LITERASI CIVITAS AKADEMIKA DI PAMEKASAN TERHADAP …

21
1 LITERASI CIVITAS AKADEMIKA DI PAMEKASAN TERHADAP PRODUK INDUSTRI KEUANGAN SYARIAH Aang Kunaifi 1 , Juhaiyinatul Jannah 2 , Anang Wahyu Eko Setianto 3 1 [email protected], 2 [email protected], 3 [email protected] Abstrak Opini perkembangan industri keuangan syariah, baik bank maupun nonbank yang terus berkembang sejak tahun 1992 mendapatkan rapor merah penurunan kinerja berupa perlambatan pertumbuhan bank syariah baik Unit Usaha Syariah maupun Bank Umum Syariah, sebagaimana dirilis bisnis.com awal November tahun 2019.Kenyataan ini merupakan pil pahit yang harus ditelan industry keuangan syariah (IKS), mengingat di satu sisi bahwa dukungan pemerintah terhadap upaya pertumbuhan IKS cukup massif.Salah satunya adalah dibukanya kran literasi terhadap produk keuangan syariah, misalnya melaui pemberian ijin operasional perguruan tinggi. Artikel ini ditulis berdasarkan hasil penelitian tentang literasi civitas akademika di Kabupaten Pamekasan.Dengan mengambil sampel secara terstruktur dari 3 (tiga) perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Pamekasan, ketiganya menyelenggarakan program studi ekonomi syariah, dua diantaranya juga menyelenggarakan program studi perbankan syariah.Adapun pendekatan penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan didukung sebaran 250 angket yang didistribusikan di ketiga perguruan tinggi tersebut.Angket dibagikan secara proporsional kepada 20% dosen, 40% mahasiswa yang menempuh pendidikan di program studi ekonomi syariah atau perbankan syariah, dan 40% didistribusikan kepada mahasiswa selain kedua program studi tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan pada pertengahan tahun 2018 ini mengindikasikan bahwa literasi civitas akademika terhadap produk IKS berada pada level 73% atau cukup baik.Namun fakta lain berdasarkan hasil wawancara dan angket pada pertanyaan dengan opsi jawaban terbuka menunjukkan, angka literasi tersebut tidak memengaruhi sepenuhnya civitas akademika dalam keputusannya untuk memanfaatkan produk IKS. Fenomena menarik ini akan dijelaskan dalam pembahasan artikel ini. Dengan harapan ditemukan solusi praktis yang lebih komprehensif, khususnya bagi para peneliti untuk mengembangkan hasil penelitian ini. Kata kunci : Literasi, Civitas Akademika, Produk IKS Abstrack- Opinion on the development of the Islamic financial industry, both banks and non-banks that have continued to develop since 1992, received a red report card, a decline in performance in the form of a slowdown in the growth of Islamic banks, both the Sharia Business Unit and Sharia Commercial Bank, as released by bisnis.com in early November 2019. This fact is a bitter pill which must be swallowed up by the Islamic finance industry (IFI), bearing in mind that on one hand the government support for IFI growth efforts is quite massive. One of them is the opening of a literacy valve on Islamic financial products, for example through the granting of a university operational license. This article was written based on the results of research on literacy of the academic community in Pamekasan Regency. By taking a structured sample of 3 (three) tertiary institutions in Pamekasan Regency, the three of them conducted Islamic economics study programs, two of them also held Islamic banking study programs. The research approach uses qualitative methods supported by the distribution of 250 questionnaires distributed at the three tertiary institutions. Questionnaires is distributed proportionally to 20% of lecturers, 40% of students who study in Islamic economics or Islamic banking study programs, and 40% is distributed to students in addition to the two study programs. The results of research conducted in mid-2018 indicate that the academic literacy of IFI products is at the level of 73% or quite good. However, other facts based on the results of interviews and

Transcript of LITERASI CIVITAS AKADEMIKA DI PAMEKASAN TERHADAP …

Page 1: LITERASI CIVITAS AKADEMIKA DI PAMEKASAN TERHADAP …

1

LITERASI CIVITAS AKADEMIKA DI PAMEKASAN

TERHADAP PRODUK INDUSTRI KEUANGAN SYARIAH

Aang Kunaifi1, Juhaiyinatul Jannah

2, Anang Wahyu Eko Setianto

3

[email protected],[email protected],

[email protected]

Abstrak –Opini perkembangan industri keuangan syariah, baik bank maupun nonbank yang terus berkembang sejak tahun 1992 mendapatkan rapor merah penurunan kinerja berupa perlambatan

pertumbuhan bank syariah baik Unit Usaha Syariah maupun Bank Umum Syariah, sebagaimana dirilis bisnis.com awal November tahun 2019.Kenyataan ini merupakan pil pahit yang harus

ditelan industry keuangan syariah (IKS), mengingat di satu sisi bahwa dukungan pemerintah terhadap upaya pertumbuhan IKS cukup massif.Salah satunya adalah dibukanya kran literasi terhadap produk keuangan syariah, misalnya melaui pemberian ijin operasional perguruan tinggi.

Artikel ini ditulis berdasarkan hasil penelitian tentang literasi civitas akademika di Kabupaten Pamekasan.Dengan mengambil sampel secara terstruktur dari 3 (tiga) perguruan tinggi yang ada

di Kabupaten Pamekasan, ketiganya menyelenggarakan program studi ekonomi syariah, dua diantaranya juga menyelenggarakan program studi perbankan syariah.Adapun pendekatan penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan didukung sebaran 250 angket yang

didistribusikan di ketiga perguruan tinggi tersebut.Angket dibagikan secara proporsional kepada 20% dosen, 40% mahasiswa yang menempuh pendidikan di program studi ekonomi syariah atau

perbankan syariah, dan 40% didistribusikan kepada mahasiswa selain kedua program studi tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan pada pertengahan tahun 2018 ini mengindikasikan bahwa literasi

civitas akademika terhadap produk IKS berada pada level 73% atau cukup baik.Namun fakta lain berdasarkan hasil wawancara dan angket pada pertanyaan dengan opsi jawaban terbuka

menunjukkan, angka literasi tersebut tidak memengaruhi sepenuhnya civitas akademika dalam keputusannya untuk memanfaatkan produk IKS. Fenomena menarik ini akan dijelaskan dalam pembahasan artikel ini. Dengan harapan ditemukan solusi praktis yang lebih komprehensif,

khususnya bagi para peneliti untuk mengembangkan hasil penelitian ini. Kata kunci : Literasi, Civitas Akademika, Produk IKS

Abstrack- Opinion on the development of the Islamic financial industry, both banks and non-banks that have continued to develop since 1992, received a red report card, a decline in performance in

the form of a slowdown in the growth of Islamic banks, both the Sharia Business Unit and Sharia Commercial Bank, as released by bisnis.com in early November 2019. This fact is a bitter pill

which must be swallowed up by the Islamic finance industry (IFI), bearing in mind that on one hand the government support for IFI growth efforts is quite massive. One of them is the opening of a literacy valve on Islamic financial products, for example through the granting of a university

operational license. This article was written based on the results of research on literacy of the academic community in

Pamekasan Regency. By taking a structured sample of 3 (three) tertiary institutions in Pamekasan Regency, the three of them conducted Islamic economics study programs, two of them also held Islamic banking study programs. The research approach uses qualitative methods supported by the

distribution of 250 questionnaires distributed at the three tertiary institutions. Questionnaires is distributed proportionally to 20% of lecturers, 40% of students who study in Islamic economics or

Islamic banking study programs, and 40% is distributed to students in addition to the two study programs. The results of research conducted in mid-2018 indicate that the academic literacy of IFI products is

at the level of 73% or quite good. However, other facts based on the results of interviews and

Page 2: LITERASI CIVITAS AKADEMIKA DI PAMEKASAN TERHADAP …

2

questionnaires on questions with open answer options show that the literacy rate does not fully affect the academic community in its decision to utilize IFI products. This interesting phenomenon

will be explained in the discussion of this article. With the hope of finding more comprehensive practical solutions, especially for researchers to develop the results of this study. Keywords: Literacy, Academic Community, IFI Products

I. PENDAHULUAN

Bank konvensional dan bank syariah dalam beberapa hal memiliki persamaan, terutama

dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi komputer yang digunakan,

syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan

dan lain sebagainya. Perbedaan mendasar diantara keduanya yaitu menyangkut aspek legal,

struktur organisasi, usaha yang dibiayai dan lingkungan kerja. Menurut Boesono dan Donna

paling tidak ada 3 prinsip dalam operasional bank syariah yang berbeda dengan bank

konvensional, terutama dalam pelayanan terhadap nasabah yang harus dijaga oleh banker.

Diantaranya adalah:1

1. Prinsip keadilan, yakni imbalan atas dasar bagi hasil dan margin keuntungan ditetapkan atas

kesepakatan bersama antara nasabah dan bank.

2. Prinsip kesetaraan, yakni nasabah menyimpan dana, penggunaan dana dan bank memiliki

hak, kewajiban, beban terhadap resiko dan keuntungan yang tertimbang.

3. Prinsip ketentraman, bahwa produk bank syariah mengikuti prinsip dan kaidah muamalah

Islam (menerapkan prinsip Islam dan menerapkan zakat).

Akan tetapi, dalam pengertian dan pemahaman tentang perbankan syariah dengan

perbankan konvensional terdapat perbedaan yang sangat besar. Bank konvensional dapat

didefinisikan seperti pada pengertian bank umum pada pasal 1 ayat 3 Undang-Undang No. 10

Tahun 1998 dengan menghilangkan kalimat “dan atau berdasarkan prinsip syariah”, yaitu bank

yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan

jasa dalam lalu lintas pembayaran.2 Sedangkan bank syariah merupakan bank yang kegiatannya

mengacu pada hukum islam, dan dalam kegiatannya tidak membebankan bunga maupun tidak

membayar bunga kepada nasabah. Imbalan yang diterima oleh bank syariah maupun yang

dibayarkan kepada nasabah tergantung dari akad (perjanjian) antara nasabah dan bank. Akad

yang terdapat di perbankan syariah harus tunduk pada syarat dan rukun akad sebagaimana diatur

dalam syariahIslam. Undang-Undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008 menyatakan bahwa

1Zacky Nouval, “Pengawasan Terhadap Perbankan Syariah Oleh Otoritas Jasan Keuangan (Studi di Kantor Otoritas

Jasa Keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta”, dalam http://digilib.uin-suka.ac.id/16997/2/11340106_bab-i_iv-atau-

v_daftar-pustaka.pdf (08 Januari 2018)

2Nur Indahsari, “Tinjauan Pustaka tentang Perbankan Syariah” dalam

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/15773/BAB%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y (08 Januari

2018)

Page 3: LITERASI CIVITAS AKADEMIKA DI PAMEKASAN TERHADAP …

2

perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha

syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan

kegiatan usahanya. Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan

prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha

Syariah (UUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Faktanya masih banyak lagi perbedaan tentang bank konvensional dan bank syariah yang

masih belum dimengerti dan dipahami oleh masyarakat awam maupun masyarakat yang

berpendidikan seperti dosen ataupun mahasiswa. Dengan demikian, peran lembaga pendidikan

sangat penting untuk memberikanpengetahuan, pemahaman, dan informasi lebih lanjut tentang

perbedaan kedua perbankan tersebut.

Lembaga pendidikan secara terminologi dari kutipan Ramayulis oleh Hasan Langgulung,

bahwa lembaga pendidikan adalah suatu sistem peraturan yang bersifat abstrak, suatu konsepsi

yang terdiri dari kode-kode, norma-norma, ideologi-ideologi dan sebagainya, baik tertulis atau tidak

untuk mencapai tujuan tertentu dan tempat-tempat kelompok itu melaksanakan peraturan-peraturan

tersebut seperti masjid, sekolah dan lain sebagainya.3

Lembaga pendidikan yang cocok dan sempurna bagi mahasiswa maupun masyarakat awam

untuk lebih mengetahui dan mendalami tentang perbankan syariah, apa saja produk yang dikelola

dan akad yang digunakan yaitu lembaga pendidikan yang menyediakan program studi ekonomi

syariah dan perbankan syariah. Kedua program studi tersebut dapat memberikan pengertian,

pemahaman, dan penjelasan secara konkret, komprehensif, praktis, dan jelas tentang ekonomi Islam

yang menguntungkan ditinjau dari berbagai aspek kehidupan. Secara garis besar ada 2 macam

keuntungan dalam transaksi ekonomi syariah. Pertama, ini bisa menjadi keuntungan atau sarana

investasi seseorang di akhirat kelak, yaitu dari segi akidah atau ketaatan agama, menjalani perintah

agama untuk menjauhi transaksi ekonomi berbasis kapitalisme, liberal dan mengandung unsur

maysir (perjudian), gharar (penipuan), riba, qimar (spekulasi), ihtikar (monopoli) dan iktinaz

(penimbunan) yang dilarang oleh agama Islam. Kedua, dari segi profit (keuntungan) material dan

nonmaterial. Tidak dapat dipungkiri ekonomi syariah banyak memiliki keuntungan bagi setiap

orang, diantaranya adalah keuntungan nonmaterial yang merupakan rasa aman dan nyaman karena

muamalah ekonomi syariah menggunakan konsep trust (amanah) dan kerja sama dengan saling

menanggung untung dan kerugian (keadilan) serta konsep ta’awun (tolong menolong) yang semua

ini selaras dengan konsep ekonomi yang tercantum pada Undang-Undang Dasar Negara Indonesia.

Dan keuntungan dari sisi material, yaitu bermuamalah dengan ekonomi syariah dapat dipastikan

akan menambah keuntungan materi.

3Fauzi, “Kajian Pustaka tentang Lembaga Pendidikan Islam” dalam http://digilib.uinsby.ac.id/9084/5/bab2.pdf (08

Januari 2018)

Page 4: LITERASI CIVITAS AKADEMIKA DI PAMEKASAN TERHADAP …

3

Melihat begitu pentingnya peran lembaga pendidikan dalam memberikan pemahaman

komprehensif mengenai ekonomi dan keuangan syariah, sehingga membentuk sebuah literasi yang

baik yang akan menjadi dasar bagi masyarakat, khususnya civitas akademika untuk memutuskan

memanfaatkan produk-produk industry keuangan syariah dalam memenuhi kebutuhannya di bidang

jasa keuangan. Akan tetapi dengan fenomena rapor merah produktivitas UUS maupun BUS sampai

dengan akhir 2019 mengindikasikan belum optimalnya keberadaan program studi ekonomi syariah

maupun perbankan syariah sebagai wahana literasi terhadap produk-produk IKS. Oleh karenanya

sangat menarik untuk mengetahui seberapa besar tingkat literasi civitas akademika terhadap produk

IKS; serta bagaimana mengoptimalkan literasi tersebut agar terimplementasi dalam keputusan

untuk memanfaatkan produk-produk IKS.

METODOLOGI PENELITIAN

Secara konsep penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.Pengumpulan data dilakukan

dengan teknik observasi dan wawancara, dengan dipadukan secara sekuensial dengan data statistic

deskriptif (angket)4.Wawancara dilakukan secara sistematis kepada pimpinan perguruan tinggi,

ketua program studi, dan kepala laboratorium keuangan, serta secara random kepada dosen,

mahasiswa program studi ekonomi syariah atau perbankan syariah, dan mahasiswa selain program

studi ekonomi syariah.Sedangkan data statistic deskriptif diperoleh melalui distribusi angket, yaitu

dari 250 responden.

Penelitian dan pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif dilakukan sekaligus dalam satu waktu,

yaitu pada Maret sampai dengan Juni 2018.

PEMBAHASAN

Literacy erat kaitannya dengan istilah kemahirwacanaan.Literasi secara luas dimaknai

sebagai kemampuan berbahasa yang mencakup kemampuan menyimak, berbicara, membaca dan

menulis, serta kemampuan berpikir yang menjadi elemen di dalamnya.Tompkins mengemukakan

bahwa literacy merupakan kemampuan menggunakan membaca dan menulis dalam melaksanakan

tugas-tugas yang berkaitan dengan dunia kerja dan kehidupan di luar sekolah.Sementara itu, Wells

4Lihat John W. Creswell, Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2012, 313.

Page 5: LITERASI CIVITAS AKADEMIKA DI PAMEKASAN TERHADAP …

4

mengemukakan bahwa literacy merupakan kemampuan bergaul dengan wacana sebagai presentasi

pengalaman, pikiran, perasaan dan gagasan secara tepat sesuai dengan tujuan.5

Sulzby mengartikan literasi sebagai kemampuan membaca dan menulis.Dalam pengertian

luas literasi meliputi kemampuan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca dan menulis) dan

berpikir yang menjadi elemen di dalamnya. Menurut Unesco, seseorang disebut dengan literate

apabila ia memiliki pengetahuan yang hakiki untuk digunakan dalam setiap aktivitas yangmenuntut

fungsi literasi secara efektif dalam masyarakat, dan pengetahuan yang dicapainya dengan membaca,

menulis dan arithmetic memungkinkan untuk dimanfaatkan bagi dirinya sendiri dan perkembangan

masyarakat. Sementara itu, Wells mengemukakan bahwa untuk menjadi literate yang

sesungguhnya, seseorang harus memiliki kemampuan menggunakan berbagai tipe teks secara tepat

dan kemampuan memberdayakan pikiran, perasaan dan tindakan dalam konteks aktivitas sosial

dengan maksud tertentu.Dengan demikian, dalam pembelajaran di kelas guru hendaknya

melahirkan siswa yang berliterasi.

Dengan demikian literasi secara factual dapat dimakanai sebagai sebuah pemahaman yang

akan mempengaruhi cara berpikir atau mindset seseorang, termasuk custumer. Secara khusus,

dalam konteks ilmu ekonomi literasi akan memengaruhi keputusan konsumen dalam menentukan

barang atau jasa mana yang akan dibeli untuk memenuhi kebutuhannya. Secara singkat, alur literasi

dalam pengaruhnya terhadap keputusan membeli (bertransaksi) dapat dijelaskan sebagai berikut:6

5 Novi Resmini, “Orasi dan Litearsi Dalam Pengajaran Bahasa”,dalam

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/196711031993032NOVI_RES

MINI/ORASI__DAN__LITERASI__DALAM_PENGAJARAN_BAHASA.pdf (10 Januari 2018) 6Ali Hasan, Marketing Bank Syariah; Cara jitu meningkatkan pertumbuhan bank syariah, Jakarta: Ghalia Indonesia,

2010, 64.

Page 6: LITERASI CIVITAS AKADEMIKA DI PAMEKASAN TERHADAP …

5

Gambar 1

Proses Keputusan Pembelian

Maka melalui pendekatan grafis di atas, posisi literasi berperan penuh pada tahap yang ke-2

yaitu kapitalisasi berbagai informasi yang memungkinkan konsumen untuk menjadikan suatu

penawaran produk atau jasa sebagai alternative pilihan atas pemenuhan kebutuhan. Literasi yang

baik akan semakin menguatkan citra suatu produk yang dalam jangka panjang akan tetap diingat

oleh calon konsumen.

Namun di samping literasi yang dimiliki, terdapat factor-faktor lain yang juga memengaruhi

keputusan melakukan transaksi, antara lain:

1. Budaya

2. Kelas Sosial

3. Kelompok atau Komunitas

4. Keluarga

Dalam model keterlibatan konsumen, ditemukan kongklusi bahwa informasi-informasi yang

diperoleh konsumen menjadi dasar pertimbangan akhir untuk menentukan keputusan terhadap

pembelian. Berikut model keterlibatan konsumen dan kedudukan informasi dalam proses tersebut.

Kebutuhan/Masalah

Mengumpulkan Data/Informasi

Seleksi Atas Berbagai Alternatif

Keputusan Membeli/Pilihan

Transaksi

Evaluasi/Tingkat Kepuasan

Page 7: LITERASI CIVITAS AKADEMIKA DI PAMEKASAN TERHADAP …

6

Gambar 2.

Model Keterlibatan Konsumen7

Berdasarkan kedua grafis di atas, dapat disimpulkan bahwa keputusan seseorang untuk membeli

atau bertransaksi di lembaga keuangan syariah sangat ditentukan oleh hasil pemrosesan informasi

yang diperolehnya. Sehingga dalam hal ini, pengetahuan dan pemahaman seseorang terhadap suatu

produk (product knowledge) akan berkontribusi signifikan terhadap keputusan/pilihan akhir dalam

mengkonsumsi atau bertransaksi. Product knowledge seseorang yang diperoleh melalui berbagai

kegiatan literasi pemasar industry keuangan syariah akan menjadi dasar seseorang untuk memilih

produk-produk IKS yang secara konsep teologi, prosedur, dan benefit berbeda dengan produk

industry keuangan konvensional.

Beberapa produk yang merupakan penawaran dalam industry keuangan syariah antara lain:

1. Penghimpunan Dana (Tabungan)

a. Al-wadiah-Titipan (Trust Depository)

Akad berpola titipan (wadi’ah) ada dua, yaitu Wadi’ah yad Amanah dan Wadi’ah yad

Dhamanah.Pada awalnya, wadi’ah muncul dalam bentuk yad al-amanah ‘tangan amanah,’

yang kemudian dalam perkembangannya memunculkan yadh-dhamanah ‘tangan

penanggung.’Akad Wadi’ah yad Dhamanah ini akhirnya banyak dipergunakan dalam

aplikasi perbankan syariah dalam produk-produk pendanaan.8

b. Mudharabah

Secara teknis, al mudharabah adalah akad kaerjasama usaha antara dua pihak di mana

pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh dana (100%) modal,sedangkan pihak

7Danang Sunyoto, Perilaku Konsumen dan Pemasaran, Jakarta: PT. Buku Seru, 2015, 99.

8Buku Saku Produk-Produk Perbankan Syariah, dalam

fi le:///E:/BUKU%20SAKU%20PERBANKAN%20SYARIAH/(2)%20AKAD%20DAN%20PRODUK%20BANK%20SYARIAH.pdf

(10 Desember 2019).

Kondisi Konsumen:

Pentingnya produk

terhadap citra diri

Daya tarik yang

kontinu

Daya tarik

emosional

Badge (symbol)

Kondisi Konsumen:

Risiko

Badge/Simbol

Enduring

involvement

Situational

involvement

Tingkat

pemrosesan

informasi yang

lebih tinggi

Consumer

decision

making

Page 8: LITERASI CIVITAS AKADEMIKA DI PAMEKASAN TERHADAP …

7

lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut

kesepakatan yang dituankan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung pengelola.

Seandainya kerugaian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola,

maka si pengelola harus bertangung-jawab atas kerugian tersebut.

c. Musyarakah

Syirkah adalah kerjasama diantara beberapa pihak. Namun secara operasional

musyarakahmerupakan kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di

mana masing-masing pihak memberikan kontribusidana (maal) dengan kesepakatan bahwa

keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.

2. Penyaluran Dana (Pembiayaan)

a. Murabahah

Murabahah adalah istilah dalam fiqih Islam yang berarti bentuk jual beli tertentu ketika

penjual menyatakan biaya perolehan barang, meliputi harga barang dan biaya-biaya lain

yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut, dan tingkat keuntungan (margin) yang

diinginkan.

b. Istishna’

Yaitu jual-beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan

persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan(pembeli, mustashni’) dan penjual

(pembuat, shani’), sesuai Fatwa DSN No.06/DSN-MUI/IV/2000.

c. Bay’ Salam

Dalam pengertian yang sederhana, bahwa bai as salam adalah pembelian barang yang

diserahkan kemudian hari sementara pembayaran dilakukan di muka.

d. IMBT

Ijarah adalah transaksi sewa-menyewa barang tanpa alih kepemilikan di akhir periode.

Ijarah wa Iqtina atau Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT) adalah transaksi sewa beli dengan

perjanjian untuk menjual atau menghibahkan objek sewa diakhir periode sehingga transaksi

ini diakhiri dengan kepemilikan objek sewa.

3. Produk-produk Lembaga Keuangan NonBank

a. Asuransi Syariah

Kebutuhan terhadap asuransi merupakan upaya mengantisipasi kemungkinan terjadinya

resiko ekonomi yang akan dihadapi di masa akan datang, dibutuhkan persiapan sejumlah

dana tertentu sejak dini. Salah satu upaya untuk menutup resiko dan memenuhi kebutuhan

dana tersebut dapat dilakukan melalui asuransi. Dilihat dari jumlah penduduk yang

Page 9: LITERASI CIVITAS AKADEMIKA DI PAMEKASAN TERHADAP …

8

berpenghuni di Indonesia mayoritas bagaimana islam, maka DSN-MUI menetapkan fatwa

tentang asuransi yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah untuk dijadikan pedoman oleh

pihak-pihak yang memerlukannya.

تقوا الله ولتنظر نفس م قدمت لغد واتقوا الله، ان الله خبير بما تعملون. )الحشر ياأيها الذين أمنوا ا

.18)

“Hai orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri

memperhatikan apa yang telah ia buat untuk hari esok (masa depan). Dan bertakwalah

kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-

Hasyr [59]:18).9

Asuransi syariah (Ta’min, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan

tolong menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset atau

tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui

akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.10

b. Dana Pensiun Syariah

Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang

menjanjikan manfaat pensiun. Dalam rangka mempersiapkan kesinambungan penghasilan

seseorang pada saat lanjut usia, pengelolaan dana untuk pembayaran pensiun tidak dikelola

lagi oleh dana pensiun melainkan wajib dilakukan melalui program anuitas yang sampai saat

ini belum dilaksanakan sesuai dengan prinsip syariah. Untuk memberikan arah, pedoman

dan kepastian hukum dalam pelaksanaan program anuitas, diperlukan pengaturan

penyelenggaraan program anuitas syariah untuk program pensiun. Oleh karena itu, DSN-

MUI menetapkan anuitas syariah untuk program pensiun.

Dana pensiun syariah adalah dana pensiun yang menyelenggarakan program pensiun

berdasarkan syariah islam. Allah SWT., berfirman:

ان الله يأمركم أن تؤدوا الأمنت إلى أهلها وإذا حكمتم بين الناس أن تحكموا بالعدل, إن الله نعم

(58الله كان سميعا بصيرا. )النساء. يعظكم به، إن

9 Al-Qur’an, (al-Hasyr, 18): 59.

10 M. Ichwan Sam, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah Dewan Syariah Nasional MUI (Penerbit Erlangga, 2014), hlm.

503.

Page 10: LITERASI CIVITAS AKADEMIKA DI PAMEKASAN TERHADAP …

9

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak

menerimanya” (QS. An-Nisa’ [4]: 58).11

c. Koperasi Simpan Pinjam Syariah

Secara umum yang dimaksud dengan koperasi adalah suatu badan usaha bersama

yang bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan mereka yang umumnya

berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak,

berkewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

para anggotanya.12

Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang berjuang dalam bidang

ekonomi dengan menempuh jalan yang tepat dan mantap dengan tujuan membebaskan diri

para anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi mereka alami.

Sedangkan koperasi syariah adalah usaha ekonomi yang terorganisir secara mantap,

demokratis, otonom partisipatif, dan berwatak sosial yang operasionalnya menggunakan

prinsip-prinsip yang mengusung etika moral dengan memperhatikan halal atau haramnya

sebuah usaha yang dijalankan sebagaimana diajarkan dalam agama Islam.13

Penghimpunan dana dalam bentuk simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh

anggota, calon anggota, koperasi lain, atau anggotanya kepada koperasi dalam bentuk

simpanan/tabungan dan simpanan berjangka.

Sedangkan penyaluran dana/pembiayaan adalah kegiatan penyediaan dana untuk

investasi atau kerjasama permodalan antara koperasi dengan anggota, calon anggota,

koperasi lain dan atau anggotanya yang mewajibkan penerima pembiayaan itu untuk

melunasi pokok pembiayaan yang diterima kepada pihak koperasi sesuai akad disertai

dengan pembayaran sejumlah bagi hasil dari pendapatan atau laba dari kegiatan yang

dibiayai atau penggunaan dana pembiayaan tersebut.14

Sehingga yang dimaksud Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah

(KSPPS) adalah koperasi yang kegiatan usahanya meliputi simpanan, pinjaman dan

pembiayaan sesuai prinsip syariah termasuk zakat, infaq/sedekah dan wakaf.

d. Pegadaian Syariah

Pegadaian syariah merupakan lembaga keuangan syariah dengan sistem gadai yang

berlandaskan pada prinsip-prinsip keislaman. Payung hukum gadai syariah dalam hal

pemenuhan prinsip-prinsip syariah berpegang pada fatwa DSN-MUI No. 25/DSN-

11

Al-Qur’an, (an-Nisa’, 4): 58 12

Kartasapoetra, Koperasi Indonesia (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2001), hal.1 13

Nur S. Bukhori, Koperasi Syariah, Mashun, Sidoarjo, 2009, hlm. 12. 14

Burhanuddin, Koperasi Syariah dan Pengaturannya di Indonesia, UIN-Maliki Press, Malang, 2013, hal. 144.

Page 11: LITERASI CIVITAS AKADEMIKA DI PAMEKASAN TERHADAP …

10

MUI/III/2002 tanggal 26 Juni 2002 yang menyatakan bahwa pinjaman dengan

menggadaikan barang sebagai jaminan utang dalam bentuk rahn diperbolehkan. Adapun

dalam aspek kelembagaan tetap menginduk kepada PP No. 10 Tahun 1990 tanggal 10 April

1990.15

Gadai syariah disebut juga dengan rahn, yang secara bahasa berasal dari bahasa

arab. Rahn terdiri dari huruf Ra, Ha’ dan Nun, dan kata tersebut merupakan bentuk mashdar

dari kata rahana-yarhanu-rahnan. Bentuk pluralnya rihanun dan ruhunun. Secara bahasa

berarti tertahan, ini berdasarkan pada firman Allah SWT.16

(38كل نفس بما كسبت رهينة. )المدثر. “Tiap-tiap diri bertanggung jawab (tertahan) atas apa yang telah diperbuatnya” (QS. Al-

Muddatsir [74]:38).17

Rahn juga berarti diam tidak bergerak dan juga bisa berarti tetap. Sedangkan secara istilah

gadai syariah (rahn) adalah harta yang tertahan sebagai jaminan utang sehingga bila tidak

mampu melunasinya, harta tersebut menjadi bayarannya sesuai dengan nilai utangnya.

Gadai syariah merupakan salah satu transaksi yang mudah dan praktis dalam skim pinjaman

untuk memenuhi kebutuhan dana dengan sistem menggadaikan barang jaminan yang berupa

emas, perhiasan, berlian, elektronik dan kendaraan bermotor.18

Baitul Mal Wat Tamwilmerupakan lembaga keuangan mikro (LKM) yang beroperasi

berdasarkan prinsip-prinsip syariah.19Baitul mal wat tamwil adalah balai usaha mandiri terpadu

yang isinya berintikan baitul mal wat tamwil dengan kegiatan mengembangkan usaha-usaha

produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah dan

kecil dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan

ekonominya. Selain itu, baitul mal wat tamwil juga bisa menerima titipan zakat, infak dan sedekah

serta menyalurkannya sesuai dengan peraturan dan amanahnya.20

Dengan demikian, keberadaan BMT dapat dipandang memiliki dua fungsi utama, yaitu

sebagai media penyalur pendayagunaan harta ibadah, serta dapat pula berfungsi sebagai institusi

yang bergerak di bidang investasi yang bersifat produktif sebagaimana layaknya bank.Pada fungsi

kedua ini, dapat dipahami bahwa selain berfungsi sebagai lembaga keuangan, BMT juga berfungsi

sebagai lembaga ekonomi. Sebagai lembaga keuangan BMT bertugas menghimpun dana dari

15

M. Habiburrahman, Mengenal Pegadaian Syariah, (Cipayung Jakarta Timur: Kuwais, 2012), hal. 217. 16

Ibid., hal. 100 17

Al-Qur’an (al-Muddatsir: 74), 38

18 Ibid., hal. 101

19 Andri Soemitra, Bank & Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP, 2009), hal. 45.

20 Ibid., hal. 452

Page 12: LITERASI CIVITAS AKADEMIKA DI PAMEKASAN TERHADAP …

11

masyarakat (anggota BMT) yang memercayakan dananya disimpan di BMT dan menyalurkan dana

kepada masyarakat (anggota BMT) yang diberikan pinjaman oleh BMT. Sedangkan sebagai

lembaga ekonomi, BMT berhak melakukan kegiatan ekonomi seperti, mengelola kegiatan

perdagangan, industri dan pertanian.21

Penelitian tentang literasi civitas akademika di Pamekasan terhadap produk-produk industry

keuangan syariah, dilakukan di 3 (tiga) perguruan tinggi, yaitu:

1. Institut Agama Islam Negeri Madura

2. Institut Agama Islam Al-Khairat Pamekasan

3. Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Ulum

Profil singkat ketiga perguruan tinggi tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

21

Ibid., hal. 453

Page 13: LITERASI CIVITAS AKADEMIKA DI PAMEKASAN TERHADAP …

12

Tabel 1

Profil Perguruan Tinggi Objek Penelitian

Keterangan IAIN MADURA IAI AL-KHAIRAT STAI MIFTAHUL

ULUM

Tahun berdiri 1966 1992 1995

Status Awal Lembaga Fakultas Tarbiyah

Cabang IAIN Sunan

Ampel Surabaya

Sekolah Tinggi Ilmu

Tarbiyah (STIT)

Sekolah Tinggi

Agama Islam

Status Terakhir/Tahun Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) / 2018

Institut Agama Islam

/2018

Sekolah Tinggi

Agama Islam

Status pengelola Negeri Swasta Swasta

Keberadaan Program Studi yang

berhubungan dengan Ekonomi

Islam

Ekonomi Syariah,

Perbankan Syariah,

Hukum Ekonomi

Syariah, Akuntansi

Syariah

Ekonomi Syariah, dan

Perbankan Syariah

Hukum Ekonomi

Syariah dan

Ekonomi Syariah

Jumlah mahasiswa aktif (Ekonomi

Syariah) s/d 2018

Sekitar 1.500

mahasiswa

Sekitar 560

mahasiswa

Sekitar 200

mahasiswa

Jumlah dosen 60-70 orang 25-30 orang 20-15 orang

Keberadaan Laboratorium

Keuangan

Ada (dikelola kampus) Ada (dikelola kampus) Ada (dikelola

Yayasan/Pesantren)

Objek yang diteliti Civitas Akademika di

Program Studi

Ekonomi Syariah dan

Perbankan Syariah

Civitas Akademika di

Program Studi

Ekonomi Syariah dan

Perbankan Syariah

Civitas Akademika

di Program Studi

Ekonomi Syariah

Jumlah responden total 100 responden 100 responden 50 responden

Responden dosen 20 20 10

Responden mahasiswa ekonomi

syariah & perbankan syariah

40 40 20

Responden mahasiswa selain

prodi ekonomi & perbankan syariah

40 40 20

1. Tingkat Literasi Civitas Akademika terhadap Produk IKS

a. Berdasarkan hasil observasi awal hingga akhir penelitian, didapatkan fenomena perbedaan

antara perguruan tinggi yang menyelenggarkan program studi ekonomi syariah atau

perbankan syariah dengan perguruan tinggi yang tidak menyelenggarakannya.Hasil

observasi menunjukan bahwa literasi civitas akademika perguruan tinggi yang

menyelenggarkan program studi ekonomi syariahterhadap produk IKS lebih tinggi

Page 14: LITERASI CIVITAS AKADEMIKA DI PAMEKASAN TERHADAP …

13

dibandingkan yang tidak menyelenggarakannya. Dapat disimpulkan bahwa minimnya

program lieterasi, baik secara inklusi maupun ekslusi berdampak pada ketidak pastian dan

keragu-raguan civitas akademika terhadap produk IKS. Mereka cenderung memiliki

resistensi yang lebih besar untuk bertransaksi dan memilih produk IKS dibandingkan civitas

yang mendapatkan program literasi yang masif melalui materi-materi perkuliahan serta

melalui seminar atau workshop di internal kampus. Dengan demikian peneliti memberikan

nilai kewajaran terhadap ketiga perguruan tinggi yang diteliti, manakala secara umum

civitas akademika di ketiga perguruan tinggi tersebut memiliki tingkat literasi yang cukup

tinggi. Proses literasi yang massif baik melalui pengajaran di kelas perkuliahan, praktikum,

seminar, dan pelatihan terkait produk IKS telah menciptakan pola pikir yang komprehensif

dan utuh terhadap produk IKS. Sehingga dalam implementasinya, sebagian besar civitas

akademika di ketiga perguruan tinggi tersebut tidak mengalami keraguan dan resistensi

dalam memanfaatkan dan bertranksi dengan produk IKS.

b. Hasil wawancara peneliti terkait dengan tingkat literasi sekaligus antusiasme civitas

akademika dalam memanfaatkan produk-produk IKS menunjukkan keadaan yang positif.

Secara umum berdasarkan pengamatan dan penilaian para pimpinan atau pengelola program

studi bahwa dengan adanya program studi ekonomi syariah dan perbankan syariah tingkat

literasi civitas akademika sangat tinggi. Secara teoritis baik dosen maupun mahasiswa telah

dapat memetakan perbedaan secara prinsip antara keuangan syariah dengan keuangan

konvensional. Bahkan dalam aspek antusiasme dosen dan mahasiswa sangat

menggembirakan. Mereka memiliki hasrat yang kuat untuk mengenal lebih mendalam

produk-produk industry keuangan syariah. Munculnya beragam transaksi keuangan modern

menjadi tantangan sekaligus motivasi para civitas akademika pegiat ekonomi syariah untuk

terus meperdalam kajian mereka secara teori dan praktik. Suasana antusiasme internalisasi

pemahaman atau pengetahuan produk IKS tersebut secara otomatis akan terdistribusi kepada

civitas akademika lainnya. Sehingga terjadi transfer pengetahuan yang akan

memaksimalkan literasi civitas akademika secara keseluruhan. Namun demikian, sampai

tingkat wawancara yang dimaksud belum bisa dikatakan bahwa dengan literasi yang tinggi

tersebut akan secara linier dijadikan sebagai kepastian terhadap tingkat pemanfaatan

produk-produk IKS oleh civitas akademika. Hasil wawancara dengan dosen dan mahasiswa

didapatkan informasi bahwa ada situasi dan kondisi yang memengaruhi keputusan mereka

memanfaatkan produk IKS, misalnya; regulasi di tempat pekerjaan, hubungan emosional

dengan pengelola lembaga keuangan, situasi teknis dan kemudahan akses, situasi yang

memaksa, dan kemudahan bertransaksi.

Page 15: LITERASI CIVITAS AKADEMIKA DI PAMEKASAN TERHADAP …

14

c. Adapun hasil angket, didapatkan suatu kesimpulan bahwa rata-rata tingkat literasi civitas

akademika di Pamekasan terhadap produk keuangan syariah sebesar 73%. Berikut rincian

tingkat pemahaman civitas akademika berdasarkan status masing-masing responden:

1). Dosen, 81%

2). Mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah, 80%

3). Mahasiswa Prodi Non Ekonomi Syariah, 57%

Statistik deskriptif tersebut didapatkan dari hasil olah data angket dengan rincian sebagai

berikut

Tabel 2

Distribusi Angket dan Responden

Perguruan Tinggi Dosen Mahasiswa

Prodi

Ekonomi

Syariah

Mahasiswa

Non Prodi

Ekononomi

Syariah

Total

Angket IAIN Madura (100) 20 45 35 100

Responden IAIN Madura (94) 14 45 35 94 Angket IAI Al-Khairat (100) 20 45 35 100

Responden IAI Al-Khairat (78)

18 29 31 78

Angket STAIMU (50) 10 35 5 50

Responden STAIMU (50) 10 35 5 50

Total Responden 42 109 71 222

Berdasarkan tabel di atas maka total responden berjumlah 222 civitas akademika.Hampir

keseluruhan responden menjawab isu-isu terkait literasi civitas akademika terhadap produk

IKS. Berikut ini rincian tingkat literasi berdasarkan olah angket:

1) Terkait dengan isu literasi/pemahaman produk/akad di lembaga keuangan syariah (LKS)

Gambar 2 Tingkat Literasi Civitas Akademika terhadap Produk

Industri Keuangan Syariah

DOSEN

MAHASISWA PRODI EKONOMI SYARI'AH

MAHASISWA NON PRODI EKONOMI SYARI'AH

Page 16: LITERASI CIVITAS AKADEMIKA DI PAMEKASAN TERHADAP …

15

Tabel 3

Opini Literasi Civitas Akademika

Respon Dosen Mahasiswa

ESY-PSY

Mahasiswa

Non ESY-PSY

Sangat Paham 8 6 3

Cukup Paham 27 80 36

Tidak Paham 7 23 30

Total 42 109 69

2) Terkait dengan perbedaan produk/transaksi di LKS dengan produk lembaga keuangan

konvensional:

Tabel 4

Literasi Civitas Akademika terhadap Perbedaan LKS dengan Non LKS

Respon Dosen Mahasiswa

ESY-PSY

Mahasiswa

Non ESY-PSY

Beda Prinsip 29 82 49

Beda Istilah 9 19 10

Sama Saja 4 6 10

Total 42 107 69

3) Terkait dengan sumber literasi/pemahaman

Tabel 5

Sumber Literasi Civitas Akademika

Respon Dosen Mahasiswa

ESY-PSY

Mahasiswa

Non ESY-PSY

Teman 11 31 25

Pemasar LKS 19 19 21 Seminar

8 21 12 Media

4 37 11 Total

42 108 69

Rangkuman terhadap keseluruhan terkait isu literasi dan sumber literasi dapat disajikan

sebagai berikut:

Page 17: LITERASI CIVITAS AKADEMIKA DI PAMEKASAN TERHADAP …

16

Gambar 3.

Tingkat Literasi Civitas Akademika

Gambar 4.

Perbedaan Produk IKS dan Produk Keuangan Konvensional

0

10

20

30

40

50

60

70

80

DOSEN MAHASISWA ESY M-NON ESY

SANGAT

CUKUP

TIDAK

0

10

20

30

40

50

60

70

80

DOSEN MAHASISWA ESY M-NON ESY

PRINSIP

ISTILAH

SAMA SAJA

Page 18: LITERASI CIVITAS AKADEMIKA DI PAMEKASAN TERHADAP …

17

Gambar 5

Sumber Literasi

2. Bagaimana Mengoptimalkan Literasi Civitas Akademika Agar Memanfaatkan Produk-

produk IKS

Untuk mengoptimalkan literasi dan meningkatkan efektivitas lietrasi civitas akademika

dalam memanfaatkan produk-produk IKS maka dilakukan interview dan pertanyaan terbuka

kepada objek penelitian dan responden. Pertanyaan terbuka ini dimaksudkan untuk assessment

preferensi civitas akademika dalam pemanfaatan media dan metode literasi yang diharapkan.

Berdasarkan olah data diperoleh beberapa sharapan sekaligus strategi yang

memungkinkan dilakukan untuk optimalisasi literasi civitas akademika dalam meningkatkan

pemanfaatan produk-produk IKS. Strategi tersebut antara lain:

1. Meningkatkan frekuensi program literasi dan inklusi melalui kerjasama dengan praktisi

atau lembaga IKS;

2. Mewujudkan lembaga keuangan syariah di kampus yang berfungsi sebagai laboratorium

sekaligus prototype produk dan transaksi keuangan syariah. Lembaga ini bertugas sebagai

pemasar yang aktif dalam hal:

a. Melakukan edukasi kepada civitas akademika dalam mengenalkan proses transaksi

lembaga keuangan syariah, dengan menjelaskan secara langsung produk Industri

Keuangan Syariah.

b. Menjadi leading sector edukasi secara sistematis kepada masyarakat untuk mencapai

sesuatu yang diharapkan oleh lembaga keuangan syariah, seperti mengadakan seminar,

workshop, training dan lain sebagainya.

Teman

Pemasar

Seminar

Media

0

10

20

30

40

50

60

70

Sumber Literasi

Teman

Pemasar

Seminar

Media

Page 19: LITERASI CIVITAS AKADEMIKA DI PAMEKASAN TERHADAP …

18

c. Melakukan promosi secara intensif dalam bentuk penerbitan dan pendistribusian buku

saku, pamflet, brosur, baleho dan lain sebagainya.

d. Konsisten dalam penerapan akad-akad produk dan transaksi lembaga keuangan syariah

yang berpedoman pada Al-Qur’an dan hadist.

e. Bekerjasama dengan instansi yang terkait dalam mengembangkan produk industri

keuangan syariah.

f. Menciptakan lulusan Ekonomi Syariah yang ahli dan handal sehingga mampu berperan

aktif di laboratorium keuangan syariah dan memikat daya tarik masyarakat untuk

mendidik putra-putri mereka di prodi Ekonomi Syariah.

g. Melakukan program kegiatan terpadu dalam bentuk memberi sponsor bagi kegiatan

civitas akademika.

3. Effort pimpinan perguruan tinggi dalam menetapkan regulasi yang memudahkan proses

edukasi dan literasi civitas akademika serta memotivasi mereka untuk memanfaatkan

produk keuangan syariah.

4. Memanfaatkan bargaining position perguruan tinggi sebagai sumber kajian dan keilmuan

untuk mendorong pemerintah menetapkan suatu kebijakan yang mendukung terciptanya

atmosfer yang kondusif bagi transaksi keuangan syariah.

SIMPULAN

Kesimpulan dalam hasil penelitian ini adalah:

1. Tingkat literasi civitas akademika terhadap produk Industri Keuangan Syariah di kabupaten

Pamekasan dinyatakan baik dengan skala prosentase 81 untuk tingkat literasi bagi dosen, 80

untuk mahasiswa program studi ekonomi syariah/perbankan syariah, dan dan 57 untuk

mahsiswa selain program ekonomi syariah/perbankan syariah.

2. Upaya mengoptimalkan literasi civitas akademika terhadap produk Industri Keuangan Syariah

di kabupaten Pamekasan dengan menggalakkan program edukasi melalui berbagai media, serta

peran aktif dari perguruan tinggi, lembaga keuangan syariah, dan regulasi pemerintah yang

kondusif.

Page 20: LITERASI CIVITAS AKADEMIKA DI PAMEKASAN TERHADAP …

19

Daftar Pustaka

Bukhori, S Nur, Koperasi Syari’ah, Sidoarjo: Mashun, 2009.

Burhanuddin, Koperasi Syari’ah dan Pengaturannya di Indonesia, Malang: UIN-Maliki Press,

2013.

Habiburrahman, M, Mengenal Pegadaian Syari’ah, Jakarta Timur: Kuwais, 2012.

Kastasapoetra, Koperasi Indonesia, Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2001.

Sam, Ichwan, M, Himpunan Fatwa Keuangan Syari’ah Dewan Syari’ah Nasional MUI, Penerbit

Erlangga, 2014.

Soemitra, Andri, Bank & Lembaga Keuangan Syari’ah, Jakarta: Prenada Media Group, 2009.

Fauzi, “Kajian Pustaka tentang Lembaga Pendidikan Islam” dalam

http://digilib.uinsby.ac.id/9084/5/bab2.pdf (08 Januari 2018).

Creswell, John W., Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2012.

Nur Indahsari, “Tinjauan Pustaka tentang Perbankan Syari’ah” dalam

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/15773/BAB%20II.pdf?sequence=6

&isAllowed=y (08 Januari 2018)

Novi Resmini, Orasi dan Litearsi Dalam Pengajaran Bahasa,dalam

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/1967

11031993032NOVI_RESMINI/ORASI__DAN__LITERASI__DALAM_PENGAJARAN_

BAHASA.pdf (10 Januari 2018).

Ruhaena, Tinjauan Pustaka tentang Kemampuan Literasi Dasar, dalam

https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/5559/BAB%20II.pdf?sequence=3

&isAllowed=y (08 Januari 2018).

Zacky Nouval, “Pengawasan Terhadap Perbankan Syariah Oleh Otoritas Jasan Keuangan (Studi

di Kantor Otoritas Jasa Keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta”, dalam http://digilib.uin-

suka.ac.id/16997/2/11340106_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf (08 Januari 2018).

Sunyoto, Danang, Perilaku Konsumen dan Pemasaran, Jakarta: Buku Seru, 2015.

Hasan, Ali, Marketing Bank Syariah; Cara Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Bank Syariah, Jakarta:

Ghalia Indonesia, 2010.

Sam, M.Ichwan, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah Dewan Syariah Nasional MUI, Jakarta:

Erlangga, 2014.

www.stainpamekasan.ac.id

Page 21: LITERASI CIVITAS AKADEMIKA DI PAMEKASAN TERHADAP …

20

Buku Saku Produk-Produk Perbankan Syariah, dalam file: ///E:/BUKU%20 SAKU %20

PERBANKAN%20 SYARIAH/ (2)%20AKAD%20DAN%20

PRODUK%20BANK%20SYARIAH.pdf (10 Desember 2019).