilakuakan oleh program

Sahabat Wakaf Al-Azhar adalah dengan melakukan strategi

bauran promosi, yang meliputi: periklanan, penjualan personal,

promosi penjualan, publisitas dan hubungan masyarakat, dan

pemasaran langsung. Kelima komponen bauran promosi itu

digunakan oleh sahabat wakaf untuk mempromosikan produk

wakaf Al-Azhar yang inovatif seperti, wakaf transportasi, wakaf

perkebunan, wakaf property, wakaf wasiat polis asuransi syariah

dan lain-lain.

Page 86: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

73

3. Evaluasi dari strategi promosi program sahabat wakaf berjalan

cukup efektif, memang tidak semua sahabat wakaf melakukan

kelima komponen sekaligus, namun komponen dari bauran

promosi yang menjadi andalah adalah periklanan, penjualan

personal dan promosi penjualan.

Hal ini cukup beralasan, karena mayoritas sahabat wakaf adalah

orang-orang yang berlatar belakang agent-agent asuransi, mereka

sudah terbiasa melakukan periklanan dengan media internet,

penjualan personal dan promosi penjualan secara professional.

B. Saran-saran

Setelah penulis menguraikan kesimpulan diatas, adapun saran-saran

yang dapat penulis kemukakan agar sekiranya dapat menjadi manfaat, sebagai

berikut:

1. Dalam rangka mempromosikan produk-produk Wakaf Al-Azhar

sahabat wakaf kiranya tidak hanya menguasai dalam hal

periklanan, penjualan personal dan promosi penjualan, tetapi juga

memaksimalkan komponen bauran promosi lain seperti publisitas

dan humas, dan pemasaran langsung, publisitas dan humas

memang melekat dengan bauran yang lain jadi hasilnya sulit

diukur, yang terpenting, sahabat wakaf juga harus memanfaat kan

secara baik tentang wakaf, karena masih banyak masyarakat

komponen pemasaran langsung dengan pemanfataan media

teknologi yang dapat menunjang kemudahan orang berwakaf pada

proses promosi.

Page 87: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 88: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

HASIL TRANSKIP WAWANCARA

Responden : Hendra Yuliano

Jabatan : Direktur Marketing Wakaf Al-Azhar

Hari/tanggal : Rabu, 13 Mei 2015

Pukul : 11:25 WIB

T (Tanya)

J (Jawab)

T : Apa yang melatar belakangi terbentuknya program sahabat wakaf?

J : Untuk sahabat wakaf ini adalah salah satu tools (alat) yang dikembangkan

oleh wakaf al-azhar, mengingat bahwasanya selama ini ketika kita bekerja

dilembaga sosial, biasanya yang yang dituntut itu adalah keikhlasan,

padahal keikhlasan adalah sesuatu yang dipuayakan, bukan dituntut.

Sebagai contoh kalo ada orang biasa bersedekah Rp.1000,- lalu dia

membiasakan diri naik ke level Rp. 5000,- sampai ia terbiasa maka disitulah

kadar ikhlasnya. Untuk itu Allah Swt memerintahkan, “….kejarlah

akhiratmu tapi jangan melupakan duniamu..”, seringkali di beberapa

lembaga sosial menuntut lillahi ta’ala, karena ini orang cenderung

mengerjakanya di sisa-sisa tenaga, kalo jadi seperti itukan jadinya awalnya

some times menjadi no times, karena memang mungkin ia juga mengejar

maisyah yang menjadi tanggung jawabnya. Kalaupun bekerja secara full

times bekerja dilembaga sosial dan dakwah digaji, kecendrungan lembaga

sosial itu ya (penghasilan karyawanya) standar-standar saja. Sehingga

berhasil atau tidaknya orang itu akhirnya orang tidak tepacu untuk menjadi

lebih baik, padahalkan seorang muslim itu adalah yang hari ini lebih baik

dari hari kemarin, dan kemarin jangan sampai lebih buruk dari hari ini.

Artinya harus ada sistem yang men-suport orang untuk terus melakukan

perbaiakan secara terus menerus. Ada beberapa lembaga sosial yang orang

mungkin berdarah-darah, mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk

membangun dan mengembangkan lembaga, setelah lembaga maju, orang

tersebut malah kebagian yang berdarah-darahnya saja, itu juga merupakan

sebuah kendala, selain keikhlasan tadi, padahal kontribusinya untuk

lembaga tersebut sangatlah besar. Maka apa apresiasi yang akan kita berikan

terhadap orang-orang seperti ini? Nah, karena keperihatinan itulah, program

Sahabat Wakaf ini kita bentuk, tujuanya adalah bagaimana orang-orang

yang bergerak melakukan aktifitas untuk kegiatan dakwah ini, memang kita

di Wakaf Al-Azhar walaupun Al-Azhar terkenal, kita belum berkemampuan

menggaji orang dalam jumlah besar, sebagaimana lembaga ZIS (zakat, infaq

dan sodakoh) sebegaimana dalam al-Quran tentang hak amil zakat, jadi

lembaga sosial ini bisa mengalokasikan sekitar 25% dari total

penghimpunannya, contoh jika pertahun memiliki total penghimpunan

diatas Rp.10.000.000.000,- miliar minimal total operasionalnya adalah Rp.

2,500.000.000,- per tahun, kalo punya uang sejumlah itu, tentu dia banyak

Page 89: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

mengerjakan banyak orang untuk bisa menghimpun dana ZIS. Apalagi dana

ZIS ini sudah akrab di tengah-tengah masyarakat, tentu tantangannya tidak

sebesar ketika penghimpun dana wakaf (produktif). Maka, karena

tantanganya besar, reword-nya juga besar, contoh, ada karyawan bank, dia

digaji sesuai pekerjaannya, ketika pencapainya melebihi target maka akan

jadi prestasi perusahaan, nah, kalo di sini (wakaf) kita kan tidak bisa

menggaji orang banyak, apalagi wakaf (produktif) ini sesuatu yang baru,

maka butuh perpanjangan tangan yang bisa menyampaiakan informasi

wakaf, maka lahirlah program sahabat wakaf. Jadi, sahabat wakaf itu

memang seperti voulunter, tidak digaji, tapi dia mendapatkan reword dari

penyapaiannya (perolehan closing). Sebagaimana hadits “Barangsiapa

menunjukan kebaiakan, maka baginya pahala sebagaimana orang yang

melakukan.” (tanpa mengurangi hak orang yang melakukan). Artinya kita

juga coba menduplikasikan makna dari hadits ini, melalui sistem yang kita

bangun melalui sistem sahabat wakaf. Maka, sahabat wakaf ini kita dorong

untuk mengajak orang sebanyak mungkin untuk menjadi sahabat wakaf,

ketika sahbat wakaf itu melakukan penghimpunan, maka royalty sampai ke

yang mengajak. Itu yang kita carikan solusi dari kendala yang terjadi

dilembaga sosial. Sahabat wakaf adalah orang-orang yang kita tuntuk untuk

melakukan syiar (promosi) wakaf.

T : Sejak kapan program sahabat wakaf terbentuk?

J : Dari awal pendirian Wakaf Al-Azhar, di akhir tahun 2011, itu sudah mulai

diwacanakan oleh pak Muhammad Rofiq Thayyib Lubis, untuk membuat

program seperti itu, dan baru mulai terbentuk menjadi puzzle-puzzle yang

lebih tersusun ditahun 2013-2014 ini, khususnya ditahun 2015 ini semakin

tertata, jadi memang karena tidak digaji, tentu me-menege-nya tidak

semudah me-manage karyawan. Inilah juga yang membuat seleksi alam,

dan sudah ada beberapa kordiantor sahabat wakat yang sudah terbentuk,

merekalah yang kemudian me-manage sahabat-sahabat wakaf itu, yang kita

bentuk di sistem sahabat wakaf, bagaimana orang itu kesadaran dari hati,

sehingga inshaallah semenjak berdiri dari mulai akhir 2011 sampai dengan

saat ini sahabat wakaf bisa terus berkembang, sehingga target-target wakaf

Al-Azhar di jangka pendek, menengah dan panjang bisa direalisasikan.

Karena itu tidak mungkin dicapai secara cepat kecuali program sahabat

wakaf ini berjalan sesuai harapan.

T : Siapa pelopor terbentuknya program sahabat wakaf?

J : Jadi, dulu diawal berdiri Wakaf Al-Azhar dipimpin oleh Ustadz Anwar

Sani, yang saat ini menjadi direktur di PPA Daarul Quran, namun, cikal

baka yang lebih runutnya tentang berdirinya program sahabat wakaf ini lahir

dari ide-ide brilian direktur yang melanjutkan yakni bapak Muhammad

Rofiq Tayyib Lubis, yang memang beliau memiliki latar belalang di dunia

multilevel, insurance, Da’I dan juga orang yang ahli dibidang komunikasi,

sehinga latar belakang beliau inilah ditambah juga bantuan dari sahabat-

sahabat wakaf yang dari awal berdirinya Wakaf Al-Azhar ini concern

membantu beliau, sehingga program sahabat wakaf ini bisa terbentuk,

sebagaimana yang sekarang ini. Adal banyak tangan disini (proses

Page 90: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

terbentuknya program sahabat wakaf), pasti semuanya Allah yang

menyatukan, tapi kalo misalnya siapa yang mempelopori mungkin lebih

layak kita sebut adalah Ustadz Muhammad Rofiq Tayyib Lubis.

T : Secara desain/formulasi dan tujuan strategi promosi, segmen apa

yang ditunjukan sahabat wakaf untuk mempromosikan produk wakaf?

J : Sebenarnya kalo kita mau pilih-pilih, wakaf itu masuk di sekmen middle up,

idealnya, karena memang kita berbicara wakaf, adalah berbicara (diarea)

middle up, tambahan lagi sahabat wakaf yang saat ini terbentuk mayoritas

adalah temen-temen yang bergerak di dunia insurance, jadi, konsultan-

konsultan keuangan yang memang sudah terbiasa menangani masyarakat

menengah atas, tapi program Wakaf Al-Azhar ini kita bentuk adalah untuk

membantu setiap masyarakat bisa berwakaf, karena ada hadits yang

meyebutkan bahawa “…ketika anak Adam meninggal dunia terputuslah

amal ibadahnya, kecuali tiga perkara, yang pertama sodaqotun zariyah

(wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan doa anak soleh. Jadi, sedekah zariya ini

menjadi bekal yang luarbiasa kita di akhirat disamping ibadah-ibadah

makhdoh lainya. Memang awalnya itu (untuk kalangan menengah atas)

dengan wakaf melalui produk-produk yang mengakomodir masyarakat

mulai dari Rp. 5000,- orang sudah bisa berwakaf.

T : Apa saja kelebihan dan kekurangan dari program sahabat wakaf?

J : Yang namanya kekurangan dan kelebihan itu pasti selalu ada dalam setiap

individu dala setiap program, tapi, orang yang baik itu cenderung berfokus

pada goal, kepada tujuan. Artinya berfokus pada kelebihan apa yang bisa

dimaksaimalkan dari itu, kalaupun ada kekurangan bukan untuk ditonjolkan,

tapi, untuk di kurangi, kalau dari sisi kekurangan sebagaimana saya

sampaikan diawal, karena ini terkait dengan me-manage people, me-manage

orang banyak, tentunya ini adalah kekurangan yang bisa kita sampaikan,

karena ini mengelola orang banyak yang tidak digaji tentunya ini adalah

tantangan tersendiri. Saya tidak bisa ini sebagai kekurangan tapi saya bisa

bilang ini adalah tantangan umtuk kita bia belajar berorganisasi, bisa me-

manage orang banyak, karena dakwah itu bagian dari me-manage orang

kan?, bagaiman hal-hal yang baik itu bisa sampai ke orang melalui diskusi-

diskusi, arahan-arahan, dan saya rasa ini bisa mewakili itu. Kekurangan

yang saya tangkap hanya itu, kalo dari sisi kelebihan, adalah pertama gini,

salah-satu kendala dakwah di Indonesia ini adalah kita lebih cenderung

antara boleh dan tidak saja, tapi, kita kadang tidak berpikir yang lebih

membumi, contoh, kalo kita mendakwahi seeorang maka lihat dulu

kondisinya, banyak belajar dari Wali Songo yang sukses, kalo kita ingin

menjadi pendakwah idealnya kita harus menjadi pendakwah yang penyantun

para masyarakat, baik secara materi maupun maknawi, ulama itu seharusnya

tidak bergantung dengan umatnya, nah, sekarang ini kan beda, ulama sangat

bergantung pada umatnya (dalam hal honorarium), nah, program sahabat

wakaf ini belum bisa dibilang sempurna, karena, justru karena yang menjadi

sahabat wakaf itu mohon maaf adaldah orang-orang yang belum dalam

pemahaman agamanya (terbatas), termasuk saya yang jug jadi bagian

sahabat wakaf, nah kan ini tentu tantangan, tapi yang kita bentuk adalah

Page 91: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

sejalan dari mempebaiki diri untuk menjadi orang yang lebih baik, sehingga

ketika mensyiarkan (promosi) wakaf sebagai sahabat wakaf sambil

melakukan berbaikan diri terus juga di satu sisi, secara ekonomi kita

membaik juga (karena ada royalty closing), sehingga dakwah kita murni

hanya untuk menyampaikan tidak lagi meminta dari jamaah, kelebihan

sahabat wakaf ini kita bisa memiliki perpanjangan tangan untuk

mensyiarkan wakaf, karena mimpi besar wakaf ini luar biasa, tidak mungkin

dilakukan dengan jumlah (orang) yang sedikit, harus dilakukan dengan

berjamaah, maka sahabat wakaf yang saat ini saya bilang satu-satunya cara

yang memungkinkan visi-visi besar lembaga wakaf itu bisa terealisasi.

T : Apa saja syarat-syarat untuk menjadi sahabat wakaf?

J : Untuk menjadi sahabat wakaf sebenarnya simple, disini kita menerapkan

yang namanya training (training sahabat wakaf), kita brain storming dulu,

untuk menyampaikan apa latar belakangnya kita membuat program ini,

sehingga kita belajar bagaimana kita dulu Rasulullah membangun

Madinatul Munawarah, konsep yang dilakukan Rasulullah itulah yang coba

kita aplikasikan dalam program Wakaf Al-Azhar, bagaimana Rasulullah

membangun jaringan, bagaimana Rasulullah membangun pasar

(segmentasi), bagaimana Rasulullah membangun persaudaraan, bagaimana

Rasulullah membangun dulu melakukan hal-hal yang kita tidak sangka

akhirnya Rasulullah menjadi pemimpin, diakui oleh masyarakat, tujuannya

pun sejatinya kita umat Islam menjadi seorang pemimpin, mudah-mudahan

gerakan (yang dilakukan oleh sahabat wakaf) ini akan melahirkan

pemimpin-pemimpin baru ditengah-tengah masyarakat, yang fokusnya

adalah umat Islam itu sendiri, tidak hanya memikirkan urusan perut dan

lain-lain, tapi bagaimana dakwahnya itu benar-benar tepat sasaran. Setelah

training, kita akan adakan lagi pendalaman materi dan ada praktik lapangan,

sehingga kita bisa anggap dia layak menjadi sahabat wakaf untuk kita

terbitkan sertifikat sahabat wakaf, karena nanti jika ia menjadi sahabat

wakaf, maka dia akan menjadi representasi dari Wakaf Al-Azhar, artinya

dari segi pemahaman, attitude, tentunya kita harapkan tidak jauh dari

harapan kita, kalaupun ada satu-dua yang melenceng ya, sudah sunatullah,

dan juga sekarang sudah Alhamdulillah kita tingkatkan, tidak hanya terbatas

hanya untuk kalangan umat muslim, banyak juga nonmuslim yang sudah

menjadi bagian dari sahabat wakaf Al-Azhar, karena bahwasanya itu

menunjukan bahwa memang Islam itu agama yang rahmatalillalamin,

sebagaimana Rasulullah membangun Madinah. Kurang lebih seperti itu.

Jakarta, 13 Mei 2015

Menyetujui

Hendra Yuliano

Direktur Marketing Wakaf Al-Azhar

Page 92: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

HASIL TRANSKIP WAWANCARA

Responden : Hasbiallah Khatim

Jabatan : Koordinator dan Ketua Tim Duabelas Sahabat Wakaf

Al-Azhar.

Hari/tanggal : Rabu, 13 Mei 2015

Pukul : 10:45 WIB

T (Tanya)

J (Jawab)

T : Apa tujuan di adakannya program sahabat wakaf?

J : Program sahabat wakaf itu sebetulnya salah satu inisiasi yang dilakukan

oleh Wakaf Al-azhar, agar tingkat partisipasi pewakif itu meningkat.

Yang perlu diketahui bahwa wakif-wakif itu adalah para donatur, yang

tingkatnya, mereka adalah eksekutif, mereka adalah pengusaha, dan lain

sebagainya. Dan (mereka) didorong untuk mengajak (orang menjadi

sahabat wakaf) lagi, jadi lebih sebetulnya kalo didunia kegiatan lainya

seperti macam member get member, tetapi member get member itu ada

fungsi tugas, hak dan kewajiban juga. Sebagai sahabat wakaf berarti dia

ada hak juga atas apa yang ia kerjakan, dan kewajiban-kewajiban yaitu

sebenarnya simple, mengajak orang berpartisipasi untuk menjadi

pewakaf program-program dan pembelian produk-produk wakaf.

Semangatnya apa? Semangatnya, mendapatkan pahala yang sama, karena

sebetulnya kita kiaskan dengan kalau orang berpuasa kemudian dikasih

makan, jadi ada seseorang memberi makan orang berpuasa, akan

mendapatkan pahala orang yang berpuasa. Jadi, dengan semangat itu,

artinya kalau kita (sahabar wakaf) ingin mendapatkan nilai pahala wakaf

yang lebih baik, maka kita mengajak orang untuk wakaf juga. Itu untuk

tujuan didiadakanya program sahabat wakaf.

T : Apa target yang ingin dicapai program sahabat wakaf?

J : Target yang dicapai sahabat wakaf, jadi target yang ingin dicapai

program sahabat wakaf itu : pertama, fundraising, maksudnya

pendanaannya jadi prograsif. Dengan seperti ini kayak semacam ada

marketing-marketing bayangan ditengah-tengah masyarakat, dan lebih

bisa penetrasi atau masuk ke segmen-segmen yang ada. Karena

sebetulnya wakaf al-azhar sendiri mencontoh kegiatan-kegiatan (khusus

sahabat wakaf) marketing dan manajemen di perbankan dan asuransi. Itu,

jadi bukan hal yang baru sebetulnya, karena wakaf al-azhar ini

menginisiasi bagaimana itu menjadikan sebagai salah satu acuan dan

dijadikan, diimplementasikan di wakaf, sejauh ini (perkembangan),

bagus karena wakaf al-azhar saat ini di lembaga-lembaga wakaf yang ada

(di Indonesia) itu sudah ranking 4 (empat) dari penghimpunanya, yang

lain umurnya (berdirinya lembaga) sudah lebih tua kalau wakaf al-azhar

Page 93: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

sejak 2010, jadi sudah tahun keempat, jadi disini targetnya itu

pendekatan yang jumlah (pereolehan) pendanaan yang tinggi.

T : Bagaimana mekanisme menjadi sahabat wakaf?

J : Mekanisme menjadi sahabat wakaf tentu mereka harus (melakukan)

training, apapun skill mereka, beckground mereka, pendidikan mereka,

mereka harus melakukan tahapan training. Pertama training mengenai

basic, trainingnya adalah mengenai tentang motivasi wakaf dan lain

sebagainya, mereka harus tahu bentuk (wakaf), sejarah (wakaf), kegiatan

wakaf ini kapan dimulainya pertama kali, dan segala hal yang berkaitan

dengan semangat-semangat wakaf. Itu otomatis harus memetakan

(memilah) yang mana zakat, yang mana infaq, sedekah dan apa itu

wakaf, motivasinya. Nah di traning inilah mereka ditingkatkan satu

persatu, menjadi seorang konsultan (wakaf), yang memiliki kemampuan

menerjemahkan dan mengarahkan (agar ber) wakaf.

T : Apa peran dari koordinator program sahabat wakaf?

J : Kemudian, peran koordinator tentu disini, adalah bagaimana sahabat

wakaf yang mungkin mereka expert (ahli) dibidang lain tapi di wakaf

sendiri baru (pengerahuan tentang wakaf), ia harus di dorong, di inforace,

contoh, karena sebetulnya koordinator itu leader, adalah orang-orang

yang lebih dulu kemudian mengajarkan (sahabat wakaf) yang baru,

koordinator itu begitu saja, se simple itu, jadi dia bisa jadi mentor, dia

bisa jadi teacher, dan dia harus bisa menjadi seorang trainer dan coach.

T : Apa yang menjadi kekuatan serta peluang program sahabat wakaf?

J : Kekuatan serta peluang, kekuatanya adalah bahwa sosialisasi (promosi)

jadi, tahapan penjualan produk wakaf enggak bisa kita menjual se simple

itu wakaf perlu penjelasan sosialsiasinya, ketika seorang pewakif itu

menjadi seorang sahabat wakaf, dia mengajak, dia cukup mencontohkan

bahwa seperti ini (berwakaf), saya sudah pernah, itu punya kekuatan.

Peluangnya sendiri ya potensi (wakaf), jadi gini, kalau dari 100 % harta

kita, zakat itu cuma 2,5 %, sisanya itu diwariskan dan diwakafkan,

biasanya diwakafkan. Jadi, peluangnya luas, karena orang itu bisa sekitar

sepertiga dari hartanya di wakafkan, kan potensi yang besar, sedangkan

potensi zakat sendiri dari 2,5 % itu saja jumlahnya triliunan, apalagi

kalau kita bisa benar-benar berhasil menggaet program wakaf ini.

T : Apa hambatan dan ancaman program sahabat wakaf?

J : Hambatan dan ancaman, biasanya itu sistem monitoring (pengawasan),

sistem perekrutan, sistem training itu harus sistemik. Jadi bukan

berdasarkan personal (satu per satu) dan ini sudah dikembangkan,

prosesnya mahal, prosesnya bertahap, dan harus sistemik, Jadi bukan

berdasarkan personal, jadi ada standar operasionalnya dan lain

sebagainya. Ancamanya, sebetulnya kita harus screening lebih dalam

karena kita mengundang orang lain untuk menggalang dana wakaf, jadi

disini bisa jadi ada missinterpretasi itu sedikit ancaman, jadi kita harus

lebih ketat. Disatu sisi kita harus merekrut sebanyak-banyaknya tapi juga

kita harus ketat.

Page 94: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

T : Bagaimana strategi promosi wakaf yang dilakukan oleh sahabat

wakaf?

J : Strategi promosi program sahabat wakaf, promosi itu pertama, event ini

adalah aktifasi, brand activation maksudnya sahabat wakaf itu

benyerukan (mempromosikan) seluas-luasnya iklan, benner, tapi

sebetulnya kita pakai strategi sahabat wakaf ini jadi efektif karena mouth

to mouth, cerita ke cerita, kepercayaan. Itu strategi yang memang

dilakukan, yang langkah real-nya adalah prekrutan sistem mengajak, jadi

ada benefit tertentu yang akan didapatkan oleh sahabat wakaf jika dia

merekrut karna dia pakainya sistem jaringan. Jadi strateginya kita adalah

men-tarining terus, men-tarining men-tarining men-tarining, strateginya

sekarang itu.

Jakarta, 13 Mei 2015

Menyetujui

Hasbiallah Khatim

Ketua Tim 12 dan Koordinator

Sahabat Wakaf Al-Azhar

Page 95: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

HASIL TRANSKIP WAWANCARA

Responden : Fahmi Reza

Jabatan : Sahabat Wakaf Al-Azhar

Hari/tanggal : Sabtu, 27 Juni 2015

Pukul : 15:57 WIB

T (Tanya)

J (Jawab)

T : Sudah berapa lama anda menjadi sahabat wakaf?

J : Baru 2-3 bulan

Dalam hal bauran promosi ada aspek-aspek sebagai berikut?

Aspek Iklan, Publisitas dan Humas (Advertaising, Publicity and Public

Relation)

T : Apa tujuan anda mempromosikan tersebut?

J : Mengenalkan konsep wakaf kepada orang-orang dan

mempromosikan (produk) Wakaf Al-Azhar ini, yaitu dengan

konsep menabung dengan uang kecil tapi bisa mendapatkan

manfaat yang banyak dan berguna bagi sang wakif mendapatkan

amalan di akhirat nanti, juga buat maukuf alaih (dalam hal hasil

pemanfaatan wakaf).

T : Media apa yang digunakan?

J : Media yang diguanakan, penjualan langsung, berbincang-bincang,

melakukan tahapan-tahapan penjualan.

Aspek penjualan dan Promosi Personal (Personal Promotion and

Selling)

T : Bagaimana cara anda dalam memprospek dan meyakinkan

calon wakif?

J : Kalo dari saya tidak pernah merasa memaksakan atau menekan calon

wakif, karena ini adalah untuk kebaikan si calon wakif, jadi cara

mempromosikannya melalui soft selling, dengan berbincang-bindang

dengan calon wakif, (harus) tahu (tentang konsep wakaf) dulu,

memperkenalkan apa itu wakaf, kepada si calon wakif, berbincang-

bincang apa kebutujan dia (caolon wakif), dan meminta sedikit detail

konteks (motivasi/prospek untuk berwakaf) dia, untuk bisa di

hubungi lebih lanjut, tapi untuk saat pertama kali promosi,

mempromosikanya tidak secara string, jadi hanya untuk perkenalan

dulu, berikutnya, baru bertemu lebih lanjut untuk penjelasan lebih

dalam.

Page 96: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

T : Bagaimana tanggapan/respon wakif?

J : Kebanyakan respon mereka (calon wakif/wakif), sanagt positif

apalagi (pada event tertentu seperti Ramadhan dll), sekerang jadi

mereka responsive walaupun ketika di-follow up sebagian dari

mereka beralasan untuk tidak melanjutkan (tahapan prospek), tapi

secara keseluruhan responya positif. Karena kembali ke tujuan awal

tadi bahwa saya (sebagai Sahabat Wakaf) tidak memaksakan, karena

ini juga untuk kepentingan calon wakif dan karena wakaf mereka

bisa bermanfaat (untuk maukuf alaih).

Aspek Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

T : Dalam memprospek calon wakif, apakah pesan ditunjukan

pada orang tertentu?

J : Karena produk yang kami promosikan (berfokus pada) Wakaf

Wasiat Polis Asuransi Syariah, jadi itu ada batasan umur, artinya

untuk umur yang sudah 60 tahun keatas itu kami tetap menawarkan,

tapi tidak se agresif (kepada calon wakif dibawah 60 tahun) itu,

karena mereka sudah hamper habis masa asuransinya, yang lebigh

kami targetkan adalah orang-orang yang masih berumur antara 20

s/d 40 tahun, jadi masa produktif mereka.

T : Apakah pesan yang disampaikan dapat mempengaruhi orang

yang dituju?

J : Tidak ada segment-segment tertentu, karena ini dibebaskan untuk

siapapun, dari kalangan apapun boleh, mereka berhak untuk

berwakaf, jadi saya pun memasarkanya pada semua kalangan. Tapi

kembali lagi itu (Wakaf Wasiat Polis Asuransi Syariah) Ada batasan

umur, batasan umur pun sebenarnya tidak terlalu menjadi kemdala,

kerena mungkin orang (calon wakif) bisa merefrensikan

(merekomendasikan) saudaranya atau orang lain untuk menjadi

wakif. Jadi, tidak ada segment tertentu, tidak ada kalangan tertentu

untuk di targetkan.

T : Menurut anda strategi apa yang paling efektif dalam

mempromosikan produk Wakaf Al-Azhar?

J : Dari kalangan yang terdekat (saudara, kerabat) dulu, jadi gak

sembarangan orang, karena saya percaya, di Indonesia ini tingkat

kesadaran mengenai bersedekah, lebih tepatnya berwakaf, mungkin kalo

sedekah zakat dll orang sudah paham, kalo wakaf kan akirnya mereka

masih agak kurang 100 % paham, apa itu wakaf. Jadi, kalomenjelaskan

ke orang awam, orang yang tidak kita kenal, orang asing, mungkin agak

kurang percaya jika kita menjelaskanya, dibandingkan kita

menjelaskannya dengannya kepada orang yang kita kenal.

T : Dalam mempromosikan produk Wakaf Al-Azhar, dari mana biaya

promosi tersebut?

J : Biaya dari sendiri, karena saya mikirnya juga ini untuk tujuan baik,

kenapa juga harus pelit-pelit lah.

Page 97: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

T : Apa yang anda dapatkan setelah mempromosikan produk Wakaf Al-

Azhar?

J : Secara imaterial-nya ya, saya mendapatkan ya enggak tahu ya apakah ini

di anggap sebagai pahala atau tindakan baik atau tidak di mata Allah,

tapi, saya merasa sudah berbuat baik, saya mengaja orang untuk

berwakaf, itu juga ada keuntungan (pahala) buat saya, berati pesan atau

ilmu (tentang konsep wakaf) yang saya sampaikan sudah dapat diterima

oleh dia (calon wakif) dan dia juga berwakaf untuk tujuannya dia. Saya

melihat keuntungannya ya win-win (sama-sama untung), kalo dari segi

financial, material-nya saya tentu mendapatkan komisi (hasil prosentase

closing) dari produk (biaya prosentase orerasional wakaf) tersebut.

Jakarta, 27 Juni 2015

Menyetujui

Fahmi Reza

Sahabat Wakaf Al-Azhar

Page 98: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar
Page 99: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar
Page 100: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar
Page 101: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar
Page 102: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar
Page 103: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar
Page 104: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar
Page 105: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

Promosi Lewat Media Elektronik

Informasi Training Sahabat Wakaf melalui Web

Artikel Pengembangan Training Sahabat Wakaf Oleh Lembaga Wakaf Al-Azhar

Page 106: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

Promosi pribadi di kompas.com

Informasi Focus Group Discusion (FGD) Sahabat Wakaf Al-Azhar

Page 107: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

Promosi lewat blog pribadi Sahabat Wakaf

Promosi lewat blog pribadi Sahabat Wakaf

Page 108: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

Informasi Wakaf Wasiat Polis Asuransi melalui Situs Resmi Wakaf Al-Azhar

Informasi penunjang melalui Situs Resmi Wakaf Al-Azhar

Page 109: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

Informasi Wakaf Wasiat Polis Asuransi melalui media sosial twitter

Media Sosial Twitter Resmi Sahabat Wakaf Al-Azhar

Page 110: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

Informasi perekrutan Sahabat Wakaf Al-Azhar

Informasi tentang kegiatan Sahabat Wakaf Al-Azhar melalui sosial media twitter

Page 111: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

Informasi Sahabat Wakaf melakukan Personal Selling di lingkungan Masjid Agung Al-Azhar

Informasi Ikrar Wakaf Wasiat Polis Asuransi Sahabat Wakaf Al-Azhar

Page 112: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

Kegiatan Training Sahabat Wakaf Al-Azhar

Page 113: STRATEGI PROMOSI PROGRAM SAHABAT WAKAF PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34153/1/MUHAMAD... · mengembangkan wakaf, menurut data yang dimiliki, wakaf Al-Azhar

Informasi Rapat Kerja tahun 2015 Wakaf Al-Azhar salah satunya membahas Program Sahabat Wakaf