Strategi pembelajaran berbasis web

28
Tugas : MODUL Media Pembelajaran MODUL “ STARATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS WEB O L E H : 1.WINDA ASTUTI 2.NURJAYANTI 3.NUNING SAFAAT JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN QAIMUDDIN KENDARI

description

MODUL STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS WEB

Transcript of Strategi pembelajaran berbasis web

Page 1: Strategi pembelajaran berbasis web

Tugas : MODUL Media Pembelajaran

MODUL “ STARATEGI PEMBELAJARAN

BERBASIS WEB

O L E H :

1. WINDA ASTUTI2. NURJAYANTI3. NUNING SAFAAT

KATA PENGANTAR

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SULTAN QAIMUDDIN

KENDARI

2013

Page 2: Strategi pembelajaran berbasis web

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena izin dan ridha-Nya jualah, penulis dapat

menyelesaikan penyusunan modul ini, dengan judul “Media Pembelajaran Berbasis

Web”pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad

SAW, yang telah membawa kedamaian dan rahmat untuk semesta alam.

Dalam makalah ini terdapat pembahasan yang kemudian dapat memberikan penjelasan

tentang materi makalah ini yaitu Media Pembelajaran Berbasis Web yang semoga dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Makalah ini disusun dengan segala keterbatasan, namun terkandung harapan semoga

dapat dijadikan masukan dan bahan pemikiran serta renungan untuk diaplikasikan.

Penulis juga menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,

oleh karena itu diharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun.

Akhirnya kepada Allah jualah penulis mohon ampun, kalau sampai terjadi kesalahan

dalam penulisan modul ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat, Amin Ya Rabbal Alamin.

DAFTARA ISI

Page 3: Strategi pembelajaran berbasis web

Daftar pustaka ………………………………………………………………………….. ii

Daftar pustaka ……………………………………………………………………….…. ii

I PENDAHULUAN

A. Deskripsi modul ………………………………………………………………….. 1

B. Tujuan ……………………………………………………………………………. 1

II PEMBAHASAN

A. Uraian Materi …………………………………………………………………… 2

a. Pembelajaran berbasis web……………………………………………………… 2

b. E-Learning (berbasis web)……………………………………………………….. 4

c. Karakteristik E-Learning………………………………………………………… 9

d. Karakteristik E-Learning………………………………………………………… 10

e. Pengembangan model E-Learning (berbasis web)………………………………. 12

B. Kesimpulan …………………………………………………………………….… 16

C. Soal latihan …………………………………………………………………….… 18

III PENUTUP

A. Kunci Jawaban …………………………………………………………………… 20

Dafatar Pustaka

I PENDAHULUAN

Page 4: Strategi pembelajaran berbasis web

A. DESKRITIF MODUL

Mata kuliah : media pembalajaran

Waktu: 180 menit

Jurusan /prodi : tarbiyAh /PAI

Semester : IV /D

B. TUJUAN

1. Untuk mengetahui dan memahami Pembelajaran berbasis web

2. Untuk mengetahui dan memahami E-Learning (berbasis web)

3. Untuk mengetahui dan memahami Karakteristik E-Learning

4. Untuk mengetahui dan memahami Karakteristik E-Learning

5. Untuk mengetahui dan memahami Pengembangan model E-Learning (berbasis web

BAB II

Page 5: Strategi pembelajaran berbasis web

PEMBAHASAAN

A. Pembelajaran Berbasis Web

Pembelajaran berbasis web yang populer dengan sebutan web-based training (WBT) atau

kadang disebut web-based education (WBE) dapat didefinisikan sebagai aplikasi teknoloogi web

dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan. Secara sederhana dapat dikatakan

bahwa semua pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi internet dan selama proses belajar

dirasakan terjadi oleh yang mengikutinya maka kegiatan itu dapat disebut sebagai pembelajaran

berbasis web.

Kemudian yang ditawarkan oleh teknologi ini adalah kecepatan dan tidak terbatasnya

pada tempat dan waktu untuk mrngakses informasi. Kegiatan belajar dapat dengan mudah

dilakukan oleh mahasiswa kapan saja dan di mana saja dirasakan aman oleh mahasiswa tersebut.

Batas ruang, jarak dan waktu tidak lagi menjadi masalah yang rumit untuk dipecahkan.

Bagaimana cara belajar melalui web? Ada persyartan utama yang perlu dipenuh yaitu adanya

akses dengan sumber informasi melalui interet. Selanjutnya adanya informasi tentang di mana

letak sumber informasi yang ingin kita dapatkan berada. Ada beberapa sumber data yang dapat

diakses dengan bebas dan gratis, tanpa proses administrasi pengaksesan yang rumit. Ada

beberapa sumber informasi yang hanya dapat diakses oleh pihak yang memang telah diberi

otorisasi pemilik sumber informasi.

Teknologi internet memberikan kemudahan bagi siapa saja untuk mendapatkan informasi

apa saja dari mana saja dan kapan saja dengan mudah dan cepat. Informasi yang tersedia

diberbagai pusat data diberbagai komputer di dunia. Selama komputer-komputer tersebut saling

terhubung dalam jaringan internet, dapat kita akses dari mana saja. Ini merupakan salah satu

keuntungan belajar melalui internet.

Mewujudkan pembelajaran berbasis web bukan sekedar meletakan materi belajar pada

web untuk kemudian diakses melalui komputer web digunakan bukan hanya sebagai media

alternatif pengganti kertas untuk menyimpan berbagai dokumentasi atau informasi.

Page 6: Strategi pembelajaran berbasis web

Web digunakan untuk mendapatkan sisi unggul yang tadi telah diungkap. Keunggulan

yang tidak dimiliki media kertas ataupun media lain.

Pada sub-bab judul sengaja dikatakan pembelajaran berbasis web itu unik tapi serius.

Kata serius dipakai untuk mengungkapkan bahwa merancang sampai dengan

mengimplementsikan pembelajaran berbasis web tidak semudah yang dibayangkan.

Selain infrastruktur internet, pembelajaran berbasis web memerlukan sebuah model

instruksional yang memang dirancang khusus untuk keperluan itu. Sebuah model instruksional

merupakan komponen vital yang menentukan keefektifan proses belajar. Apapun model

instruksional yang dirancang, interaktivitas antara mahasiswa, dosen, pihak pendukung dan

materi belajar harus mendapatkan perhatian khusuus. Ini bukan merupakan pekerjaan yang

mudah.

Banyak pihak mencoba menggunakan teknologi web untuk pembelajaran dengan

meletakan materi belajar secara online, lalu menugaskan mahasiswa untuk mendaptkan

(downloading) materi belajar itu sebagai tugas baca. Setelah itu mereka diminta untuk

mengumpulkan laporan, tugas dan lain sebagainya kembali ke dosen juga melalui internet. Jika

ini dilakukan tentunya tidaklah menimbulkan proses belajar yang optimal.

Kita dapat membayangkan suasana di ruang kelas ketika sebuah “proses pembelajaran”

sedang berlangsung. Berapa banyak diantara mahasiswa aktif terlibat dalam diskusi dan sesi

tanya-jawab? Apa yang mereka dilakukan di kelas? Dan tentunya masih banyak lagi pertanyaan-

peranyaan lain yang sebenarnya kita sudah mengetahui jawabannya. Monitoring proses dalam

pembelajaran berbasis web lebih sulit daripada di ruang kelas. Menyediakan bahan belajar online

tidak cukup. Diperlukan sebuah desain instruksional sebagai model belajar yang mengundang

sejumlah (sama banyaknya dengan kegiatan di ruang kelas) mahasiswa unuk terlibat dalam

berbagai kegiatan belajar.

Satu hal yang perlu diingat adalah bagaimana teknologi web ini dapat membantu proses

belajar. Untuk kepentingan ini materi belajar perlu dikemas berbeda dengan penyampaian yang

berbeda pula. Sejarah teknologi informasi tidak dapat dilepaskan dari bidang pendidikan. Di

Amerika, TI mulai tumbuh dari lingkungan akademis (NSFNET), (Nerds 2.0.1). Demikian

Page 7: Strategi pembelajaran berbasis web

halnya di Indonesia, TI mulai tumbuh di lingkungan akademis, seperti di, ITB, UPI, UI dan

Perguruan Tinggi lainnya.

Adanya TI atau Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses

terhadap sumber informasi bukan menjadi masalah lagi.

Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal harganya. Adanya

Jaringan TI atau Internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan

di Amerika Serikat. Aplikasi telnet (seperti pada aplikasi hytelnet) atau melalui web browser

(Netscape dan Internet Explorer).

Sudah banyak cerita tentang pertolongan Internet dalam penelitian pendidikan, tugas

akhir. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui Internet.

Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir, thesis, dan disertasi yang mungkin membutuhkan

waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.

Kerjasama antar ahli dan juga dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik

dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh

untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat

dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan

dengan saling tukar menukar data melalui Internet, via email, ataupun dengan menggunakan

mekanisme file sharring. Bayangkan apabila seorang mahasiswa di Sumatera dapat berdiskusi

masalah kedokteran dengan seorang pakar di universitas terkemuka di pulau Irian. Mahasiswa di

manapun di Indonesia dapat mengakses para ahli atau dosen yang terbaik di Indonesia dan

bahkan di dunia.

Sharring information juga sangat dibutuhkan dalam bidang penelitian agar penelitian

tidak berulang (reinvent the wheel). Hasil-hasil penelitian di perdosenan tinggi dan lembaga

penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu

dan teknologi.

Distance learning dan virtual campus merupakan sebuah aplikasi baru bagi Internet.

Bahkan tak kurang pakar ekonomi Peter Drucker mengatakan bahwa “Triggered by the Internet,

Page 8: Strategi pembelajaran berbasis web

continuing adult education may wll become our greatest growth industry”. Virtual

university memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang

diakses oleh orang banyak.

Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut

serta dalam satu kelas? Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 50 orang. Virtual university

dapat diakses oleh siapa saja, darimana saja.

Dalam kegiatan pembelajaran berbasis web/e-learning dengan munculnya berbagai

software pendukung yang dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan layanan

pembelajaran, sekarang ini para dosen dapat merancang/mendasain sistem perkuliahan dengan

berbasis pada e-learning,

yaitu dengan menggunakan salah satu bahasa pemrograman baik itu HTML, Pront Page,

MySQL dan lainnya.

Hal ini dapat memberikan variasi dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Seorang

dosen tidak harus selalu menjejali mahasiswa dengan informasi yang membosankan. Dengan

menggunkan Teknologi e-learning, seorang dosen dapat memanfaatkan komputer dan internet

sebagai suplemen, major resources ataupun total teaching, di mana dosen hanya sebagai

fasilitator dan mahasiswa dapat belajar dengan berbasis indiviudal learning baik dengan

menggunakan model web Course, Web Centric Course maupun menggunkan model Web

Enhanced Course.

Dalam penerapan layanan pembelajaran berbasis e-learning seorang dosen dapat

menggunakan model penerapan pembelajaran berbasis e-learning baik itu berupa selective model

(bila jumlah komputer hanya 1 unit), sequential model (bila jumlah komputer hanya 2 atau 3

unit), Static Station Model (jumlah komputer terbatas dan melibatkan penggunaan sumber

belajar lain), dan laboratory model (model ini digunakan jika tersedia sejumlah komputer di lab

yang dilengkapi dengan jaringan internet)

Page 9: Strategi pembelajaran berbasis web

B. E-learning (berbasis web)

Menurut Jaya Kumar C. Koran (2002), e-learning adalah pembelajaran yang

menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi

pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Adapula yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk

pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet.

Sedangkan Dong (dalam Kamarga, 2002) mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan

belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar

yang sesuai dengan kebutuhannya.

Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi

internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan. Hal ini senada dengan Cambell (2002), Kamarga (2002) yang intinya menekankan

penggunaan internet dalam pendidikan sebagai hakekat e-learning.

Bahkan Onno W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa istilah “e” atau singkatan dari

elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan

untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Internet, Intranet,

satelit, tape recorder/audio/video, TV interaktif dan CD-ROM adalah sebahagian dari media

elektronik yang digunakan. Pembelajaran boleh disampaikan secara ‘synchronously’ (pada

waktu yang sama) ataupun ‘asynchronously’ (pada waktu yang berbeda). Materi pembelajaran

yang disampaikan melalui media ini meliputi teks, grafik, animasi, simulasi, audio dan video. Ia

juga harus menyediakan kemudahan untuk discussion group dengan bantuan profesional dalam

bidangnya.

Perbedaan pembelajaran tradisional dengan e-learning yaitu kelas ‘tradisional’, dosen

dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan

kepada mahasiswanya. Sedangkan di dalam pembelajaran berbasis e-learning fokus utamanya

adalah mahasiswa. Mahasiswa belajar mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung-jawab untuk

pembelajarannya. Suasana pembelajaran berbasis e-learning akan ‘memaksa’ mahasiswa

memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya. Mahasiswa membuat rencana dan

mencari bahan belajari dengan usaha, dan inisiatif sendiri.

Page 10: Strategi pembelajaran berbasis web

Khoe Yao Tung (2000) mengatakan bahwa setelah kehadiran dosen dalam arti

sebenarnya, internet akan menjadi suplemen dan komplemen dalam menjadikan wakil dosen

yang mewakili sumber belajar yang penting di dunia.

Cisco (2001) menjelaskan filosofis e-learning sebagai berikut. Pertama, e-learning

merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan, pelatihan secara on-line. Kedua, e-

learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional

(model belajar konvensional, kajian terhadap buku teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis

komputer), sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi.

Ketiga, e-learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam

kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan content dan pengembangan

teknologi pendidikan.

Keempat, Kapasitas mahasiswa amat bervariasi tergantung pada bentuk isi dan cara

penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar conten dan alat penyampai dengan gaya belajar,

maka akan lebih baik kapasitas mahasiswa yang pada gilirannya akan memberi hasil yang lebih

baik.

C. Karakteristik e-learning, antara lain.

Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana dosen dan mahasiswa, mahasiswa

dan sesama mahasiswa atau dosen dan sesama dosen dapat berkomunikasi dengan

relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.

Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks).

Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di

komputer sehingga dapat diakses oleh dosen dan mahasiswa kapan saja dan di mana

saja bila yang bersangkutan memerlukannya.

Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal

yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

Untuk dapat menghasilkan e-learning yang menarik dan diminati, Onno W. Purbo (2002)

mensyaratkan tiga

Page 11: Strategi pembelajaran berbasis web

hal yang wajib dipenuhi dalam merancang elearning, yaitu: sederhana, personal, dan

cepat. Sistem yang sederhana akan memudahkan mahasiswa dalam memanfaatkan teknologi dan

menu yang ada, dengan kemudahan pada panel yang disediakan, akan mengurangi pengenalan

sistem e-learning itu sendiri, sehingga waktu belajar peserta dapat diefisienkan untuk proses

belajar itu sendiri dan bukan pada belajar menggunakan sistem e-learning-nya. Syarat personal

berarti pengajar dapat berinteraksi dengan baik seperti layaknya seorang dosen yang

berkomunikasi dengan murid di depan kelas. Dengan pendekatan dan interaksi yang lebih

personal, mahasiswa diperhatikan kemajuannya, serta dibantu segala persoalan yang

dihadapinya.

Hal ini akan membuat mahasiswa betah berlama-lama di depan layar komputernya.

Kemudian layanan ini ditunjang dengan kecepatan, respon yang cepat terhadap keluhan dan

kebutuhan mahasiswa lainnya. Dengan demikian perbaikan pembelajaran dapat dilakukan

secepat mungkin oleh pengajar atau pengelola.

D. Teknologi Pendukung E-Learning

Dalam prakteknya e-learning memerlukan bantuan teknologi. Karena itu dikenal istilah:

computer based learning (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer;

dan computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama

komputer.

Teknologi pembelajaran terus berkembang. Namun pada prinsipnya teknologi tersebut

dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Technology based learning dan Technology based

web-learning. Technology based learning ini pada prinsipnya terdiri dari Audio Information

Technologies (radio, audio tape, voice mail telephone) dan Video Information Technologies

(video tape, video text, video messaging). Sedangkan technology based web-learning pada

dasarnya adalah Data Information Technologies (bulletin board, Internet, e-mail, tele-

collaboration).

Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, yang sering dijumpai adalah

kombinasi dari teknologi yang dituliskan di atas (audio/data, video/data, audio/video).

Page 12: Strategi pembelajaran berbasis web

Teknologi ini juga sering di pakai pada pendidikan jarak jauh (distance education),

dimasudkan agar komunikasi antara murid dan dosen bisa terjadi dengan keunggulan teknologi

e-learning ini. Di antara banyak fasilitas internet, menurut Onno W. Purbo (1997), “ada lima

aplikasi standar internet yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu email, Mailing

List (milis), News group, File Transfer Protocol (FTC), dan World Wide Web (WWW)”.

Sedangkan Rosenberg (2001) mengkatagorikan tiga kriteria dasar yang ada dalam e-

learning. Pertama, e-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara

cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan

informasi. Kedua, e-learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan

menggunakan standar teknologi internet. Ketiga, e-learning terfokus pada pandangan

pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang menggungguli paradikma tradisional

dalam pelatihan.

Ada beberapa alternatif paradigma pendidikan melalui internet ini yang salah satunya

adalah system “dot.com educational system” (Kardiawarman, 2000). Paradigma ini dapat

mengitegrasikan beberapa system seperti, Pertama, paradigma virtual teacher resources, yang

dapat mengatasi terbatasnya jumlah dosen yang berkualitas, sehingga mahasiswa tidak haus

secara intensif memerlukan dukungan dosen, karena peranan dosen maya (virtual teacher) dan

sebagian besar diambil alih oleh system belajar tersebut. Kedua, virtual school system, yang

dapat membuka peluang menyelenggarakan pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang tidak

memerlukan ruang dan waktu. Keunggulan paradigma ini daya tampung mahasiswa tak terbatas.

Mahasiswa dapat melakukan kegiatan belajar kapan saja, dimana saja, dan darimana saja.

Ketiga, paradigma cyber educational resources system, atau dot com leraning resources system.

Merupakan pedukung kedua paradigma di atas, dalam membantu akses terhadap artikel atau

jurnal elektronik yang tersedia secara bebas dan gratis dalam internet.

Penggunaan e-learning tidak bisa dilepaskan dengan peran Internet. Menurut Williams (1999).

Internet adalah ‘a large collection of computers in networks that are tied together so that many

users can share their vast resources’.

Page 13: Strategi pembelajaran berbasis web

E. Pengembangan Model e-Learning (berbasis web)

Menurut Boulton &Trent (2008),  penggunaan e-learning di tingkat pendidikan

menengah dengan siswa usia 14-16 , dapat memberikan dukungan yang lebih baik untuk siswa

yang kemampuannya kurang, meningkatkan respon keterlibatan siswa pada proses pembelajaran,

memberikan kesempatan percepatan (akselerasi) belajar bagi siswa yang cerdas dan berbakat ,

dan mengembangkan kemampuan belajar siswa secara mandiri melalui pengalaman belajar

individual.

Web pada dasarnya adalah kumpulan informasi yang tersedia di komputer yang bisa

diakses karena adanya jaringan yang tersedia di komputer tersebut. Oleh karena itu pembelajaran

berbasis web bisa dilaksanakan karena adanya jaringan internet, dan sering disebut dengan nama

on-line course. Herman Dwi Surjono & Maltby (2003) memberi penegasan bahwa World Wide

Web atau sering disebut web menjadi lingkungan yang kuat untuk mendistribusikan informasi

dan banyak lembaga pendidikan yang menggunakannya untuk mengirim ilmu pengetahuan

kepada stakeholders.

Pendapat tersebut mendukung O’Brien & Ruth Sharratt (2002) yang menganggap inovasi

teknologi informasi dan komunikasi mengubah aturan akademik dalam mengkreasi dan

mengirim sumber-sumber pembelajaran. Secara umum website memiliki beberapa fungsi, yaitu:

fungsi komunikasi, fungsi informasi, fungsi hiburan, dan fungsi transaksi (Asep Herman

Suyanto, 2006: 5).

Berbagai fungsi yang dimiliki oleh website menyebabkan fleksibilitas pengembangannya

untuk berbagai kepentingan terutama untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Pembelajaran

berbasis web adalah proses belajar mengajar yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan

internet, sehingga sering disebut juga dengan e-learning.

Internet merupakan jaringan yang terdiri atas ribuan bahkan jutaan komputer, termasuk di

dalamnya jaringan lokal, yang terhubungkan melalui saluran (satelit, telepon, kabel) dan

jangkauanya mencakup seluruh dunia. Internet memiliki banyak fasilitas yang dapat digunakan

dalam berbagai bidang, termasuk dalam kegiatan pendidikan. Fasilitas tersebut antara lain: e-

mail, Telnet, Internet Relay Chat, Newsgroup, Mailing List (Milis), File Transfer Protocol

(FTP), atau World Wide Web (WWW) (Oos M. Anwas: 2003).

Page 14: Strategi pembelajaran berbasis web

Pendapat Haughey (1998) tentang pengembangan e-learning. Menurutnya ada

tiga kemungkinan dalam pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu web course,

web centric course, dan web enhanced course.

1)   Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang mana peserta

didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan

ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya

sepenuhnya disampaikan melalui internet. Dengan kata lain model ini menggunakan sistem jarak

jauh.

2)   Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak

jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampikan melalui internet, dan sebagian

lagi melalui tatap muka. Fungsinya saling melengkapi.

Dalam model ini pengajar bisa memberikan petunjuk pada siswa untuk mempelajari materi

pelajaran melalui web yang telah dibuatnya. Siswa juga diberikan arahan untuk mencari sumber

lain dari situs-situs yang relevan. Dalam tatap muka, peserta didik dan pengajar lebih banyak

diskusi tentang temuan materi yang telah dipelajari melalui internet tersebut.

3)   Web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan

kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet adalah untuk memberikan

pengayaan dan komunikasi antara peserta didik dengan pengajar, sesama peserta didik, anggota

kelompok, atau peserta didik dengan nara sumber lain. Oleh karena itu peran pengajar dalam hal

ini dituntut untuk menguasai teknik mencari informasi di internet, membimbing mahasiswa

mencari dan menemukan situs-situs yang relevan dengan bahan pembelajaran, menyajikan

materi melalui web yang menarik dan diminati, melayani bimbingan dan komunikasi melalui

internet, dan kecakapan lain yang diperlukan.

Page 15: Strategi pembelajaran berbasis web

C. SOAL LATIHAN

I. Berilah Tanda Silang (X) Pada Jawaban Yang Anda Anggap Banar

1. Pembelajaran berbasis web biasanya di populerkan dengan sebutan?

a. WEB

b. WEB-BASE training (WBT)

c. WEB pendidikan

d. Tehnologi WEB

e. WEB Tehnologi

2. Kecepatan tiada batasnya pada tempat dan waktu untuk mengakses informasi adalah

a. Tekhnologi

b. Tekhnologi kegiatan

c. Tekhnologi WEB-BASED

d. Mengakses internet

e. Interne kegiatan

3. Selain insfrastruktur internet pembelajaran berbasis WEB memerlukan sebuah model?

a. Model rancangan

b. Model instruksional

c. Model internet

d. Model interaktivitas

e. Model istruktur

4. Pembelajaran e-learning merupakan informasi , komunikasi pemilihan pelatihan secara?

a. On-line

b. Pasti

c. Teks

d. Belajar

Page 16: Strategi pembelajaran berbasis web

e. Internet

5. Technology based e- learning ini pada prinsipnya terdiri dari ?

a. Audio

b. Visual vidio

c. Audio visual

d. Audio, video, informasi, tekhnologi.

e. Informasi

II Jawablah Pertanyaan Berikut Ini.

1. Apa Perbedaan Pembelajaran Tradisional Dengan Pembelajaran E-Learning ?

2. Sebutkan Karakteristik E-Learning Dalam Pembelajaran Berbasis Web?

3. Dalam Prakteknya E-Learning Memerlukan Bantuan Atau Pendukung Tekhnologi

Karena Itu Di Kenal Dengan Istilah?

4. Apa Yang Di Maksud Dengan Pembeajaran Berbasis Web?

5. Sebutkan 3 Pemgembangan E-Learning Menurut Haughey (1998), Dalam System

Pembelajaran Internet Berbasis Web.

Selamat bekerja

Page 17: Strategi pembelajaran berbasis web

BAB III

PENUTUP

A. Kunci Jawaban I

Jawaban

1. B

2. C

3. B

4. A

5. D

jawaban II

1. ‘tradisional’, dosen dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk

menyalurkan ilmu pengetahuan kepada mahasiswanya. Sedangkan di dalam

pembelajaran berbasis e-learning fokus utamanya adalah mahasiswa

2. ● Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana dosen dan mahasiswa, mahasiswa

dan sesama mahasiswa atau dosen dan sesama dosen dapat berkomunikasi dengan relatif

mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.

● Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks).

● Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di

komputer sehingga dapat diakses oleh dosen dan mahasiswa kapan saja dan di mana saja

bila yang bersangkutan memerlukannya.

● Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal

yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

Page 18: Strategi pembelajaran berbasis web

3. computer based learning (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan

komputer; dan computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran yang menggunakan

alat bantu utama komputer.

4. Pembelajaran berbasis web adalah proses belajar mengajar yang dilakukan dengan

memanfaatkan jaringan internet, sehingga sering disebut juga dengan e-learning.

5. 1)   Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang mana

peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka.

2)   Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak

jauh dan tatap muka (konvensional). Dalam model ini pengajar bisa memberikan

petunjuk pada siswa untuk mempelajari materi pelajaran melalui web yang telah

dibuatnya. Siswa juga diberikan arahan untuk mencari sumber lain dari situs-situs yang

relevan.

3)   Web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan

kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas.

Page 19: Strategi pembelajaran berbasis web

DAFTAR PUSTAKA

Http://Ideguru.Wordpress.Com/2010/05/03/Pembelajaran-Berbasis-Webdavidson,

Herman Dwi Surjono. E-Learning UNY. Modul Pelatihan. Jakarta 2008.H.25

Http://Idarianawaty.Blogspot.Com/2011/02/Pembelajaran-Berbasis-Web-Web-Based.Html

Rasmussen, K.L. Web Based Learning: Designing, Implementation, And Evaluation. Upper

Saddle River, NJ: Pearson Education, Inc.2006.

Page 20: Strategi pembelajaran berbasis web