STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF YAYASAN KARYA...
Transcript of STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF YAYASAN KARYA...
STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF
YAYASAN KARYA SALEMBA EMPAT
DALAM REKRUTMENT DONATUR BEASISWA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar sarjana sosial (S.Sos)
Oleh:
MUCHAMAD SANTOSO
NIM: 111305100172
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H/2020 M
i
ABSTRAK
Muchamad Santoso
1113051000172
Strategi Komunikasi Persuasif Yayasan Karya Salemba
Empat Dalam Rekrutment Donatur Beasiswa
Yayasan Karya Salemba Empat didirikan dengan tujuan
memberikan bantuan pendidikan kepada mahasiswa dan
mahasiswi baik yang berprestasi maupun tidak berupa beasiswa.
Semakin banyak jumlah penerima yang mendapatkan beasiswa,
semakin banyak memerlukan bantuan dari donatur. Berdasarkan
hal tersebut, Yayasan Karya Salemba Empat perlu strategi
komunikasi persuasif dalam merekrut donatur beasiswa.
Berdasarkan latar bekalang di atas , maka muncullah
rumusan masalah, yaitu bagaimana strategi komunikasi persuasif
Yayasan Karya Salemba Empat dalam rekrutment donatur
beasiswa?, bagaimana strategi Psikodinamika, Sosiokultural,
Meaning of contruction Yayasan Karya Salemba Empat dalam
rekrutmen donatur beasiswa?
Teori yang digunakan mengacu pada teori Melvin
L.Defleur dan Sandra J.Ball-Roceach. Teori ini menjelaskan
mengenai strategi komunikasi persuasif, yakni: strategi
psikodinamika, strategi sosiokultural dan strategi meaning
construction.
Metode penelitian ini menggunakan metode desktiptif
kualitatif. Laporan penelitian akan bersifaat untuk memberi
gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut berdasarkan
dari naskah wawancara, catatan atau memo dan dokumen resmi.
Hasil penelitian adalah Yayasan karya Salemba Empat
mengundang calon donatur ke kegiatan yang dilaksanakan,
kemudian melibatkan faktor lingkungan seperti pertemanan
antara pimpinan dan alumni yang bekerja di perusahaan calon
donatur dan pengetahuan mengenai setiap kegiatan yang di
bagikan ke media sosial sehingga tersampaikan pesan
persuasifnya ke persuade.
Kata kunci: Strategi, Komunikasi Persuasif, Yayasan
Karya Salemba Empat, Donatur, Beasiswa.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatllahi Wabarokatuh
Alhamdulillahirobbilalamiin, puji syukur kehadirat Allah
Subhanahu Wata’ala atas limpahan Rahman dan Rahim-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesikan penelitian
ini dengan sebaik-baiknya.
Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
baginda Nabi Muhammad Sholallahu ‘alaihi wassalam yang
semoga kita semua bisa mendapatkan syafaarnya di Yaumul
Qiyamah nanti.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih yang begitu besar kepada pihak-pihak yang telah
mendukung.
1. Suparto, M.Ed, Ph.D sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi
2. Dr. Siti Napsiyah, MSW sebagai Wakil Dekan Bidang
Akademik, Dr. Sihabuddin Noor, MA sebagai Wakil Dekan
Bidang Administrasi dan Hukum, dan Drs. Cecep
Castrawijaya, MA sebagai Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.
3. Dr. Armawati Arbi, M.Si sebagai Ketua Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
4. Dr. H. Edi Amin, MAA sebagai Sekretaris Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam
iii
5. Dr.Hj. Roudhonah, M.A.g selaku dosen pembimbing penulis
yang telah banyak meluangkan waktu dan senantiasa
membimbing juga mengarahkan peneliti dengan sabar dan
teliti.
6. Dr. Wahyu Prasetyawan, MA selaku dosen Pembimbing
Akademik KPI D yang membantu penulis dalam merumuskan
masalah skripsi ini.
7. Kepada seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang telah mendidik dan memberikan banyak
ilmu kepada penulis.
8. Seluruh karyawan serta Staff Tata Usaha dan Perpustakaan
Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Bapak Hengky Poerwowidagdo dan semua Pengurus Yayasan
Karya Salemba Empat yang telah banyak meluangkan waktu
dan membantu penulis. Dalam menyelesaikan penelitian ini,
Terimakasih untuk kesediaan waktunya. Semoga Allah
senantiasa membalas semua kebaikan yang telah dilakukan.
10. Kepada kedua orangtua penulis, Bapak Slamet Karyadi dan
Ibu Khusyati yang telah senantiasa mendoakan dan
mendukung penulis. Serta kakak dan adik penulis, Mbak
Kurniawanti, Mas Unggul, Mbak Siti Solekha, Mas Hidin, Sri
Nur Chayati yang selalu memberikan dukungan terbaik untuk
penulis.
11. Kepada Kedua orang tua angkat penulis Bapak Barayani
Muskita dan Ibu Dinna Muskita serta seluruh keluarga
Muskita yang telah senantiasa mendoakan dan memberikan
semangat dan mendukung penulis.
iv
12. Ayahanda dan Ibunda Donatur, Founder, Pengurus KSE yang
telah memberikan kesempatan mendapatkan bantuan dana
beasiswa.
13. Keluarga besar KSE UIN Jakarta yang selalu memberikan
semangat dan memberikan wadah bagi penulis untuk
berkembang.
14. Kepada seluruh teman-teman seperjuangan penulis di Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) khususnya KPI D
yang telah sudi menjadi teman, sahabat sekaligus saudara
untuk penulis sekaligus memberikan dukungan dan
kerjasamanya selama menjadi mahasiswa.
15. Khusnul Hidayah, Destiana Maisratun, Syaviera Dena, Debby
Bayu, dan teman-teman seperjuangan penulis yang telah
memberikan waktunya untuk berdiskusi dan bertukar gagasan
bersama penulis.
16. Sahabat terbaik Ali Nurdin, Niko, Pendi serta Rizal yang
selalu mendoakan dan memberikan motivasi kepada penulis.
17. Teman-Teman KKN PEMUDA yang memberikan semangat
bagi penulis dalam menyelesaikan kewajiban ini.
18. Serta seluruh pihak yang namanya tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu. Terimakasih atas doa, dukungan dan
motivasi kepada penulis sehingga penulis berhasil
menyelesaikan penelitian ini. Semoga Allah senantiasa
membalas semua kebaikan yang telah diberikan.
Demikian ucapan terimakasih yang penulis
berikan.Semoga Allah senantiasa membalas semua kebaikan
mereka dengan sebaik-baiknya balasan.Penulis memohon maaf,
v
apabila ada salah kata atau penulisan dalam skripsi ini yang
sekiranya kurang berkenan.Semoga penelitian skripsi ini dapat
bermanfaat.
Jakarta, 5 Juni 2020
Muchamad Santoso
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .......................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN .............................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................ 6
1. Batasan Masalah........................................... 6
2. Rumusan Masalah ........................................ 7
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ............................... 7
D. Metodelogi Penelitian .............................................. 8
1. Paradigma penelitian .................................... 8
2. Metode Penelitian......................................... 9
3. Pendekatan penelitian................................... 9
4. Subjek dan Objek Penelitian ........................ 10
5. Tempat dan Waktu Penilitian ....................... 10
6. Teknik Pengumpulan Data ........................... 10
7. Teknik Analisis Data .................................... 12
E. Tinjauan Pustaka ...................................................... 13
F. Pedoman Penulisan .................................................. 16
G. Sistematika Penulisan .............................................. 16
vii
BAB II KAJIAN TEORI DAN KONSEP ..................... 19
A. Strategi Komunikasi Persuasif menurut Melvin L.
Defleur dan Sandra J. Ball-Roceach ....................... 19
B. Ruang Lingkup Komunikasi .................................... 23
1. Pengertian Komunikasi ................................ 23
2. Unsur-Unsur Komunikasi ............................ 24
3. Fungsi dan Tujuan Komunikasi .................. 25
4. Jenis Komunikasi ......................................... 28
5. Hambatan Komunikasi ................................. 31
C. Ruang Lingkup Komunikasi Persuasif .................... 32
1. Pengertian Komunikasi Persuasif ................ 32
2. Unsur-Unsur Komunikasi Persuasif ............. 34
3. Tahapan Komunikasi Persuasif .................... 35
D. Donatur ..................................................................... 37
1. Pengertian Donatur....................................... 37
E. Beasiswa ................................................................... 40
1. Pengertian Beasiswa..................................... 40
2. Tujuan Beasiswa .......................................... 41
3. Syarat Beasiswa ........................................... 42
4. Jenis-Jenis Beasiswa .................................... 42
BAB III GAMBARAN UMUM ....................................... 44
A. Sejarah Yayasan Karya Salemba Empat .................. 45
B. Paguyuban Penerima Beasiswa dan Alumni
Penerima Beasiswa.................................................. 51
viii
C. Visi dan Misi Yayasan Karya Salemba Empat ........ 53
D. Karakteristik Yayasan Karya Salemba Empat ......... 54
E. Program-Program Beasiswa Yayasan Karya
Salemba Empat......................................................... 55
F. Struktur Organisasi ................................................. 60
G. Profile Pendiri .......................................................... 61
BAB IV ANALISIS DAN TEMUAN ............................. 66
A. Strategi Komunikasi Persuasif Yayasan
Karya Salemba Empat Dalam Rekrutment
Donatur Beasiswa..................................................... 66
B. Pendekatan Komunikasi Persuasif Yayasan
Karya Salemba Empat .............................................. 75
BAB V PENUTUP .......................................................... 82
A. Kesimpulan. ............................................................. 82
B. Saran ......................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 87
LAMPIRAN ....................................................................... 91
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Logo KSE................................................................45
Gambar 3.2 Mitra Universitas..............................................................49
Gambar 3.3 Donatur............................................................................50
Gambar 3.4 Paguyuban KSE dan Alumni.............................................51
Gambar 3.5 Founder Yayasan Karya Salemba Empat..........................61
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Yayasan karya Salemba Empat atau biasa disebut dengan
KSE merupakan Yayasan yang bergerak di bidang pendidikan.
Yayasan ini didirikan dengan tujuan memberikan bantuan
pendidikan bagi mahasiswa/mahasiswi yang berprestasi maupun
tidak berpretasi tetapi mengalami kendala biaya dalam
pendidikan berupa bantuan beasiswa.1
KSE didirikan pada tahun 1995 oleh delapan orang yang
percaya bahwa masa depan bangsa ditentukan dari pendidikan.2
KSE berkantor di jalan Bank Raya II No.14B Mampang
Prapatan, Jakarta Selatan. Selama berdiri hampir 21 tahun KSE
telah bermitra dengan Universitas dari sabang sampai marauke
dengan jumlah 34 Universitas dengan jumlah 1529
mahasiswa/mahasiswi dengan tunjangan sebesar 750.000 setiap
bulan.3
Berbeda dengan pemberi beasiswa lain seperti beasiswa
Djarum,dan lain sebagainya. KSE memberikan tunjangan sebesar
600.000/bulan.
1 Tim Penulis Yayasan Karya Salemba Empat, Annual Report Book
2017, (Jakarta,2017), h.10. 2 Tim Penulis Yayasan Karya Salemba Empat, h.02.
3 Tim Penulis Yayasan Karya Salemba Empat, h.14-15.
2
Ada juga program-program pelatihan softskill yang diberikan
oleh KSE seperti 4:
1) Leadership Camp
2) Entrepeneur Academy Camp
3) Technology For Indonesia
4) National KSE Community Summit(NKCS)
Selain itu, KSE juga mendirikan paguyuban di setiap
Universitas yang telah bermitra dengan tujuan agar bakat dari
penerima beasiswa bisa berkembang dan bisa mengabdi kepada
lingkungan sekitar. Selain itu, didirikan juga paguyuban Alumni
KSE dengan tujuan agar tetap terjalin hubungan antar KSE
dengan alumni serta alumni dengan penerima beasiswa. Hal ini
tidak lepas dari semangat KSE yang memiliki semangat seperti:
Sharing, Networking, developing.
KSE meyakini bahwa upaya bersama-sama dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa adalah kunci untuk masa depan
bangsa yang lebih baik. Melalui pendidikan akan menghasilkan
insan-insan yang cerdas yang menjadi modal utama bangsa ini
untuk lebih maju. KSE percaya bahwa setiap insan manusia harus
diberikan kesempatan yang sama dalam pendidikan.5
4 http://kse.or.id/ di akses pada tanggal 28 September 2019, pukul
17.00 WIB 5 Tim Penulis Yayasan Karya Salemba Empat, Annual Report Book
2016, (Jakarta,2016), h.03
3
Adapun visi dari KSE adalah cita-cita dan semangat untuk
bersama-sama bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan
bangsa serta misi KSE adalah memberikan beasiswa kepada
10.000 mahasiswa Indonesia yang membutuhkan dalam satu
tahun akademik serta mendorong dan turut mempersiapkan
penerima beasiswa menjadi lulusan yang memiliki integritas
berwawasan kebangsaan dan cinta pada tanah air, nusa dan
bangsa.6
Dengan jumlah Perguruan Tinggi Negeri yang bermitra
sebanyak 34 Perguruan Tinggi Negeri, diantaranya Universitas
Gadjah Mada, Universitas Pattimura, Universitas Tadulako,
Universitas Mulawarman, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Universitas Sam Ratulangi, Universitas Brawijaya, Universitas
Lampung, Politeknik Negeri Lampung, Universitas Negeri
Jakarta, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Airlangga,
Institut Pertanian Bogor, Universitas Nusa Cendana, Institut
Teknologi Bandung, Universitas Hasanuddin, Universitas Jambi,
Universitas Sumatera Utara, Universitas Palangkaraya,
Universitas Udayana, Universitas Padjajaran, Universitas Riau,
Universitas Cendrawasih, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara,
Universitas Negeri Medan, Universitas Andalas, Universitas
Sriwijaya, Universitas Syah Kuala, Universitas Indonesia,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Pendidikan
Indonesia, Universitas Diponegoro, Politeknik Negeri Sriwijaya
6 Tim Penulis Yayasan Karya Salemba Empat, h.03
4
serta 1.592 mahasiswa penerima beasiswa, sehingga KSE
memerlukan donatur baik perseorangan maupun perusahaan agar
tetap bisa memberikan bantuan kepada mahasiswa secara jangka
panjang.
Saling membantu dan tolong menolong terhadap
sesama manusia merupakan suatu sikap yang mulia. Dalam
Al-Qur’an surat Al’Maidah ayat 2 berbunyi :
ىاعاوه
وت
ىي ول
ق
بر والت
ى ال
ىا عل
عاوه
ت
ه
ىا الل
ق
عدوان وات
م وال
ث
ى ال
عل
اب ﴿المائدة: ٢﴾عق
ديد ال
ش
ه
إن الل
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaan-Nya”.
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan
kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksaan-Nya”.
Ayat di atas menjelaskan bahwa saling tolong
menolong dalam kebaikan dan taqwa merupakan suatu
perbuatan yang mulia dalam Islam.
Dengan banyaknya jumlah penerima beasiswa dari
KSE, sehingga KSE memerlukan strategi komunikasi
persuasif guna merekrut donatur sehingga donatur tertarik
menyalurkan dana untuk pendidikan melalui Yayasan Karya
Salemba Empat (KSE).
komunikasi persuasif merupakan komunikasi khusus
dengan tujuan untuk mempengaruhi sikap, pendapat, dan
5
perilaku orang lain, baik melalui verbal maupun nonverbal.7
Sudah sejak lama komunikasi persuasif digunakan banyak
orang. Simons (1979) menjelaskan bahwa studi tentang
persuasif berasal dari zaman Yunani Kuno. Saat itu, persuasif
telah digunakan orang untuk berbagai kepentingan, seperti
mengadukan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat di
ruang pengadilan, menyampaikan pidato dalam upacara-
upacara khusus, serta untuk perdebatan mengenai masalah-
masalah kebijakan umum,8 teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teori strategi komunikasi persuasif dari
Melvin L. Defleur dan Sandra J. Ball-Roceach yang membagi
strategi komunikasi persuasif menjadi tiga bagian yaitu
strategi psikodinamika, strategi sosiokultural dan strategi
meaning contruction.
Adapun strategi yang sudah dilakukan oleh KSE
dengan cara menggugah faktor emosional dan faktor kognitif
dari calon donatur dengan memberikan pesan-pesan yang
menimbulkan emosional kemudian strategi yang dilakukan
dengan memanfaatkan faktor lingkungan berupa pertemanan
yang sudah terjalin antara Founder KSE, Pengurus serta
Alumni dengan calon donatur, serta dengan cara mengajak
calon donatur mengikuti kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan oleh KSE.
7 Soleh Soemirat, dkk, Komunikasi persuasif (Jakarta: Universitas
Terbuka,2007), h.6.1. 8 Soleh Soemirat,dkk, Komunikasi persuasif ,h.1.30.
6
Ditinjau dari ruang lingkup ilmu komunikasi,
komunikasi persuasif masuk ke dalam ranah teknik
komunikasi, yang memiliki tujuan untuk merubah sikap,
merubah pendapat, merubah perilaku dan merubah sosial.9
Kini penggunaan komunikasi persuasif telah meluas ke
berbagai aspek, salah satunya adalah aspek sosial. Melalui
komunikasi persuasif, KSE dapat merekrut donatur agar
menyalurkan dananya. Melalui komunikasi persuasif pula
KSE dapat meyakinkan sikap donatur.
Dalam hal ini, berkaitan dengan adanya komunikasi
persuasif yang masuk dalam aspek sosial, peneliti tertarik
untuk meneliti KSE. Peneliti melihat adanya hal yang menarik
untuk diteliti yakni mengenai rekrutmen donatur yang
dilakukan oleh Yayasan yang telah berdiri sangat lama sejak
1998 yang telah merekrut donatur dari perusahaan seperti
BPJS Ketenagakerjaan, Indofood, BCA, Bank Syariah, XL
Axiata, dan lain-lain dengan jumlah 31 donatur perusahaan
serta masih ada lagi dari donatur perseorangan.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis
melakukan sebuah penelitian dengan judul “STRATEGI
KOMUNIKASI PERSUASIF YAYASAN KARYA
SALEMBA EMPAT DALAM REKRUTMEN DONATUR
BEASISWA”.
9Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup,2006), h.35.
7
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan menjadi titik fokus
yang jelas maka peneliti membatasi hanya pada strategi
komunikasi persuasif Yayasan Karya Salemba Empat (KSE)
dalam rekrutment donatur.
2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dikemukakan di awal dapat
diterapkan rumusan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana Strategi komunikasi persuasif yayasan
Karya Salemba Empat dalam rekrutment donatur
beasiswa?
1) Bagaimana strategi psikodinamika yayasan
karya salemba empat?
2) Bagaimana strategi sosiokultural yayasan
karya salemba empat?
3) Bagaimana strategi Meaning Construction
yayasan karya salemba empat?
C. Tujuan dan Manfaat Penilitian
1. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a. Mengetahui strategi komunikasi persuasif Yayasan
Karya Salemba Empat (KSE) dalam rekrutment
donatur beasiswa.
b. Mengetahui bagaimana strategi psikodinamika,
sosiokultural dan meaning contruction yang dilakukan
8
Yayasan Karya Salemba Empat dalam rekrutment
donatur beasiswa.
2. Manfaat penilitian
Sedangkan manfaat penelitian yang diharapkan
dalam penilitian ini antara lain:
a. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi
atau perbandingan bagi studi-studi yang akan datang
terutama mengenai strategi komunikasi khususnya untuk
jurusan Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam.
b. Manfaat Praktis
Peneliti berharap penelitian ini dapat menyumbang
ilmu pengetahuan bagi mahsiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta khususnya Jurusan Ilmu Komunikasi Penyiaran
Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi serta
mahasiswa lain yang berminat dalam kajian komunikasi.
Peneliti juga berharap agar penelitian ini dapat
menginformasikan kepada khalayak akan adanya Yayasan
Karya Salemba Empat (KSE) yang memberikan beasiswa.
D. Metodologi Penilitian
a. Paradigma Penelitian
Pada penelitian ini paradigma yang digunakan
adalah paradigma post-postivisme. Post-positivisme
berpendapat bahwa manusia tidak mungkin mendapatkan
kebenaran dari realitas apabila peneliti membuat jarak
9
dengan realitas atau tidak terlibat secara langsung dengan
realitas.10
Paradigma post-positivisme menegaskan
hubungan interaktif antara penulis dan objek selama
dalam penelitian penulis dapat bersifat netral, karena
sesuatu hal yang tidak dapat terlihat kebernarannya
apabila peneliti meneliti dibalik layar tanpa terlibat
dengan objek secara langsung.
b. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif
analisis, yaitu metode yang memiliki beberapa langkah
penerapan. Lagkah pertama mendeskripsikan gagasan
primer yang menjadi gagasan utama. Gagasan primer
diperoleh dari hasil wawancara dengan informan.
Langkah berikutnya adalah membahas gagasan primer
yang sebetulnya memberikan penafsiran peneliti terhadap
gagasan yang telah dideskripsikan .
c. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,
yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data
10
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif. Teori dan Praktik,
(Jakarta: PT.Bumi Aksara,2013), h.48
10
deskriptif berupa kata-kata yang tertulis atau lisan dari
orang-orang atau perilaku yang diamati.11
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
berusaha untuk mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa
ataupun kejadian yang terjadi sekarang. Penelitian
deskriptif dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut: diawali dengan masalah, menentukan jenis
informasi yang diperlukan, menentukan prosedur
pengumpulan data melalui observasi, pengolahan data dan
menarik kesimpulan.12
A. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek penelitian
Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah
pengurus Yayasan Karya Salemba Empat (KSE) yang
bersinggungan dengan donatur.
b. Objek Penelitian
Objek yang diteliti adalah bagaimana Strategi
Komunikasi Persuasif Yayasan Karya Salemba Empat
(KSE) dan strategi komunikasi persuasif secara
psikodinamika, sosiokultural dan meaning contruction
11
Lexy, J. Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:
Remaja Rosdakarya,2007), h.4 12
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi,Tesis,Disertasi
dan Karya Ilmiah (Jakarta: Kencana,2014), h . 34-35.
11
yang dilakukan Yayasan Karya Salemba Empat (KSE)
dalam rekrutment donatur.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Yayasan Karya
Salemba Empat (KSE) Jl. Bank Raya II No.14B
Kelurahan Pela Mampang Kecamatan Mampang Prapatan
Jakarta Selatan, sedangkan waktu penelitian pada tanggal
28 Oktober 2019.
C. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan bagian penting dan
memiliki beberapa teknik. Teknik dibawah ini dilakukan
dengan tujuan agar peneliti mendapatkan data yang
lengkap dan tepat untuk penelitian ini. Berikut beberapa
Teknik dari pengumpulan data yang digunakan:
a. Wawancara Mendalam
Menurut Soehartono, Wawancara adalah
pengumpulan data dengan mengajukan pertanyan-
pertanyaan secara langsung kepada responden oleh
peneliti, kemudian jawaban-jawaban respoden tersebut
dicatat atau direkan dengan alat perekam.13
Wawancara akan dilakukan peniliti secara
langsung dengan orang-orang yang dianggap perlu dan
mewakili dalam penelitian ini seperti pengurus KSE,
wawancara ini bertujuan untuk menggali keterangan
yang mendalam seputar topik yang terkait dengan
13
Hami M. Hikmat, Metode Penelitian Dalam Prespektif Ilmu
Komunikasi dan Sastra (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h. 80
12
permasalahan ini sehingga terkumpul informasi yang
diperlukan oleh peneliti.
b. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan
dengan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang
diselidki di lapangan.14
Dalam hal ini peneliti mendatangi
langsung untuk melengkapi data-data yang diperlukan
observasi dilakukan melalui kegiatan yang dilakukan oleh
KSE.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan
cara mengambil data-data dari catatan, dokumentasi,
administrasi yang sesuai dengan masalah yang diteliti.
Dalam hal ini dokumentasi diperoleh melalui dokumen-
dokumen atau arsip dari tempat yang diteliti berupa hasil
wawancara dan f oto kegiatan tempat penelitian.15
D. Teknik Analisis Data
Analisa data merupakan upaya mencari data dan
menata data secara sistematis untuk meningkatkan
pemahaman peniliti tentang kasus yang diteliti dan
menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain.16
Analisis
data kualitatif dimulai dari melakukan analisis berbagai
14
Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT:
Remaja Rosdakarya, 2002), h. 181. 15
Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmia, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2003), h. 143. 16
Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi IV
(Yogyakarta: Rake Sasarin, 2000), h. 115.
13
data yang berhasil dikumpulkan dan dituangkan dalam
bentuk laporan lapangan. Tujuan analisis data ialah
mengungkapkan data apa yang masih perlu dicari,
hipotesis apa yang perlu diuji,pertanyaan apa yang perlu
dijawab, metode apa yang harus digunakan untuk
mendapatkan informasi baru dan kesalahan apa yang
harus diperbaiki.
Analisis data ini dilakukan dengan metode
deskriptif dimana metode ini menggambarkan apa adanya
dengan sesuai situasi dan kejadian. Analisis data ialah
kegiatan analisis mengkategorikan data untuk
mendapatkan pada hubungan, tema, serta menyampaikan
atau melaporkan apa yang bermakna kepada orang lain.17
Selain menggunakan metode deskriptif, analisis data ini
dilakukan dengan teknik pengumpulan data dari hasil
wawancara disertai dengan observasi. Hal ini membantu
penulis untuk menunjang dan memperkuat data yang
sudah ada dengan apa yang narasumber katakan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis data kualitatif, mengikuti
konsep yang diberikan Miles dan Huberman, yang
mengemukakan bahwa aktivas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus pada setiap tahapan penelitian
sehingga sampai tuntas dan datanya sampai jenuh.
17
Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi IV h. 120.
14
Adapun tahapannya adalah reduksi data,paparan data dan
penarikan kesimpulan.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam menyusun skripsi, peneliti menggunakan
buku sebagai literatur untuk menyelesaikan penelitian ini.
Buku tersebut adalah buku Komunikasi Persuasif karya
Soleh Soemirat, H. Hidayat Satari, dan Asep Suryana.
Buku ini terbit pada tahun 2007 ini menjelaskan semua
hal yang berkaitan dengan komunikasi persuasif.
Penulis juga menggunakan buku Ilmu
Komunikasi karya Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag. Buku ini
terbit pada tahun 2013. Di dalam buku tersebut dijelaskan
semua hal mengenai komunikasi persuasif yang kemudian
dijadikan oleh peneliti sebagai sumber kedua informasi
bagi peneliti.
Selain itu, peneliti juga melakukan tinjauan
pustaka untuk mengkaji skripsi-skripsi terdahulu yang
mempunyai judul dan pembahasannya hampir sama
dengan penelitian ini. Maksud dari pengkajian ini adalah
untuk membuktikan bahwa penelitian ini belum pernah
diteliti . Tiga skripsi terdahulu yang mempunyai judul dan
pembahasannya hampir sama dengan penelitian ini
adalah:
Pertama, Penelitian yang dilakukan oleh Nur Huda
Waskita Yoga dari Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora,
Universitas Islam Negeri Yogyakarta. Dalam
15
penelitiannya beliau meneliti mengenai “Strategi
Komunikasi Hoshizora Foundation dalam Program Kakak
Bintang”. Persamaan pada penelitian ini ialah keduanya
meniliti tentang Yayasan yang bergerak di bidang
beasiswa.kemudian perbedaan penelitian terletak pada
subjek. Pada penelitian sebelumnya subjeknya adalah
Hoshizora Foundation dan pada penelitian ini adalah
Yayasan Karya Salemba Empat. Terdapat perbedaan lain
juga yaitu peneliti sebelumnya membahas Strategi
komunikasi sedangkan penelitian ini membahas Strategi
komunikasi persuasif.18
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ahmad
Nurul Macky dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta. Dalam
penelitiannya yang berjudul “Komunikasi persuasif Dr.
KH. Khaitami M.Nuh, M.A dalam menarik minat para
donatur melalui darul aitam Yayasan Aqshal Ghayat
Jakarta Barat’. Dalam skripsi penulis membahas tentang
analisis dan evaluasi komunikasi persuasif yang dilakukan
Dr. KH. Khaitami M. Nuh, M.A dengan analisis SWOT
dalam menarik minat para donatur melalui Darul Aitam
Yayasan Aqshal Ghayat Jakarta Barat. Sementara skripsi
yang peneliti tulis difokuskan pada tahapan,pendekatan
dan teknik komunikasi komunikasi persuasif yang
18
Nur Huda Wakita Yoga, ”Strategi Komunikasi Hoshizora
Foundation dalam Program Kakak Bintang”, KPI, UIN Yogyakarta, 2017
16
diterapkan Yayasan Karya Salemba Empat (KSE) dalam
rekrutment donatur beasiswa.19
Ketiga, penelitian yang dilakukan Reny Nur Aini
dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Universitas Islam Negeri Jakarta. Dalam penelitiannya
yang berjudul “Strategi Komunikasi Persuasif Guru
Taman Kanak-Kanak (TK) Islamic Green School Hijau
Daun Dalam Membentuk Karakter Peduli Terhadap
Sampah Pada Siswa Di Kediri”.
Persamaan penelitian terdapat pada subjek yang
digunakan yaitu Strategi Komunikasi Persuasif.
Sedangkan perbedaannya terdapat pada objek yang
diteliti.20
F. Pedoman Penulisan
Penulisan skripsi ini menggunakan pedoman
penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi) dalam
surat keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nomor 507 tahun 2017.
G. Sistematika Penulisan
Agar penulisan skripsi ini bersifat sistematis dan
mempermudah tahapan demi tahapan maka penulis
membaginya menjadi enam bab dimana setiap babnya
19
Ahmad Nurul Macky, “ Komunikasi persuasif Dr.KH.Khaitami
M.Nuh,M.A dalam menarik Minat para Donatur melalui Darul Aitam
Yayasan Aqshal Ghayat Jakarta Barat”, KPI, UIN Jakarta, 2017
20
Reny Nur Aini, “Strategi Komunikasi Persuasif Guru Taman
Kanak-Kanak (TK) Islamic Green School Hijau Daun Dalam Membentuk
Karakter Peduli Terhadap Sampah Pada Siswa Di Kediri”, KPI, UIN Jakarta,
2018.
17
terdiri dari beberapa sub bab, adapun sistematikanya
adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang masalah,
batasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, metode penelitian, tinjauan
pustaka dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori
Pada bab ini berisi tentang kajian teoritis
dan kerangka konseptual, dan pembahasan
teori-teori yang menunjang sebagai dasar
pemikiran untuk membahas permasalahan
dalam penelitian ini. Pada bab ini terdapat
teori strategi komunikasi persuasif dari
Melvin L. Defleur dan Sandra J. Ball-
Roceach, menjelaskan definisi mengenai
komunikasi persuasif beserta ruang
lngkupnya, serta menjelaskan ruang
lingkup komunikasi, ruang lingkup
komunikasi persuasif, pengertian donatur
dan pengertian beasiswa.
BAB III Gambaran Umum
Bab ini menjelaskan sejarah Yayasan
Karya Salemba Empat (KSE), Paguyuban
Penerima beasiswa dan Alumni Karya
Salemba Empat, visi dan misi, karakteristik
Yayasan Karya Salemba Empat, program
18
Yayasan Karya Salemba Empat (KSE),
struktur organisasi, dan Founder Yayasan
Karya Salemba Empat.
BAB IV Analisis Dan Temuan Data
Bab ini menjelaskan mengenai hasil
temuan data dan menganalisis data yang
diperoleh mengenai strategi komunikasi
persuasif Yayasan Karya Salemba Empat
dalam rekrutment donatur beasiswa.
BAB V Penutup
Bab ini menjelaskan kesimpulan dalam
penelitian berdasarkan temuan dan analisis
hasil data yang dimiliki.
19
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KONSEPTUAL
A. Strategi Komunikasi Persuasif Menurut Melvin L.
Defleur dan Sandra J. Ball-Roceach
Melvin L. Defleur dan Sandra J.Ball-Roceach
memberikan beberapa strategi komunikasi persuasif, yakni:
a. Strategi Psikodinamika
Strategi ini dipusatkan pada faktor
emosional atau faktor kognitif. Salah satu asumsi
dasarnya bahwa faktor-faktor kognitif berpengaruh
besar pada perilaku manusia. Bahwa pesan yang
efektif mampu mengubah fungsi psikologis individu
dengan berbagai cara, dimana sasaran merespon
secara terbuka dengan bentuk perilaku seperti yang
diinginkan persuader.
Dengan kata lain, komunikasi persuasif
yang efektif terletak pada tentang belajar mengenai
hal yang baru, dengan dasar informasi yang diberikan
oleh persuader. Asumsi tersebut akan mengubah
struktur internal psikologis individu, seperti
kebutuhan, rasa takut, sikap, dan lain-lain yang
hasilnya tampak pada perilaku yang terlihat.1
Pada strategi psikodinamika didasarkan
oleh asumsi bahwa ciri-ciri biologis manusia itu
1 Soleh Soemirat, dkk, Komunikasi persuasif (Jakarta: Universitas
Terbuka,2007), h. 8.27
20
merupakan suatu hal yang diwariskan, terdapat
sekumpulan faktor lain yang bersifat mendasari
bagian dari biologis dan merupakan hasil belajar,
seperti pernyataan dan kondisi emsional seseorang.
Strategi persuasif berdasarkan konsep
psikodinamika, harus dipusatkan pada faktor
emosional dan rasanya sangat tidak mungkin untuk
mengubah faktor-faktor biologis dengan pesan
persuasif. Hal ini yang mungkin digunakan pesan
persuasif untuk pernyataan emosional, seperti marah
dan takut.2
Asumsi selanjutnya bahwa faktor kognitif
berpengaruh besar terhadap perilaku manusia. Oleh
karena itu, faktor kognitif dapat dirubah yang
kemudian perilaku dapat berubah.
b. Strategi Sosiokultural
Asumsi pokok dari strategi ini adalah
bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh kekuatan
luar diri individu. Strategi sosiokultural yang efektif
dibutuhkan karena peran persuasif menegaskan
terhadap individu aturan-aturan bagi pelaku sosial
atau syarat-syarat kultur untuk bertindak, yang akan
mengatur aktivitas, di mana komunikator mencoba
untuk memperolehnya atau jika pengertian telah
2 Soleh Soemirat, dkk, Komunikasi Persuasif, h. 8. 27
21
dicapai, tugas berikutnya adalah mendefinisikan
kembali syarat tersebut.3
Strategi sosiokultural banyak digunakan
dalam promosi produk komersial dengan cara melalui
kesamaan situasi pengadilan pendanaan. Oleh karena
itu, dalam strategi ini sering kali pengertian tentang
kultur, pengharapan sosial, serta semua komponen
organisasi sosial ditetapkan sebagai dasar konseptual
untuk merancang strategi yang efektif bagi penjualan
barang-barang.4
Dalam mempersuasi orang agar membeli
suatu produk atau mengikuti apa yang diharapkan
oleh persuader, persuader harus mempertimbangkan
pengertian budaya setempat. Norma-norma
kepentingan peran, serta sosial budaya yang terdapat
dalam suatu lingkungan daerah atau kelompok.
Pada strategi sosiokultural, perilaku
manusia dipengaruhi oleh kekuatan di luar diri
individu. Kekuatan yang dapat mempengaruhi
manusia adalah faktor lingkungan. Faktor lingkungan
seperti ini harus dapat diperhatikan pemasar sebelum
mempersuasif calon nasabah. Strategi ini dapat
dikatakan referensi, dimana biasanya pemasar
mendapatkan referensi dari teman maupun
keluarganya.
3 Soleh Soemirat, dkk, Komunikasi Persuasif, h. 8. 31
4 Soleh Soemirat, dkk, Komunikasi Persuasif, h. 8. 35
22
Faktor lingkungan memang membantu
dalam strategi persuasi ini, sebab dengan persuader
mendekati lingkungan atau orang-orang yang dekat
dengan orang yang akan di persuasi. Maka persuasi
akan lebih mudah dilakukan.
c. Strategi Meaning Construction
Berdasarkan pemikiran Defleur dan
Rokeach, tampak bahwa yang menjadi asumsi utama
strategi The Meaning Construction adalah
pengetahuan yang dapat mempengaruhi perilaku. Apa
yang luput merupakan eloborasi asumsi tentang
predisposisi dan proses internal, seperti perubahan
sikap, disonasi kognitif, atau kejadian sosial yang
rumit dan pengharapan kultural.5
Strategi ini berawal dari konsep di mana
hubungan pengetahuan dan perilaku dapat dicapai
sejauh apa yang dapat diingat. Persuader berupaya
memberikan pengetahuan mengenai sesuatu kepada
orang yang akan di persuasif. Sehingga pengetahuan
yang didapat oleh orang yang dipersuasif dari
lingkungan sekkitar atau berita-berita yang beredar
menimbulkan suatu pengertian dalam benak
masyarakat bahwa hal tersebutlah yang harus diikuti
atau dilakukan, tentunya yang diinginkan oleh
persuader.
5 Soleh Soemirat, dkk, Komunikasi Persuasif, h. 8. 37
23
Pada strategi ini persuader berupaya untuk
memanipulasi makna, untuk mempermudah orang
yang dipersuasif dalam memahaminya, persuader
juga memberikan perumpamaan-perumpamaan
terhadap suatu makna. Namun, tidak mengurangi
makna dan arti yang sesungguhnya.
B. Ruang Lingkup Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Secara etimologis, komunikasi dipelajari menurut
asal-usul katanya, yakni berasal dari Bahasa latin
communication, kata ini bersumber pada kata communis,
yang artinya sama makna. Berarti komunikasi terjadi
apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan
yang disampaikan oleh komunikator yang diterima oleh
komunikan6. Secara terminologis, komunikasi berarti
proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang
kepada orang lain7.
Everett M. Rogers & Lawrence Kincaid,
menerangkan bahwa komunikasi adalah suatu proses
dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada
gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam.
6Yusuf Zaenal Abidin, Manajemen Komunikasi: Filosofi, Konsep dan
Aplikasi, (Bandung: Pustaka Setia, 2015), h. 34. 7Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2004), h. 4.
24
Komunikasi merupakan proses sosial dimana melibatkan
manusia untuk selalu berinteraksi satu sama lain, sehingga
mencapai suatu pemahaman yang sama.8
2. Unsur-unsur Komunikasi
Ada empat komponen atau unsur dalam komunikasi,
yaitu orang yang mengirimkan pesan, pesan yang akan
dikirimkan, saluran atau jalan yang dilalui pesan dari
pengirim kepada penerima, dan penerima pesan. Karena
komunikasi merupakan proses dua arah atau timbal balik,
unsur output perlu ada dalam proses komunikasi. Dengan
demikian, unsur dasar komunikasi sebagai berikut:9
a. Pengirim pesan (komunikator)
Pengirim pesan adalalah pelaku atau orang yang
menyampaikan pesan kepada orang lain . pelaku ini dapat
terdiri dari perorangan atau kelompok.10
b. Pesan
Pesan adalah informasi, gagasan , pengalaman yang
disampaikan baik berupa lambang-lambang , kata-kata,
isyarat, tanda-tanda atau gambar kepada orang lain.11
c. Saluran dan Media komunikasi
8Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2004) , h. 32 9Yusuf Zaenal Abidin, Manajemen Komunikasi: Filosofi, Konsep dan
Aplikasi, (Bandung: Pustaka Setia, 2015), h. 35. 10
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Atma Kencana Publishing,
2013), h. 43
11
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Atma Kencana Publishing,
2013), h. 43-44
25
Saluran merupakan jalan berlalunya pesan dari
komunikator kepada komunikan. Ada dua jalan agar pesan
komunikator sampai pada komunikannya, yaitu tanpa
media yang berlangsung secara tatap muka dan komunikasi
yang menggunakan media. Media yang dimaksud ialah
teknologi media komunikasi.
d. Penerima Pesan (komunikan)
Penerima pesan adalah orang yang menganalisis dan
menginterpretasikan isi pesan diterimanya. Umpan balik
dari penerima pesan memainkan peranan yang sangat
penting dalam komunikasi sebab umpan balik menentukan
berlanjutmya komunikasi atau terhentinya komunikasi yang
diutarakan oleh pengirim pesan (komunikator).
e. Ouput
Output merupakan respon penerima terhadap pesan
yang diterimanya. Adanya reaksi ini mempermudah
pengirim untuk mengetahui sesuai tidaknya interpretasi
pesan yang dikirimkan dengan hal-hal yang dimaksudkan
oleh pengirim. Apabila arti pesan yang dimaksudkan oleh
pengirim diinterpretasikan sama oleh penerima, berarti
komunikasi tersebut efektif.
3. Fungsi dan Tujuan Komunikasi
Komunikasi tidak hanya berkutat pada persoalan
pertukaran berita dan pesan, tetapi juga melingkupi
kegiatan individu dan kelompok berkaitan dengan tukar-
menukar data, fakta, ide. Menurut Onong Uchyana (1996),
26
ada beberapa fungsi yang melekat dalam proses
komunikasi, yakni:12
a. Informasi, pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan,
penyebaran berita, data, gambar, pesan, opini, dan
komentar yang dibutuhkan agar dapat dimengerti dan
beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan
orang lain sehingga mengambil keputusan yang tepat.
b. Sosialisasi (masyarakat), penyediaan sumber ilmu
pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan
bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif
sehingga sadar akan fungsi sosialnya dan dapat aktif
dalam masyarakat.
c. Motivasi, menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka
pendek maupun jangka panjang, mendorong kegiatan
individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama
yang akan dikejar.
d. Debat dan diskusi, menyediakan dan saling menukar
fakta yang diperlukan untuk memungkinkan
persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat
mengenai masalah publik, menyediakan bukti-bukti
relevan yang diperlukan untuk kepentingan umum agar
masyarakat lebih melibatkan diri dengan masalah yang
menyangkut kepentingan bersama.
e. Pendidikan, pengalihan ilmu pengetahuan dapat
mendorong perkembangan intelektual, pembentukan
12
Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: Pustaka Setia,
2015), h. 28-29.
27
watak, serta pembentukan keterampilan dan kemahiran
yang diperlukan dalam semua bidang kehidupan.
f. Memajukan kehidupan, menyebarkan hasil kebudayaan
dan seni dengan tujuan melestarikan warisan masa lalu,
mengembangkan kebudayaan dengan memperluas
horizon seseorang serta dengan membangun imajinasi
dan mendorong kreativitas dan kebutuhan estetikanya.
g. Hiburan, penyebarluasan sinyal, simbil, suara, dan
imaji dari tari, drama, kesenian, kesusastraan, musik,
olahraga, kesenangan, kelompok, dan individu.
h. Integrasi, menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan
individu kesempatan untuk memperoleh berbagai
pesan yang diperlukan agar saling mengenl, mengerti,
serta menghargai kondisi pandangan dan keinginan
orang lain.
R. wayne pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas
Burnent, dalamm buku yang berjudul Teaching for
Effective Communication bahwa tujuan sentral komunikasi
terdiri atas tiga tujuan, yakni:13
a. To Secure Understanding (untuk menyamakan
pemahaman)
b. To establish acceptance (membangun penerimaan)
c. To motivate action (memotivasi tindakan)
13
H.A. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Bandung:
Bumi Askara, 1997), h. 10.
28
Tujuan pertama dari komunikasi adalah to secure
understanding adalah memastikan bahwa komunikan
mengerti pesan yang didapatkannya. Setelah komunikan
memahami dan menerima, maka penerimanya itu harus
dibina (to establish acceptance). Pada akhirnya kegiatan
dimotivasikan (to motive action). Jadi tujuan komunikasi
bagaimana suatu pesan dapat sampai dan diterima oleh
komunikan sehingga menimbulkan efek tertentu.
4. Jenis Komunikasi
Pembagian jenis-jenis komunikasi bertujuan untuk
membedakan antara satu bentuk komunikasi dan
komunikasi yang lainnya dengan tujuan efektifitas pesan
komunikasi, terutama pada sasaran dan media yang dipakai
untuk menyampaikan pesan agar sesuai dengan tujuan
komunikasi.
Jenis komunikasi dapat dibedakan menjadi:
1) Komunikasi personal yang terdiri atas:
a. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi Intrapersonal atau komunikasi
intrapersonal adalah proses penggunaan Bahasa
atau pikiran yang terjadi dalam diri komunikator,
antara diri sendiri. Jenis komunikasi ini
merupakan keterlibatan internal secara aktif dari
individu dalam pemrosesan simbolis dari pesan-
29
pesan yang di produksi melalui proses pemikiran
internal individu.14
Kegiatan dari komunikasi intrapribadi yang
dilakukan sehari-hari merupakan upaya
memahami diri pribadi, antara lain berdoa,
bersyukur, intropeksi diri, dengan memantau
perbuatan, seperti melamun, merencanakan
kegiatan yang akan dilakukan, dan berimajinasi
secara kreatif.
b. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal atau komunikasi
antarpribadi ialah komunikasi antar inndividu
yang lain atau kurang lebih secara tatap muka(face
to face). Sebagaimana dikatakan oleh R. Wayne
Pace yang dikutip oleh Hafied Changara,
international communication involving to more
people in face to face setting.15
Berdasarkan sifatnya komunikasi antar pribadi
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
komunikasi diadik dan komunikasi triadik.
Adapun yang dimaksud komunikasi diadik adalah
komunikasi yang berlangsung dua orang secara
tatap muka. Sehingga perilaku komunikasinya dua
orang, maka dialog yang terjadi secara intens.
14
Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: Pustaka Setia,
2015), h. 102. 15
Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2000), h. 31.
30
Komunikator memusatkan perhatiannya hanya
kepada diri komunikan seorang saja.
Sedangkan komunikasi triadik adalah komunikasi
yang terjadi antara tiga orang atau lebih secara
tatap muka yang anggotanya yang satu sama lain
saling berinteraksi.16
Komunikasi diadik lebih efektif dibandingkan
dengan komunikasi triadik, karena komunikator
memusatkan perhatiannya kepada seorang
komunikan, sehingga ia dapat menguasai frame of
reference komunikan sepenuhnya, juga umpan
balik yang berlangsung. Kedua faktor tersebut
sangat berpengaruh terhadap efektif tidaknya suatu
proses komunikasi.17
2) Komunikasi Publik
Komunikasi publik adalah proses komunikasi yang
terjadi antara satu individu dengan khalayak yang banyak
secara tatap muka seperti acara pidato presiden,ceramah
agama, kutbah jumat, dan pengajian majelis ta’lim.
Dalam komunikasi publik penyampaian pesan
berlangsung secara kontinu dengan pembicara dan yang
dapat diidentifikasi. Interkasi yang terjadi antara
16
Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 32. 17
Alo Liliweri, Komunikasi Antarpersonal, (Jakarta: Kencana, 2015),
h. 16.
31
narasumber dengan penerima pesan sangat terbatas. Hal ini
terjadi karena waktu yang digunakan sangat terbatas.18
3) Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang
mana pesan disampaikan secara langsung oleh komunikan,
tapi melalui sebuah media massa seperti radio,televisi, dan
media cetak.
Berbeda dengan komunikasi lainnya,komunikasi
massa memiliki sifat pesan dan komunikasi yang terbuka
dengan khalayak yang variatif baik dilihat dari segi agama,
suku, pekerjaan, dan sebagainya.19
5. Hambatan komunikasi
Secara umum, hambatan komunikasi dapat terjadi
pada semua unsur komunikasi. Hambatan-hambatan
komunikasi meliputi sebagai berikut:20
a. Gangguan
Ada dua jenis gangguan terhadap jalannya sebuah
komunikasi yang menurut sifatnya dapat digolongkan
sebagai gangguan mekanik dan gangguan semantik.
Pertama, gangguan mekanik adalah gangguan yang
disebabkan oleh saluran komunikasi atau kegaduhan
yang bersifat fisik. Kedua, gangguan semantik adalah
18
Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2000), cet, ke 2, h.33. 19
Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2000), cet, ke 2, h.35-37. 20
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Atma Kencana Publishing,
2013), h. 94-95.
32
gangguan yang bersangkutan dengan pesan
komunikasi yang pengertiannya menjadi rusak.
b. Kepentingan
Kepentingan menjadi salah satu hambatan
komunikasi karena kepentingan bukan hanya
mempengaruhi perhatian saja tetapi juga menentukan
daya tanggap, perasaan, fikiran, dan tingkah laku yang
akan menjadi sifat reaktif terhadap segala perangsang
yang tidak bersesuaian atau bertentangan dengan suatu
kepentingan.
c. Motivasi
Motivasi akan mendorong seseorang untuk
berbuat sesuatu yang sesuai dengan keinginan,
kebutuhan, dan kekurangannya. Semakin sesuai
komunikasinya dengan motivasi seseorang
semakin besar kemungkinan komunikasi tersebut
dapat diterima dengan baik, begitupun sebaliknya.
C. Ruang Lingkup Komunikasi Persuasif
1. Pengertian komunikasi persuasif
Istilah persuasi(persuasion) berasal dari kata Latin
Persuasio. Kata kerjanya adalah persuadere yang dalam
Bahasa inggris berarti to persuade, to induce, to believe
atau dalam Bahasa Indonesia artinya membujuk, merayu.21
21
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Atma Kencana Publishing,
2013), h. 154
33
Sedangkan dalam Kamus Populer, persuasif diartikan
sebagai sebuah pendekatan untuk dapat meyakinkan,
membujuk dengan sebuah argument yang menguraikan
suatu masalah atau keadaan yang dibuktikan dengan data-
data dan fakta-fakta yang bertujuan untuk mempengaruhi
dan agar mau mengikuti atau melakukan sebagaimana yang
diharapkan.22
Adapun pengertian komunikasi persuasif menurut
beberapa ahli antara lain:
a) Menurut Bettinghous, komunikasi persuasif adalah
komunikasi manusia yang dirancang untuk
mempengaruhi orang lain dengan usaha mengubah
keyakinan, nilai, atau sikap mereka.23
b) Menurut Jalaluddin Rakhmat, komunikasi persuasif
adalah salah satu teknik komunikasi yang menekankan
pada proses mempengaruhi pendapat, sikap dan
tindakan orang dengan menggunakan manipulasi
psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti
kehendaknya sendiri.24
c) Menurut Phil Astrid, komunikasi persuasif adalah
suatu teknik mempengaruhi manusia dengan
memanfaatkan atau menggunakan data dan fakta
22
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 864. 23
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Atma Kencana Publishing,
2013), h. 164. 24
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, h. 165.
34
psikologis maupun sosiologis dari komunikasi yang
hendak dipengaruhi.25
2. Unsur – Unsur komunikasi Persuasif
Unsur–unsur komunikasi persuasif tidak ada bedanya
dengan unsur-unsur komunikasi secara umum. Adapun
unsur-unsurnya adalah:26
a) Sumber (persuader)
Dalam komunikasi persuasif sumber disebut juga
dengan persuader adalah orang dan atau sekelompok
orang yang menyampaikan pesan dengan tujuan untuk
mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku orang lain,
baik secara verbal maupun nonverbal. Dalam diri seorang
sumber atau persuader harus memiliki sumber
kepercayaan dari komunikan, sumber daya tarik dan
sumber kekuatan.
25
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, h. 164. 26
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, h. 166.
Unsur-Unsur Komunikasi Persuasif
Sumber(Source) Pesan(Message) Komunikan(persuadee)
35
b) Pesan
Pesan adalah informasi yang diberikan antara sumber
dan penerima, baik secara verbal dan nonverbal. Dalam
menyampaikan pesan komunikasi persuasif dapat
dilakukan dengan melihat tujuannya seperti pesan yang
menarik perhatian, pesan yang meyakinkan serta pesan
yang menyentuh atau menggerakkan.
c) Komunikan (persuadee)
Orang atau kelompok yang menjadi tujuan pesan yang
akan disampaikan atau disalurkan oleh komunikator baik
sevara verbal maupun nonverbal. Komunikan memiliki
peranan yang sangat penting dalam proses penerimaan
pesan yang disampaikan oleh komunikator, maka ia
dituntut harus mendengarkan, memahami, menghayati
dan kemudian untuk mengamalkan. Karena
bagaiamanapun hebatnya komunikator dalam
menyampaikan pesan, tetapi jika komunikan tidak
memperhatikan, memahami, maka pesan itu tidak akan
mempunyai makna dan tidak tersampaikan dengan
semestinya.
3. Tahapan Komunikasi Persuasif
Agar komunikasi persuasif berjalan sesuai yang kita
inginkan, nampaknya perlu dilaksanakan tahapan-tahapan
secara sistematis. Mengemukakan bahwa berhasilnya
komunikasi persuasif perlu dilakukan suatu persuasif yang
biasa disebut Formula AIDDA yang dapat dijadikan
landasan dalam pelaksanannya. Formula AIDDA
36
merupakan kesatuan dari tahapan-tahapan komunikasi
persuasif, yakni27
:
a) Attention (Perhatian)
b) Interest (Rasa Tertarik)
c) Desire (Keinginan)
d) Decision (Keputusan)
e) Action (Melakukan
Tahapan-tahapan ini dimaksudkan agar komunikasi
persuasif dimulai dari tahap membangkitkan perhatian
(attention). Jika tidak ada perhatian secara langsung dari
komunikan kepada komunikator , komunikasi persuasif
akan dapat terlaksana. Usaha dalam membangkitkan
perhatian ini tidak hanya dalam gaya mengemukakan
pesan, tapi juga dalam penampilan saat menghadapi
komunikan.
Perhatian dari seorang komunikan juga dapat
ditanamkan ketika seorang komunikator memberikan
27
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, h.175.
Pendekatan komunikasi persuasif
Attention (perhatian)
Interest (rasa tertarik)
Desire (keinginan)
Decision (keputusan)
action (melakukan)
37
senyum simpatik terhadap komunikan. Apabila perhatian
tersebut sudah tertanam, maka tahap selanjutnya yakni
dengan menanamkan rasa tertarik (interest) sehingga
seorang komunikan mempunyai hasrat atau keinginan
(desire) untuk memenuhi apa yang diajukan komunikator,
dan kemudian akan memunculkan keputusan (decision)
untuk melakukan kegiatan (action) sesuai dengan ajakan
komunikator28
.
D. Donatur
1. Pengertian Donatur
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah donatur
adalah orang yang secara tetap memberikan sumbangan
berupa uang pada suatu perkumpulan dan sebagainya.29
Menurut Santoso brotodiharjo donatur adalah orang
yang secara tetap memberikan sumbangan berupa uang
kepada suatu perkumpulan,penyumbang tetap. Donatur
yang dimaksud adalah perorangan atau kelompok maupun
lembaga yang mempunyai minat dan potensi untuk
memberikan bantuan khususnya masalah finansial.30
Donatur adalah orang yang mendonasikan hartanya
atau memberikan hartanya kepada yang membutuhkan, baik
yang terkena musibah bencana, penyakit yang memerlukan
28
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Atma Kencana Publishing,
2013), h.175. 29
https://kbbi.web.id/donatur, diakses pada hari kamis 27 februari
2020 pukul 20.00 WIB 30
Daniel Budi Setyawan, “Rancang Bangun Sistem Informasi
Manajemen Donatur pada Yayasan Dana Sosial Al-Falah Surabaya Berbasis
WEB”, SI, Institut Bisnis dan Informatika Surabaya, 2017.
38
biaya pengobatan yang sangat mahal, ataupun membantu
seseorang yang memiliki gagasan atau ide menarik untuk
membuat karya namun terbentur oleh kurangnya dana
seperti contoh ketika yayasan lembaga sosial memiliki ide
untuk memberikan beasiswa kepada masyarakat yang
kurang mampu, tetapi mereka terbentur dana
beasiswanya.31
Para donatur ini biasanya bertindak sesuai kebiasaan
yang baik untuk kepentingan umum. Hal ini merupakan
tradisi dalam memberi dan berbagi yang utama pada
kualitas hidup. Untuk memastikan dana terpakai dengan
sesuai dan timbulnya rasa percaya dari masyarakat,donor
atau para donor kepada lembaga yang membutuhkan
bantuan, maka semua donatur memiliki hak-hak sebagai
berikut:32
1) Untuk diberitahu tentang misi organisasi, kinerja
organisasi yang telah atau akan memberikan donasi di
dalam organisasi mempergunakan sumber daya serta
kapasitasnya secara efektif yang ditunjukan untuk
kepentingan mereka.
2) Untuk diberitahukan tentang identitas orang-orang
yang melakukan pelaksanaan kebijakan organisasi,
dan dewan pengurus diharapkan melaksanakan
31
http://programdonasi01.blogspot.com/2017/07/apa-itu-donasi-dan-
donatur.html, diakses pada hari kamis 30 Januari 2020 pada pukul 19.00 WIB. 32
http://programdonasi01.blogspot.com/2017/07/apa-itu-donasi-dan-
donatur.html, diakses pada hari kamis 30 Januari 2020 pada pukul 19.00 WIB.
39
pengawasan kebijakan yang berada dalam tanggung
jawab pekerjaannya.
3) Untuk memiliki akses laporan keuangan terkini.
4) Harus mendapatkan keyakinan bahwa dana pemberian
mereka akan digunakan untuk tujuan yang telah
disepakati.
5) Agar menerima apresiasi dan rekonisi.
6) Adanya pemastian bahwa informasi tentang
sumbangan mereka adalah dengan menghormati serta
kerahasiannya sebagaimana disebutkan oleh undang-
undang.
7) Diharapkan bahwa semua hubungan dengan individu
mewakili organisasi dilakukan secara profesional
dalam bidangnya.
8) Untuk mendapatkan informasi mengenai pencari dana
sumbangan adalah sukarelawan, dan pegawai
organisasi.
9) Mendapatkan kesempatan agar nama mereka dapat
dihapus dari milis suatu organisasi di mana yang
bersangkutan berkeinginan untuk berdonasi.
10) Ketika memberikan donasi mendapat kebebasan
dalam mengajukan pertanyaan serta menerima
jawaban yang merupakan janji yang benar serta jujur.
40
E. Beasiswa
1. Pengertian Beasiswa
Beasiswa merupakan suatu bantuan untuk membantu
pelajar atau mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan
supaya mereka bisa menyelesaikan tugasnya dalam mencari
ilmu pengetahuan sampai selesai. Beasiswa dapat diberikan
dalam bentuk dana sebagai penunjang biaya yang harus
dikeluarkan oleh pelajar atau mahasiswa selama menempuh
masa pendidikan.33
Adapun pengertian beasiswa menurut beberapa ahli
antara lain:34
a) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI),
beasiswa adalah tunjangan uang yang diberikan kepada
pelajar atau mahasiswa sebagai bantuan biaya belajar.
b) Lahinta(2009), mengemukakan beasiswa merupakan
pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan
kepada perorangan yang bertujuan untuk digunakan demi
keberlangsungan pendidikan yang ditempuh. Beasiswa
dapat diberikan oleh lembaga pemerintah,perusahaan atau
yayasan.
c) Murniasih(2009), beasiswa adalah bentuk penghargaan
yang diberikan kepada individu agar dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
33
https://www.studinews.co.id/pengertian-beasiswa-tujuan-syarat-
manfaat-jenis-contoh/ ,diakses pada hari senin tanggal 1 Maret 2020 pukul
10.00 WIB 34
https://www.studinews.co.id/pengertian-beasiswa-tujuan-syarat-
manfaat-jenis-contoh/ ,diakses pada hari senin tanggal 1 Maret 2020 pukul
10.20 WIB
41
2. Tujuan Beasiswa
Adapun tujuan dari pemberian beasiswa antara lain
sebagai berikut:35
a) Untuk membantu para pelajar atau mahasiswa supaya
dapat mencari ilmu yang sesuai dengan bidang yang
hendak dikuasai, yang paling utama bagi yang memiliki
masalah dalam pembiayaan.
b) Membuat pemerataan suatu ilmu pengetahuan atau
pendidikan terhadap masing-masing orang yang
memerlukan.
c) Membuat generasi baru yang lebih cerdas dan pintar.
Karena dengan adanya bantuan beasiswa ini maka
seseorang terutama kaum muda dapat memiliki
kesempatan untuk memperoleh pendidikan pada jenjang
yang lebih tinggi.
d) Meningkatkan kesejahteraan. Sesudah terciptanya sumber
daya manusia baru yang pintar, diharapkan mereka ini
dapat saling memberi dengan bantuan ide dan ilmu
pengetahuan yang sudah didapatkan ketika menempuh
masa pendidikan.
3. Syarat Beasiswa
Pada umumnya para pemberi beasiswa atau donatur
dalam memberikan bantuan akan memberikan beberapa
syarat, antara lain:36
35
https://www.studinews.co.id/pengertian-beasiswa-tujuan-syarat-
manfaat-jenis-contoh/ ,diakses pada hari senin tanggal 1 Maret 2020 pukul
11.00 WIB
42
a) Penerima beasiswa termasuk orang yang kurang mampu
secara ekonomi atau keuangan.
b) Penerima beasiswa juga harus memiliki prestasi terutama
dibidang yang digelutinya selain faktor kurang mampu.
c) Ketika mengajukan beasiswa seseorang dituntut memiliki
semangat yang tinggi dalam belajar dan mencari ilmu
pengetahuan. Karena pihak donatur tidak mau pihak yang
telah dibantu melanjutkan pendidikan hanya suka
bersantai saja ketika menempuh pendidikan.
d) Syarat lainnya biasanya penerima beasiswa tersebut
memiliki jiwa sosial yang tinggi.
4. Jenis-Jenis Beasiswa
Menurut Murniasih(2009) terdapat beberapa jenis
beasiswa yaitu:37
a. Beasiswa Penghargaan
Beasiswa ini diberikan kepada kandidat yang
mempuyai keunggulan akademik. Beasiswa ini diberikan
menurut prestasi akademik mereka secara keseluruhan.
Seperti, dalam bentuk IPK.
b. Beasiswa Bantuan
Beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa yang
kurang beruntung, tetapi mempunyai prestasi. Pemberi
36
https://www.studinews.co.id/pengertian-beasiswa-tujuan-syarat-
manfaat-jenis-contoh/ ,diakses pada hari selasa tanggal 2 Maret 2020 pukul
10.00 WIB 37
https://www.studinews.co.id/pengertian-beasiswa-tujuan-syarat-
manfaat-jenis-contoh/ ,diakses pada hari selasa tanggal 2 Maret 2020 pukul
17.00 WIB
43
beasiswa seringkali memberikan penilaian, pada kesulitan
ini. Seperti pendapatan oarang tua,jumlah saudara kandung
yang sama-sama sedang menempuh studi, pengeluaran,
biaya hidup, dan lain sebagainya.
c. Beasiswa Atletik
Beasiswa ini diberikan kepada penerima beasiswa
yang memiliki prretasi di bidang olahraga. Mereka dapat
menyelesaikan pendidikan secara gratis, tetapi
membayarnya dengan prestasi olahraga.
d. Beasiswa Penuh
Beasiswa ini diberikan kepada penerima beasiswa
untuk menutupi kebutuhan akademik secara semuanya.
Beasiswa ini diberikan berupa keperluan hidup,buku, dan
biaya pendidikan. Tetapi banyak beasiswa yang
memberikan biaya hidup, buku dan sebagian dari uang
pendidikan.
44
BAB III
GAMBARAN UMUM
Setiap warga negara Indonesia berhak
mendapatkan pendidikan, yang mana tercantum pada
pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Dasar 19451. akan
tetapi, sering kita jumpai di luar sana banyak yang tidak
mendapatkan pendidikan, sehingga kebijakan pemerintah
sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan aset bangsa
tersebut.
Mahasiswa adalah salah satu aset bangsa yang
harus diselamatkan, karena mereka merupakan sumber
daya manusia yang produktif dan potensial, serta akan
tumbuh menjadi calon-calon pemimpim dimasa
mendatang. Kondisi masyarakat Indonesia sebagian besar
masih lemah yang telah mendorong semakin rendahnya
nilai pendapatan masyarakat Indonesia. Hal ini yang
berpengaruh terhadap proses belajar mengajar di
perguruan tinggi, dan bahkan dalam keadaan terpaksa
telah menyebabkan terputusnya atau tertundanya
penyelesaian pendidikannya. Untuk lebih jelasnya,
dibawah ini peneliti akan mendiskripsikan gambaran
umum dari Yayasan Karya Salemba Empat.
.
1https://www.kompasiana.com/alfianifani/54f5e45ea33311e7748b45a
f/hak-mendapat-pendidikan diakses pada hari Minggu, 13 Oktober 2019 jam
20.33 WIB.
45
A. Sejarah Yayasan Karya Salemba Empat
Sumber: http://kse.or.id/
Yayasan Karya Salemba Empat atau biasa dikenal
dengan sebutan nama KSE adalah yayasan yang menaungi
para penerima beasiswa di 34 Universitas ternama di
Indonesia serta dengan jumlah penerima sebanyak 1.592
mahasiswa. Yayasan karya salemba Empat atau biasa
dikenal dengan sebutan nama KSE diprakasai oleh
delapan orang mahasiswa alumni Fakultas Ekonomi,
Universitas Indonesia pada tahun 1995. Idenya sederhana,
untuk membantu mahasiswa miskin dengan bantuan
keuangan (beasiswa) selama masa sulit.
“awal mulanya kami memberikan beasiswa kepada
3 mahasiswa fakultas ekonomi yang hampir drop
out(DO) karena masalah finansial. Dan kami juga
merasa mempunyai hutang kepada negara karena
telah membantu kami selama proses kuliah
sehingga kami wajib mengembalikan apa yang
sudah diberikan negara dengan cara kami
46
memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang
mengalami finansial.”2
Yayasan Karya Salemba Empat secara resmi
didirikan dan sudah berbadan hukum pada tanggal 3
Oktober 1998 dengan akte notaris H Asmawel Amin, SH,
Jakarta. Yayasan Karya Salemba (KSE) terletak di jalan
Bank Raya II No.14B Mampang Prapatan, Jakarta
Selatan. Yayasan ini didirikan untuk membantu dukungan
keuangan kepada lembaga pendidikan Indonesia dalam
bentuk beasiswa bagi mahasiswa dan pembelajaran lain
dan dukungan pendidikan.
“Yayasan Karya Salemba Empat sebenarnya
merupakan penerus program beasiswa 84(84
program beasiswa), program informal, yang telah
mengkoordinasikan sumbangan individu untuk
mahasiswa UI sejak tahun 1995. Pada periode
awal,memberikan bantuan 3 mahasiswa dengan
tunjangan Rp.100.000/bulan”.3
Pada tahun kedua 1996/1997 jumlah mahsiswa
yang menerima beasiswa bertambah menjadi 10 dengan
13 donatur serta menyumbangkan buku-buku untuk
perpustakaan FEUI. Setelah resmi didirikan tahun
1998/1999, jumlah donatur bertambah menjadi 26 dan
telah mendanai untuk 19 mahasiswa serta mengalami
kenaikan biaya tunjangan sebesar Rp.150.000/bulan dan
2Wawancara dengan bapak Hengky Poerwowidagdo Dewan
Pengawas Yayasan Karya Salemba Empat di Kantor KSE tanggal 28 Oktober
2019 pukul 10.00 WIB 3Wawancara dengan bapak Hengky Poerwowidagdo Dewan
Pengawas Yayasan Karya Salemba Empat di Kantor KSE tanggal 28 Oktober
2019 pukul 10.00 WIB
47
memberikan program beasiswa dengan menambah dana
bantuan untuk penelitian dan skripsi atau tugas akhir.4
Pada tahun 2005/2006, jumlah penerima beasiswa
mengalami peningkatan yang sangat pesat sebanyak 140
mahasiswa serta Yayasan Karya Salemba Empat
melakukan audit laporan keuangan serta mengadakan
pertemuan tatap muka pertama antara penerima beasiswa
serta donatur yang dihadiri oleh 22 donatur perusahaan
dan individu.5
Pada acara pertemuan tahunan yang kedua
Yayasan Karya Salemba Empat berhasil mengumpulkan
dana sebesar Rp. 1.000.000.000,- dari donasi yang
diberikan oleh 27 donatur perusahaan dan individual.
Selain itu, Yayasan Karya Salemba Empat mulai
memberikan program-program pembinaan kepada
mahasiswa penerima beasiswa seperti program
kewirausahaan serta menambah jumlah penerima
mahasiswa yang diberikan beasiswa sebanyak 640
mahasiswa dari beberapa universitas yang mulai bermitra
dengan Yayasan Karya Salemba Empat seperti Institut
Teknologi Sepuluh November, Universitas Padjajaran,
Universitas Andalas, serta Universitas Gadjah Mada.6
Pada tahun 2012 hingga 2016, Yayasan Karya
Salemba Empat menambah jumlah penerima beasiswa
4 Tim Penulis Yayasan Karya Salemba Empat, Annual Report Book
2017,(Jakarta,2017), h. 14-15. 5 Tim Penulis Yayasan Karya Salemba Empat, h. 14-15
6 Tim Penulis Yayasan Karya Salemba Empat, h. 14-15
48
yang mengalami peningkatan yang sangat besar sebanyak
1.582 mahasiswa serta menambah tunjangan yang
diberika yang sebelumnya sebesar 150.000,- bulan
menjadi 600.000,- bulan dan menambah mitra Universitas
yang dibantu mahasiswanya dengan pemberian beasiswa
antara lain: Universitas Diponegoro, Universitas Nusa
Cendana, Universitas Riau, Universitas Brawijaya,
Universitas Tadulako, Universitas Syiah Kuala,
Universitas Riau, Universitas Lampung, Universitas
Ageng Tirtayasa, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Universitas Pendidikan Indonesia dan
Universitas Airlangga sehingga total Perguruan Tinggi
yang bermitra sebanyak 25 Universitas.7
Yayasan Karya Salemba Empat selalu melakukan
inovasi-inovasi berupa program-program yang dapat
membina para penerima beasiswa seperti bersama denga
alumni penerima beasiswa Yayasan Karya Salemba
Empat membuat program Future Triner for Indonesia,
yaitu dengan tujuan mendidik para alumni penerima
beasiswa yang akan memberikan pembekalan kepada
generasi muda di seluruh Indonesia melalui Program
AKSI Menginspirasi serta membuat terobosan dengan
menyatukan Indonesia melalui program beasiswa dari
ujung Barat yang diwakili Universitas Syiah Kuala serta
ujung Timur diwakili oleh Universitas
7 Tim Penulis Yayasan Karya Salemba Empat, h. 14-15
49
sumber: Annual Book Report, Yayasan Karya
Salemba Empat
Cendrawasih, ujung Utara diwakili Universitas
Sam Ratulangi dan ujung Selatan oleh Universitas Nusa
Cendana sehingga membuat jumlah Universitas menjadi
30 Perguruan tinggi yang tadinya hanya berjumlah 25.
Yayasan Karya Salemba Empat tidak hanya
berhenti begitu saja dalam memberikan bantuan kepada
mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia serta
membuat program-program yang sangat bermanfaat bagi
penerima beasiswa. Hal ini ditunjukan oleh Yayayasa
Karya Salemba Empat dengan menambah bantuan kepada
34 Universitas di berbagai wilayah di Indonesia dengan
jumlah mahasiswa sebanyak 1592 dengan tunjangan yang
mengalami peningkatan dari yang sebelumnya 600.000,-
bulan menjadi 750.000,- bulan.8 Selain itu, Yayasan
Karya Salemba Empat mulai melakukan kerjasama
dengan Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan
8Tim Penulis Yayasan Karya Salemba Empat, h. 14-15.
50
Udara (TNI-AU) Adisucipto, Yogyakarta serta pusat
Pelatihan Tentara Wanita Udara. Tujuan dengan diadakan
kerjasama ini adalah untuk membentuk karakter penerima
beasiswa memiliki jiwa integritas, berwawasan
kebangsaan, dan cinta pada tanah air sehingga nilai-nilai
tersebut sudah tertanam sampai mereka masuk kedalam
dunia kerja dan dapat diaplikasikan kepada masyarakat
sekitar.
Sumber: http://kse.or.id/
Selain memberikan dana bantuan berupa finansial
yang diberikan kepada penerima beasiswa setiap
bulannya. Yayasan Karya Salemba Empat memberikan
pelatihan-pelatihan softskill seperti:9
1. Leadership Camp
2. Seminar atau Coaching
3. Pelatihan Kewirausahaan
4. Technology for Indonesia
9Tim Penulis Yayasan Karya Salemba Empat, h. 28-29.
51
5. National KSE Community Summit (NKCS)
Dengan diberikan pelatihan-pelatihan diluar
bantuan keuangan mahasiswa bisa menjadi lulusan yang
memiliki kemampuan lebih dan bisa disalurkan atau
berbagi ilmu yang didapatkan kepada masyarakat sekitar
sesuai dengan motto Yayasan Karya Salemba Empat,
yaitu: Sharing, Networking, Developing.
“KSE tidak hanya memberikan bantuan finansial
saja, tetapi memberikan pelatihan-pelatihan dan
kegiatan sosial di masyarakat melalui paguyuban
di setiap universitas yang bermitra”.10
B. Paguyuban Penerima Beasiswa dan Alumni KSE
sumber: Annual Book Report, Yayasan Karya Salemba Empat
Paguyuban Karya Salemba Empat dibentuk karena
jumlah penerima beasiswa dimasing-masing kampus yang
besar serta adanya kesamaan dan kepentingn dan tujuan,
lambat laun para mahasiswa ini membentuk suatu wadah
10
Wawancara dengan bapak Hengky Poerwowidagdo Dewan
Pengawas Yayasan Karya Salemba Empat di Kantor KSE tanggal 28 Oktober
2019 pukul 10.20 WIB
52
yang menciptakan kegiatan dan ikatan tali silahturahmi
terjalin sesama penerima beasiswa.
Diawali dari universitas Indonesia dan Institut
pertanian bogor hingga sekarang telah terbentuk
paguyuban Karya Salemba Empat sebanyak 32 di setiap
universitas yang bermitra. Secara umum visi, misi, tujuan
maupun kegiatan-kegiatan paguyuban Karya Salemba
Empat adalah sebagai berikut:11
1) Bersama-sama turut bertanggung jawab mencerdaskan
kehidupan bangsa.
2) Mengimplementasikan semangat dan motto KSE
terkait Sharing, Networking, Developing.
3) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selalu bertujuan
untuk kebaikan internal (penerima beasiswa) maupun
eksternal (masyarakat).
“Dengan adanya paguyuban ini, diharapkan
penerima beasiswa dapat terus terjalin tali
silahturahmi antara penerima beasiswa, antara
penerima beasiswa dengan Yayasan Karya
Salemba Empat dan antara penerima beasiswa
dengan donatur. Paguyuban dengan segala
macam kegiatan juga bisa dijadikan sarana
tempat para penerima beasiswa untuk
mengembangkan diri serta mengasah dan
memupuk jiwa sosial diantara penerima
beasiswa”.12
11
Tim Penulis Yayasan Karya Salemba Empat, Annual Report Book
2017, (Jakarta,2017), h. 62-63. 12
Wawancara dengan bapak Hengky Poerwowidagdo Dewan
Pengawas Yayasan Karya Salemba Empat di Kantor KSE tanggal 28 Oktober
2019 pukul 10.20 WIB
53
Sedangkan paguyuba alumni KSE adalah
paguyuban yang berisikan para alumni penerima beasiswa
Yayasan Karya Salemba Empat yang telah menyelesaikan
pendidikan kuliahnya. Semakin bertambahnya jumlah
alumni KSE setiap tahunnya menjadi perhatian tersendiri
akan perlunya ajang untuk tetap menjalin silahturahmin
kepada sesama Alumni KSE.
“beberapa alumni KSE dengan dorongan dari
pengurus Yayasan Karya Salemba Empat
bersama-sama mendirikan paguyuban Alumni
Karya Salemba Empat”.13
Secara umum visi, misi maupun kegiatan-kegiatan
Paguyuban Alumni KSE sebagai berikut:14
1) Visi, meneruskan cita-cita KSE dalam
mencerdaskan bangsa.
2) Misi jangka panjang, mewujudkan mimpi
memberikan donasi kepada 10.000 mahasiswa
indonesia, dan terus berkontribusi positif pada
kemajuan masyarakat baik melalui program individu
alumni maupun secara berkelompok.
3) Misi jangka pendek, menjaring donasi dari setiap
alumni KSE dengan target memberikan tunjangan
beasiswa kepada mahasiswa asal Universitas Negeri
Jakarta, dan meneruskan program-program sharing
13
Wawancara dengan bapak Hengky Poerwowidagdo Dewan
Pengawas Yayasan Karya Salemba Empat di Kantor KSE tanggal 28 Oktober
2019 pukul 10.20 WIB 14
Tim Penulis Yayasan Karya Salemba Empat, Annual Report Book
2017, (Jakarta,2017), h. 60-61.
54
positif seperti career choacing, training dan
sebagainya.
C. Visi dan Misi Yayasan Karya Salemba Empat
Yayasan Karya Salemba Empat(KSE) memiliki
visi yakni cita-cita dan semangat untuk bersama-sama
bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan
bangsa,karena dalam hal mencerdaskan anak bangsa tidak
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Agar tidak
ada lagi anak-anak bangsa yang terhenti atau terputus
dalam proses belajar dan penyelesaian pendidikannya.15
Dari visi tersebut, maka Yayasan Karya Salemba
Empat memiliki misi yakni memberikan beasiswa kepada
10.000 mahasiswa Indonesia yang membutuhhkan dalam
satu tahun akademik, sehingga tidak ada lagi mahasiswa
yang terhenti atau terputus dalam menyelesaikan
pendidikannya serta mendorong dan turut mempersiapkan
penerima beasiswa menjadi lulusan yang memiliki
integritas,berwawasan kebangsaan dan cinta pada tanah
air,nusa dan bangsa.16
D. Karakteristik Yayasan Karya Salemba Empat
Yayasan Karya Salemba Empat (KSE) memiliki
semangat KSE, diantaranya:17
15
Tim Penulis Yayasan Karya Salemba Empat, h. 03. 16
Tim Penulis Yayasan Karya Salemba Empat, h. 03. 17
Tim Penulis Yayasan Karya Salemba Empat, h. 03.
55
a. Tetap berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia
yang lebih baik melalui jalur pendidikan.
b. Memperluas, menjalin, dan menjaga tali
silahturahmi menyatukan dan membangun
Indonesia melalui perwujudan.
Selain itu juga memiliki semboyan khusus yang
selalu ditanamkan dalam diri para penerima beasiswa,
pengurus yayasan, serta donatur, yakni:
a. Berbagi
Menjaga terus semangat untuk berbagi,
menularkan nilai-nilai budaya, nilai-nilai kebajikan dan
nilai-nilai keilmuan dari para donatur perusahaan dan
perseorangan kepada para penerima beasiswa dari para
pengurus KSE kepada para penerima beasiswa maupun
penerima beasiswa kepada masyarakat.
b. Perluasan Jaringan
Membuka seluas-luasnya jejaring sosial antara
pemangku kepentingan Donatur, Pengurus KSE, Civitas
Akademika, Penerima Beasiswa dan Alumni Penerima
Beasiswa.
c. Pengembangan
Komitmen untuk melakukan penyempurnaan terus
menerus untuk kinerja KSE dan komitmen untuk
melakukan pembinaan bagi penerima beasiswa.
56
E. Program Beasiswa Yayasan Karya Salemba Empat
Yayasan karya salemba empat memiliki program-
program beasiswa yang akan diberikan kepada penerima
beasiswa. Adapun program–program beasiswa sebagai
berikut:18
a. Program Beasiswa Reguler
Beasiswa bagi mahasiswa program sarjana
(S1). Program ini diselenggarakan untuk membantu
kebutuhan finansial mahasiswa yang membutuhkan.
Dengan tujuan untuk mendorong dan turut serta
mempersiapkan penerima beasiswa menjadi lulusan
yang memiliki integritas, berwawasan kebangsaaan,
cinta pada tanah air, nusa dan bangsa. Tunjangan
beasiswa yang diberikan sebesar 750.000,- per bulan
selama 1 tahun dan dapat diperpanjang. Selain itu,
penerima beasiswa berkesempatan mengikuti program
pembinaan yang diselenggarakan oleh Yayasan Karya
Salemba Empat (KSE) seperti Tatap Muka,
Leadership Program, Seminar, workshop dan
Coaching.
b. Program Beasiswa Unggul
Beasiswa ini diberikan kepada penerima
beasiswa yang telah mendapatkan beasiswa dari
Yayasan Karya Salemba Empat minimal 1 tahun
dengan perkembangan prestasi yang sangat baik dan
aktif diberbagai kegiatan sosial. Tujuannya untuk
18
Tim Penulis Yayasan Karya Salemba Empat, h. 28-29.
57
mengembangkan kompetensi profesional dan
interpersonal bagi mahasiswa berprestasi. Tunjangan
yang diberikan sebesar 750.000,- per bulan selama 1
tahun dan dapat diperpanjang.
Selain itu mendapatkan tunjangan SPP/BOP
sebesar 1.500.000,- per semester selama 1 tahun
akademik serta bantuan biaya skripsi atau tugas akhir
(biaya disesuaikan dengan kebutuhan) prioritas dalam
mengikuti program pembinaan.
c. Program Beasiswa Teknologi untuk Indonesia
Sebuah program beasiswa pelatihan untuk
menghasilkan insan-insan muda yang memiliki
potensi yang senantiasa mengembangkan pemikiran
dan sikap krtitis, dinamis, serta idealis yang tidak
hanya ditentukan nilai akademik saja, melainkan juga
kreativitas, sikap dan perilakunya. Dengan memiliki
kemampuan kreativitas yang dapat diandalkan,
mahasiswa diharapkan dapat mengasah dan
mengembangkan kemampuan berpikir analitis dan
logis.
Program ini diberikan bagi mahasiswa
sarjana(S1) dan alumni penerima beasiswa yang
memiliki semangat kuat dalam penerapan teknologi
inovatif. Dengan tujuan untuk mendorong serta turut
mempersiapkan peserta program technopreneur muda
yang turut aktif melakukan permberdayaan
masyarakat. Besaran tunjangan yang diberikan
58
tergantung biaya riset atau penelitian dengan
mempertimbangkan aspek manfaat. Penerima
beasiswa berkesempatan mengikuti program
pembinaan Teknologi untuk Indonesia serta
dimungkinkan difasilitasi untuk implementasi atau
penelitian dan dipatenkan serta di bantu produksi
dalam skala industri.
d. Program Beasiswa Kewirausahaan Sosial
Program ini bertujuan untuk membangun
jiwa kewirausahaan dengan pendekatan
pemecahan masalah sosial. Dengan adanya
program ini diharapkan dapat menghasilkan
wirausahawan yang memiliki kepedulian terhadap
pembangunan disekitarnya. Mahasiswa yang
terpilih akan mendapatkan pelatihan yang
berkesinambungan dan berjenjang dengan metode
pengajaran yang seimbang antara teori dan
praktik.
3 tahapan pelatihan, yakni:
Tahap 1 ( START UP)
Pada pelatihan tahap awal ini diajarkan
mengenasi dasar-dasar jiwa kewirusahaan. Materi
tersebut menyangkut:
a. Basic Knowledge and skills yang berisi tentang
pengetahuan dan keterampilan dasar yang
dibutuhkan dalam berwirausaha.
59
b. Motivasi yang berisi cara-cara untuk
mengenali dan menumbuhkan semangat
berwirausaha.
c. Networking yang berisi tentang cara-cara
membangun jejaring bisnis.
Tahap II (ESTABLISH)
Pelatihan ini diajarkan bagaimana
mengembangkan kompetensi wirausaha mahasiswa
yang sudah dalam tahapan menjalankan usahanya.
Materi dalam pelatihan menyangkut:
a. Business Plan yang berisi tentang pembuatan
proposal bisnis yang baik mencakup jenis
usaha, barang yang akan diproduksi, cara
memproduksi, dan menentukan segmen pasar.
b. Financial Management tentang cara-cara
untuk mengelola keuangan mencakup
perencanaan, pendapatan, perpajakan,
pembukuaan, dan laporan keuangan.
c. Permodalan yang berisi tentang cara
mendapatkan modal kerja khususnya dengan
perbankan, jenis kredit pembiayaan, dan
agunan.
d. Teknik presentasi dan negosiasi bisnis yang
berisi tentang cara presentasi dan negosiasi
yang baik.
60
Tahap III (MENTORING DAN MONITORING)
Pada tahap ini lebih banyak pada kegiatan
pendampingan, konsultasi, dan evaluasi kepada
mahasiswa yang usahanya sudah berjalan.
F. Struktur Organisasi Yayasan Karya Salemba Empat
Struktur organisasi didalam suatu organisasi
memiliki tujuan yang menggambarkan bagaimana
komunikasi yang terbangun dalam mengatur hubungan
antar anggota dan antar kelompok untuk mencapai tujuan
bersama. Adapun struktur organisasi dari Yayasan Karya
Salemba Empat adalah seperti di bawah ini:19
a. Dewan Pengawas
Ketua : Satriadi Indarmarwan
Anggota : Tantan A.Taufik
Salusra Satria
b. Dewan Pembina
Ketua : Mirza Adityaswara
Anggota : F. Chapman Taylor
Pramukti Surjaudaja
Rizal B. Prasitejo
Laksono Widodo
Arief Wana
c. Dewan Pengurus
Ketua : Marsangap P. Tamba
19
Tim Penulis Yayasan Karya Salemba Empat, h. 26-27.
61
Wakil ketua : Ahmad Solihin
Sekretaris : Hengky Poerwowidagdo
Kennyarso Soejatman
Innayatulloh
Bendahara : Ami Tantri
Debby R. Handojo
Christian P. Somali
d. Staff
Chief Operating Officer : Hengky Poerwowidagdo
Finance Head : Christian Somali
Finance Manager : Agus Setyono
Finance : Della Syariyana
Donor relations : Maya Dintasari
Program Manager : Inke Maesaroh
Program Development : Wing Sjahendra
Program : Rico Panandista
GA & IT Manager : Helmi Setiawan
General Affairs : Suparni
Information Technology : M. Sofyan Ghozy
A. Profil Pendiri Yayasan Karya Salemba Empat
62
Sumber: http://kse.or.id/
Yayasan karya Salemba Empat didirikan oleh
delapan mahasiswa alumni Fakultas Ekonomi. Adapun
profilnya sebagai berikut:20
a) Mirza Adityaswara
Pendiri dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Karya
Salemba Empat sejak tahun 2004. Anggota Dewan
Pengawas KSE periode 2002-2004 dan Ketua KSE
periode 2000-2002. Saat ini menjabat sebagai Deputi
Senior Gubernur Bank Indonesia setelah sebelumnya
menjabat sebagai Ketua Eksekutif Lembaga Penjamin
Simpanan. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Chief
Economist Bank Mandiri serta Direktur Pasar Modal
Mandiri Sekuritas. Sebelumnya juga, beliau berkarir di
Credit Suisse Indonesia (2005-2008), Bahana Sekuritas
(2002-2005), Indosuez WI Carr Securities (1998-2001),
20
Tim Penulis Yayasan Karya Salemba Empat, h. 50-54.
63
Deutche Morgan Grenfell Securities (1997), BZW Niaga
Securities (1995-1997) dan Bank Sumitomo Niaga (1989-
1993).
Beliau memperoleh gelar Master of Applied Finance dari
Macquarie University, Australia pada tahun 1994 dan
merupakan alumni Fakultas Ekonomi, Universitas
Indonesia.
b) Rizal Bambang Prasetijo
Selain sebagai salah satu pendiri Yayasan KSE,
beliau menjabat sebagai Komisaris Utama Trimegah
Securities sejak Februari 2015. Sebelumnya, beliau
merupakan salah satu Anggota Dewan Komisaris di
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) serta Ketua Komite
Manajemen Risiko dan Komite Informasi LPS sejak akhir
2012 hingga November 2014. Beliau menjalankan
karirnya di industri perbankan investasi selama 23 tahun,
beliau telah bekerja di jardine Fleming, Chase Fleming
dan J.P. Morgan Chase (JPM). Serta pernah menjabat
sebagai salah satu Managing Direktur JPM Asia Pasifik
(MD) yang bertanggung jawab dalam pengelolaan bisnis
ekuitas Indonesia (2010-2012) dan Country Manager JPM
Indonesia (2008-2010).
Selama 15 tahun berturut-turut beliau secara konsisten
dinobatkan sebagai salah satu dari lima analisis ekuitas
terbaik di Indonesia dan terpilih beberapa kali sebagai
analisis ekuitas terbaik di Indonesia oleh survei lembaga
64
investor. Beliau merupakan Lulusan Fakultas Ekonomi,
Universitas Indonesia.
c) Laksono W. Widodo
Pendiri yang pernah menjabat sebagai Ketua
Yayasan KSE pada periode 2002-2004. Beliau saat ini
menjabat sebagai Direktur Perdagangan dan Pengaturan
Anggota Bursa PT. Bursa Efek Indonesia. Selain itu,
beliau pernah berkarier dan menjabat sebagai Managing
Director di PT RBS Asia Sekurities Indonesia sebagai
Presiden Direktur. Beliau juga pernah bertugas di
beberapa perusahaan keuangan seperti Ancora
Internasional, Macquarie Securities Indonesia dan ING
Baring Securities. Serta meraih gelar Master of Business
Administration dari University of Hawaii pada tahun 1992
dan lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
pada tahun 1989.
d) Satriadi Indarmawan
Pendiri Yayasan KSE yang saat ini menjabat
sebagai Director, CFO PT Cipta Krida Bahari.
Sebelumnya beliu berkarir di PT Cipta Kridatama sebagai
Direktur Keuangan dan Human Capital, Bakrie
Construction sebagai General Manager, pernah berkarir
juga di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (1995-
2000), Indovest Bank (1995) dan IBM Indonesia (1990-
1995). Beliau memperoleh Master of Applied Finance
dari Macquarie University, Australia pada tahun 1995 dan
merupakan alumni Fakultas Ekonomi Universitas
65
Indonesia. Dan beliau saat ini masih aktif mengajar di
STIE PERBANAS serta aktif membagi ilmunya di
kegiatan-kegiatan pelatihan KSE.
e) Tanta A. Taufik
Salah satu pendiri Yayasan KSE ini adalah lulusan
dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Beliau
pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Antam
Resourcindo. Sebelumnya beliau bekerja sebagai Direktur
Global Finansial Markets/Country Treasur American
Express Bank Ltd dan Vice President Global Treasury di
JP Morgan Chase Bank.
f) Salusra Satria
Salah satu pendiri yayasan Karya Salemba Empat
yang saat ini menjabat sebagai Direkrut Eksekutif
Keuangan dan Penilaian Proyek PT. Penjaminan
Insfrastruktur Indonesia(persero). Selain itu,beliau pernah
menjabat sebagai Direktur Lembaga Penjamin Simpanan.
Beliau lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
tahun 1990 dan memperoleh gelar Master dari Macquarie
University, Australia pada tahun 1993.
66
BAB IV
ANALISIS DAN TEMUAN
A. Strategi Komunikasi Persuasif Yayasan Karya
Salemba Empat Dalam Rekrutment Dontur Beasiswa
1. Strategi Psikodinamika
strategi yang dilakukan Yayasan Karya Salemba
Empat secara psikodinamika dilakukan sebagai upaya
untuk mendapatkan donatur beasiswa dengan
melakukan pendekatan-pendekatan secara emosional
maupun faktor-faktor kognitif. Yayasan Karya
Salemba Empat sebagai Persuader harus mampu
mengutarakan pesan persuasifnya baik secara rasional
maupun menyentuh aspek emosional dari persuade.
komponen kognitif pada diri persuade dapat
dipengaruhi menggunakan cara yang rasional.
Segi aspek kognitif ini, pertama, pengurus
Yayasan Karya Salemba empat memberikan
pemahaman dan pemikiran yang baru bahwa
membantu anak-anak di indonesia untuk memperoleh
pendidikan yang lebih baik merupakan tugas kita
dalam membantu mencerdaskan kehidupan bangsa
indonesia melalui memberikan dana bantuan berupa
beasiswa.
67
Dalam strategi ini, pesan yang efektif sangat
penting dalam mengubah fungsi psikologis seseorang
atau kelompok seperti kebutuhan, rasa takut, sikap dan
lain-lain yang hasilnya akan terlihat pada perilaku yang
kemudian persuade akan merespon secara terbuka
bentuk perilaku seperti apa yang diinginkan persuader.
Dengan terjalin hubungan yang baik antara
persuader dan persuade akan membuat persuade
merasa nyaman sehingga akan terbentuk komunikasi
dua arah yang diharapkan dapat membantu proses
persuasif, sebab dengan emosional yang muncul pada
saat berkomunikasi akan menjadi kunci berhasil dalam
mempersuasif persuade. selain itu, unsur kepercayaan
juga sangat diperlukan agar mudah untuk
mempersuasif.
Pengurus Yayasan Karya Salemba Empat
berusaha manyampaikan segala pesan dengan
menyesuaikan sasaran persuade agar pesan tersebut
efektif. kedua, ketika Pengurus Yayasan Karya
Salemba Empat mengajak salah satu donatur baik itu
perseorangan maupun perusahaan mereka akan
melakukan presentasi – presentasi mengenai apa saja
yang telah dilakukan para penerima beasiswa dan
untuk memberikan rasa kepercayaan lebih dari
persuade pengurus Yayasan Karya Salemba Empat
mengajak calon donatur mengikuti kegiatan yang
68
sedang dilakukan oleh pengurus. Sehingga akan
mempengaruhi emosional dari persuade.
“dengan cara kita ajak ke kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh Yayasan Karya Salemba
Empat dari mulai interview sampai program-
program pembinaan atau mengajak donatur
yang sudah menjadi donatur KSE untuk
presentasi dan lebih meyakinkan calon donatur
atau mengajak alumni yang bekerja di tempat
calon donatur tersebut”.1
Strategi seperti ini sangat ampuh dalam mengajak
calon do natur untuk menjadi donatur melalui Yayasan
Karya Salemba Empat karena pengaruhnya sangat positif
untuk mereka, dan mereka melihat langsung keigatan-
kegiatan yang dilakukan yang menimbulkan rasa
emosional.
Upaya yang seperti ini dianggap berpengaruh,
karena aspek emosional khalayak dapat dilatih, diuji serta
dipengaruhi. Ketika sudah tersentuh aspek emosional,
maka pengurus Yayasan Karya Salemba Empat dalam
proses rekrutment donatur beasiswa bukanlah hal yang
rumit.
Komunikasi secara mendalam diperlukan untuk
memenuhi faktor kognitif. ketiga, memberikan
pengetahuan lebih mendalam mengenai program-program
1Hasil wawancara dengan bapak Hengky Poerwowidagdo Dewan
Pengawas Yayasan Karya Salemba Empat pada tanggal 28 Oktober 2019
pukul 09.00 WIB
69
apa saja serta visi dan misi dari Yayasan Karya Salemba
Empat, sehingga upaya mempersuasif dapat berlangsung
dengan mudah.
“KSE membuat program – program pembinaan
mulailah ada program ada dua dari yang program
utama itu ada beasiswa regular, beasiswa
outstanding, beasiswa berprestasi ada program
akademi entrepeunur sama program technology
for indonesia itu yang program utama lalu ada
yang namanya program tambahan kaya ada
program pembinaan,program paguyuban,terus
ada workshop,coaching dan macam-macam dan
kita jelaskan visi misi kita kepada calon donatur
serta melakukan transparansi pemakaian
keuangan untuk apa saja sehingga donatur
memilki rasa percaya dan yakin”.2
Pokok utama dari strategi psikodinamika yang
dimana sangat dipengaruhi oleh aspek emosional dan
faktor kognitif dalam mempersuasif persuade agar
mengikuti apa yang diinkan oleh persuader.
Hal ini dilakukan oleh pengurus Yayasan Karya
Salemba Empat melalui pendekatan emosional anak-anak
yang memiliki kesempatan yang sama dalam mengeyam
pendidikan yang lebih baik dengan cara mengajak calon
donatur mengikuti kegiatan-kegiatan yang di lakukan oleh
Yayasan Karya Salemba Empat yang kemudian
memberikan pemaparan lebih jelas mengenai program-
program yang akan dilaksanakan serta visi misi yayasan
karya salemba empat sehingga pemahaman yang
2Hasil wawancara dengan bapak Hengky Poerwowidagdo pada
tanggal 28 Oktober 2019 pukul 09.15 WIB
70
disampaikan dapat merealisasikan tujuan dari Pengurus
Yayasan Karya Salemba Empat.
2. Strategi Sosiokultural
berdasarkan strategi sosiokultural yang
mengungkapkan bahwa perilaku manusia dipengaruhi
oleh kekuatan luar dari individu.3 Yayasan Karya
Salemba Empat menggunakan strategi sosiokultural
dalam rekrutment donatur beasiswa. Perilaku dari calon
donatur beasiswa dipengaruhi faktor lingkungan, seperti
lingkungan masyarakat, lingkungan sesama teman atau
lingkungan kerja. Faktor lingkungan seperti ini harus
dapat diperhatikan Yayasan Karya Salemba Empat
sebelum mempersuasif calon donatur beasiswa yang
akan menjadi targetnya. Pertama, Yayasan Karya
Salemba empat menggunakan pertemanan antara
pimpinan serta founder Yayasan Karya Salemba empat
dengan pimpinan perusahaan calon donatur ataupun
donatur perseorangan.
Kedua, menggunakan alumni-alumni Yayasan
Karya Salemba Empat yang bekerja di salah satu calon
donatur yang menjadi target Yayasan Karya Salemba
Empat.
“Ada juga karena kita mengajukan karena
pertemanan antara pimpinan-pimpinan
perusahaan dengan para pengurus, ada juga
3Siti Sakhinah,“Strategi Komunikasi Persuasif Pengurus Kmunitas
Terang Jakarta Dalam Mengajak Anak Muda Berhijrah Melalui New Media”,
KPI, UIN Jakarta, 2018.
71
karena para alumni alumni yang bekerja di
perusahaan yang kita tuju untuk meminta kita
memasukan proposal terus melakukan
presentasi“.4
Adanya faktor-faktor tersebut memang
memberikan keuntungan bagi Yayasan Karya Salemba
Empat dalam proses mempersuasif calon donatur
beasiswa yang menjadi lebih mudah. Karena melalui
pendekatan lingkungan dalam hal ini adalah pertemanan
akan meningkatkan kepercayaan persuade.
Kaitannya dengan faktor lingkungan ini, Yayasan
Karya Salemba Empat pun menggunakan lingkungan
pertemanan untuk memunculkan kepercayaan maupun
ketertarikan dari target persuasifnya. Yayasan Karya
Salemba Empat menggunakan pertemanan untuk
melakukan proses rekrutment calon donatur beasiswa.
Misal pengurus Yayasan Karya Salemba Empat memiliki
pertemanan dengan pimpinan-pimpinan perusahaan
bahkan menggunakan alumni penerima beasiswa Yayasan
Karya Salemba Empat yang bekerja di perusahaan yang
akan menjadi target persuasifnya. Dari pertemanan yang
terjalin antara salah satu pengurus bahkan alumni
memberikan keuntungan tersendiri bagi Yayasan Karya
Salemba Empat agar lebih mudah melakukan retrutment
donatur beasiswa.
4Hasil wawancara dengan bapak Hengky Poerwowidagdo pada
tanggal 28 Oktober 2019 pukul 09.30 WIB
72
Persuasif dilingkungan pertemanan dengan
menggunakan orang yang paling berpengaruh menjadi
keuntungan tersendiri bagi Yayasan Karya Salemba
Empat, sebab kecenderungannya adalah apa yang
diucapkan dan diperintahkan akan mudah untuk dituruti.
“ada pengaruh besar dari founder Yayasan Karya
Salemba Empat karena sudah menjadi teman
dekat dengan salah satu pimpinan, akan tetapi
tetap semua proses harus sesuai dengan prosedur.
Tetapi dengan adanya kedekatan tersebut agak
memudahkan kita masuk ke dalamnya”.5
Selain itu, dari hubungan teman yang sudah dekat
satu sama lain memiliki kekuasaan persuasif yang cukup
besar sehingga dituruti oleh temannya karena kedekatan
emosional yang telah terjalin diantara keduanya dapat
menimbulkan rasa kepercayaan.
Intisari dari strategi sosiokultural yang
menyatakan bahwa ada faktor diluar diri seseorang yang
dapat merubah sikap yaitu faktor lingkungan. Yayasan
Karya Salemba Empat memanfaatkan lingkungan
pertemanan yang sudah terjalin antara founder, pengurus,
bahkan alumni Yayasan Karya Salemba Empat dalam
upaya mempersuasif calon donatur agar mau memberikan
dana bantuan beasiswa melalui Yayasan Karya Salemba
Empat. Faktor lingkungan pertemanan ini memberikan
peluang yang cukup besar dalam aktivitas persuasifnya
Yayasan Karya Salemba Empat karena dalam hubungan
5Hasil wawancara dengan bapak Hengky Poerwowidagdo pada
tanggal 28 Oktober 2019 pukul 09.35 WIB
73
kedekatan yang terjalin yang kemudian akan
menimbulkan rasa kepercayaan. Hal tersebut dilakukan
langsung ketika proses rekrutment donatur beasiswa
berlangsung.
3. Strategi Meaning Construction
Strategi meaning construction yang dikemukakan
oleh Melvin L. Defleur dan Sandra J. Ball – Rokeach
adalah dengan memanipulasi pengertian.6 Hal tersebut
berawal dari konsep dimana hubungan antara pengetahuan
dan perilaku dapat dicapai sejauh apa yang dapat diingat.
Pengetahuan diberikan oleh Yayasan Karya Salemba
Empat bertujuan untuk membentuk pengertian serta
pemahaman bagi calon donatur, dimana pengetahuan
tersebut didapatkan persuade dari lingkungan sekitar
maupun berita-berita yang beredar sehingga menimbulkan
pemahaman dibenak persuade inilah yang harus diikuti,
tentunya sesuai yang diingkan oleh Yayasan Karya
Salemba Empat ( persuader).
Yayasan Karya Salemba Empat memiliki cara
tersendiri dalam proses mempersuasif targetnya, dengan
memanfaatkan media sosial yang mereka miliki. Pertama,
Yayasan Karya Salemba Empat memposting kegiatan
6 Siti Sakhinah,“Strategi Komunikasi Persuasif Pengurus Kmunitas
Terang Jakarta Dalam Mengajak Anak Muda Berhijrah Melalui New Media”,
KPI, UIN Jakarta, 2018.
74
yang mereka lakukan baik bersama penerima beasiswa
maupun dengan alumni serta dengan donatur.
“ ada pasti itu kaya kita share ke website terus
instagram KSE berbagai macam media sosial yang
kita punya kita gunakan guna untuk memberikan
informasi kegiatan yang sudah kita lakukan guna
meyakinkan calon donatur jadi, kita mengikuti
perkembangan jaman”.7
Perkembangan teknologi yang sangat pesat, hampir
semua orang tidak terlepas dari media sosial. Hal tersebut
menjadi peluang bagi Yayasan Karya Salemba Empat
untuk menyebarkan informasi kegiatan, program-program,
dan segala informasi mengenai Yayasan Karya Salemba
Empat.
Persuasif yang dilakukan dengan media sosial
memang cukup memberikan kemudahan bagi Yayasan
Karya Salemba Empat , namun untuk lebih memberikan
pengaruh besar bagi proses persuasif. Kedua, Yayasan
Karya Salemba Empat memberikan informasi mengenai
mereka melalui acara yang diadakan oleh kick andy serta
acara filantropi8. Dengan cara tersebut memudahkan
Yayasan Karya Salemba Empat untuk mempersuasif dan
meyakinkan targetnya.
“kita juga beberapa kali mengikuti undangan dari
beberapa acara stasiun televisi seperti acara kick
andy, acara dari DAAITV filantropi dan acara
7Hasil wawancara dengan bapak Hengky Poerwowidagdo pada
tanggal 28 Oktober 2019 pukul 10.15 WIB 8https://www.youtube.com/results?search_query=karya+salemba+em
pat diakses pada hari kamis tanggal 4 Juni 2020 pukul 23.00 WIB
75
berita satu, hal itu kita lakukan guna mempermudah
dalam hal mempersuasif target kita”.9
Intisari dari strategi meaning construction bahwa
pengurus Yayasan Karya Salemba Empat melakukan
proses persuasifnya dengan memanfaatkan media sosial,
sehingga bisa memberikan pemahaman sederhana
mengenai apa itu Yayasan Karya Salemba Empat kepada
targetnya.
B. Pendekatan Komunikasi Persuasif Yayasan Karya
Salemba Empat
Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil wawancara,
secara garis besar dalam melakukan persuasif Yayasan
Karya Salemba Empat menggunakan beberapa
pendekatatan komunikasi persuasif. Menurut Wilbur
Schramm, pendekatan komunikasi persuasif yaitu:10
1. Attention (Perhatian)
Pada proses komunikasi persuasif hal yang
paling utama dilakukan dengan memulai
memberikan perhatian atau membangkitkan
perhatian. Karena tanpa adanya perhatian persuade
terhadap persuader, komunikasi tak akan
berlangsung. Berkaitan dengan pendekatan persuasif
ini, Yayasan Karya Salemba Empat dengan
9Hasil wawancara dengan bapak Hengky Poerwowidagdo pada
tanggal 28 Oktober 2019 pukul 10.25 WIB 10
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Atma Kencana Publishing,
2013), h. 175.
76
mempelajari latar belakang dari calon donatur
supaya tidak terjadi kekurangan informasi yang
sangat fatal setelah mengetahui latar belakang calon
donatur, Yayasan Karya Salemba Empat membuat
proposal yang berisikan program-program serta
kegiatan-kegiatan apa saja yang selama ini telah
dilakukan oleh Yayasan Karya Salemba Empat
dengan para penerima beasiswa serta dengan
donatur yang selama ini memberikan bantuan
kepada mereka.
“ ya kita menyiapkan proposal, sama lah
kaya kita mau jualan tetapi tentunya kita
juga melihat perusahaannya perusahaan
apa nih misalnya dianya sektornya apa ya
kita persiapkan disana mempelajari
company itu dulu karena kan kalau semisal
kita mau perang kan harus bawa
senjatanya apa pelurunya apa seperti
itu”.11
Dengan memberikan atau memasukan
proposal kepada calon donatur beasiswa akan
memunculkan rasa perhatian persuade kepada
persuader, hal itu terjadi karena sudah terjalin
komunikasi antara persuade dengan persuader.
Intisari dari pendekatan ini, pada upaya
Yayasan Karya Salemba Empat memberikan rasa
perhatian dengan mengajukan proposal yang
11
Hasil wawancara dengan bapak Hengky Poerwowidagdo pada
tanggal 28 Oktober 2019 pukul 10.20 WIB.
77
berisikan program-program yang telah atau akan
mereka jalankan.
2. Interest ( Rasa Tertarik)
Pada pendekatan kedua ini akan muncul
apabila persuade sudah timbul atau memliki rasa
perhatian, sehingga dengan mudah mereka akan
muncul minat dengan apa yang kan kita
sampaikan. Berkaitan dengan pendekatan
persuasif ini, Yayasan Karya Salemba Empat
menumbuhkan rasa minat atau ketertarikan calon
donatur supaya memberikan bantuan dana
melalui Yayasan Karya Salemba Empat dengan
cara mengundang langsung calon- calon donatur
ke acara atau kegiatan yang akan dilaksana oleh
Yayasan Karya Salemba Empat. Dengan
mengikuti langsung kegiatan yang diadakan
timbul rasa minat atau ketertarikan dari calon
donatur beasiswa.
“dengan cara diajak ke kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh Yayasan Karya
Salemba Empat dari mulai interview sampai
program-program pembinaan atau
mengajak donatur yang sudah menjadi
donatur KSE untuk presentasi”.12
Selain itu, juga memberikan solusi yang
sama-sama mengutungkan kedua belah pihak serta
12
Hasil wawancara dengan bapak Hengky Poerwowidagdo pada
tanggal 28 Oktober 2019 pukul 10.30 WIB.
78
membuat program-program sesuai dengan CRS
calon donatur tersebut.
“ya pastinya kita membuat program-
program yang mereka juga istilahnya win
win solution jadi donatur juga mendapatkan
manfaat misal program CSRnya dia juga
terbantu, misal donatur punya program
untuk lingkungan ya mahasiswanya
penerima beasiswa di tarik untuk kegiatan
lingkungan makanya ada program
paguyuban kira-kira begitu dan program
paguyuban merupakan program yang
dilakukan untuk membuat donatur tertarik
memberikan dana melalui KSE”.13
Intisari dari pendekatan ini yang dilakukan
oleh Yayasan Karya Salemba Empat lebih banyak
dengan mengundang ke kegiatan- kegiatan yang
akan mereka laksanakan dan memaparkan
program-program yang sesuai juga dengan calon
donatur.
3. Desire ( keinginan)
Pada pendekatan ini persuade sudah
mempunyai hasrat untuk memenuhi apa yang
diajukan persuader setalah muncul rasa minat
dengan apa yang disampaikan persuader.
Berkaitan dengan pendekatan ini, Yayasan Karya
Salemba Empat berhasil mempersuasif calon
donatur karena telah muncul keinginan dari
13
Hasil wawancara dengan bapak Hengky Poerwowidagdo pada
tanggal 28 Oktober 2019 pukul 10.35 WIB.
79
calon donatur untuk memberikan bantuan dana
beasiswa melalui Yayasan Karya Salemba
Empat. Hal ini terjadi karena Yayasan Karya
Salemba Empat memberikan win to win solution
serta membuat program-program yang seseuai
dengan calon donatur inginkan dan tidak jauh
berbeda dengan program-program yang akan
dijalankan oleh Yayasan Karya Salemba Empat.
“tergantung masing-masing program CSR
donatur ada yang program CSRnya peduli
dengan pendidikan ya kembali ketika kita
presentasi atau mengajukan proposal kita
pahami CSRnya mereka bergerak ke arah
mana dan kita berikan win to win solution
yang terbaik untuk masing-masing pihak”.14
Intisari dari pendekatan ini, Yayasan Karya
Salemba Empat lebih banyak melakukan proses
program- program yang win to win solution bagi
kedua belah pihak.
4. Decision ( Keputusan)
Pendekatan decision terjadi setelah
persuade sudah ada keinginan untuk menjadi
bagian dari apa yang akan dilakukan oleh
Yayasan Karya Salemba Empat. Tahap ini
Yayasan Karya Salemba Empat melakukan
kesepakatan-kesepakatan dengan calon donatur
mengenai berapa jumlah dana yang akan
14
Hasil wawancara dengan bapak Hengky Poerwowidagdo pada
tanggal 28 Oktober 2019 pukul 10.40 WIB.
80
disumbangkan, untuk program-program apa saja
serta berapa lama calon donatur akan
memberikan bantuan dana melalui Yayasan
Karya Salemba Empat.
“tahap selanjutnya kita membuat
keputusan dengan calon donatur ini
mengenai berapa lama mereka akan
memberikan dana bantuan, dana yang
diberikan akan murni dipakai untuk
beasiswa atau ada kegiatan lainnya, jadi
semuanya tergantung kesepatan”.15
Inti dari pendekatan ini, Yayasan Karya
Salemba Empat membicarakan keputusan –
keputusan yang akan terjadi antara persuade
dengan persuader yang sesuai dengan
kesepakatan bersama.
5. Action ( melakukan)
Pendekatan action merupakan pendekatan
yang paling terakhir dalam pendekatan
komunikasi persuasif. Pendekatan action ini
dilakukan Yayasan Karya Salemba Empat untuk
bisa menjalankan program-program atau kegiatan
yang telah dirancang bersama-sama melalui
keputusan yang telah diambil antara Yayasan
Karya Salemba Empat dengan calon donatur
15
Hasil wawancara dengan bapak Hengky Poerwowidagdo pada
tanggal 28 Oktober 2019 pukul 10.45 WIB.
81
yang kemudian akan menjadi donatur bagi
Yayasan Karya Salemba Empat.
“action yang kita lakukan tetap sesuai
dengan program-program yang telah
disepakati ketika mengambil keputusan
secara bersama-sama, karena dana yang
diberikan donatur ini actionnya untuk apa,
apa murni untuk uang beasiswa atau ada
kegiatan lainnya”.16
Intisari dari pendekatan ini, persuade dan
persuader membahas mengenai action yang nanti
akan mereka lakukan sesuai kesepatan atau
keputusan yang yang telah disepakati.
16
Hasil wawancara dengan bapak Hengky Poerwowidagdo pada
tanggal 28 Oktober 2019 pukul 10.45 WIB.
82
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
penulis tentang strategi komunikasi persuasif Yayasan Karya
Salemba Empat dalam rekrutment donatur beasiswa, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Strategi komunikasi yang digunakan oleh Yayasan Karya
Salemba Empat adalah teori dari Melvin L. Defleur dan
Sandra J. Ball-Roceach yang memiliki tiga strategi,
diantaranya:
a. Strategi Psikodinamika
Yayasan Karya Salemba Empat menggunakan
pendekatan- pendekatan secara emosional maupun faktor
– faktor kognitif dalam rekrutment donatur beasiswa,
sehingga dengan begitu pesan akan lebih efektif diterima
oleh persuade. misalnya Misal ketika Pengurus Yayasan
Karya Salemba Empat mengajak salah satu donatur baik
itu perseorangan maupun perusahaan mereka akan
melakukan presentasi – presentasi mengenai apa saja yang
telah dilakukan para penerima beasiswa dan untuk
memberikan rasa kepercayaan lebih dari persuade
pengurus Yayasan Karya Salemba Empat mengajak calon
83
donatur mengikuti kegiatan yang sedang dilakukan
oleh pengurus.
Sehingga akan mempengaruhi emosional dari
persuade. strategi seperti ini menjadi penting sebab aspek
emosional khalayak diuji, dan dipengaruhi. Jika sudah
menyentuh aspek emosional maka upaya Yayasan Karya
Salemba Empat dalam mempersuasif menjadi semakin
mudah.
b. Strategi Sosiokultural
Strategi ini memanfaatkan faktor lingkungan, yakni
kedekatan founder,pengurus serta alumni Yayasan Karya
Salemba Empat dengan calon donatur , sehingga pesan-
pesan yang akan disampaikan lebih dapat diterima oleh
persuade karena memiliki rasa ketertarikan dengan
persuader.
Faktor lingkungan pertemanan ini memberikan
peluang yang cukup besar dalam aktivitas persuasifnya
Yayasan Karya Salemba Empat karena dalam hubungan
kedekatan yang terjalin yang kemudian akan
menimbulkan rasa kepercayaan. Hal tersebut dilakukan
langsung ketika proses rekrutment donatur beasiswa
berlangsung.
c. Strategi Meaning Construction
Pada strategi Meaning Construction Yayasan Karya
Salemba Empat memanfaatkan media sosial dalam
melakukan persuasif kepada calon donatur, sehingga
84
Yayasan Karya Salemba Empat bisa memberikan
pemahaman mengenai apa itu Yayasan Karya Salemba
Empat serta apa saja program- program yang telah
dilaksanakan dan membentuk pengertian bagi calon
donatur.
2. Pendekatan komunikasi persuasif
Dalam proses mempersuasif, Yayasan Karya Salemba
Empat menggunakan beberapa pendekatan komunikasi
persuasif diantaranya:
a. Attention (perhatian)
Dalam pendekatan ini hal yang paling utama
dilakukan oleh Yayasan Karya Salemba Empat
memberikan perhatian kepada calon donatur dengan cara
mempelajari calon donatur, kemudian menuangkannya ke
dalam bentuk proposal yang berisikan program-program
yang sesuai atau hampir sama dengan calon donatur,
sehingga dengan begitu akan muncul rasa perhatian dari
persuade.
b. Interest (rasa tertarik)
Berkaitan dengan pendekatan persuasif ini, Yayasan
Karya Salemba Empat menumbuhkan rasa minat atau
ketertarikan calon donatur supaya memberikan bantuan
dana melalui Yayasan Karya Salemba Empat dengan cara
mengundang langsung calon- calon donatur ke acara atau
kegiatan yang akan dilaksana oleh Yayasan Karya
Salemba Empat. Dengan mengikuti langsung kegiatan
85
yang diadakan timbul rasa minat atau ketertarikan dari
calon donatur beasiswa.
c. Desire (keinginan)
Yayasan Karya Salemba Empat dalam pendekatan ini
lebih banyak memberikan program yang win to win
solution bagi kedua belah pihak, sehingga akan ada rasa
ingin yang timbul dari persuade.
d. Decision (keputusan)
Pada pendekatan ini, Yayasan Karya Salemba Empat
memberikan keputusan – keputusan yang sesuai antara
Yayasan Karya Salemba Empat dengan calon donatur dan
telah disepakati secara bersama-sama.
e. Action (melakukan)
Menjalankan program–program yang telah dirancang
bersama-sama melalui keputusan yang telah diambil
antara Yayasan Karya Salemba Empat dengan calon
donatur yang kemudian akan menjadi donatur bagi
Yayasan Karya Salemba Empat.
86
B. Saran
Berdasarkan pengamatan secara langsung, maka
beberapa saran yang peniliti sampaikan kepada pengurus
Yayasan Karya Salemba Empat antara lain:
1. Yayasan Karya Salemba Empat lebih banyak
memanfaatkan alumni–alumni yang bekerja di perusahaan
besar guna mendapatkan donatur yang lebih banyak lagi.
2. Meningkatkan kegiatan–kegiatan yang dilakukan baik
oleh alumni maupun paguyuban Yayasan Karya Salemba
Empat di setiap Universitas sehingga lebih banyak
menarik donatur.
3. Memperbanyak donatur agar bisa memberikan bantuan
beasiswa kepada seluruh anak-anak tidak hanya di kota
tetapi sampai pelosok Indonesia.
4. Lebih gencar mempromosikan beasiswa KSE kepada
mahasiswa-mahasiswi dengan memanfaatkan media
sosial.
87
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yusuf Zaenal, Manajemen Komunikasi( Filosofi, Konsep
dan Aplikasi), Bandung: Pustaka Setia, 2015.
Bungin, Burhan. sosiologi Komunikasi, Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup,2006.
Changara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada. 2000.
Departemen Pendidikan Nasional. “Kamus Besar Bahasa
Indonesia”. Jakarta: Balai Pustaka. 2002.
Effendy, Onong.Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2004.
Gunawan, Iman, Metode Penelitian Kualitatif. Teori dan Praktik,
Jakarta: PT.Bumi Aksara.2013.
Liliweri, Alo, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, Jakarta:
Kencana Prenada Media.2011.
Liliweri, Alo, Komunikasi Antarpersonal, Jakarta: Kencana.
2015.
Liliweri, Alo, Komunikasi Antar Pribadi, Bandung: PT. Citra
Aditya Bhakti. 1991.
Moeloeng, Lexy.J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung:
Remaja Rosdakarya. 2007.
88
Muhadjir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi IV.
Yogyakarta: Rake Sasarin. 2000.
Mulyana, Deddy. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT:
Remaja Rosdakarya. 2002.
Nasution. Metodologi Research Penelitian Ilmia. Jakarta: Bumi
Aksara. 2003.
Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian.(Skripsi,Tesis,Disertasi
dan Karya Ilmiah). Jakarta: Kencana. 2014.
Roudhonah, Dr. Hj. Ilmu Komunikasi. Jakarta: Atma Kencana
Publishing. 2013.
Soemirat, Soleh, dkk. Komunikasi persuasif . Jakarta: Universitas
Terbuka. 2007.
Soelistiyowati, Endang dan Vincent Nugroho. Starategi
Komunikasi Untuk Sukses Menjalin Relasi. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama. 2012.
Suryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi,. Bandung: Pustaka Setia.
2015.
Tim Penulis Yayasan Karya Salemba Empat. Annual Report
Book 2016. Jakarta. 2016.
Tim Penulis Yayasan Karya Salemba Empat. Annual Report
Book 2017. Jakarta. 2017.
Widjaja, H.A, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat.
Bandung: Bumi Askara. 1997.
89
KARYA ILMIAH
Aini, Reny Nur. “Strategi Komunikasi Persuasif Guru Taman
Kanak-Kanak(TK) Islamic Green School Hijau Daun
Dalam Membentuk Karakter Peduli Terhadap Sampah Pada
Siswa Di Kediri”.KPI. UIN Jakarta,2018.
Macky, Ahmad Nurul. ” Komunikasi persuasif Dr.KH.Khaitami
M.Nuh,M.A dalam menarik Minat para Donatur melalui
Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat Jakarta
Barat”.KPI.UIN Jakarta.2017.
Sakhinah, Siti. “Strategi Komunikasi Persuasif Pengurus
Kmunitas Terang Jakarta Dalam Mengajak Anak Muda
Berhijrah Melalui New Media”.KPI. UIN Jakarta,2018.
Setyawan, Daniel Budi. ” Rancang Bangun Sistem Informasi
Manajemen Donatur pada Yayasan Dana Sosial Al-Falah
Surabaya Berbasis WEB”. Institut Bisnis dan Informatika
Surabaya.2017.
Yoga, Nur Huda Wakita, “Strategi Komunikasi Hoshizora
Foundation dalam Program Kakak Bintang”.UIN.
Yogyakarta.2017.
WEBSITE
Yayasan Karya Salemba Empat, kse “These people have dream”
http://kse.or.id/ diakses pada tanggal 28 September 2019
pukul 17.00 WIB
90
https://kbbi.web.id/donatur diakses pada hari kamis 27 Februari
2020 pukul 20.00 WIB
http://programdonasi01.blogspot.com/2017/07/apa-itu-donasi-
dan-donatur.html diakses pada hari kamis 30 Januari 2020
pada pukul 19.00 WIB
https://www.studinews.co.id/pengertian-beasiswa-tujuan-syarat-
manfaat-jenis-contoh/ diakses pada hari senin tanggal 1
Maret 2020 pukul 10.00 WIB
https://www.kompasiana.com/alfianifani/54f5e45ea33311e7748b
45af/hak-mendapat-pendidikan diakses pada hari Minggu,
13 Oktober 2019 jam 20.33 WIB
https://www.youtube.com/results?search_query=karya+salemba+
empat diakses pada hari kamis tanggal 4 Juni 2020 pukul
23.00 WIB
91
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Transkip Wawancara
Nama : Hengky Poerwowidagdo
Jabatan : Dewan Pengurus Yayasan Karya Salemba Empat
Tempat : Kantor Yayasan Karya Salemba Empat
Pukul : 09.00 – 12.00
1. Bagaimana Latar Belakang Berdirinya Yayasan
Karya Salemba Empat?
“Latar Belakangnya jadi gini dulu ada delapan anak muda
baru selesai kerja mereka foundernya KSE terus ngerasa
dan ngelihat ada ade-adenya yang drop out(DO) bukan
karena engga pinter tapi masalah finansial atau ekonomi
orang tuanya, maka mereka mulai berpikir untuk
membantu ade-adenya. Kebetulan waktu itu ada 3
mahasiswa yang berada di fakultas ekonomi jadi itu awal
mula mereka membantu ade-adenya dan itu sekitar tahun
1995 kira-kiranya begitu latar belakangnya kenapa
kepingin mendirikan Yayasan Karya Salemba Empat dan
juga karena mereka ngerasa punya hutang kepada negara
karena jaman dahulu biaya kuliah mereka masih murah
dan mereka kepingn untuk membalikin lagi gitu”.
2. Kenapa dinamakan dengan Yayasan Karya Salemba
Empat?
“awalnya bukan yayasan karya salemba empat awalnya
itu bakti delapan empat(84) terus lama-lama banyak
temennya yang ngebantuin kemudian tahun 1998 mulai
berpikir untuk dibuatkan yayasan , yayasannya apa
dipikir-pikir terus dapet namanya karya salemba empat .
kenapa karya salemba empat karena mereka punya
fakultas ekonomi di salemba empat dan untuk mengenang
saja pernah kuliah di salemba empat”.
3. Apa makna logo Karya Salemba Empat?
“dulu itu warna kuning sama abu-abu,kenapa warna
kuning sama abu-abu. Warna abu-abu itu warna fakultas
ekonomi sedangkan kuning itu almamater UI nah kenapa
kotak tengahnya bolong diatas dibawah itu tujuannya
bahwa kotak itu mewadai satu kegiatan sosial terus atasa
bawahnya kotak itu bolong-bolong bahwa memiliki
makna kita kalau diberikan sama seseorang dikasih
amanah berapun bentuknya berapun besarannya kita
salurkan balik itu maknanya”.
4. Bagaimana perkembangan Yayasan Karya Salemba
Empat sampai saat ini?
“untuk perkembangan mengalami kemajuan karena
dahulu cuman 3 mahasiswa terus tahun 1998 jadi 20
mahasiswa nah karena sudah banyak yang donasi juga
mulai disalurkan banyak jadi berkembang dari 3, 20, 40,
500 bahkan sampai 1.000 dan sampai sekarang sekitar
2.600 mahasiswa, kemudian penerimaan beasiswanya
awalnya dari 100.000 bahkan sampai naik menjadi
200.000 naik 300.000 sampai naik besar sekali”.
5. Program yang diberikan oleh Yayasan Karya Salemba
Empat?
“program beasiswanya kan awalnya cuman beasiswa
regular terus kita memandang bahwa beasiswa regular
saja tidak cukup bagi penerima beasiswa KSE mulailah
dibuat program – program pembinaan mulailah ada
program ada dua dari yang program utama itu ada
beasiswa regular, beasiswa outstanding, beasiswa
berprestasi ada program akademi entrepeunur sama
program technology for indonesia itu yang program utama
lalu ada yang namanya program tambahan kaya ada
program pembinaan,program paguyuban,terus ada
workshop,coaching dan macam-macam”.
6. Apa keunggulan dari Yayasan Karya Salemba
Empat?
“kan sesuai dengan mottonya kita dari Sharing,
Networking, dan developing nah mungkin keunggulannya
yang kita miliki itu dan banyak program-program yang
kita berikan yang sudah saja jelaskan tadi”.
7. Adakah target baru yang akan dilakukan oleh
Yayasan Karya Salemba Empat?
“targetnya pasti setiap tahun berubah, nah target yang
sekarang ingin kita capai adalah bagaimana penerima
beasiswa KSE menjadi anak-anak muda yang berkualitas,
yang sangat peduli dengan masyarakat, makanya sekarang
program-programnya yang mengarah ke program-
program yang bersifat ke masyarakat atau sosial ,kita juga
kepingin target bahwa nanti anak-anak KSE penuh
dengan semangat, penuh dengan inovasi kaya gitu target
kita”.
8. Sudah meluluskan berapa mahasiswa?
“kira-kira sudah mencapai diatas 10.000 mahasiswa yang
sudah lulus”.
9. Berapa banyak jumlah donatur?
“donatur itu kan terdiri dari perorangan macam-macam
juga donatur perorangan ada yang perorangan umum ada
perorangan dari pengurus ada peroranga dari alumni ada
juga donatur dari sisi perusahaan kalau di jumlah jadi
banyak sekali bisa jadi ratusan karena ada jumlah
perorangannya itu “.
10. Bagaimana pendekatan yang dilakukan Yayasan
Karya Salemba Empat dalam rekrutment donatur?
“biasanya begini setiap tahun kita banyak ngajuin
proposal kemana saja ke perusahaan-perusahaan ada yang
diterima ada juga yang tidak diterima, diterima dalam arti
kita boleh melakukan presentasi kesana. Ada juga karena
kita mengajukan karena pertemanan antara pimpinan-
pimpinan perusahaan dengan para pengurus, ada juga
karena para alumni alumni yang bekerja di perusahaan
yang kita tuju untuk meminta kita memasukan proposal
terus melakukan presentasi “.
11. Adakah hambatan yang dialami dalam proses
rekrutment donatur?
“hambatan selalu ada kalau kita ditolak kita langsung cari
donatur lain kita usaha terus bikin proposal lagi, semisal
perusahaan yang kita ajukan proposal kondisi
keuangannya lagi kurang baik kan pasti kita perhatikan
juga hal seperti itu “.
12. Bagaimana cara Yayasan Karya Salemba Empat
meyakinkan donatur?
“dengan cara diajak ke kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh Yayasan Karya Salemba Empat dari mulai interview
sampai program-program pembinaan atau mengajak
donatur yang sudah menjadi donatur KSE untuk
presentasi dan lebih meyakinkan calon donatur atau
mengajak alumni yang bekerja di tempat calon donatur
tersebut”.
13. Persiapan apa saja yang dilakukan oleh Yayasan
Karya Salemba Empat dalam rekrutment donatur?
“ ya menyiapkan proposal, sama lah kaya kita mau jualan
tetapi tentunya kita juga melihat perusahaannya
perusahaan apa nih misalnya dianya sektornya apa ya kita
persiapkan disana mempelajari company itu dulu karena
kan kalau semisal kita mau perang kan harus bawa
senjatanya apa pelurunya apa seperti itu”.
14. Dana yang diberikan oleh donatur digunakan untuk
apa?
“ tergantung kita ada perjanjian dengan donatur untuk
apa, apakah untuk pembinaan atau murni untuk beasiswa
semuanya ,iyaa jadi ada kesepakatan kedua belah pihak”.
15. Adakah media sosial yang digunakan yayasan Karya
Salemba Empat dalam rekrutment donatur?
“ ada pasti itu kaya kita share ke website terus instagram
KSE berbagai macam media sosial yang kita punya kita
gunakan guna meyakinkan calon donatur jadi kita
mengikuti perkembangan jaman, kita juga beberapa kali
mengikuti undangan dari beberapa acara TV semisal
seperti acara kick andy, acara di DAAITV serta acara di
berita satu, jadi kita lakukan guna meyakinan calon
danatur dan memberikan informasi seperti itu”.
16. Apakah donatur tetap atau tidak tetap?
“iyaa bisa tidak tetap, tergantung berapa lama mereka
memberikan bantuan kepada kita bisa hanya setahun
bahkan bisa sampe 3 tahun jadi tergantung kesepakatan
yang telah dibuat”.
17. Adakah peranan founder yang besar penagruhnya
dalam rekrutment donatur?
“sangat sangat besar, karena semua donatur dari
perusahaan semua dari founder dan tetep mengajukan
proposal walaupun mengenal dekat dengan founder
karena beberapa perusahaan tetap memiliki prosedurnya
masing-masing”.
18. Apakah donatur mengetahui dana yang diberikan
untuk apa saja?
“harus tahu karena laporan keuangan kita terbuka karena
transparansi keuangan dari pihak KSE yang bisa
meyakinkan calon donatur untuk memberikan bantuan
melalui KSE dan itu hal yang wajib dan sangat penting,
karena ada dana yang hanya untuk murni beasiswa ada
yang untuk kegiatan-kegiatan softskill bagi penerima
beasiswa”.
19. Bagaimana cara yayasan karya salemba empat
memberikan rasa ketertarikan donatur , sehingga
donatur mau memberikan bantuan dana melalui
KSE?
“ ya pastinya kita membuat program-program yang
mereka juga istilahnya win win solution jadi donatur juga
mendapatkan manfaat misal program CSRnya dia juga
terbantu, misal donatur punya program untuk lingkungan
ya mahasiswanya penerima beasiswa di tarik untuk
kegiatan lingkungan makanya ada program paguyuban
kira-kira begitu dan program paguyuban merupakan
program yang dilakukan untuk membuat donatur tertarik
memberikan dana melalui KSE”.
20. Bagaimana pendekatan dengan calon donatur
perorangan?
“ kalau perorangan biasanya kita lewat alumni, lewat
pengurus lewat teman – temannya pengurus”.
21. Bagaimana komunikasi persuasif yang dilakukan oleh
yayasan karya salemba empat?
“mereka tahu sendiri, tergantung masing-masing program
CSR donatur ada yang program CSRnya peduli dengan
pendidikan ya kembali ketika kita presentasi atau
mengajukan proposal kita pahami CSRnya mereka
bergerak ke arah mana dan juga kita ajak mereka melihat
kegiatan – kegiatan yang kita lakukan selama ini”.
22. Berapa lama jangka waktu donatur memberikan
dana?
“tergantung sesuai kesepakatan, ada yang memberikan
langsung pada bulan itu juga ada juga yang bertahap ada
yang 1 tahun bahkan ada yang 3 tahun tergantung dari
kesepakatan awal saja yang disepakati”.
Dokumentasi Wawancara
Kantor Yayasan Karya Salemba Empat
Dokumentasi Wawancara dengan Bapak Hengky
Poerwowidagdo, Dewan Pengurus Yayasan Karya Salemba
Empat