Strategi Pengajaran makna Perjamuan Kudus bagi Perkembangan Anak dan Remaja (Jakarta: BPK Gunung...
date post
13-Mar-2019Category
Documents
view
252download
17
Embed Size (px)
Transcript of Strategi Pengajaran makna Perjamuan Kudus bagi Perkembangan Anak dan Remaja (Jakarta: BPK Gunung...
Strategi Pengajaran makna Perjamuan Kudus bagi Anak oleh
Gereja Kristen Indonesia Salatiga
TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Program Studi Teologi, Fakultas Teologi guna memenuhi
sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Sains dalam bidang
Teologi (S.Si.Teol)
Oleh:
Friska Novia Adventin
712013025
FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus atas kasih dan
rahmat-Nya telah menuntun penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir yang
berjudul Strategi Pengajaran Makna Perjamuan Kudus Anak Oleh GKI Salatiga.
Tak lupa juga penulis sampaikan ucapan terimakasih atas dukungan moral dan
materil yang diberikan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, maka penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada Dr. David Samiyono dan Pdt.
Ebenhaizer Nuban Timo, selaku dosen pembimbing yang telah mengarahkan dan
membimbing selama proses pembuatan Tugas Akhir ini sampai selesai. Tak lupa
juga penulis sampaikan terimakasih kepada pihak pembaca yang telah
meluangkan waktu untuk membaca Tugas akhir ini. Kepada pihak Gereja GKI
Salatiga tempat dimana penulis melakukan penelitian, penulis juga mengucapkan
banyak terimakasih. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada kedua orang
tua, saudara, teman yang dengan setia memberi bantu serta dukungan sehingga
Tugas Akhir ini dapat selesai dengan baik.
Tugas akhir ini diharapkan dapat membantu warga jemaat GKI Salatiga
dalam memberikan Pemahaman Perjamuan Kudus yang sesuai dengan tahapan
perkembangan setiap anak. Selain itu Tugas Akhir ini diharapkan dapat menjadi
refrensi dalam melihat Perjamuan Kudus di GKI Salatiga.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih sangat jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi lebih baiknya Tugas Akhir ini.
Salatiga, 12 september 2017
Frisca Novia Adventin
DAFTAR ISI
Daftar Isi
Abstrak
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.3 Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5
2. Perjamuan Kudus dan Perkembangan Anak
2.1 Gereja Katolik Roma.................................................................................. 7
2.2 Gereja Protestan ......................................................................................... 8
2.3 Psikologi Perkembangan Anak ................................................................ 10
2.4 Konsep Pemikiran Anak ......................................................................... 13
2.5 Intelektual ................................................................................................ 15
2.6 Pendidikan Agama Kristen ..................................................................... 16
2.7 Strategi Pengajaran ................................................................................. 17
3. Hasil Penelitian
3.1 Gambaran Umum tentang GKI Salatiga ................................................. 18
3.2 Sejarah Perjamuan Kudus GKI Salatiga ................................................ 19
3.3 Pemahaman dan Pelaksanaan Perjamuan Kudus Anak .......................... 20
3.4 Kendala dan Strategi Pengajaran ............................................................ 22
4. Pembahasan ..................................................................................................... 23
5. Penutup
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 25
5.2 Saran ......................................................................................................... 26
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 27
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi yang dipakai GKI
Salatiga menjelaskan materi tentang Perjamuan Kudus bagi anak-anak. Penelitian
ini dimotivasi oleh beberapa masalah yaitu Perjamuan Kudus yang melibatkan
anak untuk ambil bagian dalam perayaannya dan kriteria menentukan seorang
anak untuk ambil bagian dalam Perjamuan Kudus karena secara tahapan
perkembangan umur seorang anak belum mampu untuk dapat memahami akan
makna Perjamuan Kudus dengan baik, sehingga dibutuhkan cara atau strategi
khusus ketika menyampaikan makna Perjamuan Kudus kepada anak-anak dengan
melihat tahapan perkembangan usia seorang anak. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil
penelitian ini bahwa GKI Salatiga tidak memiliki kriteria khusus dalam hal usia
seorang anak untuk ikut dalam Perjamuan Kudus. Karena cukup dengan
mengikuti Baptisan setiap anak berhak mengikuti Perjamuan Kudus. Kemudian
pengajaran yang terkait dengan makna Perjamuan Kudus kepada anak anak
belum sesuai dengan tahapan perkembangan yang ditentukan oleh Piaget. Serta
strategi untuk melakukan pengajaran yang dilakukan gereja belum maksimal jika
melihat dari teori yang ada. Gereja semestinya memperhatikan kembali tahapan
perkembangan anak yang sesuai sehingga tujuan untuk menyampaikan makna
Perjamuan Kudus dapat tercapai dengan baik dan anak mampu mengikuti
Perjamuan Kudus dengan pemahaman yang memadai.
Kata kunci: Perjamuan Kudus anak, Strategi pengajaran, GKI Salatiga.
1
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Setiap aliran Gereja yang ada di Indonesia, memiliki pemahaman berbeda
akan makna perjamuan kudus serta tata cara melakukan Perjamuan Kudus. Jika
dilihat dari sejarah Perjamuan Kudus menurut Alkitab, memiliki dua pemahaman
yang berbeda juga antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjamuan Kudus
dalam Perjanjian Lama adalah sebagai kenangan akan pembebasan yang dialami
bangsa Israel ketika berhasil keluar dari tanah Mesir, dan dilakukan setiap hari
raya Paskah yang jatuh pada musim semi (sekitar bulan Maret-April)1. Pernyataan
di atas menunjukan bahwa makna dari perjamuan kudus adalah sebuah ungkapan
rasa syukur atas pembebasan yang diterima oleh orang-orang Israel. Pemahaman
yang berbeda dalam Perjanjian Baru, Perjamuan Kudus adalah perjamuan yang
tergolong kepada Perjanjian yang diadakan Allah dengan umatNya di bukit
Golgota, dimana anak domba paskah telah dikorbankan satu kali untuk selama-
lamanya (1 Kor 5:7).2
Perjamuan Kudus yang dilakukan oleh setiap gereja memiliki dua
simbol/elemen penting di dalamnya yaitu Roti dan Anggur. Roti melambangkan
tubuh Kristus yang dipecahkan karena kita, sedangkan Anggur itu menunjuk
kepada darah Kristus yang ditumpahkan karena kita3. Maka roti dan anggur
merupakan sebuah simbol pengingat akan kehadiran Kristus dan pengorbanan-
Nya.
Perjamuan Kudus yang dilakukan oleh setiap gereja memiliki nama yang
berbeda. Gereja Katolik menyebut Perjamuan Kudus sebagai Ekaristi. Menurut
Gereja Katolik Perjamuan atau Ekaristi merupakan sebuah Inkarnasi (masuknya
Kristus kedalam daging manusia). Dalam Ekaristi Kristus muncul pula di atas
altar (tempat korban), yaitu dalam bentuk roti dan anggur.4Gereja Protestan
memahami Perjamuan Kudus diberitakan kepada kita, korban yang satu-satunya
telah dipersembahkan satu kali, di bukit Golgota, dan bahwa hasilnya
1 A. Hari Kustono, Ekaristi Dalam Hidup Kita ( Yogyakarta: Kanisius,2008), 22
2 G.C. van Niftrik dan B.J Boland, Dogmatika Masa Kini (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2008), 455 3 Niftrik dan Boland, Dogmatika Masa Kini, 437
4 Niftrik dan Boland, Dogmatika Masa Kini, 459
2
(pengampunan dosa dan perdamaian dengan Allah) berlaku untuk selama-
lamanya dan menjadi realitas dalam hidup kita ini oleh pekerjaan Roh Kudus.5
Walaupun secara substansial ada perbedaan penyebutan, tetapi makna dari pada
Perjamuan Kudus menurut aliran gereja di atas, sama-sama memaknai Perjamuan
Kudus sebagai pengorbanan Yesus di atas kayu salib untuk menebus setiap
dosa-dosa umatNya.
Mengenai perbedaan perjamuan kudus dari setiap gereja tidak hanya
berhenti sampai pada perbedaan nama, namun setiap gereja juga memiliki
perbedaan dalam menetapkan aturan seseorang yang hendak ikut serta dalam
Perjamuan Kudus bagi orang dewasa, yang sudah mengaku kepercayaannya di
tengah-tengah jemaat dan dengan demikian menjadi anggota sidi, ada lagi suatu
upacara khusus yang diadakan beberapa kali dalam setahun, yaitu perayaan
Perjamuan Kudus.6Dalam Perjamuan Kudus, yaitu ketika jemaat makan roti dan
minum anggur, pada saat itulah jemaat dipersatukan dengan tubuh dan darah
Tuhan Yesus. Bersatunya jemaat dengan Tuhan Yesus Kritus kemudian
menempatkan Per