Faktor Dan Jenis Anak Lamban Belajar

download Faktor Dan Jenis Anak Lamban Belajar

of 12

description

anak lamban belajar

Transcript of Faktor Dan Jenis Anak Lamban Belajar

FAKTOR DAN JENIS ANAK LAMBAN BELALJAR

FAKTOR DAN JENIS ANAK LAMBAN BELALJARHenri Liawati Billy. S(2013015030)Dwi Nurdiyanto(2013015031)Ramadani Ammar Subhan(2013015032)Wahyu Ari Wibowo (2013015033)Anki Sulistya (2013015034)

Faktor penyebab anak lamban belajarMenurut G.L. Reddy, R. Ramar, dan A. Kusuma (2006: 11-16) ada empat faktor yang menyebabkan anak lamban belajar, yaitu:1. Kemiskinan Kemiskinan menciptakan kondisi dan kerentanan yang dapat menyebabkan anak lamban belajar. Misalnya, kemiskinan dapat mengganggu kesehatan dan mengurangi kemampuan belajar anak2. Kecerdasan Orang Tua dan Jumlah Anggota Keluarga Orang tua yang tidak berkesempatan mendapatkan pendidikan yang layak dan jumlah anggota keluarga yang besar dapat menyebabkan anak lamban belajar karena orang tua cenderung kurang memperhatikan perkembangan intelektual anak, tidak memiliki waktu belajar bersama anak, dan memiliki keterbatasan dalam memberikan fasilitas belajar anak, sehingga kesempatan anak untuk meningkatkan kecepatan belajarnya hampir tidak ada

3. Faktor Emosi Anak lamban belajar mengalami masalah emosi berat dan berkepanjangan yang menghambat proses pembelajaran. Masalah emosi ini menyebabkan anak lamban belajar memiliki prestasi belajar rendah, hubungan interpersonal yang buruk, dan konsep diri yang rendah 4. Faktor Pribadi Faktor-faktor pribadi yang dapat menyebabkan anak lamban belajar meliputi:kelainan fisik; kondisi tubuh yang terserang penyakit; mengalami gangguan penglihatan, pendengaran, dan berbicara; ketidakhadiran di sekolah; dan kurang percaya diri

Nani Triani dan Amir (2013: 4-10) menjelaskan faktor-faktor penyebab anak lamban belajar adalah sebagai berikut. 1. Faktor Prenatal (Sebelum Lahir) dan Genetik Faktor prenatal dan genetik yang dapat menyebabkan anak lamban belajar meliputi: 1) kelainan kromosom yang menyebabkan kelainan fisik dan fungsi kecerdasan; 2) gangguan biokimia dalam tubuh, seperti galactosemia dan phenylketonuria; dan 3) kelahiran prematur, di mana organ tubuh bayi belum siap berfungsi maksimal, sehingga terjadi keterlambatan proses perkembangan.2. Biologis Nonketurunan Faktor biologis nonketurunan yang dapat menyebabkan anak lamban belajar meliputi: 1) ibu hamil mengonsumsi obat-obatan yang merugikan janin atau ibu alkoholis, pengguna narkotika dan zat aditif dengan dosis berlebih yang dapat mempengaruhi memori jangka pendek anak; 2) keadaan gizi ibu yang buruk saat hamil; 3) radiasi sinar X; dan 3) faktor Rhesus.

3. Faktor Natal (Saat Proses Kelahiran) Faktor natal yang dapat menyebabkan anak lamban belajar adalah kondisi kekurangan oksigen saat proses kelahiran karena proses persalinan yang lama atau bermasalah, sehingga menyebabkan transfer oksigen ke otak bayi terhambat. 4. Faktor Postnatal (Sesudah Lahir) dan Lingkungan Faktor postnatal yang dapat menyebabkan anak lamban belajar meliputi: 1) malnutrisi; 2) trauma fisik akibat jatuh atau kecelakaan; dan 3) beberapa penyakit seperti meningitis dan enchepalis. Faktor lingkungan yang dapat menyebabkan anak lamban belajar adalah stimulasi yang salah, sehingga anak tidak dapat berkembang optimal.

JENIS-JENIS ANAK LAMBAN BELAJARKesulitan membacaKesulitan belajar membaca sering disebut juga disleksia (dyslexia), yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti kesulitan membaca. Hornsby (1984: 9) mendefinisikan disleksia tidak hanya kesulitan membaca tapi juga menulis. Definisi tersebut dapat dipahami karena ada kaitan yang erat antara membaca dengan menulis. Anak yang berkesulitan membaca biasanya juga kesulitan menulis. 2. Karakteristik Anak berkesulitan belajar membaca sering memperlihatkan kebiasaan membaca yang tidak wajar. Mereka sering memperlihatkan adanya gerakan-gerakan yang penuh ketegangan seperti mengernyitkan kening, gelisah, irama suara meninggi, atau menggigit bibir, sering memperlihatkan adanya perasaan tidak aman yang ditandai dengan perilaku menolak untuk membaca, menangis, atau mencoba melawan guru.. KESULITAN MEMBACA3. Berbagai kesalahan membacaPenglihatan kata atau hurufPenyelipan kataPenggantian kataPengucapan kata salah Pengucapan kata dengan bantuan guruPengulanganPembalikkan hurufPembetulan sendiriRagu-ragu dan tersendat-sendat

Definisi MenulisLerner 1985: 413 mengemukakan bahwa menulis adalah menuangkan ide ke dalam suatu bentuk visual. Kesulitan menulis disebut juga disgrafia. Disgrafia menunjuk pada adanya ketidakmampuan mengingat cara membuat huruf atau simbol. Disgrafia sering dikaitkan dengan disleksia karena kedua kesulitan tersebut saling terkait.2. Kesulitan belajar menulisa. Menulis dengan tangan atau menulis permulaanSejak awal masuk sekolah anak harus belajar menulis dengan tangan karena kemmpuan ini merupakan prasyarat bagi upaya belajar berbagi bidang setudi yang lain.kesulitan menulis tidak hanya menimbulkan masalah bagi anak tetapi bagi guru.

KESULITAN MENULISMenurut Learner (1985: 402), ada beberapa faktor yang mempengaruhi anak untuk menulis:MotorikPerilakuPersepsiMemoriKemampuan melaksanakan cross modal. Penggunaan kata yang dominanKemampuan memahami instruksi

b. MengejaMengeja adalah memproduksi urutan huruf yang benar baik dan benar baik dalam bentuk ucapan atau tulisan suatu kata.c. Menulis eksresifMenulis ekspresif adalah mengungkapkan pikiran dan /atau perasaan kedalam suatu bentuk tulisan. Sehingga dapat dipahami pleh orang lain yang sebahasa. Menulis ekspensif disebut juga mengarang atau komposisi (Hallahan, Kauffman, Lioyed. (1985:143).Dalam menyusun rancangan pengajaran menulis ekspresif bagi anak berkesulitan belajar maupun yang tidak berkesulitan belajar, Hansen seperti dikutip oleh Lovitt (1989: 251) menyarankan agar mencakup :Menulis laporan tentang artikel atau ceritaMerangkum bacaan, pembicaraan, dan diskusi kelasMenulis pengalaman pribadiMenulis peringatan untuk diri sendiri dan orang tua.

1. Definisi MatematikaMenurut Johnson dan Myklebust (1967: 244), matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengespresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir. Kesulitan belajar matematika sering disebut diskalkulia. Istilah itu memiliki konotasi medis, yang memandang adanya keterkaitan dengan gangguan sistem saraf pusat.2. Karesteristik anak berkesulitan belajar matematikaMenurut Lerner (1981:357) ada beberapa karakteristik anak kesulitan belajar matematika yaitu:Gangguan hubungan keruangan Abnormalitas persepsi virtualAsosiasi virtua-motorPerseveresiKesulitan mengenal dan memahami symbolGangguan penghayatan tubuhKesulitan dalam bahasa dan membacaKESULITAN BERHITUNG/MATEMATIKAKESIMPULANAda beberapa faktor penyebab anak lamban belajar yaitu kemiskinan, kecerdasan orang tua dan jumlah anggota keluarga, faktor pribadi, faktor prenatal (sebelum lahir) dan genetik, faktor biologis nonketurunan, faktor natal (saat proses kelahiran), faktor postnatal (sesudah lahir) dan lingkungan. Faktor pribadi meliputi kelainan fisik; kondisi tubuh yang terserang penyakit; mengalami gangguan penglihatan, pendengaran, dan berbicara; ketidakhadiran di sekolah; dan kurang percaya diri. Selain faktor anak lamban belajar, terdapat pula jenis-jenis anak lamban belajar yaitu kesulitan membaca(dysleksia) , kesulitan menulis (disgrafia) dan kesulitan matematika ( diskalkulia).