STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW...

277
i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: SEVENTINA YUSTINA GIAWA NIM: 141134200 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW...

Page 1: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

i

STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR

(SLOW LEARNER)

DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

SEVENTINA YUSTINA GIAWA

NIM: 141134200

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Kongregasi Suster-suster Cinta Kasih dari Maria Bunda yang Berbelaskasih

(SCMM)

Orangtua, saudara-saudariku, sahabat dan para Suster sekomunitasku

St.Secilia-Yogyakarta yang selalu setia memberikan dukungan dengan

caranya masing-masing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

v

MOTTO

Berikan yang terbaik dari apa yang engkau miliki dan itu

mungkin tidak akan pernah cukup.

Tetapi tetaplah berikan yang terbaik.

Jangan pedulikan apa yang orang lain pikirkan atas

perbuatan baik yang engkau lakukan.

Percayalah bahwa mata TUHAN tertuju pada orang-orang

yang jujur dan DIA melihat ketulusan hatimu.

(Mother Teresa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

viii

ABSTRAK

STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR

(SLOW LEARNER)

DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA

Seventina Yustina Giawa

Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi yang

dilaksanakan oleh guru dalam menyampaikan pembelajaran kepada anak lamban

belajar di Sekolah Inklusi SDN “Suka Menolong” Yogyakarta pada tahun

pelajaran 2016/2017.

Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan

menggunakan metode studi kasus atau case-studies. Subjek penelitian adalah

Guru Kelas, Guru Pendamping Khusus (GPK), Anak Lamban Belajar dan Kepala

Sekolah di SD Negeri “Suka Menolong”. Teknik pengumpulan data pada

penelitian ini diperoleh dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang

diperoleh dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan.

Hasil penelitian: (1) Guru Kelas dan Guru Bidang Studi tidak

membuat Rancangan Pembelajatan Individu (RPI) untuk anak lamban belajar. (2)

Guru Kelas dan Guru Bidang Studi menggunakan Rancangan Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) reguler untuk anak lamban belajar. (3) Strategi penyampaian

pembelajaran, yaitu Kegiatan Pendahuluan, Kegiatan Inti dan Kegiatan penutup

Pembelajatan tidak ada perbedaan antara anak lamban belajar dan anak reguler.

(4) Dalam seluruh kegiatan pembelajaran guru menyampaikan informasi dan

materi kepada anak lamban belajar dengan cara berulang-ulang, tiga sampai lima

kali. (5) Anak lamban belajar membutuhkan pendampingan agar dapat mencapai

tujuan pembelajaran tertentu.

Kata Kunci: Strategi pembelajaran, strategi penyampaian pembelajaran, anak

lamban belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

ix

ABSTRACT

LEARNING STRATEGY FOR SLOW LEARNER CHILDREN IN

INCLUSIVE ELEMENTARY SCHOOL OF “SUKA

MENOLONG”, YOGYAKARTA

Seventina Yustina Giawa

Universitas Sanata Dharma

2017

The aim of this study is to find out how the strategies being implemented

by the teachers in delivering the learning matery to the children who are slow in

learning in Inclusive School SDN "Suka Menolong" Yogyakarta.

The type of research for this study is qualitative approach by using case

study method or case-studies. The subjects of the study were Teachers of the class,

Special Counselors (GPK), slow learner children and the Principal of the school

SDN "Suka Menolong" Yogykarta. The technique for collection the data in this

study were obtained by observation, interview and documentation. The data were

being analyzed by data reduction, data presentation and conclusion.

The results of the study: (1) Teachers of the class and Teachers of special

Study Field did not make Individual Learning Design (RPI) for slow learner

children. (2) The teachers of the class and Teachers of special field Study using a

regular Learning Implementation Plan (RPP) for slow learner children. (3)

Learning delivery strategy, in Introduction Activity, Core Activity and Closing

Activity There is no difference between the slow learner and the regular child. (4)

In all teaching-learning activities teachers deliver information and materials to

slow learner children in a repetitive manner, three to five times. (5) Slow learner

children need assistance in order to achieve certain learning goals.

Keywords: Learning strategy, learning delivery strategy, slow learner children.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat rahmat dan kasih-Nya yang menuntun dan menyertai penulis, sehingga

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Strategi Pembelajaran Anak Lamban

Belajar (Slow Learner) di SD Inklusi SD “Suka Menolong” Yogyakarta.

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini tentunya tidak terlepas

dari bantuan dan dukungan dari banyak pihak yang telah memberikan perhatian,

dorongan, motivasi dan inspirasi. Maka pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar.

3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

4. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi. selaku Dosen Pembimbing I

yang telah memberikan dorongan, motivasi dan perhatian sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xi

5. Laurensia Aptik Evanjeli, S.Psi., M.A. selaku Dosen Pembimbing II yang

dengan sabar telah memberikan saran dan mengarahkan penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

6. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. selaku Dosen Pembimbing

Akademik.

7. Seluruh dosen dan staf PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,

terimakasih atas bantuan dan motivasinya.

8. Bambang Purwaka, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SDN “Suka Menolong”

Yogyakarta.

9. Guru Kelas I, II, III, IV, dan V SDN “Suka Menolong” Yogyakarta yang

telah membantu dan mendukung peneliti untuk mengadakan penelitian.

10. Karyawan dan siswa-siswi SDN “Suka Menolong” Yogyakarta yang telah

membantu dalam pelaksanaan penelitian.

11. Suster Provinsial Kongregasi SCMM beserta dewannya yang telah

memberikan kesempatan, kepercayaan, dukungan dan motivasi kepada

penulis untuk menimba ilmu pengetahuan di Universitas Sanata Dharma.

12. Pimpinan Komunitas (Sr.Hilda Milla Ate, SCMM) dan para Suster SCMM

Komunitas St.Sesilia Yogyakarta yang memberikan dukungan dan perhatian

dengan caranya masing-masing.

13. Orang tua dan saudara-saudariku yang telah mendoakan, mendorong penulis

untuk tetap setia menjalani perutusan studi.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang turut mempunyai

andil dalam menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

HALAMAN MOTTO .............................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................. x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii

DAFTAR BAGAN ............................................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................... 10

1.3. Tujuan Penelitian................................................................................. 10

1.4. Manfaat Penelitian............................................................................... 10

1.4.1. Manfaat Teoritis ...................................................................... 10

1.4.2. Manfaat Praktis ........................................................................ 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xiv

1.5. Batasan Istilah ..................................................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 13

2.1. Kajian Pustaka ..................................................................................... 13

2.1.1. Strategi Pembelajaran .............................................................. 13

2.1.1.1. Pengertian Strategi Pembelajaran ............................... 13

2.1.1.2. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran ............................... 16

2.1.2. Strategi Penyampaian Pembelajaran ....................................... 17

2.1.3. Kegiatan dalam Pelaksanaan Pembelajaran ............................ 18

2.1.4. Anak Lamban Belajar (Slow Learner) .................................... 27

2.1.4.1. Pengertian Anak Lamban Belajar ............................... 28

2.1.4.2. Faktor-Faktor Penyebab Anak Lamban Belajar ......... 30

2.1.4.3. Karakteristik Anak Lamban Belajar ........................... 36

2.1.4.4. Masalah yang dihadapi Anak Lamban Belajar ........... 42

2.1.4.5. Anak Lamban Belajar di Sekolah Inklusif ................ 43

2.2. Hasil Penelitian yang Relevan............................................................. 45

2.3. Kerangka Berpikir ............................................................................... 49

2.4. Pertanyaan Penelitian .......................................................................... 53

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 54

3.1. Jenis Penelitian .................................................................................... 54

3.2. Setting Penelitian................................................................................. 56

3.2.1. Tempat Penelitian .................................................................... 56

3.2.2. Subjek Penelitian ..................................................................... 58

3.3. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 59

3.4. Istrumen Penelitian .............................................................................. 62

3.5. Kredibilitas dan Transferabilitas ......................................................... 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xv

3.5.1. Pengujian Credibility ................................................................ 65

3.5.2. Pengujian Transferability .......................................................... 65

3.5.3. Pengujian Dependability ........................................................... 66

3.5.4. Pengujian Konfirmability .......................................................... 66

3.6. Teknik Analisis Data ........................................................................... 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 71

4.1. Hasil Penelitian ................................................................................... 71

4.1.1. Situasi Kelas .............................................................................. 71

4.1.2. Strategi Pembelajaran Untuk Anak Lamban Belajar ................ 73

4.2. Pembahasan ......................................................................................... 93

4.2.1. Deskripsi Karakteristik Anak Lamban Belajar ........................ 93

4.2.2. Strategi Penyampaian Pembelajaran Anak Lamban Belajar ... 96

4.3. Triangulasi ......................................................................................... 104

4.3.1. Triangulasi Sumber ................................................................. 104

4.3.1. Triangulasi Data ...................................................................... 105

4.3.3. Triangulasi Waktu ................................................................... 106

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 107

5.1. Kesimpulan .......................................................................................... 107

5.2. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 108

5.3. Saran .................................................................................................... 108

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Hasil Observasi Pembelajaran .......................................................... 113

Lampiran 2 Reduksi Data Hasil Observasi Pembelajaran ................................... 148

Lampiran 3 Hasil Wawancara .............................................................................. 184

Lampiran 4 Reduksi Hasil Wawancara ................................................................ 204

Lampiran 5 Display Data Observasi dan Wawancara ......................................... 218

Lampiran 6 Catatan Lapangan ............................................................................. 236

Lampiran 7 Hasil Dokumentasi ........................................................................... 246

Lampiran 8 Instrumen Penelitian

a. Pedoman Observasi ................................................................................. 247

b. Pedoman Wawancara Guru Kelas .......................................................... 250

c. Pedoman Wawancara GPK ..................................................................... 253

d. Pedoman Dokumentasi ........................................................................... 255

Surat Izin melakukan penelitian ........................................................................... 256

Surat Keterangan telah melakukan penelitian ...................................................... 257

Biodata Peneliti .................................................................................................... 258

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Kisi-kisi Pedoman Observasi Pembelajaran ............................................. 63

Tabel 2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kepada Guru Kelas ................................. 64

Tabel 3 Jadwal Pelaksanaan Observasi Kegiatan Pembelajaran............................ 74

Tabel 4 Jadwal Pelaksanaan Wawancara ............................................................... 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xviii

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 1 : Bagan Penelitian Yang Relevan ............................................................ 49

Bagan 2 : Bagan Kerangka Berpikir ...................................................................... 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab pendahuluan ini, hal-hal yang dibahas oleh peneliti

mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

dan definisi operasional. Pada bagian latar belakang, peneliti memaparkan alasan

diadakannya penelitian ini, sedangkan tujuan penelitian berisi tentang keinginan

yang hendak dicapai dalam penelitian ini. Manfaat penelitian ini berisikan

kegunaan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan definisi operasional

menjelaskan tentang pengertian-pengertian yang akan digunakan dalam penelitian

ini.

1.1. Latar Belakang Masalah

Kegiatan belajar mengajar terjadi di dalam kelas, dalam kegiatan

tersebut terjadi interaksi antara guru dan siswa, siswa dan siswa baik secara

perorangan maupun secara kelompok. Kegiatan belajar mengajar ini selain

bertujuan untuk membelajarkan siswa agar mencapai suatu tujuan pelajaran

tertentu juga untuk mendidik siswa agar menjadi pribadi yang menyadari

tugasnya sebagai seorang manusia. Dalam mencapai tujuan tersebut,

seorang guru harus memiliki atau menggunakan strategi agar tujuan dari

kegiatan belajar mengajar dapat tercapai.

Strategi dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah: 1) Ilmu dan

seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

2

kebijakan tertentu dalam perang dan damai. 2) Ilmu dan seni memimpin

bala tentara untuk menghadapi musuh dalam perang, dalam kondisi yang

menguntungkan. 3) Rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk

mencapai sasaran khusus, dan d) Tempat yang baik berdasarkan siasat

perang (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005:1092). Selanjutnya,

pembelajaran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:17) di

definisikan sebagai proses, cara, dan perbuatan untuk menjadikan seseorang

belajar.

Berdasarkan pengertian strategi dan pembelajaran menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia tersebut, strategi pembelajaran adalah ilmu dan seni

yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam menggunakan berbagai sumber

belajar serta mampu merencanakan dengan cermat kegiatan agar tujuan

pembelajaran tertentu dapat tercapai. Dengan kata lain, guru harus memiliki

strategi pembelajaran agar tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

No. 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif Bagi Peserta Didik yang

Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat

Istimewa, memberikan landasan yang konkrit untuk terselenggaranya

pendidikan inklusif di Indonesia. Di dalam konsinderansi Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 70 tahun 2009 tersebut, berbunyi: (1) Bahwa

peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, sosial,

dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istemewa perlu

mendapatkan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan hak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

3

asasinya. (2) Bahwa pendidikan khusus untuk peserta didik yang memiliki

kelainan dan/atau bakat istimewa dapat diselenggarakan secara inklusif.

Pendidikan Inklusi sebagai tempat pelaksanaan belajar mengajar

untuk peserta didik yang berkebutuhan khusus tidak berbeda dengan

lembaga pendidikan pada umumnya yang harus memiliki kurikulum sebagai

pedoman dalam menata arah dan tujuan kependidikan yang sesuai dengan

kebutuhan anak didik tanpa mengabaikan hak-haknya yang belum

terpenuhi. Kurikulum yang dikembangkan hendaknya memahami

karakteristik dan tingkat kebutuhan anak dalam mengikuti proses

pembelajaran. Menurut Ilahi (2013:171) kurikulum pendidikan inklusi

menggunakan kurikulum sekolah reguler (kurikulum nasionanl) yang

dimodifikasi (diimprovisasi) sesuai dengan tahap perkembangan anak

berkebutuhan khusus, dengan mempertimbangkan karakteristik dan tingkat

kecerdasannya.

Pengembangan bahan ajar perlu memperhatikan pengembangan

aspek akademik, berorientasi pada kebutuhan pasca-sekolah, berorientasi

pada kebutuhan anak untuk pengembangan keterampilan

fungsional/vokasional, dan pengembangan kemampuan perilaku adaptif.

Strategi pembelajaran bersifat individual (Program Pembelajaran

Terindividualisasikan) dengan prinsip kemudahan, bertahap, kekonkretan,

dan pengulangan. Penyajian isi materi dalam pembelajaran dengan

memanfaatkan berbagai sumber belajar dan kesiapan bantuan guru serta

menerapkan kefleksibelan waktu belajar serta dalam proses bekerjasama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

4

dengan pihak terkait (orangtua/wali, masyarakat, narasumber, guru,

paramedic, terapis, dan dunia usaha) (Ilahi, 2013:171-172).

Penyusunan bahan ajar berhubungan erat dengan strategi

pembelajan atau metode mengajar. Dalam praksis pendidikan inklusi

beberapa hal yang diperhatikan dalam penyusunan strategi pembelajaran

atau metode pembelajaran, yaitu: a) Penerimaan siswa baru harus

memprioritaskan penerimaan didasarkan pada lokasi terdekat pada sekolah.

b) Tidak membatasi pada jenis dan derajat kelainan anak. c) Kurikulum

harus disusun secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan anak (ABK) dan

kondisi sekolah, dapat mendorong guru dan tenaga kependidikan

melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik,

mendorong pengawas untuk membina secara rutin dan kebebasan untuk

berinovasi.

Ditinjau dari proses pembelajaran strategi pembelajaran atau

metode pembelajaran yang diperhatikan sebagai berikut: 1) Perencanaan

pembelajaran hendaknya dibuat berdasarkan hasil asesmen dan dibuat

bersama antara guru kelas dan guru khusus dalam bentuk Program

Pembelajaran Individual (IEP). 2) Pelaksanaan pembelajaran lebih

mengutamakan metode pembelajaran kooperatif dan partisipatif, memberi

kesempatan yang sama dengan siswa lain, menjadi tanggung jawab bersama

dan dilaksanakan secara kolaborasi antara guru khusus dan guru kelas, serta

dengan menggunakan media, sumber daya, dan lingkungan yang beragam

sesuai dengan keadaan (Ilahi, 2013:174).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

5

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Fitria (2012:100-101)

tentang pembelajaran dalam setting inklusi di SD mengemukakan bahwa

rancangan berbentuk RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan PPI

(Program Pembelajaran Individual), metode yang digunakan dalam proses

pembelajaran belum bervariasi, pengaturan tempat duduk telah bervariasi,

media yang digunakan disesuaikan dengan materi pembelajaran, materi

diambil dari buku paket dan guru pembimbing khusus melakukan

penyerderhanaan materi, sedangkan penilaian yang dilakukan guru hanya

penilaian secara lisan saja. Guru tidak melakukan penilaian unjuk kerja,

penilaian produk, dan penilaian portofolio. Kendala yang dihadapi antara

lain banyaknya jumlah siswa serta ABK yang beragam di dalam kelas

menyebabkan guru terkendala dalam mempergunakan metode pengajaran

yang bervariasi. Pemahaman guru tentang bagaimana membelajarkan siswa

berkebutuhan khusus di dalam kelas masih kurang serta kurangnya

pengetahuan guru bagaimana melakukan penilaian portofolio.

Di samping itu, pada realitasnya guru reguler harus menghadapi

beberapa masalah dalam proses pembelajaran di sekolah inklusi.

Berdasarkan hasil penelitian Sunardi (dalam Sunaryo, 2009: 10-12), secara

umum, permasalahan yang dapat diidentifikasi terkait proses pembelajaran

di sekolah inklusi meliputi: 1) Proses pembelajaran belum dilaksanakan

dalam bentuk team teaching. 2) Guru cenderung mengalami kesulitan dalam

merumuskan kurikulum fleksibel, penyusunan Program Pembelajaran

Individual (PPI), dan penyusunan tujuan, materi, dan metode pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

6

3) Terjadi kesalahan dalam praktek di mana target kurikulum anak

berkebutuhan khusus sama dengan anak normal dan ada anggapan anak

dengan hambatan tertentu (fisik, emosi, sosial, atau intelektual) tidak

mempunyai kemampuan memadai untuk menguasai materi belajar.

4) Pembelajaran belum memanfaatkan media, sumber, dan lingkungan

belajar yang bervariasi sesuai kebutuhan anak berkebutuhan khusus karena

keterbatasan fasilitas sekolah. 5) Sistem penilaian belum menggunakan

pendekatan yang fleksibel dan bervariasi karena belum ada panduan yang

jelas tentang sistem penilaian, dan 6) Masih ada pandangan bahwa sistem

penilaian hasil belajar anak berkebutuhan khusus sama dengan anak normal

lainnya.

Dalam penelitian ini, peneliti secara khusus meneliti tentang

strategi penyampaian pembelajaran kepada ABK khususnya anak lamban

belajar atau slow learner di sekolah inklusi SD Negeri “Suka Menolong”

Yogyakarta. Slow Learner atau lamban belajar adalah kelambanan dalam

proses belajar sehingga siswa yang mengalami ini membutuhkan waktu

yang relatif lama dibandingkan kelompok siswa lain yang memiliki taraf

intelektual yang relatif sama. Anak dengan permasalahan ini biasanya

memiliki taraf intelektual yang rendah karena mengalami kesulitan dalam

memahami serta mengikuti pelajaran di sekolah. Hal ini merupakan salah

satu kendala guru dalam memberikan pengajaran (Anggadewi, 2014:11).

SD Negeri “Suka Menolong” Yogyakarta pada awalnya hanya

mendidik anak-anak normal, yang kemudian pada kurang lebih tahun 1982

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

7

ditunjuk menjadi rintisan sekolah terpadu bagi anak tuna netra dimana anak-

anak yang berkebutuhan khusus dalam hal Dria Penglihatan dapat ikut

dilayani pendidikannya di sekolah bersama anak-anak yang tidak

berkebutuhan khusus di kelas reguler. Hingga saat ini dalam

perkembangannya SD Negeri “Suka Menolong” Yogyakarta ditunjuk oleh

Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Sekolah

Penyelenggara Pendidikan Inklusi dengan dilandasi payung hukum Surat

Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Nomor 089 Tahun 2005 tanggal 30 Juni 2005. Anak berkebutuhan khusus

yang ada di sekolah ini mendapatkan layanan pendidikan bersama-sama

dengan anak yang tidak berkebutuhan khusus dengan mengacu pada

kebutuhan khusus anak dan segala potensi yang dimiliki anak.

Berdasarkan data awal ketika peneliti melakukan observasi dan

wawancara dengan Kepala Sekolah, peneliti mendapatkan data pada tahun

pelajaran 2016/2017 di SD Negeri “Suka Menolong” Yogyakarta melayani

dua puluh sembilan orang anak berkebutuhan khusus. Anak Berkebutuhan

Khusus di SD Negeri “Suka Menolong” yaitu ADHD (Attention Defict

Hyperactivity Disorder), Tuna Grahita Ringan, Tuna Rungu, Autis,

Cerebral Palsy, Tuna Daksa (Kretin) dan Anak Lamban Belajar (Slow

Learner). Anak berkebutuhan khusus mengikuti pembelajaran di kelas

bersama siswa yang tidak berkebutuhan khusus dengan bimbingan guru

kelas, guru bidang studi dan Guru Pembimbing Khusus (GPK).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

8

Di SD Negeri “Suka Menolong” Yogyakarta, mata pelajaran pokok

SD di kelas I-III (Matematika, IPA, IPS, PKn dan Bahasa Indonesia) Bahasa

Jawa dan SBK diajarkan oleh Guru Kelas, sedangkan mata pelajaran

lainnya, yaitu: Agama, PJOK dan Bahasa Inggris diajarkan oleh Guru Mata

Pelajaran. Di Kelas IV-VI mata pelajaran pokok SD (Matematika, IPA,

IPS, PKn dan Bahasa Indonesia) diajarkan oleh guru bidang studi yang

merupakan wali kelas dari ketiga kelas tersebut, sedangkan mata pelajaran

Agama, PJOK, Bahasa Inggris dan Komputer diajarkan oleh Guru Mata

Pelajaran Khusus. Anak berkebutuhan khusus tertentu di SD “Suka

Menolong” Yogyakarta mengikuti program bimbingan apabila diperlukan di

ruang bimbingan khusus bersama GPK (Guru Pendamping Khusus).

Anak berkebutuhan khusus slow learner ada delapan orang. Di

kelas dua satu orang, kelas tiga satu orang, kelas empat tiga orang, kelas

lima dua orang dan kelas enam sebanyak dua orang. Ketika peneliti

melakukan wawancara awal terhadap guru mengenai strategi penyampaian

pembelajaran anak lamban belajar di SD Negeri “Suka Menolong”

Yogyakarta peneliti memperoleh data bahwa di Kelas I juga terdapat satu

orang anak berkebutuhan khusus lamban belajar (slow learner). Peneliti

melaksanakan penelitian tentang strategi penyampaian pembelajaran anak

lamban belajar di kelas I, kelas II, kelas III, kelas IV, dan Kelas V dan Kelas

VI. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 1 November 2016 sampai tanggal

10 Desember 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

9

Berdasarkan penjelasan mengenai sekolah inklusi, kondisi ideal

pembelajaran di sekolah inklusi serta kondisi nyata pembelajaran di sekolah

inklusi berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa

peneliti maka peneliti sebagai calon guru tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai strategi penyampaian pembelajaran kepada anak

lamban belajar di sekolah inklusi. Peneliti ingin mengetahui strategi guru

kelas dan guru bidang studi dalam menyampaikan pembelajaran kepada

anak lamban belajar atau slow learner karena anak lamban belajar hampir

terdapat di semua sekolah. Anak lamban belajar secara fisik tidak ada

perbedaan dengan anak yang tidak berkebutuhan khusus. Anak lamban

belajar biasanya memiliki taraf intelektual yang rendah karena mengalami

kesulitan dalam memahami serta mengikuti pelajaran di sekolah dan hal ini

merupakan salah satu kendala guru dalam memberikan pengajaran.

Peneliti ingin mengetahui bagaimana guru kelas dan guru bidang

studi menerapkan strategi penyampaian pembelajaran sesuai dengan yang

telah dipilih dan dirancang sehingga, anak lamban belajar dapat mencapai

tujuan pembelajaran secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Strategi penyampaian pembelajaran yang digunakan oleh guru diharapkan

dapat memberikan kesempatan yang sama untuk anak berkebutuhan khusus

anak lamban belajar dan yang tidak berkebutuhan khusus untuk

mengembangkan potensinya masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

10

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan yang telah dikemukan dalam latar

belakang masalah penelitian, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah: “Bagaimana strategi penyampaian pembelajaran anak lamban

belajar di SD Negeri “Suka Menolong” -Yogyakarta?”.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi

penyampaian pembelajaran anak lamban belajar di SD Negeri “Suka

Menolong” Yogyakarta, ditinjau dari langkah-langkah kegiatan

pembelajaran yang terjadi dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas

yaitu: 1) Kegiatan pembuka/pendahuluan. 2) Kegiatan inti. 3) Kegiatan

penutup.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan

ilmu, khususnya dalam bidang ilmu pendidikan. Manfaat teoretis

penelitian ini meliputi:

a) Memberikan masukan untuk guru kelas terkait strategi penyampain

pembelajaran anak lamban belajar di sekolah inklusi, dan

b) Memberikan sumbangan teoretis dalam rangka meningkatkan kualitas

proses pembelajaran untuk anak lamban belajar di sekolah inklusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

11

1.4.2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian diharapkan mempunyai nilai praktis untuk guru

dan calon guru Sekolah Dasar (SD), siswa, orang tua siswa, sekolah,

peneliti, dan masyarakat. Manfaat praktis hasil penelitian ini meliputi:

a) Bagi guru dan calon guru SD, hasil penelitian dapat memberikan

informasi tentang strategi penyampain pembelajaran yang efektif untuk

anak lamban belajar di sekolah inklusi.

b) Bagi siswa, hasil penelitian dapat mendukung pembelajaran efektif

untuk semua siswa, baik anak yang tidak berkebutuhan khusus maupun

anak berkebutuhan khusus terutama anak lamban belajar di sekolah

inklusi.

c) Bagi orang tua siswa, hasil penelitian dapat memberikan informasi

untuk mendukung pembelajaran anaknya di sekolah maupun di rumah.

d) Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang

strategi penyampaian pembelajaran yang efektif untuk anak lamban

belajar di sekolah inklusi.

e) Bagi peneliti, hasil penelitian dapat menunjukkan strategi penyampaian

pembelajaran anak lamban belajar yang dirancang dan diterapkan guru

kelas.

f) Bagi masyarakat, hasil penelitian dapat memberikan informasi tentang

lingkungan masyarakat yang dapat mendukung pendidikan inklusif di

sekolah inklusi terkait, sehingga dapat mendukung terwujudnya

masyarakat inklusif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

12

1.5. Batasan Istilah

Batasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Strategi pembelajaran adalah ilmu dan seni atau cara yang paling utama

dan efektif dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran

yang dibuat oleh guru untuk mencapai sasaran atau tujuan khusus

pembelajaran dengan menggunakan atau memanfaatkan seluruh sumber

belajar yang berkaitan erat dengan pengelolaan siswa, pengelolaan

lingkungan, dan penilaian.

2. Strategi penyampaian (delivery strategy) adalah cara-cara yang dipakai

untuk menyampaikan pembelajaran kepada siswa dan sekaligus untuk

menerima serta merespons masukan-masukan dari siswa. Dengan

demikian, strategi ini juga dapat disebut sebagai strategi untuk

melaksanakan pembelajaran.

3. Anak lamban belajar (slow learner) adalah sekelompok murid di sekolah

yang perkembangan belajarnya lebih lambat dibandingkan dengan

perkembangan rata-rata teman seusianya, memiliki prestasi belajar

rendah (di bawah rata-rata anak pada umumnya) sehingga mempunyai

resiko cukup tinggi untuk tinggal kelas. Slow learner atau anak lambat

belajar skor tes IQnya menunjukkan skor 70-90 namun bukan tergolong

anak terbelakang mental.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

13

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab II landasan teori membahas mengenai kajian pustaka, hasil

penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan pertanyaan penelitian. Hal-hal

yang akan dibahas pada kajian pustaka, yakni pengertian strategi pembelajaran,

pengertian strategi penyampain pembelajaran dan pengertian anak slow learner

dan teori-teori yang mendukung dengan penelitian. Hasil penelitian yang relevan

menguraikan tentang penelitian orang lain dan memiliki keterkaitan dengan

penelitian ini. Pada bagian kerangka berpikir, peneliti akan menguraikan alur

berpikir terkait penelitian ini secara rinci dan pada pertanyaan penelitian

menyampaikan pertanyaan tentang apa yang akan diteliti dalam penelitian ini.

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1. Strategi Pembelajaran

2.1.1.1. Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi merupakan kata yang identik dengan dunia perang.

Namun dewasa ini, istilah strategi banyak digunakan dalam berbagai

bidang, salah satunya digunakan dalam dunia pendidikan. Dalam bidang

pendidikan, strategi pembelajaran adalah salah satu komponen dalam sistem

pembelajaran.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 1092) mendefinisikan

strategi sebagai: a) ilmu dan seni menggunakan seluruh sumber daya bangsa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

14

untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam peperangan dan

perdamaian; b) ilmu dan seni memimpin tentara untuk menghadapi musuh

dalam perang; c) rencana yang cermat tentang berbagai kegiatan untuk

mencapai sasaran atau tujuan khusus; dan d) tempat yang baik berdasarkan

siasat perang. Selanjutnya, pembelajaran dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2005: 17) didefinisikan sebagai proses, cara, dan perbuatan untuk

menjadikan seseorang belajar.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa strategi pembelajaran

adalah ilmu dan seni dalam merencanakan dan melaksanakan proses

pembelajaran untuk mencapai sasaran atau tujuan khusus pembelajaran

dengan menggunakan segala sumber daya yang ada untuk menjadikan

seseorang belajar. Sanjaya (dalam Ngalimun, 2012:4) mengemukakan

bahwa di dalam konteks belajar mengajar, strategi berarti pola umum

perbuatan guru-peserta didik di dalam perwujudan kegiatan belajar

mengajar. Hal ini juga senada dengan Ngalimun (2012:1) yang mengatakan

bahwa strategi secara umum mempunyai pengertian sebagai suatu garis

besar acuan dalam melakukan tindakan. Kalau dikaitkan dengan

pembelajaran atau belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola

umum kegiatan antara guru dan murid dalam suatu kegiatan belajar

mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.

Wena (2009: 2) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah

cara dan seni untuk untuk memanfaatkan seluruh sumber belajar sebagai

upaya untuk membelajarkan siswa. Lebih lanjut, berikut pendapat para ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

15

mengenai pengertian strategi pembelajaran. Hamzah dan Nurdin (2011:5-6)

mendefinisikan strategi pembelajaran sebagai cara-cara yang dipilih dan

digunakan guru untuk menyampaikan materi pembelajaran, sehingga

memudahkan siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan di akhir

kegiatan belajar.

Suyono dan Hariyanto (2015:85) mendefenisikan strategi

pembelajaran sebagai rangkaian kegiatan terkait dengan pengelolaan siswa,

pengelolaan lingkungan belajar, pengelolaan sumber belajar, dan penilaian

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Nur (dalam Suprihatiningrum,

2016:48) mengemukakan bahwa strategi belajar mengacu pada perilaku dan

proses berpikir yang digunakan oleh siswa yang memengaruhi apa yang

dipelajari termasuk proses memori dan metakognitif. Selanjutnya, dikatakan

bahwa strategi-strategi belajar adalah meliputi operator-operator kognitif

dan proses-proses yang secara langsung terlibat dalam menyelesaikan suatu

tugas (belajar).

Menurut Uno (2006 : 45) strategi pembelajaran merupakan hal

yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran. Reigeluth dan

Degeng (dalam Wena, 2009: 5) mengatakan strategi pembelajaran

merupakan cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang

berbeda di bawah kondisi yang berbeda.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi

pembelajaran adalah ilmu dan seni atau cara yang paling utama dan efektif

dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran yang dibuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

16

oleh guru untuk mencapai sasaran atau tujuan khusus pembelajaran dengan

menggunakan atau memanfaatkan seluruh sumber belajar yang berkaitan

erat dengan pengelolaan siswa, pengelolaan lingkungan, dan penilaian.

Strategi merupakan upaya untuk membelajarkan siswa sehingga

memudahkan siswa mencapai tujuan yang diharapkan di akhir kegiatan

belajar dan sekaligus berfungsi sebagai suatu garis besar acuan guru dan

peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

2.1.1.2. Jenis-jenis strategi pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru

dalam proses pembelajaran. Paling tidak ada tiga jenis strategi yang

berkaitan dengan pembelajaran, yakni: (1) Strategi pengorganisasian

pembelajaran. (2) Strategi penyampaian pembelajaran, dan (3) Strategi

pengelolaan pembelajaran (Uno, 2006:45).

Wena (2009:5-6) mengemukakan penjelasan mengenai jenis-jenis

strategi pembelajaran tersebut secara lebih rinci sebagai berikut:

1. Strategi pengorganisasian pembelajaran, merupakan cara untuk menata

isi suatu bidang studi, dan kegiatan ini berhubungan dengan tindakan

pemilihan isi/materi, penataan isi, pembuatan diagram, format dan

sejenisnya.

2. Strategi penyampaian pembelajaran adalah cara untuk menyampaikan

pembelajaran pada siswa dan/atau untuk menerima serta respons

masukan dari siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

17

3. Strategi pengelolaan pembelajaran adalah cara untuk menata interaksi

siswa dan variable strategi pembelajaran lainnya.

2.1.2. Strategi Penyampaian Pembelajaran

Strategi penyampaian (delivery strategy) adalah cara-cara yang

dipakai untuk menyampaikan pembelajaran kepada siswa, dan sekaligus

untuk menerima serta merespons masukan-masukan dari siswa. Dengan

demikian, strategi ini juga dapat disebut sebagai strategi untuk

melaksanakan pembelajaran. Pada dasarnya strategi penyampaian mencakup

lingkungan fisik, guru, bahan pembelajaran, dan kegiatan-kegiatan yang

berkaitan dengan pembelajaran. Dalam hal ini media pembelajaran

merupakan satu komponen penting dari strategi penyampaian pembelajaran

(Wena, 2009 : 9).

Strategi penyampaian pembelajaran merupakan komponen variabel

metode untuk melaksanakan proses pembelajaran. Sekurang-kurangnya ada

dua fungsi dari strategi ini, yaitu: (1) Menyampaikan isi pembelajaran

kepada si belajar, dan (2) Menyediakan informasi atau bahan-bahan yang

diperlukan siswa untuk menampilkan unjuk kerja, seperti latihan test (Uno,

2006:18). Penyampaian pembelajaran berlangsung dalam kegiatan proses

belajar mengajar di kelas. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan

pembelajaran memuat unsur kegiatan: 1) Kegiatan pendahuluan/pembuka.

2) Kegiatan inti, dan 3) Kegiatan penutup (Suhana, 2014: 124).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

18

2.1.3. Kegiatan dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Suhana (2014: 125-126) mengatakan bahwa untuk mencapai suatu

kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap

pertemuan. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran dalam setiap

pertemuan memuat unsur kegiatan: 1) Kegiatan pendahuluan/pembuka.

2) Kegiatan inti, dan 3) Kegiatan penutup. Langkah-langkah minimal yang

harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai

berikut:

a. Kegiatan Pendahuluan

(1) Orientasi, yaitu: memusatkan perhatian peserta didik pada materi

yang akan dibelajarkan, dengan menunjukkan benda yang menarik,

memberikan ilustrasi, membaca berita di surat kabar, menampilkan

slide animasi, dan sebagainya.

(2) Apersepsi, yaitu memberikan persepsi awal kepada siswa tentang

materi yang diajarkan.

(3) Motivasi, yaitu memberikan gambaran manfaat, misalnya: manfaat

mempelajari gempa bumi, bidang-bidang pekerjaaan yang berkaitan

dengan gempa bumi, dan sebagainya.

(4) Pemberian acuan, yaitu biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang

akan dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan

uraian materi pelajaran secara garis besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

19

(5) Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme

pelaksanaaan pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-

langkah pembelajaran) (Suhana, 2014:125).

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode

pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan

dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan

pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau

inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang

menghasilkan karya berbasis masalah (project based learning)

disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan

(Suhana, 2014:125).

(1) Sikap

Sesuai dengan karakteristik sikap, salah satu alternatif yang dipilih

adalah proses afeksi mulai dan menerima, menjalankan, menghargai,

menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran

berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong siswa untuk

melakukan aktivitas tersebut (Suhana, 2014:125).

(2) Pengetahuan

Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami,

menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta.

Karakteristik aktivitas belajar dalam domain pengetahuan ini

memiliki perbedaan dan kesamaan aktivitas belajar dalam domain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

20

keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik

terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan belajar

berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiri learning). Untuk

mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan

kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan

menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya

berbasis pemecahan masalah (project based learning) (Suhana,

2014:126).

(3) Keterampilan

Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya,

mencoba, menalari, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik

dan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan

harus mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan hingga

penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu

melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis

penyingkapan/penelitian (discovery/inquiri learning) dan

pembelajaran yang menghasilkan karya karya berbasis pemecahan

masalah (project based learning) (Suhana, 2014:126).

c. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual

maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:

(1) Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang

diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

21

langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah

berlangsung.

(2) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

(3) Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas,

baik tugas individu maupun kelompok.

(4) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya karya berbasis pemecahan masalah (project based

learning) (Suhana, 2014:125).

Menurut Suprihatiningrum (2016:125-128) pelaksanaan

pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran

meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Penjelasan lebih rinci mengenai kegiatan tersebut adalah:

(1) Kegiatan Pendahuluan

Suprihatiningrum (2016:125) mengatakan bahwa dalam kegiatan

pendahuluan hal-hal yang dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut:

a) Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran.

b) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan

sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

c) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan

diacapai.

d) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan

sesuai silabus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

22

(2) Kegiatan Inti

Pelaksanaan kegiatan Inti merupakan proses pembelajaran untuk

mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif,

serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta

psikologis siswa. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan

dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran, yang meliputi proses

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi (Suprihatiningrum, 2016: 125).

1. Eksplorasi

Dalam Eksplorasi, guru melakukan kegiatan sebagai berikut:

a) Melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam

tentang topik/tema materi yang akan dipelajari.

b) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar lain.

c) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antara siswa

dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.

d) Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran.

e) Memfasilitasi siswa melakukan percobaan di laboratotium,

studi, atau lapangan.

2. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru melakukan kegiatan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

23

a) Membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam

melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna.

b) Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-

lain untuk memunculkan gagasan baru, baik secara lisan

maupun tertulis.

c) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan bertindaj tanpa rasa takut.

d) Memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif.

e) Memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar.

f) Memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan, baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun

kelompok.

g) Memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja individual

maupun kelompok.

h) Memfasilitasi siswa melakukan pameran, turnamen, festival,

serta produk yang dihasilkan.

i) Memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri.

3. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru melakukan kegiatan sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

24

a) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk

lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiap terhadap keberhasilan

siswa.

b) Memberikan konfirmasi terhadap hasil ekplorasi dan elaborasi

siswa melalui berbagai sumber.

c) Memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan.

d) Memfasilitasi siswa dalam mencapai kompetensi dasar.

e) Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab

pertanyaan siswa yang menghadapi kesulitan, dengan

menggunakan bahasa yang baku dan benar.

f) Membantu menyelasaikan masalah.

g) Memberi acuan agar siswa dapat melakukan pengecekan hasil

eksplorasi.

h) Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.

i) Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif (Suprihatiningrum, 2016: 125).

(3) Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru melakukan kegiatan sebagai berikut:

a) Bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pembelajaran.

b) Melakukan penilain dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

25

c) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

d) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan

tugas, baik individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar

siswa.

e) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Lebih rinci Hamdayama (2016:24) mengemukakan bahwa untuk

mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah

kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan

memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti dan kegiatan

penutup.

(1) Kegiatan Pendahuluan

Langkah-langkah dalam kegiatan pendahuluan adalah:

a) Orientasi, yaitu memusatkan perhatian siswa terhadap materi yang

akan dibelajarkan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan

menunjukkan benda yang menarik, memberikan ilustrasi, dan

membaca berita di surat kabar.

Contoh:

“anak-anak sekalian, perhatikan apa yang saya pegang. Andi,

silahkan kamu menyebutkan apa yang saya pegang!”

Penyebutan nama siswa dalam RPP akan sangat membantu guru

dalam melakukan pengendalian siswa yang dilibatkan dalam

pembelajaran (Hamdayana, 2016:24)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

26

b) Apersepsi, yaitu: memberikan persepsi awal kepada siswa tentang

materi yang diajarkan.

Contoh:

Siswa mengamati gambar (guntingan koran) tentang

bangunan/benda-benda yang rusak akibat gempa bumi (gambar

tidak harus seragam). Tahap ini juga digunakan untuk mengetahui

pengetahuan prasarat yang harus dimiliki siswa, dapat digali

dengan melakukan pretest.

c) Motivasi, yatu: guru memberikan gambaran manfaat, misalnya:

manfaat mempelajari gempa bumi, bidang-bidang pekerjaaan yang

berkaitan dengan gempa bumi.

d) Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme

pelaksanaaan pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-

langkah pembelajaran) (Hamdayana, 2016:25).

(2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui siswa

untuk mengkonstruksi ilmu sesuai dengan skema (frame work)

masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa

agar siswa menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan

pada tujuan pembelajaran dan indikator. Untuk memudahkan,

sebaiknya kegiatan inti dilengkapi dengan Lembaran Kerja Siswa

(LKS). Catatan: LKS yang ada pada buku LKS yang diperdagangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

27

belum tentu sesuai dengan rencana yang disusun oleh guru

(Hamdayama, 2016:25).

(3) Kegiatan Penutup

a) Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman/kesimpulan.

b) Guru memeriksa hasil belajar siswa dengan memberikan tes tertulis

atau tes lisan atau siswa diminta untuk mengulang kembali

kesimpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya jawab

dengan mengambil ± 25 % siswa sebagai sampelnya.

c) Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa

kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian

remedial/pengayaan (Hamdayama, 2016:25).

2.1.4. Anak Lamban Belajar (Slow Learner)

Anak lamban belajar atau slow learners merupakan salah satu dari

klasifikasi anak berkebutuhan khusus dengan gangguan intelektual. Anak

Lamban belajar atau slow learner hampir dapat ditemukan di setiap sekolah,

baik di sekolah biasa maupun di sekolah inklusi. Anak lamban belajar

mempunyai penampilan fisik yang sama seperti anak normal. Namun, anak

lamban belajar mempunyai kemampuan intelektual yang sedikit berbeda

dari anak normal seusianya. Anak lamban belajar memerlukan layanan

pendidikan khusus sesuai dengan karakteristik, kebutuhan, dan

perkembangannya untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya secara

optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

28

2.1.4.1. Pengertian Anak Lamban Belajar

Murid yang lambat belajar (slow learner) adalah sekelompok murid

di sekolah yang perkembangan belajarnya lebih lambat dibandingkan

dengan perkembangan rata-rata teman seusianya. Pada umumnya mereka

ini mempunyai kecerdasan di bawah rata-rata (Mulyadi, 2010:123).

Definisi slow learner yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan RI (dalam Nur Aziz, dkk, 2015:112) Slow learner adalah

anak yang di sekolah mempunyai nilai rata-rata di bawah enam sehingga

mempunyai resiko cukup tinggi untuk tinggal kelas. Slow Learner

mempunyai tingkat intelegensi di bawah rata-rata sekitar 75– 90. Pada

umumnya anak-anak tersebut mempunyai nilai yang cukup buruk untuk

semua mata pelajaran karena mereka kesulitan dalam menangkap pelajaran.

Mereka membutuhkan penjelasan yang berulang-ulang untuk satu materi

pengajaran, menguasai keterampilan dengan lambat bahkan beberapa

keterampilan tidak dikuasai.

Mulyadi (2010:123) mengemukakan bahwa murid lambat belajar

berbeda dengan murid yang prestasi belajarnya rendah (underachiver).

Murid lambat belajar perkembangan atau prestasi belajarnya lebih rendah

dari rata-rata karena mempunyai kemampuan kecerdasan yang lebih rendah

dari rata-rata. Sedangkan murid yang berprestasi rendah (underarchiver)

prestasi belajarnya lebih rendah dari rata-rata, tetapi kemampuan

kecerdasannya normal atau mungkin lebih tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

29

Burt (dalam Ramar dan Kusuma, 2006: 2) menjelaskan bahwa istilah

backward atau slow learners diberikan untuk anak yang tidak dapat

mengerjakan tugas yang seharusnya dapat dikerjakan oleh anak seusianya.

Cooter & Cooter Jr., dan Wiley (dalam Desiningrum, 2016:12) Slow

learner atau anak lambat belajar adalah mereka yang memiliki prestasi

belajar rendah (di bawah rata-rata anak pada umumnya) pada salah satu

atau area akademik, namun bukan tergolong anak terbelakang mental. Skor

tes IQnya menunjukkan skor 70-90.

Jenson (dalam Ramar dan Kusuma, 2006:2-3) menambahkan, anak

lamban belajar dengan IQ 80 sampai 90 lebih lambat dalam menangkap

materi pelajaran yang berhubungan dengan simbol, abstrak, atau materi

konseptual. Kebanyakan anak lamban belajar mengalami masalah dalam

pelajaran membaca dan berhitung.

Yusuf (dalam Triani, 2013:3) mengemukakan bahwa anak yang

prestasi belajarnya rendah tetapi IQnya sedikit di bawah rata-rata disebut

anak yang lamban belajar atau slow learner. Sedangkan menurut Toto

(dalam Triani 2013:4) menyatakan bahwa siswa lamban belajar (slow

learner) ialah siswa yang inteligensinya berada pada taraf perbatasan

(borderline) dengan IQ 70-85 berdasarkan tes IQ baku.

Kustawan (2013: 16) mengemukakan anak lamban belajar (slow

learner) adalah anak yang memiliki potensi intelektual sedikit di bawah

normal tetapi belum termasuk tunagrahita. Dalam beberapa hal mengalami

hambatan atau keterlambatan berfikir, merespon rangsangan dan adaptasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

30

sosial, tetapi masih jauh lebih baik dibanding dengan tuna grahita, lebih

lamban dibanding dengan anak pada umumnya. Mereka butuh waktu yang

lebih lama dan berulang-ulang untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas

akademik maupun non akademik, sehingga memerlukan pelayanan

pendidikan khusus.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa slow

learner adalah sekelompok murid di sekolah yang perkembangan belajarnya

lebih lambat dibandingkan dengan perkembangan rata-rata teman

seusianya, memiliki prestasi belajar rendah (di bawah rata-rata anak pada

umumnya) sehingga mempunyai resiko cukup tinggi untuk tinggal kelas.

Slow learner atau anak lambat belajar skor tes IQnya menunjukkan skor

70-90 namun bukan tergolong anak terbelakang mental. Pada umumnya

anak slow learner mempunyai nilai yang cukup buruk untuk semua mata

pelajaran karena mereka kesulitan dalam menangkap pelajaran,

membutuhkan penjelasan yang berulang-ulang untuk satu materi

pengajaran, menguasai keterampilan dengan lambat bahkan beberapa

keterampilan tidak dikuasai.

2.1.4.2. Faktor-Faktor Penyebab Anak Lamban Belajar

Beberapa ahli mengemukakan bahwa ada banyak faktor yang dapat

menyebabkan anak lamban belajar. Desiningrum (2016:11) mengemukakan

bahwa slow learner pada anak bisa terjadi karena beberapa faktor di

antaranya adalah faktor biokimia yang dapat merusak otak, misalnya: zat

pewarna makanan, pencemaran lingkungan, gizi yang tidak memadai, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

31

pengaruh-pengaruh psikologis dan sosil yang merugikan perkembangan

anak.

Ramar dan Kusuma (2006: 11-15) mengemukakan bahwa faktor

kemiskinan, faktor kecerdasan orang tua dan jumlah anggota keluarga,

faktor emosi, dan faktor pribadi merupakan empat faktor penyebab anak

lamban belajar. Berikut penjelasan lebih lanjut dari keempat faktor tersebut.

a. Kemiskinan

Kemiskinan menciptakan kondisi dan kerentanan yang dapat

menyebabkan anak lamban belajar. Misalnya, kemiskinan dapat

mengganggu kesehatan dan mengurangi kemampuan belajar anak.

b. Kecerdasan orang tua dan jumlah anggota keluarga

Orang tua yang tidak berkesempatan mendapatkan pendidikan yang

layak dan jumlah anggota keluarga yang besar dapat menyebabkan anak

lamban belajar karena orang tua cenderung kurang memperhatikan

perkembangan intelektual anak, tidak memiliki waktu belajar bersama

anak, dan memiliki keterbatasan dalam memberikan fasilitas belajar

anak, sehingga kesempatan anak untuk meningkatkan kecepatan

belajarnya hampir tidak ada.

c. Faktor emosi

Anak lamban belajar mengalami masalah emosi berat dan

berkepanjangan yang menghambat proses pembelajaran. Masalah emosi

ini menyebabkan anak lamban belajar memiliki prestasi belajar rendah,

hubungan interpersonal yang buruk, dan konsep diri yang rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

32

d. Faktor pribadi

Faktor-faktor pribadi yang dapat menyebabkan anak lamban belajar

meliputi: 1) kelainan fisik; 2) kondisi tubuh yang terserang penyakit; 3)

mengalami gangguan penglihatan, pendengaran, dan berbicara; 4)

ketidakhadiran di sekolah; dan 5) kurang percaya diri.

Lebih rinci Triani dan Amir (2013: 4-10) menjelaskan bahwa

banyak faktor yang menyebabkan terjadinya anak lamban belajar atau slow

learner, faktor-faktor tersebut antara lain:

1. Faktor prenatal (sebelum lahir) dan generik

Perkembangan seorang anak dimulai dari sejak konsepsi atau

pembuahan. Seluruh bawaan biologis seorang anak yang berasal dari

kedua orangtuanya (berupa kromosom yang memecah diri menjadi

partikel kecil yang disebut dengan gen), akan mewarnai menjadi apa

anak tersebut. Terjadinya kelainan kromosom dapat menyebabkan

terjadinya pula kelainan yang berhubungan dengan fisik maupun fungsi-

fungsi kecerdasan.

Selain dari kelainan kromosom, anak lamban balajar atau slow

learner juga dapat disebabkan adanya gangguan biokimia dalam tubuh,

seperti galactosemia dan phenylketonuria. Galactosemia adalah suatu

gangguan biokimia dimana terdapat defisiensi enzim yang dibutuhkan

untuk metabolisme galaktosa yang layak. Sedangkan phenylketonuria

adalah suatu gangguan metabolisme genetik, dimana oksidasi yang tidak

lengkap dari asam amino yang menyebabkan kerusakan otak. Juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

33

jangan dianggap kecil, dalam beberapa kasus karena kondisi jantung ibu

yang kurang baik, menyebabkan transfer ke otak bayi menjadi kurang

(Nani Triani dan Amir 2013: 4).

Anak lahir dengan prematur atau belum cukup waktu, disinyalir

juga dapat melahirkan anak-anak lamban belajar atau slow learner karena

organ tubuh bayi yang belum siap berfungsi secara maksimal sehingga

terjadi kelambanan dalam proses perkembangannya kurang.

2. Faktor biologis non keturunan

Lamban belajar atau slow learner tidak hanya terjadi karena

faktor geneti tetapi juga ada beberapa hal nongenetik, antara lain:

a) Obat-obatan

Pada saat ibu hamil tidak semua obat dapat diminum, karena ada

beberapa jenis obat yang apabila diminum dapat berakibat merusak

atau merugikan pada janin.

b) Keadaan gizi ibu yang buruk saat hamil

Ibu hamil harus mendapat gizi yang baik selama proses kehamilannya.

Dengan demikian, baik janin yang dikandung maupun ibu hamil

tersebut dapat hidup dengan sehat. Janin akan dapat hidup dan

berkembang dengan baik jika ibu yang mengandungnya sehat. Bayi

dalam kandungan akan mendapat makanan dari darah ibu melalui tali

pusar. Sebaliknya, kekurangan gizi pada ibu hamil akan berdampak

gangguan pada pembentukan sel-sel otak bayi. Seperti karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

34

kekurangan asam folat atau zat besi akan berpengaruh pada

pembentukan sel-sel syaraf.

c) Radiasi sinar X

Walau bahaya radiasi sinar x tidak diketahui secara jelas, radiasi dapat

mengakibatkan bermacam-macam gangguan pada otak dan system

tubuh lainnya. Radiasi sinar x rawan terjadi pada saat usia kehamilan

muda kembudian berkurang resikonya pada hamil tua.

d) Faktor rhesus

Hidayani (dalam Triani dan Amir 2013: 8) disebutkan bahwa bila

seorang pria Rh-positif menikah dengan wanita Rh-negatif, kadang-

kadanga mengakibatkan keadaan yang kurang baik bagi keturunannya.

Jika bayi mereka mempunyai Rh-positif maka darah ibu dapat

membentuk antibody untuk melawan faktor Rh-positif yang asing.

Selama kehamilannya, antibody dalam darah ibu dapat menyerang

darah Rh-positif bayi yang belum lahir. Penghancuran yang terjadi

dapat berakibat terjadinya anemia, cerebral palsy, ketulian,

keterbelakangan mental bahkan kematian.

e) Faktor natal (saat proses kelahiran)

Kondisi kekurangan oksigen saat proses kelahiran karena proses

persalinan yang lama atau bermasalah dapat menyebabkan transfer

oksigen ke otak bayi menjadi terhambat. Oleh karena itu untuk

antisipasi kondisi seperti ini, sebaiknya para ibu hamil terlebih yang

pernah mempunyai pengalaman kondisi seperti ini sebaiknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

35

melakukan persalinan di rumah sakit atau rumah bersalin yang

memiliki alat lengkap.

f) Faktor postnatal (sesudah lahir) dan lingkungan

Malnutrisi dan trauma fisik akibat jatuh atau kecelakaan, trauma pada

otak atau beberapa penyakit seperti menginitis dan encephalis harus

juga menjadi perhatian kita. Begitu juga dengan lingkungan.

Lingkungan dapat berperan sebagai penyebab terjadinya anak lamban

belajar atau slow learner. Karena stimulasi yang salah, anak tidak

dapat berkembang secara optimal. Lingkungan yang dimaksud dapat

lingkungan sekolah dapat pula lingkungan rumah. Interaksi dari

beberapa faktor dapat mempengaruhi fungsi mental anak.

Arkinson, dkk, (dalam Triani dan Amir 2013:10) mengemukakan

bahwa meskipun faktor genetik memiliki pengaruh yang kuat, namun

lingkungan juga merupakan faktor penting. Lingkungan benar-benar

menimbulkan perbedaan inteligensi. Gen dapat dianggap sebagai

kemampuan intelektual, tetapi pengaruh lingkungan akan menentukan

dimana letak IQ anak dalam rentang tersebut.

Penyebab lainnya dari anak slow learner menurut Desiningrum

(2016: 12) adalah faktor eksternal yang justru menjadi penyebab utama

problema anak lamban belajar (slow learner) yaitu bisa berupa strategi

pembelajaran yang salah atau tidak tepat, pengelolaan kegiatan

pembelajaran yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak dan

pemberian ulangan penguatan yang tidak tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

36

Meskipun faktor genetik memiliki pengaruh yang kuat, namun

lingkungan juga merupakan faktor penting. Lingkungan benar-benar

menimbulkan perbedaan inteligensi. Kondisi lingkungan ini meliputi nutrisi,

kesehatan, kualitas stimulasi, iklim emosional keluarga, dan tipe umpan

balik yang diperoleh melalui perilaku. Nutrisi meliputi nutrisi selama anak

dalam kandungan, pemberian ASI setelah kelahiran, dan pemenuhan gizi

lewat makanan pada usi ketika mengalami pertumbuhan dan perkembangan

yang pesat. Nutrisi penting sekali bagi perkembangan otak anak. Nutrisi

erat kaitannya dengan kesehatan anak. Anak yang sehat perkembangannya

akan lebih optimal.

2.1.4.3. Karakteristik Anak Lamban Belajar

Anak lamban belajar mempunyai karakteristik atau ciri khas

tertentu yang membedakannya dengan anak normal. Menurut Triani & Amir

(2013: 10-12) anak yang mengalami kelambanan belajar (slow learner)

mempunyai karakteristik sebagai berikut, dalam hal:

1. Inteligensi

Dari segi inteligensi anak-anak lamban belajar atau slow learner berada

pada kisaran di bawah rata-rata yaitu 70-90 berdasarkan skala WISC.

Anak dengan IQ 70-90 ini, biasanya mengalami masalah hampir pada

semua pelajaran terutama pada mata pelajaran-mata pelajaran yang

berkenaan dengan hafalan dan pemahaman. Sulit memahami hal-hal yang

abstrak, nilai hasil belajarnya rendah dibanding dengan teman-teman

dikelasnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

37

2. Bahasa

Anak-anak lamban belajar atau slow learner mengalami masalah dalam

komunikasi. Anak-anak ini mengalami kesulitan baik dalam bahasa

ekspresif atau menyampaikan ide atau gagasan maupun dalam

memahami percakapan orang lain atau bahasa reseptif oleh karena itu

untuk meminimalisir kesulitan dalam berbahasa anak slow learner

sebaiknya melakukan komunikasi dengan bahasa yang sederhan, singkat

namun jelas.

3. Emosi

Dalam hal emosi, anak-anak lamban belajar atau slow learner memiliki

emosi yang kurang stabil. Mereka cepat marah dan meledak-ledak serta

sensitive. Jika ada hal yang membuatnya tertekan atau melakukan

kesalahan, biasanya anak-anak lamban belajar atau slow learner cepat

patah semangat.

4. Sosial

Anak-anak lamban belajar atau slow learner dalam bersosialisasi

biasanya kurang baik. Mereka sering memilih jadi pemain pasif atau

penonton saat bermain atau bahkan menarik diri. Walau pada beberapa

anak ada yang menunjukkan sifat humor. Saat bermain, anak-anak

lamban belajar atau slow learner lebih senang bermain dengan anak-anak

dibawah usianya. Mereka merasa lebih aman, karena saat berkomunikasi

dapat menggunakan bahasa yang sederhana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

38

5. Moral

Moral seseorang akan berkembang seiring dengan kematangan

kognitifnya. Anak-anak lamban belajar atau slow learner tahu aturan

yang berlaku tetapi mereka tidak paham untuk apa peraturan tersebtu

dibuat . Terkadang mereka nampak tidak patuh atau melanggar aturan.

Hal tersebut disebabkan oleh kemampuan memori mereka yang terbatas

sehingga sering lupa. Oleh karena itu sebainya anak-anak lamban belajar

atau slow learner sering diingatkan.

Ramar dan Kusuma (2006: 6-18) menjelaskan empat karakteristik

anak lamban belajar ditinjau dari faktor-faktor penyebabnya, yaitu sebagai

berikut:

a. Keterbatasan kapasitas kognitif

Keterbatasan kapasitas kognitif membuat anak lamban belajar mengalami

hambatan dalam proses pembelajaran, meliputi: 1) tidak berhasil

mengatasi situasi belajar dan berpikir abstrak; 2) mengalami kesulitan

dalam operasi berpikir kompleks; 3) proses pengembangan konsep atau

generalisasi ide yang mendasari tugas sekolah, khususnya bahasa dan

matematika, rendah; dan 4) tidak dapat menggunakan dengan baik

strategi kognitif yang penting untuk proses retensi.

b. Memori atau daya ingat rendah

Kurangnya perhatian terhadap informasi yang disampaikan adalah salah

satu faktor penyebab anak lamban belajar mempunyai daya ingat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

39

rendah. Anak lamban belajar tidak dapat menyimpan informasi dalam

jangka panjang dan memanggil kembali ketika dibutuhkan.

c. Gangguan dan kurang konsentrasi

Jangkauan perhatian anak lamban belajar relatif pendek dan daya

konsentrasinya rendah. Anak lamban belajar tidak dapat berkonsentrasi

dalam pembelajaran yang disampaikan secara verbal lebih dari tiga puluh

menit.

d. Ketidakmampuan mengungkapkan ide

Kesulitan dalam menemukan dan mengkombinasikan kata,

ketidakdewasaan emosi, dan sifat pemalu membuat anak lamban belajar

tidak mampu berekspresi atau mengungkapkan ide. Anak lamban belajar

lebih sering menggunakan bahasa tubuh daripada bahasa lisan. Selain itu,

kemampuan anak lamban belajar dalam mengingat pesan dan

mendengarkan instruksi rendah.

Menurut Garnida (2015:16) dan Desiningrum (2016:13) ciri-ciri

yang dapat diamati pada anak lamban belajar, yaitu: 1) Rata-rata prestasi

belajarnya rendah (kurang dari 6). 2) Menyelasaikan tugas-tugas akademik

sering terlambat dibandingkan teman-teman seusianya. 3) Daya tangkap

terhadap pelajaran lambat. 4) Pernah tidak naik kelas.

Desiningrum (2016: 13) mengemukakan bahwa anak yang

mengalami kelambanan belajar (slow learner) mempunyai karakteristik,

seperti tidak matang dalam hubungan interpersonal. Selain, itu anak-anak ini

juga menunjukkan kesulitan dalam mengikuti petunjuk-petunjuk yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

40

memiliki banyak langkah, hanya memiliki sedikit strategi internal, seperti

kemampuan organisasional, kesulitan dalam belajar dan

menggeneralisasikan informasi. Anak-anak dengan slow learner ini

memiliki nilai-nilai yang biasanya buruk dalam tes prestasi belajar.

Menurut Mulyadi (2010:123) lambat belajar diidentifikasikan

sebagai berikut:

a. Kemampuan kecerdasan rendah/ di bawah rata-rata.

b. Perhatian dan konsentrasinya terbatas.

c. Terbatasnya kemampuan untuk menilai bahan-bahan pelajaran yang

relevan.

d. Terbatasnya kemampuan untuk mengarahkan diri (self dirention).

e. Terbatasnya kemampuan mengabstraksi dan menggeneralisasi yang

membutuhkan pengalaman-pengalaman konkrit.

f. Lambat dalam melihat dan menciptakan hubungan antara kata dan

pengertian.

g. Sering mengalami kegagalan dalam mengenal kembali hal-hal yang telah

dipelajar dalam bahan dan situasi baru.

h. Waktu untuk mempelajari dan menerangkan cukup lama, akan tetapi

tidak dapat bertahan dalam ingatannya.

i. Cepat sekali melupakan apa yang telah dipelajari.

j. Kurang mempunyai inisiatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

41

k. Tidak dapat menciptakan dan memiliki pedoman kerja sendiri, serta

kurang memiliki kesanggupan untuk menemukan kesalahan-kesalahan

yang dibuat.

l. Kurang mempunyai daya cipta (kreativitas).

m. Tidak mempunyai kesanggupan untuk menguraikan, menganalisis atau

memecahkan suatu persoalan atau berfikir kritis.

Wijaya (2010:58-63) mengemukanan ciri-ciri siswa lamban belajar

dillihat dari sisi proses belajar yang dilakukannya adalah sebagai berikut:

a) Lamban mengamati dan mereaksi peristiwa yang terjadi pada

lingkungan.

b) Kurang bernafsu untuk melakukan penelitian terhadap hal-hal yang baru

dalam lingkungan.

c) Siswa lamban belajar tidak banyak mengajukan pertanyaan-pertanyaan

dan kurang berkeinginan untuk mengikuti jawabannya.

d) Siswa lamban belajar kurang memperlihatkan perhatiannya terhadap

apa dan bagaimana tugas itu dapat diselesaikan dengan baik.

e) Siswa lamban belajar dalam belajarnya banyak menggunakan ingatan

(hapalan) dari pada logika (reasoning).

f) Siswa lamban belajar tidak mampu menggunakan cara-cara tertentu

dalam mempelajari ilmu pengetahuan.

g) Siswa lamban belajar kurang lancar berbicara, tidak jelas, dan gagap.

h) Siswa lamban belajar sangat bergantung pada guru dan orang tua di

dalam membuktikan kebenaran pengetahuan yang sedang dipelajarinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

42

i) Siswa lamban belajar sulit memahami konsep abstrak.

j) Siswa lamban belajar sulit memindahkan kecakapan tertentu yang telah

dikuasainya ke dalam kecakapan lainnya (transfer) sekalipun dalam mata

pelajaran yang sama, seperti kecakapan mengali dan membagi.

k) Siswa lamban belajar sering berbuat salah.

l) Siswa lamban belajar mengalami kesulitan membuat generalisasi

pengetahuan secara terurai, bahkan tidak mampu menarik kesimpulan.

m) Siswa lamban belajar daya ingatnya lembah (retensi), mudah lupa dan

gampang menghilang.

n) Siswa lamban belajar mengalami kesulitan saat menuliskan pengetahuan

dalam bentuk karangan-karangan lainnya, sekalipun menggunakan kata

dan kalimat sederhana.

o) Siswa lamban belajar lemah dalam mengerjakan tugas-tugas latihan di

sekolah dan di rumah.

2.1.4.4. Masalah yang Dihadapi Anak Lamban Belajar

Triana & Amir (2013:13) mengemukakan bahwa beberapa

masalah yang dihadapi anak lamban belajar atau slow learner adalah:

1. Anak mengalami perasaan minder terhadap teman-temannya karena

kemampuan belajarnya lamban jika dibandingkan dengan teman-teman

sebayanya.

2. Anak cenderung bersikap pemalu, menarik diri dari lingkungan sosialnya.

3. Lamban menerima informasi karena keterbatasan dalam berbahasa

reseptif atau menerima dan ekspresif atau mengungkapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

43

4. Hasil prestasi belajar yang kurang optimal sehingga dapat membuat anak

menjadi stress karena ketidakmampuannya mencapai apa yang

diharapkannya.

5. Karena ketidak mampuannya mengikuti pelajaran di kelas, hal tersebut

dapat membuat anak tinggal kelas.

6. Mendapatkan label kurang baik dari teman-temannya.

Slow learner membuat anak tidak naik kelas, dan anak cenderung

mendapatkan lebel yang kurang baik dari teman-temannya, sehingga pada

anak dapat tumbuh perasaan minder terhadap teman-temannya, dan anak

cenderung bersikap pemalu, menarik diri dari lingkungan sosialnya dan

lamban meneri informasi baru (Desiningrum, 2016:13).

2.1.4.5. Anak Lamban Belajar di Sekolah Inklusi

Anak lamban belajar atau slow learner adalah salah satu anak

berkebutuhan khusus yang membutuhkan layanan pendidikan khusus di

sekolah inklusi. Menurut Permendiknas No. 70 Tahun 2009 tentang

Pendidikan Inklusif Bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan

Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa. Pendidikan inklusif

didefinisikan sebagai sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan

kesempatan pada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki

potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan

atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama sama

dengan peserta didik pada umumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

44

Dalam Permendiknas No. 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan

Inklusif Bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi

Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa, Pendidikan inklusif bertujuan untuk:

(1) Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua peserta

didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau

memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istemewa untuk memperoleh

pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. (2)

Mewujudkan penyelenggaran pendidikan yang menghargai keanekaragaman

dan tidak diskriminatif bagi semua peserta didik. Peserta didik atau siswa

berkebutuhan khusus yang mendapat layanan pendidikan khusus di sekolah

inklusi, yaitu: 1) anak tunanetra; 2) anak tunarungu; 3) anak tunawicara; 4)

anak tunagrahita; 5) anak tunadaksa; 6) anak tunalaras; 7) anak berkesulitan

belajar; 8) anak lamban belajar (slow learners); 9) anak autis; 10) anak yang

memiliki gangguan motorik; 11) anak yang menjadi korban penyalahgunaan

narkoba, obat terlarang, dan zat adiktif lainnya; 12) anak yang memiliki

kelainan lainnya; dan 13) anak tunaganda.

Direktorat PLB (dalam Sujitan, 2011:4) menjelaskan tentang

penempatan anak berkelainan di sekolah inklusi dapat dilakukan dengan

model sebagai berikut:

1. Kelas regular (inklusi penuh) adalah anak berkelainan belajar bersama

anak lain (normal) sepanjang hari di kelas regular dengan menggunakan

kurikulum yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

45

2. Kelas regular dengan cluster aadalah anak berkelainan belajar bersama

anak lain (normal) di kelas regular dalam kelompok khusus.

3. Kelas regular dengan pull out adalah anak berkelainan belajar bersama

anak lain (normal) di kelas regular namun dalam waktu-waktu tertentu

ditarik dari kelas regular ke ruang sumber untuk belajar dengan guru

pembimbing khusus.

4. Kelas reguler dengan cluster dan pull out adalah anak berkelainan belajar

bersama anak lain (normal) di kelas reguler dalam kelompok khusus, dan

dalam waktu-waktu tertentu ditarik untuk belajar dengan guru

pembimbing khusus.

5. Kelas khusus dengan berbagai pengintegrasian adalah anak belajar di

dalam kelas khusus pada sekolah reguler, namun dalam bidang-bidang

tertentu dapat belajar bersama anak lain (normal) di kelas reguler.

6. Kelas khusus penuh adalah anak berkelainan belajar di dalam kelas

khusus pada sekolah reguler.

2.2. Hasil Penelitian yang Relevan

Purwatiningtyas (2014) mengadakan penelitian tentang Strategi

Pembelajaran Anak Lamban Belajar (Slow Learners). Penelitian bertujuan

untuk menemukan strategi pembelajaran anak lamban belajar di SD Negeri

Giwangan Yogyakarta. Hasil penelitian disimpulkan bahwa guru kelas

melaksanakan strategi pembelajaran anak lamban belajar sesuai kondisi di

kelas masing-masing. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pendahuluan anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

46

lamban belajar sama dengan siswa lainnya, kecuali satu guru kelas yang

memberikan pendekatan individual pada pengecekan keterampilan

prasyarat.

Perlakuan khusus masing-masing guru kelas untuk anak lamban

belajar dalam penyampaian informasi berbeda-beda. Guru kelas membantu

anak lamban belajar dalam pelaksanaan latihan dan praktik dan memberikan

penguatan positif dan penguatan negatif. Setiap guru kelas mempunyai

strategi masing-masing dalam memberikan penyesuaian waktu, cara, dan

materi dalam penilaian pembelajaran anak lamban belajar. Belum semua

aspek dalam kegiatan lanjutan dapat dilaksanakan karena keterbatasan

alokasi waktu dan guru kelas mempertimbangkan kondisi anak lamban

belajar.

Aziz (2015) mengadakan penelitian tentang Analisis Proses

Pembelajaran Matematika pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Slow

Learner. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek

penelitian meliputi Guru Matematika, Guru Pendamping Khusus dan Siswa

Berkebutuhan Khusus slow learner. Teknik pengumpulan data

menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik

analisi data meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data,

penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Hasil penelitian ini antara lain: (1) Guru mata pelajaran matematika

sudah memiliki kesiapan dalam memahami karakterstik siswa slow learner

secara umum dan merencanakan pembelajaran yang tertuang di dalam RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

47

yang sama antara siswa reguler dan siswa slow learner dengan tetap

memperhatikan karakteristik siswa slow learner. (2) Pelaksanaan

pembelajaran dilakukan seperti yang sudah di rencanakan di dalam RPP.

Guru melakukan pengkondisian dengan mempersiapkan siswa secara fisik

dan psikis.

Penggunaan model, metode, media pembelajaran disamakan antara

siswa reguler dan slow learner. Dalam pelaksanaan ada metode yang sudah

dapat mengakomodir siswa reguler dan siswa slow learner, namun masih

ada metode yang membuat siswa slow learner mengalami hambatan dalam

belajar.(3) Dalam evaluasi dan tindak lanjut, guru melakukan evaluasi

harian setiap selesai suatu materi dan merencanakan kegiatan tindak lanjut

bersama GPK dalam bentuk pengayaan yang dilaksanakan dalam bimbingan

khusus. Dalam bimbingan khusus siswa diberikan materi pengayaan dengan

metode drill ditambah dengan bantuan media yang berupa alat peraga

kongkrit garis bilangan berwarna untuk menguatkan pemahaman siswa slow

learner pada suatu konsep mengurutkan dan membandingkan bilangan.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh

Purwatiningtyas adalah kesamaan judul, yaitu strategi pembelajaran anak

lamban belajar, sedangkan perbedaannya adalah pada fokus penelitian.

Penelitian yang dilakukan oleh Purwatiningtyas meneliti strategi

pembelajaran berdasarkan lima komponen strategi pembelajaran dengan

masing-masing aspeknya, yaitu sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

48

a. Kegiatan pembelajaran pendahuluan, meliputi: 1) pemberian

apersepsi; 2) penjelasan tujuan pembelajaran khusus (TPK); 3)

pengecekan keterampilan prasyarat; 4) menuliskan pokok-pokok

materi dalam bentuk bagan; dan 5) pengulangan materi sebelumnya

untuk mengaitkan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan.

b. Penyampaian informasi, meliputi: 1) urutan penyampaian materi; 2)

ruang lingkup materi; 3) pemilihan strategi penyampaian materi; 4)

penyampaian pokok-pokok materi dan penjelasannya; dan 5)

pemberian contoh dan noncontoh.

d. Partisipasi siswa, meliputi: 1) latihan dan praktik; dan 2) umpan balik

berupa penguatan positif dan penguatan negatif.

e. Penilaian pembelajaran meliputi: 1) penyesuaian waktu; 2)

penyesuaian cara; dan 3) penyesuaian materi dalam soal ulangan, tes,

dan tugas lainnya dengan kemampuan dan kebutuhan anak lamban

belajar.

f. Kegiatan lanjutan, meliputi: 1) memberikan tugas atau latihan yang

harus dikerjakan anak lamban belajar di rumah; 2) membahas kembali

materi pelajaran yang belum dikuasai anak lamban belajar; 3)

membaca materi pelajaran tertentu; 4) memberikan motivasi; dan 5)

mengemukakan topik yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

Dalam penelitian ini, peneliti melaksanakan penelitian tentang

strategi pembelajaran anak lamban belajar berdasarkan salah satu jenis

strategi pembelajaran, yaitu strategi penyampain pembelajaran yang lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

49

difokuskan pada kegiatan pembelajaran di kelas, yaitu : 1) Kegiatan

Pembuka, 2) Kegiatan Inti, dan 3) Kegiatan penutup.

Penelitian yang dilakukan oleh Aziz relevan dengan penelitian ini

karena sama-sama meneliti tentang bagaimana proses pembelajaran pada

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) slow learner di dalam kelas inklusi.

Bagan penelitian yang relevan

Bagan 1: Bagan penelitian yang relevan

2.3 Kerangka Berpikir

Anak lamban belajar atau slow learners merupakan salah satu dari

klasifikasi anak berkebutuhan khusus dengan gangguan intelektual. Anak

Lamban belajar atau slow learner hampir dapat ditemukan di setiap sekolah,

JUDUL PENELITIAN

YANG RELEVAN

STRATEGI PEMBELAJARAN

ANAK LAMBAN BELAJAR

(SLOW LEARNERS)

DI SEKOLAH INKLUSI

(Maylina Purwatiningtyas)

ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN

MATEMATIKA PADA ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)

SLOW LEARNER DI KELAS INKLUSIF

(Alfian Nur Aziz)

STRATEGI PEMBELAJARAN PROSES PEMBELAJARAN

JUDUL PENELITAN INI:

STRATEGI PEMBELAJARAN

(SLOW LEARNER)

ANAK LAMBAN DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

50

baik di sekolah biasa maupun di sekolah inklusi. Anak lamban belajar

mempunyai penampilan fisik yang sama seperti anak lain yang tidak

berkebutuhan khusus. Namun, anak lamban belajar mempunyai

kemampuan intelektual yang sedikit berbeda dari anak yang tidak

berekebutuhan khusus seusianya. Menurut Mulyadi, murid yang lambat

belajar (slow learner) adalah sekelompok murid di sekolah yang

perkembangan belajarnya lebih lambat dibandingkan dengan perkembangan

rata-rata teman seusianya dan pada umumnya mereka ini mempunyai

kecerdasan di bawah rata-rata (Mulyadi, 2010:123).

Anak lamban belajar (slow learner) memerlukan layanan

pendidikan khusus sesuai dengan karakteristik, kebutuhan, dan

perkembangannya untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya secara

optimal. Anak berkebutuhan khusus (ABK) slow learner memiliki

karakteristik antara lain kemampuan kognisinya di bawah level normal,

mempunyai daya ingat yang rendah, sulit dalam berkonsentrasi, dan

ketidakmampuan menyampaikan ide secara cepat, sehingga membutuhkan

waktu yang lebih lama dan berulang-ulang untuk menyelesaikan tugas-tugas

akademik dan nonakademik. Namun mereka masih dapat mencapai capaian

yang sama dengan anak normal dengan rentan waktu yang berbeda.

Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru

dalam proses pembelajaran. Paling tidak ada tiga jenis strategi yang

berkaitan dengan pembelajaran, yakni (1) strategi pengorganisasian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

51

pembelajaran, (2) strategi penyampaian pembelajaran, dan (3) strategi

pengelolaan pembelajaran (Uno, 2006:45).

Wena (2009:5-6) mengemukakan penjelasan mengenai jenis-jenis

strategi pembelajaran tersebut secara lebih rinci sebagai berikut:

1. Strategi pengorganisasian pembelajaran, merupakan cara untuk menata

isi suatu bidang studi, dan kegiatan ini berhubungan dengan tindakan

pemilihan isi/materi, penataan isi, pembuatan diagram, format dan

sejenisnya.

2. Strategi penyampaian pembelajaran adalah cara untuk menyampaikan

pembelajaran pada siswa dan/atau untuk menerima serta respons

masukan dari siswa.

3. Strategi pengelolaan pembelajaran adalah cara untuk menata interaksi

siswa dan variable strategi pembelajaran lainnya.

Berdasarkan pengertian, karakteristik dan masalah belajar anak

lamban belajar yang diuraikan sebelumnya menjadi salah satu pertimbangan

dalam pemilihan strategi penyampain pembelajaran anak lamban belajar.

Ada banyak pertimbangan dalam pemilihan strategi penyampain

pembelajaran anak lamban belajar meliputi: tujuan pembelajaran, materi

pembelajaran, kemampuan guru, alokasi waktu, tersedianya alat peraga serta

media pembelajaran dan lingkungan kelas/sekolah.

Dalam pembelajaran untuk anak lamban belajar, masalah yang

dihadapi oleh guru yang berkaitan erat dengan strategi penyampain

pembelajaran, yaitu pembelajaran anak lamban belajar belum menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

52

PPI, tidak semua anak didampingi oleh GPK dan jumlah ABK di setiap

kelas melampaui standar yang ideal. Permasalahan tersebut menuntut guru

kelas dan guru bidang studi untuk memilih, merancang, dan menerapkan

strategi penyampain pembelajaran yang tepat untuk anak lamban belajar,

sehingga anak lamban belajar dapat mengembangkan potensinya seoptimal

mungkin, sama seperti siswa normal lainnya. Strategi penyampaian

pembelajaran anak lamban belajar di SD Negeri “Suka Menolong” dapat

ditunjukkan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu Kegiatan Pendahuluan,

Kegiatan Inti dan Kegiatan Penutup.

Bagan Kerangka Berpikir

Bagan 2: Bagan Kerangka Berpikir

Anak Lamban Belajar

Karakter Anak

Lamban Belajar

Masalah Anak

Lamban Belajar

Pertimbangan Strategi Penyampaian Pembelajaran

Langkah-langkah Pembelajaran:

1. Kegiatan Pendahuluan/Pembuka

2. Kegiatan Inti

3. Kegitatan Penutup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

53

2.4 PERTANYAAN PENELITIAN

Berdasarkan uraian dalam kerangka berpikir maka pertanyaan

penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

“Bagaimana strategi guru kelas maupun guru bidang studi dalam

menyampaikan pembelajaran kepada anak lamban belajar di SD Negeri

“Suka Menolong” Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

54

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam metode penelitian, peneliti membahas mengenai jenis

penelitian yang digunakan, setting penelitian, teknik pengumpulan data,

instrumen, penelitian, kredibilitas dan transferabilitas, dan teknik analisis data.

Pada bagian jenis penelitian, peneliti menguraikan mengenai jenis penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini sekaligus alasan digunakan jenis penelitian

tersebut. Pada bagain setting penelitian, peneliti menjelaskan mengenai waktu,

tempat, dan subjek dalam penelitian ini. Metode yang digunakan dibahas pada

bagian teknik pengumpulan data. Peneliti sebagai instrumen dilakukan peneliti

pada bagian isntrumen penelitian. Teknik analisis data dijelaskan menggunakan

langkah-langkah untuk menguji keabsahan data dan jenis analisis data.

3.1. Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Menurut Moleong (2006:6), penelitian kualitatif adalah penilitian

yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian misalnya perilaku, presepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain,

secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan

berbagai metode ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

55

Menurut Gunawan (2013:112), penelitian kualitatif adalah

penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam

tentang masalah-masalah manusia dan sosial, bukan mendeskripsikan

bagian permukaan dari suatu realitas sebagaimana dilakukan penelitian

kuantitatif dengan positivismenya. Peneliti menginterpretasikan bagaimana

subjek memperoleh makna dari lingkungan sekeliling, dan bagaimana

makna tersebut mempengaruhi perilaku mereka. Penelitian dilakukan dalam

latar (setting) yang alamiah (naturalistis) bukan hasil perlakukan (treatment)

atau manipulasi variable yang dilibatkan.

Penelitian kualitatif dalam penelitian ini menggunakan metode

studi kasus atau case-studies. Metode studi kasus merupakan cara meneliti

gejala sosial dengan menganalisis satu kasus secara mendalam dan utuh.

Penelitian studi kasus memusatkan diri secara intensif pada satu objek

tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus.

Penelitian studi kasus dimaksudkan untuk mempelajari secara

intensif, tentang latar belakang masalah, keadaan dan posisi suatu peristiwa

yang sedang berlangsung saat ini, serta interaksi lingkungan unit sosial

tertentu yang bersifat apa adanya (given). Subjek penelitian dapat berupa

individu, kelompok, institusi atau masyarakat. Penelitian studi kasus

merupakan studi mendalam mengenai unit sosial tertentu dan hasil

penelitian tersebut dalam memberikan gambaran luas, serta mendalam

mengenai unit sosial tertentu (Gunawan, 2013: 112).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

56

Penelitian studi kasus adalah penelitian yang meneliti fenomena

kontemporer secara utuh dan menyeluruh pada kondisi yang sebenarnya,

dengan menggunakan berbagai sumber data. Menggunakan berbagai sumber

data, sebagai upaya untuk mencapai validitas (kredibilitas) dan reliabilitas

(konsistensi) penelitian (Gunawan, 2013:121).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan

strategi penyampaian pembelajaran anak lamban belajar (slow learners) di

Sekolah Inklusi SD Negeri “Suka Menolong”. Strategi penyampaian

(delivery strategy) adalah cara-cara yang dipakai untuk menyampaikan

pembelajaran kepada siswa, dan sekaligus untuk menerima serta merespons

masukan-masukan dari siswa. Dengan demikian, strategi ini juga dapat

disebut sebagai strategi untuk melaksanakan pembelajaran. Pada dasarnya

strategi penyampaian mencakup lingkungan fisik, guru, bahan

pembelajaran, dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran

(Wena, 2009:9). Penyampaian pembelajaran berlangsung dalam kegiatan

proses belajar mengajar di kelas. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan

pembelajaran memuat unsur kegiatan: 1) kegiatan pendahuluan/pembuka,

2) kegiatan inti, dan 3) kegiatan penutup (Suhana, 2014: 124).

3.2. Setting Penelitian

3.2.1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Inklusi SD Negeri “Suka

Menolong”. SD Negeri “Suka Menolong” berlokasi di Jalan Gejayan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

57

Kelurahan Condong Catur, Kecamatan Depok, Kota Sleman, Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagai sekolah inklusi, SD Negeri “Suka

Menolong” memberikan layanan pendidikan untuk anak normal dan anak

berkebutuhan khusus, sesuai dengan kebutuhan dan karakteristiknya.

Pada tahun pelajaran 2016/2017 di SD Negeri “Suka Menolong”

melayani dua puluh sembilan orang anak berkebutuhan khusus. Anak

Berkebutuhan Khusus di SD Negeri “Suka Menolong” yaitu ADHD

(Attention Defict Hyperactivity Disorder), Tuna Grahita Ringan, Tuna

Rungu, Autis, Cerebral Palsy, Tuna Daksa (Kretin) dan Anak Lamban

Belajar (Slow Learner). Anak berkebutuhan khusus mengikuti pembelajaran

di kelas bersama siswa normal lainnya dengan bimbingan guru kelas dan

Guru Pembimbing Khusus (GPK). Selain itu, anak berkebutuhan khusus

tertentu juga mengikuti program kompensasi kegiatan pembelajaran di

ruang bimbingan khusus bersama GPK.

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, di SD Negeri “Suka

Menolong” Anak Berkebutuhan Khusus slow learner ada sepuluh orang. Di

kelas satu sebanyak satu orang, kelas dua sebanyak satu orang, kelas tiga

sebanyak satu orang, kelas empat sebanyak tiga orang, kelas lima sebanyak

dua orang dan kelas enam sebanyak dua orang. Penelitian terhadap strategi

pembelajaran anak lamban belajar di SD Negeri “Suka Menolong”

dilaksanakan di kelas I, kelas II, kelas III, kelas IV, dan Kelas V. Penelitian

dilaksanakan mulai tanggal 1 November 2016 sampai tanggal 10 Desember

2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

58

3.2.2. Subjek Penelitian

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena

penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada kondisi

sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi,

tetapi ditransferkan ke tempat lain yang mempunyai situasi sosial pada

kasus yang dipelajari. Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan sebagai

obyek penelitian yang ingin difahami secara lebih mendalam “apa yang

terjadi” di dalamnya. (Sugiyono, 2014: 298).

Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden,

tetapi sebagai narasumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam

penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif, juga bukan disebut sampel

statistik, tetapi sampel teorotis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah

untuk menghasilkan teori. Sampel dalam penelitian kualitatif juga disebut

sampel konstruktif, karena dengan sumber data dari sampel itu dapat

dikonstruksikan fenomena yang semula masih belum jelas (Sugiyono,

2014:299).

Penentuan sampel dalam penelitian kualitatif tidak didasarkan

perhitungan statistik. Sampel yang dipilih berfungsi untuk mendapatkan

informasi yang maksimum, bukan untuk digeneralisaikan. Oleh karena itu

salah satu teknik yang biasanya digunakan adalah teknik purposive

sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel

sumber data dengan pertimbangan dan tujuan tertentu (Sugiyono, 2014:

300). Sampel penelitian yang dipilih dalam penelitian ini merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

59

sampel yang dapat memberikan informasi mendalam tentang strategi

penyampaian pembelajaran anak lamban belajar di sekolah inklusi SD

Negeri “Suka Menolong”, yaitu Guru Kelas/Guru Bidang Studi, GPK (Guru

Pendamping Khusus), Anak Lamban Belajar, dan Kepala Sekolah.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan natural

setting (pada kondisi yang alamiah), sumber data primer. Teknik

pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participant

observation), wawancara mendalam (in depth interview), dan dokumentasi

(Sugiyono, 2014: 309). Selain itu, teknik pengumpulan data dalam

penelitian kualitatif juga dapat dilakukan dengan mencatat data dalam

catatan lapangan secara intensif (Moleong, 2012: 35). Teknik pengumpulan

data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah proses pengambilan data dalam

penelitian dimana peneliti melihat situasi yang diambil berdasarkan data

yang diperlukan. Dalam pengamatan ini peneliti yang bertindak sebagai

pengamat sebagai pemeran serta.

Menurut Moleong (2011:177), pengamat sebagai pemeran serta

adalah dimana pengamat secara terbuka diketahui oleh umum bahkan

mungkin ia atau mereka disponsori oleh para subjek. Sedangkan menurut

Gunawan (2013:153), pengamatan berperan serta (participant

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

60

observation) adalah studi yang disengaja dan dilakukan secara sistematis,

terencana, terarah pada satu tujuan, dimana pengamat atau peneliti

terlibat langsung dalam kehidupan sehari-hari dari subjek atau kelompok

yang diteliti.

Peneliti dengan keterlibatan langsung dalam kehidupan sehari-hari

tersebut menyebabkan terjadinya hubungan sosial dan emosional peneliti

dengan subjek yang diteliti, dampaknya peneliti mampu menghayati

perasaan, sikap, pola pikir yang mendasari subjek yang diteliti terhadap

masalah yang dihadapi dan bahkan segala macam informasi termasuk

rahasia sekalipun dapat dengan mudah diperolehnya. Observasi atau

pengamatan ini digunakan untuk memperoleh data mengenai strategi

penyampaian pembelajaran yang berlangsung dalam kegiatan proses

belajar mengajar di kelas terhadap anak slow leaner.

2. Wawancara

Wawancara merupakan suatu kegiatan tanya dan tatap muka (face

to face) antara pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai

(interviwee) tentang masalah yang diteliti, dimana pewawancara

bermaksud memperoleh persepsi, sikap, dan pola pikir dari yang

diwawancarai yang relevan dengan masalah yang diteliti (Gunawan,

2013:160).

Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini adalah wawancara

semiterstruktur. Wawancara dilakukan terhadap informan utama yaitu

Guru Kelas/Guru Bidang Studi, Guru Pembimbing Khusus (GPK),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

61

Kepala Sekolah, Anak Lamban Belajar dan Orangtua siswa lamban

belajar.

Wawancaran semiterstruktur termasuk dalam kategori in-depth

interview, di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan

dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara semiterstruktur

adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana

fihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya (Sugiono,

2014:320).

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan untuk menggali

informasi mendalam tentang strategi penyampaian pembelajaran yang

berlangsung dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas terhadap

anak slow leaner. Informan dalam penelitian ini meliputi: a) Guru

Kelas/Guru Bidang Studi. b) Guru Pendamping Khusus. c) Anak

Lamban Belajar. c) Kepala Sekolah, dan d) Orangtua Siswa di SD Negeri

“Suka Menolong”.

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk melengkapi penggunaan

teknik observasi dan teknik wawancara dan meningkatkan kredibilitas

hasil penelitian. Dokumentasi dalam penelitian ini terdiri dari dokumen-

dokumen dan foto-foto yang berkaitan dengan strategi penyampaian

pembelajaran yang berlangsung dalam kegiatan proses belajar mengajar

di kelas yang meliputi: 1) kegiatan pendahuluan/pembuka, 2) kegiatan

inti, dan 3) kegiatan penutup (Suhana, 2014: 124).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

62

3.4. Instrumen Penelitian

Moleong (2012: 9) mengemukakan bahwa alat pengumpul data

instrumen utama dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri atau

dengan bantuan orang lain. Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi

instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu,

peneliti sebagai instrumen juga harus ”divalidasi” seberapa jauh peneliti

kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan.

Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen peneliti meliputi

validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan

wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti memasuki objek

penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya (Sugiono, 2014:305).

Peneliti sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian,

memilih informan narasumber sebagai sumber data, melakukan

pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan

membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2014:306).

Dalam menjalankan fungsinya sebagai instrumen utama penelitian

kualitatif, peneliti dapat mengembangkan beberapa instrumen seperti

pedoman observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi.

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi digunakan untuk mendapatkan informasi

strategi penyampaian pembelajaran yang berlangsung dalam kegiatan

proses belajar mengajar di kelas, aspek yang diamati meliputi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

63

a. Perangkat Pembelajaran, yaitu: 1) Prota, 2) Prosem, 3) Silabus, 4)

RPP/RPPH.

b. Proses Pembelajaran, yaitu:

1. Kegiatan pendahuluan/pembuka, yaitu: a) Orientasi, b) Apersepsi,

c) Motivasi, d) Pemberian Acuan,e) Melaksanakan Tes Awal,

f) Pembagian kelompok belajar.

2. Kegiatan inti, yaitu: a) Eksplorasi, b) Elaborasi, 3) Konfirmasi

3. Kegiatan penutup.

Kisi-kisi pedoman observasi dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut (rincian pedoman observasi terlampir).

No Aspek yang diamati Nomor Item

1. Perangkat pembelajaran 1, 2, 3, 4

2. Proses Pembelajaran:

a. Kegiatan Pendahuluan/Pembuka 5, 6, 7, 8, 9, 10

b. Kegiatan Inti 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,

20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28,

29, 30, 31, 32, 33,

c. Kegiatan Penutup 34, 35, 36, 37, 38

Tabel 1: Kisi-kisi Pedoman Observasi Pembelajaran

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara menjadi panduan peneliti selama proses

wawancara yang dilakukan terhadap narasumber. Narasumber dalam

penelitian ini meliputi: a) Guru Kelas, b) Guru Pendamping Khusus

(GPK), c) Anak Lamban Belajar, dan d) Kepala Sekolah SD Negeri

“Suka Menolong”. Informasi tentang strategi penyampaian pembelajaran

yang berlangsung dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

64

meliputi: 1) kegiatan pendahuluan/pembuka, 2) kegiatan inti, dan 3)

kegiatan penutup.

Kisi-kisi pedoman wawancara dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut (rincian pedoman wawancara terlampir).

No Aspek yang ditanyakan Nomor Item

1 Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan

1, 2, 3, 4, 5, 6

2 Kegitan Inti Pembelajaran:

a. Eksplorasi 7,8,9,10,11

b. Elaborasi 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20

c. Konfirmasi 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29

3 Kegiatan Penutup Pembelajaran 30, 31, 32, 33, 34

Tabel 2: Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kepada Guru Kelas

3. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan semua dokumen

yang berhubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan: 1) Prota. 2)

Prosem. 3) Silabus. 4) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas

regular. 5) Program Pembelajaran Individual (PPI) untuk anak lamban

belajar. 6) KKM anak lamban belajar. 7) Rapor anak lamban belajar. 8)

Item soal ulangan, tes, atau tugas lainnya untuk anak lamban belajar. 9)

Hasil belajar anak lamban belajar (tugas individu, kelompok, PR, latihan,

atau ulangan). 10) Daftar nilai anak lamban belajar. 11) Foto proses

pembelajaran anak lamban belajar di kelas reguler.

3.5. Kredibilitas dan Transferabilitas

Menurut Moleong (2011:324 untuk menetapkan keabsahan

(trustworthiness) data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik

pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

65

yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan (credibility), kebergantungan

(dependability), kepastian (confirmability), keteralihan (transferability)

Sugiyono (2014: 366) mengemukakan bahwa pengujian keabsahan

data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas internal), uji

transferability (validitas eksternal), uji dependability (reliabilitas), dan uji

confirmability (objektivitas).

3.5.1. Pengujian Credibility

Pengujian credibility merupakan uji kepercayaan terhadap data

hasil penelitian. Pengujian credibility dapat dilakukan dengan perpanjangan

pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi

dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, menggunakan bahan referensi,

dan member check (Sugiyono, 2014: 368).

3.5.2. Pengujian Transferability

Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian

kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat

diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel diambil. Nilai

transfer ini berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian

dapat diterapkan atau digunakan pada situasi lain (Sugiyono, 2009: 276).

Faisal (dalam Sugiyono,2014:377) mengemukakan bahwa apabila pembaca

laporan penelitian memperoleh gambaran yang sedemikian jelasnya,

“semacam apa” suatu hasil penelitian dapat diberlakukan (transferability),

maka laporan tersebut memenuhi standar transferabilitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

66

3.5.3. Pengujian Dependability

Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan

melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan

oleh auditor yang independen, atau pembimbing untuk mengaudit

keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Bagaimana

peneliti mulai menentukan masalah/fokus, memasuki lapangan, menentukan

sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data,

sampai membuat kesimpulan harus dapat ditunjukkan oleh peneliti

(Sugiyono, 2014: 377).

3.5.4. Pengujian Konfirmability

Pengujian konfirmability dalam penelitian kualitatif disebut uji

objektivitas penelitian. Penelitian dikatakan objektif bila hasil penelitian

telah disepakati oleh banyak orang. Dalam penelitian kualitatif, uji

konfirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat

dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji hasil

penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian

merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian

tersebut telah memenuhi standar konfirmability. Dalam penelitian, jangan

sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada (Sugiyono, 2014: 377-378).

Keabsahan data dalam penelitian ini diuji dengan pengujian

credibility. Pengujian credibility data atau kepercayaan terhadap data

hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

67

pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi,

menggunakan bahan referensi, dan member check (sugiono, 2014:368).

Dengan perpanjangan pengamatan berarti hubungan peneliti

dengan nara sumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab (tidak

ada jarak lagi), semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada

informasi yang disembunyikan lagi (Sugiono, 2014:369).

Peningkatan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih

cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data

dan urutan peristiwa akan direkam secara pasti dan sistematis. Dengan

meningkatkan ketekunan maka, peneliti dapat melakukan pengecekan

kembali apakah data yang telah ditemukan salah atau tidak dan memberikan

deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati

(Sugiyono, 2014: 371).

Triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara dan berbagai waktu (Wiliam Wiersma dalam Sugiyono, 2014:

372). Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik

pengumpulan data, dan waktu. Dalam penelitian ini teknik triangulasi yang

digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik, dan waktu.

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

Data yang diperoleh dari beberapa sumber tersebut dideskripsikan,

dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda berbeda, dan

yang spesifik dari sumber tersebut (Sugiono, 2014:373).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

68

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang

berbeda dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Bila dengan tiga

teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-

beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data

yang bersangkutan atau sumber lain, untuk memastikan data yang dianggap

benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda

(Sugiyono, 2014: 373-374).

Bahan referensi adalah adanya pendukung untuk membuktikan data

yang telah ditemukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini bahan referensi di

antaranya: 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas reguler, 2)

KKM Kelas Reguler; 3) Rapor anak lamban belajar; 4) Hasil belajar anak

lamban belajar (tugas individu dan kelompok, PR, latihan, atau ulangan); 5)

Daftar nilai anak lamban belajar; 6) Foto proses pembelajaran anak lamban

belajar di kelas; 7) Foto ruang kelas.

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh

peneliti kepada pemberi data, meliputi: 1) Guru kelas, 2) Anak lamban

belajar, 3) Guru Pembimbing Khsuus dan 4) kepala sekolah SD Negeri

“Suka Menolong”. Tujuan member check adalah untuk mengetahui

seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh

pemberi data berarti datanya data tersebut valid, sehingga semakin

kredibel/dipercaya. Pelaksanaan member check dapat dilakukan setelah satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

69

periode pengumpulan data selesai, atau setelah satu temuan, atau

kesimpulan (Sugiyono, 2014: 375-376).

3.6. Teknik Analisis Data

Nasution (Sugiyono, 2014: 336) mengemukakan bahwa analisis

data dalam penelitian kualitatif dimulai sejak peneliti merumuskan dan

menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus

menerus sampai penulisan hasil penelitian. Namun, analisis data lebih

difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data.

Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga mendapatkan

data yang jenuh (Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2014: 337).

Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan

conclusion drawing/verofication.

Aktivitas analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Makin lama peneliti ke

lapangan, maka jumlah data akan makin banyak, kompleks dan rumit.

Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

70

akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

diperlukan. Dalam reduksi data, peneliti dipandu oleh tujuan yang akan

dicapai (Sugiyono, 2014: 338-339).

2. Data Display ( Penyajian Data )

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchat dan

sejenisnya (Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2014: 341). Melalui

penyajian data tersebut, maka data akan tergorganisasikan, tersusun dalam

pola hubungan, sehingga akan semakin mudah difahami (Sugiono,

2014:341).

3. Conclusion Drawing/Verificatioan (Penarikan Kesimpulan dan

Verifikasi )

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah

merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan

baru tersebut dapat berupa deskripsi suatu objek yang sebelumnya masih

remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat

berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis, atau teori (Sugiyono,

2014: 345).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

71

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini peneliti akan membahas hasil penelitian dan

pembahasannya. Hasil penelitian akan berupa paparan tentang partisipan

penelitian, dan deskripsi partisipan penelitian. Pembahasan dalam bab ini

kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan peneliti selama penelitian dan hasil

triangulasi data.

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Situasi Kelas

Penelitian tentang strategi pembelajaran khususnya strategi

penyampain pembelajaran oleh guru dalam proses belajar mengajar di kelas

untuk anak slow learner (lamban belajar) yang dilaksanakan di sekolah

inklusi SD Negeri “Suka Menolong”, yaitu: di kelas I, kelas II, Kelas III,

Kelas IV dan kelas V. Di kelas tersebut terdapat anak berkebutuhan khusus

yang teridentifikasi sebagai anak lamban belajar. Guru kelas yang menjadi

subjek penelitian menghadapi kondisi yang berbeda-beda antara satu dengan

yang lainnya dalam menerapkan strategi penyampaian pembelajaran anak

slow learner (lamban belajar). Kondisi tersebut adalah keadaan lingkungan

kelas, jumlah anak berkebutuhan khusus (ABK) di kelas, jumlah anak

lamban belajar di kelas, dan keberadaan Guru Pembimbing Khusus (GPK).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

72

Guru Pendamping Khusus di SD Negeri “Suka Menolong” hanya

satu orang yang diperbantukan oleh Dinas Pendidikan. GPK tersebut bukan

hanya mendampingi satu anak ABK saja, tetapi mendampingi semua jenis

ABK yang bersekolah di SD Negeri “Suka Menolong”. GPK datang dua

kali dalam seminggu, yaitu hari Kamis dan Jumat. Ada juga beberapa orang

GPK yang mendampingi siswa yang berkebutuhan khusus lainnya yang

diusahakan oleh orang tua anak berkebutuhan khusus.

Di kelas I terdapat satu orang anak Lamban Belajar yang

merupakan pindahan dari SDN lain dan tidak didampingi GPK tetapi ibunya

setiap hari datang menunggui anaknya selama di sekolah. Satu orang anak

ADHD, satu orang anak Tuna Grahita Ringan, dan satu orang anak Tuna

Rungu yang di dampingi GPK dari orangtua. Di Kelas II terdapat dua orang

anak berkebutuhan khusus ADHD, satu orang anak autis yang didampingi

GPK dari orangtua dan dua orang anak lamban belajar tidak didampingi

GPK. Di Kelas III terdapat satu anak lamban belajar, satu orang Tuna

Grahita Ringan yang didampingi GPK dari orangtua, dan satu orang ADHD.

Di kelas IV terdapat tiga orang siswa lamban belajar dan empat orang

ADHD. Sedangkan di Kelas V terdapat dua orang anak lamban belajar dan

satu orang didampingi GPK dari orangtua yang mendampingi anak lamban

belajar tersebut secara intensif, dua orang Tuna Grahita Ringan dan dua

orang tuna rungu.

Pelaksanaan pembelajaran anak lamban belajar di kelas I-III untuk

mata pelajaran pokok diajarkan oleh Guru Kelasnya, sedangkan untuk mata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

73

pelajaran lain, misalnya Olahraga, Agama, Bahasa Jawa dan Komputer

diajarkan oleh Guru Mata Pelajaran. Di Kelas IV-VI mata pelajaran pokok

(Matematika, IPS, IPA, Bahasa Indonesia dan PKn) diajarkan oleh Guru

Bidang studi yang merupakan Guru Kelas IV, V, dan VI. Guru wali kelas

tidak sepenuhnya mengajarkan mata pelajaran di kelasnya. Guru kelas tidak

menyusun Program Pembelajaran Individual (PPI) untuk anak lamban

belajar dan untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) lainnya. Pelaksanaan

pembelajaran anak lamban belajar di semua kelas mengikuti Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) reguler.

Guru yang mengajar mata pelajaran dimana guru tersebut

mengajarkan mata pelajaran tertentu memberikan perlakuan khusus kepada

anak lamban belajar apabila mengalami kesulitan dalam mengikuti proses

pembelajaran di kelas, yaitu dengan memberikan pengulangan materi dan

instruksi, mengecek kemajuan hasil belajar, dan bantuan dalam pengerjaan

tugas secara individual.

4.1.2. Strategi Penyampaian Pembelajaran Untuk Anak Lamban Belajar

Peneliti melaksanakan kegiatan observasi, wawancara dan

dokumentasi untuk mendapatkan informasi mengenai strategi

penyampaian pembelajaran untuk anak lamban belajar di Sekolah Inklusi

SD Negeri “Suka Menolong”. Jadwal pelaksanaan kegiatan dapat dilihat

dalam tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

74

Pelaksanaan Observasi Kegiatan Pembelajaran

Tabel 3: Jadwal Pelaksanaan Observasi Kegiatan Pembelajaran

No Kelas Hari/Tanggal Waktu Mata

Pelajaran

Keterangan

1 I Rabu, 23 Nopember 2016 07.35 – 08.45 Matematika Guru Kelas

2 I Jumat, 11 November

2016 07.35 – 08.45 PKn Guru Kelas

3 II Senin, 14 Nopember

2016 09.05 – 10.15 Matematika Guru Kelas

4 III Kamis, 10 Nopember

2016

08.10 – 08.45

Istirahat

09.05-09.40

Matematika Guru Kelas

5 III Kamis, 10 Nopember

2016 09.40 – 10.50

Bahasa

Inggris

Guru Bidang

Studi

6 IV Selasa, 15 Nopember

2016 07.00 – 08.10 Matematika

Guru Bidang

Studi

7 IV Selasa, 15 Nopember

2016

08.10 – 08.45

istirahat

09.05-09.40

IPS Guru Kelas

8 V Selasa, 22 Nopember

2016

09.40 – 10.50 Bahasa

Indonesia

Guru Bidang

Studi

9 V

Jumat, 18 Nopember

2016

08.10-08.45

Istirahat

09.05-09.40

IPA Guru Kelas

Pelaksanaan wawancara

Tabel 4 : Jadwal Pelaksanaan wawancara

No Hari/Tanggal Subjek Wawancara

1 Kamis,

17 Nopember 2016 GPK (Guru Pendamping Khusus)

2 Selasa,

22 November 2016 Guru Kelas V

3 Rabu,

30 November 2016 Guru Kelas II

4 Kamis,

8 Desember 2016 Guru Kelas I

Berdasarkan data hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Hasil penelitian terhadap strategi penyampaian pembelajaran dalam proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

75

kegiatan belajar mengajar di SD Negeri “Suka Menolong” adalah sebagai

berikut:

1. Pelaksanaan Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan Pendahuluan dalam penelitian ini difokuskan pada

enam aspek, yaitu: a) Orientasi, b) Apersepsi, c) Motivasi, d) Pemberian

acuan, e) Melaksankan Tes Awal, f) Pembagian kelompok belajar dan

penjelasan mekanisme pelaksanaaan pengalaman belajar.

a). Orientasi

Hasil observasi pembelajaran terhadap Guru Kelas I-V dalam

kegiatan orientasi, cara guru mengajak peserta didik memusatkan

perhatian pada materi yang akan dibelajarkan tidak dibedakan antara

anak reguler dan anak lamban belajar. Guru mengucapkan salam,

misalnya : “Selamat pagi anak-anak…?”…..”apa kabar..??”…”apakah

ada PR..?. Anak-anak menjawab: “Selamat pagi bu Guru, … “kabar

baik…”, “PR ada”, mengumpulkan PR dan menanyakan kegiatan yang

dilakukan siswa sebelum masuk kelas. Hasil wawancara terhadap Guru

Kelas I sebelum memulai pelajaran anak biasanya sudah langsung bisa

memusatkan perhatian untuk belajar, mereka sudah menyiapkan buku

dan materi yang akan diajarkan (WI.GKI.08122016.1). Guru Kelas II

mengajak siswa memperhatikan ketika guru sedang menerangkan

(WI.GKII.2211216.3-4) dan memberikan pendekatan kepada anak

lamban belajar (WI.GKII.2211216.6-9 dan WI.GKII.2211216.12)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

76

Guru Kelas III, Kelas IV dan Kelas V ketika peneliti

melakukan observasi setelah mengucapkan salam guru mengajak

memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan dibelajarkan

dengan meminta siswa supaya duduk tenang di tempat duduknya

masing-masing. Guru Kelas IV mengajak siswa yang masih ribut untuk

tenang, dengan mengatakan: “apakah sudah cukup”, “apakah sudah

sudah siap untuk belajar?” dan siswa menjawab: “sudah”. Setelah itu

siswa diam dan mulai tenang. Guru Kelas V meminta siswa yang ribut

supaya diam dan memberikan nasehat. Hasil wawancara terhadap Guru

Kelas V mengajak anak lamban balajar untuk memusatkan perhatian

pada materi yang akan dibelajarkan dengan terlebih dahulu

mengucapkan salam dan berdoa (WI.GKV.2211216.1), guru

mengabsen siswa secara klasikal dengan bertanya : “Siapa yang ga

berangkat?” (WI.GKV.2211216.6) dan memberikan motivasi kepada

siswa (WI.GKV.2211216.6).

b). Apersepsi

Berdasarkan hasil Observasi terhadap Guru Kelas I, II, III, IV

dalam kegiatan ini guru melakukan tanya jawab tentang materi yang

sudah dipelajari sebelumnya. Guru Kelas IV dan Kelas V

menanyakan/mengumpulkan PR. Apersepsi sama untuk anak lamban

belajar dan yang reguler. Berdasarkan hasil wawancara terhadap Guru

Kelas I, guru mengingatkan materi sebelumnya dan mengumpulkan PR

(WI.GKI.08122016.1-2 dan WI.GKI.08122016.3-4). Guru Kelas II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

77

mengatakan bahwa apersepsi sama untuk anak lamban belajar dengan

kelas regular (WI.GKII.2211216.2-3). Guru Kelas V mengatakan

bahwa guru membutuhkan waktu yang sangat lama untuk melakukan

apersepsi untuk masuk pada kegiatan inti, karena setiap hari mesti “ada

kejadian”. (WI.GKV.2211216.11) Guru kadang menghabiskan waktu

jam pembelajaran untuk memotivasi anak, karena tugas guru bukan

hanya mengajar tetapi juga mendidik (WI.GKV.2211216.14-17). Guru

menanamkan karakter disiplin dan jujur kepada semua anak. Anak

lamban belajar biasanya belum bisa fokus pada awal pembelajaran,

hanya badannya yang ada di kelas tetapi pikiran tidak pada pelajaran.

c). Motivasi

Berdasarkan hasil observasi terhadap Guru Kelas I, II, V,

guru menyampaikan manfaat tentang materi dan kegiatan yang diajarkan

kepada siswa kepada anak lamban belajar sama dengan anak reguler.

Guru Kelas IV tidak menyampaikan gambaran manfaat tentang materi

dan kegiatan yang diajarkan, guru langsung meminta siswa mengerjakan

tugas latihan atau LKS. Bentuk pemberian motivasi berdasarkan hasil

wawancara dengan Guru Kelas V adalah dengan menanamkan

pendidikan karakter, karena setiap hari anak-anak mesti ada yang

“kejadian” (WI.GKV.2211216.11). Guru Kelas V menanamkan kepada

siswa sikap jujur dan disiplin. Guru kadang menghabiskan waktu jam

pembelajaran untuk memotivasi anak, karena tugas guru bukan hanya

mengajar tetapi juga mendidik (WI.GKV.2211216.14-17).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

78

d). Pemberian Acuan

Hasil Observasi Guru Kelas II, III dalam kegiatan ini guru

menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan materi yang akan

diajarkan dengan menyampaikan cara mengerjakan tugas yang akan

dikerjakan oleh siswa. Guru Kelas III dan guru Kelas IV memberikan

contoh cara mengerjakan latihan. Hasil wawancara kepada Guru Kelas

V, guru menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan materi kepada

anak lamban belajar sama dengan anak regular (WI.GKV.2211216.1).

e). Melaksanakan Tes Awal

Tes awal yang dilakukan oleh Guru Kelas I, adalah dengan

menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan materi yang dipelajari

sebelumnya dan materi yang akan dipelajari. Peneliti mendapatkan

informasi ketika melakukan wawancara dengan Guru Kelas V bahwa

guru tidak melakukan tes awal.

f). Pembagian kelompok

Pembagian kelompok belajar ketika peneliti melakukan

observasi di semua kelas tidak dilakukan oleh guru. Hasil wawancara

kepada Guru Kelas I, bahwa guru jarang melaksanakan kegiatan belajar

kelompok, apabila ada kegiatan kelompok anak lamban belajar

digabung dengan anak yang lain dan biasanya dilakukan setelah akhir

materi atau akhir pembelajaran (WI.GKI.08122016.1-2). Menurut Guru

Kelas II anak lamban belajar dalam kegiatan belajar kelompok biasanya

pasif (WI.GKII.2211216.2). Guru Kelas V mengatakan anak lamban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

79

belajar diikutsertakan dalam kerja kelompok, meskipun ada konflik di

antara anak-anak. (WI.GKV.2211216.1-3), anak lamban belajar

dilibatkan dalam kelompok dengan harapan akan ada tutor sebaya yang

bisa mengajari anak lamban belajar (WI.GKV.2211216.7).

2. Kegiatan Inti Pembelajaran

a). Eksplorasi

Hasil observasi di Kelas I, II dan III, IV, V guru melibatkan

peserta didik mencari informasi tentang topik/tema materi yang akan

dipelajari dengan memberikan soal latihan dan mengerjakan LKS.

Hasil Wawancara terhadap guru Kelas I, bahwa anak lamban belajar

dilibatkan dalam mencari informasi dengan diberi pengarahan oleh guru

dan dibantu oleh teman (WI.GKI.08122016.1-2). Menurut Guru Kelas

II guru membantu anak dengan meminta temannya untuk mengajari

meskipun nantinya anak lamban belajar hanya menyalin.

(WI.GKII.2211216.1-4), sedangkan menurut Guru Kelas V cara

memfasilitasi anak lamban belajar supaya terlibat dalam mencari

informasi tentang topik yang dipelajari dengan menggunakan tayangan

slide secara berulang-ulang (WI.GKV.2211216.1-3).

Ketika Observasi pembelajaran pada umumnya media yang

digunakan oleh guru kelas dalam kegiatan pembelajaran adalah LKS.

Guru Kelas I menggunakan media kartu dan gambar. Guru Kelas III

menggunakan pendekatan pembelajaran dengan praktek langsung

tentang materi yang diajarkan. Berdasarkan hasil wawancara, Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

80

Kelas I mengatakan bahwa media pembelajaran yang efektif untuk anak

lamban belajar adalah gambar dan bentuk miniature. Dalam

menyampaikan materi pembelajaran harus diulang dua sampai tiga kali

(WI.GKI.08122016.1, WI.GKI.08122016.3-4 dan WI.GKI.08122016.6-

7). Menurut Guru Kelas II untuk anak lamban belajar

(WI.GKII.2211216.1) media pembelajaran dan sumber belajar, yaitu

LKS dan Guru, sedangkan menurut Guru Kelas V Guru media

pembelajaran yang digunakan guru untuk anak lamban belajar adalah

slide (tayangan) (WI.GKV.2211216.1).

Hasil observasi di Kelas I, II, IV guru memfasilitasi

terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik

dengan guru dengan memberikan pertanyaan kepada siswa dan

meminta temannya yang sudah bisa untuk mengajari teman yang

belum bisa, siswa yang tidak bisa diberi kesempatan bertanya

kepada guru. Di Kelas III pada pelajaran matematika siswa belajar

secara individu sedangkan pada pelajaran bahasa Inggris guru

memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara

peserta didik dengan guru dengan praktek langsung berbicara dalam

bahasa Inggris. Ketika peneliti melakukan wawancara terhadap Guru

Kelas, Guru Kelas V mengatakan bahwa cara memfasilitasi anak

lamban belajar agar bisa berinteraksi dengan orang lain dengan kerja

kelompok dan memberikan pertanyaan kepada anak lamban belajar

(WI.GKV.2211216.1), sedangkan menurut Guru Kelas I memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

81

pengarahan kepada anak regular supaya tidak membeda-bedakan teman

(WI.GKI.08122016.1-2).

Hasil observasi di Kelas I, guru melibatkan peserta didik

supaya aktif dalam dalam kegiatan pembelajaran dengan mengajukan

pertanyaan dan menyebut nama siswa yang akan menjawab pertanyaan

dari guru. Di Kelas II guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam

kegiatan pembelajaran dengan mengerjakan LKS. Di Kelas III pada

pelajaran matematika tidak terlihat cara guru melibatkan peserta didik

supaya aktif, karena siswa mengerjakan LKS secara individu sedangkan

ketika mata pelajaran bahasa Inggris guru melibatkan peserta didik

secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan praktek langsung

berbicara dalam bahasa Inggris kepada teman dan guru. Di Kelas V

Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan

pembelajaran melalui kegiatan tanya jawab. Berdasarkan hasil

wawancara kepada Guru, guru kelas I mengajak anak lamban belajar

supaya aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan menunjuk atau

menyebutkan nama anak atau dengan urut giliran dan memancing

dengan memberikan pertanyaan (WI.GKI.08122016.1). Menurut Guru

Kelas II anak lamban belajar mau memberikan pendapat atau tanggapan

dalam kegiatan belajar di kelas tetapi kadang-kadang tidak

“nyambung”. (WI.GKII.2211216.1, WI.GKII.2211216.3), sedangkan

menurut guru kelas V, guru memfalitasi anak lamban belajar agar

terlibat dalam kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

82

(WI.GKV.2211216.1). Anak lamban belajar lebih banyak pasif dalam

kelas, dan selalu terakhir dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru (WI.GKV.2211216.4). Guru kelas V menambahkan bahwa anak

lamban belajar belum bisa membuat laporan dalam kegiatan belajar

mengajar, dalam kelompok anak lamban belajar biasanya tugasnya

menulis (WI.GKV.2211216.1-2).

b). Elaborasi

Berdasarkan hasil observasi di Kelas I, II, III, IV, V Guru

membiasakan peserta didik menulis melalui tugas-tugas tertentu yang

bermakna dengan menuliskan jawaban tugas dalam buku latihan, buku

catatan dan LKS. Hasil wawancara terhadap guru kelas I, guru

mengatakan bahwa setiap hari memberikan PR kepada anak lamban

belajar, tugas yang belum selesai dikerjakan di sekolah dijadikan PR

dengan tujuan agar materi diulang di rumah (WI.GKI.08122016.1-5).

Guru Kelas I, II, IV memfasilitasi peserta didik melalui

pemberian tugas secara tertulis dengan meminta siswa mengerjakan

latihan yang diberikan oleh guru dalam buku latihan atau LKS. Guru

kelas V memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas pribadi

secara tertulis. Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru kelas II

anak lamban belajar tidak bisa mengerjakan tugas tepat waktu, anak

lamban belajar harus didampingi supaya bisa mengerjakan tugas yang

diberikan (WI.GKII.2211216.1, WI.GKII.2211216.3 dan

WI.GKII.2211216.4-5).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

83

Hasil observasi di kelas I menunjukkan bahwa guru memberi

kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah,

dan bertindak tanpa rasa takut melalui latihan soal secara individu,

siswa diberi kesempatan untuk bertanya kepada teman dan guru untuk

menanyakan soal yang belum dimengerti oleh siswa dan menuliskan

jawaban tugas di papan tulis. Guru kelas II menambahkan bahwa anak

lamban belajar membutuhkan tambahan waktu dalam mengerjakan

tugas dan ulangan (WI.GKII.2211216.1).

Hasil observasi di kelas I cara guru memfasilitasi peserta

didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar

adalah dengan mengajak siswa untuk mengerjakan tugas yang diberikan

dengan benar dan tepat pada waktunya. Menurut guru kelas I ketika

peneliti melakukan wawancara mengatakan bahwa anak lamban belajar

punya daya saing terutama dalam bidang atau dalam mata pelajaran

yang disukai oleh anak lamban belajar (WI.GKI.08122016.1-2). Anak

lamban belajar diberi motivasi agar mau berkompetisi secara sehat

untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Menurut guru kelas II materi

pelajaran untuk anak lamban belajar belajar harus disampaikan

berulang-ulang agar anak lamban belajar bisa memahami materi yang

diajarkan (WI.GKII.2211216.1 dan WI.GKII.2211216.1). Menurut

Guru Kelas V anak lamban belajar tidak bisa diikutkan dalam lomba

yang berkaitan dengan akademik tetapi masih bisa dalam bidang lain,

misalnya olahraga (WI.GKV.2211216.1).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

84

Hasil observasi di Kelas I, IV guru memfasilitasi peserta

didik untuk menyajikan hasil kerjanya di papan tulis. Di Kelas V guru

memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan kreasi dan kerja

individual dengan membacakan hasil karangannya di depan kelas.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru Kelas II anak lamban

belajar harus diberi dorongan supaya mau menunjukkan hasil kerjanya

(WI.GKV.2211216.1).

Hasil observasi di Kelas I guru memfasilitasi peserta didik

melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya

diri peserta didik dengan mengerjakan tugas tanpa bantuan orang lain

atau teman. Di kelas III guru memfasilitasi peserta didik melakukan

kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta

didik dengan meminta siswa berpasangan praktek menanyakan nama,

kabar dan jawabannya dalam bahasa inggris. Kelas IV guru

memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik dengan

meminta siswa menuliskan jawaban latihan yang sudah dikerjakan di

papan tulis dan diberi pujian atas hasil kerja siswa, sedangkan di Kelas

V guru memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik dengan

menyampaikan jawaban soal LKS yang sudah dikerjakan dan

membacakan hasil karangannya di depan kelas. Berdasarkan hasil

wawancara terhadap Guru Kelas II, anak lamban belajar yang terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

85

di kelas dua tidak merasa minder karena teman-teman tidak ada yang

mengejek atau “ngeledek” (WI.GKII.2211216.1). Guru Kelas II

menambahkan bahwa guru dan orang tua harus bekerjasama dalam

membimbing anak lamban belajar supaya tumbuh rasa percaya diri dan

rasa bangga dalam diri anak lamban belajar (WI.GKV.2211216.1-2).

c). Konfirmasi

Berdasarkan hasil observasi di Kelas I, II, III guru

memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan

berupa kata-kata dengan mengatakan: “bagus”, “jawabanmu benar”.

Di Kelas IV guru memberikan umpan balik positif dan penguatan

dalam bentuk lisan dan isyarat, terhadap keberhasilan peserta didik,

yaitu memberikan tanda “√” (centang) apabila jawaban yang

dituliskan siswa benar dan tanda “x” bila jawaban siswa salah,

memberikan pujian berupa “jempol” apabila jawaban siswa benar. Di

Kelas V guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam

bentuk lisan, isyarat terhadap keberhasilan peserta didik dengan

mengatakan “hebat”, memberikan bintang dan kadang bonus nilai

memberikan “tepuk tangan”. Berdasarkan hasil wawancara dengan

Guru Kelas I, guru memberikan umpan balik atas keberhasilan belajar

siswa dengan memberikan pujian berupa kata-kata/ucapan: “pintar”

atau dengan memberikan gambar (WI.GKI.08122016.1dan

WI.GKI.08122016.2-3), sedangkan menurut Guru Kelas II

memberikan umpan balik positif atas keberhasilan dalam bentuk kata-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

86

kata. Misalnya: Ya bagus. Ya seperti ini kerjanya. Tepuk jari. Tepuk

tangan. Kadang-kadang memberikan bintang dan tanda tangan

(WI.GKII.2211216.1 dan WI.GKII.2211216.2).

Guru Kelas V menambahkan, misalnya kalau diadakan

ulangan guru langsung memberikan nilai, kemudian diumumkan siapa

nilai yang tertinggi, anak yang mendapatkan nilai tertinggi diberi

pujian dan diberi motivasi supaya mempertahankan nilainya

sedangkan kepada anak yang nilainya tidak bagus diberi juga

motivasi dengan mengajak mereka untuk belajar lebih giat dan lebih

memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan pelajaran

(WI.GKV.2211216.1 dan WI.GKV.2211216.3-6).

Hasil observasi di Kelas I, II, III, IV dan V guru

memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik misalnya dengan mengerjakan LKS secara bersama-

sama. Berdasarkan hasil observasi tidak semua guru mengajak siswa

melaksanakan refleksi pembelajaran. Hasil wawancara dengan Guru

Kelas I menunjukkan bahwa guru tidak mengajak siswa melakukan

kegiatan refleksi (WI.GKI.08122016.1) karena siswa kelas I belum

bisa diajak refleksi. Menurut Guru Kelas II kegiatan refleksi dengan

memberikan motivasi secara klasikal supaya anak didik lebih rajin

belajar (WI.GKV.2211216.1), sedangkan menurut Guru Kelas V anak

lamban belajar belum bisa diajak untuk melakukan refleksi

(WI.GKV.2211216.1). Hasil observasi di Kelas III menunjukkan cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

87

guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai kompetensi dasar dengan mempraktekan

cara berbicara dalam bahasa Inggris tentang menanyakan nama, kabar

dan jawabannya dalam bahasa Inggris. Hasil Observasi dan

wawancara menunjukkan bahwa guru berfungsi sebagai narasumber

dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang

menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang

dimengerti oleh anak, yaitu Bahasa Indonesia dan kadang-kadang

menggunakan Bahasa Jawa.

Hasil Observasi di Kelas I, guru membantu peserta didik

dalam menyelesaikan masalah dengan menjelaskan kembali materi

yang belum dimengerti oleh siswa. Di Kelas II guru membantu

peserta didik dalam menyelesaikan masalah dengan menjelaskan

jawaban LKS kepada siswa. Di Kelas I guru membantu siswa

menyelesaikan masalah dengan bersama-sama siswa yang lain

memperbaiki hasil kerja siswa yang diminta oleh guru untuk

menuliskan jawaban tugas di papan tulis, sedangkan di Kelas V guru

membantu peserta didik dalam menyelesaikan masalah dengan

memperbaiki jawaban siswa dalam mengerjakan LKS dan

memberikan pujian atas hasil kerja siswa. Berdasarkan hasil

wawancara kepada guru kelas I, anak lamban belajar membutuhkan

waktu lebih lama dalam mengerjakan tugas dibandingkan dengan anak

yang lain harus diberi tambahan waktu untuk mengerjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

88

(WI.GKI.08122016.1). Menurut guru kelas II, guru memberikan

bantuan kepada anak lamban belajar dalam mengerjakan tugas

biasanya dengan membacakan soal berulang-ulang dan anak lamban

belajar menjawab dengan lisan karena belum bisa menulis dan

membaca (WI.GKII.2211216.1).

Hasil observasi di Kelas I, IV guru memberikan motivasi

kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif

dengan menyebutkan nama siswa dan mengajak untuk lebih

bersemangat dalam mengerjakan tugas. Guru kelas III memberikan

motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi

aktif agar lebih tekun dalam belajar dan berani berbicara dalam

bahasa Inggris. sedangkan Guru Kelas V memberikan motivasi

kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif

dengan mengatakan: “belajar dan berlatih lebih giat lagi”. Hasil

wawancara kepada Guru kelas II mengatakan bahwa cara memotivasi

anak lamban belajar dengan meminta orangtua supaya anak lamban

belajar diberi les tambahan (WI.GKV.2211216.1), sedangkan menurut

Guru Kelas V motivasi belajar untuk anak lamban belajar bukan

hanya dari sekolah tetapi juga dari keluarga. Guru memberikan

motivasi kepada anak lamban belajar dengan melakukan pendekatan

personal, misalnya dengan menanyakan kesulitan yang dihadapi anak

lamban belajar (WI.GKV.2211216.3-4).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

89

GPK mengatakan bahwa umpan balik untuk anak slow

learner apabila hasil kerja anak bagus adalah berupa pujian. Setiap

guru harus memberikan reward, karena reward bisa menguatkan.

Anak-anak slow learner biasanya lebih rentan, rentan untuk penguatan

dan penguatan itu penting sekali. Anak slow learner rentan mentalnya,

karena daya pikirnya di bawah anak-anak normal.

3. Kegiatan Penutup Pembelajaran

Hasil observasi di Kelas I dan V guru bersama dengan peserta

didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran dengan

menanyakan kembali materi atau melalui tanya jawab tentang materi

yang telah dipelajari. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas I

guru tidak selalu mengajak siswa membuat kesimpulan. Guru kadang-

kadang mengajak siswa membuat kesimpulan dengan mengajukan

pertanyaan (WI.GKI.08122016.1-3). Menurut guru kelas V anak lamban

belajar belum bisa diajak untuk membuat kesimpulan dalam kegiatan

pembelajaran, meskipun dipancing dengan membuat pertanyaan

(WI.GKV.2211216.4-5), anak lamban belajar takut mengungkapkan

pendapat, mungkin takut salah dan takut diejek oleh teman-temannya.

Hasil observasi di kelas I, II, III, IV dan V guru memberikan penilaian

secara tertulis atas hasil kerja siswa, dan menanyakan perasaan siswa

selama belajar.

Hasil observasi di kelas I, III dan V guru memberikan umpan

balik terhadap proses dan hasil pembelajaran dengan memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

90

nilai dan pujian. Di kelas II guru memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran berupa kata-kata pujian, yaitu: “bagus

dan belajar lebih giat”. Di kelas IV guru memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil pembelajaran dengan memberikan pujian

kepada siswa berupa kata-kata “bagus”, “benar” apabila jawaban

siswa benar dan apabila jawaban siswa salah guru mengatakan

“salah”, “kerjakan dengan lebih teliti”, dan “belajar lagi”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas I, umpan balik negatif

apabila anak lamban belajar gagal dalam mengerjakan tugas dengan

memberikan”tanda salah”. Guru meminta anak lamban belajar

mengerjakan tugas tersebut sampai betul atau sampai batas maksimal

kemampuan anak lamban belajar mengerjakannya (WI.GKI.08122016.1

dan WI.GKI.08122016.2-4). Menurut guru kelas V umpan balik

terhadap proses dan hasil pembelajaran anak lamban belajar dengan

memberikan reward. Misalnya kalau diadakan ulangan guru langsung

memberikan nilai, kemudian diumumkan siapa nilai yang tertinggi.

Anak yang mendapatkan nilai tertinggi diberi pujian. Anak yang

mendapat nilai bagus diberi motivasi supaya mempertahankan nilainya

sedangkan kepada anak yang nilainya tidak bagus diberi juga motivasi

dengan mengajak mereka untuk belajar lebih giat dan lebih

memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan pelajaran

(WI.GKV.2211216.1 dan WI.GKV.2211216.3-6).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

91

Hasil observasi di Kelas I, II, III, IV dan V guru merencanakan

kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas individual dan

pemberian latihan/PR kepada siswa. Berdasarkan hasil wawancara

kepada guru kelas I, guru mengadakan ulangan dan evaluasi sebagai

bentuk tindak lanjut kegiatan pembelajaran kepada anak lamban belajar

(WI.GKI.08122016.1). Menurut guru kelas V melaksanakan bimbingan

individu kepada anak lamban belajar sebagai bentuk tindak lanjut

apabila anak lamban belajar tidak berhasil dalam kegiatan pembelajaran

(WI.GKV.2211216.1). Guru memberikan tugas untuk mengerjakan soal,

misalnya: ada sepuluh kamu pilih lima soal yang mana bisa kamu

kerjakan, kalau bisa dikerjakannya ya dia dapat nilai sepuluh

(WI.GKV.2211216.1-2).

Hasil observasi di Kelas I, II, IV, dan V guru menyampaikan

rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan meminta siswa

membaca materi yang akan diajarkan. Berdasarkan hasil wawsancara

dengan guru kelas I, guru tidak menyampaikan materi pembelajaran

berikutnya apabila masih dalam tema yang sama, tetapi apabila masuk

pada tema yang baru guru menyampaikan supaya anak mempelajari

materi tersebut di rumah (WI.GKI.08122016.1-2 dan

WI.GKI.08122016.3-4). Menurut guru kelas V, guru kadang

menyampaikan dan kadang tidak menyampaikan rencana pembelajaran

untuk pertemuan berikutnya, guru melihat kondisi kelas

(WI.GKV.2211216.1-3).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

92

Dari hasil observasi dan wawancara dari subjek penelitian, peneliti

mendapatkan beberapa hal penting yang ada hubungannya dengan strategi

penyampain pembelajaran terhadap anak slow learner di sekolah inklusi,

yaitu: lingkup materi dan tujuan pembelajaran untuk semua anak sama,

yaitu mengarah ke akademik. Semua jenis metode pembelajaran bisa

diterapkan untuk anak slow learner. Metode pembelajaran untuk anak

lamban belajar lebih ke praktek, simulasi. Anak lamban belajar lebih cepat

memahami kalau mengalami langsung terutama hal-hal yang abstrak. Anak

lamban belajar lebih tertarik dalam mempelajari suatu materi dengan

menggunakan slide. Prinsip pelaksanaan pembelajaran kepada anak lamban

belajar adalah adalah penanaman konsep daripada hafalan, anak lamban

belajar dapat memahami materi yang diajarkan apabila diulang-ulang.

Bahasa yang digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas

sama untuk semua siswa.

Di SD Negeri “Suka Menolong” tidak ada tambahan waktu belajar

untuk anak slow learner, yang ada hanya untuk kelas VI ketika mendekati

pelaksanaan UN. Pembelajaran remidial dilaksanakan berdasarkan

kebijakan guru kelas. Remidi biasanya dikerjakan di rumah dan dibantu

oleh orang tua. Tugas/latihan, PR dan ulangan untuk anak lamban belajar

sama dengan anak yang lainnya hanya saja dalam penilain guru

membedakan bobotnya. Misalnya apabila anak lamban belajar bisa

mengerjakan lima dari sepuluh soal yang ada maka anak lamban

mendapatkan nilai 100 atau sudah mencapai KKM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

93

Kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam kegiatan pembelajaran

adalah seringkali materi tidak selesai karena muridnya beragam. Faktor

yang sangat mempengaruhi keberhasilan anak lamban belajar dalam

belajarnya adalah peran orangtua dalam mendampingi anak. Cara

meningkatkan motivasi belajar anak adalah lamban belajar dengan

menciptakan suasana belajar yang baik di lingkungan anak, baik di

lingkungan sekolah, rumah dan keluarga.

Anak lamban belajar yang bersekolah di SD Negeri “Suka

Menolong” ada yang memiliki rasa percaya diri dan ada juga yang tidak

memiliki rasa percaya diri, malu mengungkapkan pendapat dan cenderung

banyak diam. Kemampuan anak lamban belajar bila diberi terapi atau

latihan-latihan bisa berubah/meningkat, karena IQ tidak menetap setiap

tahun bisa berubah sebanyak pengalaman diperoleh.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Deskripsi Karakteristik Anak Lamban Belajar

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SD Negeri

“Suka Menolong”, secara fisik anak lamban tidak ada bedanya dengan anak-

anak normal lainnya. Anak lamban belajar bisa bersosialisasi dengan teman-

teman sebayanya, bermain bersama dan belajar bersama di kelas, namun

dalam kemampuan intelek mereka berbeda dengan anak-anak normal

seusianya, beberapa diantara mereka cenderung pendiam dan pemalu. Hal

tersebut sesuai dengan karakteristik anak lamban belajar menurut Agustin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

94

(2011:38) bahwa anak dengan slow learner memiliki ciri fisik normal,

kemampuan belajarnya lebih lambat dibandingkan dengan teman sebayanya

dan dari sisi perilaku mereka cenderung pendiam dan pemalu. Triana & Amir

(2013:13) menambahkan bahwa masalah yang dihadapi anak lamban belajar

atau slow learner adalah anak cenderung bersikap pemalu, menarik diri dari

lingkungan sosialnya dan hasil prestasi belajar kurang optimal.

Anak slow learner di Kelas I (laki-laki) dan Kelas III (perempuan)

pernah tinggal kelas dan pindahan dari SD lain. Hal tersebut sesuai dengan

salah satu masalah anak lamban belajar yang dikemukakan oleh Triana &

Amir (2013:14) bahwa karena ketidakmampuan dalam mengikuti pelajaran di

kelas dapat membuat anak lamban belajar tinggal kelas. Garnida (2015:16)

dan Desiningrum (2016:13) mengemukakan bahwa salah satu ciri-ciri yang

dapat diamati pada anak lamban belajar, yaitu pernah tidak naik kelas.

Anak lamban belajar atau slow learner di Kelas I memiliki

semangat belajar tetapi kurang percaya diri dalam mengerjakan tugas-tugas

yang diberikan oleh guru. Anak slow learner ketika diberi tugas mandiri

sering ke datang kepada guru menanyakan apakah tugas yang dikerjakannya

sudah benar. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Agustin (2011:38) yang

mengatakan bahwa anak lamban belajar atau slow learner cenderung kurang

percaya diri. Wijaya (2101:58) menambahkan bahwa salah satu ciri-ciri anak

lamban belajar adalah sangat bergantung pada guru dan orang tua di dalam

membuktikan kebenaran pengetahuan yang sedang dipelajarinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

95

Di kelas II (laki-laki) belum bisa berhitung dan membaca masih

perlu didampingi secara khusus. Anak slow learner mengalami kesulitan

dalam mengerjakan soal-soal latihan yang membutuhkan jawaban dengan kata

atau kalimat sederhana karena belum bisa membaca. Anak dibantu dengan

menyebutkan huruf atau mengeja jawaban yang dituliskan dengan kata atau

kalimat. Hal tersebut sejalan dengan salah satu ciri siswa lamban belajar

menurut Wijaya (2010:63) bahwa siswa lamban belajar mengalami kesulitan

saat menuliskan pengetahuan dalam bentuk karangang-karangan lainnya,

sekalipun menggunakan kata dan kalimat sederhana. Jenson (dalam Ramar

dan Kususma, 2006:2-3) menambahkan bahwa kebanyakan anak lamban

belajar mengalami masalah dalam pelajaran membaca dan menulis.

Perilaku anak lamban belajar di Kelas III, IV, V adalah cenderung

lebih pendiam, pemalu dan suka menyendiri, ketika ditanya mereka diam,

tidak memberi jawaban, tidak bisa mengerjakan tugas mandiri dengan baik

dan bahkan tidak selesai. Anak lamban belajar di kelas III pada waktu istirahat

jarang keluar dari kelas. Dia hanya duduk tanpa melakukan apa-apa dan

pandangan kosong. Hal tersebut sejalan dengan salah satu karakteristik anak

lamban belajar menurut Ramar dan Kususma (2006:6-18) bahwa anak lamban

belajar kesulitan dalam menemukan dan mengkombinasikan kata,

ketidakdewasaan emosi, dan sifat pemalu membuat anak lamban belajar tidak

mampu berekspresi atau mengungkapkan ide. Anak lamban belajar kurang

mempunyai inisiatif (Mulyadi, 2010:123). Triana & Amir (2013:13)

mengumukakan bahwa salah satu masalah yang dihadapi oleh anak lamban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

96

belajar yaitu cenderung bersikap pemalu dan manarik diri dari lingkungan

sosialnya. Wijaya (2010:58-63) menambahkan bahwa salah satu ciri anak

lamban belajar yaitu lemah dalam mengerjakan tugas-tugas latihan di sekolah

dan di rumah.

Anak lamban belajar di Kelas IV ketika sedang mengikuti

pelajaran di kelas, yang mereka lakukan mencoret-coret kertas, kadang-

kadang membolak-balik buku dan kelihatan ketakutan ketika pelajaran

matematika. Mata Pelajaran yang tidak disukai oleh anak slow learner adalah

mata pelajaran matematika, matematika membuat mereka pusing. Mereka

tidak menyukai guru yang kelihatan galak. Hal tersebut sejalan dengan salah

satu ciri siswa lamban belajar menurut Wijaya (2010:58-63) yaitu siswa

lamban belajar kurang memperlihatkan perhatiannya terhadap apa dan

bagaimana tugas itu dapat diselesaikan dengan baik. Triani & Amir

menambahkan bahwa salah satu karakteristik anak lamban belajar dilihat dari

aspek inteligensi yaitu mereka mengalami masalah hampir pada semua mata

pelajaran terutama pada mata pelajaran yang berkenaan dengan hafalan dan

pemahaman dan sulit memahami hal-hal yang abstrak.

4.2.2. Strategi Penyampaian Pembelajaran Anak Lamban Belajar

Strategi penyampaian pembalajaran terhadap anak slow learner di

SD Negeri “Suka Menolong” yang peneliti temukan dalam kegiatan

pembelajaran yaitu guru kelas dan guru bidang studi tidak membuat

Rancangan Pembelajatan Individi (RPI) untuk slow learner. Guru tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

97

membuat RPI karena ini pada umumnya merupakan hal yang dianggap sulit

bagi guru. Menurut Delphie (2005:1) kesulitan tersebut disebabkan oleh

dua faktor utama, yaitu : pertama, cara menyusun program pembelajaran

sesuai dengan keberadaan setiap peserta didik; kedua, kesulitan mencari

bentuk-bentuk intervensi guru yang dianggap cocok dengan kebutuhan

peserta didik agar yang bersangkutan mampu meningkatkan perkembangan

psikopedagoginya. Delphi (205:3) menambahkan bahwa perhatian guru

tidak boleh hanya tertuju pada sasaran pengajaran bidang studi membaca,

menulis dan berhitung, tetapi harus diikuti dengan pembuatan program

pembelajaran secara individual degan memperhatikan hasil-hasil awal dari

proses asesmen. Hasil asesmen dipakai sebagai acuan pembuatan program

pembelajaran yang tentunya disesuaikan dengan kemampuan dan

kelemahan fungsional dari peserta didik. Guru kelas II mengatakan bahwa

mereka sudah mengikuti diklat tentang cara membuat RPI untuk ABK akan

tetapi hasil diklat tersebut belum mereka aplikasikan. Rancangan

Pembelajaran Individu (RPI) dibuat oleh Guru Pendamping Khusus (GPK)

dari Dinas Pendidikan.

Strategi penyampaian pembelajaran dalam proses kegiatan belajar

mengajar di kelas untuk slow learner dan reguler tidak ada perbedaan. Guru

kelas maupun guru bidang studi menggunakan Rancangan Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) untuk regular. Menurut Ilahi (2013:173-174) banyak

strategi pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam mengajar apabila

ditinjau dari proses pembelajaran, yaitu: (1) perencanaan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

98

hendaknya dibuat berdasar hasil asesmen dan dibuat bersama antara guru

kelas dan guru khusus dalam bentuk program pembelajaran individual (PPI),

(2) pelaksanaan pembalajaran lebih mengutamakan metode pembelajaran

kooperatif dan partisipatif, memberi kesempatan yang sama dengan siswa lain,

menjadi tanggung jawab bersama dan dilaksanakan secara kolaborasi antara

guru khusus dan guru kelas, serta dengan menggunakan media, sumber daya,

dan lingkungan yang bergam sesuai dengan keadaan.

Lebih lanjut akan diuraikan mengenai strategi penyampaian

pembelajaran berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SD

“Suka Menolong” Gejayan.

1. Kegiatan Pembuka Pembelajaran / Pendahuluan

Kegiatan yang dilakukan oleh guru sama untuk semua anak. Tidak

ada perbedaan antara anak lamban belajar dan anak reguler. Kegiatan ini

dilakukan untuk mengarahkan siswa pada materi pembelajaran. Hal ini

sejalan dengan pendapat Hasibuan, dkk., (dalam Arifin, 2015:128) bahwa

membuka pelajaran ialah kegiatan yang dilakukan guru dalam kegiatan

pembelajaran untuk menciptakan prakondisi murid agar minat dan

perhatiannya terpusat pada apa yang akan dipelajari. Dengan kata lain,

membuka pelajaran berarti mengarahkan siswa pada materi pembelajaran.

Kegiatan mengarahkan siswa pada materi pelajaran bukan hanya

diperlukan pada awal pelajaran, melainkan juga selama proses

pembelajaran (Arifin, 2015:18).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

99

Dalam kegiatan orientasi pada umumnya guru mengucapkan

salam, mengumpulkan PR dan menanyakan kegiatan yang dilakukan

siswa sebelum masuk kelas, mengajak siswa untuk memperhatikan ketika

guru sedang menerangkan dan memberikan pendekatan kepada anak

lamban belajar, mengajak siswa yang masih ribut untuk tenang,

memberikan nasehat, dan mengecek kehadiran siswa. Menurut Marno &

Idris (Marno & Idris, 2014:76) bahwa kegiatan rutin seperti menertibkan

siswa, mengisi presensi, memberi pengumuman, mengumpulkan tugas,

atau bahkan mengucapkan salam pembuka tidak termasuk dalam kegiatan

membuka pelajaran. Kegiatan tersebut memang perlu dilakukan guru dan

ikut menciptakan suasana kelas. Wena (2009:143) menambahkan bahwa

kegiatan guru dalam tahap orientasi adalah mengomunikasikan tujuan,

materi, waktu, langkah-langkah pembelajaran, hasil yang diharapkan dan

penilaian, sedangkan kegiatan siswa adalah menanggapi/mendiskusikan

langkah-langkah pembelajaran, hasil yang diharapkan dan penilaian.

Bentuk apersepsi yang dilakukan oleh guru adalah tanya jawab

tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya dan menanyakan hal-hal

yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari. Hal ini sesuai

dengan pendapat Marno & Idris bahwa apersespi merupakan rantai

penghubung antara pengetahuan awal yang telah dimiliki oleh siswa untuk

digunakan sebagai batu loncatan atau titik pangkal menjelaskan hal-hal

baru atau materi baru yang akan dipelajari siswa (Marno & Idris, 2014:77).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

100

Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan manfaat tentang

materi dan kegiatan yang diajarkan. Menurut Marno & Idris (Marno &

Idris, 2014:86-87) cara memotivasi siswa antara lain: a) Guru bersemangat

dan antusias. b) Menimbulkan rasa ingin tahu, c) Mengemukakan ide yang

tampaknya bertentangan, d) Memerhatikan dan memanfaatkan hal-hal

yang menjadi perhatian siswa.

Guru memberikan acuan dengan cara memberikan contoh dan

cara mengerjakan latihan. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan

oleh Marno dan Idris (Marno & Idris, 2014:87-88) bahwa cara

memberikan acuan dapat dilukukan guru antara lain dengan:

a) memberikan petunjuk atau saran tentang langkah-langkah kegiatan dan

saran untuk melakukan kegiatan belajar siswa, b) mengajukan pertanyaan

pengarahan yang bertujuan untuk mengarahkan pada topik pelajaran dan

membantu siswa memerhatikan hal yang akan dijelaskan. Triani (2013:27-

28) menegaskan bahwa cara memulai pembelajaran pada anak lamban

belajar (slow learner) untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya

ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

a) Tidak memulai pelajaran saat anak belum siap belajar. b) Melaksanakan

apersepsi atau mengaitkan dengan konsep yang sudah dipahami anak. c)

Meyakinkan anak akan berhasil mempelajarinya (motivasi untuk balajar).

d) Ciptakan hubungan baik antara guru dengan anak dan orangtua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

101

b. Kegiatan Inti Pembelajaran

Guru melibatkan peserta didik mencari informasi tentang

topik/tema materi yang akan dipelajari dengan memberikan soal latihan dan

mengerjakan LKS, memberikan pengarahan dan dibantu oleh teman. Media

pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya

LKS, kadang menggunakan media kartu, gambar dan slide. Sumber belajar

yang digunakan guru pada umumnya, buku paket, LKS dan guru sendiri. Hal

tersebut sejalan dengan pendapat Suhana (2014:125) bahwa dalam kegiatan

inti pembelajaran guru menggunakan model pembelajaran, metode

pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar yang disesuaikan

dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.

Guru menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa lamban

belajar dengan mengulang dua sampai tiga kali. Hal ini sejalan dengan salah

satu metode belajar bagi siswa lamban belajar menurut Agustin (2014:41)

bahwa anak lamban belajar membutuhkan lebih banyak pengulangan tiga

sampai lima kali untuk memahami suatu materi dibandingkan dengan anak

lain dengan kemampuan rata-rata. Cara guru memfasilitasi terjadinya

interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik memberikan

pertanyaan kepada siswa dan meminta temannya yang sudah bisa untuk

mengajari teman yang belum bisa, siswa yang tidak bisa diberi

kesempatan bertanya kepada guru, memberikan pertanyaan kepada anak

lamban belajar, memberikan pengarahan kepada anak regular supaya tidak

membeda-bedakan teman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

102

Cara guru melibatkan peserta didik supaya aktif dalam dalam

kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan dan menyebut nama

siswa, siswa mengerjakan LKS dan praktek langsung. Hal ini sejalan dengan

apa yang dikemukakan oleh Marno dan Idris ( Marno & Idris, 2014:84-85)

bahwa perlu adanya variasi pola interaksi antara guru dan siswa dalam

kegiatan pembelajaran, yaitu: guru menanyakan sesuatu, kemudian siswa

langsung menjawab, atau guru memberikan pertanyaaan atau permasalahan

untuk dipecahkan, kemudian siswa mengadakan diskusi kecil (power to) atau

guru menunjukkan suatu gambar dan meminta siswa membuat kalimat atau

memberikan komentar, atau guru memberikan tugas kepada siswa

mengerjakan sesuatu di muka kelas dan siswa lainnya memberikan

tanggapan.

Guru membiasakan peserta didik menulis melalui tugas-tugas

tertentu yang bermakna dengan menuliskan jawaban tugas dalam buku latihan,

buku catatan dan di LKS, setiap hari memberikan PR kepada anak lamban

belajar. Tugas yang belum selesai dikerjakan di sekolah dijadikan PR dengan

tujuan agar materi diulang di rumah dan orangtua membantu anak

mengerjakan tugas tersebut. Hal ini sejalan dengan pendapat Agustin

(2014:43) bahwa salah satu cara penyelesaian masalah bagi lamban belajar

adalah adanya dukungan orangtua. Dorongan dan bantuan orang tua erat

hubungannya dengan hasil belajar anak lamban belajar. Bila mengulangi apa

yang dipelajari di sekolah, orang tua bekerjasama dengan guru dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

103

memberikan metode dan pengarahan yang sama dan tentu akan diperoleh

hasil yang lebih baik.

Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk

lisan berupa kata-kata dengan mengatakan: “bagus”, “jawabanmu benar”

“hebat”, memberikan bintang dan kadang bonus nilai dan “tepuk tangan”.

Hal ini sejalan dengan pendapat Marno & Idris (2014:130) bahwa penguatan

adalah respons positif yang dilakukan guru atas perilaku positif yang dicapai

anak dalam proses belajarnya, dengan tujuan untuk mempertahankan dan

meningkatkan perilaku tersebut.

3. Kegiatan Penutup Pembelajaran

Dalam kegiatan penutup pembelajaran guru membuat

rangkuman/simpulan pelajaran dengan menanyakan kembali materi atau

melalui tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari. Guru memberikan

penilain secara tertulis atas hasil kerja siswa dan menanyakan perasaan

siswa selama belajar. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

pemberian tugas individual dan pemberian latihan/PR kepada siswa. Guru

mengadakan ulangan dan evaluasi dan melaksanakan bimbingan individu

kepada anak lamban belajar. Guru menyampaikan rencana pembelajaran

pada pertemuan berikutnya dan meminta siswa membaca materi yang akan

diajarkan.

Hal tersebut sejalan dengan komponen utama menutup pelajaran

yang dikemukakan oleh Arifin, yaitu: meninjau kembali, mengevaluasi

penugasan, dan memberikan tindak lanjut (Arifin, 2015:131). Marno & Idris

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

104

menjelaskan lebih rinci bahwa yang dimaksud dengan kegiatan menutup

pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan

mengemukakan kembali pokok-pokok pelajaran supaya siswa memperoleh

gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi dan hasil belajar yang

telaah dipelajari. Menutup pelajaran merupakan usaha guru untuk

memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari, usaha

untuk mengetahui keberhasilan dalam menyerap pelajaran, dan menentukan

titik pangkal untuk pelajaran berikutnya (Marno & Idris, 2014:90).

4.3. Triangulasi

Dalam penelitian ini peneliti melakukan triangulasi. Triangulasi

untuk menguji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil

penelitian. Triangulasi yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini

adalah triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.

4.3.1 Triangulasi Sumber

Triangulasi Sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

Peneliti ketika melakukan observasi pembelajaran, guru kelas dan guru

bidang studi tidak melaksanakan semua langkah-langkah pembelajaran

seperti yang ada dalam format observasi, yaitu mulai dari Kegiatan

Pendahuluan, Kegiatan Inti dan Kegiatan Penutup. Peneliti melakukan

observasi di luar jadwal yang sudah disepakati dan hampir di semua kelas

peneliti menemukan bahwa kegiatan pembelajaran tidak berjalan seperti yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

105

diharapkan. Kegiatan pembelajaran tidak berjalan disebabkan oleh karena

beberapa hal, antara lain: 1) Ada beberapa siswa yang membuat keributan di

dalam kelas sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan, guru kelas dan guru

bidang studi terlebih dahulu harus mengajak mereka supaya tenang dengan

membiarkan mereka dan memberikan nasehat, dan 2) Guru kelas dan guru

bidang studi pada umumnya lebih banyak membahas LKS.

Peneliti melakukan pengecekan kepada guru kelas, guru bidang dan

orangtua siswa, peneliti memperoleh informasi bahwa setiap hari kondisinya

seperti itu, guru harus sabar menangani hal-hal yang terjadi setiap hari karena

siswa yang sekolah di SD Negeri “Suka Menolong” sangat beragam. Guru

kelas dan guru bidang studi cenderung mengajak siswa mengerjakan latihan

atau LKS agar anak bisa lebih fokus dan tidak ribut di dalam kelas.

4.3.2. Triangulasi Data

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data kepada beberapa sumber yang sama dengan

teknik yang berbeda. Peneliti ketika observasi dan wawancara kepada guru

kelas dan guru bidang studi ada perbedaan antara kondisi pembelajaran

ketika observasi dan kondisi ideal yang disampaikan oleh guru ketika

wawancara. Hal ini disebabkan karena ketika peneliti melakukan observasi

pembelajaran sudah memasuki akhir semester dan guru cenderung

membahas LKS dengan maksud memberikan latihan mengerjakan soal dan

mengulang beberapa hal yang berhubungan dengan materi yang

sebelumnya. Hasil wawancara merupakan kondisi nyata yang selama ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

106

guru lakukan dalam menyampaikan pembelajaran kepada anak lamban

belajar. Sikap dan perilaku anak lamban belajar yang peneliti temukan

ketika observasi sama dengan hasil wawancara dengan guru kelas dan guru

bidang studi.

4.3.3. Triangulasi Waktu

Peneliti melakukan triangulasi waktu dengan melakukan observasi

di luar waktu yang sudah disepakati dan melakukan wawancara atau

berbicara santai dengan guru kelas, guru bidang studi dan orangtua di luar

waktu yang sudah direncanakan, misalnya sebelum kegiatan pembelajaran

dimulai dan ketika jam istirahat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

107

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian strategi penyampaian pembelajaran di

SD Negeri “Suka Menolong” yang telah dilaksanakan oleh peneliti dapat

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan strategi penyampaian pembelajaran

terhadap anak berkebutuhan khusus lamban belajar dengan anak yang tidak

berkebutuhan khusus, baik dalam kegiatan pembuka, kegiatan inti dan

kegiatan penutup pembelajaran.

Dalam proses kegiatan pembelajaran ada beberapa perlakuan

khusus guru untuk anak lamban belajar, yaitu: mengulang materi yang telah

dipelajari dua sampai tiga kali agar anak lamban belajar lebih memahami

materi tersebut dan memberikan tambahan waktu dalam mengerjakan

tugas. Guru mengajukan pertanyaan dengan menyebut nama siswa yang

akan menjawab agar aktif dalam kegiatan pembelajaran dan dapat

berinteraksi dengan guru dan temannya. Latihan dan tugas yang belum

selesai dikerjakan oleh anak lamban belajar di sekolah dijadikan PR dengan

tujuan agar materi diulang di rumah. Guru memberikan umpan balik positif

dan penguatan dalam secara lisan berupa kata-kata dan bahasa yang

digunakan oleh guru, yaitu: Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa.

Penilaian hasil belajar untuk anak berkebutuhan khusus lamban

belajar berbeda dengan anak anak yang tidak berkebutuhan khusus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

108

Penilaian untuk anak lamban belajar disesuaikan dengan kemampuan anak,

misalnya: anak reguler mendapat nilai 10 apabila dapat mengerjakan 10

soal, sedangkan untuk anak lamban belajar akan mendapatkan nilai 10

apabila dapat mengerjakan 5 soal dari yang disediakan oleh guru. Anak

lamban belajar mengerjakan tugas sampai betul/benar atau sampai batas

maksimal kemampuan anak lamban belajar mengerjakannya.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan Penelitian ini antara lain:

1. Penelitian ini dilaksanakan menjelang akhir semester, sehingga hasilnya

tidak maksimal karena guru hanya mengulang materi yang sudah

dipelajari, lebih banyak membahas LKS, guru sibuk menyiapkan soal-

soal ujian smester dan menyelesaikan berbagai administrasi lainnya.

2. Peneliti tidak melakukan wawancara kepada semua Guru Kelas yang

terdapat anak lamban belajar (Guru Kelas IV dan VI) dikarenakan oleh

banyaknya kesibukan guru kelas IV dan guru kelas VI cuti sakit.

5.3. Saran

Berdasarkan keterbatasan penelitian tersebut, peneliti menyampaikan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Penelitian sebaiknya dilaksanakan pada awal semester agar hasil yang

diperoleh maksimal karena pelaksanaan kegiatan pembelajaran masih

sesuai dengan perencanaan yang dibuat oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

109

2. Peneliti sebaiknya berusaha melaksanaan kegiatan wawancara dengan

menyesuaikan waktu Guru Kelas yang terdapat anak lamban belajar

(Guru Kelas IV) agar informasi yang diperoleh lebih banyak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

110

DAFTAR PUSTAKA

Anggadewi, Brigitta Erlita Tri. (2014). Slow Learner: Bagaimana Memotivasinya

Dalam Belajar. Jurnal Kependidikan Widya Dharma. Vol. 27. No.1

Aziz, Alfian Nur. (2015). Analisis Proses Pembelajaran Matematika Pada Anak

Berkebutuhan Khusus (ABK) Slow Learner di Kelas Inklufif SMP Negeri 7

Salatiga.

Barnawi & Arifin, M. (2015). Micro Teaching. Teori dan Praktik Pengajaran

yang Efektif & Kreatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Delphie, Bandi. (2005). Program Pembelajaran Individual Berbasis Gerak Irama.

Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Fitria, Rona. (2012). Proses Pembelajaran dalam Setting Inklusi di Sekolah

Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus. Vol.1 Nomor 1.

Garnida, Dadang. (2015). Pengantar Pendidikan Inklusif. Bandung: Refika

Aditama.

Gunawan, Imam. (2013) Metode Penelitian Kualitatif. Teori & Praktik. Jakarta:

PT.Bumi Aksara.

Hamdayana, Jumanta. (2016). Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Kustawan, Dedy. (2013). Penilaian Pembelajaran Bagi Anak Berkebutuhan

Khusus. Jakarta: Luxima.

Marno, & M.Idris. 2014. Strategi, Metode, dan Teknik Mengajar. Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media.

Moleong, Lexy J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Mubiar, Agustin. 2014. Permasalahan Belajar dan Inovasi Pembelajaran.

Bandung Refika Aditama.

Mulyadi, H. (2010). Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Terhadap

Kesulitan Belajar Khusus. Yogyakarta: Nuha Litera.

Ngalimu. (2012). Strageti dan Model Pembelajaran.Yogyakarta: Aswaja

Pressindo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

111

Purwatiningtyas, Maylina. (2014). Strategi Pembelajaran Anak Lamban Belajar

(Slow Learner) di Sekolah Inklusi SD Negeri Giwangan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 70 Tahun 2009

tentang Pendidikan Inklusif Bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan

dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa.

Ratri Deseningrum, Dinie. (2006). Psikologi anak Berkebutuhan Khsusus.

Yogyakarta: Psikosain.

Reddy, G. Lokanadha, R. Ramar, dan A. Kusuma. (2006). Slow Learners: Their

Psychology and Instruction. New Delhi: Discovery Publishing House

Sugiyono, (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suhana, Cucu. (2014). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung.PT. Refika

Utama.

Suprihatiningrum, Jamil. (2016). Strategi Pembelajaran: Teori & Aplikasi.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Suyono & Hariyanto. (2015). Implementasi Belajar dan Pembelajaran.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sutijan. (2011). Mengajar Peserta Didik di Sekolah Dasar. Jurnal Rehabilitasi

dan Remediasi. Pusat Penelitian Rehabilitasi dan Remediasi (PPRR) dan

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS.

Surakarta.

Sunaryo. (2009). Manajemen Pendidikan Inklusif Makalah Jurusan PLB.

Bandung: UPI.

Takdir Ilahi, Muhammad. (2013). Pendidikan Inklusif. Konsep dan Aplikasi.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Triani, Nani dan Amir. (2013). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Lamban

Belajar Slow Learner. Jakarta: Luxima.

Uno, Hamzah B. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Jakata: Bumi Aksara.

Uno, Hamzah B. (2006). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakata:

Bumi Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

112

Uno, Hamzah B. dan Mohamad, Nurdin. (2011). Belajar dengan Pendekatan

PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif,

Menarik. Jakarta: Bumi Aksara.

Wena, Made. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Suatu

Tinjauan Konseptual Operasional). Jakarta: Bumi Aksara.

Wijaya, Cece H. (2010). Pendidikan Remidial. Sarana Pengembangan Mutu.

Sumber Daya Manusia. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

113

HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN

Hari/Tanggal : Rabu, 23 Nopember 2017

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Waktu : 07.35 – 08.45

Kelas : I (Mata Pelajaran Matematika)

Aspek yang

Diamati Sub Aspek yang diamati

Keterangan Deskripsi Hasil

Pengamatan Ada Tidak

A. Perangkat

Pembelajaran

1. Prota √

2. Prosem √

3. Silabus √

4. RPP/RPPH √

B. Proses Pembelajaran

1. Kegiatan

Pendahuluan

/Pembuka

5. Orientasi: Guru mengajak

memusatkan perhatian peserta

didik pada materi yang akan

dibelajarkan

√ - Guru mengucapkan salam:

“Selamat pagi anak-

anak…?”…..”apa

kabar..??”…”apakah ada

PR..?. Anak-anak

menjawab: “Selamat pagi

bu guru, … “kabar

baik…”, “PR ada..”.

- Guru meminta siswa

mengumpulkan PR.

6. Apersepsi: Guru memberikan

apersespsi awal kepada peserta

didik tentang materi yang

diajarkan

√ Guru memberikan apersepsi

dengan melakukan tanya

jawab mengenai materi

sebelumnya kepada siswa

(menyebutkan nama-nama

hari dan nama bulan).

7. Motivasi: Guru memberikan

gambaran manfaat tentang materi

yang diajarkan

√ Guru menyampaikan manfaat

tentang materi yang

diajarkan kepada siswa.

8. Pemberian Acuan: Guru

menyampaikan hal-hal yang

berkaitan dengan materi yang

akan diajarkan

-

-

9. Melaksanakan Tes Awal

Tes awal atau pre-test

dilaksanakan untuk mengukur

dan mengetahui sejauh mana

materi akan bahan pelajaran yang

akan dipelajari sudah dikuasai

oleh siswa.

√ Guru melakukan tanya jawab

kepada siswa secara

perorangan. Misalnya: Apa

nama hari sesudah hari

Senin?. Apa nama bulan

sebelum bulan Juni?

10. Pembagian kelompok belajar dan

penjelasan mekanisme

pelaksanaan pengalaman belajar

- - -

2. Kegiatan Inti Eksplorasi

11. Guru melibatkan peserta didik

mencari informasi yang luas

dan dalam tentang topik/tema

materi yang akan dipelajari

- - Guru meminta siswa

mengerjakan soal latihan

yang dituliskan oleh guru

di papan tulis.

12. Guru menggunakan beragam

pendekatan pembelajaran, √ Guru menggunakan media

kartu yang bertuliskan nama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

114

media pembelajaran, dan

sumber belajar lain

hari dan bulan

13. Guru memfasilitasi terjadinya

interaksi antarpeserta didik serta

antara peserta didik dengan

guru, lingkungan, dan sumber

belajar lainnya

√ Pada waktu mengerjakan

latihan siswa diminta untuk

mengajari temannya yang

belum bisa atau bertanya

kepada ibu guru

14. Guru melibatkan peserta didik

secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran

√ Guru memberikan

pertanyaan kepada siswa

dengan menyebut nama

siswa dan siswa yang

namanya disebut harus

menjawab.

15. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan percobaan di

laboratorium, studio, atau

lapangan.

- - -

Elaborasi

16. Guru membiasakan peserta

didik membaca dan menulis

yang beragam melalui tugas-

tugas tertentu yang bermakna

√ Siswa menuliskan jawaban

latihan yang diberikan guru

dalam buku tulisnya.

17. Guru memfasilitasi peserta

didik melalui pemberian tugas,

diskusi, dan lain-lain untuk

memunculkan gagasan baru

baik secara lisan maupun

tertulis

√ Siswa mengerjakan latihan

soal yang dituliskan guru di

papan tulis

18. Guru memberi kesempatan

untuk berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan

bertindak tanpa rasa takut

√ Siswa mengerjakan latihan

soal yang dituliskan guru di

papan tulis. Siswa datang ke

meja guru bertanya tentang

latihan soal yang tidak

dimengerti

19. Guru memfasilitasi peserta didik

dalam pembelajaran kooperatif

dan kolaboratif

- - -

20. Guru memfasilitasi peserta

didik berkompetisi secara

sehat untuk meningkatkan

prestasi belajar

√ Siswa diajak untuk

menyelesaikan tugas dengan

cepat. Siswa yang cepat

menyelesaikan dengan cepat

dan semuanya benar diberi

izin keluar untuk bermain.

21. Guru rnenfasilitasi peserta didik

membuat laporan eksplorasi

yang dilakukan baik lisan

maupun tertulis, secara

individual maupun kelompok

- - -

22. Guru memfasilitasi peserta

didik untuk menyajikan kreasi,

kerja individual maupun

kelompok

- - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

115

23. Guru memfasilitasi peserta didik

melakukan pameran, turnamen,

festival, serta produk yang

dihasilkan

- - -

24. Guru memfasilitasi

peserta didik melakukan

kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan

dan rasa percaya diri

peserta didik.

- - -

Konfirmasi

25. Guru memberikan umpan balik

positif dan penguatan dalam

bentuk lisan, tulisan, isyarat,

maupun hadiah terhadap

keberhasilan peserta didik

√ Guru memberikan pujian

berupa kata-kata kepada

siswa yang mendapatkan

nilai yang baik dengan

mengatakan: “bagus”,

“jawabanmu benar”

26. Guru memberikan konfirmasi

terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi peserta didik

melalui berbagai sumber

- - -

27. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan refleksi

untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah

dilakukan

- - -

28. Guru memfasilitasi peserta

didik untuk memperoleh

pengalaman yang bermakna

dalam mencapai kompetensi

dasar

- - -

29. Guru berfungsi sebagai

narasumber dan fasilitator

dalam menjawab pertanyaan

peserta didik yang

menghadapi kesulitan, dengan

menggunakan bahasa yang

baku dan benar

√ Menjawab pertanyaan siswa

dan membantu siswa yang

mengalami kesulitan dengan

menggunakan bahasa jawa

(bahasa yang demengerti

oleh anak)

30. Guru membantu peserta didik

dalam menyelesaikan masalah √ Guru menjelaskan kembali

kepada siswa materi yang

belum dimengerti siswa

31. Guru memberi acuan agar

peserta didik dapat melakukan

pengecekan hasil eksplorasi.

- - -

32. Guru memberi informasi untuk

bereksplorasi lebih jauh - - -

33. Guru memberikan motivasi

kepada peserta didik yang

kurang atau belum

berpartisipasi aktif.

√ Guru menyebutkan nama

siswa yang kurang

berpartisipasi dan mengajak

untuk lebih semangat dalam

mengerjakan tugas

3. Kegiatan

Penutup

34. Guru bersama-sama dengan

peserta didik dan/atau sendiri

membuat rangkuman/simpulan

√ Guru menanyakan kembali

kepada siswa mengenai

kegiatan yang sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

116

pelajaran dilakukan

35. Guru melakukan penilaian

dan/atau refleksi terhadap

kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten

dan terprogram

√ Guru memberikan nilai atas

hasil kerja siswa

36. Guru memberikan umpan

balik terhadap proses dan

hasil pembelajaran

√ Guru memberikan umpan

balik dengan memberikan

pujian kepada siswa

37. Guru merencanakan kegiatan

tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remedi, program

pengayaan, layanan konseling

dan/atau memberikan tugas

individual maupun kelompok

sesuai dengan hasil belajar

peserta didik

√ Guru memberikan tugas

individual kepada siswa yaitu

membaca materi untuk

pelajaran berikutnya dan

mengerjakan latihan di buku

PR

38. Guru menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan

berikutnya

√ Guru menyampaikan materi

pelajaran untuk pertemuan

berikutnya kepada siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

117

HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN

Hari/Tanggal : Jumat, 11 November 2016

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Waktu : 07.35 – 08.45

Kelas : I (Mata Pelajaran PKn)

Aspek yang

Diamati Sub Aspek yang diamati

Keterangan Deskripsi Hasil Pengamatan

Ada Tidak

A. Perangkat

Pembelajaran

1. Prota √

2. Prosem √

3. Silabus √

4. RPP/RPPH √

B. Proses Pembelajaran

1. Kegiatan

Pendahuluan/

Pembuka

5. Orientasi: Guru mengajak

memusatkan perhatian peserta

didik pada materi yang akan

dibelajarkan

√ Guru mengucapkan salam.

Menanyakan kegiatan yang

dilakukan siswa sebelum

masuk kelas.

6. Apersepsi: Guru memberikan

apersespsi awal kepada

peserta didik tentang materi

yang diajarkan

√ Guru menanyakan materi yang

sebelumnya dan meminta

siswa mengumpulkan PR

7. Motivasi: Guru memberikan

gambaran manfaat tentang

materi yang diajarkan

- - -

8. Pemberian Acuan: Guru

menyampaikan hal-hal yang

berkaitan dengan materi yang

akan diajarkan

- - -

9. Melaksanakan Tes Awal

Tes awal atau pre-test

dilaksanakan untuk mengukur

dan mengetahui sejauh mana

materi akan bahan pelajaran

yang akan dipelajari sudah

dikuasai oleh siswa.

√ Guru menanyakan agama

siswa

10. Pembagian kelompok belajar

dan penjelasan mekanisme

pelaksanaan pengalaman

belajar

- - -

2. Kegiatan Inti Eksplorasi

11. Guru melibatkan peserta

didik mencari informasi

yang luas dan dalam tentang

topik/tema materi yang akan

dipelajari

- - Tidak terlihat

12. Guru menggunakan beragam

pendekatan pembelajaran,

media pembelajaran, dan

sumber belajar lain

√ Guru menunjukkan gambar

rumah ibadat

13. Guru memfasilitasi terjadinya

interaksi antarpeserta didik serta

antara peserta didik dengan

√ Guru menanyakan kepada

siswa tentang gambar rumah

ibadat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

118

guru, lingkungan, dan sumber

belajar lainnya

14. Guru melibatkan peserta

didik secara aktif dalam se-

tiap kegiatan pembelajaran

√ Guru melakukan tanya jawab

kepada siswa

15. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan percobaan

di laboratorium, studio, atau

lapangan.

- - -

Elaborasi

16. Guru membiasakan peserta

didik membaca dan menulis

yang beragam melalui tugas-

tugas tertentu yang bermakna

√ Siswa mengerjakan LKS

17. Guru memfasilitasi peserta

didik melalui pemberian

tugas, diskusi, dan lain-lain

untuk memunculkan gagasan

baru baik secara lisan

maupun tertulis

√ Siswa mengerjakan LKS

18. Guru memberi kesempatan

untuk berpikir, menga-

nalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak

tanpa rasa takut

√ Siswa mengerjakan LKS

19. Guru memfasilitasi peserta

didik dalam pembelajaran

kooperatif dan kolaboratif

- - -

20. Guru memfasilitasi peserta

didik berkompetisi secara

sehat untuk meningkatkan

prestasi belajar

- - -

21. Guru rnenfasilitasi peserta

didik membuat laporan

eksplorasi yang dilakukan

baik lisan maupun tertulis,

secara individual maupun

kelompok

- - -

22. Guru memfasilitasi peserta

didik untuk menyajikan

kreasi, kerja individual

maupun kelompok

√ Siswa diminta oleh guru

untuk menuliskan nama

rumah ibadat sesuai dengan

agama

23. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan pameran,

turnamen, festival, serta

produk yang dihasilkan

- - -

24. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan kegiatan

yang menumbuhkan

kebanggaan

dan rasa percaya diri

peserta didik.

√ Siswa diminta untuk

mengerjakan LKS individu

tidak boleh bertanya kepada

teman

Konfirmasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

119

25. Guru memberikan umpan

balik positif dan penguatan

dalam bentuk lisan, tulisan,

isyarat, maupun hadiah

terhadap keberhasilan

peserta didik

√ Memberikan pujian kepada

siswa yang mengerjakan tugas

dengan benar berupa kata-kata.

Misalnya: bagus, benar

26. Guru memberikan

konfirmasi terhadap hasil

eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui ber-

bagai sumber

√ Guru dan siswa mengerjakan

soal LKS secara bersama

27. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan refleksi

untuk memperoleh

pengalaman belajar yang

telah dilakukan

- - -

28. Guru memfasilitasi peserta

didik untuk memperoleh

pengalaman yang bermakna

dalam mencapai kompetensi

dasar

- - -

29. Guru berfungsi sebagai

narasumber dan fasilitator

dalam menjawab

pertanyaan peserta didik

yang menghadapi kesulitan,

dengan menggunakan

bahasa yang baku dan be-

nar

√ Guru menjelaskan kepada

siswa jawaban LKS yang tidak

dimengeri oleh Siswa dengan

menggunakan bahasa

Indonesia dan bahasa Jawa

30. Guru membantu peserta

didik dalam menyelesaikan

masalah

√ Menjelaskan jawaban LKS

yang tidak dimengeri oleh

siswa

31. Guru memberi acuan agar

peserta didik dapat

melakukan pengecekan hasil

eksplorasi.

- - -

32. Guru memberi informasi

untuk bereksplorasi lebih

jauh

- - -

33. Guru memberikan motivasi

kepada peserta didik yang

kurang atau belum

berpartisipasi aktif.

√ - Guru menyebut nama siswa

yang kurang aktif dalam

kegiatan pembelajaran

3. Kegiatan

Penutup

34. Guru bersama-sama

dengan peserta didik

dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan

pelajaran

√ Bersama-sama dengan murid

membuat rangkuman dengan

memberikan pertanyaan

berdasarkan materi yang

dipelajari

35. Guru melakukan penilaian

dan/atau refleksi terhadap

kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsis-

ten dan terprogram

√ Guru memberikan nilai hasil

kerja siswa

36. Guru memberikan umpan

balik terhadap proses dan

hasil pembelajaran

√ Guru memberikan umpan balik

dengan memberikan pujian

kepada siswa. Misalnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

120

kerjanya sudah benar, bagus.

37. Guru merencanakan kegiatan

tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remedi,

program pengayaan, layanan

konseling dan/atau

memberikan tugas

individual maupun kelompok

sesuai dengan hasil belajar

peserta didik

√ Guru memberikan PR kepada

siswa

38. Guru menyampaikan

rencana pembelajaran pada

pertemuan berikutnya

√ Guru menyampaikan materi

pelajaran untuk pertemuan

berikutnya kepada siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

121

HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN

Hari/Tanggal : Senin, 14 Nopember 2017

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Waktu : 09.05 – 10.15

Kelas : II (Mata Pelajaran Matematika)

Aspek yang

Diamati Sub Aspek yang diamati

Keterangan Deskripsi Hasil

Pengamatan Ada Tidak

A. Perangkat

Pembelajaran

1. Prota √

2. Prosem √

3. Silabus √

4. RPP/RPPH √

B. Proses Pembelajaran

1. Kegiatan

Pendahuluan/

Pembuka

5. Orientasi: Guru mengajak

memusatkan perhatian

peserta didik pada materi

yang akan dibelajarkan

- Guru Kelas sebelum

memulai pelajaran

menyapa siswa dengan

mengucapkan salam dan

doa

- Guru mengecek

kehadiran siswa dengan

menyebut nama siswa

satu persatu

6. Apersepsi: Guru

memberikan apersespsi awal

kepada peserta didik tentang

materi yang diajarkan

Guru menanyakan halaman

LKS yang belum

dikerjakan

7. Motivasi: Guru memberikan

gambaran manfaat tentang

materi yang diajarkan √

Guru menyampaikan

manfaat mengerjakan LKS

kepada siswa, yaitu agar

lebih mengerti materi yang

sudah dipelajari

8. Pemberian Acuan: Guru

menyampaikan hal-hal yang

berkaitan dengan materi

yang akan diajarkan

Guru meminta siswa

memperhatikan cara

mengerjakan LKS

9. Melaksanakan Tes Awal

Tes awal atau pre-test

dilaksanakan untuk

mengukur dan mengetahui

sejauh mana materi akan

bahan pelajaran yang akan

dipelajari sudah dikuasai

oleh siswa.

- - -

10. Pembagian kelompok belajar

dan penjelasan mekanisme

pelaksanaan pengalaman

belajar

- - -

2. Kegiatan Inti Eksplorasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

122

11. Guru melibatkan peserta

didik mencari informasi

yang luas dan dalam tentang

topik/tema materi yang akan

dipelajari

√ Siswa mengerjakan LKS

12. Guru menggunakan

beragam pendekatan

pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber

belajar lain

√ Siswa mengerjakan LKS

13. Guru memfasilitasi

terjadinya interaksi

antarpeserta didik serta

antara peserta didik dengan

guru, lingkungan, dan

sumber belajar lainnya

√ Siswa mengerjakan LKS

14. Guru melibatkan peserta

didik secara aktif dalam

setiap kegiatan

pembelajaran

√ Siswa mengerjakan LKS

15. Guru memfasilitasi

peserta didik melakukan

percobaan di laboratorium,

studio, atau lapangan.

- - -

Elaborasi

16. Guru membiasakan peserta

didik membaca dan me-

nulis yang beragam melalui

tugas-tugas tertentu yang

bermakna

Siswa mengerjakan LKS

17. Guru memfasilitasi peserta

didik melalui pemberian

tugas, diskusi, dan lain-lain

untuk memunculkan

gagasan baru baik secara

lisan maupun tertulis

Siswa mengerjakan LKS

18. Guru memberi kesempatan

untuk berpikir, menga-

nalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak

tanpa rasa takut

Siswa mengerjakan LKS

19. Guru memfasilitasi peserta

didik dalam pembelajaran

kooperatif dan kolaboratif √

Siswa mengerjakan LKS

20. Guru memfasilitasi

peserta didik

berkompetisi secara sehat

untuk meningkatkan

prestasi belajar

Siswa mengerjakan LKS

21. Guru rnenfasilitasi peserta

didik membuat laporan

eksplorasi yang dilakukan

baik lisan maupun tertulis,

secara individual maupun

Siswa mengerjakan LKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

123

kelompok

22. Guru memfasilitasi peserta

didik untuk menyajikan

kreasi, kerja individual

maupun kelompok

√ Siswa mengerjakan LKS

23. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan pameran,

turnamen, festival, serta

produk yang dihasilkan

Siswa mengerjakan LKS

24. Guru memfasilitasi

peserta

didik melakukan

kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan

dan

rasa percaya diri peserta

didik.

Siswa mengerjakan LKS

Konfirmasi

25. Guru memberikan umpan

balik positif dan penguatan

dalam bentuk lisan, tulisan,

isyarat, maupun hadiah

terhadap keberhasilan

peserta didik

Ketika guru bersama siswa

mengerjakan LKS guru

memberikan penguatan

kepada siswa yang bisa

menjawab dengan benar

berupa kata-kata: bagus,

benar

26. Guru memberikan

konfirmasi terhadap hasil

eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui ber-

bagai sumber

Guru bersama siswa

mengerjakan LKS

27. Guru memfasilitasi

peserta didik melakukan

refleksi untuk

memperoleh pengalaman

belajar yang telah

dilakukan

- - Tidak terlihat

28. Guru memfasilitasi peserta

didik untuk memperoleh

pengalaman yang

bermakna dalam

mencapai kompetensi

dasar

- - Tidak terlihat

29. Guru berfungsi sebagai

narasumber dan fasilitator

dalam menjawab

pertanyaan peserta didik

yang menghadapi

kesulitan, dengan

menggunakan bahasa

yang baku dan benar

Guru menjelaskan kepada

siswa jawaban LKS yang

tidak bisa dikerjakan oleh

siswa

30. Guru membantu peserta

didik dalam menyelesaikan √

Guru menjelaskan kepada

siswa jawaban LKS yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

124

masalah tidak bisa dikerjakan oleh

siswa

31. Guru memberi acuan

agar peserta didik dapat

melakukan pengecekan

hasil eksplorasi.

- - Tidak terlihat

32. Guru memberi informasi

untuk bereksplorasi lebih

jauh

- - Tidak terlihat

33. Guru memberikan

motivasi kepada peserta

didik yang kurang atau

belum berpartisipasi aktif.

- - Tidak terlihat

3. Kegiatan

Penutup

34. Guru bersama-sama

dengan peserta didik

dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan

pelajaran

√ Guru bersama dengan siswa

mengerjakan LKS

35. Guru melakukan

penilaian dan/atau

refleksi terhadap kegiatan

yang sudah dilaksanakan

secara konsisten dan

terprogram

Guru melakukan

penilaian atas hasil kerja

siswa (LKS)

36. Guru memberikan

umpan balik terhadap

proses dan hasil

pembelajaran

Guru memberikan umpan

balik dengan memberikan

pujian kepada atas proses

dan hasil pembelajaran

berupa kata-kata pujian,

yaitu: “bagus dan belajar

lebih giat”

37. Guru merencanakan

kegiatan tindak lanjut dalam

bentuk pembelajaran

remedi, program

pengayaan, layanan

konseling dan/atau

memberikan tugas

individual maupun

kelompok sesuai dengan

hasil belajar peserta didik

Guru memberikan tugas

individual kepada siswa

yaitu membaca materi dan

mengerjakan latihan di

buku PR

38. Guru menyampaikan

rencana pembelajaran

pada pertemuan berikutnya √

Guru menyampaikan materi

pelajaran untuk pertemuan

berikutnya kepada siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

125

HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN

Hari/Tanggal : Kamis, 10 Nopember 2017

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Waktu : 08.10 – 08.45 Istirahat 09.05-09.40

Kelas : III (Mata Pelajaran Matematika)

Aspek yang

Diamati Sub Aspek yang diamati

Keterangan Deskripsi Hasil

Pengamatan Ada Tidak

A. Perangkat

Pembelajaran

1. Prota √

2. Prosem √

3. Silabus √

4. RPP/RPPH √

B. Proses Pembelajaran

1. Kegiatan

Pendahuluan/

Pembuka

5. Orientasi: Guru mengajak

memusatkan perhatian peserta

didik pada materi yang akan

dibelajarkan √

Guru mengucapkan salam

meminta siswa untuk duduk

tenang karena ada beberapa

siswa yang masih ribut dan

berjalan-jalan di dalam kelas

6. Apersepsi: Guru memberikan

apersespsi awal kepada peserta

didik tentang materi yang

diajarkan

Guru menyampaikan salam

dan setelah itu meminta

siswa untuk mengambil buku

LKS

7. Motivasi: Guru memberikan

gambaran manfaat tentang

materi yang diajarkan - - -.

8. Pemberian Acuan: Guru

menyampaikan hal-hal yang

berkaitan dengan materi yang

akan diajarkan

Guru menyampaikan kepada

siswa halaman LKS yang

akan dikerjakan

9. Melaksanakan Tes Awal

Tes awal atau pre-test

dilaksanakan untuk mengukur

dan mengetahui sejauh mana

materi akan bahan pelajaran

yang akan dipelajari sudah

dikuasai oleh siswa.

- - -.

10. Pembagian kelompok belajar

dan penjelasan mekanisme

pelaksanaan pengalaman belajar - - -.

2. Kegiatan Inti Eksplorasi

11. Guru melibatkan peserta

didik mencari informasi

yang luas dan dalam tentang

topik/tema materi yang akan

dipelajari

√ Siswa mengerjakan LKS

12. Guru menggunakan beragam

pendekatan pembelajaran,

media pembelajaran, dan

sumber belajar lain

√ Siswa mengerjakan LKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

126

13. Guru memfasilitasi terjadinya

interaksi antarpeserta didik

serta antara peserta didik

dengan guru, lingkungan, dan

sumber belajar lainnya

Guru meminta siswa

mengerjakan LKS secara

individu

14. Guru melibatkan peserta didik

secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran

√ Siswa mengerjakan LKS

15. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan percobaan di

laboratorium, studio, atau

lapangan.

- - Tidak terlihat

Elaborasi

16. Guru membiasakan peserta

didik membaca dan menulis

yang beragam melalui tugas-

tugas tertentu yang bermakna

Siswa mengerjakan LKS

17. Guru memfasilitasi peserta

didik melalui pemberian tugas,

diskusi, dan lain-lain untuk

memunculkan gagasan baru

baik secara lisan maupun

tertulis

Siswa mengerjakan LKS

18. Guru memberi kesempatan

untuk berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan

bertindak tanpa rasa takut

Siswa mengerjakan LKS

19. Guru memfasilitasi peserta

didik dalam pembelajaran

kooperatif dan kolaboratif

- - -

20. Guru memfasilitasi peserta

didik berkompetisi secara

sehat untuk meningkatkan

prestasi belajar

- - -

21. Guru rnenfasilitasi peserta

didik membuat laporan

eksplorasi yang dilakukan

baik lisan maupun tertulis,

secara individual maupun

kelompok

- - -

22. Guru memfasilitasi peserta

didik untuk menyajikan kreasi,

kerja individual maupun

kelompok

- - -

23. Guru memfasilitasi peserta

didik

melakukan pameran,

turnamen, festival, serta

produk yang dihasilkan

- - -

24. Guru memfasilitasi

peserta didik melakukan

kegiatan yang

menumbuhkan

kebanggaan dan

- - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

127

rasa percaya diri peserta

didik.

Konfirmasi

25. Guru memberikan umpan

balik positif dan penguatan

dalam bentuk lisan, tulisan,

isyarat, maupun hadiah

terhadap keberhasilan peserta

didik

Guru bersama siswa

membahas LKS dan

memberikan penguatan

dalam bentuk lisan terhadap

siswa yang bisa mengerjakan

benar, yaitu dengan

mengatakan “bagus”

26. Guru memberikan konfirmasi

terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi peserta didik

melalui berbagai sumber

Guru bersama siswa

membahas LKS

27. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan refleksi

untuk memperoleh

pengalaman belajar yang

telah dilakukan

- - -

28. Guru memfasilitasi peserta

didik untuk memperoleh

pengalaman yang bermakna

dalam mencapai kompetensi

dasar

- - -

29. Guru berfungsi sebagai

narasumber dan fasilitator

dalam menjawab pertanyaan

peserta didik yang

menghadapi kesulitan,

dengan menggunakan bahasa

yang baku dan benar

Guru menjawab pertanyaan

siswa yang tidak bisa

mengerjakan LKS

30. Guru membantu peserta didik

dalam menyelesaikan masalah √

Guru bersama siswa

membahas LKS

31. Guru memberi acuan agar

peserta didik dapat

melakukan pengecekan hasil

eksplorasi.

- - -

32. Guru memberi informasi

untuk bereksplorasi lebih jauh - - -

33. Guru memberikan motivasi

kepada peserta didik yang

kurang atau belum

berpartisipasi aktif.

Guru memberikan motivasi

kepada siswa agar belajar

lebih tekun, tidak ribur di

dalam kelas dan tidak

mengganggu teman ketika

sedang belajar

3. Kegiatan

Penutup

34. Guru bersama-sama dengan

peserta didik dan/atau

sendiri membuat

rangkuman/simpulan

pelajaran

- - -

35. Guru melakukan penilaian

dan/atau refleksi terhadap

kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten

Guru memberikan nilai LKS

yang dikerjakan oleh siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

128

dan terprogram

36. Guru memberikan umpan

balik terhadap proses dan

hasil pembelajaran - - -

37. Guru merencanakan kegiatan

tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remedi, program

pengayaan, layanan konseling

dan/atau memberikan tugas

individual maupun kelompok

sesuai dengan hasil belajar

peserta didik

Guru memberikan PR kepada

siswa, yaitu mengerjakan

latihan yang ada di LKS

38. Guru menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan

berikutnya - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

129

HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN

Hari/Tanggal : Kamis, 10 Nopember 2017

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Waktu : 09.40 – 10.50

Kelas : III (Mata Pelajaran Bahasa Inggris)

Aspek yang

Diamati Sub Aspek yang diamati

Keterangan Deskripsi Hasil Pengamatan

Ada Tidak

A. Perangkat

Pembelajaran

1. Prota √

2. Prosem √

3. Silabus √

4. RPP/RPPH √

B. Proses Pembelajaran

1. Kegiatan

Pendahuluan/

Pembuka

5. Orientasi: Guru mengajak

memusatkan perhatian

peserta didik pada materi

yang akan dibelajarkan

Guru meminta beberapa anak

yang masih berjalan-jalan di

dalam kelas untuk duduk di

tempat duduknya.

6. Apersepsi: Guru

memberikan apersespsi awal

kepada peserta didik tentang

materi yang diajarkan

Guru mengucapkan salam

7. Motivasi: Guru memberikan

gambaran manfaat tentang

materi yang diajarkan √

Guru menyampaikan manfaat

belajar bahasa Inggris kepada

siswa

8. Pemberian Acuan: Guru

menyampaikan hal-hal yang

berkaitan dengan materi

yang akan diajarkan

Guru menanyakan kabar kepada

siswa dan kemudian

menanyakan kabar dengan

menggunakan bahasa inggris

9. Melaksanakan Tes Awal

Tes awal atau pre-test

dilaksanakan untuk

mengukur dan mengetahui

sejauh mana materi akan

bahan pelajaran yang akan

dipelajari sudah dikuasai

oleh siswa.

- - -

10. Pembagian kelompok belajar

dan penjelasan mekanisme

pelaksanaan pengalaman

belajar

- - -

2. Kegiatan Inti Eksplorasi

11. Guru melibatkan peserta

didik mencari informasi

yang luas dan dalam tentang

topik/tema materi yang akan

dipelajari

Guru mengajarkan kepada siswa

cara menanyakan nama,

menyebutkan nama dan

menanyakan kabar serta

jawabannya dalam bahasa inggris

12. Guru menggunakan

beragam pendekatan

pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber

belajar lain

Praktek dengan teman

menanyakan nama,

menyebutkan nama dan

menanyakan kabar serta

jawabannya dalam bahasa

inggris

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

130

13. Guru memfasilitasi

terjadinya interaksi

antarpeserta didik serta

antara peserta didik dengan

guru, lingkungan, dan

sumber belajar lainnya

√ Idem

14. Guru melibatkan peserta

didik secara aktif dalam

setiap kegiatan

pembelajaran

√ Idem

15. Guru memfasilitasi

peserta didik melakukan

percobaan di laboratorium,

studio, atau lapangan.

- - -

Elaborasi

16. Guru membiasakan peserta

didik membaca dan me-

nulis yang beragam melalui

tugas-tugas tertentu yang

bermakna √

Guru meminta siswa menuliskan

dalam bukunya cara

menanyakan nama,

menyebutkan nama dan

menanyakan kabar serta

jawabannya dalam bahasa

inggris

17. Guru memfasilitasi peserta

didik melalui pemberian

tugas, diskusi, dan lain-lain

untuk memunculkan

gagasan baru baik secara

lisan maupun tertulis

- -

-

18. Guru memberi kesempatan

untuk berpikir, menga-

nalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak

tanpa rasa takut

- -

-

19. Guru memfasilitasi peserta

didik dalam pembelajaran

kooperatif dan kolaboratif - -

-

20. Guru memfasilitasi

peserta didik

berkompetisi secara sehat

untuk meningkatkan

prestasi belajar

- -

-

21. Guru rnenfasilitasi peserta

didik membuat laporan

eksplorasi yang dilakukan

baik lisan maupun tertulis,

secara individual maupun

kelompok

- -

-

22. Guru memfasilitasi peserta

didik untuk menyajikan

kreasi, kerja individual

maupun kelompok

- -

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

131

23. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan pameran,

turnamen, festival, serta

produk yang dihasilkan

- -

-

24. Guru memfasilitasi

peserta didik melakukan

kegiatan yang

menumbuhkan

kebanggaan dan rasa

percaya diri peserta didik

Guru meminta siswa

berpasangan praktek

menanyakan nama, kabar dan

jawabannya dalam bahasa

inggris

Konfirmasi

25. Guru memberikan umpan

balik positif dan penguatan

dalam bentuk lisan, tulisan,

isyarat, maupun hadiah

terhadap keberhasilan

peserta didik

Guru memberikan pujian kepada

siswa dalam bentuk kata-kata

dan nilai

26. Guru memberikan

konfirmasi terhadap hasil

eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui ber-

bagai sumber

- - -

27. Guru memfasilitasi

peserta didik melakukan

refleksi untuk

memperoleh pengalaman

belajar yang telah

dilakukan

- - -

28. Guru memfasilitasi peserta

didik untuk memperoleh

pengalaman yang

bermakna dalam

mencapai kompetensi

dasar

Siswa mempraktekan cara

berbicara dalam bahasa Inggris

tentang menanyakan nama,

kabar dan jawabannya

29. Guru berfungsi sebagai

narasumber dan fasilitator

dalam menjawab

pertanyaan peserta didik

yang menghadapi

kesulitan, dengan

menggunakan bahasa

yang baku dan benar

Guru memberikan contoh cara

menanyakan nama, kabar dan

jawabannya kepada siswa

berulang-ulang

30. Guru membantu peserta

didik dalam menyelesaikan

masalah

- - -

31. Guru memberi acuan

agar peserta didik dapat

melakukan pengecekan

hasil eksplorasi.

- - -

32. Guru memberi informasi

untuk bereksplorasi Iebih

jauh

- - -

33. Guru memberikan

motivasi kepada peserta

didik yang kurang atau √ -

Guru meminta agar siswa yang

belum berani hari ini berbicara

dalam bahasa Inggris belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

132

belum berpartisipasi aktif. dengan teman dan orangtua

sehinggu minggu depan sudah

berani maju di depan berbicara

dalam bahasa Inggris

3. Kegiatan

Penutup

34. Guru bersama-sama dengan

peserta didik dan/atau sendiri

membuat rangkuman/simpulan

pelajaran

- - -

35. Guru melakukan penilaian

dan/atau refleksi terhadap

kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsis-

ten dan terprogram

Guru melakukan refleksi

terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan dengan

menanyakan perasaan siswa

selama balajar bahasa Inggris.

36. Guru memberikan

umpan balik terhadap

proses dan hasil

pembelajaran

Guru memberikan umpan balik

dengan memberikan pujian

kepada siswa yang berani bicara

dalam bahasa Inggris

37. Guru merencanakan

kegiatan tindak lanjut dalam

bentuk pembelajaran

remedi, program

pengayaan, layanan

konseling dan/atau

memberikan tugas

individual maupun

kelompok sesuai dengan

hasil belajar peserta didik

Guru meminta siswa untuk

menghafal cara menanyakan

nama, menanyakan kabar dan

jawabannya dalam bahasa

inggris

38. Guru menyampaikan

rencana pembelajaran

pada pertemuan berikutnya

- - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

133

HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN

Hari/Tanggal : Selasa, 15 Nopember 2017

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Waktu : 07.00 – 08.10

Kelas : IV (Mata Pelajaran Matematika)

Aspek yang

Diamati Sub Aspek yang diamati

Keterangan Deskripsi Hasil Pengamatan

Ada Tidak

A. Perangkat

Pembelajaran

1. Prota √

2. Prosem √

3. Silabus √

4. RPP/RPPH √

B. Proses Pembelajaran

1. Kegiatan

Pendahuluan/Pe

mbuka

5. Orientasi: Guru mengajak

memusatkan perhatian

peserta didik pada materi

yang akan dibelajarkan

Guru mengajak siswa untuk

tenang karena siswa masih ribut

ketika guru masuk kelas

6. Apersepsi: Guru

memberikan apersespsi

awal kepada peserta didik

tentang materi yang

diajarkan

Guru memberikan apersepsi

dengan menanyakan materi

sebelumnya kepada siswa

mengenai “pemfaktoran”.

7. Motivasi: Guru

memberikan gambaran

manfaat tentang materi

yang diajarkan √

Guru tidak menyampaikan

manfaat tentang materi yang

diajarkan. Guru langsung

menuliskan soal latihan

mengenai materi pemfaktoran di

papan tulis.

8. Pemberian Acuan: Guru

menyampaikan hal-hal

yang berkaitan dengan

materi yang akan diajarkan

Guru memberikan contoh cara

mengerjakan latihan.

9. Melaksanakan Tes Awal

Tes awal atau pre-test

dilaksanakan untuk

mengukur dan mengetahui

sejauh mana materi akan

bahan pelajaran yang akan

dipelajari sudah dikuasai

oleh siswa.

- - -

10. Pembagian kelompok

belajar dan penjelasan

mekanisme pelaksanaan

pengalaman belajar

- - -

2. Kegiatan Inti Eksplorasi

11. Guru melibatkan

peserta didik mencari

informasi yang luas dan

dalam tentang topik/tema

materi yang akan

dipelajari

Siswa mengerjakan latihan

soal yang ditulis oleh guru

dalam buku latihannya

12. Guru menggunakan

beragam pendekatan - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

134

pembelajaran, media

pembelajaran, dan

sumber

belajar lain

13. Guru memfasilitasi

terjadinya interaksi

antarpeserta didik serta

antara peserta didik

dengan guru, lingkungan,

dan sumber belajar lainnya

Guru meminta siswa bertanya

kepada teman cara mengerjakan

soal latihan yang diberikan oleh

guru

14. Guru melibatkan peserta

didik secara aktif dalam

setiap kegiatan

pembelajaran

- - -

15. Guru memfasilitasi

peserta didik melakukan

percobaan di laboratorium,

studio, atau lapangan.

- - -

Elaborasi

16. Guru membiasakan

peserta didik membaca

dan menulis yang beragam

melalui tugas-tugas tertentu

yang bermakna

Guru meminta siswa

menuliskan/mengerjakan

tugas dalam buku latihan

17. Guru memfasilitasi peserta

didik melalui pemberian

tugas, diskusi, dan lain-lain

untuk memunculkan

gagasan baru baik secara

lisan maupun tertulis

- - -

18. Guru memberi

kesempatan untuk

berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah,

dan bertindak tanpa rasa

takut

Guru meminta siswa

mengerjakan tugas secara

individu dan bertanya kepada

teman

19. Guru memfasilitasi

peserta didik dalam

pembelajaran kooperatif

dan kolaboratif

- - -

20. Guru memfasilitasi

peserta didik

berkompetisi secara

sehat untuk meningkatkan

prestasi belajar

- - -

21. Guru rnenfasilitasi peserta

didik membuat laporan

eksplorasi yang dilakukan

baik lisan maupun

tertulis, secara individual

maupun kelompok

- - -

22. Guru memfasilitasi

peserta didik untuk

menyajikan kreasi, kerja √

Guru meminta siswa

menuliskan jawaban latihan

yang sudah dikerjakan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

135

individual maupun

kelompok

papan tulis

23. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan pameran,

turnamen, festival, serta

produk yang dihasilkan

- - -

24. Guru memfasilitasi

peserta didik

melakukan kegiatan

yang menumbuhkan

kebanggaan dan

rasa percaya diri peserta

didik.

Guru meminta siswa

menuliskan jawaban latihan

yang sudah dikerjakan di

papan tulis dan diberi pujian

atas hasil kerja siswa

Konfirmasi

25. Guru memberikan

umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk

lisan, tulisan, isyarat,

maupun hadiah terhadap

keberhasilan peserta

didik

Guru meminta siswa menuliskan

cara mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru di papan

tulis dan memberikan tanda “√”

(centang) apabila jawaban

yang dituliskan siswa benar

dan tanda “x” bila jawaban

siswa salah

26. Guru memberikan

konfirmasi terhadap

hasil eksplorasi dan

elaborasi peserta didik

melalui berbagai

sumber

- - -

27. Guru memfasilitasi

peserta didik

melakukan refleksi

untuk memperoleh

pengalaman belajar

yang telah dilakukan

- - -

28. Guru memfasilitasi

peserta didik untuk

memperoleh pengalaman

yang bermakna dalam

mencapai kompetensi

dasar

- - -

29. Guru berfungsi sebagai

narasumber dan fasilitator

dalam menjawab

pertanyaan peserta didik

yang menghadapi

kesulitan, dengan

menggunakan bahasa

yang baku dan benar

√ -

Guru menjelaskan kepada siswa

dengan menggunakan bahasa

Indonesia dan bahasa jawa

untuk menjawab pertanyaan

yang diajukan oleh siswa

30. Guru membantu peserta

didik dalam

menyelesaikan masalah √ -

Guru bersama siswa yang lain

memperbaiki hasil kerja siswa

yang diminta oleh guru

menuliskan jawaban tugas di

papan tulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

136

31. Guru memberi acuan

agar peserta didik

dapat melakukan

pengecekan hasil

eksplorasi.

- - -

32. Guru memberi informasi

untuk bereksplorasi lebih

jauh

- - -

33. Guru memberikan

motivasi kepada peserta

didik yang kurang atau

belum berpartisipasi

aktif.

- - -

3. Kegiatan

Penutup

34. Guru bersama-sama

dengan peserta didik

dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan

pelajaran

- - -

35. Guru melakukan

penilaian dan/atau

refleksi terhadap

kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara

konsisten dan terprogram

√ Guru memberikan nilai atas

hasil kerja siswa

36. Guru memberikan

umpan balik terhadap

proses dan hasil

pembelajaran

Guru memberikan umpan balik

dengan memberikan pujian

kepada siswa berupa kata-kata

“bagus”, “benar” apabila

jawaban siswa benar dan

apabila jawaban siswa salah

guru mengatakan “salah”,

“kerjakan dengan lebih teliti”,

dan “belajar lagi”.

37. Guru merencanakan

kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk

pembelajaran remedi,

program pengayaan,

layanan konseling

dan/atau memberikan

tugas individual maupun

kelompok sesuai dengan

hasil belajar peserta didik

Guru memberikan tugas

individual kepada siswa yaitu

mengerjakan soal-soal latihan

yang ada di LKS

38. Guru menyampaikan

rencana pembelajaran

pada pertemuan

berikutnya √

Guru menyampaikan materi

pelajaran untuk pertemuan

berikutnya kepada siswa dan

meminta siswa untuk membawa

peralatan yang dibutuhkan yaitu

“membawa garis busur”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

137

HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN

Hari/Tanggal : Selasa, 15 Nopember 2017

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Waktu : 08.10 – 08.45 istirahat 09.05-09.40

Kelas : IV (Mata Pelajaran IPS)

Aspek yang

Diamati Sub Aspek yang diamati

Keterangan Deskripsi Hasil Pengamatan

Ada Tidak

A. Perangkat

Pembelajaran

1. Prota

2. Prosem √

3. Silabus √

4. RPP/RPPH √

B. Proses Pembelajaran

1. Kegiatan

Pendahuluan/

Pembuka

5. Orientasi: Guru mengajak

memusatkan perhatian

peserta didik pada materi

yang akan dibelajarkan

Guru mengajak siswa untuk

tenang. Siswa sangat ramai. Guru

terkesan membiarkan mereka

ramai dan setelah beberapa saat

sekitar lima menit guru

mengatakan: “apakah sudah

cukup”, “apakah sudah sudah

siap untuk belajar?” siswa

menjawab: “sudah”. Setelah itu

siswa diam dan mulai tenang.

6. Apersepsi: Guru

memberikan apersespsi

awal kepada peserta didik

tentang materi yang

diajarkan

Guru memberikan apersepsi

dengan apakah sudah

mengerjakan PR? Siswa

menjawab dengan serentak

“belum”.

7. Motivasi: Guru

memberikan gambaran

manfaat tentang materi

yang diajarkan √

Guru tidak menyampaikan

manfaat tentang materi yang

diajarkan. Setelah apersepsi guru

langsung meminta siswa

mengerjakan LKS

8. Pemberian Acuan: Guru

menyampaikan hal-hal

yang berkaitan dengan

materi yang akan

diajarkan

- - -

9. Melaksanakan Tes Awal

Tes awal atau pre-test

dilaksanakan untuk

mengukur dan

mengetahui sejauh mana

materi akan bahan

pelajaran yang akan

dipelajari sudah dikuasai

oleh siswa.

- - -

10. Pembagian kelompok

belajar dan penjelasan

mekanisme pelaksanaan

pengalaman belajar

- - -

2. Kegiatan Inti Eksplorasi

11. Guru melibatkan √ Siswa mengerjakan LKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

138

peserta didik mencari

informasi yang luas

dan dalam tentang

topik/tema materi yang

akan dipelajari

12. Guru menggunakan

beragam pendekatan

pembelajaran, media

pembelajaran, dan

sumber belajar lain

√ Siswa mengerjakan LKS

13. Guru memfasilitasi

terjadinya interaksi

antarpeserta didik serta

antara peserta didik

dengan guru,

lingkungan, dan sumber

belajar lainnya

Guru mengizinkan siswa untuk

bertanya kepada teman

bagaimana cara mengerjakan

soal latihan yang ada LKS

14. Guru melibatkan peserta

didik secara aktif dalam

setiap kegiatan

pembelajaran

- - -

15. Guru memfasilitasi

peserta didik

melakukan percobaan

di laboratorium, studio,

atau lapangan.

- - -

Elaborasi

16. Guru membiasakan

peserta didik membaca

dan menulis yang

beragam melalui tugas-

tugas tertentu yang

bermakna

Siswa mengerjakan LKS dalam

buku tulis mereka

17. Guru memfasilitasi

peserta didik melalui

pemberian tugas,

diskusi, dan lain-lain

untuk memunculkan

gagasan baru baik

secara lisan maupun

tertulis

Siswa mengerjakan LKS secara

individu dan boleh bertanya

kepada teman

18. Guru memberi

kesempatan untuk

berpikir, menganalisis,

menyelesaikan

masalah, dan

bertindak tanpa rasa

takut

- - -

19. Guru memfasilitasi

peserta didik dalam

pembelajaran

kooperatif dan

kolaboratif

- - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

139

20. Guru memfasilitasi

peserta didik

berkompetisi secara

sehat untuk

meningkatkan prestasi

belajar

- - -

21. Guru rnenfasilitasi

peserta didik membuat

laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan

maupun tertulis, secara

individual maupun

kelompok

- - -

22. Guru memfasilitasi

peserta didik untuk

menyajikan kreasi,

kerja individual maupun

kelompok

- - -

23. Guru memfasilitasi

peserta didik

melakukan pameran

turnamen,

festival, serta produk

yang dihasilkan

- - -

24. Guru memfasilitasi

peserta didik

melakukan kegiatan

yang menumbuhkan

kebanggaan dan

rasa percaya diri peserta

didik.

- - -

Konfirmasi

25. Guru memberikan

umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk

lisan, tulisan, isyarat,

maupun hadiah

terhadap keberhasilan

peserta didik

Guru memberikan pujian berupa

“jempol” apabila jawaban siswa

benar

26. Guru memberikan

konfirmasi terhadap

hasil eksplorasi dan

elaborasi peserta didik

melalui berbagai

sumber

Guru bersama dengan siswa

menjawab soal latihan yang ada di

LKS

27. Guru memfasilitasi

peserta didik

melakukan refleksi

untuk memperoleh

pengalaman belajar

yang telah dilakukan

- - -

28. Guru memfasilitasi

peserta didik untuk

memperoleh

pengalaman yang

bermakna dalam

- - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

140

mencapai kompetensi

dasar

29. Guru berfungsi sebagai

narasumber dan fasilita-

tor dalam menjawab

pertanyaan peserta

didik yang menghadapi

kesulitan, dengan

menggunakan bahasa

yang baku dan benar

Guru menjelaskan kepada siswa

dengan menggunakan bahasa

Indonesia dan bahasa Jawa

(bahasa yang dimengerti oleh

siswa)

30. Guru membantu peserta

didik dalam

menyelesaikan masalah √

Guru memperbaiki jawaban siswa

yang salah

31. Guru memberi acuan

agar peserta didik

dapat melakukan

pengecekan hasil

eksplorasi.

- - -

32. Guru memberi

informasi untuk

bereksplorasi lebih jauh

- - -

33. Guru memberikan

motivasi kepada peserta

didik yang kurang atau

belum berpartisipasi

aktif.

Guru menyebut nama siswa yang

tidak memberi perhatian ketika

sedang belajar (terutama yang

ABK)

3. Kegiatan

Penutup

34. Guru bersama-sama

dengan peserta didik

dan/atau sendiri

membuat

rangkuman/simpulan

pelajaran

- - -

35. Guru melakukan

penilaian dan/atau

refleksi terhadap

kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara

konsisten dan

terprogram

√ Memberikan nilai hasil kerja

siswa

36. Guru memberikan

umpan balik terhadap

proses dan hasil

pembelajaran

Guru memberikan umpan balik

dengan memberikan pujian kepada

siswa yang aktif dalam selama

membahas LKS secara bersama-sama

37. Guru merencanakan

kegiatan tindak lanjut dalam

bentuk pembelajaran

remedi, program

pengayaan, layanan

konseling dan/atau

memberikan tugas

individual maupun

kelompok sesuai dengan

hasil belajar peserta didik

Guru memberikan tugas individual

kepada siswa yaitu membaca materi

dan mengerjakan latihan di buku PR

38. Guru menyampaikan

rencana pembelajaran

pada pertemuan

berikutnya

Guru menyampaikan materi pelajaran

untuk pertemuan berikutnya kepada

siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

141

HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN

Hari/Tanggal : Jumat, 18 November 2017

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Waktu : 08.10 Istirahat 09.05-09.40

Kelas : V (Mata Pelajaran IPA)

Aspek yang

Diamati Sub Aspek yang diamati

Keterangan Deskripsi Hasil

Pengamatan Ada Tidak

A. Perangkat

Pembelajaran

1. Prota √

2. Prosem √

3. Silabus √

4. RPP/RPPH √

B. Proses Pembelajaran

1. Kegiatan

Pendahuluan/

Pembuka

5. Orientasi: Guru mengajak

memusatkan perhatian

peserta didik pada materi

yang akan dibelajarkan √

Guru mengajak siswa untuk

memusatkan pada materi

yang akan dibelajarkan

dengan meminta siswa yang

masih ribut supaya diam

6. Apersepsi: Guru

memberikan apersespsi awal

kepada peserta didik tentang

materi yang diajarkan √

Guru memberikan apersepsi

dengan menanyakan materi

sebelumnya kepada siswa

mengenai alat peredaran

darah manusia

7. Motivasi: Guru memberikan

gambaran manfaat tentang

materi yang diajarkan

- - -

8. Pemberian Acuan: Guru

menyampaikan hal-hal yang

berkaitan dengan materi

yang akan diajarkan

- - -

9. Melaksanakan Tes Awal

Tes awal atau pre-test

dilaksanakan untuk

mengukur dan mengetahui

sejauh mana materi akan

bahan pelajaran yang akan

dipelajari sudah dikuasai

oleh siswa.

- - -

10. Pembagian kelompok belajar

dan penjelasan mekanisme

pelaksanaan pengalaman

belajar

- - -

3. Kegiatan Inti Eksplorasi

11. Guru melibatkan peserta

didik mencari informasi

yang luas dan dalam tentang

topik/tema materi yang akan

dipelajari

Guru meminta siswa

mengerjakan LKS

12. Guru menggunkan

beragam pendekatan

pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber

belajar lain

Pada saat pembelajaran

guru menggunakan media

berupa LKS dan Gambar

alat peredaran darah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

142

13. Guru memfasilitasi

terjadinya interaksi

antarpeserta didik serta

antara peserta didik

dengan guru, lingkungan,

dan sumber belajar lainnya

Guru meminta siswa untuk

mengerjakan sendiri tugas

yang ada dalam LKS

14. Guru melibatkan peserta

didik secara aktif dalam

setiap kegiatan

pembelajaran

Guru melibatkan siswa

untuk menyampaikan

pendapatnya pada waktu

tanya jawab

15. Guru memfasilitasi

peserta didik melakukan

percobaan di laboratorium,

studio, atau lapangan.

- - -

Elaborasi

16. Guru membiasakan peserta

didik membaca dan me-

nulis yang beragam melalui

tugas-tugas tertentu yang

bermakna

Guru meminta siswa

menulis jawaban soal yang

ada di LKS di buku latihan

mereka masing-masing

17. Guru memfasilitasi peserta

didik melalui pemberian

tugas, diskusi, dan lain-lain

untuk memunculkan

gagasan baru baik secara

lisan maupun tertulis

√ -

Guru memberikan tugas

pribadi kepada siswa

secara tertulis, tidak ada

kegiatan diskusi

18. Guru memberi kesempatan

untuk berpikir, menga-

nalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak

tanpa rasa takut

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk mengerjakan tugas di

papan tulis secara pribadi

19. Guru memfasilitasi peserta

didik dalam pembelajaran

kooperatif dan kolaboratif

- - -

20. Guru memfasilitasi

peserta didik

berkompetisi secara sehat

untuk meningkatkan

prestasi belajar

- - -

21. Guru rnenfasilitasi peserta

didik membuat laporan

eksplorasi yang dilakukan

baik lisan maupun tertulis,

secara individual maupun

kelompok

- - -

22. Guru memfasilitasi peserta

didik untuk menyajikan

kreasi, kerja individual

maupun kelompok

- - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

143

23. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan pameran,

turnamen, festival, serta

produk yang dihasilkan

- - -

24. Guru memfasilitasi

peserta didik melakukan

kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan

dan rasa percaya diri

peserta didik.

Guru meminta siswa

menyampaikan jawaban

latihan soal LKS yang

sudah dikerjakan dengan

urut giliran

Konfirmasi

25. Guru memberikan umpan

balik positif dan penguatan

dalam bentuk lisan, tulisan,

isyarat, maupun hadiah

terhadap keberhasilan

peserta didik

Guru memberikan pujian

terhadap keberhasilan

siswa, misalnya dengan

mengatakan “kamu

hebat”, memberikan

bintang dan kadang bonus

nilai

26. Guru memberikan

konfirmasi terhadap hasil

eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui ber-

bagai sumber

Mengerjakan LKS bersama

dengan siswa dengan urut

giliran

27. Guru memfasilitasi

peserta didik melakukan

refleksi untuk

memperoleh pengalaman

belajar yang telah

dilakukan

- - -

28. Guru memfasilitasi peserta

didik untuk memperoleh

pengalaman yang

bermakna dalam

mencapai kompetensi

dasar

- - -

29. Guru berfungsi sebagai

narasumber dan fasilitator

dalam menjawab

pertanyaan peserta didik

yang menghadapi

kesulitan, dengan

menggunakan bahasa

yang baku dan benar

Guru menjawab pertanyaan

siswa dengan

menggunakan bahasa yang

baku dan benar dan kadang

menggunakan bahasa

daerah jawa

30. Guru membantu peserta

didik dalam menyelesaikan

masalah √

Guru membantu siswa

memperbaiki jawaban soal

LKS ketika mengerjakan

bersama dengan urut

giliran

31. Guru memberi acuan agar

peserta didik dapat

melakukan pengecekan

hasil eksplorasi.

- - -

32. Guru memberi informasi

untuk bereksplorasi Iebih

jauh

- - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

144

33. Guru memberikan motivasi

kepada peserta didik yang

kurang atau belum

berpartisipasi aktif.

Guru memberikan motivasi

dengan mengatakan:

“belajar lebih giat lagi”

3. Kegiatan

Penutup

34. Guru bersama-sama

dengan peserta didik

dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan

pelajaran

√ Guru mengajukan pertanyaan

kepada siswa

35. Guru melakukan penilaian

dan/atau refleksi

terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan secara

konsisten dan terprogram

Guru memberikan

penilaian atas hasil kerja

siswa

36. Guru memberikan umpan

balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran √

Guru memberikan umpan

balik dengan memberikan

pujian kepada siswa

37. Guru merencanakan

kegiatan tindak lanjut dalam

bentuk pembelajaran

remedi, program

pengayaan, layanan

konseling dan/atau

memberikan tugas

individual maupun

kelompok sesuai dengan

hasil belajar peserta didik

Guru memberikan tugas

individual kepada siswa yaitu

membaca materi dan

mengerjakan latihan di buku

PR

38. Guru menyampaikan

rencana pembelajaran

pada pertemuan berikutnya √

Guru menyampaikan materi

pelajaran untuk pertemuan

berikutnya kepada siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

145

HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN

Hari/Tanggal : Selasa, 22 November 2017

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Waktu : 09.40 – 10.50

Kelas : V (Mata Pelajaran Bahasa Indonesia)

Aspek yang

Diamati Sub Aspek yang diamati

Keterangan Deskripsi Hasil Pengamatan

Ada Tidak

A. Perangkat

Pembelajaran

1. Prota √

2. Prosem √

3. Silabus √

4. RPP/RPPH √

B. Proses Pembelajaran

1. Kegiatan

Pendahuluan/

Pembuka

5. Orientasi: Guru mengajak

memusatkan perhatian

peserta didik pada materi

yang akan dibelajarkan

Guru mengajak siswa untuk

memusatkan pada materi yang

akan dibelajarkan dengan

memberikan nasehat

6. Apersepsi: Guru

memberikan apersespsi awal

kepada peserta didik tentang

materi yang diajarkan

Guru memberikan apersepsi

dengan menanyakan materi

sebelumnya kepada siswa dan

mengumpulkan PR

7. Motivasi: Guru memberikan

gambaran manfaat tentang

materi yang diajarkan - - -

8. Pemberian Acuan: Guru

menyampaikan hal-hal yang

berkaitan dengan materi

yang akan diajarkan

- - -

9. Melaksanakan Tes Awal

Tes awal atau pre-test

dilaksanakan untuk

mengukur dan mengetahui

sejauh mana materi akan

bahan pelajaran yang akan

dipelajari sudah dikuasai

oleh siswa.

- - -

10. Pembagian kelompok belajar

dan penjelasan mekanisme

pelaksanaan pengalaman

belajar

- - -

2. Kegiatan Inti Eksplorasi

11. Guru melibatkan peserta

didik mencari informasi

yang luas dan dalam tentang

topik/tema materi yang akan

dipelajari

Guru meminta siswa

menuliskan karangan tentang

pengalaman yang

menyenangkan

12. Guru menggunakan

beragam pendekatan

pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber

belajar lain

Siswa menuliskan

pengalaman yang

menyenangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

146

13. Guru memfasilitasi

terjadinya interaksi

antarpeserta didik serta

antara peserta didik dengan

guru, lingkungan, dan

sumber belajar lainnya

- - -

14. Guru melibatkan peserta

didik

secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran

- - -

15. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan per-

cobaan di laboratorium,

studio, atau lapangan.

- - -

Elaborasi

16. Guru membiasakan peserta

didik membaca dan me-

nulis yang beragam melalui

tugas-tugas tertentu yang

bermakna

√ Siswa menuliskan pengalaman

yang menyenangkan

17. Guru memfasilitasi peserta

didik melalui pemberian

tugas, diskusi, dan lain-lain

untuk memunculkan

gagasan baru baik secara

lisan maupun tertulis

- - -

18. Guru memberi kesempatan

untuk berpikir, menga-

nalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak

tanpa rasa takut

Siswa menuliskan pengalaman

yang menyenangkan

19. Guru memfasilitasi peserta

didik dalam pembelajaran

kooperatif dan kolaboratif

- - -

20. Guru memfasilitasi

peserta didik

berkompetisi secara sehat

untuk meningkatkan

prestasi belajar

- - -

21. Guru rnenfasilitasi peserta

didik membuat laporan

eksplorasi yang dilakukan

baik lisan maupun tertulis,

secara individual maupun

kelompok

Guru meminta siswa secara

individu membacakan hasil

karangannya di depan kelas

22. Guru memfasilitasi peserta

didik untuk menyajikan

kreasi, kerja individual

maupun kelompok

Guru meminta siswa secara

individu membacakan hasil

karangannya di depan kelas

23. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan pameran,

turnamen, festival, serta

produk yang dihasilkan

- - -

24. Guru memfasilitasi √ Guru meminta siswa secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

147

peserta didik melakukan

kegiatan yang

menumbuhkan

kebanggaan dan rasa

percaya diri peserta didik.

individu membacakan hasil

karangannya di depan kelas

Konfirmasi

25. Guru memberikan umpan

balik positif dan penguatan

dalam bentuk lisan, tulisan,

isyarat, maupun hadiah

terhadap keberhasilan

peserta didik

Guru memberikan pujian

terhadap hasil karya siswa

dengan mengajak siswa lain

“memberikan tepuk tangan”

26. Guru memberikan

konfirmasi terhadap hasil

eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui ber-

bagai sumber

- - -

27. Guru memfasilitasi

peserta didik melakukan

refleksi untuk

memperoleh pengalaman

belajar yang telah

dilakukan

- - -

28. Guru memfasilitasi peserta

didik untuk memperoleh

pengalaman yang

bermakna dalam

mencapai kompetensi

dasar

- - -

29. Guru berfungsi sebagai

narasumber dan fasilitator

dalam menjawab

pertanyaan peserta didik

yang menghadapi

kesulitan, dengan

menggunakan bahasa

yang baku dan benar

Guru menjawab pertanyaan

siswa dengan menggunakan

bahasa yang baku dan benar

dan kadang menggunakan

bahasa daerah jawa

30. Guru membantu peserta

didik dalam menyelesaikan

masalah √

Guru membantu siswa secara

klasikal dan secara perorangan

bila mengalami kesulitan

(memberikan contoh

pengalaman yang menarik)

31. Guru memberi acuan

agar peserta didik dapat

melakukan pengecekan

hasil eksplorasi.

- - -

32. Guru memberi informasi

untuk bereksplorasi ebih

jauh

- - -

33. Guru memberikan

motivasi kepada peserta

didik yang kurang atau

belum berpartisipasi aktif. √

Guru memberikan motivasi

dengan mengatakan:

“belajar dan berlatih lebih

giat lagi menuliskan

pengalaman-pengalaman

sehari-hari”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

148

3. Kegitan

Penutup

34. Guru bersama-sama

dengan peserta didik

dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan

pelajaran

- - -

35. Guru melakukan

penilaian dan/atau

refleksi terhadap kegiatan

yang sudah dilaksanakan

secara konsisten dan

terprogram

Guru memberikan penilaian

atas hasil karangan siswa

36. Guru memberikan

umpan balik terhadap

proses dan hasil

pembelajaran

Guru memberikan umpan balik

dengan memberikan pujian

atas karangan siswa

37. Guru merencanakan

kegiatan tindak lanjut dalam

bentuk pembelajaran

remedi, program

pengayaan, layanan

konseling dan/atau

memberikan tugas

individual maupun

kelompok sesuai dengan

hasil belajar peserta didik

Guru memberikan tugas

individual kepada siswa yaitu

menuliskan pengalaman yang

ketika liburan

38. Guru menyampaikan

rencana pembelajaran

pada pertemuan berikutnya √

Guru menyampaikan materi

pelajaran untuk pertemuan

berikutnya kepada siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

149

REDUKSI DATA OBSERVASI PEMBELAJARAN

Subjek Penelitian : Guru Kelas I

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Hari/Tanggal : Rabu, 23 November 2016

Jumat, 11 November 2016

Aspek yang

Diamati Sub Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Pengamatan Kesimpulan

C. Perangkat

Pembelajaran

5. Prota Tidak ada Guru tidak membuat Prota

6. Prosem Ada Guru membuat Prosem

7. Silabus Ada Guru membuat silabus

8. RPP/RPPH Ada Guru membuat RPP

D. Proses Pembelajaran

4. Kegiatan

Pendahuluan/

Pembuka

23. Orientasi: Guru mengajak

memusatkan perhatian peserta

didik pada materi yang akan

dibelajarkan

Rabu, 23 November 2016

- Guru mengucapkan salam: “Selamat

pagi anak-anak…?”…..”apa

kabar..??”…”apakah ada PR..?.

Anak-anak menjawab: “Selamat pagi

bu Guru, … “kabar baik…”, “PR

ada..”.

- Guru meminta siswa

mengumpulkan PR.

Jumat, 11 November 2016

Guru mengucapkan salam.

Menanyakan kegiatan yang dilakukan

siswa sebelum masuk kelas.

Guru mengajak memusatkan perhatian peserta

didik pada materi yang akan dibelajarkan dengan

mengucapkan mengucapkan salam: “Selamat pagi

anak-anak…?”…..”apa kabar..??”…”apakah ada

PR..?. Anak-anak menjawab: “Selamat pagi bu

Guru, … “kabar baik…”, “PR ada..”.

mengumpulkan PR dan menanyakan kegiatan yang

dilakukan siswa sebelum masuk kelas.

24. Apersepsi: Guru memberikan

apersespsi awal kepada peserta

didik tentang materi yang diajarkan

Rabu, 23 November 2016 Guru memberikan apersepsi dengan

melakukan tanya jawab mengenai materi

sebelumnya kepada siswa (menyebutkan

nama-nama hari dan nama bulan).

Guru memberikan apersepsi dengan melakukan

tanya jawab tentang materi yang sudah dipelajari

sebalumnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

150

Jumat, 11 November 2016

Guru menanyakan materi yang

sebelumnya dan meminta siswa

mengumpulkan PR

25. Motivasi: Guru memberikan

gambaran manfaat tentang materi

yang diajarkan

Rabu, 23 November 2016

Guru menyampaikan manfaat tentang

materi yang diajarkan kepada siswa.

Guru menyampaikan manfaat tentang materi yang

diajarkan kepada siswa

26. Pemberian Acuan: Guru

menyampaikan hal-hal yang

berkaitan dengan materi yang akan

diajarkan

-

Tidak terlihat

27. Melaksanakan Tes Awal

Tes awal atau pre-test dilaksanakan

untuk mengukur dan mengetahui

sejauh mana materi akan bahan

pelajaran yang akan dipelajari

sudah dikuasai oleh siswa.

Rabu, 23 November 2016

Guru melakukan tanya jawab kepada

siswa secara perorangan. Misalnya:

Apa nama hari sesudah hari Senin?.

Apa nama bulan sebelum bulan Juni?

Jumat, 11 November 2017

Guru menanyakan agama siswa

Guru melaksanakan tes awal dengan menanyakan

hal-hal yang berhubungan dengan materi

sebelumnya dan materi yang akan dipelajari

28. Pembagian kelompok belajar dan

penjelasan mekanisme pelaksanaan

pengalaman belajar

- Tidak ada pembagian kelompok belajar/ tidak ada

kerja kelompok

5. Kegiatan Inti Eksplorasi

23. Guru melibatkan peserta didik

mencari informasi yang luas dan

dalam tentang topik/tema materi

yang akan dipelajari.

Rabu, 23 November 2016

Guru meminta siswa mengerjakan soal

latihan yang dituliskan oleh guru di

papan tulis.

Guru melibatkan peserta didik mencari

informasi tentang topik/tema materi yang akan

dipelajari dengan memberikan soal latihan

24. Guru menggunakan beragam

pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar

lain

Rabu, 23 November 2016

Guru menggunakan media kartu yang

bertuliskan nama hari dan bulan

Jumat, 11 November 2016 Guru menunjukkan gambar rumah ibadat

Guru menggunakan media pembelajaran yang

berhubungan dengan materi pembelajaran,

misalnya kartu dan gambar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

151

25. Guru memfasilitasi terjadinya

interaksi antarpeserta didik serta

antara peserta didik dengan guru,

lingkungan, dan sumber belajar

lainnya

Rabu, 23 November 2016

Pada waktu mengerjakan latihan siswa

diminta untuk mengajari temannya

yang belum bisa atau bertanya kepada

ibu guru

Jumat, 11 November 2016

Guru menanyakan kepada siswa

tentang gambar rumah ibadat

Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar

peserta didik serta antara peserta didik dengan

guru dengan memberikan pertanyaan kepada

siswa dan meminta temannya yang sudah bisa

untuk mengajari teman yang belum bisa

26. Guru melibatkan peserta didik

secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran

Rabu, 23 November 2016

Guru memberikan pertanyaan kepada

siswa dengan menyebut nama siswa

dan siswa yang namanya disebut harus

menjawab.

Jumat, 11 November 2016

Guru melakukan tanya jawab kepada

siswa

Guru melibatkan peserta didik supaya aktif

dalam dalam kegiatan pembelajaran dengan

mengajukan pertnyaan dan menyebut nama siswa

yang akan menjawab pertanyaan guru.

27. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan percobaan di

laboratorium, studio, atau lapangan.

- Tidak terlihat

Elaborasi

28. Guru membiasakan peserta didik

membaca dan menulis yang

beragam melalui tugas-tugas

tertentu yang bermakna

Rabu, 23 November 2016

Siswa menuliskan latihan yang

diberikan guru dalam buku tulisnya.

Jumat, 11 November 2016

Siswa mengerjakan LKS

Guru membiasakan peserta didik menulis melalui

tugas-tugas tertentu yang bermakna dengan

menuliskan jawaban dalam buku latihan atau di

LKS

29. Guru memfasilitasi peserta didik

melalui pemberian tugas, diskusi,

dan lain-lain untuk memunculkan

gagasan baru baik secara lisan

maupun tertulis

Rabu, 23 November 2016

Siswa mengerjakan latihan soal yang

dituliskan guru di papan tulis

Jumat, 11 November 2016

Siswa mengerjakan LKS

Guru memfasilitasi peserta didik melalui

pemberian tugas secara tertulis dengan meminta

siswa mengerjakan latihan yang diberikan oleh

guru dalam buku latihan atau di LKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

152

30. Guru memberi kesempatan untuk

berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan

bertindak tanpa rasa takut

Rabu, 23 November 2016

Siswa mengerjakan latihan soal yang

dituliskan guru di papan tulis. Siswa

datang ke meja guru bertanya tentang

latihan soal yang tidak dimengerti

Jumat, 11 November 2016 Siswa mengerjakan LKS

Guru memberi kesempatan untuk berpikir, menga-

nalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak

tanpa rasa takut melalui latihan soal dan siswa

diberi kesempatan untuk berani datang kepada

guru untuk menanyakan soal yang belum

dimengerti oleh siswa

31. Guru memfasilitasi peserta didik

dalam pembelajaran kooperatif

dan kolaboratif

- Tidak terlihat

32. Guru memfasilitasi peserta didik

berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar

Rabu, 23 November 2016

Siswa diajak untuk menyelesaikan tugas

dengan cepat. Siswa yang cepat

menyelesaikan dengan cepat dan

semuanya benar diberi izin keluar untuk

bermain.

Guru memfasilitasi peserta didik berkompetisi

secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar

dengan mengajak siswa untuk mengerjakan tugas yang

diberikan dengan benar dan tepat pada waktunya

33. Guru rnenfasilitasi peserta didik

membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun tertulis,

secara individual maupun kelompok

-

Tidak terlihat

34. Guru memfasilitasi peserta didik

untuk menyajikan kreasi, kerja

individual maupun kelompok

Jumat, 11 November 2016

Siswa diminta oleh guru untuk menuliskan

nama rumah ibadat sesuai dengan agama

siswa

Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan

hasil kerjanya di papan tulis

23. Guru memfasilitasi peserta didik

melakukan pameran, turnamen,

festival, serta produk yang

dihasilkan

- Tidak telihat

24. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan dan

rasa percaya diri peserta didik.

Jumat, 11 November 2016

Siswa diminta untuk mengerjakan LKS

individu tidak boleh bertanya kepada

teman

Guru memfasilitasi peserta didik melakukan

kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa per-

caya diri peserta didik dengan mengerjakan tugas tanpa

bantuan orang lain atau teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

153

Konfirmasi

39. Guru memberikan umpan balik

positif dan penguatan dalam

bentuk lisan, tulisan, isyarat,

maupun hadiah terhadap

keberhasilan peserta didik

Rabu, 23 November 2016

Guru memberikan pujian berupa kata-

kata kepada siswa yang mendapatkan

nilai yang baik dengan mengatakan:

“bagus”, “jawabanmu benar”

Jumat, 11 November 2016

Memberikan pujian kepada siswa yang

mengerjakan tugas dengan benar

dalam berupa kata-kata

Guru memberikan umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk lisan berupa kata-kata

dengan mengatakan: “bagus”, “jawabanmu

benar”

40. Guru memberikan konfirmasi

terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi peserta didik melalui

berbagai sumber

Jumat, 11 November 2016

Guru dan siswa mengerjakan soal LKS

secara bersama

Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil

eksplorasi dan elaborasi peserta didik misalnya

dengan mengerjakan LKS secara bersama-

sama

41. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan refleksi untuk

memperoleh pengalaman

belajar yang telah dilakukan

- Tidak terlihat

42. Guru memfasilitasi peserta didik

untuk memperoleh pengalaman

yang bermakna dalam mencapai

kompetensi dasar

- Tidak terlihat

43. Guru berfungsi sebagai narasumber

dan fasilitator dalam menjawab

pertanyaan peserta didik yang

menghadapi kesulitan, dengan

menggunakan bahasa yang baku

dan benar

Rabu, 23 November 2016

Menjawab pertanyaan siswa dan

membantu siswa yang mengalami

kesulitan dengan menggunakan bahasa

jawa (bahasa yang demengerti oleh anak)

Jumat, 11 November 2016

Guru menjelaskan kepada siswa jawaban

LKS yang tidak dimengeri oleh Siswa

dengan menggunakan bahasa Indonesia

dan bahasa Jawa

Guru berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator

dalam menjawab pertanyaan peserta didik

yang menghadapi kesulitan, dengan

menggunakan bahasa yang dimengerti oleh

anak, bahasa Indonesia dan kadang-kadang

menggunakan bahasa Jawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

154

44. Guru membantu peserta didik

dalam menyelesaikan masalah Rabu, 23 November 2016

Guru menjelaskan kembali kepada

siswa materi yang belum dimengerti

siswa

Jumat, 11 November 2016

Menjelaskan jawaban LKS yang tidak

dimengeri oleh siswa

Guru membantu peserta didik dalam

menyelesaikan masalah dengan menjelaskan

kembali materi yang belum dimengerti oleh siswa

45. Guru memberi acuan agar

peserta didik dapat melakukan

pengecekan hasil eksplorasi.

- Tidak terlihat

46. Guru memberi informasi untuk

bereksplorasi lebih jauh

- Tidak terlihat

47. Guru memberikan motivasi

kepada peserta didik yang kurang

atau belum berpartisipasi aktif.

Rabu, 23 November 2016

Guru menyebutkan nama siswa yang

kurang berpartisipasi dan mengajak

untuk lebih semangat dalam

mengerjakan tugas

Guru memberikan motivasi kepada peserta didik

yang kurang atau belum berpartisipasi aktif

dengan menyebutkan nama siswa dan mengajak

untuk lebih bersemangat dalam mengerjakan

tugas

4. Kegiatan

Penutup

48. Guru bersama-sama dengan

peserta didik dan/atau sendiri

membuat rangkuman/simpulan

pelajaran

Rabu, 23 November 2016

Guru menanyakan kembali kepada

siswa mengenai kegiatan yang sudah

dilakukan

Jumat, 11 November 2016

Bersama-sama dengan murid membuat

rangkuman dengan memberikan

pertanyaan berdasarkan materi yang

dipelajari

Guru bersama-sama dengan peserta didik

dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan

pelajaran dengan menanyakan kembali materi

yang telah dipelajari

49. Guru melakukan penilaian

dan/atau refleksi terhadap

kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten

dan terprogram

Rabu, 23 November 2016

Guru memberikan nilai atas hasil

kerja siswa Jumat, 11 November 2016

Guru memberikan nilai hasil kerja siswa

Guru memberikan penilain secara tertulis atas

hasil kerja siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

155

50. Guru memberikan umpan

balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran

Rabu, 23 November 2016

Guru memberikan umpan balik dengan

memberikan pujian kepada siswa

Jumat, 11 November 2016

Guru memberikan umpan balik dengan

memberikan pujian kepada siswa

Guru memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran dengan

memberikan nilai dan pujian

51. Guru merencanakan kegiatan

tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remedi, program

pengayaan, layanan konseling

dan/atau memberikan tugas

individual maupun kelompok

sesuai dengan hasil belajar peserta

didik

Rabu, 23 November 2016

Guru memberikan tugas individual

kepada siswa yaitu membaca materi

untuk pelajaran berikutnya dan

mengerjakan latihan di buku PR

Jumat, 11 November 2016

Guru memberikan PR kepada siswa

Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam

bentuk pemberian tugas individual dan pemberian

PR kepada siswa

52. Guru menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan

berikutnya

Rabu, 23 November 2016

Guru menyampaikan materi pelajaran

untuk pertemuan berikutnya kepada

siswa

Jumat, 11 November 2016

Guru menyampaikan materi pelajaran

untuk pertemuan berikutnya kepada

siswa

Guru menyampaikan rencana pembelajaran

pada pertemuan berikutnya dan meminta siswa

membaca materi yang akan diajarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

156

REDUKSI DATA OBSERVASI PEMBELAJARAN

Subjek Penelitian : Guru Kelas II

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Hari/Tanggal : Senin, 14 Nopember 2017

Aspek yang

Diamati Sub Aspek yang diamati

Deskripsi Hasil Pengamatan Kesimpulan

A. Perangkat

Pembelajaran

23. Prota Tidak ada Guru tidak membuat prota

24. Prosem Ada Guru membuat Prosem

25. Silabus Ada Guru membuat silabus

26. RPP/RPPH Ada Guru membuat RPP

B. Proses Pembelajaran

1. Kegiatan

Pendahuluan/

Pembuka

27. Orientasi: Guru mengajak

memusatkan perhatian peserta

didik pada materi yang akan

dibelajarkan

- Guru Kelas sebelum memulai

pelajaran menyapa siswa dengan

mengucapkan salam dan doa

- Guru mengecek kehadiran siswa

dengan menyebut nama mereka

satu persatu

Guru mengajak memusatkan perhatian peserta didik pada

materi yang akan dibelajarkan dengan mengucapkan

salam, doa dan mengecek kehadiran siswa

28. Apersepsi: Guru memberikan

apersespsi awal kepada

peserta didik tentang materi

yang diajarkan

Guru menanyakan halaman LKS

yang belum dikerjakan

Guru memberikan apersespsi awal kepada peserta didik

dengan mengajukan pertanyaan

29. Motivasi: Guru memberikan

gambaran manfaat tentang

materi yang diajarkan

Guru menyampaikan manfaat

mengerjakan LKS kepada siswa,

yaitu agar lebih mengerti materi

yang sudah dipelajari

Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan

menyampaikan manfaat tentang kegiatan yang akan

dilakukan

30. Pemberian Acuan: Guru

menyampaikan hal-hal yang

berkaitan dengan materi yang

akan diajarkan

Guru meminta siswa

memperhatikan cara mengerjakan

LKS

Guru menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan

materi yang akan diajarkan dengan menyampaikan cara

mengerjakan tugas yang akan dikerjakan oleh siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

157

31. Melaksanakan Tes Awal

Tes awal atau pre-test

dilaksanakan untuk mengukur

dan mengetahui sejauh mana

materi akan bahan pelajaran

yang akan dipelajari sudah

dikuasai oleh siswa.

- Tidak terlihat

32. Pembagian kelompok belajar

dan penjelasan mekanisme

pelaksanaan pengalaman

belajar

- Tidak terlihat

2. Kegiatan Inti Eksplorasi

33. Guru melibatkan peserta

didik mencari informasi

yang luas dan dalam tentang

topik/tema materi yang akan

dipelajari

Siswa mengerjakan LKS

Guru melibatkan peserta didik mencari informasi

materi yang akan dipelajari dengan mengerjakan LKS

12. Guru menggunakan beragam

pendekatan pembelajaran,

media pembelajaran, dan

sumber belajar lain

Siswa mengerjakan LKS

Guru menggunakan media pembelajaran dan sumber

belajar, yaitu LKS

13. Guru memfasilitasi terjadinya

interaksi antarpeserta didik

serta antara peserta didik

dengan guru, lingkungan, dan

sumber belajar lainnya

Siswa mengerjakan LKS

Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik

serta antara peserta didik dengan guru dengan meminta

siswa mengajari temannya yang tidak bisa mengerjakan

atau siswa yang tidak bisa diberi kesempatan bertanya

kepada guru dan kepada teman

14. Guru melibatkan peserta

didik secara aktif dalam se-

tiap kegiatan pembelajaran

Siswa mengerjakan LKS

Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam

kegiatan pembelajaran dengan mengerjakan LKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

158

15. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan percobaan di

laboratorium, studio, atau

lapangan.

Siswa mengerjakan LKS Tidak terlihat.

Elaborasi

16. Guru membiasakan peserta

didik membaca dan menulis

yang beragam melalui tugas-

tugas tertentu yang bermakna

Siswa mengerjakan LKS Guru membiasakan peserta didik membaca dan menulis

dengan mengerjakan LKS

17. Guru memfasilitasi peserta

didik melalui pemberian

tugas, diskusi, dan lain-lain

untuk memunculkan gagasan

baru baik secara lisan

maupun tertulis

Siswa mengerjakan LKS Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas

dengan mengerjakan LKS

18. Guru memberi kesempatan

untuk berpikir, menga-

nalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak

tanpa rasa takut

Siswa mengerjakan LKS Guru memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah dengan mengerjakan LKS

19. Guru memfasilitasi peserta

didik dalam pembelajaran

kooperatif dan kolaboratif

Siswa mengerjakan LKS Tidak terlihat

20. Guru memfasilitasi peserta

didik berkompetisi secara

sehat untuk meningkatkan

prestasi belajar

Siswa mengerjakan LKS Tidak terlihat

21. Guru rnenfasilitasi peserta didik

membuat laporan eksplorasi

yang dilakukan baik lisan

maupun tertulis, secara

individual maupun kelompok

Siswa mengerjakan LKS Tidak terlihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

159

22. Guru memfasilitasi peserta

didik untuk menyajikan

kreasi, kerja individual

maupun kelompok

Siswa mengerjakan LKS

Tidak terlihat

23. Guru memfasilitasi

peserta didik

melakukan pameran,

turnamen,

festival, serta produk

yang dihasilkan

Siswa mengerjakan LKS Tidak terlihat

24. Guru memfasilitasi

peserta

didik melakukan

kegiatan yang

menumbuhkan

kebanggaan dan

rasa percaya diri

peserta didik.

Siswa mengerjakan LKS Tidak terlihat

Konfirmasi 39. Guru memberikan umpan balik

positif dan penguatan dalam

bentuk lisan, tulisan, isyarat,

maupun hadiah terhadap

keberhasilan peserta didik

Ketika guru bersama siswa

mengerjakan LKS guru memberikan

penguatan kepada siswa yang bisa

menjawab dengan benar berupa kata-

kata: bagus, benar

Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam

bentuk lisan, berupa kata-kata bagus, benar.

40. Guru memberikan konfirmasi

terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi peserta didik

melalui berbagai sumber

Guru bersama siswa mengerjakan LKS Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi peserta didik dengan mengerjakan LKS secara

bersama dengan siswa

41. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan refleksi

untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah

dilakukan

Siswa mengerjakan LKS Tidak terlihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

160

42. Guru memfasilitasi peserta

didik untuk memperoleh

pengalaman yang bermakna

dalam mencapai kompetensi

dasar

Siswa mengerjakan LKS Tidak terlihat

43. Guru berfungsi sebagai

narasumber dan fasilitator

dalam menjawab

pertanyaan peserta didik

yang menghadapi kesulitan,

dengan menggunakan

bahasa yang baku dan be-

nar

Guru menjelaskan kepada siswa

jawaban LKS yang tidak bisa

dikerjakan oleh siswa

Guru berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam

menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi

kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan

benar dengan menjelaskan jawaban LKS yang tidak bisa

dikerjakan siswa

44. Guru membantu peserta

didik dalam menyelesaikan

masalah

Guru menjelaskan kepada siswa

jawaban LKS yang tidak bisa

dikerjakan oleh siswa

Guru membantu peserta didik dalam menyelesaikan

masalah dengan menjelaskan jawaban LKS kepada siswa

45. Guru memberi acuan agar

peserta didik dapat

melakukan pengecekan hasil

eksplorasi.

Siswa mengerjakan LKS Tidak terlihat

46. Guru memberi informasi

untuk bereksplorasi lebih

jauh

Siswa mengerjakan LKS Tidak terlihat

47. Guru memberikan motivasi

kepada peserta didik yang

kurang atau belum

berpartisipasi aktif.

Siswa mengerjakan LKS Tidak terlihat

3. Kegiatan

Penutup

48. Guru bersama-sama

dengan peserta didik

dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan

pelajaran

Guru bersama dengan siswa

mengerjakan LKS

Tidak terlihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

161

49. Guru melakukan penilaian

dan/atau refleksi terhadap

kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsis-

ten dan terprogram

Guru melakukan penilaian atas

hasil kerja siswa (LKS)

Guru melakukan penilaian terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan dengan memberikan penilaian LKS

yang dikerjakan siswa

50. Guru memberikan umpan

balik terhadap proses dan

hasil pembelajaran

Guru memberikan umpan balik

dengan memberikan pujian kepada

atas proses dan hasil pembelajaran

berupa kata-kata pujian, yaitu:

“bagus dan belajar lebih giat”

Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan

hasil pembelajaran berupa kata-kata pujian, yaitu: “bagus

dan belajar lebih giat”

51. Guru merencanakan kegiatan

tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remedi,

program pengayaan, layanan

konseling dan/atau

memberikan tugas

individual maupun kelompok

sesuai dengan hasil belajar

peserta didik

Guru memberikan tugas individual

kepada siswa yaitu membaca materi

dan mengerjakan latihan di buku

PR

Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

membaca materi selanjutnya dan pemberian latihan/PR

52. Guru menyampaikan

rencana pembelajaran pada

pertemuan berikutnya

Guru menyampaikan materi

pelajaran untuk pertemuan

berikutnya kepada siswa

Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada per-

temuan berikutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

162

REDUKSI HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN

Subjek Penelitian : Guru Kelas III dan Guru Bahasa Inggris

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Hari/Tanggal : Kamis, 10 Nopember 2016

Mata Pelajaran : Matematika & Bahasa Inggris

Aspek yang

Diamati Sub Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Pengamatan

Kesimpulan

A. Perangkat

Pembelajaran

1. 1. Prota Tidak ada Guru tidak membuat Prota

2. Prosem Ada Guru membuat prosem

3. Silabus Ada Guru membuat silabus

4. RPP/RPPH Ada Guru membuat RPP

B. Proses Pembelajaran

1. Kegiatan

Pendahuluan/

Pembuka

5. Orientasi: Guru mengajak

memusatkan perhatian

peserta didik pada materi

yang akan dibelajarkan

Mata Pelajaran Matematika:

Guru mengucapkan salam meminta

siswa untuk duduk tenang karena

ada beberapa siswa yang masih

ribut dan berjalan-jalan di dalam

kelas

Mata Pelajaran Bahasa Inggris:

Guru meminta beberapa anak yang

masih berjalan-jalan di dalam kelas

untuk duduk di tempat duduknya.

Guru mengajak memusatkan perhatian peserta didik pada

materi yang akan dibelajarkan dengan mengucapkan salam

dan meminta siswa supaya duduk tenang di tempat duduknya

masing-masing

6. Apersepsi: Guru

memberikan apersespsi

awal kepada peserta didik

tentang materi yang

diajarkan

Mata Pelajaran Matematika:

Guru menyampaikan salam dan

setelah itu meminta siswa untuk

mengambil buku LKS

Mata Pelajaran Bahasa Inggris:

Guru mengucapkan salam

Guru memberikan apersespsi awal kepada peserta didik

berupa salam

34. Motivasi: Guru

memberikan gambaran Mata Pelajaran Matematika:

Tidak terlihat

Guru kelas yang mengajarkan pelajaran matematika tidak

menyampaikan gambaran manfaat tentang meteri yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

163

manfaat tentang materi

yang diajarkan Mata Pelajaran Bahasa Inggris:

Guru menyampaikan manfaat

belajar bahasa Inggris kepada siswa

diajarakan

Guru bahasa Inggris menyampaikan gambaran manfaat

belajar bahasa Inggris kepada siswa

35. Pemberian Acuan: Guru

menyampaikan hal-hal

yang berkaitan dengan

materi yang akan diajarkan

Mata Pelajaran Matematika:

Guru menyampaikan kepada siswa

halaman LKS yang akan

dikerjakan

Mata Pelajaran Bahasa Inggris: Guru menanyakan kabar kepada

siswa dan kemudian menanyakan

kabar dengan menggunakan bahasa

inggris

Guru menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan materi

yang akan diajarkan, misalnya menyampaikan halaman LKS

yang akan diajarkan dan menanyakan kabar dengan

menggunakan bahasa Inggris

36. Melaksanakan Tes Awal

Tes awal atau pre-test

dilaksanakan untuk

mengukur dan mengetahui

sejauh mana materi akan

bahan pelajaran yang akan

dipelajari sudah dikuasai

oleh siswa.

- Tidak terlihat

37. Pembagian kelompok belajar

dan penjelasan mekanisme

pelaksanaan pengalaman

belajar

- Tidak terlihat

2. Kegiatan Inti Eksplorasi

38. Guru melibatkan peserta

didik mencari informasi

yang luas dan dalam

tentang topik/tema materi

yang akan dipelajari

Mata Pelajaran Matematika:

Siswa mengerjakan LKS

Mata Pelajaran Bahasa Inggris: Guru mengajarkan kepada siswa cara

menanyakan nama, menyebutkan nama

dan menanyakan kabar serta

jawabannya dalam bahasa inggris

Guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan

dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari, misalnya

dengan mengerjakan LKS dan mempraktekan dengan guru dan

teman cara menanyakan nama, menyebutkan nama dan

menanyakan kabar serta jawabannya dalam bahasa inggris

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

164

39. Guru menggunakan

beragam pendekatan

pembelajaran, media

pembelajaran, dan

sumber belajar lain

Mata Pelajaran Matematika:

Siswa mengerjakan LKS

Mata pelajaran Bahasa Inggris:

Praktek dengan teman menanyakan

nama, menyebutkan nama dan

menanyakan kabar serta

jawabannya dalam bahasa inggris

Guru menggunakan media pembelajaran, yaitu LKS dan

praktek langsung tentang materi yang diajarkan

40. Guru memfasilitasi terjadinya

interaksi antarpeserta didik

serta antara peserta didik

dengan guru, lingkungan,

dan sumber belajar lainnya

Mata Pelajaran Matematika:

Guru meminta siswa mengerjakan LKS

secara individu

Mata pelajaran Bahasa Inggris:

Praktek dengan teman menanyakan

nama, menyebutkan nama dan

menanyakan kabar serta jawabannya

dalam bahasa inggris

Dalam pelajaran matematika siswa belajar secara individu

Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta

antara peserta didik dengan guru dengan praktek langsung

berbicara dalam bahasa Inggris

41. Guru melibatkan peserta

didik secara aktif dalam se-

tiap kegiatan pembelajaran

Mata Pelajaran Matematika:

Siswa mengerjakan LKS

Mata pelajaran Bahasa Inggris:

Praktek dengan teman menanyakan

nama, menyebutkan nama dan

menanyakan kabar serta jawabannya

dalam bahasa inggris

Dalam pelajaran matematika tidak terlihat karena siswa

mengerjakan LKS secara individu

Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan

pembelajaran dengan praktek langsung berbicara dalam bahasa

Inggris kepada teman dan guru

42. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan percobaan

di laboratorium, studio, atau

lapangan.

Mata Pelajaran Matematika

Tidak terlihat

Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Tidak terlihat

Tidak terlihat

Elaborasi

43. Guru membiasakan peserta

didik membaca dan menulis

yang beragam melalui tugas-

tugas tertentu yang bermakna

Mata Pelajaran Matematika

Siswa mengerjakan LKS

Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Guru meminta siswa menuliskan dalam

bukunya menanyakan nama,

menyebutkan nama dan menanyakan

kabar serta jawabannya dalam bahasa

Guru membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang

beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna lewat kegiatan

mengerjakan LKS dan menulis dalam buku catatan tentang cara

menanyakan nama, menyebutkan nama dan menanyakan kabar

serta jawabannya dalam bahasa inggris

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

165

inggris

44. Guru memfasilitasi

peserta didik melalui

pemberian tugas, diskusi,

dan lain-lain untuk

memunculkan gagasan

baru baik secara lisan

maupun tertulis

Mata Pelajaran Matematika:

Siswa mengerjakan LKS

Mata Pelajaran Bahasa Inggris:

Tidak terlihat

Tidak terlihat

45. Guru memberi

kesempatan untuk

berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah,

dan bertindak tanpa rasa

takut.

Mata Pelajaran Matematika:

Siswa mengerjakan LKS

Mata Pelajaran Bahasa Inggris:

Tidak terlihat

Tidak terlihat

46. Guru memfasilitasi

peserta didik dalam

pembelajaran kooperatif

dan kolaboratif

Mata Pelajaran Matematika:

Tidak terlihat

Mata Pelajaran Bahasa Inggris:

Tidak terlihat

Tidak terlihat

47. Guru memfasilitasi

peserta didik

berkompetisi secara

sehat untuk meningkatkan

prestasi belajar

Mata Pelajaran Matematika:

Siswa mengerjakan LKS

Mata Pelajaran Bahasa Inggris:

Tidak terlihat

Tidak terlihat

48. Guru rnenfasilitasi peserta

didik membuat laporan

eksplorasi yang dilakukan

baik lisan maupun tertulis,

secara individual maupun

kelompok

Mata Pelajaran Matematika:

Tidak terlihat

Mata Pelajaran Bahasa Inggris:

Tidak terlihat

Tidak terlihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

166

49. Guru memfasilitasi peserta

didik untuk menyajikan

kreasi, kerja individual

maupun kelompok

Mata Pelajaran Matematika:

Tidak terlihat

Mata Pelajaran Bahasa Inggris:

Tidak terlihat

Tidak terlihat

23. Guru memfasilitasi

peserta didik

melakukan pameran,

turnamen, festival,

serta produk yang

dihasilkan

Mata Pelajaran Matematika:

Tidak terlihat

Mata Pelajaran Bahasa Inggris:

Tidak terlihat

Tidak terlihat

24. Guru memfasilitasi

peserta didik

melakukan

kegiatan yang

menumbuhkan

kebanggaan dan

rasa percaya diri

peserta didik.

Mata Pelajaran Matematika:

Tidak terlihat

Mata Pelajaran Bahasa Inggris:

Guru meminta siswa berpasangan

praktek menanyakan nama, kabar

dan jawabannya dalam bahasa

inggris

Guru memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan

yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta

didik dengan meminta siswa berpasangan praktek

menanyakan nama, kabar dan jawabannya dalam bahasa

inggris

Konfirmasi 39. Guru memberikan umpan

balik positif dan penguatan

dalam bentuk lisan, tulisan,

isyarat, maupun hadiah

terhadap keberhasilan

peserta didik

Mata Pelajaran Matematika

Guru bersama siswa membahas LKS

dan memberikan penguatan dalam

bentuk lisan terhadap siswa yang bisa

mengerjakan benar, yaitu dengan

mengatakan “bagus”

Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Guru memberikan pujian kepada siswa

dalam bentuk kata-kata dan nilai

Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk

lisan terhadap keberhasilan peserta didik, dengan mengatakan:

”bagus”

40. Guru memberikan

konfirmasi terhadap hasil

eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui ber-

bagai sumber

Mata Pelajaran Matematika:

Guru bersama siswa membahas LKS

Mata Pelajaran Bahasa Inggris:

Tidak terlihat

Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi peserta didik dengan membahas LKS bersama

dengan siswa

41. Guru memfasilitasi peserta Mata Pelajaran Matematika: Tidak terlihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

167

didik melakukan refleksi

untuk memperoleh

pengalaman belajar yang

telah dilakukan

Tidak terlihat

Mata Pelajaran Bahasa Inggris:

Tidak terlihat

42. Guru memfasilitasi

peserta didik untuk

memperoleh pengalaman

yang bermakna dalam

mencapai kompetensi

dasar

Mata Pelajaran Matematika:

Tidak terlihat

Mata Pelajaran Bahasa Inggris:

Siswa mempraktekan cara berbicara

dalam bahasa Inggris tentang

menanyakan nama, kabar dan

jawabannya

Tidak terlihat

Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh

pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi

dasar dengan mempraktekan cara berbicara dalam bahasa

Inggris tentang menanyakan nama, kabar dan jawabannya

43. Guru berfungsi sebagai

narasumber dan fasilita-

tor dalam menjawab

pertanyaan peserta

didik yang menghadapi

kesulitan, dengan

menggunakan bahasa

yang baku dan benar

Mata Pelajaran Matematika:

Guru menjawab pertanyaan siswa

yang tidak bisa mengerjakan LKS

Mata Pelajaran Bahasa Inggris:

Guru memberikan contoh cara

menanyakan nama, kabar dan

jawabannya kepada siswa berulang-

ulang

Guru berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dengan

menjawab pertnyaan siswa yang tidak bisa mengerjakan

LKS dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa

jawa, serta memberikan contoh kepada siswa.

44. Guru membantu peserta

didik dalam

menyelesaikan masalah

Mata pelajaran Matematika:

Guru bersama siswa membahas

LKS Mata Pelajaran Bahasa Inggris:

Tidak terlihat

Tidak terlihat

45. Guru memberi acuan agar

peserta didik dapat

melakukan pengecekan hasil

eksplorasi.

Mata pelajaran Matematika:

Tidak terlihat

Mata Pelajaran Bahasa Inggris:

Tidak terlihat

Tidak terlihat

46. Guru memberi informasi

untuk bereksplorasi Iebih

jauh

Mata pelajaran Matematika: Tidak terlihat

Tidak terlihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

168

47. Guru memberikan motivasi

kepada peserta didik yang

kurang atau belum

berpartisipasi aktif.

Mata pelajaran Matematika

Guru memberikan motivasi kepada

siswa agar belajar lebih tekun, tidak

ribur di dalam kelas dan tidak

mengganggu teman ketika sedang

belajar.

Mata Pelajaran Bahasa Inggris:

Guru meminta agar siswa yang

belum berani hari ini berbicara

dalam bahasa Inggris belajar

dengan teman dan orangtua

sehinggu minggu depan sudah

berani maju di depan berbicara

dalam bahasa Inggris

Guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang

kurang atau belum berpartisipasi aktif agar lebih tekun

dalam belajar dan berani berbicara dalam bahasa Inggris

3. Kegiatan

Penutup

48. Guru bersama-sama

dengan peserta didik

dan/atau sendiri

membuat

rangkuman/simpulan

pelajaran

Mata pelajaran Matematika:

Tidak terlihat

Mata pelajaran Bahasa Inggris:

Tidak terlihat

Tidak terlihat

49. Guru melakukan

penilaian dan/atau

refleksi terhadap

kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara

konsisten dan terprogram

Mata pelajaran Matematika:

Guru memberikan nilai LKS yang

dikerjakan oleh siswa

Mata pelajaran Bahasa Inggris:

Guru melakukan refleksi

terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan dengan menanyakan

perasaan siswa selama balajar

bahasa Inggris

Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap

kegiatan yang sudah dilaksanakan dengan memberikan nilai

LKS yang sudah dikerjakan oleh siswa dan menanyakan

perasaan siswa selama belajar.

50. Guru memberikan

umpan balik terhadap

proses dan hasil

pembelajaran

Mata pelajaran Matematik: Tidak terlihat

Mata pelajaran bahasa Inggris:

Guru memberikan umpan balik

Tidak terlihat

Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

169

dengan memberikan pujian kepada

siswa yang berani bicara dalam

bahasa Inggris

hasil pembelajaran dengan memberikan pujian kepada siswa

51. Guru merencanakan

kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk

pembelajaran remedi,

program pengayaan,

layanan konseling

dan/atau memberikan

tugas individual maupun

kelompok sesuai dengan

hasil belajar peserta didik

Mata pelajaran Matematika:

Guru memberikan PR kepada siswa

untuk mengerjakan latihan yang

ada di LKS

Mata pelajaran bahasa Inggris:

Guru meminta siswa untuk

menghafal cara menanyakan nama,

menanyakan kabar dan jawabannya

dalam bahasa inggris

Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

pemberian tugas / PR

52. Guru menyampaikan

rencana pembelajaran

pada pertemuan

berikutnya

- Tidak terlihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

170

REDUKSI HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN

Hari/Tanggal : Selasa, 15 Nopember 2017

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Waktu : 07.00 – 08.10

Kelas : IV (Mata Pelajaran Matematika)

Aspek yang

Diamati Sub Aspek yang diamati

Deskripsi Hasil Pengamatan Kesimpulan

A. Perangkat

Pembelajaran

1. Prota Tidak ada Guru tidak membuat Prota

2. Prosem Ada Guru membuat Prosem

3. Silabus Ada Guru membuat Silabus

4. RPP/RPPH Ada Guru membuat RPP

B. Proses Pembelajaran

1. Kegiatan

Pendahuluan/

Pembuka

5. Orientasi: Guru mengajak memusatkan

perhatian peserta didik pada materi

yang akan dibelajarkan

Mata Pelajaran Matematika:

Guru mengajak siswa untuk tenang

karena siswa masih ribut ketika guru

masuk kelas

Mata Pelajaran IPS:

Guru mengajak siswa untuk tenang.

Siswa sangat ramai. Guru terkesan

membiarkan mereka ramai dan setelah

beberapa saat sekitar lima menit guru

mengatakan: “apakah sudah cukup”,

“apakah sudah sudah siap untuk

belajar?” siswa menjawab: “sudah”. Setelah itu siswa diam dan mulai

tenang.

Guru mengajak memusatkan perhatian peserta didik pada

materi yang akan dibelajarkan dengan mengajak siswa

yang masih ribut untuk tenang, dengan mengatakan:

“apakah sudah cukup”, “apakah sudah sudah siap

untuk belajar?” siswa menjawab: “sudah”. Setelah itu

siswa diam dan mulai tenang.

6. Apersepsi: Guru memberikan

apersespsi awal kepada peserta didik

tentang materi yang diajarkan

Mata Pelajaran Matematika:

Guru memberikan apersepsi dengan

menanyakan materi sebelumnya

kepada siswa mengenai “pemfaktoran”.

Guru memberikan apersespsi awal kepada peserta didik

tentang materi yang diajarkan dengan mananyakan materi

yang sebelumnya dan menanyakan/mengumpulkan PR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

171

Mata Pelajaran IPS: Guru memberikan apersepsi dengan

apakah sudah mengerjakan PR? Siswa

menjawab dengan serentak “belum”.

7. Motivasi: Guru memberikan

gambaran manfaat tentang materi

yang diajarkan

Mata Pelajaran Matematika:

Guru tidak menyampaikan manfaat

tentang materi yang diajarkan. Guru

langsung menuliskan soal latihan

mengenai materi pemfaktoran di

papan tulis.

Mata Pelajaran IPS: Guru tidak menyampaikan manfaat

tentang materi yang diajarkan.

Setelah apersepsi guru langsung

meminta siswa mengerjakan LKS

Guru memberikan gambaran manfaat tentang materi

yang diajarkan tetapi langsung mengerjakan tugas

latihan atau LKS

8. Pemberian Acuan: Guru

menyampaikan hal-hal yang

berkaitan dengan materi yang akan

diajarkan

Mata Pelajaran Matematika:

Guru memberikan contoh cara

mengerjakan latihan.

Mata Pelajaran IPS: Tidak terlihat

Guru menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan

materi yang akan diajarkan dengan memberikan

contoh cara mengerjakan latihan

9. Melaksanakan Tes Awal

Tes awal atau pre-test dilaksanakan

untuk mengukur dan mengetahui

sejauh mana materi akan bahan

pelajaran yang akan dipelajari

sudah dikuasai oleh siswa.

Tidak terlihat Tidak terlihat

10. Pembagian kelompok

belajar dan penjelasan

mekanisme pelaksanaan

pengalaman belajar

Tidak terlihat Tidak terlihat

2. Kegiatan Inti Eksplorasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

172

11. Guru melibatkan peserta

didik mencari informasi

yang luas dan dalam

tentang topik/tema materi

yang akan dipelajari

Mata Pelajaran Matematika:

Siswa mengerjakan latihan soal

yang ditulis oleh guru dalam buku

latihannya

Mata Pelajaran IPS: Siswa mengerjakan LKS

Guru melibatkan peserta didik mencari informasi

yang luas tentang materi lewat kegiatan mengerjakan

tugas latihan dan LKS

12. Guru menggunakan

beragam pendekatan

pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber

belajar lain

Mata Pelajaran Matematika:

Tidak terlihat

Mata Pelajaran IPS: Siswa mengerjakan LKS

Guru menggunakan menggunakan media LKS

13. Guru memfasilitasi

terjadinya interaksi

antarpeserta didik serta

antara peserta didik

dengan guru, lingkungan,

dan sumber belajar lainnya

Mata Pelajaran Matematika:

Siswa mengerjakan latihan soal

yang ditulis oleh guru dalam buku

latihannya

Mata Pelajaran IPS: Guru mengizinkan siswa untuk

bertanya kepada teman bagaimana

cara mengerjakan soal latihan yang

ada LKS

Guru memfasilitasi terjadinya interaksi

antarpeserta didik dengan mengizinkan siswa

bertanya kepada temannya

14. Guru melibatkan peserta

didik secara aktif dalam

setiap kegiatan

pembelajaran

Tidak terlihat Tidak terlihat

15. Guru memfasilitasi

peserta didik melakukan

percobaan di laboratorium,

studio, atau lapangan.

Tidak terlihat Tidak terlihat

Elaborasi

16. Guru membiasakan

peserta didik membaca dan

menulis yang beragam

Mata Pelajaran Matematika

Siswa mengerjakan latihan soal yang

ditulis oleh guru dalam buku latihan

Guru membiasakan peserta didik membaca dan

menulis yang beragam melalui tugas mengerjakan

latihan soal dan mengerjakan LKS di buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

173

melalui tugas-tugas tertentu

yang bermakna Mata Pelajaran IPS: Siswa mengerjakan LKS dalam

buku tulis mereka

latihan/buku tulis

17. Guru memfasilitasi peserta

didik melalui pemberian

tugas, diskusi, dan lain-lain

untuk memunculkan

gagasan baru baik secara

lisan maupun tertulis

Mata Pelajaran Matematika

Siswa mengerjakan latihan soal

yang ditulis oleh guru dalam buku

latihan.

Mata Pelajaran IPS: Siswa mengerjakan LKS secara

individu dan boleh bertanya kepada

teman

Guru memfasilitasi peserta didik melalui tugas

mengerjakan latihan soal dan mengerjakan LKS

untuk memunculkan gagasan baru

19. Guru memberi kesempatan untuk

berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan

bertindak tanpa rasa takut

Mata Pelajaran Matematika

Guru meminta siswa mengerjakan

tugas secara individu dan bertanya

kepada teman

Mata Pelajaran IPS: Tidak terlihat

Guru memberi kesempatan untuk menyelesaikan

maslah dengan mengerjakan tugas secara individu

dan bertanya kepada teman

21. Guru memfasilitasi peserta didik

dalam pembelajaran kooperatif

dan kolaboratif

Tidak terlihat

Tidak terlihat

22. Guru memfasilitasi peserta didik

berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar Tidak terlihat Tidak terlihat

23. Guru rnenfasilitasi peserta didik

membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun tertulis,

secara individual maupun kelompok

Tidak terlihat

Tidak terlihat

24. Guru memfasilitasi peserta didik

untuk menyajikan kreasi, kerja

individual maupun kelompok

Mata Pelajaran Matematika

Guru meminta siswa menuliskan

jawaban latihan yang sudah

dikerjakan di papan tulis

Mata Pelajaran IPS: Tidak terlihat

Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan

kerja individual dengan menuliskan jawaban latihan

yang sudah dikerjakan di papan tulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

174

23. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan pameran,

turnamen, festival, serta

produk yang dihasilkan

Tidak terlihat Tidak terlihat

24. Guru memfasilitasi

peserta didik

melakukan kegiatan

yang menumbuhkan

kebanggaan dan

rasa percaya diri peserta

didik.

Mata Pelajaran Matematika

Guru meminta siswa menuliskan

jawaban latihan yang sudah

dikerjakan di papan tulis dan diberi

pujian atas hasil kerja siswa

Mata Pelajaran IPS: Tidak terlihat

Guru memfasilitasi peserta didik melakukan

kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa

percaya diri peserta didik dengan meminta siswa

menuliskan jawaban latihan yang sudah dikerjakan di

papan tulis dan diberi pujian atas hasil kerja siswa

Konfirmasi 25. Guru memberikan

umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk

lisan, tulisan, isyarat,

maupun hadiah terhadap

keberhasilan peserta

didik

Mata Pelajaran Matematika:

Guru meminta siswa menuliskan cara

mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru di papan tulis dan memberikan

tanda “√” (centang) apabila jawaban

yang dituliskan siswa benar dan tanda

“x” bila jawaban siswa salah

Mata Pelajaran IPS: Guru memberikan pujian berupa

“jempol” apabila jawaban siswa benar

Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan

dalam bentuk lisan dan isyarat, terhadap keberhasilan

peserta didik, yaitu memberikan tanda “√” (centang)

apabila jawaban yang dituliskan siswa benar dan tanda

“x” bila jawaban siswa salah. memberikan pujian berupa

“jempol” apabila jawaban siswa benar

26. Guru memberikan

konfirmasi terhadap

hasil eksplorasi dan

elaborasi peserta didik

melalui berbagai

sumber

Mata Pelajaran Matematika

Tidak terlihat

Mata Pelajaran IPS: Guru bersama dengan siswa menjawab

soal latihan yang ada di LKS

Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi

dan elaborasi peserta didik dengan mengerjakan LKS

secara bersama-sama

27. Guru memfasilitasi

peserta didik

melakukan refleksi

untuk memperoleh

pengalaman belajar yang

telah dilakukan

Tidak terlihat Tidak terlihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

175

28. Guru memfasilitasi

peserta didik untuk

memperoleh pengalaman

yang bermakna dalam

mencapai kompetensi

dasar

Tidak terlihat Tidak terlihat

29. Guru berfungsi sebagai

narasumber dan fasilitator

dalam menjawab

pertanyaan peserta didik

yang menghadapi

kesulitan, dengan

menggunakan bahasa

yang baku dan benar

Mata Pelajaran Matematika:

Guru menjelaskan kepada siswa

dengan menggunakan bahasa

Indonesia dan bahasa jawa untuk

menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh siswa

Mata Pelajaran IPS: Guru menjelaskan kepada siswa

dengan menggunakan bahasa

Indonesia dan bahasa Jawa (bahasa

yang dimengerti oleh siswa)

Guru berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator

dengan menjelaskan pertanyaan peserta didik

dengan menggunakan bahasa yang dimengerti oleh

peserta didik, yaitu menggunakan bahasa

Indonesia dan bahasa Jawa

30. Guru membantu peserta

didik dalam

menyelesaikan masalah

Mata Pelajaran Matematika:

Guru bersama siswa yang lain

memperbaiki hasil kerja siswa yang

diminta oleh guru menuliskan

jawaban tugas di papan tulis

Mata Pelajaran IPS: Guru memperbaiki jawaban siswa

yang salah

Guru membantu siswa menyelesaikan masalah

dengan bersama siswa yang lain memperbaiki hasil

kerja siswa yang diminta oleh guru menuliskan

jawaban tugas di papan tulis

31. Guru memberi acuan

agar peserta didik

dapat melakukan

pengecekan hasil

eksplorasi.

Tidak terlihat Tidak terlihat

32. Guru memberi informasi

untuk bereksplorasi lebih

jauh

Tidak terlihat

Tidak terlihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

176

33. Guru memberikan

motivasi kepada peserta

didik yang kurang atau

belum berpartisipasi aktif.

Mata Pelajaran Matematika:

Tidak terlihat

Mata Pelajaran IPS:

Guru menyebut nama siswa yang tidak

memberi perhatian ketika sedang

belajar (terutama yang ABK)

Tidak terlihat

Guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang

kurang atau belum berpartisipasi aktif dengan

menyebutkan nama siswa.

3. Kegiatan

Penutup

34. Guru bersama-sama

dengan peserta didik

dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan

pelajaran

Tidak terlihat

Tidak terlihat

-

35. Guru melakukan

penilaian dan/atau

refleksi terhadap

kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara

konsisten dan terprogram

Mata Pelajaran Matematika:

Guru memberikan nilai atas hasil kerja

siswa

Mata Pelajaran IPS:

Memberikan nilai hasil kerja siswa

Guru melakukan penilaian terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan

36. Guru memberikan

umpan balik terhadap

proses dan hasil

pembelajaran

Mata Pelajaran Matematika:

Guru memberikan umpan balik dengan

memberikan pujian kepada siswa

berupa kata-kata “bagus”, “benar”

apabila jawaban siswa benar dan

apabila jawaban siswa salah guru

mengatakan “salah”, “kerjakan

dengan lebih teliti”, dan “belajar

lagi”.

Mata Pelajaran IPS:

Guru memberikan umpan balik dengan

memberikan pujian kepada siswa yang

aktif dalam selama membahas LKS

secara bersama-sama

Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan

hasil pembelajaran dengan memberikan pujian kepada

siswa berupa kata-kata “bagus”, “benar” apabila

jawaban siswa benar dan apabila jawaban siswa salah

guru mengatakan “salah”, “kerjakan dengan lebih

teliti”, dan “belajar lagi”.

37. Guru merencanakan

kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk pembelajaran

remedi, program

Mata Pelajaran Matematika

Guru memberikan tugas individual

kepada siswa yaitu mengerjakan soal-

soal latihan yang ada di LKS

Guru melaksanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

pemberian tugas individual/ pemberian PR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

177

pengayaan, layanan

konseling dan/atau

memberikan tugas

individual maupun

kelompok sesuai dengan

hasil belajar peserta didik

Mata Pelajaran IPS:

Guru memberikan tugas individual

kepada siswa yaitu membaca materi

dan mengerjakan latihan di buku PR

38. Guru menyampaikan

rencana pembelajaran

pada pertemuan

berikutnya

Mata Pelajaran Matematika:

Guru menyampaikan materi pelajaran

untuk pertemuan berikutnya kepada

siswa dan meminta siswa untuk

membawa peralatan yang dibutuhkan

yaitu “membawa garis busur”.

Mata Pelajaran IPS:

Guru menyampaikan materi pelajaran

untuk pertemuan berikutnya kepada

siswa

Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada per-

temuan berikutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

178

REDUKSI HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN

Subjek Penelitian : Guru Kelas V (IPA)

Guru Bahasa Indonesia (Guru Bidang Studi)

Hari/Tanggal : Jumat, 18 Nopember 2017 (IPA)

Selasa, 22 Nopember 2017 (Bahasa Indonesia)

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Aspek yang

Diamati Sub Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Pengamatan Kesimpulan

A. Perangkat

Pembelajaran

1. Prota Tidak ada Guru tidak membuat Prota

2. Prosem Ada Guru membuat prosem

3. Silabus Ada Guru membuat Silabus

4. RPP/RPPH Ada Guru membuat RPP

B. Proses Pembelajaran

1. Kegiatan

Pendahuluan/

Pembuka

5. Orientasi: Guru mengajak

memusatkan perhatian peserta

didik pada materi yang akan

dibelajarkan

Mata Pelajaran IPA:

Guru mengajak siswa untuk memusatkan

pada materi yang akan dibelajarkan

dengan meminta siswa yang masih ribut

supaya diam

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia:

Guru mengajak siswa untuk memusatkan

pada materi yang akan dibelajarkan

dengan memberikan nasehat

Guru mengajak memusatkan perhatian peserta

didik pada materi yang akan dibelajarkan

dengan meminta siswa yang ribut supaya diam

dan memberikan nasehat

6. Apersepsi: Guru memberikan

apersespsi awal kepada peserta didik

tentang materi yang diajarkan

Mata Pelajaran IPA:

Guru memberikan apersepsi dengan

menanyakan materi sebelumnya kepada siswa

mengenai alat peredaran darah manusia

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia:

Guru memberikan apersepsi dengan

menanyakan materi sebelumnya kepada siswa

dan mengumpulkan PR

Guru memberikan apersespsi awal kepada

peserta didik tentang materi yang sudah

diajarkan sebelumnya dan mengumulkan PR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

179

7. Motivasi: Guru memberikan

gambaran manfaat tentang materi

yang diajarkan

Tidak terlihat Tidak terlihat

8. Pemberian Acuan: Guru

menyampaikan hal-hal yang

berkaitan dengan materi yang akan

diajarkan

Tidak terlihat Tidak terlihat

9. Melaksanakan Tes Awal

Tes awal atau pre-test dilaksanakan

untuk mengukur dan mengetahui

sejauh mana materi akan bahan

pelajaran yang akan dipelajari sudah

dikuasai oleh siswa.

Tidak terlihat Tidak terlihat

10. Pembagian kelompok belajar dan

penjelasan mekanisme

pelaksanaan pengalaman belajar

Tidak terlihat Tidak terlihat

2. Kegiatan Inti Eksplorasi

11. Guru melibatkan peserta didik

mencari informasi yang luas dan

dalam tentang topik/tema materi

yang akan dipelajari

Mata Pelajaran IPA:

Guru meminta siswa mengerjakan LKS

Mata pelajaran Bahasa Indonesia:

Guru meminta siswa menuliskan karangan

tentang pengalaman yang menyenangkan

Guru melibatkan peserta didik mencari

informasi materi yang dipelajari dengan

mengerjakan LKS dan menuliskan karangan

tentang pengalaman yang menyenangkan

12. Guru menggunkan beragam

pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar

lain

Mata Pelajaran IPA:

Pada saat pembelajaran guru

menggunakan media berupa LKS dan

Gambar alat peredaran darah

Mata pelajaran Bahasa Indonesia:

Siswa menuliskan pengalaman yang

menyenangkan

Guru menggunakan media pembelajaran

berupa LKS dan gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

180

13. Guru memfasilitasi terjadinya

interaksi antarpeserta didik serta

antara peserta didik dengan guru,

lingkungan, dan sumber belajar

lainnya

Mata Pelajaran IPA:

Guru meminta siswa untuk mengerjakan

sendiri tugas yang ada dalam LKS

Mata pelajaran Bahasa Indonesia:

Tidak terlihat

Tidak terlihat

14. Guru melibatkan peserta didik

secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran

Mata Pelajaran IPA:

Guru melibatkan siswa untuk

menyampaikan pendapatnya pada waktu

tanya jawab

Mata pelajaran Bahasa Indonesia:

Tidak terlihat

Guru melibatkan peserta didik secara aktif

dalam s kegiatan pembelajaran dengan

kegiatan tanya jawab

15. Guru memfasilitasi peserta didik

melakukan percobaan di

laboratorium, studio, atau lapangan. Tidak terlihat Tidak terlihat

Elaborasi

16. Guru membiasakan peserta didik

membaca dan menulis yang

beragam melalui tugas-tugas

tertentu yang bermakna

Mata Pelajaran IPA:

Guru meminta siswa menulis jawaban

soal yang ada di LKS di buku latihan

mereka masing-masing

Mata pelajaran Bahasa Indonesia:

Siswa menuliskan pengalaman yang

menyenangkan

Guru membiasakan peserta didik membaca

dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas

tertentu yang bermakna dengan menulis

jawaban soal LKS di buku latihan dan

menuliskan pengalaman yang menyenangkan

17. Guru memfasilitasi peserta didik

melalui pemberian tugas, diskusi,

dan lain-lain untuk memunculkan

gagasan baru baik secara lisan

maupun tertulis

Mata Pelajaran IPA:

Guru memberikan tugas pribadi kepada

siswa secara tertulis, tidak ada kegiatan

diskusi

Mata pelajaran Bahasa Indonesia:

Tidak terlihat

Guru memfasilitasi peserta didik melalui

pemberian tugas pribadi secara tertulis

18. Guru memberi kesempatan untuk

berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan

bertindak tanpa rasa takut

Mata Pelajaran IPA:

Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengerjakan tugas di papan tulis secara

pribadi

Guru memberi kesempatan kepada siswa

menganalisis, menyelesaikan masalah, dan

bertindak tanpa rasa takut dengan menuliskan

jawaban tugas di papan tulis secara pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

181

Mata pelajaran Bahasa Indonesia:

Siswa menuliskan pengalaman yang

menyenangkan

19. Guru memfasilitasi peserta didik

dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif

Mata Pelajaran IPA:

Tidak terlihat

Mata pelajaran Bahasa Indonesia:

Tidak terlihat

Tidak terlihat

20. Guru memfasilitasi peserta didik

berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar

Mata Pelajaran IPA:

Tidak terlihat

Mata pelajaran Bahasa Indonesia:

Tidak terlihat

Tidak terlihat

21. Guru memfasilitasi peserta didik

membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun tertulis,

secara individual maupun kelompok

Mata Pelajaran IPA:

Tidak terlihat

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia:

Guru meminta siswa secara individu

membacakan hasil karangannya di depan

kelas

Guru mengajak peserta didik membacakan

hasil karangannya

22. Guru memfasilitasi peserta didik

untuk menyajikan kreasi, kerja

individual maupun kelompok

Mata Pelajaran IPA:

Tidak terlihat

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia:

Guru meminta siswa secara individu

membacakan hasil karangannya di depan kelas

Guru memfasilitasi peserta didik untuk

menyajikan kreasi dan kerja individual dengan

membacakan hasil karangannya di depan kelas

23. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan pameran,

turnamen, festival, serta

produk yang dihasilkan

Tidak terlihat Tidak terlihat

24. Guru memfasilitasi

peserta didik melakukan

kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan

dan rasa percaya diri

peserta didik.

Mata Pelajaran IPA:

Guru meminta siswa menyampaikan jawaban

latihan soal LKS yang sudah dikerjakan

dengan urut giliran

Guru memfasilitasi peserta didik melakukan

kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa

percaya diri peserta didik dengan menyampaikan

jawaban soal LKS yang sudah dikerjakan dan

membacakan hasil karangannya di depan kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

182

Mata pelajaran Bahasa Indonesia:

Guru meminta siswa secara individu

membacakan hasil karangannya di depan kelas

Konfirmasi

25. Guru memberikan umpan balik

positif dan penguatan dalam

bentuk lisan, tulisan, isyarat,

maupun hadiah terhadap

keberhasilan peserta didik

Mata Pelajaran IPA:

Guru memberikan pujian terhadap

keberhasilan siswa, misalnya dengan

mengatakan “ hebat”, memberikan

bintang dan kadang bonus nilai

Mata pelajaran Bahasa Indonesia:

Guru memberikan pujian terhadap hasil

karya siswa dengan memberikan “tepuk

tangan”

Guru memberikan umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk lisan, isyarat

terhadap keberhasilan peserta didik dengan

mengatakan “hebat”, memberikan bintang

dan kadang bonus nilai memberikan “tepuk

tangan”

26. Guru memberikan konfirmasi

terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi peserta didik melalui

berbagai sumber

Mata Pelajaran IPA:

Mengerjakan LKS bersama dengan siswa

dengan urut giliran

Mata pelajaran Bahasa Indonesia:

Tidak terlihat

Guru memberikan konfirmasi dengan

mengerjakan LKS bersama-sama

27. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan refleksi untuk

memperoleh pengalaman

belajar yang telah dilakukan

Tidak terlihat Tidak terlihat

28. Guru memfasilitasi peserta didik

untuk memperoleh pengalaman

yang bermakna dalam mencapai

kompetensi dasar

Tidak terlihat Tidak terlihat

29. Guru berfungsi sebagai

narasumber dan fasilitator dalam

menjawab pertanyaan peserta

didik yang menghadapi

kesulitan, dengan menggunakan

bahasa yang baku dan benar

Mata Pelajaran IPA:

Guru menjawab pertanyaan siswa dengan

menggunakan bahasa yang baku dan

benar dan kadang menggunakan bahasa

daerah jawa

Guru berfungsi sebagai narasumber dan

fasilitator dalam menjawab pertanyaan

peserta didik yang menghadapi kesulitan,

dengan menggunakan bahasa yang baku dan

benar (kadang menggunakan bahasa Jawa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

183

Mata pelajaran Bahasa Indonesia:

Guru menjawab pertanyaan siswa dengan

menggunakan bahasa yang baku dan

benar dan kadang menggunakan bahasa

daerah jawa

30. Guru membantu peserta didik

dalam menyelesaikan masalah Mata Pelajaran IPA:

Guru membantu siswa memperbaiki

jawaban soal LKS ketika mengerjakan

bersama dengan urut giliran.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia:

Guru membantu siswa secara klasikal

dans ecara perorangan bila mengalami

kesulitan (memberikan contoh

pengalaman yang menarik)

Guru membantu peserta didik dalam

menyelesaikan masalah dengan memperbaiki

jawaban siswa dalam mengerjakan LKS dan

memberikan contoh karangan tentang

pengalaman yang menarik

31. Guru memberi acuan

agar peserta didik dapat

melakukan pengecekan

hasil eksplorasi.

Tidak terlihat Tidak terlihat

32. Guru memberi informasi untuk

bereksplorasi lebih jauh Tidak terlihat Tidak terlihat

33. Guru memberikan motivasi kepada

peserta didik yang kurang atau

belum berpartisipasi aktif.

Mata Pelajaran IPA:

Guru memberikan motivasi dengan

mengatakan: “belajar lebih giat lagi”

Mata pelajaran Bahasa Indonesia:

Guru memberikan motivasi dengan

mengatakan: “belajar dan berlatih lebih giat

lagi” menuliskan pengalaman-pengalaman

sehari-hari

Guru memberikan motivasi kepada peserta didik

yang kurang atau belum berpartisipasi aktif

dengan mengatakan: “belajar dan berlatih lebih

giat lagi”.

4. Kegiatan

Penutup

34. Guru bersama-sama dengan

peserta didik dan/atau sendiri

membuat rangkuman/simpulan

pelajaran

Mata Pelajaran IPA:

Guru mengajukan pertanyaan kepada

siswa

Guru bersama-sama dengan peserta didik

membuat rangkuman/simpulan pelajaran

melalui tanya jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

184

Mata pelajaran Bahasa Indonesia:

Tidak terlihat

35. Guru melakukan penilaian

dan/atau refleksi terhadap

kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten

dan terprogram

Mata Pelajaran IPA:

Guru memberikan penilaian atas hasil

kerja siswa

Mata pelajaran Bahasa Indonesia:

Guru memberikan penilaian atas hasil

karangan siswa

Guru melakukan penilaian atas hasil kerja

siswa

36. Guru memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil

pembelajaran

Mata Pelajaran IPA:

Guru memberikan umpan balik dengan

memberikan pujian kepada siswa

Mata pelajaran Bahasa Indonesia:

Guru memberikan umpan balik dengan

memberikan pujian atas karangan siswa

Guru memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran dengan

memberikan pujian

37. Guru merencanakan kegiatan tindak

lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan

konseling dan/atau memberikan

tugas individual maupun kelompok

sesuai dengan hasil belajar peserta

didik

Mata Pelajaran IPA:

Guru memberikan tugas individual kepada

siswa yaitu membaca materi dan mengerjakan

latihan di buku PR

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia:

Guru memberikan tugas individual kepada

siswa yaitu menuliskan pengalaman yang

ketika liburan

Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam

bentuk mengerjakan latihan dan PR

38. Guru menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan

berikutnya

Mata Pelajaran IPA:

Guru menyampaikan materi pelajaran untuk

pertemuan berikutnya kepada siswa

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia:

Guru menyampaikan materi pelajaran untuk

pertemuan berikutnya kepada siswa

Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada

pertemuan berikutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

185

HASIL WAWANCARA KELAS I

Hari Tanggal : Kamis, 8 Desember 2016

Subjek Penelitian : Guru Kelas I

Tempat : Ruang Koperasi SD Negeri “Suka Menolong”

Kode Wawancara : WI.GKI.08122016

Aspek yang ditanyakan Jawaban Kode Wawancara

Peneliti Guru Kelas I

Bagaimana ibu mengajak anak lamban

belajar untuk memusatkan perhatian?

Kalau memusatkan perhatian, awal setelah berdoa biasanya itu mereka masih

bisa nyambung. Langsung. menyiapkan bukunya juga materinya baca itu masih

bisa mengikuti. Tapi untuk pengarahan dulu belum, belum ada. Masih bisa

mereka mengikuti

WI.GKI.08122016.1

Apa saja bentuk Apersepsi?

Apersepsi sama kita tidak dibedakan antara yang ABK dan yang regular. Jadi

sama . Untuk hari ini kita belajar akan ini. tujuannya ini. Seperti itu biasanya.

Trus nanti Saya biasanya minta materi yang kemarin. Mengulang sebentar,

Cuma itu saja sama mengumpulkan PR lho. Itu saja.

WI.GKI.08122016.1-2

WI.GKI.08122016.3-4

Apakah setiap pembelajaran ada bagi

kelompok?

Tidak. Kalau Kelompok saya jarang. Kalau ada kerja kelompok, biasanya

nanti akhir. Setelah materi diberikan. Baru nanti pembagian kelompoknya.

Pembagian kelompoknya dibagi. Anak yang regular dulu dibagi baru nanti

ditambahi anak yang ABK

WI.GKI.08122016.1-2

Materi yang diajarkan apakah

menggunakan bahasa yang sama atau

lebih disederhanakan?

Bahasa yang digunakan sama saja.

Apakah anak yang lamban belajar

apakah dilibatkan dalam mencari

berbagai informasi dalam materi?

Iya, Semua. Walaupun Nanti yang ABK biasanya kita beri pengarahan, kalau

tidak dibantu dengan teman. Tetapi tetap mereka dharus dibantu. Tetap ikut

WI.GKI.08122016.1-2

Bagaimana cara memfasilitasi agar

dapat berinteraksi dengan guru dan

temannya?

Kalau memfasilitasi ya pengarahan aja kepada anak yang lain tok awal tu.

Kita tidak membedakan anak yang satu teman yang satu dengan yang lain.

Tapi habis itu mereka sudah kiur…jalan sendiri ga harus saya bilang

mbak….ayo ke sini jalan sendiri….Nggak harus saya. mbak ayo ke

sini…….Mereka sudah langsung bisa bergabung sendiri

WI.GKI.08122016.1-2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

186

Bagaimana caranya supaya anak lamban

belajar aktif di di dalam kelas?

Biasaya saya tunjuk sebut nama. kalau nggak urut giliran. Jadi kalu urut

gilirannya tidak bisa mengelak ya itu tadi jawaban dibantu dengan teman atau

pengarahan dari guru. Pancingan dari saya……dia jawab pake bahasa jawa,

kalau pake bahasa jawa nanti bisa dia ingat dalam bahasa Indonesia…..

WI.GKI.08122016.1

Apakah anak lamban belajar mudah

mengerti pelajaran yang diajarkan?

Mudah mengerti cuma kendalanya di menulis dan membaca. Tapi sudah

lumayan menulis, cuma ketinggalan satu huruf satu huruf, ga parah banget

WI.GKI.08122016.1

Bagaimana caranya agar bisa

mengerjakan tugas?

Setiap hari selalu diberi PR walaupun cuma tiga atau lima sepuluh kadang.

Kalau ada tugas yang belum selesai, saya suruh kerja di rumah, dijadikan PR.

Jadi di rumah selalu di ulang lagi .Yang kedua saya bagikan kertas satu

bunde. isinya tentang cerita-cerita pendek untuk belajar membaca di rumah

setiap hari. Jadi, berbeda-beda ceritanya, nanti isinya banyak sekali

ceritanya….ada yang dongeng dan ada yang cuman bacaan biasa tak suruh bawa

pulang satu anak satu baik yang reguler maupun yang ABK

WI.GKI.08122016.1-5

Apakah anak lamban belajar bisa

mengerjakan tugas sendiri?

Kalau Kevin itu tidak PD (percaya diri). Sebenarnya bisa .. Jawabannya ta,

bacanya juga bisa. Dia baca soal. dia tau jawabannya tapi harus tanya dulu ke

saya…benar ngga bu..?? jadi kurang PD baca nulisnya memang belum lancar.

Tapi kalu baca dieja trus dibaca bisa lancar sampai selesai bisa dong sama

pertanyaannya. Tapi Cuma tidak PD. Selalu bertanya “benar ra bu?”… padahal

sudah benar. Dibaca di belakang lagi dianya tidak yakin. Dia harus tanya lagi ke

saya.

WI.GKI.08122016.1

WI.GKI.08122016.5

Apakah anak lamban belajar kelompok

bisa bekerjasama dengan teman?

Belajar kelompok dia bisa belajar dengan temannya. Tidak ada masalah WI.GKI.08122016.1

Apakah anak lamban belajar punya

daya saing?

Ada apalagi kalau pelajaran matematika. Kalau matematika dia lebih cepat

dibandingkan dengan pelajaran yang lain. Kalu ada teman yang sudah selesai

dia buru-buru ngerjakan, tunjuk tugas berani, maju ke depan, ya jawab juga

berani

WI.GKI.08122016.1-2

Apakah ada kegiatan belajar remedial? Tidak ada. Kita biasanya setelah ujian. Remedi ya sudah tidak ada. Lomba ya di kelas.

Kalu lomba ya perkelompok. Di kelas pernah buat permainan lomba. Kalau ada lomba

dia semangat. Kevin sudah punya rasa percaya diri. Dia semangat…dia malah mengatur

sama temannya

Apa bentuk umpan balik yang ibu

berikan apabila anak mendapat nilai

yang bagus?

Ya berupa nilai, pujian dengan kata-kata “pintar”. Hadiah belum pernah,

takutnya nanti malahan anak-anak mikirnya hadiah. Bentuknya ucapan,

bintang atau gambar orang senyum

WI.GKI.08122016.1

WI.GKI.08122016.2-3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

187

Bagaimana cara ibu mengajak anak

untuk berefleksi?

Melakukan refleksi belum bisa kelas I….hanya refleksi materi kita buat. Kalu

ditanya perasaan ya, mereka bisa menjawab. Misalnya: Apakah senang dengan

pelajaran hari ini? Ya itu bisa. Tapi kalau dipancing bisa ingat. Ayo dingat tadi

belajar apa?

WI.GKI.08122016.1

Bagaimana cara ibu mengajak anak

untuk membuat kesimpulan

pembelajaran?

Kalau disuruh membuat kesimpulan sendiri belum. Tapi kalau lewat

pertanyaan bisa. Selama pertanyaannya tidak tertulis dia bisa tapi kalau

ditanya tadi belajar apa dalam bentuk tulisan dia tidak bisa.

WI.GKI.08122016.1-3

Apa sarana / media yang digunakan

dalam pembelajaran yang tepat untuk

anak lamban belajar?

Paling cuma gambar dan bentuk miniature.

Lamban belajar apa yo..??

Gambar karena melalu gambar lebih gampang ingat, lebih gampang untuk

menuliskannya, misalnya apa namanya ini to. Ada gambarnya trus nanti dieja,

mengingat karena ada gambarnya. Dan dalam menyampaikan materi

pembelajaran harus diulang dua sampai tiga kali

WI.GKI.08122016.1

WI.GKI.08122016.3-4

WI.GKI.08122016.6-7

Apakah anak lamban belajar lebih

lamban dari pada anak yang lain?

Lebih lamban. Biasanya lebih lama. Dalam mengerjakan diberi tambahan

waktu biasanya dia akhir tetapi masih ada dua atau tiga anak di belakang Kevin.

WI.GKI.08122016.1

Apakah KKM untuk anak lamban

belajar sama dengan anak yang lain?

KKMnya sama tapi materi yang berbeda….kalu nilai KKMnya sama. Tapi

Kevin diikutkan di regular hanya dia perlu diberi tambahan waktu. Karna hanya

diberi waktu lama. Jadi materinya juga tercapai. Materinya Deva, baru sampai

agama tok tpi yang lain sudah materi ke hidup rukun. Dia mengingat-ingat lima

agama menuliskan agamanya sendiri saja….Kevin hanya butuh waktu lama.

WI.GKI.08122016.1

Kalau anak lamban belajar gagal dalam

mengerjakan tugas apa yang ibu

katakan?

Kalau biasanya ada jawaban yang salah saya beri tanda salah, kemudian saya

suruh betulkan lagi ulang lagi sampi jawaban betul. Saya suruh kembali lagi ke

kursi membetulkan jawaban sampai jawabannya betul, sampai dapat nilai

seratus. Semuanya seperti itu. Tidak ada bedanya yang salah satu, salah lima

saya suruh seperti itu. Tidak ada bedanya ya dia kerjakan sampai mentok.

sampai nilai maksimalnya…..betul dia tidak bisa ya sudah.

WI.GKI.08122016.1

WI.GKI.08122016.2-4

Bagaimana sikap anak lamban belajar

kalau ada tugas yang tidak bisa

dikerjakannya?

Tugas yang tidak bisa dikerjakan dia merasa sangat kecewa dan dia mau

mengulang lagi

WI.GKI.08122016.1-2

Apa bentuk rencana tindak lanjut dari

kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan

kepada anak lamban belajar?

Bentuk tindak lanjut cuma ulangan itu aja dan evaluasi aja

WI.GKI.08122016.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

188

Apakah setiap akhir pembelajaran

disampaikan materi selanjutnya?

Tidak disampaikan, tapi kalau ke Bab baru iya. Kalu misalnya masih

berkelanjutan tidak. Biasanya pagi itu saya mengulang yang kemarin dulu baru

nanti lanjut tapi masih dalam satu tema. Tapi kalu sudah tema yang lain

diberitahukan. Besok kita lanjutkan ke pelajaran yang berikutnya….ke bab dua

Di rumah baca dulu. Kalau ga yo masih lanjut satu tema besoknya.

WI.GKI.08122016.1-2

WI.GKI.08122016.3-4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

189

HASIL WAWANCARA GURU KELAS II

Hari/Tanggal : Rabu, 30 November 2016

Subjek Penelitian : Guru Kelas II

Tempat : Ruang Kelas II SD Negeri “Suka Menolong”

Kode Wawancara : WI.GKII.30112016

Aspek yang ditanyakan Jawaban

Kode Wawancara

Peneliti Guru Kelas

Bagaimana cara ibu mengajak peserta

didik anak lamban belajar memusatkan

perhatian pada materi yang akan

dibelajarkan ?

Bagaimana ya memusatkan itu anak-anak ya seperti biasa seperti anak-anak

yang tidak lambat belajar. Anak-anak diajak memperhatikan waktu saya

menerangkan. Dan itu, untuk itu berulang kali menerangkannya untuk kalo

yang biasakan satu atau dua kali ya uda jelas. Dan dia kalo ngga bisa mesti

tanya lagi. Tapi kalo yang seperti yang lambat belajar itu biasanya biasa

didekati. Tidak hanya bersama-sama menerangkannya tetapi didekati,

kemudian diterangkan kembali, sambil dia apa mengerjakan. Kita

menerangkan sambil mengerjakan itu tadi. ya kalo anak itu maksimal bisa

mengerjakan ya didekati terus kalo kita sudah menerangkan yang lain lagi uda

jelas tinggal apa bagi tugas kalo anak yang lambat didekati, sambil

diterangkan kembali cara mengerjakannya tarus kalo matematika kalo IPS yo

dibacakan ini bagaimana maksudnya, seperti itu.

WI.GKII.2211216.3-4

WI.GKII.2211216.6-9

WI.GKII.2211216.12

Bagaimana bentuk apersepsi untuk anak

lamban belajar?

Bentuk apersepsi, Ya, sama. Ya salah satu Danang itu tadi, untuk upaya anak

itu bisa mengikuti seperti anak itu waktunya itu ditambah, terus didekati,

didampingi, ya kalo anak yang lain kan diterangkan saja kalo anak yang pintar

kan sudah tahu. Nanti biasanya kalo anak yang normal atau yang pintar biasa

itu kalau agak anu, tanya sendiri tapi kalau yang seperti Anang itu yo diam

saja. Ia, makanya didekati, didampingi belajar lagi gini loh caranya, gini. Kalo Bahasa Indonesia yo umpamanya mau ngajar membuat kalimat tanya,

kita harus itu mengarahkan anak ………….kamu kalau tanya kepada

temanmu gimana Umpamanya mau tanya pakai kata indah, nah seperti

itu….kenapa bisa tanda tanya, tanda tanyanya seperti apa, kemudian

WI.GKII.2211216.2-3

WI.GKII.2211216.6-7

WI.GKII.2211216.8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

190

digambarkan.

Apakah anak lamban belajar bisa bekerja

dalam kelompok?

Kalau kerja kelompok……ya, pasif.. Paling dia kalo ngerjakan ya nurun. Tidak

ada inisiatif.

WI.GKII.2211216.2

Bagaimana cara ibu agar peserta didik

lamban belajar terlibat dalam mencari

informasi yang luas dan dalam tentang

topik/tema materi yang akan dipelajari?

Harus dibantu…………………ya itu dia bisanya kalo ada teman dekat yang

lebih pintar, itu biasanya lebih ya temannya yang lebih pintar ini biasanya

saya suruh ngajarin Karena diakan sudah bisa, terus ngajari. Tapi itu pun

nantinya akhirnya ya juga maunya hanya nyalin.

WI.GKII.2211216.1-4

Apa pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar yang

ibu gunakan untuk peserta didik anak

lamban belajar

Sumbernya ya dari buku, dari saya sendiri. Terus untuk alat, ya media

pembelajannya ya itu sebetulnya pake kalo matematika ya kalo yang kelas dua

itukan sudah sampai 500 tapi dia sampai 500 sudah bisa. Itu biasanya

pake……

Kalo yang Angga lamban yo hanya bisa menghitung sampai10. Tapi kalo yang

seperti Anang yang nulis-nulis itu yo sudah sampai 50. Kalo angga belum bisa

huruf tapi klo yang Anang itu sudah bisa baca. Kan ada slow leaner yang

Anang, yang namanya Anang itu dia sudah bisa baca. Tapi itu tadi kalu

mengerjakan lambat sekali harus didampingi

WI.GKII.2211216.1

WI.GKII.2211216.9

Anak slow learner lemah dalam mata

pelajaran apa saja? Ya klo itu, seperti itu biasanya yo semuanya……semuanya lemah WI.GKII.2211216.1

Apakah anak slow learner bisa

berinteraksi dengan temannya?

Kalau interaksi ngga ada masalah.

Apakah anak lamban belajar aktif dalam

kegiatan belajar?

Ya maunya dia itu, yo saya amati si Anang yo dia aktif yo ini. Maunya ini ya

juga tapi ya memang seperti itu kalo Anang itu yo semuanya mengerjakan

semua. ya walaupunya hasilnya tidak maksimal. Ngerjakannnya selesai.

Apakah ada tambahan waktu dalam

mengerjakan tugas?

Ya jelas ada tambahan waktu. Dan biasanya saya ya kalo mengerjakan

sesuatu yang belum selesai, kalo ulangan yo ditambain waktu. Terus

didampingi kan biasanya anak kalo yang bisa membaca seperti Anang itu kan

bacanya berulang kali baru dia tahu. Nanti dia tanya apakah ini jawabannya?

Kita bilang jawabannya ya itu.

WI.GKII.2211216.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

191

Apakah bisa mengerjakan tugas tepat

waktu?

Anak tidak bisa mngerjakan tugas tepat waktu. Harus ada yang mendampingi

agar bisa mengerjakannya. Ya itu tadi makanya diberi tambahan waktu.

Apakah anak lamban mau memberikan

pendapat atau tanggapan dalam kegiatan

belajar di kelas?

iya….tapi seperti angga ini ia. Tapi kadang-kadang ga nyambung. Maunya

itu tanya. Seperti Angga ini kan maunya tanya. Mau juga memberikan

tanggapan kalau dilihat sepintas lalu kan Angga ini kan aktif. Seperti anak-

anak normal lainnya. Tapi kalu dia memberi tanggapan ya itu tadi ga

nyambung. Nanya terus.

WI.GKII.2211216.1

WI.GKII.2211216.3

WI.GKII.2211216.4-5

Apakah mereka merasa minder dengan

teman-temannya?

Engga. Bahkan malah dia lebih keberaniannya. Lebih si Anang itu juga biasa

saja, seperti ngga dipikirin itu loh. Kan mungkin karena di sini ga ditekan

to….teman-teman juga tidak ngeledek, tidak ngejek atau menertawai itu ngga.

WI.GKII.2211216.1

Bagaimana cara ibu memfasilitasi

peserta didik anak lamban belajar

berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar?

Ya itu tadi. Caranya ya anak-anak itu dimotivasi supaya nilai nya baik itu harus

ngerjakan dengan baik, sampai selesai, tepat waktu walaupun kenyataanya

hasilnya tidak maksimal. Iya harus diulang-ulang.

WI.GKII.2211216.1

WI.GKII.2211216.1

Bagaimana cara ibu memfasilitasi peserta

didik anak lamban belajar melakukan

pameran, turnamen, festival, serta

produk yang dihasilkan?

Dengan memberikan dorongan kepada dia. Menunjukkan hasil kerjanya. WI.GKII.2211216.1

Bagimana caraibu memfasilitasi

peserta didik anak lamban belajar,

melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan dan rasa per-

caya diri peserta didik?

Ya. Nanti kita bersama orang tua anak ini harus dibimbing supaya ya tidak

minder . Tapi memang kebetulan anak-anak yang saya tangani tahun ini.

Anak-anak yang slow itu dia tidak merasa bodoh, tidak minder, biasa saja.

Berjalan apa adanya saja. Bahkan yang namanya Anang itu setengah tujuj itu

sudah di sekolah

WI.GKII.2211216.1-2

Apa bentuk umpan balik positif dan

penguatan yang ibu berikan terhadap

keberhasilan peserta didik anak lamban

belajar?

Hanya apa…… dengan kata-kata. Ya bagus. Ya seperti ini kerjanya. Tepuk

jari. Tepuk tangan untuk Angga. Hadiah tidak tidak dibiasakan. Kalo dulu,

yang dulu model porto folio itu kasi bintang. Klo tanda tangan sudah senang.

Kalo Angga ini masih salah, besok kalo ulangan lagi nilainya 100. Tahun ini

saya mengalami banyak ABK. Setengah dari jumlah siswa di kelas. Maksimal

ya tiga atau empat.

WI. GKII.2211216.1

WI. GKII.2211216.1

WI. GKII.2211216.2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

192

Bagimana cara ibu melakukan

penilaian dan/atau refleksi kepada

peserta didik anak lamban belajar

terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan

terprogram?

Refleksi itu ya saya paling memberi motifasi. Anak-anak lebih rajin belajar,

soalnya sudah mau ujian smester, tidak boleh main. Supaya nilainya itu bagus,

bisa mengerjakan dengan baik, dan jaga kesehatan. Biasanya disampaikan

melalui klasikal.

WI. GKII.2211216.1

Apakah bahasa yang digunakan sama

atau lebih disederhanakan? Disederhanakan. Kadang-kadang anak-anak yang seperti itu sulit

menangkap ya harus dicampur.

WI. GKII.2211216.1-2

Bagaimana cara memotivasi agar meraka

lebih giat belajar?

Ya itu sama orang tua. Kamu sekolah di leskan ya. Ya itu. Motifasi ada harus

belajar

WI. GKII.2211216.1

Apakah KKM untuk anak ABK (slow

learner) dan yang regular ama?

Iya sama tapi bobotnya beda. Misalnya kalau mengerjakan 10 soal, untuk

ABK kalo dia bisa mngerjakan 5 dan benar itu sudah mencapai KKM. Tetapi

untuk anak yang lain dia harus mengerjakan 10 soal tersebut baru mencapai

KKM. Tapi itu guru kelas saja yang tau bobot tersebut.

WI. GKII.2211216.1-5

Bentuk tindak lanjut kalau anak tidak

berhasil?

Ya utk kalo seperti Angga. Perlu pembimbing. Karena dia sama sekali

bingung. Dia belum mengenal angka 3. Sudah bisa baca hanya lambat.

Memang saya, karena yang lain sudah ada pendamping. Kalo rio ini bisa tapi

kalo ngga tapi dia jawab sendiri e, ta hanya bacakan. Angga ini juga.

WI. GKII.2211216.1

Apakah ibu membuat RPI? Belum bisa buat, sudah dibuat diklat. Hanya kita akan menuliskan. Misalnya

perbandingan utk ABK 5 soal dan non ABK 10. Saya sendiri belum mampu

membuat. RPP untuk anak lamban belajar sama dengan regular

WI. GKII.2211216.1

WI. GKII.2211216.3-4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

193

HASIL WAWANCARA GURU KELAS V

Hari/ Tanggal : Selasa, 22 November 2016

Subjek Penelitian : Guru Kelas V

Tempat : Kantor Guru SD Negeri “Suka Menolong”

Kode Wawancara : WI.GKV.22112016

Aspek yang ditanyakan Jawaban Kode Wawancara

Peneliti Guru Kelas V

Bagaimana cara ibu mengajak peserta

didik lamban belajar untuk memusatkan

perhatian pada materi yang akan

dibelajarkan?

Untuk awalnya dari mulai, misalnya: pengucapan salam, dan pemberian soal,

terus apersepsi mungkin ada yang mengabsensi siswa. Awalnya biasa aja kita

ucap salam ketika masuk walaupun nanti untuk yang beragama lain kan kita juga

bisa mengucapkan yang lain. Misalnya untuk yang beragama Islam kita ucapkan

salam, setiap kali masuk asalamualaikum dan untuk yang beragama lain ya

selamat pagi. Kita ucapkan, terus doa. Setelah itu doa. biasanya absennya secara

klasikal saja siapa yang ga berangkat? tidak perlu satu-satu. Terus yang ketiga

supaya anak bisa terpusat itu biasanya ya pemberian motivasi

WI.GKV.2211216.1

WI.GKV.2211216.6

Bagaimana cara ibu memberikan

gambaran manfaat tentang materi yang

diajarkan kepada peserta didik anak

lamban belajar?

Ya pemberian motifasi dulu. Tahu sendiri kan anak kelas lima seperti itu. Untuk

apersepsi mau keinti biasanya saya membutuhkan waktu yang sangat lama. Setiap

hari kan anak-anak mesti ada yang kejadian. Sangat menyita waktu ketika kita

mengusahakan agar anak terpusat ke pelajaran. Biasanya ketika dua jam pelajaran

satu jam plajarannya itu untuk memotifasi anak. Karena kan disini kita tidak

hanya mengajar, bisa mendidik juga.

Jadi, kalo apersepsi 10 menit 20 menit itu bagi saya kurang, bisa jadi seharian ga

belajar, bisa itu, ya karena itu tadi sering ada masalah dan anak-anak itu kan ada

karakter. Ini pendidikn karakter juga. Ada kejadian dan anak ndak mau jujur nah

itu, disitu nnati bisa dua jam pelajaran itu habis. Ya ….tidak ke pelajarannya

cuman kita pengin anak-anak punya karakter disiplin, ya jujur. Selama ini kan

anak-anak sulit disiplin. Itu masih di apersepsi belum masuk ke intinya. Ya itu.

Terus, apa yo untuk anak-anak yang lamban belajar ya…. ya itu karena masih

awal-awal seperti ya belum bisa dia. Belum bisa di apa ya……? Klo pun sudah

siap, dia belum focus . Iya. Tapi fokusnya seperti ngga di situ. Hanya

badannya…. dia mendengarkan, tapi ininya ngga tahu kemana (sambil

WI.GKV.2211216.1

WI.GKV.2211216.11

WI.GKV.2211216.14-17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

194

memegang kepala). Anak-anak seperti Yanuar, perhatiannya itu ke kita tapi ngga

tahu pikirannya itu kemana, perhatiannya ke kita tapi pikirannya kita tidak tau

kemana.

Bagaimana cara ibu memberikan

gambaran manfaat tentang materi yang

diajarkan kepada peserta didik anak

lamban belajar ?

Kalau memberikan gambaran manfaat ya sama dengan anak-anak yang lain,

kita menyampaikan untuk apa kita belajar materi ini, misalnya untuk apa

belajar tentang peredaran darah, ya kita jelaskan ke anak-anak.

WI.GKV.2211216.1-3

Bagaimana cara ibu menyampaikan hal-

hal yang berkaitan dengan materi yang

akan diajarkan kepada peserta didik anak

lamban belajar?

Ya sama aja dengan anak-anak lainnya tidak dibedakan untuk anak lamban

belajar bahasa yang digunakan juga sama

WI.GKV.2211216.1-1

Apakah bentuk tes awal untuk anak

lamban belajar untuk mengukur sejauh

mana materi sudah dikuasai oleh peserta

didik anak lamban belajar?

Kalo tes awal …. nda ada ya… tapi ketika pembelajaran kita jadi tahu katika ada

tugas-tugas. Itu ya… anak lamban belajar , mesti terakhir sekali. Entah itu

terakhirnya karena dia itu ngobrol sama teman-temannyanya, ya.. kan jadi

terakhir. Seperti itu terus, dia sibuk sendiri dengan kegiatannnya dan apa

misalnya dia punya mainan atau punya ap kita ngga tahu dibawa ke kelas.

WI.GKV.2211216.2

Bagaimana cara ibu untuk membagi

kelompok belajar dan menjelaskan

mekanisme pelaksanaan pengalaman

belajar kepada peserta didik lamban

belajar?

Ia, dan itu tidak disendirikan, tidak disendirikan walaupun itu ada konflik-

konflik, tapi tetap kita campur supaya ya anak-anak yang lainnya mau

menghargai, dia mau menerima temannya seperti itu. Dan harapannya kita

agar ada tutor sebaya supaya bisa nanti mengajari yang ini. Tapi kenyataannya

yo…angel yo sulit, anak-ank disuruh mengajari temannya….yo kadang ada,

seperti kita tahu Rino, ketika mbaknya itu ndak ada, ndak ada yang

mendampingi nah….begitu tidak buat apa-apa…hanya duduk diam saja.

Dulunya ta kelompok sebelum ke tempat duduknya yang sekarang. Kadang ada

anak-anak yang ada di sampingnya itu, membacakan, ia mendiktekan sehingga

Rino bisa menulis. Tapi ketika dibuat seperti ini yang sekarang (tidak duduk

dalam kelompok), udah ngga ini lagi.

WI.GKV.2211216.1-3

WI.GKV.2211216.7

Bagaimana cara ibu memfasilitasi

supaya anak lamban belajar terlibat

dalam mencari informasi tentang topik

yang dipelajari?

Kalo saya biasanya menggunakan tayangan slide-slide itu. Tayangan itu saya

ulang-ulang. Iya kita ulang-ulang lagi, ulang lagi. Setelah itu kita tutup

slidenya, nah kita beri pertanyaan ke anak-anak. Ya seperti itu. Supaya dia

bisa juga mengingat apa yang tadi sudah diajarkan. Tuntutannya seperti apa….

tapi yo…. hasilnya yo nda maksimum, tetap ngga maksimum…… ngge dulu

WI.GKV.2211216.1

WI.GKV.2211216.2

WI.GKV.2211216.3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

195

pernah tak buat… saya bikin ringkasan, tapi tak bolong-bolong misalnya

kalimatnya ngga utuh, mereka mencari sendiri, ya…itu…itu yo ngga jalan.

Iyo…tapi ada peningkatan sedikit, ya… dia… dengan begitukan dia mau

membaca, walaupun terpaksa ya… dia mau mencari jawabannya.

WI.GKV.2211216.6-8

Menurut ibu apa pendekatan , media

pembelajaran dan sumber belajar yang

yang digunakan untuk peserta didik anak

lamban belaja?

Ya itu tadi, cuman tayangan itu. Biar lebih ke fokus gitu. Kita ulang-ulang dan

itu tidak hanya untuk anak-anak yang lambat bajar juga yang lainnya, lebih

meningkatkan keaktifan anak-anak. Walaupun harus diulang…ulang…ulang,

materi tu tidak hanya satu kali tersampaikan tapi beberapa kali .

WI.GKV.2211216.1

Bagaimana cara ibu memfasilitasi

peserta didik anak lamban belajar agar

bisa berinteraksi antarpeserta didik serta

antara peserta didik dengan guru,

lingkungan, dan sumber belajar lainnya?

Ya itu dengan kerja kelompok dan memancing dengan memberikan pertanyaan

kepada anak

WI.GKV.2211216.1

Bagaimana cara ibu supaya anak lamban

belajar lebih terlibat dalam kegiatan

pembelajaran?

Kalo lebih terlibat, yo… dengan dibentuk kelompok itu tadi. Seperti kelompok

itu tadi nanti kita bagi, jadi kelompoknya itu heterogen ya… he…e…. dicampur

anak-anak yang seperti itu. Itu tujuannya biar dia ikut aktif, kerja kelompok lebih,

apa ya… ia walaupun kadang anu… pasif juga. Anak-anak lamban belajar

banyak pasifnya. Yah yang mau mengerjakan ya….yang itu-itu saja. Padahal

udah dibagi, nanti misalnya ada lima soal, setelah dibagi ya uda yang dapat

bagian cepat selesai anak yang bisa, anak yang lamban belajar yang paling akhir

selesai ya sudah.

WI.GKV.2211216.1

WI.GKV.2211216.4

Apakah anak lamban belajar bisa

mengerjakan tugasnya sendiri?

Kerjakan tugas mandiri……ya untuk mandiri bis, tapi lama…hu….u...lama,

teman-temannya uda dapat tiga dia baru dapat satu, lama sekali.

Bagaimana cara memfasilitisi agar anak

lamban belajar bisa buat menyususun

laporan dalam kegiatan belajar

mengajar?

Belum..belum bisa….hahahahaha mungkin untuk itu biasanya kalo misalnya

kelompok dia dibagian yang menulis, tidak yang bagian berpikir ya..seperti itu.

WI.GKV.2211216.1-2

Apakah anak lamban belajar diikut

sertakan dalam kegitan lomba?

Hahahahahaha…..lomba????? haaaa. Itu dia ke olahraga, lebih ke yang fit-fit,

itu masih bisa tapi untuk yang ke akademik ya..ga bisa.

WI.GKV.2211216.1

Apa bentuk umpan balik yang ibu

berikan kepada siswa terhadap

Kalo saya sih biasanya ketika tugasnya itu selesai ta kasih poinnya bintang.

Yo..semua…semua.. misalnya yang nomor satu duluan selesai tak kasi lima

WI.GKV.2211216.1-9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

196

keberhasilan peserta didik anak lamban

belajar? bintang. Untuk yang nomor dua tak kasi empat bintang. Untuk yang ketiga dan

seterusnya hanya dapat satu bintang. Siapapun itu yang lamban belajar

ataupun anak yang lain seperti itu saya buat. Dan nanti di akhir, biasanya

akhir bulan tak suruh hitung bintangnya ada berapa… yang paling banyak itu

nanti ada hadiah. Itu memacu supaya mereka semangat belajar ya hadiahnya

ngga seberapa sih…tapi untuk memotivasi mereka, agar lebih giat lagi

belajarnya.

Bagaimana cara ibu memfasilitasi anak

lamban belajar melakukan refleksi?

Belum bisa karena dia belum selesai. Kalo dia belum selesai, misalnya suruh

meringkas, dia aja belum selesai. Kalo untuk refleksi kan dia itu ngga bisa,

temannya uda selesai dia masih aja ngga tahu kegiatan apa yang dia lakukan jadi

selalu terakhir. Itu yang ngga ada semangat. Ia. Itu kan juga terkait tidak hanya di

sekolah saja motivasi dari rumahpun sangat terbatas

WI.GKV.2211216.1

Apakah anak lamban belajar berani

bertanya apabila ada materi yang belum

dia mengerti?

Nda. Diam, tapi ditanya balik pun nda ada jawaban. Adanya seperti itu. Ia…ia…

terkadang setelah diterangkan, gini…gini…gini… kita balik nanya malah dia

balik nanya juga “apa bu. Ia, seperti itu apa bu. Itu, terkadang ketika dia ngga

mendengarkan kita menjelaskan, dia ngga mendengarkan kita kasi pertanyaan

dia bingung. Apa bu, karena dia ngga fokus dengan apa yang sedang kita

bicarakan, dia ngga fokus.

WI.GKV.2211216.3-4

Bagaiman cara ibu memberikan motivasi

kepada anak lamban belajar?

Ya…hanya pendekatan personal aja. Kenapa ya le? tanya-tanya begitu juga dia

tidak mau terbuka, dia bilang ndak apa-apa. Kita tanya-tanya…itu juga dia nda

akan mau dia bilang ngga apa-apa. Seperti yang kemarin dia kok seharian letih,

nda mau belajar, ta tanya juga katanya nda apa-apa, nda apa-apa. Padahal beda

bangat, karena kan seperti itu anaknya, yang lainnya juga seperti itu.

WI.GKV.2211216.3-4

Apakah ibu bersama-sama dengan

peserta didik lamban belajar membuat

kesimpulan?

Engga. Engga… jadi yang dominasi hanya beberapa anak saja. Kita pancing-

pancing dia diam ya hanya beberapa anak membuat kesimpulan nda jalan. Di

kelas empat juga seperti itu.

Anak lamban belajar juga takut mengungkapkan pendapat. Takut salah

mungkin. Aku juga ngga di apa-apain., mungkin karena malu sama teman-

teman kan karena ketika salah kan yang lain terus bilang huuuuu

WI.GKV.2211216.4-5

Bagaimana cara ibu memberikan umpan

balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

kepada peserta didik lamban belajar?

Ya….cuman apa ya reward. Hmmm dari kita misalnya kalo ada ulangan saya

biasakan langsung memberikan nilai terus diumumkan yang tertinggi siapa, ya

dari situ nanti mereka senang dengan diberi pujian, yang nilainya bagus kita

WI.GKV.2211216.1

WI.GKV.2211216.3-6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

197

beri motivasi supaya mempertahankan nilainya, kepada yang belum yan kita

beri motivasi juga dengan mengajak mereka untuk belajar lebih giat lagi dan

lebih memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan pelajaran.

Apa bentuk rencana tindak lanjut yang

ibu berikan kepada anak lamban belajar?

Kalau yang lamban belajar biasanya ta suru misalnya, ada sepuluh soal kamu

pilih lima soal yang mana bisa kamu kerjakan, kalau bisa dikerjakannya ya dia

dapat nilai sepuluh. Tapi anak-anak yang lain beda mereka harus mengerjakan

sepuluh soal tersebut. Tapi aturan itu nda tertulis kita yang guru kelas atau guru

mata pelajaran yang tau.

WI.GKV.2211216.1-2

Bagaimana cara ibu menyampaikan

rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya kepada anak lamban belajar?

Belum, belum terkatakan,. Kita lihat koneksi saat itu kalo untuk melanjutkan

ke materi berikutnya kita lihat dulu anak-anak seperti apa. Ya memang bisa,

tapi kalau misalnya belum ya kita ulangin lagi, kita tayangin lagi.

WI.GKV.2211216.1-3

Apakah ibu memberikan tambahan

waktu untuk anak lamban belajar dalam

menyelesaikan tugas-tugasnya?

Kalu di sekolah nda, tapi biasanya saya katakn silahkan dikerjakan di rumah

Apakah KKM anak lamban belajar sama

dengan KKM regular?

Sama tapi bobotnya aja yang beda. Bobotnya itu tadi misalnya anak yang

reguler bisa kerjakan sepuluh soal nilanya juga sepuluh, sama anak yang

lamban belajar itu 10 juga tapi kan hanya 5 soal yang dikerjakan supaya bisa

memenuhi target

WI.GKV.2211216.1-3

Apakah anak lamban belajar boleh

tinggal kelas?

Ngga e…. sekarang ngga boleh. Misalnya kadang kalo memang sudah terlalu

berat kita menilainya yo, uda kita dari hati, ndelok dari hati aja anak e. Kalo

melulu hanya dari nilai akademik ya sebenarnya juga kasian kalo mau tinggal

kelas juga ujiannya, ujiannya semakin tambah-tambah. Itu nanti masuk ke SMP

nya yo gimana?

WI.GKV.2211216.2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

198

HASIL WAWANCARA GPK

Hari/ Tanggal : Kamis, 17 Nopember 2016

Subjek Penelitian : Guru Pendamping Khusus

Tempat : Ruang Koperasi SD Negeri “Suka Menolong”

Kode : WI.GPK.17112016

Aspek yang ditanyakan Jawaban Kode Wawancara

Peneliti GPK

Apakah tujuan pembelajaran untuk anak

lamban belajar yang ibu bimbing sama

dengan siswa lainnya?

Hampir semua sama. Ya tujuannya memang kalau di sini mengarah ke

akademik ya, karena memang yang di utakamakan di akademik. Jadi untuk

yang berkebakatan belum, belum bisa terjangkau kesitu. Karena memang untuk

guru-guru yang khusus untuk berkebakatan kan belum ada. Dulu pernah ada

guru tari. Itu ada, cuma yang disini akhirnya difokuskan ke komputer itu. Jadi

keberbakatan masih di fokuskan di komputer sama di gamelan.

WI.GPK.17112016.1-2

Apa Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) untuk anak lamban belajar yang

ibu bimbing sama dengan siswa lainnya?

Berbeda. KKMnya itu memang ada dua KKM. Ketika UN juga sama. Ada

KKM untuk ABK dan ada KKM untuk umum atau regular. Jadi hampir sama.

Tetapi setiap ABK itu punya KKM individual. Jadi setiap anakkan berbeda

ABKnya. Jadi tidak semua dirata-rata sama. Oh ABK semua gini, itu tidak.

Karena mereka punya PPI (program pembelajarn individual). Biasanya setiap

guru eeee…sudah tau oh anak ini kemampuannya sampai segini. Ketika IQ

segini. Dia dikasi pembelajaran sampai segini saja. Misalnya ada soal. Soal 10.

Anak bisa menjawab 5 soal itu sudah termasuk melebihi KKM. Jadi tidak

dipaksa semua harus selesai, tidak. Karena untuk anak-nak slow learner

(lamban belajar) memang IQnya di atas 70 tetapi di bawah 90. Rentang IQ

itu harus dimanfaatkan maksimal tetapi tidak bisa dipaksa untuk sampai ke

itu. Nanti malahan kasihan anak-anaknya.

WI.GPK.17112016.8-12

Apa keterampilan prasyarat yang harus

dimiliki anak lamban belajar yang ibu

bimbing sama dengan siswa lainnya?

Kalau keterampilan prasarat sebenarnya tidak ada sih keterampilan prasarat.

Karena memang sekolah harus tetap menerima semuanya karena, ya kalau

menolak nanti ada tanda “..” dari dinas, jadi sekolah biasamya membuat kriteria

sendiri untuk test IQ. Di bawah 70 itu sudah tidak wewenang dari sekolah itu

ke SLB karena itu sudah termasuk tunagrahita di bawah 70. Tapi itu peraturan

WI.GPK.17112016.1-2

WI.GPK.17112016.4-5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

199

baru di tahun berapa ya? tahun 2015 kemarin. Itu ada peraturan itu. Ketika

semua inklusif sudah harus inklusi itu. Ada undang-undang yang memang kalau

di bawah 70 itu harus di sekolah SLB yang K13 ya waktu itu. Ada peraturan

K13 IQ di bawah 70 harus ke SLB jadi patokannya itu. Ketika siswa masuk ada

apa test hasil IQ2 itu. Terkadang lolos, terkadang tidak. Aduh ternyata apa..?

Ketika diterima ternyata anaknya yang mengalami seperti ini. Itu Baru kemudian

saya mengidentifikasi, setelah itu ada assesmen. Nah assesmen itu dilakukan

oleh psikolog. Insya Allah kita akan diadakan test AQ. Tapi bertahap ini masih

20 anak dulu nanti untuk selanjutnya iya.

Apakah ruang lingkup materi yang

disampaikan untuk anak lamban belajar

sama dengan siswa yang lainya?

Hampir sama, lingkup materi hampir sama. Tetapi tergantung sejauh mana

anak akan menerima itu. Jadi Misalnya ketika dikasi materi pecahan. Slow

learner mengalami kesulitan disitu. ketika Teman-temannya sudah bisa melewati

itu dia belum bisa maka diadakan remedial. Ya Ketika dia remidial tetap tidak

bisa dia akan ditinggalkan. Materi itu tidak diajarkan. Itu kalau memang

mengalami hambatan di situ. Jadi dilompati materi itu langsung ikut tema. Soalnya kadang ketika dia dipecahan tidak bisa belum tentu materi lain dia tidak

bisa. Tidak smeuanya dia mengalami hambatan. Misalnya, kita terlalu focus

karena dia belum bisa pecahan, oh iya terus pecahan… Ternyata materi lain.

tidak terkejar. Kan kasihan anaknya. Ditinggalkan dia dulu materi uang lain dulu

diajarkan. Oh ternyata dia sudah bisa. Baru pecahannya setelah itu baru mungkin

ditahap-tahap pemberian saja, pengenalan saja.

WI.GPK.17112016.1

WI.GPK.17112016.4

WI.GPK.17112016.5-6

Bagaimana metode pembelajaran yang

efektif diterapkan untuk anak lamban

belajar yang ibu bimbing?

Metode semua bisa tapi dia lebih ke praktek, itu yang lebih itu, simulasi. Dia

langsung mengalami langsung. Jadi learning like to do melakukan. Dia lebih

cepat menerima ketika dia melakukan itu Kalu dianya abstrak apa gitu,

dijelaskan atau ceramah gitu, mungkin apa sih ibu guru bilang..? apa ini..??

Makanya kebanyakan disini ada yang slide gitu ya , slide kan dia lebih

tertarik… ketika dia tertarik pasti akan masuk pelajarannya itu

WI.GPK.17112016.1-2

WI.GPK.17112016.5-6

Apa ibu membantu guru kelas dalam

memanfaatkan alat peraga atau media

pembelajaran untuk anak lamban

belajar?

Eee..kalau itu saya tidak, cuma kadang guru yang konsultasi ke saya bagaimana

sih bu kalu misalnya anaknya seperti ini. Oh..gini aja misalnya jadi saya buat

buat PPInya misalnya seperti di kelas III. Ada Dava gitu. Koq ini jalan trus kog

bu, ga mau duduk, coba dikasi kesibukan. Misalnya karena memang dari awal

Dava itu tidak bisa duduk diam. Angkel itu ga bisa. Trus…apa…sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

200

bawaannya Dia tertarik yang apa… itu yang diberikan dulu. jadi dia bisa duduk

dulu Karena target utk Dava kan tidak akademik. Targetnya kalau dikerjar

akademik siswanya kayaknya belum, belum mampu untuk itu. yang penting

behaviornya dulu yang ditangani. Ketika dia behaviornya sudah bagus, sudah

bisa duduk insya Allah akademknya nanti bisa dikejar. Banyak…jadi siswa

ABKkan per individu berbeda-beda. Tentunya ya individu-individu

Apa ibu membantu guru kelas dalam

pengulangan materi secara individual

untuk anak lamban belajar?

Kalau itu dari guru kelas sendiri, saya cuma apa tempat berkonsultasi gimana

sih kalau ini, untuk anak-anak yang abk. Karena memang prinsipnya kan

hanya mengulang-ngulang. Mengulang lagi, mengulang lagi. Ketika tidak

bisa mentok. Sudah mentok, tidak bisa mengulang ya ditinggalkan materi

itu…terkakadang anak kan eee capaian apa ya..?? pembelajarannya dia tidak

bisa. Misalnya dia kelas 4 tetapi dia tidak bisa mengikuti pelajaran di kelas 4.

Maka Pelajaran akan diturunkan di kelas 3. Kelasnya tetap tapi materinya saja di

kelas 3. Karena sebenarnya hampir sama materi itu, cuma memang kan apa

ya..kemampuan kadang di kelas 3 mungkin siswanya belum memahami di kelas

3. Karena di kelas 3 kan penananman itu konsep itu di kelas 3. Tapi untuk

ABKkan tidak boleh ya tinggal kelas. Harus naik. Jadi tidak ada ABK yang

tinggal kelas. Itu tidak boleh. Tetap harus naik. Eeemmm Itu dari peraturan.

Peraturannya seperti itu. Jadi Tidak boleh ABK tinggal kelas. Cuma nanti

misalnya dia di kelas 4 koq materinya dia belum bisa memahami di kelas 4.

materinya akan diturunkan.kalu dia memang apa bisa mengikuti di kelas 4 soal-

soalnya…Mngkin soalnya yang diturunkan. Tapi Tidak turun ke kelas 3

materinya. tapi Pelajarannya . jumlah soalnya, Butir soalnya itu diturunkan.

Heeee….Siswa itu sama, sama Mengerjakan sama. Tapi nanti di penilainnya

gurunya. Yang itu. Misalnya o 5 soal sudah cukup utk anak ini. Jadi itu dia

berhasil mencapai KKMnya

WI.GPK.17112016.1

WI.GPK.17112016.2-3

WI.GPK.17112016.12-13

WI.GPK.17112016.19-20

Apa ibu lebih menekankan pemahaman

konsep daripada hafalan pada anak

lamban belajar yang bapak/ibu bimbing?

Emmmm…yang pasti konsep. Itu paling penting ya. Konsep dulu yang paling

penting. Karena kalu kita hafal, misalnya kita hafal 1,2,3,4,5 hafal tetapi begitu

konsep angka satu itu berapa sih..?? angka dua itu berapa?? Misalnya dia hafal

123456 begitu tidak tau konsepnya, buyar semuanya. hafalannya akan

tidak…… lebih bagus konsepnya, baru ketika konsepnya sudah dapat ya pasti

hafal, pasti hafal untuk ke selanjutnya

WI.GPK.17112016.1-2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

201

Bagaimana ibu membantu guru kelas

dalam memahamkan konsep materi yang

dipelajari anak lamban belajar yang

bapak/ibu bimbing?

Iya. Terkadang kalu memang apa anaknya nmengalami kesulitan sekali. Dan

guru juga memang tidak bisa menangani itu misalnya . Tapi kalau selama

guru sudah bisa menangani sudahn bisa itu apa ya mnungkin bisa terkoreksilah

misalnya dengan gurunya dengan program PPInya itu. Tapi Kalu tidak bisa saya

bawa ke ruang GPK itu

WI.GPK.17112016.1-2

Apakah anak lamban belajar yang ibu

bimbing melaksanakan latihan rutin

setiap hari di kelas?

Iya…emmmm jadi eeee individu. Saya misalnya keliling dulu kelas siapa

yang kira2 anak yang membutuhkan bantuan saya. Misalnya seperti Dava,

fadil itu kan karena hiperaktif ya jadi perlu pendekatan yang lebih itu

terkadang…..Tapi tidak trus setiap hari saya datangi. Kalau saya datangi trus dia

kan bosan. Jadi Dia tidak nurut dengan saya….jadi ada selang, tidak setiap hari

saya datangi……selang hari ini, kadang besok atau minggu depan lagi. Jadi ada,

dia tetap mau dengan perintah saya…..Kalau setiap hari saya datang mungkin

belum tentu..dia bosan juga…ngapain sih ibu ini datang terus..?? kog aku sih

yang didatangi?

WI.GPK.17112016.1-2

Bagaimana tingkat kesulitan tugas atau

soal-soal latihan yang harus dikerjakan

anak lamban belajar yang ibu bimbing?

Ya, kalau itu sama saja dengan anak yang lain. Tingkat kesulitannya sama,

hanya saja untuk anak slow learner baisanya, misalnya ada 10 soal anak slow

learner disuruh mengerjakan 5 soal dari sepuluh soal tersebut, kalau dia bisa

mengerjakannya dengan benar maka itu sudah mencapai KKM

WI.GPK.17112016.1-4

Apakah anak lamban belajar yang ibu

bimbing mendapatkan tambahan waktu

dalam mengerjakan tugas atau soal-soal

latihan di kelas?

Itu semua di kelas juga……..kalau di luar biasanya kasihan anak juga. Karena

untuk anak slow learner mudah bosan. Jadi memang harus tau sekali kondisi

anaknya seprti apa. Soalnya kalu ketika dikejar tugas terus ternyata anak-

anaknya lebih malah ga mau ngerjain. Besok juga ndak mau sekolah juga. Jadi

Harus lihat kalau soal seperti ini apakah dia mau ngerjain ga ya?

Bagaimana cara pelaksanaan

pembelajaran kooperatif untuk anak

lamban belajar yang ibu bimbing?

Pembelajaran kooperatif jarang, karena di sini ABK banyak melebihi jumlah

ideal di setiap kelas, ya daripada kelasnya rame ya belajar seperti biasa saja.

WI.GPK.17112016.1-2

Apakah ibu bersama guru kelas

membantu anak lamban belajar dalam

mengerjakan tugas atau soal-soal latihan

dengan memberitahu apa yang harus

dikerjakan untuk memperbaiki

kesalahan?

Kalau itu tidak karena saya jarang ke sini. Itu lebih ke orangtuanya yang

membantu anak dalam mengerjakan tugas-tugasnya

WI.GPK.17112016.1-2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

202

Apakah ibu bersama guru kelas

membantu anak lamban belajar dalam

mengerjakan tugas atau soal-soal latihan

dengan memeriksa hasil perbaikan anak

lamban belajar?

Kalau Itu tidak jadi dari guru kelasnya sendiri karena memang yang

menghadapi anak yang setiap harinya. Kalau saya yang membuat karena saya

tidak menghadapi anak setiap harinya, kemampuannya sampai mana…sejauh

mana…nanti takutnya apa yang saya berikan ternyata tidak sesuai dengan anak

itu. Guru kelasnya yang memberikan soalnya itu…tidak…tidak untuk

itu…karena itu mungkin terlalu jauh kalau untuk saya. Karena saya cuma

tempat konsultasi guru, orangtua siswa seperti itu kalau masuk ke sistem

penilaian itu sudah ke guru kelasnya

WI.GPK.17112016.1-2

WI.GPK.17112016.6-8

Apa anak lamban belajar yang ibu

bimbing mendapatkan tambahan waktu

dalam mengerjakan tugas atau latihan?

Kalau tambahan belajar tidak ada ya…..kalau…mungkin yang tambahan untuk

yang kelas enam karena UN. Tapi kadang kebijakan guru kelas kalau remedial

itu. Remidi Biasanya dikerjakan di rumah juga, jadi dibantu orangtuanya.

Jadi selama ini tidak ada tambahan berarti tidak ada juga ruangan khusus

misalnya untuk membimbing mereka…?? Ada, ada di Ruang GPK di sebelah

UKS itu. Aktifitas disitu apa aja? Kalau aktifitas itu tadi misalnya siswa tidak

mau di kelas ada yang jalan-jalan sendiri saya bawa ke ruangan itu

GPK….jadi kayak apa ya..?? punishman. Kalau siswa tidak bisa belajar

………..ada orang tua yang cari

WI.GPK.17112016.2-3

WI.GPK.17112016.6-8

Apa bapak/ibu membantu guru kelas

dalam memberikan modifikasi

pemberian soal ulangan, tes, atau tugas

lainnya untuk anak lamban belajar yang

bapak/ibu bimbing?

Tidak itu hanya guru kelasnya saja

Menurut ibu apakah anak lamban belajar

bisa bekerja dalam kelompok? Bisa karena memang apa ya..?? untuk sosialisai dia kan normal. Jadi dia

bersosialisasi dengan teman-temannya. Karena Komunikasi juga bagus

komunikasi juga normal tapi mngkin yang terhambatnya untuk anak-anak yang

mengalami Gangguan pemusatan perhatian. Biasanya ada tambahannya ada GP

ada GPPHnya gangguan pemusatan perhatian plus hiperaktif itu tadi yang sulit

bekerjasama dengan temannya

WI.GPK.17112016.1-2

Bagaimana bentuk penyesuaian tingkat

kesulitan bahan dan penggunaan bahasa

dalam butir soal ulangan, tes, atau tugas

lainnya dengan kemampuan dan

Yang pasti itu ya kebanyakan guru di sini sudah memang didik, sudah banyak

yang mengikuti diklat memang jadi sudah mengertilah bahasa-bahasa apa yang

harus diberikan ke anak. Kadang lebih mempermudah untuk pengenalan

bahasanya ke anak lebih memahamkan itu tadi. Mungkin Kalau misalnya guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

203

kebutuhan anak lamban belajar yang ibu

bimbing?

mengalami kesulitan ya pakai slide ya sudah enak……..ya mengalami

langsung itu saja sudah lebih dari cukup

WI.GPK.17112016.5-6

Apa guru kelas memberikan PR untuk

anak lamban belajar yang ibu bimbing? Biasanya iya ada PR untuk anak-anak. Pasti iya. (PR disesuaikan) PRnya

Hampir sama. Sama soalnya. Tetapi nanti bobotnya itu tadi yang itu.

Misalnya 5 soal dia sudah, untuk ABK saja misalnya 6, 7 . 7 soal bisa dia

kerjakan dia sudah dapat nilai 100. Tapi nilai itu di guru sendiri bukan di

siswa

WI.GPK.17112016.1-5

Menurut ibu apa bentuk umpan balik

untuk lamban belajar ketika mereka

berhasil dalam menyelesaikan tugas-

tugasnya?

Yang pasti……jelas jangan….apa ya jangan pelit-pelit pujian. Setiap guru

harus apa ya memberikan reword, karena reward itu nanti bisa …………

menguatkan. Itu akan lebih mengutkan…o ternyata aku bisa juga……o pintar…

bagus. Kalau berbanyak banyak itu sekali dia berbuat apa pasti o bagus. itu

sudah termasuk menguatkan dia. Karena biasanya untuk anak-anak slow learner

itu dia lebih rentan. Rentan untuk penguatan itu penting sekali . Rentan

mentalnya, rentan itunya Karena memang apa ya daya pikirnya kan di bawah

anak-anak normal. Kalau rata-rata kan IQ 110. 100 sampai 100 ke atas rentang

normal. Kalu dibawah itu dia kan ada salah satu dia mengalami hambatan

WI.GPK.17112016.1-2

Bagaimana tingkat kesulitan PR yang

harus dikerjakan anak lamban belajar

yang ibu bimbing?

Sama dengan anak-anak yang lainnya tidak berbeda WI.GPK.17112016.1

Bagaimana cara ibu untuk meningkatkan

motivasi belajar anak lamban belajar

yang bapak/ibu bimbing?

Kalau Motivasi belajar, itu tidak cuma dari guru ya, dari orangtua, lingkungan

rumah, lingkungan rumah kan tidak cuma orangtuanya dari lingkungannya

sendiri……menciptakan suasana belajar atau tidak..kalau lingkungan sekolah

sudah jelas karena pasti anak termotivasi untuk belajar. Tapi ketika di ada rumah

bagaimana sikap orangtuanya. Bagaimana lingkungannya itu sangat

berpengaruh sekali. Ketika dia mau belajar, dia niat belajar. Ternyata di rumah

baru nyetel TV baru mai game itu kan jadi anak nanti aja belajarnya. Motivasi

dari sekolah tetap diberikan untuk motivasi dari ayo belajar, ayo…dan media-

media banyaklah. Ya itu tadi misalnya slide itu tadi sudah memotivasi anak

untuk belajar, mengalami pengalaman langsung. Praktek langsung apa,

belajar langsung ada media-media yang digunakan untuk belajar. Itu sudah

termasuk memotivasi juga.

WI.GPK.17112016.1-2

WI.GPK.17112016.5-6

WI.GPK.17112016.9-12

Menurut ibu anak slow learner baiknya Kalau slow learner saya lebih apa ya..? mendukung untuk yang digabung dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

204

digabung dengan anak yang lain di kelas

regular atau dibuat kelas sendiri?

regular. Karena memang IQnya masih ya diatas anak tuna grahita. Masih bisa

belajar, masih bisa apa berbarengan dengan anak-anak yang lain. Bisa

bersosialisani dengan anak-anak yang lain. Karena itu nanti bisa apa menggugah

motivasinya untuk belajar. Tapi ketika datang di SLB atau di sekolah khusus

trus dibedakan e ini anak slow leaner motivasi untuk belajarnya mungkin akan

turun. Karena disana, Mungkin di SLBnya dia akan pintar sendir. Jadi saya lebih

setuju kalau dia di inklusi karena dia kasihan karena misalnya di SLB dia pintar

sendiri karena capaian kompetensi di atas tunagrahita, jadi malahan kasihan lagi.

Kalau disendirikan itu nanti kasihan sekali, lebih kasihan kalau sendiri kelasnya

lebih kasihan lagi. Kasihan sekali, nanti teman-temannya mengejek. Kalau dia

disendirikan, kalau disendirikan oh itu anak-anak bodoh. Seperti itu kan lebih

kasihan lagi. Lebih baik digabungkan nanti pembelajaranya, kurikulmnya

yang di emisi ada yang dihilangkan ada subsitusi……jadi nanti ada SK KDnya

misalnya anak ini dari awal kita kan sudah tau kemampuan awal anak…ada

profil anaknya juga o ini ternyata anak slow learner kalu dia dia matematika di

bagian ini bisa nggka ya… itu kan harus ada observasi tadi ketika dia tidak bisa

ya aduh harus diturunkan materinya. kalu misalnya diturunkan koq ternyata dia

malah bagus diturunkan .Soalnya sama…bobotnya sama tapi dikurangi berapa,

karena biasanya ada rentang konsentrasi anak slow learner itu….jadi selama

segini sampai segini dia bisa kerjakan tapi setelah itu blank, dia tidak mau

mengerjakan

WI.GPK.17112016.2-3

WI.GPK.17112016.13-14

Menurut ibu apakah kecerdasan anak

slow learner bisa berubah atau bisa

meningkat?

Bisa berubah, karena IQ itu kan tidak menetap ya setiap tahun bisa berubah

sebanyak pengalaman. Misalnya apengalamannya banyak sekali dan itu

dilakuka berulang-ulang. Itu pasti akan merubahnya, kecuali anak-anak

tunagrahita. Tunagrahita berbeda konteksnya lagi…….klau anak slow learner

memang dia bisa asal dia banyak pengalaman, dia banyak mengalami dia

banyak mengulang-ulang.

WI.GPK.17112016.1-2

WI.GPK.17112016.4-5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

205

REDUKSI HASIL WAWANCARA GURU KELAS I

PERTANYAAN JAWABAN KESIMPULAN

Bagaimana ibu mengajak anak lamban

belajar untuk memusatkan perhatian?

Kalau memusatkan perhatian, awal setelah berdoa biasanya

itu mereka masih bisa nyambung. Langsung. menyiapkan

bukunya juga materinya baca itu masih bisa mengikuti.

Tapi untuk pengarahan dulu belum, belum ada. Masih bisa

mereka mengikuti

Sebelum memulai pelajaran anak sudah langsung bisa

memusatkan perhatian untuk belajar, mereka sudah

menyiapkan buku dan juga materi yang akan diajarkan

(WI.GKI.08122016.1)

Apa saja bentuk Apersepsi?

Apersepsi sama kita tidak dibedakan antara yang ABK dan

yang regular. Jadi sama . Untuk hari ini kita belajar akan

ini. tujuannya ini. Seperti itu biasanya. Trus nanti Saya

biasanya minta materi yang kemarin. Mengulang

sebentar, Cuma itu saja sama mengumpulkan PR lho. Itu

saja.

Apersepsi sama untuk anak lamban belajar dan yang

reguler.Guru mengingatkan materi sebelumnya dan

mengumpulkan PR (WI.GKI.08122016.1-2 dan

WI.GKI.08122016.3-4)

Apakah setiap pembelajaran ada bagi

kelompok?

Tidak. Kalau Kelompok saya jarang. Kalau ada kerja

kelompok, biasanya nanti akhir Setelah materi diberikan.

Baru nanti pembagian kelompoknya. Pembagian

kelompoknya dibagi. Anak yang regular dulu dibagi baru

nanti ditambahi anak yang ABK

Guru jarang melaksanakan kegiatan belajar kelompok. Apabila

ada kegiatan kelompok anak lamban belajar digabung dengan

anak yang lain dan biasanya setelah akhir materi atau akhir

pembelajaran (WI.GKI.08122016.1-2)

Materi yang diajarkan apakah

menggunakan bahasa yang sama atau

lebih disederhanakan?

Bahasa yang digunakan sama saja.

Bahasa yang digunakan oleh guru sama, yaitu bahasa yang

dimengerti oleh anak (bahasa Indonesia dan kadang bahasa

Jawa)

Apakah anak yang lamban belajar

apakah dilibatkan dalam mencari

berbagai informasi dalam materi?

Iya, Semua. Walaupun Nanti yang ABK biasanya kita beri

pengarahan, kalau tidak dibantu dengan teman. Tetapi tetap

mereka … memberikan ini…. Tetap ikut

Anak lamban belajar dilibatkan dalam mencari informasi

dengan diberi pengarahan oleh guru dan dibantu oleh teman

(WI.GKI.08122016.1-2)

Bagaimana cara memfasilitasi agar

dapat berinteraksi dengan guru dan

temannya?

Kalau memfasilitasi ya pengarahan aja kepada anak yang

lain tok awal tu. Kita tidak membedakan anak yang satu

teman yang satu dengan yang lain. Tapi habis itu mereka

sudah kiur…jalan sendiri ga harus saya bilang mbak….ayo

ke sini jalan sendiri….Nggak harus saya. mbak ayo ke

sini…….Mereka sudah langsung bisa bergabung sendiri

Memberikan pengarahan kepada anak regular supaya tidak

membeda-bedakan teman (WI.GKI.08122016.1-2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

206

Bagaimana caranya supaya anak

lamban belajar aktif di di dalam kelas?

Biasaya saya tunjuk sebut nama. kalau nggak urut giliran.

Jadi kalu urut gilirannya tidak bisa mengelak ya itu tadi

jawaban dibantu dengan teman atau pengarahan dari guru.

Pancingan dari saya……dia jawab pake bahasa jawa, kalau

pake bahasa jawa nanti bisa dia ingat dalam bahasa

Indonesia…..

Guru mengajak anak lamban belajar supaya aktif dalam

kegiatan pembelajaran dengan menunjuk atau menyebutkan

nama anak atau dengan urut giliran dan memancing dengan

memberikan pertanyaan (WI.GKI.08122016.1)

Apakah anak lamban belajar mudah

mengerti pelajaran yang diajarkan?

Mengerti cuma kendalanya di menulis dan membaca. Tapi

sudah lumayan menulis, cuma ketinggalan satu huruf satu

huruf, ga parah banget Anak lamban belajar mengerti pelajaran yang diajarkan tetapi

kendalanya dalam hal menulis dan membaca

(WI.GKI.08122016.1

Bagaimana caranya agar bisa

mengerjakan tugas?

Setiap hari selalu diberi PR walaupun cuma tiga atau lima

sepuluh kadang. Kalau ada tugas yang belum selesai, saya

suruh kerja di rumah, dijadikan PR. Jadi di rumah selalu di

ulang lagi. Yang kedua saya bagikan kertas satu bunde.

isinya tentang cerita-cerita pendek untuk belajar membaca

di rumah setiap hari. Jadi, berbeda-beda ceritanya, nanti

isinya banyak sekali ceritanya….ada yang dongeng dan ada

yang cuman bacaan biasa tak suruh bawa pulang satu anak

satu baik yang reguler maupun yang ABK

Guru kelas setiap hari memberikan PR kepada anak lamban

belajar. Tugas yang belum selesai dikerjakan di sekolah

dijadikan PR dengan tujuan agar materi diulang di rumah

(WI.GKI.08122016.1-5)

Apakah anak lamban belajar bisa

mengerjakan tugas sendiri?

Kalau Kevin itu tidak PD (percaya diri). Sebenarnya bisa ..

Jawabannya ta, bacanya juga bisa. Dia baca soal. dia tau

jawabannya tapi harus tanya dulu ke saya…benar ngga

bu..?? jadi kurang PD baca nulisnya memang belum lancar.

Tapi kalu baca dieja trus dibaca bisa lancar sampai selesai

bisa dong sama pertanyaannya. Tapi Cuma tidak PD. Selalu

bertanya “benar ra bu?”… padahal sudaha benar. Dibaca di

belakang lagi dianya tidak yakin. Dia harus tanya lagi ke

saya.

Anak lamban belajar bisa mengerjakan PR, tetapi kadang

kurang percaya diri (PD)

(WI.GKI.08122016.1 dan WI.GKI.08122016.5)

Apakah anak lamban belajar kelompok

bisa bekerjasama dengan teman?

Belajar kelompok dia bisa belajar dengan temannya. Tidak

ada masalah Anak lamban belajar bisa bekerjasama dengan temannya dalam

kelompok (WI.GKI.08122016.1)

Apakah anak lamban belajar punya

daya saing?

Ada apalagi kalau pelajaran matematika. Kalau

matematika dia lebih cepat dibandingkan dengan pelajaran

yang lain. Kalu ada teman yang sudah selesai dia buru-buru Anak lamban belajar punya daya saing terutama dalam bidang

atau dalam mata pelajaran yang disukai oleh anak lamban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

207

ngerjakan, tunjuk tugas berani, maju ke depan, ya jawab

juga berani

belajar (WI.GKI.08122016.1-2)

Apakah ada kegiatan belajar remedial? Tidak ada. Kita biasanya setelah ujian. Remedi ya sudah

tidak ada. Lomba ya di kelas. Kalu lomba ya perkelompok.

Di kelas pernah buat permainan lomba. Kalau ada lomba

dia semangat. Kevin sudah punya rasa percaya diri. Dia

semangat…dia malah mengatur sama temannya

Guru tidak melakukan kegiatan belajar remedial.

Apa bentuk umpan balik yang ibu

berikan apabila anak mendapat nilai

yang bagus?

Ya berupa nilai, pujian dengan kata-kata “pintar”. Hadiah

belum pernah, takutnya nanti malahan anak-anak mikirnya

hadiah. Bentuknya ucapan, bintang atau gambar orang

senyum

Guru memberikan umpan balik atas keberhasilan belajar siswa

dengan memberikan pujian berupa kata-kata/ucapan: “pintar”

atau dengan memberikan gambar

(WI.GKI.08122016.1dan WI.GKI.08122016.2-3)

Bagaimana cara ibu mengajak anak

untuk berefleksi?

Melakukan refleksi belum bisa kelas I….hanya refleksi

materi kita buat. Kalu ditanya perasaan ya, mereka bisa

menjawab. Misalnya: Apakah senang dengan pelajaran hari

ini? Ya itu bisa. Tapi kalau dipancing bisa ingat. Ayo

dingat tadi belajar apa?

Guru tidak mengajak siswa melakukan kegitan refleksi

(WI.GKI.08122016.1)

Bagaimana cara ibu mengajak anak

untuk membuat kesimpulan

pembelajaran?

Kalau disuruh membuat kesimpulan sendiri belum. Tapi

kalu lewat pertanyaan bisa. Selama pertanyaannya tidak

tertulis dia bisa tapi kalau ditanya tadi belajar apa dalam

bentuk tulisan dia tidak bisa.

Guru tidak mengajak siswa membuat kesimpulan. Guru

kadang-kadang mengajak siswa membuat kesimpulan dengan

mengajukan pertanyaan (WI.GKI.08122016.1-3)

Apa sarana / media yang digunakan

dalam pembelajaran yang tepat untuk

anak lamban belajar?

Paling cuma gambar dan bentuk miniature. Lamban belajar

apa yo..??

Gambar karena melalu gambar lebih gampang ingat, lebih

gampang untuk menuliskannya, misalnya apa namanya ini

to. Ada gambarnya trus nanti dieja, mengingat karena ada

gambarnya. Dan dalam menyampaikan materi

pembelajaran harus diulang dua sampai tiga kali

Media pembelajaran yang efektif untuk anak lamban belajar

adalah gambar dan bentuk miniature. Dan dalam

menyampaikan materi pembelajaran harus diulang dua

sampai tiga kali.

(WI.GKI.08122016.1, WI.GKI.08122016.3-4 dan

WI.GKI.08122016.6-7)

Apakah anak lamban belajar lebih

lamban dalam mengerjakan tugas dari

pada anak yang lain?

Lebih lamban. Biasanya lebih lama. Dalam mengerjakan

diberi tambahan waktu biasanya dia akhir tetapi masih ada

dua atau tiga anak di belakang Kevin. Anak lamban belajar membutuhkan waktu lebih lama dalam

mengerjakan tugas dibandingkan dengan anak yang lain harus

diberi tambahan waktu untuk mengerjakan.

(WI.GKI.08122016.1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

208

Apakah KKM untuk anak lamban

belajar sama dengan anak yang lain?

KKMnya sama tapi materi yang berbeda….kalau nilai

KKMnya sama. Tapi Kevin diikutkan di regular hanya dia

perlu diberi tambahan waktu. Karna hanya diberi waktu

lama. Jadi materinya juga tercapai. Materinya Deva, baru

sampai agama tok tpi yang lain sudah materi ke hidup

rukun. Dia mengingat-ingat lima agama menuliskan

agamanya sendiri saja….Kevin hanya butuh waktu lama.

KKM untuk anak lamban belajar sama dengan kelas reguler

(WI.GKI.08122016.1)

Kalau anak lamban belajar gagal

dalam mengerjakan tugas apa yang ibu

katakan?

Kalau biasanya ada jawaban yang salah saya beri tanda

salah, kemudian saya suruh betulkan lagi ulang lagi sampi

jawaban betul. Saya suruh kembali lagi ke kursi

membetulkan jawaban sampai jawabannya betul, sampai

dapat nilai seratus. Semuanya seperti itu. Tidak ada bedanya

yang salah satu, salah lima saya suruh seperti itu. Tidak ada

bedanya ya dia kerjakan sampai mentok. sampai nilai

maksimalnya…..betul dia tidak bisa ya sudah.

Guru memberikan umpan balik negative apabila anak lamban

belajar gagal dalam mengerjakan tugas dengan

memberikan”tanda salah”.

Guru meminta anak lamban belajar mengerjakan tugas tersebut

sampai betul atau sampai batas maksimal kemampuan anak

lamban belajar mengerjakannya (WI.GKI.08122016.1 DAN

WI.GKI.08122016.2-4)

Bagaimana sikap anak lamban belajar

kalau ada tugas yang tidak bisa

dikerjakannya?

Tugas yang tidak bisa dikerjakan dia merasa sangat kecewa

dan dia mau mengulang lagi

Anak lamban bekajar menunjukkan sikap kecewa apabila

mengalami kegagalan dalam mengerjakan tugas dan mau

mengerjakan apabila diminta untuk mengulangi mengerjakan

tugas tersebut. (WI.GKI.08122016.1-2)

Apa bentuk rencana tindak lanjut dari

kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan kepada anak lamban

belajar?

Bentuk tindak lanjut cuma ulangan itu aja dan evaluasi aja

Guru mengadakan ulangan dan evaluasi sebagai bentuk tindak

lanjut kegiatan pembelajarn kepada anak lamban belajar

(WI.GKI.08122016.1)

Apakah setiap akhir pembelajaran

disampaikan materi selanjutnya?

Tidak disampaikan, tapi kalau ke Bab baru iya. Kalu

misalnya masih berkelanjutan tidak. Biasanya pagi itu saya

mengulang yang kemarin dulu baru nanti lanjut tapi masih

dalam satu tema. Tapi kalu sudah tema yang lain

diberitahukan. Besok kita lanjutkan ke pelajaran yang

berikutnya….ke bab dua Di rumah baca dulu. Kalau ga yo

masih lanjut satu tema besoknya

Guru tidak menyampaikan materi pembelajaran berikutnya

apabila masih dalam tema yang sama, tetapi apabila masuk

pada tema yang baru guru menyampaikan supaya anak

mempelajari materi tersebut di rumah (WI.GKI.08122016.1-2

dan WI.GKI.08122016.3-4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

209

REDUKSI HASIL WAWANCARA GURU KELAS II

PERTANYAAN JAWABAN KESIMPULAN

Bagaimana cara ibu mengajak peserta

didik anak lamban belajar memusatkan

perhatian pada materi yang akan

dibelajarkan ?

Bagaimana ya memusatkan itu anak-anak ya seperti biasa

seperti anak-anak yang tidak lambat belajar. Anak-anak

diajak memperhatikan waktu saya menerangkan. Dan itu,

untuk itu berulang kali menerangkannya untuk kalo yang

biasakan satu atau dua kali ya uda jelas. Dan dia kalo ngga

bisa mesti tanya lagi. Tapi kalo yang seperti yang lambat

belajar itu biasanya biasa didekati. Tidak hanya bersama-

sama menerangkannya tetapi didekati, kemudian

diterangkan kembali, sambil dia apa mengerjakan. Kita

menerangkan sambil mengerjakan itu tadi. ya kalo anak itu

maksimal bisa mengerjakan ya didekati terus kalo kita sudah

menerangkan yang lain lagi uda jelas tinggal apa bagi tugas

kalo anak yang lambat didekati, sambil diterangkan kembali

cara mengerjakannya tarus kalo matematika kalo IPS yo

dibacakan ini bagaimana maksudnya, seperti itu.

Guru mengajak siswa untuk memperhatikan ketika guru

sedang menerangkan (WI.GKII.2211216.3-4)

Guru memberikan pendekatan kepada anak lamban belajar

(WI.GKII.2211216.6-9 dan WI.GKII.2211216.12)

Bagaimana bentuk apersepsi untuk anak

lamban belajar?

Bentuk apersepsi, Ya, sama. Ya salah satu Danang itu tadi,

untuk upaya anak itu bisa mengikuti seperti anak itu

waktunya itu ditambah, terus didekati, didampingi, ya kalo

anak yang lain kan diterangkan saja kalo anak yang pintar

kan sudah tahu. Nanti biasanya kalo anak yang normal atau

yang pintar biasa itu kalau agak anu, tanya sendiri tapi kalau

yang seperti Anang itu yo diam saja. Ia, makanya didekati,

didampingi belajar lagi gini loh caranya, gini. Kalo Bahasa

Indonesia yo umpamanya mau ngajar membuat kalimat

tanya, kita harus itu mengarahkan anak ………….kamu

kalau tanya kepada temanmu gimana umpamanya mau tanya

pakai kata indah, nah seperti itu….kenapa bisa tanda tanya,

tanda tanyanya seperti apa, kemudian digambarkan.

Guru memberikan apersepsi yang sama untuk anak lamban

belajar dengan kelas regular (WI.GKII.2211216.2-3)

Anak lamban belajar diberi tambahan waktu dalam

mengerjakan tugas, didekati dan didampingi

(WI.GKII.2211216.6-7 dan WI.GKII.2211216.8)

Apakah anak lamban belajar bisa bekerja

dalam kelompok?

Kalau kerja kelompok……ya, pasif.. Paling dia kalo

ngerjakan ya nurun. Tidak ada inisiatif.

Anak lamban belajar dalam kegiatan belajar kelompok

biasanya pasif (WI.GKII.2211216.2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

210

Bagaimana cara ibu agar peserta didik

lamban belajar terlibat dalam mencari

informasi yang luas dan dalam tentang

topik/tema materi yang akan dipelajari?

Harus dibantu…………………ya itu dia bisanya kalo ada

teman dekat yang lebih pintar, itu biasanya lebih ya

temannya yang lebih pintar ini biasanya saya suruh

ngajarin Karena diakan sudah bisa, terus ngajari. Tapi itu

pun nantinya akhirnya ya juga maunya hanya nyalin.

Guru membantu anak lamban belajar dalam mencari

informasi tentang topik atau materi yang dipelajari. Guru

kadang-kadang meminta temannya untuk mengajari

meskipun nantinya anak lamban belajar hanya menyalin.

(WI.GKII.2211216.1-4)

Apa pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar yang

ibu gunakan untuk peserta didik anak

lamban belajar

Sumbernya ya dari buku, dari saya sendiri. Terus untuk alat,

ya media pembelajannya ya itu sebetulnya pake kalo

matematika ya kalo yang kelas dua itukan sudah sampai 500

tapi dia sampai 500 sudah bisa. Itu biasanya pake……

Kalo yang Angga lamban yo hanya bisa menghitung

sampai10. Tapi kalo yang seperti Anang yang nulis-nulis itu

yo sudah sampai 50. Kalo angga belum bisa huruf tapi klo

yang Anang itu sudah bisa baca. Kan ada slow leaner yang

Anang, yang namanya Anang itu dia sudah bisa baca. Tapi

itu tadi kalu mengerjakan lambat sekali harus didampingi

Guru dan buku merupakan sumber belajar untuk anak

lamban belajar (WI.GKII.2211216.1)

Anak lamban belajar harus didampingi pada waktu belajar

karena anak lamban belajar sangat lambat dalam

mengerjakan tugas (WI.GKII.2211216.9)

Anak slow learner lemah dalam mata

pelajaran apa saja?

Ya klo itu, seperti itu biasanya yo semuanya……semuanya

lemah

Anak lamban belajar lemah dalam semua mata pelajaran

Apakah anak slow learner bisa

berinteraksi dengan temannya?

Kalau interaksi ngga ada masalah.

Anak lamban belajar bisa berinteraksi dengan teman-

temannya

Apakah anak lamban belajar aktif dalam

kegiatan belajar?

Ya maunya dia itu, yo saya amati si Anang yo dia aktif yo

ini. Maunya ini ya juga tapi ya memang seperti itu kalo

Anang itu yo semuanya mengerjakan semua. ya walaupunya

hasilnya tidak maksimal. Ngerjakannnya selesai.

Anak lamban belajar aktif dalam kegiatan pembelajaran,

tetapi hasilnya tidak maksimal.

Apakah ada tambahan waktu dalam

mengerjakan tugas?

Ya jelas ada tambahan waktu. Dan biasanya saya ya kalo

mengerjakan sesuatu yang belum selesai, kalo ulangan yo

ditambain waktu. Terus didampingi kan biasanya anak kalo

yang bisa membaca seperti Anang itu kan bacanya berulang

kali baru dia tahu. Nanti dia tanya apakah ini jawabannya?

Kita bilang jawabannya ya itu.

Anak lamban belajar membutuhkan tambahan waktu

dalam mengerjakan tugas dan ulangan.

(WI.GKII.2211216.1)

Guru memberikan bantuan kepada anak lamban belajar

dalam mengerjakan tugas biasanya dengan membacakan

soal berulang-ulang dan anak lamban belajar menjawab

dengan lisan karrena belum bisa menulis dan membaca.

(WI.GKII.2211216.1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

211

Apakah bisa mengerjakan tugas tepat

waktu?

Anak tidak bisa mengerjakan tugas tepat waktu. Harus ada

yang mendampingi agar bisa mengerjakannya. Ya itu tadi

makanya diberi tambahan waktu.

Anak lamban belajar tidak bisa mengerjakan tugas tepat

waktu. Anak lamban belajar harus didampingi supaya bisa

mengerjakan tugas yang diberikan

Apakah anak lamban mau memberikan

pendapat atau tanggapan dalam kegiatan

belajar di kelas?

iya….tapi seperti angga ini ia. Tapi kadang-kadang ga

nyambung. Maunya itu tanya. Seperti Angga ini kan maunya

tanya. Mau juga memberikan tanggapan kalau dilihat

sepintas lalu kan Angga ini kan aktif. Seperti anak-anak

normal lainnya. Tapi kalu dia memberi tanggapan ya itu

tadi ga nyambung. Nanya terus.

Anak lamban belajar mau memberikan pendapat atau

tanggapan dalam kegiatan belajar di kelas tetapi kadang-

kadang tidak “nyambung”. (WI.GKII.2211216.1,

WI.GKII.2211216.3)

Anak lamban belajar secara fisik seperti anak-anak normal

lainnya (WI.GKII.2211216.4-5)

Apakah mereka merasa minder dengan

teman-temannya?

Engga. Bahkan malah dia lebih keberaniannya. Lebih si

Anang itu juga biasa saja, seperti ngga dipikirin itu loh. Kan

mungkin karena di sini ga ditekan to….teman-teman juga

tidak ngeledek, tidak ngejek atau menertawai itu ngga.

Anak lamban belajar yang terdapat di kelas dua tidak

merasa minder karena teman-teman tidak ada yang

mengejek atau “ngeledek” (WI.GKII.2211216.1)

Bagaimana cara ibu memfasilitasi

peserta didik anak lamban belajar

berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar?

Ya itu tadi. Caranya ya anak-anak itu dimotivasi supaya nilai

nya baik itu harus ngerjakan dengan baik, sampai selesai,

tepat waktu walaupun kenyataanya hasilnya tidak maksimal.

Iya harus diulang-ulang.

Anak lamban belajar diberi motivasi agar mau

berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi

belajarnya.

Materi pelajaran untuk anak lamban belajar belajar harus

disampaikan berulang-ulang agar anak lamban belajar bisa

(WI.GKII.2211216.1 dan WI.GKV.2211216.1)

Bagaimana cara ibu memfasilitasi peserta

didik anak lamban belajar melakukan

pameran, turnamen, festival, serta produk

yang dihasilkan?

Dengan memberikan dorongan kepada dia. Menunjukkan

hasil kerjanya.

Anak lamban belajar harus diberi dorongan supaya mau

menunjukkan hasil kerjanya (WI.GKV.2211216.1)

Bagimana caraibu memfasilitasi

peserta didik anak lamban belajar,

melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri peserta

didik?

Ya. Nanti kita bersama orang tua anak ini harus dibimbing

supaya ya tidak minder . Tapi memang kebetulan anak-anak

yang saya tangani tahun ini. Anak-anak yang slow itu dia tidak

merasa bodoh, tidak minder, biasa saja. Berjalan apa adanya

saja. Bahkan yang namanya Anang itu setengah tuju itu sudah di

sekolah

Guru bersama dengan orang tua harus bekerjasama dalam

membimbing anak lamban belajar supaya tumbuh rasa

percaya diri dan rasa bangga dalam diri anak lamban

belajar (WI.GKV.2211216.1-2)

Apa bentuk umpan balik positif dan

penguatan yang ibu berikan terhadap

Hanya apa…… dengan kata-kata. Ya bagus. Ya seperti ini

kerjanya. Tepuk jari. Tepuk tangan untuk Angga. Hadiah

Guru memberikan umpan balik positif atas keberhasilan

dalam bentuk kata-kata. Misalnya: Ya bagus. Ya seperti ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

212

keberhasilan peserta didik anak lamban

belajar?

tidak tidak dibiasakan. Kalo dulu, yang dulu model porto

folio itu kasi bintang. Klo tanda tangan sudah senang. Kalo

Angga ini masih salah, besok kalo ulangan lagi nilainya 100.

Tahun ini saya mengalami banyak ABK. Setengah dari

jumlah siswa di kelas. Maksimal ya tiga atau empat.

kerjanya. Tepuk jari. Tepuk tangan. Kadang-kadang

memberikan bintang dan tanda tangan

(WI.GKV.2211216.1 dan WI.GKV.2211216.2)

Bagimana cara ibu melakukan penilaian

dan/atau refleksi kepada peserta didik

anak lamban belajar terhadap kegiatan

yang sudah dilaksanakan secara konsisten

dan terprogram?

Refleksi itu ya saya paling memberi motifasi. Anak-anak

lebih rajin belajar, soalnya sudah mau ujian smester, tidak

boleh main. Supaya nilainya itu bagus, bisa mengerjakan

dengan baik, dan jaga kesehatan. Biasanya disampaikan

melalui klasikal.

Guru memberikan refleksi dengan memberikan motifasi

supaya lebih rajin belajar secara klasikal

(WI.GKV.2211216.1)

Apakah bahasa yang digunakan sama atau

lebih disederhanakan?

Disederhanakan. Kadang-kadang anak-anak yang seperti itu

sulit menangkap ya harus dicampur dengan bahasa daeraha

Guru menggunakan bahasa yang sederhana kepada anak

lamban belajar kadang-kadang menggunakan bahasa

daerah (Bahasa Jawa) (WI.GKV.2211216.1-2)

Bagaimana cara memotivasi agar meraka

lebih giat belajar?

Ya itu sama orang tua. Kamu sekolah di leskan ya. Ya itu.

Motifasi ada harus belajar

Guru memotivasi anak lamban belajar dengan meminta

orangtua supaya anak lamban belajar diberi les tambahan

(WI.GKV.2211216.1)

Apakah KKM untuk anak ABK (slow

learner) dan yang regular ama?

Iya sama tapi bobotnya beda. Misalnya kalau mengerjakan

10 soal, untuk ABK kalo dia bisa mengerjakan 5 dan benar

itu sudah mencapai KKM. Tetapi untuk anak yang lain dia

harus mengerjakan 10 soal tersebut baru mencapai KKM.

Tapi itu guru kelas saja yang tau bobot tersebut.

KKM anak lamban belajar sama dengan KKM regular.

Tetapi bobotnya berbeda, misalnya anak yang lain harus

mengerjakan 10 soal baru mencapai KKM sedangkan anak

lamban belajar mengerjakan lima soal dan apabila

semuanya benar maka sudah mencapai KKM hanya guru

kelas saja yang tau bobot tersebut.

Bentuk tindak lanjut kalau anak tidak

berhasil?

Ya untuk kalo seperti Angga. Perlu pembimbing. Karena

dia sama sekali bingung. Dia belum mengenal angka 3.

Sudah bisa baca hanya lambat. Memang saya, karena yang

lain sudah ada pendamping. Kalo rio ini bisa tapi kalo ngga

tapi dia jawab sendiri e, ta hanya bacakan. Angga ini juga.

Guru melaksanakan bimbingan individu kepada anak

lamban belajar sebagai bentuk tindak lanjut apabila anak

lamban belajar tidak berhasil dalam kegiatan pembelajaran

(WI.GKV.2211216.1)

Apakah ibu membuat RPI? Belum bisa buat, sudah dibuat diklat. Hanya kita akan

menuliskan. Misalnya perbandingan utk ABK 5 soal dan

non ABK 10. Saya sendiri belum mampu membuat. RPP

sama dengan regular

Guru kelas belum bisa membuat RPI meskipun sudah

mengikuti diklat. RPP untuk anak lamban belajar sama

dengan RPP kelas regular.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

213

REDUKSI HASIL WAWANCARA GURU KELAS V

PERTANYAAN JAWABAN KESIMPULAN

Bagaimana cara ibu mengajak peserta

didik lamban belajar untuk

memusatkan perhatian pada materi

yang akan dibelajarkan?

Untuk awalnya dari mulai, misalnya: pengucapan salam,

dan pemberian soal, terus apersepsi mungkin ada yang

mengabsensi siswa. Awalnya biasa aja kita ucap salam

ketika masuk walaupun nanti untuk yang beragama lain kan

kita juga bisa mengucapkan yang lain. Misalnya untuk yang

beragama Islam kita ucapkan salam, setiap kali masuk

asalamualaikum dan untuk yang beragama lain ya selamat

pagi. Kita ucapkan, terus doa. Setelah itu doa. biasanya

absennya secara klasikal saja siapa yang ga berangkat?

tidak perlu satu-satu. Terus yang ketiga supaya anak bisa

terpusat itu biasanya ya pemberian motivasi

Guru mengajak anak lamban balajar untuk memusatkan

perhatian pada materi yang akan dibelajarkan dengan terlebih

dahulu mengucapkan salam dan berdoa (WI.GKV.2211216.1)

Guru mengabsen siswa secara klasikal dengan bertanya :

“Siapa yang ga berangkat?”. (WI.GKV.2211216.6)

Guru memberikan motivasi kepada siswa

(WI.GKV.2211216.6)

Bagaimana cara ibu memberikan

gambaran manfaat tentang materi yang

diajarkan kepada peserta didik anak

lamban belajar?

Ya pemberian motifasi dulu. Tahu sendiri kan anak kelas

lima seperti itu. Untuk apersepsi mau keinti biasanya saya

membutuhkan waktu yang sangat lama. Setiap hari kan

anak-anak mesti ada yang kejadian. Sangat menyita waktu

ketika kita mengusahakan agar anak terpusat ke pelajaran.

Biasanya ketika dua jam pelajaran satu jam pelajarannya itu

untuk memotifasi anak. Karena kan disini kita tidak hanya

mengajar, bisa mendidik juga.

Jadi, kalo apersepsi 10 menit 20 menit itu bagi saya kurang,

bisa jadi seharian ga belajar, bisa itu, ya karena itu tadi

sering ada masalah dan anak-anak itu kan ada karakter. Ini

pendidikn karakter juga. Ada kejadian dan anak ndak mau

jujur nah itu, disitu nanti bisa dua jam pelajaran itu habis.

Ya ….tidak ke pelajarannya cuman kita pengin anak-anak

punya karakter disiplin, ya jujur. Selama ini kan anak-anak

sulit disiplin. Itu masih di apersepsi belum masuk ke intinya.

Ya itu. Terus, apa yo untuk anak-anak yang lamban belajar

ya…. ya itu karena masih awal-awal seperti ya belum bisa

dia. Belum bisa di apa ya……? Klo pun sudah siap, dia

belum focus . Iya. Tapi fokusnya seperti ngga di situ. Hanya

badannya…. dia mendengarkan, tapi ininya ngga tahu

Guru memberikan gambaran manfaar tentang materi yang

akan diajarkan dengan memberikan motivasi.

(WI.GKV.2211216.1)

Guru membutuhkan waktu yang sangat lama untuk melakukan

apersepsi untuk masuk pada kegiatan inti, karena setiap hari

mesti “ada kejadian”. (WI.GKV.2211216.11)

Guru kadang menghabiskan waktu jam pembelajaran untuk

memotivasi anak, karena tugas guru bukan hanya mengajar

tetapi juga mendidik (WI.GKV.2211216.14-17)

Guru menanamkan karakter disiplin dan jujur kepada semua

anak

Anak lamban belajar biasanya belum bisa fokus pada awal

pembelajaran, hanya badannya yang ada di kelas tetapi pikiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

214

kemana (sambil memegang kepala). Anak-anak seperti

Yanuar, perhatiannya itu ke kita tapi ngga tahu pikirannya

itu kemana, perhatiannya ke kita tapi pikirannya kita tidak

tau kemana.

tidak pada pelajaran

Bagaimana cara ibu memberikan

gambaran manfaat tentang materi yang

diajarkan kepada peserta didik anak

lamban belajar ?

Kalau memberikan gambaran manfaat ya sama dengan anak-

anak yang lain, kita menyampaikan untuk apa kita belajar

materi ini, misalnya untuk apa belajar tentang peredaran

darah, ya kita jelaskan ke anak-anak.

Guru menyampaikan gambaran manfaat tentang materi yang

diajarkan kepada anak lamban belajar sama dengan anak

regular. Guru menyampaikan untuk apa belajar materi

tertentu, misalnya tentang materi peredaran darah

(WI.GKV.2211216.1-3)

Bagaimana cara ibu menyampaikan

hal-hal yang berkaitan dengan materi

yang akan diajarkan kepada peserta

didik anak lamban belajar?

Ya sama aja dengan anak-anak lainnya tidak dibedakan

untuk anak lamban belajar bahasa yang digunakan juga

sama

Guru menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan materi

kepada anak lamban belajar sama dengan anak regular

(WI.GKV.2211216.1)

Apakah bentuk tes awal untuk anak

lamban belajar untuk mengukur sejauh

mana materi sudah dikuasai oleh

peserta didik anak lamban belajar?

Kalo tes awal …. nda ada ya… tapi ketika pembelajaran kita

jadi tahu katika ada tugas-tugas. Itu ya… anak lamban

belajar , mesti terakhir sekali. Entah itu terakhirnya karena

dia itu ngobrol sama teman-temannyanya, ya.. kan jadi

terakhir. Seperti itu terus, dia sibuk sendiri dengan

kegiatannnya dan apa misalnya dia punya mainan atau

punya apa kita ngga tahu dibawa ke kelas.

Guru tidak melakukan tes awal untuk mengukur sejauh mana

materi sudah dikuasai oleh anak lamban belajar

(WI.GKV.2211216.2)

Anak lamban balajar dalam mengerjakan tugas pasti selalu

menjadi yang terakhir

Anak lamban belajar kadang sibuk sendiri ketika belajar di

dalam kelas

Bagaimana cara ibu untuk membagi

kelompok belajar dan menjelaskan

mekanisme pelaksanaan pengalaman

belajar kepada peserta didik lamban

belajar?

Ia, dan itu tidak disendirikan, tidak disendirikan walaupun

itu ada konflik-konflik, tapi tetap kita campur supaya ya

anak-anak yang lainnya mau menghargai, dia mau

menerima temannya seperti itu. Dan harapannya kita agar

ada tutor sebaya supaya bisa nanti mengajari yang ini.

Tapi kenyataannya yo…angel yo sulit, anak-ank disuruh

mengajari temannya….yo kadang ada, seperti kita tahu

Rino, ketika mbaknya itu ndak ada, ndak ada yang

mendampingi nah….begitu tidak buat apa-apa…hanya

duduk diam saja. Dulunya ta kelompok sebelum ke tempat

duduknya yang sekarang. Kadang ada anak-anak yang ada

di sampingnya itu, membacakan, ia mendiktekan sehingga

Rino bisa menulis. Tapi ketika dibuat seperti ini yang

sekarang (tidak duduk dalam kelompok), udah ngga ini lagi.

Guru melibatkan anak lamban belajar dalam kerja kelompok,

meskipun ada konflik di antara anak-anak.

(WI.GKV.2211216.1-3)

Guru mengajak siswa untuk saling menghargai dan menerima

temannya

Guru melibatkan anak lamban belajar dalam kelompok dengan

harapan akan ada tutor sebaya yang bisa mengajari anak

lamban belajar (WI.GKV.2211216.7)

Anak lamban belajar kalau tidak didampingi hanya diam saja,

tidak mengerjakan apapun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

215

Bagaimana cara ibu memfasilitasi

supaya anak lamban belajar terlibat

dalam mencari informasi tentang topik

yang dipelajari?

Kalo saya biasanya menggunakan tayangan slide-slide itu.

Tayangan itu saya ulang-ulang. Iya kita ulang-ulang lagi,

ulang lagi. Setelah itu kita tutup slidenya, nah kita beri

pertanyaan ke anak-anak. Ya seperti itu. Supaya dia bisa

juga mengingat apa yang tadi sudah diajarkan.

Tuntutannya seperti apa…. tapi yo…. hasilnya yo nda

maksimum, tetap ngga maksimum…… ngge dulu pernah

tak buat… saya bikin ringkasan, tapi tak bolong-bolong

misalnya kalimatnya ngga utuh, mereka mencari sendiri,

ya…itu…itu yo ngga jalan. Iyo…tapi ada peningkatan

sedikit, ya… dia… dengan begitukan dia mau membaca,

walaupun terpaksa ya… dia mau mencari jawabannya.

Guru memfasilitasi anak lamban belajar supaya terlibat dalam

mencari informasi tentang topik yang dipelajari dengan

menggunakan tayangan slide secara berulang-ulang.

(WI.GKV.2211216.1-3)

Anak lamban belajar bisa mengingat apabila menggunakan

slide dan ditayangkan berulang-ulang.

Guru membantu anak lamban belajar membuat ringkasan

materi pelajaran berupa kalimat yang tidak utuh, dengan

tujuan anak lamban belajar mencari jawabannya

WI.GKV.2211216.6-8

Menurut ibu apa pendekatan , media

pembelajaran dan sumber belajar yang

yang digunakan untuk peserta didik

anak lamban belaja?

Ya itu tadi, cuman tayangan itu. Biar lebih ke fokus gitu.

Kita ulang-ulang dan itu tidak hanya untuk anak-anak yang

lambat bajar juga yang lainnya, lebih meningkatkan

keaktifan anak-anak. Walaupun harus

diulang…ulang…ulang, materi tu tidak hanya satu kali

tersampaikan tapi beberapa kali .

Media pembelajaran yang digunakan guru untuk anak lamban

belajar adalah slide (tayangan) (WI.GKV.2211216.1)

Media tayangan bisa meningkatkan keaktifan anak lamban

belajar.

Bagaimana cara ibu memfasilitasi

peserta didik anak lamban belajar agar

bisa berinteraksi antarpeserta didik

serta antara peserta didik dengan

guru, lingkungan, dan sumber belajar

lainnya?

Ya itu dengan kerja kelompok dan memancing dengan

memberikan pertanyaan kepada anak

Guru memfasilitasi anak lamban belajar agar bisa berinteraksi

dengan orang lain dengan kerja kelompok dan memberikan

pertanyaankepada anak lamban belajar (WI.GKV.2211216.1)

Bagaimana cara ibu supaya lebih

terlibat dalam kegiatan pembelajaran?

Kalo lebih terlibat, yo… dengan dibentuk kelompok itu tadi.

Seperti kelompok itu tadi nanti kita bagi, jadi kelompoknya

itu heterogen ya… he…e…. dicampur anak-anak yang

seperti itu. Itu tujuannya biar dia ikut aktif, kerja kelompok

lebih, apa ya… ia walaupun kadang anu… pasif juga. Anak-

anak lamban belajar . banyak pasifnya. Yah yang mau

mengerjakan ya….yang itu-itu saja. Padahal udah dibagi,

nanti misalnya ada lima soal, setelah dibagi ya uda yang

dapat bagian cepat selesai anak yang bisa, anak yang lamban

belajar yang paling akhir selesai ya sudah.

Guru memfalitasi anak lamban belajar agar terlibat dalam

kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok

(WI.GKV.2211216.1)

Anak lamban belajar lebih banyak pasif dalam kelas. Anak

lamban belajar selalu terakhir dalam mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru (WI.GKV.2211216.4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

216

Apakah anak lamban belajar bisa

mengerjakan tugasnya sendiri?

Kerjakan tugas mandiri……ya untuk mandiri bisa, tapi

lama…hu….u...lama, teman-temannya uda dapat tiga dia

baru dapat satu, lama sekali.

Anak lamban belajar bisa mengerjakan tugas mandiri tetapi

membutuhkan waktu yang lama

Bagaimana cara memfasilitisi agar

anak lamban belajar bisa buat

menyususun laporan dalam kegiatan

belajar mengajar?

Belum..belum bisa….hahahahaha mungkin untuk itu

biasanya kalo misalnya kelompok dia dibagian yang

menulis, tidak yang bagian berpikir ya..seperti itu.

Anak lamban belajar belum bisa membuat laporan dalam

kegiatan belajar mengajar, dalam kelompok anak lamban

belajar biasanya tugasnya menulis (WI.GKV.2211216.1-2)

Apakah anak lamban belajar diikut

sertakan dalam kegitan lomba?

Hahahahahaha…..lomba????? haaaa. Itu dia ke olahraga,

lebih ke yang fit-fit, itu masih bisa tapi untuk yang ke

akademik ya..ga bisa.

Anak lamban belajar tidak bisa diikutkan dalam lomba yang

berkaitan dengan akademik tetapi masih bisa dalam bidang

lain, misalnyanya olahraga (WI.GKV.2211216.1)

Apa bentuk umpan balik yang ibu

berikan kepada siswa terhadap

keberhasilan peserta didik anak lamban

belajar?

Kalo saya sih biasanya ketika tugasnya itu selesai ta kasih

poinnya bintang. Yo..semua…semua.. misalnya yang nomor

satu duluan selesai tak kasi lima bintang. Untuk yang nomor

dua tak kasi empat bintang. Untuk yang ketiga dan

seterusnya hanya dapat satu bintang. Siapapun itu yang

lamban belajar ataupun anak yang lain seperti itu saya buat.

Dan nanti di akhir, biasanya akhir bulan tak suruh hitung

bintangnya ada berapa… yang paling banyak itu nanti ada

hadiah. Itu memacu supaya mereka semangat belajar ya

hadiahnya ngga seberapa sih…tapi untuk memotivasi

mereka, agar lebih giat lagi belajarnya.

Guru memberikan umpan balik terhadap keberhasilan peserta

didik anak lamban belajar dalam bentuk “poin bintang”.

Pemberian poin bintang berlaku untuk semua anak. Misalnya

yang nomor satu duluan selesai tak kasi lima bintang. Untuk

yang nomor dua tak kasi empat bintang. Untuk yang ketiga

dan seterusnya hanya dapat satu bintang.

(WI.GKV.2211216.1-9)

Siapapun itu yang lamban belajar ataupun anak yang lain

seperti itu saya buat. Dan nanti di akhir, biasanya akhir bulan

tak suruh hitung bintangnya ada berapa… yang paling

banyak itu nanti ada hadiah. Itu memacu supaya mereka

semangat belajar ya hadiahnya ngga seberapa sih…tapi untuk

memotivasi mereka, agar lebih giat lagi belajarnya.

Bagaimana cara ibu memfasilitasi anak

lamban belajar melakukan refleksi?

Belum bisa karena dia belum selesai. Kalo dia belum

selesai, misalnya suruh meringkas, dia aja belum selesai.

Kalo untuk refleksi kan dia itu ngga bisa, temannya uda

selesai dia masih aja ngga tahu kegiatan apa yang dia

lakukan jadi selalu terakhir. Itu yang ngga ada semangat. Ia.

Itu kan juga terkait tidak hanya di sekolah saja motivasi dari

rumahpun sangat terbatas

Anak lamban belajar belum bisa diajak untuk melakukan

refleksi (WI.GKV.2211216.1)

Motivasi belajar untuk anak lamban belajar bukan hanya dari

sekolah tetapi juga dari keluarga

Apakah anak lamban belajar berani

bertanya apabila ada materi yang

belum dia mengerti?

Nda. Diam, tapi ditanya balik pun nda ada jawaban. Adanya

seperti itu. Ia…ia… terkadang setelah diterangkan,

gini…gini…gini… kita balik nanya malah dia balik nanya

juga “apa bu. Ia, seperti itu apa bu. Itu, terkadang ketika dia

ngga mendengarkan kita menjelaskan, dia ngga

Anak lamban belajar tidak berani mengungkapkan pendapat

atau mengajukan pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

217

mendengarkan kita kasi pertanyaan dia bingung. Apa bu,

karena dia ngga fokus dengan apa yang sedang kita

bicarakan, dia ngga fokus.

Bagaiman cara ibu memberikan

motivasi kepada anak lamban belajar?

Ya…hanya pendekatan personal aja. Kenapa ya le? tanya-

tanya begitu juga dia tidak mau terbuka, dia bilang ndak

apa-apa. Kita tanya-tanya…itu juga dia nda akan mau dia

bilang ngga apa-apa. Seperti yang kemarin dia kok seharian

letih, nda mau belajar, ta tanya juga katanya nda apa-apa,

nda apa-apa. Padahal beda bangat, karena kan seperti itu

anaknya, yang lainnya juga seperti itu.

Guru memberikan motivasi kepada anak lamban belajar

dengan melakukan pendekatan personal. Misalnya dengan

menanyakan kesulitan yang dihadapi anak lamban belajar

(WI.GKV.2211216.3-4)

Apakah ibu bersama-sama dengan

peserta didik lamban belajar membuat

kesimpulan?

Engga. Engga… jadi yang dominasi hanya beberapa anak

saja. Kita pancing-pancing dia diam ya hanya beberapa anak

membuat kesimpulan nda jalan. Di kelas empat juga seperti

itu.

Anak lamban belajar juga takut mengungkapkan pendapat.

Takut salah mungkin. Aku juga ngga di apa-apain.,

mungkin karena malu sama teman-teman kan karena ketika

salah kan yang lain terus bilang huuuuu

Anak lamban belajar belu bisa diajak untuk membuat

kesimpulan dalam kegiatan pembelajaran, meskipun

dipancing dengan membuat pertnyaan (WI.GKV.2211216.4-

5)

Anak lamban belajar takut mengungkapkan pendapat,

mungkin takut salah dan takut diejek oleh teman-temannya.

Bagaimana cara ibu memberikan

umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran kepada peserta didik

lamban belajar?

Ya….cuman apa ya reword. Hmmm dari kita misalnya kalo

ada ulangan saya biasakan langsung memberikan nilai terus

diumumkan yang tertinggi siapa, ya dari situ nanti mereka

senang dengan diberi pujian, yang nilainya bagus kita beri

motivasi supaya mempertahankan nilainya, kepada yang

belum yan kita beri motivasi juga dengan mengajak mereka

untuk belajar lebih giat lagi dan lebih memperhatikan ketika

guru sedang menjelaskan pelajaran.

Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelaran anak lamban belajar dengan memberika reward.

Misalnya kalau diadakan ulangan guru langsung memberikan

nilai, kemudaian diumumkan siapa nilai yang tertinggi. Anak

yang mendapatkan nilai tertinggi diberi pujian. Anak yang

mendapat nilai bagus diberi motivasi supaya mempertahankan

nilainya sedangakn kepada anak yang nilainya tidak bagus

diberi juga motivasi dengan mengajak mereka untuk belajar

lebih giat dan lebih memperhatikan ketika guru sedang

menjelaskan pelajaran.

(WI.GKV.2211216.1 dan WI.GKV.2211216.3-6)

Apa bentuk rencana tindak lanjut yang

ibu berikan kepada anak lamban

belajar?

Kalau yang lamban belajar biasanya ta suru misalnya, ada

sepuluh soal kamu pilih lima soal yang mana bisa kamu

kerjakan, kalau bisa dikerjakannya ya dia dapat nilai

sepuluh. Tapi anak-anak yang lain beda mereka harus

mengerjakan sepuluh soal tersebut. Tapi aturan itu nda

tertulis kita yang guru kelas atau guru mata pelajaran yang

tau.

Guru memberikan tugas untuk mengerjakan soal, misalnya:

ada sepuluh kamu pilih lima soal yang mana bisa kamu

kerjakan, kalau bisa dikerjakannya ya dia dapat nilai

sepuluh (WI.GKV.2211216.1-2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

218

Bagaimana cara ibu menyampaikan

rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya kepada anak lamban

belajar?

Belum, belum terkatakan,. Kita lihat kondisi saat itu kalo

untuk melanjutkan ke materi berikutnya kita lihat dulu anak-

anak seperti apa. Ya memang bisa, tapi kalau misalnya

belum ya kita ulangin lagi, kita tayangin lagi.

Guru kadang menyampaikan dan kadang tidak menyampaikan

rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya, guru

melihat kondisi kelas (WI.GKV.2211216.1-3)

Apakah ibu memberikan tambahan

waktu untuk anak lamban belajar

dalam menyelesaikan tugas-tugasnya?

Kalu di sekolah nda, tapi biasanya saya katakan silahkan

dikerjakan di rumah

Guru tidak memberikan tambahan waktu tambahan untuk

anak lamban belajar menyelesaikan tugas-tugasnya di sekolah

tetapi tugas tersebut dijadikan PR

Apakah KKM anak lamban belajar

sama dengan KKM regular?

Sama tapi bobotnya aja yang beda. Bobotnya itu tadi

misalnya anak yang reguler bisa kerjakan sepuluh soal

nilanya juga sepuluh, saama anak yang lamban belajar itu 10

juga tapi kan hanya 5 soal yang dikerjakan supaya bisa

memenuhi target

KKM untuk anak lamban belajar sama dengan KKM kelas

regular.

Guru dalam membuat soal bobot untuk anak lamban belajar

dibedakan dengan kelas regular, Misalnya anak yang reguler

bisa kerjakan sepuluh soal nilanya juga sepuluh sedangkan

untuk anak lamban belajar diberi soal yang sama tapi apabila

bisa dikerjakan lima dari soal tersebut anak lamban belajar

sudah memenuhi KKM

Apakah anak lamban belajar boleh

tinggal kelas?

Ngga e…. sekarang ngga boleh. Misalnya kadang kalo

memang sudah terlalu berat kita menilainya yo, uda kita dari

hati, ndelok dari hati aja anak e. Kalo melulu hanya dari

nilai akademik ya sebenarnya juga kasian kalo mau tinggal

kelas juga ujiannya, ujiannya semakin tambah-tambah. Itu

nanti masuk ke SMP nya yo gimana?

Anak lamban belajar tidak boleh tinggal kelas

Guru memberikan penilaian kepada anak lamban belajar dari

hati (ndelok dari hati aja anak e).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

219

DISPLAY DATA OBSERVASI DAN WAWANCARA GURU KELAS I

STRATEGI PENYAMPAIAN PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR

Aspek yang Digali Sub Aspek yang digali Observasi Wawancara

E. Perangkat

Pembelajaran

9. Prota Guru tidak membuat Prota

10. Prosem Guru membuat Prosem

11. Silabus Guru membuat silabus

12. RPP/RPPH Guru membuat RPP

F. Proses Pembelajaran

6. Kegiatan

Pendahuluan/Pe

mbuka

29. Orientasi: Guru mengajak memusatkan

perhatian peserta didik pada materi

yang akan dibelajarkan

Guru mengajak memusatkan perhatian peserta

didik pada materi yang akan dibelajarkan

dengan mengucapkan mengucapkan salam:

“Selamat pagi anak-anak…?”…..”apa

kabar..??”…”apakah ada PR..?. Anak-anak

menjawab: “Selamat pagi bu Guru, … “kabar

baik…”, “PR ada..”. mengumpulkan PR dan

menanyakan kegiatan yang dilakukan siswa

sebelum masuk kelas.

Sebelum memulai pelajaran anak sudah langsung

bisa memusatkan perhatian untuk belajar, mereka

sudah menyiapkan buku dan juga materi yang akan

diajarkan (WI.GKI.08122016.1)

30. Apersepsi: Guru memberikan

apersespsi awal kepada peserta didik

tentang materi yang diajarkan

Guru memberikan apersepsi dengan

melakukan tanya jawab tentang materi yang

sudah dipelajari sebalumnya

Apersepsi sama untuk anak lamban belajar dan yang

reguler.Guru mengingatkan materi sebelumnya dan

mengumpulkan PR (WI.GKI.08122016.1-2 dan

WI.GKI.08122016.3-4)

31. Motivasi: Guru memberikan gambaran

manfaat tentang materi yang diajarkan

Guru menyampaikan manfaat tentang materi

yang diajarkan kepada siswa

32. Pemberian Acuan: Guru

menyampaikan hal-hal yang berkaitan

dengan materi yang akan diajarkan

Tidak terlihat

33. Melaksanakan Tes Awal

Tes awal atau pre-test dilaksanakan

untuk mengukur dan mengetahui

sejauh mana materi akan bahan

pelajaran yang akan dipelajari sudah

dikuasai oleh siswa.

Guru melaksanakan tes awal dengan

menanyakan hal-hal yang berhubungan

dengan materi sebelumnya dan materi yang

akan dipelajari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

220

34. Pembagian kelompok belajar dan

penjelasan mekanisme pelaksanaan

pengalaman belajar

Tidak ada pembagian kelompok belajar/

tidak ada kerja kelompok

Guru jarang melaksanakan kegiatan belajar

kelompok. Apabila ada kegiatan kelompok anak

lamban belajar digabung dengan anak yang lain dan

biasanya setelah akhir materi atau akhir pembelajaran

(WI.GKI.08122016.1-2)

7. Kegiatan Inti Eksplorasi

35. Guru melibatkan peserta didik

mencari informasi yang luas dan

dalam tentang topik/tema materi

yang akan dipelajari

Guru melibatkan peserta didik mencari

informasi tentang topik/tema materi yang

akan dipelajari dengan memberikan soal

latihan

Anak lamban belajar dilibatkan dalam mencari

informasi dengan diberi pengarahan oleh guru dan

dibantu oleh teman (WI.GKI.08122016.1-2)

36. Guru menggunakan beragam

pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar

lain

Guru menggunakan media pembelajaran

yang berhubungan dengan materi

pembelajaran, misalnya kartu dan gambar.

Media pembelajaran yang efektif untuk anak lamban

belajar adalah gambar dan bentuk miniature. Dan

dalam menyampaikan materi pembelajaran harus

diulang dua sampai tiga kali (WI.GKI.08122016.1,

WI.GKI.08122016.3-4 dan WI.GKI.08122016.6-7)

37. Guru memfasilitasi terjadinya

interaksi antarpeserta didik serta

antara peserta didik dengan guru,

lingkungan, dan sumber belajar

lainnya

Guru memfasilitasi terjadinya interaksi

antar peserta didik serta antara peserta

didik dengan guru dengan memberikan

pertanyaan kepada siswa dan meminta

temannya yang sudah bisa untuk

mengajari teman yang belum bisa

Memberikan pengarahan kepada anak regular supaya

tidak membeda-bedakan teman

(WI.GKI.08122016.1-2)

38. Guru melibatkan peserta didik

secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran

Guru melibatkan peserta didik supaya aktif

dalam dalam kegiatan pembelajaran

dengan mengajukan pertnyaan dan

menyebut nama siswa yang akan menjawab

pertanyaan guru.

Guru mengajak anak lamban belajar supaya aktif

dalam kegiatan pembelajaran dengan menunjuk atau

menyebutkan nama anak atau dengan urut giliran dan

memancing dengan memberikan pertanyaan

(WI.GKI.08122016.1)

39. Guru memfasilitasi peserta didik

melakukan percobaan di

laboratorium, studio, atau lapangan.

Tidak terlihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

221

Elaborasi

40. Guru membiasakan peserta didik

membaca dan menulis yang beragam

melalui tugas-tugas tertentu yang

bermakna

Guru membiasakan peserta didik menulis

melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna

dengan menuliskan jawaban dalam buku

latihan atau di LKS

Guru kelas setiap hari memberikan PR kepada anak

lamban belajar. Tugas yang belum selesai dikerjakan

di sekolah dijadikan PR dengan tujuan agar materi

diulang di rumah (WI.GKI.08122016.1-5

41. Guru memfasilitasi peserta didik

melalui pemberian tugas, diskusi, dan

lain-lain untuk memunculkan

gagasan baru baik secara lisan

maupun tertulis

Guru memfasilitasi peserta didik melalui

pemberian tugas secara tertulis dengan

meminta siswa mengerjakan latihan yang

diberikan oleh guru dalam buku latihan atau

di LKS

42. Guru memberi kesempatan untuk

berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan

bertindak tanpa rasa takut

Guru memberi kesempatan untuk berpikir,

menganalisis, menyelesaikan masalah,

dan bertindak tanpa rasa takut melalui

latihan soal dan siswa diberi kesempatan

untuk berani datang kepada guru untuk

menanyakan soal yang belum dimengerti

oleh siswa.

43. Guru memfasilitasi peserta didik

dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif Tidak terlihat

44. Guru memfasilitasi peserta didik

berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar

Guru memfasilitasi peserta didik

berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar dengan

mengajak siswa untuk mengerjakan tugas

yang diberikan dengan benar dan tepat pada

waktunya

Anak lamban belajar punya daya saing terutama

dalam bidang atau dalam mata pelajaran yang disukai

oleh anak lamban belajar (WI.GKI.08122016.1-2)

45. Guru rnenfasilitasi peserta didik

membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun tertulis,

secara individual maupun kelompok

Tidak terlihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

222

46. Guru memfasilitasi peserta didik

untuk menyajikan kreasi, kerja

individual maupun kelompok

Guru memfasilitasi peserta didik untuk

menyajikan hasil kerjanya di papan tulis

23. Guru memfasilitasi peserta didik

melakukan pameran, turnamen,

festival, serta produk yang dihasilkan

Tidak telihat

24. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan kegiatan

yang menumbuhkan

kebanggaan dan

rasa percaya diri peserta

didik.

Guru memfasilitasi peserta didik

melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri peserta

didik dengan mengerjakan tugas tanpa

bantuan orang lain atau teman

Konfirmasi

53. Guru memberikan umpan balik

positif dan penguatan dalam bentuk

lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah

terhadap keberhasilan peserta didik

Guru memberikan umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk lisan berupa kata-

kata dengan mengatakan: “bagus”,

“jawabanmu benar”

Guru memberikan umpan balik atas keberhasilan

belajar siswa dengan memberikan pujian berupa

kata-kata/ucapan: “pintar” atau dengan memberikan

gambar.

(WI.GKI.08122016.1dan WI.GKI.08122016.2-3)

54. Guru memberikan konfirmasi

terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi peserta didik melalui

berbagai sumber

Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil

eksplorasi dan elaborasi peserta didik

misalnya dengan mengerjakan LKS

secara bersama-sama

55. Guru memfasilitasi peserta didik

melakukan refleksi untuk

memperoleh pengalaman belajar

yang telah dilakukan

Tidak terlihat

Guru tidak mengajak siswa melakukan kegiatan

refleksi (WI.GKI.08122016.1)

56. Guru memfasilitasi peserta didik

untuk memperoleh pengalaman

yang bermakna dalam mencapai

kompetensi dasar

Tidak terlihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

223

57. Guru berfungsi sebagai narasumber

dan fasilitator dalam menjawab

pertanyaan peserta didik yang

menghadapi kesulitan, dengan

menggunakan bahasa yang baku

dan benar

Guru berfungsi sebagai narasumber dan

fasilitator dalam menjawab pertanyaan

peserta didik yang menghadapi kesulitan,

dengan menggunakan bahasa yang

dimengerti oleh anak, bahasa Indonesia

dan kadang-kadang menggunakan bahasa

Jawa

Bahasa yang digunakan oleh guru sama, yaitu bahasa

yang dimengerti oleh anak (bahasa Indonesia dan

kadang bahasa Jawa)

58. Guru membantu peserta didik dalam

menyelesaikan masalah

Guru membantu peserta didik dalam

menyelesaikan masalah dengan menjelaskan

kembali materi yang belum dimengerti oleh

siswa

Anak lamban belajar membutuhkan waktu lebih lama

dalam mengerjakan tugas dibandingkan dengan anak

yang lain harus diberi tambahan waktu untuk

mengerjakan (WI.GKI.08122016.1)

59. Guru memberi acuan agar

peserta didik dapat melakukan

pengecekan hasil eksplorasi.

Tidak terlihat

60. Guru memberi informasi untuk

bereksplorasi lebih jauh

Tidak terlihat

61. Guru memberikan motivasi kepada

peserta didik yang kurang atau

belum berpartisipasi aktif.

Guru memberikan motivasi kepada peserta

didik yang kurang atau belum berpartisipasi

aktif dengan menyebutkan nama siswa dan

mengajak untuk lebih bersemangat dalam

mengerjakan tugas

5. Kegiatan

Penutup

62. Guru bersama-sama dengan

peserta didik dan/atau sendiri

membuat rangkuman/simpulan

pelajaran

Guru bersama-sama dengan peserta didik

dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran dengan

menanyakan kembali materi yang telah

dipelajari

Guru tidak mengajak siswa membuat kesimpulan.

Guru kadang-kadang mengajak siswa membuat

kesimpulan dengan mengajukan pertanyaan

(WI.GKI.08122016.1-3)

63. Guru melakukan penilaian

dan/atau refleksi terhadap kegiatan

yang sudah dilaksanakan secara

konsisten dan terprogram

Guru memberikan penilain secara tertulis

atas hasil kerja siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

224

64. Guru memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil

pembelajaran

Guru memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran dengan

memberikan nilai dan pujian

Guru memberikan umpan balik negative apabila anak

lamban belajar gagal dalam mengerjakan tugas

dengan memberikan”tanda salah”.

Guru meminta anak lamban belajar mengerjakan

tugas tersebut sampai betul atau sampai batas

maksimal kemampuan anak lamban belajar

mengerjakannya (WI.GKI.08122016.1 dan

WI.GKI.08122016.2-4)

65. Guru merencanakan kegiatan tindak

lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan

konseling dan/atau memberikan

tugas individual maupun kelompok

sesuai dengan hasil belajar peserta

didik

Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk pemberian tugas individual

dan pemberian PR kepada siswa

Guru mengadakan ulangan dan evaluasi sebagai

bentuk tindak lanjut kegiatan pembelajarn kepada

anak lamban belajar (WI.GKI.08122016.1)

66. Guru menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan

berikutnya

Guru menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan berikutnya

dan meminta siswa membaca materi yang

akan diajarkan

Guru tidak menyampaikan materi pembelajaran

berikutnya apabila masih dalam tema yang sama,

tetapi apabila masuk pada tema yang baru guru

menyampaikan supaya anak mempelajari materi

tersebut di rumah (WI.GKI.08122016.1-2 dan

WI.GKI.08122016.3-4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

225

DISPLAY DATA OBSERVASI DAN WAWANCARA GURU KELAS II

STRATEGI PENYAMPAIAN PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR

Aspek yang Digali Sub Aspek yang digali Observasi wawancara

A. Perangkat

Pembelajaran

50. Prota Guru tidak membuat prota

51. Prosem Guru membuat Prosem

52. Silabus Guru membuat silabus

53. RPP/RPPH Guru membuat RPP

B. Proses Pembelajaran

1. Kegiatan

Pendahuluan/

Pembuka

54. Orientasi: Guru mengajak memusatkan

perhatian peserta didik pada materi yang

akan dibelajarkan

Guru mengajak memusatkan perhatian

peserta didik pada materi yang akan

dibelajarkan dengan mengucapkan salam,

doa dan mengecek kehadiran siswa

Guru mengajak siswa untuk memperhatikan ketika

guru sedang menerangkan (WI.GKII.2211216.3-4)

Guru memberikan pendekatan kepada anak lamban

belajar (WI.GKII.2211216.6-9 dan

WI.GKII.2211216.12)

55. Apersepsi: Guru memberikan apersespsi

awal kepada peserta didik tentang materi

yang diajarkan

Guru memberikan apersespsi awal kepada

peserta didik dengan mengajukan

pertanyaan

Guru memberikan apersepsi yang sama untuk anak

lamban belajar dengan kelas regular

(WI.GKII.2211216.2-3)

56. Motivasi: Guru memberikan gambaran

manfaat tentang materi yang diajarkan

Guru memberikan motivasi kepada siswa

dengan menyampaikan manfaat tentang

kegiatan yang akan dilakukan

57. Pemberian Acuan: Guru menyampaikan

hal-hal yang berkaitan dengan materi

yang akan diajarkan

Guru menyampaikan hal-hal yang

berkaitan dengan materi yang akan

diajarkan dengan menyampaikan cara

mengerjakan tugas yang akan dikerjakan

oleh siswa

58. Melaksanakan Tes Awal

Tes awal atau pre-test dilaksanakan

untuk mengukur dan mengetahui sejauh

mana materi akan bahan pelajaran yang

akan dipelajari sudah dikuasai oleh

siswa.

Tidak terlihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

226

59. Pembagian kelompok belajar dan

penjelasan mekanisme pelaksanaan

pengalaman belajar

- Tidak terlihat Anak lamban belajar dalam kegiatan belajar

kelompok biasanya pasif (WI.GKII.2211216.2)

2. Kegiatan Inti Eksplorasi

60. Guru melibatkan peserta didik

mencari informasi yang luas dan dalam

tentang topik/tema materi yang akan

dipelajari

Guru melibatkan peserta didik mencari

informasi materi yang akan dipelajari

dengan mengerjakan LKS

Guru membantu anak lamban belajar dalam mencari

informasi tentang topik atau materi yang dipelajari.

Guru kadang-kadang meminta temannya untuk

mengajari meskipun nantinya anak lamban belajar

hanya menyalin. (WI.GKII.2211216.1-4)

12. Guru menggunakan beragam

pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar lain

Guru menggunakan media pembelajaran

dan sumber belajar, yaitu LKS

Guru dan buku merupakan sumber belajar untuk anak

lamban belajar (WI.GKII.2211216.1)

13. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi

antarpeserta didik serta antara peserta

didik dengan guru, lingkungan, dan

sumber belajar lainnya

Guru memfasilitasi terjadinya interaksi

antarpeserta didik serta antara peserta

didik dengan guru dengan meminta siswa

mengajari temannya yang tidak bisa

mengerjakan atau siswa yang tidak bisa

diberi kesempatan bertanya kepada guru

dan kepada teman

14. Guru melibatkan peserta didik secara

aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran

Guru melibatkan peserta didik secara

aktif dalam kegiatan pembelajaran

dengan mengerjakan LKS

Anak lamban belajar mau memberikan pendapat atau

tanggapan dalam kegiatan belajar di kelas tetapi

kadang-kadang tidak “nyambung”.

(WI.GKII.2211216.1, WI.GKII.2211216.3)

15. Guru memfasilitasi peserta didik

melakukan percobaan di laboratorium,

studio, atau lapangan.

Tidak terlihat.

Elaborasi

16. Guru membiasakan peserta didik

membaca dan menulis yang beragam

melalui tugas-tugas tertentu yang

bermakna

Guru membiasakan peserta didik membaca

dan menulis dengan mengerjakan LKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

227

17. Guru memfasilitasi peserta didik melalui

pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain

untuk memunculkan gagasan baru baik

secara lisan maupun tertulis

Guru memfasilitasi peserta didik melalui

pemberian tugas dengan mengerjakan LKS

Anak lamban belajar tidak bisa mengerjakan tugas

tepat waktu. Anak lamban belajar harus didampingi

supaya bisa mengerjakan tugas yang diberikan

(WI.GKII.2211216.1, WI.GKII.2211216.3 dan

WI.GKII.2211216.4-5)

18. Guru memberi kesempatan untuk

berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan

bertindak tanpa rasa takut

Guru memberi kesempatan untuk berpikir,

menganalisis, menyelesaikan masalah

dengan mengerjakan LKS

Anak lamban belajar membutuhkan tambahan waktu

dalam mengerjakan tugas dan ulangan.

(WI.GKII.2211216.1)

19. Guru memfasilitasi peserta didik dalam

pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif

Tidak terlihat

20. Guru memfasilitasi peserta didik

berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar

Tidak terlihat Anak lamban belajar diberi motivasi agar mau

berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan

prestasi belajarnya.

Materi pelajaran untuk anak lamban belajar belajar

harus disampaikan berulang-ulang agar anak lamban

belajar bisa

(WI.GKII.2211216.1 dan WI.GKII.2211216.1)

21. Guru rnenfasilitasi peserta didik

membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun tertulis,

secara individual maupun kelompok

Tidak terlihat

22. Guru memfasilitasi peserta didik untuk

menyajikan kreasi, kerja individual

maupun kelompok

Tidak terlihat Anak lamban belajar harus diberi dorongan supaya

mau menunjukkan hasil kerjanya

(WI.GKV.2211216.1)

23. Guru memfasilitasi

peserta didik melakukan pameran,

turnamen, festival, serta produk yang

dihasilkan

Tidak terlihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

228

24. Guru memfasilitasi

peserta didik melakukan

kegiatan yan menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri

peserta didik.

Tidak terlihat Anak lamban belajar yang terdapat di kelas dua tidak

merasa minder karena teman-teman tidak ada yang

mengejek atau “ngeledek” (WI.GKII.2211216.1)

Guru bersama dengan orang tua harus bekerjasama

dalam membimbing anak lamban belajar supaya

tumbuh rasa percaya diri dan rasa bangga dalam diri

anak lamban belajar (WI.GKV.2211216.1-2)

Konfirmasi

53. Guru memberikan umpan balik positif

dan penguatan dalam bentuk lisan,

tulisan, isyarat, maupun hadiah

terhadap keberhasilan peserta didik

Guru memberikan umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk lisan, berupa kata-

kata bagus, benar.

Guru memberikan umpan balik positif atas

keberhasilan dalam bentuk kata-kata. Misalnya: Ya

bagus. Ya seperti ini kerjanya. Tepuk jari. Tepuk

tangan. Kadang-kadang memberikan bintang dan

tanda tangan (WI.GKV.2211216.1 dan

WI.GKV.2211216.2)

54. Guru memberikan konfirmasi terhadap

hasil eksplorasi dan elaborasi peserta

didik melalui berbagai sumber

Guru memberikan konfirmasi terhadap

hasil eksplorasi dan elaborasi peserta

didik dengan mengerjakan LKS secara

bersama dengan siswa

55. Guru memfasilitasi peserta didik

melakukan refleksi untuk

memperoleh pengalaman belajar

yang telah dilakukan

Tidak terlihat Guru memberikan refleksi dengan memberikan

motifasi supaya lebih rajin belajar secara klasikal

(WI.GKV.2211216.1)

56. Guru memfasilitasi peserta didik untuk

memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai

kompetensi dasar

Tidak terlihat

57. Guru berfungsi sebagai narasumber

dan fasilitator dalam menjawab

pertanyaan peserta didik yang

menghadapi kesulitan, dengan

menggunakan bahasa yang baku

dan benar

Guru berfungsi sebagai narasumber dan

fasilitator dalam menjawab pertanyaan

peserta didik yang menghadapi

kesulitan, dengan menggunakan bahasa

yang baku dan benar dengan

menjelaskan jawaban LKS yang tidak

bisa dikerjakan siswa

Guru menggunakan bahasa yang sederhana kepada

anak lamban belajar kadang-kadang menggunakan

bahasa daerah (Bahasa Jawa) (WI.GKV.2211216.1-

2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

229

58. Guru membantu peserta didik dalam

menyelesaikan masalah

Guru membantu peserta didik dalam

menyelesaikan masalah dengan

menjelaskan jawaban LKS kepada siswa

Guru memberikan bantuan kepada anak lamban

belajar dalam mengerjakan tugas biasanya dengan

membacakan soal berulang-ulang dan anak lamban

belajar menjawab dengan lisan karrena belum bisa

menulis dan membaca. (WI.GKII.2211216.1)

59. Guru memberi acuan agar peserta

didik dapat melakukan pengecekan

hasil eksplorasi.

Tidak terlihat

60. Guru memberi informasi untuk

bereksplorasi lebih jauh

Tidak terlihat

61. Guru memberikan motivasi kepada

peserta didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif.

Tidak terlihat Guru memotivasi anak lamban belajar dengan

meminta orangtua supaya anak lamban belajar diberi

les tambahan. (WI.GKV.2211216.1)

3. Kegiatan Penutup 62. Guru bersama-sama dengan peserta

didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran

Tidak terlihat

63. Guru melakukan penilaian dan/atau

refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan secara konsisten

dan terprogram

Guru melakukan penilaian terhadap

kegiatan yang sudah dilaksanakan

dengan memberikan penilaian LKS

yang dikerjakan siswa

64. Guru memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil

pembelajaran

Guru memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil pembelajaran

berupa kata-kata pujian, yaitu: “bagus dan

belajar lebih giat”

65. Guru merencanakan kegiatan tindak

lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan

konseling dan/atau memberikan tugas

individual maupun kelompok sesuai

dengan hasil belajar peserta didik

Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk membaca materi selanjutnya

dan pemberian latihan/PR

Guru melaksanakan bimbingan individu kepada anak

lamban belajar sebagai bentuk tindak lanjut apabila

anak lamban belajar tidak berhasil dalam kegiatan

pembelajaran. (WI.GKV.2211216.1)

66. Guru menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan

berikutnya

Guru menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan berikutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

230

DISPLAY DATA HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA GURU KELAS V

STRATEGI PENYAMPAIAN PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR

Aspek yang Digali Sub Aspek yang digali Observasi Wawancara

A. Perangkat

Pembelajaran

1. Prota Guru tidak membuat Prota

2. Prosem Guru membuat prosem

3. Silabus Guru membuat Silabus

4. RPP/RPPH Guru membuat RPP

B. Proses Pembelajaran

1. Kegiatan

Pendahuluan/Pem

buka

5. Orientasi: Guru mengajak

memusatkan perhatian peserta

didik pada materi yang akan

dibelajarkan

Guru mengajak memusatkan perhatian

peserta didik pada materi yang akan

dibelajarkan dengan meminta siswa yang

ribut supaya diam dan memberikan

nasehat

Guru mengajak anak lamban balajar untuk memusatkan

perhatian pada materi yang akan dibelajarkan dengan

terlebih dahulu mengucapkan salam dan berdoa

(WI.GKV.2211216.1)

Guru mengabsen siswa secara klasikal dengan bertanya :

“Siapa yang ga berangkat?”. (WI.GKV.2211216.6)

Guru memberikan motivasi kepada siswa

(WI.GKV.2211216.6)

6. Apersepsi: Guru memberikan

apersespsi awal kepada peserta

didik tentang materi yang

diajarkan

Guru memberikan apersespsi awal kepada

peserta didik tentang materi yang sudah

diajarkan sebelumnya dan mengumulkan

PR

Guru memberikan gambaran manfaar tentang materi yang

akan diajarkan dengan memberikan motivasi.

(WI.GKV.2211216.1)

Guru membutuhkan waktu yang sangat lama untuk

melakukan apersepsi untuk masuk pada kegiatan inti,

karena setiap hari mesti “ada kejadian”.

(WI.GKV.2211216.11)

Guru kadang menghabiskan waktu jam pembelajaran

untuk memotivasi anak, karena tugas guru bukan hanya

mengajar tetapi juga mendidik (WI.GKV.2211216.14-17)

Guru menanamkan karakter disiplin dan jujur kepada

semua anak

Anak lamban belajar biasanya belum bisa fokus pada awal

pembelajaran, hanya badannya yang ada di kelas tetapi

pikiran tidak pada pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

231

7. Motivasi: Guru memberikan

gambaran manfaat tentang

materi yang diajarkan Tidak terlihat

Guru menyampaikan gambaran manfaat tentang materi yang

diajarkan kepada anak lamban belajar sama dengan anak

regular. Guru menyampaikan untuk apa belajar materi

tertentu, misalnya tentang materi peredaran darah

WI.GKV.2211216.1-3)

8. Pemberian Acuan: Guru

menyampaikan hal-hal yang

berkaitan dengan materi yang

akan diajarkan

Tidak terlihat

Guru menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan materi

kepada anak lamban belajar sama dengan anak regular

(WI.GKV.2211216.1)

9. Melaksanakan Tes Awal

Tes awal atau pre-test

dilaksanakan untuk mengukur dan

mengetahui sejauh mana materi

akan bahan pelajaran yang akan

dipelajari sudah dikuasai oleh

siswa.

Tidak terlihat

Guru tidak melakukan tes awal untuk mengukur sejauh mana

materi sudah dikuasai oleh anak lamban belajar

(WI.GKV.2211216.2)

10. Pembagian kelompok belajar

dan penjelasan mekanisme

pelaksanaan pengalaman

belajar

Tidak terlihat Guru melibatkan anak lamban belajar dalam kerja kelompok,

meskipun ada konflik di antara anak-anak.

(WI.GKV.2211216.1-3)

Guru melibatkan anak lamban belajar dalam kelompok dengan

harapan akan ada tutor sebaya yang bisa mengajari anak

lamban belajar (WI.GKV.2211216.7)

2. Kegiatan Inti Eksplorasi

11. Guru melibatkan peserta

didik mencari informasi yang

luas dan dalam tentang

topik/tema materi yang akan

dipelajari

Guru melibatkan peserta didik mencari

informasi materi yang dipelajari dengan

mengerjakan LKS dan menuliskan

karangan tentang pengalaman yang

menyenangkan

Guru memfasilitasi anak lamban belajar supaya terlibat dalam

mencari informasi tentang topik yang dipelajari dengan

menggunakan tayangan slide secara berulang-ulang

(WI.GKV.2211216.1-3)

12. Guru menggunakan beragam

pendekatan pembelajaran,

media pembelajaran, dan

sumber belajar lain

Guru menggunakan media pembelajaran

berupa LKS dan gambar

Media pembelajaran yang digunakan guru untuk anak lamban

belajar adalah slide (tayangan) (WI.GKV.2211216.1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

232

13. Guru memfasilitasi terjadinya

interaksi antarpeserta didik

serta antara peserta didik

dengan guru, lingkungan, dan

sumber belajar lainnya

Tidak terlihat

Guru memfasilitasi anak lamban belajar agar bisa berinteraksi

dengan orang lain dengan kerja kelompok dan memberikan

pertanyaankepada anak lamban belajar (WI.GKV.2211216.1)

14. Guru melibatkan peserta didik

secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran

Guru melibatkan peserta didik secara

aktif dalam kegiatan pembelajaran

dengan kegiatan tanya jawab

Guru memfalitasi anak lamban belajar agar terlibat dalam

kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok

(WI.GKV.2211216.1)

Anak lamban belajar lebih banyak pasif dalam kelas. Anak

lamban belajar selalu terakhir dalam mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru (WI.GKV.2211216.4)

15. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan percobaan

di laboratorium, studio, atau

lapangan.

Tidak terlihat

Anak lamban belajar belum bisa membuat laporan dalam

kegiatan belajar mengajar, dalam kelompok anak lamban

belajar biasanya tugasnya menulis (WI.GKV.2211216.1-2)

Elaborasi

16. Guru membiasakan peserta

didik membaca dan menulis

yang beragam melalui tugas-

tugas tertentu yang bermakna

Guru membiasakan peserta didik

membaca dan menulis yang beragam

melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna

dengan menulis jawaban soal LKS di buku

latihan dan menuliskan pengalaman yang

menyenangkan

Guru memberikan umpan balik terhadap keberhasilan

peserta didik anak lamban belajar dalam bentuk “poin

bintang”. Pemberian poin bintang berlaku untuk semua

anak. Misalnya yang nomor satu duluan selesai tak kasi

lima bintang. Untuk yang nomor dua tak kasi empat

bintang. Untuk yang ketiga dan seterusnya hanya dapat

satu bintang (WI.GKV.2211216.1-9)

Siapapun itu yang lamban belajar ataupun anak yang lain

seperti itu saya buat. Dan nanti di akhir, biasanya akhir

bulan tak suruh hitung bintangnya ada berapa… yang

paling banyak itu nanti ada hadiah. Itu memacu supaya

mereka semangat belajar ya hadiahnya ngga seberapa

sih…tapi untuk memotivasi mereka, agar lebih giat lagi

belajarnya.

17. Guru memfasilitasi peserta didik

melalui pemberian tugas, diskusi,

dan lain-lain untuk memunculkan

gagasan baru baik secara lisan

maupun tertulis

Guru memfasilitasi peserta didik melalui

pemberian tugas pribadi secara tertulis

Anak lamban belajar belum bisa diajak untuk melakukan

refleksi (WI.GKV.2211216.1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

233

18. Guru memberi kesempatan

untuk berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan

bertindak tanpa rasa takut

Guru memberi kesempatan kepada siswa

menganalisis, menyelesaikan masalah,

dan bertindak tanpa rasa takut dengan

menuliskan jawaban tugas di papan

tulis secara pribadi

19. Guru memfasilitasi peserta

didik dalam pembelajaran

kooperatif dan kolaboratif

Tidak terlihat

20. Guru memfasilitasi peserta

didik berkompetisi secara sehat

untuk meningkatkan prestasi

belajar

Tidak terlihat Anak lamban belajar tidak bisa diikutkan dalam lomba yang

berkaitan dengan akademik tetapi masih bisa dalam bidang

lain, misalnyanya olahraga (WI.GKV.2211216.1)

21. Guru memfasilitasi peserta didik

membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun

tertulis, secara individual maupun

kelompok

Guru mengajak peserta didik

membacakan hasil karangannya

22. Guru memfasilitasi peserta

didik untuk menyajikan kreasi,

kerja individual maupun

kelompok

Guru memfasilitasi peserta didik untuk

menyajikan kreasi dan kerja individual

dengan membacakan hasil karangannya

di depan kelas

23. Guru memfasilitasi

peserta didik melakukan

pameran, turnamen,

festival, serta produk

yang dihasilkan

Tidak terlihat

24. Guru memfasilitasi

peserta didik melakukan

kegiatan yang menumbuhka

kebanggaan

dan rasa percaya diri

peserta didik.

Guru memfasilitasi peserta didik

melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri peserta

didik dengan menyampaikan jawaban soal

LKS yang sudah dikerjakan dan

membacakan hasil karangannya di depan

kelas

Konfirmasi

25. Guru memberikan umpan balik Guru memberikan umpan balik positif dan Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

234

positif dan penguatan dalam

bentuk lisan, tulisan, isyarat,

maupun hadiah terhadap

keberhasilan peserta didik

penguatan dalam bentuk lisan, isyarat

terhadap keberhasilan peserta didik

dengan mengatakan “hebat”, memberikan

bintang dan kadang bonus nilai memberikan “tepuk tangan”

pembelaran anak lamban belajar dengan memberika reward.

Misalnya kalau diadakan ulangan guru langsung memberikan

nilai, kemudaian diumumkan siapa nilai yang tertinggi. Anak

yang mendapatkan nilai tertinggi diberi pujian. Anak yang

mendapat nilai bagus diberi motivasi supaya mempertahankan

nilainya sedangakn kepada anak yang nilainya tidak bagus

diberi juga motivasi dengan mengajak mereka untuk belajar

lebih giat dan lebih memperhatikan ketika guru sedang

menjelaskan pelajaran (WI.GKV.2211216.1 dan

WI.GKV.2211216.3-6)

26. Guru memberikan konfirmasi

terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi peserta didik

melalui berbagai sumber

Guru memberikan konfirmasi dengan

mengerjakan LKS bersama-sama

27. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan refleksi

untuk memperoleh

pengalaman belajar yang

telah dilakukan

Tidak terlihat

Anak lamban belajar belum bisa diajak untuk melakukan

refleksi (WI.GKV.2211216.1)

28. Guru memfasilitasi peserta

didik untuk memperoleh

pengalaman yang bermakna

dalam mencapai kompetensi

dasar

Tidak terlihat

29. Guru berfungsi sebagai

narasumber dan fasilitator

dalam menjawab

pertanyaan peserta didik

yang menghadapi kesulitan,

dengan menggunakan

bahasa yang baku dan benar

Guru berfungsi sebagai narasumber dan

fasilitator dalam menjawab pertanyaan

peserta didik yang menghadapi

kesulitan, dengan menggunakan bahasa

yang baku dan benar (kadang

menggunakan bahasa Jawa)

30. Guru membantu peserta didik

dalam menyelesaikan

masalah

Guru membantu peserta didik dalam

menyelesaikan masalah dengan memperbaiki

jawaban siswa dalam mengerjakan LKS dan

memberikan contoh karangan tentang

pengalaman yang menarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

235

31. Guru memberi acuan

agar peserta didik

dapat

melakukan pengecekan

hasil eksplorasi.

Tidak terlihat

32. Guru memberi informasi untuk

bereksplorasi lebih jauh Tidak terlihat

33. Guru memberikan motivasi

kepada peserta didik yang

kurang atau belum

berpartisipasi aktif.

Guru memberikan motivasi kepada

peserta didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif dengan mengatakan:

“belajar dan berlatih lebih giat lagi”.

Motivasi belajar untuk anak lamban belajar bukan hanya dari

sekolah tetapi juga dari keluarga

Guru memberikan motivasi kepada anak lamban belajar

dengan melakukan pendekatan personal. Misalnya dengan

menanyakan kesulitan yang dihadapi anak lamban belajar

(WI.GKV.2211216.3-4)

3. Kegiatan Penutup 34. Guru bersama-sama dengan

peserta didik dan/atau

sendiri membuat

rangkuman/simpulan

pelajaran

Guru bersama-sama dengan peserta

didik membuat rangkuman/simpulan

pelajaran melalui tanya jawab

Anak lamban belajar belum bisa diajak untuk membuat

kesimpulan dalam kegiatan pembelajaran, meskipun

dipancing dengan membuat pertnyaan (WI.GKV.2211216.4-

5).

Anak lamban belajar takut mengungkapkan pendapat,

mungkin takut salah dan takut diejek oleh teman-temannya

35. Guru melakukan penilaian

dan/atau refleksi terhadap

kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsis-

ten dan terprogram

Guru melakukan penilaian atas hasil

kerja siswa

36. Guru memberikan umpan

balik terhadap proses dan

hasil pembelajaran

Guru memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil

pembelajaran dengan memberikan pujian

Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelaran

anak lamban belajar dengan memberikan reward. Misalnya kalau

diadakan ulangan guru langsung memberikan nilai, kemudaian

diumumkan siapa nilai yang tertinggi. Anak yang mendapatkan nilai

tertinggi diberi pujian. Anak yang mendapat nilai bagus diberi

motivasi supaya mempertahankan nilainya sedangakn kepada anak

yang nilainya tidak bagus diberi juga motivasi dengan mengajak

mereka untuk belajar lebih giat dan lebih memperhatikan ketika guru

sedang menjelaskan pelajaran. (WI.GKV.2211216.1 dan

WI.GKV.2211216.3-6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

236

37. Guru merencanakan kegiatan

tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remedi, program

pengayaan, layanan konseling

dan/atau memberikan tugas

individual maupun kelompok

sesuai dengan hasil belajar

peserta didik

Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk mengerjakan latihan dan PR

Guru memberikan tugas untuk mengerjakan soal, misalnya:

ada sepuluh kamu pilih lima soal yang mana bisa kamu

kerjakan, kalau bisa dikerjakannya ya dia dapat nilai

sepuluh (WI.GKV.2211216.1-2)

38. Guru menyampaikan rencana

pembelajaran pada per-

temuan berikutnya

Guru menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan berikutnya

Guru kadang menyampaikan dan kadang tidak menyampaikan

rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya, guru

melihat kondisi kelas (WI.GKV.2211216.1-3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

238

CATATAN LAPANGAN (KELAS I)

Hari/Tanggal : Jumat, 11 November 2016

Waktu : Pukul 06.45 – 10.00 WIB

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Kegiatan : Observasi Pembelajaran di Kelas I

(Mata Pelajaran PKn)

Deskripsi:

Peneliti tiba di Sekolah pada pukul 06.45 WIB. Hari ini peneliti mengadakan

observasi pembelajaran di Kelas I pada jam pelajaran PKn pukul 07.35-08.45 WIB.

Kegiatan pembelajaran berlangsung seperti biasa, guru membuka kegiatan dengan

mengucapkan salam, mengingatkan siswa tentang materi sebelumnya dan mengumpulkan

PR. Anak slow learner ketika diberi tugas mandiri sering datang kepada guru

menanyakan apakah tugas yang dikerjakannya sudah benar. Hari ini kegiatan belajar

mengajar lebih cepat selesai karena setiap hari Jumat anak-anak yang beragama Islam

mengikuti sholat Jumat.

CATATAN LAPANGAN (KELAS I)

Hari/Tanggal : Rabu, 23 November 2017

Waktu : Pukul 06.45 – 11.00 WIB

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Kegiatan : Observasi Pembelajaran di Kelas I

(Mata Pelajaran Matematika)

Deskripsi:

Peneliti tiba di Sekolah pada pukul 06.45 WI. Pada hari ini peneliti mengadakan

observasi kegiatan pembelajaran di Kelas I pada jam pelajaran Matematika pukul 07.35-

08.45 WIB. Sebelum melakukan observasi peneliti berinteraksi dengan siswa di luar

kelas. Menanyakan kabar mereka, siapa yang mengantar ke sekolah dan akan belajar apa

hari ini. Pada umumnya jawaban mereka sama,diantar oleh orangtua terutama ibu atau

kakak. Ada juga yang berangkat ke sekolah bersama kakaknya yang sama-sama sekolah

di SD Negeri Gejayan. Sebelum guru dan siswa masuk kelas peneliti sudah berada di

dalam ruang kelas. Menunggu guru dan para siswa. Siswa satu persatu masuk ke dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

239

kelas sebelum gurunya datang. Sebagian siswa ada yang menyiapkan bukunya dan

sebagian lagi masih bercerita dan bercanda dengan temannya yang duduk satu meja.

Peneliti memperhatikan apa yang dilakukan oleh anak slow learner yang

berinisial K, anak tersebut pindahan dari SD Negeri “M”. K pindah ke SDN “Suka

Menolong” setelah teridentifikasi sebagai anak slow learner. Orangtuanya mencari

Sekolah Inklusi agar anaknya tetap bisa bersekolah karena di SD sebelumnya dia sudah

tinggal kelas. K masih bermain dengan temannya, ibunya yang selalu menunggu sampai

pulang sekolah menegur supaya tidak bermain tetapi menyiapkan buku PR. K berhenti

bermain dan ia mengikuti apa yang dikatakan oleh ibunya.

Anak-anak sebagian besar sudah menyiapkan buku PR sebelum masuk kelas.

Guru kelas menyapa mereka dengan mengucapkan salam: “Selamat pagi anak-

anak…?”…..”apa kabar..??”…”apakah ada PR..?”….serentak anak-anak menjawab:

“Selamat pagi bu…”….”kabar baik…”, “PR ada..”. Kemudian Guru menyuruh mereka

untuk mengumpulkan PR. Setelah anak-anak mengumpulkan PR guru mengingatkan

mereka pelajaran sebelumnya tentang nama-nama hari dengan bertanya: “hari ini hari

apa..??”, kemudian tentang nama-nama bulan. Anak-anak menjawab secara serentak.

Guru kemudian mengajukan pertanyaan kepada setiap anak dengan menyebut

nama mereka. Beberapa anak ada yang bisa menjawab dengan benar dan ada juga yang

menjawab salah. Kepada siswa yang menjawab benar gurunya memberikan pujian

dengan mengatakan: “bagus”, “pintar”, “betul” dan kepada anak yang menjawaba salah

gurunya mengatakan: “salah”, “coba ulangi”, begitu terus sampai anak menjawab

dengan benar.

Guru meminta siswa mengerjakan soal yang dituliskan oleh guru di papan tulis di

dalam buku latihannya. Anak-anak mengerjakan soal dan guru kelas memeriksa PR.

Sesekali ada anak yang bertanya kepada guru kelas bagaimana cara mengerjakan soal

tersebut atau hanya sekedar menanyakan apakah yang sudah dkerjakan benar. Anak

lamban belajar juga datang bertanya kepada guru apakah sudah benar cara dia

mengerjakan soal latihan. Anak lamban belajar tersebut tidak yakin atau tidak percaya

diri dengan apa yang sudah dikerjakannya.

Setelah diberi waktu beberapa menit untuk mengerjakan tugas latihan, guru

bersama siswa membahas latihan tersebut secara bersama-sama sambil mengecek hasil

kerjanya. Anak-anak yang hasil kerjanya sudah benar merasa senang, sedangkan anak

yang hasil kerjanya salah merasa sedih. Guru kelas memberikan pujian kepada anak yang

mengerjakan benar dan kepada anak yang mengerjakan salah guru kelas mengatakan:

“Tidak apa-apa nanti belajar lagi, perhatikan kalau ibu gurunya mengajari”. Kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

240

guru memberikan beberapa latihan lagi kepada siswa secara lisan dan anak diminta

menjawab lisan. Setelah dirasa cukup untuk materi tersebut guru kelas membagikan buku

PR mereka kemudian meminta anak melihat hasil kerjanya. Membahas PR secara

bersama-sama sebentar dan miminta siswa memperbaiki jawaban PRnya yang salah.

Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengingatkan anak untuk belajar

lebih rajin karena sebentar lagi ujian semester gasal. Guru membagikan teks bacaan satu

anak satu bundel sebagai latihan membaca di rumah. Guru bersama siswa mengucapkan

doa dan salam.

CATATAN LAPANGAN (KELAS I)

Hari/Tanggal : 8 Desember 2016

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Kegiatan : Melakukan wawancara dengan Guru Kelas I

Deskripsi:

Menurut guru kelas I, anak slow learner lamban memahami materi yang disampaikan.

Materi harus diulang-ulang agar anak slow learner lebih paham. Anak slow learner tidak

memiliki rasa percaya diri (PD) dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh

Guru.

CATATAN LAPANGAN (KELAS II)

Hari/Tanggal : Senin, 14 November 2016

Waktu : Pukul 07.00 – 11.00 WIB

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Kegiatan : Observasi Pembelajaran Kelas II

(Mata Pelajaran Matematika)

Deskripsi:

Peneliti tiba di SD Negeri “Suka Menolong” pukul 07.00 WIB. Peneliti

mengikuti upacara bendera, membantu guru kelas II mengatur anak-anak supaya berbaris

dengan rapi. Pukul 09.05-10.15 peneliti melakukan observasi pembelajaran Matematika.

Guru kelas meminta peneliti duduk di samping anak slow learner dan meminta peneliti

untuk mendampingi, mengajari karena anak tersebut belum bisa membaca. Di Kelas II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

241

ada satu orang anak slow learner, satu orang anak Autis, satu orang anak ADHD dan satu

arang anak Tuna Daksa. Anak Autis didampingi oleh GPK dan anak yang Tuna Daksa

didampingi oleh orangtuanya (ibunya) sedangkan anak berkebutuhan khusus (ABK)

lainnya tidak ada didampingi GPK, anak slow learner di kelas II berinisial A.

Guru Kelas sebelum memulai pelajaran menyapa siswa dengan

mengucapkan salam dan doa, mengecek kehadiran siswa dengan menyebut nama mereka

satu persatu, setelah itu guru langsung meminta siswa untuk mengambil LKS dan

bertanya halaman berapa yang belum dikerjakan. Guru melanjutkan dengan melakukan

tanya jawab mengenai materi sebelumnya, yaitu mengenai mata uang. Guru mengajukan

pertanyan kepada siswa dengan membuat soal cerita penjumlahan yang berhubungan

dengan mata uang, yaitu: Ani mempunyai 4 keping uang 500 rupiah, kemudian ibu

memberikan 1 keping uang 100 rupiah, berapa jumlah uang Ani? Anak-anak memikirkan

jawabannya sejenak. Salah seorang anak menjawab dengan benar dan diberi pujian oleh

Ibu Gurunya. Setelah itu Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal latihan yang ada di

LKS.

Peneliti duduk di samping anak slow learner, peneliti memperhatikan

bagaimana cara slow learner mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru. Anak slow

learner kadang-kadang bertanya kepada peneliti apakah sudah benar jawaban yang dia

kerjakan, kalau sudah benar peneliti mengatakan sudah benar, kalau salah peneliti

pengatakan ini masih salah, coba kerjakan lagi dengan teliti. Apabila anak slow learner

masih kesulitan peneliti membantu menjelaskan cara mengerjakan soal tersebut. Anak

slow learner kesulitan dalam mengerjakan soal-soal latihan yang membutuhkan jawaban

yang harus ditulis dengan menggunakan kata atau kalimat sederhana karena si A masih

belum bisa membaca, dia masih mengeja, kalau ada jawaban yang harus dituliskan

dengan kata atau kalimat peneliti membantu si A memberitahukan huruf apa saja dalam

jawaban tersebut. Misalnya: Tuliskan dengan huruf bilangan 10. Si A kesulitan

menuliskan dengan huruf bilangan tersebut, peneliti mengajari si A dengan menyebutkan

huruf, yaitu: S, E, P, U, L, U, H. Setelah selesai mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru LKS dikumpulkan untuk diberi nilai oleh Guru.

Anak slow learner diberi tugas menggambar untuk mengisi waktu yang

masih ada. Si A mengambil buku gambarnya dan mulai menggambar sesuai dengan apa

yang dia mau. Peneliti memperhatikan gambar yang dibuat oleh si A dalam buku

gambarnya mulai dari lembaran pertama sampai terakhir. Gambar yang ada sama yaitu

gambar rumah. Peneliti mencoba mengajari si A untuk menggambar bentuk yang lain,

yaitu menggambar ikan. Setelah beberapa kali mencoba akhirnya si A bisa menggambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

242

sendiri bentuk ikan meskipun tidak sempurna dan mewarnainya sesuai dengan warna

yang dia mau. Setelah jam belajar di kelas selesai guru kelas mempersilahkan siswa untuk

bermain di luar kelas/beristirahat.

CATATAN LAPANGAN (KELAS II)

Hari / Tanggal : Rabu, 30 November 2016

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Kegiatan : Melakukan Wawancara dengan Guru Kelas II

Deskripsi:

Guru kelas II mengatakan bahwa anak slow learner harus didampingi GPK dalam proses

kegiatan belajar agar anak bisa lebih memahami dan lebih mengerti.

CATATAN LAPANGAN (KELAS III)

Hari/Tanggal : Kamis, 10 Nopember 2016

Waktu : Pukul 06.30 – 11.00 WIB

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Kegiatan : Observasi Pembelajaran Kelas III

Deskripsi :

Peneliti tiba di SD Negeri “Suka Menolong” pukul 06.30 WIB. Peneliti

datang lebih awal karena mengikuti upacara peringatan Hari Pahlawan pada pukul 07.00

WIB. Peneliti meembantu guru mengatur anak-anak supaya berbaris dengan rapi. Ketika

upacara sedang berlangsung banyak anak-anak yang mengganggu temannya. Petugas

upacara juga banyak melakukan kesalahan sehingga anak-anak yang lain tertawa dan

menimbulkan keributan.

Peneliti melakukan observasi pembelajaran Matematika pada pukul 09.05-

09.40 WIB dan observasi pembelajaran bahasa Inggris pada pukul 09.40-10.50 WIB.

Pada jam istirahat peneliti berbincang-bincang kepada Guru Kelas. Guru kelas

menceritakan kesulitan dihadapi dalam mengajar ABK. Di kelas III jumlah anak sembilan

orang dan setengah dari mereka ABK. Tiga orang ADHD, satu orang autis dan satu orang

anak slow learner. Anak yang slow learner berinisial AL, seorang anak perempuan dan

postur badannya lebih besar dibanding anak-anak lainnya. Apabil dilihat dari postur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

243

tubuhnya AL kelihatan seperti anak yang kelas VI. AL setiap jam istirahat jarang keluar

dari kelas dan ketika ada senam bersama AL juga tidak mau ikut karena malu. Guru

kelasnya membiarkan AL tinggal di kelas, tidak memaksa AL untuk bermain di luar

ketika istirahat ataupun mengikuti senam bersama. Anak-anak ADHD sering

mengganggu AL ketika diganggu AL diam saja dan kadang-kadang AL melaporkan

kenakalan temannya kepada Guru kelasnya.

Guru menyuruh siswa mengerjakan LKS beberapa soal bisa dikerjakan

sendiri oleh AL, soal yang tidak bisa dikerjakan AL meminta jawaban dari temannya.

Pada waktu mengerjakan LKS anak-anak ADHD keluar masuk kelas dan berjalan-jalan di

dalam kelas mereka ditegur dan dinasehati guru untuk supaya duduk tetapi mereka tidak

mengindahkan apa yang dikatakan oleh gurunya. Akhirnya guru membiarkan mereka dan

melanjutkan kegiatan belajar mengajar dengan membahas LKS. Guru kelas selama

mengerjakan LKS lebih banyak duduk daripada berkeliling melihat apa yang dikerjakan

oleh siswanya. Setelah membahas LKS secara bersama-sama guru meminta siswa untuk

mengerjakan PR di rumah dari LKS mereka.

CATATAN LAPANGAN (KELAS III)

Hari/Tanggal : Kamis, 10 Nopember 2016

Waktu : Pukul 06.30 – 11.00 WIB

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Kegiatan : Observasi Pembelajaran Kelas III

Deskripsi:

Pada pukul 09.40-10.50 peneliti melakukan observasi pembelajaran di Kelas

III mata pelajaran Bahasa Inggris. Bahasa Inggris diajarkan oleh Guru Bidang Studi.

Ketika Guru masuk anak yang lain masih ribut, sementara itu anak slow learner tetap

duduk tenang di bangkunya. Ketika Guru bahasa Inggris menyuruh maju ke depan kelas

untuk mempraktekkan bicara dalam bahasa Inggris cara menanyakan kabar dan nama AL

tidak mau meskipun guru sudah membujuknya.

Pada jam istirahat peneliti bertanya kepada AL mengapa tidak mau maju ke

depan kelas ketika disuruh guru, AL menjawab malu karena belum bisa. Peneliti

menanyakan kepada AL apakah senang dengan pelajaran Bahasa Inggris, AL mengatakan

tidak senang karena tidak mengerti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

244

CATATAN LAPANGAN (KELAS IV)

Hari, Tanggal : Selasa, 15 November 2016

Waktu : pukul 07.00 – 11 WIB

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Kegiatan : Observasi Pembelajaran IV

Mata pelajaran Matematika

Deskripsi:

Peneliti tiba di SD Negeri “Suka Menolong” pada pukul 06.30. Peneliti

melaksanakan observasi pukul 07.00-08.10 WIB mata pelajaran Matematika. Pelajaran

bahasa Matematika diajar oleh Guru Bidang Studi (Guru Kelas VI). Sebelum guru masuk

kelas siswa terlalu ribut, tetapi ketika guru masuk siswa semua diam. Peneliti

mendapatkan informasi dari beberapa siswa bahwa mereka takut karena guru matemtika

galak.

Di kelas IV ada tiga orang anak slow learner. Satu orang anak perempuan dan

dua orang anak laki-laki. Peneliti memperhatikan bagaimana sikap dan perilaku mereka

ketika belajar matematika. Mereka cenderung diam, mencoret-coret kertas dan kelihatan

ketakutan. Peneliti mendapatkan informasi dari anak slow learner bahwa pelajaran

matematika susah, pusing mengerjakan matematika dan tidak mengerti. Anak slow

learner mengatakan gurunya galak tetapi tidak pernah memarahi mereka (slow learner).

Peneliti mendapatkan informasi dari salah satu orang tua slow learner (inisial D) bahwa

anaknya belum bisa menjumlahkan bilangan diatas sepuluh meskipun sudah kelas IV.

Kalau pelajaran matematika D sering merasa pusing.

CATATAN LAPANGAN (KELAS IV)

Hari, Tanggal : Selasa, 15 November 2016

Waktu : pukul 08.00 – 09.40 WIB

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Kegiatan : Observasi Pembelajaran di Kelas IV (mata pelajaran IPS)

Deskripsi:

Peneliti melaksanakan observasi pukul 08.10-09.40 WIB mata pelajaran IPS. Mata

Pelajaran IPS diajarkan oleh guru kelas. Sebelum guru datang anak-anak lebih ribut

karena gurunya lama masuk kelas. Pada saat guru masuk kelas anak-anak masih ribut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

245

Guru mengatakan apakah sudah “cukup” anak-anak langsung diam dan suasana kelas

mulai tenang. Guru mananyakan apakah sudah mengerjakan PR, anak-anak menjawab

“belum”. Guru meminta siswa mengerjakan LKS secara individu. Pada jam kedua setelah

istirahat guru bersama dengan siswa membahas LKS.

Peneliti mendapatkan informasi dari guru kelas IV bahwa pembelajaran di

kelasnya tidak pernah berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan berhubung karena

jumlah ABK di kelasnya hampir sama dengan anak yang normal, padahal idealnya setiap

kelas di sekolah inklusi maksimal anak ABK di setiap kelas adalah empat orang. Setiap

hari pasti ada kejadian yang harus ditangani oleh Guru Kelas, misalnya: anak bertengkar,

anak menyembunyikan buku temannya dan lain-lain.

CATATAN LAPANGAN (KELAS V)

Hari, Tanggal : Jumat, 18 November 2016

Waktu : Pukul 07.00 – 10.30 WIB

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Kegiatan : Observasi Pembelajaran Kelas V (Mata Pelajaran IPA)

Deskripsi:

Peneliti tiba di SD Negeri “Suka Menolong” pada pukul 07.00. Peneliti

melaksanakan observasi pukul 08.10-09.45 WIB mata pelajaran IPA. Mata pelajaran IPA

diajarkan oleh Guru Kelas. Pada jam I untuk pelajaran IPA (08.08.45) Guru meminta

anak untuk mengerjakan LKS. Pada jam II setalah istirahat (09.05-09.40) guru bersama

dengan siswa membahas LKS.

Ketika melakukan observasi di dalam kelas kedua orang anak slow learner

tersebut cenderung diam, hanya mendengar, ketika ditanya diam saja tidak memberi

jawaban. Anak slow learner yang berinisial Y badannya lebih besar daripada anak-anak

lainnya. Lebih banyak diam dan tugas-tugas yang diberikan kepadanya tidak bisa

dikerjakan dengan baik atau tidak selesai. Sedangkan anak slow learner berinisial R yang

didampingi oleh GPK dari orangtuanya kalau tidak didampingi dia malas untuk

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, lebih cenderung diam, malas bicara kadang-

kadang pandangannya juga kosong. Anak slow learner ketika disuruh untuk menuliskan

jawaban salah satu soal di papan tulis, tidak mau maju ke depan. Anak slow learner

mengatakan belum mengerjakan nomor tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

246

Pada jam istirahat peneliti mananyakan kepada anak slow learner apakah senang

dengan pelajaran IPA. Anak slow learner mengatakan iya alasannya karena kalau belajar

IPA guru IPA kadang-kadang menggunakan slide. Peneliti menanyakan pelajaran apa

yang tidak disukai, anak slow learner mengatakan pelajaran Matematika, alasannya

karena gurunya galak dan pelajaran matematika sulit.

CATATAN LAPANGAN (KELAS V)

Hari, Tanggal : Selasa, 22 November 2016

Waktu : pukul 07.00 – 11 WIB

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Kegiatan : Observasi Pembelajaran di Kelas V

(Mata Pelajaran Bahasa Indonesia)

Deskripsi:

Peneliti tiba di SD Negeri “Suka Menolong” pada pukul 07.00. peneliti

melaksanakan observasi pukul 09.40 -10.50 WIB mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Pelajaran bahasa Indonesia diajar oleh Guru Bidang Studi (Guru Kelas IV). Peneliti

menyalam dan menyapa anak yang tiba lebih awal, memperhatikan anak-anak yang

bermain dan manyapa beberapa orangtua yang datang mengantar anaknya ke sokolah.

Pagi ini ada satu peristiwa yang membuat heboh, yaitu seorang anak membawa

“silet” menunjukkan kepada beberapa anak dan mengatakan silet ini sangat tajam.

Beberapa anak ketakutan, pada saat itu guru-guru sebagian masih di kantor, melihat hal

itu saya mencoba meminta silet tersebut kepada anak tersebut dengan mengatakan pinjam

sebentar tapi dia tidak mau, dia mengatakan tidak boleh pinjam. Beberapa orang guru

keluar dari kantor membujuk anak tersebut untuk memberikan silet itu kepada gurunya

akan tetapi tetap saja dia tidak mau memberikannya. Kepsek datang dan membujuk

akhirnya si Anak memberikannya. Kejadian pagi ini membuat suasana gaduh.

Peneliti sambil menunggu jam observasi, duduk di luar kelas sambil berbicara

dengan beberapa orangtua yang menunggu anaknya. Dari cerita mereka saya dapat

informasi bahwa mengurus anak berkebtutuhan khusus (ABK) bukanlah hal yang mudah,

perlu kesabaran ketekunan, penerimaan dan cinta. Peneliti mendapatkan informasi dari

orangtua bahwa guru-guru yang mengajar mereka di SD Negeri Gejayan ini sungguh luar

biasa, karena mereka sangat sabar dalam mengajar dan mendidik ABK meskipun mereka

tidak punya keahlian untuk itu, tetapi mereka berusaha memberikan pelayanan sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

247

dengan apa yang mereka miliki agar semua anak bisa menerima pengajaran dan

pendidikan yang sama.

Di kelas V ada dua orang anak anak slow learner, keduanya anak laki-laki,

berinisial Y dan R. Y badannya lebih besar dibandingkan dengan anak-anak lain, Y

kelihatan seperti anak SMP. Di dalam kelas Y cenderung diam, kalau ditanya oleh guru Y

diam saja, selalu tunduk dan sibuk sendiri Y tidak didampingi GPK. Anak slor learner

yang berinisial R didampingi GPK dari orangtuanya. R postur tubuhnya seperti anak lain

seumurnya. R cenderung diam, pandangan kosong dan malas melakukan kegiatan

membaca dan menulis. R harus disuruh untuk menuliskan sendiri tugas-tugasnya, kalau R

sudah malas R tidak mau sama sekali, akhirnya GPK yang menulis tugas atau catatannya.

Peneliti melakukan wawancara dengan Guru Kelas V dari Guru Kelas V peneliti

mendapatkan informasi bahwa guru-guru agak sulit untuk melakukan wawancara karena

sedang sibuk mempersiapkan akreditasi, membuat laporan dan persiapan ujian semester.

CATATAN LAPANGAN (KELAS V)

Hari / Tanggal : Selasa, 22 November 2016

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Kegiatan : Melakukan Wawancara dengan Guru Kelas V

Deskripsi:

Guru Kelas V mengatakan kadang-kadang satu jam pelajaran atau bisa tidak

belajar selama jam pembelajaran karena dipergunakan untuk memberikan nasehat kepada

siswa.

CATATAN LAPANGAN WAWANCARA DENGAN GPK

Hari / tanggal : Kamis, 17 Nopember 2016

Tempat : SD Negeri “Suka Menolong”

Kegiatan : Melakukan Wawancara dengan GPK

Deskripsi:

GPK mengatakan bahwa tidak semua anak berkebutuhan khusu (ABK)

khususnya anak lamban belajar didampingi GPK. GPK di SD Negeri Gejayan adalah

GPK dari Dinas pendidikan. GPK datang dua kali dalam seminggu, yaitu pada hari Kamis

dan hari Jumat. GPK mendampingi semua ABK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 265: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

248

HASIL DOKUMENTASI

No Objek Keterangan Diskripsi

Ada Tidak

1 Prota √ Guru tidak membuat Prota

2 Prosem √ Guru membuat Prosem

3 Silabus √ Guru membuat Silabus

4 Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) kelas

reguler

√ Guru membuat RPP dan

digunakan untuk semua anak

5 Program Pembelajaran

Individual (PPI) untuk anak

lamban belajar

√ Guru tidak membuat RPI

GPK yang membuat RPI

6 KKM anak lamban belajar √ KKM anak lamban belajar

sama dengan anak reguler.

Agar anak lamban belajar

dapat mencapai KKM,

misalnya dalam mengerjakan

test diberi 10 soal, anak reguler

diwajibkan menyelesaikan soal

tersebut agar dapat nilai 10,

sedangkan untuk anak lamban

belajar diminta mengerjakan 5

soal diantara 10 soal tersebut

dan apabila dapat dikerjakan

maka anak lamban belajar

mendapatkan nilai 10

7 Rapor anak lamban belajar √

8 Item soal ulangan, tes, atau

tugas lainnya untuk anak

lamban belajar

√ Sama untuk anak reguler

9 Hasil belajar anak lamban

belajar (tugas individu,

kelompok, PR, latihan, atau

ulangan)

10 Daftar nilai anak lamban

belajar

11 Foto proses pembelajaran

anak lamban belajar di

kelas reguler

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 266: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

249

PEDOMAN OBSERVASI PEMBELAJARAN

Hari/Tanggal :

Tempat :

Waktu :

Kelas :

Aspek yang

Diamati Sub Aspek yang diamati

Keterangan Deskripsi Hasil

Pengamatan Ada Tidak

G. Perangkat

Pembelajaran

61. Prota

62. Prosem

63. Silabus

64. RPP/RPPH

H. Proses Pembelajaran

8. Kegiatan

Pendahuluan/

Pembuka

65. Orientasi: Guru mengajak memusatkan

perhatian peserta didik pada materi

yang akan dibelajarkan

66. Apersepsi: Guru memberikan

apersespsi awal kepada peserta didik

tentang materi yang diajarkan

67. Motivasi: Guru memberikan

gambaran manfaat tentang materi

yang diajarkan

68. Pemberian Acuan: Guru

menyampaikan hal-hal yang berkaitan

dengan materi yang akan diajarkan

69. Melaksanakan Tes Awal

Tes awal atau pre-test dilaksanakan

untuk mengukur dan mengetahui

sejauh mana materi akan bahan

pelajaran yang akan dipelajari sudah

dikuasai oleh siswa.

70. Pembagian kelompok belajar dan

penjelasan mekanisme pelaksanaan

pengalaman belajar

9. Kegiatan Inti Eksplorasi

71. Guru melibatkan peserta didik

mencari informasi yang luas dan

dalam tentang topik/tema materi yang

akan dipelajari

72. Guru menggunakan beragam

pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar

lain

73. Guru memfasilitasi terjadinya

interaksi antarpeserta didik serta

antara peserta didik dengan guru,

lingkungan, dan sumber belajar

lainnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 267: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

250

74. Guru melibatkan peserta didik

secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran

75. Guru memfasilitasi peserta didik

melakukan percobaan di

laboratorium, studio, atau lapangan.

Elaborasi

76. Guru membiasakan peserta didik

membaca dan menulis yang beragam

melalui tugas-tugas tertentu yang

bermakna

77. Guru memfasilitasi peserta didik

melalui pemberian tugas, diskusi,

dan lain-lain untuk memunculkan

gagasan baru baik secara lisan

maupun tertulis

78. Guru memberi kesempatan untuk

berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan

bertindak tanpa rasa takut

79. Guru memfasilitasi peserta didik

dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif

80. Guru memfasilitasi peserta didik

berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar

81. Guru rnenfasilitasi peserta didik

membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun tertulis,

secara individual maupun kelompok

82. Guru memfasilitasi peserta didik

untuk menyajikan kreasi, kerja

individual maupun kelompok

23. Guru memfasilitasi peserta didik

melakukan pameran, turnamen,

festival, serta produk yang diha

silkan

24. Guru memfasilitasi peserta

didik melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan dan

rasa percaya diri peserta didik.

Konfirmasi

25. Guru memberikan umpan balik

positif dan penguatan dalam bentuk

lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah

terhadap keberhasilan peserta didik

26. Guru memberikan konfirmasi

terhadap hasil eksplorasi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 268: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

251

elaborasi peserta didik melalui

berbagai sumber

27. Guru memfasilitasi peserta didik

melakukan refleksi untuk

memperoleh pengalaman belajar

yang telah dilakukan

28. Guru memfasilitasi peserta didik

untuk memperoleh pengalaman

yang bermakna dalam mencapai

kompetensi dasar

29. Guru berfungsi sebagai narasumber

dan fasilitator dalam menjawab

pertanyaan peserta didik yang

menghadapi kesulitan, dengan

menggunakan bahasa yang baku

dan benar

30. Guru membantu peserta didik dalam

menyelesaikan masalah

31. Guru memberi acuan agar

peserta didik dapat melakukan

pengecekan hasil eksplorasi.

32. Guru memberi informasi untuk

bereksplorasi Iebih jauh

33. Guru memberikan motivasi kepada

peserta didik yang kurang atau

belum berpartisipasi aktif.

6. Kegiatan

Penutup

34. Guru bersama-sama dengan

peserta didik dan/atau sendiri

membuat rangkuman/simpulan

pelajaran

35. Guru melakukan penilaian

dan/atau refleksi terhadap kegiatan

yang sudah dilaksanakan secara

konsisten dan terprogram

36. Guru memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil

pembelajaran

37. Guru merencanakan kegiatan tindak

lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan

konseling dan/atau memberikan

tugas individual maupun kelompok

sesuai dengan hasil belajar peserta

didik

38. Guru menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan

berikutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 269: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

252

PEDOMAN WAWANCARA GURU KELAS

Hari/Tanggal :

Tempat :

Waktu :

Aspek yang

ditanyakan Sub Aspek ditanyakan Jawaban

Proses Pembelajaran

1. Kegiatan

Pendahuluan/

Pembuka

1. Bagaimana cara bapak/ibu mengajak peserta didik

anak lamban belajar memusatkan perhatian pada

materi yang akan dibelajarkan ?

10. Bagaimana cara bapak/ibu memberikan

apersespsi awal kepada peserta didik anak

lamban belajar tentang materi yang diajarkan ?

11. Bagaimana cara bapak/ibu memberikan gambaran

manfaat tentang materi yang diajarkan kepada

peserta didik anak lamban belajar ?

12. Bagaimana cara bapak/ibu menyampaikan hal-hal

yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan

kepada peserta didik anak lamban belajar?

13. Apa bentuk test awal atau pre-test yang bapak/ibu

berikan untuk mengukur dan mengetahui sejauh

mana materi akan bahan pelajaran yang akan

dipelajari sudah dikuasai oleh peserta didik

lamban belajar?

14. Bagaimana cara bapak/ibu untuk membagi

kelompok belajar dan menjelaskan mekanisme

pelaksanaan pengalaman belajar kepada peserta

didik lamban belajar?

2. Kegiatan Inti Eksplorasi

15. Bagaimana cara bapak/ibu agar peserta didik

lamban belajar terlibat dalam mencari

informasi yang luas dan dalam tentang

topik/tema materi yang akan dipelajari?

16. Apa pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar yang bapak /

ibu gunakan untuk peserta didik anak lamban

belajar?

17. Bagaimana cara bapak/ibu memfasilitasi peserta

didik anak lamban belajar agar bisa berinteraksi

antarpeserta didik serta antara peserta didik

dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar

lainnya?

18. Bagaimana cara bapak/ibu agar peserta didik

anak lamban belajar terlibat secara aktif dalam

setiap kegiatan pembelajaran?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 270: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

253

19. Bagaimana cara bapak/ibu memfasilitasi peserta

didik anak lamban belajar melakukan

percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan?

Elaborasi

20. Bagaimana cara bapak/ibu membiasakan peserta

didik anak lamban belajar membaca dan me-

nulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu

yang bermakna

21. Bagaimana cara bapak/ibu memfasilitasi peserta

didik anak lamban belajar melalui pemberian

tugas, diskusi, dan lain-lain

22. Apakah bapak/ibu memberi kesempatan untuk

berpikir, menganalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak tanpa rasa takut kepada

peserta didik anak lamban balajar?

23. Apakah bapak/ibu memfasilitasi peserta didik

anak lamban belajar dalam pembelajaran

kooperatif dan kolaboratif?

24. Bagaimana cara bapak/ibu memfasilitasi

peserta didik anak lamban belajar

berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan

prestasi belajar?

25. Apakah bapak/ibu rnenfasilitasi peserta didik

anak lamban belajar dalam membuat laporan

eksplorasi yang dilakukan balk lisan maupun

tertulis, secara individual maupun kelompok?

26. Bagaimana cara bapak/ibu memfasilitasi peserta

didik anak lamban belajar untuk menyajikan

kreasi, kerja individual maupun kelompok?

19 . Bagaimana cara bapak/ibu

memfasilitasi peserta didik anak

lamban belajar melakukan pameran,

turnamen, festival, serta produk

yang dihasilkan?

20. Bagimana cara bapak /ibu

memfasilitasi peserta

didik anak lamban belajar,

melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan dan

rasa percaya diri peserta didik?

Konfirmasi 21. Apa bentuk umpan balik positif dan penguatan

yang bapak/ ibu berikan terhadap keberhasilan

peserta didik anak lamban belajar?

22. Bagiamana cara bapak/ibu memyampaikan

konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi peserta didik anak lamban belajar?

23. Bagaimana cara bapak/ibu memfasilitasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 271: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

254

peserta didik anak lamban belajar dalam

melakukan refleksi pengalaman belajar yang

telah dilakukan?

24. Bgaimana cara bapak/ibu memfasilitasi peserta

didik abak lamban belajar untuk memperoleh

pengalaman yang bermakna dalam mencapai

kompetensi dasar?

25. Bagaimana cara bapak/ibu menjalankan fungsi

sebagai narasumber dan fasilitator dalam

menjawab pertanyaan peserta didik anak

lamban belajar yang menghadapi kesulitan,

dengan menggunakan bahasa yang baku dan

benar?

26. Apakah bapak/ibu membantu menyelesaikan

masalah yang dihadapi peserta didik anak

lamban belajar?

27. Apakah bapak/ibu memberi acuan agar

peserta didik anak lamban belajar dapat

melakukan pengecekan hasil eksplorasi?

28. Apakah bapak/ibu memberi informasi untuk

bereksplorasi lebih jauh kepada peserta didik

anak lamban belajar?

29. Apakah bapak/ibu memberikan motivasi kepada

peserta didik anak lamban belajar yang kurang

atau belum berpartisipasi aktif dalam kegiatan

belajar mengajar?

3. Kegiatan

Penutup

30. Apakah bapak/ibu bersama-sama dengan

peserta didik anak lamban belajar dan/atau

sendiri membuat rangkuman/simpulan

pelajaran?

31. Bagimana cara bapak/ibu melakukan

penilaian dan/atau refleksi kepada peserta

didik anak lamban belajar terhadap kegiatan

yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan

terprogram?

32. Bagaimana cara bapak/ibu memberikan

umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran kepada peserta didik anak

lamban balajar?

33. Apa bentuk rencana kegiatan tindak lanjut yang

bapak berikan kepada peserta didik anak lamban

belajar?

34. Bagaimana cara bapak/ibu menyampaikan

rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya kepada peseta didik anak lamban

belajar?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 272: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

255

PEDOMAN WAWANCARA GURU PENDAMPING KHUSUS (GPK)

Hari/ Tanggal :

Tempat :

Waktu :

NO Pertanyaan Jawaban 1 Apakah tujuan pembelajaran untuk anak lamban

belajar yang bapak/ibu bimbing sama dengan siswa

lainnya?

2 Apa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk

anak lamban belajar yang bapak/ibu bimbing sama

dengan siswa lainnya?

3 Apa keterampilan prasyarat yang harus dimiliki

anak lamban belajar yang bapak/ibu bimbing sama

dengan siswa lainnya?

4 Apakah ruang lingkup materi yang disampaikan

untuk anak lamban belajar sama dengan siswa

yang lainya?

5 Bagaimana metode pembelajaran yang efektif

diterapkan untuk anak lamban belajar yang

bapak/ibu bimbing?

6 Apa bapak/ibu membantu guru kelas dalam

memanfaatkan alat peraga atau media

pembelajaran untuk anak lamban belajar?

7 Apa bapak/ibu membantu guru kelas dalam

pengulangan materi secara individual untuk anak

lamban belajar?

8 Apa bapak/ibu lebih menekankan pemahaman

konsep daripada hafalan pada anak lamban belajar

yang bapak/ibu bimbing?

9 Bagaimana bapak/ibu membantu guru kelas dalam

memahamkan konsep materi yang dipelajari anak

lamban belajar yang bapak/ibu bimbing?

10 Apakah anak lamban belajar yang bapak/ibu

bimbing melaksanakan latihan rutin setiap hari di

kelas?

11 Bagaimana tingkat kesulitan tugas atau soal-soal

latihan yang harus dikerjakan anak lamban belajar

yang bapak/ibu bimbing?

12 Apakah anak lamban belajar yang bapak/ibu

bimbing mendapatkan tambahan waktu dalam

mengerjakan tugas atau soal-soal latihan di kelas?

13 Bagaimana cara pelaksanaan pembelajaran

kooperatif untuk anak lamban belajar yang

bapak/ibu bimbing?

14 Apakah bapak/ibu bersama guru kelas membantu

anak lamban belajar dalam mengerjakan tugas atau

soal-soal latihan dengan memberitahu apa yang

harus dikerjakan untuk memperbaiki kesalahan?

15 Apakah bapak/ibu bersama guru kelas membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 273: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

256

anak lamban belajar dalam mengerjakan tugas atau

soal-soal latihan dengan memeriksa hasil perbaikan

anak lamban belajar?

16 Apa anak lamban belajar yang bapak/ibu bimbing

mendapatkan tambahan waktu dalam mengerjakan

tugas atau latihan?

17 Apa bapak/ibu membantu guru kelas dalam

memberikan modifikasi pemberian soal ulangan,

tes, atau tugas lainnya untuk anak lamban belajar

yang bapak/ibu bimbing?

18 Bagaimana bentuk penyesuaian tingkat kesulitan

bahan dan penggunaan bahasa dalam butir soal

ulangan, tes, atau tugas lainnya dengan

kemampuan dan kebutuhan anak lamban belajar

yang bapak/ibu bimbing?

19 Apa guru kelas memberikan PR untuk anak lamban

belajar yang bapak/ibu bimbing?

20 Bagaimana tingkat kesulitan PR yang harus

dikerjakan anak lamban belajar yang bapak/ibu

bimbing?

21 Bagaimana cara bapak/ibu untuk meningkatkan

motivasi belajar anak lamban belajar yang

bapak/ibu bimbing?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 274: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

257

PEDOMAN DOKUMENTASI

No Objek Keterangan

Diskripsi Ada Tidak

1 Prota

2 Prosem

3 Silabus

4 Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) kelas reguler

5 Program Pembelajaran Individual

(PPI) untuk anak lamban belajar

6 KKM anak lamban belajar

7 Rapor anak lamban belajar

8 Item soal ulangan, tes, atau tugas

lainnya untuk anak lamban belajar

9 Hasil belajar anak lamban belajar

(tugas individu, kelompok, PR,

latihan, atau ulangan)

10 Daftar nilai anak lamban belajar

11 Foto proses pembelajaran anak

lamban belajar di kelas reguler

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 275: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

258

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 276: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

259

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 277: STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN ... - … · i STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SD INKLUSI SDN “SUKA MENOLONG” YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

230

BIODATA PENELITI

Seventina Yustina Giawa (Sr.M.Fidelia Giawa, SCMM),

lahir di Desa Togizita Kabupaten Nias Selatan, 21 April

1978. Anak pertama dari lima bersudara ini mengawali

pendidikan formalnya pada tahun 1984 di SDN Lõlõwa’u

Kabupaten Nias (1984-1990), Pendidikan Menengah Pertama di SMP Negeri

Lõlõwa’u Kabupaten Nias (1990-1993), Pendidikan Menengah Atas di SMA

Swasta St.Xaverius Gunungsitoli Kabupaten Nias (1993-1996). Masuk

Kongregasi Suster SCMM pada tahun 1996. Mengikrarkan Kaul Perdana pada

tahun 1999 dan Kaul Kekal pada tahun 2007.

Peneliti pernah bertugas sebagai Guru di SD Daya Baru Lahewa, Nias

Utara (1999-2003) dan Guru TK di SD Cendrawasih Tuhemberua, Nias Utara

(2003-2004). Pada tahun 2004-2006 melanjutkan studi D-2 Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Sanata Dharma. Setelah

menyelesaikan studi D-2 bertugas di Perkebunan Sawit SCMM (Juli 2006-Juli

2007), Kepala TKK Budi Dharma Lhokseumawe (Juli 2007-Juli 2008), Kepala

SD RK 3 Sibolga (Juli 2008- Juli 2010), Kepala TKK Stella Maris Jakarta Utara

(Juli 2010-Juli 2011), Pemimpin Asrama Putra/Putri SCMM Waikabubak Sumba

Barat (2011-2014). Pada tahun 2014 melanjutkan studi S-1 Pendidikan Guru

Sekolah Dasar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Peneliti menyusun skripsi yang merupakan salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta dengan judul: “Strategi Pembelajaran Anak lamban Belajar

(Slow Learner) di SD Inklusi SDN “Suka Menolong” Yogyakarta”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI