STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran...

184
i STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SLOW LEARNER (LAMBAN BELAJAR) DI KELAS 5 SEKOLAH INKLUSI SDNSUMBERSARI 2 MALANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sastra Satu Sarjana Pendidikan (S.Pd) Diajukan Oleh: MERIATUL FITHROTIL LAILY 13140161 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG TAHUN 2017

Transcript of STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran...

Page 1: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

i

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA

SLOW LEARNER (LAMBAN BELAJAR) DI KELAS 5 SEKOLAH

INKLUSI SDNSUMBERSARI 2 MALANG

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Sastra Satu Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Diajukan Oleh:

MERIATUL FITHROTIL LAILY

13140161

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

TAHUN

2017

Page 2: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

ii

Page 3: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

iii

Page 4: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

iv

MOTTO

ريض حرج ول ى ٱل

عل

عرج حرج ول

ى ٱل

عل

عمى حرج ول

ى ٱل

يس عل

ل

و م أ

حك ه م

و بيىت أ

م أ

ئك

و بيىت ءابا

م أ

من بيىثك

ىا

لكأن ث

م أ

هفسك

أ

ى

عل

ث ىخ

و بيىت أ

م أ

هك ى

و بيىت إخ

م أ

حك

و بيىت عمم أ

مك عم

و بيىت أ

م أ

ك

يس ل

م

و صديقك

فاثحهۥ أ حم م

ك

و ما مل

م أ

حك

لو بيىت خ

م أ

لك ى

خ

بيىت أ

حم بيىث

لا دخ

إذ

ف

احاث

ش

و أ

جميعا أ

ىا

لكأن ث

م جناح أ

يك

عل

ى

عل

مىا

سل

ا ف

ت ي م ٱل

ك

ه ل

ن ٱلل لك يبي

ر

ك

بة ي

ط

ة

رك

ه مب

ن عند ٱلل م

ة حي

م ث

هفسك

أ

ىن عقل

م ج

ك

عل

١٦ل

Artinya: Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang,

tidak (pula) bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi dirimu sendiri,

makan (bersama-sama mereka) dirumah kamu sendiri atau

dirumahbapak-bapakmu, dirumah ibu-ibumu, dirumah saudara-saudara

laki-lakimu,di rumahsaudara perempuanmu,dirumah saudara laki-laki

bapakmu, dirumah saudara perempuan bapakmu, dirumah saudara

laki-laki ibumu, dirumah saudara perempuan ibumu, dirumah yang

kamu miliki kunci rumah itu atau dirumah kawan-kawanmu. Tidak ada

halangan bagi kamu makan bersama-sama mereka atau sendirian.

Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini)

hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti

memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam penghormatan yang

ditetapkan dari sisi Alloh, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah

Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu memahami

ayat-ayat-Nya itu.1(Surat An-Nur ayat 61)

11

Mikhraj Khazanah Ilmu, Al-Fattah (Al-Qur’an 20 Baris Terjemah), (Bandung: Mikhraj

Khazanah Ilmu, 2011), hlm. 180

Page 5: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

v

PERSEMBAHAN

Bismillahirahmanirrahim. Ucapan rasa syukur tanpa henti pada Yang Maha Kuasa

Allah SWT atas setiap nafas yang diberikan hingga saat ini dan segala rahmat serta

hidayah-Nya. Shalawat serta salam tetap tercurahkan bagi junjunganku Nabi besar

Muhammad SAW atas suri taulannya yang membawa dari jalan kegelapan menuju

jalan lebih terang benderang yakni Addinul Islam.

Saya persembahkan karya ini untuk setiap insan yang mendampingi perjuangan

penulis menyelesaikan karya ilmiah ini sehingga menjadi bermanfaat.

Teruntuk ayah dan ibukutercinta berkat semua do’a dan dukungan yang telah

diberikan tanpa henti-hentinya sehingga bisa sampai sejauh pada titik ini.

Untuk adik-adiku tersayang dan semua keluarga besarku terima kasih untuk selalu

memberi semangat serta dukungan atas semua usahaku.Semoga dengan ini kalian

bisa termotivasi untuk mencapai yang lebih baik dari yang telah aku capai.

Kepada guru-guruku dan dosen-dosenku terima kasih telah mendidik, mengajarkan,

dan memberikan pelajaran yang berhaga bagi masa depanku, yang selama ini

bersedia untuk membimbing dan mengarahkan dalam pengajaran skripsi.

Kepada semua sahabat-sahabatku dan serta teman-temanku yang menemani dan

memberi motivasi berjuang bersama dalam meraih cita-cita.Serta semua pihak yang

telah ikut dalam memberi motivasi, dukungan, serta do’anya.

Semoga Allah selalu memberkahi hidup kita semua

Amin Ya Robbal Alamin.

Page 6: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

vi

Page 7: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

vii

Page 8: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi dengan

judul: “Strategi pembelajaran matematika pada siswa Slow Learner (lamban

belajar) di kelas 5 sekolah inklusi SDN Sumbersari 2 Malang” ini dapat terselesaikan

dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa dihaturkan kepada Nabi Muhammad

SAW yang telah memberikan pelajaran, tuntunan, dan suri tauladan kepada kita

semua. Amin

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan program Sarjana Pendidikan Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang dan sebagai wujud serta partisipasi penulis dalam

mengimplementasikan ilmu-ilmu yang tekah diperoleh selama dibangku kuliah.

Penulis sadar bahwa dalam hal ini tidaklah mungkin dapat menyelesaikan

skripsi ini tanpa adanya bantuan, dorongan, pengarahan, dan bimbingan dari berbagai

pihak. Oleh karenanya, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Mudjia Raharjo, M.Si selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang.

2. Bapak Dr. H. Nur Ali, M. Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Universitas

Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

3. Bapak Dr. Muhammad Walid, MA selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

4. Dr. Esa Nur Wahyuni, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan bimbingan dan araham yang sangat berarti dalam penysunan skripsi

ini.

5. Bapak dan ibu dosen Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

yang telah banyak membimbing penulis selama belajar dibangku perkuliahan.

Page 9: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

ix

6. Keluarga besar SDN Sumbersari 2 Malang yang telah menerima dengan baik dan

ikut serta bekerja sama dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak dan ibuku tercinta yang dengan tulus dan ikhlas memberikan kasih sayang

dan motivasi, serta telah membesarkan, membimbing, dan membiayai penulis

dalm menyelesaikan studi hingga kejenjang perguruan tinggi.

8. Sahabat dan teman-temanku semua yang ada di Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang yang mengawal dan menemani dari awal hingga

akhir.

9. Semua pihak yang telah membantu sehingga terselesainya penulisan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya masih jauh dari kata sempurna,

meskipun penulis telah berusaha semaksimal mungkin memberikan yang

terbaik.Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran serta kritik yang sebagai

tambahan pengetahuan dan penerapan disiplin ilmu pada lingkungan yang lebih

luas.Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga dengan

dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya semua pembaca skripsi ini pada

umumnya.

Malang, 23 Mei 2017

Meriatul Fithrotil Laily

NIM. 13140161

Page 10: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

x

PEDOMAN TRANSLITERASI ARABLATIN

Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam skripsi ini menggunakan pedoman

transliterasi berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri

Pendidikan RI No 158 tahun 1987 dan No 0543 b/U/1987 yang secara garis besar

dapat diuraikan sebagai berikut:

A. Huruf

q = ق z = ز a = ا

k = ك s = س b = ب

l = ل sy = ش t = ت

m = م sh = ص ts = ث

n = ن dl = ض j = ج

w = و th = ط h = ح

h = ه zh = ظ kh = خ

, = ء „ = ع d = د

y = ي gh = غ dz = ذ

f = ف r = ر

B. Vokal Panjang Vocal (a) panjang = a

Vocal (i) panjang = i

Vocal (u) panjang = u

C. Vokal Diphthong

Aw = أو

Ay = أي

Uu = أو

Ii = إي

Page 11: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Perizinan FITK

Lampiran 2 : Surat Keterangan Selesai Penelitian

Lampiran 3 : Bukti Konsultasi

Lampiran 4 : Member Check

Lampiran 5 : Identitas Sekolah

Lampiran 6 : Instrumen Wawancara

Lampiran 7 : Instrumen Observasi

Lampiran 8 : Instrumen Dokumentasi

Lampiran 9 : Assesment Siswa Lamban Belajar

Lampiran 10 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 11 : Raport Siswa Lamban Belajar

Lampiran 12 : Foto Dokumentasi

Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar

Lampiran 14 : Biodata Peneliti

Page 12: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Orisinalitas Penelitian ............................................................ 13

Tabel 3.1 Metode Penelitian ............................................................................ 62

Page 13: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

xiii

DAFTAR BAGAN

Bagan 4.1 Pendekatan Pembelajaran Matematika .............................................. 78

Bagan 4.2 Metode Pembelajaran Matematika .................................................... 83

Bagan 4.3 Dampak Strategi Pembelajaran ......................................................... 89

Bagan 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 106

Page 14: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

MOTTO ........................................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

NOTA DINAS PEMBIMBING ....................................................................... vi

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

PEDOMAN TRANLITERASI ARAB LATIN ............................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xiii

DAFTAR ISI .................................................................................................... xiv

ABSTRAK ....................................................................................................... xvi

BAB I (PENDAHULUAN) ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7

E. Orisinalitas Penelitian .......................................................................... 8

F. Definisi Istilah ...................................................................................... 14

G. Sistematika Pembahasan ...................................................................... 14

BAB II (KAJIAN PUSTAKA) ........................................................................ 16

A. Landasan Teori ..................................................................................... 16

1. Slow Learner (lamban belajar) ............................................................. 20

a. Pengertian Slow Learner (lamban belajar) .................................... 21

b. Faktor-faktor Penyebab Slow Learner (lamban belajar) ............... 22

c. Karakteristik Slow Learner (lamban belajar) ................................ 23

d. Mengidentifikasi Gejala Slow Learner (lamban belajar) .............. 29

e. Masalah Yang dihadapi Slow Learner (lamban belajar) ............... 32

f. Kebutuhan Slow Learner (lamban belajar) ................................... 33

2. Strategi Pembelajaran Pada siswa Slow Learner (lamban belajar) ...... 36

a. Strategi Pembelajaran Matematika Pada

siswa lamban belajar .................................................................... 36

b. Pendekatan Pembelajaran Matematika Pada

siswa lamban belajar ..................................................................... 41

c. Metode Pembelajaran Matematika Pada siswa

lamban belajar ............................................................................... 40

Page 15: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

xv

d. Strategi Pembelajaran Pada Siswa Lamban Belajar

Presepektif Islam ........................................................................... 44

3. Sekolah Inklusi ....................................................................................... 46

4. Dampak Penggunaan Strategi Pembelajaran Matematika ..................... 49

B. Kerangka Berpikir ................................................................................ 53

BAB III (METODE PENELITIAN) ................................................................ 54

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ........................................................... 54

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 55

C. Kehadiran Peneliti ................................................................................ 56

D. Data dan Sumber Data .......................................................................... 56

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 57

F. Instrumen Penelitian ............................................................................. 59

G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 63

H. Uji Keabsahan Data .............................................................................. 65

I. Prosedur Penelitian ............................................................................... 68

BAB IV (PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN) ........................... 70

A. Setting Penelitian ................................................................................. 70

1. Sejarah Sekolah ............................................................................. 70

2. Deskripsi Siswa Lamban Belajar .................................................. 72

B. Paparan Data dan Hasil Penelitian ....................................................... 73

1. Pendekatan Pembelajaran Matematika Pada

Siswa Lamban Belajar ................................................................. 73

2. Metode Pembelajaran Matematika Pada

Siswa Lamban Belajar .................................................................. 78

3. Dampak Penggunaan Strategi Pembelajaran Matematika

Pada Siswa Lamban Belajar .......................................................... 83

BAB V (PEMBAHASAN) .............................................................................. 90

A. Pendekatan Pembelajaran Matematika Pada

Siswa Lamban Belajar ....................................................................... 90

B. Metode Pembelajaran Matematika Pada

Siswa Lamban Belajar ....................................................................... 93

C. Dampak Penggunaan Strategi Pembelajaran Matematika

Pada Siswa Lamban Belajar ............................................................... 99

BAB VI (PENUTUP) ...................................................................................... 107

A. Kesimpulan ....................................................................................... 107

B. Saran .................................................................................................. 109

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 110

Page 16: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

xvi

ABSTRAK

Laily, Meriatul Fithrotil. 2017. Strategi Pembelajaran Matematika Pada Siswa Slow

Learner (Lamban Belajar) Di Kelas 5 Sekolah Inklusi SDN Sumbersari 2

Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas

Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang. Pembimbing Skripsi: Dr. Esa Nur Wahyuni, M.Pd.

Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Matematika, Siswa Lamban Belajar

Slow Learner adalah kesulitan belajar yang disebabkan anak sangat lambat

dalam proses belajarnya, sehingga setiap melakukan kegiatan belajar membutuhkan

waktu yang lebih lama dibandingkan dengan anak lain yang memiliki tingkat potensi

intelektual sama.Anak-anak yang mengalami kesulitan belajar ini memerlukan

perhatian khusus baik dari orang tua, lingkungan masyarakat, dan sekolah. Perhatian

khusus yang bisa didapatkan dari sekolah baik dari guru maupun tenaga pendidik

yang lain.

Keberadaan anak yang mengalami kesulitan belajar dengan predikat Slow

Learner (lamban belajar) dan memiliki nilai akademik rendah terutama pada mata

pelajaran matematika memang menjadi masalah yang butuh penanganan khusus oleh

berbagai pihak. Mengingat pentingnya proses pembelajaran matematika maka

pendidik dituntut untuk mampu menyesuaikan, memilih dan memadukan strategi

serta metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan

peserta didik khususnya siswa Slow Learner (lamban belajar).

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui pendekatan pembelajaran

matematika pada siswa Slow Learner (lamban belajar) di kelas 5 sekolah inklusi SDN

Sumbersari 2 Malang, (2) mengetahuimetode pembelajaran matematika pada Slow

Learner (lamban belajar) di kelas 5 sekolah inklusi SDN Sumbersari 2 Malang, (3)

mengetahuidampak penggunaan strategi matematika pada siswa Slow Learner

(lamban belajar) di kelas 5 sekolah inklusi SDN Sumbersari 2 Malang.

Untuk mencapai tujuan di atas, peneliti menggunakan kualitatif dengan jenis

pendekatan studi kasus.Instrumen kunci adalah peneliti sendiri, dan teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan

dokumentasi.Sumber data yang dapat diambil melalui subjek, guru wali kelas, guru

pembimbing khusus (GPK), dan siswa lamban belajar.data dianalisis dengan cara

mereduksi data yang tidak relevan, memaparkan data dan menarik kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) pendekatan pembelajaran

matematika pada siswa Slow Learner (lamban belajar) di kelas 5 sekolah inklusi SDN

Page 17: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

xvii

Sumbersari 2 Malang, yaitu pendekatan intruksional, pendekatan individual,

pendekatan berpusat pada siswa (student center), dan pendekatan behavioristik, (2)

metode pembelajaran matematika pada Slow Learner (lamban belajar) di kelas 5

sekolah inklusi SDN Sumbersari 2 Malang, yaitu ceramah, ceramah, tanya jawab,

demonstrasi, drill (latihan), tutor sebaya, penugasan permainan, reward punishment,

(3) dampak penggunaan strategi matematika pada siswa Slow Learner (lamban

belajar) di kelas 5 sekolah inklusi SDN Sumbersari 2 Malang,meliputi tiga aspek:

kognitif (pengetahuan) siswa lamban belajar berupa mencapai nilai KKM,

menyelesaikan soal latihan, kemampuan menghafal, dan menyebutkan rumus bangun

ruang. Afektif (sikap) siswa lamban belajar berupa menyelesaikan tugas dengan

antusisas, motivasi belajar tinggi, dan memperhatikan penjelasan guru.Psikomotorik

(keterampilan) siswa lamban belajar berupa mengikuti seluruh kegiatan

pembelajaran, menuliskan soal latihan dan partisipasi dalam kelompok.

Page 18: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

xviii

ABSTRACT

Laily, Meriatul Fithrotil. 2017. Mathematics Learning Strategy in Slow Learner

Students (Slow Learning) In fifth grade of School Inclusion of Public

Elementary School Sumbersari 2 Malang. Thesis, Department of Islamic

Elementary School Teacher Education, Faculty of Tarbiyah and Teaching

Sciences , Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang.

Advisor: Dr. Esa Nur Wahyuni, M.Pd.

Keywords: Mathematics Learning Strategy, Slow Learner Students

Slow Learner is a learning difficulty that is caused by Slow Learner Students

in the learning process, so that every learning activity takes longer than other children

who have the same level of intellectual potential. Children who experience learning

difficulties require special attention from parents, the community, and schools.

Special attention can be obtained from the school both from teachers and other

educators.

The existence of children who have the predicate Slow Learner (slow

learning) and have a low academic value, especially on the subject of mathematic

becomes a problem that needs special handling by various parties. Given the

importance of the process of learning mathematics, educators are required to be able

to adjust, select and combine strategies and appropriate learning methods in

accordance with the characteristics and the needs of students, especially Slow Learner

students (slow learning).

The purposes of this research are: (1) knowing the approach of learning

mathematics in Slow Learner students (slow learning) In fifth grade of School

Inclusion of Public Elementary School Sumbersari 2 Malang, (2) knowing method of

mathematics learning in Slow Learner (slow learning) In fifth grade of School

Inclusion of Public Elementary School Sumbersari 2 Malang, (3) knowing the impact

of the use of mathematics strategy in Slow Learner students (slow learning) In fifth

grade of School Inclusion of Public Elementary School Sumbersari 2 Malang

To achieve the objectives above, researcher used a qualitative with case study

approach. The key instrument is the researcher, and the data collection techniques

used interviews, observation, and documentation. Sources of data can be retrieved

through the subject, homeroom teacher, special mentor teacher (GPK), and Slow

Learner students. Data were analyzed by reducing irrelevant data, exposing data and

drawing conclusions.

The results of the research showed that, (1) the approaches of mathematics

learning to Slow Learner students In fifth grade of School Inclusion of Public

Elementary School Sumbersari 2 Malang are instructional approach, individual

Page 19: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

xix

approach, student center approach, and behavioristic approach, Mathematics Learning

in Slow Learner students (slow learning) In fifth grade of School Inclusion of Public

Elementary School Sumbersari 2 Malang are lecture, question and answer,

demonstration, drill (drills), peer tutor, game assignment, reward punishment, (3) the

impacts of math strategy on Slow Learner students (slow learning) In fifth grade of

School Inclusion of Public Elementary School Sumbersari 2 Malang are covering

three aspects: cognitive (knowledge) of Slow Learner students like achieving

Minimum Exhaustiveness Criteria, completing the exercise, the ability to memorize,

and mentioning the formula of solid. Affective (attitude) of slow learning students in

the form of completing tasks with enthusiasm, high learning motivation, and attention

to teacher explanations. Psychomotoric (skills) of slow learning students in the form

of following all learning activities, writing about the examination and participatingn

in the group

Page 20: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

xx

مستخلص البحث

Slow. استاتيجيات التعلم الرياضيات ىف طالب ادلتعلم البطيء )7102ليلى، مرية فطرة. Learner يف الدرجة اخلامسة ىف مدرسة األطفال ذوي االحتياجات اخلاصةادلدرسة االبتدائية )

البحث اجلامعى، قسم ادلدرسة االبتدائية معلم التبية، كليةوالتعليم، ماالنج. 7احلكومية سومبريسارى جامعة والية اإلسالمية موالنا مالك إبراىيم ماالنج. ادلشرف: الدكتورة عسى نور وىيوىن، ادلاجسترية

الكلمات الرئيسية: استراتيجية التعلم الرياضيات، طالب التعلم البطيء

التعلم الىت تسبب بطيئة جدا يف عملية التعلم، لذلك تتطلب أي ادلتعلم البطيء الصعوبات أنشطة التعلم وقتا أطول مقارنة مع غريىم من األطفال الذين لديهم ادلستوى اإلمكانيات الفكرية. األطفال الذين لديهم صعوبات يف التعلم يتتطلبون اىتماما خاصا من اآلباء واألمهات واجملتمع

.ل على اىتمام خاص من ادلدرسة من ادلعلمني وادلربني اآلخرينوادلدرسة. وميكن احلصو (، وذلم Slow Learnerوجود األطفال الذين جيدون صعوبة يف ادلسند ادلتعلم البطيء )

درجات أكادميية منخفضة، خاصة يف ادلوضوعة الرياضيات يعت ادلشكلة اليت حتتاج معاجلة خاصة من لعملية التعليمية الرياضيات مطلوب ادلعلم لضبط، واختيار ودمج األطراف ادلختلفة. ونظرا ألمهية ا

استاتيجيات وطرق التدريس ادلناسبة خلصائص واحتياجات الطالب، وخصوصا الطالب ادلتعلم البطيء (Slow Learner)

( حتديد منهج تعلم الرياضيات لدى الطالب ادلتعلم 0واما الغرض من ىذه الدراسة إىل: )( يف الدرجة اخلامسة ىف مدرسة األطفال ذوي االحتياجات Slow Learnerالبطيء )

( حتديد أساليب التدريس الرياضيات يف 7ماالنج ، ) 7اخلاصةادلدرسة االبتدائية احلكومية سومبريسارى ( يف الدرجة اخلامسة ىف مدرسة األطفال ذوي االحتياجات Slow Learnerادلتعلم البطيء )

( حتديد أثر على الطالب ىف استخدام 3ماالنج ، ) 7ة احلكومية سومبريسارى اخلاصةادلدرسة االبتدائي

Page 21: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

xxi

( يف الدرجة اخلامسة ىف مدرسة األطفال Slow Learnerاستاتيجيات الرياضيات ادلتعلم البطيء ) ماالنج 7ذوي االحتياجات اخلاصةادلدرسة االبتدائية احلكومية سومبريسارى

ستخدم الباحثة النهج النوعي لنوع من دراسات احلالة. أداة رئيسية ىي لتحقيق الغرض ادلذكور أعاله، تالباحثة ، وكانت أساليب مجع البيانات ادلستخدمة يعت ادلقابالت، وادلراقبة، والتوثيق. مصادر البيانات

، (GPK) اليت تكن استدادىا من خالل ىذا ادلوضوع، ومريب الصف، مستشار التوجيو اخلاصوقد مت حتليل البيانات عن طريق احلد من بيانات ال صلة ذلا بادلوضوع، قدم البيانات وبطيئ التعلم.

.واستخالص النتائج Slow( النهج التعلم الرياضيات لدى الطالب ادلتعلم البطيء )0وأظهرت النتائج أن )

Learnerية ( يف الدرجة اخلامسة ىف مدرسة األطفال ذوي االحتياجات اخلاصةادلدرسة االبتدائماالنج ىو اقتاب التعليمية، والنهج الفردي، النهج يتمحورون الطالب 7احلكومية سومبريسارى

(student center( وهنجالسلوكية، طرق التعليمية الرياضيات يف ادلتعلم البطيء ، )Slow Learner يف الدرجة اخلامسة ىف مدرسة األطفال ذوي االحتياجات اخلاصةادلدرسة االبتدائية )

ماالنج، يعت احملاضرات والنقاش والتظاىر، وادلمارسة ، والتدروس األقران، 7احلكومية سومبريسارى ( أثر استخدام استاتيجيات الرياضيات على الطالب ادلتعلم البطيء 3مهمة اللعبة ، ومكافأة العقاب، )

(Slow Learnerيف الدرجة اخلامسة ىف مدرسة األطفال ذوي االحتياجات اخل ) اصةادلدرسةماالنج ، اليت تغطي ثالثة جوانب: ادلعرفية يعت قيمة معايري اكتمال 7االبتدائية احلكومية سومبريسارى

األدىن ، واستكمال التدريبات، والقدرة على حفظ، ويذكر صيغة االشكال ادلصمتة. العاطفي يف بطيئ ة، وإيالء االىتمام لشرح ادلعلم. احلركية التعلم الطالب كمثل إكمال ادلهمة مع احلماس والدافعية عالي

.)مهارات( الطالب البطيئ التعلم يف متابعة مجيع أنشطة التعلم والكتابة التدريبات وادلشاركة يف اجملموعة

Page 22: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha yang dijalankan oleh seseorang atau

kelompok agar seseorang menjadi dewasa dari segi biologis, psikologis dan

pedagogis, yang sesuai dengan nilai-nilai masyarakat dan kebudayaan.

Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan baik di lingkungan

keluarga, sekolah, maupun di masyarakat sebagai lembaga pendidikan formal,

informal, dan non formal.Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan

oleh sekolah terhadap anak yang bersekolah agar mempunyai kemampuan

yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-

tugas sosial mereka.2Melihat dari pengertian pendidikan, maka dapat

disimpulkan bahwa pentingnya pendidikan bagi manusia karena pendidikan

bertujuan mengantarkan manusia menuju kesempurnaan dan kebaikan.

Di dalam pendidikan akan sering dijumpai hambatan-hambatan dan

permasalahan dalam proses belajar mengajar. Diantaranya permasalahan yang

sering dijumpai salah satunya adalah masalah kesulitan belajar yang dialami

para siswa-siswi. Kesulitan belajar (learning disability) menurut National

Joint Committee on Learning Disability (NJCLD), adalah suatu istilah umum

yang mengacu pada beragam kelompok gangguan yang terlihat pada kesulitan

2

Abdul Kadir, Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta:Kharisma Putra Utama, 2012), hlm. 60

Page 23: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

2

dalammenguasai dan menggunakan kemampuan mendengarkan, berbicara,

membaca, menulis, berpikir atau kemampuan matematis.3 Kesulitan belajar

dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai oleh

adanya hambatan-hambatan tertentu, yang mungkin disadari atau tidak

disadari oleh siswa yang bersangkutan, untuk mencapai hasil belajar.

Kesulitan belajar atau learning disability adalah suatu kelainan yang membuat

individu yang bersangkutan sulit untuk melakukan kegiatan belajar secara

efektif.4

Salah satu jenis permasalahan atau kesulitan belajar yang sering

muncul di Sekolah Dasar adalah Slow Learner (lamban belajar).Slow Learner

adalah kesulitan belajar yang disebabkan anak sangat lambat dalam proses

belajarnya, sehingga setiap melakukan kegiatan belajar membutuhkan waktu

yang lebih lama dibandingkan dengan anak lain yang memiliki tingkat potensi

intelektual sama.5 Siswa lamban belajar menurut Anantaputro dan Sutisna

dalam buku Rizal H. Arsjad mengatakan, siswa lamban belajar adalah siswa

yang memiliki intelegensinya setingkat lebih rendah dari pada intelegensi rata-

rata, dimana IQ anak lamban belajar berkisar antara 70 sampai 90.6Rizal H

Arsjad, menjelaskan siswa lamban belajar memiliki beberapa karakteristik

yakni rata-rata prestasi belajarnya selalu rendah (kurang dari 6), dalam

3 Enrica Denis yang diterjemahkan dari buku J. David Smith, Inklusi Sekolah Ramah Untuk

Semua, (Bandung: Komp. Cijambe Indah, 2006), hlm. 75 4 Martin Jamaris, Kesulitan Belajar: Perspektif, Asesmen, dan Penanggulangannya Bagi

Anak Usia Dini dan Usia Sekolah, (Bogor: Katalog Dalam Terbitan, 2014), hlm. 3 5 Abu Ahmadi, Widodo Supriyono, Psikolog Belajar, (Jakarata: Rineka Cipta, 2004), hlm.

101 6Rizal H Arsjad, Pendekatan Konstektual Dalam Pembelajaran (Penerapnnya Pada Anak

Disabilitas Belajar), (Manado: Penerbit STAIN Manadi Press, 2013), hlm. 25

Page 24: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

3

menyelesaikan tugas-tugas akademik sering terlambat dibandingkan teman-

teman seusianya, daya tangkap terhadap pelajaran lambat, dan siswa Slow

Learner (lamban belajar) pernah mengalami tidak naik kelas.7Anak-anak yang

mengalami kesulitan belajar ini memerlukan perhatian khusus baik dari orang

tua, lingkungan masyarakat, dan sekolah. Perhatian khusus yang bisa

didapatkan dari sekolah baik dari guru maupun tenaga pendidik yang lain.

Pada kurikulum 2013 mata pelajaran matematika merupakan subjek

yang wajib diberikan pada seluruh jenjang pendidikan formal.Tidak terkecuali

pada pembelajaran di sekolah penyelenggara pendidikan inklusi yang

memberikan layanan khusus bagi anak berkebutuhan khusus seperti pada

siswa Slow Learner (lamban belajar).Namun, melihat pada kenyataan yang

terdapat di lapangan bahwa mata pelajaran matematika dianggap sulit dan

kurang digemari oleh sebagian siswa.Ketidakgemaran pada mata pelajaran

matematika dapat berdampak pada hasil belajar siswa.Selain itu, keberhasilan

belajar peserta didik juga dipengaruhi dari berbagai faktor seperti penggunaan

strategi yang digunakan guru kurang tepat sehingga siswa kurang memahami

mata pelajaran matematika.

Guru dituntut untuk memiliki kemampuan mengenali siswa yang

mengalami kesulitan belajar dan mencari faktor penyebab kesulitan belajar

tersebut. Selanjutnya diharapkan guru dapat menentukan teknik untuk

membantu mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa.8Kegiatan ini

dikenal dengan istilah diagnosis kesulitan belajar.Kesesuaian pemberian

7Rizal H Arsjad, Pendekatan Konstektual Dalam Pembelajaran (Penerapnnya Pada Anak

Disabilitas Belajar), (Manado: Penerbit STAIN Manadi Press, 2013), hlm. 28 8 Sugihartono, dkk, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta:UNY Press, 2007), hlm. 148

Page 25: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

4

strategi pembelajaran sangat dibutuhkan dalam menentukan pemecahan

masalah atau kesulitan belajar yang dialami siswa. Guru harus memberikan

pembelajaran yang baik bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar. Oleh

karena itu, guru berperan penting dalam menciptakan pembelajaran yang aktif,

mudah, dan menyenangkan bagi siswa.Pembelajaran bagi siswa yang

mengalami kesulitan belajar lebih di kenal dengan pembelajaran remidial.9

Berdasarkan hasil pengamatan yang ada di lapangan terdapat siswa

Slow Learner (lamban belajar) di kelas 5 sekolah inklusi SDN Sumbersari 2

Malang, yang diketahui dari hasil test assement pada penerimaan siswa baru

sesuai dengan kriteria berikut, salah satunya adalah proses pemahaman konsep

atau tugas sekolah khususunya matematika sangat rendah.Siswa lamban

belajar mengalami kesulitan belajar khususnya pada mata pelajaran

matematika.Hasil prestasi yang didapatkan siswa lamban belajar pada mata

pelajaran matematika dikategorikan masih rendah dibawah rata-rata.Faktor

penyebab yang mempengaruhi siswa Slow Learner (lamban belajar) yaitu

mengalami cidera (jatuh) ketika umur 3 tahun, sehingga daya tangkap

terhadap pemahaman pelajaran sangat lambat dibandingkan dengan anak

normal.Oleh karena itu, siswa Slow Learner (lamban belajar) membutuhkan

pelayanan khusus dalam pembelajaran yang disesuaikan dengan karateristik

dan kebutuhannya.Seperti yang dijelaskan oleh Nani Triani, faktor-faktor yang

memperngaruhi siswa Slow Learner (lamban belajar), yaitu 1) faktor prenatal

9 Annisa Rahmayanti, Skripsi. Layanan Guru Bagi Siswa Lamban Belajar, (Yogyakarta:

Fakultas Pendidikan UNY, 2015), hlm. 17

Page 26: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

5

dan genetik; 2) faktor biologis nonketurunan; 3) faktor natal; dan 4) faktor

postnatal dan lingkungan.10

Dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SDN Sumbersari 2

menyatakan bahwa pembelajaran bagi siswa berkebutuhan khusus (ABK)

dilakukan dengan dua pembelajaran, yakni pembelajaran kelas reguler dan

pembelajaran kelas individu. Pembelajaran kelas reguler ialah anak

berkebutuhan khusus (ABK) mengikuti pembelajaran di kelas reguler bersama

siswa normal dengan menggunakan Kurikulum 2013, sedangkan pembelajaran

kelas inklusi adalah anak berkebutuhan khusus (ABK) mengikuti

pembelajaran di ruang sumber dibimbing oleh guru pembimbing khusus

(GPK) sesuai dengan kebutuhannya dan perencanaan pembelajaraan

individual (PPI). Pembelajaran kelas inklusi dilakukan diruang sumber sesuai

jadwal hari dan jam yang telah ditentukan selama 2 sampai 3 jam setiap

pertemuan.

Keberadaan anak yang mengalami kesulitan belajar dengan predikat

Slow Learner (lamban belajar) dan memiliki nilai akademik rendah terutama

pada mata pelajaran matematika memang menjadi masalah yang butuh

penanganan khusus oleh berbagai pihak. Mengingat pentingnya proses

pembelajaran matematika maka pendidik dituntut untuk mampu

menyesuaikan, memilih dan memadukan strategi serta metode pembelajaran

yang tepat sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik khususnya

siswa Slow Learner (lamban belajar). Sehingga permasalahan yang telah

10

Nani Triani dan Amir, Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Lamban Belajar(Slow

Learner), (Jakarta: Luxima, 2013), hlm. 4-10

Page 27: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

6

diuraikan tersebut mendorong peneliti untuk mengetahui lebih mendalam

tentang strategi pembelajaran matematika yang tepat terhadap anak yang

memiliki masalah atau hambatan belajar khususnya siswaSlow Learner

(lamban belajar) dalam skripsi yang berjudul “Strategi Pembelajaran

Matematika Pada Siswa Slow Learner (lamban belajar) di Kelas 5

Sekolah Inklusi SDN Sumbersari 2Malang”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan

masalah penelitian ini, sebagai berikut:

1. Bagaimana pendekatan pembelajaran matematika pada siswa Slow

Learner (lamban belajar) di kelas 5 sekolah inklusi SDN Sumbersari 2

Malang?

2. Bagaimana metode pembelajaran matematika pada siswa Slow Learner

(lamban belajar) di kelas 5 sekolah inklusi SDN Sumbersari 2 Malang?

3. Bagaimana dampak penggunaan strategi pembelajaran matematika pada

siswa Slow Learner (lamban belajar) di kelas 5 sekolah inklusi SDN

Sumbersari 2 Malang?

C. Tujuan Penelitian

Bertumpu pada fokus penelitian, maka tujuan dari penelitian ini

adalah, untuk:

Page 28: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

7

1. Mengetahui pendekatan pembelajaran matematika pada siswa Slow

Learner (lamban belajar) di kelas 5 sekolah inklusi SDN Sumbersari 2

Malang.

2. Mengetahuimetode pembelajaran matematika pada siswa Slow Learner

(lamban belajar) di kelas 5 sekolah inklusi SDN Sumbersari 2 Malang.

3. Mengetahuidampak penggunaan strategi pembelajaran matematika pada

siswa Slow Learner (lamban belajar) di kelas 5 sekolah inklusi SDN

Sumbersari 2 Malang.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian kualitatif ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi

semua pihak yang berhubungan dengan penelitian. Adapun manfaat tersebut

adalah, sebagai berikut:

1. Secara teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengetahuan dan informasi pemikiran untuk mengembangkan strategi

pembelajaran matematika pada siswa Slow Learner (lamban belajar) baik

berupa metode, sumber dan media, latihan, permainan, kebutuhan sarana

prasarana di sekolah.

2. Secara praktis

a. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa lamban

belajar untuk memperoleh strategi pembelajaran matematika yang

Page 29: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

8

tepat terkait siswa yang mengalami masalah kesulitan belajar

khususnya siswa Slow Learner (lamban belajar) di sekolah inklusi.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk

memperoleh informasi dan pengetahuan dalam strategi pembelajaran

matematika yang tepat terkait anak yang mengalami masalah kesulitan

belajar khususnya siswa Slow Learner (lamban belajar) di sekolah

inklusi.

c. Bagi Kepala Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan kepala sekolahmemberikan

kebijakan untuk menambah sarana dan prasarana bagi siswa yang

mengalami masalah kesulitan belajar khususnya siswa Slow Learner

(lamban belajar) di sekolah inklusi.

E. Orisinalitas Penelitian

Untuk mencapai suatu hasil penelitian ilmiah diharapkan data yang

digunakan dalam penyusunan skripsi ini dapat terjawab secara komprehensif

dengan semua permasalahan yang ada. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi

duplikasi karya ilmiah atau pengulangan penelitian yang sudah pernah diteliti

oleh pihak lain dengan permasalahan yang sama. Maka dari itu peneliti akan

mengacu kepada berbagai pemikiran dan pembahasan dari penelitian

terdahulu.

Page 30: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

9

Dalam skripsi Annisa Rahmyanti, penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif jenis naturalistik dengan subjek seorang guru kelas IV

di SD Negeri Gadingan. Teknik pengumpulan data melalui observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu

reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data

melalui uji kredibilitas dengan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian

mengenai layanan guru bagi siswa lamban belajar yaitu, (1) pemahaman guru

tentang siswa belum mendalam tentang konsep ataupun karakteristik siswa

lamban belajar; (2) pelaksanaan layanan guru bagi siswa lamban belajar

dalam hal modifikasi alokasi waktu pembelajaran yaitu, guru memberi

perlakuan secara umum kepada seluruh siswa, belum tertuju khusus pada

siswa lamban belajar; (3) pelaksanaan layanan guru bagi siswa lamban belajar

dalam hal modifikasi isi atau materi pelajaran yaitu, guru belum

melaksanakan penurunan tingkat kesulitan materi bagi siswa; (4) pelaksanaan

layanan guru bagi siswa lamban belajar dalam hal modifikasi proses belajar-

mengajar belum terlaksana sepenuhnya.11

Dari hasil penelitian terdahulu didapatkan persamaan dan perbedaan

dengan penelitian proposal peneliti. Persamaan dengan penelitian terdahulu

yaitu menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan teknik

pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Namun

perbedaan dengan penelitian terdahulu jenis penelitian yang digunakan jenis

naturalistik, sedangkan peneliti menggunakan jenis studi kasus. Dan

11

Annisa Rahmayanti, Skripsi, Layanan Guru Bagi Siswa Lamban Belajar, (Yogyakarta:

Fakultas Pendidikan UNY, 2015), hlm. 7

Page 31: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

10

penelitian terdahulu permasalahan yang dialami adalah pelayanan guru bagi

siswa lamban belajar dan perlakuan guru yang kurang optimal menyamakan

antara peserta didik normal dengan peserta didik yang mengalami kesulitan

belajar baik dari segi pembelajaran maupun proses penyampaian tingkat

materi. Sedangkan peneliti membahas strategi pembelajaran matematika yang

digunakan guru kelas dan guru pembimbing khusus (GPK) dalam menangani

pembelajaran siswa Slow Learner (lamban belajar) di kelas 5 sekolah inklusi

SDN Malang.

Dalam skripsi Tri Dawarti, penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode

pengumpulan data melalui wawancara, observasi atau pengamatan, dan

dokumentasi. Masing-masing pengumpulan data melalui wawancara

diperoleh dari orang tua dan guru, observasi hasilnya berupa kemampuan

anak dalam mengenal angka, kemampuan mengenal konsep angka,

kemampuanberhitung, kemampuan akademis serta dokumentasi hasilnya

berupa foto. Hasil penelitian ini mengenai penanganan anak slow learner

melalui metode demonstrasi di TK Angkasa Colomadu Karanganyar

2013/2014 membutuhkan motivasi, dorongan dan kegiatan yang menarik dan

dapat diatasi dengan cara kegiatan bermain seperti bermain menghitung

balon, bermain balok angka, kartu angka, dan dengan mengunakan permainan

membuat angka menggunakan pasta.12

12

Tri Darwati, Skripsi, Penanganan Anak Slow Learner Melalui Metode Demonstrasi,

(Surakarta, FKIP, 2014), hlm. 4

Page 32: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

11

Dari hasil penelitian terdahulu didapatkan persamaan dan perbedaan

dengan penelitian proposal peneliti. Persamaan dengan penelitian terdahulu

yaitu menggunakan pendekatan kualitatif dan pengumpulan data yang

digunakan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Namun perbedaan

dengan penelitian terdahulu jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis

deskriptif, sedangkan peneliti menggunakan jenis studi kasus. Dan peneliti

terdahulu menerapkan metode demonstrasi yang dilakukan di Taman Kanak-

kanak. Sedangkan peneliti terfokus pada strategi pembelajaran matematika

pada siswa Slow Learner (lamban belajar) di sekolah dasar inklusi di Malang.

Dalam skripsi Yuni Siswanti, penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan perkembangan sosial siswa slow learner di SD Bakulan,

Patalan, Jetis, Bantul, Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah

metode kualitatif dengan desain studi kasus, subjek penelitian seorang siswa

kelas IV di SD Bakulan yang mengalami lamban belajar atau slow learner

yang berinisial Rs. Serta sembilan informan yaitu seorang guru kelas, ayah

dan ibu Rs, teman-teman Rs yaitu Yn, St, Pj, Sy, At, Ro. Objek penelitian ini

adalah perkembangan sosial siswa slow learner. Teknik pengumpulan data

yang digunakan yaitu observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi.

Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi, pedoman

wawancara, dan handphone. Teknik analisis data yang digunakan yaitu model

alir meliputi reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Untuk

menguji keabsahan data digunakan uji kredibilitas dengan triangulasi teknik

dan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rs seorang siswa slow

Page 33: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

12

learner atau lamban belajar mengalami perkembangan sosial yang relatif

rendah.13

Dari hasil penelitian terdahulu didapatkan persamaan dan perbedaan

dengan penelitian proposal peneliti. Persamaan dengan penelitian terdahulu

yaitu menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian studi kasus.

Dan pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara, observasi dan

dokumentasi. Namun perbedaan dengan penelitian terdahulu fokus

permasalahan tertuju pada perkembangan sosial, sedangkan peneliti sendiri

terfokus pada strategi pembelajaran matematika yang digunakan guru kelas

dan guru pembimbing khusus (GPK) untuk siswa Slow Learner (lamban

belajar) di kelas 5 sekolah inklusi SDN Malang.

13

Yuni Siswanti, Skripsi, Perkembangan Sosial Siswa Slow Learner,(Yogyakarta: FIP

Yohgyakarta, 2014), hlm. 7

Page 34: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

13

Tabel 1 Orisinalitas Penelitian

No. Nama Peneliti, Judul,

Penerbit, Tahun Penelitian

Persamaan Perbedaan Orisinalitas Penelitian

1. Annisa Rahmyanti, Layanan

Guru Bagi Siswa Lamban

Belajar di Kelas IV SD

Negeri Gadingan Wates,

Skripsi, FIP Universitas

Negeri Yogyakarta.

Menggunakan pendekatan

kualitatif dan menggunakan

teknik pengumpulan data

melalui observasi, wawancara,

dan dokumentasi

Penelitian yang digunakan jenis

naturalistik. Permasalahan yang

dialami adalah pelayanan guru

bagi siswa lamban belajar dan

perlakuan guru yang kurang

optimal menyamakan antara

siswa normal dengan siswa

yang mengalami kesulitan

belajar baik dari segi

pembelajaran maupun proses

penyampaian tingkat materi.

Penelitian yang digunakan

jenis studi kasus. Fokus

penelitian strategi

pembelajaran matematika

yang digunakan guru kelas

dan guru pembimbing khusus

(GPK) dalam menangani

pembelajaran siswa Slow

Learner (lamban belajar) di

kelas 5 sekolah inklusi SDN

Malang.

2. Tri Darwati, Penanganan

Anak Slow Learner Melalui

Metode Demonstrasi pada

Kelompok B di TK Angkasa

Colomadu Karanganyar,

Skripsi, FKIP Universitas

Muhammadiyah Surakarta

Menggunakan pendekatan

kualitatif dan pengumpulan data

yang digunakan melalui

wawancara, observasi dan

dokumentasi.

Jenis penelitian yang digunakan

yaitu jenis deskriptif. Peneliti

terdahulu menerapkan metode

demonstrasi yang dilakukan di

Taman Kanak-kanak.

Jenis penelitian yang

digunakan yaitu jenis studi

kasus. Fokus pada strategi

pembelajaran matematika

pada siswa Slow Learner

(lamban belajar) di kelas 5

sekolah inklusi SDN Malang.

Page 35: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

14

3. Yuni Siswanti,

Perkembangan Sosial Siswa

Slow Learner Di SD Negeri

Bakulan Bantul Yogyakarta,

Skripsi, FIP Universitas

Negeri Yogyakarta.

Menggunakan pendekatan

kualitatif dan jenis penelitian

studi kasus. Dan pengumpulan

data yang digunakan melalui

wawancara, observasi dan

dokumentasi.

Fokus permasalahan tertuju

pada perkembangan sosial.

Fokus penelitian pada strategi

pembelajaran matematika

yang digunakan untuk siswa

Slow Learner (lamban

belajar) di kelas 5 sekolah

inklusi SDN Malang.

Page 36: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

15

F. Definisi Istilah

1. Strategi pembelajaran matematika adalah suatu kegiatan pembelajaran

matematika yang digunakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran

dapat tercapai secara efektif dan efesien dengan menggunakan sumber,

media belajar, sarana dan prasarana dalam rangka perubahan tingkah laku

serta pola pikir agar siswa memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan

terhadap pembelajaran matematika.

2. Slow Learner (lamban belajar) adalah permasalahan anak yang

mengalami kesulitan belajar yang disebabkan anak sangat lambat dalam

proses belajarnya, sehingga setiap melakukan kegiatan belajar

membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan anak lain

yang memiliki tingkat potensi intelektual sama.

3. Sekolah inklusi adalah sekolah yang menggabungkan layanan pendidikan

bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan anak normal dalam satu

sistem persekolahan untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki.

G. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan. Dalam bab ini berisi tentang latar belakang, fokus

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, orisinalitas

penelitian, definisi istilah dan sistematika pembahasan.

BAB II : Kajian Pustaka. Dalam bab ini berisi tentang strategi

pembelajaran matematika Slow Learner (lamban belajar),

pendekatan pembelajaran matematika pada siswa Slow

Page 37: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

16

Learner(lamban belajar), metode pembelajaran matematika pada

siswa Slow Learner (lamban belajar), sekolah inklusi, dan dampak

(kognitif, afektif, psikomotorik).

BAB III : Metode. Dalam bab ini berisi tentang pendekatan dan jenis

penelitian, subjek dan objek penelitian, lokasi dan waktu penelitian,

kehadiran peneliti, data dan sumber data, teknik pengumpulan data,

instrumen penelitian, teknik analisis data.

BAB IV : Paparan data dan temuan penelitian. Bab ini menjelaskan tentang

pembahasan hasil penelitian di lapangan, dalam bagian ini akan

dibahas hasil temuan penelitian yang telah dikemukakan dalam bab

sebelumnya yang mempunyai arti penting bagi keseluruhan

penelitian untuk menjawab permasalahan yang ada dalam

penelitian ini mengenai strategi pembelajaran matematika pada

siswa Slow Learner (lamban belajar) di kelas 5 sekolah inklusi

SDN Sumbersari 2 Malang.

BAB V : Hasil Penelitian. Dalam bab ini berisi tentang uraian data dan

temuan yang diperoleh dari gambaran obyek penelitian mengenai

strategi pembelajaran matematika pada siswa Slow Learner

(lamban belajar) di kelas 5 sekolah inklusi SDN Sumbersari 2

Malang.

BAB VI : Penutup. Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dari beberapa

penelitian dan saran.

Page 38: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

17

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Strategi Pembelajaran Matematika

Kamus besar Bahasa Indonesia mendefinisikan strategi pembelajaran

didefinisikan sebagai proses, cara, dan perbuatan untuk menjadikan seseorang

belajar. Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or

series of activities designed to achieves a particular educational goal (J.R.

David, 1967). Jadi, dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan

sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain

untuk mencapai tujuan pendidikan.14

Kemp, menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu

kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan

pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien.15

Senada dengan

pendapat di atas, Dick and Carey juga menyebutkan bahwa strategi

pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang

digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada

siswa.16

Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, mendefinisikan strategi

pembelajaran sebagai cara-cara yang dipilih dan digunakan guru untuk

14

Ali Hamzah, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika, (Jakarta:

Rajagrafindo Persada, 2014), hlm. 140 15

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 126 16

Ibid., hlm. 126

Page 39: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

18

menyampaikan materi pembelajaran, sehingga memudahkan siswa untuk

mencapai tujuan yang diharapkan di akhir kegiatan belajar.17

Yatim Riyanto, mengemukakan “strategi pembelajaran adalah siasat

guru dalam mengefektifkan, mengefisienkan, dan mengoptimalkan fungsi dan

interaksi antara siswa dengan komponen pembelajaran dalam suatu kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pengajaran”.18

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan strategi

pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik

untuk membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran sehingga

kegiatan belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan efesien.

Pembelajaran matematika menurut konstruktivis adalah memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi konsep-konsepatau prinsip-

prinsip matematika dengan kemampuan sendiri melalui proses internalisasi.

Erman Suherman mengemukakan bahwa dalam pembelajaran matematika

para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman

tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan

objek.19

Menurut Cobb dalam buku Erman Suherman, pembelajaran

matematika sebagai proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif

mengkonstruksi pengetahuan matematika.20

17

Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohammad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM:

Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011),

hlm. 5-6 18

Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Pendidik

dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 9

19Erman Suherman, Strategi Belajar Mengajar Matematika, (Jakarta: Dirjen Dikdasmen

Depdikbud, 1968), hlm. 55 20

Ibid., hlm. 71

Page 40: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

19

Pembelajaran matematika adalah proses yang sengaja dirancang

dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan

seseorang melaksanakan kegiatan belajar matematika, dan proses tersebut

berpusat pada guru mengajar matematika dengan melibatkan partisipatif aktif

peserta didik di dalamnya.21

Pembelajaran matematika merupakan proses interaksi yang dilakukan

peserta didik dan pendidik dengan menggunakan sumber, media belajar,

sarana dan prasarana dalam rangka perubahan tingkah laku serta pola pikir

agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan terhadap

pembelajaran matematika agar dapat menggunakan daya nalar secara logis,

sistematik, konsisten dan kritis.

Strategi pembelajaran matematika disusun dan dikembangkan oleh

guru bertujuan untuk meningkatkan kesuksesan dan keberhasilan dalam

mencapai tujuan serta meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

matematika.Oleh karena itu, penerapan variasi strategi pembelajaran dapat

meningkatkan minat, motivasi, dan kesenangan siswa untuk belajar

matematika.Ruang lingkup strategi pembelajaran matematika berangkat dari

tujuan pembelajaran, kemudian dicari bagaimana mencapai tujuan itu. Di sini

ada prosedural mencapai tujuan, yakni model pembelajaran yang dipakai,

pendekatan yang dipilih, metode mengajar yang digunakan, dan teknik

pembelajaran yang dilibatkan dalam proses pembelajaran.22

Untuk menuju

tahap-tahap tersebut harus melalui langkah-langkah yang benar sesuai dengan

21

Ali Hamzah dan Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika,

(Depok: Rajagrafindo Persada, 2014), hlm. 65 22

Ali Hamzah dan Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika,

(Depok: Rajagrafindo Persada, 2014), hlm. 149

Page 41: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

20

kemampuan dan lingkungan siswa. Berikut ini adalah pemaparan

pembelajaran yang ditekankan pada konsep-konsep matematika:23

1. Penanaman Konsep Dasar (penanaman konsep), yaitu pembelajaran

suatu konsep baru matematika, ketika siswa belum pernah memperlajari

konsep tersebut. Kita dapat mengetahui konsep ini dari isi kurikulum,

yang dicirikan dengan kata “mengenal”. Pembelajaran penanaman konsep

dasar merupakan jembatan yang harus dapat menghubungkan

kemampuan kognitif siswa yang konkret dengan konsep baru matematika

yang abstrak. Dalam kegiatan pembelajaran konsep dasar ini, media atau

alat peraga diharapkan dapat digunakan untuk membantu kemampuan

pola pikir siswa.

2. Pemahaman Konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman

konsep, yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep

matematika. Pemahaman konsep terdiri atas dua pengertian. Pertama,

merupakan kelanjutan dari pembelajaran penanaman konsep dalam satu

pertemuan. Sedangkan kedua, pembelajaran pemahaman konsep

dilakukan pada pertemuan yang berbeda, tetapi masih merupakan lanjutan

dari penanaman konsep. Pada pertemuan tersebut, penanaman konsep

dianggap sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, di semester

atau kelas sebelumnya.

3. Pembinaan Keterampilan, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman

konsep dan pemahaman konsep. Pembelajaran pembinaan keterampilan

bertujuan agar siswa lebih terampil dalam menggunakan berbagai konsep

23

Heruman, Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007), hlm. 2-3

Page 42: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

21

matematika. Seperti halnya pada pemahaman konsep, pembinaan

keterampilan juga terdiri atas dua pengertian. Pertama, merupakan

kelanjutan dari pembelajaran penanaman konsep dan pemahaman konsep

dalam satu pertemuan. Sedangkan kedua, pembelajaran pembinaan

keterampilan dilakukan pada pertemuan yang berbeda, tapi masih

merupakan lanjutan dari penanaman dan pemahaman konsep. Pada

pertemuan tersebut, penanaman dan pemahaman konsep dianggap sudah

disampaikan pada pertemua sebelumnya, di semester atau kelas

sebelumnya.

Jadi, dapat diambil kesimpulan dari dua pengertian diatas strategi

pembelajaran matematika adalah suatu kegiatan pembelajaran matematika

yang digunakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai

secara efektif dan efesien dengan menggunakan sumber, media belajar, sarana

dan prasarana dalam rangka perubahan tingkah laku serta pola pikir agar

siswa memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan terhadap pembelajaran

matematika.

2. Slow Learner (lamban belajar)

Siswa lamban belajar atau slow learners hampir dapat ditemukan di

setiap sekolah inklusi. Siswa lamban belajar mempunyai penampilan fisik

yang sama seperti anak normal. Namun, siswa lamban belajar mempunyai

kemampuan intelektual yang sedikit berbeda dari anak normal karena

perkembangan fungsi kognitifnya lebih lamban dari anak normal seusinya.

Siswa lamban belajar memerlukan layanan pendidikan khusus sesuai dengan

Page 43: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

22

karakteristik, kebutuhan, dan perkembangannya untuk mengembangkan

potensi kemanusiaannya secara optimal.

a. Pengertian Slow Learner (lamban belajar)

Siswa yang lamban belajar (slow learner) adalah sekelompok

siswa di sekolah yang perkembangan belajarnya lebih lambat

dibandingkan dengan perkembangan rata-rata teman seusianya.Pada

umumnya mereka ini mempunyai kemampuan kecerdasan di bawah rata-

rata. Siswa yang lamban belajar tersebut sering dikenal sebagai anak

yang “subnorma, mentally retarted”: slow learner a non techinical term

variously applied to children who are some what mentally retarted or are

developing at a slower that normal rate” dalam buku Mulyadi (Ernest R.

Hillgrad, 1962).24

Siswa lamban belajar berbeda dengan siswa yang prestasi

belajarnya rendah (under achiver).Siswa lamban belajar perkembangan

atau prestasi belajarnya lebih rendah dari rata-rata karena mempunyai

kemampuan kecerdasan yang lebih rendah dari rata-rata.Sedangkan siswa

yang berprestasi rendah (under achiver) prestasi belajarnya yang lebih

rendah dari rata-rata, tetapi kemampuan kecerdasannya normal atau

mungkin lebih tinggi.

Cooter, Cooter Jr dan Wileyd dalam buku (Nani Triani dan Amir)

menjelaskan bahwa siswa lamban belajar adalah siswa yang memiliki

prestasi belajar rendah atau sedikit di bawah rata-rata anak normal pada

24

Mulyadi, Diagnosis Kesulitan Belajar & Bimbingan Terhadap Kesulitan Belajar Khusus,

(Yogyakarta:Nuha Litera, 2008), hlm. 123

Page 44: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

23

salah satu atau seluruh area akademik dan mempunyai skor tes IQ antara

70 sampai 90.25

Mumpuniarti, mengidentifikasi siswa lamban belajar sebagai anak

yang mempunyai IQ di antara 70 sampai 89. Berdasarkan skala

inteligensi Wechsler, anak dengan IQ 70 sampai 89 termasuk borderline

(70-79) dan low average atau dull (80-89).26

Siswa lamban belajar menurut Anantaputro dan Sutisna dalam

buku Rizal H. Arsjad mengatakan, siswa lamban belajar adalah anak

yang intelegensinya setingkat lebih rendah dari pada intelegensi rata-rata,

dimana IQ siswa lamban belajar berkisar antara 70 sampai 90.27

Menurut definisi yang dirumuskan Direktorat PLB, siswa lamban

belajar adalah anak yang memiliki potensi intelektual sedikit dibawah

normal tetapi belum termasuk tuna grahita (biasanya memiliki IQ sekitar

70 sampai 90) (Direktorat PLB, 200420). Selanjutnya ditambahkan

bahwa dalam beberapa hal siswa lamban belajar mengalami hambatan

atau keterlambatan berfikir, merespon rangsangan dan adaptasi sosial

tetapi lebih lamban dibanding dengan tuna grahita tetapi lebih lamban

dibanding dengan yang normal, mereka butuh waktu yang lebih lama dan

berulang-ulang untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas akademik

25

Nani Triani dan Amir, Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Lamban Belajar(Slow

Learner), (Jakarta: Luxima, 2013), hlm. 3 26

Mumpuniarti, Pendekatan Pembelajaran bagi Anak Hambatan Mental, (Yogyakarta:

Kanwa Publisher, 2007), hlm. 14 27

Rizal H Arsjad, Pendekatan Konstektual Dalam Pembelajaran (Penerapnnya Pada Anak

Disabilitas Belajar), (Manado: Penerbit STAIN Manadi Press, 2013), hlm. 25

Page 45: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

24

amaupun non akademik, dan karenanya mereka membutuhkan pelayanan

pendidikan khusus.28

Dari uraian pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Slow

Learner (lamban belajar) adalah siswa yang mengalami kesulitan belajar

dan keterbatasan perkembangan mental dalam belajar karena mempunyai

IQ sedikit lebih rendah di bawah normal, yaitu antara 70 sampai 90,

sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dan berulang-ulang untuk

memahami pelajaran dan menyelesaikan tugas akademik maupun non

akademik.

b. Faktor-Faktor Penyebab Anak Slow Learner (lamban belajar)

Beberapa ahli mengemukakan bahwa banyak faktor yang dapat

menyebabkan siswa lamban belajar. G.L. Reddy, R. Ramar, dan A.

Kusuma mengemukakan bahwa faktor kemiskinan, faktor kecerdasan

orang tua, dan jumlah anggota keluarga, faktor emosi, dan faktor pribadi

meupakan empat faktor penyebab anak lamban belajar. Berikut

penjelasan lebih lanjut:29

1) Kemiskinan

Kemiskinan menciptakan kondisi dan kerentanan yang dapat

menyebabkan anak lamban belajar. Misalnya, kemiskinan dapat

mengganggu kesehatan dan mengurangi kemampuan belajar anak.

2) Kecerdasan Orang Tua dan Jumlah Anggota Keluarga

Orang tua yang tidak berkesempatan mendapatkan pendidikan yang

layak dan jumlah anggota keluarga yang besar dapat menyebabkan

28

Ibid., hlm. 26

29

G.L. Reddy, R. Ramar, dan A. Kusuma, Slow Learners: Their Psychology and

Instruction. (New Delhi: Discovery Publishing House, 2006), hlm. 11-15

Page 46: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

25

siswa lamban belajar karena orang tua cenderung kurang

memperhatikan perkembangan intelektual anak, tidak memiliki

waktu belajar bersama anak, dan memiliki keterbatasan dalam

memberikan fasilitas belajar anak, sehingga kesempatan anak untuk

meningkatkan kecepatan belajarnya hampir tidak ada.

3) Faktor Emosi

Siswa lamban belajar mengalami masalah emosi berat dan

berkepanjangan yang menghambat proses pembelajaran. Masalah

emosi ini menyebabkan siswa lamban belajar memiliki prestasi

belajar rendah, hubungan interpersonal yang buruk, dan konsep diri

yang rendah.

4) Faktor Pribadi

Faktor-faktor pribadi yang dapat menyebabkan siswa lamban belajar

meliputi: 1) kelainan fisik; 2) kondisi tubuh yang terserang penyakit;

3) mengalami gangguan penglihatan, pendengaran, dan berbicara; 4)

ketidakhadiran di sekolah; dan 5) kurang percaya diri.

Menurut Nani Triani, menjelaskan faktor-faktor penyebab siswa

lamban belajar adalah sebagai berikut:30

1) Faktor Prenatal (Sebelum Lahir) dan Genetik

Faktor prenatal dan genetik yang dapat menyebabkan siswa lamban

belajar meliputi: a) kelainan kromosom yang menyebabkan kelainan

fisik dan fungsi kecerdasan; b) gangguan biokimia dalam tubuh,

seperti galactosemia dan phenylketonuria; dan c) kelahiran

30

Nani Triani dan Amir, Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Lamban Belajar(Slow

Learner), (Jakarta: Luxima, 2013), hlm. 4-10

Page 47: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

26

prematur, di mana organ tubuh bayi belum siap berfungsi maksimal,

sehingga terjadi keterlambatan proses perkembangan.

2) Faktor Biologis Non Keturunan

Faktor biologis nonketurunan yang dapat menyebabkan siswa

lamban belajar meliputi: a) ibu hamil mengonsumsi obat-obatan

yang merugikan janin atau ibu alkoholis, pengguna narkotika dan zat

aditif dengan dosis berlebih yang dapat mempengaruhi memori

jangka pendek anak; b) keadaan gizi ibu yang buruk saat hamil; c)

radiasi sinar X; dan d) faktor Rhesus.

3) Faktor Natal (saat proses kelahiran)

Faktor natal yang dapat menyebabkan siswa lamban belajar adalah

kondisi kekurangan oksigen saat proses kelahiran karena proses

persalinan yang lama atau bermasalah, sehingga menyebabkan

transfer oksigen ke otak bayi terhambat.

4) Faktor Postnatal (sesudah lahir) dan Lingkungan

Faktor postnatal yang dapat menyebabkan siswa lamban belajar

meliputi: a) malnutrisi; b) trauma fisik akibat jatuh atau kecelakaan;

dan c) beberapa penyakit seperti meningitis dan enchepalis. Faktor

lingkungan yang dapat menyebabkan anak lamban belajar adalah

stimulasi yang salah, sehingga anak tidak dapat berkembang optimal.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan

bahwa faktor penyebab siswa lamban belajar meliputi: 1) faktor

kemiskinan; 2) faktor kecerdasan orang tua dan jumlah anggota keluarga;

3) faktor emosi; 4) faktor pribadi; 5) faktor prenatal dan genetik; 6)

Page 48: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

27

faktor biologis nonketurunan; 7) faktor natal; dan 8) faktor postnatal dan

lingkungan.

c. Karakteristik Slow Learner (lamban belajar)

Siswa lamban belajar mempunyai karakteristik tertentu yang

membedakannya dari anak normal. Nani Triani dan Amir, menjelaskan

karakteristik siswa lamban belajar ditinjau dari beberapa aspek, sebagai

berikut:31

a. Intelegensi

Ditinjau dari aspek inteligensinya, karakteristik siswa lamban belajar

meliputi: a) mengalami kesulitan hampir pada semua mata pelajaran

yang berhubungan dengan hafalan dan pemahaman; b) mengalami

kesulitan dalam memahami hal-hal abstrak; c) mempunyai hasil

belajar yang lebih rendah dibandingkan teman-teman sekelasnya,

d)ketidakmampuan menentukan tujuan jangka panjang, dan e)

gangguan kosentrasi yang mengakibatkan rentang perhatian

pendek/singkat.32

b. Bahasa atau Komunikasi

Karakteristik bahasa atau komunikasi siswa lamban belajar adalah

adanya masalah komunikasi, baik dalam menyampaikan ide atau

gagasan (bahasa ekspresif) maupun memahami penjelasan orang lain

(bahasa reseptif). Oleh karena itu, bahasa yang sederhana, singkat,

31

Nani Triani dan Amir, Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Lamban Belajar(Slow

Learner), (Jakarta: Luxima, 2013), hlm. 10-12 32

Sangeeta Chauhan, Slow Learners: Their Psyhchology and Educational Programmes,

Vol. 1 Issue 8, December 2011, (Zenith: International Journal of Multidisciplinary Research

2013), hlm. 282-283

Page 49: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

28

dan jelas sebaiknya digunakan dalam komunikasi dengan siswa

lamban belajar.

c. Emosi

Karakteristik emosi siswa lamban belajar adalah memiliki emosi

yang kurang stabil. Hal ini ditunjukkan dengan siswa lamban belajar

yang cepat marah, sensitif, dan mudah menyerah ketika mengalami

tekanan atau melakukan kesalahan.

d. Sosial

Karakteristik siswa lamban belajar ditinjau dari aspek sosial adalah

biasanya kurang baik dalam bersosialisasi. Siswa lamban belajar

lebih sering menarik diri saat bermain. Mereka belum dewasa dalam

memiliki hubungan dengan orang lain baik di lingkungan sekolah

maupun di masyarakat.33

Selain itu, siswa lamban belajar lebih

senang bermain dengan anak-anak yang berusia di bawahnya. Anak

merasa lebih aman karena saat berkomunikasi dapat menggunakan

bahasa yang sederhana.

e. Moral

Seperti pada umumnya, moral siswa lamban belajar berkembang

seiring kematangan kognitif. Karakteristik moral siswa lamban

belajar adalah mengetahui aturan yang berlaku, tetapi tidak

memahami aturan tersebut. Terkadang siswa lamban belajar

melanggar aturan karena kemampuan memori mereka yang terbatas,

33

Rashmi Rekha Borah, Slow Learners: Role of Teachers and Guardians in Honing their

Hidden Skills, Vol. 3 No. 2 (2013), India: Research India Publications), hlm. 140

Page 50: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

29

sehingga sering lupa. Oleh karena itu, sebaiknya siswa lamban

belajar sering diingatkan.

Rizal H Arsjad, menjelaskan beberapa karateristik siswa lamban

belajar sebagai berikut:34

1) Fisik, antara lain:

Sehat jasmani dan pada umumnya sama dengan siswa normal

bahkan fisiknya adakalanya lebih baik.

2) Kecerdasan intelektual, antara lain:

Kecerdasan intelektual antara yang normal dan terbelakang yaitu

anatara 70 sampai 90, sehingga agak terlambat dalam berfikir,

menyelasaikan tugas-tugas akademik, daya ingat lemah dan tidak

tahan lama, daya tangkap terhadap pelajaran lambat dan daya

berkonsentrasi kurang, tetapi bagi yang rajin dan memiliki alat-alat

yang lengkap serta mendapat bimbingan yang khusus maka nilainya

tidak jauh berbeda dengan yang normal.

3) Emosional, antara lain:

Emosi kurang terkendali, cepat putus asa dalam menghadapi hal-hal

yang sulit, kurang kreatif dalam menghadapi masalah.

4) Sosial, antara lain:

Dalam kehidupan rumah tangga ia mampu berkomunikasi dan

bergaul secara baik, dapat melakukan tugas atau pekerjaan dengan

tanggung jawab penuh.

34

Rizal H Arsjad, Pendekatan Konstektual Dalam Pembelajaran (Penerapnnya Pada Anak

Disabilitas Belajar), (Manado: Penerbit STAIN Manadi Press, 2013), hlm. 28

Page 51: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

30

Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan

bahwa karakteristiksiswa lamban belajar secara garis besar, meliputi: 1)

Intelegensi; 2) Bahasa dan Komunikasi; 3) Emosi; 4) Sosial; 5) Moral;

dan 6) Fisik.

d. Mengidentifikasi Gejala Slow Learner (lamban belajar)

Mulyadi, menjelaskan beberapa gejala-gejala tingkah laku siswa

lamban belajar, pada umumnya menunjukkan tingkah laku, sebagai

berikut:35

1) Keterlambatan lambat dalam menerima pelajaran, lamban dalam

mengelola pelajaran, lamban membaca, lamban memahami bacaan,

lamban bekerja, lamban dalam mengerjakan tugas, lamban dalam

memecahkan masalah dan sebagainya.

2) Kelainan tingkah laku yaitu tingkah laku yang tidak prosuktif dan

kebiasaan jelek.

3) Kurangnya kemampuan, yaitu kurang kemampuan kosentrasi, kurang

kemampuan mengingat, kurang kemampuan membaca, kurang

kemampuan berkomunikasi, kurang kemampuan memimpin, kurang

kemampuan menyatakan ide atau mengemukakan pendapat.

4) Prestasi yang rendah yaitu prestasi belajar dan mengajar.

Secara lebih rinci, Oemar Hamalik menjelaskan karakteristik siswa

lamban belajar yang berimplikasi terhadap proses pembelajaran,

meliputi:36

1) belajar dalam unit-unit yang lebih singkat

35

Ibid., hlm. 125 36

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 184

Page 52: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

31

2) membutuhkan pemeriksaan kemajuan yang lebih intensif dan

membutuhkan banyak perbaikan

3) mempunyai perbendaharaan bahasa yang lebih terbatas

4) memerlukan banyak kosa kata baru untuk lebih memperjelas

pengertian

5) tidak melihat adanya kesimpulan atau pengertian sesudahnya

6) kurang memiliki kemampuan kreatif dan merencanakan

7) lebih lambat memperoleh keterampilan mekanis dan metodis

8) lebih mudah mengerjakan tugas-tugas rutin, tetapi mengalami

kesulitan dalam membaca dan melakukan abstraksi

9) cepat dalam mengambil kesimpulan, tetapi kurang kritis dan mudah

puas dengan jawaban yang dangkal

10) kurang senang dengan kemajuan orang lain

11) mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan saat masuk

sekolah, sehingga anak menjadi mudah marah, kurang percaya diri,

dan lebih berminat pada kehidupan di luar sekolah

12) mudah terpengaruh oleh saran-saran orang lain

13) kesulitan belajar anak bertumpuk-tumpuk

14) mempunyai ruang minat yang sempit

15) cenderung pada kegiatan over konvensasi

16) mempunyai waktu yang lamban

17) kurang mampu dalam melihat hasil akhir perbuatannya

18) tidak dapat melihat unsur-unsur yang bersamaan dalam beberapa

situasi yang berbeda

Page 53: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

32

19) mempunyai daerah perhatian yang terbatas

20) secara khusus membutuhkan bukti atas kemajuannya

Dalam penelitian ini, identifikasi gejala anak lamban belajar

difokuskan pada:

1) tidak berhasil mengatasi situasi belajar dan berpikir abstrak

2) mengalami kesulitan dalam berpikir kompleks

3) proses pengembangan konsep atau tugas sekolah khususnya

matematika rendah

4) tidak dapat menggunakan dengan baik strategi kognitif yang penting

untuk kemampuan berproses

5) memori daya ingat rendah

6) perhatian rentang pendek

7) fokus dan daya kosentrasi rendah

8) kurang mampu berekspresi atau mengungapkan gagasan atau ide

9) mengalami kesulitan belajar pada semua mata pelajaran khususnya

matematika yang berhubungan dengan hafalan, hitungan dan

pemahaman

10) mempunyai hasil belajar yang lebih rendah dibandingkan teman-

teman sekelasnya

11) memiliki emosi yang tidak stabil

12) sulit bersosialisasi dengan teman sebayanya

13) kurang memahami peraturan dan tata tertib sekolah

14) sering terlambat dalam menyelesaikan tugas akademik dan non

akademik dibandingkan dengan teman-temannya

Page 54: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

33

15) pernah tinggal kelas

16) kosa kata kurang jelas dan terbatas

17) memiliki motivasi belajar yang rendah

18) memiliki kepercayaan yang rendah

e. Masalah Yang Dihadapi Slow Learner (lamban belajar)

Malik, Rehman, dan Hanif dalam penelitiannya menguraikan

beberapa masalah belajar siswa lamban belajar dari berbagai sumber,

meliputi: a) mempunyai kecepatan belajar yang lebih lambat

dibandingkan anak normal seusianya; b) membutuhkan rangsangan yang

lebih banyak untuk mengerjakan tugas sederhana; dan c) mengalami

masalah adaptasi di kelas karena mempunyai kemampuan mengerjakan

tugas yang lebih rendah dari teman sekelasnya.37

Selain masalah belajar, siswa lamban belajar juga menghadapi

masalah tingkah laku. Masalah tingkah laku siswa lamban belajar

disebabkan oleh keterbatasan keterampilan psikologis, meliputi: a)

keterampilan mekanis yang terbatas; b) konsep diri yang rendah; c)

hubungan interpersonal yang belum matang; d) permasalahan

komunikasi; dan e) pemahaman terhadap peran sosial yang tidak tepat.38

Masalah siswa lamban belajar dalam penelitian ini difokuskan pada

masalah belajar, yang meliputi:

1) Memiliki prestasi yang lebih rendah terutama mata pelajaran

matematika.

2) Mempunyai memori daya ingat rendah.

37

Malik, Rehman, Hanif, Effect of Academic Interventions on the Developmental Skills of

Slow Learners, (Pakistan Journal of Psychological Research, 2012), hlm. 136 38

Ibid., hlm. 136

Page 55: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

34

3) Mempunyai rentang perhatian pendek.

4) Mempunyai fokus dan daya kosentrasi jangka pendek.

5) Mempunyai kelambatan belajar dibandingkan dengan teman-teman

sekelasnya.

6) Membutuhkan rangsangan yang lebih banyak dan lebih lama untuk

mengerjakan tugas.

7) Mengalami masalah beradaptasi di kelas.

f. Kebutuhan Siswa Slow Learner (lamban belajar)

Menurut G.L. Reddy, R. Ramar, dan A. Kusuma, menjelaskan

kebutuhan siswa lamban belajar antara lain, sebagai berikut:39

1) Kebutuhan Rasa Aman

Siswa lamban belajar membutuhkan perasaan aman dari keluarga,

lingkungan, orang-orang di sekitar, dan rasa aman dalam menjalani

rutinitas. Perasaan aman ini penting bagi stabilitas emosi. Hal

tersebut membuat siswa merasa senang di rumah dan sekolah. Orang

tua dan guru berperan penting untuk mengkondisikan lingkungan

menjadi lingkungan yang aman bagi siswa.

2) Kebutuhan Menyayangi dan Disayangi

Bukti-bukti penelitian menunjukkan pentingnya seorang anak untuk

memiliki seseorang yang menyayanginya dan mereka yang

mengamati dan mendorongnya dalam setiap tahap

perkembangannya. Siswa lamban belajar mencari perhatian dan

ingin mendekati gurunya. Siswa yang kehilangan perhatian dan kasih

39

G.L. Reddy, R. Ramar, dan A. Kusuma, Slow Learners: Their Psychology and

Instruction. (New Delhi: Discovery Publishing House, 2006), hlm. 64-66

Page 56: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

35

sayang orangtuanya akan mencari perhatian guru sebagai gantinya.

Maka, penting bagi guru dan orang tua untuk memberikan kasih

sayang pada anak untuk meningkatkan interaksi dan transaksi sosial.

3) Kebutuhan untuk Diterima Anak Lain

Kebanyakan siswa lamban belajar tidak punya teman atau dikucilkan

karena mereka tidak memiliki keterampilan untuk berbaur dengan

yang lain. Siswa yang dikucilkan dapat menggunakan cara-cara yang

tidak baik untuk menarik perhatian dan untuk mendapatkan

penerimaan dari teman lainnya. Orang tua dan guru merupakan pihak

yang bertanggung jawab dalam mengawasi sosial mereka. Jadi,

penting bagi orang tua dan guru untuk memastikan bahwa siswa

tersebut diterima oleh teman-temannya.

4) Kebutuhan Pengakuan dan Percaya Diri

Setiap anak ingin merasa sukses dan diakui atas apa yang telah

mereka lakukan. Karena siswa lamban belajar memiliki bakat dan

kemampuan yang lebih rendah dari teman lainnya, penting bagi

sekolah untuk menyediakan beberapa cara untuk memberi

kesempatan mereka pencapaian yang suskses. Guru harus

memberikan penghargaan pada setiap usaha siswa untuk melakukan

sesuatu. Selanjutnya, siswa lamban belajar menginginkan mereka

dikenal oleh guru mereka. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi,

kemunginan mereka akan melampiaskannya diluar sekolah, dan

mungkin dengan cara-cara yang tidak baik. Maka dari itu, hal ini

menjadi tugas penting bagi guru.

Page 57: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

36

5) Kebutuhan Kemandirian dan Tanggung Jawab

Meningkatknya kemandirian, percaya diri, dan tanggungjawab

merupakan salah satu ciri perkembangan normal. Namun, karena

siswa lamban belajar memiliki masalah emosional mereka lebih

tergantung pada orang lain dan memiliki tanggungjawab yang lebih

sedikit. Mengajarkan mereka untuk menjadi mandiri dan tanggung

jawab penting untuk masa depan mereka. Orang tua dan guru yang

dapat menciptakan kesempatan agar mereka belajar menjadi mandiri

dan tanggung jawab baik di rumah dan di sekolah agar siswa lamban

belajar dapat meningkatkan kemampuan sosial dan kepercayaan diri

mereka yang mana hal tersebut sangat penting untuk saat dewasa

nanti.

6) Kebutuhan Pengalaman dan Aktivitas Baru

Anak normal memiliki keinginan yang kuat untuk mencari-temukan

hal baru. Mereka siap untuk menerima tantangan baru dari situasi

baru dan pembelajaran baru. Akan tetapi, siswa lamban belajar tidak

cepat ingin tahu, dan cenderung memilih berada di zona nyaman.

Bagaimanapun, mereka sebenarnya memiliki kesenangan yang sama

dengan anak lainnya saat mendapat pengalaman baru. Karena

gangguan mental dan sosial mereka, maka kepuasan mereka dalam

hal ini terbatas, sehingga perlu sekali bagi sekolah untuk

menyediakan berbagai macam aktivitas dan hal-hal yang menarik di

sekolah.

Page 58: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

37

Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut, kebutuhan siswa

lamban lamban belajar secara emosional adalah kebutuhan akan rasa

aman, kebutuhan untuk menyayangi dan disayangi, kebutuhan untuk

diterima teman-temannya, kubutuhan untuk dikenal dan diakui orang

lain, kebutuhan untuk mandiri, bertanggung jawab dan dapat dipercaya,

serta kebutuhan untuk mendapat pengalaman dan aktivitas baru. Dari

kebutuhan-kebutuhan tersebut, orang tua dan guru memiliki peran besar

untuk bertanggung jawab dalam menciptakan kondisi atau suasana

belajar agar anak lamban belajar mampu mengikuti dan terpenuhi yang

dibutuhkannya. Strategi pembelajaran yang kreatif, inovatif serta

menyenangkan merupakan kebutuhan bagi siswa lamban belajar agar

hasil dari tujuan permbelajaran dapat tersampaikan serta siswa mampu

mendapatkan yang didapatkan teman-teman sebayanya. Untuk itu guru

berperan penting dalam menciptakan strategi pembelajaran yang tepat

sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan siswa lamban belajar.

3. Strategi Pembelajaran Matematika Pada Siswa Lamban Belajar

a. Strategi Pembelajaran Matematika Pada Siswa Lamban Belajar

Berdasarkan pengertian siswa lamban belajar dan strategi

pembelajaran yang telah diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa

strategi pembelajaran siswa lamban belajar adalah cara yang digunakan

pendidik untuk membantu siswa lamban belajar dalam mencapai tujuan

pembelajaran sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal sebagai

pegangan guru dalam merencanakan dan mengorganisasi kegiatan belajar

mengajar siswa lamban belajar. Dalam merencanakan dan menerapkan

Page 59: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

38

strategi pembelajaran siswa lamban belajar, guru perlu memperhatikan

kebutuhan, karakteristik dan perkembangan anak lamban belajar. Alfian Nur

Aziz, dkk juga menjelaskan dalam penelitiannya, strategi pembelajaran siswa

lamban belajar yang digunakan berbeda dengan siswa normal. Strategi

pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karateristik siswa

lamban belajar akan lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan

perkembangan siswa melalui kelas insklusif.40

Strategi pembelajaran matematika untuk siswa lamban belajar dapat

disusun dan dikembangkan oleh guru dengan tujuan meningkatkan

kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan serta meningkatkan hasil

belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Alasan ini karena penerapan

variasi strategi pembelajaran dapat meningkatkan minat, motivasi, dan

kesenangan siswa untuk belajar matematika. Dengan adanya variasi strategi

pembelajaran matematika yang direncanakan maka siswa akan senang belajar

matematika.41

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sufiana Khatoon Malik

menjelaskan bahwa strategi pembelajaran kolaboratif digunakan untuk

kelompok sebaya kecil serta lebih kondusif dan lebih baik untuk peningkatan

prestasi peserta didik lamban belajar karena mereka dapat membangun

suasana belajar dengan mengatasi kesulitan belajar yang mereka hadapi.

Melalui belajar mandiri siswa lamban belajar dapat dipercaya di lingkungan

belajar kelompok sebaya mereka. Oleh karena itu, peserta didik lamban

40

Meta Silfia Novembli, Layanan Proses Pembelajaran Pada Anak Berkesulitan Belajar,

Vol: 4 Nomor 1 Maret 2015, (Solok: Ejurnal UNP, 2015), hlm. 4 41

Ali Hamzah dan Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika,

(Depok: Rajagrafindo Persada, 2014), hlm. 148

Page 60: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

39

belajar dapat meningkatkan prestasi secara signifikan dan mereka mampu

memecahkan masalah dalam proses pembelajaran. Menjadi teman sebaya dan

teman kelas, siswa lamban belajar menggambarkan diri secara bebas dan

keiikutsertaan mereka sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Oleh

karena itu, siswa lamban belajar dapat menggunakan strategi pembelajaran

kolaboratif kelompok sebaya secara siginifikan apabila tersedia peluang yang

baik.42

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh K. Dasaradhi, dkk

menjelaskan terdapat dua jenis pembelajaran untuk membantu siswa lamban

belajar:43

1) Pembelajaran kompensasi menggunakan pendekatan instruksional adalah

pembelajaran yang mengubah presentasi konten untuk menghindari

kelemahan dasar siswa atau kekurangannya.

2) Pembelajaran remidial menggunakan pendekatan alternatif adalah

pembelajaran untuk guru kelas dalam mengajar siswa lamban belajar.

Remidial adalah penggunaan kegiatan, teknik dan praktek untuk

menghilangkan kelemahan atau kekurangan yang dimiliki. Guru dapat

memberikan perhatian individu bagi mereka yang tertinggal dalam studi

untuk memberikan perbaikan pendidikan untuk siswa lamban belajar.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sutijan menjelaskan

pembelajaran tuntas (mastery learning) merupakan pembelajaran yang

42

Sufiana Khatoon Malik, An Innovation Collaborative Group Learning Strategy for

Improving Learning Achievement of Slow Learners, (Islamabad: National University of Modern

Languages Islamabad, 2010), No. Vol. 4, No. 2, pp 142-160, hlm. 154 43

K. Dasaradhi, dkk, 30 Methods to Improve Learning Capability in Slow Learners, Vol.

4:ISSN2321-7065, (India: International Journal of English Language, Literature and Humanities,

2016), hlm. 4-5

Page 61: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

40

digunakan untuk siswa lamban belajar di sekolah dasar. Pembelajaran tuntas

(mastery learning) adalah pendekatan dalam pembelajaran yang

mensyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas seluruh standar

kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran tertentu.Pembelajaran

tuntas dilakukan dengan pendekatan diagnostik.Strategi pembelajaran tuntas

menganut pendekatan individual.44

Dalam pembelajaran (mastery learning):

“All students can learn” namun tergantung: kecepatan dan iramanya sendiri-

sendiri. “Jika peserta didik dikelompokkan berdasarkan tingkat

kemampuannya untuk beberapa mata pelajaran dan diajarkan sesuai dengan

karakteristik mereka, maka sebagian besar dari mereka akan mencapai

ketuntasan”.

Berdasarkan uraian tersebut, dan beberapa penelitian terdahulu bahwa

strategi pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan prestasi siswa

belajar disesuaikan dengan kebutuhan, karakteristik, dan perkembangan siswa

lamban belajar. Strategi pembelajaran matematika untuk anak lamban belajar

dapat disusun dan dikembangkan oleh guru dengan tujuan meningkatkan

kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan serta meningkatkan hasil

belajar siswa dalam pembelajaran matematika.Sebagai contoh dalam

penelitian terdahulu menggunakan strategi pembelajaran kolaboratif

kelompok sebaya, pembelajaran kompensasi, pembelajaran remidial dan

pembelajaran tuntas.

44

Sutijan, Mengajar Peserta Didik Lambat Belajar Di Sekolah Dasar, Vol. 2: ISSN

0854-00020, (Surakarta: Pusat Penelitian Rehabilitasi dan Remediasi (PPRR), 2011), hlm. 5-6

Page 62: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

41

b. Pendekatan Pembelajaran Matematika Siswa Lamban Belajar

Pendekatan pembelajaran merupakan strategi yang dapat memperjelas

arah yang ditetapkan atau yang disebut juga kebijakan guru atau pengajar

agar mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pendekatan yang dilakukan guru

yaitu untuk mempermudah pemahaman siswa atas materi pelajaran yang

diberikannya dengan berbeda penekanannya. Pendekatan pembelajaran

diartikan sebagai cara yang ditempuh oleh guru dalam melaksanakan

pembelajaran yang direncanakan agar siswa memahami konsep yang sedang

dipelajari.45

Oleh karena itu, strategi dan metode pembelajaran yang

digunakan dapat bersumber atau bergantung dari pendekatan tertentu. Roy

Killen dalam buku Wina Sanjaya menjelaskan ada dua pendekatan dalam

pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher center

approach) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student center

appproach). Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi

pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau

pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang

berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri

serta strategi pembelajaran induktif.46

Alfian Nur Aziz, dkk juga menjelaskan dalam penelitiannya

menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013 untuk siswa lamban

belajar. Untuk mendukung pembelajaran matematika melalui tahapan proses

mengamati, menanya, mengumpulkan, mengasosiasi, dan

45

Ali Hamzah dan Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika,

(Depok: Rajagrafindo Persada, 2014), hlm. 231 46

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 127

Page 63: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

42

mengkomunikasian. Guru menggunakan beberapa sumber belajar dan media

pembelajaran. Buku guru dan buku siswa digunakan sebagai sumber belajar

utama, selain itu sebagai pendukung buku guru menggunakan laptop dan

LCD proyektor. Guru juga menggunakan media alat peraga, media kartu

berawarna sebagai alat bantu dalam materi operasi bilangan bulat. Serta

penggunaan media topi terbuat dari karton sebagai properti dalam

pembelajaran kooperatif.47

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkanpengertian pendekatan

pembelajaran matematika adalah konsep atau prosedur yang digunakan guru

dalam membahas suatu bahan pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran

yang pelaksanaannya memerlukan satu atau lebih metode pembelajaran.Dan

berdasarkan beberapa penelitian terdahulu pendekatan pembelajaran untuk

siswa lamban belajar yaitu pendekatan saintifik, pendekatan intruksional,

pendekatan alternatif, dan pendekatan individual.

c. Metode Pembelajaran Matematika Siswa Lamban Belajar

Metode adalah suatu cara yang teratur atau yang telah dipikirkan

secara mendalam untuk digunakan dalam mencapai suatu tujuan. Metode

pembelajaran adalah suatu cara yang direncanakan dan digunakan pendidik

dalam proses belajar mengajar agar tujuan dapat tercapai. Berarti metode

yang digunakan untuk merealisasikan strategi yang ditetapkan.48

Hakikat

metode pembelajaran matematika adalah cara yang teratur yang telah

47

Alfian Nur Aziz, dkk, Analisis Proses Pembelajaran Matematika pada Anak

Berkebutuhan Khusus (ABK) Slow Learner, Vol: ISSN: 2086-2334, (Semarang:Jurnal Matematika

Kreatif-Inovatif, 2015), hlm. 4-5 48

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta:Kencana, 2011), hlm 126

Page 64: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

43

dipikirkan secara mendalam untuk digunakan dalam proses pembelajaran

matematika agar tujuan tercapai.49

Metode pembelajaran matematika yang efektif dan tepat pemilihannya

sesuai dengan pokok bahasan tertentu akan meningkatkan daya serap peserta

didik dalam belajar matematika. Cara mengajar harus berimbang dengan cara

belajar agar tercapai apa yang menjadi tujuan pembelajaran. Beberapa jenis

cara mengajar harus bervariasi sesuai dengan potensi kejiwaan dan

kecerdasan peserta didik. Untuk siswa Slow Learner (lamban belajar) dapat

menggunakan metode drill atau latihan untuk meningkatkan daya konsentrasi

anak dan mengajarkan dengan banyak memberikan latihan berupa soal

matematika sehingga mereka mempunyai keterampilan.50

Selain itu, guru

dapat menjadikan pelajaran matematika yang sulit menjadi lebih

menyenangkan dengan menggunakan gambar atau media

matematika.Menuangkan konsep-konsep matematis dalam praktek serta

aktivitas sederhana di kehidupan sehari-hari.51

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Silvia Novembli

menjelaskan metode pembelajaran pada anak berkesulitan belajar, yang

dilakukannya saat proses pembelajaran berlangsung guru menyampaikan atau

menjelaskan materi pelajaran kepada peserta didik dengan menggunakan

metode ceramah sebagai sumber belajar, dan buku panduan yang digunakan

guru saat menjelaskan materi pelajaran menggunakan buku paket, buku

49

Ali Hamzah dan Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika,

(Depok: Rajagrafindo Persada, 2014), hlm. 257 50

Ibid., hlm. 267 51

Fitria Masroza, Pravelensi Anak Berkesulitan Belajar, Vol. 4 No. 1 Januari 2013,

(Padang: E-Jupekhu), hlm. 224-225

Page 65: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

44

pegangan siswa, dan buku pegangan guru.52

Hal tersebut mempunyai

kesamaan dengan penelitian yang dilakukan Alfian Nur Aziz, dkk

menjelaskan bahwa metode ceramah juga salah satu metode yang digunakan

dalam pembelajaran di sekolah inklusif.Dengan metode ceramah guru

berharap kerangka dasar materi dapat lebih mudah diserap dan dipahami,

sehingga siswa dapat lebih mudah untuk memahami konsep. Dalam menggali

pengetahuan dan sebagai bentuk informasi kepada siswa, guru menggunakan

metode tanya jawab. Metode tanya jawab tersebut berlaku bagi seluruh siswa,

baik siswa reguler maupun siswa lamban belajar. Pertanyaan yang diajukan

sama saja, namun yang membedakan apabila beberapa siswa reguler telah

menjawab pertanyaan dari guru, barulah siswa lamban belajar mendapat

pertanyaan. Jika siswa tidak dapat menjawab pertanyaan maka guru akan

mengganti pertanyaan dengan tingkat yang lebih mudah sampai siswa

tersebut mampu menjawab pertanyaan dan dirasa sudah memahami konsep.

Dari metode tanya jawab tersebut guru matematika berharap terjadi interaksi

antara guru dan siswa lamban belajar.53

Najma Iqbal Malik, dkk juga menjelaskan dalam penelitiannya,

metode pembelajaran siswa lamban belajar yang memiliki manfaat untuk

meningkatkan prestasi akademik, yaitu dengan menggunakan metode tutor

sebaya, kelompok belajar, drama, role play (bermain peran), presentasi dan

bercerita. Latihan-latihan tersebut bertujuan untuk membantu siswa lamban

52

Meta Silfia Novembli, Layanan Proses Pembelajaran Pada Anak Berkesulitan Belajar,

Vol: 4 Nomor 1 Maret 2015, (Solok: Ejurnal UNP, 2015), hlm. 8 53

Alfian Nur Aziz, dkk, Analisis Proses Pembelajaran Matematika pada Anak

Berkebutuhan Khusus (ABK) Slow Learner, Vol: ISSN: 2086-2334, (Semarang:Jurnal Matematika

Kreatif-Inovatif), hlm. 114

Page 66: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

45

belajar untuk mengembangkan hubungan antara konsep dengan bantuan

media gambar dan bahan pembelajaran pada setiap konsep materi.54

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan metode pembelajaran

matematika siswa lamban belajar yang digunakan dengan menggunakan

beberapa jenis cara mengajar yang bervariasi sesuai dengan potensi kejiwaan,

kecerdasan peserta didik dan karakteristik anak lamban belajar. Dan

berdasarkan penelitian terdahulu metode pembelajaran untuk siswa lamban

belajar meliputi: metode ceramah, tanya jawab, tutor sebaya, kelompok

belajar, drama, role play (bermain peran), presentasi dan bercerita.

d. Strategi Pembelajaran Siswa Lamban Belajar Presepektif Islam

Menurut Hamzah B. Uno, pembelajaran dipandang upaya

mempengaruhi siswa agar belajar. Pembelajaran adalah proses interaksi yang

dilakukan oleh pendidik dan peserta didik baik didalam maupun diluar

ruangan dengan menggunakan berbagai sumber pengetahuan, sumber media,

sarana dan prasarana. Dalam pembelajaran diperlukan strategi pembalajaran

agar tujuan pembelajaran dapat tecapai dengan efektif dan efesien. Kegiatan

memilih, menetapkan, dan mengembangkan strategi pembelajaran yang

sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik merupakan tugas dari

seorang guru sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar. Di dalam Al-

Qur’an Allah menjelaskan peran guru pada Surat Al-Imran ayat 104:55

54 Najma Iqbal Malik, dkk, Effect of Academic Interventions on the Development Skills of

Slow Learners, Vol. 27, No. 1, 135-151, (Pakistan: Journal Psychological Research, 2012), hlm.

141 55

Mikhraj Khazanah Ilmu, “Al-Fattah (Al-Qur’an 20 Baris Terjemah)”, (Bandung:

Mikhraj Khazanah Ilmu, 2011), hlm. 33

Page 67: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

46

عروف وينهىن عن مرون بٱل

ير ويأ

خ

ى ٱل

يدعىن إل

ة م

م أ

نك ن م

حك

ول

ر وأ

نك

فلحىن ٱل

ئك هم ٱل

٦٠١ول

Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu (menjadi) umat yang menyeru

kepada kebajikan, menyuruh kepada kebaikan dan mencegah dari

yang mungkar (atau kejahatan); dan mereka itulah orang-orang

yang beruntung.

Setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan dan

mendapatkan pengajaran. Demikian juga dengan Anak Berkebutuhan Khusus

(ABK) termasuk siswa Slow Learner (lamban belajar) mereka berhak

memperoleh kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang

layak seperti anak normal lainnya. Di dalam Islam sendiri, tidak ada

perbedaan dalam memperoleh pendidikan dan pengajaran tanpa memandang

pangkat, sosial, ekonomi, golongan, keterbatasan seseorang, dan lain

sebagainya. Namun Anak Berkebutuhan Khusus dalam proses pembelajaran

memiliki kebutuhan yang berbeda dengan anak normal, sehingga mereka

membutuhkan strategi pembelajaran yang khusus sesuai dengan

karakteristiknya. Hal ini sesuai dengan Al-Qur’an Surat An-Nur ayat 61:56

عمى حرج ى ٱل

يس عل

ل

ريض حرج ول

ى ٱل

عل

عرج حرج ول

ى ٱل

عل

ول

و بيىت م أ

ئك

و بيىت ءابا

م أ

من بيىثك

ىا

لكأن ث

م أ

هفسك

أ

ى

عل

ممك عم

و بيىت أ

م أ

ثك ى

خ

و بيىت أ

م أ

هك ى

و بيىت إخ

م أ

حك ه م

و أ

أ

فاثحهۥ حم مك

و ما مل

م أ

حك

لو بيىت خ

م أ

لك ى

خ

و بيىت أ

م أ

حك

بيىت عم

ا إذ

ف

احاث

ش

و أ

جميعا أ

ىا

لكأن ث

م جناح أ

يك

يس عل

ل

م

و صديقك

أ

56

Ibid., hlm. 180

Page 68: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

47

هفسك

أ

ى

عل

مىا

سل

ا ف

حم بيىث

ل دخ

بة ي

ط

ة

رك

ه مب

ن عند ٱلل م

ة حي

م ث

ىن عقل

م ج

ك

عل

ت ل ي

م ٱل

ك

ه ل

ن ٱلل لك يبي

ر

١٦ك

Artinya: Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang

pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi dirimu

sendiri, makan (bersama-sama mereka) dirumah kamu sendiri atau

dirumahbapak-bapakmu, dirumah ibu-ibumu, dirumah saudara-

saudara laki-lakimu,di rumahsaudara perempuanmu,dirumah

saudara laki-laki bapakmu, dirumah saudara perempuan bapakmu,

dirumah saudara laki-laki ibumu, dirumah saudara perempuan

ibumu, dirumah yang kamu miliki kunci rumah itu atau dirumah

kawan-kawanmu. Tidak ada halangan bagi kamu makan bersama-

sama mereka atau sendirian. Maka apabila kamu memasuki (suatu

rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam

kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu

sendiri, salam penghormatan yang ditetapkan dari sisi Alloh, yang

diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-

Nya kepadamu, agar kamu memahami ayat-ayat-Nya itu.

Makna kandungan ayat tersebut menjelaskan bahwa setiap manusia

memiliki kesetaraan yaitu bahwa tidak ada halangan bagi seorang manusia

untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya meskipun dalam keadaan

terbatas. Strategi pembelajaran yang tepat akan membantu Anak

Berkebutuhan Khusus (ABK) termasuk siswa Slow Learner (lamban belajar)

untuk belajar dengan mudah tanpa merasa kesulitan.

4. Sekolah Inklusi

Pendidikan inklusi merupakan layanan pendidikan yang

mengikutsertakan anak-anak berkebutuhan khusus belajar bersama dengan

anak-anak sebayanya di sekolah reguler.Sedangkan menurut Sapon-Shevin

dalam buku Geniofam, pendidikan inklusif adalah sistem layanan pendidikan

yang mensyaratkan anak berkebutuhan khusus belajar di sekolah-sekolah

terdekat di kelas biasa bersama teman-teman seusianya. Sekolah ini

menampung semua siswa di kelas yang sama, menyediakan program

Page 69: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

48

pendidikan yang layak, dan menantang tetapi disesuaikan dengan kemampuan

dan kebutuhan setiap murid.57

Di sekolah inklusi inilah potensi anak, baik yang normal maupun yang

berkebutuhan khusus, dapat dioptimalkan.Pembangunan sekolah ini dilandasi

dengan kenyataan bahwa dalam masyarakat terdapat anak normal dan anak

berkelainan yang tak dapat dipisahkan sebagai suatu komunitas. Dengan

demikian, anak berkebutuhan khusus hendaknya memiliki peluang yang sama

dalam mengakses pendidikan termasuk mendapatkan pelayanan pendidikan di

sekolah tersebut. Penampatan anak berkebutuhan khusus dalam sekolah

inklusi dapat dilakukan dengan beberapa model, yaitu:58

a. Kelas Reguler

Pada model ini, ABK belajar bersama anak lain (normal) sepanjang hari

di kelas reguler dengan menggunakan kurikulum yang sama.

b. Kelas Reguler dengan Cluster

Dengan model ini, anak berkelainan belajar bersama anak lain di kelas

reguler dalam kelompok khusus.

c. Kelas Reguler dengan Pull Out

Anak berkelainan belajar bersama anak lain di kelas reguler, namun

dalam waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas tersebut ke ruang sumber

untuk belajar bersama guru pembimbing khusus.

57

Geniofam, Mengasuh & Mensukseskan Anak Berkebutuhan Khusus, (Yogyakarta:

Garailmu, 2010), hlm. 61-62 58

Ibid., hlm. 63-64

Page 70: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

49

d. Kelas Reguler dengan Clusterdan Pull Out

Dalam model ini, ABK belajar bersama anak lain di kelas reguler dalam

kelompok khusus. Dalam waktu-waktu tertentu, mereka ditarik dari kelas

reguler ke ruang sumber untuk belajar dengan guru pembimbing khusus.

e. Kelas Khusus dengan Berbagai Pengintegrasian

ABK belajar di dalam kelas khusus pada sekolah reguler, namun dalam

bidang-bidang tertentu dapat belajar bersama anak lain (normal) di kelas

reguler.

f. Kelas Khusus Penuh

Pada model ini, anak berkelainan belajar di dalam kelas khusus pada

sekolah reguler.

Tujuan dari dibentuknya sekolah inklusi adalah untuk menekan

dampak yang ditimbulkan oleh sikap eksklusif. Sekolah inklusif juga

memberikan kesempatan bagi anak berkebutuhan khusus dan kurang

beruntung untuk dapat mengenyam pendidikan yang layak sebagaimana

anak-anak normal lainnya.Peraturan mengenai Sekolah Inklusi sendiri telah

diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 70 tahun 2009

tentang Pendidikan Inklusif Bagi Peserta Didik Yang Memiliki Kelainan dan

Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa. Secara yuridis,

pendidikan inklusif dilaksanakan berdasarkan atas:

a. UUD 1945.

b. UU Nomor 4 Tahun 1997 Tentang Penyandang Cacat.

c. UU Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.

d. UU Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

Page 71: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

50

e. UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

f. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional

Pendidikan.

g. Surat Edaran Dirjen Dikdasmen No. 380/C.C6/MN/2003 Tanggal 20

Januari 2003 Perihal Pendidikan Inklusif: Menyelenggarakan dan

mengembangkan di setiap Kabupaten/Kota sekurang-kurangnya 4

(empat) sekolah yang terdiri dari SD, SMP, SMA, dan SMK.

h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 70

tahun 2009 Tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang

Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat

Istimewa Khusus untuk DKI Jakarta, landasan yuridis untuk pendidikan

inklusif yang berlaku yaitu:

i. Peraturan Gubernur Nomor 116 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Inklusif.

Model pendidikan inklusif yang diselenggarakan pemerintah

Indonesia yaitu model pendidikan inklusif moderat.Pendidikan inklusif

moderat yang dimaksud yaitu pendidikan inklusif yang memadukan antara

terpadu dan inklusi penuh.Model moderat ini dikenal juga dengan istilah

model mainstreaming. Model pendidikan mainstreaming merupakan model

yang memadukan antara pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus

(Sekolah Luar Biasa) dengan pendidikan reguler.

5. Dampak Penggunaan Strategi Pembelajaran Matematika

Setiap penerapan strategi, pendekatan, dan metodepembelajaran

pasti memberikan timbal balik sesuai dengan usaha atau upaya yang

Page 72: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

51

dilakukan guru untuk siswa lamban belajar. Upaya yang telah dilakukan guru

memiliki hambatan maupun pendukung yang berdampak pada perubahan

hasil kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa lamban belajar. Menurut

Taksonomi Bloom terdapat tiga ranah dalam proses pembelajaran, yaitu:

kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), psikomotorik (keterampilan).59

a. Ranah Kognitif

Ranah kognitif adalah kemampuan intelektual siswa dalam

berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah, segala upaya yang

menyangkut aktivitas otak. Kognitif mencakup kemampuan-kemampuan

intelektual yang terdiri dari enam kemampuan, yang disuusn secara

hirarkis mulai yang paling sederhana sampai yang paling kompleks,

meliputi:

1) Pengetahuan, yaitu kemampuan mengingat kembali hal-hal yang telah

dipelajari.

2) Pemahaman, yaitu kemampuan untuk memahami atau mengerti

sesuatu bahan yang telah dipelajari.

3) Penerapan, yaitu kemampuan menggunakan hal-hal yang telah

dipelajari untuk menghadapi situasi-situasi baru dan nyata.

4) Analisis, yaitu kemampuan menjabarkan sesuatu menjadi bagian-

bagian sehingga struktur organisasinya dapat dipahami.

5) Sintesis, yaitu kemampuan memadukan bagian-bagian menjadi

keseluruhan yang berarti.

59

Zahara Idris dan Lisma Jamal, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 1995), hlm.

33-34

Page 73: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

52

6) Penilaian, yaitu kamampuan memberikan penilaian terhadap sesuatu

berdasarkan kriteria intern atau kelompok ataru kriteria ekstern atau

yang ditetapkan terlebih dahulu.

b. Afektif

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.

Afektif mencakup kemampuan-kemampuan emsoional dalam mengalami

dan menghayati sesuatu hal yang terdiri atas lima kemampuan yang

disusun secara hirarkis dari yang paling tidak mengikat pribadinya

sampai kepada yang mengikat, yang meliputi:

1) Kesadaran ialah kemampuan untuk memperhatikan sesuatu hal.

2) Partisipasi ialah kemampuan untuk turut serta dalam sesuatu hal.

3) Pengahayatan nilai ialah kemampuan untuk menerima nilai dan terikat

kepadanya.

4) Pengorganisasian nilai ialah kemampuan untuk memiliki sistem nilai

dalam dirinya.

5) Karakterisasi diri ialah kemampuan untuk memiliki pola hidup (life

style), di mana sistem nilai yang berbentuk dalam dirinya mampu

mengawasi tingkah lakunya.

c. Psikomotorik

Ranah psikomotorik adalah kemampuan yang dihasilkan oleh

fungsi motorik manusia berupa keterampilan untuk melakukan sesuatu.

Psikomotorik mencakup kemampuan-kemampuan motorik menggiatkan

dan mengkoordinasikan gerakan. Ranah ini belum sempat dikembangkan

oleh B.Bloom, dkk. Namun, dikembangkan oleh para ahli lain, seperti

Page 74: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

53

Kibler, Baher, Mills, Harrow, dan Simpson, aspek ini dikembangkan oleh

Harrow, yaitu:

1) Gerakan refleks ialah kemampuan melakukan tindakan-tindakan yang

terjadi secara tidak disengaja dalam menyambut sesuatu rangsangan.

2) Gerakan dasar ialah kemampuan melakukan pola-pola gerak yang

bersifat pembawaan dan terbentuk dari kombinasi gerakan-gerakan

refleks.

3) Kemampuan perseptual ialah kemampuan menerjemahkan perangsang

yang diterima melalui alat indera menjadi gerakan-gerakan yang tepat.

4) Kemampuan jasmani ialah kemampuan dan gerakan-gerakan dasar

yang merupakan inti untuk memperkembangkan gerakan-gerakan

terlatih.

5) Gerakan-gerkan terlatih ialah gerakan-gerakan yang mantap dan

tingkat efesiensi tertentu.

6) Komunikasi nonderkursit ialah kemampuan melakukan komunikasi

dengan isyarat gerakan badan.

Page 75: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

54

B. Kerangka Berpikir Penelitiam

1. Strategi pembelajaran matematika adalah suatu kegiatan pembelajaran

matematika yang digunakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran

dapat tercapai secara efektif dan efesien dengan menggunakan sumber,

media belajar, sarana dan prasarana dalam rangka perubahan tingkah

laku serta pola pikir agar siswa memiliki pengetahuan, sikap, dan

keterampilan terhadap pembelajaran matematika.

2. Anak lamban belajar menurut Anantaputro dan Sutisna dalam buku

Rizal H. Arsjad mengatakan, siswa lamban belajar adalah anak yang

intelegensinya setingkat lebih rendah dari pada intelegensi rata-rata,

dimana IQ siswa lamban belajar berkisar antara 70 sampai 90.

3. Sedangkan menurut Sapon-Shevin dalam buku Geniofam, pendidikan

inklusif adalah sistem layanan pendidikan yang mensyaratkan anak

berkebutuhan khusus belajar di sekolah-sekolah terdekat di kelas biasa

bersama teman-teman seusianya.

1. Pendekatan pembelajaran matematika berpusat pada

siswa (student center), Pembelajaran remidial

menggunakan pendekatan individual.

2. Metode pembelajaran matematika, meliputi: ceramah,

tanya jawab, penugasan, demonstrasi, drill, permainan,

dan reward punishment.

3. Dampak perubahan siswa lamban belajar, meliputi:

a. Aspek kognitif, menyelesaikan tugas atau soal

latihan matematika yang diberikan guru.

b. Aspek fektif, memiliki motivasi belajar tinggi dalam

mengikuti pembelajaran matematika

c. Aspek psikomotorik, mampu menuliskan soal latihan

matematika dengan baik dan benar.

Strategi pembelajaran matematika pada siswa

slow leraner (lamban belajar) di sekolah inklusi

SDN Sumbersari 2 Malang

Bagaimana pendekatan pembelajaran

matematika pada siswa slow learner

(lamban belajar) di sekolah inklusi

SDN Sumbersari 2 Malang?

Bagaimana metode pembelajaran

matematika pada siswa slow

learner (lamban belajar) di

sekolah inklusi SDN Sumbersari 2

Malang?

Bagaimana dampak penggunaan strategi

pembelajaran matematika pada siswa

slow learner (lamban belajar) di sekolah

inklusi SDN Sumbersari 2 Malang?

Problema siswa lamban belajar (fida),

yakni kesulitan terhadap pembelajaran

matematika

Page 76: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

55

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian merupakan cara yang digunakan dalam

mengumpulkan dan menganalisis data agar proses penelitian dapat

berlangsung efektif dan efisien, serta mencapai tujuan penelitian yang

diinginkan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

penelitian bersifat kualitatif, karena data yang akan dilapangan lebih banyak

bersifat informasi. Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah

pendekatan kualitatif menurut Bogan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong

yakni penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari sumber data yang diamati.60

Lebih lanjut moleong menyatakan

bahwa penelitian kualitatif berakar pada akar alamiah sebagai kebutuhan,

mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode

kualitatif, mengadakan analisis data secara induktif, lebih mementingkan

proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat

kriteria untuk memeriksa keabsahan data, rancangan penelitiannya bersifat

sementara, dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak, yakni

peneliti dan subyek yang diteliti.61

60

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2005), hlm. 4-6 61

Ibid., hlm. 4-6

Page 77: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

56

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah studi kasus. Studi

Menurut Bogdan dan Bikien studi kasus adalah pengujian secara rinci

terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan

dokumen atau satu peristiwa tertentu secara utuh dan mendalam. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang strategi

pembelajaran matematika pada siswa Slow Learner (lamban belajar) di

sekolah inklusi SDN Sumbersari 2 Malang yang ditinjau dari beberapa

komponen meliputi: karakteristik siswa lamban belajar, strategi pembelajaran,

pendekatan, metode, langkah-langkah, dan dampak penggunaan strategi

pembelajaran. Melalui pendekatan kualitatif yang bersifat studi kasus, maka

data yang didapat akan lebih mendalam sesuai tujuan penelitian.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 sekolah inklusi SDN Sumbersari

2 Malang Tahun ajaran 2016/2017. Pemilihan di SDN Sumbersari 2, sebagai

lokasi penelitian bertujuan karena sekolah ini merupakan sekolah yang

menaungi anak berkebutuhan khusus termasuk siswa lamban belajar. Selain

itu penelitian ini untuk melanjutkan analisis awal penelitian dalam

mendeskripsikan bagaimana strategi pembelajaran matematika pada siswa

Slow Learner (lamban belajar) di kelas 5 sekolah inklusi SDN Sumbersari 2

yang terapkan di kelas reguler dan di kelas inklusi.

Penelitian terhadap strategi pembelajaran matematika pada siswa

Slow Leraner (lamban belajar) di Kelas 5 Sekolah Inklusi SDN Sumbersari 2

Page 78: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

57

Malang. Kelas tersebut dipilih karena berdasarkan hasil wawancara dengan

Guru Pembimbing Khusus (GPK).

2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan dilaksanakan pada sekitar bulan April-Mei tahun 2017

setelah peneliti mendapatkan izin untuk mengumpulkan data di lapangan.

C. Kehadiran Penelitian

Sesuai dengan jenis penelitiannya yaitu penelitian kualitatif, maka

kehadiran peneliti di tempat penelitian sangat diperlukan.Dalam penelitian

ini, peneliti sebagai instrument kunci sekaligus pengumpul data yang

dilakukan oleh peneliti sendiri.Peneliti berperan sebagi pengamat penuh,

artinya peneliti mengamati semua tingkah laku dan dinamika yang terjadi

selama proses penelitian dilapangan berlangsung supaya mampu memahami

kenyataan-kenyataan di lapangan yang terkait dengan objek penelitian.

D. Data dan Sumber Data

Data penelitian ini berupa hasil pengamatan (observasi), wawancara

terhadap subjek peneliti, dan dokumentasi berbagai informasi yang

didapatkandari lapangan berupa strategi pembelajaran matematika pada siswa

Slow Learner (lamban belajar) di kelas 5 sekolah inklusi SDN Sumbersari 2

Malang. Penelitian tindakan ini bersifat kualitatif, datanya diperoleh dari

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Yang dimaksud dengan sumber data

dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data diperoleh. Sumber data bisa

berupa benda, gerak, atau proses sesuatu.62

Adapun jenis data terdiri dari dua

macam, yaitu :

62

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kaulitatif, R & D, (Bandung: Alfa Beta,

2013), hlm. 308

Page 79: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

58

1. Data Primer

Data primer adalah data langsung yang dikumpulkan oleh peneliti

dari sumber pertamanya.63

Untuk memperoleh informasi tentang jawaban

penelitian yang diperlukan. Dalam penelitian ini, data primer yang

diperoleh peneliti berupa hasil wawancara kepala sekolah, guru kelas 5,

guru pembimbing khusus (GPK), dan siswa Slow Learner (lamban

belajar).

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari data yang sudah ada

dan mempunyai hubungan masalah yang diteliti meliputi literature-

literature yang ada, yaitu dokumen berbentuk gambar misalnya foto,

raport siswa, tugas, portofolio, sejarah, visi dan misi SDN Sumbersari 2.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi

yang alamiah (natural setting) dan menggunakan sumber data primer. Pada

penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dipergunakan peneliti adalah

sebagai berikut:64

1. Observasi Berperan Serta (Participant observation)

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari

orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data

penelitian. Observasi berperan serta yang akan peneliti pergunakan adalah

jenis partisipasi pasif (passive participations). Sugiyono, mengatakan

bahwa dalam observasi ini peneliti datang di tempat kegiatan orang yang

63

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1997), hal 107 64

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kaulitatif, R & D, op.cit, hlm. 225

Page 80: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

59

diamati, tetapi tidak ikut dalam kegiatan tersebut.65

Peneliti akan

mengamati pembelajaran matematika pada siswa lamban belajar di kelas

reguler dan di kelas individu, dengan mempergunakan alat bantu

pedoman observasi. Observasi dilakukan terhadap komponen strategi

pembelajaran matematika pada siswa Slow Learner (lamban belajar) yang

ditinjau dari beberapa komponen meliputi: strategi pembelajaran,

pendekatan, metode, langkah-langkah, serta dampak penggunaan strategi

pembelajaran.

2. Wawancara Tak Berstruktur (unstructured interview)

Wawancara tidak berstruktur, adalah wawancara yang bebas di

mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar

permasalahan yang akan ditanyakan.66

Subjek penelitian, yaitu Beberapa

guru kelas, guru pembimbing khusus (GPK), dan siswaSlow Learner

(lamban belajar). Wawancara yang dilakukan mengenai informasi

komponen strategi pembelajaran matematika pada siswa Slow Learner

(lamban belajar) yang ditinjau dari beberapa komponen meliputi: strategi

pembelajaran, pendekatan, metode, langkah-langkah, serta dampak

penggunaan strategi pembelajaran.

3. Dokumentasi

Sugiyono, mengatakan bahwa dokumen merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen berbentuk tulisan misalnya

65

Ibid., hlm. 312 66

Ibid., hlm. 320

Page 81: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

60

catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, kebijakan. Dokumen

berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain.

Dokumen berbentuk karya misalnya karya seni seperti patung, film, dan

lain-lain.67

Peneliti melakukan dokumentasi dengan menyelidiki benda-

benda tertulis seperti rapor, tugas portofolio, produk, buku-buku, majalah,

dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan

sebagainya.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu

sendiri atau dengan bantuan orang lain.68

Peneliti berfungsi menetapkan fokus

penelitian, memilih narasumber sebagai sumber data, mengumpulkan data,

menilai kualitas data, menginterpretasi data, dan membuat kesimpulan atas

hasil penelitiannya.69

Peneliti menggunakan alat bantu berupa pedoman observasi, pedoman

wawancara, dan pedoman dokumentasi. Untuk memudahkan dan

mengarahkan penyusunan alat bantu instrumen di lapangan dengan baik,

maka peneliti perlu menyusun kisi-kisi instrumen penelitian yang

diwujudkan, sebagai berikut:

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi digunakan untuk mendapatkan informasi

tentang komponen-komponen strategi pembelajaran matematika pada

siswa Slow Learner (lamban belajar) di sekolah inklusi SDN Sumbersari

67

Ibid., hlm. 329 68

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2012), hlm. 9 69

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kaulitatif, R & D,op.cit, hlm. 306

Page 82: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

61

2 Malang, yang ditinjau dari beberapa komponen meliputi: karateristik

siswa lamban belajar, strategi pembelajaran, pendekatan, metode,

langkah-langkah, dan dampak penggunaan strategi pembelajaran.

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara menjadi panduan penelitian selama proses

wawancara yang dilakukan terhadap subyek penelitian atau narasumber.

Dalam penelitian ini subyek penelitian, meliputi:

a) Guru kelas dan Guru Pembimbing Khusus (GPK) SDN Sumbersari

2, informasi penggunaan strategi pembelajaran matematika,

meliputi: karateristik siswa lamban belajar, strategi pembelajaran,

pendekatan, metode, langkah-langkah, dan dampak penggunaan

strategi pembelajaran.

b) Kepala Sekolah mengenai kebijakan Kepala Sekolah terkait fasilitas

sumber dan media pembelajaran yang diberikan untuk siswa lamban

belajar dan sistem kurikulum yang digunakan.

c) Peserta didik Slow Learner (lamban belajar) mengenai kegiatan

pembelajaran matematika di kelas reguler maupun di kelas individu.

3. Pedoman Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan semua dokumen

yang berhubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan strategi

pembelajaran matematika siswa Slow Learner (lamban belajar) di kelas 5

sekolah inklusi SDN Sumbersari 2 Malang, baik di kelas reguler maupun

di kelas individu, yang meliputi: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), raport siswa Slow Learner (lamban belajar), soal ulangan dan

Page 83: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

62

tugas-tugas individu/kelompok, tes assessment siswa lamban belajar,

daftar nilai siswa lamban belajar, portofolio dan produk siswa lamban

belajar, sumber dan media pembelajaran yang digunakan, foto fasilitas

dan ruang kelas, foto kegiatan proses pembelajaran anak lamban belajar.

Page 84: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

63

Tabel 3.1 Metode Penelitian

No. Sumber Data Data Teknik

Pengumpulan

Instrumen

1. Kepala

Sekolah

Kebijakan Kepala Sekolah

terkait fasilitas sumber

dan media pembelajaran

yang diberikan untuk

siswa lamban belajar,

sistem kurikulum yang

digunakan.

Wawancara,

dokumentasi

Pedoman

wawancara,

pedoman

dokumentasi

2. Guru kelas Informasi penggunaan

strategi pembelajaran

matematika di kelas

reguler, yang meliputi:

strategi pembelajaran,

pendekatan, metode,

langkah-lagkah, dan

dampak penggunaan

strategi pembelajaran.

Wawancara,

dokumentasi,

dan observasi

Pedoman

wawancara,

pedoman

dokumentasi,

dan pedoman

observasi

3. Guru

Pembimbing

Kelas (GPK)

Informasi penggunaan

strategi pembelajaran

matematika di kelas

individu, yang meliputi:

strategi pembelajaran,

pendekatan, metode,

langkah-lagkah, dan

dampak penggunaan

strategi pembelajaran.

Wawancara,

dokumentasi,

dan observasi

Pedoman

wawancara,

pedoman

dokumentasi,

dan observasi

4. Peserta didik

Slow

Learner

(lamban

belajar)

Informasi mengenai

kegiatan pembelajaran

matematika di kelas

reguler maupun di kelas

individu.

Wawancara

dan observasi

Wawancara

dan observasi

Page 85: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

64

G. Teknik Analisis Data

Bogdan dalam buku sugiyono, mengemukakan bahwa analisis data

adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh

dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat

mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang

lain.70

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,

menjabarkannya ke dalam unit-unit. Melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.71

Analisis data penelitian kualitatif inidifokuskan selama proses

dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Analisis data pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Reduksi Data (data reducation)

Data yang diperoleh peneliti di lapangan masih bersifat rumit dan

kompleks. Sehingga perlu dicatat secara teliti dan rinci. Untuk itu data

yang diperoleh harus segera dianalisis melalui reduksi data. Dalam

mereduksi data peneliti memilih dan memilah hal-hal yang pokok, dicari

tema dan polanya. Sehingga data yang telah direduksi peneliti akan

memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah melakukan

pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.72

70

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2013), hlm. 245 7171

Ibid., hlm. 246 72

Ibid., hlm. 338

Page 86: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

65

Reduksi data penelitian ini dilakukan dengan memfokuskan

wawancara, observasi, dan dokumentasi pada strategi pembelajaran

matematika pada siswa Slow Learner (lamban belajar) dengan sumber

informan, kemudian menggolongkan atau membuang data yang tidak

perlu dan tidak sesuai dengan fokus penelitian.

2. Penyajian Data (data display)

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah penyajiandata.

Dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,

bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Namun

demikian Miles dan Huberman dalam buku Sugiyono, menyampaikan

yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan

teks yang bersifat naratif.73

Penyajian data dalam penelitian ini berupa paparan data dalam

sebuah teks naratif dan penggabungan data hasil dokumentasi sebagai

penunjang dan memperkuat hasil penyajian data yang berasal dari hasil

pengamatan dan wawancara yang dilakukan peneliti mengenai informasi-

informasi strategi pembelajaran matematika pada siswa Slow Learner

(lamban belajar) di kelas 5 sekolah inklusi SDN Sumbersari 2 Malang.

3. Penarikan Kesimpulan (conclution drawing/verification)

Penarikan kesimpulan penelitian kualitatif dapat saja menjawab

rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi bisa juga tidak,

karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih

73

Ibid., hlm. 341

Page 87: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

66

bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di

lapangan. Kesimpulan dalam penelitian ini berupa deskripsi/gambaran

strategi pembelajaran matematika pada siswa lamban belajar objek yang

sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti

menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis

atau teori.74

H. Uji Keabsahan Data

Sugiyono, mengemukakan bahwa pengujian keabsahan data dalam

penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas internal), uji

transferability (validitas eksternal), uji dependability (reliabilitas), dan uji

confirmability (objektivitas).75

1. Pengujian Creadibility

Pengujian credibility merupakan uji kepercayaan terhadap data

hasil penelitian. Pengujian credibility dapat dilakukan dengan

perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian,

triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif,

menggunakan bahan referensi, dan member check.76

Keabsahan data

dalam penelitian ini diuji dengan pengujian credibility yang dilakukan

melalui triangulasi, menggunakan bahan referensi, dan member check.

Dalam penelitian ini diuji dengan pengujian credibility yang

dilakukan melalui triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi

teknik dilakukan dengan mengecek data dari sumber yang sama dengan

74

Ibid., hlm. 345 75

Ibid., hlm. 366 76

Ibid., hlm. 368

Page 88: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

67

teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Triangulasi sumber

adalah pengujian kredibilitas data dengan cara mengecek data yang telah

diperoleh dari berbagai sumber. Data yang diperoleh dari berbagai

sumber tersebut dideskripsikan, dikategorisasikan mana pandangan yang

sama, yang berbeda-berbeda, dan yang spesifik dari berbagai sumber

tersebut. Data yang telah dianalisis peneliti menghasilkan kesimpulan,

selanjutnya dimintakan kesepakatan dari berbagai sumber tersebut.77

Bahan referensi adalah pendukung untuk membuktikan data yang

telah ditemukan oleh peneliti.78

Bahan referensi dalam penelitian

inimeliputi: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), raport siswa Slow

Learner (lamban belajar), soal ulangan dan tugas-tugas

individu/kelompok, tes assessment siswa lamban belajar, daftar nilai

siswa lamban belajar, portofolio dan produk siswa lamban belajar,

sumber dan media pembelajaran yang digunakan, foto fasilitas dan ruang

kelas, foto kegiatan proses pembelajaran anak lamban belajar.

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh

peneliti kepada narasumber penelitian, meliputi: (1) kepala sekolah SDN

Sumbersari 2; (2) guru kelas 5 SDN Sumbersari 2; (3)guru pembimbing

khusus (GPK) SDN Sumbersari 2, (4) peserta didik slow learner (lamban

belajar). Member check dapat dilaksanakan secara individual atau dalam

77

Ibid., hlm. 373 78

Ibid., hlm. 375

Page 89: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

68

forum diskusi setelah satu periode pengumpulan data selesai, atau setelah

mendapat temuan, atau kesimpulan.79

2. Pengujian Transferability

Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian

kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat

diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel diambil. Nilai

transfer dalam penelitian kualitatif tergantung pada pemakai sehingga

manakala hasil penelitian tersebut dapat digunakan dalam konteks dan

situasi sosial lain. Peneliti sendiri tidak menjamin “validitas eksternal”

ini.80

Sanafiah Faisal, dalam buku Sugiyono apabila pembaca laporan

penelitian memperoleh gambaran sejelas mungkin bagaimana suatu hasil

penelitian dapat diberlakukan, maka laporan tersebut memenuhi standar

transferabilitas.81

3. Pengujian Dependability

Dalam penelitian kualitatif, pengujian dependability dilakukan

dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Auditor

yang independen atau pembimbing mengaudit keseluruhan aktivitas

peneliti dalam melakukan penelitian, mulai dari peneliti menentukan

masalah atau fokus masalah, memasuki lapangan, menentukan sumber

79

Ibid., hlm. 375 80

Ibid., hlm. 376 81

Ibid., hlm. 377

Page 90: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

69

data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai

membuat kesimpulan.82

4. Pengujian Konfirmability

Pengujian konfirmability dalam penelitian kualitatif disebut uji

objektivitas penelitian. Pengujian konfirmability mirip dengan uji

dependability, sehingga dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji

konfirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses

yang dilakukan. Jika hasil penelitian merupakan fungsi dari proses

penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi

standar konfirmability.83

C. Prosedur Penelitian

Moleong mengemukakan bahwa “pelaksanaan penelitian ada empat

tahap yaitu:84

1. Tahap sebelum ke lapangan, meliputi kegiatan penentuan fokus

penelitian, penyesuaian paradigma dengan teori, penjajakan alat peneliti

mencakup observasi lapangan dan permohonan izin kepada subyek yang

diteliti yaitu kepada kepala sekolah SDN Sumbersari 2 Malang. Setelah

itu melakukan konsultasi judul, fokus penelitian dan penyusunan usulan

penelitian.

2. Tahap pekerjaan lapangan, meliputi mengumpulkan bahan-bahan atau

data-data yang berkaitan dengan karakteristik siswa Slow

82

Ibid., hlm. 377 83

Ibid., hlm. 377 84

Lexy J Meleong, Metode Penelitian Kualitatif (Banung: Remaja Rosdakarya, 1991),

hlm 299.

Page 91: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

70

Learner(lamban belajar), pendekatan dan metode pembelajaran

matematika, dampak penggunaan strategi pembelajaran. Data tersebut

diperoleh dengan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan melihat

guru dan siswa selama proses pembelajaran.

3. Tahap analisis data, meliputi menganalisis data baik yang diperoleh

melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi dengan sumber data.

Kemudian dilakukan penafsiran data sesuai dengan konteks

permasalahan yang diteliti, selanjutnya melakukan pengecekan

keabsahan data dengan mengecek sumber yang sama dengan teknik yang

berbeda, selain itu peneliti juga menggunakan member check untuk

mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh peneliti sesuai dengan apa

yang diberikan oleh pemberi data sehingga data yang di dapat benar-

benar valid sebagai dasar dan bahan untuk memberikan makna data yang

merupakan proses penentuan dalam memahami konteks penelitian yang

sedang di teliti.

4. Tahap penulisan laporan, meliputi penyusunan hasil penelitian dari

semua rangkaian kegiatan pengumpulan data sampai pemberian makna

data. Setelah itu melakukan konsultasi hasil penelitian dengan dosen

pembimbing untuk mendapatkan perbaikan dan saran-saran demi

kesempurnaan skripsi yang kemudian ditindaklanjuti hasil bimbingan

tersebut dengan penulisan skripsi yang sempurna.

Page 92: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

71

BAB IV

PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Sejarah Sekolah

SDN Sumbersari II berdiri pada tahun 1974.Tanahnya berasal dari

waqof masyarakat sekitar, dengan luas 1228 m2.Sedangkan bangunannya

dibangun oleh Pemerintah Kota Malang dengan luas bangunan 405

m2.Gedung tersebut digunakan untuk sekolah dan diberi nama SDN

sumbersari III. SDN Sumbersari II terletak di daerah perkotaan, yaitu

Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru. Jarak antara sekolah dengan

pusat kecamatan adalah 6 km. Sedangkan jarak sekolah dengan pusat kota

adalah 9 km. SDN Sumbersari III mengalami perubahan nama menjadi SDN

Sumbersari II pada tahun 2005. Hal ini dikarenakan SDN Sumbersari I dan

SDN Sumbersari II di regroup menjadi SDN Sumbersari I, sedangkan SDN

Sumbersari III menjadi SDN Sumbersari II.

2. Visi, Misi, Motto, dan Tujuan Sekolah

Visi : Terwujudnya pribadi yang bertakwa, berbudi luhur, cerdas, dan

terampil.

Misi

a. Menciptakan kehidupan sekolah yang berlandandaskan IMTQ untuk

mengembangkan IPTEK.

Page 93: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

72

b. Mengembangkan lingkungan sekolah yang aman, bersih dan nyaman.

c. Mengembangkan iklim pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,

menyenangkan dan inovatif.

d. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang berprinsip

pendidikan untuk semua.

e. Menyelenggarakan manajemen sekolah efektif, praktis dan transparan.

Motto

“Berilmu, Berkarya, Berakhlakul karimah”

“Belajar cerdas, tuntas, dan ikhlas”

Tujuan Sekolah

a. Dapat mengamalkan ajaran agama sebagai hasil proses pembelajaran,

pembiasaan dan pengembangan diri yang relevan dengan tingkat kelas.

b. Meningkatkan nilai rata – rata kelas dan Ujian Akhir tiap mata

pelajaran.

c. Meraih kejuaraan lomba mata pelajaran, seni dan olahraga minimal

tingkat kecamatan

d. Menumbuhkan semangat belajar untuk meningkatkan kualitas

akademik

e. Melayani siswa berkebutuhan khusus sesuai dengan tingkat

kemampuan siswa.

Page 94: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

73

3. Deskripsi Siswa Lamban Belajar

Penelitian ini berisikan strategi pembelajaran matematika pada siswa

lamban belajar yang dilaksanakan di sekolah inklusi SDN Sumbersari 2

Malang, di kelas 5 dan kelas inklusi.Di kelas 5 terdapat siswa yang

terassesment sebagai siswa lamban belajar bernama Mufidatul Faradisa

(Fida).Karakteristik siswa lamban belajar (Fida) dari aspek intelegensi

mengalami kesulitan hampir pada semua mata pelajaran khususnya mata

pelajaran matematika.Mempunyai hasil belajar lebih rendah dibandingkan

teman-temannya dan sangat lambat dalam mengerjakan tugas, memori daya

ingat rendah, dan kosentrasi rendah.Namun dalam segi sosial, siswa lamban

belajar (Fida) memiliki interaksi baik dengan teman-temannya. Dan memiliki

motivasi belajar sangat tinggi di setiap pembelajaran kelas reguler maupun

kelas inklusi, terlihat ketika proses pembelajaran Fida sangat antusias

mengikuti pembelajaran matematika, memperhatikan penjelasan guru,

mengerjakan tugas meskipun mengalami kesulitan, dan berusaha belajar

memperbaiki kesalahan. Bahasa yang digunakan sederhana dan singkat dalam

berkomunikasi.Emosi yang tidak stabil ketika memiliki masalah.Faktor yang

mempengaruhi siswa lamban belajar (Fida) yakni pernah mengalami cidera

jatuh (kecelakaan) ketika berusia 3 tahun, kemudian sering sakit, dan

kekurangan asupan gizi.

Siswa lamban belajar (Fida) di kelas reguler tidak didampingi guru

pendamping (shadow teacher) maupun guru pembimbing khusus

(GPK).Pelaksanaan pembelajaran siswa lamban belajar (Fida) mengikuti

Page 95: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

74

pembelajaran kelas reguler dan kelas inklusi.Pembelajaran di kelas reguler

guru kelas tidak memberikan bimbingan khusus, namun di kelas inklusi siswa

lamban belajar (Fida) mendapat pembelajaran secara individu yang diberikan

oleh guru pembimbing khusus (GPK).

Pembelajaran di kelas reguler, guru kelas menggunakan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan kurikulum 2013.Sedangkan

pembelajaran di kelas inklusi guru pembimbing khusus tidak menggunakan

program pembelajaran individual (PPI) karena pembelajaran menyesuaikan

pembelajaran di kelas reguler, hanya saja ada modifikasi dan penyederhanaan

dalam pembelajaran menyesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa lamban

belajar.

B. Paparan Data dan Hasil Penelitian

1. Pendekatan pembelajaran matematika pada siswa slow learner (lamban

belajar) di kelas 5 sekolah inklusi SDN Sumbersari 2 Malang

Pendekatan pembelajaran merupakan tolak ukur atau sudut pandang

yang dapat memperjelas arah yang ditetapkan atau yang disebut juga

kebijakan guru atau pengajar agar mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan

pendekatan yang dilakukan guru yaitu untuk mempermudah pemahaman

siswa atas materi pelajaran yang diberikannya. Pendekatan pembelajaran

diartikan sebagai cara yang ditempuh oleh guru dalam melaksanakan

pembelajaran yang direncanakan agar siswa memahami konsep yang sedang

dipelajari. Berdasarkan data hasil di lapangan peneliti mengetahui guru kelas

reguler menerapkan pendekatan pembelajaran matematika pada siswa lamban

Page 96: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

75

belajar berpusat pada siswa (student center). Siswa lebih aktif dalam

mencoba, mengamati, menalar, menyimpulkan, dan mengkomunikasi dalam

memecahkan masalah (saintifik learning). Selain itu, guru menerapkan

pembelajaran klasikal untuk seluruh siswa reguler maupun siswa lamban

belajar.

Hal tersebut juga sesuai dengan hasil wawancara pada 26 April 2017

bersama Pak Eko selaku wali kelas 5 di SDN Sumbersari 2 yang mengatakan

bahwa:

“Kalo pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa karena untuk

kurikulum seperti sekarang ini yang lebih aktif siswa daripada

gurunya jadi harus lebih banyak fokusnya itu ke siswa.”85

Untuk lebih menguatkan data hasil wawancara, maka peneliti

melakukan observasi pada 26 & 27 April 2017 di kelas 5 peneliti mengamati

pendekatan pembelajaran matematika yang digunakan guru kelas, diantaranya

yaitu:

a. Guru menggunakan pendekatan berpusat pada siswa (Student center),

siswa berperan aktif dalam menyelesaikan tugas/PR mencari volume

bangun ruang sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dalam

memberi pembenaran jawaban atau kesalahan siswa. Ruang lingkup

materi yang disampaikan guru untuk siswa reguler sama dengan siswa

lamban belajar karena pembelajaran yang digunakan secara klasikal.

85

Wawancara dengan guru kelas, Pak Eko wali kelas 5, Kamis 26 April 2017 pukul 09.00.

Page 97: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

76

Keadaan siswa lamban belajar (Fida) diam dan tenang mendengarkan

penjelasan guru.86

b. Guru menerapkan pembelajaran secara klasikal untuk seluruh siswa yang

berpusat pada siswa (student center), sedangkan guru sebagai fasilitator

dalam pembelajaran. Siswa berperan aktif dalam menyelesaikan

tugas/soal latihan (pemecahan masalah) mengenai bangun ruang.

Sedangkan guru sebagai fasilitator menyampaikan materi soal latihan

bangun ruang balok, kubus dan memberikan pembenaran jawaban.87

Pendekatan yang digunakan guru pembimbing khusus (GPK) pada

siswa lamban belajar berupa pendekatan individual dengan memberikan

pembelajaran secara individu mengenai kesulitan belajar yang dialami. Guru

pembimbing khusus (GPK) memberi perlakuan khusus berupa bimbingan

belajar secara individu di kelas inklusi seperti memodifikasi soal latihan

sesuai dengan pemahaman dan kemampuan siswa lamban belajar.Hal tersebut

juga sesuai dengan hasil wawancara pada 28 April 2017 bersamaBu Erika

selaku guru pembimbing khusus (GPK) di SDN Sumbersari 2 yang

mengatakan bahwa:

Kalo pendekatannya secara individual kemudian diajari secara pribadi

itu mungkin lebih efesien. Pembelajaran remidial teaching pasti

menggunakan karena anak slow learner cirinya sekarang ditanya

besok pasti lupa itu cirinya. Jadi materi itu saya ngambil dari guru

kelas jadi apa yang belum dia paham saya ulangi lagi kemudian saya

sederhanakan juga, evaluasi jika memang dia kesulitan di dalam

mencerna. Saya sederhanakan lagi maksutnya ini gini, memahamkan

dia biar nyambung. Kalo pembelajaran remidial itu otomatis

86

Observasi pembelajaran di kelas 5, Selasa 26 April 2017 pukul 08.10-11.00. 87

Observasi pembelajaran di kelas 5, Rabu 27 April 2017 pukul 07.00-08.45.

Page 98: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

77

individual karena cirinya slow learner itu dia harus face to face tatap

muka secara langsung secara individu.88

Untuk lebih menguatkan data hasil wawancara, maka peneliti

melakukan observasi pada 04 Mei 2017 di kelas inklusi. Peneliti mengamati

pendekatan pembelajaran matematika yang digunakan guru pembimbing

khusus (GPK) untuk siswa lamban belajar, diantaranya yaitu:

a. Guru menerapkan strategi pembelajaran remidial dengan pendekatan

individual seperti memberikan bimbingan belajar, memodifikasi materi,

dan penyederhanaan soal latihan sesuai kemampuan pemahaman siswa

lamba belajar. Ruang lingkup materi yang disampaikan GPK hanya inti

pokok materi tentang rumus volume bangun balok dan kubus.89

b. Guru membantu siswa lamban belajar dengan menuntun dan

mengarahkan langkah-langkah mengerjakan soal latihan melalui tanya

jawab mengenai materi rumus bangun balok dan kubus. Guru memberi

arahan contoh (demonstrasi) sehingga siswa mampu menyebutkan

jawabannya.90

Peneliti juga mengambil dokumentasi berupa foto proses

pembelajaran matematika pada siswa lamban belajar di kelas reguler dan

kelas inklusi sebagaimana terlampir.91

Berdasarkan data hasil wawancara, observasi dandokumentasi di atas,

peneliti dapat mengetahui pendekatan pembelajaran matematika yang

88

Wawancara dengan guru pembimbing khusus (GPK), Bu Erika, Jum’at 28 April 2017

pukul 08.45. 89

Observasi pembelajaran di kelas inklusi, Kamis 04 Mei 2017 pukul 09.00-10.45. 90

Observasi pembelajaran di kelas inklusi, Kamis 04 Mei 2017 pukul 09.00-10.45. 91

Dokumentasi, di kelas reguler 5, dan kelas inklusi

Page 99: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

78

diterapkan guru SDN Sumbersari 2 untuk siswa lamban belajar. Dari hasil

penelitian tersebut, peneliti menemukan pendekatan pembelajaran

matematika yang digunakan guru kelas dan guru pembimbing khusus (GPK),

yaitu:

a. Pendekatan pembelajaran matematika berpusat pada siswa (student

center). Pendekatan berpusat pada siswa merupakan pembelajaran

klasikal pada seluruh siswa reguler maupun siswa lamban belajar dengan

menggunakan kurikulum 2013. Siswa lebih aktif dalam mencoba,

mengamati, menalar, menyimpulkan, dan mengkomunikasi dalam

memecahkan masalah (pendekatan saintifik).

b. Pembelajaran remidialmenggunakan pendekatan individual adalah

pembelajaran yang digunakan guru pembimbing khusus (GPK) untuk

mengajar siswa lamban belajar secara individu untuk menghilangkan

kelemahan dasar dan kesulitan yang dialami. Guru pembimbing khusus

(GPK) memberikan perlakuakan khusus untuk siswa lamban belajar

secara inidvidu seperti bimbingan belajar, memodifikasi materi, dan

penyederhanaan soal latihan sesuai kemampuan pemahamannya.

Page 100: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

79

4.1 Bagan Pendekatan pembelajaran matematika

2. Metode pembelajaran matematika pada siswa slow learner (lamban

belajar) di kelas 5 sekolah inklusi SDN Sumbersari 2 Malang

Metode merupakan cara yang digunakan guru untuk

mengimplementasikan strategi yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar

tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Dengan demikian, metode

dalam rangkaian kegiatan sistem pembelajaran memegang peran sangat

penting.Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat penting.

Sehingga strategi pembelajaran matematika yang digunakan guru untuk siswa

lamban belajar sangat berrgantung pada cara guru menggunakan metode

pembelajaran, karena melalui penggunaan metode guru dapat menentukan

rancangan kegiatan proses pembelajaran yang efektif dan efesien untuk siswa

lamban belajar. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara pada 26 April

2017 bersama Pak Eko selaku wali kelas 5 di SDN Sumbersari 2 yang

mengatakan bahwa:

Metode ceramah yaa ada, kemudian komunikasi wawancara, teman

sejawat maksutnya mengkoreksi dengan menukar hasil jawaban,

presentasi. Metode permainan juga saya pernah semacam kursi panas

Pendekatan pembelajaran

matematika

Pendekatan berpusat pada

siswa Pendekatan individual

Page 101: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

80

jadi dibentuk beberapa kelompok yang nanti akan mengadakan tanya

jawab.92

Untuk lebih menguatkan data hasil wawancara, maka peneliti

melakukan observasi pada 26 & 27 April 2017 di kelas 5, peneliti mengamati

metode pembelajaran matematika yang digunakan guru kelas, diantaranya

yaitu:

a. Guru menggunakan metode ceramah untuk menjelaskan materi atau

memberi pemahaman mengenai rumus bangun ruang balok dan kubus.

Metode tanya jawab untuk membahas PR mengenai bangun ruang

volume balok dan kubus. Metode penugasan untuk siswa lamban belajar

mengerjakan soal latihan.93

b. Guru menggunakan metode penugasan untuk siswa lamban belajar

memberi soal latihan berupa kuis (bulletin pagi) untuk mengasah

kemampuan berpikir siswa dalam berhitung materi volume bangun ruang

balok dan kubus. Metode tanya jawab untuk menanyakan ke siswa

(meriview) mengenai rumus-rumus bangun datar, mengasah kemampuan

menghafal siswa. Metode ceramah untuk memberi nasehat penguatan

akhlakul karimah siswa.94

Hal tersebut juga senada dengan hasil wawancara pada 28 April 2017

bersamaBu Erika selaku guru pembimbing khusus (GPK) di SDN Sumbersari

2 yang mengatakan bahwa:

92

Wawancara dengan guru kelas, Pak Eko wali kelas 5, Kamis, 26 April 2017 pukul

09.00. 93

Observasi pembelajaran di kelas 5, Selasa 26 April 2017 pukul 08.10-11.00. 94

Observasi pembelajaran di kelas 5, Rabu 27 April 2017 pukul 07.00-08.45

Page 102: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

81

Metode banyak sekali, sama yaa strategi itu sama yaa. Kalo dibuat

ceramah dia mungkin masuk telinga kiri keluar telinga kanan, kalo

diskusi pun dengan kelompok dia itu hanya istilahnya anak bawang

yaa.Kalo latihannya itu evaluasi latihan soal, tapi nanti dia itu

melenceng jauh karena bobot nilai angkanya terlalu tinggi saya

turunkan gradenya sampai pelan-pelan menyesuaikan dengan yang

ada di kelas reguler.95

Untuk lebih menguatkan data hasil wawancara, maka peneliti

melakukan observasi pada 04 Mei 2017 di kelas inklusi, peneliti mengamati

metode pembelajaran matematika yang digunakan guru pembimbing khsusu

(GPK) untuk siswa lamban belajar, diantaranya yaitu:

a. Guru menggunakan metode demonstrasi untuk memberi contoh soal

latihan perkalian dengan menggunakan jari tangan. Metode tanya jawab

untuk materi pembelajaran perkalian. Metode drill (latihan)untuk melatih

siswa lamban belajar menghafal perkalian secara terus menerus. Metode

ceramah untuk memberikan pemahaman siswa lamban belajar.96

Di dalam proses pembelajaran baik guru kelas maupun guru

pembimbing khusus (GPK) menggunakan sumber dan media belajar sebagai

sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi atau pengetahuan kepada

siswa lamban belajar. Media pembelajaran akan sangat berguna bagi guru

untuk membantu siswa lamban belajar mencapai keberhasilan tujuan

pembelajaran matematika. Selain itu fungsi media pembelajaran matemtika

untuk membuat pembelajaran matematika menjadi lebih menarik dan untuk

mempermudah siswa dalam belajar matematika.Banyak sekali media

95

Wawancara dengan guru pembimbing khusus (GPK), Bu Erika, Jum’at 28 April 2017

pukul 08.45. 96

Observasi pembelajaran di kelas inklusi, Kamis 04 Mei 2017 pukul 09.00-10.45

Page 103: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

82

pembelajaran matematika yang bisa digunakan oleh guru dalam

menyampaikan materi pembelajarannya. Salah satunya media visual berupa

gambar atau video akan menjadi media pembelajaran matematika yang

digunakan guru. Dengan media pembelajaran matematika materi yang abstrak

akan memberikan kemudahan dan pemahaman bagi siswa lamban belajar.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan hasil wawancara pada 26 April 2017

bersama Pak Eko selaku wali kelas 5 di SDN Sumbersari 2 yang mengatakan

bahwa:

“Untuk matematika sementara saya menggunakan gambar, video

menggunakan LCD proyektor.”97

Demikian diperkuat dengan pernyataan hasil wawancara pada 28

April 2017 bersama Pak Erika selaku guru pembimbing khusus (GPK) di

SDN Sumbersari 2 yang mengatakan bahwa:

“Media pembelajaran yang digunakan bermacam-macam misal tutup

botol untuk berhitung penjumlahan, media gambar dan benda-benda

konkrit lainnya. Sumber belajar dari buku materi, lingkungan,

pengalaman siswa.”98

Media yang digunakan guru kelas dan guru pembimbing khusus

(GPK) di SDN Sumbersari 2 bagi siswa lamban belajar bermacam variasi

seperti media visual berupa gambar, video, tutup botol, LCD proyektor.

Media yang digunakan merupakan media yang mudah didapatkan guru dan

mudah dipahami oleh siswa lamban belajar.Selain membantu guru

97Wawancara dengan guru kelas, Pak Eko wali kelas 5, Kamis, 26 April 2017 pukul

09.00. 98

Wawancara dengan guru pembimbing khusus (GPK), Bu Erika, Jum’at 28 April 2017

pukul 08.45.

Page 104: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

83

menyampaikan materi, media juga mempermudah siswa lamban belajar yang

memiliki kesulitan memahami materi dan hal-hal abstrak.

Dari hasil wawancara dan pengamatan di atas, peneliti dapat

mengetahui metode pembelajaran matematika yang diterapkan guru SDN

Sumbersari 2 untuk siswa lamban belajar. Dari hasil penelitian tersebut,

peneliti menemukan metode pembelajaran matematika yang digunakan guru

kelas dan guru pembimbing khusus (GPK), yaitu:

a. Metode ceramah untuk menjelaskan materi pembelajaran matematika.

b. Metode tanya jawab untuk mengukur pemahaman dan pengetahuan

pembelajaran matematika siswa lamban belajar.

c. Metode penugasan untuk mempraktekkan keterampilan materi dan

aktivitas belajar dalam pembelajaran matematika.

d. Metode demonstrasi untuk memberi peragaan dan contoh materi

pembelajaran matematika.

e. Metode drill (latihan) untuk melatih kemampuan dan keterampilan siswa

lamban belajar, seperti menghafal rumus-rumus dan perkalian.

f. Metode permainan sebagai alternatif dari proses pembahasan materi

dalam pembelajaran matematika.

g. Metode reward punishment sebagai pujian/penghargaan untuk memberi

motivasi siswa lamban belajar, seperti: kata “bagus, pintar, sip, ok”.

Page 105: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

84

4.2 Bagan metode pembelajaran matematika

3. Dampak penggunaan strategi, pendekatan, dan metode pembelajaran

matematika pada siswa slow learner (lamban belajar) di kelas 5 sekolah

inklusi SDN Sumbersari 2 Malang

Keberadaan siswa lamban belajar membutuhkan penangan khusus

oleh berbagai pihak terutama guru. Untuk itu guru berperan penting dalam

menciptakan strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan karateristik dan

kebutuhan siswa lamban belajar agar hasil dan tujuan pembelajaran

matematika dapat tersampaikan. Setiap penerapan strategi, pendekatan, dan

metodepembelajaran pasti memberikan timbal balik sesuai dengan usaha atau

upaya yang dilakukan guru untuk siswa lamban belajar. Upaya yang telah

Metode pembelajaran

matematika

Reward

punishment Tanya jawab

Ceramah

Penugasan Permainan

Latihan Demonstrasi

Page 106: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

85

dilakukan guru memiliki hambatan maupun pendukung yang berdampak pada

perubahan hasil kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa lamban belajar.

Faktor pendukung yang memberikan dampak terhadap peningkatan

siswa lamban belajar salah satunya media pembelajran, dukungan orang tua,

motivasi belajar yang tinggi datang ke sekolah, tutor sebaya dari teman-teman

siswa lamban belajar. Sedangkan faktor penghambat yang mempengaruhi

seperti karateristik siswa lamban belajar memiliki kondisi mood yang kurang

baik, pemahaman dasar kurang, kondisi orang tua yang kurang berkontribusi.

Selain itu siswa lamban belajar sulit berpikir kompleks, daya ingat rendah,

lamban menyelesaikan tugas akademik dan non akademik.

Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara pada 26 April 2017

bersama Pak Eko selaku wali kelas 5 di SDN Sumbersari 2 yang mengatakan

bahwa:

Kalo untuk faktor pendukungnya itu kebutulan saya itu mencari

temannya yang bisa membimbing, bisa memberi tahu kadang-kadang

ada teman juga yang gak mau.Adanya bantuan dari teman-teman

kelasnya (tutor sebaya) dalam mengajarkan kesulitan yang dihadapi

siswa lamban belajar.99

Menggunakan metode ceramah sebenarnya saya paham kalo saya

hanya menggunakan metode ceramah seperti ini saya kira kesulitan

bagi mufida tapi kalo saya ngopeni mufida maka yang lain akan

terbengkalai.100

99Wawancara dengan guru kelas, Pak Eko wali kelas 5, Kamis, 26 April 2017 pukul

09.00.

100

Wawancara dengan guru kelas, Pak Eko wali kelas 5, Kamis, 26 April 2017 pukul

09.00.

Page 107: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

86

Demikian diperkuat dengan pernyataan hasil wawancara pada 28

April 2017 bersama Pak Erika selaku guru pembimbing khusus (GPK) di

SDN Sumbersari 2 yang mengatakan bahwa:

Pendukungnya yaa banyak mulai dari media, mulai dari apa namanya

cara. Orang tua itu meskipun slow learner itu gak pake shadow peran

orang tua harapan saya harus ikut serta karena mesikpun seperti fida

ndak didampingi orang tua harus pro aktif dengan saya, harus pro aktif

dengan guru reguler supaya membantu dia proses belajarnya.101

Kalo penghambatnya memang slow learner itu bad moodnya, yang

pertama emang emosinya gak stabil nah akibatnya pengaruhnya

bagaimana cara belajar dia mempengaruhi. Dan rata-rata kalo anak

slow learner memang berpikir terlalu dalam itu memang susah,

pemahamannya kan mudah hilang jangankan besok mungkin ganti

jam aja saya tanya lagi jam pertama jam kedua sudah hilang, gitu

sudah jadi kebiasaanya anak slow learner yaa. Kemudian itu kalo anak

slow learner itu butuh waktu yang lebih lama prosesnya jadi dia misal

mengerjakan satu soal.102

Dengan demikian pemilihan strategi pembelajaran matematika yang

tepat memberikan pengaruh terhadap dampak perubahan aspek kognitif,

afektif, dan psikomotorik siswa lamban belajar.Melalui kegiatan

pembelajaran yang sesuai dengan karateristik siswa lamban belajar dapat

mengoptimalkan dan memberikan peningkatan terhadap aktivitas belajar

siswa.Sehingga strategi pembelajaran matematika membantu siswa lamban

belajar untuk belajar dengan mudah dan menyenangkan tanpa merasa

kesulitan.Berdasarkan faktor pendukung dan penghambat diatas strategi

pembelajaran yang digunakan guru memberikan dampak terhadap hasil

belajar siswa lamban belajar siswa.

101

Wawancara dengan guru pembimbing khusus (GPK), Bu Erika, Jum’at 28 April 2017

pukul 08.45. 102

Wawancara dengan guru pembimbing khusus (GPK), Bu Erika, Jum’at 28 April 2017

pukul 08.45.

Page 108: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

87

Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara pada 26 April 2017

bersama Pak Eko selaku wali kelas 5 di SDN Sumbersari 2 yang mengatakan

bahwa:

Dampak perubahan dari segi kognitif siswa lamban belajar mengalami

peningkatan dari yang dulu tidak mau menulis menjadi mau menulis,

nilai dari semester lalu mengalami peningkatan meskipun tidak

mencapai KKM.Dampak perubahan dari segi afektif (sikap) siswa

lamban belajar mengalami peningkatan berani ngobrol dan bergaul

dengan teman-temannya, berkomunikasi, diam ketika mengikuti

pembelajaran.Dampak perubahan dari segi psikomotorik siswa

lamban belajar mengalami peningkatan aktif mengikuti olahraga,

mengikuti lomba mewarnai/menggambar.103

Untuk lebih menguatkan data hasil wawancara, maka peneliti

melakukan observasi pada 26 & 27 April 2017 di kelas 5, peneliti mengamati

dampak perubahan siswa lamban belajar ketika mengikuti pembelajaran

matematika, diantaranya yaitu:

a. Siswa lamban belajar memiliki motivasi dan semangat belajar dalam

mengikuti pembelajaran matematika dikelas reguler karena merasa

memiliki kesamaan dengan siswa normal lainnya, ada perubahan perilaku

malu-malu menjadi lebih percaya diri dalam mengerjakan soal latihan

matematika.104

b. Guru menggunakan metode ceramah/nasihat sehingga siswa lamban

belajar mengalami perubahan dalam akhlakul karimah, memiliki

motivasi belajar/semangat mengikuti pembelajaran dengan sungguh-

103

Wawancara dengan guru kelas, Pak Eko wali kelas 5, Kamis, 26 April 2017 pukul

09.00. 104

Observasi pembelajaran di kelas 5, Selasa 26 April 2017 pukul 08.10-11.00

Page 109: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

88

sungguh, berusaha dengan kemampuan yang dimiliki, belajar mandiri

tidak bergantung pada orang lain.105

Demikian diperkuat dengan pernyataan hasil wawancara pada 28

April 2017 bersamaBu Erika selaku guru pembimbing khusus (GPK) di SDN

Sumbersari 2 yang mengatakan bahwa:

Dampak perubahan dari segi kognitif nilai yang didapatkan siswa

lamban belajar rata-rata hampir mencapai KKM atau setara dengan

nilai KKM dibandingkan dengan di sekolah yang dahulu.Dampak

perubahan dari segi afektif (sikap) yang dulunya minder, pemurung

menjadi lebih percaya diri.Dampak perubahan dari segi psikomotorik

tidak ada masalah motorik halusnya (tulisan) tidak begitu bagus

sehingga sulit dibaca.106

Untuk lebih menguatkan data hasil wawancara, maka peneliti

melakukan observasi pada 04 Mei 2017 di kelas inklusi, peneliti mengamati

dampak perubahan siswa lamban belajar ketika mengikuti pembelajaran

matematika, diantaranya yaitu:

a. Guru menggunakan metode drill (latihan) secara terus menerus sehingga

siswa lamban belajar hafal perkalian (melatih kemampuan

mengingat).Siswa lamban belajar memiliki motivasi belajar yang tinggi

karena memiliki teman-teman yang sama dengannya di kelas inklusi.107

Peneliti juga mengambil dokumentasi berupa raport, hasil belajar,

produk dan portofolio siswa lamban belajar sebagaimana terlampir.

105

Observasi pembelajaran di kelas 5, Rabu 27 April 2017 pukul 07.00-08.45 106

Wawancara dengan guru pembimbing khusus (GPK), Bu Erika, Jum’at 28 April 2017

pukul 08.45. 107

Observasi pembelajaran di kelas inklusi, Kamis 04 Mei 2017 pukul 09.00-10.45.

Page 110: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

89

Dari hasil wawancara, pengamatan,dan dokumentasi di atas, peneliti

dapat mengetahui adanya dampak perubahan setekah penggunaan strategi,

pendekatan, dan metode pembelajaran matematika yang diterapkan guru SDN

Sumbersari 2 untuk siswa lamban belajar. Dari hasil penelitian tersebut

peneliti menemukan dampak perubahan segi kognitif, afektif, dan

psikomotorik siswa lamban belajar, diantaranya yaitu:

a. Dampak dari aspek kognitif, kemampuan menghafal perkalian/rumus

bangun ruang, mampu menyelesaikan soal latihan meskipun sangat

lamban, menyebutkan rumus bangun ruang balok dan kubus dengan

benar, dan peningkatan nilai matematika mencapai kriteria ketuntasan

minimal (KKM) dari semester sebelumnya.

b. Dampak dari aspek afektif siswa lamban belajar memiliki karateristik

pemalu, minder, pemurung, penakut, menutup diri mengalami perubahan

perilaku mudah berkomunikasi dengan guru dan teman-temannya,

bergaul, dan lebih percaya diri. Dalam pembelajaran matematika siswa

lamban belajar menyelesaikan tugas dengan antusias. Memiliki motivasi

belajar tinggi dalam mengikuti pembelajaran matematika.

Memperhatikan penjelasan guru ketika menerangkan pembelajaran

matematika.

c. Dampak dari aspek psikomotorik siswa lamban belajar memiliki

keterampilan dan olahraga yang membutuhkan kekuatan, mengikuti

lomba menggambar dan mewarnai. Dalam pembelajaran matematika

siswa lamban belajar, seperti: mengikuti seluruh aktivitas pembelajaran

Page 111: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

90

matematika dari awal sampai akhir, menuliskan soal latihan matematika

dengan tepat dan benar, partisipasi siswa lamban belajar dalam kerja

kelompok.

BAB V

PEMBAHASAN

4.3 Bagan dampak strategi pembelajara

Kognitif Afektif Psikomotorik

Mencapai nilai KKM

atau setara

Mampu

menyelesaikan tugas

Menyelesaikan tugas

dengan antusias

Motivasi belajar

tinggi

Menuliskan soal

latihan

Partisispasi dalam

kelompok

Kemampuan

menghafal

perkalian/rumus

bangun ruang

Memperhatikan

penjelasan guru

Mengikuti seluruh

kegiatan

pembelajaran

Dampak strategi

pembelajaran

Page 112: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

91

BAB V

PEMBAHASAN

Setelah peneliti mengumpulkan data hasil penelitian, yang diperoleh dari

wawancara (interview), observasi (pengamatan), dan data dokumentasiyang telah

peneliti kumpulkan di lapangan, maka selanjutnya peneliti melakukan analisis

data untuk menjelaskan lebih lanjut dari hasil penelitian tersebut.

Data yang telah diperoleh dan dipaparkan oleh peneliti akan dianalisa

sesuai dengan hasil penelitian yang mengacu pada beberapa rumusan masalah.

Berikut ini adalah hasil dari analisa peneliti tentang “Strategi Pembelajaran

Matematika Pada Siswa Slow Learner (Lamban Belajar) Di Sekolah Inklusi SDN

Sumbersari 2 Malang”.

1. Pendekatan pembelajaran matematika pada siswa slow learner (lamban

belajar) di kelas 5 sekolah inklusi SDN Sumbersari 2 Malang

Ruang lingkup strategi pembelajaran berangkat dari tujuan

pembelajaran, kemudian dicari bagaimana mencapai tujuan itu. Untuk itu

prosedural mencapai tujuan pembelajaran yakni adanya pendekatan yang

dipilih guru dalam proses pembelajaran untuk siswa lamban belajar.

Pendekatan pembelajaran merupakan strategi yang dapat memperjelas arah

yang ditetapkan atau kebijakan guru agar mencapai tujuan pembelajaran.

Tujuan pendekatan yang dilakukan guru yaitu mempermudah pemahaman

siswa lamban belajar atas pembelajaran matematika yang diberikannya. Oleh

karena itu, strategi dan metode pembelajaran yang digunakan guru dapat

bersumber atau bergantung dari pendekatan tertentu.

Page 113: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

92

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan dilapangan SDN

Sumbersari 2 Malang, pendekatan pembelajaran matematika yang digunakan

guru untuk siswa lamban belajar dikuatkan dengan teori, sebagai berikut:

a. Pembelajaran kompensasi menggunakan pendekatan instruksional adalah

pembelajaran yang mengubah presentasi konten untuk menghindari

kelemahan dasar siswa atau kekurangannya.108

Pembelajaran kompensasi

merupakan pembelajaran yang memberikan kemudahan proses belajar

untuk siswa lamban belajar dengan menggunakan media pembelajaran

seperti gambar/video, tutup botol.

b. Pembelajaran remidial menggunakan pendekatan individual adalah

pembelajaran yang dilakukan guru terhadap siswa lamban belajar dengan

memberikan bantuan dan bimbingan belajar secara individu untuk

memecahkan kesulitan belajar yang dialami.109

Pembelajaran remidial

merupakan solusi berupa pengulangan dalam rangka perbaikan terhadap

masalah siswa yang mengalami kesulitan belajar. Pembelajaran remidial

cocok diberikan untuk siswa lamban belajar yang memiliki nilai

akademis rendah pada semua pembelajaran terutama matematika.

c. Pembelajaran klasikal menggunakan pendekatan berpusat pada siswa

adalah kegiatan pembelajaran guru mengajar siswa reguler dan juga anak

berkebutuhuan khusus termasuk siswa lamban belajar di kelas reguler

dengan menggunakan kurikulum yang sama. Pendekatan pembelajaran

108

K. Dasaradhi, dkk, 30 Methods to Improve Learning Capability in Slow Learners, Vol.

4:ISSN2321-7065, (India: International Journal of English Language, Literature and Humanities,

2016), hlm. 560-561 109

Khirsnakumar dkk, Effectiveness of Individualized Education Program for Slow

Learners, Vol. 73 (2): 135-137, (India: Journal of Pediatrics, 2006), hlm. 3-4

Page 114: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

93

yang digunakan berpusat pada siswa (student center). Siswa dituntut

lebih aktif dalam proses pembelajaran, siswa lebih banyak beraktivitas,

mengamati, melakukan. Sedangkan guru sebagai fasilitator yang

berperan membantu dan mengarahkan kebutuhan siswa lamban

belajar.110

d. Pendekatan behavioristik adalah perubahan tingkah laku siswa setelah

terjadi proses belajar dalam diri siswa. Terjadinya perubahan tingkah

laku merupakan hasil suatu proses belajar.111

Perubahan tingkah laku

siswa lamban belajar terjadi melalui rangsangan (stimulus) yang

menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon). Stimulus yang

diberikan guru terhadap siswa lamban belajar berupa reward punishment

dan drill (latihan) yang menimbulkan respon berupa peningkatan

terhadap hasil belajar pembelajaran matematika.

Guru menerapkan pendekatan pembelajaran individual merupakan

solusi terhadap masalah siswa yang mengalami kesulitan belajar. Pendekatan

individual memberikan kesempatan kepada siswa reguler dan berkebutuhan

khusus untuk mendapat bimbingan belajar dari kesulitan yang dihadapi.

Proses interaksi pembelajaran antara guru dan siswa mampu meningkatkan

hasil belajar dengan cara melakukan pendekatan sesuai karateristik dan

kebutuhannya. Sehingga dengan penerapan pendekatan individual

memungkinkan melatih kemampuan atau potensi masing-masing siswa secara

110

Alfian Nur Aziz, dkk, Analisis Proses Pembelajaran Matematika pada Anak

Berkebutuhan Khusus (ABK) Slow Learner, Vol: ISSN: 2086-2334, (Semarang:Jurnal Matematika

Kreatif-Inovatif, 2015), hlm. 114-115 111

Hamzah B.Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2010), hlm. 7

Page 115: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

94

optimal. Siswa lamban belajar merupakan satu individu yang membutuhkan

dasar baik fisik maupun kebutuhan pribadi. Hal tersebut sesuai dengan teori,

menurut G.L. Reddy, R. Ramar, dan A. Kusuma, menjelaskan kebutuhan

siswa lamban belajar antara lain, sebagai berikut:112

a. Kebutuhan rasa aman

b. Kebutuhan menyanagi dan disayangi

c. Kebutuhan untuk diterima anak lain

d. Kebutuhan pengakuan dan percaya diri

e. Kebutuhan kemandirian dan tanggung jawab

f. Kebutuhan pengalaman dan aktivitas baru

2. Metode pembelajaran matematika pada siswa slow learner (lamban

belajar) di kelas 5 sekolah inklusi SDN Sumbersari 2 Malang

Siswa lamban belajar merupakan siswa yang memiliki nilai prestasi

belajar yang lebih rendah dari rata-rata karena mempunyai kemampuan

kecerdasan lebih rendah. Selain itu karakteristik siswa lamban belajar

mengalami kesulitan dalam berpikir kompleks, daya ingat rendah, dan sering

terlambat dalam menyelesaikan tugas. Untuk itu pemilihan dan penerapan

metode yang tepat membantu siswa lamban belajar mencapai tujuan

pembelajaran dengan baik. Guru perlu menciptakan pembelajaran dengan

menarik, mudah, dan menyenangkan bagi siswa lamban belajar. Sehingga

mempermudah guru dalam menyampaikan materi dengan metode

pembelajaran yang tepat.

112

G.L. Reddy, R. Ramar, dan A. Kusuma, Slow Learners: Their Psychology and

Instruction. (New Delhi: Discovery Publishing House, 2006), hlm. 64-66

Page 116: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

95

Metode pembelajaran adalah suatu cara yang direncanakan dan

digunakan pendidik dalam proses belajar mengajar agar tujuan dapat tercapai.

Metode pembelajaran matematika yang digunakan guru harus dapat

membangkitkan semangat dan motivasi belajar siswa lamban belajar. Selain

itu metode tersebut mampu mengembangkan kemampuan pengetahuan,

sikap, dan keterampilan siswa lamban belajar. Metode pembelajaran

matematika yang efektif dan tepat pemilihannya sesuai dengan pokok

bahasan tertentu akan meningkatkan daya serap siswa dalam belajar

matematika. Cara mengajar harus berimbang dengan cara belajar siswa

lamban belajar agar tercapai apa yang menjadi tujuan pembelajaran. Beberapa

jenis cara mengajar harus bervariasi sesuai dengan potensi kejiwaan dan

kecerdasan siswa lamban belajar.

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan dilapangan SDN

Sumbersari 2 Malang, metode pembelajaran matematika yang digunakan guru

untuk siswa lamban belajar dikuatkan dengan teori, sebagai berikut:

a. Metode ceramah

Metode ceramah merupakan sebuah metode mengajar dengan

menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada siswa.

Kegiatan pembelajaran yang menekankan pada penyampaian informasi

secara verbal dan cenderung searah (guru ke siswa) ini dapat terstruktur,

menggunakan teknologi rendah, dan memungkinkan. Metode ceramah

dalam pembelajaran matematika adalah salah satu cara penyampaian

materi matematika kepada siswa lamban belajar melalui komunikasi lisan

Page 117: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

96

baik di kelas reguler maupun kelas inklusi. Dengan metode ceramah guru

berharap kerangka dasar materi dapat lebih mudah diserap dan

dipahami.113

b. Metode tanya jawab

Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk

pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi

dapat pula dari siswa kepada guru. Dengan metode tanya jawab guru

mampu menggali dan mengukur pengetahuan kemampuan siswa lamban

belajar.114

Metode tanya jawab dapat digunakan untuk siswa reguler

maupun siswa lamban belajar. Pertanyaan yang digunakan guru bisa

berupa lisan maupun tulisan dengan menyesuaikan penyederhanaan

kalimat dan tingkat pemahaman siswa lamban belajar agar mampu

menjawab.

c. Metode demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan

guru memperagakan dan menunjukkan kepada siswa tentang suatu

proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar

tiruan. Metode demonstrasi merupakan cara yang digunakan guru untuk

memeragakan atau memberi contoh dari suatu materi pembelajaran

matematika kepada siswa lamban belajar. Dengan metode demonstrasi

113

Alfian Nur Aziz, dkk, Analisis Proses Pembelajaran Matematika pada Anak

Berkebutuhan Khusus (ABK) Slow Learner, Vol: ISSN: 2086-2334, (Semarang:Jurnal Matematika

Kreatif-Inovatif), hlm. 4 114

Alfian Nur Aziz, dkk, Analisis Proses Pembelajaran Matematika pada Anak

Berkebutuhan Khusus (ABK) Slow Learner, Vol: ISSN: 2086-2334, (Semarang:Jurnal Matematika

Kreatif-Inovatif), hlm. 4

Page 118: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

97

siswa lamban belajar yang mengalami kesulitan berpikir kompleks

sehingga mudah memahaminya secara konkrit.

d. Metode drill (latihan)

Metode latihan adalah suatu metode mengajar dimana siswa dilatih

untuk keterampilan atau kemampuan tertentu. Dengan metode latihan

untuk meningkatkan daya konsentrasi anak dan mengajarkan dengan

banyak memberikan latihan berupa soal matematika sehingga mereka

mempunyai keterampilan.115

Metode latihan dalam pembelajaran

matematika mengutamakan kemampuan siswa lamban belajar menghafal

rumus-rumus atau perkalian dan menyelesaikan pertanyaan dengan lebih

cepat dari sebelumnya. Latihan dilakukan secara terus menerus karena

siswa lamban belajar memiliki daya ingat rendah, pelupa dan lamban

menyelsaikan tugas. Sehingga latihan perlu diterapkan guru untuk

mengasah kemampuan atau keterampilan tertentu.

e. Metode tutor sebaya

Metode tutor sebaya merupakan suatu metode pembelajaran yang

dilakukan dengan cara memperdayakan siswa yang memiliki

pengetahuan tinggi dari siswa lainnya untuk menjadi tutor bagi teman-

temannya maupun siswa lamban belajar. Adanya tutor sebaya membantu

kesulitan siswa lamban belajar memahami materi. Melalui tutor sebaya

115

Ibid., hlm. 267

Page 119: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

98

siswa lamban belajar dapat dipercaya dilingkungan belajar sebaya

mereka.116

f. Metode penugasan

Metode penugasan adalah metode penyajian bahan dimana guru

memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.

Penugasan dapat diberikan kepada siswa lamban belajar di kelas

reguler/inklusi, pekerjaan rumah (PR), perpusatakaan dll. Metode

penugasan yang diberikan guru kepada siswa lamban belajar dengan

adanya modifikasi sesuai dengan tingkat kemampuan dan pemahaman

pengetahuan.

g. Metode permainan

Metode permaianan adalah metode belajar dengan melakukan

kegiatan yang menyenangkan, menggembirakan yang dapat menunjang

tercapainya tujuan intruksional matematika yang menyangkut aspek

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Permainan dapat mengandung nilai

matematika berupa keterampilan, pemahaman konsep, pemahaman dan

pemecahan masalah. Dengan metode permainan melatih siswa lamban

belajar tampil lebih berani dan percaya dengan teman-teman kelasnya.

Selain sebagai penyampaian informasi materi pembelajaran matematika,

permainan juga membantu menanamkan interaksi sosial siswa lamban

belajar.

116

Najma Iqbal Malik, dkk, Effect of Academic Interventions on the Development Skills

of Slow Learners, Vol. 27, No. 1, 135-151, (Pakistan: Journal Psychological Research, 2012), hlm.

141

Page 120: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

99

h. Metode reward punishment

Metode reward (penghargaan) and punishment (hukuman) adalah

metode pembelajaran yang digunakan guru untuk merangsang belajar

dalam kerangka mengembangkan potensi siswa. Guru memberikan

reward sebagai sebuah penghargaan yang didapatkan siswa lamban

belajar melalui usaha keras dalam mengerjakan soal latihan. Sehingga

adanya reward (penghargaan) mampu memberikan motivasi dan

semangat untuk siswa lamban belajar. Bentuk penghargaan berupa kata

pujian, seperti: “bagus, pintar, sip, ok”.

Untuk mendukung pembelajaran matematika guru membutuhkan media

pembelajaran sebagai sarana pendukung alat komunikasi dalam

menyampaikan informasi kepada siswa. Media pembelajaran merupakan

komponen penting yang dapat merangsang motivasi belajar siswa. Media

pembelajaran matemika adalah alat yang digunakan untuk menunjang

pembelajaran matematika agar siswa lebih memahami materi dan dapat

merangsang pola pikir siswa lamban belajar. Hal tersebut diperkuat dengan

teori, Alfian Nur Aziz dkk menjelaskan dalam penelitiannya untuk

mendukung pembelajaran matematika melalui tahapan proses mengamati,

menanya, mengumpulkan, mengasosiasi, dan mengkomunikasian. Guru

menggunakan beberapa sumber belajar dan media pembelajaran.117

Buku

guru/siswa, LKS, modul dan pengalaman siswa digunakan sebagai sumber

117

Alfian Nur Aziz, dkk, Analisis Proses Pembelajaran Matematika pada Anak

Berkebutuhan Khusus (ABK) Slow Learner, Vol: ISSN: 2086-2334, (Semarang:Jurnal Matematika

Kreatif-Inovatif, 2015), hlm. 114-115

Page 121: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

100

belajar utama. Selain itu sebagai pendukung buku guru menggunakan media

gambar, video, laptop dan LCD proyektor. Guru juga menggunakan media

alat peraga, media tutup botol sebagai alat bantu dalam materi perkalian.

3. Dampak penggunaan strategi pembelajaran matematika pada siswa slow

learner (lamban belajar) di sekolah inklusi SDN Sumbersari 2 Malang

Strategi pembelajaran matematika yang diterapkan guru memiliki

tujuan dan dampak bagi siswa lamban belajar. Dampak yang ditimbulkan

dapat berupa perubahan ke arah lebih positf maupun negatif. Dampak

perubahan yang terjadi dipengaruhi oleh berbagai faktor pendukung maupun

penghambat yang dialami guru. Berbagai macam faktor yang dapat

mempengaruhi proses pembelajaran siswa lamban belajar seperti

karakteristik, kebutuhan, lingkungan belajar, perhatian guru, orang tua dan

teman. Oleh karena itu, strategi pembelajaran yang tepat diharapkan

memberikan dampak perubahan pada peningkatan hasil prestasi siswa lamban

belajar.

Guru menggunakan strategi pembelajaran berdasarkan karateristik dan

kebutuhan siswa lamban belajar, serta karateristik masing-masing guru dalam

proses pembelajaran matematika. Sehingga tujuan pembelajaran dapat

tersampaikan secara optimal dan memberikan timbal balik berupa

peningkatan hasil belajar siswa lamban belajar. Dari kebutuhan dan

karateristik tersebut orang tua dan guru memiliki peran penting untuk

bertanggung jawab dalam menciptakan kondisi atau suasana belajar agar

siswa lamban belajar mampu mengikuti dan terpenuhi apa yang

Page 122: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

101

dibutuhkannya. Hal tersebut di kuatkan oleh teori, Nani Triani dan Amir

menjelaskan karakteristik anak lamban belajar ditinjau dari beberapa aspek,

sebagai berikut:118

a. Intelegensi

Ditinjau dari aspek inteligensinya, karakteristik siswa lamban belajar

meliputi: a) mengalami kesulitan hampir pada semua mata pelajaran yang

berhubungan dengan hafalan dan pemahaman; b) mengalami kesulitan

dalam memahami hal-hal abstrak; c) mempunyai hasil belajar yang lebih

rendah dibandingkan teman-teman sekelasnya, d)ketidakmampuan

menentukan tujuan jangka panjang, dan e) gangguan kosentrasi yang

mengakibatkan rentang perhatian pendek/singkat.119

b. Bahasa atau Komunikasi

Karakteristik bahasa atau komunikasi anak lamban belajar adalah adanya

masalah komunikasi, baik dalam menyampaikan ide atau gagasan

(bahasa ekspresif) maupun memahami penjelasan orang lain (bahasa

reseptif). Oleh karena itu, bahasa yang sederhana, singkat, dan jelas

sebaiknya digunakan dalam komunikasi dengan anak lamban belajar.

c. Emosi

Karakteristik emosi anak lamban belajar adalah memiliki emosi yang

kurang stabil. Hal ini ditunjukkan dengan anak lamban belajar yang cepat

118

Nani Triani dan Amir, Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Lamban Belajar(Slow

Learner), (Jakarta: Luxima, 2013), hlm. 10-12 119

Sangeeta Chauhan, Slow Learners: Their Psyhchology and Educational Programmes,

Vol. 1 Issue 8, December 2011, (Zenith: International Journal of Multidisciplinary Research

2013), hlm. 4-5

Page 123: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

102

marah, sensitif, dan mudah menyerah ketika mengalami tekanan atau

melakukan kesalahan.

d. Sosial

Karakteristik anak lamban belajar ditinjau dari aspek sosial adalah

biasanya kurang baik dalam bersosialisasi. Anak lamban belajar lebih

sering menarik diri saat bermain. Mereka belum dewasa dalam memiliki

hubungan dengan orang lain baik di lingkungan sekolah maupun di

masyarakat.120

Selain itu, anak lamban belajar lebih senang bermain

dengan anak-anak yang berusia di bawahnya. Anak merasa lebih aman

karena saat berkomunikasi dapat menggunakan bahasa yang sederhana.

e. Moral

Seperti pada umumnya, moral anak lamban belajar berkembang seiring

kematangan kognitif. Karakteristik moral anak lamban belajar adalah

mengetahui aturan yang berlaku, tetapi tidak memahami aturan tersebut.

Terkadang anak lamban belajar melanggar aturan karena kemampuan

memori mereka yang terbatas, sehingga sering lupa. Oleh karena itu,

sebaiknya anak lamban belajar sering diingatkan.

Siswa lamban belajar memiliki karateristik berbeda dengan siswa

reguler lainnya. Oleh karena itu, dapat diketahui dampak penggunaan strategi

pembelajaran matematika pada siswa slow learner (lamban belajar) di kelas 5

sekolah inklusi SDN Sumbersari 2 Malang, sangat mempengahuri terhadap

120

Rashmi Rekha Borah, Slow Learners: Role of Teachers and Guardians in Honing their

Hidden Skills, Vol. 3 No. 2 (2013), India: Research India Publications), hlm. 2

Page 124: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

103

tiga aspek tujuan pendidikan, yang meliputi: kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Hal tersebut sesuai dengan teori dari Taksonomi Bloom yang

menyatakan terdapat tiga ranah dalam proses pembelajaran, yaitu: kognitif

(pengetahuan), afektif (sikap), psikomotorik (keterampilan).121

a. Ranah Kognitif

Ranah kognitif adalah kemampuan intelektual siswa dalam

berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah, segala upaya yang

menyangkut aktivitas otak. Kognitif mencakup kemampuan-kemampuan

intelektual yang terdiri dari enam kemampuan, yang disusun secara

hirarkis mulai yang paling sederhana sampai yang paling kompleks,

meliputi:

1) Pengetahuan, yaitu kemampuan mengingat kembali hal-hal yang

telah dipelajari.

2) Pemahaman, yaitu kemampuan untuk memahami atau mengerti

sesuatu bahan yang telah dipelajari.

3) Penerapan, yaitu kemampuan menggunakan hal-hal yang telah

dipelajari untuk menghadapi situasi-situasi baru dan nyata.

4) Analisis, yaitu kemampuan menjabarkan sesuatu menjadi bagian-

bagian sehingga struktur organisasinya dapat dipahami.

5) Sintesis, yaitu kemampuan memadukan bagian-bagian menjadi

keseluruhan yang berarti.

121

Zahara Idris dan Lisma Jamal, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 1995), hlm.

33-34

Page 125: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

104

6) Penilaian, yaitu kamampuan memberikan penilaian terhadap sesuatu

berdasarkan kriteria intern atau kelompok ataru kriteria ekstern atau

yang ditetapkan terlebih dahulu.

Dampak penggunaan strategi pembelajaran matematika pada siswa

lamban belajar (Fida), seperti: kemampuan menghafal perkalian/rumus

bangun ruang, dan menyebutkan rumus bangun ruang dengan

benar.Peningkatan nilai matematika mencapai kriteria ketuntasan

minimal (KKM) dari semester sebelumnya.Meskipun nilainya lebih

rendah dibandingkan dengan siswa reguler.Namun adanya peningkatan

nilai matematika yang lebih baik atau setara.Siswa lamban belajar

mampu menyelesaikan tugas atau soal latihan matematika yang diberikan

guru meskipun dengan hasil yang kurang baik dan lamban

menyelesaikannya.

b. Afektif

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.

Afektif mencakup kemampuan-kemampuan emsoional dalam mengalami

dan menghayati sesuatu hal yang terdiri atas lima kemampuan yang

disusun secara hirarkis dari yang paling tidak mengikat pribadinya

samapai kepada yang mengikat, yang meliputi:

1) Kesadaran ialah kemampuan untuk memperhatikan sesuatu hal.

2) Partisipasi ialah kemampuan untuk turut serta dalam sesuatu hal.

3) Pengahayatan nilai ialah kemampuan untuk menerima nilai dan

terikat kepadanya.

Page 126: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

105

4) Pengorganisasian nilai ialah kemampuan untuk memiliki sistem nilai

dalam dirinya.

5) Karaterisasi diri ialah kemampuan untuk memiliki pola hidup (life

style), di mana sistem nilai yang berbentuk dalam dirinya mampu

mengawasi tingkah lakunya.

Dampak penggunaan strategi pembelajaran matematika pada siswa

lamban belajar (Fida), seperti: memiliki motivasi dan semangat belajar

yang tinggi mengikuti kegiatan pembelajaran matematika,

memperhatikan penjelasan guru ketika menerangkan pembelajaran

matematika, antusias dalam menyelesaikan tugas/soal latihan matematika

yang diberikan guru.

c. Psikomotorik

Ranah psikomotorik adalah kemampuan yang dihasilkan oleh

fungsi motorik manusia berupa keterampilan untuk melakukan sesuatu.

Psikomotorik mencakup kemampuan-kemampuan motorik menggiatkan

dan mengkoordinasikan gerakan. Ranah ini belum sempat dikembangkan

oleh B.Bloom, dkk. Namun, dikembangkan oleh para ahli lain, seperti

Kibler, Baher, Mills, Harrow, dan Simpson, aspek ini dikembangkan oleh

Harrow, yaitu:

1) Gerakan refleks ialah kemampuan melakukan tindakan-tindakan

yang terjadi secara tidak disengaja dalam menyambut sesuatu

rangsangan.

Page 127: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

106

2) Gerakan dasar ialah kemampuan melakukan pola-pola gerak yang

bersifat pembawaan dan terbentuk dari kombinasi gerakan-gerakan

refleks.

3) Kemampuan perseptual ialah kemampuan menerjemahkan

perangsang yang diterima melalui alat indera menjadi gerakan-

gerakan yang tepat.

4) Kemampuan jasmani ialah kemampuan dan gerakan-gerakan dasar

yang merupakan inti untuk memperkembangkan gerakan-gerakan

terlatih.

5) Gerakan-gerkan terlatih ialah gerakan-gerakan yang mantap dan

tingkat efesiensi tertentu.

6) Komunikasi nonderkursit ialah kemampuan melakukan komunikasi

dengan isyarat gerakan badan.

Dampak penggunaan strategi pembelajaran matematika pada siswa

lamban belajar (Fida), seperti: menuliskan soal latihan matematika

dengan tepat dan benar, partisipasi siswa lamban belajar dalam kerja

kelompok, mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran matematika dari

awal sampai akhir. Oleh karena itu dapat diketahui bahwa adanya

dampak peningkatan dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa

lamban belajar dalam pembelajaran matematika. Pemilihan dan

penentuan strategi pembelajaran yang tepat sangat mempengaruhi faktor

keberhasilan dan pencapian tujuan pembelajaran bagi siswa lamban

belajar.

Page 128: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

107

5.1 Bagan pembahasan hasil penelitian

Rumusan Masalah

1. Pendekatan pembelajaran

matematika 3. Dampak strategi

pembelajaran matematika

2. Metode pembelajaran

matematika

Pendekatan instruksional

Pendekatan individual

Pendekatan berpusat pada

siswa

Pendekatan behavioristik

Metode ceramah

Metode tanya jawab

Metode demonstrasi

Metode drill (latihan)

Metode tutor sebaya

Metode penugasan

Metode permainan

Metode reward punishment

Kognitif

Afektif

Psikomotorik

Mencapai nilai

KKM atau setara

Mampu

menyelesaikan tugas

Kemampuan

menghafal

perkalian/rumus

bangun ruang

Menyelesaikan tugas

dengan antusias

Motivasi belajar

tinggi

Memperhatikan

penjelasan guru

Menuliskan soal

latihan

Partisispasi dalam

kelompok

Mengikuti seluruh

kegiatan

pembelajaran

Page 129: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

108

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penelitian ini dapat

disimpulkan, sebagai berikut:

1. Pendekatan pembelajaran matematika pada siswa slow learner (lamban

belajar) di kelas 5 sekolah inklusi SDN Sumbersari 2 Malang

Pendekatan pembelajaran merupakan tolak ukur atau sudut pandang

yang dapat memperjelas arah yang ditetapkan atau yang disebut juga

kebijakan guru atau pengajar agar mencapai tujuan pembelajaran.Pendekatan

pembelajaran matematika yang diterapkan guru pada siswa lamban belajar di

kelas 5 sekolah inklusi SDN Sumbersari 2, meliputi: pendekatan

intruksional, pendekatan individual, pendekatan berpusat pada siswa (student

center), dan pendekatan behavioristik. Tujuan pendekatan yang dilakukan

guru yaitu mempermudah pemahaman siswa lamban belajar atas

pembelajaran matematika yang diberikannya.

2. Metode pembelajaran matematika pada siswa slow learner (lamban belajar)

di kelas 5 sekolah inklusi SDN Sumbersari 2 Malang

Metode pembelajaran adalah suatu cara yang direncanakan dan

digunakan pendidik dalam proses belajar mengajar agar tujuan dapat

Page 130: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

109

tercapai. Metode pembelajaran matematika yang digunakan guru harus dapat

membangkitkan semangat dan motivasi belajar siswa lamban belajar.

Metode pembelajaran matematika yang diterapkan guru pada siswa lamban

belajar di kelas 5 sekolah inklusi SDN Sumbersari 2, meliputi: ceramah,

ceramah, tanya jawab, demonstrasi, drill (latihan), tutor sebaya, penugasan

permainan, reward punishment. Pemilihan dan penerapan metode yang tepat

membantu siswa lamban belajar mencapai tujuan pembelajaran dengan baik.

3. Dampak penggunaan strategi pembelajaran matematika pada siswa slow

learner (lamban belajar) di sekolah inklusi SDN Sumbersari 2 Malang

Dampak merupakan pengaruh yang terjadi berupa positif maupun

negatif dari suatu kegiatan tertentu.Strategi pembelajaran matematika yang

diterapkan guru memiliki tujuan dan dampak terhadap hasil prestasi siswa

lamban belajar. Dampak strategi pembelajaran matematika yang diterapkan

guru pada siswa lamban belajar di kelas 5 sekolah inklusi SDN Sumbersari

2, meliputi tiga aspek: kognitif (pengetahuan) siswa lamban belajar berupa

mencapai nilai KKM dari semester sebelumnya, menyelesaikan soal latihan,

kemampuan menghafal, dan menyebutkan rumus bangun ruang. Afektif

(sikap) siswa lamban belajar berupa memiliki motivasi dan semangat belajar

yang tinggi mengikuti kegiatan pembelajaran matematika, memperhatikan

penjelasan guru, antusiasdalam menyelesaikan tugas/soal latihan

matematika.Psikomotorik (keterampilan) siswa lamban belajar berupa

Page 131: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

110

mampu menuliskan soal latihan dengan benar, mengikuti seluruh kegiatan

pembelajaran matematika, dan partisipasi dalam kerja kelompok.Pemilihan

dan penentuan strategi pembelajaran yang tepat sangat mempengaruhi faktor

keberhasilan dan pencapian tujuan pembelajaran bagi siswa lamban belajar.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka saran yang dapat disampaikan

oleh peneliti, sebagai berikut:

1. Guru kelas sebaiknya meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak,

seperti orang tua siswa lamban belajar dan guru pembimbing khusus (GPK)

untuk mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan lanjutan siswa lamban belajar.

2. Guru kelas sebaiknya mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman

dalam menangani siswa lamban belajar, mengingat setiap keterbatasan

bimbingan yang diberikan guru pembibing khusus (GPK).

3. Guru pembimbing khusus (GPK) sebaiknya menggunakan media

pembelajaran yang bervariasi untuk menunjang proses pembelajaran

matematika siswa lamban belajar.

4. Kepala sekolah sebaiknya meningkatkan kebijakan untuk menambah sarana

dan prasarana untuk siswa lamban belajar di dalam proses pembelajaran

matematika.

Page 132: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

111

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikolog Belajar. Jakarata: Rineka

Cipta.

Abdul, Kadir. 2012. Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Kharisma Putra Utama.

Arsjad, Rizal H. 2013. Pendekatan Konstektual Dalam Pembelajaran (Penerapnnya

Pada Anak Disabilitas Belajar). Manado: Penerbit STAIN Manadi Press.

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Aziz, Alfian Nur dkk.Analisis Proses Pembelajaran Matematika pada Anak

Berkebutuhan Khusus (ABK) Slow Learner.UNNES Journal. Vol: VI (2)

(2015). Di akses pada tanggal 12 Desember 2016 pukul 16.00

Chauhan, Sangeeta. Slow Learners: Their Psyhchology and Educational

Programmes, Vol. 1 Issue 8 Desember 2011.International Journal of

Multidisciplinary Research. Diakses pada tanggal 15 Desember 2016 pukul

17:58

Darwati, Tri. 2014. Penanganan Anak Slow Learner Melalui Metode Demonstrasi.

Skripsi. FKIP, Pendidikan Guru Anak Usia Dini, Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Dasaradhi K, dkk. 30 Methods to Improve Learning Capability in Slow Learners,

Vol. IV Issue II Februari 2016.International Journal of English Language,

Literature and Humanities. Di akses pada tanggal 12 Desember 2016 pukul

16.00

Denis, Enrica yang diterjemahkan dari buku J. David Smith. 2006. Inklusi Sekolah

Ramah Untuk Semua. Bandung: Komp. Cijambe Indah.

Page 133: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

112

Emirfan TM. 2013. Panduan Lengkap Orangtua & Guru untuk Anak dengan

Diskalkulia. Yogyakarta: Javalitera.

Geniofam. 2010. Mengasuh & Mensukseskan Anak Berkebutuhan Khusus.

Yogyakarta: Garailmu.

Gulo, W. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad. 2011. Belajar dengan Pendekatan

PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif,

Menarik. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamzah, Ali dan Muhlisrarini.2014.Perencanaan dan Strategi Pembelajaran

Matematika. Depok: Rajagrafindo Persada.

Heruman, 2007.Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar,Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Idris, Zahara dan Lisma Jamal. 1992. Pengantar Pendidikann. Jakarta: Grasindo.

Ilmu, Mikhraj Khazanah. 2011. Al-Fattah (Al-Qur’an 20 Baris Terjemah). Bandung:

Mikhraj Khazanah Ilmu.

Jamaris, Martin kesulitan. 2014. Belajar: Perspektif, Asesmen, dan

Penanggulangannya Bagi Anak Usia Dini dan Usia Sekolah. Bogor: Katalog

Dalam Terbitan.

Khirsnakumar dkk.Effectiveness of Individualized Education Program for Slow

Learners. Vol. 73 (2): 2006. Journal of Pediatrics. Diakses pada tanggal 15

Desember 2016 pukul 17:58

Malik, Sufiana Khatoon. 2010. An Innovation Collaborative Group Learning

Strategy for Improving Learning Achievement of Slow Learners. National

University of Modern Languages Islamabad.Vol. 4, No. 2, 2010. Di akses

pada tanggal 12 Desember 2016 pukul 16.00

Page 134: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

113

Malik, Najma Iqbal dkk.Effect of Academic Interventions on the Development Skills

of Slow Learners, Vol. 27, No. 1, 135-151. Journal Psychological Research.

Di akses pada tanggal 12 Desember 2016 pukul 16.00

Margono S. 2004. Metode Penelitian Pendidikan.Jakarta : Rineka Cipta.

Masroza, Fitria. Pravelensi Anak Berkesulitan Belajar. Jurnal Ilmiah Pendidikan

Khusus. Vol. 4 No. 1 Januari 2013.E-Jupekhu. Diakses pada tanggal 15

Desember 2016 pukul 17:58

Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Mulyadi. 2008. Diagnosis Kesulitan Belajar & Bimbingan Terhadap Kesulitan

Belajar Khusus. Yogyakarta:Nuha Litera.

Mumpuniarti. 2007. Pendekatan Pembelajaran bagi Anak Hambatan Mental.

Yogyakarta: Kanwa Publisher.

Novembli, Meta Silfia. Layanan Proses Pembelajaran Pada Anak Berkesulitan

Belajar. Vol: 4 Nomor 1 Maret 2015. Solok: Ejurnal UNP. Di akses pada

tanggal 12 Desember 2016 pukul 16.00

Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas.

Jakarta: Kencana.

Rahmayanti, Annisa. 2015. Layanan Guru Bagi Siswa Lamban Belajar. Skripsi. FIP,

Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar, Universitas Negeri Yogyakarta.

Reddy, G. Lokanadha, R. Ramar, dan A. Kusuma. 2006. Slow Learners: Their

Psychology and Instruction. New Delhi: Discovery Publishing House.

Rekha Borah, Rashmi. 2013. Slow Learners: Role of Teachers and Guardians in

Honing their Hidden Skills. International Journal of Educational Planning

Page 135: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

114

&Administration.Vol. 3 No. 2 (2013).Research India Publications. Diakses

pada tanggal 15 Desember 2016 pukul 17:58

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Siswanti, Yuni. 2014. “Perkembangan Sosial Siswa Slow Learner”. Skripsi. FIP

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Yogyakarta.

Suherman, Erman. 1968. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Dirjen

Dikdasmen Depdikbud.

Sukardi.2005. Metodologi Penelitian Pendidikan; Kompetensi dan

Praktiknya.Jakarta: PT BumiAksara.

Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, kaulitatif, R & D. Bandung: Alfabeta.

Sutijan. 2011. Mengajar Peserta Didik Lambat Belajar DI Sekolah Dasar. Vol. 2,

Desember 2011.Jurnal Rehabilitasi dan Remediasi (JRR). Di akses pada

tanggal 12 Desember 2016 pukul 16.00

Triani, Nani dan Amir. 2013. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Lamban

Belajar (Slow Learner). Jakarta: Luxima.

Yusuf, Munawir. 2005. Pendidikan Bagi Anak dengan Problema Belajar. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Direktorat Ketenagaan.

Page 136: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 137: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL
Page 138: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL
Page 139: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL
Page 140: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL
Page 141: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

1. Identitas Sekolah

Keadaan dan keberadaan SDN Sumbersari 2 Tahun ajaran 2016/2017:

Nama Sekolah : SDN Sumbersari 2 (inklusi)

Akreditasi : Terakreditasi A

NSS : 101056104075

Propinsi : Jawa Timur

Otonomi Daerah : Kota Malang

Kecamatan : Lowokwaru

Kelurahan : Sumbersari

Jalan : Bendungan Sutami I No. 24

Kode Pos : 65145

Telepon : (0341) 574944

E-mail : [email protected]

Website : -

Faximile : -

Daerah : Perkotaan

Status Sekolah : Negeri

Kelompk Sekolah : SD Imbas

1. Pendampingan/ pembimbingan

Reguler

Akademik:

a. Membimbing siswa dibidang MIPA berupa siswa berlatih

menggunakan media pembelajaran IPA sehingga siswa menemukan

sendiri materi yang dipelajari.

b. Menambah jam pelajaran setelah jam efektif.

Non Akedemik:

a. Olahraga tambahan setiap hari sabtu

b. Pramuka hari kamis (ekstrakulikuler)

c. Terbang jidor hari sabtu (ekstrakulikuler)

Page 142: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

d. Tartil Al-Qur’an setiap hari sabtu

e. Komputer (ekstrakulikuler)

ABK

Akademik:

a. Mendampingi dan membimbing siswa ABK dalam pembelajaran

reguler sehingga siswa ABK bisa lebih cepat menangkap materi

pembelajaran.

b. Menambah jam pelajaran setelah jam efektif.

Non Akademik:

a. Pengembangan diri berupa menanyi lagu wajib

b. Mengaji Asmaul Husna

c. Keterampilan kemandirian

Page 143: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

Pedoman Wawancara Guru Kelas

Subyek Penelitian : Eko Wahyudi A. MA, Pd

Hari/ Tanggal : Rabu, 26 April 2017

Waktu : 08.45

Tempat : Di kelas 5

No. Pertanyaan Jawaban Kesimpulan

1. Bagaimana strategi

pembelajaran

matematika yang

digunakan guru pada

siswa lamban belajar?

Yaa untuk strategi pembelajarannya saya melihat

kemampuan anak dulu, paling tidak harus tau latar

belakangnya dulu tentunya mencari strategi yang

paling mudah dipahami oleh anak mencari paling yang

mudah.

Karena saya sudah berkomunikasi sebelumnya sama

bu erika, sementara mufida itu sama bu erika dicoba

untuk mengikuti reguler jadi memang dilepas

disengaja memang untuk dilepas dulu tetapi untuk

sampai saat ini, sudah ada perkembangan anaknya itu

sudah bisa mengikuti pembelajaran reguler walaupun

tidak sepenuhnya.

Guru menggunakan strategi pembelajaran

berdasarkan kemampuan siswa lamban

belajar yang mudah dan dapat dipahami.

Pembelajaran yang digunakan secara

klasikal menyeluruh untuk siswa reguler

maupun lamban belajar. Guru kelas tidak

memberikan perlakuan khusus atau

bimbingan belajar untuk siswa lamban

belajar. Bimbingan khusus didapatkan

pada pembelajaran di kelas inklusi.

2. Bagaimana pendekatan

pembelajaran

matematika yang

digunakan guru pada

siswa lamban belajar?

Kalo pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa

karena untuk kurikulum seperti sekarang ini yang lebih

aktif siswa daripada gurunya jadi harus lebih banyak

fokusnya itu ke siswa.

Guru menggunakan pendekatan berpusat

pada siswa (student center).

3. Bagaimana metode

pembelajaran

matematika yang

digunakan guru pada

Metode ceramah yaa ada, kemudian komunikasi

wawancara, teman sejawat maksutnya mengkoreksi

dengan menukar hasil jawaban. Sebenarnya fida ini

kalo saya perhatikan kelemahannya itu memahami

Guru menggunakan metode ceramah

untuk menjelaskam materi, teman sejawat

untuk mengkoreksi hasil jawaban antar

bangku, metode permainan (kursi panas),

Page 144: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

siswa lamban belajar? bacaan, nah kalo matematikanya itu belum meskipun

hitungan. Kalo presentasi itu dia berani maju ke depan.

Metode permainan saya pernah semacam kursi panas

jadi dibentuk beberapa kelompok yang nanti akan

mengadakan tanya jawab.

kolaboratif (kerja kelompok).

Pembelajaran yang digunakan guru

secara reguler untuk seluruh siswa

reguler maupun anak berkebutuhan

khusus.

4. Apakah guru

menerapkan

pembelajaran

kooperatif (kerja sama)

untuk siswa lamban

belajar dalam

pembelajaran

matematika?

Menggunakan metode kooperatif kalo kerja kelompok

dia bisa, kalo fida sebelumnya semester satu memang

cuma ikut-ikutan saja tapi kalo sekarang sudah mulai

aktif sudah mulai maulah, mau untuk mengerjakan

walaupun hasilnya gak maksimal.

Guru menerapkan pembelajaran

kooperatif untuk siswa lamban belajar.

Serta siswa lamban belajar mampu

berkonrtibusi dalam kelompoknya.

5. Mengapa guru

menggunakan strategi,

pendekatan dan metode

tersebut untuk siswa

lamban belajar?

Yang pertama untuk menyimbangkan antara yang

reguler dengan anak berkebutuhan khusus supaya

sama-sama dapat pembelajaran itu. Selain itu

sebenarnya saya juga ada kendala ya mufida itu, disisi

lain karena saya sebelum pembelajaran itu kemarin

sudah berkomunikasi sama bu erika bahwa saya sudah

mengalami kesulitan walaupun sedikitlah mengalami

kesulitan mufida itu mengkuti pembelajaran reguler

daripada nanti mengorbankan yang lain. Jadi intinya

untuk kolaborasi/ kerja sama.

Guru menggunakan strategi, pendekatan,

dan metode karena untuk

menyeimbangkan kebutuhan antara siswa

reguler dengan anak berkebutuhan

khusus.

6. Apa saja sumber dan

media (alat peraga)

yang digunakan dalam

pembelajaran

matematika untuk siswa

Untuk matematika sementara saya menggunakan

gambar, video menggunakan LCD proyektor.

Guru menggunakan media pembelajaran

gambar, video, dan LCD proyektor

dalam pembelajaran matematika secara

reguler.

Page 145: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

lamban belajar?

7. Bagaimana ruang

lingkup materi (pokok

materi) yang

disampaikan guru untuk

siswa lamban belajar?

Kalo untuk penerapan materi itu dari sederhana dulu

dari dasar dulu walaupun disini sudah kelas 5 tetap

saya menggunakan dasar dulu seperti contohnya tadi

itu mencari rumus valome balok dalam pembelajaran

sebelumnya sudah saya jelaskan dari dasar dulu baru

ke contoh.

Ruang lingkup materi yang disampaikan

guru untuk siswa lamban belajar sama

dengan siswa reguler, dari dasar dulu

seperti contoh kemudian ke materi inti.

8. Bagaimana bahasa yang

digunakan guru untuk

menjelaskan materi

pembelajaran

matematika untuk siswa

lamban belajar?

Menggunakan bahasa Indonesia semuanya, bahasa

persatuan.

Guru menggunakan bahasa Indonesia

untuk siswa lamban belajar.

9. Apakah guru

mengulangi materi

yang disampaikan

secara individual untuk

siswa lamban belajar?

Tidak ada pengulangan materi untuk siswa lamban

belajar.

Guru tidak mengulangi materi yang

belum dipahami siswa lamban belajar

karena pembelajaran secara klasikal,

pembelajaran secara individu hanya di

kelas inklusi.

10. Apakah ada perlakuan

khusus untuk siswa

lamban belajar ketika

mengikuti pembelajaran

matematika?

Tidak ada perlakuan khusus, memang kemarin sudah

katakan memang sengaja dari bu erika diikutkan

reguler istilahnya dicoba apakah dia mampu mengikuti

reguler atau tidak.

Guru tidak memberikan perlakuan

khusus untuk siswa lamban belajar

karena pembelajaran secara klasikal.

Dengan tujuan mengukur kemampuan

siswa lamban belajar dalam mengikuti

kelas reguler.

11. Bagaimana cara guru

menekankan

pemahaman konsep

pembelajaran

Untuk penekanan pemahaman konsep yaitu yaa anak-

anak ini harus optimis istilahnya itu jangan menyerah

misalnya kadang-kadang untuk muatan matematika

anak-anak belum pembelajaran dimulai anak-anak

Guru menekankan pemahaman konsep

matematika dengan memberikan nasehat

dan motivasi belajar. Serta menggunakan

metode drill (latihan) secara terus menrus

Page 146: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

matematika pada siswa

lamban belajar?

sudah loyo. Sebenarnya cuma satu saja anak-anak itu

saya perhatikan masih banayak yang belum hafal

perkalian dan juga rumus ini wajib. Dan anak-anak ini

saya sering mengingatkan (pengulanagan) jadi saya

setiap hari terus untuk mengetes perkalian.

untuk meningkatan kemampuan

menghafal siswa.

12. Bagaimana cara guru

memberikan contoh

dengan mengaitkan

materi dan kehidupan

siswa lamban belajar?

Kadang-kadang saya dikaitkan untuk kehidupan

sehari-hari siswa kadang-kadang tidak yaa.

Tergantung materinya seperti semisal satuan gram

saya bisa menggunakan kegiatan sehari-hari seperti

disuruh ibu beli gula pake cerita/soal cerita.

Guru mengaitkan materi dan kehidupan

siswa lamban belajar berdasarkan materi

yang yang sedang dibahas melalui

kegiatan sehari-hari.

13. Bagaimana cara guru

memberikan tugas/soal

latihan untuk siswa

lamban belajar dalam

pembelajaran

matematika? apakah

sama dengan siswa

normal atau tidak?

Tidak ada modifikasi tugas/soal latihan untuk siswa

lamban belajar.

Guru tidak memberikan modifikasi

tugas/soal latihan untuk siswa lamban

belajar. Jadi soal latihan yang diberikan

sama dengan siswa reguler.

14. Bagaimana cara guru

membantu siswa

lamban belajar dalam

mengerjakan tugas/soal

latihan dikelas

(membimbing)?

Tidak ada bantuan untuk fida karena bantuan dalam

pembelajaran akan diberikan bu erika di kelas inklusi.

Guru tidak memberikan bantuan dalam

mengerjakan tugas/soal latihan kepada

siswa lamban belajar karena bimbingan

akan diberikan guru pembimbing khusus

di kelas inklusi.

15. Apakah guru

memberikan PR untuk

siswa lamban belajar?

Tugas disamakan dengan yang lain dengan siswa

normal.

Guru memberikan PR untuk siswa

lamban belajar sama dengan siswa

reguler.

16. Bagaimana faktor Kalo untuk faktor pendukungnya itu kebutulan saya Faktor pendukung penggunaan strategi,

Page 147: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

pendukung dalam

penggunaan (strategi,

pendekatan, dan

metode) pembelajaran

matematika yang

diterapkan guru untuk

siswa lamban belajar?

GK dan GPK

itu mencari temannya yang bisa membimbing, bisa

memberi tahu kadang-kadang ada temen juga yang

gak mau. Jadi daya sering pindah-pindah temen

bangkunya beberapa kali untuk mencari temannya

yang betul-betul mau dia nyaman duduk dengan fida

akhirnya saya menemukan fida duduknya dengan si

dewi karena nanti saat mengerjakan tugas dia

membantu walaupun tidak secara keseluruhan tapi dia

membantu caranya begini.

pendekatan metode pembelajaran

matematika adalah adanya bantuan dari

teman-teman kelasnya (tutor sebaya)

dalam mengajarkan kesulitan yang

dihadapi siswa lamban belajar. Adanya

dukungan dari teman-teman siswa

lamban belajar untuk menerima

kekurangannya dan memberikan kasih

sayang.

17. Bagaimana faktor

penghambat dalam

penggunaan (strategi,

pendekatan, dan

metode) pembelajaran

matematika yang

diterapkan guru untuk

siswa lamban belajar?

Menggunakan metode ceramah sebenarnya saya

paham kalo saya hanya menggunakan metode ceramah

seperti ini saya kira kesulitan bagi mufida tapi kalo

saya ngopeni mufida maka yang lain akan

terbengkalai. Jadi kemarin saya sudah bilang ke bu

erika kalo saya merasa kesulitan kalo saya

menyampaikan ini fidanya gak ngerti, tapi kalo ke

mufida saja yang lainnya malah terhambat. Mufida ini

apa saya sampaikan ini belum paham. Kalo tanya

jawab itu nyambung, kalo untuk tanya jawab semua

kelas dia belum bisa. Kalo ditunjuk menjawab dia,

kalo secara klasikal semua belum pernah. Kalo

penugasan dia selalu mengerjakan walaupun hasilnya

kurang maksimal tapi dia sudah ada perubahan dari

sebelumnya.

Faktor penghambat penggunaan strategi,

pendekatan metode pembelajaran

matematika adalah apabila guru

menggunakan metode ceramah siswa

lamban belajar kurang mendapat

perhatian karena guru menggunakan

metode ceramah secara klasikal. Metode

tanya jawab guru mengalami hambatan

siswa lamban belajar malu bertanya

ketika pembelajaran secara klasikal.

Metode penugasan nilai yang didapat

siswa lamban belajar masih kurang,

belum mencapai KKM reguler.

18. Bagaimana dampak

perubahaan setelah

penggunaan (strategi,

pendekatan, dan

Perubahan kognitifnya itu sangat banyaklah sekitar

60% kalo dulu dia itu tidak mau ditinggal sama orang

tua, kalo sekarang gak mau ditunggu, kalo disuruh

nulis dia mau tapi terpaksa tapi sekarang dia mau

Dampak perubahan dari segi kognitif

siswa lamban belajar mengalami

peningkatan dari yang dulu tidak mau

menulis menjadi mau semester lalu

Page 148: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

metode) pembelajaran

matematika baik dari

segi aspek kognitif,

afektif, dan

psikomotorik bagi

siswa lamban belajar?

nulis, kalo didekte dia sekarang gak mau, dia mandiri.

Nilainya ada peningkatan sudah banyak 70% tapi

belum mencapai KKM, untuk sementara KKM untuk

mufida ini mengikuti reguler tapi nanti untuk kenaikan

kelas ini saya masih nunggu kebijakan bu erika.

Perubahaan sikap sudah banyak perubahan, berbicara

dengan teman, kalo dulu itu dia sekarang sudah ada

komunikasi kemudian sikapnya itu kalo dulu sering

tolah-toleh kadang umek sendiri, main sendiri tapi

sekarang itu anteng, bisa bergaul dengan teman-

temannya kalo ada kerja kelompok sudah gak malu-

malu lagi. Perubahan psikomotorik dia selalu ikut

kegiatan olahraga, ada lomba mewarna/menggambar

dia sangat aktif ikut. Kalo olahraga dia selalu

mengikuti tapi kurang maksimal.

mengalami peningkatan meskipun tidak

mencapai KKM.

Dampak perubahan dari segi afektif

(sikap) siswa lamban belajar mengalami

peningkatan berani ngobrol dan bergaul

dengan teman-temannya, berkomunikasi,

diam ketika mengikuti pembelajaran.

Dampak perubahan dari segi

psikomotorik siswa lamban belajar

mengalami peningkatan aktif mengikuti

olahraga, mengikuti lomba

mewarnai/menggambar

Page 149: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

Pedoman Wawancara Guru Pembimbing Khusus (GPK)

Subyek Penelitian : Erika D. Lestari, S. Psi

Hari/ Tanggal : Jum’at, 28 April 2017

Waktu : 08.45

Tempat : Di ruang sumber

No. Pertanyaan Jawaban Kesimpulan

1. Bagaimana strategi

pembelajaran

matematika yang

digunakan pada siswa

lamban belajar?

Kalo matematika itu perlu materinya disederhanakan

ada penyederhanaan, menyederhanakan materi baik

itu soal cerita atau berupa angka-angka.

Pembelajaran remidial teaching pasti menggunakan

karena anak slow learner cirinya sekarang ditanya

besok pasti lupa itu cirinya. Jadi materi itu saya

ngambil dari guru kelas jadi apa yang belum dia

paham saya ulangi lagi kemudian saya sederhanakan

juga, evaluasi jika memang dia kesulitan di dalam

mencernaan saya sederhanakan lagi maksutnya ini

gini, memahamkan dia biar ngeh. Kao remdial itu

otomatis individual karena cirinya slow learner itu

dia harus face to face tatap muka secara langsung

secara individu.

Guru menggunakan strategi pembelajaran

matematika dengan menyederhanakan

materi. Guru menerapkan pembelajaran

kompensasi melalui perubahan materi

untuk menimalisir kelemahan dasar siswa

lamban belajar melalui soal cerita dan

penyederhanaan materi.

Pembelajaran remidial untuk

menghilangkan kelemahan dasar siswa

lamban belajar secara individu untuk

perbaikan dalam pembelajaran. Adanya

pengulangan materi dengan teknik drill

(latihan) dan evaluasi yang belum

dipahami siswa lamban belajar.

2. Bagaimana pendekatan

pembelajaran

matematika yang

digunakan pada siswa

lamban belajar?

Kalo pendekatannya metode itu fleksibel yaa kadang

anak slow learner itu bad mood kadang gak yaa,

kadang nyantol kadang gak. Pada saat itu dia masih

mengalami misalnya dia ada masalah dengan emosi

dia marah-marah habis dia cemberut habis dimarahi

ibunya di rumah gitu itu saya gak akan masukan

materi dulu tunggu emosinya stabil dulu. Kalo

Guru menggunakan pendekatan

pembelajaram berdasarkan

keadaan/kondisi psikologi siswa lamban

belajar. Pendekatan secara individual

untuk siswa lamban belajar.

Page 150: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

pendektannya secara individual kemudian diajari

secara pribadi itu mungkin lebih efesien.

3. Bagaimana metode

pembelajaran

matematika yang

digunakan pada siswa

lamban belajar?

Metode banyak sekali, sama yaa strategi itu sama

yaa. Kalo dibuat ceramah dia mungkin masuk telinga

kiri keluar telinga kanan, kalo diskusi pun dengan

kelompok dia itu hanya istilahnya anak bawang yaa.

Kalo latihannya itu kalo evaluasi latihan soal itu

sama yaa, tapi nanti dia itu melenceng jauh karena

bobot nilai angkanya terlalu tinggi saya turunkan

gradenya sampai pelan-pelan menyesuaikan dengan

yang ada di kelas reguler. Latihanya gak setiap hari

mungkin satu minggu bisa 4 kali karena murid slow

learner kita juga banyak.

Guru menggunakan metode ceramah,

tanya jawab, drill (latihan) dalam

pembelajaran matematika untuk siswa

lamban belajar.

4. Mengapa guru

menggunakan strategi,

pendekatan dan metode

tersebut untuk siswa

lamban belajar?

Ya karena memang maunya seperti itu, kebutuhannya

memang seperti itu berdasarkan sifat dan

karakteristiknya.

Guru menggunakan strategi, pendekatan

dan metode berdasarkan kebutuhan dan

karateristik siswa lamban belajar.

5. Apa saja sumber dan

media (alat peraga) yang

digunakan dalam

pembelajaran

matematika siswa

lamban belajar?

Macem-macem yaa medianya, bisa dari reguler

andaikan dia tidak bisa saya menggunakan tutup

botol untuk penjumlahan yaa terus deka-deka apa aja

media yang ada disini yang bisa saya gunakan. Kalo

gambar pasti, kalo video reguler pasti menggunakan.

Kalo slow learner harus benda-benda konkrit yang

ada yaa. Sumber belajar banyak lingkungan, buku-

buku tema dia, yang lebih tertarik sumber belajarnya

itu pengalaman. Mereka tertarik karena dia pernah

mengalami, jadi gak bosen ceramah saja itu

Media pembelajaran yang digunakan

bermacam-macam misal tutup botol

untuk berhitung penjumlahan, media

gambar dan benda-benda konkrit lainnya.

Sumber belajar dari buku materi,

lingkungan, pengalaman siswa.

Page 151: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

kayaknya bosen yaa.

6. Bagaimana ruang

lingkup materi yang

disampaikan guru untuk

siswa lamban belajar?

Ruang lingkup materinya kalo kami kelas inklusi itu

mengikuti saja yang di kelas reguler. Kalo dia gak

mampu disana saya lihat kan hasilnya ooh saya lihat

hasilnya di bawah KKM gitu ooh berarti anaknya itu

prosesnya harus diubah, caranya harus diubah.

Ruang lingkup materi mengikuti

pembelajaran yang ada dikelas reguler.

Materi menyesuaikan dengan kesulitan

yang dialami siswa lamban belajar

dikelas reguler.

7. Apakah siswa lamban

belajar diberikan

tugas/soal-soal latihan

khusus (modifikasi)

dalam pembelajaran

matematika?

Untuk modifikasi soalnya mungkin diturunkan

gradenya, angkanya diturunkan misalnya disana

latihan soal 5 disana, 5 itu dia salah 4 gitu yaa cuma

1 saya pelajari dulu mungkin anak slow learner itu

kesulitan memahami kalimatnya disederhanakan,

biasanya soal itu muter-muter aja gak taunya kan

ternyata pertanyaannya hanya itu saja, itu saya

sederhanakan maksutnya.

Guru memberikan tugas/soal latihan

pembelajaran matemtika dengan

memodifikasi tingkat kesulitan dan

menyederhanakan kalimat yang

digunakan.

8. Bagaimana perlakuan

khusus yang diberikan

untuk siswa lamban

belajar dalam

pembelajaran

matematika?

Kalo perlakuan khusus itu rewardnya itu secara gak

harus dengan kebendaan yaa, mungkin dengan pujian

diberi pujiaan nilai tambahan atau pun bintang

ataupun bonus yang lain itu macam-macam yaa.

Guru memberikan perlakuan khusus

berupa reward (pujian), nilai tambahan,

bintang, ataupun bonus lainnya.

9. Bagaimana bahasa yang

digunakan guru untuk

menjelaskan materi

pembelajaran

matematika untuk siswa

lamban belajar?

Tergantung apa yang dia bisa cerna yaa, bahasa bisa

jadi kan terlalu kaku, mungkin dia luwesnya

perpaduan antara bahasa indonesia dengan bahasa

jawa asal dia bisa ok-ok aja yaa.

Guru menggunakan bahasa yang

sederhana, santai perpaduan antara

bahasa Indonesia dan jawa.

10. Bagaimana cara guru

menyampaikan pokok-

Kalo materi mungkin secara teoritis mungkin sudah

dia terima dari reguler pak/ibu guru wali kelas yaa.

Guru menyampaikan materi pokok

dengan memberi penekanan pada poin-

Page 152: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

pokok materi memberi

penjelasan untuk siswa

lamban belajar?

Kalo saya penekanan pada poin-poin tertentu yang

harus ditekankan. Jadi mungkin kesulitannya dimana,

pada saat ini mislanya tentang pembelajaran

perkalian yang ditekankan adalah kamu hafal berapa

perkalian dulu. Setelah selesai nah itu saya buat

perkalian sederhana dulu bertahap step by step.

poin tertentu berdasarkan kesulitan yang

dialami siswa lamban belajar.

Pembelajaran secara bertahap dari yang

sederhana dan memahami dasar materi

(step by step).

11. Bagaimana cara guru

melakukan tanya jawab

pembelajaran

matematika pada siswa

lamban belajar?

Bisa lisan bisa tulis, kalo lisan seperti perkalian

mereka harus paham yaa. Mungkin disaat senggang

pas istirahat saya masuki perkalian (ini kali ini

berapa yaa), dengan gaya yang santai kalos serius dia

bisa jadi jawab bisa jadi salah jawabnnya.

Guru melakukan tanya jawab dalam

pembelajaran matematika pada siswa

lamban belajar dengan cara tulis maupun

lisan.

12. Bagaimana cara guru

mengaitkan

pembelajaran

matematika dengan

kehidupan sehari-hari

siswa lamban belajar?

Nah ini kan anak slow learner kan suka cerita jadi

mungkin alurnya itu biasanya pengalaman cerita

dirumah itu biasnya tertarik disaat itu nanti dikaitkan

dengan pembelajaran disitu.

Guru mengaitkan materi pembelajaran

matematika dengan kehidupan sehari-hari

siswa lamban belajar berdasarkan cerita

dan pengalaman yang dialami.

13. Apakah siswa lamban

belajar mendapatkan

tugas tambahan di rumah

(PR)?

Kalo dari saya beberapa saja saya kasih PR tapi ndak

banyak jumlahnya, tapi kalo dia mengikuti PR

reguler dia tetap kerjakan karena memang wajib, dia

ikuti sembari ada yang membimbing orang tua harus

pro aktif sam anaknya.

Siswa lamban belajar mendapatkan PR

atau tugas tambahan beberapa saja karena

tugas sudah diberikan dikelas reguler.

14. Bagaimana cara guru

memotivasi siswa

lamban belajar dalam

pembelajaran

matematika?

Biasanya saya kaitkan dengan kehidupan sehari-hari,

contohnya gini kamu seneng gak bantu ibu dirumah

apalagi diberi tanggung jawab nanti terus, kalo

sistem jual beli itu kemungkinan besar banyak

senengnya yaa karena berkaitan dengan uang dia itu

seneng. Dengan begitu momentnya yang bagus

Guru memberikan motivasi berdasarkan

manfaat di kehidupan sehari-hari siswa,

misalnya membantu ibu, memberi

nasehat dan pujian.

Page 153: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

memasukkan materi penjumlahan, pengurangan.

Untuk nasehatnya itu hampir setiap hari.

15. Bagaimana cara guru

memberikan penguatan

untuk siswa lamban

belajar dalam

pembelajaran

matematika?

Kalo penguatannya motivasi yaa jelasnya, yang

kedua dia tau kan dia slow learner termasuk

golongan anak-anak inklusi nanti kalo penguatannya,

kalo kamu perkalian sudah hafal misalnya nanti

kamu bisa ikut ujian. Sementara kalo slow learner

ujiannya kan pake ujian inklusi kalo kamu sudah bisa

perkalian nanti kamu bisa ujian reguler seperti

teman-temanmu gitu.

Guru memberikan penguatan materi

untuk siswa lamban belajar melalui

motivasi seperti menarik minat siswa

dengan memberikan harapan dapat

mengikuti ujian reguler seperti teman-

temannya.

16. Bagaimana faktor

pendukung dalam

penggunaan (strategi,

pendekatan, dan metode)

pembelajaran

matematika yang

diterapkan guru untuk

siswa lamban belajar?

GK dan GPK

Pendukungnya yaa banyak mulai dari media, mulai

dari apa namanya cara. Orang tua itu meskipun slow

learner itu gak pake shadow peran orang tua harapan

saya harus ikut serta karena mesikpun seperti fida

ndak didampingi orang tua harus pro aktif dengan

saya, harus pro aktif dengan guru reguler supaya

membantu dia proses belajarnya.

Faktor pendukung penggunaan strategi,

pendekatan, metode pembelajaran

matematika untuk siswa lamban belajar

adalah media, dukungan dan kasih

sayang dari orang tua, dan dukungan dari

guru reguler dalam membantu proses

belajar.

17. Bagaimana faktor

penghambat dalam

penggunaan (strategi,

pendekatan, dan metode)

pembelajaran

matematika yang

diterapkan guru untuk

siswa lamban belajar?

Kalo penghambatnya memang slow learner itu bad

moodnya, yang pertama emang emosinya gak stabil

nah akibatnya pengaruhnya bagaimana cara belajar

dia mempengaruhi. Dan rata-rata kalo anak slow

learner memang berpikir terlalu dalam itu memang

susah, dia sering mengeluh “aduh gak bisa, aduh

kesulitan” karena ada hal-hal yang mempengaruhi

itu. Yang menghambat metode-metode itu prosesnya

Faktor penghambat penggunaan strategi,

pendekatan metode pembelajaran

matematika adalah kondisi siswa lamban

belajar (mood), emosi yang tidak stabil,

putus asa (pesimis), memori daya ingat

rendah, dan kelambatan belajar dalam

mengerjakan tugas.

Page 154: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

cara dia masuk setelah itu hilang, pemahamannya

kan mudah hilang jangan besok mungkin ganti jam

aja saya tanya lagi jam pertama jam kedua sudah

hilang, gitu sudah jadi kebiasaanya anak slow

learner yaa.

Kemudian itu kalo anak slow learner itu butuh waktu

yang lebih lama prosesnya jadi dia misal

mengerjakan satu soal kalo temen regulernya bisa 3

menit dia bisa 5 menit 7 menit atau lebih yaa sesuai

tergantung kemampuan dia.

18. Bagaimana dampak

perubahaan setelah

penggunaan (strategi,

pendekatan, dan metode)

pembelajaran

matematika baik dari

segi aspek kognitif,

afektif, dan psikomotorik

bagi siswa lamban

belajar?

Perubahan kognitif memang kalo slow learner

masalah penilaian itu pasti di bawah dari rangking

kelas itu dia pasti di bawah. Dari rangking 30 jadi 29

mungkin gak masuk situ dia, kalo sudah hafal

perkalian itu bangganya disitu. Nilainya pun juga ada

peningkatan meskipun dia gak tinggi banget semua

hampir diatas KKM yang jelas di sekolah dulu

banyak di bawah KKM kalo sekarang ada yang

sesuai setara KKM ada yang naik sedikit. Kalo

sikapnya sendiri ada perubahan , yaa.. merasa

murung, minder. Kalo disini temannya bantu si fida,

belajar disini ok disana ok karena temannya juga

care. Perubahan psikomotoriknya gak ada masalah,

kalo motorik halusnya memang saya lihat dari

sekolah lama sama sekolah sini memang tetap

tulisnnya memang seperti itu gak begitu bagus, gak

bisa dibaca seperti itu yaa.

Dampak perubahan dari segi kognitif

nilai yang didapatkan siswa lamban

belajar rata-rata hampir mencapai KKM

atau setara dengan nilai KKM

dibandingkan dengan di sekolah yang

dahulu.

Dampak perubahan dari segi afektif

(sikap) yang dulunya minder, pemurung

menjadi lebih percaya diri.

Dampak perubahan dari segi

psikomotorik tidak ada masalah motorik

halusnya (tulisan) tidak begitu bagus

sehingga sulit dibaca.

Page 155: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

Pedoman Wawancara Kepala Sekolah

Subyek Penelitian : Sri Utami, S. Pd. M. Pd

Hari/ Tanggal : Rabu, 26 April 2017

Waktu : 10.20

Tempat : Di ruang Kepala Sekolah

No. Pertanyaan Jawaban Kesimpulan

1. Bagaimana kebijakan

terkait fasilitas sumber

belajar dan media

pembelajaran yang

diberikan untuk siswa

lamban belajar?

Untuk materi, untuk media pembelajaran itu sama

dengan anak-anak reguler disamakan. Cuma

misalnya katakan seperti materi soal dan lain-lain

lebih disederhanakan misalnya menggunakan buku

LKS reguler.

Fasilitas di ruang sumber itu sendiri dikatakan SD

inklusi dapat SK dari pemerintah cuman kami tidak

diberi ruang inklusi khusus kami tidak ada media

khusus sehingga untuk media di ruang sumber itu

seadanya, usaha dari sekolah sendiri. Kalo nanti di

dalam kelas anak-anak juga ikut memperhatikan

membaur anak-anak reguler.

Tapi kalo fasilitas yang itu insyaallah belum, tapi

kalo praktek keterampilan-keterampilan membuat

bunga semuanya ditanggung dengan BOS ikut

include itu.

Kebijakan sumber dan media

pembelajaran yang diberikan kepala

sekolah untuk siswa lamban belajar

berupa pelayanan pembelajaran secara

individual. Sumber belajar yang

diberikan sama dengan siswa reguler

sperti buku, LKS. Sedangkan media

pembelajaran belum ada, hanya dana

BOS dari pemerintah.

2. Apakah setiap siswa

lamban belajar

didampingi guru GPK

yang bekerja sama

dengan guru kelas dalam

Yaa tentu, karena informasi-informasi yang

mengenai anak-anak inklusi itu slow learner dan lain-

lain dari guru reguler dari guru kelas. Nanti dari guru

kelas memberitahu sama GPK nya sehingga

penangannya nanti bagaimana, kesulitannya anak itu

Siswa lamban belajar didampingi guru

pembimbing khusus yang bekerja sama

dengan guru kelas dalam pembelajaran

matematika. Untuk menangani belajar

yang dialami siswa lamban belajar guru

Page 156: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

pembelajaran untuk

siswa lamban belajar?

seperti ini. GPK yang menangani itu, saya sendiri

juga ikut terlibat kemudian shadow ikut terlibat juga.

pembimbing khusus mengetahui

informasi-informasi dari guru kelas

reguler.

3. Bagaimana sistem

kurikulum pembelajaran

matematika yang

digunakan untuk siswa

lamban belajar?

Kurikulum inklusi, kurikulum pakem kita itu belum

ada, cuma kurikulumnya kami modifikasi kurikulum

reguler yang disederhanakan. Untuk pelayanannya

untuk yang siswa lamban belajar kita melayani

khusus kita pake pembelajaran yang individual yaa.

Sebenarnya ada PPI khusus cuman untuk PPI di

dalam kelas itu tidak ada karena kami inklusi, yang

ada guru GPK nya sama kalo di dalam kelas itu kami

pake ruguler RPP K13, cuman kalo PPI mungkin

kalo di SLB seperti itu yaa tapi kalo di inklusi yang

punya hanya GPK kalo guru kelas gak punya.

Kurikulum pembelajaran matematika

yang digunakan untuk siswa lamban

belajar berupa kurikulum modifikasi dari

kurikulum reguler yang disederhanakan.

Pembelajaran secara individual yang

diberikan guru pembimbing khusus

(GPK).

Guru kelas menggunakan RPP kurikulum

2013 untuk pembelajaran di kelas

reguler, sedangkan PPI digunakan guru

pembimbing khusus (GPK) untuk anak

berkebutuhan khusus di kelas inklusi.

Page 157: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

Pedoman Wawancara Siswa Lamban Belajar

Subyek Penelitian : Mufidatul Faradisa

Hari/ Tanggal : Kamis, 27 April 2017

Waktu : 09.00

Tempat : Di kelas inklusi

No. Pertanyaan Jawaban Kesimpulan

1. Apakah kamu menyukai pembelajaran

matematika ketika diajarkan oleh bapak/ibu

guru?

Iya, suka Siswa lamban belajar menyukai pembelajaran

matematika yang diajarkan bapak/ibu guru.

2. Apakah bapak/ibu guru menggunakan media

gambar/video ketika pembelajaran

matematika?

Iya Bapak/ibu guru guru menggunakan media

gambar/video ketika pembelajaran matematika.

3. Apakah bapak/ibu guru mengulangi pelajaran

matematika yang belum kamu pahami?

Pak Eko tidak, bu Erika

iya

Pak eko tidak mengulangi pelajaran, sedangkan

bu Erika mengulangi yang belum dipahami.

4. Apakah bapak/ibu guru memberikan contoh

cara mengerjakan soal di depan kelas?

Iya Bapak/ ibu guru memberikan contoh cara

mengerjakan soal di depan kelas.

5. Apakah kamu mengalami kesulitan saat

mengerjakan tugas/soal-soal latihan

matematika di kelas?

Iya Siswa lamban belajar mengalami kesulitan saat

mengerjakan tugas/soal-soal latihan

matematika di kelas.

6. Apakah kamu sering kerja kelompok dengan

teman-teman di kelas?

Iya, sama Rima dan

Dewi

Siswa lamban belajar sering kerja kelompok

dengan teman-teman di kelas.

7. Apakah bapak/ibu guru membantu kamu

mengerjakan tugas soal latihan?

Iya Bapak/ibu guru membantu siswa lamban

belajar mengerjakan soal latihan.

8. Apakah bapak/ibu guru setiap hari memberikan

PR matematika?

Iya Bapak/ibu guru setiap hari memberikan PR

matematika pada siswa lamban belajar.

Page 158: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

Pedoman Observasi

Hari/ Tanggal : Rabu, 26 April 2017

Waktu : 08.10 – 11.00

Tempat : Di kelas 5

No. Indikator Deskripsi

1. Ruang lingkup materi yang disampaikan guru

untuk siswa lamban belajar. (GK dan GPK)

Ruang lingkup materi yang disampaikan guru sama untuk siswa reguler

maupun siswa lamban belajar karena pembelajaran yang digunakan secara

klasikal.

2. Penggunaan strategi pembelajaran

matematika untuk menyampaikan materi pada

siswa lamban belajar. (GK dan GPK)

Guru menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dengan meminta siswa

mengerjakan PR di depan kelas mencari volume bangun ruang balok dan

kubus.

3. Penggunaan pendekatan pembelajaran

matematika untuk menyampaikan materi pada

siswa lamban belajar. (GK dan GPK)

Guru menggunakan pendekatan berpusat pada siswa (Student center), siswa

berperan aktif dalam menyelesaikan tugas/PR mencari volume bangun ruang

sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dalam memberi pembenaran

jawaban atau kesalahan siswa.

4. Penggunaan metode pembelajaran

matematika untuk menyampaikan materi pada

siswa lamban belajar. (GK dan GPK)

Guru menggunakan metode ceramah untuk menjelaskan materi atau

memberi pemahaman mengenai rumus bangun ruang balok dan kubus.

Metode tanya jawab untuk membahas PR mengenai bangun ruang volume

balok dan kubus.

5. Guru menggunakan media dalam

pembelajaran matematika untuk siswa lamban

belajar. (GK dan GPK)

Guru menggunakan media gambar untuk memberikan penjelasan mencari

volume balok dan kubus.

6. Bahasa yang digunakan guru dalam

menyampaikan informasi pembelajaran

matematika untuk siswa lamban belajar. (GK

dan GPK)

Guru menggunakan bahasa Indonesia dengan sangat tegas dan suara lantang

untuk menjelaskan materi, serta agar siswa memperhatikan dan berpusat

pada pembelajaran.

7. Cara guru menjelaskan materi pembelajaran Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan metode ceramah untuk

Page 159: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

matematika untuk siswa lamban belajar. (GK

dan GPK)

memberi penjelasan pengertian dan sifat-safatnya, menentukan volume

bangun prisma bergantung bentuk alas bangun datar tersebut.

8. Cara guru memberikan contoh dalam

pembelajaran matematika pada siswa lamban

belajar. (GK dan GPK)

Guru menjelaskan rumus bangun prisma dengan menggunakan media

gambar untuk memberi contoh menentukan volume bangun prisma.

9. Cara guru memodifikasi tugas/soal latihan

untuk siswa lamban belajar dalam

pembelajaran matematika. (GK dan GPK)

Guru tidak memodifikasi tugas/soal latihan untuk siswa lamban belajar. Soal

yang diberikan sama dengan siswa reguler karena guru menggunakan

pembelajaran klasikal sehingga tidak ada perlakuan khusus untuk siswa

lamban belajar.

10. Guru menerapkan pembelajaran kooperatif

untuk siswa lamban belajar dalam

pembelajaran matematika. (GK dan GPK)

Guru tidak menerapkan pembelajaran kooperatif, melainkan adanya tutor

sebaya dari teman-teman siswa lamban belajar untuk menjelaskan materi

pembelajaran yang belum dipahami siswa lamban belajar melalui teman

sebangkunya.

11. Cara guru membantu siswa lamban belajar

(membimbing) dalam mengerjakan tugas/soal

latihan matematika. (GK dan GPK)

Guru tidak membantu siswa lamban belajar dalam mengerjakan tugas/soal

latihan. Guru melepas siswa lamban belajar dalam mengerjakan tugas karena

pembelajaran yang digunakan secara klasikal.

12. Guru memberi reward untuk siswa lamban

belajar dalam proses pembelajaran

matematika. (GK dan GPK)

Guru memberi reward nilai tambahan untuk siswa yang berani menju

mengerjakan soal latihgan di depan kelas.

13. Faktor pendukung dalam penggunaan

(strategi, pendekatan, dan metode)

pembelajaran matematika yang diterapkan

guru untuk siswa lamban belajar. (GK dan

GPK)

Ceramah: siswa lamban belajar memiliki mood yang baik memperhatikan

guru ketika menjelaskan materi.

14. Faktor penghambat dalam penggunaan

(strategi, pendekatan, dan metode)

pembelajaran matematika yang diterapkan

guru untuk siswa lamban belajar. (GK dan

Ceramah: siswa lamban belajar kurang mendapat perhatian karena

pembelajran klasikal untuk siswa seluruh siswa, tidak mendapat penjelasan

sendiri).

Tanya jawab: siswa lamban belajar merasa malu untuk bertanya/ menjawab

Page 160: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

GPK) pertnyaan sehingga hanya diam saja.

Penugasan: soal latihan yang digunakan sama dengan siswa reguler sehingga

nilai yang didapatkan kurang/ tidak cukup baik.

15. Ada perubahaan setelah penggunaan (strategi,

pendekatan, dan metode) pembelajaran

matematika baik dari segi aspek kognitif,

afektif, dan psikomotorik bagi siswa lamban

belajar. (GK dan GPK)

Siswa lamban belajar memiliki motivasi dan semangat belajar dalam

mengikuti pembelajaran matematika dikelas reguler karena merasa memiliki

kesamaan dengan siswa normal lainnya, ada perubahan perilaku malu-malu

menjadi lebih percaya diri.

16. Keadaan siswa lamban belajar dalam

mengikuti pembelajaran matematika di

kelaas.

Siswa lamban belajar diam dan tenang mendengarkan penjelasan guru.

17. Siswa lamban belajar mengerjakan tugas

atau/soal latihan di kelas.

Siswa lamban belajar tidak berani angkat tangan kemudian maju ke depan

mengerjakan soal latihan sebelum ditunjuk oleh guru.

Page 161: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

Pedoman Observasi

Hari/ Tanggal : Kamis, 27 April 2017

Waktu : 07.00 – 08.45

Tempat : Di kelas 5

No. Indikator Deskripsi

1. Ruang lingkup materi yang disampaikan guru

untuk siswa lamban belajar. (GK dan GPK)

Ruang lingkup materi yang disampaikan guru sama dengan siswa reguler

karena pembelajaran yang digunakan secara klasikal.

2. Penggunaan strategi pembelajaran

matematika untuk menyampaikan materi pada

siswa lamban belajar. (GK dan GPK)

Guru menerapkan pembelajaran secara klasikal untuk seluruh siswa yang

berpusat pada siswa sedangkan guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran.

Siswa lamban belajar mengikuti pembelajaran klasikal menyeluruh yang

diterapkan guru.

3. Penggunaan pendekatan pembelajaran

matematika untuk menyampaikan materi pada

siswa lamban belajar. (GK dan GPK)

Guru menerapkan pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa (student

center), siswa berperan aktif dalam menyelesaikan tugas/soal latihan

(pemecahan masalah) mengenai bangun ruang. Sedangkan guru sebagai

fasilitator menyampaikan materi soal latihan bangun ruang balok dan kubus.

4. Penggunaan metode pembelajaran

matematika untuk menyampaikan materi pada

siswa lamban belajar. (GK dan GPK)

Metode penugasan: guru memberi soal latihan berupa kuis (bulletin pagi)

untuk mengasah kemampuan berpikir siswa dalam berhitung materi volume

bangun ruang balok dan kubus.

Tanya jawab: guru menanyakan kepada siswa (meriview) mengenai rumus-

rumus bangun datar, mengasah kemampuan menghafal siswa.

Ceramah: guru memberi nasehat untuk penguatan akhlakul karimah siswa.

5. Guru menggunakan media dalam

pembelajaran matematika untuk siswa lamban

belajar. (GK dan GPK)

Guru menggunakan media gambar untuk menjelaskan materi satuan

kilogram.

6. Bahasa yang digunakan guru dalam

menyampaikan informasi pembelajaran

matematika untuk siswa lamban belajar. (GK

Guru menggunakan bahasa Indonesia dalam menyampaikan informasi/

pengetahuan baru secara tegas agar siswa fokus dalam pembelajaran

matemtika.

Page 162: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

dan GPK)

7. Cara guru dalam menjelaskan materi

pembelajaran matematika untuk siswa lamban

belajar. (GK dan GPK)

Guru menggunakan pembelajaran secara klasikal dengan ceramah kepada

seluruh siswa. Sehingga tidak ada perlakuan khusus untuk siswa lamban

belajar.

8. Cara guru memberikan contoh dalam

pembelajaran matematika pada siswa lamban

belajar. (GK dan GPK)

-

9. Cara guru memodifikasi tugas/soal latihan

untuk siswa lamban belajar dalam

pembelajaran matematika. (GK dan GPK)

Guru tidak memodifikasi tugas/soal latihan untuk siswa lamban belajar. Soal

yang diberikan sama dengan siswa reguler karena guru menggunakan

pembelajaran klasikal sehingga tidak ada perlakuan khusus untuk siswa

lamban belajar.

10. Guru menerapkan pembelajaran kooperatif

untuk siswa lamban belajar dalam

pembelajaran matematika. (GK dan GPK)

Guru hari ini tidak menerapkan pembelajaran matemtika karena tidak sesuai

dengan materi yang diajarkan.

11. Cara guru membantu siswa lamban belajar

(membimbing) dalam mengerjakan tugas/soal

latihan matematika. (GK dan GPK)

Guru tidak memberi perlakuan khusus (bantuan) dalam mengerjakan soal

latihan untuk siswa lamban belajar karena pembelajaran yang digunakan

secara klasikal. Guru melepas siswa lamban belajar dalam mengerjakan soal

kuis.

12. Guru memberi reward untuk siswa lamban

belajar dalam proses pembelajaran

matematika. (GK dan GPK)

Guru memberi reward nilai tambahan bagi siswa yang membawa catatan

(rangkuman) rumus-rumus bangun datar.

13. Faktor pendukung dalam penggunaan

(strategi, pendekatan, dan metode)

pembelajaran matematika yang diterapkan

guru untuk siswa lamban belajar. (GK dan

GPK)

Metode penugasan: siswa lamban belajar berusaha mengerjakan soal latihan

berupa kuis (bulletin pagi) dengan kemampuannya sendiri.

14. Faktor penghambat dalam penggunaan

(strategi, pendekatan, dan metode)

Metode penugasan: siswa lamban belajar mendapat soal kuis (bulletin pagi)

sama dengan siswa reguler, sehingga mengalami kesulitan dalam

Page 163: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

pembelajaran matematika yang diterapkan

guru untuk siswa lamban belajar. (GK dan

GPK)

mengerjakannya.

Tanya jwab: siswa lamban belajar malu-malu atau hanya diam saja tidak ada

keberanian mengangkat tangan menjwab pertanyaan guru.

15. Ada perubahaan setelah penggunaan (strategi,

pendekatan, dan metode) pembelajaran

matematika baik dari segi aspek kognitif,

afektif, dan psikomotorik bagi siswa lamban

belajar. (GK dan GPK)

Guru menggunakan metode cramah sehingga siswa lamban belajar

mengalami perubahan dalam akhlakul karimah, memiliki motivasi

belajar/semangat mengikuti pembelajaran dengan sungguh-sungguh,

berusaha dengan kemampuan yang dimiliki, belajar mandiri tidak

bergantung pada orang lain.

16. Keadaan siswa lamban belajar dalam

mengikuti pembelajaran matematika di kelas.

Keadaan siswa lamban belajar sangat tenang dan antusias dalam mengikuti

pembelajaran matematika. Namun ketika guru melakukan tanya jawab siswa

lamban belajar hanya diam saja, tidak berani bertanya.

17. Siswa lamban belajar mengerjakan tugas

atau/soal latihan di kelas.

Siswa mengerjakan soal latihan berupa kuis (bulletin pagi) yang diberikan

guru.

Page 164: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

Pedoman Observasi

Hari/ Tanggal : Kamis, 04 Mei 2017

Waktu : 09.00 – 10.45

Tempat : Di kelas inklusi

No. Indikator Deskripsi

1. Ruang lingkup materi yang disampaikan guru

untuk siswa lamban belajar. (GK dan GPK)

Ruang lingkup materi yang disampaikan GPK hanya inti pokok materi

tentang rumus volume bangun balok dan kubus

2. Penggunaan strategi pembelajaran

matematika untuk menyampaikan materi pada

siswa lamban belajar. (GK dan GPK)

Strategi pembelajaran remidial dengan penyederhanaan materi dan

penyesuaian kemampuan pemahaman siswa

3. Penggunaan pendekatan pembelajaran

matematika untuk menyampaikan materi pada

siswa lamban belajar. (GK dan GPK)

Pendekatan pembelajaran individual dengan melakukan tanya jawab

mengenai materi rumus bangun balok dan kubus

4. Penggunaan metode pembelajaran

matematika untuk menyampaikan materi pada

siswa lamban belajar. (GK dan GPK)

Metode demonstrasi: guru memberi contoh untuk siswa lamban belajar

memahami soal latihan perkalian dengan menggunakan jari tangan

Metode tanya jawab: guru meriview materi pembelajaran perkalian dengan

tanya jawab

Metode drill (latihan): guru melatih siswa lamban belajar menghafal

perkalian secara terus menerus

5. Guru menggunakan media dalam

pembelajaran matematika untuk siswa lamban

belajar. (GK dan GPK)

Guru menggunakan media tutup botol untuk mengajarkan perkalian siswa

lamban belajar.

6. Bahasa yang digunakan guru dalam

menyampaikan informasi pembelajaran

matematika untuk siswa lamban belajar. (GK

dan GPK)

Bahasa campuran Indonesia campur bahasa daerah yang sederhana, mudah

dipahami siswa lamban belajar.

7. Cara guru dalam menjelaskan materi Guru menjelaskan materi dengan metode ceramah untuk memberikan

Page 165: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

pembelajaran matematika untuk siswa lamban

belajar. (GK dan GPK)

pemahaman siswa lamban belajar.

8. Cara guru memberikan contoh dalam

pembelajaran matematika pada siswa lamban

belajar. (GK dan GPK)

Guru memberikan contoh dengan mengaitakn materi dengan kehidupan

sehari-hair siswa dirumah, pengalaman, apa yang dilakukan di rumah.

9. Cara guru memodifikasi tugas/soal latihan

untuk siswa lamban belajar dalam

pembelajaran matematika. (GK dan GPK)

Guru memodifikasi soal latihan pembelajaran matematika materi volume

balok dan kubus sesuai dengan kemampuan siswa lamban belajar. Dengan

penyederhanaan materi, penggunaan nilai angka yang rendah.

10. Guru menerapkan pembelajaran kooperatif

untuk siswa lamban belajar dalam

pembelajaran matematika. (GK dan GPK)

Guru tidak menerapkan pembelajaran kooperatif di kelas inklusi

11. Cara guru membantu siswa lamban belajar

(membimbing) dalam mengerjakan tugas/soal

latihan matematika. (GK dan GPK)

Guru membantu siswa lamban belajar dengan menuntun dan mengarahkan

langkah-langkah mengerjakan soal latihan melalui tanya jawab. Guru

memberi arahan contoh sehingga siswa mampu menyebutkan jawabannya.

12. Guru memberi reward untuk siswa lamban

belajar dalam proses pembelajaran

matematika. (GK dan GPK)

Guru memberikan reward berupa pujian kata (pintar, bagus, sip dan oke).

13. Faktor pendukung dalam penggunaan

(strategi, pendekatan, dan metode)

pembelajaran matematika yang diterapkan

guru untuk siswa lamban belajar. (GK dan

GPK)

Siswa lamban belajar memiliki mood yang baik ketika mengikuti

pembelajaran matematika di kelas inklusi. Sehingga memberi respon yang

baik dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru pembembing khusus.

14. Faktor penghambat dalam penggunaan

(strategi, pendekatan, dan metode)

pembelajaran matematika yang diterapkan

guru untuk siswa lamban belajar. (GK dan

GPK)

Siswa lamban belajar perlu didekte untuk menjawab soal latihan karena sulit

mengungkapkan gagasan/ide pemikirannya.

Siswa lamban belajar sering lupa, gagal kosentrasi, gagal fokus dan mudah

tertarik dengan benda-benda disekitar untuk dibuat mainan.

15. Ada perubahaan setelah penggunaan (strategi, Guru menggunakan metode drill (latihan) secara terus menerus sehingga

Page 166: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

pendekatan, dan metode) pembelajaran

matematika baik dari segi aspek kognitif,

afektif, dan psikomotorik bagi siswa lamban

belajar. (GK dan GPK)

siswa lamban belajar hafal perkalian (melatih kemampuan mengingat).

Siswa lamban belajar memiliki motivasi belajar yang tinggi karena memiliki

teman-teman yang sama dengannya di kelas inklusi.

16. Keadaan siswa lamban belajar dalam

mengikuti pembelajaran matematika di kelas.

Siswa lamban belajar antusias dalam mengikuti pembelajaran matematika

dan menjawab pertanyaan yang diberikan guru.

17. Siswa lamban belajar mengerjakan tugas

atau/soal latihan di kelas.

Siswa lamban belajar mengerjakan soal latihan yang diberikan guru

pembimbing khusus meskipun jawabannya banyak yang kurang.

Page 167: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

Pedoman Dokumentasi

No. Objek Keterangan Deksripsi

Ada Tidak

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas reguler √

2. Program Pembelajaran Individual (PPI) untuk siswa

lamban belajar

3. Raport siswa lamban belajar √

4. Hasil belajar siswa lamban belajar (tugas individu,

kelompok, PR, latihan dan ulangan)

5. Assement siswa lamban belajar √

6. Foto media pembelajaran √

7. Foto sumber belajar √

8. Foto produk dan portofolio siswa lamban belajar √

9. Foto proses pembelajaran siswa lamban belajar di kelas

reguler

a. Penyajian materi pembalajaran matematika oleh guru

untuk siswa lamban belajar

b. Partisipasi siswa lamban belajar √

c. Proses siswa lamban belajar mengerjakan tugas/soal

latihan

10. Foto proses pembelajaran siswa lamban belajar di kelas

inklusi

a. Penyajian materi pembalajaran matematika oleh guru

untuk siswa lamban belajar

b. Partisipasi siswa lamban belajar √

c. Proses siswa lamban belajar menrjakan tugas/soal

latihan

Page 168: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL
Page 169: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN SUMBERSARI 2

Kelas / Semester : V / 2

Tema 8 : Ekosistem

Sub Tema 2 : Hubungan Makhluk Hidup dalam

Ekosistem

Pembelajaran Ke : 1

Alokasi Waktu : (3 x 35 menit) 1 x Pertemuan

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin

tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan

benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR

Matematika

Kompetensi Dasar (KD) :

Page 170: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

3.1 Mengenal konsep perpangkatan dan penarikan akar bilangan pangkat

dua dan bilangan pangkat tiga sederhana

Indikator:

Menentukan perpangkatan tiga

Kompetensi Dasar (KD) :

4.7 Menggunakan kubus satuan untuk menghitung volume berbagai

bangun ruang sederhana

Indikator:

Menentukan volume kubus menggunakan kubus satuan.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Dengan menyimak penjelasan di buku dan melakukan latihan, siswa

mampu menentukan perpangkatan tiga dengan cermat

Dengan mencermati penjelasan gambar dan melakukan latihan mandiri,

siswa mampu menentukan volume kubus menggunakan kubus satuan

dengan mandiri

D. MATERI PEMBELAJARAN

Menyimak penjelasan di buku dan melakukan latihan untuk menentukan

perpangkatan tiga

Mencermati penjelasan gambar dan melakukan latihan mandiri, untuk

menentukan volume kubus menggunakan kubus satuan

E. PENDEKATAN & METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan

dan ceramah

Page 171: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua

siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan

masing-masing.

Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi

lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan

pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan

dengan kegiatan pembelajaran.

Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan

yaitu tentang ”Hubungan Makhluk Hidup dalam

Ekosistem”.

Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang

meliputi kegiatan mengamati, menanya,

mengeksplorasi, mengomunikasikan dan

menyimpulkan.

15

menit

Inti Siswa mencermati gambar yang disajikan pada

buku siswa

Siswa menyebutkan pemahaman-pemahaman

awalnya tentang kubus (jumlah sisi, titik sudut,

jumlah rusuk dsb)

Siswa mencermati penjelasan dari buku dan guru

tentang mencari volume kubus.

Siswa dengan bantuan guru, mendiskusikan rumus

mencari volume kubus dan mengaitkannya dengan

satuan kubik yang dipakai dalam volume

105

menit

Siswa mengaplikasikan pemahaman dan

keterampilannya tentang bilangan perpangkatan

tiga dan volume kubus dengan mengerjakan

latihan-latihan yang berkaitan dengan konsep

tersebut.

Siswa mengolah informasi-informasi yang

disediakan dalam latihan soal dan menggunakan

pemahaman dan keterampilannya untuk

memecahkan soal latihan tersebut

Page 172: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Guru & Buku Siswa Tema :Ekosisitem Kelas V (Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2014).

Benda berbentuk balok, dan kartu tanya.

H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

Rubrik Keterampilan Menjelaskan Gambar

Kompetensi yang dinilai:

Pengetahuan siswa dalam memahami sebuah gambar sesuai tema

tertentu

Keterampilan dalam memberikan penjelasan terperinci sebuah gambar

berdasarkan tema tertentu

Sikap cermat dan teliti dalam pengerjaan tugas

Kriteria Baik Sekali Baik Cukup

Perlu

Bimbingan

4 3 2 1

Isi dan Pe-

ngetahuan:

Kemampu

an dalam

me-

mahami

Isi bacaan

Siswa dapat

memahami

keseluruhan

bacaan

dengan sangat

baik, dan

dapat

memberikan

informasi

singkat yang

sangat

lengkap

Siswa dapat

memahami

keseluruhan

bacaan dengan

baik, dan dapat

memberikan

informasi

singkat yang

lengkap

Siswa dapat

memahami

keseluruhan

bacaan dengan

cukup baik,

dan dapat

memberikan

informasi

singkat

yang cukup

lengkap

Siswa masih

perlu membaca

lebih saksama

dan memahami

keseluruhan

bacaan dengan

baik, serta perlu

meningkatkan

kemampuan

untuk dapat

memberikan

informasi singkat

yang lengkap

Pengetahu

an

Siswa mampu

menuliskan

pemahaman

Siswa mampu

menuliskan

pemahaman

Siswa hanya

mampu

menuliskan

Siswa hanya

mampu

menuliskan

Page 173: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

materi dan

informasi

penting dalam

ringkasan

dengan sangat

lengkap

materi dan

informasi

penting

dalam tulisan

ringkasan

dengan lengkap

beberapa

pemahaman

materi dan

informasi

penting dalam

tulisan

ringkasan

dengan sudah

cukup lengkap

sedikit

pemahaman

materi pada

tulisan ringkasan

dan masih harus

melengkapi

dengan informasi

yang penting

dalam ringkasan

Mengetahui

Malang,

Kepala Sekolah Guru Kelas V

Sri Utami, S. Pd,M.Pd Eko Wahyudi, S.Pd

NIP. 19680916 1992032011 NIP. 19841117 2011011005

Page 174: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL
Page 175: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL
Page 176: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL
Page 177: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL
Page 178: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

FOTO DOKUMENTASI

Kelas reguler

Guru kelas menyajikan materi pembelajaran matematika

Partisipasi siswa lamban belajar

Siswa lamban belajar mengerjakan soal matematika

Page 179: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

Kelas inklusi

Guru pembimbing khusus (GPK) menyajikan materi pembelajaran

matematika

Siswa lamban belajar mendapat bimbingan guru pembimbing khusus

(GPK)

Siswa lamban belajar mengerjakan soal matematika yang sudah

dimodifikasi

Page 180: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

Hasil belajar siswa lamban belajar

Media pembelajaran

Page 181: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

Sumber belajar

Produk siswa lamban belajar

Portofolio siswa lamban belajar

Page 182: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

BIODATA ANAK BEREBUTUHAN KHUSUS (ABK)

mmmmmm

A. Identitas Siswa

1. Nama : Mufidatul Faradisa

2. Nama Panggilan : Fida

3. Tempat/Tgl Lahir :13 FEBRUARI 2005

4. Umur : 12 Tahun

5. Kelas : 5 (lima)

6. Jenis Kelamin : Perempuan

7. Alamat :Sumbersari gang V Lowokwaru Malang

8. Nama Ayah : Bapak Purnadi

9. Nama Ibu : Bu Susiati

10. Kategori ABK : Slow Learner (lamban belajar)

B. Karateristik Siswa

1. Intelegensi

a. Mengalami kesulitan hampir pada semua mata pelajaran khususnya

mata pelajaran matematika.

b. Mempunyai hasil belajar lebih rendah dibandingkan teman-temannya

dan sangat lambat dalam mengerjakan tugas.

c. Memori daya ingat rendah, dan kosentrasi rendah.

2. Sosial

a. Memiliki interaksi baik dengan teman-temannya.

Page 183: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

b. Memiliki motivasi belajar sangat tinggi di setiap pembelajaran kelas

reguler maupun kelas inklusi.

c. Antusias mengikuti pembelajaran matematika.

d. Memperhatikan penjelasan guru.

e. Mengerjakan tugas meskipun mengalami kesulitan, dan berusaha

belajar memperbaiki kesalahan.

3. Bahasa yang digunakan sederhana dan singkat dalam berkomunikasi.

4. Emosi yang tidak stabil ketika memiliki masalah.

C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Siswa

1. Mengalami cidera jatuh (kecelakaan) ketika berusia 3 tahun.

2. Kemudian mengalami sakit secara terus menerus.

3. Malnutrisi/ kekurangan asupan gizi

Page 184: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWAetheses.uin-malang.ac.id/9632/1/13140161.pdf · Lampiran 13 : Biodata Siswa Lamban Belajar Lampiran 14 : Biodata Peneliti . xii DAFTAR TABEL

BIODATA MAHASISWA

Nama : Meriatul Fithrotil Laily

NIM : 13140161

Tempat Tanggal Lahir : Tulungagung, 03 Maret 1995

Fak./Jur./Prog. Studi : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan/ Pendidikan

Guru Madrasah Ibitidaiyah

Tahun Masuk : 2013

Alamat Rumah : Ds. Sumokali Kecamatan Candi Kota Sidoarjo

No. Tlp Rumah/Hp : 085606168266

Alanat Email : [email protected]

Malang, 23 Mei 2107

Mahasiswa

Meriatul Fithrotil Laily

NIM. 13140161