STRATEGI PEMASARAN USAHA KRIPIK PISANG SKRIPSIetheses.uinmataram.ac.id/940/1/Sartika...
Transcript of STRATEGI PEMASARAN USAHA KRIPIK PISANG SKRIPSIetheses.uinmataram.ac.id/940/1/Sartika...
i
STRATEGI PEMASARAN USAHA KRIPIK PISANG
DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELOMPOK WANITA
TANI (KWT) MELE MAJU PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI
DESA LANTAN KECAMATAN BATUKLIANG UTARA
KABUPATEN LOMBOK TENGAH
SKRIPSI
Oleh
SARTIKA HENDRIANI NIM: 152.135.045
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2018
ii
STRATEGI PEMASARAN USAHA KRIPIK PISANG
DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELOMPOK WANITA
TANI (KWT) MELE MAJU PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI
DESA LANTAN KECAMATAN BATUKLIANG UTARA
KABUPATEN LOMBOK TENGAH
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram
untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Serjana Ekonomi
Oleh
SARTIKA HENDRIANI
NIM: 152.135.045
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2018
iii
iv
v
vi
vii
MOTTO:
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. (QS. Al-Baqarah [2]: 286).
viii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirabbil’alamin. Akhirnya skripsi ini dapat saya selesaikan.
dengan mengucapkan syukur dan penuh kasih sayang, skripsi ini saya
persembahkan untuk:
1. Kedua orang tua saya yang tercinta ayahanda tercinta Sahban dan ibu
tercinta Juase, yang telah memberikan saya doa, dukungan, motivasi, dan
sabar dalam mendidik dan yang tidak kenal panas dan hujan, banting tulang
supaya saya bisa menyelesaikan kuliah saya.
2. Untuk guru-guru saya dari saya SD, MTS, dan MA, yang mengajarkankan
saya pentingnya menuntut ilmu, sehingga sekarang saya bisa melanjutkan
pendidikan kejenjang yan lebih tinggi.
3. Untuk kaka-kaka dan adik-adik saya yang selalu medukung segala yang
saya lakukan selagi itu hal yang positif.
4. Untuk bapak dan ibu dosen UIN Mataram yang selama ini telah
meluangkan waktu dan telah membimbing saya sampai bisa menyelesaikan
studi ini. Semoga tetap diberikan kesehatan dan umur yang panjang. Aamiin
5. Untuk teman-teman seperjuangan angkatan EI B angkatan 2013 saya
ucapkan banyak terimakasih atas dukungan, motivasi dan bantuannya,
canda tawa kalian akan selalu saya ingat.
6. Untuk semua keluarga dan orang-orang terdekat saya yang tidak mampu
saya sebut satu persatu, terimakasih telah berada di dekat saya selama susah,
senang dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan semua. Thanks
a lot.
7. Almamaterku dan kampus tercinta UIN Mataram.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunianya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dan tak lupak
pula kita haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad
SAW, keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya.
Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses
tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis memberikan
penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu yaitu:
1. Ibu Dr.Hj. Teti Indrawati P. M.Hum selaku pembimbing 1 dan Ibu Dahlia Bonang,
M.Si. selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, motivasidan saran
sejak proses persiapan sampai tersusunnya skripsi ini.
2. Ibu Baiq El Badriati, M.EI selaku Ketua Jurusan, bapak Bahrur Rosyid, M.M
selaku Sekertaris Jurusan Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Mataram
3. Bapak Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Mataram.
4. Bapak Dr. H. Mutawali, M. Ag. Selaku Rektor UIN Mataram
5. Pada semua dosen-dosen yang telah membagikan ilmu dan wawasannya.
x
6. Kedua orang tuaku tercinta yang selalu mendo’akan, memberikan perhatian,
dukungan dengan penuh kelembutan dan kasih sayang serta kerja keras yang tidak
dapat penulis ungkapkan dalam untaian kata-kata.
7. Teman-temanku seperjuangan khususnya kelas B ekonomi Syariah The Best,
teman-teman angkatan 2013 dan semua pihak yang tidak disebutkan yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Kepala Desa Lantan beserta seluruh pegawainya dan kelompok wanita tani (KWT)
Mele Maju yang telah membantu dan memberikan kesempatan melakukan
penelitian skripsi ini.
Harapan dan do’a penulis semoga amal kebaikan dan jasa-jasa dari semua pihak
yang telah membantu hingga terselesainya skripsi ini diterima dan dicatat sebagai amal
ibadahnya oleh Allah SWT, serta mendapatkan balasan yang lebih baik dan berlipat
ganda.
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan yang
disebabkan keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, diharapkan saran dan
kritikan yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat nyata
bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.
Mataram, Desember 2017
Penulis
Sartika Hendriani
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .............................................................................................
HALAMAN JUDUL ................................................................................................
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... i
NOTA DINAS PEMBIMBING ............................................................................. ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................... iii
PENGESAHAN ...................................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ix
ABSTRAK .............................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian .................................................................................... 1
B. RumusanMasalah...................................................................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 4
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ..................................................... 5
E. Telaah Pustaka .......................................................................................... 6
F. Kerangka Teoritik .................................................................................... 10
G. Metode Penelitian .................................................................................... 24
H. Sitematika ................................................................................................ 31
xii
BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................................ 32
B. Gambaran Umum Kelompok Wanita Tani (KWT) Mele Maju pada Usaha
Kripik Pisang di Desa Lantan .................................................................. 40
C. Strategi Pemasaran Usaha Kripik Pisang dalam Meningkatkan Pendapatan
Kelompok Wanita Tani (KWT) Mele Maju di Desa Lantan ................... 48
D. Perspektif Ekonomi Islam Tentang Strategi Pemasaran Usaha Kripik
Pisang dalam Meningkatkan Pendapatan Kelompok Wanita Tani (KWT)
Mele Maju di Desa Lantan ...................................................................... 52
BAB III PEMBAHASAN
A. Analisis Strategi Pemasaran Usaha Kripik Pisang dalam Meningkatkan
Pendapatan Kelompok Wanita Tani (KWT) Mele Maju di Desa Lantan54
B. Analisis Perspektif Ekonomi Islam Tentang Strategi Pemasaran Usaha
Kripik Pisang dalam Meningkatkan Pendapatan Kelompok Wanita Tani
(KWT) Mele Maju di Desa Lantan.......................................................... 64
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 70
B. Saran ........................................................................................................ 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
STRATEGI PEMASARAN USAHA KRIPIK PISANG
DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELOMPOK WANITA TANI
(KWT) MELE MAJU PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI DESA LANTAN
KECAMATAN BATUKLIANG UTARA KABUPATEN LOMBOK TENGAH
Oleh :
Sartika Hendriani
NIM : 152135045
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran usaha kripik
pisang dalam meningkatkan pendapatan kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju dan
untuk mengetahui perspektif ekonomi Islam tentang strategi pemasaran usaha kripik
pisang dalam meningkatkan pendapatan kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju di
Desa Lantan Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah. Fokus kajian
ini menteliti tentang strategi pemasaran usaha kripik pisang dalam meningkatkan
pendapatan kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju dan bagaimana perspektif
ekonomi Islam tentang strategi pemasaran usaha kripik pisang dalam meningkatkan
pendapatan kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju di Desa Lantan. Penelitian ini
menggunakan metode yang bersifat deskriptif dan jenis penelitian kualitatif.
Pengumpulan data menggunakan metode obsevasi, wawancara dan dokumentasi. Data
yang ada meliputi kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju pada usaha kripik pisang.
Mengingat peneliti menggunakan kualitatif maka peneliti menggunakan analisis data
yakni induktif.
Hasil dari penelitian ini berdasarkan pada strategi pemasaran usaha kripik
pisang dalam meningkatkan pendapatan kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju di
Desa Lantan dengan cara: a) pemilihan pasar, menjaga kualitas produk yang dihasilkan,
b) memberikan harga yang terjangkau kepada konsumen, c) melakukan promosi dan
distribusi, d) adanya proses. Selain itu adanya perspektif ekonomi Islam tentang
xiv
strategi pemasaran usaha kripik pisang dalam meningkatkan pendapatan kelompok
wanita tani (KWT) Mele Maju di Desa Lantan selalu mengutamakan kualitas dimana
kripik pisang yang dibuat harus halal, dan dalam memproduksi suatu barang dalam
Islam keuntungan bukanlah satu-satunya elemen pendorong namun Islam sangat
mementingkan bagaimana bisnis itu menghasilkan keuntungan yang di ridhoi oleh
Allah SWT, karena sesungguhnya apapun yang kita lakukan jika Allah meridhoinya
maka akan mendapatkan keberkahan dari apa yang kita dapat.
Kata Kunci: Strategi Pemasaran dan Perspektif Ekonomi Islam
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Desa Lantan bisa dikatakan desa yang sedang berkembang dan sumber
daya alam yang melimpah, namun dari sisi sumber daya manusia yang masih
kurang dalam mengelola dan mengolah bahan mentah menjadi bahan yang bernilai
tinggi, yang akan bisa mengangkat derajat perekonomian dan kesejahteraan petani
kawasan hutan. Karena bila dilihat dari kondisi mata pencaharian masyarakat yaitu
rata-rata dari hasil pertanian seperti, singkong, ubi jalar, dan pisang.1
Sebagian besar Ibu-ibu rumah tangga di Desa Lantan menekuni usaha
kripik pisang, karena selain proses produksinya yang terbilang cukup mudah,
keuntungan yang diraih pun lumayan untuk memenuhi kebutuhan
perekonomiannya yang pas-pasan. Bukan hanya perekonomian saja akan tetapi
biaya pendidikan untuk anak-anaknya juga terpenuhi, dan yang menjadi tenaga
kerja awalnya sebagian besar adalah anak-anak dan keluarga, sehingga tidak
memenuhi banyaknya pesanan. Oleh karena itu, sebagai wadah yang akan bisa
membantu atau menghubungkan segala cita-cita ibu-ibu rumah tangga yang
memiliki usaha kripik pisang, maka Nahrun selaku ketua Koperasi Serba Usaha
(KSU) Mele Maju membentuk kelompok yang di beri nama “Kelompok Wanita
1 Observasi, Kelompok Wanita Tani “KWT” Mele Maju,Tanggal 03 Agustus, 2017
2
Tani (KWT) Mele Maju” yang berada di Dusun Pondok Komak Desa Lantan
Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah.2
Kelompok Wanita Tani (KWT) Mele Maju, ini didirikan pada tahun 2015
dengan jumlah anggota awal sebanyak 15 orang, dengan modal awal yang dimiliki
sejumlah Rp.750.000 (Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah), modal awal tersebut
dikumpulkan melalui simpanan pokok dari masing-masing anggota. Seiring
berjalannya waktu, maka kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju ini semakin
berkembang dan anggotanya bertambah menjadi 29 orang. Usaha ini
dikelompokkan karena, masih banyaknya warga masyarakat yang hidup serba
kekurangan, tidak mudah bagi mereka untuk mengembangkan ekonomi keluarga
atau usaha kripik pisang yang dijalankan secara sendiri, dengan kerja sama dan
saling membantu melalui kelompok cukup dapat memperkuat usaha yang
dijalankan dalam bidang pemasaran maupun ekonomi, dan dapat meningkatkan
pendapatan yang lebih banyak.3
Strategi pemasaran yang dipakai untuk meningkatkan pendapatannya
dalam usaha ini adalah dengan cara mengenali pelanggan, melakukan promosi
dengan pengenalan produk kepada konsumen, melalui mulut ke mulut selain itu
juga kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju mempromosikan produk melalui
Etalase dipersidangan Kabupaten Lombok Tengah dan melalui Konsorsium
2 Ibid,. 3 Ana Utari, Ketua Kelompok Wanita Tani “KWT” Mele Maju, Wawancara, Tanggal 03
Agustus, 2017.
3
Koprasi Serba Usaha (KSU) Mele Maju dengan MCA Indonesia dengan wwf dan
dibantu melalui media social.4 Kripik pisang ini dijual dengan harga yang lumayan
murah, seiring berjalannya waktu dan diminati oleh banyaknya masyarakat dan
konsumen, sehingga kripik pisang ini dipasarkan ke berbagai tempat seperti Desa
Teratak, Muncan, Mantang, Pengadang, ada juga ke Toko-toko dan BK MART.
Siti Zubaedah selaku seksi pemasaran dari kelompok wanita tani (KWT)
Mele Maju di Desa Lantan ini mengatakan bahwa, kendala yang terjadi pada usaha
kripik pisang sampai saat ini yaitu pada pengemasannya yang masih sederhana,
belum memiliki P-IRT sehingga belum bisa di terima oleh pasar modern, harga
bahan baku yang tidak menetap dan adanya persaingan pasar yang cukup ketat,
sekarang juga jumlah produsen kripik pisang di desa lain sudah cukup banyak
dipasaran, sehingga dituntut untuk menghasilkan cita rasa yang lezat dan
melengkapinya dengan pengemasan yang menarik konsumen.5Karena dalam
menjalankan usaha kita harus bisa berfikir untuk meningkatkan usaha yang kita
jalankan dengan berfikir kreatif dan inovatif untuk menarik minat konsumen
dalam menawarkan usaha yang kita jalani.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul: Strategi pemasaran usaha kripik pisang dalam
meningkatkan pendapatan kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju Perspektif
4 Ibid,.
5 Siti Zubaedah, Seksi Pemasaran Kelompok Wanita Tani (KWT) Mele Maju, Wawancara, tanggal 03 Agustus 2017.
4
Ekonomi Islam di Desa Lantan Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten
LombokTengah.
B. Rumusan Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
a. Bagaimana strategi pemasaran usaha kripik pisang dalam meningkatkan
pendapatan kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju di Desa Lantan
Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah ?
b. Bagaimana perspektif ekonomi Islam tentang strategi pemasaran usaha
kripik pisang dalam meningkatkan pendapatan kelompok wanita tani
(KWT) Mele Maju di Desa Lantan Kecamatan Batukliang Utara
Kabupaten Lombok Tengah ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui strategi pemasaran usaha kripik pisang dalam
meningkatkan pendapatan kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju di
Desa Lantan Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah.
b. Untuk mengetahui perspektif ekonomi Islam tentang strategi pemasaran
usaha kripik pisang dalam meningkatkan pendapatan kelompok wanita
5
tani (KWT) Mele Maju di Desa Lantan Kecamatan Batukliang Utara
Kabupaten Lombok Tengah.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat memberikan kontribusi positif, baik secara
teoritis maupun praktis.
a. Secara Teoritis
Secara teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat
mengembangkan dan menambah khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang
Ekonomi Islam yang berkaitan dengan Strategi pemasaran usaha kripik
pisang dalam meningkatkan pendapatan kelompok wanita tani (KWT) Mele
Maju perspektif ekonomi Islam di Desa Lantan Kecamatan Batukliang Utara
Kabupaten Lombok Tengah.
b. Secara Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
salah satu masukan bagi kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju pada
khususnya dan masyarakat secara luas, dan juga dapat dijadikan sebagai
acuan bagi Mahasiswa Syariah khususnya pada Program Studi Ekonomi
Islam yang ingin mengembangkan penelitian ini dan menambah wawasan.
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
1. Ruang Lingkup Penelitian
Untuk menghindari bias atau kekaburan dalam memahami konteks
penelitian dalam menguraikan hasil temuan dilapangan, analisis dan
6
pembuatan laporan penelitian ini, peneliti memandang perlu memberikan
batasan-batasan sesuai dengan fokus peneliti sehingga pembahasan yang
dipaparkan lebih jelas. Ruang lingkup penelitian pada sekripsi ini adalah
strategi pemasaran usaha kripik pisang dalam meningkatkan pendapatan
kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju perspektif ekonomi Islam di Desa
Lantan Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah.
2. Setting Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Lantan Kecamatan
Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah, adapun alasan penelitian
dilokasi ini adalah karena terdapat kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju
yang mengolah usaha kripik pisang sehingga memudahkan dalam mencari,
mendapatkan data dan informasi secara langsung dari pemilik usaha terutama
hal-hal yang terkait dengan fokus penelitian.
E. Telaah Pustaka
Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap studi atau karya-karya
terdahulu, sebagai pedoman penelitian lebih lanjut serta untuk mendapatkan data
yang valid untuk menghindari adanya duplikasi, plagiasi, replokasi serta
menjamin keaslian dan legalitas penelitian ini. Tetapi dalam sebuah penelitian
tidak dapat dipungkiri adanya kemiripan dengan skripsi terdahulu, baik dari segi
masalah yang akan diteliti maupun lokasi penelitian. Akan tetapi dalam penelitian
memiliki perbedaan dalam menguraikan sebuah masalah sehingga skripsi yang
terdahulu dengan yang sekarang berbeda.
7
Dalam telaah pustaka ini penulis mencoba mengulas dan menelaah karya-
karya terdahulu antara lain sebagai berikut:
1. Apriantini. Strategi Pemasaran Pembiayaan Murabahah Dalam Menarik
Minat Nasabah Untuk Mengajukan Pembiayaan (Studi di PT. Al-Ijarah
Indonesia Finance Cabang Mataram). Skripsi tahun 2014.6
Dalam skripsi Apriantini, membahas strategi pemasaran pembiayaan
murabahah untuk menarik minat nasabah dalam mengajukan pembiayaan
dengan bauran promosi seperti sistem online, radio, majalah, surat kabar, dan
sebaran brosur. Sedangkan peneliti membahas tentang strategi pemasaran usaha
kripik pisang dalam meningkatkan pendapatan kelompok wanita tani (KWT)
Mele Maju, dimana strategi yang digunakan dalam pemasaran kripik pisang
tersebut dengan menggunakan pengenalan produk, harga, promosi, distribusi,
dan proses respon konsumen terhadap strategi pemasaran kripik pisang dalam
meningkatkan pendapatan pengusaha di Desa Lantan.
Persamaan yang dilakukan penelitian oleh Apriantini dengan peneliti
yakni sama-sama memfokuskan pada strategi pemasarannya dan menggunakan
metode kualitatif. Perbedaannya yakni peneliti tentang strategi pemasaran
usaha kripik pisang dalam meningkatkan pendapatan kelompok wanita tani
(KWT) Mele Maju. Sedangkan Apriantini lebih fokus pada strategi pemasaran
6Apriantini, Strategi Pemasaran Pembiayaan Murabahah dalam Menarik Minat Nasabah Untuk
Mengajukan Pembiayaan Studi di PT. Al-Ijarah Indonesia Finance Cabang Mataram, (Fakultas Syari’ah IAIN Mataram 2014).
8
pembiayaan murabahah dalam menarik minat nasabah untuk mengajukan
pembiayaan.
2. Ziadah “Strategi Pemasaran Usaha Produksi Tahu dalam Meningkatkan Hasil
Penjualan Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus di Lingkungan Kekalik
Gerisak)” Skripsi Tahun 2015.7
Dalam skripsi Ziadah, lebih mengarah kepada strategi pemasaran usaha
tahu dalam meningkatkan hasil penjualan di Lingkungan Kekalik Gerisak, dan
masih menggunakan bauran promosi seperti menitipkan ke pasar-pasar, dan
warung-warung, sedangkan peneliti membahas tentang strategi pemasaran
usaha kripik pisang dalam meningkatkan pendapatan kelompok wanita tani
(KWT) Mele Maju di Desa Lantan, dimana strategi yang digunakan dalam
pemasaran kripik pisang tersebut dengan menggunakan media sosial,
pengenalan produk, harga, promosi, distribusi, dan proses respon konsumen
terhadap produsen.
Persamaan yang dilakukan penelitian oleh Zadah dengan peneliti yakni
sama-sama memfokuskan tentang strategi pemasaran dan menggunakan
metode kualitatif. Perbedaannya yakni peneliti tentang pemasaran usaha kripik
pisang dalam meningkatkan pendapatan kelompok wanita tani (KWT) Mele
Maju perspektif ekonomi Islam di Desa Lantan, Sedangkan Ziadah lebih fokus
7 Ziadah, “Strategi Pemasaran Usaha Produksi Tahu dalam Meningkatkan Penjualan Perspektif
Ekonomi Islam Studi Kasus di Lingkungan Kekalik Gerisak, (Fakultas Syari’ah IAIN Mataram 2015).
9
tentang strategi pemasaran usaha produksi tahu dalam meningkatkan hasl
penjualan perspektif ekonomi Islam.
3. Eka Lestari “ Strategi Pemasaran Pakaian Second dengan Mengembangkan
Marketing Mix (Studi Kasus di Desa Mamben Selatan Lombok Timur)”. Skripsi
Tahun 2014.8
Dalam skripsi Eka Lestari, lebih mengarah kepada strategi pemasaran
pakaian second dengan menggunakan marketing mix, dimana strategi yang
digunakan dalam mengembangkan usaha pakaian second tersebut
menggunakan produk, harga, tempat dan promosi atau respon konsumen
terhadap strategi pemasaran pakaian second dan mengarah kepada pakaian
ekonomi Islam terhadap strategi pemasaran pakaian second dengan
menggunakan marketing mix. Sedangkan peneliti fokus membahas tentang
strategi pemasaran usaha kripik pisang dalam meningkatkan pendapatan
kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju di Desa Lantan, dimana strategi yang
digunakan dalam pemasaran kripik pisang tersebut dengan menggunakan
pengenalan produk, harga, promosi, distribusi, dan proses respon konsumen
terhadap strategi pemasaran kripik pisang dalam meningkatkan pendapatan
pengusaha di Desa Lantan.
Persamaan yang dilakukan penelitian oleh Eka Lestari dengan peneliti
yakni sama-sama memfokuskan tentang strategi pemasaran dan menggunakan
8Eka Lestari,”Strategi Pemasaran Pakaian Second dengan Mengembangkan Marketing Mix,
Studi Kasus di Desa Mamben Selatan Lombok Timur,(Fakultas Syariah IAIN Mataram 2014).
10
metode kualitatif. Perbedaannya yakni peneliti tentang pemasaran usaha kripik
pisang dalam meningkatkan pendapatan kelompok wanita tani (KWT) Mele
Maju perspektif ekonomi Islam di Desa Lantan, Sedangkan Eka Lestari lebih
fokus tentang pemasaran pakain second dengan mengembangkan marketing
mix.
F. Kerangka Teoritik
1. Pengertian Strategi Pemasaran
a. Pengertian Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa yunani, yaitu “strategeia” atau
sering disebut dengan stratogos yang diambil dari kata “stratus” yang
berarti memimpin.Strategi adalah suatu rencana yang fundamental untuk
mencapai tujuan perusahaan atau pola keputusan dalam perusahaan untuk
menentukan dan mengungkapkan sasaran, maksud dan tujuan yang
dihasilkan kebijaksanaan utama dan merencanakan untuk mencapai tujuan
serta merinci jangkauan bisnis yang akan dikejar oleh perusahaan.9
Strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai
tujuan peruasahaan. Beberapa perusahaan mungkin mempunyai tujuan
yang sama, tetapi strategi yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut bisa
berbeda. Jadi strategi ini dibuat berdasarkan tujuan.10Stephen Robbins
mendifinisikan strategi sebagai penentuan tujuan jangka panjang
9Buchari Alma,Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa,(Bandung:Alfabeta,2005),h.199.
10 Mursid, Manajemen Pemasaran (Jakarta : Bumi Aksara, 2003), h. 8.
11
perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-
sumber yang yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Berpikir strategis
meliputi tindakan memperkirakan atau membangun tujuan masa depan
yang diinginkan, menentukan kekuatan-kekuatan yang akan membantu
atau yang menghalangi tercapainya tujuan, serta merumuskan rencana
untuk mencapai keadaan yang diinginkan.
Manajemen strategi tidak dapat diterapkan pada organisasi atau
perusahaan yang cendrung tertutup.Pelaksanaan manajemen strategis
membutuhkan keterbukaan agar dapat dilaksanakan dengan baik. Kinkead
Winokur mendifinisikan strategi sebagai suatu proses yang
memungkinkan setiap organisasi perusahaan, asosiasi, lembaga nonprofit
dan pemerintah mengenal pelung dan ancaman jangka panjang mereka,
memobilisasi seluruh aset untuk menangkap peluang dan menghadapi
tantangan, serta menerapkan satu strategi pelaksanaan yang berhasil.
Dalam hal ini, harus terdapat hubungan yang erat atas seluruh tujuan
program yang sudah ditetapkan, khalayak yang ingin dituju dan juga
strategi yang dipilih.Hal yang terpenting adalah bahwa strategi dipilih
untuk mencapai suatu hasil tertentu sebagaimana dinyatakan dalam tujuan
atau sasaran yang sudah ditetapkan.11
11 Morissan,” Menejmen Public, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 152-153.
12
b. Pengertian Pemasaran
Defnisi pemasaran adalah semua kegiatan yang diperlukan untuk
mengantar barang-barang mulai dari pintu pagar produsen sampai ke
dalam batas-batas jangkauan konsumen, atau pengertian yang lain,
menurut pakar pemasaran, yaitu William J. Stanto, Etzel & Walker,
Marketing is a total system business designed to plan, price, promote and
distribute wan satisfying products to target marketto achieve
organizational objective (pemasaran adalah suatu system total dari
kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan
keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan).12
Adapun faktor yang memengaruhi keberhasilan pemasaran prilaku
sosial yaitu: kondusivitas struktural, tekanan struktural, pertumbuhan
kepercayaan umum, fator-faktor pemicu, mobilisasi untuk bertindak, dan
kontrol sosial.
Pemasaran (marketing) merupakan ilmu pengetahuan yang objektif
yang diperoleh dengan penggunaan instrumen-instrumen tertentu untuk
mengukur kinerja dari aktivitas bisnis dalam membentuk,
mengembangkan, mengarahkan pertukaran yang saling menguntungkan
12 Danang Sunyoto, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: CAPS, 2015), h. 1.
13
dalam jangka panjang antara produsen dan konsumen atau pemakai..
sehingga tujuan pemasaran menurut J. Supranto adalah bagaimana agar
barang dan jasa yang dihasilkan disukai, dibutuhkan, dan dibeli oleh
konsumen.13
Jadi strategi pemasaran adalah suatu rencana atau kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan dalam memamfaatkan sumber daya yang
dimiliki dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Strategi pemasaran ialah pemikiran pemasaran yang merupakan
alat bagi unit pemasaran untuk mencapai sasaran. Strategi pemasaran
harus merinci segmen pasar yang akan menjadi fokus pemasaran. Segmen-
segmen tersebut membedakan kebutuhan dan keinginan, respon terhadap
pemasaran, dan kemampuan laba.Sedangkan pengertian strategi menurut
menurut Kotler & Amstrong, stretegi pemasaran adalah pendekatan pokok
yang akan digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran yang telah
ditetapkan lebih dulu, di dalamnya tercantum keputusan-keputusan pokok
mengenai target pasar, penempatan produk di pasar, bauran pemasaran,
dan tingkat biaya pemasaran yang diperlukan.14
Strategi pemasaran juga berarti memilih dan menganalisa proses
suatu sasaran yang merupakan suatu kelompok orang yang ingin dicapai
13Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis:Kiat dan Menuju Proses Yang Sukses,
(Jakarta,2006), h.136. 14 Danang Sunyoto, Strategi Pemasaran., h. 2.
14
oleh perusahaan dan menciptakan suatu bauran pemasaran yang cocok dan
yang dapat memuaskan pasar tersebut.15
Berdasarkan pengertian di atas, dapat dirumuskan bahwa,
pengertian strategi pemasaran adalah pola keputusan dalam perusahaan
yang menentukan sasaran, maksud atau tujuan yang menghasilkan
kebijaksanaan utama dan merencanakan untuk pencapaian tujuan serta
merinci jangkauan bisnis yang akan dicapai oleh perusahaan.
c. Unsur strategi pemasaran
1) Penentuan pasar, dalam strategi pemasaran ini sangat penting dan
menjadi awal dari semua upaya, yaitu segmentasi pemasaran yang
merupakan langkah awal dari strategi pemasaran agar produk benar-
benar diformat sesuai dengan keinginan pasar.
2) Perencanaan produk, dalam strategi pemasaran, sebelum membangun
produk yang siap di lepas, pasar perusahaan perlu menyusun perencaan
produk yang disesuaikan target pasarnya, misal menetukan volume
produk, kemasan, iklan, dan tokoh dalam iklan.
3) Manajemen harga.
Manajemen harga adalah bentuk upaya yang paling strategis dalam
mengawali persaingan, bisa berawal perhitungan yang matang secara
internal kemudian dibandingkan dengan pesaing. Manajemen harga ini
15Buchari Alma, Kewirausahaan Pemasaran, (Bandung:Alfabeta , 2008),h.195.
15
bisa diawali dengan cara sederhana, harga ketika promosi, harga
eceran, harga agen/reseller dan lain-lain.
4) Distribusi.
Distribusi merupakan bagian dari strategi pemasaran yang cukup
menguras energi karena faktor efektifitas dan efisiensi, sehingga ada
tuga pihak yang akan dipuaskan, pertama produsen, kedua
agen/reseller, ketiga konsumen.
5) Komunikasi dan promosi, komunikasi ini meliputi penerapan
pendekatan pemasaran sistem publikasi, promosi penjualan, hubungan
relasi, penjualan langsung, pembentukan media pendukung,
komusikasi yang tepat akan meningkatkan persepsi yang baik ke
pasar.16
d. Konsep strategi pemasaran
Dalam mengembangkan strategi apapun tentu saja seorang manajer
produk harus membahasnya dengan pihak-pihak yang banyak mengetahui,
yang kerjasamanya akan sangat berarti dalam menetukan sukses atau
gagalnya strategi tersebut. Dalam peranan strategisnya, pemasaran
mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan
dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas masalah
16 Ipan Pranashakti, “Strategi Bisnis Kewirausahaan Marketing Monitoring Konsultan Peluang
Memulai Usaha Brand”, dalam https://www.google.com, diakses tanggal 20 september 2017, pukul 14.23.
16
penetuan dua pertimbangan pokok yaitu bisnis apa yang akan digeluti, dan
bagaimana bisnis yang dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses
dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif produk, harga,
promosi dan distribusi untuk melayani pasar sasaran. Dalam konteks
penyusunan strategi, pemasaran memiliki dua dimensi, yaitu dimensi saat
ini, dan dimensi masa yang akan dating.17
Strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yang saling berkaitan,
yaitu:
1) Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani.
2) Perencanaan produk, meliputi produk spesipiknyang dijual,
pembentukan lini produk, dan desain penawaran individual pada
masing-masing lini. Produk itu sendiri menawarkan manfaat total yang
dapat diperoleh pelanggan dengan melakukan pembelian. Manfaat
tersebut meliputi produk itu sendiri, nama merek, ketersediaanproduk,
jaminan atau garansi, jasa reparasi dan bantuan teknis yang disediakan
penjual, serta hungan personal yang mungkin terbentuk diantara
penbeli dan penjual.
3) Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat
mencerminkannilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan
17 Danang Sunyoto, Strategi Pemasaran.., h. 4.
17
4) Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang
dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan
menggunakannya.
5) Komunikasi pemasaran (promosi) yang meliputi periklanan, personal
selling, promosi penjualan, direct marketing, dan public relations.18
e. Faktor strategi pemasaran (dapat dikendalikan)
1) Produk(product)
Jika kita menerima pandangan yang sempit dan tidak realistis
mengenai pemasaran yang disebutkan dalam awal bahasan bahwa
pemasaran itu hanyalah aktivitas yang menyampaikan barang-barang
dan jasa darinprodusen kepada konsumen, maka produk ini haruslah
dianggap sebagai faktor yang tidak dikendalikan dalam perencanaan
strategi pemasaran. Dalam kenyataannya, produk itu adalah salah satu
factor terpenting yang dapat dikendalikan oleh manajer pemasaran dan
dalam banyak hal merupakan alat yang paling efektif baginya, produk
dapat diubah dengan berbagai cara untuk meningkatkan tercapainya
pemasaran.19
2) Harga (price)
Seorang penjual dapat memilih untuk bersaing dalam harga dan
menetapkan harganya lebih rendah dari harga para pesaing.
18Ibid,. h. 4-5 19Ibid, h. 24.
18
Sebaliknya ia dapat berusaha merebut citra kualita yang tinggi dan
meningkatkan citra ini dengan kebijaksanaan harga yang lebih tinggi.
Pilihan harga yang tersediadalam perencanaan strategi pemasaran itu
dibatasi oleh factor biaya.Faktor-faktor permintaan dan persaingan
juga menentukan apa-apa yang diterima oelh pasar.20
3) Promosi (promotion)
Promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk
memengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk
yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian
mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut.21
4) Distribusi (place)
Para perencana strategi pemasaran mempunyai banyak pilihan
bagi kebijakasanaan distribusinya.Ia dapat memilih daerah di mana ia
akan memasarkan produknya, dan daerah mana yang tidak akan
dimasukinya. Ia dapat memutuskan tipe took eceran yang akan menjual
produknya dan berapa jumlah penyaluran yang dibutuhkannya di
masing-masing pasar itu. Bagaimana ia akan bekerja dengan lembaga-
lembaga yang telah dipilihnya itu untuk menjamin efektivitasnya?
Berapa banyak control yang harus dilaksanakannya terhadap para
20Ibid.,h. 25. 21ibid, h. 158
19
perantara? Masalah ini dan banyak masalah lain harus diputuskan
dalam hal faktor distribusi.22
5) Partisipan (people)
Partisipan adalah karyawan penyedia jasa layanan maupun
penjualan, atau orang-orang yang terlibat secara langsung maupun
tidak langsung dalam proses layanan itu sendiri.
6) Lingkungan fisik (physical evidence)
Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang di dalamnya
juga termasuk suasana.
7) Proses (process)
Proses adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana
pelayanan diberikan kepada konsumen selama melakukan pembelian
barang. Pengelolaan usaha melalui front liner sering menawarkan
berbagai macam bentuk pelayanan untuk tujuan menarik konsumen.
2. Pengertian Pendapatan
Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa uang maupun
berupa barang yang berasal dari pihak lain maupun hasil industri yang dinilai
atas dasar sejumlah uang dari harta yang berlaku. Pendapatan juga merupakan
22 Ibid.h.
20
sumber penghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup dan penghidupan seseorang
secara langsung maupun tidak langsung.23
Selain difinisi di atas, pendapatan juga dimaksudkan sebagai
keseluruhan hasil yang diperoleh atau diterima oleh masyarakat baik secara
induvidu maupun secara kelompok yang merupakan balas jasa dari faktor-
faktor produksi yang dimiliki, seperti berupa upah, bunga, modal, dan lain
sebagainya yang merupakan hasil proses produksi selama jangka waktu
tertentu.24
3. Strategi Pemasaran dalam Islam
Pemasaran dalam Islam merupakan suatu penerapan disiplin strategi
yang sesuai dengan nilai dan prinsip syariah. Syariah marketing adalah sebuah
disiplin strategi yang mengarah pada proses penciptaan, penawaran,
perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholdernya yang dalam
seluruh prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip muamalah Islam. Dalam
pemasaran Islam semua dilandasi oleh kebutuhan yang paling pokok, yang
paling dasar yaitu kejujuran, moral, dan etika. Seorang pengusaha dalam
pandangan etika Islam bukan sekedar mencari keuntungan melainkan juga
23 Hestanto,”Pengertian Pendapatan” http://Www.Hestanto.Web.Id/Pengertian-Pendapatan,
diakses Tanggal 04 November 2017.
24 Elisa Damasari,”Upaya Peningkatan Pendapatan Usaha Rumah Tangga Pada Indiustri Geteng Di Dusun Aik Ampat Kecamatan Gerunng Kabupaten Lombok Barat Dalam Perspektif Ekonomi Islam”,Fakultas IAIN, Mataram, 2015
21
keberkahan yaitu kemantapan dari usaha itu dengan memperoleh keuntungan
yang wajar dan di ridhoi oleh Allah SWT.25
Bentuk strategi pemasaran pada umumnya sama saja, akan tetapi
pemasaran dalam Islam harus berpedoman kepada Al- Qur’an. Sebagaimana
Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat An-Najm [53]: 24-25.
Artinya:
“Atau apakah manusia akan mendapatkan segala yang dicita-citakan? Tidak, maka hanya bagi Allah SWT kehidupan akhirat dan kehidupan dunia.”(QS. An-Najm [53]: 24-25).26 Dari kedua ayat tersebut, bila dihubungkan dengan strategi pemasaran,
kegiatan strategi pemasaran merupakan suatu interaksi yang berusaha untuk
menciptakan atau mencapai sasaran pemasaran seperti yang diharapkan untuk
mencapai keberhasilan.
Konsep pemasaran syariah adalah sebuah cara berfikir filsafah
manajemen yang menetukan seluruh kegiatan organisasi. Konsep pemasaran
tepatnya merupakan sebuah pendekatan yang jelas dan masuk akal dalam
menjalankan sebuah bisnis.27 Konsep Islam menegaskan bahwa pasar harus
berdiri sendiri di atas prinsip persaingan bebas (perfect competition). Namun
25 Rozali,”Manajemen Pemasaran Islam” http://www.fe.Umj.ac.id./index.php?Options.com,
diakses tanggal 20 September 2017, pukul 15.03. 26 Burhanudin, Al-Qur’an Keluarga, (Bandung: CV. Media Fitrah Rabbani), h. 526. 27 Fried Ferrel, Pemasaran dan Teori Praktik Sehari-hari, (Jakarta: Binapura Aksara, 1995), h.16.
22
demikian bukan berarti kebebasan tersebut berlaku mutlak, akan tetapi
kebebasan yang dibungkus oleh frame aturan syariah.28 Konsep Islam
memahami bahwa pasar dapat berperan efektif dalam kehidupan ekonomi bila
prinsip persaingan bebas dapat berlaku secara efektif. Pasar tidak
mengharapkan adanya intervensi dari pihak manapun, tak terkecuali Negara
dengan otoritas penentuan harga atau private sektor dengan kegiatan
monopilistik ataupun lainnya, karena pada dasarnya pasar tidak membutuhkan
kekuasaan yang besar untuk menetukan apa yang harus dikonsumsi dan
diproduksi.29
Dalam Islam terdapat Sembilan macam etika (akhlak) yang harus dimiliki
seorang tenaga pemasar yaitu: (1) Memiliki kepribadian spiritual (taqwa), (2)
Berkepribadian baik dan simpatik (shiddiq), (3) Berlaku adil dalam berbisnis
(al-‘adl), (4) Melayani konsumen dengan rendah hati (khitmah), (5) Selalu
menepati janji dan tidak curang (tahfif), (6) Jujur dan terpercaya (amanah), (7)
Tidak suka berburuk sangka, (8), Tidak suka menjelek-jelekkan, dan (9) Tidak
melakukan suap (risywah).30
Selain Sembilan etika tersebut, marketing syariah harus menghindari hal-
hal sebagai berikut: menimbun barang untuk menaikakn harga, menjual barang
28 Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif: Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), h.
159. 29Ibid,.h. 160. 30http:// majalah,pengusahamuslim.com/pemasarn-dalam-perspektif-islam-2, diakses tanggal
20 September 2017, pukul 14.05.
23
hasil curian dan korupsi, sering melakukan sumpah palsu atau sering berdusta,
melakukan penekanan dan pemaksaan terhadap pelanggan, melauan suap atau
sogo untuk melancaran bisnis, dan mematian pedagang kecil.31
G. Metode Penelitian
Peneliti menggunakan metode yang bersifat deskriptif.Deskriptif adalah
sebagai prosedur pemecahan masalah yang bersifat menggambarkan atau
melukiskan keadaan subjek/objek penelitian yaitu berupa kata-kata bukan berupa
angka-angka yang di dapat dari wawancara dan data lapangan.32Sebuah
pendekatan terhadap suatu prilaku, fenomena, peristiwa, masalah atau keadaan
tertentu yang menjadi object penelitian.33
Deskriptif yaitu suatu sistem penelitian yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan data berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Oleh
karena itu, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data sebagai gambaran
penyajian laporan tersebut. Data tersebut bisa berasal dari naskah, wawancara,
catatan lapangan, foto, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi
lainnya.
31 Ibid,. 32Husain Usman dan Purnomo Setiady Akbar,Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi
Aksara,Cet.ke-4,2011),h.129. 33Sonny Leksono,Penelitian Kualitatif Ilmu Ekonomi dari Metodologi ke Metode (Jakarta: Raja
Grafindo,2013),h.181.
24
1. Jenis Penelitian
Peneliti menggunakan jenis kualitatif. Penelitian Kualitatif adalah
penelitian yang menekankan pada quality atau yang terpenting dari sifat suatu
barang/jasa.34
Jenis penelitian kualitatif dapat dikatakan sebagai prosedur pemecahan
masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan
objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya,
sehingga peneliti mengumpulkan data secara langsung sebagaimana keadaan
objek penelitian.Data yang peneliti dapatkan dalam penelitian ini adalah yang
berkaitan dengan,strategi pemasaran uasaha kripik pisang dalam
meningkatkan pendapatan kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju di Desa
Lantan Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah (Perspektif
Ekonomi Islam).
2. Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data adalah suatu proses pengumpulan data
primer dan skunder dalam suatu penelitian. pengumpulan data merupakan
langkah yang amat penting, karena data yang dikumpulkan akan digunakan
untuk pemecahan masalah yang sedang diteliti atau untuk menguji hipotesis
34Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif(Bandung:Alfabeta, cv,
2014),h. 22.
25
yang telah dirumuskan.35 Adapun metode-metode yang dugunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Observasi
Observasi merupakan proses untuk memperoleh data dari tangan
pertama dengan mengamati orang dan tempat pada saat dilakukan
peneliti.36Observasi atau pengamatan merupakan teknik pengumpulan
data yang paling utama dalam penelitian kualitatif. Observasi berbeda
dengan interview, cakupan observasi lebih luas dibanding dengan
interview, observasi tidak terbatas hanya pada manusia saja, benda-benda
yang sekecil apapun dalam bentuk apapun dapat diamati melalui
observasi langsung ke lapangan:37
Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara turun
langsung ke tempat penelitian yakni pada kelompok wanita tani (KWT)
Mele Maju di Desa Lantan. Alasan peneliti melakukan observasi guna
mencari data yang dibutuhkan seperti data kelompok wanita tani (KWT)
Mele Maju, strategi pemasaran yang dilakukan, data aktivitas para
pemasar, pelayanan yang diberikan kepada konsumen dan lain
sebagainya.
35Sofian Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Bumi Aksara, 2014),
h. 39. 36 Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, Penelitian
Tindakan, Penelitian Evaluasi (Bandun: Alfabeta, CV, 2014), h. 235. 37 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian,..h. 104-105.
26
b) Wawancara
Wawancara merupakan tehnik pengumpulan data yang sering
digunakan dalam penelitian kualitatif. Melaksanakan teknik wawancara
berarti melakukan interaksi komunikasi atau terwawancara (interviewe)
dengan maksud menghimpun informasi dari interviewe. Interviewe pada
penelitian kualitatif adalah informan yang dari padanya pengetahuan dan
pemahamaan diperoleh.Wawancara dapat digunakan sebagai tehnik
pengumpulan data apabila peneliti menemukan permasalahan yang harus
diteliti, dan peneliti berkeinginan untuk mengetahui hal-hal yang
berhubungan dengan informan lebih mendalam.38
Dalam wawancara ini peneliti berhubungan langsung dengan
informan yang peneliti wawancara untuk memberikan informasi terhadap
data-data yang di butuhkan secara garis besar antara lain: Ana Utari
selaku ketua dan Siti Zubaedah selaku seksi pemasaran kelompok wanita
tani (KWT) Mele Maju, Nahrun ketua koprasi Serba Usaha (KSU) Mele
Maju, Masnun pengecer/distributor, dan anggota kelompok wanita tani
(KWT) Mele Maju Desa Lantan. Adapun data yang diperoleh dengan
wawancara yaitu: gambaran umum tentang usaha keipik pisang, strategi
pemasaran yang dilakukan dalam meningkatkan pendapatan, kendala
38Ibid.., h. 129.
27
yang mereka hadapi dalam memproduksi kripik pisang dan lain
sebagainya.
c) Dokumentasi
Metode Dokumentasi yaitu: mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen
rapat, agenda dan sebagainya.39Dokumentasi adalah setiap bahan yang
tertulis ataupun beberapa file yang sudah ada dan dipersiapkan. 40
Dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dengan
tujuan untuk mengumpulkan data-data yang tertulis yang dapat
memberikan informasi dan keterangan sesuai dengan yang dibutuhkan
dilokasi peneliti yakni berhubungan dengan gambaran umum lokasi
penelitian, sejarah desa lantan, data peningkatan pendapatan kelompok
wanita tani (KWT) Mele Maju, dan berkas atau dokumen lainnya yang
terkait dengan penelitian tentang strategi pemasaran usaha kripik pisang
dalam meningkatkan pendapatan kelompok wanita tani (KWT) Mele
Maju di Desa Lantan.
3. Sumber dan Jenis Data
Adapun jenis data yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini
adalah:
39Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta: Rineka Cipta.
2006). h. 231. 40Lexi J Melong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2001),h.161
28
1. Sumber Data
a) Data Primer
Merupakan sumber-sumber yang memberikan data langsung
diperoleh dari lapangan berupa hasil observasi dan
wawancaradengan ketuanya yang bernama Ana Utari dan para
anggota dari kelompok wanita tani (KWT) di Desa Lantan
Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah.
b) Data Sekunder
Data sekunder yaitu: data yang diperoleh dari informasi pihak
lain maupun literatur-literatur kepustakaan yang relevan dengan
masalah yang diteliti.41Seperti literatur, skripsi, dan artikel atau
buku.Sumber data penelitian yang diperoleh diantaranya dari buku,
catatan dan lain-lain yang mempunyai keterkaitan dengan strategi
pemasaran uasaha kripik pisang dalam meningkatkan pendapatan
kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju perspektif ekonomi Islam
di Desa Lantan Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok
Tengah.
2. Jenis Data
Data Kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah
41Husen Umar, Metode Penelitian Untuk Sekripsi dan Tesis Bisnis ( Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2005),h.42.
29
eksperimen) dimana peneliti adalah instrumen kunci dan sebagai
tekhnik pengumpulan data dilakukan secara gabungan (triangulasi).
3. Analisis Data
Setelah data-data yang diperoleh dari riset lapangan, langkah
selanjutnya adalah melakukan analisis data. Analisis data adalah proses
mengatur urutan data, mengorganisasikannya dalam suatu pola, kategori,
dan satuan uraian dasar atau memberikan arti yang signifikan terhadap
analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan dan dimensi-
dimensi uraian. Secara garis besar pelaksanaan analisis data meliputi tiga
tahap yaitu persiapan, tabulasi dan penerapan data sesuai dengan
pendekatan penelitian.42
Dari kesimpulan di atas bahwa analisis data merupakan proses
mengorganisasikan dan menyusun data secara sistemastis yang diperoleh
dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi sehingga dapat
dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain dan diri
sendiri.
Mengingat peneliti menggunakan kualitatif maka peneliti
menggunakan analisis data, yakni induktif, analisis data induktif yaitu
suatu cara berfikir yang dimulai dari hal-hal yang bersifat khusus kemudian
kepada hal-hal yang bersifat umum atau mengambil kesimpulan secara
42 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian.., h. 209
30
umum. Kaitannya dengan analisis data ini juga dijelaskan bahwa analisis
induktif adalah suatu teknik analisis data yang dimulai dari hal-hal yang
bersifat khusus kemudian kepada hal-hal yang bersifat umum43. Karena
penelitian ini dilakukan terhadap kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju
di desa lantan tentang strategi pemasaran pada usaha kripik pisang dalam
meningkatkan pendapatannya, sehingga memunculkan pemikiran-
pemikiran atau ide-ide yang dikaitkan dengan hasil penelitian yang
berangkat dari fakta dilapangan.
H. Sistematika
Sistematika penulisan yang digunakan penulis dalam menyusun skripsi ini
adalah sistematika laporan penelitian kualitatif disusun menjadi minimal empat
(4) bagian, yaitu:
1 BAB I: Pendahuluan, terdiri atas: konteks penelitian, fokus kajian, tujuan dan
manfaat, ruang lingkup dan setting penelitian, telaah pustaka, kerangka teori,
metode penelitian dan sistematika.
2 BAB II: Paparan Data dan Temuan, di bagian ini diungkapkan seluruh data
dan temuan penelitian. Dalam hal ini, peneliti sebisa mungkin menjaga jarak
dan menahan diri untuk mencampuri fakta terlebih dulu.
3 BAB III: Pembahasan, di bagian pembahasan ini diungkapkan proses analisis
terhadap temuan penelitian sebagaimana dipaparkan di BAB II berdasarkan
43Ibid, h. 101
31
pada perspektif penelitian atau kerangka tioritik sebagaimana diungkap di
bagian pendahuluan.
4 BAB VI: Penutup, Kesimpulan dan Saran
32
BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.
1. Sejarah Desa
Desa Lantan merupakan salah satu dari 8 (delapan) Desa yang ada di
wilayah Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah, yang
merupakan Desa pemekaran dari Desa Aik Dareq pada tahun 1997.Berawal
dari keinginan masyarakat yang mengharapkan peningkatan kualitas
pelayanan publik mengingat pusat pemerintahan Desa Induk (Aik Dareq)
jaraknya cukup jauh sekitar 11 km dari Dusun Gubuk Kesah, Dusun Gubuk
Makam dan Dusun Lantan. Atas dasar itulah para tokoh masyarakat Dusun
Gubuk Kesah, Dusun Gubuk Makam, Dusun Lantan, Dusun Endut Tojang,
Dusun Pondok Komak, Dusun Lantan Daya, Dusun Sumberan, Dusun
Pemasir dan Dusun Rerantik melakukan rembuk merencanakan pemekaran
wilayah atau berpisah dari desa Aik Dareq, bagai gayung bersambut setelah
dilakukan musyawarah bersama dengan pemerintah Desa Aik Dareq di mana
pada saat itu Kepala Desa Aik Dareq dijabat oleh Haji Lukman Adnan,
menyetujui dan mengajukan pemekaran Desa Aik Dareq menjadi Desa
Lantan kepada Pemerintah Daerah.44
44Dokumentasi profil Desa Lantan, diambil pada tanggal 13 November 2017, h. 1.
33
Kata “Lantan” merupakan nama dari salah satu Dusun yang
menginginkan pemekaran dari Desa Aik Dareq. Dan sebagai tindak lajut
respon dari Pemerintah Daerah baik Pemerintah Daerah Tingkat II dan
Pemerintah Daerah Tingkat I, maka pada tahun 1997 lahirlah sebuah desa
yang bernama Desa Lantan yang berkantor di Dusun Lantan, maka saat ini
kantor desa berada di Dusun Lantan. Akhirnya pada tanggal 01 September
1997 bertempat di Kantor Desa Lantan, Pemerintah Desa Lantan diresmikan
oleh Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat yang pada waktu itu dijabat
oleh Lalu Sulhan.
Mengawali berjalannya administrasi pemerintahan desa, Desa Lantan
sudah menempati kantor yang tetap, yang merupakan hasil dari tekad dan
kerjasama serta keinginan yang kuat dari segenap masyarakat untuk memiliki
kantor sendiri yang berdiri di atas tanah hasil swadaya masyarakat yang pada
waktu itu berlokasi di Dusun Lantan dengan ukuran bangunan keseluruhan
hanya 9 m x 9 m.Melihat secara administratif dan telah tersedianya fasilitas
penunjang administrasi, Pemerintahan Desa Lantan pada tahun 1997
ditetapkan sebagai desa definitif yang berada di wilayah Kecamatan
Batukliang Utara.45
2. Keadaan Demografi
a. Geografi
45Ibid, h. 2.
34
Desa Lantan adalah salah satu dari 8 Desa/Kelurahan yang berada
di wilayah Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah
Nusa Tenggara Barat Indonesia, terletak antara 116°16’ - 116°17’ Bujur
Timur dan 08°40 - 08°41 Lintang Selatan. Secara geografis wilayah Desa
Lantan terletak di bagian Utara Tengah wilayah Kecamatan Batukliang
Utara dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
1) Luas dan Batas Wilayah
a) Luas Desa :1.217 Ha
b) Batas Wilayah
Sebelah Utara : HGUdan Hutan Lindung
Sebelah Timur : Desa Aik Berik dan Desa Teratak
Sebelah Selatan : Desa Selebung
Sebelah Barat : Desa Karang Sidemen dan Desa
Tanak Beak
2) Ketinggian tanah dari permukaan air laut : 236 m
3) Banyak Curah Hujan : 144,29 mm/ bulan
4) Topografi : Dataran rendah
5) Suhu udara : 22,22 – 30,46 °C
6) Orbitasi/ Jarak dari Pemerintahan Desa
Jarak dari pusat Pemerintahan Kecamatan : 10 Km
Jarak dari pusat Perintahan Ibukota Kab. : 25 Km
Jarak dari Ibukota Propinsi : 65 Km
35
7) Peta Desa Lantan. (terlampir).
Kantor Kepala DesaLantan berada di Lantan Dusun Lantan
sekaligus sebagai pusat Pemerintahan, mempunyai luas wilayah +
1.500 Ha yang terdiri dari Areal Persawahan seluas +289 Ha, areal
permukiman seluas +20,60 Ha. dan lain-lain seluas +12,45 Ha.
b. Geohidrologi
Wilayah Desa Lantan memiliki dua kali yakni kali Babak dan kali
Lenek yang merupakan sumber irigasi bagi tanah pertanian di wilayah
Dusun Kesah, Gubuk Makam, Lantan dan Lantan Duren. Kedua kali ini
juga mengalir langsung kewilayah Kabupaten Lombok Barat dan wilayah
Lombok Tengah Bagian Selatan. Dengan adanya dua kali ini maka
kebutuhan petani untuk irigasi lahan pertaniannya cukup teratasi
walaupun di musim kemarau.46
3. Keadaan Sosial
a. Sumber Daya Alam
Potensi sumberdaya alam di Desa Lantan meliputi sumberdaya
alam non hayati yaitu : air, lahan, udara dan bahan galian, sedangkan
sumber daya alam hayati yaitu perkebunan dan Persawahan.Sumberdaya
46Ibid, h. 3.
36
air di Desa Lantan terdiri dari air tanah (akifer) termasuk mata air dan
air permukaan. Berdasarkan atas besaran curah hujan pertahun, hujan
lebih dan evapotranspirasi tahunan yang akan berpengaruh terhadap air
meteorologis sesuai dengan gradasi sebaran curah hujan.
b. Sumber Daya Manusia
Sebagaimana telah disampaikan diatas, bahwa Desa Lantansaat ini
terdiri dari 10 dusun yaitu :
1).Dusun Gubuk Kesah 6). Dusun Pondok Komak
2). Dusun Gubuk Makam 7). Dusun Lantan Daye
3). Dusun Lantan 8). Dusun Sumberan
4). Dusun Lantan Duren 9). Dusun Pemasir
5). Dusun Endut Tojang 10).Dusun Rerantik
Adapun kondisi sumber daya manusia secara umum menurut
latar belakang pendidikan masih cukup rendah, sesuai dengan
pendataan tahun 2016 yang lalu bahwa angka buta aksara dari usia
sekolah sampai usia 50 tahun keatas tercatat sebanyak 247 jiwa yang
tidak mampu membaca dan menulis (buta aksara) dan kondisi tersebut
rata-rata di semua dusun ada. Untuk lebih akuratnya kondisi potensi
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh desa Lantan sebagai
berikut :47
47Ibid, h. 6-7.
37
1) Jumlah Penduduk : 5663 jiwa
a) Laki-laki : 2784 jiwa
b) Perempuan : 2789 jiwa
2) Penduduk Menurut Strata Pendidikan
a) Sarjana (S1,S2,S3) : 64 orang
b) Diploma (D1,D2,D3) : 16 orang
c) SLTA / sederajat : 369 orang
d) SMP / sederajat : 563 orang
e) SD/ sederajat : 1877 orang
f) Tidak Tamat SD : 1978 orang
g) Buta aksara : 247 orang
3) Penduduk Menurut Usia
a) Usia 0 - 12 bulan : 106 orang
b) Usia 2 - 9 tahun : 870 orang
c) Usia 10 – 24 tahun : 1452 orang
d) Usia 25-49 tahun : 2270orang
e) Usia 50 – 64 tahun : 594 orang
f) Usia 65 th keatas : 348 orang
4) Prasarana Dan Sarana
a) Prasarana Pendidikan
- Gedung PAUD : 4 unit
- Gedung TK : 1 unit
38
- Gedung SD/ MI : 4 unit
- Gedung SMP/ MTS : 3 unit
- Gedung SMA/ MA : 1 unit
- Gedung PT/ST/Akademi : -unit
b) Prasarana Transportasi
- Jalan Kabupaten : 6 Km
- Jalan Desa : 15 Km
- Jalan usaha tani : 12 Km
c) Prasarana Ibadah
- Masjid : 10unit
- Musholla : 24unit
4. Keadaan Ekonomi.
Desa Lantan kami analisa sebagai salah satu desa swasembada bila
melihat dari kondisi mata pencaharian masyarakat yaitu mata pencaharian
penduduk sudah mulai begeser dari sektor primer ke industri, penerapan
tekhnologi pada usaha pertanian, kerajinan dan sektor skunder mulai
berkembang. Meskipun dalam pendataan terakhir mengindikasikan adanya
perkembangan ditingkat ekonomi masyarakat akan tetapi dari 1.876 Kepala
Keluarga yang ada, sebanyak 1117 KK masih tergolong miskin atau
berdasarkan persentase sekitar 70 % masih tergolong tidak mampu (sumber
data Jamkesmas, Jamkesda, Kis dan Realisasi Raskin) sedangkan jumlah
Kepala Keluarga miskin menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2015
39
sebanyak 784 KK atau berdasarkan persentase sekitar 47,8 % masih tergolong
tidak mampu, itupun masih banyak kepala keluarga yang mengajukan Surat
Keterangan Tidak Mampu untuk mendapatkan rekomendasi pembebasan dari
biaya di Rumah Sakit atau untuk pendidikan anaknya.
Dengan hal tersebut menunjukkan betapa masih lemahnya kondisi
ekonomi masyarakat karena disamping IPM masyarakat masih rendah juga
disebabkan sumber mata pencaharian dan angkatan kerja sangat rendah.48
5. Kondisi Pemerintahan Desa
Pembagian Wilayah Desasecara administrasi Desa Lantan terbagi
dalam 10 dusun, dengan luas wilayah +1273 hektar luas lahan pemukiman,
perkebunan dan pertanian dan dengan 525 ha luas HKM, 314,10 ha luas HGU
dan sekiatr 7000 ha luas hutan lindung.49
Tabel 2.2.1
Pembagian Wilayah Administrasi Desa Lantan
No Dusun
Banyaknya Luas
(Ha) Penduduk Jenis kelamin
Laki Perempuan
1. Gubuk Kesah 531 273 258
2. Gubuk Makam 1093 587 506
3. Lantan 767 388 379
48Ibid, h. 7-8. 49Ibid, h. 9.
40
4. Lantan Duren 789 386 403
5. Endut Tojang 535 258 277
6. Pondok Komak 562 299 263
7. Lantan Daya 362 184 178
8. Sumberan 192 91 101
9. Pemasir 474 257 217
10. Rerantik 234 110 124
Jumlah 5663 2879 2784
B. Gambaran Umum Kelompok Wanita Tani (KWT) Mele Maju pada Usaha
Kripik Pisang di Desa Lantan.
1. Awal Berdirinya Usaha Kripik Pisang di Desa Lantan
Usaha kripik pisang ini dirintis oleh kelompok wanita tani (KWT) Mele
Maju yang dimulai pada tahun 2015, jumlah anggota awalnya sebanyak 15
orang, dengan modal awal yang dimiliki sejumlah Rp.750.000 (Tujuh Ratus
Lima Puluh Ribu Rupiah), seiring berjalannya waktu, maka kelompok wanita
tani (KWT) Mele Maju ini semakin berkembang dan anggotanya bertambah
menjadi 29 orang.50
Seperti yang dituturkan oleh Ibu Siti Zubaebah, memulai usaha kripik pisang dalam jumlah produksi yang kecil dan menyalurkan pada beberapa tempat seperti, Desa Teratak, Muncan, Mantang, dan Pengadang.51
50Dokumentasi, profil Kelompok Wanita Tani (KWT) Mele Maju, diambil Tanggal 14
November 2017 51 Ibu Siti Zubaedah, selaku seksi pemasaran, Wawancara, pada tanggal 14 November 2017
41
Seiring berjalannya waktu, maka usaha kripik pisang yang dijalankan
oleh kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju semakin berkembang dan bisa
memasarkan ke Toko-toko dan BK MART. Usaha yang dijalankan berjalan
lancar dengan menggunakan promosi melalui mulut ke mulut selain itu juga
kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju mempromosikan produk melalui
Etalase dipersidangan Kabupaten Lombok Tengah dan melalui Konsorsium
Koprasi Serba Usaha (KSU) Mele Maju dengan MCA Indonesia dengan wwf
dan dibantu melalui media social.52 Walaupun banyak pesaing usaha yang
dijalankan kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju sampai saat ini masih
berjalan lancar, misalnya pada saat harga pisang menurun di Desa Lantan
banyak orang yang membuat kripik pisang. Tentunya kondisi ini
memungkinkan terjadinya persaingan diantara mereka terutama dalam hal
kualitas kripik pisang dan harga, sehingga kelompok wanita tani (KWT) Mele
Maju membutuhkan strategi pemasaran demi keberhasilan dan kemajuan
usaha.
Usaha kripik pisang yang dijalankan oleh kelompok wanita tani (KWT)
Mele Maju menghadapi banyak kendala seperti pengemasannya yang masih
sederhana, belum memiliki P-IRT, pengampas yang tidak mengambil secara
teratur, dan harga bahan baku yang tidak menetap, menyebabkan penghasilan
usaha kripik pisang menurun.
52 Ibu Ana Utari, selaku Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Mele Maju, Wawancara, pada
tanggal 14 Nopember 2017.
42
2. Kegiatan Kelompok Wanita Tani (KWT) Mele Maju yaitu:53
a. Pertemuan Rutin setiap bulan untuk membangun hubungan silatur rahmi
antar anggota dengan pengurus.
b. Di lakuakan kegiatan Yasinan dengan anggota setiap bulan untuk
menghimpun dana anggota.
c. Pengolahan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), Sumber Daya Alam yang
tersedia dalam jumlah banyak, yang apabila anggotanya bisa dam mampu
mengolah secara langsung maka akan bisa memberikan nilai jual yang
lebih tinggi bila di bandingkan dijualnya dengan bahan mentah yang
selama ini masih terjadi di Kawasan Hutan. Usaha Kelompok yang kami
miliki saat ini adalah masih skala kecil, di sebabkan karena pemasaran
masih belum lancar dan pengemasan yang masih sederhana dan
kelompok kami belum memiliki P-IRT sehingga belum bisa di terima
oleh pasar modern.
3. Visi dan Misi kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju di Desa Lantan
Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah.54
a. Visi
53 Dokumentasi, profil Kelompok Wanita Tani “KWT” Mele Maju, diambil tanggal 14
November 2017 54Ibid,.
43
Menjadikan KWT”Mele Maju” yang mandiri,berkarya dan bersatu
serta kompak dalam membangun kekuatan menuju perekonomian yang
lebih baik.
b. Misi
1) Mampu mengolah HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) dengan baik
dan berkualitas;
2) Mencetak generasi perempuan-perempuan keatif,mandiri dan
akuntabel;
3) Dengan bersatu maka mampu mengangkat derajat perekonomian
masyarakat khususnya di pinggiran Hutan.
4. Tujuan dibentuknya kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju:55
a. Memanfaatkan Sumber Daya Alam seperti bambu ,durian, alpukat,
nangka, pisang yang saat ini masih memiliki harga sangat rendah.
b. Memberdayakan kelompok-kelompok perempuan yang ada untuk
meningkatkan perekonomian keluarga yang lebih baik.
c. Menjadi tempat belajar bagi perempuan-perempuan pinggiran kawasan
hutan.
55 Ibid,.
44
5. Struktur Organisasi Kelompok Wanita Tani (KWT) Mele Maju di Desa
Lantan.56
6. Proses Pembuatan Kripik Pisang oleh kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju
di Desa Lantan yaitu:57
Bahan :Pisang 50 sisir, minyak goreng 5 kg, pewarna 1 bungkus, garam 1
bungkus, pemanis 2 bungkus, jusi (pengilang getah) 20 gr, air 4 liter.
Alat :Wajan, sutil, kompor, bak, pisau pengiris, ember, penyaring, bakul.
56 Ibid,. 57Husnul Khotimah, Selaku Seksi Olahan Pangan, Wawancara, pada tanggal 14 Nopember
2017.
KETUA
Ana Utari
SEKRETARIS
Ernawati
BENDAHARA
Rini Indriani
SEKSI OLAHAN
PANGAN
Lilis Suriani
SEKSI
PEMASARAN
Siti Zubaedah
SEKSI BAHAN
BAKU
Jumisah
45
Proses Pembuatan:
1. Kupas pisang dan rendam kedalam adonan air yang ditambah bahan
pengatur keasaman sitrat (Juice yang fungsinya menghilangkan getah)
2. Iris / gobet / Rajang langsung masukkan ke dalam air
3. Setelah itu siapkan bak, pewarna, pemanis, garam dan air 4 liter
4. Setelah itu, rendam pisang yang sudah di gobet ke dalam pewarna dan
pemanis selama 2 menit.
5. Tiriskan lalu digoreng sampai mateng (kuning dan mengeras) lalu angkat
dan tiriskan.
7. Contoh Analisis Keuntungan:58
Bahan Baku Habis Pakai: Pisang = 50 sisir, minyak : 5 kg, pewarna : 1
bungkus, pemanis : 2 bungkus, garam : 1 bungkus, air : 4 liter.
Modal Habis Pakai :
a. Pisang : Rp.62.500 Hasil : 12 kg
b. Minyak : Rp.75.000 : 454 bungkus
c. Pewarna : Rp. 2500 Harga : Rp.303.500
d. Pemanis : Rp. 4000 Keuntungan : Rp.109.000
e. Garam : Rp. 1000
f. Steples : Rp. 2000
g. Lebel : Rp. 2500
58 Ernawati, Kelompok Wanita Tani “KWT” Mele Maju, Wawancara, pada tanggal 14
November 2017.
46
h. Kas : Rp.10.000
i. Penyusutan: Rp. 5000
j. Kemasan : Rp.30.000
Jumlah :Rp.194.500
8. Data Peningkatan Pendapatan pada tahun 2015-2017 yang diolah Kelompok
Wanita Tani (KWT) Mele Maju di Desa Lantan yaitu:59
TABEL 1.1 PENINGKATAN PENDAPATAN TAHUN (2015)
BULAN MODAL USAHA
JUMLAH PRODUKSI HARGA
SATUAN HARGA
PENJUALAN PENDAPATAN (KG)
Agustus 187.500
25 15.000
375.000 187.500
September 150.000 20 15.000
300.000 150.000
Oktober 187.500 25 15.000
375.000 187.500
November 178.500 21 17.000
357.000 178.500
Desember 237.500 25 19.000
475.000 237.500
Total 941.000 116 16.200
1.879.200 938.200
Tabel 1.1 Sumber data di atas diperoleh dari buku kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju di Desa Lantan.
TABEL 1.2 PENINGKATAN PENDAPATAN TAHUN (2016)
59 Dokumentasi, Kelompok Wanita Tani (KWT) Mele Maju, diambil Tanggal 14
November 2017.
47
BULAN MODAL USAHA
JUMLAH PRODUKSI HARGA
SATUAN HARGA
PENJUALAN PENDAPATAN (KG)
Januari 1.140.000
120 19.000
2.280.000 1.140.000
Februari 1.330.000 140 19.000
2.660.000 1.330.000
Maret 475.000 50 19.000
950.000 475.000
April 380.000 40 19.000
760.000 380.000
Mei 285.000 30 19.000
570.000 285.000
Juni 237.500 25 19.000
475.000 237.500
Juli 161.500 17 19.000
323.000 161.500
Agustus 275.500 29 19.000
551.000 275.500
September 807.500 85 19.000
1.615.000 807.500
Oktober 285.000 30 19.000
570.000 285.000
November 332.500 35 19.000
665.000 332.500
Desember 475.000 50 19.000
950.000 475.000
Total 6.184.500 651 19.000
12.369.000 6.184.500
Table 1.2 Sumber data di atas diperoleh dari buku kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju di Desa Lantan.
TABEL 1.3 PENINGKATAN PENDAPATAN TAHUN (2017)
48
BULAN MODAL USAHA
JUMLAH PRODUKSI HARGA
SATUAN
HARGA PENJUALAN PENDAPATAN
(KG)
Januari 3.500.000
280 25.000
7.000.000 3.500.000
Februari 1.250.000 100 25.000
2.500.000 1.250.000
Maret 475.000 50 19.000
950.000 475.000
April 400.000 40 20.000
800.000 400.000
Mei 285.000 30 19.000 570.000 285.000
Juni 237.500 25 19.000
475.000 237.500
Juli 255.000 17 30.000
510.000 255.000
Agustus 435.000 29 30.000
870.000 435.000
September 1.482.000 156 19.000
2.964.000 1.482.000
Oktober 285.000 30 19.000
570.000 285.000
November 332.500 35 19.000
665.000 332.500
Desember 475.000 50 19.000
950.000 475.000
Total 9.412.000 842 21.917
18.824.000 9.412.000
Table 1.3 Sumber data di atas diperoleh dari buku kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju di Desa Lantan.
C. Strategi Pemasaran Usaha Kripik Pisang dalam Meningkatkan
Pendapatan Kelompok Wanita Tani (KWT) Mele Maju di Desa Lantan.
49
Untuk mengetahui lebih dalam tentang strategi pemasaran usaha kripik
pisang dalam meningkatkan pendapatan kelompok wanita tani “KWT” Mele
Maju di Desa Lantan Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah.
peniliti mencoba untuk mewawancarai baik ketua maupun anggota kelompok
wanita tani (KWT) Mele Maju di Desa Lantan untuk mencari lebih dalam terkait
dengan strategi pemasaran usaha kripik pisang. Strategi pemasaran usaha kripik
pisang dalam meningkatkan pendapatan kelompok wanita tani (KWT) Mele
Maju dengan cara:
1. Pemilihan Pasar.
Seorang pemasar terlebih dahulu harus memantau keadaan setiap
pasar agar bisa mengetahui peluang-peluang yang ada di dalam pasar, apa
yang akan di butuhkan oleh konsumen, seperti apa keinginan konsumen dan
bagaiman tingkah laku dalam pembelian.
Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan Ibu Siti Zubaedah:
“Sebelum memilih pasar terlebih dahulu kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju mencari informasi/menganalisa tentang harga, kebutuhan pasar, keinginan pelanggan/konsumen dan menyepakati rencana distribusi kripik pisang dengan pembeli,kemudian setelah itu baru mengambil sikap untuk menetukan target pasar dan teknis penjualan”.60
Komentar lain juga datang dari lusiana selaku anggota:
60 Ibu Siti Zubaedah,selaku Seksi Pemasaran Kelompok Wanita Tani (KWT) Mele Maju,
Wawancara, pada tanggal 14 November 2017.
50
“Sebelum kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju mengantar pesanan kepada konsumen terlebih dahulu menyepakati harganya supaya tidak terjadi kekomplikan.
2. Perencanaan Produk
Kripik pisang yang diinginkan pelanggan atau konsumen adalah kripik
pisang yang berkualitas, kripik pisang yang enak dan renyah.
Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan Husnul Khotimah:
“Sebelum kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju membuat kripik pisang terlebih dahulu, memilih pisang yang berkualitas bagus, seperti pisang kepok dan lain-lain dengan cara langsung membeli ke rumah penjual tanpa harus di bawa kepasar dulu dan dari segi pengemasannya juga harus berkualitas yang dicerminkan dengan sentuhan label atau kemasan yang menarik”.61
Komentar lain juga datang dari Jumisah selaku seksi bahan baku:
“Untuk mendapatkan kripik pisang yang berkualitas bagus kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju selain memilih pisang, juga menggorengnya dua kali, supaya keripik pisang yang dihasilkan lebih renyah dan untuk menurunkan kadar minyak, kalau sekali di goreng maka krirpik pisang yang di hasilnya kurang renyah, dari segi rasanya juga berbeda”.62
3. Harga.
Hasil wawancara penulis dengan Ainun selaku anggota kelompok
wanita tani (KWT) Mele Maju:
“Saya menjual kripik pisang tergantung dari ukuran, jika ukuran bungkusannya kecil harganya Rp.1000, tetapi yang ukurannya besar harganya Rp.5000 sampai Rp.25.000 dan 1/pak yang isinya 12 bungkus harganya Rp.10.000. jika ada konsumen yang lansung datang mengambil atau
61 Husnul Khotimah, selaku Seksi Olahan Pangan, Wawancara, pada tanggal 14 November
2017. 62Jumisah, Seksi Bahan Baku, Wawancara, pada tanggal 14 Novembber 2017.
51
membelinya ke tempat produksi, saya kasih harga Rp.8000 yang1/pak isinya 12 bungkus.”63
Komentar lain dari Masnun salah satu pengampas:
“Saya mengambil langsung kripik pisang ke tempat produksi dengan harga 1/pak yang isinya 12 bungkus harga Rp.8000, dan saya melepas ke pasar atau kewarung 1/pak harga Rp.10.000, jika di jual eceran harga 1/bungkus Rp.1000.”64
4. Distribusi
Dalam mendistribusi kripik pisang agar bisa sampai ketangan
konsumen maka kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju menggunakan
distribusi secara langsung dan tidak langsung (perantara) yakni pemasaran
atau pengampas.
Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan Januarti:
“Agar kripik pisang sampai ketangan konsumen dengan cepat maka saya menjual kripik pisang kepada pemasar atau pengampas, sedangkan pemasar atau pengampas itu sendiri menjual ke pedagang-pedagang kripik pisang yang ada di toko-toko maupun di dalam pasar yang sudah menjadi pelanggan”.65 Komentar lain datang dari Miftahul Jannah:
“Kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju menyediakan produk olahan kripik pisang dalam jumlah tertentu, kemudian didistribusikan kepada toko-toko terdekat atau menghubungi pengepul untuk diambil ketempat olahan produk tersebut dengan kesepakatan harga yang telah ditentukan”.66
63 Ainun, Anggota Kelompok Wnita Tani (KWT) Mele Maju, Wawancara, pada tanggal 15
November 2017. 64Masnus, Pengepul/pengampas, Wawancara, pada tanggal 15 November 2017. 65 Januarti, Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Mele Maju, Wawancara, 15 November
2017. 66 Miftahul Jannah, Selaku Anggota, Wawancara, tanggal 15 November 2017.
52
5. Komunikasi dan Promosi.
Komunikasi ini meliputi penerapan pendekatan pemasaran sistem
publikasi, promosi penjualan, hubungan relasi, penjualan langsung, penjualan
langsung, komunikasi yang tepat akan meningkatan persepsi yang baik ke
pasar.
Dari hasil wawancara penulis dengan Suryadi:
“Kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju melakukan promosi hanya melalui mulut ke mulut, selain itu juga mempromosikan produk melalui Etalase dipersidangan Kabupaten Lombok Tengah dan melalui Konsorsium Koprasi Serba Usaha (KSU) Mele Maju dengan MCA Indonesia dengan wwf dan dibantu melalui media social, dengan cara ini para pemasar bisa datang sendiri ke tempat lokasi karena lokasi tempat pembuatan kripik pisang pun sangat strategis”.67
Selanjutnya komentar lain datang dari Masnun selaku pengepul:
“Saya mengambil langsung ke tempat produksi kripik pisang dan langsung menjualnya kepada pelanggan khususnya di Desa Teratak, Muncan, Mantang, Pengadang, dalam menjual saya sangat mengutamakan kejujuran terhadap barang yang saya jual, karena kejujuran akan mendatangkan keberkahan terhadap dagangan saya.”68
D. Perspektif Ekonomi Islam Tentang Strategi Pemasaran Usaha Kripik Pisang
dalam Meningkatkan Pendapatan Kelompok Wanita Tani (KWT) Mele
Maju di Desa Lantan.
Strategi pemasaran usaha kripik pisang yang dilakukan oleh kelompok
wanita tani (KWT) Mele Maju sesuai dengan prinsip Ekonomi Islam, karena
67 Suryadi, Selaku Manajer Koprasi Serba Usaha (KSU) Mele Maju, Wawancara, tanggal 15
November 2017. 68Masnus, Pengepul/pengampas, Wawancara, pada tanggal 15 November 2017.
53
selalu mengutamakan kualitas produk, dimana kripik pisang yang di buat harus
hahal, bersih dan teliti dalam hal memilih bahan baku yang dibutuhkan untuk
membuat kripik pisang, karena para produsen tidak mau rugi jika menggunakan
bahan-bahan yang tidak berkualitas.69 Dalam memproduksi suatu barang, dalam
Islam keuntungan bukanlah satu-satunya elemen pendorong namun Islam sangat
mementingkan bagaimana bisnis itu menghasilkan keuntungan yang di ridhoi oleh
Allah SWT, karena sesungguhnya apapun yang kita lakukan jika Allah
meridhoinya maka akan mendapatkan keberkahan dari apa yang kita dapat.
Dalam Islam sangat mengutamakan kualitas akan kebersihan dimana
produk itu harus halal. selain itu dalam sistem ekonomi Islam tidak semua barang
dapat diproduksi dan di konsumsi, oleh sebab itu di larang memproduksi yang
haram, produk yang dihasilkan harus berkualitas dan memberikan manfaat yang
baik tidak mudharat atau membahayakan konsumen dari segi kesehatan.
Seperti yang dituturkan oleh Masnun “kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju dalam memasarkan usaha kripik pisang, selalu menciptakan suasana yang nyaman bagi konsumen, tidak membiasakan bersumpah ketika berdagang, tidak terlalu banyak mengambil keuntungan dan menjaga kepercayaan konsumen dengan tidak berbohong ketika berdagang, misal menjual barang yang sudah rusak namun tidak diberitahukan kepada konsumen,.70
Kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju juga turun langsung kepasar dan
melakukan kesepakatan antara kedua belah pihak karena hal itu dianjurkan dalam
Islam. Strategi inilah yang dilakukan oleh kelompok wanita tani mele maju untuk
69 Observasi, Kelompok Wanita Tani (KWT) Mele Maju pada Tanggal 15 November 2017 70 Ibid,.
54
mendapatkan konsumen. Produsen pasti menginginkan kesepakatan terlebih
dahulu apabila para konsumen ingin memesan kripik pisang dengan jumlah yang
mereka inginkan, minsalkan konsumen memesan dengan jumlah yang banyak dan
konsumen menawar harga dengan murah, maka produsen akan menyepakati
terlebih dahulu, supaya konsumen bisa menyanggupi jumlah barang yang mereka
pesan.71
Seperti yang dikatakan oleh Rohanah selaku anggota.
“Cara saya melakukan kesepakatan dengan konsumen, terlebih dahulu saya menanyakan jumlah kripik pisang yang dipesan, setelah sanggup baru saya melakukan kesepakatan dengan harga berapa yang mereka tawarkan ke saya, setelah itu saya meringankan dengan menurunkan harga kripik pisang tersebut,”72.
71 Observasi, Kelompok Wanita Tani (KWT) Mele Maju pada Tanggal 15 November 2017. 72 Rohanah, selaku Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Mele Maju, Wawancara, pada
tanggal 15 November 2017.
55
BAB III
PEMBAHASAN
A. Analisis Strategi Pemasaran Usaha Kripik Pisang dalam Meningkatkan
Pendapatan Kelompok Wanita Tani (KWT) Mele Maju di Desa Lantan.
Usaha kripik pisang merupakan usaha yang dirintis oleh kelompok
wanita tani (KWT) Mele Maju yang bertempat di Desa Lantan Kecamatan
Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah.
1. Strategi Pemasaran Usaha Kripik pisang
Dalam hal ini dibahas tentang strategi pemasaran yang dilakukan
kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju. Langkah ini artinya adalah
menciptakan keunikan posisi produk dalam benak atau persepsi pelanggan
potensial yang akan dibidik. Selanjutnya penulis akan membahas strategi
pemasaran yang dilakukan kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju di
Desa Lantan.
Pada bab sebelumnya telah diuraikan tentang strategi pemasaran.
Strategi pemasaran ialah pemikiran pemasaran yang merupakan alat bagi
unit pemasaran untuk mencapai sasaran. Strategi pemasaran harus merinci
segmen pasar yang akan menjadi fokus pemasaran. Segmen-segmen
tersebut membedakan kebutuhan dan keinginan, respon terhadap
pemasaran, dan kemampuan laba. Sedangkan pengertian strategi
pemasaran menurut Kotler & Amstrong, stretegi pemasaran adalah
56
pendekatan pokok yang akan digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai
sasaran yang telah ditetapkan lebih dulu, di dalamnya tercantum
keputusan-keputusan pokok mengenai target pasar, penempatan produk di
pasar, bauran pemasaran, dan tingkat biaya pemasaran yang diperlukan.73
Strategi pemasaran yang diakukan oleh kelompok wanita tani
(KWT) Mele Maju sudah efektif dilihat dari strategi yang digunakan
seperti dalam proses pemasaran apabila konsumen atau pembeli
melakukan pemesanan kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju langsung
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga konsumen tidak
merasa kecewa.Usaha kripik pisang yang dijalankan oleh Kelompok
wanita tani “KWT” Mele Maju juga berusaha untuk menciptakan atau
mencapai sasaran pemasaran untuk mencapai suatu keberhasilan.
Strategi pemasaran menjadi elemen penting yang mendukung usaha
kripik pisang dalam merengkuh pasar yang dituju, strategi pemasaran
tersebut menjadi pedoman kebijaksanaan untuk dapat bersaing di tengah
pasar yang konfentitif. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara ada
beberapa strategi pemasaran yang di terapkan oleh kelompok wanita tani
(KWT) Mele Maju yang ada di Desa Lantan untuk bisa meningkatkan
pendapatan di antaranya:
a. Produk (product)
73 Danang Sunyoto, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: CAPS, 2015), h. 2.
57
Produk adalah salah satu faktor terpenting yang dapat
dikendalikan oleh manajer pemasaran dan dalam banyak hal merupakan
alat yang paling efektif baginya. Produk dapat diubah dengan berbagai
cara untuk meningkatkan tercapainya sasaran pemasaran. Ia dapat
diubah kualitasnya, ukurannya, bentuknya, warnanya, variasi, dan lain
sebagainya.74 Produk yang diinginkan pelanggan adalah produk yang
bermutu tinggi artinya produk yang berkualitas bagus dan harus
bernilai lebih dari penawaran pesaing. Selain kualitas suatu produ,
keberhasilan pemasaran juga di tentukan oleh baik tidaknya pelayanan
yang diberikan kepada konsumen.
Berdasarkan hasil penelitian tentang suatu produk agar bisa
meningkatkan pendapatan yang di lakukan oleh kelompok wanita tani
(KWT) Mele Maju, agar produk kripik pisang yang dibuat bisa disukai
oleh konsumen. Untuk meningkatkan pendapatan kripik pisang harus
bisa memberikan kripik yang berkualitas, baik dari segi rasa dan
pengemasannya yang akan membuat konsumen tertarik untuk
membelinya. Dalam pembuatan kripik pisang kelompok wanita tani
(KWT) Mele Maju harus benar-benar teliti mulai dari pemilihan bahan
baku sampai pengolahan, supaya kripik pisang yang dihasilkan
berkualitas bagus.
74Danang Sunyoto, Strategi Pemasaran,.. h. 24.
58
b. Harga(price)
Seorang penjual dapat memilih untuk bersaing dalam harga dan
menetapkan harganya lebih rendah dari harga para pesaing. Sebaliknya
ia dapat berusaha merebut citra kualitas yang tinggi dan meningkatkan
citra ini dengan kebijkansanaan harga yang lebih tinggi.75Dalam
menentukan kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju
mempertimbangkan kebutuhan konsumen artinya ketika konsumen
membutuhkan kripik pisang atau produk yang banyak maka harganya
murah. Misalkan kalau konsumen membeli kripik pisan 1/pak harganya
tetap Rp.10.000, akan tetapi jika konsumen membeli 3/pak harganya
diturunkan menjadi Rp.25.000.
Berdasarkan hasil penelitian harga kripik pisang yang dilakukan
oleh kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju kepada pengepul atau
pemasar, dan pemasar kepada pembeli.Dalam menentukan harga
kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju melihat ukuran dan kualitas
dalam setiap pengemasannya.Jika ukuran pengemasannya besar maka
harganya mahal, jika ukuran pengemasannya kecil maka harganya
murah. Berdasarkan hasil penelitian tentang pembayaran yang
dilakukan antara kelompok wanita tani (KWT) Mele Majudengan
pengepul atau pemasar sudah memiliki kesepakatan bahwa
75Ibid, h. 25.
59
pembayaran akan dilakukan setelah produk atau kripik pisang terjual.
Namun dalam hal ini harus ada sifat saling percaya.
c. Promosi (promotion)
Promosi penjualan merupakan suatu factor bagi strategi pula
bagi strategi promosi yang bentuknya beraneka ragam, dan dapat
digunakan dalam berbagai jumlah. Ia berdiri dari cara-cara seperti
etalase dan pameran interior dan banyak aktivitas lainnya, utuk
beberapa produk , promosi sangat diandalkan. 76 dalam Islam aturan
promosi harus jujur dan tidak menyimpang pakta yang ada, agar tidak
tergolong ke dalam penipuan terhadap konsumen hal itu juga diterapkan
oleh kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju yakni menjaga
kepercayaan konsumen dengan menampilkan yang berkualitas supaya
tidak menimbulkan kekecewaan atau bahkan anggapan penipuan oleh
konsumen.
Berdasarkan hasil penelitian tentang promosi kelompok wanita
tani (KWT) Mele Maju mempromosikan usaha kripik pisang dengan
cara melalui mulut ke mulut, selain itu juga mempromosikan produk
melalui Etalase dipersidangan Kabupaten Lombok Tengah dan melalui
Konsorsium Koprasi Serba Usaha (KSU) Mele Maju dengan MCA
Indonesia dengan wwf dan dibantu melalui media social. produsen juga
76Ibid, h. 25.
60
sangat menerapkan kejujuran dan menjaga kepercayaan kepada para
pengampas atau pemasar sehingga kripik pisang di kenal oleh banyak
orang. Dan memberikan kripik pisang yang baik seperti keinginan
konsumen dengan adanya saling kepercayaan maka hal ini bisa
meningkatkan pendapatan.
d. Distribusi(place)
Distribusi yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang
dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan
menggunakannya.77Para perencanaan strategi pemasaran mempunyai
banyak pilihan bagi kebijaksanaan distribusinya.produsen dapat
menetukan apakah ia akan langsung menjual kepada toko eceran atau
melalui grosir. Jika produsen memilih melalui grosir ia perlu
memutuskan jenis grosir yang bagaimana dan berapa banyak.
Berdasarkan hasil penelitian tentang pendistribusian kripik
pisang oleh kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju dengan pemasar,
pemasaran ke konsumen sehingga kripik pisang bisa sampai ke tangan
konsumenn. Cara pendistribusian kripik pisang oleh kelompok wanita
tani (KWT) Mele Maju supaya bisa sampai ke konsumen yakni
melewati perantara pengepul atau pemasar. Dengan adanya pengepul
atau pemasar maka kripik pisang dan terjual lebih banyak seperti yang
77Ibid, h. 5.
61
lakukan di Desa Lantan ada yang langsung datang mengambil kripik
pisang untuk di jual ke toko eceran dan mengambil kripik pisang untuk
di antar kepada pelanggan-pelanggan yang ada di pasar.
Pemasar atau pengampas hanya mengantar ke pelanggan-
pelanggan sehingga dengan cara ini kripik pisang akan terjual lebih
banyak, jika produsen yang memasarkan langsung ke pasar maka dana
yang di butuhkan akan sangat besar, namun jika lewat distributor
danpemasar maka akan menghemat biaya sehingga produsen akan
mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
e. Partisipan (people)
Partisipan adalah karyawan penyedia jasa layanan maupun
penjualan, atau orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak
langsung dalam proses layanan itu sendiri, misalnya dalam jasa
pengiriman, pemesanan, borongan, harga, jangkauan, dan berkualitas
agar konsumen tidak merasa dikecewakan.
Berdasarkan hasi penelitian tentang partisipan misalnya dalam
jasa harga, pemesanan dan kualitas, kelompok wanita tani (KWT) Mele
Maju sebelum mengirim atau mengantar kripik pisang kepada
konsumen terlebih dahulu kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju
memilih bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat kripik pisang
agar kripik pisang yang dipesan konsumen berkualitas bagus sehingga
tidak mengecewakan konsumen, selain itu kelompok wanita tani
62
(KWT) Mele Majujuga menyepakati harga dengan konsumen sehingga
tidak terjadi kerugian.
f. Lingkungan fisik (physical evidence)
Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang di dalamnya
juga termasuk suasana. Karakteristik lingkungan fisik merupakan segi
paling nampak dalam kaitannya dengan situasi, yang dimaksud dengan
situasi ini adalah situasi dan kondisi geografi dan lingkungan intsitusi,
dekorasi, ruangan, suara, aroma, caha, cuaca, dan lingkungan yang
penting sebagai objek.
Berdsarkan hasil penelitian faktor-faktor fisik, dalam
menjalankan usaha sangat mempengaruhi kelompok, di antaranya
lingkungan fisik yang mempengaruhi khususnya kelompok wanita tani
(KWT) Mele Maju dalam menjalankan usaha pengolahan kripik pisang
antara lain tersedianya pencahayaan penyinaran matahari dari luar
tempat usaha sepanjang hari, kemudian dilokasi usaha jauh dari
keramaian atau industri lain yang akan membuat bising dan
mengganggu kenyamanan dalam bekerja, tersedia pentilasi sebagai
media pertukaran udara sehingga kelompok menjadi nyaman dalam
bekerja, sedangkan dalam penataan ruang kerja dan produksi diatur
sedemikian rupa agar tercipta kenyamanan bagi anggota yang
berproduksi.
63
g. Proses (process)
Proses adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana
pelayanan diberikan kepada konsumen selama melakukan pembelian
barang. Pengelolaan, menawarkan berbagai macam bentuk pelayanan
untuk tujuan menarik konsumen.
Berdasarkan hasil penelitian kelompok wanita tani (KWT) Mele
Maju memberikan pelayanan kepada konsumen dengan sangat baik
sehingga konsumen merasa nyaman, selain itu kelompok juga sangat
menjaga kualitas kripik pisang yang di berikan kepada konsumen
sehingga konsumen tidak merasa kecewa, kelompok wanita tani (KWT)
Mele Maju juga lebih mendekatkan diri atau lebih akrab dengan
konsumen dan juga memberikan potongan harga kepada konsumen
tetap, sehingga usaha yang di jalankan semakin berkembang.
Seperti itulah strategi pemasaran yang dilakukan oleh kelompok
wanita tani (KWT) Mele Maju dalam mengembangkan usaha kripik
pisang sampai sekarang.
B. Analisis Perspektif Ekonomi Islam Tentang Strategi Pemasaran Usaha
Kripik Pisang dalam Meningkatkan Pendapatan Kelompok Wanita Tani
(KWT) Mele Maju di Desa Lantan.
64
Pemasaran dalam Islam merupakan suatu penerapan disiplin strategi
yang sesuai dengan nilai dan prinsip syariah. Syariah marketing adalah sebuah
disiplin strategi yang mengarah pada proses penciptaan, penawaran,
perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholdernya yang dalam
seluruh prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip muamalah Islam. Dalam
pemasaran Islam semua dilandasi oleh kebutuhan yang paling pokok, yang
paling dasar yaitu kejujuran, moral, dan etika. Seorang pengusaha dalam
pandangan etika Islam bukan sekedar mencari keuntungan melainkan juga
keberkahan yaitu kemantapan dari usaha itu dengan memperoleh keuntungan
yang wajar dan di ridhoi oleh Allah SWT.78
Dalam Islam memasarkan hasil produksi sangat dianjurkan selama tidak
bertentangan dengan syariat Islam, semua bentuk transaksi apapun dibolehkan
dan dilarang berbuat zalim di dalam berbisnis. Secara umum, pada konsep-
konsep ekonomi yang berkembang saat ini, pasar dapat menjadi instrument
yang membatasi macam-macam produk yang berlaku dipasar, dan untuk itu
diserahkan sepenuhnya kepada hukum penawaran dan permintaan, konsep
tersebut tidak dapat berlaku secara mutlak, karena dalam sistem nilai Islam,
pasar selain harus mampu berperan dalam mengarahkan (efisiensi) produk-
produk yang memenuhi kebutuhan dan hajat orang banyak, harus pula
menentukan kebutuhan yang menjamin mereka untuk hidup secara baik sesuai
78 Rozali,”Manajemen Pemasaran Islam ”http://www.fe.Umj.ac.id./index.php?Options.com
,diakses Tanggal 20 September 2017, pukul 15.03.
65
aturan syari’ah. 79 dalam memproduksi usaha kripik pisang kelompok wanita
tani (KWT) Mele Maju harus memperhatian konsep-konsep keagamaan dan
etika dalam pemasaran etika tersebut diantaranya yaitu:
1. Penyediaan produk
Dalam islam sangat mengutamakan kualitas akan keberhasilan dimana
produk itu harus halal,dalam system ekonomi Islam tidak semua barang
diproduksi dan dikonsumsi oleh sebab itu dilarang memproduksi yang
haram. Produk yang dihasilkan harus memberian manfaat yang baik tida
mudharat atau membahayakan konsumen dari segi kesehatan. Kenaikan
hasil produksi tidak akan menjamin kesejahtraan masyarakat secara
maksimal tanpa memperhitungkan mutu atau kualitas barang yang
diproduksi mutu harus baik dan halal.
Berdasarkan hasil penelitian pada pengolahan kripik pisang oleh
kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju di Desa Lantan, dalam proses
pengolahan kripik pisang kelompok wanita tani mele maju sangat teliti
dalam hal memilih bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat kripik
pisang, karena para produsen tidak mau rugi jika menggunakan bahan-
bahan yang tidak berkualitas. Dalam memproduksi suatu barang dalam
Islam keuntungan bukanlah satu-satunya elemen pendorong namun Islam
sangat mementingkan bagaimana bisnis itu menghasilkan keuntungan
79Ibid., h. 168-169.
66
yang di ridhoi oleh Allah SWT, karena sesungguhnya apapun yang kita
lakukan jika Allah meridhoinya maka akan mendapatkan keberkahan dari
apa yang kita dapat.
Selain itu sebagai ketua sangat menekankan pada semua anggota
untuk memperhatikan bahan baku yang dibutuhkan harus berkualitas
bagus, tidak rusak dan dalam pengemasannya harus sesuai dengan ukuran
plastik yang digunakan, supaya tidak mengecewakan konsumen.
2. Dalam menetapkan harga, tidak melebihkan harga barang
Dalam menetapkan harga perspektif ekonomi Islam adalah harga
tidak menimbulkan dampak negative atau kerugian bagi para pelaku pasar
abik dari sisi penjual maupun pembeli. Harga tidak dapat dikatakan adil
apabila harga tersebut terlalu rendah sehingga produsen tidak dapat
menutupi biaya-biaya yang telah dikeluarkan. Sebaliknya harga tidak boleh
terlalu tinggi karena berdampak pada daya pembeli dan konsumen. harga
yang adil adalah harga yang dapat menutupi biaya operasional produsen
dengan keuntungan tertentu dan tidak merugikan para pembeli.80
Etika yang diutamakan dari usaha kripik pisang kelompok wanita
tani (KWT) Mele Maju di Desa Lanta sebagai berikut:
a. Tidak menjual sesuatu yang haram.
b. Tidak terlalu banyak mengambil keuntungan
80 Said Saad, Ekonomi Islam di Tengah Krisis Ekonomi Global, (Jakarta: Zikrul Hakim,2007), h.99.
67
c. Tidak berbohong ketika berdagang. Salah satu perbuatan berbohong
adalah menjual barang yang sudah rusak namun tidak diberitahukan
kepada pembelinya.
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, seorang
pengusaha/pedagang dalam pandangan etika Islam bukan sekedar mencari
keuntungan dunia, melainkan juga keberkahan di akhirat, yaitu
kemantapan dari usaha itu dengan memperoleh keuntungan yang wajar dan
di ridhoi Allah SWT.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti ada beberapa
prilaku yang dilakukan oleh usah kripik pisang dalam menetapkan harga
yaitu, produsen tidak pernah merugikan konsumen, karena sikap yang
transparan atau terbuka produsen kepada konsumen terhadap kripik pisang
yang mereka jual, walaupun sebagian konsumen pernah melihat langsung
proses pembuatan kripik pisang tersebut tetapi konsumen tetap
memperoleh hak untuk mendapatkan informasi secara jelas dari pedagang
kripik pisang yang dijual.
3. Melakukan Kesepakatan Antara Kedua Belah Pihak
Melakukan kesepakatan antara kedua belah pihak sangatlah
penting dalam etika bisnis Islam. Strategi inilah yang dilakukan kelompok
wanita tani (KWT) Mele Maju, untuk mendapatkan konsumen. Konsumen
pasti menginginkan kesepakatan terlebih dahulu apabila para konsumen
ingin membeli barang yang mereka inginkan, minsalkan konsumen
68
menawar harga barang dengan murah, pasti kelompok wanita tani (KWT)
Mele Maju akan menyepakati terlebih dahulu, supaya konsumen bisa
menyanggupi barang yang mereka ingin beli.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, dalam
menjalankan usaha kripik pisang, kelompok wanita tani (KWT) Mele
Maju sangat menerapkan kejujuran, dan menjaga kepercayaan konsumen
dengan menampilkan yang berkualitas sesuai dengan keinginan konsumen
agar tidak menimbulkan kekecewaan bahkan anggapan penipuan. Karena
dalam memproduksi suatu barang dalam Islam keuntungan bukanlah satu-
satunya elemen pendorong namun Islam sangat mementingkan bagaimana
bisnis itu menghasilkan keuntungan yang di ridhoi oleh Allah SWT.
69
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada paparan dalam bab-bab sebelumnya, maka penulis
dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Strategi pemasaran usaha kripik pisang dalam meningkatkan pendapatan
kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju di Desa Lantan Kecamatan
Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah sudah cukup baik walaupun
belum sempurna bila dilihat dari pemilihan pasar, kelompok wanita tani
(KWT) Mele Maju terlebih dahulu harus mencari orang yang bersedia
memasarkan kripik pisang yakni pemasar. Dari sisi produk produsen selalu
menjaga kualitas produk yang dihasilkan, memberikan harga yang
terjangkau/transparan kepada konsumen, adanya proses yaitu kegiatan yang
menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan kepada konsumen selama
melakukan pembelian barang, melakukan promosi dan distribusi.
2. Perspektif Ekonomi Islam tentang strategi pemasaran usaha kripik pisang
dalam meningkatkan pendapatan kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju di
Desa Lantan sesuai dengan prinsip Ekonomi Islam. Kelompok wanita tani
(KWT) Mele Maju selalu mengutamakan kualitas , dimana kripik pisang yang
di buat harus hahal, bersih dan harus teliti dalam hal memilih bahan baku
yang dibutuhkan untuk membuat kripik pisang, karena para produsen tidak
mau rugi jika menggunakan bahan-bahan yang tidak berkualitas.
70
Dalam memproduksi suatu barang dalam Islam keuntungan bukanlah
satu-satunya elemen pendorong namun Islam sangat mementingkan
bagaimana bisnis itu menghasilkan keuntungan yang di ridhoi oleh Allah
SWT, karena sesungguhnya apapun yang kita lakukan jika Allah meridhoinya
maka akan mendapatkan keberkahan dari apa yang kita dapat.
B. Saran
1. Dalam mengembangkan usaha kripik pisang kelompok wanita tani (KWT)
Mele Maju sudah menerapkan 5P, yaitu: produk (product), harga (price),
promosi (promotion), tempat/distribusi (place), dan proses (process) maka
peneliti sarankan sebaiknya kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju di Desa
Lantan mengembangkan usahanya dengan menerapkan 7P, yaitu: produk
(product), harga (price), promosi (promotion), tempat/distribusi (place),
partisipan (people), lingkungan fisik (physical evidence) dan proses
(process).
2. Kekompakan kelompok wanita tani (KWT) Mele Maju ditingkatkan agar
usaha kripik pisang berjalan dengan lancar.
71
DAFTAR PUSTAKA
Apriantini. “Strategi Pemasaran Pembiayaan Murabahah Dalam Menarik Minat Nasabah Untuk Mengajukan Pembiayaan”. Skripsi: Fakultas Syari’ah. IAIN Mataram, 2014.
Buchari Alma. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.Bandung:Alfabeta,2005.
Djam’an Satori dan Aan Komariah. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta, cv, 2014.
Danang Sunyoto, Strategi Pemasaran. Yogyakarta: CAPS, 2015.
Eka Lestari,”Strategi Pemasaran Pakaian Second dengan Mengembangkan Marketing Mix, Studi Kasus di Desa Mamben Selatan Lombok Timur.Skripsi:Fakultas Syariah IAIN Mataram, 2014.
Fried Ferrel, Pemasaran Dan Teori Praktik Sehari-hari. Jakarta: Binapura Aksara, 1995.
Husain Usman dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara,2011.
Husen Umar, Metode Penelitian Untuk Sekripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.
Hestanto,”Pengertian Pendapatan” http://Www.Hestanto.Web.Id/Pengertian-Pendapatan, diakses Tanggal 04 November 2017.
Ipan Pranashakti, “Strategi Bisnis Kewirausahaan Marketing Monitoring Konsultan Peluang Memulai Usaha Brand”, dalam https://www.google.com, diakses tanggal 20 september 2017, pukul 14.23.
Mursid. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Bumi Aksara, 2003.
Morissan.Manajemen Public Relations. Jakarta: Kencana, 2010.
Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif: Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana, 2006.
Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah.Bandung: Alfabeta, 2012.
72
Rozali, ”Manajemen Pemasaran Islam ”http://www.fe.Umj.ac.id./index.php? Options.com ,diakses Tanggal 20 September 2017, pukul 15.03.
Sonny Leksono. Penelitian Kualitatif Ilmu Ekonomi dari Metodologi ke Metode. Jakarta: Raja Grafindo,2013
Suryana. Kewirausahaan Pedoman Praktis:Kiat dan Menuju Proses Yang Sukses. Jakarta,2006.
Suharsimi Arikunto. Prosedur Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cinta, 1998.
Sofian Siregar.Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara, 2014.
Sukarno Wibowo dan Dedi Supriadi, Ekonomi Mikro Islam. Bandung: Pustaka Setia, 2013.
Sugiyono. Metode Penelitian Manajemen Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, Penelitian Tindakan, Penelitian Evaluasi. Bandun: Alfabeta, CV, 2014.
73
74
75
76
77