STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara...

169
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN KAMBING PERAH PADA PT. CAPRITO A. P KECAMATAN CARIU KABUPATEN BOGOR SKRIPSI JANRI WOLDEN HALOMOAN SIRAIT H34052639 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009

Transcript of STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara...

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

i

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKANKAMBING PERAH PADA PT. CAPRITO A. PKECAMATAN CARIU KABUPATEN BOGOR

SKRIPSI

JANRI WOLDEN HALOMOAN SIRAITH34052639

DEPARTEMEN AGRIBISNISFAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR

2009

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

ii

RINGKASAN

JANRI WOLDEN HALOMOAN SIRAIT. H34052639. 2009. StrategiPengembangan Usaha Peternakan Kambing Perah Pada PT. Caprito A. PKecamatan Cariu Kabupaten Bogor. Skripsi. Departemen Agribisnis, FakultasEkonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbinganANDRIYONO KILAT ADHI).

Jawa Barat merupakan sentra peternakan kambing terbesar ketiga diIndonesia. Kabupaten Bogor merupakan salah satu sentra peternakan kambingterbesar di Jawa Barat. Peternakan kambing perah memiliki peranan besar dalammendukung kegiatan perekonomian di Kabupaten Bogor. Usaha ternak kambingdi Kabupaten bogor kebanyakan diusahakan oleh rakyat. Kegiatan produksinyadiutamakan untuk menghasilkan susu kambing.

PT. Caprito Agrindo Prima merupakan peternakan kambing perah terbesardi Kabupaten Bogor. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan peternakankambing yang telah terdaftar di Dinas Peternakan Kabupaten Bogor denganjumlah populasi kambing diatas 300 ekor. PT. Caprito Agrindo Prima memilikipotensi besar dalam mengembangkan usaha peternakan kambing perah diKabupaten Bogor. Hal ini sesuai dengan visi dan misi perusahaan untuk menjadipelopor peternakan kambing perah bagi peternak-peternak lain di KabupatenBogor.

Sampai saat ini visi dan misi perusahaan belum tercapai karena perusahaandihadapkan pada berbagai masalah yang berasal dari lingkungan eksternal daninternal perusahaan. Sumberdaya yang tidak teroptimalkan dan fungsi pemasaranyang belum berkembang menyebabkan perusahaan berproduksi tidak sesuaidengan kapasitasnya. Selain itu, perusahaan dihadapkan pada lingkungan ekstenalyang selalu berubah dan tidak memiliki kepastian. Musim kemarau danpermintaaan konsumen yang selalu berfluktuasi merupakan faktor eksternal yangmenjadi ancaman bagi perusahaan.

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, maka tujuan dari penelitian iniadalah untuk menganalisis faktor eksternal (peluang dan ancaman) dan internal(kekuatan dan kelemahan) yang dihadapi oleh PT. Caprito Agrindo Prima,merumuskan alternatif strategi pengembangan usaha bagi PT. Caprito AgrindoPrima berdasarkan faktor internal dan eksternal perusahaan, dan menentukanprioritas strategi pengembangan usaha ternak kambing perah pada PT. CapritoAgrindo Prima. Penelitian dilakukan di peternakan kambing perah PT. Caprito AgrindoPrima, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor. Penentuan lokasi penelitiandilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa PT. CapritoAgrindo Prima merupakan peternakan kambing perah terbesar di KabupatenBogor yang saat ini sedang menghadapi masalah dalam pengembangan usahasesuai dengan kebutuhan pihak perusahaan. Penelitian dilaksanakan selama tigabulan, yaitu bulan Februari-April 2009. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dansekunder. Data Primer diperoleh melalui wawancara mendalam (indepthinterview) dengan pihak perusahaan dan pengamatan langsung dengan objek

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

iii

penelitian. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) pusat, DinasPeternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, literatur terkait, dan internet. Metode analisis dan pengolahan data yang digunakan adalah analisiskualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisislingkungan eksternal dan internal perusahaan. Pengolahan data denganmenggunakan analisis tiga tahap formulasi strategi, yaitu tahap masukan melaluimatriks External Factor Evaluation (EFE), matriks Internal Factor Evaluation(IFE), tahap pencocokan melalui matriks Internal-External (IE), dan matriksStrength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT), tahap keputusan melaluimatriks Quantitative Strategic Planning (QSP).

Analisis lingkungan eksternal menghasilkan enam peluang dan limaancaman bagi perusahaan. Faktor peluang yang dimiliki perusahaaan adalahpenurunan harga bahan bakar minyak (BBM), luasnya pangsa pasar yang belumdimasuki, pengelolaan limbah (kotoran) kambing menjadi produk bermanfaat,perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih mementingkan kesehatan,perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan teknologi informasiyang semakin pesat, dan tidak adanya produk substitusi bagi produk susukambing. Sedangkan faktor ancaman adalah tingkat inflasi yang berfluktuasi,musim kemarau akan menurunkan produksi pakan ternak, produk susu kambingyang masih bersifat eksklusif bagi masyarakat, masuknya Bogor sebagai salahsatu daerah yang dinyatakan rawan penyakit antraks, pemesanan jumlah produksesuai kebutuhan agen.

Analisis lingkungan internal menghasilkan tujuh kekuatan dan tujuhkelemahan bagi perusahaan. Faktor kekuatan yang dimiliki perusahaaan adalahtingkat loyalitas karyawan yang tinggi, pembagian tugas dan tanggungjawabkaryawan yang jelas, hubungan baik dengan agen atau pembeli, keterjaminanmodal dan sumber keuangan, lokasi perusahaan yang strategis, tersedianya lahandan fasilitas yang memadai, kualitas produk yang terjamin. Sedangkan faktorkelemahan perusahaan adalah kurangnya perencanaan dalam organisasi,rendahnya tingkat pendidikan karyawan, belum memiliki divisi pemasaran,kurangnya diferensiasi produk, sulitnya persyaratan yang dibutuhkan untukmenjadi seorang agen, jumlah produksi tergantung permintaan pasar, kurangnyaperhatian terhadap sistem informasi.

Matriks EFE menghasilkan total nilai tertimbang sebesar 3,296 danmatriks IFE sebesar 2,766. Berdasarkan informasi ini, posisi perusahaan beradapada daerah II, yaitu pada tahap tumbuh dan kembangkan sesuai denganpemetaaan pada matriks IE. Alternatif strategi yang dapat digunakan adalahstrategi intensif dan strategi integratif.

Matriks SWOT menghasilkan delapan alternatif strategi. Selanjutnyamatriks QSP menghasilkan urutan prioritas strategi yaitu membuka agenpemasaran milik perusahaan sendiri, mencari dan memperbanyak jumlah agenbaru, menambah jumlah populasi kambing untuk meningkatkan produksi susu,meningkatkan kemitraan dan menjalin kerjasama yang baik dengan pemasokpakan rumput dan dinas peternakan (penyuluh), bekerjasama dengan perusahaanpengolah, melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan saat ini dan mulaimenyusun rencana serta target perusahaan ke depan, mengoptimalkan kegiatanpromosi dengan mengambil alih pengelolaan website, membuka jalan untukmenjalin kerjasama baru dengan agen lama.

Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

iv

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKANKAMBING PERAH PADA PT. CAPRITO A. P

KECAMATAN CARIU KABUPATEN BOGOR

JANRI WOLDEN HALOMOAN SIRAITH34052639

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untukmemperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNISFAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR

2009

Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

v

Judul skripsi : Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Kambing Perah Pada

PT. Caprito A. P Kecamatan Cariu Kabupaten Bogor

Nama : Janri Wolden Halomoan Sirait

NRP : H34052639

Disetujui,Pembimbing

Dr. Ir. Andriyono Kilat AdhiNIP. 131 410 931

Diketahui,Ketua Departemen Agribisnis

Fakultas Ekonomi dan ManajemenInstitut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MSNIP. 131 415 082

Tanggal Lulus:

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

vi

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Strategi

Pengembangan Usaha Peternakan Kambing Perah Pada PT. Caprito A. P

Kecamatan Cariu Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang

berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar

pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Mei 2009

Janri Wolden. H Sirait H34052639

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Parapat pada tanggal 09 Januari 1987. Penulis adalah

anak ketujuh dari delapan bersaudara dari pasangan Bapak St. L. Oberlin Sirait

dan Ibu Ruly Siallagan.

Penulis memulai pendidikan dasar di SD Negeri No. 174561 Ajibata pada

tahun 1993 dan lulus pada tahun 1999. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan

menengah pertama di SLTP Negeri 2 Girsang Sipangan Bolon Parapat pada tahun

1999 dan lulus pada tahun 2002. Kemudian pada tahun 2002 penulis

menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas di SMU Negeri 2 Girsang

Sipangan Bolon Parapat dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun yang sama,

penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi

Masuk IPB (USMI). Penulis merupakan mahasiswa angkatan pertama yang

diterima IPB dengan program baru IPB, yaitu program kurikulum mayor-minor.

Sesuai dengan sistem mayor-minor bahwa pada tahun pertama penulis belum

memiliki jurusan. Pada tahun kedua, penulis baru diterima sebagai mahasiswa

Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian

Bogor.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam berbagai organisasi dan

kepanitiaan. Penulis menjadi anggota aktif Komisi Pelayanan Siswa UKM-PMK

IPB (2006-2009), pengajar agama Kristen di SMP Gabungan Ciampea (2006-

2007), pengajar agama Kristen di SMA N. 2 Bogor (2007-2009), koordinator

Persekutuan Siswa Kristen Bogor (PSKB) (2007-2008). Penulis juga aktif di

berbagai kepanitiaaan, yaitu seksi PDD dalam acara Agricultural Converence and

Writing (ACTION) dan seksi acara dalam kegiatan Charity and Responsibility for

Environment Competition (CARE) Himpunan mahasiswa Peminat Ilmu-ilmu

Sosial Ekonomi Pertanian (MISETA) (2007), koordinator seksi PDD dalam acara

Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) siswa Kristen se-Bogor (2007), Wakil

Ketua panitia Temu Besar KPS UKM-PMK IPB (2007), Ketua panitia acara

Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika

(CIVA) IPB tahun 2008.

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala

berkat dan anugerahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi yang berjudul ” Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Kambing Perah

Pada PT. Caprito A. P Kecamatan Cariu Kabupaten Bogor” ini merupakan salah

satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana pada Departemen Agribisnis,

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penelitian ini penting dilakukan mengingat PT. Caprito Agrindo Prima

merupakan peternakan kambing perah terbesar di Kabupaten Bogor yang saat ini

sedang menghadapi masalah dalam pengembangan usahanya. Oleh karena itu,

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lingkungan eksternal dan internal yang

berpengaruh terhadap perusahaan dan merumuskan strategi terbaik yang sesuai

bagi perusahaan.

Penulis menyadari spenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan dalam

penyusunan skripsi ini. Keterbatasan penulis dan berbagai kendala yang dihadapi

merupakan penyebab tidak sempurnanya skripsi ini. Harapan penulis, semoga

hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Bogor, Mei 2009

Janri Wolden H. Sirait

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

ix

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis ucapkan pertama kali kepada Tuhan Yesus Kristus

atas berkat dan penyertaan-Nya kepada penulis. Berbagai jalan yang panjang

penulis hadapi dalam penyelesaian skripsi ini. Tetapi karena kasih dan rancangan-

Nya yang selalu indah, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi

ini tidak terlepas dari dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan

ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1) Kedua orangtuaku tercinta, Bapak St. L. Oberlin Sirait dan Ibu Ruly Siallagan

atas segala doa, dukungan, perhatian, dan nasehatnya yang tiada hentinya

diberikan kepada penulis. Doa dan dukungan Papa dan Mama selama

penyelesaian skripsi ini sangat berarti bagi penulis. Semoga dengan tulisan

ini dapat memberikan kebanggaan bagi Papa dan Mama.

2) Abang Anson yang telah memberikan nasehat dan dukungan materi selama

penulis melakukan perkuliahan sampai penulis menyelesaikan skripsi ini.

Kakakku yang selalu menyayangiku, Kak Selfy, Kak Esni, Kak Nency, Kak

Pasti, adikku Rosly, dan abangku Zefry yang merupakan sumber inspirasi

yang selalu memberikan semangat selama penyelesaian skripsi ini.

3) Dr. Ir. Andriyono Kilat Adhi Selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan masukan, arahan dan selalu menyediakan waktu bagi penulis.

4) Eva Yolynda, SP, MM selaku dosen penguji utama, yang telah memberikan

banyak masukan dan saran kepada penulis untuk perbaikan skripsi ini.

5) Yanti Nuraeni Muflikh, SP, M. Agribis selaku dosen penguji wakil

departemen, yang juga telah memberikan banyak masukan dan saran kepada

penulis terkait penulisan skripsi ini.

6) Ir. Anna Faryanti, MSc selaku dosen pembimbing akademik atas bimbingan

dan masukan yang berharga selama penulis melakukan perkuliahan.

7) Mas Ari Wahyuarman, Spt dan Bapak Asep Dadang, SST selaku manager

farm dan penyuluh peternakan PT. Caprito A. P atas kesediaaan dan

bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini.

8) Seluruh dosen dan staf pengajar Departemen Agribisnis yang telah

memberikan pengetahuan dan bantuan selama penulis melakukan

perkuliahan.

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

x

9) Teman-teman terkasih di Komisi Pelayanan Siswa UKM-PMK IPB, Tim

sekolah SMA. N 2 Bogor, tim PSKB KPS atas Doa dan dukungannya.

10) Teman-teman Komisi Pelayanan Siswa (KPS) angkatan 42, Ridwan, Mega,

Cipta, Ronal, Tumpal, Jimmy, Maria, Abdul, Catur, Noviyanti, Catur, Hesty,

Sahat, Hotnita atas segala dukungan dan kebersamaaannya.

11) Semua anak-anak Agribsinis 42 atas kebersamaan dan pengalaman berharga

sehingga penulis termotivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga menjadi

orang-orang sukses.

12) Anak-anak Andalusia atas, Bang Julyan, Jire, Thomson atas dukungan,

bantuan, dan kebersamaan selama ini.

13) Dani Agribisnis 42 yang menjadi teman seperjuangan penulis dalam proses

penyelesaian skripsi ini. Irfan, Mada, Immanuel, Zulfan, dan Ferdiansyah atas

dukungan dan kebersamaannya selama ini, dan anak-anak Pondok Iwan atas

bantuannya.

14) Teman-teman satu KKP di Desa Muara Kabupaten Subang, yang telah

memberikan semangat dan pengalaman yang berharga buat penulis.

15) Teman satu bimbingan saya, Ratna Puspitasari yang menjadi rekan dan

memberikan semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Bogor, Mei 2009

Janri Wolden H. Sirait

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

xi

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR TABEL ....................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................. xvi

I PENDAHULUAN .............................................................. 11.1. Latar Belakang ............................................................. 11.2. Perumusan Masalah ...................................................... 81.3. Tujuan Penelitian .......................................................... 101.4. Manfaat Penelitian ........................................................ 101.5. Ruang Lingkup Penelitian ............................................. 11

II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................... 122.1. Gambaran Umum Peternakan Kambing ......................... 12

2.1.1. Karakteristik Kambing ...................................... 122.1.2. Jenis-Jenis Kambing ......................................... 122.1.3. Budidaya Kambing ............................................ 142.1.4. Potensi Usaha Ternak Kambing ....................... 192.1.5. Manajemen Peternakan ....................................... 19

2.2. Penelitian terdahulu ........................................................ 20

III KERANGKA PEMIKIRAN ............................................... 233.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ......................................... 23 3.1.1. Definisi dan Konsep Manajemen ........................ 23 3.1.2. Definisi dan Konsep Strategis .............................. 23 3.1.3. Definisi dan Konsep Manajemen Strategis .......... 24 3.1.4. Proses dan Model Manajemen Strategis .............. 25 3.1.5. Formulasi Strategi .............................................. 26 3.1.6. Alternatif Strategi ............................................... 343.2. Kerangka Pemikiran Operasional ................................... 38

IV METODE PENELITIAN ................................................... 414.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................ 414.2. Jenis dan Sumber Data .................................................. 414.3. Metode Pengumpulan Data ........................................... 424.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data .......................... 42 4.4.1. Analisis Deskriptif .............................................. 42 4.4.2. Analisis Lingkungan Eksternal ............................ 43 4.4.3. Analisis Lingkungan Internal ............................... 43 4.4.4. Analisis Tiga Tahap Formulasi Strategi................ 43

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................. 525.1. Sejarah dan Perkembangan Perusaahaan ....................... 525.2. Lokasi Perusahaan ........................................................ 535.3. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan ................................ 555.4. Struktur Organisasi Perusahaan .................................... 565.5. Input ............................................................................. 61

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

xii

VI ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN ................... 63 6.1. Analisis Lingkungan Eksternal ..................................... 63 6.1.1. Analisis Lingkungan Umum ............................... 63 6.1.2. Analisis Lingkungan Industri .............................. 746.2. Analisis Lingkungan Internal ........................................ 81 6.2.1. Manajemen ........................................................ 82 6.2.2. Pemasaran........................................................... 84 6.2.3. Keuangan ........................................................... 89 6.2.4. Produksi/Operasi ................................................ 90 6.2.5. Penelitian dan Pengembangan............................. 95 6.2.6. Sistem Informasi Manajemen.............................. 95

VII FORMULASI STRATEGI .............................................. 97 7.1. Tahap Masukan (Input) ................................................ 97 7.1.1. Identifikasi Faktor Eksternal dan Internal........... 97 7.1.2. Matriks EFE dan IFE ........................................ 106 7.2. Tahap Pencocokan........................................................ 110 7.2.1. Analisis Matriks IE ........................................... 110 7.2.2. Analisis Matiks SWOT ...................................... 112 7.3. Tahap Keputusan.......................................................... 119 7.3.1. Analisis Matriks QSP ........................................ 119

VIII KESIMPULAN DAN SARAN......................................... 121 8.1. Kesimpulan ................................................................ 121 8.2. Saran .......................................................................... 122

DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 123

LAMPIRAN .................................................................................. 125

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Populasi Ternak Indonesia Tahun 2003-2007 ................. 2

2. Populasi Kambing Indonesia Tahun 2003-2007 ............. 3

3. Perkembangan Populasi Ternak Kabupaten Bogor Tahun 2006 – 2007 ........................................................ 5

4. Kandungan Gizi Susu Menurut Jenis Ternak .................. 6

5. Pencapaian Produksi Hasil Ternak Kabupaten Bogor ..... 7

6. Contoh Formulasi Pakan Hijauan Kambing .................... 17

7. Pakan Penguat dengan Berbagai Komposisi Karakteristik Pesaing....................................................... 18

8. Daftar Fenomena yang akan Menghasilkan Peluang dan Ancaman .................................................... 29

9. Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal ..................... 44

10. Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal......................... 45

11. Matriks External Factor Evaluation (EFE) ..................... 46

12. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) ....................... 47

13. Matriks QSP.................................................................... 51

14. Daftar Karyawan PT. Caprito Agrindo Prima ................. 61

15. Inflasi di Indonesia Tahun 2005-2008 ............................. 64

16. Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia Tahun 2005-2008 ............................................................ 66

17. Jumlah Penduduk Kabupaten Bogor Tahun 2004-2007 .. 67

18. Perkembangan dan Pencapaian Konsumsi Protein Hewani Asal Ternak di Kabupaten Bogor..................................... 67

19. Perkembangan Konsumsi Protein Hewani Kabupaten Bogor Tahun 2003-2008.................................................. 71

20. Peternak Kambing Perah di Kabupaten Bogor Tahun 2009 75

21. Daftar Pemasok Bahan Baku PT. Caprito Agrindo Prima. 80

22. Penjualan Susu Kambing PT Caprito Agrindo Prima Tahun 2008 .................................................................... 84

23. Daftar Agen PT. Caprito Agrindo Prima Tahun 2009 ..... 87

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

xiv

24. Daftar Peluang dan Ancaman PT. Caprito Agrindo Prima 101

25. Daftar Kekuatan dan Kelemahan PT. Caprito Agrindo Prima................................................................. 106

26. Matriks EFE PT. Caprito Agrindo Prima ........................ 107

27. Matriks IFE PT. Caprito Agrindo Prima ......................... 109

28. Alternatif Strategi Pengembangan Usaha PT. Caprito Agrindo Prima ............................................. 120

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Model Komprehensif Manajemen Strategis ..................... 26

2. Model Lima Kekuatan Porter............................................. 30

3 Kerangka Pemikiran Operasional....................................... 40

4. Matriks IE ......................................................................... 48

5. Matriks SWOT.................................................................. 49

6 Struktur Organisasi PT. Caprito Agrindo Prima ............... 57

7 Kandungan Gizi Susu Kambing ....................................... 77

8 Saluran Distribusi Produk Susu Kambing PT. Caprito A. P 88

9 Matriks IE PT. Caprito Agrindo Prima ............................. 111

10 Matriks SWOT PT. Caprito Agrindo Prima ....................... 118

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1 Kuesioner Penelitian Pemberian Rating Faktor Strategis Eksternal dan Internal ............................. 126

2. Kuesioner Penelitian Pemberian Bobot Faktor Strategis Eksternal dan Internal ............................. 131

3. Rata-rata Nilai Rating Faktor Strategis Eksternal dan Internal ........................................................ 138

4. Rata-rata Nilai Bobot Faktor Strategis Eksternal dan Internal ........................................................ 139

5 Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Attractiveness Score (AS) Alternatif Strategi Pengembangan Usaha PT. Caprito A. P .................................................................. 140

6 Tabel Rata-rata Attractive Score Responden ...................... 145

7 Matriks QSP PT. Caprito Agrindo Prima........................... 147

8 Lokasi Peternakan PT. Caprito Agrindo Prima .................. 149

9 Produk Susu Kambing Kemasan........................................ 149

10 Kandang Laktasi (Menyusui)............................................. 149

11 Kandang Non Laktasi ........................................................ 150

12 Proses Penyajian Pakan Kambing...................................... 150

13 Hasil Pengujian Laboratorium IPB terhadap Susu Kambing 151

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan bidang peternakan di Indonesia merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dalam pembangunan pertanian yang mengacu pada

pembangunan perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Pada hakekatnya

pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,

memperbesar lapangan pekerjaan, meningkatkan pemerataan pendapatan

masyarakat, dan mengaitkan hubungan ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa

setiap kegiatan usaha peternakan memiliki tanggung jawab untuk menyertakan

tujuan kemanusiaan, kesejahteraan rakyat dan kelestarian sumberdaya alam

bersama dengan tujuan usaha itu sendiri dalam mengejar keuntungan dan

perkembangan.

Salah satu peranan yang cukup penting dalam kegiatan ekonomi pada

bidang peternakan adalah terjadinya pertumbuhan populasi ternak. Adanya

pertumbuhan populasi ternak akan meningkatkan produksi daging, susu, dan telur

sebagai sumber pendapatan utamanya. Daging, susu, dan telur merupakan produk

utama dari subsektor peternakan yang memegang peranan penting dalam

kontribusinya terhadap perekonomian. Produksi daging, susu, dan telur akan

meningkatkan pendapatan masyarakat dan penerimaan negara, yang pada

akhirnya meningkatkan perekonomian negara. Kontribusi bidang peternakan

terhadap perekonomian Indonesia telah mengalami peningkatan dari tahun ke

tahun. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan populasi ternak setiap tahunnya di

Indonesia (Tabel 1). Dari beberapa jenis ternak yang mengalami peningkatan,

salah satu populasi ternak yang mengalami peningkatan cukup tinggi adalah

adalah ternak kambing.

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

2

Tabel 1. Populasi Ternak Indonesia Tahun 2003-2007 (000 ekor)Tahun

No. Jenis2003 2004 2005 2006 2007*)

Ruminansia

1 Sapi potong 10.504 10.533 10.569 10.875 11.366

2 Sapi perah 374 364 361 369 378

3 Kerbau 2.459 2.403 2.128 2.167 2.246

4 Kambing 12.722 12.781 13.409 13.790 14.874

5 Domba 7.811 8.075 8.327 8.980 9.860

Non Ruminansia

1 Babi 6.151 5.980 6.801 6.218 6.756

2 Kuda 413 397 387 398 412

Unggas

1 Ayam buras 277.357 276.989 278.954 291.085 317.420

2 Ayam ras petelur 79.206 93.416 84.790 100.202 106.942

3 Ayam ras pedaging 847.744 778.970 811.189 797.527 920.851

4 Itik 33.863 32.405 32.405 32.481 34.093

Sumber : Badan Pusat Statistik Peternakan (2007)

Keterangan : *) Angka Sementara

Berdasarkan data statistik peternakan Indonesia, mulai dari tahun 2003

sampai dengan tahun 2007 populasi ternak kambing terus mengalami

peningkatan. Bahkan pada tahun 2007 populasi ternak kambing di Indonesia

mengalami peningkatan sebesar tujuh persen dari tahun sebelumnya, yaitu tahun

2006.

Peningkatan jumlah populasi ternak di Indonesia disebabkan oleh

peningkatan dari populasi ternak kambing di berbagai daerah di Indonesia. Salah

satu sentra produksi peternakan kambing yang juga mengalami peningkatan

populasi adalah di Jawa Barat. Jawa Barat termasuk salah satu sentra produksi

peternakan kambing terbesar di Indonesia. Dari seluruh daerah yang ada di

Indonesia, Jawa Barat menempati posisi ke tiga terbesar dalam penyebaran

populasi ternak kambing di Indonesia (Tabel 2). Populasi terbanyak berada di

Jawa Tengah, diikuti Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

3

Tabel 2. Populasi Kambing Indonesia Tahun 2003-2007 (ekor)Tahun

No. Provinsi 2003 2004 2005 2006 2007 *)

1 NAD 637.188 647.089 565.776 787.708 894.199

2 Sumut 712.566 717.196 640.500 643.860 712.753

3 Sumbar 256.230 195.176 210.532 223.334 259.058

4 Riau 231.757 203.999 256.324 238.043 250.527

5 Jambi 126.863 132.369 124.955 137.989 155.169

6 Sumsel 436.607 435.504 462.505 463.720 582.534

7 Bengkulu 166.589 108.619 106.357 102.855 106.969

8 Lampung 810.456 824.235 927.736 798.816 846.122

9 Jakarta 5.351 6.971 5.886 9.333 10.373

10 Jabar 930.066 1.144.102 1.138.695 1.148.547 1.393.190

11 Jateng 2.984.845 2.993.138 3.224.067 3.165.040 3.193.842

12 DIY 241.007 256.417 264.681 280.182 282.984

13 Jatim 2.334.554 2.359.375 2.384.973 2.414.350 2.457.059

14 Bali 61.958 44.418 68.788 70.785 70.833

15 NTB 282.500 300.280 338.354 376.130 394.937

16 NTT 435.151 462.101 479.883 496.766 509.230

17 Kalbar 96.360 99.010 106.814 107.762 118.540

18 Kalteng 23.160 37.398 39.846 41.046 43.098

19 Kalsel 84.442 91.911 99.271 107.873 111.733

20 Kaltim 74.335 72.071 59.736 53.105 54.167

21 Sulut 45.910 44.234 41.681 42.759 43.399

22 Sulteng 161.920 163.090 178.434 188.362 171.723

23 Sulsel 555.927 403.505 407.246 433.495 543.672

24 Sultra 73.927 82.160 86.310 97.976 102.645

25 Maluku 156.406 168.719 146.193 149.405 152.394

26 Papua 41.969 55.069 35.555 37.226 41.822

27 Babel 11.377 2.450 4.728 3.561 3.846

28 Banten 522.380 566.716 572.761 681.253 817.732

29 Goronta.lo 137.879 92.944 86.533 96.568 111.098

30 Malut 82.402 70.695 99.982 139.981 149.776

31 Kepri - - 21.558 20.238 20.643

32 Irjabar - - 12.923 11.708 13.163

33 Sulbar - - 209.694 220.179 254.286

Jumlah 12.722.082 12.780.961 13.409.277 13.789.954 14.873.516

Sumber : Badan Pusat Statistik Peternakan (2007)

Keterangan : *) Angka Sementara

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

4

Dari tabel di atas, diketahui bahwa populasi ternak kambing di Jawa Barat

setiap tahunnya mengalami peningkatan, yaitu dari tahun 2003 sampai tahun

2007. Bahkan pada tahun 2007 populasinya mengalami peningkatan pesat sebesar

21 persen dari tahun sebelumnya, yaitu tahun 2006 (dari jumlah populasi sebesar

1.148.547 ekor menjadi 1.393.190 ekor). Besarnya peningkatan populasi ternak

kambing karena semakin besarnya manfaat yang diperoleh dari usaha peternakan

ini. Selain itu, pemerintah daerah yang semakin gencar untuk memacu

peningkatan kontribusi peternakan terhadap pertumbuhan perekonomian negara,

melalui peraturan dan kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah.

Sebagaimana kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah daerah

Kabupaten Bogor, bahwa pembangunan bidang peternakan di Kabupaten Bogor

merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian yang mengacu pada peta

kewenangan sesuai otonomi daerah berdasarkan UU No. 32 tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pusat dan Pemerintah Daerah. Bidang Peternakan di Kabupaten Bogor

memiliki peranan strategis dalam pembangunan pertanian untuk menunjang

perekonomian daerah. Hal ini menunjukkan besarnya komitmen dan usaha yang

harus dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat dalam pengembangan

peternakan di Kabupaten Bogor. Oleh karena itu, peternakan kambing di

Kabupaten Bogor merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam usaha

pengembangan peternakan secara umum di Kabupaten Bogor.

Kabupaten Bogor termasuk dalam salah satu sentra produksi peternakan

kambing terbesar di Jawa Barat. Meskipun populasi ternak kambing di

Kabupaten Bogor setiap tahunnya berfluktuasi (Tabel 3), namun peranan dan

potensi peternakan kambing di Kabupaten Bogor masih sangat besar dalam

perekonomian daerah. Populasi ternak kambing yang berfluktuasi disebabkan

oleh sistem dan cara beternak dalam masyarakat yang masih tradisional.

Produsen cenderung menjual ternak kambing mereka pada saat mereka

mengalami kesulitan dalam keuangan.

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

5

Tabel 3. Perkembangan Populasi Ternak Kabupaten Bogor Tahun 2006 – 2007Jumlah Populasi

No. Jenis Ternak 2004

(Ekor)

2005

(Ekor)

2006

(Ekor)

2007

(Ekor)

r 2006-

2007 (%)

1 Sapi perah 5.356 5.435 5.123 5.268 2.83

2 Sapi potong 16.594 16.622 14.831 17.502 18.01

3 Kerbau 21.172 21.434 21.228 16.662 -21.51

4 Domba 217.855 220.467 229.012 223.253 -2.51

5 Kambing 124.782 120.255 122.064 115.299 -4.46

6 Kambing PE - - 1.382 2.087 51.01

7 Ayam buras - 1.233.467 1.201.644 1.007.202 -16.18

8 Itik 128.846 136.018 241.299 150.986 -37.43

9 Puyuh 3.925 7500 16.000 4.000 -75.00

10 Ayam ras

petelur

3.055.300 3.045.200 3.533.007 3.791.836 7.33

11 Ayam ras

pedaging

8.294.000 8.257.900 11.864.000 12.756.300 7.52

12 Ayam ras

pembibit

799.315 755.301 601.000 748.239 24.50

13 Babi 1.936 3.367 5.779 2.406 -58.37

14 Aneka ternak

- Kelinci 5.063 3.064 4.118 5.756 39.78

- Kuda 126 167 277 292 5.42

- Kera 5.263 5.900 6.498 6.277 -3.40

Sumber : Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor (2007)

Salah satu usaha ternak yang mengalami peningkatan terbesar adalah

kambing Peranakan Etawah (PE). Peningkatan ini menunjukkan bahwa peternak

lebih mengutamakan hasil produksi kambing berupa susu segar. Sesuai dengan

hasil penelitian bahwa kambing jenis Peranakan Etawah (PE) adalah jenis

kambing yang diusahakan untuk diambil susunya. Hal ini mengindikasikan

bahwa masyarakat lebih mengutamakan peternakan kambing perah yang

mengutamakan produksi susu dari pada beternak kambing yang hanya untuk

mendapatkan daging. Peningkatan populasi ini memberi perhatian yang cukup

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

6

menarik karena pada tahun 2005 usaha ternak ini belum terdata dalam Dinas

Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor.

Besarnya kandungan gizi yang terdapat dalam susu kambing membuat

susu hasil produksi kambing perah menjadi berharga di masyarakat. Salah satu

produk susu ternak yang sudah cukup terkenal di masyarakat dan penyuplai

terbesar bagi produksi susu nasional adalah susu sapi perah. Namun, untuk

kandungan gizi yang dihasilkan susu kambing perah memiliki kualitas yang lebih

baik daripada susu sapi perah. Perbedaan komposisi kandungan gizi yang

diperoleh antara susu kambing dan susu sapi dapat dilihat dalam Tabel 4.

Tabel 4. Kandungan Gizi Susu Menurut Jenis Ternak

Persentase KomposisiSumber

Lemak Protein Laktosa Mineral Bahan

Kering

Sapi 3,70 3,40 4,10 0,72 12,70

Kambing 4,10 3,70 4,60 0,80 13,20

Sumber : Warta Penelitian & Pengembangan Pertanian (1981)

Berdasarkan Tabel 4, susu kambing murni memiliki kandungan gizi yang

lebih unggul dibandingkan dengan susu sapi. Susu kambing murni memang

masih terasa asing bagi sebagian masyarakat. Produk susunya pun masih sangat

eksklusif karena dijual dan didistribusikan dalam jumlah terbatas. Padahal dengan

khasiatnya dalam meningkatkan kesehatan tubuh, membantu dan mengatasi

sejumlah penyakit memungkinkan permintaan akan terus meningkat. Susu

kambing telah dikenal masyarakat mempunyai khasiat untuk menyembuhkan

beberapa penyakit tertentu seperti penyakit saluran pernafasan (asma, TBC,

bronkhitis), gastrointestinal, dan untuk menjaga kondisi kesehatan. Segmen pasar

dari susu kambing adalah manfaat, yaitu masyarakat yang berharap memperoleh

manfaat setelah mengkonsumsi susu kambing (Sukmawati 1999).

Pencapaian produksi susu ternak yang tinggi di Kabupaten Bogor harus

ditingkatkan. Kambing merupakan salah satu ternak yang berkontribusi dalam

upaya peningkatan produksi susu ternak di Kabupaten Bogor. Berdasarkan

laporan buku tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor tahun

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

7

2006, menyatakan bahwa pencapaian target produksi susu masih sebesar 91,78

persen pada tahun 2006 (Tabel 5). Oleh karena itu, produksi susu kambing juga

berperan penting dalam pencapain target produksi tersebut.

Tabel 5. Pencapaian Produksi Hasil Ternak Kabupaten Bogor

No. Komoditi Target Tahun

2006

Realisasi Tahun

2006

Pencapaian

Target (%)

1 Daging (Kg) 57.272.665 74.814.008 130,63

2 Telur (Kg) 30.080.621 34.788.651 115,65

3 Susu (Liter) 9.848.658 9.038816 91,78

Sumber : Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor (2006)

Salah satu peternakan yang berperan penting dalam peningkatan produksi

susu di Kabupaten Bogor adalah peternakan kambing perah PT. Caprito Agrindo

Prima. PT. Caprito Agrindo Prima yang biasa disebut PT. Caprito A.P merupakan

peternakan kambing perah terbesar di Kabupaten Bogor. Oleh karena itu,

peternakan ini memiliki peranan penting dalam pemenuhan susu segar di daerah

Bogor dan dalam pencapaian target produksinya. Peningkatan populasi untuk

meningkatkan produksi susu merupakan tujuan yang harus dicapai sebagai salah

satu upaya dalam meningkatkan dan mengembangkan usaha peternakan kambing

perah di Kabupaten Bogor. Dengan demikian, produksi susu kambing tetap

tersedia dan tercapai sesuai dengan target yang dilakukan oleh Dinas Peternakan

dan Perikanan Kabupaten Bogor.

Pencapaian target produksi tersebut memang tidak mudah bagi PT. Caprito

Agrindo Prima. Proses produksi dalam peternakan tidaklah mudah karena

peternakan merupakan salah satu subsektor yang sangat sensitif terhadap

pengaruh lingkungan, baik lingkungan eksternal maupun internal perusahaan.

Produk susu kambing yang masih asing bagi masyarakat merupakan salah satu

tantangan tersendiri bagi PT. Caprito Agrindo Prima untuk memasarkan

produknya. Pengkajian strategi pengembangan usaha yang tepat bagi perusahaan

merupakan salah satu cara untuk menghadapai situasi lingkungan eksternal dan

internal perusahaan yang selalu berubah. Dengan demikian perusahaan dapat

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

8

memposisikan dirinya dengan tepat untuk dapat bertahan dan mampu berproduksi

sesuai dengan target.

1.2. Perumusan Masalah

PT. Caprito Agrindo Prima merupakan perusahaan peternakan kambing

perah terbesar di Kabupaten Bogor dan telah terdaftar di Dinas Peternakan dan

Perikanan Kabupaten Bogor. Peternakan ini berdiri sejak tahun 2001 sebagai

suatu pertenakan kambing perah. Kegiatan usahanya meliputi budidaya kambing

(pembibitan) dan penjualan susu kambing. Sedangkan aktivitas utamanya

difokuskan pada produksi susu kambing perah.

Sejak berdiri, perusahaan selalu dihadapkan dengan berbagai

permasalahan internal dan eksternal perusahaan. Ketidakmampuan dalam

mengelola sumberdaya dan tidak teroptimalkan merupakan permasalahan internal

perusahaan. Disamping permasalahan internal, perusahaan dihadapkan pada

situasi lingkungan eksternal yang senantiasa berubah.

Tidak adanya sasaran dan target perusahaan menyebabkan perusahaan

berproduksi mengikuti permintaan pasar. Hal ini mengakibatkan jumlah produksi

susu selalu berfluktuasi setiap bulan. Perusahaan berproduksi tidak sesuai dengan

kapasitas produksinya. Tidak adanya rencana dan target yang jelas menyebabkan

kerugian bagi perusahaan. Apabila jumlah produksi lebih besar dari permintaan

dari agen dan konsumennya, maka akan terjadi kelebihan produksi. Untuk

mengatasinya, perusahaan akan menjual susu ke pabrik pengolah dengan harga

yang lebih rendah. Sebaliknya, apabila permintaaan lebih besar dari produksi,

perusahaan akan membeli dari peternak lain. Namun, kondisi seperti ini jarang

terjadi bagi perusahaan.

Tidak adanya divisi yang khusus menangani fungsi pemasaran

menyebabkan perusahaan tidak dapat menjual produk hasil produksi. Perusahaan

hanya memanfaatkan agen-agen yang berlokasi di beberapa tempat. Hal ini cukup

berisiko bagi perusahaan karena agen melakukan pemesanan hanya sewaktu-

waktu atau tidak menentu, padahal perusahaan berproduksi setiap hari. Divisi

pemasaran diharapkan mampu mengatasi kelebihan produksi dan memasarkan

produk sesuai kapasitas produksi perusahaan.

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

9

Fungsi pemasaran perusahaan juga belum begitu berkembang. Saat ini

pasar perusahaan ada di sekitar Bogor dan Jakarta. Untuk wilayah ini, target pasar

perusahaan belum optimal. Perusahaan masih menghadapi kendala karena

sulitnya memasarkan produk mengingat produk susu kambing yang masih bersifat

eksklusif bagi masyarakat. Bagaimana mempromosikan dan memasyarakatkan

susu kambing kepada konsumen seperti susu lainnya menjadi kendala bagi

perusahaan. Oleh karena itu, pada tahun 2009 ini perusahaan menargetkan

pembukaan pasar baru ke luar daerah. Tetapi yang menjadi kendala adalah fungsi

pemasaran perusahaan yang belum berkembang.

Saat ini perusahaan memiliki populasi kambing sekitar 380 ekor tetapi

kambing yang laktasi atau berproduksi hanya 80 ekor. Perusahaan memiliki

kandang koloni yang masih cukup menampung apabila terjadi penambahan

populasi. Selain itu, perusahaan memiliki lahan penanaman rumput hijauan seluas

tiga hektar. Namun, lahan ini tidak teroptimalkan dengan baik sehingga apabila

musim kemarau berkepanjangan perusahaan akan kekurangan pakan. Alternatif

lain, perusahaan akan membeli rumput dari daerah lain dengan harga tinggi yang

akan meningkatkan biaya produksi. Kekurangan pakan akan mempengaruhi

produksi susu kambing. Sebenarnya lahan yang tiga hektar ini cukup bahkan

melebihi kebutuhan populasi kambing yang ada sekarang. Namun, pola

penanaman rumput yang tidak sesuai menyebabkan kekurangan pakan pada

musim kemarau.

Berdasarkan fakta tersebut, sebagai perusahaan yang telah lama berdiri PT.

Caprito Agrindo Prima perlu melakukan beberapa usaha dan tindakan nyata untuk

dapat mengembangkan usahanya lebih baik. Dengan demikian perusahaan dapat

mengatasi permasalahan-permasalahan internal yang masih terjadi di dalam

perusahaan dan mampu menghadapi segala ancaman yang berasal dari luar.

Dengan demikian perusahaan dapat memposisikan dirinya dan dapat bertahan di

tengah situasi lingkungan yang kurang mendukung. Selain itu, sebagai

perusahaan peternakan kambing perah terbesar di Kabupaten Bogor, perusahaan

memiliki peranan dalam mengembangkan usaha peternakan kambing perah di

Kabupaten Bogor.

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

10

Untuk mendapat posisi yang unggul dengan memiliki keunggulan

komparatif dan kompetitif, perusahaan harus mengetahui tujuan yang hendak

dicapai, mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki saat ini, serta

mengetahui peluang dan ancaman yang datang dari luar sehingga dapat

dirumuskan suatu strategi yang sesuai bagi perusahaan. Oleh karena itu, proses

perumusan strategi sangat diperlukan perusahaan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan sebelumnya. Sehingga nantinya didapat suatu strategi

pengembangan usaha yang cocok bagi perusahaan berdasarkan permasalahan

yang dihadapi.

Berdasarkan hal tersebut, maka permasalahan yang dihadapai oleh PT.

Caprito Agrindo Prima dapat dirumuskan sebagai beikut :

1. Bagaimana faktor eksternal (peluang dan ancaman) dan internal (kekuatan dan

kelemahan) yang dihadapi oleh PT. Caprito Agrindo Prima?

2. Bagaimana alternatif strategi pengembangan usaha yang dapat dilakukan oleh

PT. Caprito Agrindo Prima?

3. Strategi apa yang menjadi prioritas terbaik untuk pengembangan usaha

peternakan kambing perah pada PT. Caprito Agrindo Prima?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menganalisis faktor eksternal (peluang dan ancaman) dan internal

(kekuatan dan kelemahan) yang dihadapi oleh PT. Caprito Agrindo Prima.

2. Merumuskan alternatif strategi pengembangan usaha ternak kambing

perah pada PT. Caprito Agrindo Prima melalui analisis faktor eksternal

dan internal.

3. Menentukan prioritas strategi terbaik dalam pengembangan usaha ternak

kambing perah pada PT. Caprito Agrindo Prima.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

masukan bagi berbagai pihak yang berkepentingan seperti berikut :

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

11

1. Bagi PT. Caprito Agrindo Prima, sebagai masukan dan bahan

pertimbangan bagi pihak manajemen dalam pelaksanaan usaha

pengembangan usaha ternak kambing perah.

2. Peneliti selanjutnya, sebagai masukan dan perbandingan bagi penelitian

selanjutnya.

3. Bagi peneliti, sebagai bahan penelitian untuk meningkatkan pengetahuan,

wawasan dan pengalaman praktis dalam bidang usaha.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah analisis terhadap lingkungan eksternal

daan internal yang berpengaruh terhadap peternakan kambing perah PT. Caprito

Agrindo Prima. Analisis lingkungan eksternal akan menghasilkan peluang dan

ancaman bagi perusahaan. Analisis lingkungan internal akan menghasilkan

kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis dilakukan dalam rangka

perumusan strategi pengembangan usaha pada PT. Caprito Agrindo Prima.

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

12

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gambaran Umum Peternakan Kambing

2.1.1. Karakteristik Kambing

Kambing termasuk ternak ruminansia kecil yang bertanduk, tergolong

hewan pemamah biak, berkuku genap, dan bertanduk sepasang (Sarwono 2002).

Kambing sangat digemari oleh masyarakat untuk diternakkan karena ukuran

tubuhnya tidak terlalu besar, perawatannya mudah, cepat berkembang biak,

jumlah anak per kelahiran sering lebih dari satu ekor, jarak antar kelahiran

pendek, dan pertumbuhan anaknya cepat. Selain itu, kambing memiliki daya

adaptasi yang tinggi dengan kondisi agroekosistem suatu tempat. Di lingkungan-

lingkungan yang paling buruk pun, kambing masih mampu bertahan hidup.

2.1.2. Jenis-Jenis Kambing

Pengetahuan tentang bangsa-bangsa kambing diperlukan dalam

merencanakan usaha peternakan kambing, terutama saat melakukan seleksi induk

dan pejantan (Mulyono 2003). Di lain pihak, para ahli genetika yang ingin

mendapatkan bangsa baru mencoba mengawinsilangkan dari berbagai bangsa.

Bangsa-bangsa kambing yang ada di Indonesia sebagai berikut :

1. Kambing Kacang

Kambing kacang merupakan kambing asli Indonesia. Di Jawa, kambing

ini disebut juga kambing jawa. Kambing kacang tidak mempunyai garis

keturunan (asal usul) yang khusus karena sebagian besar perkawinannya terjadi di

tanah lapang. Ciri-cirinya adalah badan kecil dan relatif pendek, telinga pendek

dan tegak, baik jantan maupun betina (hampir semua) bertanduk, leher pendek dan

punggung meninggi, warna bulu sangat bervariasi, ada yang hitam, cokelat,

merah, atau belang putih-hitam, tinggi badan jantan dewasa rata-rata 60-65 cm,

sedangkan kambing betina dewasa sekitar 56 cm, serta bobot badan hidup jantan

dewasa sekitar 25 kg dan bobot betina dewasa antara 15-20 kg.

Kambing lokal yang ada di Indonesia ini dipelihara untuk ternak potong

sebagai penghasil daging. Kambing kacang merupakan kambing yang tahan

derita, lincah, dan mampu beradaptasi dengan baik. Kegunaan utamanya adalah

sebagai penghasil daging. Mempunyai kulit yang relatif tipis dengan bulu yang

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

13

kasar, dan hewan jantannya mempunyai bulu surai yang panjang dan kasar

(Davendra dan Burns 1994).

2. Kambing Merica

Kambing merica juga merupakan kambing asli Indonesia. Sesuai dengan

namanya, kambing merica mempunyai ukuran badan relatif kecil dibandingkan

dengan kambing kacang. Kambing merica banyak terdapat di pulau Sulawesi.

3. Kambing Gembrong

Kambing gembrong juga termasuk kambing lokal Indonesia yang banyak

ditemui di pulau Bali. Ukuran dan bentuk badannya relatif lebih besar dari pada

kambing kacang. Tanda yang khas kambing gembrong adalah bulu-bulu relatif

lebih panjang, terutama yang jantan.

4. Kambing Etawah (Jamnapari)

Kambing jenis ini mempunyai kelebihan pada produksi susunya. Ciri-

cirinya adalah bagian hidung ke atas (dahi) melengkung, telinga panjang (sampai

30 cm) terkulai ke bawah, baik jantan maupun betina bertanduk, kaki panjang

terdapat bulu panjang pada kaki belakang, mulai dari bawah ekor ke arah garis

kaki, warna bulu belang, antara hitam putih, atau coklat putih, betina yang habis

melahirkan mempunyai produksi susu yang sangat baik (3 liter/hari/ekor), ambing

besar dan panjang, seperti botol, tinggi badan ternak jantan antara 90-130 cm dan

tinggi betina/induk antara 75-95 cm, serta bobot badan kambing jantan antara 50-

95 kg dan bobot badan betina hanya berkisar 30-65 kg.

Kambing etawah atau jamnapari merupakan kambing yang paling populer

dan dipelihara secara luas sebagai penghasil susu di India dan Asia Tenggara.

Kambing Jamnapari di impor dari India ke Indonesia pada tahun 1920-an.

Kambing jenis ini sangat baik sebagai hewan perah, dan juga sering dipelihara

sebagai penghasil daging. Mereka mempunyai berbagai warna, termasuk warna

putih, merah coklat, dan hitam. Telinganya menggantung, dengan panjang kurang

lebih 30 cm (Davendra dan Burns 1994).

5. Kambing Peranakan Etawah (PE)

Kambing peranakan etawah merupakan hasil persilangan antara kambing

kacang (lokal) dengan kambing etawah (impor). Kambing PE telah dapat

beradaptasi terhadap kondisi dan habitat Indonesia. Kambing PE mampu

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

14

menghasilkan susu lebih banyak dibanding dengan kambing kacang dengan

pertumbuhan yang lebih besar, sehingga banyak dipelihara sebagai kambing perah

atau dwiguna, yaitu penghasil daging dan susu. Menurut Mulyono (2003),

kambing perah mempunyai ciri-ciri antara kambing kacang dan kambing

Jamnapari atau etawah, yaitu :

1) bagian hidung ke arah atas melengkung

2) panjang telinga antara 15-30 cm, menggantung ke bawah dan sedikit

kaku

3) warna bulu bervariasi antara hitam dan coklat

4) kambing jantan mempunyai bulu yang agak tebal dan agak panjang di

bawah leher dan pundak, sedangkan bulu kambing betina agak panjang

terdapat di bagian bawah ekor ke arah garis kaki

5) bobot badan hidup kambing perah jantan sekitar 40 kg dan PE betina

sekitar 35 kg.

6. Kambing Saanen

Kambing saanen berasal dari dataran Eropa, yaitu lembah saanen,

Switzerland. Kambing ini juga termasuk tipe perah, walaupun sebagus kambing

etawah. Ciri-ciri kambing saanen baik jantan maupun betina tidak bertanduk;

warna bulu putih atau krem pucat/muda; pada umumnya warna di daerah hidung;

telinga; dan ambing belang (hitam/krem-putih); serta telinga relatif kecil dan

tegak sehingga dahinya terlihat lebar.

2.1.3. Budidaya Kambing

a) Pemilihan Bibit

Pemilihan bibit ternak harus disesuaikan dengan tujuan dari usaha apakah

untuk pedaging atau perah, misalnya kambing kacang untuk produksi daging,

kambing etawah untuk produksi susu, dan lain-lain. Pemilihan bibit ternak

merupakan langkah penting setelah penentuan lokasi. Langkah ini bertujuan

untuk memperoleh pertambahan berat badan harian yang tinggi pada rentang

waktu pemeliharaan, sehingga keuntungan yang diperoleh maksimal. Beberapa

hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan bibit kambing adalah jenis kelamin

dan penampilan fisik, seperti tubuh besar, sehat, dada dalam dan lebar, kaki lurus,

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

15

tumit tinggi, penampilan gagah, aktif, buah zakar normal, bulu bersih dan

mengkilat.

Induk yang baik merupakan kunci utama pemeliharaan kambing. Induk

betina yang bertubuh besar pada umumnya menghasilkan susu yang lebih banyak.

Hal pokok yang harus diperhatikan dalam memilih induk betina adalah calon

induk itu harus sehat, tampak bersemangat, aktif bergerak, kepala selalu tegak,

mata bercahaya, pertumbuhan bagus, rambut dan bulu-bulunya mengkilap, dan

bebas dari cacat tubuh yang besifat menurun (Sarwono 2002). Khusus untuk

induk jantan, tubuhnya harus besar dan kuat, buah zakar panjang, dan sifat

kejantanannya terlihat nyata. Calon induk jantan berasal dari induk betina yang

beranak dua atau lebih agar dapat menurunkan anak kembar.

Selain itu, pemilihan bibit harus memperhatikan usia ternak yang masih

muda dan tidak pernah terserang penyakit yang membahayakan. Bibit ternak

yang baik juga harus berbulu bersih dan mengkilat serta mempunyai daya adaptasi

tinggi terhadap lingkungan.

b) Kandang

Kandang diperlukan sebagai tempat berlindung ternak dari hujan dan terik

matahari sehingga ada rasa nyaman. Adanya kandang, peternak dapat melakukan

efisiensi, misalnya menghemat tenaga kerja, meningkatkan konsumsi pakan (feed

intake), dan mengurangi terjangkitnya penyakit. Menurut Mulyono (2003) hal-hal

yang harus diperhatikan dalam membuat kandang adalah:

1. pilih tempat/lahan yang tanahnya kering dan agak tinggi

2. jarak kandang relatif jauh dari sumur dan rumah

3. cukup mendapat sinar matahari pagi yang merata dan udara yang segar

serta bersih

4. terlindung dari hembusan angin langsung

5. tersedia tempat pakan dan minum yang mudah dibersihkan, serta

6. gunakan bahan bangunan yang kuat dan murah.

Menurut Sarwono (2002) dalam membangun kandang harus

memperhatikan kondisi, konstruksi, dan perlengkapan kandang. Kondisi kandang

adalah bentuk atau model kandang yang bisa membantu ternak terhindar dari

gangguan alam secara langsung seperti hembusan angin, terpaan hujan, dan

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

16

sengitan terik matahari. Untuk mendapatkan kandang yang optimal diperlukan

perencanaan konstruksi yang baik. Model kandang disesuaikan dengan keperluan.

Kandang sebaiknya kokoh, awet dipakai, memenuhi syarat kesehatan, dan

nyaman dihuni oleh ternak. Model kandang untuk kambing umumnya berbentuk

panggung yang dibangun diatas permukaan tanah sehingga terdapat kolong

dibawah kandang. Tinggi kolong dari permukaan tanah sekitar 0,5 m.

Konstruksi kandang yang baik adalah kokoh, kuat, dan tahan lama.

Kandang yang baik adalah kandang yang memiliki ventilasi lancar, dindingnya

kuat dan baik, atap tidak bocor, serta lantainya tidak mudah lembab. Rangka dan

dinding kandang bisa terbuat dari kayu, bambu atau beton yang kokoh. Dinding

kandang sebelah kiri, kanan, dan belakang ditutup untuk menghindari arus angin.

Perlengkapan kandang sangat diperlukan dalam rangka mempermudah

pemeliharaan ternak kambing. Menurut Sarwono (2002) perlengkapan kandang

yang dibutuhkan adalah:

1) Tempat pakan (palungan). Tempat pakan yang dibuat permanen akan

memudahkan ternak mendapatkan pakan.

2) Tempat hijauan pakan. Sebagai tempat untuk menyeleksi pakan hijaun

sebelum diberikan kepada kambing.

3) Tempat minum. Disimpan dipinggir kandang bagian dalam agar ternak

dapat memanfaatkannya, terutama saat akan minum.

4) Tempat kompos. Berfungsi untuk mengumpulkan kotoran. Kotoran dan

air kencing kambing ditampung didalamnya. Kotoran ini dapat

dimanfaatkan sebagai pupuk kandang.

5) Pintu kandang. Dibuat cukup lebar dan tinggi sehingga ternak maupun

pemeliharanya dapat dengan mudah keluar masuk kandang.

6) Tangga. Sebagai sarana naik dan turun ternak maupun pemeliharanya.

7) Ruang utama, yaitu ruang utama sebagai tempat ternak agar bisa bergerak

leluasa di dalamnya. Sebaiknya disesuaikan dengan jenis kambing.

c) Pakan

Pemberian pakan untuk ternak dibagi menjadi dua cara, yaitu dengan

digembalakan dan dijatah dalam kandang. Ternak yang diberi pakan dengan cara

dijatah diberikan dua sampai tiga kali sehari. Pemberian pakan secara ekonomis

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

17

dan teknis yang memenuhi persyaratan, dilandasi beberapa kebutuhan sebagai

berikut (1) kebutuhan hidup pokok, yaitu kebutuhan sejumlah zat makanan untuk

menjaga dan mempertahankan kondisi tubuh ternak kambing; (2) kebutuhan untuk

pertumbuhan; (3) kebutuhan untuk reproduksi; (4) kebutuhan untuk laktasi yaitu

kebutuhan untuk memproduksi susu untuk anaknya maupun sebagai ternak perah.

Menurut Sarwono (2002) jenis pakan kambing ada dua macam, yaitu

pakan pokok yang terdiri dari hijauan (rumput, legum, dan limbah pertanian) dan

penguat (suplemen, konsentrat, dan pakan tambahan). Kebutuhan nutrisi kambing

berbeda-beda sesuai dengan kondisi umur, status fisiologi, dan tingkat

produktivitasnya. Pemberian pakan yang tepat akan menjaga keseimbangan

kondisi rumen sehingga proses pencernaan mikroba rumen berjalan baik.

Semakin banyak jenis pakan yang diberikan akan semakin baik karena sifat saling

melengkapi diantara bahan-bahan pakan tersebut. Pemberian pakan hijauan untuk

kambing berbagai rumen dapat diformulasikan seperti dalam Tabel 6.

Tabel 6. Contoh Formulasi Pakan Hijauan Kambing

Status Ternak Kambing Rumput (%) Legum (%)

1. Pejantan 75 25

2. Betina dewasa 75 25

3. Betina bunting 60 40

4. Betina menyusui 50 50

5. Kambing muda 60 40

Sumber : Agus Suparyanto, Balai Penelitian Ternak, Ciawi-Bogor (1995)

Pakan penguat dapat terdiri dari satu macam bahan saja seperti dedak

bekatul padi, jagung atau ampas. Dapat juga dengan mencampur beberapa bahan

tersebut. Pakan penguat bisa diberikan sebagai campuran dengan komposisi

seperti Tabel 7. Konsentrat atau pakan penguat tidak boleh diberikan terlalu

banyak. Sebaiknya pemberian pakan penguat tersebut tidak sekaligus, melainkan

diselingi dengan pemberian hijauan. Sebelum diberi konsentrat, terlebih dahulu

kambing diberi pakan hijauan.

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

18

Tabel 7. Pakan Penguat dengan Berbagai Komposisi

Persentase dalam Beberapa Pilihan Pakan

(gram)

Bahan yang Diberikan

1 2 3 4 5

a. Jagung 50 - 30 22 30

b. Kacang-kacangan - - 30 35 -

c. Gandum - 50 30 - -

d. Dedak/Bekatul 30 20 - 30 50

e. Bungkil kacang tanah 10 10 - 5 12

f. Ampas tahu 7 17 7 5 -

g. Mineral/Tepung tulang 2 2 2 2 2

h. Garam 1 1 1 1 1

i. Tepung ikan - - - - 5

Jumlah 100 100 100 100 100

Sumber : Departemen Pertanian (1983)

Optimalisasi pakan dapat dinilai dari jumlah pakan yang diberikan sudah

sesuai dengan standarisasi kebutuhan ternak dan dapat memberikan hasil produksi

yang tinggi dari jumlah pakan yang diberikan tersebut.

d) Pengendalian Penyakit

Kambing akan tumbuh sehat bila suhu tubuhnya sekitar 39,5-40,5 oC,

denyut jantung nya 70–80 per menit, dan kecepatan bernafas 12–13 kali per

menit. Kenaikan suhu tubuh kambing dapat dikarenakan kambing kaget, terlalu

banyak bergerak, atau berada di tempat panas dan lembab (Sarwono 2002).

Pengendalian penyakit pada ternak kambing sangat penting dilakukan. Penyakit

menular pada kambing yang biasa dialami diantaranya penyakit gugur kandungan

menular (brucellosis), tuberculosis, radang limpa (antrax), penyakit mulut dan

kuku, radang kulit karena gigitan lalat, caplak, tungau (parasit luar), dan cacing

(parasit dalam). Penyakit menular ini diantaranya disebabkan oleh virus atau

bakteri. Ternak yang terjangkit penyakit dapat menjadi sumber penularan ternak

lain yang sehat.

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

19

2.1.4. Potensi Usaha Ternak Kambing

Triwulanningsih (1986), diacu dalam Phalepi (2004) menyatakan bahwa

kambing berperan penting sebagai salah satu penghasil protein hewani, yaitu

memiliki produksi per satuan bobot tubuh yang lebih tinggi dibandingkan sapi,

daya adaptasi yang baik terhadap iklim tropis yang ekstrim, fertilitas yang tinggi,

selang generasi yang pendek dan berkemampuan dalam memakan segala jenis

hijauan. Hal ini berarti kambing mempunyai efisiensi biologis yang tinggi

daripada sapi.

Pengembangan peternakan kambing perah dimaksudkan sebagai upaya

menjadikan usaha ternak kambing perah sebagai penghasil susu di luar sapi dan

sekaligus menjadi sumber pendapatan bagi petani (Kamrasyid dan Makin 1984,

diacu dalam Phalepi 2004). Selain itu juga untuk menanggulangi kebutuhan akan

protein hewani dan mengurangi langkah pengimporan susu sapi (Ayuningsih

1994, diacu dalam Phalepi 2004). Apabila ternak kambing dikembangkan secara

luas akan dapat meningkatkan gizi masyarakat di pedesaan melalui

pengkonsumsian susu kambing.

Berdasarkan produksi susu yang dihasilkan, peternakan kambing perah

masih memiliki potensi yang cukup baik. Djajanegara et al (1993), diacu dalam

Phalepi (2004) menyebutkan karena tingginya kegiatan pengimporan susu dan

masih rendahnya produksi susu sapi di dalam negeri, serta kurangnya toleransi

saluran pencernaan sebagian masyarakat terhadap susu sapi, maka peningkatan

produksi susu kambing menjadi penting dilakukan. Hal ini terutama dalam

menanggulangi kekurangan gizi dan kesehatan masyarakat pedesaan.

2.1.5. Manajemen Peternakan

Rasyaf (1999), diacu dalam Sasongko (2006) menyebutkan bahwa istilah

peternakan dan “ternak” mengandung makna tertentu yang bersifat timbal balik

antara dua sistem. Istilah peternakan merupakan kegiatan yang mengelola ternak.

Peternakan merupakan suatu kegitan usaha yang menerapkan prinsip-prinsip

manajemen pada aspek teknis beternak yang selaras berlandaskan ilmu peternakan

yang benar agar tujuan usaha tercapai. Dengan demikian manajemen peternakan

tidak dapat dipisahkan dengan peternakan. Sehingga apabila prinsip-prinsip

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

20

peternakan tidak diterapkan maka kegiatan itu bukanlah peternakan yang

komersial.

Dalam manajemen peternakan, suatu usaha peternakan dapat dikatakan

komersil bila ada permintaan atas produk dari usaha itu (Rasyaf 1999, diacu

dalam Sasongko 2006). Dalam hal ini jumlah produksi disesuaikan dengan aspek

permintaan. Namun, sekarang ini jumlah produksi tidak lagi didasarkan pada

permintaan konsumen, tetapi berawal dari penawaran produsen.

Manajemen peternakan bukanlah sesuatu yang menunjukkan “apa yang

seharusnya”, melainkan “apa yang sebaiknya”. Oleh karena itu, hasil yang

diperoleh dapat berlainan antara suatu peternakan dengan peternakan lain

walaupun sumber ilmu manajemennya sama. Dalam hal ini pengusaha atau

peternak dihadapkan pada berbagai konsep manajemen yang kelak dapat

membantunya mencapai tujuan. Rasyaf 1999, diacu dalam Sasongko 2006

membagi kegiatan peternakan menjadi tiga proses, yaitu kegiatan awal produksi

(pemilihan lokasi, bibit, makanan, pemeliharaan, dan pencegahan penyakit),

dilanjutkan dengan kegiatan produksi, dan diakhiri dengan kegiatan pasca

produksi.

2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai strategi pengembangan usaha telah banyak dilakukan

oleh para peneliti sebelumnya. Demikian juga penelitian mengenai strategi

pengembangan usaha kambing perah juga telah banyak dilakukan. Berikut

beberapa peneliti yang telah melakukan penelitian mengenai strategi

pengembangan usaha.

Sasongko (2006) dalam penelitian yang berjudul “Analisis Strategi

Pengembangan Usaha Peternakan Kambing dan Domba Pada MT Farm, Ciampea,

Bogor” melakukan analisa kualitatif dan kuantitatif untuk memberikan alternatif

strategi dalam pengembangan usahanya. Penelitian tersebut bertujuan

merekomendasikan alternatif strategi yang paling sesuai bagi perusahaan untuk

mengembangkan usahanya melalui identifikasi strategi usaha yang telah

dilaksanakan perusahaan dan melalui analisis faktor-faktor eksternal dan internal

yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan bagi perusahaan. Alat

analisis yang digunakan adalah matriks EFE, IFE, IE, SWOT, dan AHP. Dari

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

21

hasil penelitian disimpulkan perusahaan berada pada posisi IV (grow dan build)

dengan strategi yang tepat untuk dilaksanakan adalah strategi intensif dan

integratif. Berdasarkan analisis AHP diperoleh strategi yang menjadi prioritas

utama adalah memperbaiki perencanaan perusahaan dengan menyusun target dan

rencana penjualan berdasarkan pasokan ternak yang ada. Sedangkan yang

menjadi prioritas ke dua adalah membangun dan memperkuat jaringan usaha

dengan lembaga-lembaga aqiqah maupun pedagang.

Laksana (2007) melakukan penelitian yang berjudul “Formulasi Strategi

Pengembangan Usaha Ternak Kambing Melalui Pendekatan Participatory Action

Research (Studi Kasus Pada Kelompok Tani Harapan Mekar, Desa Situ Gede,

Kabupaten Bogor). Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi yang tepat

bagi usaha penggemukan hewan ternak kambing Kelompok Harapan Mekar

melalui identifikasi kondisi usaha dan identifikasi faktor internal dan eksternal

yang mempengaruhi usaha tersebut. Berbeda dengan penelitian yang lain,

penelitian ini menggunakan alat analisis benchmarking setelah menggunakan alat

analisis matriks IFE, EFE, dan SWOT. Benchmarking dilakukan dengan cara

membandingkan keadaan dan posisi yang ada saat ini dengan pesaing/pemain

utama pada usaha ini. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan prioritas strategi

yang dipilih adalah perluasan kandang, penyediaan obat-obatan dan makanan

tambahan serta strategi pemasaran di luar Idul Adha.

Prihatini (2008) melakukan penelitan yang berjudul “Analisis Prospek dan

Strategi Pengembangan Usaha Ternak Kambing Peranakan Etawah (PE) di

Pondok Pesantren Modern Sahid Gunung Menyan, Bogor”. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui prospek usaha ternak kambing PE di pondok

Pesantren Sahid berdasarkan tingkat pendapatan yang diperoleh dan kelayakan

finansialnya serta menentukan alternatif strategi yang cocok digunakan untuk

keberhasilan pengembangan usahanya. Alat analisis finansial yang digunakan

penelitian ini adalah R/C, NPV, Net B/C Ratio, dan IRR. Selanjutnya dianalisis

dengan menggunakan matriks SWOT untuk mendapatkan alternatif strategi yang

cocok bagi usaha. Berdasarkan analisis pendapatan dan finansial (data tahun

2006) diperoleh R/C=0,83 IRR=11,7 % (pada tingkat diskonto 14%), dan B/C

Ratio=0,90. Hal ini mengindikasikan bahwa usaha ternak tersebut tidak layak.

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

22

Dari hasil penelitian diperoleh alternatif strategi yang cocok bagi usaha adalah

strategi W-O dengan harapan dapat mengatasi kelemahan dan memanfaatkan

peluang.

Penelitian Santoso (2008) yang berjudul “Strategi Pengembangan Bisnis

Usaha Kecil Menengah (Studi Kasus di UKM Kambing Desa Cikarawang

Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat” bertujuan merumuskan

strategi pengembangan bisnis yang tepat bagi usaha melalui identifikasi faktor

internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) usaha.

Alat analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal

usaha adalah matriks IFE dan EFE. Selanjutnya dianalisis dengan matriks IE

untuk mengetahui posisi usaha saat ini. Dari matriks IE diketahui posisi usaha

dalam kategori sedang, yaitu dengan strategi hold and maintenance (strategi

stabilitas). Berdasarkan posisi usaha yang didapat dilanjutkan dengan matriks

SWOT untuk mengetahu alternatif strategi yang sesuai bagi usaha. Dengan

QSPM diperoleh kesimpulan strategi yang tepat bagi usaha adalah melakukan

promosi dan melakukan pencatatan keuangan dan administrasi.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, terdapat

hubungan dengan penelitian ini. Secara umum topik yang digunakan sama, yaitu

mengenai strategi pengembangan usaha dengan menggunakan pendekatan

manajemen strategi. Penelitian-penelitian tersebut juga dilakukan terhadap usaha

yang sejenis, yaitu peternakan kambing walaupun penelitian ini difokuskan

terhadap usaha kambing perah. Secara umum penelitian ini memiliki tujuan yang

sama, yaitu dalam perumusan strategi pengembangan usaha dilakukan identifikasi

lingkungan eksternal dan internal usaha dengan mengkombinasikan peluang dan

ancaman serta kekuatan dan kelemahan yang dihadapi perusahaan.

Secara umum alat analisis yang digunakan juga sama, yaitu, matriks EFE,

IFE, IE, SWOT, dan QSPM. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu

adalah lokasi yang menjadi objek penelitian. Selain itu, penelitian ini penting

karena objek penelitian ini merupakan perusahaan peternakan kambing perah

terbesar di Kabupaten Bogor. Dalam hal ini, peternakan ini sudah berbentuk

Perseroan Terbatas (PT) dengan populasi yang cukup besar dibandingkan dengan

peternak kambing lain yang ada di Kabupaten Bogor.

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

23

III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1. Definisi dan Konsep Manajemen

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan,

dan pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaaan semua lain-

lain sumberdaya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah

ditetapkan (Stoner 1992). Manajemen mengacu pada proses dalam

menyelesaikan suatu aktivitas secara efisien dan dengan melalui orang lain. Oleh

karena itu, manajemen merupakan seni dalam mengelola sumberdaya manusia

untuk mencapai tujuan organisasi.

Secara umum, manajemen mengacu pada lima fungsi dasar, yaitu:

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan staf

(staffing), kepemimpinan (leading), dan pengendalian (controlling). Dengan

demikian dapat didefinisikan bahwa manajemen sebagai bekerja dengan orang-

orang untuk menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan

organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian

(staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan pengawasan

(controlling).

3.1.2. Definisi dan Konsep Strategis

Secara harfiah, strategi merupakan suatu siasat. Menurut Thompson

(1989), strategi secara konseptual merupakan cetak biru dari semua usaha dan

pendekatan manajerial untuk mencapai tujuan dan menjalankan misi organisasi.

Strategi adalah sarana yang digunakan untuk untuk mencapai tujuan akhir

(sasaran) dan bukanlah sekedar suatu rencana.

Strategi juga dapat dikatakan sebagai respon secara terus-menerus maupun

adaptif terhadap lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) dan lingkungan

internal (kekuatan dan kelemahan) yang dapat mempengaruhi organisasi (Steiner

dan Miner 1997, diacu dalam Rangkuti 2003). Strategi merupakan tindakan yang

bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus dan dilakukan

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

24

berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di

masa depan.

Setiap perusahaan atau oganisasi selalu dihadapkan pada lingkungan yang

selalu berubah dengan cepat setiap saat. Untuk mengatasi perubahan tersebut

sangat dibutuhkan suatu kemampuan yang dapat menyesuaikan diri terhadap

perubahan lingkungan sehingga perusahaan dapat beradaptasi dengan

lingkungannya. Oleh karena itu, strategi juga dikaitkan dalam penentuan posisi

suatu organisasi dengan mempertimbangkan lingkungan sekitarnya (Yusanto dan

Widjajakusuma 2003).

Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain

yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep-

konsep tersebut antara lain distinctive competence, yaitu kompetensi yang unik

dan menonjol, tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat melakukan

kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya bersandar pada keahlian

tenaga kerja dan kemampuan sumberdaya. Competitive advantage, yaitu kegiatan

spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan

dengan pesaingnya yang dapat dilkakukan dengan diferensiasi (Rangkuti 2003).

3.1.3. Definisi dan Konsep Manajemen Strategis

Strategi adalah sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan dan

merupakan rencana yang disatukan, menyeluruh, dan terpadu yang mengaitkan

keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan yang dirancang

untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui

pelaksanaan strategi yang tepat oleh perusahaan (Jauch dan Glueck 1996).

Kegiatan yang terencana dan menyeluruh ini merupakan kegiatan manajemen

strategis.

Dalam konteks manajemen, istilah strategis menunjukkan bahwa

manajemen strategis memiliki cakupan proses manajemen yang lebih luas hingga

pada tingkat yang lebih tepat dalam penentuan misi dan tujuan organisasi dalam

konteks keberadaannya dalam lingkungan eksternal dan internalnya. Hal ini

sesuai dengan yang dikatakan oleh David (2006) bahwa manajemen strategis

adalah ilmu dan seni untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

25

mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan suatu organisasi

mencapai tujuannya.

Selain itu, dapat juga dikatakan bahwa manajemen strategis adalah sebuah

proses manajemen atas fungsi keputusan-keputusan pada manajer yang

menghubungkan tiga faktor kunci, yaitu lingkungan tempat perusahaaan

melakukan kegiatan, sumberdaya yang dimiliki yang siap melayani serta harapan

dan tujuan berbagi kelompok penunjang untuk kelangsungan hidupnya.

Berhubungan dengan itu, Kotler (2002) mendefinisikan manajemen strategis

sebagai proses manajerial untuk mengembangkan dan mempertahankan

kesesuaian yang layak antara sasaran dan sumberdaya perusahaan dengan peluang

pasar yang selalu berubah.

Manajemen strategi memiliki pengertian yang cukup luas bagi suatu

perusahaan. Manajemen strategi merupakan suatu integrasi antara sistem

administrasi, struktur dan budaya organisasi dengan pengambilan keputusan

strategi dan operasional pada setiap tingkat hierarki dalam perusahaan. Oleh

karena itu, manajemen strategi adalah suatu proses yang berlangsung terus-

menerus dan bertahap yang bertujuan untuk menjaga organisasi secara

keseluruhan dapat sesuai dengan lingkungannya.

Menurut Stricklan dan Thompson (1989), manajemen strategis memiliki

lima langkah dalam pelaksanaannya, yaitu: (1) mendefinisikan bisnis dan

membangun misi perusahaan; (2) menerjemahkan misi perusahaan tersebut dalam

tujuan jangka panjang dan jangka pendek; (3) menyusun strategi yang sesuai

dengan situasi dan dapat mencapai target pelaksanaan; (4) mengimplementasikan

strategi; dan (5) mengevaluasi pelaksanaan, me-review kembali situasi, dan

memulai perbaikan yang cocok.

3.1.4. Proses dan Model Manajemen Strategis

Proses manajemen strategis merupakan cara yang dilakukan oleh para

perencana untuk menentukan sasaran dalam membuat kesimpulan strategis.

Proses manajemen strategis dikatakan sebagai proses yang berkelanjutan dan

berulang karena ini tidak akan berhenti selama perusahaan tersebut masih

beroperasi. Ia akan membentuk siklus atau daur hidup yang selalu disesuaikan

dengan perubahan zaman. Proses ini akan terdiri dari beberapa tahapan yang

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

26

dimulai dari tahap pertama menuju tahap berikutnya sampai tahap terakhir dan

kemudian akan kembali lagi pada tahap pertama untuk menyusun kembali

strategi selanjutnya yang lebih baik lagi bagi perusahaan. Seperti yang dikatakan

David (2006) bahwa manajemen strategis terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap

formulasi strategi, tahap implementasi strategi, dan tahap evaluasi strategi.

Model komprehensif manajemen strategis menggambarkan tahapan proses

yang dilakukan dalam pengkajian manajemen strategis.

PENDEKATAN SEDERHANA DAN LANGSUNG TERHADAP PERENCANAAN STRATEGIS

Melak

Formulasi Implementasi Evaluasi Strategi Strategi Strategi

Gambar 1. Model Komprehensif Manajemen Strategis Sumber : David (2006)

3.1.5. Formulasi Strategi

Formulasi strategi dapat diartikan sebagai seluruh fungsi organisasi dalam

menetapkan arah organisasi, menetapkan tujuan serta memikirkan aturan main

organisasi (Thompson 1989). Formulasi strategi meliputi analisis, perencanaan,

dan seleksi strategi yang dikembangkan dengan harapan bahwa tujuan organisasi

akan dapat tercapai. Seperti yang dikatakan David (2004) bahwa tahapan

MengembangkanPernyataan Visi& Misi

MenetapkanTujuanJangkaPanjang

Merumuskan,Mengevaluasi, danMemilihStrategi

ImplementasiStrategi-IsuManajemen

Implementasi strategi-Isu-isuPemasaran,Keuangan,Akuntasi,PenelitiandanPengembangan, SistemInformasiManajemen

Mengukur danMengevaluasiKinerja

MenjalankanAudit Eksternal

MenjalankanAudit Internal

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

27

formulasi strategi merupakan suatu tahapan yang meliputi pengembangan misi

perusahaan, mengenali peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan

kekuatan dan kelemahan internal perusahaan, menetapkan objektif jangka

panjang, dan menetapkan strategi pokok yang perlu diimplementasikan.

1. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan

Penentuan visi dan misi suatu perusahaan merupakan langkah awal dalam

proses perencanaan. Sedangkan penentuan tujuan mengikuti formulasi strategi.

Ketiga komponen tersebut mempunyai hubungan yang saling menunjang dan

mempunyai peran dalam perencanaan strategi.

Visi menggambarkan apa yang ingin dicapai oleh suatu organisasi. Visi

adalah suatu pandangan yang jauh tentang perusahaan dan tujuan perusahaan dan

apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut (Dirgantoro 2001).

Pernyataan visi menjawab pertanyaan ”Apa yang ingin kita capai?”. Sedangkan

menurut Umar (2003), visi suatu perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang

keadaan dimasa yang akan datang yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh

personel perusahaan, mulai dari jenjang yang paling atas sampai yang paling

bawah. Suatu pernyataan visi yang jelas membantu organisasi dalam tiga hal:

1. Visi memberi arah, yaitu fokus perhatian untuk masa yang akan datnag

2. Visi akan memberikan arahan pada keputusan

3. Visi akan memotivasi karyawan untuk bisa bertindak

Drucker (1970) mengatakan pengajuan pertanyaan ”Apa bisnis kita?”

sama dengan mengajukan ”Apa misi kita?”. Misi merupakan pernyataan abadi

mengenai tujuan yang membedakan suatu organisasi dari organisasi lain yang

serupa, pernyataan misi merupakan deklarasi ”alasan keberadaan” suatu

organisasi. Oleh karena itu, sebuah pernyataan misi yang jelas sangat penting

untuk menetapkan sasaran dan merumuskan strategi. Misi suatu perusahaan

merupakan tujuan (purpose) unik yang membedakan dari perusahaan-perusahaan

lain yang sejenis dan mengindentifikasi cakupan operasinya. Oleh karena itu,

misi mengidentifikasi ruang lingkup dan operasi perusahaan yang mencakup:

pelanggan, produk atau jasa, pasar, teknologi yang digunakan, perhatian untuk

hidup, falsafah, dan konsep diri serta perhatian citra publik.

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

28

Tujuan merupakan titik sentral semua kegiatan perusahaan yang dapat

dipakai sebagai alat untuk penilaian prestasi, pengendalian, koordinasi, dan juga

untuk keputusan strategi. Tujuan perusahaan atau organisasi akan mempunyai

banyak manfaat pada proses perumusan dan implementasi strategi jika manajemen

puncak dengan baik dapat merumuskan, melembagakan, mengkomunikasikan,

dan menguatkan tujuan tersebut melalui perusahaan. Umumnya suatu perusahaan

memiliki tujuan yang bermacam-macam, antara lain: (1) keuntungan; (2) efisiensi;

(3) keputusan dan pembinaan karyawan; (4) kualitas produk atau jasa untuk

konsumen dan pelanggan; (5) menjadi anggota perusahaan yang memiliki

tanggung jawab sosial dan hubungan yang baik dengan masyarakat; (6) pemimpin

pasar; (7) maksimasi deviden atau harga saham untuk para pelanggan saham; (8)

survival atau kelangsungan hidup; (9) kemampuan adaptasi; (10) pelayanan

masyarakat (Jauch dan Glueck 1988).

2. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis ini digunakan untuk mengetahui kondisi lingkungan eksternal

yang mempengaruhi perusahaan objek penelitian. Kondisi lingkungan eksternal

merupakan setiap faktor yang berasal dari luar jangkauan organisasi dan kendali

perusahaan, sehingga perusahaan hanya dapat merespon dari adanya tindakan

tersebut. Perusahaan akan menerapkan strategi untuk menghindari ancaman dan

memanfaatkan peluang yang ada. Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari

lingkungan umum dan lingkungan industri.

a) Lingkungan Umum (Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya, Teknologi)

Lingkungan umum merupakan lingkungan yang jauh dari perusahaan

dalam tingkatan operasi perusahaan. Faktor-faktor lingkungan umum meliputi

situasi politik, ekonomi, sosial dan budaya, dan teknologi yang mempengaruhi

operasional perusahaan. Analisis ini akan menghasilkan sejumlah variabel yang

menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan dalam menjalankan usahanya

(David 2004). Variabel-variabel ini menjadi faktor sukses kritis dalam perumusan

strategi pengembangan usaha.

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

29

Tabel 8. Daftar Fenomena yang akan Menghasilkan Peluang dan Ancaman

Politik Sosial dan Budaya

• Situasi politik negara

• Kebijakan politik luar negeri

• Regulasi dan deregulasi

pemerintah

• Peraturan pajak

• Kebijakan subsidi

• Kebijakan fiskal dan moneter

• Peraturan tenaga kerja

• Peraturan impor, ekspor, dll

• Pertumbuhan penduduk

• Kepercayaan

• Gaya hidup

• Sikap terhadap mutu produk

• Jumlah penduduk

• Tingkat pendidikan rata-rata

• Perilaku terhadap pemerintah

• Perilaku belanja

• Manajer limbah

Ekonomi Teknologi

• Tingkat inflasi

• Kecenderungan PDB

• Ketersediaan kredit

• Pola konsumsi

• Kurs mata uang

• Tingkat pajak

• Tren pertumbuhan ekonomi, dll

• Perkembangan teknologi dan

informasi

• Kecenderungan perkembangan

teknologi yang unik dalam

industri

• Perkembangan teknologi dasar

Sumber : David (2004)

b) Lingkungan Industri

Lingkungan industri merupakan lingkungan eksternal yang lebih dekat

dengan perusahaan dibandingkan dengan lingkungan umum. Lingkungan industri

memiliki implikasi relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasional

perusahaan. Analisis lingkungan industri dilakukan untuk mencari posisi bersaing

yang menguntungkan dalam industri. Posisi ini didapat dengan mengidentifikasi

kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi struktur dan persaingan di dalam industri

tempat perusahaan tersebut beroperasi. Dengan demikian, perusahaan dapat

mengantisipasi segala ancaman dan memanfaatkan peluang yang ada dalam

industri tersebut.

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

30

Analisis lingkungan industri dilakukan berdasarkan konsep Model Lima-

Kekuatan bersaing. Menurut Porter, diacu dalam David (2006) sifat persaingan

dalam suatu industri dapat dilihat sebagai gabungan dari lima kekuatan:

1. Persaingan antarperusahaan sejenis

2. Kemungkinan masuknya pesaing baru

3. Potensi pengembangan produk substitusi

4. Kekuatan tawar-menawar penjual/pemasok

5. Kekuatan tawar-menawar pembeli/konsumen

Gambar 2. Model Lima Kekuatan PorterSumber: David (2006)

3. Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal perusahaan terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki oleh perusahaan tersebut. Analisis lingkungan internal bertujuan untuk

menemukan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Lingkungan internal

perusahaan merupakan seluruh kegiatan yang terdapat didalam perusahaan yang

dapat dikendalikan oleh perusahaan. Menurut Wheelen and Hunger (1994)

faktor-faktor lingkungan internal meliputi : (1) struktur organisasi perusahaan,

yaitu cara bagaimana organisasi mengorganisir dalam hal komunikasi, peraturan,

wewenang, dan pembagian kerja; (2) budaya perusahaan, merupakan pola

sekumpulan kepercayaan, harapan, dan nilai yang dipahami; (3) sumberdaya

perusahaan, termasuk di dalamnya sumberdaya manusia, produksi, keuangan,

pemasaran serta penelitian dan pengembangan.

Potensi pengembangan produk substitusi

Kekuatan tawar-menawar

penjual/pemasok

Kekuatan tawar-menawarpembeli/konsumen

Persainganantarperusahaan

sejenis

Kemungkinan masuknya pesaing baru

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

31

David (2004) memfokuskan lingkungan internal perusahaan menjadi enam

bidang fungsional yang menjadi variabel dalam analisis internal yaitu :

1. Fungsi Manajemen, meliputi lima aktivitas dasar yaitu perencanaan,

pengorganisasian, pemotivasian, penunjukan staf, dan pengendalian.

Kelima kegiatan dasar ini diterapkan pada struktur organisasi perusahaan

secara keseluruhan.

2. Fungsi Pemasaran. Pemasaran dapat diuraikan sebagai proses

menetapkan, mengantisipasi, menciptakan, dan memenuhi kebutuhan dan

keinginan pelanggan akan produk dan jasa. Terdapat sembilan dasar fungsi

pemasaran: (1) analisis pelanggan; (2) membeli sediaan; (3) menjual

produk/jasa; (4) merencanakan produk dan jasa; (5) menetapkan harga; (6)

distribusi; (7) riset pemasaran; (8) analisis peluang; dan (9) tanggungjawab

sosial.

3. Fungsi Keuangan. Kondisi keuangan sering dianggap ukuran tunggal

terbaik dari posisi bersaing perusahaan dan daya tarik keseluruhan bagi

investor. Dapat dilihat dari likuiditas, solvabilitas, modal kerja,

profitabilitas, pemanfaatan harta, arus kas, dan modal suatu perusahaan.

4. Fungsi Produksi/Operasi, terdiri dari semua aktivitas yang mengubah

masukan (input) menjadi barang dan jasa. Manajemen produksi/operasi

terdiri dari lima fungsi atau bidang keputusan: proses, kapasitas, sediaan,

tenaga kerja, dan mutu.

5. Fungsi Penelitian dan Pengembangan. Perusahaan yang menjalankan

strategi pengembangan produk harus mempunyai orientasi litbang yang

kuat. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan

kompetitif perusahaan.

6. Fungsi Sistem Informasi Manajemen (SIM). Sebuah sistem informasi

yang efektif mengumpulkan, memberi kode, menyimpan, melakukan

sintesis, dan menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga dapat

menjawab pertanyaan operasional dan strategis yang penting. Tujuan dari

sistem informasi manajemen adalah memperbaiki prestasi perusahaan

dengan memperbaiki mutu keputusan manajerial. SIM terdiri dari database

yang berisi berbagai jenis catatan dan data yang penting bagi para manajer.

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

32

4. Matriks Internal-Eksternal (IE)

Matriks Internal-Eksternal (IE) merupakan salah satu alat analisis yang

penting bagi perusahaan. Matriks IE menggambarkan posisi perusahaan saat ini

berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap lingkungan eksternal (peluang dan

ancaman) dan lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) perusahaan. Oleh

karena itu, alternatif strategi yang dihasilkan nantinya sesuai dengan kondisi

perusahaan. Analisis ini menghasilkan matriks External Factor Evaluation (EFE)

dan matriks Internal Factor Evaluation (IFE). Matriks IE merupakan gabungan

antara matriks External Factor Evaluation (EFE) dan Internal Factor Evaluation

(IFE) yang memperlihatkan kombinasi total nilai terbobot dari matriks EFE dan

matriks IFE. Oleh karena itu, matriks IE diperoleh dari matriks External Factor

Evaluation (EFE) dan Internal Factor Evaluation (IFE).

Matriks IE menempatkan berbagai divisi dari suatu organisasi dalam

diagram skematis dalam sembilan sel, sehingga disebut juga matriks portofolio.

Oleh karena itu, matriks ini digunakan untuk merumuskan alternatif strategi

perusahaan karena setiap divisi dalam perusahaan akan dianalisis secara detail.

Dalam penyajiannya, matriks IE dibagi menjadi tiga daerah utama yang memiliki

implikasi strategi yang berbeda, yaitu tumbuh dan bangun (growth and build),

pertahankan dan pelihara (hold and maintain), panen atau divestasi (harvest or

divest).

5. Analisis Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT)

Matriks SWOT berada pada tahap kedua (tahap pencocokan) dalam

analisis tiga tahap formulasi strategi. Matriks SWOT merupakan alat pencocokan

matriks EFE dan matriks IFE. Matriks EFE dan IFE diperoleh dari hasil analisis

lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) dan lingkungan eksternal (peluang

dan ancaman) perusahaan. Pada matriks ini penentuan key success factors untuk

lingkungan eksternal dan internal merupakan bagian yang sulit sehingga

dibutuhkan judgment yang baik (Umar 2008). Berhubungan dengan itu, analisis

SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang,

tetapi secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman (Rangkuti

2003).

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

33

Walaupun sederhana dan bersifat langsung dalam penggunaannya, namun

dapat menyajikan suatu analisis yang komprehensif dan akurat tentang usaha yang

dilaksanakan. Alternatif strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT harus dapat

mengambil peluang yang tersedia bagi perusahaan dan mengurangi atau

menghindari ancaman yang ada dengan mempertimbangkan kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan.

Matriks SWOT merupakan alat pencocokan yang membantu manajer

dengan menggunakan empat tipe alternatif strategi, yaitu :

1. Strategi S-O atau strategi kekuatan-peluang, menggunakan kekuatan

internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal.

2. Strategi W-O atau strategi kelemahan-peluang, bertujuan untuk

memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan peluang eksternal.

3. Strategi S-T atau strategi kekuatan-ancaman, menggunakan kekuatan

perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman

eksternal.

4. Strategi W-T strategi kelemahan-ancaman, merupakan taktik defensif yang

diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari

ancaman lingkungan.

6. Matriks QSP

Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) atau Matriks Perencanaan

Strategis Kuantitatif merupakan teknik yang dipakai pada tahap ketiga dari

kerangka kerja analisis formulasi strategi. Teknik ini secara jelas menunjukkan

strategi alternatif mana yang paling baik (prioritas) untuk dipilih dari beberapa

alternatif strategi yang tersedia. QSPM menggunakan input dari analisis pada

tahap pertama dan hasil pencocokan dari tahap kedua yang memberikan informasi

untuk dianalisis selanjutnya melalui QSPM di tahap ketiga (tahap keputusan)

dalam analisis tiga tahap formulasi strategi. Artinya, matriks EFE, matriks IFE,

matriks IE, dan matriks SWOT pada tahap pertama dan dua menyediakan

informasi yang diperlukan untuk menetapkan QSPM.

Matriks perencanaan strategis kuantitatif merupakan suatu proses yang

dimulai dengan melakukan evaluasi pilihan alternatif secara objektif, menetapkan

daya tarik relatif dan tindakan alternatif yang layak, sampai dengan memutuskan

Page 50: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

34

strategi mana yang terbaik untuk diterapkan. Oleh karena itu, QSPM merupakan

alat yang direkomendasikan untuk mengevaluasi pilihan strategi alternatif secara

objektif, berdasarkan key success factors untuk sukses internal dan eksternal yang

telah diidentifikasi sebelumnya.

Jadi secara konseptual, tujuan QSPM adalah untuk menetapkan

kemenarikan relatif (relative attractiveness) dari strategi-strategi bervariasi yang

telah dipilih berdasarkan pada sejauh mana faktor-faktor sukses kritis eksternal

dan internal dimanfaatkan atau diperbaiki, untuk menentukan strategi mana yang

dianggap paling baik untuk diimplementasikan. Daya tarik relatif dari setiap

strategi dalam satu set alternatif dihitung dengan menetapkan dampak kumulatif

dari setiap faktor sukses kritis eksternal dan internal.

Dalam penyusunannya, QSPM memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

strategi dapat diperiksa secara berurutan atau bersamaan, tidak ada batas jumlah

strategi yang dapat diperiksa atau dievaluasi. Sedangkan kekurangannya adalah

membutuhkan ketelitian dalam memadukan factor-faktor eksternal dan internal

yang terkait dalam proses keputusan.

3.1.6. Alternatif Strategi

David (2006) memberikan definisi mengenai strategi alternatif yang dapat

dijalankan sebuah perusahaan yang dibagi dalam empat kelompok besar dan

dikategorikan dalam 12 tindakan.

a. Strategi Integrasi

Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, dan integrasi horizontal

merupakan tiga macam strategi yang termasuk dalam kelompok strategi integrasi.

Strategi ini menghendaki agar perusahaan melakukan pengawasan yang lebih

terhadap distributor, pemasok, dan/atau para pesaing baik melalui merger,

akuisisi, atau membuat perusahaan sendiri.

1. Strategi Integrasi ke Depan

Strategi ini menghendaki agar perusahaan mempunyai kemampuan yang

besar terhadap pengendalian para distributor atau pengecer mereka, bila

perlu dengan memilikinya. Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan

mendapatkan banyak masalah dengan pendistribusian barang atau jasa

mereka, sehingga mengganggu stabilitas produksi. Padahal, perusahaan

Page 51: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

35

mampu untuk mengelola pendistribusian dimaksud dengan sumberdaya

yang dimiliki.

2. Strategi Integrasi ke Belakang

Merupakan strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol

atas pemasok perusahaan. Strategi ini sangat cocok ketika pemasok

perusahaan saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu mahal, atau tidak dapat

memenuhi kebutuhan perusahaan.

3. Strategi Integrasi Horizontal

Strategi ini dimaksudkan agar perusahaan meningkatkan pengawasan

terhadap para pesaing perusahaan walau harus dengan memilikinya. Salah

satu kecenderungan yang paling signifikan dalam manajemen strategi

dewasa ini adalah dengan menggunakan strategi integrasi horizontal

sebagai suatu strategi pertumbuhan. Jadi, tujuan strategi adalah untuk

mendapatkan kepemilikan dan/atau meningkatkan pengendalian para

pesaing.

b. Strategi Intensif

Tiga strategi yang dikelompokkan ke dalam strategi intensif adalah strategi

penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Disebut

demikian karena strategi-strategi ini dalam implementasinya memerlukan usaha-

usaha intensif untuk meningkatkan posisi persaingan perusahaan melalui produk-

produk yang ada.

1. Strategi Penetrasi Pasar

Strategi ini berusaha untuk meningkatkan market share suatu produk atau

jasa melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih besar. Strategi ini dapat

diimplementasikan baik secara sendiri-sendiri atau bersama dengan

strategi lain untuk dapat menambah jumlah tenaga penjual, biaya iklan,

items untuk promosi penjualan, dan/atau usaha-usaha promosi lainnya.

Jadi, tujuan strategi ini adalah untuk meningkatkan pangsa pasar dengan

usaha pemasaran yang maksimal.

2. Strategi Pengembangan Pasar

Strategi ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk atau jasa

yang ada sekarang ke daerah-daerah yang secara geografis merupakan

Page 52: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

36

daerah baru. Tujuan strategi ini adalah untuk memperbesar pangsa pasar.

Hal ini dapat dilakukan jika memiliki jaringan distribusi, terjadi kelebihan

kapasitas produksi, pendapatan laba yang sesuai dengan harapan, serta

adanya pasar yang baru atau pasar yang belum jenuh.

3. Strategi Pengembangan Produk

Strategi ini merupakan strategi yang bertujuan agar perusahaan dapat

meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau memodifikasikan

produk-produk atau jasa-jasa yang ada sekarang. Strategi ini biasanya

memerlukan penelitian yang luas dan tajam serta membutuhkan biaya

yang cukup besar. Jadi, tujuan strategi ini adalah untuk memperbaiki

dan/atau mengembangkan produk yang sudah ada. Hal ini dapat dilakukan

jika produk sudah berada pada tahapan jenuh, pesaing menawarkan produk

sejenis yang lebih baik, dan/atau lebih murah, memiliki kemampuan untuk

mengembangkan produk, dan berada pada industri yang sedang tumbuh.

c. Strategi Diversifikasi

Ada tiga tipe umum strategi diversifikasi yang sudah banyak diketahui dan

diimplementasikan, yaitu diversifikasi konsentrik, diversifikasi horizontal, dan

diversifikasi konglomerat. Secara keseluruhan, kelompok strategi ini makin lama

makin kurang populer, paling tidak ditinjau dari sisi tingginya tingkat kesulitan

manajemen dalam mengendalikan aktivitas-aktivitas perusahaan yang berbeda-

beda tersebut.

1. Strategi Diversifikasi Konsentrik

Strategi ini dapat dilakukan dengan cara menambah produk dan jasa yang

baru tetapi masih saling berhubungan. Tujuan strategi ini adalah untuk

membuat produk baru yang berhubungan untuk pasar yang sama. Hal ini

dapat dilakukan jika bersaing pada industri yang pertumbuhannya lambat

atau decline.

2. Strategi Diversifikasi Horizontal

Strategi ini dilakukan dengan menambahkan produk dan jasa pelayanan

yang baru, tetapi tidak saling berhubungan untuk ditawarkan pada para

konsumen yang ada sekarang. Tujuan strategi ini adalah untuk menambah

produk baru yang tidak berhubungan dengan tujuan memuaskan pelanggan

Page 53: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

37

yang sama. Hal ini dapat dilakukan jika produk baru dapat mendukung

produk lama, persaingan pada produk lama berjalan ketat dan dalam

tahapan mature, distribusi produk baru kepada pelanggan lancar, dan pada

tingkat yang lebih dalam adalah bahwa musim penjualan dari kedua

produk relatif beda.

3. Strategi Diversifikasi Konglomerat

Strategi diversifikasi konglomerat merupakan strategi dengan

menambahkan produk atau jasa yang tidak saling berhubungan. Tujuan

strategi ini adalah menambah produk baru yang yang tidak saling

berhubungan untuk pasar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan jika

industri di sektor ini telah mengalami kejenuhan, ada peluang untuk

memiliki bisnis yang tidak berkaitan yang masih berkembang baik, serta

memiliki sumberdaya untuk memasuki industri baru tersebut.

d. Strategi Defensif

1. Retrenchment Strategy

Strategi ini dapat dilaksanakan melalui reduksi biaya dan aset

perusahaan. Hal ini dilakukan karena, misalnya telah terjadi

penurunan penjualan dan laba perusahaan. Retrenchment yang

kadang-kadang disebut juga sebagai strategi turnaround dirancang

agar perusahaan mampu bertahan pada pasar persaingannya.

2. Strategi Divestasi

Divestasi maksudnya menjual satu divisi atau bagian dari perusahaan.

Strategi divestasi sering digunakan dalam penambahan modal dari

suatu rencana investasi untuk menindaklanjuti strategi akuisisi yang

telah diputuskan untuk proses selanjutnya. Implementasi strategi ini

adalah misalnya, dengan menjual sebuah unit bisnis. Hal ini dapat

dilakukan jika suatu unit bisnis sudah tidak dapat dipertahankan

keberadaannya karena, misalnya terus merugi dan berdampak pada

kinerja perusahaan secara keseluruhan.

3. Strategi Likuidasi

Likuidasi maksudnya menjual seluruh aset perusahaan yang dapat

dihitung nilainya. Strategi likuidasi merupakan sebuah pengakuan dari

Page 54: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

38

suatu kegagalan. Strategi ini bertujuan untuk menutup perusahaan.

Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan sudah tidak dapat

dipertahankan keberadaannya. Dengan menjual harta perusahaan,

maka pemegang saham (modal) akan dapat memperkecil kerugiannya.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

PT. Caprito Agrindo Prima merupakan peternakan kambing perah terbesar

yang ada di Kabupaten Bogor. Usaha ini sudah cukup lama berdiri, yaitu sejak

tahun 2001. Dalam perjalanannya, mulai awal berdiri sampai sekarang perusahaan

belum mampu berproduksi secara optimal, sehingga perkembangan usahanya

selalu naik-turun. Hal ini karena PT. Caprito Agrindo Prima selalu dihadapkan

dalam berbagai masalah, baik yang datang dari dalam (internal) maupun dari luar

(eksternal). Permasalahan ini berdampak pada produktivitas dan besarnya

penerimaan perusahaan. Akan tetapi disamping permasalahan yang dihadapi,

perusahaan ini juga memiliki sejumlah keunggulan dan peluang yang dapat

dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mengembangkan usahanya Oleh karena itu,

untuk dapat menghadapi permasalahan tersebut, perusahaan perlu menyusun

strategi yang tepat berdasarkan kekuatan dan peluang serta kelemahan dan

ancaman yang dihadapi perusahaan.

Proses perumusan strategi harus disesuaikan dengan keadaan perusahaan

berdasarkan teori yang sesuai dan alat analisis yang digunakan. Proses perumusan

strategi didasarkan pada peran atau kontribusi PT. Caprito Agrindo Prima sebagai

peternakan kambing perah terbesar di Kabupaten Bogor yang memiliki potensi

cukup besar sebagai tujuan yang akan dicapai nantinya. Selanjutnya dilakukan

pengidentifikasian kondisi perusahaan saat ini. Dari hasil identifikasi akan

diketahui bagaimana posisi perusahaan saat ini dan strategi apa saja yang telah

dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya. Informasi ini perlu

diketahui dalam penyesuaian strategi yang akan dihasilkan nantinya.

Tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi permasalahan-permasalahan

yang dihadapi perusahaan saat ini dalam pengembangannya. Selanjutnya

dilakukan analisis lingkungan eksternal dan internal yang dimiliki oleh

perusahaan. Analisis eksternal mencakup lingkungan umum, yaitu lingkungan

politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan lingkungan industri, yaitu model

Page 55: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

39

lima kekuatan Porter. Sedangkan analisis internal mencakup lingkungan

manajemen, pemasaran, produksi, keuangan, penelitian dan pengembangan, dan

sistem informasi manajemen.

Variabel-variabel eksternal dan internal yang telah dianalisis akan

dijabarkan lebih jelas dalam matriks EFE dan IFE. Dalam matriks ini akan

dihasilkan total skor ke dua matriks tersebut berdasarkan perhitungan bobot dan

rating yang dihasilkan. Total skor kedua matriks ini akan dipadukan dalam

matriks IE. Pada matriks IE akan diketahui posisi perusahaan saat ini berdasarkan

analisis yang dilakukan sebelumnya.

Selanjutnya dengan analisis SWOT akan diperoleh beberapa alternatif

strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan usaha peternakan kambing

perah pada PT. Caprito Agrindo Prima. Pada tahap akhir akan diperoleh

keputusan alternatif strategi terbaik yang paling tepat untuk diterapkan pada PT.

Caprito Agrindo Prima dengan menggunakan alat analisis QSPM. Hasil analisis

ini juga akan menghasilkan urutan prioritas strategi-strategi pengembangan yang

dapat dilakukan pada usaha peternakan kambing perah di PT. Caprito Agrindo

Prima. Alternatif strategi yang dipilih disesuaikan (dipertimbangkan) dengan

strategi yang pernah dilaksanakan oleh PT. Caprito Agrindo Prima.

Page 56: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

40

Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional

PT. Caprito A.P usaha ternak kambing perah terbesar di Kabupaten Bogor

Memiliki potensi dan peranan besar dalam pengembangan usaha ternakkambing perah di Kabupaten Bogor

Permasalahan dalam perkembangannya :• Jumlah produksi yang selalu berfluktuasi• Pemasaran yang belum berkembang• Sumberdaya yang belum teroptimalkan• Produk susu kambing yang masih bersifat eksklusif bagi masyarakat

Analisis Lingkungan Eksternal :§ Lingkungan Umum

(Politik, ekonomi, sosialbudaya, dan teknologi)

§ Lingkungan Industri (LimaKekuatan Porter)

Analisis Lingkungan Internal :§ Manajemen§ Pemasaran§ Produksi/Operasi§ Keuangan§ Litbang§ SIM

Matriks EFE Matriks IFE

Matriks IE Matriks SWOT

QSPM

Alternatif Strategi Pengembangan Usaha

Prioritas Strategi Terbaik

Page 57: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

41

IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di peternakan kambing perah PT. Caprito Agrindo

Prima Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa PT. Caprito Agrindo Prima

merupakan salah satu peternakan kambing perah terbesar di Kabupaten Bogor

sehingga memiliki peranan besar dalam pengembangan peternakan kambing perah

di Kabupaten Bogor. Selain itu, PT. Caprito Agrindo Prima merupakan salah satu

usaha ternak kambing yang telah mendapat izin usaha dari Pemerintah Kabupaten

Bogor (Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor

2007) dan pihak perusahaan bersedia untuk melakukan penelitian di perusahaan

tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan April

2009.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data primer

dan data sekunder, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Proses

pengambilan data primer yang akan dilaksanakan adalah wawancara mendalam

(indepth interview) secara langsung dengan pihak manajemen perusahaan dan

pengisian kuesioner dengan pihak manajemen perusahaan. Pihak manajemen

yang diwawancarai dan yang melakukan pengisian kuesioner adalah farm

manager perusahaan peternakan, dan penyuluh atau pembina peternakan.

Keduanya dipilih karena dianggap mengetahui informasi mendalam mengenai

kondisi internal dan eksternal perusahaan peternakan.

Dalam pengolahan data, bobot yang diberikan terhadap kedua responden

berbeda. Responden pertama yang merupakan pihak internal perusahaaan diberi

bobot 60 persen dan penyuluh yang berasal dari pihak eksternal diberi bobot 40

persen. Dengan pertimbangan bahwa responden pertama lebih mengetahui

kondisi internal perusahaannya daripada responden kedua. Selain itu, responden

kedua tidak mempunyai pengaruh dalam pengambilan kebijakan atau keputusan

dalam perusahaan sehingga diberikan bobot yang lebih kecil. Pemberian bobot ini

dilakukan pada tahap penilaian rating, bobot, dan attractiveness score.

Page 58: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

42

Data sekunder diperoleh dari berbagai media dan instansi yang terkait.

Data sekunder dari perusahaan objek penelitian berupa laporan bulanan atau

tahunan perusahaan PT. Caprito Agrindo Prima, laporan tahunan Dinas

Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, Badan Pusat Statistik Kabupaten

Bogor. Data sekunder juga diperoleh dari media internet, buku-buku, dan majalah

yang berhubungan dengan penelitian ini.

4.3. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulan data primer adalah dengan

melakukan pengamatan langsung di lapangan, wawancara dan pengisian

kuesioner. Data primer dikumpulkan dengan dua tahap. Tahap pertama

pengumpulan data primer dilakukan dengan pengamatan langsung dan wawancara

dengan responden dan pihak manajemen perusahaan untuk mendapatkan

gambaran umum tentang perusahaan, meliputi visi dan misi perusahaan, kondisi

perusahaan saat ini, dan kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan.

Tahap kedua, dengan memberikan kuesioner kepada setiap responden

yang dipilih. Kuesioner dibuat berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil

wawancara pada tahap pertama untuk merumuskan (mempertajam) hal-hal yang

berpengaruh terhadap perusahaan bersangkutan terkait penelitian. Data sekunder

diperoleh melalui pengajuan permintaan data kepada pihak manajemen mengenai

laporan tahunan perusahaan, Badan Pusat Statistik, dan lembaga/instansi lain yang

berhubungan dengan penelitian ini.

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah melalui

pendekatan manajemen strategis. Pengolahan dan analisis data mencakup data

kualitatif dan kuantitatif. Pengolahan data akan mengikuti tahap-tahap tertentu

sesuai dengan pendekatan manajemen strategis sampai diperoleh prioritas strategi

yang terbaik. Hasil pengolahan data disajikan dalam bentuk tabel, bagan, dan

uraian.

4.4.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mendapatkan gambaran menyeluruh

yang mendalam mengenai objek penelitian. Analisis ini untuk mendapatkan visi,

Page 59: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

43

misi, dan tujuan perusahaan, karakteristik produk yang dihasilkan, kegiatan

produksi, penjualan dan pemasaran produk, penelitian dan pengembangan,

manajemen sumber daya manusia, keuangan dan sistem informasi yang digunakan

perusahaan. Dengan demikian akan diketahui kondisi eksternal dan internal

perusahaan yang terkait dengan penelitian ini. Dengan analisis deskrpitif ini akan

diperoleh informasi gambaran atau kondisi riil perusahaan.

4.4.2. Analisis Lingkungan Eksternal

Pada tahap ini dilakukan identifikasi faktor eksternal, yaitu lingkungan

umum (politik, ekonomi, sosial-budaya, dan teknologi) dan lingkungan industri

(lima kekuatan bersaing) yang mempengaruhi perusahaan objek penelitian.

Identifikasi dilakukan dengan mendaftar seluruh peluang dan ancaman yang

dihadapi perusahaan. Peluang dan ancaman tersebut menjadi faktor sukses kritis

yang digunakan sebagai variabel dalam merumuskan strategi. Faktor sukses kritis

ini akan menjadi variabel dasar yang akan menentukan prioritas strategi terpilih

setelah melalui tahap-tahap formulasi strategi. Dalam penyajiannya, faktor kritis

yang bersifat positif (peluang) ditulis sebelum faktor kritis yang besifat negatif

(ancaman).

4.4.3. Analisis Lingkungan Internal

Pada tahap analisis lingkungan internal dilakukan identifikasi faktor

internal perusahaan yang meliputi kegiatan manajemen, produksi, pemasaran,

keuangan, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi manajemen.

Analisis ini akan menghasilkan sejumlah kekuatan dan kelemahan yang dimiliki

oleh perusahaan. Kekuatan dan kelemahan tersebut menjadi faktor sukses kritis

yang digunakan sebagai variabel dalam merumuskan strategi. Faktor sukses kritis

ini akan menjadi variabel dasar yang akan menentukan prioritas strategi terpilih

setelah melalui tahap-tahap formulasi strategi. Dalam penyajiannya, faktor kritis

yang bersifat positif (kekuatan) ditulis sebelum faktor kritis yang besifat negatif

(kelemahan).

4.4.4. Analisis Tiga Tahap Formulasi Strategi

Menurut David (2004) dalam merumuskan strategi yang lengkap terdapat

tiga tahap formulasi strategi (kerangka kerja), yaitu tahap masukan (input), tahap

Page 60: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

44

mencocokkan, dan tahap keputusan. Analisis tiga tahap formulasi strategi yang

digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis lingkungan eksternal (EFE) dan

lingkungan internal (IFE), analisis matriks IE, analisis SWOT, dan analisis

QSPM.

1. Tahap Masukan (Input)

Hasil analisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan menjadi input

dasar yang akan diformulasikan ke dalam matriks External Factor Evaluation

(EFE) dan matriks Internal Factor Evaluation (IFE). Faktor sukses kritis

eksternal dan internal ini akan disajikan dalam bentuk tabel.

a) Pemberian Bobot

Pada analisis eksternal dan internal, penentuan bobot dilakukan dengan

mengajukan kuesioner kepada pihak manajemen atau ahli strategi sesuai dengan

metode paired comparison (Kinnear dan Taylor 1991). Bobot mengindikasikan

tingkat kepentingan relatif dari setiap faktor terhadap keberhasilan perusahaan

dalam suatu industri (industry-based).

Penentuan bobot setiap faktor menggunakan skala yang digunakan untuk

pengisisan kolom pada matriks. Skala yang digunakan adalah 1, 2, dan 3.

1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal

2 = Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal

3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

Tabel 9. Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal

Faktor Strategis Eksternal A B C D ... Total Bobot

A

B

C

D

...

Total

Sumber: Kinnear dan Taylor (1991)

Page 61: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

45

Tabel 10. Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal

Faktor Strategis Internal A B C D ... Total Bobot

A

B

C

D

...

Total

Sumber: Kinnear dan Taylor (1991)

Bobot setiap faktor diperoleh dengan menentukan nilai setiap faktor

terhadap total nilai keseluruhan faktor. Bobot yang diberikan pada setiap faktor

berada pada kisaran 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (paling penting). Faktor-faktor

yang memiliki pengaruh besar terhadap perusahaan diberikan bobot yang tinggi.

Penentuan ini tidak mempedulikan apakah faktor tersebut peluang atau ancaman

serta kekuatan atau kelemahan. Jumlah seluruh bobot yang diberikan pada setiap

faktor harus sama dengan 1,0.

b) Pemberian Rating

Rating atau peringkat menggambarkan seberapa besar keefektifan strategi

perusahaan saat ini dalam merespon faktor strategis yang ada (David 2006).

Penilaian rating untuk matriks EFE (lingkungan eksternal) diberikan dengan

skala:

4 = Respon perusahaan sangat tinggi (superior)

3 = Respon perusahaan diatas rata-rata

2 = Respon perusahaan rata-rata

1 = Respon perusahaan kurang (jelek)

Penilaian rating untuk matriks IFE (lingkungan internal) diberikan dengan

skala :

4 = Kekuatan utama

3 = Kekuatan minor

2 = Kelemahan minor

1 = Kelemahan utama

Page 62: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

46

c) Perkalian Bobot dengan Peringkat

Tahap selanjutnya adalah perkalian antara bobot dengan rating yang telah

diperoleh pada tahap sebelumnya. Hasil perkalian ini menjadi nilai tertimbang

setiap faktor. Nilai tertimbang setiap faktor kemudian dijumlahkan untuk

memperoleh total nilai tertimbang bagi organisasi (David 2006).

Total nilai tertimbang pada matriks EFE dan IFE akan berada pada kisaran

1,0 (terendah) sampai 4,0 (tertinggi) dengan nilai rata-rata 2,5. Arti dari nilai ini

adalah bahwa semakin tinggi total nilai tertimbang perusahaan pada matriks EFE

dan IFE mengindikasikan perusahaan merespon peluang dan ancaman (faktor

eksternal) atau kekuatan dan kelemahan (faktor internal) dengan sangat baik pula.

Demikian sebaliknya.

Tabel 11. Matriks External Factor Evaluation (EFE)

No. Faktor-FaktorEksternal Kunci

Bobot

(a)

Rating

(b)

Nilai Tertimbang

(c) = (a) x (b)Peluang

123...

Ancaman123...

Jumlah 1,0Sumber : David (2006)

Page 63: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

47

Tabel 12. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

No. Faktor-FaktorInternal Kunci

Bobot

(a)

Rating

(b)

Nilai Tertimbang

(c) = (a) x (b)Kekuatan

123...

Kelemahan123...

Jumlah 1,0Sumber : David (2006)

2. Tahap Pencocokan

Pada tahap ini dilakukan pencocokan peluang dan ancaman (eksternal)

dengan kekuatan dan kelemahan (internal) berdasarkan informasi yang telah

didapat pada tahap input. Alat analisis yang digunakan pada tahap ini adalah

matriks Internal-External (IE) dan matriks Strength-Weakness-Opportunity-

Threat (SWOT). Seluruh alat ini tergantung pada informasi yang diperoleh dari

tahap input untuk mencocokkan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan

dan kelemahan internal.

a) Matriks Internal-External (IE)

Matriks Internal-External (IE) digunakan untuk memetakan posisi

perusahaan saat ini berdasarkan analisis matriks EFE dan matriks IFE yang

digunakan. Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci, yaitu total nilai

tertimbang IFE yang diberi bobot pada sumbu-x dan total nilai tertimbang EFE

yang diberi bobot pada sumbu-y.

Page 64: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

48

Total Nilai Tertimbang IFEKuat Sedang Lemah

3,0-4,0 2,0-2,9 1,0-1,99Total TinggiNilai 3,0-4,0Tertimbang Rata-rataEFE 2,0-2,99

Rendah 1,0-1,99

Gambar 4. Matriks IE Sumber : David, 2006

Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yang mempunyai

dampak strategi yang berbeda, yaitu :

1. Divisi yang masuk dalam sel I, II atau IV dapat disebut perusahaan dalam

posisi tumbuh dan kembangkan. Strategi yang dapat diterapkan adalah

strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan

produk) atau strategi integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan

integrasi horisontal).

2. Divisi yang masuk dalam sel III, V atau VII dapat dikelola dengan strategi

pertahankan dan pelihara. Strategi yang dapat diterapkan adalah penetrasi

pasar dan pengembangan produk.

3. Divisi yang masuk dalam sel VI, VIII, atau IX adalah panen atau divestasi.

Strategi yang dapat diterapkan adalah strategi divestasi, diversifikasi

konglomerat, dan likuidasi.

b) Matriks Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT)

Matriks SWOT merupakan alat yang digunakan untuk mencocokkan

faktor-faktor kunci eksternal dan internal. Matriks SWOT berfungsi untuk

menyusun strategi perusahaan dengan memadukan dan menyesuaikan kekuatan

dan kelemahan yang dimiliki perusahaan (internal) dengan peluang dan ancaman

yang berasal dari luar perusahaan (eksternal).

Terdapat delapan langkah yang digunakan dalam penyusunan matriks

SWOT :

I II III

IV V VI

VII VIII IX

Page 65: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

49

1. Menentukan faktor-faktor peluang eksternal perusahaan

2. Menentukan faktor-faktor ancaman eksternal perusahaan

3. Menentukan faktor-faktor kekuatan internal perusahaan

4. Menentukan faktor-faktor kelemahan internal perusahaan

5. Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat

resultan (strategi S-O)

6. Mencocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan mencatat

resultan (strategi W-O)

7. Mencocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat

resultan (strategi S-T)

8. Mencocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat

resultan (strategi W-T)

Hasil analisis Matriks SWOT ini akan menghasilkan beberapa alternatif

strategi yang dapat dipilih perusahaan dalam mengembangkan usahanya. Matriks

SWOT disajikan seperti dalam Gambar 5.

Kekuatan (Strength)

Faktor-Faktor Kekuatan

...

Kelemahan (Weakness)

Faktor-Faktor Kelemahan

...

Peluang (Opportunity)

Faktor-Faktor Peluang

...

Strategi S-O

Gunakan kekuatan untukmemanfaatkan peluang

Strategi W-O

Kurangi kelemahandengan memanfaatkan

peluang

Ancaman (Threats)

Faktor-Faktor Ancaman

...

Strategi S-T

Gunakan kekuatan untukmenghindari ancaman

Strategi W-T

Minimalkan kelemahandan hindari ancaman

Gambar 5. Matriks SWOTSumber : David (2006)

Page 66: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

50

3. Tahap Keputusan

Tahap keputusan merupakan tahap akhir dalam perumusan strategi. Pada

tahap ini dilakukan pilihan alternatif strategi yang terbaik dan yang menjadi

prioritas untuk diterapkan oleh perusahaan. Alat analisis yang digunakan adalah

QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). QSPM merupakan alat yang

memungkinkan penyusun strategi untuk mengevaluasi alternatif strategi secara

objektif, berdasarkan faktor keberhasilan kunci eksternal dan internal yang telah

diidentifikasi sebelumnya (David 2006).

Langkah-langkah perumusan strategi terpilih melalui analisis QSPM

adalah sebagai berikut :

1. Mendaftar peluang dan ancaman faktor kunci eksternal serta kekuatan dan

kelemahan internal. Informasi ini diambil langsung dari matriks EFE dan

matriks IFE.

2. Memberikan bobot untuk setiap faktor kunci eksternal dan internal yang sama

dengan setiap bobot faktor pada matriks EFE dan IFE.

3. Memeriksa tahap pencocokan matriks dan mengidentifikasi strategi alternatif

yang harus dipertimbangkan perusahaan untuk diimplementasikan.

4. Menetapkan nilai daya tarik (Attractiveness Score=AS). Tentukan nilai

numerik yang menunjukkan daya tarik relatif dari setiap strategi dalam

alternatif strategi terpilih. Nilai daya tarik itu adalah 1 = tidak menarik, 2 =

agak menarik, 3 = cukup menarik, dan 4 = sangat menarik.

5. Menghitung total nilai daya tarik (Total Attractive Score=TAS). Nilai ini

diperoleh dari perkalian bobot setiap faktor dengan AS tiap baris.

6. Menghitung jumlah total nilai daya tarik. Menjumlahkan total nilai daya tarik

(TAS) dalam setiap kolom strategi QSPM. Strategi dengan nilai TAS yang

tertinggi merupakan strategi yang paling menarik dan paling layak untuk

diimplementasikan.

Page 67: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

51

Tabel 13. Matriks QSP

Strategi 1 Strategi 1 Strategi 1Faktor Kunci Utama BobotAS TAS AS TAS AS TAS

Faktor Eksternal

-

-Faktor Internal

-

-Sumber: David (2006)

Page 68: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

52

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusaahaan

PT. Caprito Agrindo Prima berdiri pada tahun 1999 yang terletak di

kawasan Bintaro Jaya sektor 9 Tangerang. Sejak awal pendiriannya, PT. Caprito

Agrindo Prima hanya bergerak di bidang kambing perah dengan populasi awal

kambing PE berjumlah 50 ekor. Namun karena faktor lokasi yang tidak

mendukung, pada tahun 2001 lokasi kandang akhirnya dipindahkan ke Cariu

Kabupaten Bogor. Lokasi ini merupakan lokasi yang digunakan sekarang dengan

luas lahan keseluruhan enam hektar. Lahan untuk penanaman rumput seluas tiga

hektar dan tiga hektar digunakan untuk lokasi kandang sebanyak tiga koloni dan

fasilitas pendukung seperti bangunan kantor, tempat tinggal manajer dan

karyawan serta gudang pakan.

Seiring dengan perkembangannya, populasi kambing ditambah lagi

dengan kambing PE menjadi 150 ekor. Selain itu, pada tahun 2001 juga telah

didatangkan pejantan kambing saanen untuk persilangan dengan kambing PE.

Sedangkan bangsa kambing lainnya mulai dipelihara sebagai penghasil daging,

yaitu kambing boer dan beberapa jenis domba seperti domba garut, ekor gemuk,

barbados, dan hairsheep.

Selanjutnya domba-domba tersebut disilangkan satu sama lain untuk

menghasilkan domba komposit, yaitu persilangan tiga bangsa atau lebih untuk

menghasilkan bibit yang adaptif di lingkungan setempat. Sedangkan untuk

kambing perah hanya dilakukan persilangan dua bangsa saja yaitu kambing

saanen dengan kambing PE yang menggunakan sistem perkawinan up-grading,

yaitu pejantan saanen yang ada disilangkan beberapa kali pada setiap generasi

untuk mendapatkan turunan yang mendekati saanen aslinya. Akan tetapi,

pejantan pada setiap generasi tidak menggunakan pejantan yang sama sehingga

darahnya berbeda untuk menghindari inbreeding. Dengan demikian, pada

persilangan generasi ke empat akan didapatkan saanen asli khas setempat,

mengingat sulitnya pengadaan betina saanen yang asli (impor).

Fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan

produksinya adalah tiga mesin freezer (kapasitas 500, 200, dan 80 liter), mesin

Page 69: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

53

penggiling rumput, genset, mobil pick-up dua buah, satu buah motor, empat buah

mesin pompa air, satu buah komputer, dan printer.

5.2. Lokasi Perusahaan

Peternakan kambing Perah PT. Caprito Agrindo Prima berlokasi di Desa

Tangulun RT 2, RW 8 Kecamatan Cariu Kabupaten Bogor Jawa Barat. Lokasi

tersebut memiliki topografi berbukit sampai dengan bergunung. Ketinggian

lokasi berkisar antara 500-700 m diatas permukaan laut dengan temperatur harian

berkisar antara 29-31 0C dan tingkat kelembaban 50-60 persen. Wilayah

peternakan ini berbatasan dengan wilayah sekitar dengan batas-batas wilayah

sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Jonggol

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tanggul Sari

Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Cikalong

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Cianjur

Pemilihan lokasi oleh pemilik dilakukan secara sengaja dengan

pertimbangan bahwa peternakan tersebut jauh dari pemukiman penduduk.

Peternakan kambing perah PT. Caprito Agrindo Prima berada di daerah

pedalaman yang jauh dari wilayah penduduk sekitar. Peternakan tersebut

dikelilingi oleh ladang rumput yang cukup luas yang lahannya tidak diusahakan

oleh pemiliknya. Dengan demikian, peternakan ini jauh dari aktivitas keseharian

masyarakat sekitar dan tidak mengganggu masyarakat sekitar terkait dengan

polusi udara dan tanah. Seperti diketahui bahwa usaha peternakan merupakan

usaha yang berpengaruh terhadap faktor lingkungan

Pemilihan lokasi juga terkait dengan kemudahan dalam memperoleh pakan

ternak. Keberlangsungan proses produksi pada peternakan tergantung dengan

kesediaan dan kontinuitas dari pakan ternaknya. Pemilihan lokasi yang dekat

dengan ladang merupakan prioritas dari pemilik untuk memudahkan dan

menghemat biaya produksi. Seperti diketahui bahwa usaha peternakan terutama

usaha ternak kambing perah merupakan usaha yang tingkat pengeluaran

tertingginya berada pada biaya pakannya. Ketersediaan pakan akan

mempengaruhi jumlah produksi susunya. Oleh karena itu, pemilik peternakan ini

Page 70: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

54

memiliki lahan seluas tiga hektar untuk penanaman rumput yang berada didaerah

peternakan.

Biaya investasi murah yang dikeluarkan oleh pemilik juga merupakan

faktor yang mempengaruhi pemilik dalam memilih lokasi. Pembelian harga tanah

yang murah pada awal investasi usaha menarik minat pemilik untuk membeli

lahan seluas enam hektar di lokasi tersebut. Menurut pemilik, harga lahan

dilokasi tersebut tergolong murah pada saat itu. Dengan demikian, kebutuhan

akan lahan yang luas tidak terlalu menyulitkan pemilik untuk mengeluarkan biaya,

karena biayanya yang relatif murah. Selain itu, lokasi peternakan relatif dekat

dengan wilayah pemasaran di daerah Jakarta dan sekitarnya. Sehingga fungsi

pemasarannya tidak terlalu terganggu.

Lokasi peternakan merupakan pusat aktivitas peternakan kambing perah

PT. Caprito Agrindo Prima secara keseluruhan. Lokasi ini merupakan pusat

aktivitas produksi kambing perah, kantor, dan tempat tinggal pengelola dan

karyawannya. Lokasi kandang berada ditengah-tengah lahan warga dan tidak jauh

dari kandang merupakan tempat tinggal manajer yang bersebelahan langsung

dengan kantornya. Hal ini untuk memudahkan manajer dalam pengawasan secara

keseluruhan terhadap peternakan. Pemilik juga menyediakan tempat tinggal bagi

karyawan yang berada di sekitar lokasi kandang. Sehingga aktivitas produksinya

tetap lancar.

Pada awal berdirinya perusahaan memiliki tiga koloni kandang. Tetapi

seiring dengan peralihan dari usaha penggemukan domba ke usaha peternakan

kambing perah, terjadi penurunan jumlah populasi ternak. Sehingga perusahaan

saat ini hanya menggunakan dua koloni kandang. Fasilitas kantor digunakan

sebagai pusat administrasi perusahaan. Untuk menunjang aktivitas

operasionalnya, perusahaan memiliki kantor yang dilengkapi dengan komputer,

mesin printer, telepon, ruang tamu, kulkas, dan lain-lain yang menunjang kegiatan

administrasi perusahaan. Di sebelah ruangan terdapat ruangan khusus untuk

tempat pengemasan yang dilengkapi dengan mesin pengemas dan mesin

pendingin (freezer) sebanyak dua buah.

Page 71: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

55

5.3. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan

PT. Caprito Agrindo Prima berasal dari kata Agrindo yang berarti

Agribisnis, Caprito berasal dari nama latin kambing yaitu Caprine, dan Prima

yang berarti cita-cita perusahaan yang ingin menjadi pelopor peternakan kambing

perah di Kabupaten Bogor. Visi, misi, dan tujuan yang akan dicapai oleh PT.

Caprito Agrindo Prima mengacu kepada makna yang terkandung pada nama

perusahaan.

PT. Caprito Agrindo Prima adalah perusahaan yang memfokuskan usaha

di bidang produk natural farm terutama susu kambing. Sejak mulai berproduksi

tahun 2001, PT Caprito Agrindo Prima berkomitmen untuk memberikan produk

susu yang segar, seratus persen murni tanpa penambahan rasa dan bahan lainnya.

Bahkan sampai dengan cara mempertahankan daya tahan susu, perusahaan

melakukan proses dengan cara membekukan susu kambing ini dalam freezer.

Sejak awal berdiri, PT Caprito Agrindo Prima memiliki visi dan misi yang jelas

yang mendorong pemilik untuk tetap mengembangkan usaha ini menjadi usaha

peternakan terbesar.

Visi menggambarkan apa yang ingin dicapai oleh suatu organisasi. Visi

PT Caprito Agrindo Prima adalah menyediakan bibit kambing perah unggulan dan

memproduksi susu kambing berkualitas. Kualitas susu kambing yang jauh lebih

baik daripada susu lain yang sejenis, misalnya susu sapi merupakan peluang bagi

perusahaan untuk mengembangkan usaha peternakan ini. Visi tersebut mendorong

perusahaan untuk berproduksi, yang tidak hanya menghasilkan susu murni saja,

tetapi juga menjaga dan menghasilkan bibit kambing yang berkualitas. Dalam

visi tersebut mengandung makna yang jelas bahwa untuk tetap menghasilkan susu

yang berkualitas, perusahaan selaku peternak juga harus memperhatikan kualitas

ternaknya yang menghasilkan susu tersebut. Karena produk susu yang baik dan

berkualitas hanya dihasilkan oleh ternak kambing berkualitas yang

menghasilkannya. Artinya, kambing yang berproduksi merupakan kambing yang

tidak cacat dan tidak berpenyakitan.

Misi merupakan pernyataan abadi mengenai tujuan yang membedakan

suatu perusahaan dari perusahaan lain yang serupa. Pernyataan misi merupakan

deklarasi ”alasan keberadaan” suatu perusahaan, sebuah pernyataan misi yang

Page 72: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

56

jelas sangat penting untuk menetapkan sasaran dan merumuskan strategi. Oleh

karena itu, PT Caprito Agrindo Prima memiliki misi yang jelas untuk mencapai

visinya. Misi PT Caprito Agrindo Prima adalah dengan menjalankan siklus

produksi yang baik. Menurut PT Caprito Agrindo Prima, proses produksi

merupakan faktor penting dalam mencapai visi perusahaan, yaitu menghasilkan

bibit kambing dan susu berkualitas. Dengan siklus produksi yang baik dan

terkontrol akan dihasilkan bibit kambing yang berkualitas dan menjaga kualitas

susu murni tetap baik dan dapat diterima konsumen.

Tujuan yang akan dicapai oleh suatu perusahaan berbeda-beda (Jauch dan

Glueck 1988). Demikian halnya dengan PT Caprito Agrindo Prima. Tujuan yang

akan dicapai PT Caprito Agrindo Prima sesuai dengan makna yang terkandung

dalam nama perusahaannya. Tujuannya adalah sebagai pelopor peternakan

kambing perah di Kabupaten Bogor. PT Caprito Agrindo Prima memiliki tujuan

untuk menjadi peternakan kambing perah terbesar di Bogor bahkan di Jawa Barat

yang akan mendorong peternak-peternak lain untuk mengikuti jejaknya. PT

Caprito Agrindo Prima ingin menjadikan susu kambing seperti susu sapi yang

telah dikenal oleh masyarakat. Sehingga produksi susu kambing PT Caprito

Agrindo Prima dapat dipasarkan ke berbagai daerah.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut PT Caprito Agrindo Prima melakukan

berbagai cara. Salah satu cara yang digunakan adalah pelayanan kepada setiap

konsumen. PT Caprito Agrindo Prima bersedia memberikan layanan delivery

untuk di wilayah sekitar Jabotabek sampai depan rumah konsumen dengan kurir

perusahaan sendiri untuk memastikan bahwa proses pengiriman sesuai dengan

standar, sehingga susu masih layak konsumsi sampai di tangan pelanggan. PT

Caprito Agrindo Prima selalu mengutamakan pelanggan dengan menerima setiap

keluhan pelanggan untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.

5.4. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi pada PT. Caprito Agrindo Prima tergolong sederhana

tetapi pembagian tugas dan tanggungjawab sudah jelas. Struktur organisasi dibuat

sesuai dengan kebutuhan dan menurut garis komando. Bagian paling atas

dipimpin oleh pemilik, diikuti oleh seorang manajer di bawahnya sebagai

pengelola. Manajer dibantu oleh seorang asisten yang dapat menggantikan dan

Page 73: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

57

membantu tugas manajer. Asisten manajer berada di bawah garis komando

manajer. Paling bawah terdapat enam orang karyawan yang memiliki bagian

tugas masing-masing, yaitu bagian pakan dan perawatan rumput, bagian kandang

induk, bagian kandang anak, dan cadangan umum. Struktur organisasi perusahaan

dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Struktur Organisasi PT. Caprito A. P

Menurut manajer struktur organisasi yang ada sekarang sudah sesuai

dengan kebutuhan perusahaan. Manajer dibantu oleh seorang asisten dan enam

orang karyawan. Pembagiannya adalah dua orang dibagian pakan dan perawatan

rumput, dua orang di bagian kandang induk, satu orang di bagian kandang anak,

dan satu orang cadangan umum.

Tidak ada persyaratan khusus untuk menjadi seorang karyawan pada PT.

Caprito Agrindo Prima. Untuk menjadi karyawan hanya dibutuhkan kesediaan

dari calon karyawan untuk belajar dan bekerja serius. Keahlian dan pendidikan

bukan merupakan persyaratan utama untuk menjadi seorang karyawan. Selama

ini para karyawan telah mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

1. Pemilik

Pemilik bernama Bapak Ir. Oto Permana, MBA. Pemilik merupakan

pemilik modal secara keseluruhan terhadap usaha peternakan. Dalam fungsi

manajemen perusahaan, pemilik berhak memutuskan setiap keputusan yang akan

dibuat oleh manajer. Setiap keputusan dan kebijakan yang terkait usaha harus

Pemilik

Manajer

CadanganUmum

Asisten Manajer

Bagian Pakan danPerawatan Rumput

BagianKandang Anak

BagianKandang Induk

Page 74: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

58

berdasarkan sepengetahuan, pertimbangan dan persetujuan dari pemilik. Artinya

keputusan akhir berada ditangan pemilik, manajer dan bawahannya hanya berhak

mengusulkan setiap kebijakan yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu, arah

perusahaan kemana akan dibawa berada ditangan pemilik. Garis komando dalam

struktur organisasinya, manajer selaku pengelola langsung berada dibawah

pemilik. Artinya keputusan puncak berada ditangan pemilik.

2. Manajer

Manajer sebagai pengelola dalam PT Caprito Agrindo Prima adalah Ari

Wahyu, SPt, lulusan Sarjana Peternakan dari IPB. Dalam struktur organisasi

perusahaan, manajer berada langsung dibawah pemilik. Manajer menerima

komando dari pemilik sesuai dengan garis komando dalam struktur organisasi.

Manajer dalam hal ini bertugas hanya sebagai pengelola dan pelaksana

keseluruhan tugas dalam perusahaan. Pemilik memberikan tanggung jawab

kepada manajer untuk mengelola peternakan.

Dalam fungsi manajemennya, manajer bertugas mengelola keseluruhan

fungsi manajemen organisasi seperti fungsi produksi, pemasaran, keuangan dan

administrasi, dan perekrutan karyawan. Dalam hal ini, manajer bertugas

menjalankan seluruh kegiatan operasional perusahaan untuk mencapai visi dan

misi perusahaan. Oleh karena itu, manajer berhak membuat kebijakan-kebijakan

sesuai dengan keadaan perusahaan yang dapat mendukung perkembangan usaha

berdasarkan persetujuan dari pemilik.

Dalam fungsi produksi manajer bertugas dan bertanggungjawab terhadap

keseluruhan aktivitas produksi perusahaan. Manajer melaksanakan pengontrolan

mengenai pengadaan pakan ternak, jumlah populasi untuk menyesuaikan

kapasitas produksi susu, perawatan dan pemeliharaan kambing dan kandang, dan

kebijakan lain yang mendukung produksi ternak. Dalam hal ini manajer hanya

melihat permasalahan dalam kegiatan produksi dan membuat kebijakan-kebijakan

untuk mengatasi permasalahan tersebut. Untuk teknis pelaksanaan diserahkan

kepada karyawannya atas bantuan dan kontrol dari manajer untuk menghindari

kesalahan.

Kegiatan yang dijalankan dalam fungsi pemasaran adalah memasarkan

setiap produk yang dihasilkan. Langkah yang dilakukan adalah dengan mencari

Page 75: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

59

agen baru dan mempertahankan agen lama dengan menjalin hubungan baik.

Selain itu, manajer mengambil tindakan cepat apabila terjadi kelebihan dan

kekurangan produksi. Jika kelebihan produksi, manajer akan menjual produk ke

perusahaan pengolah dengan harga yang lebih murah. Apabila terjadi kekurangan

produksi dalam hal ini permintaan tinggi, maka manajer akan memasok dari

peternak kambing perah lain yang berada di Bogor.

3. Asisten Manajer

Asisten manajer dipilih oleh manajer. Tugas utama seorang asisten

manajer adalah memperhatikan siklus birahi setiap ternak dan mengawinkan

induk kambing. Di samping itu, asisten manajer juga memperhatikan kesehatan

setiap ternak. Oleh karena itu, tugas yang dipegang oleh asisten manajer

berhubungan dengan kuantitas dan kualitas susu kambing yang akan dihasilkan.

Asisten manajer merupakan pelaksana teknis yang membantu manajer. Artinya

asisten manajer dapat menggantikan fungsi manajer dalam pengontrolan tugas

harian apabila manajer berhalangan.

4. Bagian pakan dan perawatan rumput

Karyawan yang berada pada bagian pakan dan perawatan rumput terdiri

dari dua orang. Kedua karyawan ini bertanggungjawab dalam penyediaan rumput

bagi ternak. Prosesnya dimulai dari penanaman rumput, perawatan, panen dan

sampai pemotongan dengan mesin pemotong rumput agar lebih mudah dicerna

oleh ternak. Bagian pakan dan perawatan rumput bertugas mulai dari penanaman

dan memastikan rumput sampai ke kandang. Kedua karyawan hanya

bertanggungjawab terhadap penyediaan pakan rumput, namun dalam teknis

pelaksanaannya seluruh karyawan bekerjasama, seperti pemanenan rumput,

pemotongan rumput, dan pengangkutan rumput sampai ke kandang ternak.

5. Bagian kandang induk

Bagian kandang induk melaksanakan setiap tugas yang berhubungan

dengan kandang induk. Terdapat dua karyawan yang bertanggungjawab dalam

bagian ini. Mereka bertugas memberikan perawatan dan pemeliharaan induk

kambing. Misalnya memberikan makan induk kambing, pemerahan dan

perawatan induk yang berhubungan dengan laktasi. Karyawan harus

Page 76: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

60

memperhatikan kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan untuk menghasilkan

produksi susu yang baik.

6. Bagian kandang anak

Karyawan yang bertanggungjawab terhadap kandang anak hanya satu

orang. Karyawan pada bagian ini bertanggungjawab terhadap pemeliharaan anak

kambing. Tugas yang harus dijalankan adalah pembesaran anak kambing agar

menjadi induk yang berkualitas. Pembibitan harus dilakukan untuk mencari dan

merawat bibit kambing yang berkualitas. Usaha yang dilakukan adalah dengan

pemberian pakan secara teratur dan menjaga kebersihan kandang untuk

menghindari penyakit.

7. Cadangan umum

Pada bagian cadangan umum, terdapat satu karyawan yang tugasnya

umum. Cadangan dibuat dengan tujuan untuk memfasilitasi tugas karyawan yang

lain apabila karyawan lain tidak dapat bekerja. Pada bagian ini, karyawan

memiliki mobilitas yang tinggi yang dapat menggantikan peran karyawan yang

lain. Oleh karena itu, tugas yang dijalankan lebih fleksibel, sesuai dengan

kebutuhan. Karyawan yang berfungsi sebagai cadangan bertugas untuk

mengganti semua peran anak kandang apabila anak kandang yang lain tidak dapat

bekerja, misalnya jadwal pemberian pakan dan pembersihan kandang. Pembagian

tugas dan tanggungjawab ini sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Daftar

karyawan PT. Caprito Agrindo Prima dapat dilihat pada Tabel 14.

Page 77: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

61

Tabel 14. Daftar Karyawan PT. Caprito Agrindo Prima

No. Nama Jabatan Pendidikan Terakhir

1 Ir. Oto Permana, MBa Pemilik Magister

2 Ari Wahyu, SPt Manajer Sarjana Peternakan

3 Handi Asisten Manajer SMA

4 Samin Bagian Pakan dan

Perawatan Rumput

SMP

5 Soma Bagian Pakan dan

Perawatan Rumput

SMP

6 Edi Bagian Kandang Induk SMP

7 Tarman Bagian Kandang Induk SMP

8 Agus Bagian Kandang Anak SMP

9 Kurdi Cadangan Umum SMP

5.5. Input

Input yang digunakan dalam peternakan kambing perah pada PT. Caprito

Agrindo Prima berupa bahan baku dan peralatan atau fasilitas perlengkapan

lainnya. Bahan baku yang digunakan adalah pakan, obat-obatan, dan bibit

kambing. Sedangkan peralatan dan perlengkapan lainnya adalah kandang koloni,

lahan penanaman rumput, dan mesin pencacah rumput.

a) Pakan

Pakan yang digunakan terdiri dari dua jenis yaitu pakan hijauan (rumput)

dan pakan tambahan (konsentrat). Perbandingan pakan yang digunakan adalah 50

persen konsentrat dan 50 persen hijauan berupa rumput gajah (Penisetum

purpureum). Pakan hijauan diberikan pada siang sampai sore hari. Pakan hijauan

diperoleh dari lahan milik perusahaan sendiri yang ditanam di sekitar lokasi

ternak. Rumput ini ditanami di lahan seluas tiga hektar.

Rumput yang ditanam dapat digunakan setelah berumur sekitar dua bulan.

Oleh karena itu, perusahaan tidak terlalu sulit untuk memperoleh pakan hijauan.

Hijauan rumput yang diambil dari ladang terlebih dahulu dipotong-potong dengan

mesin pemotong sebelum diberikan pada ternak. Pemotongan ini berfungsi agar

Page 78: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

62

ternak lebih mudah untuk memakannya. Dalam sehari ternak dapat menghabiskan

sekitar 15 karung rumput gajah yang sudah dipotong-potong.

Untuk memperbaiki produksi susunya, perusahaan juga menambah pakan

tambahan berupa konsentrat. Adapun susunan konsentrat yang diberikan berupa

15 persen konsentrat jadi buatan pabrik ditambah 30 persen ampas bir ditambah

50 persen ampas tahu ditambah 5 persen mineral tambahan yang pemberiannya

diberikan pada pagi sampai siang hari. Ke empat jenis pakan tambahan ini

terlebih dahulu dicampur baru diberikan pada ternak kambing. Keseluruhan pakan

tambahan ini diperoleh dari perusahaan asing.

b) Kandang

Terdapat tiga koloni kandang dengan kapasitas maksimum masing-masing

200 ekor. Model kandang yang digunakan adalah kandang panggung yang

berdinding dan berlantai dari kayu serta beratap genting. Satu kandang terbagi

menjadi dua blok yang saling berhadapan. Dalam satu blok terdiri dari sepuluh

sekat. Setiap sekat berisi 4-8 ekor kambing tergantung pada besar kecilnya badan

kambing. Blok untuk kambing jantan dan betina terpisah, untuk menghindari

terjadinya inbreeding. Kandang dilengkapi dengan tempat pakan yang terbuat dari

kayu berupa palungan yang terletak di sepanjang blok bagian depan dan terdapat

gang di depannya. Letaknya memanjang di depan blok dengan ketinggian sekitar

30 cm dari lantai kandang, panjang tempat pakan 1,2 m dengan lebar 35 cm.

Sistem pemeliharaan bersifat intensif, artinya seluruh kegiatan

pemeliharaan kambing selalu berada dalam kandang. Pemeliharaan bertujuan

untuk menghasilkan susu, bakalan berupa cempe, dara, induk maupun pejantan.

Anakan dihasilkan untuk melanjutkan generasi baru apabila induk sudah tua.

Perusahaan lebih baik mengusahakan anakan daripada membeli dari luar untuk

memberikan kepastian kualitas kambing.

Page 79: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

63

VI ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN

Analisis lingkungan perusahaan digunakan untuk mengidentifikasi

berbagai faktor yang mempengaruhi perusahaan berupa lingkungan eksternal dan

internal. Analisis akan menghasilkan sejumlah peluang dan ancaman eksternal

serta kekuatan dan kelemahan internal yang merupakan faktor kunci dalam

keberhasilan perusahaan.

Analisis lingkungan perusahaan dilakukan untuk mendapatkan suatu

kemampuan strategis dengan mengintegrasikan antara peluang-peluang yang ada

dengan kemampuan atau kekuatan yang dimiliki perusahaan, untuk dapat

mengantisipasi adanya ancaman dari luar perusahaan dan mengatasi kelemahan-

kelemahan yang ada (Wheelen dan Hunger 1992).

Dalam menjalankan usahanya, peternakan kambing perah PT. Caprito

Agrindo Prima dipengaruhi oleh lingkungan eksternal dan internalnya.

Keberhasilan usaha ditentukan oleh keberhasilan perusahaan tersebut dalam

menganalisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Oleh karena itu,

diperlukan analisis lingkungan untuk mengetahui faktor yang menjadi kunci

dalam keberhasilan pengembangan usaha peternakan kambing perah.

6.1. Analisis Lingkungan Eksternal

6.1.1. Analisis Lingkungan Umum

Lingkungan umum perusahaan adalah keseluruhan faktor lingkungan

eksternal yang berada di luar, terlepas dari perusahaan sehingga tidak dapat

dikendalikan oleh perusahaan. Faktor-faktor utama yang biasa diperhatikan

adalah faktor ekonomi, sosial, budaya, dan demografi, politik, pemerintah, dan

hukum, dan teknologi.

1. Lingkungan Ekonomi

Lingkungan ekonomi terkait dengan kebijakan-kebijakan yang

mempengaruhi perekonomian suatu bangsa. Beberapa kekuatan ekonomi yang

mempengaruhi perekonomian suatu bangsa misalnya pertumbuhan ekonomi yang

akan mempengaruhi daya beli masyarakat, inflasi yang tinggi, kenaikan atau

penurunan harga berbagai macam komoditas, dan lain-lain.

Page 80: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

64

Terus memburuknya perekonomian global semakin dirasakan dampaknya

pada perekonomian domestik selama triwulan pertama tahun 2009. Hal tersebut

mengakibatkan perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh lebih lambat dari

perkiraan. Perlambatan tersebut selain disebabkan oleh kinerja ekspor yang turun,

juga dikarenakan mulai melemahnya daya beli masyarakat. Berbagai upaya telah

diupayakan oleh pemerintah untuk menstabilkan perekonomian dalam negeri

terutama untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Daya beli merupakan salah

satu indikator perekonomian yang mengalami penurunan. Berbagai upaya telah

dilakukan oleh pemerintah untuk mendorong daya beli seperti pemberian insentif

Pajak Penghasilan (PPh) dan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) dari

Rp 6.000 per liter menjadi Rp 4.500 per liter.

Namun, upaya yang dilakukan oleh pemerintah belum dapat meningkatkan

daya beli masyarakat. Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) diupayakan

agar harga-harga segera turun sehingga daya beli masyarakat juga meningkat.

Tetapi setelah berjalan beberapa bulan, harga-harga cenderung belum turun.

Pedagang masih bertahan dengan harga lama, bahkan sebagian komoditas

cenderung naik.

Faktor lain adalah melemahnya nilai rupiah sehingga harga barang-barang

impor menjadi naik. Rendahnya daya beli masyarakat disebabkan oleh inflasi

yang berfluktuasi setiap tahun (Tabel 15). Peningkatan inflasi yang sampai 68,44

persen pada tahun 2008 masih terasa dampaknya sampai sekarang. Peningkatan

inflasi ini merupakan ancaman bagi perusahaan karena akan mempengaruhi daya

beli masyarakat. Inflasi akan semakin meningkat apabila belum ada kestabilan

perekonomian Indonesia.

Tabel 15. Inflasi di Indonesia Tahun 2005-2008

Tahun Inflasi (%) Laju Pertumbuhan (%)

2005 17,11 -

2006 6,60 -61,43

2007 6,59 -0,15

2008 11,10 68,44

Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia (2009)

Page 81: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

65

Rendahnya daya beli masyarakat akan memperlambat laju pertumbuhan

ekonomi yang dimaknai jumlah barang dan jasa yang terserap dalam

perekonomian jauh lebih kecil. Pertumbuhan ekonomi melambat karena para

pelaku usaha terpuruk akibat barang dan jasa tidak terserap oleh konsumen karena

daya beli yang rendah. Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan

usaha yang paling merasakan dampak yang dialami oleh rendahnya daya beli

masyarakat. Posisi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) akan semakin

terpuruk karena mereka membutuhkan perputaran modal yang cepat dalam

kegiatan operasionalnya. Menurut Bank Indonesia (2009), bahwa pada tahun

2009 perekonomian masih dihadapkan pada ketidakpastian pemulihan ekonomi

global sehingga perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh lebih rendah dari

yang diperkirakan pada awal tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa belum ada

kepastian perbaikan ekonomi Indonesia. Artinya apabila krisis ini bertahan lama

akan mengancam keberadaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang

merupakan tumpuan perekonomian rakyat Indonesia selama ini.

Ketidakstabilan perekonomian Indonesia turut mempengaruhi peternakan

kambing perah PT. Caprito Agrindo Prima. Rendahnya daya beli masyarakat

merupakan salah satu bukti ketidakstabilan perekonomian Indonesia. Rendahnya

daya beli masyarakat merupakan ancaman bagi perusahaan. Ketidakpastian

permintaan terhadap produk susu kambing menjadi ancaman dalam kegiatan

produksi perusahaan. Produk yang dihasilkan belum tentu terserap oleh

konsumen karena daya beli masyarakat yang cenderung menurun.

2. Lingkungan Sosial, Budaya, dan Demografi

Lingkungan sosial, budaya, dan demografi merupakan kekuatan luar yang

cukup banyak mempengaruhi suatu perusahaan. Perilaku sekelompok masyarakat

dalam suatu komunitas dapat merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh

perusahaan, tetapi di sisi lain dapat berupa ancaman yang harus dihindari.

Perubahan zaman diikuti dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang

merupakan komunitas di dalamnya.

Gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini cenderung mengarah ke sifat

alamiah (back to nature). Peralihan konsumsi susu bubuk ke susu cair merupakan

salah satu contoh perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia. Susu murni tanpa

Page 82: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

66

olahan merupakan salah satu contoh susu cair yang sering dikonsumsi masyarakat

Indonesia saat ini. Berbagai tahap proses yang dilalui susu bubuk pada saat

pengolahan berpengaruh terhadap kandungan dan kualitas gizi yang dihasilkan.

Kandungan gizi yang dihasilkan tidak sebaik kandungan gizi ketika susu masih

murni. Wawasan dan tingkat pengetahuan masyarakat yang menginginkan

kesehatan, menjadikan masyarakat lebih memilih susu murni tanpa olahan.

Perubahan gaya hidup masyarakat ini merupakan peluang bagi perusahaan

peternakan yang menghasilkan susu murni.

Perubahan gaya hidup masyarakat merupakan peluang yang harus

ditangkap oleh perusahaan. Wilayah pemasaran PT. Caprito Agrindo Prima saat

ini adalah daerah Jabodetabek dan sekitarnya. Di daerah tersebut hanya terdapat

12 agen yang memasarkan produk. Artinya pangsa pasar yang sudah dimasuki

dan menjadi konsumen perusahaan saat ini masih tergolong kecil. Luasnya

pangsa pasar yang belum dimasuki ditambah peningkatan jumlah penduduk yang

diiringi dengan perubahan gaya hidup masyarakat merupakan peluang besar bagi

perusahaan dalam pengembangan usahanya. Tabel 16 memperlihatkan laju

pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia yang mengalami peningkatan setiap

tahun.

Tabel 16. Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia Tahun 2005-2008

Tahun Penduduk (000 Jiwa) Laju Pertumbuhan (%)

2005 218.868 -

2006 222.747 1,77

2007 225.642 1,30

2008 228.523 1,28

Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia (2009)

Bogor yang merupakan lokasi perusahaan beroperasi merupakan daerah

pemasaran utama oleh perusahaan selama ini. Keadaan penduduk di Kabupaten

Bogor merupakan faktor penting dalam keberlangsungan usaha. Peningkatan

jumlah penduduk di Kabupaten Bogor merupakan peluang yang harus

dimanfaatkan oleh perusahaan. Pemerintah melalui Dinas Peternakan mendukung

usaha peternakan untuk meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap protein

Page 83: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

67

hewani. Pertambahan jumlah penduduk di Kabupaten Bogor akan meningkatkan

kebutuhan konsumsi hewani. Tabel 17 memperlihatkan keadaan jumlah

penduduk Kabupaten Bogor yang mengalami peningkatan setiap tahun.

Tabel 17. Jumlah Penduduk Kabupaten Bogor Tahun 2004-2007

Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) Laju Pertumbuhan(%)

2002 3.173.974

2003 3.408.810 7,40

2004 3.700.207 8,55

2005 4.215.436 13,92

2006 4.251.838 0,86

2007 3.438.055 - 19,14

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor (2009)

Perkembangan konsumsi protein suatu masyarakat juga menjadi perhatian

perusahaan dalam pengembangan usahanya. Data konsumsi masyarakat akan

memberikan informasi penting yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan. Target

pencapaian konsumsi protein hewani masyarakat di Kabupaten Bogor masih

belum tercapai. Kondisi ini memberikan dukungan bagi PT. Caprito Agrindo

Prima sebagai salah satu peternak yang sudah terdaftar di Dinas Peternakan

Kabupaten Bogor. Dinas Peternakan Kabupaten Bogor akan terus mendukung

peternak-peternak di Kabupaten Bogor untuk mencapai target tersebut. Tabel 18

memperlihatkan bahwa konsumsi protein hewan asal ternak di Kabupaten Bogor

baru mencapai 97,83 persen.

Tabel 18. Perkembangan dan Pencapaian Konsumsi Protein Hewani Asal Ternakdi Kabupaten Bogor

2007 2008 r 2007-2008(%)

Tahun

Target Realisasi PencapaianTarget (%)

Konsumsi ProteinHewan Asal Ternak(gram/kap/hari)

4,38 4,60 4,50 97,83 2,74

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor (2008)

Page 84: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

68

Di samping itu, masyarakat masih selektif dalam mengkonsumsi susu

murni bagi kesehatan mereka. Beberapa produk susu murni memang sudah

terkenal bagi masyarakat. Produk susu murni yang masih kurang populer di

masyarakat disebabkan oleh keberadaannya yang masih terbatas dan dihasilkan

dalam jumlah yang terbatas. Diantara produk susu muni yang lain, susu kambing

masih bersifat eksklusif bagi masyarakat. Susu kambing tidak sepopuler susu lain

yang sudah familiar bagi masyarakat. Susu kambing biasanya dikonsumsi oleh

mereka yang terserang penyakit dan butuh penyembuhan dengan mengkonsumsi

susu kambing. Selain itu, susu kambing juga hanya dikonsumsi oleh mereka yang

membutuhkan kesehatan dan biasanya mereka adalah konsumen yang telah

mengetahui manfaat susu kambing. Produk susu kambing yang masih bersifat

eksklusif merupakan ancaman yang harus dihadapi oleh PT. Caprito Agrindo

Prima dalam memasarkan produknya.

Lingkungan merupakan faktor penting yang mendukung keberhasilan

suatu usaha. Di satu sisi, keberadaan peternakan PT. Caprito Agrindo Prima di

daerah Bogor merupakan suatu kesempatan dan peluang bagi perusahaan dalam

mengembangkan usahanya, tetapi di sisi lain merupakan ancaman bagi

perusahaan karena lingkungan yang tidak mendukung. Masuknya Bogor sebagai

salah satu daerah yang dinyatakan rawan penyakit antraks merupakan suatu

ancaman yang harus diwaspadai peternak-peternak kambing yang ada di Bogor.

Bogor merupakan salah satu dari enam wilayah di Jawa Barat yang dinyatakan

rawan penyakit antraks. Daerah lain seperti Bekasi, Karawang, Purwakarta,

Subang dan Depok juga dinyatakan rawan terhadap penyakit antraks.

Dari 40 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor, terdapat sembilan

kecamatan yang positif endemis penyakit antraks. Daerah tersebut meliputi

Kecamatan Cibinong, Citeurep, Babakan Madang, Sukaraja, Cileungsi, Jonggol,

Bojong Gede, Gunung Putri dan Kecamatan Kelapa Nunggal. Walaupun Cariu

tidak termasuk dalam daerah yang dinyatakan endemis, tetapi Kecamatan Cariu

yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Jonggol sewaktu-waktu dapat

tertular dan menjadi daerah yang endemis antraks. Hal ini dapat terjadi karena

bakteri antraks ini memang sulit dimusnahkan, sebab bakteri ini dapat hidup

ratusan tahun di dalam tanah dan sewaktu-waktu bisa saja muncul kembali di

Page 85: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

69

daerah yang pernah terjadi kasus antraks. Berbagai peristiwa juga telah memakan

korban di Kabupaten Bogor akibat mengkonsumsi daging kambing yang terkena

penyakit antraks. Letak geografis Kabupaten Bogor yang berdekatan dengan

Jakarta, membuat usaha peternakan PT. Caprito Agrindo Prima yang berdekatan

dengan Jonggol dapat terancam karena daerah pemasaran produk susu kambing

saat ini adalah Jakarta dan sekitarnya.

Di samping faktor penyakit, faktor lain yang turut berpengaruh terhadap

usaha peternakan adalah faktor musim yang mendukung. Lingkungan seperti

musim yang selalu berganti berpengaruh terhadap pengadaan dan ketersediaan

pakan bagi ternak. Pada musim kemarau, ketersediaan pakan hijauan dapat

berkurang dalam jumlah yang banyak. Padahal ketersediaan pakan hijauan

merupakan input yang sangat penting bagi keberlangsungan usaha. Pakan hijauan

merupakan input lancar yang setiap hari dikonsumsi oleh ternak. Kekurangan

produksi pakan akan mengurangi produksi susu yang dihasilkan oleh ternak.

Apabila terjadi kekurangan pakan hijauan, perusahaan akan memasok dari daerah

lain dengan mengeluarkan biaya. Oleh karena itu, musim kemarau merupakan

ancaman bagi perusahaan karena kesulitan dalam mendapatkan pakan hijauan.

Pertanian organik merupakan pertanian yang berusaha menggunakan

bahan-bahan organik dalam kegiatan produksinya. Sistem pertanian organik

berusaha menghindari penggunaan bahan kimia dan menggunakan bahan yang

bersumber dari alam. Salah satu hasil pertanian organik adalah pupuk organik

yang diperoleh dari limbah atau kotoran ternak. Pupuk organik merupakan salah

satu bahan yang sangat penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah secara

aman, dalam arti produk pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan-bahan

kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia sehingga aman dikonsumsi.

Seperti diketahui saat ini, bahwa hampir 90 persen produk-produk

pertanian di Indonesia diproduksi dengan menggunakan bahan anorganik seperti

pupuk kimia dan pestisida. Sehingga besar kemungkinan produk pertanian

Indonesia tidak memenuhi standar internasional dan tidak diminati oleh pasar

internasional. Kurangnya minat pasar internasional terhadap produk pertanian

dalam negeri tersebut dikarenakan semakin meningkatnya kesadaran mengenai

kesehatan makanan, padahal dengan penggunaan bahan-bahan kimia dalam

Page 86: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

70

pertanian dapat mengganggu kesehatan manusia. Oleh karena itu, untuk

meningkatkan keunggulan kompetitif dalam menghasilkan produk pertanian yang

mampu bersaing di pasar internasional perlu diupayakan pemenuhan terhadap

minat konsumen yang membutuhkan konsumsi pangan bebas bahan anorganik.

Untuk itu, pemanfaatan produk-produk pertanian organik di Indonesia dengan

cara meningkatkan penggunaan pupuk organik merupakan peluang dimasa depan.

Perubahan sistem pertanian ini merupakan peluang bagi peternak-peternak

yang menghasilkan limbah ternak sebagai produk sampingan. Pemanfaatan

limbah ternak menjadi produk bermanfaat dapat memberikan keuntungan bagi

perusahaan. Saat ini, PT. Caprito Agrindo Prima sebagai usaha peternakan

kambing telah memanfaatkan kesempatan ini. Namun sampai saat ini

pemanfaatan produk sampingan ini belum begitu optimal oleh perusahaan.

Peluang ini dapat dioptimalkan oleh perusahaan kedepannya.

3. Lingkungan Politik, Pemerintah, dan Hukum

Kondisi politik Indonesia turut mempengaruhi kegiatan produksi pelaku-

pelaku usaha di Indonesia. Pemerintah berusaha membuat kebijakan yang

membantu usaha rakyat, yaitu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk

menopang perekonomian Indonesia di tengah krisis ekonomi. Salah satu kebijkan

yang dilakukan pemerintah adalah penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Pada Desember 2008 pemerintah telah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak

(BBM) untuk meredam dampak krisis ekonomi Indonesia. Pemerintah

menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Rp 6.000 per liter menjadi

Rp 4.500 per liter. Penurunan harga BBM belum dirasakan oleh semua pihak

karena mereka masih merasakan harga berbagai komoditas yang tetap mahal.

Namun, beberapa pelaku usaha telah merasakan dampak langsung dari penurunan

harga BBM. Pelaku usaha dapat merasakan langsung karena biaya produksi yang

semakin menurun terutama bagi pelaku usaha yang menggunakan bahan bakar

minyak sebagai input utama dalam proses produksinya.

PT. Caprito Agrindo Prima sebagai salah satu UKM telah merasakan

dampak penurunan harga BBM tersebut. Sejak penurunan harga BBM, biaya

produksi perusahaan menjadi efisien dan berkurang. Penurunan harga BBM

menurunkan biaya transportasi perusahaan dalam pemasaran produk ke agen dan

Page 87: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

71

konsumen. Selama ini biaya transportasi produk dibebankan ke pihak perusahaan.

Kenaikan BBM pada pertengahan tahun 2008 sempat menaikkan biaya produksi

perusahaan. Namun setelah penurunan harga BBM, biaya produksi perusahaan

kembali turun sehingga dampak pengefisienan biaya ini dapat digunakan oleh

perusahaan ke biaya produksi lain. Penurunan harga BBM ini merupakan peluang

bagi perusahaan dalam pengembangan usaha. Biaya yang efisien merupakan

kesempatan bagi perusahaan dalam memperluas pangsa pasar.

Kebijakan pemerintah yang terkait perusahaan adalah dukungan

pemerintah setempat terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Program

Dinas Peternakan Kabupaten Bogor berusaha untuk melindungi usaha-usaha di

Kabupaten Bogor. Program rutin yang dilakukan oleh Dinas Peternakan berupa

kegiatan penyuluhan, vaksinasi terhadap penyakit antraks, sosialisasi penyakit

antraks, pengambilan darah untuk mengecek kekebalan tubuh ternak, perizinan

uasah. Selain itu, dilakukan pendataan jumlah populasi ternak dan program

sosialisasi terhadap peternak-peternak. Kebijakan pemerintah bertujuan untuk

meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap protein hewani. Konsumsi

masyarakat Kabupaten Bogor masih berfluktuasi dari tahun ke tahun. Tabel 19

memperlihatkan perkembangan konsumsi hewani asal ternak Kabupaten Bogor.

Tabel 19. Perkembangan Konsumsi Protein Hewani Kabupaten Bogor Tahun2003-2008

Tahun Jenis Konsumsi Protein

Asal Ternak

Pertumbuhan (%)

2003 3,93 -

2004 4,00 1,78

2005 4,01 0,25

2006 4,25 5,99

2007 4,38 3,06

2008 4,50 2,74

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor (2008)

Page 88: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

72

4. Lingkungan Teknologi

Peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam setiap bidang usaha cukup

penting. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan tuntutan dari

setiap manusia untuk mengefisienkan setiap pekerjaan. Perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi tidak hanya dirasakan oleh perusahaan-perusahaan

besar yang telah menggunakan teknologi modern. Namun, di lain pihak setiap

bidang usaha telah turut merasakan dampak perkembangan teknologi tersebut.

Peranan perkembangan IPTEK hanya dapat dirasakan jika bidang usaha tersebut

dapat mengadopsinya. Adposi yang tinggi terhadap perubahan teknologi akan

membantu perkembangan suatu usaha.

Salah satu peran perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

adalah dalam bidang peternakan. Penelitian-penelitian bidang peternakan telah

banyak membantu pelaku usaha ternak di Indonesia. Penelitian bidang peternakan

ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja sektor peternakan melalui

peningkatan posisi tawar produk-produk peternakan di Indonesia. Bantuan

teknologi diharapkan dapat membantu pelaku usaha yang selama ini mayoritas

masih dikelola oleh usaha rakyat. Perkembangan teknologi yang dapat diterapkan

dalam bidang peternakan adalah teknik budidaya ternak, pembibitan ternak

unggul, pengadaan vaksin pencegah penyakit, penggunaan pakan tambahan untuk

meningkatkan produksi ternak, dan pemanfaatan alat-alat yang mendukung usaha

ternak.

PT. Caprito Agrindo Prima sebagai salah satu usaha ternak yang sudah

cukup lama berdiri telah menerapkan teknologi dalam bidang usahanya.

Penerapan teknologi tersebut berupa cara pengelolaan ternak secara intensif.

Pengelolaan ternak secara intensif akan memudahkan peternak dalam mengontrol

ternak yang dipelihara. Dengan cara intensif, perusahaan menggunakan rumah

ternak berupa koloni kandang yang berbentuk panggung yang dilengkapi dengan

fasilitas pendukungnya. Beternak seperti ini merupakan sistem beternak modern

yang memberikan efisiensi bagi pengelolanya.

Penerapan teknologi lain dalam perusahaan berupa penggunaan obat-

obatan bagi ternak yang terkena penyakit. Vaksin merupakan salah satu output

dari teknologi yang telah banyak membantu pengusaha ternak di Kabupaten

Page 89: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

73

Bogor. Vaksin berperan dalam mencegah bakteri penyebab penyakit antraks yang

selama ini meresahkan masyarakat Bogor. Obat-obatan lain juga telah digunakan

oleh perusahaan untuk mencegah ternak dari penyakit menular yang selama ini

dibeli dari pemasok obat ternak. Pengawasan terhadap penyakit ternak tetap

dilaksanakan untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi ternak.

Alat-alat teknologi juga berperan dalam mendukung kegiatan produksi

perusahaan. Pengunaan alat-alat tersebut sangat membantu perusahaan walaupun

masih tergolong sederhana. Penggunaan mesin pemotong rumput sangat

membantu perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi. Mesin rumput

digunakan untuk memotong rumput yang akan memudahkan ternak

mengkonsumsinya. Teknologi mesin rumput ini sangat membantu kegiatan

produksi karena penggunaannya yang rutin setiap hari. Selain itu, penggunaan

mesin pendingin (freezer) berperan dalam kegiatan produksi perusahaan. Mesin

pendingin digunakan ketika produk yang sudah dikemas, disimpan dalam mesin

pendingin sebelum dipasarkan. Sehingga produk susu kambing dapat bertahan

lebih lama sebelum dipasarkan tanpa mengurangi kualitasnya. Teknologi lain

yang sudah mapan bagi perusahaan adalah penggunaan alat transportasi yang

mendukung kegiatan pemasaran, telepon dan internet yang membantu perusahaan

berhubungan dengan pelanggan dan sebagai media promosi, dan penggunaan

komputer untuk mendukung kegiatan administrasi perusahaan.

Penggunaan teknologi perusahaan saat ini masih tergolong sederhana.

Perusahaan belum mengadopsi teknologi yang lebih baik bagi perusahaan baik

dari segi alat maupun teknologi prosesnya. Perkembangan teknologi saat ini

sudah cukup maju dan kedepannya akan lebih baik lagi. Perkembangan teknologi

saat ini berupa teknologi ilmu pengetahuan, teknologi berupa alat-alat, dan

teknologi informasi. Kemampuan perusahaan dalam mengadopsi setiap

perkembangan teknologi akan membantu perusahaan untuk menciptakan pasar

baru, pangsa pasar yang lebih besar, efisiensi dalam setiap proses produksi, dan

inovasi produk. Pangsa pasar yang lebih besar dan inovasi produk merupakan

kebutuhan perusahaan saat ini untuk menjadi perusahaan yang besar. Teknologi

informasi akan membantu perusahaan dalam mempromosikan produk melalui

internet. Pengolahan produk primer menjadi produk olahan seperti keju

Page 90: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

74

merupakan peluang perusahaan kedepannya apabila mampu mengadopsinya

dengan baik.

6.1.2. Analisis Lingkungan Industri

Lingkungan industri merupakan lingkungan yang lebih dekat dengan

perusahaan dibandingkan dengan lingkungan umum. Aspek lingkungan industri

lebih mengarah pada aspek persaingan di mana bisnis perusahaan berada. Faktor-

faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan, seperti peluang, ancaman,

kekuatan, dan kelemahan yang dimiliki perusahaan termasuk kondisi persaingan

merupakan input penting dalam proses analisis. Lingkungan industri dijelaskan

melalui Model Lima Kekuatan Porter berdasarkan lima aspek utama, yaitu

persaingan antarperusahaan sejenis, kemungkinan masuknya pesaing baru, potensi

pengembangan produk substitusi, kekuatan tawar-menawar penjual/pemasok, dan

kekuatan tawar-menawar pembeli/konsumen.

1. Persaingan Antarperusahaan Sejenis

PT. Caprito Agrindo Prima merupakan salah satu dari beberapa peternakan

kambing perah yang ada di Kabupaten Bogor. Kegiatan utamanya adalah

memproduksi susu kambing untuk dijual ke konsumen. Wilayah pemasaran

perusahaan saat ini yang menjadi segmen pasarnya adalah Jakarta, Bogor, Depok

dan sekitarnya. Sewaktu-waktu terdapat konsumen yang melakukan pemesanan

kepada perusahaan yang berasal dari luar, seperti Bandung dan Karawang.

Namun konsumen dari daerah tersebut kurang loyal terhadap perusahaan. Mereka

melakukan pembelian hanya beberapa kali saja bahkan dalam waktu lama tidak

melakukan pembelian. Oleh karena itu, target pasar perusahaan saat ini adalah

konsumen yang berada di daerah Bogor, Jakarta dan sekitarnya. Wilayah

pemasaran yang relatif dekat dengan lokasi perusahaan merupakan pertimbangan

utama perusahaan dalam memilih segmen pasar.

Berdasarkan data yang didapat, jumlah peternakan kambing perah yang

terdapat di Kabupaten Bogor saat ini berjumlah delapan peternak. Tabel 20

memperlihatkan beberapa usaha peternakan kambing perah yang terdapat di

Kabupaten Bogor. Peternak-peternak ini merupakan peternak kambing yang

jumlah populasinya perlu diperhitungkan karena setiap hari mampu memproduksi

Page 91: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

75

susu kambing. Jumlah produksi susunya bervariasi sesuai dengan populasi

kambing yang dimiliki. Namun, dalam fungsi pemasarannya setiap peternak

memiliki pangsa pasar dan segmen yang berbeda. Setiap peternak memasarkan

produknya ke konsumen yang berbeda-beda tanpa ada perebutan konsumen yang

sama. CV. Vida merupakan salah satu contoh peternakan kambing perah yang

berlokasi di Ciampea membidik konsumen golongan ekonomi atas. Konsumen

CV. Vida yang sudah menjadi pelanggan merupakan partner pemilik yang sudah

lama berkenalan.

Tabel 20. Peternak Kambing Perah di Kabupaten Bogor Tahun 2009

No.

Nama Peternakan Lokasi Populasi

(ekor)

Produksi Susu

(Liter/hari)

1 PT. Carito A. P Cariu 380 100

2 CV. Fida Ciampea 156 25

3 Bangun Karso Farm Cijeruk 90 15

4 Cordero Farm Tanjung Sari 119 25

5 Koperasi Daya Mitra

Primata

Dramaga 86 10

6 Ponpes Darul Falah Ciampea 30 6

7 Ponpes Sahid Pamijahan 150 25

8 An-Nur Caringin 120 25

Walaupun jumlah peternakan kambing perah relatif sedikit dengan segmen

pasar yang berbeda, namun secara tidak langsung kehadiran peternak lain dalam

industri peternakan dapat menimbulkan persaingan. Dalam hal ini, persaingan

dalam industri peternakan kambing perah di Kabupaten Bogor yang ada sekarang

dapat dikatakan cukup rendah karena setiap peternak tidak dapat merasakan

langsung dampak adanya persaingan.

2. Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru

Peternakan kambing banyak diusahakan oleh rakyat sebagai usaha

sampingan. Tujuan pengusahaan ini biasanya sebagai hasil sampingan keluarga

disamping sebagai hobi. Hanya beberapa peternak saja yang mengusahakan

Page 92: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

76

dengan tujuan bisnis. Peternakan kambing perah PT. Caprito Agrindo Prima

merupakan usaha yang awal berdirinya hanya merupakan kebutuhan hobi saja,

tetapi setelah dijalani usaha ini berkembang menjadi usaha yang berorientasi

bisnis.

Peternakan kambing perah merupakan usaha yang biasanya dapat dikelola

oleh semua golongan. Hal ini dibuktikan oleh banyaknya usaha ini yang dikelola

rakyat walaupun dalam skala kecil. Keterbatasan modal merupakan faktor utama

yang biasanya dihadapi oleh rakyat dalam mengembangkan usahanya. Pendirian

suatu usaha seperti ternak kambing harus memperhatikan faktor intern dan

ekstern perusahaan. Faktor intern dalam pendirian usaha ternak kambing perah

meliputi kemampuan perusahaan dalam berinvestasi.

Usaha ternak kambing perah membutuhkan modal yang cukup besar untuk

biaya investasi kambing, lahan, dan fasilitas pendukungnya. Biaya investasi

yang tinggi ini merupakan kendala bagi setiap peternak yang akan membuka

usaha. Apabila calon peternak ingin mendirikan usaha yang berorientasi bisnis,

maka proses pengelolaan dan skala yang dibutuhkan cukup besar. Proses

produksi yang relatif sulit merupakan faktor lain yang menghambat peternak

untuk masuk ke industri ini. Beternak kambing perah berbeda dengan beternak

sapi, domba, atau unggas yang relatif lebih mudah dari beternak kambing perah.

Sistem usaha yang intensif dan pengetahuan yang dilengkapi dengan pengalaman

merupakan hal yang harus diperhatikan oleh calon peternak kambing perah.

Pendirian suatu usaha tidak terlepas dari peran pemerintah setempat yang

merupakan faktor ekstern perusahaan. Pendirian usaha ternak untuk memasuki

industri peternakan kambing tidak mudah bagi calon peternak. Pihak yang akan

mendirikan usaha peternakan harus memperoleh izin usaha dari Dinas

Peternakan Kabupaten Bogor. Dengan izin ini, peternak dapat menjalankan

usaha dan mendapat perlindungan dari Dinas Peternakan. Syarat yang harus

dipenuhi agar perusahaan terdaftar di Dinas Peternakan adalah jumlah ternak

yang diusahakan minimal 300 ekor kambing atau/dan domba. Apabila jumlah

ternak yang diusahakan di bawah ketentuan, maka peternakan digolongkan

sebagai usaha kecil atau usaha rakyat dan mereka tidak mempunyai hak untuk

memperoleh bantuan atau dukungan dari Dinas Peternakan dalam pengembangan

Page 93: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

77

usahanya. Prosedur lain berupa mengisi berita acara pendirian usaha dan

bersedia memberikan laporan bulanan terkait perkembangan usaha.

Prosedur pendirian usaha ini menjadi ancaman bagi sebagian calon

peternak kambing perah yang akan membuka usaha. Bagi rakyat kecil yang

sebagian besar peternak kambing, prosedur ini merupakan hal yang sulit bagi

mereka. Padahal tujuan prosedur ini sebenarnya baik, yaitu agar pengusaha

mendapat program-program bantuan dari pemerintah. Di samping itu,

memberikan kepastian bahwa usaha tersebut tidak merugikan masyarakat, seperti

pencemaran, menimbulkan penyakit, dan keamanan bagi masyarakat.

3. Potensi Pengembangan Produk Substitusi

Produk susu kambing merupakan produk yang masih bersifat eksklusif

bagi masyarakat. Susu kambing biasanya dikonsumsi oleh orang sakit dan yang

ingin menjaga kesehatannya. Mereka percaya dengan mengkonsumsi susu

kambing penyakit mereka akan sembuh dan dapat menjaga kesehatan tubuh

mereka. Kemampuan susu kambing menyembuhkan berbagai macam penyakit

dibandingkan susu lain menyebabkan susu kambing tidak dapat digantikan oleh

produk lain. Kualitas dan kandungan gizi yang berbeda dari susu murni lain

merupakan keunggulan yang dimiliki oleh susu kambing. Manfaat dan fungsi

yang berbeda ini menyebabkan tidak adanya produk substitusi bagi produk susu

kambing. Gambar 7 memperlihatkan kandungan gizi yang dikandung oleh susu

kambing.

Gambar 7. Kandungan Gizi Susu KambingSumber : http://freshfruitsfarm.com/susu_kambing.html (Diakses 08 April 2009)

Page 94: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

78

Survei yang dilakukan oleh United States Department of Agriculture

(USDA) (2008), menyebutkan bahwa susu kambing baik dikonsumsi untuk

berbagai keadaan terutama pencegahan terhadap penyakit, dan dianjurkan pada

penderita TBC, asma, anemia, hepatitis, kram otot, dan tukak lambung. Manfaat

lain juga dilaporkan bahwa susu kambing aman bagi tubuh, mampu menetralisir

asam lambung, menambah vitalitas dan daya tahan tubuh, mengatasi masalah

impotensi, dan mengoptimalkan pertumbuhan pada anak.

Konsumen yang biasanya mengkonsumsi susu kambing memiliki tujuan

yang berbeda dalam pembelian jika dibandingkan dengan susu murni lain.

Konsumen PT. Caprito Agrindo Prima yang merupakan konsumen susu kambing

tidak dapat beralih ke produk lain yang dapat menggantikan manfaat susu

kambing. Tidak adanya produk substitusi bagi susu kambing disebabkan oleh

tidak adanya produk lain yang dapat menggantikan manfaat yang dihasilkan oleh

susu kambing. Produk yang dekat dengan susu kambing adalah susu ternak lain

seperti susu sapi. Kondisi ini juga dapat dilihat ketika permintaan susu murni lain

mengalami peningkatan, tetapi hal ini tidak menyebabkan permintaaan susu

kambing menjadi turun. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak ada hubungan

substitusi dengan kedua produk. Perbedaaan segmen pasar dari produk susu

kambing dengan susu murni lain menyebabkan kedua produk tidak saling

tersubstitusi.

4. Kekuatan Tawar-menawar Penjual/Pemasok

Peran pemasok sangat penting dalam proses produksi suatu usaha.

Pemasok berperan dalam penyediaan input dalam proses produksi perusahaan.

Saat ini, PT. Caprito Agrindo Prima memasok produk yang akan digunakan dalam

proses produksinya, yaitu konsentrat dan obat-obatan. Konsentrat yang dipasok

terdiri dari konsentrat jadi, ampas tahu, dan ampas bir ditambah mineral dan obat-

obatan. Semua input ini dipasok dari daerah dan perusahaan yang berbeda.

Konsentrat jadi dipasok dari pabrik Mekarsari Cileungsi dengan harga Rp

1.500 per kg. Kebutuhannya menghabiskan sekitar 50 kg per hari. Biasanya

perusahaan melakukan pengambilan sebanyak satu ton atau 20 karung dalam

sekali pengambilan dengan berat 50 kg per karung. Dalam hal ini perusahaan

Page 95: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

79

tidak ada melakukan kerjasama. Pembelian dilakukan sesuai dengan kebutuhan

perusahaan saja dan diambil sendiri ke pabriknya.

Konsentrat tambahan berupa ampas tahu dan ampas bir (gandum).

Konsentrat tambahan berguna sebagai penambah protein bagi ternak kambing.

Ampas bir diperoleh dari Pabrik Bir Bintang yang berada di Bekasi.

Penggunaannya menghabiskan sekitar 150 kg per hari (satu tong) untuk

keseluruhan ternak. Dalam hal ini pihak pabrik Bir Bintang yang melakukan

pengiriman ke PT. Caprito Agrindo Prima dengan biaya transportasi ditanggung

oleh pabrik. Pengiriman dilakukan tiga minggu sekali, yaitu sebanyak lima ton

dalam sekali pengiriman, tetapi hal itu tidak menetap tergantung kebutuhan dan

penggunaan oleh PT. Caprito Agrindo Prima. Harga ampas bir yang diperoleh

adalah Rp. 400 per kg.

Ampas tahu diperoleh dari pabrik tahu yang berada di Jonggol yang

merupakan industri rumah tangga (home industry). Pengiriman biasanya

dilakukan sekali dalam dua hari dengan sekali pengiriman sebesar 30 karung yang

diambil sendiri oleh perusahaan. Berat per karung sekitar 35 kg ampas tahu basah

dengan harga Rp 10.000 per karung. Penggunaannya menghabiskan 15 karung

dalam setiap hari.

Selain pakan dan ampas, perusahaan juga menggunakan mineral yang

berfungsi sebagai penambah daya tahan tubuh bagi ternak kambing. Mineral ini

diperoleh dari PT. Wonder Indo yang berada di Jakarta. Perusahaan dapat

mengambil sendiri ke pabriknya sesuai kebutuhan. Biasanya perusahaan

mengambil sebanyak satu karung dengan berat 50 kg per karung. Harga nya Rp

91.000 per karung. Penggunaannya hanya sekitar lima persen dari total kebutuhan

pakan tambahan. Oleh karena itu, mineral satu karung dapat dipakai sampai

empat bulan.

Obat-obatan diperoleh dari PT. Bernofarm yang berada di Jakarta. Obat-

obatan ini berupa vitamin dan antibiotik. Harga antibiotik adalah Rp 45.000 per

botol dan vitamin Rp 20.000 per botol. Pembelian tidak rutin karena obat-obatan

digunakan pada saat dibutuhkan saja, yaitu pada saat ternak sakit. Menurut pihak

manajemen PT. Caprito Agrindo Prima harga yang ditetapkan oleh pabrik dan

perusahaan pemasok terhadap pakan konsentrat dan obat-obatan sudah sesuai.

Page 96: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

80

Pemasok merupakan langganan bagi PT. Caprito Agrindo Prima. Tabel 21

memperlihatkan daftar pemasok bahan baku PT. Caprito Agrindo Prima.

Tabel 21. Daftar Pemasok Bahan Baku PT. Caprito Agrindo Prima

Bahan Baku Pemasok Wilayah

Konsentrat Jadi Pabrik Mekarsari Cileungsi

Ampas Bir Pabrik Bir Bintang Bekasi

Ampas Tahu Home Industry Jonggol

Mineral PT. Wonder Indo Jakarta

Obat-obatan PT. Bernofarm Jakarta

Keseluruhan produk ini dipasok oleh PT. Caprito Agrindo Prima tanpa ada

sistem kerjasama dengan perusahaan pemasok. PT. Caprito Agrindo Prima

merupakan pelanggan dari perusahaan pemasok sehingga tidak ada kekuatan

tawar-menawar yang merugikan satu pihak. Sampai saat ini, PT. Caprito Agrindo

Prima hanya memasok produk dari perusahaan-perusahaan tersebut. Karena

sampai saat ini perusahaan pemasok tersebut dapat memenuhi kebutuhan dari PT.

Caprito Agrindo Prima. Harga dan kuantitas produk selalu sesuai dengan

keinginan perusahaan. Apabila terjadi kenaikan harga produk yang dipasok masih

dapat ditoleransi oleh PT. Caprito Agrindo Prima karena pengaruh dari kenaikan

harga komoditas lain. Oleh karena itu, diantara kedua pihak sudah terjalin

hubungan yang baik dengan sifat saling percaya. Sehingga dalam proses transaksi

tidak ada pihak yang posisi kekuatan tawar-menawarnya lebih tinggi dari pihak

lain.

5. Kekuatan Tawar-menawar Pembeli/Konsumen

Bagi PT. Caprito Agrindo Prima, peranan agen sangat penting dalam

kegiatan pemasaran produk. Sejak berdiri, perusahaan selalu menggunakan agen

dalam memasarkan produknya. Agen merupakan konsumen utama perusahaan

yang berfungsi untuk memasarkan produk ke konsumen akhir. Fungsi agen bagi

perusahaan hanya sebagai konsumen. Agen membeli produk dari perusahaan

yang kemudian menjualnya ke konsumen akhir tanpa ada sistem kerjasama

Page 97: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

81

dengan PT. Caprito A. P. Jumlah produk yang terjual sesuai dengan pesanan para

agen.

Hubungan antara perusahaan dengan agen adalah seperti hubungan antara

penjual dan pembeli. Penjual adalah pihak perusahaan, sedangkan pembeli adalah

pihak agen. Dalam hal ini, tidak ada sistem kerjasama antara perusahaan dengan

agen. Agen adalah konsumen yang membeli produk dari perusahaan untuk dijual

kembali ke konsumen akhir. Agen merupakan penjual lepas yang dapat memesan

produk sesuai dengan jumlah kebutuhannya. Agen membeli produk dari

perusahaan tergantung permintaan dari konsumennya. Hal ini cukup berisiko bagi

perusahaan, karena sewaktu-waktu permintaan produk dari agen lebih kecil dari

jumlah produksi perusahaan. Kondisi seperti ini dapat mengakibatkan kelebihan

produksi bagi perusahaan.

Keadaan sebaliknya dapat terjadi bagi perusahaan. Produksi susu kambing

rendah tetapi agen membutuhkan dalam jumlah yang besar. Untuk mengatasinya,

perusahaan memasok susu kambing dari peternak lain yang ada di Bogor.

Keadaan seperti ini menunjukkan bahwa agen tidak mau mengambil risiko dalam

kegiatan produksi perusahaan. Agen hanya menyediakan kebutuhan

konsumennya tanpa memperhatikan jumlah produksi perusahaan. Kondisi seperti

ini mengindikasikan agen memesan produk sesuai dengan kebutuhannya saja. Hal

ini merupakan ancaman bagi perusahaan dalam menjalankan usahanya.

Perusahaan akan selalu mengalami kerugian jika kondisinya tidak sesuai bagi

perusahaan.

6.2. Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal perusahaan merupakan keseluruhan faktor yang

mempengaruhi aktivitas perusahaan yang berasal dari perusahaan dan dapat

dikendalikan oleh perusahaan. Faktor-faktor internal berupa kekuatan dan

kelemahan bagi suatu perusahaan. Analisis lingkungan internal berfungsi untuk

merumuskan strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan berdasarkan kondisi

internalnya. Analisis terhadap lingkungan internal perusahaan berada pada area

fungsional perusahaan, yaitu manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi,

produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi manajemen.

Page 98: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

82

6.2.1. Manajemen

Struktur organisasi perusahaan masih tergolong sederhana. Posisi paling

atas adalah pemilik dan di bawahnya seorang farm manager yang mengelola

seluruh kegiatan operasional perusahaan. Di bawah manajer terdapat seorang

asisten yang dapat mengawasi kegiatan perusahaan jika manajer berhalangan.

Selanjutnya terdapat enam orang karyawan yang menangani empat bidang tugas.

Struktur organisasi yang ada sekarang sudah sesuai bagi perusahaan.

Pembagian tugas dan tanggung jawab setiap karyawan sudah jelas. Hanya saat

ini, perusahaan masih membutuhkan seorang manajer yang dapat menangani

bagian pemasaran perusahaan. Setiap karyawan mempunyai tugas dan tanggung

jawab masing-masing. Empat bidang yang merupakan bagian penting dalam

proses produksi perusahaan meliputi bagian pakan dan perawatan rumput, bagian

siklus birahi, pengawinan, dan kesehatan, bagian kandang induk, bagian kandang

anak. Setiap bidang ini ditangani oleh masing-masing karyawan. Pembagian

tugas ini cukup berhasil bagi perusahaan karena setiap karyawan telah mengetahui

tugasnya masing-masing.

Sejak perusahaan berdiri, perusahaan telah menetapkan pembagian tugas

yang merupakan bagian-bagian penting dari proses produksi perusahaan.

Terbukti, sampai saat ini pembagian tugas tersebut sudah sesuai bagi setiap

karyawan. Karyawan tidak perlu lagi menunggu perintah dari atasan untuk

melakukan tugasnya. Tanpa atasan, setiap karyawan dapat melaksanakan

tugasnya dengan baik. Pembagian tugas ini juga mempercepat pelaksanaan setiap

pekerjaan. Sehingga karyawan dapat melaksanakan tugas lain jika pekerjaaan

selesai degan cepat, misalnya pembersihan kandang, pemeliharaan kambing, dan

perawatan rumput di ladang. Kegiatan operasional perusahaan menjadi efektif

dan efisien karena tidak ada waktu mangkir bagi karyawan. Hal ini tentunya

kekuatan bagi manajemen perusahaan. Selain itu, dalam pelaksanaan pekerjaan,

setiap karyawan dapat melakukan pekerjaan lain walaupun bukan merupakan

bagian tugasnya. Hal ini juga mencerminkan sikap kekeluargaan bagi manajemen

perusahaan

Karyawan PT. Caprito Agrindo Prima memiliki loyalitas yang tinggi

terhadap perusahaan. Karyawan yang ada sekarang merupakan karyawan

Page 99: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

83

perusahaan sejak perusahaan berdiri pada tahun 2001. Mulai berdiri sampai

sekarang belum pernah ada pergantian karyawan pada perusahaan. Dahulu

perusahaan hanya memiliki tiga orang karyawan, tetapi sejalan perkembangan

perusahaan karyawan bertambah menjadi tujuh orang. Setiap karyawan merasa

nyaman dengan tugas dan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan. Oleh karena

itu, setiap tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan dapat

dilaksanakan oleh karyawan.

Loyalitas karyawan terhadap perusahaan tinggi karena perusahaan

memfasilitasi karyawan dengan rumah untuk tempat tinggal bagi setiap karyawan.

Karyawan tidak mengeluarkan biaya untuk tempat tinggal, baik biaya listrik dan

air semuanya ditanggung oleh perusahaan. Rumah yang diberikan oleh

perusahaan berada di lokasi peternakan bersama dengan kantor dan rumah

manager farm. Hal ini memudahkan karyawan dalam melakukan kontrol

terhadap setiap kegiatan operasional harian perusahaan. Selan itu, pemberian

insentif penambahan upah sebesar 10 persen per tahun dan pembagian hasil

penjualan kambing memberikan motivasi bagi karyawan. Keseluruhan ini

memberikan loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Setiap pekerjaan dapat

terlaksana dengan baik dan sejauh ini pihak perusahaan tidak pernah mengeluh

akan kinerja dari karyawannya.

Walaupun karyawan memiliki loyalitas yang tinggi, tetapi terdapat

kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Karyawan sebagian besar adalah

lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hanya satu orang karyawan yang

lulus Sekolah Menengah Atas (SMA). Rendahnya tingkat pendidikan

berpengaruh terhadap kegiatan operasional perusahaan. Karyawan tidak dapat

menangani bagian yang berhubungan dengan fungsi biologis kambing, misalnya

penanganan penyakit, sistem pengawinan, siklus birahi, dan lain-lain. Mereka

hanya mengandalkan pengalaman karena telah beberapa kali melaksanakannya.

Hal ini tidak cukup karena kambing merupakan ternak yang cukup sensitif

terhadap pengaruh lingkungan. Oleh karena itu, perusahaan harus mengandalkan

manajer untuk menangani masalah seperti ini.

Manajemen perusahaan memiliki visi dan misi yang jelas. Namun, visi

dan misi perusahaan tidak diikuti langkah-langkah yang harus dilakukan untuk

Page 100: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

84

mencapai visi dan misi tersebut. Perusahaan tidak memiliki rencana jangka

pendek, jangka menengah atau jangka panjang yang akan dicapai oleh

perusahaan. Penyusunan target dan rencana sangatlah penting bagi suatu

perusahaan. Dengan target dan rencana tersebut perusahaan dapat

mengoptimalkan sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan untuk mencapai

target tersebut. Selama ini, perusahaan tidak memiliki target dan rencana yang

akan dicapai oleh perusahaan. Perusahaan memproduksi susu kambing mengikuti

peluang pasar. Produksi dihasilkan sesuai dengan permintaan para agen.

Terbukti, penjualan susu kambing selalu berfluktuasi setiap bulan (Tabel 22).

Selain itu, sering terjadi over produksi karena produk tidak terjual. Untuk

mengatasinya, perusahaan menjual ke pabrik pengolah dengan harga yang lebih

rendah.

Tabel 22. Penjualan Susu Kambing PT Caprito Agrindo Prima Tahun 2008

Bulan Produksi (Liter) Pertumbuhan (%)

Januari 2.158 -

Februari 1.235 - 42,77

Maret 2.053 66,23

April 2.344 14,17

Mei 2.371 1,15

Juni 1.923 - 18,89

Juli 1.971 2,50

Agustus 1.789 - 9,23

September 1.364 - 23,76

Oktober 1.828 34,02

Nivember 2.207 20,73

Desember 2.311 4,71

Sumber : PT Caprito Agrindo Prima (2009)

6.2.2. Pemasaran

Strategi pemasaran yang digunakan masih tergolong sederhana. PT.

Caprito Agrindo Prima masih memanfaatkan agen dalam pemasaran produknya.

Strategi pemasaran juga dilakukan dengan melayani setiap konsumen yang

Page 101: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

85

melakukan pembelian di lokasi peternakan. Setiap hari perusahaan memproduksi

susu kambing. Jumlah produksi tergantung kapasitas yang dihasilkan oleh setiap

kambing yang sedang laktasi. Namun, tidak ada kepastian bahwa perusahaan

mampu memasarkan produk secara keseluruhan. Pemasaran dilakukan sesuai

dengan permintaan setiap agen. Oleh karena itu, akan terjadi over produksi

apabila jumlah permintaan agen dan konsumen lebih kecil dari jumlah produksi

yang dihasilkan perusahaan.

Tidak adanya divisi khusus yang menangani pemasaran penyebab

perusahaan kesulitan dalam memasarkan produk. Hal ini merupakan kelemahan

bagi perusahaan saat ini. Fungsi produksi berjalan dengan baik, sementara fungsi

pemasaran tidak berjalan dengan baik. Perusahaan dapat berproduksi setiap hari,

tetapi tidak ada kepastian bahwa perusahaan dapat memasarkan keseluruhan hasil

produksi. Perusahaan berproduksi mengikuti peluang dan permintaaan pasar.

Perusahaan tidak dapat menetapkan target produksi susu karena fungsi pemasaran

tidak mendukung. Perusahaan hanya berproduksi sesuai dengan permintaan dari

agen dan konsumennya. Saat ini, perusahaan membutuhkan divisi khusus yang

dapat menangani pemasaran. Divisi pemasaran diharapkan dapat memasarkan

produk berapapun produksi yang dihasilkan oleh perusahaan.

Sedikitnya jumlah agen yang dimiliki oleh perusahaan saat ini merupakan

salah satu kendala dalam memasarkan produk hasil produksi. Saat ini perusahaan

hanya memiliki 12 agen yang berlokasi di beberapa tempat (Tabel 23). Jumlah

agen ini tidak cukup memasarkan keseluruhan hasil produksi perusahaan karena

sistem pemesanan para agen tidak rutin, hanya sewaktu-waktu. Sedikitnya jumlah

agen yang ada disebabkan oleh sulitnya persyaratan yang dibutuhkan untuk

menjadi seorang agen. Untuk menjadi seorang agen, calon agen harus memiliki

minimal satu freezer kapasitas 100 liter dan melakukan pemesanan minimal 100

liter. Cukup sulit bagi seseorang untuk menjadi seorang agen dengan persyaratan

seperti ini. Bagi agen baru, persyaratan ini cukup sulit karena mereka belum

memiliki pengalaman. Hal ini juga terkait dengan sifat produk susu kambing

yang tidak tahan lama dan lebih sensitif.

Hubungan perusahaan dengan para agen cukup baik. Hubungan yang baik

terbukti dari masih bertahannya agen tersebut sampai sekarang. Sampai saat ini

Page 102: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

86

terdapat sembilan agen lama yang merupakan pelanggan lama perusahaan dan tiga

agen baru. PT. Caprito Agrindo Prima selalu berusaha meyediakan kebutuhan

para agennya. Dari segi produk, perusahaan selalu mempertahankan kualitas

produk dengan menyimpan produk di mesin pendingin (freezer) sebelum

dipasarkan. Untuk proses pengiriman, perusahaan memberikan garansi untuk

produk yang rusak atau tidak layak dikonsumsi. Produk yang rusak ini akan

dikembalikan lagi ke perusahaan untuk diganti. Hal yang cukup penting adalah

kesediaan dari perusahaan untuk mengantarkan produk ke tempat agen dengan

biaya transportasi dibebankan ke pihak perusahaan. Dalam hal ini, terdapat

jumlah pengiriman minimal produk untuk daerah yang jaraknya jauh.

Pelayanan seperti ini membuat para agen loyal dan percaya ke perusahaan.

Hubungan yang baik ini merupakan kekuatan bagi perusahaan dalam

pengembangan usaha. Tujuan yang saling menguntungkan dengan sifat saling

percaya merupakan kekuatan yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan. Agen

yang tidak loyal akan memberikan kesulitan bagi perusahaan dalam memasarkan

produknya. Fungsi pemasaran perusahaan tidak akan berjalan. Selain itu, agen

juga berperan penting dalam memperluas pangsa pasar perusahaan. Tabel 22

memperlihatkan agen perusahaan yang ada sampai saat ini.

Page 103: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

87

Tabel 23. Daftar Agen PT. Caprito Agrindo Prima Tahun 2009

No. Nama Agen Status Alamat

1 Anis Agen Lama Bandung

2 Bapak Abu Agen Lama Karawang

3 Bapak Beny Agen Lama Cibubur

4 Bapak Budi Agen Lama Jakarta

5 Bapak Heny Agen Lama Bogor

6 Bapak Otto Agen Lama Jakarta

7 Bapak Syahrial Agen Lama Bogor

8 Bapak Purwadi Agen Lama Bogor

9 Ibu Lily Agen Lama Bogor

10 Bapak Sodik Agen Baru Bandung

11 Bapak Yuka Agen Baru Bandung

12 Bapak Umar Agen Baru Cibubur

Sumber : PT. Caprito Agrindo Prima (2009)

Salah satu kelemahan bagi perusahaan adalah kurangnya diferensiasi

produk. Untuk mengatasi produk yang berlebih, perusahaan membutuhkan

inovasi produk berupa produk olahan. Perusahaan pernah mengajukan izin

pembuatan produk olahan berupa keju ke Departemen Kesehatan. Namun,

sulitnya birokrasi yang dibutuhkan mengakibatkan perusahaan mengundurkan

niatnya untuk membuat produk olahan. Kelebihan produksi terjadi apabila dalam

satu minggu terdapat sekitar 300 liter susu kambing di dalam freezer yang tidak

terjual. Untuk mengatasi kelebihan produksi ini, perusahaan menjual ke

perusahaan pengolah susu yang berada di Jakarta dengan harga yang lebih rendah.

Perusahaan pengolah ini akan mengolah susu kambing menjadi produk olahan

baru seperti keju. Harga yang cukup rendah ini akan merugikan perusahaan.

Pemasaran dilakukan dengan mengirimkan produk sesuai dengan jumlah

pesanan agen atau konsumen. Agen atau konsumen cukup menghubungi

perusahaan untuk memesan jumlah produk yang dibutuhkan dan memberikan

alamat bagi agen atau konsumen yang masih baru. Perusahaan menyediakan dua

Page 104: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

88

mobil pick-up yang siap mengantarkan produk ke tempat tujuan. Harga produk

yang dijual di kandang berbeda dengan harga produk yang diantarkan oleh

perusahaan. Harga susu kambing yang diantarkan perusahaan lebih tinggi dari

harga yang dijual di lokasi peternakan. Biaya transportasi dibebankan kepada

perusahaan tetapi terdapat persyaratan jumlah produk minimum yang dapat

dipesan. Hal ini dilakukan agar biaya transportasi yang dikeluarkan oleh

perusahaan sesuai dengan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari

jumlah pesanan produk.

Perusahaan juga melayani konsumen yang melakukan pembelian di lokasi

peternakan. Harga yang ditetapkan bervariasi tergantung ukuran dan tempat

pembeliannya. Produk yang berukuran satu liter ditetapkan harga yang lebih

tinggi untuk konsumen yang berada di luar lokasi peternakan dengan biaya

transportasi dibebankan kepada perusahaan. Sedangkan konsumen yang

melakukan pembelian di lokasi peternakan mendapat harga yang lebih rendah.

Harga produk kemasan 200 ml juga bervariasi. Konsumen yang melakukan

pembelian di lokasi peternakan membayar harga yang lebih rendah daripada

konsumen yang melakukan pembelian di luar lokasi peternakan. Perbedaan harga

merupakan margin yang diterima oleh perusahaan karena jasa pengiriman dan

biaya transportasi yang dikeluarkan.

Berdasarkan uraian di atas, terdapat dua saluran distribusi yang dilakukan

oleh PT. Caprito Agrindo Prima selama ini. Pertama, perusahaan menjual ke

agen, selanjutnya agen menjual ke konsumen akhir. Saluran distribusi kedua,

perusahaan langsung menjual ke konsumen akhir. Saluran distribusi PT. Caprito

Agrindo Prima diperlihatkan dalam Gambar 8.

Gambar 8. Saluran Distribusi Produk Susu Kambing PT. Caprito A. P

PT Caprito A. P KonsumenAgen

PT Caprito A. P Konsumen

Page 105: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

89

Strategi promosi yang dilakukan perusahaan saat ini hanya melalui

penyebaran brosur dan pengelolaan website. Kurangnya perhatian perusahaan

terhadap sistem informasi menyebabkan strategi promosi tidak berjalan dengan

efektif bahkan terabaikan. Strategi pencarian agen baru juga dilakukan untuk

mempermudah langkah perusahaan dalam mempromosikan produk susu kambing.

6.2.3. Keuangan

Menurut James, diacu dalam David 2006 fungsi keuangan/akuntansi terdiri

atas tiga keputusan, yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan

keputusan dividen. Keputusan investasi dilakukan oleh PT. Caprito Agrindo

Prima pada saat awal pendirian usahan. Investasi yang dilakukan berupa investasi

lahan, kambing, dan fasilitas pendukung seperti kandang ternak, kantor, rumah

karyawan, alat transportasi, freezer, mesin pemotong rumput, dan lain-lain.

Keputusan pendanaan digunakan untuk membiayai biaya operasional perusahaan

setiap bulan. Biaya bulanan tersebut berupa biaya pakan ternak, gaji karyawan,

obat-obatan, transportasi, listrik, telepon, dan air.

PT. Caprito Agrindo Prima merupakan usaha milik pribadi. Keseluruhan

dana yang dibutuhkan pada awal pendirian usaha adalah modal sendiri pemilik

usaha. Kondisi keuangan perusahaan cukup baik. Selama ini, perusahaan tidak

pernah mengalami kesulitan dalam mendapatkan modal untuk menjalankan

usahanya. Pemilik yang bekerja sebagai seorang kontraktor mempunyai modal

yang cukup besar untuk mengembangkan usahanya. Manajer tidak kesulitan

untuk mendapatkan dana dari pemilik dalam pengembangan usahanya.

Kesediaaan pemilik dalam mengeluarkan dana besar adalah karena hobi pemilik

dalam beternak kambing yang merupakan tujuan awal pemilik dalam mendirikan

usaha. Pemilik selalu mendukung setiap kebijakan yang bertujuan untuk

pengembangan usaha. Modal usaha yang berasal dari pemilik merupakan

kekuatan bagi usaha tersebut dalam mengembangkan usahanya.

Kondisi keuangan yang baik didukung oleh kemampuan perusahaan dalam

memperoleh keuntungan. Setiap bulan perusahaan mampu menghasilkan

keuntungan bersih sekitar Rp 14.000.000. Pemasukan utama diperoleh dari

penjualan susu kambing yang mencapai 88 persen dari total pemasukan

perusahaan. Sedangkan 12 persennya diperoleh dari penjualan kotoran ternak dan

Page 106: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

90

penjualan anak kambing. Sedangkan biaya terbesar yang dikeluarkan oleh

perusahaan adalah biaya pakan yang mencapai 50 persen dari total pengeluaran

perusahaan. Sisanya merupakan biaya tenaga kerja, transportasi, listrik, telepon,

air, dan biaya input lainnya.

Sebenarnya perusahaan mampu meningkatkan keuntungan setiap

bulannya. Penjualan susu kambing yang selalu berfluktuasi setiap bulan

menyebabkan keuntungan selalu naik turun. Padahal, perusahaan mampu

memproduksi susu lebih banyak. Kemampuan perusahaan meningkatkan

penjualan akan memberikan keuntungan yang lebih besar bagi perusahaan. Setiap

bulan perusahaan memberikan laporan perkembangan perusahaan ke pemilik yang

berada di Jakarta. Manajer cukup menyampaikan kebutuhan dana yang masih

dibutuhkan untuk investasi usaha.

6.2.4. Produksi/Operasi

Kegiatan produksi yang dilakukan berupa kegiatan pembesaran kambing,

perawatan, pemerahan, dan pemberian pakan. Kegiatan ini merupakan kegiatan

operasional peternakan kambing perah PT. Caprito Agrindo Prima setiap hari.

Hal ini terjadi karena usaha peternakan kambing selalu berproduksi setiap hari.

Jam kerja bagi karyawan berlaku setiap hari bahkan pada hari-hari libur nasional

karyawan tetap masuk. Untuk mendapatkan libur, setiap karyawan diberikan

jatah sebanyak tiga hari libur dalam satu bulan. Tetapi jatah tersebut merupakan

pilihan bagi karyawan, artinya karyawan dapat menggunakan jatah atau tidak

tergantung karyawan. Bagi karyawan yang tidak menggunakan jatah, mendapat

upah lembur untuk setiap hari masuk.

Jam kerja bagi karyawan cukup fleksibel sesuai dengan kebutuhan ada

tidaknya pekerjaan yang akan dikerjakan. Tetapi umumnya jadwal bagi karyawan

berlaku seperti berikut: Pukul 06.00 sampai pukul 09.00 WIB masuk, pukul

09.000-10.00 istirahat, pukul 11.00-12.00 masuk, pukul 12.00-13.00 istirahat,

pukul 13.00-14.30 masuk, pukul 14.30-15.30 istirahat, masuk pukul 15.30-16.30

dan pulang pukul 16.30 WIB. Setiap karyawan diharuskan datang tepat waktu

karena keterlambatan pemerahan akan mengganggu jadwal produksi dan kegiatan

lain. Kegiatan yang dilakukan pada jam-jam tersebut berupa kegiatan pemerahan,

pemberian pakan, dan pemeliharaan kandang yang rutin dilakukan setiap hari.

Page 107: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

91

Kegiatan pemerahan dilakukan sebanyak dua kali. Pemerahan pertama

dilakukan pukul 06.30 WIB. Semua karyawan melakukan pemerahan terhadap

kambing yang laktasi. Hasil perahan dibawa ke ruang pengemasan. Pemerahan

ke dua dilakukan pada sore hari, yaitu pukul 15.30 WIB. Pemerahan dilakukan

dua kali karena pemerahan tidak cukup dilakukan sekali. Pemerahan dilakukan

kembali pada sore hari karena pada selang waktu tersebut kambing yang laktasi

masih dapat menghasilkan susu. Jarak waktu yang lama ini berguna agar produksi

susu kambing yang diperoleh lebih tinggi. Untuk mendukung produksi susu,

maka setiap pemerahan pagi hari, kambing diberikan pakan konsentrat. Kegiatan

yang dilakukan pada pemerahan ke dua sama dengan pemerahan yang pertama.

Pemberian pakan dilakukan sebanyak dua kali. Pemberian pakan pertama

dilakukan pada pagi hari sampai siang hari yaitu pakan tambahan berupa

konsentrat. Pemberian pakan dilakukan setelah karyawan melakukan kegiatan

pemerahan dan pengemasan susu. Pakan konsentrat bagi kambing untuk

menambah energi dan bobot kambing. Pakan konsentrat ini berupa campuran

konsentrat jadi, ampas bir, ampas tahu, dan mineral. Pemberian pakan dilakukan

secara kontinyu mulai dari pagi sampai siang hari. Karyawan melakukan

pengontrolan untuk memastikan pakan konsentrat tersedia dan habis digunakan

oleh ternak. Kebutuhan akan pakan konsentrat ini sebesar 700 kg dalam sehari

untuk keseluruhan ternak yang berjumlah sekitar 380 ekor kambing.

Pemberian pakan ke dua pada siang hari yaitu berupa hijauan rumput gajah

yang diperoleh dari lahan sekitar. Pemberian hijauan diberikan mulai siang hari

sampai sore hari. Karyawan yang mempunyai tugas di bidang pakan ternak

menyediakan rumput untuk pakan ternak siang hari dan memastikan rumput

sampai ke kandang. Pakan rumput yang diambil dari lahan dibawa ke tempat

mesin pemotongan rumput. Di tempat yang berdekatan dengan kandang tersebut,

rumput dipotong-potong menggunakan mesin pemotong. Pemotongan rumput ini

dilakukan karena rumput yang dibawa dari lahan masih panjang-panjang,

sehingga harus dipotong-potong untuk memudahkan pencernaan. Setelah itu,

rumput yang sudah dipotong-potong langsung dimasukkan ke dalam karung untuk

dipindahkan langsung ke kandang tempat pakan ternak.

Page 108: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

92

Kegiatan lainnya adalah pembersihan kandang induk dan kandang anak.

Setelah pakan rumput tersedia, karyawan melakukan pembersihan terhadap

kandang induk dan kandang anak. Pemisahan kandang induk dan anak karena

perbedaan setiap perawatan yang diberikan. Kandang induk merupakan tempat

kegiatan pemerahan susu dan pembesaran bagi induk jantan. Karyawan yang

bertugas di bagian kandang induk bertanggung jawab terhadap pemberian makan

induk kambing baik jantan maupun betina, perawatan dan pemeliharaan bagi

setiap induk. Pemeliharaan bagi induk berupa pengontrolan kesehatan, siklus

birahi, dan pengawinan induk kambing. Kegiatan pemeliharaan ini sangat penting

untuk mengetahui induk yang sedang laktasi dan pemeliharaan akan

mempengaruhi produksi susu. Oleh karena itu, kegiatan ini rutin dilakukan setiap

hari. Pembersihan kandang berupa pengumpulan kotoran kambing yang

selanjutnya akan dijual dan pembersihan kandang dari sampah-sampah berupa

sisa pakan hijauan.

Disamping menghasilkan susu, perusahaan juga mengusahakan

pembibitan kambing. Pembibitan kambing berfungsi untuk menghasilkan calon

induk yang berkualitas. Oleh karena itu, perusahaan juga sangat memperhatikan

pemeliharaan terhadap anak dan kandangnya. Untuk mendukung kesehatan anak

kambing, kebersihan kandang harus diperhatikan. Setiap hari kandang

dibersihkan dari kotoran dan sampah-sampah untuk menghindari timbulnya

penyakit. Pemeliharaan anak kambing juga berperan penting untuk menggantikan

induk yang sudah tua. Kualitas anak kambing yang sehat dan ideal akan menjadi

induk yang berkualitas nantinya. Oleh karena itu, pakan yang diberikan harus

tetap tersedia dan sesuai dengan proporsi yang dibutuhkan. Pengontrolan setiap

anak kambing tetap dilakukan untuk mengetahui bibit-bibit kambing yang

berkualitas.

Walaupun sudah terdapat pembagian tugas dan tanggungjawab masing-

masing karyawan. Namun, dalam teknis pelaksanaannya karyawan saling

membantu dalam semua hal. Pembagian tugas hanya berupa tanggung jawab saja

yang diberikan manajer terhadap masing-masing karyawan. Dalam menangani

setiap pekerjaan, karyawan selalu didukung kerjasama yang kuat. Mereka sudah

lama bekerja di perusahaan dan tinggal di tempat tersebut mulai awal berdiri

Page 109: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

93

sampai sekarang. Oleh karena itu, rasa kekeluargaan bagi setiap karyawan cukup

kuat.

Lokasi perusahaan yang terletak di pegunungan dan jauh dari tempat

tinggal masyarakat merupakan salah satu faktor yang mendukung kegiatan

produksi perusahaan. Menurut pihak perusahaan, lokasi ini cukup strategis untuk

beternak kambing. Kemudahan mendapatkan pakan rumput merupakan salah satu

pertimbangan perusahaan dalam memilih lokasi. Kekurangan pakan rumput

sewaku-waktu tidak menyulitkan perusahaan untuk mendapatkannya. Mereka

dapat memperolehnya dari rumput masyarakat yang berada disekitar lokasi

peternakan. Lokasi perusahaan yang jauh dari pemukiman masyarakat

memberikan jaminan keberlangsungan usaha ini. Selama ini, pihak perusahaan

belum pernah merugikan masyarakat akibat aktivitas peternakan.

Perusahaan memiliki lahan enam hektar untuk keseluruhan kegiatan

produksi perusahaan. Tiga hektar lahan digunakan untuk lokasi kandang

peternakan dan tiga hektar dimanfaatkan untuk lahan penanaman rumput.

Perusahaan yang memiliki lahan penanaman rumput hijauan seluas tiga hektar

memberikan pakan yang cukup bagi ternak. Satu hektar lahan mempunyai

kapasitas 200 ton rumput per tahun. Satu hektar lahan ini dapat memenuhi pakan

kambing untuk populasi 250 ekor dalam satu tahun. Artinya kebutuhan rumput

untuk populasi 380 ekor kambing yang ada sekarang masih mencukupi. Karena

perusahaan memiliki lahan rumput seluas tiga hektar. Kekurangan pakan dapat

terjadi hanya karena musim kemarau yang berkepanjangan. Fasilitas yang

memadai juga mendukung aktivitas produksi. Perusahaan memiliki dua buah

mobil dan satu buah motor untuk kendaraan operasional perusahaaan. Kapasitas

freezer dan satu koloni kandang yang belum digunakan merupakan aset yang

mendukung pengembangan usaha.

Salah satu kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan adalah kapasitas

produksi yang masih tergantung permintaaan pasar. Perusahaan berproduksi

mengikuti peluang pasar. Perusahaan berproduksi sesuai permintaan dari para

agennya. Apabila jumlah produksi lebih besar dari permintaan, maka akan terjadi

kelebihan produksi. Sebaliknya, apabila permintaaan tinggi, perusahaan akan

memperlama masa pemerahan kambing atau perusahaan akan membeli ke

Page 110: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

94

peternak lain untuk memenuhi permintaan konsumennya. Namun, hal ini jarang

terjadi bagi perusahaan.

Pengolahan

Sub-sistem agribisnis pengolahan bagi PT. Caprito Agrindo Prima belum

berkembang. Kegiatan pengolahan hanya berupa pengemasan susu kambing yang

telah diperah. Kegiatan ini berlangsung setiap hari. Susu yang telah diperah

dibawa ke ruang pengemasan dan penyimpanan produk yang berlokasi di samping

kantor perusahaaan. Di ruangan ini susu kambing dalam ember yang telah

diperah disaring terlebih dahulu. Penyaringan ini dilakukan untuk membuang

kotoran atau material kecil yang ikut masuk pada saat pemerahan. Selanjutnya

susu dikemas dalam kemasan berukuran 200 ml dengan menggunakan mesin

pengemas. Pengemasan yang dilakukan tergantung kebutuhan pelanggan juga.

Terdapat pelanggan atau agen yang membutuhkan susu dalam jumlah yang

berbeda-beda tergantung kebutuhan konsumen atau pelanggan. Biasanya produk

susu yang dipesan akan diolah kembali menjadi produk olahan. Dalam hal ini,

susu kambing dikemas dalam plastik polos ukuran besar tanpa pencamtuman label

perusahaan.

Proses pengemasan masih sederhana. Produk yang sudah dikemas

dimasukkan ke dalam freezer untuk menjaga kualitas susu tetap segar sebelum

dipasarkan. Perusahaan memiliki dua buah freezer dan satu buah kulkas sebagai

tempat peyimpanan sementara sebelum dipasarkan. Kapasitas penyimpanan

freezer 500 dan 200 liter, dan kapasitas kulkas 80 liter.

Untuk menjaga kualitas tetap baik dan layak untuk dikonsumsi, susu

kambing harus dalam keadaan beku. Keadaan beku tergantung tempat

penyimpanan. Susu kambing dalam keadaan beku dapat bertahan hingga satu

bulan. Sedangkan susu dalam keadaan segar yang disimpan dalam kulkas hanya

dapat bertahan selama tiga hari, setelah tiga hari susu kambing tidak layak lagi

untuk dikonsumsi. Di ruangan terbuka susu kambing hanya dapat bertahan

delapan jam agar kualitasnya terjamin dan layak dikonsumsi.

Sampai saat ini, perusahaan hanya menghasilkan satu jenis produk yaitu

produk susu kambing murni tanpa mengalami proses pengolahan. Produk ini

dikemas dalam kemasan plastik berukuran 200 ml. Nama produknya disebut

Page 111: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

95

caprin. Dalam kemasan terdapat informasi yang jelas mengenai produk, misalnya

nama perusahaan penghasil produk, ukuran, manfaat produk. Kemasan yang

digunakan adalah jenis plastic HDPE dengan daya tahan 2-3 minggu dalam

keadaan beku. Harga yang ditetapkan adalah Rp 6.000 per bungkusnya. Sampai

saat ini, produk utama yang dipasarkan perusahaan adalah produk yang sudah

memiliki kemasan nama perusahaan, yaitu produk kemasan isi 200 ml.

6.2.5. Penelitian dan Pengembangan

Perusahaan belum memiliki divisi yang khusus menangani fasilitas

penelitian dan pengembangan. Penerapan penelitian dan pengembangan belum

berhasil bagi perusahaan. Pihak perusahaan pernah mengajukan izin pembuatan

produk olahan dari Departemen Kesehatan. Tetapi, birokrasi yang sulit

mengundurkan niat perusahaan untuk membuat produk olahan.

Untuk memberikan jaminan kesehatan produknya, perusahaan

bekerjasama dengan peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Pada tahun

2007, peneliti dari Fakultas Peternakan IPB melakukan uji laboratorium terhadap

kandungan susu kambing PT. Caprito A. P. Uji laboratorium tersebut

menghasilkan kandungan gizi yang baik dan layak untuk dikonsumsi. Namun

hasil penelitian ini tidak dicantumkan oleh pihak perusahaaan dalam kemasan

produknya. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam memasarkan produknya.

Pencantuman hasil penelitian IPB ini akan memberikan kepercayaan kepada

konsumen untuk membeli produk. Kerjasama ini berlangsung sampai sekarang

untuk mengontrol kualitas produk tetap terjamin dan memberikan kepercayaan

kepada konsumen.

6.2.6. Sistem Informasi Manajemen

Prusahaan memiliki media promosi berupa website. Situs website

perusahaan dapat diakses di www.susu-kambing.com. Website ini diharapkan

mampu membantu perusahaan dalam mempromosikan dan memasarkan produk.

Website ini menawarkan bagi setiap orang untuk menjadi agen dan memberikan

jasa pelayanan antar produk bagi konsumen yang memesan.

Namun, pengelolaan website yang tidak optimal membuat strategi promosi

melalui media internet ini tidak berhasil. Pembuatan dan pengelolaan website

Page 112: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

96

selama ini dikelola oleh salah satu agen perusahaan yang berada di Bogor. Agen

tersebut hanya membantu perusahaan dalam memasarkan produk melalui

pembuatan website perusahaan. Perusahaan tidak pernah memberikan perhatian

terhadap pengelolaan sistem informasi ini. Akibatnya, informasi yang tersedia

tentang perusahaan cukup terbatas, informasi juga tidak up-date, dan banyak

menu yang tidak lengkap. Padahal, pemanfaatan media internet saat ini cukup

efektif untuk mempromosikan suatu produk, seperti susu kambing.

Page 113: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

97

VII FORMULASI STRATEGI

7.1. Tahap Masukan (Input)

7.1.1. Identifikasi Faktor Eksternal dan Internal

1. Identifikasi Peluang dan Ancaman

Identifikasi terhadap faktor eksternal perusahaan menghasilkan sejumlah

peluang dan ancaman. Peluang dan ancaman ini merupakan faktor strategis

eksternal yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan strategi pengembangan

usaha peternakan kambing perah pada PT. Caprito Agrindo Prima. Faktor

strategis eksternal merupakan peluang dan ancaman yang tidak dapat dikendalikan

oleh perusahaan, tetapi dapat dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan

sekaligus menghindari berbagai ancaman bagi perusahaan.

a) Peluang

1. Penurunan harga BBM

Penurunan harga BBM beberapa bulan terakhir dari posisi Rp 6000/liter

menjadi Rp 4500/liter berpengaruh langsung terhadap perusahaan. Kenaikan

BBM yang sempat terjadi pada tahun lalu telah meningkatkan biaya operasional

perusahaan. Kenaikan BBM berpengaruh langsung terhadap kenaikan biaya

transportasi untuk pengiriman produk susu kambing. Hal ini terjadi karena biaya

pengiriman produk dibebankan ke perusahaan. Namun, penurunan kembali harga

BBM telah memperbaiki kondisi keuangan perusahaan dengan menurunnya biaya

transportasi. Penurunan harga BBM ini menjadi peluang bagi perusahaan untuk

memasarkan produknya lebih luas lagi.

2. Luasnya pangsa pasar yang belum dimasuki

Wilayah pemasaran produk susu kambing oleh perusahaan masih

tergolong sempit. Wilayah pemasaran yang menjadi langganan perusahaan saat

ini adalah Bogor, Jakarta, Depok, Tangerang, Karawang, dan Bandung.

Pemasaran oleh perusahaan masih terfokus di daerah ini. Selain itu, pemasaran di

daerah tersebut masih belum merata karena di masing-masing daerah hanya

terdapat satu agen. Banyaknya daerah yang belum dimasuki perusaahaan

Page 114: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

98

merupakan peluang bagi perusahaan ke depannya. Disamping itu pertambahan

jumlah penduduk setiap tahun merupakan peluang besar bagi perusahaan dalam

memasarkan produk terutama di wilayah Jawa.

3. Pengelolaan limbah (kotoran) kambing menjadi produk bermanfaat

Pertanian organik merupakan sistem pertanian yang kembali

dikembangkan saat ini. Pertanian organik bertujuan untuk menghindari kerugian

yang dihasilkan oleh penggunaan pestisida. Oleh karena itu, penggunaan pupuk

organik merupakan pilihan bagi para petani. Kotoran ternak merupakan salah satu

pupuk organik yang dapat dimanfaatkan. Adanya hasil sampingan yang diperoleh

oleh perusahaan berupa kotoran kambing merupakan peluang bagi perusahaan.

Selama ini limbah produksi (kotoran kambing) sedang dimanfaatkan oleh

perusahaan. Limbah (kotoran kambing) dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan

penghasilan perusahaan. Limbah (kotoran) hewan dapat dimanfaatkan dengan

menjual limbah ternak ke petani-petani yang menggunakannya sebagai pupuk.

4. Perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih mementingkankesehatanSaat ini masyarakat sedang berusaha untuk mengkonsumsi produk yang

lebih mengutamakan kesehatan. Kandungan gizi produk susu olahan yang selama

ini marak dipasaran tidak dapat meyakinkan dan memuaskan masyarakat karena

kualitas yang tidak terjamin karena produk olahan. Produk susu segar merupakan

salah satu alternatif konsumen untuk menjamin kualitas produknya. Susu

kambing merupakan salah satu produk susu yang memiliki kandungan gizi yang

lebih tinggi dari produk lain, misalnya susu sapi.

5. Perkembangan IPTEK dan teknologi informasi yang semakin pesat

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta teknologi

informasi merupakan peluang bagi perusahaan. IPTEK berperan bagi

peningkatan kualitas dan kesempatan untuk melakukan inovasi produk bagi

perusahaan. Selain itu, teknologi informasi akan memudahkan perusahaan dalam

memasarkan produk susu kambing bagi masyarakat. Kemampuan penggunaan

IPTEK merupakan peluang besar bagi perusahaan dalam mengembangkan

usahanya.

Page 115: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

99

6. Tidak adanya produk substitusi bagi produk susu kambing

Kandungan gizi yang tinggi merupakan ciri khas yang terdapat pada susu

kambing. Kualitas dan manfaatnya berbeda dengan susu segar yang dihasilkan

oleh ternak lain seperti susu sapi. Oleh karena itu, konsumen susu kambing tidak

dapat memperoleh produk lain sejenis yang dapat menggantikan manfaat seperti

susu kambing. Hal ini merupakan peluang bagi perusahaan untuk tetap

berproduksi.

b) Ancaman

1. Tingkat inflasi yang berfluktuasi

Dampak ekonomi global telah mempengaruhi perekonomian bangsa

Indonesia menjadi lebih lambat. Ketidakpastian ekonomi Indonesia ditandai

dengan tingkat inflasi yang terus berfluktuasi. Tekanan inflasi tahun 2008 masih

terasa sampai saat ini. Hal ini menyebabkan melemahnya daya beli masyarakat

terhadap komoditi. Konsumsi masyarakat terhadap produk makanan dan

minuman yang masih rendah menimbulkan kekhawatiran terhadap pelaku-pelaku

usaha kecil dan menengah. Tekanan inflasi ini merupakan ancaman bagi PT.

Caprito Agrino Prima karena tidak adanya kepastian ekonomi Indonesia ke arah

yang baik.

2. Musim kemarau akan menurunkan produksi pakan ternak

Pada musim kemarau perusahaan sulit untuk mendapatkan rumput hijauan

untuk pakan ternak. Musim kemarau akan meningkatkan biaya produksi karena

perusahaan harus mendapatkannya dari daerah lain. Oleh karena itu, perusahaan

akan mengeluarkan biaya yang lebih tinggi pada saat musim kemarau. Musim

kemarau menjadi ancaman bagi keberlangsungan usaha karena kesulitan untuk

mendapatkan pakan hjauan bagi ternak.

3. Produk susu kambing yang masih bersifat eksklusif bagi masyarakat

Selama ini konsumen produk susu kambing merupakan masyarakat

tertentu saja, yaitu mereka yang ingin menyembuhkan penyakit dan yang

mementingkan kesehatan. Susu kambing belum populer seperti susu lain yang

sudah dikenal oleh masyarakat. Masyarakat mengkonsumsi susu kambing pada

Page 116: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

100

saat dibutuhkan saja. Sifat eksklusif bagi produk susu kambing merupakan

ancaman bagi perusahaan karena pandangan masyarakat yang sempit terhadap

produk susu kambing.

4. Masuknya Bogor sebagai salah satu daerah yang dinyatakan rawanpenyakit antraks

Hasil identifikasi dinas peternakan Jawa Barat menyatakan bahwa tujuh

daerah di wilayah Jawa Barat rawan penyakit antraks. Kabupaten Bogor

merupakan salah satu daerah yang termasuk di dalamnya. Kecamatan Jonggol

merupakan salah satu daerah yang endemis dengan penyakit antraks. PT. Caprito

Agrindo Prima yang berlokasi di Kecamatan Cariu merupakan salah satu daerah

yang menjadi ancaman penyakit antraks karena berbatasan langsung dengan

Kecamatan Jonggol. Penyakit antraks menjadi ancaman serius bagi perusahaan

karena sewaktu-waktu dapat timbul.

5. Pemesanan jumlah produk sesuai kebutuhan agen

Tidak adanya kontrak dengan agen pemasar merupakan ancaman bagi

perusahaan. Agen memesan jumlah produk ke PT. Caprito Agrindo Prima sesuai

dengan kebutuhan para agen. Dalam hal ini agen tidak mau mengambil risiko

terhadap kelebihan produksi perusahaan. Perusahaan tidak dapat memasarkan

produk sesuai hasil produksi karena tergantung terhadap permintaan para agen.

Jumlah produksi perusahaan mengikuti permintaan pemasok. Hal ini merupakan

ancaman bagi perusahaan dalam pengembangan usahanya karena sewaktu-waktu

jumlah produksi dapat melebihi jumlah permintaan para agen.

Faktor peluang dan ancaman bagi PT. Caprito Agrindo Prima diperlihatkan pada

Tabel 24.

Page 117: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

101

Tabel 24. Daftar Peluang dan Ancaman PT. Caprito Agrindo Prima

Faktor Eksternal Peluang AncamanLingkungan Politik,Pemerintah, dan Hukum

1. Penurunan Harga BBM

Lingkungan Ekonomi 1. Tingkat inflasi yangberfluktuasi

Lingkungan Sosial, Budaya,Demografi, dan Lingkungan

2. Luasnya pangsa pasaryang belum dimasuki

3. Pengelolaan limbah(kotoran) kambingmenjadi produkbermanfaat

4. Perubahan gaya hidupmasyarakat yang lebihmementingkankesehatan

2. Musim kemarauakan menurunkanproduksi pakanternak

3. Produk susukambing yang masihbersifat eksklusifbagi masyarakat

4. Masuknya Bogorsebagai salah satudaerah yangdinyatakan rawanpenyakit antraks

LingkunganTeknologi 5. Perkembangan IPTEKdan teknologiinformasi yangsemakin pesat

Lingkungan Industri

1. Potensipengembanganproduk substitusi

2. Kekuatan tawar-menawarpembeli/konsumen

6. Tidak adanya produksubstitusi bagi produksusu kambing

5. Pemesanan jumlahproduk sesuaikebutuhan agen

2. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahana) Kekuatan

1. Tingkat loyalitas karyawan yang tinggi

Karyawan difasilitasi dengan tempat tinggal yang diberikan secara gratis

oleh pemilik terhadap karyawan yang berlokasi di daerah peternakan. Hal ini

memberikan loyalitas karyawan yang tinggi terhadap perusahaan. Karyawan

lebih mudah mengontrol dan melakukan setiap pekerjaan karena berada di daerah

peternakan. Selain itu insentif dan pemberlakuan karyawan sebagai suatu

keluarga menyebabkan karyawan termotivasi dalam menjalankan segala tugasnya.

Page 118: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

102

Loyalitas ini merupakan kekuatan bagi perusahaan untuk mengelola peternakan

menjadi lebih baik.

2. Pembagian tugas dan tanggung jawab karyawan yang jelas

Dalam struktur organisasi perusahaan pembagian tugas dan

tanggungjawab setiap karyawan sudah jelas. Setiap karyawan dibagi tugas ke

dalam empat bagian yang menangani kegiatan operasional perusahaan. Menurut

pihak perusahaan pembagian tugas dan tanggungjawab ini sudah sesuai dengan

kebutuhan perusahaan. Setiap karyawan diberikan tanggungjawab yang jelas

sehingga tidak ada pekerjaan yang terlewatkan. Pembagian tugas ini menjadi

kekuatan bagi perusahaan karena selama ini sangat membantu perusahaan dalam

melaksanakan kegiatan operasional setiap hari.

3. Hubungan baik dengan agen atau konsumen

Dalam fungsi pemasaran perusahaan memanfaatkan beberapa agen yang

terdapat dibeberapa daerah. Antara perusahaan dengan agen telah terjalin

hubungan yang baik dalam pemasaran produk perusahaan. Agen yang ada

sekarang merupakan agen perusahaan sejak perusahaan mulai berproduksi.

Sampai sekarang agen-agen tersebut masih bertahan. Hal itu tentunya karena

antara perusahaan dengan agen terjalin hubungan yang baik. Hubungan yang baik

antara perusahaan dengan agen merupakan kekuatan yang dapat dimanfaatkan

oleh perusahaan dalam pemasaran produk.

4. Keterjaminan modal dan sumber keuangan

Peternakan kambing perah PT. Caprito Agrindo Prima merupakan usaha

peternakan milik pribadi oleh Bapak Oto Permana. Biaya pendirian usaha

sepenuhnya merupakan milik pribadi pemilik. Sampai saat ini modal dan biaya

yang dikeluarkan oleh perusahaan berasal dari pemilik. Hal ini menjadi kekuatan

bagi perusahaan. Penggunaaan modal sendiri akan membuat kondisi keuangan

terjamin. Menurut pihak manajemen sejauh ini tidak ada masalah dalam

kebutuhan modal karena setiap kekurangan modal selalu dapat terpenuhi oleh

pemilik usaha.

Page 119: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

103

5. Lokasi perusahaan yang strategis

Lokasi perusahaan yang terletak di daerah pegunungan dan ladang

memudahkan perusahaan mendapatkan pakan hijauan berupa rumput. Hal ini

sangat penting bagi perusahaan karena sebagian besar biaya yang dikeluarkan

adalah untuk kebutuhan pakan ternak. Selain itu, lokasi peternakan yang jauh dari

pemukiman penduduk membuat usaha dapat berjalan dengan baik karena tidak

menimbulkan efek eksternalitas bagi lingkungan. Lokasi yang strategis

merupakan kekuatan bagi perusahaan dalam mengembangkan usahanya.

6. Tersedianya lahan dan fasilitas yang memadai

Sejak awal pendirian usaha, perusahaan sudah menginvestasikan

modalnya untuk membeli fasiltas utama dan pendukung. Lahan seluas enam

hektar merupakan lahan yang sangat mendukung bagi perusahaan tertutama untuk

mendapatkan pakan hijauan. Perusahaan memiliki dua buah mobil pick-up dan

satu buah motor untuk memperlancar kegiatan operasional perusahaan. Fasilitas

transportasi sangat dibutuhkan untuk pemasaran produk ke agen dan konsumen

yang melakukan pemesanan.

7. Kualitas produk yang terjamin

Pada tahun 2007 peneliti dari IPB melakukan penelitian terhadap

kandungan dan kualitas susu kambing yang dihasilkan oleh peternakan PT.

Caprito Agrindo Prima. Berdasarkan hasil uji laboratorium IPB menghasilkan

bahwa kandungan gizi susunya tinggi dan layak dikonsumsi. Kualitas fisik,

kimia, dan mikrobiologi susu kambing segar yang dihasilkan oleh PT. Caprito

Agrindo Prima memiliki kualitas yang memenuhi standar. Adanya kerjasama

dengan peneliti IPB ini merupakan kekuatan bagi perusahaan untuk memastikan

kualitas produk terjamin untuk dikonsumsi.

b) Kelemahan

1. Kurangnya perencanaan dalam organisasi

Sejak awal pendirian usaha, perusahaan telah memiliki visi dan misi yang

jelas. Namun dalam pelaksanaan tujuan, perusahaan belum memiliki perencanaan

yang jelas. Kegiatan perusahaan berjalan begitu saja, tidak ada target dan sasaran

yang akan dicapai. Perusahaan berproduksi dengan mengikuti peluang pasar

Page 120: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

104

tanpa ada target yang akan dicapai. Kurangnya perencanaan merupakan

kelemahan bagi perusahaan.

2. Rendahnya tingkat pendidikan karyawan

Tingkat pendidikan karyawan yang rendah merupakan kelemahan bagi

perusahaan. Rendahnya tingkat pendidikan karyawan menyebabkan karyawan

sulit untuk mengatasi berbagai masalah terutama yang berhubungan dengan

pemeliharaan dan perawatan ternak. Selama ini karyawan hanya mengandalkan

pengalaman dan pengetahuan apa adanya saja. Sehingga untuk menangani

penyakit hewan dan lain-lain harus mengandalkan manajer.

3. Belum memiliki divisi pemasaran

Belum adanya divisi pemasaran bagi perusahaan merupakan kelemahan

bagi perusahaan. Divisi pemasaran dibutuhkan untuk dapat memasarkan setiap

produksi yang dihasilkan dan untuk memperluas pangsa pasar. Tidak adanya

divisi pemasaran menyebabkan perusahaan selalu kelebihan produksi apabila

tidak mampu memasarkan hasil produksi.

4. Kurangnya diferensiasi produk

Kurangnya diferensiasi produk menjadi kelemahan bagi perusahaan.

Kelebihan produksi akibat kurang berperannya fungsi pemasaran mengakibatkan

produk susu kambing dijual ke perusahaan pengolah dengan harga yang lebih

rendah. Ketidakmampuan perusahaan memasarkan produk akan merugikan

perusahaan.

5. Sulitnya persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang agen

Selama ini perusahaan memanfaatkan agen untuk memasarkan produknya.

Perusahaan masih bergantung terhadap agen-agen dalam pemasaran produk.

Perusahaan menentukan persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang

agen. Namun, kesulitan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang agen menjadi

permasalahan bagi seorang agen.

Page 121: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

105

6. Jumlah produksi tergantung permintaan pasar

Perusahaan berproduksi sesuai dengan permintaan pasar. Dalam hal ini

perusahaan berproduksi sesuai dengan permintaan agen dan konsumen.

Perusahaan berproduksi tidak sesuai dengan kapasitas produksinya. Jumlah

produksi yang masih tergantung permintaan pasar ini merupakan kelemahan bagi

perusahaan karena perusahaan masih tergantung terhadap pasar.

7. Kurangnya perhatian terhadap sistem informasi

Perusahaan telah menggunakan teknologi informasi dengan menggunakan

website sendiri dalam mempromosikan produk susu kambing yang dihasilkan

perusahaan. Namun, website tersebut tidak dikelola oleh perusahaan. Pihak yang

membuat dan mengelola website perusahaan adalah agen perusahaan.

Pengelolaan website oleh pihak luar perusahaan akan menyulitkan perusahaan

dalam memberikan informasi-informasi terbaru yang berhubungan dengan

perusahaan. Hal ini menjadi kelemahan bagi perusahaan karena pengelolaannya

menjadi kurang optimal.

Page 122: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

106

Tabel 25. Daftar Kekuatan dan Kelemahan PT. Caprito Agrindo PrimaFaktor Internal Kekuatan Kelemahan

Manajemen 1. Tingkat loyalitaskaryawan yang tinggi

2. Pembagian tugas dantanggung jawabkaryawan yang jelas

1. Kurangnyaperencanaan dalamorganisasi

2. Rendahnya tingkatpendidikankaryawan

Pemasaran 3. Hubungan baik denganagen atau konsumen

3. Belum memilikidivisi pemasaran

4. Kurangnyadiferensiasi produk

5. Sulitnyapersyaratan yangdibutuhkan untukmenjadi seorangagen

Keuangan/Akuntansi 4. Keterjaminan modal dansumber keuangan

Produksi/Operasi 5. Lokasi perusahaan yangstrategis

6. Tersedianya lahan danfasilitas yang memadai

6. Jumlah produksitergantungpermintaan pasar

Penelitian dan Pengembangan 7. Kualitas produk yangterjamin

Sistem Informasi Manajemen 7. Kurangnyaperhatian terhadapsistem informasi

7.1.2. Matriks EFE dan IFE

a) Matriks EFE

Identifikasi terhadap faktor ekstenal perusahaan menghasilkan sejumlah

faktor strategis eksternal yang berupa peluang dan ancaman bagi perusahaan.

Setiap faktor diberikan penilaian berupa pembobotan dan penentuan rating oleh

masing-masing responden. Hasil penilaian terhadap bobot dan rating

diformulasikan dalam matriks External Factor Evaluation (EFE). Tabel 26

merupakan matriks EFE bagi perusahaan PT. Caprito Agrindo Prima.

Page 123: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

107

Tabel 26. Matriks EFE PT. Caprito Agrindo Prima

Faktor Strategis Eksternal Bobot

Rata-rata

Rating

Rata-rata

Nilai

Tertimbang

PELUANG

Penurunan harga BBM 0,087 3 0,261Pengelolaan limbah (kotoran)

kambing menjadi produk bermanfaat 0,082 3,4 0,279Luasnya pangsa pasar yang belum

dimasuki 0,095 4 0,380Perubahan gaya hidup masyarakat

yang lebih mementingkan kesehatan 0,088 4 0,352Perkembangan IPTEK dan teknologi

informasi yang semakin pesat 0,101 3,6 0,364Tidak adanya produk substitusi bagi

produk susu kambing 0,106 3 0,318ANCAMAN

Tingkat inflasi yang berfluktuasi 0,103 3 0,309Musim kemarau akan menurunkan

produksi pakan ternak 0,093 3 0,279Produk susu kambing yang masih

bersifat eksklusif bagi masyarakat 0,102 3,4 0,347Masuknya Bogor sebagai salah satu

daerah yang dinyatakan rawan

penyakit antraks 0,067 3,4 0,228Pemesanan jumlah produk sesuai

kebutuhan agen 0,075 2,4 0,180Total 3,296

Tabel 26 memperlihatkan hasil penilaian responden terhadap faktor

lingkungan eksternal perusahaan yang disajikan dalam matriks EFE. Analisis

matriks EFE perusahaan menghasilkan total nilai tertimbang sebesar 3,296. Total

nilai tertimbang ini merupakan nilai yang termasuk dalam kategori diatas rata-

Page 124: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

108

rata. Total nilai tertimbang sebesar 3,296 mengindikasikan bahwa perusahaan

merespon dengan baik terhadap peluang dan ancaman yang ada bagi perusahaan.

Dengan kata lain, strategi perusahaan saat ini secara efektif mengambil

keuntungan dari peluang yang ada dan meminimalkan pengaruh yang mungkin

muncul dari ancaman eksternal.

Peluang utama dalam lingkungan eksternal perusahaan ditunjukkan oleh

nilai tertimbang terbesar diantara faktor peluang yang ada, yaitu luasnya pangsa

pasar yang belum dimasuki dengan nilai tertimbang sebesar 0,380. Peluang

terbesar ke dua bagi perusahaan adalah perkembangan IPTEK dan teknologi

informasi yang semakin pesat dengan nilai tertimbang yang lebih kecil dari

peluang utama, yaitu sebesar 0,364. Sedangkan ancaman utama bagi perusahaaan

ditunjukkan oleh nilai tertimbang terkecil diantara faktor ancaman yang ada, yaitu

pemesanan jumlah produk sesuai kebutuhan agen dengan nilai tertimbang sebesar

0,180. Ancaman terbesar ke dua bagi perusahaan adalah masuknya Bogor sebagai

salah satu daerah yang dinyatakan rawan penyakit antraks dengan nilai tertimbang

yang lebih besar dari ancaman utama, yaitu sebesar 0,228.

b) Matriks IFE

Identifikasi terhadap faktor intenal perusahaan menghasilkan sejumlah

faktor strategis internal yang berupa kekuatan dan kelemahan bagi perusahaan.

Setiap faktor diberikan penilaian berupa pembobotan dan penentuan rating oleh

masing-masing responden. Hasil penilaian terhadap bobot dan rating

diformulasikan dalam matriks Internal Factor Evaluation (IFE). Tabel 27

merupakan matriks IFE bagi perusahaan PT. Caprito Agrindo Prima.

Page 125: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

109

Tabel 27. Matriks IFE PT. Caprito Agrindo Prima

Faktor Strategis Internal Bobot

Rata-

rata

Rating

Rata-

rata

Nilai

Tertimbang

KEKUATAN

Tingkat loyalitas karyawan yang tinggi 0,091 4 0,364Pembagian tugas dan tanggungjawab

karyawan yang jelas 0,085 3,6 0,306Hubungan baik dengan agen atau pembeli 0,076 3,6 0,274Keterjaminan modal dan sumber

keuangan 0,080 3,6 0,288Lokasi perusahaan yang strategis 0,070 3,4 0,238Tersedianya lahan dan fasilitas yang

memadai 0,073 3,6 0,263Kualitas produk yang terjamin 0,081 3,6 0,292

KELEMAHAN

Kurangnya perencanaan dalam organisasi 0,071 2 0,142Rendahnya tingkat pendidikan karyawan 0,052 2 0,104Belum memiliki divisi pemasaran 0,081 1,4 0,113Kurangnya diferensiasi produk 0,065 1 0,065Sulitnya persyaratan yang dibutuhkan

untuk menjadi seorang agen 0,060 1,6 0,096Jumlah produksi tergantung permintaan

pasar 0,075 1,4 0,105Kurangnya perhatian terhadap sistem

informasi 0,073 1,6 0,117Total 2,766

Tabel 27 memperlihatkan hasil penilaian responden terhadap faktor

lingkungan internal perusahaan yang disajikan dalam matriks IFE. Analisis

matriks IFE perusahaan menghasilkan total nilai tertimbang sebesar 2,766. Total

nilai tertimbang ini merupakan nilai yang termasuk dalam kategori rata-rata.

Page 126: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

110

Total nilai tertimbang sebesar 2,766 mengindikasikan bahwa kemampuan

perusahaan saat ini dalam memanfaatkan kekuatan dan meminimalkan kelemahan

yang ada pada perusahaan masih rata-rata. Dengan kata lain, strategi perusahaan

saat ini dalam mengambil keuntungan dari kekuatan yang dimiliki dan

meminimalkan kelemahan internal masih dalam tahap rata-rata.

Kekuatan utama dalam lingkungan internal perusahaan ditunjukkan oleh

nilai tertimbang terbesar diantara faktor kekuatan yang ada, yaitu tingkat loyalitas

karyawan yang tinggi dengan nilai tertimbang sebesar 0,364. Kekuatan terbesar

ke dua bagi perusahaan adalah pembagian tugas dan tanggung jawab karyawan

yang jelas dengan nilai tertimbang yang lebih kecil dari kekuatan utama, yaitu

sebesar 0,306. Sedangkan kelemahan utama bagi perusahaaan ditunjukkan oleh

nilai tertimbang terkecil diantara faktor kelemahan yang ada, yaitu kurangnya

diferensiasi produk dengan nilai tertimbang sebesar 0,065. Kelemahan terbesar ke

dua bagi perusahaan adalah sulitnya persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi

seorang agen dengan nilai tertimbang yang lebih besar dari kelemahan utama,

yaitu sebesar 0,096.

7.2. Tahap Pencocokan

7.2.1. Analisis Matriks IE

Nilai tertimbang yang diperoleh dari matriks EFE dan matriks IFE menjadi

input bagi matriks Internal-External (IE). Matriks IE digunakan untuk

mengetahui posisi perusahaan saat ini berdasarkan hasil analisis terhadap faktor

lingkungan eksternal dan internal perusahaan pada matriks EFE dan matriks IFE.

Matriks IE didasari pada dua dimensi kunci, yaitu total rata-rata tertimbang

matriks IFE pada sumbu x dan total rata-rata tertimbang matriks EFE pada sumbu

y. Total nilai tertimbang sebesar 2,766 pada matriks IFE diplotkan dengan total

nilai tertimbang pada matriks EFE sebesar 3,296 pada matriks IE. Hasilnya

diperlihatkan dalam matriks IE pada Gambar 9.

Page 127: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

111

Total Nilai Tertimbang IFEKuat Sedang Lemah

3,0-4,0 2,0-2,9 1,0-1,99 Total TinggiNilai 3,0-4,0Tertimbang Rata-rataEFE 2,0-2,99

Rendah 1,0-1,99

Gambar 9. Matriks IE PT. Caprito A. P

Berdasarkan matriks IE PT. Caprito Agrindo Prima pada Gambar 9,

perusahaan berada pada posisi daerah II. Pada posisi tersebut, perusahaan disebut

dalam posisi tumbuh dan kembangkan. Daerah II menggambarkan kemampuan

perusahaan dalam merespon lingkungan eksternalnya diatas rata-rata sedangkan

kemampuan dalam merespon lingkungan internalnya masih dalam tahap rata-rata.

Posisi perusahaan dalam matriks IE membantu dalam penentuan strategi

yang akan digunakan oleh perusahaan sesuai dengan keadaan perusahaan saat ini.

Strategi yang dapat diterapkan pada posisi tumbuh dan berkembang adalah

strategi intensif, yaitu strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan

pengembangan produk atau menggunakan strategi integratif, yaitu strategi

integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horisontal. Penentuan

strategi merupakan pilihan terhadap beberapa atau sebagian strategi yang sesuai

dengan perusahaan.

Strategi penetrasi pasar berusaha untuk meningkatkan market share suatu

produk atau jasa melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih besar. Strategi

pengembangan pasar bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk atau jasa

yang ada sekarang ke daerah-daerah yang secara geografis merupakan daerah

baru. Tujuan ke dua strategi ini adalah untuk meningkatkan pangsa pasar.

Sedangkan strategi pengembangan produk merupakan strategi yang bertujuan agar

perusahaan dapat meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau

memodifikasikan produk-produk atau jasa-jasa yang ada sekarang (David 2006).

Strategi integrasi ke depan menghendaki agar perusahaan mempunyai

kemampuan yang besar terhadap pengendalian para distributor atau pengecer

I II III

IV V VI

VII VIII IX

Page 128: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

112

mereka, bila perlu dengan memilikinya. Strategi integrasi ke belakang bertujuan

untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan.

Strategi integrasi horizontal dimaksudkan agar perusahaan meningkatkan

pengawasan terhadap para pesaing perusahaan walau harus dengan memilikinya.

Jadi, tujuan strategi adalah untuk mendapatkan kepemilikan dan/atau

meningkatkan pengendalian para pesaing (David 2006).

Strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk

merupakan strategi intensif sehingga dibutuhkan usaha yang intensif dan kontinu

untuk dapat berkembang dalam usaha. Di samping itu perusahaan juga dapat

menerapkan strategi integrasi untuk mendapatkan kontrol atas distributor,

pemasok, dan/atau pesaing yang membantu keberhasilan pengembangan usaha.

Strategi-strategi di atas merupakan pilihan bagi perusahaan. Strategi

tersebut merupakan dasar dalam menentukan strategi yang paling sesuai bagi

perusahaan karena pilihan strategi di atas masih bersifat umum. Untuk

memfokuskan strategi yang paling sesuai dan objektif bagi perusahaan, maka

perlu dilanjutkan ke tahap analisis yang lebih spesifik dengan menggunakan

matriks SWOT.

7.2.2. Analisis Matiks SWOT

Analisis matriks SWOT digunakan dengan mengkombinasikan faktor

strategis eksternal dan internal perusahaan untuk mendapatkan sejumlah alternatif

strategi bagi perusahaan. Input yang digunakan berasal dari hasil identifikasi

faktor eksternal dan internal perusahaan yang terdapat pada matriks EFE dan

matriks IFE. Strategi yang dirumuskan harus sesuai dengan kondisi perusahaan

saat ini yang mengacu pada matriks IE yang dihasilkan. Perumusan alternatif

strategi berdasarkan pengembangan empat tipe strategi, yaitu strategi S-O, strategi

W-O, strategi S-T, strategi W-T (David 2006).

Strategi S-O

Strategi S-O merupakan strategi yang dilakukan dengan menggunakan

kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal. Strategi yang dapat

dilakukan oleh perusahaan adalah menambah populasi kambing untuk

Page 129: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

113

meningkatkan produksi susu dan membuka jalan untuk menjalin kerjasama baru

dengan agen lama.

1. Menambah populasi kambing untuk meningkatkan produksi susu.

Keterjaminan modal, lokasi perusahaan yang strategis, tersedianya lahan

dan fasilitas yang memadai, kualitas produk yang terjamin, dan tingkat

loyalitas karyawan yang tinggi merupakan kekuatan utama yang dapat

digunakan perusahaan untuk menangkap peluang luasnya pangsa pasar

yang belum dimasuki dengan produksi susu yang lebih besar. Strategi ini

cukup efektif bagi perusahaan jika perusahaan memiliki agen sendiri untuk

memasarkan produk. Bagi perusahaan, penambahan populasi tidak akan

menyebabkan kelebihan produksi asalkan perusahaan memiliki agen

pemasaran sendiri sesuai dengan strategi yang ditawarkan. Penambahan

populasi ini masih sesuai untuk pengelolaaan manajemen perusahaan.

Kambing merupakan ternak yang tidak suka bergerombol dengan populasi

yang banyak karena dapat menurunkan produksi susunya. Tetapi

perusahaan masih memiliki lahan dan kandang koloni yang dapat

menampung penambahan populasi ternak. Selain itu, sifat ternak yang

sensitif dan lebih mudah bereaksi dapat diatasi dengan menggunakan alat

penenang, misalnya menggunakan musik seperti yang sudah biasa

digunakan oleh peternak.

2. Membuka jalan untuk menjalin kerjasama baru dengan agen lama.

Kerjasama yang baru bertujuan untuk menjadikan agen-agen lama menjadi

bagian perusahaan. Kerjasama ini berupa kesediaan dari agen untuk

memasarkan produk berapapun produksi yang dihasilkan oleh perusahaan.

Strategi ini akan membuat perusahaan bebas dalam memproduksi susu

tanpa khawatir terhadap pemasarannya. Kerjasama ini akan menghasilkan

kekuatan yang lebih besar bagi kedua belah pihak dalam memasarkan

produk. Selain itu, kerjasama ini akan saling menguntungkan kedua belah

pihak, yaitu perusahaan dan agen. Keterjaminan modal dan sumber

keuangan serta tersedianya lahan dan fasilitas yang memadai merupakan

kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk menangkap peluang luasnya

pangsa pasar yang belum dimasuki.

Page 130: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

114

Strategi W-O

Strategi W-O merupakan strategi yang dilakukan untuk meminimalkan

kelemahan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal. Strategi yang dapat

dilakukan oleh perusahaan adalah dengan membuka agen pemasaran milik

perusahaan sendiri, mengoptimalkan kegiatan promosi dengan mengambil alih

pengelolaan website, dan bekerjasama dengan perusahaan pengolah.

1. Membuka agen pemasaran milik perusahaan sendiri. Strategi ini sangat

cocok bagi perusahaan karena selama ini perusahaan memasarkan produk

melalui agen lepas tanpa ada sistem kerjasama. Dengan adanya agen

pemasaran milik perusahaan akan memudahkan perusahaan untuk

memasarkan produk tanpa mengganggu kegiatan produksi. Agen

pemasaran sendiri ini digunakan untuk memasarkan setiap hasil produk

perusahaan. Agen perusahaan ini ditempatkan untuk wilayah-wilayah

strategis pemasaran perusahaan saat ini, seperti Jakarta, Bogor, dan

sekitarnya. Dengan agen sendiri, perusahaan dapat berproduksi sesuai

kapasitas produksinya tanpa bergantung terhadap agen lain. Tidak adanya

divisi pemasaran dan sulitnya persyaratan yang dibutuhkan menjadi

seorang agen merupakan kelemahan yang harus dihindari dengan

menggunakan strategi ini.

2. Mengoptimalkan kegiatan promosi dengan mengambil alih pengelolaan

website. Kegiatan promosi sangat dibutuhkan oleh perusahaan saat ini.

Promosi yang optimal diharapkan mampu memasuki pasar yang baru bagi

perusahaan. Website perusahaan yang selama ini dibuat dan dikelola oleh

pihak lain (agen) merupakan kendala bagi perusahaan. Sistem seperti ini

membuat pengelolaan website tidak optimal. Informasi-informasi terbaru

sulit untuk dimasukkan karena informasi terlambat bagi pengelola.

Pengelolaan website oleh perusahaan akan membantu perusahaan dalam

memasarkan produk karena belum memiliki divisi yang dapat menangani

pemasaran. Perkembangan teknologi informasi merupakan peluang yang

dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mendukung strategi ini.

3. Bekerjasama dengan perusahaan pengolah. Tidak adanya divisi

pemasaran bagi perusahaan merupakan kelemahan utama perusahaan.

Page 131: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

115

Oleh karena itu, kurangnya diferensiasi produk akan mengakibatkan

kerugian besar bagi perusahaan apabila produk tidak terjual. Untuk

mengatasinya perusahaan menjual produk ke pabrik pengolah dengan

harga yang lebih murah. Strategi kerjasama dengan perusahaan pengolah

merupakan strategi yang sesuai bagi perusahaan untuk mengatasi

permasalahan seperti ini. Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM)

dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) merupakan

peluang yang dapat mendukung strategi ini.

Strategi S-T

Strategi S-T merupakan strategi yang dilakukan dengan menggunakan

kekuatan internal untuk mengatasi ancaman eksternal. Strategi yang dapat

dilakukan oleh perusahaan adalah dengan mencari dan memperbanyak jumlah

agen baru, meningkatkan kemitraan dan menjalin kerjasama yang baik dengan

pemasok pakan rumput dan Dinas Peternakan (penyuluh).

1. Mencari dan memperbanyak jumlah agen baru. Jumlah agen yang ada

saat ini tidak cukup bagi perusahaan untuk memasarkan keseluruhan

jumlah produksi perusahaan. Di samping itu, pemesanan yang

dilakukan oleh agen tidak rutin atau hanya sewaktu-waktu, tergantung

permintaan konsumen. Hal ini cukup berisiko terhadap produksi

perusahaan. Dengan agen yang lebih banyak, peluang bagi perusahaan

dalam memasarkan keseluruhan hasil produksi menjadi besar. Agen

baru ini diutamakan untuk daerah-daerah di luar Jabodetabek yang

sifatnya sementara. Strategi ini bertujuan untuk memperluas pangsa

pasar perusahaan sampai ke luar daaerah seperti Jawa Barat, Sumatera,

dan lain-lain. Strategi ini juga sesuai untuk mengatasi ancaman

penurunan daya beli masyarakat akhir-akhir ini dan pandangan

masyarakat terhadap susu kambing yang masih bersifat eksklusif.

Strategi ini didukung oleh kekuatan internal yang dimiliki oleh

perusahaan yaitu keterjaminan modal, kualitas produk yang terjamin,

dan fasilitas perusahaan yang memadai.

2. Meningkatkan kemitraan dan menjalin kerjasama yang baik dengan

pemasok pakan rumput dan Dinas Peternakan (penyuluh). Penyebab

Page 132: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

116

utama produksi perusahaan berkurang adalah faktor kesediaan pakan

ternak. Pada musim kemarau produksi susu dapat berkurang karena

kekurangan pakan bagi ternak. Lahan hijauan seluas tiga hektar

memang mencukupi kebutuhan pakan populasi ternak sekarang.

Tetapi musim kemarau yang berkepanjangan sampai tiga bulan, lahan

seluas tiga hektar ini tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan

pakan ternak. Oleh karena itu, perlu menjalin kerjasama dengan

pemasok pakan rumput untuk memastikan ketersediaan pakan. Faktor

lain yang perlu diwaspadai oleh peternak adalah penyakit antraks yang

menyerang ternak. Masuknya Bogor sebagai salah satu daerah yang

dinyatakan rawan penyakit antraks mengharuskan perusahaan untuk

mewaspadainya. Kerjasama dengan Dinas Peternakan melalui

penyuluh merupakan langkah utama yang harus dilakukan oleh

perusahaan untuk mendapatkan perlindungan melalui program dan

bantuan yang diberikan. Strategi ini dapat terlaksana karena didukung

oleh kemampuan internal perusahaan, yaitu keterjaminan modal dan

sumber keuangan, pembagian tugas dan tanggungjawab karyawan

yang jelas.

Strategi W-T

Strategi W-T merupakan strategi yang dilakukan dengan meminimalkan

kelemahan internal untuk menghindari ancaman eksternal. Strategi yang dapat

dilakukan oleh perusahaan adalah melakukan evaluasi terhadap kinerja

perusahaan saat ini dan mulai menyusun rencana serta target perusahaan ke depan

1. Melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan saat ini dan mulai

menyusun rencana serta target perusahaan ke depan. Strategi ini

penting untuk dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan perlu

melakukan evaluasi untuk membuat rencana dan target yang akan

dicapai ke depan. Kurangnya perencanaan berimplikasi kepada jumlah

produksi yang tergantung kepada pasar karena perusahaan belum

memiliki divisi pemasaran yang dapat memasarkan produknya. Di

samping itu, penurunan daya beli masyarakat dan sifat eksklusif yang

dimiliki produk susu kambing menjadi ancaman bagi perusahaan saat

Page 133: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

117

ini. Oleh karena itu, saatnya perusahaan untuk melakukan evaluasi

sementara dan menentukan kembali sasaran dan target perusahaan ke

depannya berdasarkan pengalaman yang lalu.

Page 134: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

118

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (Strength)

1. Tingkat loyalitas karyawanyang tinggi

2. Pembagian tugas dantanggungjawab karyawanyang jelas

3. Hubungan baik dengan agenatau pembeli

4. Keterjaminan modal dansumber keuangan

5. Lokasi perusahaan yangstrategis

6. Tersedianya lahan danfasilitas yang memadai

7. Kualitas produk yangterjamin

Kelemahan (Weakness)

1. Kurangnya perencanaandalam organisasi

2. Rendahnya tingkatpendidikan karyawan

3. Belum memiliki divisipemasaran

4. Kurangnya diferensiasiproduk

5. Sulitnya persyaratan yangdibutuhkan untuk menjadiseorang agen

6. Jumlah produksitergantung permintaanpasar

7. Kurangnya perhatianterhadap sistem informasi

Peluang (Opportunity)

1. Penurunan harga BBM2. Pengelolaan limbah

(kotoran) kambingmenjadi produkbermanfaat

3. Luasnya pangsa pasaryang belum dimasuki

4. Perubahan gaya hidupmasyarakat yang lebihmementingkankesehatan

5. Perkembangan IPTEKdan teknologi informasiyang semakin pesat

6. Tidak adanya produksubstitusi bagi produksusu kambing

Strategi S-O

1. Menambah jumlah populasikambing untuk meningkatkanproduksi susu(S1,S2,S3,S4,S5,S6,S7,O1,O2,O3,O4,O5,O6,)

2 Membuka jalan untukmenjalin kerjasama barudengan agen lama(S3,S4,S5,S6,S7,O1,O3,O4)

Strategi W-O

1. Membuka agenpemasaran milikperusahaan sendiri(W1,W3,W5,W6,W7,O1,O3,O4,O6)

2. Mengoptimalkan kegiatanpromosi denganmengambil alihpengelolaan website(W3,W7,O5)

3. Bekerjasama denganperusahaan pengolah(W2,W3,W4,W6,O1,O5)

Ancaman (Threats)

1. Tingkat inflasi yangberfluktuasi

2. Musim kemarau akanmenurunkan produksipakan ternak

3. Produk susu kambingyang masih bersifateksklusif bagimasyarakat

4. Masuknya Bogorsebagai salah satudaerah yang dinyatakanrawan penyakit antraks

5. Pemesanan jumlahproduk sesuaikebutuhan agen

Strategi S-T

1. Mencari dan memperbanyakjumlah agen baru (S4,S6,S7,T1,T3,T5)

2. Meningkatkan kemitraandan menjalin kerjasamayang baik dengan pemasokpakan rumput dan dinaspeternakan (penyuluh)(S1,S2,S4,S6,T2,T4)

Strategi W-T

1. Melakukan evaluasiterhadap kinerjaperusahaan saat ini danmulai menyusun rencanaserta target perusahaanke depan(W1,W3,W4,W6,T1,T3,T5)

Gambar 10. Matriks SWOT PT. Caprito Agrindo Prima

Page 135: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

119

7.3. Tahap Keputusan

Tahap keputusan merupakan tahap akhir dalam perumusan strategi. Pada

tahap ini dilakukan pilihan alternatif strategi yang terbaik dan yang menjadi

prioritas untuk diterapkan oleh perusahaan. Alat analisis yang digunakan adalah

QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix).

7.3.1. Analisis Matriks QSP

Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) merupakan alat yang

memungkinkan penyusun strategi untuk mengevaluasi alternatif strategi secara

objektif, berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal yang telah

diidentifikasi sebelumnya (David 2006). Teknik ini secara objektif

mengindikasikan alternatif strategi mana yang terbaik untuk dilakukan oleh

perusahaan. QSPM menggunakan input dari analisis tahap 1 dan hasil analisis

tahap 2.

Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) menganalisis delapan

alternatif strategi yang berasal dari hasil analisis SWOT. Analisis QSPM akan

menghasilkan prioritas strategi yang akan dilakukan oleh perusahaan berdasarkan

penilaian yang diberikan oleh dua responden. Hasil penjumlahan TAS dari

masing-masing responden akan dirata-ratakan untuk menghasilkan nilai

penjumlahan TAS terakhir. Prioritas pertama adalah strategi yang memiliki nilai

penjumlahan Total Attractiveness Score (TAS) lebih besar dari strategi yang lain.

Nilai TAS terbesar sampai nilai terkecil dari suatu strategi merupakan urutan

strategi yang menjadi prioritas.

Hasil analisis QSPM terhadap alternatif strategi pada PT. Caprito Agrindo

Prima diperlihatkan dalam Tabel 28. Strategi yang menjadi prioritas pertama

untuk dilakukan oleh perusahaan adalah membuka agen pemasaran milik

perusahaan sendiri. Strategi ini memperoleh nilai penjumlahan TAS yang terbesar

diantara alternatif strategi lain, yaitu sebesar 6,273. Strategi kedua yang menjadi

prioritas perusahaan adalah mencari dan memperbanyak jumlah agen baru dengan

nilai penjumlahan TAS yang lebih kecil dari strategi prioritas pertama, yaitu

sebesar 6,034. Prioritas strategi berikutnya sampai strategi yang terakhir dapat

dilihat dalam Tabel 28.

Page 136: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

120

Tabel 28. Alternatif Strategi Pengembangan Usaha PT. Caprito Agrindo Prima

UrutanPrioritas

Strategi NilaiTAS

I Membuka agen pemasaran milik perusahaan sendiri 6,273

II Mencari dan memperbanyak jumlah agen baru 6,034

III Menambah jumlah populasi kambing untuk

meningkatkan produksi susu

5,779

IV Meningkatkan kemitraan dan menjalin kerjasama yang

baik dengan pemasok pakan rumput dan dinas

peternakan (penyuluh)

5,665

V Bekerjasama dengan perusahaan pengolah 5,422

VI Melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan saat ini

dan mulai menyusun rencana serta target perusahaan ke

depan

5,418

VII Mengoptimalkan kegiatan promosi dengan mengambil

alih pengelolaan website

5,393

VIII Membuka jalan untuk menjalin kerjasama baru dengan

agen lama

5,168

Page 137: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

121

VIII KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan

1. Faktor peluang yang dimiliki oleh peternakan kambing perah PT. Caprito

Agrindo Prima adalah penurunan harga BBM, pengelolaan limbah (kotoran)

kambing menjadi produk bermanfaat, luasnya pangsa pasar yang belum

dimasuki, perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih mementingkan

kesehatan, perkembangan IPTEK dan teknologi informasi yang semakin pesat,

tidak adanya produk substitusi bagi produk susu kambing. Sedangkan faktor

ancaman yang dihadapi adalah tingkat inflasi yang berfluktuasi, musim

kemarau akan menurunkan produksi pakan ternak, produk susu kambing yang

masih bersifat eksklusif bagi masyarakat, masuknya Bogor sebagai salah satu

daerah yang dinyatakan rawan penyakit antraks, pemesanan jumlah produk

sesuai kebutuhan agen.

2. Faktor kekuatan yang dimiliki oleh perusahan dalam pengembangan usahanya

adalah tingkat loyalitas karyawan yang tinggi, pembagian tugas dan tanggung

jawab karyawan yang jelas, hubungan baik dengan agen atau pembeli,

keterjaminan modal dan sumber keuangan, lokasi perusahaan yang strategis,

tersedianya lahan dan fasilitas yang memadai, kualitas produk yang terjamin.

Sedangkan faktor internal yang menjadi kelemahan perusahaan adalah

kurangnya perencanaan dalam organisasi, rendahnya tingkat pendidikan

karyawan, belum memiliki divisi pemasaran, kurangnya diferensiasi produk,

sulitnya persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang agen, jumlah

produksi tergantung permintaan pasar, kurangnya perhatian terhadap sistem

informasi.

3. Berdasarkan hasil analisis faktor eksternal dan internal dengan menggunakan

SWOT diperoleh delapan alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh PT.

Caprito Agrindo Prima, yaitu menambah jumlah populasi kambing untuk

meningkatkan produksi susu, membuka jalan untuk menjalin kerjasama baru

dengan agen lama, membuka agen pemasaran milik perusahaan sendiri,

mengoptimalkan kegiatan promosi dengan mengambil alih pengelolaan

website, bekerjasama dengan perusahaan pengolah, mencari dan

memperbanyak jumlah agen baru, meningkatkan kemitraan dan menjalin

Page 138: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

122

kerjasama yang baik dengan pemasok pakan rumput dan dinas peternakan

(penyuluh), melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan saat ini dan

mulai menyusun rencana serta target perusahaan ke depan.

4. Berdasarkan hasil analisis Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)

diperoleh urutan strategi yang menjadi prioritas untuk dilaksanakan oleh

perusahaan. Urutan prioritas strategi tersebut adalah membuka agen

pemasaran milik perusahaan sendiri, mencari dan memperbanyak jumlah agen

baru, menambah jumlah populasi kambing untuk meningkatkan produksi susu,

meningkatkan kemitraan dan menjalin kerjasama yang baik dengan pemasok

pakan rumput dan dinas peternakan (penyuluh), bekerjasama dengan

perusahaan pengolah, melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan saat ini

dan mulai menyusun rencana serta target perusahaan ke depan,

mengoptimalkan kegiatan promosi dengan mengambil alih pengelolaan

website, membuka jalan untuk menjalin kerjasama baru dengan agen lama.

8.2. Saran

1. PT. Caprito Agrindo Prima sebaiknya menampilkan hasil penelitian IPB

mengenai kualitas kandungan gizi susu pada kemasan produk. Produk susu

kambing yang tidak tahan lama dan belum familiar bagi masyarakat akan

menimbulkan kekurangan kepercayaan konsumen terhadap produk ini.

Penampilan hasil penelitian IPB pada kemasan produk akan memberikan

kepercayaan kepada konsumen. Dengan demikian konsumen merasa nyaman

dan yakin akan kualitas kandungan susu kambing yang dihasilkan.

2. PT. Caprito Agrindo Prima sebaiknya mengatur pola penanaman rumput

untuk mengatasi kekurangan rumput pada musim kemarau berkepanjangan.

Pola penanaman disesuaikan untuk mengatasi waktu musim kemarau yang

berkepanjangan.

3. Perusahaan sebaiknya memberikan kesempatan bagi karyawannya untuk

mengikuti sosialisasi dan pelatihan yang diberikan oleh peyuluh Dinas

Peternakan. Dengan mengikuti kegiatan penyuluhan dan sosialisasi ini akan

menambah pengetahuan dan pengalaman bagi karyawan. Kinerja karyawan

akan lebih optimal karena karyawan memiliki loyalitas yang tinggi.

Page 139: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

123

DAFTAR PUSTAKA

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2007. Statistik Indonesia 2007. Jakarta: Badan PusatStatistik.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2007. Statistik Peternakan 2007. Jakarta: BadanPusat Statistik.

David FR. 2004. Manajemen Strategis. Sindoro A, penerjemah; Jakarta: PTIndeks. Terjemahan dari: Concepts of Strategic Management.

David FR. 2006. Strategic Management. Edisi10. Jakarta: Salemba Empat.

Devendra C, Burn M. 1994. Produksi Kambing di Daerah Tropis. Bandung: ITBBandung. Terjemahan dari: IDK Harya Putra.

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor. 2004. Laporan KegiatanDinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor 2004. Bogor: DinasPeternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor.

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor. 2005. Laporan KegiatanDinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor 2005. Bogor: DinasPeternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor.

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor. 2006. Laporan KegiatanDinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor 2006. Bogor: DinasPeternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor.

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor. 2007. Laporan KegiatanDinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor 2007. Bogor: DinasPeternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor.

Dirgantoro C. 2004. Manajemen Stratejik. Jakarta: PT Gramedia WidiasaranaIndonesia.

Drucker PF. 1989. The Practice of Management. London: HeinemannProfessional Publishing.

Glueck FW, Jauch RL. 1992. Strategic Management and Business Policy. MC.Graw-Hill Inc.

Hunger JD, Wheelen TL. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta: AndiYogyakarta.

Kinnear TC, Taylor IR. 1991. Marketing Research an Applied Approach.McGraw-Hill International Edition.

Kotler P. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo.

Manalu H. 2004. Analisis strategi pemasaran produk susu segar kambing FarmP4S Citarasa di Desa Ciherang Pondok Kecamatan Caringin Bogor[skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Page 140: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

124

Mulyono S. 2003. Teknik Pembibitan Kambing Unggul dan Domba. Jakarta: Penebar Swadaya.

Permadi G. 2008. Analisis tataniaga kambing peranakan ettawa (PE) diKabupaten Purworejo, Jawa Tengah (kasus Desa Pandanrejo, KecamatanKaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah) [skripsi]. Bogor:Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Phalepi MA. 2004. Performa kambing peranakan etawah (studi kasus dipeternakan pusat pelatihan pertanian dan pedesaan swadaya citarasa)[skripsi]. Bogor: Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Prihatini W. 2008. Analisis prospek dan strategi pengembangan usaha ternakkambing peranakan etawah (PE) di Pondok Pesantren Modern SahidGunung Menyan Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Peternakan, InstitutPertanian Bogor.

Rangkuti F. 2003. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis: reorientasikonsep perencanaan strategis untuk menghadapi abad 21. Jakarta: PTGramedia Pustaka Utama.

Santoso A. 2008. Strategi pengembangan bisnis usaha kecil menengah (studikasus di UKM kambing Desa Cikarawang Kecamatan Darmaga,Kabupaten Bogor, Jawa Barat) [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian,Institut Pertanian Bogor.

Sarwono B. 2002. Beternak Kambing Unggul. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sasongko TH. 2006. Analisis strategi pengembangan usaha peternakan kambingdan domba pada MT Farm, Ciampea Bogor [skripsi]. Bogor: FakultasPertanian, Institut Pertanian Bogor.

Steiner GA, Miner JB. 1997. Kebijakan dan Strategi Manajemen. Jakarta:Erlangga.

Stoner JAF, Freeman RE. 1992. Manajemen. Jakarta: Intermedia.

Thompson AA. 1989. Strategy Formulation and Implementation: tasks of thegeneral manager. United States of America: Donnelley & Sons Company.

Umar H. 2008. Strategic Management in Action. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Utama LB. 2007. Formulasi strategi pengembangan usaha ternak kambing melaluipendekatan participatory action research (studi kasus pada kelompok taniHarapan Mekar, Desa Situ Gede, Kabupaten Bogor). [skripsi]. Bogor:Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Yusanto MI, Widjajakusuma MK. 2003. Menggagas Bisnis Islami. Jakarta: GemaInsani.

Page 141: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

125

LAMPIRAN

Page 142: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

126

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Pemberian Rating Faktor StrategisEksternal dan Internal

KUESIONER PENELITIANPENILAIAN RATING

Dalam rangka penelitian untuk penyusunan skripsi dengan judul:

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKANKAMBING PERAH PADA PT. CAPRITO A. PKECAMATAN CARIU KABUPATEN BOGOR

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Jabatan/Posisi :

Diharapkan Bapak dapat mengisi kuesioner ini secara lengkap, objektif, dan benaradanya, karena kuesioner ini digunakan untuk penelitian skripsi dengan tujuan

ilmiah sehingga sangat dibutuhkan data yang valid dan akurat.

Peneliti

JANRI WOLDEN HALOMOAN SIRAITH34052639

DEPARTEMEN AGRIBISNISFAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR

2009

Page 143: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

127

PENENTUAN RATING FAKTOR EKSTERNAL

Tujuan : Mendapatkan penilaian para responden mengenai faktor-faktor strategiseksternal yaitu dengan cara pemberian peringkat (rating) terhadap seberapa besarfaktor peluang dan ancaman mempengaruhi dan membentuk keberhasilanpengembangan usaha peternakan kambing perah pada PT. Caprito A. P. Penilaianperingkat (rating) dilakukan untuk melihat seberapa besar respon perusahaandalam memanfaatkan peluang yang ada dan menghindari faktor ancaman yangada, dalam Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Kambing Perah pada PT.Caprito A. P.Petunjuk Umum :

1. Dalam pengisian kuesioner ini, responden diharapkan melakukan secaralangsung (tidak menunda) untuk menghindari jawaban yang tidakkonsisten.

2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden

3. Tentukan nilai peringkat (rating) terhadap faktor-faktor peluang danancaman dalam Strategi Pengembangan Usaha Peternakan KambingPerah Pada PT. Caprito Agrindo Prima berikut ini dengan menggunakantanda checklist ( ) pada pilihan Bapak.

Penentuan nilai peringkat (rating) berdasar pada keterangan berikut :Identitas

KepentinganDefinisi Nilai

4 Jika respon perusahaan sangat tinggi (superior)

3 Jika respon perusahaan diatas rata-rata

2 Jika respon perusahaan rata-rata

1 Jika respon perusahan kurang (jelek)

Menurut Bapak, seberapa besar faktor-faktor peluang dan ancaman (eksternal)dibawah ini mempengaruhi perusahaan PT. Caprito A. P? Bapak dapat memilihnilai 1 atau 2 atau 3 atau 4 (hanya satu pilihan) pada setiap faktor, denganmenggunakan tanda checklist ( ) pada pilihan Bapak.

Page 144: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

128

Responden 1 : Ari Wahyuarman, SPt (Manager Farm)

Peringkat (Rating)Faktor Strategis Eksernal4 3 2 1

PELUANGPenurunan harga BBMPengelolaan limbah (kotoran) kambing menjadiproduk bermanfaatLuasnya pangsa pasar yang belum dimasukiPerubahan gaya hidup masyarakat yang lebihmementingkan kesehatanPerkembangan IPTEK dan teknologi informasi yangsemakin pesatTidak adanya produk substitusi bagi produk susukambing

ANCAMANTingkat inflasi yang berfluktuasiMusim kemarau akan menurunkan produksi pakanternakProduk susu kambing yang masih bersifat eksklusifbagi masyarakatMasuknya Bogor sebagai salah satu daerah yangdinyatakan rawan penyakit antraksPemesanan jumlah produk sesuai kebutuhan agen

Responden 2 : Asep Dadang H, SST (Penyuluh/Pembina Peternakan)Peringkat (Rating)Faktor Strategis Eksernal

4 3 2 1PELUANG

Penurunan harga BBMPengelolaan limbah (kotoran) kambing menjadiproduk bermanfaatLuasnya pangsa pasar yang belum dimasukiPerubahan gaya hidup masyarakat yang lebihmementingkan kesehatanPerkembangan IPTEK dan teknologi informasi yangsemakin pesatTidak adanya produk substitusi bagi produk susukambing

ANCAMANTingkat inflasi yang berfluktuasiMusim kemarau akan menurunkan produksi pakanternakProduk susu kambing yang masih bersifat eksklusifbagi masyarakatMasuknya Bogor sebagai salah satu daerah yangdinyatakan rawan penyakit antraksPemesanan jumlah produk sesuai kebutuhan agen

Page 145: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

129

PENENTUAN RATING FAKTOR INTERNAL

Tujuan : Mendapatkan penilaian para responden mengenai faktor-faktor strategisinternal yaitu dengan cara pemberian peringkat (rating) terhadap seberapa besarfaktor (variabel) kekuatan dan faktor (variabel) kelemahan mempengaruhi danmembentuk keberhasilan pengembangan usaha peternakan kambing perah padaPT. Caprito A. P.

Petunjuk Umum :1. Dalam pengisian kuesioner ini, responden diharapkan melakukan secara

langsung (tidak menunda) untuk menghindari jawaban yang tidakkonsisten.

2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden

3. Tentukan nilai peringkat (rating) terhadap faktor-faktor kekuatan dankelemahan dalam Strategi Pengembangan Usaha Peternakan KambingPerah Pada PT. Caprito Agrindo Prima berikut ini dengan menggunakantanda checklist ( ) pada pilihan Bapak.

Penentuan nilai peringkat (rating) berdasar pada keterangan berikut :Identitas

KepentinganDefinisi Nilai

4 Jika faktor tersebut merupakan kekuatan utama perusahaandalam strategi pengembangan usaha PT. Caprito A. P

3 Jika faktor tersebut merupakan kekuatan kecil (minor)perusahaan dalam strategi pengembangan usaha PT. Caprito A. P

2 Jika faktor tersebut merupakan kelemahan kecil (minor)perusahaan dalam strategi pengembangan usaha PT. Caprito A. P

1 Jika faktor tersebut merupakan kelemahan utama perusahaandalam strategi pengembangan usaha PT. Caprito A. P

Menurut Bapak, seberapa besar faktor-faktor kekuatan dan kelemahan (internal)dibawah ini mempengaruhi perusahaan PT. Caprito A. P? Bapak hanya mengisikolom yang disediakan (kolom putih) dengan menggunakan tanda checklist ( )pada pilihan Bapak.

Page 146: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

130

Responden 1 : Ari Wahyuarman, SPt (Manager Farm)

Peringkat (Rating)Faktor Strategis Internal4 3 2 1

KEKUATANTingkat loyalitas karyawan yang tinggiPembagian tugas dan tanggungjawab karyawan yangjelasHubungan baik dengan agen atau pembeliKeterjaminan modal dan sumber keuanganLokasi perusahaan yang strategisTersedianya lahan dan fasilitas yang memadaiKualitas produk yang terjamin

KELEMAHANKurangnya perencanaan dalam organisasiRendahnya tingkat pendidikan karyawanBelum memiliki divisi pemasaranKurangnya diferensiasi produkSulitnya persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadiseorang agenJumlah produksi tergantung permintaan pasarKurangnya perhatian terhadap sistem informasi

Responden 2 : Asep Dadang H, SST (Penyuluh/Pembina Peternakan)

Peringkat (Rating)Faktor Strategis Internal4 3 2 1

KEKUATANTingkat loyalitas karyawan yang tinggiPembagian tugas dan tanggungjawab karyawan yangjelasHubungan baik dengan agen atau pembeliKeterjaminan modal dan sumber keuanganLokasi perusahaan yang strategisTersedianya lahan dan fasilitas yang memadaiKualitas produk yang terjamin

KELEMAHANKurangnya perencanaan dalam organisasisRendahnya tingkat pendidikan karyawanBelum memiliki divisi pemasaranKurangnya diferensiasi produkSulitnya persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadiseorang agenJumlah produksi tergantung permintaan pasarKurangnya perhatian terhadap sistem informasi

Page 147: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

131

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian Pemberian Bobot Faktor StrategisEksternal dan Internal

KUESIONER PENELITIANPENILAIAN BOBOT

Dalam rangka penelitian untuk penyusunan skripsi dengan judul:

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKANKAMBING PERAH PADA PT. CAPRITO A. PKECAMATAN CARIU KABUPATEN BOGOR

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Jabatan/Posisi :

Diharapkan Bapak dapat mengisi kuesioner ini secara lengkap, objektif, dan benaradanya, karena kuesioner ini digunakan untuk penelitian skripsi dengan tujuan

ilmiah sehingga sangat dibutuhkan data yang valid dan akurat.

Peneliti

JANRI WOLDEN HALOMOAN SIRAITH34052639

DEPARTEMEN AGRIBISNISFAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR

2009

Page 148: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

132

PENENTUAN BOBOT FAKTOR EKSTERNAL

Mendapatkan penilaian para responden terhadap faktor-faktor eksternalmengenai tingkat kepentingan faktor strategis peluang dan ancaman (eksternal)dalam Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Kambing Perah pada PT.Caprito A. P. Tingkat kepentingan yang dimaksud adalah berupa pemberianbobot terhadap seberapa besar faktor tersebut dapat mempengaruhi danmembentuk keberhasilan strategi pengembangan usaha.

Petunjuk Umum1. Dalam pengisian kuesioner ini, responden diharapkan melakukan secara

langsung (tidak menunda) untuk menghindari jawaban yang tidakkonsisten.

2. Jawaban (penentuan bobot) merupakan pendapat pribadi dari masing-maing responden terhadap faktor strategis internal perusahaan.

Petunjuk Khusus1. Bobot mengindikasikan tingkat kepentingan relatif dari setiap faktor

terhadap keberhasilan perusahaan dalam usaha peternakan. Pemberiannilai diberikan berdasarkan pada perbandingan berpasangan antara duafaktor secara relatif berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadapStrategi Pengembangan Usaha Peternakan Kambing Perah pada PT.Caprito A. P.

2. Dalam penentuan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3.Dengan keterangan sebagai berikut:

1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal2 = Jika indikator horizontal sama pentingnya dengan indikator vertikal3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

3. Indikator horizontal adalah indikator yang menggunakan huruf besar(kapital) pada tabel.Indikator vertikal adalah indikator yang menggunakan huruf kecil padatabel.

Page 149: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

133

Peluang :

A. Penurunan harga BBM

B. Pengelolaan limbah (kotoran) kambing menjadi produk bermanfaat

C. Luasnya pangsa pasar yang belum dimasuki

D. Perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih mementingkan kesehatan

E. Perkembangan IPTEK dan teknologi informasi yang semakin pesat

F. Tidak adanya produk substitusi bagi produk susu kambing

Ancaman :

G. Tingkat inflasi yang berfluktuasi

H. Musim kemarau akan menurunkan produksi pakan ternak

I. Produk susu kambing yang masih bersifat eksklusif bagi masyarakat

J. Masuknya Bogor sebagai salah satu daerah yang dinyatakan rawanpenyakit antraks

K. Pemesanan jumlah produk sesuai kebutuhan agen

Responden 1 : Ari Wahyuarman, SPt (Manager Farm)

Matriks Perbandingan Berpasangan Faktor Eksternal

a b c d e f g h i j k Jumlah Bobot

A 3 1 3 1 1 1 1 1 3 3 18 0,082B 1 1 1 1 1 2 2 2 3 2 16 0,073C 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 25 0,113D 1 3 2 2 2 2 3 2 3 3 23 0,104E 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 25 0,114F 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 25 0,114G 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 25 0,114H 3 2 2 1 2 1 1 2 3 3 20 0,091I 3 2 1 2 2 1 1 2 3 3 20 0,091J 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0,045K 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 13 0,059

Total 220 1,000

Page 150: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

134

Responden 2 : Asep Dadang H, SST (Penyuluh/Pembina Peternakan)

Matriks Perbandingan Berpasangan Faktor Eksternal

a b c d e f g h i j k Jumlah Bobot

A 1 3 3 2 3 2 1 2 1 3 21 0,095B 3 3 1 2 1 3 3 1 1 3 21 0,095C 1 1 3 2 1 2 1 1 2 1 15 0,069D 1 3 1 1 1 2 1 1 2 1 14 0,064E 2 2 2 3 3 2 1 1 1 1 18 0,082F 1 3 3 3 1 1 3 1 3 2 21 0,095G 2 1 2 2 2 3 1 1 3 2 19 0,087H 3 1 3 3 3 1 3 2 1 1 21 0,095I 2 3 3 3 3 3 3 2 3 1 26 0,118J 3 3 2 2 3 1 1 3 1 3 22 0,100K 1 1 3 3 3 2 2 3 3 1 22 0,100

Total 220 1,000

Page 151: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

135

PENENTUAN BOBOT FAKTOR INTERNAL

Mendapatkan penilaian para responden terhadap faktor-faktor internalmengenai tingkat kepentingan faktor strategis kekuatan dan kelemahan(internal) dalam Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Kambing Perah padaPT. Caprito A. P. Tingkat kepentingan yang dimaksud adalah berupa pemberianbobot terhadap seberapa besar faktor tersebut dapat mempengaruhi danmembentuk keberhasilan strategi pengembangan usaha.Petunjuk Umum

1 Dalam pengisian kuesioner ini, responden diharapkan melakukan secaralangsung (tidak menunda) untuk menghindari jawaban yang tidakkonsisten.

2 Jawaban (penentuan bobot) merupakan pendapat pribadi dari masing-maing responden terhadap faktor strategis internal perusahaan.

Petunjuk Khusus1. Bobot mengindikasikan tingkat kepentingan relatif dari setiap faktor

terhadap keberhasilan perusahaan dalam usaha peternakan. Pemberiannilai diberikan berdasarkan pada perbandingan berpasangan antara duafaktor secara relatif berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadapStrategi Pengembangan Usaha Peternakan Kambing Perah pada PT.Caprito A. P.

2. Dalam penentuan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3.Dengan keterangan sebagai berikut:

1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal2 = Jika indikator horizontal sama pentingnya dengan indikator vertikal3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

3. Indikator horizontal adalah indikator yang menggunakan huruf besar(kapital) pada tabel.Indikator vertikal adalah indikator yang menggunakan huruf kecil padatabel.

Page 152: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

136

Kekuatan :

A. Tingkat loyalitas karyawan yang tinggi

B. Pembagian tugas dan tanggungjawab karyawan yang jelas

C. Hubungan baik dengan agen atau pembeli

D. Keterjaminan modal dan sumber keuangan

E. Lokasi perusahaan yang strategis

F. Tersedianya lahan dan fasilitas yang memadai

G. Kualitas produk yang terjamin

Kelemahan :

H. Kurangnya perencanaan dalam organisasi

I. Rendahnya tingkat pendidikan karyawan

J. Belum memiliki divisi pemasaran

K. Kurangnya diferensiasi produk

L. Sulitnya persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang agen

M. Jumlah produksi tergantung permintaan pasar

N. Kurangnya perhatian terhadap sistem informasi

Page 153: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

137

Responden 1 : Ari Wahyuarman, SPt (Manager Farm)Matriks Perbandingan Berpasangan Faktor Internal

a b c d e f g h i j k l m n Jumlah BobotA 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 36 0,099B 2 3 3 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3 33 0,091C 1 1 3 3 1 1 2 3 1 2 3 2 3 26 0,071D 1 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 32 0,088E 1 3 1 1 2 2 3 3 1 1 3 1 1 23 0,063F 2 2 3 2 2 1 3 3 1 1 3 1 1 25 0,069G 2 3 3 1 2 3 3 3 2 2 3 3 3 33 0,091H 1 1 2 1 1 1 1 3 2 2 3 2 3 23 0,063I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 0,035J 1 1 3 1 3 3 2 2 3 2 3 2 2 28 0,077K 1 1 2 1 3 3 2 2 3 2 2 2 2 26 0,071L 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 16 0,044M 1 1 2 1 3 3 1 2 3 2 2 3 1 25 0,069N 1 1 1 1 3 3 1 1 3 2 2 3 3 25 0,069

Total 364 1,000

Responden 2 : Asep Dadang H, SST (Penyuluh/Pembina Peternakan)

Matriks Perbandingan Berpasangan Faktor Internal

a b c d e f g h i j k l m n Jumlah BobotA 3 3 1 2 1 3 3 1 1 3 3 1 3 28 0,077B 1 2 3 1 1 3 3 1 1 3 2 3 2 26 0,071C 1 2 3 1 1 2 1 3 2 1 2 1 3 23 0,063D 3 1 1 1 1 2 1 3 1 3 2 2 1 22 0,060E 2 3 3 3 2 3 1 1 2 1 2 2 3 28 0,077F 3 3 3 3 2 2 1 3 1 3 1 2 1 28 0,077G 1 1 2 2 1 2 3 2 1 3 1 3 1 23 0,063H 1 1 3 3 3 3 1 1 3 3 2 2 3 29 0,080I 3 3 1 1 3 1 2 3 2 1 2 1 2 25 0,069J 3 3 2 3 2 3 3 1 2 3 1 2 1 29 0,080K 1 1 3 1 3 1 1 1 3 1 1 2 1 20 0,055L 1 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 1 2 28 0,077M 3 1 3 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 29 0,080N 1 2 1 3 1 3 3 1 2 3 3 2 1 26 0,071

Total 364 1,000

Page 154: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

138

Lampiran 3. Rata-rata Nilai Rating Faktor Strategis Eksternal dan InternalFaktor Strategis Eksernal Responden

1 (60 %)Responden

2 (40 %)Rata-rataTerbobot

PELUANGPenurunan harga BBM 3 3 3Pengelolaan limbah (kotoran) kambingmenjadi produk bermanfaat

3 43,4

Luasnya pangsa pasar yang belumdimasuki

4 44

Perubahan gaya hidup masyarakat yanglebih mementingkan kesehatan

4 44

Perkembangan IPTEK dan teknologiinformasi yang semakin pesat

4 33,6

Tidak adanya produk substitusi bagiproduk susu kambing

3 33

ANCAMANTingkat inflasi yang berfluktuasi 3 3 3Musim kemarau akan menurunkanproduksi pakan ternak

3 33

Produk susu kambing yang masih bersifateksklusif bagi masyarakat

3 43,4

Masuknya Bogor sebagai salah satudaerah yang dinyatakan rawan penyakitantraks

3 4

3,4Pemesanan jumlah produk sesuaikebutuhan agen

2 32,4

Faktor Strategis Internal Responden1 (60 %)

Responden2 (40 %)

Rata-rataTerbobot

KEKUATANTingkat loyalitas karyawan yang tinggi 4 4 4Pembagian tugas dan tanggungjawabkaryawan yang jelas

4 33,6

Hubungan baik dengan agen atau pembeli 4 3 3,6Keterjaminan modal dan sumberkeuangan

4 33,6

Lokasi perusahaan yang strategis 3 4 3,4Tersedianya lahan dan fasilitas yangmemadai

4 33,6

Kualitas produk yang terjamin 4 3 3,6KELEMAHAN

Kurangnya perencanaan dalam organisasi 2 2 2Rendahnya tingkat pendidikan karyawan 2 2 2Belum memiliki divisi pemasaran 1 2 1,4Kurangnya diferensiasi produk 1 1 1Sulitnya persyaratan yang dibutuhkanuntuk menjadi seorang agen

2 11,6

Jumlah produksi tergantung permintaanpasar

1 21,4

Kurangnya perhatian terhadap sisteminformasi

2 11,6

Page 155: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

139

Lampiran 4. Rata-rata Nilai Bobot Faktor Strategis Eksternal dan Internal

Faktor Strategis Eksernal Responden1 (60 %)

Responden2 (40 %)

Rata-rataTerbobot

Penurunan harga BBM 0,082 0,095 0,087Pengelolaan limbah (kotoran) kambingmenjadi produk bermanfaat

0,073 0,0950,082

Luasnya pangsa pasar yang belumdimasuki

0,113 0,0690,095

Perubahan gaya hidup masyarakat yanglebih mementingkan kesehatan

0,104 0,0640,088

Perkembangan IPTEK dan teknologiinformasi yang semakin pesat

0,114 0,0820,101

Tidak adanya produk substitusi bagiproduk susu kambing

0,114 0,0950,106

Tingkat inflasi yang berfluktuasi 0,114 0,087 0,103Musim kemarau akan menurunkanproduksi pakan ternak

0,091 0,0950,093

Produk susu kambing yang masih bersifateksklusif bagi masyarakat

0,091 0,1180,102

Masuknya Bogor sebagai salah satu daerahyang dinyatakan rawan penyakit antraks

0,045 0,1000,067

Pemesanan jumlah produk sesuaikebutuhan agen

0,059 0,1000,075

Faktor Strategis Internal Responden1 (60 %)

Responden2 (40 %)

Rata-rataTerbobot

Tingkat loyalitas karyawan yang tinggi 0,099 0,080 0,091Pembagian tugas dan tanggungjawabkaryawan yang jelas

0,091 0,0770,085

Hubungan baik dengan agen atau pembeli 0,071 0,083 0,076Keterjaminan modal dan sumber keuangan 0,088 0,067 0,080Lokasi perusahaan yang strategis 0,063 0,080 0,070Tersedianya lahan dan fasilitas yangmemadai

0,069 0,0800,073

Kualitas produk yang terjamin 0,091 0,067 0,081Kurangnya perencanaan dalam organisasi 0,063 0,083 0,071Rendahnya tingkat pendidikan karyawan 0,035 0,077 0,052Belum memiliki divisi pemasaran 0,077 0,088 0,081Kurangnya inovasi produk 0,071 0,055 0,065Sulitnya persyaratan yang dibutuhkanuntuk menjadi seorang agen

0,044 0,0830,060

Jumlah produksi tergantung permintaanpasar

0,069 0,0830,075

Kurangnya perhatian terhadap sisteminformasi

0,069 0,0800,073

Page 156: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

140

Lampiran 5. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Attractiveness Score (AS)Alternatif Strategi Pengembangan Usaha PT. Caprito A. P

KUESIONER PENELITIAN

PENENTUAN ATTRACTIVENESS SCORE ALTERNATIF STRATEGIPENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN KAMBING PERAH PADA

PT. CAPRITO AGRINDO PRIMA

Dalam rangka penelitian untuk penyusunan skripsi dengan judul:

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKANKAMBING PERAH PADA PT. CAPRITO A. PKECAMATAN CARIU KABUPATEN BOGOR

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Jabatan/Posisi :

Diharapkan Bapak dapat mengisi kuesioner ini secara lengkap, objektif, dan benaradanya, karena kuesioner ini digunakan untuk penelitian skripsi dengan tujuan

ilmiah sehingga sangat dibutuhkan data yang valid dan akurat.

Peneliti

JANRI WOLDEN HALOMOAN SIRAITH34052639

DEPARTEMEN AGRIBISNISFAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR

2009

Page 157: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

141

KUESIONER PENELITIAN PENENTUAN STRATEGI TERPILIHDENGAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM)

Tujuan :

QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai alternatif strategi

berdasarkan seberapa jauh faktor keberhasilan kunci eksternal dan internal dapat

dimanfaatkan atau diperbaiki. Nilai (angka) yang diberikan mengindikasikan daya

tarik setiap alternatif strategi. QSPM secara objektif mengindikasikan alternatif

strategi mana yang terbaik untuk digunakan oleh perusahaan.

Alternatif Strategi :

Strategi 1 : Menambah jumlah populasi kambing untuk meningkatkan produksisusu

Strategi 2 : Membuka jalan untuk menjalin kerjasama baru dengan agen lama

Strategi 3 : Membuka agen pemasaran milik perusahaan sendiri

Strategi 4:Mengoptimalkan kegiatan promosi dengan mengambil alih pengelolaanwebsite

Strategi 5 : Bekerjasama dengan perusahaan pengolah

Strategi 6 : Mencari dan memperbanyak jumlah agen baru

Strategi 7 : Meningkatkan kemitraan dan menjalin kerjasama yang baik denganpemasok pakan rumput dan dinas peternakan (penyuluh)

Strategi 8 : Melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan saat ini dan mulaimenyusun rencana serta target perusahaan ke depan

Petunjuk pengisian :

Tentukan Attractiveness Score (AS) atau daya tarik masing-masing faktor

eksternal (peluang dan ancaman) serta faktor internal (kekuatan dan kelemahan)

untuk masing-masing alternatif strategi pengembangan usaha sebagaimana disebut

diatas. Dengan mengajukan pertanyaan, “Apakah faktor sukses kritis ini

mempengaruhi pilihan strategi yang dibuat?”. Jika jawabannya “Ya”, maka

strategi tersebut harus dibandingkan secara relatif terhadap faktor kunci eksternal

dan internal tersebut. Jika jawabannya “tidak”, maka kolom AS tidak perlu diisi.

Page 158: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

142

Jika jawabannya “Ya”, maka kolom AS diisi dengan :

1 = Jika alternatif strategi tidak menarik dibandingkan relatif terhadap alternatiflain

2 = Jika alternatif strategi agak menarik dibandingkan relatif terhadap alternatiflain

3 = Jika alternatif strategi cukup menarik dibandingkan relatif terhadap alternatiflain

4 = Jika alternatif strategi sangat menarik dibandingkan relatif terhadap alternatiflain

Page 159: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

143

Responden 1 : Ari Wahyuarman, SPt (Manager Farm)

Keterangan : ST = StrategiNo. Faktor Sukses Kritis ST

1ST2

ST3

ST4

ST5

ST6

ST7

ST8

PELUANG1 Penurunan harga BBM 1 2 2 1 3 3 2 22 Pengelolaan limbah (kotoran)

kambing menjadi produk bermanfaat4 2 2 1 3 2 3 2

3 Luasnya pangsa pasar yang belumdimasuki

4 3 4 4 4 4 4 3

4 Perubahan gaya hidup masyarakatyang lebih mementingkan kesehatan

4 3 4 4 4 4 3 2

5 Perkembangan IPTEK dan teknologiinformasi yang semakin pesat

4 3 4 4 4 4 4 2

6 Tidak adanya produk substitusi bagiproduk susu kambing

3 2 3 3 2 3 3 3

ANCAMAN1 Tingkat inflasi yang berfluktuasi 1 3 4 3 3 4 2 32 Musim kemarau akan menurunkan

produksi pakan ternak1 1 2 1 1 1 4 3

3 Produk susu kambing yang masihbersifat eksklusif bagi masyarakat

2 3 4 3 2 3 2 2

4 Masuknya Bogor sebagai salah satudaerah yang dinyatakan rawanpenyakit antraks

3 2 3 1 3 1 4 2

5 Pemesanan jumlah produk sesuaikebutuhan agen

3 3 4 2 3 3 2 3

KEKUATAN1 Tingkat loyalitas karyawan yang

tinggi4 3 4 2 3 3 2 3

2 Pembagian tugas dan tanggungjawabkaryawan yang jelas

3 3 4 1 2 2 2 1

3 Hubungan baik dengan agen ataupembeli

4 4 3 1 4 3 3 2

4 Keterjaminan modal dan sumberkeuangan

4 3 4 3 3 4 3 4

5 Lokasi perusahaan yang strategis 4 2 3 2 1 3 3 36 Tersedianya lahan dan fasilitas yang

memadai4 3 4 2 3 4 3 3

7 Kualitas produk yang terjamin 3 3 4 4 3 4 3 3KELEMAHAN

1 Kurangnya perencanaan dalamorganisasi

1 3 4 2 3 4 3 4

2 Rendahnya tingkat pendidikankaryawan

- - - - - - - -

3 Belum memiliki divisi pemasaran 1 3 4 3 3 4 2 34 Kurangnya inovasi produk 2 3 4 3 4 3 2 45 Sulitnya persyaratan yang

dibutuhkan untuk menjadi seorangagen

2 4 4 3 4 2 2 2

6 Jumlah produksi tergantungpermintaan pasar

3 3 4 2 3 4 2 4

7 Kurangnya perhatian terhadap sisteminformasi

2 3 3 4 3 4 2 3

Page 160: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

144

Responden 2 : Asep Dadang H, SST (Penyuluh/Pembina Peternakan)

Keterangan : ST = StrategiNo. Faktor Sukses Kritis ST

1ST2

ST3

ST4

ST5

ST6

ST7

ST8

PELUANG1 Penurunan harga BBM 3 2 2 2 3 3 2 22 Pengelolaan limbah (kotoran)

kambing menjadi produk bermanfaat4 2 3 3 2 3 4 2

3 Luasnya pangsa pasar yang belumdimasuki

3 3 3 2 3 3 2 4

4 Perubahan gaya hidup masyarakatyang lebih mementingkan kesehatan

3 2 3 2 4 3 3 2

5 Perkembangan IPTEK dan teknologiinformasi yang semakin pesat

4 2 2 3 3 2 4 3

6 Tidak adanya produk substitusi bagiproduk susu kambing 2

2 3 3 2 2 2 3

ANCAMAN1 Tingkat inflasi yang berfluktuasi 2 2 3 2 2 2 2 32 Musim kemarau akan menurunkan

produksi pakan ternak1 2 2 3 3 2 3 3

3 Produk susu kambing yang masihbersifat eksklusif bagi masyarakat

3 3 3 2 2 3 3 2

4 Masuknya Bogor sebagai salah satudaerah yang dinyatakan rawanpenyakit antraks

2 2 2 3 3 2 4 3

5 Pemesanan jumlah produk sesuaikebutuhan agen

3 3 4 4 2 4 3 3

KEKUATAN1 Tingkat loyalitas karyawan yang

tinggi4 2 3 4 2 2 3 2

2 Pembagian tugas dan tanggungjawabkaryawan yang jelas

3 2 2 3 2 2 3 2

3 Hubungan baik dengan agen ataupembeli

3 3 3 2 3 3 3 2

4 Keterjaminan modal dan sumberkeuangan

2 2 2 3 2 3 3 2

5 Lokasi perusahaan yang strategis 3 2 3 3 2 3 3 26 Tersedianya lahan dan fasilitas yang

memadai2 2 2 3 2 3 3 3

7 Kualitas produk yang terjamin 4 3 3 2 2 3 2 3KELEMAHAN

1 Kurangnya perencanaan dalamorganisasi

2 3 3 3 3 4 3 3

2 Rendahnya tingkat pendidikankaryawan

4 2 2 2 2 3 4 3

3 Belum memiliki divisi pemasaran 3 3 3 4 2 4 3 34 Kurangnya inovasi produk 4 3 3 4 2 3 3 35 Sulitnya persyaratan yang

dibutuhkan untuk menjadi seorangagen

2 2 3 4 2 3 4 2

6 Jumlah produksi tergantungpermintaan pasar

4 3 3 2 3 3 2 3

7 Kurangnya perhatian terhadap sisteminformasi

4 2 2 4 3 3 2 3

Page 161: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lampiran 6. Tabel Rata-rata Attractive Score RespondenR1: Responden 1 (60 %), R2: Responden 2 (40 %), Rt: Rata-rata Terbobot

ST 1 ST 2 ST 3 ST 4 ST 5 ST 6 ST 7 ST 8No. Faktor Sukses KritisR1 R2

RtR1 R2

RtR1 R2

RtR1 R2

RtR1 R2

RtR1 R2

RtR1 R2

RtR1 R2

Rt

PELUANG1 Penurunan harga BBM 1 3 1.8 2 2 2 2 2 2 1 2 1.4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 22 Pengelolaan limbah

(kotoran) kambing menjadiproduk bermanfaat

4 4

4

2 2

2

2 3

2.4

1 3

1.8

3 2

2.6

2 3

2.4

3 4

3.4

2 2

23 Luasnya pangsa pasar yang

belum dimasuki4 3

3.63 3

34 3

3.64 2

3.24 3

3.64 3

3.64 2

3.23 4

3.44 Perubahan gaya hidup

masyarakat yang lebihmementingkan kesehatan

4 3

3.6

3 2

2.6

4 3

3.6

4 2

3.2

4 4

4

4 3

3.6

3 3

3

2 2

25 Perkembangan IPTEK dan

teknologi informasi yangsemakin pesat

4 4

4

3 2

2.6

4 2

3.2

4 3

3.6

4 3

3.6

4 2

3.2

4 4

4

2 3

2.46 Tidak adanya produk

substitusi bagi produk susukambing

3 2

2.6

2 2

2

3 3

3

3 3

3

2 2

2

3 2

2.6

3 2

2.6

3 3

3ANCAMAN

1 Tingkat inflasi yangberfluktuasi

1 21.4

3 22.6

4 33.6

3 22.6

3 22.6

4 23.2

2 22

3 33

2 Musim kemarau akanmenurunkan produksi pakanternak

1 1

1

1 2

1.4

2 2

2

1 3

1.8

1 3

1.8

1 2

1.4

4 3

3.6

3 3

33 Produk susu kambing yang

masih bersifat eksklusif bagimasyarakat

2 3

2.4

3 3

3

4 3

3.6

3 2

2.6

2 2

2

3 3

3

2 3

2.4

2 2

24 Masuknya Bogor sebagai

salah satu daerah yangdinyatakan rawan penyakitantraks

3 2

2.6

2 2

2

3 2

2.6

1 3

1.8

3 3

3

1 2

1.4

4 4

4

2 3

2.45 Pemesanan jumlah produk 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 2.8 3 2 2.6 3 4 3.4 2 3 2.4 3 3 3

Page 162: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

146

sesui kebutuhan agenKEKUATAN

1 Tingkat loyalitas karyawanyang tinggi

4 44

3 22.6

4 33.6

2 42.8

3 22.6

3 22.6

2 32.4

3 22.6

2 Pembagian tugas dantanggungjawab karyawanyang jelas

3 3

3

3 2

2.6

4 2

3.2

1 3

1.8

2 2

2

2 2

2

2 3

2.4

1 2

1.43 Hubungan baik dengan agen

atau pembeli4 3

3.64 3

3.63 3

31 2

1.44 3

3.63 3

33 3

32 2

24 Keterjaminan modal dan

sumber keuangan4 2

3.23 2

2.64 2

3.23 3

33 2

2.64 3

3.63 3

34 2

3.25 Lokasi perusahaan yang

strategis4 3

3.62 2

23 3

32 3

2.41 2

1.43 3

33 3

33 2

2.66 Tersedianya lahan dan

fasilitas yang memadai4 2

3.23 2

2.64 2

3.22 3

2.43 2

2.64 3

3.63 3

33 3

37 Kualitas produk yang

terjamin3 4

3.43 3

34 3

3.64 2

3.23 2

2.64 3

3.63 2

2.63 3

3KELEMAHAN

1 Kurangnya perencanaandalam organisasi

1 21.4

3 33

4 33.6

2 32.4

3 33

4 44

3 33

4 33.6

2 Rendahnya tingkatpendidikan karyawan

- 41.6

- 20.8

- 20.8

- 20.8

- 20.8

- 31.2

- 41.6

- 31.2

3 Belum memiliki divisipemasaran

1 31.8

3 33

4 33.6

3 43.4

3 22.6

4 44

2 32.4

3 33

4 Kurangnya inovasi produk 2 4 2.8 3 3 3 4 3 3.6 3 4 3.4 4 2 3.2 3 3 3 2 3 2.4 4 3 3.65 Sulitnya persyaratan yang

dibutuhkan untuk menjadiseorang agen

2 2

2

4 2

3.2

4 3

3.6

3 4

3.4

4 2

3.2

2 3

2.4

2 4

2.8

2 2

26 Jumlah produksi tergantung

permintaan pasar3 4

3.43 3

34 3

3.62 2

23 3

34 3

3.62 2

24 3

3.67 Kurangnya perhatian

terhadap sistem informasi2 4

2.83 2

2.63 2

2.64 4

43 3

34 3

3.62 2

23 3

3

Page 163: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lampiran 7. Matriks QSP PT. Caprito Agrindo Prima

ST 1 ST 2 ST 3 ST 4 ST 5 ST 6 ST 7 ST 8No. Faktor Sukses Kritis BobotAS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS

PELUANG1 Penurunan harga BBM 0,087 1,8 0,157 2 0,174 2 0,174 1,4 0,122 3 0,261 3 0,261 2 0,174 2 0,1742 Pengelolaan limbah (kotoran)

kambing menjadi produkbermanfaat 0,082 4 0,328 2 0,164 2,4 0,197 1,8 0,148 2,6 0,213 2,4 0,197 3,4 0,279 2 0,164

3 Luasnya pangsa pasar yangbelum dimasuki 0,095 3,6 0,342 3 0,285 3,6 0,342 3,2 0,304 3,6 0,342 3,6 0,342 3,2 0,304 3,4 0,323

4 Perubahan gaya hidupmasyarakat yang lebihmementingkan kesehatan 0,088 3,6 0,317 2,6 0,229 3,6 0,317 3,2 0,282 4 0,352 3,6 0,317 3 0,264 2 0,176

5 Perkembangan IPTEK danteknologi informasi yangsemakin pesat 0,101 4 0,404 2,6 0,263 3,2 0,323 3,6 0,364 3,6 0,364 3,2 0,323 4 0,404 2,4 0,242

6 Tidak adanya produksubstitusi bagi produk susukambing 0,106 2,6 0,276 2 0,212 3 0,318 3 0,318 2 0,212 2,6 0,276 2,6 0,276 3 0,318

ANCAMAN1 Tingkat inflasi yang

berfluktuasi 0,103 1,4 0,144 2,6 0,268 3,6 0,371 2,6 0,268 2,6 0,268 3,2 0,330 2 0,206 3 0,3092 Musim kemarau akan

menurunkan produksi pakanternak 0,093 1 0,093 1,4 0,130 2 0,186 1,8 0,167 1,8 0,167 1,4 0,130 3,6 0,335 3 0,279

3 Produk susu kambing yangmasih bersifat eksklusif bagimasyarakat 0,102 2,4 0,245 3 0,306 3,6 0,367 2,6 0,265 2 0,204 3 0,306 2,4 0,245 2 0,204

4 Masuknya Bogor sebagaisalah satu daerah yangdinyatakan rawan penyakitantraks 0,067 2,6 0,174 2 0,134 2,6 0,174 1,8 0,121 3 0,201 1,4 0,094 4 0,268 2,4 0,161

5 Pemesanan jumlah produksesuai kebutuhan agen 0,075 3 0,225 3 0,225 4 0,300 2,8 0,210 2,6 0,195 3,4 0,255 2,4 0,180 3 0,225

Page 164: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

148

KEKUATAN1 Tingkat loyalitas karyawan

yang tinggi 0,091 4 0,364 2,6 0,237 3,6 0,328 2,8 0,255 2,6 0,237 2,6 0,237 2,4 0,218 2,6 0,2372 Pembagian tugas dan

tanggungjawab karyawanyang jelas 0,085 3 0,255 2,6 0,221 3,2 0,272 1,8 0,153 2 0,170 2 0,170 2,4 0,204 1,4 0,119

3 Hubungan baik dengan agenatau pembeli 0,076 3,6 0.274 3,6 0,274 3 0,228 1,4 0,106 3,6 0,274 3 0,228 3 0,228 2 0,152

4 Keterjaminan modal dansumber keuangan 0,080 3,2 0,256 2,6 0,208 3,2 0,256 3 0,240 2,6 0,208 3,6 0,288 3 0,240 3,2 0,256

5 Lokasi perusahaan yangstrategis 0,070 3,6 0,252 2 0,140 3 0,210 2,4 0,168 1,4 0,098 3 0,210 3 0,210 2,6 0,182

6 Tersedianya lahan danfasilitas yang memadai 0,073 3,2 0,234 2,6 0,190 3,2 0,234 2,4 0,175 2,6 0,190 3,6 0,263 3 0,219 3 0,219

7 Kualitas produk yangterjamin 0,081 3,4 0,275 3 0,243 3,6 0,292 3,2 0,259 2.6 0,211 3,6 0,292 2,6 0,211 3 0,243

KELEMAHAN1 Kurangnya perencanaan

dalam organisasi 0,071 1,4 0,099 3 0,213 3,6 0,256 2,4 0,170 3 0,213 4 0,284 3 0,213 3,6 0,2562 Rendahnya tingkat

pendidikan karyawan 0,052 1,6 0,083 0,8 0,042 0,8 0,042 0,8 0,042 0,8 0,042 1,2 0,062 1,6 0,083 1,2 0,0623 Belum memiliki divisi

pemasaran 0,081 1,8 0,146 3 0,243 3,6 0,292 3,4 0,275 2,6 0,211 4 0,324 2,4 0,194 3 0,2434 Kurangnya diferensiasi

produk 0,065 2,8 0,182 3 0,195 3,6 0,234 3,4 0,221 3,2 0,208 3 0,195 2,4 0,156 3,6 0,2345 Sulitnya persyaratan yang

dibutuhkan untuk menjadiseorang agen 0,060 2 0,120 3,2 0,192 3,6 0,216 3,4 0,204 3,2 0,192 2,4 0,144 2,8 0,168 2 0,120

6 Jumlah produksi tergantungpermintaan pasar 0,075 3,4 0,255 3 0,225 3,6 0,270 2 0,150 3 0,225 3,6 0,270 2 0,150 3,6 0,270

7 Kurangnya perhatianterhadap sistem informasi 0,073

2,80,204

2,60,190 2,6 0,190 4 0,292 3 0,219 3,6 0,263 2 0,146 3 0,219

Penjumlahan TAS 5,704 5,201 6,386 5,279 5,475 6,059 5,575 5,387Prioritas Strategi III VIII I VII V II IV VI

Page 165: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

149

Lampiran 8. Lokasi Peternakan PT. Caprito Agrindo Prima

Lampiran 9. Produk Susu Kambing Kemasan

Produk Susu Kambing

Merek : CaprinIsi : 200 mlKondisi : BekuKemasan : Plastik HDPEDaya Tahan : 2 minggu - 3 mingguProses : - / MurniHarga : Rp 6.000 / bungkus

Pembekuan ini dimaksudkan untukmenjaga kualitas dan khasiat susumenjadi lebih lama.

Lampiran 10. Kandang Laktasi (Menyusui)

Page 166: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

150

Lampiran 11. Kandang Non Laktasi

Lampiran 12. Proses Penyajian Pakan Kambing

Page 167: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

151

Lampiran 13. Hasil Pengujian Laboratorium IPB terhadap Susu Kambing

Page 168: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

152

Page 169: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN … · Retreat Siswa Kristen se-Bogor (2008), Ketua I acara Natal Civitas Akademika (CIVA) IPB tahun 2008. viii KATA PENGANTAR Puji dan syukur

153